2017
RENCANA KERJA RS JIWA MENUR TAHUN 2017 (Definitif)
RUMAH SAKIT JIWA MENUR PROVINSI JAWA TIMUR
KATA PENGANTAR
Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga Rencana Kerja Tahun 2017 Rumah Sakit Jiwa Menur telah dapat diselesaikan. Dengan adanya Rencana Kerja ini, diharapkan tujuan, sasaran, dan kebijakan RS Jiwa Menur yang telah ditetapkan dalam Rencana Stratejik RS Jiwa Menur Tahun 2014 – 2019 dapat dicapai secara bertahap. Rencana Kerja Tahun 2017 ini terdiri dari 7 program dan 16 kegiatan, yang merupakan penjabaran dari Rencana Stratejik RS Jiwa Menur Tahun 2014 – 2019. Kepada seluruh rekan-rekan yang terkait langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan Rencana Kerja ini, disampaikan terima kasih.
Surabaya, DIREKTUR RS JIWA MENUR PROVINSI JAWA TIMUR
dr. ADI WIRACHJANTO, M. Kes. Pembina Utama Muda NIP. 19590220 198612 1 001
ii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR …………………………………………………….............
Halaman ii
DAFTAR ISI
...................…………………………………………………
iii
BAB I
PENDAHULUAN ………………………………….........
1
1.1 Latar Belakang .........................................
1
1.2 Landasan Hukum .....................................
3
1.3 Maksud dan Tujuan ..................................
5
1.4 Sistematika Penulisan ...............................
6
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA RS JIWA MENUR TAHUN 2016 ..................................
7
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja RS Jiwa Menur Tahun 2016 dan Capaian Renstra .............
7
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan RS Jiwa Menur...
11
2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi RS Jiwa Menur ..............................
16
2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD ...
21
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat …………………………………………... BAB III
BAB IV
21
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN ......…………………..........................
25
3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional ......
25
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja Tahun 2017 .....
27
3.3 Program dan Kegiatan .............................
29
PENUTUP…………………………………………………….
32
LAMPIRAN
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Upaya Peningkatan Pelayanan di RS Jiwa Menur yang cepat, bermutu, dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan jiwa merupakan salah satu pelayanan yang
ingin
diwujudkan
di
RS
Jiwa
Menur
sesuai
tujuan
pembangunan kesehatan yang diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya diselenggarakan pemberdayaan
dapat dengan
dan
terwujud.
Pembangunan
berdasarkan
kemandirian,
pada
adil
dan
kesehatan
perikemanusiaan, merata,
serta
pengutamaan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan dan keluarga miskin. Berdasarkan
keputusan
Gubernur
Jawa
Timur
188/442/KPTS/013/2008 tanggal 30 Desember 2008
No.
tentang
penetapan RS Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur sebagai Badan Layanan Umum Daerah, maka RS Jiwa Menur dituntut untuk menerapkan Pengelolaan Keuangan BLU. Memasuki tahun 2017 yang merupakan periode tahun ke-8 penerapan PPK-BLUD, secara umum kondisi RS Jiwa Menur cukup stabil walaupun terdapat beberapa perubahan kebijakan yang cukup berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan di RS. Keterbatasan sumber daya yang dimiliki RS mendorong segenap jajaran RS untuk dapat bekerja dan berperilaku efisien serta senantiasa berupaya meningkatkan status dan kinerja organisasi.
Rencana Kerja Tahun 2017
1
Berdasarkan hasil analisis SWOT, RS Jiwa Menur berada dalam posisi offensive/agresive yang artinya posisi RS Jiwa Menur memiliki kekuatan dan peluang yang cukup bagus. Untuk itu kebijakan yang ditempuh oleh RS Jiwa Menur disusun untuk lebih berorientasi kepada strategi mengarahkan seluruh kekuatan yang ada guna memanfaatkan peluang secara maksimal, dengan tetap berorientasi pada kepuasan pelanggan. Sesuai dengan tugas dan fungsi RS Jiwa Menur
sebagai
rumah sakit khusus Type A dan salah satu pusat rujukan pelayanan kesehatan jiwa yang paripurna, profesional, efektif, dan efisien untuk wilayah Jawa Timur, RS Jiwa Menur
harus mampu
mengembangkan fungsi manajemennya untuk mencapai tujuan, visi, misi, dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan. Secara bertahap dan berkesinambungan RS Jiwa Menur telah
berupaya
untuk
terus
menerus
dapat
meningkatkan
pelayanannya sesuai harapan dan kepuasan masyarakat pengguna jasa. Program dan kegiatan yang direncanakan oleh RS Jiwa Menur didasarkan pada RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019. Karena kesehatan jiwa merupakan bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari kesehatan dan unsur utama dalam menunjang terwujudnya
kualitas
hidup
manusia
yang
utuh.
Sesuai
perkembangan yang terjadi saat ini RS Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur adalah institusi sarana pelayanan kesehatan jiwa yang tidak hanya berfungsi sosial, tetapi telah berkembang menjadi unit pelayanan
kesehatan
yang
harus
dapat
mengoptimalkan
pendapatannya dengan jalan meningkatkan dan mengembangkan jenis-jenis pelayanan yang optimal sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Untuk mencapai tujuan dan melaksanakan fungsi RS Jiwa Menur, diperlukan perencanaan secara sistematis
Rencana Kerja Tahun 2017
2
dan berkesinambungan yang dijabarkan dalam beberapa dokumen perencanaan sesuai waktu pelaksanaannya. Rencana Kerja Rumah Sakit Jiwa Menur Tahun 2017 merupakan tahun ketiga pelaksanaan Rencana Strategis RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 yang dijabarkan dalam Rencana Kerja (Renja) Tahun 2017 serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2017. Dokumen perencanaan tahunan tersebut digunakan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. 1.2
Landasan Hukum Penyusunan Rencana Kerja RS Jiwa Menur didasarkan pada landasan hukum sebagai berikut: 1.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
3.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
4.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara
Pemerintah
Pusat
dan
Pemerintahan
Daerah; 5.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional;
6.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
7.
Peraturan
Pemerintah
Nomor
58
Tahun
2005
tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah; 8.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian,
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Pembangunan Daerah;
Rencana Kerja Tahun 2017
3
9.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan
Daerah,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 10. Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur; 13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2005 – 2025; 14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Tahun 2011 – 2031; 15. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 113 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Direktur, Wakil Direktur, Bidang, Bagian, Seksi, dan Sub Bagian di RS Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur; 16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur tahun 2014 – 2019; 17. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 31 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2017;
Rencana Kerja Tahun 2017
4
18. Keputusan
Gubernur
Jawa
Timur
Nomor
188/442/KPTS/013/2008 tentang Penetapan RS Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur Sebagai Badan Layanan Umum Daerah; 19. Surat
Keputusan
Gubernur
188/275/KPTS/032/2014
Jawa
tentang
Timur
Pengesahan
Nomor Rencana
Strategis (Renstra) SKPD; 20. Surat
Keputusan
Direktur
RS
Jiwa
Menur
Nomor
188.4/4741/305/2016 tentang Rencana Strategis RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Ketiga). 1.3
Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Rencana Kerja RS Jiwa Menur adalah sebagai dokumen perencanaan dan penganggaran untuk periode 1 (satu) tahun anggaran sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan dan sasaran. Tujuan penyusunan Rencana Kerja RS Jiwa Menur yaitu: 1.
Memberikan pedoman yang menentukan program prioritas pengembangan sumber daya guna mengoptimalkan kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi setiap unit kerja di lingkungan RS Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur sebagai penjabaran Rencana Strategis RS Jiwa Menur tahun 2014-2019;
2.
Menetapkan program dan kegiatan RS Jiwa Menur tahun 2017 dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya;
3.
Menjadi pedoman bagi RS Jiwa Menur untuk melaksanakan seluruh program dan kegiatan pada tahun 2017;
4.
Sebagai alat pengendalian dan evaluasi baik pada awal maupun akhir pelaksanaan program dan
kegiatan RS Jiwa
Menur pada tahun 2017.
Rencana Kerja Tahun 2017
5
1.4
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Rencana Kerja (Renja) RS Jiwa Menur Tahun 2017 adalah sebagai berikut: BAB I
BAB II
PENDAHULUAN, memuat: 1.1
Latar Belakang
1.2
Landasan Hukum
1.3
Maksud dan Tujuan
1.4
Sistematika Penulisan
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA RS JIWA MENUR TAHUN 2016 2.1
Evaluasi Pelaksanaan RENJA RS Jiwa Menur Tahun 2016 dan Capaian Renstra
2.2
Analisis Kinerja Pelayanan RS Jiwa Menur
2.3
Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi RS Jiwa Menur
2.4
Review Terhadap Rancangan Awal RKPD
2.5
Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
BAB III
BAB IV
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN 3.1
Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional
3.2
Tujuan dan Sasaran RENJA
3.3
Program dan Kegiatan
PENUTUP
Rencana Kerja Tahun 2017
6
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA RS JIWA MENUR TAHUN 2016 2.1
Evaluasi Pelaksanaan RENJA RS Jiwa Menur Tahun 2016 dan Capaian Renstra RS Jiwa Menur Capaian kinerja pelayanan dan anggaran selama tahun 2016 relatif baik. Hasil kegiatan RS Jiwa Menur Tahun 2014 s.d 2016 disajikan dalam Tabel 2.1 berikut ini. Tabel 2.1 Hasil Kegiatan RS Jiwa Menur 2014 s.d. 2016
No.
Jenis Layanan
Satuan
2014
Hasil Kegiatan 2015
2016*
1.
Rawat Jalan Total
Kunjungan
41.625
41.576
41.600
2.
Rawat Inap Total
Orang
2.693
2.726
2.988
3.
IGD Total
Kunjungan
2.109
1.969
2.222
4.
Rehabilitasi
Kunjungan
11.295
11.121
11.300
5.
Farmasi
Resep
212.989
268.371
269.000
6.
Laboratorium
Orang
4.271
4.007
4.100
7.
Gizi
Porsi
211.981
227.782
287.513
8.
Radiologi dan EM
Orang
1.042
995
1.461
9.
Pendidikan dan Pelatihan
Orang
3.900
4.774
4.800
10.
BOR
%
73,59
78,51
79,00
11.
ALOS
Hari
24
24
24
12.
BTO
Kali
10,72
10,93
10,08
13.
TOI
Hari
8,99
7,18
7,35
14.
CRR
%
55,93
46,07
47,00
* Prognosis 2016 dengan dasar kinerja Triwulan 1 Tahun 2016
Rencana Kerja Tahun 2017
7
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sesuai Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 dapat dilihat pada Tabel 2.2 Tabel 2.2 Capaian IKU RS Jiwa Menur Pada Tahun 2015 s.d. 2016 No.
IKU
Tahun ke-1 (2015)
Tahun ke-2 (2016)
Target Capaian
Capaian
%
Target Capaian
Capaian*
%*
1.
Bed Occupation Rate (%)
72
78,51
109,04
73
79
108,22
2.
Average Length of Stay (Hari)
24
24
100
24
24
100
3.
Bed Turn Over (Kali)
10
10,93
109,30
10
10
100
4.
Turn Over Interval (Hari)
10
7,18
128,2
10
7,35
126,5
5.
Persentase indikator SPM yang mencapai target (%)
83,5
71,95
86,17
84
84
100
6.
Cost Recovery Rate (%)
42
46,07
109,69
42
47
111,91
7.
Indeks Kepuasan Masyarakat (Konversi) Terhadap Seluruh Layanan RS
85
78,97
92,91
86
86
100
8.
Persentase pasien jiwa yang kembali berfungsi sosial di masyarakat (%)
86
94,39
109,75
86,5
95
109,83
9.
Persentase elemen akreditasi RS yang memenuhi standar Akreditasi RS Versi 2012 (%)
80
88,76
110,95
81
89
109,88
10.
Persentase pasien pasung terlayani (%)
100
100
100
100
100
100
11.
Persentase karyawan RS yang lulus pendidikan/pelatihan dan bersertifikat/berijazah (%)
85
68,89
81,05
86
86
100
12.
Persentase mahasiswa institusi kesehatan yang lulus praktik (%)
100
99,24
99,24
100
100
100
13.
Persentase kecukupan SDM RS sesuai standar
-
-
-
70
70
100
* Prognosis 2016 dengan dasar kinerja Triwulan 1 Tahun 2016
Secara umum hasil kegiatan pada tahun 2015 mengalami peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan capaian kegiatan tahun 2014. Capaian Indikator Kinerja Utama RS Jiwa Menur pada tahun pertama dan kedua (sesuai target dalam Renstra 2014-2019) secara keseluruhan baik, dan optimis hingga
Rencana Kerja Tahun 2017
8
akhir tahun 2016 akan dapat mencapai target kinerja yang telah ditentukan, bahkan beberapa indikator melebihi target yang diharapkan. Selain Indikator Kinerja Utama, terdapat pengukuran indikator-indikator lain terkait dengan mutu layanan RS yaitu indikator yang terdapat dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan indikator Mutu Pelayanan dan Keselamatan Pasien (PMKP). Tabel 2.3 Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal RS Jiwa Menur Tahun 2015 No.
Jenis Pelayanan
Jml Indikator
Jml Indikator Tercapai
Capaian %
1.
Gawat Darurat
9
9
100,00
2.
Rawat Jalan
7
4
57,14
3.
Rawat Inap
14
11
78,57
4.
Intensif
2
1
50,00
5.
Radiologi dan Elektromedik
8
4
50,00
6.
Laboratorium
4
1
25,00
7.
Rehabilitasi Medik/Mental
4
2
50,00
8.
Farmasi
4
1
25,00
9.
Gizi
3
3
100,00
10.
Keluarga Miskin
1
1
100,00
11.
Rekam Medis
5
2
40,00
12.
Pengelolaan Limbah
2
1
50,00
13.
Administrasi Manajemen
9
9
100,00
14.
Ambulance/Kereta Jenazah
2
2
100,00
15.
Pemulasaraan Jenazah
1
1
100,00
16.
Pelayanan Laundry
2
2
100,00
17.
IPS
2
2
100,00
18.
PPI
3
3
100,00
82
59
71,95
SPM RS
Rencana Kerja Tahun 2017
9
Realisasi persentase indikator SPM yang mencapai target tahun 2015 sebesar 71,95% dan hal ini harus ditingkatkan agar mencapai target yang telah ditetapkan. Tabel 2.4 menyajikan capaian indikator mutu RS berdasarkan area klinis, manajemen dan sasaran keselamatan pasien yang terdiri dari 8 indikator mutu area klinis (IAK), 9 indikator mutu area manajemen (IAM) dan 5 indikator mutu sasaran keselamatan pasien (SKP). Tabel 2.4 Capaian Indikator Mutu RS Jiwa Menur Tahun 2015 No.
Jenis Pelayanan
Jml Indikator
Jml Indikator Tercapai
Capaian %
1.
Indikator area klinis (IAK)
8
6
75,00
2.
Indikator area manajemen (IAM)
9
6
66,67
3.
Indikator sasaran keselamatan pasien (SKP)
5
2
40,00
Indikator Mutu PMKP
22
14
63,64
Indikator area klinis yang belum memenuhi target adalah angka kelengkapan asesmen awal rawat inap dan persentase pasien yang dipulangkan dengan terapi anti psikotik multiple. Indikator area manajemen yang belum mencapai target ada 3 indikator yaitu ketepatan pencapaian
waktu
pengumpulan
kalibrasi
alat
laporan
kesehatan,
internal
dan
Indeks
RS,
angka
Kepuasan
Masyarakat (IKM) Konversi. Terdapat 3 indikator mutu sasaran keselamatan pasien (SKP) yang tidak memenuhi target yaitu kepatuhan penggunaan gelang identitas pasien rawat inap, verifikasi instruksi lisan oleh dokter dan ditandatangani dalam waktu 24 jam, serta kepatuhan profesional pemberi asuhan (PPA) terhadap cuci tangan 5 moments sesuai dengan WHO.
Rencana Kerja Tahun 2017
10
2.2
Analisis Kinerja Pelayanan RS Jiwa Menur Analisis kinerja pelayanan RS Jiwa Menur dinilai berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang sudah ditetapkan dalam Renstra 2015-2019 dan tersaji dalam Tabel 2.5. Berdasarkan tabel tersebut, hampir seluruh IKU yang ditargetkan telah mampu tercapai sehingga prognosis tahun 2016 (n-1),
proyeksi tahun
2017 (n), dan 2018 (n+1) terdapat beberapa perubahan Indikator Kinerja Utama sesuai dengan target yang tercantum dalam Rencana Strategis RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019. Pada
Tabel
2.6
disajikan
rekapitulasi
evaluasi
hasil
pelaksanaan Renja dan pencapaian Renstra RS Jiwa Menur s.d. tahun 2016.
Rencana Kerja Tahun 2017
11
Rencana Kerja Tahun 2017
12
Rencana Kerja Tahun 2017
13
Rencana Kerja Tahun 2017
14
Rencana Kerja Tahun 2017
15
2.3
Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi RS Jiwa Menur Sesuai dengan isu-isu strategis dalam Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 yang juga masih menjadi isu-isu penting dalam pelaksanaan tugas dan fungsi RS Jiwa Menur saat ini, yaitu: Tabel 2.7 Identifikasi Isu-Isu Strategi (Lingkungan Eksternal)
No. (1) 1
2
3
4
Dinamika Internasional (2) Kebijakan Pemerintah yang memberi ijin bagi negara asing untuk membuka rumah sakit di Indonesia, sehingga persaingan terbuka semakin lebar (AFTA 2015 Bidang Kesehatan)
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dalam penatalaksanaan kesehatan jiwa
Isu Strategis Dinamika Nasional (3) Belum adanya konsistensi peraturan yang berkaitan dengan pelayanan, termasuk adanya peraturan yang mempermudah pembentukan unit psikiatri di RSU
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)/Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) yang mulai berlaku di seluruh wilayah Indonesia sejak 1 Januari 2014 Standar Akreditasi RS Nasional. Beberapa hal yang berkaitan dengan sistem akreditasi nasional Tahun 2012 yaitu: mengandung halhal yang optimal dan dapat dicapai, memperlihatkan komitmen organisasi untuk peningkatan mutu pelayanan pada pasien, menjamin keselamatan lingkungan, dan secara terus menerus mengurangi risiko pasien dan karyawan, dan sebagai alat evaluasi tentang mutu dan manajemen yang efektif Reformasi kelembagaan rumah sakit dalam rangka RS BLUD guna meningkatkan mutu layanan dan kesejahteraan masyarakat dan reformasi birokrasi kesehatan bagi seluruh RS di Indonesia yang berstandar kelas dunia
Rencana Kerja Tahun 2017
DinamikaRegional/Lokal (4) Adanya tarif pelayanan yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur dan Surat Keputusan Direktur tentang Tarif Pelayanan yang kurang sesuai dibandingkan biaya satuan pelayanan;
Lain-lain (5) Tingginya jumlah masyarakat miskin yang membutuhkan pelayanan kesehatan
Adanya regionalisasi sistem rujukan pelayanan kesehatan yang berdasarkan geografis atau kewilayahan Masih kurangnya pemahaman, peran, dan dukungan pemerintah daerah terhadap peningkatan pelayanan publik khususnya di RS dengan status BLUD yang dituntut mandiri secara keuangan, sehingga anggaran subsidi yang diberikan semakin berkurang
Masih adanya stigma masyarakat terhadap RS Jiwa
Maraknya praktik pengobatan alternatif yang tidak terkontrol
16
Isu Strategis
No. (1) 5
Dinamika Internasional (2)
Isu-isu strategis
Dinamika Nasional (3) Ketentuan layanan Praktik Dokter yang sesuai dengan UU Praktik Kedokteran No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan ; perubahan kondisi sosial kemasyarakatan yang lebih sadar hukum dan menyadari haknya sebagai pelanggan rumah sakit dapat merugikan dan melemahkan posisi RS
yang dihadapi
DinamikaRegional/Lokal (4)
RS Jiwa Menur
Lain-lain (5)
berdasarkan
identifikasi permasalahan, telaahan visi, misi, dan program Gubernur & Wakil Gubernur, serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur adalah: 1. Tingginya
jumlah
masyarakat
miskin
yang
membutuhkan
pelayanan kesehatan; 2. Tuntutan peningkatan dan pengembangan layanan rumah sakit khususnya dalam rangka kebijakan peningkatan pelayanan publik pemerintah Provinsi Jawa Timur,sedangkan mindset karyawan dengan orientasi terhadap pelanggan belum maksimal, sehingga ada kemungkinan terjadinya ketidakpuasan pelanggan yang berkaitan dengan service yang diberikan; 3. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)/Badan Pengelola Jaminan Sosial yang mulai berlaku di seluruh wilayah Indonesia sejak 1 Januari
2014.
Ini
merupakan
tantangan
RS
terhadap
pemberlakuan sistem asuransi kesehatan sebagai akibat dari adanya penerapan Sistem Asuransi Kesehatan Sosial (UU No. 24 Tahun 2014, Perpres No. 111 Tahun 2013, PMK No. 001 Tahun 2012 dan PMK No. 71 Tahun 2013). 4. Standar Akreditasi RS Nasional. Beberapa hal yang berkaitan dengan
sistem
mengandung
akreditasi
hal-hal
yang
nasional optimal
Rencana Kerja Tahun 2017
Tahun dan
2012 dapat
yaitu: dicapai,
17
memperlihatkan komitmen organisasi untuk peningkatan mutu pelayanan pada pasien, menjamin keselamatan lingkungan, dan secara terus menerus mengurangi risiko pasien dan karyawan, dan sebagai alat evaluasi tentang mutu dan manajemen yang efektif. 5. Reformasi kelembagaan rumah sakit dalam rangka RS BLUD guna meningkatkan mutu layanan dan kesejahteraan masyarakat dan reformasi birokrasi kesehatan bagi seluruh RS di Indonesia yang berstandar kelas dunia; 6. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dalam penatalaksanaan kesehatan jiwa; 7. Ketentuan layanan Praktik Dokter yang sesuai dengan UU Praktik Kedokteran No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan; perubahan kondisi sosial kemasyarakatan yang lebih sadar hukum dan menyadari haknya sebagai pelanggan rumah sakit dapat merugikan dan melemahkan posisi RS; 8. Kebijakan Pemerintah yang memberi ijin bagi negara asing untuk membuka rumah sakit di Indonesia, sehingga persaingan terbuka semakin lebar (MEA 2015 bidang kesehatan); 9. Belum
terintegrasi
dan
optimalnya
SIM
RS
yang
dapat
menyediakan seluruh data pelayanan dengan cepat dan akurat yang
berakibat
kurang
optimalnya
pelayanan,
pelaporan,
transparansi, akuntabilitas serta responsibilitas.
Rencana Kerja Tahun 2017
18
Sedangkan permasalahan yang dihadapi RS Jiwa Menur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yaitu: 1. Permasalahan Internal: a. Kurangnya pemasaran produk pelayanan RS Jiwa yang berakibat kurangnya jumlah kunjungan pasien, khususnya pelayanan non jiwa; b. Kurangnya
jumlah
tenaga
paramedik
perawatan
bila
dibandingkan dengan jumlah tempat tidur yang harus dilayani (rendahnya rasio
perawat dibandingkan dengan jumlah
tempat tidur yang tersedia), serta belum dimilikinya beberapa dokter spesialis non jiwa penuh waktu; c. Makin berkurangnya anggaran subsidi dari pemerintah dan tidak sesuai dengan kebutuhan RS; d. Belum semua jenis layanan penunjang buka 24 jam (masih on call); e. Masih kurangnya sebagian motivasi pegawai yang berdampak pada menurunnya kinerja pegawai; f. Daya tampung Poliklinik Jiwa yang sudah tidak memadai yang berakibat menurunnya kepuasan pengunjung; g. Belum terintegrasi dan optimalnya SIM RS yang dapat menyediakan seluruh data pelayanan dengan cepat dan akurat yang berakibat kurang optimalnya pelayanan, pelaporan, transparansi, akuntanbilitas serta responsibilitas; h. Kurangnya daya tampung rawat inap, khususnya klas III yang dipergunakan untuk pelayanan masyarakat miskin; i.
Dalam 2-5 tahun ke depan, jumlah pegawai yang purna tugas makin bertambah, sedangkan rekruitmen PNS kurang.
Rencana Kerja Tahun 2017
19
2. Permasalahan Eksternal: a. Adanya tarif pelayanan yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur
dan
Surat
Keputusan
Direktur
tentang
Tarif
Pelayanan yang kurang sesuai dibandingkan biaya satuan pelayanan; b. Masih adanya stigma masyarakat terhadap RS Jiwa; c. Daya beli sebagian masyarakat yang masih rendah; d. Masih
kurangnya
pemahaman,
peran,
dan
dukungan
pemerintah terhadap peningkatan pelayanan publik khususnya di RS dengan status BLUD yang dituntut mandiri secara keuangan, sehingga anggaran subsidi yang diberikan semakin berkurang; e. Belum adanya konsistensi peraturan yang berkaitan dengan pelayanan; f. Maraknya praktik pengobatan alternatif yang tidak terkontrol; g. Adanya peraturan yang mempermudah pembentukan unit psikiatri di RSU; h. Besarnya tantangan terhadap pemberlakuan sistem asuransi kesehatan sebagai akibat dari adanya penerapan Sistem Asuransi Kesehatan Sosial (UU No. 24 Tahun 2014, Perpres No. 111 Tahun 2013, PMK No. 001 Tahun 2012 dan PMK No. 71 Tahun 2013) i. Tuntutan persaingan global pelayanan kesehatan di masa mendatang akibat adanya pemberlakuan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) 2015 bidang kesehatan.
Rencana Kerja Tahun 2017
20
2.4
Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Rancangan awal RKPD Provinsi Jawa Timur untuk RS Jiwa Menur didasarkan pada analisis kebutuhan RS Jiwa Menur pada tahun 2017 sesuai dengan usulan Musrenbang Provinsi Jawa Timur Tahun 2017. Adapun rancangan awal analisis kebutuhan RS Jiwa Menur tersaji dalam Tabel 2.8.
2.5
Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat Sebagai SKPD dengan tugas pokok dan fungsi memberikan pelayanan kesehatan perorangan kepada masyarakat, karena itu peran masyarakat sangat penting dalam mendukung semua program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Adapun program dan kegiatan pelayanan kesehatan perorangan yang terkait dan dibutuhkan oleh masyarakat perlu diakomodasi RS dan dijabarkan ke dalam program dan kegiatan sebagai berikut: 1.
Penambahan jenis layanan baru di RS Jiwa Menur yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat ;
2.
Tetap memberikan pelayanan kesehatan secara optimal bagi masyarakat miskin, termasuk peningkatan kerja sama dengan Liponsos dan Dinas Sosial Kabupaten/Kota termasuk UPT Dinas Sosial;
3.
Lebih melibatkan masyarakat dalam sosialisasi informasi kegiatan promotif dan preventif kepada masyarakat mengenai pentingnya kesehatan jiwa pada khususnya, seperti pelatihan kesehatan jiwa anak dan remaja bagi guru SD, penyuluhan narkoba bagi siswa SMP/SMA, dialog interaktif di media televisi/radio, dll;
Rencana Kerja Tahun 2017
21
4.
Meningkatkan integrasi
pelayanan
kesehatan, khususnya
kesehatan jiwa melalui RS Kabupaten/Kota dan Puskesmas guna memperluas jangkauan pelayanan kesehatan jiwa bagi masyarakat yang membutuhkan; 5.
Melaksanakan family gathering bagi pasien penyalahgunaan Napza, tumbuh kembang anak, dan rehabilitasi mental guna menunjang pengobatan dan penyembuhan yang optimal bagi penderita;
6.
Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah Kabupaten/Kota guna menangani masalah pasien dengan gangguan jiwa di masyarakat, khususnya dalam mewujudkan program Bapak Gubernur Provinsi Jawa Timur yaitu ”Jawa Timur Bebas Pasung”, seperti: pembebasan korban pasung, pengobatan pasien jiwa di Kabupaten/Kota dengan angka prevalensi kesakitan jiwa tinggi.
Rencana Kerja Tahun 2017
22
Rencana Kerja Tahun 2017
23
Rencana Kerja Tahun 2017
24
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN 3.1
Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Sesuai dengan Rancangan Teknokratik (RT) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 Bidang Kesehatan, terdapat 10 (sepuluh) isu strategis bidang kesehatan yaitu: 1.
Peningkatan kesehatan ibu, anak, remaja, dan lanjut usia;
2.
Perbaikan status gizi masyarakat;
3.
Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;
4.
Peningkatan akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas;
5.
Pemenuhan
ketersediaan
farmasi,
alat
kesehatan,
dan
pengawasan obat serta makanan; 6.
Pemenuhan sumber daya manusia kesehatan;
7.
Peningkatan
promosi
kesehatan
dan
pemberdayaan
masyarakat; 8.
Peningkatan manajemen, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi;
9.
Pengembangan
dan
peningkatan
efektifitas
pembiayaan
kesehatan; 10. Pengembangan jaminan kesehatan nasional. Adapun arah kebijakan yang akan diambil dalam 5 (lima) tahun ke depan adalah: 1. Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, dan lanjut usia yang berkualitas melalui peningkatan sarana
dan
prasarana
pelayanan
persalinan
di
fasilitas
kesehatan;
Rencana Kerja Tahun 2017
25
2. Mempercepat
perbaikan
gizi
masyarakat
dengan
cara
meningkatkan kualitas pelayanan gizi dengan fokus utama pada 1000 hari pertama kehidupan remaja, calon pengantin, dan ibu hamil; 3. Meningkatkan
pengendalian
penyakit
dan
penyehatan
lingkungan melalui peningkatan upaya preventif-promotif dalam pengendalian penyakit menular dan tidak menular; 4. Meningkatkan berkualitas
akses melalui
pelayanan
kesehatan
pengembangan
dasar
fasilitas
yang
pelayanan
kesehatan dasar sesuai standar mencakup Puskesmas dan jaringannya; 5. Meningkatkan
akses
pelayanan
kesehatan
rujukan
yang
berkualitas melalui pengembangan fasilitas kesehatan rujukan, terutama RS rujukan nasional, regional, dan kabuparen/kota; 6. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, dan kualitas farmasi serta alat kesehatan melalui peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan obat, terutama obat esensial generik; 7. Meningkatkan
pengawasan
obat
dan
makanan
melalui
penguatan sistem pengawasan obat dan makanan berbasis risiko; 8. Meningkatkan ketersediaan, penyebaran, dan mutu sumber daya manusia kesehatan melalui pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dengan prioritas daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan melalui penempatan tenaga kesehatan yang baru lulus; 9. Meningkatkan promosi kesehatan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan regulasi dalam rangka promosi kesehatan;
Rencana Kerja Tahun 2017
26
10. Menguatkan
manajemen,
penelitian,
pengembangan,
dan
sistem informasi melalui peningkatan kemampuan teknis dan pengolahan program kesehatan; 11. Memantapkan pelaksanaan SJSN bidang kesehatan melalui peningkatan cakupan kepesertaan jaminan kesehatan nasional; 12. Mengembangkan dan meningkatkan efektifitas pembiayaan kesehatan melalui penigkatan pembiayaan kesehatan publik serta
pengembangan
pembiayaan
pelayanan
kesehatan
kerjasama pemerintah dan swasta. RS Jiwa Menur sebagai salah satu institusi penyedia layanan kesehatan rujukan termasuk dalam isu strategis bidang kesehatan yang
ke-4
(empat)
serta
mengacu
pada
arah
kebijakan
pembangunan nasional bidang kesehatan yang ke-5 (lima), yang berarti bahwa dengan segala sumber daya yang dimiliki, RS Jiwa Menur harus terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanannya bagi masyarakat melalui pengembangan fasilitas dan jenis layanan khususnya kesehatan jiwa, mengingat RS Jiwa Menur merupakan salah satu RS rujukan pelayanan kesehatan jiwa bagi masyarakat Jawa Timur dan Indonesia Bagian Timur. 3.2
Tujuan dan Sasaran RENJA Tahun 2017 Tujuan dan sasaran Renja RS Jiwa Menur Tahun 2017 sesuai dengan tujuan dan sasaran RS Jiwa Menur yang termuat dalam Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 pada tahun ke-3 (ketiga). Tujuan: 1.
Meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa dan non jiwa di RS yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, bagi seluruh lapisan masyarakat dengan didukung sarana dan prasarana yang memadai;
Rencana Kerja Tahun 2017
27
2.
Meningkatkan
kualitas
sumber
daya
manusia
melalui
pendidikan dan pelatihan kesehatan jiwa yang kompeten dan profesional. Sasaran: Sesuai dengan Rencana Stratejik RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019, sasaran RS pada tahun 2017 yaitu: 1.
Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan jiwa dan non jiwa di RS, yang efisien dan efektif meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, yang didukung sarana dan prasarana yang memadai, dengan indikator kinerja utama; a. BOR (Bed Occupancy Rate) menjadi 73% b. ALOS (Average Length of Stay) menjadi 24 hari c. BTO (Bed Turn Over) menjadi 10 kali d. TOI (Turn Over Interval) menjadi 10 hari e. Persentase indikator SPM yang mencapai target 84,5% f. CRR (Cost Recovery Rate) menjadi 43% g. Indeks Kepuasan Masyarakat (konversi) terhadap seluruh layanan RS menjadi 86 h. Persentase pasien jiwa yang kembali berfungsi sosial di masyarakat 87% i. Persentase elemen akreditasi RS yang memenuhi standar akreditasi RS Versi 2012 81% j. Persentase pasien pasung yang terlayani 100%
2.
Meningkatnya kualitas SDM Kesehatan, dengan indikator kinerja utama; a. Persentase
karyawan
rumah
sakit
yang
lulus
pendidikan/pelatihan dan berijazah/bersertifikat menjadi 86% b. Persentase mahasiswa institusi kesehatan yang lulus praktik tepat waktu menjadi 100%
Rencana Kerja Tahun 2017
28
c. Lulus Akreditasi RS Pendidikan 100% d. Persentase kecukupan SDM RS sesuai standar 72% 3.3
Program dan Kegiatan Rencana Program RS Jiwa Menur yang telah disinkronisasi dalam RPJMD dan akan dilakukan pada tahun 2017 adalah : 1.
Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2.
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3.
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah;
4.
Penyusunan
Pengendalian
dan
Evaluasi
Dokumen
Penyelenggaraan Pemerintah; 5.
Upaya Kesehatan Masyarakat;
6.
Peningkatan Sarana dan Prasarana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD);
7.
Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD);
Adapun ke-tujuh program tersebut dapat dijabarkan dalam 16 (enam belas) kegiatan
serta Belanja Tidak Langsung sebagai
berikut : 1.
Pelaksanaan Administrasi Perkantoran;
2.
Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana;
3.
Pemeliharaan
Peralatan
dan
Kelengkapan
Sarana
dan
Prasarana; 4.
Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah;
5.
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
6.
Penyusunan Dokumen Perencanaan;
7.
Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran;
8.
Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan, dan Pelaksanaan Sistem Informasi Data;
9.
Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Kepada Masyarakat;
10. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan (DAK);
Rencana Kerja Tahun 2017
29
11. Pembangunan RS; 12. Rehabilitasi Bangunan RS: 13. Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga RS; 14. Pengadaan Alat Kesehatan/Laboratorium RS; 15. Pembangunan Sarana dan Prasarana RS; 16. Penguatan Pelayanan RS/RS Khusus/BP4; Secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 3.1
Rencana Kerja Tahun 2017
30
Rencana Kerja Tahun 2017
31
BAB IV PENUTUP Rencana Kerja RS Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur tahun 2017 ini berfungsi sebagai pedoman dan acuan bagi direksi dan staf RS Jiwa Menur dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, pelaksanaan pelayanan kepada stakeholders yang ada melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Rencana Kerja adalah penjabaran Rencana Stratejik RS Jiwa Menur Tahun 2014 - 2019 (tahun ke-3) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019. Pelaksanaan Rencana Kerja ini sangat memerlukan partisipasi, semangat, dan komitmen dari seluruh jajaran direksi dan staf RS Jiwa Menur, karena juga berfungsi sebagai alat monitoring dan evaluasi serta akan menentukan keberhasilan program dan kegiatan yang telah disusun. Akhir kata semoga Rencana Kerja RS Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur ini dapat diimplementasikan dengan baik sesuai dengan tahapantahapan yang telah ditetapkan secara konsisten dalam rangka mendukung terwujudnya good governance seperti yang telah tercantum dalam Rencana Strategis RS Jiwa Menur.
Rencana Kerja Tahun 2017
32
Indikator Mutu PMKP 1. Indikator Mutu pada Area Klinis (IAK) Kode Indikator IAK 1
IAK 2
IAK 3
IAK 4 IAK 5
IAK 6 IAK 7 IAK 8 IAK 9
IAK 10
IAK 11
Area Klinis Assesmen Pasien
Pelayanan Laboratorium
Nama Indikator
Target
Angka kelengkapan asesmen awal rawatinap diruang Wijaya Kusuma dalam waktu 1 x 24 jam sejakpasiendinyatakan MRS
100%
Ketidak-tepatan waktu pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan kadar gula 2 jam post-prandial (2 jam pp) Pelayanan Instalasi Radiologi Angka pengulangan Dan Elektromedik Dan pemeriksaan foto polos di Diagnostic Imaging Instalasi Radiologi dan Elektromedik Prosedur Bedah TDD Penggunaan Antibiotik Dan Pasien yang dipulangkan Obat Lainnya dengan terapi antipsikotik multiple Kesalahan Medis Dan Tidak adanya kesalahan Kejadian Nyaris Cidera (Knc) pemberian obat kepada pasien Penggunaan Anestesi dan TDD Sedasi Penggunaan Darah dan TDD Produk Darah Ketersediaan , Isi Dan Kelengkapan Pengisian Rekam Penggunaan Catatan Medik Medis 2 X 24 Jam Setelah Pasien KRS Pencegahan Dan 1. Angka Infeksi Saluran Kemih Pengendalian Infeksi, akibat pemasangan kateter Surveilans Dan Pelaporan pasien rawat inap 2. Angka Plebitis akibat pemasangan infus pasien rawat inap Penelitian Klinis TDD
≤ 8,5%
≤7%
95%
100% 100%
≤ 15 ‰
<35 ‰ -
2. Indikator Mutu pada Area Manajerial (IAM) Kode Indikator IAM 1
IAM 2
IAM 3
Area Klinis Pengadaan Rutin Peralatan Kesehatan Dan Obat Untuk Memenuhi Kebutuhan Pasien Pelaporan Aktifitas Yang Diwajibkan Oleh Perundang – Undangan Manajemen Risiko
IAM 4
Manajemen Penggunaan Sumber Daya
IAM 5
Harapan Dan Kepuasan Pasien Dan Keluarga Harapan Dan Kepuasan Staf Demografi Pasien Dan Diagnosis Klinis Manajemen Keuangan Pencegahan Dan Pengendalian Dari Kejadian Yang Dapat Menimbulkan Masalah Bagi Keselamatan Pasien, Keluarga Pasien Dan Staf
IAM 6 IAM 7 IAM 8 IAM 9
Nama Indikator
Target
Evaluasi pengadaan obat sesuai formularium
80 %
Ketepatanwaktupengumpulanlaporan internal rumahsakit.
100%
Angka pencapaian kalibrasi alat kesehatan Kecepatan waktu respon terhadap laporan kerusakan alat yang masuk ke Instalasi Pemeliharaan Sarana Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)Konversi Indeks Kepuasan Pegawai (IKP) Konversi Jenis diagnosa pasien berdasarkan 10 penyakit terbanyak Cost Recovery Rate ( CRR ) Angka pasien lari
100% >85%
≥85% ≥75% 100% 42% ≤ 1,5%
3. Indikator Sasaran Keselamatan Pasien Kode Indikator SKP 1 SKP 2
SKP 3
SKP 5
SKP 6
Area Klinis
Nama Indikator
Target
Ketepatan Identifikasi Pasien (Skp I) Peningkatan Komunikasi Efektif (Skp III)
Kepatuhan penggunaan gelang identitas pasien rawat inap Verifikasi instruksi lisan oleh dokter dan ditandatangani dalam waktu 24 jam Penyimpanan obat yang perlu diwaspadai (high alert)
100%
Kepatuhan Profesional Pemberi Asuhan (PPA) terhadap cuci tangan 5 moments sesuai dengan WHO Penilaian risiko jatuh pada pasien
100%
Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai (High Alert) (Skp III) Pengurangan Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan
Pengurangan Risiko Pasien Jatuh (Skp VI)
100%
100%
100%
Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) RS Jiwa Menur Indikator dan Standar dari masing masing layanan adalah sebagi berikut : NO.
1.
2.
JENIS PELAYANAN Gawat Garurat
Rawat Jalan
INDIKATOR
1. Kemampuan menangani anak dan dewasa.
STANDAR
life
saving
1. 100 %
2. Jam buka Pelayanan Gawat Darurat.
2. 24 Jam
3. Pemberi pelayanan gawat darurat yang bersertifikat yang masih berlaku BLS/PPGD/GELS/ALS
3. 100 %
4. Ketersediaan bencana
4. Satu tim
tim
penanggulangan
5. Waktu tanggap pelayanan Dokter di Gawat Darurat
5. ≤ lima menit terlayani, setelah pasien datang
6. Kepuasan Pelanggan
6. ≥ 70 %
7. Kematian pasien< 24 Jam
7. ≤ dua per seribu (pindah ke pelayanan rawat inap setelah 8 jam). (≤2 ‰)
8. Pasien dapat ditenangkan dalam waktu ≤ 48 Jam.
8. 100 %
9. Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka.
9. 100%
1. Dokter pemberi Pelayanan di Poliklinik Spesialis
1. 100 % Dokter Spesialis
2. Ketersediaan Pelayanan Rawat Jalan
2. a. Klinik Anak. b. Klinik Penyakit Dalam c. Klinik Rehab Medik. d. Klinik Saraf.
3. Ketersediaan Pelayanan Rawat Jalan di RS Jiwa
3. a. b. c. d. e. f. g. h.
Anak Remaja NAPZA Gangguan Psikotik Gangguan Neurotik Mental Retardasi Mental Organik UsiaLanjut
4. 08.00 s/d 13.00 Setiap hari kerja kecuali Jumat : 08.00 - 11.00 4. Jam buka ketentuan.
pelayanan
sesuai
5. ≤ 60 menit 6. ≥ 90 %
5. Waktu tunggu di rawat jalan. 7. a. ≥ 60 % 6. Kepuasan Pelanggan pada Rawat Jalan. 7. a. Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskop TB. b. Terlaksananya. kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di RS.
b. ≤ 60 %
NO.
3.
JENIS PELAYANAN Rawat Inap
INDIKATOR
STANDAR
1. Pemberi pelayanan di Rawat Inap.
1. a. Dr. Spesialis b. Perawat minimal pendidikan D3
2. Dokter penanggung jawab rawat inap.
pasien
2. 100 %
3. Ketersediaan Pelayanan di Inap
Rawat
3. a. Anak. b. Penyakit Dalam c. Rehab Medik. d. Saraf.
4. Jam Visite Dokter Spesialis.
4. 08.00 s/d 14.00 hari kerja
5. Kejadian Infeksi Nosokomial.
5. ≤ 1,5 %
7. Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan / kematian.
7. 100 %
8. Kematian pasien > 48 jam.
8. ≤ 0.24 %
9. Kejadian pulang paksa.
9. ≤ 5 %
10. Kepuasan pelanggan.
10. ≥ 90 %
11. Rawat Inap TB a. Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB.
11.
b. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di Rumah Sakit
a.
≥ 60 %
b.
≥ 60 %
12. Ketersediaan pelayanan rawat inap di 12. NAPZA, rumah sakit yang memberikan Gangguan pelayanan jiwa (Sesuai Permenkes 340 Psikotik, tahun 2010 tentang Standar RS khusus Gangguan Nerotik, Kelas A). Gangguan Mental Organik
13. Tidak adanya kejadian kematian pasien 13. 100 % gangguan jiwa karena bunuh diri. 14. Kejadian re-admission pasien gangguan 14. 100 % jiwa dalam waktu ≤ 1 bulan. 15. Lama hari perawatan pasien gangguan 15. ≤ 6 minggu jiwa.
setiap
NO.
4.
JENIS PELAYANAN Intensif Psikiatri (UPIP)
INDIKATOR
STANDAR
1. Rata rata pasien yang kembali ke 1. ≤ 3 % perawatan intensif dengan kasus yang sama < 72 jam.
2. Pemberi pelayanan Unit Intensif Jiwa
2.a. Dokter Sp.Kedokteran Jiwa dan dokter spesialis sesuai dengan kasus yang ditangani. b. 100 % Perawat minimal D3 Kegawadaruratan Psikiatrik. c.
5.a
Radiologi
Psikolog Klinik
1. Waktu tunggu hasil pelayanan Thorax foto dan USG
1. ≤ 3 jam.
2. Pelaksana ekspertisi.
2. Dokter Sp.Radiologi 90%
3. Kejadian Rontgen
kegagalan
pelayanan 3. Kerusakan foto ≤ 7 %
4. Kepuasan pelanggan. 4. ≥ 80 %. 5.b.
Elektromedik
1. Waktu tunggu hasil pelayanan a. EKG b. EEG / Brainmapping
1. a. ≤ 24 jam b. ≤ 48 jam
2. Pelaksana ekspertisi (90%). a. EKG b. EEG/ Brainmapping
2. a. Dokter Sp.Neurologi b. Dokter Sp. Jantung
3. Kejadian kegagalan pelayanan EKG dan EEG/ Brainmapping ≤ 2 %
3. Tidak Kooperatif / untuk pengulangan
4. Kepuasan pelanggan.
4. ≥ 80 %.
NO.
6.
7a.
JENIS PELAYANAN Lab. Patologi Klinik
Rehabilitasi Medik
7b.
Rehabilitasi Mental
8.
Farmasi
INDIKATOR
1. Waktu tunggu laboratorium.
10.
Gizi
Pelayanan GAKIN
pelayanan
1. ≤ 140 menit Kimia darah & darah rutin
2. Pelaksana ekspertisi.
2. Dokter Sp.PK 100%
3. Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksa laboratorium.
3. 100 %
4. Kepuasan pelanggan.
4. ≥ 80 %
1. Kejadian Drop Out pasien terhadap pelayanan Rehabilitasi Medik yang di rencanakan.
1. ≤ 50 %
2. Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik.
2. 100 %
3. Kepuasan Pelanggan.
3. ≥ 80 %
1. Pasien yang melaksanakan rehabilitasi lebih dari 1 jam
terapi
kejadian
1. ≥ 75 %
1. a. ≤ 30 menit b. ≤ 60 menit
1. Waktu tunggu pelayanan a. Obat Jadi b. Racikan 2. Tidak adanya pernberian obat
9.
hasil
STANDAR
kesalahan
2. 100 %
3. Kepuasan pelanggan
3. ≥ 80 %
4. Penulisan resep sesuai formularium
4. 100 %
1. Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien
1. ≥ 90 %
2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien
2. ≤ 20 % (ruang biasa) ≤ 50 % (ruang intensif)
3. Tidak adanya pemberian diet.
3. 100 %
kejadian
kesalahan
Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan (R. Jalan, IGD, Rawat Inap).
100 % terlayani
NO. 11.
12.
13.
JENIS PELAYANAN Rekam Medik
Pengelolaan Limbah
Administrasi dan manajemen
INDIKATOR
STANDAR
1. Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan rawat jalan.
1. 100 %
2. Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan rawat inap.
2. 100 %
3. Kelengkapan Informed Concent setelah mendapatkan informasi yang jelas
3. 100 %
4. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan
4. ≤ 10 menit
5. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap
5. ≤ 15 menit
1. Baku mutu limbah cair
1. a. BOD < 30 mg/l b. COD < 80 mg/l c. TSS < 30 mg/l d. PH 6-9
2. Pengelolaan limbah padat infeksius sesuai dengan aturan
2. 100 %
1. Tindak lanjut penyelesaian pertemuan direksi
hasil
1. 100 %
akuntabilitas
2. 100 %
3. Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat
3. 100 %
4. Ketepan berkala
gaji
4. 100 %
5. Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam setahun
5. ≥ 60 %
6. Cost recovery
6. ≥ 40 %
7. Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan
7. 100 %
8. Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap
8. ≤ 2 jam
9. Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan waktu
9. 100 %
2. Kelengkapan kinerja
laporan
Waktu
pengurusan
NO.
JENIS PELAYANAN
14.
Ambulance/Kereta Jenazah
INDIKATOR
1. Waktu pelayanan jenazah
STANDAR
ambulance/Kereta
2. Kecepatan memberikan ambulance/Kereta jenazah sakit
pelayanan di rumah
1. 24 jam 2. ≤ 30menit
15.
Pemulasaraan Jenazah
1. Waktu tanggap (response time) pelayanan pemulasaraan jenazah.
≤ 2Jam
16.
Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
1. Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat alat.
1. ≥ 80%
2. Ketepatan waktu pemeliharaan alat.
2. 100%
3. Peralatan laboratorium dan alat ukur yang digunakan dalam pelayanan terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi.
3. ≥ 80%
1. Tidak adanya kejadian linen yang hilang
100 %
2. Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap.
100 %
1. Ada anggota Tim PPI yang terlatih.
1. Anggota Tim PPI yang terlatih 75 %
2. Tersedia APD Departemen.
Instalasi/
2. 60 %
3. Kegiatan pencatatan dan pelaporan Infeksi Nosokomial / HAI (Health Care Associated Infection) di RS (min 1 parameter).
3. 75 %
17.
18.
Pelayanan Laundry
Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
di
setiap
19.
Pelayanan DiklatLit
1. Kepuasan Peserta Pelatihan Internal
≥ 85%
20
Pelayanan Napza
1. Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/ kematian.
1. 100%
2. Tidak adanya kejadian pasien lari.
2. 100%
3. Kepatuhan pasien Napza di Primary Program dalam menjalani kegiatan program Rehabilitasi Napza.
3. 100%
LAMPIRAN URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
1. PELAYANAN GAWAT DARURAT. 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa Keselamatan Tergambarnya kemampuan Rumah Sakit dalam memberikan Pelayanan Gawat Darurat Life Saving adalah upaya penyelamatan jiwa manusia dengan urutan Airway, Breath, Circulation Setiap bulan Tiga bulan sekali Jumlah kumulatif pasien yang mendapat pertolongan life saving di Gawat Darurat Jumlah seluruh pasien yang membutuhkan penanganan life saving di Unit Gawat Darurat Rekam Medik di Gawat Darurat 100 % Kepala Instalasi Gawat Darurat
2. Jam buka pelayanan gawat darurat Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Jam buka pelayanan Gawat Darurat Keterjangkauan Tersedianya Pelayanan Gawat Darurat 24 Jam di setiap Rumah Sakit Jam buka 24 jam adalah Gawat Darurat selalu siap memberikan pelayanan selama 24 jam penuh. Setiap bulan Tiga bulan sekali Jumlah kumulatif jam buka Gawat Darurat dalam satu bulan Jumlah hari dalam satu bulan Laporan Bulanan 24 Jam Kepala Instalasi Gawat Darurat
3. Pemberi pelayanan BLS/PPGD/GELS/ALS Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator
kegawat
daruratan
yang
bersertifikat
Pemberi pelayanan kegawat daruratan yang bersertifikat BLS/PPGD/GELS/ALS Kompetensi teknis Tersedianya Pelayanan Gawat Darurat oleh tenaga kompeten dalam bidang kegawat daruratan Tenaga kompeten pada gawat darurat adalah tenaga yang sudah memiliki sertifikat pelatihan BLS/PPGD/GELS/ALS Setiap bulan Tiga bulan sekali Jumlah tenaga yang bersertifikat BLS/PPGD/GELS/ALS Jumlah tenaga yang memberikan pelayanan kegawat daruratan
Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Kepegawaian 100 % Kepala Pendidikan dan Pelatihan Rumah Sakit
4. Ketersediaan tim penanggulangan bencana Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Ketersediaan tim penanggulanagan bencana Keselamatan dan efektifitas Kesiagaan rumah sakit untuk memberikan pelayanan penanggulangan bencana Tim penanggulangan bencana adalah tim yang dibentuk di rumah sakit dengan tujuan untuk penanggulangan akibat bencana yang mungkin terjadi sewaktu - waktu Setiap bulan Tiga bulan sekali Jumlah Tim penanggulangan bencana yang ada di rumah sakit Tidak ada Instalasi gawat darurat satu tim Kepala Instalasi Gawat Darurat / Tim Mutu / Panitia Mutu
5. Waktu tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Waktu tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat Keselamatan dan efektifitas Terselenggaranya pelayanan yang cepat, responsif dan mampu menyelamatkan pasien gawat darurat Kecepatan pelayanan dokter di gawat darurat adalah Kecepatan pasien dilayani sejak pasien datang sampai mendapat pelayanan dokter (menit) Setiap bulan Tiga bulan sekali Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan sejakkedatanagan semua pasien yang di sampling secara acak sampai dilayani dokter Jumlah seluruh pasien yang di sampling (minimal n = 50) Sample ≤ 5 menit terlayani setelah pasien datang Kepala Instalasi Gawat Darurat / Tim Mutu / Panitia Mutu
6. Kepuasan Pelanggan pada Gawat Darurat Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator
Kepuasan Pelanggan pada Gawat Darurat Kenyamanan Terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang mampu memberikan kepuasan pelanggan. Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang di berikan Setiap bulan Tiga bulan sekali Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien Gawat Darurat yang di survey
Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Jumlah seluruh pasien Gawat Darurat yang di survey (minimal n = 50) Survey ≥ 70 % Kepala Instalasi Gawat Darurat / Tim Mutu / Panitia Mutu
7. Kematian Pasien ≤ 24 jam di Gawat Darurat Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Kematian Pasien ≤ 24 jam di Gawat Darurat Efektifitas dan Keselamatan Terselenggaranya pelayanan yang efektif dan mampu menyelamatkan pasien gawat darurat Kematian ≤ 24 jam adalah kematian yang terjadi dalam periode 24 jam sejak pasien datang Setiap bulan Tiga bulan sekali Jumlah pasien yang meninggal dalam periode ≤ 24 jam sejak pasien datang Jumlah seluruh yang ditangani di Gawat Darurat Rekam Medik ≤ 2 perseribu Kepala Instalasi Gawat Darurat
8. Pasien jiwa yang dapat ditenangkan dalam waktu ≤ 48 jam Judul Dimensi Mutu Tujuan
Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Pasien jiwa yang dapat ditenangkan dalam waktu ≤ 48 jam Efektifitas dan Keselamatan erselenggaranya pelayanan yang efektif dan mampu menenangkan dan menyelamatkan pasien jiwa dalam pelayanan gawat darurat kesehatan jiwa Pasien dapat ditenangkan adalah pasien dengan gangguan jiwa yang dengan intervensi medis tidaklagi menunjukkan gejala dan tanda agresif yang dapat mencelakakan diri sendiri maupun orang lain sebagai akibat gangguan jiwa yang diderita. Setiap bulan Tiga bulan sekali Jumlah pasien gangguan jiwa yang dapat ditenangkan Jumlah seluruh pasien gangguan jiwa yang menunjukkan gejala dan tanda agresif yang ditangani di Gawat Darurat Rekam Medik 100 % Kepala Instalasi Gawat Darurat
9. Tidak adanya keharusan untuk membayar uang muka Judul Dimensi Mutu Tujuan
Tidak adanya keharusan untuk membayar uang muka Akses dan Keselamatan Terselenggaranya pelayanan yang mudah diakses dan mampu segera
Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
memberikan pertolongan pada pasien gawat darurat Uang muka adalah uang yang diserahkan kepada pihak rumah sakit sebagai jaminan terhadap pertolongan medis yang akan diberikan Setiap bulan Tiga bulan sekali Jumlah pasien gawat darurat yang tidak membayar uang muka Jumlah seluruh pasien yang datang di Gawat Darurat Survei 100 % Kepala Instalasi Gawat Darurat
2. PELAYANAN RAWAT JALAN 1. Pemberi pelayanan di klinik spesialis Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Pemberi pelayanan di klinik spesialis Kompetensi tehnis Tersedianya pelayanan klinik oleh tenaga spesialis yang kompeten Klinik spesialis adalah klinik pelayanan rawat jalan di rumah sakit yang dilayani oleh dokter spesialis (untuk rumah sakit pendidikan dapat dilayani oleh dokter PPDS sesuai dengan special privilege yang diberikan) Setiap bulan Tiga bulan sekali Jumlah hari buka klinik spesialis yang ditangani oleh dokter spesialis dalam waktu satu bulan Jumlah seluruh hari buka klinik spesialis dalam waktu satu bulan Register rawat jalan poliklinik spesialis 100 % Kepala Instalasi rawat jalan
2. Ketersediaan pelayanan rawat jalan Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Ketersediaan pelayanan rawat jalan Akses Tersedianya jenis pelayanan rawat jalan spesialistik yang minimal harus ada di rumah sakit Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan rawat jalan spesialistik yang dilaksanakan di rumah sakit. Ketersediaan pelayanan rawat jalan untuk rumah sakit khusus disesuaikan dengan spesifikasi dari rumah sakit tsb. Setiap bulan Tiga bulan sekali Jenis – jenis pelayanan rawat jalan spesialistik yang ada (kualitatif) Tidak ada Register rawat jalan Minimal kesehatan anak, penyakit dalam, rehab medik dan saraf. Kepala Instalasi rawat jalan
Pengumpulan data
3. Ketersediaan pelayanan rawat jalan di rumah sakit jiwa Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar
Penanggung jawab Pengumpulan data
Ketersediaan pelayanan rawat jalan di rumah sakit jiwa Akses Tersedianya jenis pelayanan rawat jalan yang minimal harus ada di rumah sakit jiwa Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan rawat jalan spesialistik yang dilaksanakan di rumah sakit. Setiap bulan Tiga bulan sekali Jenis – jenis pelayanan rawat jalan spesialistik yang ada (kualitatif) Tidak ada Register rawat jalan Minimal a. NAPZA b. Gangguan Psikotik c. Gangguan Neurotik d. Gangguan Organik Kepala Instalasi rawat jalan
4. Jam Buka pelayanan sesuai ketentuan Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Jam buka pelayanan sesuai ketentuan Akses Tersedianya jenis pelayanan rawat jalan spesialistik pada hari kerja di rumah sakit Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan rawat jalan oleh tenaga spesialis jam buka 08.00 s.d. 13.00 setiap hari kerja kecuali jum’at Setiap bulan Tiga bulan sekali Jumlah pelayanan rawat jalan spesialistik yang buka sesuai ketentuan dalam satu bulan Jumlah seluruh hari pelayanan rawat jalan spesialistik dalam satu bulan Register rawat jalan 100 % Kepala Instalasi rawat jalan
5. Waktu tunggu di Rawat Jalan Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator
Waktu tunggu di Rawat Jalan Akses Tersedianya pelayanan rawat jalan spesialistik pada hari kerja di setiap rumah sakit yang mudah dan cepat diakses oleh pasien Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien mendaftar sampai dilayani oleh dokter spesialis Setiap bulan Tiga bulan sekali Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat jalan yang disurvey
Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvey Survey Pasien rawat jalan ≤ 60 menit Kepala Instalasi rawat jalan/komite mutu/tim mutu
6. Kepuasan Pelanggan pada Rawat Jalan Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Kepuasan Pelanggan pada Rawat Jalan Kenyamanan Terselenggaranya pelayanan rawat jalan yang mampu memberikan kepuasan pelanggan Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan Setiap bulan Tiga bulan sekali Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien rawat jalan yang disurvey Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvey (minimal n = 50) Survey ≥ 90 % Kepala Instalasi rawat jalan /tim mutu/panitia mutu
7. Pasien rawat jalan tuberkulosis yang ditangani dengan strategi DOTS Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Pasien rawat jalan tuberkulosis yang ditangani dengan strategi DOTS Akses, efisiensi Terselenggaranya pelayanan rawat jalan bagi pasein tuberkulosis dengan strategi DOTS Pelayanan rawat jalan tuberkulosis dengan strategi DOTS adalah pelayanan tuberculosis dengan 5 strategi penanggulangan tuberculosis nasional. Penegakan diagnosis dan follow up pengobatan pasien tuberculosis harus melalui pemeriksaan ikroskopis tuberculosis, pengobatan harus menggunakan paduan obat anti tuberculosis yang sesuai dengan standar penanggulanagn tuberculosis nasional, dan semua pasien yang tuberculosis yang diobati dievaluasi secara kohort sesuai dengan penanggulangan nasional Setiap bulan Tiga bulan sekali Jumlah semua pasien rawat jalan tuberculosis yang ditangani dengan strategi DOTS Jumlah seluruh pasien rawat jalan tuberculosis yang ditangani di rumah sakit dalam waktu tiga bulan Register rawat jalan, register TB 03 UPK 100 % Kepala Instalasi rawat jalan
3. PELAYANAN RAWAT INAP 1. Pemberi pelayanan rawat inap Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Pemberi pelayanan rawat inap Kompetensi tehnis Tersedianya pelayanan rawat inap oleh tenaga yang kompeten Pemberi pelayanan rawat inap adalah dokter dan tenaga perawat yang kompeten (minimal D3) 6 bulan 6 bulan Jumlah tenaga dokter dan perawat yang memberi pelayanan diruang rawat inap yang sesuai dengan ketentuan Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang bertugas di rawat inap Kepegawaian 100 % Kepala Instalasi rawat inap
2. Dokter penanggung jawab pasien rawat inap Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Dokter penanggung jawab pasien rawat inap Kompetensi tehnis, kesinambungan pelayanan Tersedianya pelayanan rawat inap yang terkoordinasi untuk menjamin kesinambungan pelayanan Penanggung jawab rawat inap adalah dokter yang mengkoordinasikan kegiatan pelayanan rawat inap sesuai kebutuhan pasien 1 bulan 3 bulan Jumlah pasien dalam satu bulan yang mempunyai dokter sebagai penanggung jawab Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulan Rekam medik 100 % epala Instalasi rawat inap
3. Ketersediaan pelayanan rawat inap Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Ketersediaan pelayanan rawat inap Akses Tersedianya jenis pelayanan rawat inap yang minimal harus ada di rumah sakit Pelayanan rawat inap adalah pelayanan rumah sakit yang diberikan tirah baringdi rumah sakit. Untuk rumah sakit khusus disesuaikan dengan spesifikasi rumah sakit tsb. 3 bulan 3 bulan Jenis – jenis pelayanan rawat inap spesialistik yang ada (kualitatif) Tidak ada Register rawat inap Minimal kesehatan anak, penyakit dalam, rehabilitasi medic dan saraf. Kepala Instalasi rawat inap
4. Jam visite dokter spesialis Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Jam visite dokter spesialis Akses, kesinambungan pelayanan Tergambarnya kepedulian tenaga medis terhadap ketepatan waktu pemberian pelayanan. Visite dokter spesialis adalah kunjungan dokter spesialis setiaphari kerja sesuai dengan ketentuan waktu kepada setiap pasien yang menjadi tanggungjawabnya, yang dilakukan antara jam 08.00 sampai dengan 14.00. Tiap bulan Tiap tiga bulan Jumlah visite dokter spesialis antara jam 08.00 sampai dengan 14.00 yang disurvey Jumlah pelaksanaan visite dokter spesialis yang disurvey Survey 100 % Kepala Instalasi rawat inap/Komite medik/Panitia mutu
5. Angka kejadian infeksi nosokomial Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Angka kejadian infeksi nosokomial Keselamatan pasien Mengetahui hasil pengendalian infeksi nosokomial rumah sakit Infeksi nosokomial adalah infeksi yang dialamioleh pasien yang diperoleh selama dirawat di rumah sakit yang meliputi dekubitus, phlebitis, sepsis, dan infeksi luka operasi Setiap bulan Tiap tiga bulan Jumlah pasien rawat inap yang terkena infeksi nosokomial dalam satu bulan Jumlah pasien rawat inap dalam satu bulan Survei, laporan infeksi nosokomial ≤ 1,5 % Kepala instalasi rawat inap/komite medik/panitia mutu
7. Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator
Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian Keselamatan pasien Tergambarnya pelayanan keperawatan yang aman bagi pasien Kejadian pasien jatuh adalah kejadian pasien jatuh selama dirawat baik akibat jatuh dari tempat tidur, di kamar mandi, dsb, yang berakibat kecacatan atau kematian Setiap bulan Setiap bulan Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut dikurangi jumlah pasien
yang jatuh dan berakibat kecacatan atau kematian Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut Rekam medis, laporan keselamatan pasien 100 % Kepala instalasi rawat inap
8. Kematian Pasien > 48 Jam Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Kematian Pasien > 48 Jam Keselamatan dan Efektifitas Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit yang aman dan efektif Kematian pasien > 48 jam adalah kematian yang terjadi sesudah periode 48 jam setelah pasien rawat inap masuk rumah sakit 1 bulan 1 bulan Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam dalam satu bulan Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulan Rekam Medis ≤ 0,24 % ≤ 2,4/1000 (internasional) (NDR ≤ 25/1000, Indonesia) Ketua komite mutu/tim mutu
9. Kejadian pulang paksa Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Kejadian pulang paksa Efektifitas, kesinambungan pelayanan Tergambarnya penilain pasien terhadap efektifitas pelayanan rumah sakit Pulang paksa adalah pulang atas permintaan pasien atau keluarga pasien sebelum diputuskan boleh pulang oleh dokter 1 bulan 3 bulan Jumlah pasien pulang paksa dalam satu bulan Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam satu bulan Rekam Medis ≤5% Ketua komite mutu/ tim mutu
10. Kepuasan Pelanggan Rawat Inap Judul Dimensi Mutu Tujuan
Kepuasan Pelanggan Rawat Inap Kenyamanan Terselenggaranya persepsi pelanggan terhadap mutu pelayanan
Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
rawat inap Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan rawat inap 1 bulan 3 bulan Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan pasien yang disurvey (dalam prosen) Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50) Survei ≥ 90 % Ketua komite mutu/tim mutu
11. Pasien rawat inap tuberkulosis yang ditangani dengan strategi DOTS Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Pasien rawat Inap tuberkulosis yang ditangani dengan strategi DOTS Akses, efisiensi Terselenggaranya pelayanan rawat Inap bagi pasein tuberkulosis dengan strategi DOTS Pelayanan rawat inap tuberkulosis dengan strategi DOTS adalah pelayanan tuberculosis dengan 5 strategi penanggulangan tuberculosis nasional. Penegakan diagnosis dan follow up pengobatan pasien tuberculosis harus melalui pemeriksaan mikroskopis tuberculosis, pengobatan harus menggunakan paduan obat anti tuberculosis yang sesuai dengan standar penanggulanagn tuberculosis nasional, dan semua pasien yang tuberculosis yang diobati dievaluasi secara kohort sesuai dengan penanggulangan nasional Tiap tiga bulan Tiap tiga bulan Jumlah semua pasien rawat inap tuberculosis yang ditangani dengan strategi DOTS Jumlah seluruh pasien rawat inap tuberculosis yang ditangani di rumah sakit dalam waktu tiga bulan Register rawat inap, register TB 03 UPK 100 % Kepala Instalasi rawat inap
12. Ketersediaan pelayanan rawat inap jiwa Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar
Penanggung jawab Pengumpulan data
Ketersediaan pelayanan rawat di rumah sakit yang memberikan pelayanan jiwa Akses Tersedianya jenis pelayanan rawat inap yang minimal harus ada di rumah sakit jiwa Pelayanan rawat inap adalah pelayanan rumah sakit jiwa yang diberikan kepada pasien tidak gaduh gelisah tetapi memerlukan penyembuhan aspek psiko patologis. 3 bulan 3 bulan Jenis – jenis pelayanan rawat inap rumah sakit jiwa Tidak ada Register rawat inap Minimal a. NAPZA b. Gangguan Psikotik c. Gangguan Neurotik d. Gangguan Organik Kepala Instalasi rawat inap
13. Tidak adanya Kematian Pasien gangguan jiwa karena bunuh diri Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator
Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Tidak adanya Kematian Pasien gangguan jiwa karena bunuh diri Keselamatan Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit jiwa yang aman dan efektif. Kematian pasien jiwa karena bunuh diri adalah kematian yang terjadi pada pasien gangguan jiwa karena perawatan rawat inap yang tidak baik 1 bulan 1 bulan Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam satu bulan dikurangi jumlah kejadian kematian pasien gangguan jiwa bunuh diri dalam satu bulan Jumlah seluru pasien yang dirawat dalam satu bulan Rekam medis 100 % Komite medik/mutu
14. Kejadian (re-admision) pasien gangguan jiwa tidak kembali dalam Judul
Kejadian (re-admision) pasien gangguan jiwa tidak kembali dalam perawatan dalam waktu ≤ 1 bulan
Dimensi Mutu Efektifitas, Kompetensi tehnis Tujuan
Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator
Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit jiwa yang efektif Lamanya waktu pasien gangguan jiwa yang sudah dipulangkan tidak kembali keperawatan di rumah sakit jiwa 1 bulan 6 bulan Jumlah seluruh pasien gangguan yang dipulangkan dalam 1 bulan dikurangi jumlah kejadian pasien gangguan jiwa yang kembali dirawat dalam waktu ≤ 1 bula Jumlah seluru pasien yang gangguan jiwa yang dipulangkan dalam 1 bulan Rekam medis 100 % Komite medik/mutu
15. Lama hari perawatan Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Lama hari perawatan pasien gangguan jiwa Efektifitas, Kompetensi teknis Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit jiwa yang efektif Lamanya waktu perawatan pasien gangguan jiwa di rumah sakit jiwa 1 bulan 6 bulan Jumlah rerata perawtan pasien gangguan jiwa 6 minggu Tidak ada Rekam medis ≤ 6 minggu Komite medik/mutu
4. PELAYANAN INTENSIF 1. Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama < 72 jam. Judul
Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama < 72 jam
Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Efektifitas Tergambarnya keberhasilan perawatan intensif Pasien kembali keperawatan intensif dari ruang rawat inap dengan kasus yang 1 bulan 3 bulan Jumlah pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama < 72 jam dalam 1 bulan. Jumlah seluruh pasien yang dirawat di ruang intensif dalam 1 bulan. Rekam medis < 3% Komite mudik/mutu
2. Pemberi pelayanan unit intensif Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator
Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Pemberi pelayanan unit intensif Kompetensi teknis Tersedianya pelayanan intensif tenaga yang kompeten Pemberi pelayanan intensif adalah dokter Sp.An dan dokter spesialis sesuai dengan kasus yang ditangani, perawat D3 dengan sertifikat perawat mahir ICU / setara 1 bulan 3 bulan Jumlah tenaga dokter Sp.An dan spesialis yang sesuai dengan kasus yang ditangani, perawat D3 dengan sertifikat perawat mahir ICU/setara yang melayani pelayanan intensif. Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang melayani perawatan intensif Kepegawaian 100% Komite medik/mutu
3. Pemberi pelayanan unit intensif Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator
Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Pemberi pelayanan unit intensif jiwa Kompetensi teknis Tersedianya pelayanan intensif tenaga yang kompeten Pemberi pelayanan intensif adalah dokter Sp.KJ, dokter spesialis sesuai dengan kasus yang ditangani, perawat D3 dengan sertifikat kegawadaruratan psikiatri dan psikolog klinis. 1 bulan 3 bulan Jumlah tenaga dokter Sp.An dan spesialis yang sesuai dengan kasus yang ditangani, perawat D3 dengan sertifikat perawat mahir ICU/setara yang melayani pelayanan intensif. Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang melayani perawatan intensif Kepegawaian 100% Komite medik/mutu
5. A. RADIOLOGI 1. Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto dan USG Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto dan USG Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi Tergambarnya kecepatan pelayanan radiologi Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto dan USG adalah tenggang waktu mulai pasien di foto dan dilakukan pemeriksaan USG sampai dengan menerima hasil yang sudah diekspertisi 1 bulan 3 bulan Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto dan USG dalam satu bulan. Jumlah pasien yang difoto thorax dan di USG dalam bulan tersebut. rekam medis ≤ 3 jam Kepala Instalasi Radiologi dan Elektromedik
2. Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan Kompetensi tehnis Pembacaan dan verifikasi hasil pemeriksaan rontgen dan USG dilakukan oleh tenaga ahli untuk memastikan ketepatan diagnosis Pelaksana ekspertisi rontgen adalah dokter spesialis Radiologi yang mempunyaikewenangan untuk melakukan pembacaan foto rontgen/ hasil pemeriksaan radiologi dan USG. Bukti pembacaan dan verifikasi adalah dicantumkannya tanda tangan dokter spesialis radiologi pada lembar hasil pemeriksaan yang dikirimkan kepadadokter yang meminta. 1 bulan 3 bulan Jumlah foto rontgen dan hasil USG yang dibaca dan diverifikasi oleh dokter spesialis radiologi dalam 1 bulan. Jumlah seluruh pemeriksaan foto rontgen dan USG dalam 1 bulan. Register di Instalasi Radiologi 100 % Kepala Instalasi Radiologi dan Elektromedik
3. Kejadian kegagalan pelayanan rontgen Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar
Kejadian kegagalan pelayanan rontgen Efektifitas dan efisiensi Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan rontgen Kegagalan pelayanan rontgen adalah kerusakan foto yang tidak dapat dibaca 1 bulan 3 bulan Jumlah foto rusak yang tidak dapat dibaca dalam 1 bulan Jumlah seluruh pemeriksaan foto dalam 1 bulan Register radiology ≤ 7 %
Penanggung jawab
Kepala Instalasi Radiologi dan Elektromedik
4. Kepuasan pelanggan Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Kepuasan pelanggan Kenyamanan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan radiologi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan radiology 1 bulan 3 bulan Jumlah pasien yang disurvei yang menyatakan puas Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50) Survei ≥ 80 % Ketua komite mutu/tim mutu
5. B. ELEKTROMEDIK 1. Waktu tunggu hasil pelayanan Brainmapping, EKG, Echocardiografi, Treadmill Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Waktu tunggu hasil pelayanan Brainmapping, EKG, Echocardiografi, dan Treadmill Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi Tergambarnya kecepatan pelayanan elektromedik Waktu tunggu hasil pelayanan Brainmapping, EKG, Echocardiografi, dan Treadmill adalah tenggang waktu mulai pasien dilakukan pemeriksaan sampai dengan menerima hasil yang sudah diekspertisi 1 bulan 3 bulan Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan Brainmapping, EKG, Echocardiografi, dan Treadmill dalam satu bulan. Jumlah pasien yang dilakukan pemeriksaan Brainmapping, EKG, Echocardiografi, dan Treadmill dalam bulan tersebut. rekam medis Brainmapping 2 hari kerja, EKG, Echocardiografi, dan Treadmill ≤ 3 jam Kepala Instalasi Radiologi dan Elektromedik
2. Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan Judul Dimensi Mutu Tujuan
Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan Kompetensi tehnis Pembacaan dan verifikasi hasil pemeriksaan Brainmapping, EKG, Echocardiografi, dan Treadmill dilakukan oleh tenaga ahli untuk
Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator
Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
memastikan ketepatan diagnosis Pelaksana ekspertisi Brainmapping, EKG, Echocardiografi, dan Treadmill adalah dokter Dokter Spesialis Neurologi dan Spesialis Dokter Spesialis Jantung yang mempunyai kewenangan untuk melakukan pembacaan hasil pemeriksaan Brainmapping, EKG, Echocardiografi, dan Treadmill. Bukti pembacaan dan verifikasi adalah dicantumkannya tanda tangan Dokter Spesialis Neurologi dan spesialis Dokter Spesialis Jantung pada lembar hasil pemeriksaan yang dikirimkan kepada dokter yang meminta. 1 bulan 3 bulan Jumlah pemeriksaan Brainmapping, EKG, Echocardiografi, dan Treadmill yang telah dibaca dan diverifikasi oleh Dokter Spesialis Neurologi dan Spesialis Dokter Spesialis Jantung dalam 1 bulan. Jumlah seluruh pemeriksaan Brainmapping, EKG, Echocardiografi, dan Treadmill dalam 1 bulan. Register di Instalasi Radiologi dan Elektromedik 100 % Kepala Instalasi Radiologi dan Elektromedik
3. Kejadian kegagalan pelayanan Brainmapping, EKG, Echocardiografi, Treadmill Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Kejadian kegagalan Brainmapping, EKG, Echocardiografi, Treadmill Efektifitas dan efisiensi Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan Brainmapping, EKG, Echocardiografi, Treadmill Kegagalan pelayanan Brainmapping, EKG, Echocardiografi, Treadmill adalah tidak kooperatifnya pasien yang menimbulkan hasil pemeriksaan tidak dapat dibaca 1 bulan 3 bulan Jumlah hasil pemeriksaan yang tidak dapat dibaca dalam 1 bulan Jumlah seluruh pemeriksaan Brainmapping, EKG, Echocardiografi, Treadmill dalam 1 bulan Register Instalasi Radiologi dan Elektromedik ≤ 6% Kepala Instalasi Radiologi dan Elektromedik
4. Kepuasan pelanggan Judul
Kepuasan pelanggan
Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Kenyamanan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan elektromedik Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan elektromedik 1 bulan 3 bulan Jumlah pasien yang disurvei yang menyatakan puas Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50) Survei > 80 % Ketua komite mutu/tim mutu
6. LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK 1. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium Pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah pelayanan pemeriksaan laboratorium rutin dan kimia darah. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium untuk pemeriksaan laboratorium adalah tenggang waktu mulai pasien diambil sample sampai dengan menerima hasil yang sudah diekspertisi. 1 bulan 3 bulan Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium pasien yang disurvey dalam satu bulan Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium yang disurvey dalam bulan tersebut. Survey < 140 menit (manual) Kepala Instalasi Laboratorium
2. Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan laboratorium Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator
Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan laboratorium Kompetensi teknis Pembacaan dan verifikasi hasil pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh tenaga ahli untuk memastikan ketepatan diagnosis Pelaksana ekspertisi laboratorium adalah dokter spesialis patologi klinik yang mempunyai kewenangan untuk melakukan pembacaan hasil pemeriksaan laboratorium. Bukti dilakukan ekspertisi adalah adanya tandatangan pada lembar hasil pemeriksaan yang dikirimkan pada dokter yang meminta. 1 bulan 3 bulan Jumlah hasil lab. yang diverifikasi hasilnya oleh dokter spesialis patologi klinik dalam satu bulan.
Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium dalam satu bulan Register di instalasi laboratorium 100% Kepala instalasi laboratorium
3. Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator
Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium Keselamatan Tergambarnya ketelitian pelayanan laboratorium Kesalahan penyerahan hasil laboratorium adalah penyerahan hasil laboratorium pada salah orang. 1 bulan 3 bulan Jumlah seluruh pasien yang diperiksa laboratorium dalam satu bulan dikurangi jumlah penyerahan hasil laboratorium salah orang dalam satu bulan Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium dalam bulan tersebut Rekam medis 100% Kepala Instalasi Laboratorium
4. Kepuasan pelanggan Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data
Kepuasan pelanggan Kenyamanan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan laboratorium Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan laboratorium. 1 bulan
Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
3 bulan Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei (dalam prosen) Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50) Survei > 80 % Kepala Instalasi Laboratorium
7. A. REHABILITASI MEDIK 1. Kejadian drop out direncanakan. Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang
Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang direncanakan. Kesinambungan pelayanan dan efektifitas Tergambarnya kesinambungan pelayanan rehabilitasi sesuai yang direncanakan Drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang direncanakan adalah pasien tidak bersedia meneruskan program rehabilitasi yang direncanakan. 3 bulan 6 bulan Jumlah seluruh pasien yang drop out dalam 3 bulan Jumlah seluruh pasien yang di program rehabilitasi medik dalam 3 bulan Rekam medis < 50% Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik
2. Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik Judul
Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik Dimensi Mutu Keselamatan dan kenyamanan Tujuan Tergambarnya kejadian kesalahan klinis dalam rehabilitasi medik Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator
Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Kesalahan tindakan rehabilitasi medik adalah memberikan atau tidak memberikan tindakan rehabilitasi medik yang diperlukan yang tidak sesuai dengan rencana asuhan dan/atau tidak sesuai dengan pedoman/standar pelayanan rehabilitasi medik. 1 bulan 3 bulan Jumlah seluruh pasien yang deprogram rehabilitasi medik dalam 1 bulan dikurangi jumlah pasien yang mengalami kesalahan tindakan rehabilitasi medik dalam 1 bulan. Jumlah seluruh pasien yang deprogram rehabilitasi medik dalam 1 bulan Rekam medis 100 % Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik dan Mental
3. Kepuasan Pelanggan Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Kepuasan pelanggan Kenyamanan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan rehabilitasi medik Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan rehabilitas medik. 1 bulan 3 bulan Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei (dalam prosen) Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50) Survei >80 % Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik dan Mental
7. B. REHABILITASI MENTAL 1. Kedatangan pasien yang patuh terhadap pelayanan Rehabilitasi Mental yang direncanakan. Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
2.
Kedatangan pasien yang patuh terhadap pelayanan Rehabilitasi Mental yang direncanakan.
3 bulan 6 bulan Jumlah pasien yang datang ke Instalasi Rehabilitasi Jumlah pasien yang direncanakan terapi rehabilitasi mental Rekam medis < 90% Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik dan Mental
Tidak Ada kejadian kesalahan tindakan Rehabilitasi Mental.
Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator
Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Tidak Ada kejadian kesalahan tindakan Rehabilitasi Mental
1 bulan 3 bulan Jumlah seluruh pasien yang diprogram rehabilitasi mental dalam satu tahun dikurangi jumlah pasien yang mengalami kesalahan tindakan rehabilitasi mental dalam satu tahun Jumlah seluruh pasien yang diprogram rehabilitasi mental dalam satu tahun Rekam medis 100 % Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik dan Mental
8. FARMASI 1. a. Waktu tunggu pelayanan obat jadi. Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator
Waktu tunggu pelayanan obat jadi Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi Waktu tunggu pelayanan obat jadi adalah tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat jadi 1 bulan Tiga bulan Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi pasien yang disurvey dalam satu bulan
Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Jumlah pasien yang disurvey dalam bulan tersebut. Survey <30 % Kepala Instalasi Farmasi
b. Waktu tunggu pelayanan obat racikan Judul Waktu tunggu pelayanan obat racikan Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi Definisi Operasional Waktu tunggu pelayanan obat racikan adalah tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat racikan Frekuensi 1 bulan Pengumpulan Data Periode Analisa Tiga bulan Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat racikan pasien yang disurvey dalam satu bulan Denominator Jumlah pasien yang disurvey dalam bulan tersebut. Sumber Data Survey Standar <60 % Penanggung jawab Kepala Instalasi Farmasi
2. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat Keselamatan dan kenyamanan Tergambarnya kejadian kesalahan dalam pemberian obat Kesalahan pemberian obat meliputi : 1. Salah dalam memberikan jenis obat 2. Salah dalam memberikan dosis 3. Salah orang 4. Salah jumlah 1 bulan 3 bulan Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yang disurvey dikurangi jumlah pasien yang mengalami kesalahan pemberian obat Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yang disurvey dikurangi jumlah pasien yang mengalami kesalahan pemberian obat Survey 100% Kepala Instalasi Farmasi
3. Kepuasan Pelanggan Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data
Kepuasan pelanggan Kenyamanan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan farmasi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan farmasi. 1 bulan
Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
3 bulan Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei (dalam prosen) Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50) Survey >80% Kepala Instalasi Farmasi
4. Penulisan resep sesuai formularium Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Penulisan resep sesuai formularium Efisiensi Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien Formularium obat adalah daftar obat yang digunakan di rumah sakit. 1 bulan 3 bulan Jumlah resep yang diambil sebagai sample yang sesuai formularium dalam satu bulan. Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sampel dalam satu bulan (n minimal 50) Survey 100% Kepala Instalasi Farmasi
9. Gizi 1. Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien Efektifitas, akses, kenyamanan Tergambarnya efektifitas pelayanan instalasi gizi Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien adalah ketepatan penyediaan makanan, pada pasien sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. 1 bulan 3 bulan Jumlah pasien rawat inap yang disurvei yang mendapat makanan tepat waktu dalam satu bulan. Jumlah seluruh pasien rawat inap yang disurvei Survey >90% Kepala Instalasi Gizi/Kepala Instalasi Rawat Inap
2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien Judul
Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien
Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Efektifitas dan efisien Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan instalasi gizi Sisa makanan adalah porsi makanan yang tersisa yang tidak dimakan oleh pasien (sesuai dengan pedoman asuhan gizi rumah sakit) 1 bulan 3 bulan Jumlah kumulatif porsi sisa makanan dari pasien yang disurvey Jumlah pasien yang disurvey dalam satu bulan Survey <20% Kepala Instalasi Gizi/Kepala Instalasi Rawat Inap
3. Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet Keamanan, efisien Tergambarnya kesalahan dan efisiensi pelayanan instalasi gizi Kesalahan dalam memberikan diet adalah kesalahan dalam memberikan jenis diet. 1 bulan 3 bulan Jumlah pemberian makanan yang disurvey pemberian makanan yang salah diet. Jumlah pasien yang disurvey dalam satu bulan Survey 100% Kepala Instalasi Gizi/Kepala Instalasi Rawat Inap
dikurangi
jumlah
10. PELAYANAN GAKIN 1. Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data
Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan Akses Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap masyarakat miskin Pasien Keluarga Miskin (GAKIN) adalah pasien pemegang kartu askeskin 1 bulan 3 bulan Jumlah pasien GAKIN yang dilayani rumah sakit dalam satu bulan Jumlah seluruh pasien GAKIN yang datang ke rumah sakit dalam satu bulan. Register pasien
Standar Penanggung jawab
100% Direktur Rumah Sakit
11. REKAM MEDIK 1. Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan. Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan Kesinambungan pelayanan dan keselamatan Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam kelengkapan informasi rekam medik. Rekam medik yang lengkap adalah, rekam medik yang telah diisi lengkap oleh dokter dalam waktu < 24 jam setelah selesai pelayanan rawat jalan atau setelah pasien rawat inap diputuskan untuk pulang, yang meliputi identitas pasien, anamnesis, rencana asuhan, pelaksanaan asuhan, tindak lanjut dan resume 1 bulan 3 bulan Jumlah rekam medik yang disurvey dalam 1 bulan yang diisi lengkap Jumlah rekam medik yang disurvey dalam 1 bulan. Survey 100% Kepala instalasi rekam medik/wadir pelayanan medik.
2. Kelengkapan informed concent setelah mendapatkan informasi yang jelas. Judul Dimensi Mutu Tujuan
Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator
Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Kelengkapan informed concent setelah mendapatkan informasi yang jelas Keselamatan Tergambarnya tanggung jawab dokter untuk memberikan kepada pasien dan mendapat persetujuan dari pasien akan tindakan medik yang dilakukan. Informed concent adalah persetujuan yang diberikan pasien/keluarga pasien atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut. 1 bulan 3 bulan Jumlah pasien yang mendapat tindakan medik yang disurvey yang mendapat informasi lengkap sebelum memberikan persetujuan tindakan medik dalam 1 bulan. Jumlah pasien yang mendapat tindakan medik yang disurvey dalam 1 bulan Survey 100% Kepala instalasi rekam medik
3. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan.
Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan Efektifitas, kenyamanan, efisiensi Tergambarnya kecepatan pelayanan pendaftaran rawat jalan Dokumen rekam medis rawat jalan adalah dokumen rekam medis pasien baru atau pasien lama yang digunakan pada pelayanan rawat jalan. Waktu penyediaan dokumen rekam medik mulai dari pasien mendaftar sampai rekam medis disediakan/ditemukan oleh petugas. Setiap bulan Setiap tiga bulan Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medis sampel rawat jalan yang diamati Total sampel penyediaan rekam medis yang diamati (N tidak kurang dari 100). Hasil survei pengamatan diruang pendaftaran rawat jalan untuk pasien baru/diruang rekam medis untuk pasien lama. Rerata < 10 menit Kepala instalasi rekam medis
4. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap. Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap Efektifitas, kenyamanan, efisiensi Tergambarnya kecepatan pelayanan rekam medik rawat inap Dokumen rekam medis rawat inap adalah dokumen rekam medis pasien baruatau pasien lama yang digunakan pada pelayanan rawat inap. Waktu penyediaandokumen rekam medik pelayanan rawat inap adalah waktu mulai pasien diputuskan untuk rawat inap oleh dokter sampai rekam medik rawat inap tersedia di bangsal pasien. Setiap bulan Setiap tiga bulan Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medis sampel rawat inap yang diamati Total sampel penyediaan rekam medis rawat inap yang diamati Hasil survei pengamatan diruang pendaftaran rawat jalan Rerata < 15 menit Kepala instalasi rekam medis
12. Pengolahan Limbah 1. Baku mutu limbah cair. Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Baku mutu limbah cair Keselamatan Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap keamanan limbah cair rumah sakit Baku mutu adalah standar minimal pada limbah cair yang dianggap aman bagi kesehatan, yang merupakan ambang batas yang ditolerir dan diukur dengan indikator : BOD (Biological Oxygen Demand) : 30 mg/liter COD (Chemical Oxygen Demand) : 80 mg/liter TSS (Total Suspended Solid) 30 mg/liter PH : 6-9 3 bulan 3 bulan Hasil laboratorium pemeriksaan limbah cair rumah sakit yang sesuai dengan baku mutu. Jumlah seluruh pemeriksaan limbah cair. Hasil pemeriksaan 100% Kepala IPRS
2. Pengolahan limbah padat berbahaya sesuai dengan aturan. Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Pengolahan limbah padat berbahaya sesuai dengan aturan Keselamatan Tergambarnya mutu penanganan limbah padat infeksius di rumah sakit Limbah padat berbahaya adalah sampah pada akibat proses pelayanan yanmengandung bahan-bahan yang tercemar jasad renik yang dapat menularka penyakit dan/atau dapat mencederai, antara lain : 1. Sisa jarum suntik 2. Sisa ampul 3. Kasa bekas 4. Sisa jaringan
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Pengolahan limbah padat berbahaya harus dikelola sesuai dengan aturan dapedoman yang berlaku 1 bulan 3 bulan Jumlah limbah padat yang dikelola sesuai dengan standar prosedur operasional yang diamati Jumlah total proses pengolahan limbah padat yang diamati Hasil pengamatan 100% Kepala IPRS / Kepala K3 RS
13. Administrasi dan Manajemen 1. Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat direksi. Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat direksi Efektivitas Tergambarnya kepedulian direksi terhadap upaya perbaikan pelayanan di rumah sakit Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat direksi adalah pelaksanaan tindak lanjut yang harus dilakukan oleh peserta pertemuan terhadap kesepakatan atau keputusan yang telah diambil dalam pertemuan tersebut sesuai dengan permasalahan pada bidang masing-masing. 1 bulan 3 bulan Hasil keputusan pertemuan direksi yang ditindaklanjuti dalam satu bulan Total hasil keputusan yang harus ditindaklanjuti dalam satu bulan Notulen rapat 100% Direktur rumah sakit
2. Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja. Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja Efektivitas, efisiensi Tergambarnya kepedulian administrasi rumah sakit dalam menunjukkan akuntabilitas kinerja pelayanan. Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban rumah sakit untuk
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasidalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melaluipertanggungjawaban secara periodik. Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkapadalah laporan kinerja yang memuat pencapaian indikator-indikator yang adapada SPM (Standar Pelayanan Minimal), indikator-indikator kinerja pada rencanastrategik bisnis rumah sakit dan indikator-indikator kinerja yang lain yangdipersyaratkan oleh pemerintah daerah. Laporan akuntabilitas kinerja minimal 3 bulan sekali. 1 tahun 3 tahun Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkap dan dilakukan minimal 3 bulan dalam satu tahun Jumlah laporan akuntabilitas yang seharusnya disusun dalam satu tahun Bagian Tata Usaha 100% Direktur
3. Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat. Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat Efektivitas, efisiensi, kenyamanan Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap tingkat kesejahteraan pegawai. Usulan kenaikan pangkat pegawai dilakukan dua periode dalam satu tahun yaitu bulan April dan Oktober 1 tahun 1 tahun Jumlah pegawai yang diusulkan tepat waktu sesuai periode kenaikan pangkat dalam satu tahun. Jumlah seluruh pegawai yang seharusnya diusulkan kenaikan pangkat dalam satu tahun. Sub bagian kepegawaian 100% Kepala Bagian Tata Usaha
4. Ketepatan waktu pengurusan kenaikan gaji berkala. Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Ketepatan waktu pengurusan kenaikan gaji berkala Efektivitas, kenyamanan Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap kesejahteraan pegawai Usulan kenaikan berkala adalah kenaikan gaji secara periodik sesuai peraturan kepegawaian yang berlaku (UU No. 8/1974, UU No. 43/1999) 1 tahun 1 tahun Jumlah pegawai yang diusulkan tepat waktu sesuai periode kenaikan pangkat dalam satu tahun. Jumlah seluruh pegawai yang seharusnya diusulkan kenaikan pangkat dalam satu tahun. Sub bagian kepegawaian 100% Kepala Bagian Tata Usaha
5. Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahun. Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahun Kompetensi teknis Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap kualitas sumber daya manusia Pelatihan adalah semua kegiatan peningkatan kompetensi karyawan yang dilakukan baik dirumah sakit ataupun di luar rumah sakit yang bukan merupakan pendidikan formal. Minimal per karyawan 20 jam per tahun. 1 tahun 1 tahun Jumlah karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam per tahun Jumlah seluruh karyawan di rumah sakit Sub bagian kepegawaian >60% Kepala Bagian Tata Usaha
6. Cost Recovery. Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Cost recovery Efisiensi, efektivitas Tergambarnya tingkat kesehatan keuangan di rumah sakit Cost recovery adalah jumlah pendapatan fungsional dalam periode waktu tertentu dibagi dengan jumlah pembelanjaan operasional dalam periode waktu tertentu. 1 bulan 3 bulan Jumlah pendapatan fungsional dalam satu bulan Jumlah pembelanjaan operasional dalam satu bulan Sub bagian kepegawaian >40% Kepala Bagian Tata Usaha/Keuangan
7. Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan. Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan Efektivitas Tergambarnya disiplin pengelolaan keuangan rumah sakit Laporan keuangan meliputi realisasi anggaran dan arus kas Laporan keuangan harus diselesaikan sebelum tanggal 10 setiap bulan berikutnya. Tiga bulan Tiga bulan Jumlah laporan keuangan yang diselesaikan sebelum tanggal setiap bulan berikutnya dalam tiga bulan Jumlah laporan keuangan yang harus diselesaikan dalam tiga bulan Sub bagian kepegawaian 100% Kepala Bagian Tata Usaha/Keuangan
8. Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap. Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap Efektivitas, kenyamanan Tergambarnya kecepatan pelayanan informasi pembayaran pasien rawat inap Informasi tagihan pasien rawat inap meliputi semua tagihan pelayanan yang telah diberikan. Kecepatan waktu pemberian informasi tagihan pasien rawat inap adalah waktu mulai pasien dinyatakan boleh pulang oleh dokter sampai dengan informasi tagihan diterima oleh pasien. Setiap bulan Setiap tiga bulan Jumlah kumulatif waktu pemberian informasi tagihan pasien rawat inap yang diamati dalam satu bulan Jumlah total pasien rawat inap yang diamati dalam satu bulan Hasil pengamatan < 2 jam Bagian Keuangan
9. Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan waktu. Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan waktu Efektivitas, Tergambarnya kinerja manajemen dalam memperhatikan kesejahteraan karyawan. Insentif adalah imbalan yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan kinerja yang dicapai dalam satu bulan. Tiap 6 bulan Tiap 6 bulan Jumlah bulan dengan kelambatan pemberian insentif 6 Catatan di bagian keuangan 100% Bagian Keuangan
14. AMBULANCE/KERETA JENAZAH 1. Waktu pelayanan ambulance/kereta jenazah. Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Waktu pelayanan ambulance/kereta jenazah Akses Tersedianya pelayanan ambulance/kereta jenazah yang dapat diakses setiap waktu oleh pasien/keluarga pasien yang membutuhkan. Waktu pelayanan ambulance/kereta jenazah adalah ketersediaan waktu penyediaan ambulance/kereta jenazah untuk memenuhi kebutuhan pasien/keluarga pasien
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Setiap bulan Tiga bulan sekali Total waktu buka (dalam jam) pelayanan ambulance dalam satu bulan Jumlah hari dalam bulan tersebut Instalasi gawat darurat 24 jam Penanggungjawab ambulance/kereta jenazah
2. Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/kereta jenazah di rumah sakit. Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/kereta jenazah di rumah sakit Kenyamanan, keselamatan Tergambarnya ketanggapan rumah sakit dalam menyediakan kebutuhan pasien akan ambulance/kereta jenazah Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/kereta jenazah adalah waktu yang dibutuhkan mulai permintaan ambulance/kereta jenazah diajukan oleh pasien/keluarga pasien di rumah sakit sampai tersedianya ambulance/kereta jenazah. Maksimal 30 menit 1 bulan 3 bulan i Jumlah penyediaan ambulance/kereta jenazah yang tepat waktu dalam 1 bulan Jumlah seluruh permintaan ambulance/kereta jenazah dalam satu bulan Catatan penggunaan ambulance/kereta jenazah 100% Penanggungjawab ambulance/kereta jenazah
15. PEMULASARAAN JENAZAH 1. Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan jenazah. Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar
Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan jenazah Kenyamanan Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap kebutuhan pasien akan pemulasaraan jenazah. Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan jenazah adalah waktu yang dibutuhkan mulai pasien dinyatakan meninggal sampai dengan jenazah mulai ditangani oleh petugas. 1 bulan 3 bulan Total kumulatif waktu pelayanan pemulasaraan jenazah pasien yang diamati dalam satu bulan Total pasien yang diamati dalam satu bulan Hasil pengamatan < 2 jam
Penanggung jawab
Kepala instalasi pemulasaraan jenazah
16. PELAYANAN PEMELIHARAAN SARANA RUMAH SAKIT 1. Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat. Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat Efektivitas, efisiensi, kesinambungan pelayanan Tergambarnya kecepatan dan ketanggapan dalam pemeliharaan alat Kecepatan waktu menanggapi alat yang rusak adalah waktu yang dibutuhkan mulai laporan alat rusak diterima sampai dengan petugas melakukan pemeriksaan terhadap alat yang rusak untuk tindak lanjut perbaikan, maksimal dalam waktu 15 menit harus sudah ditanggapi. 1 bulan 3 bulan Jumlah laporan kerusakan alat yang ditanggapi kurang atau sama dengan 15 menit dalam satu bulan. Jumlah seluruh laporan kerusakan alat dalam satu bulan Catatan laporan kerusakan alat > 80 % Kepala IPRS
2. Ketepatan waktu pemeliharaan alat. Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Ketepatan waktu pemeliharaan alat Efektivitas, efisiensi, kesinambungan pelayanan Tergambarnya kecepatan dan ketanggapan dalam pemeliharaan alat Waktu pemeliharaan alat adalah waktu yang menunjukkan periode pemeliharaan/service untuk tiap-tiap alat sesuai ketentuan yang berlaku. 1 bulan 3 bulan Jumlah alat yang dilakukan pemeliharaan (service) tepat waktu dalam satu bulan Jumlah seluruh alat yang seharusnya dilakukan pemeliharaan dalam satu bulan Register pemeliharaan alat 100% Kepala IPRS
3. Peralatan Laboratorium (dan alat ukur yang lain) yang terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi. Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data
Peralatan Laboratorium (dan alat ukur yang lain) yang terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi. Keselamatan dan efektivitas Tergambarnya akurasi pelayanan laboratorium Kalibrasi adalah pengujian kembali terhadap kelayakan peralatan laboratorium oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) 1 tahun 1 tahun Jumlah seluruh alat laboratorium yang dikalibrasi tepat waktu dalam satu tahun Jumlah alat laboratorium yang perlu dikalibrasi dalam 1 tahun Buku register
Standar Penanggung jawab
100% Kepala Instalasi Laboratorium
17. PELAYANAN LAUNDRY 1. Tidak adanya kejadian linen yang hilang. Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Tidak adanya kejadian linen yang hilang Efisiensi dan efektifitas Tergambarnya pengendalian dan mutu pelayanan laundry Tidak ada 1 bulan 3 bulan Jumlah linen yang dihitung dalam 4 hari sampling dalam satu tahun Jumlah linen yang seharusnya ada pada hari sampling tersebut Survey 100% Kepala Instalasi Laundry
2. Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap. Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap Efisiensi dan efektifitas Tergambarnya pengendalian dan mutu pelayanan laundry Ketepatan waktu penyediaan linen adalah ketepatan penyediaan linen sesuai dengan ketentuan waktu yang ditetapkan 1 bulan 3 bulan Jumlah hari dalam satu bulan dengan penyediaan linen tepat waktu Jumlah hari dalam satu bulan Survey 100% Kepala Instalasi Laundry
18. PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI 1. Tim PPI. Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data
Tersedianya anggota Tim PPI yang terlatih Kompetensi teknis Tersedianya anggota Tim PPI yang kompeten untuk melaksanakan tugas-tugas Tim PPI Adalah anggota Tim PPI yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar dan lanjut PPI Tiap 3 bulan
Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Tiap 1 bulan Jumlah anggota tim PPI yang sudah terlatih Jumlah anggota Tim PPI Kepegawaian 75% Ketua Komite PPI
2. Koordinasi APD Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab
Tersedianya APD (Alat Pelindung Diri) Mutu pelayanan, keamanan pasien, petugas dan pengunjung Tersedianya APD di setiap instalasi RS Alat terstandar yang berguna untuk melindungi tubuh, tenaga kesehatan, pasien atau pengunjung dari penularan penyakit di RS seperti masker, sarung tangan karet, penutup kepala, sepatu boots dan gaun Setiap hari 1 bulan Jumlah instalasi yang menyediakan APD Jumlah instalasi di rumah sakit Survey 75% Tim PPI
3. Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial di rumah sakit. Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data
Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial di rumah sakit Keamanan pasien, petugas dan pengunjung Tersedianya data pencatatan dan pelaporan infeksi di RS Kegiatan pengamatan faktor resiko infeksi nosokomial, pengumpulan data (cek list) pada instalasi yang tersedia di RS, minimal 1 parameter (ILO, ILI, VAP, ISK) Setiap hari 1 bulan Jumlah instalasi yang melakukan pencatatan dan pelaporan Jumlah instalasi yang tersedia Survey 75% Tim PPI RS
Keterangan : ILO : Infeksi Luka Operasi ILI : Infeksi Luka Infus
VAP : Ventilator Associated Pneumonie ISK : Infeksi Saluran Kemih
Tabel 2.5 Pencapaian Kinerja Pelayanan RS Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur NO
(1)
Indikator
(2)
1. Bed Occupancy Rate/BOR (%) 2. Average Lenght Of Stay /ALOS (Hari) 3. Bed Turn Over /BTO (Kali) 4. Turn Over Interval/TOI (Hari) 5. Persentase Indikator SPM yang mencapai target 6. Cost Recovery Rate/CRR (%) 7.
Indeks Kepuasan Masyarakat (Konversi) terhadap Seluruh Layanan RS
Persentase Pasien Jiwa yang Kembali Berfungsi Sosial di Masyarakat (%) Persentase elemen akreditasi RS yang memenuhi 9. standar Akreditasi RS Versi 2012 (%) 8.
10. Persentase Pasien Pasung Terlayani (%) Persentase karyawan RS yang lulus pendidikan/pelatihan 11. dan berijazah/bersertifikat (%)
Realisasi Target Renstra SKPD Proyeksi Capaian Standart SPM/ lain-lain Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Standar (IKU) 2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018 Nasional (n-2) (n-1) (n) (n+1) (n-2) (n-1) (n) (n+1)
Catatan Analisis
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
65 ≤ 42
72 24
72 24
73 24
73 24
74 24
78,51 24
79 24
73 24
74 24
Proyeksi sesuai target Proyeksi sesuai target
9 14
10 10
10 10
10 10
10 10
10 10
10,93 10 7,18 7,35
10 10
10 10
Proyeksi sesuai target Proyeksi sesuai target
≥ 40
80 42
83,5 42
84 42
84,5 43
84,7 43
71,95 46,07
84 47
80
85
85
86
86
86
78,97
86
86
86
Proyeksi sesuai target
-
85
86
86,5
87
87,5
94,39
95
87
87,5
Proyeksi sesuai target
80
80
80
81
81
82
88,76
89
81
82
Proyeksi sesuai target
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Proyeksi sesuai target
60
80
85
86
86
86
68,89
86
86
86
Proyeksi sesuai target
84,5 84,7 43 43
Proyeksi sesuai target Proyeksi sesuai target
Persentase mahasiswa praktik institusi kesehatan yang lulus (%) 13. Lulus Akreditasi RS Pendidikan (%)
90
100
100
100
100
100
99,24
100 100
100
Proyeksi sesuai target
100
100
-
100
100
100
-
100 100
100
Proyeksi sesuai target
14. Persentase kecukupan SDM RS sesuai stándar (%)
100
75
-
70
72
74
-
70
74
Proyeksi sesuai target
12.
72
PERUBAHAN RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2017 Instansi
: Rumah Sakit Jiwa Menur Sasaran
1.
Uraian
Indikator
1
2
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan jiwa dan non jiwa di RS, yang efisien dan efektif meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehanilitatif yang didukung sarana dan prasarana yang memadai
1. 2. 3. 4. 5.
6. 7.
8.
Bed Occupancy Rate (BOR) Average Length of Stay (ALOS) Bed Turn Over (BTO) Turn Over Interval (TOI) Persentase indikator SPM yang mencapai target Cost Recovery Rate (CRR) Indeks Kepuasan Masyarakat (Konversi) Terhadap seluruh Layanan RS Persentase pasien jiwa yang kembali berfungsi sosial di masyarakat
Kegiatan Rencana Tingkat Capaian (Target) 3 73
%
Program 4 1.
Peningkatan Pelayanan BLUD
Uraian
Indikator Kinerja
Satuan
5
6
7
1. Penguatan Pelayanan RS/ RSK/BP4
Masukan:
24
hari
10
kali
Dana - BP - BBJ - BM
10
hari
Keluaran:
84.5
43
%
%
Jumlah kunjungan rawat jalan Jumlah pasien rawat inap Jumlah kunjungan gawat darurat
86
Hasil:
87
Bed Occupancy Rate Persentase indikator SPM yang mencapai target Persentase elemen akreditasi RS yang memenuhi standar akreditasi RS Versi 2012
%
Rencana Tingkat Ket. Capaian (Target) 8 9
rupiah rupiah rupiah rupiah
32,794,534,000 3,213,624,800 29,570,178,200 10,731,000
kj.
40,200
org.
3,030
kj.
2,241
% %
73 84,5
%
81
Sasaran Uraian 1
Indikator 2 9. Persentase elemen akreditasi RS yang memenuhi standar akreditasi RS Versi 2012 10. Persentase pasien pasung terlayani
Kegiatan Rencana Tingkat Capaian (Target) 3 81 %
100
Program 4
Uraian
Indikator Kinerja
Satuan
5
6
7 hari kali hari %
ALOS BTO TOI Persentase pasien jiwa yang kembali berfungsi sosial di masyarakat CRR IKM (konversi) terhadap seluruh layanan RS
%
2.
Peningkatan Sarana dan Prasarana BLUD
1. Peningkatan Pelayanan Kesehatan (DAK)
% -
Rencana Tingkat Ket. Capaian (Target) 8 9 24 10 10 86,5
42 86
Masukan: Dana - BM
rupiah rupiah
1,007,582,000 1,007,582,000
Keluaran: Jumlah alat medis tersedia
unit
26
Hasil: Persentase indikator SPM yang mencapai target IKM (konversi) terhadap seluruh layanan RS
2. Pembangunan RS
%
84,5
-
86
Masukan: Dana - BP - BBJ - BM
rupiah rupiah rupiah rupiah
53,900,000 2,130,000 1,370,000 50,400,000
Sasaran Uraian
Indikator
1
2
Kegiatan Rencana Tingkat Capaian (Target) 3
Program 4
Uraian
Indikator Kinerja
Satuan
5
6
7
Keluaran:
Jumlah gedung RS terbangun
gedung
Rencana Tingkat Ket. Capaian (Target) 8 9 1
Hasil: Persentase indikator SPM yang mencapai target IKM (konversi) terhadap seluruh layanan RS 3. Rehabilitasi Bangunan RS
%
84,5
-
86
Masukan: Dana - BP - BBJ
rupiah rupiah rupiah
1,110,344,000 65,240,000 1,045,104,000
gedung
2
Keluaran: Jumlah gedung yang direhabilitasi
Hasil: Persentase indikator SPM yang mencapai target IKM (konversi) terhadap seluruh layanan RS
%
84,5
-
86
Sasaran Uraian
Indikator
1
2
Kegiatan Rencana Tingkat Capaian (Target) 3
Program 4
Uraian
Indikator Kinerja
Satuan
5 4. Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga RS
6
7
Rencana Tingkat Ket. Capaian (Target) 8 9
rupiah rupiah rupiah
921,453,500 91,350,000 830,103,500
Masukan: Dana - BBJ - BM
Keluaran: Jumlah perlengkapan rumah tangga RS tersedia
unit
339
%
84,5
-
86
Hasil: Persentase indikator SPM yang mencapai target IKM (konversi) terhadap seluruh layanan RS 5. Pengadaan Alat Kesehatan RS
Masukan: Dana - BM
rupiah rupiah
328,120,500 328,120,500
Keluaran: Jumlah alat kedokteran tersedia
unit
105
%
84,5
-
86
Hasil: Persentase indikator SPM yang mencapai target IKM (konversi) terhadap seluruh layanan RS
Sasaran Uraian
Indikator
1
2
Kegiatan Rencana Tingkat Capaian (Target) 3
Program 4
Uraian
Indikator Kinerja
Satuan
5 6. Pembangunan Sarana dan Prasarana RS
6
7
Masukan: Dana - BP - BBJ - BM
Rencana Tingkat Ket. Capaian (Target) 8 9
rupiah rupiah rupiah rupiah
1,500,000,000 53,970,000 183,655,000 1,262,375,000
gedung
2
unit
15
Keluaran: Jumlah gedung yang direhabilitasi/ dibangun Jumlah alat kantor tersedia
Hasil: Persentase indikator SPM yang mencapai target IKM (konversi) terhadap seluruh layanan RS 3.
Upaya Kesehatan Masyarakat
1. Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Kepada Masyarakat
%
84,5
-
86
Masukan: Dana - BBJ
rupiah rupiah
224,850,000 224,850,000
Jumlah kebutuhan pasien pasung terpenuhi Jumlah pasien pasung yang dilayani
macam
2
orang
80
Persentase pasien pasung terlayani
%
100
Keluaran:
Hasil:
Sasaran Uraian
Indikator
1
2
Kegiatan Rencana Tingkat Capaian (Target) 3
Program
4.
4 Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintah
Uraian 5 1. Penyusunan Dokumen Perencanaan
Indikator Kinerja
Satuan
6
7
Rencana Tingkat Ket. Capaian (Target) 8 9
rupiah rupiah rupiah
245,140,000 63,340,000 181,800,000
Masukan: Dana - BP - BBJ
Keluaran: Jumlah dokumen perencanaan RS yang tersusun
dok.
14
%
100
Hasil: Persentase dokumen perencanaan RS yang tersusun tepat waktu 2. Penyusunan Laporan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Program/ Kegiatan yang tersusun
Masukan: Dana - BP - BBJ
rupiah rupiah rupiah
210,390,000 93,150,000 117,240,000
Keluaran: Jumlah dokumen pelaporan RS yang tersusun Jumlah dokumen evaluasi yang tersusun Jumlah dokumen pelaporan keuangan /anggaran
dok.
12
dok.
14
dok.
4
%
100
Hasil:
Persentase dokumen pelaporan RS yang tersusun tepat waktu
Sasaran Uraian
Indikator
1
2
Kegiatan Rencana Tingkat Capaian (Target) 3
Program 4
Uraian
Indikator Kinerja
Satuan
5 3. Penyusunan Pengembangan Pemeliharaan dan Pelaksanaan Informasi Data
6
7
Rencana Tingkat Ket. Capaian (Target) 8 9
rupiah rupiah rupiah rupiah
348,293,300 21,120,000 137,350,000 189,823,300
buah
10
%
100
Masukan: Dana - BP - BBJ - BM
Keluaran: Jumlah SOP PDE yang tersusun
Hasil: Persentase ketepatan waktu pelaporan data layanan RS 5.
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1. Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Masukan: Dana - BBJ - BM
rupiah rupiah rupiah
2,804,735,000 2,250,575,000 554,160,000
Keluaran: Jumlah peralatan dan perlengkapan sarana yang tersedia
unit
79
%
100
Hasil: Persentase pemenuhan peralatan dan kelengkapan sarana SKPD
Sasaran Uraian
Indikator
1
2
Kegiatan Rencana Tingkat Capaian (Target) 3
Program 4
Uraian
Indikator Kinerja
Satuan
5 2. Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana
6
7
Masukan: Dana - BP - BBJ
rupiah rupiah rupiah
Rencana Tingkat Ket. Capaian (Target) 8 9 1,939,500,000 66,040,000 1,873,460,000
Keluaran: Jumlah peralatan dan perlengkapan sarana/prasarana terpelihara Jumlah bangunan/ gedung yang diperbaiki
unit
gedung
220
1
Hasil: Persentase peralatan dan perlengkapan sarana prasarana tersedia 2.
Meningkatnya kualitas SDM kesehatan
1.
2.
3.
Persentase karyawan RS yang lulus pendidikan/ pelatihan dan berijazah/ bersertifikat Persentase mahasiswa institusi kesehatan yang lulus praktik tepat waktu Lulus akreditasi RS Pendidikan
86
100
%
%
1.
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah
1. Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah
%
100
Masukan: Dana - BP - BBJ
rupiah rupiah rupiah
1,099,120,000 9,000,000 1,090,120,000
Keluaran: Jumlah koordinasi dan konsultasi
kali
24
%
100
Hasil:
100
%
Persentase kesesuaian kelembagaan pemerintah daerah dengan aturan yang
Sasaran Uraian
Indikator
1
2 Persentase kecukupan SDM RS sesuai standar
4.
Kegiatan Rencana Tingkat Capaian (Target) 3 72 %
Program 4
Uraian
Indikator Kinerja
Satuan
5
6
7
Rencana Tingkat Ket. Capaian (Target) 8 9
berlaku
2. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Masukan: Dana - BP - BBJ
rupiah rupiah rupiah
2,567,475,000 89,320,000 2,478,155,000
orang
387
orang
450
%
100
Keluaran: Jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan/ pelatihan formal Jumlah pegawai yang mengikuti pembinaan peningkatan kapasitas SDM
Hasil: Lulus akreditasi RS Pendidikan kecukupan SDM RS sesuai standar
%
72
Sasaran Uraian
Indikator
1
2
Kegiatan Rencana Tingkat Capaian (Target) 3
Program
2.
4 Pelayanan Administrasi Perkantoran
Uraian 5 1. Pelaksanaan Administrasi Perkantoran
Indikator Kinerja
Satuan
6
7
Masukan: Dana - BP - BBJ
Rencana Tingkat Ket. Capaian (Target) 8 9
rupiah rupiah rupiah
1,983,152,700 1,132,692,000 850,460,700
Keluaran: Kebutuhan administrasi kantor terpenuhi
jenis
15
%
70
Hasil: Persentase pegawai yang puas terhadap pelayanan perkantoran
Surabaya, Januari 2017 DIREKTUR RS JIWA MENUR PROVINSI JAWA TIMUR
dr. ADI WIRACHJANTO, M. Kes. NIP. 19590220 198612 1 001
Tabel 3.1 Usulan RKPD Tahun 2017 Provinsi Jawa Timur SKPD : Rumah Sakit Jiwa Menur
Catatan Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2018 Target Kebutuhan Dana/Pagu Capaian Indikatif Kinerja 86%
3,100,000,000
Sesuai pagu indikatif
74% ; 100%
3,100,000,000
Rencana Tahun 2017 Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan Lokasi
1.02.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.02.01.019
Pelaksanaan Administrasi Perkantoran
1.02.02
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Sumber Dana
Indeks Kepuasan masyarakat/aparatur terhadap pelayanan administrasi perkantoran dan kenyamanan kantor Persentase pegawai yang puas terhadap pelayanan perkantoran; Persentase pegawai yang mendapatkan pelayanan administrasi perkantoran
Kota Surabaya
86%
1,983,152,700
APBD
Kota Surabaya
70% ; 100%
1,983,152,700
APBD
Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana
Persentase sarana dan prasarana aparatur yang layak fungsi
Kota Surabaya
100%
4,744,235,000
APBD
100%
4,050,000,000
Jumlah peralatan dan perlengkapan sarana yang tersedia; persentase pemenuhan peralatan dan kelengkapan sarana SKPD
Kota Surabaya
79 unit; 100%
2,804,735,000
APBD
Sesuai pagu indikatif
105 unit; 100%
3,100,000,000
Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Jumlah peralatan dan perlengkapan sarana yang terpelihara Persentase kelembagaan yang tepat fungsi
Kota Surabaya Kota Surabaya
220 unit 100%
1,939,500,000 3,666,595,000
APBD APBD
Sesuai pagu indikatif
230 unit 100%
950,000,000 5,071,115,227
1.02.08
Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan
Persentase dokumen penyelenggaraan pemerintahan yang disusun tepat waktu
1.02.08.001
Penyusunan Dokumen Perencanaan
Jumlah dokumen perencanaan SKPD yang tersusun
Kota Surabaya
1.02.08.002
Penyusunan laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran
Kota Surabaya
1.02.08.003
Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem Informasi Data
Jumlah dokumen pelaporan yang tersusun, jumlah dokumen evaluasi (hasil evaluasi pelaksanaan program/kegiatan) yang tersusun; jumlah dokumen pelaporan keuangan/anggaran Jumlah SOP PDE yang tersusun; Persebtase ketepatan waktu pelaporan data layanan
1.02.16
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Persentase pasien pasung terlayani
1.02.16.057
Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Kepada Masyarakat
Jumlah korban pasung yang dilayani
1.02.47
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Badan Layanan Umum (BLUD) Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan (DAK) Pembangunan RS Rehabilitasi Bangunan RS Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga RS Pengadaan Alat Kesehatan Pengadaan Kendaraan Dinas Pembangunan Sarana dan Prasarana RS
Indeks kepuasan masyarakat
1.02.02.012
1.02.02.031 1.02.07 1.02.07.001 1.02.07.002
1.02.47.006 1.02.47.008 1.02.47.009 1.02.47.010 1.02.47.011 1.02.47.005 1.02.47.014 1.02.48 1.02.48.001
Jumlah koordinasi dan konsultasi yang dilakukan
Kota Surabaya
24 kali
1,099,120,000
APBD
Sesuai pagu indikatif
25 kali
1,100,000,000
Jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan/pelatihan formal; jumlah pegawai yang mengikuti pembinaan peningkatan kapasitas SDM; persentase pegawai yang mengikuti pendidikan formal/non formal sesuai dengan jabatannya; Lulus Akreditasi RS Pendidikan; Persentase kecukupan SDM RS sesuai standar
Kota Surabaya
387 orang; 450 orang; 100%
2,567,475,000
APBD
Sesuai pagu indikatif
391 orang; 455 orang; 100%
3,971,115,227
100%
803,823,300
APBD
100%
670,000,000
14 dokumen
245,140,000
APBD
Sesuai pagu indikatif
14 dokumen
260,000,000
210,390,000
APBD
Sesuai pagu indikatif
348,293,300
APBD
Sesuai pagu indikatif
13 dokumen; 15 dokumen; 4 dokumen 12 kali; 10 buah
60,000,000
Kota Surabaya
12 dokumen; 14 dokumen; 4 dokumen 10 buah; 100%
350,000,000
Kota Surabaya
100%
224,850,000
APBD
100%
200,000,000
Kota Surabaya
80 orang
224,850,000
APBD
Kota Surabaya
86
4,921,400,000
APBD
86
15,730,000,000
DAK terpenuhi Jumlah gedung RS terbangun Jumlah gedung RS terehabilitasi Jumlah perlengkapan rumah tangga RS tersedia Jumlah alat kedokteran tersedia Jumlah kendaraan dinas tersedia Jumlah gedung direhabilitasi/dibangun; Jumlah alat rumah tangga tersedia
Kota Surabaya Kota Surabaya Kota Surabaya Kota Surabaya Kota Surabaya Kota Surabaya Kota Surabaya
1,007,582,000 53,900,000 1,110,344,000 921,453,500 328,120,500 1,500,000,000
1 paket
APBD
Sesuai pagu indikatif
3 gedung 1 paket 1 paket
APBD
Sesuai pagu indikatif
1 paket; 1 paket
5,000,000,000 2,800,000,000 400,000,000 530,000,000 7,000,000,000
Program Peningkatan Badan Layanan Umum Daerah Bed Occupancy Rate (BOR) (BLUD) Peningkatan Pelayanan RS Jumlah kunjungan rawat jalan; jumlah pasien rawat inap; jumlah kunjungan gawat darurat di RS
Kota Surabaya
26 unit 1 gedung 2 gedung 339 unit 105 unit 2 gedung; 15 unit 73%
32,794,534,000
APBD
73%
33,275,000,000
32,794,534,000
APBD
Sesuai pagu indikatif
66.868 kj; 5.323 org; 3.273 kj
33,275,000,000
TOTAL
gedung direhab 23.900.000.000 trmsk blj art 1.100.000.000
Kota Surabaya
Kota Surabaya
40.992 kj; 3.030 org; 2.241 kj
49,138,590,000
Sesuai pagu indikatif
60 orang
200,000,000
61,896,115,227
SKPD : Rumah Sakit Jiwa Menur
Rencana Tahun 2017 Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan Lokasi
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
#REF!
Catatan Penting Sumber Dana
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2018 Target Kebutuhan Dana/Pagu Capaian Indikatif Kinerja
0.80
673
1.00
841.25 715.06
Tabel 2.8 Usulan Rancangan Awal RKPD Tahun 2017 Provinsi Jawa Timur SKPD : Rumah Sakit Jiwa Menur Hasil Analisis Kebutuhan
Usulan Rancangan Awal RKPD Program dan Kegiatan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1
Pelaksanaan Administrasi Perkantoran
Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Lokasi
Indikator Kinerja
Kota Surabaya
Indeks Kepuasan masyarakat/aparatur terhadap pelayanan administrasi perkantoran dan kenyamanan kantor
Kota Surabaya
Persentase pegawai yang puas terhadap pelayanan perkantoran; Persentase pegawai yang mendapatkan pelayanan administrasi perkantoran
Kota Surabaya
Target Capaian 86%
Pagu Indikatif
Program dan Kegiatan
Lokasi
Indikator Kinerja
3,000,000,000 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kota Surabaya
Indeks Kepuasan masyarakat/aparatur terhadap pelayanan administrasi perkantoran dan kenyamanan kantor
73% ; 100%
3,000,000,000 Pelaksanaan Administrasi Perkantoran
Kota Surabaya
Persentase sarana dan prasarana aparatur yang layak fungsi
100%
3,960,000,000 Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3,000,000,000 Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana
Target Capaian
Kebutuhan Dana
86%
2,112,841,000
Persentase pegawai yang puas terhadap pelayanan perkantoran; Persentase pegawai yang mendapatkan pelayanan administrasi perkantoran
73% ; 100%
2,112,841,000
Kota Surabaya
Persentase sarana dan prasarana aparatur yang layak fungsi
100%
1,574,086,000
Kota Surabaya
Jumlah peralatan dan perlengkapan sarana yang tersedia; persentase pemenuhan peralatan dan kelengkapan sarana SKPD
100 unit; 100%
1,154,576,000
Kota Surabaya
Jumlah peralatan dan perlengkapan sarana yang terpelihara
220 unit
419,510,000
1
Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana
Kota Surabaya
Jumlah peralatan dan perlengkapan sarana yang tersedia; persentase pemenuhan peralatan dan kelengkapan sarana SKPD
100 unit; 100%
2
Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Sarana
Kota Surabaya
Jumlah peralatan dan perlengkapan sarana yang terpelihara
220 unit
Kota Surabaya
Persentase kelembagaan yang tepat fungsi
100%
2,909,335,172 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah
Kota Surabaya
Persentase kelembagaan yang tepat fungsi
100%
1,200,000,000
24 kali
1,100,000,000 Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah
Kota Surabaya
Jumlah koordinasi dan konsultasi yang dilakukan
24 kali
750,000,000
1,809,335,172 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kota Surabaya
Jumlah pegawai yang mengikuti 387 orang; pendidikan/pelatihan formal; jumlah 450 orang; pegawai yang mengikuti pembinaan 100%; peningkatan kapasitas SDM; 100%; 72% persentase pegawai yang mengikuti pendidikan formal/non formal sesuai dengan jabatannya; Lulus Akreditasi RS Pendidikan; Persentase kecukupan SDM RS sesuai standar
450,000,000
Persentase dokumen penyelenggaraan pemerintahan yang disusun tepat waktu
381,557,000
Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah 1
Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah
Kota Surabaya
Jumlah koordinasi dan konsultasi yang dilakukan
2
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kota Surabaya
Jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan/pelatihan formal; jumlah pegawai yang mengikuti pembinaan peningkatan kapasitas SDM; persentase pegawai yang mengikuti pendidikan formal/non formal sesuai dengan jabatannya; Lulus Akreditasi RS Pendidikan; Persentase kecukupan SDM RS sesuai standar
387 orang; 450 orang; 100%; 100%; 72%
Persentase dokumen penyelenggaraan pemerintahan yang disusun tepat waktu
100%
Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan
Kota Surabaya
1
Penyusunan Dokumen Perencanaan
Kota Surabaya
Jumlah dokumen perencanaan SKPD 14 yang tersusun dokumen
2
Penyusunan laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran
Kota Surabaya
Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem Informasi Data Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Kota Surabaya
Jumlah dokumen pelaporan yang tersusun, jumlah dokumen evaluasi (hasil evaluasi pelaksanaan program/kegiatan) yang tersusun; jumlah dokumen pelaporan keuangan/anggaran Jumlah update database SKPD; jumlah SOP PDE yang tersusun
3
Kota Surabaya
Persentase pasien pasung terlayani
13 dokumen; 15 dokumen; 4 dokumen 12 kali; 10 buah 85%
960,000,000 Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana
665,000,000 Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan
Kota Surabaya
260,000,000 Penyusunan Dokumen Perencanaan
Kota Surabaya
Jumlah dokumen perencanaan SKPD 14 dokumen yang tersusun
250,000,000
Kota Surabaya
Jumlah dokumen pelaporan yang 13 tersusun, jumlah dokumen evaluasi dokumen; (hasil evaluasi pelaksanaan 15 program/kegiatan) yang tersusun; dokumen; 4 jumlah dokumen pelaporan dokumen keuangan/anggaran Jumlah update database SKPD; jumlah 12 kali; 10 SOP PDE yang tersusun buah
50,000,000
Persentase pasien pasung terlayani
50,000,000
55,000,000 Penyusunan laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran
350,000,000 Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem Informasi Data 500,000,000 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Kota Surabaya Kota Surabaya
100%
85%
81,557,000
Catatan Penting
SKPD : Rumah Sakit Jiwa Menur Hasil Analisis Kebutuhan
Usulan Rancangan Awal RKPD Program dan Kegiatan 1 Peningkatan Akasesibilitas Pelayanan Kepada Masyarakat Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Badan Layanan Umum (BLUD) 1 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan (DAK) 2 Pembangunan RS
Lokasi
Indikator Kinerja
Kota Surabaya
Jumlah korban pasung yang dilayani
Kota Surabaya
Indeks kepuasan masyarakat
Kota Surabaya
DAK terpenuhi
1 paket
Kota Surabaya
Jumlah gedung RS terbangun
1 paket
3
Rehabilitasi Bangunan RS
Kota Surabaya
Jumlah gedung RS terehabilitasi
4
Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga RS Pengadaan Alat Kesehatan Pengadaan Kendaraan Dinas Pembangunan Sarana dan Prasarana RS
Kota Surabaya
Jumlah perlengkapan rumah tangga RS tersedia Jumlah alat kedokteran tersedia Jumlah kendaraan dinas tersedia Jumlah alat medis tersedia; Jumlah alat kantor tersedia
Program Peningkatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Kota Surabaya
Bed Occupancy Rate (BOR)
Kota Surabaya
Jumlah kunjungan rawat jalan; jumlah pasien rawat inap; jumlah kunjungan gawat darurat di RS
5 6 7
1
Peningkatan Pelayanan RS
Target Capaian
Kota Surabaya Kota Surabaya Kota Surabaya
TOTAL
757 orang 86
4 gedung 1 paket 1 paket 2 unit 1 paket; 1 paket 73% 40.992 kj; 3.107 org; 2.244 kj
Pagu Indikatif
Program dan Kegiatan
500,000,000 Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Kepada Masyarakat 19,780,000,000 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Badan Layanan Umum (BLUD) 2,200,000,000 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan (DAK) 600,000,000 Pembangunan RS
Lokasi
Indikator Kinerja
Target Capaian
Kota Surabaya
Jumlah korban pasung yang dilayani
Kota Surabaya
Indeks kepuasan masyarakat
Kota Surabaya
DAK terpenuhi
1 paket
Kota Surabaya
Jumlah gedung RS terbangun
1 paket
4,470,000,000 Rehabilitasi Bangunan RS
Kota Surabaya
Jumlah gedung RS terehabilitasi
800,000,000 Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga RS 1,000,000,000 Pengadaan Alat Kesehatan 1,200,000,000 Pengadaan Kendaraan Dinas 9,510,000,000 Pembangunan Sarana dan Prasarana RS
Kota Surabaya
Jumlah perlengkapan rumah tangga RS tersedia Jumlah alat kedokteran tersedia Jumlah kendaraan dinas tersedia Jumlah alat medis tersedia; Jumlah alat kantor tersedia
30,250,000,000 Program Peningkatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Kota Surabaya
Bed Occupancy Rate (BOR)
30,250,000,000 Peningkatan Pelayanan RS
Kota Surabaya
Jumlah kunjungan rawat jalan; jumlah pasien rawat inap; jumlah kunjungan gawat darurat di RS
61,064,335,172
Kota Surabaya Kota Surabaya Kota Surabaya
TOTAL
757 orang 86
4 gedung
Kebutuhan Dana 50,000,000 3,000,000,000 -
1 paket
1,000,000,000
1 paket 2 unit 1 paket; 1 paket
2,000,000,000
73%
30,250,000,000
40.992 kj; 3.107 org; 2.244 kj
30,250,000,000
38,568,484,000
Catatan Penting
SKPD : Rumah Sakit Jiwa Menur Hasil Analisis Kebutuhan
Usulan Rancangan Awal RKPD Program dan Kegiatan
Lokasi
Indikator Kinerja
Target Capaian
Pagu Indikatif
119,128,670,344
Program dan Kegiatan
Lokasi
Indikator Kinerja
Target Capaian
Kebutuhan Dana
Catatan Penting
Tabel 2.6 Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja RS Jiwa Menur dan Pencapaian Renstra RS Jiwa Menur s.d. Tahun 2016 Provinsi Jawa Timur SKPD : RUMAH SAKIT JIWA MENUR
Kode
1 1.02.01
1.02.01.019
1.02.02 1.02.02.012
1.02.02.031 1.02.07
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan Program/Kegiatan
2
Realisasi Target Target Kinerja Kinerja Hasil Program Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan Capaian Program dan Keluaran (output) (Renstra ) Kegiatan s.d. Tahun Tahun 2014 (n-3) (2014)
Target Renja SKPD Tahun (n-2) (2015)
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra s.d. Tahun Berjalan (2016)
Target Program dan Kegiatan Realisasi Capaian (Renja Tahun n-1) Realisasi Renja Program dan Tingkat Realisasi (2016) SKPD Tahun Kegiatan Tahun (%) (n-2) (2015) Berjalan (Tahun n-1) (2016)
Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra (%)
3
4
5
6
7
8=(7/6)
9
10=(5+7+9)
11=(10/4)
Pelayanan Administrasi Perkantoran
Indeks Kepuasan Masyarakat/Apartur terhadap pelayanan administrasi perkantoran dan kenyamanan kantor
-
72,04
85
85
100.00
86
86
100.00
Pelaksanaan Administrasi Perkantoran
Persentase pegawai yang puas terhadap pelayanan perkantoran; Persentase pegawai yang mendapatkan pelayanan administrasi perkantoran
-
72,04; 100
71; 100
71; 100
100; 100
72; 100
72; 100
100; 100
100
100
100
100
100.00
100
100
100.00
-
-
95; 100
95; 100
100,00; 100,00
100; 100
100; 100
100,00; 100,00
Jumlah peralatan dan perlengkapan sarana yang terpelihara Persentase kelembagaan yang tepat fungsi
100
100
100
100
100.00
100
100
100.00
100
100
100
100
100.00
100
100
100.00
20
20
22
22
100.00
23
23
100.00
366; 430; 100
366; 430; 100
374
374
100.00
383; 445; 100; -; 70
383; 445; 100; 100; 70
100.00
Persentase dokumen penyelenggaraan pemerintah yang disusun tepat waktu
100
100
100
100
100.00
100
100
100.00
Jumlah dokumen perencanaan SKPD yang tersusun
8
8
8
8
100.00
14
14
100.00
10; 12; 4
10; 12; 4
12; 14; 4
12; 14; 4
100,00; 100,00; 100,00
12; 14; 4
12; 14; 4
100,00; 100,00; 100,00
12; 10
12; 10
12; 10
12; 10
100,00; 100,00
12; 10
12; 10
100,00; 100,00
-
-
80 676
80 676
100,00 100,00
85 715
85 715
100,00 100,00
Peningkatan Sarana dan Prasarana
Presentase sarana dan prasarana aparatur yang layak fungsi
Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana Jumlah peralatan dan perlengkapan sarana yang tersedia; Persentase pemenuhan peralatan dan kelengkapan sarana SKPD Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah
1.02.07.001
Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah
Jumlah koordinasi dan konsultasi yang dilakukan
1.02.07.002
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan/pelatihan formal; Jumlah pegawai yang mengikuti pembinaan peningkatan kapasitas SDM; Persentase pegawai yang mengikuti pendidikan formal/non formal sesuai jabatannya; Lulus Akreditasi RS Pendidikan; Persentase kecukupan SDM RS sesuai standar
1.02.08
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun (n-2)(2015)
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan
1.02.08.001
Penyusunan Dokumen Perencanaan
1.02.08.002
Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Jumlah dokumen pelaporan yang tersusun; Jumlah Anggaran dokumen evaluasi yang tersusun; Jumlah dokumen pelaporan keuangan/anggaran yang tersusun
1.02.08.003
Penyusunan Pengembangan Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem Informasi Data
1.02.16 Upaya Kesehatan Masyarakat 1.02.16.057 Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Kepada Masyarakat
Jumlah update database SKPD; Jumlah SOP PDE yang tersusun Persentase pasien pasung terlayani Jumlah pasien pasung yang dilayani
Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan Program/Kegiatan
Realisasi Target Target Kinerja Kinerja Hasil Program Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan Capaian Program dan Keluaran (output) (Renstra ) Kegiatan s.d. Tahun Tahun 2014 (n-3) (2014)
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun (n-2)(2015)
Target Renja SKPD Tahun (n-2) (2015)
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra s.d. Tahun Berjalan (2016) Target Program dan Kegiatan Realisasi Capaian (Renja Tahun n-1) Realisasi Renja Program dan Tingkat Capaian Tingkat Realisasi (2016) SKPD Tahun Kegiatan Tahun Realisasi Target (%) (n-2) (2015) Berjalan (Tahun n-1) Renstra (%) (2016)
1.02.47 Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan BLUD 1.02.47.006 Peningkatan Pelayanan Kesehatan (DAK)
Indeks Kepuasan Masyarakat Jumlah gedung yang dibangun/alat kesehatan baru
85 1
78,07 1
85 44
85 44
100.00 100.00
86 132
86 132
100.00 100.00
1.02.47.007 1.02.47.008 1.02.47.014
Pendamping DAK terpenuhi Jumlah gedung RS terbangun Jumlah alat medis tersedia; Jumlah alat kantor tersedia
1 0 -
1 0 -
5 1 -
5 1 -
100.00 100.00 -
137; 27
137; 27
100.00 100.00 -
73 39.400; 2.873; 2.200
100,00 100,00; 100,00; 100,00
73 40.188; 2.988; 2.222
73 40.188; 2.988; 2.222
100,00 100,00; 100,00; 100,00
Pendampingan Pelayanan Kesehatan Rujukan (DAK) Pembangunan RS/RSK/Balai/Akper/Latkesmas Pembangunan Sarana dan Prasarana RS/RSK/Balai/Akper/Latkesmas
1.02.48 Peningkatan Pelayanan BLUD 1.02.48.001 Peningkatan Pelayanan RS/RS Khusus/BP4
Bed Occupancy Rate (BOR) Jumlah kunjungan rawat jalan; Jumlah pasien rawat inap; Jumlah kunjungan gawat darurat
72.00 27.255; 1.820; 2.025
73,59 73 41.625; 2.679; 2.109 39.400; 2.873; 2.200