REC
A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER
Susunan Liturgi Ibadah Minggu Panggilan beribadah
Pengkhotbah
Votum
Pengkhotbah
Bacaan Bertanggapan Pujian Pengakuan Dosa Doa Pengakuan Dosa Secara Pribadi Doa Pengakuan Dosa Berita Anugerah Petunjuk Hidup baru Pujian “Salam Damai” / “Shalom shalom” Pujian Syukur 1 Pujian Syukur 2 Pengakuan Iman Pujian Doa Firman Tuhan Khotbah
Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Jemaat Liturgos Liturgos Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Pengkhotbah Pengkhotbah
Persembahan
Liturgos & Jemaat
Doa Persembahan & Doa Syafaat Pengumuman & Seri Pembinaan Doxology / “Kami memuji Kebesaran-Mu” Doa berkat Amin / “Thank You Lord” Theme Song “Jesus At The Center“
Petugas Doa Pengkhotbah
Hamba Tuhan REC
GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email:
[email protected]
Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah
GEMBALA BAVARIAN Pdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-331515954 Email:
[email protected]
GEMBALA LOKAL NGINDEN Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A Telp : 0812 3378 0070 Email: ev.yohanesdodik@gmail. com
2
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ
Kasihilah Musuhmu (Matius 5:43-48) | Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
B
agian ini tampaknya mendapat perhatian dan penekanan khusus dari Matius. Posisinya di bagian akhir menyiratkan nuansa klimaks dari teks ini. Beberapa paralelisme yang berkutat pada angka dua turut memperjelas keindahan dan kekuatan teks ini: dua perintah lama (ayat 43), dua perintah baru (ayat 44), dua alasan mengasihi musuh (ayat 45-47), dua contoh kebaikan ilahi bagi semua orang (ayat 45), dua kelompok manusia (ayat 45: jahat-baik, benar-tidak benar), dua perwakilan orang berdosa (ayat 46-
47: pemungut cukai dan orang yang tidak mengenal Allah). Semua keistimewaan ini sangat mungkin dimaksudkan sebagai sebuah petunjuk bahwa perintah di ayat 5:43-48 merupakan yang tersulit di antara semua yang sudah diuraikan sebelumnya sejak 5:21. Dalam kehidupan kita sehari-hari kita saja seringkali mengalami kesulitan mengasihi orang-orang yang ada di dekat kita maupun yang kita tidak kenal, apalagi mengasihi musuh-musuh kita. Ini 3
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ jelas bertentangan dengan Frase “dan bencilah musuhmu” (Mat 5:43b) merupakan sebuah natur kita. tambahan. Bagian ini tidak bersumber dari kitab suci. Ini hanya Perintah yang lama (ayat 43) menyiratkan pandangan umum lain Perintah untuk mengasihi sesama yang berkembang pada zaman itu manusia bersumber dari Imamat di kalangan orang-orang Yahudi. sesama dipersepsi 19:18. Ketidakadaan frase “seperti Mengasihi dirimu sendiri” tidak perlu dibesar- secara logis terbalik (mengasihi besarkan. Matius mungkin hanya >< membenci, sesama >< musuh), berusaha menciptakan paralelisme namun pemikiran seperti ini antithesis yang sempurna antara ternyata keliru. Mengasihi sesama “kasihilah sesamamu” dengan tidak identik dengan membenci musuh. “kasihilah musuhmu”. Orang-orang Yahudi memahami “sesama manusia” secara lebih sempit. Mereka hanya membatasi ungkapan itu pada sesama bangsa Israel (bdk. Im 19:18a “terhadap orang-orang sebangsamu”). Contoh yang jelas dari konsep populer ini tersirat dalam perumpamaan Orang Samaria Yang Baik Hati (Luk 10:2537). Perumpamaan ini merupakan jawaban Tuhan Yesus terhadap pertanyaan “Siapakah sesamaku manusia?” yang dilontarkan oleh seorang ahli Taurat untuk mencobai Dia.
Perintah yang baru (ayat 44) Tuhan Yesus berusaha menafsirkan Imamat 19:18 apa adanya. Sesama manusia ya berarti semua manusia, tidak peduli siapa dan bagaimana relasi orang itu dengan kita. Dengan pemikiran semacam ini, musuhmusuh pun masuk dalam kategori sesama manusia. Jika demikian, kita juga harus mengasihi musuhmusuh kita. Di mata Tuhan Yesus, kasih bukan hanya ada di dalam hati. Ini berkaitan dengan tindakan (action), bukan hanya perasaan (enmotion). Ada 4
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ bukti konkrit dari kasih sendiri yang melakukan kebaikan itu. itu kepada musuh-musuh kita. Allah sudah memberikan sebuah teladan Mengasihi berarti mendoakan (ayat kebaikan yang indah: Ia memberikan 44b). Yang dimaksud di sini jelas hujan dan sinar matahari kepada bukan mendoakan supaya musuh- semua orang tanpa terkecuali. Kita musuh itu mati atau dihukum Tuhan. pun patut mengikuti jejak-Nya. Yang didoakan adalah pertobatan mereka. Yang diminta adalah seperti Mengasihi juga berarti memberi doa Tuhan Yesus di kayu salib: “Ya salam (ayat 47). Memberi salam Bapa, ampunilah mereka sebab menyiratkan sebuah inisiatif. Bukan mereka tidak tahu apa yang mereka hanya itu. Dalam budaya Yahudi, perbuat” (Luk 23:34). sebuah salam sekaligus berisi ucapan berkat (10:12-13). Ini bukan sekadar Mendoakan musuh tidaklah sapaan biasa. Ini mengandung mudah. Di hadapan Allah kita tidak sebuah doa kepada Allah. Jadi, bisa berdusta atau berpura-pura. dalam taraf tertentu mendoakan Kita mungkin masih bisa bersikap musuh dan memberi mereka salam munafik dengan cara berpura-pura memiliki sebuah kesamaan: samaramah terhadap musuh-musuh kita, sama berharap yang baik untuk namun semua topeng itu akan lepas mereka. Bedanya terletak pada apabila kita berada dalam hadirat obyek perkataan: Allah (di dalam Allah. Apakah kita mendoakan doa) dan musuh (di dalam salam). untuk kebaikan Allah bagi mereka yang sudah berbuat jahat kepada kita? Mengasihi juga berarti berbuat baik (ayat 45). Doa saja tidaklah cukup. Melalui doa kita berharap agar Allah berbuat baik kepada musuh-musuh kita. Ayat 45 mengajarkan agar kita 5
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Alasan bagi perintah yang Sekilas Matius 5:45 dapat baru (ayat 45-47) menimbulkan kesalahpahaman seolah-olah status sebagai anak-anak Perintah yang sulit, yaitu untuk Allah diperoleh melalui usaha kita mengasihi musuh dan membuktikan dalam meneladani Dia. Bukan ini kasihitu dalam bentuk tindakan- yang sedang dipikirkan oleh Tuhan tindakan konkrit, memerlukan Yesus. Dalam bagian sebelumnya Ia sebuah pembenaran (justifikasi) sudah menunjukkan bahwa Allah yang masuk akal. Atas dasar apa adalah Bapa orang percaya (5:16). kita harus mengasihi musuh? Kesalehan kita bukan syarat menjadi Tuhan Yesus menjawab pertanyaan anak-anak Allah, melainkan alat ini melalui dua cara. Yang pertama supaya orang lain mengetahui status secara langsung dalam bentuk kita sebagai anak-anak Allah. Matius pernyataan (ayat 45) Yang kedua 5:48 menyiratkan bahwa relasi kita secara tidak langsung melalui dengan Bapa surgawi merupakan pertanyaan (ayat 46-47). Poin yang landasan kesalehan kita. Karena ingin disampaikan melalui dua cara kita adalah anak Allah, maka kita harus berperilaku seperti Bapa yang ini juga berbeda. penuh kasih (Ef 5:1-2; 1 Yoh 4:7-12). Alasan pertama adalah sifat Allah dan status kita sebagai anak-anak- Di balik konsep di atas ada perspektif Nya (ayat 45). Alkitab berulang kali budaya Semitik. Orang-orang menandaskan kebaikan Allah yang Yahudi seringkali menggunakan bersifat universal. Mazmur 144:9 ungkapan “anak-anak…” atau berkata: “TUHAN itu baik kepada “keturunan…” (bdk. 3:7; 12:34; semua orang, dan penuh rahmat 23:33). Ungkapan-ungkapan seperti terhadap segala yang dijadikan- ini dimaksudkan untuk menegaskan Nya.” Sama seperti Allah yang bahwa secara umum seorang anak mengasihi semua ciptaan-Nya tanpa akan berperilaku seperti orang perkecualian, kita pun diajar untuk tuanya. Misalnya, kepada orangmengasihi sesama manusia tanpa orang Yahudi yang menolak kebenaran, Tuhan Yesus menegur perkecualian. 6
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ mereka sebagai anak-anak Iblis, bapa segala dusta (Yoh 8:44). Alasan kedua adalah tuntutan kesalehan Kristiani (ayat 46-47). Dalam bagian ini Tuhan Yesus menyinggung tentang kualitas kesalehan pemungut cukai dan orang yang tidak mengenal Allah. Dua kelompok masyarakat yang seringkali dipandang sebelah mata oleh orang-orang Yahudi ini juga memberikan salam kepada sesama mereka yang baik. Mereka juga pasti membina relasi yang baik dengan sesama mereka. Jika para pengikut Tuhan Yesus hanya melakukan sebatas itu, mereka tidak lebih baik daripada dua golongan orang berdoa tersebut. Tuhan Yesus memasang target kesalehan yang di atas rata-rata bagi para pengikut-Nya (bdk. 5:20). Kita yang hidup sesudah kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus seharusnya memiliki alasan dan daya yang lebih dalam upaya kita menunjukkan kesalehan di atas rata-rata. Kuasa dosa telah dihancurkan melalui korban Kristus yang sempurna di kayu salib. Roh Kudus diberikan dalam hati kita, sehingga kita selalu diingatkan dan dikuatkan di dalam ketaatan. Kematian Kristus bahkan menyediakan sebuah teladan sempurna tentang mengasihi musuh. Ia berkobran bagi kita, musuh-musuh Allah, supaya kita didamaikan dengan Allah. Ia mengampuni orang-orang yang sudah menyalibkan Dia. Dua alasan di atas perlu dicermati dan direnungkan secara lebih seksama. Tuhan Yesus tidak sedang mengajarkan alasan pragmatis, misalnya mengasihi musuh karena kasih akan mengubah lawan menjadi kawan. Ini bukan tentang apa yang bermanfaat, melainkan apa yang tepat. Tuhan Yesus juga tidak sedang mendorong kita melalui semboyan populer “kebaikan pasti menang melawan kejahatan.” Kebaikan memang pasti menang, tetapi tidak selalu terjadi pada masa kini. Jika kita hanya berkutat pada alasan-alasan pragmatis, kita pasti akan merasa kecewa dan putus asa. Banyak orang jahat yang tetap dalam kejahatan mereka. Kebaikan kita seringkali tidak mengubah mereka. 7
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Syukur kepada Tuhan! Kita memiliki alasan-alasan yang lebih solid. Alasan-alasan itu tidak ditentukan oleh identitas (siapa) dan sikap orang (bagaimana). Siapapun, kapanpun, dan bagaimanapun, kita memang harus menunjukkan kasih yang kita sudah terima dari Allah. Meniru Allah adalah jalan menuju kesempurnaan hidup (ayat 48). Jalan ini memang panjang, melelahkan, dan menyakitkan. Namun, di ujung jalan sana ada kemuliaan yang tak terkatakan, di tengah jalan selalu ada penghiburan dan kekuatan untuk terus berjalan. Soli Deo Gloria.
8
e
MAGZ
Po ko k Do a Syafaat | #T E AC H I N G
POKOK DOA SYAFAAT
1. Doakan untuk daerah-daerah yang terkena banjir. • Doakan untuk masyarakat bandung dan daerah lain yang terkena musibah ini agar segera mendapatkan bantuan • Doakan untuk pemerintah agar segera mengantisipasi bencana ini di masa yang akan datang. • Doakan agar masyarakat dapat memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan. 2. Doakan untuk jemaat yang sakit. • Doakan untuk Ev. Lydia yang terindikasi batu ginjal, kiranya Tuhan menolong di dalam rencana pengobatan. • Doakan untuk jemaat-jemaat yang sedang dalam kelemahan tubuh, kiranya Tuhan menolong.
9
e
K atek ism us Wes t m i n s t e r | #T E AC H I N G
MAGZ
KATEKISMUS WESTMINSTER
Pertanyaan 87: Apa yang akan menyusul langsung sesudah kebangkitan? Jawaban : langsung sesudah kebangkitan akan menyusullah penghukuman umum dan akhir atas para malaikat dan manusia. Tentang hari dan saatnya seorang pun tidak tahu; karena itu, semua orang harus berjaga-jaga dan berdoa dan selalu siap sedia menghadapi kedatangan Tuhan. a. 2Pe 2:4; Yud 1:6-7, 14-15; Mat 25:36. b. Mat 24:36, 42, 44; Luk 21:35-36.
10
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
Apa yang anda harapkan? Menebus Realitas Pernikahan | Tetaplah Berdoa
B
ryan dan Martina berada dalam kondisi karir yang baik ketika mereka bertemu. Bryan sedang mencoba menjual produk kepada perusahaan tempat Martina bekerja. Martina adalah orang yang bertanggung jawab untuk kemungkinan membeli apa yang Bryan jual. Pada kunjungan ketiga, Bryan menyadari bahwa dia suka berada dekat Martina.
terkejut ketika Martina mengiyakan. Bryan sudah memutuskan untuk membawanya ke sebuah kafe keren di dekat situ. Martina marah kepada dirinya sendiri karena mau diajak dengan mudahnya. Tetapi setelah kencan pertama mereka, dia tidak dapat memercayai betapa menyenangkannya saat kebersamaan mereka, dan dia tidak sabar menunggu saat itu lagi.
Pada kunjungan berikutnya, Bryan Martina tidak harus menunggu. bertanya kepada Martina apakah dia Saat Martina masih di depan mau minum kopi dengannya. Bryan pintu apartemennya, Bryan 11
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
meneleponnya, dan kencan berikutnya pun berlanjut. Mereka berdua menghargai fakta bahwa Allah sudah menulis kisah mereka bersama dan mereka sangat berkomitmen untuk membangun dan melindungi hubungan yang mereka berdua hargai. Hari pernikahan mereka diwarnai dengan beragam aktivitas dan luapan emosi yang bercampur baur. Baik Bryan dan Martina begitu emosional sepanjang hari karena mereka tidak dapat percaya bahwa hal ini sungguh terjadi. Mereka berdua dipenuhi dengan perasaan mendapatkan hak istimewa. Sedikit pasangan masuk dalam pernikahan dengan tingkat intensionalitas seperti Bryan dan Martina lakukan. Dengan sukacita mereka bertekad untuk saling memperhatikan dan menghadapi hal-hal yang mengganggu kehidupan pernikahan mereka. Dan mereka melakukannya.
nyaman dan mereka menjadi sibuk. Sejalan dengan waktu, mereka beralih dari perhatian dan tindakan kepada asumsi dan sifat pasif. Tetapi Martina dan Bryan tidak menyadari perubahan tersebut, karena mereka menjadi sangat sibuk. Bryan dan Martina letih dengan kehidupan di apartemen, sehingga mereka membeli sebuah rumah. Masalahnya, mereka hanya sanggup membeli sebuah rumah tua, yang masih memerlukan banyak perawatan. Bersamaan dengan ini, Bryan dan Martina adalah orangtua dari sepasang anjing English bulldog kembar dan tiga gadis kecil. Dan Bryan sekarang adalah direktur regional salah satu departemen
Tetapi, dalam proses perubahan yang nyaris tak disadari, dua hal terjadi. Mereka menjadi merasa 12
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
di perusahaannya. Jam kerjanya sangat menuntut, dan dia pulang ke rumah kelelahan setiap malam dan ingin memiliki waktu lebih untuk beristirahat. Martina bersyukur untuk Bryan, tetapi di antara pekerjaan rumah tangga (yang Bryan sepertinya lupakan) dan perhatian serta aktivitas untuk anak-anak dan anjing-anjing mereka, sepertinya tidak ada waktu yang cukup di satu hari bagi Martina untuk mengerjakan semuanya itu dan juga memberikan banyak perhatian untuk Bryan. Mereka tidak berhenti saling mengasihi, namun pernikahan mereka sudah menjadi pernikahan yang tidak ada perhatian, berjarak, dan banyak gangguan. Martina dan Bryan perlu pertolongan; pernikahan mereka membutuhkan doa.
KUASA DAN PERLINDUNGAN DARI DOA
Dalam pernikahan, doa mendorong ke arah yang benar. Dengan menggunakan Doa Bapa Kami sebagai model, ini beberapa hal yang doa lakukan. “Bapa kami yang di sorga …” Bryan
dan Martina tidak hanya kehilangan pandangan dan komitmen yang mereka buat kepada pernikahan mereka, tetapi mereka melupakan Allah mereka juga. Dalam keseharian mereka mulai merasa bahwa semuanya tergantung pada mereka, mereka tidak mengikutsertakan Allah. Inilah alasan hal ini begitu merusak pernikahan manapun: ketika Anda melupakan kehadiran, janji, dan penyediaan Allah, maka Anda cenderung menjadi kewalahan dan menyerah, atau Anda mencoba melakukan pekerjaan Allah. Doa mengingatkan Anda bahwa Anda telah diberikan anugerah oleh kasih Bapa dan bahwa kasih itu tidak akan membiarkan Anda pergi sampai Anda telah diubahkan dalam setiap cara yang dibutuhkan. “Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.” Mimpi Martina bagi anakanaknya menuntut Bryan tidak menghabiskan banyak waktu dan energi di tempat kerja, dan mimpi karir Bryan menuntut Martina untuk meninggalkan rencananya bagi Bryan dan keluarganya. 13
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ Kesatuan pernikahan yang nyata dimulai ketika suami dan istri berhenti menjadi raja kecil dan mulai dengan rela dan sukacita menyerahkan rencana, tujuan, dan panggilan mereka dari Sang Raja. Semakin setiap orang secara individu mengasihi dan melayani Raja segala raja, semakin mereka akan ditarik bersama, berbagi satu mimpi. Doa mengingatkan Anda akan Raja yang lebih besar dari Anda dan kerajaan yang lebih baik daripada kerajaan Anda.
Sebagaimana doa memanggil Anda untuk mensyukuri pengampunan secara vertikal, doa mendorong Anda menawarkan pengampunan secara horizontal juga.
Inilah hal yang terjadi kepada Martina dan Bryan, mereka berhenti untuk saling mengampuni. Mereka mulai menyimpan daftar kesalahan dari pasangan mereka. Mereka menjadi semakin jengkel, tidak sabar, dan tidak toleran satu terhadap yang lain, sehingga mereka kecewa terhadap pasangannya dengan cara “Berikan kami pada hari ini melindungi diri mereka melalui makanan kami yang secukupnya.” jarak dan kesibukan. Bryan dan Martina berhenti berdoa, karena mereka berhenti melihat “Dan janganlah membawa kami ke diri mereka sebagai orang yang dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah membutuhkan. Pasti, mereka sudah kami dari pada yang jahat.” Semakin dilatih kepala tertunduk dan mata Bryan dan Martina saling menuding, tertutup, tetapi doa-doa mereka semakin pernikahan mereka terjepit tidak memiliki perasaan mendalam dan perubahan sepertinya jauh dan akan kebutuhan pribadi, dan karena tidak mungkin. Perubahan dalam itu, doa-doa itu juga tidak memiliki pernikahan selalu dimulai dengan penghargaan dan perayaan yang melihat ke dalam, dan di situlah doa memanggil kita untuk melihat. sepenuh hati. Permuliaan akan Juruselamat, yang “Ampunilah kami akan kesalahan terletak dalam inti doa, hanya masuk kami, seperti kami juga mengampuni akal ketika kita mengakui dosa orang yang bersalah kepada kami.” kita, kita berhenti menyalahkan 14
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ pasangan kita dan mulai menjadi serius mencari pertolongan. Dalam pernikahan, doa terus-menerus mengingatkan Anda bahwa masalah terbesar, yang paling berkelanjutan, adalah Anda. “Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.” Doa memanggil Anda menjauhi kerajaan diri, yang begitu merusak segala sesuatu yang dimaksudkan untuk dicapai oleh pernikahan, dan menyambut Anda kepada kerajaan Allah, di mana Allah dari kasih memerintah dalam kasih.
Ketika Anda berdoa untuk pernikahan Anda, ingatkan diri Anda bahwa Anda tidak sendirian. Ketika Anda berdoa, ingatkan diri Anda bahwa anugerah telah memasuki pernikahan Anda, dan karena telah terjadi demikian, ada pengharapan. Benar-benar ada. Ringkasan Kisah dari Bab 16: What Did You Expect? Redeeming the Realities of Marriage – Paul David Tripp ~ bersambung ~
MASIH DALAM PEPERANGAN, MASIH MENGAKUI KEBUTUHAN
Tidak peduli berapa lama Anda menikah, tidak peduli betapa banyak Anda telah belajar, bertumbuh, dan berubah, Anda harus tetap berada dalam pertempuran, dan Anda harus terus mengakui kebutuhan Anda. Peperangan suatu hari akan berakhir dan perjuangan suatu hari akan berakhir, tetapi hari ini dosa masih hidup di dalam Anda dan peperangan harus tetap diperjuangkan. 15
e
Ap ak ah Pen gg u n aan Al at Ko n t r as e p s i M e n yalahi Alki tab?|#Q and A
MAGZ
Apakah Penggunaan Alat Kontrasepsi Menyalahi Alkitab? Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
(Lanjutan tgl 23 Oktober 2016) erhatian serius perlu diberikan pada beberapa teknologi yang memakai langkah antisipasi jamak. Maksudnya, beberapa alat atau obat memang ditujukan untuk mencegah pertemuan sperma dan ovum, tetapi apabila langkah ini tanpa sengaja terlewati, maka alat atau obat yang sama masih bisa menghancurkan atau mematikan pembuahan yang sudah terjadi itu. Beberapa teknik sterilisasi atau IUD termasuk dalam kategori ini. Begitu pula dengan beberapa pil yang beredar di pasaran. Alat kontrasepsi yang masuk dalam kategori di atas sebaiknya dihindari. Dalam hal ini adalah lebih bijaksana apabila kita secara serius mencari tahu cara kerja pil, suntikan, atau alat tertentu secara detil, sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat. Ada begitu banyak pilihan di sana. Di kemudian hari jumlah alternatif ini mungkin akan meningkat dengan tajam. Walaupun demikian, prinsip Kristiani terhadap hal tersebut tetap tidak berubah. Soli Deo Gloria.
P
16
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ
ANUGERAH YANG TIDAK DAPAT DITOLAK (Lanjutan tgl 23 Oktober2016)
kerusakan total orang berdosa, melahirkan kembali orang tersebut, Buatan arena itu kita sungguh patut dan membuatnya menjadi percaya. bersyukur kepada Allah untuk anugerah-Nya yang tidak dapat Hal ini dialami oleh Paulus. Ia dulu ditolak. Tanpa anugerah ini manusia juga begitu membenci Allah sehingga tidak akan dapat diselamatkan. Bila ia selali berusaha memasukkan untuk keselamatannya manusia orang-orang yang percaya kepada harus memberikan izin pribadinya, Kristus kedalam penjara. Tetapi maka ia kan terhilang, karena begitu dalam perjalanan menuju Damsyik jahat dan rusak. Ia akan menolak untuk melaksanakan misinya yang keselamatan. Tetapi puji syukur, penuh kebencian itu, Allah datang Allah memberikan anugerah- kepadanya dengan cara yang tidak Nya yang tidak dapat ditolak, dapat ditolak. Paulus benar-benar yang mengatasi dan mengalahkan ditaklukkan didalam peristiwa itu.
K
17
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ Ia tidak dapat berbuat lain kecuali percaya kepada Kristus. Ini adalah anugerah yang tidak dapat ditolak.
memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus (Kis. 16:14). Bila Tuhan tidak membuka hati Lidia, ia tidak akan menjadi percaya. Ini adalah anugerah yang tidak dapat ditolak, dan anugerah ini patut kita syukuri. Tanpa anugerah ini, kita semua masih tetap mati didalam dosa-dosa kita, tidak dilahirkan kembali dan tidak diselamatkan.
Demikianlah karya Allah. Ditengah-tengah keegoisan dan kekerasan hati kita, Allah datang kepada orang yang paling tak layak dan dengan kekuatan yang tidak dapat ditolak melahirkan kembali orang itu sehingga ia bertobat dan Telah kita ketahui bahwa tidak diperdamaikan dengan Allah. seorang pun diselamatkan bila tidak ada anugerah yang tidak dapat Sering kali ada orang-orang Kristen ditolaknya dari Allah, meskipun yang bersaksi bahwa bukan mereka demikian, kita tidok boleh jatuh yang ingin kembali kepada Allah. dalam perangkap rasionalisme dan Pertobatan mereka terjadi diluar menarik kesimpulan bahwa manusia keinginan mereka. Mereka tidak tidak perlu melakukan apa-apa. dapat menolak kejadian tersebut. Kita tidak boleh menyimpulkan Dengan cara yang tidak mereka bahwa karena semua itu bergantung ketahui, mereka ditarik dengan kuat kepada Roh Kudus, manusia tidak untuk datang kepada Allah (Yoh. perlu menjadi percaya, atau manusia 6:37,44). tinggal menunggu Roh Kudus untuk menggerakkan dia, dan tidak ada Pada suatu saat, Paulus berkhotnah apa-apa pun yang dapat dilakukan untuk memperoleh ditepi sungai di Filipi. Seorang manusia wanita penjual kain ungu dari kota keselamatan. Tiatira turut mendengarkan Paulus, tapi mula-mula ia tidak percaya. Tanpa sedikitpun mengingkari Kemudian Lukas menulis bahwa kebenaran dari anugerah yang tidak Tuhan membuka hatinya sehingga ia dapat ditolak – seluruh bab ini telah 18
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ membahasnya – kita juga perlu mengetahui bahwa Alkitab tidak menghendaki kita berpikir dengan alur yang tidak alkitabiah, lalu berkata: “saya akan menunggu Roh Kudus menggerakkan saya, baru saya percaya.” Alkitab tidak mengajarkan demikian. Alkitab hanya memberikan satu perintah: “Percayalah kepada Tuhan Yesus.” Bila anda percaya, maka anda dapat mengetahui dari seluruh pengajaran Alkitab bahwa hal itu terjadi karena Allah yang mngerjakan didalam anda, baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya (Flp. 2:13). Karena itu, percayalah. Allah menghendaki Anda untuk percaya. Tetapi ingatlah, bila Anda percaya, bersyukurlah kepada Tuhan yang menyebabkan anda menjadi percaya. Bersambung……… Sumber: Lima Pokok Calvinisme oleh H. Palmer
19
e
B er an ak -c ucul ah d an b e r t am b ah b an yak l ah |#D OYO U KNOW
MAGZ
Beranakcuculah dan bertambah banyaklah (Kejadian 1:28) (Lanjutan tgl 23 Oktober 2016) ejadian 3 menghubungkan ketelanjangan mereka dengan ketakutan terhadap Allah. Pasal 3:10 “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” Dari sini kita bisa melihat bahwa tindakan manusia untuk menutupi tubuh mereka dengan daun ara dan bersembunyi merupakan satu kesatuan. Dari siapa mereka bersembunyi? Bukan dari sesamanya, tetapi dari Allah.
K
Dengan demikian, tindakan menutupi dengan daun ara juga berhubungan dengan Allah. Hal itu semakin diperjelas dengan respon Allah selanjutnya di ayat 21. Ia mengganti penutup dari daun ara tersebut dengan pakaian dari kulit binatang. Dalam konteks Pentateukh secara keseluruhan, ide pengorbanan binatang untuk menutupi dosa ini selanjutnya menjadi semakin jelas dalam bentuk kurban bakaran penghapusan dosa. Dari hubungan ini kita bisa menarik konklusi bahwa 20
e
B er an ak -c ucul ah d an b e r t am b ah b an yak l ah |#D OYO U KNOW
MAGZ
pemberian pakaian dari kulit binatang menyangkut hubungan antara manusia dengan Allah.
perasaan malu manusia kepada Allah, bukan kepada sesamanya. Satu-satunya keberatan terhadap pendapat ini berasal dari tata bahasa Ibrani dari kata “tidak malu”. Berdasarkan kaidah bahasa Ibrani, stem Hitphael yang dipakai di sini biasanya menunjukkan tindakan yang resiprokal (saling satu sama lain). Karena itu, “tidak malu” di 2:25 lebih baik diterjemahkan “tidak [saling] malu [terhadap sesama mereka]”. Bagaimanapun, stem Hitphael tidak selalu mengandung arti resiprokal. Hanya konteks yang menjadi pedoman apakah suatu kata kerja dengan stem Hitphael memiliki arti resiprokal atau tidak. Sesuai dengan yang sudah kita bahas, konteks Kejadian 2 dan 3 tampaknya lebih mendorong kita pada kesimpulan bahwa malu di pasal 2 dan 3 menyangkut hubungan antara manusia dengan Allah, bukan antara manusia dengan sesamanya.
Penjelasan lain yang mendukung perasaan malu di pasal 2 dan 3 ditujukan kepada Allah adalah hubungan antara ibadah kepada Allah dengan ketelanjangan. Keluaran 20:22 melarang orang Israel menaiki tangga mezbah supaya aurat mereka tidak terlihat. Keluaran 28:42-43 juga menjelaskan detil pakaian (celana) para imam supaya mereka tidak melanggar kekudusan Allah. Dari data ini terlihat bahwa ketelanjangan merupakan situasi yang menghalangi perjumpamaan dengan Allah. Sebagaimana Adam dan Hawa berusaha menutupi ketelanjangan dengan daun ara dan menyembunyikan diri dari Allah, demikian pula bangsa Israel selanjutnya harus menghadap Allah dengan pakaian yang memadai supaya ketelanjangan mereka tidak Bersambung……... NK_P terlihat. Dari berbagai penjelasan di atas kita melihat bahwa rasa malu di Kejadian 2 maupun 3 merupakan
21
e
B AB I | # M I S S I O N
MAGZ
HAK-HAK KITA (Lanjutan tgl 23 Oktober 2016) i beberapa tempat, didapati percampuran dari berbagai bangsa dan masyarakat, masingmasing pada umumnya mempunyai adat istiadat sendiri dan cara berpakaiannya sendiri, namun mereka bisa dengan leluasa berbaur dengan yang lain. Di tempat seperti itu mungkin banyak orang Barat dan cara hidup Barat mungkin sudah dikenal, bahkan sedikit banyak juga diikuti oleh penduduk setempat.
D
Dalam situasi seperti ini, seorang misionaris mungkin hanya perlu sedikit atau tidak perlu mengubah cara hidupnya yang biasa. Kebanyakan misionaris pergi ke tempat-tempat yang cara hidupnya berbeda dari kehidupan mereka sehari-hari dan kepada orangorang yang menganggap cara hidup hidup misionaris itu aneh dan tidak mereka pahami. Wajar bagi kita untuk menyukai orang-orang yang 22
e
B AB I | # M I S S I O N
MAGZ
mengerjakan hal-hal dengan cara yang kita sukai. Kita tertarik pada orang-orang yang kelihatannya sama dengan kita dan berpaling (mungkin tanpa disadari) dari orang-orang yang kelihatan aneh dan berbeda. Jika seorang misionaris ingin menarik orang kepada mereka, maka orang harus lebih dahulu tertarik kepada dia lebih dahulu sebelum tertarik kepada pemberitaannya. Mereka harus mau menerima dia sebelum mereka mau menerima pemberitaannya. Semakin besar penyesuaianya, maka semakin mudah dan semakin cepat mereka mau menerima kita. Sebuah laporan dari konferensi para misionaris, China Inland Mission, yang diselenggarakan di Inggris, mencakup salah satu pelajaran yang diperoleh dari pengalaman masa lalu dari pekerjaan misionaris Cina, yaitu “kemauan untuk menyesuaikan diri semaksimal mungkin dengan kondisi social dan kehidupan masyarakat ke mana kita pergi.” Ini berarti setiap misionaris harus hidup menurut standar yang berbeda-beda, sesuai dengan ladang misi mereka. Paulus berkata, “Bagi semua orang, aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan bberapa orang dari antara mereka,” (1 Kor 9:22). Ia mendapati apa yang didapati misionaris zaman ini, yaitu sedikit banyak dia harus mengikuti cara hidup dan taraf kehidupan dari orang-orang ke manapun ia diutus. Sejauh mana sebaiknya kita mengikuti cara hidup masyarakat setempat? Prinsip-prinsip apa yang akan membimbing kita? Pertama, kita pasti ingin cukup akrab dengan cara hidup penduduk setempat, sehingga kita merasa betah hidup bersama mereka. Apabila kita menganggap cara duduk mereka tidak nyaman dan makana mereka tidak enak, mereka tentu akan merasa terhina dan tidak akan pernah menerima kita sebagai tamu. Saya mungkin merasa jijik untuk makan nasi dari selembar daun pisang dengan jari-jari saya, akan tetapi jika saya menunjukkan rasa jijik terhadap hidangan maupun cara makan mereka, tentu mereka tidak akan pernah lagi mengundang saya. Dan tuan rumah akan berpendapat, bahwa 23
e
B AB I | # M I S S I O N
MAGZ
saya seorang tamu asing yang tidak memiliki tata krama dan tidak menghargai mereka sehingga tidak ada gunanya mereka bersahabat dengan saya atau mendengarkan pemberitaan saya. Ingatlah, dengan berada di rumah mereka, kita dapat dengan mengenal mereka dengan baik dan mengerti kebutuhan-kebutuhan mereka. Setelah terbiasa dengan cara hidup mereka, maka kita akan benar-benar memahami mereka, sehingga kita dapat menyampaikan Injil kepada mereka dengan cara yang dapat mereka pahami. Kedua, kita ingin supaya mereka juga tertarik dengan cara hidup kita, tetapi haruslah hati-hati jangan sampai mereka tertarik dengan bendabenda material dan lahiriah. Tetangga-tetangga kitalah yang pertamatama akan melihat cara kita berperilaku, cara kita menunjukkan kasih kepada mereka. Bukan saja ada kasih dan sambutan hangat yang mereka terima, tetapi terlihat juga cara hidup yang sesuai dengan mereka, maka pendekatan akan semakin mudah. Namun tidak berarti kita harus menerima semua norma setempat tanpa pertimbangan. Seandainya saya pergi ke Afrika Tengah, saya mungkin tidak akan berpendapat bahwa mengenakan pakaian adalah kemewahan yang tidak dapat dibenarkan. Saya tidak perlu lalai menyapu pondok palem saya, hanya karena melihat para tetangga tidak pernah menyapu lantai mereka. Bersambung…….
24
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
RENUNGAN HARIAN Senin, 31 Oktober 2016 HIDUP BAGI MISI ALLAH (Bacaan: Kisah Para Rasul 7:54-60)
Taat sampai akhir adalah kehendak Allah bagi umatNya. Namun harus diakui bahwa ketaatan bukan hal yang mudah, itu sebabnya manusia sering mengabaikan ketaatan kepada Allah saat mereka diperhadapkan pada tantangan atau konsekuensi yang berat. Bagaimana Stefanus menghadapi tantangan hidupnya? ketika menghadapi penganiayaan, Stefanus melakukan 2 hal penting. Pertama, ia berdoa kepada Yesus Kristus, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku” (ay. 59); kedua, ia memberikan kata-kata pengampunan, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” (ay. 60). Dari ayat ini, kita melihat bahwa Stefanus melakukan suatu hal yang luar biasa! Ia telah memperlihatkan kesabaran dan ketekunannya dalam menghadapi penganiayaan dari para musuhnya. Di saat orang-orang berteriak marah sambil melempar sekian banyak batu kepadanya, Ia tidak marah atau melawan, sebaliknya Stefanus berdoa dan meminta pengampunan kepada Tuhan bagi orang-orang yang sedang menganiayanya. Sampai hari ini, Allah tetap mencari orang-orang biasa yang bersedia dipakai secara luar biasa bagi misiNya di dunia ini. Sebagai anak-anak Allah yang telah diselamatkan dan dipenuhi dengan kasih karunia dan Roh Allah, hendaknya kita berani bersaksi bagi Kristus. Jangan pernah mundur meskipun ada harga yang harus dibayar. Lihatlah teladan Yesus Kristus, Kepala Gereja, yang taat sampai mati demi misi BapaNya (Fil. 2:8-11).
25
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Selasa, 1 November 2016 UJIAN KASIH (Bacaan: Amsal 25:21-22)
Nisa bergumul keras karena seorang yang dianggap teman ternyata diam-diam merencanakan hal buruk. Dia sangat kecewa mendapati Mila, seorang yang kepadanya Nisa berbagi segala cerita, yang dianggap ramah dan baik, ternyata itu semua hanya topeng. Dalam perenungannya, Nisa akhirnya memutuskan untuk memperlakukan Mila dengan baik, meski dia kehilangan hal yang penting dalam hidupnya. Dalam kesulitann Mila, Nisa memberi bantuan seolah tidak ada yang terjadi di antara mereka. Kebaikan hati Nisa membuat Mila bukan hanya berkomit untuk menjadi sahabat baik baginya, tetapi juga mengubahkan Mila menjadi lebih baik. Menghindari dan membalas merupakan langkah yang sering kita lakukan terhadap musuh. Namun, kasih akan teruji bukan kepada orang yang berbuat baik kepada kita, tetapi kepada orang yang memperlakukan kita tidak baik. Sekali lagi Alkitab mengajak kita untuk membuktikan kasih kepada musuh. Jika seterumu lapar berilah ia makan, jika ia haus berilah ia minum. Dengan kata lain, tunjukkan kasih dan kebaikan hatimu kepada musuhmu, karena hanya dengan demikian kita dimungkinkan mengubah lawan menjadi kawan. Setidaknya dengan kebaikan kita, seorang musuh akan merasa malu terhadap apa yang sudah dia lakukan. Namun, bagaiman jika kita sudah menunjukkan kasih kepada musuh tapi tidak mengubah apa-apa, maka berilah kesempatan kepada Allah untuk membalasnya. Kristus sendiri telah memberikan teladan tentang hal ini. Ia mengasihi kita, mati bagi kita ketika kita masih seteru, maka sudah sepantasnya kita yang mengaku percaya kepada Kristus memberikan teladan yang sama. Sudahkah kasih kita teruji atau kita masih menjadi orang Kristen yang suka menghindari dan memberi pembalasan? Berkacalah dari teladan Kristus. 26
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Rabu, 2 November 2016 KEDUANYA SAMA PENTING (Bacaan: Matius 22:36-40)
Pernikahan Mary berakhir dengan sebuah perpisahan dengan alasan sudah tidak saling cinta. Hubungan mereka seolah tidak dapat diselamatkan, bahkan kedua anak mereka dirasa tidak mampu jadi pengikat. Perpisahan akhirnya tidak terelakkan. Cinta atau kasih menjadi penting dalam membangun sebuah hubungan, karena jika tanpa kasih, kita kehilangan gairah untuk membangun sebuah hubungan. Di bagian ini, kelompok orang Farisi sedang mempertanyakan hukum manakah yang terutama dalam Hukum Taurat? Tuhan Yesus kemudian menyimpulkan Hukum Taurat, yaitu kasih, kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Keduanya sama penting. Jika hubungan kita dengan Allah tidak didasarkan atas kasih maka mustahil kita bergairah melakukan hukum-hukumnya, mustahil kita datang menyembahNya sebagai Allah, karena dimana ada kasih di sana ada ketaatan dan pengaguman. Maka, ujilah, ketika kita tidak taat kepada Allah, kita sedang tidak mengasihi Allah tetapi mengasihi yang lain. Tuntutan kasih kepada Allah adalah bersifat total, mengasihi Allah dengan seluruh keberadaan kita, hati, jiwa, akal budi, semua harus dibawa mengasihi Allah. Maka, kasih kepada Allah akan mendorong kita mengasihi sesama. Akhirnya, marilah kita menyerahkan hati kita kepada Kristus yang telah memberikan teladan tentang kasih, agar kasih tidak hanya ada dalam pikiran dan kata-kata kita, tetapi kita juga dimampukan untuk mempertahankan kasih dan menundukkan diri kepadanya.
27
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Kamis, 3 November 2016 DIPULIHKAN UNTUK MEMULIHKAN (Bacaan : Lukas 18:35-43)
Bukan pemandangan yang lazim bahwa seorang tokoh penting masyarakat memberikan waktu juga perhatiannya kepada kaum marginal. Sebaliknya orang sudah terbiasa dengan pemahaman bahwa sudah selayaknya seorang penting dalam masyarakat hanya berfokus pada hal-hal besar dan tidak menghabiskan waktunya untuk mengurusi hal sepele apalagi bersifat personal ditambah lagi yang diurusi adalah seorang kaum papa. Berbeda dengan konsep kebanyakan orang, Yesus yang pada waktu itu adalah seorang tokoh dalam masyarakat memutuskan untuk memberikan perhatian secara spesial kepada seorang buta yang bisa dikategorikan sebagai kaum marginal. Perhatikan bagaimana orang-orang yang menegur orang buta itu, mereka menyuruhnya diam. Orang banyak itu mewakili sikap kebanyakan orang, mereka memandang kaum papa sebagai pengganggu yang harus disingkirkan, dan bukan diperhatikan. Yesus datang justru untuk orang-orang yang disepelekan dunia. Yesus membuat perubahan besar bagi orang buta ini. Saudara dan sayapun sebenarnya contoh orang yang diperhatikan, dilayani dan diubahkan oleh Yesus. Bukankah sebelumnya kita hidup bagi dosa, kita tenggelam dalam nikmat dosa. Saudara bisa banyangkan bagaimana kita di hadapan Yesus pada masa-masa itu? Kita hina, layak untuk disingkirkan. Namun dengan kasihNya dia mencari kita, melayani dan mengubahkan kita. Seharusnya pengalaman ini mengajari kita sebuah pola hidup, yaitu hidup yang peduli, melayani dan mengubahkan orang lain. Sudahkah saudara mewarisi pola hidup Yesus?
28
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Jumat, 4 November 2016 BELAJAR MENAHAN MURKA (Bacaan: Mazmur 78:38-40)
Seseorang pernah datang kepada kami, dia menceritakan kesulitan yang dihadapi dan berniat untuk meminta pinjaman uang untuk keperluan tertentu. Di dalam kondisi finansial yang tidak terlalu bagus, kami memutuskan untuk membantunya. Di kemudian hari kami tahu bahwa semuanya hanyalah drama. Di dalam kondisi yang demikian, ada rasa marah dan kecewa. Sempat terpikir untuk tidak akan pernah lagi membantu orang itu apapun keadaannya. Namun tahukah saudara ternyata kita adalah orang-orang yang mirip dengan si penipu di atas? Mazmur asaf mengingatkan kita bahwa kita adalah orang-orang yang berulang kali memberontak dan menyusahkan hati Allah (ay.40,41). Kita dengan mudah melupakan hari di mana kita begitu hancurnya namun diselamatkan Allah, itu sebabnya kelakukan kita busuk dan menyakiti hati Allah. Kita tidak layak diampuni, sebaliknya pantas untuk dibuang. Sebuah kebenaran yang melegakan dicatat di ayat 38, “Tetapi Ia bersifat penyayang, Ia mengampuni kesalahan mereka dan tidak memusnahkan mereka, banyak kali Ia menahan murka-Nya dan tidak membangkitkan segenap amarah-Nya”. Ini kebenaran yang sangat mengagumkan. Bukan sekali saja Allah menahan amarahNya tetapi berkali-kali. Jika Allah tidak mengendalikan amarahNya, tidak ada harapan bagi kita. Seorang ayah selalu diteladani oleh anaknya. Demikianlah Allah dan anak-anakNya. Yang dikehendaki oleh Allah adalah kesediaan anak-anakNya untuk menerapkan nilai-nilai yang diteladaniNya. Maukah saudara mengendalikan amarahmu, menahan murkamu terhadap orang yang bersalah?
29
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Sabtu, 5 November 2016 KASIH SEBAGAI IDENTITAS (Bacaan: Yohanes 13:31-35)
Ada sebuah survey di Amerika Serikat tentang topik apa yang paling populer dibahas dalam masyarakat, diukur dari judul-judul buku yang diterbitkan. Dalam urutan 5 besar hasilnya sebagai berikut: tentang Surga 2.652 judul, Uang 10.344, Seks 16.065, Allah 18.818, dan Kasih 30.066 judul. Ternyata kasih masih menjadi topik yang utama yang dibicarakan dan dibahas dalam masyarakat. Bagaimana dengan gereja? Jawabannya tentu saja ya! melalui nats ini, Tuhan Yesus memberi teladan dan menunjukkan bagaimana seharusnya kasih yang benar itu dipraktekkan: Pertama, Kasih itu harus memiliki “daya tahan”. (ay 31,34). Tuhan Yesus sudah memberi teladan bagaimana kasihNya yang tidak goyah, walau Ia dikhianati, disangkali, ditinggalkan dan menghadapi tantanganNya sendiri. Kedua, Kasih itu harus dipraktekkan bukan sekedar teori (ay 34) Bagi Yesus, kasih tidak cukup hanya diajarkan, dijadikan simbol, slogan, atau wacana semata. Tetapi harus melekat dalam gaya hidup kita, sehingga menjadi ciri khas setiap murid-muridNya. Ketiga, kasih harus menjadi identitas orang percaya (ay 34-35). Orang lain dapat mengenal kita sebagai murid Tuhan, bukan karena warna/model pakaian yang kita pakai, bukan hanya sekedar ibadah minggu yang setia kita hadiri. Bukan hanya sekedar kata-kata yang berbau agama yang kita lontarkan, bukan hanya dari berapa banyak ayat Alkitab yang rajin kita kutip dan hafalkan. Bukan pula dari jabatan yang kita sandang dalam gereja. Identitas seorang murid Kristus diukur dari bagaimana relasi yang penuh kasih mesra dengan Tuhan dan sesama. Bagaimana relasi saudara dengan Tuhan dan sesama? Jika hubungan tersebut sedang tidak dalam keadaan yang baik maka bertobatlah, hiduplah sesuai identitasmu. 30
e
P E N G UM UM AN
MAGZ
AGENDA MINGGU INI
Hari / Tanggal
Pukul
Senin, 31 Oktober 2016
23.00
Selasa, 1 November 2016
18.30
Rabu, 2 November 2016 Kamis, 3 November 2016
19.00 06.00 19.00
Jumat, 4 November 2016 Sabtu, 5 November 2016
06.00 17.00 18.30 22.00
Keterangan
Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM HUT: Ibu Yantiningsih (Yen Ling) REFLEKSI REFORMASI “JOHN CALVIN ON PIETAS” Oleh: Yakub Tri Handoko, Th.M. HUT: Ibu Evi Ernawati HUT: Sdri. Grace Sudargo Latihan Musik KU 3 Doa Pagi Latihan Musik KU 1 dan KU 2 HUT: Sdri. Anggersari Prastiwi Amadea HUT: Bp. Hendriyanto Tjong Doa Pemuridan Seminar CPC “TRANSFORM YOUR SELF <-> YOUR BUSINESS” Oleh: Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M. & Imam Wijoyo, S.E., M.M. Persekutuan Pemuda Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM HUT: Sdri. Erista Mariana Pardede HUT: Sdr. Kevin Tjoanda 31
e
P E N G UM UM AN
MAGZ Sabtu, 6 November 2016
HUT: Sdr. Robin Ignatius Chandra HUT: Ibu Herlin Soraya Sakramen Perjamuan Kudus KU 1, 2 dan 3 HUT: Ibu Febe Sri Kusrini HUT: Anak Zoe Fide Nathanael Kristanto
32
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 30 Oktober 2016 Penatalayanan
Ibadah Remaja
(Pk. 09.30 WIB)
Ibadah Umum I
(Pk. 07.00)
Ibadah Umum II
(Pk. 09.30)
Ibadah Umum III
(Pk. 17.00)
Pengkhotbah
Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A.
Liturgos
Pelayan Musik
Ev. Heri
Sdri. Laura
Bp. Willy TW
Sdr. Ishak Sdr. Hizkia Sdr. Toni Sdr. Haris
Pelayan LCD
Sdr. Lutfi
Penyambut Jemaat
Sdr. Alwen Sdri. Lisa Inggita Ibu Herlin
GABUNG IBADAH UMUM
Sdri. Ririt
Sdr. Yusuf Kwanda
Singer
(Pk. 09.30)
Sdr. Alwen
Ibu Herlin Ibu Vena Ibu Debby
Pdt. Novida Lassa, M.Th. Sdri. Eunice
Sdri. Lia
Sdr. Ishak Bp. Haryadi
Sdr. Ishak Sdr. Haryadi Sdr. Amir Sdr. Vino Sdr. Hizkia
Sdri. Marlin
Ibu Nunuk Sdr. Wawan Sdri. Ibu Febry Sdri. Sherly Debby Sdri. Ibu Sdri. Elvi Christiana Michele Sdri. Zizi Ibu Yuli
Sdri. Lina Sdri. Silvi
Sdri. Eunice
Sdri. Lia
Ev. Dodik
Sdri. Debby
Sdr. Eka
Sdri. Kezia Sdr. Dennis
Sdri. Victoria Sdri. Ester
Sdr. Esau Sdri. Virgin
Doa Syafaat
Petugas Minggu Ini
(07.00)
K a s i h i l a h Mu s u h m u ( M a t i u s 5 : 4 3 - 4 8 )
Tema
Doa Persembahan
Cab. Ba- Cab. Bavarvarian ian
Ibu Mei
Bp. Hendri Tj Sdr. Andreas
33
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 6 November 2016 Penatalayanan
Ibadah Remaja
(Pk. 09.30 WIB)
Ibadah Umum I
(Pk. 07.00)
Pengkhotbah
Pdt. Novida Lassa, M.Th.
Liturgos
Ev. Heri
Pelayan LCD GABUNG IBADAH Penyambut UMUM Jemaat
(Pk. 09.30)
Ibadah Umum III
(Pk. 17.00)
(07.00)
(Pk. 09.30)
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
Pdt. Reyco Wattimury, S.Th.
Bp. Felix
Ibu Wilis
Sdri. Debbie
Sdri. Jane
Sdr. Ishak Sdr. Haryadi Sdr. Amir Sdr. Vino Sdr. Hizkia
Bp. Eliazar & Sdr. Ikhsan Sdr. Lutfi
Bp. Santoso Bp. Alwen Ibu Lisa Inggita
Ibu. Ike Sdr. Ishak Sdr. Hizkia Sdr. Toni Sdr. Haris
Sdr. Evan
Sdr. Kevin Tj
Sdr. Aaron Sdri. Angie Sdr. Igo Sdri. Dewi
Sdr. Kevin Die Sdri. Brenda Sdri. Karina Sdri. Erista
Doa Syafaat Doa Persembahan
Cab. Ba- Cab. Bavarvarian ian
Bersedekah (Matius 6:1-4)
Tema
Pelayan Musik
Ibadah Umum II
Bp. Santoso
Petugas Minggu Ini
Ev. Heri
Singer
Ibu Debby Bp. Stevi
Bp. Budi SG
Ibu Mei
Sdri. Marlin
Sdr. Andi Sdri. Eunice
Sdr. Efraim Sdri. Stevani
Ibu Wilis
Sdri. Debbie
Sdri. Eunice
Sdr. Efraim
Sdri. Lina Sdri. Virgin
Sdr. Fredy Sdri. Oka
Ev. Dodik Sdr. Edo Sdri. Eveelyn
Sdri. Lia Sdri. Risty
34
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
MAGZ
SEKOLAH MINGGU 30 Oktober 2016
Penatalayanan
30 Oktober 2016
(Pk. 09.30 WIB)
(Pk. 09.30 WIB)
Liturgis
Kak Kezia
Pelayan Musik
PUJIAN GABUNG UMUM
Kak Willy
Doa Pra/Pasca SM
Kak Kezia
Tema
Perjalanan Paulus yang ke 3
Eutikhus tertidur dan terjatuh
Bahan Alkitab
(Kis 19:1-41)
(Kis 20: 7-12)
Sion
Kak Budi
Kak Venna
Getsemani
Kak Suani
Kak Suani
Yerusalem
Kak Venna
Kak Mei
Nazareth
Kak Dessy
Kak Dessy
Betlehem
Kak Fenny
Kak Debby
IBADAH PEMUDA Keterangan
Sabtu, 29 Oktober 2016 (Pk. 18.30 WIB)
Sabtu, 5 November 2016 (Pk. 18.30 WIB)
Tema
Apakah Iman Kristen itu anti kesenangan?
Pengkhotbah
Pdt. Reyco
Litrugos
Sdri. Olin
Pelayan Musik
TEAM
Pelayan LCD
GABUNG I-MOVE
Sdri. Christine
Penyambut Jemaat
Sdr. Benzam Sdr. Demsak
Petugas Doa
Sdri. Debi
Singer
Sdri. Tri Sdr. Efraim 35
e
Data Keh adir an Je m aat
DATA KEHADIRAN JEMAAT
MAGZ Ibadah
Hari/Tanggal
Jumlah Jemaat
Keterangan
Umum 1
Minggu, 23 Okt 2016
25 orang
Umum 2
Minggu, 23 Okt 2016
80 orang
Umum 3
Minggu, 23 Okt 2016
98 orang
Remaja
Minggu, 23 Okt 2016
20 Orang
Pemuda
Minggu, 23 Okt 2016
-
Cab. Bavarian KU 1
Minggu, 23 Okt 2016
31 orang
SM : -
Cab. Bavarian KU 2
Minggu, 23 Okt 2016
51 orang
SM : 1 Orang
POS Batam
Minggu, 23 Okt 2016
SM: 26 orang
SM: 60 Remaja: 38
36