19
PENDAHULUAN Latar Belakang Kebun campuran sebagai salah satu contoh sistem agroforestry kompleks merupakan suatu sistem pemanfaatan lahan berbasiskan pada pengetahuan tradisional masyarakat yang telah dikembangkan sejak lama di daerah beriklim tropis maupun subtropis. Foresta et al. (2000) menyatakan bahwa sebaiknya agroforestry dalam bentuk kebun dijadikan sumber inspirasi dan model yang sangat menarik untuk pengembangan pola pertanian dan kehutanan berkelanjutan yang memadukan manfaat ekonomi, perlindungan kesuburan tanah dan pelestarian keanekaragaman hayati. Sistem agroforestry kebun campuran baik langsung maupun tidak langsung memiliki nilai manfaat yang dapat digunakan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan masyarakat. Sebagai sistem produksi skala kecil, kebun campuran tidak hanya memberikan manfaat langsung secara ekonomis tapi juga manfaat tidak langsung berupa jasa pendukung kehidupan masyarakat. Namun penghargaan atau apresiasi masyarakat terhadap kebun campuran masih sangat terbatas pada hasil yang dapat memberikan manfaat ekonomi langsung, tanpa memperhatikan jasa pendukung kehidupan seperti manfaat fungsional proses ekologis yang dihasilkan. Pemanfaatan jasa pendukung kehidupan oleh masyarakat sering dianggap tidak bernilai ekonomi (public goods), sehingga sering tidak diukur (diabaikan) dalam menghitung kontribusi nilai ekonomi kebun campuran. Sempitnya pemahaman yang menyeluruh mengenai manfaat kebun campuran, membawa implikasi timbulnya miskonsepsi mengenai rendahnya nilai ekonomi sistem agroforestry kebun campuran dibandingkan dengan sistem penggunaan lahan lain, yang seolah dapat memberikan nilai ekonomi secara riil lebih tinggi. Sistem agroforestry kebun campuran merupakan sistem pemanfaatan lahan berkelanjutan yang memiliki nilai manfaat yang tinggi pada saat ini dan masa yang akan datang, akan tetapi nilai manfaat ekonomi yang terukur dengan jelas dan akurat secara kuantitatif belum diketahui, dimengerti, dan dipahami oleh masyarakat. Untuk itu perlu dilakukan penilaian ekonomi terhadap manfaat dari komponen-komponen kebun campuran sehingga dapat diketahui besarnya nilai subsidi yang tidak pernah dihargai secara ekonomis dalam upaya pelestarian,
20
pemanfaatan dan pengembangan kebun campuran sesuai dengan potensi yang dimiliki. Penilaian ekonomi kuantitatif mengenai manfaat kebun campuran diharapkan menjadi cara yang efektif dalam mereduksi pemahaman masyarakat yang keliru tentang kecilnya nilai ekonomi sistem agroforestry kebun campuran dibandingkan sistem penggunaan lahan lainnya. Dukungan masyarakat terhadap keberadaan
kebun
campuran
sangat
penting
dalam
mempertahankan
kelangsungannya sehingga dapat membawa kesejahteraan sosial. Melalui pendekatan penilaian ekonomi maka estimasi nilai manfaat dari sistem agroforestry kebun campuran akan dapat diketahui secara kuantitatif terukur, berdasarkan persepsi masyarakat lokal yang terlibat langsung dalam keberadaan sistem agroforestry kebun campuran. Perumusan Masalah dan Kerangka Pemikiran Sistem agroforestry kebun campuran di Desa Babakan, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta memadukan antara tanaman tahunan (buah atau kayu) dan tanaman semusim (buah, sayur, dan pangan) yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat tidak hanya dari segi ekonomis, tapi juga dari segi ekologis. Sempitnya pemahaman yang menyeluruh mengenai manfaat kebun campuran
baik
secara
ekonomis
maupun
ekologis,
mengakibatkan
apresiasi/penghargaan masyarakat terhadap manfaat kebun campuran hanya sebatas sebagai manfaat ekonomi, sedangkan pemanfaatan jasa lingkungan dari proses ekologis kebun campuran sering dianggap tidak bernilai ekonomi (public goods), sehingga sering tidak diukur (diabaikan) dalam menghitung kontribusi nilai ekonomi kebun campuran. Keadaan ini membawa implikasi, timbulnya miskonsepsi mengenai rendahnya nilai ekonomi sistem agroforestry kebun campuran dibandingkan bentuk pemanfaatan lahan lain, yang seolah dapat memberikan nilai ekonomi secara riil lebih tinggi seperti lahan monokultur. Sampai saat ini informasi dan data kuantitatif mengenai sistem agroforestry kebun campuran Desa Babakan, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta belum tersedia sehingga penilaian yang dilakukan lebih bersifat subjektif dan kualitatif. Untuk melengkapinya, dilakukan perhitungan terhadap nilai ekonomi agroforestry kebun campuran meliputi nilai guna langsung (direct use value)
21
seperti nilai produksi tanaman kayu, tanaman buah dan tanaman pertanian, nilai guna tidak langsung (indirect use value) seperti nilai hidrologi yang meliputi nilai pencegahan erosi dan nilai kualitas air, dan nilai pilihan (option value). Penilaian dilakukan secara menyeluruh terhadap komponen-komponen diatas berdasarkan persepsi masyarakat. Penilaian ekonomi tersebut sangat penting sebagai dasar dalam mengetahui nilai manfaat total yang kuantitatif terukur dari sistem agroforestry kebun campuran dalam upaya pelestarian, pemanfaatan dan pengembangannya sesuai dengan potensi yang dimiliki.
• TERBATASNYA PEMAHAMAN MANFAAT • MISKONSEPSI NILAI EKONOMI • BELUM ADA DATA KUANTITATIF NILAI EKONOMI
SISTEM AGROFORESTRY KEBUN
MASYARAKAT
PERSEPSI
NILAI GUNA LANGSUNG
NILAI PRODUKSI
TANAMAN BUAH
NILAI GUNA TIDAK LANGSUNG
NILAI PILIHAN
NILAI HIDROLOGI
NILAI PENCEGAHAN
PELESTARIAN, PEMANFAATAN dan PENGEMBANGAN
PENILAIAN EKONOMI
NILAI KUALITAS AIR
TANAMAN KAYU TANAMAN PERTANIAN
NILAI EKONOMI SISTEM AGROFORESTY KEBUN
Gambar 1 Skema pemikiran kerangka penelitian. 4
23
Tujuan Penelitian Menentukan nilai manfaat ekonomi sistem agroforestry kebun campuran di Desa Babakan, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta berupa nilai guna langsung, nilai guna tidak langsung dan nilai pilihan.
Manfaat Penelitian 1. Pembuat keputusan Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi pihak terkait dalam merumuskan
kebijakan
bagi
pemerintah
daerah
dalam
mendukung
kelangsungan sistem agroforestry. 2. Lembaga Swadaya Masyarakat Sebagai bahan informasi bagi para penyuluh maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam membantu masyarakat mengoptimalkan sistem agroforestry. 3. Peneliti Sebagai salah satu landasan atau bahan informasi untuk penelitian-penelitian serupa. 4. Masyarakat Sebagai bahan informasi bagi masyarakat dalam upaya pelestarian, pemanfaatan dan pengembangan potensi sistem agroforestry.