Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Pendahuluan
RENSTRA
BAB1 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis adalah Dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) Tahun yang memuat Visi, Misi,
Tujuan,
Strategi,
Kebijakan,
Program
dan
Kegiatan
Pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung disusun mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung 2013-2018, dengan memperhatikankebijakan dan prioritas program pemerintah Kota Bandung.Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Nomor: 13 Tahun 2007, tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, dan perubahan pertama adalah Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2009tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah. Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
merupakan
pedoman
pengelolaan
dalam
pembangunan
dan
penyelenggaraan pelayanan
pemerintahan,
publik
Ketenagakerjaan
dan
Ketransmigrasian di Kota Bandung, yang disusun berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
1
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Rencana
Pembangunan
Jangka
Panjang
Daerah
(RPJPD)
Kota
Bandung 2005-2025, Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Jawa Barat Tahun
2005
–
2025
serta
dengan
memperhatikan
potensi
sumberdaya, faktor-faktor keberhasilan, hambatan, evaluasi kinerja, serta isu-isu strategis yang berkaitan dengan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. Penyusunan
Rencana
StrategisDinas
Tenaga
Kerja
Kota
Bandungberlandaskan pada beberapa faktor pertimbangan, antara lain : 1. Penetapan indikator kinerja yang disesuaikan dengantarget kinerja RPJMD Tahun 2013-2018; 2. Penyelarasan lebih lanjut antara kebijakan horizontal dan vertikal yang terkait dengan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. 1.2. Landasan Hukum Landasan hukum penyusunan Rencana Strategi Tahun 2013 – 2018 adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang; 2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian;
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
2
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 4. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintah Daerah Kota Bandung; 5. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008, tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan
serta
Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandung sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2009; 6. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun
2007
Pembentukan
tentang dan
Nomor
Susunan
:
13
Tahun
Organisasi
Dinas
2007,
tentang
Daerah
Kota
Bandung; 7. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun 2014, tentang tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandung Tahun 2013 – 2018; 8. Peraturan Walikota Bandung Nomor 265 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis pada Lembaga Teknis Daerah dan Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung; 9. Peraturan Walikota Bandung Nomor 475 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi pada Dinas Daerah Kota Bandung. 1.3. Maksud dan Tujuan Rencana Strategi Tahun 2013-2018 ini disusun dengan maksud sebagai berikut: Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
3
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
a. Memudahkan aparatur Pemerintah Kota Bandung, khususnya Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, serta masyarakat pada umumnya untuk memahami visi, misi, strategi dan arah kebijakan ketenagakerjaan kedepan.Dalam program
dan
ketransmigrasian
selama
lima
upayamensinergikanpelaksanaan
pembangunan
bidang
tahun
program-
ketenagakerjaan
dan
ketransmigrasian. b. Merupakan dokumen perencanaan strategi dan prioritas program lima tahunan sebagai dasar penyusunan rencana kerja tahunan. Tujuan disusunnya Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 adalah : a. Memperoleh
dokumen
rencana
pembangunan
bidang
ketenagakerjaan lima tahunan yang terintegrasi dengan dokumen RPJMD Kota Bandung serta dokumen lainya yang berhubungan dengan urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. b. Memberikan arah dan acuan pembangunan yang ingin dicapai Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dalam kurun waktu lima tahun kedepan, yang diwujudkan dengan indikator capaian kinerja; c. Memberikan pedoman operasional bagi aparat Dinas Tenaga Kerja Kota
Bandung
dalam
menjabarkan
visi,
misi,
dan
arah
pembangunan dalam RPJMD Kota Bandung. 1.4. Sistematika Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013 – 2018 disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, fungsi Renstra SKPD dalam penyelenggaraan
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
4
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra SKPD, keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra provinsi/kabupaten/kota, dan dengan Renja SKPD. 1.2 Landasan Hukum
Memuat penjelasan tentang undangundang, peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD.
1.3 Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra SKPD
1.4 Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra SKPD, serta susunan garis besar isi dokumen.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Memuat informasi tentang peran (tugas pokok dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaiancapaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD ini.
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan SKPD, struktur organisasi SKPD, serta uraian Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
5
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala SKPD. Uraian tentang struktur organisasi SKPD ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana SKPD (proses, prosedur, mekanisme). 2.2 Sumber Daya SKPD
Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki SKPDdalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra SKPD kabupaten/kota (untuk provinsi) dan Renstra SKPD provinsi (untuk kabupaten/kota), yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan SKPDpada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGASDAN FUNGSI Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
6
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan SKPDbeserta faktor-faktor yang mempengaruhinya
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih
Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi SKPD yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan SKPD, dipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi salah satu bahan perumusan isu strategis pelayanan SKPD
3.3 Telaahan Renstra K/L Bagian ini mengemukakan apa saja dan Renstra faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra SKPD provinsi/kabupaten/kota. 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Pada bagian ini direview kembali faktorfaktor dari pelayanan SKPDyang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD, selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
7
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra SKPD tahun rencana. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan visi dan misi SKPD
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD beserta indikator kinerjanya
1.3. Strategi dan Kebijakan SKPD
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun mendatang.
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
8
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Gambaran Pelayanan SKPD
RENSTRA
BAB2
2.1. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2001 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2009dan diubah kembali dengan Peraturan Daerah Kota Bandung
Nomor 05
melaksanakan
Tahun
sebagian
2013
adalah
kewenangan
Dinas
Daerah
Daerah
di
yang bidang
ketenagakerjaan, sebagaimana dijabarkan di bawah ini : 2.1.1. Tugas Pokok, dan Fungsi Tugas pokok Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung adalah melaksanakan sebagian
kewenangan
Daerah
di
bidang
tenaga
kerja
dan
transmigrasi, untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas Tenaga kerja mempunyai fungsi yaitu : a. Perumusan kebijakan teknis lingkup pelatihan dan produktivitas kerja, penempatan kerja dan transmigrasi, pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pelatihan dan produktivitas kerja, penempatan kerja dan transmigrasi, pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan; Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
9
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
c.
Pembinaan
dan
produktivitas pembinaan
pelaksanaan
kerja,
di
penempatan
hubungan
industrial
bidang kerja
pelatihan
dan
dan
dan
transmigrasi,
jaminan
sosial
ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya; e.
Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan penyelenggaraan kegiatan Dinas.
Untuk kelancaran dan optimalisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 475 Tahun 2008 tentang rincian tugas pokok dan fungsi Satuan Organisasi pada Dinas Daerah Kota Bandung, sebagai berikut: 1. Kepala Dinas Kepala Dinas Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
pemerintahan
di
bidang
ketenagakerjaan
dan
ketransmigrasian berdasarkan asas otonomi dan pembantuan.Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Dinas Tenaga Kerja mempunyai fungsi: 1)
Perumusan kebijakan teknis lingkup pelatihan dan produktivitas kerja, penempatan kerja dan transmigrasi, pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan;
2)
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pelatihan dan produktivitas kerja, penempatan kerja dan transmigrasi, pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan;
3)
Pembinaan produktivitas
dan
pelaksanaan
kerja,
di
penempatan
bidang kerja
pelatihan
dan
dan
transmigrasi,
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
10
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
pembinaan
hubungan
industrial
dan
jaminan
sosial
ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan; 4)
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya; dan
5)
Pembinaan, monitoring, evaluasi, dan laporan penyelenggaraan kegiatan dinas.
2. Sekretaris Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala
Dinas
Tenaga
Kerja
lingkup
kesekretariatan.Untuk
melaksanakan tugas pokok tersebut, sekretaris mempunyai fungsi : 1)
Perencanaan penyusunan rencana kegiatan kesekretariatan;
2)
Pelaksanaan pelayanan administrasi kesekretariatan Dinas yang meliputi administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan program;
3)
Pelaksanaan
pengkoordinasian
penyelenggaraan
tugas-tugas
bidang; 4)
Pelaksanaan
pengkoordinasian
penyusunan
perencanaan,
evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas; 5)
Pengkordinasian penyelenggaraan tugas-tugas bidang; dan
6)
Pembinaan,
monitoring,
evaluasi,
dan
pelaporan
kegiatan
kesekretariatan. 3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretaris lingkup administrasi umum dan kepegawaian.Untuk melaksanakan tugas
pokok
tersebut,
Sub
bagian
Umum
dan
Kepegawaian
mempunyai fungsi : 1)
Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi umum dan kepegawaian; Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
11
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
2)
Pengelolaan naskah
administrasi
dinas,
umum
penataan
kerumahtanggaan
yang
kearsipan
Dinas,
meliputi
Dinas,
pengelolaan
pengelolaan
penyelenggaraan
perlengkapan
dan
administrasi perjalanan dinas; 3)
Pelaksanaan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan penyusunan
rencana,
pengusulan
dan
penyusunan
pengelolaan
data
bahan, mutasi,
pemrosesan, cuti,
disiplin,
pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai; dan 4)
Evaluasi
dan
pelaporan
lingkup
administrasi
umum
dan
kepegawaian. 4. Sub Bagian Keuangan Dan Program Sub
bagian
keuangan
dan
program
mempunyai
melaksanakan sebagian tugas Sekretaris
tugas
pokok
lingkup keuangan dan
program.Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sub bagian keuangan dan program mempunyai fungsi : 1)
Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi keuangan dan program;
2)
Pengelolaan
administrasi
keuangan
penyusunan
rencana,
penyusunan
pengusulan
dan
pengelolaan
yang
data
meliputi
bahan,
kegiatan
pemprosesan,
anggaran,
koordinasi
penyusunan anggaran, koordinasi pengelola dan pengendalian keuangan dan menyusun laporan keuangan Dinas; 3)
Pelaksanaan
pengendalian
program
yang
meliputi
kegiatan
penyusunan bahan dan koordinasi penyusunan rencana dan program kegiatan dinas, koordinasi penyusunan rencana dan program Dinas; dan 4)
Pelaporan
pelaksanaan
lingkup
pengelolaan
administrasi
keuangan dan program Dinas.
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
12
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
5. Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja Bidang pelatihan dan produktivitas kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan produktivitas
sebagian kerja.Untuk
tugas
Dinas
melaksanakan
lingkup tugas
pelatihan pokok
dan
tersebut,
Bidang pelatihan dan produktivitas kerja mempunyai fungsi : 1)
Penyusunan rencana dan program lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja dan standarisasi kompetensi kerja;
2)
Penyusunan petunjuk teknis lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja dan standarisasi kompetensi kerja;
3)
Pelaksanaan lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja dan standarisasi kompetensi kerja; dan
4)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja dan standarisasi kompetensi kerja.
6. Seksi Pembinaan Lembaga Latihan Kerja Dan Pelatihan Kerja Seksi pembinaan Lembaga Latihan Kerja dan Pelatihan Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja lingkup pembinaan lembaga latihan kerja
dan
pelatihan
kerja.Untuk
melaksanakan
tugas
pokok
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pembinaan Lembaga Latihan Kerja dan Pelatihan Kerja mempunyai fungsi : 1)
Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup
pembinaan
lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja. 2)
Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja.
3)
Pelaksanaan lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja yang meliputi inventarisasi lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja, pembinaan peningkatan kualitas lembaga Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
13
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
latihan
kerja
&
pelatihan
kerja,
pembinaan
peningkatan
produktivitas kerja dan fasilitasi pemagangan kerja di dalam negeri dan luar negeri. 4)
Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan lembaga pelatihan; dan
5)
Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup penyelenggaraan kegiatan pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja.
7.
Seksi Standarisasi Kompetensi Kerja
Seksi Standarisasi
Kompetensi Kerja mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja lingkup Standarisasi Kompetensi Kerja.Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Standarisasi Kompetensi Kerja mempunyai fungsi : 1)
Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup Standarisasi Kompetensi Kerja
2)
Penyusunan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup Standarisasi Kompetensi Kerja
3)
Pelaksanaan
lingkup
Standarisasi
Kompetensi
Kerja
yang
meliputi inventarisasi dan klasifikasi pekerjaan, pembinaan dan fasilitasi Standarisasi Kompetensi Kerja 4)
Evaluasi
dan
pelaporan
pelaksanaan
kegiatan
Standarisasi
Kompetensi Kerja 8. Bidang Penempatan Kerja Dan Transmigrasi Bidang Penempatan Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup Penempatan Kerja dan Transmigrasi.
Untuk
melaksanakan
tugas
pokok
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Bidang Penempatan Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi : Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
14
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
1)
Penyusunan rencana dan program lingkup penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja serta transmigrasi;
2)
Penyusunan petunjuk teknis lingkup penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja serta transmigrasi;
3)
Pelaksanaan penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja serta transmigrasi;
4)
Pengkajian
rekomendasi,
pengawasan
dan
pengendalian
penyelenggaraan penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja serta transmigrasi; 5)
Pembinaan,
monitoring,
evaluasi
dan
pelaporan
lingkup
penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja serta transmigrasi. 9.Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dan Perluasan Kerja Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang penempatan tenaga kerja dan transmigrasi lingkup Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja.Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja mempunyai fungsi : 1)
Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja;
2)
Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja;
3)
Pelaksanaan lingkup Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja yang meliputi pendaftaran pencari kerja, penyediaan informasi lowongan kerja/bursa kerja, fasilitasi Penempatan Kerja bagi pencari kerja, pembinaan, penyuluhan, pengawasan dan
rekomendasi
penyelenggaraan
penempatan
dan
perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Kota Bandung, serta fasilitasi pendirian lembaga bursa kerja; Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
15
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
4)
Penyuluhan dan pengawasan penyelenggaraan pendirian kantor cabang Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) Kota Bandung dan penyuluhan dan pengawasan penerbitan paspor TKI asal kota;
5)
Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja.
10. Seksi Transmigrasi Seksi Transmigrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi.Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Transmigrasi mempunyai fungsi : 1)
Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup transmigrasi;
2)
Penyusunan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup transmigrasi;
3)
Pelaksanaan lingkup transmigrasi yang meliputi inventarisasi potensi transmigrasi, penyuluhan dan motivasi transmigrasi, penjajagan lokasi dan kerjasama penempatan transmigrasi serta monitoring kondisi transmigran; dan
4)
Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup transmigrasi.
11. Bidang Pembinaan Hubungan Industrial Dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Bidang
Pembinaan
Hubungan
Industrial
dan
Jaminan
Sosial
Ketenagakerjaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas lingkup Pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), bidang Pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan mempunyai fungsi:
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
16
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
1)
Penyusunan rencana dan program lingkup Pembinaan dan pengembangan
hubungan
industrial
ketenagakerjaan serta penyelesaian
dan
jaminan
sosial
perselisihan hubungan
industrial; 2)
Penyusunan
petunjuk
pengembangan
teknis
hubungan
lingkup
industrial
ketenagakerjaan serta penyelesaian
Pembinaan
dan
jaminan
dan sosial
perselisihan hubungan
industrial; 3)
Pelaksanaan lingkup Pembinaan dan pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan serta penyelesaian perselisihan hubungan industrial;
4)
Pengkajian
rekomendasi,
pengawasan
dan
pengendalian
penyelenggaraan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja; dan 5)
Pembinaan,
monitoring,
evaluasi
dan
pelaporan
lingkup
Pembinaan dan pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial
ketenagakerjaan
serta
penyelesaian
perselisihan
hubungan industrial. 12. Seksi Pembinaan Dan Pengembangan Hubungan Industrial Dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Seksi pembinaan dan pengembangan hubungan industrial dan jaminan
sosial
melaksanakan
ketenagakerjaan sebagian
tugas
mempunyai
Bidang
tugas
Pembinaan
pokok
hubungan
industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan.Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimanan pada ayat (1), Seksi pembinaan dan pengembangan
hubungan
industrial
dan
jaminan
sosial
ketenagakerjaan mempunyai fungsi:
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
17
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
1)
Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pembinaan dan pengembangan
hubungan
industrial
dan
jaminan
sosial
ketenagakerjaan; 2)
Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan dan pengembangan
hubungan
industrial
dan
jaminan
sosial
ketenagakerjaan; 3)
Pelaksanaan lingkup pembinaan dan pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan yang meliputi fasilitasi penyusunan dan pengesahan peraturan perusahaan, pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan Perjanjian Pekerjaan, Pencatatan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), pencatatan organisasi pekerja dan pengusaha dan verifikasi keanggotaan Serikat Pekerja pembinaan kepesertaan jaminan sosial serta penyusunan usulan penetapan upah minimum kota;
4)
Penyuluhan
dan
pengawasan
penyelenggaraan
operasional
perusahaan penyedia jasa yang berdomisili di Kota; 5)
Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pembinaan dan pengembangan
hubungan
industrial
dan
jaminan
sosial
ketenagakerjaan. 13. Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial 1)
Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan lingkup penyelesaian perselisihan hubungan industrial
2)
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi penyelesaian perselisihan hubungan industrial mempunyai fungsi:
3)
Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup penyelesaian perselisihan hubungan industrial; Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
18
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
4)
Penyusunan
bahan
petunjuk
teknis
lingkup
penyelesaian
perselisihan hubungan industrial; 5)
Pelaksanaan
lingkup
penyelesaian
perselisihan
hubungan
industrial yang meliputi pembinaan, pencegahan dan fasilitasi penyelesaian perselisihan hubungan industrial, mogok kerja dan penutupan perusahaan, pembinaan sumber daya manusia dan lembaga
penyelesaian
perselisihan
di
luar
pengadilan,
penyusunan, pengusulan formasi dan pembinaan mediator, konsiliator dan arbiter serta penerimaan pendaftaran dan seleksi calon hakim ad-hoc pengadilan hubungan industrial; 6)
Evaluasi
dan
pelaporan
pelaksanaan
lingkup
penyelesaian
perselisihan hubungan industrial. 14. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Bidang
Pengawasan
Ketenagakerjaan
mempunyai
tugas
pokok
melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas lingkup pengawasan norma kerja serta pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang pengawasan ketenagakerjaan mempunyai fungsi: 1)
Penyusunan rencana dan program lingkup pengawasan norma kerja serta pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja;
2)
Penyusunan petunjuk teknis lingkup pengawasan norma kerja serta pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja;
3)
Pelaksanaan lingkup pengawasan norma kerja serta pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja;
4)
Pembinaan,
monitoring,
evaluasi
dan
pelaporan
lingkup
pengawasan norma kerja serta pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja.
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
19
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
15. Seksi Pengawasan Norma Kerja Seksi
Pengawasan
norma
kerja
mempunyai
tugas
pokok
melaksanakan sebagian tugas bidang pengawasan ketenagakerjaan lingkup pengawasan norma kerja.Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pengawasan norma kerja mempunyai fungsi: 1)
Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pengawasan norma kerja;
2)
Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengawasan norma kerja;
3)
Pelaksanaan lingkup pengawasan norma kerja yang meliputi penyuluhan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan norma ketenagakerjaan, menerima pengaduan, melakukan pengecekan ke lapangan dan menugaskan Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan melaksanakan koordinasi dengan instansi yang berwenang dalam rangka penyelidikan, pemeriksaan, penindakan dan penyelesaian sebagai tindak lanjut atas pelanggaran peraturan daerah dan peraturan Walikota di bidang ketenagakerjaan;
4)
Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengawasan norma kerja.
16. Seksi Pengawasan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Seksi Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang pengawasan ketenagakerjaan lingkup Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud pada ayat (1), seksi pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja mempunyai fungsi: 1)
Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja; Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
20
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
2)
Penyusunan
bahan
petunjuk
teknis
lingkup
Pengawasan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja; 3)
Pelaksanaan lingkup Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang meliputi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kesehatan dan keselamatan kerja, pemeriksaan penggunaan instalasi/pesawat/mesin produksi serta peralatan keselamatan kerja, pemeriksaan dan pengujian kondisi lingkungan kerja di perusahaan
serta
penanganan
kasus
kecelakaaan
kerja;
danEvaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. 17. UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang latihan kerja, dengan fungsi sebagai berikut : 1)
Penyusunan rencana dan teknis operasional pelaksanaan latihan kerja;
2)
Pelaksanaan operasional Balai Latihan Kerja yang meliputi inventarisasi jenis-jenis pekerjaan dan perusahaan, penyusunan kurikulum dan silabus pelatihan tingkat mahir dan profesional; serta pelaksanaan pelatihan tingkat mahir dan profesional.
3)
Pelaksanaan ketatausahaan UPT; dan
4)
Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan Balai Latihan Kerja.
18. UPT Balai Hiegiene Perusahaan dan Kesehatan (Hiperkes) Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Tenaga Kerja di bidang Hiegiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, dengan fungsi sebagai berikut : 1)
Penyusunan
rencana
dan
teknis
operasional
pelaksanaan
hiegiene Perusahaan dan Kesehatan yang meliputi inventarisasi Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
21
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
tenaga kerja dan perusahaan, pemantauan hiegiene, kesehatan dan keselamatan kerja perusahaan, pemantauan kondisi dan ketersediaan dokter di perusahaan, ahli hiegiene industri, teknisi hiegiene
perusahaan,
ketersediaan
fasilitas
kesehatan
dan
keselamatan kerja dan psikologi industri; 2)
Pelaksanaan ketatausahaan UPT;
3)
Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan balai hiperkes.
2.1.2. Struktur Organisasi Susunan Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah diatur berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, struktur Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung adalah sebagai berikut : 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat, membawahkan : 1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2) Sub Bagian Keuangan dan Program 3. Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja, membawahkan : 1) Seksi Pembinaan Lembaga Latihan Kerja dan Pelatihan Kerja 2) Seksi Standarisasi Kompetensi Kerja 4. Bidang Penempatan Kerja dan Transmigrasi, membawahkan : 1) Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja 2) Seksi Transmigrasi 5. Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan 1)
Seksi Pembinaan dan Pengembangan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
2)
Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
22
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
6. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan 1) Seksi Pengawasan Norma Kerja 2) Seksi Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Selanjutnya dalam Peraturan Walikota Bandung Nomor 265/Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis
Pada
Lembaga
Teknis
Daerah
dan
Dinas
Daerah
di
Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, terdapat Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Dinas Tenaga Kerja, yaitu : 7. UPT Balai Latihan Kerja (BLK), dan 1) Sub Bagian Tata Usaha UPT BLK 8. UPT Balai Hiegiene Perusahaan dan Kesehatan (Hiperkes), dan 1) Sub Bagian Tata Usaha UPT Hiperkes Struktur Organisasi terlampir. 2.2. Sumber Daya SKPD 2.2.1.Sumber Daya Manusia Susunan KepegawaianPegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung posisi Januari2014 berjumlah 95 orang, laki-laki 59 orang dan perempuan 36 orang. Dari jumlah pegawai di atas terdiri darisatu orang pejabat struktural eselon II/a, Eselon III/a satu orang, jabatan eselon III/b berjumlah 4 orang, dan yang menduduki jabatan eselon IV/a sebanyak 11 orang, serta IV/b ada 2 orang. Selain pejabat struktural terdapat pula beberapa jabatan fungsional sebanyak20 orang, kemudian pelaksana 57 orang, sebagaimana disusun dalam tabel di bawah ini :
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
23
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Tabel 2.1. Daftar Pegawai Menurut Eselon NO.
JABATAN
ESELON
JUMLAH
1.
Kepala Dinas
II/a
1 orang
2.
Sekretaris Dinas
III/a
1 orang
3.
Kepala Bidang
III/b
4 orang
4.
Kepala Sub Bagian/Kepala Seksi/Ka.UPT Kepala Tata Usaha UPT
IV/a
11 orang
IV/b
1 orang
5. 6.
7.
Fungsional : - Pengantar Kerja - Mediator - Pengawas Pelaksana
3 orang 3 orang 14 orang 57 orang
Jumlah PNS
95 orang
Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Disnaker 2013
Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung didominasi oleh golongan III, sebanyak 69 orang atau 72% dari jumlah seluruh pegawai, yang disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 2.2 Daftar Pegawai Menurut Golongan NO.
GOLONGAN
JUMLAH
1.
Golongan IV
9 Orang
2.
Golongan III
69 Orang
3.
Golongan II
16 Orang
4
Golongan I
1 Orang
Jumlah
95 Orang
Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Disnaker Tahun 2013
Apabila jumlah pegawai disusun berdasarkan pendidikan, maka dapat dilihat dalam tabel di bawah ini : Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
24
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Tabel 2.3. Daftar Pegawai Menurut Pendidikan NO. 1.
PENDIDIKAN S.2
JUMLAH 8 Orang
2.
S.1
41 Orang
3.
D III
9 Orang
4.
SLTA
34 Orang
5.
SLTP
2 Orang
6.
SD
1 Orang
Jumlah Pegawai (PNS)
95 Orang
Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Disnaker 2013
Grafik di bawah ini menunjukkan bahwa pegawai Dinas Tenaga Kerja sebagian besar berpendidikan Sarjana dan SLTA.
Pegawai Berdasarkan Pendidikan 1,9%
1%
35,8
8,4%
43,2%
%
S.2 S.1 D III SLTA SLTP SD
9,5%
Grafik 2.1. Data Pegawai Dinas Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan Pegawai berdasarkan golongan kepangkatan apabila dibandingkan dengan tingkat pendidikannya, seperti dalam tabel ini :
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
25
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Tabel 2.4. Perbandingan Golongan Kepangkatan dengan Tingkat Pendidikan Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung GOLONGAN
JUMLAH
PERSEN
Gol. IV
9 Orang
9,5%
Gol. III
69 Orang
72,6%
S.1/D.III
Gol. II
16 Orang
16,8%
1 Orang 95 Orang
Gol. I Jumlah
JUMLAH
PENDIDIKAN S.2
PERSEN
8 Orang
8,4%
50 Orang
52,6%
SLTA
34 Orang
35,8%
1,1%
SLTP
3 Orang
3,2%
100%
Jumlah
95 Orang
100%
Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Disnaker 2013
Dari komposisi tabel di atas, terlihat bahwa terdapat perbedaan yang menonjol antara Pegawai golongan II ke golongan III, dibandingkan dengan tingkat pendidikan antara SLTA ke S.1/D.III. Golongan II sejumlah 16,8% dan yang berpendidikan SLTA 35,8%, sedangkan golongan III mencapai 72,6% sertaberpendidikan S.1/D.III mencapai 52,6%. Hal ini mengandung arti 19% berpendidikan SLTA pangkatnya sudah mencapai
golongan III, atau 20% golongan
III
adalah
berpendidikan SLTA. Memperhatikan kuantitas kepangkatan yang didominasi oleh D.III ke atas (mencapai 70%) atau golongan III ke atas (82,1%) sudah seharusnya kualitas kinerjanya meningkat pula, oleh karena
itu
pada
Tahun
2013
penilaian
Akuntabilitas
Kinerja
Pemerintahan (AKIP) Dinas Tenaga Kerja mendapat predikat “BAIK” dengan nilai 63,87, namun mengandung arti pula umur kerja para pegawai Dinas Tenaga Kerja pun sudah banyak yang mendekati masa usia
pensiun,
sehingga
jumlah
sumber
daya
manusia
tidak
memenuhi persyaratan yang dibutuhkan, paling utama adalah di posisi
jabatan
fungsional
pengawasan
ketenagakerjaan,
mediator/perantara perselisihan, pengantar kerja, penyuluh swadaya masyarakat, serta instruktur kepelatihan.
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
26
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
2.2.2. Gedung dan Alat Perlengkapan Aparatur Bangunan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung berdiri di atas lahan yang luas tanah seluruhnya9.167,99 m², terdiri dari 4 (empat) Gedung. Gedung utama digunakan untuk ruang Kepala Dinas, Sekretariat, ruang serbaguna/ruang pertemuan, dan ruang arsip seluas 560 m², bangunan dua lantai; gedung kedua diperuntukan untuk 3 (tiga) bidang : Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsostek,
Bidang
Pelatihan
dan
Produktivitas
Kerja,
Bidang
Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi seluas 7.787,99 m², Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan di Jalan Martanegara No. 6 dengan luas bangunan 700 m², serta dua bangunan shelter parkir seluas 120 m², yang dijelaskan dalam tabel dibawah ini: Tabel 2.5 Gedung / Bangunan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung NO. 1.
2
3
Gedung/bangunan Gedung Induk - R. Kepala Dinas - R. Sekretariat - R. Aula - R. Tamu / Tunggu - R. Kasi / Kasubag - R. Bendahara - Kamar mandi/wc Gedung Tengah/ Gedung Penta/Lattas/HISK - R. Kabid - R. Kasi - R. Staf - R. Pelayanan Kartu Kuning - Kamar mandi/ WC Gedung Pengawasan dan UPT - R. Kabid - R. Kasi - R. Staf - Kamar mandi/ WC
Luas 700.9 m²
7.787.99 m²
700 m²
Keterangan 2 lantai I ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 2 ruang 1 ruang 4 ruang 1 lantai 3 ruang 2 ruang 5 ruang 1 ruang 2 ruang 1 lantai I ruang 4 ruang 5 ruang 3 ruang
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
27
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung - Dapur Gedung Arsip Bangunan Shelter
4 5
560 m² 120 m²
1 ruang 2 lantai 2 tempat
Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Disnaker 2013
Kendaraan dinas operasional roda empat yang digunakan para pejabat Dinas Tenaga kerja sebanyak 9 (sembilan) unit, kendaraan dinas operasional roda dua sebanyak 44 (empat puluh empat) unit.Perlengkapan inventaris lainnya sebagai penunjang kelancaran pelaksanaan tugas organisasi Dinas, antara lain meja, kursi, lemari, brankas,
komputer,
printer,
mesin
tik,
pesawat
telepon,
dan
perlengkapan lain berjumlah 882 unit. Tahun 2012 Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung mendapat pinjaman kendaraan roda dua dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebanyak 2 (dua) unit untuk operasional Pejabat Pengantar Kerja, dan di awal Tahun 2013 mendapatkan pinjaman 1 (satu) unit kendaraan operasional roda empat beserta peralatan Pemeriksaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). 2.3. Kinerja Pelayanan SKPD 2.3.1.Kinerja Keuangan Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung didukung dengan anggaran berbasis kinerja, maksudnya adalah setiap unit kerja mengelola anggaran untuk mendanai program kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsinya.Perkembangan APBD dari Tahun 2007-2013 sebagaimana tabel berikut : Tabel 2.6 Perkembangan APBD Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2007-2013 No
Tahun
1.
2007
Jumlah (Rp.) 8.077.604.921
Naik/Turun (%)
Belanja Pegawai /BTL (Gaji/TPP)
--
--
Jumlah Belanja Langsung /BL
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
--
28
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2.
2008
8.277.132.537
Naik 2,47%
4.961.850.287
3.315.282.250
3.
2009
13.507.017.954
Naik 63,18%
4.673.319.650
8.833.698.300
4.
2010
13.119.803.654
Turun 2,87%
4.673.319.654
8.446.483.986
5.
2011
15.192.046.791
Naik 12,83%
5.871.091.791
9.230.955.000
6.
2012
14.629.143.108,30
Naik 12,83%
5.203.501.484
9.873.000.000
7.
2013
Naik 19,46%
7.489.895.230,53
9.986.240.24019,46
17.476.135.470,53
Sumber Data : Sub Bagian Keuangan dan Program Disnaker 2013
Jumlah APBD Dinas Tenaga Kerja setiap tahunnya rata-rata meningkat terus, paling signifikan adalah penambahan anggaran dari tahun 2008 ke tahun 2009 yaitu sebesar 63,18%, angka ini merupakan penambahan anggaran untuk program dan kegiatan pelayanan publik, prioritas pada program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, serta program peningkatan kesempatan kerja.Tahun selanjutnya peningkatannya antara 2% sampai 13%. Rincian alokasi anggaran sesuai dengan program, sebagai berikut : Tabel 2.7 APBD Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2008-2013 Urusan Wajib Non Urusan
Urusan Pilihan
Tahun
Jumlah
2008
3.315.282.250
814.121.055
1.890.494.685
451.986.510
158.680.000
2009
8.833.698.300
1.939.838.300
5.381.522.700
1.192.262.300
320.075.000
2010
8.446.483.996
1.610.755.996
5.151.299.723
1.330.298.277
354.130.000
2011
9.230.955.000
1.778.920.000
4.770.105.000
2.264.675.000
417.255.000
2012
9.600.000.000
2.085.500.000
4.766.325.000
2.264.675.000
483.500.000
2013
9.986.240.240
2.663.451.420
4.515.177.100
2.321.111.720
486.500.000
Peningk.Prod. & Penempatan
Perlindungan Ketransmigrasian Ketenagakerjaan
Sumber Data : Sub Bagian Keuangan dan Program Disnaker 2013
2.3.2.Kinerja Pelayanan SKPD Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut Standar Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
29
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Pelayanan Minimal untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD lainnya yang telah diratifikasi oleh pemerintah daerah, yaitu Indikator Kinerja RPJMD, Indikator Kinerja Utama, dan Indikator Kinerja Kunci. Adapun tabel yang disajikan dengan format sebagai berikut :
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
30
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Tabel 2.8 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Tenaga KerjaKotaBandung Tahun 2009 - 2013
NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
(1)
(2)
Target SPM (%)
Target IKK (%)
Target Indikator Lainnya (RPJMD) (%)
(3)
(4)
(5)
Target Renstra SKPD Tahun ke(%)
Realisasi Capaian Tahun ke(%)
Rasio Capaian pada Tahun ke(%)
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
100
100
100
I
URUSAN KETENAGAKERJAAN
1
Tingkat Pengangguran Terbuka
--
--
13,57
13,28 12,17 10,344 13,62
13,57
13,28
12,17
10,34
9,17
10,98
2
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
--
60,77
60,77
60,20 60,34 60,408 60,62
60,77
60,71
60,73
61,40
63,14
63,61
3
Pencari Kerja Yang Ditempatkan
70
--
9,7
9,70
8,64
9,44
39,24
45,77
14,05
4
Tingkat Keselamatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
--
--
86.54
84,15 85,47
85,79 86,16
86,54
84,15
85,47
87,00
86,32
87,38
101,19
100
101,52
100,18 100,97
5
Tingkat Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PHI)
50
--
66,67
87,00 91,30
66,67 66,67
66,67
87,00
91,30
62,16
67,78
61,32
100
100
93,33
101.66
91,98
II
URUSAN KETRANSMIGRASIAN
1
Tingkat Kesepakatan dengan Pemerintah Daerah Lokasi Transmigrasi
--
--
50,00
40,00 40,00 66,670 50,00
50,00
40,00
40,00
25
66,67
33,33
100
100
37,50
133,34
66,66
16,00
16,00
16,00
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
artisipasi Transmigrasi 2 Swakarsa
8,65
0
8,96
0
9,00
8,00
9,20
12,00
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
31
108,47 108,80 101,66 99,88 105,36
436
132,67 119,08 104,15 104,67 497,5
144,85
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Tabel 2.9 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Tenaga KerjaKota Bandung Tahun 2009 -2013 Anggaran pada Tahun ke-
Realisasi pada Tahun ke-
Uraian 1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
2
2
3
4
5
6
7
8
9
10
13,507,017,954
13,425,428,402
15,192,046,791
15,470,693,688.03
17,476,135,470.53
11,132,933,769
12,301,417,664
14,065,663,445
14,458,102,396
16,133,636,565
BELANJA TIDAK LANGSUNG
4,673,319,654
4,943,944,402
5,871,091,791
6,600,373,620.63
7,489,895,230.53
4,632,293,179
4,920,530,917
5,803,631,567
6,256,025,211
6,865,338,027
BELANJA LANGSUNG
8,833,698,300
8,481,484,000
9,320,955,000
8,870,320,067.40
9,986,240,240.00
6,500,640,590
7,380,886,747
8,262,031,878
8,202,077,185
9,268,298,538
1,939,838,300
1,966,224,000
1,868,920,000
1,747,885,307.00
2,663,451,420.00
1,836,564,888
1,819,736,820
1,702,260,200
1,620,576,881
2,436,870,873
6,573,785,000
6,161,130,000
7,034,780,000
6,656,434,760.40
6,836,288,820.00
4,372,057,837
5,349,869,327
5,299,764,778
6,136,469,881
6,396,090,265
320,075,000
354,130,000
417,255,000
466,000,000.00
486,500,000.00
292,017,865
211,280,600
260,006,900
445,303,423
1 JUMLAH BELANJA
Non urusan Urusan Wajib Urusan Pilihan
Uraian
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- (%)
Rata-rata Pertumbuhan(%)
1 12
2 13
3 14
4 15
5 16
Anggaran 17
Realisasi 18
JUMLAH BELANJA
82.42
91.63
92.59
93.45
92.32
15,014,264,461.11
13,618,350,767.80
BELANJA TIDAK LANGSUNG
99.12
99.53
98.85
94.78
91.66
5,915,724,939.63
5,695,563,780.20
BELANJA LANGSUNG
73.59
87.02
88.64
92.47
92.81
9,098,539,521.48
7,922,786,987.60
1. Non urusan
94.68
92.55
91.08
92.72
91.49
2,037,263,805.40
1,883,201,932.40
2. Urusan Wajib
66.51
86.83
75.34
92.19
93.56
6,652,483,716.08
5,510,850,417.60
3. Urusan Pilihan
91.23
59.66
62.31
95.56
89.48
408,792,000.00
328,789,237.60
1
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
32
435,337,400
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
33
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Struktur umur merupakan informasi yang sangat penting berkaitan dengan perkembangan kelompok sasaran pembangunan, dan Proporsi penduduk
usia
kerja
(produktif)
menentukan
tingkat
capaian
pembangunan di Kota Bandung. Penduduk Usia Kerja (PUK) di Kota Bandung pada Tahun 2013 berdasarkan data Badan Pusat Statistik adalah sebanyak 1.849.491 Orang, dari jumlah tersebut angkatan kerja sebanyak 1.176.377orang, yang bekerja jumlahnya mencapai 1.087.425 orang, berarti Tingkat Kesempatan Kerja di Kota Bandung sebesar 91,02% atau Tingkat Pengangguran Terbuka 10,98%. Berikut ini disajikan tabel data indikator makro ketenagakerjaan di Kota Bandung : Tabel 2.10 Perkembangan Data Indikator Makro Ketenagakerjaan Kota Bandung Tahun 2009 – 2013 Indikator Jumlah Penduduk Usia Kerja (PUK) Jumlah Angkatan Kerja Jumlah Bekerja
Satuan
2009
2010
2011
2012
2013
Jiwa
1.896.192
1.777.520
1.839.983
1.855.471
1.849.491
Jiwa
1.151.180
1.079.477
1.129.744
1.171.551
1.176.377
Jiwa
998.227
1.000.140
1.012.946
1.064.167
1.087.425
116.798
107.384
129.142
10,34
9,17
89,66
90,83
61,40
63,14
Jumlah Penganggur Jiwa 152.953 131.353 Tingkat Pengangguran % 13,28 12,17 Terbuka (TPT) Tingkat Kesempatan % 86,72 87,83 Kerja (TKK) Tingkat Partisipasi % 60,71 60,73 Angkatan Kerja (TPAK) Sumber Data : Buku PTK Kota Bandung Tahun 2012-2017
10,98 89,02 63,61
Penduduk Usia Kerja (PUK) di Kota Bandung menurut Buku PTK Kota Bandung
Tahun
2012-2017jumlahnya
1.849.491
orang,
dirinci
menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Tahun 2013 : Tidak/Belum Tamat SD berjumlah 65.458 orang, SD 426.280 orang, SLTP 630.803 orang,
Diploma
I/II/III/akademisi/Universitas
276.465
orang.
Persentase Penduduk Usia Kerja menurut pendidikan sebagaimana grafik di bawah ini :
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
33
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
PUK berdasarkan Tingkat Pendidikan tidak tamat SD SD SLTP SLTA Diploma I/II/III/ Akademisi/ Universitas 15%
3% 23%
34% 25%
Grafik 2.2 Penduduk Usia Kerja berdasarkan Tingkat Pendidikan Grafik di atas, menyajikan Penduduk Usia Kerja di Kota Bandung menurut tingkat pendidikan SLTA sampai SD mencapai 82%, yaitu SLTA 34%, SLTP 25%, dan SD 23%. Tabel di bawah adalah perkembangan PUK menurut Jenis Kelamin, dari jumlah 1.879.373 orang, 51% laki-laki. Tabel 2.11 Perkembangan Penduduk Usia Kerja (PUK) di Kota Bandung Menurut Jenis Kelamin Tahun 2009-2013 Jenis Kelamin
2009
2010
2011
2012
2013
1
2
3
4
Laki-Laki
927.007
897.222
931.708
948.393
958.526
Perempuan
969.185
880.298
908.275
907.078
920.847
L+P
1.896.192
1.777.520
1.839.983
1.855.471
1.879.373
Sumber Data : Buku PTK Kota Bandung Tahun 2012-2017
Menurut golongan umur, penduduk usia kerja tahun 2013 ddominasi usia 15-19 tahun, 25-29 tahun, dan di atas usia kerja yaitu usia 55 tahun ke atas, seperti tabel di bawah : Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
34
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Tabel 2.12 Penduduk Usia Kerja (PUK) di Kota Bandung menurut Golongan Umur pada Tahun 2013 Penduduk Usia Kerja Gol. Umur
15 – 19
20 – 24
25 – 29
30 – 34
35 – 39
40 – 45
46 – 54
55+
Total
244.264
198.302
227.720
216.000
177.576
197.722
210.006
229.786
1.879.373
Sumber Data : Buku PTK Kota Bandung Tahun 2012-2017
RPJMD Kota Bandung 2014-2018, menyatakan bahwa Kota Bandung memiliki peran penting dalam perekonomian Jawa Barat. Pada tahun 2007-2011 kontribusi ekonomi Kota Bandung di Jawa Barat mencapai rata-rata 11,6%. Dalam lingkup Bandung Raya, maka kontribusi aktivitas ekonominya menjadi sekitar 23% dari ekonomi Jawa Barat. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung juga tergolong tinggi, atau di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dan bahkan nasional. Tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Bandung dari tahun 2008-2012rata-rata sebesar 8,62%, sedangkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,8% dan Provinsi Jawa Barat sebesar 5,86%.
Persentase (%)
10 8
8,34
8,17 6,21 6,00
6
8,45
9,40
8,58
6,09 6,10
6,48 6,50
6,21 6,23
2010
2011
2012
4,29 4,60
4 2 2008
2009 Jawa Barat
Nasional
Kota Bandung
Sumber : BPS (olahan)
Grafik 2.3 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Bandung Tahun 2008–2012 dan Perbandingannya dengan Tingkat Jawa Barat dan Nasional (%) Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
35
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi menunjukkan bahwa Kota Bandung adalah menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang penting di Jawa Barat maupun di Indonesia. Secara terinci kontribusi kegiatan ekonomi Kota Bandung dan sekitarnya terhadap Ekonomi Jawa Barat dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 2.13 Kontribusi Kegiatan Ekonomi Kota Bandungdan Sekitarnya terhadap Ekonomi Jawa Barat Tahun 2007-2011 No
Kabupaten/Kota
Persentase (%)
1
Kab. Bandung
7,0
3
Kab. Bandung Barat
2,7
4
Kota Bandung
5
Kota Cimahi
11,6 2,0
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
Data tersebut mengindikasikan bahwa Kota Bandung merupakan kota penting bagi aktivitas ekonomi di Jawa Barat maupun nasional. Artinya Kota Bandung menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi dan memiliki banyak kaitan aktivitas ekonomi dengan daerah sekitar maupun wilayah lain. Sebagai pusat pertumbuhan dengan tumpuan pada aktivitas perdagangan dan industri pengolahan, maka Kota Bandung juga menjadi salah satu tujuan migrasi tenaga kerja yang cukup besar. Peran lainnya adalah Kota Bandung sebagai salah satu Kota Pendidikan terpenting di Indonesia, telah menyatu dengan kehidupan ekonomi, sehingga tingkat pertumbuhan ekonominya tergolong sangat tinggi. Laju
pertumbuhan
ekonomi
Kota
Bandung
cenderung
positif
mengalami pertumbuhan.Pertumbuhan ekonomi secara tidak langsung akan berdampak pada peningkatan penyerapan tenaga kerja. Kondisi keamanan
dan
politik
yang
stabilsangat
berpengaruh
terhadap
permasalahan ketenagakerjaan. Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
36
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandung biasanya berbanding lurus dengan penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka.
Target
kinerja
“Menurunnya
Tingkat Pengangguran Terbuka” Tahun 2008 diangka 13,57%, menjadi 10,98% pada Tahun 2013, penurunan selama lima tahun terakhir 2,59%. Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka, tidak berarti jumlah Angkatan Kerja berkurang, Angkatan Kerja bertambah dari Tahun 2009 sebanyak 1.151.180Orang dan Tahun 2013 menjadi1.176.377 orang. Hal ini merupakan hal yang alami, karena merupakan siklus kependudukan, tinggi,
bertambahnyajumlah
tingginya
urbanisasi,
serta
lulusan
sekolah/perguruan
keterbatasan
lapangan
kerja.
Bertambahnya jumlah Angkatan Kerja tidak sebanding dengan jumlah lowongan kerja yang tersedia. Tabel. 2.14 Perkembangan Data Penempatan, Pencari Kerja, Lowongan Kerja, Tenaga Kerja Asing, dan Data Transmigrasi Kota Bandung Tahun 2008 – 2013 Indikator Jumlah Penempatan Tenaga Kerja Jumlah Pencari Kerja Terdaftar Jumlah Lowongan Kerja Jumlah Bursa Kerja Khusus (BKK) Jumlah Tenaga Kerja Asing Penempatan Trransmigran
Satuan
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Orang
2.106
2.894
2.281
3.044
4.035
2.452
Orang
18.813
33.476
24.159
10.313
8.815
17.455
Loker
6.542
1.840
4.779
7.757
11.882
6.989
BKK
44
44
46
47
49
-
orang
420
91
90
80
117
135
KK Jiwa
10 28
25 81
18 72
10 36
20 82
3 10
[
Sumber: BPS , dan Disnaker Kota Bandung (Diolah)
Tenaga kerja merupakan sumber daya utama dalam perputaran roda perekonomian. Ketidakseimbangan lowongan kerja tahun 2013 (6.989 Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
37
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
lowongan kerja) dan jumlah pencari kerja mencapai 17.455 orang, dengan penyerapan AKAN, AKL, dan AKAD hanya berjumlah 2.452 pekerjaan. Hal ini disebabkan tingkat kualitas tenaga kerja yang redah tidak sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, indikasi lain kurang diminatinya lowongan kerja yang ditawarkan perusahaan kepada para pencari kerja. Oleh karena itu perlu adanya pelatihan keterampilan peningkatan
kualitas
pencari
kerja,
dan
pelatihan
peningkatan
produktivitas bagi tenaga kerja, serta sikap pro aktif para fungsional pengantar kerja untuk mendata informasi lowongan kerja. Tabel di bawah
ini
menginformasikan
data
pencari
kerja
berdasarkan
pendidikan, dan data penempatan tenaga kerja : Tabel 2.15 Data Perkembangan Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013 EXISTING TAHUN 2013
NO
URAIAN
1.
Jumlah Pencari Kerja Terdaftar: - SD - SMP - SMA - D1 & D2 - D3 - S1 - S2 & S3 Jumlah Penempatan Kerja AKL AKAD AKAN
2.
3.
SATUAN
17.455 45 182 5.398 53 2.728 8.876 173
Orang
2.452 2.405 5 42
Orang
Jumlah PPTKIS
13
Perusahaan
Sumber data : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013, diolah
Hampir setiap tahun terjadi ketidakseimbangan jumlah penempatan tenaga kerja, jumlah lowongan kerja yang tersedia, dan jumlah pencari kerja.Digambarkan dalam grafik di bawah :
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
38
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
33.476 Pendaftar Pencari Kerja
24.159 18.813
17.455
6.542 2.106 2008
2.894 1.840 2009
Lowongan Pekerjaan
11.882 10.313 8.815 7.757
4.779
3.044
2.281 2010
6.989
4.035
2011
2.452
2012
Penempatan Tenaga Kerja
2013
Grafik 2.4. Perbandingan pendaftar pencari kerja, lowongan pekerjaan dan penempatan tenaga kerja Tahun 2008 – 2013
ketidak seimbangan antara Penempatan Kerja dan Lowongan Kerja, salah satu faktornya adalah rendahnya kualitas dan produktivitas Tenaga Kerja, oleh karena itu peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga
kerja
menjadi
salah
program
prioritas Dinas Tenaga Kerja, berbagai pelatihan
kerjasetiap
pelatihan
berbasis
tahun
volumenya
kompetensi
terus
kerja,
ditingkatkan
maupun
baik
pelatihan
kewirausahaan. Jenis pelatihan sebagai berikut : Tata boga (Catering Pastry), bengkel sepeda motor, daur ulang, border, hantaran, menjahit, service komputer/handphone, achievment motivation training (AMT), manajemen
usaha
kecil
wajah/rambut/pengantin/spa,
menengah sablon,
(MUKM), sulam
pita,
tata
rias
jurnalistik,
pengelasan, design grafis, photography, broadcasting, pelatihan IT,
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
39
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
pembuatan boneka, dan ekonomi kreatif lainnya. Grafik Pelatihan kerja seperti di bawah ini:
Jumlah Pelatihan Keterampilan Kerja 2013
780
2012
610
2011
660
2010
710
2009
360 300
2008
Grafik 2.5 Pelatihan Keterampilan Kerja Tahun 2008-2014 Akhir Tahun 2013 jumlah perselisihan hubungan industrial terdaftar di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung makin meningkat kasus yang diselesaikan secara bipartite persentasenya menurun disebabkan kasus yang terdaftar bobot masalahnya sangat berat dan memerlukan waktu yang lama dalam penyelesaiannya. Ditambah
dua
tahun
terakhir
terjadi
demonstrasi pekerja/buruh berkaitan dengan tidak adanya kesepakatan dalam penetapan upah minimum kota. Isu ketenagakerjaan yang perlu penanganan secara sinergi diantara stake holder pemerintah Kota Bandung, antara lain: tingginya angka pengangguran; tingginya angka kecelakaan kerja terutama kecelakaan ketika, akan dan sesudah bekerja sebagai dampak dari meningkatnya penggunaan sarana kerja kendaraan roda dua; meningkatnya konflik hubungan industrial; rendahnya daya saing dan kualitas SDM, serta rendahnya tingkat kesejahteraan pekerja. Hal ini cukup penting untuk Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
40
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
menjadi perhatian semua pihak, mengingat bahwa pembangunan di semua sektor pada akhirnya akan berimplikasi terhadap urusan ketenagakerjaan. Permasalahan ketenagakerjaan diawali adanya konflik internal antara pengusaha dan buruh/pekerja(hubungan industrial) antara pekerja dan pengusaha yang mempekerjakan mereka. Diantaranya masalah perselisihan upah, perselisihan jam/waktu kerja, dan perselisihan kepentingan.
Berikut
tabel
indikator
ketenagakerjaan
terkait
hubungan industrial di Kota Bandung : Tabel 2.16 Perkembangan Data Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, dan Pengawasan Ketenagakerjaan Kota Bandung Tahun 2008 – 2013 Satuan
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Kasus
103
107
42
46
61
65
Kasus
122
123
46
74
90
106
Jumlah Pemeriksaan
Perusahaan
900
906
907
929
943
1.068
Jumlah Perusahaan
Perusahaan
4.621
5.041
5.466
5.882
6.258
6.729
Orang
346.657
264.212
272.573
275.929
288.702
300.950
Indikator Jumlah Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama Jumlah Kasus tercatat
Jumlah Pekerja/Buruh yang masuk jamsostek
Sumber data : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013, diolah
Selanjutya
grafik
di
bawah
ini
menggambarkan
penanganan
penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung selama tahun 2008 - 2013 :
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
41
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 123 107
122 103
Jumlah kasus yang masuk
106 90 74
65
61
Tahun 2008
Tahun 2009
46 42
46
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Jumlah kasus yang selesai melalui Perjanjian Bersama (PB)
Tahun 2013
Grafik 2.6 Perkembangan Penyelesaian Kasus PHI Tahun 2008 - 2013 Sebagai upaya peningkatan kesejahteraan para pekerja dalam rangka perlindungan terhadap tenaga kerja, Dinas Tenaga Kerja mempunyai kewajiban melakukan pembinaan, pemeriksaan dan pengawasan terhadap perusahaan agar semua pekerja/buruh didaftarkan dalam penjaminan sosial ketenagakerjaan, grafik di bawah ini menunjukkan masih rendahnya kepesertaan pekerja/buruh untuk menjadi anggota jamsostek. 1200000 1000000
944626
998227
1000140
1012946
1064167
1087425
800000 600000 400000
346.657
421.003
421.003
421.003 259.453
300.950
200000 0 2008
2009
Jumlah Tenaga Kerja
2010
2011
2012
2013
Jumlah tenaga kerja yang masuk jamsostek
Grafik 2.7Kepesertaan Tenaga Kerja yang menjadi anggota Jamsostek Tahun 2008-2013 Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
42
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Penegakan supremasi hukum ketenagakerjaan merupakan tugas pokok dan fungsi Pengawas Ketenagakerjaan, setiap tahun dilakukan pemeriksaan terhadap perusahaan yang telah melakukan wajib lapor berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1981, dan hasilnya sebagaimana grafik di bawah ini :
1798
2008
5.882
5.466
5.041
4.621
1373
2009
6.258
6.729 Jumlah Perusahaan Wajib Lapor
1238
2010
1102
2011
1102
2012
1.068
Jumlah Pemeriksaan
2013
Grafik 2.8 Perbandingan perusahaan yang diperiksa dengan jumlah perusahaan (berdasarkan data wajib lapor) Organisasi serikat pekerja/buruh merupakan mitra pemerintah dan perusahaan dalam upaya memfasilitasi perlindungan tenaga kerja, namun kecelakaan kerja dan pelanggaran norma ketenagakerjaan masih tetap tinggi, datanya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 2.17 Data Perlindungan Ketenagakerjaan Tahun 2008 - 2013 NO. 1
6
URAIAN Organisasi Serikat Pekerja (Federasi) Serikat Pekerja (SP) Jumlah orang bekerja (Wajib Lapor)
2008 519 106.696
244.056
2009
2010
2011
2012
2013
SATUAN
352 112.473
370 116.584
390 113.944
285 102.442
307 121.236
Unit Anggota
265.841
281.386
297.340
302.971
322.951
Orang
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
43
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 7
9
10 11 12
13
Jumlah Perusahaan yang masuk Jamsostek Penanganan perselisihan dan hubungan industrial (Hak/kewajiban, upah, waktu kerja) PHK Perorangan Tenaga Kerja terlibat PHK Masal Tenaga Kerja terlibat Mogok kerja/unjuk rasa Tenaga Kerja terlibat
Jumlah Kecelakaan Kerja
3.809
5.207
5.207
5.207
3.456
-
Persh
122 5.713
123 1.767
46 108
74 578
90 505
106 10.795
Kasus Orang
89 160
78 118
43 78
47 54
62 84
71 96
Kasus Orang
14 895
15 1.416
0 0
1 12
1 13
5 1.130
Kasus Orang
12 4.658
4 233
1 30
1 512
7 408
3 650
Kasus Orang
786
799
993
1.051
1.058
1.099
Kasus
Sumber data : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, diolah
Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja, salah satu upaya pemerintah melalui penetapan Upah Minimum Kota sesuai/atau di atas nilai kebutuhan hidup yang layak. Namun demikian tentunya tingkat upah harus berbanding lurus dengan kualitas dan kompetensi tenaga kerja, serta diperkirakan masih banyak perusahaan terutama industri catering, dan jasa pertokoan/retail, yang upahnyabelum sesuai dengan Upah
Minimum
Kota
Bandung
(UMK),
Tahun
2013
sebesar
gagal
dalam
Rp.1.538.703,00. Dewan
Pengupahan
Kota
(DPK)
Bandung
menentukankesepakatan Upah Minimum Kota (UMK) Tahun 2013 dan 2014. Usulan UMK semula sebesar Rp.1.971.803,00 sehubungan demonstrasi para pekerja/buruh yang terus menerus selama beberapa hari, maka Walikota Bandung merevisi penetapanUMK menjadi sebesarRp.2.000.000,00
dengan
nilai
Kebutuhan
Hidup
Minimum/Layak (KHM/KHL) sebesar Rp.1.811.375,00.
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
44
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Tabel 2.18 Perkembangan Upah Minimum Kota Bandung Tahun 2008 - 2014 NO
2008
URAIAN
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Rupiah 1.
2.
Upah Minimum Kota (UMK) Kebutuhan Hidup Minimum (KHM / KHL)
939.000
1.044.630
1.118.000
1.188.435
1.271.625
1.538.703
2.000.000
1.002.059
1.118.687
1.197.063
1.271.625
1.465.431
1.509.775
1.811.375
Sumber data : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, diolah
Data-data tersebut di atas merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur hasil kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.Pencapaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung didasarkan pada beberapa indikator : Pertama : Indikator Kinerja Sasaran RPJMD dan IKU Tahun 20092013 Kedua
: Indikator target sasaran dan program Renstra
Ketiga
: Target Standar Pelayanan Minimal (SPM) urusan Ketenagakerjaan
Keempat: Indikator Kinerja Kunci (IKK) Capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2009-2013 dapat dilihat sebagaimana tabel-tabel di bawah ini : Tabel 2.19 Capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Berdasarkan RPJMD 2009-2013 NO.
INDIKATOR KINERJA
2009
2010
2011
2012
2013
1
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
13,28%
12,17%
10,34%
9,17%
10,98%
2
Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)
86,17%
87,83%
86,97%
90,83%
91,05%
Sumber Data : BPS Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
45
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Tabel 2.20 Capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Berdasarkan Indikator target sasaran dan program Renstra yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) NO.
INDIKATOR KINERJA
1
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
2
Tingkat penempatan pencari kerja
3
Tingkat Keselamatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
4 5 6
Tingkat penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Tingkat Kesepakatan dengan pemerintah daerah lokasi transmigrasi Tingkat partisipasi transmigran swakarsa
2009
2010
2011
2012
2013
60,71%
60,73%
61,40%
63,14%
63,61%
8,64%
9,44%
39,24%
45,77%
14,05%
84,15%
85,47%
87,00%
86,32%
87,38%
87,00%
91,30%
62,16%
67,78%
45,71%
40,00%
40,00%
25,00%
66,67%
33,33%
0%
0%
0%
0%
0%
Tabel 2.21 Capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Berdasarkan Indikator Standar Pelayanan Minimal Tahun 2009-2013 NO. 1
JENIS PELAYANAN DASAR Pelayanan Pelatihan kerja
INDIKATOR KINERJA
Capaian Kinerja 2009
2010
2011
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
20%
65,00%
41,25%
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat
100%
100%
100,00%
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan
16,25%
27,50%
35,00%
8,64%
9,44%
2012
2013
55,00%
55,00%
100,00%
100,00%
28,75%
35,00%
39,24%
45,77%
14,05%
2
Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja
Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan
3
Pelayanan penyelesaian perselisihan hubungan industrial Pelayanan Kepesertaan Jamsostek
Besaran kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB)
87,00%
91,30%
62,16%
67,78%
45,71%
Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek
26,47%
27,25%
27,24%
27,13%
27,68%
Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan
Besaran Pemeriksaan Perusahaan
-
11,34%
15,42%
17,42%
14,77%
Besaran pengujian peralatan di perusahaan
-
-
55,31%
57,31%
51,71%
4
5
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
46
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Tabel 2.22 Capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Tahun 2009-2013 NO.
URUSAN
Capaian Kinerja
IKK
2009
2010
2011
2012
2013
60,71%
60,73%
61,40%
63,14%
63,61%
8,64%
9,44%
39,24%
45,77%
14,05%
0%
0%
0%
0%
0%
Urusan Wajib 12
Ketenagakerjaan
46 47
Tingkat partisipasi angkatan kerja Pencari kerja yang ditempatkan
Urusan Pilihan 6
Transmigrasi
15
Transmigran swakarsa
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD 2.4.1.Tantangan Permasalahan yang dihadapi dengan kompetensi kerja adalah rendahnya kualifikasi angkatan kerja yang terindikasi pada komposisi angkatan kerja menurut pendidikan. Sebagai gambaran kita lihat angkatan kerja di Kota Bandung menurut pendidikan pada tahun 2013, jumlah angkatan kerja sebanyak1.194.312 orang
dengan
tingkat
pendidikan
secara
berturut-turut:
berpendidikan SD ke bawah 262.575 orang (22%); SLTP 270.008 orang (23%); SLTA 442.569 orang (37); Sarjana 219.160 orang (18%).
Walaupun
Kota
Bandung
mendapat
predikat
kota
pendidikan namun tenaga kerja Kota Bandung masih tetap sulit untuk bersaing dengan tenaga kerja luar daerah dan Tenaga Kerja Asing khususnyajenis pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan tinggi perusahaan di Kota Bandung masih menggunakan tenaga kerja asing . Apabila dilihat dari trend pergerakan
pendidikan,
dunia
ketenagakerjaan
sekarang
ini
dihadapkan pada kecenderungan baru yaitu adanya pergeseran pengangguran terbuka dari angkatan kerja berpendidikan rendah Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
47
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
menuju kearah angkatan kerja berpendidikan yang lebih tinggi. Ditambah lagi karena secara geografis Kota Bandung merupakan wilayah
cekungan,
mendirikan
makaditetapkan
perusahaan
di
Kota
aturan
Bandung
apabila
tidak
akan
boleh
lagi
mendirikan perusahaan yang sifatnya industri polutan karena berdampak pada meningkatnya polusi air dan udara, otomatis hal ini akan mengurangi peluang kerja di sektor itu. Fenomena tersebut, mengharuskan dunia usaha melaksanakan efisiensi dan peningkatan produktivitas yang ditandai oleh adanya pengalihan tenaga kerja dengan teknologi mesin, sehinggalife circle hasil produksi menjadi sangat pendek. Untuk dapat melakukan efisiensi, maka dunia usaha perlu melaksanakan perubahan [change] melalui reengineering. Untuk mengantisipasi perubahan dunia
usaha
dunia
pendidikan
pun
harus
melakukan
reengineering dari yang bersifat umum menjadi kejuruan dan keterampilan, khususnya untuk jangka pendek dan menengah. Pembaharuan bentuk pelatihan dari yang umum menjadi aplikasi teknologi, merupakan terobosan untuk mengimbangi percepatan laju perkembangan teknologi, elektronika dan manajemen. Perlu dipahami juga, bahwa adanya perubahan teknologi, untuk jangka panjang tidak lagi diperlukan tenaga kerja dengan persyaratan keterampilan [skill requirement] yang tinggi. Sistem mesin yang dioperasikan
tentunya
memerlukan
semakin
keterampilan
canggih,
”tekan
sehingga
tombol”.
hanya
Integrated
Manufacturing systems, merupakan suatu contoh dimana untuk mengoperasikan mesin tidak diperlukan keterampilan yang tinggi, tetapi
dituntut
untuk
memiliki
pengetahuan
yang
semakin
meningkat, terutama untuk menghadapi kompleksitas sistem
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
48
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
mesin-mesin yang semakin canggih. Perubahan yang terjadi di dunia kerja, perlu diikuti dengan perubahan sikap, perilaku dan peningkatan keterampilan tenaga kerja, yang secara tidak langsung berkaitan dengan perubahan sistem pendidikan dan pelatihan kerja. Selanjutnya, lembaga pendidikan sebagai salah satu institusi penghasil tenaga kerja terdidik yang masuk pasar kerja, harus memperhatikan proses pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mempunyai daya saing di pasar kerja global. Dunia pendidikan harus lebih banyak melihat perkembangan yang terjadi di dalam dunia usaha. Dengan demikian, kurikulum yang digunakan paling tidak harus dapat mencerminkan apa yang diinginkan oleh dunia kerja yang harus mengandung unsur knowledge, skills dan attitudes. Rendahnya
penyerapan
angkatan
kerja
antara
lain
juga
dipengaruhi oleh ketidakpastian kualitas pencari kerja itu sendiri dalam mengisi peluang atau kesempatan kerja. Berdasarkan laporan penempatan ketenagakerjaan diketahui bahwa terdapat lowongan-lowongan pada sektor-sektor industri pengolahan, yang tidak sepenuhnya dapat terisi oleh para pencari kerja dikarenakan kriteria kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan tidak memenuhi persyaratan. Dalam upaya mempertemukan para pencari kerja dan pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja secara cepat dan tepat sesuai perkembangan teknologi, telah dibangun Bursa Kerja On Line yang merupakan pengembangan model Bursa Kerja Konvensional. Melalui BKOL para pencari kerja dan pengusaha dapat
mendaftarkan
secara
langsung
kebutuhan
dengan
menggunakan akses internet. Pemerintah Kota Bandung perlu untuk mempersiapkan SDM yang Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
49
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
kompetitif di pasar global, dengan persiapan SDM yang baik, khususnya
untuk
Tenaga
Kerja
sektor
formal
yang
akan
ditempatkan di luar negeri agar dapat memperkuat posisi tawar [bargaining position] dengan negara pengguna.Di samping itu, kemajuan teknologi yang semakin cepat terutama di bidang komunikasi, transportasi dan teknologi telah mempercepat proses globalisasi itu sendiri. Sebagai akibatnya hubungan antar negara semakin dekat, terutama terkait dengan kegiatan pertukaran barang dan jasa, khususnya tenaga kerja. Dengan demikian, pasar kerja antar negara menjadi semakin marak dan intensif di masa yang akan datang. Sementara itu, globalisasi pasar kerja juga mengakibatkan banyaknya tenaga kerja asing yang bekerja di Kota Bandung (Tahun 2012 terdaftar pada Disnaker sejumlah 117 TKA, dan Tahun 2013 sebanyak 135 TKA), tidak hanya pada jabatan manajerial dan tenaga ahli, tetapi sampai tingkat teknisi dan operator yang jumlahnya tidak sedikit. Kehadiran tenaga kerja asing dirasa sangat mengancam kesempatan kerja di pasar dalam negeri, khususnya untuk tenaga kerja Indonesia pada tingkat menengah ke bawah yang jumlahnya sangat banyak, apalagi akhir tahun
2014,
tahun
2015
mendatang,
adanya
kesepakatan
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau pasar bebas ASEAN mulai berlaku. Jika ingin tetap bersaing dengan negara lain harus berbenah diri untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja. Mobilitas tenaga kerja, baik penempatan dalam daerah, antar daerah maupun antar negara yang bertumpu pada kualitas SDM menjadi faktor penentu keberhasilan dalam persaingan global. Menghadapi tantangan yang berat demikian, kita perlu melakukan reposisi
dengan
meningkatkan
keunggulan
komparatif
dan
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
50
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
kompetitif SDM. Reposisi ini penting untuk mengetahui posisi tepat selanjutnya dapat dijadikan pijakan dalam menetapkan kebijakan dan strategi di bidang ketenagakerjaan, khususnya penempatan tenaga kerja baik di dalam negeri maupun di luar negeri.Era globalisasi dan MEA di satu pihak membuka peluang bisnis dan kesempatan kerja di dalam dan di luar negeri. Tetapi di pihak lain, menuntut peningkatan SDM terutama kemampuan untuk memanfaatkan teknologi maju dalam dunia usaha dan industri
produksi;
peningkatan
kemampuan
memanfaatkan
teknologi informasi serta peningkatan pemahaman mengenai hubungan internasional termasuk kemampuan bernegosiasi bisnis dengan negara-negara maju. Sementara itu, untuk meningkatkan kualitas SDM diperlukan strategi pengembangan ketenagakerjaan paling tidak dilakukan melalui 4 [empat] jalur yaitu; jalur pendidikan, pelatihan kerja, pengembangan karier dan perbaikan gizi untuk meningkatkan derajat kesehatan. Akhirnya dengan peningkatan kualitas SDM tenaga kerja yang kompetitif akan dapat merubah tantangan menjadi peluang yang terbuka lebar. 2.4.2.
Peluang
Selain berbagai tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan pembangunan
ketenagakerjaan
dan
ketransmigrasian,
juga
terdapat berbagai potensi yang dapat dimaksimalkan dalam rangka mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas, yaitu : 1) Peraturan Perundang-undangan Penyusunan
rencana
ketransmigrasian
pembangunan
sebagai
bagian
dari
ketenagakerjaan sistem
dan
manajemen
pembangunan tidak terlepas dari landasan hukum yang berlaku baik berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
51
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Presiden, Peraturan/Keputusan Menteri terkait, dan Peraturan Daerah, Surat Keputusan Walikota. Dalam lingkup internal Dinas Tenaga Kerja regulasi yang menjadi kerangka
dasar
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
adalah
Rencana Strategis yang berisi acuan lima tahunan, dan Rencana Kerja yang disusun setiap tahun. Dengan sasaran umum yang ingin dicapai adalah terciptanya mekanisme (sistem) perencanaan orientasi pada keluaran (output), hasil (outcome) dan dampak (impact) yang diimplementasikan pada proses penyusunan RPJMD dan Kerangka Logis Renstra 2009-2013. 2) Sumber Daya Keberadaan sumber daya yang meliputi sumber daya manusia (sdm),
anggaran,
ketatalaksanaan,
sarana, menjadi
dan
prasarana,
faktor
kelembagaan
penentu
dan
keberhasilan
pelaksanaan tugas-tugas dan peran Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dalam menghadapi dinamika perubahan lingkungan strategis. Sebagaimana telah diuraikan di atas pada bab sebelumnya bahwa potensi sumber daya manusia pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung berdasarkan pendidikan formal dari 95 orang pegawai, 50 orang DIII/S1, berarti 53% SDM yang ada sudah mumpuni. Yang sudah berpengalaman di bidangnya lebih dari 82% adalah Golongan III dan Golongan IV, dan 20 orang pejabat fungsional yang menjadi ujung tombak pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.Pendukung kelancaran kinerja lainnya yang tidak kalah penting, yaitu aspek sarana, prasarana, dan didukung dengan anggaran yang memadai sesuai kebutuhan. Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
52
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas Dan Fungsi
RENSTRA
3
BAB
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas
dan
Fungsi
Pelayanan SKPD Isu strategis dalam Rencana Strategis Tahun 2014 - 2018 disusun berdasarkan beberapa sumber, pertama berdasarkan analisis terhadap situasi dan kondisi urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Kota Bandung, selanjutnya bersumber dari permasalahan dan isu dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Bandung (RPJPD) dan RPJMD Kota Bandung Tahun 2013 - 2018, dan ketiga didasarkan
pada
analisis
capaian
kinerja
pelaksanaan
urusan
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, sehingga dapat teridentifikasi berbagai permasalahan umum da khusus yang diangkat menjadi agenda atau prioritas pembangunan tahun 2013-2018, dari sejumlah isu dan permasalahan tersebut, yang menjadi isu strategis dengan kriteria sebagai berikut : 1. Cakupan masalah yang luas 2. Suatu isu atau masalah cenderung membesar di masa datang dan berdampak negatif 3. Memerlukan upaya penanganan yang konsisten dari waktu ke waktu Beberapa permasalahan di Kota Bandung yang perlu ditangani di tahun
2013-2018
berdasarkan
pendekatan
Urusan
Pemerintah
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
53
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Daerah, yang menjadi tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja diuraikan sebagai berikut : 3.1.1. Urusan Wajib Ketenagakerjaan Tingkat pengangguran terbuka cukup tinggi dengan perkembangan lapangan kerja yang terbatas, permasalahannya adalah diantaranya ketidaksesuaian antara kualifikasi jabatan lowongan kerja dengan bakat, minat, dan kemampuan pencari kerja; termasuk makin meningkatkannya
jumlah
perselisihan
hubungan
industrial
dan
jumlah pelanggaran norma ketenagakerjaan yang terdaftar di Dinas Tenaga
Kerja,
perkembangan
didukung ekonomi
pula yang
dengan secara
kondisi
tidak
politik
langsung
dan
sangat
mempengaruhi terhadap tingkat pengangguran terbuka; 3.1.2. Urusan Pilihan Ketransmigrasian Tingkat penempatan transmigrasi masih sangat rendah, diantaranya karena keterbatasan lokasi transmigrasi dan kuota transmigrasi ditentukan oleh Pemerintah Pusat; 3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Periode 2013-2018 yang merupakan Tahap III (ketiga) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Tahun 2005-2025. RPJPD
Kota
penuntun
Bandung
pembangunan
Tahun daerah
2005-2025 memuat
merupakan arah
kaidah
kebijakan
dan
sasaran pokok dalam persepektif pembangunan 20 tahun kedepan guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat dalam arti luas (human welfare), yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
54
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Nomor 08 Tahun 2008, telah mengamanatkan Visi Daerah, yaitu “KOTA BANDUNG BERMARTABAT” (BANDUNG DIGNIFIED CITY). Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang. Visi juga harus menjawab
permasalahan
pembangunan
daerah
dan/atau
isu
strategis yang harus diselesaikan dalam jangka menengah serta sejalan dengan visi dan arah pembangunan jangka panjang daerah. Mempertimbangkan arah pembangunan jangka panjang daerah, kondisi, permasalahan dan tantangan pembangunan yang dihadapi serta isu-isu strategis makaVisi Kota Bandung Tahun 2013 -2018, yaitu : “TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG YANG UNGGUL, NYAMAN, DAN SEJAHTERA” Unggul
:
adalah menjadi yang terbaik dan terdepan serta contoh bagi daerah lain dalam upaya terobosan perubahan bagi kenyaman dan kesejahteraan warga Kota Bandung.
Nyaman
:
adalah terciptanya suatu kondisi dimana kualitas lingkungan terpelihara dengan baik, serta dapat memberikan
kesegaran
dan
kesejukan
bagi
penghuninya. Kota yang nyaman adalah suatu kondisi dimana berbagai kebutuhan dasar manusia seperti tanah, air, dan udara terpenuhi dengan baik sehingga nyaman untuk ditinggali serta ruang-ruang kota dan infrastruktur pendukungnya responsif terhadap
berbagai
aktifitas
dan
perilaku
penghuninya. Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
55
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Sejahtera :
yaitu mengarahkan semua pembangunan kota pada pemenuhan kebutuhan lahir dan batin warganya, agar manusia dapat memfungsikan diri sebagai hamba di muka bumi. Kesejahteraan yang ingin dilahirkan
di
kesejahteraan
Kota yang
Bandung
berbasis
pada
merupakan ketahanan
keluarga dan Iingkungan sebagai dasar pengokohan sosial. Masyarakat sejahtera tidak hanya dalam konteks lahiriah dan materi saja, melainkan juga sejahtera jiwa dan batiniah. Kesejahteraan dalam artinya yang sejati adalah keseimbangan hidup yang merupakan buah dari kemampuan seseorang untuk memenuhi tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya, meliputi ruhani, akal, dan jasad. Kesatuan elemen ini diharapkan mampu saling berinteraksi dalam melahirkan
masa depan
yang
cerah,
adil
dan
makmur. Keterpaduan antara sejahtera lahiriah dan batiniah adalah manifestasi dari sejahtera yang paripurna. Kesejahteraan yang seperti inilah yang akan membentuk kepecayaan diri yang tinggi pada masyarakat Kota Bandung untuk mencapai kualitas kehidupan yang semakin baik, hingga menjadi teladan bagi kota lainnya. Visi RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 yaitu : Terwujudnya Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera, merupakan Visi yang selaras dengan Visi Kota Bandung Yang Bermartabat tahun 2025. Kriteria capaian Visi Daerah Tahun 2005-2025 sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Daerah
Nomor 08 Tahun 2008
tentang RPJPD Kota Bandung Tahun 2005-2025 secara jelas Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
56
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
direfleksikan pada Visi Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera. Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan pembangunan ke depan serta memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 4(empat) misi sebagai berikut: Misi Pertama, Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tataruang,
pembangunan
infrastruktur
serta
pengendalian
pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan. Misi Kedua, meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih dan melayani. Misi Ketiga, membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing. Misi Keempat, membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan. Adapun hasil pembangunan Kota Bandung pada Tahun 2018 berdasarkan pencapaian Misi, diproyeksikan sebagai berikut : 1. Kemajuan Dalam Bidang Tataruang, Pembangunan Infrastruktur Serta Pengendalian Pemanfaatan Ruang Yang Berkualitas Dan Berwawasan LingkunganPada Tahun 2018,dicirikan : 1) Terwujudnya kualitas udara dan air memenuhi baku mutu, dengan catatan kemajuan: Minimal 50% lokasi/sample telah memenuhi (Baku Mutu) BM, serta 17% sungai dan anak sungai yang ada di Kota Bandung untuk paremeter BOD dan COD telah memenuhi baku mutu. 2) Terjamin dan tersedianya kuantitas dan kualitas air (air permukaan, air tanah dangkal dan air tanah dalam), dengan catatan kemajuan : Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
57
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
3) Terwujudnya pengelolaan limbah yang efektif dan bernilai ekonomi,
dengan
catatan
kemajuan
:
Mereduksi
dan
meningkatkan pemanfaatan kembali limbah padat (sampah), dengan indikator capaian : 90 % sampah dapat dikelola (30% reduce, reuse dan recycle, 60% ke tempat pemrosesan akhir melalui pemanfaatan teknologi yang berwawasan lingkungan dan ekonomis 35%, dan landfill 25%). 4) Tersedianya Ruang kota yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan, dengan catatan kemajuan : 5) Tersedianya
Sistem
transportasi
yang
selamat,
efisien,
nyaman, terjangkau dan ramah lingkungan. 6) Terwujudnya sarana dan prasarana yang memenuhi standar teknis
/
standar
pelayanan
minimal,
dengan
catatan
kemajuan : 2.Kemajuan Dalam Bidang Tata Kelola Pemerintahan Yang Efektif, Bersih Dan MelayaniPada Tahun 2018,dicirikan : 1) Terwujudnya
Peningkatan
kualitas
produk
perencanaan
pembangunan yang aspiratif, antisipatif, aplikatif, akuntabel dan berdasarkan data base. 2) Terwujudnya masyarakat dan aparat yang sadar hukum dan HAM, dengan catatan kemajuan :
Semakin berkurangnya
pelanggaran masyarakat dan aparatur terhadap hukum dan HAM sehingga dapat mendukung ketertiban dan keamanan, serta semakin berkurangnya praktek KKN di lingkungan birokrasi. 3) Tersedianya Prasarana dan sarana aparatur pemerintah kota dengan kuantitas yang memadai dengan kualitas baik. 4) Meningkatnya jumlah SDM aparatur yang kompeten dan profesional
dalam
pelayanan
publik
sesuai
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
dengan 58
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
kebutuhan masyarakat dan peraturan perundangan yang berlaku dilandasi oleh kecerdasanemosional dan spiritual. 5) Terpenuhinya
6
bidang
reformasi
(SDM,
Kelembagaan,
Regulasi, Investasi, Keuangan daerah dan e-Government). 6) Meningkatnya pengelolaan pengawasan. 7) Terwujudnya Pelayanan publik yang prima, melalui strategi dengan catatan kemajuan
Meningkatnya jumlah SKPD yang
bersertifikat Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 : 2000. 8) Terwujudnya Kehidupan masyarakat yang demokratis, 9) Terwujudnya ketentraman dan ketertiban serta terciptanya kesadaran
masyarakat
dalam
menjaga
lingkungan
dan
stabilitas keamanan daerah. 3. Kemajuan Dalam Bidang Membangun Masyarakat Yang Mandiri, Berkualitas Dan Berdaya Saing pada Tahun 2018, dengan ciri: 1) Peningkatan
Kualitas
Sumber
daya
manusia
dengan
indikator capaian: IPM = 82,02; 2) Mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui, dengan indikator jumlah penduduk Tahun 2018 maksimal 2.835.223 Jiwa;Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi dengan indikator capaian Angka Fertilitas Total (AFT) = 1,85. 3) Meningkatkan
kualitas
dan
akses
penyelenggaraan
Pendidikan, dengan indikator capaian: Indeks Pendidikan = 93,53; 4) Mengembangkan Pendidikan Wajib Belajar Menengah 12 Tahun yang Bermutu, dengan indikator capaian: angka Ratarata Lama Sekolah (RLS) = 12,17 Tahun; 5) Indeks Kesehatan = 81,87 ; Angka Harapan Hidup = 74,45 ; 90% fasilitas kesehatan memenuhi SPM kesehatan; Angka Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
59
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Kematian Bayi = 29/1000 kelahiran hidup; menurunnya Jumlah Kematian Ibu Melahirkan = 11 orang/tahun. 6) Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang tahapan proses pembangunan. 7) Meningkatkan
kepedulian
dan
kepekaan
masyarakat
terhadap lingkungan sosial maupun fisik. 8) Terwujudnyamultikulturalisme
dalam
lingkungan
yang inklusif, dengan catatan kemajuan :
Sunda
Terwadahinya
heterogenitas budaya dalam lingkungan Budaya Sunda, serta meningkatnya sinergitas pelestarian budaya lokal Sunda antara pemerintah, pelaku budaya dan masyarakat. 4. Kemajuan Dalam Bidang Perekonomian Yang Kokoh, Maju, Dan Berkeadilan pada Tahun 2018,dengan penciri : 1) Meningkatkan Pertumbuhan Riil dan Kontribusi Riil Sektor Perekonomian kota terutama dari Core sectors (Jasa Wisata dan Perdagangan berbasis industri kreatif dan IT) dengan mempertahankan industri pengolahan yang ada, dengan indikator capaian :
LPE 10,33%; Tingkat pemerataan
pendapatan versi Bank Dunia minimal 16% (kategori sedang); PDRB Riil/kapita minimal
Rp 20 juta per tahun;
Indeks
daya beli 70,66; 2) Memperbaiki
stabilitas
harga
dan
distribusi
barang
kebutuhan pokok, dengan indikator capaian : Tingkat inflasi umum satu digit; 3) Perluasan kesempatan lapangan kerja formal di sektor-sektor yang
menjadi
core
competency
kota,
dengan
indikator
capaian: Tingkat Pengangguran Terbuka 13,5% ; Kesempatan kerja Minimal 90%.
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
60
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
4) Memberikan Kemudahan Pelayanan Perijinan dan Kepastian Hukum bagi investor dan dunia usaha, dengan indikator capaian : Nilai Investasi berskala nasional meningkat 30%. 5) Mengembangkan Kota Bandung sebagai kota tujuan wisata, dengan indikator capaian: Meningkatnya Jumlah wisatawan sebesar 35%. 6) Terwujudnya anggaran pemerintah yang optimal, dengan catatan kemajuan : a. Rata-rata Peningkatan Pendapatan 17%. b. APBN, APBD Prov & APBD Kota terintegrasi sepenuhnya. c. Mengembangkan instrumen pem-biayaan pembangunan non-konvensional,
dengan
catatan
kemajuan:
Penggunaan instru-men pembiayaan pembangunan nonkonvensional mulai signifikan. 7) Terwujudnya masyarakat dan sektor swasta berperan besar dalam
pembiayaanpembangunan
kota,
dengan
catatan
kemajuan : a. Berbagai insentif fiskal tersedia untuk fasilitasi sektor swasta. b. Mengembangkan sistem pembiayaan dengan kemitraan pemerintah dan swasta, dengan catatan kemajuan : Berfungsinya
perusahaan
patungan
untuk
beberapa
layanan jasa umum dan barang publik. c. Berfungsinya instrumen pem-biayaan pembangunan non konvensional berbasis masyarakat. d. Berbagai
insentif
fiskal
untuk
masyarakat
dalam
pembangu-nan, pelaksanaan dan pemeliharaan barang dan jasa publik.
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
61
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Dalam Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Tenaga Kerjamengacupada target kinerja Misi 4 RPJMD 2013 – 2018 Kota Bandung, yaitu : Kemajuan Dalam Bidang
Perekonomian Yang
Kokoh, Maju, Dan Berkeadilan pada Tahun 2018, dengan indikator : Perluasan kesempatan lapangan kerja formal di sektor-sektor yang menjadi core competency kota, dan indikator capaian RPJPD : Tingkat Pengangguran
Terbuka
13,5%
;
Kesempatan
kerja
Minimal
90%.Capaian kinerja RPJMD 2008 – 2013 Tingkat Pengangguran Terbuka 10,98%; Kesempatan Kerja 89,02%.Target kinerja RPJMD 2013-2018: Tingkat Pengangguran Terbuka 10%, dan Kesempatan Kerja mencapai 90%, Penciptaa Lapangan Pekerjaan Baru 50.000 dan Penciptaan Wirausaha Baru 7.500. 3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Propinsi Jawa Barat Rencana Strategi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung secara substantif tidak berdiri sendiri, dokumen ini terkait dengan keberadaan dokumen perencanaan lainnya yang bersifat perencanaan program pembangunan (a-spatial). Oleh karena itu dalam penyusunannya memperhatikan dan mensinergikan dengan : 1. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang
tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
(RPJMD) Transisi Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 2. Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)Kota Bandung 2005 – 2025. 3. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka MenengahDaerah (RPJMD)Tahun 2013 – 2018.
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
62
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 2 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Lampiran Permennakertrans Nomor
PER.03/MEN/1/2010
Tentang
RENSTRA
Kemennakertrans Tahun 2010-2014, serta
dokumen
Ketenagakerjaan
lainnya dan
yang
berkaitan
Ketransmigrasian.
dengan
Adapun
Urusan
pokok
yang
berkaitan, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.1. Keterkaitan RENSTRA Dinas Tenaga Kerja dengan Dokumen Perencanaan Lainnya RENSTRA Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2013-2018 Keterkaitan Misi : 1. Meningkatkan kompetensi dan produktifitas tenaga kerja 2. Meningkatkan kesempatan kerja 3. Meningkatkan Perlindungan & Pengembangan lembaga ketenagakerjaan 4. Meningkatkan Penempatan Transmigrasi 5. Meningkatkan kualitas kinerja dengan prinsip tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance)
RPJMD Kota Bandung 2013-2018
RENSTRA Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Propinsi Jawa Barat 2014-2018
RPJMD Propinsi Jawa Barat 2014-2018
RENSTRA Kementerian Tenaga Kerja & Transmigrasi 2010-2014
Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan
Misi 1 : Membangun Pencitraan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Misi 2 : Mengembangkan Kebersamaan Pelaku Pembangunan Misi 4 : Mengoptimalkan Lembaga Pengembangan Sumber daya manusia
Misi 1:Memantapkan Masyarakat Jawa Barat yang Berkualitas, Produktif, dan Berwawasan Luas.
Misi 3 : Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Sasaran Misi 1: Meningkatnya Kualitas Tenaga Kerja dan Transmigran Terlatih yang Siap
Sasaran Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan perlindungan terhadap tenaga
Keterkaitan Sasaran: Sasaran : Sasaran : 1. Peningkatan Meningkatkan Kualitas kesempatan Sumberdaya kerja dan Manusia Tenaga perlindungan Kerja; tenaga kerja
Misi 2 Memantapkan Pembangunan Ekonomi Regional Secara Menyeluruh.
Agenda : Perbaikan Iklim Ketenagakerja an
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
63
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 2. Peningkatan Penempatan Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja; 3. Peningkatan Pembinaan Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja; 4. Peningkatan Lokasi dan Penempatan Transmigrasi; 5. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik; 6. Meningkatnya Kapasitas Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
Kerja Pada Berbagai Sektor Lapangan Kerja dan Transmigrasi Sasaran Misi 2 : Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja di berbagai lapangan usaha Sasaran Misi 4 : Meningkatnya Kerjasama Kemitraan dengan dunia Usaha dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan transmigrasi
kerja
Sasaran : menurunkan Tingkat Pengangguran Menjadi 5,1 Persen Kebijakan : Menciptakan Lapangan Kerja Formal Dan Modern Memfasilitasi Perpindahan Pekerja Dari Produktivitas Rendah Ke Produktivitas Tinggi
Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan Rencana Kerja setiap tahun dalam rangka pencapaian visi, misi, dan arah pembangunan jangka menengah daerah Kota Bandung. Secara diagramatis keterkaitan Renstra Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dengan dokumen perencanaan lainnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
64
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung RPJMD PROPINSI JAWA BARAT RENSTRA DISNAKER&TRANS PROP. JABAR
RPJM KEMENAKERTRANS RI RPJPD 2005-2025 & RPJM 2009-2013 KOTA BANDUNG
RENSTRA DISNAKER KOTA BANDUNG
RENCANA KERJA 2014 RENCANA KERJA 2015 RENCANA KERJA 2016 RENCANA KERJA 2017 RENCANA KERJA 2018
Gambar 3.1. Keterkaitan Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Lebih jelasnya hubungan kinerja pembangunan daerah kaitan antara RPJMD Kota Bandung dengan RENSTRA SKPD diilustrasikan dalam gambar di bawah ini : Kepala SKPD
Kepala Daerah
Visi/Misi
Visi/Misi
Tujuan/ Sasaran
Tujuan/ Sasaran
Program Pembangunan Daerah Program Prioritas
Program/Kegiatan Prioritas
Program Penyelengaraan Urusan Pem.Daerah Program Prioritas
RPJMD
Visi/misi SKPD dibuat untuk secara langsung maupun tidak langsung untuk mendukung atau mewujudkan visi misi Kepala Daerah
Program Pembangunan Daerah berisi program-program prioritas terpilih yang menjadi “top priority” untuk mewujudkan visi/misi Kepala Daerah (RPJMD)
RENSTRA SKPD Gambar 3.2. Hubungan Kinerja Pembangunan Daerah Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
65
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
3.4. Telaahan
Rencana
Tata
Ruang
Wilayah
dan
Kajian
Lingkungan Hidup Strategis Penyusunan RENSTRA memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai pola dan struktur tata ruang yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 20112031, sebagai acuan untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun
program
pembangunan
yang
berkaitan
dengan
pemanfaatan ruang kota. Penelaahan rencana tata ruang bertujuan untuk melihat kerangka pemanfaatan ruang daerah dalam 5 (lima) tahun mendatang yang asumsi-asumsinya, meliputi: 1) Struktur ruang dalam susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana
yang
berfungsi
sebagai
pendukung
kegiatan
sosial
ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional; 2) Distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan fungsi budidaya; dan
3) Pemanfaatan ruang melalui program yang
disusun dalam rangka mewujudkan rencana tata ruang yang bersifat indikatif, melalui sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan baik di pusat maupun di daerah secara terpadu. Dalam menyusun RENSTRA ini juga selain berpedoman pada RTRW daerah sendiri, juga perlu memperhatikan RTRW daerah lain, guna tercipta sinkronisasi dan sinergi pembangunan jangka menengah
daerah
antar
kabupaten/kota
serta
keterpaduan
struktur dan pola ruang kabupaten/kota lainnya, terutama yang berdekatan atau yang ditetapkan sebagai satu kesatuan wilayah pembangunan
kabupaten/kota,
dan
atau
yang
memiliki
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
66
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
hubungan
keterkaitan
atau
pengaruh
dalam
pelaksanaan
pembangunan daerah. Selanjutnya aspek lingkungan hidup pun harus menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan isu-isu strategis yang perlu ditindaklanjuti dengan action program kegiatan selama 5 tahun ke depan. 3.5. Penentuan Isu - Isu Strategis Isu strategis adalah permasalahan utama yang disepakati untuk dijadikan prioritas penanganan selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang. Isu strategis diidentifikasi dari berbagai sumber, diantaranya adalah : 1. Isu strategis dari dinamika internasional, nasional dan regional yang mempengaruhi Kota Bandung. 2. Isu strategis dari Kebijakan Pembangunan Daerah Lainnya yang mempengaruhi Kota Bandung 3. Isu strategis dari kebijakan pembangunan daerah yang terdiri dari :
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung 2005-2025.
Isu strategis yang diangkat dari analisis situasi dan kondisi kependudukan, ekonomi, sosial budaya, sarana prasarana dan
pemerintahan
umum
saat
ini,
serta
kemungkinan
kondisinya di masa datang.
Sasaran-sasaran pembangunan yang belum dapat dipenuhi pada masa RPJMD sebelumnya.
Adapun isu strategis yang patut diangkat dalam RPJMD ini ditetapkan berdasarkan kriteria-kriteria berikut ini, 1. Kriteria- 1: Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional; Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
67
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
2. Kriteria- 2: Merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daerah; 3. Kriteria- 3: Luasnya dampak yang ditimbulkannya terhadap daerah dan masyarakat; 4. Kriteria- 4: Memiliki daya ungkit yang signifikan terhadap pembangunan daerah; 5. Kriteria- 5: Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola; dan 6. Kriteria- 6: Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan. 3.5.1
Kajian Kebijakan Pembangunan
Penentuan isu strategis didahului dengan
review terhadap
kebijakan pembangunan nasional dan agenda pembangunan regional, dan daerah yang relevan dalam memberi arah bagi pembangunan di Kota Bandung. Hasil review akan melengkapi draft isu strategis Urusan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian. 1. RPJPD 2005-2025 dan RPJMD Transisi Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 Isu Strategis dalam RPJPD 2005-2025 Propinsi Jawa Barat adalah
pengangguran
dan
ketenagakerjaan,
dan
Isu
Strategisdalam RPJMD Transisi Propinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 tercantum Penanganan kemiskinan, pengangguran dan ketenagakerjaan. Prioritas Pembangunan RPJPD 2005-2025 yang berkaitan dengan urusan ketenagakerjaan adalah tercermin dalam
“Bidang
Pendidikan,
Kesehatan,
Kebudayaan,
Ketenagakerjaan, Pemuda & Olahraga, Sosial, Iptek, Industri & Perdagangan”
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
68
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Kebijakan Umum dan Program Prioritas RPJMDTransisi Provinsi Jawa
Barat
Tahun
2013-2018,
adalah
:
Memantapkan
Pembangunan Ekonomi Regional Secara Menyeluruh dimaknai melalui kebijakan pengembangan kemampuan dan daya saing ekonomi Jawa Barat berbasis potensi lokal. 2. RPJPD 2005-2025 dan RPJMD 2013-2018 Kota Bandung Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah adalah grand desain selama 25 tahun kedepan yang menjadi landasan penyusunan rencana pembangunan lima tahunan dan rencana kerja pemerintah daerah. Isu Strategis RPJPD 2005-2025 yang menjadi salah satu acuan penyusunan isu strategis Dinas Tenaga Kerja, adalah: “Daya Tarik dan Daya Saing Kota”, sasaran pokok RPJPD 2005-2025 : Terwujudnya
perekonomian kota yang
berdaya saing. Sedangkan isu strategis adalah:
“Pengangguran,
penanggulangan
RPJMD 2013-2018 Kemiskinan
dan
Permasalahan Sosial”. 3. Standar Pelayanan Minimum (SPM) Dalam pasal 11 ayat (4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 disebutkan bahwa penyelenggaraan urusan yang bersifat wajib berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh pemerintah. Dalam rangka pelaksanaan pasal 11 ayat (4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tersebut, pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Dalam Peraturan Pemerintah ini disebutkan bahwa SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
69
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Sesuai dengan Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM), diamanatkan bahwa SPM yang telah ditetapkan
Pemerintah
Pemerintahan
Daerah
menjadi untuk
salah
satu
menyusun
acuan
bagi
perencanaan
dan
penganggaran penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Rencana pencapaian SPM dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategi Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD). Standar
pelayanan
dasar
yang
sudah
ditetapkan
oleh
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia adalah
Standar
Pelayanan
Ketenagakerjaan
sesuai
Permennakertrans Nomor PER.2/MEN/X/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketenagakerjaan, terdiri dari 5 pelayanan dengan 7 indikator adalah : 1. Pelayanan Pelatihan; 2. Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja; 3. Pelayanan Penyelisihan Hubungan Industrial; 4. Pelayanan kepesertaan Jamsostek; 5. Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan. 3.5.2
Penetapan Isu Strategis
Berdasarkan
hasil
analisis
dikemukakan
sebelumnya,
terhadap
serta
dengan
hal-hal
yang
telah
mempertimbangkan
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan, maka dapat diidentifikasi 4 isu strategis urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Kota Bandung : Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
70
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
1. Ketidaksesuaian
antara
kualifikasi
jabatan
lowongan
kerja
dengan bakat, minat, dan kemampuan pencari kerja; 2. Terbatasnya kesempatan kerja yang tersedia; 3. Tingginya
pelanggaran
norma
ketenagakerjaan,
dan
meningkatnya kasus perselisihan hubungan industrial; 4. Terbatasnya lokasi transmigrasi, dan minimnya pemberangkatan transmigran; 5. Kurang optimalnya pelayanan publik yang dilaksanakan oleh aparat Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
71
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran, Strategi Dan Kebijakan
RENSTRA
4
BAB
4.1. Visi dan Misi SKPD Rumusan Visi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung berlandaskan RPJPD Kota Bandung Tahun 2005-2025 Peraturan
Daerah
Kota
Bandung
mengamanatkan
Visi
Daerah:
BERMARTABAT”
(BANDUNG
yang ditetapkan dengan
Nomor yaitu
DIGNIFIED
08
Tahun
2008,
“KOTA
BANDUNG
CITY),
selanjutnya
dijabarkan kembali kedalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah Kota Bandung Tahun 2013-2018, yaitu: “MEWUJUDKAN KOTA BANDUNG YANG UNGGUL, NYAMAN, DAN SEJAHTERA”. dengan target kinerja RPJPD Tahun 2005-2025 dan RPJMD 20132018
Urusan
Ketenagakerjaan
dan
Ketransmigrasian
adalah
menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka, Penciptaan lowongan pekerjaan baru, dan penciptaan wirausaha baru. Visi
Dinas
Tenaga
Kerja
Kota
Bandung
Tahun
2013-2018
mencerminkan adanya hasrat atau keinginan yang relevan dengan Visi Kota Bandung “Mewujudkan Kota Bandung Yang Unggul”, disinergikan dengan semangat kompetisi kerja menjadi yang unggul atau
paling
baik,
maka
Visi
Dinas
Tenaga
Kerja
adalah
:
“Terwujudnya Penyelenggaraan Ketenagakerjaan Terbaik”. Untuk merealisasikan
keinginan,
harapan
serta
tujuan
sebagaimana
tertuang dalam visi yang telah ditetapkan, maka harus memahami makna yang terkandung di dalam visi tersebut. Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
72
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Makna yang terkandung dalam visi Dinas Tenaga Kerja adalah : Pertama,
bahwa
Terwujudnya
Penyelenggara
Ketenagakerjaan
Terbaik mengandung arti bahwa Dinas Tenaga Kerja adalah suatu lembaga yang menjadi terbaik dan terdepan serta contoh bagi daerah lain dalam upaya terobosan perubahan dalam menyiapkan tenaga kerja
terampil
dan
produktif,
peningkatan
keterampilan
dan
produktivitas kerja, membina lembaga-lembaga latihan swasta, melakukan akreditasi lembaga latihan swasta serta sertifikasi kemampuan, sehingga tenaga-tenaga tersebut di atas dapat berdaya saing tinggi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan dunia kerja serta memenuhi standar nasional / internasional. Kedua, mengandung arti bahwa Dinas Tenaga Kerja sebagai lembaga pemerintahan yang mempunyai kewajiban untuk dapat memfasilitasi dan memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat pencari kerja, mendorong dan memotivasi para pengusaha untuk menciptakan perluasan kerja melalui pelatihan penciptaan wira usaha baru, serta mengerahkan warga masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan untuk mengikuti program transmigrasi. Ketiga, bahwa Dinas Tenaga Kerja ini sebagai suatu lembaga yang dapat berperan sebagai fasilitator terdepan yang unggul dalam mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, adil dan bermartabat, pekerja
mencakup
dan
pembinaan
lembaga-lembaga
terhadap
pengusaha,
ketenagakerjaan,
para
sosialisasi
perundang-undang ketenagakerjaan, penanganan permasalahan / perselisihan minimum
ketenagakerjaan, kota,
serta
memfasilitasi
memberikan
penetapan
perlindungan
upah
kesehatan,
keselamatan, terhadap pekerja dan pengusaha, serta meningkatkan kesejahteraan
pekerja,
melalui
program
dan
kegiatan
yang
berorientasi terhadap peningkatan keselamatan kerja, kesehatan Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
73
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
kerja dan jaminan sosial bagi tenaga kerja, perumusan dan penyusunan
UMK,
serta
peningkatan
penegakkan
hukum
ketenagakerjaan. Keempat, bahwa Dinas Tenaga Kerja mampu memfasilitasi dalam pemberdayaan, dan memberikan alternatif peluang berusaha untuk menghidupi nafkah masyarakat melalui program pengembangan wilayah
transmigrasi
regional,
dengan
peningkatan
lokasi
transmigrasi, pengerahan penempatan transmigran, dan penyuluhan kepada calon transmigran. Untuk merealisasikan Visi yang telah ditetapkan serta sasaran yang akan dicapai berdasarkan Peraaturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun
2014
tentang
RPJMD
Tahun
2013
–
2018,
urusan
ketenagakerjaan tercakup dalam misi keempat, yaitu : “Membangun perekonomian yang kokoh, maju,
dan berkeadilan”, dimaksudkan
untuk meningkatkan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja, menciptakan iklim usaha yang kondusif, mengembangkan koperasi dan UMKM, mewujudkan pariwisata yang berdaya saing dan
berkelanjutan,
meningkatkan
ketahanan
pangan,
dan
mengembangkan sistem pembiayaan kota terpadu. Misi Dinas Tenaga Kerja adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kompetensi dan produktifitastenaga kerja Misi ini memiliki makna bahwa Dinas Tenaga Kerja harus dapat menyiapkan tenaga kerja terampil dan produktif yang unggul, siap pakai sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan dunia kerja, baik secara
langsung
berupa
pelatihan
dan
pemagangan
serta
menciptakan wirausaha baru yang langsung dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja, ataupun tidak langsung melalui pembinaan terhadap lembaga – lembaga latihan swasta, akreditasi, dan sertifikasi
keahlian,
sehingga
tenaga
kerja
tersebut
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
diatas 74
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
mempunyai daya saing tinggi sesuai kebutuhan pasar kerja dan dunia kerja. 2. Meningkatkan kesempatan kerja Misi ini bermakna bahwa Dinas Tenaga Kerja harus dapat memfasilitasi pencari kerja dan calon pengguna tenaga kerja untuk memperoleh informasi kesempatan kerja melalui bursa kerja terpadu/job fair, bursa kerja khusus, bursa kerja on-line maupun melalui program atau kegiatan yang orientasinya untuk memberikan informasi kerja kepada masyarakat dan informasi calon tenaga kerja kepada calon pengguna tenaga kerja. Begitu pun perluasan kerja dapat dilakukan dengan berbagai macam program / kegiatan yang unggul, seperti penciptaan wira usaha baru, penerapan dan pemanduan teknologi padat karya (PP-TPK), untuk penanganan tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan atau ter-PHK melalui kegiatan padat karya produktif (PKP), dan pemberian kerja sementara (PKS). 3. Meningkatkan
Perlindungan
dan
Pengembangan
Lembaga
Ketenagakerjaan Misi ini mengandung makna bahwa Dinas Tenaga Kerja harus dapat berperan sebagai fasilitator di dalam perwujudan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, adil, bermartabat dan unggul, melalui berbagai program dan kegiatan pembinaan terhadap pengusaha, para pekerja dan lembaga-lembaga ketenagakerjaan, sosialisasi perundang-undangan ketenagakerjaan, penanganan permasalahan/perselisihan
hubungan
industrial,
serta
mengkoordinasikan dan membantu memfasilitasi Penetapan Upah Minimum Kota oleh Dewan Pengupahan Kota Bandung. Misi ini juga
mengandung
makna
untuk
berperan
dalam
fungsi
perlindungan tenaga kerja baik terhadap hak-hak pekerja, Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
75
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
kesehatan maupun keselamatannya. Begitu pula harus dapat melindungi kepentingan pengusaha dari intervensi / campur tangan pihak ketiga yang dapat merusak hubungan industrial yang harmonis antara pengusaha dan pekerja. 4. Meningkatkan Penempatan Transmigrasi Misi ini mengandung makna bahwa Dinas Tenaga Kerja harus dapat berperan sebagai fasilitator yang unggul dalam pembinaan dan
penyuluhan
tentang
ketransmigrasian,
penjajagan
dan
kerjasama ketransmigrasian, survey lokasi transmigrasi serta pemberangkatan meningkatkan
transmigran kesejahteraan
dengan transmigran
tujuan dan
untuk
masyarakat
sekitarnya, peningkatan dan pemerataan pembangunan daerah. 5. Meningkatkan
Kualitas
Kinerja
dengan
Prinsip
Tata
Kelola
Kepemerintahan yang Baik (good governance) Misi ini mengandung makna bahwa Dinas Tenaga Kerja harus dapat
meningkatkan
penyusunan
kinerja,
rencana
baik
kegiatan,
dalam
perencanaan
pelaksanaan
pelayanan
administrasi, pelaksanaan pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas bidang, pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan,
evaluasi
dan
pelaporan
kegiatan
dibidang
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam RENSTRA Dinas Tenaga Kerja 2013-2018, yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan
arsitektur
kinerja
pembangunan
daerah
urusan
ketenagakerjaan secara keseluruhan. Mengacu pada visi dan misi RPJMD 2013-2018 Misi 4. Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
76
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Tujuan nomor 3 (tiga) dalam Misi 4 RPJMD Kota Bandung 20132018 yaitu : ”Membangun perekonomian kota yang berkeadilan”, dengan sasaran ”Meningkatkan kesempatan kerjadan perlindungan tenaga kerja”. Indikator yang menjadi tugas Dinas Tenaga Kerja adalah : Tingkat Pengangguran Terbuka, dan Lapangan Pekerjaan Baru, dan Wira Usaha baru. Oleh karena itu dalam upaya pencapaian target kinerja Kota Bandung, ditetapkan tujuan dan sasaran bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian tahun 2013 – 2018 adalah sebagai berikut : 1. Menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif sesuai dengan perkembangan pasar kerja; 2. Meningkatkan
penempatan
tenaga
kerja,
dan
perluasankesempatankerja; 3. Meningkatkan penyelesaian
kesejahteraan kasus
PHI/PHK
tenaga dalam
kerja
dan
upaya
pelayanan
melaksanakan
perlindungan tenaga kerja; 4. Meningkatkan penempatan transmigrasi; 5. Meningkatkan kualitas kinerja dengan prinsip good governance di lingkungan Dinas Tenaga Kerja. Sasaran : 1. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Tenaga Kerja; 2. Peningkatan Penempatan Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja; 3. Peningkatan Pembinaan Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja; 4. Peningkatan Lokasi dan Penempatan Transmigrasi; 5. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik; 6. Meningkatnya Kapasitas Akuntabilitas Kinerja Birokrasi.
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
77
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Tujuan dan sasaran jangka menengah Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel berikut ini :
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
78
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018 NO.
TUJUAN
(1) 1.
(2) Menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif sesuai dengan perkembangan pasar kerja Meningkatkan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja
2.
SASARAN (3) Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Tenaga Kerja
(4) Rasio Tenaga Kerja Terampil dan Produktif
Peningkatan Penempatan Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja
Tingkat Pengangguran Terbuka Rasio Jumlah Penempatan Tenaga Kerja Terdaftar Lapangan Pekerjaan Baru Wira Usaha Baru
3.
4. 5.
Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan pelayanan penyelesaian kasus PHI/PHK dalam upaya melaksanakan perlindungan tenaga kerja Meningkatkan penempatan transmigrasi Meningkatkan kualitas kinerja dengan prinsip good governance di lingkungan Dinas Tenaga Kerja
Peningkatan pembinaan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja, keselamatan dan kesehatan kerja Peningkatan Lokasi dan Penempatan Transmigrasi Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Meningkatnya Kapasitas Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
INDIKATOR SASARAN
1 (5) 50,00 %
2
3
4
5 (9) 54,01%
Target Kinerja Akhir (10)
50,99%
(7) 52,00%
(8) 53,00%
10,78%
10,55%
10,36%
10,17% 10,00%
10,00%
14,22%
14,60%
14,97%
15,09% 15,29%
15,29%
3.000
10.000
11.000
12.000 14.000
50.000
1.120
1.340
1.520
Rasio Penyelesaian Kasus Perselisihan Hubungan Industrial, selesai Perjanjian Bersama (PB)
55,00%
Jumlah pemberangkatan Transmigran
8 KK
56,00% 57,00%
1.680
1.840
58,00% 58,00%
10 KK
10 KK
11 KK
12 KK
54,01%
7.500 58,00%
51 KK
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Nilai Evaluasi AKIP
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPk/Inspektorat yang ditindasklanjuti Prosentase Tertib Administrasi barang/asset daerah ditindaklanjuti
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
78
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD Strategi Strategi adalah cara untuk mewujudkan tujuan, yang dirancang secara konseptual, analistis, realistis, rasional, dan komprehensip. Strategi yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP) Kota Bandung Tahun 2005 – 2025 yang berkaitan dengan urusan ketenagakerjaan adalah : ”Perluasan kesempatan lapangan kerja formal di sektor-sektor yang menjadi Core competency kota”. Indikator kinerjanya digunakan juga sebagai indikator kinerja RPJMD 2013-2018, yaitu : ”Tingkat Pengangguran Terbuka
10% Tahun 2018”,
TPT adalah suatu nilai persentase
perbandingan jumlah Penganggur dengan jumlah Angkatan Kerja, penurunan persentase dapat diindikasikan penyerapan tenaga kerja meningkat, tetapi jika persentase meningkat kemungkinan faktor yang
mempengaruhinya
adalah
terjadinya
peningkatan
jumlah
Angkatan Kerja sebagai akibat dari meningkatnya laju pertumbuhan penduduk, serta meningkatnya angka lulusan sekolah. Kemungkinan juga adanya peningkatan jumlah penduduk yang sementara tidak bekerja, berkeinginan untuk bekerja atau sedang mencari pekerjaan, sehingga menambah jumlah pengangguran. Urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian merupakan bagian dari pembangunan nasional dalam upaya pengembangan sumberdaya manusia yang memegang peranan penting dalam mewujudkan pembangunan manusia Indonesia. Oleh karena itu, pembangunan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian diarahkan untuk memberikan kontribusi
nyata
dan
terukur
dalam
rangka
peningkatan
kesejahteraan tenaga kerja, ketenangan berusaha dan kesejahteraan transmigrasi
yang
dilaksanakan
melalui
berbagai
strategi
dan
kebijakan. Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
80
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Strategi Urusan Ketenagakerjaan yang disusun untuk mencapai misi 4 RPJMD 2013-2018 adalah :melalui strategi pertama menciptakan wirausaha baru dengan arah kebijakan: pelatihan bagi calon wirausaha baru. strategi kedua, pemberian kesempatan memperoleh pelatihan, peningkatan kompetensi kerja produktivitas tenaga kerja, dengan arah kebijakan, peningkatan kualitas sumber daya manusia tenaga kerja. Strategi Ketiga, mengupayakan hubungan industrial harmonis, dinamis dan berkeadilan, kelangsungan usaha serta peningkatan kesejahteraan pekerja dan perlindungan tenaga kerja dengan arah kebijakan, peningkatan perlindungan tenaga kerja, keselamatan dan kesehatan kerja. Strategi Keempat mengupayakan penciptaan
lapangan
pekerjaan
baru
dengan
arah
kebijakan
peningkatan penempatan kerja dan perluasan kesempatan kerja. Tabel 4.2. Strategi Dan Arah Kebijakan Misi 4 RPJMD 2013-2018 MISI 4: Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan No.
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Tujuan 3: Membangun perekonomian kota yang berkeadilan 13. Meningkatkan menciptakan wirausaha pelatihan bagi calon kesempatan baru wirausaha baru kerja dan perlindungan ten aga kerja pemberian kesempatan memperoleh pelatihan, peningkatan kompetensi kerja produktivitas tenaga kerja mengupayakan hubungan industrial harmonis, dinamis dan berkeadilan, kelangsungan usaha serta peningkatan kesejahteraan pekerja dan perlindungan tenaga kerja mengupayakan penciptaan lapangan pekerjaan baru
peningkatan kualitas sumber daya manusia tenaga kerja
PROGRAM 1. Peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja 2. Program Peningkatan kesempatan kerja Peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja
peningkatan perlindungan tenaga kerja, keselamatan dan kesehatan kerja
Perlindungan dan Pengembangan lembaga ketenagakerjaan
peningkatan penempatan kerja dan perluasan kesempatan kerja
Program Peningkatan kesempatan kerja
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
81
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Adapun tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan Rencana Strategi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, sebagai berikut : Tabel 4.3. Tujuan, Sasaran, Strategi Dan Arah Kebijakan RENSTRA 2013-2018 VISI : Terwujudnya Penyelenggara Ketenagakerjaan Terbaik Misi 1 : Meningkatkan kompetensi dan produktifitastenaga kerja Tujuan Sasaran Strategi Menyiapkan tenaga kerja Peningkatan Pemberian yang kompeten, produktif Kualitas kesempatan sesuai dengan Sumberdaya memperoleh perkembangan pasar kerja Manusia Tenaga pelatihan, peningkatan Kerja; kompetensi kerja produktivitas tenaga kerja Misi 2 : Meningkatkan kesempatan kerja Tujuan Sasaran Strategi Peningkatan Meningkatkan Mengupayakan Penempatan Kerja penempatan tenaga kerja, perluasan dan Perluasan dan perluasan kesempatan Kesempatan Kerja kesempatan kerja memperoleh pekerjaan, dan fasilitasi terciptanya perluasan kerja Misi 3 : Perlindungan dan Pengembangan lembaga ketenagakerjaan Tujuan Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan pelayanan penyelesaian kasus PHI/PHK dalam upaya melaksanakan perlindungan tenaga kerja
Sasaran Peningkatan pembinaan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja, keselamatan dan kesehatan kerja
Strategi Mengupayakan hubungan industrial harmonis, dinamis, berkeadilan, dan meningkatnya kesejahteraan pekerja; dan Mewujudkan kesadaran dan kepatuhan pengusaha dan pekerja dalam melaksanakan peraturan perundangundangan ketenagakerjaan Misi 4 : Meningkatkan Penempatan Transmigrasi Tujuan Sasaran Strategi Meningkatkan Peningkatan Peningkatan
Kebijakan Meningkatkan kualitas, kompetensi dan produktivitas tenaga kerja, serta profesionalisme kepelatihan Kebijakan Meningkatkan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja
Kebijakan Meningkatkan pembinaan, pengembangan lembaga ketenagakerjaan, dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial, serta perlindungan tenaga kerja
Kebijakan Meningkatkan
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
82
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung penempatan transmigrasi
Lokasi dan Penempatan Transmigrasi
jumlah lokasi penempatan transmigrasi, dan jumlah pemberangkatan transmigran
kerjasama antar daerah/penempatan transmigrasi, dan penyuluhan ketransmigrasian
Misi 5 : Meningkatkan kualitas kinerja dengan prinsip tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance) Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Meningkatkan kualitas 1. Terwujudnya Meningkatkan Meningkatkan kinerja dengan prinsip Peningkatan efektifitas dan akuntabel kinerja good governance di Kualitas kualitas kinerja SKPD lingkungan Dinas Tenaga Pelayanan SKPD Kerja Publik; 2. Meningkatnya Kapasitas Akuntabilitas Kinerja Birokrasi.
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
83
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Rencana Program Dan RENSTRA Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, Dan BAB5 Pendanaan Indikatif 5.1. Rencana Program dan Kegiatan Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah adalah menurunnya
Tingkat
Pengangguran
Terbuka,
yang
diimplementasikan dalam sasaran program, yaitu : Meningkatnya kualitas dan produktifitas tenaga kerja dengan target kinerja adalah rasio
tenaga
kesempatan
kerja kerja
terampil dengan
dan
target
produktif; kinerja
Meningkatnya
adalah
persentasi
penempatan terhadap pencari kerja terdaftar; Perlindungan dan Pengembangan lembaga ketenagakerjaan dengan target kinerja rasio penyelesaian kasus perselisihan hubungan industrial; serta Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi, dan Program Transmigrasi Regional
dengan
target
kinerja
adalah
jumlah
penempatan
transmigran. Target kinerja ini merupakan dasar pertimbangan disusunnya Rencana Program dan Kegiatan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. Urusan Ketenagakerjaan acuan kinerjanya tercantum dalam Misi 4 RPJMD Kota Bandung Tahun 2013 – 2018, yaitu : Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan. Tujuan nomor 3 (tiga) dalam Misi 4 RPJMD Kota Bandung 2013-2018 yaitu : ”Membangun perekonomian kota yang berkeadilan”, dengan sasaran ”Meningkatkan kesempatan kerjadan perlindungan tenaga kerja”. Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
84
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Indikator yang menjadi tanggungjawab Dinas Tenaga Kerja adalah : Tingkat Pengangguran Terbuka, dan Lapangan Pekerjaan Baru. Rumusan program pembangunan daerah menghasilkan rencana pembangunan yang konkrit dalam bentuk program prioritas yang secara khusus berhubungan dengan capaian sasaran pembangunan daerah. Dalam mewujudkan capaian keberhasilan pembangunan, Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung menetapkan program-program sesuai dengan Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yang dilaksanakan oleh masing-masing bidang. Penetapan program pembangunan urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian adalah sebagai berikut. 1. Misi Meningkatkan kompetensi dan produktifitastenaga kerja Program untuk mendukung misi ini adalah : Peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja 2. Misi Meningkatkan kesempatan kerja Program untuk mendukung misi ini adalah : Peningkatan kesempatan kerja 3. Misi Meningkatkan Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Program untuk mendukung misi ini adalah : Perlindungan dan Pengembangan lembaga ketenagakerjaan 4. Misi Meningkatkan Penempatan Transmigrasi Program untuk mendukung misi ini adalah : a. Pengembangan Wilayah Transmigrasi b. Pengembangan Transmigrasi Regional Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
85
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
5. Misi
Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan Prinsip Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik (good governance)
Program untuk mendukung misi ini adalah : a. Pelayanan Administrasi Perkantoran b. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur c. Peningkatan Disiplin Aparatur d. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur e. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Tugas dan tanggungjawab Dinas Tenaga Kerja tidaklah mudah karena berhubungan langsung dengan kesejahteraan masyarakat, khususnya kesejahteraan pekerja se-Kota Bandung, maka perlu upaya serius dalam melaksanakan program dan kegiatan untuk mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terampil dan produktif sesuai kebutuhan pasar kerja dan dunia kerja; meningkatkan peluang kesempatan kerja, dan perluasan kerja; meningkatkan
perlindungan
dan
pengembangan
lembaga
ketenagakerjaan, serta pembinaan dan pengembangan hubungan industrial; dan meningkatkan ketersediaan lokasi transmigrasi dan pengerahan serta penempatan transmigran, Dinas Tenaga Kerja Kota
Bandung
menyusun
rencana
operasional
teknis
yang
diimplementasikan dalam 10 (sepuluh) program dan 42 (empatpuluh dua) kegiatan, terdiri dari : 3 (tiga) program dan 20 (duapuluh) kegiatan urusan wajib Ketenagakerjaan; dan 2 (dua) program dengan 3 (tiga) kegiatan urusan pilihan Ketransmigrasian, dan 5 (lima) program pendukung, dengan 19 (sembilan belas) kegiatan, rinciannya sebagaimana tersebut di bawah ini : Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
86
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Disusun 4 (empat) kegiatan sebagai berikut : 1) Penyusunan Data Base Tenaga Kerja Daerah 2) Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi Pencari Kerja 3) Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja serta Kompetensi Lembaga Latihan Kerja; 4) Pemagangan Dalam Negeri. 2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah diantaranya : 1) Penyusunan Informasi Bursa Tenaga Kerja 2) Penyebarluasan Informasi Bursa Tenaga Kerja 3) Penyiapan Tenaga Kerja Siap Pakai 4) Pengembangan Kelembagaan Produktivitas dan Pelatihan Kewirausahaan 5) Pemberian fasilitasi dan mendorong sistem pendanaan pelatihan berbasis masyarakat 6) Perluasan Kesempatan Kerja 3. Program
Perlindungan
dan
Pengembangan
Lembaga
Ketenagakerjaan Program ini adalah program penanganan ketenagakerjaan pada masa sedang bekerja (during employment) kegiatannya disusun sebagai berikut : 1) Fasilitasi Penyelesaian Prosedur Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial 2) Fasilitasi Penyelesaian Prosedur, Pemberian Hukum dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan 3) Sosialisasi
Berbagai
Peraturan
Pelaksanaan
tentang
Ketenagakerjaan
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
87
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
4) Peningkatan
Pengawasan,
Perlindungan
dan
Penegakan
Hukum terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja 5) Penyusunan dan Perumusan UMK Bandung 6) Peningkatan higiene dan kesehatan lingkungan kerja. 4. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi Adalah program yang masih terus dibutuhkan masyarakat Kota Bandung dalam upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat, yang dapat dilaksanakan apabila kerjasama antar wilayah tercapai dalam fasilitasi lokasi transmigrasi, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah : 1) Peningkatan Kerjasama Antar Wilayah, Antar Pelaku dan Antar
Sektor
dalam
rangka
Pengembangan
Kawasan
Transmigrasi 2) Pengerahan dan Fasilitasi Perpindahan serta Penempatan Transmigrasi untuk Memenuhi Kebutuhan SDM. 5. Program Transmigrasi Regional Dalam
pelaksanaan
pengerahan
dan
pemberangkatan
transmigran ke lokasi transmigrasi perlu adanya pemahaman tentang lokasi, kondisi, situasi dan perbedaan antara lokasi yang dituju dengan keadaan di Kota Bandung. Agar para calon transmigran memahami secara menyeluruh apa yang dimaksud transmigrasi, maka akan dilaksanakan kegiatan : 1).Penyuluhan Transmigrasi Regional. Dalam pelaksanaan program dan kegiatan, tentunya perlu dukungan dan kerjasama antara SKPD terkait, khusus untuk program dan kegiatan transmigrasi kerjasama yang harmonis antar daerah akan membantu mendukung menyelesaikan permasalahan tenaga kerja Kota Bandung.
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
88
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
5.2. Indikator
Kinerja,
Kelompok
Sasaran,
Dan
Pendanaan
Indikatif Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan
pendanaan
indikatif
yang
telah
dirumuskan
disajikan
menggunakan Tabel 5.1 sebagai berikut :
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
89
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif SKPD...........................*)Kota Bandung
Di EXEL !!! Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujua Sasaran n
Indikato r Sasaran
Kode
Indikator Kinerja Data Program Capaian Program dan (outcome) pada Tahun Kegiatan dan Awal Kegiatan Perencanaan (output)
Tahun-1
target Rp (1)
(2)
Tujua Sasaran n1 1
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Tahun-2
Tahun-3
Tahun-4
targ et
Rp
targ et
Rp
targ et
Rp
targ et
Rp
targ et
Rp
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
Program ....... Kegiatan......
Tujua Sasaran n1 2
Program ....... Kegiatan...... Dst ....
Tujua Sasaran n2 1
Tahun-5
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
Program ....... Kegiatan......
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
90
Unit Kerja SKPD Penan ggungjawab
Lokasi
(20)
(21)
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
91
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
92
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
RENSTRA
6
BAB
Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan Dan Sasaran RPJMD
6.1. Indikator dan Target Kinerja Sasaran RPJMD Penetapan indikator kinerja bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi RPJMD urusan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian pada akhir periode masa jabatan Kepala Daerah. Hal ini ditunjukkan dari akumulasi pencapaian
indikator
outcome
program
pembangunan
urusan
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dapat dicapai. Skenario dan asumsi pembangunan daerah tahun 2013-2018 berpedoman kepada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Tahun 2005-2025, hasil evaluasi capaian kinerja pemerintah daerah sampai dengan saat ini, dan memperhatikan peluang dan tantangan selama kurun waktu lima tahun mendatang sampai dengan tahun 2018. Penetapan
indikator
kinerja
sasaran
RPJMD
2013-2018
berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah Kota Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
93
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Bandung Tahun 2013-2018 Urusan Ketenagakerjaan, Menciptakan lapangan pekerjaan baru dengan target RPJMD pada akhir tahun 2018 sebanyak 250.000 merupakan indikator “Janji Kampanye Walikota” yang perlu didukung oleh semua stake holder Pemerintah Kota Bandung. SKPD pelaksana adalah Dinas Tenaga Kerja sebagai leading sector dan didukung oleh Dinas KUKM Perindustrian, dan Perdagangan. Dalam melaksanakan program kegiatan sebagai upaya penciptaan Lapangan Usaha Baru, perlu adanya kesatuan pemahaman dan pengertian
tentang
definisi
target
tersebut.
Yang
dimaksud
Penciptaan Lapangan Usaha Baru adalah : kesempatan kerja baru (sesuai konsep bekerja menurut BPS) yang tercipta karena adanya pertumbuhan ekonomi dan kebijakan penganggaran, sehingga menciptakan
kesempatan
kerja,
baik
dalam
hubungan
kerja
maupun di luar hubungan kerja yang menghasilkan barang dan jasa, dan terhimpun dalam database yang memuat nama dan alamat tenaga kerja serta nama pekerjaan/ perusahaan tempat yang bersangkutan bekerja. Dari definisi tersebut di atas, agar tidak terjadi kesalahan penafsiran dijabarkan kembali sebagai berikut : 1. Pengertian bekerja dalam konsep ini adalah orang yang bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan paling sedikit 1 (satu) jam secara tidak terputus selama seminggu yang lalu; 2. Pertumbuhan ekonomi yang dimaksud di sini adalah tingkat pertumbuhan
ekonomi
yang
menjadi
faktor
determinan
penciptaan kesempatan kerja baru. Asumsi standar tingkat Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
94
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
pertumbuhan ekonomi yang tercipta karena adanya investasi baru, konsumsi masyarakat dan saving (tabungan); 3. Kebijakan
penganggaran
pemerintah
baik
APBN,
pengertiannya APBD
adalah
Provinsi
anggaran
dan
APBD
Kabupaten/Kota serta CSR/ fasilitasi yang diarahkan kepada pembangunan melalui SKPD dalam bentuk program serta upaya yang berisi satu atau lebih satu kegiatan dengan menggunakan sumber daya untuk mengukur hasil yang terukur sesuai dengan tupoksi; 4. Yang dimaksud dengan dalam hubungan kerja dan di luar hubungan kerja aktivitas seseorang, untuk menghasilkan barang dan jasa yang dapat menghasilkan keuntungan, yang dilakukan sendiri, kerjasama orang lain maupun badan hukum, •
Dalam hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja/ buruh berdasarkan perjanjian kerja yang mempunyai unsur pekerjaan, upah dan perintah.
•
Di luar hubungan kerja adalah seseorang yang bekerja menghasilkan barang dan jasa secara mandiri diwijudkan dalam
bentuk
tersedianya
kegiatan
usaha
produktif
berkelanjutan ataupun kegiatan lainnya, baik dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat. 5. Yang dimaksud database di sini adalah kompilasi seluruh hasil penciptaan kerja
melalui suatu sistem pengumpulan data
berdasarkan penawaran (supply) dan permintaan (demand), yang memuat
nama
dan
alamat
tenaga
kerja
serta
nama
pekerjaan/perusahaan tempat yang bersangkutan bekerja, serta nama dan alamat dimana yang bersangkutan berwira usaha. Kompilasi data dilakukan oleh Tim Terpadu lintas SKPD dan Tim Independen.
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
95
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Pendukungan terhadap Target Penciptaan 250.000 Lapangan Kerja tersebut, yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja adalah melalui Program Peningkatan Kesempatan Kerja dengan Kegiatan Penyusunan informasi bursa tenaga kerja, sesuai tugas pokok dan fungsinya adalah “menyusun informasi lowongan kerja”
untuk
pelatihan bagi Calon Wira Usaha Baru, apabila yang bersangkutan sudah menjadi wira usaha baru/mandiri, dalam database dapat didata sebagai lapangan pekerjaan baru (untuk dirinya sendiri) yang diharapkan usahanya berkembang dengan baik sehingga dapat menciptakan/menambah penyerapan lapangan usaha baru sesuai target. Sebagai upaya mencapai target Penciptaan 250.000 lapangan Kerja di Kota Bandung, Dinas Tenaga Kerja mempunyai target kinerja Tahun 2018 diperoleh data 50.000 lowongan kerja, harapannya akan menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka, jika terjadi penyerapan tenaga kerja. “Janji Kampanye Walikota” kedua adalah Penciptaan 100.000 Wira Usaha
Baru
juga
merupakan
Sasaran
RPJMD
2013-2018
diimplementasikan dalam bentuk program dan kegiatan oleh beberapa SPKD yang tugas pokok dan fungsinya beririsan dengan target tersebut.Target kinerja ini menjadi tanggung jawab Dinas Koperasi Usaha Kecil, Perindustrian dan Perdagangan sebagai Leading Sector, SKPD pendukung adalah Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olah Raga, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan,
dan Dinas Tenaga Kerja
sebagai leading sector. Pendukungan terhadap pencapaian target tersebut direncanakan melalui pelatihan kewirausahaan pada akhir tahun 2018 terlatih Calon Wira Usaha Baru sebanyak 7.500 orang tenaga kerja. Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
96
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Tabel 6.1. Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD 2013-2018 KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD
INDIKATOR
NO.
(1)
(2)
I
KETENAGAKERJAAN
1
Wira Usaha Baru
2
Tingkat Pengangguran Terbuka
3 4 5
Lapangan Pekerjaan Baru Rasio Tenaga Kerja Terampil dan Produktif Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Besaran Kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB) KETRANSMIGRASIAN
6 II 7 8 9 10 11
Jumlah Pemberangkatan Transmigrasi Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai Evaluasi AKIP Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti Prosentase Tertib Administrasi Barang/Asset Daerah
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
TARGET CAPAIAN TAHUNAN
2013
2014
2015
2016
2017
2018
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
0
1.120
1.340
1.520
1.680
1.840
7.500
10,98
10,78
10,55
10,36
10,17
10,00
10,00
0 39%
3.000 50%
10.000 51%
11.000 52%
12.000 53%
14.000 54%
50.000 54%
14,05%
14,27%
14,60%
14,97%
15,09%
15,29%
15,29%
61,32%
55,00%
56,00%
57,00%
58,00%
58,00%
58,00%
3 KK
8 KK
10 KK
10 KK
11 KK
Baik Baik
Baik Baik
Baik Baik
Baik Baik
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018
96
12 KK
51 KK
Baik Baik
Baik Baik
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Indikator pencapaian visi dan misi, tujuan, sasaran, dan program lima tahun ke depan Urusan Ketenagakerjaan landasan penyusunan target kinerjanya adalah didasarkan pada peraturan, yaitu target kinerja berdasarkan RPJMD 2013-2018 dan IKU, target kinerja berdasarkan SPM, dan target IKK. Keberhasilan pencapaian target tersebutakan sangat tergantung pada komitmen seluruh aparat Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dan jajaran Pemerintah serta masyarakat dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan, serta
kestabilan
pertumbuhan
ekonomi
yang
menjadi
faktor
determinan penciptaan kesempatan kerja baru, yaitu adanya investasi baru, konsumsi masyarakat dan saving (tabungan), dan kebijakan
penganggaran
Kabupaten/Kota
serta
(APBN, CSR)
APBD
fasilitasinya
Provinsi
dan
diarahkan
APBD kepada
pembangunan melalui SKPD dalam bentuk program kegiatan, akan sangat membantu pada pencapaian target kinerja yang sudah ditetapkan;
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 98
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Penutup
RENSTRA
7
BAB
Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013 -2018 yang berisi visi, misi, tujuan, strategi, dan arah kebijakan yang diimplementasikan ke dalam program dan kegiatan adalah merupakan pedoman bagi aparat Dinas Tenaga Kerja dan masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian 5 (lima) tahun ke depan. Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013 – 2018,
juga menjadi arah dan pedoman dalam penyusunan Rencana
Kerja Tahunan. Keberhasilan pembangunan urusan ketenagakerjaan dalam
mewujudkan
visi
MEWUJUDKAN
PENYELENGGARA
KETENAGAKERJAAN TERBAIK, mengandung arti bahwa kita harus mampu meningkatkan kualitas tenaga kerja yang unggul, memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat pencari kerja, mendorong dan memotivasi para pengusaha untuk menciptakan perluasan kerja, serta mengerahkan warga masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan untuk mengikuti program transmigrasi, Dinas Tenaga Kerja sebagai suatu lembaga yang harus dapat menyiapkan tenaga kerja terampil dan produktif,
membina
akreditasi
lembaga
lembaga-lembaga latihan
swasta
latihan serta
swasta,
sertifikasi
melakukan berdasarkan
kompetensinya sehingga dapat berdaya saing tinggi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan dunia kerja serta memenuhi standar nasional / internasional, mampu mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, adil dan bermartabat, mencakup pembinaan Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 99
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
terhadap
pengusaha,
ketenagakerjaan,
para
sosialisasi
pekerja
dan
lembaga-lembaga
perundang-undang
ketenagakerjaan,
penanganan permasalahan/perselisihan ketenagakerjaan, memfasilitasi penetapan Upah Minimum Kota, serta memberikan perlindungan terhadap pekerja dan pengusaha, dengan melalui program dan kegiatan yang berorientasi terhadap peningkatan keselamatan kerja, kesehatan kerja
dan
penegakkan
jaminan
sosial
hukum
bagi
tenaga
ketenagakerjaan,
kerja
serta
serta
dapat
peningkatan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui program pengembangan wilayah transmigrasi
regional,
dengan
peningkatan
lokasi
transmigrasi,
pengerahan penempatan transmigran, dan penyuluhan kepada calon transmigran. Keberhasilan pencapaian RENSTRA ini akan dilakukan secara bertahap melalui target capaian pada Rencana Kerja (Renja) dan melalui upaya dan komitmen seluruh aparat Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dan jajaran
Pemerintah
mengoptimalkan
serta
masyarakat
pelaksanaan
program
dalam dan
melaksanakan kegiatan
yang
dan telah
ditetapkan secara sungguh-sungguh dengan prinsip kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas mewujudkan masyarakat Kota Bandung yang unggul, nyaman, dan sejahtera.
Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 100