REC
A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER
Susunan Liturgi Ibadah Minggu Panggilan beribadah
Pengkhotbah
Votum
Pengkhotbah
Bacaan Bertanggapan Pujian Pengakuan Dosa Doa Pengakuan Dosa Secara Pribadi Doa Pengakuan Dosa Berita Anugerah Petunjuk Hidup baru Pujian “Salam Damai” / “Shalom shalom” Pujian Syukur 1 Pujian Syukur 2 Pengakuan Iman Pujian Doa Firman Tuhan Khotbah
Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Jemaat Liturgos Liturgos Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Pengkhotbah Pengkhotbah
Persembahan
Liturgos & Jemaat
Doa Persembahan & Doa Syafaat Pengumuman & Seri Pembinaan Doxology / “Kami memuji Kebesaran-Mu” Doa berkat Amin / “Thank You Lord” Theme Song “Jesus At The Center“
Petugas Doa Pengkhotbah
Hamba Tuhan REC
GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:
[email protected]
Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah
GEMBALA BAVARIAN Pdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-331515954 Email:
[email protected]
GEMBALA LOKAL NGINDEN Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A Telp : 0812 3378 0070 Email: ev.yohanesdodik@gmail. com
2
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ
UCAPAN BAHAGIA BAGIAN 3
(Matius 5:8-9) Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Orang yang suci hatinya (ayat 8) Yahudi cenderung terpaku pada
berbagai macam aturan. Relasi merang dimaksud “hati” di sini bu- eka dengan Allah bersifat legalistik. kanlah organ dalam tubuh kita. Ketaatan dibatasi pada ritual dan trBukan pula sekadar perasaan. Hati adisi. berdiri sebagai pusat kehidupan. Ini mencakup pikiran dan perasaan. Tuhan Yesus beberapa kali menegur Ini tentang aspek batiniah manusia. kesalahan ini. Dia menegur golonHati merujuk pada kondisi moral gan Farisi yang menjadikan tradisi manusia sebagai pengganti firman dan relijius manusia. Allah (Mat 15:1-6). Mereka lebih Ucapan tentang kesucian hati ini menekankan ritual yang eksternal sebaiknya dipahami dalam konteks daripada kesucian internal (Mat relijius pada waktu itu. Orang-orang 15:7-9). Hal ini adalah kesalahan fa-
Y
3
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ tal, karena segala macam kejahatan justru bermula dari hati (Mat 15:18-19). Di kesempatan yang lain, Tuhan Yesus menegur mereka: “Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati” (Mat 12:34). Teguran yang sama diberikan di pasal 23:25-28. Golongan Farisi mementingkan reputasi daripada karakter. Mereka lebih memusingkan penampilan luar. Apa yang ada dalam hati mereka justru kekotoran dan kebusukan. Ini sebuah kesalahan besar. Allah tidak pernah terkesan dengan penampilan. Ia melihat ke dalam hati manusia. Sebagai kontras dengan mayoritas bangsa Yahudi yang hatinya telah menebal (13:15), warga kerajaan Allah dituntut untuk mempunyai kesucian hati (5:8). Hal ini tidak berarti bahwa kesalehan di luar tidak penting. Sama seperti tindakan benar dimulai dari hasrat yang kuat terhadap kebenaran (lapar dan haus kebenaran), demikian pula kesucian
ritual dan tindakan harus dimulai dari kesucian hati. Jadi, poin yang hendak ditekankan adalah sumbernya. Penampilan luar yang baik tetapi tidak disertai dengan kebaikan dari dalam adalah kemunafikan. Kebaikan di dalam yang tidak terpancar keluar adalah pembohongan diri sendiri. Yang di dalam pasti keluar. Yang di luar belum tentu berasal dari dalam. Konsekuensi yang diterima oleh orang-orang yang suci hatinya adalah “melihat Allah” (5:8b). Sama seperti konsekuensi dalam ucapan bahagia yang lain, melihat Allah sebaiknya dipahami dari sisi kekinian dan futuristik. Dalam kaitan dengan yang kekinian, Mazmur 24 mengajarkan bahwa melihat Allah berarti menikmati semua kebaikan Allah. Yang boleh menumpang di rumah Allah adalah yang memiliki kesucian hati (24:4). Mereka akan menerima berkat dan keadilan (lit. “kebenaran”) dari TUHAN, karena mereka mencari wajah Allah (24:56). Hal yang sama diungkapkan oleh Asaf dalam mazmurnya. TUHAN baik kepada mereka yang tulus dan bersih hatinya (Mzm 73:1). 4
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Dalam kaitan dengan yang futuristik, melihat Allah hanya terjadi pada Yerusalem Baru. Di surga kelak kita akan melihat wajah Allah (Why 22:4; 1 Kor 13:12; 1 Yoh 3:2). Ini akan menjadi pengalaman yang menakjubkan bagi kita. Di dunia ini tidak ada seorang pun yang dapat melihat wajah Allah dalam kemuliaan-Nya yang sempurna (Yoh 1:18; 1 Tim 1:17; 6:16). Siapa saja yang berjumpa dengan Dia pasti akan mati. Tidak demikian halnya dengan di surga kelak. Kita akan melihat Dia muka dengan muka tanpa mengalami ketakutan dan kematian.
mun yang dibicarakan di sini lebih dari itu. Kita diminta untuk menghadirkan kedamaian di tengah konflik.
Dalam bagian selanjutnya, Tuhan Yesus memberikan beberapa contoh konkrit tentang hal ini. Kita diperintahkan untuk membereskan pertengkaran dengan orang lain (5:23). Langkah ini dipandang lebih penting daripada memberikan kurban kepada Allah. Yang perlu dicatat, perasaan tidak enak ini bukan ada pada kita, tetapi pada orang lain (ayat 23b “engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau”). Jikalau pada Orang yang membawa damai orang lain saja kita dituntut untuk segera menyelesaikan, apalagi jika (ayat 9) perasaan itu ada pada kita. LAI:TB menerjemahkan hoi eirēnopoioi dengan “orang-orang yang membawa damai,” padahal kata ini lebih tepat diterjemahkan “pembuat damai” (versi Inggris “peacemakers”; dari kata eirēnē + poieō). Tuntutan untuk membuat damai tidak boleh disamakan dengan menjaga perdamaian atau menghindari pertengkaran. Kita memang tidak boleh memulai suatu konflik, na5
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Tuhan Yesus juga melarang pembalasan dendam (5:39-42). Ini merupakan salah satu langkah membuat kedamaian. Bukan hanya tidak membalas, tetapi kita juga dinasihati untuk memberikan lebih banyak daripada yang seharusnya. Jika kita mampu memberikan lebih banyak dan lebih baik kepada orang yang berbuat jahat kepada kita, mengapa kita tidak mau melakukannya?
(10:34; bdk. ayat 21-22). Nasihat bijak Paulus sangat relevan dalam hal ini: “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!” (12:18).
Konsekuensi bagi para pembuat kedamaian adalah “disebut anakanak Allah” (5:9b). Bentuk pasif yang digunakan menyiratkan Allah sebagai subjek. Allah akan menyebut para pembuat kedamaian seDasar dari dua tuntutan di atas ada- bagai anak-anak-Nya. lah kasih (5:43-44). Jika kita hanya mengasihi orang yang dekat atau Kalimat di atas tidak berarti bahwa baik terhadap kita, menghadirkan membawa damai merupakan syarat kedamaian untuk musuh akan men- menjadi anak-anak Allah. Kata kerjadi tugas yang sukar untuk dilaku- ja yang digunakan bukan “akan dikan. Sebaliknya, jika kita mengasi- jadikan,” melainkan “akan disebut.” hi semua orang, kita akan mampu Kita sebaiknya melihat ini dalam membawa kedamaian bagi mereka terang 5:43-48. Sebagai anak-anak semua. Allah, kita dituntut untuk meneladani Dia. Salah satunya adalah daAllah tentu saja tidak berharap bah- lam hal kasih (perdamaian). Itulah wa kedamaian akan selalu ada. Se- bukti bahwa kita adalah anak-anak baik apapun tindakan kita kepada Allah. orang lain, konflik kadangkala tidak terhindarkan. Sebagai contoh, se- Bukan hanya bukti, tetapi juga penbagai para pengikut Yesus, kita pas- gakuan dari Allah (“disebut anakti akan mengalami penganiayaan anak Allah”). Pengakuan ini seharusdari mereka yang menolak Dia nya menjadi berkat yang luar biasa 6
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ bagi kita. Ini adalah kebanggaan kita. Allah tidak malu menyebut kita anak-anak-Nya. Allah bahkan mengakui hal tersebut. Jika dikaitkan dengan aspek futuris dari konsekuensi ini, “disebut anakanak Allah” merujuk pada kemuliaan sebagai anak-anak Allah (8:19, 21, 23). Kelak kita akan diproklamasikan sebagai anak-anak-Nya di dalam kemuliaan. Kita akan dibedakan dari orang-orang lain. Hal ini sepatutnya menjadi penghiburan yang besar. Tatkala kita membuat damai di dunia ini, kita seringkali merasa dirugikan. Kebebasan kita terampas. Perasaan kita tersakiti. Kita bahkan direndahkan di depan orang. Namun, situasi ini akan terbalik pada saat penghakiman terakhir. Para pembuat kedamaian akan dimuliakan. Soli Deo Gloria.
7
e
Po ko k Do a Syafaat & K at e k i s m u s H e i d e l b e r g | #TEACH ING
MAGZ
POKOK DOA SYAFAAT
• Berdoalah bagi orang percaya di manapun yang berada dalam kemiskinan. Kiranya mereka mengalami pengalaman rohani yang indah bersama Tuhan. • Berdoalah bagi gereja-gereja yang ditutup/ dibongkar gedungnya, agar jemaat tetap beribadah dengan cara Tuhan. • Berdoalah untuk misionaris di desa-desa terpencil yang menjalankan usaha kecil di rumah pribadi mereka sebagai alat untuk penginjilan.
KATEKISMUS HEIDELBERG
Pertanyaan 77:
Dari mana timbul ketidaksempurnaan pengudusan dalam diri orangorang percaya?
Jawaban
Ketidaksempurnaan pengudusan dalam diri orang-orang percaya timbul dari sisa-sisa dosa yang tetap ada dalam semua bagian mereka, dan dari keinginan daging melawan roh, sehingga acap kali mereka mengalami kegagalan disebabkan godaan, dan terjerumus ke dalam berbagai dosa; pelayanan rohani mereka dihalang-halangi, dan perbuatan mereka yang paling baik pun tidak sempurna dan cemar dalam pandangan Allah. a. Rom 7:18, 23; Mar 14:66-72; Gal 2:11-12. b. Ibr 12:1. c. Yes 64:6; Kel 28:38.
8
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
Apa yang anda harapkan? Menebus Realitas Pernikahan | Menanam Benih
K
arakter dari pernikahan dibentuk dalam ribuan momen kecil dari mengatakan ya pada satu hal dan tidak pada hal lain. Karakter yang dibangun di momen-momen kecil inilah membawa Anda kepada keputusan dari momen-momen besar. Jika saya kembali ke metafora kebun, tanah yang sudah dibersihkan tidak akan bersih untuk waktu yang panjang. Dalam beberapa hari Anda akan melihat rumput-rumput liar muncul, dan Anda akan
merasa jengkel karena rumput liar telah menguasai petak tanah yang telah Anda bersihkan dengan kerja keras! Yang harus cepat Anda kerjakan setelah mencabut rumput liar, adalah menanam benih sebagai gantinya. Rumput liar tidak hilang begitu saja, dan benih tidak segera tumbuh. Dalam pernikahan, tidak cukup hanya mengenali rumput liar yang perlu dibuang dalam pernikahan Anda; Anda harus juga berpikir tentang apa yang Allah kehendaki untuk mengganti rumput liar itu.
9
e
MAGZ
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
RUMPUT LIAR DAN han. Saya tahu hal ini sulit diterima, tetapi Anda dan saya harus meneriBENIH
Galatia 5:13-26 memberikan kita pengertian dasar untuk melihat cara mencabut dan menanam benih yang harus menjadi bagian dari setiap pernikahan.
manya. Segala tindakan, reaksi, dan respon kita kepada yang lain pada dasarnya merupakan manipulasi. Ketika secara tidak sadar Anda berusaha membuat pasangan Anda mengikuti apa yang Anda inginkan dan mengikuti apa yang Anda rasakan, Anda telah memanipulasi. Tiga sarana yang memanipulasi pernikahan adalah ancaman, ganjaran, dan rasa bersalah. Manipulasi didorong oleh kasih akan diri, bukan kasih kepada orang lain.
Saudara-saudara, … janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih…”Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!” Tetapi jika kamu saling meng- BENANG MERAH gigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling mem- Ada satu benang merah yang menbinasakan… Maksudku ialah: Hi- yatukan semua tindakan ini: Keeduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging… – karena keduanya bertentangan… Perbuatan daging telah nyata… Tetapi buah Roh ialah… DNA dari dosa adalah keegoisan (2Kor 5:15). Keegoisan merupakan salah satu rumput liar besar yang menghimpit kehidupan pernikahan kita. Pikirkan bagaimana keegoisan dapat membentuk sebuah pernika10
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
goisan. Masalah terbesar Anda bukanlah ketidaksempurnaan pasangan Anda. Pergumulan Anda yang terbesar adalah keegoisan. Kita semua harus mencabut rumput ini terus-menerus, juga semua rumput liar dari kata-kata dan tindakan yang menghancurkan yang tumbuh bersamanya.
MENANAM BENIH
kui bahwa kita telah menggantikan agenda-Nya dengan agenda kita yang egois, maka kita dapat dengan bebas mulai saling mengasihi dengan cara yang dimungkinkan oleh anugerah-Nya. Di sinilah manipulasi digantikan dengan pelayanan. Ketimbang berusaha menarik pasangan Anda ke dalam pelayanan Anda, Anda bersukacita dan puas dalam menemukan cara-cara untuk melayani dia. Anda ingin mengerjakan hal-hal yang membuat pasangan Anda bersukacita. Anda ingin berbagi duka dan membawakan beban istri Anda. Ketika keinginan-keinginan ini bekerja timbal balik, pernikahan Anda tidak menjadi sempurna, tetapi menjadi sebuah tempat di mana kesatuan, pengertian, dan kasih yang nyata menjadi hidup, bernafas, dan bertumbuh.
Kita harus berkomitmen menanam benih-benih yang baik dari hubungan yang sehat ke dalam tanah pernikahan kita. Hal ini akan memerlukan pengertian, komitmen, disiplin, dan ketekunan. Masalah dalam pernikahan kita pertama-tama bukan karena kita tidak cukup saling mengasihi; masalahnya adalah kita tidak cukup mengasihi Allah, sehingga, kita tidak dapat PERTOLONsaling mengasihi seperti yang seha- PERHATIAN: GAN DIBUTUHKAN rusnya. Artinya, pertama-tama perbaikilah pernikahan secara vertikal. Hanya setelah kita mengakui kekurangan kita akan kasih kepada Allah – rencana, maksud, dan panggilan-Nya – dan hanya setelah kita menga-
Perubahan dalam pernikahan Anda dimulai dengan mengakui kebutuhan Anda. “Allah, ada saatnya saya melakukan yang benar, tetapi seringkali saya salah melakukannya. Saya meyakinkan diri saya bahwa 11
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ saya akan melakukannya dengan lebih baik, tetapi saya jatuh lagi, akankah Engkau menguatkan saya dengan anugerah-Mu sehingga saya dapat mengasihi seperti panggilan yang Engkau berikan kepada saya?”
berarti mencari alasan untuk bersyukur.
Melayani dengan kasih membutuhkan komitmen kepada damai sejahtera. Itu berarti kita akan dengan senang hati mengabaikan pelanggaran kecil. Kita akan dengan cepat Jika Anda ingin mencabut rum- rela mengampuni. put liar keegoisan dari pernikahan Anda dan membuat agenda untuk Melayani dengan kasih berarti juga mengasihi, maka pertimbangkan berkomitmen untuk merespon paskata-kata ini: kasih, sukacita, damai angan dengan cara baik hati dan sejahtera, kesabaran, kemurahan, memperlakukan pasangan hanya kebaikan, kesetiaan, kelemahlem- dengan apa yang baik. butan, dan penguasaan diri (Gal Melayani dengan kasih juga berarti 5:22-23). bahwa Anda setia kepada janji-janji yang Anda buat ketika Anda meBerkomitmenlah mencari cara-cara nikah. yang nyata untuk mengasihi suami atau istri Anda. Di mana dia cend- Melayani dengan kasih berarti bererung menjadi kecewa atau terbe- komitmen kepada kelemahlembubani? Bagaimana Anda dapat men- tan. Itu berarti sesuatu tidak menjadi yatakan kasih sayang yang khusus rusak dalam proses penanganannya. untuk dia? Masalahnya adalah apa- Melayani dengan kasih berarti kah kita melihatnya dan apakah berkomitmen kepada latihan sekita berkomitmen menanggapinya hari-hari dari pengendalian diri. ketika kita melihatnya. Apakah pasangan Anda menyebut Anda sebagai orang yang mengasihi? Melayani dengan kasih berarti berkomitmen terhadap sukacita. Itu 12
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ MENANAM
BENIH Jika Anda berkomitmen mencabut YANG BAIK MEMBU- dan menanam dalam perjuangan batiniah sehari-hari, Anda tidak TUHKAN PERTOLONGAN
sendirian! Allah beserta kita. Allah tahu betapa besar perjuangan kita. Dia tahu betapa dalamnya peperangan yang terjadi di dalam diri kita. Sehingga, untuk menolong pernikahan kita, Dia tidak hanya memberikan rangkaian prinsip; Dia memberikan diri-Nya.
Jika Anda hendak mencabut rumput liar yang sudah berakar yang sudah berakar dalam di hati yang egois dan menanam benih kasih yang mengorbankan diri ke dalam tanah pernikahan Anda, Anda membutuhkan pertolongan. Sebab pertempuran besar di pernikahan bukanlah dengan pasangan Anda, pertempu- Imanuel sudah memasuki pernikaran besarnya adalah pertempuran han kita. Dia tidak sedang berdiri di luar pernikahan Anda, Dia masuk di dalam hati Anda. ke dalam hati Anda, sehingga Dia Jika Anda ingin memiliki pernika- dapat berperang bagi Anda di hati han yang berisikan persatuan, pen- Anda. Hal ini berarti bahwa Dia gertian, dan kasih, Anda harus rela berjuang melawan insting gelap dari bertarung setiap hari melawan diri dosa yang masih tinggal di dalam Anda sendiri. Ada pemikiran-pe- Anda, walau Anda tidak melakumikiran, sikap-sikap, keingi- kannya! nan-keinginan, motivasi-motivasi, pilihan-pilihan, tujuan-tujuan yang Jikalau Anda adalah anak-anak Alberpusat pada diri yang harus dicab- lah, maka pernikahan Anda bukan ut dari tanah hati Anda, dan benih sekadar persatuan dari dua orang; baru harus ditanam menggantikan- lebih tepatnya persatuan dari tiga nya. Dan Anda perlu mengingat pribadi. Harapan bagi pernikahan bahwa mencabut dan menanam bu- Anda tidak ditemukan pada paskan hal yang dilakukan hanya satu angan Anda, melainkan pada Pribkali, tetapi harus menjadi gaya hid- adi Ketiga yang tidak terlihat, yang up sehari-hari dari persatuan Anda. telah membuat diri-Nya menjadi 13
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ bagian dari persatuan Anda. Dia telah datang kepada Anda sehingga Anda memiliki segala sesuatu yang Anda perlukan untuk mencabut apa yang perlu Anda cabut dan menanam apa yang perlu Anda tanam sehingga pernikahan Anda dapat menjadi apa yang telah Allah rancangkan. Ringkasan Bagian Komitmen 2, Bab 8, dari buku: What Did You Expect? Redeeming the Realities of Marriage – Paul David Tripp ~ bersambung ~
14
e
Ap ak ah o r an g K r i s t e n b o l e h m e r ayak an u l ang tahu n? | #Q and A
MAGZ
Apakah orang Kristen boleh merayakan ulang tahun? Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
(Lanjutan tgl 14 Agustus 2016)
B
agi sebagian besar orang, pertanyaan ini terkesan konyol. Kita sudah terbiasa mengadakan dan menghadiri pesta ulang tahun. Apa yang salah dengan itu? Tidak demikian dengan para pengikut Saksi Yehuwah. Menurut mereka, perayaan ulang tahun adalah dosa. Orang yang menaati Alkitab tidak seharusnya melangsungkan pesta ulang tahun. Beberapa argumen telah dirumuskan untuk mendukung pandangan ini. Mereka meyakini bahwa perayaan ulang tahun berasal dari tradisi kafir. Mereka juga berpendapat bahwa gereja mula-mula tidak pernah meraya15
e
MAGZ
Ap ak ah o r an g K r i s t e n b o l e h m e r ayak an u l ang tahu n? | #Q and A
kan ulang tahun. Satu-satunya yang perlu diperingati adalah kematian, bukan kelahiran (bdk. Pkt 7:1). Itu pun hanya berlaku untuk kematian Yesus Kristus. Di samping itu, Alkitab mencatat dua perayaan ulang tahun saja (Firaun dan Herodes). Keduanya dikisahkan dengan cara yang sangat negatif (Kej 40:20-22; Mrk 6:21-29).
hun juga menyatakan dengan tegas tentang kelahiran Yesus dari anak dara Maria.
Berikutnya kita perlu mengkaji ulang keabsahan argumen historis yang dipaparkan. Apa yang disebut “kafir” dalam perayaan ulang tahun ternyata lebih banyak berhubungan dengan roh-roh jahat dan harapan-harapan palsu berdasarkan asBagaimana kita sebaiknya menyika- trologi, dsb. Tidak semua perayaan pi ajaran di atas? Pertama-tama, kita ulang sekarang ini layak diletakkan perlu menunjukkan bahwa kelahi- pada kategori yang sama. ran juga sesuatu yang penting. Paling tidak, hal ini berlaku pada ke- Keyakinan bahwa gereja mula-mula lahiran Yesus Kristus. Para malaikat tidak pernah merayakan ulang tamenyanyikan pujian sukacita di de- hun juga sedikit problematis. Alkitab pan para gembala untuk menyam- tidak mencatat segala sesuatu yang but kelahiran Yesus Kristus (Luk ingin kita ketahui. Sesuatu yang ti2:13-14). Para gembala pun berge- dak pernah disinggung belum tentu gas untuk melihat bayi itu (Luk 2:15- tidak ada. Mungkin hal itu dianggap 19). Orang-orang majus datang dari tidak terlalu penting atau relevan negeri yang jauh hanya untuk mer- dengan penulisan suatu kitab dalam ayakan kelahiran Yesus Kristus dan Alkitab. Melarang sesuatu hanya gamemberikan hadiah kepada-Nya ra-gara tidak ada catatan tentang hal (Mat 2:1-14). Para rasul beberapa itu merupakan sebuah kesalahan kali menyinggung tentang kelahiran umum yang disebut argumen dari Yesus sebagai bagian penting dari ketidakadaan (argument from siinjil (Gal 4:4). Pengakuan Iman Ra- lence). Ketidakadaan seringkali mesuli yang sudah berusia ratusan ta- mang benar-benar tidak ada! Kita 16
e
MAGZ
Ap ak ah o r an g K r i s t e n b o l e h m e r ayak an u l ang tahu n? | #Q and A
baru boleh melarang sesuatu jika ada larangan eksplisit maupun implisit terhadap hal itu.
Sehubungan dengan kisah perayaan ulang tahun Firaun dan Herodes, kita perlu memahami pesan dari cerita tersebut. Tidak ada petunjuk apapun di dalam teks yang menyatakan secara eksplisit maupun implisit bahwa perayaan ulang tahun adalah dosa. Yang negatif bukanlah perayaan itu sendiri, melainkan cara merayakannya. Lagipula, Saksi Yehuwah telah menafsirkan kisah ini secara tidak konsisten. Jikalau perayaan ulang tahun Firaun dipandang negatif karena menyebabkan kematian juru roti, mengapa mereka tidak menganggap perayaan itu sebagai hal yang positif dari sisi juru minuman yang dibebaskan? Dalam kasus Herodes, bukankah yang salah adalah permintaan isteri dan anak Herodes (Mrk 6:24-28)? Kesalahan Herodes bukan terletak pada keputusannya untuk mengadakan perayaan, tetapi kecerobohannya dalam memberikan hadiah untuk anaknya. Kesalahannya yang lain adalah tidak mau menolak atau berusaha mengubah permintaan anaknya. Ia lebih mementingkan wibawa ucapannya di depan banyak orang daripada melakukan yang benar. Jadi, perayaan ulang tahun bersifat netral. Orang Kristen tidak dilarang maupun diharuskan untuk merayakannya. Selama motivasi dan cara perayaan tidak bertentangan dengan firman Allah, hal itu sah-sah saja untuk dilakukan. Jika kita ingin bersyukur atas kasih setia Tuhan, hal itu justru memuliakan Dia. Sebaliknya, jika kita hanya menginginkan memeriahannya belaka, mungkin ada cara lain yang lebih memuliakan Tuhan daripada sekadar menggelar pesta yang meriah. Pada akhirnya, apapun juga yang kita lakukan, lakukanlah itu untuk kemuliaan Allah (1 Kor 10:31). Soli Deo Gloria.
17
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ
P E NE B U S A N TE R B ATA S (Lanjutan tgl 14 Agustus 2016)
K
eberatan: Pernyataan-pernyataan Alkitab yang tampaknya bersifat universal. Argumentasi kami terhadap keberatan ini adalah kenyataan bahwa seringkali Alkitab menggunakan kata dunia atau semua dalam pengertian yang terbatas. Kata-kata ini harus selalu ditafsirkan dalam konteksnya dan dalam terang Alkitab secara keseluruhan. Kita juga melakukan hal yang sama pada saat kita membaca
mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi disekitar kita. Misalnya, bila surat kabar memberitakan ada sebuah kapal tenggelam tetapi semua orang dapat diselamatkan, maka kata “semua orang” berarti semua orang yang berada di dalam kapal itu, bukan semua orang didunia. Demikian juga dengan Alkitab. Ketika Lukas menulis bahwa Kaisar Agustus menyuruh mendaftarkan “semua orang di seluruh dunia” dan “semua orang mendaftarkan diri” (Luk. 2:1-3), kita tahu bahwa kata 18
e
MAGZ
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
semua di sini bukan berarti semua. Karena bangsa jepang, cina dan inggris tidak mendaftarkan diri.
lihan akan datang kepada-Nya, atau orang-orang dari segala bangsa – orang-orang Yahudi dan non-Yahudi, orang-orang Hottentot di Afrika Selatan, orang-orang Swedia di Eropa utara akan ditarik kepada-Nya. Tetapi satu hal jelas bagi kita: tidak semua orang didunia ini ditarik datang kepada-Nya. Semua disini tidak berarti semua.
Paulus dua kali menyatakan bahwa “segala sesuatu halal (diperbolehkan)” baginya (1 Kor 6:12; 10:23), tapi kita mengetahui dari bagian-bagian lain dari surat-suratnya bahwa tidak semua hal halal (diperbolehkan) baginya. Paulus jelas tidak Demikian juga di dalam 1 Korintus memperbolehkan dirinya untuk 15:22 Paulus menggunakan istilah berbuat dosa. yang kelihatan universal: “Karena sama seperti semua orang mati daKetika Yesus berkata: “dan Aku, apa- lam persekutuannya dengan Adam, bila Aku ditinggikan dari bumi, Aku demikian pula semua orang akan akan menarik semua orang datang dihidupkan kembali dalam persekepada-Ku” (Yoh. 12:32), jelas bagi kutuan dengan Kristus.” Disini kita kita bahwa semua disini tidak be- melihat dengan jelas bahwa setiap rarti semua. Karena berjuta-juta orang didunia mati dalam persekuorang kafir bahkan belum pernah tuan dengan Adam (bdk. Rm. 5:12), mendengar tentang Yesus, apala- tetapi jelas juga bagi kita bahwa tigi ditarik datang kepada-nya. Dan dak setiap orang mati dalam perseada berjuta-juta orang lain yang kutuan dengan Kristus. Ada banyak sudah mendengar tentang Yesus, orang yang tidak disalibkan bersadan bukannya tertarik kepada-Nya, ma Kristus. Orang-orang itu memtetapi mereka membenci Dia. Kata benci Dia. “semua” dalam perkataan Tuhan Yesus inidapat berarti salah satu dari Dengan melihat adanya begitu bandua hal berikut ini: semua orang pi- yak ayat (yang masih dapat ditam19
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ
bahkan lagi) dimana semua bukanlah semua dalam arti semua orang didunia, maka tidak mungkin bagi kita untuk tanpa perenungan yang mendalam menyatakan bahwa ayat-ayat ini membuktikan bahwa Kristus mati bagi setiap orang. Konteks dari ayat-ayat ini harus dipelajari dengan teliti. Bila kita meneliti konteks dari Roma 8:32 dan 2 Korintus 5:14-15, jelas kita lihat bahwa yang dimaksudkan oleh Paulus adalah bahwa Kristus mati bagi semua orang pilihan Allah. Bersambung……… Sumber: Lima Pokok Calvinisme oleh H. Palmer
20
e
Jan gan m em b er an gu s m u l u t l e m bu yg s g m e ngi ri k|#D OYO U KNOW
MAGZ
JANGAN MEMBERANGUS MULUT LEMBU YANG SEDANG MENGIRIK
F
rase “jangan memberangus mulut lembu yang sedang mengirik” muncul sebanyak 3 kali dalam Alkitab, 1 kali di Perjanjian Lama (Ulangan 25:4) dan 2 kali dalam Perjanjian Baru (1 Kor. 9:9; 1 Tim 5:18). Ulangan 25:4 Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik. 1 Kor 9:9 Sebab dalam hukum Musa ada tertulis: “Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik!” Lembukah yang Allah perhatikan?
1 Tim 5:18 Bukankah Kitab Suci berkata: “Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik,” dan lagi “seorang pekerja patut mendapat upahnya. Banyak yang bertanya, Apa artinya memberangus? Apa artinya mengirik? Memberangus itu artinya menutup moncong/mulut (dalam hal ini moncong lembu). Sedangkan mengirik merupakan istilah persawahan yang artinya adalah tindakan memisahkan biji-bijian dari tangkai. Jika yang mengirik adalah bina21
e
Jan gan m em b er an gu s m u l u t l e m bu yg s g m e ngi ri k|#D OYO U KNOW
MAGZ
tang, maka biasanya berkas-berkas, entah gandum atau padi, disusun menjadi sebuah tumpukan, nantinya lembu akan menginjak-injak berkas-berkas tersebut sampai lepas dari tangkai. Secara literal, frase “jangan memberangus mulut lembu yang sedang mengirik” berarti jangan menutup moncong lembu yang sedang bekerja mengirik (gandum, padi, dll). Namun apakah frase ini hanya sekedar larangan perintah yang sifatnya literal begitu? Untuk memahami frase “jangan memberangus mulut lembu yang sedang mengirik” yang dipakai oleh Alkitab, setidaknya konteks tiga ayat di atas akan sangat membantu memberikan gambaran maksud frase tersebut.
Ulangan 25:4 Sepintas lalu keberadaan Ulangan 25:4 tidak ada hubungannya dengan hukum-hukum lain yang ada di kitab Ulangan. Mulai dari Ulangan 24:10 hingga 25:3, hukum-hukum yang muncul bersifat beraneka macam (Miscellaneous Laws).
Rangkaian aneka macam hukum dari Ulangaan 24:10-25:3 nampaknya menekankan pada perlakuan yang adil serta manusiawi terhadap sesama manusia. Hukum-hukum tersebut mencakup perlakuan yang baik terhadap orang miskin, kaum yang terpinggirkan, para pendatang, anak-anak yatim dan para janda. Selanjutnya, Ulangan 25:5-19 berbicara tentang hukum levirate. Jika memang Ulangan 24:10-25:3 bahkan dilanjutkan dengan 25:5-10 berbicara tentang hubungan antara sesama manusia, maka kemunculan Ulangan 25:4 akan terasa janggal. Ulangan 25:4 berbicara tentang perlakukan terhadap lembu yang pastinya diitujukan kepada manusia sebagai pemilik lembu. Jika memang ditujukan kepada pemilik lembu, mengapa dilarang memberangus lembu yang sedang mengirik? Apakah si pemilik ketakutan jika lembu yang sedang mengirik itu akan makan gandumnya, atau dengan kata lain si pemilik hanya memperhitungkan faktor ekonomis?
22
e
MAGZ
Jan gan m em b er an gu s m u l u t l e m bu yg s g m e ngi ri k|#D OYO U KNOW
1 Korintus 9:9 dan 1 Timotius 5:18
Di antara banyak penafsiran tentang bagaimana memahami frase “jangan memberangus mulut lembu yang sedang mengirik”, entah secara literal atau hanya sekedar metafora, ada dua ayat yang di satu sisi membantu memahami frase tersebut. Namun di sisi lain, kemunculan dua ayat yang mengutip frase tersebut justru memicu para penafsir untuk sekali lagi memahami ulang atau mengkonfirmasi arti frase “jangan memberangus mulut lembu yang sedang mengirik”. 2 ayat tersebut adalah 1 Korintus 9:9 dan 1 Timotius 5:18. Yang cukup menarik adalah konteks 2 ayat ini hampir sama. 1 Korintus 9:9 dan 1 Timotius 5:18 sama-sama berbicara tentang para pelayan di gereja yang berhak mendapat ‘upah’ dari apa yang mereka kerjakan. Kedua ayat yang berbicara tentang ‘upah’ untuk para pelayan di gereja, sama-sama mengutip ayat yang berasal dari Ulangan 25:4. 1 Korintus mengutip ayat tersebut dan menyebutnya sebagai ‘hukum Musa’, sedangkan 1 Timotius menyebutnya dengan ‘Kitab Suci’.
Kesimpulan Penempatan frase “jangan memberangus mulut lembu yang sedang mengirik” baik di Ulangan 24:5, 1 Kor 9:9 dan 1 Tim 5:18 dipahami sebagai sebuah frase yang jika disebutkan orang pada waktu itu akan memahaminya sebagai berikut : setiap orang yang bekerja, berhak mendapat bagian dari apa yang telah dikerjakannya. Sebagaimana lembu yang sedang bekerja mengirik, ketika dia mau memakan dari hasil irikannya, maka pemilik tidak perlu menghukumnya dengan cara menutup moncong. NK_P
23
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ
KONVERSI unsur pertobatan inilah yang tidak hadir dalam sebagian besar kotbah penginjilan modern, meskipun perKONVERSI DAN tobatan sangat penting dalam pemPERTOBATAN beritaan Tuhan kita (Mis. Mark 1:15; Pertama kita akan membahas kon- Luk 13:3,5) dan para rasul-Nya (mis versi dan ketuhanan Kristus. Pada Kis 2:38; 3:19; 17:30). bab ke dua yang berbicara mengenai penginjilan, kita melihat bahwa Hal yang paling dibutuhkan dalam pertobatan dan iman adalah tuntut- mengkotbahkan pertobatan pada an ganda dari Injil dan kita telah me- masa kini adalah integritas dan relihat dalam bab ini bahwa keduanya alisme. Dalam seluruh penginjilan membentuk konversi. Sayangnya harus memiliki integritas. Kekha(Lanjutan tgl 14 Agustus 2016)
24
e
MAGZ
B AB V | #MI S S I O N
watiran kita untuk memenangkan orang agar bisa mengalami konversi, terkadang menyebabkan kita tidak mau bicara tentang panggilan untuk bertobat. Namun kesengajaan unuk menutupi aspek ini dari pemberitaan kita, sama dengan ketidakjujuran dan tidak bijaksana. Yesus sendiri tidak pernah memperingan harga yang harus dibayar dalam menjadi seorang murid, tetapi memanggil semua yang ingin menjadi murid untuk “duduk dahulu membuat anggaran biayanya,” karena jika mereka ingin mengikuti Dia, maka Dia mengharuskan mereka untuk menyangkal diri, memikul salib dan memberi nyawa mereka. Ingatlah segala jenis pengambilan keputusan yang mengorbankan kejujuran di atas altar statistic pasti akan menimbulkan korban lain, korban dari kebodohan kita sendiri. Kita wajib mengajarkan bahwa hidup baru dalam Kristus pasti akan membawa sikap, ambisi dan standar yang baru. Karena dalam konversi orang Kristen bukan hanya semua yang lama yang berlalu, tetapi akan digantikan oleh semua yang baru (2 Kor 5:17).
Selain memiliki integritas ketika berkotbah tentang pertobatan dan ketuhanan Kristus, kita juga harus memiliki realisme. Tidak cukup hanya dengan memanggil orangorang untuk bertobat dalam pengertian yang kabur, seolah-olah konversi bisa terjadi dalam keadaan vakum secara mistis, yang dari sana semua kehidupan nyata terhisap ke dalamnya. Ketika Yohanes Pembaptis menyerukan untuk bertobat dan dibaptis, dia menekankan agar orang-orang yang merespon “menunjukkan buah yang sesuai dengan pertobatan itu.” Dan dia tidak hanya berhenti di situ. Dia melanjutkan dengan masalah-masalah yang spesifik. Orang kaya harus berbagi kelebihan mereka dengan orang yang membutuhkan. Para pemungut cukai harus mengembalikan apa yang diambilnya. Dan para prajurit tidak boleh lagi menggunakan kekuasaan mereka untuk merampok orang, tetapi puas dengan pendapatan mereka (Luk 3:8, 10-14). Yesus terlihat melakukan hal yang sama, karena Zakheus menjadi memahami, agar bisa menjadi murid, dia perlu mengembalikan apa yang sudah dia ambil dengan tidak 25
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ
benar. Sesudah itu dia memberikan setengah dari hartanya kepada orang miskin, mungkin karena dia sudah tidak bisa lagi mengingat sebagian besar orang ang telah dirampoknya. Kita juga perlu memberi penjelasan yang realistis dan konkret tentang dampak-dampak masa kini dari pertobatan, konversi dan ketuhanan Yesus Kristus.
KONVERSI DAN GEREJA Dampak kedua dari konversi adalah keanggotaan gereja. Ada beberapa orang penting yang berpendapat pada hari ini, bahwa orang-orang yang telah bertobat tidak diwajibkan untuk menjadi anggota suatu gereja. Dr. M.M. Thomas mengajukan apa yang dia sebut “persekutuan sekuler yang berpusat pada Kristus di luar gereja dan – dalam konteks India- komunitas agama Hindu.” Dia menjelaskan pandangannya ini dengan menambahkan, bahwa “konversi kepada Kristus,” tidak harus berarti “konversi kepada komunitas Kristen.” Sebaliknya para petobat perlu membangun “persekutuan iman yang berpusat pada Kristus di dalam masyarakat, budaya dan agama di tempat mereka hidup, mengubah struktur dan nilai yang ada di dalamnya.” dalam pandangannya ini, juga termasuk penolakan terhadap baptisan, karena baptisan telah menjadi bukan sekedar tanda persekutuan dengan Kristus, tetapi lebih kepada proselitisme ke dalam komunitas agama dan sosial politik.” Bersambung.......
26
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
RENUNGAN HARIAN Senin, 22 Agustus 2016 BERKENANKAH IA? (Bacaan: Yesaya 1: 11-17)
Bagi Yesus kesucian itu tidak terjadi di dalam perilaku, tetapi di dalam hati. Orang Israel di dalam teks ini melakukan yang sebaliknya, mereka menekankan tentang puasa, tentang persembahan, tentang sunat namun mereka mengabaikan tentang hati yang mengasihi Allah dan sesama. Itu sebabnya Allah menegur mereka dengan keras,”Untuk apa itu korbanmu yang banyak-banyak? Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku.” Mungkin kita bertanya bukankah persembahan adalah hal yang baik? mengapa Allah memandang persembahan orang israel sebagai kejijikan di dalam teks ini? Jawabannya adalah karena Allah menghendaki kesucian, dan kesucian tidak terjadi pada aktifitas yang terlihat, tetapi terjadi di dalam hati. Mungkin ada banyak aktifitas rohani yang kita lakukan saat ini, namun jika hati saudara tidak dipenuhi dengan kesucian ilahi, semuanya adalah kejijikan bagi Allah. Tidak sedikit orang Kristen yang terlihat rohani karena melakukan semua aktifitas rohani, namun sudahkah kita melakukannya dengan hati yang suci? Seorang yang suci hatinya akan selalu peka terhadap pimpinan Roh Kudus. Kepekaan inilah yang akan menghasilkan berbagai hal yang berkenan di hadapan Tuhan. Manusia terbatas dalam menilai hati yang suci karena tidak terlihat, namun Allah menjadikan hal itu sebagai penilaian utama. Ia berkenan ditemui hanya oleh orang yang suci hatinya (Mat 5:8).
27
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Selasa, 23 Agustus 2016 DAMAI SEJATI (Bacaan: Matius 5:9)
Damai bukanlah keadaan di mana dapat kumpul bersama, mengabaikan perbedaan, kesalahan dan juga dosa. Ini adalah kompromi dan bukan damai. Ketika Yesus lahir di dalam dunia, Ia hadir di tengah situasi yang penuh dengan pertentangan. Banyak orang menolak, menghina, melecehkan, menganiaya dan menyalibkan Dia. Apakah Yesus bukan pembawa damai? namun sesungguhnya damai yang dibawa Yesus mengobati akar persoalan yang sesungguhnya. Tanpa itu, tidak ada damai sejati. Menjadi pembawa damai berarti harus berkorban seperti Yesus. Ia harus berkorban nyawa untuk mendamaikan Allah dengan manusia. Jika saudara ingin menjadi pembawa damai, saudara harus memiliki hati yang sama dengan Yesus yaitu mengasihi orang lain. Kasih itu yang menggerakkan kita untuk memberikan kebutuhan utama orang lain yaitu Injil. Hanya Injil yang dapat memberikan kedamaian sejati bagi setiap manusia, karena ia akan didamaikan dengan Allah. Kedamaian apapun selain itu adalah kedamaian yang semu. Tidak ada kedamaian sejati melalui prestasi, materi, keluarga dan lainnya, sebab semuanya dengan mudahnya berubah. Hanya perdamaian dengan Allah yang dapat memberikan damai yang sesungguhnya. Itulah yang sudah Yesus kerjakan bagi kita. Ia pun ingin kita menjadi pemberita Injil, itu sebabnya sebelum naik ke surga Ia memberikan amanat untuk menjadi saksiNya sampai ke ujung bumi, membaptis dan menjadikan semua bangsa muridNya. Kiranya kita menjadi anak-anak Tuhan yang mau memberitakan Injil. Karena hanya Injil yang dapat memberikan damai sejati bagi manusia.
28
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Rabu, 24 Agustus 2016 JAGALAH HATI (Bacaan: Amsal 4:23)
Seorang Bapak dipercaya untuk pengadaan barang bagi kepentingan operasional perusahaan. Suatu saat ia membeli barang dengan jumlah yang sangat besar dan mendapatkan potongan harga sampai 25 %. Setelah proses pembelian dan pembayaran selesai, si pemasok barang berkata, apakah kwitansinya ditulis sesuai harga kesepakatan semula sehingga diskon tidak dicantumkan. Si Bapak menjawab, tulis saja sesuai dengan harga yang perusahaan harus bayar. Meskipun bapak tersebut bisa melakukannya tanpa diketahui orang lain, namun ia tetap menjaga hatinya murni. Salomo di dalam bagian ini meminta kita menjaga hati dengan segala kewaspadaan, sebab hati manusia memancarkan kehidupan. Alkitab versi FAYH menerjemahkan dengan baik, yaitu “jagalah hatimu, karena hatimu memengaruhi segala sesuatu dalam hidupmu”. Setiap tindakan dan perilaku kita merupakan buah yang tampak dari apa yang ada dalam hati kita. Salomo juga memberitahu cara menjaga hati yaitu dengan segala kewaspadaan. Kewaspadaan menunjukan kualitas maksimal dari usaha kita di dalam menjaga hati, karena ketika sedikit saja kita membiarkan hati kita dikendalikan oleh dosa, maka semua tindakan yang serong lainnya akan muncul. Sudahkah kita menjaganya dengan kewaspadaan?
29
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Kamis, 25 Agustus 2016 PASTI MENDERITA (Bacaan: Matius 5:9-12)
Seorang bernama Wang Ming Tao pernah berkata, “Aku tidak layak untuk menderita demi nama Yesus. Namun jika Allah memberikan hak istimewa itu padaku, aku akan menganggapnya sebagai suatu berkat yang besar.” “Berbahagialah orang yang menderita”, Wang Ming Tao sangat memahami pelajaran ini dengan baik. Di sinilah letaknya perbedaan antara orang yang berpikir secara rohani dan orang yang berpikir menurut daging. Orang yang berpikir menurut daging akan menganggap penderitaan demi kebenaran adalah hal yang bodoh, tetapi orang yang berpikir secara rohani akan menganggapnya sebagai suatu hak istimewa untuk menderita demi nama Yesus, menderita oleh sebab kebenaran. Paulus di dalam 2 Timotius 3:12 mengatakan bahwa orang yang hidupnya saleh di dalam Tuhan Yesus, pasti akan menderita penganiayaan. Jika saudara adalah orang saleh di dalam Yesus tidak mungkin luput dari penganiayaan. Jika kita tidak rela menderita menganiayaan, Yesus memberitahu kita dengan terus-terang, “Janganlah menjadi orang Kristen. Bentuk penganiayaan yang kita alami hari ini tentunya berbeda dengan penderitaan Yesus dan murid-muridnya di abad permulaan, tetapi hal yang sama adalah kita akan tetap menderita demi kebenaran.
30
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Jumat, 26 Agustus 2016 HATI YANG PEKA (Bacaan: Yeremia 4:14)
Yeremia menggunakan berbagai macam cara dan ungkapan perasaan serta emosi untuk menyampaikan bagaimana dahsyatnya penghukuman bagi bangsa Yehuda. Ia memberitahukan, mengabarkan, meniup sangkakala, dan berseru keras-keras (5). Ia menangisi, meratapi (‘aduh, dadaku, dadaku!’), dan menggeliat kesakitan hingga tidak dapat berdiam diri karena rentetan gelombang kehancuran dahsyat yang akan terjadi akibat dosa-dosa bangsa Yehuda (19-20). Yeremia adalah seorang hamba Allah yang merindukan adanya kedamaian di tanah Yehuda. Ia mendiagnosa dengan tepat bahwa persoalan yang sedang terjadi di Yehuda terletak pada hati bangsa Yehuda yang tidak mau bertobat. Itu sebabnya Allah seolah-oleh membiarkan mereka diterpa gelombang masalah. Pukulan keras yang berupa “hukuman” adalah cara terakhir Allah agar umat-Nya bertobat. Ia harus menurunkan tangan keras-Nya untuk mencegah umatNya binasa. Apa yang telah dilakukan Yeremia memberi teladan bagi kita. Ia tidak menunjukkan sikap sok suci, sok benar lalu menghakimi sebuah bangsa yang memang sudah sarat dengan dosa-dosa yang menjijikkan. Sebaliknya Yeremia, menangisi dosa-dosa bangsanya, mengidentifikasikan dirinya dengan mereka yang akan menerima konsekuensi dosa dan tetap tinggal bersama bangsanya ketika mereka akan menghadapi segala bencana kehancuran. Sejauh manakah kita terlibat dalam menggumuli keterpurukan bangsa kita? Apakah kita pun memiliki hati seperti Yeremia yang mau mengidentifikasikan dirinya dengan bangsanya? Tidak ada solusi konkrit tanpa keterlibatan nyata melalui kehadiran kita dalam hidup bangsa kita.
31
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Sabtu, 27 Agustus 2016 MENGUSAHAKAN PERDAMAIAN (Bacaan: Roma 12:18)
Pada umumnya manusia menginginkan kehidupan yang damai. Tidak ada peperangan, tidak ada kerusuhan, tidak ada kekerasan, kejahatan dan tidak ada perselisihan. Bayangkan betapa indahnya jika semua manusia hidup berdampingan secara harmonis. Sayangnya itu hanyalah utopia saja, karena ada banyak sekali orang yang berhenti hanya pada bermimpi dan berharap. Karena orang yang berharap demikianpun justru melakukan yang sebaliknya, Mereka terus fokus pada perbedaan dan akibatnya hidup dikuasai permusuhan. Mungkinkah kita mencapai dunia yang damai jika kita yang hidup di dalamnya tidak pernah bisa belajar untuk berdamai? Paulus memberikan sebuah perintah penting dalam ayat ini. “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!” Perintah ini menyadarkan kita bahwa di sekeliling kita ada banyak orang yang sulit di sekitar kita, dan kita harus tetap mengusahakan kedamaian dengan mereka. Banyak orang mengharapkan hidup dalam perdamaian, tetapi mereka mengharapkan orang lain yang melakukan langkah pertama, bukan dirinya. Ada anggapan, orang yang diajak berdamai mungkin saja merasa besar kepala. Namun Paulus mengingatkan, ”Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang.”
32
e
MAGZ
P E N G UM UM AN
AGENDA MINGGU INI
Hari / Tanggal
Pukul
Senin, 22 Agustus 2016
23.00
Selasa, 23 Agustus 2016
18.30
Rabu, 24 Agustus 2016
19.00
Kamis, 25 Agustus 2016
06.00 19.00
Jumat, 26 Agustus 2016
18.30
Sabtu, 27 Agustus 2016
06.00 18.30 22.00
Minggu, 28 Agustus 2016
Keterangan
Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM HUT: Bp. Hendro Prawira HUT : Bp. Fatony Salim STAR : EKSPOSISI ROMA 4 Oleh: Yohanes Dodik Iswanto, M.A. Latihan Musik KU 3 HUT : Sdr. Harris Wibisono HUT : Sdri. Helen Puspa Ratna Doa Pagi Latihan Musik KU 1 dan KU 2 HUT: Bp. Andreas Kurniadi KTB CPC Tema : Intentional living Pembicara :Hendriyanto Tjong, M.B.A di Resto Jenggala HUT : Sdri. Nona Agustin Doa Pemuridan Persekutuan Pemuda Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM HUT: Bp. Tjandra Hari Susanto HUT : Ibu Sulamita HUT : Sdri. Handayani HUT: Sdr. Budhi Trisno HUT : Ibu Lie Tjai Ha HUT : Sdri. Tirsana W.Koilola 33
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 21 Agustus 2016
Penatalayanan
Ibadah Remaja
(Pk. 09.30 WIB)
Ibadah Umum I
(Pk. 07.00)
Ibadah Umum II
(Pk. 09.30)
Ibadah Umum III
(Pk. 17.00)
Cab. Ba- Cab. Bavarvarian ian (07.00)
Uc a p a n B e r b a h a g i a : b a g i a n 3 (Mat 5:9-12)
Tema Pengkhotbah
Ev. Heri Kristanto
Liturgos
Ev. Heri Kristanto
Pelayan Musik
Sdr. Michael Sdr. Aurel Sdr. Arka Sdr. Andreas
Pelayan LCD
Sdri. Caroline
Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A Ibu Debby
Sdr. Andy Y
Bp. Willy
Sdr. Kevin
Sdri. Ririt
Sdri. Henny Sdr. Ishak Sdr. Hizkia Sdr. Yoga Sdr. Haris Sdr. Willy Sdri. Zizi
Pdt. Novida Lassa, M.Th Sdri. Debby
Sdri. Lina
Sdr. Ishak Bp. Haryadi
Sdr. Ishak Sdr. Haryadi Sdr. Amir Sdr. Toni Sdr. Hizkia
Sdri. Marlin
Ibu Santi Bp. Budio- Bp. Donny Sdri. Mino Bp. Suyono Bp. BudijanSdri. Lina Penyambut chelle B Ibu Endang Sdr. Ishak to Sdri. Elvi Jemaat Sdri. CaroIbu Titik Ibu Dewi Sdri. Nataline lia Sdri. Krisna Ibu Eriana Doa Syafaat Doa Persembahan
(Pk. 09.30)
Sdr. Sebas- Bp. BudijanIbu Hariati tian to
Sdr. Mito Sdri. Eka
Sdri. Debby
Sdri. Lina
Sdri. Elvi
Sdr. Mito
Sdr. Andrew Sdr. Fredy
Sdr. Dennis Sdri. Clara
Ev. Heri
Petugas Minggu Ini
Ev. Heri
Bp. Budi SG
Ev. Heri
Singer
Ibu Vena Sdr. Joseph
Sdri,. Cintha Sdr. Joseph
Sdri. Lia Sdri. Risty
34
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 28 Agustus 2016
Penatalayanan
Ibadah Remaja
(Pk. 09.30 WIB)
Ibadah Umum I
(Pk. 07.00)
Ibadah Umum II
(Pk. 09.30)
Ibadah Umum III
(Pk. 17.00)
Pengkhotbah
Ev. Heri Kristanto
Liturgos
Sdr. Sebastian
Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A Ibu Wilis
Bp. Eliazar Sdr. Ikhsan
Sdr. Andy
Pelayan Musik
Sdr. Calvin
Pelayan LCD
Sdr. Evan
Sdr. Lutfi
Sdri. Melissa
Sdr. Kevin
Sdr. Igo Sdri. Dewi
Ibu Suani Ibu Fenissa Ibu Vena Sdri. Dessy A
Bp. Bobby Bp. Hendri T Ibu Melly Bp. Santoso
Ibu Ike Bp. Donny Sdr. Nobel Sdr. Yono
TEAM Bp. Yakub
(Pk. 09.30)
Sdri. Eveelyn
Ibu Vena
Pdt. Reyco Wattimury, S.Th. Sdr. Sumito
Bp. Yefta
Sdri. Jane
Sdr. Ishak Sdr. Haryadi Sdr. Amir Sdr. Willy Sdr. Hizkia
Sdri. Wella
Sdri. Nini Sdri. Lina
Sdri. Olin Sdri. Clara
Sdr. Sumito
Bp. Yefta
Ibu Carla
Sdri. Nini
Sdri. Clara
Sdri. Kezia Sdri. Laura
Sdr. Esau Sdri. Risty
Sdr. Esau Sdr. Oka
Doa Syafaat Doa Persembahan
(07.00)
Uc a p a n B e r b a h a g i a : b a g i a n 4
Tema
Penyambut Jemaat
Cab. Ba- Cab. Bavarvarian ian
Bp. Bobby
Petugas Minggu Ini
Ev. Dodik
Bp. Hendri
Singer
Sdri. Risty Bp. Stevi
Sdr. Joseph Sdri. Henny
35
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
MAGZ
SEKOLAH MINGGU 21 Agustus 2016
28 Agustus 2016
Liturgis
Naomi dan Fefe
Kak Debby
Pelayan Musik
Kak Tika
Kak Wie
Doa Pra/Pasca SM
Kak Venna
Kak Kezia
Tema
Cornelius menjadi percaya
Gereja Antiokhia
Sion
Kak Budi
Kak Budi
Getsemani
Kak Suani
Kak Suani
Yerusalem
Kak Venna
Kak Venna
Nazareth
Kak Evelyn
Kak Dessy
Betlehem
Kak Debby
Kak Santi
Penatalayanan
(Pk. 09.30 WIB)
(Pk. 09.30 WIB)
IBADAH PEMUDA Keterangan
Sabtu, 20 Agustus 2016
Sabtu, 27 Agustus 2016
Tema
Tunduk pada perintah
Iman dan perbuatan
Pengkhotbah
Pdt. Reyco W
Pdt. Reyco W
Litrugos
Sdri. Lia
Sdri. Christine
Pelayan Musik
TEAM
TEAM
Pelayan LCD
Sdr. Kevin
Sdri. Marlin
Penyambut Jemaat
Sdr. Nelki Sdri. Diana
Sdri. Putri Sdr. Anel
Petugas Doa
Sdri. Risty
Sdr. Fredi
Singer
Sdri. Olin Sdri. Clara
Sdr. Efraim Sdri. Clara
(Pk. 18.30 WIB)
(Pk. 18.30 WIB)
36
e
Data Keh adir an Je m aat
DATA KEHADIRAN JEMAAT
MAGZ Ibadah
Hari/Tanggal
Jumlah Jemaat
Keterangan
Umum 1
Minggu, 14 Agustus 2016
27 orang
Umum 2
Minggu, 14 Agustus 2016
75 orang
Umum 3
Minggu, 14 Agustus 2016
166 orang
Remaja
Minggu, 14 Agustus 2016
14
Pemuda
Minggu, 14 Agustus 2016
16
Cab. Bavarian KU 1
Minggu, 14 Agustus 2016
24 orang
SM : - orang
Cab. Bavarian KU 2
Minggu, 14 Agustus 2016
54 orang
SM : 2 orang
POS Batam
Minggu, 14 Agustus 2016
18 orang
SM: 72 orang Remaja: 34 orang
SM: 34 orang
37