RENCANA INDUK PENELITIAN STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA TAHUN 2016-2020
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2016
1
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
C.
Dasar Kebijakan
B.
3 3
Tujuan
BAB II LANDASAN PENGEMBANGAN RIP STIKES A.
Visi Stikes Jenderal A. Yani Yogyakarta
C.
Visi PPPM Stikes Jenderal A. Yani Yogyakarta
B.
D. E.
Misi Stikes Jenderal A. Yani Yogyakarta
Misi PPPM Stikes Jenderal A. Yani Yogyakarta Evaluasi Diri
1. Riwayat perkembangan
3 5 5 5 5 6 6
2. Capaian
9
3. Analisis SWOT
BAB III GARIS BESAR RENSTRA PENELITIAN STIKES
10
A.
Sasaran Pelaksanaan
13
1. Peta Strategi
15
B.
13
Strategi dan Kebijakan
BAB IV SASARAN, PROGRAM STRATEGIS, DAN INDIKATOR KINERJA
17
A.
Sasaran
18
C.
Indikator Kinerja
35
2. Formulasi Strategi
B.
18
Program Strategis
BAB V PELAKSANAAN RENSTRA PENELITIAN STIKES
37
A.
48
D.
Pelaksanaan RIP tiap Program Studi Sumber Pendanaan
BAB VI PENUTUP
48
A.
Keberlanjutan
49
C.
Tim Penyusun RIP
B. B.
Estimasi Dana yang Dibutuhkan
49
Ucapan Terima Kasih
49
2
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Rencana Induk Penelitian Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, yang
selanjutnya disebut “RIP Stikes” merupakan suatu pedoman terstruktur yang
disusun sebagai acuan penting dalam pelaksanaan dan pengembangan penelitian pada level Institusi. RIP Stikes sebagai salah satu dokumen perencanaan,
memberikan arah kebijakan dalam strategi pelaksanaan penelitian untuk kurun waktu 5 tahun ke depan (2016-2020). Adanya RIP Stikes memungkinkan agar
penelitian yang dilakukan oleh segenap sivitas akademika berjalan pada “rel” yang sama untuk mencapai tujuan bersama sesuai dengan visi misi institusi.
Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPPM) Stikes Jenderal
Achmad Yani Yogyakarta merupakan salah satu unit di level Institusi yang bertanggung jawab mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan penelitian, sehingga dirasa perlu untuk membuat RIP Stikes yang berdasarkan telaah kajian
berbagai disiplin ilmu setiap program studi, isu-isu strategis, serta kebijakan nasional untuk mendukung visi Indonesia dalam upaya percepatan dan perluasan pembangunan. RIP Stikes inilah yang nantinya juga menjadi pedoman capaian, evaluasi, dan bahan pengambilan strategi yang logis dan lebih terarah dalam bidang penelitian. B.
Tujuan RIP Stikes ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:
1.
Memberikan gambaran dalam visi, misi, arah kebijakan, strategi pelaksanaan,
2.
Menunjukkan penciri penelitian unggulan Stikes Jenderal A.Yani Yogyakarta
3. 4. 5. 6. C.
dan capaian program penelitian untuk kurun waktu 5 tahun (2016-2020)
Mengarahkan ide-ide kreatif dan inovatif untuk dituangkan dalam penelitian sesuai dengan prioritas nasional dan renstra institusi
Meningkatkan partisipasi dosen dalam melakukan penelitian
Meningkatkan kualitas dan daya saing penelitian Stikes Jenderal A.Yani Yogyakarta
Memberikan garis besar haluan dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja penelitian Institusi Dasar Kebijakan Berbagai dokumen yang dijadikan sebagai dasar atau konsideran bagi
penyusunan RIP Stikes adalah sebagai berikut : 1. 2.
UU. No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional;
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen; 3
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010, tentang Pengelolaan dan
4.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi;
5. 6. 7. 8. 9.
Penyelenggaraan Pendidikan;
Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012, tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014, tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 154 Tahun 2014, tentang
Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Gelar Lulusan
Perguruan Tinggi
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Rencana Strategis (Renstra) Stikes Jenderal A.Yani Yogyakarta 2015-2019
4
BAB II LANDASAN PENGEMBANGAN RIP STIKES A.
Visi Stikes Jenderal A.Yani Yogyakarta “Stikes Jen A. Yani Yogyakarta menjadi lembaga pendidikan yang unggul dan
terdepan dalam penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi di bidang kesehatan yang profesional dan mampu bersaing di era global.”
B.
Misi Stikes Jenderal A. Yani Yogyakarta Adapun misi Stikes Jenderal A. Yani Yogyakarta dapat diuraikan sebagai
berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. C.
Menyelenggarakan program pendidikan dalam bidang kesehatan secara profesional yang bermutu, inovatif, dan kreatif untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang mandiri, bermoral dan berbudaya.
Meningkatkan kegiatan penelitian yang menunjang pengembangan ilmu kesehatan sesuai kebutuhan dan isu-isu strategis masyarakat global.
Mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara konsisten dan
terprogram dalam bidang ilmu kesehatan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat dan terapan teknologi kesehatan tepat guna
Meningkatkan kuantitas dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan dalam mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi yang profesional berlandaskan etika dan moral sesuai dengan kebutuhan masyarakat global. Menyediakan
fasilitas-fasilitas
Perguruan Tinggi.
untuk
mendukung
kegiatan
Tridharma
Melakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang kesehatan berskala nasional Visi PPPM Stikes Jenderal A.Yani Yogyakarta
“Pada tahun 2020 menjadi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Ilmu Kesehatan di Yogyakarta yang mampu berperan aktif dalam
upaya percepatan dan pemerataan pembangunan kesehatan melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.”
D.
Misi PPPM Stikes Jenderal A.Yani Yogyakarta 1.
Mengembangkan payung penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
2.
Mengembangkan
berbasis Ipteks;
relevansi
penelitian
dan
pengabdian
masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;
5
kepada
3. 4. 5. 6.
Mengembangkan penelitian-penelitian unggulan dan meningkatkan peran serta Stikes Jen A. Yani Yogyakarta
pengabdian kepada masyarakat dan publikasi bertaraf nasional;
Meningkatkan publikasi ilmiah dan perolehan HKI (Hak Kekayaan Intelektual);
Mendorong kemandirian kesehatan desa binaan melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna; Memberdayakan
keterbelakangan, kemampuan
masyarakat
mengatasi
sebagai
dengan
masalah
subyek
pengembangan metode ilmiah. E.
dalam hal penelitian,
mengangkatnya
kesehatan,
pembangunan
dari
meningkatkan
melalui
proses
luhur,
Ketua
Evaluasi Diri 1. Riwayat perkembangan Dengan
keyakinan
dan
kebulatan
niat
Umum YKEP menerbitkan Surat tugas No : STG/095/YKEP/XII/2005,
tanggal 29 Desember 2005, tentang Tim pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Guna mempercepat
proses penyelesaian administrasi dan kelengkapan izin lainnya dalam pendirian
Stikes
Jenderal
Achmad
Yani
Yogyakarta,
Ketua
Umum YKEP juga menerbitkan Surat Tugas Ketua YKEP nomor : STG/025/YKEP/IV/2005 tanggal 29 April 2005 tentang penugasan sebagai Kepala Cabang YKEP di Yogyakarta, yang sifatnya sementara. Tim
pendirian Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, bekerja dengan semangat tinggi. Meskipun dibatasi jarak yang ajuh dari Jakarta, tahap demi tahap secara administratif dan fisik mulai dilaksanakan. Pada tanggal
15 Juni 2006 dengan diterbitkan SK Mendiknas No :084/DE/O/2006, 15
Juni 2006, dan Izin Penyelenggaraan dari Departemen Kesehatan Republik
Indonesia nomor : HK-03-241-02054 untuk rekomendasi penyelenggaraan
Program Studi Ilmu Keperawatan (S-1) dan nomor : HK-03-241-02053
untuk penyelenggaraan Program Studi Kebidanan (D-3), maka ditetapkan bahwa tanggal 15 Juni sebagai hari lahir Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Peninjauan Lokasi Kampus Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
yang baru di daerah Gamping telah dimulai dan dievaluasi sejak tanggal 02
Oktober 2005 sampai dengan 25 Oktober 2005. YKEP telah memberikan
amanah kepada Pimpinan PT. Waringin untuk menjadi pelaksana pembangunan gedung Kampus Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Kampus Gamping mulai dibangun pada Senin, 03 Juli 2006, pukul 09.00
WIB, setelah ditandai dengan acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan 6
Kampus Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang dilaksanakan oleh Ketua umum YKEP Bapak Letnan Jenderal TNI (Purn) Darsono.
Pembangunan yang berskala besar dan dengan waktu terbatas sangat
memerlukan kecermatan perencanaan dan pelaksanaannya. Secara bertahap pemindahan dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2007, dan mulai
tanggal 1 Agustus 2007 pemindahan fisik dan kegiatan belajar dan
mengajar mulai dilaksanakan sampai dengan tanggal 1 September 2007.
Secara resmi kampus terpadu Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta diresmikan penggunaannya pada hari Selasa tanggal 4 September 2007
oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat saat itu yaitu Bapak Jenderal TNI
Djoko Santoso selaku Ketua Dewan Pengawas YKEP dan menandai pengabdian baru YKEP dan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta dalam
mendidik calon insan-insan tenaga kesehatan yang unggul dan terdepan serta mengantarkan mereka meraih kesuksesan dengan tetap berpegang
teguh pada nilai ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kejuangan, dan kebangsaan Indonesia.
Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta saat ini menyelenggarakan
Program Studi (Prodi): Profesi Ners, Ilmu Keperawatan (S-1), Kebidanan (D-3) serta Perekam dan Informasi Kesehatan (D-3). Semua Prodi didukung
dengan
dosen
pendidik
yang
berkualitas,
kurikulum
pembelajaran terbaru, fasilitas perkuliahan dan laboratorium berstandar internasional, dan terakreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta dibangun
secara terpadu di atas lahan seluas 12.000 m2 dan dilengkapi dengan ruang kuliah yang representatif, laboratorium berstandar internasional, dan didukung
berbagai
fasilitas
penunjang
pendidikan
diantaranya:
laboratorium komputer, laboratorium bahasa, laboratorium CBT, asrama mahasiswa, masjid, area olah raga, hotspot area dan RS. DKT dr. Soedjono Magelang sebagai home based praktik klinik.
Sebagai wujud pembinaan dan mengembangkan minat dan bakat
mahasiswa, di Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta terdapat organisasi
kemahasiswaan diantaranya: Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan
Perwakilan Mahasiswa (DPM), Himpunan Mahasiswa Keperawatan (Himika),
Himpunan
Mahasiswa
Kebidanan
(Himabi),
Himpunan
Mahasiswa Rekam Medis (Himarmiki) dan berbagai Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) yang dikategorikan dalam 3 jenis UKM yaitu keagamaan, minat bakat dan olahraga.
Sebagai wujud pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat,
Stikes
menyelenggarakan
Jenderal
kegiatan
Achmad
penelitian
7
Yani
dan
Yogyakarta
pengabdian
aktif
kepada
masyarakat yang dikelola oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PPPM).
Menjadi sebuah kebanggaan bagi Yayasan Kartika Eka Paksi dan Stikes
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta dapat mendidik calon insan-insan tenaga kesehatan yang unggul dan terdepan serta mengantarkan mereka meraih kesuksesan dengan tetap berpegang teguh pada nilai ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kejuangan dan kebangsaan Indonesia.
Sejak berdiri pada tahun 2006, Stikes Jen. A. Yani Yogyakarta telah
membuka 4 (empat) Program Studi (PS), yaitu PS Ilmu Keperawatan jenjang Strata 1, PS Kebidanan jenjang Diploma III, PS Pendidikan Profesi
Ners, dan PS Perekam dan Informasi Kesehatan. Jumlah mahasiswa aktif pada tahun 2014 semester ganjil adalah 1520 mahasiswa. Kurikulum
Seluruh PS kurikulum inti yang dikeluarkan oleh Dirjen Dikti dan
organisasi profesi kesehatan yang mengembangkan kurikulum profesi
kesehatan terkait. Kegiatan belajar mengajar berpedoman pada Kalender Akademik masing-masing PS di Stikes Jen. A. Yani Yogyakarta. Kegiatan perkuliahan dilakukan selama 14 kali pertemuan dalam satu semester. Proses pembelajaran dalam perkuliahan tidak hanya dilakukan di dalam kelas, tetapi juga di laboratorium, klinik, dan masyarakat.
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Stikes Jenderal A. Yani
Yogyakarta adalah sebagai berikut: a.
Sarana yang digunakan mahasiswa berupa ruang-ruang kelas yang
b.
Perpustakaan dengan sejumlah buku, jurnal, internet, dan CD
c.
dilengkapi dengan white board, LCD, Personal Computer (PC), dan Air Conditioner (AC) untuk masing-masing PS.
interaktif. Tetapi jumlah buku yang ada belum sesuai dengan jumlah mahasiswa dan pemanfaatan belum maksimal.
Tersedianya Laboratorium-Laboratorium: Biomedik, Keperawatan Dasar, Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan Anak, Keperawatan Maternitas, Keperawatan Komunitas, Keperawatan Jiwa, Keperawatan Kritis, Keperawatan Gawat Darurat, Keluarga Berencana, Ante Natal
Care (ANC), Intra Natal Care (INC), dan Post Natal Care (PNC), Neonatus, laboratorium analisis data rekam medic, coding, dan d. e.
simulasi rekam medik di pelayanan kesehatan.
Tersedianya Laboratorium Komputer yang dilengkapi dengan fasilitas internet yang bisa diakses mahasiswa untuk menunjang pengajaran.
Tersedianya hotspot untuk akses internet mahasiswa dan karyawan 24 jam
8
f. g. h. i. j.
k.
Tersedianya laboratorium bahasa, asrama, sarana olahraga, sarana ibadah, dan sarana kesenian yang memberikan kemudahan kepada mahasiswa untuk menciptakan iklim yang kondusif untuk belajar.
Tersedianya kendaraan untuk keperluan kegiatan praktik mahasiswa, tetapi masih belum memfasilitasi semua kegiatan mahasiswa.
Sistem informasi akademik dan keuangan Stikes Jen. A. Yani Yogyakarta masih dalam tahap penyelesaian.
Tersedianya Gedung Serba Guna (GSG) untuk memfasilitasi kegiatan civitas akademika di kampus
Tersedianya ruang tutorial untuk mendukung pembelajaran tutorial Tersedianya
pembelajaran
peralatan
computer
based
test
untuk
evaluasi
2. Capaian
Capaian kinerja penelitian dalam kurun waktu setiap tahunnya
mengalami peningkatan. Tahun 2014 terdapat 13 penelitian, dengan rincian 12 pendanaan internal Stikes dan 1 dari hibah Dosen pemula Dikti.
Tahun 2015 terdapat 14 penelitian, dengan rincian didanai oleh internal
Stikes sebanyak 7 penelitian, pendanaan Hibah DIPA Kopertis Wilayah V
DIY 1 penelitian, hibah Dosen Pemula Dikti 5 penelitian, dan hibah Doktor 1 penelitian. Tahun 2016 sebanyak 18 penelitian, dengan rincian 4
penelitian didanai Hibah DIPA Kopertis Wilayah V DIY, 10 penelitian dana internal Stikes, 3 penelitian dengan dana Hibah Dosen pemula Dikti, dan 1 penelitian hibah bersaing Dikti.
Penyelenggaraan forum kegiatan ilmiah tahun 2010 mengadakan
Pelatihan penyusunan proposal penelitian, tahun 2013 mengadakan in
house training kurikulum berbasis kompetensi, assessment dalam KBK, skenario dalam PBL, bentuk kegiatan ini merupakan Lokakarya dengan mengundang narasumber yang ahli di bidang Pendidikan Kedokteran dari
Medical Education Fakultas Kedokteran UGM. Tahun 2013 juga mengadakan seminar ilmiah dan temu alumni Stikes Jen A.yani Yogyakarta
dengan tema "Back to Campus". Tahun 2014 mengadakan kegiatan
Pelatihan Penyusunan Buku Panduan Blok KBK, Workshop Pembuatan
Buku Panduan Dalam Blok Kurikulum Berbasis Kompetensi, Workshop Penerapan Standar Asuhan Kebidanan, Workshop Perubahan Kurikulum
dan Penerapan Metode Problem Based Learning (PBL). Tahun 2015 mengadakan kegiatan ilmiah Seminar Nasional Praktik Kolaborasi Tenaga
Kesehatan dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan dan Informasi Kesehatan untuk Menunjang Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Workshop Penulisan Buku Teks dan Buku Populer. 9
Publikasi ilmiah dosen untuk tahun 2012 terdapat 6 publikasi pada
jurnal ilmiah nasional ber-ISSN tidak terakreditasi, tahun 2013 terdapat 4 publikasi, tahun 2014 ada 17 publikasi, dan 2015 ada 32 publikasi. Publikasi
internasional
tahun
2013
ada
satu
naskah
terbit
di
Interdisciplinary Toxicology, tahun 2014 ada satu naskah terbit di
Australasian Psychiatry. Pemakalah forum ilmiah tingkat nasional tahun 2013 ada satu, 2014 ada satu, 2015 ada tujuh pemakalah. Pemakalah forum internasional tahun 2013 ada satu pemakalah.
3. Analisis SWOT a.
Kekuatan
1) Jumlah dosen aktif hingga tahun 2016 adalah 85 dosen dengan
kualifikasi rata-rata sudah S2. Terdapat 3 dosen yang berkualifikasi S3.
2) Izin Dikti pelaksanaan 2 prodi baru (teknologi bank darah dan farmasi)
3) Perpustakaan memiliki sejumlah buku, jurnal, internet, dan CD interaktif sebagai media pencarian literatur penelitian
4) Tersedianya laboratorium biomedik, keperawatan, kebidanan, bahasa, dan laboratorium komputer yang representatif
5) Tersedianya sarana transportasi untuk keperluan penelitian
6) Adanya perencanaan program anggaran penelitian internal Stikes kegiatan tahunan dan triwulan
7) Adanya pengawasan program internal (institusi) dan eksternal (akuntan publik)
8) Adanya sistem informasi keuangan (SISKA)
9) Sumber dana penelitian yang cukup, dilihat dari jumlah mahasiswa yang cukup stabil
10) Terdapat pusat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
yang didukung sumberdaya yang memadai. Terdapat ke-PPPM, Kaunit penelitian, dan satu orang admin/operator.
11) Adanya kerjasama dengan institusi lain dalam kegiatan penelitian dan publikasi ilmiah
12) Dukungan dari Yayasan Kartika Eka Paksi yang kuat
13) Rata-rata dosen sudah pernah mengikuti pelatihan metodologi penelitian dan penyusunan proposal penelitian
14) Memiliki reviewer penelitian internal yang kompeten (S3, profesor) b.
15) Manajemen penyelenggaraan penelitian terkoordinir dengan baik Kelemahan
1) Kurangnya minat dosen dalam meneliti
2) Jumlah dosen yang masih belum memenuhi rasio 10
3) Beban kerja dosen yang masih sangat tinggi di bidang pengajaran saja
4) Prosentase dosen peneliti masih kecil, hanya 5% per tahunnya 5) Dana penelitian yang ada belum bisa terserap maksimal
6) Belum semua dosen memiliki jabatan fungsional dosen, baru sekitar 25% dari total dosen
7) Belum semua dosen tersertifikasi, sehingga menganggap penelitian belum menjadi kewajiban yang harus dilaporkan
8) Belum adanya sistem reward and punishment terkait penelitian dosen
9) Belum berdirinya pusat pusat kajian/ pusat studi penelitian 10) Sebagian
besar
institusi/mahasiswa
sumber
dana
berasal
dari
internal
11) Belum adanya monitoring dari sistem penjaminan mutu internal
12) Belum adanya kerjasama kemitraan dengan lembaga penelitian yang sudah mandiri
13) Pengelola pusat penelitian hanya satu orang ketua PPPM dibantu satu orang kepala unit penelitian saja
14) Pengelolaan arsip dilakukan pada ruang yang sangat terbatas, kantor PPPM hanya seukuran 5 m x 4 m saja
15) Penelitian yang dilakukan sering hanya untuk memenuhi angka kredit dosen, bukan untuk pengembangan keilmuan
c.
16) Belum adanya karya/ide yang didaftarkan HKI Peluang
1) Dibukanya akses hibah penelitian dan kenaikan anggaran penelitian dari Kemenritekdikti, dan hibah-hibah lainnya
2) Fasilitasi pendanaan yang bisa mengcover seluruh dosen dari yayasan
3) Adanya pendanaan untuk peningkatan kualitas penelitian dosen
4) Prodi-prodi di Stikes bergerak di bidang kesehatan yang
merupakan bidang kajian yang menjadi salah satu prioritas pemerintah
d.
pembangunan
dalam
program
percepatan
dan
perluasan
Ancaman
1) Persaingan yang semakin ketat dalam hal penelitian antar institusi dalam
mendapatkan
hibah-hibah
desentralisasi
komopetitif
maupun
2) Pemberlakuan syarat penelitian sebagai acuan pengurusan jabatan fungsional dosen maupun sertifikasi dosen
3) Adanya penilaian kluster kinerja penelitian dan pengabdian oleh 11
Kemenristekdikti
4) Adanya PT lain satu wilayah yang sering memenangkan hibahhibah penelitian
5) Adanya PT lain yang sebagian besar dosennya sudah memiliki jabatan fungsional dan tersertifikasi
12
BAB III GARIS BESAR RENSTRA PENELITIAN STIKES
A.
Sasaran Pelaksanaan Berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan sebelumnya, maka sasaran
yang ditetapkan dalam rangka mencapai visi misi penelitian Stikes adalah sebagai berikut: 1.
Meningkatnya kuantitas dan kualitas penelitian dosen
3.
Jumlah dosen yang memiliki jabatan fungsional dan tersertifikasi dapat
2.
Optimalnya penyerapan anggaran penelitian dana internal Stikes meningkat
4.
Meningkatnya perolehan hibah penelitian setiap tahunnya
Terjalinnya kerja sama penelitian (join research) dengan institusi lain
5. 6.
Pengelolan penelitian dapat berjalan dengan lebih baik menggunakan sarana-prasarana dan sumber daya yang memadai
7.
Terdapat
lainnya yang dapat didaftarkan untuk HKI
8. B.
suatu model, prosedur, prototype, maupun karya paten
Meningkatknya kemampuan, ketrerampilan, dan kemauan dosen dalam meneliti
9.
Terbentuknya pusat-pusat studi/kajian keilmuan
Strategi dan Kebijakan 1. Peta Strategi
Strategi pengembangan disusun menggunakan standar arah, proses,
hasil, kompetensi, pendanaan, sarana prasarana, dan outcome sebagai berikut: a.
Standar arah, kegiatan penelitian dan pengabdian mengacu pada RIP
b.
Standar proses, kegiatan penelitian dilakukan mulai dari perencanaan,
c.
Stikes Jen A.Yani Yogyakarta;
pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi secara berkelanjutan sesuai dengan standar mutu penelitian;
Standar hasil, kegiatan penelitian harus memenuhi kaidah ilmiah universal,
dapat
dipertanggungjawabkan,
didokumentasikan,
didesimenasikan melalui forum-forum ilmiah dan standar hasil kegiatan
penelitian
harus
berhasil
menciptakan
inovasi
teknologi/produk maupun jasa pelayanan kesehatan untuk mencapai
derajat kesehatan yang lebih baik dan memenuhi kebutuhan d.
masyarakat;
Standar kompetensi, kegiatan penelitian dilakukan oleh peneliti yang kompeten di bidangnya;
13
e. f. g.
Standar pendanaan, kegiataan penelitian dilakukan melalui pendanaan
internal dan eksternal dengan mekanisme kompetisi yang didasarkan pada prinsip otonomi, akuntabilitas, dan keadilan;
Standar Sarana dan Prasarana, kegiatan penelitian didukung oleh sarana dan prasarana yang mampu menghasilkan temuan ilmiah dan solusi masalah kesehatan dalam masyarakat;
Standar outcome, kegiatan penelitian harus berdampak positif pada pembangunan kesehatan masyarakat, bangsa, dan negara.
Penjabaran Peta Strategi berdasar Input, Proses, dan Output dapat
dilihat dalam tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1 Peta Strategi berdasar Input, Proses, dan Output Input
Arah dan kebijakan penelitian
Sumber daya manusia Pendanaan
Monitoring dan evaluasi
Sarana dan prasarana Output dan outcome penelitian
Proses
Output
Kajian topik-topik unggulan penelitian masing-masing prodi, penetapan RIP sebagai kerangka acuan penelitian, kajian kebijakan pemerintah dalam penelitian Pelatihan dan workhsop penelitian, studi lanjut, pemenuhan staf dan tenaga ahli PPPM, Lobi yayasan dalam pendanaan penelitian, pencarian dan sosialisasi sumber-sumber pendanaan yang potensial, Optimalisasi peran monev internal dan eksternal penelitian, penerapan sistem reward and punishment, pelatihan manajemen pengelolaan penelitian Pembentukan pusat kajian/kelompok studi, pembentukan pusat HKI, perluasan ruangan dan sarana prasarana PPPM Menganalisa dan melakukan rekam jejak ide/inovasi yang dapat
Penelitian yang lebih terkoordinasi dan potensi memenangkan hibah lebih banyak, tercapainya visi misi penelitian yang selaras dengan visi misi institusi
14
Peningkatan partisipasi dosen dalam penelitian, peningkatan kualitas penelitian
Peningkatan jumlah dana penelitian
Peningkatan tanggungjawab peneliti dalam sistimk pelaporan dan pengelolaan penelitian
Manajemen penelitian yang berkualitas Peningkatan dampak penelitian yang bermanfaat bagi pembangunan kesehatan
Input
Interdependency dan kolaborasi
Proses didaftarkan untuk dipatenkan, mewajibkan karya penelitian untuk dipublikasikan dalam lingkup nasional maupun internasional Menjalin kerjasama kemitraan dalam penelitian,
Output
Tereksposenya nama baik dan kinerja penelitian institusi
Strategi pengembangan penelitian didasarkan atas analisa SWOT
bahwa terdapat kondisi yang baik untuk menggunakan kekuatan internalnya dan dipergunakan untuk memanfaatkan peluang eksternal,
mengatasi kelemahan internal, dan menghadapi ancaman eksternal, maka strategi yang digunakan adalah: a.
Peningkatan terus-menerus kuantitas dan kualitas sumber daya
b.
Pengembangan sarana prasarana untuk penelitian
c.
d. e. f. g.
manusia dan alokasi waktu untuk penelitian
Upaya pembentukan pusat-pusat kajian keilmuan (Pusat Studi) yang selalu dikoordinasikan dengan PPPM
Perluasan jaringan kerjasama dengan lembaga-lembaga baik swasta, pemerintah, masyarakat, maupun internasional dalam membentuk jejaring penelitian
Meningkatkan ekspose media massa untuk Stikes Jen A.Yani Yogyakarta dan PPPM.
Alokasi sumber daya untuk PPPM yang lebih besar dengan berpegang pada azas good governance.
Meningkatkan pembentukan kelompok kelompok peneliti (Research group)
Strategi tersebut dijelaskan dalam sub topik program, sumberdaya,
evaluasi program, dan kelembagaan sebagai berikut: a. Program
1) Merencanakan dan mengarahkan penelitian yang berwawasan global dan bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia yang
pelaksanaannya dapat dilakukan secara perorangan, kelompok,
ataupun kelembagaan untuk mengangkat citra Stikes Jen A. Yani Yogyakarta
2) Mengembangkan kegiatan penelitian kompetitif yang bersinergi
dengan industri, institusi penelitian, serta pemerintah pusat, dan daerah
15
3) Mengembangkan segenap
sistem
penghargaan
yang
bagi
sivitas akademika untuk mendorong terciptanya
lingkungan penelitian yang kondusif
4) Merumuskan
memadai
sistem
yang
memberi
peluang
bagi peneliti
berprestasi tinggi untuk berfungsi penuh sebagai peneliti Stikes Jen A. Yani Yogyakarta
5) Mendorong
pengembangan
sarana
penelitian
yang
pemanfaatannya mudah diakses oleh segenap sivitas akademika dan masyarakat pengguna
6) Meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam semua kegiatan penelitian sebagai pemenuhan pembelajaran,
aktualisasi
pengembagan pribadi
persyaratan akademik, arena
kompetensi bidang keilmuan, dan
7) Penelitian diarahkan untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
perolehan hak paten, pengembangan
industri,
penyelesaian masalah-masalah publik dan pengembagan budaya
bangsa, pengembangan hasil karya yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara arif dengan memperhatikan ketersediaan sumber daya alam dan kelestarian lingkungan.
8) Mendorong, memberdayakan, dan memfasilitasi peneliti untuk memublikasikan hasil
penelitian,
baik
dalam
jurnal
internasional maupun jurnal nasional terakreditasi.
b. Sumberdaya
1) Mendorong dan memfasilitasi setiap sivitas akademika untuk terus
menerus berpartisipasi dalam pengembangan kegiatan penelitian kolaboratif dan/atau kompetitif
baik lokal maupun
nasional
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
2) Mengembangkan c.
kesinambungan
Evaluasi Program
mekanisme
kerja
yang
proses regenerasi dalam penelitian
menjamin
Mengembangkan standar pengukuran relevansi dan kualitas hasil
penelitian berdasarkan apresiasi
dunia
internasional
lewat
publikasi dan presentasi pertemuan lokal maupun nasional dan pemanfaatan langsung di masyarakat.
d. Kelembagaan
1) Penelitian dilakukan secara perorangan atau kelembagaan oleh
unit-unit kerja yang ada, dibawah koordinasi yang transparan oleh
Stikes Jen
akuntabilitas
A.
Yani
16
Yogyakarta berdasarkan azas
2) Stikes Jen
terstruktur
A.
Yani
Yogyakarta
secara
sistematis
dan
mengembangkan berbagai kerjasama dan aliansi
strategis, baik nasional maupun internasional, dalam upaya
meningkatkan kemampuan pendanaan, kapasitas, kualitas, dan kuantitas penelitian. Kerjasama dengan pihak asing dilakukan dengan mempertimbangkan kepentingan
nasional,
termasuk
budaya dan jati diri bangsa serta Stikes yang dinamis dan reformis.
3) Pendanaan,
pelaksanaan
pembiayaan,
dan
imbangan
jasa
dalam
penelitian, termasuk royalti atas HAKI diatur dalam
aturan yang jelas dan transparan.
4) Pemanfaatan hasil penelitian oleh industri atau institusi lain di luar Stikes Jen A. Yani Yogyakarta diatur dalam aturan yang jelas
5) Mengembangkan sistem evaluasi yang transparan dan akuntabel terhadap lembaga penelitian Stikes Jen A. Yani Yogyakarta
2. Formulasi Strategi
Formulasi strategi pengembangan penelitian Stikes Jenderal A.Yani
Yogyakarta bergerak di bidang kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk formulasi sesuai bagan 3.1 berikut ini: Penelitian dasar di bidang kesehatan
Penelitian terapan teknologi/teknik/skill/interv ensi/komplementer di bidang kesehatan
Bagan 3.1. Formulasi strategi pengembangan penelitian
17
Penemuan, pengembangan, penyempurnaa n, modifikasi teknologi/tekni k/skill/interve nsi/komplemen ter di bidang kesehatan
BAB IV SASARAN, PROGRAM STRATEGIS, DAN INDIKATOR KINERJA A.
Sasaran Sasaran penelitian yang akan dikembangkan dan dicapai dalam RIP Stikes
berfokus pada lima (5) bidang unggulan berikut: 1.
Kesehatan Ibu dan anak
3.
Promosi kesehatan
2. 4. B.
5.
Keperawatan holistik dan berkelanjutan Terapi modalitas, komplementer, dan terapi alternatif Rekam medis dan informasi kesehatan
Program Strategis
RIP Stikes 2016-2020 mengatur program-program strategis yang
berfokus pada lima bidang penelitian unggulan Stikes. Program strategis
disusun berdasarkan isu-isu strategis dan konsep pemikiran yang terintegrasi dengan upaya percepatan dan pemerataan pembangunan kesehatan di
Indonesia. Penguatan riset dasar kesehatan dan riset kesehatan dasar
menjadi fondasi awal dalam program strategis yang dilaksanakan. Penguatan
konsep, teori, dan pemahaman permasalahan utama dalam bidang kesehatan menjadi pijakan awal pelaksanaan program strategis. Secara terinci mengenai program strategis diuraiakan sebagai berikut: 1.
Kesehatan Ibu dan anak Isu strategis
Konsep Pemikiran
Topik Penelitian
Penurunan angka
Peningkatan status gizi ibu
Pendidikan Kesehatan
Penurunan kasus
Konseling Gizi balita,
kematian ibu dan Bayi
hamil dan balita,
perdarahan pos partum, Pemantauan ibu hamil dengan Preklamsia, Peningkatan status
kesehatan bayi baru lahir dengan komplikasi,
Peningkatan derajat
kesehatan dan kualitas ibu post partum, Optimalisasi Program ASI Eksklusif
tentang gizi ibu hamil,
Penilaian Status Gizi pada ibu hamil dan balita, Insiden kejadian
perdarahan post partum,
Faktor risiko perdarahan
post partum, Deteksi dini
preeklamsi pada ibu hamil, Faktor risiko preeklamsia pada ibu hamil,
Managemen Keperawatan pada kasus ibu hamil dengan preeklamsia,
Konseling perawatan bayi, Konseling postpartum,
Latihan/olahraga di masa nifas, Konseling ASI, Faktor-Faktor yang
mempengaruhi pemberian
18
Isu strategis Manajemen nyeri saat bersalin
Konsep Pemikiran Penurunan skala nyeri saat bersalin
Menurunkan angka
Optimalisasi manajemen
pendarahan, infeksi
Optimalisasi perawatan
kematian ibu sebab
aktif kala III dan IV, postpartum
Topik Penelitian ASI Eksklusif
Penggunaan terapi
nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri
Prevalensi AKI sebab
pendarahan, Evaluasi
pelaksanaan manajemen aktif kala III dan IV,
Prevalensi AKI sebab infeksi, Screening
pengkajian komplikasi ibu Penurunan angka kesakitan ibu
Optimalisasi pencapaian peran ibu, Bonding
Attachment, Inisiasi
Menyusu Dini (IMD),
Pencapaian cakupan ASI eksklusif
Integrasi perawatan
antenatal, intranatal, dan postnatal
postpartum
Cakupan kunjungan ibu hamil
Faktor-Faktor yang
Menilai keefektifan Faktor-
pencapaian peran ibu, Cara
mempengaruhi
mempengaruhi
meningkatkan pencapaian peran ibu, Cara meningkatkan
keberhasilan bonding attachment, Manfaat
bonding attachment,
Insiden keberhasilan IMD, Pencapaian cakupan IMD
100%, Cakupan pemberian ASI lebih dari 80%,
Pemantauan pelaksanaan ASI eksklusif
Faktor yang
pencapaian peran ibu, Konseling pada ibu
primipara, Faktor yang mempengaruhi
keberhasilan bonding
attachment, Konseling persiapan menjadi
orangtua, Faktor-Faktor yang mempengaruhi
keberhasilan program
IMD, Manfaat IMD bagi ibu dan bayi, Evaluasi
pelaksanaan IMD, Faktor-
faktor yang memengaruhi keberhasilan dan
kegagalan pemberian ASI, Evaluasi pemberian ASI eksklusif, Gambaran
tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif,
Persepsi ibu yang berhasil
memberikan ASI eksklusif, Persepsi ibu yang berniat
memberikan ASI eksklusif, Dukungan keluarga dalam mensukseskan pemberian ASI eksklusif, Peran kader dalam program ASI
19
Isu strategis
Konsep Pemikiran
Topik Penelitian eksklusif, Lamanya ibu
memberikan ASI kepada
bayinya, Gambaran teknik menyusui pada ibu nifas,
Efektivitas pijat oksitosin MP-ASI, Pemantauan
Optimalisasi pemberian
perkembangan balita
status gizi balita,
pertumbuhan dan
MP-ASI, Pemantauan Pemeriksaan
perkembangan balita,
Pemantauan pemberian imunisasi dasar,
Pemantauan masalah kesehatan balita
terhadap pengeluaran ASI Cara yang efektif
pemberian MP-ASI,
Evaluasi Kartu Menuju
Sehat anak balita, Tingkat
kepatuhan ibu melakukan penimbangan balitanya,
Gambaran lingkar kepala balita, Gambaran
perkembangan bahasa,
personal-sosial, motorik halus, dan kasar balita, Gambaran emosianal
balita, Evaluasi pemberian imunisasi dasar balita, Cakupan imunisasi,
Prevalensi angka kejadian diare pada balita,
Prevalensi angka kejadian pnemonia pada balita,
Gambaran pengetahuan
ibu tentang shunting pada Penurunan kejadian
Peningkatan kesadaran
reproduksi wanita dan
reproduksi, Perilaku Seks
penyakit seksual dan remaja, Pemantauan
kesehatan reproduksi remaja
remaja akan kesehatan Remaja, Meningkatnya pengetahuan tentang
dampak pergaulan bebas, Penurunan kejadian
penyakit menular seksual
(PMS), Peningkatan status gizi remaja, Peningkatan pengetahuan remaja
tentang penyakit menular seksual, Peningkatan
pemahaman perubahan
fisik dan psikologi remaja
balita
Konseling kesehatan
reproduksi remaja, Faktor-
faktor yang mempengaruhi perilaku seks remaja,
Dampak perilaku seks
pada remaja, Peran orang tua dalam pendampingan remaja, Konseling
pencegahan pergaulan
bebas, Insiden kejadian
penyakit menular seksual, Pencegahan PMS, Peran
tenaga kesehatan dalam pencegahan PMS,
Prevalensi angka kejadian anemia pada remaja,
Prevalensi angka kejadian kekurangan energi kronis
20
Isu strategis
Konsep Pemikiran
Topik Penelitian pada remaja, Gambaran pola makan remaja,
Gambaran indeks massa
tubuh remaja, Prevalensi angka kejadian remaja hamil di luar nikah, Gambar tingkat
pengetahuan remaja
tentang penyakit menular seksual, Gambaran
menarche siswa usia 10-13 tahun, Gambaran
perubahan fisik remaja, Gambaran konsep diri
remaja dalam mengalami
perubahan fisik, Gambaran personal hygiene remaja Peningkatan derajat
Peningkatan pengetahuan
menopause
Modifikasi gaya hidup di
kesehatan wanita di masa
pada alat reproduksi
Konseling pada wanita pre
tentang menopause,
dan post menopause, Efek
masa menopause,
fisik terhadap penurunan
Pemantauan psikologi wanita menopause,
Permasalahan kesehatan wanita menopause
olah raga dan aktivitas gejala yang muncul,
Persepsi diri wanita yang masuk masa menopause,
Dukungan keluarga kepada wanita menopause,
Gambaran pengetahuan
wanita menopause tentang terapi sulih hormon,
Gambaran pola istirahat wanita menopause,
Gambaran pola aktivitas wanita menopause,
Gambaran hotflash pada wanita menoapuse,
Prevalensi angka kejadian penyakit jantung koroner pada wanita menopause,
Prevalensi angka kejadian penyakit osteoporosis Peningkatan derajat
Kualitas hidup wanita
gangguan reproduksi
reproduksi, Image negatif
kesehatan wanita dengan
dengan gangguan
pada wanita dengan
21
pada wanita menopause
Dukungan keluarga dalam pendampingan wanita dengan gangguan
reproduksi, Perubahan
Isu strategis
Konsep Pemikiran
Topik Penelitian
gangguan reproduksi,
konsep diri pada wanita
wanita dengan gangguan
reproduksi, Faktor-faktor
Peningkatan konsep diri reproduksi Tingginya angka kejadian
Penyebab aborsi, Dampak
Peningkatan angka
reproduksi, Dampak hamil
aborsi pada remaja,
kejadian hamil di luar nikah pada remaja
aborsi terhadap kesehatan di luar nikah, Resiliensi
wanita yang mengalami hamil di luar nikah
dengan gangguan
yang memengaruhi konsep diri pada wanita dengan gangguan reproduksi Faktor-faktor yang
menyebabkan aborsi,
Pengaruh aborsi terhadap kesehatan reproduksi, Dukungan keluarga
terhadap remaja yang hamil di luar nikah,
Support sistem wanita
yang mengalami hamil di Dampak Penggunaan alat
Cara Meminimalkan
Penggunaan KB pada
pengetahuan akseptor KB
kontrasepsi, Minimnya
pria, Program IUD Post plasental, Pemantauan aksepstor dan calon akseptor KB
kejadian putus KB, Tingkat tentang dampak alat
kontrasepsi, Perubahan siklus menstruasi pada
pengguna alat kontrasepsi, Peningkatan pemilihan
alat kontrasepsi pada pria, Tingkat pengetahuan
suami tentang kontrasepsi pada pria, Peningkatan pemilihan KB IUD Post Placental, Dampak
penggunaan IUD Post Placental, Angka
keberhasilan penggunaan IUD Post placental,
Peningkatan pengetahuan akseptor KB dengan alat
kontrasepsi yang dipilih,
Pemantauan efek samping penggunaan alat
kontrasepsi, Cakupan akseptor KB
luar nikah
Upaya strategis untuk
menghindari putus KB,
Dampak penggunaan alat kontrasespsi jangka panjang, Pengaruh pemakaian alat
kontrasepsi terhadap perubahan siklus
menstruasi, Faktor-Faktor yang berpengaruh dalam
pemilihan alat kontrasepsi pada pria, Pengaruh pengetahuan suami
tentang alat kontrasepsi
pria terhadap pemilihan jenis kontrasepsi yang dipakai, Identifikasi
dampak penggunaan IUD
post plasental, Prevalensi penggunaan IUD post plasental, Prevalensi jumlah akseptor KB hormonal dan nonhormonal, Tingkat
pengetahuan akseptor
dengan alat kontrasepsi yang dipilih, Gambaran
pengetahuan wanita usia subur tentang salah satu alat kontrasepsi (Suntik,
22
Isu strategis
Konsep Pemikiran
Topik Penelitian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), Alat
Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK), dan Metode
Operasi Wanita (MOW)/ Metode Operasi Pria
(MOP)), Faktor-faktor yang memengaruhi pemilihan
alat kontrasepsi, Persepsi Wanita Usia Subur yang
menggunakan salah satu
jenis alat kontrasepsi (alat kontrasepsi Suntik, Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK), dan Metode Operasi Wanita
(MOW)/ Metode Operasi Pria (MOP)), Gambaran perubahan berat badan akseptor KB suntik 3
bulan, Gambaran pola
menstruasi akseptor KB
AKDR, Gambaran konsep diri akseptor KB
MOW/MOP, Gambaran cakupan akseptor KB, Gambaran kepatuhan akseptor KB suntik,
Gambaran kepatuhan akseptor KB pil
memeriksakan diri ke Cakupan kunjungan ANC
Pemantauan status gizi ibu
kesehatan ibu hamil
kunjungan ANC
untuk pemantauan
hamil, Pemantauan
fasilitas kesehatan
Prevalensi lingkar lengan
atas ibu hamil, Prevalensi
indeks massa tubuh wanita usia subur, Prevalensi
indeks massa tubuh ibu
hamil TM I, II, dan atau III, Gambaran angka kejadian anemia ibu hamil,
Gambaran angka kejadian
Kekurangan energi kronis ibu hamil, Gambaran
kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe,
23
Isu strategis
Konsep Pemikiran
Topik Penelitian Gambaran K1 dan K4 ibu
hamil, Evaluasi antara K1 dan K4 ibu hamil,
Kepatuhan ANC ibu hamil, Peran bidan dalam
pemantauan pemeriksaan ANC ibu hamil, Peran
kader dalam pemantauan kunjungan ANC ibu hamil Persalinan sehat
Pemantauan persalinan
Gambaran angka kejadian
kesehatan
Persalinan dengan teknik
tenaga kesehatan, Persepsi
didampingi tenaga
pada tenaga kesehatan,
Asuhan Persalinan Normal
persalinan yang ditolong ibu hamil yang ditolong bidan dan dukun bayi, Dukungan keluarga
tentang persalinan oleh
tenaga kesehatan, Persepsi keluarga terhadap
persalinan oleh dukun bayi, Evaluasi teknik
Asuhan Persalinan Normal, Persepsi ibu terhadap
persalinan normal oleh bidan, Perbandingan persepsi ibu tentang
persalinan normal yang ditolong bidan dengan dokter
2.
Keperawatan holistik dan berkelanjutan Isu strategis
Konsep Pemikiran
Topik Penelitian
Epidemiology dan
Melakukan penelitian awal
Topik penelitian terkait
kronis
surveillance pada
surveillance
terkait data penyakit
Menyediakan data untuk penelitian selanjutnya Memprioritaskan, memberikan, dan
memantau program dan kesehatan penduduk Pendekatan lingkungan
Membuat program
penyakit kronis,
Program modifikasi
pada pasien dengan
perilaku hidup sehat
24
epidemiology dan
beberapa penyakit kronis seperti hipertensi,
hiperlipidemia, infeksi
saluran pernafasan atas,
arthritis, diabetes, asma, penyakit jantung, COPD, kanker
Kebijakan atau perilaku
yang membuat gaya hidup menjadi lebih sehat
Isu strategis
Konsep Pemikiran
Topik Penelitian
perilaku hidup sehat yang
Modifikasi lingkungan fisik
diterapkan pada banyak
pilihan untuk hidup sehat
mudah dan nyaman untuk orang Intervensi pada sistem
Meningkatkan
untuk pasien dengan
berkualitas untuk
pelayanan kesehatan penyakit kronis
penggunaan layanan klinis mencegah penyakit,
mendeteksi penyakit lebih
awal, dan mengelola faktor risiko
dan sosial yang membuat
menjadi lebih mudah, lebih aman, lebih murah, dan lebih nyaman
Undang undang kesehatan atau keperawatan terkait dengan perawatan pada pasien dengan penyakit kronis
Upaya manajemen asuhan keperawatan dengan pendekatan nursing
treatment atau terapi komplementer untuk
pasien dengan penyakit Pelayanan kesehatan
Memastikan bahwa orang
untuk pasien dengan
penyakit kronis memiliki
berbasis komunitas penyakit kronis
dengan atau berisiko tinggi akses ke sumber daya masyarakat yang
berkualitas untuk
mengelola terbaik kondisi mereka
kronis
Intervensi berbasis
komunitas untuk upaya preventif dan promotif
bagi anggota masyarakat yang beresiko menderita penyakit kronis
Intervensi berbasis
komunitas untuk upaya
rehabilitatif bagi anggota masyarakat yang
Konsep dasar terkait HIV AIDS
Penelitian mengenai
penyebab dari HIV AIDS, penularan, tanda dan
gejala serta tes yang harus HIV by group
dilakukan
Populasi dengan HIV AIDS
berdasarkan penggolongan tertentu (usia, orientasi seksual, pekerjaan dsb)
Kelompok resiko HIV
AIDS dan pencegahannya faktor faktor sosial
terkait kehidupan pasien
program untuk
pencegahan penularan HIV (cara, perilaku, tempat,alat dsbnya)
Stigma, keterbukaan,
kualitas hidup dsb pada
25
menderita penyakit kronis Penelitian dasar terkait
dengan konsep mengenai HIV AIDS dan efek atau pengaruhnya terhadap manusia
Penelitian terkait penyakit, faktor resiko, penularan,
kehidupan sosial dsbnya pada pasien HIV/AIDS
berdasarkan penggolongan tertentu
Penelitian terkait dengan metode atau program untuk pencegahan
penularan HIV/AIDS
analisis terkait dengan
faktor faktor sosial yang
Isu strategis
Konsep Pemikiran
Topik Penelitian
HIV/AIDS
pasien dengan HIV AIDS
berhubungan langsung
dengan kehidupan sehari hari pasien dengan
Manajemen dan asuhan
nursing treatment, terapi
HIV/AIDS
meningkatkan kualitas
keperawatan pada pasien Penyakit degeneratif di masyarakat
hipertensi, Diabetes Milletus, Stroke
penyakit kronis
Asma, rheumatik
komplementer untuk
asuhan pasien HIV AIDS screening hipertensi, 5
tugas kesehatan keluarga pada hipertensi, terapi komplementer, upaya
promotif dan preventif, 3 tingkatan pencegahan
penyakit: primer, sekunder dan tersier
Penelitian terkait nursing treatment maupun terapi
komplementer pada pasien HIV AIDS
prevalensi dimasyarakat, mengenal masalah
kesehatan, mengambil keputusan, perawatan mandiri, modifikasi
lingkungan dan akses
layanan, pola konsumsi, aktifitas, stressor dan
faktor-faktor lain, terapi komplementer,
PHBS di tatanan rumah
pengetahuan tentang
tangga, sekolah, tempat
PHBS, impelementasi
kerja, layanan kesehatan Manajemen keperawatan
HIV/AIDS
PHBS, dampak penerapan Manajemen pendidikan
keperawatan, manajemen pelayanan keperawatan
PHBS
Mutu layanan, kepuasan
pasien, akreditasi, sistim kepemimpinan,
manajemen kasus, tata kelola dokumentasi
asuhan keperawatan,
reward, jenjang karir, motivasi, registrasi
perawat, beban kerja,
organisasi profesi, komite keperawatan, metode
pembelajaran akademik
dan profesi, keberhasilan Gawat darurat, kritis dan kebencanaan
Menurunkan mortalitas
dan morbiditas pada kasus bencana, peran perawat
dalam kondisi bencana dan gawat darurat, manajemen asuhan keperawatan kondisi kritis
siswa.
Peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam
bencana, peningkatan skill dan kemampuan petugas kesehatan dalam
penanganan bencana,
intervensi keperawatan dalam penanganan
masalah tidur, mobilisasi, oksigenasi, kenyamanan,
26
Isu strategis
Konsep Pemikiran
Topik Penelitian eliminasi, nutrisi, dan
spiritual pada pasien kritis, manajemen pelayanan IGD , hospital disaster plan,
triage, manajemen kasus gawat darurat,
penatalaksanaan dan
peralatan canggih serta
dampaknya pada pasien modifikasi diagnosa
peningkatan pemahaman
secara holistik
keperawatan terkait
keperawatan keluarga
penentuan skala prioritas menurut permenkes RI
nurse dan mahasiswa dengan diagnosa
kesehatan keluarga
peningkatan pemahaman nurse dan mahasiswa keperawatan terkait
dengan skala prioritas modifikasi rencana
keperawatan keluarga
secara holistik (NOC & NIC)
modifikasi implementasi keperawatan kesehatan keluarga
modifikasi dokumentasi dan evaluasi
keperawatan kesehatan keluarga
Keluarga sebagai klien
kesehatan keluarga
peningkatan pemahaman nurse dan mahasiswa keperawatan terkait dengan NOC & NIC
kesehatan keluarga
Terbentuknya ASKEP
keluarga secara holistik
berdasarkan modifikasi dengan nama institusi maupun individu,
terbentuknya model
pembelajaran yang efektif terkait dengan askep
keluarga secara holistik, terbentuknya format
pengkajian kesehatan
keluarga yang terukur dan teruji (bisa individu atau label institusi)
peningkatan pemahaman nurse dan mahasiswa keperawatan terkait
dengan implementasi kesehatan keluarga
peningkatan pemahaman nurse dan mahasiswa keperawatan terkait
dengan dokumentasi dan evaluasi kesehatan keluarga
peningkatan pemahaman
terbentuknya atau
mahasiswa terkait
kesejahteraan keluarga
perawat puskesmas dan kesehatan keluarga dari fokus individu,
peningkatan pemahaman dan pencegahan terkait
dengan konsep sehat sakit keluarga sebagai sistem
kritis
dalam keluarga
peningkatan pemahaman
27
tercapainya kesehatan dan secara menyeluruh,
berdasarkan pendekatan keluarga secara holistik
Isu strategis
Konsep Pemikiran
Topik Penelitian
perawat puskesmas dan mahasiswa terkait
kesehatan keluarga dari fokus keluarga secara
menyeluruh, peningkatan pemahaman dan
pencegahan terkait dengan konsep sehat sakit dalam keluarga dan saling
mempengaruhi satu sama lain seperti caregiver
3.
Promosi kesehatan Isu strategis
Konsep Pemikiran
Topik Penelitian
modifikasi pengkajian
peningkatan pemahaman
Gambaran pengetahuan,
secara holistik
keperawatan terkait
perawat terkait dengan
kesehatan keluarga
nurse dan mahasiswa dengan pengkajian
kesehatan keluarga
(individu& keluarga), keluarga sejahtera,
keluarga sehat, keluarga
penyakit kronis dan akut, serta kegawatdaruratan dalam keluarga
sikap dan perilaku
pengkajian kesehatan
keluarga, Gambaran dan Persepsi mahasiswa
terkait dengan pengkajian kesehatan keluarga, Faktor-faktor yang mempengaruhi
pelaksanaan pengkajian kesehatan keluarga,
Bagaimana cara pandang perawat dan mahasiswa terkait pengkajian
kesehatan keluarga serta Peran keluarga dalam
Optimalisasi pemahaman
keluarga
pengetahuan, sikap, dan
kesehatan anggota
keluarga, peningkatan
solusinya
Penyuluhan tentang peran keluarga, fungsi keluarga,
keterampilan anggota
keluarga dalam mengenali
dan melakukan perawatan anggota keluarga yang Perilaku hidup bersih dan sehat
Penyakit kronik
sakit
Membudayakan PHBS di
Promosi kesehatan tentang
masyarakat
rumah tangga, lingkungan
semua lingkup tatanan
Peningkatan pengetahuan,
28
PHBS di tatanan sekolah,
kerja, komunitas, layanan kesehatan
Penyuluhan tentang
Isu strategis
Konsep Pemikiran
Topik Penelitian
sikap, dan kemampuan
penyakit Hipertensi, asma,
penyakit kronik
gagl ginjal, kanker,
individu dalam manajemen
PPOK, DM, jantung, Stroke, HIV/AIDS. Penyuluhan
dalam aspek perawatan kesehatan, upaya
peningkatan kualitas
hidup, konsep dying dan Kesehatan Ibu, anak, dan remaja
Penurunan kasus kehamilan tidak
diinginkan, penurunan
angka kematian ibu dan
anak, peningkatan drajat kesehatan ibu dan anak
pasien fase terminal, ADL Promosi kesehatan,
konseling dan penyuluhan terkait topik kesehatan reproduksi, kesehatan
dalam aspek pergaulan
remaja, narkoba dan bahan psikotropika, KB, IMD, ASI eksklusif, perawatan
kesehatan pada pre, intra dan pos partum,
pengenalan tanda bahaya
kehamilan, persalinan, dan nifas, masalah gizi anak Model promosi kesehatan
Keanekaragaman kondisi masyarakat, Menemukan
model promosi yang sesuai dengan karakteristik masyarakat
dan balita
Model konseling,
penyuluhan kesehatan, penggunaan berbagai
media kesehatan pada berbagai kasus,
penggunaan teknik penyuluhan dalam berbagai kasus
4.
Terapi modalitas, komplementer, dan terapi alternatif Isu strategis
Konsep Pemikiran
Topik Penelitian
Infeksi nosokomial
Upaya pencegahan infeksi
konsep aseptik dalam
VAP, Decubitus, UTI, dan
tatalaksana kejadian inos,
pasien kritis;agen
(Blood stream infection, lainnya)
nosokomial , manajemen Metode screening dan
monitoring kejadian inos, Tingkat morbiditas dan mortalitas inos, LOS,
pembiayaan, dan kualitas hidup pasien Inos,
Identifikasi faktor kausal
inos tersering, Kepatuhan
29
tindakan invasif; suction antimikroba dalam oral
hygiene; mobilisasi pasien
kritis; teknologi tepat guna bantalan anti dekubitus;
teknik perawatan kateter
urinary; aplikasi pelembab untuk perawatan kulit;
teknik dressing terhadap
Isu strategis
Konsep Pemikiran
Topik Penelitian
perawatan dalam
port de entry di pembuluh
Inos
dalam pengelolaan inos;
tatalaksana pencegahan
darah, tim manajemen
model pelaporan kasus
inos; upaya pencegahan komplikasi lanjut pada inos, analisis faktor
prediktor inos di ICU, identifikasi tools
pengkajian risiko
BSI,VAP,UTI,dekubitus;
peran PPI dalam screening dan monitoring inos;
analisis faktor pendukung dan penghambat
pelaksanaan screening dan monitoring inos; evaluasi efektivitas metode
screening dan monitoring inos, LOS pasien inos di
ICU; identifikasi tingkat
pembiayaan akibat inos di ICU; analisis dampak inos terhadap kualitas hidup pasien; analisis upaya
penekanan pembiayaan
dan LOS pasien inos di ICU; modifikasi teknik
keperawatan untuk
meningkatkan kualitas
hidup pasien Inos di ICU,
Identifikasi pengetahuan, sikap, dan kepatuhan
perawat dalam SOP terkait Inos; evaluasi SOP terkait Inos yang digunakan; evaluasi penggunaan
universal precaution dan cuci tangan perawat;
analisis faktor kepatuhan
perawat dalam tatalaksana terapi musik, terapi religi,
analisis kebutuhan pasien
massage, family presence,
kajian komprehensif plus
aromaterapi, akupressur, hidroterapi, hipnoterapi,
akan terapi komplementer, minus terapi
30
pencegahan inos di ICU
identifikasi permasalahan kien yang membutuhkan terapi komplementer;
pengetahuan dan sikap
Isu strategis
Konsep Pemikiran
Topik Penelitian
stimulus auditori dan
komplementer bagi pasien,
klien terhadap terapi
diet, Art terapi, terapi
kaitannya dengan aspek
review kelebihan dan
taktil, manajemen terapi bermain pasien pediatrik, meditasi dan yoga, terapi modifikasi lingkungan, terapi herbal topikal, terapi modalitas
terapi komplementer dan pembiayaan, keselarasan
penggunaan terapi dengan
masalah keperawatan yang dialami pasien, fasilitator dalam terapi
komplementer,
peningkatan pengetahuan, sikap dan kompetensi perawat dalam terapi
komplementer, aplikasi terapi komplementer, terapi komplementer
kaitannya dengan kualitas hidup, Kajian aspek keamanan terapi
komplementer, interaksi komplementer dengan terapi medis, Kajian
holistik dalam perawatan pasien, Kearifan budaya lokal, kaitannya dengan terapi komplementer,
Teknik pelaksanaan terapi komplementer, integrasi terapi komplementer
dalam sistem pelayanan keperawatan,
Pengembangan teknik dan skill perawatan pasien
komplementer; sistematik kekurangan berbagai jenis terapi komplementer; analisis terapi
komplementer
berdasarkan preference klien, analisis efektifitas pembiayaan terkait pemberian terapi
komplementer; analisis dampak terapi
komplementer terhadap
pembiayaan perawatan;, terapi musik, religi, aromaterapi,
massage,family presence, hipnoterapi,terapi
bermain, terapi modifikasi lingkungan untuk
penanganan kecemasan
dan nyeri; art terapi untuk delirium; acupressure,
stimulus auditori, taktil
untuk tingkat kesadaran dan hemodinamik;
massage, hidroterapi,
terapi religi, meditasi, yoga untuk penanganan
masalah tidur, analisis
beban kerja perawat ICU;
analisis pengetahuan dan sikap perawat terhadap terapi komplementer;
analisis peran Rumah sakit dalam upaya memfasilitasi perawat terkait teknikteknik terapi
komplementer; prosentase pelaksanaan terapi
komplementer di ICU;
prosentase tenaga ahli dalam terapi
komplementer di ICU,
analisis dampak terapi
31
Isu strategis
Konsep Pemikiran
Topik Penelitian komplementer terhadap LOS,mobiditas, dan
kualitas hidup klien;
gambaran kualitas hidup
klien yang menggunakan obat-obat herbal; kajian dampak/efek samping penggunaan obat
herbal/komplementer lain dalam jangka waktu lama; pengaruh pemberian
terapi komplementer
terhadap pengobatan klien; interaksi
kompelementer dengan terapi medis; kajian
kolaboratif medis dengan komplementer, aspek budaya dalam terapi
komplementer; analisis benturan nilai dalam pelaksanaan terapi
komplementer; konsep
holistik dalam perawatan pasien kritis; identifikasi aspek
biopsikososiokultural dan spiritual pasien kritis,
perbandingan efektivitas pemberian terapi
komplenter oleh perawat terlatih dibandingkan
tenaga profesional terlatih non perawat; kajian analisis faktorial
efektivitas terapi komplementer
berdasarkan repeated meassure waktu dan kondisi tertentu;
perbandingan berbagai terapi komplementer
untuk mencari yang paling efektif dan efisien, analisis kebijakan manajemen
dalam penerapan terapi
32
Isu strategis
Konsep Pemikiran
Topik Penelitian komplementer; intervensi pelatihan terapi
komplementer terhadap sikap dan perilaku pemberian terapi
komplementer kepada
klien; penyusunan SOP
terapi komplementer di ruang ICU; pengaruh
latihan EBP terhadap sikap dan perilaku pemberian terapi komplementer Kualitas hidup pasien
penyakit kronik, kualitas hidup pasien dengan
permasalahan penyakit jiwa, dampak terapi
terhadap kualitas hidup
pasien di ICU
Identifikasi kualitas hidup pasien dengan terapi komplementer dan
alternatif, efek samping
terkait penggunaan terapi komplementer dan alternatif, terapi
komplementer dan
modalitas kaitannya
dengan ADL pada pasien dengan masalah jiwa
5.
Rekam medis dan informasi kesehatan Isu strategis
Konsep Pemikiran
Topik Penelitian
Pemahaman petugas tentang koding
Pengusaan kognitif petugas tentang koding, penguasaan keterampilan dalam koding, minimalkan kesalahan dalam sistim koding, ketepatan dan keefektivan dalam sistim koding, kecepatan akses pencarian data
Evaluasi sistim koding rumah sakit
Klasifikasi koding yang
Identifikasi pemahaman petugas (tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku petugas) dalam sistim pendokumentasian, identifikasi koding penyakit menular, tidak menular, kelainan sistim gastrointestinal, kardiovaskular, neurologi, muskuloskeletal, penyakit infeksi dan noninfeksi, kelainan telinga hidung dan tenggorokan, sistim pernapasan, dan sistim genitourinary, Identifikasi analisis faktor terkait pemahaman petugas dalam perekaman medis dan infokes, Prototype model peningkatan pemahaman petugas tentang koding
terstandard, kemudahan
33
Kajian gambaran sistim
koding di RS seluruh DIY,
Isu strategis
Konsep Pemikiran
Topik Penelitian
dalam akses informasi,
Evaluasi kelebihan dan
dalam pendokumentasian,
di RS DIY, Sosialisasi sistim
keakuratan dan ketepatan peningkatan kualitas
layanan informasi data
kelemahan sistim koding koding yang tepat bagi perekam medis dan
infokes, Prototype sistem koding yang sesuai di RS DIY, SOP sistim koding
Implementasi koding pada pelayanan kesehatan non rumah sakit
Penataan sistim
pendokuamtasian rekam medis dan infokes pada
seluruh tatanan pelayanan kesehatan, sistim
pendokumentasian rekam medis dan infokes yang
terstandard dalam seluruh
tatanan layanan kesehatan
bagi RS
Identifikasi sistem
dokumentasi pelayanan kesehatan non RS di seluruh DIY, Kajian
kebutuhan pelayanan
kesehatan non RS tentang sistim perekaman medis dan infokes, Analisis permasalahan dan kesulitan dalam
perekaman medis dan infokes di pelayanan
kesehatan non RS, Kajian efektivitas pelatihan
koding bagi petugas rekam medis di pelayanan kesehatan non RS, Prototype model
perekaman medis dan
infokes pada pelayanan Peran petugas perekam medis dalam upaya meningkatkan pembangunan kesehatan
Aktualisasi diri profesi perekam medis dan
infokes, peningkatan peran petugas rekam medis
dalam sistim pelayanan kesehatan
kesehatan non RS
Identifikasi Peran petugas
perekam medis di instansi kesehatan RS, Identifikasi peran petugas perekam medis di instansi
kesehatan non RS,
Optimalisasi peran petugas perekam medis di RS,
Optimalisasi peran petugas perekam medis di
pelayanan kesehatan non
RS, Prototype model peran petugas rekam medis dan
infokes dalam pendekatan interdisiplin dengan profesi lainnya
34
Isu strategis
Konsep Pemikiran
Topik Penelitian
Penguatan kelembagaan organisasi profesi perekam medis dan infokes
Peran dan fungsi
Kajian peran organisasi
mekanisme regulasi dan
penguatan fungsi lembaga
organisasi profesi,
mekanisme organisasi profesi, tata kelola
organisasi profesi dan
kesejahteraan anggota profesi
profesi dalam upaya dan kesejahteraan
anggotanya, Kajian
kurikulum perekam medis dan infokes dalam upaya meningkatkan kualitas
lulusan guna penguatan kelambagaan, Kajian
regulasi dan etika profesi
dalam perekam medis dan
infokes, Optimalisasi peran organisasi profesi dalam mewujudkan
pembangunan kesehatan
yang berkesinambungan, Model/kebijakan yang
dipakai sebagai regulasi
dalam organisasi profesi
C.
Indikator Kinerja Indikator kinerja ditetapkan berdasarkan standar input, proses, output,
dan outcome. Pelaksanaan RIP Stikes dikatakan dapat berhasil jika indikator dalam standar tersebut dapat dipenuhi. Indikator kinerja memberikan arahan
tentang aspek yang telah tercapai dan belum tercapai dalam penelitian, sehingga
dapat
memberikan
masukan
kedepannya. Indikator tersebut adalah: 1.
penyusunan
renstra
Indikator Input a.
Ketepatan metodologi penelitian yang digunkan
c.
Kuantitas dan kualitas proposal penelitian
b. d. e. f. 2.
dalam
g.
Kualifikasi dan kepakaran peneliti Kuantitas pendanaan penelitian Keterkaitan dengan RIP Stikes
Jumlah peneliti, anggota, dan keikutsertaan mahasiswa
Update topik penelitian dan kebaruan literatur yang digunakan
Indikator Proses a.
b. c.
Ketepatan waktu pelaksanaan penelitian
Kerjasama antar anggota penelitian/dinamika kelompok terjalin dengan baik
Ketepatan dalam pembuatan catatan harian dan penggunaan anggaran
35
d.
Penelitian melibatkan lintas disiplin keilmuan
f.
Penelitian dilakukan dengan memperhatikan kaidah etik penelitian
e. g. 3.
h.
Dilaksanakan penelitian sesuai dengan kontrak penelitian
Terjalin komunikasi dengan PPPM selama proses penelitian
Indikator Output a.
b. c.
d. e. 4.
Keakuratan dalam pengambilan data
Penelitian yang dampaknya dirasakan oleh masyarakat
Penemuan/pembaruan/modifikasi teknik, metode, prosedur untuk mengatasi masalah kesehatan di masyarakat Pengalaman dalam penelitian Berpartisipasi
dalam
upaya
pembangunan
pengentasan masalah kesehatan di masyarakat
kesehatan
dan
Terjalin kerjasama antar bidang keilmuan, institusi/lembaga dalam penelitian
Indikator Outcome a.
Peningkatan jumlah publikasi dalam jurnal nasional ber ISSN
c.
Artikel dimuat dalam jurnal internasonal
b. d. e. f.
g.
h.
Artikel dimuat dalam jurnal nasional terakreditasi
Adanya hasil penelitian yang didaftarkan untuk mendapatkan HKI Jumlah makalah dalam seminar nasional dan internasional Jumlah buku yang diterbitkan berbasis hasil penelitian Jumlah artikel yang disitasi oleh peneliti lain Peningkatan derajat kesehatan masyarakat
36
D.
Pelaksanaan RIP tiap Program Studi 1. Prodi Ilmu Keperawatan
Departemen
Isu Strategis Isu terkini terkait penyakit kronis
Tahun 2016 Topik penelitian terkait epidemiology dan surveillance pada beberapa penyakit kronis seperti hipertensi, hiperlipidemia, infeksi saluran pernafasan atas, arthritis, diabetes, asma, penyakit jantung, COPD, kanker
Manajemen dan asuhan pada pasien dengan penyakit infeksius HIV/AIDS
Penelitian dasar terkait dengan konsep mengenai HIV AIDS dan efek atau pengaruhnya terhadap manusia
Medikal Bedah
Tahun 2017 Topik penelitian terkait epidemiology dan surveillance pada beberapa penyakit kronis seperti hipertensi, hiperlipidemia, infeksi saluran pernafasan atas, arthritis, diabetes, asma, penyakit jantung, COPD, kanker Penelitian terkait penyakit, faktor resiko, penularan, kehidupan sosial dsbnya pada pasien HIV/AIDS berdasarkan penggolongan tertentu
37
Tahun 2018 Kebijakan atau perilaku yang membuat gaya hidup menjadi lebih sehat Modifikasi lingkungan fisik dan sosial yang membuat pilihan untuk hidup sehat menjadi lebih mudah, lebih aman, lebih murah, dan lebih nyaman Penelitian terkait dengan metode atau program untuk pencegahan penularan HIV/AIDS
Tahun 2019 Undang undang kesehatan atau keperawatan terkait dengan perawatan pada pasien dengan penyakit kronis Upaya manajemen asuhan keperawatan dengan pendekatan nursing treatment atau terapi komplementer untuk pasien dengan penyakit kronis analisis terkait dengan faktor faktor sosial yang berhubungan langsung dengan kehidupan sehari hari pasien dengan HIV/AIDS dan penelitian terkait dengan nursing treatment atau terapi komplementer pada pasien HIV AIDS
Tahun 2020 Intervensi berbasis komunitas untuk upaya preventif dan promotif bagi anggota masyarakat yang beresiko menderita penyakit kronis Intervensi berbasis komunitas untuk upaya rehabilitatif bagi anggota masyarakat yang menderita penyakit kronis analisis terkait dengan faktor faktor sosial yang berhubungan langsung dengan kehidupan sehari hari pasien dengan HIV/AIDS dan penelitian terkait dengan nursing treatment atau terapi komplementer pada pasien HIV AIDS
Departemen
Gawat darurat Kritis
Isu Strategis Manajemen infeksi nosokomial di ICU Terapi komplementer pasien kritis
Pengkajian keluarga secara holistik, penentuan diagnosa kesehatan keluarga secara holistik, penentuan perencanaan kesehatan keperawatan Komunitas, keluarga secara Keluarga dan holistik, penentuan gerontik implementasi kesehatan keluarga secara holistik,
Tahun 2016 identifikasi jenis inos di ICU; morbiditas dan mortalitas; LOS, pembiayaan dan kualitas hidup pasien inos analisis kebutuhan pasien akan terapi komplementer; kajian komprehensif plus minus terapi komplementer bagi pasien; Kajian holistik dalam perawatan pasien kritis Penelitian kuantitatif dan kualitatif terkait dengan modifikasi pengkajian kesehatan keluarga Khon Kaen University, Perkesmas dan Friedman) dengan subjek penelitian Mahasiswa Ners, dosen STIKES A.Yani dan Perawat Puskesmas dalam penelitian ini dilakukan penelitian kolaboratif dengan pihak puskesmas
Tahun 2017 identifikasi causal inos; kepatuhan perawat;
Tahun 2018 upaya pencegahan inos
Tahun 2019 manajemen tatalaksana kejadian inos
Tahun 2020 metode pencegahan inos; metode screening dan monitoring inos
terapi komplementer dan kaitannya dengan aspek pembiayaan; terapi komplementer kaitannya dengan kualitas hidup; Kearifan budaya lokal, kaitannya dengan terapi komplementer Penelitian kuantitatif dan kualitatif terkait dengan modifikasi pengkajian kesehatan keluarga Khon Kaen University, Perkesmas dan Friedman) dengan subjek penelitian Mahasiswa PSIK, Mahasiswa Ners, dosen STIKES A.Yani dan Perawat
keselarasan penggunaan terapi dengan masalah keperawatan yang dialami pasien; aplikasi terapi komplementer di ICU; interaksi komplementer dengan terapi medis
fasilitator dalam terapi komplementer; peningkatan pengetahuan, sikap dan kompetensi perawat dalam terapi komplementer; Pengembangan teknik dan skill perawatan pasien kritis
integrasi terapi komplementer dalam sistem pelayanan keperawatan di ICU; Teknik pelaksanaan terapi komplementer; Kajian aspek keamanan terapi komplementer
38
Penelitian kuantitatif dan kualitatif terkait dengan modifikasi pengkajian kesehatan keluarga Khon Kaen University, Perkesmas dan Friedman) dengan subjek penelitian Mahasiswa PSIK, Mahasiswa Ners, dosen STIKES A.Yani dan Perawat
Pembuatan model pembelajaran mengenai pengkajian kesehatan keluarga secara holistik serta memodifikasi form pengkajian sesuai dengan masukan dari para respoden penelitian kemudian diterapkan ke dalam model pembelajaran seperti video, handbook, dan modul
Perencanaan untuk pendaftaran HAKI dalam pembuatan format pengkajian berdasarkan label individu maupun label institusi (STIKES A.Yani YK)
Departemen
Isu Strategis penentuan evaluasi kesehatan keluarga secara holistik
Tahun 2016
masalah kesehatan masayarakat,
Identifikasi masalah pada masyarakat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Gambaran Sosialisasi dan Promosi PHBS di berbagai Tatanan
Kualitas hidup lansia
Identifikasi Kualitas hidup lansia
Tahun 2017 Puskesmas dalam penelitian ini dilakukan penelitian kolaboratif dengan pihak puskesmas
Tahun 2018 Puskesmas dalam penelitian ini dilakukan secara mandiri beserta pembantu peneliti untuk menentukan model pengkajian yang telah didapatkan ditahun sebelumnya faktor-faktor yang terapi mempengaruhi dan kompelementer berhubungan dengan untuk menyelesaikan masalah kesehatan masalah masayarakat Gambaran Pelaksanaan dan kendala Implementasi PHBS
Strategi Penerapan dan peningkatan kualitas PHBS
Analisis faktor-faktor Dukungan keluarga yang mempengaruhi dalam kualitas hidup kualitas hidup lansia lansia
39
Tahun 2019
Tahun 2020
efektivitas berbagai metode pemberian makanan tambahan pada anak
SOP-SOP terapi komplementer sesuai jenis masalah kesehatan di masyarakat
Intervensi komplementer dan modalitas terapi untuk meningkatkan kualitas hidup lansia dengan penyakit kronik
Model perawatan usia lanjut, prototype konsep intervensi untuk meningkatkan kualitas hidup lansia
Dampak penerapan PHBS
SOP-SOP PHBS di setiap Tatanan
Departemen
Isu Strategis Risiko jatuh dan penyakit kronis pada lansia
Tahun 2016 Identifikasi kejadian jatuh lansia
Tahun 2017 Identifikasi penyakit kronik lansia
Tahun 2018 Model screening risiko jatuh pada lansia
Tahun 2019 Pengembangan alat untuk meminimalkan risiko jatuh lansia
Kesejahteraan sosial, kognitif, emosional, dan spiritual lansia
Identifikasi status sosial, kognitif, emosional, dan spiritual lansia
Analisis faktor yang berhubungan dengan kesejahteraan sosial, kognitif, emosional, dan spiritual lansia
Pengembangan alat kesejahteraan sosial, emosional, dan kognitif lansia
Pengembangan model kesejahteraan sosial, emosional, dan kognitif lansia
Penilaian Status Gizi pada ibu hamil Peningkatan status kesehatan bayi baru lahir dengan komplikasi Penurunan angka kematian ibu dan Bayi Maternitas
Deteksi dini preeklamsi pada ibu hamil
Pendidikan Kesehatan tentang gizi ibu hamil
Integrasi perawatan antenatal, intranatal, dan postnatal
Konseling perawatan Penilaian Status Gizi bayi pada bayi dan balita Faktor risiko preeklamsia pada ibu hamil
Insiden kejadian perdarahan post partum
Faktor risiko perdarahan post partum
Manajemen nyeri saat bersalin
Penurunan skala nyeri saat bersalin 40
Managemen Keperawatan pada kasus ibu hamil dengan preeklamsia Optimalisasi manajemen aktif kala III dan IV
Penggunaan terapi nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri
Cakupan kunjungan ibu hamil
Konseling Gizi balita
Pencegahan eklamsia pada ibu hamil dengan preeklamsia Prevalensi AKI sebab pendarahan Evaluasi pelaksanaan manajemen aktif kala III dan IV Hipnobirthing
Tahun 2020 Pengembangan instrumen pengkajian kualitas hidup lansia dengan penyakit kronik Pengembangan model kesejahteraan spiritual lansia
Model pelayanan keperawatan pada ibu hamil
SOP manajemen kala III dan IV
Pendaftaran paten model hipnobirthing
aktif
Departemen
Isu Strategis
Tahun 2016
Optimalisasi perawatan postpartum Optimalisasi pencapaian peran ibu Optimalisasi Program ASI Eksklusif
Bonding Attachment Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Pencapaian cakupan ASI eksklusif
Cakupan pencapaian peran ibu Cakupan ASI Eksklusif Manfaat dan dampak bonding attachment Identifikasi cakupan IMD Identifikasi cakupan pemberian ASI
Tahun 2017
Tahun 2018
Prevalensi AKI sebab infeksi
Peningkatan derajat kesehatan dan Screening pengkajian kualitas ibu post partum komplikasi ibu postpartum Faktor-Faktor yang mempengaruhi pencapaian peran ibu Peningkatan onset laktasi
Cara meningkatkan keberhasilan bonding attachment Identifikasi faktorfaktor pendukung IMD Identifikasi faktorfaktor yang tidak mendukung IMD Identifikasi faktorfaktor pendukung pencapaian pemberian ASI 41
Cara meningkatkan pencapaian peran ibu
Faktor-Faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif Faktor yang mempengaruhi keberhasilan bonding attachment Edukasi teknik menyusui yang benar Identifikasi pencapaian pelaksanaan IMD Upaya peningkatan pemberian ASI Eksklusif
Tahun 2019 Konseling postpartum Latihan/olahraga di masa nifas
Menilai keefektifan Faktor-Faktor yang mempengaruhi pencapaian peran ibu Pelaksanaan home visit pada keluarga dengan ibu menyusui Upaya peningkatan keefektifan bonding attachment
Evaluasi teknik menyusui yang benar
Evaluasi pelaksanaan IMD Model Konseling ASI dalam rangka pendampingan keberhasilan ASI
Tahun 2020 Home visit perawat terhadap kejadian komplikasi post partum Pelaksanaan home visit pada keluarga dengan ibu hamil, postpartum, dan balita Model Konseling pada ibu primipara Model Konseling ASI dalam rangka peningkatan onset laktasi Konseling persiapan menjadi orangtua Pencapaian target IMD di setiap institusi kesehatan
Pelatihan konselor menyusui untuk kader kesehatan
Departemen
Isu Strategis
MP-ASI
Penurunan kejadian penyakit seksual dan reproduksi wanita dan remaja Peningkatan derajat kesehatan wanita di masa menopause Peningkatan derajat kesehatan wanita dengan gangguan reproduksi
Tahun 2016
Identifikasi masalah gizi pada bayi Peningkatan kesadaran remaja akan kesehatan reproduksi Insiden kejadian penyakit menular seksual
Peningkatan pengetahuan tentang menopause
Kualitas hidup wanita dengan gangguan reproduksi
Tahun 2017
Konseling tentang MP-ASI mandiri
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seks bebas pada remaja Kesehatan reproduksi remaja Faktor risiko kejadian penyakit menular seksual Modifikasi gaya hidup di masa menopause
Tahun 2018
Konseling tentang MP-ASI terintegrasi Pengetahuan remaja tentang HIV Dampak perilaku seks bebas pada remaja Pencegahan PMS
Konseling pada wanita pre dan post menopause
Dukungan keluarga Image negatif pada dalam wanita dengan pendampingan gangguan reproduksi wanita dengan gangguan reproduksi Perubahan konsep Faktor-faktor yang diri pada wanita memengaruhi dengan gangguan konsep diri pada reproduksi wanita dengan 42
Tahun 2019 Eksklusif
efektivitas berbagai metode konseling pemberian makanan tambahan pada bayi
Tahun 2020 Model konseling gizi tentang MP-ASI yang tepat bagi bayi
Konseling kesehatan Peran orang tua dalam reproduksi remaja pendampingan remaja Program Pembinaan remaja Skreening kejadian PMS
Efek olah raga dan aktivitas fisik terhadap penurunan gejala yang muncul Usaha meningkatkan konsep diri pada wanita dengan gangguan reproduksi
Konseling pencegahan pergaulan bebas
Pendekatan keperawatan wanita dengan PMS
Model konseling kesehatan reproduksi
Departemen
Isu Strategis
Tingginya angka kejadian aborsi pada remaja Peningkatan angka kejadian hamil di luar nikah pada remaja
Dampak Penggunaan alat kontrasepsi Minimnya Penggunaan KB pada pria
Tahun 2016
Tahun 2017
Dampak aborsi terhadap kesehatan reproduksi Peran orang tua Cakupan kejadian aborsi terhadap kejadian aborsi Dukungan keluarga Dampak hamil di luar terhadap remaja nikah yang hamil di luar nikah Support sistem wanita yang Insiden hamil di luar nikah mengalami hamil di luar nikah Penyebab aborsi
Cakupan kejadian akseptor putus KB
Tingkat pengetahuan akseptor KB tentang dampak alat kontrasepsi Cakupan KB Pria
Tahun 2018 gangguan reproduksi Faktor-faktor yang menyebabkan aborsi Pengaruh aborsi terhadap kesehatan reproduksi Resiliensi wanita yang mengalami hamil di luar nikah
Upaya strategis untuk menghindari putus KB Perubahan siklus Dampak penggunaan menstruasi pada alat kontrasespsi pengguna alat jangka panjang kontrasepsi Faktor-Faktor yang Tingkat pengetahuan berpengaruh dalam suami tentang pemilihan alat kontrasepsi pada kontrasepsi pada pria pria Cara Meminimalkan kejadian putus KB
43
Tahun 2019
Tahun 2020
Kualitas hidup remaja post aborsi
Konseling kejadian hamil di luar nikah
Konseling KB
Pengaruh pemakaian alat kontrasepsi terhadap perubahan siklus menstruasi Konseling Akseptor KB Pria
Model konseling KB
Departemen
Isu Strategis Program IUD Post plasental Kesehatan Jiwa Komunitas
Masalah kesehatan jiwa di rumah sakit (HDR, Isos, halusinasi, waham, dan perilaku kekerasan)
Kesehatan jiwa pada populasi khusus (PTSD, anak dengan kebutuhan khusus, baby blues)
Jiwa Manajemen Manajemen Keperawatan pengajaran keperawatan
Tahun 2016 Prevalensi penggunaan IUD post plasental Angka keberhasilan penggunaan IUD Post placental
Analisis masalah kesehatan jiwa di komunitas Analisis prevalensi kasus kesehatan jiwa di RS (HDR, Isos, halusinasi, waham, dan perilaku kekerasan) Identifikasi masalah PTSD, baby blues, dan masalah terkait anak dengan kebutuhan khusus (retardasi mental, ADHD) Sistim pembelajaran, pembelajaran KBK dalam lingkup akademik dan profesi,
Tahun 2017 Identifikasi dampak penggunaan IUD post plasental
Dampak penggunaan IUD Post Placental
Kajian paradigma kesehatan jiwa di masyarakat Kajian aspek kekambuhan dan perilaku berobat pasien dengan (HDR, Isos, halusinasi, waham, dan perilaku kekerasan) Kajian hal-hal terkait dan yang berhubungan dengan PTSD, baby blues, dan masalah terkait anak dengan kebutuhan khusus Evaluasi penerapan KBK dalam lingkup akademik dan profesi 44
Tahun 2018 Faktor-Faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan KB IUD Post Placental Stigma gangguan jiwa di masyarakat
Analisis faktor terkait kekambuhan dan kepatuhan pengobatan pasien gangguan jiwa
Tahun 2019 Peningkatan pemilihan KB IUD Post Placental Terapi modalitas untuk kesehatan jiwa komunitas Kajian peran keluarga dalam pencegahan kekambuhan pasien dengan masalah jiwa
Kajian bencana dan Peran keluarga dan dampaknya terhadap masyarakat dalam kesehatan jiwa penanganan kasus Kesehatan jiwa pada populasi khusus Analisis variabel pendukung keberhasilan mahasiswa dalam tahap akademik dan praktik profesi
Tahun 2020
Kajian implementasi teknik pembelajaran dan pengajaran dalam sistim KBK
Pengembangan model kesehatan jiwa berbasis komunitas Pengembangan terapi komplementer dan modalitas dalam penanganan kasus (HDR, Isos, halusinasi, waham, dan perilaku kekerasan) Model perawatan anak dengan kebutuhan khusus, pengembangan intervensi berbasis spiritual dalam penanganan baby blues dan ADHD SOP, model pengajaran berbasis kompetensi berbasis KKNI
Departemen
Isu Strategis Manajemen pelayanan keperawatan
Tahun 2016 Pelayanan rumah sakit, puskesmas, dan praktik keperawatan mandiri
Tahun 2017 Manajemen praktik keperawatan mandiri, akreditasi pelayanan kesehatan
Tahun 2018 Kajian kualitas layanan dan kepuasan pengguna jasa layanan kesehatan
Tahun 2019 Rancangan model pelayanan asuhan keperawatan berbasis penilaian kepuasan dan harapan pengguna jasa
Tahun 2020 SOP, model manajemen pelaksanaan asuhan keperawatan
2. Prodi Kebidanan (D3) No 1 2 3 4
ISU STRATEGIS Pemantauan kessehatan reproduksi remaja Pemantauan akseptor dan calon akseptor KB Cakupan kunjungan ANC untuk pemantauan ibu hamil persalinan sehat didampingi tenaga kesehatan
TAHUN 2016
TAHUN 2017 Faktor-faktor yang Identifikasi status gizi memengaruhi status remaja gizi remaja faktor-faktor yang memengaruhi akseptor KB identifikasi akseptor dan menggunakan alat calon akseptor dengan alat kontrasepsi yang kontrasepsi yang dipilih dipilih Faktor-raktor yang memengaruhi Identifikasi pemeriksaan pemeriksaan ibu ibu hamil hamil Faktor-raktor yang memengaruhi Identifikasi Persalinan pemilihan Persalinan sehat didampingi tenaga sehat didampingi kesehatan tenaga kesehatan 45
TAHUN 2018 Intervensi peningkatan status gizi remaja
TAHUN 2019 efektivitas metode peningkatan status gizi remaja
Intervensi peningkatan akseptor KB dari wanita usia subur
efektivitas metode KB yang dipilih akseptor KB
Evaluasi metode kontrasepi dan menjaga agar akseptor KB menjadi akseptor KB lestari
Keuntungan persalinan didampingi tenaga kesehatan
Pemantauan pelaksanaan persalinan sehat didammpingi tenaga kesehatan
Intervensi metode pemeriksaan ibu hamil komprehensif Pelaksanaan Persalinan sehat didampingi tenaga kesehatan
Efektivitas metode pemeriksaan ibu hamil komprehensif
TAHUN 2020 Penerapan motode peningkatan status gizi remaja
Penerapan dan evaluasi metode pemeriksaan ibu hamil komprehensif
5 6 7
Pemberian ASI Eksklusif
Pemantauan perumbuhan dan perkembangan balita Kualitas hidup wwanita menopause termasuk pemantauan kesehatan jiwa dan fisik
Identifikasi pemberian ASI eksklusif Identifikasi tumbuh kembang balita identifikasi kesehatan jiwa dan fisik wanita menopause
Faktor-raktor yang memengaruhi pemberian ASI eksklusif Faktor-raktor yang memengaruhi tumbuh kembang balita
Faktor-raktor yang memengaruhi kesehatan jiwa dan fisik wanita menopause
3. Prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (D3) No
ISU STRATEGIS Pemahaman petugas tentang koding 1
TAHUN 2016 identifikasi koding penyakit menular, tidak menular, kelainan sistim gastrointestinal, kardiovaskular, neurologi, muskuloskeletal, penyakit infeksi dan noninfeksi, kelainan telinga hidung dan tenggorokan, sistim pernapasan, dan sistim genitourinary
TAHUN 2017 Identifikasi pemahaman petugas (tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku petugas) dalam sistim pendokumentasian
46
Pelaksanaan metode pemberian ASI eksklusif
Keuntungan pemberian ASI eksklusif
Penerapan dan evaluasi metode pemberian ASI eksklusif
Intervensi pemantauan tumbuh kesehatan jiwa dan fisik wanita menopause
Efektivitas metode pemantauan kesehatan jiwa dan fisik wanita menopause
Penerapan dan evaluasi metode kesehatan jiwa dan fisik wanita menopause
Intervensi pemantauan tumbuh kembang balita
TAHUN 2018 Identifikasi analisis faktor terkait pemahaman petugas dalam perekaman medis dan infokes
Efektivitas metode pemantauan tumbuh kembang balita
TAHUN 2019 Kajian upaya peningkatan pemahaman petugas tentang perekaman medis dan infokes
Evaluasi dan penerapan metode efektif dalam tumbuh kembang balita
TAHUN 2020 Prototype model peningkatan pemahaman petugas tentang koding
2
3
4
5
Evaluasi sistim koding rumah sakit
Kajian gambaran sistim koding di RS seluruh DIY
Implementasi pendokumentasian rekam medis dan informasi kesehatan pada pelayanan kesehatan non rumah sakit
Identifikasi sistem dokumentasi pelayanan kesehatan non RS di seluruh DIY
Penguatan kelembagaan organisasi profesi perekam medis dan infokes
Kajian peran organisasi profesi dalam upaya penguatan fungsi lembaga dan kesejahteraan anggotanya
Peran petugas perekam medis dalam upaya meningkatkan pembangunan kesehatan
Identifikasi Peran petugas perekam medis di instansi kesehatan RS
Evaluasi kelebihan dan kelemahan sistim koding di RS DIY Kajian kebutuhan pelayanan kesehatan non RS tentang sistim perekaman medis dan infokes Identifikasi peran petugas perekam medis di instansi kesehatan non RS
Kajian kurikulum perekam medis dan infokes dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan guna penguatan kelambagaan
47
Sosialisasi sistim koding yang tepat bagi perekam medis dan infokes Analisis permasalahan dan kesulitan dalam perekaman medis dan infokes di pelayanan kesehatan non RS Optimalisasi peran petugas perekam medis di RS
Prototype sistem koding yang sesuai di RS DIY
SOP sistim koding bagi RS
Kajian efektivitas pelatihan koding bagi petugas rekam medis di pelayanan kesehatan non RS
Prototype model perekaman medis dan infokes pada pelayanan kesehatan non RS
Kajian regulasi dan etika profesi dalam perekam medis dan infokes
Optimalisasi peran petugas perekam medis di pelayanan kesehatan non RS
Optimalisasi peran organisasi profesi dalam mewujudkan pembangunan kesehatan yang berkesinambungan
Prototype model peran petugas rekam medis dan infokes dalam pendekatan interdisiplin dengan profesi lainnya Model/kebijakan yang dipakai sebagai regulasi dalam organisasi profesi
BAB V PELAKSANAAN RENSTRA PENELITIAN STIKES A.
Sumber Pendanaan Sumber pendanaan yang direncanakan untuk mendukung pelaksanaan
penelitian unggulan dalam RIP Stikes adalah bersumber dari Ristekdikti yang terdiri atas: 1.
Hibah Dosen Pemula
3.
Hibah Doktor
2. 4.
Hibah Bersaing
Hibah Fundamental
Selain dari sumber dana tersebut, Stikes juga menyediakan dana internal sebagai stimulan dalam penelitian untuk skema: 1.
Riskesdas (Riset kesehatan dasar)
Stimulan dana diberikan untuk penelitian dasar guna identifikasi,
discovery, explorasi, explanasi, dan mendeskripsikan suatu fenomena 2.
dasar/data dasar dalam permasalahan kesehatan Rister (Riset terapan)
Stimulan dana diberikan untuk penelitian-penelitian terapan teknik, metode, prosedur, alur kerja, SOP, kebijakan, dan sejenisnya dalam
3.
memecahkan permasalahan kesehatan Adris (advance research)
Stimulan dana diberikan untuk penelitian-penelitian advanced dalam menemukan/memperbarui/menyempurnakan/melengkapi
suatu
skill/teknik/prosedur/SOP/model/kebijakan dalam mengatasi masalah kesehatan
Sumber
pendanaan
lainnya
juga
diupayakan
dari
hibah-hibah
lembaga/instansi pemerintah maupun swasta, seperti: Hibah penelitian DIPA
Kopertis Wilayah V DIY, hibah penelitian dari kemenkes, pemda, maupun perusahaan swasta seperti Indofood dll. B.
Estimasi Dana yang Dibutuhkan Untuk mencapai tujuan dalam RIP Stikes ini diperlukan dukungan
pendanaan dari berbagai sumber seperti yang telah diuraikan sebelumnya.
Perkiraan pendanaan untuk menjalankan lima (5) penelitian unggulan tersebut adalah Rp 300.000.000,00 .
48
BAB VI PENUTUP A.
Keberlanjutan Perencanaan, proses, pelaksanaan, sampai pada indkator kinerja dan
pendanaan telah diuraikan pada BAB sebelumnya. RIP Stikes pada akhirnya harus digunakan sebagai acuan untuk mencapai sasaran penelitian Stikes dalam partisipasi aktif untuk percepatan dan pemerataan pembangunan kesehatan di Indonesia. Lima (5) penelitian unggulan menjadi pilar utama
dalam topik-topik penelitian untuk menuntaskan masalah kesehatan, memandirikan masyarakat dalam aspek kesehatan, dan pada akhirnya masyarakat menjadi berdaya guna dan berhasil guna dalam kesehatannya. Keberlanjutan RIP Stikes ini tentunya tergantung dari banyak pihak
pemegang kepentingan yang terkait dalam segala proses penelitian Stikes. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama, saling pengertian, dan sinergitas yang B.
mantap dalam mencapai visi misi bersama. Ucapan Terima Kasih 1. 2. 3.
C.
4.
Terima kasih yang sebesar-besarnya diucapakan kepada:
Kuswanto hardjo, selaku Ketua Stikes Jenderal A.Yani Yogyakarta Ke-prodi di limgkungan Stikes Jenderal A.Yani Yogyakarta
Segenap departemen keilmuan dan seluruh dosen Stikes Jenderal A.Yani Yogyakarta
Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan RIP Stikes ini
Tim Penyusun RIP Stikes
1. Muhamat Nofiyanto, M.Kep. 2. Agus Warseno, M.Kep. 3. Yanita Tri Setyaningsih, M.Kep. 4. Dwi Kartika Rukmi, M.Kep. 5. Reni Merta Kusuma, M.Keb. 6. Suwarno, MNS. Editor: Muhamat Nofiyanto, M.Kep. Design Layout: Muhamat Nofiyanto, M.Kep.
49