PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak diaudit) dan 2013 (Diaudit)
Final Draft/29-Oct-14
Paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Interim
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim
2
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Interim
3
Laporan Arus Kas Konsolidasian Interim
4
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
5
Final Draft/29-Oct-14, For Discussion Only
Paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Berelasi Pihak Ketiga Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Beban Dibayar di Muka Jumlah Aset Lancar
2.d, 2.e, 2.f, 2.r, 3, 10, 29, 30 2.r, 2.u, 4, 30 2.f, 10 2.r, 5, 30 2.g, 2.k, 6 2.h, 8
ASET TIDAK LANCAR Uang Muka Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Aset Tetap Goodwill Aset Takberwujud Aset Pajak Tangguhan Aset Nonkeuangan Tidak Lancar Lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar
9 2.f, 2.r, 10, 30 2.i, 2.k, 2.u, 12 2.l, 2.m, 13.a 2.m, 2.u, 13.b 2.q, 7.c 11
JUMLAH ASET Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha - Pihak Ketiga Utang Bank Jangka Pendek Beban Akrual Uang Muka Pasien Utang Pajak Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Bagian Lancar atas Utang Bank Jangka Panjang Bagian Lancar atas Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
30 September 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
398.953.577.217
515.437.837.445
2.517.710.058 352.140.821.852 6.065.221.598 97.180.594.855 35.902.321.199 892.760.246.779
2.432.208.891 268.370.030.779 3.143.279.756 94.831.081.782 23.250.233.636 907.464.672.289
77.682.444.357 914.471.479 1.540.491.751.537 296.617.245.648 9.643.633.474 20.962.118.957 15.992.076.944 1.962.303.742.396
60.581.873.952 515.189.971 1.402.270.240.507 180.791.360.696 7.332.931.883 18.981.601.213 22.836.666.648 1.693.309.864.870
2.855.063.989.175
2.600.774.537.159 (2)
2.r, 14, 30 2.r, 17, 30 2.f, 2.r, 10, 16, 30 2.p 2.q, 7.a 2.r, 15, 30 2.r, 17, 30
173.938.501.504 3.757.141.530 122.184.168.429 12.766.928.870 15.272.479.171 138.238.789.299 14.742.964.829
163.966.851.520 4.927.167.196 66.910.610.412 9.915.718.285 16.983.882.633 9.526.754.910 11.792.174.233
2.j, 18, 33.a
11.897.445.548 492.798.419.180
11.897.445.548 295.920.604.737
2.r, 17, 30 2.f, 2.r, 10, 30 2.j, 18, 33.a 2.n, 19 2.q, 7.c
99.176.244.395 340.395.590.691 121.908.072.186 86.246.231.976 25.677.299.034 673.403.438.282
42.960.940.232 387.074.492.750 130.806.709.541 93.036.906.549 11.983.104.371 665.862.153.443
1.166.201.857.462
961.782.758.180
115.610.000.000 1.289.664.515.321
115.610.000.000 1.289.664.515.321
23.100.000.000 237.318.602.323
-206.108.534.831
1.665.693.117.644 23.169.014.069 1.688.862.131.713
1.611.383.050.152 27.608.728.827 1.638.991.778.979
2.855.063.989.175
2.600.774.537.159
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Bank Jangka Panjang Utang Pihak Berelasi Non-Usaha Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Liabilitas Pajak Tangguhan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas EKUITAS Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham - Nilai Nominal Rp100 per Saham Modal Dasar: 4.000.000.000 Saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Tambahan Modal Disetor - Neto Saldo Laba Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali Jumlah Ekuitas
20 2.o
2.c, 22
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
1
Paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN INTERIM Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan
2014 (9 Bulan) Rp
2013 (9 Bulan) Rp
OPERASI YANG DILANJUTKAN PENDAPATAN
2.p, 23
2.415.291.830.694
1.829.813.739.498
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2.p, 24
667.171.820.501
459.625.699.064
(553.621.340.469) (12.920.157.835)
(420.880.880.854) (247.477.936)
100.630.322.197
38.497.340.274
12.041.784.471 (48.346.899.604)
4.946.205.484 (14.145.947.758)
64.325.207.064
29.297.598.000
(13.015.516.256)
(9.642.519.175)
51.309.690.808
19.655.078.825
--
--
51.309.690.808
19.655.078.825
2.c
54.310.067.492 (3.000.376.684) 51.309.690.808
20.140.073.304 (484.994.479) 19.655.078.825
2.c
54.310.067.492 (3.000.376.684) 51.309.690.808
20.140.073.304 (484.994.479) 19.655.078.825
46,98
19,93
LABA BRUTO Beban Usaha Lain-lain - Neto
2.f, 2.p, 10, 25
LABA USAHA Penghasilan Bunga Beban Keuangan
26 26
LABA SEBELUM PAJAK Beban Pajak
2.q, 7.b
LABA PERIODE BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN LABA PERIODE BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
LABA PER SAHAM Dasar, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk
(1.748.120.010.193) (1.370.188.040.434)
2.s, 28
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
2
Paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Entitas Induk Tambahan Modal Disetor - Neto Saldo Laba Selisih Nilai Ditentukan Belum Ditentukan Transaksi Selisih Nilai Penggunaannya Penggunaannya Restrukturisasi Perubahan Entitas Transaksi Sepengendali Ekuitas Neto Entitas Anak Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp
Modal Saham
Agio Saham Rp
Rp SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
Jumlah Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
Jumlah Ekuitas
Rp
Rp
Rp
100.000.000.000
--
(11.329.652.726)
(11.728.781.953)
(23.058.434.679)
--
156.238.115.976
233.179.681.297
11.461.117.212
244.640.798.509
15.610.000.000
1.312.722.950.000
--
--
1.312.722.950.000
--
--
1.328.332.950.000
--
1.328.332.950.000
15.825.543.566
15.825.543.566
Perubahan Ekuitas pada Tahun 2013 PenambahanNonpengendali Modal Saham dari Penawaran Umum Kepentingan Saham Perdana - Bersih setelah Dikurangi Biaya Emisi Saham Kepentingan Nonpengendali
20, 21 2.c
Jumlah Laba Komprehensif Periode Berjalan SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
49.870.418.855
49.870.418.855
322.068.049
50.192.486.904
115.610.000.000
1.312.722.950.000
(11.329.652.726)
(11.728.781.953)
1.289.664.515.321
--
206.108.534.831
1.611.383.050.152
27.608.728.827
1.638.991.778.979
(1.439.338.074)
Perubahan Ekuitas Periode 30 September 2014 Kepentingan Nonpengendali
--
--
--
--
--
--
--
--
(1.439.338.074)
Dana Cadangan
--
--
--
--
--
23.100.000.000
(23.100.000.000)
--
--
--
Jumlah Laba Komprehensif Periode Berjalan
--
--
--
--
--
--
54.310.067.492
54.310.067.492
(3.000.376.684)
51.309.690.808
115.610.000.000
1.312.722.950.000
(11.329.652.726)
(11.728.781.953)
SALDO PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014
2.c
`
`
1.289.664.515.321
`
23.100.000.000
`
237.318.602.323
`
1.665.693.117.644
`
23.169.014.069
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
inal Draft/29-Oct-14,
3
paraf:
`
1.688.862.131.713
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM Untuk Periode 9 (Sembilan) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak diaudit) dan 2013 ( Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Lainnya Pembayaran kepada Manajemen dan Karyawan Arus Kas Diperoleh dari Operasi Pembayaran Beban Keuangan - Neto Pembayaran Pajak Penghasilan Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembayaran Uang Muka Pembelian Aset Tetap dan Lainnya Aset Tetap dan Perangkat Lunak Penjualan Pembelian Perolehan Entitas Anak Pembayaran Software Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi
12 12, 13.b
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan Modal Saham melalui Penawaran Umum Saham Perdana Pembayaran kepada Pihak Berelasi - Bersih Pinjaman Bank Arus Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
17
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS Dampak Kurs atas Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode
2014 (9 Bulan) Rp
2013 (9 Bulan) Rp
2.334.230.813.473 (1.648.878.065.240) (394.758.350.842) 290.594.397.391 (4.927.616.836) (16.712.885.295) 268.953.895.260
1.771.633.699.568 (1.329.081.900.093) (303.510.169.085) 139.041.630.390 (9.199.742.274) (19.276.077.498) 110.565.810.618
(40.982.714.490)
(15.418.327.066)
347.579.515 (267.631.837.645) (11.731.480.787) (4.072.624.522) (324.071.077.929)
701.907.127 (296.600.868.975) --(311.317.288.914)
--
1.374.282.340.225
(47.078.183.567) (9.956.667.197) (57.034.850.764)
(368.649.974.074) (8.286.394.412) 997.345.971.739
(112.152.033.433)
796.594.493.443
(4.332.226.795)
12.845.747.433
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
3
515.437.837.445
168.707.958.679
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
3
398.953.577.217
978.148.199.555
Tambahan informasi yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan dalam catatan 32
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
4
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. Umum 1.a. Pendirian Perusahaan PT Siloam International Hospitals Tbk ("Perusahaan") didirikan dengan nama PT Sentralindo Wirasta pada tanggal 3 Agustus 1996 berdasarkan Akta Pendirian No. 3 yang dibuat di hadapan Myra Yuwono, S.H., Notaris di Sukabumi. Akta pendirian ini disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-8639.HT.01.01.TH’96., tanggal 27 Agustus 1996 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97, Tambahan No. 9518 pada tanggal 3 Desember 1996. Anggaran dasar Perusahaan telah diubah beberapa kali, terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 2 tanggal 2 Mei 2014 yang dibuat di hadapan Nurlani Yusup, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, tentang perubahan anggaran Dasar Perusahaan salah satunya mengenai maksud dan tujuan Perusahaan, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusannya No. AHU-02247.40.20.2014 tertanggal 5 Mei 2014 dan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasarnya telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan suratnya No. AHU-01691.40.21.2014 tertanggal 5 Mei 2014. Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan adalah dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk mendirikan dan/atau mengakuisisi serta mengelola rumah sakit, poliklinik, rumah bersalin, sarana dan pra sarana penunjang kesehatan, menyelenggarakan pelayanan dan penyelenggaraan kesehatan serta menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2010 setelah restrukturisasi unit-unit rumah sakit dari PT Lippo Karawaci Tbk. Kegiatan utama Perusahaan adalah bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat yaitu mendirikan dan mengelola rumah sakit. Area kerja unit-unit rumah sakit Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya disebut Grup) meliputi beberapa kota di pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. Perusahaan berkantor pusat di Siloam Hospital Lippo Village Lantai 5, Jl. Siloam No. 6, Lippo Village, Tangerang 15811, Banten - Indonesia. Entitas induk Perusahaan adalah PT Megapratama Karya Persada dengan entitas induk terakhir adalah PT Lippo Karawaci Tbk. 1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Penawaran umum saham perdana Perusahaan sejumlah 156.100.000 lembar saham biasa kepada masyarakat dan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No.S-260/D.04/2013 pada tanggal 2 September 2013, dan selanjutnya seluruh saham dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 September 2013.
Final Draft/29-Oct-14,
5
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.c. Struktur Grup Perusahaan memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% saham entitas anak sebagai berikut: Tempat Kedudukan
Persentase Kepemilikan Langsung
Persentase Kepemilikan Tidak Langsung
Tahun Awal Beroperasi
99,99%
--
--
65.811.567
65.883.437
99,75%
--
--
139.940.484
139.940.484
99,99%
--
--
118.439.411
118.439.411
PT Siloam Emergency Serv ices
Perdagangan, Pembangunan, Pertambangan, Pertanian Jasa, Pengangkutan Darat, Percetakan dan Perindustrian Jakarta Perindustrian, Pembangunan, Perdagangan, Pengangkutan Darat, Perbengkelan, Percetakan, Pertanian, Pertambangan dan Jasa Tangerang Pembangunan, Perdagangan dan Jasa Jakarta Pelay anan Kesehatan, Jakarta Perdagangan, Pembangunan, Pengangkutan Darat dan Jasa Bekasi Pelay anan Kesehatan Jakarta Pembangunan dan Jasa Jambi Kesehatan dan Pedagang Besar Farmasi Jakarta Perdagangan, Pembangunan, Industri, Pertambangan, Transportasi Darat, Pertanian, Percetakan, Perbengkelan Jasa kecuali Jasa di bidang Hukum dan Pajak Balikpapan Kesehatan y ang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Tangerang Kesehatan
PT Medika Harapan Cemerlang Indonesia
Tangerang
PT Pancaw arna Semesta dan Entitas Anak
Tangerang
PT Aritasindo Permaisemesta
PT Perdana Kencana Mandiri
PT Multiselaras Anugerah
PT Nusa Medika Perkasa PT Siloam Graha Utama dan Entitas Anak
PT East Jakarta Medika PT Guchi Kencana Emas dan Entitas Anak PT Golden First Atlanta
PT Praw ira Tata Semesta dan Entitas Anak
PT Balikpapan Damai Husada
PT Diagram Healthcare Indonesia
PT Adamanisa Kary a Sejahtera
Jakarta
Depok
Jakarta
PT Brenada Kary a Bangsa
Tangerang
PT Harmoni Selaras Indah
Tangerang
PT Kusuma Primadana dan Entitas Anak
Tangerang
PT Adijay a Buana Sakti dan Entitas Anak
PT Siloam Sumsel Kemitraan
Final Draft/29-Oct-14,
Aktivitas Usaha Utama
Tangerang
Tangerang
Perdagangan, Perindustrian dan Jasa Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Poliklinik, Balai Pengobatan dan Kegiatan Usaha Terkait Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan Percetakan dan Jasa Jasa, Pembangunan, Perdagangan, Perbengkelan, Pengangkutan Darat, Perindustrian, Percetakan dan Pertanian Perdagangan, Pembangunan dan Jasa
6
Jumlah Aset 30 September 2014 31 Desember 2013 Rp Rp
--
59,69%
--
926.687.462
898.583.214
99,99%
--
--
147.954.690.888
170.926.169.055
--
79,84%
2002
147.949.977.375
170.919.068.042
99,97%
--
--
89.611.479.526
103.536.422.739
--
83,00%
2008
89.607.295.602
103.525.497.989
99,80%
--
--
229.037.922.404
220.387.041.953
--
79,61%
2007
191.821.467.872
183.152.322.686
99,99%
--
2013
2.774.307.802
1.391.968.353
99,99%
--
2013
2.230.026.221
2.969.022.018
99,99%
--
--
68.974.644.503
70.275.326.965
--
80,00%
2006
38.416.210.189
39.716.721.868
99,90%
--
--
1.015.103.333
1.000.000.000
99,99%
--
--
597.358.333
600.000.000
99,99%
--
--
597.358.333
600.000.000
99,99%
--
--
100.754.726.833
102.376.903.302
--
80,00%
--
100.749.886.563
102.368.878.302
--
56,00%
--
7.996.575.337
7.997.550.337
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Entitas Anak
Tem pat Kedudukan
PT RS Siloam Hospital Sumsel (d/h PT Kary atama Indah Sentosa)
Palembang
PT Optimum Kary a Persada
PT Rosela Indah Cipta
Tangerang
PT Sembada Kary a Megah
Tangerang
PT Trijay a Makmur Bersama
Tangerang
PT Visindo Galax i Jay a
Tangerang
PT Tunggal Pilar Perkasa dan Entitas Anak
Tangerang
PT Tirtasari Kencana
Serang
PT Gramari Prima Nusa
Medan
PT Krisolis Jay a Mandiri
Kupang
PT Kusuma Bhakti Anugerah
PT Agung Cipta Ray a
PT Bina Cipta Semesta
PT Mega Buana Bhakti
PT Taruna Perkasa Megah
PT Tataka Bumi Kary a
Te
Jakarta
Aktivitas Usaha Utam a Kesehatan y ang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa, Pembangunan, Perdagangan, Perbengkelan, Pengangkutan Darat, Perindustrian, Percetakan dan Pertanian Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan, Real Estat, Industri Percetakan, Agrobisnis, Jasa dan Angkutan Perdagangan, Pembangunan, Real Estat, Industri Percetakan, Agrobisnis, Jasa dan Angkutan Jasa Kesehatan meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik, dan Poliklinik, Balai Pengobatan serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa Kesehatan meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik, dan Poliklinik, Balai Pengobatan serta Kegiatan Usaha Terkait
Kesehatan y ang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Tangerang Jasa Kesehatan meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik, dan Poliklinik, Balai Pengobatan serta Kegiatan Usaha Terkait Kesehatan y ang Semarang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Kesehatan y ang Padang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Pangkal Jasa Kesehatan meliputi Jasa Pinang Rumah Sakit, Klinik, dan Poliklinik, Balai Pengobatan serta Kegiatan Usaha Terkait Yogy akarta Jasa Kesehatan meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik, dan Poliklinik, Balai Pengobatan serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa Kesehatan Bogor meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik, dan Poliklinik, Balai Pengobatan serta Kegiatan Usaha Terkait
7
Persentase Kepem ilikan Langsung --
Persentase Kepem ilikan Tidak Langsung 70,00%
Tahun Awal Beroperasi 2012
99,90%
--
--
997.250.000
1.000.000.000
99,99%
--
--
597.358.333
600.000.000
99,99%
--
--
597.358.333
600.000.000
99,99%
--
--
597.358.333
600.000.000
99,99%
--
--
4.993.558.333
5.000.000.000
99,99%
--
--
743.985.729.516
406.737.757.798
--
99,99%
--
1.139.092.218
658.921.700
--
99,99%
--
105.859.569.241
50.878.778.974
--
99,99%
--
36.403.523.520
600.000.000
--
99,99%
--
7.219.584.785
7.000.000.000
--
99,99%
--
984.585.000
1.000.000.000
--
99,99%
--
1.012.445.000
1.000.000.000
--
99,99%
--
5.982.351.020
6.000.000.000
--
99,99%
--
610.095.000
600.000.000
--
99,99%
--
606.595.000
600.000.000
Jum lah Aset 30 Septem ber 2014 31 Desem ber 2013 Rp Rp 101.739.614.281 102.356.656.020
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Entitas Anak
PT Tataka Kary a Indah
PT Siloam Medika Cemerlang*)
PT Koridor Usaha Maju dan Entitas Anak
PT Medika Sarana Traliansia dan Entitas Anak
PT Trisaka Reksa Waluy a
PT Berlian Cahay a Indah
PT Mahkota Buana Selaras
PT Rashal Siar Cakra Medika
PT Genta Ray a Internusa**)
PT Indah Kemilau Abadi**)
PT Inti Pratama Medika**)
PT Kary a Pesona Cemerlang**)
PT Mulia Pratama Cemerlang**)
PT Persada Dunia Semesta**)
PT Sentra Sehat Sejahtera **)
Tempat Kedudukan
Aktivitas Usaha Utama Jasa Kesehatan Bandung meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik, dan Poliklinik, Balai Pengobatan serta Kegiatan Usaha Terkait Perdagangan, Tangerang Perindustrian, Jasa Perdagangan, Tangerang Pembangunan, Percetakan, dan Jasa
Badung, Bali
Jasa Pelay anan Kesehatan Rumah Sakit Sw asta
Menjalankan Usaha Khusus di Bidang Kesehatan Tangerang Jasa Kesehatan meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik, dan Poliklinik, Balai Pengobatan serta Kegiatan Usaha Terkait Perdagangan, Tangerang Pembangunan, Percetakan, Jasa Bidang Kesehatan Jakarta meliputi Rumah Sakit, Poliklinik spesialis, Balai Pengobatan, Balai Kesehatan, Pelay anan dan Peny elenggaraan Kesehatan dalam arti luas, Sarana dan Prasarana Penunjang Kesehatan Menunjang Kebijakan dan Program Pemerintah di Bidang Kesehatan Tangerang Jasa Kesehatan meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik, dan Poliklinik, Balai Pengobatan serta Kegiatan Usaha Terkait Tangerang Jasa Kesehatan meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik, dan Poliklinik, Balai Pengobatan serta Kegiatan Usaha Terkait Tangerang Jasa Kesehatan meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik, dan Poliklinik, Balai Pengobatan serta Kegiatan Usaha Terkait Tangerang Jasa Kesehatan meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik, dan Poliklinik, Balai Pengobatan serta Kegiatan Usaha Terkait Tangerang Jasa Kesehatan meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik, dan Poliklinik, Balai Pengobatan serta Kegiatan Usaha Terkait Tangerang Jasa Kesehatan meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik, dan Poliklinik, Balai Pengobatan serta Kegiatan Usaha Terkait Tangerang Jasa Kesehatan meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik, dan Poliklinik, Balai Pengobatan serta Kegiatan Usaha Terkait Jakarta
Persentase Kepemilikan Langsung --
Persentase Kepemilikan Tidak Langsung 99,99%
Tahun Awal Beroperasi --
Jumlah Aset 30 September 2014 31 Desember 2013 Rp Rp 806.595.000 600.000.000
--
75,00%
--
9.572.890.565
600.000.000
--
99,99%
--
379.758.492.340
354.600.057.124
--
80,00%
2008
233.123.775.162
203.638.402.814
--
80,00%
2008
142.378.087.347
142.522.915.190
--
99,99%
2014
42.193.969.381
600.000.000
99,99%
--
--
43.228.408.351
600.000.000
--
99,99%
2009
50.827.566.175
--
--
99,99%
600.000.000
--
--
99,99%
600.000.000
--
--
99,99%
600.000.000
--
--
99,99%
600.000.000
--
--
99,99%
600.000.000
--
--
99,99%
600.000.000
--
--
99,99%
600.000.000
--
*) Didirikan pada tahun 2013 **) Didirikan pada tahun 2014
Te
8
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tanggal 10 September 2013, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Tunggal Pilar Perkasa dari PT Primakreasi Propertindo dan PT Grand Villa Persada, dengan nilai akuisisi sebesar Rp599.999.000. Transaksi akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". Tidak terdapat selisih bersih antara harga pengalihan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi. Pada tanggal 11 September 2013, Perusahaan mengakuisisi seluruh kepemilikan di PT Mahkota Buana Selaras (MBS) (melalui kepemilikan langsung sebesar 99,99% dan kepemilikan tidak langsung PT Tunggal Pilar Perkasa (TPP) sebesar 0,01% dengan nilai akuisisi sebesar Rp600.000.000. Transaksi akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali". Tidak terdapat selisih bersih antara harga pengalihan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi. Pada tanggal 26 Nopember 2013, TPP dan MBS, mengakuisisi masing-masing 99,99% dan 0,01% kepemilikan di PT Koridor Usaha Maju (KUM) dari PT Primakreasi Propertindo dan PT Grand Villa Persada, dengan nilai akuisisi masing-masing sebesar Rp599.999.000 dan Rp1.000. Transaksi akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". Tidak terdapat selisih bersih antara harga pengalihan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi. Pada tanggal 6 Desember 2013, TPP dan MBS mengakuisisi masing-masing 75% dan 25% kepemilikan di PT Gramari Prima Nusa (GPN) dengan nilai akuisisi masing-masing sebesar Rp750.000.000 dan Rp250.000.000. Pada tanggal akuisisi, GPN belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Berdasarkan akta No. 65, 66 dan 67 tanggal 13 Desember 2013 yang dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn, Notaris di Tangerang, KUM mengakuisisi 80% kepemilikan di PT Medika Sarana Traliansia (MST) dengan nilai imbalan sebesar Rp189.600.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis (lihat Catatan 27). MST telah beroperasi secara komersial sejak 2008. MST merupakan pemilik saham di PT Trisaka Reksa Waluya (TRW) sebesar 99,99%. TRW telah beroperasi secara komersial sejak 2008. Berdasarkan akta No. 29 tanggal 23 Juli 2014 yang dibuat di hadapan Unita Christina Winata, S.H., Notaris di Jakarta, TPP dan MBS mengakuisisi masing-masing sebesar 75% dan 25% kepemilikan di PT Rashal Siar Cakra Medika (RSCM) dengan nilai imbalan sebesar Rp117.314.807.872. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis (lihat Catatan 27). RSCM telah beroperasi secara komersial sejak 2009. 1.d. Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan dan Komite Audit Berdasarkan Akta Notaris No. 1 tanggal 2 Mei 2014, yang dibuat di hadapan Nurlani Yusup, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang telah diterima oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-15919 tanggal 26 April 2013 , Akta Notaris No. 34 tanggal 20 Desember 2012, yang dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn, notaris di Tangerang, yang telah diterima oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat penerimaan No. AHU-06412.40.22.2014 tanggal 5 Mei 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Te
9
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
30 September 2014
31 Desember 2013
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris
Ketut Budi Wijaya Theo Leo Sambuaga Rahmawaty Lambock V. Nahattands
Ketut Budi Wijaya Theo Leo Sambuaga Agus Benjamin --
Komisaris Independen
Farid Harianto Muladi Jonathan Limbong Parapak
Farid Harianto Muladi Jonathan Limbong Parapak
Romeo Fernandez Lledo *) Grace Frelita Indradjaja Andry Kailas N. Raina George Mathew Anang Prayudi
Gershu Chandy Paul Grace Frelita Indradjaja Sugianganto Budisuharto Romeo Fernandez Lledo George Mathew Anang Prayudi *)
Direksi Presiden Direktur Direktur
*) Direktur independen
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Komite Audit Ketua Anggota
Farid Harianto Lie Kwang Tak Siswanto Pramono
Pada tanggal 30 September 2014, Corporate Secretary Perusahaan dijabat oleh Sugianganto Budisuharto dan Kepala unit internal audit dijabat oleh Gunawan HP. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, jumlah karyawan Grup masing-masing 6.393 dan 4.905 orang. 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan 2.a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta peraturan Bapepam-LK No.VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” sesuai Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal. 2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. Te
10
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi dilaporkan menggunakan metode langsung. Mata uang fungsional Grup adalah Rupiah. Transaksi dicatat menggunakan mata uang fungsional. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah. SAK baru atau penyesuaian atas SAK yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Grup adalah penyesuaian atas PSAK No. 60 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan". Manajemen Grup telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan penyesuaian PSAK No. 60 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi sebagaimana yang dijelaskan pada Catatan 2.o. Sementara itu, Pencabutan atas PSAK No. 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau periode sebelumnya. 2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Grup yang dikendalikan secara langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan1.c. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain. Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Pengendalian diperoleh ketika entitas memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut. Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep entitas ekonomi. Seluruh akun dan transaksi yang signifikan yang saling berhubungan di antara perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan sebagai satu kesatuan usaha. Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
Te
11
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. 2.d. Transaksi dalam Mata Uang Asing Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang fungsional. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs spot yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs penutup yang berlaku, yaitu:
1 Dolar Amerika Serikat (USD) 1 Euro (EUR) 1 Dolar Singapura (SGD) 1 Dolar Australia (AUD)
30 September 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
12.212 15.495 9.585 10.655
12.189 16.821 9.628 10.876
Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing ke mata uang Rupiah, dibebankan pada laba rugi. Pos non-moneter dalam mata uang asing yang diukur dalam biaya historis dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Pos moneter dalam mata uang asing yang diukur pada nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditetapkan. 2.e. Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari saldo kas dan simpanan di bank yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya. Setara kas merupakan deposito yang jangka waktunya sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya. 2.f. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (sebagai entitas pelapor), yang meliputi: (a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. (b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); (ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); (iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; Te
12
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; (v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; (vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau (vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). 2.g. Persediaan Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan penjualan. Perusahaan menentukan penyisihan persediaan usang berdasarkan hasil penelahaan terhadap keadaan persediaan akhir periode. 2.h. Beban Dibayar di Muka Beban dibayar di muka diamortisasi sesuai masa manfaat masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus. 2.i. Aset Tetap Aset tetap pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan model biaya yang dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Tanah tidak disusutkan dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Bangunan, Prasarana dan Renovasi Perlengkapan dan Peralatan Medis Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan
Tahun 4 - 20 4-8 4 - 10 5
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan yang menambah estimasi masa manfaat aset atau keuntungan ekonomi di masa mendatang dikapitalisasi. Aset tetap yang dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dikredit atau dibebankan pada operasi periode berjalan. Akumulasi biaya pembangunan aset tetap dikapitalisasi sebagai “Aset dalam Penyelesaian” dan dicatat pada akun “Aset Tetap” sampai proses pembangunan selesai. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap ketika pembangunan selesai. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode aset tersebut dihentikan pengakuannya. Te
13
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pada setiap akhir periode pelaporan, estimasi umur manfaat ekonomis, metode penyusutan dan nilai residu direview. Penyesuaian yang diperlukan dilakukan secara prospektif. 2.j. Sewa Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Grup sebagai Lessee Pada awal masa sewa, Grup mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri. Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Grup sebagai Lessor Grup mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Grup sebagai lessor dalam sewa pembiayaan. Grup mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa operasi. Sewa kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa. Jual dan Sewa Balik Transaksi jual dan sewa balik meliputi penjualan suatu aset dan penyewaan kembali aset yang sama. Jika suatu transaksi jual dan sewa balik merupakan sewa pembiayaan, selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat tidak dapat diakui segera sebagai pendapatan oleh penjual, tetapi ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa. Jika transaksi jual dan sewa balik merupakan sewa operasi dan jelas bahwa transaksi tersebut terjadi pada nilai wajar, maka laba atau rugi harus segera diakui. Jika harga jual dibawah nilai wajar, maka laba atau rugi harus segera diakui, kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewa selama periode penggunaan aset. Jika harga jual di atas Te
14
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
nilai wajar, selisih lebih dari nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama periode penggunaan aset. 2.k. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Jumlah yang dapat diperoleh kembali suatu aset non-keuangan diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi periode berjalan. Rugi penurunan nilai yang telah diakui pada periode sebelumnya dibalik, jika dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai. Jumlah tercatat aset yang meningkat karena pembalikan rugi penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai pada periode sebelumnya. 2.l. Kombinasi Bisnis Grup mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akuisisi, termasuk dalam pengukuran kepentingan nonpengendali. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar pada tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Biaya terkait akuisisi diakui sebagai beban pada periode saat biaya tersebut terjadi dan jasa diterima. Grup mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi, kecuali: Aset atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih dalam kombinasi bisnis diukur sesuai PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”. Liabilitas (atau aset, jika ada) terkait dengan kesepakatan imbalan kerja dari pihak yang diakuisisi diukur sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Instrumen liabilitas atau ekuitas yang terkait dengan penggantian atas penghargaan pembayaran berbasis saham pihak yang diakuisisi dengan penghargaan pembayaran berbasis saham pihak pengakuisisi diukur sesuai dengan metode yang diatur dalam PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”. Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diperoleh, yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada tanggal akuisisi diukur sesuai PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”. 2.m. Aset Takberwujud Goodwill Goodwill timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal dimana pengendalian diperoleh. Goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur sebagai selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi, dan nilai wajar kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh Grup pada pihak yang diakuisisi di atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Goodwill tidak diamortisasi namun penurunan nilainya paling tidak direview secara periodean atau lebih,bila terdapat indikasi penurunan nilai. Untuk keperluan pengujian penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas yang diharapkan dapat memanfaatkan sinergi dari kombinasi bisnis. Jika jumlah tercatat dari unit penghasil kas tersebut kurang dari nilai tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan terlebih dahulu untuk mengurangi nilai tercatat goodwill pada unit penghasilkan tersebut dan kemudian Te
15
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) pada aset lainnya dari unit penghasil kas tersebut atas dasar proporsional. Kerugian penurunan nilai goodwill dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. Kerugian penurunan nilai goodwill tidak dipulihkan pada periode berikutnya. Sedangkan goodwill negatif timbul dari pembelian dengan diskon, diakui segera sebagai keuntungan dalam laba periode berjalan. Keuntungan tersebut diatribusikan kepada pihak pengakuisisi. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu unit penghasil kas dan operasi tertentu atas unit penghasil kas tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi unit penghasil kas yang ditahan. Biaya Perangkat Lunak Biaya perangkat lunak pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan atau jumlah yang dapat diatribusikan ke aset tersebut pada saat pertama sekali diakui. Biaya perolehan perangkat lunak akuntansi yang diperoleh, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 5 (lima) tahun. 2.n. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek yang mencakup upah dan gaji diakui pada saat terutang kepada karyawan. Imbalan Pascakerja Grup menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti tanpa pendanaan untuk seluruh karyawan tetapnya dan telah menghitung dan mencatat penyisihan untuk imbalan pascakerja karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Imbalan pascakerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan Grup. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. 2.o. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam satu kelompok yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok perusahaan tersebut. Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset ataupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut bukan merupakan Goodwill. Selisih tersebut dicatat sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan dalam pos Te
16
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) tambahan modal disetor sebagai unsur ekuitas. Sejak penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” mulai 1 Januari 2013, akun ini tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba. 2.p. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat jasa pelayanan kesehatan diberikan atau barang medis diserahkan kepada pasien. Beban diakui pada saat terjadinya. 2.q. Pajak Penghasilan Pajak penghasilan kini dihitung dari laba kena pajak, yaitu laba yang telah disesuaikan dengan peraturan pajak yang berlaku. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan 2) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas neraca. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku atau yang secara subtansial telah berlaku. Saling hapus atas aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan 2) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas pajak yang sama atas entitas kena pajak yang sama. 2.r. Instrumen Keuangan Aset Keuangan Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. (i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada nilai wajarnya. Biaya transaksi sehubungan dengan perolehannya diakui pada laporan laba rugi periode berjalan. Kenaikan atau penurunan nilai wajar selanjutnya diakui pada laporan laba rugi. Te
17
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (iii) Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; b. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya emisi langsung dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Tambahan Modal Disetor - Neto”. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. (i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas Te
18
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada nilai wajarnya. Biaya transaksi sehubungan dengan penerbitannya diakui pada laporan laba rugi periode berjalan. Kenaikan atau penurunan nilai wajar selanjutnya diakui pada laporan laba rugi. (ii) Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diakui pada nilai wajarnya setelah dikurangi biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas tersedia untuk dijual yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif penurunan nilai. Beberapa bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara objektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Te
19
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas. Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan konsolidasian ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: (i) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1), (ii) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2), dan Te
20
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) (iii) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3). Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perusahaan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 1. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 2. Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam Tingkat 3. Ini berlaku untuk surat-surat berharga ekuitas yang tidak diperdagangkan di bursa. 2.s. Laba per Saham Laba per saham (LPS) dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam periode yang bersangkutan. LPS dilusian mempertimbangkan pula efek lain yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif yang beredar sepanjang periode pelaporan. 2.t. Segmen Operasi Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara berkala direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas yang mempunyai aktivitas bisnis dimana hasil operasinya dievaluasi oleh manajemen secara regular, dan informasi keuangannya dapat disajikan secara terpisah. Grup mengevaluasi segmen operasi berdasarkan aktifitas bisnis masing-masing unit rumah sakit yang merupakan unit strategis yang memasarkan produk dan jasa pada wilayah pelayanan yang berbeda. Produk dan jasa dikelola terpisah karena setiap unit rumah sakit memerlukan strategi pasar dan sumber daya yang berbeda. Kebijakan akuntansi segmen operasi adalah sama sebagaimana dijelaskan pada ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan ini. 2.u. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat asumsi dan estimasi yang dapat mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas tertentu pada akhir periode pelaporan. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini, asumsi akuntansi telah dibuat dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabiltas pada laporan keuangan konsolidasian. Selain itu juga terdapat asumsi akuntansi mengenai sumber estimasi ketidakpastian pada akhir periode pelaporan yang dapat mempengaruhi secara material jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk periode pelaporan berikutnya. Te
21
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Manajemen secara periodik menelaah asumsi dan estimasi ini untuk memastikan bahwa asumsi dan estimasi telah dibuat berdasarkan semua informasi relevan yang tersedia pada tanggal tersebut dimana laporan keuangan konsolidasian disusun. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset dan liabilitas yang akan dilaporkan di masa mendatang akan berbeda dari estimasi tersebut. i. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Asumsi Akuntansi yang Penting Pada tanggal pelaporan, manajemen telah membuat asumsi dan estimasi penting yang memiliki dampak paling signifikan pada jumlah tercatat yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, yaitu sebagai berikut: Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Secara umum manajemen menganalisis kecukupan penyisihan piutang berdasarkan beberapa hal, yaitu antara lain menganalisis historis piutang tak tertagih, konsentrasi piutang masing-masing pelanggan, kelayakan kredit yang diberikan dan perubahan jangka waktu pelunasan. Analisis tersebut dilakukan secara individual terhadap jumlah piutang yang signifikan, sedangkan kelompok piutang yang tidak signifikan dilakukan atas dasar kolektif. Pada tanggal pelaporan, jumlah tercatat piutang telah mencerminkan nilai wajarnya dan nilai tercatat tersebut dapat berubah secara material pada periode pelaporan berikutnya, namun perubahan itu bukan berasal dari asumsi maupun estimasi yang dibuat pada tanggal pelaporan ini (lihat Catatan 4). Estimasi Aset Pajak Tangguhan Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen juga mempertimbangkan estimasi laba kena pajak di masa datang dan perencanaan strategis perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat. Estimasi pajak tangguhan disajikan dalam Catatan 7.c. Estimasi Umur Manfaat Ekonomis Aset Tetap Manajemen melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktorfaktor seperti kondisi fisik dan teknis serta perkembangan teknologi mesin dan peralatan medis di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Perubahan estimasi umur manfaat aset tetap, jika terjadi, diperlakukan secara prosepektif sesuai PSAK No. 25 (Revisi 2010) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. Nilai tercatat aset tetap disajikan dalam Catatan 12. Imbalan Pascakerja Nilai kini kewajiban imbalan pasti tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) tersebut mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pascakerja.
Te
22
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu kewajiban yang terkait. Asumsi kunci lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini, selama periode dimana liabilitas imbalan pascakerja terselesaikan. Perubahan asumsi imbalan kerja ini akan berdampak pada pengakuan keuntungan atau kerugian aktuarial pada akhir periode pelaporan. Informasi mengenai asumsi dan jumlah liabilitas dan beban imbalan pascakerja diungkapkan pada Catatan 19. Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Nilai wajar atas instrumen keuangan disajikan dalam Catatan 30. ii. Pertimbangan penting dalam penentuan kebijakan akuntansi Pertimbangan berikut dibuat manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh signifikan atas jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan: Pengakuan Pendapatan – Jasa Tenaga Ahli Kebijakan dan sistem penagihan kepada pasien merupakan satu kesatuan atas semua biaya yang terdiri dari konsultasi dokter, pemakaian obat-obatan dan tindakan medis lainnya. Atas biaya konsultasi dokter tersebut, Rumah Sakit melakukan perhitungan tertentu untuk masing-masing dokter, melakukan pembayaran dan pemotongan pajak setiap bulan kepada dokter, meskipun tagihan kepada pasien belum tertagih sepenuhnya. Manajemen Grup mempertimbangkan bahwa tidak terjadi hubungan keagenan antara rumah sakit dengan dokter, dengan memperhatikan dampak manfaat dan risiko signifikan terkait pemberian jasa pelayanan medis oleh dokter kepada pasien. Tagihan atas jasa pelayanan medis diakui sebagai pendapatan saat kriteria pengakuan terpenuhi.
Te
23
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
Kas dan Setara Kas 30 September 2014 Rp 4.926.516.517
Kas Bank Pihak Berelasi Rupiah PT Bank Nationalnobu Tbk Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Miliar) Mata Uang Asing SGD PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank International Indonesia Tbk USD PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Miliar) EURO PT Bank ANZ Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Miliar) AUD PT Bank ANZ Indonesia Subjumlah Deposito Berjangka - Pihak Ketiga Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Subjumlah Jumlah
31 Desember 2013 Rp 4.613.913.629
106.470.286.552
223.200.570.371
47.087.609.110 29.016.859.201 17.510.290.022 13.468.740.329 8.211.715.279 829.106.727
55.026.324.173 16.380.733.527 10.974.569.197 14.113.438.678 18.627.512.852 1.832.686.779
46.933.010.405 3.140.500.165
75.301.799.681 3.164.074.460
14.337.439.250 1.096.296.029 350.581.730
2.086.378.332 2.069.938.234 773.397.265
8.223.202.915 189.800.663
1.433.499.312 529.601.289
10.611.622.323 307.477.060.700
1.759.399.666 427.273.923.816
80.900.000.000 5.600.000.000 50.000.000 86.550.000.000 398.953.577.217
19.900.000.000 2.600.000.000 61.050.000.000 83.550.000.000 515.437.837.445
Suku bunga yang berlaku untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:
Rupiah Suku Bunga Kontraktual per Tahun Jangka Waktu
30 September 2014
31 Desember 2013
4,00% - 10,50% 30 hari
4,25% - 7,75% 5 - 30 hari
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang dijaminkan dan dibatasi penggunaannya.
Te
24
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
Piutang Usaha
30 September 2014 Rp Pihak Berelasi (lihat Catatan 10)
31 Desember 2013 Rp
2.517.710.058
2.432.208.891
Pihak Ketiga Perusahaan Individu Kartu Kredit Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) Sub jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Piutang Piutang Usaha - Pihak Ketiga - Neto
325.549.505.299 19.933.266.132 6.757.771.892 8.578.811.910 360.819.355.233 (8.678.533.381) 352.140.821.852
251.060.097.452 17.405.834.003 4.563.215.001 4.075.353.271 277.104.499.727 (8.734.468.948) 268.370.030.779
Jumlah Neto
354.658.531.910
270.802.239.670
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Pihak Ketiga Saldo Awal Penambahan Pemulihan Saldo Akhir
31 Desember 2013 Rp
8.734.468.948 -(55.935.567) 8.678.533.381
6.167.375.415 2.675.109.173 (108.015.640) 8.734.468.948
Seluruh saldo piutang usaha dalam mata uang Rupiah. Piutang usaha PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 17). Berdasarkan penelahaan manajemen atas saldo piutang usaha secara individual pada akhir periode pelaporan, piutang usaha tertentu mengalami penurunan nilai. Manajemen telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan kebijakan akuntansi Grup. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang dilakukan karena manajemen berkeyakinan piutang tersebut tidak dapat ditagih lagi dan manajemen berpendapat penyisihan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian tidak tertagihnya piutang usaha. 5.
Aset Keuangan Lancar Lainnya
30 September 2014 Rp Piutang Lain-lain - Pihak Ketiga Piutang Sewa Lain-lain Jumlah
31 Desember 2013 Rp
4.008.019.937 2.057.201.661 6.065.221.598
2.978.977.233 164.302.523 3.143.279.756
Piutang sewa merupakan piutang atas lease area di gedung rumah sakit. Te
25
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Pada 30 September 2014 Grup tidak membentuk penyisihan penurunan nilai piutang karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat ditagih. 6.
Persediaan 30 September 2014 Rp Obat-obatan Perlengkapan Medis Lainnya Jumlah
31 Desember 2013 Rp
56.408.933.891 34.876.095.886 5.895.565.078 97.180.594.855
54.556.306.252 36.109.123.363 4.165.652.167 94.831.081.782
Persediaan telah diasuransikan terhadap segala bentuk risiko kepada PT Lippo General Insurance Tbk, pihak berelasi, sebesar Rp89.861.151.450 pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami. Persediaan obat dan barang habis pakai PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 17). Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp641.350.189.805 dan Rp511.272.776.515 (lihat Catatan 24). Manajemen berpendapat tidak ada indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai persediaan pada 30 September 2014. 7.
Perpajakan a. Utang Pajak 30 September 2014 Rp Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 4(2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 25/29 Pasal Perusahaan 25/ 29 Entitas Anak Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
31 Desember 2013 Rp
3.059.725.331 11.430.205.353 345.896.902 1.179.920
1.178.537.667 8.544.162.861 481.518.681 5.023.491
--435.471.665
2.592.436.340 3.894.560.892 287.642.701
15.272.479.171
16.983.882.633
Pada 22 dan 25 Nopember 2013, PT East Jakarta Medika (EJM), entitas anak, menerima hasil pemeriksaan pajak penghasilan pasal 23 periode buku 2007 dan 2008 serta pajak pertambahan nilai periode buku 2008 melalui Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00005/203/07/431/13, 00009/203/08/431/13 dan 00068/207/08/431/13 sebesar Rp2.209.747.062. SKPKB ini telah dilunasi pada tanggal 17 Desember 2013. Te
26
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
b. Beban (Manfaat) Pajak 2014 (9 Bulan) Rp Pajak Kini Tangguhan Jumlah Beban Pajak Konsolidasian - Neto
2013 (9 Bulan) Rp
(14.996.034.000) 1.980.517.744 (13.015.516.256)
(9.946.656.000) 304.136.825 (9.642.519.175)
Pajak Kini Perhitungan taksiran beban pajak kini dan utang pajak penghasilan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Laba Sebelum Pajak Menurut Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Dikurangi : Rugi Sebelum Pajak Entitas Anak Laba Sebelum Pajak - Perusahaan Beda Waktu: Penyusutan dan Amortisasi Beban Imbalan Kerja Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
2014 (9 Bulan) Rp
2013 (9 Bulan) Rp
64.325.207.064
29.297.598.000
7.105.453.767
(20.087.066.966)
57.219.753.297
49.384.664.966
(8.487.804.602) 14.558.583.273 --
(18.478.831.933) 11.815.883.316 400.890.954
6.070.778.671
(6.262.057.663)
Beda Tetap: Sumbangan dan Jamuan Pendapatan yang telah Dikenakan Pajak yang Bersifat Final Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Pendapatan Bunga yang telah Dikenakan Pajak yang Bersifat Final Beban Tangguhan
844.369.114
685.165.630
(9.807.222.923) 227.923.651
(3.288.141.745) 1.813.762.973
(2.412.524.648) 7.841.058.928 (3.306.395.878)
(2.546.769.822) -(3.335.982.964)
Taksiran Laba Kena Pajak Periode Berjalan
59.984.136.091
39.786.624.339
Pembulatan
59.984.136.000
39.786.624.000
Taksiran Pajak Kini Konsolidasian
14.996.034.000
9.946.656.000
Dikurangi: Pajak Penghasilan Dibayar di Muka: Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 25
-(16.130.261.975)
(1.333.044) (9.945.322.956)
(1.134.227.975)
--
Taksiran Utang Pajak Penghasilan Konsolidasian
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim dengan beban pajak konsolidasian adalah sebagai berikut:
Te
27
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 2014 (9 Bulan) Rp Laba Sebelum Pajak sesuai Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim Dikurangi : Rugi Sebelum Pajak Entitas Anak Laba Sebelum Pajak - Perusahaan Tarif Pajak Berlaku 25% Sumbangan dan Jamuan Pendapatan yang telah Dikenakan Pajak yang Bersifat Final Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Pendapatan Bunga yang telah Dikenakan Pajak yang Bersifat Final Koreksi dan Pemulihan Pajak Tangguhan Beban Tangguhan Jumlah Beban Pajak Perusahaan Manfaat Pajak Tangguhan - Entitas Anak Jumlah Beban Pajak Penghasilan Konsolidasian Interim - Neto
2013 (9 Bulan) Rp
64.325.207.064 7.105.453.767 57.219.753.297
29.297.598.000 (20.087.066.966) 49.384.664.966
14.304.938.324 211.092.279 (2.451.805.731) 56.980.913
12.346.166.242 171.291.408 (822.035.436) 453.440.743
(603.131.162) (6.940.320.364) 7.841.058.928 12.418.813.187
(636.692.456) (168.553.284) -11.343.617.217
596.703.069
(1.701.098.042)
13.015.516.256
9.642.519.175
c. Pajak Tangguhan
31 Desember 2013
Aset Pajak Tangguhan Perusahaan Beban Imbalan Kerja Penyusutan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Entitas Anak Jumlah Aset Pajak Tangguhan Liabilitas Pajak Tangguhan
Te
Dibebankan (Dikreditkan) pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Rp
Rp
Liabilitas Pajak Tangguhan dari Entitas Anak yang Diakuisisi
30 September 2014
Rp
Rp
19.317.307.583 (5.949.384.660) 1.056.097.166 14.424.020.089 4.557.581.123 18.981.601.212
(1.250.212.695) 3.827.433.509 -2.577.220.814 (596.703.069) 1.980.517.745
-------
18.067.094.888 (2.121.951.151) 1.056.097.166 17.001.240.903 3.960.878.054 20.962.118.957
(11.983.104.371)
--
(13.694.194.663)
(25.677.299.034)
28
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 31 Desember 2012
Dibebankan (Dikreditkan) pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Rp
Liabilitas Pajak Tangguhan dari Entitas Anak yang Diakuisisi
31 Desember 2013
Rp
Rp
15.357.528.163 (2.651.594.162) 955.874.428 13.661.808.429
3.959.779.420 (3.297.790.498) 100.222.739 762.211.661
----
19.317.307.583 (5.949.384.660) 1.056.097.167 14.424.020.090
Entitas Anak Jumlah Aset Pajak Tangguhan
2.646.479.051 16.308.287.480
1.911.102.072 2.673.313.733
---
4.557.581.123 18.981.601.213
Entitas Anak Liabilitas Pajak Tangguhan
(6.653.250.000)
--
(5.329.854.371)
(11.983.104.371)
Aset Pajak Tangguhan Perusahaan Beban Imbalan Kerja Penyusutan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Rp
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui laba kena pajak di masa mendatang. 8.
Beban Dibayar di Muka 30 September 2014 Rp Sewa Asuransi Prasarana Informasi dan Tekhnologi Iklan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta)
18.049.608.684 4.413.905.669 2.023.696.849 1.398.685.179 10.016.424.818
Jumlah
35.902.321.199
31 Desember 2013 Rp 17.127.815.179 2.365.595.628 -1.283.265.903 2.473.556.926 23.250.233.636
Beban sewa dibayar di muka terutama merupakan sewa atas tanah dan bangunan rumah sakit Siloam Cikarang kepada PT Graha Pilar Sejahtera dan sewa rumah sakit Siloam Cinere kepada PT Anadi Sarana Tatahusada (lihat Catatan 33.a). 9.
Uang Muka
30 September 2014 Rp Pembelian Aset Tetap Konstruksi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta)
31 Desember 2013 Rp
38.890.743.284 27.228.667.824 11.563.033.249 77.682.444.357
Jumlah
29.319.002.322 18.852.487.557 12.410.384.073 60.581.873.952
Uang muka pembelian aset tetap terutama terdiri atas uang muka pembelian peralatan medis untuk Rumah Sakit Siloam Lippo Village dan Siloam Simatupang. Te
29
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Uang muka konstruksi merupakan uang muka sehubungan dengan renovasi properti rumah sakit. 10. Transaksi dengan Pihak Berelasi Grup dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi dengan rincian sebagai berikut:
30 September 2014 Rp Kas dan Setara Kas PT Bank Nationalnobu Tbk Piutang Usaha Non-Karyawan Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) Jumlah Beban Akrual PT Lippo Karawaci Tbk Utang Pihak Berelasi Non-Usaha PT Lippo Karawaci Tbk
Imbalan Kerja Manajemen Kunci Imbalan Kerja Jangka Pendek Direksi Komisaris Beban Sewa PT Lippo Karawaci Tbk
Persentase terhadap Jumlah Aset/Liabilitas 30 September 2014 31 Desember 2013 % %
31 Desember 2013 Rp
106.470.286.552
223.200.570.371
3,73
8,58
2.517.710.058
2.432.208.891
0,09
0,09
914.471.479 914.471.479
515.189.971 515.189.971
0,03 0,03
0,02 0,02
63.996.450.666
10.888.996.419
5,49
1,13
340.395.590.691
387.074.492.750
30 September 2014 Rp
30 September 2013 Rp
29,19
40,25
Persentase terhadap Jumlah Beban Usaha 30 September 2014 30 September 2013 % %
17.863.893.833 -17.863.893.833
10.363.412.514 -10.363.412.514
3,23 -3,23
2,46 -2,46
23.857.324.869
6.805.622.762
4,31
1,62
31.377.498.297
--
5.67
--
Beban Bunga Pinjaman PT Lippo Karawaci Tbk
Pinjaman dari PT Lippo Karawaci Tbk (LK) timbul sehubungan dengan pendanaan untuk kegiatan ekspansi dan akuisisi entitas anak. Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman dengan LK. Perjanjian ini mulai berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian dan akan berakhir segera setelah Perusahaan melakukan pembayaran dan pinjaman ini tidak dikenakan bunga apabila dilunasi selambat-lambatnya pada 31 Desember 2013. Pada 30 September 2014, suku bunga pinjaman adalah 12% per tahun berdasarkan suku bunga pinjaman yang berlaku sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Seluruh saldo transaksi dengan pihak berelasi merupakan transaksi dalam mata uang Rupiah.
Te
30
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak Berelasi
Hubungan
Sifat Saldo Akun/Transaksi
PT Bank Nationalnobu /Tbk PT Lippo Karawaci Tbk
Dibawah pengendalian bersama Entitas induk terakhir
Non-Karyawan
Anggota kelompok usaha yang sama
Simpanan giro Pinjaman dengan bunga dan tanpa jatuh tempo, imbalan kerja manajemen kunci dan beban sewa Piutang usaha
Seluruh transaksi dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. 11. Aset Nonkeuangan Tidak Lancar Lainnya 30 September 2014 Rp Beban Tangguhan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) Jumlah
31 Desember 2013 Rp
13.058.337.779 2.933.739.165
20.893.340.447 1.943.326.201
15.992.076.944
22.836.666.648
Beban tangguhan merupakan biaya pelatihan dan biaya pengembangan staf profesional untuk persiapan rencana operasional rumah sakit yang akan didirikan. 12. Aset Tetap
Biaya Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan Prasarana dan Renovasi Perlengkapan dan Peralatan Medis Peralatan dan Perabotan Kantor Kendaraan Jumlah Kepemilikan Langsung Aset dalam Penyelesaian Jumlah Perolehan
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan Prasarana dan Renovasi Perlengkapan dan Peralatan Medis Peralatan dan Perabotan Kantor Kendaraan Jumlah Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Nilai Tercatat
Te
Saldo Awal
Penambahan
2014 ( 9 Bulan) Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
43.195.729.300 291.719.048.205 1.358.780.589.835 311.337.811.186 19.094.402.824 2.024.127.581.350
58.338.000.000 50.354.531.530 133.804.194.820 55.802.809.033 2.108.827.500 300.408.362.883
--871.259.587 893.808.124 158.063.626 1.923.131.337
-12.521.623.480 1.874.010.770 4.923.974.310 -19.319.608.560
101.533.729.300 354.595.203.215 1.493.587.535.838 371.170.786.405 21.045.166.698 2.341.932.421.456
90.456.063.910 2.114.583.645.260
87.286.262.925 387.694.625.808
1.923.131.337
(19.319.608.560) --
158.422.718.275 2.500.355.139.731
52.915.955.840 516.513.232.971 133.735.387.829 9.148.828.113
22.514.291.620 136.322.677.626 88.248.812.525 2.200.913.200
-706.259.583 872.388.321 158.063.626
-----
75.430.247.460 652.129.651.014 221.111.812.033 11.191.677.687
712.313.404.753 1.402.270.240.507
249.286.694.971
1.736.711.530
--
959.863.388.194 1.540.491.751.537
31
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 2013 (12 Bulan) Saldo Awal Rp Biaya Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan Prasarana dan Renovasi Perlengkapan dan Peralatan Medis Peralatan dan Perabotan Kantor Kendaraan Jumlah Kepemilikan Langsung Aset dalam Penyelesaian Jumlah Perolehan Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan Prasarana dan Renovasi Perlengkapan dan Peralatan Medis Peralatan dan Perabotan Kantor Kendaraan Jumlah Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Nilai Tercatat
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Reklasifikasi Rp
Saldo Akhir Rp
42.179.077.300 127.484.041.038 905.404.656.735 217.750.864.022 11.785.371.719 1.304.604.010.814
1.016.652.000 142.545.184.422 426.415.623.028 125.189.842.986 7.309.031.105 702.476.333.541
--7.571.079.015 208.681.380 -7.779.760.395
-21.689.822.745 34.531.389.087 (31.394.214.442) -24.826.997.390
43.195.729.300 291.719.048.205 1.358.780.589.835 311.337.811.186 19.094.402.824 2.024.127.581.350
46.073.901.730 1.350.677.912.544
69.263.816.695 771.740.150.236
54.657.125 7.834.417.520
(24.826.997.390) --
90.456.063.910 2.114.583.645.260
28.068.987.209 340.628.942.578 110.772.573.177 5.914.983.073
24.846.968.631 180.511.021.752 23.169.398.188 3.233.845.040
-4.626.731.359 206.583.536 --
-----
52.915.955.840 516.513.232.971 133.735.387.829 9.148.828.113
485.385.486.037 865.292.426.507
231.761.233.611
4.833.314.895
--
712.313.404.753 1.402.270.240.507
Pada tahun 2013, penambahan aset tetap termasuk aset tetap dari entitas yang diakuisisi (lihat Catatan 1.c dan 27) dengan biaya perolehan sebesar Rp246.927.708.694 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp29.272.544.334. Pada periode 2014, penambahan aset tetap termasuk aset tetap dari entitas yang diakuisisi (lihat Catatan 1.c dan 27) dengan biaya perolehan sebesar Rp96.180.644.079 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp53.811.230.281. Beban penyusutan aset tetap dialokasikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai berikut: 2014 (9 Bulan) Rp Beban Pokok Penjualan (lihat Catatan 24) Beban Usaha (lihat Catatan 25)
137.771.912.811 57.703.551.880 195.475.464.691
Jumlah Beban Penyusutan
2013 (9 Bulan) Rp 107.911.718.238 37.392.213.127 145.303.931.365
Tanah beserta bangunan serta alat-alat kesehatan PT Rashal Siar Cakra Medika, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Bukopin Tbk (lihat Catatan 17). Tanah beserta bangunan, sarana perlengkapan, mesin dan peralatan serta alat-alat kesehatan PT Balikpapan Damai Husada, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur (lihat Catatan 17). Tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, peralatan dan perabot kantor dan perlengkapan dan peralatan medis PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 17).
Te
32
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Aset tetap Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya, dengan jumlah nilai pertanggungan secara keseluruhan masing-masing sebesar Rp1.502.745.363.352 dan Rp1.421.237.772.220 pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 kepada PT Lippo General Insurance Tbk, pihak berelasi. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami. Manajemen berpendapat bahwa tidak ada indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai atas nilai tercatat aset tetap pada 30 September 2014. 13. Goodwill dan Aset Takberwujud a. Goodwill Saldo Awal Rp Biaya Perolehan Goodwill Akumulasi Penurunan Nilai Penurunan Nilai Goodwill Nilai Tercatat
Rp
7.143.144.198 180.791.360.696
Saldo Akhir
Rp
187.934.504.894 115.827.297.179
Saldo Awal Rp Biaya Perolehan Goodwill Akumulasi Penurunan Nilai Penurunan Nilai Goodwill Nilai Tercatat
30 September 2014 Penambahan Pengurangan
--
Rp
1.412.227 303.760.389.846 --
7.143.144.198 296.617.245.648
31 Desember 2013 Penambahan Pengurangan Rp Rp
Saldo Akhir Rp
61.561.559.783 126.372.945.111
-- 187.934.504.894
7.143.144.198 54.418.415.585
--
--
7.143.144.198 180.791.360.696
Rincian nilai tercatat Goodwill pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Entitas Pengakuisisi
Akuisisi Saham pada
PT Tunggal Pilar Perkasa PT Mahkota Buana Selaras PT Koridor Usaha Maju PT Medika Sarana Traliansia PT Pancawarna Semesta Perusahaan PT Prawira Tata Semesta Perusahaan
PT Rashal Siar Cakra Medika PT Rashal Siar Cakra Medika PT Medika Sarana Traliansia PT Trisaka Reksa Waluya PT Diagram Healthcare Indonesia PT Prawira Tata Semesta PT Balikpapan Damai Husada PT Guchi Kencana Emas
Total Te
33
Tahun Nilai Neto Perolehan 30 September 2014 31 Desember 2013 Rp Rp 2014 2014 2013 2010 2012 2011 2011 2011
85.725.438.824 28.575.146.275 127.826.398.156 71.846.808 9.251.046.030 14.146.465.217 27.480.578.103 3.540.326.235
--126.297.825.734 75.119.377 9.251.046.030 14.146.465.217 27.480.578.103 3.540.326.235
296.617.245.648
180.791.360.696
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
b. Perangkat Lunak Saldo Awal Rp Biaya Perolehan Perangkat Lunak Akumulasi Amortisasi Amortisasi Perangkat Lunak Nilai Tercatat
Saldo Akhir Rp
13.197.902.383
4.072.624.522
--
17.270.526.905
5.864.970.500 7.332.931.883
1.761.922.931
--
7.626.893.431 9.643.633.474
Saldo Awal Rp Biaya Perolehan Perangkat Lunak
30 September 2014 Penambahan Pengurangan Rp Rp
31 Desember 2013 Penambahan Pengurangan Rp Rp
Saldo Akhir Rp
10.873.117.240
2.324.785.143
--
13.197.902.383
Akumulasi Amortisasi Amortisasi Perangkat Lunak
4.130.903.131
1.734.067.369
--
5.864.970.500
Nilai Tercatat
6.742.214.109
7.332.931.883
Seluruh beban amortisasi perangkat lunak dicatat di beban lain-lain. 14. Utang Usaha – Pihak Ketiga Akun ini terdiri dari:
30 September 2014 Rp Rupiah Pemasok Jasa Dokter Jumlah
97.713.790.203 76.224.711.301 173.938.501.504
31 Desember 2013 Rp 100.726.893.405 63.239.958.115 163.966.851.520
Utang kepada pemasok terutama terdiri dari utang Grup kepada distributor atau pabrikan obat dan perlengkapan medis dengan rincian sebagai berikut:
Te
34
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
30 September 2014 Rp PT Anugerah Pharmindo Lestari PT Enseval Putera Megatrading PT Anugrah Argon Medica PT Mensa Binasukses PT Parit Padang Global PT Binasan Prima PT Dos Ni Roha PT Merapi Utama Pharma PT Antar Mitra Sembada PT Parazelsus Indonesia PT Kebayoran Farma PT Tempo PT Tawada Healthcare Lain-lain Jumlah
31 Desember 2013 Rp
12.373.981.342 10.507.931.863 10.083.811.415 4.884.549.116 4.113.479.073 3.815.008.587 3.630.191.791 2.872.277.937 2.851.186.513 2.304.900.011 2.289.121.221 2.057.830.772 780.411.814 35.149.108.748 97.713.790.203
12.414.361.504 9.567.873.021 9.944.779.383 3.941.503.435 4.503.104.804 3.225.528.199 3.019.139.278 2.277.408.754 2.769.532.788 2.578.864.741 1.975.876.210 2.269.869.774 1.987.919.169 40.251.132.345 100.726.893.405
30 September 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
Tidak ada jaminan yang diberikan oleh Grup atas perolehan utang ini. 15. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Akun ini terdiri dari:
Utang Pembelian Saham Utang Titipan Utang Kontraktor Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) Jumlah
105.583.327.084 16.257.364.612 1.896.301.342 14.501.796.261 138.238.789.299
7.071.843.664 687.272.391 1.767.638.855 9.526.754.910
Utang pembelian saham merupakan utang atas pembelian saham PT Rashal Siar Cakra Medika (RSCM). Utang titipan merupakan penerimaan pembayaran atas tagihan yang belum diterbitkan oleh Grup dan deposit dana untuk pengelolaan managed care. Utang kontraktor merupakan utang atas pembangunan gedung rumah sakit dan pengadaan peralatan medis.
Te
35
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 16. Beban Akrual Akun ini terdiri dari: 30 September 2014 Rp Beban Sewa (lihat Catatan 33.b) Beban Bunga Pinjaman (lihat Catatan 10) Contract Service Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Beban Pokok Penjualan Listrik dan Air Perbaikan dan Pemeliharaan Biaya Emisi Saham Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) Jumlah
31 Desember 2013 Rp
35.093.952.369 31.377.498.297 18.566.083.820 15.283.917.200 12.509.344.913 6.557.011.107 967.158.542 --
10.988.996.419 -23.847.144.394 7.327.354.988 12.135.538.175 7.371.045.498 1.318.248.455 1.899.274.884
1.829.202.181
2.023.007.599
122.184.168.429
66.910.610.412
17. Utang Bank 30 September 2014 Rp Rupiah - Pihak Ketiga Utang Bank Jangka Pendek PT Bank Central Asia Tbk Utang Bank Jangka Panjang PT Bank Bukopin Tbk Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur PT Bank Central Asia Tbk Sub Jumlah Dikurangi: Bagian Lancar Bagian Jangka Panjang
31 Desember 2013 Rp
3.757.141.530
4.927.167.196
67.952.736.290 31.377.781.210 14.588.691.724 113.919.209.224 (14.742.964.829) 99.176.244.395
-35.301.525.492 19.451.588.973 54.753.114.465 (11.792.174.233) 42.960.940.232
PT Bank Bukopin Tbk Berdasarkan Surat Persetujuan Perubahan Restrukturisasi Fasilitas Kredit No. 2330/DKM/III/2011 tanggal 8 Maret 2011 dan Surat Jawaban atas Permohonan terkait fasilitas kredit PT Rashal Siar Cakra medika (RSCM) No: 12344/DRPK/XII/2011 tanggal 16 Desember 2011, PT Bank Bukopin Tbk menyetujui restrukturisasi fasilitas kredit sebagai berikut: Fasilitas Kredit Investasi sebesar maksimum Rp52.000.000.000,-. Pinjaman ini digunakan untuk pembangunan Rumah Sakit Asri. Fasilitas Kredit Investasi ”Interest During Construction” (IDC) sebesar Rp11.925.657.410,-. Fasilitas Kredit Investasi sebesar maksimum Rp6.000.000.000,-. Pinjaman ini digunakan untuk Pengadaan Alat Kesehatan Tambahan. Fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar Rp5.000.000.000,-. Berdasarkan surat dari PT Bank Bukopin Tbk no: 1592/DRPK/II/2013 tanggal 6 Februari 2013, pinjaman ini dikenakan bunga mengikuti bunga pasar yang berlaku (diasumsikan sebesar 11%) dan akan jatuh tempo pada Desember 2025. Pinjaman tersebut dijamin dengan: 1 (satu) bidang tanah seluas 3.554m2 beserta bangunan rumah sakit dengan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 1139 yang terletak di Jalan Duren Tiga No.20 RT 005/01 Kelurahan Duren Tiga, terdaftar atas Te
36
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) nama PT Rashal Siar Cakra Medika (lihat Catatan 12). 1 (satu) bidang tanah beserta bangunan rumah tinggal seluas 171m2 dengan Surat Hak Milik (SHM) No. 1194 yang terletak di Komplek AD XII No.22 RT 010/02 Kelurahan Cipinang Cempedak, terdaftar atas nama dr. Nur Rasyid. 1 (satu) bidang tanah beserta bangunan rumah tinggal seluas 425m2 dengan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 300 yang terletak di Jalan Pejaten Mas IX Blok E Persil 8, Kelurahan Pasar Minggu, terdaftar atas nama Nyonya Yudhi Herastuti. 1 (satu) bidang tanah beserta bangunan rumah tinggal seluas 489m2 dengan Surat Hak Milik (SHM) No. 1487 yang terletak di Jalan Bangka II No. 16 RT.006/09 Kelurahan Pela Mampang , terdaftar atas nama Akmal. 1 (satu) bidang tanah beserta bangunan rumah tinggal seluas 438m2 dengan Surat Hak Milik (SHM) No. 140 yang terletak di Jalan Kemuning Dalam I A/7 RT.007/06 Kelurahan Pejaten Timur, terdaftar atas nama dr.Umar Said Dharmabakti. 1 (satu) bidang tanah beserta bangunan rumah tinggal seluas 708m2 dengan Surat Hak Milik (SHM) No. 929 yang terletak di Jalan Perdatam Kompleks Liga Mas, Blok F No. 7, Kelurahan Duren Tiga, terdaftar atas nama Profesor Dokter Hadiarto Mangunnegoro. 1 (unit) apartemen tempat tinggal seluas 92,677m2 dengan SHMSRS No. 1157 yang terletak di Rusun Hunian dan Non Hunian Puri Casablanca, Jalan Casablanca Kav. No. 7 No. 15.24 Lantai 18 Blok C, Kelurahan Menteng Dalam, terdaftar atas nama Dokter Hadi Sudjono , disebut juga Hadisujono Sastrosatomo. 1 (satu) bidang tanah beserta bangunan rumah tinggal seluas 300m2 dengan Surat Hak Milik (SHM) No. 3660 yang terletak di Perkav. PT. Billy Moon, Blok AN 6 No. 10, Kelurahan Pondok Kelapa, terdaftar atas nama Mohamad Satria Perdana, SE. 1 (satu) bidang tanah beserta bangunan rumah tinggal seluas 483m2 dengan Surat Hak Milik (SHM) No. 1255 yang terletak di Jalan Bango Raya No. 34, RT. 004/03, Kelurahan Pondok Labu, terdaftar atas nama Nurjachman Sumawinata. 1 (satu) bidang tanah beserta bangunan rumah tinggal seluas 274m2 dengan Surat Hak Milik (SHM) No. 937 yang terletak di Komplek Ditjen Moneter, Blok C No. 8, Kelurahan Pal Merah, terdaftar atas nama Doktorandus Muljo Hardjoko. 1 (satu) bidang tanah beserta bangunan rumah tinggal seluas 398m2 dengan Surat Hak Milik (SHM) No. 2019 yang terletak di Kelurahan Pondok Pinang, terdaftar atas nama Firrouz Muzzaffar Idris. Alat-alat Kesehatan RS ASRI sebesar Rp 22.950.634.184 sesuai sertifikat Fiducia No. W7-001617 AH.05.01.TH 2009/STD, tanggal 5 Februari 2009. Alat-alat kesehatan milik PT Rashal Siar Cakra Medika sebesar Rp 2.048.482.620 sesuai sertifikat Fiducia No. W-7-001620 AH.05.01.TH.2009/STD, tanggal 5 Februari 2009. Personal Guarantee : - Dr. H. Enud Jaya Suryana, sesuai Akta PG No. 11 tanggal 12 Juli 2006, Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, SH, di Jakarta. - Hadisudjono, sesuai Akta PG No.22 tanggal 12 Juli 2006, Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, SH, di Jakarta. - Prof. Dokter Hadiarto Mangunnegoro, sesuai Akta PG No.18 tanggal 12 Juli 2006, Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, SH, di Jakarta. - Dokter Akmal Taher , sesuai Akta PG No. 13 tanggal 12 Juli 2006, Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, SH, di Jakarta. - Dokter Umar Said Dharmabakti, sesuai Akta PG No. 20 tanggal 12 Juli 2006, Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, SH, di Jakarta. - Dokter H. Nur Rasyid, sesuai Akta PG No. 15 tanggal 12 Juli 2006, Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, SH, di Jakarta. - Iwan P. Pontjowinoto, sesuai Akta PG No.64 tanggal 31 Oktober 2008.
Te
37
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur Berdasarkan perjanjian kredit No. 005/870/9200/KI.59/BPDKP/2008/ tanggal 25 Pebruari 2008, PT Balikpapan Damai Husada (BDH), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Investasi (Non PRK) sebesar maksimum Rp50.000.000.000, dengan suku bunga 11,5% per tahun. Pinjaman ini digunakan untuk tambahan dana Investasi untuk membiayai pembangunan rumah sakit dan melunasi pinjaman sebelumnya yang diperoleh dari PT Bank Mandiri Tbk. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada 25 Pebruari 2019. Pinjaman tersebut dijamin dengan: 1 (satu) bidang tanah seluas 12.562 m2 beserta bangunan kesehatan dan rumah sakit seluas 8.024 m2 dengan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 2069 yang terletak di Jalan MT. Haryono RT 35 Kelurahan Gang Bahagia Balikpapan, terdaftar atas nama PT Balikpapan Damai Husada (lihat Catatan 12). Sarana pelengkap, mesin dan peralatan dan alat-alat kesehatan dengan nilai taksasi sebesar Rp8.665.020.000 (lihat Catatan 12). Atas pinjaman ini tidak terdapat pembatasan-pembatasan atas rasio keuangan tertentu yang harus dipenuhi oleh BDH. Pembayaran pinjaman untuk periode berjalan sebesar Rp3.923.744.287. PT Bank Central Asia Tbk Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 1 tanggal 1 April 2003 yang dibuat di hadapan Yandes Effriady, S.H., Notaris di Jambi dan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 0242/JAM/2010 tanggal 3 Pebruari 2010, Perubahan PK No. 54 tanggal 19 Juli 2010 di hadapan Notaris Hasan S.H., Notaris di Jambi, yang terakhir diperbaharui dengan Surat No. 0134/ADD/199/IV/14 tanggal 16 April 2014, PT Golden First Atlanta (GFA), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman sebagai berikut: Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan jumlah maksimum sebesar Rp5.000.000.000. Fasilitas Kredit Investasi dengan jumlah pokok maksimum sebesar Rp32.419.314.946. Pada tanggal 4 April 2014, berdasarkan surat No. 0748/JAM/2014, fasilitas kredit lokal telah diperpanjang dan akan jatuh tempo pada 5 Mei 2015. Kedua pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,5% per tahun dan masing-masing akan jatuh tempo pada 5 Mei 2015 dan 20 Desember 2016. Kedua fasilitas pinjaman tersebut di atas dijamin dengan jaminan sebagai berikut: 3 (tiga) bidang tanah dengan jumlah luas area 7.132 m2 berikut bangunan dan segala sesuatu yang telah ada dan akan didirikan masing-masing dengan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 840, No. 841, No. 842/Paal Merah, terdaftar atas nama GFA, entitas anak (lihat Catatan 12). Peralatan kedokteran, perabotan dan peralatan kantor, piutang, persediaan obat dan barang habis pakai, serta mesin dan peralatan medis (lihat Catatan 4, 6 dan 12). Atas pinjaman ini GFA harus menjaga rasio utang terhadap modal maksimum 5,83 kali. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, GFA telah memenuhi rasio utang yang disyaratkan. Pembayaran pinjaman untuk periode berjalan sebesar Rp6.032.922.910.
Te
38
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 18. Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik 30 September 2014 Rp Biaya Perolehan Akumulasi Amortisasi Nilai Tercatat Hasil yang diperoleh Dikurangi : Laba yang Dikreditkan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik - Neto Dikurangi : Akumulasi Amortisasi Sub Jumlah Dikurangi : Bagian Lancar Bagian Jangka Panjang
31 Desember 2013 Rp
51.954.383.673 (16.444.307.342) 35.510.076.331 219.921.683.217
51.954.383.673 (16.444.307.342) 35.510.076.331 219.921.683.217
(5.949.923.669)
(5.949.923.669)
178.461.683.217 (44.656.165.483) 133.805.517.734 (11.897.445.548) 121.908.072.186
178.461.683.217 (35.757.528.128) 142.704.155.089 (11.897.445.548) 130.806.709.541
Laba ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik diamortisasi secara proporsional selama masa sewa 15 periode dengan menggunakan metode garis lurus (lihat Catatan 33.a).
19. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Imbalan Pascakerja – Program Imbalan Pasti Tanpa Pendanaan Grup menunjuk aktuaris independen untuk menentukan liabilitas imbalan pascakerja sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Liabilitas imbalan pascakerja Grup pada 31 Desember 2013 dihitung oleh PT Mega Jasa Aktuaria yang laporannya bertanggal 17 Pebruari 2014. Manajemen berkeyakinan bahwa estimasi atas imbalan pascakerja tersebut telah memadai untuk menutup kewajiban yang dimaksud. Liabilitas imbalan kerja pascakerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2013 Rp
Te
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Penyesuaian Liabilitas dari Akuisisi Entitas Anak Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui Keuntungan (Kerugian) Aktuaria yang Belum Diakui
74.954.669.459 (725.842.731) 5.156.240.000 47.690.294 13.604.149.527
Jumlah Liabilitas
93.036.906.549
39
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Rincian beban imbalan pascakerja diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: 2013 Rp Beban Jasa Kini Beban Bunga Pengakuan Biaya Jasa Lalu - Non-Vested Keuntungan Aktuaria yang Diakui
15.983.695.631 5.179.089.320 1.206.723.188 (2.112.730.224)
Jumlah Beban Imbalan Pascakerja
20.256.777.915
Rekonsiliasi perubahan pada liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2013 Rp Liabilitas Awal Tahun Pembayaran Imbalan Liabilitas dari Akuisisi Entitas Anak Penyesuaian Beban Manfaat Karyawan yang Diakui di Tahun Berjalan Liabilitas Akhir Tahun
71.022.629.649 (2.204.595.005) 5.156.240.000 (1.194.146.010) 20.256.777.915 93.036.906.549
Rekonsiliasi perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut: 2013 Rp Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Awal Tahun Beban Bunga Beban Jasa Kini Pembayaran Imbalan Tahun Berjalan Penyesuaian Nilai Kini atas Tahun Lalu Kerugian Aktuarial yang Belum Diakui Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Akhir Tahun
83.246.126.314 5.179.089.320 15.983.695.631 (2.204.595.005) 3.072.028.957 (30.321.675.758) 74.954.669.459
Jumlah periode saat ini dan empat periode sebelumnya dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, nilai wajar aset program dan defisit pada program adalah sebagai berikut: 2013 Rp Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Nilai Wajar Aset Program Defisit Program
74.954.669.459 -74.954.669.459
2012 Rp
2011 Rp
83.246.126.314 -83.246.126.314
59.753.238.222 -59.753.238.222
2010 Rp
2009 Rp
43.855.091.116 -43.855.091.116
39.705.112.010 -39.705.112.010
Nilai kini kewajiban imbalan pasti, biaya jasa kini yang terkait dan biaya jasa lalu di atas dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan asumsi sebagai berikut: Te
40
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 2013 Tingkat Diskonto Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji Tingkat Mortalita Tingkat Cacat Tetap Tingkat Pengunduran Diri
: : : : :
8% 8% Indonesia – II 10% x TMI – II 1% untuk umur 18 – 44, 0% untuk umur 45 – 54
20. Modal Saham Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Pemegang Saham
Jumlah Lembar Saham
PT Megapratama Karya Persada PT Safira Prima Utama PT Kalimaya Pundi Bumi PT Gloria Mulia PT Nilam Biru Bersinar PT Maharama Sakti Publik (Masing-masing Kurang dari 5%) Jumlah
699.000.000 100.000.000 17.500.000 50.000.000 44.100.000 1.000.000 244.500.000 1.156.100.000
Persentase Kepemilikan (%) 60,46 8,65 1,51 4,32 3,81 0,09 21,15 100,00
Jumlah Rp 69.900.000.000 10.000.000.000 1.750.000.000 5.000.000.000 4.410.000.000 100.000.000 24.450.000.000 115.610.000.000
31 Desember 2013 Pemegang Saham
Jumlah Lembar Saham
PT Megapratama Karya Persada PT Kalimaya Pundi Bumi PT Safira Prima Utama PT Gloria Mulia PT Nilam Biru Bersinar PT Maharama Sakti Publik (Masing-masing Kurang dari 5% ) Jumlah
699.000.000 100.000.000 100.000.000 50.000.000 44.100.000 1.000.000 162.000.000 1.156.100.000
Persentase Kepemilikan (%) 60,46 8,65 8,65 4,32 3,81 0,09 14,01 100,00
Jumlah Rp 69.900.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 5.000.000.000 4.410.000.000 100.000.000 16.200.000.000 115.610.000.000
21. Tambahan Modal Disetor - Neto Rincian tambahan modal disetor - neto pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Rp Agio Saham - Neto Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - Neto Perubahan Transaksi Ekuitas Entitas Anak Jumlah
1.312.722.950.000 (11.329.652.726) (11.728.781.953) 1.289.664.515.321
Agio Saham – Neto Rincian agio saham - neto pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Te
41
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Rp Penawaran Umum Perdana Saham Agio Saham Biaya Emisi Saham Jumlah - Neto
1.389.290.000.000 (76.567.050.000) 1.312.722.950.000
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - Neto Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Nilai Aset Bersih
Harga Perolehan
Rp
Rp
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali – Neto Rp
Pengalihan Nilai Aset Neto Divisi Rumah Sakit PT Lippo Karawaci Tbk Pengalihan Kepemilikan Saham PT Siloam Dinamika Perkasa PT Siloam Tata Prima PT Multiselaras Anugerah PT Persada Kencana Mandiri PT Aritasindo Permaisemesta
80.547.087.833
85.000.000.000
(4.452.912.167)
243.948.248 243.948.248 (958.167.625) (1.427.431.797) (3.491.744.641)
249.999.000 249.999.000 599.999.000 399.000.000 12.499.000
Jumlah
75.157.640.266
86.511.496.000
6.050.752 6.050.752 (1.558.166.625) (1.826.431.797) (3.504.243.641) -(11.329.652.726)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dihasilkan dari pengalihan aset bersih divisi rumah sakit PT Lippo Karawaci Tbk kepada Perusahaan dan pengalihan kepemilikan saham. Perubahan Transaksi Ekuitas Entitas Anak Perubahan transaksi ekuitas entitas anak pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Rp 5.398.081.672 (18.602.651.139) 1.475.787.514 (11.728.781.953)
PT Aritasindo Permaisemesta PT Siloam Graha Utama PT Nusa Medika Perkasa Jumlah
Perubahan transaksi ekuitas entitas anak diperoleh dari selisih lebih biaya perolehan atas nilai aset neto. 22. Kepentingan Nonpengendali Rincian kepentingan nonpengendali atas ekuitas masing-masing entitas anak pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp PT Medika Sarana Traliansia PT Pancawarna Semesta PT Siloam Graha Utama PT Kusuma Primadana PT Prawira Tata Semesta PT Guchi Kencana Emas Lainnya Jumlah Te
23.418.461.379 5.835.231.007 (1.269.687.410) (1.166.624.473) 38.066.365 (4.017.237.852) 330.805.053 23.169.014.069
42
31 Desember 2013 Rp 16.180.937.045 6.617.762.815 5.257.158.503 1.573.807.364 (246.253.052) (2.088.100.598) 313.416.751 27.608.728.827
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 23. Pendapatan Rincian pendapatan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 (9 bulan) Rp
2013 (9 bulan) Rp
Rawat Inap Jasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli Obat dan Perlengkapan Medis Kamar Rawat Inap Fasilitas Rumah Sakit Kamar Operasi Pendapatan Administrasi Kamar Bersalin Lain-lain Sub Jumlah
537.098.775.453 535.138.016.095 212.779.791.388 72.571.125.144 57.884.626.321 55.016.181.391 977.505.643 20.905.742.053 1.492.371.763.488
413.534.945.148 428.776.622.109 148.093.792.705 51.231.721.998 25.815.669.577 46.019.615.790 625.647.921 19.756.852.935 1.133.854.868.183
Rawat Jalan Jasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli Obat dan Perlengkapan Medis Fasilitas Rumah Sakit Pendapatan Registrasi Lain-lain Sub Jumlah
559.180.277.825 285.337.258.749 24.425.743.617 24.360.322.203 29.616.464.812 922.920.067.206
425.830.294.876 217.185.753.971 14.660.122.864 22.467.415.464 15.815.284.140 695.958.871.315
2.415.291.830.694
1.829.813.739.498
Jumlah
Tidak terdapat pelanggan dengan nilai pendapatan di atas 10% dari pendapatan neto untuk masing-masing periode. 24. Beban Pokok Pendapatan Rincian beban pokok pendapatan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 (9 Bulan) Rp Rawat Inap Jasa Tenaga Ahli, Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Obat dan Perlengkapan Medis Penyusutan (lihat Catatan 12) Perlengkapan Klinik Makanan dan Minuman Biaya Rujukan Perbaikan dan Pemeliharaan Lain-lain
476.129.463.490 336.899.227.708 87.707.429.292 42.468.958.266 38.436.019.911 20.255.682.925 7.136.807.748 43.694.339.834
Sub Jumlah
Te
1.052.727.929.174
43
2013 (9 Bulan) Rp 384.277.435.650 275.179.687.590 70.051.494.975 37.271.340.260 32.878.216.244 15.938.924.532 5.794.039.909 34.622.915.822 856.014.054.982
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Rawat Jalan Jasa Tenaga Ahli, Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Obat dan Perlengkapan Medis Penyusutan (lihat Catatan 12) Biaya Rujukan Perlengkapan Klinik Perbaikan dan Pemeliharaan Lain-lain Sub Jumlah Jumlah
2014 (9 Bulan)
2013 (9 Bulan)
Rp
Rp
327.057.382.375 240.014.581.947 50.064.483.519 25.183.352.579 21.967.421.884 4.142.577.149 26.962.281.566 695.392.081.019 1.748.120.010.193
250.150.776.399 181.335.369.199 37.860.223.263 9.183.991.596 17.486.379.467 3.447.633.883 14.709.611.645 514.173.985.452 1.370.188.040.434
Tidak terdapat pembelian di atas 10% dari pendapatan neto untuk masing-masing periode. 25. Beban Usaha Rincian beban usaha untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 (9 Bulan) Rp Beban Penjualan Pemasaran dan Iklan Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Lain-lain
11.748.516.810 7.395.919.976 296.642.995
11.622.346.623 7.081.343.685 40.465.380
Sub Jumlah
19.441.079.781
18.744.155.688
177.229.808.069 86.096.829.329 65.537.437.882 58.715.278.750 57.703.551.880 19.022.181.746 14.768.453.412 13.810.576.916 11.092.270.949 6.104.706.800 5.649.119.452 5.035.653.673 4.967.206.401 8.447.185.429 534.180.260.688 553.621.340.469
149.418.013.376 53.700.007.203 54.249.626.538 28.549.138.823 37.392.213.127 15.121.806.269 10.841.004.010 16.536.930.952 6.605.561.885 6.152.684.417 3.448.298.304 5.394.546.227 4.368.618.342 10.358.275.693 402.136.725.166 420.880.880.854
Beban Umum dan Administrasi Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Biaya Kantor Lainnya Listrik dan Air Sewa Penyusutan (lihat Catatan 12) Transportasi dan Akomodasi Perlengkapan Kantor Perbaikan dan Perawatan Komunikasi Pelatihan dan Pengembangan Asuransi Legal dan Perizinan Jasa Konsultan Lain-lain Sub Jumlah Jumlah
Te
2013 (9 Bulan) Rp
44
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 26. Penghasilan (Beban) Keuangan - Neto Rincian penghasilan (beban) keuangan - neto untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 (9 Bulan) Rp Penghasilan Bunga Beban Keuangan Administrasi Bank Bunga Pinjaman Sub Jumlah Jumlah
2013 (9 Bulan) Rp
12.041.784.471
4.946.205.484
(10.718.031.799) (37.628.867.805) (48.346.899.604) (36.305.115.133)
(8.835.109.351) (5.310.838.407) (14.145.947.758) (9.199.742.274)
Biaya administrasi bank merupakan beban administrasi atas penggunaan mesin electronic data capture (EDC) dan pemanfaatan jasa bank. 27. Kombinasi Bisnis Akuisisi PT Rashal Siar Cakra Medika (RSCM) Pada 23 Juli 2014, PT Tunggal Pilar Perkasa (TPP) dan PT Mahkota Buana Selaras (MBS) mengakuisisi masing-masing 75% dan 25% saham RSCM dari pihak ketiga, dalam rangka perluasan usaha yang memiliki nilai strategis dan mendukung kegiatan usaha Grup. Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi adalah: Aset neto yang diperoleh Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Pajak Dibayar di Muka Beban Dibayar di Muka Aset Non-Keuangan tidak Lancar Lainnya Aset Tetap Utang Usaha - Pihak Ketiga Beban Akrual Utang Pajak Liabilitas Jangka Pendek Lainnya Utang Jangka Panjang Liabilitas Pajak Tangguhan Liabilitas Keuangan Tidak Lancar lainnya
Nilai Buku Rp 728.784.434 3.448.662.848 1.103.523.414 2.262.299.275 3.907.670.574 142.249.976 742.933.125 42.434.405.798 (4.598.342.558) (5.394.701.296) (781.249.546) (16.609.381.086) (68.202.736.290) -(72.162.000)
Nilai Wajar Rp 728.784.434 3.448.662.848 1.103.523.414 2.262.299.275 3.907.670.574 142.249.976 742.933.125 100.970.760.605 (4.598.342.558) (5.394.701.296) (781.249.546) (16.609.381.086) (68.202.736.290) (14.634.088.702) (72.162.000)
Jumlah Aset Neto
(40.888.043.332)
3.014.222.773
Porsi Kepemilikan yang Diperoleh Porsi Kepemilikan atas Nilai Wajar Aset Neto Goodwill Total Nilai Pengalihan
Te
100% 3.014.222.773 114.300.585.099 117.314.807.872
45
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp114.300.585.099 (lihat Catatan 13) yang merupakan hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Grup. Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan RSCM terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Grup. Jumlah pendapatan usaha dan rugi sebelum pajak penghasilan RSCM sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk periode berakhir pada tanggal 30 September 2014 adalah sebesar Rp14.443.448.981 dan Rp164.035.328. Pendapatan usaha dan rugi periode berjalan dari RSCM untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2014, seolah-olah RSCM telah dikonsolidasi sejak 1 Januari 2014 adalah sebesar Rp63.606.528.091 dan Rp2.545.359.872. Akuisisi PT Medika Sarana Traliansia (MST) Pada 13 Desember 2013, PT Koridor Usaha Maju mengakuisisi 80% saham MST dari pihak ketiga, dalam rangka perluasan usaha yang memiliki nilai strategis dan mendukung kegiatan usaha Grup. Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi adalah: Aset neto yang diperoleh Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Pajak Dibayar di Muka Beban Dibayar di Muka Piutang Pihak Berelasi Non-usaha Aset Tetap Aset Takberwujud Lainnya Utang Usaha - Pihak Ketiga Beban Akrual Utang Pajak Liabilitas Pajak Tangguhan Liabilitas Jangka Pendek Lainnya Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang Pendapatan Ditangguhkan Utang Pihak Berelasi Non-usaha Utang Jangka Panjang Jumlah Aset Neto Porsi Kepemilikan yang Diperoleh Porsi Kepemilikan atas Nilai Wajar Aset Neto Goodwill Total Nilai Pengalihan
Nilai Buku Rp 27.436.090.446 10.435.964.113 244.157.342 5.242.737.740 9.666.551.053 1.799.222.306 52.914.861.030 148.521.465.206 77.008.822 (682.034.266) (2.612.701.121) (104.609.273) (630.384.178) (8.220.363.189) (137.832.101.689) (189.687.581) (40.620.704.669) (416.164.840)
Nilai Wajar Rp 27.436.090.446 10.435.964.113 244.157.342 5.242.737.740 9.666.551.053 1.799.222.306 52.914.861.030 167.319.345.979 77.008.822 (682.034.266) (2.612.701.121) (104.609.273) (5.329.854.371) (8.220.363.189) (137.832.101.689) (189.687.581) (40.620.704.669) (416.164.840)
65.029.307.252
79.127.717.832 80% 63.302.174.266 126.297.825.734 189.600.000.000
Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp126.297.825.734 (lihat Catatan 13) yang merupakan hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Grup. Kepentingan nonpengendali diukur berdasarkan persentase kepemilikan pihak nonpengendali dengan nilai Te
46
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) wajar aset neto MST. Saldo kepentingan nonpengendali atas akuisisi ini adalah Rp15.825.543.566. Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan MST terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Grup. Jumlah pendapatan usaha dan laba sebelum pajak penghasilan MST sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp10.345.841.011 dan Rp1.776.966.356. Pendapatan usaha dan laba periode berjalan dari MST untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, seolah-olah MST telah dikonsolidasi sejak 1 Januari 2013 adalah sebesar Rp110.929.201.050 dan Rp19.093.869.714. 28. Laba per Saham Dasar Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut: 2014 (9 Bulan) Laba Periode Berjalan yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (Rupiah)
2013 (9 Bulan)
54.310.067.492
20.140.073.304
1.156.100.000
1.000.000.000
-1.156.100.000
156.100.000 1.010.292.308
46,98
19,93
Jumlah Lembar Saham Beredar Awal Periode Ditambah: Penerbitan Saham Baru melalui Penawaran Umum Saham Perdana Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Biasa (Lembar) Laba per Saham Dasar (Rupiah)
29. Aset Moneter dalam Mata Uang Asing 30 September 2014 USD
Mata Uang Asing SGD EURO
31 Desember 2013 AUD
Ekuivalen Rupiah
USD
Mata Uang Asing SGD EURO
AUD
Ekuivalen Rupiah
Aset Kas dan Setara Kas
1.329.995 5.225.120
535.813 1.006.482
85.351.922.478
404.440 8.149.758
116.705
161.769
87.118.088.239
30. Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko Keuangan Risiko keuangan utama yang dihadapi Grup adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko likuiditas. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia. (i)
Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, pasien atau pihak rekanan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang non usaha. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Grup mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masingmasing pelanggan serta penerimaan jaminan dari pasien dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
Te
47
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Tabel berikut menganalisis kualitas aset keuangan berdasarkan jatuh tempo:
Belum Jatuh Tempo Rp
30 September 2014 Jatuh Tempo Kurang dari 1 Tahun Lebih dari 1 Tahun Rp Rp
Jumlah Rp
Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya
398.953.577.217 150.406.210.250 914.471.479 6.065.221.598
-168.689.397.309 ---
-44.241.457.732 ---
398.953.577.217 363.337.065.291 914.471.479 6.065.221.598
Jumlah
556.339.480.544
168.689.397.309
44.241.457.732
769.270.335.585
Belum Jatuh Tempo Rp
31 Desember 2013 Jatuh Tempo Kurang dari 1 Tahun Lebih dari 1 Tahun Rp Rp
Jumlah Rp
Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya
515.437.837.445 118.448.967.164 515.189.971 3.143.279.756
-145.688.002.043 ---
-15.399.739.411 ---
515.437.837.445 279.536.708.618 515.189.971 3.143.279.756
Jumlah
637.545.274.336
145.688.002.043
15.399.739.411
798.633.015.790
Tidak terdapat jaminan dari pelanggan atas piutang yang telah jatuh tempo. Grup telah mencatat penyisihan penurunan nilai atas piutang usaha yang telah jatuh tempo (lihat Catatan 4). (ii) Risiko Nilai Tukar Mata Uang
Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terdiri dari kas dan setara kas (lihat Catatan 29). Analisa Sensitivitas Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Singapura sebesar 10%, akan meningkatkan laba sebelum pajak periode berjalan sebesar Rp5.008.377.024 (2013: Rp 7.846.587.002). Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika sebesar 10%, akan meningkatkan laba sebelum pajak periode berjalan sebesar Rp1.624.189.317 dan (2013: Rp 493.131.592). Pelemahan nilai tukar terhadap mata uang asing lainnya tidak berdampak material terhadap laba sebelum pajak. Analisis di atas didasarkan pada asumsi bahwa pelemahan dan penguatan terhadap semua mata uang asing dengan pola yang sama, tetapi tidak selalu benar-benar terjadi pada kenyataannya. (iii) Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Grup tidak memiliki risiko suku bunga terutama karena tidak memiliki pinjaman dengan suku bunga mengambang. (iv) Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Grup menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Te
48
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Grup mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Grup untuk operasi normal Grup dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan jatuh tempo: 30 September 2014 Akan Jatuh Tempo dalam Kurang dari 1 Tahun 1 - 5 Tahun Lebih dari 5 Tahun Rp Rp Rp Diukur dengan biaya Perolehan Diamortisasi Utang Usaha - Pihak Ketiga Beban Akrual Utang Bank Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Utang Pihak Berelasi Non-Usaha Jumlah
173.938.501.504 122.184.168.429 18.500.106.359 138.238.789.299 -452.861.565.590
--52.098.508.105 --52.098.508.105
--47.077.736.290 --47.077.736.290
31 Desember 2013 Akan Jatuh Tempo dalam Kurang dari 1 Tahun 1 - 5 Tahun Lebih dari 5 Tahun Rp Rp Rp Diukur dengan biaya Perolehan Diamortisasi Utang Usaha - Pihak Ketiga Beban Akrual Utang Bank Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Utang Pihak Berelasi Non-Usaha Jumlah
163.966.851.520 66.910.610.412 16.719.341.429 9.526.754.910 -257.123.558.271
--42.210.302.599 --42.210.302.599
--750.637.633 --750.637.633
Tidak Memiliki Jatuh Tempo Rp
Jumlah Rp
----340.395.590.691 340.395.590.691
Tidak Memiliki Jatuh Tempo Rp
173.938.501.504 122.184.168.429 117.676.350.754 138.238.789.299 340.395.590.691 892.433.400.676
Jumlah Rp
----387.074.492.750 387.074.492.750
163.966.851.520 66.910.610.412 59.680.281.661 9.526.754.910 387.074.492.750 687.158.991.253
Estimasi Nilai Wajar Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar masing-masing kategori aset dan liabilitas keuangan: 30 September 2014 Nilai Tercatat Nilai Wajar Rp Rp
31 Desember 2013 Nilai Tercatat Nilai Wajar Rp Rp
Aset Keuangan Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Deposito
398.953.577.217 354.658.531.910 914.471.479 6.065.221.598
398.953.577.217 354.658.531.910 914.471.479 6.065.221.598
515.437.837.445 270.802.239.670 515.189.971 3.143.279.756
515.437.837.445 270.802.239.670 515.189.971 3.143.279.756
Jumlah
760.591.802.204
760.591.802.204
789.898.546.842
789.898.546.842
173.938.501.504 122.184.168.429 117.676.350.754 138.238.789.299 340.395.590.691 892.433.400.677
173.938.501.504 122.184.168.429 117.676.350.754 138.238.789.299 340.395.590.691 892.433.400.677
163.966.851.520 66.910.610.412 59.680.281.661 9.526.754.910 387.074.492.750 687.158.991.253
163.966.851.520 66.910.610.412 59.680.281.661 9.526.754.910 387.074.492.750 687.158.991.253
Liabilitas Keuangan Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Utang Usaha - Pihak Ketiga Beban Akrual Utang Bank Liabilitas Jangka Pendek Lainnya Utang Pihak Berelasi Non-Usaha Jumlah
Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, manajemen memperkirakan bahwa nilai tercatat aset lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek dan yang jatuh temponya tidak ditentukan telah mencerminkan nilai wajarnya. Te
49
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 31. Pengelolaan Modal 30 September 2014
31 Desember 2013
Rp
Rp
Liabilitas Neto: Jumlah Liabilitas
1.166.201.857.462
961.782.758.180
Dikurangi : Kas dan Setara Kas
(398.953.577.217)
(515.437.837.445)
767.248.280.245
446.344.920.735
1.688.862.131.713
1.638.991.778.979
11.329.652.726
11.329.652.726
11.728.781.953 (23.169.014.069)
11.728.781.953 (27.608.728.827)
(110.579.390)
(4.550.294.148)
1.688.751.552.323
1.634.441.484.831
0,5
0,3
Jumlah Liabilitas Neto Jumlah Ekuitas Dikurangi: Tambahan Modal - Neto Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - Neto Perubahan Transaksi Ekuitas Entitas Anak Kepentingan Nonpengendali Jumlah Jumlah Ekuitas yang Disesuaikan Rasio Liabilitas Neto terhadap Ekuitas Disesuaikan
Tujuan manajemen permodalan adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perusahaan (going concern), memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal. Perusahaan secara rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Perusahaan, profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis. 32. Transaksi Non-kas Berikut aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas: Penambahan aset tetap Grup periode 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 dari reklasifikasi uang muka masing-masing sebesar Rp23.882.144.086 dan Rp141.582.484.925. 33. Ikatan dan Perjanjian Penting a.
Perjanjian Sewa Pada bulan Pebruari 2005, DHI, entitas anak, mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Cinere dengan PT Anadi Sarana Tatahusada. Perjanjian ini berlaku selama 13 periode dengan total nilai sewa Rp12.000.000.000. Berdasarkan perjanjian sewa yang dibuat oleh Allen & Gledhill Advocates & Solicitors tanggal 8 Nopember 2010, EJM selaku pihak yang menerima novasi sewa dari PT Lippo Karawaci Tbk, entitas induk, terakhir tanggal 10 Oktober 2011, mengadakan perjanjian sewa dengan GPS selama 15 periode. Atas perjanjian tersebut, EJM akan membayar beban sewa yang terdiri dari tarif sewa pokok dan tarif sewa variabel. Sewa pokok ditentukan pada periode pertama dan selanjutnya disesuaikan, sedangkan tarif variabel diperhitungkan mulai periode kedua berdasarkan persentase tertentu dari gross revenue. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan. Keterlambatan pembayaran akan dikenakan denda sebesar 2% ditambah suku bunga rata-rata pinjaman dari 3 bank tertentu di Singapura. Transaksi jual dan sewa-balik tersebut memenuhi klasifikasi sewa operasi dan harga transaksinya di atas nilai wajar sehingga laba yang timbul diakui sebagai laba ditangguhkan (lihat Catatan 18).
Te
50
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2014 dan 2013, beban sewa atas transaksi jual dan sewa balik properti masing-masing sebesar Rp24.777.073.098 dan Rp11.809.375.851. Pada 7 Januari 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Palembang (Siloam Sriwijaya) dengan PT Palembangparagon Mall (PM). Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun sejak grand opening rumah sakit dan memiliki tenggang waktu tidak dikenakan sewa (grace period) selama 3 (tiga) bulan sejak grand opening rumah sakit. Atas perjanjian tersebut, Siloam Sriwijaya akan membayar beban sewa sebesar Rp3 miliar dan meningkat Rp500 juta setiap tiga tahun, yang dibayar di muka untuk tiap periode sewa selambatlambatnya setiap tanggal 10 (sepuluh) bulan I (pertama) periode sewa. Pada 5 Oktober 2012, PM menandatangani perjanjian pengalihan kepemilikan bangunan dengan PT Bisma Pratama Karya, sehingga Siloam Sriwijaya menerima novasi kepemilikan sewa. Perjanjian ini tidak mengubah ketentuan sewa di perjanjian sebelumnya. Untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2014 dan 2013, beban sewa yang dicatatkan masing-masing sebesar Rp2.475.000.000 dan nihil. b.
Perjanjian Menyewakan Kembali (Sub-Lease) antara Perusahaan dengan PT Lippo Karawaci Tbk (LK) Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian menyewakan kembali (sub-lease) dengan LK, entitas induk, yang meliputi properti Siloam Hospitals Lippo Village, Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Siloam Hospitals Surabaya, Siloam Hospitals Semanggi MRCCC, Siloam Hospitals Manado, Siloam Hospitals Makassar, Siloam Hospitals Bali dan Siloam Hospitals TB Simatupang. Untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2014 dan 2013, beban sewa yang dicatatkan sebesar Rp23.857.324.869 dan Rp6.805.622.762.
Te
c.
Master Agreement antara Perusahaan dengan PT Lippo Karawaci Tbk (LK) Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan LK, entitas Induk, yang meliputi: Perjanjian sewa properti Rumah Sakit Umum Siloam dan properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Kemang dan Siloam Hospitals St. Moritz; Hak untuk membangun properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Yogyakarta, Siloam Hospitals Bintaro dan Siloam Hospitals Surabaya Manyar; Perjanjian penawaran properti tertentu untuk dioperasikan sebagai Siloam Hospitals Pontianak; dan Perjanjian kerjasama operasi Siloam Hospitals Bandung.
d.
Master Agreement antara Perusahaan dengan PT Metropolis Propertindo Utama (MPU) Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan MPU yang meliputi: Jual beli saham Siloam Hospitals Malang, Siloam Hospitals Salemba, Siloam Hospitals Palembang, Siloam Hospitals Medan dan Siloam Hospitals Surabaya Sea Master; Hak untuk membangun properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Padang, Siloam Hospitals Bangka Belitung, Siloam Hospitals Semarang Srondol, Siloam Hospitals Bogor Internusa, Siloam Hospitals Jember, Siloam Hospitals Bluemall Bekasi, Siloam Hospitals Bekasi Grand Mall, Siloam Hospitals MT Haryono, Siloam Hospitals Salemba, Siloam Hospitals Lampung dan Siloam Hospitals Kupang; Hak untuk mengoperasikan dan mengelola Siloam Hospitals Kupang; Perjanjian sewa properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Surabaya Sea Master, Siloam Hospitals Pluit dan Siloam Hospitals Cempaka Putih; dan Perjanjian penawaran properti tertentu untuk dioperasikan sebagai Siloam Hospitals Purwakarta, Siloam Hospitals Ambon, Siloam Hospitals Lubuk Linggau, Siloam Hospitals Manado Kairagi, Siloam Hospitals 51
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Serang dan Siloam Hospitals Pekanbaru. 34. Segmen Operasi Siloam Hospital Lippo Vilage Rp Pendapatan Eksternal Rawat Inap Rawat Jalan Laba Bruto Rawat Inap Rawat Jalan Beban Usaha dan Lain-lain Beban Keuangan - Neto Beban Pajak Laba (Rugi) Tahun Berjalan Aset Segmen
Siloam Hospital Kebun Jeruk Rp
Siloam Hospital Surabaya Rp
2014 (9 Bulan) (Dalam Ribuan Rupiah) MRCCC Siloam Hospitals Siloam Hospitals Cikarang Balikpapan Rp Rp Rp
Lain-lain
Eliminasi
Rp
Rp
Konsolidasian Rp
313.406.055 216.659.259 530.065.314
199.414.199 144.534.989 343.949.188
131.427.313 66.560.978 197.988.291
146.647.059 112.070.105 258.717.164
59.689.255 61.311.273 121.000.529
64.326.839 55.113.758 119.440.597
577.461.044 266.669.703 844.130.747
----
1.492.371.763 922.920.067 2.415.291.830
105.633.847 61.733.162 167.367.009
55.605.987 25.563.563 81.169.550
29.320.199 25.375.506 54.695.705
32.021.883 27.026.721 59.048.604
11.766.939 16.114.134 27.881.072
18.491.482 14.198.544 32.690.026
186.803.498 57.516.358 244.319.855
----
439.643.834 227.527.986 667.171.821
(66.925.603) (2.439.919) -
(46.511.406) (2.534.685) -
(29.060.727) (595.738) -
(79.379.937) (1.165.477) -
(42.262.289) 1.300.298 27.228
(28.211.824) (2.763.322) (320.422)
(274.189.712) (28.106.272) (12.722.322)
----
(566.541.498) (36.305.115) (13.015.516)
98.001.488
32.123.458
25.039.239
(21.496.811)
(13.053.691)
1.394.458
(70.698.452)
--
51.309.691
558.117.653
263.384.831
180.205.194
236.970.830
147.949.977
229.037.922
1.239.397.582
--
2.855.063.989
Liabilitas Segmen
98.810.623
66.571.020
45.998.714
348.012.898
150.489.352
237.273.937
219.045.313
--
1.166.201.857
Pengeluaran Barang Modal Penyusutan Beban Non-kas Selain Penyusutan
10.453.334 15.435.437 28.404
13.961.106 12.013.082 28.404
5.276.703 7.240.563 86.812
5.406.850 32.200.702 303.106
1 14.434.168 4.243.263 20.513
(0) 9.053.289 11.730.715 --
209.046.387 112.611.702 1.194.911
----
0 267.631.838 195.475.465 1.662.151
Siloam Hospital Lippo Vilage Rp
Siloam Hospital Kebun Jeruk Rp
Siloam Hospital Surabaya Rp
Pendapatan Eksternal Rawat Inap Rawat Jalan Laba Bruto Rawat Inap Rawat Jalan Beban Usaha dan Lain-lain Beban Keuangan - Neto Beban Pajak Laba (Rugi) Tahun Berjalan Aset Segmen
2013 (9 Bulan) (Dalam Ribuan Rupiah) MRCCC Siloam Hospitals Siloam Hospitals Cikarang Balikpapan Rp Rp Rp
Lain-lain
Eliminasi
Rp
Rp
Konsolidasian Rp
295.948.519 202.842.361 498.790.880
186.232.756 137.794.354 324.027.110
124.807.779 65.041.477 189.849.255
139.978.519 94.911.136 234.889.655
53.619.370 50.430.545 104.049.915
51.767.467 39.396.350 91.163.817
281.500.459 105.542.649 387.043.108
----
1.133.854.868 695.958.871 1.829.813.739
100.668.596 57.651.787 158.320.384
51.023.566 29.590.740 80.614.306
26.292.060 30.035.736 56.327.796
28.271.152 23.540.725 51.811.877
12.416.405 13.323.068 25.739.473
17.124.867 8.328.753 25.453.620
42.044.168 19.314.076 61.358.244
----
277.840.813 181.784.886 459.625.699
(61.637.874) (2.084.890) --
(41.358.464) (2.538.676) --
(24.891.016) (477.304) --
(79.407.741) (1.008.543) --
(17.930.711) 1.278.026 273.237
(21.974.570) (3.307.537) (474.489)
(173.927.982) (1.060.817) (9.441.267)
----
(421.128.359) (9.199.742) (9.642.519)
94.597.619
36.717.165
30.959.475
(28.604.407)
9.360.024
(302.976)
(123.071.822)
--
19.655.079
408.710.460
209.786.709
143.708.736
273.652.337
175.392.599
211.240.463
1.257.600.134
--
2.680.091.438
Liabilitas Segmen
91.074.636
59.125.451
44.200.305
360.960.632
179.233.077
222.750.345
130.118.165
--
1.087.462.611
Pengeluaran Barang Modal Penyusutan Beban Non-kas Selain Penyusutan
12.134.348 15.427.922 3.615.220
14.988.494 10.921.363 2.489.388
2.850.018 7.120.965 278.595
3.901.471 31.125.980 10.831.520
1.025.249 4.810.884 267.920
18.986.862 8.793.619 1.737.414
242.714.428 67.103.199 8.378.670
----
296.600.869 145.303.931 27.598.727
35. Kasus Hukum Pada 27 Maret 2009, dr Doro Soendoro, dr Liem Kian Hong dan dr Hardi Susanto sebagai penggugat mengajukan gugatan kepada Perusahaan sebagai tergugat mengenai pemutusan kontrak kerja penggugat. Semua klaim yang diajukan ditolak berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat No 147/Pdt.G/2009/PN.JKT.BAR tanggal 23 Juli 2009 namun klaim penggugat dikabulkan melalui putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 626/PDT/2009/PT.DKI tanggal 29 Juni 2010. Pada 24 September 2010, penggugat mengajukan memori kasasi terhadap putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Barat ke Mahkamah Agung. Kemudian berdasarkan Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 410.K/Pdt/2011.jo No.147/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Bar tanggal 20 Agustus 2013, MA membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Barat No.626/Pdt/2009/PT.DKI dan menyatakan Pengadilan Tinggi Jakarta Barat tidak berwenang untuk mengadili dan menghukum penggugat untuk membayar biaya pengadilan Rp500.000. Sampai dengan tanggal laporan, Perusahaan tidak memperoleh informasi adanya upaya hukum lanjutan atas gugatan ini. Pada 9 Juli 2009, Alfonsus Budi Susanto, S.E., M.A., mengajukan gugatan kepada Perusahaan dan tujuh tergugat lainnya sehubungan dengan malpraktik yang diderita oleh penggugat. Semua klaim ditolak melalui putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara No 237/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Ut tanggal 11 Maret 2010 dan dikuatkan Te
52
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit), serta Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 2013 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) melalui putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 548/PDT/2010/PT.DKI tanggal 18 Mei 2011. Pada 23 Pebruari 2012, penggugat mengajukan memori kasasi kepada Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal laporan, kasus ini masih dalam proses. Pada 1 Oktober 2012, Wahju Indrawan, penggugat, mengajukan gugatan No 71/Pdt.G/2012/PN.JBI kepada GFA, entitas anak, sebagai Tergugat I dan dua terdakwa lainnya sehubungan dengan dugaan malpraktik yang diderita oleh istri penggugat. Semua klaim ditolak berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jambi No. 71/Pdt.G/2012/PN.JBI tanggal 23 Juli 2013 dan dikuatkan melalui putusan Pengadilan Tinggi Jambi No. 63/PDT/2013/PT.JBI tanggal 18 Desember 2013. Pada 5 Pebruari 2014, penggugat mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung. 36. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Periode 2014 Pada bulan Desember 2013, DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada periode buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas PSAK tersebut tidak diperkenankan. PSAK tersebut adalah sebagai berikut: - PSAK No. 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” - PSAK No. 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” - PSAK No. 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” - PSAK No. 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja” - PSAK No. 65 “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK No. 66 “Pengaturan bersama” - PSAK No. 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” - PSAK No. 68 “Pengukuran nilai wajar” Hingga tanggal otorisasi laporan keuangan interim konsolidasian ini, manajemen masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari ISAK serta PSAK baru dan revisian tersebut. 37. Tanggung Jawab dan Otorisasi Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian interim. Laporan keuangan konsolidasian interim telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi pada 27 Oktober 2014.
Te
53
paraf: