BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai perkembangan yang terjadi saat ini RS Jiwa Menur adalah institusi sarana pelayanan kesehatan jiwa yang tidak hanya berfungsi sosial, tetapi telah berkembang menjadi unit pelayanan kesehatan yang harus dapat mengoptimalkan pendapatannya dengan jalan meningkatkan dan mengembangkan jenis-jenis pelayanan yang optimal sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Untuk mencapai tujuan dan melaksanakan fungsi RS Jiwa Menur, diperlukan perencanaan secara sistematis dan berkesinambungan yang diwujudkan dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) RS Jiwa Menur. Renstra RS Jiwa Menur adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan RS Jiwa Menur, yang disusun sesuai tugas dan fungsi RS Jiwa Menur serta berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Selain menjabarkan visi, misi, dan program Gubernur juga mengacu kepada Renstra sebelumnya, Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, serta memperhatikan hasil evaluasi pencapaian SPM RS Jiwa Menur. Dokumen ini sangat penting karena dalam masa 5 (lima) tahun ke depan, RS Jiwa Menur berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan kinerjanya sesuai dengan dokumen perencanaan ini. Selain itu Renstra RS Jiwa Menur juga dapat digunakan sebagai: 1. Acuan penyusunan Rencana Kerja RS Jiwa Menur; 2. Dasar penilaian kinerja Direktur RS Jiwa Menur; 3. Acuan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah (LAKIP) RS Jiwa Menur. 1.2 Landasan Hukum Penyusunan Renstra RS Jiwa Menur didasarkan pada landasan hukum sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Janngka Panjang Nasional; 6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
1
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah; 9. Peraturan Presiden RI Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 11. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit; 12. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 03.01/160/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010-2014; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur; 15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2005 – 2025; 16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Tahun 2011 – 2031; 17.Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 113 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Direktur, Wakil Direktur, Bidang, Bagian, Seksi, dan Sub Bagian di RS Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur; 18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur tahun 2014 – 2019; 19. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/442/KPTS/013/2008 tentang Penetapan RS Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur Sebagai Badan Layanan Umum Daerah. 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 adalah tersedianya dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan yang sistematis, konsisten, dan berkelanjutan sebagai arahan strategis pelaksanaan pembangunan di Rumah Sakit Jiwa Menur sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
2
Tujuan penyusunan Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014 – 2019 yaitu: 1. Memberikan pedoman yang menentukan arah kebijakan, strategi, dan prioritas pengembangan sumber daya guna mengoptimalkan kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi setiap unit kerja di lingkungan RS Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur; 2. Menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan RS Jiwa Menur dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya tahun 2014-2015; 3. Memberikan acuan dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja RS Jiwa Menur (tahunan); 4. Sebagai alat pengendalian dan evaluasi baik pada awal maupun akhir pelaksanaan program RS Jiwa Menur baik tahunan maupun 5 tahunan. 1.4 Sistematika Penulisan Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014–2019 ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN, memuat: 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan BAB II GAMBARAN PELAYANAN RS JIWA MENUR, memuat: 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi RS Jiwa Menur 2.2 Sumber Daya RS Jiwa Menur 2.3 Kinerja Pelayanan RS Jiwa Menur BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan RS Jiwa Menur 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 3.3 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 3.4 Penentuan Isu-isu Strategis BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi RS Jiwa Menur 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RS Jiwa Menur 4.3 Strategi dan Kebijakan RS Jiwa Menur BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB VI INDIKATOR KINERJA RS JIWA MENUR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VII PENUTUP
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
3
BAB II GAMBARAN PELAYANAN RS JIWA MENUR 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi RS Jiwa Menur Tugas dan fungsi RS Jiwa Menur sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja RS Daerah Provinsi Jawa Timur dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 113 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Direktur, Wakil Direktur, Bidang, Bagian, Seksi, dan Sub bagian di RS Jiwa Menur adalah sebagai berikut: 1. Rumah Sakit mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya promotif, pencegahan, dan pelayanan rujukan kesehatan serta penyelenggaraan pendidikan, pelatihan tenaga kesehatan, penelitian, dan pengembangan di bidang kesehatan. 2. Untuk melaksanakan tugas tersebut, RS Jiwa Menur mempunyai fungsi yaitu: a. Penyelenggaraan pelayanan medik; b. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medik dan non medik; c. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan; d. Penyelenggaraan pelayanan rujukan; e. Penyelenggaraan usaha pendidikan dan pelatihan; f. Pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan pendidikan bagi calon dokter, dokter spesialis, sub spesialis, dan tenaga kesehatan lainnya; g. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan; h. Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan; i. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai bidang tugasnya. 3. Struktur Organisasi RS Jiwa Menur secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 2.1, yang terdiri dari: a. Direktur Tugas : Memimpin, menetapkan kebijakan, membina, mengkoordinasikan dan mengawasi serta melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan tugas RS sesuai perundang-undangan yang berlaku. b. Wakil Direktur Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur dibantu 2 (dua) orang Wakil Direktur yaitu:
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
4
(1)
(2)
Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan Tugas : Merumuskan kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi, membina dan mengendalikan kegiatan pelayanan medik, keperawatan, penunjang medik dan instalasi di bawah koordinasinya. Fungsi: (a) pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan pelayanan medik, keperawatan, penunjang medik dan instalasi di bawah koordinasinya; (b) perencanaan dan pengembangan pelayanan medik, keperawatan, penunjang medik dan instalasi di bawah koordinasinya; (c) pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan medik, keperawatan, penunjang medik dan instalasi di bawah koordinasinya; (d) pembinaan terhadap penyelenggaraan kegiatan pelayanan medik, keperawatan, penunjang medik dan instalasi di bawah koordinasinya; (e) evaluasi terhadap kegiatan pelayanan medik, keperawatan, penunjang medik dan instalasi di bawah koordinasinya; (f) pengawasan, pengendalian dan pengkoordinasian pelayanan medik, keperawatan, penunjang medik dan instalasi di bawah koordinasinya; (g) pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur. Wakil Direktur Umum dan Keuangan Tugas: Merumuskan kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi, membina, dan mengendalikan kegiatan ketatausahaan, penyusunan program, pengelolaan keuangan, dan instalasi di bawah koordinasinya. Fungsi: (a) pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan ketatausahaan, penyusunan program, pengelolaan keuangan dan instalasi di bawah koordinasinya; (b) perencanaan dan pengembangan ketatausahaan, penyusunan program, keuangan dan instalasi di bawah koordinasinya; (c) pengkoordinasian pelaksanaan ketatausahaan, penyusunan program, pengelolaan keuangan, dan instalasi di bawah koordinasinya; (d) pembinaan terhadap penyelenggaraan ketatausahaan, penyusunan program, pengelolaan keuangan, dan instalasi di bawah koordinasinya;
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
5
(e) evaluasi terhadap ketatausahaan, penyusunan program, pengelolaan keuangan, dan instalasi di bawah koordinasinya; (f) pengawasan, pengendalian dan pengkoordinasian kegiatan ketatausahaan, penyusunan program, pengelolaan keuangan dan instalasi di bawah koordinasinya; (g) pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Direktur. c. Bidang Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan membidangi: (1) Bidang Pelayanan Medik Tugas : Merencanakan dan mengembangkan pelayanan rawat inap, rehabilitasi, rawat jalan, rawat darurat, napza, keswamas, PKMRS dan perumusan kebijakan dan koordinasi dengan instalasi. Fungsi: (a) pengkoordinasian pelaksanaan perencanaan dan pengembangan pelayanan rawat inap, rehabilitasi, rawat jalan, rawat darurat, napza, keswamas, dan PKMRS; (b) pengkoordinasian pengembangan kegiatan pelayanan rawat inap, rehabilitasi, rawat jalan, rawat darurat, napza, keswamas, dan PKMRS; (c) pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayananan rawat inap, rehabilitasi, rawat jalan, rawat darurat, napza, keswamas, dan PKMRS; (d) pelaksanaan koordinasi dengan instalasi-instalasi; (e) pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur. Bidang Pelayanan Medik, terdiri dari: (a) Seksi Pelayanan Rawat Inap dan Rehabilitasi Tugas: - menyiapkan bahan perencanaan dan pengembangan pelayanan rawat inap dan rehabilitasi; - menyiapkan bahan koordinasi pengembangan pelayanan rawat inap dan rehabilitasi; - menyiapkan bahan koordinasi penyusunan standar pelayanan rawat inap dan rehabilitasi; - menyiapkan bahan koordinasi penyusunan mutu pelayanan rawat inap dan rehabilitasi; - monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan pelayanan rawat inap dan rehabilitasi; - menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan; - melaksanakan tugas-tugas lain yanng diberikan oleh Kepala Bidang
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
6
(2)
(b) Seksi Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Darurat Tugas: - menyiapkan bahan perencanaan dan pengembangan pelayanan rawat jalan dan rawat darurat; - menyiapkan bahan koordinasi pengembangan pelayanan rawat jalan dan rawat darurat; - menyiapkan bahan koordinasi penyusunan standar pelayanan rawat jalan dan rawat darurat; - menyiapkan bahan koordinasi penyusunan mutu pelayanan rawat jalan dan rawat darurat; - monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan pelkasanaan pelayanan rawat jalan dan rawat darurat; - menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan; - melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bidang Keperawatan Tugas : Merencanakan dan mengembangkan pelayanan asuhan, mutu, tenaga, sarana keperawatan, perumusan kebijakan dan koordinasi dengan instalasi. Fungsi: (a) pengkoordinasian pelaksanaan perencanaan dan pengembangan kegiatan pelayanan asuhan, mutu, tenaga dan sarana keperawatan; (b) pengkoordinasian pengembangan kegiatan pelayanan asuhan, mutu, tenaga dan sarana keperawatan; (c) pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan asuhan, mutu, tenaga dan sarana keperawatan; (d) pelaksanaan koordinasi dengan instalasi-instalasi; (e) pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur. Bidang Keperawatan, terdiri dari: (a) Seksi Asuhan dan Mutu Keperawatan Tugas: - menyiapkan bahan perencanaan dan pengembangan asuhan dan mutu keperawatan; - menyiapkan bahan koordinasi pengembangan pelayanan asuhan dan mutu keperawatan; - menyiapkan bahan koordinasi penyusunan standar pelayanan asuhan dan mutu keperawatan; - monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan pelayanan asuhan dan mutu keperawatan; - menyiapkan bahan perumusan kebijakan pengembangan pelayanan asuhan dan mutu keperawatan;
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
7
-
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (b) Seksi Tenaga dan Sarana Keperawatan Tugas: - menyiapkan bahan perencanaan dan pengembangan sarana dan tenaga keperawatan; - menyiapkan bahan koordinasi pengembangan pelayanan sarana dan tenaga keperawatan; - menyiapkan bahan koordinasi penyusunan standar pelayanan sarana dan tenaga keperawatan; - monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan pelayanan sarana dan tenaga keperawatan; - menyiapkan bahan perumusan kebijakan pengembangan pelayanan sarana dan tenaga keperawatan; - melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (3) Bidang Penunjang Medik Tugas: Merencanakan dan mengembangkan pelayanan penunjang medik, rekam medik, dan perumusan kebijakan dan koordinasi dengan instalasi. Fungsi: (a) pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pengembangan kegiatan pelayanan penunjang medik dan rekam medik; (b) pengkoordinasian pengembangan kegiatan pelayanan penunjang medik dan rekam medik; (c) pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan penunjang medik dan rekam medik; (d) pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait; (e) pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur; Bidang Penunjang Medik, terdiri atas: (a) Seksi Penunjang Medik Tugas: - menyiapkan bahan perencanaan dan pengembangan pelayanan penunjang medik; - menyiapkan bahan koordinasi pengembangan pelayanan penunjang medik; - menyiapkan bahan koordinasi penyusunan standar pelayanan penunjang medik; - monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pelayanan penunjang medik;
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
8
-
menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelayanan penunjang medik; - melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (b) Seksi Rekam Medik Tugas: - menyiapkan bahan perencanaan dan pengembangan rekam medik; - menyiapkan bahan koordinasi pengembangan pelayanan rekam medik; - menyiapkan bahan koordinasi penyusunan standar rekam medik; - monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan rekam medik; - menyiapkan bahan perumusan kebijakan rekam medik; - melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (4) Instalasi d. Bagian Wakil Direktur Umum dan Keuangan membidangi: (1) Bagian Tata Usaha Tugas: Merencanakan dan mengembangkan kegiatan ketatausahaan, kepegawaian, perlengkapan, perumusan kebijakan, dan koordinasi dengan instalasi. Fungsi: (a) pengkoordinasian pelaksanaan perencanaan dan pengembangan kegiatan ketatausahaan, kepegawaian, dan perlengkapan; (b) pengkoordinasian pengembangan kegiatan ketatausahaan, kepegawaian dan perlengkapan; (c) pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan ketatausahaan, kepegawaian, dan perlengkapan; (d) pelaksanaan koordinasi dengan instalasi-instalasi; (e) pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur. Bagian Tata Usaha, terdiri dari: (a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Tugas: - menyiapkan bahan perencanaan dan pengembangan kegiatan tata usaha dan kepegawaian; - menyiapkan kegiatan surat-menyurat, penggandaan, dan tata kearsipan; - melaksanakan tugas-tugas keprotokolan dan administrasi perjalanan dinas;
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
9
-
(2)
melaksanakan urusan organisasi, ketatalaksanaan, fasilitasi hukum kedokteran, dan perundang-undangan; - menyiapkan bahan kerjasama rumah sakit; - melaksanakan kegiatan kerumahtanggaan; - melaksanakan pengendalian ketertiban dan keamanan rumah sakit; - menyiapkan penyelenggaraan kegiatan pelayanan informasi dan hubungan masyarakat; - menyiapkan bahan tindak lanjut pengaduan masyarakat pengguna jasa rumah sakit; - menyusun dan memelihara data kepegawaian serta mengkoordinasikan perencanaan pengembangan pegawai; - menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan tata usaha dan kepegawaian mempersiapkan seluruh rencana kebutuhan kepegawaian mulai penempatan formasi, pengusulan dalam jabatan, usulan pensiun, peninjauan masa kerja, pemberian penghargaan, angka kredit jabatan fungsional, kenaikan pangkat, DP-3, DDK, sumpah/janji pegawai, gaji berkala, kesejahteraan, mutasi dan pemberhentian pegawai, diklat, ujian dinas, ijin belajar, pembinaan kepegawaian dan disiplin pegawai, menyusun standar kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional; - menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan ketatausahaan dan kepegawaian; - melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian. (b) Sub Bagian Perlengkapan Tugas: - menyiapkan bahan perencanaan dan pengembangan perlengkapan rumah tangga; - melaksanakan penyimpanan, pendistribusian, pencatatan, dan pelaporan barang medik dan non medik; - melaksanakan pemeliharaan dan pengelolaan barangbarang inventaris, gedung dan kendaraan dinas; - melaksanakan pengamanan dan mengusulkan penghapusan barang medik dan medik; - menyiapkan bahan penyusunan neraca aset; - menyiapkan bahan perumusan kebijakan perlengkapan; - melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian. Bagian Program Tugas:
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
10
(3)
Merencanakan dan mengembangkan penyusunan program, anggaran, evaluasi, pelaporan dan perumusan kebijakan dan koordinasi dengan instalasi. Fungsi: (a) pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan, dan pengembangan kegiatan penyusunan program, anggaran, evaluasi, dan pelaporan; (b) pengkoordinasian pengembangan kegiatan penyusunan program, anggaran, evaluasi, dan pelaporan; (c) pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan penyusunan program, anggaran, evaluasi, dan pelaporan; (d) pelaksanaan koordinasi dengan instalasi-instalasi; (e) pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur. Bagian Program, terdiri dari: (a) Sub Bagian Penyusunan Program dan Anggaran Tugas: - menyiapkan bahan penyusunan rencana strategis dan rencana tahunan rumah sakit; - menyiapkan bahan penyusunan anggaran pendapatan dan belanja rumah sakit; - menghimpun dan mengkaji data unit kerja di rumah sakit sebagai bahan penyusunan program dan anggaran; - melaksanakan penyusunan rencana program, anggaran pendapatan dan belanja rumah sakit; - menyiapkan bahan sosialisasi renstra dan program rumah sakit; - menyiapkan bahan perumusan kebijakan penyusunan program dan anggaran rumah sakit; - melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian. (b) Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan Tugas: - menyiapkan bahan evaluasi kegiatan RS; - menyiapkan bahan pelaporan kegiatan RS; - menyiapkan bahan penyusunan LAKIP RS - menyiapkan bahan perumusan kebijakan evaluasi dan pelaporan; - mengelola sistem informasi manajemen RS; - melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian. Bagian Keuangan Tugas:
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
11
Mempunyai merencanakan dan mengembangkan kegiatan penerimaan pendapatan, perbendaraan, verifikasi, akuntansi, dan perumusan kebijakan dan koordinasi dengan instalasi. Fungsi: (a) pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pengembangan kegiatan penerimaan pendapatan, perbendaharaan, verifikasi dan akuntansi; (b) pengkoordinasian pengembangan kegiatan penerimaan pendapatan, perbendaharaan, verifikasi dan akuntansi; (c) pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan penerimaan pendapatan, perbendaharaan, verifikasi dan akuntansi; (d) pelaksanaan koordinasi dengan instalasi-instalasi; (e) pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur. Bagian Keuangan, terdiri dari: (a) Sub Bagian Penerimaan Pendapatan dan Perbendaharaan Tugas: - menghimpun bahan dalam rangka penyusunan rencana pemanfaatan dan pendayagunaan dana; - melakukan upaya ekstensifikasikan dan intensifikasi pendapatan; - melakukan pengkajian terhadap pola tarif; - menyiapkan bahan untuk penyusunan Surat Perintah Pembayaran (SPP); - melaksanakan pengelolaan anggaran; - menyusun laporan pertanggungjawaban hasil penerimaan pendapatan dan pengeluaran anggaran; - melaksanakan pengelolaan piutang; - melaksanakan kegiatan perbendaharaan umum dan personil; - menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan penerimaan pendapatan dan perbendaharaan; - melaksanakan tugas-tugas lain diberikan oleh Kepala Bagian. (b) Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi Tugas: - melaksanakan penelitian dan pengujian terhadap dokumen pengeluaran dan penerimaan; - melaksanakan kegiatan evaluasi atas realisasi penerimaan dan pengeluaran; - meneliti dan mencatat transaksi keuangan; - menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan verifikasi dan akuntansi; - melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian. (4) Instalasi
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
12
e. Instalasi-instalasi (1) Instalasi Rawat Jalan (2) Instalasi Rawat Inap (3) Instalasi Gawat Darurat (4) Instalasi Rehabilitasi (5) Instalasi Napza (6) Instalasi Farmasi (7) Instalasi Laboratorium (8) Instalasi Radiologi dan Elektromedik (9) Instalasi Gizi (10) Instalasi Pemulasaraan Jenazah (11) Instalasi Pemeliharaan Sarana RS (12) Instalasi Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Infeksi (13) Instalasi Pendidikan, Pelatihan, dan Penelitian (14) Instalasi Kesehatan Jiwa Masyarakat dan PKM-RS f. Komite-komite (1) Komite Medik (2) Komite Keperawatan g. Staf Medik Fungsional dan Staf Fungsional Lainnya h. Satuan Pengendalian Internal
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
13
Gambar 2.1 Bagan Susunan Organisasi RS Jiwa Menur
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
14
2.2 Sumber Daya RS Jiwa Menur 1. Sumber Daya Manusia RS Jiwa Menur Tahun 2009 s.d. 2013 Klasifikasi Pegawai Berdasarkan Jenis Tenaga Di RS Jiwa Menur Tahun 2013 No.
Jenis Tenaga
Satuan
2009
2010
2011
2012
2013
1.
Medis
Orang
30
32
42
39
40
2.
Perawat
Orang
81
94
106
114
119
3.
Tenaga Kesehatan Lainnya
Orang
33
39
47
53
55
4.
Non Medis
Orang
232
219
225
204
196
Orang
376
384
420
410
410
TOTAL
Jumlah tenaga di RS Jiwa Menur fluktuatif karena jumlah tenaga yang pensiun kurang diimbangi dengan jumlah pegawai yang masuk ke RS Jiwa Menur. Klasifikasi Pegawai Berdasarkan Jenis Pendidikan Di RS Jiwa Menur Tahun 2013 No.
Jenis Pendidikan
PNS
CPNS
T. Kontrak/ Non PNS
Jumlah
A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Dokter Spesialis Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Dokter Spesialis Syaraf Dokter Spesialis Radiologi Dokter Jantung Dokter Spesialis Kulit&Kelamin Dokter Spesialis Patologi Klinik Doketr Spesialis Penyakit Dalam Dokter THT Dokter Paru
13 6 1 1 1 1 1 1 1
-
3 2 1 -
16 8 1 1 1 1 1 1 1 1
B. 1 2 3 4 5 C. 1 2 3 4 5 6 8
Sarjana (S2) Kesehatan (MARS) Kesehatan (M.KES) Management (MM) Hukum (MH) S-2 Lainnya Sarjana (S1) Kedokteran Umum Kedokteran Gigi Keperawatan Apoteker Kes. Masyarakat Psikologi Ekonomi
12 1 1 4 1 5 53 18 3 10 1 4 3 9
-
1 1 11 2 1 2 2 4
13 1 1 4 2 5 64 20 3 11 3 4 5 13
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
15
No.
PNS
CPNS
3 1 1 84 2 2 4 65 4 1 2 1 1 2 6 1 1 1 3
5 4 1 -
T. Kontrak/ Non PNS 34 2 27 1 1 1 1 1 2 2 -
SLTP
139 131 2 6 22
-
23 18 5 -
162 149 7 6 22
SD
2
-
-
2
331
5
74
410
Luas tanah keseluruhan
: 38.000,00
m²
a. Luas Bangunan b. Luas Tanah Tanpa Bangunan - Rabatan, taman, dan selokan
: 17.123,80 : 20.876,20 : 7.528,00
m² m² m²
: 45,00 : 3.040,20 : 2.125,00 : 8.138,00 : 96 : 877,00
m² m² m² m² m² m
Jenis Pendidikan
9 14 15 D. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 E. 1 2 3 4
Hukum Teknik Lingkungan Sosiologi Diploma (D-III) Perekam Medis AKL AKZI AKPER AAM OKUPASI TERAPI Terapi Wicara ATEM RADIOLOGI FARM TEKNIK INFORMATIKA KESEHATAN GIGI FISIOTERAPIS Diploma (D-I) SPPH SPAG KOMPUTER SPK-SJ
F. 1 2 3 G.
UMUM SAA SPK-SJ
SLTA
H.
Total Pegawai
Jumlah 3 1 1 123 4 2 4 96 4 1 1 2 2 2 1 3 1 8 1 1 3 3
2. Sarana dan Prasarana Rumah Sakit a. Luas Tanah I.
- Tempat jemuran - Tempat parkir - Jalan berpaving - Tanah berumput II. Jembatan III. Saluran limbah
b.
Bangunan
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
16
No.
Jenis Bangunan
Jumlah
Luas
Ket.
1.
Ruang Puri Anggrek
1
bh
1.476
m
2
B
2.
Ruang Wijaya Kusuma
1
bh
632
m
2
B
3.
RuangFlamboyan
1
bh
990
m
2
B
4.
Ruang Kenari
1
bh
1.050
m
2
PB
5.
Ruang Gelatik
1
bh
1.050
m
2
PR
6.
Ruang Puri Mitra
1
bh
641.46
m
2
PR
7.
Instalasi Gizi
1
bh
300
m
2
B
8.
Dapur Gizi
1
bh
400
m
2
B
9.
Poli Tumbang Anak&Remaja
1
bh
252
m
2
B
10.
Ruang Rehabilitasi
1
bh
300
m
2
B
11.
Gedung Rekreasi/OlahRaga
1
bh
390
m
2
PR
12.
Gudang Induk
1
bh
156
m
2
B
13.
Gedung Poliklinik Spesialis
1
bh
368
m
2
PR
14.
Laboratorium
1
bh
119
m
2
PR
15.
Elektromedik&Radiologi
1
bh
24
m
2
B
16.
Sekretariat II
1
bh
360
m
2
PR
17.
Poli Jiwa (2 lantai)
1
bh
787,5
m
2
B
18.
IGD
1
bh
160
m
2
Dalam proses
19.
Sekretariat I (2 lantai)
1
bh
720
m
2
PR
20.
Farmasi
1
bh
130,5
m
2
B
21.
Graha Menur (2 lantai)
1
bh
888,75
m
2
B
22.
Kantin
2
bh
60
m
2
PR
23.
Rumah Pompa Air Bersih
1
bh
50
m
2
B
24
Rumah Pompa Limbah
1
bh
9
m
2
B
25.
Ruang Generator dan Gardu Listrik
1
bh
24
m
2
B
26.
Pos Pol-PP (2 gedung)
2
bh
50
m
2
B
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
17
No.
Jenis Bangunan
Luas
Ket.
27.
Musholla
1
bh
60
m
2
B
28.
Ruang Incenerator I
1
bh
9
m
2
PR
29.
Rumah Dinas Direktur
1
bh
120
m
2
PR
30.
Rumah Dinas Pucang
1
bh
86
m
2
PB
31.
Asrama I dan II
1
bh
480
m
2
PR
32.
Ruang Sarana/Dalin/Laundry
1
bh
162
m
2
B
33.
Selasar baru
1
bh
2.296,50
m
2
B
34.
Instalasi NAPZA
1
bh
1.693
m
2
PR
35.
Poli Psikologi
1
bh
105
m
2
B
36.
Gudang Laboratorium
1
bh
27
m
2
B
37.
Taman Bermain Pasien
1
bh
112,40
m
2
B
37.
Ruang Incenerator II
1
bh
5
m
2
B
38.
Gedung Diklat UWK
1
bh
189
m
2
PR
39.
Pengolahan Limbah
1
Unit
20
m
2
PR
40.
Tempat Parkir Beratap
1
bh
214
m
2
B
41.
Kamar Jenazah Baru
1
90
m
2
B
42.
Parkir yg di Swakelola Pihak-3
1
bh
4.610
m
2
B
43.
Gedung Poli Spesialis Baru (2 Lantai)
1
bh
745
m
2
B
Jumlah
Baik
Rusak
Rusak Berat
Ket :
c. No
Jumlah
R PR PB B
= = = =
bh
Rusak (Tidak Dapat Diperbaiki) Perbaikan Ringan Perbaikan Berat Baik
Peralatan Medis Terkalibrasi Alat Medis
Posisi Alat
1
Portable Blue Cross
1
1
-
-
Inst. Farmasi
2
Tensimeter Air Raksa
9
9
-
-
Inst. Farmasi
3
Tensimeter Anak Air Raksa
1
1
-
-
Inst. Farmasi
4
Tensimeter Digital
5
5
-
-
Inst. Farmasi
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
18
No
Alat Medis
Jumlah
Baik
Rusak
Rusak Berat
Posisi Alat
5
Timbangan Badan&Tinggi
1
1
-
-
Inst. Farmasi
6
Flowmeter
15
15
-
-
Inst. Farmasi
7
Microtoise (Stature Meter 2m)
11
9
-
2
Inst. Gizi
8
Termometer Chiller
1
1
-
-
Inst. Gizi
9
Termometer Frezer
1
1
-
-
Inst. Gizi
10
Termometer Ruang
1
1
-
-
Inst. Gizi
11
Timbangan Badan Lantai
6
4
2
-
Inst. Gizi
12
Timbangan Badan+Tinggi Badan
2
2
-
-
Inst. Gizi
13
Timbangan Besar(makanan)
1
1
-
-
Inst. Gizi
14
Autoclove
1
1
-
-
Inst. Kesling-Dalin
15
Autoclove
1
1
-
-
Inst. Laboratorium
16
Centrifuge EBA 20
2
2
-
-
Inst. Laboratorium
17
Clinical Chemistry
1
1
-
-
Inst. Laboratorium
18
Hematology Analyzer
1
1
-
-
Inst. Laboratorium
19
Microscos Olympus
2
2
-
-
Inst. Laboratorium
20
Mikropipet Berbagai Ukuran
14
14
-
-
Inst. Laboratorium
21
Referigerator
2
2
-
-
Inst. Laboratorium
22
Rotator
1
1
-
-
Inst. Laboratorium
23
Spektrofotometer
2
2
-
-
Inst. Laboratorium
24
Sterilisator
1
1
-
-
Inst. Laboratorium
25
Termometer Kulkas
2
2
-
-
Inst. Laboratorium
26
Termometer Ruangan
1
1
-
-
Inst. Laboratorium
27
Timbangan Badan
1
1
-
-
Inst. Laboratorium
28
Urinalisa Analyzer
1
1
-
-
Inst. Laboratorium
29
Vortex Mixer
1
1
-
-
Inst. Laboratorium
30
Shortwave Diathermy (SWD)
1
1
-
-
Inst. Rehab
31
Spyngomanometer Mercury
1
1
-
-
Inst. Rehab
32
Ultra Sound Diathermy (USD)
1
-
1
-
Inst. Rehab
33
Blood Pressure Monitor
2
2
-
-
Poli Jiwa
34
Flowmeter
3
3
-
-
Poli Jiwa
35
Referigerator
1
1
-
-
Poli Jiwa
36
Spyngomanometer Mercury
10
10
-
-
Poli Jiwa
37
Sterilisator
1
1
-
-
Poli Jiwa
38
Tensimeter Digital
2
2
-
-
Poli Jiwa
39
Timbangan Badan&Tinggi
2
2
-
-
Poli Jiwa
40
Blood Pressure Monitor
1
1
-
-
Poli Spesialis
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
19
No
Alat Medis
Jumlah
Baik
Rusak
Rusak Berat
Posisi Alat
41
EKG Recorder
1
1
-
-
Poli Spesialis
42
Flowmeter
1
1
-
-
Poli Spesialis
43
Nebulizer
2
2
-
-
Poli Spesialis
44
Referigerator
1
1
-
-
Poli Spesialis
45
Spyngomanometer Mercury
7
7
-
-
Poli Spesialis
46
Sterilisator
1
1
-
-
Poli Spesialis
47
Stetoskop
3
3
-
-
Poli Spesialis
48
Sunction Pump Below
3
3
-
-
Poli Spesialis
49
Timbangan Badan
1
1
-
-
Poli Spesialis
50
Flowmeter
1
1
-
-
Poli Tumbang
51
Nebulizer
1
1
-
-
Poli Tumbang
52
Spyngomanometer Mercury
2
2
-
-
Poli Tumbang
53
Timbangan Badan&Tinggi Badan
1
1
-
-
Poli Tumbang
54
Timbangan Bayi
2
2
-
-
Poli Tumbang
55
Bedside Monitor
1
-
-
1
Puri Anggrek
56
EKG
1
-
-
1
Puri Anggrek
57
Flowmeter
3
3
-
-
Puri Anggrek
58
Nebulizer
1
1
-
-
Puri Anggrek
59
Oksimetri
1
1
-
-
Puri Anggrek
60
Referigerator
1
1
-
-
Puri Anggrek
61
Set Electroconvulsator
1
1
-
-
Puri Anggrek
62
Spyngomanometer Mercury
7
6
1
-
Puri Anggrek
63
Sterilisator
1
1
-
-
Puri Anggrek
64
Stetoskop
8
8
-
-
Puri Anggrek
65
Stopwatch
1
1
-
-
Puri Anggrek
66
Sunction Pump
1
1
-
-
Puri Anggrek
67
Tensimeter Digital
1
1
-
-
Puri Anggrek
68
Tensimeter Jarum
1
1
-
-
Puri Anggrek
69
Termometer Digital
2
2
-
-
Puri Anggrek
70
Termometer Manual
4
4
-
-
Puri Anggrek
71
Termometer Telinga
1
1
-
-
Puri Anggrek
72
Timbangan Meja
1
1
-
-
Puri Anggrek
73
Timbangan Tinggi Badan
1
1
-
-
Puri Anggrek
74
Flowmeter
2
2
-
-
Puri Mitra
75
Referigerator
1
1
-
-
Puri Mitra
76
Spyngomanometer Mercury
5
2
3
-
Puri Mitra
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
20
No
Alat Medis
Jumlah
Baik
Rusak
Rusak Berat
Posisi Alat
77
Sunction Pump
1
1
-
-
Puri Mitra
78
Timbangan Badan&TB
1
1
-
-
Puri Mitra
79
Automatic Processing APF
1
-
1
-
80
Brainmapping (EEG)
1
1
-
-
Radem Radem
81
Dental X-Ray
1
1
-
-
82
EKG Euro Camino
1
-
-
1
83
EKG Fukuda
1
1
-
-
84
Flowmeter
2
2
-
-
85
Pesawat General X-Ray
1
1
-
-
86
Pesawat X-Ray Mobile
1
1
-
-
87
Spyngomanometer Mercury
3
3
-
-
88
Stetoskop
3
3
-
-
89
Sunction Pump
1
1
-
-
90
Treadmill
1
1
-
-
91
USG Logic
1
1
-
-
92
Blood Pressure Monitor
3
3
-
93
Flowmeter
1
1
-
-
Ruang Flamboyan
94
Spyngomanometer Mercury
6
3
3
-
Ruang Flamboyan
95
Sunction Pump
2
2
-
-
Ruang Flamboyan
96
Termometer Kulkas
1
1
-
-
Ruang Flamboyan
97
Timbangan Badan&TB
1
1
-
-
Ruang Flamboyan
98
Flowmeter
3
3
-
-
Ruang Gelatik
99
Referigerator
1
1
-
-
Ruang Gelatik
100
Spyngomanometer Mercury
5
5
-
-
Ruang Gelatik
101
Stetoskop
4
4
-
-
Ruang Gelatik
102
Termometer Lemari ES
1
1
-
-
Ruang Gelatik
103
Termometer Ruangan
1
1
-
-
Ruang Gelatik
104
Timbangan
2
2
-
-
Ruang Gelatik
105
Autoclove
1
1
-
-
106
Bedside Monitor
1
1
-
-
IGD IGD
107
Blood Pressure Monitor
1
1
-
-
108
Defibrilator With EKG
2
2
-
-
109
Defibrilator
1
1
-
-
110
EKG Recorder
1
1
-
-
111
Flowmeter
10
10
-
-
112
Infuse Pump
1
1
-
-
Radem Radem Radem Radem Radem Radem Radem Radem Radem Radem Radem Radem
IGD IGD IGD IGD IGD IGD
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
21
No
Alat Medis
Jumlah
Baik
Rusak
Rusak Berat
Posisi Alat IGD
113
Lampu Operasi
1
1
-
-
114
Lampu Operasi Mobile
1
1
-
-
115
Nebulizer
1
1
-
-
116
Oxygen Concentrator
1
1
-
-
117
Pulse Oksimetri
2
2
-
-
118
Referigerator
1
1
-
-
119
Spyngomanometer Mercury
7
7
-
-
120
Sterilisator
1
1
-
-
121
Sunction Pump
5
5
-
-
122
Syringe Pump
1
1
-
-
123
Timbangan Badan 120 Kg
1
1
-
-
124
Timbangan Badan 130 Kg
1
1
-
-
125
UV Sterilizator
1
1
-
-
126
Flowmeter
2
1
1
-
Ruang Kenari
127
Nebulizer
1
1
-
-
Ruang Kenari
128
Referigerator
1
1
-
-
Ruang Kenari
129
Spyngomanometer Mercury
5
4
1
-
Ruang Kenari
130
Stetoskop
6
5
1
-
Ruang Kenari
131
Termometer
7
7
-
-
Ruang Kenari
132
Termometer Digital
3
3
-
-
Ruang Kenari
133
Timbangan Badan
3
1
2
-
Ruang Kenari
134
Bedside Monitor
2
2
-
-
Ruang WK
135
Flowmeter
6
6
-
-
Ruang WK
136
Nebulizer
1
1
-
-
Ruang WK
137
Referigerator
1
1
-
-
Ruang WK
138
Spyngomanometer Mercury
9
9
-
-
Ruang WK
139
Sterilisator
2
2
-
-
Ruang WK
140
Sunction Pump
1
1
-
-
Ruang WK
141
Syringe Pump
1
1
-
-
Ruang WK
142
Termometer Digital/ Clinical
1
1
-
-
Ruang WK
143
UV Sterilizator
1
1
-
-
Ruang WK
333
312
16
5
Jumlah
Ket :
R PR PB B
= = = =
IGD IGD IGD IGD IGD IGD IGD IGD IGD IGD IGD IGD
Rusak ( Tidak Dapat Diperbaiki ) Perbaikan Ringan Perbaikan Berat Baik
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
22
d. Peralatan Kantor No.
Jenis Peralatan
Jumlah
Keterangan
1.
Mesin Ketik Manual
29
buah
B
2.
Mesin Ketik Elektrik
2
buah
B
3.
Komputer Lengkap 1 Set
90
Set
Baik
CPU
14
Unit
10 B, 3 RR, 1RB
CPU
5
Unit
B
Monitor
6
Unit
3 B, 3 RB
4
Mesin Stensil Listrik
2
buah
1 B, 1 R
5
TV
102
unit
Baik
6
Mesin Hitung
3
buah
B
7
Kalkulator Elektrik
3
buah
R
8
OHP
3
buah
B
9
Audio Set
1
set
B
10
Printer Folio ( LX-300 )
36
unit
B
11
Printer DF ( LQ-2180 )
18
unit
B
12
Lemari Data
5
buah
B
13
Laptop
22
buah
19 B, 1 RB, 2 Baru
14
Net Book
10
buah
Baik
15
Risograph
1
buah
B
16
Printer Multi Fungsi
2
buah
B
17
Mesin Foto Copy
2
buah
B
18
Mesin Foto copy berwarna
1
buah
B
19
Mesin Penghancur Kertas
1
buah
B
20
LCD
9
buah
B
21
Mesin Penyedot Debu
1
buah
R
22
Handycam
2
buah
B
23
Kamera Digital
7
buah
6 B, 1 R
24
Wireless Amplifier TOA
6
buah
4 B, 2 RB
25
Mesin Validasi
1
buah
B
26
Mesin Absensi
5
buah
Rusak
27
UPS/ Stabilisator/ Stavolt
81
buah
Baik
28
Almari Dinding/ Lemari Arsip
1
set
B
29
AC Split
203
Unit
22 RB, 15 unit baru
30
Ventilator
6
Unit
B
No.
Jenis Peralatan
Jumlah
Keterangan
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
23
31
Printer Canon Pixma IP 1880
1
unit
B
32
Printer Laser Jet HP Color
1
unit
B
33
Printer Inkjet HP F-2180
9
unit
B
34
Printer Inkjet Canon IP-1880
1
unit
B
35
Focus Screen Motorize uk. M-70
1
unit
B
36
Layar Motorize Focus 70"
2
unit
B
37
CPU P4 untuk CCTV
2
unit
B
38
CPU
9
unit
B
39
Printer Desk Jet HP Type DJ
3
unit
B
40
Monitor LCD 16”
15
unit
B
41
Alat detektor uang palsu
1
unit
B
42
Microphone/ Wireless mic
8
unit
B
43
Microphone/ boom stand
3
unit
B
44
Microphone
3
unit
B
45
Power Amplifier (TOA)
2
unit
B
46
Alat music (Kecer)
1
unit
B
47
Alat Music (Ketipung)
1
unit
B
48
Alat Music Gitar Melodi
1
unit
B
49
Alat Music Gitar Bas Elektrik
1
unit
B
50
Back Sound Wharfedalepro
1
unit
B
51
Mesin Pemotong Rumput
1
Unit
Baik
52
Printer Desk Jet
5
unit
Baik
53
Printer Dot Matrik Double Folio
1
unit
Baik
54
Printer Modifikasi
1
unit
Baik
55
Printer DOT Matrix
8
unit
B
56
Printer Desk Jet Khusus (DJ 730)
1
unit
B
57
Printer Desk Jet Merk HP
1
unit
B
58
Printer, Scan & Foto Copy
2
unit
B
59
Printer Office Epson Stylus T-30
1
unit
B
60
Printer HP D 2566
1
unit
B
61
Printer HP D 1000
1
unit
B
62
Printer HP 5200 L
1
unit
B
63
Printer Canon Pixma MX366
1
unit
B
64
Printer Epson T13
2
unit
B
65
Printer Epson (LQ-2190)
4
unit
B
No.
Jenis Peralatan
Jumlah
Keterangan
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
24
66
Printer Deskjet HP 1000
4
unit
Baru
67
HT+Charger
2
unit
B
68
DVD Player
4
unit
B
69
VCD Player
1
unit
B
70
Audio System
1
Set
B
71
Sound System
6
Set
B
72
Kamera Middle unit/ CCTV
8
Buah
B
73
Scanner Canon Scan Lide 25
2
unit
B
74
Video CCTV Distribusi 4 Channel
7
unit
B
75
CCTV 2 Titik
1
unit
Baik
76
Monitor TV Colour (14")
2
unit
B
77
Mesin Fooging
1
unit
B
78
Layar LCD dan Proyektor
3
unit
B
79
Printer Epson DFX 9000
2
unit
B
80
Printer Type LQ-2190 Epson
1
unit
B
81
Printer Desk Jet Type D 2666
3
unit
B
82
Print Desk Jet (Epson T13)
1
unit
B
83
Pompa (Hydofor)
1
unit
B
84
Pompa (Pump Ebara)
2
unit
B
85
Printer Deskjet HP 1000
3
Unit
B
86
Printer Modifikasi
2
Unit
B
87
Printer Dot Matrik Double Folio
1
Unit
B
88
Printer Dot Matrik Folio LX 300
1
Unit
B
89
Printer Portable HP Office 100
1
Unit
B
90
Printer Scanner Canon MP 287
1
Unit
B
91
Printer Deskjet HP 1000
1
Unit
B
92
Printer Brother MFC
1
Unit
Rusak Ringan
93
Printer Epson Colour Deskjet
1
Unit
Rusak Ringan
94
Tirai Udara/ Air Curtain 120 cm
3
Unit
B
95
Mesin Absensi Wajah
3
Unit
B
96
Scanner Canon Canessa Lide 110
1
Unit
B
97
Mixer Sound Yamaha
1
Unit
B
98
Amplifier ZA-2120 TOA
1
Unit
B
99
Loadspeaker TOA ZS 102C
1
Unit
B
100
LCD Projector Sony
1
Unit
B
101
CCTV 1 Titik 4 Chanel
1
Unit
B
No.
Jenis Peralatan
Jumlah
Keterangan
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
25
102
Camera Digital Nikon P7700
2
Unit
B
103
DVR 16 Chanel Digital Video
2
Unit
B
104
Microphone ZM 520 TOA
3
Unit
B
105
Power Rider(Sepeda Statis) Symmex
2
Unit
B
106
Alat Treadmill Jespe
2
Unit
B
107
Mikrotik/ Bandwith
1
Unit
Baik
108
Papan Nama Apel
18
Unit
Baik
Ket :
R PR PB B
= = = =
Rusak ( Tidak Dapat Diperbaiki ) Perbaikan Ringan Perbaikan Berat Baik
d. Peralatan Gizi No.
Ket :
e.
Jenis Peralatan
Jumlah
Keterangan
1.
Kompor LPG
8
unit
B
2.
Frezer
1
unit
B
3.
Telting
1
unit
B
4.
Rice Cooker
5
unit
B
5.
Chiller
2
unit
B
6.
Boiler Pan
2
unit
1 B, 1 PB
7.
Oven Elektrik
1
unit
PR
8.
Auto Rice Cooker
2
set
R
9.
Freezer Box
2
unit
B
10.
Kompor (4 tungku)
1
unit
B
R PR PB B
= = = =
Rusak ( Tidak Dapat Diperbaiki ) Perbaikan Ringan Perbaikan Berat Baik
Peralatan IPS-RS
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
26
No.
Jenis Peralatan
1.
Jumlah
Keterangan
Mesin Cuci kap. 30 kg
1
unit
B
Mesin Cuci Electrolux kap. 5 kg
1
unit
B
3.
Mesin cuci kap. 56 kg
1
unit
B
4.
Mesin Pengering Kap. 30 kg
2
unit
1 B, 1 PB
5.
Solahart
2
unit
1 B, 1 PB
6.
AC
140
unit
120 B, 15 PR, 5 R
7.
Generator 1 PK
1
unit
B, Tidak Dipakai
8.
Generator 3 PK
2
unit
B, Tidak Dipakai
9.
Pompa Air Hidrofur
4
unit
3PR, 1PB
10.
Pompa Air Bersih Portable
12
unit
7 B, 5 PR
11.
Las Karbit
1
set
PB
12.
Alcon / Portable
1
unit
PB
13.
Incenerator 0,5 m3
2
unit
B
14.
Mesin Potong Rumput
5
buah
5B
15.
Generator 135 KVA
1
buah
B
16.
Ventilator
4
baik
B
17.
Flat roller iron
1
unit
PR
18.
Mesin Pengering Kap 60 Kg
1
unit
B
2.
Ket :
R PR PB B
= = = =
Rusak ( Tidak Dapat Diperbaiki ) Perbaikan Ringan Perbaikan Berat Baik
g. Peralatan Transportasi No.
Jenis Peralatan
Satuan
Jumlah
Keterangan
1
Ambulance
4
unit
2 B, 2 PR
2
Mobil
4
unit
2 B, 2 PR
3
Sepeda Motor Win
11
unit
7B, 4PR
4
Mobil Pick-Up Box (Toyota)
1
unit
B
5
Mobil Pick Up (Toyota Hilux 2.0)
1
unit
B
6
Sepeda Motor Honda 2007
2
unit
B
7
Mobil Ambulance
2
unit
B
Satuan
Jumlah
Keterangan
No.
Jenis Peralatan
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
27
8
Mobil Jenazah
1
unit
B
9
Sepeda Federal
2
unit
B
10
Sepeda Polygon
1
unit
B
11
Mobil Station Wagon INOVA
1
unit
B
12
Mobil Station Wagon Th.2012
1
Unit
B
13
Sepeda Motor Honda Supra Fit
4
unit
B
Ket :
R PR PB B
= = = =
Rusak ( Tidak Dapat Diperbaiki ) Perbaikan Ringan Perbaikan Berat Baik
h. Peralatan Komunikasi No.
Jenis Peralatan
Jumlah
Keterangan
1.
Telepon Keluar
12
Unit
B
2.
Intercom
74
Unit
B
3.
Faksimili
2
Unit
B
4.
Mesin Faximili Thermalpaper
1
Unit
B
5.
PABX
1
unit
B
6.
Flexi
1
unit
B
7.
Internet
1
unit
B
8.
E-Mail
1
unit
B
9.
Telpon Genggam CDMA Ceria (ET S2028)
3
unit
B
10.
Telepon Hybrid/ Fleksi
7
unit
B
11.
Intercom
5
unit
Baru
12.
Pesawat HT Icom IC - v8 Power 5,5 Watt
4
unit
Baru
13.
PABX Panasonic TDA-600
1
unit
Baru
Ket :
R PR PB B
= = = =
Rusak ( Tidak Dapat Diperbaiki ) Perbaikan Ringan Perbaikan Berat Baik
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
28
3. Gambaran Produk Jasa Beberapa produk jasa yang ditawarkan pihak RS Jiwa Menur kepada masyarakat dalam memberikan pelayanan adalah sebagai berikut : a. Pelayanan Utama Pelayanan Gawat Darurat Psikiatrik dan Umum Termasuk pelayanan ambulance Pelayanan Rawat Jalan - Poliklinik Jiwa - Poliklinik Tumbuh Kembang Jiwa Anak - Poliklinik Psikogeriatri - Poliklinik Napza - Poliklinik Voluntary Consulting Test - Poliklinik Umum - Poliklinik Psikologi - Poliklinik Gangguan Mental Organik - Poliklinik Psikiatrik Forensik - Poliklinik Gigi dan Mulut - Poliklinik Spesialis Lain, meliputi : Kulit dan Kelamin Neurologi Jantung Paru Dalam Pelayanan Rawat Inap - Pelayanan Psikiatri Intensif - Pelayanan Rumatan Jiwa Pelayanan Rehabilitasi Mental Psikososial dan Rehabilitasi Medik - Poliklinik Rehabilitasi MentalPsikososial - Poliklinik Rehabilitasi Medik Pelayanan Penanggulangan Napza - Poliklinik Rumatan Metadon - Poliklinik Rumatan Suboxon - Rawat Inap detoksifikasi - Rawat Inap Terapi dan Rehablitasi - Rawat Inap Dual Diagnosis Kesehatan Jiwa Masyarakat b. Pelayanan Penunjang Medik Farmasi Laboratorium Radiologi dan Elektromedik Gizi Pemulasaraan Jenazah Rekam Medis
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
29
b. Pelayanan Penunjang Non Medik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Infeksi Manajemen dan Informasi Kesehatan Pemeliharaan Sarana Pendidikan, Pelatihan, dan Penelitian Kesehatan Jiwa Pengelolaan Aset (asrama, gedung pertemuan) 2.3 Kinerja Pelayanan RS Jiwa Menur Kinerja pelayanan RS Jiwa Menur terdiri dari indikator kinerja, dan anggaran pendapatan dan belanja pada tahun 2009 s.d. 2013 terlampir dalam tabel 2.1 dan 2.2. Sedangkan hasil layanan utama RS Jiwa Menur kepada masyarakat berupa rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dapat dilihat pada tabel 2.3. Secara umum hasil kegiatan masing-masing jenis pelayanan mengalami tren peningkatan yang cukup signifikan. Pelayanan rawat jalan mengalami peningkatan setiap tahunnya dengan rerata peningkatan 12% per tahun. Jumlah kunjungan rawat jalan pada tahun 2013 sebesar 44.382 kunjungan atau meningkat 50,94% dibandingkan dengan kunjungan tahun 2009 sebesar 29.403 kunjungan. Komposisi pasien laki-laki mendominasi kunjungan rawat jalan dengan rerata 65,70%, sisanya merupakan pasien perempuan dengan rerata 34,30% per tahun. Total pasien miskin yang dilayani pada Instalasi Rawat Jalan sebesar 100.124 kunjungan atau 20.025 kunjungan per tahun. Sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal yang berlaku, seluruh pasien masyarakat miskin baik rawat jalan, rawat inap, maupun gawat darurat yang datang ke RS Jiwa Menur harus dilayani atau 100%. Hasil layanan rawat inap berfluktuatif, tetapi cenderung mengalami penurunan yang disebabkan oleh adanya ruang perawatan Rawat Inap Kenari yang diperbaiki, sehingga kapasitas tempat tidur klas III turun dari 160 Tempat Tidur menjadi 142 Tempat Tidur. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan optimalisasi ruang rawat inap, yaitu pasien klas III dititipkan di ruang klas II sehingga Rumah Sakit tidak menolak pasien. Seperti rawat jalan, komposisi pasien rawat inap laki-laki juga mendominasi yaitu 68,01%, sisanya pasien perempuan dengan komposisi 31,99%. Rerata jumlah pasien miskin yang dilayani di rawat inap per tahun sebesar 1.917 orang dan seluruh pasien masyarakat miskin dilayani oleh RS Jiwa Menur (100%). Layanan gawat darurat RS Jiwa Menur juga melayani gawat darurat umum selain gawat darurat jiwa. Terdapat peningkatan kunjungan gawat darurat dengan rerata 3,48% per tahun. Pasien gawat darurat juga lebih banyak terdiri dari laki-laki (68,14%) dibandingkan dengan perempuan (31,86%). Total pasien miskin yang dilayani sebanyak 9.504 kunjungan atau 1.900 kunjungan per tahun. Rerata proporsi masyarakat miskin yang dilayani sebesar 47,01% dan seluruh pasien masyarakat miskin yang datang di IGD dilayani oleh RS Jiwa Menur (100%).
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
30
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
31
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
32
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
33
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
34
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
35
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan RS Jiwa Menur Permasalahan yang dihadapi RS Jiwa Menur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yaitu: 1. Permasalahan Internal: a. Kurangnya pemasaran produk pelayanan RS Jiwa yang berakibat kurangnya jumlah kunjungan pasien, khususnya pelayanan non jiwa; b. Kurangnya jumlah tenaga paramedik perawatan bila dibandingkan dengan jumlah tempat tidur yang harus dilayani (rendahnya rasio perawat dibandingkan dengan jumlah tempat tidur yang tersedia), serta belum dimilikinya beberapa dokter spesialis non jiwa penuh waktu; c. Makin berkurangnya anggaran subsidi dari pemerintah dan tidak sesuai dengan kebutuhan RS. d. Belum semua jenis layanan penunjang buka 24 jam (masih on call) e. Masih kurangnya sebagian motivasi pegawai yang berdampak pada menurunnya kinerja pegawai; f. Daya tampung Poliklinik Jiwa yang sudah tidak memadai yang berakibat menurunya kepuasan pengunjung; g. Belum terintegrasi dan optimalnya SIM RS yang dapat menyediakan seluruh data pelayanan dengan cepat dan akurat yang berakibat kurang optimalnya pelayanan, pelaporan, transparansi, akuntanbilitas serta responsibilitas. h. Kurangnya daya tampung rawat inap, khususnya klas III yang dipergunakan untuk pelayanan masyarakat miskin; i. Dalam 2-5 tahun ke depan, jumlah pegawai yang purna tugas makin bertambah, sedangkan rekruitmen PNS kurang. 2. Permasalahan Eksternal: a. Adanya tarif pelayanan yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur dan Surat Keputusan Direktur tentang Tarif Pelayanan yang kurang sesuai dibandingkan biaya satuan pelayanan; b. Masih adanya stigma masyarakat terhadap RS Jiwa; c. Daya beli sebagian masyarakat yang masih rendah; d. Masih kurangnya pemahaman, peran, dan dukungan pemerintah terhadap peningkatan pelayanan publik khususnya di RS dengan status BLUD yang dituntut mandiri secara keuangan, sehingga anggaran subsidi yang diberikan semakin berkurang; e. Belum adanya konsistensi peraturan yang berkaitan dengan pelayanan; f. Maraknya praktik pengobatan alternatif yang tidak terkontrol;
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
36
g. Adanya peraturan yang mempermudah pembentukan unit psikiatri di RSU; h. Besarnya tantangan terhadap pemberlakuan sistem asuransi kesehatan sebagai akibat dari adanya penerapan Sistem Asuransi Kesehatan Sosial (UU No. 24 Tahun 2014, Perpres No. 111 Tahun 2013, PMK No. 001 Tahun 2012 dan PMK No. 71 Tahun 2013) i. Tuntutan persaingan global pelayanan kesehatan di masa mendatang akibat adanya pemberlakuan AFTA 2015 bidang kesehatan; Tabel 3.1. Identifikasi Isu-Isu Strategi (Lingkungan Eksternal)
No. (1) 1
2
3
4
Dinamika Internasional (2) Kebijakan Pemerintah yang memberi ijin bagi negara asing untuk membuka rumah sakit di Indonesia, sehingga persaingan terbuka semakin lebar (AFTA 2015 Bidang Kesehatan) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dalam penatalaksanaan kesehatan jiwa
Isu Strategis Dinamika Nasional (3) Belum adanya konsistensi peraturan yang berkaitan dengan pelayanan, termasuk adanya peraturan yang mempermudah pembentukan unit psikiatri di RSU
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)/Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) yang mulai berlaku di seluruh wilayah Indonesia sejak 1 Januari 2014 Standar Akreditasi RS Nasional. Beberapa hal yang berkaitan dengan sistem akreditasi nasional Tahun 2012 yaitu: mengandung halhal yang optimal dan dapat dicapai, memperlihatkan komitmen organisasi untuk peningkatan mutu pelayanan pada pasien, menjamin keselamatan lingkungan, dan secara terus menerus mengurangi risiko pasien dan karyawan, dan sebagai alat evaluasi tentang mutu dan manajemen yang efektif Reformasi kelembagaan rumah sakit dalam rangka RS BLUD guna meningkatkan mutu layanan dan kesejahteraan masyarakat dan reformasi birokrasi kesehatan bagi seluruh RS di Indonesia yang berstandar kelas dunia
DinamikaRegional/Lokal (4) Adanya tarif pelayanan yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur dan Surat Keputusan Direktur tentang Tarif Pelayanan yang kurang sesuai dibandingkan biaya satuan pelayanan; Adanya regionalisasi sistem rujukan pelayanan kesehatan yang berdasarkan geografis atau kewilayahan Masih kurangnya pemahaman, peran, dan dukungan pemerintah daerah terhadap peningkatan pelayanan publik khususnya di RS dengan status BLUD yang dituntut mandiri secara keuangan, sehingga anggaran subsidi yang diberikan semakin berkurang
Lain-lain (5) Tingginya jumlah masyarakat miskin yang membutuhkan pelayanan kesehatan
Masih adanya stigma masyarakat terhadap RS Jiwa
Maraknya praktik pengobatan alternatif yang tidak terkontrol
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
37
Isu Strategis
No. (1) 5
Dinamika Internasional (2)
Dinamika Nasional (3) Ketentuan layanan Praktik Dokter yang sesuai dengan UU Praktik Kedokteran No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan ; perubahan kondisi sosial kemasyarakatan yang lebih sadar hukum dan menyadari haknya sebagai pelanggan rumah sakit dapat merugikan dan melemahkan posisi RS
DinamikaRegional/Lokal (4)
Lain-lain (5)
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Visi Gubernur Jawa Timur terpilih adalah : “Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak”. Dari visi ini selanjutkan dijabarkan dalam melalui misi “Makin Mandiri dan Sejahtera bersama Wong Cilik”. Label“Makin Mandiri dan Sejahtera bersama Wong Cilik” yang membingkai lima misi untuk mewujudkan visi Jawa Timur 2014-2019 tersebut menunjukkan sikap keberpihakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sejalan dengan visi, misi, dan program Gubernur-Wakil Gubernur terpilih (20142019) kepada elemen masyarakat yang lemah, sekaligusmenegaskan bahwa upaya mewujudkan “Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak” tersebut, bersifat inklusif dan berkeadilan, termasuk bagi wong cilik, atau kelompok masyarakat yang kurang beruntung secara sosial ekonomi. Adapun 5 misi tersebut yaitu: 1. Misi Pertama: Meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan. 2. Misi Kedua: Meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif,mandiri, dan berdaya saing, berbasis agrobisnis/agroindustri, dan industrialisasi. 3. Misi Ketiga: Meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan, dan penataan ruang. 4. Misi Keempat: Meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik. 5. Misi Kelima: Meningkatkan kualitas kesalehan sosial dan harmoni sosial. Berdasarkan pada visi dan misi tersebut, disusunlah tujuan dan sasaran Tahun 2009-2014. Tugas dan fungsi RS Jiwa Menur sangat berkaitan dengan misi pertama yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan. Salah satu tujuan dalam misi pertama yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dengan sasaran sebagai berikut: 1. Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan, termasuk tenaga medis dan non-medis secara merata;
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
38
2. Menurunnya angka kematian bayi, dan angka kematian ibu melahirkan; 3. Meningkatnya pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan minimal; 4. Meningkatnya keikutsertaan masyarakat dalam jaminan kesehatan; 5. Meningkatnya akseptor Keluarga Berencana (KB), dan pelayanan kesehatan reproduksi. Secara khusus sasaran (1) dan (3) terkait erat dengan tugas dan tanggung jawab RS Jiwa Menur melalui penyediaan pelayanan kesehatan jiwa dan non jiwa yang bermutu, menuju pelayanan prima, dan dapat memuaskan pelanggan termasuk sangat merespon dan memperhatikan pelayanan bagi masyarakat miskin, mengingat hampir 70-80% pasien berasal dari golongan keluarga yang kurang mampu. Tabel 3.2. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan RS Jiwa Menur Terhadap Pencapaian Visi, Misi, dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur Visi: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak No
Misi dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih
Permasalahan Pelayanan SKPD
Penghambat
Pendorong
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
2
3
Faktor
Misi ke-1: Meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan Makna Misi dimaksud: Mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan bagi semua, melalui peningkatan perluasan lapangan kerja dan peningkatan pemenuhan serta pemerataan layanan dasar, dengan memperluas akses masyarakat terhadap pendidikan yang bermutu, dan perluasan akses terhadap pelayanan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta percepatan dan perluasan penanggulangan kemiskinan. Program: (1) Program pelayanan (1) Kurangnya kepedulian (1) Kegiatan sosialisasi Upaya Kesehatan untuk upaya kesehatan masyarakat terhadap program dan fasilitas Perorangan dalam bentuk preventif upaya kesehatan pribadi RS secara rutin belum optimal (preventif) (2) RS Jiwa Menur (2) Kurangnya sosialisasi, (2)Sudah sertifikasi belum terakreditasi dukungan sumberdaya ISO 9001:2008 Nasional dalam penerapan sehingga sebagian Akreditasi RS versi baru standar telusur sudah dilaksanakan (3)80% masyarakat (3)Keterbatasan dana (3) Pelaksanaan yang dilayani adalah subsidi untuk Jaminan Kesehatan masyarakat miskin, TT pembangunan gedung Nasional khususnya rawat inap kelas III perawatan klas III bagi PBI kurang (4) Banyaknya alat (4) Perkembangan (4) Revitalisasi sarana kesehatan yang sudah teknologi kedokteran yang dan prasarana baru tua dan kurang sesuai cepat dan tuntutan dengan perkembangan masyarakat teknologi kedokteran saat ini (5)Kurangnya (5)Icon dan stigma (5) Meningkatkan pemanfaatan peralatan masyarakat terhadap RS utilisasi peralatan kedokteran yang ada, Jiwa yang ada melalui khususnya non jiwa peningkatan sosialisasi layanan (6) Keterbatasan (6)Kurangnya pemahaman (6)Tren positif pendapatan RS sebagai stake holder terhadap peningkatan sumber pendapatan status RS BLUD pendapatan RS fungsional
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
39
No (1)
Misi dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih (2)
Permasalahan Pelayanan SKPD (3) (7) Belum optimalnya SIM RS dalam mengurangi kesenjangan transparansi dan akuntanbilitas serta responsibilitas pelayanan (8) Kurangnya pemasaran produk pelayanan RS (9) jumlah tenaga perawat RS masih kurang
Program: Upaya Kesehatan Masyarakat 4
(1) Kesiapan, koordinasi, dan sinkronisasi lintas sektor dalam mendukung Jawa Timur Bebas pasung masih kurang
Faktor Penghambat
Pendorong
(4) (7) SIM RS belum terintegrasi
(5) (7) komitmen manajemen untuk lebih transparan dan akuntabel
(8) Kurang maksimalnya fungsi pemasaran RS dalam rangka meningkatkan kunjungan (9) Masih mengandalkan tenaga perawat yang ada
(8) Satu-satunya RS jiwa milik pemerintah Provinsi Jawa Timur
(1) Banyaknya instansi dan unit kerja yang terlibat
(1) Pembagian tugas dan wewenang secara baik dan benar, serta dilaksanakan dengan penuh komitmen
(9) Rekrutmen tenaga perawat baru dan usulan tenaga CPNS
3.3 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis RS Jiwa Menur terletak di Jalan Raya Menur No. 120 Surabaya yang termasuk dalam wilayah Kelurahan Kertajaya, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya. Sebagai RS yang terletak di pusat kota metropolis, RS Jiwa Menur sangat mudah diakses oleh masyarakat karena terletak di pinggir jalan raya. Meskipun letaknya berdekatan dengan sarana kesehatan lainnya (RS Bedah Surabaya, RS Pura Raharja, RSU Haji Surabaya, RSUD Dr. Soetomo), tetapi sebagai RS khusus, RS Jiwa Menur memiliki pelanggan tersendiri bahkan dari luar Kota Surabaya mengingat hanya ada 2 RS Jiwa di wilayah Provinsi Jawa Timur. Kota Surabaya sebagai Ibu kota Provinsi Jawa Timur memiliki karakteristik khusus terkait kota metropolis yaitu: (1) Terjadi pergeseran fungsi sebagai kawasan jasa komersial; (2) Aktivitas perekonomian tinggi; (3) Penyediaan infrastruktur dan fasilitas perkotaan memadai; (4) Penurunan kualitas lingkungan hidup; (5) Tingkat komuting sangat tinggi yang menyebabkan kepadatan di jalan utama pada jam tertentu; (6) Penyediaan ruang terbuka kurang. Dengan semakin tersedianya sarana transportasi dan pelebaran akses jalan di Kota Surabaya, maka diharapkan masyarakat semakin mudah menjangkau RS Jiwa Menur. Semakin kompleksnya masalah yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat di Kota Surabaya akan meningkatkan jumlah penderita dengan gangguan mental emosional seperti depresi dan perilaku agresif karena lingkungan fisik dan psikis di kota besar akan membuat warganya cenderung mengalami gangguan perilaku. Kesehatan jiwa sudah
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
40
menjadi masalah yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari karena yang termasuk katagori gangguan kejiwaan bukan hanya gangguan jiwa berat saja, tetapi juga termasuk gangguan ringanseperti kecemasan yang berlanjut.Kementerian Kesehatan memperkirakan bahwa 80% masyarakat kota besar di Indonesia mengalami gangguan kejiwaan, dan hanya 1,3 persen di antaranya yang mengalami masalah kejiwaan serius. 3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Isu-isu strategis yang dihadapi RS Jiwa Menur berdasarkan identifikasi permasalahan; telaahan visi, misi, dan program Gubernur & Wakil Gubernur, serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur adalah: a. Tingginya jumlah masyarakat miskin yang membutuhkan pelayanan kesehatan; b. Tuntutan peningkatan dan pengembangan layanan rumah sakit khususnya dalam rangka kebijakan peningkatan pelayanan publik pemerintah Provinsi Jawa Timur,sedangkan mindset karyawan dengan orientasi terhadap pelanggan belum maksimal, sehingga ada kemungkinan terjadinya ketidakpuasan pelanggan yang berkaitan dengan service yang diberikan; c. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)/Badan Pengelola Jaminan Sosial yang mulai berlaku di seluruh wilayah Indonesia sejak 1 Januari 2014. Ini merupakan tantang RS terhadap pemberlakuan sistem asuransi kesehatan sebagai akibat dari adanya penerapan Sistem Asuransi Kesehatan Sosial (UU No. 24 Tahun 2014, Perpres No. 111 Tahun 2013, PMK No. 001 Tahun 2012 dan PMK No. 71 Tahun 2013). d. Standar Akreditasi RS Nasional. Beberapa hal yang berkaitan dengan sistem akreditasi nasional Tahun 2012 yaitu: mengandung hal-hal yang optimal dan dapat dicapai, memperlihatkan komitmen organisasi untuk peningkatan mutu pelayanan pada pasien, menjamin keselamatan lingkungan, dan secara terus menerus mengurangi risiko pasien dan karyawan, dan sebagai alat evaluasi tentang mutu dan manajemen yang efektif. e. Reformasi kelembagaan rumah sakit dalam rangka RS BLUD guna meningkatkan mutu layanan dan kesejahteraan masyarakat dan reformasi birokrasi kesehatan bagi seluruh RS di Indonesia yang berstandar kelas dunia; f. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dalam penatalaksanaan kesehatan jiwa; g. Ketentuan layanan Praktik Dokter yang sesuai dengan UU Praktik Kedokteran No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan; perubahan kondisi sosial kemasyarakatan yang lebih sadar hukum dan menyadari haknya sebagai pelanggan rumah sakit dapat merugikan dan melemahkan posisi RS;
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
41
h. Kebijakan Pemerintah yang memberi ijin bagi negara asing untuk membuka rumah sakit di Indonesia, sehingga persaingan terbuka semakin lebar (AFTA 2015 bidang kesehatan); i. Belum terintegrasi dan optimalnya SIM RS yang dapat menyediakan seluruh data pelayanan dengan cepat dan akurat yang berakibat kurang optimalnya pelayanan, pelaporan, transparansi, akuntanbilitas serta responsibilitas.
Gambar 3.1. Isu Strategis Utama RS Jiwa Menur
Globalisasi (MEA)
Reformasi Birokrasi Kesehatan
Strategi dan Kebijakan RS Jiwa Menur
Jaminan Kesehatan Nasional
Akreditasi RS Nasional
Secara garis besar, isu strategis utama yang dihadapi RS Jiwa Menur yaitu tuntutan pelaksanaan akreditasi RS secara nasional, pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional, tuntutan reformasi birokrasi kesehatan, serta tantangan adanya persaingan pelayanan kesehatan secara global (MEA). Secara lengkap disajikan dalam gambar 3.1.
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
42
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi RS Jiwa Menur Berdasarkan visi dan misi pertama Gubernur Jawa Timur yaitu meningkatkan meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilanmelalui peningkatan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan minimal bagi seluruh lapisan masyarakat Jawa Timur khususnya, RS Jiwa Menur menetapkan visi dan misi sebagai berikut: Visi RS Jiwa Menur
”RS Jiwa kelas A pendidikan dengan pelayanan prima”. Pada saat ini RS Jiwa Menur sudah ditetapkan sebagai RS Khusus Klas A tetapi belum menjadi RS Pendidikan meskipun saat ini RS Jiwa Menur sudah melayani mahasiswa institusi pendidikan kesehatan di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Kalimantan. Pelayanan prima di Rumah Sakit adalah pelayanan terbaik yang diberikan oleh seluruh SDM RS untuk memenuhi atau bahkan melampaui harapan pengguna jasa rumah sakit. Pelayanan prima mengandung tiga hal pokok, yaitu adanya pendekatan sikap yang berkaitan dengan kepedulian kepada pelanggan, upaya melayani dengan tindakan yang terbaik, dan adanya tujuan untuk memuaskan pelanggan dengan berorientasi pada standar layanan tertentu. Misi RS Jiwa Menur 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa subspesialistik yang prima dan paripurna serta pelayanan kesehatan non jiwa sebagai penunjang pelayanan kesehatan jiwa; 2. Mewujudkan pelayanan pendidikan, pelatihan, dan penelitian kesehatan jiwa yang bermutu dan beretika. 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RS Jiwa Menur Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan, maka RS Jiwa Menur memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa dan non jiwa di RS yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, bagi seluruh lapisan masyarakat dengan didukung sarana dan prasarana yang memadai; 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan kesehatan jiwa yang kompeten dan profesional. Sedangkan sasaran jangka menengah (sasaran strategis) juga ditetapkan berdasarkan tujuan RS Jiwa Menur, yaitu kondisi dengan indikator kinerja yang ingin dicapai pada akhir tahun 2019, terdiri dari:
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
43
1. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan jiwa dan non jiwa di RS, yang efisien dan efektif meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, yang didukung sarana dan prasarana yang memadai, dengan indikator kinerja; a. Bed Occupancy Rate (BOR) menjadi 74% b. Average Length of Stay (ALOS) menjadi 24 hari c. Bed Turn Over (BTO) menjadi 10 kali d. Turn Over Interval (TOI) menjadi 10 hari e. Persentase indikator SPM yang mencapai target menjadi 85% f. Cost Recovery Rate (CRR) menjadi 44% g. Indeks Kepuasan Masyarakat (konversi) terhadap seluruh layanan RS menjadi 88 h. Persentase pasien jiwa yang kembali berfungsi sosial di masyarakat menjadi 88% i. Persentase elemen akreditasi RS yang memenuhi standar akreditasi RS Versi 2012 menjadi 82% j. Persentase pasien pasung yang terlayani menjadi 100% 2. Meningkatnya kualitas SDM Kesehatan, dengan indikator kinerja; a. Persentase karyawan rumah sakit yang lulus pendidikan/pelatihan dan berijazah/bersertifikat menjadi 88% b. Persentase mahasiswa institusi kesehatan yang lulus praktik tepat waktu menjadi 100% c. Lulus akreditasi RS Pendidikan 100% Secara lebih lengkap disajikan dalam Tabel 4.1. Tabel 4.1.Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan RS Jiwa Menur Misi 1 NO.
TUJUAN
(1) 1.
(2) Meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa dan non jiwa di RS yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, bagi seluruh lapisan masyarakat dengan didukung sarana dan prasarana yang memadai
Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa subspesialistik yang prima dan paripurna serta pelayanan kesehatan non jiwa sebagai penunjang pelayanan kesehatan jiwa INDIKATOR TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN SASARAN SASARAN 2015 2016 2017 2018 2019 (3) Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan jiwa dan non jiwa di RS, yang efisien dan efektif meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, yang didukung sarana dan prasarana yang memadai
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
a.
BOR
(4)
72%
73%
73%
74%
74%
b.
ALOS
24 hr
24 hr
24 hr
24 hr
24 hr
c.
BTO
10 kali
10 kali
10 kali
10 kali 10 kali
TOI Persentase indikator SPM yang mencapai target Cost Recovery Rate (CRR) Indeks Kepuasan Masyarakat (konversi) terhadap seluruh layanan
10 hr
10 hr
10 hr
10 hr
10 hr
83,5%
84%
84,5%
84,7%
85%
42%
42%
43%
43%
44%
85
86
86
86
88
d. e.
f. g.
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
44
Misi 1 NO.
TUJUAN
(1)
(2)
Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa subspesialistik yang prima dan paripurna serta pelayanan kesehatan non jiwa sebagai penunjang pelayanan kesehatan jiwa INDIKATOR TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN SASARAN SASARAN 2015 2016 2017 2018 2019 (4)
(3)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
h.
Misi 2 NO. 2.
TUJUAN
Persentase 86 86,5 87 87,5 88 pasien jiwa yang kembali berfungsi sosial di masyarakat i. Persentase 80% 81% 81% 82% 82% elemen akreditasi RS yang memenuhi standar akreditasi RS Versi 2012 p. Persentase 80% 85% 90% 95% 100% pasien pasung terlayani Mewujudkan pelayanan pendidikan, pelatihan, dan penelitian kesehatan jiwa yang bermutu dan beretika INDIKATOR TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN SASARAN SASARAN 2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatkan Meningkatnya kualitas a. kualitas sumber SDM Kesehatan daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan kesehatan jiwa yang kompeten b. dan profesional
c.
Persentase karyawan RS yang lulus pendidikan/ pelatihan dan berijazah/ bersertifikat Persentase mahasiswa institusi kesehatan yang lulus praktik tepat waktu Lulus akreditasi RS Pendidikan
85%
86%
86%
86%
88%
100%
100%
100%
100%
100%
-
100%
100%
100%
100%
4.3 Strategi dan Kebijakan RS Jiwa Menur Dengan kondisi tersebut di atas perlu adanya penyusunan strategi dan kebijakan yang matang guna pengembangan pelayanan RS Jiwa Menur lima tahun ke depan (2014-2019). Prioritas RS Jiwa Menur adalah meningkatkan dan menguatkan aspek manajerial rumah sakit, baik melalui peningkatan fasilitas dan SDM maupun sistem yang mendukungnya, sehingga diharapkan akan memberikan dampak langsung terhadap perbaikan pelayanan kesehatan khususnya di bidang safety dan tentunya berdampak
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
45
pada pencapaian pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada pelayanan publik. Fokus strategis RS Jiwa Menur yaitu: 1. Pengembangan sarana dan prasarana, peningkatan kepuasan pelanggan melalui mutu pelayanan dan penambahan kapasitas ruang perawatan kelas III melalui upaya pendekatan kepada pemerintah pusat dan provinsi Jawa Timur agar mendapatkan bantuan/dana untuk pembangunan sarana & prasarana, menambah peralatan, dan kebutuhan rutin RS; 2. Peningkatan peran RS Jiwa Menur dalam pelayanan kesehatan jiwa masyarakatserta penyuluhan kesehatan jiwa dan sosialisasi kepada masyarakat guna menurunkan stigma terhadap RS Jiwa, serta mendukung pemerintah dalam upaya program ”Bebas Pasung” dan jaminan kesehatan semesta berupa JKN (Jaminan Kesehatan Nasional); 3. Pemanfaatan peralatan medik yang dimiliki melalui peningkatan pemasaran produk pelayanan RS dan sosialisasi kepada masyarakat dan peran RS Jiwa Menur dalam pelayanan kesehatan jiwa; 4. Peningkatan mutu pelayanan dan pengembangan layanan VIP, penyalahgunaan napza, psikiatri anak, dan pelayanan spesialis non jiwa & umum, sesuai standar mutu (ISO dan Akreditasi RS Nasional); 5. Meningkatkan citra bagi masyarakat yang tidak mampu melalui sosialisasi bahwa mereka juga berhak mendapatkan pelayanan yang bermutu dengan meningkatkan nilai/budaya perawat dan dokter dalam melakukan pelayanan pada penderita; 6. Penetapan tarif pelayanan yang disesuaikan dengan unit cost layanan RS tetapi tetap mempertimbangkan kemampuan/daya beli masyarakat; 7. Peningkatan fungsi dari Tim/Komite terutama Satuan Pengendali Internal guna meningkatkan mutu pelayanan serta peningkatan koordinasi dan sinkronisasi antar bagian; 8. Peningkatan mutu pelayanan pendidikan dan latihan kesehatan Jiwa di RS Jiwa Menur, termasuk peningkatan kompetensi tenaga medik dan paramedik perawatan melalui pendidikan dan pelatihan, serta dukungan persediaan anggaran untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan bagi peningkatan kemampuan SDM RS Jiwa Menur; 9. Pengajuan permintaan tenaga paramedik keperawatan yang berkualitas dan profesional.
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
46
Kebijakan RS Jiwa Menur dalam mencapai strategi yaitu: Tabel 4.2. Visi, Misi, Indikator Pencapaian Misi, Strategi, dan Kebijakan Visi : RS Jiwa kelas A pendidikan dengan pelayanan prima Misi 1 : Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa subspesialistik yang prima dan paripurna serta pelayanan kesehatan non jiwa sebagai penunjang pelayanan kesehatan jiwa Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Meningkatkan Meningkatnya (1) Pengembangan sarana (1) Peningkatan kualitas pelayanan mutu pelayanan dan prasarana RS penyelenggaraan kesehatan jiwa kesehatan jiwa (2) Pengembangan pelayanan RS dan non jiwa yang dan non jiwa di pelayanan kesehatan (2) Meningkatkan dan meliputi promotif, RS, yang efisien jiwa masyarakat mengembangkan preventif, kuratif, dan efektif (3) Optimalisasi sarana dan prasarana dan rehabilitatif, meliputi pemanfaatan RS, termasuk bagi seluruh pelayanan peralatan medik dan pengembangan lapisan promotif, non medik layanan sub masyarakat preventif, kuratif, (4) Peningkatan mutu spesialistik sebagai dengan didukung dan rehabilitatif, layanan, termasuk bagi layanan unggulan sarana dan yang didukung masyarakat miskin (3) Sosialisasi kepada prasarana yang sarana dan (5) Penetapan tarif sesuai masyarakat dan memadai prasarana yang unit cost dan daya beli peningkatan memadai masyarakat pelayanan kesehatan (6) Peningkatan fungsi masyarakat di Tim/Komite terutama Puskesmas dan RSU SPI agar mampu memberikan pelayanan kesehatan jiwa yang memadai menuju Jawa Timur Bebas pasung (4) Pengembangan SIM RS yang terintegrasi, cepat, dan akurat
Visi : RS Jiwa kelas A pendidikan dengan pelayanan prima Misi 2 : Mewujudkan pelayanan pendidikan, pelatihan, dan penelitian kesehatan jiwa yang bermutu dan beretika Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Meningkatkan Meningkatnya (1) Pemenuhan (1) Pemenuhan kualitas sumber kualitas SDM kebutuhan dan kebutuhan sesuai daya manusia Kesehatan pengembangan SDM standar analisis melalui (2) Peningkatan mutu kebutuhan pegawai, pendidikan dan layanan pendidikan analisis kebutuhan pelatihan dan pelatihan bagi pelatihan, dan analisis kesehatan jiwa mahasiswa institusi jabatan, serta yang kompeten kesehatan peningkatan dan profesional kerjasama dengan institusi pendidikan serta perbaikan mutu dan silabus bagi peserta didik yang praktik guna memenuhi persyaratan sebagai RS Pendidikan
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
47
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis beserta Indikator Kinerja organisasi, maka RS Jiwa Menur menetapkan Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif untuk pelaksanaan program pelayanan pada tahun 2014 – 2019 sebagaimana tercantum dalam Tabel 5.1. Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh RS Jiwa Menur pada tahun 2014 – 2019 yaitu: 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan: a. Pelaksanaan Administrasi Perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan: a. Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana b. Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana 3. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah, dengan kegiatan: a. Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah b. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya 4. Program Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintah, dengan kegiatan: a. Penyusunan Dokumen Perencanaan b. Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran c. Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan, dan Pelaksanaan Sistem Informasi Data 5. Program Upaya Kesehatan Masyarakat, dengan kegiatan: a. Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Kepada Masyarakat 6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), dengan kegiatan: a. Pembangunan RS b. Rehabilitasi Bangunan RS c. Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga (Dapur, Ruang Pasien, Laundry, Ruang Tunggu, dll) RS d. Pengadaan Alat Kesehatan/Laboratorium RS e. Pengadaan Kendaraan Dinas RS f. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan(DAK) g. Pendampingan Pelayanan Kesehatan Rujukan (DAK) 7. Program Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), dengan kegiatan: a. Peningkatan Pelayanan RS
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
48
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
49
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
50
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
51
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
52
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
53
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
54
BAB VI INDIKATOR KINERJA RS JIWA MENUR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Penetapan Indikator Kinerja RS Jiwa Menur bertujuan untuk memberikan gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi RS Jiwa Menur dalam kurun waktu tahun 2014 – 2019 sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur. Indikator tersebut dirumuskan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit, Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Layanan Umum RS Khusus, serta komitmen Direksi dan seluruh unit pelayanan yang terkait. Adapun Indikator Kinerja RS Jiwa Menur Tahun 2014 – 2019 ditampilkan dalam Tabel 6.1. Tabel 6.1 Indikator Kinerja RS Jiwa Menur Tahun 2014– 2019
No.
Indikator Kinerja
Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD Tahun 2019
73,59
72
73
73
74
74
74
24
24
24
24
24
24
24
Target Capaian Setiap Tahun
1.
Bed Occupancy Rate (%)
2.
Average Length of Stay (hari)
3.
Bed Turn Over (kali)
10,72
10
10
10
10
10
10
4.
Turn Over Interval (hari)
8,99
10
10
10
10
10
10
5.
Persentase indikator SPM yang mencapai target (%)
83,2
83,5
84
84,5
84,7
85
85
6.
Cost Recovery Rate (CRR) (%)
55,93
42
42
43
43
44
44
7.
Indeks Kepuasan Masyarakat (konversi) terhadap seluruh layanan RS
78,07
85
86
86
86
88
88
8.
Persentase pasien jiwa yang kembali berfungsi sosial di masyarakat (%)
94,29
86
86,5
87
87,5
88
88
9.
Persentase elemen akreditasi RS yang memenuhi standar akreditasi RS Versi 2012 (%)
-
80
81
81
82
82
82
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
55
No.
Indikator Kinerja
Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD Tahun 2019
Target Capaian Setiap Tahun
10.
Persentase pasien pasung terlayani (%)
-
80
85
90
95
100
100
11.
Persentase karyawan RS yang lulus pendidikan/ pelatihan dan berijazah/ bersertifikat (%)
75,89
85
86
86
86
88
88
12.
Persentase mahasiswa institusi kesehatan yang lulus praktik tepat waktu (%)
98,53
100
100
100
100
100
100
13.
Lulus akreditasi RS Pendidikan (%)
-
-
100
100
100
100
100
Bed Occupation Rate (BOR) menggambarkan tingkat pemanfaatan tempat tidur atau tingkat hunian RS tiap satuan waktu dalam satuan persen (%). Semakin tinggi BOR, pemanfaatan tempat tidur akan semakin baik. Berdasarkan parapmeter Kementerian Kesehatan, BOR ideal berada pada kisaran 60-85%. BOR RS Jiwa Menur pada tahun 2013 masih rendah (60,21%) karena terdapat renovasi Ruang Kenari sehingga kapasitas tempat tidur yang tersedia berkurang. Pada awal tahun 2014 Ruang Perawatan Kenari sudah difungsikan kembali sehingga BOR diharapkan dapat kembali naik dan target pada tahun 2014 – 2019 dapat tercapai. Average Length of Stay (ALOS) merupakan indikator yang menggambarkan rerata jangka waktu atau lamanya pasien dirawat di RS dalam satuan hari. Khusus untuk lama perawatan di RS Jiwa Menur terdapat waktu optimal, tidak terlalu lama dan tidak boleh terlalu pendek. Target yang ditetapkan oleh RS Jiwa Menur adalah 24 hari yaitu waktu yang optimal untuk perawatan pasien jiwa, sehingga targetnya tetap pada setiap tahun. Bed Turn Over (BTO) adalah angka perputaran tempat tidur yang menggambarkan nilai atau frekuensi pemakaian tempat tidur selama 1 tahun. BTO RS ideal sebesar 40-50 kali, tetapi khusus bagi RS Jiwa yang memerlukan waktu perawatan lebih panjang bagi penderitanya, BTO ditetapkan sebesar 10 kali. Turn Over Interval (TOI) yaitu interval waktu pemakaian tempat tidur yang menggambarkan rerata jangka waktu setiap tempat tidur tidak terisi dari saat terisi terakhir kali sampai terisi kembali. TOI merupakan kebalikan dari BOR, semakin tinggi BOR, maka TOI semakin rendah. Persentase pasien jiwa yang kembali berfungsi sosial di masyarakat menggambarkan jumlah pasien jiwa yang dapat kembali berfungsi secara sosial di masyarakat dalam 100 pasien jiwa yang KRS (Keluar Rumah Sakit).
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
56
Persentase indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target dihitung berdasarkan jumlah indikator SPM yang mencapai target dibandingkan dengan jumlah seluruh indikator SPM RS yang diukur. Semakin tinggi capaian berarti semakin banyak indikator SPM yang memuhi target yang diharapkan. Cost Recovery Rate (CRR) merupakan salah satu indikator kinerja keuangan yang dihitung untuk menggambarkan besaran kemampuan pendapatan RS untuk memenuhi kebutuhan operasional yang dikeluarkan. Semakin tinggi nilai CRR, maka kemampuan kemandirian keuangan RS juga semakin baik. Target CRR yang ditetapkan RS Jiwa Menur disesuaikan dengan standar CRR RS secara umum yaitu di atas 40% serta mengacu pada hasil perhitungan CRR tahun 2013 dan tren capaian beberapa tahun sebelumnya. Indeks Kepuasan Masyarakat (konversi) terhadap seluruh layanan RS dihitung berdasarkan hasil survei yang dilakukan dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara KEP/25/M.PAN/2/2004 Tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah yang disesuaikan dengan kebutuhan RS Jiwa Menur. Indikator yang digunakan di antaranya : prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan, kejelasan, kedisiplinan petugas, tanggung jawab petugas, kemampuan petugas, kecepatan layanan, keadilan mendapatkan layanan, kesopanan dan keramahan petugas, kewajaran dan kepastian biaya pelayanan, kepastian jadual pelayanan, kenyamanan lingkungan, serta keamanan layanan. Kelulusan Akreditasi RS Nasional merupakan persyaratan standar yang harus dipenuhi oleh RS sebagai penyedia layanan kesehatan sesuai amanat Undang-Undang RI Nomor 44 Tentang Rumah Sakit. Tahun 2015 ditargetkan RS Jiwa Menur sudah terakreditasi RS Nasional Versi 2012. Sesuai visi yang akan dicapai oleh RS Jiwa Menur sebagai RS Jiwa Kelas A Pendidikan, saat ini RS Jiwa Menur sudah berstatus sebagai RS Khusus Kelas A, sedangkan akreditasi RS Pendidikan ditargetkan dapat dicapai pada tahun 2016. Persentase pasien pasung terlayani merupakan indikator khusus untuk mendukung program Jawa Timur Bebas Pasung yang memerlukan sinergitas berbagai instansi yaitu Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Sosial, Puskesmas/RSUD Kabupaten/Kota, serta RS Jiwa Menur. Peran terbesar RS Jiwa yaitu dalam perawatan pasien rawat inap setelah pembebasan dari pasung dan diharapkan pada tahun 2019 seluruh korban pasung di Jawa Timur sudah bebas dari pasung dan telah mendapatkan perawatan medis secara optimal. Persentase karyawan RS yang lulus pendidikan berijazah atau pelatihan bersertifikat naik dari target tahun 2014 sebesar 85% menjadi 88% di tahun 2019. Meskipun pada tahun 2013 masih tercapai 73,87%, RS Jiwa Menur tetap optimis target dapat dicapai karena optimalisasi pengembangan SDM merupakan salah satu faktor pendukung terpenting peningkatan mutu layanan RS.
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
57
BAB VII PENUTUP Rencana Strategis RS Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019 (Revisi Kedua) ini berfungsi sebagai pedoman, penentu arah, sasaran, dan tujuan bagi direksi dan staf RS Jiwa Menur dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelaksanaan pelayanan kepada stakeholders yang ada. Rencana Strategis ini merupakan penjabaran dari visi dan misi RS Jiwa Menur yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014–2019. Pelaksanaan Rencana Strategis ini sangat memerlukan partisipasi, semangat, dan komitmen dari seluruh jajaran direksi dan staf RS Jiwa Menur, karena juga berfungsi sebagai alat monitoring dan evaluasi serta akan menentukan keberhasilan program dan kegiatan yang telah disusun. Rencana Strategis ini bukan hanya sebagai dokumen administrasi saja, karena secara substansial merupakan cerminan tuntutan pembangunan yang memang dibutuhkan oleh stakeholders sesuai dengan visi dan misi daerah yang ingin dicapai. Akhir kata semoga Rencana Strategis RS Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur ini dapat diimplementasikan dengan baik sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah ditetapkan secara konsisten dalam rangka mendukung terwujudnya good governance dan clean goverment melalui rencana tahunan dalam bentuk Rencana Kerja (Renja) RS Jiwa Menur.
Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 (Revisi Kedua)
58