G K RI EXODU S
A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER
Susunan Liturgi Ibadah Minggu Panggilan beribadah
Pengkhotbah
Votum
Pengkhotbah
Bacaan Bertanggapan Pujian Pengakuan Dosa Doa Pengakuan Dosa Secara Pribadi Doa Pengakuan Dosa Berita Anugerah Petunjuk Hidup baru Pujian “Salam Damai” / “Shalom shalom” Pujian Syukur 1 Pujian Syukur 2 Pengakuan Iman Pujian Doa Firman Tuhan Khotbah
Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Jemaat Liturgos Liturgos Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Pengkhotbah Pengkhotbah
Persembahan
Liturgos & Jemaat
Doa Persembahan & Doa Syafaat Pengumuman & Seri Pembinaan Doxology / “Kami memuji Kebesaran-Mu” Doa berkat Amin / “Thank You Lord” Theme Song “Jesus At The Center“
Petugas Doa Pengkhotbah
Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:
[email protected]
Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah
GEMBALA BAVARIAN Pdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-331515954 Email:
[email protected]
GEMBALA LOKAL NGINDEN Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A Telp : 0812 3378 0070 Email: ev.yohanesdodik@gmail. com
2
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ
EKSPOSISI 1 Korintus 14:34-35 Mimbar GKRI Exodus | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
D
i tengah semangat zaman yang dipengaruhi oleh feminisme dan sensitivitas terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin atau gender, teks ini pasti menimbulkan persoalan. Mengapa Paulus memberikan larangan untuk berbicara di depan publik hanya kepada para perempuan saja? Bukankah para perempuan itu justru ingin belajar sesuatu di dalam ibadah? Kesulitan lain bersentuhan dengan isu aplikasi. Apakah larangan ini bersifat temporal - kultural ataukah universal - kekal? Maksudnya, apakah larangan tersebut hanya berlaku pada zaman kuno di jemaat Korintus atau tetap mengikat sampai sekarang?
Sebuah situasi khusus Larangan yang dibicarakan Paulus di ayat ini pasti berkaitan dengan sebuah situasi yang khusus. Paulus tidak memaksudkan larangan ini untuk diberlakukan secara mutlak di setiap keadaan. Ia baru saja menegaskan bahwa semua orang boleh bernubuat (14:31). Sebelumnya ia juga sudah mengajarkan bahwa para perempuan boleh bernubuat di dalam ibadah, asalkan tetap mengenakan kerudung kepala (11:5). Jika Roh Kudus memang memberikan karunia rohani pada setiap orang sesuai yang dikehendaki-Nya (12:7-11), maka Ia juga bebas mempercayakan itu kepada para perempuan (bdk. Kis 2:18). Tidak ada alasan bagi 3
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Paulus untuk memberikan la- ara di depan umum yang menunjukkan
rangan yang universal dan mut- ketidaktundukan mereka terhadap suami. lak. Kita tidak perlu membesar-besarkan isu Lagipula, Paulus sendiri memiliki banyak gender dalam teks ini. Yang diminta unrekan pelayanan yang perempuan, misaln- tuk berdiam diri bukan hanya perempuan. ya Euodia dan Sintikhe (Flp 4:2-3), Priskila Mereka yang berbahasa roh tetapi tanpa (Rm 16:3; 1 Kor 16:19), Maria (Rm 16:6), penerjemah juga perlu berdiam diri (14:28). Yunias (Rm 16:7), Trifena dan Trifosa (Rm Mereka yang bernubuat juga berdiam diri 16:12). Beberapa memegang peranan yang apabila ada orang lain lagi yang mendapat penting. Febe sebagai diaken (Rm 16:1-2). penyataan (14:30). Dengan kata lain, diam Nimfa menjadikan rumahnya sebagai tem- di sini bersifat kondisional dan tidak perpat ibadah (Kol 4:15). Begitu pula dengan manen. Ini hanya diam secara temporal Priskila (1 Kor 16:19). Sulit membayang- demi alasan ketertiban dalam ibadah. Tikan bahwa para perempuan ini tidak per- dak ada unsur gender yang terlibat di sini. nah berbicara di dalam ibadah. Di samping itu, Paulus tidak melarang Situasi khusus seperti apa yang sedang ter- para perempuan untuk belajar. Semua jadi di Korintus dan dibahas oleh Paulus orang boleh belajar sesuatu dalam ibadah di bagian ini? Pertimbangan konteks men- (14:31b). Hanya saja, dalam situasi khusus garahkan kita untuk mengaitkan situasi seperti yang sudah disinggung, lebih baik ini dengan kebiasaan menyampaikan atau para perempuan belajar di rumah daripada menanggapi nubuat (ayat 29-31). Pemuncu- memalukan suami mereka di depan umum. lan kata kerja manthanō (“belajar”) di ayat Toh, mereka tetap bisa belajar. Toh, belajar 31 dan 35 (LAI:TB “mengetahui”) mem- hal-hal rohani tidak harus mengorbankan beri petunjuk ke arah sana. Jika dihubung- keharmonisan pernikahan. kan dengan relasi suami – isteri di ayat 35, kita dapat menarik kesimpulan bahwa ada Alasan bagi larangan beberapa perempuan di jemaat Korintus yang tidak segan-segan mengkritisi sua- Paulus tidak hanya memberikan larangan. mi mereka di depan umum. Mungkin seo- Ia meneguhkannya dengan beberapa alarang suami sedang bernubuat dan isterin- san. ya menanggapi. Mungkin pertanyaan dari Yang pertama, tradisi gereja-gereja (ayat para isteri terlalu tajam dan terkesan me- 34a “sama seperti dalam semua jemaat malukan suami mereka sendiri. Mungkin orang-orang kudus”). Dalam versi Inggris gaya bicara mereka dipandang tidak sopan. ayat ini diletakkan di ayat 33b. Dengan Intinya, beberapa perempuan Kristen di kata lain Paulus sedang memikirkan keKorintus telah memberanikan diri berbic- biasaan-kebiasaan tertentu yang dilakukan 4
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ secara luas di berbagai gereja memiliki jangkauan arti yang sangat luas.
pada masa rasuli. Tentang hal Nomos tidak selalu merujuk pada Hukum ini, ia sudah menyinggung be- Taurat. Kata tersebut bisa berarti hukum biasa yang berlaku di masyarakat atau negberapa kali (7:17; 11:16). ara (hukum “sekuler”). Namun, pemunDalam kaitan dengan pendapat Paulus ini, culan ungkapan ho nomos legei di ayat ini gereja perlu menghindarikan diri dari dua dan tulisan Paulus yang lain jelas mengarah ekstrim seputar tradisi. Di satu sisi, seba- pada Hukum Taurat (Rm 3:19; 1 Kor 9:8). gian gereja begitu terkungkung dalam tradisi. Mereka melupakan relevansi dan kon- Yang tidak jelas adalah kutipan spesifik yang tekstualisasi. Otoritas tradisi disejajarkan ada dalam pikiran Paulus. Tidak ada satu dengan firman Allah. Lebih parah lagi, apa teks pun di Perjanjian Lama yang melarang yang disebut “tradisi” oleh mereka ternyata para perempuan untuk berbicara di depan tidak berakar dari ajaran para rasul. Gereja umum dalam konteks ibadah. Sehubungan mulai memasukkan beberapa inovasi, lalu dengan kesulitan ini, sebagian besar penafmenjadikannya otoritatif seperti firman sir berpendapat bahwa Paulus hanya memberikan rangkuman ajaran Alkitab tentang Tuhan. isu tersebut. Memang tidak ada teks yang Di sisi lain, sebagian gereja mengabaikan spesifik dan eksplisit. tradisi. Inovasi selalu dianggap lebih baik. Kontekstualisasi acapkali dibarengi dengan Berdasarkan kebiasaan Paulus yang menykompromi. Nilai-nilai tradisional dipan- inggung relasi suami dan isteri dari perspektif kisah penciptaan (11:3, 8-10; 1 Tim dang sebelah mata. 2:12-14), kita bisa menarik kesimpulan Alasan kedua yang digunakan oleh Paulus bahwa Paulus mungkin memikirkan posidalam larangannya adalah firman Tuhan si suami sebagai kepala. Itulah sebabnya ia (ayat 34b “seperti yang dikatakan juga oleh secara khusus mengaitkan ho nomos legei Hukum Taurat”). Kata nomos memang bukan dengan berbicara di depan umum, melainkan dengan ketundukan isteri terhadap suami (1 Kor 14:34b). Alasan terakhir adalah norma masyarakat pada waktu itu (ayat 35 “tidak sopan”). Pada waktu membicarakan kebiasaan beberapa jemaat yang berbahasa roh dan bernubuat tanpa aturan, Paulus memandang itu sebagai sebuah kekacauan (14:33). Di ayat 35 ia menggunakan kata yang berbeda. 5
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Apa yang dilakukan jemaat perempuan bukan sebuah kekacauan, melainkan
ketidaksopanan. Kata sifat aischron sebelumnya sudah pernah muncul pada waktu Paulus membicarakan jemaat perempuan yang tidak mau menudungi kepala mereka (11:6).
Para penulis kuno terkenal pada waktu itu, baik Yunani-Romawi maupun Yahudi, memandang keterlibatan para perempuan di dalam perkumpulan publik sebagai sesuatu yang tidak sesuai budaya. Berbicara di depan publik seolah-olah mereka tidak berbeda dengan kaum lelaki adalah sebuah ketidaksopanan dalam budaya kuno. Jadi, walaupun ibadah gereja mula-mula memberi ruang yang sedikit lebih longgar bagi para perempuan untuk berbicara di depan publik dibandingkan budaya kuno secara umum, tetapi Paulus tidak mau membiarkan hal itu terlalu jauh sampai dianggap tidak sopan menurut ukuran adat istiadat. Norma masyarakat tetap perlu diperhatikan. Itulah sebabnya Paulus menindak dengan sangat tegas jemaat Korintus yang kawin dengan ibu tirinya. Ia menganggap tindakan itu sangat rendah, bahkan tidak pernah lazim dalam budaya waktu itu (5:1).
Relevansi larangan Apa yang terjadi dalam sebuah situasi khusus di jemaat Korintus jelas tidak boleh serta-merta diaplikasikan secara hurufiah ke dalam kehidupan gereja sekarang ini. Ada muatan-muatan kultural yang bersifat situasional dalam larangan Paulus. Walaupun demikian, poin teologis yang diusung Paulus tetap relevan dan normatif di sepanjang zaman. Para isteri tetap tidak boleh melakukan hal-hal di depan umum yang berpotensi menghina atau meremehkan suami mereka. Perbedaan relasi antara suami dan isteri tetap harus dijaga. Segala tindakan yang dipersepsi sebagai sebuah ketidaksopanan di suatu budaya perlu untuk dihindari. Dengan memperhatikan tradisi (masa lalu), budaya (masa kini), dan firman Tuhan (kekal), kita akan dimampukan untuk bersikap bijak, tahu membedakan mana yang bersifat kultural - temporal dan mana yang bersifat universal - kekal. Kekeliruan biasanya terjadi pada saat salah satu aspek ini diabaikan. Soli Deo Gloria.
6
e
Po ko k Do a Syafaat & K at e k i s m u s H e i d e l b e r g | #TEACH ING
MAGZ
POKOK DOA SYAFAAT
1. Doakan untuk 16 kabupaten kota di Jawa Tengah yang mengalami banjir dan tanah longsor yang mengakibatkan setidaknya 24 orang meninggal dunia, sementara 26 orang hilang dan masih dalam pencarian, ribuan rumah hancur disapu banjir atau tertimbun longsor akibat hujan lebat yang turun. • Doakan agar pemerintah dapat menolong masyarakat yang membutuhkan. • Doakan untuk anak-anak Tuhan yang ada agar dapat bertahan dalam imannya bahkan menjadi garam dan terang bagi orang disekitar mereka. 2. Doakan untuk persiapan tahun ajaran baru di TK Hatala Sinta di Tumbang TukunKalteng dan TK Naor Lano di Yelengga-Wamena-Papua. • Doakan untuk persiapan menyambut tahun ajaran baru agar semua keperluan sekolah dapat dipersiapkan dengan baik. • Doakan agar banyak anak yang antusias untuk mengenyam pendidikan.
KATEKISMUS HEIDELBERG Pertanyaan 69:
Apa itu pembenaran?
Jawaban
Pembenaran adalah tindakan rahmat Allah yang bebas terhadap orang-orang berdosa. Dengan Dia mengampuni segala dosa mereka dan menerima mereka serta menganggap diri mereka sebagai benar di hadapan-Nya. Hal itu dilakukan-Nya bukan karena ada apa-apa yang telah dikerjakan di dalam atau oleh mereka, melainkan hanya karena ketaatan sempurna dan pelunasan sepenuhnya yang telah dilakukan oleh Kristus. Ketaatan dan pelunasan itu diperhitungkan kepada mereka oleh Allah, dan mereka hanya oleh iman. a. Rom 3:22, 24-25; 4:5. b. 2Ko 5:19, 21; Rom 3:22, 24-25, 2728. c. Tit 3:5,7; Efe 1:7. d. Rom 4:6-8; 5:17-19. e. Kis 10:43; Gal 2:16; Fil 3:9.
7
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
DUSTA-DUSTA YANG DIYAKINI KAUM WANITA Kebenaran yang Memerdekakan Kita
K
ita telah menyaksikan banyak dusta Setan dan Kebenaran memerangi setiap dusta itu. Dalam bab terakhir ini, saya ingin menyoroti 22 Kebenaran yang saya yakini sangat penting untuk diyakini dan dipegang oleh kaum wanita masa kini. Kebenaran-kebenaran ini membentuk landasan yang kuat dan benteng yang melindungi pikiran, kehendak, dan emosi saya. Ini adalah Kebenaran yang memerdekakan saya, dan Kebenaran itu akan memerdekakan Anda juga. Di hari-hari mendatang, setiap kali Anda merasa bahwa Anda sedang memercayai dusta, pelajarilah daftar ini; perbaharuilah pikiran Anda; nasihatilah hati Anda sesuai dengan Kebenaran.
1. Allah itu baik (Mz 119:68; 136:1).
Juga saat Anda kehilangan pekerjaan atau orang yang Anda kasihi menderita penyakit yang mematikan atau gereja Anda terpecah-belah, atau suami Anda tidak ingin menjadi suami Anda lagi.
2. Allah mengasihi saya dan ingin agar saya memperoleh yang terbaik (Rm 8:32, 38-39). Allah tidak mengasihi Anda karena kita pantas dikasihi, tetapi karena Dia adalah kasih. Karena itu kita boleh yakin bahwa kita hanya dapat menemukan sukacita yang sejati dan kekal serta pemenuhan di dalam diri-Nya.
8
e
MAGZ 1:4-6).
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
3. Saya sempurna dan diter- 7. Kasih karunia Allah sudah cukup ima di dalam Kristus (Ef bagi saya (2Kor 12:9).
Sebagai anak Allah, saya tidak akan pernah menghadapi situasi yang melebihi kasih karunia-Nya. Kebenarannya adalah, apapun yang Anda alami saat ini, kasih karuniaNya sudah cukup bagi Anda. Ucapkan Kebenaran ini pada diri kita sendiri; ucapkan satu sama lain.
Mungkin Anda pernah ditolak oleh orangtua, teman hidup, sahabat, atau anak. Tetapi jika Anda ada di dalam Kristus, Anda diterima di dalam Dia. Kita tidak perlu berprestasi agar kita berkenan kepada-Nya. Bagaimana mungkin? Karena Yesus – Anak Allah yang kudus dan murni – berkenan kepada-Nya, dan kita berdiri di 8. Darah Kristus sudah cukup untuk hadapan-Nya. menghapuskan dosa-dosa saya (1Yoh
1:7).
4. Allah sudah cukup bagi saya (Mz Tidak ada dosa yang pernah atau akan saya lakukan yang tidak dapat diampuni dan di23:1). Apakah Anda sungguh-sungguh percaya bahwa Dia adalah Gembala Anda? Kebenarannya adalah, jika kita memiliki Dia, kita memiliki segalanya yang kita butuhkan bagi kedamaian dan kebahagiaan kita saat ini.
5. Allah dapat diandalkan (Yes 28:16).
Allah menepati janji-Nya. Dia berjanji bahwa Ia tidak akan pernah meninggalkan kita (Ibr 13:5). Ia berjanji bahwa mereka yang percaya kepada-Nya tidak akan pernah kecewa.
6. Allah tidak pernah salah (Yes 46:10).
hapuskan oleh darah Yesus. Hal ini tidak boleh membuat kita menganggap enteng dosa; sebaliknya, kenyataan ini seharusnya membuat kita merendahkan diri, dan bertekad memilih untuk taat, dengan kuasa Roh Kudus-Nya yang diam di dalam kita (Mz 130:3-4).
9. Salib Kristus cukup untuk mengalahkan kedagingan saya yang penuh dosa (Rm 6:6-7).
Melalui kematian Kristus dan persekutuan saya dengan-Nya, saya bukan lagi budak dosa. Ketika saya berdosa, itu bukan dikarenakan saya tidak berdaya, melainkan karena saya memilih untuk tunduk pada tuan yang lama. Kebenarannya adalah, saya tidak perlu berdosa (Ro 6:14).
Allah selalu menggenapi rencana-Nya yang kekal, dan rencana itu tidak dapat dihalangi oleh kesalahan manusia. Jika kita berada di dalam Kristus, maka hidup kita berada di tangan-Nya, dan tidak ada suatu apapun 10. Masa lalu saya tidak perlu memyang dapat mempengaruhi hidup kita tan- belenggu saya (1Kor 6:9-11). pa seleksi-Nya. Kebenarannya adalah, masa lalu kita – bagaimana kita dibesarkan, bagaimana 9
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
kita menerima perlakuan yang tidak benar, dan bagaimana kita bersalah kepada orang lain – melalui kasih karunia Allah, peristiwa-peristiwa itu dapat menjadi batu loncatan untuk memperoleh kemenangan dan menghasilkan buah melimpah.
atau kebiasaan negatif dalam hidup kita, saat kita mulai bertanggung jawab atas pilihan kita sendiri, kita akan terbebas dari perasaan bahwa kita adalah korban yang tidak berdaya. Kita akan bebas untuk menaati Allah, tidak peduli dalam situasi apapun.
Apapun kebutuhan kita, seperti apapun situasi di sekitar kita, Firman Allah sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan itu. Dan Firman Allah sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang kita kasihi. Orang-orang di sekitar kita yang terluka dan membutuhkan bantuan perlu tahu apa yang Allah katakan.
an juga dalam hidup orang lain sampai ke generasi-generasi selanjutnya.
14. Saya akan menuai apa yang telah 11. Firman Allah sudah cukup untuk saya tabur (Gal 6:7-8). membimbing saya, mengajar saya, Pilihan-pilihan yang kita buat hari ini akan dan menyembuhkan saya (Mz 19:7; memiliki akibat-akibat di kemudian hari, bukan hanya dalam hidup kita, melaink107:20; 119:105).
12. Melalui kuasa Roh Kudus-Nya, Allah akan memampukan saya untuk melakukan apa pun yang Ia perintahkan kepada saya (1Tes 5:24; Flp 2:13).
Masalahnya bukan bahwa kita tidak dapat menaati Allah, masalah sebenarnya adalah bahwa kita tidak mau mengampuni (Mrk 11:25), tidak bersedia mengasihi (Mat 5:44), menolak untuk bersyukur (1Tes 5:18) dan menolak puas dengan apa yang telah Allah sediakan (Ibr 13:5).
13. Saya bertanggung jawab kepada Allah atas kelakuan, respon, dan pilihan saya (Yeh 18:19-22).
Ketika kita berhenti menyalahkan orang lain atau situasi di sekitar kita atas dosa
15. Jalan untuk menuju pada sukacita sejati adalah melepaskan kendali (Mat 16:25; Luk 1:38; 1Pet 5:7).
Satu-satunya cara untuk merasakan kemerdekaan sejati dan damai sejahtera adalah menyerahkan kendali kepada Allah, percaya bahwa Ia dapat diandalkan untuk mengatur segala sesuatu yang kita khawatirkan. Dengan melakukan itu, kita akan melihat Ia melakukan hal-hal yang hanya dapat dilakukan oleh-Nya.
16. Kemerdekaan terbesar yang dapat saya alami di dapati dengan cara tunduk pada otoritas Allah (Ef 5:21).
Apabila kita melawan otoritas Allah, maka kita menjadi rentan terhadap serangan Setan dan juga dosa. Di pihak lain, apabila kita dengan rela menyerahkan diri di bawah otoritas Allah, kita dianugerahi perlindungan Allah, kita mengizinkan Ia bekerja di dalam kehidupan orang-orang yang memiliki otoritas di atas kita, kita menyatakan 10
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ kepada dunia betapa indahn- pa masalah yang membuat kita terluka se-
ya keteraturan yang Allah cip- benarnya adalah alat yang dirancang-Nya takan, kita mengumumkan untuk menggenapi tujuan-Nya dalam hidhak-Nya untuk memerintah atas dunia ini. up kita.
17. Menurut kehendak Allah, tidak ada panggilan yang lebih kudus, lebih mulia selain menjadi seorang istri dan ibu (Tit 2:4-5).
20. Tidak mungkin kita dapat menyerupai Allah tanpa mengalami penderitaan (1Pet 5:10).
Penderitaan adalah alat yang sangat penting bagi Allah untuk membentuk kita agar serupa dengan Yesus. Proses penyucian itu berlangsung pada saat kita menerima penderitaan, bukannya melarikan diri atau membencinya (Yer 48:11).
Wanita diciptakan untuk menjadi penolong bagi suaminya dan sebagai pembawa dan pemelihara kehidupan – untuk memelihara dan membesarkan anak-anak dan cucu, untuk melatih dan membentuk generasi selanjutnya, untuk menyangkal diri dan membaktikan hidup bagi orang lain. 21. Penderitaan ini tidak akan ber-
langsung selamanya (2Kor 4:17-18).
18. Kekudusan pribadi lebih penting Allah telah berjanji bahwa suatu hari nanti daripada kebahagiaan sesaat (Ef 5:26- “tidak akan ada lagi perkabungan atau ratap tangis…” (Wah 21:4). Jadi, apabila tam27). Memilih untuk hidup kudus kadangkala menuntut kita untuk mengorbankan kenyamanan dan kesenangan pribadi. Namun pengorbanan itu bersifat sementara, dan tidak dapat dibandingkan dengan sukacita dan kepuasan yang kita peroleh selama-lamanya. Hanya dengan berusaha hidup kudus kita dapat merasakan sukacita sejati.
paknya tidak ada harapan lagi, angkatlah wajahmu, bersyukurlah, bertahanlah, dan ketahuilah bahwa tidak lama lagi imanmu akan mendapatkan ganjarannya dan kamu akan melihat Dia yang telah berjanji akan menyertai kamu sampai pada kesudahannya.
Yang paling penting bagi-Nya adalah agar setiap ciptaan merefleksikan kemuliaanNya. Rencana-Nya adalah melakukan apapun yang dianggap perlu untuk membuat kita serupa dengan citra-Nya. Bebera-
dengan Allah, bahwa kita diciptakan untuk kesenangan dan kemuliaan-Nya, kita dapat menerima apapun yang terjadi dalam hidup kita sebagai bagian dari kehendak dan rencana-Nya yang tertinggi.
22. Bukan saya yang penting, tetapi 19. Allah lebih ingin mengubah saya Dia (Kol 1:16-18; Wah 4:11). dan memuliakan diri-Nya daripada Rencana Allah yang kekal jauh lebih pentmenyelesaikan persoalan saya (Rm ing daripada segala sesuatu yang memenuhi pikiran kita. Sekali kita sependapat 8:29).
11
e
Ap a ar ti h ari d i d al am k i s ah p e n cp t aan ? | #Q and A
MAGZ
Apa arti hari didalam kisah penciptaan? Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
K
ejadian 1 secara keseluruhan didominasi oleh kemunculan kata ‘hari’ (yom). Kata ini telah menimbulkan berbagai macam pendapat di antara para penafsir. Apakah yom di Kejadian 1 merujuk pada hari dalam arti 24 jam? Seandainya benar, bagaimana penghitungan hari ke-1 sampai ke-3 (sebelum penetapan matahari dan bulan)? Seandainya tidak, apakah yang dimaksud dengan yom di pasal ini? Pandangan tradisional yang dianut oleh sebagian besar orang Kristen menganggap yom di Kejadian 1 sebagai hari dalam pengertian 24 jam. Ada beberapa alasan yang biasanya dipakai oleh penganut pandangan ini. Pertama, kata ‘petang dan pagi’ lebih mengarah pada hari dalam arti 24 jam.
Kedua, asal usul pengudusan hari Sabat (Kel 20:11) didasarkan pada kisah dari Kejadian 1:1-2:3. Keluaran 20:11 “sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya” Sebagian kecil sarjana menolak pandangan tradisional di atas. Mereka mengusulkan bahwa di pasal 1 hanya sekedar menunjukkan enam hari Musa mendapatkan visi dari Allah tentang penciptaan, bukan enam hari Allah mencipta.
12
e
Ap a ar ti h ari d i d al am k i s ah p e n cp t aan ? | #Q and A
MAGZ
Sarjana lain mencoba memahami yom secara sastra. Mereka mengatakan bahwa hari-hari yang digambarkan di Kejadian 1 tidak boleh dipahami secara kronologis, melainkan dipahami dari segi keindahan struktur sastranya. Keindahan ini tersirat dari paralelisme (kesejajaran) yang ada: hari 1-3 merupakan persiapan (tempat), sedangkan hari 4-6 merupakan pengisian. Pandangan lain yang mulai banyak dianut oleh para sarjana adalah pendapat yang menyatakan bahwa yom merujuk pada periode waktu tertentu yang panjangnya bervariasi. Yom menurut penganut pandangan ini hanya dipahami sebagai ungkapan yang menunjukkan periode kerja Allah saja. Seberapa lama periode tersebut tidak dibahas dalam teks, sehingga kita tidak perlu berspekulasi tentang rentang waktu tersebut. Penjelasan di bawah ini akan membuktikan bahwa pendapat ini lebih bisa diterima daripada pendapat yang menganggap yom selama 24 jam. Hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah bahwa Kejadian 1 ditulis bukan untuk menunjukkan berapa lama Allah menciptakan alam semesta. Kejadian 1 ingin menunjukkan bahwa Allah yang memimpin perjalanan bangsa Israel di padang gurun (Keluaran-Ulangan) adalah Allah yang sama yang menciptakan alam semesta. Tujuan lain adalah menunjukkan bahwa benda-benda yang biasa disembah bangsa-bangsa kafir waktu itu (matahari, laut, binatang tertentu) hanyalah ciptaan saja, bahkan lebih rendah daripada manusia. Bertolak dari hal ini, yom lebih baik diinterpretasikan sebagai periode tertentu yang tidak spesifik, karena penulis kitab Kejadian juga tidak menekankan hal itu. YTH
13
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ
P E NE B U S A N TE R B ATA S (Lanjutan tgl 19 Juni 2016)
S
ekarang marilah kita melihat dasar Alkitab untuk penebusan terbatas dari sudut pandang Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus, serta melihat kesatuan dan keselarasan dari tujuan dan karya Allah Trinitas.
Pemilihan Allah Bapa. Bila kaum Arminian benar dalam penyangkalan mereka terhadap ajaran tentang pemilihan; bila Allah tidak mempredestinasikan (menentukan sejak semula) sejumlah orang untuk menerima hidup kekal, tetapi menentukannya setelah bukti dari orang-orang tersebut; bila Allah tidak
mengasihi orang-orang tertentu dengan kasih yang khusus sejak kekekalan; bila sejak kekekekalan Allah tidak berketetapan untuk menyelamatkan umat-Nya dan hanya umat-Nya saja – maka penebusan Allah bagi manusia bukan merupakan penebusan terbatas melainkan penebusan universal. Dua hal ini berjalan bersama: Kasih yang tak terbatas dan penebusan yang tak terbatas, kasih yang universal dan penebusan universal, kasih yang tak membedakan dan penebusan yang tak membedakan, pemilihan yang tak terbatas (Allah memilih semua orang) dan penebusan yang tak terbatas. Bila Allah tidak mengasihi orang-orang tertentu dengan kasih yang khusus, maka benarlah pendapat kaum Arminian bahwa Allah mengutus Anak-Nya untuk mati bu14
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ
kan hanya bagi orang-orang tertentu saja. Bila Allah mengasihi semua orang dengan kasih yang sama besarnya, maka Allah tentu mengutus Anak-Nya untuk mati bagi semua orang. Kaum Arminian benar dalam pernyataan mereka bahwa kasih Allah Bapa dan penebusan Allah Anak berjalan bersama, bahwa orang berada di dalam kasih Allah sama dengan orang yang berada di dalam penebusan Allah, bahwa ada kesatuan antara kasih Allah Bapa dan kematian Allah Anak. Objek penebusan Allah adalah sama. Kaum Arminian dan kaum Calvinis mempunyai pandangan yang sama dalam hal ini. Tetapi Alkitab berkali-kali menyatakan bahwa Allah tidak mengasihi semua orang dengan kasih yang sama. “Hanya kamu yang Kukenal dari segala kaum dimuka bumi” (Ams. 3:2); “sebab semua orang dilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula” (Rm. 8:29); “Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau” (Rm. 9:13). Kalau kita melihat kembali Bab 2 tentang “pemilihan Tanpa Syarat.” Pernyataan “dikasihi Allah” tidaklah diyujukan kepada seluruh dunia, tetaoi hanya bagi orang-orang kudus di Roma (Rm. 1:7), Kolose (Kol. 3:12), dan Tesalonika (1Tes. 1:4; 2Tes. 2:13) dan bagi orang-orang Kristen penerima surat Yudas (ay.1). Karena objek-objek dari kasih Allah adalah khusus, tertentu dan terbatas, demikianlah juga dengan objek-objek dari kematian Kristus. Karena Allah telah mengasihi orangorang tertentu dan bukannya semua orang, karena Ia secara berdaulat dan pasti telah menentukan supaya orang-orang ini diselamatkan, maka Ia mengutus Anak-Nya untuk mati bagi mereka, untuk menyelamatkan mereka, dan bukan untuk seluruh dunia. Karena pemilihan itu tertentu, maka penebusan juga tertentu. Karena pemilihan itu terbatas, maka penebusan juga terbatas. Karena pemilihan itu khusus, maka penebusan juga khusus. Kasih Allah yang memilih dan penebusan oleh Kristus berjalan bersama dan ditujukan kepada orang-orang yang sama. Ada kesatuan antara Allah Bapa dan Allah Anak. Bersambung……… Sumber: Lima Pokok Calvinisme oleh H. Palmer
15
e
S iap ak ah Jo se p h u s i t u ? | #D OYO U K N OW
MAGZ
S ia pak a h j o s e p h u s it u?
K
ita acapkali mendengar tentang kontribusi seorang sejarawan Yahudi bernama Yosephus, utamanya dalam menentukan data historis yang berhubungan dengan Alkitab. Namun bahasan tentang siapakah Yosephus, bagaimana kisah hidupnya dan kontribusinya bagi dunia Alkitab, belum pernah kita dengar. Topik seri bahasan kali ini adalah mengenal sekilas tentang Yosephus, hidup dan karyanya.
nama depan dan Flavius sebagai nama keluarganya. Tindakannya mengambil nama Romawi adalah suatu yang normal sebagai warga negara Roma.
Kelahirannya
Menurut pengakuannya sendiri, Josephus terlahir dari latar belakang keluarga imam dan ningrat. Dari garis keturunan ayahnya, Josephus berasal dari keluarga imam sedangkan dari garis keturuanan ibunya, Josephus berasal dari keturunan darah biru Hasmonean.
Josephus (Titus Flavius Josephus) lahir pada 37 M di Yerusalem dan meninggal setelah tahun 100 M. Dalam tulisannya yang berbahasa Yunani, Yosephus memperkenalkan dirinya dengan nama Iosephos (Ιώσηπος), anak Matthias. Meskipun dia sendiri menyebut namanya dengan Josephus, dia mengambil nama Romawi: Titus sebagai
Pada usia 16 tahun, Josephus mendaftarkan diri masuk di 3 sekte orang Yahudi, yaitu Farisi, Saduki dan Essene, untuk menemukan sekte manakah yang terbaik untuknya. Dalam pergumulan untuk menentukan sekte yang terbaik baginya, Josephus mendengar dan tertarik dengan gaya kehidupan seorang pertapa yang hidup di padang be16
e
S iap ak ah Jo se p h u s i t u ? | #D OYO U K N OW
MAGZ
lantara bernama Banus (kemungkinan anggota Essene). Maka dia memutuskan untuk mengikuti jejak Banus dengan menjalani hidup bertapa, mengasingkan dan menyiksa diri selama 3 tahun. Pada usia 19 tahun, setelah menyelesaikan hidup bertapanya bersama Banus, Josephus memutuskan untuk mengikuti sekte Farisi dengan 2 pertimbangan: Farisi lebih mementingkan akal budi (reasonable) yang mirip dengan sekte Stoik dan Farisi adalah sekte paling populer saat itu.
Gessius Florus, memenjarakan beberapa imam orang Yahudi ke Roma. Pada tahun 64 M Josephus dikirim ke Roma sebagai utusan yang bertugas bernegosiasi dengan kaisar Nero untuk melepaskan imam-imam yang dipenjara tersebut. Tetapi justru di sinilah awal hubungan Josephus dengan orang-orang Romawi dimulai. Istri kedua Nero, Poppaea Sabina, menyambut baik kedatangan Josephus. Sabina memperkenalkan dunia aristrokrasi Romawi kepada Josephus. Josephus sendiri sangat terpesona dangan kebudaayan Romawi, pandangan-pandangan mereka tentang dunia, utamanya dengan kekuatan militer Romawi.
Dari sisi politik, orang-orang Farisi sendiri tidak bersimpati dengan gerakan-gerakan nasionalisme orang Yahudi, seperti gerakan kaum Zelot, dan mereka sendiri lebih Bersambung……... rela jika mereka harus menuruti peratur- NK_P an-peraturan orang Romawi selama orangorang Yahudi diijinkan untuk melakukan kegiatan agama mereka.
Kehidupan politiknya Ketika Josephus menjadi orang Farisi, keadaan kota Yerusalem dipenuhi dengan kemunculan partai-partai politik. Hal ini terlihat dengan banyaknya orang yang tampil sebagai penghasut atau pemimpin rakyat yang pandai berpidato serta kemunculan sekelompok orang yang bertindak atas nama revolusi. Menghadapi berbagai kerusuhan politik yang terjadi, gubernur-gubernur Romawi bereaksi dengan cepat dan bengis untuk meredam berbagai pemberontakan. Gubernur Yudea saat itu, 17
e
B AB I V | #MI S S I O N
MAGZ
KESELAMATAN (Lanjutan tgl 19 Juni 2016)
PERTANYAAN HERMENEUTIS
T
etapi kemudian dia menambahkan kata-kata penting ini: “Sebab seorang hamba yang dipanggil oleh Tuhan dalam pelayanan-Nya, adalah orang bebas…. Saudara-saudara, hendaklah tiap-tiap orang tinggal di hadapan Allah dalam keadaan seperti pada waktu ia dipanggil,” (I Kor 7:20-24). Pentingnya ajaran ini harus jelas. Para budak yang bisa mendapatkan kebebasan sosialnya, harus berusaha mendapatkannya karena inilah kehendak Tuhan bagi mereka. Namun jika tidak bisa, biarlah mereka mengingat bahwa di dalam Kristus, apapun kondisi social mereka, mereka adalah orang bebas! Perbudakan mereka tidak bisa menghalangi kebebasan terdalam mereka sebagai manusia yang telah dibebaskan oleh Yesus Kristus. Perbudakan
juga tidak bisa menghancurkan martabat merka sebagai orang yang telah diterima Allah. Mereka bisa bertahan meskipun dalam keberadaannya sebagai budak “di hadapan Allah.” Ke dua kata ini memberitahu kita bahwa Yesus Kristus memberi kebebasan batin dari Roh yang tidak mungkin bisa dihancurkan oleh penindas terburuk sekalipun. Ingat ketika Paulus di penjara, apakah ia bebas? Saya berusaha mengemukakan argumentasi dari Alkitab bahwa “keselamatan”yang Kristus menangkan ketika mati disalib dan sekarang ditawarkan kepada manusia bukanlah penyembuhan psikologis dan fisik ataupun pembebasan social politik. Penting untuk menyeimbangkan pembahasan negatif saya dengan 3 penegasan positif. Pertama, Allah sangat prihatin dengan bidangbidang ini, yaitu tubuh dan masyarakat kita. 18
e
B AB I V | #MI S S I O N
MAGZ
Kedua, suatu hari nanti, baik tubuh dan masyarakat akan ditebus. Kita akan diberi tubuh yang baru dan akan hidup dalam masyarakat yang baru. Ketiga, kasih mendorong kita saat ini untuk bekerja keras dalam ke dua wilayah ini, berusaha menghasilkan kesehatan fisik dan berusaha menciptakan tatanan social yang berbeda secara radikal, yang bisa membawa manusia kepada kemerdekaan, martabat, keadilan dan kedamaian. Namun setelah menekankan pentingnya semua itu bagi Tuhan dan juga bagi kita, kita tetap perlu menegaskan bahwa semua hal tersebut bukanlah keselamatan yang sedang Allah tawarkan sekarang ini kepada manusia dalam Kristus. Perjanjian Lausanne mengutarakan ketegangan tersebut dengan jelas, “Kami menegaskan bahwa Allah adalah Pencipta sekaligus Hakim atas semua umat manusia. Oleh karena itu kita harus ikut berbagi dalam keprihatinan-Nya akan keadilan dan rekonsiliasi di seluruh masyarakat dan bagi pembebasan manusia dari segala macam penindasan. Karena manusia diciptakan dalam gambar dan rupa Allah, maka setiap orang tanpa melihat ras, agama, warna kulit, budaya, kelas, jenis kelamin ataupun umur, memiliki martabat bawaan yang karenanya harus kita hormati, layani bukan dieksploitasi… Meskipun rekonsiliasi dengan manusia bukanlah rekonsiliasi dengan Allah, aksi social bukanlah penginjilan, pembebasan politis bukanlah keselamatan, namun kita menegaskan bahwa penginjilan dan keterlibatan secara social politik merupakan bagian dari tugas kita sebagai orang Kristen. Karena keduanya merupakan wujud yang harus ada bagi pengajaran kita tentang Allah dan manusia, kasih kita bagi sesama manusia dan ketaatan kita kepada Yesus Kristus. Berita keselamatan juga menyiratkan berita penghakiman ke atas setiap pengasingan, penindasan dan diskriminasi. Kita tidak boleh takut untuk menolak kejahatan dan ketidakadilan di manapun mereka ada.”
KESELAMATAN DAN KEBEBASAN PRIBADI
Jadi apa itu keselamatan? keselamatan adalah kebebasan pribadi. Benar, keselamatan terkadang menghasilkan peningkatan kesehatan secara fisik dan mental, seperti yang telah kita bahas. Memang benar keselamatan memiliki konsekuensi social yang luas, seperti pernyataan dalam Perjanjian Lausanne, “keselamatan yang kita nyatakan haruslah mengubah kita dalam keseluruhan pribadi dan tanggung jawab social kita.” Namun keselamatan itu sendiri adalah keselamatan yang Kristus berikan kepada umat-Nya merupakan kebebasan dari dosa dan segala manifestasi buruknya dan pembebasan ke dalam hidup pelayanan yang baru, sampai pada akhirnya kita mencapai “kebebasan termulia dari anak Allah.” Sekarang ini kebebasan merupakan kata yang popular, berlawanan dengan kata keselamatan. Namun sayangnya sebagian besar pembahasan masa kini tentang kebebasan selalu sifatnya negatif. (Bersambung.....) 19
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
RENUNGAN HARIAN Senin, 27 Juni 2016 BERKAT TUHAN YANG MEMBUAT KAYA (Bacaan: Amsal 11:24-25)
Di dalam masyarakat Indonesia, kita mengenal peribahasa “hemat pangkal kaya”. Nilainya pun dihidupi oleh sebagian orang, untuk menjadi kaya maka mereka harus berhemat sedemikian rupa dan menabung. Memberi bagi sesama bisa diartikan meruntuhkan nilai peribahasa di atas. Hasilnya adalah masyarakat yang hidup untuk diri sendiri dan menutup mata bagi kesulitan orang lain karena dianggap akan memboroskan hartanya dan akan menjadikannya miskin. Jelas sekali bahwa Pengamsal mengajarkan suatu nilai yang berbeda dengan nilai di atas, “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan”. Salomo menuliskan fakta bukan teori, bahwa kenyataannya ada yang menyebar harta tapi bertambah kaya, ada juga yang menghemat tapi selalu kurang. Ayat selanjutnya merupakan alasan mengapa hal itu terjadi, yaitu karena yang Tuhan memberkati orang yang suka memberi berkat bagi orang lain. Yang membuat kita berlimpah bukanlah kepintaran kita di dalam berhemat, tetapi karena berkat Tuhan. Ungkapan “menyebar harta” tentunya harus ditafsirkan secara benar, artinya bukanlah pemborosan tanpa tujuan yang jelas. Kata tersebut berarti bahwa orang tersebut tidak membiarkan hatinya diikat harta. Ayat berikutnya menjelaskan ungkapan ini bahwa orang ini suka memberi berkat kepada orang yang butuh dan diapun diberkati oleh Tuhan.NL
20
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Selasa, 28 Juni 2016 KEJAR YANG JAHAT ATAU YANG BAIK? (Bacaan: Amsal 11:27-28)
Di kalangan profesi tertentu, mereka meyakini bahwa orang yang rajin melakukan yang baik/jujur dan benar hanya akan mendapatkan kerugian. Sebaliknya untuk mendapatkan keuntungan maka mereka harus merekayasa kebenaran, menutup mata terhadap kejujuran. Fakta di dalam 2 ayat menjelaskan nilai yang berbeda, bahwa orang yang mengejar kebaikan membuat diri mereka dikasihi orang. Mereka yang sejak bangun pagi melakukan apa yang baik, yang mencari kesempatan untuk melayani teman-temannya dan membantu orang-orang miskin, dan memeras tenaga untuk itu, dikenan orang lain. Semua orang yang di sekitarnya menyukai dia, dan mengatakan hal-hal baik tentang dia, dan akan siap melakukan kebaikan baginya. Dan yang lebih baik dari itu adalah dia memperoleh kasih setia Allah. Sebaliknya orang-orang yang rajin melakukan kejahatan sedang mempersiapkan kehancuran untuk diri mereka sendiri: Akan ditimpa kejahatan. Suatu saat mereka akan menerima balasan yang sama dengan perbuatan mereka sendiri. Perhatikanlah, mengejar kejahatan di sini dikontraskan dengan mengejar kebaikan, karena orang yang tidak melakukan kebaikan sedang melakukan yang jahat. Apa yang saudara kejar hari ini? Kebaikankah atau kejahatan? Apa yang saudara kejar menentukan konsekuensi yang akan diterima. Pilihan ada ditangan saudara. Putuskanlah! NL Rabu, 29 Juni 2016 NASEHAT ORANG BENAR VS ORANG FASIK (Bacaan: Amsal 12:5-6) Dalam hidup ini ada waktu di mana kita membutuhkan nasehat. Kepada siapa kita cari nasehat akan menentukan hasilnya. Pengamsal memberikan sebuah rahasia jika kita ingin mendapatkan hasil yang baik di akhir pergumulan kita. Rahasianya adalah carilah nasehat pada orang benar. Orang benar di sini bukanlah orang yang suka merasa benar, bukan juga orang yang kelihatannya baik, tetapi orang yang hidupnya sudah dibaharui Tuhan dan penuh hikmat. Mengapa demikian? Karena mereka yang mengasihi Tuhan memiliki rancangan-rancangan yang penuh keadilan.
21
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ
Sekalipun semua orang suka diperlakukan dengan adil, ternyata tidak semua orang cinta keadilan. Itu sebabnya mereka ingin diperlakukan adil namun mereka jarang berlaku adil untuk orang lain. Ini kebiasaan orang fasik. Orang benar tidak memperdaya orang lain dan tidak egois. mengapa? karena Mereka mengerjakan segala sesuatu sebagai bentuk pelayanan kepada Allah yang hidup. Bagaimana dengan orang fasik? Mereka lebih mencari kepentingan dan keuntungan diri sendiri. Mereka tidak memiliki rasa takut kepada Tuhan. Niat dan nafsu mereka dipenuhi dengan kedengkian, iri hati, dan kesia-siaan (5a, 10a-11, 12a). Kepada siapakah saudara mencari nasehat? Jangan lagi meminta nasehat pada orang fasik, carilah nasehat kepada orang benar karena nasehatnya akan menyelamatkan saudara. NL Kamis, 30 Juni 2016 PEDOMAN DALAM MENDIDIK (Bacaan: Amsal 13:24) Tanggung jawab mendidik anak-anak agar memiliki karakter yang baik bukan tugas yang mudah. Untuk hasil yang demikian sebagian orang tua menggunakan cara yang keras di dalam mendisiplinkan anaknya, sedangkan sebagian yang lain menggunakan cara yang bersembrangan, yaitu mengharamkan rotan atau tongkat. Cara manakah yang tepat untuk mendidik anak? Amsal 13:24 memberikan panduan bagi kita bagaimana seharusnya kita mendidik anak. Perhatikan dua frase ini, “ Siapa tidak menggunakan tongkat benci kepada anaknya” dan Siapa mengasihi anaknya, menghajar dia”. Kedua frase ini mengajarkan sebuah prinsip yang penting, yaitu disiplin penting di dalam mendidik anak. Kelembutan adalah hal yang baik di dalam mendidik anak, namun disiplin adalah bagian menyempurnakannya. Sekalipun disiplin dibahas cukup panjang di dalam ayat ini, namun frase terakhir “pada waktunya” memiliki peran yang sama pentingnya. Ini adalah keterangan waktu yang penting, tanpa hal ini maka disiplin yang diberikan menjadi tidak alkitabiah. Disiplin yang diberikan kepada anak tidak asal diberikan kapan saja dan di mana saja. Disiplin “rotan/tongkat” hanya diberikan pada waktunya. Kadang kala anak kehilangan kontrol diri, sehingga menunjukan sikap memberontak, tidak taat bahkan menipu. Bagi anak-anak yang sudah melewati batas, wajib diberikan disiplin. Kiranya kita belajar memiliki cara asuh yang benar menurut Firman Tuhan. NL 22
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Jumat, 1 Juli 2016 PERSEMBAHAN SEJATI (Bacaan: Amsal 21:3)
Seorang bapak memberikan persembahan ke gereja dalam jumlah besar. Kemudian temannya bertanya mengapa dia memberikan persembahan sebesar itu? apakah dia tidak merasa rugi? Bapak itu menjawab, “persembahan itu untuk membersihkannya dari dosa perjudian”. Tidak sedikit orang Kristen yang menutupi dosanya dengan memberikan persembahan. Hal itu melegakan hatinya dan merasa dikenan kembali oleh Tuhan. Namun Amsal 21:3 mengungkapkan apa yang Tuhan inginkan dari umatNya. Korban atau persembahan tidak disukai oleh Allah, yang Allah inginkan adalah hidup yang penuh dengan “kebenaran dan keadilan”. Orang yang tidak menyukai hidup dalam rupa-rupa kecemaran dan melakukan berbagai ketidakadilan terhadap orang lain, sekalipun memberikan korban yang banyak kepada Tuhan, tetap tidak menyukakan hati Tuhan. Kebenaran yang sama diajarkan oleh daud di dalam Mazmur 51:19 “Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah”. Kebenaran ini tentu tidak mengajarkan kita anti persembahan kepada Tuhan, sebab jelas, itupun adalah kehendak Allah. Inti dari ayat ini adalah Allah menginginkan persembahan atau korban yang diberikan dari umatNya yang mencintai dan menghidupi kebenaran dan keadilan.
23
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Sabtu, 2 Juli 2016 SAHABAT YANG BAIK (Bacaan: Amsal 27:5-6)
Pernahkah saudara sulit sekali menegur orang yang dikasihi? saudara mungkin takut tegurannya akan melukai orang yang dikasihi atau saudara mungkin kuatir akan dijauhi olehnya. Akhirnya saudara memilih untuk berdiam diri dan tidak jadi memberikan teguran, sekalipun saudara tahu dengan berdiam diri, orang itu akan hidup dalam dosa. Amsal 27:5-6 memberikan sebuah definisi baru tentang arti seorang kawan. Seorang kawan lebih peduli pada kualitas hidup sahabatnya lebih dari sebuah ketenangan palsu. Itu sebabnya kawan yang baik akan berani menegur sahabatnya sekalipun tegurannya akan melukai sahabatnya. Karena ia tahu bahwa teguran akan menjadi “obat pahit” yang akan menyembuhkannya sahabatnya dari kesalahannya. Orang yang menunjukan kasih dan kebaikan dan sebaliknya mengabaikan kesalahan sahabatnya justru bukanlah seorang sahabat, ia adalah musuh yang ingin menghancurkan hidup orang lain. Itu sebabnya jika saudara mendapat teguran dari sahabatmu, berterima kasihlah kepadanya, karena itu lebih bernilai daripada kasih yang tersembunyi. Sahabat seperti apakah saudara? masihkah saudara peduli pada ketenangan atau harmonisasi relasi yang palsu dibandingkan dengan teguran yang akan memulihkan sahabatmu?
24
e
P E N G UM UM AN
MAGZ
AGENDA MINGGU INI
Hari / Tanggal Senin, 27 Juni 2016 Selasa, 28 Juni 2016 Rabu, 29 Juni 2016 Kamis, 30 Juni 2016
Jumat, 1 Juli 2016 Sabtu, 2 Juli 2016
Pukul 23.00
19.00 06.00 19.00
06.00 18.30 22.00
Minggu, 3 Juli 2016
Keterangan
- Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM - HUT : Sdri. Lydia M - HUT : Sdr. Yohanes Y (Bavarian) HUT : Bp. Lie Tjoe Gie Latihan Musik KU 3 Doa Pagi Latihan Musik KU 1 dan 2 HUT : Sdr. Vincentius Wiratman HUT : Ibu Christy Yulia Salim Doa Pemuridan Persekutuan Pemuda Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM HUT : Sdri. Yunio Fance Toni Sakramen Perjamuan Kudus KU 1, 2 dan 3
Kepada jemaat yang berulang tahun, segenap hamba Tuhan, penatua, dan jemaat mengucapkan, “Selamat bertambah usia, kiranya kasih karunia dan hikmat Tuhan menyertai senantiasa, serta semakin mengasihi dan bertumbuh dalam pelayanan kepada Tuhan dan sesama.”
25
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 26 Juni 2016
Penatalayanan
Ibadah Remaja
(Pk. 09.30 WIB)
Tema
Ibadah Umum I
(Pk. 07.00)
Ibadah Umum II
(Pk. 09.30)
Ibadah Umum III
Cab. Bavarian (07.00)
(Pk. 17.00)
Cab. Bavarian
(Pk. 09.30)
E K SP O SI SI 1 KOR I N T U S
Pengkhotbah
Kak Heri
Ev. Heri
Liturgos
Sdr. Aaron
Ibu Wilis
Pelayan Musik
Sdr. Igo Kak Sam Sdr. Apin Sdr. Faith
Pelayan LCD
Sdr. Daniel
Sdr. Lutfi
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Ibu Wilis
Sdri. Laura Sdr. Sumito
Pdt. Reyco Wattimury, S.Th Bp. Yefta Sdr. Ishak Sdr. Haryadi Sdr. Amir Sdr. Dennis Sdr.Toni
TEAM Bp. Yakub
Sdri. Jane
Sdri. Melissa
Sdr. Kevin
Sdri. Wella Sdri. Wella
Penyambut Jemaat
Sdr. Andreas Sdri. Dewi
Ibu Suani Ibu Susi Ibu Feni Sdri. Dessy A
Bp. Tontji Bp. Hendri T Ibu Melly Sdri. Handayani
Ibu Ike Bp. Donny Sdr. Nobel Sdr. Yono
Sdri. Nini Sdri. Lina
Sdri. Febbe Sdri. Lina
Doa Syafaat
Sdri. Michelle E
Sdri. Dessy A
Bp. Bobby
Ibu Carla
Sdr. Sumito
Bp. Yefta
Doa Persembahan
Sdri. Michelle E
Sdri. Dessy A
Bp. Bobby
Ibu Carla
Sdri. Nini
Sdri. Lina
Petugas Minggu Ini
Ev. Samuel
Bp. Hendri T
Ev. Heri
Singer
Ibu Santi Bp. Stevi
Sdr. Joseph Sdri. Henny
Sdri. Clara Sdri. Glory
Sdr. Esau Sdri. Risty
Sdr. Dennis Sdri. Clara
Bp. Eliazar
26
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 3 Juli 2016
Penatalayanan
Ibadah Remaja
(Pk. 09.30 WIB)
Tema
Ibadah Umum I
(Pk. 07.00)
Ibadah Umum II
(Pk. 09.30)
Ibadah Umum III
(Pk. 17.00)
Cab. Bavarian (07.00)
Cab. Bavarian
(Pk. 09.30)
Ye s u s : P e n g g e n a p Ta u r a t ( M a t 5 : 1 7 - 2 0 )
Pengkhotbah
Pdt. Novida Lassa, M.Th
Liturgos
Ev. Heri
Pelayan Musik
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Ev. Heri
Bp. Eliazar
Ibu Ike
Pdt. Reyco Wattimury, S.Th
Ibu Wilis
Sdri. Maria
Sdr. Ishak Sdr. Hizkia Sdr. Haris Sdr. Yoga Sdr. Tony
Sdri. Jane
Sdr. Ishak Sdr. Haryadi Sdr. Amir Sdr. Dennis Sdr.Vino
Sdr. Daniel
Sdr. Evan
Sdr. Kevin
Sdri. Marlin
Sdri. Marlin
Penyambut Jemaat
Sdr. Aurel Sdr. Yosia Sdr. Igo Sdri. Caroline
Sdr. Basti Sdri. Eveelyn Sdr. Andreas Sdr. Arka
Sdri. Zizi Sdri. Karina Sdri. Regina Sdr. Sebastian
Sdr. Andi Sdri. Eunice
Sdr. Efraim Sdri. Stevani
Doa Syafaat
Sdri. Dessy.A
Ibu Yen Ling
Ev. Samuel
Ibu Wilis
Sdri. Maria
Doa Persembahan
Sdri. Dessy.A
Ibu Yen Ling
Ev. Samuel
Sdr. Andi
Sdr. Efraim
Petugas Minggu Ini
Ev. Heri
Ev. Heri
Ev. Samuel
Singer
Sdri. Jacintha Sdri. Trypena
Sdri. Henny Sdr. Ian
Pelayan LCD
Gabung Ibadah Umu m
Sdri. Helen Sdri. Clara Sdri. Risty Sdri. Virgin
Sdri. Virgin Sdr. Esau 27
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
MAGZ
SEKOLAH MINGGU 26 Juni 2016
Penatalayanan
3 Juli 2016
(Pk. 09.30 WIB)
(Pk. 09.30 WIB)
Liturgis
Kak Budi
Kak Susi
Pelayan Musik
Kak Sam
Kak Sam
Doa Pra/Pasca SM
Kak Budi
Kak Sam
Tema
Orang lumpuh disembuhkan
Diaken mula-mula
Sion
Kak Sam
Kak Sam
Getsemani
Kak Suani
Kak Vena
Yerusalem
Kak Vena
Kak Vena
Nazareth
Kak Dessy
Kak Dessy
Betlehem
Kak Kezia
Kak Dessy
IBADAH PEMUDA Sabtu, 25 Juni 2016
Sabtu, 2 Juli 2016
Tema
KTB
KTB
Pengkhotbah
Kak Reyco
Kak Reyco
Litrugos
Sdri. Risty
Sdri. Debi
Pelayan Musik
TEAM
TEAM
Pelayan LCD
Sdr. Juan
Sdr. Nies
Penyambut Jemaat
Sdr. Mesak Sdri. Diana G
Sdri. Debi Sdri. Bella
Petugas Doa
Sdri. Glory
Sdr. Fredi
Singer
Sdri. Marlin Sdr. Fredi
Sdri. Lia Sdr. Alfa
Sdr. Nies
(Pk. 18.00 WIB)
(Pk. 18.00 WIB)
28
e
I N F O KE HADI R AN J E M AAT
MAGZ
DATA KEHADIRAN JEMAAT
Ibadah
Hari/Tanggal
Jumlah Jemaat
Keterangan
Umum 1
Minggu,19 Juni 2016
39 orang
Umum 2
Minggu,19 Juni 2016
54 orang
Umum 3
Minggu,19 Juni 2016
50 orang
Remaja
Minggu,19 Juni 2016
20 orang
Pemuda
Minggu,19 Juni 2016
30 orang
Cab. Bavarian KU 1
Minggu,19 Juni 2016
24 orang
Cab. Bavarian KU 2
Minggu,19 Juni 2016
67 orang
SM : 1 orang
POS Batam
Minggu,19 Juni 2016
24 orang
SM: 35 orang Remaja: 13 orang
SM: 32 orang
29