Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin.
1) 2) 3) 4) 5) 6)
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan: Upaya kesehatan, Pembiayaan kesehatan, Sumber daya manusia kesehatan, Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan, Manajemen dan informasi kesehatan, dan Pemberdayaan masyarakat.
Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral. Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan preventif. Pembangunan Nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu setiap kebijakan publik selalu memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan. Kabupaten Kotawaringin Barat dalam Menghadapi berbagai perubahan dan tantangan strategis yang ada di bidang kesehatan telah metetapkan Visi Kesehatan yaitu TERWUJUDNYA KEMANDIRIAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT DI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT YANG SEJAHTERA, BERKEADILAN DAN JAYA , juga dilakukan pembaharuan kebijakan dengan telah ditetapkannya Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan dan konsep Desa Siaga, sebagai strategi pembangunan nasional. Gambaran yang ingin dicapai yaitu kondisi dimana masyarakat Indonesia / kabupaten kotawaringin barat menyadari , mau dan mampu untuk mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi sesuai potensi yang ada , sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan , baik yang disebabkan karena penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat. _____________________________________________________________________
Hal. 6
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka sebagai salah satu pelaku Pembangunan kesehatan, dinas Kesehatan Daerah telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2012-2016. Renstra Dinas Kesehatan merupakan dokumen perencanaan yang bersifat Indikatif yang memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan Daerah maupun mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun waktu tahun 2012-2016. Lima pendekatan perencanaan yang dipergunakan dalam penyusunan renstra Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat adalah: 1. Pendekatan Politik 2. Pendekatan Teknokratik 3.Pendekatan Partisipatif. 4.Pendekatan atas-bawah (topdown),dan 5. Pendekatan bawah-atas (bottom-up). Berdasarkan visi tersebut, telah ditetapkan pula dasar-dasar, misi, strategi,sasaran dan paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu Paradigma Sehat yang inti pokoknya menekankan pentingnya kesehatan sebagai hak asasi manusia, kesehatan sebagai investasi bangsa, dan kesehatan menjadi titik sentral pembangunan . Bertitik tolak pada kondisi kesehatan masyarakat Kotawaringin Barat pada tahun 2006-2011, penekanan komitment global pencapaian millenium Develovement Goal ( MDGs) ,pencapaian Standart Pelayanan Minimum ( SPM ) serta Dinamika kebutuhan Struktur dan tata laksana organisasi , maka untuk mencapai Kotawaringin Barat yang sehat dan berkeadilan diperlukan optimalisasi sumberdaya kesehatan yang ada, menggalang kemitraan (LSM, Orgisasi Profesi, Pengusaha/Swasta) dan meningkatkan kerjasama lintas sector serta peranserta masyarakat. Selanjutnya dalam rangka mengintegrasikan visi, misi, tujuan, strategi,sasaran, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), agar selaras dengan program prioritas Kepala Daerah terpilih, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat telah menyusun rancangan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) 2012 – 2016
1.2. Landasan Hukum Sebagai landasan hukum penyususn Rencana Strategis Pembangunan di bidang Kesehatan di Kabupaten kotawaringin Barat adalah sebagai berikut : 1.
Amandemen (4) UUD 1945;
2.
Undang-undang nomor 23 tahun 2003 tentang Pilpres Langsung;
3.
Undang-undang no.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
_____________________________________________________________________
Hal. 7
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 4. Undang-undang no.1 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara; 5. Undang-undang no.15 tahun 2004 tentang perbendaharaan keuangan negara; 6. Undang-undang no.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 7. Undang-undang no.33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah; 8. Undang-undang no.25 tahun Pembangunan Nasional;
2004
tentang
Sistem
Perencanaan
9. Undang-undang no.25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas) tahun 2000-2004; 10. Undang undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 11. Peraturan pemerintah no.25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah otonom; 12. Peraturan Pemerintah No.20 tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan daerah; 13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no.741/Men.Kes/SK/X/ 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota; 14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no.131/Men.Kes/SK/II/ 2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional; 15. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no.1202/Men.Kes/SK/VIII/ 2003 tentang Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Propinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat; 16. Surat Edaran menteri Dalam Negeri no.050/2020/SJ tanggal 11 agustus 2005 tentang petunjuk penyusunan dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah 1.3. Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Strategis Pembangunan di bidang kesehatan tahun 2012 s.d 2016 dimaksudkan untuk menyesuaikan rencana dan strategi pembangunan kesehatan dengan berbagai perubahan dan tantangan eksternal dan internal, agar dapat dipergunakan sebagai landasan, arah dan pedoman penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang ingin dicapai dalam kurun waktu lima tahun mendatang berdasarkan visi, misi dan program pembangunan di bidang kesehatan, baik oleh masyarakat, swasta maupun pemerintah serta pihak-pihak terkait lainnya.
_____________________________________________________________________
Hal. 8
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Sedangkan tujuan penyusunan Renstra Pembangunan di bidang kesehatan adalah sebagai berikut : b. Untuk merumuskan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan kesehatan yang sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat, agar selaras dengan program prioritas Bupati Kotawarignin Barat tahun 2012 s.d 2016 c. Sebagai pedoman bagi para pemegang program untuk melaksanakan program dan kegiatan di bidang kesehatan; d. Sebagai dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja lima tahunan dan tahunan.
1.4. Sistematika Penulisan Proses penyusunan Rancangan Renstra, dilakukan melalui beberapa pentahapan dengan mempertimbangkan 5 pendekatan seperti tersebut diatas dengan langkah-langkah sebagai berikut: 2. Pengumpulan data dan laporan formal dari UPT di lingkungan Dinas Kesehatan, serta masukan dari Musrenbangdes dan Musrenbangkec. Substansi muatan Rancangan Renstra dibawa ke Forum SKPD ditingkat kabupaten. Analisis kebutuhan Program disesuaikan dengan Tufoksi serta Program prioritas Dinas Kesehatan, Standart Pelayanan Minimal dan Komitment Global MDGs serta potensi yang ada ,baik Tenaga,sarana/prasarana,metode dan estimasi anggaran yang tersedia. ( Draft Rancangan awal ) 3. Konsultasi dan Asistensi Draft Rancangan di tingkat kabupaten ( Bappeda), mensinergiskan kegiatan lintas sektor serta penajaman fokus kegiatan dan sasaran program 4. Rancangan akhir 5. Rencana Strategis (sebagai dokumen Dinas Kesehatan). Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat merupakan dokumen yang terkait dengan RPJM Pembangunan Kabupaten Kotawaringin Barat sebagai bahan acuan dalam skala tahunan dan lima tahunan, sebagai upaya untuk evaluasi pembangunan kesejahteraan masyarakat. Dalam aspek hubungan Renstra dengan dokumen perencanaan lainnya minimal ada tiga aspek terkait yaitu ; 1. Aspek Perencanaan dan Evaluasi Renstra ini memiliki fungsi sebagai perencanaan untuk merealisasikan pembangunan kesehatan jangka menengah serta merupakan dokumen untuk bahan evaluasi pertahun. _____________________________________________________________________
Hal. 9
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 2. Aspek Pencapaian Kinerja Institusi Gambaran pencapaian sasaran pembangunan kesehatan dapat dilihat dari realisasi Renstra yang merupakan tolok ukur dalam penilaian kinerja pembangunan kesehatan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kinerja pembangunan bidang kesejahteraan masyarakat dan SDM di kabupaten Kotawaringin Barat. 3. Aspek Operasional Program Renstra ini dapat digunakan sebagai bahan untuk melakukan koordinasi antar instansi terkait serta dapat digunakan sebagai pendekatan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumberdaya. Dokumen Renstra ini akan memudahkan langkah intervensi jika dikaitkan dengan adanya tugas perbantuan (alokasi dana dari APBN) sehingga fungsinya saling melengkapi untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan di bidang kesehatan serta perluasan jangkauan pelayanan. Adapun sistimatika penulisan Renstra SKPD Dinas Kesehatan Tahun 2012 – 2016 adalah sebagai berikut : Bab I Bab II
Pendahuluan, menguraikan latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, serta sistimatika penulisan, Gambaran Pelayanan SKPD, mendeskripsikan, tugas dan fungsi truktur organisasi, Sumber Daya SKPD serta serta kinerja SKPD.
Bab III
Isu-Isu Strategis berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi, memuat Tupoksi Dinas Kesehatan dan Isu – isu strategis berdasarkan analisis teknokratik.
Bab IV
Visi,Misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan;
Bab V
Rencana Program dan Kegiatan, Indikator kinerja, Kelompok sasaran daan Pendanaan Indikatif.
Bab VI
Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Yang mengacu pada tujuan dan sasaran
Bab VII Penutup
_____________________________________________________________________
Hal. 10
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan telah diatur berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 18 Tahun 2008 tentang kelembagaan, struktur organisasi, tugas pokok dan tata kerja perangkat daerah kabupaten Kotawaringin Barat. Dinas Kesehatan Daerah (DKD) sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah, membawahi 1 Sekretaris, 4 Kepala bidang , 12 kepala seksi dan 3 kepala Sub Bagian, dan 3 Unit pelaksana Teknis serta Kelompok Jabatan Fungsional, Secara rinci sebagai berikut :
1. Kepala Dinas Kesehatan; 2. Sekretaris membawahi 3 kepala Sub Bagian meliputi : a. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program; b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian,dan perlengkapan; 3. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan membawahi 3 Kepala Seksi : a. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar; b. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan rujukan; c. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus; 4. Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan membawahi 3 Kepala Seksi : a. Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit; b. Kepala Seksi Wabah dan Bencana; Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan; 5. Kepala Bidang Pengembangan SDM Kesehatan membawahi 3 kepala Seksi a. Kepala Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan aparatur Kesehatan ; b. Kepala Seksi Pendidikan dan pelatihan ; c. Kepala Seksi registrasi dan Akreditasi. 6. Kepala Bidang Sarana,prasarana dan Informasi Kesehatan membawahi 3 Kepala Seksi : a. Kepala Seksi Jaminan Kesehatan; b. Kepala Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan; c. Kepala Seksi Kefarmasian. 7. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan terdiri dari : a. Puskesmas : 15 Unit ; b. Laboratorium Kesehatan Daerah : 1 Unit; c. Instalasi Farmasi Kabupaten : 1 unit ; 8. Kelompok Jabatan Fungsional _____________________________________________________________________
Hal. 11
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Struktur Dinas Kesehatan , berdasarkan Perda No. 18/2008 KEPALA DINAS SEKRETARIS
Kasubag.Perenc.& Pengendalian prg.
Kasubag. Keuangan
Kasubag.Umum,Kepeg & Perlengkapan
KABID. YANKES
KABID. PSDMK
KABID.SARPRAS & INFO KES
KABID. PMK
Seksi.Pelayanan Kesehatan Dasar
Seksi.Regestrasi, Akriditasi Dasar
Seksi.Jaminan Kesehatan
Seksi.Pengendalian & Pemberantasan Penyakit
Seksi.Pelayanan Kesehatan Rujukan
Seksi.Pendidikan dan Pelatihan
Seksi Sarana & Peralatan Kesehatan
Seksi.Wabah & Bencana
Seksi.Pelayanan Kesehatan Khusus
Seksi.Rencana
Seksi.Kefarmasian
Seksi Kesehatan Lingkungan
UPT. LABKESDA
PUSKESMAS
UPT. INSTALASI FARMASI
_____________________________________________________________________
Hal. 12
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016
2.2. Sumber Daya SKPD
2.2.1. Susunan Kepegawaian Mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) nomor 29 tahun 2000, tentang tata laksana organisasi dan kelembagaan, Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat telah menetapkan dua kategori jenis ketenagaan yaitu tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan mulai dari Kepala Dinas, Sekretaris, 4 (empat) Kepala Bidang, 12 Kepala Seksi, 3 kepala Sub Bagian, 4 UPT serta kelompok jabatan fungsional. Tenaga kesehatan berdasarkan PP no.32 tahun 1996, Keputusan Presiden RI nomor 87 tahun 1999 dan Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara nomor 6 tahun 2004, terbagi dalam rumpun jabatan fungsional yaitu antara lain : a. Tenaga dokter/dokter gigi b. Tenaga Penyuluh Kesehatan c. Tenaga Epidemiolog Kesehatan d. Tenaga Entomolog Kesehatan, Mikrobiologi e. Tenaga Apoteker/Asisten Apoteker, Analis Farmasi f. Tenaga Perawat/Bidan g. Tenaga Perawat Gigi, Tekhnical gigi h. Tenaga Laboratorium i. Tenaga Nutrisionis/Gizi, Dietisien j.
Tenaga Fisioterapi, Akapasi Terapis
k. Tenaga Analis Kesehatan l. Tenaga Sanitarian/Kesehatan Lingkungan m. Tenaga Radiografer, Radio Terapis n. Tenaga Perekam Medis, Refraksionis o. Tenaga Elektromedis Tenaga Fungsional tersebut dapat ditempatkan/ditugaskan baik di unit pelayanan langsung seperti Puskesmas dan Rumah Sakit maupun di unit pelayanan tidak langsung seperti Dinas Kesehatan. Sedangkan tenaga non kesehatan meliputi tenaga hukum, kesejahteraan sosial, komputer, SLTA dan SLTP. Susunan kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat, per Februari tahun 2012, terdiri dari : a. Status Kepegawaian 1) PNS : 502 orang 2) PTT : 30 orang _____________________________________________________________________
Hal. 13
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016
b. Distribusi Tenaga Kesehatan menurut Tempat Bekerja : 1) Dinas Kesehatan Kabupaten : 78 orang 2) Puskesmas : 310 orang 3) Puskesmas Pembantu : 76 orang 4) Poskesdes : 54 orang 5) Labkesda : 6 orang 6) Instalasi Farmasi : 8 orang c.
Jumlah dan jenjang Pendidikan 1. SD 2. SLTP 3. SLTA/Setara 4. D1/Setara 5. D3 6. Strata 1 7. Strata 2
Pegawai di Dinas Kesehatan :2 :4 : 117 : 73 : 180 : 75 : 4
2.2.2.Perlengkapan A. Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar : NO.
JENIS SARANA KESEHATAN DASAR
JUMLAH
RASIO THD PENDUDUK
1.
Puskesmas
15 Unit
1 : 16.666
2.
Puskesmas Pembantu
76 Unit
1 : 3.289
3.
Polindes
54 Unit
1 : 4.629
4.
Labkesda
1 Unit
1:241.383
5
Instalasi farmasi
1 Unit
1:241.383
B. sarana Pelayanan Rujukan dan Swasta NO.
JENIS SARANA KESEHATAN
1.
Rumah Sakit Derah
2.
Rumah Sakit Swasta
3
Poliklinik/ rumah bersalin
4.
Labkes Swasta
JUMLAH
1 Buah
RASIO THD PENDUDUK
1:241.383
16 Buah
2 buah
1:15.164
1: 12.691
_____________________________________________________________________
Hal. 14
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016
5
Pengobatan Tradisional (terdaftar)
4 buah
1:60.345
6
Praktek dokter/dokter gigi
4 buah
1:60.345
C. Sarana Transportasi Kendaraan Roda 2
Jumlah 103 buah
Kondisi B.60 RR.28 RB.15
Roda 4
21 buah
B.9 RR.7 RB. 6
Keterangan B= Baik RR= Rusak Ringan RB= Rusak Berat B= Baik RR= Rusak Ringan RB= Rusak Berat
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
2.3.1. Kondisi Pembangunan Kesehatan tahun 2011 Kondisi pembangunan kesehatan secara umum di Kabupaten Kotawaringin Barat dapat dilihat dari status kesehatan dan gizi masyarakat, yaitu angka kematian bayi, kematian ibu melahirkan, prevalensi gizi kurang dan umur angka harapan hidup. Angka kematian bayi pada tahun 2011 sebanyak 49 bayi ( 40 % ) mengalami penurunan sebesar 40 % dibanding tahun 2010, dengan kematian bayi sebesar 81 bayi, begitu juga dengan Angka Kematian Balita (AKABA) juga mengalami penurunan dari 84 balita yang meninggal pada 2010 menjadi 54 balita ( 35,7 % ) pada tahun 2011, demikian juga dengan angka kematian ibu melahirkan menurun 33,3% dari 9 kematian ibu melahirkan pada tahun 2010 menjadi 6 kematian ibu melahirkan pada tahun 2011.Untuk Umur Harapan Hidup ( UHH ) masyarakat Kotawaringin Barat relatif lebih baik yakni 71 tahun dubandingkan dengan UHH Nasional yaitu 70,6 tahun.
Untuk kondisi status gizi sepanjang tahun 2011 kasus balita dengan gizi buruk yang disertai dengan gejala klinis yang dilaporkan serta yang ditangani dan mendapat perawatan baik di Puskesmas maupun Rumah sakit sebanyak 13 orang, dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2010 terjadi kenaikan sebanyak 6 kasus.Sedangkan status gizi menurut indeks BB/TB bayi dan balita yang mempunyai status gizi gemuk sebanyak 169 orang ( 10 % ), bayi dan balita yang mempunyai status gizi normal 1283 orang ( 79 % ), bayi dan balita yang mempunyai status gizi kurus 102 orang ( 6 % ) dan bayi dan balita yang mempunyai status gizi sangat kurus 68 orang ( 4 _____________________________________________________________________
Hal. 15
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 % ). Menurut indeks BB/U jumlah balita dengan gizi buruk sebesar 1 % ( 23 bayi ) , gizi kurang 10 % ( 166 bayi ) , gizi baik 85 % ( 1373 bayi ) dan gizi lebih 4 %. ( 60 balita ). Sedangkan status gizi menurut TB/U, balita yang mempunyai tinggi badan normal sebanyak 959 orang ( 59 % ), balita yang mempunyai tinggi badan pendek sebanyak 336 orang ( 21 % ) dan balita yang mempunyai tinggi badan sangat pendek ( stunting ) sebanyak 216 orang ( 13 % ).Dibandingkan target nasional persentase balita gizi buruk dengan indeks BB/TB di Kabupaten Kotawaringin Barat (4 %) masih baik karena berada dibawah batasan 5 %. Sedangkan menurut indeks BB/U balita dengan gizi kurang (termasuk gizi buruk) ( 1 % ) juga sudah memenuhi harapan karena jauh berada dibawah angka 20 %.
Angka Kesakitan pada tahun 2011 , terjadi pergeseran pergeseran namun demikian pergeserannya masih tidak jauh dengan tahun 2010.Hal ini dapat dilihat dari sepuluh penyakit dengan prevalensi dari yang tertinggi hingga terendah pada tahun 2011 adalah,ISPA, Penyakit system otot dan jaringan, Diare, Hipertensi, Pulpa dan Jaringan peripekal, Penyakit Kulit alergi, infeksi penyakit usus, kecelakaan dan rudapaksa, penyakit kulit infeksi, Penyakit gangguan gigi dan jaringan. Namun yang menggembirakan adalah penyakit Malarai sudah tidak terlaporkan lagi pada sepuluh penyakit terbanyak pada tahun 2011 ini. Namun masih ada ditemukanya beberapa penyakit yang memungkinkan terjadinya Kejadian Luar Biasa. Misalnya DBD, Malaria. Kondisi umum kesehatan seperti dijelaskan di atas dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan. Sementara itu pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain ketersediaan dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan dan manajemen kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan dasar sudah didirikan di hampir semua Desa atau kelurahan dengan kondisi fisik 95% dalam keadaan baik , dengan jumlah Puskesmas 15 unit Puskesmas Pembantu 76 unit dan Poskesdes 51 unit, disamping Puskesmas juga dilengkapi dengan Pusling yang berjumlah sebanyak 23 unit. Meskipun fasilitas pelayanan kesehatan dasar tersebut hampir disemua tempat ,
namun sistem rujukan pelayanan
kesehatan perorangan belum dapat berjalan dengan optimal disebabkan oleh jarak yang sangat jauh antara pelayanan kesehatan dasar tingkat ke tingkat pelayanan rujukan seperti rumah sakit. Di bidang obat
masih terdapat kendala dari segi anggaran karena masih rendah
anggaran pengadaan obat untuk tahun 2011 hanya berkisar Rp. 929.210.000 jika dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp. 1.451.000.600 dengan kondisi seharusnya _____________________________________________________________________
Hal. 16
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 145 jenis obat yang diadakan yang disanggupi hanya sebayak 91 jenis. Begitu juga dengan pemenuhan kebutuhan bahan reagensia untuk Lab Puskesmas dan Labkesda hanya punya kemampuan sebesar 21%. Pengawasan terhadap keamanan dan mutu obat dan makanan telah dilakukan lebih luas meliputi produk pangan, suplemen makanan, obat tradisional, kosmetika, produk terapetik/obat, dan NAPZA , bekerja sama dengan Balai POM Palangka Raya. Dalam hal tenaga kesehatan kalau dilihat dari rasio penduduk masih terdapat kekurangan, hampir semua jenis tenaga kesehatan yang diperlukan. Permasalahan besar tentang SDM adalah inefisiensi dan inefektivitas SDM dalam menanggulangi masalah kesehatan. Walaupun rasio SDM kesehatan telah meningkat, tetapi masih jauh dari target yang diharapkan. Pada tahun 2011 kondisi tenaga Kesehatan di Kabupaten Kotawaringin Barat yaitu tenaga dokter sebanyak 35, dokter spesialis 9, dokter gigi 10, Perawat 155, dan Bidan 129, Apoteker 3, Asisten Apoteker 17, SKM 27, Sanitarian 16 dan Ahli Gizi 17. Secara umum sampai dengan tahun 2011, tenaga kesehatan ( SDM Kesehatan ) dapat diidentifikasi belum cukup baik ditinjau dari segi jumlah, jenis, kualifikasi, mutu maupun penyebarannya. Misalnya tenaga dokter umum dengan rasio 1 dokter untuk 2500 jiwa maka keperluan dokter di Kabupaten Kotawaringin Barat sejumlah 100 dokter umum harus tersedia. Dalam aspek manajemen kesehatan juga masih ditemukan, permasalahan yang terus menerus dihadapi adalah dihadapi adalah kurang bagusnya system pencatatan dan pelaporan baik dari Dinas sendiri maupun Puskesmas dan jaringanya begitu juga denga lintas sektor terkait, mengakibatkan masih kurang akurat angka angka maupun data data yang diperlukan. Status kesehatan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat tersebut masih lebih baik dibanding Kabupaten kabupaten lainnya yang terdapat di wilayah propinsi Kalimantan Tengah. Dari hasil RiskedasDepkes tahun 2010 menempatkan Kabupaten Kotawaringin Barat posisi no 2 ( dua ), setelah Kodya Palangka Raya Tingkat Pencapaian Pembangunan Kesehatan se Kalimantan Tengah dari beberapa jenis indikator yang di survey. Beberapa target MDG,s yang ingin dicapai pada akhir tahun 2015, yang berkaitan dengan pembangunan kesehatan di Indonesia antara lain adalah: (1) mengurangi separuh penduduk yang mengalami kelaparan, (2) mengurangi dua per tiga angka kematian bayi dan angka kematian balita, (3) mengurangi tiga per empat angka kematian ibu, (4) menekan penyebaran penyakit HIV/AIDS, (5) menekan penyebaran _____________________________________________________________________
Hal. 17
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 penyakit malaria dan TBC, (6) meningkatkan akses terhadap obat esensial, dan (7) mengurangi separuh proporsi penduduk yang tidak memiliki akses terhadap penyediaan air bersih. Pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh penduduk di Kabupaten Kotawaringin Barat selama tahun 2011, sudah relatif bagus hal ini dapat digambarkan sebagai berikut. Untuk jumlah kunjungan sebanyak 182.214 jiwa, jumlah kunjungan rawat jalan 149.483 jiwa, jumlah kunjungan keluarga miskin 71.843 dan jumlah jiwa yang dirujuk ke RSU sebanyak 2.482 jiwa. Pada tahun 2011 Program Jamkesdasduk untuk rawat jalan telah mampu melayani 126.670 pasien dengan rata rata kunjungan tiap puskesmas sebesar 8.445 kunjungan, agak sedikit menurun jika dibandingkan dengan tahun 2010 dengan jumlah kunjungan sebesar 156.176 pasien. 15.997 pasien kunjungan rawat jalan, melayani 3.870 hari rawat inap dan menolong pesalinan sebanyak 257 persalinan
2.3.2. Rencana Indikator Derajat Kesehatan pada Renstra 2012- 2016 Indikator derajat kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat yang ingin dicapai pada tahun 2012 – 2016 adalah sebagai berikut, seperti tertera pada tabel 1
Tabel 1. Rencana Pencapaian Indikator Derajat Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat 2012- 2016 N O A 1 2 3
B 1 2 3 4 5
C 1 2
INDIKATOR Indikator Mortalitas Angka kematian Bayi per 1000 KH Angka kematian Anak balita per 1000 Kelahiran Hidup Angka Kematian Ibu melahirkan per 100.000 persalinan Indikator Morbiditas Angka kesakitan Malaria per 1000 penduduk Angka kesembuhan penderita TB paru BTA ( + ) Prevalensi HIV - AIDs Angka AFP per 100.000 anak < 15 tahun Angka kesakitan demam berdarah dengue ( DBD ) per 100.000 penduduk Status Gizi Balita dengan Gizi Buruk ( BGM ) Kecamatan bebas Rawan Gizi
Target Per Tahun (%) 2012
2013
2014
2015
2016
20
19
18
17
17
32
30
28
26
26
110
107
105
102
102
3,5
3,3
3
2
<1
85
85
85
85
85
0,8
0,7
0,5
0,5
0.5
<=2
<=2
<=2
<=2
<=2
55
55
55
55
55
3,8
3,6
3,4
3,2
3,2
80
80
80
80
80
_____________________________________________________________________
Hal. 18
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 2.3.3. Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Tahun 2012 - 2016
Rencana Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan di Kabupaten Kotawaringin Barat tahun 2012 – 2016 per indikator yang ingin dicapai dapat dilihat pada tabel 3. Tabel : 3 Rencana pencapaian SPM bidang kesehatan tahun 2012-2016 N O A 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 B 1. 2.
C .
D
INDIKATOR Pelayanan Kesehatan Dasar Cakupan Kunjungan Ibu hamil K4 Cakupan komplikasi kebidanan yan g ditangani Cakupan pertolongan persalinan yang ditangani Bidan/Tenaga kesehatan Cakupan pelayanan nifas Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Cakupan kunjungan bayi Cakupan desa/kelurahan UCI Cakupan pelayanan anak balita Cakupan pemberian makanan pemdamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Cakupan peserta KB aktif Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit Cakupan pelayanan kesehatan dasar Maskin PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien Maskin Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan di kab/kota Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yg dilakukan penyelidikan epidemilogi < 24 jam Promkes dan Pemberdayan masyarakat Cakupan desa siaga aktif
Target Per Tahun (%) 2012
2013
2014
2015
2016
90
93
95
95
95
70
75
80
80
80
93
93
90
90
90
88
89
90
90
90
80
80
80
80
80
90 100 92
92 100 94
94 100 96
96 100 98
98 100 100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
76
77
78
79
80
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
82
85
90
95
100
100
100
100
100
100
60
65
70
75
80
Rencana pencapaian Indikator Derajat kesehatan, Status kesehatan, Status Gizi masyarakat, Standart pelayanan Minimal dan beberapa kesepakatan dari target komitment Global MDGs yang ingin dicapai pada akhir tahun 2015, yang berkaitan dengan pembangunan kesehatan di Kabupaten Kotawaringin Barat antara lain adalah: 1. mengurangi dua per tiga angka kematian bayi dan angka kematian balita, _____________________________________________________________________
Hal. 19
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 2. 3. 4. 5.
mengurangi tiga per empat angka kematian ibu, menekan penyebaran penyakit HIV/AIDS, menekan penyebaran penyakit malaria dan TBC, meningkatkan akses terhadap obat esensial. Rencana pengembangan sarana dan prasarana Puskesmas dikurun waktu 2012-2016, akan didirikan 2 Unit Puskesmas Induk yang berlokasi di Desa Sambi kecamatan arut Utara dan Desa Runtu Kecamatan Arut Selatan dengan tujuan mendekatkan akses layanan kesehatan langsung di dua wilayah sekitar desa tersebut, pembangunan gedung Balai Kesehatan Jiwa dan penyempurnaan bangunan Labkesda, Instalasi farmasi serta Aula pertemuan di tingkat kabupaten dan tingkat puskesmas, sesuai standart yang ditetapkan oleh kementrian kesehatan. 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Melihat Tantangan dan Peluang dari pada pembangunan bidang kesehatan, maka perlu adanya Program pengembangan pada beberapa kegiatan terkait dengan prioritas pembangunan di bidang kesehatan . Beberapa program pengembangan yang dapat dikembangkan diantaranya adalah : 1. Program pengembangan UKS 2. Program Upaya Kesehatan Kerja 3. Program Upaya Kesehatan Olahraga 4. Program Upaya Perawatan Masyarakat 5. Program Kesehatan Gigi dan Mulut 6. Program Upaya Kesehatan Jiwa 7. Program Upaya Kesehatan Mata 8. Program Upaya Kesehatan Usila 9. Program Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
_____________________________________________________________________
Hal. 20
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016
Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat
NO
(1)
I
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD (2)
Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Realisasi Capaian Tahun ke-
Rasio Capaian pada Tahun ke-
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(3)
(4)
90
90
90
93
95
95
95
2. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani
70
70
70
75
80
80
80
3. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki Kompetensi kebidanan
93
93
93
93
95
95
95
4. Cakupan Pelayanan Nifas
88
88
88
89
90
90
90
5. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani
80
80
80
80
80
80
80
6. Cakupan Kunjungan Bayi
90
90
90
92
94
96
98
PELAYANAN KESEHATAN DASAR 1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4
(5)
Target Renstra SKPD Tahun ke-
_____________________________________________________________________
Hal. 6
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016
7. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100
100
100
100
100
100
100
8. Cakupan Pelayanan Anak Balita
92
92
92
94
96
98
100
9. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI Pada Anak Usia 6 – 24 Bulan Keluarga Miskin
100
100
100
100
100
100
100
10. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
100
100
100
100
100
100
100
11. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
100
100
100
100
100
100
100
12. Cakupan Peserta KB Aktif
86
86
86
90
92
93
95
≥ 2,0
≥ 2,0
≥ 2,0
≥ 2,0
≥ 2,0
≥ 2,0
≥ 2,0
50
50
50
60
75
90
100
70
70
70
80
85
85
90
100
100
100
100
100
100
100
13. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita penyakit a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk usia < 15 Tahun b. Penemuan Penderita Pnemonia Balita c. Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif d. Penderita DBD yang ditangani
_____________________________________________________________________
Hal. 7
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016
II
III
e. Penemuan Penderita Diare
100
100
100
100
100
100
100
14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin
100
100
100
100
100
100
100
1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
100
100
100
100
100
100
100
2. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kabupaten
100
100
100
100
100
100
100
95
95
95
100
100
100
100
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KLB 1. Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 jam
_____________________________________________________________________
Hal. 8
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016
IV
PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 1. Cakupan Desa Siaga Aktif
60
60
60
65
70
75
80
Pangkalan Bun,
Februari 2012
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat
drg. INDRAWAN SAKTI, MKes NIP. 19610521 199303 1 004
_____________________________________________________________________
Hal. 9
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Tabel 2.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat
1 (1) Terselenggaranya kegiatan surat-menyurat,
Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
Anggaran pada Tahun ke-
Uraian ***)
(2) 3.285.415,00
2 (3) 3.587.673
3 (4) 3.917.739
4 (5) 4.278.171
5 (6) 4.671.763
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
Rata-rata Pertumbuhan
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Anggaran
Realisasi
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
3.948.152 -
Meningkatnya kelancaran kebutuhan informasi dan berita selama 12 bulan
111.853.187,07
122.143.680
133.380.899
145.651.942
159.051.920 134.416.326
Terselenggaranya pembiayaan komunikasi, biaya air dan biaya listrik kantor selama 12 bulan
-
Kelancaran operasional dan taat pajak kendaraan dinas
11.133.300,00
Tersedianya bahan habis pakai untuk administrasi keuangan kantor selama 12 bulan
103.502.906,45
12.157.564
13.276.059
14.497.457
15.831.223 13.379.121
113.025.174
123.423.490
134.778.451
147.178.068 124.381.618
Terselenggaranya pengelolaan keuangan dengan honor sesuai tugas dan fungsi administrasi keuangan kantor selama 12 bulan
_____________________________________________________________________
-
Hal. 10
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Terselenggaranya pemeliharaan kebersihan dan kerapian kantor dan lingkungannya sehingga bersih dan sehat
85.952.896,25
Kelancaran fungsi peralatan kerja dan perlengkapan kantor
16.427.075,00
Tercukupinya dan termanfaatkannya ATK dengan prinsip efisien dan efektif dalam tahun anggaran berjalan (12) bulan
47.421.418,15
Kelancaran administrasi perkantoran melalui penggandaan dan penjilidan
36.565.250,00
93.860.563
102.495.734
111.925.342
122.222.474 103.291.402
17.938.366
19.588.696
21.390.856
23.358.814 19.740.761
51.784.189
56.548.334
61.750.781
67.431.853 56.987.315
39.929.253
43.602.744
47.614.197
51.994.703 43.941.229
Kelancaran kegiatan administrasi kepada sasaran melalui pencetakan kartu disposisi dan NCR
-
Tersampaikannya pesan dan informasi Promosi Kesehatan dan Peringatan hari besar lain melalui spanduk
_____________________________________________________________________
-
Hal. 11
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Kelancaran operasional kantor dengan terpenuhinya bahan peralatan pengganti alat listik yang rusak dan pemasangan instalasi listrik
3.591.035,00
3.921.410
4.282.180
4.676.141
5.106.345 4.315.422
Terpenuhinya Standar administrasi melalui peralatan dan perlengkapan perkantoran
122.910.540,50
Kelancaran operasional kerumahtanggaan melalui peralatan yang memadai
11.867.879,50
134.218.310
146.566.395
160.050.503
174.775.149 147.704.180
12.959.724
14.152.019
15.454.005
16.875.773 14.261.880
Kelancaran administrasi perkantoran sesuai Peraturan Perundangundangan yang berlaku
2.183.000,00
2.383.836
2.603.149
2.842.639
3.104.161 2.623.357
Meningkatnya koordinasi, bimbingan teknis dan konsultasi ke luar daerah dan perjalanan dinas lainnya
109.150.000,00
Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat melalui fasilitas yang dibangun
554.438.340,00
119.191.800
130.157.446
142.131.931
155.208.068 131.167.849
605.446.667
661.147.761
721.973.355
788.394.903 666.280.205
-
_____________________________________________________________________
Hal. 12
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Kelancaran operasional kantor melalui fasilitas ruang kerja dan peralatan yang memenuhi standar
50.811.508,00
Berfungsinya sarana penunjang di Dinas dan Puskesmas Mendawai, Pandu Senjaya dan Riam Durian
80.923.373,40
Kelancaran kegiatan dengan kondisi gedung kantor yang terpelihara
74.222.000,00
Terpeliharanya kendaraan dinas sebagai aset dan penunjang kegiatan
77.114.475,00
55.486.167
60.590.894
66.165.256
72.252.460 61.061.257
88.368.324
96.498.210
105.376.045
115.070.641 97.247.318
81.050.424
88.507.063
96.649.713
105.541.486 89.194.137
84.209.007
91.956.235
100.416.209
109.654.500 92.670.085
Masa berguna peralatan gedung kantor menjadi lebih lama
9.823.500,00
10.727.262
11.714.170
12.791.874
13.968.726 11.805.106
Tersedianya baju dinas bagi semua pegawai untuk satu tahun sehingga meningkatkan disiplin pegawai
43.660.000,00
Tersedianya fasilitas pemulangan para pensiunan PNS ke daerah asal
43.660.000,00
47.676.720
52.062.978
56.852.772
62.083.227 52.467.140
47.676.720
52.062.978
56.852.772
62.083.227 52.467.140
-
_____________________________________________________________________
Hal. 13
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Peningkatan sumberdaya aparatur yang mengikuti diklat (bintek) profesional kesehatan
43.660.000,00
47.676.720
52.062.978
56.852.772
62.083.227 52.467.140
Tersusunnya laporan kinerja SKPD
1.094.556,20
Tersusunnya laporan keuangan semesteran
1.090.626,80
Tersusunnya laporan keuangan akhir tahun
1.091.500,00
1.195.255
1.305.219
1.425.299
1.556.427 1.315.351 -
1.190.964
1.300.533
1.420.182
1.550.839 1.310.629 -
1.191.918
1.301.574
1.421.319
1.552.081 1.311.678 -
Tersedianya obat dan alkes penunjang pelayanan kesehatan
1.333.256.335,00
1.455.915.918
1.589.860.182
1.736.127.319
1.895.851.032 1.602.202.15 7
Tersedianya bahan habis pakai/perbekalan kesehatan
-
Pelayanan kemarfasian di pelayanan kesehatan sesuai dengan jumlah, tepat waktu dan sasaran
66.938.747,95
Meningkatnya pengetahuan pengelola obat Puskesmas
12.852.412,50
73.097.113
79.822.047
87.165.675
95.184.918 80.441.700
14.034.834
15.326.039
16.736.035
18.275.750 15.445.014
-
_____________________________________________________________________
Hal. 14
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Terlaksananya pemantauan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi penduduk miskin di 15 puskesmas yang tersebar di 6 kecamatan kabupaten kotawaringin barat
146.137.442,20
Jumlah penduduk yang memiliki jaminan kesehatan dasar
476.644.624,55
159.582.087
174.263.639
190.295.894
207.803.116 175.616.435
520.495.930
568.381.556
620.672.659
677.774.543 572.793.862
Jumlah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan
-
Jumlah indikator Pelayanan Kesehatan Dasar SPM yang memenuhi target
-
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4
219.457.011,83
239.647.057
261.694.586
285.770.488
312.061.373 263.726.103
Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani
-
Cakupan Persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan
-
Cakupan Pelayanan Nifas
-
Cakupan Komplikasi Neonatus yang ditangani
-
Cakupan Pelayanan Bayi
-
Cakupan Pelayanan Anak Balita
-
_____________________________________________________________________
Hal. 15
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Tersedianya biaya operasional dan pemeliharaan untuk 15 puskesmas, 74 pustu dan 50 poskesdes yang tersebar di 6 kecamatan kabupaten Ktw Barat
2.730.060.891,50
2.981.226.494
3.255.499.331
3.555.005.269
3.882.065.754 3.280.771.54 8
Terpenuhinya kebutuhan alat penunjang Laboratorium
302.247.265,00
330.054.013
360.418.983
393.577.529
429.786.662 363.216.890
Terselenggaranya Tenda Lapangan
66.417.775,00
72.528.210
79.200.806
86.487.280
94.444.110 79.815.636
Tersediannyapen pemanfaatan Pengadaan Handycam Indikator desa siaga aktif secara struktur dan aktivitas Berperannya masyarakat dan siswa sekolah dalam menggerakkan perilaku hidup bersih dan sehat
-
0,00
0
0
0
0
134.170.891,10
146.514.613
159.993.957
174.713.402
190.787.035 161.235.980
Meningkatnya keluarga dalammengakses informasi kesehatan dan berperilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga
Meningkatnya pengetahuan masyarakat sasaran dilokasi penyuluhan
_____________________________________________________________________
-
Hal. 16
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Terlaksananya pelayanan pengembangan SDM di Kobar, bagi bidan, sanitarian, perawat, gizi dan pengelola keuangan
585.132.217,55
311.364.382
340.009.905
371.290.816
405.449.571 402.649.378
Meningkatnya kualitas SDM Peserta Pelatihan sesuai standar dan krikulum pelatihan Persentase Balita gizi buruk mendapat penanganan sesuai standart
-
386.847.247,00
422.437.194
461.301.416
503.741.146
550.085.331 464.882.467
Persentase bayi dan anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin mendapat MP-ASI selama 90 hari Kasus gizi buruk
-
32.766.393,40
35.780.902
39.072.745
42.667.437
46.592.841 39.376.064
Kasus gizi kurang Cakupan ibu hamil mendapat tablet FE
-
Cakupan bayi dan balita yang mendapat vit. A
-
Penggunaan garam beryodium di masyarakat
-
Cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif Keadaan lingkungan masyarakat memenuhi standar sanitasi dasar
311.556.995,95
340.220.240
371.520.502
405.700.388
443.024.823 374.404.590
SABPL yang dibangun dimanfaatkan oleh masyarakat
-
Kwalitas air bersih memnuhi syarat
_____________________________________________________________________
-
Hal. 17
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Pengusaha/Pengusaha DAM mematuhi/menerapkan persyaratan kwalitas air minum
101.918.048,45
111.294.509
121.533.604
132.714.695
144.924.447 122.477.061
Terbentuk kader kesehatan lingkungan desa dan Pokmair
-
Sarana SABPL dengan partisipasi dimanfaatkan
-
Peningkatan kwalitas sarana sanitasi dasar memenuhi syarat Tersosialisasikannya kebijakan kesehatan lingkungan
-
34.962.273,10
38.178.802
41.691.252
45.526.847
49.715.317 42.014.898
Diterapkan persyaratan kesehatan lingkungan sekolah
-
Terlaksananya pengawasan/IS depot air minum
-
Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular
141.742.190,00
154.782.471
169.022.459
184.572.525
201.553.197 170.334.569
Terlaksananya penyemprotan rumah/fogging di lokasi penularan
-
Menurunnya kasus DBD indikator IR DBD 55 per 100.000 penduduk
-
tertanganinya kasus DBD Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular
141.891.725,50
154.945.764
169.200.775
184.767.246
_____________________________________________________________________
201.765.832 170.514.269
Hal. 18
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Terlaksananya pengadaan insektisida DBD
-
Menurunnya angka kejadian DBD
-
Tercapai penurunan bermakna angka kesakitan dan kematian penyakit menular
597.412.878,00
Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular
96.226.640,00
652.374.863
712.393.350
777.933.538
849.503.424 717.923.611
105.079.491
114.746.804
125.303.510
136.831.433 115.637.576
Terwujudnya Universal Child Immunization (UCI) di 89 desa
-
Pemeliharaan sarana imunisasi Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular
98.439.437,95
107.495.866
117.385.486
128.184.951
139.977.966 118.296.741
Terlaksanaya penanggulangan KLB berdasarkan faktor resiko
Terlaksanya pembauatan profil Puskesmas
-
71.371.002,00
77.937.134
85.107.351
92.937.227
101.487.452 85.768.033
Terlaksananya pertemuan pemutahiran data
-
Terlaksananya pembuatan profil Kabupaten
-
_____________________________________________________________________
Hal. 19
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Terpantaunya kinerja program pembangunan laporan dari 15 puskesmas, 80% diantaranya tepat waktu dan terisi dengan lengkap
109.468.172,25
119.539.244
130.536.855
142.546.245
155.660.500 131.550.203
Terpantaunya pelaksanaan program kesehatan dan ketata usahaan diterimanya pelaporan secara tepat waktu
-
Strategi pencapaian indikator pembangunan kesehatan Meningkatnya Pelayanan kepada masyarakat melalui fasilitas yang dibangun
-
2.790.220.205,35
3.374.601.848
3.677.029.965
4.006.546.243
4.365.575.519 3.642.794.75 6
Kelancaran operasional pelayanan melalui alatalat kesehatan yang memenuhi standar
801.597.600,00
875.344.579
955.876.280
1.043.816.898
1.139.848.053 963.296.682
Kelancaran operasional posyandu melalui alat-alat yang memenuhi standar
71.976.238,75
Masa guna alat kesehatan puskesmas menjadi lebih lama
43.660.000,00
78.598.053
85.829.074
93.725.348
102.348.080 86.495.359
47.676.720
52.062.978
56.852.772
62.083.227 52.467.140
Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat melalui fasilitas yang dibangun
988.134.950,00
1.079.043.365
1.178.315.355
1.286.720.368
1.405.098.642
_____________________________________________________________________
1.187.462.53 6
Hal. 20
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016
Cakupan DIDDTK bayi 4 kali per tahun
85.775.636,65
93.666.995
102.284.359
111.694.520
121.970.416 103.078.385
Cakupan DIDDTK anak balita 2 kali per tahun Meningkatnya Cakupan pelayanan usila dan pra usila
*) **) ***)
89.789.082,15
98.049.678
107.070.248
116.920.711
127.677.416 107.901.427
diisikan dengan nama SKPD diisikan dengan nama Provinsi/Kabupaten/Kota disesuaikan dengan kewenangan SKPD
Pangkalan Bun,
Februari 2012
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat
drg. INDRAWAN SAKTI, MKes NIP. 19610521 199303 1 004
_____________________________________________________________________
Hal. 21
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016
BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tupoksi SKPD Berdasarkan hasil capaian yang telah dikemukakan pada bab II dilihat dari Segi Capaian Indikator Derajat Kesehatanmaupun Indikator SPM terdapat beberapa Indikator kegiatan yang sudah memenuhi target dan juga indicator yang belum memenuhi target . Untuk Indikator Derajad kesehatan yang terdiri dari Indikator Mortalitas, Morbidilitas dan Indikator Status Gizi. Permasalahannya adalah : 1. Indikator Mortalitas. 1.1 Menurunkan Angka Kematian Bayi pada tahun 2016 di kotawaringin barat menjadi 23 kematian bayi. Pada tahun 2011 kematian bayi dikabupaten kotawaringin barat masih t inggi yakni sebanyak 49 bayi, walaupun menurun hamper 40% dibanding pada tahun 2010 yakni sebanyak 81 kematia bayi, masih jauh dibawa target Nasional yakni 23 kematian bayi pada tahun 2015. Hal ini terjadi akibat dari : a. Masih ada kelompok masyarakat yang lebih memilih melahirkan di dukun beranak. b. Penyebaran / distribusi tenaga Bidan yang tidak merata c. Kopetensi bidan yang kurang. Dalam melakukan diteksi dini pada seorang ibu yang mengandung. 1.2. Menurunkan Angka Kematian Balita pada tahun 2016 di kotawaringin barat menjadi 26 kematian balita. Pada tahun 2011 kematian balita dikabupaten kotawaringin barat masih tinggi yakni sebanyak 54 bayi, walaupun menurun hamper 35,7% dibanding pada tahun 2010 sebanyak 84 kematian balita, masih jauh dibawa target Nasional yakni kematian balita pada tahun 2015. Hal ini terjadi akibat dari : a. Masih ada kelompok masyarakat yang enggan membawa putra putrinya ke Posyandu b. Penyebaran / distribusi tenaga Bidan yang tidak merata c. Sosial ekonomi, yang mengakibatkan asupan gizi pada anak berkurang sehingga mengakibatkan anak mudah terserang penyakit. 1.3. Menurunkan Angka Kematian ibu di kotawaringin Barat menjadi 102 kematia ibu pada tahun 2016 Pada tahun 2011 kematian ibu dikabupaten kotawaringin barat masih jauh lebih baik yakni sebanyak 6 ibui, menurun dibanding pada tahun 2010 yakni sebanyak 9 kematian ibu, masih jauh dibawa target Nasional yakni kematian ibu pada tahun 2015.yakni sebanyak 118 Kematian ibu melahirkan. _____________________________________________________________________
Hal. 32
32
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016 1.4. Meningkatkan umur harapan hidup kabupaten kotawaringin barat pada tahun 2016 menjadi 72,1 tahun. Pada tahun 2011 umur harapan hidup masyarakat kabupaten kotawaringin barat adalah 71 tahun sudah jauh lebih baik jika dibandingkan dengan target nasional umur harapan hidup masyarakat Indonesia pada tahun 2015 adalah 70,6 tahun. 2. Indikator Morbidilitas. 2.1. Menurunkan Angka kesakitan Malaria per 1000 penduduk pada tahun 2016 di kabupaten kotawaringi barat menjadi kurang dari 1%, sama dengan target naesional. Angka kesakitan malaria pada tahun 2011 masih tinggi yakni sebesar 3,5% masih jauh diatas target nasional yakni < 1%. Hal ini terjadi akibat dari : a. Wilayah kabupaten kotawaringin barat masih merupakan kawasan zona merah penyebaran penyakit malaria terutama untuk kecamatan Pangkalan Lada, Kumai dan Aruta. b. Penguatan survelen malaria dengan melakukan intensifikasi secara komperhensip terutama pada kawasan zona merah. c. Segi pembiayaan , untuk melakukan eliminasi malaria di kabupaten kotawaringin barat pada tahun 2016 maka perlu didukung segi pembiayaannya dari APBD karena selama kegiatan ini telah dibantu oleh Global Fan. 2.2. Meningkatkan Angka kesembuhan penderita TB paru BTA ( + ) dikotawaringin Barat pada tahun 2016 85%
Angka kesembuhan penderita TB Paru BTA ( + ) pada tahun 2011 adalah 70% masih rendah dibanding dengan target Nasional yakni 85% .dari total penderita TB Paru (+) yang ditangani. Masih ada angka 10% yang harus dikejar untuk mencapai angka kesembuhan penderita TB Paru ( + ) pada tahun 2016 di wilayah kab. Kobar. Hal ini akibat dari : a. Penguatan survelen pada penemuan kasus baru TB Paru BTA ( + ) dengan melakukan intensifikasi secara komperhensip terutama pada kelompok factor resiko. b. Perlu pengaktifan kembali petugas pengawas minum obat TB Paru BTA ( + ). c. Segi pembiayaan , untuk melakukan eliminasi Kesembuhan TB Paru di kabupaten kotawaringin barat pada tahun 2016 maka perlu didukung segi pembiayaannya dari APBD karena selama kegiatan ini telah dibantu oleh Global Fan. 2.3. Menurunkan Prevalensi HIV - AIDs di Kabupaten Kotawaringin Barat pada tahun 2016 menjadi 0,5% Anggka Frevalensi HIV - AIDs di Kabupaten Kotawaringin Barat pada tahun 2011 mencapai 0,9% angka ini relatif tinggi dibandingkan dengan target standar minimal nasional yakni 0,5%. Hal ini akibat dari : _____________________________________________________________________
Hal. 33
33
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016 a. Survelen untuk HIV - AIDs di Kabupaten Kotawaringin Barat kurang bekerja secara maksimal, oleh karena itu Penguatan survelen pada penemuan kasus baru HIV-AIDs dengan melakukan intensifikasi secara komperhensip terutama pada kelompok factor resiko. b. Pengaktifan klinis VCT IMS yang sudah ada di masing masing wilayah seperti klinik VCT IMS di Puskesmas Madurejo, Karang Mulya dan Riam Durian. c. Segi pembiayaan , untuk melakukan eliminasi HIV-AIDs di kabupaten kotawaringin barat pada tahun 2016 maka perlu ini telah dibantu oleh Global Fan. 2.4. Penemuan Angka AFP per 100.000 anak < 15 tahun di Kabupaten Kotawaringin Barat pada tahun 2016 < Survelence AFP, merupakan indikator atau keberhasilan dari program imunisasi kualitatif. Pada tahun 2011 tidak diketemukan kejadian AFP, hal ini perlu langkah langkah penguatan Survelence Dalam rangka survy AFP sehingga angka AFP yang diperoleh benar benar menggambarkan kondisi sesuai dengan hasil cakupan imunisasi ( pada capaian UCI desa ). 2.5. Menurunkan Angka kesakitan demam berdarah dengue ( DBD ) per 100.000 penduduk di Kabupaten Kotawaringin Barat pada Tahun 2016 menjadi kurang dari 55%. Angka insiden DBD diupayakan tidak lebih dari 55% pada tahun 2016. Pada tahun 2011 Angka insiden DBD di Kabupaten Kotawaringin Barat sebesar 37,6% jauh lebih baik jika dibanding insiden rate DBD nasional.Upaya yang harus terus dilakukan adalah dengan terus melakukan gerakan, 3M, PSN dan Menjaga kebersihan lingkungan sehingga tidak terjadi KLB Demam Berdarah. 3. Indikator Status Gizi 3.1. Menurunkan Balita dengan Gizi Buruk ( BGM ) di Kabupaten Kotawaringin Barat menjadi kurang dar 3,2%. Prevalence Balita dengan gizi buruk di Kabupaten Kotawaringin Barat pada tahun 2011 adalah 0,05% jauh lebih baik dari stndar minimal yang dsyaratan kementrian kesehatan yakni 3,2% pada tahun 2016. Upaya yang harus terus dilakukan adalah dengan terus melakukan survelence terhadap para kelompok balita yang mempunyai resiko terkena gizi buruk. 3.2. Meningkatkan Kecamatan bebas Rawan Gizi di Kabupaten Kotawaringin Barat menjadi lebih 80% ditahun 2016 Pada tahun 2011 kecamatan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat yang sudah bebas rawan gizi adalah 83% jauh lebih baik jika dibandingkan dari target kementrian kesehatan yang menargetkan kecamatan bebas rawan gizi sebesar 80%.
_____________________________________________________________________
Hal. 34
34
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016 Selanjutnya dari 18 indikator yang ada di SPM , terdapat 11 indikator yang tidak mencapai target atau sebesar 61% , sedangkan indikator yang memenuhi target sebanyak 7 idikator (39%) . Hal ini diakibatan dari: 1. Penetapan sasaran didasarkan atas proyeksi penduduk sehingga terjadi tberdampak pada perhitungan pencapaian indicator SPM. 2. Permasalahan distribusi tenaga kesehatan strategis terkait dengan jenis pelayanan yang harus diberikan seperti pelayanan ibu hamil, ibu nifas, dan pelayanan kesehatan ibu dan anak dan pelayanan lainya. 3. Masih rendahnya kemampuan pengadaan obat Kabupaten berdasarkan standar per kapita maupun dari item yang harus dipenuhi hanya sebanyak 91 item (62%) dari 145 item standar. 4. Masih Rendahnya Kemampuan Labkesda Kabupaten Kotawaringin Barat, dalam hal pelayanan baru mencapai 75,96% item dari standar, sedangkan pada ketersediaan reagen baru mencapai 21,69% jika dibandingkan ketentuan yang berlaku. 5. Tinggi angka kesakitan DBD, diantaranya disebabkan rendahnya partisipasi masyarakat dalam gerakan pemberantasan sarang nyamuk dan penaburan bubuk larvasida. 6. Penemuan penderita TBC di puskesmas masih rendah, dikarenakan ketatnya penegakan diagnosa klinis ( suspek ) dan belum berjalan dengan baik survei kontak. 7. Status kesehatan penduduk miskin masih rendah. 8. Beban ganda penyakit. Dimana pola penyakit yang diderita oleh masyarakat adalah penyakit infeksi menular dan pada waktu yang bersamaan terjadi peningkatan penyakit tidak menular, sehingga Masyarakat menghadapi beban ganda pada waktu yang bersamaan (double burden) 9. Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat. 10. Kinerja pelayanan kesehatan yang masih rendah. 11.Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan. Masih rendahnya kondisi kesehatan lingkungan juga berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Kesehatan lingkungan merupakan kegiatan lintas sektor belum dikelola dalam suatu sistem kesehatan kewilayahan 12. Belum memadainya ketersediaan anggaran obat kabupaten
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
_____________________________________________________________________
Hal. 35
35
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016 Visi Kepala Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat adalah TERWUJUDNYA KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT YANG SEJAHTERA, BERKEADILAN DAN JAYA. Untuk mewujudkan visi tersebut ada lima misi yang akan dilaksanakan yaitu : 1. Melanjutkan dan menyempurnakan pembangunan daerah dengan mengedepankan stabilitas politik, keamanan, ketertiban, perdamaian, kesejahteraan masyarakat, supremasi hokum, demokratisasi, keadilan dan akuntabilitas. 2. Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi daerah melalui pembangunan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada mekanisme pasar yang berkeadilan serta berbasis pada sumber daya alam dan sumber daya manusia yang produktif, kompetitif, mandiri berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. 3. Mengembangkan dan melaksanakan tugas-tugas penyelenggaraan pemerintahan di daerah secara demokratis, transparan, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Menyusun dan melaksanakan program pembangunan berdasarkan skala prioritas secara demokratis, adil dan merata sesuai kemampuan anggaran yang tersedia. 5. Melakukan pelayanan publik secara bertanggung jawab dan benar untuk terselenggaranya proses pembangunan yang berhasil guna dan berdaya guna. Pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan merupakan bagian integral dari Pembangunan Daerah, pembangunan daerah pun tidak dapat dipisahkan dengan Pembangunan Nasional. Konsep Pembangunan berwawasan Kesehatan mempunyai arti bahwa pembangunan dengan mempertimbangkan secara seksama dampak positif dan negatif setiap kegiatan pembangunan terhadap kesehatan masyarakat. Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Kotawaringin Barat diarahkan kepada : 1. Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat, kuat dan produktif. 2. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan secara bermutu, adil dan merata dengan perhatian khusus kepada penduduk miskin, anak-anak dan usia pra sekolah, serta usia lanjut. Prioritas diberikan kepada daerah terpencil, pemukiman baru, wilayah perbatasan dan daerah kantongkantong keluarga miskin. 3. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan masyarakat dilaksanakan melalui program perilaku hidup sehat, pemeliharaan lingkungan sehat, pelayanan kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna yang didukung oleh sistem pengamatan informasi dan manajemen yang baik. _____________________________________________________________________
Hal. 36
36
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016 4. Penyediaan dan peningkatan prasarana dan sarana kesehatan. 5. Peningkatan tenaga kesehatan dari segi kualitas, kemampuan serta penyebaran yang merata sehingga dapat mendukung pelaksanaan otonomi daerah. 6. Peningkatan pembiayaan kesehatan baik yang bersumber dari pemerintah maupun masyarakat yang dikelola secara berhasil guna dan berdaya guna serta dapat dipertanggungjawabkan. Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang kesehatan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Bupati berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku dalam kelompok pengendalian masalah kesehatan, pelayanan kesehatan, pengembangan SDM Kesehatan, serta jaminan dan sarana kesehatan ; 2. Koordinasi penyusunan program pembangunan kesehatan, pengolahan data dan informasi kesehatan serta penelitian dan pengembangan kesehatan ; 3. Pelaksanaan pengendalian dan pencegahan penyakit, penanggulangan wabah dan kejadian luar biasa (KLB) serta pembinaan penyehatan lingkungan ; 4. Penyusunan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis pelayanan kesehatan dasar, rujukan dan khusus ; 5. Pembinaan dan pengawasan kefarmasian, makanan dan minuman serta pengobatan tradisional ; 6. Pemberian registrasi, sertifikasi, lisensi dan akreditasi terhadap tenaga kesehatan, teknologi kesehatan dan gizi ; 7. Pembinaan, pendayagunaan dan pengembangan sumber daya kesehatan, teknologi kesehatan dan gizi ; 8. Pembinaan promosi kesehatan meliputi kegiatan penyuluhan kesehatan, Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM), kesehatan keluarga dan gizi ; 9. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan kesehatan; dan 10. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan dinas. 11. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas _____________________________________________________________________
Hal. 37
37
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016
Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud diatas, Dinas Kesehatan, mempunyai kewenangan sebagai berikut : 1. Penyelenggaraan, bimbingan dan pengendalian operasionalisasi bidang kesehatan 2. Penyelenggaraan survailans epidemiologi, penyelidikan kejadian luar biasa/KLB dan gizi buruk Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular. 4. Penyelenggaraan pencegahan dan lingkungan skala Kabupaten/Kota.
penanggulangan
pencemaran
5. Penyelenggaraan penanggulangan gizi buruk. 6. Pengendalian operasional penanggulangan bencana dan wabah skala Kabupaten/Kota. 7. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan haji setempat. 8. Penyelenggaraan upaya kesehatan pada daerah perbatasan, terpencil, rawan dan kepulauan skala Kabupaten/Kota. 9. Penyelenggaraan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Nasional. 10. Pengelolaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan sesuai kondisi lokal. 11. Penyediaan dan pengelolaan bufferstock obat Provinsi, alat kesehatan, reagensia dan vaksin 12. Penempatan tenaga kesehatan strategis 13. Registrasi, akreditasi, sertifikasi peraturan perundang-undangan.
tenaga
kesehatan
tertentu
sesuai
14. Registrasi, akreditasi, sertifikasi sarana kesehatan sesuai peraturan perundangan-undangan. 15. Pengambilan sampling/contoh sediaan farmasi di lapangan 16. Pemeriksaan setempat sarana produksi dan distribusi sediaan farmasi 17. Pengawasan dan registrasi makanan minuman produksi rumah tangga 18. Sertifikasi alat kesehatan dan PKRT klas I 19. Pemberian izin Praktik tenaga kesehatan tertentu 20. Pemberian rekomendasi izin sarana kesehatan tertentu yang diberikan oleh Pemerintah Pusat dan Provinsi 21. Pemberian izin sarana kesehatan meliputi RS Pemerintah klas C, klas D, RS Swasta yang setara, praktik berkelompok, klinik umum/spesialis, Rumah Bersalin, Klinik Dokter Keluarga/Dokter Gigi Keluarga, Kedokteran komplementer, dan pengobatan tradisional serta sarana penunjang yang setara. _____________________________________________________________________
Hal. 38
38
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016 22. Pemberian rekomendasi izin PBF Cbang, PBAK dan industri kecil obat tradisional. 23. Pemberian izin apotik, toko obat. 24. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan mendukung perumusan kebijakan Kabupaten/Kota.
kesehatan
yang
25. Pengelolaan survei kesehatan daerah skala Kabupaten/Kota. 26. Implementasi penapisan IPTEK di bidang pelayanan kesehatan. 27. Pengelolaan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan sekunder. 28. Penyelenggaraan promosi kesehatan. 29. Perbaikan gizi keluarga dan masyarakat. 30. Penyehatan lingkungan. 31. Pengendalian penyakit. 32. Penyelenggaraan kerjasama luar negeri skala Kabupaten/Kota. 33. Pembinaan, monitoring, pengawasan dan evaluasi skala Kabupaten/Kota. 34. Pengelolaan sistem informasi kesehatan Kabupaten/Kota. 3.3 Telaahan Renstra K / L dan Renstra Provinsi Beberapa factor yang mendukung didalam upaya pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Bidang Kesehatan adalah : 1. Ketersedian sarana dan prasaranan baik gedung, alat dan sarana penunjang lainnya. 2. Ketersediaan Sumberdaya baik sumber daya medis maupun non medis 3. Ketersediaan sumber dana baik yang berasal dari dana APBD, maupun dana Dekonsentrasi Adapun beberapa factor yang menghambat dari upaya pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Bidang Kesehatan adalah : 1. Belum meratanya pelayanan kesehatan berkualitas diseluruh wilayah. 2, Kesenjangan
status kesehatan dan akses terhadap pelayanan kesehatan
antar wilayah 3.Permasalahan distribusi tenaga kesehatan strategis terkait dengan jenis pelayanan yang harus diberikan seperti pelayanan ibu hamil, ibu nifas, dan pelayanan kesehatan ibu dan anak dan pelayanan lainya. 4. Keerbatasn sumber pembiayaan yang bersumber dari APBD. _____________________________________________________________________
Hal. 39
39
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Beberapa factor yang mendukung didalam upaya pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Bidang Kesehatan ditinjau dari segi Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis adalah : 1. Wilayah kerja Dinas Kesehatan yang terdiri dari enam kecamatan, lima kecamatan dapat dilalui dengan kendaraan darat, dan hanya satu wilayah yang sementara ini masih menggunakan sungai sebagai alat transportasi yang lebih dekat dengan kabupaten. 2. Hampir semua kecamatan di wilayah kabupaten sudah memiliki gedung puskesmas induk dan sebagain dari kecamatan memiliki lebih dari dua puskesmas induk, dan hamper seluruh desa sudah ada pustu dan puskesdes Sedangkan beberapa factor yang kurang mendukung didalam upaya pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Bidang Kesehatan ditinjau dari segi Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis adalah 1. Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan. Masih rendahnya kondisi kesehatan lingkungan juga berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Kesehatan lingkungan merupakan kegiatan lintas sektor belum dikelola dalam suatu sistem kesehatan kewilayahan 2. Kesenjangan status kesehatan dan akses terhadap pelayanan kesehatan antar wilayah 3. Permasalahan distribusi tenaga kesehatan strategis terkait dengan jenis pelayanan yang harus diberikan seperti pelayanan ibu hamil, ibu nifas, dan pelayanan kesehatan ibu dan anak dan pelayanan lainya.
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis 3.5.1. Faktor factor permasalahan yang berkaitan dengan capaian pelayanan Permasalaan permasalahan yang berkaitan erat dalam pencapaian kinerja hbidang kesehatan baik yang dilihat dari Indikator Derajad kesehatan yang terdiri dari Indikator Mortalitas, Morbidilitas maupun Indikator Status Gizi. adalah sbb : 1. Indikator Mortalitas. 1.1 Menurunkan Angka Kematian Bayi pada tahun 2016 di kotawaringin barat menjadi 23 kematian bayi. Pada tahun 2011 kematian bayi dikabupaten kotawaringin barat masih t _____________________________________________________________________
Hal. 40
40
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016 inggi yakni sebanyak 49 bayi, walaupun menurun hamper 40% dibanding pada tahun 2010 yakni sebanyak 81 kematia bayi, masih jauh dibawa target Nasional yakni 23 kematian bayi pada tahun 2015. Hal ini terjadi akibat dari : a. Masih ada kelompok masyarakat yang lebih memilih melahirkan di dukun beranak. b. Penyebaran / distribusi tenaga Bidan yang tidak merata c. Kopetensi bidan yang kurang. Dalam melakukan diteksi dini pada seorang ibu yang mengandung. 1.2. Menurunkan Angka Kematian Balita pada tahun 2016 di kotawaringin barat menjadi 26 kematian balita. Pada tahun 2011 kematian balita dikabupaten kotawaringin barat masih tinggi yakni sebanyak 54 bayi, walaupun menurun hamper 35,7% dibanding pada tahun 2010 sebanyak 84 kematian balita, masih jauh dibawa target Nasional yakni kematian balita pada tahun 2015. Hal ini terjadi akibat dari : a. Masih ada kelompok masyarakat yang enggan membawa putra putrinya ke Posyandu b. Penyebaran / distribusi tenaga Bidan yang tidak merata c. Sosial ekonomi, yang mengakibatkan asupan gizi pada anak berkurang sehingga mengakibatkan anak mudah terserang penyakit. 1.3. Menurunkan Angka Kematian ibu di kotawaringin Barat menjadi 102 kematia ibu pada tahun 2016 Pada tahun 2011 kematian ibu dikabupaten kotawaringin barat masih jauh lebih baik yakni sebanyak 6 ibui, menurun dibanding pada tahun 2010 yakni sebanyak 9 kematian ibu, masih jauh dibawa target Nasional yakni kematian ibu pada tahun 2015.yakni sebanyak 118 Kematian ibu melahirkan. 1.4. Meningkatkan umur harapan hidup kabupaten kotawaringin barat pada tahun 2016 menjadi 72,1 tahun. Pada tahun 2011 umur harapan hidup masyarakat kabupaten kotawaringin barat adalah 71 tahun sudah jauh lebih baik jika dibandingkan dengan target nasional umur harapan hidup masyarakat Indonesia pada tahun 2015 adalah 70,6 tahun. 2. Indikator Morbidilitas. 2.1. Menurunkan Angka kesakitan Malaria per 1000 penduduk pada tahun 2016 di kabupaten kotawaringi barat menjadi kurang dari 1%, sama dengan target naesional. Angka kesakitan malaria pada tahun 2011 masih tinggi yakni sebesar 3,5% masih jauh diatas target nasional yakni < 1%. Hal ini terjadi akibat dari : a. Wilayah kabupaten kotawaringin barat masih merupakan kawasan zona merah penyebaran penyakit malaria terutama untuk kecamatan Pangkalan Lada, Kumai dan Aruta. b. Penguatan survelen malaria dengan melakukan intensifikasi secara komperhensip terutama pada kawasan zona merah. _____________________________________________________________________
Hal. 41
41
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016 c. Segi pembiayaan , untuk melakukan eliminasi malaria di kabupaten kotawaringin barat pada tahun 2016 maka perlu didukung segi pembiayaannya dari APBD karena selama kegiatan ini telah dibantu oleh Global Fan. 2.2. Meningkatkan Angka kesembuhan penderita TB paru BTA ( + ) dikotawaringin Barat pada tahun 2016 85% Angka kesembuhan penderita TB Paru BTA ( + ) pada tahun 2011 adalah 70% masih rendah dibanding dengan target Nasional yakni 85% .dari total penderita TB Paru (+) yang ditangani. Masih ada angka 10% yang harus dikejar untuk mencapai angka kesembuhan penderita TB Paru ( + ) pada tahun 2016 di wilayah kab. Kobar. Hal ini akibat dari : a. Penguatan survelen pada penemuan kasus baru TB Paru BTA ( + ) dengan melakukan intensifikasi secara komperhensip terutama pada kelompok factor resiko. b. Perlu pengaktifan kembali petugas pengawas minum obat TB Paru BTA ( + ). c.Segi pembiayaan , untuk melakukan eliminasi Kesembuhan TB Paru di kabupaten kotawaringin barat pada tahun 2016 maka perlu didukung segi pembiayaannya dari APBD karena selama kegiatan ini telah dibantu oleh Global Fan. 2.3. Menurunkan Prevalensi HIV - AIDs di Kabupaten Kotawaringin Barat pada tahun 2016 menjadi 0,5% Anggka Frevalensi HIV - AIDs di Kabupaten Kotawaringin Barat pada tahun 2011 mencapai 0,9% angka ini relatif tinggi dibandingkan dengan target standar minimal nasional yakni 0,5%. Hal ini akibat dari : a. Survelen untuk HIV - AIDs di Kabupaten Kotawaringin Barat kurang bekerja secara maksimal, oleh karena itu Penguatan survelen pada penemuan kasus baru HIV-AIDs dengan melakukan intensifikasi secara komperhensip terutama pada kelompok factor resiko. b. Pengaktifan klinis VCT IMS yang sudah ada di masing masing wilayah seperti klinik VCT IMS di Puskesmas Madurejo, Karang Mulya dan Riam Durian. c. Segi pembiayaan , untuk melakukan eliminasi HIV-AIDs di kabupaten kotawaringin barat pada tahun 2016 maka perlu ini telah dibantu oleh Global Fan. 2.4. Penemuan Angka AFP per 100.000 anak < 15 tahun di Kabupaten Kotawaringin Barat pada tahun 2016 < 2 Survelence AFP, merupakan indikator atau keberhasilan dari program imunisasi kualitatif. Pada tahun 2011 tidak diketemukan kejadian AFP, hal ini perlu langkah langkah penguatan Survelence
_____________________________________________________________________
Hal. 42
42
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016 Dalam rangka survy AFP sehingga angka AFP yang diperoleh benar benar menggambarkan kondisi sesuai dengan hasil cakupan imunisasi ( pada capaian UCI desa ). 2.5. Menurunkan Angka kesakitan demam berdarah dengue ( DBD ) per 100.000 penduduk di Kabupaten Kotawaringin Barat pada Tahun 2016 menjadi kurang dari 55%. Angka insiden DBD diupayakan tidak lebih dari 55% pada tahun 2016. Pada tahun 2011 Angka insiden DBD di Kabupaten Kotawaringin Barat sebesar 37,6% jauh lebih baik jika dibanding insiden rate DBD nasional.Upaya yang harus terus dilakukan adalah dengan terus melakukan gerakan, 3M, PSN dan Menjaga kebersihan lingkungan sehingga tidak terjadi KLB Demam Berdarah. 3. Indikator Status Gizi 3.1. Menurunkan Balita dengan Gizi Buruk ( BGM ) di Kabupaten Kotawaringin Barat menjadi kurang dar 3,2%. Prevalence Balita dengan gizi buruk di Kabupaten Kotawaringin Barat pada tahun 2011 adalah 0,05% jauh lebih baik dari stndar minimal yang dsyaratan kementrian kesehatan yakni 3,2% pada tahun 2016. Upaya yang harus terus dilakukan adalah dengan terus melakukan survelence terhadap para kelompok balita yang mempunyai resiko terkena gizi buruk. 3.2. Meningkatkan Kecamatan bebas Rawan Gizi di Kabupaten Kotawaringin Barat menjadi lebih 80% ditahun 2016 Pada tahun 2011 kecamatan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat yang sudah bebas rawan gizi adalah 83% jauh lebih baik jika dibandingkan dari target kementrian kesehatan yang menargetkan kecamatan bebas rawan gizi sebesar 80%. Selanjutnya permasalahan yang berkaitan dengan kinerja Dinas Kesehatan ditinajau dari Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) bidang kesehatan adalah sbb : Terdapat 18 indikator yang ada di SPM , 11 indikator yang tidak mencapai target atau sebesar 61% , 7 idikator (39%) memenuhi target. Hal ini diakibatan dari: 1. Penetapan sasaran didasarkan atas proyeksi penduduk sehingga terjadi tberdampak pada perhitungan pencapaian indicator SPM. 2. Permasalahan distribusi tenaga kesehatan strategis terkait dengan jenis pelayanan yang harus diberikan seperti pelayanan ibu hamil, ibu nifas, dan pelayanan kesehatan ibu dan anak dan pelayanan lainya. 3. Masih rendahnya kemampuan pengadaan obat Kabupaten berdasarkan standar per kapita maupun dari item yang harus dipenuhi hanya sebanyak 91 item (62%) dari 145 item standar. 4. Masih Rendahnya Kemampuan Labkesda Kabupaten Kotawaringin Barat, dalam hal pelayanan baru mencapai 75,96% item dari standar, sedangkan pada ketersediaan reagen baru mencapai 21,69% jika dibandingkan ketentuan yang berlaku. _____________________________________________________________________
Hal. 43
43
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016 Tinggi angka kesakitan DBD, diantaranya disebabkan rendahnya partisipasi masyarakat dalam gerakan pemberantasan sarang nyamuk dan penaburan bubuk larvasida. 6. Penemuan penderita TBC di puskesmas masih rendah, dikarenakan ketatnya penegakan diagnosa klinis ( suspek ) dan belum berjalan dengan baik survei kontak. 5.
7. Status kesehatan penduduk miskin masih rendah. 8. Beban ganda penyakit. Dimana pola penyakit yang diderita oleh masyarakat adalah penyakit infeksi menular dan pada waktu yang bersamaan terjadi peningkatan penyakit tidak menular, sehingga Masyarakat menghadapi beban ganda pada waktu yang bersamaan (double burden) 9. Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat. 10. Kinerja pelayanan kesehatan yang masih rendah. 11.Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan. Masih rendahnya kondisi kesehatan lingkungan juga berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Kesehatan lingkungan merupakan kegiatan lintas sektor belum dikelola dalam suatu sistem kesehatan kewilayahan 12. Belum memadainya ketersediaan anggaran obat kabupaten 3.5.2. sasaran jangka menengah pada Renstra I. RENCANA PENCAPAIAN DERAJAT KESEHATAN
Indikator derajat kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat yang ingin dicapai pada tahun 2012 – 2016 adalah sebagai berikut, seperti tertera pada tabel 1 Tabel 1. Rencana Pencapaian Indikator Derajat Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat 2012- 2016 N O A 1 2 3
B 1 2 3 4 5
INDIKATOR Indikator Mortalitas Angka kematian Bayi per 1000 KH Angka kematian Anak balita per 1000 Kelahiran Hidup Angka Kematian Ibu melahirkan per 100.000 persalinan Indikator Morbiditas Angka kesakitan Malaria per 1000 penduduk Angka kesembuhan penderita TB paru BTA ( + ) Prevalensi HIV - AIDs Angka AFP per 100.000 anak < 15 tahun Angka kesakitan demam
Target Per Tahun (%) 2012
2013
2014
2015
2016
20
19
18
17
17
32
30
28
26
26
110
107
105
102
102
3,5
3,3
3
2
<1
85
85
85
85
85
0,9
0,8
0,7
0,5
0,5
<=2
<=2
<=2
<=2
<=2
55
55
55
55
55
_____________________________________________________________________
Hal. 44
44
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016
C 1 2
berdarah dengue ( DBD ) per 100.000 penduduk Status Gizi Balita dengan Gizi Buruk ( BGM ) Kecamatan bebas Rawan Gizi
3,3
3,6
3,4
3,2
3,2
80
80
80
80
80
II. RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN TAHUN 2012 - 2016
Rencana Standar Pelayanan Minimal (SPM) pembangunan kesehatan di Kabupaten Kotawaringin Barat tahun 2012 – 2016 per indikator dapat dilihat pada tabel 2. Tabel : 2 Rencana pencapaian SPM bidang kesehatan tahun 2012-2016 N O A 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 B 1. 2.
C .
D
INDIKATOR Pelayanan Kesehatan Dasar Cakupan Kunjungan Ibu hamil K4 Cakupan komplikasi kebidanan yan g ditangani Cakupan pertolongan persalinan yang ditangani Bidan/Tenaga kesehatan Cakupan pelayanan nifas Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Cakupan kunjungan bayi Cakupan desa/kelurahan UCI Cakupan pelayanan anak balita Cakupan pemberian makanan pemdamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Cakupan peserta KB aktif Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit Cakupan pelayanan kesehatan dasar Maskin PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien Maskin Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan di kab/kota Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yg dilakukan penyelidikan epidemilogi < 24 jam Promkes dan Pemberdayan masyarakat Cakupan desa siaga aktif
Target Per Tahun (%) 2012
2013
2014
2015
2016
90
93
95
95
95
70
75
80
80
80
93
93
90
90
90
88
89
90
90
90
80
80
80
80
80
90 100 92
92 100 94
94 100 96
96 100 98
98 100 100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
76
77
78
79
80
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
82
85
90
95
100
100
100
100
100
100
60
65
70
75
80
_____________________________________________________________________
Hal. 45
45
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016
3.5.3. Sasaran jangka menengah dari Renja Propinsi Untuk RPJM Bidang Kesehatan untuk sementara belum memiliki target propinsi dan masih ikut dengan target Nasional. 3.5.4. Implikasi RTRW bagi Pelayanan Bidang Kesehatan Implikasi RTRW bagi Pelayanan Bidang Kesehatan memberikan kepastian dan kenyamanan bagi semua stekholder yang berkepentingan didalam memberikan pelayanan kesehatan dikarenakan ada jaminan akan kejelasan wilayah dimana harus memberikan pelayanan. 3.5.5. Implikasi KLHS bagi Pelayanan Bidang Kesehatan Implikasi KLHS bagi Pelayanan Bidang Kesehatan memberikan kepastian dan kenyamanan bagi semua stekholder yang berkepentingan didalam memberikan pelayanan kesehatan dikarenakan para pengambil kebijakan dibidang pelayanan kesehatan sudah dapat melakukan antisipasi ketika ada semacam KLB yang diakibatkan dari kejadian atau perubahan alam maupun iklim. Dari beberapa permasalahan yang dikemukakn tersebut diatas dengan melihat hasl dari capaian Indikator derajat Kesehatan, Status Gizi masyarakat serta dari capaian SPM, maka isu. isu strategis Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut: 1. Menurunkan Angka Kematian Bayi pada tahun 2016 di kotawaringin barat menjadi 23 kematian bayi. 2. Menurunkan Angka Kematian Balita pada tahun 2016 di kotawaringin barat menjadi 26 kematian balita. 3. Menurunkan Angka Kematian ibu di kotawaringin Barat menjadi 102 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2016 4. Menurunkan Angka kesakitan Malaria per 1000 penduduk pada tahun 2016 di kabupaten kotawaringi barat menjadi kurang dari 1%, 5. Meningkatkan Angka kesembuhan penderita TB paru BTA ( + ) dikotawaringin Barat pada tahun 2016 85% 6. Menurunkan Prevalensi HIV - AIDs di Kabupaten Kotawaringin Barat pada tahun 2016 menjadi 0,5% 7. Penemuan Angka AFP per 100.000 anak < 15 tahun di Kabupaten Kotawaringin Barat pada tahun 2016 < 2 8, Menurunkan Angka kesakitan demam berdarah dengue ( DBD ) per 100.000 penduduk di Kabupaten Kotawaringin Barat pada Tahun 2016 menjadi kurang dari 55%. 9. Menurunkan Balita dengan Gizi Buruk ( BGM ) di Kabupaten Kotawaringin Barat menjadi kurang dar 3,2%. 10. Meningkatkan Kecamatan bebas Rawan Gizi di Kabupaten Kotawaringin Barat menjadi lebih 80% ditahun 2016 _____________________________________________________________________
Hal. 46
46
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016
Disamping isu isu yang bekaitan dengan pencapaian kinerja pelayanan bidang kesehatan terdapat juga isu isu strategis bidang kesehatan yang lainnya diantaranya adalah: 1. Jumlah dan mutu tenaga kesehatan belum memenuhi kebutuhan 2. Pemamfaatan pembiayaan kesehatan belum terfokus dan sinkron ( UU no.36 thn 2009) 3. Beban ganda penyakit dapat menimbulkan masalah lainnya secara fisik,mental dan sosial 4. Struktur dan tata laksana organisasi belum dapat mewadahi beban tugas pokok dan fungsi SKPD 5. Masyarakat miskin belum sepenuhnya terjangkau dalam pelayanan 6. Peningkatan layanan publik yang berkesinambungan ( ISO 9001:2008)
_____________________________________________________________________
Hal. 47
47
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi SKPD Dengan mengacu pada visi Kepala Daerah Kotawaringin Barat , ditetapkan Visi Pembangunan Kesehatan 2012-2016 yaitu : TERWUJUDNYA KEMANDIRIAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT DI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT YANG SEJAHTERA, BERKEADILAN DAN JAYA. Untuk mewujudkan visi tersebut, ada empat misi yang akan dilaksanakan oleh seluruh jajaran kesehatan di Kabupaten Kotawaringin Barat. Empat misi tersebut meliputi : 1. Meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat dan kemitraan dengan semua pihak untuk menerapkan prilaku hidup sehat di masyarakat Disadari bahwa keberhasilan pembangunan kesehatan tidak hanya dapat diraih atas kerja keras jajaran kesehatan semata melainkan peran serta masyarakat dan juga kemitraan dengan lembaga lembaga sosial kemasyarakatan dengan segenap komponennya mempunyai peran penting dalam menentukan keberhasilannya. Oleh karena itu, setiap upaya pembangunan harus mempertimbangkan aspek kesehatan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. 2.
Meningkatkan upaya kesehatan dasar paripurna yang bermutu dan profesional Salah satu tanggung jawab jajaran kesehatan adalah menjamin tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau oleh setiap individu, keluarga dan masyarakat luas. Pelayanan kesehatan yang berkualitas, merata dan terjangkau diselenggarakan bersama oleh Pemerintah dan Masyarakat termasuk Swasta.
3. Menjamin pemenuhan sumberdaya kesehatan secara adil dan merata Upaya-upaya yang dilakukan oleh kementerian kesehatan dalam menempatkan tenaga tenaga kesehatan berdasarkan kualifikasi pendidikan atau disiplin ilmu pada setiap wilayah di kabupaten kotawaringin baik secara adil dan merata, sehingga diharapkan disetiap desa di wilayah kabupaten kotawaringin barat terdapat tenaga kesehatan sesuai kebutuhan.Sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada sehingga tercipta derajat kesehatan yang optimal. 4. Menciptakan tata kelola pelayanan kesehatan yang baik. Kesehatan adalah tanggung jawab bersama setiap individu, keluarga, masyarakat, Pemerintah dan swasta. Apapun yang dilakukan Pemerintah _____________________________________________________________________
Hal. 48
48
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016 dalam pembangunan kesehatan tidak akan ada artinya bila tidak disertai kesadaran individu, keluarga dan masyarakat untuk meningkatkan dan menjaga kesehatannya masing-masing secara mandiri. Pemerintah selalu berupaya untuk terus meningkatkan dan memperluas jangkauan cakupan pembangunan kesehatan dan meningkatkan kualitasnya disertai upaya meningkatkan tata kelola pelayanan kesehatan yang baik sehingga nantinya mampu untuk mewujukan vuisi daripada pembangunan kesehatan di kabupaten kotawaringin barat. Pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan merupakan bagian integral dari Pembangunan Daerah, pembangunan daerah pun tidak dapat dipisahkan dengan Pembangunan Nasional. Konsep Pembangunan berwawasan Kesehatan mempunyai arti bahwa pembangunan dengan mempertimbangkan secara seksama dampak positif dan negatif setiap kegiatan pembangunan terhadap kesehatan masyarakat. Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Kotawaringin Barat diarahkan kepada : 7. Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat, kuat dan produktif. 8. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan secara bermutu, adil dan merata dengan perhatian khusus kepada penduduk miskin, anak-anak dan usia pra sekolah, serta usia lanjut. Prioritas diberikan kepada daerah terpencil, pemukiman baru, wilayah perbatasan dan daerah kantongkantong keluarga miskin. 9. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan masyarakat dilaksanakan melalui program perilaku hidup sehat, pemeliharaan lingkungan sehat, pelayanan kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna yang didukung oleh sistem pengamatan informasi dan manajemen yang baik. 10. Penyediaan dan peningkatan prasarana dan sarana kesehatan. 11. Peningkatan tenaga kesehatan dari segi kualitas, kemampuan serta penyebaran yang merata sehingga dapat mendukung pelaksanaan otonomi daerah. 12. Peningkatan pembiayaan kesehatan baik yang bersumber dari pemerintah maupun masyarakat yang dikelola secara berhasil guna dan berdaya guna serta dapat dipertanggungjawabkan. 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan di Kabupaten Kotawaringin Barat bertujuan : 1. Tujuan Umum: Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat kesehatan yang optimal _____________________________________________________________________
Hal. 49
49
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016 dengan ditandai terciptanya masyarakat berperilaku hidup sehat dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata. 2. Tujuan khusus: a. Terselenggaranya enam tatanan dalam Sistem Kesehatan (Nasional dan daerah) secara terpadu dan saling mendukung guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. b. Meningkatkan kualitas pemukiman, perumahan dan lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan; c. Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan kesehatan; d. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan memperbaiki keadaan kesehatannya, serta mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang layak sesuai dengan kebutuhan; e. Meningkatkan keterlibatan berbagai sector terkait dalam penyelenggaraan program-program kesehatan secara efektif dan efisien; f. Menurunkan angka kesakitan, kematian, kecacatan, ketergantungan, menurunkan angka fertilitas dan meningkatkan status gizi masyarakat dan umur harapan hidup; g. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan yang lebih merata dan berkeadilan . Sedangkan sasaran pembangunan kesehatan diarahkan kepada: 1. Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat, kuat dan produktif. 2. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan secara bermutu, adil dan merata dengan perhatian khusus kepada penduduk miskin, anak-anak dan usia pra sekolah, serta usia lanjut. 3. Prioritas diberikan kepada daerah terpencil, pemukiman baru, wilayah perbatasan dan daerah kantong-kantong keluarga miskin. 4. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan masyarakat dilaksanakan melalui program perilaku hidup sehat, pemeliharaan lingkungan sehat, pelayanan kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna yang didukung oleh sistem pengamatan informasi dan manajemen yang baik. 5. Penyediaan dan peningkatan prasarana dan sarana kesehatan. 6. Peningkatan tenaga kesehatan dari segi kualitas, kemampuan serta penyebaran yang merata sehingga dapat mendukung pelaksanaan otonomi daerah. 7. Peningkatan pembiayaan kesehatan baik yang bersumber dari pemerintah maupun masyarakat yang dikelola secara berhasil guna dan berdaya guna serta dapat dipertanggung jawabkan.
_____________________________________________________________________
Hal. 50
50
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016 4.3. Strategi dan Kebijakan Mengacu kepada Visi dan Misi yang telah ditetapkan, strategi pembangunan kesehatan yang dirumuskan untuk terwujudnya Kemandirian Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Kotawaringin Barat yang sejahtera, berkeadilan dan jaya , berikut faktor-faktor kritis keberhasilannya (critical success factors) adalah sebagai berikut: 1. Pembangunan Berwawasan Kesehatan Pembangunan Berwawasan Kesehatan mempunyai makna bahwa semua pembangunan di kabupaten Kotawaringin Barat yang sedang dan akan dilaksanakan harus memiliki wawasan kesehatan, di mana program pembangunan yang dilaksanakan harus memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan, setidaknya terdapat dua hal yaitu lingkungan sehat dan pembentukan perilaku sehat. Secara makro, semua kebijakan pembangunan harus berwawasan kesehatan. Faktor-faktor kritis yang menentukan keberhasilannya adalah (1) visi kesehatan sebagai landasan bagi pembangunan nasional, (2) paradigma sehat sebagai komitmen gerakan nasional, (3) sistem advokasi untuk upaya promotif dan preventif dalam program kesehatan yang paripurna, (4) dukungan sumber daya yang berkelanjutan, (5) sosialisasi internal maupun eksternal, dan (6) restrukturisasi dan revitalisasi infrastruktur dalam kerangka desentralisasi. 2. Profesionalisme Profesionalisme dilaksanakan melalui penerapan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan tekhnologi serta melalui penerapan nilai-nilai moral dan etika. Untuk terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu perlu didukung oleh penerapan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi di bidang kesehatan. Untuk terwujudnya pelayanan kesehatan jelaslah bahwa pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan dipandang memegang peranan yang sangat penting. Pelayanan kesehatan profesional tidak akan terwujud apabila tidak didukung oleh tenaga pelaksana, yakni sumber daya manusia kesehatan yang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang disertai penerapan nilai-nilai moral dan etika profesi yang lebih tinggi, menjunjung tinggi sumpah dan kode etik profesi. Untuk terselenggaranya strategi profesionalisme harus dilaksanakan penentu standar kompetensi bagi tenaga kesehatan, akreditasi dan legitimasi tenaga kesehatan serta kegiatan peningkatan kualitas lainnya. Faktor-faktor kritis yang menentukan keberhasilannya adalah (1) konsolidasi manajemen sumber daya manusia, (2) perkuatan aspek-aspek ilmu pengetahuan dan teknologi, semangat pengabdian, dan kode etik profesi, (3) perkuatan konsep profesionalisme kesehatan dan kedokteran, dan (4) aliansi strategis antara profesi kesehatan dengan profesi-profesi lain _____________________________________________________________________
Hal. 51
51
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016 terkait. 3. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) Untuk memantapkan kemandirian masyarakat dalam pola hidup sehat, perlu digalang peran serta masyarakat dalam pembiayaan kesehatan. JPKM yang pada dasarnya merupakan penataan sub sistem perlindungan kesehatan dalam bentuk mobilisasi sumber dana masyarakat dan wujud nyata peran serta masyarakat. Apabila hal tersebut berhasil dilaksanakan akan mempunyai peranan besar dalam turut serta mempercepat pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan. Dalam konteks penataan sub sistem pelayanan kesehatan, strategi JPKM akan lebih mengutamakan pelayanan promotif dan preventif dan bila berhasil dilaksanakan dinilai lebih efektif dan efisien dalam pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan. Untuk terselenggaranya strategi tersebut akan dilaksanakan sosialisasi, orientasi, kampanye dan pelatihan-pelatihan untuk semua pihak yang terkait sehingga dapat memahami konsep program JPKM. Faktor-faktor kritis yang menentukan keberhasilannya adalah (1) komitmen bersama dan gerakan mendukung paradigma sehat, (2) dukungan peraturan perundang-undangan, (3) sosialisasi internal maupun eksternal, (4) intervensi pemerintah dalam tahap-tahap awal penghimpunan dana, (5) kebijakan pengembangan otonomi dalam manajemen pelayanan kesehatan. 4. Desentralisasi Untuk kebutuhan pembiayaan kesehatan, penyelenggara berbagai upaya kesehatan harus berangkat dari masalah dan potensi spesifik daerah. Desentralisasi yang pada inti pokoknya adalah pendelegasian wewenang yang lebih luas kepada daerah untuk mengatur rumah tangganya sendiri, dipandang lebih sesuai untuk pengolahan berbagai pelayanan pada masa mendatang. Dengan desentralisasi tentunya diperlukan persiapan yang dilakukan termasuk perangkat serta sumber daya manusia. Untuk terselenggaranya desentralisasi dilakukan analisa dan penataan peran pemerintah pusat dan daerah secara jelas terutama keuangan daerah dalam bidang kesehatan, penataan upaya kesehatan yang wajib dilakukan oleh daerah, analisa kemampuan daerah, pengembangan sumber daya daerah, pelatihan, penetapan tenaga dan lain-lain, sehingga strategi desentralisasi dapat terlaksana dengan nyata. Faktor-faktor kritis yang menentukan keberhasilannya adalah (1) perimbangan dan keselarasan antara desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas perbantuan, (2) kejelasan jenis dan tingkat kewenangan, (3) petunjukpetunjuk yang jelas tentang manajemen berikut indikator kinerjanya, (4) pemberdayaan, (5) sistem dan kebijakan berkelanjutan di bidang sumber _____________________________________________________________________
Hal. 52
52
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016 daya manusia, (6) infrastruktur lintas sektor yang kondusif, serta (7) mekanisme pembinaan dan pengawasan yang efektif. Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan menuju terwujudnya Kemandirian Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Kotawaringin Barat yang sejahtera, berkeadilan dan jaya , maka diselenggarakan kebijakan umum pembangunan kesehatan di Kabupaten Kotawaringin Barat adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan Perilaku Hidup Sehat Perilaku hidup sehat masyarakat sejak usia dini perlu ditingkatkan melalui berbagai kegiatan penyuluhan dan pendidikan kesehatan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat. Peranan masyarakat dalam pembangunan kesehatan terutama melalui konsep pembangunan kesehatan masyarakat tetap diarahkan dan dikembangkan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan kesehatan nasyarakat serta kesinambungan upaya kesehatan. Kemitraan swasta lebih dikembangkan dengan memberikan kemudahan dalam pembangunan sarana pelayanan kesehatan dengan memperhatikan efisiensi keseluruhan pelayanan kesehatan. Kemitraan swasta juga lebih ditingkatkan dalam bidang upaya pencegahan penyakit dan peningkatan derajat kesehatan. Peranan organisasi profesi kesehatan sebagai organisasi masyarakat lebih ditingkatkan terutama menyangkut penyusunan dan pemantauan standar dan kode etik profesi dalam pelayanan kesehatan. Organisasi profesi kesehatan didorong untuk berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, membantu dalam penyusunan kebijakan, pengelolaan dan pemantauan pembangunan kesehatan serta berfungsi dalam memberikan masukan untuk pengembangan sumber daya manusia kesehatan. 2. Peningkatan Kesehatan Lingkungan Kesehatan lingkungan pemukiman, tempat kerja dan tempat-tempat umum akan lebih ditingkatkan melalui penyediaan serta pengawasan kualitas air yang memenuhi persyaratan, penyediaan sarana pembuangan limbah serta berbagai sarana sanitasi lingkungan lainnya. Dengan adanya sarana tersebut diharapkan penduduk dapat hidup sehat dan terhindar dari penyakit-penyakit yang ditularkan melalui atau disebabkan lingkungan yang tidak sehat. Kualitas air ditingkatkan untuk menjamin penduduk hidup sehat dan produktif, sehingga masyarakat terhindar dari keadaan yang dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Seiring dengan makin kompleksnya masalah kesehatan lingkungan serta memenuhi kebutuhan akan peningkatan kualitas kesehatan lingkungan, maka laboratorium kualitas air yang ada di Dinas Kesehatan akan dikembangkan menjadi laboratorium kualitas lingkungan yang _____________________________________________________________________
Hal. 53
53
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016 mampu memeriksa sampel air, tanah, udara, air limbah, serta kualitas makanan dan minuman , juga pencemaran oleh pestisida. Program lain yang terkait dengan paradigma sehat akan dikembangkan kegiatan klinik sanitasi sebagai upaya integrasi dalam upaya pemberantasan penyakit berbasis lingkungan. 3. Perbaikan Gizi Masyarakat Meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan anak balita, melalui penanggulangan KEP, anemia gizi besi, GAKY dan penanggulangan kurang vitamin A. Untuk mewujudkan keadaan tersebut diprioritaskan kebijakan program gizi melalui upaya pendidikan gizi, promosi kadarzi, intervensi kelainan gizi, baik yang menyangkut kasus gizi buruk maupun kekurangan gizi mikro utama seperti GAKY, KVA dan anemia gizi serta meningkatkan surveilans ketat gizi. 4. Peningkatan Upaya Kesehatan Dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat, upaya kesehatan diprioritaskan untuk mengatasi dampak krisis, di samping mempertahankan dan meningkatkan pembangunan kesehatan. Perhatian khusus untuk mengatasi dampak krisis diberikan kepada kelompok berisiko tinggi dan keluarga-keluarga miskin agar kesehatannya tetap terpelihara dan dapat hidup produktif. Setelah melewati masa krisis ekonomi status kesehatan masyarakat diusahakan akan lebih ditingkatkan melalui upaya promotif, preventif dan pengurangan morbiditas dan mortalitas serta kecacatan, terutama pada bayi, anak balita, ibu hamil, melahirkan dan masa nifas.Melalui upaya peningkatan promotif, hidup sehat, pelayanan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, upaya pengobatan penyakit dan rehabilitasi (pemulihan). Prioritas diberikan dalam upaya pencegahan penyakit menular dan wabah yang cenderung makin meningkat. Peningkatan upaya kesehatan dilakukan dengan menggalang kerjasama/kemitraan sektor swasta, dimana peningkatan sektor pemerintah lebih mengutamakan pada pelayanan yang berdampak luas terhadap kesehatan masyarakat. Sedangkan pelayanan kesehatan perseorangan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan penyakit dapat dilaksanakan oleh pihak sektor swasta. Pelayanan kesehatan dasar dilaksanakan melalui Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Bidan di desa dan upaya kesehatan swasta ditingkatkan dari segi pemerataan dan kualitasnya. Peningkatan pemerataan pelayanan kesehatan dilakukan melalui penerapan bidan di desa, pembangunan Puskesmas pembantu, Pembangunan Puskesmas pada daerah - daerah strategis. Sedangkan peningkatan kualitas _____________________________________________________________________
Hal. 54
54
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016 pelayanan dilakukan melalui jaminan mutu/pelayanan prima baik oleh Puskesmas maupun Rumah sakit. 5. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Peningkatan sumber daya tenaga kesehatan harus menunjang upaya pembangunan kesehatan dan diarahkan untuk menciptakan tenaga kesehatan yang ahli dan trampil sesuai dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, beriman kepada Tuhan Yang Mahaesa serta berpegang pada pola pengabdian kepada Bangsa dan Negara serta etika profesi. Peningkatan tenaga kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan atau daya guna tenaga dan penyediaan jumlah serta mutu tenaga kesehatan yang mampu melaksanakan program pembangunan. 6. Peningkatan Kerjasama Lintas sektor Peningkatan kerja sama lintas sektor untuk mengoptimalkan hasil pembangunan berwawasan kesehatan, maka kerja sama lintas sektor perlu digalang dan lebih dimantapkan secara seksama. Sosialisasi masalah-masalah kesehatan kepada lintas sektor terkait perlu dilakukan secara intensif dan terbuka agar berjalan secara berkesinambungan, yang mencakup dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan tahap penilaian. 7. Peningkatan manajemen Pembangunan kesehatan Manajemen pembangunan kesehatan perlu ditingkatkan terutama melalui peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektor terkait, antara program kesehatan dan pelaku dalam pembangunan kesehatan. Manajemen kesehatan yang terdiri dari perencanaan, penggerakkan, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian diselenggarakan secara sistematik guna menjamin upaya kesehatan secara terpadu dan menyeluruh. Manajemen perlu didukung oleh sistem informasi yang baik guna menghasilkan kepastian yang benar dan cara kerja yang efisien. Sistem informasi tersebut akan dikembangkan secara konprehensif di berbagai tingkatan administrasi kesehatan sebagai pengembangan administrasi yang modern. Dengan pelaksanaan otonomi daerah perlu peningkatan kemampuan manajemen sehingga dapat dilaksanakan perencanaan dan pembinaan secara bertanggungjawab. Peningkatan kemampuan manajemen dilaksanakan secara bertahap dan dilakukan dengan pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan pembangunan kesehatan di Kabupaten Kotawaringin Barat.
_____________________________________________________________________
Hal. 55
55
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD NO. (1)
1
TUJUAN (2)
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kantor
SASARAN (3)
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kantor
TARGET KIN
INDIKATOR SASARAN
1
2
(4)
(5)
(6)
Terselenggaranya kegiatan surat-menyurat,
100%
100%
Meningkatnya kelancaran kebutuhan informasi dan berita selama 12 bulan
100%
100%
Kelancaran operasional dan taat pajak kendaraan dinas
100%
100%
Tersedianya bahan habis pakai untuk administrasi keuangan kantor selama 12 bulan
100%
100%
Terselenggaranya pemeliharaan kebersihan dan kerapian kantor dan lingkungannya sehingga bersih dan sehat
100%
100%
Kelancaran fungsi peralatan kerja dan perlengkapan kantor
100%
100%
Tercukupinya dan termanfaatkannya ATK dengan prinsip efisien dan efektif dalam tahun anggaran berjalan (12) bulan
100%
100%
Kelancaran administrasi perkantoran melalui penggandaan dan penjilidan
100%
100%
Kelancaran operasional kantor dengan terpenuhinya bahan peralatan pengganti alat listik yang rusak dan pemasangan instalasi listrik
100%
100%
Terpenuhinya Standar administrasi melalui peralatan dan perlengkapan perkantoran
100%
100%
Kelancaran operasional kerumahtanggaan melalui peralatan yang memadai
100%
100%
Kelancaran administrasi perkantoran sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
100%
100%
Meningkatnya koordinasi, bimbingan teknis dan konsultasi ke luar daerah dan perjalanan dinas lainnya
100%
100%
Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat melalui fasilitas yang dibangun
90%
90%
Terselenggaranya pembiayaan komunikasi, biaya air dan biaya listrik kantor selama 12 bulan
Terselenggaranya pengelolaan keuangan dengan honor sesuai tugas dan fungsi administrasi keuangan kantor selama 12 bulan
Kelancaran kegiatan administrasi kepada sasaran melalui pencetakan kartu disposisi dan NCR Tersampaikannya pesan dan informasi Promosi Kesehatan dan Peringatan hari besar lain melalui spanduk
2
Meningkatnya Sarana dan Prasarana Aparatur Kesehatan
Meningkatnya Sarana dan Prasarana Aparatur Kesehatan
_____________________________________________________________________
Hal. 30
30
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Kelancaran operasional kantor melalui fasilitas ruang kerja dan peralatan yang memenuhi standar
100%
100%
Berfungsinya sarana penunjang di Dinas dan Puskesmas Mendawai, Pandu Senjaya dan Riam Durian
100%
100%
Kelancaran kegiatan dengan kondisi gedung kantor yang terpelihara
100%
100%
Terpeliharanya kendaraan dinas sebagai aset dan penunjang kegiatan
18 Unit
18 Un
Masa berguna peralatan gedung kantor menjadi lebih lama
100%
100%
3
Meningkatnya Disiplin Aparatur
Meningkatnya Disiplin Aparatur
Tersedianya baju dinas bagi semua pegawai untuk satu tahun sehingga meningkatkan disiplin pegawai
4
Meningkatnya Fasilitas Aparatur Kesehatan
Meningkatnya Fasilitas Aparatur Kesehatan
5
Meningkatnya Kapasitas dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
6
Tersusunnya laporan kinerja dan keuangan
7
Tersedianya secara cukup obat dan peralatan alat kesehatan/laboratorium
100 Orang
100 Ora
Tersedianya fasilitas pemulangan para pensiunan PNS ke daerah asal
4 Orang
4 Oran
Meningkatnya Kapasitas dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Peningkatan sumberdaya aparatur yang mengikuti diklat (bintek) profesional kesehatan
5 Orang
5 Oran
Tersusunnya laporan kinerja dan keuangan
Tersusunnya laporan kinerja SKPD
100%
100%
Tersusunnya laporan keuangan semesteran
100%
100%
Tersusunnya laporan keuangan akhir tahun
100%
100%
Tersedianya secara cukup obat dan peralatan alat kesehatan/laboratorium
Tersedianya obat dan alkes penunjang pelayanan kesehatan
80%
80%
Tersedianya bahan habis pakai/perbekalan kesehatan
100%
100%
Pelayanan kemarfasian di pelayanan kesehatan sesuai dengan jumlah, tepat waktu dan sasaran
8
Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal, terjangkau dan merata melalui upaya preventif, kuratif dan rehabilitatif yang meliputi semua lapisan masyarakat
Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal, terjangkau dan merata melalui upaya preventif, kuratif dan rehabilitatif yang meliputi semua lapisan masyarakat
100%
Meningkatnya pengetahuan pengelola obat Puskesmas
15 Puskesmas
Terlaksananya pemantauan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi penduduk miskin di 15 puskesmas yang tersebar di 6 kecamatan kabupaten kotawaringin barat
100%
100%
15 Puskesm
100%
Jumlah penduduk yang memiliki jaminan kesehatan dasar
100%
100%
Jumlah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan
80%
80%
Jumlah indikator Pelayanan Kesehatan Dasar SPM yang memenuhi target
80%
80%
_____________________________________________________________________
Hal. 31
31
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4
90%
90%
Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani
100%
100%
Cakupan Persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan
87%
87%
Cakupan Pelayanan Nifas
90%
90%
Cakupan Komplikasi Neonatus yang ditangani
100%
100%
Cakupan Pelayanan Bayi
90%
90%
Cakupan Pelayanan Anak Balita
85%
85%
Tersedianya biaya operasional dan pemeliharaan untuk 15 puskesmas, 74 pustu dan 50 poskesdes yang tersebar di 6 kecamatan kabupaten Ktw Barat
80%
8
100%
10
9
Meningkatnya Kualitas Pengawasan Obat dan Makanan
Meningkatnya Kualitas Pengawasan Obat dan Makanan
Terpenuhinya kebutuhan alat penunjang Laboratorium
10
Promosi kesehatan dan pemberdayaan keluarga melalui pengembangan pengetahuan masyarakat untuk perilaku hidup sehat dan berperan dalam pembangunan kesehatan yang ditunjang sdm dan media yang memadai
Promosi kesehatan dan pemberdayaan keluarga melalui pengembangan pengetahuan masyarakat untuk perilaku hidup sehat dan berperan dalam pembangunan kesehatan yang ditunjang sdm dan media yang memadai
Terselenggaranya Tenda Lapangan
2 Unit
2 Unit
Tersediannyapen pemanfaatan Pengadaan Handycam
100%
100%
Indikator desa siaga aktif secara struktur dan aktivitas
70%
70%
Berperannya masyarakat dan siswa sekolah dalam menggerakkan perilaku hidup bersih dan sehat
60%
60%
Meningkatnya keluarga dalammengakses informasi kesehatan dan berperilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga
60%
60%
Meningkatnya pengetahuan masyarakat sasaran dilokasi penyuluhan
70%
70%
Terlaksananya pelayanan pengembangan SDM di Kobar, bagi bidan, sanitarian, perawat, gizi dan pengelola keuangan
5 Profesi 5 Profe
Meningkatnya kualitas SDM Peserta Pelatihan sesuai standar dan krikulum pelatihan
80%
80%
Persentase Balita gizi buruk mendapat penanganan sesuai standart
100%
100%
Persentase bayi dan anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin mendapat MP-ASI selama 90 hari
100%
100%
Kasus gizi buruk
<= 5%
<= 5%
Kasus gizi kurang
<= 20%
<= 20%
Cakupan ibu hamil mendapat tablet FE
86%
86%
Cakupan bayi dan balita yang mendapat vit. A
90%
90%
11
Meningkatnya status Gizi masyarakat
Meningkatnya status Gizi masyarakat
_____________________________________________________________________
Hal. 32
32
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016
12
13
14
Penggunaan garam beryodium di masyarakat
90%
90%
Cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif
72%
72%
Meningkatnya kualitas
Meningkatnya kualitas
Keadaan lingkungan masyarakat memenuhi standar sanitasi dasar
60%
60%
lingkungan
lingkungan
SABPL yang dibangun dimanfaatkan oleh masyarakat
100%
100%
Kwalitas air bersih memnuhi syarat
60%
60%
Pengusaha/Pengusaha DAM mematuhi/menerapkan persyaratan kwalitas air minum
75%
75%
Terbentuk kader kesehatan lingkungan desa dan Pokmair
100%
100%
Sarana SABPL dengan partisipasi dimanfaatkan
100%
100%
Peningkatan kwalitas sarana sanitasi dasar memenuhi syarat
60%
60%
Tersosialisasikannya kebijakan kesehatan lingkungan
100%
100%
Diterapkan persyaratan kesehatan lingkungan sekolah
75%
75%
Terlaksananya pengawasan/IS depot air minum
75%
75%
Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular
60%
60%
Terlaksananya penyemprotan rumah/fogging di lokasi penularan
100%
100%
Menurunnya kasus DBD indikator IR DBD 55 per 100.000 penduduk
90%
90%
tertanganinya kasus DBD
100%
100%
Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular
60%
60%
Terlaksananya pengadaan insektisida DBD
100%
100%
Menurunnya angka kejadian DBD
90%
90%
Tercapai penurunan bermakna angka kesakitan dan kematian penyakit menular
60%
60%
Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular
60%
60%
Terwujudnya Universal Child Immunization (UCI) di 89 desa
90%
90%
Pemeliharaan sarana imunisasi
100%
100%
Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular
60%
60%
Terlaksanaya penanggulangan KLB berdasarkan faktor resiko
100%
100%
Terlaksanya pembauatan profil Puskesmas
15 PKM
15 PKM
Terlaksananya pertemuan pemutahiran data
15 PKM
15 PKM
Terlaksananya pembuatan profil Kabupaten
1 Tahun 1 Tahun
Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit
Meningkatnya Kualitas Data, Informasi dan pelaporan Kesehatan
Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit
Meningkatnya Kualitas Data, Informasi dan pelaporan Kesehatan
_____________________________________________________________________
Hal. 33
33
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016
15
16
17
Meningkatnya Sarana dan
Meningkatnya Sarana dan
Prasarana Kesehatan
Prasarana Kesehatan
Meningkatnya Kesehatan Bayi dan Anak Balita
Meningkatnya Kesehatan Lansia
Meningkatnya Kesehatan Bayi dan Anak Balita
Meningkatnya Kesehatan Lansia
Terpantaunya kinerja program pembangunan laporan dari 15 puskesmas, 80% diantaranya tepat waktu dan terisi dengan lengkap
15 Dokumen
15 Dokumen
Terpantaunya pelaksanaan program kesehatan dan ketata usahaan diterimanya pelaporan secara tepat waktu
12 Bulan 12 Bula
Strategi pencapaian indikator pembangunan kesehatan
1 Dokumen
1 Dokum
Meningkatnya Pelayanan kepada masyarakat melalui fasilitas yang dibangun
90%
9
Kelancaran operasional pelayanan melalui alat-alat kesehatan yang memenuhi standar
100%
10
Kelancaran operasional posyandu melalui alat-alat yang memenuhi standar
90%
9
Masa guna alat kesehatan puskesmas menjadi lebih lama
90%
9
Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat melalui fasilitas yang dibangun
90%
9
Cakupan DIDDTK bayi 4 kali per tahun
86%
86%
Cakupan DIDDTK anak balita 2 kali per tahun
86%
86%
Meningkatnya Cakupan pelayanan usila dan pra usila
60%
60%
Pangkalan Bun,
Kepala Dinas K Kabupaten Kotaw
drg. INDRAWAN NIP. 19610521 1
_____________________________________________________________________
Hal. 34
34
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN ,INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PAGU INDIKATIF
Arah kebijakan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dijabarkan dalam program - program yang direncanakan dan akan dilaksanakan dalam kurun waktu lima tahun mendatang sebagai berikut : Mengacu Perda Kobar No. 11 tahun 2006 ttg RPJMD tahun 2012-2016 meliputi pelayanan : 1. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 2 .Lingkungan Sehat 3 Upaya Kesehatan Masyarakat 4 Upaya Kesehatan Perorangan 5 Pencegahan dan pemberantasan penyakit 6 Perbaikan Gizi Masyarakat. 7 Sumberdaya Kesehatan 8 .Obat dan perbekalan Kesehatan 9 .Kebijakan dan pembangunan kesehatan. 1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Program ini ditujukan untuk memberdayakan individu, keluarga, dan masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini antara lain meliputi : 1. Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE); 2. Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat (seperti pos pelayanan terpadu, pondok bersalin desa, dan usaha kesehatan sekolah) dan generasi muda; 3. Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat, menuju Konsep desa Siaga. 2. Program Lingkungan Sehat Program ini ditujukan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan system kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan lintas sector berwawasan kesehatan. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini antara lain meliputi : _____________________________________________________________________
Hal. 35
35
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 1. 2. 3. 4.
Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar; Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan; Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan; Pengembangan wilayah sehat.
3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program ini ditujukan untuk meningkatkan jumlah, pemerataan, dan kualitas pelayanan kesehatan melalui puskesmas dan jaringannya meliputi puskesmas pembantu, puskesmas keliling dan bidan di desa. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini antara lain meliputi : 1. Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya; 2. Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan darana dan prasarana puskesmas dan jaringannya; 3. Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generic esensial; 4. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup sekurangkurangnya promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular dan pengobatan dasar; 5. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan.
4. Program Upaya Kesehatan Perorangan Program ini ditujukan untuk meningkatkan akses, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan perorangans. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini antara lain meliputi : 1. Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III rumah sakit; 2. Pembangunan sarana dan prasarana di daerah terpencil secara selektif; 3. Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan; 4. Pengembangan pelayanan dokter keluarga; 5. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan; 6. Peningkatan peran serta sector swasta dalam upaya kesehatan perorangan. 5. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Program ini ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular. Prioritas penyakit menular yang akan ditanggulangi adalah malaria, demam berdarah dengue, diare, polio, filarial, kusta, tuberculosis paru, HIV/AIDS, pneumonia, dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Prioritas penyakit tidak menular yang ditanggulangi adalah penyakit jantung dan gangguan sirkulasi, diabetes mellitus dan kanker. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini antara lain meliputi : _____________________________________________________________________
Hal. 36
36
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016
1. 2. 3. 4. 5.
Pencegahan dan penanggulangan factor resiko; Peningkatan imunisasi; Penemuan dan tatalaksana penderita; Peningkatan surveilens epidemiologi dan penanggulangan wabah; Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit.
6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Program ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan anak balita. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini antara lain meliputi : 1. Peningkatan pendidikan gizi; 2. Penanggulangan kurang ebergi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya; 3. Penanggulangan gizi lebih; 4. Peningkatan surveilens gizi; 5. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi.
7. Program Sumber Daya Kesehatan
Program ini ditujukan untuk meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan, sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini antara lain meliputi : 1. Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan; 2. Peningkatan ketrampilan dan profesionalisme tenaga kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan; 3. Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan terutama untuk pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya, serta rumah sakit kabupaten; 4. Pembinaan tenaga kesehatan termasuk pengembangan karir tenaga kesehatan; 5. Penyususnan standar kompetensi dan regulasi profesi kesehatan. 8. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Program ini ditujukan untuk menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan termasuk obat tradisional, perbekalan kesehatan rumah tangga dan kosmetika. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini antara lain meliputi : _____________________________________________________________________
Hal. 37
37
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 1. 2. 3. 4.
Peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan; Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan; Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan; Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk miskin; 5. Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit. 9. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan
Program ini ditujukan untuk mengembangkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan guna mendukung penyelenggaraan system kesehatan nasional. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini antara lain meliputi : 1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan; 2. Pengembangan system perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian, pengawasan dan penyempurnaan administrasi keuangan, serta hukum kesehatan; 3. Pengembangan system informasi kesehatan; 4. Pengembangan system kesehatan daerah; 5. Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan masyarakat secara kapitasi dan pra upaya terutama bagi penduduk miskin yang berkelanjutan.
_____________________________________________________________________
Hal. 38
38
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016
PAGU INDIKATIF RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN 2013
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( SKPD ) : DINAS KESEHATAN
Rencana Tahun 2013 (Tahun Rencana)
Anggaran Tahun 2012 N O
1 1
SASARAN STRATEGIS
2 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kantor
PROGRAM
KEGIATAN
3 1.02.1.02.01.01
4 1
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.02.1.02.01.01.01
LOKASI SASARAN
6
INDIKATOR KINERJA OUTCOME 5
TARGET 6
ANGGARAN 7
TARGET
KEBUTUHAN DANA
8
9
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014
TARGET
KEBUTUHAN DANA
19
11
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2015
TARGET
KEBUTUHAN DANA
12
13
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2016
TARGET
KEBUTUH AN DANA
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
TARGET
KEBUTUH AN DANA
14
15
16
17
- Dinas Kesehatan
Terselenggaranya kegiatan suratmenyurat,
100%
3.010.000,00
100%
3.285.415,00
100%
3.587.673
100%
3.917.739
100%
4.278.171
100%
4.671.763
- Dinas Kesehatan
§ Meningkatnya kelancaran kebutuhan informasi dan berita selama 12 bulan § Terselenggaranya pembiayaan komunikasi, biaya air dan biaya listrik kantor selama 12 bulan Kelancaran operasional dan taat pajak kendaraan dinas
100%
102.476.580,0 0
100%
111.853.187,0 7
100%
122.143.680
100%
133.380.899
100%
145.651.9 42
100%
159.051.92 0
100%
10.200.000,00
100%
11.133.300,00
100%
12.157.564
100%
13.276.059
100%
14.497.45 7
100%
15.831.223
§ Tersedianya bahan habis pakai untuk administrasi keuangan kantor selama 12 bulan § Terselenggaranya pengelolaan keuangan dengan honor sesuai tugas dan fungsi administrasi keuangan kantor selama 12 bulan
100%
94.826.300,00
100%
103.502.906,4 5
100%
113.025.174
100%
123.423.490
100%
134.778.4 51
100%
147.178.06 8
Penyediaan jasa surat menyurat 2
1.02.1.02.01.01.02
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
3
1.02.1.02.01.01.06
- Dinas Kesehatan
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional 4
1.02.1.02.01.01.07
Penyediaan jasa administrasi keuangan
- Dinas Kesehatan
_____________________________________________________________________
Hal. 30
30
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 5
1.02.1.02.01.01.08
6
Penyediaan jasa kebersihan kantor 1.02.1.02.01.01.09
- Dinas Kesehatan
Terselenggaranya pemeliharaan kebersihan dan kerapian kantor dan lingkungannya sehingga bersih dan sehat
100%
78.747.500,00
100%
85.952.896,25
100%
93.860.563
100%
102.495.734
100%
111.925.3 42
100%
122.222.47 4
- Dinas Kesehatan
Kelancaran fungsi peralatan kerja dan perlengkapan kantor
100%
15.050.000,00
100%
16.427.075,00
100%
17.938.366
100%
19.588.696
100%
21.390.85 6
100%
23.358.814
- Dinas Kesehatan
Tercukupinya dan termanfaatkannya ATK dengan prinsip efisien dan efektif dalam tahun anggaran berjalan (12) bulan
100%
43.446.100,00
100%
47.421.418,15
100%
51.784.189
100%
56.548.334
100%
61.750.78 1
100%
67.431.853
- Dinas Kesehatan
§ Kelancaran administrasi perkantoran melalui penggandaan dan penjilidan § Kelancaran kegiatan administrasi kepada sasaran melalui pencetakan kartu disposisi dan NCR § Tersampaikannya pesan dan informasi Promosi Kesehatan dan Peringatan hari besar lain melalui spanduk Kelancaran operasional kantor dengan terpenuhinya bahan peralatan pengganti alat listik yang rusak dan pemasangan instalasi listrik
100%
33.500.000,00
100%
36.565.250,00
100%
39.929.253
100%
43.602.744
100%
47.614.19 7
100%
51.994.703
100%
3.290.000,00
100%
3.591.035,00
100%
3.921.410
100%
4.282.180
100%
4.676.141
100%
5.106.345
Terpenuhinya Standar administrasi melalui peralatan dan perlengkapan perkantoran
100%
112.607.000,0 0
100%
122.910.540,5 0
100%
134.218.310
100%
146.566.395
100%
160.050.5 03
100%
174.775.14 9
Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 7
1.02.1.02.01.01.10
8
Penyediaan alat tulis kantor 1.02.1.02.01.01.11
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
9
1 0
1.02.1.02.01.01.12
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 1.02.1.02.01.01.13
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
- Dinas Kesehatan
- Dinas Kesehatan
_____________________________________________________________________
Hal. 31
31
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 1 1
1 2
1 3
1.02.1.02.01.01.14
Penyediaan peralatan rumah tangga 1.02.1.02.01.01.15
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan 1.02.1.02.01.01.18
- Dinas Kesehatan
Kelancaran operasional kerumahtanggaan melalui peralatan yang memadai
100%
10.873.000,00
100%
11.867.879,50
100%
12.959.724
100%
14.152.019
100%
15.454.00 5
100%
16.875.773
- Dinas Kesehatan
Kelancaran administrasi perkantoran sesuai Peraturan Perundangundangan yang berlaku
100%
2.000.000,00
100%
2.183.000,00
100%
2.383.836
100%
2.603.149
100%
2.842.639
100%
3.104.161
- Dinas Kesehatan
Meningkatnya koordinasi, bimbingan teknis dan konsultasi ke luar daerah dan perjalanan dinas lainnya
100%
100.000.000,0 0
100%
109.150.000,0 0
100%
119.191.800
100%
130.157.446
100%
142.131.9 31
100%
155.208.06 8
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat melalui fasilitas yang dibangun
90%
507.960.000,0 0
90%
554.438.340,0 0
95%
605.446.667
95%
661.147.761
95%
721.973.3 55
95%
788.394.90 3
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
Kelancaran operasional kantor melalui fasilitas ruang kerja dan peralatan yang memenuhi standar
100%
46.552.000,00
100%
50.811.508,00
100%
55.486.167
100%
60.590.894
100%
66.165.25 6
100%
72.252.460
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
Berfungsinya sarana penunjang di Dinas dan Puskesmas Mendawai, Pandu Senjaya dan Riam Durian
100%
74.139.600,00
100%
80.923.373,40
100%
88.368.324
100%
96.498.210
100%
105.376.0 45
100%
115.070.64 1
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
Kelancaran kegiatan dengan kondisi gedung kantor yang terpelihara
100%
68.000.000,00
100%
74.222.000,00
100%
81.050.424
100%
88.507.063
100%
96.649.71 3
100%
105.541.48 6
Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah 2
Meningkatnya Sarana dan Prasarana Aparatur Kesehatan
1.02.1.02.01.02
1 4
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
1.02.1.02.01.02.03
Pembangunan gedung kantor
1 5
1 6
1.02.1.02.01.02.09
Pengadaan peralatan gedung kantor 1.02.1.02.01.02.10
Pengadaan mebeleur 1 7
1.02.1.02.01.02.22
_____________________________________________________________________
Hal. 32
32
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 1 8
1 9
3
Meningkatnya Disiplin Aparatur
1.02.1.02.01.03
2 0
Program peningkatan disiplin aparatur 4
Meningkatnya Fasilitas Aparatur Kesehatan
1.02.1.02.01.04
6
Meningkatnya Kapasitas dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
1.02.1.02.01.05
Tersusunnya laporan kinerja dan keuangan
1.02.1.02.01.06
2 1
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor 1.02.1.02.01.03.02
1.02.1.02.01.04.01
Pemulangan pegawai yang pensiun 2 2
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 1.02.1.02.01.02.28
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
Terpeliharanya kendaraan dinas sebagai aset dan penunjang kegiatan
18 Unit
70.650.000,00
18 Unit
77.114.475,00
18 Unit
84.209.007
18 Unit
91.956.235
18 Unit
100.416.2 09
18 Unit
109.654.50 0
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
Masa berguna peralatan gedung kantor menjadi lebih lama
100%
9.000.000,00
100%
9.823.500,00
100%
10.727.262
100%
11.714.170
100%
12.791.87 4
100%
13.968.726
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
Tersedianya baju dinas bagi semua pegawai untuk satu tahun sehingga meningkatkan disiplin pegawai
100 Orang
40.000.000,00
100 Orang
43.660.000,00
100 Orang
47.676.720
100 Orang
52.062.978
100 Orang
56.852.77 2
100 Orang
62.083.227
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
Tersedianya fasilitas pemulangan para pensiunan PNS ke daerah asal
4 Orang
40.000.000,00
4 Orang
43.660.000,00
4 Orang
47.676.720
4 Orang
52.062.978
4 Orang
56.852.77 2
4 Orang
62.083.227
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
Peningkatan sumberdaya aparatur yang mengikuti diklat (bintek) profesional kesehatan
5 Orang
40.000.000,00
5 Orang
43.660.000,00
5 Orang
47.676.720
5 Orang
52.062.978
5 Orang
56.852.77 2
5 Orang
62.083.227
- Dinas Kesehatan
Tersusunnya laporan kinerja SKPD
100%
1.002.800,00
100%
1.094.556,20
100%
1.195.255
100%
1.305.219
100%
1.425.299
100%
1.556.427
Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
Program fasilitas pindah/purna tugas PNS 5
1.02.1.02.01.02.24
1.02.1.02.01.05.03
Bimbingan teknis implementasi peraturan perundangundangan 2 3
1.02.1.02.01.06.01
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
_____________________________________________________________________
Hal. 33
33
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 2 4
1.02.1.02.01.06.02
- Dinas Kesehatan
Tersusunnya laporan keuangan semesteran
100%
999.200,00
100%
1.090.626,80
100%
1.190.964
100%
1.300.533
100%
1.420.182
100%
1.550.839
- Dinas Kesehatan
Tersusunnya laporan keuangan akhir tahun
100%
1.000.000,00
100%
1.091.500,00
100%
1.191.918
100%
1.301.574
100%
1.421.319
100%
1.552.081
- Instalasi Farmasi
§ Tersedianya obat dan alkes penunjang pelayanan kesehatan
§ 80%
1.221.490.000, 00
§ 80%
1.333.256.335 ,00
§ Tersedianya bahan habis pakai/perbekalan kesehatan Pelayanan kemarfasian di pelayanan kesehatan sesuai dengan jumlah, tepat waktu dan sasaran
§ 100%
100%
61.327.300,00
100%
66.938.747,95
100%
73.097.113
100%
79.822.047
100%
87.165.67 5
100%
95.184.918
- Instalasi Farmasi
Meningkatnya pengetahuan pengelola obat Puskesmas
15 Puskesma s
11.775.000,00
15 Puskesm as
12.852.412,50
15 Puskesmas
14.034.834
15 Puskesma s
15.326.039
15 Puskesma s
16.736.03 5
15 Puskesma s
18.275.750
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
Terlaksananya pemantauan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi penduduk miskin di 15 puskesmas yang tersebar di 6 kecamatan kabupaten kotawaringin barat
100%
133.886.800,0 0
100%
146.137.442,2 0
100%
159.582.087
100%
174.263.639
100%
190.295.8 94
100%
207.803.11 6
Penyusunan laporan keuangan semesteran 2 5
1.02.1.02.01.06.04 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
7
Tersedianya secara cukup obat dan peralatan alat kesehatan/labora torium
1.02.1.02.01.15
2 6
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Pengadaaan obat dan perbekalan kesehatan 2 7
2 8
8
Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal, terjangkau dan merata melalui upaya preventif, kuratif dan rehabilitatif yang meliputi semua lapisan masyarakat
1.02.1.02.01.16
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1.02.1.02.01.15.01
2 9
1.02.1.02.01.15.02
Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan 1.02.1.02.01.15.05
Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan 1.02.1.02.01.16.01
- Instalasi Farmasi
§ 100%
§ 80%
1.455.915.918
§ 100%
§ 80%
1.589.860.182
§ 100%
§ 80%
1.736.127. 319
§ 100%
§ 80%
1.895.851. 032
§ 100%
Pelayanan kesehatan penduduk miskin dipuskesmas dan jaringannya
_____________________________________________________________________
Hal. 34
34
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 3 0
1.02.1.02.01.16.09
Peningkatan kesehatan masyarakat
3 1
1.02.1.02.01.16.12 Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
3 2
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
1.02.1.02.01.16.13
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
- Puskesmas, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan 9
Meningkatnya Kualitas Pengawasan Obat dan Makanan
1.02.1.02.01.17
Program Pengawasan Obat dan Makanan
3 3
1.02.1.02.01.17.03
- Labkesda
§ Jumlah penduduk yang memiliki jaminan kesehatan dasar
§ 100%
§ Jumlah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan § Jumlah indikator Pelayanan Kesehatan Dasar SPM yang memenuhi target § Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 § Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani
§ 80%
§ 80%
§ 80%
§ 80%
§ 80%
§ 80%
§ 80%
§ 80%
§ 80%
§ 80%
§ 80%
§ 80%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ Cakupan Persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan § Cakupan Pelayanan Nifas § Cakupan Komplikasi Neonatus yang ditangani § Cakupan Pelayanan Bayi § Cakupan Pelayanan Anak Balita Tersedianya biaya operasional dan pemeliharaan untuk 15 puskesmas, 74 pustu dan 50 poskesdes yang tersebar di 6 kecamatan kabupaten Ktw Barat
§ 87%
§ 87%
§ 87%
§ 87%
§ 87%
§ 87%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 85%
§ 85%
§ 85%
§ 85%
§ 85%
§ 85%
Terpenuhinya kebutuhan alat penunjang Laboratorium
§ 90%
436.687.700,0 0
201.060.020,0 0
§ 100%
§ 90%
476.644.624,5 5
219.457.011,8 3
§ 100%
§ 90%
520.495.930
239.647.057
§ 100%
§ 90%
568.381.556
261.694.586
§ 100%
§ 90%
620.672.6 59
285.770.4 88
§ 100%
§ 90%
677.774.54 3
312.061.37 3
80%
2.501.201.000, 00
80%
2.730.060.891 ,50
80%
2.981.226.494
80%
3.255.499.331
80%
3.555.005. 269
80%
3.882.065. 754
100%
276.910.000,0 0
100%
302.247.265,0 0
100%
330.054.013
100%
360.418.983
100%
393.577.5 29
100%
429.786.66 2
Peningkatan kapasitas laboratorium pengawasan obat
_____________________________________________________________________
Hal. 35
35
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 dan makanan
1 0
Promosi kesehatan dan pemberdayaan keluarga melalui pengembangan pengetahuan masyarakat untuk perilaku hidup sehat dan berperan dalam pembangunan kesehatan yang ditunjang sdm dan media yang memadai
1.02.1.02.01.19
3 4
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
3 5
1.02.1.02.01.19.01
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
§ Terselenggaranya Tenda Lapangan
§ 2 Unit
Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
§ Tersediannyapen pemanfaatan Pengadaan Handycam
§ 100%
§ 100%
§ Indikator desa siaga aktif secara struktur dan aktivitas § Berperannya masyarakat dan siswa sekolah dalam menggerakkan perilaku hidup bersih dan sehat § Meningkatnya keluarga dalammengakses informasi kesehatan dan berperilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga § Meningkatnya pengetahuan masyarakat sasaran dilokasi penyuluhan § Terlaksananya pelayanan pengembangan SDM di Kobar, bagi bidan, sanitarian, perawat, gizi dan pengelola keuangan § Meningkatnya kualitas SDM Peserta Pelatihan sesuai standar dan krikulum pelatihan § Persentase Balita gizi buruk mendapat penanganan sesuai standart
§ 70%
§ 70%
0,00
§ 70%
0
§ 70%
0
§ 70%
0
§ 70%
0
§ 60%
134.170.891,1 0
§ 60%
146.514.613
§ 60%
159.993.957
§ 60%
174.713.4 02
§ 60%
190.787.03 5
1.02.1.02.01.19.02
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
3 6
1.02.1.02.01.19.04
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan 1 1
Meningkatnya status Gizi masyarakat
1.02.1.02.01.20
3 7
1.02.1.02.01.20.02
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/
§ 60%
60.850.000,00
122.923.400,0 0
§ 2 Unit
66.417.775,00
§ 2 Unit
72.528.210
§ 100%
§ 2 Unit
79.200.806
§ 100%
§ 2 Unit
86.487.28 0
§ 100%
§ 2 Unit
§ 100%
§ 60%
§ 60%
§ 60%
§ 60%
§ 60%
§ 60%
§ 70%
§ 70%
§ 70%
§ 70%
§ 70%
§ 70%
§ 5 Profesi
261.229.700,0 0
§ 80%
§ 100%
§ 5 Profesi
285.132.217,5 5
§ 80%
354.418.000,0 0
_____________________________________________________________________
§ 100%
§ 5 Profesi
311.364.382
§ 80%
386.847.247,0 0
Hal. 36
§ 100%
§ 5 Profesi
340.009.905
§ 80%
422.437.194
§ 100%
§ 5 Profesi
371.290.8 16
§ 80%
461.301.416
§ 100%
94.444.110
§ 5 Profesi
405.449.57 1
§ 80%
503.741.1 46
§ 100%
550.085.33 1
36
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Polindes/ Poskesdes
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Pemberian tambahan makanan dan vitamin
3 8
1 2
Meningkatnya kualitas
1.02.1.02.01.21
lingkungan
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
3 9
1.02.1.02.01.20.03 Peanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya
1.02.1.02.01.21.01
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
4 0
1.02.1.02.01.21.02
Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
§ Persentase bayi dan anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin mendapat MP-ASI selama 90 hari § Kasus gizi buruk
§ 100%
§ Kasus gizi kurang
§ <= 20%
§ <= 20%
§ <= 20%
§ <= 20%
§ <= 20%
§ Cakupan ibu hamil mendapat tablet FE § Cakupan bayi dan balita yang mendapat vit. A § Penggunaan garam beryodium di masyarakat § Cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif § Keadaan lingkungan masyarakat memenuhi standar sanitasi dasar
§ 86%
§ 86%
§ 86%
§ 86%
§ 86%
§ 86%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 72%
§ 72%
§ 72%
§ 72%
§ 72%
§ 72%
§ SABPL yang dibangun dimanfaatkan oleh masyarakat § Kwalitas air bersih memnuhi syarat § Pengusaha/Peng usaha DAM mematuhi/menerapk an persyaratan kwalitas air minum
§ 100%
§ Terbentuk kader kesehatan lingkungan desa dan Pokmair § Sarana SABPL dengan partisipasi dimanfaatkan § Peningkatan kwalitas sarana sanitasi dasar memenuhi syarat
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 60%
§ 60%
§ 60%
§ 60%
§ 60%
§ 60%
§ <= 5%
§ 60%
§ 100%
30.019.600,00
285.439.300,0 0
§ 60%
32.766.393,40
311.556.995,9 5
§ 100%
§ 60% § 75%
§ <= 5%
§ 100%
_____________________________________________________________________
§ 75%
§ 60%
35.780.902
340.220.240
§ 100%
§ 60% 93.374.300,00
§ <= 5%
§ 100%
Hal. 37
§ 75%
§ 60%
39.072.745
371.520.502
§ 100%
§ 60% 101.918.048,4 5
§ <= 5%
§ 100%
§ 75%
§ 60%
42.667.43 7
405.700.3 88
§ 100%
§ 60% 111.294.509
§ <= 5%
§ 100%
§ 75%
46.592.841
§ <= 20%
§ 60%
443.024.82 3
§ 100%
§ 60% 121.533.604
§ <= 5%
§ 60% 132.714.6 95
§ 75%
144.924.44 7
37
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 4 1
1.02.1.02.01.21.03
Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat
1 3
Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit
1.02.1.02.01.22
4 2
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
1.02.1.02.01.22.01
Penyemprotan/foggin g sarang nyamuk
4 3
4 5
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
1.02.1.02.01.22.02
Pengadaan alat fogging dan bahanbahan fogging
4 4
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
1.02.1.02.01.22.05
- Dinas Kesehatan
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 1.02.1.02.01.22.08
Peningkatan Imunisasi
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
§ Tersosialisasikan nya kebijakan kesehatan lingkungan § Diterapkan persyaratan kesehatan lingkungan sekolah
§ 100%
§ 75%
§ 75%
§ 75%
§ 75%
§ 75%
§ 75%
§ Terlaksananya pengawasan/IS depot air minum § Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular
§ 75%
§ 75%
§ 75%
§ 75%
§ 75%
§ 75%
§ Terlaksananya penyemprotan rumah/fogging di lokasi penularan
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ Menurunnya kasus DBD indikator IR DBD 55 per 100.000 penduduk § tertanganinya kasus DBD § Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular § Terlaksananya pengadaan insektisida DBD § Menurunnya angka kejadian DBD Tercapai penurunan bermakna angka kesakitan dan kematian penyakit menular
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular § Terwujudnya Universal Child Immunization (UCI) di 89 desa
§ 60%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ Pemeliharaan sarana imunisasi
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 60%
§ 60%
32.031.400,00
129.860.000,0 0
129.997.000,0 0
§ 100%
§ 60%
§ 60%
34.962.273,10
141.742.190,0 0
141.891.725,5 0
§ 100%
§ 60%
38.178.802
154.782.471
§ 60%
154.945.764
§ 100%
§ 60%
§ 60%
41.691.252
169.022.459
169.200.775
§ 100%
§ 60%
§ 60%
45.526.84 7
184.572.5 25
184.767.2 46
§ 100%
§ 60%
§ 60%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 100%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
60%
547.332.000,0 0
88.160.000,00
_____________________________________________________________________
60%
§ 60%
597.412.878,0 0
96.226.640,00
Hal. 38
60%
§ 60%
652.374.863
105.079.491
60%
§ 60%
712.393.350
114.746.804
60%
§ 60%
777.933.5 38
125.303.5 10
60%
§ 60%
49.715.317
201.553.19 7
201.765.83 2
849.503.42 4
136.831.43 3
38
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 4 6
1.02.1.02.01.22.09
Peningkatan surveillance epideminologi dan penaggulangan wabah 1 4
Meningkatnya Kualitas Data, Informasi dan pelaporan Kesehatan
1.02.1.02.01.23
4 7
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
1.02.1.02.01.23.03
Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan
4 8
Meningkatnya Sarana dan
1.02.1.02.01.25
Prasarana Kesehatan
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskes mas pembantu dan jaringannya
4 9
5 0
- Dinas Kesehatan
1.02.1.02.01.23.06
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
1 5
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
1.02.1.02.01.25.01
Pembangunan puskesmas
- Puskesmas, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
1.02.1.02.01.25.07
- Puskesmas, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
§ Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular § Terlaksanaya penanggulangan KLB berdasarkan faktor resiko
§ 60%
§ Terlaksanya pembauatan profil Puskesmas
§ 15 PKM
§ Terlaksananya pertemuan pemutahiran data
§ 15 PKM
§ 15 PKM
§ 15 PKM
§ 15 PKM
§ 15 PKM
§ 15 PKM
§ Terlaksananya pembuatan profil Kabupaten § Terpantaunya kinerja program pembangunan laporan dari 15 puskesmas, 80% diantaranya tepat waktu dan terisi dengan lengkap § Terpantaunya pelaksanaan program kesehatan dan ketata usahaan diterimanya pelaporan secara tepat waktu § Strategi pencapaian indikator pembangunan kesehatan Meningkatnya Pelayanan kepada masyarakat melalui fasilitas yang dibangun
§ 1 Tahun
§ 1 Tahun
§ 1 Tahun
§ 1 Tahun
§ 1 Tahun
§ 1 Tahun
Kelancaran operasional pelayanan melalui alat-alat kesehatan yang memenuhi standar
90.187.300,00
§ 100%
§ 15 Dokumen
§ 60%
98.439.437,95
§ 100%
65.388.000,00
100.291.500,0 0
§ 15 PKM
107.495.866
§ 100%
71.371.002,00
§ 15 Dokumen
§ 60%
109.468.172,2 5
§ 15 PKM
§ 15 Dokumen
§ 60%
117.385.486
§ 100%
77.937.134
119.539.244
§ 15 PKM
§ 15 Dokumen
§ 60%
128.184.9 51
§ 100%
85.107.351
130.536.855
§ 15 PKM
§ 15 Dokumen
§ 60%
139.977.96 6
§ 100%
92.937.22 7
142.546.2 45
§ 15 PKM
§ 15 Dokumen
§ 12 Bulan
§ 12 Bulan
§ 12 Bulan
§ 12 Bulan
§ 12 Bulan
§ 12 Bulan
§ 1 Dokumen
§ 1 Dokumen
§ 1 Dokumen
§ 1 Dokumen
§ 1 Dokumen
§ 1 Dokumen
101.487.45 2
155.660.50 0
90%
2.837.412.900, 00
90%
3.090.220.205 ,35
90%
3.374.601.848
90%
3.677.029.965
90%
4.006.546. 243
90%
4.365.575. 519
100%
734.400.000,0 0
100%
801.597.600,0 0
100%
875.344.579
100%
955.876.280
100%
1.043.816. 898
100%
1.139.848. 053
_____________________________________________________________________
Hal. 39
39
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Pengadaaan sarana dan prasarana puskesmas 5 1
1.02.1.02.01.25.11
- Puskesmas, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
Pengadaaan sarana dan prasarana posyandu 5 2
5 3
1 6
Meningkatnya Kesehatan Bayi dan Anak Balita
1.02.1.02.01.29
5 4
Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita 1 7
Meningkatnya Kesehatan Lansia
1.02.1.02.01.30
Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
1.02.1.02.01.25.14
Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas 1.02.1.02.01.25.21
- Puskesmas, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembatu
- Puskesmas, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
1.02.1.02.01.29.01
Penyuluhan kesehatan anak balita
5 5
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes
1.02.1.02.01.30.01
Pelayanan pemeliharaan kesehatan
JUMLAH
Kelancaran operasional posyandu melalui alat-alat yang memenuhi standar
90%
65.942.500,00
90%
71.976.238,75
90%
78.598.053
90%
85.829.074
90%
93.725.34 8
90%
102.348.08 0
Masa guna alat kesehatan puskesmas menjadi lebih lama
90%
40.000.000,00
90%
43.660.000,00
90%
47.676.720
90%
52.062.978
90%
56.852.77 2
90%
62.083.227
Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat melalui fasilitas yang dibangun
90%
905.300.000,0 0
90%
988.134.950,0 0
90%
1.079.043.365
90%
1.178.315.355
90%
1.286.720. 368
90%
1.405.098. 642
§ Cakupan DIDDTK bayi 4 kali per tahun
§ 86%
§ Cakupan DIDDTK anak balita 2 kali per tahun
§ 86%
Meningkatnya Cakupan pelayanan usila dan pra usila
60%
78.585.100,00
§ 86%
85.775.636,65
§ 86%
82.262.100,00
60%
§ 86%
93.666.995
§ 86%
89.789.082,15
§ 86%
102.284.359
§ 86%
60%
98.049.678
60%
§ 86%
111.694.5 20
§ 86%
107.070.248
60%
§ 86%
121.970.41 6
§ 86%
116.920.7 11
60%
127.677.41 6
- Dinas Kesehatan, UPTD Dinkes, Pustu/ Polindes/ Poskesdes 13.489.072.00 0,00
_____________________________________________________________________
14.716.506.11 3,00
Hal. 40
16.070.506.059
17.540.957.364
19.145.95 4.962
20.897.809 .841
40
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016
Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat
Indikator
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
Program dan Kegiatan
Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)
(1) Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kantor
(2) Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kantor
(3) Terselenggar anya kegiatan suratmenyurat,
(4)
(5) 1.02.1.02.01. 01
1.02.1. 02
01
01
1
01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
§ Meningkatn ya kelancaran kebutuhan informasi dan berita selama 12 bulan
Terselenggaranya kegiatan suratmenyurat,
(7)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
targ et
Rp
targ et
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
targ et
Rp
Unit Kerja SKPD Penan ggungjawab
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
DINAS KESE HATA N
Dina s Kes ehat an
Tahun-1
100 %
3.010.0 00,00
Tahun-2
100 %
3.285.4 15,00
Tahun-3
100%
Tahun-4
3.587.673
100%
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
Tahun-5
3.917.739
100%
4.278.1 71
Lok asi
Penyediaan jasa surat menyurat
2
§ Terselengg aranya pembiayaan komunikasi, biaya air dan biaya listrik kantor selama 12 bulan
Kelancaran operasional dan taat pajak kendaraan dinas
(6) 1.02.1.02.01.01 .01
Data Capaian pada Tahun Awal Perencana an
3
1.02.1.02.01.01 .02
§ Meningkatnya kelancaran kebutuhan informasi dan berita selama 12 bulan
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
§ Terselenggaranya pembiayaan komunikasi, biaya air dan biaya listrik kantor selama 12 bulan
1.02.1.02.01.01 .06
Kelancaran operasional dan taat pajak kendaraan dinas
_____________________________________________________________________
100 %
100 %
Hal. 41
102.47 6.580,0 0
10.200. 000,00
100 %
100 %
111.85 3.187,0 7
11.133. 300,00
100%
100%
122.143.68 0
12.157.564
100%
100%
133.380.89 9
13.276.059
100%
100%
Dina s Kes ehat an
145.65 1.942
Dina s Kes ehat an
14.497. 457
41
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasion al § Tersediany a bahan habis pakai untuk administrasi keuangan kantor selama 12 bulan
4
§ Terselengg aranya pengelolaan keuangan dengan honor sesuai tugas dan fungsi administrasi keuangan kantor selama 12 bulan
Terselenggar anya pemeliharaan kebersihan dan kerapian kantor dan lingkunganny a sehingga bersih dan sehat
5
1.02.1.02.01.01 .07
§ Tersedianya bahan habis pakai untuk administrasi keuangan kantor selama 12 bulan
Penyediaan jasa administrasi keuangan
§ Terselenggaranya pengelolaan keuangan dengan honor sesuai tugas dan fungsi administrasi keuangan kantor selama 12 bulan
1.02.1.02.01.01 .08
Terselenggaranya pemeliharaan kebersihan dan kerapian kantor dan lingkungannya sehingga bersih dan sehat
100 %
94.826. 300,00
100 %
103.50 2.906,4 5
100 %
78.747. 500,00
100 %
85.952. 896,25
100 %
15.050. 000,00
100 %
16.427. 075,00
100%
100%
113.025.17 4
93.860.563
100%
100%
123.423.49 0
102.495.73 4
100%
Dina s Kes ehat an
134.77 8.451
100%
111.92 5.342
100%
21.390. 856
Dina s Kes ehat an
Penyediaan jasa kebersihan kantor Kelancaran fungsi peralatan kerja dan perlengkapan kantor
6
1.02.1.02.01.01 .09
Kelancaran fungsi peralatan kerja dan perlengkapan kantor
100%
17.938.366
100%
19.588.696
Dina s Kes ehat an
Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
_____________________________________________________________________
Hal. 42
42
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Tercukupinya dan termanfaatkan nya ATK dengan prinsip efisien dan efektif dalam tahun anggaran berjalan (12) bulan
7
1.02.1.02.01.01 .10
Tercukupinya dan termanfaatkannya ATK dengan prinsip efisien dan efektif dalam tahun anggaran berjalan (12) bulan
100 %
43.446. 100,00
100 %
47.421. 418,15
100%
51.784.189
100%
56.548.334
100%
Dina s Kes ehat an
61.750. 781
Penyediaan alat tulis kantor § Kelancaran administrasi perkantoran melalui penggandaan dan penjilidan
8
§ Kelancaran kegiatan administrasi kepada sasaran melalui pencetakan kartu disposisi dan NCR
1.02.1.02.01.01 .11
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
§ Tersampaik annya pesan dan informasi Promosi Kesehatan dan Peringatan hari besar lain melalui spanduk Kelancaran operasional kantor dengan terpenuhinya bahan peralatan pengganti alat listik yang rusak dan pemasangan instalasi listrik
§ Kelancaran administrasi perkantoran melalui penggandaan dan penjilidan
100 %
33.500. 000,00
100 %
36.565. 250,00
100%
39.929.253
100%
43.602.744
100%
Dina s Kes ehat an
47.614. 197
§ Kelancaran kegiatan administrasi kepada sasaran melalui pencetakan kartu disposisi dan NCR
§ Tersampaikannya pesan dan informasi Promosi Kesehatan dan Peringatan hari besar lain melalui spanduk
9
1.02.1.02.01.01 .12
Kelancaran operasional kantor dengan terpenuhinya bahan peralatan pengganti alat listik yang rusak dan pemasangan instalasi listrik
_____________________________________________________________________
100 %
Hal. 43
3.290.0 00,00
100 %
3.591.0 35,00
100%
3.921.410
100%
4.282.180
100%
Dina s Kes ehat an
4.676.1 41
43
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerang an bangunan kantor Terpenuhinya Standar administrasi melalui peralatan dan perlengkapan perkantoran
10
1.02.1.02.01.01 .13
Terpenuhinya Standar administrasi melalui peralatan dan perlengkapan perkantoran
100 %
112.60 7.000,0 0
100 %
122.91 0.540,5 0
100%
134.218.31 0
100%
146.566.39 5
100%
Dina s Kes ehat an
160.05 0.503
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
Kelancaran operasional kerumahtangg aan melalui peralatan yang memadai
11
1.02.1.02.01.01 .14
Kelancaran operasional kerumahtanggaan melalui peralatan yang memadai
100 %
10.873. 000,00
100 %
11.867. 879,50
100%
12.959.724
100%
14.152.019
100%
Dina s Kes ehat an
15.454. 005
Penyediaan peralatan rumah tangga Kelancaran administrasi perkantoran sesuai Peraturan Perundangundangan yang berlaku
12
1.02.1.02.01.01 .15
Kelancaran administrasi perkantoran sesuai Peraturan Perundangundangan yang berlaku
100 %
2.000.0 00,00
100 %
2.183.0 00,00
100%
2.383.836
100%
2.603.149
100%
Dina s Kes ehat an
2.842.6 39
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan
_____________________________________________________________________
Hal. 44
44
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Meningkatnya koordinasi, bimbingan teknis dan konsultasi ke luar daerah dan perjalanan dinas lainnya
13
1.02.1.02.01.01 .18
Meningkatnya koordinasi, bimbingan teknis dan konsultasi ke luar daerah dan perjalanan dinas lainnya
100 %
100.00 0.000,0 0
100 %
109.15 0.000,0 0
100%
119.191.80 0
100%
130.157.44 6
100%
Dina s Kes ehat an
142.13 1.931
Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Meningkatnya Sarana dan Prasarana Aparatur Kesehatan
Meningkatnya Sarana dan Prasarana Aparatur Kesehatan
Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat melalui fasilitas yang dibangun
1.02.1.02.01. 02
14
1.02.1.02.01.02 .03
Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat melalui fasilitas yang dibangun
90%
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Kelancaran operasional kantor melalui fasilitas ruang kerja dan peralatan yang memenuhi standar
507.96 0.000,0 0
90%
554.43 8.340,0 0
95%
605.446.66 7
95%
661.147.76 1
95%
721.97 3.355
Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
66.165. 256
Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
Pembangunan gedung kantor
15
1.02.1.02.01.02 .09
Kelancaran operasional kantor melalui fasilitas ruang kerja dan peralatan yang memenuhi standar
_____________________________________________________________________
100 %
Hal. 45
46.552. 000,00
100 %
50.811. 508,00
100%
55.486.167
100%
60.590.894
100%
45
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Pengadaan peralatan gedung kantor Berfungsinya sarana penunjang di Dinas dan Puskesmas Mendawai, Pandu Senjaya dan Riam Durian
16
1.02.1.02.01.02 .10
Berfungsinya sarana penunjang di Dinas dan Puskesmas Mendawai, Pandu Senjaya dan Riam Durian 100 %
74.139. 600,00
100 %
80.923. 373,40
100%
88.368.324
100%
96.498.210
100%
105.37 6.045
Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
96.649. 713
Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
100.41 6.209
Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde
Pengadaan mebeleur Kelancaran kegiatan dengan kondisi gedung kantor yang terpelihara
17
1.02.1.02.01.02 .22
Kelancaran kegiatan dengan kondisi gedung kantor yang terpelihara
100 %
68.000. 000,00
100 %
74.222. 000,00
100%
81.050.424
100%
88.507.063
100%
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Terpeliharany a kendaraan dinas sebagai aset dan penunjang kegiatan
18
1.02.1.02.01.02 .24
Terpeliharanya kendaraan dinas sebagai aset dan penunjang kegiatan
_____________________________________________________________________
18 Unit
Hal. 46
70.650. 000,00
18 Unit
77.114. 475,00
18 Unit
84.209.007
18 Unit
91.956.235
18 Unit
46
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 s/ Pos kesd es
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasion al Masa berguna peralatan gedung kantor menjadi lebih lama
19
1.02.1.02.01.02 .28
Masa berguna peralatan gedung kantor menjadi lebih lama
100 %
9.000.0 00,00
100 %
9.823.5 00,00
100%
10.727.262
100%
11.714.170
100%
12.791. 874
Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
56.852. 772
Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
Meningkatnya Disiplin Aparatur
Meningkatnya Disiplin Aparatur
Tersedianya baju dinas bagi semua pegawai untuk satu tahun sehingga meningkatkan disiplin pegawai
1.02.1.02.01. 03
20
1.02.1.02.01.03 .02
Tersedianya baju dinas bagi semua pegawai untuk satu tahun sehingga meningkatkan disiplin pegawai
_____________________________________________________________________
100 Ora ng
Hal. 47
40.000. 000,00
100 Ora ng
43.660. 000,00
100 Orang
47.676.720
100 Orang
52.062.978
100 Orang
47
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Program peningkatan disiplin aparatur Meningkatnya Fasilitas Aparatur Kesehatan
Meningkatnya Fasilitas Aparatur Kesehatan
Tersedianya fasilitas pemulangan para pensiunan PNS ke daerah asal
1.02.1.02.01. 04
21
Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapann ya 1.02.1.02.01.04 .01
Tersedianya fasilitas pemulangan para pensiunan PNS ke daerah asal
4 Ora ng
Program fasilitas pindah/purna tugas PNS Meningkatnya Kapasitas dan Pemberdayaa n Sumber Daya Manusia Kesehatan
Meningkatnya Kapasitas dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Peningkatan sumberdaya aparatur yang mengikuti diklat (bintek) profesional kesehatan
1.02.1.02.01. 05
22
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Tersusunnya laporan kinerja dan keuangan
Tersusunnya laporan kinerja SKPD
1.02.1.02.01. 06
4 Ora ng
43.660. 000,00
4 Orang
47.676.720
4 Orang
52.062.978
4 Orang
56.852. 772
56.852. 772
Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
1.425.2 99
Dina s Kes ehat an
Pemulangan pegawai yang pensiun 1.02.1.02.01.05 .03
Peningkatan sumberdaya aparatur yang mengikuti diklat (bintek) profesional kesehatan 5 Ora ng
Tersusunnya laporan kinerja dan keuangan
40.000. 000,00
Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
40.000. 000,00
5 Ora ng
43.660. 000,00
5 Orang
47.676.720
5 Orang
52.062.978
5 Orang
Bimbingan teknis implementasi peraturan perundangundangan
23
1.02.1.02.01.06 .01
Tersusunnya laporan kinerja SKPD
_____________________________________________________________________
100 %
Hal. 48
1.002.8 00,00
100 %
1.094.5 56,20
100%
1.195.255
100%
1.305.219
100%
48
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Program peningkatan pengembang an sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tersusunnya laporan keuangan semesteran
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
24
1.02.1.02.01.06 .02
Tersusunnya laporan keuangan semesteran
100 %
999.20 0,00
100 %
1.090.6 26,80
100 %
1.000.0 00,00
100 %
1.091.5 00,00
100%
1.190.964
100%
1.300.533
100%
1.420.1 82
Dina s Kes ehat an
100%
1.421.3 19
Dina s Kes ehat an
Penyusunan laporan keuangan semesteran Tersusunnya laporan keuangan akhir tahun
25
1.02.1.02.01.06 .04
Tersusunnya laporan keuangan akhir tahun
100%
1.191.918
100%
1.301.574
Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
Tersedianya secara cukup obat dan peralatan alat kesehatan/lab oratorium
Tersedianya secara cukup obat dan peralatan alat kesehatan/labora torium
§ Tersediany a obat dan alkes penunjang pelayanan kesehatan
§ Tersediany a bahan habis pakai/perbeka lan kesehatan
1.02.1.02.01. 15
26
1.02.1.02.01.15 .01
§ Tersedianya obat dan alkes penunjang pelayanan kesehatan
Inst alasi Far masi § 8 0%
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Pengadaaan obat dan perbekalan kesehatan
§ Tersedianya bahan habis pakai/perbekalan kesehatan
_____________________________________________________________________
§ 1 00%
Hal. 49
1.221.4 90.000, 00
§ 8 0%
§ 1 00%
1.333.2 56.335, 00
§ 80%
§ 100 %
1.455.915. 918
§ 80%
§ 100 %
1.589.860. 182
§ 80%
1.736.1 27.319
§ 100%
49
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Pelayanan kemarfasian di pelayanan kesehatan sesuai dengan jumlah, tepat waktu dan sasaran
27
1.02.1.02.01.15 .02
Pelayanan kemarfasian di pelayanan kesehatan sesuai dengan jumlah, tepat waktu dan sasaran
100 %
61.327. 300,00
100 %
11.775. 000,00
15 Pus kes mas
66.938. 747,95
100%
12.852. 412,50
15 Puskes mas
73.097.113
100%
14.034.834
15 Puskes mas
79.822.047
100%
15.326.039
15 Puskesma s
Inst alasi Far masi
87.165. 675
Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan Meningkatnya pengetahuan pengelola obat Puskesmas
28
1.02.1.02.01.15 .05
Meningkatnya pengetahuan pengelola obat Puskesmas
15 Pus kes mas
Inst alasi Far masi
16.736. 035
Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal, terjangkau dan merata melalui upaya preventif, kuratif dan rehabilitatif yang meliputi semua lapisan masyarakat
Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal, terjangkau dan merata melalui upaya preventif, kuratif dan rehabilitatif yang meliputi semua lapisan masyarakat
Terlaksanany a pemantauan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi penduduk miskin di 15 puskesmas yang tersebar di 6 kecamatan kabupaten kotawaringin barat
1.02.1.02.01. 16
29
1.02.1.02.01.16 .01
Terlaksananya pemantauan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi penduduk miskin di 15 puskesmas yang tersebar di 6 kecamatan kabupaten kotawaringin barat
_____________________________________________________________________
100 %
Hal. 50
133.88 6.800,0 0
100 %
146.13 7.442,2 0
100%
159.582.08 7
100%
174.263.63 9
100%
Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
190.29 5.894
50
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
§ Jumlah penduduk yang memiliki jaminan kesehatan dasar
Pelayanan kesehatan penduduk miskin dipuskesmas dan jaringannya 30
1.02.1.02.01.16 .09
§ Jumlah penduduk yang memiliki jaminan kesehatan dasar
§ 1 00%
§ Jumlah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan § Jumlah indikator Pelayanan Kesehatan Dasar SPM yang memenuhi target § Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 § Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani
Peningkatan kesehatan masyarakat
31
436.68 7.700,0 0
§ 1 00%
476.64 4.624,5 5
§ 100 %
520.495.93 0
§ 100 %
568.381.55 6
§ 100%
§ Jumlah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan
§ 8 0%
§ 8 0%
§ 80%
§ 80%
§ 80%
§ Jumlah indikator Pelayanan Kesehatan Dasar SPM yang memenuhi target
§ 8 0%
§ 8 0%
§ 80%
§ 80%
§ 80%
1.02.1.02.01.16 .12
§ Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4
Peningkatan pelayanan dan penanggulanga n masalah kesehatan
§ Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani
§ 9 0%
§ 1 00%
_____________________________________________________________________
Hal. 51
201.06 0.020,0 0
§ 9 0%
§ 1 00%
219.45 7.011,8 3
§ 90%
§ 100 %
239.647.05 7
§ 90%
§ 100 %
261.694.58 6
§ 90%
Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
620.67 2.659
285.77 0.488 Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde
§ 100%
51
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 s/ Pos kesd es
§ Cakupan Persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan
§ Cakupan Persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan
§ Cakupan Pelayanan Nifas
§ Cakupan Pelayanan Nifas
§ Cakupan Komplikasi Neonatus yang ditangani
§ Cakupan Komplikasi Neonatus yang ditangani
§ Cakupan Pelayanan Bayi
§ Cakupan Pelayanan Bayi
§ Cakupan Pelayanan Anak Balita
§ Cakupan Pelayanan Anak Balita
Tersedianya biaya operasional dan pemeliharaan untuk 15 puskesmas, 74 pustu dan 50 poskesdes yang tersebar di 6 kecamatan kabupaten Ktw Barat
32
1.02.1.02.01.16 .13
Tersedianya biaya operasional dan pemeliharaan untuk 15 puskesmas, 74 pustu dan 50 poskesdes yang tersebar di 6 kecamatan kabupaten Ktw Barat
§ 8 7%
§ 8 7%
§ 87%
§ 87%
§ 87%
§ 9 0%
§ 9 0%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 1 00%
§ 1 00%
§ 100 %
§ 100 %
§ 100%
§ 9 0%
§ 9 0%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 8 5%
§ 8 5%
§ 85%
§ 85%
§ 85%
80%
2.501.2 01.000, 00
80%
2.730.0 60.891, 50
80%
2.981.226. 494
80%
3.255.499. 331
80%
Pus kes mas , Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
3.555.0 05.269
Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
_____________________________________________________________________
Hal. 52
52
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Meningkatnya Kualitas Pengawasan Obat dan Makanan
Meningkatnya Kualitas Pengawasan Obat dan Makanan
Terpenuhinya kebutuhan alat penunjang Laboratorium
1.02.1.02.01. 17
33
Program Pengawasan Obat dan Makanan
Promosi kesehatan dan pemberdayaa n keluarga melalui pengembanga n pengetahuan masyarakat untuk perilaku hidup sehat dan berperan dalam pembangunan kesehatan yang ditunjang sdm dan media yang memadai
Promosi kesehatan dan pemberdayaan keluarga melalui pengembangan pengetahuan masyarakat untuk perilaku hidup sehat dan berperan dalam pembangunan kesehatan yang ditunjang sdm dan media yang memadai
§ Terselengg aranya Tenda Lapangan
1.02.1.02.01. 19
1.02.1.02.01.17 .03
Terpenuhinya kebutuhan alat penunjang Laboratorium
100 %
276.91 0.000,0 0
100 %
302.24 7.265,0 0
100%
330.054.01 3
100%
360.418.98 3
100%
Lab kesd a
393.57 7.529
Peningkatan kapasitas laboratorium pengawasan obat dan makanan
34
1.02.1.02.01.19 .01
§ Terselenggaranya Tenda Lapangan
Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
§ 2 Unit
_____________________________________________________________________
Hal. 53
60.850. 000,00
§ 2 Unit
66.417. 775,00
§ 2 Unit
72.528.210
§ 2 Unit
79.200.806
§ 2 Unit
86.487. 280
53
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 § Tersediann yapen pemanfaatan Pengadaan Handycam
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaa n masyarakat
Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
§ Indikator desa siaga aktif secara struktur dan aktivitas § Berperanny a masyarakat dan siswa sekolah dalam menggerakka n perilaku hidup bersih dan sehat
§ Meningkatn ya keluarga dalammengak ses informasi kesehatan dan berperilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga
§ Tersediannyapen pemanfaatan Pengadaan Handycam
§ Indikator desa siaga aktif secara struktur dan aktivitas
35
1.02.1.02.01.19 .02
§ 1 00%
§ 1 00%
§ 7 0%
§ 7 0%
0,00
§ 70%
§ 100 %
0
§ 70%
§ 100%
0
§ 70%
0
§ Berperannya masyarakat dan siswa sekolah dalam menggerakkan perilaku hidup bersih dan sehat § 6 0%
Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
§ 100 %
Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
§ Meningkatnya keluarga dalammengakses informasi kesehatan dan berperilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga
_____________________________________________________________________
§ 6 0%
Hal. 54
122.92 3.400,0 0
§ 6 0%
§ 6 0%
134.17 0.891,1 0
§ 60%
§ 60%
146.514.61 3
§ 60%
§ 60%
159.993.95 7
§ 60%
Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
174.71 3.402
§ 60%
54
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 § Meningkatn ya pengetahuan masyarakat sasaran dilokasi penyuluhan
§ Meningkatnya pengetahuan masyarakat sasaran dilokasi penyuluhan
§ Terlaksana nya pelayanan pengembanga n SDM di Kobar, bagi bidan, sanitarian, perawat, gizi dan pengelola keuangan
Meningkatnya status Gizi masyarakat
Meningkatnya status Gizi masyarakat
§ Meningkatn ya kualitas SDM Peserta Pelatihan sesuai standar dan krikulum pelatihan § Persentase Balita gizi buruk mendapat penanganan sesuai standart
36
1.02.1.02.01.19 .04
§ 7 0%
37
Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan
§ Meningkatnya kualitas SDM Peserta Pelatihan sesuai standar dan krikulum pelatihan
1.02.1.02.01.20 .02
§ Persentase Balita gizi buruk mendapat penanganan sesuai standart
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Pemberian tambahan makanan dan vitamin
§ Persentase bayi dan anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin mendapat MP-ASI selama 90 hari
_____________________________________________________________________
261.22 9.700,0 0
§ 8 0%
§ 1 00%
§ Persentase bayi dan anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin mendapat MP-ASI selama 90 hari
§ 70%
§ 70%
§ 70%
§ Terlaksananya pelayanan pengembangan SDM di Kobar, bagi bidan, sanitarian, perawat, gizi dan pengelola keuangan § 5 Prof esi
1.02.1.02.01. 20
§ 7 0%
§ 1 00%
Hal. 55
§ 5 Prof esi
585.13 2.217,5 5
§ 8 0%
354.41 8.000,0 0
§ 1 00%
§ 1 00%
§ 5 Profesi
311.364.38 2
§ 80%
386.84 7.247,0 0
§ 100 %
§ 100 %
§ 5 Profesi
340.009.90 5
§ 80%
422.437.19 4
§ 100 %
§ 100 %
§ 5 Profesi
371.29 0.816
Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
503.74 1.146
Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
§ 80%
461.301.41 6
§ 100%
§ 100%
55
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 § Kasus gizi buruk
38
§ Kasus gizi kurang
Meningkatnya kualitas
Meningkatnya kualitas
1.02.1.02.01.20 .03
§ Kasus gizi buruk
Peanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya
§ Kasus gizi kurang
§ Cakupan ibu hamil mendapat tablet FE
§ Cakupan ibu hamil mendapat tablet FE
§ Cakupan bayi dan balita yang mendapat vit. A § Penggunaa n garam beryodium di masyarakat
§ Cakupan bayi dan balita yang mendapat vit. A
§ Cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif
§ Cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif
§ Keadaan lingkungan masyarakat memenuhi standar sanitasi dasar
§ Penggunaan garam beryodium di masyarakat
1.02.1.02.01. 21
39
1.02.1.02.01.21 .01
§ < = 5%
30.019. 600,00
§ < = 5%
32.766. 393,40
§ <= 5%
35.780.902
§ <= 5%
39.072.745
§ <= 5%
§ < = 20%
§ < = 20%
§ <= 20%
§ <= 20%
§ <= 20%
§ 8 6%
§ 8 6%
§ 86%
§ 86%
§ 86%
§ 9 0%
§ 9 0%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 9 0%
§ 9 0%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
§ 7 2%
§ 7 2%
§ 72%
§ 72%
§ 72%
42.667. 437 Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
§ Keadaan lingkungan masyarakat memenuhi standar sanitasi dasar
§ 6 0%
_____________________________________________________________________
Hal. 56
285.43 9.300,0 0
§ 6 0%
311.55 6.995,9 5
§ 60%
340.220.24 0
§ 60%
371.520.50 2
§ 60%
Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
405.70 0.388
56
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 lingkungan
lingkungan
§ SABPL yang dibangun dimanfaatkan oleh masyarakat
Program Pengembang an Lingkungan Sehat
Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
§ Kwalitas air bersih memnuhi syarat § Pengusaha /Pengusaha DAM mematuhi/me nerapkan persyaratan kwalitas air minum
§ Kwalitas air bersih memnuhi syarat
40
1.02.1.02.01.21 .02
§ 1 00%
§ 1 00%
§ 100 %
§ 100 %
§ 100%
§ 6 0%
§ 6 0%
§ 60%
§ 60%
§ 60%
§ Pengusaha/Peng usaha DAM mematuhi/menerapk an persyaratan kwalitas air minum
§ 7 5%
§ Terbentuk kader kesehatan lingkungan desa dan Pokmair
Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
§ Sarana SABPL dengan partisipasi dimanfaatkan § Peningkata n kwalitas sarana sanitasi dasar memenuhi syarat § Tersosialis asikannya kebijakan kesehatan lingkungan
§ SABPL yang dibangun dimanfaatkan oleh masyarakat
§ Terbentuk kader kesehatan lingkungan desa dan Pokmair
§ Sarana SABPL dengan partisipasi dimanfaatkan § Peningkatan kwalitas sarana sanitasi dasar memenuhi syarat
41
1.02.1.02.01.21 .03
§ Tersosialisasikan nya kebijakan kesehatan lingkungan
_____________________________________________________________________
93.374. 300,00
§ 7 5%
101.91 8.048,4 5
§ 75%
111.294.50 9
§ 75%
121.533.60 4
§ 75%
§ 1 00%
§ 1 00%
§ 100 %
§ 100 %
§ 100%
§ 1 00%
§ 1 00%
§ 100 %
§ 100 %
§ 100%
§ 6 0%
§ 6 0%
§ 60%
§ 60%
§ 60%
§ 1 00%
Hal. 57
32.031. 400,00
§ 1 00%
34.962. 273,10
§ 100 %
38.178.802
§ 100 %
41.691.252
§ 100%
Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
132.71 4.695
45.526. 847
57
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 § Diterapkan persyaratan kesehatan lingkungan sekolah
Meningkatnya pencegahan dan pemberantasa n penyakit
Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit
§ Terlaksana nya pengawasan/I S depot air minum § Menurunny a angka kesakitan dan kematian penyakit menular
§ Terlaksana nya penyemprotan rumah/fogging di lokasi penularan
§ Menurunny a kasus DBD indikator IR DBD 55 per 100.000 penduduk
Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat
§ Diterapkan persyaratan kesehatan lingkungan sekolah
§ Terlaksananya pengawasan/IS depot air minum 1.02.1.02.01. 22
42
1.02.1.02.01.22 .01
§ 7 5%
§ 7 5%
§ 75%
§ 75%
§ 75%
§ 7 5%
§ 7 5%
§ 75%
§ 75%
§ 75%
§ Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular § 6 0%
Program Pencegahan dan Penanggulan gan Penyakit Menular
Penyemprotan/f ogging sarang nyamuk
Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
129.86 0.000,0 0
§ 6 0%
141.74 2.190,0 0
§ 60%
154.782.47 1
§ 60%
169.022.45 9
§ 60%
184.57 2.525
§ Terlaksananya penyemprotan rumah/fogging di lokasi penularan
§ Menurunnya kasus DBD indikator IR DBD 55 per 100.000 penduduk
_____________________________________________________________________
§ 1 00%
§ 1 00%
§ 100 %
§ 100 %
§ 100%
§ 9 0%
§ 9 0%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
Hal. 58
Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
58
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 § tertanganin ya kasus DBD § Menurunny a angka kesakitan dan kematian penyakit menular
§ tertanganinya kasus DBD 43
§ Terlaksana nya pengadaan insektisida DBD
1.02.1.02.01.22 .02
Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging
§ Menurunny a angka kejadian DBD Tercapai penurunan bermakna angka kesakitan dan kematian penyakit menular
§ Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular
§ Terlaksananya pengadaan insektisida DBD
§ Menurunnya angka kejadian DBD
44
1.02.1.02.01.22 .05
§ 1 00%
§ 6 0%
§ 1 00%
129.99 7.000,0 0
§ 6 0%
§ 100 %
141.89 1.725,5 0
§ 60%
§ 100 %
154.945.76 4
§ 60%
§ 100%
169.200.77 5
§ 60%
§ 1 00%
§ 1 00%
§ 100 %
§ 100 %
§ 100%
§ 9 0%
§ 9 0%
§ 90%
§ 90%
§ 90%
184.76 7.246
Dina s Kes ehat an
Tercapai penurunan bermakna angka kesakitan dan kematian penyakit menular
60%
547.33 2.000,0 0
60%
597.41 2.878,0 0
§ 6 0%
88.160. 000,00
§ 6 0%
96.226. 640,00
60%
652.374.86 3
60%
712.393.35 0
60%
Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
777.93 3.538
Pelayanan pencegahan dan penanggulanga n penyakit menular § Menurunny a angka kesakitan dan kematian penyakit menular § Terwujudny a Universal Child Immunization (UCI) di 89 desa
45
1.02.1.02.01.22 .08
Peningkatan Imunisasi
§ Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular
§ 60%
105.079.49 1
§ 60%
114.746.80 4
§ 60%
125.30 3.510
§ Terwujudnya Universal Child Immunization (UCI) di 89 desa
_____________________________________________________________________
§ 9 0%
Hal. 59
§ 9 0%
§ 90%
§ 90%
Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust
§ 90%
59
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 u/ Poli nde s/ Pos kesd es
§ Pemelihara an sarana imunisasi
§ Pemeliharaan sarana imunisasi
§ Menurunny a angka kesakitan dan kematian penyakit menular
46
§ Terlaksana ya penanggulang an KLB berdasarkan faktor resiko
1.02.1.02.01.22 .09
Peningkatan surveillance epideminologi dan penaggulangan wabah
§ Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular
§ 1 00%
§ 6 0%
§ 1 00%
90.187. 300,00
Meningkatnya Kualitas Data, Informasi dan pelaporan Kesehatan
§ Terlaksany a pembauatan profil Puskesmas
§ Terlaksana nya pertemuan pemutahiran data
§ Terlaksana nya pembuatan profil Kabupaten
1.02.1.02.01. 23
47
1.02.1.02.01.23 .03
Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan
§ 60%
107.495.86 6
§ 60%
§ 100%
117.385.48 6
§ 60%
128.18 4.951
§ 1 00%
§ 100 %
§ 100 %
Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
§ 100%
§ Terlaksanya pembauatan profil Puskesmas § 1 5 PK M
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
98.439. 437,95
§ 100 %
§ Terlaksanaya penanggulangan KLB berdasarkan faktor resiko
§ 1 00%
Meningkatnya Kualitas Data, Informasi dan pelaporan Kesehatan
§ 6 0%
§ 100 %
§ Terlaksananya pertemuan pemutahiran data
§ Terlaksananya pembuatan profil Kabupaten
_____________________________________________________________________
65.388. 000,00
§ 1 5 PK M
71.371. 002,00
§ 15 PKM
77.937.134
§ 15 PKM
85.107.351
§ 15 PKM
§ 1 5 PK M
§ 1 5 PK M
§ 15 PKM
§ 15 PKM
§ 15 PKM
§ 1 Tah un
§ 1 Tah un
§ 1 Tahun
§ 1 Tahun
§ 1 Tahun
Hal. 60
92.937. 227
Dina s Kes ehat an
60
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 § Terpantaun ya kinerja program pembangunan laporan dari 15 puskesmas, 80% diantaranya tepat waktu dan terisi dengan lengkap § Terpantaun ya pelaksanaan program kesehatan dan ketata usahaan diterimanya pelaporan secara tepat waktu
48
1.02.1.02.01.23 .06
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
§ Strategi pencapaian indikator pembangunan kesehatan
Meningkatnya Sarana dan
Prasarana Kesehatan
Meningkatnya Sarana dan
Prasarana Kesehatan
Meningkatnya Pelayanan kepada masyarakat melalui fasilitas yang dibangun
§ Terpantaunya kinerja program pembangunan laporan dari 15 puskesmas, 80% diantaranya tepat waktu dan terisi dengan lengkap
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/p uskesmas pembantu dan jaringannya
49
1.02.1.02.01.25 .01
100.29 1.500,0 0
§ 1 5 Dok ume n
109.46 8.172,2 5
§ 15 Dokum en
119.539.24 4
§ 15 Dokum en
130.536.85 5
§ 15 Dokumen
142.54 6.245
§ Terpantaunya pelaksanaan program kesehatan dan ketata usahaan diterimanya pelaporan secara tepat waktu
§ Strategi pencapaian indikator pembangunan kesehatan
1.02.1.02.01. 25
§ 1 5 Dok ume n
Meningkatnya Pelayanan kepada masyarakat melalui fasilitas yang dibangun
Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
§ 1 2 Bula n
§ 1 2 Bula n
§ 12 Bulan
§ 12 Bulan
§ 12 Bulan
§ 1 Dok ume n
§ 1 Dok ume n
§ 1 Dokum en
§ 1 Dokum en
§ 1 Dokumen
90%
2.837.4 12.900, 00
90%
2.790.2 20.205, 35
90%
3.374.601. 848
90%
3.677.029. 965
90%
4.006.5 46.243
Pembangunan puskesmas
_____________________________________________________________________
Pus kes mas , Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
Hal. 61
61
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Kelancaran operasional pelayanan melalui alatalat kesehatan yang memenuhi standar
50
1.02.1.02.01.25 .07
Kelancaran operasional pelayanan melalui alat-alat kesehatan yang memenuhi standar
100 %
734.40 0.000,0 0
100 %
801.59 7.600,0 0
100%
875.344.57 9
100%
955.876.28 0
100%
1.043.8 16.898
Pus kes mas , Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
Pus kes mas , Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
Pengadaaan sarana dan prasarana puskesmas Kelancaran operasional posyandu melalui alatalat yang memenuhi standar
51
1.02.1.02.01.25 .11
Kelancaran operasional posyandu melalui alat-alat yang memenuhi standar 90%
65.942. 500,00
90%
71.976. 238,75
90%
78.598.053
90%
85.829.074
90%
93.725. 348
90%
40.000. 000,00
90%
43.660. 000,00
90%
47.676.720
90%
52.062.978
90%
56.852. 772
Pengadaaan sarana dan prasarana posyandu Masa guna alat kesehatan puskesmas menjadi lebih lama
52
1.02.1.02.01.25 .14
Masa guna alat kesehatan puskesmas menjadi lebih lama
Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas
_____________________________________________________________________
Pus kes mas , Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
Hal. 62
62
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat melalui fasilitas yang dibangun
53
1.02.1.02.01.25 .21
Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat melalui fasilitas yang dibangun
90%
905.30 0.000,0 0
90%
988.13 4.950,0 0
90%
1.079.043. 365
90%
1.178.315. 355
90%
1.286.7 20.368
Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembatu
Meningkatnya Kesehatan Bayi dan Anak Balita
Meningkatnya Kesehatan Bayi dan Anak Balita
§ Cakupan DIDDTK bayi 4 kali per tahun
1.02.1.02.01. 29
§ Cakupan DIDDTK anak balita 2 kali per tahun
Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
54
1.02.1.02.01.29 .01
Pus kes mas , Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es § Cakupan DIDDTK bayi 4 kali per tahun § 8 6%
Penyuluhan kesehatan anak balita
78.585. 100,00
Meningkatnya Kesehatan Lansia
Meningkatnya Cakupan pelayanan usila dan pra usila
1.02.1.02.01. 30
55
1.02.1.02.01.30 .01
85.775. 636,65
§ 86%
93.666.995
§ 86%
102.284.35 9
§ 86%
111.69 4.520
§ Cakupan DIDDTK anak balita 2 kali per tahun
§ 8 6%
Meningkatnya Kesehatan Lansia
§ 8 6%
Meningkatnya Cakupan pelayanan usila dan pra usila
_____________________________________________________________________
60%
Hal. 63
§ 8 6%
82.262. 100,00
60%
§ 86%
89.789. 082,15
60%
§ 86%
98.049.678
60%
Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
§ 86%
107.070.24 8
60%
116.92 0.711
63
Renstra Dinas Kesehatan 2012 -2016 Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
Pelayanan pemeliharaan kesehatan
Dina s Kes ehat an, UPT D Dink es, Pust u/ Poli nde s/ Pos kesd es
Pangkalan Bun, Februari 2012
*) diisikan dengan nama SKPD **) diisikan dengan nama Provinsi/Kabupaten/Kota
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawarin gin Barat
drg. INDRAWA N SAKTI, MKes NIP. 19610521 199303 1 004
_____________________________________________________________________
Hal. 64
64
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUUAN DAN SASARAN RPJMD
Adapun indicator kinerja Dinas Kesehatan pada Renstra Tahun 2012-2016 MATRIK KINERJA DINAS KESEHATAN adalah sebagai berikut :
NO PROGRAM/KEGIATAN OUTCOME/OTUPUT
INDIKATOR
(1)
(4) Jumlah dokumen kebijakan strategis dalam pembangunan kesehatan yang disusun
(2) Perencanaan dan Penganggaraan Program Pembangunan Kesehatan
(3) Meningkatnya kualitas perencanaan dan penganggaran program pembangunan kesehatan
1
Peningkatan Sarana dan Prasarana
2016 (6) 1
2
jumlah dokumen 4 perencanaan yang dihasilkan
4
3
jumlah dokumen 5 anggaran yang dihasilkan tepat waktu Persentase penerapan 100% LAKIP (Laporan Akutabilitas Kinerja Istansi Pemeritah): Renstra, Penilaiaan Kinerja, Kontrak Kinerja, Pengendalian
5
4
Umum Kepegawaian dan Perlengkapan
TARGET 2012 (5) 1
Terpenuhinya 1 kebutuhan tenaga kesehatan
Meningkatnya 1 kualitas sarana dan prasarana
Proporsi tenaga medis di Puskesmas - Dokter Umum 35 - Dokter Gigi 7 - Perawat - Bidan Tingkat ketersediaan unit pelayanan kesehatan:
_____________________________________________________________________
100%
50 4
Hal. 1
1
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016 Kesehatan
-
2 3 4 5
Pelayanan Kesehatan Dasar
Terlayaninya 1 masyarakat dalam mengakses fasilitas pelayanan kesehatan 2
Puskesmas Perawatan - Puskesmas Non Perawatan - Pustu - Poskesdes Ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan Pemerataan obat dan perbekalan kesehatan Pengawasan obat dan makanan Pengawasan dan pengendalian bahan makanan Tingkat keterjangkauan pelayanan kesehatan
Angka kematian ibu melahirkan 3 Angka kematian bayi 4 Umur harapan hidup 5 Tingkat Prevalensi gizi kurang pada anak balita 6 Angka kasus anemia gizi besi pada ibu hamil 7 Tingkat kunjungan penduduk miskin ke Puskesmas 8 Cakupan pelayanan dasar masyarakat miskin 9 Cakupan pelayanan rujukan pasien masyarakat miskin 10 Akses masyarakat kawasan perbatasan pada pelayanan kesehatan 11 Tingkat pelayanan kesehatan ibu dan bayi 12 Tingkat pelayanan kesehatan Anak sekolah dan prasekolah
5
7
10
12
76 54 33%
87 65 80%
33%
80%
100%
100%
90%
100%
90%
90%
110
102
20 71 <5%
17 72 < 3,8 %
2,9 %
2,9 %
23,48 %
54,7%
43,42%
100%
100
100
100%
100%
95%
96%
71%
80%
_____________________________________________________________________
Hal. 2
2
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016
Program Penanggulangan Masalah Kesehatan
13 Cakupan peserta KB aktif 14 Cakupan pelayanan kesehatan jiwa 15 Tingkat pelayanan gawat darurat 16 Menkes/SK/X/2003 tentang SPM 17 Bidang kesehatan kabupaten 18 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 19 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 20 Cakupan persalinan oleh bidan atau Nakes yang memiliki kopeten kebidanan 21 Cakupan Pelayanan Nifas 22 Cakupan neonates dengan komplikasi yang ditangani 23 Cakupan pelayanan anak Balita 24 Cakupan pemberian makann pendamping ASI pada anak usia 624 bln pd keluarga miskin menurunnya angka 1 Jumlah kasus penyakit kesakitan dan - Malaria kematian akibat - DBD penyakit - HIV / AIDS - Diare - Acute Flarid Paralysis (AFP) - Pnemonia Balita - TB BTA+ 2 Pelayanan Imunisasi 3 Tingkat pencegahan penyakit Folio, TB 4 Tingkat pencegahan Paru, Ispa 5 Jumlah institusi binaan untuk pelayanan kesehatan lingkungan 6 Cakupan Desa/kelurahan UCI
76
80
0,31%
5%
40%
60%
50%
100%
40%
80%
90
95
70
80
93
90
88
90
80
80
92
98
100
100
3,5 55 0,9 100 <=2
<1 55 0,9 100 <=2
70
80
77
90
0%
0%
24%
50%
48%
80%
85
100
_____________________________________________________________________
Hal. 3
3
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016 7
Program Sumber Daya Manusia Kesehatan
Meningkatya 1 ketersedian dan mutu sumber daya manusia kesehatan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan 2
3
4
5
6
7
Cakupan Desa/Kel mengalami KLB yg dilakukan penyelidikan epidemolog <24 jam
100
100
Persentase tenaga kesehatan yang profesional dan memenuhi standar kompetensi
70
80
Jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan dan diberi insentif di DTPK
450
500
Jumlah standar ketenangaan di fasilitas pelayanan kesehatan Jumlah Puskesmas yang telah mampu melaksanakan perencanan kebutuhan SDM kesehatan Jumlah pelatihan bagi aparatur yang terakreditasi Jumlah aparatur yang telah mengikuti pelatihan penjenjangan, fungsional, dan manajemen kesehatan Jumlah SDM kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan D1 – D3 D3 – S1 S1 – S2 S2 – S3
80
100
13
15
5
7
30 3 1
70 22 12 2 terwujudnya Kemandirian
_____________________________________________________________________
Hal. 4
4
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016 Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Kotawaringin Barat yang sejahtera, berkeadilan dan jaya ,
8
Pemerataan tenaga kesehatan 9 Persentase rumah tangga yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 10 Cakupan desa siaga aktif
89%
95,5%
60%
80%
50
80
Tabel 6.1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kondisi
Tahun 0
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
86,2
90
93
95
95
95
69,9
70
75
80
80
80
90
93
93
95
95
95
4. Cakupan Pelayanan Nifas
77,7
88
89
90
90
90
5. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani
46,6
80
80
80
80
80
6. Cakupan Kunjungan Bayi 77,5 90 92 94 96 7. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization 83,3 100 100 100 100 (UCI) 8. Cakupan Pelayanan Anak 70,8 92 94 96 98 Balita 9. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI Pada 100 100 100 100 100 Anak Usia 6 – 24 Bulan Keluarga Miskin _____________________________________________________________________
98
NO
(1)
I
Indikator
(2)
PELAYANAN KESEHATAN DASAR 1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 2. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani 3. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki Kompetensi kebidanan
Kinerja pada awal periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
100 100 100
Hal. 5
5
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016 10. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 11. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 12. Cakupan Peserta KB Aktif
100
100
100
100
100
100
98,8
100
100
100
100
100
80,7
86
90
92
93
95
0
≥ 2,0
≥ 2,0
≥ 2,0
≥ 2,0
≥ 2,0
1,9
50
60
75
90
100
41,8
70
80
85
85
90
d. Penderita DBD yang ditangani
100
100
100
100
100
100
e. Penemuan Penderita Diare 14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN 1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 2. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kabupaten PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KLB 1. Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 jam PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 1. Cakupan Desa Siaga Aktif
91
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
79
95
100
100
100
100
47
60
65
70
75
80
13. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita penyakit a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk usia < 15 Tahun b. Penemuan Penderita Pnemonia Balita c. Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif
II
III
IV
Pangkalan Bun, Februari 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat
drg. INDRAWAN SAKTI, MKes NIP. 19610521 199303 1 004
_____________________________________________________________________
Hal. 6
6
Renstra Dinas Kesehatan 2012-2016
BAB VII PENUTUP
Dokumen Rencana Strategi (Renstra ) lima tahunan pembangunan kesehatan kabupaten Kotawaringin Barat ini merupakan bagian dan satu kesatuan dari Satuan Kerja Pembangunan Daerah (SKPD) kabupaten Kotawaringin Barat. Renstra Dinas Kesehatan disusun sebagai pedoman dan arah kebijakan daerah dalam penyusunan rencana kerja SKPD pembangunan kesehatan lima tahunan tentang program kesehatan dan kegiatannya untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya serta terukur dari apa yang ingin dicapai oleh kepala Dinas Kesehatan. Renstra SKPD bidang kesehatan dibuat dengan memperhatikan Komitment Global MDGs ,program nasional, propinsi dan lintas wilayah dengan mengakomodasikan aspirasi dan kekhususan/spesifikasi daerah dalam kerangka pembangunan daerah melalui pemberdayaan masyarakat kemitraan dalam bentuk kerjasama lintas sektoral dan program. Untuk mencapai tujuan stakeholders sebagai mitra kerja mempunyai tanggungjawab dan peran yang cukup besar untuk berperan aktif dalam pembangunan kesehatan (LSM,Organisasi Profesi,Swasta/Pengusaha) untuk turut menjaga dan mengawasi konsistensi antara Renstra Dinas Kesehatan dengan pelaksanaan rencana kerja Dinas Kesehatan dari program-program dan kegiatan kesehatan yang telah ditetapkan setiap tahunnya. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat merupakan pedoman dasar dalam mengevaluasi dan sebagai bahan laporan atas segala pelaksanaan program dan kegiatan ( AKIP dan LAKIP ) pembangunan kesehatan tahunan dan lima tahunan di kabupaten Kotawaringin Barat tahun 2012 – 2016.
_____________________________________________________________________
Hal. 7
7