A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER
Susunan Liturgi Ibadah Minggu Panggilan Beribadah Votum Bacaan Bertanggapan Pujian Pengakuan Dosa Doa Pengakuan Dosa Secara Pribadi Doa Pengakuan Dosa Berita Anugerah Petunjuk Hidup baru Pujian “Salam Damai” / “Shalom shalom” Pujian Syukur 1 Pujian Syukur 2 Pengakuan Iman Pujian Doa Firman Tuhan Khotbah Persembahan Doa Persembahan & Doa Syafaat Pengumuman & Seri Pembinaan Doxology / “Kami memuji Kebesaran-Mu” Doa berkat Amin / “Thank You Lord” Theme Song “Jesus At The Center“
Pengkhotbah Pengkhotbah Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Jemaat Liturgos Liturgos Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Pengkhotbah Pengkhotbah Liturgos & Jemaat Petugas Doa Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah 2
Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:
[email protected]
GEMBALA LOKAL NGINDEN
Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A. Telp. 081-233780070 Email:
[email protected]
GEMBALA LOKAL CABANG BAVARIAN Pdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-331515954 Email:
[email protected]
GEMBALA LOKAL POS PI BATAM
Ev. Samuel Sambudjo Budiman, M.K. Telp. 081-931003006 Email:
[email protected] /
[email protected]
3
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ
KASIH ALLAH KEPADA SEMUA MANUSIA (Kisah Para Rasul 17:24-27)| Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
P
erbedaan antar manusia merupakan fakta yang tak terbantahkan. Umat manusia terdiri dari berbagai etnis, latar belakang, historis, agama, pendidikan, status ekonomi, dan sebagainya. Tidak jarang, keragaman ini terlalu dibesar-besarkan sehingga menimbulkan pertikaian. Banyak orang mengabaikan bahwa semua orang memiliki sebuah kesamaan yang fundamental, yaitu sama-sama manusia dan sama-sama ciptaan yang dikasihi oleh Allah. Setiap orang Kristen juga perlu mewaspadai kecenderungan di atas. Berbagai perbedaan tidak boleh menjadi penghalang bagi kita untuk mengasihi sesama manusia seperti diri kita sendiri (Mat 22:39). Kasih seperti ini mencerminkan kasih Allah. Dia mengasihi semua manusia. 4
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Kasih seperti apa yang “adalah” (hyparchōn) semakin ditunjukkan oleh Allah menegaskan konsistensi Allah dalam mengontrol seluruh ciptaan. kepada manusia? Walaupun orang-orang yang Allah yang menopang relijius umumnya meyakini Allah kehidupan manusia (ayat 24- sebagai Pencipta dan Pengontrol semesta, konsep dan praktik 25) keagamaan mereka seringkali tidak Kepada orang-orang Athena yang mencerminkan keyakinan tersebut. memeluk agama yang berlainan Agama politheistik yang dianut dengan dirinya, Paulus memulai sebagian besar penduduk Athena dengan sebuah kebenaran yang adalah buktinya. Mereka meyakini akan diterima oleh mayoritas bahwa dewa-dewa memerlukan pendengarnya. Allah adalah Pencipta tempat tinggal tertentu. Mereka langit dan bumi serta segala sesuatu berpandangan bahwa manusia perlu (ayat 24a). Ia bukan hanya pencipta, melayani para dewa. Kegagalan tetapi juga Tuhan atas semuanya itu dalam melakukan hal ini dapat (ayat 24b). Sebagai Pencipta, Allah menimbulkan kemarahan para adalah sumber dari segala sesuatu. dewa, sehingga umat manusia akan Sebagai Tuhan, Ia mengontrol segala dikenai berbagai musibah dan kutukan sebagai bentuk hukuman sesuatu. dari para dewa. Dia tidak seperti Allah yang dipercayai oleh penganut Allah di dalam Alkitab bukan seperti Epikurianisme maupun Deisme yang itu. Allah yang benar tidak terbatas memandang Allah hanya sebatas oleh tempat ibadah (ayat 24c; 1 Raj Pencipta belaka. Ia menciptakan, 8:27-30). Allah yang benar tidak tetapi tidak terlalu terlibat dalam membutuhkan manusia (ayat 25a; urusan dunia. Di mata Paulus, Mzm 50:9-13). Poin ini tampaknya Allah aktif mencipta sekaligus aktif sangat ditekankan oleh Paulus. mengontrol. Bentuk partisip present Dalam bagian ini ia mengulang frasa “buatan tangan manusia” sebanyak 5
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ dua kali (cheiropoiētois dan cheirōn anthrōpinōn). Allah yang hanya minta dilayani oleh manusia bukanlah Allah yang mengasihi manusia. Allah yang menuntut manusia untuk memenuhi kebutuhan-Nya adalah Allah yang egois. Puji Tuhan! Allah kita bukan seperti itu. Ia Pencipta dan Pemelihara. Ia tidak membutuhkan manusia.
Pemunculan kata “kehidupan”, “nafas”, dan “segala sesuatu” tidak memberi ruang sedikit pun untuk perkecualian. Bahkan untuk hidup pun manusia berhutang pada Allah (Yak 4:15 “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup…”). Tidak ada satu pun yang kita miliki yang bukan merupakan pemberian dari Allah (1 Kor 4:7 “Sebab siapakah yang menganggap Ibadah dan pelayanan kita bukan engkau begitu penting? Dan apakah pemenuh kebutuhan ilahi. Bukan yang engkau punyai, yang tidak pula strategi menjauhi hukuman engkau terima?”). ilahi. Ibadah dan pelayanan yang benar muncul dari kesadaran bahwa Allah yang menyatakan diri kita adalah ciptaan. Beribadah kepada manusia (ayat 26-27) kepada Pencipta adalah sepatutnya, melayani Pemelihara adalah Salah satu bentuk topangan ilahi sukacita. atas seluruh umat manusia (ayat 24-25) adalah pengaturan dan Allah bukan hanya tidak keberlangsungan hidup manusia membutuhkan pelayanan manusia. (ayat 26-27). Kepada orang-orang Ia justru menopang seluruh umat Yunani yang memandang diri lebih manusia. Ia memberikan kehidupan, superior daripada bangsa-bangsa nafas, dan segala sesuatu kepada lain, Paulus mengingatkan bahwa semua orang (ayat 25b). Kebenaran semua orang memiliki nenek ini mendapat penekanan melalui moyang yang sama (ayat 26a). Dalam penambahan autos (lit. “Dia sendiri”; kedaulatan-Nya, Allah menetapkan lihat semua versi Inggris, kontra untuk menjadikan setiap bangsa di LAI:TB “Dialah”). seluruh muka bumi dari satu orang. 6
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Tujuan dari penetapan ini ada dua. Masing-masing disiratkan dengan pemunculan kata kerja infinitif: “untuk mendiami” (katoikein, ayat 26) dan “supaya mencari” (zētein, ayat 27). Topangan Allah di ayat 24-25 bukanlah tanpa tujuan. Allah telah menetapkan tujuan yang seragam di baliknya. Dari sini terlihat bahwa semua manusia bukan hanya memiliki nenek moyang yang sama, tetapi juga diberi tujuan hidup yang sama oleh Allah. Untuk mendiami seluruh muka bumi (ayat 26). Sejak awal penciptaan Allah menghendaki supaya manusia beranak-cucu, bertambah banyak, dan memenuhi bumi, sehingga mereka dapat menaklukkan dan menguasai bumi (Kej 1:28). Jika manusia tidak bisa berkembangbiak, bagaimana jumlah mereka mencukupi untuk menguasai bumi? Jika manusia tidak mau terserak ke seluruh muka bumi, bagaimana mereka dapat menguasainya? Bagi orang-orang Yahudi yang sudah akrab dengan kitab suci, mereka
pasti mengenal hukuman Allah atas para pembuat menara Babel (Kej 1:1-9). Rencana jahat manusia yang tidak mau terserak ke seluruh bumi akhirnya dikacaukan oleh Allah melalui kekacauan bahasa. Perbedaan bahasa memaksa mereka memisahkan diri satu dengan yang lainnya. Sebagai seorang Yahudi yang mahir Kitab Taurat, Paulus pasti mengetahui kisah tersebut. Namun, ia memilih cara lain untuk mengungkapkannya. Partisip horisas (lit. “telah menentukan”) menyiratkan sebuah cara bagaimana manusia dapat mendiami seluruh muka bumi (versi Inggris “having determined”; kontra LAI:TB yang menambahkan kata sambung “dan,” seolah-olah bagian ini sejajar dengan kalimat sebelumnya). Cara yang digunakan oleh Allah adalah melalui penentuan musimmusim (ayat 26b). Para penafsir masih memperdebatkan apakah kairos (lit. “waktu”) di ayat ini sebaiknya dipahami “musim” (ASV/ LAI:TB, bdk. Kej 1:14) atau “periode” (ESV/NRSV, bdk. Dan 2:36-45). 7
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Jika opsi pertama tepat, berarti setiap bangsa memilih wilayah masing-masing sesuai dengan pertimbangan musim. Jika opsi kedua benar, berarti keberadaan setiap bangsa di dalam sejarah berada dalam penentuan Tuhan. Pilihan mana pun yang benar, maknanya tetap sama: Allah mengontrol waktu sehingga bangsa-bangsa bisa mendiami seluruh muka bumi. Bukan hanya waktu. Allah juga menentukan tempat (ayat 26b). Ada beragam alasan mengapa suatu bangsa ada di suatu tempat. Ada banyak cara yang mereka tempuh untuk sampai ke sana. Namun, dalam perspektif Paulus, semua tidak lepas dari kontrol Allah. Penentuan ilahi ini memungkinkan manusia untuk mendiami seluruh muka bumi. Untuk mencari Allah (ayat 27). Mendiami seluruh muka bumi adalah tujuan pertama dari topangan ilahi bagi seluruh umat manusia. Mencari Allah adalah tujuan yang kedua. Kedaulatan Allah yang sudah dinyatakan begitu rupa kepada umat manusia seyogyanya sudah memadai sebagai petunjuk dan penuntun dalam menemukan Allah. Walaupun Ia tidak terlihat, tetapi Ia tidak jauh dari kita (ayat 27b). Kita bahkan terus-menerus berada di dalam Dia di setiap waktu dan dalam segala keadaan (ayat 28). Ironisnya, Allah yang dekat ini tetap tidak dikenal dengan benar. Dalam struktur kalimat Yunani. Ungkapan “mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia” mengandung nuansa pesimistis yang kental. Mereka memang berusaha mencari Allah, tetapi tidak pernah menjamah dan menemukan Dia dengan benar. Mereka terjebak pada penyembahan berhala yang bodoh. Jika dilihat dari perspektif theologi Paulus secara luas, kegagalan ini sangat berhubungan dengan dosa. Sama seperti orang buta yang tidak dapat mengetahui barang-barang di sekitarnya, demikian pula dengan orangorang yang dibutakan oleh dosa. Apa yang sudah jelas ternyata masih 8
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ kabur. Kebenaran yang sudah dikenali justru ditindas (Rm 1:1820). Walaupun menemukan Allah yang benar tidak mungkin dilakukan tanpa iman kepada Kristus Yesus, bukan berarti anugerah dan wahyu umum kepada semua manusia tidak ada gunanya. Semua itu tetap bermanfaat bagi manusia. Masih banyak kebaikan ilahi di alam semesta ini yang patut disyukuri. Hujan dan panas yang teratur (Mat 5:45). Binatang dan tanaman yang dipelihara oleh Allah (Mat 6:26, 28-30). Masih ada hukum moral dalam diri manusia sehingga mereka mengenal benar dan salah. Mereka juga dibekali dengan hati nurani supaya mengarahkan keputusan dan tindakan mereka sesuai hukum moral dalam diri mereka. Khotbah hari ini mengingatkan kita bahwa Allah mengasihi semua manusia. Ia memelihara kehidupan semua orang. Ia mengontrol perjalanan hidup semua bangsa. Sudah sepantasnya apabila kita berusaha menegaskan dan mensyukuri kesamaan kita dengan semua manusia. Sudah sepatutnya apabila kita mengasihi semua manusia, tidak peduli perbedaan apapun yang ada. Soli Deo Gloria.
9
e
MAGZ
Po ko k Do a Syafaat | #T E AC H I N G
POKOK DOA SYAFAAT
1. Berdoa untuk bencana asap di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Mohon Tuhan berbelaskasihan menurunkan hujan lebat pada titik api yang masih ada agar kebakaran hutan dapat segera padam. Doakan agar pemerintah dapat mengambil kebijakan tegas untuk para pelaku pembakaran hutan. 2. Doakan rencana renovasi REC Nginden. Doakan agar ada tempat ibadah sementara yang cukup baik yang bisa dipakai untuk ibadah. Doakan dana yang dibutuhkan untuk renovasi.
10
e
MAGZ
K atek ism us Wes t m i n s t e r | #T E AC H I N G
KATEKISMUS WESTMINSTER
Pertanyaan 100: Apa mukadimah Kesepuluh Hukum? Jawaban : Mukadimah Kesepuluh Hukum tercantum dalam perkataan ini: ‘Akulah TUHAN, Allahmu, yang dibawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan’. Di dalamnya Allah memperlihatkan kedaulatan-Nya selaku TUHAN, Allah yang kekal, tidak berubahubah, dan mahakuasa, yang memiliki keberadaan dalam diri-Nya dan dari diri-Nya, dan yang mewujudkan semua perkataan dan perbuatan- Nya. Diperlihatkan-Nya bahwa Dialah ALlah yang telah mendirikan perjanjian, baik dengan Israel pada zaman dahulu kala, maupun dengan seluruh umat-Nya. Sebagaimana Dia telah membawa mereka keluar dari tempat perbudakan di tanah Mesir, begitu pula kita dibebaskan-Nya dari perbudakan rohani kita. Oleh karena itu, kita wajib mengakui hanya Dia sebagai Allah kita, dan mematuhi semua hukum-Nya. a. Kel 20:2. b. Yes 44:6. c. Kel 3:14. d. Kel 6:3. e. Kis 17:24, 28. f. Kej 17:7 bersama Rom 3:29. g. Luk 1:74-75. h. 1Pe 1:15-18; Ima 18:30, 19:37.
11
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
SEBUAH BENTUK KETAATAN YANG BERBEDA
H
Batsyeba | Saat Impian Itu Menjadi Sirna
ari ini udara terasa panas, padahal ini baru awal musim semi. Batsyeba berbaring dengan gelisah. Syukurlah, masa cemar kainnya sudah usai. Sudah beberapa jam dia berbaring, tetapi belum bisa tidur juga. Ini membuatnya berpikirpikir untuk mandi, agar tubuhnya segar dan membuatnya bisa tidur. Beberapa saat kemudian, dia naik ke atas dengan sebuah buyung besar yang berisi air.
terbuka. Namun ketika dia naik ke atas sotoh rumah, dia melihat bulan begitu terang di langit yang tidak berawan.
Seiring dengan percikan air dingin di keheningan malam, pikirannya melayang kepada Uria, suaminya. Apakah dia juga masih terbangun di malam yang indah ini? Kabar terakhir yang diterimanya mengatakan bahwa Uria dan para tentara lainnya sudah memusnahkan orang-orang Suasana petang itu akan cukup Amon dan mengepung kota Raba. gelap untuknya bisa mandi di udara Batsyeba sangat merindukan segera 12
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
memiliki anak – anak dari Uria. Tetapi tampaknya ini tidak akan segera terlaksana karena Uria masih berada jauh di medan perang. Kemudian, dengan perlahan dia membuka gaunnya. Meskipun pikirannya sedang kacau, gerakannya terlihat begitu anggun. Karena terhanyut dengan apa yang dia pikirkan, Batsyeba benarbenar tidak menyadari bahwa ada sepasang mata yang terpesona memperhatikannya. ÎÓ Tidak bisa tidur karena udara yang panas dan lembab, Daud berjalanjalan di atas sotoh istananya. Biasanya dia sudah berangkat ke medan perang dengan pasukan tentaranya, tetapi untuk musim semi kali ini dia mengirim Yoab untuk memimpin tentara Israel. Dia agak gelisah memikirkan Yoab. Yoab adalah panglima perang yang gagah berani, tetapi kejam. Apakah aku sudah melakukan hal yang tepat? Daud bertanyatanya. Tiba-tiba, sudut matanya menangkap sedikit gerakan. Dia
melihat sesosok tubuh wanita yang terkena sinar cahaya bulan. Keanggunan gerak-geriknya dan keindahan bentuk tubuhnya telah memikat pandangannya sehingga semua pikirannya tentang Yoab menguap dengan seketika. Bayangan wanita itu memenuhi pikirannya. Daud mulai memikirkan cara yang tidak menyolok untuk mengetahui identitas wanita yang sudah begitu menarik seluruh perhatiannya. ÎÓ Ketika Batsyeba melihat orang suruhan raja itu datang, dia merasa kuatir kalau-kalau ada berita buruk tentang suaminya, Uria. Rasa kuatirnya itu berubah
Daud mulai memikirkan cara yang tidak menyolok untuk mengetahui identitas wanita yang sudah begitu menarik seluruh perhatiannya. 13
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
menjadi rasa takut saat dia mengetahui bahwa rajalah yang menyuruh orang itu datang. Batsyeba tahu apa makna dari perintah yang datang di petang hari. Tetapi bagaimana jadinya jika dia menolak raja? Menolak raja berarti kematian – tidak hanya untuk dirinya sendiri saja, tetapi untuk seluruh keluarganya juga. Saat Batsyeba mempertimbangkan hal itu, dia tidak punya pilihan lain, selain datang menghadap raja. Oh, Uria! Dia tidak mau membiarkan dirinya berpikir tentang bagaimana perintah yang hina ini akan berakibat pada suaminya. Tetapi pikiran ini tidak boleh menekannya. Tidak ada pilihan lain. Para pelayan mulai mempersiapkan dirinya sebelum menghadap raja. Gaun itu sangat cocok untuknya. Dengan sedih dan menyesal, dia mengakui bahwa dia sekarang terlihat seperti seorang selir raja. Batsyeba sudah tahu sejak kecil bahwa dirinya memang cantik. Tentu saja, hidupnya pasti akan berubah. Merupakan suatu keharusan baginya untuk menyenangkan hati raja. Dia
tahu bahwa masa depannya – dan bahkan kehidupan Uria yang sangat dikasihinya – sangat bergantung pada apa yang akan dilakukannya saat ini. ÎÓ Daud memandang sekali lagi pada pesan yang ada di tangannya – sebuah pesan yang singkat namun sangat mengejutkan: “Aku mengandung.” Betapa bodohnya aku! Apa yang harus dia lakukan sekarang? Dia bisa saja membiarkan Batsyeba meratapi nasibnya. Tetapi tentu saja, para pelayan istana akan mengetahui bahwa dialah ayah anak yang sedang dikandungnya. Namun, jika dia menyangkalnya, siapa yang akan menuduhnya? Dia adalah raja. Siapa yang berani meminta pertanggungjawabannya? ÎÓ Batsyeba menerima kedatangan orang suruhan itu dengan berat hari. Dia tahu dari pakaiannya menunjukkan bahwa orang itu baru saja dari medan pertempuran, dan dari raut wajahnya, dia juga tahu bahwa orang itu membawa berita buruk. “Nyonya, suami Anda, Uria, terbunuh di medan perang.” 14
e
MAGZ
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
bahwa Natan datang. Dia adalah seorang nabi yang diutus Allah. Lalu keluarlah Batsyeba meninggalkan Daud bersama Natan. Saat dia mendengar nabi itu mulai berkisah kepada Daud, Batsyeba menghentikan pikirannya yang melantur ke mana-mana.
Batsyeba menangis dan bertanya-tanya. Apakah ini ada hubungannya dengan kedatangannya menghadap Raja Daud baru-baru ini? Mengapa dia tidak pulang ke rumah dan menjumpainya saat dia ada di Yerusalem? Apakah dia memilih untuk bunuh diri di dalam Batsyeba mendengar Daud berseru peperangan karena dia tidak mau marah, “Demi Tuhan yang hidup: hidup lebih lama lagi? orang yang melakukan itu harus dihukum mati… oleh karena ia Setelah lewat masa berkabung, tidak kenal belas kasihan.” Batsyeba melihat orang suruhan Daud menuju ke rumahnya. Dia Suasana menjadi hening sesaat. segera mengetahui mengapa orang Kemudian dia mendengar suara itu datang. Natan yang berkata perlahan dengan nada serius, “Engkaulah orang itu!” “Nyonya, raja memerintahkan kami Batsyeba tersentak saat mendengar untuk membawa Anda ke istana.” Natan melanjutkan perkataannya. Bagaimana dia bisa memikul beban Beginilah Firman Tuhan, Allah Israel: itu selama perjalanannya menuju “… Mengapa engkau menghina istana raja? Namun, dia memperoleh TUHAN dengan melakukan apa kekuatan untuk melangkah maju. yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Tidak ada pilihan lain. Karena saat Het itu, kau biarkan ditewaskan ini dia sedang mengandung anak dengan pedang; istrinya kau ambil raja. jadi istrimu… Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari ÎÓ keturunanmu sampai selamanya…” Batsyeba sedang duduk bersama (2 Samuel 12:7-10). Daud saat pelayan mengatakan 15
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ Batsyeba tersentak. Selama ini, dia bertanya-tanya apakah Daud yang merancang kematian Uria. Tetapi saat mendengar kebenaran ini dibukakan, semua kepedihan hati yang selama ini disimpannya, menerpanya kembali. Dia merasa tidak mampu menanggung semua ini. Lalu Batsyeba mendengar sesuatu – suara seperti raungan. Dia mendengar Daud berkata dengan suara yang menyiratkan ketakutan, “Aku sudah berdosa kepada TUHAN.” Kesedihan yang mendalam yang dirasakan Daud, sangat mempengaruhi Batsyeba. Kemudian Natan berkata lagi. Di dalam suaranya tersirat rasa sedih dan kasihan, “Tuhan telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati. Walau demikian, … anak yang lahir bagimu itu akan mati.” … Lalu Daud memohon kepada Allah oleh karena anak itu, ia berpuasa dengan tekun… Pada hari yang ketujuh matilah anak itu. Kemudian Daud menghibur hati Batsyeba, isterinya; ia menghampiri perempuan itu… dan perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, lalu Daud memberi nama Salomo kepada anak itu… 2 SAMUEL 12:16,18,24-25 Ringkasan tentang Batsyeba: A Different Kind of Strength Beverly LaHaye & Janice Shaw Crouse bersambung . . .
16
e
Ap ak ah do a yang t i d ak d i k abu l k an d i s e b ab k an oleh d osa?|#Q and A
MAGZ
Apakah Doa Yang Tidak Dikabulkan Disebabkan Oleh Dosa? Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
P
ara penganut Gerakan Iman (Faith Movement) atau Perkataan Iman (Word of Faith) meyakini bahwa setiap doa yang disertai iman pasti akan dikabulkan oleh Allah. Jika kita memiliki iman, Allah tidak memiliki pilihan. Dengan asumsi theologis seperti ini, mereka berusaha menerangkan kegagalan doa dalam kaitan dengan iman yang lemah atau dosa yang dilakukan oleh orang yang berdoa. Benarkah setiap doa yang disertai dengan iman selalu dikabulkan oleh Allah? Benarkah penyebab kegagalan doa adalah kerohanian si pendoa? Alkitab memang mengajarkan bahwa iman dan kekudusan hidup memegang peranan penting dalam pengabulan doa. Doa orang benar jika 17
e
Ap ak ah do a yang t i d ak d i k abu l k an d i s e b ab k an oleh d osa?|#Q and A
MAGZ
dengan yakin didoakan besar kuasanya (Yak 5:16). Mereka yang tidak beriman tidak akan mendapat apa-apa dari Allah (Yak 1:67). Sebuah mujizat kadangkala belum terjadi karena kurang iman (Mat 17:16-17; Mrk 6:5-6). Dosa juga berpotensi menghalangi doa seseorang. Yesaya 59:1-2 dengan jelas mengatakan: “Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu”. Kegagalan suami dalam menghormati istri sebagai teman pewaris kasih karunia dapat menjadi penghalang doa (1 Pet 3:7). Mereka yang berdoa demi kepuasan hawa nafsu juga tidak akan menerima apa-apa dari Tuhan (Yak 4:3). Penjelasan di atas bukan berarti bahwa setiap doa yang tidak terjawab pasti disebabkan oleh keraguan dan dosa. Ada pertimbangan-pertimbangan lain yang membuat Allah tidak mengabulkan doa seseorang, walaupun doa itu sudah disertai dengan iman. Allah kadangkala tidak memberikan apa yang kita mohonkan kepada-Nya, sebab Allah ingin memberikan yang lebih baik. Hal ini tidak perlu mengagetkan kita, karena Allah “dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita” (Ef 3:20). Salah satu contoh yang baik adalah permohonan Paulus agar Allah mengambil duri dalam dagingnya (2 Kor 12:7-10). Permintaan ini jelas tidak keliru, karena duri dalam daging ini adalah seorang utusan Iblis yang menggocoh Paulus (ayat 7). Bukankah membebaskan diri dari utusan Iblis adalah baik? Paulus juga pasti mendoakan dengan penuh iman. Begitu banyak tanda dan mujizat dilakukan Allah melalui pelayanan Paulus (ayat 12). Paulus juga memiliki kerohanian yang baik. Dia diangkat sampai ke 18
e
MAGZ
Ap ak ah do a yang t i d ak d i k abu l k an d i s e b ab k an oleh d osa?|#Q and A
surga tingkat tiga (ayat 1-6).
Apakah ketidakmauan Allah untuk mengambil duri dalam daging adalah sesuatu yang negatif? Sama sekali tidak! Paulus sendiri akhirnya memandang hal itu sebagai wujud kebaikan Allah. Maksud dari semua itu adalah menjaga Paulus dari kesombongan (ayat 7). Dengan membiarkan Paulus hidup di dalam kelemahan, Allah sedang mengajar Paulus untuk mengalami kuasa-Nya yang sempurna (ayat 9b-10). Pada akhirnya Paulus akan semakin memahami kasih karunia Allah dengan perspektif yang baru (ayat 9). Jadi, doa Paulus tidak dijawab, karena Allah mempersiapkan yang lebih baik bagi dia. Doanya tidak dijawab sekalipun ia telah berdoa dengan iman dan menjaga kekudusan hidupnya. Soli Deo Gloria.
19
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ
MISTERI YANG AGUNG (Lanjutan tgl 22 Januari 2017) llah tidak membiarkan keselamatan manusia bergantung pada keadaan. Maka, seperti yang dikatakan oleh petrus pada hari Pentakosta, Yesus “diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya” (Kis. 2:23). Dan kemudian jemaat dalam doanya kepada Allah kepada Allah, ketika berbicara tentang kematian Yesus menyatakan bahwa Herodes, Pilatus, bangsa-bangsa non Yahudi, dan bangsa Yahudi telah berkumpul “untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula” (Kis. 4:28). Dengan kata lain, dosa juga ditetapkan oleh Allah.
A
Karena itu, sekali lagi dengan tegas kita mengakui kedaulatan mutlak Allah. Allah mempredestinasikan, memilih, dan menetapkan sejak semula. Bila seseorang sungguh-sungguh memikirkan pembahasan diatas, ia mungkin akan berkali-kali mengajukan keberatan. Orang-orang pada 20
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ umumnya tidak dapat menerima dan bahkan mungkin akan meragukan beberapa dari pernytataan diatas. Mereka merasa ragu terhadap pemikiran bahwa segala sesuatu telah direncanakan dan ditetapkan oleh Allah lama sebelumnya. Pemikiran seperti ini sangat menggangu. Karena kalau begitu, dimanakah kekudusan Allah? Bila menetapkan dosa saudara-saudara Yusuf dan dosa Yudas, bagaimanakah orang yang berakal sehat dapat menyetujui bahwa Allah kudus? Bukankah dalam hal tersebut Allah dapat dipersalahkan?
Dimankah tanggung jawab manusia bila Allah telah menetapkan segala sesuatu terlebih dahulu? Tidakkah pengarang buku The Predestinated Thief benar dalam mengangkat polemik bahwa seseorang yang telah dipredestinasi menjadi pencuri tidak bertanggung jawab atas pencurian yang ia lakukan? Allah-lah yang harus bertanggung jawab. Disini terdapat sebuah misteri yang agung, yang menjadi judul dari bab ini: bagaimana kita mengetahui isi dari rahasia ini, yaitu menyelaraskan perihal ketetapan Allah sejak semula dengan tanggung jawab manusia. Ini adalah misteri dari kedaulatan ilahi dan tanggung jawab manusia, kebebasan manusia, kasih dan kemahakuasaan Allah. Bagaimana kita menyelaraskan keduanya?
Atau dengan kata lain, dimanakah kebebasan manusia? Apakah manusia hanya merupakan boneka yang dimanipulasi oleh Allah? Atau hanya merupakan orang-orangan dari mesin dengan tuas pemutar Bersambung……... yang benar dibelakangnya yang akan Sumber: Lima Pokok Calvinisme membuatnya bergerak bila diputar? oleh H. Palmer Apakah manusia hanya merupakan mesin yang telah diprogram secara komputerisasi, yang setelah diberi data, akan secara otomatis melakukan tugasnya? 21
e
Man usia dicip t ak an s e e l u m / s e s u d ah t u m bu h an?|#D OYO U KNOW
MAGZ
Apakah manusia diciptakan sebelum atau sesudah ada tumbuhan? (Kejadian 2:4b-7)
K
etika kita membaca kisah penciptaan manusia di Kejadian 1:4b7 kita pasti akan menghadapi sedikit kebingungan. Dalam teks ini dikisahkan bahwa Allah menciptakan manusia pada waktu belum ada semak maupun tumbuh-tumbuhan di padang. Ayat 5-7 “belum ada semak apapun di bumi belum ada tumbuhan apapun di padang...tetapi ada kabut naik...membasahi seluruh permukaan bumi...pada waktu itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu”. Bagaimana mungkin? Bukankah tumbuh-tumbuhan sudah diciptakan pada hari ke-3 (1:11-12) sebelum Allah menciptakan manusia (1:26-27)? Lebih jauh lagi, kata Ibrani yang dipakai untuk tumbuh-tumbuhan di 1:11-12 dan 2:5 ternyata sama, yaitu esheb. Bagaimana dua bagian ini bisa diharmonisasikan?
22
e
Man usia dicip t ak an s e e l u m / s e s u d ah t u m bu h an?|#D OYO U KNOW
MAGZ Teolog liberal biasanya menganggap dua teks tersebut memang berkontradiksi. Berdasarkan asumsi mereka bahwa kitab Kejadian merupakan hasil koleksi berbagai bahan dari sumber yang berbeda tradisi dan penulisnya, mereka berpendapat bahwa redaktur kitab ini kurang teliti dalam menggabungkan dua sumber yang berbeda, sehingga terdapat kontradiksi. Atau, redaktur tersebut sangat menghormati dua teks yang ia pakai, sehingga ia membiarkan keduanya tanpa perubahan apapun walaupun keduanya berkontradiksi. Apakah usulan di atas bisa diterima? Yang perlu kita ingat adalah bahwa seandainya dua teks tersebut berkontradiksi satu dengan yang lain, penulis kitab Kejadian (Musa atau seorang redaktur sekalipun) pasti akan dengan mudah menemukan ketegangan tersebut, karena letak dua teks tersebut berdekatan. Selain itu, bukankah teori peredaksian (seandainya itu benar) menunjukkan bahwa redaktur bukan hanya mengumpulkan, tetapi juga mengedit (mengubah) sumber-sumber yang ia pakai? Mengapa ia gagal mengedit dua teks yang berdekatan dan tampak berkontradiksi ini? Selain itu, Yesus sendiri pernah menggabungkan dua kutipan dari Kejadian 1 dan 2, yaitu di Matius 19:4-5 (band. Kej 1:27 dan 2:24). Pengutipan ini menunjukkan bahwa Yesus menerima dua pasal pertama dari kitab Kejadian sebagai Firman Allah dan sebagai satu kesatuan. Sebagai satu kesatuan Firman Allah, keduanya jelas tidak mungkin berkontradiksi, karena kontradiksi menunjukkan salah satu atau keduanya salah. Sebagian sarjana injili mengusulkan solusi lain untuk mengharmonisasikan dua teks yang sedang kita bahas. Mereka melihat Kejadian 2:5-7 dalam hubungan dengan taman Eden (2:8), sedangkan pasal 1:11-12 berhubungan dengan bumi secara umum. Mereka memahami “tanah” atau “padang” di 2:5 merujuk pada tempat di mana taman Eden berada. Dengan kata 23
e
Man usia dicip t ak an s e e l u m / s e s u d ah t u m bu h an?|#D OYO U KNOW
MAGZ
lain, di daerah tempat taman Eden berada memang tidak ada semak belukar maupun tumbuh-tumbuhan. Berdasarkan hal ini, mereka menganggap tidak ada pertentangan antara dua teks itu. Bagaimanapun, usulan ini tampak terlalu dipaksakan. Kejadian 2:5-7 jelas berbicara tentang keadaan bumi sebelum ada manusia maupun taman Eden. Kata Ibrani eres di 2:5 (LAI:TB “padang”) lebih tepat dipahami sebagai rujukan untuk bumi secara umum (bukan hanya taman Eden). Ini lebih sesuai dengan arti kata eres di pasal 1 yang memang merujuk pada planet bumi atau daratan (1:1, 2, 10, 11, 15, 17, 20, 22, 24, 25, 26, 28, 29, 30). Bersambung.......... YTH
24
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ
HAK ATAS kehidupan BERKELUARGA Mary mendapat tugas yang relative mudah ketika itu. Karena satu dan lain hal hal, para misionaris sering kali harus berpindah berulang kali. Bayangkan jika Anda ada di sebuah pos misi, teman misionaris Anda yang pekerjaannya tidak bisa ditinggalkan, tiba-tiba mengalami hal seperti patah semangat dan terpaksa harus pulang untuk cuti Jika kita memandang tugas pertama panjang dan Anda seorang diri itu secara obyektif, kita dapat melihat yang harus menangani semua bahwa memang benar John dan pekerjaannya. Atau pekerjaan
(Lanjutan tgl 22 Januari 2017) ohn dan Mary menyangka bahwa tugas petama mereka agak berat dan bahwa yang ke dua akan lebih mudah; tetapi ketika tugas ke dua sudah dimulai dan mereka mengingat kembali tugas pertama, mereka menganggap tidak lebih dari permainan anak-anak.
J
25
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ berkembang dan para pekerja yang lebih tua tersebar ke ladang lain yang lebih jauh, Anda harus mengelola pos misi yang ditinggalkan, belum lagi harus melatih para pekerja baru yang diutus. Barangkali ada perang dan Anda berada di wilayah konflik, sehingga Anda harus mengungsi. Apapun alasannya, Anda harus cepat berkemas, menyesuaikan diri di tempat pengungsian dengan orang-orang yang baru, masalah baru dan mungkin harus belajar dialek yang baru. Juga ada hal-hal lain yang relative ringan bagi John dan Mary dalam tugas pertama itu. Mereka tidak memiliki rekan-rekan kerja yang “sulit.” Mereka tidak ditetapkan untuk bekerja di daerah yang sama sekali belum terjangkau transportasi darat atau dengan penduduk setempat yang tidak bersahabat. Mereka tidak masuk dalam situasi gereja yang sulit. Jemaat gereja yang senang hati mau bekerja sama dengan mereka dan cepat mendapat berkat dari pengajaran dan teladan mereka. Juga dalam masalah kesehatan, mereka tidak mengalami masa sakit yang lebih banyak dari ratarata. Dan cerita tentang prestasi mereka dalam masa tugas pertama, benarbenar bisa digunakan sebagai teladan untuk ditiru oleh para misionaris muda. Ini bukan berarti bahwa John dan Mary tidak mengalami kesulitan. Kesulitan adalah hal yang normal di ladang misi dan mereka juga tidak luput dari itu, tetapi mereka berhasil melewatinya. Bagaimana caranya? Terutama dengan melepaskan beberapa dari “hak” mereka dan yang paling penting adalah kesempatan untuk menjalani kehidupan rumah tangga yang normal. Jarang sekali mereka melewatkan sore hari di mana John ada di rumah dan tanpa ada tamu; jika sore hari mereka kadang John menghabiskan waktu menggeluti buku-bukunya. Di kemudian hari, John sering jauh dari rumah selama berminggu-minggu, sehingga keluarga itu seringkali berjalan tanpa kehadiran sang ayah. Tak lama kemudian rumah itu bukan lagi menjadi milik keluarga mereka, karena kedatangan dua orang misionaris baru. Seantiasa mereka harus menempatkan pekerjaan 26
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ Tuhan di tempat pertama dan rumah tangga mereka tempat ke dua. Namun bukan kerelaan hati untuk pengorbanan inilah yang membuat rumah tangga mereka menjadi Kristen yang sejati? seandainya mereka mendahulukan rumah tangga dan bukan pelayanannya, maka rumah tangga yang sibuk dengan diri mereka sendiri bukanlah rumah tangga Kristen yang sejati. John bersedia bepergian begitu sering dan berkorban begitu banyak, karena kasihnya bagi Tuhan, itu adalah gairahnya yang paling membara dalam hidupnya. Karena alasan inilah, maka kehadiran bahkan kesadaran akan ketidakhadirannya dalam rumah tangga, menjadi berkat bagi rumah tangga itu. John dan Mary, dengan senang hati menerima orang lain dalam rumah mereka, mereka benar-benar menghendaki orangorang tersebut, karena kepedulian mereka bagi pekerjaan pelayanan yang lebih besar dari pada kehendak mereka sendiri. mereka menghitung harga yang harus dibayar dan mengirim anak mereka pergi jauh dari mereka untuk sekolah, sebab mereka tahu bahwa itulah yang terbaik bagi anaknya dan terbaik bagi pekerjaan Tuhan. Kasih kepada Kristus lebih besar dari pada rumah tangga, anak-anak bahkan lebih besar dari pasangan mereka. Seandainya mereka mempertahankan hak mereka atas keluarga, maka mereka akan kehilangan rumah tangga yang berpusat pada Kristus, seperti yang mereka rindukan. Namun dengan melepaskannya, mereka menemukan rumah tangga yang benar-benar memancarkan kasih Kristus. Bersambung………..
27
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
RENUNGAN HARIAN Senin, 30 Januari 2017 DI DORONG OLEH BELAS KASIH (Bacaan: Kisah Para Rasul 17: 24-28)
Ketika kami mengadakan perjalanan wisata ke sebuah kota yang penuh dengan patung-patung dan sesajen, seorang teman saya berkata, “saya merasa atmosfirnya beda, bulu kuduk saya berdiri”. Mungkin ini jugalah yang dirasakan oleh sebagian dari kita ketika berada di tempat yang sama. Apakah ini emosi yang wajar bagi seorang pengikut Yesus? Ketika Paulus menantikan silas dan Timotius, ia melihat bahwa kota Atena dipenuhi dengan patung-patung berhala. Hal ini mendatangkan kesedihan bagi Paulus (ay. 16b). Alkitab NIV menerjemahkan, “he was greatly distressed.” Terjemahan bebasnya adalah “dia mengalami kesusahan atau kesedihan yang sangat mendalam.” Emosi yang dalam ini jelas dikarenakan hasratnya yang sangat menggebu-gebu untuk memberitakan injil kepada orang-orang di depan matanya yang mendedikasikan diri pada penyembahan berhala. Ada keinginan besar dalam diri Paulus untuk sesegera mungkin memberitakan kabar Injil kepada mereka. Inilah “emosi” yang seharusnya ada dalam diri seorang pengikut Yesus. Di sekitar kita sedang menyembah allah yang tidak mereka kenal, ada praktek penyembahan berhala yang marak. Apakah kita memiliki belas kasihan yang besar kepada mereka? Belas kasihan yang benar akan mendorong kita menceritakan tentang Allah yang benar. Mereka perlu mengenal Allah yang sesungguhnya, yaitu Allah Sang Pencipta langit dan bumi, Allah yang tidak bisa dibatasi di dalam buatan tangan manusia, Allah yang mampu melindungi dan menyelamatkan umat ciptaanNya.
28
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Selasa, 31 Januari 2017 ALLAH AKAN MEMENUHI KEPERLUANMU (Bacaan: Filipi 4:18-19)
Ayat ini merupakan salah satu ayat favorit bagi umat Kristiani di seluruh dunia. “Allah akan memenuhi segala keperluan kita menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus (ay. 19)” . Ayat ini merupakan ayat emas bagi beberapa orang ataupun beberapa gereja. Ayat ini memberikan sebuah jaminan bahwa Allah akan memenuhi semua keperluan umatNya. Ada ketenangan di dalam hati kita ketika membaca teks ini. Sayangnya sebagian kita memahami teks ini tidak secara utuh. Kita hanya berdiam diri dan berharap Allah melakukan janjiNya untuk mencukupkan semua yang kita butuh. Teks ini adalah doa Paulus bagi jemaat yang ada di Filipi yang telah mengambil bagian di dalam pelayanan kasih dengan mendukung pelayanan Paulus. Dukungan mereka untuk Paulus adalah sebuah persembahan yang terbaik, Paulus menggambarkannya dengan, “suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah”. Bagi orang-orang yang telah melayani sedemikian rupa, tidak perlu kuatir dengan hidup mereka, karena Allah memberikan jaminan atas hidup mereka. Paulus memang sangat terbantu dengan bantuan jemaat Filipi tersebut, namun Paulus meluruskan bahwa bukan pemberian tersebut yang penting, tetapi yang lebih penting lagi adalah buah dari pemberian tersebut. Paulus bersyukur bahwa bantuan tersebut dapat membantu perluasan pekabaran Injil (ay. 17). Sudahkah saudara memiliki hati yang berbeban bagi pekerjaan Tuhan yang sedemikian banyak? Sudahkah saudara mengambil bagian di dalam mendukung pemberitaan Injil Allah? Jika sudah maka Allah memberikan jaminan bagimu, bahwa Ia akan mencukupkan semua kebutuhanmu.
29
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Rabu, 01 Februari 2017 BERLAKULAH SAMA (Bacaan: 1 Yohanes 2:2)
Ketika kita melakukan sebuah kesalahan ada semacam perasaan kesal dan marah pada diri sendiri, namun perasaan itu hanya sebentar. Berbeda jikalau kesalahan itu dilakukan oleh orang lain apalagi yang melakukannya adalah adalah seorang bawahan kita. Perasaan marah dan kesal itu akan bertahan lebih lama. Itulah manusia, kita lebih mudah memahami kelemahan diri sendiri dibandingkan memahami kelemahan orang lain. Yohanes memulai bagian ini dengan memberikan alasan mengapa di teks sebelumnya ia mengajarkan bahwa kita perlu mengakui dosa kita, maka Ia yang setia dan adil itu akan mengampuninya. Alasan Yohanes mengajarkan demikian adalah supaya kita tidak berbuat dosa lagi. Artinya pengakuan dosa yang diajarkan Yohanes bukan sebuah aktivitas verbal semata, namun harus diikuti dengan penyesalan dan pertobatan dari dosa. Sekalipun demikian, Yohanes menyadari bahwa tidak ada manusia yang sanggup melakukan kebenaran secara permanen tanpa gagal selama berada di dalam dunia. Ketika hal itu terjadi, jangan tinggal dalam keputusasaan seperti yang pernah dilakukan oleh beberapa orang, karena Tuhan Yesus tidak akan membuang kita. Ia akan menjadi pendamai bagi kita. Yohanes menambahkan bahwa Yesus bukan hanya pendamai bagi kita saja, tetapi juga bagi seluruh dunia. Mengapa Yohanes perlu menambahkan frase ini? Manusia condong lunak terhadap diri sendiri, namun sangat tajam untuk orang lain. Yohanes ingin kita tahu bahwa Tuhan Yesus berlaku sama bukan hanya untuk kita, tetapi orang lain juga. Tuhan menginginkan, sebagaimana kita dapat memahami kegagalan, kesalahan atau dosa yang pernah kita lakukan, maka seperti itu juga kita bersikap terhadap orang lain. 30
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Kamis, 02 Februari 2017 TINDAKAN ILAHI (Bacaan: Roma 5:7-8)
Ada seorang pemimpin di satu daerah yang sangat berpihak pada rakyat, namun karena ia menutup lahan korupsi pihak-pihak tertentu, akhirnya ia difitnah oleh kelompok yang merasa “dirugikan”. Melihat fenomena tersebut, ada banyak masyarakat yang tidak terima dan berani berkorban apapun untuk membela sang pemimpin. Masyarakat yang demikian dapat dikategorikan masyarakat yang manusiawi, karena mereka memilih untuk berkorban demi kemanusiaan padahal mereka masih punya pilihan untuk tutup mata terhadap fakta dan tetap hidup aman. Sekalipun sikap ini terlihat baik, namun Apa yang Tuhan Yesus lakukan untuk kita melampaui sikap ini. Banyak orang mau mati bagi orang benar, namun tidak ada yang mau mati bagi orang berdosa. Hanya yang ilahi yang sanggup melakukan hal ini. Inilah yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Ketika Ia datang menyelamatkan kita, kita masih berada keadaan berdosa. Keselamatan yang Dia berikan, menghidupkan kita. Kasih yang demikian memberikan dampak yang besar bagi dunia ini, yaitu hidup yang baru, arah yang baru, pengabdian yang baru. Orang-orang yang dihidupkan oleh kasih ilahi ini seharusnya menapaki jalan yang sama. Membenci yang orang yang baik adalah kejahatan, membela yang baik adalah manusiawi, Mengasihi yang jahat adalah ilahi. Tentu sesuai dengan teladan yang diberikan Tuhan Yesus, kita harus menapaki jalan yang sama. Kita selalu memiliki tiga pilihan itu. Apa yang kita pilih menunjukan siapa kita.
31
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Jumat, 03 Februari 2017 ARAHKAN KASIHMU PADA ALLAH (Bacaan: 1 Yohanes 4: 7-12)
Gaya hidup individualisme membuat kasih menjadi hal yang aneh. Situasi ini diperparah dengan beragam konsep yang keliru tentang kasih. Kasih dicampuradukkan dengan perasaan membutuhkan dan ketergantungan. Kasih dipandang sebagai sarana untuk mencapai sesuatu yang lain. Yang paling memprihatinkan adalah situasi di antara orang Kristen sendiri tidak jauh berbeda dengan keadaan di dunia. Sikap cuek merajai banyak gereja, terutama gereja-gereja besar. Berbagai konflik dan intrik di dalam gereja juga menjadi bukti tak terbantahkan bahwa gereja sedang mengalami krisis serius dalam hal kasih. Tidak heran, dunia tidak bisa melihat keutamaan dan keunikan kasih Kristiani. Nasihat untuk saling menasihati (4:7a) mungkin terdengar begitu klise di telinga kita. Kita berkali-kali mendengarkannya. Walaupun demikian, ayat 7a mengajarkan beberapa poin sederhana yang seringkali kita abaikan. Pertama, kita mengasihi karena kasih berasal dari Allah (4:7b-8). Kedua, kita mengasihi karena Allah sudah mengasihi kita begitu rupa (ayat 9-11). Kasih Allah bukanlah sebuah spekulasi filosofis yang abstrak dan teoritis. Pernyataan “kasih berasal dari Allah” atau “Allah adalah kasih” didukung oleh bukti yang faktual, yaitu inkarnasi Kristus ke dalam dunia. Ketiga, kita mengasihi karena orang lain melihat Allah melalui kasih kita (ayat 12). Semua alasan di atas mengajarkan sebuah kasih yang tanpa syarat. Kita seringkali gagal mengasihi karena kita melihat orang lain. Arahkanlah kasihmu pada diri Allah. Walaupun orang lain tidak memberi alasan yang cukup kuat bagi kita untuk mengasihi mereka, tetapi kita akan selalu menemukan alasan untuk mengasihi dalam diri Allah. 32
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Sabtu, 04 Februari 2017 DIA PASTI DATANG (Bacaan: 2 Petrus 3:8-9)
Saudara mungkin pernah dikecewakan oleh seseorang yang dengan begitu meyakinkan mengucapkan janji kepada saudara. Atau saudara sendiri mungkin pernah mengecewakan orang lain, awalnya saudara yakin akan memenuhi janji, padahal kenyataannya saudara tidak mampu memenuhi janji saudara. Inilah manusia, banyak kali gagal menepati janji. Bagaimana jika yang berjanji itu adalah Allah? Yesus berjanji kepada pengikutNya bahwa Ia akan datang kembali (Yoh. 14:1-3), namun tidak ada yang tahu tentang waktu yang tepat, Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.” (Mat. 24:36). Pertanyaan yang pada umumnya muncul adalah, mengapa kedatangan Yesus yang kedua kali terasa sangat lama? Beberapa orang berpendapat Yesus menunda kedatanganNya, beberapa yang lain berpendapat, Yesus tidak menepati janjiNya. Jelas ini kekeliruan. Teks kita memberitahukan kita hal yang sering kita lupakan, “yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.” Yang sering kita lupakan adalah perhitungan waktu manusia dan Allah berbeda. Allah tidak terikat waktu, sementara manusia terikat waktu. Manusia bisa merasa sangat lama, namun tidak bagi Allah. Yang pasti, Allah tidak pernah lalai menepati janjiNya. Jika Tuhan Yesus belum datang sekarang, Ia punya maksud agar kita bertobat, orang lain bertobat dan tidak binasa. Sementara menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua, saudara punya banyak pilihan. Mengejar ambisi pribadi dan bersenang-senang, atau menyia-nyiakan waktu yang ada dengan pesta pora, atau hidup bagi Tuhan. Hanya yang terakhirlah yang akan membuat saudara dengan yakin menyambut kedatangan Tuhan kedua kali. 33
e
P E N G UM UM AN
MAGZ
AGENDA MINGGU INI
Hari / Tanggal Senin, 30 Januari 2017
Pukul 23.00
Selasa, 31 Januari 2017 Rabu, 1 Februari 2017 Kamis, 2 Februari 2017 Jumat, 3 Februari 2017 Sabtu, 4 Februari 2017
19.00 06.00 19.00 06.00 18.30 22.00
Minggu, 5 Februari 2017
10.00
Keterangan
Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM HUT: Sdr. Repto Srisroyo HUT: Bp. Budiono HUT: Anak Brilliant Amadeo Sebastian Latihan Musik KU 3 Doa Pagi Latihan Musik KU 1 dan KU 2 HUT: Anak Vivia Anggraini HUT: Sdr. Stefanus Lutfi Eliazer Doa Pemuridan Persekutuan Pemuda Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM HUT: Anak Catherine Huang Komisi Sekolah Minggu : Graduation Day “God’s Amazing Love” Sakramen Perjamuan Kudus KU 1, 2 dan 3 HUT: Sdr. Benias
34
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 29 Januari 2017
Penatalayanan
Tema
Pengkhotbah Liturgos Pelayan Musik Pelayan LCD
Penyambut Jemaat
Ibadah
Ibadah Umum I
(Pk. 07.00)
Ibadah Umum II
(Pk. 10.00)
Mengalahkan Dan Memanfaatkan Kekosongan Hidup
Ibadah Nuan- Cab. Ba- Cab. Bavarsa IMLEK (Pk. varian ian 17.00)
Nasib Dan Makna Hidup Dari Perspektif Alkitab
Ev. Leonard Sidharta, B.A., Ph.D.
Ibu Debby
Ev. Dodik
Bp. Willy Ibu Herlin
Sdr.Evan
Sdr. Sdr. Arka Andreas Sdr. Aaron Sdr. Pracipta Sdri. Angie Ibu Nunuk
Doa Pra & pasca Ibadah
(Pk. 09.30)
Kasih Allah Untuk Semua Manusia Ev. Edo Walla, M.Div.
Ev. Edo Walla, M.Div.
Sdr. Edo & Ibu Dora
Ibu Maria
Bp. Eliazar Sdri. Jessica Ibu Jane
Bp. Haryadi Sdr. Amir
TEAM
Sdri. Henny
Sdr. Andrew
Sdri. Marlin
Bp. Tontji Bp. Willy Sdr.Kevin T Sdri. Helen Sdr. Haris
Sdri. Victory Sdri. Lina
Sdri. Lia Sdri. Clara
Doa Syafaat Doa Persembahan
(07.00)
Ibu Maria Ev. Edo Walla Ibu Nunuk
Ev. Heri
Ev. Heri
Bp. Tontji
Sdri. Victory
Sdri. Lia
Ev. Dodik
35
e
MAGZ
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM Minggu, 29 Januari 2017
Singer
Bp. Stevi Ibu Vena
Bp. Stevi Sdri. Vionatha
Sdr. Ian Sdri. Shinta
Sdri. Oka Sdri. Ester
Sdri. Suci Sdri. Nike
36
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 5 Februari 2017
Penatalayanan Tema Pengkhotbah Liturgos Pelayan Musik Pelayan LCD
Penyambut Jemaat
Ibadah
Ibadah Umum I
(Pk. 07.00)
Ibadah Umum II
(Pk. 10.00)
Ibadah Nuan- Cab. Ba- Cab. Bavarsa IMLEK (Pk. varian ian 17.00)
Doa Pra & pasca Ibadah Singer
(Pk. 09.30)
Kasih Kekal Dalam Diri Allah Tritunggal (Yohanes 17:24-26) Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
Ev. Heri
Bp. Felix
Bp. Eliazer
Bp. Koesoemo
TEAM
Sdr. Ishak Bp. Haryadi
Sdr. Lutfi
Sdr. Daniel
Sdr. Kevin T
Ibu Nunuk Ibu Feni Ibu Herlin
Sdr. Michael Sdr. Aaron Sdri. Angie Sdri. Fancy
Sdr. Kevindie Sdri. Brenda Sdri. Karina Sdr. Sebastian
Ev. Heri
Ev. Heri
Ev. Heri Sdri. Ririt Sdr. Joseph
Sdr. Ian Sdri. Shinta
Pdt. Novida Lassa, M.Th.
Ibu Ike
Doa Syafaat Doa Persembahan
(07.00)
Ibu May
Ev. Edo Walla, M.Div.
TEAM
Sdri. Marlin
Sdri. Victory Sdri. Ester
Sdri. Lina Sdri. Clarine
Bp. Koesoemo
Ev. Edo Walla, M.Div
Sdri. Victory
Sdri. Lina
TEAM
Sdri. Suci
Ev. Dodik Sdri. Lia Sdri. Glory
37
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
MAGZ
SEKOLAH MINGGU 29 Januari 2016
29 Januari 2016
Liturgis
Kak Debby
Kak Mei
Pelayan Musik
Kak Dodik
Kak Dodik
Doa Pra/Pasca SM
Kak Debby
Kak Dessy
Tema
Buah Roh
Amazing Love
Bahan Alkitab
Galatia 5:16-26
Keterangan
(Pk. 09.30 WIB)
(Pk. 09.30 WIB)
Sion Getsemani Yerusalem
Kelas Gabungan Pengajar : Kak Vena
Kelas Gabungan
Nazareth Betlehem
IBADAH PEMUDA Keterangan
Sabtu, 28 Januari 2017 (Pk. 18.30 WIB)
Sabtu, 4 Februari 2017 (Pk. 18.30 WIB)
Tema Pengkhotbah Litrugos Pelayan Musik Pelayan LCD
Gabung Ibadah Umum
Penyambut Jemaat Petugas Doa Singer 38
e
Data Keh adir an Je m aat
MAGZ
DATA KEHADIRAN JEMAAT
Ibadah
Hari/Tanggal
Jumlah Jemaat
Umum 1
Minggu, 22 Jan 2017
32 orang
Umum 2
Minggu, 22 Jan 2017
94 orang
Umum 3
Minggu, 22 Jan 2017
86 orang
Sekolah Minggu
Minggu, 22 Jan 2017
37 Orang
Remaja
Minggu, 22 Jan 2017
18 Orang
Pemuda
Minggu, 22 Jan 2017
-
Cab. Bavarian KU 1
Minggu, 22 Jan 2017
21 Orang
Cab. Bavarian KU 2
Minggu, 22 Jan 2017
59 Orang
POS Batam (Gabungan)
Minggu, 22 Jan 2017
20 Orang
Keterangan
SM : 53 Orang Remaja : 41 Orang
39