G K RI EXODU S
A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER
Susunan Liturgi Ibadah Minggu Panggilan beribadah
Pengkhotbah
Votum
Pengkhotbah
Bacaan Bertanggapan Pujian Pengakuan Dosa Doa Pengakuan Dosa Secara Pribadi Doa Pengakuan Dosa Berita Anugerah Petunjuk Hidup baru Pujian “Salam Damai” / “Shalom shalom” Pujian Syukur 1 Pujian Syukur 2 Pengakuan Iman Pujian Doa Firman Tuhan Khotbah
Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Jemaat Liturgos Liturgos Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Pengkhotbah Pengkhotbah
Persembahan
Liturgos & Jemaat
Doa Persembahan & Doa Syafaat Pengumuman & Seri Pembinaan Doxology / “Kami memuji Kebesaran-Mu” Doa berkat Amin / “Thank You Lord” Theme Song “Jesus At The Center“
Petugas Doa Pengkhotbah
Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:
[email protected]
Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah
GEMBALA BAVARIAN Pdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-331515954 Email:
[email protected]
GEMBALA LOKAL NGINDEN Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A Telp : 0812 3378 0070 Email: ev.yohanesdodik@gmail. com
2
e
MAGZ
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
Eksposisi 1 Korintus 14:29-33
Mimbar GKRI Exodus | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
Dibandingkan dengan karunia berbahasa roh, Paulus lebih condong pada karunia bernubuat. Walaupun keduanya sama-sama dari Roh Kudus, tetapi yang terakhir lebih bermanfaat secara langsung bagi seluruh jemaat (14:5) atau orang luar (14:20-25). Karena itu, Paulus beberapa kali menasihati jemaat Korintus untuk menginginkan karunia bernubuat lebih daripada karunia berbahasa roh (14:1, 5). Walaupun karunia ini mendapat penekanan khusus dari Paulus, tetapi penggunaan karunia bernubuat tetap ada aturannya. Sama seperti karunia berbahasa roh harus digunakan dengan aturan tertentu (14:2628), demikian pula karunia bernubuat (14:29-33). Mereka yang memiliki karunia ini tidak boleh seenaknya sendiri memakainya. Sesuatu yang baik harus digunakan dengan cara yang baik pula. Pembacaan yang cermat akan menunjukkan bahwa peraturan untuk penggunaan karunia bernubuat dalam ibadah sedikit berbeda dengan karunia berbahasa roh, walaupun esensi dalam nasihat tersebut tetap sama. Dalam kaitan dengan berbahasa roh, Paulus menggunakan kalimat: “Jika ada yang berkata-kata dalam bahasa roh” (14:27), sedangkan tentang bernubuat ia mengatakan: “Baiklah dua atau tiga orang di antaranya berkata-kata” (14:29). Yang pertama hanya bersifat antisipasi, sedang-
kan yang terakhir lebih bersifat dorongan. Apa saja aturan untuk penggunaan karunia nubuat? Nasihat Paulus tentang penggunaan karunia bernubuat dalam ibadah dapat diringkas ke dalam empat poin.
Keteraturan Sama seperti penggunaan bahasa roh, penggunaan nubuat juga dibatasi pada tiga orang (14:29). Bedanya, kali ini Paulus tidak menambahkan “sebanyak-banyaknya” (bdk. 14:27). Beberapa penafsir Alkitab berpendapat bahwa dua atau tiga orang di sini hanya merujuk pada mereka yang memiliki karunia kenabian (14:29), sedangkan jemaat lain masih boleh menyampaikan nubuat tertentu dari Roh Kudus walaupun mereka tidak termasuk golongan nabi (14:30-31). Keteraturan tidak hanya terlihat dari jumlah, melainkan juga pemberian kesempatan kepada orang lain. Jika seseorang mendapatkan penyataan, maka orang lain yang sedang berdiri dan menyampaikan penyataan harus duduk (14:30). Keterangan “seorang demi seorang” (14:31) juga menyiratkan keteraturan. Tidak ada seorang pun di dalam gereja yang berhak memonopoli waktu dan pelayanan.
3
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Pengujian Kata “menanggapi” (LAI:TB) di ayat 29b dalam teks Yunani berasal dari kata dasar diakrinō, yang berarti “menghakimi, menilai, atau meragukan.” Sesuai konteks di 14:29-33, kata diakrinō sebaiknya diterjemahkan “mengevaluasi dengan teliti.” Istilah lain yang lebih populer adalah menguji (bdk. RSV/NRSV/NIV/ESV “weigh”; ASV “discern”; KJV “judge”; NASB “pass judgment”). Bentuk kata kerja imperatif present diakrinetōsan menyiratkan bahwa ini bukan sekadar opsi, melainkan perintah. Perintah ini harus dilakukan secara terus-menerus. Tiap kali ada orang yang bernubuat, jemaat lain tidak boleh serta-merta menerimanya, tetapi perlu menguji kebenaran dari nubuat tersebut. Orang Kristen tidak boleh menganggap remeh nubuatnubuat, namun pada saat yang sama juga harus menguji setiap roh (1 Tesalonika 5:19-21). Setiap orang percaya memiliki kapasitas ini dalam taraf tertentu, sebab mereka memiliki Roh Kudus dalam hati mereka (1 Kor 2:12-16). Hanya saja, mereka yang memiliki karunia-karunia tertentu – misalnya membedakan roh, pengajaran, dsb. (12:10, 28) - pasti lebih cermat dalam pengujian mereka.
Pembangunan orang lain Yang paling penting sebenarnya bukan siapa yang mengucapkan nubuat, melainkan apa dan untuk apa ia mengucapkan hal tersebut. Siapa saja bisa bernubuat, jika memang Roh menghendakinya (14:31a “sebab kamu semua boleh bernubuat”). Tidak ada batasan bahwa karunia bernubuat hanya diperuntukkan bagi para nabi. Setiap nabi (secara status/jabatan) pasti bernubuat, tetapi tidak semua yang bernubuat adalah nabi (secara fungsi). Yang penting adalah manfaat bagi orang lain. Secara khusus Paulus menyinggung tentang pengajaran dan penguatan. Melalui nubuat yang diucapkan oleh siapa saja, semua orang dapat belajar dan semua orang dapat dikuatkan (14:31b), asalkan nubuat itu sudah teruji kebenarannya (14:29). Nubuat bukan hanya untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan. Nubuat bukan sekadar untuk memuaskan rasa ingin tahu tentang hal-hal yang ada di depan. Nubuat justru lebih banyak dimaksudkan sebagai pengajaran tentang kehendak Allah bagi umat-Nya. Nubuat bersifat menguatkan seluruh jemaat. Konsep ini perlu digarisbawahi dan didengungkan senantiasa. Sebagian orang Kris4
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ ten malas bergumul mencari LAI:TB “Sebab Allah tidak menghendaki
kehendak Allah. Yang mereka harapkan hanyalah petunjuk instan melalui nubuat atau bisikan roh. Ini konsep yang keliru. Ketidaktahuan tentang kehendak Allah harus dipenuhi melalui pengajaran. Kekuatiran tentang masa depan harus dilawan dengan kekuatan dari Allah, bukan pengetahuan tentang hal-hal yang akan terjadi. Mengetahui apa yang akan terjadi tidak akan memberikan penghiburan dan kekuatan. Hanya pengetahuan tentang kebenaran firman Tuhan dan kehendak Allah yang memberikan kekuatan sejati.
Pengendalian diri Ayat 32 secara eksplisit menentang kesalahpahaman populer di kalangan gereja-gereja tertentu bahwa pekerjaan Roh bersifat spektakuler dan tidak terkontrol. Karya Roh dianggap tidak dapat dibatasi oleh apapun juga. Ini adalah konsep yang keliru. Pekerjaan Roh dalam diri seseorang tidak meniadakan kesadaran orang tersebut. Semua terkendali. Jika sesuatu yang tak terkontrol muncul berarti ada kontribusi dari natur manusia yang berdosa atau, bisa jadi, tipu daya Iblis. Karunia nabi takluk (lit. “meletakkan diri di bawah”) kepada nabi-nabi. Pada gilirannya, para nabi tunduk kepada firman Tuhan (14:36-38). Prinsip pengendalian diri ini bersumber dari sifat Allah (14:33). Terjemahan
kekacauan, tetapi damai sejahtera” kurang memberi penekanan yang memadai bagi sifat Allah. Yang ditekankan dalam terjemahan ini adalah kehendak atau tindakan Allah (“tidak menghendaki”). Dalam teks Yunani, penekanan justru ada pada sifat Allah. Berbagai versi Inggris dengan tepat memilih terjemahan: “For God is not a God of confusion/disorder but of peace.” Allah bukanlah Allah yang memiliki sifat kacau atau tidak teratur. Dia adalah Allah damai sejahtera. Mereka yang menganggap peristiwa-peristiwa yang kacau dan tak tekontrol dalam ibadah sebagai hasil dari pekerjaan Allah, orang itu telah melakukan kesalahan fatal. Apa yang Allah kerjakan pasti selaras dengan sifat-sifat-Nya. Sayangnya, tidak sedikit orag Kristen yang terjebak pada kesalahan tersebut. Penerima Surat Yakobus meyakini bahwa mereka memiliki hikmat dari atas, tetapi tindakan mereka justru membuktikan sebaliknya: “Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran! Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan. Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah 5
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai” (Yak 3:14-18).
Jika kita mengamati gereja-gereja sekarang, tidak banyak yang memeprhatikan dan menuruti nasihat Paulus di 1 Korintus 14:29-33. Kekacauan dalam ibadah, pengabaian orang lain, penerimaan yang tidak kritis terhadap segala sesuatu yang mengatasnamakan roh, dan beragam tindakan yang tidak terkontrol lain sungguh-sungguh telah mencoreng nama baik Roh Kudus. Mungkinkah dari Pribadi yang memiliki sifat keteraturan dan kedamaian muncul segala sesuatu yang tampak liar? Bagaimana mungkin mereka yang terlihat sangat mengagungkan Roh Kudus ternyata adalah orang-orang yang meremehkan sifat Roh? Bagi kita yang berasal dari gereja tertentu dengan liturgi ibadah yang teratur, belum tentu kita lebih baik daripada yang lain. Kadangkala pelayanan hanya dimonopoli oleh orang-orang tertentu. Kadangkala suasana ibadah dan komunikasi antar jemaat terlihat begitu kaku dan kering. Tidak ada perhatian antara satu dengan yang lainnya. Kadangkala tidak ada kesabaran dan pengendalian diri dalam mengatasi konflik. Marilah bersama-sama dengan gereja-gereja lain, kita menangisi keberdosaan kita. Biarlah Roh yang lembut, teratur, dan penuh damai akan mereformasi diri kita, ibadah kita, dan gereja kita. Soli Deo Gloria.
6
e
Po ko k Do a Syafaat & K at e k i s m u s H e i d e l b e r g | #TEACH ING
MAGZ
POKOK DOA SYAFAAT
• Doakan untuk bu Lydia dan bu Victoria agar lebih maksimal dalam melayani dan mampu menghadapi tiap tantangan selama melayani di Ylengga. • Doakan untuk penerimaan siswa baru, kiranya banyak siswa yang antusias untuk mengenyam pendidikan. • Doakan untuk kebutuhan pastori untuk para guru di Yalengga.
KATEKISMUS HEIDELBERG Pertanyaan 63 :
Apa saja kebaikan-kebaikan khusus yang dinikmati anggota Gereja yang tidak kelihatan, oleh Kristus?
Jawaban :
Anggota Gereja yang tidak kelihatan menikmati, oleh Kristus, persatuan dan persekutuan dengan Dia dalam anugerah dan kemuliaan. a. Yoh 17:21; Efe 2:5-6; Yoh 17:24.
7
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ DUSTA-DUSTA YANG DIYAKINI KAUM WANITA Tentang Pernikahan
Entah anaknya itu seorang jenius atau memiliki keterbelakangan mental, entah ia CEO perusahaan besar atau kriminal, seorang ibu tidak pernah berhenti berharap, bermimpi, dan merindukan anak yang pernah ia timang. Sehubungan dengan relasi yang paling sensitif inilah, Setan menggunakan dusta untuk memperdaya seorang wanita. Kita ingin memfokuskan diri pada beberapa dusta yang dilancarkan secara halus, yang telah diterima secara meluas di dalam kebudayaan Kristen dewasa ini. Cara pandang yang salah ini telah menciptakan akibat-akibat yang mahal dalam rumahtangga-rumahtangga Kristen – akibat-akibat yang akan semakin besar efeknya bagi generasi mendatang jika kita tidak menyadari dan menolak dusta itu serta menggantikannya dengan Kebenaran.
mengarah pada legitimasi dan disarankannya praktek-praktek kontrasepsi, sterilisasi, dan “keluarga berencana”. Sebagai akibatnya, tanpa disadari, berjuta-juta wanita dan pasangan Kristen telah membantu usaha-usaha Setan untuk membatasi reproduksi manusia dan dengan demikian menghancurkan kehidupan. Proses yang dilakukan oleh kebanyakan orang – bahkan “orang-orang percaya” – untuk menentukan jumlah anak yang diinginkan seringkali didorong oleh rasa takut, rasa egois, dan alasan-alasan yang wajar dan manusiawi. Dunia berkata, “Anak-anak adalah beban.” Firman Allah berkata bahwa anak-anak adalah salah satu berkat terbesar yang dapat Ia berikan pada sepasang manusia (Mz 127:3-35; baca: Mal 2:15). Namun kita berkata, “Tuhan, jangan berikan berkat lebih banyak lagi!”
27. “TERSERAH PADA KITA UN- 28. “ANAK-ANAK HARUS MENTUK MENENTUKAN JUMLAH GENAL LANGSUNG DUNIA NYATA ANAK YANG KITA INGINKAN” AGAR MEREKA DAPAT BELAJAR UNTUK BERFUNGSI DI DALAMNAborsi, pembunuhan anak-anak, dan ho- YA” moseksualitas adalah contoh praktek-praktek yang menghancurkan kehidupan yang telah semakin ditoleransi secara meluas di dalam kebudayaan Amerika. Dunia Kekristenan secara tidak disadari telah dipengaruhi oleh cara berpikir yang
Allah tidak pernah bermaksud agar Anda dan saya mengenal yang jahat dengan mengalaminya sendiri. Yang diinginkannya adalah supaya kita bijaksana terhadap apa yang baik, bersih terhadap apa yang jahat 8
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
(Rm 16:19). Kebenarannya adalah, tugas kita bukanlah untuk membesarkan anakanak yang dapat “menyesuaikan diri” atau sekadar “bertahan hidup” di dunia ini. Tantangan dari setiap orangtua Kristen adalah untuk membesarkan anak-anak yang mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, pikiran, dan kekuatan mereka; yang memiliki relasi yang intim dan hidup dengan Tuhan Yesus; yang hidupnya memancarkan terang, menembus kegelapan di sekitar mereka.
teladan akan arti penting dan keuntungan yang akan mereka peroleh apabila mereka memilih taat. Di tengah-tengah generasi yang semakin suka memberonak, kita membutuhkan orangtua yang memandang diri mereka sebagai pelayan perjanjian-Nya, para Ayah dan Ibu yang berani mewariskan janji-janji-Nya bagi anak-anak dan cucu-cucu mereka, orangtua yang percaya akan Kebenaran (Mz 103:17; 144:12; Yes 54:13).
30. “SAYA TAHU BAHWA ANAK SAYA ADALAH SEORANG KRIS“Janganlah kamu menjadi serupa dengan TEN KARENA IA BERDOA UNTUK dunia ini.” Sebaliknya, kita harus “mem- MENERIMA KRISTUS PADA USIA persembahkan tubuh kita sebagai persem- DINI” bahan yang hidup” dan “berubah oleh pembaharuan budi kita” (Rm 12:1-2). Bukannya kita dibentuk oleh kebudayaan, melainkan agar kita dipenuhi dengan Roh dan Firman Allah sehingga hidup kita akan mempengaruhi dan meyakinkan kebudayaan di sekitar kita. Ini adalah tantangan yang dihadapi para orangtua Kristen – untuk membesarkan generasi muda yang mengubah zaman.
29. “SEMUA ANAK AKAN MELEWATI TAHAP PEMBERONTAKAN” Seorang ibu bercerita bahwa ketika putra pertamanya masih kecil, ia mulai mengajarkan kepadanya bahwa kebanyakan orang muda memilih untuk memberontak pada usia remaja, tidak berarti bahwa ia harus melakukan hal yang sama. Ia dan suaminya menekankan dan memberikan
Berikut ini catatan dari para ibu: Saya memiliki anak putri yang berprofesi sebagai penari telanjang dan seorang putra gay. Saya ingin agar mereka kembali kepada Tuhan. Mereka berdua telah diselamatkan dan dibaptis. Tidak ada satu pun putra-putra saya yang hidup bagi Allah. Ketika masih kecil mereka telah menerima Kristus, tetapi kehilangan semuanya ketika mereka kuliah. Kebenarannya adalah, tidak peduli betapa pun “terlatihnya” seorang anak (atau seorang Ayah/Ibu) dalam perkara rohani, tidak peduli bahwa mereka suatu ketika mungkin tampak begitu bersungguh-sungguh, jika mereka tidak memiliki hati yang rindu akan Allah, jika dengan konsisten mereka selalu menolak Firman dan jalan Tuhan, mereka harus ditantang untuk merenungkan kembali apakah mereka sudah be9
e
MAGZ
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
nar-benar bertobat.
31. “KITA TIDAK BERTANGGUNG JAWAB AKAN APA JADINYA ANAK KITA NANTI” Berikut adalah kepedihan dan kerinduan yang diungkapkan oleh para ibu: Anak saya (16 tahun) lari dari rumah 9 bulan lalu dan tinggal bersama pacarnya – rasa sakit itu begitu dalam. Putri saya (28 tahun) telah menyangkal imannya dan terlibat hubungan sesama jenis. Berdoalah agar Allah melumerkan hati putra saya (18 tahun) dan membebaskannya dari kecanduan pornografi sejak usia muda. Pada saat seorang anak memberontak, tampaknya Setan membuat para orangtua terombang-ambing dari satu dusta ke dusta yang lain. Entah mereka diliputi rasa malu atau melepaskan diri dari tanggung jawab. Kedua dusta ini sebenarnya adalah penyimpangan secara halus dari Kebenaran dan dapat membuat para orangtua merasa putus asa dan tidak berdaya.
BUAH TIDAK JAUH DARI POHONNYA Kisah mengenai keluarga Eli dalam 1 Samuel menunjukkan perlunya orangtua menerapkan standar yang ilahi bagi tingkah laku anak-anak mereka dan kemudian menjalankan disiplin yang perlu untuk memastikan ditaatinya standar itu. Dosa anak-anak Eli lebih nyata dan terang-terangan diketahui orang, kenyata-
annya dosa-dosa itu adalah cerminan ayah mereka: Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku… dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih daripada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku… Tentu saja, Kebenaran yang Alkitabiah mengatakan bahwa setiap generasi bertanggung jawab atas ketaatan mereka sendiri. Tanpa memandang kebaikan atau keburukan yang mungkin dilakukan oleh orangtua mereka, setiap individu suatu hari nanti akan mempertanggungjawabkan pilihan-pilihan mereka kepada Tuhan. Menjadi orangtua adalah panggilan yang mulia dan kudus. Tidak ada pekerjaan yang lebih sulit. Orangtua yang terbaik bergantung kepada Roh Kudus untuk “menyulap” anak-anak mereka. Itulah sebabnya mengapa sumber daya terbesar seorang ibu adalah doa. Setan berdusta kepada para orangtua sebagai usaha untuk menyabotase diwariskannya Kebenaran dari satu generasi ke generasi berikutnya. Orangtua yang percaya dan mempraktekkan dusta ini akan membuat diri mereka dan juga anak-anak mereka terbelenggu. Namun orangtua yang percaya dan mempraktekkan Kebenaran akan bebas untuk mengasihi, menikmati, mendidik, dan membesarkan anak-anak mereka, dan dengan kasih karunia Allah, mengantarkan anak-anak mereka untuk merefleksikan kemuliaan dan kasih kariunia Allah pada generasi selanjutnya. 10
e
MAGZ
Per tan yaan Se p u t ar K i t ab ke j ad i an | #Q an d A
Bagaimana Menanggapi GAP T heor y? Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
(Lanjutan tgl 15 Mei 2016) Teori ini mulai diperbincangkan pada abad ke-19. Tidak diketahui secara pasti siapa yang mempelopori teori ini. Kemungkinan besar teori ini berasal dari Thomas Chalmers (1780-1847), seorang teolog dari Skotlandia. Pada awal abad ke-20, teori ini semakin populer melalui bahan studi Alkitab terkenal yang diterbitkan oleh Cyrus I. Scofield (versi lama). Menurut teori ini antara Kejadian 1:1 dan 1:2 terdapat waktu yang sangat panjang. Bukan hanya itu, ayat 2a dianggap sebagai sebuah petunjuk bahwa sudah ada dunia lama sebelum penciptaan di Kejadian 1:331. Dunia yang pertama tersebut sudah hancur karena kejatuhan Iblis. Dunia yang kita diami sekarang adalah dunia yang baru yang masih berusia muda sebagai hasil dari penciptaan ulang di ayat 2b-31. Segala penemuan ilmiah yang mengarah pada usia bumi selama miliaran tahun, misalnya penemuan fosil atau lapisan tanah/bebatuan kuno, harus dipahami dalam konteks kehancuran dunia yang pertama, sehingga tidak ada kontradiksi antara Alkitab dan ilmu alam (sains).
Problem hermeneutis seputar Gap Theory Sebagaimana Alkitab ditulis di dalam sebuah konteks kultural tertentu, demikian pula dengan penafsiran terhadap Alkitab yang dilakukan oleh para pembaca. Tanpa disadari, masing-masing telah membawa sesuatu ke dalam teks (dikenal dengan nama “eisegese”). Itu pula yang terjadi dengan para pemikir dan penganut Gap Theory. Mereka melakukan sebuah kesalahan dalam penafsiran Alkitab yang dikenal dengan sebutan “pemaksaan harmoni” (concordism), yaitu upaya untuk mencari harmoni antara penemuan geologi dengan Kitab Kejadian, terutama dalam hal usia bumi. Para penganut Gap Theory mengalami kesulitan untuk menjelaskan catatan Alkitab dalam terang penemuan geologi dan biologi pada zaman tersebut. Dunia sains pada saat itu tampaknya sepakat bahwa bumi berusia miliaran tahun, jauh lebih lama daripada yang digambarkan di dalam Alkitab. Hal ini dibuktikan dengan berbagai lapisan kehidupan yang berlainan seperti yang ditemukan oleh geologi. Lapisan terbawah menggambarkan kehidupan yang paling kuno, sedangkan lapisan di atasnya merujuk pada periode kehidupan selanjutnya, begitu seterusnya.
11
e
Per tan yaan Se p u t ar K i t ab ke j ad i an | #Q an d A
MAGZ
Untuk menyesuaikan diri dengan penemuan ilmiah di atas, penganut Gap Theory mencoba menafsirkan ulang kisah penciptaan di Kejadian 1. Mereka menganggap bahwa kunci untuk mengharmonisasikan kitab suci dan alam terletak pada jeda waktu yang sangat panjang antara Kejadian 1 dan 2. Dunia yang lama sudah hancur akibat penghukuman kosmik terhadap Lucifer. Fosil-fosil yang berusia milaran tahun adalah binatang-binatang primitif pada dunia yang lama. Tidak ada keterkaitan antara spesies-spesies binatang di dunia yang lama dengan dunia kita sekarang. Upaya penganut Gap Theory untuk menyelaraskan kisah penciptaan dengan penemuan geologis tidak terlalu sukses. Mereka tetap menghadapi sebuah dilema. Berbagai lapisan bumi yang berbeda-beda dan menunjukkan periode yang berlainan pula membuktikan bahwa dunia kuno tidak dihancurkan dalam sekejap. Seandainya kehancuran terjadi sekali, sekejap, dan universal, maka variasi lapisan tanah tidak akan terjadi. Yang muncul adalah variasi kehidupan pada lapisan yang sama. Bersambung..........
12
e
MAGZ
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
PEMILIHAN TANPA SYARAT
(Lanjutan tgl 15 Mei 2016)
II. DASAR-DASAR ALKITAB MENGENAI PEMILIHAN ILAHI Kelima pokok Calvinisme saling berkaitan. Orang yang menerima satu dari kelima pokok ini juga akan menerima empat pokok yang lain. Pemilihan tanpa syarat merupakan runtutan logis dari kerusakan total manusia (bab 1). Jika manusia rusak total dan jika sebagian manusia yang rusak total itu diselamatkan, maka jelas bahwa alasan mengapa sebagian diselamatkan dan yang lainnya terhilang adalah tergantung sepenuhnya kepada Allah. Seluruh umat manusia akan tetap terhilang jika berdasarkan keadaan mereka sendiri dan jika manusia tidak di pilih oleh Allah untuk diselamatkan. Karena sesuai naturnya, manusia telah mati secara rohanin(Ef. 2); bukan sekedar sakit, tetapi telah mati. Ia tidak memilki kehidupan rohani atau kebaikan di dalam dirinya. Ia tidak dapat melakukan satu pun perbuatan yang benar-benar baik – ia bahkan tidak dapat memahami perkara-perkara ilahi maupun tentang Kristus, apalagi merindukan Kris-
tus atau keselamatan. Hanya ketika Roh Kudus melahirkan dia kembai dan menghidupkan rohaninya, barulah manusia beriman kepada Kristus dan diselamatkan. Jadi, bila kerusakan total adalah benar secara Roh Kudus berkarya melahirkan kembali manusia. Dan keputusan kepada siapa Roh Kudus berkarya pastilah tergantung sepenuhnya – seratus persen – pada Allah; karena manusia yang telah mati secara rohani, tidak mungkin dapat meminta tolong. Inilah pemilihan tanpa syarat: pemilihan Allah tidak berdasarkan pada ada yang manusia lakukan.
A. Yohanes 6:37, 39
Yesus menjanjikan kepada orang banyak yang mendengarkan-Nya “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku, akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Ku-buang…. Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.” Di sini terlihat jelas bahwa orang-orang yang akan dibangkitkan pada akhir zaman 13
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ
– semua orang percaya sejati – diberikan oleh Bapa kepada Kristus yang dapat datang kepada-Nya. Keselamatan sepenuhnya terletak di dalam tangan Bapa. Bapalah yang memberikan mereka kepada Yesus untuk diselamatkan. Sekali mereka telah diberikan kepada Yesus, Yesus akan menjaga sehingga tak satu pun dari mereka yang akan terhilang. Maka keselamatan tergantung sepenuhnya kepada Bapa yang memberikan sejumlah orang yang diselamatkan kepada Kristus. Ini tidak lain adalah pemilihan tanpa syarat. B. Yohanes 15:16 Kristus bersabda: “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.” Bila kita mencari ayat yang dengan jelas menyatakan tentang pemilihan tanpa syarat, maka Yohanes 15:16 adalah jawabnya. Seorang Arminian berpendapat bahwa dirinyalah yang memilih Kristus. Kristus berkata: “Tidak, kamu tidak memilih Aku. Sesungguhnya, Aku yang memilih kamu.” Bersambung………… Sumber: Lima Pokok Calvinisme oleh H. Palmer
14
e
MAGZ
I stri-istri Raj a D au d | #D OYO U K N OW
ISTRI-ISTRI RAJA DAUD
(Lanjutan tgl 15 Mei 2016) Kedua, keistimewaan Batsyeba dibanding istri-istri Daud yang lain adalah melalui Batsyeba lahirlah Salomo, anak Daud yang kelak akan mewarisi tahta Daud dan sekaligus menjadi garis penerus keturunan Mesias (Mat 1:6-7). Setelah kematian anak hasil perselingkuhan Daud dan Batsyeba, Batsyeba melahirkan kembali seorang anak laki-laki yang dinamai Salomo oleh Daud (2 Sam 12:24). Salomo ini anak yang istimewa. Narator memberikan pernyataan setelah kelahiran Salomo dengan ‘Tuhan mengasihi anak ini’ (ay. 24b) bahkan nabi Natan datang khusus dengaan perintah dari Tuhan untuk menamai Salomo ini dengan Yedija, yang artinya ‘yang dikasihi Tuhan’ (ay. 25). Tampaknya, hubungan Daud dengan para istrinya (Mikhal, Abigail, Ahinoam dan Batsyeba) mengalami ketegangan. Mikhal, istri pertama daud, tidak melahirkan keturunan buat Daud, tetapi istri-istri serta gundik-gundiknya memberikan keturunan buat Daud, termasuk anak laki-laki sulungnya, Amnon (dari Ahinoam), Absalom dan Tamar (dari Maakha), Adonia (dari Hagit) dan Salo-
mo (dari Batsyeba). Ada beberapa peristiwa yang membuat Daud sejenak perlu memikirkan ulang tongkat estafet kepemimpinannya kepada keturunannya. 1. Daud tidak berdaya dan tidak berbuat apa-apa ketika anak sulungnya, Amnon (anak dari Ahinoam) memperkosa adik tirinya, Tamar (anak Maakha). Daud hanya dikatakan marah mendengar perbuatan Amnon ini (2 Sam 13:21) tanpa memberikan bentuk penghukuman pada Amnon. Kejadian ini memicu Absalom, saudara kandung Tamar dan sekaligus anak Daud dari Maakha, membunuh Amnon dengan tipu muslihatnya (2 Sam 13). Jadi sangatlah tidak mungkin tahta Daud diberikan kepada anak sulungnya, Amnon, karena dia telah mati dibunuh oleh Absalom. Absalom sempat melarikan diri 3 tahun lamanya setelah dia membunuh Amnon namun akhirnya raja Daud menerima Absalom kembali. 2. Absalom pun akhirnya dengan cara yang penuh trik berusaha mengambil alih tahta ayahnya dan menjadi raja di Hebron menggantikan Daud (2 Sam 15-18). Namun pada akhirnya Absalom itu juga mati dibunuh Yoab, panglima Daud, sambil ter15
e
I stri-istri Raj a D au d | #D OYO U K N OW
MAGZ
gantung di pohon (2 Sam 18:915). Kembali Daud kehilangan anak yang berpotensi menggantikan dia sebagai raja. Sampai sejauh itu belum ada kepastian siapa yang akan menggantikan Daud menjadi raja.
sinilah Batsyeba, sebagai ibu kandung Salomo, menampakkan perannya. Batsyeba yang dalam kisah sebelumnya kelihatannya hanya mampu berdiam diri, kali ini justru dialah yang memegang kunci bagi kelanjutan nasib anaknya, Salomo.
Alkitab dalam 1 Raja 1:1 menyatakan bahwa raja Daud telah tua dan lanjut umur. Sesudah kematian Amnon dan Absalom, secara hirarki Adonia yang berhak menjadi raja menggantikan Daud (1 Raja 2:15a). Dan akhirnya Adonia memang mengumumkan statusnya sebagai raja Israel (1:5). Hampir mirip strategi yang dipakai Adonia untuk mendapatkan statusnya sebagai raja dengan strategi yang dipakai kakak tirinya, Absalom, namun Alkitab tidak memberikan gambaran negatif terhadap pendekatan yang dilakukan Adonia. Kemiripan tersebut nampak dalam hal: 1. Ia mempersiapkan kuda dan kereta; 2. Ia menyewa 50 orang untuk berlari mendahului pasukannya; 3. Ia berhasil mendapatkan kesetiaan dari beberaapa orang kepercayaan Daud (Yoab, panglima Daud dan Abyatar, sang imam); 4. Ia memberikan persembahan dengan mengundang para anak dan pegawai Daud namun tidak mengundang beberapa orang kepercayaan Daud seperti nabi Natan, Benaya dan Salomo, adik tirinya yang lain (1 Raja 1:7-10).
Dengan strategi yang diajarkan oleh nabi Natan, nabi yang dahulu menegur Daud karena dosa-dosanya, kali ini justru berpihak pada Batsyeba dan Salomo. Natan mengingatkan kembali kepada Batsyeba tentang janji Daud kepadanya bahwa Salomo akan meneruskan tahtanya. Alkitab memang tidak mencatat kapan Daud berjanji kepada Batsyeba tentang suksesi kepemimpinannya kepada Daud dan mengapa nabi Natan mengetahui tentang janji Daud itu. Tapi Daud mengkonfirmasi bahwa dia memang pernah berjanji kepada Batsyeba (ay. 30). Nabi Natan kemungkinan mengetahui janji ini, entah dia mendengar sendiri dari Daud (ingat, dialah yang dipakai Allah untuk menyampaikan pergantian nama Salomo menjadi Yedija (2 Sam 12:25)) atau dia mendengarnya dari Batsyeba. Dan dengan keberanian Batsyeba menghadap dan menagih janji kepada Daud, akhirnya Salomo secara resmi diangkat oleh Daud untuk menggantikan dia menaiki tahta sebagai raja Israel (ay. 44-46). Bersambung…………. NK_P
Pertanyaan yang muncul dari kondisi seperti ini adalah “Dimanakah Daud?’, “Mengapa Salomo tidak diundang?’ Daud dalam kondisi tidak berdaya termakan usia lanjutnya. Namun Dimanakah Salomo? Di
16
e
B AB I V | #MI S S I O N
MAGZ
KESELAMATAN
(Lanjutan tgl 15 Mei 2016)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN FISIK Penafsiran Injil yang mengikuti kritik bentuk sangat mengusulkan pengunaan kejadian-kejadian seperti itu bagi penginjilan. Sebagai contoh, dosa adalah penyakit moral batin yang kronis, yang tidak bisa disembuhkan oleh manusia dan jika kita mengandalkan pengobatan manusia, kita tidak akan sembuh, tetapi kita menjadi lebih buruk . maka biarlah orang berdosa mengulurkan tangan iman mereka dan menyentuh jubah Kristus dan dia akan dibuat utuh yang artinya diselamatkan. Contoh, apakah badai hasrat berdosa dan murka Allah mengancam menenggelamkan kita? Maka biarlah kita berseru kepada Yesus Kristus, “Tuhan, tolong, kami tenggelam,” dan Dia akan menenangkan badai itu, kita tidak akan binasa tetapi diselamatkan dan pergi menikmati kedamaian juga ketenangan dari keselamatan-Nya. Seperti inilah gereja mula-mula menggunakan kisah-kisah keselamatan yang terjadi pada fisik. Mereka percaya Yesus memaksudkan kisah-kisah tersebut menjadi ilustrasi bagi keselamatan, bukan janji-janji untuk keamanan atau kesehatan.
dapat melanjutkan makna yang melaluinya “orang ini telah diselamatkan” kepada penegasan bahwa “keselamatan tidak ada dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepad amanusia yang olehnya kita dapat diselamatkan,” (Kis 4:9, 12). Kesembuhan orang itu adalah “mujizat yang menyolok” (4:16) dari keselamatannya.
KESELAMATAN BASAN POLITIS
DAN
PEMBE-
Saya sekarang sampai kepada penyataan negatif kedua saya yaitu, keselamatan bukan pembebasan secara politik. Usaha kedua yang berusaha merekontruksi doktrin keselamatan menempatkan kesulitan utama manusia bukan pada sakit fisik dan mentalnya, tetapi dalam struktur social dan politiknya. Maka usaha ini menafsirkan ulang keselamatan sebagai tindakan memerdekakan orang-orang yang tertindas dan tak berdaya dari kelaparan, kemiskinan dan perang, dari kekuasaan penjajahan, tirani politik, diskriminasi ras dan eksploitasi ekonomi dari tempat-tempat kumuh, penjara-penjara politik dan teknologi tak berjiwa dari dunia modern. Bukan penyakit tetapi penindasan yang menjadi masalah. Maka keselamatan adalah keadilan bukan Mirip dengan itu, rasul Petrus setelah kesehatan. menyembuhkan orang yang telah lumpuh dari lahir di luar pintu Bait Allah 17
e
B AB I V | #MI S S I O N
MAGZ
Ketika International Missionary Council digabung dengan World Council of Churches di New Delhi pada tahun 1961, tujuannya didefinisikan sebagai “memperluas pemberitaan Injil Yesus Kristus ke seluruh dunia dengan tujuan agar semua manusia bisa percaya kepada-Nya dan diselamatkan,” sedangkan fungsinya dikatakan memasukkan doa dan nasihat agar gereja-gereja bisa menyelesaikan “tugas penginjilan yang belum selesai” dan terus “menyebarkan Injil dalam dunia.” Dari penyataan ini bisa dilihat dengan jelas bahwa keselamatan pada masa itu dipahami sebagai keselamatan pribadi dari dosa melalui iman yang merupakan hasil dari pemberitaan Injil. Dua tahun kemudian, di bulan Desember 1963, CWME melakukan pertemuan pertamanya di Mexico City. Mereka mengajukan pertanyaan “Apa bentuk dan isi dari keselamatan yang Kristus tawarkan kepada manusia dalam dunia sekuler?” tetapi diakui mereka bahwa tidak mampu memberi jawaban yang memuaskan. Kemudian pada tahun 1968 dua laporan mengenai “struktrur misi dari jemaat” diterbitkan. Di dalamnya dijelaskan definisi dari tujuan misi sebagai “memanusiakan.” Kristus dikatakan merupakan “manusia sejati, kepala dari manusia baru” dank arena itu “di manapun pria dan wanita dipimpin untuk memulihkan hubungan kasih kepada sesama, dalam pelayanan dan penderitaan demi keadilan dan pembebasan yang lebih besar,” maka tanda-tanda tersebut harus diakui sebagai “tanda-tanda dari manusia yang utuh” yang disediakan oleh Kristus. Tujuan misi bisa didefinisikan sama baiknya dengan “manusia baru” atau menegakkan “shalom” (damai dilihat sebagai “kejadian social, peristiwa dalam relasi antar pribadi”) atau kerajaan Allah. Menjawab pertanyaan Mexico City tentang relasi antara tindakan Allah melalui gereja dan tindakan Allah dalam dunia di luar gereja, mereka lebih cenderung kepada yang kedua dan tugas gereja “untuk membuat agenda dunia sebagai urusan kita.” Bersambung....... (Diambil dari buku “Murid radikal yang mengubah dunia” karya John Stott, dengan judul asli “Christian mission in the modern World” Literatur Perkantas Jatim) 18
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
RENUNGAN HARIAN Senin, 23 Mei 2016 PELIHARALAH KESATUAN (Bacaan: Efesus 4:1-6)
Di sebuah peternakan, seekor tikus melihat bagaimana sang petani dan istrinya mempersiapkan perangkap tikus. Sang tikus memperingatkan semua binatang. ‘Di rumah ada perangkap tikus! Ayam mendengar teriakan tikus berkata, “kamu takut ya?, tapi itu bukan masalah saya.” Kemudian tikus menghampiri babi. Babi berkata: “Maafkan saya tikus. Saya tidak bisa berbuat apa-apa untuk anda.” Akhirnya, tikus pergi ke sapi. Sapi itu sedang sibuk dan berkata, “Maaf tikus, saya tidak punya waktu untuk itu.” Tikus sedih dan berpikir bahwa tidak ada yang akan menolongnya. Malam itu, tiba-tiba jebakan tikus berbunyi. Istri petani cepat-cepat datang untuk melihat. Tapi karena gelap, dia tidak melihat bahwa ada ular berbisa yang ekornya yang terjebak dalam perangkap tikus. Ular menggigit istri petani. Istri petani sakit demam yang sangat tinggi. Sang petani mengobati sistrinya dengan membunuh ayamnya dan dijadikan sup. Namun kondisinya makin parah. Teman-temannya datang bergiliran untuk merawatnya. Karena banyak yang datang maka babi harus dipotong untuk makanan mereka. Istri petani akhirnya meninggal. Akhirnya sapi dipotong untuk makanan para pelayat. Dari cerita ini kita melihat betapa pentingnya saling peduli di antara kita, karena masalah seseorang, tanpa kepedulian bisa menjadi masalah bagi yang lain. Kita melihat betapa kuatnya persekutuan di dalam jemaat. Paulus menggambarkannya dengan ungkapan “Tubuh Kristus”. Di dalam tubuh terdapat banyak anggota tubuh yang berbeda-beda, tetapi mereka adalah satu tubuh. Paulus mendorong jemaat untuk memelihara kesatuan. Sesuatu yang harus kita pelihara artinya bahwa itu sudah ada. namun kita harus pelihara dengan baik, jika tidak maka bisa rusak atau hilang. Sudah sekuat apakah perjuangan saudara untuk merawat kesatuan yang ada?
19
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Selasa, 24 Mei 2016 PAKAILAH KARUNIAMU (Bacaan: Efesus 4:7-16)
Setiap orang percaya diberikan karunia oleh Allah. Ini berarti bahwa modal utama di dalam pelayanan sesungguhnya diberikan oleh Allah sendiri. Kita hanya butuh kerelaan hati untuk menyalurkan karunia yang ada di dalam pelayanan. Tiap-tiap jemaat perlu menyadari hal ini, sehingga di dalam melayani tidak perlu ada bujukan dan paksaan karena semua orang dengan rela hati menggunakan karunia yang telah diterima dari Tuhan untuk melayani. Karunia Allah bagi masing-masing orang percaya memang berbeda-beda, namun diberikan untuk tujuan yang sama yaitu untuk melayani dan sasarannyapun sama yaitu untuk pertumbuhan jemaat. Tidak ada seorangpun di antara orang percaya yang tidak mendapatkan karunia dari Tuhan. Demikian sebaliknya tidak ada seorangpun yang bisa mendapatkan semua karunia. Karena itu kita saling membutuhkan di dalam upaya membangun tubuh Kristus. Tiap orang diperlukan. Karena itu, gunakanlah karunia Allah yang telah dipercayakan kepada kita untuk pembangunan jemaat-Nya. Kita adalah anggota-anggota tubuh Kristus. Jika kita bersekutu dengan Kristus, Sang Kepala, jika kita hidup di dalam kasih dan kesatuan, Jika kita masing-masing sebagai anggota dari satu tubuh mengambil tempat kita, mengambil peranan dan fungsi kita dengan bertanggungjawab sesuai dengan karunia yang dipercayakan Kristus. Maka seluruh tubuh Kristus akan dibangun. Sudahkah Saudara menggunakan karunia yang diberikan Tuhan kepadamu? Rabu, 25 Mei 2016 JADILAH BAGIAN YANG BAIK (Bacaan: Ibrani 10:24-25) Paulus menyadari bahwa siapapun kita akan mengalami kelemahan bahkan kejatuhan jika kita tidak saling memperhatikan dan saling mendorong satu sama lain. Itu gunanya pertemuan ibadah kelompok orang percaya. Pertemuan-pertemuan ibadah tidak dimaksudkan untuk berpusat pada diri sendiri tanpa peduli dengan orang lain di sekitar. Di dalam persekutuan ini jemaat haruslah saling membangun. Apa saja yang dibangun? tentunya hubungan relasi dengan saudara seiman agar kita dapat saling mendoakan, menasihati dan mengingatkan. Pergumulan setiap anggota jemaat tidaklah ringan dan pergumulan yang terus menerus 20
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ
dapat membuat iman kita goyah. Itu sebabnya kita diwajibkan untuk saling membangun. Kepedulian merupakan bagian dari kasih yang seharusnya memenuhi hati orang percaya. Jadilah bagian yang baik dari sebuah tubuh Kristus, bersekutulah dalam doa, pujian dan penyembahan, dan hendaklah saling membantu, saling mengingatkan dan saling menasihati. Kita didesign oleh Allah bukan untuk berjalan sendirian, namun supaya bertumbuh di dalam persekutuan. Mari kita bersatu dalam kasih, saling menguatkan dalam persekutuan, agar ketika Tuhan datang kembali kita didapati hidup mengasihi dan menaati Dia. Kamis, 26 Mei 2016 KEJARLAH DAMAI SEJAHTERA (Bacaan: Roma14:19) Apa yang kita kejar dalam kehidupan kita? Sering kali yang kita kejar adalah kepentingan kita sendiri. Tidak jarang kita mengejar kebutuhan kita sendiri. Kesuksesan, ketenaran, mengeruk keuntungan yang banyak, kemenangan atau bahkan kejayaan kita sendiri. Pernahkah kita memikirkan apa yang telah kita perbuat? Terkadang yang kita lakukan telah mengorbankan orang lain. Terkadang yang kita kerjakan telah membuat orang lain kehilangan damai sejahtera. Rasul Paulus menasihati kepada jemaat di Roma, agar mereka mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera bagi orang lain. Ini menjadi bukti bahwa kita dipenuhi kasih. Kasih yang murni tidak mengutamakan hak kita, tetapi kasih itu mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera. Tetapi kalau kita hanya mengutamakan damai sejahtera saja, mungkin kita kehilangan keseimbangan, maka Paulus menambahkan dan yang berguna untuk saling membangun. Pelayanan seluruh tubuh Kristus diperlukan untuk membangun jemaat secara seimbang. Membangun jemaat menyentuh banyak dimensi: Pengajaran, doa, kepedulian, bahkan termasuk teguran dan disiplin. Ketika kita hanya menekankan salah satu dan mengabaikan yang lain, maka damai sejahtera tidak akan ada. Sudahkah saudara mengejar hal yang mendatangkan damai sejahtera untuk saudara seimanmu?
21
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Jumat, 27 Mei 2016 MILIKILAH KARAKTER KRISTUS (Bacaan: Kolose 3:12-14)
Di dalam teks sebelumnya, Paulus menggambarkan bagaimana sikap seorang Kristen yang sesungguhnya. Di dalam Kristus tidak ada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, bersunat atau tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, Budak atau orang Merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu (3:11). Artinya sebagai pengikut Kristus jemaat seharusnya tidak lagi membatasi diri terhadap keberagaman suku, ras, atau golongan. Paulus mencoba meyakinkan jemaat bahwa mereka telah menggunakan seragam yang sama yaitu di dalam karakter Kristus. Di dalam teks kita, Paulus menjelaskan karakter pengikut Kristus. Seorang Kristen adalah orang yang mengenakan: belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran (3: 12). Sabar dan mengampuni seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain (3:13), dan mengenakan kasih sebagai dasar dari semua itu (3: 14). Karakter-karakter yang dijabarkan di 12-15 adalah karakter Kristus yang dipraktekkan-Nya sepanjang hidup dan pelayanan-Nya di dunia ini. Teladan sudah ada, tinggal kita mempraktikkannya. Bagaimana caranya? “Sebagaimana Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian(ayat 13b); “kenakanlah kasih ... (ayat 14)”; “Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu ... (ayat 15a).” Sudahkah Saudara memiliki karakter Kristus ini?
22
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Sabtu, 28 Mei 2016 GAYA HIDUP: BERBUAT BAIK (Bacaan: Galatia 6:9-10)
Di dalam surat Galatia, Paulus menasehati jemaat Tuhan agar tidak jemu-jemu berbuat baik (ay. 9a). Artinya dalam segala hal, dalam segala kesempatan yang ada, anak-anak Tuhan harus mampu melakukan kebaikan dalam hidupnya. Paulus mengingatkan bahwa perbuatan baik yang kita lakukan tidak akan sia-sia. Perbuatan baik tersebut ibarat kita sedang menabur benih, dan suatu saat kita akan menuainya, dengan catatan kita tetap setia hingga akhir dan tidak menjadi lemah (ay. 9b). Tentu saja perbuatan baik kita bukan supaya mendapatkan keselamatan atau agar kita masuk surga (Tit 3:5). Namun justru karena kita sudah diselamatkan karena kasih karunia Allah (Ef 2:8-9), kita harus berbuat baik kepada semua orang (ay. 10a), terutama kepada saudara seiman kita (ay. 10b). Berbuat baik kepada semua orang adalah hal yang baik, namun kita juga diingatkan bahwa kita harus mendahulukan saudara seiman kita. Jangan sampai kita terlalu banyak berbuat baik kepada orang lain, tetapi kita lupa bahwa orang-orang di gereja kita juga membutuhkan kebaikan kita. Bahkan mungkin keluarga kita sendiri juga membutuhkan kebaikan kita. Demikian juga sebaliknya kita begitu fokus dengan saudara seiman kita, namun kita hampir tidak mempedulikan orang lain di luar gereja. Jika kita hanya berfokus pada orang di gereja bagaimana orang yang tidak percaya dapat mengenal Tuhan Yesus? Sudahkah berbuat baik menjadi gaya hidup saudara?
23
e
P E N G UM UM AN
MAGZ
AGENDA MINGGU INI
Hari / Tanggal
Pukul
Senin, 23 Mei 2016
23.00
Selasa, 24 Mei 2016
18.30
Rabu, 25 mei 2016
19.00
Kamis, 25 Mei 2016
06.00 19.00
Jumat, 27 mei 2016 Sabtu, 28 Mei 2016
06.00 18.30 22.00
Sabtu, 28 Mei 2016
Keterangan
- Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM - STAR : “Overview Teologi Sistematika” Oleh Andhika Gunawan, B.Sc., MA. - HUT : Sdr. Aaron Irwanto - Latihan Musik KU 3 - HUT : Sdri. Krisna Robbyani - HUT : Sdr. Abhysa Goldy Prastyono - HUT : Ibu Santi Rahayu Doa Pagi Latihan Musik KU 1 dan 2 HUT : Sdr. Randy Sugiartha HUT : Bp. Chenny Tjandra HUT : Sdri. Inge Lesmana Doa Pemuridan Persekutuan Pemuda Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM HUT : Sdri. Stephanie Salim
Kepada jemaat yang berulang tahun, segenap hamba Tuhan, penatua, dan jemaat mengucapkan, “Selamat bertambah usia, kiranya kasih karunia dan hikmat Tuhan menyertai senantiasa, serta semakin mengasihi dan bertumbuh dalam pelayanan kepada Tuhan dan sesama.”
24
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 22 Mei 2016
Penatalayanan
Ibadah Remaja
(Pk. 09.30 WIB)
Ibadah Umum I
(Pk. 07.00)
Tema
Ibadah Umum II
(Pk. 09.30)
Ibadah Umum III
(Pk. 17.00)
Cab. Bavarian (07.00)
Cab. Bavarian
(Pk. 09.30)
Eksposisi 1 Korintus Pdt. Novida Lassa, M.th
Pengkhotbah
Kak Dodik
Ev. Yohanes Dodik
Liturgos
Sdr. Daniel
Ibu Wilis
Pelayan Musik
Sdr. Michael Sdr. Calvin Sdr. Faith Kak Heri
Bp. Eliazar & Sdr. Ikhsan
Bp. Eliazar & Sdr. Ikhsan
Team Bp. Yakub
Sdri. Jane A. Leviant
Sdr. Ishak Sdr. Haryadi Sdr. Amir Sdr. Dennis Sdr. Willy
Pelayan LCD
Sdr. Evan
Sdr. Lutfi
Sdri. Melissa
Sdri. Zizi
Sdri. Wella
Sdri. Wella
Sdri. Vionatha Sdr. Felix Sdr. Kevin Die Sdri. Brenda
Bp. Donny Ibu Ike Sdr. Nobel Sdr. Yono
Sdri. Febbe Sdri. Lina
Sdri. Febbe Sdri. Lina
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Ibu Wilis
Sdri. Laura Sdr. Sumito
Sdr. Yefta
Penyambut Jemaat
Sdr. Igo Sdri. Dewi
Bp. Teguh Ibu Carla Ibu Nunuk Ibu Susi
Doa Syafaat
Sdr. Sebastian
Bp. Santoso
Sdri. Vionatha
Ev. Samuel
Sdr. Sumito
Sdr. Yefta
Doa Persembahan
Sdr. Sebastian
Bp. Santoso
Sdri. Vionatha
Ev. Samuel
Sdri. Lina
Sdri. Lina
Petugas Minggu Ini
Ev. Heri
Bp. Budi SG
Ev. Samuel
Singer
Ibu Debby Sdr. Joseph
Sdr. Edo Sdri. Glory
Sdr. Andy Sdri. Kezia
Sdri. Risty Sdri. Virgin Sdri. Virgin Sdri. Risty
25
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 29 Mei 2016
Penatalayanan
Ibadah Remaja
(Pk. 09.30 WIB)
Ibadah Umum I
(Pk. 07.00)
Ibadah Umum II
(Pk. 09.30)
Tema
Ibadah Umum III
(Pk. 17.00)
Cab. Bavarian (07.00)
Cab. Bavarian
(Pk. 09.30)
Kemurahan
Pengkhotbah
Ev. Yohanes Dodik
Liturgos
Ev. Heri
Ev. Heri Kristanto
Ev. Dodik
Sdri. Helen
Pdt. DR. Yakub Hosanna Sdri. Lia
Sdri. Lia
Pelayan Musik
Bp. Willy TW & Sdri. Dessy A
Bp. Willy TW
Sdr. Ishak Sdr. Ishak Sdr. Hary- Sdr. Haryadi adi TEAM Sdr. Amir Bp. Samuel Sdr. Amir Sdr. Dennis Sdr. Dennis Sdr.Toni Sdr. Toni
Pelayan LCD
Sdri. Ririt
Sdr. Kevin
Sdr. Felix
Sdri. Marlin
Sdri. Marlin
Penyambut Jemaat
Ibu Suani Bp. Budijanto Ibu Santi Ibu Fenissa
Ibu Yen Yen Bp. Budi SG Ibu Lisa A Ibu Yuli
Sdri. Michelle Sdri. Ernist Sdr. Sebastian Sdr. Wawan
Sdri. Clara Sdri. Olin
Sdri. Clara Sdri. Olin
Doa Syafaat
Bp. Budijanto
Ibu Titik
Ev. Heri
Sdri. Lia
Sdri. Lia
Doa Persembahan
Bp. Budijanto
Ibu Titik
Ev. Heri
Sdri. Clara
Sdri. Clara
Petugas Minggu Ini
Ev. Heri
Bp. Budi SG
Ev. Samuel
Singer
Ibu Susi Sdr. Ikhsan
Bp. Stevi Sdri. Clara
Sdri. Risty Sdri. Glory
Sdri. Febbe Sdri. Risty
Sdri. Febbe Sdri. Risty
BAKSOS
26
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
MAGZ
SEKOLAH MINGGU
Penatalayanan
22 Mei 2016
29 Mei 2016
(Pk. 09.30 WIB)
(Pk. 09.30 WIB)
Liturgis
Kak Debby
Kak Susi
Pelayan Musik
Kak Sam
Kak Sam
Doa Pra/Pasca SM
Kak Fenny
Kak Suani BULAN MISI ANAK
Jadikan semua bangsa murid-Ku Tema
Papua dan missionaris Don Richardson
Mengenal gereja-gereja tertua di Surabaya
Firman n Misi: Kak Suani
PIC Kak Budi dan Kak Sam
IBADAH PEMUDA Penatalayanan
21 Mei2016
28 Mei2016
(Pk. 18.00 WIB)
(Pk. 18.00 WIB)
Tema
Kebaikan (Galatia 5:22-23)
KTB
Pengkhotbah
Ev. Sumito
Kak Reyco
Litrugos
Sdri. Clara
Sdri. Marlin
Pelayan Musik
TEAM
TEAM
Pelayan LCD
Sdr. Nies
Sdr. Juan
Penyambut Jemaat
Sdr. Juan Sdri. Rani
Sdri. Rani Sdri. Dian
Petugas Doa
Sdr. Kevin
Sdri. Stevani
Singer
Sdr. Fredi Sdri. Abigael
Sdri. Risty Sdr. Efraim 27
e
I N F O KE HADI R AN J E M AAT
MAGZ
DATA KEHADIRAN JEMAAT
Ibadah
Hari/Tanggal
Jumlah Jemaat
Umum 1
Minggu, 15 Mei 2016
33 orang
Umum 2
Minggu, 15 Mei 2016
78 orang
Umum 3
Minggu, 15 Mei 2016
64 orang
Remaja
Minggu, 15 Mei 2016
22 orang
Pemuda
Sabtu, 14 Mei 2016
Cab. Bavarian KU 1
Minggu, 15 Mei 2016
32 orang
Cab. Bavarian KU 2
Minggu, 15 Mei 2016
49 orang
POS Batam
Minggu, 15 Mei 2016
31 orang
Keterangan SM: 32 orang
SM: 47 orang Remaja: 26 orang
28