PUTUSAN Nomor 106/Pdt.G/2015/PTA Mks
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding, dalam sidang musyawarah majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Gugat antara : Pembanding, umur …….., agama …………….., pekerjaan……… , bertempat tinggal di Kabupaten Polewali Mandar, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 7 Juni 2015, semula sebagai Tergugat sekarang Pembanding; melawan Terbanding, umur ,,,,,,,,,,,, agama …………….., pekerjaan …………….., tempat kediaman Kabupaten
Pinrang, semula sebagai Penggugat,
sekarang Terbanding;
Pengadilan Tinggi Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari semua surat yang berhubungan dengan perkara ini.
DUDUK PERKARA Mengutip uraian sebagaimana termuat dalam Putusan Pengadilan Agama Pinrang Nomor 767/Pdt.G/2014/PA Prg, tanggal 4 Mei 2015 M. yang bertepatan dengan tanggal 15 Rajab 1436 H., yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat 2. Menjatuhkan talak satu bain shugra Tergugat (……………..) terhadap penggugat (……………..)
Hal 1 dari 7 hal Put. No 106/Pdt.G/2015/PTA Mks.
3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pinrang untuk menyampaikan salinan putusan ini kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang dan kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Polewali
Kabupaten Polman setelah
putusan ini berkekuatan hukum tetap. 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp 541.000,- (lima ratus empat puluh satu ribu rupiah) Bahwa, terhadap putusan tersebut, Pembanding tidak puas dan mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Agama Makassar melalui Pengadilan
Agama
Pinrang
sesuai
Akta
Permohonan
Banding
Nomor
767/Pdt.G/2014/PA.Prg, tanggal 9 Juni 2015, dan permohonan banding tersebut telah disampaikan kepada Terbanding pada tanggal 15 Juni 2015; Bahwa, Pembanding tidak melengkapi permohonan bandingnya dengan memori banding; Bahwa, sebelum berkas banding dikirim ke Pengadilan Tinggi Agama Makassar kepada Pembanding dan Terbanding telah diberi kesempatan oleh Panitera untuk membaca dan memeriksa berkas sesuai Surat Pemberitahuan untuk Memeriksa Berkas tanggal 10 Juli 2015 kepada Terbanding, dan tanggal 23 Juli 2015 kepada Pembanding. Membaca Surat Panitera Pengadilan Tinggi Agama Makassar
Nomor
W20-A/1792/Hk.05/X/2015, tanggal 26 Oktober 2015 yang menerangkan bahwa berkas
perkara
banding
dari
Pengadilan
Agama
Pinrang
Nomor
767/Pdt.G/2014//PA.Prg. yang dimohonkan banding pada tanggal 6 Juni 2015 telah terdaftar dalam
Register perkara banding pada Kepaniteraan Pengadilan
Tinggi Agama Makassari Nomor 106/Pdt.G/2015/PTA.Mks tanggal 26 Oktober 2015;
PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding dalam perkara ini
Hal 2 dari 7 hal Put. No 106/Pdt.G/2015/PTA Mks.
telah diajukan oleh
Tergugat/Pembanding dalam tenggat waktu dan menurut
cara-cara yang ditentukan dalam Undang-Undang, maka permohonan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima; Menimbang, bahwa setelah memeriksa dan mempelajari dengan seksama berkas perkara dan salinan resmi Putusan Pengadilan Agama Pinrang Nomor 767/Pdt.G/2014/PA.Prg, tanggal 4 Mei 2015 M. yang bertepatan dengan tanggal 16 Rajab 1436 H..,maka Majelis Hakim Tingkat Banding mempertimbangkan sebagai berikut: Menimbang, bahwa pertimbangan hukum dan putusan Pengadilan Tingkat Pertama
yang mengabulkan gugatan cerai yang diajukan Penggugat dan
menjatuhkan talak satu bain shugra Tergugat /Pembanding terhadap Penggugat/ Terbanding, Majelis Hakim Tingkat Banding dapat menyetujui pertimbangan hukum dan putusan tersebut karena
telah mempertimbangkan secara tepat
berdasarkan fakta peristiwa dan fakta hukum yang berkaitan dengan alasan perceraian, oleh karena itu pertimbangan tersebut
dinyatakan sebagai
pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Banding, dengan menambah pertimbangan sebagai berikut: Menimbang, bahwa berdasarkan fakta
yang
terungkap
dalam
persidangan sesuai dengan keterangan saksi-saksi Penggugat/Terbanding (Beita Acara Sidang tanggal 6 April 2015 dan pengakuan Tergugat/Pembanding bahwa Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/ Pembanding telah terjadi percekcokan dalam rumah sebagai akibat Tergugat/Pembanding pernah menyakiti badan Penggugat/Terbanding dengan memukul badan Penggugat/Terbanding sampai membiru
dan
akhirnya
Penggugat/Terbanding
pergi
meninggalkan
Tergugat/Pembanding di rumah orang tua Tergugat/Pembanding sehingga terjadi pisah tempat tinggal sejak bulan November 2014; Menimbang, bahwa replik Penggugat/Terbanding meminta dari ujung rambut sampai ujung kaki, dunia akhirat saya tidak mau lagi berkumpul atau bersama lagi dengan …………….. dan haram babi dan lebih haram saya bersama atau membina rumah tangga lagi dengan …………….., hal ini menunjukkah rasa kebencian Penggugat/Terbanding terhadap Tergugat/Pembanding;
Hal 3 dari 7 hal Put. No 106/Pdt.G/2015/PTA Mks.
Menimbang, bahwa
berdasarkan fakta tersebut
Majelis Hakim Tingkat
Banding berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding, terbukti tidak harmonis lagi, dan telah pecah
sehingga
sulit untuk dirukunkan kembali dalam rumah tangga; Menimbang, bahwa untuk menilai pecahnya suatu perkawinan tidak lagi mencari pihak yang salah, yang menjadi penyebab timbulnya percekcokan dan pertengkaran, akan tetapi yang dinilai adalah asas breakdown of marriage, yakni apabila sendi-sendi perkawinan telah pecah dan sulit untuk dapat rukun kembali, karena mempertahankan perkawinan yang sudah pecah dan sulit untuk didamaikan serta tidak bisa lagi mencapai tujuan perkawinan itu sendiri akan menimbulkan beban penderitaan lahir dan batin, menimbulkan pengaruh negatif bagi kedua belah pihak dimasa yang akan datang, hal ini sesuai Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung R.I. Nomor 534/K/Pdt/1996 yang menyatakan bahwa, “dalam hal perceraian, tidak perlu di lihat dari siapa penyebab percekcokan, atau salah satu pihak meninggalkan pihak lain, tetapi yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri, apakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan atau tidak , kalau perkawinan itu tidak dapat lagi dipertahankan, maka jalan keluar yang lebih mashlahat adalah perceraian”; Menimbang, bahwa pertimbangan tersebut di atas bersesuaian dengan doktrin hukum Islam yang tercantum dalam Kitab Madza Hurriyatuz Zaujaini fith Thalaaq Juz 1 halaman 83 yang diambil alih sebagai pendapat Majelis Hakim Tingkat Banding, yang berbunyi :
وقد اختار الإسالم نظام الطالق حني تضطرب احلياة الزوجني ومل يعد ينفع فهيا نصاحئ ول صلح وحيث تصبح الربطة الزواج صورة من غري روح ألن ا إلس مترار .معناه أأن حيمك عىل أأحد الزوجني ابلسجن املؤبد وهذا ظمل تأأابه روح العداةل Artinya: “Islam memilih lembaga thalaq / cerai ketika rumah tangga sudah dianggap goncang serta dianggap sudah tidak bermanfaat lagi nasehat/perdamaian, dan hubungan suami istri menjadi tanpa ruh
Hal 4 dari 7 hal Put. No 106/Pdt.G/2015/PTA Mks.
(hampa), bahwasanya meneruskan perkawinan berarti menghukum salah satu suami-istri dengan penjara yang berkepanjangan, dan ini adalah aniaya yang bertentangan dengan semangat keadilan.
Menimbang, bahwa telah ternyata mediator Pengadilan Agama Pinrang dan Majelis Hakim Tingkat Pertama serta pihak keluarga telah berusaha untuk merukunkan kedua belah pihak namun tidak berhasil, oleh karena itu apabila keadaan tersebut dihubungkan dengan fakta sebagaimana telah dipertimbangkan tersebut di atas, telah menunjukkan bahwa gugatan Pengugat/Terbanding telah memenuhi ketentuan sebagaimana yang diatur dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun l975, jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu amar Putusan Pengadilan Agama Pinrang yang menjatuhkan talak satu bain shughra Tergugat/Pembanding terhadap Penggugat/Terbanding patut dipertahankan dan dikuatkan; Menimbang, bahwa tentang amar putusan yang memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pinrang untuk menyampaikan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan
di tempat perkawinan berlangsung dan
Pegawai Pencatat Nikah
Kantor Urusan Agama Kecamatan di tempat tinggal kedua belah pihak untuk dicatat dalam suatu daftar yang ditentukan untuk itu,
sudah tepat dan benar
karena telah mempertimbangkan sesuai ketentuan Pasal 84
Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan diubah kedua kalinya dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut maka Putusan Pengadilan Agama Pinrang Nomor 767/Pdt.G/2014/PA Prg, tanggal 4 Mei 2015 M. yang bertepatan dengan tanggal 15 Rajab 1436 H., dapat dikuatkan;
Hal 5 dari 7 hal Put. No 106/Pdt.G/2015/PTA Mks.
Menimbang, bahwa tentang biaya perkara, oleh karena perkara ini dibidang perkawinan berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, yang telah diubah dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 2006 dan diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, semua biaya yang timbul dalam perkara a quo di tingkat pertama dibebankan kepada Penggugat Terbanding, sedangkan biaya di tingkat banding ini dibebankan kepada Tergugat/Pembanding; Mengingat segala ketentuan peraturan perundang-undangan dan hukum syara’i yang berhubungan dengan perkara ini .
MENGADILI -
Menyatakan permohonan banding yang diajukan oleh Tergugat/Pembanding secara formal dapat diterima;
-
Menguatkan
Putusan
Pengadilan
Agama
Pinrang
Nomor
767Pdt.G/2014/PA.Prg, tanggal 4 Mei 2015 M. yang bertepatan dengan tanggal 15 Rajab 1436 H.
-
Membebankan Tergugat/Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sejumlah Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah). Demikian
diputuskan
dalam
sidang
Pengadilan Tinggi Agama Makassar pada hari
musyawarah
Majelis
Hakim
Jum’at tanggal 20 November
2015 Miladiyah bertepatan tanggal 8 Safar 1437 Hijriyah yang dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Senin 30 November 2015 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 18 Safar 1437 Hijriyah, oleh, Drs. H. Muh. Alwi Rahim, S.H., M.H. sebagai Ketua Majelis, Drs. H. Abd. Munir S., S.H. dan Dra. Hj. A. Salmiah, S.H., M.H., sebagai Hakim Anggota dengan dibantu oleh
Dra. Hj.
Tawadjdjah Arfah, S.H. sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Tinggi Agama Makassar,
Tanpa
dihadiri
oleh pihak - pihak yang berperkara.
Hal 6 dari 7 hal Put. No 106/Pdt.G/2015/PTA Mks.
Hakim Anggota
Ketua Majelis
ttd
ttd
Drs. H. Abd. Munir S., S.H.
Drs. H. Muh. Alwi Rahim, S.H., M.H.
Hakim Anggota
ttd Panitera Pengganti Dra. Hj. A. Salmiah, S.H., M.H. ttd
Dra. Hj. Tawadjdjah Arfah, S.H.
Perincian Biaya : Redaksi
: Rp
5.000,00,-
Meterai
: Rp
6.000,00,-
Biaya Proses
: Rp139.000,00,Jumlah
: Rp150.000,00,(seratus lima puluh ribu rupiah)
Untuk Salinan Wakil Panitera Pengadilan Tinggi Agama Makassar,
Drs. Abd. Razak
Hal 7 dari 7 hal Put. No 106/Pdt.G/2015/PTA Mks.