PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit)
Final Draft/31-Oct-16
Paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) ASET
Catatan
ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Pihak Berelasi Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Pajak Dibayar di Muka Beban Dibayar di Muka Jumlah Aset Lancar
3, 10, 30, 31 4, 31 10 5, 31 6 7.a 8
ASET TIDAK LANCAR Uang Muka Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Aset Tetap Goodwill Aset Takberwujud Aset Pajak Tangguhan Aset Non-Keuangan Tidak Lancar Lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
9 10, 31 12 13.a 13.b 7.d 11
30 September 2016 Rp
31 Desember 2015 Rp
106.047.535.545
159.848.063.872
761.295.332.695 8.630.638.672 13.203.107.268 147.993.426.013 3.524.996.557 105.653.538.255 1.146.348.575.005
565.096.838.752 10.130.038.169 6.457.567.169 140.434.193.057 6.991.423.747 67.134.726.064 956.092.850.830
206.575.481.281 478.245.830 1.619.943.244.585 288.276.804.990 12.158.343.399 28.542.022.387 3.536.160.523 2.159.510.302.995 3.305.858.878.000
150.344.464.185 1.287.224.420 1.553.306.654.744 288.276.804.990 10.704.038.028 22.995.423.430 3.262.687.479 2.030.177.297.276 2.986.270.148.106
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan
Final Draft/31-Oct-16,
1
Paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan
30 September 2016 Rp
31 Desember 2015 Rp
LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha - Pihak Ketiga
14, 31
297.479.451.928
254.713.743.081
Utang Bank Jangka Pendek
17, 31
2.652.465.786
2.173.564.967
359.199.489.606
249.661.341.149
19.703.567.680
10.113.325.361
7.b
35.174.520.755
29.559.388.820
15, 31
62.186.966.503
64.186.469.225
17, 31
8.892.868.613
7.482.980.034
18, 31
12.190.184.693
--
19, 34.a
11.897.445.548
11.897.445.548
809.376.961.112
629.788.258.185
Beban Akrual
10, 16, 31
Uang Muka Pasien Utang Pajak Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang Utang Bank Utang Sewa Pembiayaan Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Bank Jangka Panjang
17, 31
11.836.298.355
23.042.103.703
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha
10, 31
352.712.458.751
354.745.657.192
Utang Sewa Pembiayaan
18, 31
61.035.114.103
-107.011.818.445 100.057.230.423
Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik
19, 34.a
98.088.734.291
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
20
105.241.881.168
Liabilitas Pajak Tangguhan
7.d
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas
33.491.131.351
31.673.452.294
662.405.618.019
616.530.262.057
1.471.782.579.131
1.246.318.520.242
EKUITAS Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham - Nilai Nominal Rp100 per Saham Modal Dasar: 4.000.000.000 Saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1.156.100.000 Saham
21
115.610.000.000
115.610.000.000
Tambahan Modal Disetor - Neto
22
1.289.664.515.321
1.289.664.515.321
(25.748.354.393)
(25.748.354.393)
Selisih Nilai Transaksi dengan Pihak Nonpengendali Saldo Laba Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
450.280.342.845
364.490.437.227
1.829.806.503.773
1.744.016.598.155
4.269.795.096
(4.064.970.291)
Jumlah Ekuitas
1.834.076.298.869
1.739.951.627.864
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
3.305.858.878.000
2.986.270.148.106
24
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan
Final Draft/31-Oct-16,
2
Paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
2016
2015
(9 Bulan)
(9 Bulan)
Rp
Rp
OPERASI YANG DILANJUTKAN PENDAPATAN
25
3.824.372.630.035
3.013.142.142.653
BEBAN POKOK PENDAPATAN
26
(2.702.737.456.573)
(2.156.668.016.584)
1.121.635.173.462
856.474.126.069
(908.309.747.596)
(694.664.909.010)
Beban Lain-lain - Neto
(22.093.890.313)
(20.885.623.267)
LABA USAHA
191.231.535.553
140.923.593.792
LABA BRUTO Beban Usaha
10, 27
Penghasilan Bunga
28
2.068.378.410
4.040.130.277
Beban Keuangan
28
(40.976.505.138)
(41.922.232.218)
152.323.408.825
103.041.491.850
(57.491.969.129)
(35.436.134.827)
94.831.439.696
67.605.357.023
(942.358.255)
--
LABA SEBELUM PAJAK Beban Pajak Penghasilan
7.c
LABA PERIODE BERJALAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang Tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti Pajak Penghasilan Terkait Pos yang Tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi atas Program Imbalan PastI RUGI KOMPREHENSIF LAIN PERIODE BERJALAN JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
235.589.564
--
(706.768.691)
--
94.124.671.005
67.605.357.023
LABA PERIODE BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
85.449.838.522
70.397.573.758
9.381.601.174
(2.792.216.735)
94.831.439.696
67.605.357.023
JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
85.789.905.618
70.397.573.758
8.334.765.387
(2.792.216.735)
94.124.671.005
67.605.357.023
LABA PER SAHAM Dasar, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk
29
73,91
60,89
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan
Final Draft/31-Oct-16,
3
Paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Modal Saham
Catatan SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
Rp
Agio Saham Rp
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Entitas Induk Tambahan Modal Disetor - Neto Saldo Laba Selisih Nilai Selisih Yang telah Yang belum Transaksi dengan Selisih Nilai Nilai Transaksi Ditentukan Ditentukan Entitas Perubahan Dengan Penggunaanya Penggunaannya Sepengendali Transaksi Entitas Pihak Neto Anak Jumlah Nonpengendali Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Pendapatan Komprehensif Lainnya
Jumlah Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
Jumlah Ekuitas
Rp
Rp
Rp
Rp
115.610.000.000
1.312.722.950.000
(11.329.652.726)
(11.728.781.953)
1.289.664.515.321
(25.748.354.393)
23.100.000.000
258.200.384.006
(12.622.920.294)
1.648.203.624.640
5.464.927.320
1.653.668.551.960
----115.610.000.000
----1.312.722.950.000
----(11.329.652.726)
----(11.728.781.953)
----1.289.664.515.321
-(9.683.575.558) --(35.431.929.951)
----23.100.000.000
(6.011.719.948) --70.397.573.758 322.586.237.816
----(12.622.920.294)
(6.011.719.948) (9.683.575.558) -70.397.573.758 1.702.905.902.892
-(1.686.311.570) -(2.792.216.735) 986.399.015
(6.011.719.948) (11.369.887.128) -67.605.357.023 1.703.892.301.907
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
115.610.000.000
1.312.722.950.000
(11.329.652.726)
(11.728.781.953)
1.289.664.515.321
(25.748.354.393)
23.100.000.000
341.390.437.227
--
1.744.016.598.155
(4.064.970.291)
1.739.951.627.864
Perubahan Ekuitas pada Periode 30 September 2016 Jumlah Laba Tahun Berjalan Jumlah Penghasilan Komprehensif Lain Periode Berjalan SALDO PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2016
--115.610.000.000
--1.312.722.950.000
--(11.329.652.726)
--(11.728.781.953)
--1.289.664.515.321
--(25.748.354.393)
--23.100.000.000
85.449.838.522 340.067.096 427.180.342.845
----
85.449.838.522 340.067.096 1.829.806.503.773
9.381.601.174 (1.046.835.787) 4.269.795.096
94.831.439.696 (706.768.691) 1.834.076.298.869
Perubahan Ekuitas pada Periode 30 September 2015 Dividen Tunai Kepentingan Nonpengendali Jumlah Laba Tahun Berjalan Jumlah Penghasilan Komprehensif Lain Periode Berjalan SALDO PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015
23
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian secara keseluruhan
Final Draft/31-Oct-16,
4
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan
2016
2015
(9 Bulan)
(9 Bulan)
Rp
Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Lainnya Pembayaran kepada Manajemen dan Karyawan Arus Kas Diperoleh dari Operasi
3.651.665.627.139
2.877.926.235.817
(2.664.749.824.683)
(2.116.830.299.640)
(637.843.105.673)
(521.588.602.221)
349.072.696.783
239.507.333.956
(4.980.296.491)
(9.710.189.545)
Pembayaran Pajak Penghasilan
(43.447.773.375)
(17.166.734.547)
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi
300.644.626.917
212.630.409.864
(44.246.839.040)
(73.541.773.128)
364.234.430
34.084.005
(292.145.067.430)
(217.957.674.968)
(2.680.555.548)
--
(338.708.227.588)
(291.465.364.091)
(2.691.021.410)
(3.500.000.000)
Pembayaran Beban Keuangan - Neto
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembayaran Uang Muka Pembelian Aset Tetap dan Lainnya Aset Tetap dan Perangkat Lunak Penjualan
12
Pembelian
12, 13.b
Pembayaran Utang Saham Entitas Anak Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran kepada Pihak Berelasi - Bersih Pembayaran Pinjaman Bank
17
(9.795.916.769)
(10.211.400.681)
Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan
18
(3.579.226.296)
--
--
(6.011.720.008)
(16.066.164.475)
(19.723.120.689)
(54.129.765.147)
(98.558.074.916)
329.236.820
(1.342.032.852)
Pembayaran Dividen Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan PENURUNAN NETO KAS DAN SETARA KAS Dampak Kurs atas Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
3
159.848.063.872
279.958.770.048
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
3
106.047.535.545
180.058.662.280
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian secara keseluruhan
Final Draft/31-Oct-16,
5
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. Umum 1.a. Pendirian Perusahaan PT Siloam International Hospitals Tbk. ("Perusahaan") didirikan dengan nama PT Sentralindo Wirasta pada tanggal 3 Agustus 1996 berdasarkan Akta Pendirian No. 3 yang dibuat dihadapan Myra Yuwono, S.H., Notaris di Sukabumi. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-8639.HT.01.01.TH.‘96, tanggal 27 Agustus 1996 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97, Tambahan No. 9518 pada tanggal 3 Desember 1996. Anggaran dasar Perusahaan telah diubah beberapa kali, perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris No.52 tanggal 23 Maret 2016 yang dibuat dihadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, tentang perubahan anggaran Dasar Perusahaan yang Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasarnya telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan suratnya No. AHU-AH.01.03-0039805 tertanggal 11 April 2016. Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan adalah dalam bidang jasa kesehatan, termasuk mendirikan dan mengelola rumah sakit, poliklinik, sarana dan pra sarana penunjang kesehatan, menyelenggarakan pelayanan dan penyelenggaraan kesehatan serta menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2010 setelah restrukturisasi unit-unit rumah sakit dari PT Lippo Karawaci Tbk. Kegiatan utama Perusahaan adalah bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat yaitu mendirikan dan mengelola rumah sakit. Area kerja unit-unit rumah sakit Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya disebut Grup) meliputi beberapa kota di pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur. Perusahaan berkantor pusat di Gd. Fakultas Kedokteran UPH Lt.32. Jl. Boulevard Jend.Sudirman No.15, Tangerang 15810, Banten - Indonesia. Entitas induk Perusahaan adalah PT Megapratama Karya Persada dengan entitas induk terakhir adalah PT Lippo Karawaci Tbk. 1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Penawaran umum saham perdana Perusahaan sejumlah 156.100.000 lembar saham biasa kepada masyarakat dan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No.S-260/D.04/2013 pada tanggal 2 September 2013 dan selanjutnya seluruh saham dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 September 2013. 1.c. Struktur Grup Perusahaan memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% saham entitas anak sebagai berikut: Entitas Anak
Tempat Kedudukan
Aktivitas Usaha Utama
Persentase Kepemilikan Langsung
Persentase Kepemilikan Tidak Langsung
Tahun Awal Beroperasi
PT Aritasindo Permaisemesta
Jakarta
99.99%
--
--
64,124,071
76,559,368
PT Perdana Kencana Mandiri
Jakarta
Perdagangan, Pembangunan Pertambangan, Pertanian Jasa, Pengangkutan Darat Percetakan dan Perindustrian Pembangunan, Perdagangan Perindustrian, Pengangkutan Darat, Perbengkelan, Percetakan Pertanian, Pertambangan dan Jasa Pembangunan, Perdagangan dan Jasa Pelayanan Kesehatan Perdagangan, Pembangunan Pengangkutan Darat dan Jasa Pelayanan Kesehatan Pembangunan dan Jasa Kesehatan dan
99.75%
--
--
519,803,207
600,000
99.99%
--
--
446,884,661
9,138,115
-99.99%
59.69% --
---
961,248,650 101,895,978,125
932,687,770 119,221,333,904
-99.97% --
79.84% -83.00%
2002 -2008
101,881,819,612 78,357,259,109 78,356,125,591
119,214,480,391 80,468,088,384 80,465,849,866
PT Multiselaras Anugerah
Tangerang
PT Nusa Medika Perkasa PT Siloam Graha Utama dan Entitas Anak
Jakarta Jakarta
PT East Jakarta Medika PT Guchi Kencana Emas dan Entitas Anak PT Golden First Atlanta
Bekasi Jakarta Jambi
Draft/ 31-Okt-16
6
Jumlah Aset 30 September 2016 31 Desember 2015 Rp Rp
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Entitas Anak PT Prawira Tata Semesta dan Entitas Anak
PT Balikpapan Damai Husada
Tempat Kedudukan
Aktivitas Usaha Utama
Jakarta
Perdagangan, Pembangunan Industri, Pertambangan, Transportasi Darat, Pertanian, Percetakan, Perbengkelan dan Jasa kecuali Jasa di bidang Hukum dan Pajak Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit Klinik dan Balai Kesehatan Poliklinik serta Kegiatan Usaha Lain Kesehatan Perdagangan, Pembangunan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan Percetakan dan Jasa Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Poliklinik, Balai Pengobatan dan Kegiatan Usaha Terkait Perdagangan, Pembangunan Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan Percetakan dan Jasa Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa, Pembangunan Perdagangan, Perbengkelan, Pengangkutan Darat, Perindustrian, Percetakan dan Pertanian Perdagangan, Pembangunan dan Jasa Jasa Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa, Pembangunan, Perdagangan, Perbengkelan, Pengangkutan Darat, Perindustrian, Percetakan dan Pertanian Perdagangan, Pembangunan Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan Real Estat, Industri, Percetakan, Agrobisnis, Jasa dan Angkutan Perdagangan, Pembangunan Percetakan dan Jasa Jasa Kesehatan meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik, dan Poliklinik, Balai Pengobatan serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa Kesehatan, Rumah Sakit Jasa Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait
Balikpapan
PT Siloam Emergency Services PT Medika Harapan Cemerlang Indonesia
Tangerang Tangerang
PT Pancawarna Semesta dan Entitas Anak
Tangerang
PT Diagram Healthcare Indonesia
PT Adamanisa Karya Sejahtera
Depok
Jakarta
PT Brenada Karya Bangsa
Tangerang
PT Harmoni Selaras Indah
Tangerang
PT Kusuma Primadana dan Entitas Anak
Tangerang
PT Adijaya Buana Sakti dan Entitas Anak
PT Siloam Sumsel Kemitraan PT RS Siloam Hospital Sumsel (d/h PT Karyatama Indah Sentosa)
PT Optimum Karya Persada
Tangerang
Tangerang Palembang
Jakarta
PT Rosela Indah Cipta
Tangerang
PT Sembada Karya Megah
Tangerang
PT Trijaya Makmur Bersama
Tangerang
PT Visindo Galaxi Jaya
Tangerang
PT Tunggal Pilar Perkasa dan Entitas Anak
Tangerang
PT Tirtasari Kencana
Serang
PT Gramari Prima Nusa PT Krisolis Jaya Mandiri
Medan Kupang
PT Kusuma Bhakti Anugerah
Ambon
PT Agung Cipta Raya
Semarang
PT Bina Cipta Semesta
Padang
PT Mega Buana Bhakti
Bangka
Draft/ 31-Okt-16
Jumlah Aset 30 September 2016 31 Desember 2015 Rp Rp 208,547,878,543 227,620,609,168
Persentase Kepemilikan Langsung 99.98%
Persentase Kepemilikan Tidak Langsung --
Tahun Awal Beroperasi --
--
79.71%
2007
169,371,985,039
188,450,190,279
99.99% 99.99%
---
2013 2013
1,018,115,487 1,402,502,121
2,611,998,278 3,469,450,033
7
99.99%
--
--
64,360,037,857
67,236,534,472
--
80.00%
2006
33,818,143,091
36,679,652,912
99.90%
--
--
1,205,502,721
1,012,776,138
99.99%
--
--
594,553,333
594,998,333
99.99%
--
--
594,220,000
594,665,000
99.99%
--
--
86,672,025,047
144,276,175,897
--
80.00%
--
86,671,405,047
144,275,110,897
--
56.00%
--
8,000,678,670
7,991,123,670
--
70.00%
2012
86,669,876,099
145,272,691,949
99.90%
--
--
1,000,525,300
1,000,970,300
99.99%
--
--
594,220,000
594,665,000
99.99%
--
--
602,221,157
602,666,157
99.99%
--
--
594,220,000
594,665,000
99.99%
--
--
4,984,503,333
4,984,948,333
99.99%
--
--
1,320,272,761,336
1,104,842,861,746
--
99.99%
--
1,146,614,218
1,129,177,218
---
99.99% 99.99%
2014 2014
132,536,312,953 189,757,104,377
142,285,912,947 135,816,231,542
--
99.99%
--
7,185,911,032
7,186,262,922
--
99.99%
--
965,780,000
964,225,000
--
99.99%
--
998,453,474
998,898,474
--
99.99%
--
7,991,308,336
6,289,590,225
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Entitas Anak PT Taruna Perkasa Megah
PT Tataka Bumi Karya
PT Tataka Karya Indah
PT Siloam Medika Cemerlang PT Koridor Usaha Maju dan Entitas Anak PT Medika Sarana Traliansia dan Entitas Anak PT Trisaka Reksa Waluya
PT Buana Utama Sejati
PT Sentra Sejahtera Utama PT Bumi Unggul Persada*)
PT Berlian Cahaya Indah
PT Rashal Siar Cakra Medika
PT Mulia Pratama Cemerlang
PT Medika Rescue International d/h PT Karya Pesona Cemerlang PT Indah Kemilau Abadi
Tempat Kedudukan
Jasa Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa Kesehatan yang meliputi Bogor Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa Kesehatan yang meliputi Bandung Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Tangerang Perdagangan, Pembangunan Real Estat, Industri, Percetakan, Pertanina, Jasa dan Agrobisnis Tangerang Perdagangan, Pembangunan Percetakan, Agrobisnis dan Jasa Jasa Pelayanan Badung, Bali Rumah Sakit Swasta Jasa Kesehatan yang meliputi Badung Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa Kesehatan yang meliputi Tangerang Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa Rumah Sakit Sorong Klinik, Poliklinik dan Balai Pengobatan Jasa Kesehatan yang meliputi Tangerang Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Rumah Sakit Tangerang Jasa Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Jakarta Jasa Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa Kesehatan yang meliputi Tangerang Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Perdagangan dan Jasa Tangerang Yogya
Jember
PT Persada Dunia Semesta
Tangerang
PT Inti Pratama Medika
Tangerang
PT Sentra Sehat Sejahtera
Tangerang
PT Genta Raya Internusa
Tangerang
PT Sembilan Raksa Dinamika
Jakarta
PT Saritama Mandiri Zamrud
Jakarta
Draft/ 31-Okt-16
Aktivitas Usaha Utama
Jumlah Aset 30 September 2016 31 Desember 2015 Rp Rp 108.622.860.704 96.121.791.102
Persentase Kepemilikan Langsung --
Persentase Kepemilikan Tidak Langsung 99,99%
Tahun Awal Beroperasi --
--
99,99%
--
22.140.591.003
845.251.870
--
99,99%
--
853.775.252
825.433.327
--
99,99%
2013
14.539.528.553
12.240.837.850
--
99,99%
--
504.494.600.950
480.847.930.537
--
99,99%
2008
291.390.763.441
266.476.908.793
--
99,99%
2008
136.045.604.756
137.390.081.888
--
99,99%
--
23.372.794.731
23.370.843.650
--
99,99%
--
600.000.000
600.000.000
--
99,99%
--
644.452.981
641.265.124
--
99,99%
2014
77.234.430.162
138.001.094.698
--
99,99%
2008
75.806.642.408
59.415.242.800
--
99,99%
--
39.865.743.567
3.679.309.300
--
99,99%
--
3.267.915.053
878.649.715
--
99,99%
--
2.495.803.040
657.128.900
--
99,99%
--
10.465.750.452
2.349.333.094
--
99,99%
--
610.877.342
600.363.000
--
99,99%
--
2.072.408.873
878.649.715
--
99,99%
--
612.945.508
600.388.000
--
99,99%
2016
147.357.646.767
54.795.114.119
--
99,99%
--
600.000.000
600.000.000
Jasa Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait
8
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Entitas Anak PT Gempita Nusa Sejahtera
PT Aryamedika Teguh Tunggal
PT Lintas Buana Jaya*)
PT Bina Bahtera Sejati*)
PT Lintang Laksana Utama*)
PT Ciptakarya Tirta Cemerlang*)
PT Mahkota Buana Selaras
Tempat Kedudukan
Aktivitas Usaha Utama
Jasa Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa Kesehatan yang meliputi Jakarta Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Nusa Tenggara Jasa Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik Timur dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa Kesehatan yang meliputi Baubau Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa Kesehatan yang meliputi Kota Lubuk Jasa Rumah Sakit, Klinik Linggau dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa Kesehatan yang meliputi Tangerang Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Tangerang Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa Jakarta
Persentase Kepemilikan Langsung --
Persentase Kepemilikan Tidak Langsung 99.99%
Tahun Awal Beroperasi --
--
99.99%
--
--
99.99%
--
Jumlah Aset 30 September 2016 31 Desember 2015 Rp Rp 600,000,000 600,000,000
600,000,000
600,000,000
2016
45,194,122,437
9,886,018,026
99.99%
2016
42,511,870,096
600,000,000
--
99.99%
--
600,000,000
600,000,000
--
99.99%
--
600,000,000
600,000,000
99.99%
--
--
35,695,009,846
37,690,051,627
*) Didirikan pada tahun 2015
1.d. Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan dan Komite Audit Berdasarkan Akta Notaris No. 52 tanggal 23 Maret 2016, yang dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn, Notaris di Kabupaten Tangerang, yang telah diterima oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat penerimaan pemberitahuan No. AHU-AH.01.03-0039805 tanggal 11 April 2016 dan berdasarkan Akta Notaris No. 9 tanggal 12 Juni 2015, yang dibuat di hadapan Nurlani Yusup, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat pemberitahuan No. AHUAH.01.03-0942314 tanggal 17 Juni 2015, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada
tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: 30 September 2016
31 Desember 2015
Dewan Komisaris Presiden Komisaris
Lee Heok Seng
Ketut Budi Wijaya
Komisaris
Theo Leo Sambuaga
Theo Leo Sambuaga
Jenny Kuistono --
Jenny Kuistono Lambock V. Nahattands
Farid Harianto
Farid Harianto
Dr. Niel Byron Nielson
Dr. Niel Byron Nielson
Jonathan Limbong Parapak
Jonathan Limbong Parapak
Presiden Direktur
Romeo Fernandez Lledo *)
Romeo Fernandez Lledo *)
Direktur
Grace Frelita Indradjaja
Grace Frelita Indradjaja
Andry
Andry
Kailas N. Raina
Kailas N. Raina
Anang Prayudi
Anang Prayudi
Prof. George Matthew
Prof. George Matthew
Budi Raharjo Legowo
Richard Hendro Setiadi WP
Komisaris Independen
Direksi
Norita Alex Caroline Riady *) Direktur Independen
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Draft/ 31-Okt-16
9
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Komite Audit Ketua
: Farid Harianto
Anggota
: Lim Kwang Tak : Siswanto Pramono
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, Corporate Secretary Perusahaan masingmasing dijabat oleh Cindy Riswantyo. Kepala unit internal audit dijabat oleh Gunawan HP. Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, jumlah karyawan Grup masing-masing sebanyak 7.643 dan 6.974 orang (tidak diaudit). 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan 2.a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian interim telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI), serta peraturan Pasar Modal yang berlaku antara lain Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan, keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik. 2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Laporan keuangan konsolidasian interim disusun dan disajikan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian interim. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Biaya perolehan umumnya didasarkan pada nilai wajar imbalan yang diserahkan dalam pemerolehan aset. Laporan arus kas konsolidasian interim disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim ini adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup. Setiap entitas di dalam Grup menetapkan mata uang fungsional sendiri dan unsur-unsur dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut. 2.c. Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan Berikut adalah revisi, amandemen dan penyesuaian atas standar akuntansi keuangan (SAK) serta interpretasi atas SAK berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, yaitu: Amandemen PSAK No. 4: “Laporan Keuangan Tersendiri” PSAK No. 15: “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Pengaturan Bersama” PSAK No. 16: “Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”. PSAK No. 19: “Aset TakBerwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”. PSAK No. 24: “Imbalan Kerja” PSAK No. 65 (Amandemen 2015): “Laporan Keuangan Konsolidasian” Draft/ 31-Okt-16
10
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) PSAK No. 66 (Amandemen 2015): “Pengaturan Bersama” PSAK No. 67 (Amandemen 2015): “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain” Penyesuaian PSAK No. 5: “Segmen Operasi” PSAK No. 7: “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” PSAK No. 13: “Properti Investasi” PSAK No. 16: “Aset tetap” PSAK No. 19: “Aset Takberwujud” PSAK No. 22: “Kombinasi Bisnis” PSAK No. 25: “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan” PSAK No. 53: “Pembayaran Berbasis Saham” PSAK No. 68: “Pengukuran Nilai Wajar” Berikut ini adalah dampak atas revisi, amandemen dan penyesuaian standar akuntansi di atas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian interim Grup: PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): “Segmen Operasi” Dampak signifikan dari penyesuaian atas estándar ini antara lain: a. Melakukan penambahan persyaratan pengungkapan atas penetapan kriteria penggabungan segmen operasi dan deskripsi singkat atas segmen operasi yang telah digabung dan indikator ekonomik yang telah dinilai dalam menentukan bahwa segen operasi yang digabungkan memiliki karakteristik ekonomik yang serupa, b. Mengatur rekonsiliasi total aset segmen dilaporkan terhadap aset entitas hanya diungkapkan jika aset segmen secara reguler tersedia kepada pengambil keputusan operasional, dan c. Perubahan terminologi yang sebelumnya adalah “segmen dilaporkan dari entitas” menjadi “segmen dilaporkan milik entitas” dan “berdasarkan perbedaan dalam produk dan jasa” menjadi “berdasarkan produk dan jasa”. Penerapan penyesuaian atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian interim.
PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): “Pengungkapan Pihak Berelasi” Dampak penyesuaian atas standar ini antara lain: a. Menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi bahwa suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor ketika entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk entitas pelapor, b. Mengisyaratkan agar entitas pelapor mengungkapkan jumlah yang dibayarkan kepada entitas manajemen atas jasa personil manajemen kunci yang disediakan oleh entitas manajemen dan mengklarifikasi bahwa entitas pelapor tidak disyaratkan untuk mengungkapkan imbalan yang dibayarkan oleh entitas manajemen kepada pekerja atau Direktur entitas manajemen, dan c. Perubahan terminologi judul “tanggal efektif” menjadi menjadi “tanggal efektif dan ketentuan transisi”.
Grup telah menerapkan penyesuaian atas standar ini dan telah melengkapi persyaratan yang diminta.
PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015): “Properti Investasi” Penyesuaian atas standar ini mempertegas perbedaan antara properti investasi dan properti yang digunakan sendiri dan penegasan atas perlunya pertimbangan penentuan apakah akuisisi investasi properti dikategorikan sebagai akuisisi aset atau merupakan kombinasi bisnis dalam lingkup PSAK No. 22.
Draft/ 31-Okt-16
11
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Penerapan penyesuaian atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian interim.
PSAK No. 15 (Amandemen 2015): “Investasi Asosiasi dan Pengaturan Bersama” Penyesuaian standar ini, menambahkan bahwa sebuah entitas yang bukan merupakan perusahaan investasi yang memiliki kepentingan dalam entitas investasi dan pengaturan bersama, maka ketika menerapkan metode ekuitas dapat mempertahankan pengukuran nilai wajar yang diterapkan oleh entitas investasi, perusahaan asosiasi atau pengaturan bersama di anak perusahaan di mana entitas investasi yaitu entitas asosiasi atau ventura bersama yang bersangkutan. Penerapan standar amandemen ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian interim.
PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): “Aset Tetap” Penyesuaian standar ini menambahkan penjelasan bahwa: a. Pengurangan yang diperkirakan terjadi di masa depan atas harga jual suatu barang yang diproduksi menggunakan suatu aset takberwujud mengindikasikan perkiraan keusangan teknis atau komersial atas aset tersebut, dan b. Metode penyusutan yang didasarkan pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktivitas yang menggunakan suatu aset adalah tidak tepat. Penerapan penyesuaian atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian interim.
PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015): “Aset Takberwujud” Dampak penyesuaian atas standar ini antara lain: a. Memberikan tambahan penjelasan bahwa pengurangan yang diperkirakan terjadi di masa depan atas harga jual suatu barang yang diproduksi menggunakan suatu aset takberwujud mengindikasikan perkiraan keusangan teknis atau komersial atas aset tersebut, b. Terdapat praduga bahwa penggunaan metode amortisasi yang berdasarkan pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktivitas yang menggunakan aset takberwujud diduga tidak tepat karena mencerminkan faktor-faktor yang tidak berkaitan langsung dengan pemakaian manfaat ekonomik yang terkandung dalam aset takberwujud tersebut, c. Dasar pemilihan amortisasi atas aset takberwujud adalah jika mencerminkan perkiraan pola pemakaian manfaat ekonomik aset tersebut, dan d. Dalam keadaan di mana faktor pembatas paling dominan yang inheren pada aset takberwujud adalah pencapaian ambang batas pendapatan, maka pendapatan yang dihasilkan dapat menjadi dasar yang tepat untuk amortisasi. Penerapan penyesuaian atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian interim.
PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015): “Kombinasi Bisnis” Penyesuaian atas standar ini menambahkan penjelasan bahwa: a. PSAK No. 22 tidak diterapkan untuk akuntansi pembentukan pengaturan bersama dalam laporan keuangan pengaturan bersama itu sendiri, b. Kewajiban untuk membayar imbalan kontijen yang memenuhi definisi instrumen keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan atau sebagai ekuitas, dan c. Seluruh imbalan kontijensi yang bukan merupakan ekuitas, baik keuangan maupun non-keuangan diukur pada nilai wajar pada setiap tanggal pelaporan, dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi. Penerapan penyesuaian atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan
Draft/ 31-Okt-16
12
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) keuangan konsolidasian interim.
PSAK No. 24 (Amandemen 2015) “Imbalan Kerja” Amandemen atas standar ini menetapkan bahwa atribusi iuran dari pekerja atau pihak ketiga bergantung pada apakah jumlah iuran ditetapkan berdasarkan jumlah tahun jasa. Jika jumlah iuran pada jumlah tahun jasa, maka iuran diatribusikan pada periode jasa dengan menggunakan metode atribusi yang sama dengan yang disyaratkan. Jika jumlah iuran tidak tergantung pada jumlah tahun jasa, maka iuran tersebut diakui sebagai pengurang biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan oleh pekerja. Penerapan standar amandemen ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian interim.
PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan” Perubahan PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015), terutama perubahan editorial dalam standar sebelumnya. Penerapan penyesuaian atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian interim.
PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian”. Standar ini mengganti semua pedoman mengenai pengendalian dan konsolidasi dalam PSAK No. 4 (Revisi 2009) dan ISAK No.7. Prinsip dasar bahwa suatu entitas konsolidasian menyajikan suatu induk dan entitas-entitas anaknya seolah-olah merupakan satu entitas ekonomi tunggal, beserta prosedur konsolidasinya, tidak berubah. PSAK No. 65 memperkenalkan suatu model konsolidasi tunggal yang menggunakan pengendalian sebagai dasar untuk mengkonsolidasikan seluruh jenis entitas, di mana pengendalian didasarkan pada apakah suatu investor memiliki kekuasaan atas investee, eksposur/hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee serta kemampuannya menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil. Standar baru ini juga mencakup pedoman mengenai hak substantif dan protektif serta mengenai hubungan prinsipal-agen. Penerapan PSAK No. 65 ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian interim pada penerapan awal, karena lingkup konsolidasi tetap tidak berubah.
PSAK No. 66 “Pengaturan Bersama” PSAK No. 66 bertujuan untuk menetapkan prinsip-prinsip pelaporan keuangan entitas yang memiliki kepentingan dalam pengaturan yang dikendalikan bersama (yaitu pengaturan bersama). Pernyataan ini diterapkan oleh seluruh entitas yang merupakan pihak dalam pengaturan bersama.
PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” PSAK No. 67 menggabungkan, meningkatkan, dan menggantikan persyaratan pengungkapan untuk entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi, dan entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. Standar ini mensyaratkan Grup untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan, risiko yang terkait dengan, kepentingannya dalam entitas lain dan dampak dari kepentingan tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian interim Grup. Penerapan standar ini menyebabkan pengungkapan yang lebih ekstensif dalam laporan keuangan
Draft/ 31-Okt-16
13
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) konsolidasian interim Grup.
PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar” PSAK No. 68 mendefinisikan nilai wajar, menetapkan satu kerangka tunggal untuk mengukur nilai wajar dan menetapkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar. PSAK No. 68 berlaku saat SAK lain mengharuskan dan mengizinkan pengukuran nilai wajar.
Grup telah melengkapi persyaratan pengungkapan yang diminta sesuai standar ini. 2.d. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian interim mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan seperti disebutkan pada Catatan 1.c. Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Grup, yakni Grup terekspos, atau memiliki hak, atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari entitas (kekuasaan atas investee). Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial di mana Grup memiliki kemampuan praktis untuk melaksanakan (yakni hak substantif) dipertimbangkan saat menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain. Laporan keuangan konsolidasian interim Grup mencakup hasil usaha, arus kas, aset dan liabilitas dari Perusahaan dan seluruh entitas anak yang, secara lagsung dan tidak langsung, dikendalikan oleh Perusahaan. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal efektif akuisisi, yaitu tanggal di mana Grup secara efektif memperoleh pengendalian atas bisnis yang diakuisisi, sampai tanggal pengendalian berakhir. Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian interim dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Saldo aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam kelompok usaha dieliminasi secara penuh untuk mencerminkan posisi keuangan sebagai satu kesatuan usaha. Grup mengatribusikan laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit. Perusahaan menyajikan kepentingan nonpengendali di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian adalah transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik). Ketika proporsi ekuitas yang dimiliki oleh kepentingan nonpengendali berubah, Grup menyesuaikan jumlah tercatat kepentingan pengendali dan kepentingan nonpengendali untuk mencerminkan perubahan kepemilikan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah di mana kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar dari jumlah yang diterima atau dibayarkan diakui langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik dari entitas induk. Jika Grup kehilangan pengendalian, maka: a. menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak pada jumlah tercatatnya ketika pengendalian hilang; b. menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali pada entitas anak terdahulu ketika pengendalian hilang (termasuk setiap komponen penghasilan komprehensif lain yang diatribusikan pada kepentingan nonpengendali); c. mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada) dari transaksi, peristiwa, atau keadaan yang Draft/ 31-Okt-16
14
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) mengakibatkan hilangnya pengendalian; d. mengakui sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian e. mereklasifikasi ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK lain, jumlah yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dalam kaitan dengan entitas anak; f. mengakui perbedaan apapun yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi yang diatribusikan kepada entitas induk. 2.e. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Dalam menyiapkan laporan keuangan, setiap entitas di dalam Grup mencatat dengan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Mata uang fungsional Perusahaan dan seluruh entitas anak adalah Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah dengan kurs spot antara Rupiah dan valuta asing pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs penutup, yaitu kurs tengah Bank Indonesia pada 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 sebagai berikut: 30 September 2016
31 Desember 2015
Rp
Rp
1 Dolar Amerika Serikat (USD)
12.998
13.795
1 Euro (EUR)
14.579
15.069
1 Dolar Singapura (SGD)
9.522
9.751
1 Dolar Australia (AUD)
9.912
10.064
Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian pos moneter dan dari penjabaran pos moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi. 2.f. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas termasuk kas, kas di bank (rekening giro), dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang pada saat penempatan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya. 2.g. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor: (a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. (b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); (ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); (iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; (v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program teresebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; Draft/ 31-Okt-16
15
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) (vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau (vii) Entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk dari entitas pelapor; atau (viii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan yang relevan. 2.h. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan jumlah terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata. Nilai realisasi neto merupakan taksiran harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. Setiap penurunan nilai persediaan di bawah biaya perolehan menjadi nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau kerugian tersebut. Setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan karena peningkatan kembali nilai realisasi neto, diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah beban persediaan pada periode terjadinya pemulihan. 2.i. Beban Dibayar di Muka Beban dibayar di muka diamortisasi sesuai masa manfaat masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus. 2.j. Aset Tetap Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan yang meliputi harga perolehannya dan setiap biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke kondisi dan lokasi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai intensi manajemen. Apabila relevan, biaya perolehan juga dapat mencakup estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai konsekuensi penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk memproduksi persediaan selama periode tersebut. Setelah pengakuan awal, aset tetap kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Hak atas tanah diakui sebesar harga perolehannya dan tidak disusutkan. Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset sebagai berikut: Tahun Bangunan, Prasarana dan Renovasi 4 - 20 Perlengkapan dan Peralatan Medis 4-8 Peralatan dan Perabot Kantor 4 - 10 Kendaraan 5 Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi periode berjalan pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan dikapitalisasi. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapusbukukan. Draft/ 31-Okt-16
16
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Aset tetap yang dikonstruksi sendiri disajikan sebagai bagian aset tetap sebagai “Aset dalam Penyelesaian” dan dinyatakan sebesar biaya perolehannya. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman, yang terjadi sehubungan dengan penyelesaian aset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap dalam penyelesaian. Biaya perolehan aset tetap dalam konstruksi tidak termasuk setiap laba internal, jumlah tidak normal dari biaya pemborosan yang terjadi dalam pemakaian bahan baku, tenaga kerja atau sumber daya lain. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing pos aset tetap yang sesuai pada saat aset tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan dan disusutkan sejak beroperasi. Nilai tercatat dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (yang ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya) dimasukkan dalam laba rugi pada saat penghentian pengakuan tersebut dilakukan. Pada akhir periode pelaporan, Grup melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat, nilai residu, metode penyusutan, dan sisa umur pemakaian berdasarkan kondisi teknis. 2.k. Sewa Penentuan apakah suatu perjanjian sewa atau suatu perjanjian yang mengandung sewa merupakan sewa pembiayaan atau sewa operasi didasarkan pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya pada tanggal awal sewa. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Grup sebagai Lessee Pada awal masa sewa, Grup mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri. Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Grup sebagai Lessor Grup mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan konsolidasian interim sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Grup sebagai lessor dalam sewa pembiayaan. Grup mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan konsolidasian interim sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa operasi. Sewa kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa. Draft/ 31-Okt-16
17
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Jual dan Sewa Balik Transaksi jual dan sewa balik meliputi penjualan suatu aset dan penyewaan kembali aset yang sama. Jika suatu transaksi jual dan sewa balik merupakan sewa pembiayaan, selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat tidak dapat diakui segera sebagai pendapatan oleh penjual, tetapi ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa. Jika transaksi jual dan sewa balik merupakan sewa operasi dan jelas bahwa transaksi tersebut terjadi pada nilai wajar, maka laba atau rugi harus segera diakui. Jika harga jual di bawah nilai wajar, maka laba atau rugi harus segera diakui, kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewa selama periode penggunaan aset. Jika harga jual di atas nilai wajar, selisih lebih dari nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama periode penggunaan aset. 2.l. Penurunan Nilai Aset Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan ditentukan atas suatu aset individual, dan jika tidak memungkinkan, Grup menentukan jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas dari aset tersebut. Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dengan nilai pakainya. Nilai pakai adalah nilai kini dari arus kas yang diharapkan akan diterima dari aset atau unit penghasil kas. Nilai kini dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset atau unit yang penurunan nilainya diukur. Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai dan segera diakui dalam laba rugi. Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai. Penurunan nilai goodwill Terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai, goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas, atau kelompok unit penghasil kas yang diperkirakan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis, terlepas apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditempatkan dalam unit atau kelompok unit tersebut. Setiap unit atau kelompok unit yang memperoleh goodwill merepresentasikan level terendah dalam entitas yang goodwill-nya dipantau untuk tujuan manajemen internal dan tidak lebih besar dari segmen operasi. 2.m. Kombinasi Bisnis Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain di mana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui sebagai beban pada saat biaya tersebut terjadi dan jasa diterima. Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan. Draft/ 31-Okt-16
18
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Komponen kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi diukur baik pada nilai wajar ataupun pada bagian proporsional instrumen kepemilikan yang ada dalam jumlah yang diakui atas aset neto teridentifikasi dari pihak diakuisisi. Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugiannya, jika ada, diakui dalam laba rugi. Apabila dalam periode sebelumnya, perubahan nilai wajar yang berasal dari kepentingan ekuitasnya sebelum tanggal akuisisi telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain, jumlah tersebut diakui dengan dasar yang sama sebagaimana dipersyaratkan jika Grup telah melepas secara langsung kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya. Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berakibat terhadap pengakuan aset dan liabilitas dimaksud pada tanggal tersebut. Pada tanggal akusisi, goodwill diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih antara (a) nilai gabungan dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap kepentingan nonpengendali, atas (b) jumlah neto terindentifikasi dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi sebagai keuntungan dari akusisi entitas anak setelah sebelumnya manajemen menilai kembali apakah telah mengidentifikasi dengan tepat seluruh aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih serta mengakui setiap aset atau liabilitas tambahan yang dapat diidentifikasi dalam penelaahan tersebut. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akusisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas dari Grup yang diperkirakan akan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakusisi ditempatkan dalam Unit Penghasil Kas tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu Unit Penghasil Kas dan operasi tertentu atas Unit Penghasil Kas tersebut dilepaskan, maka goodwill yang terkait dengan operasi yang dilepaskan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugiaan dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi Unit Penghasil Kas yang ditahan. 2.n. Aset Takberwujud Aset takberwujud diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Umur manfaat aset takberwujud dinilai apakah terbatas atau tidak terbatas. Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas diamortisasi selama umur manfaat ekonomi dengan metode garis lurus. Amortisasi dihitung sebagai penghapusan biaya perolehan aset, dikurangi nilai residunya, atas umur ekonomisnya sebagai berikut: Lisensi 5 tahun Biaya pengembangan 5 tahun Periode amortisasi dan metode amortisasi untuk aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas ditelaah Draft/ 31-Okt-16
19
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) setidaknya setiap akhir tahun buku. Goodwill Goodwill yang berasal dari suatu kombinasi bisnis awalnya diukur pada biaya perolehan, yang merupakan selisih lebih antara nilai gabungan dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali, dan nilai wajar kepentingan ekuitas yang telah dimiliki pengakuisisi dalam pihak yang diakuisisi atas jumlah neto terindentifikasi dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Setelah pengakuan awal, goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada harga perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai. Goodwill tidak diamortisasi. 2.o. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja telah memberikan jasanya dalam suatu periode akuntansi, sebesar jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut. Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara lain upah, gaji, bonus dan insentif. Imbalan Pascakerja Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (”UU 13/2003”). Grup mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan imbalan tersebut. Grup mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik informal entitas. Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi. Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain. Grup mengakui jumlah beban dan liabilitas atas iuran terutang kepada program iuran pasti, ketika pekerja telah memberikan jasa kepada entitas selama suatu periode. Pesangon Grup mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih awal di antara: a. Ketika Grup tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut; dan b. Ketika Grup mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 57 dan melibatkan pembayaran pesangon. Grup mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan mengukur dan mengakui perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja. 2.p. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan Draft/ 31-Okt-16
20
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi Grup secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam Grup. Karena transaksi kombinasi bisnis antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset ataupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Entitas yang menerima bisnis, dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali di ekuitas dalam akun tambahan modal disetor. Bila entitas yang menerima bisnis kemudian melepas entitas bisnis yang sebelumnya diperoleh, akun tambahan modal disetor yang dicatat sebelumnya, tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba. 2.q. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui: Penjualan barang Penjualan barang diakui pada saat terjadinya perpindahan kepemilikan atas barang kepada pelanggan, yaitu pada saat penyerahan barang, atau dalam hal barang disimpan di gudang Grup atas permintaan pelanggan, pada saat diterbitkan faktur. Penjualan jasa Pendapatan jasa diakui saat jasa diberikan dengan mengacu pada tingkat penyelesaian transaksi. Pendapatan rumah sakit diakui pada saat jasa pelayanan kesehatan diberikan atau barang medis diserahkan kepada pasien. Beban diakui pada saat terjadinya dengan dasar akrual. 2.r. Pajak Penghasilan Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba rugi pada suatu periode. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara langsung di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas. Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar diakui sebagai liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui sebagai aset. Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diperkirakan akan dibayar kepada (direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan Draft/ 31-Okt-16
21
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) kredit pajak belum dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan. Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari: a) pengakuan awal goodwill; atau b) pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak). Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak). Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan. Grup mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Setiap pengurangan tersebut dilakukan pembalikan atas aset pajak tangguhan hingga kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya memadai. Saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika: a) Grup memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan b) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas: i. entitas kena pajak yang sama; atau ii. entitas kena pajak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diperkirakan untuk diselesaikan atau dipulihkan. Aset pajak kini dan liabilitas pajak kini disajikan jika, dan hanya jika, entitas: a) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan b) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. 2.s. Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran Awal Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim, jika dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, Grup mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah atau dikurang dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksi yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan aset keuangan dan penerbitan liabilitas Draft/ 31-Okt-16
22
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi dibebankan segera. Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan Pengukuran selanjutnya aset keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam salah satu dari empat kategori berikut: (i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui dalam laba rugi. (ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: (a) pinjaman yang diberikan dan piutang yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; (b) pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau (c) pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman. Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (iii) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (iv) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, atau (c) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan kurs, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Draft/ 31-Okt-16
23
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasian di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diukur pada biaya perolehan. Pengukuran Selanjutnya Liabilitas Keuangan Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam salah satu dari kategori berikut: (i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi. (ii) Liabilitas Keuangan Lainnya Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikelompokkan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir atau Grup mengalihkan hak kontraktual untuk menerima kas yang berasal dari aset keuangan atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima kas tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan. Jika Grup secara substansial mengalihkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Grup menghentikan pengakuan aset keuangan dan mengakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas untuk setiap hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam pengalihan tersebut. Jika Grup secara substansial tidak mengalihkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut dan masih memiliki pengendalian, maka Grup mengakui aset keuangan sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Jika Grup secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Grup tetap mengakui aset keuangan tersebut. Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Berikut adalah bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai: (a) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; Draft/ 31-Okt-16
24
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) (b) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya gagal bayar atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; (c) Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; (d) Terdapat data yang dapat diobservasi yang mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset, seperti memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan gagal bayar. Untuk investasi pada instrumen ekuitas, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang dalam nilai wajar instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai. Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut dan diakui pada laba rugi. Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan (atau kelompok aset atau liabilitas keuangan) dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh jumlah tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, seperti pelunasan dipercepat, opsi beli dan opsi serupa lain, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit masa depan. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh pihak-pihak dalam kontrak yang merupakan bagian takterpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premium atau diskonto lain. Reklasifikasi Grup tidak mereklasifikasi derivatif dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan dan tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Grup sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Grup dapat mereklasifikasi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, jika aset keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan tersebut dalam waktu dekat. Grup tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan ke diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal. Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan Grup, instrumen tersebut tidak tepat lagi diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka investasi tersebut direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual dan diukur kembali pada nilai wajar. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi atas investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan, maka sisa investasi dimiliki hingga jatuh tempo direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual, kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, terjadi setelah seluruh jumlah pokok telah diperoleh secara substansial sesuai jadwal pembayaran atau telah diperoleh pelunasan dipercepat; atau terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar. Saling Hapus Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan, jika dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak Draft/ 31-Okt-16
25
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berintensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Pengukuran Nilai Wajar Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan. Nilai wajar dikategorikan dalam level yang berbeda dalam suatu hirarki nilai wajar berdasarkan pada apakah input suatu pengukuran dapat diobservasi dan signifikansi input terhadap keseluruhan pengukuran nilai wajar: (i) Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses pada tanggal pengukuran (Level 1) (ii) Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung (Level 2) (iii) Input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas (Level 3) Dalam mengukur nilai wajar aset atau liabilitas, Grup sebisa mungkin menggunakan data pasar yang dapat diobservasi. Apabila nilai wajar aset atau liabilitas tidak dapat diobservasi secara langsung, Grup menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaannya dan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Perpindahan antara level hirarki wajar diakui oleh Grup pada akhir periode pelaporan di mana perpindahan terjadi. 2.t. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam suatu periode. Untuk tujuan penghitungan laba per saham dilusian, Grup menyesuaikan laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar, atas dampak dari seluruh instrumen berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif. 2.u. Segmen Operasi Grup menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam menilai kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya. Segmetasi berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitas legal di dalam Grup. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. 2.v. Sumber Ketidakpastian Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat asumsi dan estimasi yang dapat mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas tertentu pada akhir periode pelaporan. Draft/ 31-Okt-16
26
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim ini, asumsi akuntansi telah dibuat dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabiltas pada laporan keuangan konsolidasian interim. Selain itu juga terdapat asumsi akuntansi mengenai sumber estimasi ketidakpastian pada akhir periode pelaporan yang dapat mempengaruhi secara material jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk periode pelaporan berikutnya. Manajemen secara periodik menelaah asumsi dan estimasi ini untuk memastikan bahwa asumsi dan estimasi telah dibuat berdasarkan semua informasi relevan yang tersedia pada tanggal tersebut di mana laporan keuangan konsolidasian interim disusun. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset dan liabilitas yang akan dilaporkan di masa mendatang akan berbeda dari estimasi tersebut. i. Sumber Ketidakpastian Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting Pada tanggal pelaporan, manajemen telah membuat asumsi dan estimasi penting yang memiliki dampak paling signifikan pada jumlah tercatat yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian interim, yaitu sebagai berikut: Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Secara umum manajemen menganalisis kecukupan penyisihan piutang berdasarkan beberapa hal, yaitu antara lain menganalisis historis piutang tak tertagih, konsentrasi piutang masing-masing pelanggan, kelayakan kredit yang diberikan dan perubahan jangka waktu pelunasan. Analisis tersebut dilakukan secara individual terhadap jumlah piutang yang signifikan, sedangkan kelompok piutang yang tidak signifikan dilakukan atas dasar kolektif. Pada tanggal pelaporan, jumlah tercatat piutang telah mencerminkan nilai wajarnya dan nilai tercatat tersebut dapat berubah secara material pada periode pelaporan berikutnya, namun perubahan itu bukan berasal dari asumsi maupun estimasi yang dibuat pada tanggal pelaporan ini (lihat Catatan 4). Penurunan Nilai Goodwill Dalam melakukan estimasi penurunan nilai goodwill, manajemen Grup melakukan analisis dan assessment atas kemampuan unit penghasil kas, kondisi perubahan operasi entitas akuisisian dan pengalihan unit penghasil goodwill. Bila terdapat indikasi penurunan kemampuan unit penghasil kas dalam menghasilkan kas dan manajemen berkeyakinan bahwa unit penghasil kas mengalami penurunan kemampuan dalam menghasilkan kas, maka manajemen akan melakukan impairment atas goodwill. Bila terjadi perubahan operasional unit bisnis dan/atau unit penghasil kas telah dialihkan, maka seluruh nilai goodwill yang dicatat sebelumnya akan diturunkan nilainya. Nilai tercatat goodwill disajikan pada Catatan 13. Estimasi Aset Pajak Tangguhan Pengakuan aset pajak tangguhan dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, di mana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen juga mempertimbangkan estimasi laba kena pajak di masa datang dan perencanaan strategis perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat. Estimasi pajak tangguhan disajikan dalam Catatan 7.d. Estimasi Umur Manfaat Ekonomis Aset Tetap Manajemen melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktorfaktor seperti kondisi fisik dan teknis serta perkembangan teknologi mesin dan peralatan medis di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Perubahan estimasi umur manfaat aset tetap, jika terjadi, diperlakukan secara prospektif sesuai PSAK No. 25 (Revisi 2010) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. Nilai tercatat aset tetap disajikan dalam Catatan 12. Draft/ 31-Okt-16
27
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Imbalan Pascakerja Nilai kini kewajiban imbalan pasti tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) tersebut mencakup tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pascakerja. Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu kewajiban yang terkait. Asumsi kunci lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini, selama periode di mana liabilitas imbalan pascakerja terselesaikan. Perubahan asumsi imbalan kerja ini akan berdampak pada pengakuan keuntungan atau kerugian aktuarial pada akhir periode pelaporan. Informasi mengenai asumsi dan jumlah liabilitas dan beban imbalan pascakerja diungkapkan pada Catatan 20. Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian interim tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Nilai wajar atas instrumen keuangan disajikan dalam Catatan 31. ii. Pertimbangan penting dalam penentuan kebijakan akuntansi Pertimbangan berikut dibuat manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh signifikan atas jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian interim: Pengakuan Pendapatan – Jasa Tenaga Ahli Kebijakan dan sistem penagihan kepada pasien merupakan satu kesatuan atas semua biaya yang terdiri dari konsultasi dokter, pemakaian obat-obatan dan tindakan medis lainnya. Atas biaya konsultasi dokter tersebut, Rumah Sakit melakukan perhitungan tertentu untuk masing-masing dokter, melakukan pembayaran dan pemotongan pajak setiap bulan kepada dokter, meskipun tagihan kepada pasien belum tertagih sepenuhnya. Manajemen Grup mempertimbangkan bahwa tidak terjadi hubungan keagenan antara rumah sakit dengan dokter, dengan memperhatikan dampak manfaat dan risiko signifikan terkait pemberian jasa pelayanan medis oleh dokter kepada pasien. Tagihan atas jasa pelayanan medis diakui sebagai pendapatan saat kriteria pengakuan terpenuhi (lihat Catatan 25).
Draft/ 31-Okt-16
28
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. Kas dan Setara Kas 30 September 2016
31 Desember 2015
Rp
Rp
6.599.998.897
6.593.009.400
26.812.094.792
39.888.659.387
12.998.000
6.897.500
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
25.139.288.497
25.715.545.210
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
12.183.790.741
9.642.752.315
PT Bank Central Asia Tbk
5.565.072.738
12.395.526.958
PT Bank CIMB Niaga Tbk
4.804.993.375
19.697.298.211
PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat
2.374.092.951
1.590.923.946
40.486.723
4.005.777.071
1.968.849.130
1.724.091.747
3.101.035.452
3.171.995.413
256.545.534
523.005.173
Kas Bank Pihak Berelasi (Catatan 10) Rupiah PT Bank Nationalnobu Tbk Mata Uang Asing PT Bank Nationalnobu Tbk Pihak Ketiga Rupiah
PT Bank Mayapada International Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Miliar) Mata Uang Asing SGD PT Bank Maybank Indonesia Tbk (d/h PT Bank International Indonesia Tbk) PT Bank CIMB Niaga Tbk USD PT Bank ANZ Indonesia
1.831.013.182
5.690.910.669
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
574.567.408
3.153.091.938
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
222.879.435
564.475.260
1.315.593.273
2.785.627.924
221.930.431
162.398.105
2.272.304.986
3.586.077.645
88.697.536.648
134.305.054.472
10.700.000.000 50.000.000
18.900.000.000 50.000.000
10.750.000.000 106.047.535.545
18.950.000.000 159.848.063.872
EURO PT Bank ANZ Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Miliar) AUD PT Bank ANZ Indonesia Subjumlah Deposito Berjangka - Pihak Ketiga Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Subjumlah Jumlah
30 September 2016
31 Desember 2015
Rp
Rp
4% - 10% 30 hari
4% - 10% 30 hari
Rupiah Suku Bunga Kontraktual per Tahun Jangka Waktu
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang dijaminkan dan dibatasi penggunaannya. 4. Piutang Usaha Draft/ 31-Okt-16
29
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
30 September 2016 Rp Pihak Berelasi (lihat Catatan 10)
31 Desember 2015
8.630.638.672
Rp 10.130.038.169
Pihak Ketiga 737.666.510.757
548.109.822.856
Individu
41.744.268.924
Kartu Kredit
15.552.091.161
27.371.483.237 13.881.033.821
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta)
9.769.900.570 804.732.771.412
596.132.428.238
Perusahaan/ Korporasi
Subjumlah
6.770.088.324
(43.437.438.717) 761.295.332.695 769.925.971.367
(31.035.589.486)
30 September 2016
31 Desember 2015
Rp
Rp
Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Piutang Piutang Usaha - Pihak Ketiga - Neto Jumlah Neto
565.096.838.752 575.226.876.921
Mutasi cadangan kerugian penurunan piutang adalah sebagai berikut:
Pihak Ketiga Saldo Awal
31.035.589.486
14.554.118.385
Penambahan
12.401.849.231
16.481.471.101
--
--
43.437.438.717
31.035.589.486
Pemulihan Saldo Akhir
Seluruh saldo piutang usaha dalam mata uang Rupiah. Piutang usaha PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 17). Berdasarkan penelahaan manajemen atas saldo piutang usaha secara individual pada akhir periode pelaporan, piutang usaha tertentu mengalami penurunan nilai. Manajemen telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan kebijakan akuntansi Grup. Beban (pemulihan) cadangan kerugian piutang dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim pada beban lain-lain-neto. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang dilakukan karena manajemen berkeyakinan piutang tersebut tidak dapat ditagih lagi dan manajemen berpendapat penyisihan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian tidak tertagihnya piutang usaha.
5. Aset Keuangan Lancar Lainnya Draft/ 31-Okt-16
30
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
30 September 2016
31 Desember 2015
Rp
Rp
Piutang Lain-lain - Pihak Ketiga Piutang Sewa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1miliar) Jumlah
7.112.330.884
4.695.871.306
6.090.776.384 13.203.107.268
1.761.695.863 6.457.567.169
Piutang sewa merupakan piutang atas lease area di gedung rumah sakit. Pada 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, Grup tidak membentuk penyisihan penurunan nilai piutang karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat ditagih. 6. Persediaan 30 September 2016
31 Desember 2015
Obat-obatan
Rp 76.185.727.133
Rp 79.049.191.983
Perlengkapan Medis
64.572.298.411
50.709.325.168
7.235.400.469 147.993.426.013
10.675.675.906 140.434.193.057
Lainnya Jumlah
Persediaan telah diasuransikan terhadap segala bentuk risiko kepada PT Lippo General Insurance Tbk, pihak berelasi, masing-masing sebesar Rp136.509.004.520 dan Rp104.419.551.042 pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami. Persediaan obat dan barang habis pakai PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 17). Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp793.253.297.905 dan Rp661.150.065.148 (lihat Catatan 26). Manajemen berpendapat tidak ada indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai persediaan pada 30 September 2016. 7. Perpajakan a. Pajak Dibayar di Muka Akun ini merupakan pajak penghasilan pasal 28A tahun pajak 2014 sebesar Rp3.524.996.557 pada 30 September 2016 dan Rp6.991.423.747 pada 31 Desember 2015. Pada 27 Juni 2016, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak lebih bayar (SKPLB) atas hasil pemeriksaan PPh Pasal 29 tahun pajak 2014 sebesar Rp3.524.996.557. Pada 1 Agustus 2016, Direktorat Jenderal Pajak mengembalikan lebih bayar tersebut sebesar Rp508.480.713 setelah dikompensasikan dengan surat ketetapan kurang bayar pajak (SKPKB) PPh 21, 23, PPh final dan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp3.016.515.844. Pada 15 Agustus 2016, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Direktorat Jenderal Pajak atas restitusi tersebut. Draft/ 31-Okt-16
31
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
b. Utang Pajak 30 September 2016
31 Desember 2015
Rp
Rp
Pajak Penghasilan Pasal 4(2)
1.566.311.262
1.556.195.058
Pasal 21
14.305.014.530
14.175.433.047
Pasal 23
1.335.365.619
1.109.328.646
Pasal 25
--
3.636.219.800
Perusahaan
8.849.191.194
138.172.253
Entitas Anak
8.328.536.908
8.181.436.344
790.101.242
762.603.672
35.174.520.755
29.559.388.820
Pasal 29
Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
Pada tanggal 4 Februari 2015, PT Medika Sarana Traliansia (MST), entitas anak, menerima hasil pemeriksaan pajak penghasilan 21, 23, 25, 26 dan 4 ayat 2 tahun buku 2012 serta pajak pertambahan nilai tahun 2012 melalui SKPKB sebesar Rp4.655.558.034 SKPKB ini telah dilunasi pada tanggal 11 Februari 2015. Pada tanggal 3 Desember 2015, PT Trisaka Reksa Waluya (TRW), entitas anak, menerima hasil pemeriksaan pajak penghasilan pasal 21, 23, 4 ayat 2 dan Pajak Pertambahan Nilai tahun buku 2012 serta pajak pertambahan nilai tahun 2012 dan 2013 melalui SKPKB sebesar Rp1.864.805.775. SKPKB ini telah dilunasi pada tanggal 29 Desember 2015. Pada tanggal 13 dan 17 Desember 2015, Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak penghasilan pasal 21, 23, 26, 4 ayat 2 dan pajak pertambahan nilai tahun buku 2011, 2012 dan 2013 melalui SKPKB dan STP pasal 29 sebesar Rp5.963.531.829. SKPKB ini telah dilunasi pada tanggal 30 Desember 2015. c. Beban (Manfaat) Pajak 2016
2015
(9 Bulan)
Beban Pajak Kini - Non Final Koreksi Tahun Lalu Beban Pajak Tangguhan Jumlah Beban Pajak-Neto
(9 Bulan)
Perusahaan Rp
Entitas Anak Rp
Konsolidasian Rp
Perusahaan Rp
Entitas Anak Rp
Konsolidasian Rp
37.042.724.270
20.476.140.004
57.518.864.274
27.371.128.000
10.349.600.308
37.720.728.308
3.466.427.190
--
3.466.427.190
--
--
--
(4.539.563.181) 32.503.161.089
1.046.240.846 21.522.380.850
(3.493.322.335) 57.491.969.129
(4.140.511.884) 23.230.616.116
1.855.918.403 12.205.518.711
(2.284.593.481) 35.436.134.827
Pajak Kini Draft/ 31-Okt-16
32
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Perhitungan taksiran beban pajak kini dan utang pajak penghasilan Perusahaan adalah sebagai berikut: 2016
2015
(9 Bulan) Rp
(9 Bulan) Rp
152.323.408.825
103.041.491.850
Dikurangi: Rugi Sebelum Pajak Entitas Anak
(14.260.660.216)
(12.424.599.316)
Laba Sebelum Pajak - Perusahaan
138.062.748.609
90.616.892.534
10.813.971.626
11.745.099.253 --
Laba Sebelum Pajak Menurut Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Interim
Beda Waktu: Penyusutan dan Amortisasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
7.439.128.627
Beban Imbalan Kerja
2.262.433.618
Liabilitas Sewa Pembiayaan
(2.357.281.146)
4.816.948.284 --
18.158.252.725
16.562.047.537
1.311.501.648
866.978.851
706.233.715 --
2.816.557.506
Beban Tangguhan Pendapatan Bunga yang telah Dikenakan Pajak yang Bersifat Final
(534.465.489)
(1.881.872.852)
(10.566.656.079)
(9.078.080.133)
1.033.281.954
1.746.987.654
Beda Tetap: Sumbangan dan Jamuan Gaji dan Kesejahteraan Karyawan
Pendapatan yang telah Dikenakan Pajak yang Bersifat Final Lain-lain
7.835.002.668
(8.050.104.252)
2.305.573.694
148.170.897.082
109.484.513.765
37.042.724.270
27.371.128.000
Pasal 25
(33.370.041.644)
Pasal 22
(834.604)
(17.166.734.547) --
3.671.848.022
10.204.393.453
Taksiran Laba Kena Pajak Taksiran Pajak Kini - Perusahaan Dikurangi: Pajak Penghasilan Dibayar di Muka:
Taksiran Utang Pajak Penghasilan Badan
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim dengan beban pajak konsolidasian adalah sebagai berikut:
Draft/ 31-Okt-16
33
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 2016
2015
(9 Bulan)
(9 Bulan)
Rp
Rp
Laba Sebelum Pajak Menurut Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Interim
152.323.408.825
103.041.491.850
Dikurangi: Rugi Sebelum Pajak Entitas Anak
(14.260.660.215)
(12.424.599.316)
Laba Sebelum Pajak - Perusahaan
138.062.748.610
90.616.892.534
34.515.687.152
22.654.223.134
Sumbangan dan Jamuan
327.875.412
216.744.713
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan
176.558.429
704.139.377
--
1.958.750.667
Tarif Pajak Berlaku 25%
Beban Tangguhan Pendapatan Bunga yang telah Dikenakan Pajak yang Bersifat Final Pendapatan yang telah Dikenakan Pajak yang Bersifat Final Lain-lain Jumlah Beban Pajak Perusahaan
(133.616.372)
(470.468.213)
(2.641.664.020)
(2.269.520.033)
258.320.489
436.746.472
32.503.161.089
23.230.616.116
20.476.140.004
10.349.600.308
1.046.240.846
1.855.918.403
Penyesuaian Pajak Kini dari Periode Lalu Beban Pajak Kini - Entitas Anak Manfaat Pajak Tangguhan - Entitas Anak Koreksi Periode Lalu Jumlah Beban Pajak Konsolidasian - Neto
3.466.427.190
--
57.491.969.129
35.436.134.827
d. Pajak Tangguhan
Aset Pajak Tangguhan
31 Desember 2015
Dibebankan (Dikreditkan) pada Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Interim
Liabilitas Pajak Tangguhan dari Entitas Anak yang Diakuisisi
30 September 2016
Rp
Rp
Rp
Rp
Perusahaan Beban Imbalan Kerja
16.821.497.285
565.608.404
(8.984.147.428)
2.703.492.906
1.152.327.430 --
18.539.433.119
Penyusutan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
5.092.250.859 --
1.859.782.157
--
6.952.033.016
(589.320.286)
--
(589.320.286)
12.929.600.716
4.539.563.181
1.152.327.430
18.621.491.327
Sewa Guna Usaha
(6.280.654.522)
Entitas Anak
10.065.822.714
771.446.212
(916.737.866)
9.920.531.060
Jumlah Aset Pajak Tangguhan
22.995.423.430
5.311.009.393
235.589.564
28.542.022.387
Liabilitas Pajak Tangguhan - Entitas Anak
(31.673.452.294)
(1.817.679.057)
--
(33.491.131.351)
Draft/ 31-Okt-16
34
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 31 Desember 2014
Dibebankan (Dikreditkan) pada Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Interim
Liabilitas Pajak Tangguhan dari Entitas Anak yang Diakuisisi
31 Desember 2015
Rp
Rp
Rp
Rp
Aset Pajak Tangguhan Perusahaan Beban Imbalan Kerja
21.637.429.426
-4.815.932.141
--
16.821.497.285
Penyusutan
(9.826.303.651)
842.156.223
--
(8.984.147.428)
1.319.623.187
3.772.627.672
--
5.092.250.859
13.130.748.962
(201.148.246)
--
12.929.600.716
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Entitas Anak Jumlah Aset Pajak Tangguhan Liabilitas Pajak Tangguhan - Entitas Anak
7.258.179.167
2.807.643.547
--
10.065.822.714
18.981.601.213
2.606.495.301
--
22.995.423.430
(28.147.868.966)
(3.525.583.328)
--
(31.673.452.294)
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui laba kena pajak di masa mendatang. 8. Beban Dibayar di Muka
Sewa
30 September 2016
31 Desember 2015
Rp
Rp
59.305.153.012
46.963.026.645
Beasiswa
8.638.862.473
5.667.166.760
Pemeliharaan Perangkat Lunak
7.872.256.767
3.496.280.930
Asuransi
7.223.100.354
2.004.146.987
Iklan
6.653.276.831
3.335.289.237
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) Jumlah
15.960.888.818
5.668.815.505
105.653.538.255
67.134.726.064
Beban sewa dibayar di muka terutama merupakan sewa atas tanah dan bangunan rumah sakit Siloam Cikarang kepada PT Graha Pilar Sejahtera, sewa rumah sakit Siloam Cinere kepada PT Anadi Sarana Tatahusada (lihat Catatan 34.a), sewa tanah PT Buana Utama Sejati, entitas anak kepada I Wayan Buana Partha dan I Nyoman Ada, dan sewa ruko Siloam Samarinda. Beasiswa karyawan merupakan beasiswa yang diberikan kepada karyawan yang akan dibebankan selama masa pendidikan. 9. Uang Muka 30 September 2016
31 Desember 2015
Rp
Rp
120.317.116.467
93.847.902.929
Konstruksi
34.714.301.749
18.951.138.268
Uang Muka Sewa
30.437.222.223
28.249.998.964
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta)
21.106.840.842
9.295.424.024
206.575.481.281
150.344.464.185
Pembelian Aset Tetap
Jumlah
Draft/ 31-Okt-16
35
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Uang muka pembelian aset tetap terutama terdiri atas uang muka pembelian peralatan medis untuk Rumah Sakit Siloam Lippo Village, Siloam Kebun Jeruk, Rumah Sakit Umum Siloam, Siloam Palembang, Siloam Surabaya, Siloam TB Simatupang, MRCCC, Siloam Kupang, Siloam Medan, Siloam Labuan Bajo, Siloam Buton, Siloam Samarinda, dan Siloam Blu Plaza. Uang muka konstruksi merupakan uang muka sehubungan dengan renovasi properti rumah sakit. Uang muka sewa tanah untuk Siloam Medika Canggu dan Seminyak, sewa ruko untuk Siloam Medika Banjarmasin, sewa tanah dan bangunan untuk Siloam Medika Manado Kairagi. 10. Transaksi dengan Pihak Berelasi Grup dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi dengan rincian sebagai berikut: Persentase terhadap Jumlah Aset 30 September 2016
31 Desember 2015
30 September 2016
31 Desember 2015
Rp
Rp
%
%
Kas dan Setara Kas PT Bank Nationalnobu Tbk
26.825.092.792
39.895.556.887
0,81
1,34
4.378.335.377 876.923.485
0,13 --
0,15
PT Lippo Karawaci Tbk
4.318.436.334 --
Lain-lain
4.312.202.338
4.874.779.307
0,13
0,16
8.630.638.672
10.130.038.169
0,26
0,34
478.245.830
1.287.224.420
0,01
0,04
267.401.830.617
159.017.042.266
18,17
12,76
Piutang Usaha PT Lippo General Insurance Tbk
Jumlah
0,03
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) Beban Akrual PT Lippo Karawaci Tbk
Persentase terhadap Jumlah Liabilitas 30 September 2016
31 Desember 2015
30 September 2016
31 Desember 2015
Rp
Rp
%
%
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha PT Lippo Karawaci Tbk PT Primakreasi Propertindo Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) Jumlah
Draft/ 31-Okt-16
352.514.951.877
351.114.788.403
23,95
28,17
--
2.018.000.000
--
0,16
197.506.874
1.612.868.789
0,01
0,13
352.712.458.751
354.745.657.192
23,96
28,46
36
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Persentase terhadap Jumlah Beban Usaha 30 September 2016
31 Desember 2015
30 September 2016
31 Desember 2015
Rp
Rp
%
%
Beban Sewa PT Lippo Karawaci Tbk
66.896.626.358
67.606.041.058
7,36
4,44
21.308.580.873
34.795.388.015
2,35
3,96
12.393.345.841
20.902.824.977
1,36
2,69
Beban Bunga Pinjaman PT Lippo Karawaci Tbk Imbalan Kerja Manajemen Kunci Imbalan Kerja Jangka Pendek Direksi dan Komisaris
Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Lippo Karawaci Tbk. Perjanjian ini mulai berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian dan akan berakhir segera setelah Perusahaan melakukan pembayaran dan pinjaman ini tidak dikenakan bunga apabila dilunasi selambat-lambatnya pada 31 Desember 2013. Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, suku bunga pinjaman rata-rata masing-masing sebesar 7,97% dan 8,5% per tahun berdasarkan suku bunga pinjaman yang berlaku sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Seluruh saldo transaksi dengan pihak berelasi merupakan transaksi dalam mata uang Rupiah. Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak Berelasi
Hubungan
Sifat Saldo Akun/Transaksi
PT Bank Nationalnobu Tbk PT Lippo Karawaci Tbk
Di bawah pengendalian bersama Entitas induk terakhir
PT Lippo General Insurance Tbk PT Primakreasi Propertindo Direksi dan Komisaris
Di bawah pengendalian bersama Di bawah pengendalian bersama Manajemen Kunci
Simpanan giro Pinjaman dengan bunga, tanpa jatuh tempo, beban sewa, beban akrual, dan piutang usaha Piutang usaha Pinjaman dengan bunga, tanpa jatuh tempo Imbalan Kerja
Seluruh transaksi dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian interim. 11. Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya Aset non keuangan tidak lancar lainnya terutama merupakan beban tangguhan biaya pelatihan dan biaya pengembangan staf profesional untuk persiapan rencana operasional rumah sakit yang akan didirikan.
Draft/ 31-Okt-16
37
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 12. Aset Tetap 2016 ( 9 Bulan) Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Biaya Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah
101.533.729.300
4.327.000.000
--
--
Bangunan Prasarana dan Renovasi
431.611.144.010
26.826.398.741
--
3.578.769.546
462.016.312.297
1.745.220.172.859
81.650.932.143
757.771.625
3.216.838.881
1.829.330.172.258
457.055.937.733
58.248.110.511
205.210.376
18.008.408.705
533.107.246.573
22.561.691.698
751.077.000
160.250.000
303.627.000
23.456.145.698
2.757.982.675.600
171.803.518.395
1.123.232.001
25.107.644.132
2.953.770.606.126
Perlengkapan dan Peralatan Medis Peralatan dan Perabotan Kantor Kendaraan Jumlah Kepemilikan Langsung
105.860.729.300
Sewa Pembiayaan Peralatan Medis Aset dalam Penyelesaian Jumlah Perolehan
--
31.252.777.259
--
--
31.252.777.259
160.046.175.072
133.168.416.116
213.461.898
(25.107.644.132)
267.893.485.158
2.918.028.850.672
336.224.711.770
1.336.693.899
--
3.252.916.868.543
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan Prasarana dan Renovasi
111.840.550.021
27.192.888.734
--
--
139.033.438.755
Perlengkapan dan Peralatan Medis
928.463.476.721
184.259.687.088
472.731.750
1.086.620.752
1.113.337.052.811
Peralatan dan Perabotan Kantor
308.830.807.037
55.262.365.416
159.077.911
(1.086.620.752)
362.847.473.790
15.587.362.149
2.328.546.453
160.250.000
--
17.755.658.602
Kepemilikan Langsung
1.364.722.195.928
269.043.487.691
792.059.661
--
1.632.973.623.958
Nilai Tercatat
1.553.306.654.744
Kendaraan Jumlah Akumulasi Penyusutan
1.619.943.244.585
2015 ( 1 Tahun) Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Biaya Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah
101.533.729.300
--
--
--
Bangunan Prasarana dan Renovasi
384.128.542.270
28.988.415.972
--
18.494.185.768
431.611.144.010
1.550.568.223.668
103.534.842.911
5.506.416.776
96.623.523.056
1.745.220.172.859
383.028.078.681
59.259.719.523
268.055.707
15.036.195.236
457.055.937.733
21.486.196.448
326.495.250
235.000.000
984.000.000
22.561.691.698
2.024.127.581.350
192.109.473.656
6.009.472.483
131.137.904.060
2.757.982.675.600
179.608.304.490
111.575.774.642
--
(131.137.904.060)
160.046.175.072
2.114.583.645.260
303.685.248.298
6.009.472.483
--
2.918.028.850.672
Perlengkapan dan Peralatan Medis Peralatan dan Perabotan Kantor Kendaraan Jumlah Kepemilikan Langsung Aset dalam Penyelesaian Jumlah Perolehan
101.533.729.300
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan Prasarana dan Renovasi
81.736.152.676
30.104.397.345
--
--
111.840.550.021
Perlengkapan dan Peralatan Medis
699.687.050.331
231.562.150.512
2.785.724.122
--
928.463.476.721
Peralatan dan Perabotan Kantor
237.459.152.064
71.639.710.680
268.055.707
--
308.830.807.037
12.163.788.867
3.658.573.282
235.000.000
--
15.587.362.149
712.313.404.753
336.964.831.819
3.288.779.829
--
1.364.722.195.928
Kendaraan Jumlah Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Nilai Tercatat
1.402.270.240.507
1.553.306.654.744
Pada tahun 2016, penambahan aset sewa pembiayaan sebesar 76.804.525.090. Sampai dengan tanggal pelaporan, aset tersebut masih ada yang dalam proses instalasi.
Pada 30 September 2016 dan 2015, penambahan aset tetap Grup termasuk transaksi non-kas dari realisasi uang muka pembelian aset tetap masing-masing sebesar Rp17.777.625.502 dan Rp25.668.464.778 (Catatan 33). Beban penyusutan aset tetap dialokasikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim sebagai berikut: Draft/ 31-Okt-16
38
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 2016
2015
(9 Bulan)
(9 Bulan)
Rp
Rp
Beban Pokok Pendapatan (lihat Catatan 26)
191.700.657.401
174.690.794.914
Beban Usaha (lihat Catatan 27)
77.342.830.290 269.043.487.691
75.618.323.937 250.309.118.851
Jumlah Beban Penyusutan
Tanah beserta bangunan, sarana pelengkap, mesin dan peralatan serta alat-alat kesehatan PT Balikpapan Damai Husada, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur (lihat Catatan 17). Tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, peralatan dan perabot kantor dan perlengkapan dan peralatan medis PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 17). Aset tetap Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya, dengan jumlah nilai pertanggungan secara keseluruhan sebesar 1.733.566.948.944 pada 30 September 2016 dan Rp1.407.559.441.393 pada 31 Desember 2015 kepada PT Lippo General Insurance Tbk. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami. Manajemen berpendapat bahwa tidak ada indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai atas nilai tercatat aset tetap pada 30 September 2016. 13. Goodwill dan Aset Takberwujud a. Goodwill 2016 ( 9 Bulan ) Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Biaya Perolehan Goodwill
295.419.949.188
--
--
295.419.949.188
7.143.144.198
--
--
7.143.144.198
Akumulasi Penurunan Nilai Penurunan Nilai Goodwill Nilai Tercatat
288.276.804.990
288.276.804.990 2015 ( 1 Tahun )
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Biaya Perolehan Goodwill
295.419.949.188
--
--
7.143.144.198
--
--
295.419.949.188
Akumulasi Penurunan Nilai Penurunan Nilai Goodwill Nilai Tercatat
Draft/ 31-Okt-16
288.276.804.990
39
7.143.144.198 288.276.804.990
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Rincian nilai tercatat Goodwill pada 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Entitas Pengakuisisi
Akuisisi Saham pada
Tahun Perolehan
Nilai Neto 30 September 2016 31 Desember 2015
PT Medika Sarana Traliansia
PT Trisaka Raksa Waluya
2010
Rp 75.119.377
Rp 75.119.377
PT Prawira Tata Semesta
PT Balikpapan Damai Husada
2011
27.480.578.103
27.480.578.103
Perusahaan
PT Prawira Tata Semesta
2011
14.146.465.217
14.146.465.217
Perusahaan
PT Guchi Kencana Emas
2011
3.540.326.235
3.540.326.235
PT Pancawarna Semesta
PT Diagram Healthcare Indonesia
2012
9.251.046.030
9.251.046.030
PT Koridor Usaha Maju*)
PT Medika Sarana Traliansia
2013
132.006.537.817
132.006.537.817
PT Tunggal Pilar Perkasa
PT Rashal Siar Cakra Medika
2014
101.776.732.211 288.276.804.990
101.776.732.211 288.276.804.990
Jumlah
b. Aset Takberwujud 2016 ( 9 Bulan ) Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Biaya Perolehan Perangkat Lunak
20.967.270.273
4.950.758.417
--
25.918.028.690
Amortisasi Perangkat Lunak
10.263.232.245
3.496.453.046
--
13.759.685.291
Nilai Tercatat
10.704.038.028
Akumulasi Amortisasi 12.158.343.399
2015 ( 1 Tahun ) Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Biaya Perolehan Perangkat Lunak
18.143.192.477
2.824.077.796
--
20.967.270.273
Amortisasi Perangkat Lunak
8.537.426.302
1.725.805.943
--
10.263.232.245
Nilai Tercatat
9.605.766.175
Akumulasi Amortisasi 10.704.038.028
Seluruh beban amortisasi perangkat lunak dicatat di beban lain-lain. 14. Utang Usaha – Pihak Ketiga Akun ini terdiri dari: 30 September 2016
31 Desember 2015
Rp
Rp
Pemasok
183.659.079.740
154.419.561.387
Jasa Dokter
113.820.372.188
100.294.181.694
Jumlah
297.479.451.928
254.713.743.081
Utang kepada pemasok terutama terdiri dari utang Grup kepada distributor atau pabrikan obat dan perlengkapan
Draft/ 31-Okt-16
40
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) medis dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2016 Rp
31 Desember 2015
PT Anugerah Pharmindo Lestari
25.068.928.720
Rp 19.201.599.786
PT Anugrah Argon Medica
17.613.461.082
14.077.936.078
PT Enseval Putera Megatrading
15.694.187.807
15.235.001.945
PT Mensa Binasukses
6.930.168.970
6.216.683.871
PT Dos Ni Roha
5.637.511.559
6.972.805.875
PT Parit Padang Global
5.057.146.904
4.730.323.566
PT Tempo
4.689.920.529
3.620.649.032
PT Nugra Karsera
3.792.131.919
787.050.515
PT Binasan Prima
2.777.443.088
2.806.143.208
PT Merapi Utama Pharma
2.772.397.547
3.293.249.311
PT Antar Mitra Sembada
2.584.950.078
3.617.547.383
PT Kebayoran Farma
2.396.651.529
1.953.207.237
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
1.946.937.883
1.857.802.723
PT Millenium Pharmacon International Tbk
1.467.203.813
1.268.998.346
PT Multidaya Medika
1.442.724.733
1.163.762.581
PT Parazelsus Indonesia
1.357.929.229
1.355.487.311
PT Tawada Healthcare
1.015.725.054
1.445.060.155
366.782.736
1.136.022.089
81.046.876.560 183.659.079.740
63.680.230.375 154.419.561.387
PT Modern International Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1 miliar) Jumlah
Tidak ada jaminan yang diberikan oleh Grup atas perolehan utang ini. 15. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Akun ini terdiri dari: 30 September 2016 Utang Titipan Utang atas Pembelian Saham Entitas Anak Lain-lain Jumlah
31 Desember 2015
Rp 32.542.100.394
Rp 37.124.128.083
9.381.944.418
12.062.499.966
20.262.921.691 62.186.966.503
14.999.841.176 64.186.469.225
Utang titipan merupakan penerimaan pembayaran atas tagihan yang belum diterbitkan oleh Grup. Utang atas pembelian saham entitas anak merupakan utang atas akusisi rumah sakit PT Rashal Siar Cakra Medika (RSCM) kepada pemegang saham lama. Utang lain-lain terutama merupakan utang atas pembelian selain obat-obatan dan perlengkapan medis.
16. Beban Akrual Akun ini terdiri dari: Draft/ 31-Okt-16
41
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 30 September 2016 Rp Beban Sewa (Catatan 34.b)
31 Desember 2015 Rp
171.602.348.862
105.796.241.219
Beban Bunga
74.053.760.757
55.941.467.013
Beban Pokok Pendapatan
40.045.283.195
37.007.695.825
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan
27.025.200.012
8.594.319.658
Listrik dan Air
17.549.036.775
9.774.060.248
Contract Service
12.865.663.894
22.599.833.938
Perbaikan dan Pemeliharaan
7.413.497.479
4.144.727.985
Lain-lain
8.644.698.632
5.802.995.263
Jumlah
359.199.489.606
249.661.341.149
30 September 2016 Rp
31 Desember 2015 Rp
2.652.465.786
2.173.564.967
2.652.465.786
2.173.564.967
19.108.201.221
24.041.220.753
17. Utang Bank
Rupiah - Pihak Ketiga Utang Bank Jangka Pendek PT Bank Central Asia Tbk Bagian Jangka Pendek Utang Bank Jangka Panjang Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur PT Bank Central Asia Tbk
1.620.965.747
6.483.862.984
Subjumlah
20.729.166.968
30.525.083.737
Dikurangi: Bagian Lancar
(8.892.868.613)
(7.482.980.034)
11.836.298.355
23.042.103.703
Bagian Jangka Panjang
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur Berdasarkan perjanjian kredit No. 005/870/9200/KI.59/BPDKP/2008/ tanggal 25 Pebruari 2008, PT Balikpapan Damai Husada (BDH), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Investasi (Non PRK) sebesar maksimum Rp50.000.000.000, dengan suku bunga 11,5% per tahun. Pinjaman ini digunakan untuk tambahan dana Investasi, membiayai pembangunan rumah sakit dan melunasi pinjaman sebelumnya yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada 25 Pebruari 2019. Pinjaman tersebut dijamin dengan: 1 (satu) bidang tanah seluas 12.562 m2 beserta bangunan kesehatan dan rumah sakit seluas 8.024 m2 dengan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 2069 yang terletak di Jalan MT. Haryono RT 35 Kelurahan Gang Bahagia Balikpapan, terdaftar atas nama PT Balikpapan Damai Husada (lihat Catatan 12). Sarana pelengkap, mesin dan peralatan dan alat-alat kesehatan dengan nilai taksasi sebesar Rp8.665.020.000 (lihat Catatan 12). Atas pinjaman ini tidak terdapat pembatasan-pembatasan atas rasio keuangan tertentu yang harus dipenuhi oleh BDH. Pembayaran pinjaman untuk periode berjalan sebesar Rp4.933.019.525. PT Bank Central Asia Tbk Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 1 tanggal 1 April 2003 yang dibuat di hadapan Yandes Effriady, S.H., Notaris di Jambi dan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 0242/JAM/2010 tanggal 3 Pebruari 2010, Perubahan Draft/ 31-Okt-16
42
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) PK No. 54 tanggal 19 Juli 2010 di hadapan Notaris Hasan S.H., Notaris di Jambi, yang diperbaharui dengan Surat No. 0163-ADD-2015 tanggal 30 Juli 2015. PT Golden First Atlanta (GFA), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman sebagai berikut: Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan jumlah maksimum sebesar Rp5.000.000.000. Fasilitas Kredit Investasi dengan jumlah pokok maksimum sebesar Rp32.419.314.946. Kedua pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,25% per tahun dan masing-masing jatuh tempo pada 5 Mei 2017 dan 20 Desember 2016. Kedua fasilitas pinjaman tersebut di atas dijamin dengan jaminan sebagai berikut: 3 (tiga) bidang tanah dengan jumlah luas area 7.132 m2 berikut bangunan dan segala sesuatu yang telah ada dan akan didirikan masing-masing dengan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 840, No. 841, No. 842/Paal Merah, terdaftar atas nama GFA, entitas anak (lihat Catatan 12). Peralatan kedokteran, perabotan dan peralatan kantor, piutang, persediaan obat dan barang habis pakai serta mesin dan peralatan medis (lihat Catatan 4, 6 dan 12). Atas pinjaman ini GFA harus menjaga rasio utang terhadap modal maksimum 5.83 kali. Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, GFA telah memenuhi rasio utang yang disyaratkan. Pembayaran pinjaman untuk periode berjalan sebesar Rp4.862.897.241. 18. Utang Sewa Pembiayaan Pada Mei 2016, Perusahaan memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari PT Century Tokyo Leasing Indonesia (CTLI) dan PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia (MUFG) untuk pengadaan peralatan medis, dengan nilai pembiayaan sebesar Rp57.539.790.338 dan Rp19.264.734.752 dan periode pembayaran 60 bulan, serta dikenakan bunga efektif untuk CTLI 12,65% dan 11,50% per tahun, untuk MUFG 11,25% per tahun. Pembayaran sewa minimum masa datang berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan pada adalah sebagai berikut: 30 September 2016 Rp
31 Desember 2015 Rp
2016
5.271.709.727
--
2017
20.253.734.184
--
2018
20.253.734.184
--
2019
20.253.734.184
--
2020
20.253.734.184
--
2021
10.081.766.707
--
Jumlah
96.368.413.170
--
(23.143.114.375)
--
Utang Sewa Pembiayaan - Neto
73.225.298.795
--
Utang Sewa Pembiayaan - Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun
12.190.184.692
--
61.035.114.103
--
Dikurangi: Bagian Bunga
Utang Sewa Pembiayaan - Setelah Dikurangi Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun
Saldo terutang pada 30 September 2016 sebesar Rp73.225.298.795.
19. Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik
Draft/ 31-Okt-16
43
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Biaya Perolehan Akumulasi Amortisasi Nilai Tercatat
30 September 2016
31 Desember 2015
Rp
Rp
51.954.383.673
51.954.383.673
(16.444.307.342)
(16.444.307.342)
35.510.076.331
35.510.076.331
219.921.683.217
219.921.683.217
(5.949.923.669)
(5.949.923.669)
Transaksi Jual dan Sewa Balik - Neto
178.461.683.217
178.461.683.217
Dikurangi: Akumulasi Amortisasi
(68.475.503.378)
(59.552.419.224)
Hasil yang diperoleh Dikurangi: Laba yang Dikreditkan pada Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Interim Laba yang Ditangguhkan atas
Subjumlah
109.986.179.839
118.909.263.993
Dikurangi: Bagian Lancar
(11.897.445.548)
(11.897.445.548)
98.088.734.291
107.011.818.445
Bagian Jangka Panjang
Laba ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik diamortisasi secara proporsional selama masa sewa 15 tahun dengan menggunakan metode garis lurus (lihat Catatan 34.a). 20. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Imbalan Pascakerja – Program Imbalan Pasti Tanpa Pendanaan Grup menunjuk aktuaris independen untuk menentukan liabilitas imbalan pascakerja sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Liabilitas imbalan pascakerja Grup pada 30 Juni 2016 yang dibuat oleh PT Lastika Dipa dan 31 Desember 2015 yang dihitung oleh PT Mega Jasa Aktuaria yang laporannya masing-masing bertanggal 26 Juli 2016 dan 18 Februari 2016. Manajemen berkeyakinan bahwa estimasi atas imbalan pascakerja tersebut telah memadai untuk menutup kewajiban yang dimaksud. Liabilitas imbalan kerja pascakerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim adalah sebagai berikut:
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Akhir Periode
30 September 2016
31 Desember 2015
Rp
Rp
105.241.881.168
100.057.230.423
--
--
105.241.881.168
100.057.230.423
Nilai Wajar Aset Program Jumlah
Rekonsiliasi beban imbalan pascakerja diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim adalah sebagai berikut:
Beban Jasa Kini
30 September 2016
31 Desember 2015
Rp
Rp
9.658.667.759
Beban Bunga Jumlah
17.600.976.041
3.969.796.494
8.731.117.324
13.628.464.252
26.332.093.365
Rekonsiliasi perubahan pada liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian interim adalah sebagai berikut:
Draft/ 31-Okt-16
44
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 30 September 2016 Rp Saldo Awal Pembayaran Imbalan
Saldo Akhir
Rp
100.057.230.423
110.642.588.110
(9.386.171.761)
(4.348.468.691)
942.358.254
(32.568.982.362)
Penghasilan Komprehensif Lain Periode Berjalan Beban Manfaat Karyawan yang Diakui di Periode Berjalan
31 Desember 2015
13.628.464.252
26.332.093.365
105.241.881.168
100.057.230.423
Rekonsiliasi perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti
30 September 2016
31 Desember 2015
Rp
Rp
100.057.230.423
110.642.588.110
Biaya Jasa Kini
9.658.667.759
17.600.976.041
Biaya Bunga
3.969.796.494
8.731.117.324
Pembayaran Pesangon
(9.386.171.761)
(4.348.468.691)
Nilai Kini Kewajiban Yang Diharapkan Akhir Periode
104.299.522.914
132.626.212.784
Nilai Kini Kewajiban Aktual Akhir Periode
105.241.881.168
100.057.230.423
(942.358.254)
32.568.982.362
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial Tahun Berjalan
Mutasi dari penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai berikut:
Saldo Awal
30 September 2016
31 Desember 2015
Rp
Rp
9.862.823.865
(22.706.158.497)
--
--
Penghasilan Komprehensif Lain Periode Berjalan
(942.358.254)
32.568.982.362
Saldo Akhir
8.920.465.611
9.862.823.865
Akumulasi Keuntungan (Kerugian) Aktuarial
Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Grup terhadap risiko tingkat bunga dan risiko gaji. Risiko Tingkat Bunga Nilai kini kewajiban pensiun imbalan pasti dihitung menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada imbal hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi. Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program. Risiko Gaji Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu. Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.
Draft/ 31-Okt-16
45
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
30 September 2016
31 Desember 2015
Tingkat Diskonto
: 7,9%
8%
Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji
: 8%
8%
Tingkat Mortalita
: Indonesia – III
Indonesia – III
Tingkat Cacat Tetap
: 10% x TMI – II
10% x TMI – II
Tingkat Pengunduran Diri
: 5% sampai dengan usia 25 tahun
1% untuk umur 18 – 44,
0% untuk umur 45 – 54
0% untuk umur 45 – 54
Analisis Sensitivitas Peningkatan 1% tingkat diskonto yang diasumsikan pada 30 Juni 2016, akan berakibat pada penurunan beban imbalan kerja karyawan sebesar Rp8.381.159.700 dan menurunkan kewajiban imbalan pasti sebesar Rp99.851.803.417. Penurunan 1% tingkat diskonto yang diasumsikan pada 30 Juni 2016, akan berakibat pada peningkatan beban imbalan kerja karyawan sebesar Rp11.270.861.277 dan meningkatkan kewajiban imbalan pasti sebesar Rp130.969.830.139. 21. Modal Saham Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Pemegang Saham
30 September 2016 Jumlah Lembar Saham
Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah
699.000.000
60,46
Rp 69.900.000.000
50.000.000
2,14
5.000.000.000
PT Nilam Biru Bersinar
44.100.000
4,32
4.410.000.000
PT Safira Prima Utama
24.700.000
3,81
2.470.000.000
1.000.000
0,09
100.000.000
337.300.000
29,18
33.730.000.000
1.156.100.000
100,00
115.610.000.000
PT Megapratama Karya Persada PT Gloria Mulia
PT Maharama Sakti Publik (Masing-masing Kurang dari 5% ) Jumlah
Pemegang Saham
31 Desember 2015 Jumlah Lembar Saham
PT Megapratama Karya Persada PT Gloria Mulia
Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah
699.000.000
60,46
Rp 69.900.000.000
50.000.000
4,32
5.000.000.000
PT Nilam Biru Bersinar
44.100.000
3,81
4.410.000.000
PT Safira Prima Utama
24.700.000
2,14
2.470.000.000
1.000.000
0,09
100.000.000
337.300.000
29,18
33.730.000.000
1.156.100.000
100,00
115.610.000.000
PT Maharama Sakti Publik (Masing-masing Kurang dari 5% ) Jumlah
Draft/ 31-Okt-16
46
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 22. Tambahan Modal Disetor - Neto Rincian tambahan modal disetor - neto pada 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 dalah sebagai berikut: Rp 1.312.722.950.000
Agio Saham - Neto Perubahan Transaksi Ekuitas Entitas Anak Selisih Nilai Perubahan Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - Neto
(11.728.781.953) (11.329.652.726)
Jumlah
1.289.664.515.321
Agio Saham – Neto Rincian agio saham - neto pada 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Rp Penawaran Umum Perdana Saham Agio Saham
1.389.290.000.000
Biaya Emisi Saham
(76.567.050.000)
Jumlah - Neto
1.312.722.950.000
Perubahan Transaksi Ekuitas Entitas Anak Perubahan transaksi ekuitas entitas anak pada 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Rp 5.398.081.672
PT Aritasindo Permaisemesta
(18.602.651.139)
PT Siloam Graha Utama
1.475.787.514
PT Nusa Medika Perkasa Jumlah
(11.728.781.953)
Perubahan transaksi ekuitas entitas anak diperoleh dari selisih lebih biaya perolehan atas nilai aset neto. Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali - Neto Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali pada 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Nilai Aset Bersih
Harga Perolehan
Rp
Rp
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - Neto Rp
Pengalihan Nilai Aset Neto Divisi Rumah Sakit 80.547.087.833
85.000.000.000
(4.452.912.167)
PT Siloam Dinamika Perkasa
243.948.248
249.999.000
6.050.752
PT Siloam Tata Prima
243.948.248
249.999.000
6.050.752
PT Lippo Karawaci Tbk Pengalihan Kepemilikan Saham
(958.167.625)
599.999.000
(1.558.166.625)
PT Persada Kencana Mandiri
(1.427.431.797)
399.000.000
(1.826.431.797)
PT Aritasindo Permaisemesta
(3.491.744.641)
12.499.000
(3.504.243.641)
75.157.640.266
86.511.496.000
(11.329.652.726)
PT Multiselaras Anugerah
Jumlah
Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali dihasilkan dari pengalihan aset bersih divisi rumah sakit PT Lippo Karawaci Tbk kepada Perusahaan dan pengalihan kepemilikan saham. Draft/ 31-Okt-16
47
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 23. Dividen dan Dana Cadangan Berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang saham Tahunan No. 41 tanggal 19 Mei 2015 yang dibuat di hadapan Nurlani Yusup, S.H., M.kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, Pemegang Saham Perusahaan menyetujui antara lain, pembagian dividen tunai sebesar Rp6.011.719.948. 24. Kepentingan Nonpengendali Rincian kepentingan nonpengendali atas ekuitas masing-masing entitas anak pada 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: 30 September 2016 Rp
31 Desember 2015 Rp
PT Prawira Tata Semesta
4.476.321.630
2.727.999.535
PT Pancawarna Semesta
3.586.190.118
4.323.279.443
PT Kusuma Primadana
3.514.264.873
427.801.268
PT Guchi Kencana Emas
(4.291.325.042)
(4.422.909.525)
PT Siloam Graha Utama
(4.475.887.173)
(4.475.887.173)
Lainnya
1.460.230.688
(2.645.253.840)
Jumlah
4.269.795.096
(4.064.970.291)
25. Pendapatan Rincian pendapatan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rawat Inap Jasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli
2016
2015
(9 Bulan)
(9 Bulan)
Rp
Rp
846.261.965.981
705.419.048.277
Obat dan Perlengkapan Medis
816.630.800.256
643.789.973.960
Kamar Rawat Inap
349.813.628.374
268.747.008.343
Fasilitas Rumah Sakit Pendapatan Administrasi dan Lainnya
164.643.821.306
109.591.414.259
94.825.460.233
73.446.945.255
91.341.010.184
81.808.341.595
2.363.516.686.335
1.882.802.731.689
Jasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli
879.688.553.434
692.572.735.098
Obat dan Perlengkapan Medis
Kamar Operasi Subjumlah Rawat Jalan
448.368.144.169
348.657.285.302
Pendapatan Administrasi dan Lainnya
69.554.725.447
48.008.780.234
Fasilitas Rumah Sakit Subjumlah
63.244.520.651
41.100.610.330
1.460.855.943.701
1.130.339.410.964
3.824.372.630.035
3.013.142.142.653
Jumlah
Tidak terdapat pelanggan dengan nilai pendapatan di atas 10% dari pendapatan neto untuk masing-masing periode.
Draft/ 31-Okt-16
48
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 26. Beban Pokok Pendapatan Rincian beban pokok pendapatan untuk periode 9 (semblian) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 2016
2015
(9 Bulan)
(9 Bulan)
Rp
Rp
Rawat Inap Jasa Tenaga Ahli, Gaji dan Kesejahteraan Karyawan
716.758.383.429
619.719.987.273
Obat dan Perlengkapan Medis (lihat Catatan 6)
448.157.680.895
379.459.968.595
Penyusutan (lihat Catatan 12)
119.326.476.147
110.918.903.009
Perlengkapan Klinik
63.752.698.018
47.826.886.535
Makanan dan Minuman
58.467.640.890
48.156.791.009
Biaya Rujukan
37.168.256.522
30.766.075.681
Perbaikan dan Pemeliharaan
12.608.035.344
11.051.132.962
190.692.605.296
55.126.016.321
1.646.931.776.541
1.303.025.761.385
Jasa Tenaga Ahli, Gaji dan Kesejahteraan Karyawan
472.173.006.917
405.765.750.743
Obat dan Perlengkapan Medis (lihat Catatan 6)
345.095.617.010
281.690.096.553
Penyusutan (lihat Catatan 12)
72.374.181.254
63.771.891.905
Biaya Rujukan
49.477.566.476
37.590.117.108
Perlengkapan Klinik
26.176.532.152
23.023.458.747
9.166.682.254
8.589.193.521
Lain-lain Subjumlah Rawat Jalan
Perbaikan dan Pemeliharaan Lain-lain Subjumlah Jumlah
81.342.093.970
33.211.746.624
1.055.805.680.032
853.642.255.200
2.702.737.456.573
2.156.668.016.584
Tidak terdapat pembelian di atas 10% dari pendapatan neto untuk masing-masing periode. 27. Beban Usaha Rincian beban usaha untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 2016
2015
(9 Bulan)
(9 Bulan)
Rp
Rp
Beban Penjualan Pemasaran dan Iklan
31.439.235.387
12.982.231.214
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan
17.949.884.535
11.281.409.618
Lain-lain
82.867.026
163.187.601
Subjumlah
49.471.986.948
24.426.828.433
Draft/ 31-Okt-16
49
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 2016
2015
(9 Bulan)
(9 Bulan)
Rp
Rp
Beban Umum dan Administrasi Gaji dan Kesejahteraan Karyawan
320.446.743.784
236.639.549.149
Sewa
107.404.523.972
73.442.030.235
Biaya Kantor Lainnya
103.832.678.581
91.588.531.666
Listrik dan Air
85.195.305.441
68.807.253.383
Penyusutan (lihat Catatan 12)
77.342.830.290
75.618.323.937
Perbaikan dan Perawatan
29.117.237.374
23.042.576.897
Transportasi dan Akomodasi
27.877.214.352
24.235.961.552
Perlengkapan Kantor
23.833.998.744
18.337.591.120
Pelatihan dan Pengembangan
16.074.257.673
7.549.264.960
Komunikasi
14.179.016.126
13.160.609.084
Asuransi
13.142.943.706
11.747.293.406
Jasa Konsultan
12.796.794.906
5.853.433.210
Legal dan Perizinan
7.365.816.161
5.133.249.152
Lain-lain
20.228.399.538
15.082.412.826
Subjumlah
858.837.760.648
670.238.080.577
Jumlah
908.309.747.596
694.664.909.010
28. Penghasilan (Beban) Keuangan - Neto Rincian penghasilan (beban) keuangan - neto untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Penghasilan Bunga
2016
2015
(9 Bulan)
(9 Bulan)
Rp
Rp
2.068.378.410
4.040.130.277
Administrasi Bank
(15.815.536.491)
(13.814.511.687)
Bunga Pinjaman
(25.160.968.647)
(28.107.720.531)
Subjumlah
(40.976.505.138)
(41.922.232.218)
Jumlah
(38.908.126.728)
(37.882.101.942)
Beban Keuangan
Biaya administrasi bank merupakan beban administrasi atas penggunaan mesin electronic data capture (EDC) dan pemanfaatan jasa bank. 29. Laba per Saham Dasar Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut: 2016
2015
(9 Bulan)
(9 Bulan)
Laba Periode Berjalan yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (Rupiah) Jumlah Rata - rata Tertimbang Saham Biasa (Lembar) Laba per Saham Dasar (Rupiah)
Draft/ 31-Okt-16
50
85.449.838.522
70.397.573.758
1.156.100.000
1.156.100.000
73,91
60,89
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 30. Aset Moneter dalam Mata Uang Asing 30 September 2016 Mata Uang Asing USD
SGD
Ekuivalen
EURO
AUD
Rupiah
Aset Kas dan Setara Kas
203.220
352.625
105.465
229.257
31 Desember 2015 Mata Uang Asing USD
SGD
9.808.867.701
Ekuivalen
EURO
AUD
Rupiah
Aset Kas dan Setara Kas
682.521
378.928
195.626
356.322
19.644.479.627
31. Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko Keuangan Risiko keuangan utama yang dihadapi Grup adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko likuiditas. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia. Direksi telah menelaah kebijakan manajemen risiko keuangan secara berkala. (i) Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko di mana Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, pasien atau pihak rekanan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya dan aset keuangan tidak lancar lainnya. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum asset keuangan pada 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: 30 September 2016 Nilai Tercatat Eksposur Maksimum Rp
Rp
31 Desember 2015 Nilai Tercatat Eksposur Maksimum Rp
Rp
Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan Piutang Kas dan Setara Kas
106.047.535.545
106.047.535.545
159.848.063.872
159.848.063.872
Piutang Usaha
769.925.971.367
769.925.971.367
575.226.876.921
575.226.876.921
478.245.830
478.245.830
1.287.224.420
1.287.224.420
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Jumlah
13.203.107.268
13.203.107.268
6.457.567.169
6.457.567.169
889.654.860.010
889.654.860.010
742.819.732.382
742.819.732.382
Grup mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masingmasing pelanggan serta penerimaan jaminan dari pasien dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
Draft/ 31-Okt-16
51
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Tabel berikut menganalisis aset yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai dan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai serta aset keuangan yang ditentukan secara individu mengalami penurunan nilai: 30 September 2016 Lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Belum Jatuh Tempo
0-90 Hari
91-180 Hari
>181 Hari
Perusahaan Perbankan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Kas dan Setara Kas
99.447.536.648 136.710.044.116
Piutang Usaha
125.394.077.707
75.918.171.756
202.876.481.874
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Jumlah
136.710.044.116
Belum Jatuh Tempo Rp
125.394.077.707
75.918.171.756
202.876.481.874
99.447.536.648
Jumlah
Perusahaan NonPerbankan
Perseorangan
Rp
Rp
Rp
6.599.998.897
106.047.535.545
272.464.634.630
813.363.410.083
478.245.830
478.245.830
13.203.107.268
13.203.107.268
292.745.986.625
-
31 Desember 2015 Lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai 0-90 Hari 91-180 Hari >181 Hari Perusahaan Perusahaan NonPerseorangan Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Kas dan Setara Kas
153.255.054.472
933.092.298.726
Jumlah Rp
6.593.009.400
159.848.063.872
259.922.448.904
606.262.466.407
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha
1.287.224.420
1.287.224.420
Aset Keuangan Lancar Lainnya
6.457.567.169
68.564.698.496
Piutang Usaha
Jumlah
68.564.698.496
200.430.172.137
200.430.172.137
46.309.557.384
46.309.557.384
31.035.589.486
31.035.589.486
153.255.054.472
274.260.249.893
6.457.567.169 -
773.855.321.868
Grup telah mencatat penyisihan penurunan nilai atas piutang usaha (lihat Catatan 4). Aset keuangan yang belum jatuh tempo yang terindikasi risiko kredit terutama dari kas dan setara kas, piutang usaha, dan aset keuangan lancar lainnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak ada risiko kredit yang signifikan atas penempatan dana di bank yang penggunaannya tidak dibatasi maupun yang dibatasi, karena penempatan dana hanya ditempatkan pada bank-bank yang berpredikat baik. (ii) Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Grup menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Grup mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Grup untuk operasi normal Grup dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
Draft/ 31-Okt-16
52
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan jatuh tempo: 30 September 2016 Akan Jatuh Tempo
Tidak Memiliki
Kurang dari 1 Tahun
1 - 5 Tahun
Lebih dari 5 Tahun
Jatuh Tempo
Jumlah
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Diukur dengan biaya Perolehan Diamortisasi Utang Usaha - Pihak Ketiga
297.479.451.928
--
--
--
297.479.451.928
Beban Akrual
359.199.489.606
--
--
--
359.199.489.606
Utang Bank
11.545.334.399
11.836.298.355
--
--
23.381.632.754
Utang Sewa Pembiayaan
12.190.184.693
61.035.114.103
--
--
73.225.298.796
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
62.186.966.503
--
--
--
62.186.966.503
--
--
--
352.712.458.751
352.712.458.751
742.601.427.129
72.871.412.458
--
352.712.458.751
1.168.185.298.338
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha Jumlah
31 Desember 2015 Akan Jatuh Tempo
Tidak Memiliki
Kurang dari 1 Tahun
1 - 5 Tahun
Lebih dari 5 Tahun
Jatuh Tempo
Jumlah
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Diukur dengan biaya Perolehan Diamortisasi Utang Usaha - Pihak Ketiga
254.713.743.081
--
--
--
254.713.743.081
Beban Akrual
249.661.341.149
--
--
--
249.661.341.149
9.656.545.001
23.042.103.703
--
--
32.698.648.704
64.186.469.225
--
--
--
64.186.469.225
--
--
--
354.745.657.192
354.745.657.192
578.218.098.456
23.042.103.703
--
354.745.657.192
956.005.859.351
Utang Bank Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Utang Pihak Berelasi Non-Usaha Jumlah
(iii) Risiko Pasar
a. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko nilai tukar mata uang merupakan risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. Grup secara signifikan terekspos risiko nilai tukar mata uang asing karena sebagian transaksi Grup dalam mata uang asing. Analisa Sensitivitas Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika sebesar 10%, akan meningkatkan laba sebelum pajak periode berjalan sebesar Rp264.145.803 (2015: Rp941.537.537). Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Singapura sebesar 10%, akan meningkatkan laba sebelum pajak periode berjalan sebesar Rp335.758.099 (2015: Rp369.500.059). Pelemahan nilai tukar terhadap mata uang asing lainnya tidak berdampak material terhadap laba sebelum pajak. b. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Grup tidak memiliki risiko suku bunga terutama karena tidak memiliki pinjaman dengan suku bunga mengambang.
Draft/ 31-Okt-16
53
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Pengukuran Nilai Wajar Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar masing-masing kategori aset dan liabilitas keuangan: 30 September 2016
31 Desember 2015
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Rp
Rp
Rp
Rp
Aset Keuangan Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Kas dan Setara Kas
106.047.535.545
106.047.535.545
159.848.063.872
159.848.063.872
Piutang Usaha
769.925.971.367
769.925.971.367
575.226.876.921
575.226.876.921
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Jumlah
478.245.830
478.245.830
1.287.224.420
1.287.224.420
13.203.107.268
13.203.107.268
6.457.567.169
6.457.567.169
889.654.860.010
889.654.860.010
742.819.732.382
742.819.732.382
30 September 2016
31 Desember 2015
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Rp
Rp
Rp
Rp
Liabilitas Keuangan Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi : Utang Usaha - Pihak Ketiga
297.479.451.928
297.479.451.928
254.713.743.081
254.713.743.081
Beban Akrual
359.199.489.606
359.199.489.606
249.661.341.149
249.661.341.149
Utang Bank
23.381.632.754
23.381.632.754
32.698.648.704
32.698.648.704
Utang Sewa Pembiayaan
73.225.298.796
73.225.298.796
--
--
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
62.186.966.503
62.186.966.503
64.186.469.225
64.186.469.225
352.712.458.751
352.712.458.751
354.745.657.192
354.745.657.192
1.168.185.298.338
1.168.185.298.338
956.005.859.351
956.005.859.351
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha Jumlah
Pada 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, manajemen memperkirakan bahwa nilai tercatat aset lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek dan yang jatuh temponya tidak ditentukan telah mencerminkan nilai wajarnya. 32. Manajemen Permodalan Manajemen melakukan pengelolaan permodalan melalui pengawasan atas saldo kas dan setara kas, saldo liabilitas dan hasil operasional Grup serta rasio liabilitas neto disesuaikan terhadap modal. Pengelolaan permodalan ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan usaha Grup dan memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam melakukan pengelolaan permodalan, Grup melakukan evaluasi berkala atas kebutuhan dan kecukupan dana untuk menunjang kegiatan operasional Grup dan evaluasi atas performance project yang sedang berlangsung serta pengembangan project baru.
Berikut ringkasan data kuantitatif pengelolaan permodalan pada 30 September 2016 dan 31 Desember 2015: Draft/ 31-Okt-16
54
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
30 September 2016
31 Desember 2015
Rp
Rp
Liabilitas Neto: Jumlah Liabilitas
1.471.782.579.131
1.246.318.520.242
Dikurangi: Kas dan Setara Kas
(106.047.535.545)
(159.848.063.872)
Jumlah Liabilitas Neto
1.365.735.043.586
1.086.470.456.370
Jumlah Ekuitas
1.834.076.298.869
1.739.951.627.864
Tambahan Modal Disetor - Neto
23.058.434.679
23.058.434.679
Selisih Nilai Transaksi dengan Pihak Nonpengendali
25.748.354.393
25.748.354.393
Kepentingan Nonpengendali
(4.269.795.096)
4.064.970.291
Jumlah
44.536.993.976
52.871.759.363
1.878.613.292.845
1.792.823.387.227
0,7
0,6
Ditambah:
Jumlah Ekuitas yang Disesuaikan Rasio Liabilitas Neto terhadap Ekuitas Disesuaikan
33. Transaksi Non-kas dan Reklasifikasi Berikut aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas: Pada tahun 2016 dan 2015, penambahan beban bunga melalui beban akrual masing-masing sebesar Rp21.308.580.873 dan Rp34.795.388.015. Pada tahun 2016, penambahan aset tetap melalui sewa sewa pembiayaan adalah sebesar Rp76.804.525.090. Pada tahun 2015, pelepasan aset tetap melalui piutang lain-lain sebesar Rp85.000.000. Penambahan aset tetap Grup periode 30 September 2016 dan 2015 dari reklasifikasi uang muka masingmasing sebesar Rp17.777.625.502 dan Rp25.668.464.778. 34. Ikatan dan Perjanjian Penting a.
Perjanjian Sewa Pada bulan Pebruari 2005, PT Diagram Healthcare Indonesia (DHI), entitas anak, mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Cinere dengan PT Anadi Sarana Tatahusada. Perjanjian ini berlaku selama 13 tahun dan dapat diperbaharui lagi untuk 5 tahun dengan total nilai sewa Rp12.000.000.000. Untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2016 dan 2015, beban sewa yang dicatatkan masing-masing sebesar Rp761.538.462 dan Rp761.538.462. Berdasarkan perjanjian sewa yang dibuat oleh Allen & Gledhill Advocates & Solicitors tanggal 8 Nopember 2010, PT East Jakarta Medika (EJM) selaku pihak yang menerima novasi sewa dari PT Lippo Karawaci Tbk, entitas induk, terakhir tanggal 10 Oktober 2011, mengadakan perjanjian sewa dengan PT Graha Pilar Sejahtera selama 15 tahun. Atas perjanjian tersebut, EJM akan membayar beban sewa yang terdiri dari tarif sewa pokok dan tarif sewa variabel. Sewa pokok ditentukan pada tahun pertama dan selanjutnya disesuaikan, sedangkan tarif variabel diperhitungkan mulai tahun kedua berdasarkan persentase tertentu dari gross revenue. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan. Keterlambatan pembayaran akan dikenakan denda sebesar 2% ditambah suku bunga rata-rata pinjaman dari 3 bank tertentu di Singapura. Transaksi jual dan sewa-balik tersebut memenuhi klasifikasi sewa operasi dan harga transaksinya di atas nilai wajar sehingga laba yang timbul diakui sebagai laba ditangguhkan (lihat Catatan 19). Untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2016 dan 2015, beban sewa atas transaksi jual dan sewa balik properti masing-masing sebesar Rp14.862.087.757 dan
Draft/ 31-Okt-16
55
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Rp14.590.399.905. Pada 7 Januari 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Palembang (Siloam Sriwijaya) dengan PT Palembangparagon Mall (PM). Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun sejak grand opening rumah sakit dan memiliki tenggang waktu tidak dikenakan sewa (grace period) selama 3 (tiga) bulan sejak grand opening rumah sakit. Atas perjanjian tersebut, Siloam Sriwijaya akan membayar beban sewa sebesar Rp3 miliar dan meningkat Rp500 juta setiap tiga tahun, yang dibayar di muka untuk tiap periode sewa selambatlambatnya setiap tanggal 10 (sepuluh) bulan I (pertama) periode sewa. Pada 5 Oktober 2012, PM menandatangani perjanjian pengalihan kepemilikan bangunan dengan PT Bisma Pratama Karya, sehingga Siloam Sriwijaya menerima novasi kepemilikan sewa. Perjanjian ini tidak mengubah ketentuan sewa di perjanjian sebelumnya. Pada 2 Januari 2014, PT RS Siloam Hospitals Sumsel mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Palembang (Siloam Sriwijaya) dengan PT Bisma Pratama Karya. Perjanjian ini diakhiri berdasarkan perjanjian pengakhiran tanggal 2 Desember 2014 akibat pengalihan kepemilikan atas bangunan. Pada tanggal 2 December 2014, PT RS Siloam Hospitals Sumsel mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Sriwijaya dengan PT Metropolis Propertindo Utama. Perjanjian ini berlaku selama 15 tahun dari tanggal penerbitan izin usaha Siloam Sriwijaya pada 6 November 2013. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan. Untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2016 dan 2015, beban sewa yang dicatatkan sebesar Rp2.604.608.152 dan Rp2.230.712.857. Pada 28 Mei 2014, PT Berlian Cahaya Indah, entitas anak, mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Purwakarta dengan PT Metropolis Propertindo Utama. Perjanjian ini berlaku selama 15 tahun dari tanggal peneribatan izin usaha dari Siloam Hospitals Purwakarta. Izin usaha Siloam Hospital Purwakarta adalah tanggal 14 Mei 2014 berlaku sampai dengan 1 (Satu) tahun. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan. Untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2016 dan 2015, beban sewa yang dicatatkan sebesar Rp2.536.294.049 dan Rp438.369.579. Pada 22 Desember 2014, PT Krisolis Jaya Mandiri, entitas anak, mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Kupang dengan PT Nusa Bahana Niaga. Perjanjian ini berlaku selama 15 tahun dari tanggal peneribatan izin usaha dari Siloam Hospitals Kupang yaitu pada tanggal 1 Desember 2014. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan. Untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2016 dan 2015, beban sewa yang dicatatkan sebesar Rp984.201.150 dan Rp0. b.
Perjanjian Menyewakan Kembali (Sub-Lease) antara Perusahaan dengan PT Lippo Karawaci Tbk (LK) Pada 30 April 2013, 13 Mei 2013 dan 1 Juli 2013 Perusahaan menandatangani Perjanjian menyewakan kembali (sub-lease) dengan LK, entitas induk, yang meliputi properti Siloam Hospitals Lippo Village, Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Siloam Hospitals Surabaya, Siloam Hospitals Semanggi MRCCC, Siloam Hospitals Manado, Siloam Hospitals Makassar, Siloam Hospitals Bali dan Siloam Hospitals TB Simatupang. Untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2016 dan 2015, beban sewa yang dicatatkan sebesar Rp66.896.626.359 dan Rp67.606.041.062.
c.
Master Agreement antara Perusahaan dengan PT Lippo Karawaci Tbk (LK)
Draft/ 31-Okt-16
56
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan LK, entitas Induk, yang meliputi: Perjanjian sewa properti Rumah Sakit Umum Siloam dan properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Kemang dan Siloam Hospitals St. Moritz; Hak untuk membangun properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Yogyakarta, Siloam Hospitals Bintaro dan Siloam Hospitals Surabaya Manyar; Perjanjian penawaran properti tertentu untuk dioperasikan sebagai Siloam Hospitals Pontianak; dan Perjanjian kerjasama operasi Siloam Hospitals Bandung. d.
Master Agreement antara Perusahaan dengan PT Metropolis Propertindo Utama (MPU) Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan MPU yang meliputi: Jual beli saham Siloam Hospitals Malang, Siloam Hospitals Salemba, dan Siloam Hospitals Surabaya Sea Master; Hak untuk membangun properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Padang, Siloam Hospitals Bangka Belitung, Siloam Hospitals Semarang Srondol, Siloam Hospitals Bogor Internusa, Siloam Hospitals Jember, Siloam Hospitals Bluemall Bekasi, Siloam Hospitals Bekasi Grand Mall, Siloam Hospitals MT Haryono, Siloam Hospitals Salemba, dan Siloam Hospitals Lampung; Hak untuk mengoperasikan dan mengelola Siloam Hospitals Kupang; Perjanjian sewa properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Surabaya Sea Master, Siloam Hospitals Pluit dan Siloam Hospitals Cempaka Putih; dan Perjanjian penawaran properti tertentu untuk dioperasikan sebagai Siloam Hospitals Purwakarta, Siloam Hospitals Ambon, Siloam Hospitals Lubuk Linggau, Siloam Hospitals Manado Kairagi, Siloam Hospitals Serang dan Siloam Hospitals Pekanbaru.
35. Segmen Operasi Siloam Hospitals Kebun Jeruk Rp
341.709 274.889 616.599
276.285 189.424 465.708
157.073 78.699 235.773
234.291 156.731 391.021
86.349 77.495 163.844
93.843 66.124 159.967
158.357 70.842 229.198
135.811 97.141 232.952
93.882 45.685 139.567
785.916 403.827 1.189.743
2.363.517 1.460.856 3.824.373
Beban Usaha dan Lain-lain Beban Keuangan - Neto Beban Pajak Laba (Rugi) Periode Berjalan
118.415 84.481 202.896 (83.893) (2.692) 116.311
81.137 40.574 121.711 (69.801) (2.933) 48.977
44.696 36.711 81.407 (42.217) (571) 38.618
63.069 58.198 121.267 (109.294) (4.926) 7.046
18.540 22.405 40.944 (47.168) 654 507 (5.062)
36.779 15.464 52.243 (38.112) (1.834) (3.413) 8.883
42.784 21.311 64.095 (38.797) (381) 24.918
64.646 33.854 98.500 (37.422) (919) 60.159
26.275 10.141 36.416 (26.928) (165) (1.184) 8.140
220.245 81.912 302.156 (436.771) (25.142) (53.402) (213.158)
716.585 405.050 1.121.635 (930.404) (38.908) (57.492) 94.831
Aset Segmen
931.660
423.944
284.304
240.334
101.909
169.286
120.598
380.706
86.670
566.448
3.305.859
Liabilitas Segmen
177.342
112.640
69.138
347.774
126.865
146.922
93.147
289.748
64.612
43.594
1.471.783
9.857 18.878 1.800
16.317 12.721 1.976
4.556 6.995 1.586
37.058 43.684 1.903
3.789 6.394 636
3.371 15.768 422
2.061 16.514 642
1.424 16.072 599
5.177 14.944 454
234.835 117.073 10.591
318.447 269.043 20.609
Pendapatan Eksternal Rawat Inap Rawat Jalan Laba Bruto Rawat Inap Rawat Jalan
Pengeluaran Barang Modal Penyusutan Beban Non-kas Selain Penyusutan
Draft/ 31-Okt-16
Siloam Hospitals Surabaya Rp
30 September 2016 (dalam jutaan rupiah) Siloam Siloam Siloam Hospitals Hospitals Hospitals Lippo Cikarang Balikpapan Makassar Rp Rp Rp
Siloam Hospitals Lippo Village Rp
MRCCC Rp
57
Siloam Hospitals Denpasar Rp
Siloam Hospitals Palembang Rp
Lain - lain
Konsolidasian
Rp
Rp
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 30 September 2015 (dalam jutaan rupiah) Siloam Siloam Siloam Hospitals Hospitals Hospitals Lippo Cikarang Balikpapan Makassar Rp Rp Rp
Siloam Hospitals Lippo Village Rp
Siloam Hospitals Kebun Jeruk Rp
315.795 233.904 549.698
217.035 161.329 378.364
138.117 68.523 206.640
186.876 126.063 312.939
65.508 68.433 133.941
78.094 58.754 136.848
118.494 45.195 163.689
91.175 63.341 154.516
79.841 35.854 115.695
591.868 268.944 860.812
1.882.803 1.130.339 3.013.142
Beban Usaha dan Lain-lain Beban Keuangan - Neto Beban Pajak Laba (Rugi) Periode Berjalan
105.181 68.674 173.855 (73.459) (2.441) 97.956
66.086 36.072 102.157 (58.108) (2.747) 41.302
32.431 28.862 61.294 (37.442) (576) 23.275
38.686 31.919 70.605 (78.511) (1.450) (9.356)
11.500 19.893 31.393 (42.240) 832 (1.260) (11.275)
26.993 13.120 40.113 (32.759) (2.196) (1.713) 3.445
35.717 6.462 42.179 (29.747) (325) 12.107
38.584 19.202 57.786 (28.610) (806) 28.370
19.569 7.106 26.675 (23.986) (162) 31 2.558
205.031 45.386 250.417 (310.689) (28.011) (32.495) (120.777)
579.777 276.697 856.474 (715.551) (37.882) (35.436) 67.605
Aset Segmen
747.377
836.368
337.108
329.298
121.236
188.028
154.520
187.891
126.831
(14.921)
3.013.736
Liabilitas Segmen
180.922
241.761
89.455
446.015
141.835
179.155
156.474
168.680
115.706
(410.158)
1.309.844
12.851 18.121 (28)
7.245 11.999 (28)
5.478 7.474 (87)
6.526 41.026 (303)
3.199 6.352 (21)
3.357 14.480 -
6.088 16.033 -
1.878 15.760 -
3.984 14.054 -
167.351 105.009 (280)
217.958 250.309 (748)
Pendapatan Eksternal Rawat Inap Rawat Jalan Laba Bruto Rawat Inap Rawat Jalan
Pengeluaran Barang Modal Penyusutan Beban Non-kas Selain Penyusutan
Siloam Hospitals Surabaya Rp
MRCCC Rp
Siloam Hospitals Denpasar Rp
Siloam Hospitals Palembang Rp
Lain - lain
Konsolidasian
Rp
Rp
36. Kasus Hukum Pada 27 Maret 2009, dr Doro Soendoro, dr Liem Kian Hong dan dr Hardi Susanto sebagai Penggugat mengajukan gugatan kepada Perusahaan sebagai Tergugat mengenai pemutusan kontrak kerja Penggugat. Semua klaim yang diajukan ditolak berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat No. 147/Pdt.G/2009/PN.JKT.BAR tanggal 23 Juli 2009 namun klaim Penggugat dikabulkan di tingkat banding melalui putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 626/PDT/2009/PT.DKI tertanggal 29 Juni 2010. Pada 24 September 2010, Penggugat mengajukan upaya hukum kasasi terhadap putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tersebut ke Mahkamah Agung (MA). Upaya hukum kasasi tersebut berhasil dan berdasarkan Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 410.K/Pdt/2011.jo No.147/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Bar tanggal 20 Agustus 2013, Mahkamah Agung membatalkan putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tersebut dan menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Barat tidak berwenang untuk mengadili dan menghukum Penggugat untuk membayar biaya pengadilan sebesar Rp500.000. (lima ratus ribu rupiah) Putusan Mahkamah Agung tersebut diatas telah berkekuatan hukum tetap. Menanggapi putusan tersebut, pada 13 September 2015, Penggugat mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal laporan, Mahkamah Agung masih memeriksa berkas Peninjauan Kembali tersebut. Pada 8 Agustus 2014, Drs. H. Akhmad Haris, mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Tangerang No.470/Pdt.G/2014/PN.TNG kepada Perusahaan sehubungan dengan perbuatan melawan hukum terkait dugaan malpraktik yang diderita oleh Penggugat. Nilai gugatan yang diajukan oleh Penggugat adalah nilai material sebesar Rp906.231.000, yang diklaim oleh Penggugat merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Penggugat dan kerugian non-material sebesar Rp500.000.000.000. Semua tuntutan yang diajukan Penggugat ditolak berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Tangerang No.470/Pdt.G/2014/PN.TNG tanggal 6 Agustus 2015. Pada tanggal 19 Agustus 2015, Penggugat mengajukan upaya hukum banding terhadap putusan tersebut dimana pada tanggal 16 Februari 2016, Pengadilan Tinggi Banten mengeluarkan putusan No. 131/PDT/2015/PT.BTN yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri sebelumnya. Draft/ 31-Okt-16
58
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Pada tanggal 29 Maret 2016, Penggugat mengajukan upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal laporan, Mahkamah Agung masih memeriksa berkas Kasasi tersebut. Pada 16 Desember 2014, dr. Arnold Bobby Soehartono (Penggugat) mengajukan gugatan ke Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya terkait dengan penggunaan potret diri Penggugat oleh Perusahaan (“Tergugat”). Nilai gugatan yang diajukan oleh Penggugat mencakup ganti kerugian material sebesar Rp375.229.125 dan ganti kerugian non-material sebesar Rp8.000.000.000. Gugatan Penggugat dikabulkan sebagian oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya berdasarkan Putusan No. 10/HKI.Hak Cipta/2014/PN.Niaga.Sby tertanggal 13 April 2015 dimana Tergugat dihukum untuk membayar ganti kerugian sebesar Rp200.000.000 dan membayar uang paksa kepada Penggugat sebesar Rp500.000 setiap harinya sejak putusan tersebut mempunyai kekuatan hukum tetap sampai dengan dilaksanakannya putusan perkara tersebut. Pada 27 April 2015, Tergugat mengajukan upaya hukum kasasi terhadap putusan tersebut, dimana Pada tanggal 13 April 2016, Mahkamah Agung mengeluarkan putusan yang menolak Permohonan Kasasi Tergugat dan menghukum Tergugat membayar ganti rugi kepada Penggugat sebesar Rp200.000.000. Pada tanggal 23 Februari 2016, Drs. H. Akhamad Haris mengajukan gugatan terhadap perusahaan ke Pengadilan Negeri Tangerang dengan No. Perkara 130/PDt.G/2016/PN.TNG terkait dengan dugaan pembocoran informasi medis oleh perusahaan kepada dr. Marius Widjajarta, salah satu narasumber dalam acara di TV ONE yang disiarkan pada tanggal 17 April 2015. Nilai gugatan yang diajukan oleh penggugat adalah nilai imaterial sebesar Rp5.000.000.000,- tanpa adanya nilai material. Pada Sidang yang dilaksanakan tanggal 22 Agustus 2016, Pengadilan Negeri Tangerang telah mengeluarkan putusan yang menyatakan bahwa gugatan Penggugat ditolak untuk seluruhnya. Perusahaan berkeyakinan bahwa Putusan Pengadilan Negeri Tangerang tersebut telah berkekuatan hukum tetap dan Penggugat tidak dapat mengajukan upaya hukum lainnya karena jangka waktu untuk mengajukan upaya hukum banding selama 14 hari setelah pembacaan putusan di persidangan telah terlampaui. 37. Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan Pada tanggal 11 Oktober 2016 Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan memutuskan Susunan Komisaris dan Direksi sebagai berikut : 11 Oktober 2016
30 September 2016
Dewan Komisaris Presiden Komisaris
Lee Heok Seng
Lee Heok Seng
Komisaris
Theo Leo Sambuaga
Theo Leo Sambuaga
Jenny Kuistono John Nicholas Pitsonis
Jenny Kuistono --
Andy Nugroho Purwohardono
--
Farid Harianto
Farid Harianto
Dr. Niel Byron Nielson
Dr. Niel Byron Nielson
Jonathan Limbong Parapak
Jonathan Limbong Parapak
Komisaris Independen
Draft/ 31-Okt-16
59
Paraf
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 11 Oktober 2016
30 September 2016
Direksi Presiden Direktur
Romeo Fernandez Lledo *)
Wakil Presiden Direktur
Caroline Riady
Romeo Fernandez Lledo *) --
Direktur
Grace Frelita Indradjaja
Grace Frelita Indradjaja
Anang Prayudi
Andry
Andry
Kailas N. Raina
Atiff Ibrahim Gill
Anang Prayudi
Budi Raharjo Legowo
Prof. George Matthew
Norita Alex Ryanto Marino Tedjomulja **)
Budi Raharjo Legowo
--
Caroline Riady
Norita Alex
*) Direktur Independen **) Berlaku efektif pada tanggal 9 Januari 2017
38. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku di Tahun 2016 Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK 1 “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan” dan ISAK 31 “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi”. Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK 69 “Agrikultur” dan amandemen PSAK 16 “Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif”. Hingga tanggal laporan keuangan konsolidasian ini diotorisasi, Grup masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari penerapan standar baru, amandemen standar dan interprestasi standar tersebut. 39. Tanggung Jawab dan Otorisasi Penerbitan Laporan Keuangan konsolidasian Interim Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian interim. Laporan keuangan konsolidasian interim telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi pada 21 Oktober 2016.
Draft/ 31-Okt-16
60
Paraf