Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 01 Pulang Kampung

Deutsch lernen und unterrichten – Arbeitsmaterialien

Radio D – Teil 1 Pelajaran 01 – Pulang Kampung Philipp mengendarai mobilnya menuju sebuah desa, di mana ibunya, Hanne, tinggal. Di sana, ia berharap bisa bersantai. Tetapi tidak lama kemudian, di desa yang tampak tenang ini, ia mengalami hal-hal yang kurang enak. "Alam yang murni, betapa indahnya", kata Philipp, ketika sampai di tempat ibunya. Di situ ia ingin beristirahat . Selain sapi dan kucing, di desanya juga terdapat binatang-binatang lainnya. Tetapi Philipp tidak bisa lama menikmati minum kopi di kebunnya . Selain karena nyamuk-nyamuk mengganggunya, ia juga mengalami suatu peristiwa yang kurang enak. Walaupan Anda hanya mengenal beberapa kata, Anda bisa mengerti keseluruhan situasi. Bunyi suara di latar belakang menunjukkan dengan jelas, di mana Philipp berada. Selain itu, para pendengar mempelajari ungkapan sambutan dan pamitan. Naskah Episode 01 Deutsche Welle dan Goethe-Institut mempersembah-kan Radio D karangan Herrad Meese – sebuah kursus bahasa Jerman melalui radio bagi pemula, yang melengkapi kursus Redaktion D. Moderator Saudara pendengar. Saya sebagai moderator ingin mengucapkan Selamat berjumpa dalam bagian pertama kursus bahasa Jerman Radio D. Ada pesan dari Redaksi, bahwa hari ini saya belum boleh mengungkapkan kepada Anda lokasi dan para pemeran adegan-adegan kursus bahasa melalui radio ini. Mengapa begitu? Soalnya, tujuan kami hari ini ialah menimbulkan rasa yakin pada diri Anda bahwa sebenarnya sudah cukup banyak hal yang dapat Anda tangkap, walaupun belum mengerti bahasa Jerman. Bagaimana caranya? Gam-pang saja: Coba pusatkan perhatian pada bunyi-bunyian saja dan pada gambaran yang timbul dalam benak Anda pada saat mendengarkannya. Siapa tahu, barangkali gambarangambaran itu dapat dirangkaikan menjadi cerita kecil. Baiklah, kita langsung mulai dengan adegan pertama. Philipp Hallo. Haaallooo. Professor Salam, para pendengar sekalian. Pertama-tama saya perlu memperkenalkan diri: Saya dijuluki profesor, sebab ..., saya ini begitu tertarik pada bahasa Jer-man, maka saya akan berusaha menjelaskan segala sesuatu mengenainya kepada Anda.

Ihr Deutsch ist unser Auftrag! DW-WORLD.DE/radioD © Deutsche Welle

Seite 1 von 5


Radio D – Teil 1 Moderator Kembali kepada Anda, para pendengar. Silakan menyiapakan kertas dan pensil supaya nanti dapat Anda catat satu dua kata kunci untuk setiap adegan – tentu saja hal itu hanya berlaku kalau Anda tidak sedang membawa mobil. Mari, kita mulai saja dengan adegan pertama: Dengarkan baik-baik. Dapatkah Anda mengetahui na-ma tempat tujuan pemuda yang naik mobil dalam ade-gan berikut ini? Dan siapa nama pemuda itu? Szene 1: Auf dem Land Philipp Hallo. Haaallooo. Hallo, Mieze. Frau (Hanne) Frisch Hallo, Philipp. Tag, mein Junge. Willkommen. Philipp Tag, Hanne. Ach, schön hier. Moderator Rasanya tugas Anda tadi tidak terlalu berat. Pasti Anda dapat menyimpulkan bahwa pemuda kita itu pergi ke pedesaan – karena jelas kedengaran suara seekor sapi. Lalu ada meong kucing dan bunyi traktor yang lewat. Barangkali Anda sudah mengetahui pula bahwa tokoh kita bernama Philipp dan kedatangan-nya ke pedesaan ditunggu oleh seorang perempuan. Mari dengarkan sekarang jalan cerita selanjutnya. Perhatikan, khususnya bunyi-bunyia, dan catatlah sebuah kata kunci yang menjawab pertanyaan ini: Minuman apa yang dihidangkan kepada Philipp? Szene 2: Im Haus Frau Frisch Hallo, Philipp, Kaffee. Philipp Was ist? Frau Frisch Kaffee. Es gibt Kaffee. Philipp Okay, danke. … Hm, der Kaffee ist gut. Moderator Sehabis perjalanannya dari kota ke pedesaan, pertamatama Philipp mandi. Kemudian seorang yang bernama Hanne – belum jelas siapa itu − memanjakannya dengan hidangan kopi. Jadi Philipp merasa senang. Akan tetapi keadaan itu tidak berlangsung lama. Dengarkan apa yang


Seite 2 von 5


Radio D – Teil 1 terjadi. Jangan lupa memperhatikan bunyi-bunyian dan nada suara Philipp. Bagaimana perubahan suasana hatinya? Kiranya apa sebabnya? Catatlah dua tiga kata kunci mengenai hal itu. Szene 3: Im Garten Philipp Ah! Super! Einfach super hier. Ach ja. Natur, Natur pur. Ist das schön … Und die Kuh macht muh. Muuuh, muuuh. Naja, der Traktor … Hey! Hey, Schluss jetzt! Aufhören! Au. Aua. Mistbiene! Frau Frisch Alles okay? Philipp Nein. Mistbiene! Natur, Natur pur − na super! Moderator Kasihan si Philipp! Mula-mula semuanya begitu indah. Ia kagum akan alam murni, akan dedaunan yang berdesir dan lebah yang mengumbang. Bahkan ia menikmati suara sapi-sapi dan bunyi traktor yang mondar-mandir. Sayangnya, di pedesaan ada banyak lalat juga – dan lalat itu sangat mengganggu. Di samping itu ada juga lebah. Kita semua tahu, gigitan lebah sakit rasanya. Ketika Philipp digigit lebah, suasana hatinya langsung berubah. Ia tidak terpesona lagi − alam, dikatainya, ia kembali ke rumah dan masuk ke kamarnya. Tetapi di situ pun ketenteraman yang diharapkan itu tak kunjung tiba. Alasannya baru akan Anda ketahui dalam siaran berikutnya, sebab kini gilirannya Pak Profesor. Professor Selamat berjumpa para pendengar. Dalam pembicaraan kita yang pertama mengenai bahasa, atau lebih tepat dalam pembicaraan mengenai beberapa kiat yang memudahkan pemahaman pada waktu kita men-dengarkan. Mari kita mempertimbangkan bersama-sama, apa yang kiranya Anda lakukan secara tidak sengaja pada saat mengikuti adegan-adegan tadi. Pada awal siaran ini, kami telah menganjurkan kepada Anda untuk memperhatikan bunyi-bunyian dan untuk mengingat gambaran yang timbul dalam benak Anda ketika mendengarkan adegan tersebut. Umpamanya adegan pertama, yang kini akan dimainkan sekali lagi untuk Anda. Moderator Maaf, Profesor, rasanya jelas sekali terdengar bunyi mobil di jalan dan ada orang yang tiba di pedesaan.


Seite 3 von 5


Radio D – Teil 1 Professor Anda benar, memang itu jelas sekali. Hanya saja hal jelas itu sering dilupakan orang yang belajar bahasa asing. Yang diperhatikan hanyalah kata-kata, khususnya katakata yang tidak dikenal. Saya ini merasa perlu mengajak para pendengar untuk memperhatikan berbagai hal, yang maknanya mereka sudah sanggup menyangka atau menerka. Termasuk di antaranya bunyi-bunyian. Moderator Ya, saya mengerti. Berdasarkan bunyi-bunyian dalam adegan tadi dapat diketahui tempat berlangsungnya adegan itu. Professor Tepat. Tetapi tidak hanya itu. Suara dan bunyi dapat mengungkapkan juga apa yang dikerjakan orang, jadi tindakan apa yang dilakukan orang tersebut. Moderator Benar, itu pun jelas: orang mandi dus. Tetapi rasanya Anda belum puas, pasti ada lagi yang dapat diketahui melalui pendengaran, bukan? Professor Tentu saja. Yang dapat diketahui lagi melalui pendengaran misalnya adalah, kita dapat memperhatikan nada suara pembicara, apakah ia tertawa atau marah. Moderator Betul juga. Akan tetapi bukankah hal itu sangat berbeda dalam berbagai lingkungan budaya? Ada orang yang berbicara dengan suara sangat keras dan penuh emosi. Professor Memang, dan kalau begitu orang Jerman langsung mengira orang itu berkelahi, padahal tidak. Mereka hanya terlibat dalam pembicaraan hangat. Ketika mendengar, harus kita bayangkan seluruh situasinya, dengan perkataan lain konteks-nya, seperti dalam adegan berikut ini. Philipp Ah! Super! Einfach super hier. Ach ja. Natur, Natur pur. Ist das schön … Hey! Hey, Schluss jetzt! Aufhören! Au. Aua … Moderator Masuk akal, kalau Philipp pergi ke pedesaan untuk menikmati suasana tenang. Tentu saja lalat merupakan gangguan yang menjengkelkan baginya. Professor Ya, begitulah − gambaran indah orang kota mengenai kehidupan di desa.


Seite 4 von 5


Radio D – Teil 1 Moderator Kembali ke pokok pembicaraan kita, yaitu hal-hal yang dapat membantu memahami suatu bahasa. Professor Ya betul sekali. Bunyi-bunyian membantu, nada suara pun membantu − tetapi ada kiat-kiat lain lagi yang membantu dalam pemahaman. Apabila kita berpegang pada gambaran yang timbul dalam benak pada saat mendengarkan, secara otomatis akan muncul adegan tertentu. Contohnya adegan pertama tadi. Kalau seorang pengendara mobil berhenti dan membunyikan klakson, kita dapat ambil kesimpulan bahwa di tempat ketibaannya itu ia dikenal, dan kedatangannya ditunggu. Sudah jelas kata-kata yang akan didengarkan bersifat sambutan. Philipp Hallo. Haaallooo. Hallo, Mieze. Frau (Hanne) Frisch Hallo, Philipp. Tag, mein Junge. Willkommen. Philipp Tag, Hanne. Moderator Namun cara penyambutan pun tidak sama dalam berbagai lingkungan budaya yang berbeda. Professor Ya, Anda benar. Yang ingin saya tunjukkan tadi ialah kenyataan bahwa kita dapat mengenali situasi: dimana dua orang saling menyambut. Moderator Sebaliknya, saya dan profesor di sini terpaksa meminta pamit untuk kali ini. Terima kasih, Pak Profesor. Dalam siaran berikutnya, Anda akan mendengarkan lebih banyak cerita lagi mengenai Philipp, yang harus berangkat secara mendadak. Tentu saja akan kami sajikan pula beberapa tips untuk pemahaman. Sampai jumpa! Auf Wiederhören! Professor Auf Wiederhören!

Herrad Meese


Seite 5 von 5

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 01 Pulang Kampung

Recommend Documents