A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER
Susunan Liturgi Ibadah Minggu Panggilan Beribadah Votum Bacaan Bertanggapan Pujian Pengakuan Dosa Doa Pengakuan Dosa Secara Pribadi Doa Pengakuan Dosa Berita Anugerah Petunjuk Hidup baru Pujian “Salam Damai” / “Shalom shalom” Pujian Syukur 1 Pujian Syukur 2 Pengakuan Iman Pujian Doa Firman Tuhan Khotbah Persembahan Doa Persembahan & Doa Syafaat Pengumuman & Seri Pembinaan Doxology / “Kami memuji Kebesaran-Mu” Doa berkat Amin / “Thank You Lord” Theme Song “Jesus At The Center“
Pengkhotbah Pengkhotbah Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Jemaat Liturgos Liturgos Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Pengkhotbah Pengkhotbah Liturgos & Jemaat Petugas Doa Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah 2
Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:
[email protected]
GEMBALA LOKAL NGINDEN
Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A. Telp. 081-233780070 Email:
[email protected]
GEMBALA LOKAL CABANG BAVARIAN Pdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-331515954 Email:
[email protected]
GEMBALA LOKAL POS PI BATAM
Ev. Samuel Sambudjo Budiman, M.K. Telp. 081-931003006 Email:
[email protected] /
[email protected]
3
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ
Kasih Yang Memberi Harapan (Ratapan 3:21-24) | Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
T
ahun 2016 baru saja kita lalui. Beberapa di antara kita mungkin menganggap tahun lalu sebagai salah satu tahun yang terberat dalam hidup kita. Kita bahkan tidak berani menapaki tahun baru ini dengan sukacita dan pengharapan. Kita takut kecewa lagi. Kita takut gagal lagi. Masih adakah alasan untuk menyongsong tahun baru ini dengan rasa optimis yang benar dan besar?
Latar belakang historis Ratapan 3 merupakan salah satu teks terindah. Seluruh bagian ini berbentuk akrostis. Artinya, setiap ayat dimulai dengan abjad Ibrani yang urut. Satu huruf menempati tiga ayat. Keindahan struktur ini juga dibalut dengan kosa kata dan ungkapan yang puitis dan menawan.
4
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Sayangnya, keindahan sastra di atas tidak dibarengi dengan keindahan nasib penulisnya (Yeremia) maupun bangsa Yehuda. Puisi yang begitu indah ini justru ditulis di tengah keterpurukan Yeremia dan bangsa Yehuda. Puisi ini muncul sebagai respons terhadap pembuangan bangsa Yehuda ke Babel.
dan bait Allah di dalamnya (1:1, 4, 6, 10; 2:4-5, 13). Apa yang mereka banggakan telah hilang. Lenyap sudah semua kegemilangan dan nama besar Yerusalem. Sunyi senyap tanah perjanjian ditinggalkan oleh penduduknya. Musnah sudah keindahan, kemegahan, dan kekokohan bait Allah. Bagi bangsa Yehuda, kehilangan Yerusalem, tanah perjanjian, dan bait Allah Secara pribadi situasi ini sangat berat merupakan penderitaan yang tak bagi Yeremia (3:1-19). Bertahun- terlukiskan. Dunia seakan-akan tahun ia memberitakan kebenaran runtuh di depan mereka. dan peringatan ilahi, tetapi tidak ada respons positif dari bangsa Yehuda. Sebagai bagian dari bangsa Yehuda, Mereka bahkan menentang dan Yeremia memahami kepedihan menganiaya Yeremia. Pada akhirnya yang sedang terjadi. Setiap kali mereka benar-benar dihukum oleh ia mengingat keadaan dirinya Tuhan. Yeremia mungkin merasa dan bangsanya, ia selalu diliputi semua pelayanannya tidak ada oleh kesedihan yang mendalam. hasilnya sama sekali. Celakanya, ia tidak mampu mengalihkan pikirannya dari Bagi bangsa Yehuda secara umum, semua kemelut tersebut. Ia berkata, situasi ini jelas begitu menekan. “Jiwaku selalu teringat akan hal itu Orang-orang Yehuda yang dan tertekan di dalam diriku” (3:20). masih tersisa di tanah perjanjian Sesuai dengan perkataan TUHAN, menghadapi kelaparan yang hebat. situasi ini akan tetap berlangsung Entah berapa ribu orang yang selama 70 tahun (Yer 25:11; 29:10). sudah mati karena peperangan Sesudah lewat masa 70 tahun dan kelapatan. Mereka kehilangan pembuangan ke Babel, TUHAN kota Yerusalem, tanah perjanjian, baru akan memulihkan keadaan 5
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ bangsa Yehuda.
terjemahan “hati,” seperti dalam Septuaginta (LXX), kita dapat menerjemahkan ayat 21a sebagai Cara pandang yang baru berikut: “hal ini aku kembalikan ke Situasi hidup mungkin baru berubah dalam hati”. sesudah masa yang panjang, namun ada satu perubahan yang harus Ungkapan ini menyiratkan bahwa segera terjadi, yaitu perubahan Yeremia telah mengisi hatinya cara pandang. Ayat 20 dan 21 dengan hal-hal yang lain. Hatinya mengajarkan bahwa situasi yang begitu dikuasai oleh persoalan diri sama dapat dilihat dari kacamata dan kemalangan bangsa Yehuda, yang berbeda. Perbedaan cara sehingga hidupnya diwarnai oleh pandang ini pada gilirannya akan kepedihan. Sekarang ia memutuskan mempengaruhi kehidupan orang untuk mengisi hatinya dengan yang memandangnya. Di ayat 20 kebenaran ilahi. Kebenaran ini pikiran Yeremia terfokus pada sempat terlupakan, namun sekarang masalahnya. Dia selalu mengingat dikembalikan lagi ke hatinya. keadaannya. Tidak heran, ia terbelenggu dengan kepedihan dan Pada saat perubahan cara pandang keputusasaan. Di ayat 21 Yeremia ini terjadi, suasana hati Yeremia mengambil pilihan yang tepat. juga berubah. Ia tidak lagi tertekan Ia memperhatikan hal-hal yang (3:20b). Sekarang ia berani berkaitan dengan Allah, bukan berharap (2:20b). Bukan hanya ia “akan berharap” (LAI:TB), tetapi ia persoalannya. “memiliki pengharapan” (mayoritas Kata kerja “kuperhatikan” dalam versi “I have hope”). Pengharapan teks Ibrani mengandung arti ini bersifat pasti. “kukembalikan”. Dikembalikannya adalah pada lēb, yang dalam versi Cara pandang seperti apa yang Inggris diterjemahkan “hati” (YLT) membuat kita mampu berharap? atau “pikiran” (ASV/KJV/NASB/ Pertama, keadaan kita bisa lebih NIV/RSV/ESV). Jika kita mengambil buruk daripada sekarang (ayat 6
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ 22a). Penerjemah LAI:TB menerjemahkan bagian ini dengan “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN” (juga NASB/ RSV/ESV). Terjemahan ini mengasumsikan bahwa subjek dari kata kerja “tak berkesudahan” adalah kasih setia TUHAN. Jika dilihat dari teks Ibrani yang ada, terjemahan ini sedikit meragukan. Subjek dari kata kerja “tak berkesudahan” (lō’ţāmnû) adalah orang pertama jamak (“kami”). Berdasarkan pertimbangan ini, sebagian versi Alkitab yang lain memilih terjemahan: “oleh karena kasih setia TUHAN, kami tidak habis” (KJV/ ASV/NIV). Seturut dengan terjemahan terakhir ini, kita dapat menyimpulkan bahwa kehancuran Yerusalem dan bait Allah serta pembuangan ke Babel bukanlah situasi yang terburuk yang bisa dipikirkan oleh bangsa Yehuda. TUHAN bisa saja menghukum mereka secara lebih hebat, yaitu dengan memusnahkan mereka seluruhnya. Allah bisa saja memutuskan perjanjian dengan bangsa Yehuda dan memilih bangsa lain sebagai pengganti. Bukankah
mereka bangsa yang selalu tegartengkuk? Berlebihankah apabila Allah menghabisi mereka semua dari muka bumi ini? Bukankah Allah memilih mereka berdasarkan kasih-Nya? Berlebihankah jika Ia memberikan kasih-Nya kepada bangsa lain? Tentu saja tidak! Kita acap kali mengeluh karena kita membandingkan keadaan kita sekarang dengan keadaan yang ideal atau keadaan orang lain yang lebih baik. Kita lupa merenungkan bahwa keadaan kita bisa saja lebih buruk daripada sekarang. Allah bisa saja menghancurkan hidup kita karena segala dosa dan kejahatan kita. Kenyataannya, Ia masih menyisakan begitu banyak alasan bagi kita untuk mengucap syukur. Adakah halhal positif dalam hidup kita yang seringkali kita abaikan dan lupa untuk disyukuri? Kedua, kebaikan Allah tidak pernah berhenti dalam hidup kita (ayat 2223). Yeremia menggunakan tiga kata yang maknanya sangat berdekatan (LAI:TB “kasih setia, rahmat, dan kesetiaan”). Semua kata ini merujuk pada kebaikan Allah, walaupun 7
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ aspek yang ditekankan berbeda-beda. Kata khesed (LAI:TB “kasih setia”) biasanya digunakan untuk kesetiaan Allah atas perjanjian-Nya. Ini adalah kasih dalam konteks perjanjian. Kata “rahmat” (rahămîm) dapat diidentikkan dengan belas kasihan atas orang berdosa atau orang yang menderita. Kata “kesetiaan” (’ĕmûnâh) lebih mengarah pada kepastian atau keteguhan dalam melakukan sesuatu. Makna di balik kata ’ĕmûnâh cenderung lebih luas daripada kata khesed. Melalui penggunaan tiga kata yang nyaris sinonim ini, Yeremia berniat untuk menegaskan keutamaan kebaikan Allah. Kasih setia Allah menjamin bahwa perjanjian dengan umat-Nya akan terus ada. Allah tidak akan membatalkan perjanjian. Rahmat-Nya memastikan bahwa umat Allah yang berdosa tetap mengalami kebaikanNya. Kesetiaan-Nya merupakan sauh yang kuat untuk menyandarkan hidup kita yang terus bergoncang. Kebaikan ilahi di atas tidak hanya akan terus ada (ayat 22). Kebaikan itu juga selalu baru tiap pagi (ayat 23). Terus-menerus ada dan selalu baru tiap pagi adalah dua hal yang berbeda. Apa yang terus-menerus belum tentu selalu baru tiap pagi, tetapi apa yang selalu baru tiap pagi berarti terus-menerus ada. Kebaikan Allah mencakup dua hal ini: akan terusmenerus ada, selalu baru tiap pagi. Kesadaran tentang kebaikan ilahi ini akan menjadi penghiburan yang teguh, bahkan tatkala dunia ini seakan luruh dan runtuh. Tidak untuk selama-lamanya Allah mengucilkan umat-Nya (3:31). Bahkan pada saat Ia menghajar anak-anak-Nya, Ia melakukan itu dengan penuh sayang dan tangisan (3:32-33). Pendeknya, seperti pemazmur, kita seyogyanya bersyukur kepada-Nya dan berkata: “Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita” (Mzm 103:10). 8
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Ketiga, Allah adalah bagian kita (ayat 24). Ayat ini membuat sebuah inclusio dengan ayat 21. Keduanya sama-sama membicarakan tentang pengharapan. Keduanya sama-sama menyentuh bagian terdalam dalam diri manusia (ayat 21 “hati”; ayat 24 “jiwa”). Ungkapan “kata jiwaku” di ayat 24 dapat dipahami sebagai sebuah pembicaraan dengan diri sendiri (self-talk). Penerjemah NIV menangkap maksud ini dengan baik pada saat memilih terjemahan: “Aku berkata kepada diriku” (NIV). Dengan terus-menerus mengingatkan diri sendiri bahwa TUhan adalah bagian kita, kita akan selalu dimampukan untuk berharap. Kata “bagian” (khēleq) di sini seringkali muncul dalam konteks pembagian tanah, harta, atau barang yang lain (Bil 26:53; Mzm 22:19; Ams 16:19), baik melalui undian (Bil 26:53), warisan (Ams 17:2) maupun cara pembagian yang lain (Ams 29:24). Intinya, apa yang dibagikan merupakan milik seseorang sesuai dengan pembagian tersebut. Seseorang tidak perlu merisaukan bagian orang lain. Ia tidak perlu mengingini apa yang bukan menjadi miliknya. Orang lain mendapat bagian yang lain pula. Pada saat Yeremia mengatakan bahwa TUHAN adalah bagiannya, ia sedang membedakan TUHAN dengan semua pemberian-Nya. TUHAN berbeda dengan berkat-berkat-Nya. Bagian terbaik kita adalah TUHAN sendiri, bukan pemberian-Nya. Sebagian pemberian TUHAN bersifat sementara, misalnya kesehatan, kekayaan, dan keberhasilan. Semua itu dapat hilang karena kecelakaan, kejahatan, atau kesalahan kita sendiri. Hanya satu yang akan terus ada bagi kita, yaitu TUHAN sendiri. Pada saat menuliskan ratapan ini Yeremia memang tidak memiliki berkat TUHAN apapun. Tanah perjanjian lenyap. Yerusalem rata dengan tanah. Bait Allah tinggal reruntuhan. Tatkala semua berkat ini seakan tak terlihat, masih ada bagian terbaik kita: TUHAN! Soli Deo Gloria. 9
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Hidup memang kadangkala sukar. Namun, kasih sayang TUHAN tidak pernah lekang. Karena itu, bertahanlah dengan tenang dan aman. Ia memastikan bahwa pengharapan kita tidak akan hilang.
10
e
MAGZ
Po ko k Do a Syafaat | #T E AC H I N G
POKOK DOA SYAFAAT
1. Bersyukur untuk tahun yang baru. • Doakan agar setiap orang memiliki kehidupan rohani yang lebih baik di tahun 2017. • Doakan ada komitmen yang lebih baik dalam mengoptimalkan pelayanan di gereja, rumah tangga dan pekerjaan. 2. Doakan untuk pelayanan di REC agar semakin efektif untuk mengembangkan pekerjaan Tuhan : • Doakan untuk pengembangan pos ESTE. • Doakan untuk pelayanan radio dan persiapan pembukanan TK dan REC di Sorong. • Doakan untuk pengembangan pelayanan di REC Batam. • Doakan untuk rencana untuk mengembangkan pelayanan di Bandung.
11
e
MAGZ
K atek ism us Wes t m i n s t e r | #T E AC H I N G
KATEKISMUS WESTMINSTER
Pertanyaan 96: Apa kegunaan khusus hukum kesusilaan bagi orang-orang yang telah dilahirkan kembali?
Jawaban : Orang-orang yang telah dilahirkan kembali dan percaya kepada Kristus memang telah dibebaskan dari hukum kesusilaan selaku perjanjian perbuatan, sehingga tidak mungkin mereka dibenarkan atau dihukum olehnya. Namun, selain kegunaannya bagi semua orang, bagi mereka hukum itu masih berguna secara khusus, sebab kepada mereka diperlihatkannya betapa mereka berhutang budi kepada Kristus karena Dia telah menggenapinya, dan menanggung kutuknya sebagai ganti mereka dan demi kebaikan mereka. Dengan cara itu hukum kesusilaan hendak mendorong mereka agar semakin merasa syukur dan mengungkapkan perasaan itu dengan semakin takluk padanya sebagai pedoman ketaatan mereka. a. Rom 6:14; 7:4, 6; Gal 4:4-5. b. Rom 3:20. c. Gal 5:23; Rom 8:1. d. Rom 7:24- 25; Gal 3:13-14; Rom 8:3-4. e. Luk 1:68-69, 74-75; Kol 1:12-14. f. Rom 7:22; 12:2; Tit 2:11-14. 12
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
Apa yang anda harapkan?
K
Menebus Realitas Pernikahan | Kekuatan Dari Hikmat
isah Rahab dipenuhi dengan kekuatan dan petualangan. Rahab memberikan kepada kita suatu gambaran yang indah tentang kekuatan dari keberanian di dalam kehidupan seorang wanita yang menghadapi hidupnya dengan keteguhan hati, dengan sikap yang mengundang rasa hormat, dan dengan kekuatan – meskipun di saat menghadapi rintangan yang sangat sulit. Di mata manusia, Rahab pasti akan mendapatkan malapetaka bersama-sama dengan semua orang Yerikho lainnya. Tidak
ada jalan keluar! Dia bisa melihat kehancuran yang menimpa Yerikho, tetapi dia tidak bisa membayangkan bahwa kehancuran kotanya itu akan memberikan kebebasan baginya. Ketika kedua pengintai itu tiba di depan pintu rumahnya, dia tidak mungkin bisa membayangkan rencana Allah yang ajaib itu sedang berlangsung.
Teka-teki Batang Rami
Sama seperti ketika Allah memiliki tujuan lain saat Yosua menyuruh kedua pengintai itu ke Yerikho, 13
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
Diapun memiliki sebuah rencana lain untuk batang rami yang dikeringkan Rahab di atas sotoh rumahnya.
rencana Rahab untuk menggenapi tujuan dan rencanaNya sendiri: Dia memperlengkapi Rahab dengan alat yang dapat digunakan untuk menyembunyikan kedua pengintai Mengeringkan batang rami itu. merupakan tahap awal di dalam sebuah proses panjang pembuatan Menggunakan Kesempatan baju linen. Teka-teki batang rami Kejujuran dan ketulusan seperti ini bisa dianggap sebagai suatu apa yang ada pada ekspresi wajah kebiasaan yang biasa-biasa saja. pelacur ini – yang bisa meyakinkan Kegiatan ini memberinya kesibukan. kedua pengintai itu bahwa dia Meskipun Yerikho hanya memiliki bersikap tulus kepada mereka? waktu sedikit sebelum dikepung Padahal jika dilihat dari pekerjaan oleh bangsa Israel, mungkin saja dan kecerdasannya, dia adalah Rahab sudah mengetahui hal itu seseorang yang pandai berpuratetapi dia memilih untuk tetap pura. Apa yang membuat kedua melakukan pekerjaan itu untuk pengintai itu percaya bahwa Rahab menyibukkan dirinya sehingga dia tidak sedang menjebak mereka? bisa mengatasi ketidakpastian dan perasaannya terhadap malapetaka Bagaimanapun juga, perubahan yang yang akan menimpa Yerikho. sedang dilakukan Allah di dalam Rahab mungkin saja sudah mencaricari kesempatan untuk berhubungan dengan seseorang di luar Yerikho yang bisa membantunya keluar dari kota itu. Karena itu dia sangat cepat mengenali kedua pengintai itu. Apapun penjelasan yang benar dari teka-teki batang rami ini, Allah tetap sedang bekerja melalui 14
e
MAGZ
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
dirinya merupakan suatu keajaiban yang sangat nyata bagi kedua orang asing itu – tetapi bukan sembarangan orang asing. Mereka adalah dua orang pilihan Allah yang dipimpinNya untuk melakukan sebuah misi yang tidak pernah mereka duga sebelumnya! Menyelamatkan seorang perempuan Kanaan!
masuk akal bagi kedua pengintai itu, sehingga mereka menuruti perkataannya tanpa ragu.
Apa yang membuat Rahab begitu berbeda dengan semua orang lainnya di Yerikho? Bagaimana dia mendengar cerita yang luar biasa tentang Yahweh dan memahami maknanya? Tentu saja, dia memang sangat pintar, tetapi kepintaran tidak Dan, saat kesempatan itu datang, sama dengan hikmat. Rahab menyambutnya dengan cepat. Meskipun ia merasa takut, Pertama-tama, jika seorang yang sama seperti yang dirasakan oleh pintar ingin menjadi bijaksana atau semua orang di Yerikho, dia tidak berhikmat, maka dia harus jujur membiarkan rasa takutnya itu dan tulus hati. Khususnya, mereka menguasai dirinya. Jika Rahab harus jujur dan tulus di hadapan membiarkan dirinya putus asa, Allah. Ada dua hal yang tercakup pastilah dia kehilangan kesempatan di dalam hikmat, yaitu mengetahui untuk bertindak. Meskipun dia dan melakukan apa yang baik. tidak tahu apa yang harus dilakukan, dia tetap melakukan apa harus Pengetahuan Rahab tentang Allah dilakukannya, yaitu mempersiapkan bangsa Israel dan kemampuannya batang rami untuk membuat baju untuk menceritakan kembali semua mukjizat yang dilakukan Allah linen. merupakan hal yang luar biasa. Dengan jujur dia mengakui bahwa Suara Hikmat Rahab memiliki wibawa suara allah bangsanya tidak bisa melakukan hikmat. Meskipun dia seorang mukjizat untuk menolong mereka wanita dan seorang perempuan seperti yang dilakukan Yahweh sundal, tetapi apa yang dia katakan untuk bangsa Israel. 15
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ Semua orang di Yerikho telah mendengar tentang bangsa Israel, tetapi tidak semua orang siap untuk menerima perubahan di dalam hidupnya. Sedangkan Rahab, dia mau untuk membuat hidupnya menjadi suatu hidup yang baru.
dalam ketaatan akan kehendakNya. Saat kita mulai memahami siapa Allah, maka kita pun akan mulai melihat dengan jelas siapa diri kita. Melihat diri kita di dalam terang kebenaranNya, memaksa kita untuk melihat hal-hal buruk dan jahat yang ada di dalam hidup kita. Namun, Allah mengambil kita dari tempat kita, seperti yang dilakukanNya kepada Rahab. Kemudian Dia mulai menempatkan kita di jalur di mana kita bisa menjadi apa yang seperti Dia inginkan saat Dia menciptakan kita. Perubahan yang dialami Rahab sangat jelas, meskipun kita tidak tahu banyak mengenai prosesnya.
Dia tidak tahu bagaimana kehidupannya yang baru di antara orang-orang Israel nantinya, tetapi Rahab tahu bahwa memilih Yahweh berarti memilih hidup, bukan memilih mati. “Pilihlah kehidupan supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu.” Rahab mendengar pesan itu di dalam hatinya, lalu menanggapinya … dan Jalan Menuju Keberanian dia mendapatkan hidup. Will Rogers berkata, “Meskipun Anda berada di jalur yang tepat, Hati yang Dipersiapkan untuk kita akan tertinggal jika kita hanya duduk-duduk saja di sana.” Menanggung Risiko Rahab di dalam kisah ini adalah sosok Rahab yang sudah siap di Kristus datang untuk memberikan jalur yang membebaskannya dari kehidupan kepada kita. Dia akan kehidupan dosanya. Dia sudah melimpahkan segala kasih karunia menerima kenyataan tentang allah yang kita perlukan agar kita tidak bangsanya yang tidak baik dan menjadi takut untuk menghadapi tidak memiliki kuasa, tidak seperti setiap tantangan. Masalahnya Yahweh, dan dengan yakin dia sudah adalah apakah kita bersedia belajar banyak tentang hidup di mengijinkan Dia untuk bertindak. 16
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ Jiwa yang berani yang bisa mengubah dunia adalah jiwa yang diperlengkapi dan memiliki otoritas dari kuasa kehadiran Allah. Mereka itulah yang berpegang pada salib. Sam Shoemaker berkata, “Tanggalkan gambar lama Anda, apakah itu sosok pribadi yang tidak mampu melakukan sesuatu bagi Dia atau sosok pribadi yang penuh ambisi untuk melakukan hal-hal yang besar. Jika kita ingin menjadi saluran untuk kuasa-Nya, maka ada sesuatu di dalam diri kita yang harus dihancurkan.” Ada keadaan dan situasi, hampir setiap hari, di mana setiap kita harus mengalahkan rasa takut kita dan berpegang pada salib. Ini lebih dari sekedar memiliki ciri kepribadian tertentu. Tetapi ini sesungguhnya adalah memiliki suatu bentuk kekuatan yang berbeda, karena kita telah memiliki Roh Kudus yang datang untuk menggenapi janji Allah. Dan kita semua, kapan saja, bisa memintaNya memberikan kita kekuatan rohani untuk melakukan apa yang diinginkan Allah. Ringkasan tentang Rahab: A Different Kind of Strength Beverly LaHaye & Janice Shaw Crouse bersambung . . .
17
e
Ap ak ah ada kes al ah an p e r h i t u n gan d al am s i lslah Yesu s?|#Q and A
MAGZ
Apakah ada kesalahan perhitungan dalam silsilah Yesus Kristus? Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
(Lanjutan tgl 25 Desember 2016) enekanan pada Daud ini juga konsisten dengan seluruh silsilah. Di awal silsilah ini nama Daud muncul lebih dahulu daripada Abraham (Mat 1:1 “Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham”), walaupun silsilah tetap dimulai dengan Abraham (Mat 1:2). Pengaturan ke dalam 14 keturunan di tiap kelompok juga berkaitan dengan Daud. Dalam budaya Yahudi, huruf seringkali berfungsi sebagai angka. Nah, dalam Bahasa Ibrani, nama Daud (dwd) terdiri dari abjad ke-4 (d) dan ke-6 (w). Jika dijumlahkan dwd = 4 + 6 + 4 = 14.
P
18
e
Ap ak ah ada kes al ah an p e r h i t u n gan d al am s i lslah Yesu s?|#Q and A
MAGZ
Pembacaan yang seksama terhadap Injil Matius juga mengukuhkan keutamaan Daud dalam injil ini. Yesus Kristus adalah Mesias dari keturunan Daud. Sebagai contoh, kisah Natal di kitab ini juga berfokus pada Daud. Yusuf disebut sebagai “Yusuf, anak Daud” (Mat 1:20). Yesus Kristus lahir sebagai raja orang Yahudi (Mat 2:2). Kelahiran-Nya pun di kota Daud, yaitu Betlehem (Mat 2:5-6). Menurut saya, banyak orang telah membaca Matius 1:1-18 dengan fokus yang keliru. Matius tidak pernah mengatakan bahwa ada 42 keturunan dari Abraham sampai Yesus. Ia hanya menerangkan: ada 14 keturunan dari Abraham sampai Daud, 14 keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan ada 14 keturunan dari pembuangan ke Babel sampai ke Yesus Kristus. Yang kita perlu perhatikan adalah 14 nama di tiap kelompok sesuai dengan maksud Matius, yaitu nama Daud dihitung dua kali. Jika Matius ingin menghitung dari Salomo atau memasukkan salah satu nama tokoh selama pembuangan, ia pasti dengan mudah sudah melakukan hal itu. Kenyataannya, ia memang hanya bermaksud menyoroti Daud. Melalui silsilah ini Matius ingin menunjukkan bahwa kelahiran Yesus Kristus merupakan penggenapan janji Allah kepada Daud, yaitu janji bahwa keturunannya tidak akan pernah berhenti menduduki tahta Israel (2 Sam 7:14-16). Ini merupakan bagian terpenting dalam pengharapan mesianis orang-orang Yahudi (Mat 21:9, 15; 22:42-46; bdk. Mzm 110:1). Melalui silsilah yang ada Matius berusaha menegaskan bahwa pembuangan ke Babel bukanlah rintangan bagi pemenuhan janji Allah. Allah tidak tinggal diam. Ia akan memulihkan kerajaan-Nya. Seorang raja baru dari keturunan Daud telah ada di dalam dunia, yaitu Yesus Kristus. Soli Deo Gloria.
19
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ
Keberatan-keberatan umum tentang ketekunan orang-orang kudus (Lanjutan tgl 25 Desember 2016)
2. Orang-orang non-Kristen
Jawaban kedua ialah bahwa orangorang yang meninggalkan imannya itu mungkin meman bukan orang Kristen. Bukan setiap orang yang berseru “Tuhan, Tuhan” adalah orang Kristen. Ada yang beribadah secara lahiriah, tetapi memungkiri Injil (2Tim. 3:5). Bahkan ada juga yang seperti Yudas, dapat mengabarkan Injil dan mengadakan mujizat, tetapi tidak beroleh keselamatan.
Ada orang lain yang terlibat seperti malaikat terang, tetapi sebenarnya adalah hamba Iblis (2Kor. 11:14). Ada orang-orang yang nantinya berkata: “Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?’ tetapi Yesus akan berkata kepada mereka: “Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Mat. 7:22-23). Ada benih yang 20
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ jatuh ditempat yang tipis. Benih itu juga bertumbuh, tetapi pada waktu panas matahari mengenainya, ia akan mati karena tidak berakar. Ada orang-orang yang mendengar berita Injil, digerakkan perasaannya, lalu dengan senang hati maju menjawab panggilan untuk bertobat, tetapi dua bulan kemudian lupa bahwa mereka pernah memberi tanggapan terhadap panggilan Kristus. Kasus-kasus ini bukan membuktikan orang Kristen dapat meninggalkan iman. Sebaliknya, kasus-kasus merupakan peringatan bagi kita bahwa kita harus berusaha sungguhsungguh supaya panggilan dan pilihan Tuhan atas kita makin sungguh (2Ptr. 1:10). Peristiwaperistiwa di atas menunjukkan bahwa seseorang dapat memiliki iman secara eksternal (lahiriah) namun tidak menjadi orang Kristen. Seseorang bisa saja menjadi anggota gereja, dibaptiskan dan mengambil bagian dalam perjamuan kudus, tetapi berjalan menuju neraka. “tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel” (Rm. 9:6). Tidak semua orang yang
menjadi anggota gereja sungguhsungguh menjadi milik dari gereja yang benar. Kita harus benar-benar memastikan bahwa kita sungguh dilahirkan kembali, bahwa kita sungguh-sungguh menyesali dosadosa kita, dan bahwa kita sungguhsungguh meminta Kristus menjadi Juruselamat kita. Demikianlah kita melihat kejadiankejadian aktual dalam sejarah tentang orang-orang yang undur dari imannya tidak membatalkan pengajaran Alkitab mengenai pemeliharaan Tuhan atas orangorang kudus. Karena orang-orang yang undur tersebutbisa juga merupakan orang-orang Kristen yang untuk sementara melemah imannya tetapi akan kembali sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan Yesus, atau bisa merupakan orang-orang yang kelihatannya percaya, tetapi sebenarnya memang belum pernah dilahirkan kembali. Karena Alkitab dengan sangat jelas mendukung pernyataan “sekali diselamatkan, tetap diselamatkan.” Bersambung……… Sumber: Lima Pokok Calvinisme oleh H. Palmer 21
e
Man dat B udaya| #D OYO U K N OW
MAGZ
Mandat budaya (Lanjutan tgl 25 Desember 2016) ebiasaan manusia memakan daging binatang dapat disimpulkan baru muncul setelah kejatuhan manusia di dalam dosa. Allah mengorbankan binatang untuk menutupi ketelanjangan manusia (3:21). Fakta bahwa Habel memelihara ternak (4:2-4) sangat mungkin menyiratkan bahwa ternak tersebut dimaksudkan untuk dikonsumsi manusia. Nuh juga telah mengetahui cara membedakan binatang yang haram dan yang halal untuk dimakan (7:2). Jadi, ucapan Allah di Kejadian 9:3 tidak boleh dipahami sebagai permulaan manusia mengkonsumsi daging binatang. Allah hanya mengesahkan apa yang sudah dilakukan manusia setelah kejatuhan. Allah memelihara semua binatang. Perintah Allah kepada Nuh untuk membawa setiap jenis binatang ke bahtera dalam peristiwa air bah (Kej 6:19-21) merupakan contoh yang jelas tentang perhatian Allah terhadap kelestarian binatang.
K
22
e
2 Kisah Pen cip t aan ? ( Ke j ad i an 1 d an 2 ) | #D OYO U KNOW
MAGZ Hal lain yang harus dipertimbangkan adalah arti kata “menaklukkan” (kabash) bumi dan “berkuasa” (radah) atas binatang di Kejadian 1:28. Kata Ibrani kabash (menaklukkan) muncul sekitar 15 kali dalam Perjanjian Lama. Harus diakui, kata ini memang menyiratkan menyiratkan unsur paksaan kepada pihak yang ditaklukkan. Hal ini terlihat dari penggunaan kata kabash untuk pemerkosaan seorang wanita (Est 7:8), pendudukan suatu bangsa oleh bangsa yang lain (Bil 32:22, 29; Yos 18:1; 1Taw 22:18) atau perbudakan dengan paksaan (2Taw 28:10; Neh 5:5; Yer 34:11, 16). Kata radah (berkuasa) muncul sekitar 25 kali. Dalam beberapa penggunaannya, kata ini memang merupakan kata yang keras (menyiratkan unsur paksaan), misalnya Imamat 26:17, Bilangan 24;19, Nehemia 9:28, Yehezkiel 34:4. Bagaimanapun, makna ini bukanlah satu-satunya makna yang terkandung dalam kata radah. Kata radah juga dipakai untuk kekuasaan yang tidak semenang-menang, misalnya larangan untuk memerintah (radah) dengan kejam (Im 25:43, 46, 53), pemerintahan Salomo yang penuh damai (1Raj 4:24; 5:16; 9:22-23; 2Taw 8:10), pemerintahan Mesias (Mzm 110:2). Dengan kata lain, makna kata radah harus ditentukan oleh konteks di mana kata tersebut muncul. Dalam konteks Kejadian 1:28, kata radah harus dilihat dari kacamata ayat 29. Selanjutnya, bagaimana kita bisa mengharmoniskan arti kabash dan radah di atas yang tampak bertentangan? Apa yang kita bisa dapatkan dari studi kata “menaklukkan” (kabash) dan “berkuasa” (radah) tersebut? Dua kata tersebut sebaiknya dimengerti dalam satu kesatuan, di mana kata kerja radah mengontrol arti kata kerja kabash. Mengapa? Karena dalam ayat 26 Allah hanya memakai satu kata kerja saja untuk dominasi manusia atas ciptaan lain, dan kata itu adalah kata radah (bukan kabash). Lalu mengapa Allah juga menggunakan kata kabash yang berkonotasi negatif dalam hubungan antara manusia dengan bumi? Kata ini mungkin hanya menyiratkan adanya unsur usaha dari manusia dalam menaklukkan 23
e
2 Kisah Pen cip t aan ? ( Ke j ad i an 1 d an 2 ) | #D OYO U KNOW
MAGZ
bumi, bukan unsur paksaan. Bumi tidak langsung memberikan sesuatu kepada manusia. Manusia perlu mengusahakannya (Kej 2:15). Setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa, usaha yang dibutuhkan menjadi semakin besar (Kej 3:17-19). Penjelasan lain yang lebih masuk akal adalah dengan melihat Kejadian 1:28 dalam perspektif Pentateukh secara umum. Kata kabash di sini adalah kata yang sama yang dipakai Musa untuk penaklukan tanah (eres) Kanaan oleh bangsa Israel (Bil 32:22, 29). Melalui penggunaan kata ini Musa ingin mengajarkan bahwa sebagaimana sebelum kejatuhan manusia ke dalam dosa penaklukkan bumi (eres) merupakan berkat Allah (ayat 28 “Allah memberkati mereka dan berkata...”), demikian juga Allah akan membuat bangsa Israel mampu menaklukkan tanah (eres) Kanaan apabila mereka taat kepada-Nya. Hal ini juga tampaknya didukung oleh penulis kitab Hakim-hakim. Hakim-hakim 2:20-21 mencatat “karena bangsa ini melanggar perjanjian yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyang mereka, dan tidak mendengarkan firman-Ku, maka Akupun tidak mau menghalau lagi dari depan mereka satupun dari bangsa-bangsa yang ditinggalkan Yosua pada waktu matinya”. NK_P
24
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ
HAK ATAS kehidupan asmara (Lanjutan tgl 25 Desember 2016) ayangkanlah jika Anda sebagai seorang misionaris di negara asing, yang hanya memiliki beberapa minggu dan hanya setahun sekali, waktu untuk bertemu dan mengenal lawan jenis dan setelah itu semua akan kembali ke rutinitas di berbagai pelosok negeri, tanpa kesempatan untuk bertemu kembali hingga setahun, mungkin Anda juga akan mempercepat masa jadian. Seandainya pilihan pasangan hidup
B
adalah perkara yang semata-mata diputuskan berdasarkan “keputusan orang itu sendiri tanpa campur tangan Tuhan,” maka situasi di ladang misi semacam ini akan membawa banyak tragedy. Syukur pada Allah, tidak demikian halnya! Bagaimanapun juga, Dialah yang kita harapkan akan membuat pilihan bagi kita dan Dia bisa diandalkan. Tentu saja setiap misionaris muda harus secara khusus mendoakan perkara ini. Apabila Allah telah 25
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ
menetapkan dua orang untuk disatukan, Dia akan mengatur sedemikian rupa, hingga mereka bertemu satu sama lain dan Dia akan memberi kesaksian dalam hati mereka perihal pimpinan-Nya, sehingga mereka tidak perlu ragu-ragu atau kuatir. Apabila kita bertekad dalam hati hendak mendapatkan suatu hal, tanpa mempertimbangkan apakah ini kehendak-Nya atau tidak, maka malapetaka akan timbul. Apabila kita menyerahkan perkara ini dan sepenuhnya percaya pada-Nya, sesuai kehendak-Nya sendiri yang sempurna, maka kita boleh bertindak dengan penuh keyakinan karena kita tahu penyatuan ini akan seperti jalan orang benar. Kendati mengalami banyak kesulitan dan bahaya, persentase dari pasangan-pasangan yang memiliki kehidupan pernikahan yang bahagia lebih besar di kalangan misionaris dibandingkan dengan kalangan lain di mana saja! Masalah lain pertemuan ini, jika jumlah wanita lajang dua kali lipat dari jumlah pria di ladang misi ( dan memang demikian), maka sebagian wanita harus memilih apakah mereka kan menikahi pria yang bukan misionaris dan dengan demikian terpaksa meninggalkan ladang misi ataukah tetap melajang. Kelangkaan tenaga pria di ladang misi kerap kali amat disesalkan dan memag benar bahwa dalam banyak hal, pekerjaan akan terlaksana lebih baik seandainya perbandingan jumlah pria lebih besar. Namun saya akan selalu mengingat perkataan salah satu kakak saya, “Sebelum saya pergi ke ladang misi, saya pikir alasan dari lebih banyaknya wanita dari pada pria di ladang misi adalah karena ada lebih banyak wanita yang bersedia mengabdi sepenuhnya pada pekerjaan Kristus; tetapi setelah saya di ladang misi beberapa waktu lamanya, saya berpikir lain. Kini saya yakin bahwa Allah memanggil lebih banyak wanita daripada pria karena dibutuhkan lebih banyak wanita di ladang misi.” Pasukan yang terdiri dari misionaris wanita lajang di ladang misi, berada di sana bukan karena kebetulan saja, ada lebih banyak wanita dari pada pria dan karena kita tidak menganut poligami, maka banyak wanita yang tetap 26
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ
melajang; karena pekerjaan di sana yang dapat mereka lakukan bagi Allah yang tidak dapat dilakukan orang lain. Kebanyakan para pria membutuhkan seorang istri dan kenyataannya bahwa bagi pria, memiliki istri dan keluarga merupakan dukungan daripada hambatan dalam sebagian besar pekerjaan misionaris. Seorang misionaris pria bisa meninggalkan keluarganya selama berminggu-minggu atau berbulanbulan dan sekalipun sudah menikah, dia tidak mengurangi beban pekerjaannya. Sedangkan seorang misionaris wanita yang menikah, begitu menjadi seorang istri atau ibu, ia terikat pada anak-anaknya dan biasanya hal itu berarti bahwa ia terkungkung di rumahnya. Dia tetap bisa melakukan pekerjaan misionaris di tempat di mana ia menetap, tetapi tidak mudah baginya untuk bepergian jauh. Ia tidak bisa bepergian berminggu-minggu atau berbulan-bulan dalam perjalanan penginjilan dengan kelompok wanita. Ia tidak bisa pergi dari gereja, memberikan pelajaran Alkitab bagi para wanita. Di banyak tempat, saat rombongan misionaris pria pergi penginjilan ke pelosok-pelosok, hanya para lakilaki yang mendengarkan, sedangkan para wanita setempat hampir tidak mendapatkan pelayanan, karena wanita harus di rumah dan mengurus anak dan keluarga. Seharusnya ada pekerja-pekerja wanita atau istri para misionaris untuk menjangkau wanita-wanita ini. Ada banyak pekerjaan bagi para misionaris wanita yang berkeluarga, tetapi ada beberapa jenis pekerjaan yang tidak dapat dilakukannya, karena terhalang oleh tanggung jawabnya terhadap keluarga. Bersambung………..
27
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
RENUNGAN HARIAN Senin, 2 Januari 2017 CARI DAN ANDALKANLAH TUHAN (Bacaan: Ratapan 3:25)
Pernahkah saudara begitu mengharapkan bantuan dari seseorang, namun ternyata orang yang diharapkan tidak mampu menolong saudara? Tentu ada perasaan kecewa atau bahkan marah ketika hal itu terjadi. Atau mungkin ada orang begitu mengharapkan bantuan dari saudara, namun karena tidak berdaya, saudara tidak mampu menolong dia? Tentu ada rasa bersalah dan kecewa kepada diri sendiri ketika kita ingin membantu, namun keterbatasan kita membuat kita tidak mampu melakukannya. Akan jadi berbeda ketika yang kita harapkan adalah Tuhan. Tuhan tidak memiliki keterbatasan seperti manusia. Itu sebabnya Dia dapat melakukan banyak hal ajaib yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya, karena Ia adalah Allah yang Maha Kuasa Pencipta langit dan bumi. Allah yang sedemikian besar itu dikatakan di ayat ini “baik” bagi orang yang berharap kepadaNya. Jika Allah sedemikian berkuasa dan sedemikian baik, maka arahkanlah hatimu unutk berharap kepadaNya. Apapun kekuatiran yang ada dalam hatimu, datanglah dan serahkanlah kepada Tuhanmu, karena “Dia baik bagi jiwa yang mencari Dia”. Kata mencari di sini berarti menetapkan hati untuk hanya berharap kepada Tuhan dan bukan manusia. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah yang Maha kuasa dan Maha baik. Apakah saudara sedang memiliki banyak kekuatiran hari ini? Mungkin saudara gelisah memikirkan masa depan saudara, atau anak-anak saudara, atau penyakit yang saudara derita, atau yang lainnya. Ingatlah kebenaran Firman Tuhan ini. Allah kita memiliki kuasa yang tidak terbatas, dan Ia baik bagi orang yang mencari dan mengandalkan Dia. 28
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Selasa, 3 Januari 2017 BERDIAM DAN CARILAH KEHENDAKNYA (Bacaan: Ratapan 3:26)
Saya teringat ketika seorang rekan hamba Tuhan terjatuh karena sakit di depan gereja setelah melayani hari itu. Dengan panik, kami segera menggendong dan membawanya ke rumah sakit. Di tengahtengah kepanikan kami, suami saya yang sedang mengemudikan mobil mengingatkan kami, ambil waktu untuk berdoa bersama di dalam mobil. Inilah yang seringkali terjadi ketika kita tiba-tiba diterpa masalah, yaitu mencari solusi sendiri tanpa mengingat Tuhan. Dalam bagian ini Firman Tuhan berkata, “Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN”. Tentu yang dimaksud dalam bagian ini bukanlah untuk meniadakan usaha aktif dari manusia dan dengan pasif berdiam diri hanya mengharapkan pertolongan Tuhan. Konteks bagian ini adalah bangsa Israel sedang barada dalam persoalan serius karena mengalami pembuangan. Mereka terus menerus mencoba mencari solusi dengan mengandalkan bangsa-bangsa lain untuk membantu mereka, namun semuanya tidak membuahkan hasil. Itu sebabnya Firman Tuhan ini diberikan kepada mereka. Sudah saatnya bagi mereka untuk berdiam diri, tidak lagi mengandalkan hikmat manusia untuk mencari keselamatan. Berdiamlah dan carilah kehendak Tuhan, inilah yang Tuhan kehendaki. Ketika saudara mengalami persoalan dalam hidup, yang Tuhan inginkan adalah berdiam diri dan carilah kehendak Tuhan dan lakukanlah apa yang harus saudara lakukan. Ketika fokus kita hanya tertuju pada persoalan, maka kita akan meniadakan hal yang penting, yaitu mencari kehendak Allah. Ingatlah bahwa Tuhan punya maksud setiap kali Ia mengijinkan sesuatu terjadi dalam hidup kita.
29
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Rabu, 4 Januari 2017 IA MENDENGAR SERUANMU (Bacaan: Ratapan 3: 55-56)
Barangkali banyak orang kristiani sudah mengetahui kisah di balik penulisan lagu It Is Well with My Soul (Nyamanlah Jiwaku). Lagu itu menggambarkan iman yang luar biasa dari sang penulis, Horatio G. Spafford. Ia bangkit untuk menuliskan lagu ini di tengah rasa duka yang mendalam, yakni saat ia harus kehilangan empat anaknya yang tenggelam di Samudra Atlantik. Ya, di tengah permasalahannya yang besar Spafford tetap dapat melihat penyertaan Tuhan di dalam hidupnya, sehingga berulang kali ia mengatakan, “Nyamanlah jiwaku, nyamanlah jiwaku.” Gambaran yang dilukiskan oleh penulis kitab di dalam teks kita sungguh memprihatinkan. Umat Israel sedang berada dalam masalah yang paling berat. Penulis menggambarkannya dengan frase “dasar lobang yang dalam”. Di dalam kondisi yang demikian mereka hanya bisa memanggil nama Tuhan. Ini gambaran orang yang sudah berada di dalam persoalan yang klimaks, hingga tidak ada hal lain yang dapat dilakukan kecuali memanggil nama Tuhan. Namun dalam kondisi yang demikian Yeremia sang penulis kitab mempercayai bahwa “Tuhan mendengar suaranya”. Apakah saat ini saudara merasa sedang berada di dalam kondisi yang kritis, hingga tidak ada hal lain yang mampu saudara lakukan? Panggilah namaNya, imanilah bahwa Ia Allah yang mendengarkan suramu minta tolong. Sebagaimana Horatio Spafford, kitapun akan mendapatkan kekuatan ketika kita memanggil nama Allah.
30
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Kamis, 5 Januari 2017 JANGAN TAKUT (Bacaan: Ratapan 3: 57-58)
Tidak banyak kehidupan utuh di dunia ini yang berguna bagi Allah. Hanya beberapa orang yang dapat melaksanakan harapan dan rencana mereka tanpa mengalami gangguan dan kekecewaan sepanjang hidup mereka. Namun, kekecewaan manusia kerap kali menjadi bagian dari rencana Allah. Hal-hal yang kita anggap sebagai tragedi kadangkala merupakan suatu kesempatan yang telah dipilih Allah untuk menunjukkan kasih dan anugerah-Nya. Seperti inilah yang dialami oleh Yeremia dan umat Allah pada jamannya. Ketika berada dalam masa sukar, mereka kehabisan cara untuk menolong diri sendiri, mereka hanya sanggup memanggil nama Tuhan. Saat itulah menjadi saat yang penuh penghiburan karena Allah menjawab mereka, bahkan menjawab mereka “jangan takut”. Bukankah jawaban dari Allah ini memberikan dampak yang besar? Yang sanggup menolong umat Allah pada waktu itu hanyalah Allah yang Mahakuasa. Dari mulutnya keluar sebuah kalimat indah “jangan takut”. Ini tentunya bukan sebuah kalimat kosong tanpa makna. Kalimat tersebut adalah sebuah tanda dan harapan bahwa Tuhan dapat diandalkan. Jangan takut setiap kali saudara mengalami peristiwa yang dianggap tragis. Percayalah bahwa Tuhanlah yang akan memperjuangkan perkaramu dan akan menyelamatkan hidupmu. Berserulah dan percayalah Tuhanmu.
31
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Jumat, 6 Januari 2017 IA BERTAHTA UNTUK SELAMANYA (Bacaan: Ratapan 5:19-20)
Dalam keadaan sakit terus-menerus, Nona Higgens tidak pernah meninggalkan kamarnya selama lebih dari 40 tahun. Kedua tangan dan kakinya telah diamputasi untuk menahan penyebaran penyakitnya ke seluruh tubuhnya. Setelah memutuskan untuk hidup secara kreatif, ia menamai pondok tempat tinggalnya dengan nama “Pondok Harapan Sukacita”. Di pondok inilah ia menyerahkan dirinya dalam doa kepada Tuhan dan aktif pelayanan rohani. Dengan pena yang diikatkan pada ujung lengannya yang buntung, ia berkirim surat ke seluruh dunia selama bertahun-tahun dan membimbing ratusan orang kepada Kristus. Penderitaan yang dialami Nona Higgens tidaklah membuatnya patah semangat dan menjadikan dirinya sebagai orang yang tidak berguna, justru sebaliknya, penderitaannya justru mendorongnya untuk menjadi lebih kreatif di dalam hidup dan pelayanannya. Dalam kondisi yang sulit, percayalah bahwa “Tuhan adalah Allah yang bertahta untuk selamanya”. Kesulitan bukan tanda bahwa Tuhan telah kalah dengan kejahatan. Semuanya tidak membuktikan bahwa Ia sengaja melupakan umatNya. Semuanya dipakai justru untuk menyatakan kuasa Allah yang besar di tengah dunia ini. Apakah saudara percaya bahwa Tuhanmu bertahta untuk selamalamanya? bahwa tidak ada hal apapun yang sanggup menurunkanNya dari tahtanya? jika saudara percaya itu, maka percayalah juga bahwa Hidupmu diatur sempurna oleh Allah. Kesulitan yang saudara alami akan menyatakan kemuliaan Allah. Mengucap syukurlah untuk kesempatan hidup memuliakanNya.
32
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Sabtu, 7 Januari 2017 BAWALAH KAMI KEMBALI KEPADAMU (Bacaan: Ratapan 5:21-22)
Kobe Bryant adalah salah satu pemain basket terbaik di liga bola basket Amerika Serikat (NBA). Ia banyak mendapatkan penghargaan atas prestasinya, bahkan banyak gelar juara liga sudah ia persembahkan bagi timnya. Namun pada tahun 2003, ia terlibat kasus pemerkosaan. Akibat kasus itu, citranya hancur di depan banyak orang. Kemudian ia meminta maaf secara terbuka kepada istrinya dan masyarakat. Sang korban pun sudah mencabut tuntutannya, tetapi sebagian masyarakat tak percaya ia sungguh-sungguh bertobat. Mereka tak memedulikan permintaan maafnya. Memang tidak mudah mengampuni orang lain yang pernah menyakiti kita. Namun, bukankah kita adalah orang-orang yang bersalah dan telah mengalami pengampunan dari Allah? Orang Israel menderita di dalam pembuangan karena kesalahan dan keberdosaan mereka sendiri. Mereka harus mengalami berbagai kesulitan selama berada dalam pembuangan. Penderitaan itulah yang membuat mereka teringat akan Allah dan berseru kepada Allah “Bawalah kami kembali kepadaMu, dan baharuilah hari-hari kami seperti dulu kala”. Seringkali penderitaan dipakai oleh Tuhan untuk membuat kita bertobat dan kembali kepada Allah. Bagaimana hubungan saudara dengan Tuhanmu? Jangan heran ketika penderitaan harus saudara alami suatu saat nanti. Tuhan terkadang memakai penderitaan untuk membawa kita kembali kepadaNya dan kita akan dibaharui kembali.
33
e
P E N G UM UM AN
MAGZ
AGENDA MINGGU INI
Hari / Tanggal
Pukul
Senin, 2 Januari 2017
23.00
Rabu, 4 Januari 2017
19.00
Kamis, 5 Januari 2017
06.00 19.00
Jumat, 5 Januari 2017 Sabtu, 6 Januari 2017
06.00 18.30 22.00
Keterangan
Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM HUT: Bp. Ronny Koestanto HUT: Sdr. George Fadly Latihan Musik KU 3 HUT: Sdri. Imelda Suhargo Doa Pagi Latihan Musik KU 1 dan KU 2 HUT: Anak Marteen Arwani Dinan HUT: Sdri. Kezia Angeline Danusaputra Doa Pemuridan Persekutuan Pemuda Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM HUT: Anak Elyoenay Firstakirana Wibowo HUT: Sdr. Evan Januar
Kepada jemaat yang berulang tahun, segenap hamba Tuhan, penatua, dan jemaat mengucapkan, “Selamat bertambah usia, kiranya kasih karunia dan hikmat Tuhan menyertai senantiasa, serta semakin mengasihi dan bertumbuh dalam pelayanan kepada Tuhan dan sesama.” 34
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 1 Januari 2017
Penatalayanan
Ibadah Remaja
(Pk. 10.00 WIB)
(Pk. 07.00)
Ibadah Umum II
(Pk. 10.00)
Ibadah Umum III
(Pk. 17.00)
Pengkhotbah
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th. M.
Liturgos
Pelayan Musik Pelayan LCD
Ev. Heri
Ibu Ike
Bp. Eliazar
Sdr. Ishak Sdr. Yoga Sdr. Irsan Sdr. Toni
Sdr. Kevin Tj Gabung Ibadah Umum
Bp. Santoso Ibu Nunuk Ibu Herlin
Sdri. Melissa
Sdri. Zizi
Sdr. Evan Sdr. Arka Sdr. Aurel
Sdr. Sebastian H Sdri. Vionatha Sdri. Karina Sdr. Felix Tanzil
Doa Syafaat Doa Persembahan Doa Pra & pasca Ibadah
Cab. Ba- Cab. Bavarvarian ian (07.00)
(Pk. 09.30)
Kasih Yang Memberi Harapan (Ratapan 3:21-24)
Tema
Penyambut Jemaat
Ibadah Umum I
Bp. Santoso
Ev. Heri
Ev. Heri
Pdt. Novida Lassa, M.Th. Sdri. Ester
Sdr. Mito
Sdr. Ishak
Sdr. Ishak Sdr. Haryadi Sdr. Amir Sdr. Willy Sdr. Hizkia
Sdri. Marlin
Sdri. Lina Sdri. Victory
Sdri. Eka Sdri. Dita
Sdri. Ester
Sdr. Mito
Sdri. Lina
Sdri. Eka
Ibu May
Ev. Dodik
35
e
MAGZ
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM Minggu, 1 Januari 2017
Singer
Sdri. Krisna Sdri. Ririt
Sdri. Krisna Bp. Budion
Sdri. Risty Sdri. Helen
Sdri. Nora Sdr. Edwin
Sdri. Clara Sdr. Oka
36
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 8 Januari 2017
Penatalayanan Tema
Ibadah Remaja
(Pk. 10.00 WIB)
Ibadah Umum I
(Pk. 07.00)
Ibadah Umum II
(Pk. 10.00)
Ibadah Umum III
(Pk. 17.00)
(07.00)
(Pk. 09.30)
Kasih Yang Menopang Semua Ciptaan (Kejadian 9:8-17)
Pengkhotbah
Ev. Heri Kristanto
Liturgos
Sdr. Michael
Pelayan Musik
Sdr. Andreas Sdr. Yeyel Sdr. Arka Sdr. Faith
Pelayan LCD
Sdr. Daniel
Sdri. Penyambut Caroline Jemaat Sdri. Michelle E
Ev. Yohanes Dodik, M.A Bp. Agus Sw
Bp. Felix
Bp. Willy TW
Sdr. Lutfi
Ibu Enggar Ibu Naomi Ibu Debby
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th. M.
Sdri. Helen Sdr. Ishak Sdr. Irsan Sdr. Willy
Sdri. Melissa
Sdr. Kevin Tj
Ibu Haimi Ibu Dewi Ibu Nunuk Ibu Sundari
Bp. Imbo Ibu Suyatmi Bp. Andreas K Ibu Rini
Doa Syafaat Doa Persembahan
Cab. Ba- Cab. Bavarvarian ian
Sdri. Dewi
Sdri. Victory
Bp. Yefta
Sdri. Jane
Sdr. Ishak Sdr. Haryadi Sdr. Amir Sdr. Willy Sdr. Hizkia
Sdri. Marlin
Sdri. Nike Sdr. Andi
Sdr. Mito Sdri. Eka
Sdri. Victory
Bp. Yefta
Sdri. Nike
Sdr. Mito
Sdri. Suci Sdri. Lina
Sdri. Ester Sdri. Febe
Ibu Dessy
Doa Pra & pasca Ibadah
Bp. Agus Sw
Singer
Ibu Vena Sdr. Andreas
Bp. Budi SG
Ev. Heri
Sdri. Febby Sdri. Eveelyn
Sdri. Henny Sdr. Haris
37
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
MAGZ
SEKOLAH MINGGU 1 Januari 2016
8 Januari 2016
Liturgis
Kak Mei
Kak Venna
Pelayan Musik
Calvin
Kak Willy
Doa Pra/Pasca SM
Kak Vena
Kak Mei
Tema
Timotius
Laskar Kristus
Bahan Alkitab
(Kis 16:1-5; 2 Tim 1:3-7;3:1415)
Ef 6:10-18;Roma 13:12)
Sion
Kak Budi
Kak Budi
Getsemani
Kak Suani
Kak Suani
Yerusalem
Kak Vena:
Kak Mei
Nazareth
Kak Evelin
Kak Dessy
Betlehem
Kak Santi
Kak Fenny
Keterangan
(Pk. 09.30 WIB)
(Pk. 09.30 WIB)
IBADAH PEMUDA Keterangan
Sabtu, 31 Desember 2016 (Pk. 18.30 WIB)
Sabtu, 7 Januari 2017 (Pk. 18.30 WIB)
Tema Pengkhotbah Litrugos Pelayan Musik Pelayan LCD
GABUNG IBADAH UMUM
Penyambut Jemaat Petugas Doa Singer 38
e
Data Keh adir an Je m aat
MAGZ
DATA KEHADIRAN JEMAAT
Ibadah
Hari/Tanggal
Jumlah Jemaat
Keterangan
Umum 1
Minggu, 25 Des 2016
39 orang
Umum 2
Minggu, 25 Des 2016
63 orang
SM: 30 orang
Umum 3
Minggu, 25 Des 2016
201 orang
Perayaan Natal
Sekolah Minggu
Minggu, 25 Des 2016
17 Orang
Perayaan Natal
Remaja
Minggu, 25 Des 2016
-
Pemuda
Minggu, 25 Des 2016
-
Cab. Bavarian KU 1
Minggu, 25 Des 2016
-
Cab. Bavarian KU 2
Minggu, 25 Des 2016
70 Orang
Perayaan Natal
POS Batam (Gabungan)
Minggu, 25 Des 2016
35 Orang
SM: Remaja:
39