Laporan Tahunan 2013
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.
LAPORAN
Tahun Terobosan
www.siloamhospitals.com
Laporan Tahunan 2013
Kantor Pusat: PT Siloam International Hospitals Tbk. Siloam Hospitals Lt. 5 Jl. Siloam No. 6, Lippo Village Tangerang 15811 Banten, Indonesia Telpon: +6221 2566 8000 Faximili:+6221 546 0075
TAHUNAN 2013
26 54
82 90 1
Tahun Terobosan
26
Pembahasan & Analisa Manajemen
2
Sekilas Tentang Siloam
28
Tinjauan Bisnis
5
Budaya Perusahaan
38
Analisa Kinerja Keuangan
6
Penghargaan 2013
46
Sumber Daya Manusia
7
Visi, Misi dan Nilai - nilai Perusahaan
52
8
Struktur Organisasi
Information & Communication Technology
10
54
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Jejak Langkah
12
81
Laporan Komite Audit
Peristiwa Penting
13
82
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Wilayah Layanan Siloam
14
90
Data Perusahaan
Ikhtisar Keuangan
16
92
Profil Dewan Komisaris
Ikhtisar Saham
17
96
Profil Direksi
Lembaga dan Profesi Penunjang
18
Sambutan Dewan Komisaris
100
22
Laporan Direksi
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2013 PT Siloam International Hospitals Tbk
101
Laporan Keuangan
Tahun Terobosan Bermula dari rumah sakit pertamanya di Lippo Village pada tahun 1996, Perseroan telah berkembang menjadi grup rumah sakit terbesar di Indonesia dengan 16 rumah sakit state-of-the-art, yang didukung oleh 1.500 dokter dan 6.000 karyawan. Tahun 2013 sungguh merupakan tahun terobosan. Perseroan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 September 2013, dengan kapitalisasi pasar sebesar USD 1 miliar.
1
Sekilas Siloam Hospitals
Profil Perusahaan
Sekilas Siloam Hospitals
Perseroan didirikan pada 3 Agustus 1996 dengan nama PT Sentralindo Wirasta yang bergerak di bidang layanan kesehatan. Dimulai dengan rumah sakit pertama di Lippo Village, Siloam Hospitals berkembang secara inovatif dan menjadi pemimpin di bidangnya melalui model layanan klinis, (state-of-the-art technology), fasilitas yang berpusat pada pasien dan layanan klinik dan non-klinik yang terintegrasi. Dalam tahap konsolidasi, yang berlangsung dari tahun 2007 hingga 2010, Siloam Hospitals menghadirkan layanannya di empat kota besar, yaitu Tangerang (Lippo Village), Jakarta, Surabaya dan Bekasi (Lippo Cikarang). Memasuki masa ekspansi setelah konsolidasi, sejak tahun 2011 Siloam Hospitals melaju pesat dengan membangun enam rumah sakit dan mengakuisisi lima rumah sakit. Pada tanggal 12 September 2013, Perseroan yang telah berubah nama menjadi PT Siloam International Hospitals melakukan Initial Public Offering (IPO) dan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia sebagai PT Siloam International Hospitals Tbk.
4
Per tanggal 31 Desember 2012, menurut Frost & Sullivan, Siloam Hospitals Group adalah grup rumah sakit swasta terbesar di Indonesia dalam jumlah kapasitas dan jumlah tempat tidur operasional. Selain dari jumlah rumah sakit, Siloam Hospitals juga menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang mendapat akreditasi international dari lembaga akreditasi Joint Commission International Accreditation (akreditasi telah dilakukan pada tahun 2007, 2010 dan 2013). Akreditasi menguatkan posisi Siloam Hospitals sebagai rumah sakit dengan layanan berstandar internasional. Pada akhir tahun 2013, Siloam Hospitals mengoperasikan 16 rumah sakit, dalam tahap membangun 21 rumah sakit (4-5 akan siap beroperasi di tahun 2014) dan merencanakan membangun 19-20 rumah sakit selama tahun 2015-2017.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Budaya Perusahaan
Nilai-nilai Perseroan: Kasih, Peduli, Integritas, Kejujuran, Empati, Belas-kasih, dan Profesionalisme, menjadi dasar pelayanan Siloam bagi masyarakat. Layanan kesehatan berkualitas internasional terus dikembangkan yang mencakup layanan spesialis yang lengkap, layanan laboratorium, pengobatan kesuburan, fasilitas radiologi dan imaging, layanan kesehatan umum, layanan diagnostik dan darurat . Siloam Hospitals menghadirkan teknologi “state of the art technology,” dokter-dokter ahli yang berdedikasi, tim perawat dan operator yang handal dengan dukungan manajemen yang profesional.
Rekam jejak membuktikan bahwa nilai-nilai Siloam “percaya dan kerjakan” benar-benar dijalankan. Dengan 16 rumah sakit yang beroperasi saat ini, Siloam Hospitals memberikan dampak pada hidup masyarakat dengan melayani hampir 2 juta pasien selama tahun 2013. Kehadiran RS Umum Siloam merupakan bukti lain bahwa kepemimpinan yang dipercayakan oleh Pemerintah kepada Siloam Hospitals terus meningkat.
Dengan akreditasi oleh Joint Comission Accreditation, Siloam Hospitals menjadi pelopor rumah sakit yang menyajikan perawatan terbaik untuk kenyamanan dan kesembuhan fisik dan psikologis pasien.
5
Profil Perusahaan
Penghargaan 2013 Siloam Hospitals Group menerima Corporate Image Award 2013 sebagai The Best in Building and Managing Corporate Image kategori Hospital dari Bloomberg Indonesia Busninessweek dan Frontier Consulting Group.
Siloam Hospitals (Makassar) menerima Indonesia Healthcare Most Reputable Brand 2013 based on Healthcare Survey in 7 Cities in Indonesia kategori rumah sakit swasta dari SWA.
Siloam Hospitals Group menerima Indonesia Sustainable Business Awards 2013 sebagai Industry Champions Healthcare dari SBA id.
Siloam Hospitals Balikpapan menerima Best of Social Responsibility Kategori Perusahaan Lokal dari Bapeda Balikpapan.
Siloam Hospitals (Jabodetabek) menerima Indonesia Healthcare Most Reputable Brand 2013 based on Healthcare Survey in 7 Cities in Indonesia kategori rumah sakit swasta dari SWA.
Siloam Hospitals Balikpapan menerima The Best of Balikpapan Service Excellence Award 2013 kategori Private Hospital dari MarkPlus.
2012 Siloam Hospitals Group menerima Indonesia Sustainable Business Awards 2012 sebagai Industry Champion Healthcare dari SBA id. Siloam Hospitals Group menerima Indonesia Hospital Service Provider Of The Year 2012 dari Frost & Sullivan. Siloam Hospitals Group menerima Indonesian Society of Project Management Professionals (IAMPI) Awards sebagai Project of The Year Category D Humanitarian, CommunityService and/or Regional Development.
2011 Siloam Hospitals Group menerima Excellence Asian Hospital Management Awards (AHMA) 2011 (dari mana/pemberi ?)untuk kategori Pengembangan Sumber Daya Manusia. Siloam Hospitals Group menerima Indonesia’s Most Admired Company (IMAC) Awards sebagai “The Best Building and Managing Corporate Image” untuk kategori Rumah Sakit. Siloam Hospitals Surabaya menerima AstraZeneca Infection Management Award (Azima Award) sebagai pemenang pertama.
2010 Siloam Hospitals Lippo Village menerima penghargaan bergengsi “Mitra Bakti Husada” dari Menteri Kesehatan dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DR.PH dalam rangka komitmennya selama lebih dari 14 tahun kepada layanan kesehatan berkualitas internasional. Siloam Hospitals Lippo Village menerima re-akreditasi dari Joint Comission International.
Siloam Hospitals Group menerima penghargaan 2010 Indonesia Best Practices Awards as “Healthcare Services Provider of the Year” dari Frost & Sullivan. Siloam Hospitals Surabaya menerima penghargaan “MarkPlus Surabaya Service Excellence Award 2010 sebagai “The Best Service Hospitals in Surabaya”. Siloam Hospitals Surabaya terpilih sebagai Regional and National Winner of Hospital Best Administration from Astra Insurance (Garda Medika ).
6
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Visi •
Berkualitas Internasional.
•
Mudah Dijangkau
•
Skala Biaya Ekonomis.
•
Berbelas Kasih Ilahi
Misi Menjadi pilihan yang terpercaya dalam pelayanan kesehatan holistik, pendidikan dan riset kesehatan berkelas dunia.
Nilai - nilai Perusahaan
Kasih Peduli Integritas Kejujuran Empati Belas kasih Profesionalisme 7
Profil Perusahaan
Struktur Organisasi Komite Audit
Corporate Secretary
Keuangan, Akuntansi dan TI
Keuangan, dan Anggaran
Teknologi Informasi
Manajemen Medis
Pengontrol Kualitas Pelayanan Secara Medis
Peningkatan Pelayanan Secara Medis
Pembangunan Rumah Sakit Baru
Manajemen Dokter
Peningkatan Kualitas Pelayanan
Pembangunan Gedung Rumah Sakit
Akuntansi
Pengontrol Kualitas Pelayanan Medis
Pengontrol Kualitas dan Peningkatan Pelayanan Obat
Manajemen Obat & Pengobatan
Manajemen Formula Obat
8
Pelatihan dan Pendidikan Perawat
Manajemen Keperawatan
Keuangan dan Anggaran Rumah Sakit Baru
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Dewan Komisaris
Presiden Direktur
Internal Audit
Pengembangan Usaha
Pengembangan Usaha
Persiapan Sumber Daya
Support
Pemasaran dan Pengembangan Produk
Pengembangan Produk
Pemasaran
Pelayanan
Sumber Daya Manusia
Pengadaan dan Logistik
Legal
Fasilitas dan Umum
Manajemen Fasilitas
Keamanan dan Umum
9
Profil Perusahaan
Jejak Langkah 1996 Rumah sakit pertama didirikan yang dikenal sebagai RS Siloam Gleneagles Lippo Village.
2000 RS Graha Medika Hospital bergabung dengan Siloam Hospitals.
2001 RS Siloam Gleneagles Lippo Karawaci dan RS Graha Medika mendapat ISO.
2003 Peresmian Siloam Hospitals Kebon Jeruk yang sebelumnya RS Graha Medika.
10
2004 Peresmian Siloam Hospitals Surabaya yang sebelumnya bernama RS Budi Mulia.
2007 Siloam Hospitals Lippo Village mendapat akreditasi dari Joint Commission International sebagai rumah sakit dengan kualitas internasional pertama di Indonesia.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
2010 Hingga tahun 2010, selain Siloam Hospitals Lippo Village dan Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Siloam telah membangun satu rumah sakit di Lippo Cikarang, Bekasi, dan mengakuisisi satu rumah sakit di Surabaya. Pada akhir tahun 2010, Siloam telah memiliki empat rumah sakit di empat daerah di seluruh Indonesia (Siloam Hospitals Lippo Village, Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Siloam Hospitals Surabaya dan Siloam Hospitals Lippo Cikarang). Re-Akreditasi Siloam Hospitals Lippo Village oleh Joint Commission International.
2012 Perseroan mengoperasikan 4 rumah sakit baru di Tangerang, Manado, Palembang dan Makassar serta mengakuisisi satu klinik jantung di Cinere, Depok.
2013 Mengakhiri tahun 2013, Perseroan memberikan layanan kesehatan di 12 kota besar di Indonesia melalui 16 rumah sakitnya. Perseroan merubah statusnya menjadi perusahaan terbuka.
2011 Memasuki tahun 2011, Perseroan mengoperasikan MRCCC dan mengakuisisi dua rumah sakit di Jambi dan Balikpapan.
11
Profil Perusahaan
Peristiwa Penting
2013 Tahun 2013 adalah tahun terobosan bagi Perseroan. Tahun ini menandai pencapaian hampir dua juta pasien yang dilayani oleh rumah sakit Perseroan.
2013
Peristiwa Penting
Perseroan memiliki lebih dari 3.700 kapasitas tempat tidur dan mempekerjakan lebih dari 1500 dokter- termasuk 1.209 spesialis- dan lebih dari 2.700 perawat. Pertumbuhan jumlah pegawai lebih dari 6000 menunjukkan komitmen pertumbuhan yang sangat ekspansif.
2013 Tahun ini juga Perseroan merubah statusnya menjadi perusahaan terbuka.
12
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Wilayah Layanan Siloam Hospitals
Dimulai dari Lippo Village, Tangerang, Perseroan menyatakan kehadirannya di bidang layanan kesehatan yang disusul dengan dibukanya Siloam Hospitals Kebon Jeruk di Jakarta.
Wilayah Layanan Siloam Kehadiran di kedua tempat ini menjadi titik awal Perseroan mengembangkan sayapnya.
13
Profil Perusahaan
Ikhtisar Keuangan 2010
2011
2012
2013
Pendapatan
1.030
1.259
1.788
2.504
Laba Kotor
258
334
445
659
EBITDA
140
155
221
298
dalam miliar Rupiah, kecuali disebut lain
LABA RUGI
Laba Usaha
104
71
91
79
Laba Bersih setelah Pajak
72
38
52
50
Laba Bersih per Saham Dasar (Rupiah)
143
44
50
48
1.000.000.000
1.000.000.000
1.000.000.000
1.156.100.000
Modal Kerja Bersih
(5)
151
189
612
Jumlah Aset
779
1.112
1.586
2.601
Jumlah Liabilitas
642
933
1.342
962
Ekuitas
136
179
245
1.639
2010
2011
2012
2013
Laba Bersih terhadap Jumlah Aset (%)
9,2
3,4
3,3
1,9
Laba Bersih terhadap Ekuitas (%)
52,2
21,2
21,2
3,1
Jumlah Saham Beredar (Saham)
POSISI KEUANGAN
RASIO KEUANGAN
14
Hutang terhadap Jumlah Aset
82,3
83,9
84,6
37,0
Hutang terhadap Ekuitas
466,3
521,6
548,4
58,7
Marjin Laba Kotor (%)
25,0
26,5
24,9
26,3
Marjin EBITDA (%)
13,6
12,3
12,4
12,1
Marjin Laba Usaha (%)
10,1
5,7
5,1
3,1
Marjin Laba Bersih (%)
7,0
3,0
2,9
2,0
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Pendapatan (miliar Rupiah)
Laba Usaha (miliar Rupiah) 2.504
104
91 1.788
79
71
1.259
1.030
2010
2011
2012
2013
Laba Bersih setelah Pajak (miliar Rupiah)
2010
2011
2012
2013
Jumlah Aset (miliar Rupiah) 2.601
72
52
50 1.586
38 1.112
779
2010
2011
2012
2013
Jumlah Liabilitas (miliar Rupiah)
2010
2011
2012
2013
Ekuitas (miliar Rupiah) 1.639
245
1.639
933
642
2010
2011
2012
2013
136
179
2010
2011
245
2012
2013
15
Profil Perusahaan
Ikhtisar Saham Komposisi Pemegang Saham Jumlah Saham
Presentasi Kepemilikan
PT Megapratama Karya Persada
699.000.000
60%
PT Kalimaya Pundi Bumi
100.000.000
9%
PT Safira Prima Utama
100.000.000
9%
PT Gloria Mulia
50.000.000
4%
PT Nilam Biru Bersinar
44.100.000
4%
PT Maharama Sakti
1.000.000
0%
162.000.000
14%
1.156.100.000
100%
Pemegang Saham
Public (each less than 5%) TOTAL
Sejarah Permodalan Keterangan PT Lippo Karawaci, Tbk Masyarakat
16
Tanggal 31 Desember 2010 12 September 2013
Jumlah Saham
Jumlah Saham Beredar
1.000.000.000 1.000.000.000 156.100.000
1.156.100.000
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Pergerakan Harga Saham 2013
12000
20000000
9000
15000000
6000
10000000
3000
5000000
0
Harga Penutupan
Volume
0
Lembaga dan Profesi Penunjang Akuntan Publik:
Notaris:
ARYANTO, AMIR JUSUF, MAWAR & SAPTOTO Plaza ASIA Lantai 10 Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190, Indonesia Telp. +6221-5140-1340 Fax. +6221-5140-1350
IR NANETTE CAHYANIE HANDARI ADI WARSITO, S.H. Jl. Panglima Polim V No. 11 Kebayoran Baru Jakarta 12160 Telp. +6221-724 4650 Fax. +6221-726 5090
Konsultan Hukum:
Biro Administrasi Efek :
HADIPUTRANTO, HADINOTO & PARTNERS The Indonesia Stock Exchange Building, Tower II, Lt 21 Jalan Jenderal Sudirman Kavling 52 - 53 Jakarta 12190 Telp. +6221-515 50 90 Fax. +6221-515 48 40
PT SHARESTAR INDONESIA BeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha Building) Lantai 7 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36 Jakarta 12950 Telp. +6221-527 7966 Fax. +6221-528 7967
17
Dengan visi “Kualitas Internasioal, Jangkauan, Skala dan Belas Kasih Illahi”, Perseroan telah melakukan banyak pencapaian selama tahun 2013 sehingga kami menyebutkan tahun 2013 sebagai Tahun Terobosan bagi Perseroan.
Ketut Budi Wijaya Presiden Komisaris
Dewan Komisaris Sambutan
18
Pemegang Saham yang terhormat, Dengan gembira kami sampaikan bahwa Siloam telah mencapai kemajuan yang sangat signifikan di tahun 2013 dan telah menempatkan nama Siloam sebagai penyedia jasa kesehatan yang berkualitas dan ternama di Indonesia. Di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian dunia maka kondisi perekonomian Indonesia juga mengalami berbagai tekanan sehingga tingkat pertumbuhan ekonomi nasional turun ke tingkat 5,7% ditahun 2013 dibandingkan 6,2% ditahun 2012. Langkah-langkah yang telah diambil Pemerintah Indonesia selama tahun 2013 telah berhasil meredam gejolak perekonomian nasional dengan tingkat inflasi yang terkendali dan juga menurunnya defisit fiskal dan neraca pembayaran serta neraca perdagangan. Hal tersebut memberikan keyakinan bahwa perekonomian Indonesia memiliki daya tahan yang tinggi dan kekuatan dalam menghadapi ketidak pastian global. Dewan Komisaris melihat bahwa Direksi telah melaksanakan strategi yang tepat untuk menjaga momentum pertumbuhan usaha sehingga di tahun 2013 Perseroan telah mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar 40% dibandingkan dengan tahun 2012. Pertumbuhan tersebut
diperoleh dengan melakukan pengembangan rumah sakitrumah sakit baru dan juga melalui akusisi terhadap rumah sakit yang sudah beroperasi sehingga jumlah rumah sakit yang dikelola oleh Siloam mencapai 16 rumah sakit pada akhir tahun 2013. Strategi ini akan terus dikembangkan Siloam untuk mencapai jumlah cakupan yang besar pada daerah-daerah utama di seluruh Indonesia, sehingga dapat menyediakan layanan kesehatan kepada lebih banyak lagi penduduk Indonesia. Pengembangan jasa kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat luas telah menjadi misi Siloam yang dengan sadar telah mengembangkan kualitas layanan berstandar internasional dengan tingkat efisiensi yang tinggi, sehingga dapat melayani lebih banyak pasien dari semua golongan. Dengan kebijakan ini, Siloam diharapkan akan dapat memberikan sumbangan kepada sistim layanan kesehatan nasional di Indonesia. Melihat pertumbuhan pengeluaran masyarakat untuk jasa kesehatan yang sangat tinggi yang terutama ditopang oleh meningkatnya pendapatan per kapita dan meningkatnya kesadaran masyarakat luas akan layanan kesehatan yang berkualitas, maka strategi untuk mencapai cakupan yang luas adalah sangat tepat dalam menjaga pertumbuhan yang berkesinambungan. Pengembangan jasa-jasa kesehatan yang sesuai dengan perkembangan di masyarakat terutama perubahan gaya hidup juga telah dilaksanakan dengan tepat sehingga diharapkan akan memberikan manfaat yang besar baik kepada kinerja Perseroan dan juga bagi masyarakat.
19
Profil Perusahaan
Laporan Presiden Komisaris
Kebijakan yang tepat juga telah dilaksanakan oleh Siloam dalam menghadapi tantangan dunia kesehatan di Indonesia yang menghadapi banyak kendala terutama dengan keterbatasan jumlah tenaga medis terampil dan dokter serta kurangnya fasilitas medis di rumah sakit. Hal ini tercermin dari besarnya investasi di bidang peralatan medis untuk semua rumah sakit, demikian juga dengan investasi training untuk tenaga-tenaga medis serta membangun hubungan yang harmonis dengan para dokter untuk mencapai kinerja yang tinggi.
Untuk seluruh pencapaian pada tahun 2013, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada seluruh Direksi, dokter dan karyawan serta para rekanan usaha yang telah bekerja keras mewujudkan rencana-rencana yang akan membawa Siloam pada tingkat yang lebih tinggi dan lebih baik lagi. Kami juga ingin menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan oleh para pemegang saham pada tahun 2013 dan kami mengharapkan dukungan dan kepercayaan yang sama pada tahun 2014.
Menyadari tantangan yang dihadapi dan juga potensi yang ada, diharapkan Direksi akan terus meningkatkan kemampuannya untuk dapat meningkatkan kualitas dan juga kinerja Siloam di masa mendatang.
Ketut Budi Wijaya Presiden Komisaris
20
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Dewan Komisaris
Agus Benjamin Theo L. Sambuaga Komisaris
Prof. Dr. H. Muladi, S.H.
Komisaris
Komisaris Independen
Farid Harianto
Komisaris Independen
Ir. Jonathan L. Parapak Komisaris Independen
21
Dengan meluasnya dukungan para pemegang saham, kami berkomitmen untuk terus maju dan melanjutkan rencana kami untuk menciptakan layanan kesehatan berkualitas, yang terjangkau dan merata, dengan skala nasional bagi masyarakat Indonesia.
dr. Gershu Chandy Paul Presiden Direktur
Direksi Laporan
22
Para pemegang saham yang terhormat, Tahun 2013 benar-benar merupakan tahun terobosan bagi Perseroan. Kami berhasil menyelesaikan IPO pada tanggal 12 September 2013. Partisipasi aktif investor global dan nasional telah membuat penawaran perdana tersebut sukses. Dengan meluasnya dukungan para pemegang saham, kami berkomitmen untuk terus maju dan melanjutkan rencana kami untuk menciptakan layanan kesehatan berkualitas, yang terjangkau dan merata, dengan skala nasional bagi masyarakat Indonesia. Kami dengan gembira mengumumkan bahwa Gross Operating Revenue (GOR) kami tumbuh 40%, didorong oleh pertumbuhan Departemen Rawat Jalan sebesar 26% dan pertumbuhan penerimaan Rawat Inap sebesar 40%, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan demikian, kami berhasil mempertahankan Compounded Annualized Growth Rate (CAGR) sebesar 28 %, 65 % dan 22 % masing-masing selama 5 tahun terakhir. Perseroan kini megoperasikan 16 rumah sakit di 12 kota di seluruh Indonesia, dengan kapasitas sebanyak 3.700 tempat tidur. Kami memiliki 1.500 Dokter (termasuk 1. 209 dokter spesialis), didukung lebih dari 2.700 perawat serta lebih dari 2.300 staff pendukung lainnya , yang memberikan layanan kepada 2 juta pasien untuk mendapatkan kenyamanan dan perawatan di rumah sakit kami tahun lalu.
Kami mengakuisisi Bali International Medical Center (BIMC) di Bali untuk mengkonsolidasikan posisi kami sebagai penyedia Layanan Kesehatan terdepan di Bali dengan 3 rumah sakit. Konsolidasi ini akan membantu kami merintis dan menarik wisata medis ke Indonesia. Kami mendirikan Siloam Heart Institute (SHI) dengan visi untuk memberikan layanan perawatan jantung “one stop” yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh segmen sosial ekonomi. November lalu, kami meluncurkan Yayasan Denyut Jantung (YDJ) dengan tujuan untuk menyentuh kehidupan banyak orang melalui yayasan ini. “Semarak Jantung Sehat,” kampanye jantung sehat yang kami luncurkan pada bulan September, telah menjangkau lebih dari 100.000 orang Indonesia, yang berkomitmen untuk menjalani gaya hidup sehat. Sasaran kami adalah mendapat 1 juta peserta guna mendukung kampanye jantung sehat ini selama 18 bulan ke depan. Selain itu, sasaran perencanaan pembangunan kami pada tahun 2017 adalah: memiliki 40 rumah sakit dengan kapasitas sebanyak 10.000 tempat tidur untuk menjangkau lebih dari 12 juta pasien setiap tahunnya.
23
Profil Perusahaan
Laporan Presiden Direktur
Kami menyadari perlunya menanggapi isu-isu sosial dan memberikan platform layanan kesehatan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kami telah mulai mengganti lampu pijar dengan lampu LED yang tahan lama, dan telah berhasil mengurangi konsumsi energi kami. Kami bermitra dengan Phillips untuk memasang peralatan medis yang menghasilkan pencitraan digital. Dengan teknologi ini, gambar dapat diproses dalam waktu yang lebih singkat dan dapat dilihat dengan berbagai cara. Hal ini akan mengurangi konsumsi oksida perak kami dalam penggunaan film dari X-ray, CT dan MRI. Semua rumah sakit kami bertumpu pada strategi “Four Pillar Foundation”, yaitu keunggulan dalam layanan darurat, state-of-the-art equipment, platform Digital/ Tele-medicine dan kemitraan dokter yang efektif. Untuk layanan darurat, kami telah menyiapkan layanan panggilan terpusat nasional pada nomor 500-911 yang akan dilayani oleh 16 rumah sakit kami. Melalui sistem ‘Hub dan Spoke’, kami sekarang dapat menghubungkan informasi klinis dari Centers of Excellence ke rumah sakit kami di daerah.
Semua rumah sakit kami dilengkapi dengan state-of-theart equipment yang memungkinkan untuk melakukan diagnosis awal dan pengobatan. Dengan para dokter, kami memiliki sistem kemitraan yang unik melalui Siloam Doctor Partnership Development Program (SDPDP) yang membantu mereka untuk berkembang secara profesional. Atas nama Direksi, saya ingin menyampaikan penghargaan saya kepada semua pemegang saham kami dan khususnya para staf kami, yang telah memungkinkan semua prestasi ini tercapai bagi Perseroan. Saya juga berterima kasih kepada semua pasien kami yang mengijinkan kami menjadi mitra kesehatan dan kesejahteraan mereka pada setiap tahap kehidupan mereka .
dr. Gershu Chandy Paul Presiden Direktur
24
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Direksi Prof. George Mathew Direktur
Romeo Fernandez Lledo Direktur
dr. Grace Frelita Indradjaja, M.M. Direktur
Sugianganto Budisuharto Direktur dr. Anang Prayudi
Direktur Tidak Terafiliasi
25
Profil Perusahaan
Pembahasan & Analisa Manajemen 26
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
27
Pembahasan & Analisa Manajemen
Tren Pasar menunjukkan, potensi pertumbuhan layanan kesehatan di Indonesia sangat menjanjikan. Saat ini, indonesia masih menunjukkan angka rendah dalam pengeluaran per kapita untuk layanan kesehatan.
Tinjauan Bisnis
28
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Tinjauan Industri Layanan Kesehatan Dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, diikuti perubahan dalam gaya hidup masyarakat, jenisjenis penyakit yang berhubungan dengan gaya/cara hidup akan menjadi kontributor lebih besar pada sektor penanganan kesehatan di Indonesia, utamanya di perkotaan. Pergeseran profil kepada penyakit yang terkait gaya hidup, diperkirakan akan meningkatkan pengeluaran per pengobatan, karena penyakit yang terkait gaya hidup biasanya lebih mahal biaya pengobatannya dibandingkan penyakit menular. Dalam laporan “Market Study” tahun 2012, KPMG melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia juga meningkatkan permintaan akan layanan kesehatan berkualitas. Bertumbuhnya golongan kelas menengah dan kebutuhan akan layanan kesehatan berkualitas, ditandai dengan besarnya “kebocoran” keuntungan yang mengalir ke negara lain yaitu melalui medical tourism. Pengeluaran sebesar USD 1,4 miliar untuk medical tourism merupakan potensi keuntungan yang dapat diperoleh rumah-rumah sakit Indonesia. Menghadapi kondisi ini, Indonesia berencana untuk meningkatkan kualitas rumah-rumah sakitnya sehingga mengikuti standar international, dengan akreditasi oleh JCI dan berusaha untuk menjadi negara tujuan medical tourism pada tahun 2015. Negara yang hendak mempromosikan dirinya sebagai tujuan pengobatan diharuskan menggunakan akreditasi internasional dan bukan sekedar akreditasi nasional. Dalam rangka memenuhi permintaan layanan kesehatan berkualitas dan meningkatkan keberadaan rumah sakit dan dokter, infrastruktur layanan kesehatan dan pengadaan tenaga kerja pun harus ditingkatkan. Indonesia saat ini hanya memiliki 0,97 tempat tidur per 1.000 penduduk dan 0,31 dokter per seribu penduduk. Negara Asia lainnya seperti Singapura, Thailand dan Malaysia memiliki rasio tempat tidur per 1.000 rata-rata sebesar 2,2. Rasio tempat tidur per 1.000 penduduk yang rendah, dengan rasio dibawah 1,1 terdapat pada Indonesia dan India. Indonesia harus fokus pada meningkatkan infrastruktur dan menambah jumlah dokter dan sekolah kedokteran.
Infrastruktur perawatan kesehatan tempat tidur rumah sakit per 1000 penduduk di Negara-Negara Terpilih, Tahun 2013
2.95
2.84 2.84 2.16
2.01 1.63 1.02 0.97
China
US
UK Singapore Thailand Malaysia India Indonesia
Sumber: Disusun oleh Frost & Sullivan Catatan: Data untuk Indonesia pada 2012, diperoleh dari Departemen Kesehatan. Data untuk India, Malaysia, Singapore, dan China adalah pada 2011, diperoleh dari Departemen Kesehatan masing-masing negara. Data untuk Thailand adalah pada 2009, diperoleh dari Departemen Kesehatan. Data untuk AS dan UK adalah pada 2011, diperoleh dari statistik OECD.
Infrastruktur Perawatan Kesehatan Jumlah Dokter per 1000 penduduk di Negara-Negara Terpilih, Tahun 2013
2.79 2.31 1.77 1.48
1.26 0.74 0.31
UK
US
Singapore China
0.30
Malaysia India Indonesia Thailand
Sumber: Disusun oleh Frost & Sullivan Catatan: Data untuk Indonesia pada 2012, diperoleh dari Departemen Kesehatan. Data untuk India, Malaysia, Singapore, and China adalah pada 2011, diperoleh dari Departemen Kesehatan masing-masing negara. Data untuk Thailand adalah pada 2009, diperoleh dari Departemen Kesehatan. Data untuk AS dan UK adalah pada 2011, diperoleh dari statistik OECD
Tinjauan Kerja Bisnis Perseroan Perseroan adalah grup rumah sakit swasta terbesar di Indonesia dalam jumlah kapasitas dan jumlah tempat tidur operasional, per tanggal 31 Desember 2012 menurut Frost & Sullivan. Perseroan membuka rumah sakit pertama di tahun 1996 dan sejak itu terus berkembang melalui pendirian rumah-rumah sakit baru maupun akuisisi oportunistik rumah-rumah sakit yang sudah ada. Saat ini Perseroan mengoperasikan 16 rumah sakit , di 12 kota di Indonesia dan menawarkan layanan kesehatan spesialis yang lengkap seperti prosedur bedah kompleks, layanan laboratorium, fasilitas radiologi dan imaging, pengobatan kesuburan, layanan kesehatan umum dan layanan diagnostik dan darurat di Indonesia.
29
Pembahasan & Analisa Manajemen
Tinjauan Bisnis
Indonesia saat ini hanya memiliki 0,97 tempat tidur per 1.000 penduduk dan 0,31 dokter per seribu penduduk.
Per tanggal 31 Desember 2013, Perseroan sebagai perusahaan yang menawarkan layanan kesehatan memiliki kapasitas 3.783 jumlah tempat tidur, mempekerjakan lebih dari 1.500 dokter (termasuk 1. 209 dokter spesialis), didukung lebih dari 2.700 perawat, serta lebih dari 2.300 staff pendukung lainnya. Melihat kebutuhan pasar yang demikian besar akan layanan kesehatan yang berkualitas dan perkembangan Indonesia, Perseroan berencana untuk mengembangkan operasinya melalui pendirian rumah sakit baru, pengembangan rumah sakit Perseroan yang sudah ada dan akuisisi yang berpeluang baik.
KEUNGGULAN KOMPETITIF PERSEROAN • Pemimpin dalam Layanan Inovatif Perseroan dikenal sebagai pemimpin dalam model layanan klinis inovatif, peralatan tercanggih, fasilitas berorientasi pasien dan layanan klinik maupun nonklinik terpadu di Indonesia. Keunggulan Perseroan dalam peralatan terkini menghadirkan 11 Cath-Lab, 13 alat MRI, 18 CT Scanner, Gamma Knife pertama di Indonesia, dua Linear Accelerators, dan satu Cyclotron.
30
Selama lebih dari 17 tahun, Perseroan menjadi pelopor dan memberikan banyak perkembangan penting dalam perkembangan layanan kesehatan di Indonesia. Sebagai contoh, Siloam Hospitals Lippo Village adalah rumah sakit Indonesia pertama yang diakui
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
internasional melalui akreditasi oleh Joint Commission International (“JCI”) pada tahun 2007 dan telah berhasil mempertahankan akreditasi tersebut sampai dengan saat ini. Perseroan juga merupakan pelopor dalam penggunaan teknologi MRI 3-Tesla, 256 Slice CT, Rapid Arc Linear Accelerator dan Gamma Knife di Indonesia. Selain itu, Perseroan juga memperoleh penghargaan “Luar Biasa” dari Asian Hospital Management Award pada tahun 2011, penghargaan “Indonesian Healthcare Services Provider of the Year: Best Practices” dari Frost & Sullivan pada tahun 2010 dan 2012, serta pada tahun 2013 Perseroan menerima penghargaan Corporate Image Award 2013 sebagai The Best in Building and Managing Corporate Image kategori Rumah Sakit dari Bloomberg Indonesia Bussiness Week dan Frontier Consulting Group. Selain itu, Perseroan memperoleh penghargaan Indonesia Sustainable Business Awards 2013, sebagai Industry Champions Healthcare dari SBA id dan Indonesia Healthcare Most Reputable Brand 2013, berdasarkan survey pelayanan kesehatan di 7 kota di Indonesia, kategori rumah sakit swasta dari SWA.
Untuk memastikan bahwa fasilitas-fasilitas medis Perseroan dioperasikan dengan standar tertinggi, Perseroan secara aktif berkolaborasi dengan pemberi layanan kesehatan internasional secara berkala untuk pelatihan dan peningkatan kemampuan para pengguna peralatan canggih tersebut.
• Dukungan Riset dan Akademis Untuk perkembangan yang berkesinambungan, Perseroan mengintegrasikan operasi klinis dengan fasilitas riset dan akademis unggulan. Sebagai organisasi kesehatan di Indonesia, Perseroan merupakan bagian dari Layanan Kesehatan Universitas Pelita Harapan
(UPHMS), yang terdiri dari Sekolah Kedokteran Universitas Pelita Harapan, yaitu suatu sekolah kedokteran dan keperawatan ternama di Indonesia, dan Mochtar Riady Institut of Nanotechnology, suatu lembaga riset berfokus pada riset genetik dan kanker. Hal ini memungkinkan Perseroan menjadi bagian untuk mendorong inovasi di bidang kesehatan dan menghasilkan generasi dokter dan perawat mendatang untuk pengembangan usaha Perseroan. • Centers of Excellence Centers of Excellence bertujuan untuk menjadikan rumah sakit Perseroan fokus pada bidang pelayanannya, sesuai kebutuhan masyarakat sambil tetap memberikan pelayanan kesehatan berkualitas internasional. Perseroan telah mengembangkan Centers of Excellence di beberapa bidang spesialisasi di rumah sakit Perseroan, termasuk di bidang kanker, jantung, syaraf, kesuburan, urologi dan ortopedik. Pembentukan Centers of Excellence menjadikan Perseroan sangat dikenal dalam memberikan layanan kesehatan yang paling mutakhir di Indonesia. Per 31 December 2013, rumah sakit Perseroan memiliki beragam jasa pelayanan kesehatan dan jasa bedah, dengan fokus sebagai digambarkan pada tabel dibawah ini : Rumah Sakit
Spesialisasi
SHLV
Kardiologi, neuroscience, ortopedi dan gawat darurat
SHKJ
Urologi, ortopedi, kardiologi dan gawat darurat
SHSB
Perawatan kesuburan, kardiologi dan gawat darurat
SHLC
Occupational medicine dan gawat darurat
SHJB
Gawat darurat
31
Pembahasan & Analisa Manajemen
Tinjauan Bisnis
Rumah Sakit
Spesialisasi
SHBP
Gawat darurat
MRCCC
Kanker, liver dan gawat darurat
RSUS
Gawat darurat
SHMN
Gawat darurat
SHMK
Kardiologi, endokrinologi dan gawat darurat
SS
Gastroenterologi dan gawat darurat
SHCN
Kardiologi
SHDP SHTB
Pengobatan untuk Turis, ortopedik, kardiologi dan gawat darurat Kardiologi, onkologi dan neuroscience
BIMC Kuta BIMC Nusa Dua
Emergency, Operasi Plastik Emergency, Operasi Plastik
Centers of Excellence hingga saat ini telah menjadi referensi para dokter yang berpraktek di rumah-rumah sakit lainnya, baik swasta maupun negeri, untuk pasien-pasien mereka mendapat layanan spesialisasi yang dibutuhkan. Reputasi Perseroan di kemampuan klinik, peralatan medis dengan teknologi terkini dan program-program pelatihan di “Centers of Excellence” juga telah membantu Perseroan dalam menarik dan mempertahankan tenaga medis di rumah sakit Perseroan.
Strategi Bisnis 2013 Dengan visi “Berkualitas Internasional, Mudah dijangkau, Skala Biaya Ekonomis dan Berbelas Kasih Ilahi”, Perseroan melakukan hal-hal berikut sebagai strategi bisnis 2013:
32
1. Memperkuat dan mengembangkan posisi memimpin di pasar layanan kesehatan Indonesia dengan: meningkatkan jumlah tempat tidur secara signifikan di seluruh jaringan rumah sakit Perseroan dengan sistematis dan efektif, merintis model rumah sakit modular, mengidentifikasi pasar yang belum terlayani, membangun atau mengakuisisi rumah sakit baru, memperluas dan meningkatkan fasilitas yang sudah ada, agar layanan klinis yang disediakan memenuhi kebutuhan pasar tersebut. 2. Mengembangkan model hub and spoke, yang efektif memperluas layanan spesialis, mengembalikan migrasi medis domestik, memberikan diagnosa ahli secara real time, mengurangi biaya bagi pasien maupun Perseroan dan mengatasi kekurangan pasokan spesialis berkualitas tinggi. 3. Mendapat marjin yang lebih tinggi dalam memberikan layanan spesialis, dan mengembalikan tren perjalanan medis ke luar negeri agar tetap di Indonesia. 4. Menarapkan model layanan klinis holistik dan perbaikan kualitas berkesinambungan, dengan cara : • menyediakan layanan kesehatan yang inovatif, komprehensif dan terpadu pada seluruh pilihan perawatan (primer, sekunder atau tersier hingga kuartener), dengan standar kualitas yang tinggi dan aturan klinis yang ketat;
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
• menyediakan dan melatih tenaga medis bekerja sama dengan UPH Medical Services (dilatih di RSUS dan rumah sakit tersier lain seperti SHLV); • menyediakan layanan terintegrasi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (RSUS) dan menjadi model kemitraan publik-swasta yang berhasil; • mendirikan Centers of Excellence di beberapa rumah sakit Perseroan, sehingga menjadi rujukan untuk bidang-bidang khusus; • mempekerjakan dokter yang sangat khusus untuk layanan kuartener dan menjalin kemitraan dengan berbagai lembaga kesehatan internasional untuk benchmark. Contohnya adalah dibukanya Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) yang merupakan RS pertama di Indonesia dengan fasilitas pengobatan nuklir terintegrasi dan penggunaan “gamma knife” dan • menjadi pionir penggunaan teknologi paling mutakhir untuk pelayanan kuartener; layanan darurat, penerapan “hub and spoke” dan sistem “tele-medicine.” 5. Mendorong efisiensi operasional dengan teknologi canggih, yang mendukung sistem keuangan dan administrasi sambil tetap mengacu pada prosedur standar internasional dan praktik klinis, melalui: • Perseroan menggunakan beberapa sistem informasi terdepan untuk menggambarkan rincian semua transaksi dalam jaringan usahanya, seperti : sistem informasi laboratorium, sistem keuangan, radiologi, pengarsipan gambar, sistem komunikasi, sistem informasi menajemen gedung, sistem informasi HRD dan sistem pembelian.
• Semua rumah sakit Perseroan terhubung dalam satu jaringan bandwith dan server yang melayani 24 jam. Ini penting untuk mendukung layanan darurat atau Call Center agar dapat merespon dengan cepat dan diandalkan. • Melakukan pengkinian sistem, sehingga dapat memiliki sistem data base rekam medis terpusat (memungkinkan manajemen pasien terintegrasi, memonitor dan menganalisa biaya pada tiap tingkatan layanan). 6. Mendukung operasi klinis dengan penelitian yang teratas dan fasilitas akademik untuk memberikan pelayanan prima. Perseroan secara aktif berkolaborasi dengan penyedia layanan medis internasional serta universitas dan lembaga penelitian lokal. Perseroan bekerja sama dengan Universitas Pelita Harapan (UPH) dan Mochtar Riady Institute of Nanotechnology . Inilah satu-satunya organisasi kesehatan di Indonesia yang dipercaya untuk menyatukan operasi klinis dengan hasil penelitian teratas dan fasilitas akademis. Perseroan juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Singhealth – Singapura dan 10 Fakultas Kedokteran dan Sekolah Keperawatan di Indonesia untuk pendidikan lanjutan maupun penelitian medis. 7.
Terus merekrut, mempertahankan dan memberi insentif bagi tenaga medis handal. Perseroan percaya Perseroan menawarkan lingkungan kerja yang menarik dengan nama merek berkualitas, layanan kesehatan spesialis yang berkualitas tinggi, aliran pasien yang
33
Pembahasan & Analisa Manajemen
berkelanjutan, fasilitas dan sistem berkelas dunia, pelatihan berkelanjutan, otonomi dokter , serta peluang untuk mengembangkan karir pribadi.
• membuka sekolah kesehatan profesional yang terafiliasi pada tahun 2014 untuk pelatihan teknisi kesehatan, seperti apoteker dan ahli radiologi. • mendirikan SDPDP (Siloam Dotors Partnership Development Program) untuk menarik dan mempertahankan dokter-dokter spesialis bekerja di rumah-rumah sakit Perseroan.
Perseroan mengadopsi sejumlah strategi pengadaan Sumber Daya Manusia yaitu: • merekrut teknisi keperawatan dan kesehatan berkualitas dari negara-negara ASEAN dan India, serta melatih sejumlah dokter dan perawat dari UPH setiap tahun sebagai bagian dari UPHMS • mendirikan supply pool lulusan medis melalui kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi regional terkemuka. • menawarkan Beasiswa bagi dokter berpotensi tinggi sebagai insentif untuk bekerja bagi Perseroan.
Mulai beroperasi Tahun akuisisi
Rumah Sakit Perseroan Dan Entitas Anak Tabel berikut menggambarkan informasi mengenai Rumah Sakit yang dimilki oleh Perseroan dan Anak Perusahaan.
SHLV
SHKJ
SHSB
SHLC
SHJB
SHBP
MRCCC
RSUS
SHMN
SHMK
SS
SHCN
SHDP
SHTB
BIMC Kuta
BIMC Nusa Dua
Total
1996
1991
1977
2002
2004
2008
2011
2012
2012
2012
2012
2006
2013
2013
1998
2012
-
-(2
2011
2011
-
-
-
-
-
2012
-
-
2013
2013
-
_(2
2002
(1)
2002
(1)
(2)
(2)
Kapasitas tempat tidur
322
279
182
110
106
228
331
666
231
360
347
21
281
269
19
31
3,783
Tempat tidur opersional
251
201
160
108
97
138
122
160
224
179
135
21
102
55
18
14
1,985
40
47
15
23
12
13
29
23
12
11
18
2
6
-
28
25
304
Dokter Spesialis
189
164
114
64
43
79
130
18
63
66
93
5
78
70
24
9
1,209
Perawat
481
325
272
156
127
165
237
169
160
143
170
55
127
41
65
74
2,767
Staf medis Dokter umum
Keterangan: (1) Tahun diakuisisi oleh LK (2) Perseroan mengakuisisi rumah sakit ini dari LK pada tahun 2010
Prospek Ekspansi dan Prospek Usaha Perseroan Rasio dokter terhadap populasi di Indonesia adalah salah satu yang paling rendah di dunia yaitu hanya terdapat 0.31 dokter untuk setiap 1.000 penduduk dibandingkan dengan 1,77 di Singapura, 2,31 di Amerika Serikat dan rata-rata 3,14 di negara-negara maju lainnya (per 31 Desember 2012, menurut Frost & Sullivan). Kelangkaan dokter secara umum membuat kehadiran dokter-dokter ahli menjadi salah satu daya tarik bagi sebuah rumah sakit. Dokter-dokter spesialis pada umumnya merupakan dokter independen, yaitu tidak dipekerjakan oleh rumah sakit dan diperkenankan untuk melakukan praktek sebanyak-banyaknya pada tiga rumah sakit. Perseroan percaya bahwa kemampuan Perseroan untuk menarik dan mempertahankan dokter dan staf medis profesional ternama membuat Perseroan memiliki keunggulan dibanding para pesaing dalam pasar yang sangat kompetitif.
34
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Keberhasilan perluasan jaringan rumah sakit Perseroan bergantung pada beberapa faktor yang meliputi: • Kemampuan dalam memberikan pelatihan dan mempertahankan karyawan yang berkualitas. • Kemampuan dalam memperoleh lisensi atau persetujuan dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah setempat dalam melanjutkan operasional dan membuka jaringan rumah sakit baru Perseroan. • Kemampuan mengelola beban atau biaya • Kemampuan mengidentifikasi potensi pertumbuhan dan akuisisi • Kemampuan mendapatkan pendanaan dengan persyaratan yang wajar untuk perluasan operasional perseroan Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja operasional Perseroan untuk berhasil meliputi: kapasitas penerimaan pasien dan permintaan terhadap layanan, perluasan jaringan rumah sakit, belanja modal, beban operasional, dan beban keuangan, perkembangan teknologi, beban sewa, kondisi ekonomi di Indonesia dan Peraturan Pemerintah. Kapasitas pasien dan permintaan terhadap layanan Pendapatan rawat inap sangat bergantung pada jumlah tempat tidur yang dioperasikan dan diukur dengan Bed Occupancy Rate (BOR,) yaitu hasil konversi dari jumlah tempat tidur yang terisi pasien dalam suatu periode, dibandingkan jumlah tempat tidur yang tersedia pada periode itu. Pendapatan rawat jalan sangat bergantung pada jumlah dokter spesialis dan jam prakteknya pada departemen rawat jalan Perseroan, serta pendapatan rata-rata per pasien rawat jalan. Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan bergantung pada reputasi dan citra rumah sakit Perseroan, jasa yang diberikan, kondisi sosial dan ekonomi komunitas regional, tingkat kompetisi dari rumah sakit lain, reputasi klinik, spesialisasi dan jam praktek para dokter spesialis di rumah sakit Perseroan, efektifitas kegiatan pemasaran, serta aspek keagamaan dan kebudayaan. Pada tanggal 31 Desember 2011
2012
Jumlah rumah sakit
7
12
16
857
1.533
1.985
42.258
61.259
85.909
4,1
4,2
4,3
ALOS (Average length of stay) (hari)
2011
2012
2013
55,6%
45,4%
51,3%
Pendapatan rata-rata per pasien rawat inap (dalam ribuan Rupiah)
17.087
17.580
17.937
Pendapatan rata-rata pasien rawat inap per hari (dalam ribuan Rupiah)
4.147
4.229
4.144
798.080
972.312
1.211.248
673
731
793
Tingkat huni
Penerimaan rawat jalan Pendapatan rata-rata per pasien rawat jalan (dalam ribuan Rupiah)
Ekspansi Perseroan selalu didasarkan pada mekanisme melihat peluang pasar secara terstruktur. Perseroan menentukan lokasi setelah mempelajari Tren makroekonomi dan statistik kesehatan masing-masing kota. Statistik yang dianalisa termasuk demografi populasi (seperti umur, jenis kelamin, pendidikan dan segmen penghasilan), epidemiologi (seperti prevalensi penyakit dan tingkat mortalitas), keberadaan layanan klinik dan kapasitas (seperti tempat tidur, fasilitas kesehatan dan dokter), belanja kesehatan dan tren konsumsi, serta lingkungan regulasi dan kompetisi. Kemungkinan perluasan usaha rumah sakit tersebut dapat berbentuk: • ekspansi rumah sakit Perseroan yang sudah ada, • akuisisi rumah sakit baru (baik melalui pembelian rumah sakit maupun pembelian saham perusahaan yang memiliki rumah sakit), • pengembangan rumah sakit pada lokasi yang dimilki LK, • melakukan pembelian tanah dan pembangunan rumah sakit, • kerjasama Build-Operate-Transfer dengan pihak ketiga, dan • kerjasama pengelolaan rumah sakit. Hingga akhir periode 2013, Perseroan membuka dua (2) rumah sakit yaitu, Siloam Hospitals Bali (dibuka bulan Januari 2013) dan Siloam Hospitals TB (dibuka bulan Juni 2013) serta mengakuisisi dua (2) rumah sakit di Bali, yaitu Bali International Medical Center (BIMC) Kuta, dan BIMC Nusa Dua yang membuat jumlah rumah sakit Perseroan menjadi sebanyak 16 rumah sakit pada akhir 2013.
2013
Jumlah tempat tidur Pendaftaran rawat inap
Pada tanggal 31 Desember
35
Pembahasan & Analisa Manajemen
Jalur Bisnis Rumah Sakit Ada lima jalur bisnis utama untuk pasien mengakses dan membayar pelayanan di rumah sakit Perseroan. Kelima jalur ini yang mendorong peningkatan pendapatan secara keseluruhan, yaitu: 1. Gawat Darurat 2. Layanan Rawat Jalan 3. Medical check-up 4. Rujukan 5. Layanan Rawat Inap Pendapatan Perseroan umumnya didorong oleh biaya konsultasi, perawatan dan administrasi, dilengkapi juga dengan penjualan obat , penggunaan peralatan medis, dan diagnostik lainnya seperti tes laboratorium, diagnosa umum, radiologi dan biaya untuk berbagai layanan lainnya. Penerimaan untuk layanan rawat inap Perseroan sebagian besar didorong oleh pasien yang datang melalui layanan rawat jalan atau gawat darurat. 1. Unit Gawat Darurat Unit Gawat Darurat Perseroan dianggap sebagai yang terbaik di Indonesia dan menggunakan layanan terpusat telepon “500-911” untuk mengakses layanan gawat darurat Perseroan. Semua rumah sakit Perseroan telah dilengkapi dengan mobil ambulans modern untuk menstabilkan pasien selama dalam perjalanan ke rumah sakit Perseroan. Semua staf klinis Perseroan terlatih dalam pengobatan darurat standar internasional dan protokol untuk jantung, stroke dan perawatan trauma, sesuai dengan pedoman dari American and Australasian Schools of Emergency Medicine. Pada tahun 2012 dan 2013, unit gawat darurat masingmasing merawat 99.139 dan 131.706 pasien. 2. Layanan Rawat Jalan Layanan rawat jalan Perseroan merupakan entry point pasien terbesar mencakup sekitar 78% dari seluruh pasien Perseroan di tahun 2013. Layanan rawat jalan juga mencakup penggunaan fasilitas tercanggih untuk bedah harian, prosedur atau perawatan invasif yang minimal, seperti operasi minor, fisioterapi, endoskopi, hemodialisa dan kemoterapi. Pada tahun 2012 dan 2013 Perseroan masing-masing mencatat 804.395 dan 1.014.564 kunjungan rawat jalan. 3. Medical Check-Up Semua rumah sakit Perseroan menyediakan berbagai macam program medical check-up menggunakan
36
peralatan diagnostik dan tes tercanggih. Medical checkup adalah entry point utama yang digunakan oleh Perseroan untuk mendapatkan bisnis dari perusahaan asuransi dan perusahaan yang membutuhkan, dengan menjual paket medical check-up dan pengecekan kesehatan yang kompetitif.
Pada tahun 2012 dan 2013, unit medical check-up Perseroan masing-masing melayani 68.778 dan 64.978 pasien.
4. Rujukan Rujukan merupakan pasien yang dirujuk oleh rumah sakit lain dan dokter untuk rawat inap dan jasa lainnya (seperti radiologi, laboratorium dan jasa peralatan diagnostik lainnya). 5. Rawat Inap Unit layanan rawat inap Perseroan menawarkan pengurusan kepada pasien layanan rawat jalan dan gawat darurat yang diterima di rumah sakit Perseroan, untuk pengurusan lebih lanjut. Pada tahun 2013 layanan rawat inap Perseroan memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan yaitu sekitar 62%.
Jumlah pasien rawat inap didorong oleh jumlah konversi pasien rawat jalan dan gawat darurat, sedangkan rata-rata pendapatan per hari pasien rawat inap didorong oleh tipe kamar yang dipilih pasien serta kerumitan perawatan medisnya. Pendapatan rawat inap meliputi biaya jasa konsultasi dan profesional dokter, biaya kamar, biaya administrasi, biaya laboratorium, penjualan obat dan peralatan medis, radiologi dan pendapatan peralatan tambahan dan biaya ruang operasi. Untuk tahun 2013, rata-rata lama menginap (“ALOS”) di rumah sakit Perseroan adalah sekitar 4 hari.
Tabel di bawah ini menguraikan pendapatan Perseroan per kategori bisnis untuk empat tahun yang berakhir pada 31 December 2013 Rawat Inap Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 2011
2012
2013 Rp
%
%
Rp
%
Jasa Penunjang Medis dan 276,8 Jasa Tenaga Ahli
22,0
400,3
22,4
557,5 22,3
Obat dan Perlengkapan Medis
262,7
20,9
402,6
22,5
584,7 23,4
Kamar Rawat Inap
89,1
7,1
136,2
7,6
199,9
Rp
8,0
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Rawat Inap Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 Pendapatan Administrasi
31,4
2,5
43,2
2,4
60,9
2,4
Kamar Operasi
17,4
1,4
25,8
1,4
38,2
1,5
Kamar Bersalin
0,8
0,1
1,6
0,1
0,9
0,0
Lain-lain
43,8
3,5
67,3
3,8
98,9
3,9
Rawat Jalan Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 2011
2012
2013
%
Rp
%
Rp
%
Jasa Penunjang Medis dan 355,5 Jasa Tenaga Ahli
28,2
439,2
24,6
590,1
23,6
Obat dan Perlengkapan Medis
164,7
13,1
220,6
12,3
298,5
11,9
Pendapatan Registrasi
17,1
1,4
22,5
1,3
29,7
1,2
-
-
28,8
1,6
44,3
1,8
Rp
Lain-lain Total
1.259,3 100,0 1.788,1 100,0 789,5 100,0
Sumber Pendapatan dan Kelompok Pasien Perseroan mengelompokkan sumber pendapatan dan pasien dalam 5 kelompok: 1. Out-of-Pocket Expense (“OPE”). Pasien datang dengan biaya sendiri, melakukan pembayaran secara tunai atau menggunakan kartu kredit, untuk mendapatkan layanan yang diberikan oleh rumah sakit Perseroan. Rata-rata setiap tahun, pasien OPE merupakan komposisi terbesar dari kelompok pasien Perseroan, yaitu 65%.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pasien OPE adalah kedekatan dan aksesibilitas rumah sakit, hubungan dengan dokter di rumah sakit, merek dan reputasi untuk perawatan kesehatan yang berkualitas dan layanan spesialis termasuk akses ke Centers of Excellence.
2. Skema Pembayaran Perusahaan. Perseroan secara aktif melibatkan perusahaanperusahaan lain atau korporasi dalam program kesehatan dan medis bagi karyawan mereka dengan menawarkan paket untuk berbagai perawatan. Klien korporasi Perseroan mencakup perusahaan multinasional dan nasional. Rata-rata setiap tahun, pasien dari korporasi Perseroan mewakili 15% dari total pasien Perseroan.
3. Skema Pembayaran Perusahaan Asuransi Swasta. Segmen ini mewakili sekitar 15% dari total pasien Perseroan. Perseroan memiliki hubungan dan diakui oleh asuransi swasta terbesar seperti Manulife, AIA Financial, Bupa International, Allianz, AXA Financial, dan Lippo General Insurance. 4. Skema Pembayaran Program Asuransi Kesehatan Pemerintah. Asuransi kesehatan dari pemerintah saat ini memberikan kontribusi yang relatif kecil atas jumlah pasien, mewakili 5% dari pasien Perseroan. 5. Rujukan Sampai dengan saat ini, hanya ada sedikit pasien yang dirujuk oleh dokter pihak ketiga. Perseroan berharap segmen ini tumbuh dari waktu ke waktu seiring perkembangan rumah sakit baru yang canggih di kota-kota yang belum terlayani. Tabel berikut menggambarkan hasil operasional Perseroan sebagai berikut:
dari
Ikhtisar Data Keuangan Penting 2011
2012
2013
Rp
%
Rp
%
Rp
%
Pendapatan Beban Pokok
1.259,3
100
1.788,1
100
2.503,6
100
Pendapatan
(925,8)
73,5
(1.343,3)
75,1
(1.844,9) (73,7)
Laba Bruto
333,6
26,5
444,8
24,9
658,7
26,3
Beban Usaha
(245,1)
19,5
(367,9)
20,6
(582,8)
(23,3)
Lain-Lain Bersih
(17,4)
1,4
14,5
0,8
2,8
0,1
Laba Usaha
71,2
5,7
91,5
5,1
78,7
3,1
Penghasilan Bunga
2,8
0,2
3,6
0,2
12,0
0,5
Beban Keuangan
(16,2)
1,3
(18,0)
1,0
(18,9)
(0,8)
Laba Sebelum Pajak
57,7
4,6
77,0
4,3
71,8
2,9
Beban Pajak
(19,9)
1,6
(25,1)
1,4
(21,6)
(0,9)
Laba Tahun Berjalan
37,9
3,0
52,0
2,9
50,2
2,0
37
Pembahasan & Analisa Manajemen
Pemasaran Perseroan telah merancang beberapa strategi pemasaran untuk menarik pasien baru maupun mempertahankan kelompok pasien yang sudah ada. Strategi yang berbeda ditujukan untuk kelompok yang berbeda pula yaitu: (a) pasien Out-of-Pocket Expense (“OPE”), (b) pasien Perusahaan, (c) pasien Perusahaan Asuransi Swasta dan (d) pasien Asuransi Kesehatan Pemerintah. • Pemasaran masal Perseroan menawarkan produk diagnostik dengan harga relatif lebih murah guna mengoptimalkan peralatan, sekaligus melakukan cross selling, untuk produk layanan medis lanjutan dengan memanfaatkan spesialis junior. Ini menghasilkan kelompok pasien yang besar. Program ini didukung dengan call center “500-181” secara nasional untuk mengatur waktu pemeriksaan pasien. Perseroan memanfaatkan grup koran lokal untuk mendidik dan menciptakan kesadaran kesehatan kepada masyarakat yang ditargetkan. Contoh program yang berhasil adalah “Kanker Serviks Membunuh.” • Kemitraan bank Perseroan bermitra dengan berbagai institusi perbankan untuk menawarkan promosi dan diskon kepada pasien pemilik kartu kredit. Pasien dapat menikmati fasilitas pembayaran angsuran dan paket medikal check-up, program diskon dan voucher musiman, misalnya untuk Hari Ibu, Hari Ayah dan Hari Valentine. • Referensi/Rujukan Rumah sakit Perseroan juga bekerja sama dengan dokter swasta maupun klinik primer yang berdekatan dengan rumah sakit Perseroan. Perseroan mampu memberikan diagnosis lebih lanjut maupun jasa tersier / kuarterner yang tidak dapat disediakan oleh rumah sakit lainnya. • Pelayanan kesehatan masyarakat Perseroan melalui pameran, seminar dan diskusi di rumah sakit maupun di luar rumah sakit menjangkau masyarakat setempat, sebagai cara untuk memberikan pendidikan kesehatan sekaligus menginformasikan kemampuan dan pengetahuan Perseroan dalam berbagai aspek kesehatan. Perseroan juga bekerjasama dengan stasiun radio lokal untuk menyiarkan informasi dan layanan yang tersedia di rumah sakit Perseroan untuk masyarakat umum.
38
• Pemasaran ekspatriat Perseroan memberi informasi kepada para ekspatriat/ pasien asing dengan bahasa yang mereka mengerti, melalui dokter-dokter serta petugas administrasi yang dapat berbicara beberapa bahasa guna menyediakan jasa yang nyaman bagi pasien asing. Siloam Emergency Services di Siloam Hospitals Balikpapan dan Siloam Hospitals Bali melayani ekspatriat dan keluarganya, maupun turis yang memerlukan layanan/konsultasi medis di sana. • Program loyalitas Untuk mempertahankan pelanggan, Perseroan menyediakan artikel dan konten mengenai kesehatan secara gratis melalui website dan jaringan media sosial lainnya, selain mengirimkan promosi kesehatan melalui SMS maupun email kepada pasien-pasien Perseroan. Program “My Siloam Card” dibuat untuk menawarkan manfaat kepada pasien, seperti diskon untuk pelayanan di rumah sakit, serta promosi untuk harga kamar hotel dan restoran yang dimiliki grup Perseroan. • Talkshow Radio/TV Perseroan bekerjasama dengan stasiun radio nasional dan regional untuk menyebarkan layanan pendidikan dan layanan medis bagi komunitas di rumah sakit Perseroan.
Perseroan juga mengembangkan acara TV dan iklan TV untuk mendidik mengenai kesehatan, gaya hidup dan masalah-masalah medis. Iklan TV juga menginformasikan mengenai layanan gawat darurat Perseroan dan nomor darurat ‘500-911’.
• Pasien Perusahaan Perseroan menawarkan layanan check-up kesehatan, paket-paket seperti paket bersalin yang dapat digunakan di salah satu rumah sakit Perseroan, skrining untuk karyawan pada tempatnya dan juga dokter perusahaan khusus untuk klien perusahaan Selain itu Perseroan juga menyediakan pelatihan Pertolongan Pertama dan kampanye kesehatan untuk kebersihan tempat kerja dan kesadaran atas flu burung. • Pasien Perusahaan Asuransi Perseroan bekerjasama dengan perusahaan asuransi untuk mempromosikan layanan dan manfaat Perseroan kepada pasien yang saat ini maupun berprospek untuk diasuransikan.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
• Pasien Asuransi Kesehatan Pemerintah Selain semua yang disebut di atas, Perseroan telah menandatangani kemitraan publik-swasta dengan Pemerintah untuk memberikan fasilitas Puskesmas bagi pasien yang berpenghasilan rendah. Pada tahun 2013, Perseroan membuka Rumah Sakit Umum Siloam, rumah sakit berbiaya rendah dengan 300 ranjang yang dilayani oleh dokter dari rumah sakit lain Perseroan, serta mahasiswa kedokteran dan UPHMS. Ini merupakan fasilitas pertama yang dibuka oleh rumah sakit swasta di Indonesia dan menekankan komitmen Perseroan untuk menyediakan layanan kesehatan kepada pasien berpenghasilan rendah, serta pasien yang hanya diasuransikan oleh Pemerintah.
Pemasok dan Pengadaan Perseroan mengoperasikan sistem pengadaan terpusat untuk menjaga dan memanfaatkan lokasi Perseroan yang tersebar di Indonesia secara baik dan mencapai skala ekonomis. Untuk sebagian besar pemesanan obat Perseroan dari pemasok utama, Perseroan telah menegosiasikan supaya beberapa rumah sakit bisa menempatkan pemesanan secara langsung, sehingga Perseroan dapat mempertahankan harga sekaligus memanfaatkan economies of scale. Penempatan pemesanan secara langsung ini oleh rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya kepada pemasok membantu untuk menghindari pemesanan ganda dan membuat proses pemesanan lebih efisien.
Persaingan Perseroan bersaing dengan rumah sakit umum, rumah sakit swasta, klinik yang lebih kecil, rumah sakit yang dioperasikan oleh organisasi non profit dan dermawan, serta rumah sakit yang terafiliasi dengan pendidikan medis di Indonesia dan secara regional. Di Indonesia, Perseroan melihat saingan utama Perseroan adalah Grup Mitra Keluarga, Grup Awal Bros, Grup Sari Asih dan Ramsay Sime Darby Health Care, yang merupakan 5 teratas grupgrup rumah sakit swasta yang beroperasi di Indonesia, menurut Laporan Frost & Sullivan bulan Juni 2013.
Tabel berikut menggambarkan dibandingkan pesaing utamanya
posisi
Perseroan
Jumlah Rumah Sakit
Perkiraan Jumlah Ranjang
Lokasi Rumah Sakit
Perseroan
14
~ 3,000
Jakarta, Surabaya, Cikarang, Makassar, Manado, Bali, Palembang, Cinere, Balikpapan, Lippo Village, Jambi, Kebon Jeruk
Mitra Keluarga Group
10
~ 1,200
Jakarta, Surabaya, Bekasi, Depok, Tegal, Waru, Cikarang, Cibubur
Awal Bros Group
7
~ 1,000
Jakarta, Tangerang, Bekasi, Batam, Makassar, Pekanbaru, Ujung Batu
Sari Asih Group
6
~ 900
Tangerang, Serang
Ramsay Sime Darby Health Care
3
~ 650
Jakarta, Surabaya, Tangerang
Total 5 Teratas Grup Rumah Sakit Swasta
41
~ 6,750
Sumber: Riset Pasar Independen tentang Pasar Jasa Perawatan Kesehatan (HCS) Global dan Indonesia oleh Frost & Sullivan (Juni 2013)
Perseroan juga menghadapi saingan dari grup regional yang beroperasi di Singapura dan Penang. Fokus utama Siloam Hospitals Group saat ini adalah melayani seluruh wilayah Indonesia, dengan tujuan mengubah layanan dan akses layanan kesehatan menjadi layanan kesehatan berkualitas dan bermutu internasional, untuk masyarakat Indonesia pada umumnya dalam 5 tahun kedepan. Dengan membangun lebih dari 40 rumah sakit di seluruh Indonesia, Perseroan ingin dikenal sebagai penyedia layanan kesehatan, yang melakukan transformasi bagi penduduk Indonesia sehingga mereka menyadari bahwa mereka dapat menemukan pelayanan kesehatan berkualitas dengan hasil yang memuaskan dari rumah -rumah sakit Siloam Hospitals Group, yang tidak kalah kualitasnya dengan pelayanan kesehatan di luar negeri. Dengan populasi lebih dari 240 juta orang untuk dilayani, Perseroan melihat tidak ada masalah yang timbul dari persaingan dengan Singapura dan Penang.
39
Pembahasan & Analisa Manajemen
Analisa Kinerja Keuangan Penghasilan Total Perseroan menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun dengan CAGR 28% sejak tahun 2008 hingga tahun 2013. Tingkat pertumbuhan GOR tahun 2013 mencapai 40% daripada tahun sebelumnya.
40
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Siloam Hospitals Group 2013 Tahun 2013 memang merupakan tahun penuh terobosan bagi perusahaan Langkah utama yang telah dilakukan Perseroan, diantaranya: • Dengan sukses melaksanakan Penawaran Perdana (IPO) pada 12 September 2013 dan memperoleh pemasukan neto sebesar Rp 1.328 miliar dengan harga Rp 9.000 per lembar sahamnya. • Terus mengembangkan jaringan rumah sakit dengan membangun 2 rumah sakit baru, mengakuisi 2 rumah sakit, memperluas dan meningkatkan fasilitas yang sudah ada. • Mengembangkan model hub and spoke yang memungkinkan layanan dokter spesialis secara real time menjangkau hingga ke daerah-daerah, tanpa menambah biaya pasien maupun Perseroan. • Menerapkan model layanan klinis yang inovatif, komprehensif dan terpadu, dengan memanfaatkan teknologi paling mutakhir, layanan darurat yang handal, diiringi perbaikan kualitas terus menerus. • mendirikan Centers of Excellence di beberapa rumah sakit Perseroan, sehingga menjadi rujukan untuk bidang-bidang khusus; Komposisi Pendapatan Penghasilan Total Perseroan menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun dengan CAGR 28% sejak tahun 2008 hingga tahun 2013. Tingkat pertumbuhan GOR mencapai 40% YoY pada tahun 2012 dan 2013. EBITDA juga menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan dengan CAGR 24% dalam periode yang sama. Khusus tahun 2013, pertumbuhan EBITDA adalah 35% dari tahun 2012. Kontribusi penghasilan terbesar berasal dari 4 rumah sakit mapan yang telah beroperasi paling lama. Pertumbuhan GOR rumah-rumah sakit ini masih mencapai 15-20% per tahun. Sedangkan MRCCC dan rumah sakit baru lainnya tumbuh diatas 50%, karena rumah-rumah sakit ini sedang meningkatkan operasional mereka untuk mencapai kapasitas. Di sisi biaya, Service Cost meningkat sebesar 27% dari tahun 2012, menghasilkan kenaikan Net Operating Revenue (NOR) sebesar 45%.
Rumah-rumah sakit yang baru dibuka tahun 2013, mengalami perkembangan yang lebih baik dari perkiraan. SHDP yang dibuka 1 Januari 2013 telah mencapai EBITDA positif setelah 6 bulan beroperasi. SHTB, dibuka 1 Juli 2013, menunjukkan kinerja sesuai rencana. Rumah-rumah sakit yang dibuka 2012, SHMK dan SHPL menghasilkan EBITDAR 10% dari GOR dalam 12 bulan pertama beroperasi, hal mana melampaui perkiraan semula. Penghasilan Rata-rata Per Pasien Dari kategori IPD (department pasien rawat inap), keempat rumah sakit yang telah mapan menghasilkan pendapatan rata-rata per pasien sebesar Rp 20 juta, sementara MRCCC memberikan rata-rata pendapatan per pasien paling tinggi pada tingkat Rp 39 juta. Rumah-rumah sakit baru yang dibuka pada 2012 dan 2013, sementara sedang meningkatkan operasional mereka, secara rata-rata telah menghasilkan pendapatan rata-rata per pasien dalam kisaran Rp 13 juta hingga Rp 19 juta., Pada kategori pasien rawat jalan (OPD), keempat rumah sakit yang sudah mapan menghasilkan ratarata pendapatan sebesar Rp 1 juta per pasien. MRCCC menunjukkan rata-rata penghasilan Rp 2 juta per pasien dan rumah-rumah sakit yang baru dibuka pada 2012 dan 2013 telah menghasilkan pendapatan rata-rata per pasien dalam kisaran Rp 0,6 juta hingga Rp 1 juta. Pertumbuhan Kunjungan dan Penerimaan Pasien Penerimaan pada IPD di keempat rumah sakit mapan tumbuh 11%, sementara pada MRCCC tumbuh sebesar 50%. Di Rumah Sakit Umum Siloam, IPD tumbuh sebesar 92% sejalan dengan tambahan tempat tidur operasional mereka. Pertumbuhan tertinggi dialami oleh rumah-rumah sakit baru yang dibuka pada 2012, dimana pertumbuhannya sebesar 215%. Secara total, pertumbuhan penerimaan IPD mencapai 40%. Kunjungan di OPD pada keempat rumah sakit mapan tumbuh 7%, sementara di MRCCC tumbuh 61%. Di Rumah Sakit Umum Siloam, kunjungan OPD tumbuh sebesar 215% dan pertumbuhan tertinggi untuk kunjungan OPD dialami oleh rumah sakit baru yang buka pada tahun 2012 sebesar 276% seiring dengan peningkatan operasional serta jumlah pasien mereka. Secara total, kunjungan OPD tumbuh dengan 26%.
41
Pembahasan & Analisa Manajemen
Analisa Kinerja Keuangan
Kunjungan di Departemen Gawat Darurat (ED) pada MRCCC tumbuh 81%. Di Rumah Sakit Umum Siloan kunjungan ED tumbuh 32%. Pertumbuhan ED terjadi pada rumah-rumah sakit baru yang buka pada 2012 sebesar 242% dengan adanya kesadaran yang meningkat dari masyarakat akan kehadiran rumah-rumah sakit ini. Secara total, kunjungan ED tumbuh sebesar 33%.
Pertumbuhan Jumlah Rumah Sakit Jumlah rumah sakit perseroan bertumbuh pesat selama 4 tahun terakhir, mulai dengan empat rumah sakit tahun 2010 hingga menjadi 16 pada akhir tahun 2013. Pertumbuhan ini menunjukkan CAGR yang menguntungkan sebesar 59% selama periode itu.
42
Pendapatan Operasional Bruto (GOR) GOR Perseroan terdiri dari pendapatan pasien rawat inap dan pendapatan pasien rawat jalan. Selama 2013, Pendapatan Perseroan meningkat 40% menjadi Rp 2.504 miliar dari Rp 1.788 di 2012. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan throughput pasien dari 4 rumah sakit matang, peningkatan operasional dari rumah sakit dalam pengembangan dan rumah-rumah sakit baru yang dibuka pada tahun 2012 dan 2013 serta juga rumah sakit yang diakuisisi pada tahun 2013. Peningkatan pendapatan rata-rata per pasien juga memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan didorong terutama pada komposisi kasus akut di rumahrumah sakit, penyesuaian harga yang diperkenalkan pada tahun 2013 sebesar rata-rata 3,5% dan penyesuaian inflasi pada obat-obatan dan perlengkapan medis.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Beban Pokok Penjualan Biaya penjualan Perseroan terdiri dari biaya yang berkaitan dengan gaji dan tunjangan karyawan (termasuk biaya dokter profesional), obat-obatan dan perlengkapan medis, biaya penyusutan, persediaan klinis, makanan dan minuman, perbaikan dan pemeliharaan dan biaya lainnya sehubungan dengan rawat inap dan layanan rawat jalan. Biaya penjualan Perseroan meningkat sebesar 37% pada tahun 2013 menjadi Rp 1.845 miliar dari Rp 1.343 miliar pada tahun 2012. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan beban-beban pokok penjualan di pasien rawat inap dan rawat yang berkaitan dengan gaji dan tunjangan karyawan, obat-obatan dan perlengkapan medis serta beban pokok penjualan pasien rawat inap yang berkaitan dengan biaya penyusutan dan lain-lain. Beban pokok penjualan pasien rawat inap yang berkaitan dengan gaji dan kesejahteraan karyawan meningkat sebesar 29% menjadi Rp 511 miliar selama 2013 dari Rp 396 miliar pada tahun 2012. Biaya pokok penjualan yang berkaitan dengan obatobatan dan perlengkapan medis meningkat 32% menjadi Rp 372 miliar di tahun 2013 dari Rp 281 miliar di tahun 2012. Beban pokok penjualan yang berkaitan dengan biaya penyusutan meningkat sebesar 69% menjadi Rp 97 miliar pada 2013 dari Rp 57 miliar pada 2012. Beban pokok penjualan yang berkaitan dengan makanan dan minuman meningkat sebesar 72 % menjadi Rp 45 miliar pada 2013 dari Rp 26 miliar pada 2012. Beban pokok penjualan lain bi meningkat sebesar 119% menjadi Rp 38 miliar pada 2013 dari Rp 17 miliar pada 2012. Beban pokok penjualan pasien rawat jalan yang berkaitan dengan gaji dan tunjangan karyawan meningkat sebesar 24% menjadi Rp 337 miliar pada 2013 dari Rp 273 miliar pada 2012. Beban pokok penjualan pasien rawat jalan yang berkaitan dengan obat-obatan dan perlengkapan medis meningkat sebesar 57% menjadi Rp 250 miliar pada tahun 2013 dari Rp 159 miliar pada 2012. Kenaikan di atas terutama disebabkan oleh pembukaan Siloam Hospitals Bali dan Siloam Hospitals TB. Laba Bruto Laba bruto Perseroan meningkat 48% menjadi Rp 659 miliar pada tahun 2013 dari Rp 445 miliar pada tahun 2012.
Beban Usaha Beban usaha Perseroan untuk tahun 2013 sebesar Rp 583 miliar atau naik 58% dari Rp 368 miliar pada 2012. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh hal-hal berikut: - Beban Penjualan meningkat sebesar 61% menjadi Rp 26 miliar pada tahun 2013 karena meningkatnya biaya pemasaran dan periklanan yang bertambah sebesar 81% menjadi Rp 16 miliar pada tahun 2013 dari Rp 9 miliar pada tahun 2012. - Beban Umum dan Administrasi meningkat sebesar 58% dari tahun 2012, terutama disebabkan oleh kenaikan gaji dan tunjangan karyawan, biaya air dan listrik, biaya kantor dan biaya penyusutan. Gaji dan kesejahteraan karyawan meningkat sebesar 53% menjadi Rp 202 miliar pada tahun 2013 dari Rp 131 miliar pada 2012. Biaya air dan listrik meningkat sebesar 53% menjadi Rp 75 miliar pada 2013 dari Rp 49 miliar pada 2012. Biaya kantor lainnya meningkat sebesar 75% menjadi Rp 74 miliar pada 2013 dari Rp 42 miliar pada 2012. Beban penyusutan meningkat sebesar 64% menjadi Rp 52 miliar pada 2013 dari Rp 32 miliar pada 2012. Kenaikan di atas terutama sebagai akibat dari pembukaan rumah sakit baru pada tahun 2013. Penghasilan Bunga Penghasilan bunga Perseroan meningkat sebesar 236% menjadi Rp 12 miliar pada tahun 2013 dari Rp 4 miliar pada 2012, terutama disebabkan oleh pendapatan bunga tabungan dan deposito bank yang lebih besar. Beban Keuangan Beban keuangan Perseroan meningkat sebesar 5% menjadi Rp 19 miliar pada 2013 dari Rp 18 miliar pada 2012, terutama disebabkan oleh peningkatan biaya administrasi bank sebagai akibat dari peningkatan jumlah pasien yang membayar melalui kartu kredit. Laba Sebelum Pajak Laba sebelum pajak mengalami penurunan sebesar 7% menjadi Rp 72 miliar pada 2013 dari Rp 77 miliar pada tahun 2012 karena alasan-alasan yang telah disebutkan di atas.
43
Pembahasan & Analisa Manajemen
Beban Pajak Beban pajak kami menurun sebesar 14% menjadi Rp 22 miliar pada 2013 dari Rp 25 miliar pada tahun 2012 terutama disebabkan menurunnya penghasilan kena pajak sebagai akibat dari peningkatan perubahan penyusutan rumah sakit baru yang dibuka pada tahun 2012 dan 2013.
Ekuitas Total Ekuitas Perseroan mencatat peningkatan dari Rp 245 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp 1.639 miliar pada tahun 2013. Faktor utama penyebab kenaikan adalah karena penerbitan saham baru pada IPO 12 September 2013.
Laba Bersih Laba bersih Perseroan mengalami penurunan sebesar 3% menjadi Rp 50 miliar pada 2013 dari Rp 52 miliar pada 2012. Penurunan ini terutama disebabkan oleh alasanalasan yang telah disebutkan di atas.
Kebijakan Dividen Perseroan akan membayar dividen tunai berdasarkan kinerja keuangan dan kondisi keuangan dalam jumlah yang setara dengansebanyak-banyaknya 10% dari laba bersih setiap tahunnya jika laba bersih konsolidasi setelah dipotong pajak pada tahun buku tersebut mencapai minimum Rp 150 miliar, dan dalam kisaran dari 15% hingga 30% dari pendapatan bersih jika pendapatan bersih konsolidasian setelah dipotong pajak pada tahun buku tersebut lebih dari Rp 150 miliar untuk memaksimalkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang.
Aset Total Aktiva Perseroan meningkat sebesar 64% menjadi Rp 2.600 miliar pada tahun 2013 dari Rp 1.586 miliar pada tahun 2012. Pada tanggal 31 Desember 2013, posisi Kas dan Setara Kas Perseroan adalah sebesar Rp 515 miliar, tumbuh 206% dari tahun 2012 karena saldo hasil dari IPO yang belum digunakan. Aset Tetap meningkat sebesar 62% menjadi Rp 1.402 miliar pada tahun 2013 dari Rp 865 miliar pada tahun 2012 karena pembukaan 2 rumah sakit baru dan akuisisi 2 rumah sakit di Bali. Liabilitas Jumlah kewajiban pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp 962 miliar atau turun 28% dari Rp 1.342 miliar pada tahun sebelumnya. Penurunan jumlah kewajiban ini karena pembayaran sebagian pinjaman Persroan dari PT Lippo Karawaci, Tbk (sebagai perusahaan induk). Jumlah kewajiban lancar pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp 296 miliar, meningkat 11% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 268 miliar. Kenaikan kewajiban lancar terutama disebabkan peningkatan volume transaksi dengan pemasok obat-obatan dan perlengkapan medis. Jumlah kewajiban jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp 666 miliar, turun 28% dibandingkan dengan Rp 1.073 miliar pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya pembayaran parsial pinjaman kepada perusahaan induk dari hasil IPO .
44
Transaksi Material Berikut ini adalah transaksi material pada tahun 2013 : 1. Pembukaan SHDP (Siloam Hospitals Bali) pada tanggal 1 Januari 2013. 2. Pembukaan SHTB (Siloam Hospitals TB) pada tanggal 1 Juli 2013. 3. IPO pada tanggal 12 September 2013. 4. Akuisisi 2 rumah sakit di Bali (BIMC - Kuta dan Nusa Dua) pada tanggal 14 Desember 2013.
Kejadian Penting Setelah Tanggal Laporan Akuntan Tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan. Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Penerimaan bersih dari penawaran sebesar Rp 1.328 miliar digunakan sebagai berikut : • Sekitar 39,0% dari hasil bersih atau Rp 518 miliar dialokasikan untuk pembelian peralatan medis, renovasi / perluasan rumah sakit yang ada dan atau pengembangan rumah sakit baru (termasuk pembelian tanah pembangunan gedung rumah sakit dan untuk mendapatkan lisensi yang sesuai ). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, total sejumlah Rp 277 miliar telah digunakan.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
• Sekitar 35,0% dari hasil bersih atau Rp 465 miliar dialokasikan untuk pembayaran sebagian saldo hutang berdasarkan perjanjian pinjaman kami tanggal 30 April 2013 dengan Lippo Karawaci, yang telah diberikan pada kami oleh Lippo Karawaci untuk ekspansi bisnis rumah sakit, termasuk untuk pengembangan rumah sakit baru dan modal kerja. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, total jumlah sebesar Rp 465 miliar telah dilunasi. • Sekitar 26,0% dari hasil bersih atau Rp 345 miliar dialokasikan untuk membiayai akuisisi rumah sakit, perusahaan operasi rumah sakit dan /atau perusahaan perawatan kesehatan terkait yang akan mendukung operasi Perseroan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, jumlah total Rp 335 miliar telah digunakan untuk akuisisi 2 rumah sakit BIMC di Bali. Likuiditas dan Sumber Modal Perseroan mendefinisikan likuiditas sebagai kemampuan untuk menghasilkan dana yang cukup dari sumber internal dan eksternal untuk memenuhi kewajiban dan komitmennya. Selain itu, likuiditas mencakup kemampuan untuk memperoleh pembiayaan yang memadai dan untuk mengkonversi menjadi uang tunai aset-aset yang tidak lagi diperlukan untuk memenuhi tujuan strategis dan keuangan yang ada . Secara historis, Perseroan telah membiayai kebutuhan modal terutama melalui pinjaman dari perusahaan induk, dana yang dihasilkan dari kegiatan operasional, pembiayaan dari bank dan dari hasil IPO yang sukses. Kebutuhan modal utama adalah untuk membiayai pembelian peralatan medis, akuisisi rumah sakit dan untuk mendanai kebutuhan modal kerja umum.
Perseroan yakin bahwa telah memiliki sumber daya modal yang cukup dari operasi dan pembiayaan dari bank, lembaga keuangan dan kreditur lainnya. Perseroan berusaha untuk mempertahankan saldo minimum kas dan setara kas yang cukup untuk menutupi biaya operasional untuk jangka waktu tiga sampai enam bulan . Solvabilitas Rasio solvabilitas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban secara keseluruhan, termasuk kewajiban keuangan seperti kewajiban yang ada bunga. Rasio ini dapat diukur dengan membandingkan jumlah kewajiban keuangan terhadap ekuitas. (Debt to Equity Ratio). Rasio solvabilitas Perseroan berdasarkan perbandingan jumlah kewajiban dan jumlah aktiva pada tanggal 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 masingmasing adalah 37% dan 85%. Sementara rasio solvabilitas berdasarkan perbandingan total hutang dan total ekuitas adalah 59% pada tanggal 31 Desember 2013 dan 548% pada tanggal 31 Desember 2012. Profitabilitas Rasio profitabilitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini dapat diukur dengan menghitung rasio laba bersih Return on Assets (ROA) dan rasio Return on Equity ( ROE ) rasio. Marjin laba bersih Perseroan baik pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 2% dan 3%. ROA Perseroan pada tahun 2013 adalah 2%, sedangkan pada tahun 2012 adalah 3%. Rasio ROE Perseroan pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 3% dan 21%.
45
Pembahasan & Analisa Manajemen
Sumber Daya Manusia Perseroan menawarkan program pengembangan kemitraan dengan dokter melalui (Siloam Doctors Partnership Development Program (SDPDP) untuk semua dokter Spesialis yang berpraktek di rumah sakit Perseroan.
Perseroan menyadari pentingnya peran SDM bagi keberhasilan Perseroan dalam mencapai tujuan-tujuannya. Dalam upaya menarik tenaga medis professional yang sangat terbatas dan sangat diperlukan, seperti dokter umum, dokter spesialis, perawat dan teknisi medis serta profesi medis terkait lainnya, Perseroan menggunakan beberapa strategi rekrutmen berikut ini: • merekrut teknisi medis dan perawat yang berkualitas tinggi baik dari dalam maupun dari luar negeri.
46
• menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi nasional dan regional terkemuka (Fakultas Kedokteran-Universitas Hasanuddin, Singhealth dan berbagai Fakultas Kedokteran dan perawatan terbaik lainnya di Indonesia) baik untuk program sarjana maupun program pascasarjana. • menawarkan beasiswa bagi dokter umum untuk melanjutkan program spesialis, sebagai insentif untuk bekerja di jaringan rumah sakit Perseroan.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
• menjalin kolaborasi dengan dokter –dokter pemerintah terkemuka untuk bekerja di rumah sakit Perseroan, yang mendapat sambutan positif karena kesempatan menggunakan fasilitas canggih untuk membantu pasien dengan diagnosa yang lebih kompleks. • menawarkan program pengembangan kemitraan dengan dokter melalui SDPDP (Siloam Doctors Partnership Development Program) untuk Semua dokter Spesialis yang berpraktek di rumah sakit Perseroan.
• bersama Fakultas Kedokteran dan Keperawatan UPH, melatih 100 dokter dan 100 perawat di UPH setiap tahunnya. Lulusan pendidikan ini menjalani program pelatihan untuk menyelesaikan persyaratan lisensi mereka sambil tetap bekerja di rumah sakit Perseroan. • membuat Management Associate Program, khusus untuk lulusan yang berpotensi tinggi dari berbagai jurusan, baik medis maupun non medis untuk mengembangkan kemampuan dan menempatkan mereka sebagai calon pemimpin di rumah sakit Perseroan.
47
Pembahasan & Analisa Manajemen
Sumber Daya Manusia
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan dan Entitas Anak mempekerjakan 6.174 orang karyawan yang terdiri dari 4.905 karyawan tetap dan 1.269 karyawan kontrak.
48
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Komposisi Pengurus dan Karyawan Pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan dan Entitas Anak mempekerjakan 6.174 orang karyawan yang terdiri dari 4.905 karyawan tetap dan1.269 karyawan kontrak. Tabel berikut ini menunjukkan komposisi SDM Perseroan, menurut jabatan, status kerja, jenjang pendidikan, kelompok usia dan jender. Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Status Kerja 31 Desember 2013
Karyawan Tetap Karyawan Kontrak Total
Perseroan
Entitas Anak
3.573 957 4.530
31 Desember 2012 Jumlah
Perseroan
Entitas Anak
1.332
4.905
2.877
312
1.269
695
1.644
6.174
3.572
1.309
31 Desember 2011 Jumlah
Perseroan
Entitas Anak
Jumlah
674
3.551
635
1.330
2.489
565
3.054
557
338
4.881
895
3.406
903
3.949
Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Jabatan 31 Desember 2013
31 Desember 2012
31 Desember 2011
Perseroan
Entitas Anak
Jumlah
Perseroan
Entitas Anak
Jumlah
Perseroan
Entitas Anak
Direktur
3
0
3
3
0
3
4
0
Jumlah 4
Eksekutif
36
20
56
24
2
26
28
26
54
Manager
79
52
131
142
28
170
114
13
127
Supervisor
388
121
509
231
137
368
240
91
331
Staf Lainnya
3.960
1.465
5.429
3.172
1.142
4.314
2.660
773
3.433
Total
4.530
1.644
6.174
3.572
1.309
4.881
3.046
903
3.949
Perseroan menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi nasional dan regional terkemuka untuk mendapatkan tenaga medis terbaik.
49
Pembahasan & Analisa Manajemen
Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan 31 Desember 2013
Pasca Sarjana Sarjana
31 Desember 2012
31 Desember 2011
Perseroan
Entitas Anak
Jumlah
Perseroan
Entitas Anak
Jumlah
Perseroan
Entitas Anak
Jumlah
242
80
322
133
24
157
133
23
156
527
223
750
690
258
948
536
182
718
Sarjana Muda
2.548
886
3.448
1.316
658
1.974
1.232
587
1.819
SLTA, SLTP dan lainnya
1.213
455
1.642
1.433
369
1.802
1.145
111
1.256
Total
4.530
1.644
6.174
3.572
1.309
4.881
3.046
903
3.949
Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Kelompok Usia 31 Desember 2013
31 Desember 2012
Perseroan
Entitas Anak
Jumlah
Perseroan
Entitas Anak
Jumlah
Perseroan
Entitas Anak
< 30 tahun
2.797
1.166
3.963
1.953
626
2.579
1.558
321
1.879
31-45 tahun
1.370
427
1.797
1.351
526
1.877
1.243
428
1.671
46-55 tahun
311
40
351
213
133
346
198
133
331
> 55 tahun
52
11
63
55
24
79
47
21
68
4.530
1.644
6.174
3.572
1.309
4.881
3.046
903
3.949
Total
Pengembangan Kompetensi, Karir dan Kesejahteraan Sosial Karyawan Mengingat pentingnya peran karyawan bagi keberhasilan dan kemajuan usaha Perseroan, maka Perseroan terus berupaya dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi karyawan serta memacu produktivitas dan motivasi tiap karyawan, antara lain dengan a. Sistem Remunerasi: • Piagam dan/atau hadiah kepada karyawan yang dinilai berjasa berdasarkan kualitas pelayanan • Pemberian bonus yang dikaitkan dengan kinerja karyawan dan kinerja Perusahaan • Penghargaan kepada karyawan yang memiliki masa kerja lebih dari 10 tahun .
50
31 Desember 2011 Jumlah
b. Sistem Kenaikan Gaji: Dalam rangka memenuhi ketentuan-standar upah minimum yang ditetapkan Pemerintah, Perseroan selalu memperhatikan kesejahteraan karyawan. Dalam komitmennya, Perseroan meninjau gaji minimal satu kali dalam setahun. Penyesuaian besarnya gaji dan upah sejalan dengan tingkat kinerja Perseroan dan karyawan, laju inflasi, serta standar gaji minimum (Upah Minimum Provinsi) sesuai dengan ketentuan peraturan Pemerintah.
Dalam hal ini, paket pengupahan yang diterapkan selalu mengacu kepada prinsip dasar pengupahan, yaitu keseimbangan komparatif secara internal dan kompetitif secara eksternal di industri yang sama.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
c. Tunjangan dan Fasilitas: Perseroan juga memberikan sejumlah tunjangan dan fasilitas yang diharapkan mampu mendorong peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan Perseroan. Adapun tunjangan maupun fasilitas yang disediakan oleh Perseroan mencakup: • Tunjangan Hari Raya • Asuransi kesehatan/biaya perawatan rawat inap dan rawat jalan untuk karyawan dan keluarga inti • Bantuan kedukaan bagi anggota keluarga inti yang meninggal dunia; • Bantuan bagi yang mengalami musibah akibat bencana alam atau force majeur lainnya; • Program asuransi tenaga kerja melalui Jamsostek • Dana pensiun melalui manajemen dana investasi
d. Program Pelatihan Perseroan menyadari pentingnya pengembangan karyawan melalui program pelatihan terintegrasi untuk meningkatkan ketrampilan, pengetahuan dan kompetensi karyawan yang berkelanjutan.
Program pelatihan Perseroan terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu Pelatihan Medis/Klinis dan Pelatihan Manajemen Umum dan Fungsional.
Di dalam pelaksanaannya, pelatihan ini di laksanakan dengan dua cara, yakni In House dan Pelatihan Eksternal.
51
Profil Perusahaan
Information & Communication Technology Sebagai jaringan rumah sakit yang berkualitas dan memenuhi standar internasional, Perseroan selalumencari peluang pengembangan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.
52
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (“ICT”)
Sumber Daya Manusia ICT
Peranan ICT sangatlah penting bagi Perseroan dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sebagai jaringan rumah sakit yang berkualitas dan memenuhi standar internasional, Perseroan selalu mencari peluang pengembangan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.
Perseroan memiliki banyak profesional ICT yang sangat berpengalaman di bidangnya. Pembinaan/ pengembangan kompetensi sumber daya manusia dalam bidang ICT dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka. Sebagai hasilnya adalah peningkatan efektivitas dan efisiensi kerja. Pelatihan ICT dilaksanakan melalui built-in training, pelatihan internal dan eksternal yang didukung oleh pelatih profesional yang telah terbukti seperti PT Iverson Technology, PT Sarana Solusindo dan PT Multipolar Tbk.
Sistem ICT sendiri telah berkembang dengan begitu cepat sehingga dibutuhkan perencanaan dan pengembangan yang sangat baik untuk penerapannya dengan tepat. Untuk mendukung tujuannya, Perseroan bekerja sama dengan para penyedia teknologi informasi profesional yang ternama dan terbukti di bidang ICT seperti PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), PT Indosat Tbk., PT First Media Tbk., PT Multipolar Tbk., PT Visionet International, Cisco Systems, IBM, Acer, Lenovo, EPSON dan Fujitsu.
Standardisasi ICT Perseroan menyadari bahwa untuk meningkatkan pelayanan dan dukungan serta pemanfaatan yang maksimal, sistem ICT memerlukan adanya keseragaman pengelolaan. Latar belakang beberapa rumah sakit yang ada saat ini, beberapa di antaranya merupakan hasil proses akuisisi, merupakan suatu tantangan tersendiri bagi Perseroan dalam mewujudkan standardisasi bagi rumah sakit-rumah sakit tersebut. Saat ini Perseroan telah memiliki suatu standard pengelolaan ICT sebagai suatu panduan bagi keberlangsungan suatu proses teknologi informasi di dalam operasional rumah sakit. Saat ini proses standardisasi masih bergulir dan diharapkan akan selesai pada akhir tahun 2014. Dari sisi kepatuhan, ICT menerapkan peraturan yang ketat bagi penggunaan perangkat keras maupun perangkat lunak di seluruh rumah sakit Perseroan. Selain itu, keamanan data diperhatikan dan dijaga dengan menggunakan sistem yang selaras dengan Disaster Recovery Plan, yang memungkinkan Perseroan tetap beroperasi seandainya terjadi bencana atau kerusakan perangkat ICT.
Dalam proses pengadaan tenaga professional di bidang ICT, Perseroan menerapkan seleksi yang cukup ketat untuk memastikan kualitas yang dimiliki oleh para professional sesuai dengan bidangnya dan sejalan dengan prinsip pelayanan di Perseroan.
Investasi ICT Dengan semakin berkembangnya Perseroan dan dalam pemenuhan ekspansinya, belanja investasi ICT adalah suatu hal yang penting. Proses pengadaan telah diatur oleh peraturan yang ditetapkan oleh Perseroan dan sesuai dengan mekanisme transparan dan tender. Perseroan selalu melihat jauh ke depan dan berusaha melakukan persetujuan dengan para penyedia perangkat untuk pengadaan jangka panjang dengan standard yang telah ditetapkan. Dengan demikian Perseroan berhasil mendapatkan dukungan dan layanan jangka panjang bagi seluruh rumah sakit yang berada dalam naungan Perseroan dan selain itu Perseroan juga dapat melakukan proses budgeting yang lebih efisien dan efektif dalam proses pengadaan belanja ICT bagi rumah sakit yang beroperasi dan rumah sakit baru.
53
Profil Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan 54
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
55
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance Komitmen Perseroan untuk senantiasa menjalankan prinsip-prinsip GCG semakin penting seiring dengan perubahan statusnya menjadi perusahaan publik sejak akhir tahun 2013.
56
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Dasar-dasar Pelaksanaan Kebijakan GCG Perseroan berkomitmen penuh untuk menerapkan standard GCG berlandaskan pada praktik-praktik yang baik dan sejalan dengan Visi, Misi dan Nilai-nilai Perseroan.
a. Keterbukaan, yaitu keterbukaan dalam mengungkapkan informasi yang material mengenai Perseroan dan keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan yang relevan demi kepentingan Perseroan.
Visi: • • • •
Berkualitas Internasional. Mudah Dijangkau. Skala Biaya Ekonomis. Berbelas kasih Ilahi.
Berkenaan dengan hal ini, Perseroan telah menyediakan informasi untuk publik dan pemegang saham yang disampaikan secara berkala dalam bentuk Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) melalui media cetak dan elektronik.
Menjadi pilihan yang terpercaya dalam pelayanan kesehatan yang holistik, pendidikan dan penelitian kesehatan berkelas internasional.
b. Akuntabilitas, yaitu pelaksanaan pengelolaan Perseroan dapat dipertanggung-jawabkan dengan benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan Perseroan, tanpa mengabaikan kepentingan seluruh pemangku kepentingannya.
Nilai-nilai:
Misi:
Kasih, Kepedulian, Integritas, Kejujuran, Empati, Belas kasih dan Profesionalisme. I. Komitmen Pelaksanaan GCG Perseroan meyakini penerapan GCG secara konsisten dan konsekuen di setiap jenjang organisasi dan kegiatan operasional, akan membantu Perseroan dalam mencapai tujuan usaha jangka panjangnya dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingannya. Komitmen Perseroan untuk senantiasa menjalankan prinsip-prinsip GCG semakin penting seiring dengan perubahan statusnya menjadi Perseroan Terbuka sejak akhir tahun 2013. Nilai-nilai Perseroan yaitu “Kasih, Kepedulian, Integritas, Kejujuran, Empati, Belas kasih dan Profesionalisme” disosialisasikan keseluruh jajaran Perseroan sehingga dipahami dan menjadi karakter serta perilaku karyawan di dalam beraktivitas. Dalam berhubungan dengan semua pihak yang berkepentingan, Perseroan selalu menjunjung tinggi asas kepercayaaan dan saling menghargai dengan itikad baik. II. Penerapan Prinsip Prinsip GCG Perseroan menerapkan prinsip-prinsip GCG dengan mengacu pada pemenuhan 5 (lima) prinsip dasar GCG, sesuai dengan Pedoman Umum GCG yang disusun oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) sebagai berikut:
Akuntabilitas terwujud dalam bentuk penyampaian laporan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengenai rencana anggaran tahunan, evaluasi bersama kinerja keuangan oleh Direksi dan Dewan Komisaris, penyampaian laporan keuangan dan Laporan Tahunan oleh Direksi kepada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pembentukan Audit Internal dan penunjukan auditor eksternal.
c. Pertanggungjawaban, yaitu pelaksanaan pengelolaan Perseroan mematuhi peraturan dan perundangundangan yang berlaku dan melaksanakan tanggungjawab kepada masyarakat dan lingkungan, untuk menjaga kesinambungan Perseroan. Perseroan merealisasikan hal ini melalui pelaksanaan program Tanggungjawab Sosial Perusahaan (CSR) dalam berbagai bidang. d. Kemandirian, yaitu pelaksanaan pengelolaan Perseroan secara profesional, independen tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak siapapun, yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan, tanpa ada dominasi dan intervensi dari pihak siapapun.
Salah satu bentuk pelaksanaan kemandirian di dalam Perseroan adalah komposisi Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit yang memiliki anggota independen/ tidak terafiliasi.
57
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Perseroan juga telah mengembangkan program pelatihan pengobatan darurat dan sertifikasi tersendiri yang mengambil model dari program Rumah Sakit Johns Hopkins, untuk memberikan pelatihan tambahan bagi perawat, paramedis dan dokter, sebagai tambahan dari program pelatihan standar yang dilakukan oleh masing-masing staf medis.
Sebagai tambahan, Perseroan bekerjasama dengan Universitas Hasanuddin untuk menyediakan program PhD untuk dokter.
2. Tinjauan Praktek Klinis Perseroan telah membentuk struktur organisasi di setiap rumah sakit yang melibatkan semua tingkat staf klinis di rumah sakit, termasuk komite medis dan komite perawatan, yang melakukan peninjauan atas laporan pagi, laporan kasus dan komen apapun yang diterima setiap hari. e. Kewajaran, yaitu kesetaraan di dalam memenuhi hakhak seluruh pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Manajemen Perseroan juga terus memantau dan meninjau standar klinis rumah sakit Perseroan untuk memastikan adanya perbaikan secara terus menerus serta untuk memastikan bahwa program saat ini berfungsi secara efektif dan staf medis rumah sakit memenuhi standar yang ditetapkan. Ulasan praktek klinis Perseroan meliputi audit klinis atas catatan medis dan kasus penyakit, pembentukan prosedur yang ketat untuk mengatur pasien bedah, pengendalian infeksi dan kesadaran keselamatan kerja. Saat ini terdapat 23 pedoman klinis dan 370 prosedur operasi standar guna mengelola dan mendukung kinerja klinis.
Semua dokumen ini disimpan oleh aplikasi Q-Pulse Enterprise sebagai e-document dan juga mendukung proses audit klinik dan CAPA (Corrective Action & Preventive Action).
Dalam rangka menyediakan layanan terbaik kepada pasien, Perseron berfokus pada IPSG (International Patient Safety Goals).
Sehubungan dengan ini, Perseroan telah menerapkan perlakuan yang setara kepada publik, otoritas maupun seluruh pemangku kepentingan serta memperhatikan hak dan kewajiban para karyawan secara adil dan wajar.
III. Tata Kelola Klinis dan Standar Mutu Perseroan berkomitmen untuk menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas kepada pasien. Setiap rumah sakit Perseroan mengikuti protokol standar yang ditetapkan oleh JCI dan National Healthcare Regulation. Pendekatan Perseroan terhadap tata kelola klinis dibagi menjadi empat unsur utama, yaitu akreditasi Sumber Daya Manusia, tata kelola praktek klinis, manajemen risiko klinis dan komitmen untuk pendidikan klinis berkelanjutan. 1. Mandat Sumber Daya Manusia Untuk memastikan bahwa semua dokter Perseroan telah memenuhi syarat dengan benar dan standar yang tertinggi, semua calon dokter harus melalui proses mandat sebelum bekerja dengan Perseroan dan semua dokter yang saat ini bekerja bersama Perseroan harus melakukan proses mandat ulang setiap 3 tahun di masing-masing lingkup praktek mereka.
58
3. Manajemen Risiko Klinis Selain pengawasan dan penilaian internal, Perseroan juga melakukan penilaian dan kritik eksternal terhadap praktek klinis melalui penggunaan konsultan eksternal dalam bidang-bidang seperti pengendalian infeksi, protokol klinis, pedoman klinis dan tata kelola klinis. Melakukan peniliain dan kritik eksternal memungkinkan staf klinis dan manajemen untuk mendapatkan perspektif obyektif pada bidang tertentu yang berfungsi dengan baik maupun daerah
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
yang membutuhkan perbaikan dari praktek. Ini juga termasuk pengakuan eksternal dalam bentuk akreditasi, secara nasional oleh National Hospitals Accreditation Committee dan secara internasional oleh JCI dan ISO. Selanjutnya, Perseroan juga menerima masukan dari pasien. 4. Komitmen Untuk Pendidikan Klinis Berkelanjutan Pendidikan berkelanjutan staf medis Perseroan merupakan bagian yang integral untuk menjaga pengetahuan dan keterampilan kontemporer staf, sehingga mereka dapat menegakkan protokol praktek klinis dan menerapkan solusi inovatif untuk mengatasi masalah klinis.
Perseroan menyediakan pelatihan untuk staf klinis melalui kombinasi pelatihan on-the-job, program internal dan eksternal dan workshop. Kebijakan Perseroan menyatakan bahwa staf medis harus menyelesaikan 40 jam pelatihan, sedangkan staf nonmedis menyelesaikan 20 jam pelatihan per tahun. Perseroan percaya bahwa pemahaman atas inovasi baru dan pentingnya protokol tertentu memfasilitasi penerimaan dan penggunaan protokol, yang pada akhirnya menjunjung tinggi keselamatan pasien. Perseroan berlangganan pada database online, Uptodate.com, yang menyediakan akses kepada staf klinis ke lebih dari 300.000 jurnal medis. Selain itu, SDPDP menyediakan spesialis pengujung dengan manfaat dan hak istimewa untuk mendukung pertumbuhan profesional mereka. Berpartisipasi dalam program tersebut juga memungkinkan dokter untuk mendapatkan akses ke program-program Continuous Medical Education melalui seminar dan konferensi di Indonesia maupun di luar negeri. Selanjutnya, Perseroan telah menandatangani nota kesepahaman dengan Singapore Health Services Pte Ltd (“SingHealth”), dimana SingHealth akan menyediakan pelatihan untuk staf medis Perseroan dan Perseroan akan mereferensikan pasien kepada SingHealth untuk jenis perawat an khusus.
IV. Elemen GCG Guna menjamin penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG) yang efektif dan berkelanjutan, Perseroan terus berupaya menyempurnakan perangkat-perangkat pendukung GCG sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
1. Peraturan Perusahaan Perseroan telah memiliki Peraturan Perusahaan yang telah disahkan, berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI tertanggal 7 Maret 2011 No. KEP.560/15797/DISNAKERTRANS.
Peraturan Perusahaan bersama dengan kebijakankebijakan perusahaan Perseroan menjadi landasan dalam menjamin hak dan kewajiban Perseroan maupun para karyawannya. Dengan peraturan dan kebijakan-kebijakan ini, dapat tercipta suatu kondisi dan hubungan kerja yang harmonis antara Perseroan dan para karyawannya demi kelancaran dan kemajuan usaha.
2. Kebijakan Perusahaan Perseroan meyakini bahwa penerapan prinsip GCG dalam segala hal akan mendorong peningkatan kinerja Perseroan dalam jangka panjang. Kebijakan perusahaan Perseroan yang diambil akan selalu memperhatikan nilai-nilai dan sifat-sifat kepemimpinan Perseroan. 3. Prosedur Perusahaan Seluruh kegiatan operasional di dalam rumah sakitrumah sakit Perseroan berjalan dengan mengikuti prosedur perusahaan Perseroan yang penyusunannya dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip GCG. Selanjutnya prosedur perusahaan Perseroan disosialisasikan kepada pihak-pihak terkait untuk memastikan penerapan yang tepat pada setiap jenjang kegiatan. Prosedur perusahaan Perseroan ditinjau secara berkala dan disempurnakan apabila diperlukan. 4. Penilaian Penerapan GCG Dalam upaya untuk terus meningkatkan kualitas penerapan GCG, penilaian di dalam Perseroan harus dilakukan oleh pihak independen. Kriteria dan metodologi yang digunakan dalam menilai implementasi GCG meliputi 7 aspek pokok, yaitu: 1. Hak dan tanggung jawab pemegang saham 2. Kebijakan GCG 3. Penerapan GCG 4. Pengungkapan informasi 5. Manajemen risiko 6. Hubungan dengan para pemegang saham 7. Komitmen IV. Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Pelaksanaan GCG dilakukan secara menyeluruh dan konsisten dan didukung oleh organ-organ Perseroan.
59
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Organ Perseroan Perseroan memiliki 3 organ, yaitu: 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yaitu forum pengambilan keputusan tertinggi bagi para pemegang saham. 2. Dewan Komisaris, yaitu pengawas pengelolaan Perseroan oleh Direksi. 3. Direksi, yaitu pengelola Perseroan. Pengelolaan Perseroan dilakukan oleh Direksi dengan diawasi oleh Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan tugas pengawasan pengelolaan Perseroan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit. Sementara itu, Direksi dibantu oleh Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan.
1. RUPS
RUPS memiliki wewenang untuk, antara lain, mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui laporan keuangan serta menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS terdiri dari RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS luar biasa.
2. Dewan Komisaris Tugas dan Kewenangan Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS dan tugas Presiden Komisaris adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Tugas-tugas pokok Dewan Komisaris secara kolektif di antaranya adalah: 1. Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi, memberi nasihat dan persetujuan kepada Direksi berkenaan dengan rencana pengembangan Perseroan, Rencana Kerja Jangka Panjang (RKJP), Rencana Kerja Tahunan (RKT) serta pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan Anggaran Dasar dan keputusan RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Melakukan tindakan untuk kepentingan Perseroan dan bertanggung jawab kepada RUPS. Dewan Komisaris mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan dan segera melaporkan kepada RUPS apabila Perseroan menunjukkan gejala kemunduran yang mencolok disertai dengan langkah perbaikan yang harus ditempuh.
60
Dewan Komisaris juga memberi saran kepada RUPS mengenai persoalan lainnya yang dianggap penting termasuk mengusulkan kepada RUPS mengenai akuntan publik yang akan melakukan audit di Perseroan.
3. Menentukan sistem nominasi, evaluasi kinerja, remunerasi yang transparan bagi Dewan Komisaris dan Direksi yang selanjutnya diajukan untuk persetujuan RUPS. Dewan Komisaris juga menentukan sistem nominasi, remunerasi, evaluasi kinerja para eksekutif senior (general manager atau setara) yang tidak menjabat sebagai anggota Direksi. 4. Menetapkan Key Performance Indicator (KPI) Direksi setiap awal tahun kerja serta memantau efektivitas praktik GCG dan pelaksanaan CSR Perseroan. Dalam menjalankan tugasnya melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Perseroan, Dewan Komisaris mempunyai hak dan kewenangan di antaranya adalah: 1. Melihat buku-buku, surat-surat serta dokumen lainnya, memeriksa kas, surat berharga dan kekayaan Perseroan termasuk meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan untuk keperluan verifikasi. 2. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandanganpandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan dan meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris. 3. Melalui rapat, setiap waktu berhak untuk memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi apabila mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar atau terdapat indikasi melakukan kerugian Perseroan atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan mendesak bagi Perseroan. Masa Jabatan Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Setiap anggota Dewan Komisaris menjabat untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPST berikutnya dan dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya. Komisaris Independen Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang berasal dari luar Perseroan, tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak secara independen. Perseroan memiliki 3 (tiga) Komisaris Independen, yaitu Farid Harianto, Prof. Dr. H. Muladi, S.H. dan Jonathan L. Parapak, berdasarkan Akta Keputusan Para Pemegang Saham sebagai Pengganti RUPS Luar Biasa No. 369 tertanggal 24 April 2013 yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, dan diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.10-15919 tertanggal 26 April 2013. Dengan demikian persentase keanggotaan Dewan Komisaris telah memenuhi Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik. Susunan Dewan Komisaris No
Nama
Jabatan
1
Ketut Budi Wijaya
2
Drs. Theo L. Sambuaga
Komisaris
3
Agus Benjamin
Komisaris
4
Farid Harianto
Komisaris Independen
5
Prof Dr. Muladi SH.
Komisaris Independen
6
Ir. Jonathan L. Parapak
Komisaris Independen
Presiden Komisaris
Pembagian Tugas Dewan Komisaris Pembagian tugas di antara para anggota Dewan Komisaris diatur secara mandiri. Rapat Dewan Komisaris Dewan Komisaris dapat mengadakan rapat bila dipandang perlu oleh seorang Komisaris atau lebih atau atas permintaan tertulis satu atau lebih pemegang saham yang secara bersama-sama memiliki 1/10 (satu persepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara dan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan.
Keanggotaan Komite Audit Persyaratan keanggotaan Komite Audit terutama adalah memiliki integritas yang tinggi, memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan, memiliki pengetahuan yang cukup dalam membaca dan memahami laporan keuangan, mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya serta mampu berkomunikasi dengan baik. Masa kerja anggota Komite Audit paling lama adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya. No
Nama
Jabatan
1
Farid Harianto
Ketua
2
Lie Kwang Tak
Anggota
3
Siswanto Pramono
Anggota
Tugas, Tanggung Jawab dan kewenangan Komite Audit Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah: 1. Membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan. 2. Memberikan pendapat dan rekomendasi atas pengelolaan Perseroan. 3. Mendorong terciptanya praktik yang sehat dalam pelaporan keuangan, manajemen risiko, pengendalian internal dan etika bisnis yang baik. 4. Bekerja sama dan berkoordinasi dengan Audit Internal dan auditor eksternal. Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit berwenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, data keuangan, aset serta sumber daya Perseroan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Persentase Kehadiran Rapat Komite Audit Jenis Rapat Rapat Komite Audit
Waktu 25 November 2013
Kehadiran (%) 67
3. Direksi
Persentase Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Jenis Rapat Rapat Dewan Komisaris
Waktu 25 November 2013
Kehadiran (%)
Rapat Gabungan Dewan Komisaris & Direksi
15 Maret 2013
80
3 Oktober 2013
67
100
Komite Audit Komite Audit dibentuk melalui Keputusan Dewan Komisaris tertanggal 1 Oktober 2013.
Tugas pokok Direksi adalah melaksanakan pengurusan Perseroan sesuai dengan kepentingan dan tujuan Perseroan dan bertindak selaku pimpinan dalam pengurusan tersebut. Direksi berwenang melakukan segala tindakan dan perbuatan baik mengenai pengurusan maupun mengenai pemilikan kekayaan Perseroan termasuk
61
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perseroan dengan pembatasan-pembatasan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar. Secara hukum, Direksi mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Direksi secara kolegial di antaranya bertugas dan bertanggungjawab untuk: 1. Menetapkan visi, misi dan strategi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris. 2. Menetapkan kebijakan dasar mengenai strategi, keuangan, organisasi, sumber daya manusia, sistem teknologi informasi dan komunikasi. 3. Mengajukan usulan kebijakan, Standard Operating Procedure serta menjalankan Perseroan sesuai dengan kewenangan Direksi yang diatur dalam Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS. 4. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris. 5. Mengajukan usulan RKT dan RKJP, menetapkan usulan dan perubahan RKT dan RKJP serta menetapkan sasaran dan evaluasi kinerja unit kerja yang berada di bawah masing-masing anggota Direksi sesuai dengan RKT dan RKJP. 6. Menetapkan dan berusaha sebaik mungkin untuk mencapai sasaran/KPI, mengkoordinasikan pelaksanaan RKT dan RKJP. 7. Mengusulkan kebijakan dan evaluasi secara periodik atas limit of authority yang mengatur ketentuan nilai transaksi atau penggunaan/perolehan aset yang masuk kewenangan Direksi dengan merujuk kepada kebijakan keuangan Perseroan. 8. Mengangkat, memberhentikan, promosi dan demosi pejabat Perusahaan. 9. Melaksanakan analisa risiko, menetapkan langkahlangkah untuk mengurangi dan menanggulangi berbagai jenis risiko yang dihadapi oleh Perseroan. 10. Menelaah, mengkaji termasuk melakukan koreksi dan memberikan persetujuan pelaksanaan setiap proyek investasi sesuai dengan kewenangan Direksi serta melakukan pengawasan terhadap implementasi proyek dan investasi yang telah disetujui. 11. Merumuskan, menyempurnakan dan melaksanakan rencana pengembangan bisnis Perseroan. 12. Mengidentifikasi dan mengembangkan nilai-nilai yang dapat meningkatkan daya saing Perseroan dengan memberikan perhatian dan penghargaan kepada sumber daya manusia.
62
13. Merancang dan mengembangkan organisasi sehingga dapat melaksanakan strategi usaha dengan efektif serta mencapai efisiensi dalam pelaksanaan rutinitas operasional Perseroan. 14. Merekrut, mengembangkan dan mempertahankan personil kunci yang dibutuhkan oleh Perseroan. 15. Mengelola, mengembangkan dan memastikan komunikasi kepada seluruh pemegang saham Perseroan melalui komunikasi yang efektif dan sesuai dengan kebijakan Perseroan. 16. Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan kewajiban Perseroan yang berkaitan dengan CSR Perseroan. Kewenangan Direksi Direksi memiliki kewenangan yang mencakup namun tidak terbatas kepada hal-hal berikut: 1. Mewakili dan/atau mengikat Perusahaan dengan pihak lain sesuai dengan kewenangan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar. 2. Menyelenggarakan rapat Direksi tiap kali dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi. 3. Membuat laporan tahunan termasuk di dalamnya laporan keuangan. 4. Membuat kebijakan dan prosedur di masing-masing departemen atau unit kerja yang bernaung di bawah masing-masing anggota Direksi. 5. Menetapkan struktur organisasi Perseroan dan menetapkan sistem manajemen personalia Perseroan. Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi Tata cara pengangkatan, dan pemberhentian anggota Direksi diatur dalam Anggaran Dasar. Pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dilakukan oleh RUPS. Masa Jabatan Direksi Setiap anggota Direksi menjabat untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPST berikutnya dan dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya. Masa jabatan anggota Direksi berakhir apabila meninggal dunia, masa jabatannya berakhir, diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS, mengundurkan diri, dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan atau tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi. Kemandirian Direksi Kemandirian Direksi merupakan salah satu faktor penting yang harus dijaga agar Direksi dapat bertindak sebaikbaiknya demi kepentingan Perseroan.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Susunan Direksi Direksi beranggotakan 6 (enam) orang. Agar lebih efisien dan efektif dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Direksi membagi tugas di antara para anggotanya sesuai dengan bidang dan kompetensi masing-masing tanpa menghilangkan tanggung jawab Direksi secara kolegial dalam pengurusan Perseroan. Keputusan Direksi merupakan tanggung jawab bersama. Kedudukan para anggota Direksi termasuk Presiden Direktur adalah setara, kecuali pada saat pengambilan keputusan berimbang. Tugas Presiden Direktur sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasi pelaksanaan tugas-tugas Direksi. Komposisi Direksi, berdasarkan Akta Keputusan Para Pemegang Saham sebagai Pengganti RUPS Luar Biasa No. 369 tertanggal 24 April 2013 yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, dan diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.10-15919 tertanggal 26 April 2013, adalah sebagai berikut: No
Nama
Jabatan
1
dr. Gershu Chandy. Paul
Presiden Direktur
2
Romeo Fernandez. Lledo
Direktur
3
Prof. George Mathew
Direktur
4
dr. Grace Frelita Indradjaja
Direktur
5
Sugianganto Budisuharto
Direktur
6
dr. Anang Prayudi
Direktur Tidak Terafiliasi
Pembagian Tugas Direksi Pembagian tugas-tugas Direksi dilakukan untuk memastikan efektivitas pelaksanaan tugas semua anggota Direksi dalam mengelola Perseroan. Pembagian tugastugas Direksi secara garis besar dapat dilihat dari struktur organisasi di bagian Data Perusahaan dari Laporan Tahunan ini. Tugas masing-masing anggota Direksi adalah sebagai berikut: 1. dr. Gershu Chandy Paul, Presiden Direktur Memberikan arahan dan mengendalikan kebijakan, visi, misi dan strategi Perseroan. Bertanggung jawab terutama untuk operasional rumah-rumah sakit seharihari.
2. dr. Grace Frelita Indradjaja, M.M., Direktur Bertanggung jawab atas manajemen medis Siloam Hospitals Group yang meliputi pengawasan pelayanan medis, pengawasan pelayanan obat dan peningkatan pelayanan medis. Pengawasan pelayanan medis mencakup manajemen dokter dan pengawasan kualitas pelayanan medis. Pengawasan pelayanan obat mencakup manajemen obat dan pengobatan serta manajemen formularium obat. Peningkatan pelayanan medis mencakup manajemen keperawatan serta pelatihan dan pendidikan perawat. 3. Romeo Fernandez Lledo, Direktur Bertanggung jawab atas strategi keuangan dan akunting, anggaran dan forecast Perseroan dan anakanak perusahaannya serta melaksanakan efisiensi dan efektivitas fungsi-fungsi keuangan yang ada di Perseroan dan anak-anak perusahaannya. 4. Prof. George Mathew, Direktur Bertanggung jawab atas pemasaran dan pengembangan produk jasa-jasa kesehatan Perseroan. Pemasaran produk meliputi perluasan jaringan atau kerjasama dengan antara lain perusahaan-perusahaan baik swasta maupun badan usaha milik negara/daerah dan baik lokal maupun internasional, perusahaanperusahaan asuransi serta third party administrators. Pengembangan produk meliputi peningkatan kreativitas sumber daya manusia Perseroan dalam menciptakan produk jasa-jasa kesehatan Perseroan yang kompetitif. 5. Sugianganto Budisuharto, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bertanggung jawab atas manajemen sumber daya manusia, pengadaan dan logistik, hukum dan sekretaris perusahaan serta pemeliharaan fasilitas dan urusan umum. 6. dr. Anang Prayudi, Direktur Tidak Terafiliasi Bertanggung jawab atas pengembangan kegiatan usaha utama Perseroan melalui pembangunan rumah sakit-rumah sakit baru, klinik-klinik baru, pusat-pusat kesehatan masyarakat dan fasilitas-fasilitas kesehatan lain serta pembuatan anggaran, pelaksanaan dan penyiapan sumber daya manusianya. Rapat Direksi Rapat Direksi dapat dilaksanakan setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan seorang atau lebih anggota Direksi, atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan
63
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik tertulis seorang atau lebih pemegang saham yang secara bersama mewakili sedikitnya 1/10 (satu persepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. Terlepas dari itu, Direksi selalu menggelar rapat manajemen hampir setiap minggu sekali yang dihadiri tidak hanya oleh para anggota Direksi tapi juga personil-personil kunci Perseroan, guna membahas antara lain kegiatan operasional rumah sakit-rumah sakit Perseroan, keuangan dan anggaran, kegiatan promosi dan pemasaran, perkembangan kegiatan pembangunan rumah sakitrumah sakit baru termasuk perizinannya, kasus-kasus medis yang timbul (jika ada) serta melakukan evaluasi atas capaian kinerja Perseroan maupun hal-hal lain yang dinilai perlu oleh Direksi. Persentase Kehadiran Rapat Direksi Jenis Rapat Rapat Manajemen Rapat Gabungan Dewan Komisaris & Direksi
Waktu Hampir seminggu sekali
Kehadiran (%)
15 Maret 2013
80
3 Oktober 2013
67
Rata-rata 100
Kebijakan Remunerasi Sesuai dengan Anggaran Dasar, remunerasi para anggota Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan oleh RUPS. Dewan Komisaris mengusulkan besarnya remunerasi bagi Direksi kepada RUPS. Penentuan besarnya remunerasi bagi Direksi berdasarkan proses dan rumusan yang transparan dan Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan remunerasi Direksi.
Audit Internal Audit Internal dibentuk pada 5 Juni 2013 dengan tujuan untuk menciptakan sistem pengendalian internal yang efektif dan terintegrasi antara Perseroan dengan anak-anak perusahaannya. Audit Internal merupakan mitra Direksi dalam mencapai tujuan Perseroan dengan melaksanakan fungsi audit dan fungsi konsultasi secara independen dan objektif. Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal Audit Internal bertugas menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan. Audit Internal menyusun rencana audit tahunan yang disetujui dan disahkan oleh Direksi. Audit Internal melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, teknologi informasi dan kegiatan lainnya. Setelah melakukan pemeriksaan, Audit Internal membuat laporan pemeriksaan untuk disampaikan kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Komite Audit. Selanjutnya Audit Internal melakukan pemantauan untuk memastikan bahwa rekomendasi perbaikan dan/atau pencegahan telah dilaksanakan. Piagam Audit Internal Piagam Audit Internal menjadi acuan bagi Audit Internal dalam melaksanakan seluruh kegiatan audit internal. Piagam ini memuat maksud dan tujuan, struktur dan keanggotaan, persyaratan auditor internal, kemandirian fungsional, tugas dan tanggung jawab, bentuk pertanggungjawaban dan pelaporan, wewenang, ruang lingkup kegiatan, kode etik, penetapan dan pembaharuan piagam. Perseroan telah menyusun Piagam Audit Internal sebagaimana telah diatur dalam Peraturan BapepamLK No. IX.1. 7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Perseroan telah menunjuk Hieronimus Gunawan H.P. selaku Ketua Audit Internal berdasarkan Surat Keputusan Direksi tertanggal 5 Juni 2013 yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris.
64
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Sekretaris Perusahaan
Keterbukaan Informasi
Sekretaris Perusahaan diangkat danbertanggung jawab kepada Presiden Direktur. Secara umum, fungsi Sekretaris Perusahaan adalah sebagai compliance officer yang membantu Direksi dalam memenuhi ketentuan tatakelola perusahaan yang baik.
Dalam melakukan penentuan klasifikasi informasi, Perseroan akan senantiasa mengacu pada peraturan dan ketentuan yang berlaku. Informasi yang bersifat non-rahasia dapat diakses oleh masyarakat melalui sarana dan fasilitas yang cukup dan memadai. Untuk memperoleh informasi mengenai Siloam Hospitals Group, Perseroan membuka akses informasi untuk para pemegang saham, publik dan para investor melalui www.siloamhospitals.com yang memuat informasi terkini seperti profil Perseroan, profil anak-anak perusahaannya, berita Perseroan, struktur organisasi, hubungan investor, GCG, laporan keuangan, aksi korporasi, CSR, kesempatan kerja dan lain-lain.
Berdasarkan Surat Perseroan No. 017/Corsec-SIH/ IV/2013 tertanggal 25 Maret 2013 perihal Penunjukan Sekretaris Perusahaan, Perseroan menunjuk Sugianganto Budisuharto sebagai Sekretaris Perusahaan. Adapun fungsi dan/atau tanggung jawab Sekretaris Perusahaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.1.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan adalah antara lain mengikuti perkembangan pasar modal, khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal, memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat yang berkaitan dengan kondisi Perseroan, memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi kententuan Undang Undang Pasar Modal dan sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan Otoritas Jasa Keuangan dan masyarakat.
Daftar Korespondensi Sekretaris Perusahaan dengan Otoritas Pasar Modal Pada Tahun 2013 No.
Nomor Surat
20/06/13
001-HO-SEC-VI-2013
Surat Pernyataan Manajemen dalam bidang Akuntasi
OJK
46
21/06/13
046/Corsec-SIH/VI/2013
“Surat Pengantar untuk Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana PT Siloam International Hospitals Tbk
OJK
50
24/06/13
050/Corsec-SIH/VI/2013
Permohonan Presentasi
OJK
51
08/07/13
051/Corsec-SIH/VII/2013
Surat pernyataan akan mengurus limbah b3
OJK
52
08/07/13
052/Corsec-SIH/VII/2013
Surat pernyataan tidak akan membuat perikatan yang merugikan pemegang saham publik
OJK
53
08/07/13
053/Corsec-SIH/VII/2013
Surat Pernyataan Perjanjian
OJK
08/07/13
002-HO-SEC-VI-2013
Surat Pernyataan Manajemen dalam bidang Akuntasi
OJK
09/07/13
054/Corsec-SIH/VII/2013
Surat Pengantar perihal Perubahan dan/atau Tambahan Informasi atas Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Saham
OJK
25/07/13
004-HO-SEC-VII-2013
Surat Pernyataan Manajemen dalam bidang Akuntasi
OJK
056/Corsec-SIH/VII/2013
Surat Pengantar untuk Perubahaan dan/atau Tambahan Informasi atas Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana PT Siloam International Hospitals Tbk
OJK
54
56
30/07/13
Deskripsi
Ditujukan Kepada
Tanggal
65
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Daftar Korespondensi Sekretaris Perusahaan dengan Otoritas Pasar Modal Pada Tahun 2013 Deskripsi
Ditujukan Kepada
057/Corsec-SIH/VII/2013
Surat Pengantar untuk Perubahaan dan/atau Tambahan Informasi atas Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana PT Siloam International Hospitals Tbk
OJK
29/07/13
059/Corsec-SIH/VII/2013
Surat Pernyataan
OJK
14/08/13
060/Corsec-SIH/VIII/2013
Penyampaian Iklan Prospektus Ringkas Penawaran Umum Perdana Saham PT Siloam International Hospitals Tbk
OJK
28/08/13
006-HO-SEC-VII-2013
Surat Pernyataan Manajemen dalam bidang Akuntasi
OJK
61
29/08/13
061/Corsec-SIH/VIII/2013
Tambahan atas Keterangan Tambahan/Perubahan atas Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Saham Perdana PT Siloam International Hospitals Tbk
OJK
65
03/09/13
065/Corsec-SIH/IX/2013
Penyampaian Prospektus dan Soft Copy Prospektus PT Siloam International Hospitals Tbk
OJK
66
03/09/13
066/Corsec-SIH/IX/2013
Penyampaian Iklan Informasi Tambahan Dan / Atau Perbaikan Prospektus Ringkas Penawaran Umum Perdana PT Siloam International Hospitals Tbk
OJK
67
01/10/13
067/Corsec-SIH/IX/2013
Penyampaian Prospektus dan Soft Copy Prospektus PT Siloam International Hospitals Tbk
OJK
75
11/10/13
075/Corsec-SIH/X/2013
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
OJK, IDX
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT Siloam International Hospitals Tbk.
IDX, OJK
No.
Tanggal
57
26/07/13
59 60
Nomor Surat
76
16/10/13
076/Corsec-SIH/X/2013
77
16/10/13
077/Corsec-SIH/X/2013
Pembentukan Komite Audit
OJK, IDX BEI,OJK
82
23/10/13
082/Corsec-SIH/X/2013
Rencana Audit untuk Laporan Keuangan Triwulan III PT Siloam International Hospitals Tbk (”Perseroan”) per 30 September 2013
83
08/11/13
083/Corsec-SIH/XI/2013
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT Siloam International Hospitals Tbk.
BEI,OJK
87
26/11/13
087/Corsec-SIH/XI/2013
Laporan Keuangan Konsolidasi PT Siloam International Hospitals Tbk
OJK, BEI, CaMel
91
28/11/13
091/Corsec-SIH/XI/2013
Pelaporan Transaksi Afiliasi
93
09/12/13
093/Corsec-SIH/XII/2013
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT Siloam International Hospitals Tbk.
IDX, OJK
94
11/12/13
094/Corsec-SIH/XII/2013
Pemberitahuan Keterbukaan Informasi
IDX, OJK
OJK
Investor Relations Untuk memastikan bahwa hubungan baik dengan investor dapat dipertahankan dan ditingkatkan, divisi Investor Relations Perseroan didedikasikan untuk menjaga transparansi dan menyediakan update perkembangan dan pertumbuhan Perseroan kepada investor, analis, lembaga pemeringkat dan pihak-pihak lain yang terkait dengan usaha Perseroan. Dalam melaksanakan fungsi ini, pada tahun 2013 Investor Relations Perseroan berpartisipasi dengan mengikuti 4 roadshow di Asia.
Jadwal Roadshows 2013
66
No
Tanggal
Kegiatan
Venue
1
31 October
Double in 3 / Triple in 5 Asia - Pacific Emerging Conference
Singapore
Standard Chartered Bank
2
1 November
UBS Asia Healthcare CEO Summit
Hongkong
UBS
3
12 November
GS, Bank Mandiri & Mandiri Sekuritas Indonesia Investment Day 2013
4
25-26 November
CLSA ASEAN Access Day
Jakarta Singapore, Hongkong
Organizer
Goldman Sachs & PT Mandiri Sekuritas CLSA
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Risiko Usaha Dalam menjalankan kegiatan usahanya yang berkaitan dengan Jasa Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Perseroan tidak terlepas dari berbagai risiko usaha. Pelaksanaan kegiatan usaha tersebut dapat menimbulkan dampak negatif bagi kelangsungan usaha Perseroan. Tiga kelompok besar risiko yang dapat mempengaruhi Perseroan adalah (A) Risiko yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan, (B) Risiko yang berkaitan dengan Indonesia dan (C) Risiko yang berkaitan dengan kepemilikan saham Perseroan A. Risiko yang Berhubungan dengan Kegiatan Usaha Perseroan 1. Strategi Perseroan didasarkan pada pencapaian peluang pertumbuhan. Penerapan strategi pertumbuhan ini dapat menimbulkan risiko-risiko tertentu bagi Perseroan. Untuk meraih peluang pertumbuhan, strategi Perseroan adalah melakukan perluasan operasi di seluruh Indonesia. Risiko yang dapat dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakan strategi tesebut meliputi hal-hal berikut: a. kesulitan dalam merekrut, melatih dan mempertahankan tenaga medis yang berkualitas; b. kesulitan dalam memperoleh berbagai ijin atau persetujuan dari Pemerintah atau pemerintah daerah untuk melaksanakan usaha dan membuka rumah sakit baru; c. strategi pertumbuhan Perseroan sebagian bergantung pada kemampuan Perseroan untuk mengidentifikasi potensi pertumbuhan dan peluang akuisisi. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan dapat mengidentifikasi peluangpeluang yang memenuhi kriteria investasi Perseroan. Lebih lanjut, tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan dapat mencapai kesepakatan tentang syarat-syarat yang wajar secara komersial sehubungan dengan, dan berhasil meraih, peluang-peluang tersebut;
d. kesulitan untuk mengintegrasikan secara efektif sistem dan teknologi informasi yang baru dengan sistem dan teknologi informasi yang telah digunakan di rumah sakit-rumah sakit Perseroan; e. pertumbuhan Perseroan juga sebagian bergantung pada kemampuan memperluas layanan dan prosedur medis yang dapat dilakukan oleh para dokter dan tenaga profesional medis lain di rumah sakit Perseroan. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan mampu merekrut, melatih dan mempertahankan para personil medis yang memenuhi kualifikasi, atau mengadakan peralatan medis yang tepat untuk layanan-layanan tersebut; f. kemungkinan tidak dapat secara efektif mengelola hubungan dengan lebih banyak pasien, pemasok, kontraktor, pemberi pinjaman serta pihak-pihak lain; g. kemungkinan tidak berhasil dalam mencari peluang baru di wilayah Indonesia yang belum dilayani oleh Perseroan.Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan berhasil untuk berekspansi ke lokasi-lokasi geografis di mana Perseroan tidak memiliki pengalaman sebelumnya; h. tidak ada jaminan bahwa tuntutan mendirikan dan mengembangkan usaha tersebut tidak akan berpengaruh negatif terhadap operasi Perseroan saat ini. Anggota manajemen senior Perseroan akan harus terlibat dalam pelaksanaan proyek-proyek tersebut, sehingga dapat mengurangi waktu mereka untuk mengawasi usaha Perseroan saat ini. Lebih lanjut, juga tidak ada jaminan bahwa Perseroan dapat mengalokasikan sumber daya manajemen senior secara memadai dan efisien untuk memenuhi semua tantangan usaha Perseroan yang baru dan yang sudah ada; i. kemungkinan tidak memiliki cukup dana atau kemampuan untuk memperoleh pendanaan tambahan untuk mengejar peluang pertumbuhan dan akuisisi; dan
67
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik j. kemungkinan mengalami kesulitan untuk mengendalikan biaya ekspansi usaha Perseroan dan menjamin bahwa fungsi manajerial, manajemen risiko, alokasi sumber daya, pengendalian internal dan fungsi kepatuhan dan sistem informasi manajemen Perseroan mampu mengatasi kebutuhan-kebutuhan tambahan yang diakibatkan dari perluasan usaha Perseroan dan akuisisi yang dilakukan oleh Perseroan.
Jika Perseroan tidak mampu mengelola risiko-risiko di atas, maka pada akhirnya mereka dapat berdampak negatif pada kegiatan usaha, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan. 2. Perseroan dipengaruhi oleh seluruh risiko yang lazim dalam industri kesehatan. Umumnya rumah sakit tunduk pada peraturan pemerintah mengenai pelayanan medis dan bedah. Peraturan-peraturan ini dapat berdampak signifikan dan mungkin berpengaruh secara material dari segi harga dan ketersediaan layanan tersebut bagi rumah sakit.
68
Selanjutnya rumah sakit menghadapi risiko persaingan untuk jasa atau produk baru. Risiko kemajuan teknologi adalah risiko yang menyebabkan peningkatan biaya teknologi, pengaruhnya secara material pada hasil keuangan usaha dan menyebabkan layanan medis dan bedah saat ini menjadi usang. Rumah sakit juga dapat mengalami kerugian ketika mengadopsi layanan medis atau bedah baru dan akibatnya pola pendapatan menjadi tidak menentu. Dalam layanan darurat, Perseroan harus mengirimkan ambulans untuk merespons telepon darurat, baik pasien mampu membayar atau tidak untuk layanan tersebut. Perseroan hanya dapat mentransfer pasien, yang dalam keadaan darurat dan tidak mampu membayar layanan tersebut ke sebuah rumah sakit pemerintah, setelah menstabilkan keadaan pasien tersebut. Perseroan seperti rumah sakit swasta lainnya yang menyediakan layanan darurat, menghadapi risiko pasien tidak mampu membayar layanan yang diterima tersebut. Walaupun penghapusan Perseroan atas piutang usaha yang diasosiasikan dengan ketidakmampuan pasien untuk membayar tidak pernah berjumlah material sebelumnya, tidak ada jaminan bahwa penghapusan tersebut tidak akan menjadi lebih signifikan di masa depan.
Selain itu, rumah sakit dapat dipengaruhi oleh peristiwa dan keadaan termasuk, antara lain, permintaan untuk layanan, kepercayaan dokter terhadap fasilitas, kemampuan manajemen, persaingan dengan rumah sakit lain, upaya oleh para perusahaan asuransi untuk membatasi biaya, keadaan ekonomi, fluktuasi nilai tukar dan biaya-biaya meningkat, serta kemungkinan tidak tersedianya asuransi malapraktik. Selain itu, bencana alam seperti gempa bumi dan banjir dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap aksesibilitas dan kelangsungan usaha.
Peristiwa-peristiwa di atas pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
3. Perseroan bergantung pada pemegang saham pengendali Perseroan dan mitra strategis Perseroan sehubungan dengan penyediaan lokasi dan pembangunan gedung rumah sakit. Perseroan secara historis telah dan akan terus bergantung pada pemegang saham pengendali (secara tidak langsung), yaitu PT Lippo Karawaci Tbk. (“LK”), serta mitra strategis Perseroan, yaitu First REIT dan PT Metropolis Properti Utama (“MPU”), sehubungan dengan penyediaan tanah untuk lokasi dan pembangunan gedung rumah sakit Perseroan.
Perseroan mengandalkan pada para pihak tersebut untuk memperoleh tanah dan membangun bangunan di mana Perseroan akan mengoperasikan rumah sakitnya. Perseroan kemudian membuat perjanjian sewa sehubungan dengan tanah dan bangunan tersebut.
Per 31 Desember 2013, sembilan dari bangunanbangunan rumah sakit yang dioperasikan oleh Perseroan disewa dari LK dan First REIT. Ke depan, meskipun Perseroan bermaksud untuk memiliki tanah dan membangun sendiri gedung rumah sakit di atasnya, Perseroan akan terus bergantung pada para pihak tersebut, sesuai dengan kesepakatankesepakatan antara Perseroan dengan LK dan antara Perseroan dengan MPU.
Walaupun Perseroan telah membuat kesepakatan dengan masing-masing LK dan MPU sehubungan dengan, antara lain, penyediaan lahan, tidak
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
terdapat kepastian bahwa para pihak tersebut akan memberikan kesempatan pembebasan lahan yang memenuhi spesifikasi yang ditentukan oleh Perseroan di masa mendatang. Ketidakmampuan LK atau MPU untuk menjamin lokasi tanah yang cocok untuk rumah sakit Perseroan di masa mendatang atau untuk memperoleh dukungan yang diperlukan untuk mengembangkan lokasi tersebut, dapat memberikan dampak yang merugikan terhadap strategi pertumbuhan Perseroan. Pada akhirnya, hal itu akan berpengaruh negatif pada hasil operasi Perseroan.
Selain itu, setiap perubahan usaha atau kondisi keuangan mitra strategis dapat berdampak negatif pada usaha Perseroan.
peningkatan biaya pembangunan. Kesulitan dalam mendapatkan segala ijin, atau kewenangan yang dipersyaratkan dari otoritas terkait, juga dapat meningkatkan biaya atau menunda pembangunan atau pembukaan rumah sakit baru.
Perseroan mungkin menghadapi kesulitan dalam akuisisi, berdasarkan ketentuan yang menguntungkan dan mungkin menghadapi kesulitan Iebih lanjut, dalam mengintegrasikan rumah sakit yang baru diakuisisi ke dalam operasi Perseroan yang sudah ada.
Akuisisi dan pengintegrasian dimaksud juga tunduk pada beberapa risiko tambahan seperti: • Kesulitan mengintegrasikan aset dan operasi rumah sakit yang diakuisisi ke dalam rumah sakit yang sudah ada; • Tantangan dalam merenovasi dan membangun kembali rumah sakit dan fasilitas yang sudah ada, atau mereposisi rumah sakit yang telah diakuisisi oleh Perseroan atau rumah sakit yang meminta Perseroan untuk mengelolanya untuk mencapai standar operasional yang dipersyaratkan; • Kehilangan pasien atau dokter penting dan staf medis lainnya setelah akuisisi; • Pengalihan perhatian manajemen dari kegiatan operasional dan rumah sakit yang sudah ada; • Interupsi atau hilangnya momentum dalam kegiatan usaha rumah sakit tersebut; • Kegagalan dalam merealisasikan sinergi dan penghematan biaya yang diharapkan; • Kesulitan yang muncul dari koordinasi dan konsolidasi fungsi korporasi dan administrasi termasuk integrasi pengendalian internal dan prosedur seperti pelaporan keuangan yang tepat waktu; • Permasalahan hukum, peraturan, kontrak, ketenagakerjaan atau permasalahan lainnya yang tidak terduga; dan • Sehubungan dengan rumah sakit yang baru diakuisisi yang berlokasi di pasar yang masih baru, mengalami kesulitan yang muncul karena masalah bahasa, budaya dan geografi.
Perseroan berencana untuk mendanai pengembangan rumah sakit baru dan akuisisi rumah sakit yang sudah ada dengan dana kas internal dan dana dari hasil Penawaran umum, juga pendanaan tambahan dari bank dan penyedia keuangan pihak ketiga lainnya.
4. Perseroan mungkin tidak berhasil mengembangkan rumah sakitnya, atau mengakuisisi rumah sakit dan mengintegrasikannya dengan rumah sakit yang ada saat ini di masa depan.
Pengembangan rumah sakit baru Perseroan bergantung pada, antara lain, risiko yang berhubungan dengan pengidentifikasian lokasi yang tepat, pengembangan, pembangunan dan pendanaan. Sedangkan akuisisi rumah sakit bergantung pada risiko pendanaan dan kemampuan Perseroan untuk mengidentifikasikan fasilitas yang tepat dan menegosiasikan persyaratan akuisisi yang menguntungkan.
Perseroan memerlukan lahan yang cukup banyak untuk membangun rumah sakit baru. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan dapat mengidentifikasikan lokasi untuk rumah sakit baru sesuai dengan kriteria investasi Perseroan. Lokasi yang menarik jumlahnya terbatas dan memerlukan valuasi yang tinggi. Perseroan juga dapat menghadapi masalah sehubungan dengan perolehan hak atas tanah. Perseroan belum tentu mampu mendapatkan lahan tersebut dengan persyaratan atau ketentuan yang wajar.
Pembangunan rumah sakit baru memiliki jangka waktu yang lama dengan berbagai risiko yang meliputi: keterbatasan bahan atau tenaga kerja ahli, masalah teknik, lingkungan atau geologi yang tidak terduga, gangguan cuaca dan peningkatan biaya yang tidak terduga atau litigasi. Semua hal tersebut dapat mengakibatkan keterlambatan atau tambahan biaya. Sebagai contoh, peningkatan biaya bahan baku secara signifikan akan menyebabkan
69
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Kemampuan Perseroan untuk mendapatkan pendanaan eksternal dan biaya untuk perolehan dana tersebut bergantung pada beberapa faktor, termasuk kondisi perekonomian dan pasar modal umumnya, tingkat suku bunga, ketersediaan fasilitas kredit dari bank atau kreditur lainnya, kepercayaan investor pada Perseroan, ketentuan di bidang perpajakan dan pasar modal, batasan yang diberikan oleh Bank Indonesia atau institusi perbankan lainnya dalam memberikan pendanaan kepada perusahaan yang bergerak di industri kesehatan serta kondisi politik.
Tidak terdapat kepastian atas tersedianya dana tambahan tersebut, baik berupa jangka pendek maupun jangka panjang, atau apabila tersedia akan memiliki persyaratan yang menguntungkan Perseroan. Dengan demikian, tidak terdapat kepastian proyek atau akuisisi yang telah dipersiapkan akan berhasil atau terintegrasikan dengan baik.
Sistem informasi Perseroan sangat penting untuk sejumlah bidang kritis operasi Perseroan, meliputi: • akuntansi dan pelaporan keuangan; • rekening penagihan; • sistem klinis; • diagnosa dan perawatan pasien, misalnya melalui sistem komunikasi “Tele-medicine ” Perseroan; • catatan medis dan penyimpanan dokumen; • manajemen persediaan; dan • negosiasi, penetapan harga dan pengadministrasian kontrak perawatan yang dikelola dan kontrak pasokan.
Kegagalan sistem yang menyebabkan gangguan dalam layanan atau ketersediaan sistem Perseroan, dapat secara merugikan mempengaruhi operasi atau menghalangi pengumpulan pendapatan.
Meskipun Perseroan telah menerapkan langkah keamanan jaringan, server Perseroan rentan terhadap virus komputer, pembobolan dan gangguan serupa dari kutak-katik atau gangguan yang tidak sah. Terjadinya salah satu peristiwa ini dapat mengakibatkan interupsi, penundaan, kehilangan atau kerusakan data, penghentian dalam ketersediaan sistem atau kewajiban berdasarkan undang-undang yang berlaku, yang semuanya dapat memiliki efek merugikan material terhadap posisi keuangan dan hasil usaha dan merugikan reputasi bisnis Perseroan.
5. Kemajuan teknologi yang pesat dan tantangan lain yang terkait dengan peralatan medis Perseroan dapat mempengaruhi bisnis Perseroan secara negatif .
Perseroan menggunakan peralatan medis yang canggih dan mahal untuk menyediakan layanannya. Dengan inovasi baru, peralatan medis sering kali cepat usang atau tidak dapat menyediakan layanan yang diperlukan atau diminta oleh pasien. Ini mungkin memerlukan biaya yang signifikan. Dokter dan profesional medis lainnya juga perlu dilatih untuk menggunakan peralatan baru. Dengan tingginya biaya perawatan, jika peralatan tersebut rusak, kemampuan Perseroan untuk menyediakan layanan yang relevan bagi pasiennya mungkin terganggu. Jika Perseroan tidak dapat mengikuti kemajuan teknologi, dokter dan pasiennya mungkin beralih ke rumah sakit lain yang dapat. Akibatnya keunggulan kompetitif Perseroan akan berkurang dan mengakibatkan kerugian terhadap bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek Perseroan.
6. Kegagalan teknologi dan tantangan lain yang terkait dengan sistem informasi Perseroan.
70
Kinerja sistem dan teknologi informasi Perseroan sangat penting bagi operasi bisnis Perseroan.
7. Informasi keuangan historis Perseroan mungkin tidak mewakili hasil usaha seandainya Perseroan adalah sebuah perusahaan independen.
Laporan keuangan historis Perseroan mungkin tidak mencerminkan hasil usaha, kondisi keuangan dan arus kas yang seharusnya telah dicapai oleh Perseroan seandainya Perseroan beroperasi secara independen selama periode tersebut dan pada tanggal-tanggal yang disajikan. Secara khusus, LK secara historis telah memberikan kepada Perseroan pinjaman pemegang saham tanpa bunga sehubungan pembiayaan usaha Perseroan.
Per tanggal 31 Desember 2013, Perseroan menyewa sembilan (9) bangunan rumah sakit dari LK. Laporan keuangan historis Perseroan tidak mencerminkan seluruh biaya sehubungan dengan sewa ini, karena bangunan-bangunan tersebut sebelumnya diberikan kepada Perseroan tanpa biaya sewa.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Untuk ke depannya, Perseroan akan membayar biaya sewa bangunan rumah sakit dimaksud kepada LK terkait dan hal ini akan menyebabkan peningkatan secara material beban biaya sewa. Dengan demikian, laporan keuangan historis Perseroan tidak mencerminkan biaya pendanaan lebih lanjut dan biaya sewa yang meningkat ke depannya.
8. Hasil keuangan Perseroan dapat mengalami kerugian jika Perseroan tidak mampu menarik dan mempertahankan para dokter dan tenaga profesional kesehatan lain.
Kegiatan operasional di rumah sakit Perseroan bergantung pada upaya, kemampuan dan pengalaman para dokter dan staf medis. Perseroan bersaing dengan penyedia layanan kesehatan lain di Indonesia dalam merekrut dan mempertahankan dokter dan tenaga profesional kesehatan lain yang berkualitas. Sementara hukum Indonesia saat ini tidak mengizinkan Perseroan untuk mempekerjakan dokter atau staf medis asing yang tidak memiliki Surat Izin Praktik dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Di beberapa rumah sakit Perseroan, perekrutan dan retensi dokter dipengaruhi oleh kebutuhan akan dokter yang memiliki spesialisasi tertentu juga kebutuhan akan perawat saat itu. Perseroan memperkirakan bahwa kekurangan tenaga perawat masih akan terus berlanjut. Perseroan mungkin harus untuk meningkatkan upah dan tunjangan, untuk merekrut dan mempertahankan para perawat, atau menggunakan tenaga medis temporer yang menurut Perseroan lebih mahal.
Beberapa tenaga medis keluar karena ketidakmampuan Perseroan untuk menarik atau mempertahankan dokter dan tenaga medis berkualitas lainnya. Ini dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek Perseroan.
Selain itu, beberapa dokter termasuk mereka yang berpraktik di rumah sakit Perseroan, menghadapi peningkatan premi asuransi malapraktik dan pembatasan cakupan asuransi. Ketidakmampuan para dokter Perseroan untuk memperoleh perlindungan asuransi yang sesuai dapat menyebabkan para dokter tersebut membatasi praktik mereka. Hal tersebut, akan mengakibatkan
berkurangnya prosedur medis yang dapat dilaksanakan dan menurunnya jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit Perseroan, sehingga akhirnya berdampak negatif pada kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha. 9. Perubahan atau ketidakpatuhan terhadap peraturan pemerintah sehubungan dengan kesehatan, lingkungan dan aspek lainnya dapat mempengaruhi bisnis Perseroan.
Pelayanan kesehatan merupakan bidang yang tunduk pada peraturan pemerintah yang luas dan perubahan peraturan yang dinamis. Rumah sakit Perseroan, dokter dan profesional medis lainnya tunduk kepada hukum dan peraturan termasuk, namun tidak terbatas pada, perizinan, inspeksi fasilitas, kebijakan-kebijakan penggantian dan kontrol atas pengeluaran tertentu. Juga adanya pemeriksaan berkala oleh pemerintah dan otoritas lainnya yang berwenang untuk memastikan kepatuhan berkelanjutan dengan peraturan dan hukum tersebut. Perseroan diwajibkan untuk memiliki berbagai izin atau persetujuan dari Pemerintah atau pemerintah daerah untuk menjalankan usaha Perseroan termasuk, antara lain, ijin perusahaan umum dan izin operasional rumah sakit.
Perseroan harus memperbarui semua ijin dan persetujuan ketika masa berlakunya berakhir, serta mendapatkan izin dan persetujuan baru bila diperlukan.
Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan mampu menjamin ijin yang diperlukan, yang belum diperoleh dan saat ini sedang dalam proses, atau ijinijin yang mungkin diperlukan di masa mendatang, atau bahwa Perseroan tidak akan menerima sanksi yang timbul dari kegagalan memperoleh ijin yang diperlukan. Dikenakannya sanksi berdasarkan hukum dan peraturan yang berlaku secara material dapat mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil usaha Perseroan.
Khususnya, Perseroan tunduk pada sejumlah peraturan pemerintah yang mempengaruhi jenis layanan yang disediakan untuk pasiennya. Perubahan apapun di dalam peraturan-peraturan ini dapat berdampak negatif pada usaha Perseroan. Contohnya, perubahan-perubahan di dalam peraturan pemerintah sehubungan dengan
71
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik komposisi tempat tidur yang harus disediakan di dalam rumah sakit. Jika Perseroan dipersyaratkan untuk mengalokasikan jumlah yang lebih besar untuk tempat tidur “Kelas 3”, kelas tempat tidur terendah yang ditawarkan, kemampuan Perseroan untuk mengakomodasi pasien yang menempati kelas tempat tidur lainnya dan yang biasanya merupakan sumber penghasilan yang lebih besar, dapat terkena dampak negatif. Hal ini mungkin berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
72
Selain itu, rumah sakit Perseroan mungkin memuat atau menggunakan bahan-bahan, proses atau instalasi tertentu yang diatur sesuai dengan hukum dan peraturan lingkungan, atau mungkin memerlukan izin lingkungan dari pihak berwenang termasuk, namun tidak terbatas pada, limbah medis atau limbah penyakit menular, insinerator dan sejumlah kecil bahan-bahan yang mengandung bahan asbes yang mudah pecah. Undang-undang dan peraturan lingkungan juga membebankan tanggung jawab pada Perseroan untuk menghilangkan atau memulihkan bahanbahan/zat yang berbahaya atau beracun. Sebagai akibatnya, Perseroan juga harus bertanggung jawab atas denda dan kerugian pemerintah, untuk cedera kepada orang-orang, sumber daya alam dan properti yang berdekatan. Beban operasional Perseroan bisa lebih tinggi daripada yang diantisipasi dikarenakan biaya untuk pemenuhan kesesuaian dengan hukum dan peraturan lingkungan yang ada sekarang dan di masa depan, hukum dan peraturan kesehatan kerja dan keselamatan. Perseroan telah membuat aplikasi permohonan untuk Izin Pembuangan Limbah Cair dan Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) untuk SiloamHospitals Jambi, Siloam Hospitals Balikpapan, Rumah Sakit Siloam Sriwijaya, Siloam Hospitals Makassar, Siloam Hospitals TB, Siloam Hospitals Bali dan beberapa rumah sakit Perseroan lain yang sudah ada, yaitu Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Siloam Hospitals Surabaya, Siloam Hospitals Lippo Cikarang dan Klinik Utama Jantung Cinere. Selain itu, Perseroan telah mengajukan permohonan untuk Izin Pengolahan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) untuk Siloam Hospitals Makassar, Siloam Hospitals
Bali, Siloam Hospitals Jambi, Siloam Hospitals Balikpapan dan Rumah Sakit Siloam Sriwijaya.
Perseroan juga sedang di dalam proses pengajuan (i) laporan Implementasi Izin Lingkungan, dan/ atau (ii) laporan pembuangan limbah cair dan/ atau (iii)laporan yang dipersyaratkan dalam Izin Penyimpanan Sementara Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) untuk periode tahun 2012 dan periode pelaporan pertama tahun 2013 dari Siloam Hospitals Lippo Village, Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Siloam Hospitals Surabaya, Siloam Hospitals Manado, Siloam Hospitals Bali, Siloam Hospitals Makassar, Siloam Hospitals Balikpapan, Klinik Utama Jantung Cinere, Siloam Hospitals Jambi, Siloam Hospitals Lippo Cikarang, Rumah Sakit Siloam Sriwijaya dan MRCCC Siloam Hospitals Semanggi.
Bila penyampaian laporan-laporan ini terlambat, Perseroan dapat dikenakan sanksi administratif, berupa peringatan tertulis sampai penghentian sementara dan pencabutan izin usaha. Izin ini dibutuhkan Perseroan untuk mengoperasikan rumah-rumah sakitnya.
Beban operasional Perseroan bisa lebih tinggi daripada yang diantisipasi, karena biaya untuk memenuhi kesesuaian dengan hukum dan peraturan lingkungan serta kesehatan dan keselamatan kerja yang ada maupun di yang di masa depan. Peristiwa-peristiwa di atas dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasional dan prospek Perseroan.
Meskipun Perseroan akan mengambil semua langkah untuk mematuhi hukum dan peraturan sehubungan dengan bahan–bahan, proses atau instalasi tersebut, tidak ada jaminan bahwa kewajiban lingkungan tidak akan ada lagi di masa depan, atau bahwa setiap kewajiban lingkungan tersebut tidak akan menjadi penting untuk kegiatan usaha Perseroan.
10. Kepentingan pemegang saham pengendali Perseroan mungkin bertentangan dengan kepentingan pembeli saham publik.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Pemegang saham pengendali Perseroan memiliki dan akan terus memiliki kekuasaan untuk mengendalikan Perseroan termasuk kekuasaan dalam hal: • menyetujui setiap penggabungan usaha, konsolidasi atau pembubaran; • menggunakan pengaruh signifikan terhadap kebijakan dan urusan Perseroan; • menyetujui sebagian besar anggota Direksi dan Dewan Komisaris; dan • menentukan hasil dari setiap tindakan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham (selain persetujuan terhadap transaksi yang mengandung benturan kepentingan di mana pemegang saham pengendali yang memiliki benturan kepentingan atau terafiliasi dengan Direktur, Komisaris atau LK -didefinisikan sebagai pemilik hak suara secara langsung/tidak langsung sebesar 20% atau lebih- diwajibkan untuk abstain berdasarkan Peraturan BapepamLK) termasuk waktu dan pembayaran dividen di masa depan. Pemegang saham pengendali mungkin memiliki kegiatan usaha lain dan kepentingan yang lain di luar kegiatan usaha Perseroan. Pemegang saham pengendali dapat mengambil langkah-langkah, baik yang terkait atau tidak dengan Perseroan, yang menguntungkan mereka atau perusahaan lain dibandingkan kepada Perseroan, sehingga dapat berdampak material dan merugikan pada kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek Perseroan. Khususnya pemegang saham pengendali Perseroan tunduk pada beberapa pembatasan berdasarkan senior notes yang sebelumnya diterbitkan dan yang mungkin akan diterbitkan di masa mendatang. Walaupun Perseroan tidak terikat langsung oleh pembatasan berdasarkan senior notes tersebut, pemegang saham pengendali mungkin, melalui pengaruhnya dan kemampuan untuk mengendalikan, dapat membatasi beberapa tindakan Perseroan agar tetap memenuhi pembatasan terhadap senior notes tersebut. Contohnya, sebagai entitas anak yang tidak memberikan garansi yang dibatasi (non guarantor restricted subsidiary) berdasarkan ketentuan senior notes tersebut, Perseroan dapat beroleh hutang hanya sebatas keseluruhan hutang yang dapat diperoleh oleh LK dan entitas anaknya,.
Selanjutnya, ketentuan dalam senior notes menetapkan pembatasan-pembatasan terhadap kemampuan LK untuk melakukan transaksi tertentu, seperti penjualan dan sewa balik, transaksi dengan pihak afiliasi, transaksi penjualan aset, penerbitan modal saham, pembebanan gadai dan pemberian jaminan.
Dewan Komisaris Perseroan, termasuk ketiga Komisaris Independen Perseroan, saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Independen atau Direktur di LK atau afiliasi lainnya (selain Perseroan). Perseroan tidak dapat menjamin bahwa Komisaris tidak akan menghadapi benturan kepentingan dalam melaksanakan fungsi tata kelolanya atas Perseroan. Pada sisi lainnya, dengan fungsi mereka sebagai Komisaris atau Direksi LK atau afiliasinya, apakah konflik tersebut akan diselesaikan dengan keuntungan Perseroan.
Dari waktu ke waktu, Perseroan telah dan akan terus terlibat dalam transaksi dengan entitas yang dikendalikan oleh pemegang saham pengendali Perseroan dan pihak terkait lain dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Walaupun setiap transaksi benturan kepentingan (sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan Bapepam-LK) yang dilakukan oleh Perseroan dengan pihak terkait harus mendapatkan persetujuan pemegang saham independen sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK, ada atau tidaknya benturan kepentingan masih terbuka untuk interpretasi oleh Perseroan dan pemegang saham pengendali Perseroan. Selain itu, tidak ada jaminan bahwa setiap jumlah yang dibayarkan oleh Perseroan dalam transaksi-transaksi tersebut mencerminkan harga yang akan dibayarkan oleh pihak ketiga independen pada transaksi serupa.
11. Perseroan kemungkinan menghadapi gugatan malapraktik kedokteran ketika Perseroan tidak memiliki jaminan asuransi
Rumah sakit Perseroan berisiko untuk mendapatkan gugatan medis dan hukum dan/atau peringatan berdasarkan ketentuan-ketentuan di dalam peraturan kesehatan. Keberadaan gugatan tersebut dapat berdampak negatif terhadap reputasi rumah sakit Perseroan dan/atau dokter-dokternya. Apabila gugatan-gugatan tersebut berhasil, rumah sakit Perseroan mungkin dapat bertanggung jawab terhadap kerugian, denda bahkan berisiko untuk ditutup.
73
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Perseroan tidak memiliki asuransi pertanggungan malapraktik umum. Litigasi malapraktik kesehatan pada umumnya diajukan terhadap dokter dan penggugat juga biasanya mengikutsertakan rumah sakit tempat di mana pengobatan dilangsungkan sebagai turut tergugat. Mengingat Perseroan melakukan perawatan medis yang kompleks di rumah sakitnya yang tidak dapat memberikan jaminan hasil yang positif, maka Perseroan berhadapan dengan kemungkinan litigasi malapraktik kesehatan Selanjutnya sekalipun rumah sakit Perseroan tidak terlibat dalam litigasi malapraktik kesehatan tersebut, reputasi rumah sakit Perseroan dapat dirugikan karena keterkaitan Perseroan dengan dokter yang terlibat dalam litigasi malpraktik kesehatan.
12. Wabah flu babi, flu burung, SARS atau penyakit, atau kontaminasi yang berpotensi mengancam jiwa lain dapat mempengaruhi rumah sakit Perseroan.
74
Mewabahnya penyakit-penyakit menular di Asia (termasuk Indonesia) dan di tempat lain, bersamasama dengan segala pembatasan perjalanan atau karantina yang diakibatkannya, dapat berdampak negatif terhadap ekonomi dan kegiatan usaha di Indonesia dan karena itu berpengaruh buruk terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasional dan prospek Perseroan. Contohcontohnya termasuk wabah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) di tahun 2003, wabah flu burung di tahun 2004 dan 2005 di Asia dan, wabah virus Influenza A (H1N1) (flu babi) pada bulan April 2009 yang bermula dari Mexico namun menyebar secara global, termasuk laporan yang terkonfirmasi di Indonesia, Hong Kong, Jepang, Malaysia, Singapura dan di tempat-tempat lain di Asia. Mewabahnya penyakit-penyakit menular tersebut dan lainnya, atau langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah-pemerintah negara yang terkena wabah, termasuk Indonesia, untuk melawan potensi-potensi wabah, dapat sangat mengganggu kegiatan usaha atau pelayanan atau kegiatan usaha pemasok Perseroan. Pada akhirnya semua berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasional dan prospek Perseroan.
Secara khusus, mewabahnya penyakit-penyakit menular tersebut atau kontaminasi, dapat menyebabkan pemerintah memberlakukan peraturan terhadap rumah sakit, yang mempengaruhi rutinitas normal operasi mereka. Ini dapat menyebabkan turunnya jumlah pasien yang bersedia berkunjung ke rumah sakit khususnya bila tidak dalam keadaan kritis.
Sebagai akibat lain, Perseroan perlu membuat prosedur tambahan untuk melindungi pasien dari infeksi silang di antara pasien, yang berdampak negatif terhadap jumlah pasien yang dapat dirawat oleh Perseroan. Hal tersebut akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
13. Perseroan mengalam persaingan dari rumah sakit atau penyedia layanan kesehatan lain.
Industri perawatan kesehatan sangat kompetitif. Umumnya rumah sakit lain dalam area yang sama dengan rumah sakit Perseroan menyediakan layanan yang sama. Perseroan secara tipikal bersaing dengan rumah sakit milik pemerintah dan rumah sakit swasta lain. Lebih jauh lagi, rumah sakit Perseroan menghadapi persaingan dari rumah sakit di luar Indonesia termasuk rumah sakit di Singapura dan Malaysia yang dapat memberikan layanan yang lebih kompleks. Beberapa dari para pesaing ini mungkin sudah lebih mapan dan memiliki sumber daya finansial, personil dan sumber daya lain yang lebih besar dibandingkan rumah sakit Perseroan dan mungkin mencari peluang untuk mendirikan fasilitasnya di Indonesia.
Selain itu bahkan dalam situasi ketika salah satu rumah sakit Perseroan menjadi penyedia dominan atau satu-satunya penyedia layanan perawatan kesehatan di suatu kota atau wilayah, pasien atau dokter mereka mungkin mendukung rumah sakit lain atau fasilitas kesehatan lain di kota-kota sekitarnya atau wilayah di dekatnya.
Beberapa pesaing Perseroan juga berencana untuk memperluas jaringan rumah sakit mereka yang dapat berdampak pada tekanan harga dan perekrutan Perseroan. Jika Perseroan terpaksa untuk menurunkan harga layanan Perseroan atau tidak mampu untuk menarik pasien dan para dokter serta tenaga profesional kesehatan lain
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
ke rumah sakit Perseroan, maka pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan. 14. Keterlambatan atau kegagalan Perseroan dalam menerima pembayaran secara tepat waktu untuk layanan yang telah diberikannya, dapat mempengaruhi bisnis dan hasil usaha Perseroan.
Risiko penagihan utama dari piutang Perseroan berhubungan dengan kegagalan para perusahaan asuransi kesehatan swasta dan perusahaan asuransi yang disponsori oleh pemerintah, klien perusahaan dan/atau pasien individu, untuk membayar Perseroan pada waktu yang tepat dan secara penuh untuk layanan yang telah diberikan.
Selain itu pasien individu yang tidak memiliki asuransi kesehatan mungkin tidak mampu untuk membayar biaya secara penuh untuk layanan yang mereka terima. Jika Perseroan tidak menerima pembayaran secara tepat waktu dari perusahaan asuransi kesehatan swasta, perusahaan asuransi yang disponsori oleh pemerintah, klien korporasi maupun pasien individu, maka pada akhirnya hal itu dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
Perseroan untuk membangun reputasi untuk standar yang konsisten dari pelayanan medis yang berkualitas. Akhirnya ini dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan. 16. Perseroan kemungkinan akan tunduk pada kewajiban atau risiko operasional dan peraturan lainnya terkait dengan rumah sakit yang diakuisisi Perseroan.
Pada tahun 2011 Perseroan mengakuisisi saham pada perusahaan-perusahaan yang mengoperasikan Siloam Hospitals Jambi dan Siloam Hospitals Balikpapan. Pada tahun 2012 Perseroan mengakuisisi saham di perusahaan yang mengoperasikan Klinik Utama Jantung Cinere. Pada Desember 2013, Perseroan mengakuisisi mayoritas saham dari perusahaan yang mengoperasikan BIMC –Kuta dan BIMC-Nusa Dua. Semua akuisisi masing-masing dari pihak ketiga. Rumah sakit yang diakuisisi oleh Perseroan mungkin memiliki kewajiban yang belum diketahui atau yang sifatnya kontingen termasuk kewajiban atas kegagalan mematuhi hukum dan peraturan kesehatan dan gugatan litigasi.
Perseroan dapat menjadi bertanggung jawab atas kegiatan usaha masa lalu tersebut. Selain itu merek dan reputasi Perseroan dapat rusak oleh kewajiban yang tidak diketahui atau yang sifatnya kontingen tersebut jika diungkapkan kepada publik.
15. Reputasi Perseroan tergantung pada konsistensi dan kualitas pelayanan medis yang diberikan oleh profesional medis di rumah sakit Perseroan, walaupun tidak semua dari mereka dipekerjakan secara langsung oleh Perseroan
17. Perseroan bergantung pada kemampuannya untuk mengelola persediaan secara efektif.
Di Indonesia dokter spesialis biasanya independen dan tidak dipekerjakan secara langsung oleh rumah sakit. Sebaliknya, Perseroan menandatangani perjanjian kerjasama dengan sejumlah dokter spesialis yang hanya diijinkan oleh peraturan yang berlaku untuk berpraktik di maksimum tiga rumah sakit yang berbeda. Akibatnya hal ini dapat berdampak negatif pada merek dan reputasi Perseroan karena kinerja yang buruk atau insiden malapraktik oleh dokter yang bekerja di fasilitas rumah sakit Perseroan yang tidak dikendalikan secara penuh oleh Perseroan.
Keterbatasan Perseroan untuk menegakkan praktik dan standar yang seragam bagi dokter non-karyawan dapat mengurangi kemampuan
18. Perseroan bergantung pada individu utama-tim manajemen senior Perseroan.
Perseroan bergantung pada kemampuannya mempertahankan tingkat optimal persediaan obat-obatan, peralatan medis dan barang-barang untuk rumah sakitnya. Jika Perseroan terlalu banyak menimbun persediaan obat-obatan atau mempertahankan sejumlah besar peralatan medis yang kurang dimanfaatkan, maka Perseroan mungkin diharuskan menambah modal kerjanya. Persyaratan pembiayaan dan biaya yang timbul dapat mempengaruhi secara merugikan hasil usaha atau kondisi keuangan dan prospek usaha Perseroan.
75
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Kesuksesan Perseroan disebabkan oleh pimpinan tim manajemen seniornya sampai batas yang signifikan. Jika layanan dari setiap individu-individu ini tidak tersedia dan Perseroan tidak mampu untuk menemukan pengganti yang cocok secara tepat waktu, pada akhirnya hal ini dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
19. Pertanggungan asuransi Perseroan mungkin tidak mencakup semua jenis kerugian dan mungkin tidak cukup untuk menutupi kerugian Perseroan.
Perseroan memiliki asuransi yang mencakup risikorisiko termasuk kerusakan pada properti, kerugian akibat kebakaran, banjir dan bencana alam lainnya serta terhadap gangguan bisnis. Namun Perseroan tidak dapat menjamin bahwa nilai pertanggungan asuransi dapat menutup kerugian yang timbul terhadap risiko-risiko tersebut yang akhirnya dapat berdampak negatif pada kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
alam atau perkembangan politik, ekonomi atau hukum di Indonesia yang tidak berada dalam kendali Perseroan. Ini, pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan. 1. Pasar yang bertumbuh seperti Indonesia, memiliki risiko lebih besar daripada pasar yang lebih maju. Jika resiko tersebut menjadi kenyataan, maka konsekuensinya dapat mengganggu bisnis Perseroan.
Perseroan secara historis dan substansial memperoleh seluruh pendapatan Perseroan dari operasional di Indonesia dan akan terus memperoleh hampir seluruh pendapatannya di Indonesia.
Secara historis pasar ini ditandai dengan volatilitas yang tinggi dan kondisi politik, sosial, serta ekonominya berbeda secara signifikan dari pasar di negara yang lebih maju. Risiko tertentu yang dapat memiliki dampak material terhadap bisnis, hasil usaha, arus kas dan kondisi keuangan Perseroan meliputi: • volatilitas nilai tukar; • intervensi negara termasuk tarif, proteksi dan subsidi; • perubahan peraturan, perpajakan dan struktur hukum; • tanggungan untuk tindakan penyembuhan di bawah peraturan kesehatan dan keselamatan; • biaya dan kewajiban pertanggungan asuransi yang memadai; • kesulitan dan keterlambatan dalam memperoleh atau memperbaharui perijinan, izin dan otorisasi; • tindakan sewenang-wenang atau tidak konsisten dari pemerintah; • kekurangan dalam transportasi, energi dan infrastruktur lainnya; dan • pengambilalihan aset.
Umumnya investasi di pasar negara berkembang hanya cocok untuk investor canggih yang sepenuhnya menghargai pentingnya risiko yang terlibat dalam berinvestasi di pasar tersebut. Perseroan juga harus mencatat bahwa perkembangan sosial politik di Indonesia tidak dapat diprediksi di masa lalu dan mengalami perubahan yang cepat. Jika salah satu risiko yang terkait dengan investasi di pasar negara berkembang, dan
20. Perseroan bergantung pada sejumlah entitas anak untuk arus kas. Bila entitas anak dinyatakan pailit atau dilikuidasi, maka hak kreditur Perseroan lebih rendah dibanding dengan kreditur- kreditur lain.
Sebagian besar operasi Perseroan dilaksanakan melalui entitas anak Perseroan. Akibatnya hasil usaha dan arus kas Perseroan tergantung pada laba entitas anak tersebut. Kemampuan entitas anak Perseroan untuk menyediakan dana bagi Perseroan mungkin dibatasi oleh kewajiban-kewajibannya yang lain.
Di samping itu Perseroan bergantung pada distribusi keuntungan, pinjaman atau pembayaran lain oleh entitas anak Perseroan, untuk melayani kewajibankewajibannya dan untuk membayar dividen. Selain itu jika ada kepailitan atau likuidasi atas salah satu entitas anak Perseroan, kreditur entitas anak tersebut akan berhak atas pembayaran penuh dari hasil penjualan aset entitas anak tersebut lebih dulu dari Perseroan, sebagai pemegang saham.
B. Risiko yang berkaitan denqan Indonesia Perseroan tunduk pada lingkungan politik, ekonomi, hukum dan peraturan di Indonesia. Hampir seluruh operasional dan aset Perseroan berada di Indonesia. Perseroan dapat terpengaruh oleh perubahan kebijakan pemerintah, ketidakstabilan sosial, bencana
76
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
di Indonesia pada khususnya, menjadi kenyataan, maka pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usahaPerseroan 2. Ketidakpastian interpretasi dan pelaksanaan/ penerapan peraturan pemerintahan daerah di Indonesia dapat berdampak negatif pada Perseroan.
Indonesia merupakan negara yang besar dan beragam dengan banyak etnis, agama, bahasa, tradisidan adat istiadat. Sebelum tahun 1999, Pemerintah Pusat menguasai hampir semua aspek hukum nasional dan regional. Periode setelah berakhirnya pemerintahan Presiden Soeharto ditandai oleh permintaan untuk otonomi daerah yang lebih besar. Sebagai tanggapannya, Pemerintah Republik Indonesia mengesahkan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian diganti dengan UU No. 32 Tahun 2004 tentang hal yang sama (sebagaimana telah terakhir diubah dengan UU No. 12 Tahun 2008) dan UU Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah yang kemudian diganti dengan UU No. 33 Tahun 2004 tentang hal yang sama.
Perundang-undangan di atas diharapkan untuk memberikan kekuasaan dan tanggung jawab yang lebih besar kepada Pemerintah Daerah untuk menggunakan aset nasional dan menciptakan hubungan finansial yang lebih seimbang antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Perundang-undangan di atas telah mengubah kondisi dengan mendesentralisasi regulasi, perpajakan dan kekuasaan lainnya dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah dan ini menyebabkan ketidakpastian. Ketidakpastian ini meliputi implementasi peraturan di area otonomi daerah dan kurangnya personil Pemerintah Daerah yang berpengalaman di sektor yang relevan di daerah.
Saat ini ada keterbatasan preseden maupun pedoman lainnya untuk implementasi perundangundangan dan peraturan otonomi daerah. Selain itu, sesuai dengan perundang-undangan otonomi daerah, Pemerintah Daerah diberikan kewenangan untuk menerapkan peraturan daerah dengan dalih otonomi daerah, menempatkan beberapa pembatasan, pajak dan retribusi yang berbeda
dengan Pemerintah Daerah lainnya dan/atau merupakan tambahan dari penerapan Pemerintah Pusat.
Kegiatan usaha Perseroan dapat terkena dampak buruk karena peraturan yang berlawanan atau peraturan tambahan, perpajakan dan pungutan yang mungkin dikenakan oleh Pemerintah Daerah.
3. Pemogokan tenaga kerja.
Hukum dan peraturan yang memfasilitasi pembentukan serikat buruh, dikombinasikan dengan kondisi ekonomi yang lemah telah mengakibatkan pergolakan buruh dan penolakan dari aktivis di Indonesia. Pada tahun2000, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan UU No. 21 Tahun 2000, tentang Serikat Buruh, yang memungkinkan karyawan untuk membentuk serikat pekerja tanpa intervensi dari pemberi kerja. Pada tahun 2003, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU Ketenagakerjaan”) yang secara substantive dapat mempengaruhi hubungan ketenagakerjaan di Indonesia.
UU Ketenagakerjaan meningkatkan jumlah pembayaran pesangon, layanan dan kompensasi yang wajib dibayarkan kepada karyawan yang diberhentikan. Berdasarkan UU Ketenagakerjaan, karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela berhak untuk mendapatkan kompensasi, antara lain, atas (i) cuti tahunan yang tidak diambil, (ii) biaya relokasi (jika ada), (iii) kompensasi yang mencapai 15% dari uang pesangon dan/atau bonus selama tahun bekerja (bagi yang memenuhi syarat), dan (iv) biaya lainnya. Karyawan yang mengundurkan diri terkait dengan perubahan kendali dari tempatnya bekerja dan telah bekerja setidaknya tiga tahun, berdasarkan UU Ketenagakerjaan, juga berhak atas uang jasa dan kompensasi.
UU Ketenagakerjaan yang menyaratkan forum bipartit - terdiri dari pemberi kerja dan karyawanmembutuhkan partisipasi lebih dari 50% karyawan suatu perusahaan untuk melakukan negosiasi perjanjian kerja bersama, juga membuat prosedurprosedur yang lebih akomodatif dalam pelaksanaan aksi mogok.
Setelah UU Ketenagakerjaan berlaku, beberapa serikat buruh mengajukan permohonan uji materi atas UU Ketenagakerjaan kepada Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.
77
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia menyatakan, bahwa UU Ketenagakerjaan berlaku, kecuali untuk beberapa ketentuan yang berkaitan dengan: (i) prosedur pemecatan karyawan yang melakukan kesalahan serius, (ii) pengenaan pidana penjara atau denda terhadap karyawan yang memulai atau berpartisipasi dalam pemogokan buruh illegal, atau mempengaruhi karyawan lain untuk berpartisipasi dalam aksi mogok buruh, (iii) untuk serikat buruh di perusahaan-perusahaan yang memiliki lebih dari satu serikat buruh, perwakilan 50% karyawan dituntut, sebelum serikat buruh tersebut berhak untuk bernegosiasi dengan pemberi kerja, dan (iv) kemampuan usaha untuk menandatangani perjanjian-perjanjian outsourcing, dengan istilah-istilah yang sudah ditentukan, yang tidak mengandung ketentuan yang melindungi karyawan outsourcing dalam penempatannya oleh perusahaan outsourcing.
Karenanya, Perseroan mungkin tidak dapat mengandalkan ketentuan-ketentuan tertentu di dalam UU Ketenagakerjaan.
Pemerintah Republik Indonesia selanjutnya mengusulkan untuk mengamandemen UU Ketenagakerjaan dengan cara yang, menurut aktivis buruh, akan mengakibatkan dikuranginya keuntungan pensiun, peningkatan penggunaan karyawan outsourcing dan larangan terhadap serikat buruh untuk melakukan aksi mogok. Pada April 2006, ribuan pekerja di seluruh Indonesia berunjuk rasa untuk menolak revisi yang diajukan terhadap UU Ketenagakerjaan.
Pada Januari 2007, Pemerintah Republik Indonesia mencoba untuk memformulasikan suatu rencana undang-undang, mengenai uang pesangon yang akan mendefinisikan kembali hak karyawan atas uang pesangon. Peraturan yang diusulkan akan memperkenalkan batas gaji yang akan membatasi pemenuhan syarat karyawan untuk menerima uang pesangon berdasarkan UU Ketenaga-kerjaan. Inisiatif ini juga dikecam secara keras oleh serikat buruh dan kelompok kepentingan pekerja. Diskusi sehubungan dengan peraturan yang diusulkan telah ditunda tanpa batas.
4. Bencana alam
78
Kepulauan Indonesia merupakan wilayah dengan aktivitas vulkanik yang teraktif di dunia. Terletak
di pertemuan tiga lempengan, wilayah Indonesia sangat rentan terhadap aktivitas seismik yang dapat menyebabkan gempa, tsunami atau gelombang air pasang. Terjadi berbagai bencana alam yang menimbulkan kerugian signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai tambahan dari peristiwaperistiwa geologis ini, Indonesia juga telah dilanda bencana alam lainnya seperti hujan deras dan banjir. Hal-hal di atas mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan properti yang parah.
Bencana alam di masa depan dapat berpengaruh besar terhadap perkekonomian Indonesia. Gempa yang besar, gangguan geologis lainnya, maupun bencana alam yang berhubungan dengan iklim terjadi pada suatu kota yang berpenduduk banyak dan pusat-pusat finansial, dapat mengganggu ekonomi Indonesia dan mempengaruhi kepercayaan investor sehingga pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
C. Risiko yang Berkaitan dengan Kepemilikan Saham Perseroan 1. Harga saham yang dapat berfluktuasi.
Harga penawaran saham setelah Penawaran Umum dapat berfluktuasi dan mungkin diperdagangkan secara signifikan di bawah harga Penawaran Umum dan tidak menarik tergantung dari banyak faktor antara lain: • prospek usaha dan kegiatan operasional Perseroan dan industri kesehatan secara umum; • perbedaan antara hasil aktual kinerja keuangan dan kegiatan operasional Perseroan dibandingkan dengan perkiraan para investor dan analis; • perubahan dalam rekomendasi para analis atau persepsi-persepsi Perseroan atau Indonesia; • adanya akuisisi, kerjasama strategis, joint venture atau divestasi yang signifikan; • perubahan pada kondisi ekonomi, sosial, politik atau pasar di Indonesia; • keterlibatan dalam litigasi; • penambahan atau pengurangan tenaga kerja kunci; • perubahan harga efek bersifat ekuitas dari perusahaan-perusahaan asing (terutama di Asia) di pasar berkembang; dan • fluktuasi harga pasar saham pada umumnya.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
2. Penjualan saham di masa datang dapat mempengaruhi harga pasar saham Perseroan
4. Pemegang saham tunduk pada beberapa pembatasan hak pemegang saham minoritas.
Kewajiban pemegang saham mayoritas, dewan komisaris, dan direksi mengenai pemegang saham minoritas berdasarkan UU No. 40 Tahun 2007, tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”), mungkin lebih terbatas dibanding dengan kewajiban tersebut berdasarkan hukum di beberapa negara lain. Akibatnya, pemegang saham minoritas berdasarkan UUPT saat ini mungkin tidak dapat melindungi kepemilikannya seperti yang berlaku di beberapa negara lain.
Prinsip hukum korporasi mengenai hal-hal seperti keabsahan tindakan Perseroan, prinsip kehati-hatian (fiduciary duties ) manajemen Perseroan, Direktur, Komisaris dan pemegang saham pengendali ,serta hak pemegang saham minoritas ,diatur oleh UUPT dan peraturan pelaksanaannya, Peraturan Bapepam-LK, Peraturan BEI dan Anggaran Dasar Perseroan. Prinsip hukum tersebut dapat berbeda apabila Perseroan merupakan perusahaan yang terdaftar di wilayah yuridis selain di Indonesia. Secara khusus, konsep terkait fiduciary duties dari manajemen Perseroan belum pernah diajukan kepada pengadilan di Indonesia.
Tindakan derivatif berhubugan dengan tindakan Komisaris atau Direktur, tidak pernah dibawa atau diuji di pengadilan Indonesia dan hak pemegang saham minoritas baru ditentukan sejak 1995 serta belum teruji dalam praktiknya. Walaupun tindakan dapat dilakukan di bawah hukum Indonesia, ketiadaan preseden dapat membuat penuntutan atas perkara perdata tersebut jauh lebih sulit. Oleh karena itu tidak ada jaminan bahwa hak atau upaya hukum pemegang saham minoritas akan sama atau cukup dibandingkan dengan hak atau upaya hukum yang tersedia di jurisdiksi lain dalam melindungi kepentingan pemegang saham minoritas.
Penjualan saham Perseroan di masa datang dalam jumlah besar atau persepsi bahwa penjualan tersebut dapat terjadi dapat berdampak negatif terhadap harga saham Perseroan atau kemampuan Perseroan untuk meningkatkan modal melalui penawaran saham baru atau produk equity linked securities lainnya.
3. Kemampuan Perseroan untuk membayar dividen di masa depan akan bergantung pada laba ditahan, kondisi keuangan, arus kas dan kebutuhan modal kerja di masa depan
Perseroan memiliki kebijakan untuk membayar dividen dan bermaksud melakukan hal tersebut mulai tahun 2014 dan seterusnya. Namun, jumlah dividen yang akan dibayarkan oleh Perseroan di masa depan, apabila ada, akan bergantung pada laba ditahan, kondisi keuangan, arus kas dan kebutuhan modal kerja serta belanja modal Perseroan, komitmen kontrak dan biaya terkait dengan ekspansi Perseroan.
Perseroan mungkin mendapatkan perjanjian keuangan di masa depan, yang dapat membatasi lebih lanjut kemampuan Perseroan untuk membagikan dividen, mengalami pengeluaran atau kewajiban yang dapat mengurangi atau menghilangkan ketersediaan kas untuk pembagian dividen.
Semua faktor tersebut dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk membayar dividen kepada pemegang saham, yang akhirnya dapat berdampak merugikan kondisi keuangan atau hasil operasi Perseroan dan juga kemampuan Perseroan untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham.
79
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Manajemen Risiko Dalam pengelolaan risiko, Perseroan selalu menerapkan manajemen risiko untuk memitigasi risiko usaha sebagai berikut: 1. Meninjau serta mengevaluasi secara menyeluruh penerapan strategi pertumbuhan Perseroan. Ini mencakup evaluasi penerapan peraturan dan ketentuan ijin usaha dan syarat-syarat perolehannya, untuk menghindari kesalahan penafsiran dan penerapan peraturan yang ada sekarang dan kemudian hari, serta syarat-syarat perjanjian yang saling menguntungkan; 2. Melakukan pengkajian seksama atas harga maupun kualitas pembelian peralatan untuk usaha Perseroan, agar memperoleh aset yang tepat; dan mengkaji rencana investasi peralatan medis terdepan agar sesuai dengan kebutuhan dan untuk menanggapi perubahan teknologi; 3. Mengurangi risiko tuntutan medis, dengan menetapkan sendiri proses internal Perseroan, mengantisipasi setiap tuntutan yang timbul dan mensyaratkan dokter agar memiliki asuransi pribadi, mengkaji ulang standar operasi dan meningkatkan pengetahuan para dokter sesuai perkembangan ilmu medis terkini; 4. Mengurangi risiko kehilangan tenaga medis, dengan secara aktif dan terus menerus merekrut dokter dan tenaga lainnya yang mempunyai reputasi baik dari seluruh Indonesia, serta melakukan pengikatan kerja dengan paket remunerasi yang menarik; 5. Melakukan kegiatan usaha secara profesional, menjaga hubungan kerja dan kepercayaan yang telah dibentuk dengan pemasok obat-obatan dan peralatan medis, memenuhi ketentuan yang telah disepakati, serta menerapkan pola pikir yang saling menguntungkan (win-win) untuk jangka panjang; 6. Mengantisipasi perubahan peraturan dan kebijakan pemerintah, serta menjaga agar selalu kompetitif dalam persaingan usaha, Perseroan senantiasa meningkatkan mutu pelayanan dengan merekrut dokter- dokter yang mempunyai reputasi baik, memberikan pelatihan untuk staf, meningkatkan sarana Rumah Sakit seperti gedung, peralatan medis dan fasilitas umum;
80
7. Meningkatkan kemampuan menjalankan usaha secara terintegrasi dan efisien dengan anak perusahaan, sehingga Perseroan dapat memberikan jasa yang lebih kompetitif dalam harga dan pelayanan dibandingkan pesaing Perseroan; 8. Melakukan penelaahan secara seksama dan berkesinambungan atas proses perolehan syaratsyarat perdagangan, perjanjian antara pelanggan dan pemasok obat-obatan dan peralatan medis, untuk mengantisipasi adanya risiko gugatan hukum. 9. Dalam proses pembelian tanah dan bangunan untuk pengembangan rumah sakit, Perseroan selalu melakukan penelaahan atas kepemilikan dan kelengkapan surat-surat, untuk menghindari kemungkinan adanya tuntutan dan sengketa mengenai keabsahan hak kepemilikan atau penguasaan tanah di kemudian hari. 11. Menerapkan prinsip keuangan yang hati-hati, perencanaan keuangan yang matang, bijaksana dan konsisten, serta menjaga rasio-rasio keuangan dalam upaya memperoleh dana yang direncanakan sesuai jadwal, dengan syarat yang kompetitif 12. Mengasuransikan sebagian besar aset Perseroan dan anak Perusahaan dengan nilai yang memadai untuk meminimalkan kerugian-kerugian yang disebabkan oleh bencana alam dan musibah.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Laporan Komite Audit Tangerang,
April 2014
Kepada Yth. Dewan Komisaris PT Siloam International Hospitals Tbk. Siloam Hospitasls Lt. 5, Lippo Village Jl. Siloam no. 6, Tangerang 15811 Dengan hormat,
Hal: Laporan Komite Audit 2013
Untuk memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-29/PM/2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/ BEJ/07/2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas selain Saham yang diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, kami selaku Komite Audit Siloam International Hospitals Tbk. (‘Perseroan’) dengan ini menyampaikan Laporan Komite Audit atas kegiatan yang diselenggarakan selama tahun 2013. Kegiatan-kegiatan utama Komite Audit sepanjang tahun 2013 antara lain adalah sebagai berikut: 1. Melakukan penelaahan atas independensi dan obyektivitas external auditor Perseroan yang melakukan audit atas laporan keuangan konsolidasi PT Siloam International Hospitals Tbk. dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013. 2. Melakukan penelaahan atas aspek kualitatif dan integritas pelaksanaan pembukuan, audit dan laporan. 3. Melakukan penelaahan atas proses pengelolaan usaha dan resiko serta kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. 4. Melakukan pembahasan dengan Internal Auditor mengenai rencana kerja dan fokus sasaran Internal Auditor, implementasi dan hasil dari sistem pengendalian internal untuk periode tahun 2013. 5. Melakukan pembahasan dengan manajemen Perseroan hal-hal antara lain: - laporan keuangan per kuartal. - strategi bisnis dan rencana kerja serta anggaran untuk tahun 2013. - sistem pengendalian internal - kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. - proses manajemen resiko. 6. Melakukan pembahasan dengan External Auditor mengenai temuan-temuan dan hasil audit. 7. Menyampaikan laporan hasil rapat komite audit kepada Dewan Komisaris Perseroan. Dalam rangka memenuhi kewajiban pengungkapan atas hasil Penelaahan Komite Audit dalam Laporan Tahunan 2013 Perseroan, berikut ini kami sampaikan bahwa sepanjang pengetahuan kami Laporan Keuangan Perseroan telah disusun dan disajikan dengan baik memenuhi prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Demikian Laporan Komite ini disampaikan. Hormat kami,
Farid Harianto Ketua
Lie Kwang Tak
Siswanto Pramono
Anggota
Anggota
81
Profil Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 82
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
83
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pelaksanaan aktifitas sosial kemasyarakatan dilakukan sesuai dengan kebutuhan akan pelayanan kesehatan terpadu dan dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.
84
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Pengembangan Sosial Kemasyarakatan Siloam Hospitals sebagai salah satu institusi sosial memiliki peran dan tanggung jawab untuk terlibat dalam aktifitas sosial kemasyarakatan. Dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2012, Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, maka pelaksanaan aktifitas sosial kemasyarakatan dilakukan sesuai dengan kebutuhan akan pelayanan kesehatan terpadu dan dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, aktifitas sosial kemasyarakatan Siloam Hospitals dapat dikategorikan menjadi 2 kelompok, yaitu Terlembaga dan Tidak Terlembaga. Terlembaga. Kegiatan Terlembaga adalah aktifitas sosial kemasyarakatan yang dilakukan sesuai dengan skala dan jangka waktu pelaksanaan yang teratur, dilakukan secara terencana, terukur dan memiliki kapasitas besar yang bisa dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Aktifitas yang dilakukan bisa menjadi model bagi institusi lainnya serta sarana pembelajaran bagi Fakultas Kedokteran UPH. Aktifitas Terlembaga yang telah dilakukan pada tahun 2013 adalah mulai beroperasinya RSU Siloam di Jakarta.
Tidak Terlembaga. Aktifitas yang Tidak Terlembaga adalah kegiatan bakti sosial pengobatan massal gratis, serta keterlibatan Siloam Hospitals Group dalam program penanganan bencana alam seperti banjir. Pada tahun 2013, Siloam Hospitals terlibat dalam pengobatan gratis bagi warga Kampung Melayu yang terkena banjir besar. Bekerja sama dengan Polres Metro Tangerang Siloam menyelenggarakan pengobatan gratis dan pembagian sembako kepada warga di beberapa kecamatan Tigaraksa – Tangerang.
Semarak Jantung Sehat. Dalam melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, Siloam Hospitals juga menggandeng beberapa lembaga nirlaba yang memiliki kesamaan visi dan misi untuk melayani kebutuhan masyarakat berekonomi rendah terhadap penyediaan kesehatan dasar. Pada tahun 2013, sebuah gerakan massal dibentuk, yaitu Semarak Jantung Sehat. Gerakan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat luas akan pentingnya pencegahan dini penyakit Jantung. Semarak Jantung Sehat merupakan aktifitas pendukung dari Siloam Heart Institute yang secara luas memberikan edukasi kepada masyarakat melalui social media Facebook, twitter dan website Siloam Hospitals.
85
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Pasien
Gerakan Semarak Jantung Sehat dimulai pada bulan Desember 2013 dengan melibatkan sekitar 11.000 masyarakat umum yang tergabung dalam kegiatan Jalan Santai di area Parkir Timur Senayan. Tahun 2014 ini Semarak Jantung Sehat akan hadir di kota-kota domisili Siloam Hospitals lainnya seperti Jambi, Palembang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, Makassar, dan Manado untuk melibatkan masyarakat setempat dan memberikan layanan pemeriksaan jantung gratis.
Perseroan menempatkan kebijakan edukasi mengenai kesehatan kepada masyarakat luas sebagai tujuan utama tanggung jawab terhadap pasien.
86
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Perseroan terhadap Pasien Perseroan melihat bagaimana pengertian pasien terhadap masalah kesehatan sebagai sesuatu yang sangat penting. Perseroan menempatkan kebijakan edukasi mengenai kesehatan kepada masyarakat luas sebagai tujuan utama tanggung jawab terhadap pasien. Prinsip yang dipegang oleh Perseroan adalah “mencegah di awal lebih baik daripada mengobati di kemudian hari”. Untuk menjawab kebutuhan pasien akan informasi, maka Perseroan melakukan beberapa aktifitas promosi dan edukasi melalui media massa cetak maupun presentasi ke lembagalembaga swadaya masyarakat maupun keagamaan. Promosi produk kepada khalayak luas dilakukan melalui iklan-iklan di surat kabar nasional maupun lokal. Iklan layanan tersebut merupakan pemasaran massal (mass marketing) layanan kesehatan dengan sasaran seluruh lapisan masyarakat dengan harga yang terjangkau. Edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya upaya untuk menjaga kesehatan juga dilakukan dengan cara penulisan artikel di media cetak nasional dan lokal. Artikel-artikel tersebut membahas, antara lain, mengenai penanganan atau deteksi dini penyakit kanker serviks atau prostat, skrining awal terhadap gejala penyakit jantung, pentingnya memeriksa tekanan darah dan deteksi dini penyakit lainnya.
Di dalam setiap aktifitas promosi kesehatan, tentunya Peseroan tidak terlepas dari keluhan-keluhan yang disampaikan oleh pasien atau keluarga pasien terkait dengan pelayanan yang diberikan. Keluhan pasien tersebut dapat terkait dengan pelayanan rawat inap, tim medis maupun keluhan administrasi lainnya. Penanganan keluhan ini selalu dilakukan secara komprehensif, baik oleh Rumah Sakit Siloam yang bersangkutan maupun oleh management kantor pusat. Tujuannya adalah agar kepuasan pasien dapat tercapai dan indeks kepercayaan pasien dapat meningkat. Untuk mewadahi keluhan-keluhan para pasien, Perseroan memiliki info desk yang bertujuan untuk menampung setiap keluhan pasien terhadap pelayanan Perseroan. Pasien dapat mengirimkan kritik dan saran melalui surat elektronik ke
[email protected] atau melalui website www.siloamhospitals.com. Untuk setiap aktifitas promosi yang dilakukan melalui media cetak, Perseroan menganggarkan marketing cost sekitar 5% dari target pencapaian tahun 2013. Dengan anggaran yang dikeluarkan, secara tidak langsung berdampak pada kinerja perusahaan, dalam hal ini indeks strategi merek dari Perseroan akan semakin menguat.
87
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Kesehatan, Keselamatan dan Kewaspadaan Bencana (K3) Perseroan bertekad untuk menjadi rumah sakit yang berdaya saing tinggi dan menjadi pusat layanan kesehatan yang paling diminati oleh pasien karena memberikan kepuasan, kinerja kerja dan hasil kerja yang optimal dan berkelanjutan. Salah satu caranya adalah melalui Kebijakan Komite K3 yang terintegrasi dengan komitmen yang tinggi untuk: 1. Mentaati dan mematuhi peraturan perundangundangan dan persyaratan lainnya yang berlaku, tanggap terhadap isu-isu K3 yang ada dan senantiasa melakukan konservasi terhadap lingkungan agar tetap sehat. 2. Mencegah kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja serta kerusakan sarana dan prasarana dengan mengendalikan potensi bahaya sehingga tercipta budaya dan sistem kerja yang aman. 3. Mencegah pencemaran lingkungan secara signifikan melalui kerjasama dengan pihak ketiga dalam mengendalikan emisi udara, limbah padat, limbah cair serta limbah bahan berbahaya dan beracun. Kebijakan di atas dikomunikasikan dengan seluruh pekerja melalui program orientasi umum (sebelum mulai bekerja) dan melalui program penyegaran yang diadakan dua kali setahun agar dapat dimengerti dan dipahami secara menyeluruh dan keefektifannya akan ditinjau secara berkala sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. K3 menjadi aspek yang sangat penting dalam setiap jenis pekerjaan yang ada di rumah sakit Perseroan agar dapat tercipta lingkungan kerja yang aman, sehat dan memiliki produktivitas optimal dalam setiap layanannya. Komitmen ini selalu terus dijaga dengan berbagai program yang terus dijalankan dan dievaluasi tingkat keberhasilannya. Berbagai kondisi yang telah berkembang di lingkungan rumah sakit Perseroan terkait dengan K3 adalah adanya budaya rumah sakit yang meliputi: 1. Semangat kerja secara tim/kelompok yang sinergistik. 2. Mengutamakan integritas dan inovasi agar memiliki daya saing yang tinggi. 3. Meningkatkan profesionalisme guna terus meningkatkan kepuasan pasien. 4. Mengutamakan K3 dalam setiap kegiatan operasional rumah sakit.
88
Dalam rangka menerapkan K3, segera setelah beroperasi, rumah sakit Perseroan wajib untuk membentuk tim inti K3 yang terdiri dari: 1. Tim kewaspadaan bencana. 2. Tim kesehatan lingkungan. 3. Tim keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk tim kewaspadaan bencana (dalam kasus kebakaran), selain ada tim inti K3, juga ada tim lantai di setiap bagian/ departemen yang akan membantu tim inti K3 dan juga sebagai tim awal yang akan mengatasi kondisi kebakaran sebelum tim inti K3 sampai di lokasi kejadian. Pengetahuan dan pemahaman dalam penggunaan alat pemadam api ringan telah diberikan ke seluruh pekerja termasuk pada tenant yang ada di lingkungan rumah sakit dan selalu dilakukan pelat ihan ulangan setiap setahun sekali. Mengenai lingkungan sekitar rumah sakit, Perseroan sangat memperhatikan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan Undang Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sebagai organisasi yang berstandar internasional, kualitas pelayanan tidak hanya dari aspek pasien tetapi juga dari aspek manajemen organisasi termasuk pengolahan limbah dan keberpihakan pada lingkungan yang dibuktikan dengan pencapaian peringkat BIRU pada PROPER (saat ini sedang diajukan proposal untuk peringkat HIJAU) dan berbagai penghargaan lain seperti akreditasi nasional (KARS), ISO maupun akreditasi internasional (JCI). Dalam hal efisiensi penggunaan energi, Perseroan melakukan program Gerakan Hemat Energi, penggantian lampu LED, penerangan jalan dengan tenaga surya, pemanfaatan tanaman untuk penyegaran ruangan, penurunan emisi dengan penggunaan mobil ambulan bermesin diesel dan pengurangan penggunaan generator dengan perawatan dan pemantauan gas buang sesuai dengan nilai ambang batas yang diperbolehkan. Upaya pengelolaan dan pengendalian lingkungan dilaporkan ke dinas lingkungan hidup setempat sebanyak dua kali dalam setahun.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
K3 tetap menjadi prioritas utama rumah sakit Perseroan. Ini terbukti dari penurunan angka kecelakaan akibat kerja dan angka penyakit akibat pekerjaan. Langkah-langkah yang telah diambil adalah: 1. Sosialisasi dan pelatihan mengenai K3 (termasuk pengendalian kebakaran), bahan beracun dan berbahaya dan ergonomi kepada para pekerja. 2. Melakukan berbagai uji pengetahuan untuk menilai tingkat keberhasilan dari sosialisasi dan pelatihan tersebut, misalnya dengan melakukan kunjungan dadakan ke masing-masing bagian dan kemudian mengajukan pertanyaan singkat mengenai K3 (umumnya mengenai upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran). 3. Selain itu, para pekerja juga diharuskan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan berkala yang dilaksanakan setiap dua tahun yang mana seluruh hasil pemeriksaan akan dianalisis dan kemudian diikuti dengan pembuatan program tindak lanjut
terkait dengan berbagai kesimpulan yang didapatkan, seperti weight reduction program untuk pekerja yang mengalami masalah kegemukan disertai dengan hasil pemeriksaan profil lemak yang tidak normal. Kegiatan lain yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan pelatihan dan pendidikan tambahan untuk meningkatkan pengetahuan dan keilmuan para anggota tim inti K3 (saat ini baru diberikan kepada sebagian ketua tim K3 agar dapat menjadi seorang ahli K3 umum untuk lingkungan rumah sakit). Pada kesempatan berikutnya, direncanakan pelatihan serupa untuk ketua tim K3 yang belum mengikutinya.
PEMBERIAN MATERI PENGENDALIAN KEBAKARAN
89
Data Perusahaan
Profil Perusahaan
Profil Dewan Komisaris Warga Negara Indonesia, 59 tahun, lulus dari Akademi Akuntansi Indonesia pada tahun 1980 dan Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia jurusan Akuntansi pada tahun 1982. Ketut Budi Wijaya memulai karir di PT Bridgestone Tire Indonesia sebagai Production Planning Staff (1975-1976). Karirnya dilanjutkan di perusahaan Kantor Akuntan Publik Darmawan & Co, dengan jabatan terakhir sebagai Audit Supervisor (1976-1987), dan pernah menjabat sebagai Senior Audit Manager pada PT Lippobank (1987-1990), menjabat Direktur pada PT Multipolar Corporation Tbk (1990-2005) dan PT Wal-Mart Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai CFO (1995-1998). Posisiposisi lain yang pernah dijabat termasuk: di PT Matahari Putra Prima Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Corporate Division (2001-2006), PT Multipolar Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (20062008), PT Lippo Karawaci Tbk dengan jabatan terakhir Presiden Direktur (2006-sekarang), PT Lippo Cikarang Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris (2009sekarang), PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2010 sekarang), PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk sebagai Komisaris (2010sekarang), dan PT Siloam International Hospitals Tbk sebagai Presiden Komisaris (2013-sekarang).
Ketut Budi Wijaya Presiden Komisaris
92
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Warga Negara Indonesia, 71 tahun. Prof. Dr. Muladi S.H., merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, (UNDIP),Semarang, tahun 1968 dan lulusan International Institute of Human Rights, France tahun 1979. Memperoleh gelar S3 (Cum Laude) Ilmu Hukum Universitas Padjajaran, Bandung pada tahun 1984. Memulai karir sebagai Dekan Fakultas Hukum UNDIP (1986-1992), Rektor UNDIP Semarang (19941998). Beliau menjabat Menteri Kehakiman Kabinet Pembangunan VII (1998), Menteri Kehakiman Kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999), Menteri Sekretaris Negara (1999), Hakim Agung Mahkamah Agung RI (2001-2002), Gubernur Lemhannas RI (2005-2011), Founder & Chairman Justitita Law Firm, Jakarta, PT Multipolar Technology Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris Independen (2013sekarang), PT Lippo Karawaci Tbk sebagai Komisaris Independen (2013-sekarang).
Prof. Dr. H. Muladi, S.H. Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, 65 tahun. Theo L. Sambuaga memperoleh gelar Sarjana dari FISIP- Universitas Indonesia pada tahun 1977, Master of International Public Policy dari School of International Studies (SAIS) Johns Hopkins University, USA, pada tahun 1990. Beliau memulai karir di PT Lippo Karawaci Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris (2004-sekarang), PT First Media Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris (2013-sekarang), Lippo Group dengan jabatan terakhir sebagai Presiden (2010-sekarang), BeritaSatu Media Holding dengan jabatan terakhir sebagai Presiden (2011sekarang), PT Multipolar Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris (2011-sekarang), PT Siloam International Hospitals Tbk. dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2011-sekarang) PT Matahari Putra Prima Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris (2013-sekarang).
Theo L. Sambuaga Komisaris
93
Profil Perusahaan
Profil Dewan Komisaris Warga Negara Indonesia, 62 tahun. Memperoleh gelar Sarjana jurusan Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1975. Memperoleh gelar Pasca Sarjana dalam bidang Ekonomi Terapan pada tahun 1988 dan gelar kehormatan PH.D dari Wharton School University of Pennsylvania, USA pada tahun 1989.
Farid Harianto
Komisaris Independen
Farid Harianto memulai karir di Institut PPM dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Program Pasca Sarjana (1989-1993), sebagai Senior Researcher (1990-1993) di Universitas Indonesia, CIS-University Toronto sebagai Visiting Professor (1993-1995), PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan jabatan sebagai Presiden Direktur (1995-1998), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (1998-2006), Wakil Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) masa 1998-2000, PT Unggul Indah Cahaya Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2004sekarang), PT Lippo Karawaci Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2005-sekarang), Staff Khusus Wakil Presiden Republik Indonesia (2009-sekarang), PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk dengan jabatan sebagai Komisaris (2010-sekarang), PT Toba Bar Sejahtera dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2012-sekarang), PT Siloam International Hospitals Tbk dengan jabatan terakhir Komisaris Independen (2011sekarang). Warga Negara Indonesia, 72 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Tehnik dari University of Tasmania, Australia (1966), Master of Engineering Science dari University of Tasmania, Australia (1968). Memperoleh Diploma dalam bidang Dynamic Management for International Executives dari Unversity of Syracuse New York, USA (1975). Lulusan Lemhanas (1984) dengan mendapat “Wibawa Seroja Nugraha” (nilai tertinggi). Memperoleh gelar The Honorary Doctor of Engineering dari University of Tasmania, Australia (2009).
Ir. Jonathan L. Parapak Komisaris Independen
94
Jonathan Parapak memulai karir di PT Indosat dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris utama (1980-2000), Ketua Dewan Gubernur Intelsat Washington (1989-1990), Sekretaris Jenderal Departemen Parpostel (1991-1998), PT INTI dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris Utama (1993-2000), Anggota Dewan Riset Nasional (1995-2005), Sekretaris Jenderal Departemen Pariwisata Seni dan Budaya (1998-1999), PT Siloam Health Care Group Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2000-2004), PT Bukit Sentul Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2000-2004), PT Pacific Utama dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2000-2004), PT AsiaNet dan PT First Media dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris/ Chairman (2000-2009), , Rektor Universitas Pelita harapan (2006-sekarang), PT Matahari Department Store dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2009sekarang), PT Multipolar Corporation Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2009-sekarang), PT Multipolar Corporation Tbk sebagai Komisaris (2009-sekarang), PT Matahari Putra Prima Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2009 - sekarang), PT Lippo Karawaci Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2009sekarang) PT Siloam International Hospitals Tbk dengan jabatan terakhir Komisaris Independen (2011-sekarang).
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Warga Negara Indonesia, 44 tahun, memperoleh gelar Sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung (1994). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Terbuka (1995) dan Magister Manajemen dari Prasetiya Mulya Business School (1995). Memiliki Professional Certificate sebagai Fellow of The Chartered Institute of Marketing (UK), Qualified Insurance Practitioner (QIP), Certified Property Underwriter (AAMAI), Fellow of The Indonesian General Insurance Expert (AAIK) dan Associate of The Indonesian Life Insurance Expert (AAAIJ). Mendapatkan penghargaan sebagai “Visionary Indonesian Insurance CEO” dari majalah Business Review pada tahun 2012 dan “Future Transformational Corporate Leader” dari majalah SWA pada tahun 2013.
Agus Benjamin Komisaris
Beliau memulai karir formal di PT Gajah Tunggal Prakarsa pada tahun 1996 dengan posisi terakhir sebagai Marketing Manager. Karir di industri asuransi dimulai pada tahun 1998 dengan mengikuti Sinar Mas Executive Training Program dan mencapai jabatan Regional Manager untuk Jakarta dan Sumatera di PT Asuransi Jiwa Ekalife (sekarang, PT Asuransi Jiwa Sinar Mas MSIG), kemudian bergabung dengan PT Asuransi Sinar Mas, perusahaan asuransi umum, sampai dengan tahun 2001 sebagai Assistant General Manager. Melanjutkan karir di PT Lippo General Insurance, Tbk , perusahaan penyedia asuransi kesehatan utama, sebagai General Manager. Menjabat berbagai posisi Head dan Direktur di bidang Operation, Business Development dan Marketing sebelum diangkat sebagai Presiden Direktur pada tahun 2011 sampai sekarang, PT Siloam International Hospitals Tbk dengan jabatan terakhir Komisaris (2011-sekarang).
95
Profil Perusahaan
Profil Direksi
Profil Direksi Warga Negara Selandia Baru, 55 tahun, memperoleh gelar Bachelor of Medicine dan Bachelor of Surgery (MBBS) dari University of Bangalore, India p. Mendapat Diploma in Sports Studies dari University of Otago, Selandia Baru pada tahun 1995. Memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) dari University of Otago, Selandia Baru pada tahun 1997. Merupakan lulusan Fellow of the Royal Australasian College of Medical Administrations (FRACMA) pada tahun 2006. Dr. Gershu Memulai karir di Thorn Group Private Limited, Sri Lanka dengan jabatan sebagai Director of Administration (1989-1993), Southern Health, Selandia Baru dengan jabatan sebagai General Manager Clinical Services (1998- 2001), Southland District Health Board, Selandia Baru dengan jabatan sebagai Chief Executive Officer (20012005), Hunter New England Area Health Services, Australia dengan jabatan sebagai Director Medical Services (2006), PT Siloam International Hospitals dengan jabatan terakhir sebagai Group Chief Executive Officer (2006-2009), North West Area Health Services, Australia dengan jabatan sebagai Director Medical Services (2009), menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2009.
dr. Gershu Chandy. Paul Presiden Direktur
96
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Warga Negara Indonesia, 57 tahun, memperoleh gelar Sarjana Kedokteran dari Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta pada tahun 1982dan gelar Magister Manajemen dari Universitas Indonusa Esa Unggul, Jakarta pada tahun 1997. Dr. Grace memulai karir di RS Jiwa & Saraf Dharma Jaya sebagai Dokter (1986-1989), Balai Kesehatan Masyarakat Keluarga Mulia Jakarta sebagai Dokter (1989-1991), RS. Ongkomulyo Jakarta sebagai Dokter (1992-1995), RS Siloam Karawaci dengan jabatan terakhir sebagai Chief Executive Officer (1995-2007), menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2007.
dr. Grace Frelita Indradjaja, M.M. Direktur
Warga Negara Filipina, 59 tahun memperoleh gelar Certified Public Accountant (CPA), Filipina pada tahun 1977. Memperoleh sertifikasi Management Development Program (MDP) dari Asian Institute of Management, Filipina pada tahun 1986. Memperoleh sertifikasi Strategic Business Economics Program untuk Senior Executives (SBEP) dari Center for Research and Communication, Filipina pada tahun 1991.
Romeo Fernandez Lledo Direktur
Romeo Fernandez Lledo memulai karir di SGV&CO (Member of Ernst & Young) dengan jabatan tsebagai Audit Manager (1977-1988), Nowoven Fabric Philippines, Inc. dengan jabatan sebagaiDirector and Chief Operating Officer (1988-1992), Salim Group dengan jabatan sebagai Chief of Internal Audit, Internal Audit Division II (1992-1999), PT Indosiar Visual Mandiri dengan jabatan sebagai Controller (1994-1997), PT Matahari Lintas Cakrawala dengan jabatan sebagai Director and Chief Finance Officer (1995-2001), PT Datakom Asia dengan jabatan tsebagai Direktur (1997-2006), PT Matahari Lintas Cakrawala dengan jabatan sebagai Director and Chief Finance Officer (2001-2007), PT Mitra Kreasidharma dengan jabatan sebagai Presiden Direktur (20082010), PT Inti Everspring Indonesia dengan jabatan sebagai Presiden Direktur (2008-2010), PT Indonox Mitra Pratama dengan jabatan sebagai Presiden Komisaris (2008-2010), PT Unggul Indah Cahaya Tbk dengan jabatan sebagai Presiden Komisaris (20082010), menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010.
97
Profil Perusahaan
Warga Negara India, 63 tahun. Prof. George memperoleh gelar Medical School (MBSS) dari Christian Medical College Vellore, India pada tahun 1975. Memperoleh gelar Master of Surgery (MS Gen Surg) dari Christian Medical College Vellore, India pada tahun 1984. Memperoleh gelar Doctor of Medicine (Surgery) dari Adelaide University, Australia pada tahun 1997.
Prof. George Mathew Direktur
Prof. George memulai karir di Christian Medical College, India, dengan jabatan terakhir sebagai Reader, Department of Surgery (1984-1997), University of Adelaide, Australia dengan jabatan terakhir sebagai Research Scholar, Department of Surgery (1994-1997), Christian Medical College, India dengan jabatan terakhir sebagai Professor & Head, General Surgery Unit III (General Surgery & Oesophago Gastro Duodenal Surgery) (2003-sekarang), Mochtar Riady Institute for Nanotechnology dengan jabatan terakhir sebagai President (2011-sekarang), Universitas Pelita Harapan dengan jabatan terakhir sebagai President – Medical Science Group (2011-sekarang), menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2011.
Warga Negara Indonesia, 56 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung pada tahun 1986.
Sugianganto Budisuharto
Direktur & Sekretaris Perusahaan
98
Memulai karir di PT Bank Lippo Tbk dengan jabatan sebagai GM of Bank Branch Network (1989-1994), PT Asuransi Lippo Life Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Marketing & Sales, Operation & IT (1994-2000), PT Asuransi AIG Life dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Presiden Direktur-Marketing (2000-2008), PT Siloam International Hospitals dengan jabatan sebagai MRCCC Siloam Hospitals Project Coordinator (2008-2010), Universitas Pelita harapan dengan jabatan sebagai Corporate Relation Advisor (2008-sekarang), PT AON Indonesia dengan jabatan sebagai Direktur (20092013), PT AON Benfield Indonesia dengan jabatan sebagai Presiden Komisaris (2010-2013), PT Lippo General Insurance Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2012-sekarang), menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2012.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Warga Negara Indonesia, 52 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Umum dari Universitas Brawijaya, Malang pada tahun 1989. Memperoleh gelar Magister Kedokteran Kerja dari Universitas Indonesia, Jakarta pada tahun 2006. Anag Prayudi memulai karir di TNI Angkatan Darat sebagai Dokter TNI – AD (1989-1998), International SOS dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Medis (1998-2011), menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi Perseroan sejak tahun 2011.
dr. Anang Prayudi
Direktur Tidak Terafiliasi
99
Profil Perusahaan
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2013 PT Siloam International Hospitals Tbk Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Siloam International Hospitals Tbk tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan Perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Tangerang, April 2014
Dewan Komisaris
Ketut Budi Wijaya
Theo L. Sambuaga
Agus Benjamin
Komisaris
Komisaris
Farid Harianto
Prof. Dr. H. Muladi, S.H.
Ir. Jonathan L. Parapak
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Presiden Komisaris
Direksi
100
Prof. George Mathew
dr. Gershu Chandy Paul
Romeo Fernandez Lledo
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
dr. Grace Frelita Indradjaja, M.M.
Sugianganto Budisuharto
dr. Anang Prayudi
Direktur
Direktur
Direktur Tidak Terafiliasi
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Laporan Keuangan 101
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
102
Final Draft/26-Mar-14
Paraf:
103
104
105
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan
ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Berelasi Pihak Ketiga Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Beban Dibayar di Muka Jumlah Aset Lancar
2.d, 2.e, 2.f, 2.r, 3, 10, 29, 30 2.r, 2..u, 4, 30 2.f, 10
2012 Rp
515.437.837.445
168.707.958.679
2.432.208.891 268.370.030.779 3.143.279.756 94.831.081.782 23.250.233.636 907.464.672.289
3.171.020.453 183.895.756.421 8.072.306.481 75.351.731.878 17.538.003.848 456.736.777.760
60.581.873.952 515.189.971 1.402.270.240.507 180.791.360.696 7.332.931.883 18.981.601.213 22.836.666.648 1.693.309.864.870
152.755.381.554 662.399.000 865.292.426.507 54.418.415.585 6.742.214.109 16.308.287.480 33.310.116.097 1.129.489.240.332
2.600.774.537.159
1.586.226.018.092
(2)
0
2.r, 14, 30 2.r, 17, 30 2.f, 2.r, 10, 16, 30 2.p 2.q, 7.a 2.r, 15, 30 2.r, 17, 30
163.966.851.520 4.927.167.196 66.910.610.412 9.915.718.285 16.983.882.633 9.526.754.910 11.792.174.233
155.526.637.952 4.853.583.896 33.509.451.861 5.891.297.072 17.811.426.058 26.924.904.271 11.218.103.419
2.j, 18, 33.a
11.897.445.548 295.920.604.737
11.897.445.548 267.632.850.077
2.r, 17, 30 2.f, 2.r, 10, 30 2.j, 18, 33.a 2.n, 19 2.q, 7.c
42.960.940.232 387.074.492.750 130.806.709.541 93.036.906.549 11.983.104.371 665.862.153.443
54.753.114.467 798.786.624.559 142.736.750.831 71.022.629.649 6.653.250.000 1.073.952.369.506
961.782.758.180
1.341.585.219.583
115.610.000.000
100.000.000.000
1.289.664.515.321 206.108.534.831
(23.058.434.679) 156.238.115.976
1.611.383.050.152 27.608.728.827 1.638.991.778.979
233.179.681.297 11.461.117.212 244.640.798.509
2.600.774.537.159
1.586.226.018.092
2.r, 5, 30 2.g, 2.k, 6 2.h, 8
ASET TIDAK LANCAR Uang Muka Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Aset Tetap Goodwill Aset Takberwujud Aset Pajak Tangguhan Aset Nonkeuangan Tidak Lancar Lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar
9 2.f, 2.r, 10, 30 2.i, 2.k, 2.u, 12 2.l, 2.m, 13.a 2.m, 2.u, 13.b 2.q, 7.c 11
JUMLAH ASET Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha - Pihak Ketiga Utang Bank Jangka Pendek Beban Akrual Uang Muka Pasien Utang Pajak Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Bagian Lancar atas Utang Bank Jangka Panjang Bagian Lancar atas Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
2013 Rp
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Bank Jangka Panjang Utang Pihak Berelasi Non-Usaha Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Liabilitas Pajak Tangguhan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas EKUITAS Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham - Nilai Nominal Rp100 per Saham Modal Dasar: 4.000.000.000 Saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1.156.100.000 Saham pada 31 Desember 2013; 1.000.000.000 Saham pada 31 Desember 2012 Tambahan Modal Disetor - Neto Saldo Laba Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali Jumlah Ekuitas
20 2.o, 2.r, 21
2.c, 22
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
106
Final Draft/26-Mar-14,
1
Paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan
2013 Rp
2012 Rp
OPERASI YANG DILANJUTKAN PENDAPATAN
2.p, 23
2.503.599.992.916
1.788.082.522.163
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2.p, 24
(1.844.902.051.712)
(1.343.268.005.895)
658.697.941.204
444.814.516.268
(582.764.965.156) 2.751.821.279
(367.863.019.037) 14.516.640.205
78.684.797.327
91.468.137.436
12.021.433.715 (18.945.082.871)
3.578.943.329 (18.025.499.296)
71.761.148.171
77.021.581.469
(21.568.661.267)
(25.061.978.940)
50.192.486.904
51.959.602.529
--
--
50.192.486.904
51.959.602.529
LABA BRUTO Beban Usaha Lain-lain - Neto
2.f, 2.p, 10, 25
LABA USAHA Penghasilan Bunga Beban Keuangan
26 26
LABA SEBELUM PAJAK Beban Pajak
2.q, 7.b
LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
2.c
49.870.418.855 322.068.049 50.192.486.904
50.461.221.662 1.498.380.867 51.959.602.529
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
2.c
49.870.418.855 322.068.049 50.192.486.904
50.461.221.662 1.498.380.867 51.959.602.529
LABA PER SAHAM Dasar, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk
2.s, 28
47,63
50,46
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
Final Draft/26-Mar-14,
2
Paraf:
107
108
2.c
20, 21
2.c
`
`
115.610.000.000
Final Draft/26-Mar-14,
1.312.722.950.000
--
--
--
1.312.722.950.000
--
100.000.000.000
--
--
15.610.000.000
--
--
--
Agio Saham Rp
--
100.000.000.000
Rp
Modal Saham
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Kepentingan Nonpengendali
PenambahanNonpengendali Modal Saham dari Penawaran Umum Kepentingan Saham Perdana - Bersih setelah Dikurangi Biaya Emisi Saham
Perubahan Ekuitas pada Tahun 2013
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Kepentingan Nonpengendali
Perubahan Ekuitas pada Tahun 2012
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011
Catatan
(11.329.652.726)
--
--
--
(11.329.652.726)
--
--
(11.329.652.726)
3
(11.728.781.953)
--
--
--
(11.728.781.953)
--
--
(11.728.781.953)
`
`
1.289.664.515.321
--
--
1.312.722.950.000
(23.058.434.679)
--
--
(23.058.434.679)
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Entitas Induk Tambahan Modal Disetor - Neto Selisih Nilai Transaksi Selisih Nilai Restrukturisasi Perubahan Entitas Transaksi Sepengendali Ekuitas Neto Entitas Anak Jumlah Rp Rp Rp
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
`
`
206.108.534.831
49.870.418.855
--
--
156.238.115.976
50.461.221.662
--
105.776.894.314
Rp
Saldo Laba Yang belum Ditentukan Penggunaannya
`
`
1.611.383.050.152
49.870.418.855
--
1.328.332.950.000
233.179.681.297
50.461.221.662
--
182.718.459.635
Rp
Jumlah Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Entitas Induk
`
`
paraf:
27.608.728.827
322.068.049
15.825.543.566
--
11.461.117.212
1.498.380.867
13.717.738.801
(3.755.002.456)
Rp
Kepentingan Nonpengendali
`
`
1.638.991.778.979
50.192.486.904
15.825.543.566
1.328.332.950.000
244.640.798.509
51.959.602.529
13.717.738.801
178.963.457.179
Rp
Jumlah Ekuitas
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Lainnya Pembayaran kepada Manajemen dan Karyawan Arus Kas Diperoleh dari Operasi Pembayaran Beban Keuangan - Neto Pembayaran Pajak Penghasilan Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembayaran Uang Muka Pembelian Aset Tetap dan Lainnya Aset Tetap dan Perangkat Lunak Penjualan Pembelian Perolehan Entitas Anak, Setelah Dikurangi Kas yang Diperoleh Penerimaan Jaminan Kinerja Rumah Sakit Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi
12 12, 13.b
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan Modal Saham melalui Penawaran Umum Saham Perdana Penerimaan Biaya Emisi Saham Penerimaan dari (Pembayaran kepada) Pihak Berelasi Penerimaan Pembayaran Pinjaman Bank Penerimaan Pembayaran Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
17
KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS Dampak Kurs atas Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun
2013 Rp
2012 Rp
2.436.892.008.979 (1.804.866.184.158) (408.338.251.060) 223.687.573.761 (6.923.649.156) (27.314.028.929) 189.449.895.676
1.717.899.210.398 (1.185.761.503.827) (281.533.520.002) 250.604.186.569 (14.446.555.967) (33.150.330.144) 203.007.300.458
(212.572.886.877)
(128.786.188.553)
701.907.127 (385.554.741.760) (163.163.909.554) -(760.589.631.064)
45.520.996 (394.108.463.782) (52.811.697.309) 61.000.000.000 (514.660.828.648)
1.404.900.000.000 (78.466.324.884)
---
396.053.813.681 (807.618.736.461)
641.716.869.459 (313.699.617.537)
73.583.300 (11.218.103.421) 903.724.232.215
-(7.566.768.420) 320.450.483.502
332.584.496.827
8.796.955.312
14.145.381.939
13.324.485.939
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
3
168.707.958.679
146.586.517.428
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
3
515.437.837.445
168.707.958.679
Tambahan informasi transaksi non-kas disajikan dalam Catatan 32.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
Final Draft/26-Mar-14,
4
paraf:
109
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. Umum 1.a. Pendirian Perusahaan PT Siloam International Hospitals Tbk ("Perusahaan") didirikan dengan nama PT Sentralindo Wirasta pada tanggal 3 Agustus 1996 berdasarkan Akta Pendirian No. 3 yang dibuat di hadapan Myra Yuwono, S.H., notaris di Sukabumi. Akta pendirian ini disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-8639.HT.01.01.TH.96, tanggal 27 Agustus 1996 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97, Tambahan No. 9518 pada tanggal 3 Desember 1996. Anggaran dasar Perusahaan telah diubah beberapa kali, terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 307 tanggal 25 Maret 2013 yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, notaris di Jakarta tentang perubahan nama Perusahaan menjadi PT Siloam International Hospitals Tbk dan persetujuan pengeluaran saham baru dalam portepel sebanyak-banyaknya 115.000.000 saham. Perubahan anggaran dasar ini, telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU 15929.AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 27 Maret 2013. Pada tanggal 4 Juni 2013, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 05 yang dibuat dihadapan notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., notaris di Jakarta, disetujui untuk mengubah pengeluaran saham dalam portepel yang sebelumnya sebanyakbanyaknya 115.000.000 saham menjadi sebanyak-banyaknya 190.500.000 saham. Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan adalah dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk mendirikan dan mengelola rumah sakit, poliklinik, sarana dan pra sarana penunjang kesehatan, menyelenggarakan pelayanan dan penyelenggaraan kesehatan serta menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2010 setelah restrukturisasi unit-unit rumah sakit dari PT Lippo Karawaci Tbk. Kegiatan utama Perusahaan adalah bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat yaitu mendirikan dan mengelola rumah sakit. Area kerja unit-unit rumah sakit Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya disebut Grup) meliputi beberapa kota di pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. Perusahaan berkantor pusat di Siloam Hospital Lippo Village Lantai 5, Jl. Siloam No. 6, Lippo Village, Tangerang 15811, Banten - Indonesia. Entitas induk Perusahaan adalah PT Megapratama Karya Persada dengan entitas induk terakhir adalah PT Lippo Karawaci Tbk. 1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Penawaran umum saham perdana Perusahaan sejumlah 156.100.000 lembar saham biasa kepada masyarakat dan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No.S-260/D.04/2013 pada tanggal 2 September 2013, dan selanjutnya seluruh saham dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 September 2013.
110
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
5
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.c. Struktur Grup Perusahaan memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% saham entitas anak sebagai berikut: Entitas Anak
Jumlah Aset
Tempat Kedudukan
Aktivitas Usaha Utama
Persentase Kepemilikan Langsung
Persentase Kepemilikan Tidak Langsung
Tahun Awal Beroperasi
PT Aritasindo Permaisemesta
Jakarta
99,99%
--
--
65.883.437
321.957.363
PT Perdana Kencana Mandiri
Jakarta
Perdagangan, Pembangunan, Pertambangan, Pertanian Jasa, Pengangkutan Darat, Percetakan dan Perindustrian Perindustrian, Pembangunan, Perdagangan, Pengangkutan Darat, Perbengkelan, Percetakan, Pertanian, Pertambangan dan Jasa Pembangunan, Perdagangan dan Jasa Pelayanan Kesehatan, Perdagangan, Pembangunan, Pengangkutan Darat dan Jasa Pelayanan Kesehatan Pembangunan dan Jasa Kesehatan dan Pedagang Besar Farmasi Perdagangan, Pembangunan, Industri, Pertambangan, Transportasi Darat, Pertanian, Percetakan, Perbengkelan dan Jasa kecuali Jasa di bidang Hukum dan Pajak Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Kesehatan
99,75%
--
--
139.940.484
139.940.484
99,99%
--
--
118.439.411
118.439.411
99,99%
--
Perdagangan, Perindustrian dan Jasa Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Poliklinik, Balai Pengobatan dan Kegiatan Usaha Terkait Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan Percetakan dan Jasa Jasa, Pembangunan, Perdagangan, Perbengkelan, Pengangkutan Darat, Perindustrian, Percetakan dan Pertanian Perdagangan, Pembangunan dan Jasa
99,99%
--
99,99%
--
--
PT Multiselaras Anugerah
Tangerang
PT Nusa Medika Perkasa
Jakarta
PT Siloam Graha Utama dan Entitas Anak
Jakarta
PT East Jakarta Medika PT Guchi Kencana Emas dan Entitas Anak PT Golden First Atlanta
PT Prawira Tata Semesta dan Entitas Anak
Bekasi Jakarta Jambi
Jakarta
PT Balikpapan Damai Husada
Balikpapan
PT Siloam Emergency Services
Tangerang
PT Medika Harapan Cemerlang Indonesia
Tangerang
PT Pancawarna Semesta dan Entitas Anak
Tangerang
PT Diagram Healthcare Indonesia
PT Adamanisa Karya Sejahtera
Depok
Jakarta
PT Brenada Karya Bangsa**)
Tangerang
PT Harmoni Selaras Indah**)
Tangerang
PT Kusuma Primadana dan Entitas Anak
Tangerang
PT Adijaya Buana Sakti dan Entitas Anak
PT Siloam Sumsel Kemitraan
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
Jakarta
Tangerang
6
2013 Rp
2012 Rp
--
59,69%
--
898.583.214
880.961.690
99,99%
--
--
170.926.169.055
174.600.329.936
--
79,84%
2002
170.919.068.042
174.600.329.936
99,97%
--
--
103.536.422.739
108.844.185.130
--
83,00%
2008
103.525.497.989
108.824.482.220
99,98%
--
--
220.387.041.953
180.366.373.950
--
79,61%
2007
183.152.322.686
153.184.763.268
2013
1.391.968.353
1.000.000.000
2013
2.969.022.018
600.000.000
--
70.275.326.965
74.993.112.485
80,00%
2006
39.716.721.868
44.450.915.455
99,90%
--
--
1.000.000.000
1.000.000.000
99,99%
--
--
600.000.000
600.000.000
99,99%
--
--
600.000.000
600.000.000
99,99%
--
--
102.376.903.302
85.235.136.940
--
80,00%
--
102.368.878.302
85.224.461.940
--
56,00%
--
7.997.550.337
16.000.000.000
paraf:
111
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Entitas Anak
PT RS Siloam Hospital Sumsel (d/h PT Karyatama Indah Sentosa)
PT Optimum Karya Persada
112
Tempat Kedudukan Palembang
Jakarta
PT Rosela Indah Cipta**)
Tangerang
PT Sembada Karya Megah**)
Tangerang
PT Trijaya Makmur Bersama**)
Tangerang
PT Visindo Galaxi Jaya
Tangerang
PT Tunggal Pilar Perkasa dan Entitas Anak
Tangerang
PT Tirtasari Kencana
Tangerang
PT Gramari Prima Nusa
Tangerang
PT Krisolis Jaya Mandiri**)
Tangerang
PT Kusuma Bhakti Anugerah
Tangerang
PT Agung Cipta Raya
Tangerang
PT Bina Cipta Semesta
Jakarta
PT Mega Buana Bhakti
Tangerang
PT Taruna Perkasa Megah**)
Tangerang
PT Tataka Bumi Karya**)
Tangerang
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
Jumlah Aset 2013 2012 Rp Rp 102.356.656.020 101.823.764.995
Aktivitas Usaha Utama Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa, Pembangunan, Perdagangan, Perbengkelan, Pengangkutan Darat, Perindustrian, Percetakan dan Pertanian Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan, Real Estat, Industri Percetakan, Agrobisnis, Jasa dan Angkutan Perdagangan, Pembangunan, Real Estat, Industri Percetakan, Agrobisnis, Jasa dan Angkutan Perdagangan, Pembangunan dan Jasa Jasa Kesehatan meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik, dan Poliklinik, Balai Pengobatan serta Kegiatan Usaha Terkait
Persentase Kepemilikan Langsung --
Persentase Kepemilikan Tidak Langsung 70,00%
Tahun Awal Beroperasi 2012
99,90%
--
--
1.000.000.000
1.000.000.000
99,99%
--
--
600.000.000
600.000.000
99,99%
--
--
600.000.000
600.000.000
99,99%
--
--
600.000.000
600.000.000
99,99%
--
--
5.000.000.000
5.000.000.000
99,99%
--
--
406.737.757.798
--
--
99,99%
--
658.921.700
568.796.441
--
99,99%
--
50.878.778.974
--
Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Real Estat, Industri, Percetakan Agrobisnis, Jasa dan Angkutan Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Perdagangan, Pembangunan, Real Estat, Industri, Percetakan, Agrobisnis, Jasa dan Angkutan Perdagangan, Pembangunan Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa
--
99,99%
--
600.000.000
600.000.000
--
99,99%
--
7.000.000.000
7.000.000.000
--
99,99%
--
1.000.000.000
1.000.000.000
--
99,99%
--
1.000.000.000
1.000.000.000
--
99,99%
--
6.000.000.000
6.000.000.000
--
99,99%
--
600.000.000
600.000.000
--
99,99%
--
600.000.000
600.000.000
7
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Entitas Anak
Tempat Kedudukan
Persentase Kepemilikan Langsung --
Persentase Kepemilikan Tidak Langsung 99,99%
Tahun Awal Beroperasi --
--
75,00%
--
600.000.000
--
--
99,99%
--
354.600.057.124
--
Badung, Bali
Jasa Pelayanan Rumah Sakit Swasta
--
80,00%
2008
203.638.402.814
--
Jakarta
Menjalankan Usaha Khusu di Bidang Kesehatan Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan, Real Estat, Industri Percetakan, Agrobisnis, Jasa dan Angkutan
--
80,00%
2008
142.522.915.190
--
--
99,99%
--
600.000.000
--
99,99%
--
--
600.000.000
--
PT Tataka Karya Indah**)
Tangerang
PT Siloam Medika Cemerlang*)
Tangerang
PT Koridor Usaha Maju dan Entitas Anak
Tangerang
PT Medika Sarana Traliansia dan Entitas Anak
PT Trisaka Raksa Waluya
Jumlah Aset 2013 Rp 600.000.000
Aktivitas Usaha Utama Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan, Real Estat, Industri Percetakan, Agrobisnis, Jasa dan Angkutan Perdagangan, Pembangunan, Percetakan, Agrobisnis, Jasa dan Angkutan
PT Berlian Cahaya Indah
Tangerang
PT Mahkota Buana Selaras
Tangerang
2012 Rp 600.000.000
*) Didirikan pada tahun 2013 **) Didirikan pada tahun 2012
Pada tanggal 26 Maret 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan PT Pancawarna Semesta (PWS) dengan nilai akuisisi sebesar Rp99.999.000. Pada tanggal akuisisi, PWS belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Berdasarkan akta No. 80 tanggal 31 Mei 2012 yang dibuat dihadapan Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta, PT Pancawarna Semesta (PWS) mengakuisisi 80% kepemilikan di PT Diagram Healthcare Indonesia (DHI) dengan nilai imbalan sebesar Rp58.752.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis (lihat Catatan 27). DHI telah beroperasi secara komersial sejak 2006. Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Bina Cipta Semesta (BCS) dengan nilai akuisisi Rp999.000.000. Pada tanggal akuisisi, BCS belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Kusuma Bakti Anugerah (KBA) dengan nilai akuisisi sebesar Rp6.999.900.000. Pada tanggal akuisisi, KBA belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Mega Buana Bhakti (MBB) dengan nilai akuisisi sebesar Rp5.999.900.000. Pada tanggal akuisisi, MBB belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Visindo Galaxi Jaya (VGJ) dengan nilai akuisisi sebesar Rp4.999.900.000. Pada tanggal akuisisi VGJ belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Agung Cipta Raya (ACR) dengan nilai akuisisi sebesar Rp999.000.000. Pada tanggal akuisisi, ACR belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
8
paraf:
113
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Adamanisa Karya Sejahtera (AKS) dengan nilai akuisisi sebesar Rp999.000.000. Pada tanggal akuisisi, AKS belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Optimum Karya Persada (OKP) nilai akuisisi sebesar Rp999.000.000. Pada tanggal akuisisi, OKP belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Pada tanggal 21 Juni 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Kusuma Primadana (KP) dengan nilai akuisisi sebesar Rp99.999.000. KP memiliki 80% saham di PT Adijaya Buana Sakti. Pada tanggal akuisisi, KP belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Pada tanggal 10 September 2013, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Tunggal Pilar Perkasa dari PT Primakreasi Propertindo dan PT Grand Villa Persada, dengan nilai akuisisi sebesar Rp599.999.000. Transaksi akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". Tidak terdapat selisih bersih antara harga pengalihan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi. Pada tanggal 11 September 2013, Perusahaan mengakuisisi seluruh kepemilikan di PT Mahkota Buana Selaras (MBS) (melalui kepemilikan langsung sebesar 99,99% dan kepemilikan tidak langsung PT Tunggal Pilar Perkasa (TPP) sebesar 0,01% dengan nilai akuisisi sebesar Rp600.000.000. Transaksi akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". Tidak terdapat selisih bersih antara harga pengalihan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi. Pada tanggal 26 Nopember 2013, TPP dan MBS, mengakuisisi masing-masing 99,99% dan 0,01% kepemilikan di PT Koridor Usaha Maju (KUM) dari PT Primakreasi Propertindo dan PT Grand Villa Persada, dengan nilai akuisisi masing-masing sebesar Rp599.999.000 dan Rp1.000. Transaksi akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". Tidak terdapat selisih bersih antara harga pengalihan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi. Pada tanggal 6 Desember 2013, TPP dan MBS mengakuisisi masing-masing 75% dan 25% kepemilikan di PT Gramari Prima Nusa (GPN) dengan nilai akuisisi masing-masing sebesar Rp750.000.000 dan Rp250.000.000. Pada tanggal akuisisi, GPN belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Berdasarkan akta No. 65, 66 dan 67 tanggal 13 Desember 2013 yang dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn, Notaris di Tangerang, KUM mengakuisisi 80% kepemilikan di PT Medika Sarana Traliansia (MST) dengan nilai imbalan sebesar Rp189.600.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis (lihat Catatan 27). MST telah beroperasi secara komersial sejak 2008. MST merupakan pemilik saham di PT Trisaka Raksa Waluya (TRW) sebesar 99,99%. TRW telah beroperasi secara komersial sejak 2008. 1.d. Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan dan Komite Audit Berdasarkan Akta Notaris No. 369 tanggal 24 April 2013, yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, notaris di Jakarta, yang telah diterima oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-15919 tanggal 26 April 2013 , Akta Notaris No. 34 tanggal 20 Desember 2012, yang dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn, notaris di Tangerang, yang telah diterima oleh Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat pemberitahuan No. AHU-AH.01.01-07152 tanggal 28 Pebruari 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
114
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
9
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 2013
2012
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris
Komisaris Independen
Ketut Budi Wijaya Theo Leo Sambuaga Agus Benjamin --Farid Harianto Muladi Jonathan Limbong Parapak
Christoper James Williams Theo Leo Sambuaga Maruarar Sirait Farid Harianto Muladi
Gershu Chandy Paul Grace Frelita Indradjaja Sugianganto Budisuharto Romeo Fernandez Lledo George Mathew Anang Prayudi *)
Gershu Chandy Paul Grace Frelita Indradjaja Sugianganto Budisuharto Romeo Fernandez Lledo George Mathew Anang Prayudi
Direksi Presiden Direktur Direktur
*) Direktur tidak terafiliasi
----
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Komite Audit Ketua Anggota
Farid Harianto Lie Kwang Tak Siswanto Pramono
Pada tanggal 31 Desember 2013, Corporate Secretary Perusahaan dijabat oleh Sugianganto Budisuharto dan Kepala unit internal audit dijabat oleh Gunawan HP. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah karyawan Grup masing-masing sebanyak 4.905 dan 3.551 orang (tidak diaudit). 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan 2.a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta peraturan Bapepam-LK No.VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” sesuai Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal. 2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi dilaporkan menggunakan metode langsung. Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
10
paraf:
115
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Mata uang fungsional Grup adalah Rupiah. Transaksi dicatat menggunakan mata uang fungsional. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah. SAK baru atau penyesuaian atas SAK yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Grup adalah penyesuaian atas PSAK No. 60 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan". Manajemen Grup telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan penyesuaian PSAK No. 60 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi sebagaimana yang dijelaskan pada Catatan 2.o. Sementara itu, Pencabutan atas PSAK No. 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau tahun sebelumnya. 2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Grup yang dikendalikan secara langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan1.c. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain. Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Pengendalian diperoleh ketika entitas memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut. Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep entitas ekonomi. Seluruh akun dan transaksi yang signifikan yang saling berhubungan di antara perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan sebagai satu kesatuan usaha. Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk. Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
116
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
11
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.d. Transaksi dalam Mata Uang Asing Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang fungsional. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs spot yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs penutup yang berlaku, yaitu: 2013 Rp 1 Dolar Amerika Serikat (USD) 1 Euro (EUR) 1 Dolar Singapura (SGD) 1 Dolar Australia (AUD)
2012 Rp 12.189 16.821 9.628 10.876
9.670 12.810 7.907 10.025
Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing ke mata uang Rupiah, dibebankan pada laba rugi. Pos non-moneter dalam mata uang asing yang diukur dalam biaya historis dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Pos moneter dalam mata uang asing yang diukur pada nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditetapkan. 2.e. Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari saldo kas dan simpanan di bank yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya. Setara kas merupakan deposito yang jangka waktunya sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya. 2.f. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (sebagai entitas pelapor), yang meliputi: (a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. (b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); (ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); (iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; (v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program teresebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; (vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau (vii)Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
12
paraf:
117
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.g. Persediaan Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan penjualan. Perusahaan menentukan penyisihan persediaan usang berdasarkan hasil penelahaan terhadap keadaan persediaan akhir tahun. 2.h. Beban Dibayar di Muka Beban dibayar di muka diamortisasi sesuai masa manfaat masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus. 2.i. Aset Tetap Aset tetap pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan model biaya yang dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Tanah tidak disusutkan dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Bangunan, Prasarana dan Renovasi Perlengkapan dan Peralatan Medis Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan
Tahun 4 - 20 4-8 4 - 10 5
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan yang menambah estimasi masa manfaat aset atau keuntungan ekonomi di masa mendatang dikapitalisasi. Aset tetap yang dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dikredit atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Akumulasi biaya pembangunan aset tetap dikapitalisasi sebagai “Aset dalam Penyelesaian” dan dicatat pada akun “Aset Tetap” sampai proses pembangunan selesai. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap ketika pembangunan selesai. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir periode pelaporan, estimasi umur manfaat ekonomis, metode penyusutan dan nilai residu direview. Penyesuaian yang diperlukan dilakukan secara prospektif. 2.j. Sewa Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
118
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
13
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Grup sebagai Lessee Pada awal masa sewa, Grup mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri. Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Grup sebagai Lessor Grup mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Grup sebagai lessor dalam sewa pembiayaan. Grup mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa operasi. Sewa kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa. Jual dan Sewa Balik Transaksi jual dan sewa balik meliputi penjualan suatu aset dan penyewaan kembali aset yang sama. Jika suatu transaksi jual dan sewa balik merupakan sewa pembiayaan, selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat tidak dapat diakui segera sebagai pendapatan oleh penjual, tetapi ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa. Jika transaksi jual dan sewa balik merupakan sewa operasi dan jelas bahwa transaksi tersebut terjadi pada nilai wajar, maka laba atau rugi harus segera diakui. Jika harga jual dibawah nilai wajar, maka laba atau rugi harus segera diakui, kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewa selama tahun penggunaan aset. Jika harga jual di atas nilai wajar, selisih lebih dari nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama tahun penggunaan aset. 2.k. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Jumlah yang dapat diperoleh kembali suatu aset non-keuangan diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi tahun berjalan. Rugi penurunan nilai yang telah diakui pada periode sebelumnya dibalik, jika dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai. Jumlah tercatat aset yang meningkat karena pembalikan rugi penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai pada periode sebelumnya. 2.l. Kombinasi Bisnis Grup mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akuisisi, termasuk dalam pengukuran kepentingan nonpengendali. Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
14
paraf:
119
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar pada tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Biaya terkait akuisisi diakui sebagai beban pada tahun saat biaya tersebut terjadi dan jasa diterima. Grup mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi, kecuali: Aset atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih dalam kombinasi bisnis diukur sesuai PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”. Liabilitas (atau aset, jika ada) terkait dengan kesepakatan imbalan kerja dari pihak yang diakuisisi diukur sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Instrumen liabilitas atau ekuitas yang terkait dengan penggantian atas penghargaan pembayaran berbasis saham pihak yang diakuisisi dengan penghargaan pembayaran berbasis saham pihak pengakuisisi diukur sesuai dengan metode yang diatur dalam PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”. Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diperoleh, yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada tanggal akuisisi diukur sesuai PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”. 2.m. Aset Takberwujud Goodwill Goodwill timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal dimana pengendalian diperoleh. Goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur sebagai selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi, dan nilai wajar kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh Grup pada pihak yang diakuisisi di atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Goodwill tidak diamortisasi namun penurunan nilainya paling tidak direviu secara tahunan atau lebih,bila terdapat indikasi penurunan nilai. Untuk keperluan pengujian penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas yang diharapkan dapat memanfaatkan sinergi dari kombinasi bisnis. Jika jumlah tercatat dari unit penghasil kas tersebut kurang dari nilai tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan terlebih dahulu untuk mengurangi nilai tercatat goodwill pada unit penghasilkan tersebut dan kemudian pada aset lainnya dari unit penghasil kas tersebut atas dasar proporsional. Kerugian penurunan nilai goodwill dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. Kerugian penurunan nilai goodwill tidak dipulihkan pada tahun berikutnya. Sedangkan goodwill negatif timbul dari pembelian dengan diskon, diakui segera sebagai keuntungan dalam laba tahun berjalan. Keuntungan tersebut diatribusikan kepada pihak pengakuisisi. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu unit penghasil kas dan operasi tertentu atas unit penghasil kas tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi unit penghasil kas yang ditahan. Biaya Perangkat Lunak Biaya perangkat lunak pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan atau jumlah yang dapat diatribusikan ke aset tersebut pada saat pertama sekali diakui. Biaya perolehan perangkat lunak akuntansi yang diperoleh, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 5 (lima) tahun.
120
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
15
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.n. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek yang mencakup upah dan gaji diakui pada saat terutang kepada karyawan. Imbalan Pascakerja Grup menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti tanpa pendanaan untuk seluruh karyawan tetapnya dan telah menghitung dan mencatat penyisihan untuk imbalan pascakerja karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Imbalan pascakerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan Grup. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. 2.o. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam satu kelompok yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok perusahaan tersebut. Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset ataupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut bukan merupakan Goodwill. Selisih tersebut dicatat sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan dalam pos tambahan modal disetor sebagai unsur ekuitas. Sejak penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” mulai 1 Januari 2013, akun ini tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba. 2.p. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat jasa pelayanan kesehatan diberikan atau barang medis diserahkan kepada pasien. Beban diakui pada saat terjadinya. 2.q. Pajak Penghasilan Pajak penghasilan kini dihitung dari laba kena pajak, yaitu laba yang telah disesuaikan dengan peraturan pajak yang berlaku. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
16
paraf:
121
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan 2) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas neraca. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku atau yang secara subtansial telah berlaku. Saling hapus atas aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan 2) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas pajak yang sama atas entitas kena pajak yang sama. 2.r. Instrumen Keuangan Aset Keuangan Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. (i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada nilai wajarnya. Biaya transaksi sehubungan dengan perolehannya diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan. Kenaikan atau penurunan nilai wajar selanjutnya diakui pada laporan laba rugi. (ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (iii) Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; b. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
122
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
17
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) (iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui sebagai pendapatan komperhensif lain kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya emisi langsung dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Tambahan Modal Disetor - Neto”. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. (i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada nilai wajarnya. Biaya transaksi sehubungan dengan penerbitannya diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan. Kenaikan atau penurunan nilai wajar selanjutnya diakui pada laporan laba rugi. (ii) Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diakui pada nilai wajarnya setelah dikurangi biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas tersedia untuk dijual yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif penurunan nilai. Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
18
paraf:
123
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Beberapa bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam tahun yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara objektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas. Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan konsolidasian ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
124
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
19
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: (i) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1), (ii) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2), dan (iii) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3). Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perusahaan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 1. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 2. Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam Tingkat 3. Ini berlaku untuk surat-surat berharga ekuitas yang tidak diperdagangkan di bursa. 2.s. Laba per Saham Laba per saham (LPS) dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun yang bersangkutan. LPS dilusian mempertimbangkan pula efek lain yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif yang beredar sepanjang tahun pelaporan. 2.t. Segmen Operasi Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara berkala direviu oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
20
paraf:
125
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas yang mempunyai aktivitas bisnis dimana hasil operasinya dievaluasi oleh manajemen secara regular, dan informasi keuangannya dapat disajikan secara terpisah. Grup mengevaluasi segmen operasi berdasarkan aktifitas bisnis masing-masing unit rumah sakit yang merupakan unit strategis yang memasarkan produk dan jasa pada wilayah pelayanan yang berbeda. Produk dan jasa dikelola terpisah karena setiap unit rumah sakit memerlukan strategi pasar dan sumber daya yang berbeda. Kebijakan akuntansi segmen operasi adalah sama sebagaimana dijelaskan pada ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan ini. 2.u. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat asumsi dan estimasi yang dapat mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas tertentu pada akhir tahun pelaporan. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini, asumsi akuntansi telah dibuat dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabiltas pada laporan keuangan konsolidasian. Selain itu juga terdapat asumsi akuntansi mengenai sumber estimasi ketidakpastian pada akhir tahun pelaporan yang dapat mempengaruhi secara material jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun pelaporan berikutnya. Manajemen secara periodik menelaah asumsi dan estimasi ini untuk memastikan bahwa asumsi dan estimasi telah dibuat berdasarkan semua informasi relevan yang tersedia pada tanggal tersebut dimana laporan keuangan konsolidasian disusun. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset dan liabilitas yang akan dilaporkan di masa mendatang akan berbeda dari estimasi tersebut. i. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Asumsi Akuntansi yang Penting Pada tanggal pelaporan, manajemen telah membuat asumsi dan estimasi penting yang memiliki dampak paling signifikan pada jumlah tercatat yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, yaitu sebagai berikut: Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Secara umum manajemen menganalisis kecukupan penyisihan piutang berdasarkan beberapa hal, yaitu antara lain menganalisis historis piutang tak tertagih, konsentrasi piutang masing-masing pelanggan, kelayakan kredit yang diberikan dan perubahan jangka waktu pelunasan. Analisis tersebut dilakukan secara individual terhadap jumlah piutang yang signifikan, sedangkan kelompok piutang yang tidak signifikan dilakukan atas dasar kolektif. Pada tanggal pelaporan, jumlah tercatat piutang telah mencerminkan nilai wajarnya dan nilai tercatat tersebut dapat berubah secara material pada tahun pelaporan berikutnya, namun perubahan itu bukan berasal dari asumsi maupun estimasi yang dibuat pada tanggal pelaporan ini (lihat Catatan 4). Estimasi Aset Pajak Tangguhan Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen juga mempertimbangkan estimasi laba kena pajak di masa datang dan perencanaan strategis perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat. Estimasi pajak tangguhan disajikan dalam Catatan 7.c.
126
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
21
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Estimasi Umur Manfaat Ekonomis Aset Tetap Manajemen melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktorfaktor seperti kondisi fisik dan teknis serta perkembangan teknologi mesin dan peralatan medis di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Perubahan estimasi umur manfaat aset tetap, jika terjadi, diperlakukan secara prosepektif sesuai PSAK No. 25 (Revisi 2010) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. Nilai tercatat aset tetap disajikan dalam Catatan 12. Imbalan Pascakerja Nilai kini kewajiban imbalan pasti tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) tersebut mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pascakerja. Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir tahun pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu kewajiban yang terkait. Asumsi kunci lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini, selama periode dimana liabilitas imbalan pascakerja terselesaikan. Perubahan asumsi imbalan kerja ini akan berdampak pada pengakuan keuntungan atau kerugian aktuarial pada akhir tahun pelaporan. Informasi mengenai asumsi dan jumlah liabilitas dan beban imbalan pascakerja diungkapkan pada Catatan 19. Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Nilai wajar atas instrumen keuangan disajikan dalam Catatan 30. ii. Pertimbangan penting dalam penentuan kebijakan akuntansi Pertimbangan berikut dibuat manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh signifikan atas jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan: Pengakuan Pendapatan – Jasa Tenaga Ahli Kebijakan dan sistem penagihan kepada pasien merupakan satu kesatuan atas semua biaya yang terdiri dari konsultasi dokter, pemakaian obat-obatan dan tindakan medis lainnya. Atas biaya konsultasi dokter tersebut, Rumah Sakit melakukan perhitungan tertentu untuk masing-masing dokter, melakukan pembayaran dan pemotongan pajak setiap bulan kepada dokter, meskipun tagihan kepada pasien belum tertagih sepenuhnya. Manajemen Grup mempertimbangkan bahwa tidak terjadi hubungan keagenan antara rumah sakit dengan dokter, dengan memperhatikan dampak manfaat dan risiko signifikan terkait pemberian jasa pelayanan medis oleh dokter kepada pasien. Tagihan atas jasa pelayanan medis diakui sebagai pendapatan saat kriteria pengakuan terpenuhi.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
22
paraf:
127
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
Kas dan Setara Kas
Kas Bank Pihak Berelasi Rupiah PT Bank Nationalnobu Tbk Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Miliar) Mata Uang Asing SGD PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank International Indonesia Tbk USD PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Miliar) EURO PT Bank ANZ Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Miliar) AUD PT Bank ANZ Indonesia Subjumlah Deposito Berjangka - Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Subjumlah Jumlah
2013 Rp 4.613.913.629
2012 Rp 5.861.795.003
223.200.570.371
6.091.992.087
55.026.324.173 18.627.512.852 16.380.733.527 14.113.438.678 10.974.569.197 1.832.686.779
15.336.141.877 2.641.442.348 6.074.212.993 6.513.929.271 7.850.606.577 536.615.434
75.301.799.681 3.164.074.460
93.421.810.800 --
2.086.378.332 2.069.938.234 773.397.265
-60.299.510 221.156.575
1.433.499.312 529.601.289
-147.956.204
1.759.399.666 427.273.923.816
-138.896.163.676
61.050.000.000 19.900.000.000 2.600.000.000 83.550.000.000 515.437.837.445
2.050.000.000 19.900.000.000 2.000.000.000 23.950.000.000 168.707.958.679
Suku bunga yang berlaku untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:
Rupiah Suku Bunga Kontraktual per Tahun Jangka Waktu
2013 Rp
2012 Rp
4,25% - 7,75% 5 - 30 hari
4,25 % - 6,68 % 30 hari
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang dijaminkan dan dibatasi penggunaannya.
128
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
23
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
Piutang Usaha 2013 Rp
2012 Rp
2.432.208.891
3.171.020.453
Pihak Ketiga Perusahaan Individu Kartu Kredit Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) Sub jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Piutang Piutang Usaha - Pihak Ketiga - Neto
251.060.097.452 17.405.834.003 4.563.215.001 4.075.353.271 277.104.499.727 (8.734.468.948) 268.370.030.779
174.525.502.679 9.720.752.753 3.002.598.212 2.814.278.192 190.063.131.836 (6.167.375.415) 183.895.756.421
Jumlah Neto
270.802.239.670
187.066.776.874
Pihak Berelasi (lihat Catatan 10)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:
Pihak Ketiga Saldo Awal Penambahan Pemulihan Saldo Akhir
2013 Rp
2012 Rp
6.167.375.415 2.675.109.173 (108.015.640) 8.734.468.948
4.145.600.398 2.021.775.017 -6.167.375.415
Seluruh saldo piutang usaha dalam mata uang Rupiah. Piutang usaha PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 17). Berdasarkan penelahaan manajemen atas saldo piutang usaha secara individual pada akhir tahun pelaporan, piutang usaha tertentu mengalami penurunan nilai. Manajemen telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan kebijakan akuntansi Grup. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang dilakukan karena manajemen berkeyakinan piutang tersebut tidak dapat ditagih lagi dan manajemen berpendapat penyisihan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian tidak tertagihnya piutang usaha. 5.
Aset Keuangan Lancar Lainnya
Piutang Lain-lain - Pihak Ketiga Piutang Sewa Champion Assets Return Lain-lain Jumlah
2013 Rp
2012 Rp
2.978.977.233 -164.302.523 3.143.279.756
1.740.687.915 3.042.268.061 3.289.350.505 8.072.306.481
Piutang sewa merupakan piutang atas lease area di gedung rumah sakit.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
24
paraf:
129
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Piutang dari Champion Assets Return, adalah piutang dari pemegang saham PT Diagram Healthcare Indonesia (DHI), entitas anak, sebelum DHI diakuisisi. Pada 31 Desember 2013 dan 2012, Grup tidak membentuk penyisihan penurunan nilai piutang karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat ditagih. 6.
Persediaan 2013 Rp 54.556.306.252 36.109.123.363 4.165.652.167 94.831.081.782
Obat-obatan Perlengkapan Medis Lainnya Jumlah
2012 Rp 46.076.980.523 26.266.186.817 3.008.564.538 75.351.731.878
Persediaan telah diasuransikan terhadap segala bentuk risiko kepada PT Lippo General Insurance Tbk, pihak berelasi, sebesar Rp89.861.151.450 dan Rp59.738.607.785 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami. Persediaan obat dan barang habis pakai PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 17). Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pada tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp621.277.034.539 dan Rp440.201.800.472 (lihat Catatan 24). Manajemen berpendapat tidak ada indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai persediaan pada 31 Desember 2013. 7.
Perpajakan a. Utang Pajak
2013 Rp
Pajak Penghasilan Pasal 4(2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 25/ 29 Perusahaan Entitas Anak Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
2012 Rp
1.178.537.667 8.544.162.861 481.518.681 5.023.491
1.000.677.494 11.883.299.151 232.125.472 261.497.763
2.592.436.340 3.894.560.892 287.642.701
3.654.677.249 -779.148.929
16.983.882.633
17.811.426.058
Pada 22 dan 25 Nopember 2013, PT East Jakarta Medika (EJM), entitas anak, menerima hasil pemeriksaan pajak penghasilan pasal 23 tahun buku 2007 dan 2008 serta pajak pertambahan nilai tahun buku 2008 melalui Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00005/203/07/431/13, 00009/203/08/431/13 dan 00068/207/08/431/13 sebesar Rp2.209.747.062. SKPKB ini telah dilunasi pada tanggal 17 Desember 2013.
130
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
25
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) b. Beban (Manfaat) Pajak Perusahaan Rp
2013 Entitas Anak Rp
Beban Pajak Kini - Non Final Beban (Manfaat) Pajak Tangguhan
24.241.975.000 (762.211.661)
-(1.911.102.072)
24.241.975.000 (2.673.313.733)
24.117.756.250 1.659.210.531
-(714.987.841)
24.117.756.250 944.222.690
Jumlah Beban (Manfaat) Pajak-Neto
23.479.763.339
(1.911.102.072)
21.568.661.267
25.776.966.781
(714.987.841)
25.061.978.940
Konsolidasian Rp
Perusahaan Rp
2012 Entitas Anak Rp
Konsolidasian Rp
Pajak Kini Perhitungan taksiran beban pajak kini dan utang pajak penghasilan Perusahaan adalah sebagai berikut: 2013 Rp Laba Sebelum Pajak Menurut Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
2012 Rp
71.761.148.171
77.021.581.469
(22.203.646.514)
(11.445.325.736)
93.964.794.685
88.466.907.205
(23.797.538.635) 15.839.117.682 400.890.954 (7.557.529.999)
(10.606.376.643) 18.267.760.781 654.569.923 8.315.954.061
1.056.939.358
805.666.684
(4.410.470.690) 10.243.834.003
(2.504.993.925) 1.969.273.887
(8.649.726.336) 12.320.059.670 10.560.636.005
(581.781.923) -(311.835.277)
Taksiran Laba Kena Pajak - Pembulatan
96.967.900.000
96.471.025.000
Taksiran Pajak Kini - Perusahaan
24.241.975.000
24.117.756.250
(23.659.351.680)
(22.320.090.501)
582.623.320
1.797.665.749
Dikurangi : Rugi Sebelum Pajak Entitas Anak Laba Sebelum Pajak - Perusahaan Beda Waktu: Penyusutan dan Amortisasi Beban Imbalan Kerja Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Beda Tetap: Sumbangan dan Jamuan Pendapatan yang telah Dikenakan Pajak yang Bersifat Final Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Pendapatan Bunga yang telah Dikenakan Pajak yang Bersifat Final Beban Tangguhan
Dikurangi: Pajak Penghasilan Dibayar di Muka: Pasal 25 Taksiran Utang Pajak Penghasilan Badan
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan ini, Perusahaan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2013 ke Kantor Pelayanan Pajak. Laba kena pajak, taksiran pajak kini dan pajak terutang Perusahaan pada tahun 2012 sesuai dengan yang dilaporkan dalam SPT tahun 2012.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
26
paraf:
131
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan beban pajak konsolidasian adalah sebagai berikut: 2013 Rp Laba Sebelum Pajak Menurut Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Dikurangi : Rugi Sebelum Pajak Entitas Anak Laba Sebelum Pajak - Perusahaan
2012 Rp
71.761.148.171 (22.203.646.514) 93.964.794.685
77.021.581.469 (11.445.325.736) 88.466.907.205
Tarif Pajak Berlaku 25% Sumbangan dan Jamuan Pendapatan yang telah Dikenakan Pajak yang Bersifat Final Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Pendapatan Bunga yang telah Dikenakan Pajak yang Bersifat Final Koreksi dan Pemulihan Pajak Tangguhan Beban Tangguhan Jumlah Beban Pajak Perusahaan
23.491.198.671 264.234.840 (1.102.617.673) 2.560.958.501
22.116.726.801 201.416.671 (626.248.481) 492.318.472
(2.162.431.584) (2.651.594.334) 3.080.014.918 23.479.763.339
(145.445.481) 3.738.198.799 -25.776.966.781
Manfaat Pajak Tangguhan - Entitas Anak
(1.911.102.072)
(714.987.841)
Jumlah Beban Pajak Konsolidasian - Neto
21.568.661.267
25.061.978.940
c. Pajak Tangguhan 2012
Rp
Aset Pajak Tangguhan Perusahaan Beban Imbalan Kerja Penyusutan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Liabilitas Pajak Tangguhan dari Entitas Anak yang Diakuisisi
2013
Rp
Rp
15.357.528.163 (2.651.594.162) 955.874.428 13.661.808.429
3.959.779.420 (3.297.790.498) 100.222.739 762.211.661
--
19.317.307.583 (5.949.384.660) 1.056.097.167 14.424.020.090
Entitas Anak Jumlah Aset Pajak Tangguhan
2.646.479.051 16.308.287.480
1.911.102.072 2.673.313.733
---
4.557.581.123 18.981.601.213
Entitas Anak Liabilitas Pajak Tangguhan
(6.653.250.000)
--
(5.329.854.371)
(11.983.104.371)
2011
Aset Pajak Tangguhan Perusahaan Beban Imbalan Kerja Penyusutan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Entitas Anak Jumlah Aset Pajak Tangguhan Liabilitas Pajak Tangguhan
132
Dibebankan (Dikreditkan) pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Rp
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
Dibebankan (Dikreditkan) pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Rp
Rp
---
Koreksi Pajak Tangguhan
Liabilitas Pajak Tangguhan dari Entitas Anak yang Diakuisisi
2012
Rp
Rp
Rp
14.439.372.857 90.561.231 791.084.872 15.321.018.960
918.155.306 (2.742.155.393) 164.789.556 (1.659.210.531)
-----
-----
15.357.528.163 (2.651.594.162) 955.874.428 13.661.808.429
1.922.722.817 17.243.741.777
714.987.841 (944.222.690)
8.768.393 8.768.393
---
2.646.479.051 16.308.287.480
--
--
--
(6.653.250.000)
(6.653.250.000)
27
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui laba kena pajak di masa mendatang. 8.
Beban Dibayar di Muka 2013 Rp
2012 Rp
Sewa Asuransi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta)
17.127.815.179 2.365.595.628 3.756.822.829
15.832.827.707 566.885.569 1.138.290.572
Jumlah
23.250.233.636
17.538.003.848
Beban sewa dibayar di muka terutama merupakan sewa atas tanah dan bangunan rumah sakit Siloam Cikarang kepada PT Graha Pilar Sejahtera dan sewa rumah sakit Siloam Cinere kepada PT Anadi Sarana Tatahusada (lihat Catatan 33.a). 9.
Uang Muka 2013 Rp
2012 Rp
29.319.002.322 18.852.487.557 12.410.384.073 60.581.873.952
Pembelian Aset Tetap Konstruksi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) Jumlah
141.743.826.536 9.439.593.907 1.571.961.111 152.755.381.554
Uang muka pembelian aset tetap terutama terdiri atas uang muka pembelian peralatan medis untuk Rumah Sakit Siloams Lippo Village. Uang muka konstruksi merupakan uang muka sehubungan dengan renovasi properti rumah sakit. 10. Transaksi dengan Pihak Berelasi Grup dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi dengan rincian sebagai berikut: 2013 Rp Kas dan Setara Kas PT Bank Nationalnobu Tbk Piutang Usaha Karyawan Non-Karyawan Jumlah Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) Jumlah
Beban Akrual PT Lippo Karawaci Tbk
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
Persentase terhadap Jumlah Aset/Liabilitas 2013 2012 % %
2012 Rp
223.200.570.371
6.091.992.087
8,58
0,38
-2.432.208.891 2.432.208.891
1.253.220.859 1.917.799.594 3.171.020.453
-0,09 0,09
0,08 0,12 0,20
515.189.971 515.189.971
662.399.000 662.399.000
0,02 0,02
0,04 0,04
10.888.996.419
--
1,13
---
28
paraf:
133
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 2013 Rp Utang Pihak Berelasi Non-Usaha PT Lippo Karawaci Tbk PT PT Primakreasi PKP Propertindo Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) Jumlah
387.074.492.750 --387.074.492.750
2013 Rp Imbalan Kerja Manajemen Kunci Imbalan Kerja Jangka Pendek Direksi Komisaris Beban Sewa PT Lippo Karawaci Tbk
Persentase terhadap Jumlah Liabilitas 2013 2012 % % ---
2012 Rp 796.448.380.152 1.588.998.000 749.246.407 798.786.624.559
40,25 --40,25
59,37 0,12 0,06 59,55
Persentase terhadap Jumlah Beban Usaha 2013 2012 % %
2012 Rp
13.366.345.279 -13.366.345.279
11.272.616.841 -11.272.616.841
2,29 -2,29
3,06 -3,06
10.888.996.419
--
1,87
--
Pinjaman dari PT Lippo Karawaci Tbk (LK) berasal dari pinjaman tanpa bunga. Pinjaman tersebut timbul sehubungan dengan pendanaan untuk kegiatan ekspansi dan akuisisi entitas anak. Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman dengan LK. Perjanjian ini mulai berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian dan akan berakhir segera setelah Perusahaan melakukan pembayaran dan pinjaman ini tidak dikenakan bunga apabila dilunasi selambat-lambatnya pada 31 Desember 2013. Seluruh saldo transaksi dengan pihak berelasi merupakan transaksi dalam mata uang Rupiah. Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak Berelasi
Hubungan
Sifat Saldo Akun/Transaksi
PT Bank Nationalnobu Tbk PT Lippo Karawaci Tbk
Di bawah pengendalian bersama Entitas induk terakhir
PT Primakreasi Propertindo Karyawan
Anggota kelompok usaha yang sama Karyawan
Non-Karyawan
Anggota kelompok usaha yang sama
Simpanan giro Pinjaman tanpa bunga dan jatuh tempo, imbalan kerja manajemen kunci, beban sewa dan beban akrual. Pinjaman tanpa bunga dan jatuh tempo Piutang usaha, Pinjaman tanpa bunga dan jatuh tempo Piutang usaha
Seluruh transaksi dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. 11. Aset Nonkeuangan Tidak Lancar Lainnya 2013 Rp
2012 Rp
Beban Tangguhan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta)
20.893.340.447 1.943.326.201
31.340.010.671 1.970.105.426
Jumlah
22.836.666.648
33.310.116.097
Beban tangguhan merupakan biaya pelatihan dan biaya pengembangan staf profesional untuk persiapan rencana operasional rumah sakit yang akan didirikan.
134
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
29
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 12. Aset Tetap 2013 Saldo Awal Rp
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Reklasifikasi Rp
Saldo Akhir Rp
Biaya Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan Prasarana dan Renovasi Perlengkapan dan Peralatan Medis Peralatan dan Perabotan Kantor Kendaraan Jumlah Kepemilikan Langsung
42.179.077.300 127.484.041.038 905.404.656.735 217.750.864.022 11.785.371.719 1.304.604.010.814
1.016.652.000 142.545.184.422 426.415.623.028 125.189.842.986 7.309.031.105 702.476.333.541
--7.571.079.015 208.681.380 -7.779.760.395
-21.689.822.745 34.531.389.087 (31.394.214.442) -24.826.997.390
43.195.729.300 291.719.048.205 1.358.780.589.835 311.337.811.186 19.094.402.824 2.024.127.581.350
Aset dalam Penyelesaian Jumlah Perolehan
46.073.901.730 1.350.677.912.544
69.263.816.695 771.740.150.236
54.657.125 7.834.417.520
(24.826.997.390) --
90.456.063.910 2.114.583.645.260
28.068.987.209 340.628.942.578 110.772.573.177 5.914.983.073
24.846.968.631 180.511.021.752 23.169.398.188 3.233.845.040
-4.626.731.359 206.583.536 --
-----
52.915.955.840 516.513.232.971 133.735.387.829 9.148.828.113
485.385.486.037 865.292.426.507
231.761.233.611
4.833.314.895
--
712.313.404.753 1.402.270.240.507
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan Prasarana dan Renovasi Perlengkapan dan Peralatan Medis Peralatan dan Perabotan Kantor Kendaraan Jumlah Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Nilai Tercatat
2012 Saldo Awal Rp
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Reklasifikasi Rp
Saldo Akhir Rp
Biaya Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan Prasarana dan Renovasi Perlengkapan dan Peralatan Medis Peralatan dan Perabotan Kantor Kendaraan Jumlah Kepemilikan Langsung
10.309.700.000 122.391.133.811 524.877.127.570 163.944.813.420 7.317.397.319 828.840.172.120
31.869.377.300 2.634.820.561 315.079.111.902 47.379.200.737 3.878.259.400 400.840.769.900
--1.525.884.081 --1.525.884.081
-2.458.086.666 66.974.301.344 6.426.849.865 589.715.000 76.448.952.875
42.179.077.300 127.484.041.038 905.404.656.735 217.750.864.022 11.785.371.719 1.304.604.010.814
Aset dalam Penyelesaian Jumlah Perolehan
68.408.866.147 897.249.038.267
54.113.988.458 454.954.758.358
-1.525.884.081
(76.448.952.875) --
46.073.901.730 1.350.677.912.544
19.744.119.196 235.936.433.368 85.144.905.572 4.167.595.534
8.324.868.013 106.084.119.734 25.627.667.605 1.747.387.539
-1.391.610.524 ---
-----
28.068.987.209 340.628.942.578 110.772.573.177 5.914.983.073
344.993.053.670 552.255.984.597
141.784.042.891
1.391.610.524
--
485.385.486.037 865.292.426.507
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan Prasarana dan Renovasi Perlengkapan dan Peralatan Medis Peralatan dan Perabotan Kantor Kendaraan Jumlah Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Nilai Tercatat
Pada tahun 2013, penambahan aset tetap termasuk aset tetap dari entitas yang diakuisisi (lihat Catatan 1.c dan 27) dengan biaya perolehan sebesar Rp246.927.708.694 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp29.272.544.334. Pada tahun 2012, penambahan aset tetap termasuk aset tetap dari entitas yang diakuisisi (lihat Catatan 1.c dan 27) dengan biaya perolehan sebesar Rp48.037.384.860 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp21.476.460.307. Pada 31 Desember 2013, aset dalam penyelesaian sebagian besar adalah bangunan Rumah Sakit Balikpapan dimana penyelesaian pekerjaan telah mencapai 97% sampai tanggal pelaporan dan proyeksi penyelesaian pada Mei 2014. Manajemen berkeyakinan tidak terdapat hal yang mengakibatkan penyelesaiannya tidak dapat dicapai.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
30
paraf:
135
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Beban penyusutan aset tetap dialokasikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai berikut: 2013 Rp Beban Pokok Penjualan (lihat Catatan 24) Beban Usaha (lihat Catatan 25)
2012 Rp
150.007.442.625 52.481.246.652 202.488.689.277
Jumlah Beban Penyusutan
Pelepasan aset tetap Grup adalah sebagai berikut:
88.386.221.967 31.921.360.617 120.307.582.584
2013 Rp
Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Tercatat Harga Jual Rugi Pelepasan Aset Tetap
2012 Rp
7.834.417.520 (4.833.314.895) 3.001.102.625 701.907.125 (2.299.195.500)
1.525.884.081 (1.391.610.524) 134.273.557 45.520.996 (88.752.561)
Tanah beserta bangunan, sarana perlengkapan, mesin dan peralatan serta alat-alat kesehatan PT Balikpapan Damai Husada, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur (lihat Catatan 17). Tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, peralatan dan perabot kantor dan perlengkapan dan peralatan medis PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 17). Aset tetap Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya, dengan jumlah nilai pertanggungan secara keseluruhan sebesar Rp1.421.237.772.220 dan Rp593.004.074.559 masing-masing pada 31 Desember 2013 dan 2012 kepada PT Lippo General Insurance Tbk, pihak berelasi. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami. Manajemen berpendapat bahwa tidak ada indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai atas nilai tercatat aset tetap pada 31 Desember 2013. 13. Goodwill dan Aset Takberwujud a. Goodwill
Biaya Perolehan Goodwill Akumulasi Penurunan Nilai Penurunan Nilai Goodwill Nilai Tercatat
Penambahan Rp
61.561.559.783
126.372.945.111
--
187.934.504.894
7.143.144.198 54.418.415.585
--
--
7.143.144.198 180.791.360.696
Saldo Awal Rp Biaya Perolehan Goodwill Akumulasi Penurunan Nilai Penurunan Nilai Goodwill Nilai Tercatat
136
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
2013
Saldo Awal Rp
Penambahan Rp
2012
Pengurangan Rp
Saldo Akhir Rp
Pengurangan Rp
Saldo Akhir Rp
113.310.513.753
9.251.046.030
61.000.000.000
61.561.559.783
7.143.144.198 106.167.369.555
--
--
7.143.144.198 54.418.415.585
31
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Rincian nilai tercatat Goodwill pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Entitas Pengakuisisi
PT Koridor Usaha Maju PT Medika Sarana Traliansia PT Pancawarna Semesta Perusahaan PT Prawira Tata Semesta Perusahaan
Akuisisi Saham pada
Tahun Perolehan
PT Medika Sarana Traliansia PT Trisaka Raksa Waluya PT Diagram Healthcare Indonesia PT Prawira Tata Semesta PT Balikpapan Damai Husada PT Guchi Kencana Emas
2013 2010 2012 2011 2011 2011
Total
2013 Rp
Nilai Neto
2012 Rp
126.297.825.734 75.119.377 9.251.046.030 14.146.465.217 27.480.578.103 3.540.326.235
--9.251.046.030 14.146.465.217 27.480.578.103 3.540.326.235
180.791.360.696
54.418.415.585
Pada tahun 2012, penurunan goodwill disebabkan PT Metropolis Propertindo Utama (MPU) sebagai penjual membayar kompensasi kepada Perusahaan (sebagai pengakuisisi) karena PT Guchi Kencana Emas dan PT Prawira Tata Semesta tidak mencapai Laba Neto Setelah Pajak (NPAT) sebagaimana diatur dalam perjanjian, yaitu: Berdasarkan Perjanjian tanggal 2 Nopember 2010, antara Perusahaan dan MPU sehubungan akuisisi PT Prawira Tata Semesta (PTS), MPU menjamin bahwa NPAT dari PT Balikpapan Damai Husada (BDH), entitas anak dari PTS, sebesar Rp17.000.000.000 pada tahun 2011, dan jika NPAT tidak tercapai, MPU akan membayar kompensasi sebesar Rp41.000.000.000 kepada Perusahaan. Kompensasi ini dicatat sebagai pengurang goodwill. Berdasarkan Perjanjian tanggal 26 Oktober 2010, antara Perusahaan dan MPU sehubungan akuisisi PT Guchi Kencana Emas (GKE), MPU menjamin bahwa NPAT dari PT Golden First Atlanta (GFA), entitas anak GKE sebesar Rp6.400.000.000 pada tahun 2011, dan jika NPAT tidak tercapai, MPU akan membayar kompensasi sebesar Rp20.000.000.000 kepada Perusahaan. Kompensasi ini dicatat sebagai pengurang goodwill. b. Perangkat Lunak Saldo Awal Rp Biaya Perolehan Perangkat Lunak Akumulasi Amortisasi Amortisasi Perangkat Lunak Nilai Tercatat
Penambahan Rp
2013
Pengurangan Rp
Saldo Akhir Rp
10.873.117.240
2.324.785.143
--
13.197.902.383
4.130.903.131 6.742.214.109
1.734.067.369
--
5.864.970.500 7.332.931.883
Saldo Awal Rp
Penambahan Rp
2012
Pengurangan Rp
Saldo Akhir Rp
Biaya Perolehan Perangkat Lunak
7.213.682.354
3.659.434.886
--
10.873.117.240
Akumulasi Amortisasi Amortisasi Perangkat Lunak Nilai Tercatat
2.720.429.852 4.493.252.502
1.410.473.279
--
4.130.903.131 6.742.214.109
Seluruh beban amortisasi perangkat lunak dicatat di beban lain-lain. Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
32
paraf:
137
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 14. Utang Usaha – Pihak Ketiga Akun ini terdiri dari:
2013 Rp
Rupiah Pemasok Jasa Dokter Jumlah
100.726.893.405 63.239.958.115 163.966.851.520
2012 Rp 89.376.057.849 66.150.580.103 155.526.637.952
Utang kepada pemasok terutama terdiri dari utang Grup kepada distributor atau pabrikan obat dan perlengkapan medis dengan rincian sebagai berikut: 2013 Rp 12.414.361.504 9.944.779.383 9.567.873.021 4.503.104.804 3.941.503.435 3.225.528.199 3.019.139.278 2.769.532.788 2.578.864.741 2.277.408.754 2.269.869.774 1.987.919.169 1.975.876.210 40.251.132.345 100.726.893.405
PT Anugerah Pharmindo Lestari PT Anugrah Argon Medica PT Enseval Putera Megatrading PT Parit Padang Global PT Mensa Binasukses PT Binasan Prima PT Dos Ni Roha PT Antar Mitra Sembada PT Parazelsus Indonesia PT Merapi Utama Pharma PT Tempo PT Tawada Healthcare PT Kebayoran Farma Lain-lain Jumlah
2012 Rp 10.476.367.072 6.521.392.283 9.147.294.571 4.779.266.046 2.522.823.593 2.324.180.084 1.999.068.237 1.698.644.819 1.015.094.654 1.920.076.448 1.611.920.251 1.114.899.768 1.226.415.628 43.018.614.395 89.376.057.849
Tidak ada jaminan yang diberikan oleh Grup atas perolehan utang ini. 15. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Akun ini terdiri dari: 2013 Rp 7.071.843.664 687.272.391 1.767.638.855 9.526.754.910
Utang Titipan Utang Kontraktor Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) Jumlah
2012 Rp 5.739.595.421 2.839.661.625 18.345.647.225 26.924.904.271
Utang titipan merupakan penerimaan pembayaran atas tagihan yang belum diterbitkan oleh Grup. Utang kontraktor merupakan utang atas pembangunan gedung rumah sakit dan pengadaan peralatan medis.
138
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
33
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 16. Beban Akrual Akun ini terdiri dari: 2013 Rp
2012 Rp
Contract Service Beban Pokok Penjualan Beban Sewa (lihat Catatan 33.b) Listrik dan Air Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Biaya Emisi Saham Perbaikan dan Pemeliharaan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta)
23.847.144.394 12.135.538.175 10.988.996.419 7.371.045.498 7.327.354.988 1.899.274.884 1.318.248.455 2.023.007.599
10.582.611.507 11.329.841.086 -4.678.504.462 2.209.343.679 -2.218.357.625 2.490.793.502
Jumlah
66.910.610.412
33.509.451.861
17. Utang Bank
Rupiah - Pihak Ketiga Utang Bank Jangka Pendek PT Bank Central Asia Tbk Utang Bank Jangka Panjang Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur PT Bank Central Asia Tbk Sub Jumlah Dikurangi: Bagian Lancar Bagian Jangka Panjang
2013 Rp
2012 Rp
4.927.167.196
4.853.583.896
35.301.525.492 19.451.588.973 54.753.114.465 (11.792.174.233) 42.960.940.232
40.035.765.926 25.935.451.960 65.971.217.886 (11.218.103.419) 54.753.114.467
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur Berdasarkan perjanjian kredit No. 005/870/9200/KI.59/BPDKP/2008/ tanggal 25 Pebruari 2008, PT Balikpapan Damai Husada (BDH), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Investasi (Non PRK) sebesar maksimum Rp50.000.000.000, dengan suku bunga 11,5% per tahun. Pinjaman ini digunakan untuk tambahan dana Investasi untuk membiayai pembangunan rumah sakit dan melunasi pinjaman sebelumnya yang diperoleh dari PT Bank Mandiri Tbk. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada 25 Pebruari 2019. Pinjaman tersebut dijamin dengan: 1 (satu) bidang tanah seluas 12.562 m2 beserta bangunan kesehatan dan rumah sakit seluas 8.024 m2 dengan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 2069 yang terletak di Jalan MT. Haryono RT 35 Kelurahan Gang Bahagia Balikpapan, terdaftar atas nama PT Balikpapan Damai Husada (lihat Catatan 12). Sarana pelengkap, mesin dan peralatan dan alat-alat kesehatan dengan nilai taksasi sebesar Rp8.665.020.000 (lihat Catatan 12). Atas pinjaman ini tidak terdapat pembatasan-pembatasan atas rasio keuangan tertentu yang harus dipenuhi oleh BDH. Pembayaran pinjaman untuk tahun berjalan sebesar Rp4.734.240.434.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
34
paraf:
139
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) PT Bank Central Asia Tbk Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 1 tanggal 1 April 2003 yang dibuat di hadapan Yandes Effriady, S.H., Notaris di Jambi dan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 0242/JAM/2010 tanggal 3 Pebruari 2010, Perubahan PK No. 54 tanggal 19 Juli 2010 di hadapan Notaris Hasan S.H., Notaris di Jambi, yang terakhir diperbaharui dengan Surat No. 0134/ADD/119/IV/13 tanggal 30 April 2013, PT Golden First Atlanta (GFA), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman sebagai berikut: Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan jumlah maksimum sebesar Rp5.000.000.000. Fasilitas Kredit Investasi dengan jumlah pokok maksimum sebesar Rp32.419.314.946. Kedua pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11% per tahun dan masing-masing akan jatuh tempo pada 5 Pebruari 2014 dan 20 Desember 2016. Kedua fasilitas pinjaman tersebut di atas dijamin dengan jaminan sebagai berikut: 3 (tiga) bidang tanah dengan jumlah luas area 7.132 m2 berikut bangunan dan segala sesuatu yang telah ada dan akan didirikan masing-masing dengan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 840, No. 841, No. 842/Paal Merah, terdaftar atas nama GFA, entitas anak (lihat Catatan 12). Peralatan kedokteran, perabotan dan peralatan kantor, piutang, persediaan obat dan barang habis pakai, serta mesin dan peralatan medis (lihat Catatan 4, 6 dan 12). Atas pinjaman ini GFA harus menjaga rasio utang terhadap modal maksimum 5,83 kali. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, GFA telah memenuhi rasio utang yang disyaratkan. Pembayaran pinjaman untuk tahun berjalan sebesar Rp6.483.862.987. 18. Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik 2013 Rp Biaya Perolehan Akumulasi Amortisasi Nilai Tercatat Hasil yang diperoleh Dikurangi : Laba yang Dikreditkan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik - Neto Dikurangi : Akumulasi Amortisasi Sub Jumlah Dikurangi : Bagian Lancar Bagian Jangka Panjang
2012 Rp
51.954.383.673 (16.444.307.342) 35.510.076.331 219.921.683.217
51.954.383.673 (16.444.307.342) 35.510.076.331 219.921.683.217
(5.949.923.669)
(5.949.923.669)
178.461.683.217 (35.757.528.128) 142.704.155.089 (11.897.445.548) 130.806.709.541
178.461.683.217 (23.827.486.838) 154.634.196.379 (11.897.445.548) 142.736.750.831
Laba ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik diamortisasi secara proporsional selama masa sewa 15 tahun dengan menggunakan metode garis lurus (lihat Catatan 33.a).
140
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
35
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 19. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Imbalan Pascakerja – Program Imbalan Pasti Tanpa Pendanaan Grup menunjuk aktuaris independen untuk menentukan liabilitas imbalan pascakerja sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Liabilitas imbalan pascakerja Grup pada 31 Desember 2013 dihitung oleh PT Mega Jasa Aktuaria yang laporannya bertanggal 17 Pebruari 2014, pada 31 Desember 2012 dihitung oleh PT Mega Jasa Aktuaria dan PT Dayamandiri Dharmakonsilindo yang masing-masing laporannya bertanggal 1 Pebruari 2013. Manajemen berkeyakinan bahwa estimasi atas imbalan pascakerja tersebut telah memadai untuk menutup kewajiban yang dimaksud. Liabilitas imbalan kerja pascakerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2013 Rp
2012 Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Penyesuaian Liabilitas dari Akuisisi Entitas Anak Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui Keuntungan (Kerugian) Aktuaria yang Belum Diakui
74.954.669.459 (725.842.731) 5.156.240.000 47.690.294 13.604.149.527
83.246.126.314 -2.897.038.000 (1.159.032.913) (13.961.501.752)
Jumlah Liabilitas
93.036.906.549
71.022.629.649
Rincian beban imbalan pascakerja diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: 2013 Rp
2012 Rp
Beban Jasa Kini Beban Bunga Pengakuan Biaya Jasa Lalu - Non-Vested Keuntungan Aktuaria yang Diakui
15.983.695.631 5.179.089.320 1.206.723.188 (2.112.730.224)
14.869.160.461 3.813.313.358 1.206.723.565 (1.625.752.108)
Jumlah Beban Imbalan Pascakerja
20.256.777.915
18.263.445.276
Rekonsiliasi perubahan pada liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2013 Rp 71.022.629.649 (2.204.595.005) 5.156.240.000 (1.194.146.010) 20.256.777.915 93.036.906.549
Liabilitas Awal Tahun Pembayaran Imbalan Liabilitas dari Akuisisi Entitas Anak Penyesuaian Beban Manfaat Karyawan yang Diakui di Tahun Berjalan Liabilitas Akhir Tahun
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
36
2012 Rp 61.948.967.622 (12.843.138.426) 2.897.038.000 756.317.177 18.263.445.276 71.022.629.649
paraf:
141
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Rekonsiliasi perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut: 2013 Rp
2012 Rp
83.246.126.314 5.179.089.320 15.983.695.631 (2.204.595.005) 3.072.028.957 (30.321.675.758) 74.954.669.459
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Awal Tahun Beban Bunga Beban Jasa Kini Pembayaran Imbalan Tahun Berjalan Penyesuaian Nilai Kini atas Tahun Lalu Kerugian Aktuarial yang Belum Diakui Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Akhir Tahun
59.753.238.222 4.569.630.535 14.869.160.461 (12.843.138.426) -16.897.235.522 83.246.126.314
Jumlah periode saat ini dan empat tahun sebelumnya dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, nilai wajar aset program dan defisit pada program adalah sebagai berikut:
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Nilai Wajar Aset Program Defisit Program
2013 Rp 74.954.669.459 -74.954.669.459
2012 Rp
2011 Rp
83.246.126.314 -83.246.126.314
2010 Rp
59.753.238.222 -59.753.238.222
2009 Rp
43.855.091.116 -43.855.091.116
39.705.112.010 -39.705.112.010
Nilai kini kewajiban imbalan pasti, biaya jasa kini yang terkait dan biaya jasa lalu di atas dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan asumsi sebagai berikut: 2013 Tingkat Diskonto Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji Tingkat Mortalita Tingkat Cacat Tetap Tingkat Pengunduran Diri
: : : : :
2012
8% 8% Indonesia – II 10% x TMI – II 1% untuk umur 18 – 44, 0% untuk umur 45 – 54
8% 8% Indonesia – II 10% x TMI – II 1% untuk umur 18 – 44, 0% untuk umur 45 – 54
20. Modal Saham Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Pemegang Saham
2013 Jumlah Lembar Saham
PT Megapratama Karya Persada PT Kalimaya Pundi Bumi PT Safira Prima Utama PT Gloria Mulia PT Nilam Biru Bersinar PT Maharama Sakti Publik (Masing-masing Kurang dari 5%) Jumlah
142
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
37
Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah Rp
699.000.000 100.000.000 100.000.000 50.000.000 44.100.000 1.000.000 162.000.000
60,46 8,65 8,65 4,32 3,81 0,09 14,01
69.900.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 5.000.000.000 4.410.000.000 100.000.000 16.200.000.000
1.156.100.000
100,00
115.610.000.000
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Pemegang Saham
2012 Jumlah Lembar Saham
PT Megapratama Karya Persada PT Kalimaya Pundi Bumi PT Safira Prima Utama PT Gloria Mulia PT Nilam Biru Bersinar PT Maharama Sakti Jumlah
Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah Rp
699.000.000 100.000.000 100.000.000 50.000.000 50.000.000 1.000.000
69,90 10,00 10,00 5,00 5,00 0,10
69.900.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 100.000.000
1.000.000.000
100,00
100.000.000.000
Rekonsiliasi jumlah saham beredar pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Lembar
Saham Beredar Jumlah Saham Beredar - Awal Ditambah : Penawaran Umum Saham Perdana Jumlah Saham Beredar - Akhir
2012 Lembar
1.000.000.000 156.100.000 1.156.100.000
1.000.000.000 -1.000.000.000
21. Tambahan Modal Disetor - Neto Rincian tambahan modal disetor - neto pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Rp Agio Saham - Neto Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - Neto Perubahan Transaksi Ekuitas Entitas Anak Jumlah
2012 Rp
1.312.722.950.000 (11.329.652.726) (11.728.781.953) 1.289.664.515.321
-(11.329.652.726) (11.728.781.953) (23.058.434.679)
Agio Saham – Neto Rincian agio saham - neto pada 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Penawaran Umum Perdana Saham Agio Saham Biaya Emisi Saham Jumlah - Neto
Rp 1.389.290.000.000 (76.567.050.000) 1.312.722.950.000
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - Neto Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Nilai Aset Bersih
Harga Perolehan
Rp
Rp
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali – Neto Rp
Pengalihan Nilai Aset Neto Divisi Rumah Sakit PT Lippo Karawaci Tbk Pengalihan Kepemilikan Saham PT Siloam Dinamika Perkasa PT Siloam Tata Prima PT Multiselaras Anugerah PT Persada Kencana Mandiri PT Aritasindo Permaisemesta
80.547.087.833
85.000.000.000
(4.452.912.167)
243.948.248 243.948.248 (958.167.625) (1.427.431.797) (3.491.744.641)
249.999.000 249.999.000 599.999.000 399.000.000 12.499.000
Jumlah
75.157.640.266
86.511.496.000
6.050.752 6.050.752 (1.558.166.625) (1.826.431.797) (3.504.243.641) -(11.329.652.726)
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
38
paraf:
143
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dihasilkan dari pengalihan aset bersih divisi rumah sakit PT Lippo Karawaci Tbk kepada Perusahaan dan pengalihan kepemilikan saham. Perubahan Transaksi Ekuitas Entitas Anak Perubahan transaksi ekuitas entitas anak pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Rp 5.398.081.672 (18.602.651.139) 1.475.787.514 (11.728.781.953)
PT Aritasindo Permaisemesta PT Siloam Graha Utama PT Nusa Medika Perkasa Jumlah
Perubahan transaksi ekuitas entitas anak diperoleh dari selisih lebih biaya perolehan atas nilai aset neto. 22. Kepentingan Nonpengendali Rincian kepentingan nonpengendali atas ekuitas masing-masing entitas anak pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Rp PT Medika Sarana Traliansia PT Pancawarna Semesta PT Siloam Graha Utama PT Kusuma Primadana PT Prawira Tata Semesta PT Guchi Kencana Emas Lainnya Jumlah
16.180.937.045 6.617.762.815 5.257.158.503 1.573.807.364 (246.253.052) (2.088.100.598) 313.416.751 27.608.728.827
2012 Rp -7.543.924.595 (472.250.406) 3.955.843.441 (572.514.804) 690.026.854 316.087.531 11.461.117.212
23. Pendapatan Rincian pendapatan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Rp
Rawat Inap Obat dan Perlengkapan Medis Jasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli Kamar Rawat Inap Fasilitas Rumah Sakit Pendapatan Administrasi Kamar Operasi Kamar Bersalin Lain-lain Sub Jumlah
144
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
584.672.264.173 557.491.595.635 199.932.759.295 72.130.669.241 60.925.550.284 38.176.762.084 860.233.118 26.743.171.507 1.540.933.005.337
39
2012 Rp 402.551.213.913 400.301.613.801 136.165.709.933 45.968.214.995 43.219.865.135 25.831.931.415 1.603.312.271 21.304.483.008 1.076.946.344.471
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 2013 Rp
Rawat Jalan Jasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli Obat dan Perlengkapan Medis Pendapatan Registrasi Fasilitas Rumah Sakit Lain-lain Sub Jumlah Jumlah
590.120.761.629 298.529.196.482 29.682.969.743 21.596.402.810 22.737.656.915 962.666.987.579 2.503.599.992.916
2012 Rp
439.214.832.259 220.624.606.988 22.481.988.088 14.837.292.741 13.977.457.616 711.136.177.692 1.788.082.522.163
Tidak terdapat pelanggan dengan nilai pendapatan di atas 10% dari pendapatan neto untuk masing-masing tahun. 24. Beban Pokok Pendapatan Rincian beban pokok pendapatan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Rp
2012 Rp
Rawat Inap Jasa Tenaga Ahli, Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Obat dan Perlengkapan Medis Penyusutan (lihat Catatan 12) Perlengkapan Klinik Makanan dan Minuman Biaya Rujukan Perbaikan dan Pemeliharaan Lain-lain Sub Jumlah
510.684.826.365 371.705.835.179 96.631.001.394 51.242.139.072 44.936.462.301 26.250.164.720 5.156.945.349 37.938.101.202 1.144.545.475.582
395.954.128.978 280.972.888.278 57.286.209.082 36.973.906.620 26.302.409.797 12.843.250.230 5.648.447.777 17.330.327.887 833.311.568.649
Rawat Jalan Jasa Tenaga Ahli, Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Obat dan Perlengkapan Medis Penyusutan (lihat Catatan 12) Perlengkapan Klinik Biaya Rujukan Perbaikan dan Pemeliharaan Lain-lain Sub Jumlah Jumlah
337.183.777.951 249.571.199.360 53.376.441.231 23.940.358.038 9.566.483.079 3.644.388.444 23.073.928.027 700.356.576.130 1.844.902.051.712
272.787.817.492 159.228.912.194 31.100.012.885 27.254.684.779 6.242.220.706 3.353.644.758 9.989.144.433 509.956.437.246 1.343.268.005.895
Tidak terdapat pembelian di atas 10% dari pendapatan neto untuk masing-masing tahun.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
40
paraf:
145
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 25. Beban Usaha Rincian beban usaha untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Rp
2012 Rp
Beban Penjualan Pemasaran dan Iklan Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Lain-lain Sub Jumlah
15.983.562.023 9.638.746.077 127.439.812 25.749.747.912
8.812.286.603 7.108.994.477 48.539.941 15.969.821.021
Beban Umum dan Administrasi Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Listrik dan Air Biaya Kantor Lainnya Penyusutan (lihat Catatan 12) Sewa Transportasi dan Akomodasi Perbaikan dan Perawatan Perlengkapan Kantor Komunikasi Jasa Konsultan Pelatihan dan Pengembangan Legal dan Perizinan Asuransi Lain-lain Sub Jumlah Jumlah
201.730.617.015 74.758.410.316 73.865.373.858 52.481.246.652 40.894.709.044 22.298.948.303 21.899.667.766 14.556.797.515 9.141.523.205 8.249.126.477 7.654.720.888 6.568.907.839 4.526.565.212 18.388.603.154 557.015.217.244 582.764.965.156
131.457.762.955 49.006.311.516 42.248.493.173 31.921.360.617 30.251.843.966 8.599.266.502 18.126.965.395 8.618.408.639 7.225.269.261 5.916.101.415 5.407.340.840 2.109.718.427 4.032.282.179 6.972.073.131 351.893.198.016 367.863.019.037
26. Penghasilan (Beban) Keuangan - Neto Rincian penghasilan (beban) keuangan - neto untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Rp
Penghasilan Bunga Beban Keuangan Administrasi Bank Bunga Pinjaman Sub Jumlah Jumlah
2012 Rp
12.021.433.715
3.578.943.329
(12.024.672.609) (6.920.410.262) (18.945.082.871) (6.923.649.156)
(9.438.966.580) (8.586.532.716) (18.025.499.296) (14.446.555.967)
Biaya administrasi bank merupakan beban administrasi atas penggunaan mesin electronic data capture (EDC) dan pemanfaatan jasa bank.
146
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
41
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 27. Kombinasi Bisnis Akuisisi PT Medika Sarana Traliansia (MST) Pada 13 Desember 2013, PT Koridor Usaha Maju mengakuisisi 80% saham MST dari pihak ketiga, dalam rangka perluasan usaha yang memiliki nilai strategis dan mendukung kegiatan usaha Grup. Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi adalah: Aset neto yang diperoleh Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Pajak Dibayar di Muka Beban Dibayar di Muka Piutang Phak Berelasi Non-usaha Aset Tetap Aset Takberwujud Lainnya Utang Usaha - Pihak Ketiga Beban Akrual Utang Pajak Liabilitas Pajak Tangguhan Liabilitas Jangka Pendek Lainnya Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang Pendapatan Ditangguhkan Utang Pihak Berelasi Non-usaha Utang Jangka Panjang Jumlah Aset Neto Porsi Kepemilikan yang Diperoleh Porsi Kepemilikan atas Nilai Wajar Aset Neto Goodwill Total Nilai Pengalihan
Nlai Buku Rp 27.436.090.446 10.435.964.113 244.157.342 5.242.737.740 9.666.551.053 1.799.222.306 52.914.861.030 148.521.465.206 77.008.822 (682.034.266) (2.612.701.121) (104.609.273) (630.384.178) (8.220.363.189) (137.832.101.689) (189.687.581) (40.620.704.669) (416.164.840)
Nilai Wajar Rp 27.436.090.446 10.435.964.113 244.157.342 5.242.737.740 9.666.551.053 1.799.222.306 52.914.861.030 167.319.345.979 77.008.822 (682.034.266) (2.612.701.121) (104.609.273) (5.329.854.371) (8.220.363.189) (137.832.101.689) (189.687.581) (40.620.704.669) (416.164.840)
65.029.307.252
79.127.717.832 80% 63.302.174.266 126.297.825.734 189.600.000.000
Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp126.297.825.734 (lihat Catatan 13) yang merupakan hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Grup. Kepentingan nonpengendali diukur berdasarkan persentase kepemilikan pihak nonpengendali dengan nilai wajar aset neto MST. Saldo kepentingan nonpengendali atas akuisisi ini adalah Rp15.825.543.566. Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan MST terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Grup. Jumlah pendapatan usaha dan laba sebelum pajak penghasilan MST sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp10.345.841.011 dan Rp1.776.966.356. Pendapatan usaha dan laba periode berjalan dari MST untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, seolah-olah MST telah dikonsolidasi sejak 1 Januari 2013 adalah sebesar Rp110.929.201.050 dan Rp19.093.869.714. Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
42
paraf:
147
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Akuisisi PT Diagram Healthcare Indonesia (DHI) Pada 31 Maret 2012, PT Pancawarna Semesta mengakuisisi 80% saham DHI dari pihak ketiga, dalam rangka perluasan usaha yang memiliki nilai strategis dan mendukung kegiatan usaha Grup. Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi adalah: Nlai Buku Rp 5.951.879.958 1.718.362.121 3.402.984.235 3.016.325.388 6.988.810.376 1.693.511.777 25.969.943.963 (1.362.329.594) (812.059.303) (66.187.108) (1.663.312.501) (2.897.038.000) (24.448.849) 41.916.442.463
Aset neto yang diperoleh Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Beban Dibayar di Muka Aset Non-Keuangan tidak Lancar Lainnya Aset Tetap Utang Usaha - Pihak Ketiga Beban Akrual Utang Pajak Liabilitas Pajak Tangguhan Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Liabilitas Keuangan Tidak Lancar lainnya Jumlah Aset Neto Porsi Kepemilikan yang Diperoleh Porsi Kepemilikan atas Nilai Wajar Aset Neto Goodwill Total Nilai Pengalihan
Nilai Wajar Rp 5.951.879.958 1.718.362.121 3.402.984.235 3.016.325.388 6.988.810.376 1.693.511.777 52.582.943.963 (1.362.329.594) (812.059.303) (66.187.108) (8.316.562.501) (2.897.038.000) (24.448.849) 61.876.192.463 80% 49.500.953.970 9.251.046.030 58.752.000.000
Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp9.251.046.030 (lihat Catatan 13) yang merupakan hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Grup. Kepentingan nonpengendali diukur berdasarkan persentase kepemilikan pihak nonpengendali dengan nilai wajar aset neto DHI. Saldo nonpengendali atas akuisisi ini adalah Rp14.038.550.993. Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan DHI terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Grup. Jumlah pendapatan usaha dan rugi sebelum pajak penghasilan DHI sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp26.076.661.740 dan Rp5.860.131.989. Pendapatan usaha dan rugi periode berjalan dari DHI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, seolah-olah DHI telah dikonsolidasi sejak 1 Januari 2012 adalah sebesar Rp34.134.147.413 dan Rp6.487.148.864.
148
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
43
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 28. Laba per Saham Dasar Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:
2013
Laba Tahun Berjalan yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (Rupiah) Jumlah Lembar Saham Beredar Awal Tahun Ditambah: Penerbitan Saham Baru melalui Penawaran Umum Saham Perdana Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Biasa (Lembar)
2012
49.870.418.855
50.461.221.662
1.000.000.000
1.000.000.000
156.100.000 1.047.043.836
-1.000.000.000
47,63
50,46
Laba per Saham Dasar (Rupiah)
29. Aset Moneter dalam Mata Uang Asing 2013 Mata Uang Asing USD Aset Kas dan Setara Kas
404.440
SGD
8.149.758
EURO
AUD
116.705
161.769
2012 Mata Uang Asing
Ekuivalen Rupiah
USD
87.118.088.239
29.106
SGD
EURO
11.815.077
Ekuivalen Rupiah
AUD
11.623
--
93.851.223.089
30. Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko Keuangan Risiko keuangan utama yang dihadapi Grup adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko likuiditas. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia. (i)
Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, pasien atau pihak rekanan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang non usaha. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Grup mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masingmasing pelanggan serta penerimaan jaminan dari pasien dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih. Tabel berikut menganalisis kualitas aset keuangan berdasarkan jatuh tempo: 2013 Jatuh Tempo Belum Jatuh Tempo Kurang dari 1 Tahun Lebih dari 1 Tahun Rp Rp Rp
Jumlah Rp
Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya
515.437.837.445 118.448.967.164 515.189.971 3.143.279.756
-145.688.002.043 ---
-15.399.739.411 ---
515.437.837.445 279.536.708.618 515.189.971 3.143.279.756
Jumlah
637.545.274.336
145.688.002.043
15.399.739.411
798.633.015.790
2012 Jatuh Tempo Belum Jatuh Tempo Kurang dari 1 Tahun Lebih dari 1 Tahun Rp Rp Rp
Jumlah Rp
Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya
168.707.958.679 68.794.566.719 662.399.000 8.072.306.481
-114.153.507.973 ---
-10.286.077.597 ---
168.707.958.679 193.234.152.289 662.399.000 8.072.306.481
Jumlah
246.237.230.879
114.153.507.973
10.286.077.597
370.676.816.449
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
44
paraf:
149
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Tidak terdapat jaminan dari pelanggan atas piutang yang telah jatuh tempo. Grup telah mencatat penyisihan penurunan nilai atas piutang usaha yang telah jatuh tempo (lihat Catatan 4). (ii)
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terdiri dari kas dan setara kas (lihat Catatan 29). Analisa Sensitivitas Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Singapura sebesar 10%, akan meningkatkan laba sebelum pajak tahun berjalan sebesar Rp7.846.587.002 (2012: Rp9.342.181.384). Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika sebesar 10%, akan meningkatkan laba sebelum pajak tahun berjalan sebesar Rp493.131.592 dan (2012: Rp28.145.502). Pelemahan nilai tukar terhadap mata uang asing lainnya tidak berdampak material terhadap laba sebelum pajak. Analisis di atas didasarkan pada asumsi bahwa pelemahan dan penguatan terhadap semua mata uang asing dengan pola yang sama, tetapi tidak selalu benar-benar terjadi pada kenyataannya.
(iii) Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Grup tidak memiliki risiko suku bunga terutama karena tidak memiliki pinjaman dengan suku bunga mengambang.
(iv) Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Grup menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.
Grup mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Grup untuk operasi normal Grup dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan jatuh tempo:
Diukur dengan biaya Perolehan Diamortisasi Utang Usaha - Pihak Ketiga Beban Akrual Utang Bank Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Utang Pihak Berelasi Non-Usaha Jumlah
Diukur dengan biaya Perolehan Diamortisasi Utang Usaha - pihak ketiga Beban Akrual Utang Bank Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Utang Pihak Berelasi Non-Usaha Jumlah
150
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
2013 Akan Jatuh Tempo dalam Kurang dari 1 Tahun 1 - 5 Tahun Lebih dari 5 Tahun Rp Rp Rp 163.966.851.520 66.910.610.412 16.719.341.429 9.526.754.910 -257.123.558.271
--42.210.302.599 --42.210.302.599
--750.637.633 --750.637.633
2012 Akan Jatuh Tempo dalam Kurang dari 1 Tahun 1 - 5 Tahun Lebih dari 5 Tahun Rp Rp Rp 155.526.637.952 33.509.451.861 16.071.687.315 26.924.904.271 -232.032.681.399
--44.868.601.987 --44.868.601.987
45
--9.884.512.480 -9.884.512.480
Tidak Memiliki Jatuh Tempo Rp ----387.074.492.750 387.074.492.750 Tidak Memiliki Jatuh Tempo Rp ----798.786.624.559 798.786.624.559
paraf:
Jumlah Rp 163.966.851.520 66.910.610.412 59.680.281.661 9.526.754.910 387.074.492.750 687.158.991.253
Jumlah Rp 155.526.637.952 33.509.451.861 70.824.801.782 26.924.904.271 798.786.624.559 1.085.572.420.425
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Estimasi Nilai Wajar Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar masing-masing kategori aset dan liabilitas keuangan: Nilai Tercatat Rp
2013
Nilai Wajar Rp
Nilai Tercatat Rp
2012
Nilai Wajar Rp
Aset Keuangan Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Deposito
515.437.837.445 270.802.239.670 515.189.971 3.143.279.756
515.437.837.445 270.802.239.670 515.189.971 3.143.279.756
168.707.958.679 187.066.776.874 662.399.000 8.072.306.481
168.707.958.679 187.066.776.874 662.399.000 8.072.306.481
Jumlah
789.898.546.842
789.898.546.842
364.509.441.034
364.509.441.034
Liabilitas Keuangan Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Utang Usaha - Pihak Ketiga Beban Akrual Utang Bank Liabilitas Jangka Pendek Lainnya Utang Pihak Berelasi Non-Usaha Jumlah
163.966.851.520 66.910.610.412 59.680.281.661 9.526.754.910 387.074.492.750 687.158.991.253
163.966.851.520 66.910.610.412 59.680.281.661 9.526.754.910 387.074.492.750 687.158.991.253
155.526.637.952 33.509.451.861 70.824.801.782 26.924.904.271 798.786.624.559 1.085.572.420.425
155.526.637.952 33.509.451.861 70.824.801.782 26.924.904.271 798.786.624.559 1.085.572.420.425
Pada 31 Desember 2013 dan 2012, manajemen memperkirakan bahwa nilai tercatat aset lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek dan yang jatuh temponya tidak ditentukan telah mencerminkan nilai wajarnya. 31. Pengelolaan Modal 2013 Rp Liabilitas Neto: Jumlah Liabilitas Dikurangi : Kas dan Setara Kas Jumlah Liabilitas Neto Jumlah Ekuitas Dikurangi: Tambahan Modal - Neto Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - Neto Perubahan Transaksi Ekuitas Entitas Anak Kepentingan Nonpengendali Jumlah Jumlah Ekuitas yang Disesuaikan Rasio Liabilitas Neto terhadap Ekuitas Disesuaikan
2012 Rp
961.782.758.180 (515.437.837.445)
1.341.585.219.583 (168.707.958.679)
446.344.920.735
1.172.877.260.904
1.638.991.778.979
244.640.798.509
11.329.652.726 11.728.781.953 (27.608.728.827)
11.329.652.726 11.728.781.953 (11.461.117.212)
(4.550.294.148)
11.597.317.467
1.634.441.484.831
256.238.115.976
0,3
4,6
Tujuan manajemen permodalan adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perusahaan (going concern), memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal. Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
46
paraf:
151
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Perusahaan secara rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Perusahaan, profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis. Penurunan rasio tersebut di atas disebabkan penurunan liabilitas neto dan penambahan modal Perusahaan sebesar Rp1.328.332.950.000 yang berasal dari penawaran saham perdana (lihat Catatan 1.b). Penurunan liabilitas neto tersebut disebabkan pelunasan utang pihak berelasi dan peningkatan kas dan setara kas. 32. Transaksi Non-kas Berikut aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas: Penambahan aset tetap Grup periode 31 Desember 2013 dan 2012 dari reklasifikasi uang muka masingmasing sebesar Rp141.582.484.925 dan Rp12.808.909.716. Biaya emisi saham yang masih terutang pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp1.899.274.884 (lihat Catatan 16). 33. Ikatan dan Perjanjian Penting a.
Perjanjian Sewa Pada bulan Pebruari 2005, DHI, entitas anak, mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Cinere dengan PT Anadi Sarana Tatahusada. Perjanjian ini berlaku selama 13 tahun dengan total nilai sewa Rp12.000.000.000. Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, beban sewa yang dicatatkan masing-masing sebesar Rp1.039.562.172. Berdasarkan perjanjian sewa yang dibuat oleh Allen & Gledhill Advocates & Solicitors tanggal 8 Nopember 2010, EJM selaku pihak yang menerima novasi sewa dari PT Lippo Karawaci Tbk, entitas induk, terakhir tanggal 10 Oktober 2011, mengadakan perjanjian sewa dengan GPS selama 15 tahun. Atas perjanjian tersebut, EJM akan membayar beban sewa yang terdiri dari tarif sewa pokok dan tarif sewa variabel. Sewa pokok ditentukan pada tahun pertama dan selanjutnya disesuaikan, sedangkan tarif variabel diperhitungkan mulai tahun kedua berdasarkan persentase tertentu dari gross revenue. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan. Keterlambatan pembayaran akan dikenakan denda sebesar 2% ditambah suku bunga rata-rata pinjaman dari 3 bank tertentu di Singapura. Transaksi jual dan sewa-balik tersebut memenuhi klasifikasi sewa operasi dan harga transaksinya di atas nilai wajar sehingga laba yang timbul diakui sebagai laba ditangguhkan (lihat Catatan 18). Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, beban sewa atas transaksi jual dan sewa balik properti masing-masing sebesar Rp26.646.286.592 dan Rp22.333.390.630. Pada 7 Januari 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Palembang (Siloam Sriwijaya) dengan PT Palembangparagon Mall (PM). Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun sejak grand opening rumah sakit dan memiliki tenggang waktu tidak dikenakan sewa (grace period) selama 3 (tiga) bulan sejak grand opening rumah sakit. Atas perjanjian tersebut, Siloam Sriwijaya akan membayar beban sewa sebesar Rp3 miliar dan meningkat Rp500 juta setiap tiga tahun, yang dibayar di muka untuk tiap periode sewa selambat-lambatnya setiap tanggal 10 (sepuluh) bulan I (pertama) periode sewa. Pada 5 Oktober 2012, PM menandatangani perjanjian pengalihan kepemilikan bangunan dengan PT Bisma Pratama Karya, sehingga Siloam Sriwijaya menerima novasi kepemilikan sewa. Perjanjian ini tidak mengubah ketentuan sewa di perjanjian sebelumnya.
152
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
47
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, beban sewa yang dicatatkan sebesar nihil. b.
Perjanjian Menyewakan Kembali (Sub-Lease) antara Perusahaan dengan PT Lippo Karawaci Tbk (LK) Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian menyewakan kembali (sub-lease) dengan LK, entitas induk, yang meliputi properti Siloam Hospitals Lippo Village, Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Siloam Hospitals Surabaya, Siloam Hospitals Semanggi MRCCC, Siloam Hospitals Manado, Siloam Hospitals Makassar, Siloam Hospitals Bali dan Siloam Hospitals TB Simatupang. Untuk periode 1 Mei 2013 hingga 31 Desember 2013, beban sewa yang dicatatkan sebesar Rp10.888.996.419.
c.
Master Agreement antara Perusahaan dengan PT Lippo Karawaci Tbk (LK) Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan LK, entitas Induk, yang meliputi: Perjanjian sewa properti Rumah Sakit Umum Siloam dan properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Kemang dan Siloam Hospitals St. Moritz; Hak untuk membangun properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Yogyakarta, Siloam Hospitals Bintaro dan Siloam Hospitals Surabaya Manyar; Perjanjian penawaran properti tertentu untuk dioperasikan sebagai Siloam Hospitals Pontianak; dan Perjanjian kerjasama operasi Siloam Hospitals Bandung.
d.
Master Agreement antara Perusahaan dengan PT Metropolis Propertindo Utama (MPU) Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan MPU yang meliputi: Jual beli saham Siloam Hospitals Malang, Siloam Hospitals Salemba, Siloam Hospitals Palembang, Siloam Hospitals Medan dan Siloam Hospitals Surabaya Sea Master; Hak untuk membangun properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Padang, Siloam Hospitals Bangka Belitung, Siloam Hospitals Semarang Srondol, Siloam Hospitals Bogor Internusa, Siloam Hospitals Jember, Siloam Hospitals Bluemall Bekasi, Siloam Hospitals Bekasi Grand Mall, Siloam Hospitals MT Haryono, Siloam Hospitals Salemba, Siloam Hospitals Lampung dan Siloam Hospitals Kupang; Hak untuk mengoperasikan dan mengelola Siloam Hospitals Kupang; Perjanjian sewa properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Surabaya Sea Master, Siloam Hospitals Pluit dan Siloam Hospitals Cempaka Putih; dan Perjanjian penawaran properti tertentu untuk dioperasikan sebagai Siloam Hospitals Purwakarta, Siloam Hospitals Ambon, Siloam Hospitals Lubuk Linggau, Siloam Hospitals Manado Kairagi, Siloam Hospitals Serang dan Siloam Hospitals Pekanbaru.
34. Segmen Operasi
Pendapatan Eksternal Rawat Inap Rawat Jalan Laba Bruto Rawat Inap Rawat Jalan Beban Usaha dan Lain-lain Beban Keuangan - Neto Beban Pajak
Siloam Hospital Lippo Vilage Rp
Siloam Hospital Kebun Jeruk Rp
Siloam Hospital Surabaya Rp
MRCCC Rp
2013 (Dalam Ribuan Rupiah) Siloam Hospitals Siloam Hospitals Cikarang Balikpapan Rp Rp
Lain-lain
Eliminasi
Rp
Rp
Konsolidasian Rp
395.681.495 273.202.557 668.884.052
246.328.019 185.709.456 432.037.475
164.779.467 87.195.123 251.974.591
189.395.140 129.400.617 318.795.757
71.847.127 70.958.421 142.805.548
73.459.884 55.714.738 129.174.622
399.441.873 160.486.075 559.927.948
----
1.540.933.005 962.666.988 2.503.599.993
140.413.177 82.576.038
69.474.463 42.234.805
34.383.712 41.027.283
39.997.810 31.791.099
16.637.245 20.795.461
24.744.455 12.122.452
70.736.668 31.763.274
---
396.387.530 262.310.411
222.989.216 (81.573.445) (3.148.433) --
111.709.267 (57.649.304) (3.313.704) --
75.410.995 (34.142.267) (650.442) --
71.788.909 (101.236.138) (1.394.140) --
37.432.705 (27.653.506) 1.470.313 209.306
36.866.908 (31.450.705) (4.327.400) 511.363
102.499.941 (246.307.778) 4.440.157 (22.289.330)
-----
658.697.941 (580.013.144) (6.923.649) (21.568.661)
Laba (Rugi) Tahun Berjalan
138.267.337
50.746.259
40.618.285
(30.841.369)
11.458.818
1.600.166
(161.657.010)
--
50.192.487
Aset Segmen
445.586.168
223.986.260
154.695.211
262.701.850
170.919.068
183.152.323
1.159.733.658
--
2.600.774.537
Liabilitas Segmen
84.280.626
59.295.907
45.527.970
352.247.107
160.404.751
184.360.082
75.666.315
--
961.782.758
Pengeluaran Barang Modal Penyusutan Beban Non-kas Selain Penyusutan
16.956.254 20.694.313 3.778.307
16.299.455 14.681.464 2.552.757
2.299.779 9.504.873 304.125
5.739.132 41.655.927 13.544.223
9.850.368 6.013.894 166.742
22.965.787 12.200.206 1.737.414
311.443.967 97.738.013 12.921.042
----
385.554.742 202.488.689 35.004.609
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
48
paraf:
153
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pendapatan Eksternal Rawat Inap Rawat Jalan Laba Bruto Rawat Inap Rawat Jalan Beban Usaha dan Lain-lain Beban Keuangan - Neto Beban Pajak
Siloam Hospital Lippo Vilage Rp 351.265.081 237.660.104 588.925.185
Siloam Hospital Kebun Jeruk Rp 211.283.839 170.112.563 381.396.402
Siloam Hospital Surabaya Rp
2012 (Dalam Ribuan Rupiah) MRCCC
Lain-lain
Eliminasi
Rp
Rp
Rp
130.657.935 80.061.429 210.719.364
240.216.190 146.671.113 386.887.303
143.523.300 76.630.969 220.154.269
Konsolidasian Rp ----
1.076.946.344 711.136.178 1.788.082.522
109.793.761 57.698.237
43.090.561 45.623.815
26.012.773 35.660.108
16.113.664 19.259.602
48.624.016 42.937.979
---
243.634.776 201.179.740
167.491.998 (63.618.449) (2.948.984) --
88.714.376 (38.422.795) (3.244.757) --
61.672.881 (31.930.575) (569.997) --
35.373.266 (71.876.667) (758.024) --
91.561.995 (147.497.893) (6.924.794) (25.061.979)
-----
444.814.516 (353.346.379) (14.446.556) (25.061.979)
Laba (Rugi) Tahun Berjalan
100.924.565
47.046.825
29.172.309
(37.261.425)
(87.922.671)
--
51.959.603
Aset Segmen
309.918.534
167.127.664
100.465.449
290.895.007
717.819.363
--
1.586.226.018
Liabilitas Segmen
86.880.329
53.183.571
31.916.494
349.598.896
820.005.930
--
1.341.585.220
Pengeluaran Barang Modal Penyusutan Beban Non-kas selain Penyusutan
32.594.545 18.063.328 5.235.156
25.582.413 12.329.794 2.640.534
24.734.220 7.765.748 2.663.675
25.504.056 40.190.511 3.886.534
285.693.230 41.958.202 7.269.796
----
394.108.464 120.307.583 21.695.694
35. Kasus Hukum Pada 27 Maret 2009, dr Doro Soendoro, dr Liem Kian Hong dan dr Hardi Susanto sebagai penggugat mengajukan gugatan kepada Perusahaan sebagai tergugat mengenai pemutusan kontrak kerja penggugat. Semua klaim yang diajukan ditolak berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat No 147/Pdt.G/2009/PN.JKT.BAR tanggal 23 Juli 2009 namun klaim penggugat dikabulkan melalui putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 626/PDT/2009/PT.DKI tanggal 29 Juni 2010. Pada 24 September 2010, penggugat mengajukan memori kasasi terhadap putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Barat ke Mahkamah Agung. Kemudian berdasarkan Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 410.K/Pdt/2011.jo No.147/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Bar tanggal 20 Agustus 2013, MA membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Barat No.626/Pdt/2009/PT.DKI dan menyatakan Pengadilan Tinggi Jakarta Barat tidak berwenang untuk mengadili dan menghukum penggugat untuk membayar biaya pengadilan Rp500.000. Sampai dengan tanggal laporan, Perusahaan tidak memperoleh informasi adanya upaya hukum lanjutan atas gugatan ini. Pada 9 Juli 2009, Alfonsus Budi Susanto, S.E., M.A., mengajukan gugatan kepada Perusahaan dan tujuh tergugat lainnya sehubungan dengan malpraktik yang diderita oleh penggugat. Semua klaim ditolak melalui putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara No 237/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Ut tanggal 11 Maret 2010 dan dikuatkan melalui putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 548/PDT/2010/PT.DKI tanggal 18 Mei 2011. Pada 23 Pebruari 2012, penggugat mengajukan memori kasasi kepada Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal laporan, kasus ini masih dalam proses. Pada 1 Oktober 2012, Wahju Indrawan, penggugat, mengajukan gugatan No 71/Pdt.G/2012/PN.JBI kepada GFA, entitas anak, sebagai Tergugat I dan dua terdakwa lainnya sehubungan dengan dugaan malpraktik yang diderita oleh istri penggugat. Semua klaim ditolak berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jambi No. 71/Pdt.G/2012/PN.JBI tanggal 23 Juli 2013 dan dikuatkan melalui putusan Pengadilan Tinggi Jambi No. 63/PDT/2013/PT.JBI tanggal 18 Desember 2013. Pada 5 Pebruari 2014, penggugat mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung.
154
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
49
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 36. Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan Pada tanggal 4 Pebruari 2014, berdasarkan surat No. 0258/JAM/2014, GFA, entitas anak melakukan perpanjangan fasilitas kredit lokal yang akan jatuh tempo pada 5 Mei 2014. 37. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Tahun 2013 Beberapa interpretasi standar akuntansi keuangan (ISAK) baru berikut ini berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup: - ISAK No. 27 “Pengalihan Aset dari pelanggan” - ISAK No. 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas” Disamping itu, pada bulan Desember 2013, DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas PSAK tersebut tidak diperkenankan. PSAK tersebut adalah sebagai berikut: - PSAK No. 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” - PSAK No. 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” - PSAK No. 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” - PSAK No. 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja” - PSAK No. 65 “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK No. 66 “Pengaturan bersama” - PSAK No. 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” - PSAK No. 68 “Pengukuran nilai wajar” Hingga tanggal otorisasi laporan keuangan konsolidasian ini, manajemen masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari ISAK serta PSAK baru dan revisian tersebut. 38. Tanggung Jawab dan Otorisasi Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi pada 7 Maret 2014.un
Disetujui oleh:
____________ Director
______________________ Accounting Manager
tuk di
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
50
paraf:
155
Halaman ini sengaja dikosongkan
156
26 54
82 90 1
Tahun Terobosan
26
Pembahasan & Analisa Manajemen
2
Sekilas Tentang Siloam
28
Tinjauan Bisnis
5
Budaya Perusahaan
38
Analisa Kinerja Keuangan
6
Penghargaan 2013
46
Sumber Daya Manusia
7
Visi, Misi dan Nilai - nilai Perusahaan
52
8
Struktur Organisasi
Information & Communication Technology
10
54
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Jejak Langkah
12
81
Laporan Komite Audit
Peristiwa Penting
13
82
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Wilayah Layanan Siloam
14
90
Data Perusahaan
Ikhtisar Keuangan
16
92
Profil Dewan Komisaris
Ikhtisar Saham
17
96
Profil Direksi
Lembaga dan Profesi Penunjang
18
Sambutan Dewan Komisaris
100
22
Laporan Direksi
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2013 PT Siloam International Hospitals Tbk
101
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan 2013
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.
LAPORAN
Tahun Terobosan
www.siloamhospitals.com
Laporan Tahunan 2013
Kantor Pusat: PT Siloam International Hospitals Tbk. Siloam Hospitals Lt. 5 Jl. Siloam No. 6, Lippo Village Tangerang 15811 Banten, Indonesia Telpon: +6221 2566 8000 Faximili:+6221 546 0075
TAHUNAN 2013