G K RI EXODU S
A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER
Susunan Liturgi Ibadah Minggu Panggilan beribadah
Pengkhotbah
Votum
Pengkhotbah
Bacaan Bertanggapan Pujian Pengakuan Dosa Doa Pengakuan Dosa Secara Pribadi Doa Pengakuan Dosa Berita Anugerah Petunjuk Hidup baru Pujian “Salam Damai” / “Shalom shalom” Pujian Syukur 1 Pujian Syukur 2 Pengakuan Iman Pujian Doa Firman Tuhan Khotbah
Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Jemaat Liturgos Liturgos Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Pengkhotbah Pengkhotbah
Persembahan
Liturgos & Jemaat
Doa Persembahan & Doa Syafaat Pengumuman & Seri Pembinaan Doxology / “Kami memuji Kebesaran-Mu” Doa berkat Amin / “Thank You Lord” Theme Song “Jesus At The Center“
Petugas Doa Pengkhotbah
Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:
[email protected]
Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah
GEMBALA BAVARIAN Pdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-331515954 Email:
[email protected]
GEMBALA LOKAL NGINDEN Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A Telp : 0812 3378 0070 Email: ev.yohanesdodik@gmail. com
2
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ
PENGUASAAN DIRI (Kisah Para Rasul 24:25) Mimbar GKRI Exodus | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
D
alam zaman yang mengedepankan kebebasan ini, segala bentuk keterbukaan dan eksplorasi diri begitu dijunjung tinggi. Norma dilanggar. Batasan dilangkahi. Salah satunya dalam hal penguasaan diri.
dari pembahasan Buah Roh (Gal 5:22-23). Satu buah, sembilan rasa. Rasa terakhir adalah penguasaan diri (enkrateia). Bagaimana konsep Kristiani tentang penguasaan diri? Bagaimana respons orang berdosa terhadap penguasaan diri? Kita akan menjawab pertanyaan ini berdasarkan ucapan Paulus Kebebasan seksual dibanggakan. Keta- kepada wali negeri Feliks di Kisah Para Ramakan dipamerkan. Gaya hidup konsump- sul 24:25. tif menjadi ikon budaya masa kini. Ekspresi diri di media sosial seringkali tidak terkon- Penguasaan diri yang benar (ayat 25a) trol. Anak kecil begitu bebas berkata-kata dan bertindak kurang sopan terhadap Penguasaan diri bukanlah topik yang asorang tua. Jelas sekali bahwa penguasaan ing bagi masyarakat Yunani-Romawi kuno. diri perlu dikumandangkan secara lebih in- Filsafat Stoa sangat menekankan hal ini. tensif bagi generasi sekarang. Lingkungan dan perasaan perlu dikendalikan melalui disiplin diri. Beberapa filKhotbah hari ini merupakan seri terakhir suf dan penulis terkenal kuno menjadikan 3
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ penguasaan diri sebagai salah Jadi, walaupun penguasaan diri juga dia-
satu elemen moralitas yang paling penting. Orang yang mampu menguasai keinginan dari dalam dan godaan dari luar adalah orang yang dewasa. Jika topik ini bukan barang baru, mengapa Paulus perlu mengajarkan ulang kepada Feliks? Jawabannya terletak pada keunikan konsep Kristiani tentang penguasaan diri. Penguasaan diri bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri. Bukan pula masalah moral semata-mata. Ini masalah teologis. Paulus secara khusus mengaitkannya dengan kebenaran dan penghakiman (ayat 25a). Pertama, penguasaan diri dan kebenaran. Pemunculan kata “penguasaan diri” yang dilekatkan dengan “kebenaran” tampaknya bukan hal yang aneh. Petrus juga menasihati jemaat agar menambahkan pengetahuan mereka dengan penguasaan diri (2 Pet 1:6). Jadi, penguasaan diri bukan masalah perasaan dan kehendak saja, melainkan pemahaman. Ini tentang sebuah konsep, bukan sekadar disiplin diri atau pengontrolan emosi. Kebenaran yang dimaksud Paulus merujuk pada ajaran kekristenan. Secara lebih spesifik, hal ini merujuk pada “Jalan Tuhan” (24:22). Petunjuk lain untuk dugaan ini ada di Kisah Para Rasul 13:10. Di sana Paulus menegur Elimas, tukang sihir, dengan kalimat: “engkau musuh segala kebenaran (dikaiosynē), tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu?”
jarkan dalam filsafat dan moralitas Yunani kuno, penguasaan diri secara Kristiani berbeda. Penguasaan diri tidak terpisahkan dari Injil Yesus Kristus (24:21, 24). Kemenangan Kristus atas dosa menjadi sumber kemenangan pengontrolan diri. Persandaran pada Roh Kudus akan menghasilkan penguasaan diri yang lebih besar. Kedua, penguasaan diri dan penghakiman. Diskusi seputar penghakiman terlihat cukup ironis. Saat itu yang menjadi tersangka atau tertuduh adalah Paulus. Namun, ia malah mengungkit masalah penghakiman di depan Feliks. Menariknya, Feliks yang justru merasa tertuduh sehingga terpaksa melarikan diri dari Paulus. Tampaknya pengadilan ilahi jauh lebih kuat daripada penghakiman duniawi! Paulus tampaknya tidak sekadar memikirkan penghakiman ilahi di akhir zaman (kontra RSV “future judgment”). Bentuk partisip present “yang akan datang” (tou mellontos) dapat menyiratkan penghakiman yang segera (NRSV/ESV “the coming judgment”). Kemungkinan lain adalah Paulus sedang menegaskan kepastian dari penghakiman tersebut, bukan masalah waktunya. Dalam khotbahnya di depan para filsuf di Atena, Paulus mengaitkan kebenaran dengan kepastian hukuman Allah. Ia berkata: “Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil (lit. “di dalam kebenaran”) akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang 4
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ hal itu dengan membangkit- sama, termasuk perkembangan dan ajaran
kan Dia dari antara orang mati” kekristenan. Ayat 22 menginformasikan (17:31). Hari penghakiman su- secara eksplisit bahwa ia sudah mengetahui dah ditetapkan. Hukuman tidak terhindar- tentang Jalan Tuhan. kan. Sebagai seorang non-Yahudi di budaya Romawi, ia juga pasti tahu tentang nilai pentRespons orang berdosa (ayat 25b) ing pengendalian diri. Persoalannya, ia haRespons Feliks terhadap perkataan Paulus nya sebatas tahu. Tidak lebih daripada itu. tentang kebenaran, penguasaan diri, dan Pengetahuan intelektual tidaklah cukup. penghakiman ilahi mewakili penolakan Persetujuan secara intelektual pun belum orang-orang berdosa secara umum terh- memadai. adap firman Allah. Respons ini sekaligus memberi peringatan yang serius tentang Kedua, tidak cukup hanya tersentuh oleh kebenaran secara emosional. Ucapan Pausikap yang benar terhadap firman Allah. lus membawa dampak tertentu bagi Feliks. Pertama, tidak cukup hanya mengetahui Ketakutan yang ia alami menunjukkan kebenaran. Apa yang disampaikan Paulus hal itu. Begitu takutnya, sampai-sampai ia di ayat 25 sebenarnya tidak benar-benar menyuruh Paulus untuk pergi. Sayangnya, baru di telinga Feliks. Sebagai seorang wali sama seperti roh-roh jahat yang hanya genegeri selama bertahun-tahun (24:10), ia metar di hadapan Allah tetapi tidak mau pasti mengamati segala sesuatu secara sek- tunduk (Yak 2:19; Mrk 1:24; 5:7), demikian pula dengan Feliks. Merasa bersalah adalah satu hal. Mempercayakan diri pada Allah adalah hal lain. Feliks hanya merasa bersalah, tetapi tidak menyadari betapa seriusnya dosa di hadapan Allah. Dia hanya tersentuh secara emosional, namun tidak ada kelemahlembutan untuk menerima firman Tuhan. Ia sama seperti benih yang jatuh di tanah berbatu dalam perumpamaan Tuhan Yesus. Awalnya menerima firman dengan gembira, namun tidak mau bertahan lebih dalam (Mrk 4:16-17).
5
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Ketiga, yang diperlukan adalah pertobatan yang sungguh-sungguh. Akar per-
soalan terletak dalam diri Feliks. Keseluruhan konteks menunjukkan bahwa hati Feliks memang bermasalah. Ia adalah hamba uang yang selalu menantikan suap (24:26a). Semua “kebaikan” yang ia pamerkan kepada Paulus (24:23) – misalnya dengan memberikan kelonggaran bagi Paulus untuk menerima kunjungan - ternyata hanya tipu muslihat untuk mendapatkan keuntungan dari Paulus. Jika ia tidak mengizinkan teman-teman Paulus untuk berkunjung, dari mana Paulus bisa mendapatkan uang dan akhirnya memberikan suap kepadanya? Bukan cuma itu. Percakapan-percakapan yang ia lakukan dengan Paulus ternyata bukan dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran secara lebih mendalam. Apa yang dikatakan Paulus adalah tidak penting bagi Feliks. Yang ia nantikan hanyalah uang. Ketamakan Feliks terhadap uang mengalahkan hasratnya terhadap kebenaran. Dia benar-benar perlu belajar untuk memiliki penguasaan diri dalam bidang keuangan. Masalahnya, tanpa kebenaran tidak mungkin ada penguasaan diri yang sejati. Tanpa rasa takut yang kudus terhadap penghakiman Allah, tidak mungkin ada pertobatan yang sungguh-sungguh. Banyak orang melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan Feliks. Penolakan mereka terhadap kebenaran bukan disebabkan oleh keraguan mereka terhadap kebenaran itu. Mereka tahu kebenaran. Mereka bahkan menyetujuinya secara intelektual. Kebenaran itu malah mungkin membawa efek emosional tertentu dalam diri mereka. Hanya saja mereka tidak mau kehidupan mereka terusik dengan kebenaran itu. Mereka tidak siap dengan konsekuensi kebenaran. Mereka tidak siap menjalani proses transformasi. Bagaimana dengan Saudara? Sudahkah Saudara menguasai hawa nafsu, ambisi, dan kemarahan dalam diri Saudara? Siapkah Saudara untuk merengkuh kebenaran dan diubahkan olehnya? Maukah Saudara memberikan hidup yang berkenan kepada Pencipta dan Penebus kita yang kepada-Nya kita pasti akan memberi pertanggungjawaban di depan tahta penghakiman-Nya? Soli Deo Gloria.
6
e
Po ko k Do a Syafaat & K at e k i s m u s H e i d e l b e r g | #TEACH ING
MAGZ
POKOK DOA SYAFAAT
1. Doakan untuk study Pdt. Yakub dan Pdt. Reyco
• Doakan agar Tuhan memberikan hikmat dalam mengatur waktu • Doakan agar Tuhan memberikan fokus dan komitmen di dalam penyelesaian tugas akhir
2. Doakan untuk Lembaga misi Garam budaya
• Doakan agar kehadiran mereka dapat menolong gereja-gereja lokal terlibat aktif di dalam mengerjakan misi Allah. • Doakan untuk kebutuhan tenaga misionaris yang masih mereka butuhkan. Kiranya Tuhan yang empunya tuaian yang akan mengirimkan para pekerja.
Pertanyaan 71:
KATEKISMUS HEIDELBERG
Apa itu iman yang membenarkan’?
Jawaban
Iman yang membenarkan adalah anugerah-yang-menyelamatkan, yang dikerjakan dalam hati seorang berdosa oleh Roh dan Firman Allah. Olehnya orang berdosa itu, yang telah diinsafkan akan dosa dan kemalangannya, dan akan ketidakmampuannya serta ketidakmampuan segala makhluk lainnya membebaskan dirinya dari keadaannya yang celaka, mengiakan kebenaran janji Injil dan juga menerima serta mengandalkan Kristus dan kebenaran-Nya yang diumumkan dalam Injil itu untuk pengampunan dosa dan penerimaan dirinya sebagai orang yang dianggap benar dalam pandangan Allah, demi keselamatan. a. Ibr 10:39. b. 2Ko 4:13; Efe 1:17-19. c. Rom 10:14, 17. d. Kis 2:37; 16:30; Yoh 16:8-9; Rom 5:6; Efe 2:1. e. Efe 1:13. f. Yoh 1:12; Kis 16:31; 10:43. g. Fil 3:9; Kis 15:11. 7
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
DUSTA-DUSTA YANG DIYAKINI KAUM WANITA Alasan Untuk Meneruskan
S
etiap orang mencari harapan. Setiap orang mencari alasan untuk meneruskan. Setiap orang ingin tahu bahwa apa yang mereka usahakan akan terbukti berharga. Manusia tidak hidup berdasarkan insting. Manusia diciptakan dalam rupa Allah, kita adalah makhluk rasional. Hal-hal yang kita kerjakan dan katakan berakar di dalam kerinduan dan pikiran yang dalam.
lebih rumit dan susah. Jadi, apa yang Anda lakukan ketika pernikahan Anda tidak menjadi yang dimaksudkan? Apa yang Anda lakukan di saat-saat tidak merasa begitu tertarik pada pasangan Anda, ke mana Anda memandang ketika Anda jengkel, terluka, dan kecil hati, ke mana Anda berlari?
TIDAK SEPERTI YANG DIMAK- BERAKAR DALAM PENYEMBAHSUDKAN SEMULA AN Hal ini terjadi pada setiap orang. Anda perlu menghadapi masalah yang tidak Anda rencanakan sebelumnya. Dalam setiap pernikahan, dosa memperumit hal yang sebenarnya sederhana saja. Dalam setiap pernikahan, kerusakan dunia membuat hal-hal
Jadi, apa yang memberikan Anda alasan untuk meneruskan kehidupan pernikahan ketika masalah-masalah kecil sudah sangat menyusahkan atau masalah-masalah besar sudah membuat Anda hancur, apakah yang menghasilkan pernikahan dipenuhi 8
e
MAGZ
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
dengan cinta yang kokoh, kesatuan, dan pengertian? Jawabannya: pernikahan yang diisi dengan kasih, kesatuan, dan pengertian berakar dalam penyembahan.
bahwa hanya dalam penyembahan kepada Allah di dalam pernikahan kita, kita menemukan alasan untuk meneruskan pernikahan.
TERLIHAT SEPERTI APAKAH PERPenyembahan pertama-tama adalah iden- NIKAHAN YANG BERAKAR DI titas Anda sebelum menjadi aktivitas Anda. DALAM PENYEMBAHAN KEPADA Anda adalah seorang penyembah, sehing- ALLAH?
ga apa pun yang Anda pikirkan, inginkan, lakukan, atau katakan, dibentuk oleh Penyembahan yang memberikan kasih perpenyembahan. nikahan yang kokoh dan alasan untuk meneruskan hidup pernikahan mengalir dari Ketika Alkitab berkata kita adalah penyem- tiga cara yang harus Anda lakukan. bah, hal ini berarti bahwa setiap manusia hidup untuk sesuatu. Setiap kita sedang (1). Pernikahan yang dipenuhi kasih, kesatmenggali harta karun. Setiap kita sedang uan, dan pengertian berasal dari penyemmengejar mimpi. Di balik setiap hal yang bahan setiap hari kepada Allah sebagai kita lakukan ada harapan. Setiap kita terus Pencipta. Hanya ketika Anda melihat pasmengejar hidup. angan Anda dan melihat kemuliaan dari seni kreatifitas Allah, maka Anda akan Menjadi seorang penyembah berarti Anda memperlakukan dia dengan martabat dan mengikatkan identitas, arti dan tujuan, ser- kehormatan yang dibutuhkan oleh perta kesadaran akan kebahagiaan Anda ke- nikahan yang sehat. Allah menciptakan pada sesuatu. Anda mendapatkan semua setiap aspek dari kemanusiaan Anda. Dia ini secara vertikal (dari Sang Pencipta) mengatur setiap pilihan dari pembentukan atau Anda berusaha mendapatkannya se- diri Anda. cara horizontal (dari ciptaan). Pandangan ini berkaitan dengan bagaimana pernika- Semua pilihan dibuat oleh Sang Seniman han menjadi seperti demikian. Tidak ada Ilahi yang memiliki kreativitas tidak terbapernikahan yang tidak terpengaruh ketika tas. Tetapi ada saat-saat dengan cara yang orang-orang di dalam pernikahan mencari halus dan yang tidak halus, kita semua apa yang seharusnya mereka dapatkan dari mempertanyakan Sang Pencipta, dan kita melakukan dengan cara memalukan dan Sang Pencipta dalam ciptaan. menghina suami atau istri kita. Kita akhSaya semakin yakin bahwa pernikahan itu irnya akan mencela pilihan yang tidak dia telah ditetapkan secara vertikal sebelum buat. Kita semua akan meminta pasangan ditetapkan secara horizontal. Saya yakin kita berubah dalam hal yang tidak mun9
e
MAGZ
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
gkin ia lakukan.
telah ditingkatkan oleh perbedaan-perbedaan tersebut. Sebagai hasilnya, Anda tidak hanya memberikan ruang bagi sensibilitas pasangan Anda, tetapi Anda akan menghargai dia dalam segala hal yang Anda kerjakan dan katakan ketika kalian menangani perbedaan-perbedaan Anda terhadap halhal yang sama.
Saat kita merayakan Sang Pencipta, Anda melihat pasangan Anda dan melihat kemuliaan Pencipta, maka Anda merasa diberkati melalui keberadaan dia. Anda kagum dan menghormati pengalaman dan sudut pandang yang dia bawa ke dalam hidup Anda yang tidak akan pernah Anda dapatkan tanpa dia. Dan Anda mencari (3). Pernikahan yang berisi kasih, kesatuan, cara untuk menghargainya. dan pengertian akan keluar dari penyembahan setiap hari kepada Allah sebagai (2). Pernikahan yang berisi kasih, kesatuan, Penyelamat. Tidak ada wilayah yang lebdan pengertian akan keluar dari penyem- ih penting daripada ini. Anda tidak boleh bahan tiap hari kepada Allah yang ber- berespon kepada pasangan Anda berdasardaulat. Anda mungkin menyadari bahwa kan luka batin dan pembenaran diri Anda. hidup Anda tidak sesuai dengan rencana Respon itu harus digerakkan oleh penyemAnda! Dengan cara yang sama, pernikah- bahan. Apa artinya? Pertama, ketika Anda an Anda adalah drama terbuka yang ditulis memuliakan Allah sebagai Juruselamat, oleh kendali hikmat Allah yang mengasihi Anda diperhadapkan dengan realitas akan dan berdaulat. betapa besarnya Anda membutuhkan anugerah-Nya. Hal ini membuat Anda tiSaat Anda menyadari bahwa pasangan dak mungkin melihat pasangan Anda seAnda tidak berbagi naluri dengan Anda. bagai satu-satunya orang berdosa, atau lebPada titik itu, entah Anda menyembah ih berdosa daripada Anda. Allah sebagai yang berdaulat dan memuji perbedaan cara dalam melihat dunia yang Menyembah Allah sebagai Juruselamat juga melalui pasangan, Anda diberkati, atau berarti bahwa Anda bersukacita karena Anda menghina Allah dengan mencoba menjadi bagian dalam pekerjaan anugermenulis ulang kisah-Nya. ah yang terus-menerus berkomitmen Allah kerjakan di dalam kehidupan pasangan Tetapi ketika Anda mulai mengakui kedau- Anda. Jadi, ketika pasangan Anda gagal, latan Allah dan bagaimana Ia telah mem- Anda tidak akan menyalahkannya. Sebentuk Anda dan membawa Anda dan baliknya, Anda akan mencari cara untuk pasangan Anda untuk kemuliaan-Nya dan mewujudkan anugerah yang mengubahkebaikan Anda, Anda berhenti merasa kan dari Juruselamat. Anda akan siap untuk jengkel oleh perbedaan-perbedaan yang ada mendukungnya jika dia gagal dan memulidan mulai bersukacita karena hidup Anda hkannya ketika dia jatuh, dan Anda tidak 10
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ akan memperlakukannya sebagai orang yang lebih berdosa daripada Anda. ALASAN UNTUK MENERUSKAN Di mana Anda mendapatkan alasan-alasan untuk terus menjalani pernikahan Anda di masa-masa yang sulit, ketika alasan-alasan itu paling dibutuhkan? Ketika Anda bersandar pada hikmat yang mengagumkan dari pilihan Pencipta yang penuh kuasa; ketika Anda bersukacita atas pilihan yang dibuat dengan cermat yang mewarnai kisah kalian; ketika hati Anda dipenuhi oleh rasa syukur atas anugerah yang menakjubkan yang telah atau sedang Anda miliki – Anda telah memberikan kepada diri Anda sendiri alasan untuk meneruskan. Anda tidak sendiri. Tuhan yang menciptakan, memimpin, dan mengubah Anda masih bersama dengan Anda. Ia telah membawa dan menempatkan kisah Anda di tengah-tengah kisah penebusan-Nya. Selama Ia adalah Pencipta, dan selama Ia berdaulat, dan selama Ia adalah Juruselamat, Anda memiliki alasan untuk bangun di pagi hari dan saling mengasihi, walaupun Anda belum seperti apa yang Dia ciptakan. Ringkasan Bagian Prakata, Bab 2, dari buku: What Did You Expect? Redeeming the Realities of Marriage – Paul David Tripp ~ bersambung ~
11
e
Ap a ar ti h ari d i d al am k i s ah p e n cp t aan ? | #Q and A
MAGZ
Apa arti hari didalam kisah penciptaan? Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
(Lanjutan tgl 3 Juli 2016)
P
eraturan Sabat yang didasarkan pada kisah penciptaan juga tidak boleh diartikan secara hurufiah begitu saja. Hal ini sebaiknya dipahami sebagai sebuah analogi. Seandainya hari ke-7 penciptaan identik dengan hari ke-7 dalam peraturan Sabat, atas dasar apa hari ke-7 (Sabat) berdurasi 24 jam, sedangkan Kejadian 2:3 tidak memberikan indikasi jelas bahwa Allah beristirahat selama sehari (bandingkan absennya rujukan “petang-pagi” di hari ke-7)? Di samping itu, peraturan tentang Sabat yang lain, misalnya tahun Sabat (Kel 23:10-11; Im 25:3-7) dan Sabat pembebasan (7x7 tahun?, Im 25:8-17), menyiratkan bahwa hari
ke-7 dan peraturan Sabat hanya bersifat analogi (bukan identik). Peraturan tentang berbagai macam Sabat justru semakin meneguhkan pandangan bahwa “hari” di Kejadian 1 hanyalah sebuah periode tertentu yang durasinya bukan 24 jam. Pemahaman bahwa yôm = 24 jam juga tidak selaras dengan konsep penciptaan yang tampaknya terjadi secara spontan. Ketika Allah menciptakan terang, cakrawala, laut, tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya, Dia menciptakan semua itu secara spontan melalui firman-Nya. Jika penciptaaan spontan ini ditolak, maka masalah yang ditimbulkan akan semakin banyak. Sebagai contoh, apakah 24 jam cukup untuk memi12
e
Ap a ar ti h ari d i d al am k i s ah p e n cp t aan ? | #Q and A
MAGZ
sahkan air yang di bawah dan yang di atas? Jika penciptaan terjadi secara spontan, maka yôm di sini tidak mungkin 24 jam. Mengapa? Karena jika yôm = 24 jam dan penciptaan terjadi secara spontan, maka pada dasarnya Allah beristirahat setiap hari. Dia perlu menunggu 24 jam habis, setelah itu Dia mulai bekerja lagi di keesokan harinya. Dia tampaknya tidak perlu menunggu sampai hari ke-7 untuk beristirahat, karena setiap hari Dia sudah beristirahat! Ini jelas bertentangan dengan Alkitab. Argumen terakhir untuk menentang konsep bahwa yôm = 24 jam berkaitan dengan konsep teologis-filosofis. Kita tidak boleh memikirkan bahwa waktu itu kekal dan Allah bekerja di dalam waktu. Sebaliknya, waktu bergantung pada pekerjaan Allah. Setiap kali Allah melakukan suatu penciptaan, maka itu menjadi dasar bagi yôm. Allah tidak dibatasi oleh yôm, sebaiknya yôm didasarkan pada setiap pekerjaan Allah. Pemahaman ini jauh lebih dapat diterima daripada membayangkan Allah harus menunggu pergantian hari untuk melakukan penciptaan berikutnya. Ketika Allah menciptakan terang, itulah hari ke-1. Ketika Ia menciptakan cakrawala, itulah hari ke-2. Begitu seterusnya. Dari seluruh pemaparan di atas, argumentasi yang mendukung yôm sebagai suatu periode/jangka waktu tertentu tampaknya lebih bisa diterima. Walaupun demikian, ada beberapa hal yang perlu kita dipahami. Penafsiran yôm sebagai suatu periode waktu tertentu tidak selalu menyiratkan bahwa periode tersebut adalah periode panjang (jutaan tahun). Teks benar-benar tidak memberikan petunjuk jelas tentang durasi dari setiap yôm. Di samping itu, penafsiran ini tidak boleh semata-mata hanya untuk mengharmoniskan Kejadian 1 dengan ilmu pengetahuan (sains). Konklusi ini ditentukan oleh teks Kejadian 1 itu sendiri. Alkitab tidak perlu disesuaikan dengan ilmu pengetahuan, karena Alkitab adalah sumber kebenaran tertinggi. Yang perlu diubah adalah cara orang percaya menafsirkan Alkitab.
13
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ
P E NE B U S A N TE R B ATA S (Lanjutan tgl 3 Juli 2016)
Pemilihan Allah Bapa
K
ata “semua” pada ayat 32 ini berarti semua orang pilihan Allah, bukan setiap orang didunia ini. Alasan bagi pernyataan demikian adalah bahwa Roma 8, mulai dari ayat 28 sampai yang terakhir, berbicara mengenai umat Allah. Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan, bukan bagi seluruh dunia, tetapi bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (ay.28). Janji-janji Allah hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang dipilih-Nya dari semula, yang ditentukan-Nya dari semula dan yang dibenarkan-Nya ser-
ta dimuliakan-Nya (ay. 29-30). Mengenai orang-orang inilah Paulus berkata: “jika Allah dipihak kita, Siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?” (ay 32). Yang dimaksudkan dengan “kita semua” untuk siapa Kristus mati adalah umat Allah yang disebut Paulus pada ayat-ayat sebelumnya. Pada ayat selanjutnya (ay.33), Paulus masih tetap berbicara mengenai orang-orang pilihan Allah: “Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah?” maksudnya, tak ada yang dapat menggugat orang-orang 14
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ
pilihan Allah, karena Kristus telah mati bagi mereka. Apakah anda kini sudah melihat hubungan yang erat antara orang-orang pilihan Allah dan orangorang bagi siapa Kristus mati? Mereka adalah orang-orang yang sama. Semua pembicaraan sebelum dan sesudah “kita semua” pada ayat 32 dibatasi pada orang-orang pilihan, orang-orang yang dikasihi Allah. Oleh karena itu, kita melihat bahwa ayat ini bukannya mendukung konsep penebusan universal, tetapi sebaliknya, ayat ini membatasi arti “kita semua” hanya pada orang-orang yang mengasihi Allah. Ini adalah penebusan terbatas. Justru penebusan terbatas inilah yang memberikan kita penghiburan sejati pada masa-masa sulit. Karena sebagaimana yang dinyatakan Paulus pada ayat 32, bahwa bila Allah telah mengaruniakan yang paling utama bagi umat-Nya – yaitu bila Allah rela menyerahkan Anak-Nya, Yesus, bagi kita yang percaya – maka Ia akan mengaruniakan segala sesuatu yang baik kepada kita. Karena itu, janganlah kamu khawatir, hai kamu yang kurang beriman, yang begitu sering mengkhawatirkan hari esok. Ingatlah, bila Allah menyerahkan Kristus bagimu, maka segala sesuatu yang baik bagimu bukan merupakan hal yang sulit bagi Allah. Dan Allah akan mengaruniakannya kepadamu. Bersyukurlah kepada Allah Bapa atas kasih-Nya yang kekal, yang telah memilih kita, dan kepada Allah Anak yang telah mati untuk menebusmu. Sebagai kesimpulan dari bagian ini, Alkitab mengajarkan bahwa tujuan dari predestinasi yang ditetapkan oleh Allah Bapa dan penebusan yang dilakukan oleh Allah Anak adalah satu, yaitu keselamatan orang-orang pilihan Allah. Dengan kata lain, penebusan terbatas didasarkan pada pemilihan tanpa syarat. Bersambung……… Sumber: Lima Pokok Calvinisme oleh H. Palmer
15
e
S iap ak ah Jo se p h u s i t u ? | #D OYO U K N OW
MAGZ
S ia pak a h j o s e p h u s it u? (Lanjutan tgl 3 Juli 2016)
Kehidupan Perkawinannya
J
osephus menikah beberapa kali. Istri pertamanya mati bersama orang tua Josephus di Yerusalem selama pengepungan. Selanjutnya Jenderal Vespasianus mengatur agar dia menikahi seorang wanita Yahudi yang ditangkap oleh pasukan Romawi. Tetapi wanita ini meninggalkan Josephus. Sekitar tahun 70, Josephus menikahi seorang perempuan Yahudi dari Aleksandria dan melaluinya dia memiliki 3 anak laki-laki, tetapi dua orang diantaranya meninggal; Flavius Hyrcanus adalah satu-satunya anaknya yang hidup. Yang menarik adalah istri ketiganya ini adalah wanita yang ditangkap orang-orang Romawi. Hukum Yahudi melarang perkawinan seorang imam
dengan wanita yang adalah tangkapan perang karena mereka berasumsi bahwa wanita-wanita tangkapan perang tidaklah mungkin seorang perawan lagi. Namun Josephus menegaskan bahwa istrinya adalah seorang perawan, namun akhirnya Josephus tetap menceraikannya. . Dalam tulisannya Life, Josephus mengatakan, “At this period I divorced my wife, being displeased at her behavior. She had borne me three children, of whom two died. “ Sekitar tahun 75, Josephus menikah lagi dengan seorang gadis Yahudi dari Krete. Perkawinan terakhirnya ini menghasilkan 2 anak, Flavius Justus dan Simonides Agrippa.
16
e
MAGZ
S iap ak ah Jo se p h u s i t u ? | #D OYO U K N OW
Kontribusinya dalam Dun- maious bibliona ditulis dalam bahasa Yunani (aslinya ditulis dalam bahasa Aram, ia Literatur
Posisi Josephus sebagai orang Yahudi dan sekaligus anugerah yang didapatkannya sebagai warga negara Romawi, memberikan banyak kesempatan baginya untuk menulis. Josephus menulis sejumlah tulisan penting tentang orang-orang Yahudi, pemberontakan mereka kepada pemerintahan Romawi, telah memberikan gambaran berharga tentang orang, kelompok, kebiasaan, adat istiadat orang-orang yang hidup pada jamannya serta gambaran tentang berbagai tempat. Tulisan-tulisannya memberikan gambaran luas tentang kisah-kisah di luar Alkitab periode setelah pembuangan, era Makabe, dinasti Hasmonean serta kemunculan Herodes Agung. Dia memberikan petunjuk tentang orang-orang Saduki, Imam-imam Besar Yahudi pada jaman ketika dia hidup, orang Farisi dan Essene, Kuil Herodes, sensus yang terjadi pada jaman Kirenius, orang Zelot. Dia juga memberikan gambaran tentang penguasa atau tokoh-tokoh penting pada jaman itu, seperti Pontius Pilatus, Herodes Agung, Agripa I dan II, Yohanes Pembaptis, Yakobus saudara Yesus, termasuk Yesus sendiri.
tetapi naskahnya sudah hilang). Tulisan ini merupakan gambaran sejarah orang-orang Yahudi dari penaklukan Yerusalem oleh Antiokhus IV Epifanes pada 164 SM hingga kehancuran Yerusalem. Karya ini dibuat sekitar tahun 75 M. Tujuan utama penulisan karyanya ini adalah untuk memperkenalkan pengetahuan kepada dunia Yunani-Romawi tentang sejarah orang-orang Yahudi. Tulisan ini sekaligus didedikasikan kepada Vespasianus, Titus dan Agripa II.
Antiquities of the Jews Karya ini ditulis dalam bahasa Yunani dan merupakan rangkaian tulisan yang terdiri dari 21 volume yang diselesaikannya pada tahun-tahun terakhir pemerintahan kaisar Flavius Domitian (sekitar tahun 930-94 M). Josephus mengatakan bahwa ada beberapa orang tertentu yang mendorongnya untuk membuat catatan lengkap tentang budaya dan konstitusi orang-orang Yahudi.
Tulisan ini merupakan karya komprehensif Josephus tentang sejarah orang-orang Yahudi yang dimulai dari kisah penciptaan dalam Alkitab hingga pecahnya perang Beberapa Karya Utama Josephus Yahudi tahun 66 M. Untuk memaparkan The Jewish War (The Wars of the Jews kisah-kisah Alkitab, Josephus banyak menatau The History of the Destruction gambilnya versi Septuaginta dan memodifikasinya dengan legenda-legenda yang of Jerusalem) ada. Karya yang berjudul asli: Phlauiou Iôsêpou historia Ioudaïkou polemou pros Rhô17
e
MAGZ
S iap ak ah Jo se p h u s i t u ? | #D OYO U K N OW
The Life of Flavius Josephus
Karya dengan judul asli Ipsepou bios ini merupakan otobiografi Josephus yang ditulis sekitar 94-99 M. Tulisan ini muncul sebagai bentuk tambahan terhadap edisi kedua dan ketiga dari Antiquities of the Jews. Karya ini merupakan balasan terhadap tuduhan fitnah yang dilakukan Justus of Tiberias yang menggambarkan operasi militer yang dilakukan Josephus di Yerusalem sebagai tindakan yang brutal dan penuh tirani. Bagi Josephus, fitnahan Justus ini adalah adalah suatu pencemaran nama baiknya karena orang-orang tahu bahwa dia pernah memimpim tentara Yahudi melawan Roma dan dia bertanggung jawab terhadap kematian pasukan Romawi. Josephus memulainya dengan menceritakan tentang darah aristokratnya, masa mudanya dan selanjutnya menggambarkan aktifitasnya sebagai jenderal. Bersambung…….. NK_P
18
e
B AB I V | #MI S S I O N
MAGZ
KESELAMATAN (Lanjutan tgl 3 Juli 2016)
KEBEBASAN DARI HUKUMAN
A
llah mengutus Anak-Nya bukan hanya untuk menebus kita, tetapi juga mengangkat kita sebagai anak ke dalam keluarga-Nya. Hakim kita menjadi Bapa kita dan Roh Kudus sendiri memampukan kita untuk berseru kepada Allah dengan panggilan “Abba, Bapa,” yang memberi kesaksian bersama roh kita sendiri, bahwa kita memang adalah anak-Nya. Jadi kita bukan lagi budak, tetapi anak (Roma 8:14-17; Gal 4:4-7). Sekarang kita bebas untuk hidup sebagai manusia yang merdeka. Dalam bukunya yang mengharukan Knowing God, Dr. J.J.Packer menulis, “Jika saya diminta untuk meringkas berita Perjanjian Baru dalam tiga kata, maka yang saya usul-
kan adalah “diangkat menjai anak Allah melalui pendamaian dan saya rasa tidak ada ringkasan yang lebih kaya dan berisi tentang Injil dari pada itu.
BEBAS DARI DIRI UNTUK MELAYANI Orang Kristen adalah hoi sozomenoi (orang-orang yang sedang diselamatkan). Ini sebagian karena istilah itu mengakui bahwa keselamatan kita belum sampai pada tahap final. Hoi sozomenoi dikontraskan dengan hoi apollomenoi (orang-orang yang sedang binasa). Karena orang-orang ini belum binasa dan kita juga belum berada di surga (bdk 2 Kor 2:15; 1 Kor 1:18; Kis 2:47). Alasan lain dari penggunaan penunjuk waktu sekarang adalah selama masa antara pembenaran dan pemuliaan kita, ada suatu proses yang disebut pengudusan, 19
e
B AB I V | #MI S S I O N
MAGZ
perubahan bertahap dari orang percaya oleh Roh Kudus menjadi serupa dengan Kristus “dalam kemuliaan yang semakin besar” (2 Kol 3:18), sampai pada akhirnyakita akan sepenuhnya diubah menjadi serupa dengan gambaran Anak Allah (Rom 8:29 bdk 1 Yak 3:2). Selain itu, karena Yesus Kristus merupakan rupa yang nantikan akan kita capai sebagai “manusia kedua” atau “Adam kedua” (Rom 5 dab 1 Kor 15) dan yang sulung dari dari manusia baru, maka kita sendiri yang sudah dalam Kritus, menjadi bagian dari manusia baru ini. Menjadi Kristen dalam pengertian sesungguhnya adalah menjadi manusia, karena tidak ada yang lebih merendahkan martabat manusia dari pada pemberontakan melawan Allah atau lebih meninggikan martabat manusia dari pada berdamai dan bersekutu dengan Allah. Namun menegaskan dengan sukacita bahwa keselamatan termasuk memanusiakan manusia.
la kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan kekanak-kanakan, sehingga dengan “keselamatan” dia ingin agar mereka bertumbuh menjadi serupa dengan Kristus. Dalam keselamatan yang kita alami sekarang inipun, kita harus menekankan sesuatu yang positif. Kita sedang diselamatkan dari perbudakan, keegoisan ke dalam pelayanan yang membebaskan. Yesus bicara bahwa kita merupakan budak dosa dan tidak ada perbudakan yang lebih buruk dari pada dipenjara dalam diri sendiri. Luther menjelaskan kejatuhan manusia sebagai “homo in se incurvatus,” “manusia dibengkokkan ke dalam dirinya sendiri.” dari penjara seperti inilah Yesus Kristus membebaskan kita. Dia memperingatkan kita bahwa jika kita berkeras untuk “menyelamatkan” diri kita sendiri, menggantungkan hidup kita dalam keegoisan, kita akan kehilangan diri kita. Sebagai kontras, hanya ketika kita mau menyerahkan diri kita dengan memberi diri dalam pelayanan bagi Dia dan orang lain, barulah kita benar-benar menemukan diri kita sendiri (Mark 8:35). Hanya saat kita hidup, hanya saat kita melayani kita bebas.
Keselamatan sebagai proses yang terjadi sekarang diekpresikan dalam dua perintah rasul yang mengejutkan, “Kerjakanlah keselamatanmu,” tulis Paulus, mendorong jemaat Filipi untuk menunjukkan dalam praktik sehari-hari mereka tentang kesela- Bersambung....... matan yang sedang dan telah Allah kerjakan dalam keselamatan mereka (Fil 2:1213). Sedangkan rasul Petrus menekankan kebutuhan para pembacanya untuk “bertumbuh menuju keselamatan” (1 Petr 2:2). Karena dalam ayat-ayat sebelumnya, dia meminta mereka untuk membuang sega-
20
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
RENUNGAN HARIAN Senin, 11 Juli 2016 MENJADI EFEKTIF (Bacaan: 2 Petrus 1:5-8)
Menjadi umat Allah ataupun hamba Allah jelas merupakan panggilan Allah. Namun peran kita menentukan apakah panggilan itu makin teguh dan efektif atau sebaliknya (ay.10a). Supaya penggilan itu semakin teguh dan efektif maka harus dengan bersungguh-sungguh berusaha untuk “menambahkan kepada iman kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara, dan kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang” (ay.6-7). Semuanya adalah satu kesatuan. Seseorang tidak bisa efektif hanya dengan memiliki salah satunya saja. Kita harus berjuang dengan sungguh-sungguh agar terus bertambah di dalam semuanya termasuk pengendalian diri. Iman, kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan dan kasih disejajarkan di dalam bagian ini. Artinya bahwa pengendalian diri bukan hal yang dapat disepelekan untuk dapat hidup sebagai seorang anak Tuhan. Tidak sedikit hamba Tuhan ataupun anak-anak Tuhan memiliki berbagai karunia. Mereka pandai dalam berbicara, menyanyi, berbisnis dan lainnya. Namun sayang mereka lemah di dalam pengendalian diri. Itu sebabnya mereka mudah jatuh di dalam berbagai dosa (seks, korupsi, penipuan, amarah, dendam,dll). Tanpa pengendalian diri kita tidak bisa melayani Allah dengan efektif. Sudahkah saudara mampu mengendalikan diri sendiri? NL
21
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Selasa, 12 Juli 2016 PERBUDAK TUBUHMU (Bacaan: 1Korintus 9:27)
Kata “melatih” dalam bahasa aslinya “hypōpiazō”. Arti literalnya adalah “memukul tubuhnya”. Apa artinya? artinya kita dituntut untuk menguasai tubuh (9:25) dengan jalan menjadikannya sebagai budak (9:27a). Bukan kita yang mengikuti kemauan tubuh, tetapi tubuhlah yang harus mengikuti kemauan kita. Banyak orang membiarkan tubuhnya menjadi raja, dan segenap keberadaannya melayani yang dikehendaki tubuhnya. Orang yang tidak menguasai tubuhnya ketika berhadapan dengan lawan jenis akan jatuh dalam perzinahan. Orang tidak dapat menguasai tubuhnya ketika berhadapan dengan makanan akan menjadi rakus. Orang yang tidak dapat menguasai tubuhnya ketika berhadapan dengan uang akan menjadi pencuri. Tujuan akhir dari “memukul dan memperbudak tubuh” adalah supaya Paulus tidak ditolak setelah ia memberitakan Injil (9:27b). Banyak orang percaya yang ingin menjadi berkat bagi orang lain dengan cara memberitakan Injil. Untuk itu mereka belajar beberapa metode pemberitaan Injil. Itu adalah hal yang baik, namun jangan lupa bahwa ada hal penting lainnya yang juga perlu dipersiapkan yaitu “penguasaan diri”. Tanpa penguasaan diri, kita hanya akan menjadi batu sandungan dan Injil sebaik apapun metode yang dipakai, akan ditolak. Segiat apakah saudara belajar untuk “memperbudah tubuhmu”? Mari kita belajar segiat mungkin, agar Injil yang kita beritakan tidak ditolak.NL
22
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ Rabu, 13 Juli 2016 TEMBOK PENGENDALIAN DIRI (Bacaan: Amsal 25:28) Kekerasan di sekitar kita terus meningkat hari demi hari, baik itu kekerasan fisik, kekerasan seksual bahkan kekerasan seks pada anak-anakpun terus meningkat, pembunuhan juga tidak pernah sepi dari pemberitaan media masa. Semua ini merupakan produk dari kegagalan seseorang di dalam pengendalian diri. Tembok adalah yang pertahanan penting bagi sebuah kota. Temboklah yang akan melindungi sebuah kota dari serangan musuh. Kehancuran tembok adalah hal yang tidak diinginkan oleh siapapun penduduk kota. Demi hal itu para penjaga harus berjaga-jaga sepanjang malam. Kehancuran tembok merupakan kehancuran kota tersebut. Demikian juga dengan manusia. Setiap orang tidak menginginkan kehancuran diri. Ketahanan dan keamanan diri adalah impian semua orang, namun untuk memiliki ketahanan dan keamanan ada rahasianya. Rahasianya dinyatakan oleh pengamsal yaitu “pengendalian diri sendiri”. Pengendalian diri seperti tembok sebuah kota. Ketika kita memiliki pengendalian diri yang baik maka disamakan dengan tembok kota yang kokoh. Sebaliknya ketika pengendalian diri kita begitu tipis, maka itu sama artinya dengan kota yang memiliki tembok pertahanan yang tipis. hanya dengan sekali serangan, kota itu akan luluh lantah. Sekuat apakah saudara membangun tembok pengendalian dirimu? Kualitas bangunannya menentukan ketahanan dan keamanan dirimu.NL Kamis, 14 Juli 2016 SETIA SAMPAI AKHIR (Bacaan: 2 Timotius 4:1-8) Ketika Paulus memberikan nasehat ini, ia sendiri dalam kondisi yang sulit. Ia mendeskripsikannya demikian “ Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.” Paulus tidak hanya mengajar tentang pentingnya menguasai diri dan menderita demi pemberitaan Injil, tetapi ia sendiri memberikan teladan yang nyata bagi Timotius. 23
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ Keseriusan nasehat Paulus ini terlihat dari penggunaan kata “sung-
guh-sungguh”. Paulus bukan sekedar menasehati, namun ia berpesan dengan sungguh-sungguh. Isi pesannya adalah tentang tiga hal: isi pemberitaan adalah Firman, dari sisi waktu harus siap baik atau tidak waktu, sikapnya berani menyatakan kebenaran dan menegor yang salah. Tantangan pasti ada (ay. 3-4) namun semua bisa dihadapi dengan beberapa langkah: kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu (ay.5) Paulus dan hamba Tuhan terdahulu sudah memberikan teladan bagi kita bagaimana melayani Tuhan setia sampai akhir hidup mereka. Pelayanan jaman sekarangpun harus menghadapi berbagai persoalan. Rahasia untuk menangpun masih sama: kuasai diri, sabar menderita tunaikanlah tugas.NL Jumat, 15 Juli 2016 MEMBANGUN JEMAAT (Bacaan: 2 Korintus 10:1-5) Menggunakan Provokasi dan fitnah untuk menghancurkan pelayanan seseorang tidak hanya ditemui dalam pelayanan masa kini, pada zaman Paulus pun hal ini ditemukan. Di Korintus ada oknum yang suka memprovokasi jemaat dengan tuduhan bahwa Paulus dan rekan-rekannya hidup secara duniawi (2). Ia juga disebut sebagai orang yang berani hanya ketika jauh dan tidak berhadapan muka. Tujuannya fitnah ini adalah untuk mempengaruhi jemaat Korintus menolak pelayanan Paulus. Melalui surat ini, Paulus berharap agar orang Korintus mengubah sikap mereka terhadap dia sehingga ia bisa datang dengan kelemahlembutan karena ia menggunakan senjata Allah (3-4), yaitu dengan cara mematahkan siasat, merubuhkan keangkuhan, menawan setiap pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus (5). Paulus menunjukkan otoritasnya sebagai rasul, yaitu dengan meruntuhkan keangkuhan manusia demi membangun jemaat. Tujuannya supaya pembaca menerima kembali kerasulannya sesuai dengan pemahaman yang sehat tentang Injil. Dalam pelayanan masa kinipun, kita menjumpai tantangan dari luar maupun dari dalam jemaat. Kita perlu belajar dari Paulus yang menggunakan otoritasnya hanya untuk membangun jemaat dan bukan untuk diirnya sendiri.NL
24
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Sabtu, 16 Juli 2016 PELIHARALAH MULUTMU (Bacaan: Amsal 21:23)
Seorang ibu terlibat masalah karena menyebar fitnah tentang perselingkuhan seorang bapak. Karena fitnahan tersebut istri dari si bapak tadi menceraikan suaminya karena percaya pada informasi si ibu. Si bapak terlibat konflik yang panjang dengan si ibu, karena tidak mampu menyelesaikan masalah tersebut. Si ibu datang mencari pendeta untuk mencari jalan keluar. Sang pendeta memberikan sebuah kemoceng kepada sang ibu dan memberikan amanat untuk pulang ke rumahnya sambil melepaskan setiap bulu ayam yang ada satu demi satu dan setelah itu kembalilah ke gereja. Setelah dia kembali ke gereja, Sang pendeta menyuruhnya kembali ke rumahnya sambil memungut kembali setiap bulu ayam tadi. Beberapa jam kemudian ia kembali dengan beberapa bulu ayam saja di tangannya karena ia sulit mengumpulkannya kembali. Kemudian sang pendeta berkata: sangat mudah melepaskan bulu ayam tadi namun betapa sulit untuk mengumpulkannya kembali. Demikian juga dengan sebuah berita. Betapa mudahnya kita menyampaikan sebuah berita yang salah, namun sekali disebar, kita akan sulit memperbaiki keadaan. Kehancuran manusia sebagian besar disebabkan oleh mulut mereka sendiri. Seringkali perkataan yang meluncur tanpa melalui pemikiran dan pertimbangan sehingga menjadi senjata untuk melukai dan merugikan orang lain. Pergunakanlah mulut saudara dengan bertanggung jawab karena “Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran.” NL
25
e
P E N G UM UM AN
MAGZ
AGENDA MINGGU INI
Hari / Tanggal
Pukul
Senin, 11 Juli 2016
23.00
Rabu, 13 Juli 2016
19.00
Kamis, 14 Juli 2016
06.00 19.00 06.00
Sabtu, 16 Juli 2016
16.00 18.30 22.00
Keterangan
- Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM Latihan Musik KU 3 HUT : Sdr. Michael Ho Doa Pagi Latihan Musik KU 1 dan 2 Doa Pemuridan Seminar CPC “Mengubah tantangan menjadi peluang” Oleh Eloy Zalukhu di Swiss Belinn– Manyar Surabaya Persekutuan Pemuda Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM
Kepada jemaat yang berulang tahun, segenap hamba Tuhan, penatua, dan jemaat mengucapkan, “Selamat bertambah usia, kiranya kasih karunia dan hikmat Tuhan menyertai senantiasa, serta semakin mengasihi dan bertumbuh dalam pelayanan kepada Tuhan dan sesama.”
26
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
MAGZ
IBADAH UMUM Minggu, 10 Juli 2016
Penatalayanan
Ibadah Remaja
(Pk. 09.30 WIB)
Ibadah Umum I
(Pk. 07.00)
Liturgos
Pelayan Musik
Pelayan LCD
(Pk. 09.30)
Ibadah Umum III
(Pk. 17.00)
Cab. Bavarian (07.00)
Cab. Bavarian
(Pk. 09.30)
Peng en d a l i an D i r i
Tema Pengkhotbah
Ibadah Umum II
Kak Heri Kak Heri Sdr. Michael Sdr. Apin Sdr. Arka Sdr. Andreas Sdr. Evan
Sdr. MiPenyambut chael Jemaat Sdri. Caroline
Pdt. Joseph Tong
Pdt. Yakub Pdt. Reyco Pdt. Yakub Pdt. Joseph Tri Han- Wattimury, Tri HanTong doko, Th.M S.Th doko, Th.M
Bp. Agus SW
Sdri. Helen
Ibu Natalia
Sdr. Mito
Sdr. Ikhsan Bp. Willy Sdr. Ikhsan TW
Sdr.Ishak Sdr.Hiskia Sdr. Haris Sdr. Toni
Sdr. James
Sdr. Ishak Sdr. Haryadi Sdr. Amir Sdr. Dennis
Sdri. Melis- Sdri. Vionsa atha
Sdr. Randy
Sdri. Wella
Sdri. Marlin
Bp. Teguh Ibu Wilis Bp. Budijanto Ibu Santi
Ibu Nunuk Bp. Lipurno Ibu Hariati Ibu Wiwin
Bp. Imbo Ibu Suyatmi Bp. Andreas Ibu Rini
Sdr. Joy Sdri. Lovie
Sdr. Juan Sdri. Rani
Doa Syafaat
Sdri. Eveelyn
Ibu Wilis
Ibu Mei
Ev. Heri
Ibu Natalia
Sdr. Mito
Doa Persembahan
Sdri. Eveelyn
Ibu Wilis
Ibu Mei
Ev. Heri
Sdri. Lovie
Sdr. Juan
Petugas Minggu Ini
Ev. Heri
Ibu Herlin
Ev. Heri
Singer
Ibu Vena Sdri. Shinta
Bp. Eddy Sdri. Risty
Sdri. Henny Sdr. Haris
Sdri. ChrisSdr. Fredy tine Sdri. Clara Sdri. Lina 27
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 17 Juli 2016
Penatalayanan
Ibadah Remaja
(Pk. 09.30 WIB)
Liturgos
Pelayan Musik Pelayan LCD
(Pk. 07.00)
Ibadah Umum II
(Pk. 09.30)
Ibadah Umum III
(Pk. 17.00)
Cab. Bavarian (07.00)
Cab. Bavarian
(Pk. 09.30)
Ye s u s : P e n a n g g u n g Ta u r a t ( R o m 8 : 1 - 4 )
Tema Pengkhotbah
Ibadah Umum I
Kak Dodik Sdr. Daniel Sdr. Michael Sdr. Apin Sdr. Faith Kak Heri Sdr. Evan
Ev. Samuel Sugiarto Bp. Andreas W
Sdri. Shinta
Bp. Eliazar
Sdr. Lutfi
Bp. Budijanto Ibu Santi Penyambut Sdr. Igo Jemaat Sdri. Dewi Ibu Suani Sdri. Dessy A
Sdri. Ririt
Sdr. Andy Y Sdr. Ishak Sdr. Hizkia Sdr. Yoga Sdr. Haris Sdr. Willy Sdr. Kevin
Pdt. Rudi Tedjalaksana Bp. Koesoemo
Sdri. Debby
Sdr. Ishak Bp. Haryadi
Sdr. Ishak Sdr. Haryadi Sdr. Amir Sdr. Dennis
Sdri. Marlin
Bp. Donny Bp. Budi Bp. Suyono SG Ibu Jai Shia Sdr. Ishak Sdri. NataIbu Evi lia Ibu Febry
Sdri. Lina Sdri. Elvi
Sdr. Sonny Sdri. Lia
Doa Syafaat
Sdr. Sebastian
Bp. Budijanto
Sdr. Budhi TS
Ev. Heri
Bp. Koesoemo
Sdri. Debbie
Doa Persembahan
Sdr. Sebastian
Bp. Budijanto
Sdr. Budhi TS
Ev. Heri
Sdri. Lina
Sdr. Sonny
Petugas Minggu Ini
Ibu Herlin
Ibu Christiana
Ev. Heri
Singer
Ibu Debby Sdr. Joseph
Sdri. Henny Sdr. Ian
Sdri. Kezia Sdri. Zizi
Sdr. Andrew Sdr. Fredy
Sdri. Risty Sdri. Febbe 28
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
MAGZ
SEKOLAH MINGGU 10 Juli 2016
Penatalayanan
17 Juli 2016
(Pk. 09.30 WIB)
(Pk. 09.30 WIB)
Liturgis
Kak Fenny
Kak Debby
Pelayan Musik
Kak Sam
Stephanie
Doa Pra/Pasca SM
Kak Fenny
Kak Debby
Tema
Stefanus Menjadi Martir
Simon jadi penyihir
Sion
Kak Sam
Kak Budi
Getsemani
Kak Susi
Kak Suani
Yerusalem
Kak Vena
Kak Vena
Nazareth
Kak Fenny
Kak Evelyn
Betlehem
Kak Fenny
Kak Kezia
IBADAH PEMUDA Sabtu, 9 Juli 2016
Sabtu, 16 Juli 2016
Tema
“Mengapa beribadah kpd Allah?”
Seminar Gabungan dng Lahai Roi
Pengkhotbah
Kak Reyco
Kak Reyco
Litrugos
Sdri. Clara
Sdr. Fredi
Pelayan Musik
TEAM
TEAM
Pelayan LCD
Sdri. Christine
Sdri. Alin
Penyambut Jemaat
Sdri. Putri Sdri. Naomi
Sdri. Christine Sdri. Stevani
Petugas Doa
Sdr. Kevin
Sdr. Kevin
Singer
Sdri. Marlin Sdr. Fredi
Sdr. Esau Sdri. Naomi
Sdr. Nies
(Pk. 18.00 WIB)
(Pk. 18.00 WIB)
29