BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Upaya Peningkatan Pelayanan di RS Jiwa Menur yang cepat, bermutu, dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan jiwa merupakan salah satu pelayanan yang
ingin
diwujudkan
di
RS
Jiwa
Menur
sesuai
tujuan
pembangunan kesehatan yang diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya diselenggarakan pemberdayaan
dapat dengan
dan
terwujud.
Pembangunan
berdasarkan
kemandirian,
pada
adil
dan
kesehatan
perikemanusiaan, merata,
serta
pengutamaan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan dan keluarga miskin.. Berdasarkan
keputusan
Gubernur
Jawa
Timur
188/442/KPTS/013/2008 tanggal 30 Desember 2008
No.
tentang
penetapan RS Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur sebagai Badan Layanan Umum Daerah, maka RS Jiwa Menur dituntut untuk menerapkan Pengelolaan Keuangan BLU. Memasuki tahun 2015 yang merupakan periode tahun ke-6 penerapan PPK-BLUD, secara umum kondisi RS Jiwa Menur cukup stabil walaupun terdapat beberapa perubahan kebijakan yang cukup berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan di RS. Keterbatasan sumber daya yang dimiliki RS mendorong segenap jajaran RS untuk dapat bekerja dan berperilaku efisien serta senantiasa berupaya meningkatkan status dan kinerja organisasi.
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
1
Berdasarkan hasil analisis SWOT, RS Jiwa Menur berada dalam posisi offensive/agresive yang artinya posisi RS Jiwa Menur memiliki kekuatan dan peluang yang cukup bagus. Untuk itu kebijakan yang ditempuh oleh RS Jiwa Menur disusun untuk lebih berorientasi kepada strategi mengarahkan seluruh kekuatan yang ada guna memanfaatkan peluang secara maksimal, dengan tetap berorientasi pada kepuasan pelanggan. Sesuai dengan tugas dan fungsi RS Jiwa Menur
sebagai
rumah sakit khusus Type A dan salah satu pusat rujukan pelayanan kesehatan jiwa yang paripurna, profesional, efektif, dan efisien untuk wilayah Jawa Timur, RS Jiwa Menur
harus mampu
mengembangkan fungsi manajemennya untuk mencapai tujuan, visi, misi, dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan. Secara bertahap dan berkesinambungan RS Jiwa Menur telah
berupaya
untuk
terus
menerus
dapat
meningkatkan
pelayanannya sesuai harapan dan kepuasan masyarakat pengguna jasa. Program dan kegiatan yang direncanakan oleh RS Jiwa Menur didasarkan pada RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019. Karena kesehatan jiwa merupakan bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari kesehatan dan unsur utama dalam menunjang terwujudnya
kualitas
hidup
manusia
yang
utuh.
Sesuai
perkembangan yang terjadi saat ini RS Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur adalah institusi sarana pelayanan kesehatan jiwa yang tidak hanya berfungsi sosial, tetapi telah berkembang menjadi unit pelayanan
kesehatan
yang
harus
dapat
mengoptimalkan
pendapatannya dengan jalan meningkatkan dan mengembangkan jenis-jenis pelayanan yang optimal sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Untuk mencapai tujuan dan melaksanakan fungsi RS Jiwa Menur, diperlukan perencanaan secara sistematis
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
2
dan berkesinambungan yang dijabarkan dalam beberapa dokumen perencanaan sesuai waktu pelaksanaannya. Rencana Kerja Rumah Sakit Jiwa Menur Tahun 2015 merupakan tahun pertama pelaksanaan Rencana Strategis RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 yang dijabarkan dalam Rencana Kerja (Renja) Tahun 2015 serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2015. Dokumen perencanaan tahunan tersebut digunakan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. 1.2
Landasan Hukum Penyusunan Rencana Kerja RS Jiwa Menur didasarkan pada landasan hukum sebagai berikut: 1.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
3.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
4.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara
Pemerintah
Pusat
dan
Pemerintahan
Daerah; 5.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional;
6.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
7.
Peraturan
Pemerintah
Nomor
58
Tahun
2005
tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah; 8.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian,
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Pembangunan Daerah;
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
3
9.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan
Daerah,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 10. Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur; 13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2005 – 2025; 14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Tahun 2011 – 2031; 15. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 113 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Direktur, Wakil Direktur, Bidang, Bagian, Seksi, dan Sub Bagian di RS Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur; 16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur tahun 2014 – 2019;
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
4
17. Keputusan
Gubernur
Jawa
Timur
Nomor
188/442/KPTS/013/2008 tentang Penetapan RS Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur Sebagai Badan Layanan Umum Daerah; 18. Surat
Keputusan
Gubernur
188/275/KPTS/032/2014
Jawa
tentang
Timur
Pengesahan
Nomor Rencana
Strategis (Renstra) SKPD; 19. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 32 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2015; 20. Surat
Keputusan
Direktur
RS
Jiwa
Menur
Nomor
188.4/3981/305/2014 tentang Rencana Strategis RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019. – Revisi rencana strategis tunggu no nya .. 1.3
Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Rencana Kerja RS Jiwa Menur adalah sebagai dokumen perencanaan dan penganggaran untuk periode 1 (satu) tahun anggaran sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan dan sasaran. Tujuan penyusunan Rencana Kerja RS Jiwa Menur yaitu: 1.
Memberikan pedoman yang menentukan program prioritas pengembangan sumber daya guna mengoptimalkan kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi setiap unit kerja di lingkungan RS Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur sebagai penjabaran Rencana Strategis RS Jiwa Menur tahun 2014-2019;
2.
Menetapkan program dan kegiatan RS Jiwa Menur tahun 2015 dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya;
3.
Menjadi pedoman bagi RS Jiwa Menur untuk melaksanakan seluruh program dan kegiatan pada tahun 2015;
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
5
4.
Sebagai alat pengendalian dan evaluasi baik pada awal maupun akhir pelaksanaan program dan
kegiatan RS Jiwa
Menur pada tahun 2015. 1.4
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Rencana Kerja (Renja) RS Jiwa Menur Tahun 2015 adalah sebagai berikut: BAB I
BAB II
PENDAHULUAN, memuat: 1.1
Latar Belakang
1.2
Landasan Hukum
1.3
Maksud dan Tujuan
1.4
Sistematika Penulisan
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA RS JIWA MENUR TAHUN 2014 2.1
Evaluasi Pelaksanaan RENJA RS Jiwa Menur Tahun 2014 dan Capaian Renstra
2.2
Analisis Kinerja Pelayanan RS Jiwa Menur
2.3
Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi RS Jiwa Menur
2.4
Review Terhadap Rancangan Awal RKPD
2.5
Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
BAB III
BAB IV
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN 3.1
Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional
3.2
Tujuan dan Sasaran RENJA
3.3
Program dan Kegiatan
PENUTUP
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
6
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA RS JIWA MENUR TAHUN 2014 2.1
Evaluasi Pelaksanaan RENJA RS Jiwa Menur Tahun 2014 dan Capaian Renstra RS Jiwa Menur Capaian kinerja pelayanan dan anggaran selama tahun 2014 relatif baik. Hasil kegiatan RS Jiwa Menur Tahun 2012 s.d 2014 disajikan dalam Tabel 2.1 berikut ini. Tabel 2.1 Hasil Kegiatan RS Jiwa Menur 2012 s.d. 2014
No.
Jenis Layanan
Satuan
2012
Hasil Kegiatan 2013
2014*
1.
Rawat Jalan Total
Kunjungan
37.900
39.584
41.500
2.
Rawat Inap Total
Orang
2.592
2.436
2.532
3.
IGD Total
Kunjungan
1.977
2.062
2.098
4.
Rehabilitasi
Kunjungan
9.147
9.770
10.164
5.
Farmasi
Resep
170.765
181.220
168.666
6.
Laboratorium
Orang
4.635
4.514
4.216
7.
Gizi
Porsi
205.301
179.985
196.794
8.
Radiologi dan EM
Orang
1.064
1.015
724
9.
Pendidikan dan Pelatihan
Orang
4.446
4.519
4.556
10.
BOR
%
67,62
60,21
70,31
11.
ALOS
Hari
24
23
24
12.
BTO
Kali
10,37
9,74
10,12
13.
TOI
Hari
11,43
14,90
10
14.
CRR
%
49,16
45,68
46
15.
Tingkat Kemandirian RS
%
42,92
42,03
43
* Prognosis 2014 dengan dasar kinerja Semester 1 Tahun 2014
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
7
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sesuai Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 dapat dilihat pada Tabel 2.2 Tabel 2.2 Capaian IKU RS Jiwa Menur Pada Tahun 2013 No.
IKU
Target Capaian Tahun ke 5 (2014)
Target Capaian Tahun ke 4 (2013)
Capaian Tahun ke 4 (2013)
Persentase Capaian Terhadap Target
1.
Bed Occupation Rate (%)
72
71
60,21
84,58
2.
Average Length of Stay (Hari)
24
24
23
104,17
3.
Bed Turn Over (Kali)
10
10
9,74
97,40
4.
Turn Over Interval (Hari)
10
10
14,90
51,00
5.
Persentase masyarakat miskin yang dilayani di rawat jalan jiwa (%)
100
100
100
100
6.
Proporsi masyarakat miskin yang dilayani di rawat jalan jiwa (%)
64
63
77,11
122,40
7.
Persentase masyarakat miskin yang dilayani di IGD (%)
100
100
100
100
8.
Proporsi masyarakat miskin yang dilayani di IGD (%)
49
48
44,93
93,60
9.
Persentase masyarakat miskin yang dilayani di rawat inap (%)
100
100
100
100
10.
Proporsi masyarakat miskin yang dilayani di rawat inap (%)
77
76
76,23
100,30
11.
Cost Recovery Rate (%)
42
41
45,68
111,41
12.
Tingkat kemandirian keuangan RS (%)
38
38
42,03
110,61
13.
Indeks Kepuasan Masyarakat (Konversi) Terhadap Seluruh Layanan RS
85
85
79,78
93,86
14.
Persentase pasien jiwa yang kembali berfungsi sosial di masyarakat (%)
85
85
94,13
110,74
15.
Persentase karyawan RS yang lulus pendidikan/pelatihan dan bersertifikat/berijazah (%)
80
75
73,87
98,50
16.
Persentase mahasiswa institusi kesehatan yang lulus praktik (%)
100
100
98,76
98,76
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
8
Tabel 2.3 Capaian IKU RS Jiwa Menur Pada Tahun 2014 No.
IKU
Target Capaian Tahun ke 5 (2014)
Capaian Tahun ke 5 (2014)*
Persentase Capaian Terhadap Target*
1.
Bed Occupation Rate (%)
72
70,31
97,65
2.
Average Length of Stay (Hari)
24
24
100
3.
Bed Turn Over (Kali)
10
10,12
101,2
4.
Turn Over Interval (Hari)
10
10
100
5.
Persentase masyarakat miskin yang dilayani di rawat jalan jiwa (%)
100
100
100
6.
Proporsi masyarakat miskin yang dilayani di rawat jalan jiwa (%)
64
75,95
118,67
7.
Persentase masyarakat miskin yang dilayani di IGD (%)
100
100
100
8.
Proporsi masyarakat miskin yang dilayani di IGD (%)
49
49
100
9.
Persentase masyarakat miskin yang dilayani di rawat inap (%)
100
100
100
10.
Proporsi masyarakat miskin yang dilayani di rawat inap (%)
77
77
100
11.
Cost Recovery Rate (%)
42
46
109,52
12.
Tingkat kemandirian keuangan RS (%)
38
43
113,16
13.
Indeks Kepuasan Masyarakat (Konversi) Terhadap Seluruh Layanan RS
85
85
100
14.
Persentase pasien jiwa yang kembali berfungsi sosial di masyarakat (%)
85
94,39
111,05
15.
Persentase karyawan RS yang lulus pendidikan/pelatihan dan bersertifikat/berijazah (%)
80
85
106,25
16.
Persentase mahasiswa institusi kesehatan yang lulus praktik (%)
100
100
100
* Prognosis 2014 dengan dasar kinerja Semester 1 Tahun 2014
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
9
Secara umum hasil kegiatan RS Jiwa Menur pada tahun 2013 mengalami peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan capaian kegiatan tahun 2011 dan tahun 2012, kecuali BOR, TOI, dan pelayanan gizi yang menurun. Hal ini karena berhubungan dengan salah satu gedung Rawat Inap (ruang Kenari) dengan kapasitas 40 TT sedang direhabilitasi dan sampai akhir tahun 2013 belum dapat digunakan. Capaian Indikator Kinerja Utama RS Jiwa Menur pada tahun ke-5 (sesuai target dalam Renstra 2009-2014) secara keseluruhan baik, dan optimis hingga akhir tahun 2014 akan dapat mencapai target kinerja yang telah ditentukan, bahkan beberapa indikator melebihi target yang diharapkan. 2.2
Analisis Kinerja Pelayanan RS Jiwa Menur Analisis kinerja pelayanan RS Jiwa Menur dinilai berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang sudah ditetapkan dalam Renstra 2009-2014 dan tersaji dalam Tabel 2.4. Berdasarkan tabel tersebut, hampir seluruh IKU yang ditargetkan telah mampu tercapai sehingga prognosis tahun 2014 (n-1) tetap sesuai dengan target dalam Renstra, sedangkan untuk proyeksi tahun 2015 (n) dan 2016 (n+1) terdapat beberapa perubahan Indikator Kinerja Utama sesuai dengan target yang tercantum dalam Rencana Strategis RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019. Pada Tabel 2.5 disajikan rekapitulasi evaluasi hasil pelaksanaan Renja dan pencapaian Renstra RS Jiwa Menur s.d. tahun 2014.
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
10
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
11
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
12
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
13
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
14
2.3
Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi RS Jiwa Menur Sesuai dengan isu-isu strategis dalam Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 yang juga masih menjadi isu-isu penting dalam pelaksanaan tugas dan fungsi RS Jiwa Menur saat ini, yaitu: Tabel 2.6 Identifikasi Isu-Isu Strategi (Lingkungan Eksternal)
No. (1) 1
2
3
4
Dinamika Internasional (2) Kebijakan Pemerintah yang memberi ijin bagi negara asing untuk membuka rumah sakit di Indonesia, sehingga persaingan terbuka semakin lebar (AFTA 2015 Bidang Kesehatan)
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dalam penatalaksanaan kesehatan jiwa
Isu Strategis Dinamika Nasional (3) Belum adanya konsistensi peraturan yang berkaitan dengan pelayanan, termasuk adanya peraturan yang mempermudah pembentukan unit psikiatri di RSU
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)/Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) yang mulai berlaku di seluruh wilayah Indonesia sejak 1 Januari 2014 Standar Akreditasi RS Nasional. Beberapa hal yang berkaitan dengan sistem akreditasi nasional Tahun 2012 yaitu: mengandung halhal yang optimal dan dapat dicapai, memperlihatkan komitmen organisasi untuk peningkatan mutu pelayanan pada pasien, menjamin keselamatan lingkungan, dan secara terus menerus mengurangi risiko pasien dan karyawan, dan sebagai alat evaluasi tentang mutu dan manajemen yang efektif Reformasi kelembagaan rumah sakit dalam rangka RS BLUD guna meningkatkan mutu layanan dan kesejahteraan masyarakat dan reformasi birokrasi kesehatan bagi seluruh RS di Indonesia yang berstandar kelas dunia
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
DinamikaRegional/Lokal (4) Adanya tarif pelayanan yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur dan Surat Keputusan Direktur tentang Tarif Pelayanan yang kurang sesuai dibandingkan biaya satuan pelayanan;
Lain-lain (5) Tingginya jumlah masyarakat miskin yang membutuhkan pelayanan kesehatan
Adanya regionalisasi sistem rujukan pelayanan kesehatan yang berdasarkan geografis atau kewilayahan Masih kurangnya pemahaman, peran, dan dukungan pemerintah daerah terhadap peningkatan pelayanan publik khususnya di RS dengan status BLUD yang dituntut mandiri secara keuangan, sehingga anggaran subsidi yang diberikan semakin berkurang
Masih adanya stigma masyarakat terhadap RS Jiwa
Maraknya praktik pengobatan alternatif yang tidak terkontrol
15
Isu Strategis
No. (1) 5
Dinamika Internasional (2)
Dinamika Nasional (3) Ketentuan layanan Praktik Dokter yang sesuai dengan UU Praktik Kedokteran No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan ; perubahan kondisi sosial kemasyarakatan yang lebih sadar hukum dan menyadari haknya sebagai pelanggan rumah sakit dapat merugikan dan melemahkan posisi RS
DinamikaRegional/Lokal (4)
Lain-lain (5)
Isu-isu strategis yang dihadapi RS Jiwa Menur berdasarkan identifikasi permasalahan, telaahan visi, misi, dan program Gubernur & Wakil Gubernur, serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur adalah: 1. Tingginya
jumlah
masyarakat
miskin
yang
membutuhkan
pelayanan kesehatan; 2. Tuntutan peningkatan dan pengembangan layanan rumah sakit khususnya dalam rangka kebijakan peningkatan pelayanan publik pemerintah Provinsi Jawa Timur,sedangkan mindset karyawan dengan orientasi terhadap pelanggan belum maksimal, sehingga ada kemungkinan terjadinya ketidakpuasan pelanggan yang berkaitan dengan service yang diberikan; 3. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)/Badan Pengelola Jaminan Sosial yang mulai berlaku di seluruh wilayah Indonesia sejak 1 Januari
2014.
Ini
merupakan
tantangan
RS
terhadap
pemberlakuan sistem asuransi kesehatan sebagai akibat dari adanya penerapan Sistem Asuransi Kesehatan Sosial (UU No. 24 Tahun 2014, Perpres No. 111 Tahun 2013, PMK No. 001 Tahun 2012 dan PMK No. 71 Tahun 2013).
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
16
4. Standar Akreditasi RS Nasional. Beberapa hal yang berkaitan dengan
sistem
mengandung
akreditasi
hal-hal
yang
nasional optimal
Tahun dan
2012 dapat
yaitu: dicapai,
memperlihatkan komitmen organisasi untuk peningkatan mutu pelayanan pada pasien, menjamin keselamatan lingkungan, dan secara terus menerus mengurangi risiko pasien dan karyawan, dan sebagai alat evaluasi tentang mutu dan manajemen yang efektif. 5. Reformasi kelembagaan rumah sakit dalam rangka RS BLUD guna meningkatkan mutu layanan dan kesejahteraan masyarakat dan reformasi birokrasi kesehatan bagi seluruh RS di Indonesia yang berstandar kelas dunia; 6. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dalam penatalaksanaan kesehatan jiwa; 7. Ketentuan layanan Praktik Dokter yang sesuai dengan UU Praktik Kedokteran No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan; perubahan kondisi sosial kemasyarakatan yang lebih sadar hukum dan menyadari haknya sebagai pelanggan rumah sakit dapat merugikan dan melemahkan posisi RS; 8. Kebijakan Pemerintah yang memberi ijin bagi negara asing untuk membuka rumah sakit di Indonesia, sehingga persaingan terbuka semakin lebar (MEA 2015 bidang kesehatan); 9. Belum
terintegrasi
dan
optimalnya
SIM
RS
yang
dapat
menyediakan seluruh data pelayanan dengan cepat dan akurat yang
berakibat
kurang
optimalnya
pelayanan,
pelaporan,
transparansi, akuntabilitas serta responsibilitas.
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
17
Sedangkan permasalahan yang dihadapi RS Jiwa Menur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yaitu: 1. Permasalahan Internal: a. Kurangnya pemasaran produk pelayanan RS Jiwa yang berakibat kurangnya jumlah kunjungan pasien, khususnya pelayanan non jiwa; b. Kurangnya
jumlah
tenaga
paramedik
perawatan
bila
dibandingkan dengan jumlah tempat tidur yang harus dilayani (rendahnya rasio perawat dibandingkan
dengan jumlah
tempat tidur yang tersedia), serta belum dimilikinya beberapa dokter spesialis non jiwa penuh waktu; c. Makin berkurangnya anggaran subsidi dari pemerintah dan tidak sesuai dengan kebutuhan RS. d. Belum semua jenis layanan penunjang buka 24 jam (masih on call) e. Masih kurangnya sebagian motivasi pegawai yang berdampak pada menurunnya kinerja pegawai; f. Daya tampung Poliklinik Jiwa yang sudah tidak memadai yang berakibat menurunya kepuasan pengunjung; g. Belum terintegrasi dan optimalnya SIM RS yang dapat menyediakan seluruh data pelayanan dengan cepat dan akurat yang berakibat kurang optimalnya pelayanan, pelaporan, transparansi, akuntanbilitas serta responsibilitas. h. Kurangnya daya tampung rawat inap, khususnya klas III yang dipergunakan untuk pelayanan masyarakat miskin; i.
Dalam 2-5 tahun ke depan, jumlah pegawai yang purna tugas makin bertambah, sedangkan rekruitmen PNS kurang.
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
18
2. Permasalahan Eksternal: a. Adanya tarif pelayanan yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur
dan
Surat
Keputusan
Direktur
tentang
Tarif
Pelayanan yang kurang sesuai dibandingkan biaya satuan pelayanan; b. Masih adanya stigma masyarakat terhadap RS Jiwa; c. Daya beli sebagian masyarakat yang masih rendah; d. Masih
kurangnya
pemahaman,
peran,
dan
dukungan
pemerintah terhadap peningkatan pelayanan publik khususnya di RS dengan status BLUD yang dituntut mandiri secara keuangan, sehingga anggaran subsidi yang diberikan semakin berkurang; e. Belum adanya konsistensi peraturan yang berkaitan dengan pelayanan; f. Maraknya praktik pengobatan alternatif yang tidak terkontrol; g. Adanya peraturan yang mempermudah pembentukan unit psikiatri di RSU; h. Besarnya tantangan terhadap pemberlakuan sistem asuransi kesehatan sebagai akibat dari adanya penerapan Sistem Asuransi Kesehatan Sosial (UU No. 24 Tahun 2014, Perpres No. 111 Tahun 2013, PMK No. 001 Tahun 2012 dan PMK No. 71 Tahun 2013) i. Tuntutan persaingan global pelayanan kesehatan di masa mendatang akibat adanya pemberlakuan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) 2015 bidang kesehatan.
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
19
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
20
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
21
2.4
Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Rancangan awal RKPD Provinsi Jawa Timur untuk RS Jiwa Menur didasarkan pada analisis kebutuhan RS Jiwa Menur pada tahun 2015 sesuai dengan usulan Musrenbang Provinsi Jawa Timur Tahun 2015. Adapun rancangan awal analisis kebutuhan RS Jiwa Menur tersaji dalam Tabel 2.7.
2.5
Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat Sebagai SKPD dengan tugas pokok dan fungsi memberikan pelayanan kesehatan perorangan kepada masyarakat, karena itu peran masyarakat sangat penting dalam mendukung semua program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Adapun program dan kegiatan pelayanan kesehatan perorangan yang terkait dan dibutuhkan oleh masyarakat perlu diakomodasi RS dan dijabarkan ke dalam program dan kegiatan sebagai berikut: 1.
Penambahan jenis layanan baru di RS Jiwa Menur yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat ;
2.
Tetap memberikan pelayanan kesehatan secara optimal bagi masyarakat miskin, termasuk peningkatan kerja sama dengan Liponsos dan Dinas Sosial Kabupaten/Kota termasuk UPT Dinas Sosial;
3.
Lebih melibatkan masyarakat dalam sosialisasi informasi kegiatan promotif dan preventif kepada masyarakat mengenai pentingnya kesehatan jiwa pada khususnya, seperti pelatihan kesehatan jiwa anak dan remaja bagi guru SD, penyuluhan narkoba bagi siswa SMP/SMA, dialog interaktif di media televisi/radio, dll;
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
22
4.
Meningkatkan
integrasi
pelayanan
kesehatan, khususnya
kesehatan jiwa melalui RS Kabupaten/Kota dan Puskesmas guna memperluas jangkauan pelayanan kesehatan jiwa bagi masyarakat yang membutuhkan; 5.
Melaksanakan family gathering bagi pasien penyalahgunaan Napza, tumbuh kembang anak, dan rehabilitasi mental guna menunjang pengobatan dan penyembuhan yang optimal bagi penderita;
6.
Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah Kabupaten/Kota guna menangani masalah pasien dengan gangguan jiwa di masyarakat, khususnya dalam mewujudkan program Bapak Gubernur Provinsi Jawa Timur yaitu ”Jawa Timur Bebas Pasung”, seperti: pembebasan korban pasung, pengobatan pasien jiwa di Kabupaten/Kota dengan angka prevalensi kesakitan jiwa tinggi.
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
23
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN 3.1
Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Sesuai dengan Rancangan Teknokratik (RT) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 Bidang Kesehatan, terdapat 10 (sepuluh) isu strategis bidang kesehatan yaitu: 1.
Peningkatan kesehatan ibu, anak, remaja, dan lanjut usia;
2.
Perbaikan status gizi masyarakat;
3.
Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;
4.
Peningkatan akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas;
5.
Pemenuhan
ketersediaan
farmasi,
alat
kesehatan,
dan
pengawasan obat serta makanan; 6.
Pemenuhan sumber daya manusia kesehatan;
7.
Peningkatan
promosi
kesehatan
dan
pemberdayaan
masyarakat; 8.
Peningkatan manajemen, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi;
9.
Pengembangan
dan
peningkatan
efektifitas
pembiayaan
kesehatan; 10. Pengembangan jaminan kesehatan nasional. Adapun arah kebijakan yang akan diambil dalam 5 (lima) tahun ke depan adalah: 1. Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, dan lanjut usia yang berkualitas melalui peningkatan sarana
dan
prasarana
pelayanan
persalinan
di
fasilitas
kesehatan;
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
24
2. Mempercepat
perbaikan
gizi
masyarakat
dengan
cara
meningkatkan kualitas pelayanan gizi dengan fokus utama pada 1000 hari pertama kehidupan remaja, calon pengantin, dan ibu hamil; 3. Meningkatkan
pengendalian
penyakit
dan
penyehatan
lingkungan melalui peningkatan upaya preventif-promotif dalam pengendalian penyakit menular dan tidak menular; 4. Meningkatkan berkualitas
akses melalui
pelayanan
kesehatan
pengembangan
dasar
fasilitas
yang
pelayanan
kesehatan dasar sesuai standar mencakup Puskesmas dan jaringannya; 5. Meningkatkan
akses
pelayanan
kesehatan
rujukan
yang
berkualitas melalui pengembangan fasilitas kesehatan rujukan, terutama RS rujukan nasional, regional, dan kabuparen/kota; 6. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, dan kualitas farmasi serta alat kesehatan melalui peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan obat, terutama obat esensial generik; 7. Meningkatkan
pengawasan
obat
dan
makanan
melalui
penguatan sistem pengawasan obat dan makanan berbasis risiko; 8. Meningkatkan ketersediaan, penyebaran, dan mutu sumber daya manusia kesehatan melalui pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dengan prioritas daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan melalui penempatan tenaga kesehatan yang baru lulus; 9. Meningkatkan promosi kesehatan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan regulasi dalam rangka promosi kesehatan;
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
25
10. Menguatkan
manajemen,
penelitian,
pengembangan,
dan
sistem informasi melalui peningkatan kemampuan teknis dan pengolahan program kesehatan; 11. Memantapkan pelaksanaan SJSN bidang kesehatan melalui peningkatan cakupan kepesertaan jaminan kesehatan nasional; 12. Mengembangkan dan meningkatkan efektifitas pembiayaan kesehatan melalui penigkatan pembiayaan kesehatan publik serta
pengembangan
pembiayaan
pelayanan
kesehatan
kerjasama pemerintah dan swasta. RS Jiwa Menur sebagai salah satu institusi penyedia layanan kesehatan rujukan termasuk dalam isu strategis bidang kesehatan yang
ke-4
(empat)
serta
mengacu
pada
arah
kebijakan
pembangunan nasional bidang kesehatan yang ke-5 (lima), yang berarti bahwa dengan segala sumber daya yang dimiliki, RS Jiwa Menur harus terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanannya bagi masyarakat melalui pengembangan fasilitas dan jenis layanan khususnya kesehatan jiwa, mengingat RS Jiwa Menur merupakan salah satu RS rujukan pelayanan kesehatan jiwa bagi masyarakat Jawa Timur dan Indonesia Bagian Timur. 3.2
Tujuan dan Sasaran RENJA Tahun 2015 Tujuan dan sasaran Renja RS Jiwa Menur Tahun 2015 sesuai dengan tujuan dan sasaran RS Jiwa Menur yang termuat dalam Renstra RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019 pada tahun ke-1 (pertama). Tujuan: 1.
Meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa dan non jiwa di RS yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, bagi seluruh lapisan masyarakat dengan didukung sarana dan prasarana yang memadai;
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
26
2.
Meningkatkan
kualitas
sumber
daya
manusia
melalui
pendidikan dan pelatihan kesehatan jiwa yang kompeten dan profesional. Sasaran: Sesuai dengan Rencana Stratejik RS Jiwa Menur Tahun 2014-2019, sasaran RS pada tahun 2015 yaitu: 1.
Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan jiwa dan non jiwa di RS, yang efisien dan efektif meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, yang didukung sarana dan prasarana yang memadai, dengan indikator kinerja utama; a. BOR (Bed Occupancy Rate) menjadi 72% b. ALOS (Average Length of Stay) menjadi 24 hari c. BTO (Bed Turn Over) menjadi 10 kali d. TOI (Turn Over Interval) menjadi 10 hari e. Persentase indikator SPM yang mencapai target 83,5% f. CRR (Cost Recovery Rate) menjadi 42% g. Indeks Kepuasan Masyarakat (konversi) terhadap seluruh layanan RS menjadi 85 h. Persentase pasien jiwa yang kembali berfungsi sosial di masyarakat 86% i. Persentase elemen akreditasi RS yang memenuhi standar akreditasi RS Versi 2012 80% j. Persentase pasien pasung yang terlayani 80%
2.
Meningkatnya kualitas SDM Kesehatan, dengan indikator kinerja utama; a. Persentase
karyawan
rumah
sakit
yang
lulus
pendidikan/pelatihan dan berijazah/bersertifikat menjadi 85% b. Persentase mahasiswa institusi kesehatan yang lulus praktik tepat waktu menjadi 100%
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
27
3.3
Program dan Kegiatan Rencana Program RS Jiwa Menur yang telah disinkronisasi dalam RPJMD dan akan dilakukan pada tahun 2015 adalah : 1.
Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2.
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3.
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah;
4.
Penyusunan
Pengendalian
dan
Evaluasi
Dokumen
Penyelenggaraan Pemerintah; 5.
Upaya Kesehatan Masyarakat;
6.
Peningkatan Sarana dan Prasarana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD);
7.
Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD);
Adapun ke-tujuh program tersebut dapat dijabarkan dalam 13 (tiga belas) kegiatan serta Belanja Tidak Langsung sebagai berikut : 1.
Pelaksanaan Administrasi Perkantoran;
2.
Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana;
3.
Pemeliharaan
Peralatan
dan
Kelengkapan
Sarana
dan
Prasarana; 4.
Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah;
5.
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
6.
Penyusunan Dokumen Perencanaan;
7.
Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran;
8.
Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan, dan Pelaksanaan Sistem Informasi Data;
9.
Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Kepada Masyarakat;
10. Peningkatan Pelayanan Kesehatan (DAK); 11. Pendampingan Pelayanan Kesehatan Rujukan (DAK); 12. Pembangunan RS/RSK/Balai/Akper/Latkesmas;
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
28
13. Peningkatan Pelayanan RS/RS Khusus/BP4; 14. Belanja Tidak Langsung. Secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 3.1
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
29
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
30
BAB IV PENUTUP Rencana Kerja RS Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur tahun 2015 (Revisi) ini berfungsi sebagai pedoman dan acuan bagi direksi dan staf RS Jiwa Menur dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, pelaksanaan pelayanan kepada stakeholders yang ada melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan.
Rencana Kerja adalah penjabaran Rencana Stratejik RS Jiwa
Menur Tahun 2014 - 2019 (tahun ke-1) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019. Pelaksanaan Rencana Kerja ini sangat memerlukan partisipasi, semangat, dan komitmen dari seluruh jajaran direksi dan staf RS Jiwa Menur, karena juga berfungsi sebagai alat monitoring dan evaluasi serta akan menentukan keberhasilan program dan kegiatan yang telah disusun. Akhir kata semoga Rencana Kerja RS Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur ini dapat diimplementasikan dengan baik sesuai dengan tahapantahapan yang telah ditetapkan secara konsisten dalam rangka mendukung terwujudnya good governance seperti yang telah tercantum dalam Rencana Strategis RS Jiwa Menur.
Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi)
31