A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER
Susunan Liturgi Ibadah Minggu Panggilan Beribadah Votum Bacaan Bertanggapan Pujian Pengakuan Dosa Doa Pengakuan Dosa Secara Pribadi Doa Pengakuan Dosa Berita Anugerah Petunjuk Hidup baru Pujian “Salam Damai” / “Shalom shalom” Pujian Syukur 1 Pujian Syukur 2 Pengakuan Iman Pujian Doa Firman Tuhan Khotbah Persembahan Doa Persembahan & Doa Syafaat Pengumuman & Seri Pembinaan Doxology / “Kami memuji Kebesaran-Mu” Doa berkat Amin / “Thank You Lord” Theme Song “Jesus At The Center“
Pengkhotbah Pengkhotbah Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Jemaat Liturgos Liturgos Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Pengkhotbah Pengkhotbah Liturgos & Jemaat Petugas Doa Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah 2
Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:
[email protected]
GEMBALA LOKAL NGINDEN
Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A. Telp. 081-233780070 Email:
[email protected]
GEMBALA LOKAL CABANG BAVARIAN Pdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-331515954 Email:
[email protected]
GEMBALA LOKAL POS PI BATAM
Ev. Samuel Sambudjo Budiman, M.K. Telp. 081-931003006 Email:
[email protected] /
[email protected]
3
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ
Kasih Yang memulihkan semua CIPTAAN (Wahyu 21:1-5)| Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
A
llah mengasihi semua ciptaan dengan cara menopang semuanya itu. Itu adalah tema khotbah kita minggu yang lalu. Namun, kasih Allah tidak berhenti sampai di situ saja. Dunia yang sudah rusak oleh dosa ini tidak hanya terusmenerus ditopang, tetapi suatu hari kelak akan direstorasi. Inilah tema khotbah kita hari ini.
Salah satu teks penting yang mengajarkan tentang pembaruan seluruh ciptaan adalah Wahyu 21:15. Apa saja yang dibarui diterangkan di ayat 1-4. Pada bagian penutup (ayat 5), Allah sendiri menegaskan kepastian dari pembaruan itu. Untuk lebih memudahkan, saya akan menguraikan ayat 5 terlebih dahulu.
4
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Segala
(ayat 5)
sesuatu baru John
Perkembangan teknologi yang hebat telah mengondisikan sebagian dari kita untuk menyukai hal-hal yang baru. Telepon selular merk tertentu selalu menjadi incaran dan rebutan banyak orang pada saat peluncuran produk yang baru. Kadangkala sebuah produk baru benar-benar memuaskan si pembeli. Ada banyak fitur baru yang kreatif, inovatif, dan revolusioner. Ada pula momen kekecewaan tatkala pembaruan yang ditawarkan ternyata tidak terlalu signifikan. Seberapa barukah restorasi yang dilakukan Allah? Kita perlu secara cermat membedakan ucapan “Aku membuat segala sesuatu baru” dengan “Aku menjadikan segala sesuatu yang baru”. Kalimat pertama menyiratkan pembaruan (atas halhal yang lama). Kalimat terakhir mengesankan hal-hal yang benarbenar baru (belum pernah ada). Yang dimaksud dalam Wahyu 21:5 adalah yang pertama. Hal-hal yang lama kini diperbarui.
Piper mengilustrasikan perubahan ini seperti metamorfosis kupu-kupu dan katak. Kupu-kupu tidak tiba-tiba muncul. Ia berasal dari ulat. Demikian pula dengan katak. Ia bukan makhluk ajaib yang tiba-tiba ada. Ia berasal dari kecebong. Janji tentang pembaruan ini diberi penegasan dalam beragam cara. Dalam teks Yunani, kata sifat “baru” (kaina) diletakkan persis sesudah kata “lihatlah” (idou) sebagai sebuah penekanan (lit. “Lihatlah, baru Aku menjadikan segala sesuatu”). Kekuasaan dari yang mengucapkan janji ini ditandaskan melalui sebutan “Dia yang duduk di atas tahta”. Perintah secara eksplisit untuk menuliskan janji pembaruan juga menyiratkan sesuatu yang sangat penting. Ditulis, supaya banyak orang mengetahuinya sehingga nanti dapat mengecek kebenaran dari perkataan tersebut. Bagian ini bahkan ditutup dengan menandaskan bahwa perkataanperkataan yang diucapkan oleh Allah “tepat dan benar” (LAI:TB pistoi kai alēthinoi). Sesuai teks Yunani, pistoi kai alēthinoi sebaiknya 5
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ diterjemahkan “setia dan benar”. Perkataan ini bukan hanya benar, tetapi juga pasti akan dilakukan oleh Allah yang mahakuasa.
Apa saja yang dibarui? (ayat 1-4)
bunmi yang pertama tidak ada lagi”). Kata sambung “sebab” di ayat 1b mengindikasikan bahwa ketidakadaan langit dan bumi yang lama merupakan alasan bagi kemunculan yang baru. Dari teks lain kita mengetahui bahwa yang lama dibinasakan oleh api (2 Pet 3:10-12), sehingga kita dapat memasuki yang baru (2 Pet 3:13). Langit dan bumi yang baru inilah yang disebut surga di masa depan. Kita akan menghabiskan kekekalan bersama dengan Allah di bumi yang nanti direstorasi ini.
Kata “segala sesuatu” (panta) tidak selalu mencakup setiap hal. Tergantung pada konteks pemakaian. Bagaimanapun, sesuai konteks Wahyu 21:1-5, kata “segala sesuatu” di ayat 5 sebaiknya dipahami secara inklusif. Segala sesuatu memiliki cakupan yang benar-benar luas. Halhal yang dibarui oleh Allah memang Bumi yang direstorasi tersebut tidak memiliki laut (ayat 1c “laut pun komprehensif. tidak ada lagi”). Dalam mitologi Pertama, Allah membarui seluruh kuno laut dipandang sebagai tempat ciptaan (ayat 1). Ungkapan “langit dan yang misterius dan menakutkan. bumi” muncul puluhan kali dalam Dewa-dewa yang jahat dan kuat Dalam Kitab Alkitab. Ungkapan ini seringkali menguasainya. merujuk pada seluruh ciptaan (Kej Wahyu laut juga berkonotasi 1:1; 2:4; Kel 31:17). “Langit dan bumi negatif. Laut adalah sumber dari yang baru” menyiratkan bahwa binatang yang melawan Allah pembaruan yang dilakukan Allah (13:1-10). Ketidakadaan laut di masa mendatang merupakan bukti bersifat komprehensif. kemenangan Tuhan atas semuanya Pembaruan ini tidak akan terjadi itu. selama yang lama masih ada (ayat 1b “sebab langit yang pertama dan 6
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Pembaruan seluruh ciptaan merupakan konsep yang diajarkan secara konsisten di dalam Alkitab. Nabi Yesaya sudah menubuatkan hal ini dalam gambaran yang begitu gamblang (Yes 65:17-25; 66:22). Paulus mengajarkan bahwa yang menantikan pembaruan segala sesuatu bukan hanya orangorang Kristen, melainkan seluruh makhluk (Rm 8:19-23). Tulisantulisan Yahudi kuno di luar Alkitab pun memegang keyakinan yang sama (1 Henokh 45:4-5; 72:1; 91:16; 2 Esdras 7:75; 2 Barukh 32:6). Jika kita menolak konsep ini, kita akan mengalami kesulitan untuk memahami dan meyakini janji-janji ilahi yang memiliki aspek fisikal, kekal, dan global. Sebagai contoh, orang yang lemah-lembut akan memiliki bumi (Mat 5:5). Seluruh bumi akan dipenuhi dengan kemuliaan TUHAN dan pengenalan terhadap Dia (Yes 11:9; Hab 2:14). Kapan semua janji ini dipenuhi? Nanti, sesudah kita berada di langit dan bumi yang baru.
Kedua, Allah membarui relasi dengan umat-Nya (ayat 2-3). Yerusalem baru sebenarnya lebih ke arah orang daripada bangunan. Yang ditekankan adalah kumpulan umat Allah. Hal ini terlihat dari semua ukuran dan detil kota yang berkaitan dengan angka 12 (21:1121), sebagai simbol umat Allah di PL (12 suku Israel) maupun PB (12 rasul). Di samping itu, sama seperti umat Allah adalah mempelai Anak Domba (19:7), demikianlah Yerusalem baru berdandan seperti pengantin (21:2). Ide tentang Yerusalem yang baru bukanlah sesuatu yang asing. Paulus berbicara tentang Yerusalem surgawi (Gal 4:26). Dalam iman Abraham menantikan “kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah” (Ibr 11:10). Penulis Surat Ibrani menyinggung tentang “Bukit Sion, kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi” (12:22). Penulis yang sama mengatakan bahwa dalam dunia ini kita tidak menetap, kita menantikan kota yang akan datang (13:14).
7
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Tidak seperti Yerusalem duniawi, kota yang baru ini tidak memiliki bait Allah di dalamnya (21:22-23). Allah yang menjadi bait-Nya (21:22). Allah sendiri berkemah di tengah-tengah umat-Nya (21:3). Kata benda “kemah” (skēnē) dan kata kerja “berkemah” (skēnoō) merujuk pada kemah suci (tabernakel), bukan kemah-kemah biasa. Ini adalah perwujudan sempurna dari relasi kita dengan Allah. Ketiga, Allah meniadakan kerusakan ciptaan (ayat 4). Kita semua sadar bahwa dunia yang sekarang ini bukanlah tempat yang sempurna. Dosa telah mengubah wajah dunia secara signifikan (bdk. Kej 3:16-19). Dosa adalah pintu masuk bagi semua derita. Penderitaan menjadi begitu terbiasa bagi kita. Kehilangan tak terhindarkan. Kematian pun tidak terelakkan. Tidak peduli seberapa baik kualitas kehidupan kita, penderitaan dan kematian pasti akan menghampiri. Tidak ada seorang pun yang kebal kesusahan. Di langit dan bumi yang baru nanti, semua carut-marut akibat dosa ini tidak akan ada lagi. Segala sesuatu yang membawa kesusahan dan kesedihan akan berlalu. Allah akan menghapus semua air mata umat-Nya (Why 7:16-17). Kita tidak mengalami lagi menyakit dan kematian. Hal ini berhubungan dengan tubuh kebangkitan. Di langit dan bumi yang baru kita bukanlah roh yang melayang-layang. Kita akan diberi sebuah tubuh yang sempurna. Penyakit dan kematian tidak mungkin mendapat bagian dalam tubuh ini. Tubuh yang diubahkan nanti adalah tubuh yang tidak dapat binasa (1 Kor 15:50-54). Pada saat itulah kita dengan bersyukur dan bangga berani berkata: “Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?” (1 Kor 15:55). Dari tiga objek pembaruan di atas kita melihat bahwa restorasi eskhatologis bersifat komprehensif. Tidak ada satu pun yang tidak tersentuh. Tempat tinggal kita akan diubah. Akan ada langit dan bumi yang baru. Tubuh kita akan diubah. Kita diberi tubuh kemuliaan yang kebal penyakit dan 8
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ kematian. Relasi kita dengan Allah akan diubah. Tidak ada penghalang bagi kita untuk memandang Dia selama-lamanya. Jika Allah sedemikian pengasihi segala sesuatu, kita pun harus meneladaninya. Dunia ini memang tidak sempurna, namun itu bukan alasan untuk mengeluh dan meratap. Allah memang akan merestorasi semuanya, tetapi itu bukan alasan untuk bersikap cuek dan malasmalasan dalam memperbaiki dunia ini. Tubuh yang kita miliki sekarang memang akan musnah, namun itu bukan alasan untuk mengabaikan dan merusaknya melalui pola hidup yang tidak sehat. Dalam relasi kita dengan Allah, Dia kadangkala memang sulit untuk dipahami, tetapi ini bukan alasan untuk menjauh dari Dia. Soli Deo Gloria.
9
e
MAGZ
Po ko k Do a Syafaat | #T E AC H I N G
POKOK DOA SYAFAAT
1. Sekolah Kristen menjadi salah satu tempat yang efektif untuk memberitakan firman Tuhan. Marilah kita berdoa kepada Tuhan Yesus supaya sekolah-sekolah Kristen di Indonesia dapat menjalankan perannya dengan baik melalui guru-guru dan staf yang takut akan Allah. Kiranya para murid tidak hanya bertumbuh secara intelektual, tetapi juga bertumbuh dalam kerohanian sehingga hidup mereka bisa menjadi saksi cinta kasih Allah. 1. Hingga saat ini, banyak negara masih tertutup terhadap Injil. Kita patut bersyukur karena masih ada orang-orang yang tergerak hatinya untuk menyebarkan Injil ke tempat-tempat yang belum terjangkau tersebut. Mari kita berdoa untuk para misionaris supaya Tuhan menyertai dan memelihara kehidupan mereka. Berdoalah juga untuk orang-orang yang belum mengenal Kristus agar kiranya Tuhan turut campur tangan mengubahkan hati setiap mereka sehingga mereka mau menerima dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.
10
e
MAGZ
K atek ism us Wes t m i n s t e r | #T E AC H I N G
KATEKISMUS WESTMINSTER
Pertanyaan 98: Apa kaidah-kaidah yang perlu diperhatikan demi pengertian yang tepat akan Kesepuluh Hukum? Jawaban : Demi pengertian yang tepat akan Kesepuluh Hukum, kita perlu memperhatikan kaidahkaidah yang berikut. 1. Hukum itu sempurna, dan mengharuskan tiap-tiap orang menyesuaikan diri sepenuhnya dengan kebenarannya, dengan mengerahkan seluruh dirinya, dan mematuhinya segenapnya, untuk selama-lamanya. Maka hukum itu menuntut kesempurnaan tertinggi dalam tiap-tiap tugas kewajiban, dan melarang dosa apa pun dalam ukuran yang paling rendah pun. [a] 2. Hukum itu bersifat rohani, sehingga berkenaan baik dengan akal budi, kemauan, cinta kasih, dan semua kekuatan jiwa lainnya, maupun dengan perkataan, perbuatan, dan isyaRat[b] 3. Dalam beberapa hukum dituntut atau dilarang hal yang sama dilihat dari sudut pandangan yang berbeda-beda.[c] 4. Bila salah satu tugas kewajiban diperintahkan, dosa yang berlawanan dengannya dilarang;[d] dan bila salah satu dosa dilarang, tugas kewajiban yang berlawanan dengannya diperintahkan.[e] Begitu pula, bila ditambahkan janji, hal itu mencakup juga ancaman yang berlawanan;[6] dsn bila ditambahkan 11
e
MAGZ
K atek ism us Wes t m i n s t e r | #T E AC H I N G
KATEKISMUS WESTMINSTER
ancaman, hal itu mencakup juga janji yang berlawanan.[g] 5. Apa yang dilarang Allah tidak boleh dilakukan pada saat apa pun;[h] apa yang diperintahkanNya selalu wajib kita lakukan.[i] Namun, suatu kewajiban khusus tidak usah dilakukan terusmenerus.[j] 6. Bila salah satu dosa atau tugas kewajiban disebut, semua dosa atau tugas kewajiban yang sejenis ikut dilarang atau diperintahkan, bersama semua faktor penyebab, sarana, kesempatan, dan apa pun yang mirip dengannya, serta segala sesuatu yang merangsang orang untuk melakukannya.[k] 7. Kita wajib, masing-masing di tempatnya sendiri, berupaya agar orang lain menghindari atau melakukan apa yang dilarang atau diperintahkan kepada kita sendiri, menurut kewajiban yang berkaitan dengan tempat mereka masing-masing.[l] 8. Kita wajib, masing-masing di tempat dan menurut panggilannya, membantu orang lain melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka;[m] dan kita harus menghindar dari melakukan bersama orang lain apa yang mereka dilarang melakukannya.[n] a. Maz 19:7; Yak 2:10; Mat 5:21-48. b. Rom 7:14; Ula 6:5 bersama Mat 22:37- 39. c. Kol 3:5; Ams 8:5; Ams 1:19; 1Ti 6:10. d. Yes 58:13; Ula 6:13; Mat 4:9, 10; 15:4, 6. e. Mat 5:21-24; Efe 4:28. f. Kel 20:12 bersama Ams 30:17. g. Yer 18:7, 8; Kel 20:7 bersama Maz 15:1, 4, 5 dan Maz 24:4, 5. h. Ayu 13:7; 36:21; Rom 3:8; Ibr 11:25. i. Ula 4:8-9. j. Mat 12:7. k. Mat 5:21-22, 27-28; 15:4-6; Ibr 10:24-25; 1Te 5:22; Yud 1:23; Gal 5:26; Kol 3:21. l. Kel 20:10; Ima 19:17; Kej 18:19; Yos 24:15; Ula 6:6-7. m. 2Ko 1:24. n. 1Ti 5:22; Efe 5:11. 12
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
Apa yang anda harapkan?
R
Menebus Realitas Pernikahan | Kekuatan dari kesetiaan
ut dan Naomi adalah wanitawanita terhormat yang menjadi contoh kesalehan di dalam banyak aspek dari karakter dan perilaku mereka. Rasa hormat kita terhadap Rut di dalam cerita Ibrani ini semakin bertambah karena dia orang asing dan bukan keturunan Abraham. Namun, meskipun Rut bukan seorang Ibrani, dia tidak hanya dimasukkan ke dalam silsilah Yesus, tetapi namanya juga dicatat sebagai nama sebuah kitab di dalam Alkitab. Tentu saja, dia adalah seorang wanita yang spesial,
yang memiliki kekuatan – di dalam Alkitab dan di sepanjang sejarah.
Perjalanan Menuju Jalan Hidup
Sebuah
Selama berabad-abad, Rut telah melambangkan sifat-sifat yang perlu kita teladani. Kasih Rut adalah kasih yang lemah-lembut dan yang sangat bisa dipercayai. Kesetiaannya tak tergoyahkan. Sikapnya penuh pengabdian dan ketaatan. Rut menikah dengan salah seorang anak lelaki Naomi. Dia dibimbing 13
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
untuk memiliki iman kepada Allah Israel. Setelah suami dan kedua anaknya meninggal, Naomi ingin kembali ke tanah Yehuda. Dan Rut, tidak mau berpisah dari Naomi. Rut adalah seorang wanita dari kelas bawah. Namun, saat Rut, yang karena kesetiaannya, memilih untuk menemani Naomi, dia mengambil sebuah langkah yang sangat penting. Dia memulai suatu perjalanan yang akan menuntunnya menuju sebuah jalan hidup yang membuatnya menjadi seorang nenek buyut dari seorang raja besar, Raja Daud, dan menjadi salah seorang wanita dari kelima wanita yang dicatat oleh Matius di dalam silsilah Tuhan Yesus.
Seorang Janda yang Tidak Memiliki Anak
untuk bisa memiliki anak serta yang suaminya meninggal sehingga tidak memiliki kesempatan untuk bersuami lagi. Drama dari kisah Rut mengilustrasikan kebenaran yang mengatakan bahwa situasi dan keadaan hidup yang kita alami tidak terjadi secara kebetulan. Kematian suaminya dan masa depannya yang belum pasti merupakan bukti yang jelas bahwa segala peristiwa di dalam hidupya – dan hidup kita – tidak terjadi begitu saja tanpa makna dan tujuan. Tetapi segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup Rut dirancang secara ilahi untuk menggenapi rencana dan tujuan Allah. Hidup kita merupakan bagian dari misteri kemahatahuan Allah. Dia bisa merangkai semua tragedi
Di dalam kisah Rut, ada dua tema penting yang terdapat di dalam kehidupan para wanita yang disorot pada masa Alkitab: Pentingnya bagi seorang wanita untuk memiliki anak, yaitu untuk meneruskan garis keturunan suaminya, dan tidak adanya harapan bagi para wanita 14
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
yang menimpa hidup kita untuk menciptakan sebuah rancangan yang sangat indah yang akan menggenapi semua rencanaNya.
Pukulan yang Menghancurkan
Geode adalah sebuah batu berbentuk bulat yang bagian luarnya tampak kasar, dan penampilannya yang jelek itu seringkali tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa di dalamnya terdapat sesuatu yang berharga. Beberapa geode memiliki kristalkristal permata yang cemerlang, tetapi untuk bisa mendapatkan kristal-kristal ini, geode itu harus dipukul terlebih dahulu sampai hancur. Hanya dengan cara seperti inilah keindahan yang tersembunyi di dalamnya dapat terlihat.
pukulan tragis yang membuat hidup mereka menjadi pahit dan hampa. Namun aspek apa yang ada di dalam karakter Rut yang memampukan dia untuk bertahan, terus maju, dan “melakukan hal yang berikutnya?” Saat kami mempelajari Alkitab, dari situ kami percaya bahwa Rut menghindari dua hal umum yang bisa menjebaknya untuk menghancurkan pengabdian dan kesetiaannya itu: rasa mengasihani diri sendiri dan menipu diri sendiri.
Jebakan dari Rasa Mengasihani Diri Sendiri
Meskipun dia masih relatif muda saat suaminya meninggal, namun Rut cukup dewasa untuk menanggung kesedihannya sendiri dan ikut merasakan kesedihan Naomi.
Jika saja Rut tidak mendapatkan pukulan yang menghancurkan dari peristiwa kematian suaminya, maka jutaan orang percaya tidak akan pernah bisa melihat keindahan dari karakternya atau terinspirasi oleh pengabdian dan kesetiaannya terhadap Naomi.
Tidak disebutkan bahwa Rut menjadi marah karena kematian Mahlon, yang meninggalkannya sendirian. Tetapi bukti menunjukkan bahwa dia tidak membiarkan dirinya terjebak ke dalam pelarian “seandainya.” Rasa mengasihani diri sendiri dapat melumpuhkan kapasitasnya untuk bisa ikut merasakan kepedihan Jutaan wanita telah mengalami Naomi. Namun dia tidak demikian. 15
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ Dia bisa membangun sebuah hubungan yang dipenuhi dengan kesetiaan dan kelembutan dengan ibu mertuanya. Karena dia menghadapi kematian suaminya dengan cara yang “murni,” maka kepedihan dan penderitaan Rut tidak terkontaminasi dengan luapan-luapan emosi yang merusak, yang bisa menghalanginya untuk bisa berbagi dan berpaut pada Naomi. Dia merasakan kepedihannya, dan ini sungguh-sungguh menyakitkan, tetapi ini adalah sebuah luka yang bersih, maka sangat mudah untuk menyembuhkannya tanpa komplikasi – secara pribadi maupun di dalam hubungannya dengan Naomi.
Jebakan dari Tindakan Menipu Diri Sendiri
Apa yang dikatakan Rut pada dirinya sendiri saat suaminya dan suami Orpa meninggal? Kita tidak tahu. Tetapi kita mengetahui apa yang tidak dia katakan kepada dirinya sendiri. Dia tidak menyalahkan Naomi ataupun Allahnya Naomi. Fakta ini dapat dengan mudah kita simpulkan dari apa yang dilakukannya. Dia juga tidak mengatakan kepada
dirinya sendiri bahwa dia berharap tidak pernah bertemu Mahlon dan ibunya. Dia mungkin saja merenungkan dalam-dalam situasi yang dihadapinya, tetapi terlepas dari apa yang dipikirkannya, yang paling nyata adalah apa yang dilakukannya. Rut bertindak dengan penuh keyakinan. Dia tidak terbenam di dalam penderitaannya sendiri. Dia menghindari tindakan yang mementingkan dirinya sendiri dengan cara berpaut pada Naomi. Rut keluar dari semuanya itu dan melangkah masuk ke dalam pengabdian dan kesetiaan kepada ibu mertuanya. Dia menghadapi keadaannya dengan iman. Mengapa Rut terus berpaut dengan Naomi sementara Orpa berhasil dibujuk untuk kembali ke rumah orangtuanya? Karena apa yang dilakukan Orpa memang masuk akal dan sesuai dengan apa yang dikatakan Naomi. Sebaliknya, pilihan Rut bertentangan dengan logika. Dan rencana Allah sering seperti itu!
16
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ Jalan Menuju Kesetiaan Perngorbanan dari sebuah pengabdian seperti yang dilakukan Rut terhadap Naomi bertentangan dengan kecenderungan kita untuk selalu berpusat pada diri sendiri. Demikian juga, salib merupakan hal yang paling berkontradiksi di sepanjang sejarah manusia. Carl F. H. Henry memperingatkan kita supaya kita “memurnikan prioritasprioritas kita” dan “mempertegas perintah” untuk iman kita. “Memurnikan prioritas-prioritas kita” artinya melakukan hal yang tepat karena alasan yang tepat terlepas dari harga yang harus kita bayar untuk melakukan hal itu. Ini berarti memilih untuk bertindak setia dan bukan menolak, memilih kebenaran dan bukan pemberontakan. “Mempertegas perintah” untuk iman kita di dalamya termasuk memperkuat keinginan kita untuk taat. Saat menetapkan prioritas untuk mengembangkan kapasitas kita untuk pengabdian yang memerlukan pengorbanan, itu berarti kita menjadi lebih dekat lagi kepada Allah. Itulah waktunya saat kita hidup di dalam RohNya. Ringkasan tentang Rut: A Different Kind of Strength Beverly LaHaye & Janice Shaw Crouse bersambung . . .
17
e
Ap ak ah B er agam D e n o m i n as i G e r e j a I t u B u r u k?|#Q and A
MAGZ
Apakah beragam denominasi gereja itu buruk? Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
P
ertanyaan ini sangat wajar untuk diajukan. Sebagian orang memandang keberadaan beragam denominasi sebagai sesuatu yang buruk. Beberapa bahkan menciptakan permainan kata yang agak sarkastik: “denomination is demonisation”. Denominasi adalah produk Iblis. Begitu kira-kira yang ada dalam pikiran mereka. Sikap negatif terhadap beragam denominasi biasanya dikaitkan dengan dua hal. Pertama, banyak denominasi baru muncul akibat konflik. Perpecahan dipandang sebagai esensi denominasi. Kedua, banyak denominasi berarti tidak ada kesatuan. Seandainya gereja bersatu, tentu tidak akan ada berbagai denominasi tersebut.
18
e
Ap ak ah B er agam D e n o m i n as i G e r e j a I t u B u r u k?|#Q and A
MAGZ
Untuk mendukung ide bahwa gereja yang sempurna adalah gereja yang tidak mengenal denominasi, sebagian orang mencoba menggunakan gereja mula-mula sebagai teladan. Menurut mereka, semua gereja lokal pada zaman rasuli tidak mengenal pembedaan theologi, tradisi, maupun organisasi. Intinya, denominasi adalah hal yang tidak ada pada zaman itu. Untuk memahami pertanyaan ini secara objektif dan komprehensif, kita perlu mengikis stereotipe negatif yang biasanya muncul dari sikap menyamaratakan. Tidak semua denominasi muncul dari sebuah konflik. Tidak semua kemunculannya adalah dosa. Beberapa para penggagas denominasi yang baru merasa bahwa ada area pelayanan lain yang perlu dijangkau, tetapi upaya itu tidak mungkin bisa dilakukan karena kondisi dan keterbatasan denominasi yang sudah ada. Setiap denominasi memang memiliki keunikan, baik dalam hal tradisi, potensi, maupun visi dari Tuhan. Penambahan suatu denominasi seringkali justru bersifat komplimentaris (melengkapi). Stigma populer lain yang perlu dikaji ulang adalah kualitas perbedaan di antara berbagai denominasi yang ada. Kita tidak boleh membayangkan bahwa denominasi-denominasi yang ada memiliki perbedaan lebih banyak dan lebih esensial daripada kesamaan-kesamaan di antara mereka. Jika kita mencoba mendalami karakteristik masing-masing denominasi, kita akan mendapati hal yang sebaliknya. Sebagai contoh, hampir semua denominasi yang ada menerima poin-poin theologi dalam Pengakuan Iman Rasuli, terlepas dari mereka membacakannya secara rutin di dalam ibadah atau tidak. Selain mengikis stigma-stigma negatif yang lahir dari sikap menyamaratakan, kita juga perlu memahami karakteristik kesatuan Kristiani. Kesatuan yang diajarkan di dalam Alkitab bukanlah secara organisatoris. Kesatuan kita adalah kesatuan di dalam iman dan 19
e
Ap ak ah B er agam D e n o m i n as i G e r e j a I t u B u r u k?|#Q and A
MAGZ
pengetahuan yang benar tentang Anak Allah (Ef 4:13). Selama seseorang mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan, dia adalah bagian dari gereja universal (1 Kor 1:2; Rm 10:9-10). Perbedaan organisasi tidak identik dengan perpecahan. Yang mempersatukan kita bukan nilai-nilai organisasi, melainkan iman dan pengetahuan tentang Kristus. Aspek-aspek lain yang tidak terlalu penting bisa saja berbeda-beda. Dengan kata lain, kesatuan Kristiani bukanlah keseragaman. Perbedaan tetap ada, tetapi hal itu bukan penghalang bagi persatuan. Keragaman antar denominasi justru bisa menjadi kekayaan. Setiap denominasi menjadi rekan belajar bagi yang lain. Penjelasan ini tidak berarti bahwa saya menyetujui semua denominasi yang ada. Saya juga tidak sedang mengatakan bahwa penyebab kemunculan mereka adalah selalu positif. Ada denominasi tertentu yang berasal dari konflik, entah perebutan kekuasaan atau uang. Ada denominasi tertentu yang mengajarkan doktrin yang tidak sehat, bahkan sesat. Maksud dari tulisan ini hanyalah untuk menunjukkan bahwa keragaman denominasi pada dirinya sendiri tidak selalu negatif. Keragaman pada dirinya sendiri tidak bertabrakan dengan prinsip kesatuan Kristiani. Semua itu menjadi keliru apabila motivasi dan cara pendirian sebuah denominasi bertentangan dengan Alkitab. Baru keliru apabila ajaran dan praktik yang diapegang melanggar firman Tuhan. Soli Deo Gloria. Marilah kita berdiri di atas kebenaran firman Tuhan. Kebenaran itulah yang mempersatukan. Marilah kita berdiri di atas Kristus Yesus, pondasi dan batu penjuru gereja, karena itulah yang mengokohkan kita semua. Amen. 20
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ
MISTERI YANG AGUNG I. POKOK PERMASALAHAN
Pembahasan kita dalam lima bab terdahulu menekankan pada kedaulatan Allah. Doktrin Alkitab mengenai kerusakan total menjelaskan bahwa manusia natural, manusia yang belum dilahirkan kembali, tidak akan pernah dapat melakukan satu pun kebaikan, bahkan hanya dalam waktu sekejap. Ia mati terhadap perbuatan baik. Bila ia dapat menjadi percaya atau melakukan kebaikan, maka hal itu dapat terjadi hanya karena Allah membuat ia sanggup melakukannnya. Pemilihan tanpa syarat menyatakan kedaulatan Allah dengan menunjukkan kepada kita bahwa pemilihan Allah atas manusia bahwa pemilihan Allahatas manusia untuk menerima hidup yang kekaltidak didasarkan pada apapun yang ada pada diri manusia. Pemilihan-Nya tidak didasarkan pada pengetahuan tentang siapa yang mau bekerja sama dengan Dia dan 21
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ menerima pengorbanan Kristus. Pemilihan yang Allah lakukan adalah pemilihan tanpa syarat. Alasan dari pemilihan-Nya yang berdaulat terletak pada diri Allah saja, bukan pada manusia atau perbuatan manusia.
secara rohani dan belum dilahirkan secara rohani tidak dapat menolak Roh Allah yang mahakuasa untuk membangkitkan dan melahirkan dia kembali. Dan bila seseorang mempunyai kehidupan rohani, itu karena Allah Roh Kudus melaksanakan karya-Nya seturut pemilihan yang berdaulat dari Kita melihat kedaulatan Allah Allah Bapa. Manusia tidak dapat dalam penebusan terbatas saat melakukan apa pun untuk kelahiran kita menyadari bahwa Kristus kembali. tidak melakukan penebusan yang menyelamatkan seluruh dunia, Terdapat kesatuan yang utuh melainkan hanya menyelamatkan diantara ketiga Pribadi Allah orang-orang yang telah dipilih oleh Trinitas. Allah Bapa memilih orangAllah bapa. Ada kesatuan yang utuh orang yang akan diselamatkan, antara tujuan Allah Bapa dan Allah Kristus mati bagi mereka, dan Roh Anak. Allah Anak mati untuk orang- Kudus menggenapkan kehendak orang yang dikasihi oleh Allah Bapa. Allah Bapa dan Kristus dengan menyebabkan orang-orang tersebut Bila kita memperhatikan selektivitas percaya dan diselamatkan melalui yang terdapat dalam anugerah yang anugerah yang tidak dapat ditolak. tidak dapat ditolak, maka kita juga akan mempunyai kedaulatan Allah Ketekunan orang-orang kudus yang didalamnya. Sebagaimana halnya merupakan kelanjutan dari keempat ketiadaan tidak dapat menolak pokok pembahasan diatas, juga untuk diciptakan atau dilahirkan, menyatakan kedaulatan Allah. sebagaimana halnya orang yang sudah mati tidak dapat menentang Untuk lebih jelas menyatakan Alah untuk membangkitkan dia, kedaulatan Allah, perlu dinyatakan demikianlah juga orang yang mati bahwa segala sesuatu telah 22
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ ditetapkan Allah terlebih dahulu. Bukan saja Allah mahakuasa, sehingga bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca (Yes. 40:15), tetapi Ia juga “didalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendakNya” (Ef. 1:11). Bahkan dengan tidak melawan prinsip Alkitab, kita dapat menyatakan bahwa Allah juga telah menetapkan terlebih dahulu adanya dosa. Bila dosa berada diluar rencana Allah, maka ini berarti tidak ada satupun peristiwa penting dalam kehidupan ini yang berada didalam pemerintahan Allah. Karena tindakan manakah dari manusia yang benar-benar baik? Dengan demikian, seluruh sejarah: kejatuhan Adam, penyaliban Kristus, penaklukan Kekaisaran Romawi, pertempuran Hastings, Reformasi, Revolusi Prancis, Waterloo, Revolusi Amerika, perang saudara di Amerika, Perang Dunia I dan II, pembunuhan-pembunuhan presiden, kekejaman rasial, serta bangkit dan jatuhnya bangsa-bangsa di dunia manusia, berada diluar apa yang telah Allah tetapkan sejak semula. Bersambung……... Sumber: Lima Pokok Calvinisme oleh H. Palmer
23
e
N am a Al l ah | #D OYO U K N OW
MAGZ
NAMA ALLAH (Lanjutan tgl 8 Januari 2017) ertanyaan lain yang sering ditanyakan sehubungan dengan nama Allah adalah kapan Allah menyatakan diri dengan nama Yahweh (TUHAN). Sebutan “Yahweh” sudah dipakai sejak Kejadian 2 (Yahweh Elohim), namun Kejadian 4:26 menyatakan bahwa orang mulai memanggil nama Yahweh pada jaman Enos. Lebih jauh lagi, Keluaran 6:2 menyatakan bahwa Allah mulai memperkenalkan diri sebagai Yahweh pada jaman Musa, sedangkan pada bapa-bapa leluhur Ia hanya memperkenalkan diri sebagai Allah yang mahatinggi (El Shaddai). Manakah yang benar? Apakah nama Yahweh baru dikenal pada jaman Enos? Musa? Atau sejak jaman Adam? Sebelum menyelidiki Kejadian 4:26 dan Kel 6:2 secara detil, ada dua hal yang perlu dipahami terlebih dahulu. Yang pertama adalah konsep orang Yahudi tentang nama. Bagi mereka, nama bukan hanya berfungsi sebagai panggilan, seperti orang modern memahaminya. Nama bagi mereka merupakan ekspresi dari kepribadian, misalnya Nabal berarti “bodoh” (1Sam 25:25). Tidak heran, perubahan nama dilakukan pada beberapa
P
24
e
N am a Al l ah | #D OYO U K N OW
MAGZ
orang yang telah mengalami perubahan karakter. Contoh: nama “Yakub” yang berarti pemegang tumit (Kej 25:26) diganti dengan “Israel” yang berarti bergumul dengan Allah (Kej 32:28). Perubahan nama Yakub ini menandai fase penting dalam hidupnya. Ia dahulu selalu berusaha dengan kekuatan sendiri untuk mencapai sesuatu yang sebenarnya sudah dijanjikan Allah (Kej 25:23), misalnya memperdayai kakaknya untuk mendapat hak kesulungan (Kej 25:29-34) dan menipu ayahnya untuk mendapatkan berkat (Kej 27:1-29). Setelah peristiwa perubahan nama di Kejadian 32, Yakub tidak lagi menipu atau memperdayai orang lain. Dalam bagian lain Alkitab, nama Allah seringkali dipakai untuk mewakili seluruh Pribadi Allah. Hal ini tercermin dari ungkapan seperti larangan untuk menyebut nama Yahweh dengan sembarangan (Kel 20:7; Im 24:16; Ul 5:11), pujian untuk nama Yahweh (Mzm 17:18; 113:1). Hal kedua yang perlu dipahami adalah konsep orang Yahudi tentang mengenal Allah. Dalam Perjanjian Lama (sekitar 26 kali), mengenal Allah bukan hanya melibatkan aspek kognitif (intelektual), tetapi juga aspek relasional (hubungan atau pengalaman). Makna ini diilustrasikan dengan jelas melalui arti kata Ibrani yada. Kata ini bisa berarti mengetahui (Kej 3:5, 7, 22; 4:9) atau bersetubuh (Kej 4:1, 17). Berdasarkan penggunaan ini kita perlu melihat apakah arti kata mengetahui atau mengenal di suatu teks bersifat intelektual saja atau sekaligus relasional. Kejadian 4:26 Ayat ini telah menimbulkan perbedaan pendapat di antara para penafsir. Para penafsir Yahudi awal melihat kata Ibrani hukhal (LAI:TB “mulai”) di ayat ini dalam arti “mengotori”, sehingga Kejadian 4:26 dianggap sebagai permulaan dari penyembahan berhala. Pendapat ini tentu saja memiliki beberapa kelemahan serius. Frase “memanggil nama Yahweh” dalam kitab Kejadian seringkali dipakai untuk penyembahan/ibadah yang benar oleh para patriakh (12:8; 13:4; 21:33; 26:25). Selain itu, Kejadian 4:25-26 merupakan kontras bagi Kejadian 4:17-24: ayat 17-24 memaparkan suatu 25
e
N am a Al l ah | #D OYO U K N OW
MAGZ
keturunan yang tidak takut terhadap Yahweh, sedangkan ayat 25-26 menandai awal keberadaan suatu keturunan yang baik (pengganti Habel, orang yang benar itu). Young Literal Translation (YLT) menerjemahkan “memanggil” dengan kata benda “preaching” (kotbah). Sayangnya, kita tidak bisa mengetahui apa maksud terjemahan ini. Apakah yang dimaksud adalah permulaan aktivitas pemberitaan tentang Yahweh kepada orang-orang pada jaman itu? Seandainya benar, pendapat ini tampaknya tidak sesuai dengan konteks Kejadian. Ayat-ayat selanjutnya tidak mengindikasikan adanya aktivitas ini. Ide tentang “menjadi berkat bagi orang lain” juga baru muncul di Kejadian 12:1-3. Pendapat yang lebih tepat adalah dengan menganggap Kejadian 4:26 sebagai permulaan ibadah secara umum (public worship). Sebelum jaman Enos, orang memang sudah beribadah kepada Yahweh (Kej 4:1-5), namun ibadah tersebut sifatnya masih individualistik (perorangan). Sejak jaman Enos, orang mulai melakukan ibadah umum kepada Yahweh. Bersambung............ NK_P
26
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ
HAK ATAS kehidupan BERKELUARGA saya ke jalan ini. Kendati demikian, setelah saya mengamati sekian banyak pasangan muda di ladang misi dan juga pasangan-pasangan yang lebih senior, saya bisa sedikit melihat harga yang harus mereka bayar. Orang luar yang mengamati keluarga ini, hanya melihat kasih dan berkat yang memancar dari keluarga-keluarga misionaris ini. Tetapi karena saya tinggal bersama Peluang istimewa ini tidak diberikan mereka, saya mengetahui dengan kepada saya, Tuhan tidak menuntun pasti bahwa pasangan-pasangan (Lanjutan tgl 8 Januari 2017) ebuah rumah tangga Kristen merupakan sebuah peluang yang istimewa untuk dapat membangun rumah tangga yang tidak benarbenar menjadi saksi dan teladan bagi ribuan rumah tangga yang tidak mengenal Allah, yang diliputi kegelapan, yang jauh dari kasih Kristus.
S
27
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ
muda ini menghadapi begitu banyak masalah yang tak ada habisnya, bahkan mereka sampai frustasi. Saya bertanya-tanya, apakah saya akan bisa mengatasi semua rintangan itu dengan begitu tabah seperti mereka. Beberapa gambaran pasangan misionaris muda dalam beradaptasi satu dengan yang lain di ladang misi. Salah satu keluarga yang sebut saja John dan Mary, mereka berdua sudah terbiasa menghadapi situasi mayoritas misionaris. Impian Mary adalah memiliki rumah sendiri. Dia dan John telah menikah beberapa bulan sebelum berangkat ke ladang misi, sudah belajar selama satu semester di sekolah Bahasa dan kini mereka hidup bersama sepasang suami istri yang lebih tua, mereka belajar pengenalan akan Bahasa dan adat istiadat setempat, sampai mereka cukup mampu untuk diutus ke pos misi mereka sendiri. Bagi Mary, Bahasa itu mudah tetapi bagi John sulit; mereka bekerja di ladang misi selama lebih dari dua tahun, rumah untuk yang mereka impikan belum juga terealisasi. Padahal mereka sudah memiliki anak, sejak satu tahun pelayanan mereka. Saat mereka akhirnya menempati pos misi sendiri, mereka sangat kaget ketika mengetahui bahwa hampir tidak mungkin untuk meluangkan waktu beberapa jam, tanpa terganggu untuk mempelajari Bahasa, yang masih diperlukan. Ada sebuah gereja kecil, dekat pos mereka dan tugas mereka untuk melayani sudah menanti, dengan Bahasa mereka yang terbatas. Mary sibuk untuk menjaga anak, mengurus rumah dan melakukan pelayanan, serta pembelajaran Bahasa. John senang mengajak para pria untuk berkumpul di rumah mereka, sembari melatih Bahasa secara verbal, sehingga lalai mempelajari buku-buku. Tanggung jawab Mary yang harus mengurus anak, rumah tangga yang dibebankan kepadanya, juga pelayanan, belum lagi harus belajar Bahasa setempat. Membuat Mary merasa bahwa Tuhan telah memberi Dia pertolongan khusus untuk belajar, sebab Dia mengerti betapa banyaknya 28
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ
tugas yang harus dilakukannya! Namun karena dia begitu sibuk, seringkali dia duduk sampai larut malam untuk menghadapi buku-bukunya, hal yang tidak baik bagi kesehatannya, sehingga ia menjadi kelelahan. Saat datang wabah flu, Mary menjadi mangsa yang empuk. Si John, harus menggantikan tugas Mary, bahkan merawat Mary. Saat Mary belum pulih, lahirlah anak ke dua mereka. Waktu Mary habis untuk keluarga dan rumah tangga, tidak ada waktu untuk pelayanan. Akhirnya diputuskan demi pemulihannya, Mary dan anak-anaknya berangkat ke tempat peristirahatan milik misi. Saat Mary pulih, ia memakai jasa penduduk setempat untuk menjaga anakanaknya supaya ia bisa melakukan pelayanan. Ia dan John membentuk kelompok penginjinlan, lalu kelompok kecil ini pergi ke kota-kota dan desa-desa sekitar untuk menyampaikan Injil. Adakalanya kelompok bepergian sampai beberapa minggu. Mereka juga memaksa supaya John juga ikut saat mereka penginjilan ke desa-desa atau kota-kota sekitar. Akhirnya Mary sering mendapati dirinya ditinggalkan sendirian bersama anak-anaknya di rumah selama beberapa minggu atau bulan. Di manakah rumah tangga yang bahagia hendak dibangunnya untuk John? John masih ada di hatinya dan tetap ramah, tetapi dia begitu sering pergi; bahkan saat John ada di rumah, banyak tamu yang mengunjunginya hingga tengah malam. Mereka berdua hampir tidak memiliki waktu untuk berbincangbincang. Bersambung………..
29
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
RENUNGAN HARIAN Senin, 16 Januari 2017 MASIH ADA HARAPAN (Bacaan: Wahyu 21:1-8)
Di dalam dunia ini mungkin ada beberapa hal yang saudara sukai, mungkin itu pekerjaan saudara, keluarga atau mungkin hobi saudara. Walaupun demikian kita harus jujur bahwa ada juga hal yang tidak kita sukai, misalnya perpisahan, kesedihan, pemakaman, kekecewaan atau keputusasaan. Kita tidak menyukai hal-hal itu. Bersyukurlah karena tidak selamanya kita akan mengalami hal-hal yang menyedihkan tersebut, karena di lagit yang baru dan bumi yang baru nanti semua ini tidak akan saudara temui. Kita bisa membayangkan bahwa di tempat kita yang baru tidak ada lagi pemakaman, tidak ada lagi bunyi telepon dan berkata, “Anak laki-laki kami baru saja meninggal.” Atau “Anak gadis kami baru saja mengalami kecelakaan mobil.” Atau “Saya baru saja diberitahu bahwa suami saya mengidap leukemia. Semua berita yang demikian tidak akan pernah ada lagi. Firman Tuhan berkata, “ Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” Apakah saat ini saudara sedang diliputi oleh semua penderitaan dunia ini? Jangan pernah tawar hati apalagi putus asa. Arahkanlah pandanganmu pada janji Tuhan akan langit dan bumi yang baru. Ingatlah bahwa mereka yang akan menikmati janji Tuhan ini adalah “mereka yang minum air kehidupan yang diberikan Kristus, mereka yang menang atas bujuk rayu Iblis dan para pengikutnya untuk berpaling dari Allah dan menyembah dia” (ay.6-7). Di dalam berbagai kesulitan hidup berhati-hatilah agar kita tidak termakan bujuk rayu iblis. Isilah waktu hidup yang sementara 30
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
ini dengan berdoa dan mengembangkan kualitas persekutuan dengan Tuhan. Selasa, 17 Januari 2017 CIPTAAN BARU (Bacaan: 2Korintus 5:16-17)
Sebelumnya, Paulus adalah pembenci Kristus serta pengikutNya. Ini terjadi karena ia menilai Kristus menurut ukuran manusia. Ketika Paulus memandang Yesus menurut ukuran manusia maka menghasilkan kemarahan yang menyulut dia melakukan penganiayaan kepada para murid Kristus. Perubahan besar terjadi ketika Kristus menjumpainya di jalan menuju Damsyik, Paulus memiliki cara pandang yang berbeda kepada Kristus. Cara pandang yang demikian menghasilkan hidup yang berbeda pula. Dahulu ia seorang pembenci sekarang menjadi pencinta Kristus. Pembaharuan pemahaman dan hati yang baru dialami oleh Paulus. Terlihat dari apa yang dikatakan Paulus, sekarang kami tidak lagi menilaiNya demikian. Setelah Paulus membahas pentingnya memiliki cara pandang kepada Kristus, Dia juga membahas pentingnya memiliki cara pandang kepada diri sendiri. Inipun akan menghasilkan gaya hidup yang berbeda, “barangsiapa berada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan yang baru”. Paulus memiliki perubahan paradigma sebelum dan setelah menjadi pengikut Kristus. Sebelumnya Paulus bangga dengan statusnya sebagai orang Yahudi, keturunan Benyamin, dan sebagainya, namun setelah dia berada di dalam Kristus, semuanya dianggap sampah karena pengenalan akan Tuhan jauh lebih mulia. Apakah saudara telah menerima Kristus sebagai Tuhanmu? jika iya, apakah kehidupan saudara telah mengalami perubahan? Jika sampai sekarang saudara masih hidup menyukai dan membanggakan hal-hal 31
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ duniawi yang juga disenangi dan dibanggakan oleh banyak orang dunia, misalnya kekayaan, kecantikan fisik, kekuasaan, maka sebenarnya saudara bukanlah ciptaan baru. Segeralah berdoa memohon pengampunan dari Tuhan. Rabu, 18 Januari 2017 FOKUS PADA KEMULIAAN KEKAL (Bacaan: Roma 8:19-22) Tiap hari kita mendengar berbagai berita tentang penderitaan yang dialami orang di dunia ini. Orang Kristen sendiri tidak mendapat perkecualian. Seperti halnya Kristus sudah menderita, kita pun ikut menderita bersamaNya dan karena Dia (ayat 17). Karena kita masih hidup dalam dua zaman, antara zaman lama dan zaman baru, kita sedang berjalan dari penderitaan menuju kemuliaan (ayat 18). Penderitaan itu dialami baik oleh anak-anak Allah maupun segenap isi ciptaan (ayat 21-22). Namun penderitaan yang sedang kita alami ini tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan kita terima kelak (ayat 18). Bagaimana sikap kita menghadapi penderitaan di dalam dunia? Fokuslah bukan kepada penderitaan yang ada, tetapi fokuslah pada kemuliaan yang akan kita peroleh. Kemenangan pasti akan diperoleh oleh setiap umatNya. Ada beberapa prinsip yang memungkinkan kita menang. Pertama, kita telah menerima karunia sulung Roh yang tidak saja menguatkan kita tetapi juga menjamin bahwa kita akan tiba dalam kemuliaan kelak (ayat 23). Kedua, kita dapat berkeluh kesah kepada Allah tentang tubuh fana kita dan sifat daging dosa kita (ayat 23b). Ketiga, dalam iman dan harap kita menatap pada Hari Tuhan (ayat 24). Keempat, pengharapan itu memberi kita ketekunan, kemenangan dan keselamatan di dalam penderitaan kita. Jika hari saudara sedang menderita sebagai akibat dari kesalahan saudara maka bertobatlah, karena orang Kristen tidak seharusnya demikian. Jika 32
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ saudara sedang menderita bukan karena kesalahan saudara namun karena saudara melayani Tuhan, saudara harus menderita karena kebenaran, janganlah berkecil hati. Ingatlah bahwa kemuliaan yang kelak akan kita terima jauh lebih indah dibandingkan apa yang hari ini kita alami. Kamis, 19 Januari 2017 TIDAK MELIHAT PADA YANG KELIHATAN (Bacaan: 2Korintus 4:16-18) Martin Luther, teolog besar abad ke-16, pernah merasa khawatir dan putus asa dalam waktu lama. Suatu hari istrinya berpakaian kabung berwarna hitam. “Siapa yang meninggal?” tanya Luther. “Allah,” sahut istrinya. “Allah!” tukas Luther terkejut. “Bagaimana kamu bisa berkata begitu?” Istrinya menjawab, “Yang kumaksud caramu menjalani hidup saat ini.” Luther menyadari cara hidupnya saat itu menggambarkan seolah Allah telah mati dan tak lagi melindungi mereka dengan kasih-Nya. Terkadang cara hidup kita pun menggambarkan seolah-olah Allah telah mati. Sesungguhnya setiap masalah adalah suatu kesempatan bagi kita untuk datang kepada Tuhan dan melihat pekerjaanNya yang ajaib dinyatakan atas hidup kita. Masalah dan ujian adalah latihan bagi kerohanian kita untuk melihat pekerjaan Roh Kudus yang tidak kelihatan. Itu sebabnya rasul Paulus tidak memperhatikan yang kelihatan karena yang kelihatan adalah sementara, sehingga masalah, penderitaan dan aniaya tidak sedikitpun menggoyahkan imannya; dia tetap setia mengerjakan panggilan hidupnya. “Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.” (2 Korintus 4:8) Kita pun harus hidup dalam kesadaran ini. Maka, jangan putus asa saat 33
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ mengalami kesusahan dan penderitaan. Ingatlah, bahwa Tuhan kita hidup. Jika Ia mengijinkan sesuatu menimpa kita, pasti Dia punya alasan yang sempurna. Bahkan ketika semuanya tidak masuk akal, kita tidak boleh meragukan hikmat Allah yang sempurna, karena HikmatNya terlalu tinggi dan sempurna untuk dapat dijangkau akal manusia yang terbatas. Jumat, 20 Januari 2017 SIAP SEDIALAH, DIA PASTI DATANG (Bacaan: 2Petrus 3:10-13) Apakah Tuhan Yesus menunda kedatangannya yang kedua? atau Firman Tuhan tentang kedatanganNya yang kedua itu sebenarnya palsu? Kita harus tahu bahwa Allah tidak menunda kedatangan-Nya kedua. Pandangan ini hanya didasarkan pada cara manusia menghitung waktu. Allah punya natur yang berbeda, Allah tidak terikat waktu. Bagi Tuhan satu hari sama dengan 1000 tahun dan 1000 tahun seperti satu hari. Berarti, manusia tidak dapat menduga dan mengatur kapan Allah harus bertindak apalagi menentukan penggenapan hari Tuhan. Sebenarnya kita tidak hanya dapat menerimanya, tetapi juga bergembira. Isilah waktu yang masih ada ini dengan pertobatan dan perubahan hidup. Itu berarti waktu Allah sama sekali tidak berhubungan dengan kelambanan atau kealpaan Allah atas janji-Nya, tetapi berhubungan erat dengan kasih-Nya kepada kita dan sabar menanti kita untuk berbalik dan bertobat. Bila Allah sang empunya waktu dan pemilik kita sabar menanti waktu yang tepat untuk mempersiapkan kedatangan-Nya dan menggenapi janji penghakiman-Nya, apakah kita milik kepunyaan-Nya tidak dapat bersabar? Petrus menjelaskan bahwa pada hari itu seluruh alam semesta akan dibaharui. Semua orang dan bangsa-bangsa dihadapkan pada penghakiman Allah. Sekalipun manusia penasaran tentang apakah yang akan terjadi pada hari itu, Namun sayang, Petrus tidak menguraikan panjang lebar tentang 34
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ sifat hari Tuhan itu, karena penjelasannya lebih mengarah pada fakta dan kepastian penggenapan hari Tuhan itu. Hari itu pasti akan datang, Kita perlu mempersiapkan diri. Berbahagialah orang yang melihat penundaan penggenapan hari Tuhan ini sebagai perpanjangan waktu yang dikaitkan dengan sifat Allah yang penuh kasih. Isilah waktu yang ada ini dengan benar. Waktu yang ada bukan dimaksudkan agar kita dapat berpesta dengan semua yang menyukakan hati kita, tetapi dimaksudkan agar kita dapat bertobat dan mencari Allah dan kehendakNya. Siap sedialah, karena kedatanganNya adalah sebuah kepastian. Sabtu, 21 Januari 2017 DIA TETAP SAMA (Bacaan: Ibrani 1 :11-12
Seorang fotografer bernama David Crocket dari KOMOTV Seattle mengetahui bahwa gunung yang kokoh pun dapat goyah. Pada tanggal 18 Mei 1980, ia tengah berada di kaki Gunung St. Helens yang menjulang tinggi ketika gunung itu meletus. Setelah sepuluh jam berada di situ, ia hampir terkubur reruntuhan batuan. Ketika keadaan sudah cerah, seorang pilot helikopter melihatnya. Ia diselamatkan secara dramatis dan diterbangkan ke rumah sakit. Ketika menulis tentang pengalamannya yang mengerikan tersebut, ia berkata demikian, “Selama sepuluh jam itu saya melihat sebuah gunung runtuh. Saya melihat hutan menjadi lenyap. Saya melihat bahwa Allah adalah satu-satunya Pribadi yang tidak dapat goyah. Saya sering mendengar keluhan beberapa orang karena perubahan orangorang yang mereka kasihi, entah suami, istri, anak, ataupun sahabat. “Suami saya berubah akhir-akhir ini, dia lebih kasar, tidak pengertian, egois. Dia bukan orang yang saya kenal 10 tahun lalu”, dan ada banyak keluhan untuk 35
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ anak, sahabat, atau saudara yang mirip dengan keluhan di atas. Manusia bisa berubah, saudara juga, saya juga. Perubahan dari orang-orang di sekitar kita sering kali membuat kita berpikir yang sama tentang Tuhan pada saat kita menghadapi badai kehidupan. Kita mungkin berpikir bahwa Allah telah melupakan janji-Nya atau telah berkurang kasih-Nya. Namun, sebenarnya Allah tidak pernah berubah. Mungkin saat ini hidup kita juga penuh pergumulan, kesesakan, kesakitan, atau penderitaan lain. Ingatlah, dalam keadaan seperti itu pun Yesus Kristus dengan kasihNya dan KuasaNya yang besar tetap setia dan ada di pihak kita. Tetaplah percaya dan layanilah Dia, Dia akan memulihkan kita.
36
e
P E N G UM UM AN
MAGZ
AGENDA MINGGU INI
Hari / Tanggal Senin, 16 Januari 2017
Pukul 23.00
Selasa, 17 Januari 2017 Rabu, 18 Januari 2017 Kamis, 19 Januari 2017 Jumat, 20 Januari 2017 Sabtu, 21 Januari 2017
19.00 06.00 19.00 06.00 18.30 22.00
Keterangan
Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM HUT: Bp. Bobby Herman Hope Joenan HUT: Ibu Alien HUT: Sdri. Florencia Evangeline Setiawan Latihan Musik KU 3 Doa Pagi Latihan Musik KU 1 dan KU 2 HUT: Ibu Melly Winata Doa Pemuridan Pemuda Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM HUT: Bp. Willy Tama Widjaja
Kepada jemaat yang berulang tahun, segenap hamba Tuhan, penatua, dan jemaat mengucapkan, “Selamat bertambah usia, kiranya kasih karunia dan hikmat Tuhan menyertai senantiasa, serta semakin mengasihi dan bertumbuh dalam pelayanan kepada Tuhan dan sesama.” 37
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 15 Januari 2017
Penatalayanan
Ibadah Remaja
(Pk. 10.00 WIB)
(Pk. 07.00)
Ibadah Umum II
(Pk. 10.00)
Ibadah Umum III
(Pk. 17.00)
Pengkhotbah
Ev. Heri Kristanto
Liturgos
Sdr. Basti
Pelayan Musik
Sdri. Stephanie Sdr. Apin Sdr. Evan Sdr. Faith
Pelayan LCD
Sdri. Caroline
Sdri. Dewi Sdr. Yeyel
Ev. Yohanes Dodik
Doa Pra & pasca Ibadah Singer
(07.00)
Pdt. Effendi Susanto, S.Th.
(Pk. 09.30)
Sdri. Dewi
Pdt. Novida Lassa, M.Th.
Bp. Andreas W
Sdri. Laura
Sdri. Lina
Sdri. Lia
Sdr. Michael
Sdr. Ishak Sdr. Willy Sdr. Irsan
Sdr. James
TEAM
Sdr. Kevin T
Bp. Budijanto Ibu Santi Ibu Vena
Sdri. Melissa Ibu Vonny Ibu Eriana Ibu Wiwin Sdr. Robin
Sdr. Felix T Sdr. Amir Bp. Imbo Ibu Suyatmi Sdr. Ishak Sdri. Natalia
Doa Syafaat Doa Persembahan
Cab. Ba- Cab. Bavarvarian ian
Kasih Yang Memulihkan Semua Ciptaan (Yes 65:17-25; Wahyu 21:1-5)
Tema
Penyambut Jemaat
Ibadah Umum I
Bp. Budijanto
Sdr. Robin
Sdri. Vionatha
Ev. Dodik
Bp. Willy TW
Ev. Heri
Sdr. Edo
Sdri. Risty Sdri. Glory
Ibu Debby
Sdri. Marlin
Sdr. Mito Sdri. Eka
Sdr. Andrew Sdr. Mito
Sdri. Lina
Sdri. Lia
Sdr. Mito
Sdr. Andrew
Sdri. Suci Sdri. Victory
Sdri. Christine Sdri. Oka 38
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 22 Januari 2017
Penatalayanan
Ibadah Remaja
(Pk. 10.00 WIB)
Ibadah Umum I
(Pk. 07.00)
Ev. Yohanes Dodik
Liturgos
Sdr. Daniel
Pelayan Musik
Sdr. Andreas Sdr. Arka Sdr. Apin Sdr. Faith
Pelayan LCD
Sdr. Igo
Penyambut Jemaat
(Pk. 10.00)
Ibadah Umum III
(Pk. 17.00)
Sdr. Aaron Sdri. Eveelyn
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.
Doa Pra & pasca Ibadah Singer
(07.00)
(Pk. 09.30)
Sdr. Aaron
Ev. Edo Walla, M.Div.
Ibu Wilis
Sdri. Henny
Ibu Wilis
Ev. Edo Walla, M.Div.
Bp. Eliazar
Sdr. Ishak Sdr. Toni Sdr. Hizkia
Sdr. Ishak
TEAM
Sdri. Ririt
Sdri. Melissa
Sdr. Yusuf K
Ibu Suani Ibu Fenissa Ibu Dessy
Ibu Lusiana Ibu Febry Bp. Tontji Bp. Elieser
Sdr. Nobel Sdr. Yono Sdr. Sebastian Sdri. Erista
Doa Syafaat Doa Persembahan
Cab. Ba- Cab. Bavarvarian ian
Eksposisi 1 Korintus
Tema Pengkhotbah
Ibadah Umum II
Ibu Suani
Bp. Tontji
Ibu Wilis
Sdri. Glory Sdr. Joseph
Ibu Carla
Sdri. Marlin
Bp. Andrew Ibu Ruth
Sdri. Eka Sdri. Dita
Ibu Wilis
Ev. Edo Walla
Bp. Andrew
Sdri. Eka
Sdri. Victory Sdri. Ester
Sdr. Fredy Sdri. Enti
Ev. Dodik
Sdr. Joseph Sdri. Shinta Sdri. Sdri. Eveelyn Christine
39
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
MAGZ
SEKOLAH MINGGU 15 Januari 2016
22 Januari 2016
Liturgis
Kak Kezia
Kak Eveline
Pelayan Musik
Pak Eliazar
Kak Willy
Doa Pra/Pasca SM
Kak Eveline
Kak Kezia
Tema
Perjamuan Terakhir
Bahasa Kasih
Bahan Alkitab
(1 Korintus 11:23-34)
(1 Korintus 13)
Sion
Kak Budi
Kak Venna
Getsemani
Kak Suani
Kak Suani
Yerusalem
Kak Venna
Kak Mei
Nazareth
Kak Debby
Kak Dessy
Betlehem
Kak Kezia
Kak Debby
Keterangan
(Pk. 09.30 WIB)
(Pk. 09.30 WIB)
IBADAH PEMUDA Keterangan
Sabtu, 14 Januari 2017 (Pk. 18.30 WIB)
Sabtu, 21 Januari 2017 (Pk. 18.30 WIB)
Tema Pengkhotbah Litrugos Pelayan Musik Pelayan LCD
Gabung Seminar STAR
Penyambut Jemaat Petugas Doa Singer 40
e
Data Keh adir an Je m aat
MAGZ
DATA KEHADIRAN JEMAAT
Ibadah
Hari/Tanggal
Jumlah Jemaat
Umum 1
Minggu, 8 Jan 2017
36 orang
Umum 2
Minggu, 8 Jan 2017
66 orang
Umum 3
Minggu, 8 Jan 2017
80 orang
Sekolah Minggu
Minggu, 8 Jan 2017
33 Orang
Remaja
Minggu, 8 Jan 2017
14 Orang
Pemuda
Minggu, 8 Jan 2017
-
Cab. Bavarian KU 1
Minggu, 8 Jan 2017
42 Orang
Cab. Bavarian KU 2
Minggu, 8 Jan 2017
43 Orang
POS Batam (Gabungan)
Minggu, 8 Jan 2017
15 Orang
Keterangan
SM : 23 Orang Remaja : 23 Orang
41