PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
Final Draft/26-Mar-14
Paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
2
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
3
Laporan Arus Kas Konsolidasian
4
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
5
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
Paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan
ASET
ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Berelasi Pihak Ketiga Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Beban Dibayar di Muka Jumlah Aset Lancar
2.d, 2.e, 2.f, 2.r, 3, 10, 29, 30 2.r, 2..u, 4, 30 2.f, 10
2012 Rp
515.437.837.445
168.707.958.679
2.432.208.891 268.370.030.779 3.143.279.756 94.831.081.782 23.250.233.636 907.464.672.289
3.171.020.453 183.895.756.421 8.072.306.481 75.351.731.878 17.538.003.848 456.736.777.760
60.581.873.952 515.189.971 1.402.270.240.507 180.791.360.696 7.332.931.883 18.981.601.213 22.836.666.648 1.693.309.864.870
152.755.381.554 662.399.000 865.292.426.507 54.418.415.585 6.742.214.109 16.308.287.480 33.310.116.097 1.129.489.240.332
2.600.774.537.159
1.586.226.018.092
(2)
0
2.r, 14, 30 2.r, 17, 30 2.f, 2.r, 10, 16, 30 2.p 2.q, 7.a 2.r, 15, 30 2.r, 17, 30
163.966.851.520 4.927.167.196 66.910.610.412 9.915.718.285 16.983.882.633 9.526.754.910 11.792.174.233
155.526.637.952 4.853.583.896 33.509.451.861 5.891.297.072 17.811.426.058 26.924.904.271 11.218.103.419
2.j, 18, 33.a
11.897.445.548 295.920.604.737
11.897.445.548 267.632.850.077
2.r, 17, 30 2.f, 2.r, 10, 30 2.j, 18, 33.a 2.n, 19 2.q, 7.c
42.960.940.232 387.074.492.750 130.806.709.541 93.036.906.549 11.983.104.371 665.862.153.443
54.753.114.467 798.786.624.559 142.736.750.831 71.022.629.649 6.653.250.000 1.073.952.369.506
961.782.758.180
1.341.585.219.583
115.610.000.000
100.000.000.000
1.289.664.515.321 206.108.534.831
(23.058.434.679) 156.238.115.976
1.611.383.050.152 27.608.728.827 1.638.991.778.979
233.179.681.297 11.461.117.212 244.640.798.509
2.600.774.537.159
1.586.226.018.092
2.r, 5, 30 2.g, 2.k, 6 2.h, 8
ASET TIDAK LANCAR Uang Muka Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Aset Tetap Goodwill Aset Takberwujud Aset Pajak Tangguhan Aset Nonkeuangan Tidak Lancar Lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar
9 2.f, 2.r, 10, 30 2.i, 2.k, 2.u, 12 2.l, 2.m, 13.a 2.m, 2.u, 13.b 2.q, 7.c 11
JUMLAH ASET Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha - Pihak Ketiga Utang Bank Jangka Pendek Beban Akrual Uang Muka Pasien Utang Pajak Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Bagian Lancar atas Utang Bank Jangka Panjang Bagian Lancar atas Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
2013 Rp
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Bank Jangka Panjang Utang Pihak Berelasi Non-Usaha Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Liabilitas Pajak Tangguhan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas EKUITAS Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham - Nilai Nominal Rp100 per Saham Modal Dasar: 4.000.000.000 Saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1.156.100.000 Saham pada 31 Desember 2013; 1.000.000.000 Saham pada 31 Desember 2012 Tambahan Modal Disetor - Neto Saldo Laba Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali Jumlah Ekuitas
20
2.o, 2.r, 21
2.c, 22
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
Final Draft/26-Mar-14,
1
Paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan
2013 Rp
2012 Rp
OPERASI YANG DILANJUTKAN PENDAPATAN
2.p, 23
2.503.599.992.916
1.788.082.522.163
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2.p, 24
(1.844.902.051.712)
(1.343.268.005.895)
658.697.941.204
444.814.516.268
(582.764.965.156) 2.751.821.279
(367.863.019.037) 14.516.640.205
78.684.797.327
91.468.137.436
12.021.433.715 (18.945.082.871)
3.578.943.329 (18.025.499.296)
71.761.148.171
77.021.581.469
(21.568.661.267)
(25.061.978.940)
50.192.486.904
51.959.602.529
--
--
50.192.486.904
51.959.602.529
LABA BRUTO Beban Usaha Lain-lain - Neto
2.f, 2.p, 10, 25
LABA USAHA Penghasilan Bunga Beban Keuangan
26 26
LABA SEBELUM PAJAK Beban Pajak
2.q, 7.b
LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
2.c
49.870.418.855 322.068.049 50.192.486.904
50.461.221.662 1.498.380.867 51.959.602.529
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
2.c
49.870.418.855 322.068.049 50.192.486.904
50.461.221.662 1.498.380.867 51.959.602.529
LABA PER SAHAM Dasar, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk
2.s, 28
47,63
50,46
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
Final Draft/26-Mar-14,
2
Paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Entitas Induk Tambahan Modal Disetor - Neto Selisih Nilai Transaksi Selisih Nilai Restrukturisasi Perubahan Entitas Transaksi Sepengendali Ekuitas Neto Entitas Anak Jumlah Rp Rp Rp
Modal Saham
Agio Saham Rp
Rp SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011
Saldo Laba Yang belum Ditentukan Penggunaannya
Jumlah Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
Jumlah Ekuitas
Rp
Rp
Rp
Rp
100.000.000.000
--
(11.329.652.726)
(11.728.781.953)
(23.058.434.679)
105.776.894.314
182.718.459.635
(3.755.002.456)
178.963.457.179
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
13.717.738.801
13.717.738.801
50.461.221.662
50.461.221.662
1.498.380.867
100.000.000.000
--
(11.329.652.726)
(11.728.781.953)
(23.058.434.679)
156.238.115.976
51.959.602.529
233.179.681.297
11.461.117.212
244.640.798.509
15.610.000.000
1.312.722.950.000
--
--
1.312.722.950.000
--
1.328.332.950.000
--
1.328.332.950.000
--
--
--
--
--
--
--
15.825.543.566
15.825.543.566
--
--
--
--
--
49.870.418.855
49.870.418.855
322.068.049
50.192.486.904
115.610.000.000
1.312.722.950.000
(11.329.652.726)
(11.728.781.953)
1.289.664.515.321
206.108.534.831
1.611.383.050.152
27.608.728.827
1.638.991.778.979
Perubahan Ekuitas pada Tahun 2012 Kepentingan Nonpengendali
2.c
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
`
`
`
`
`
`
Perubahan Ekuitas pada Tahun 2013 PenambahanNonpengendali Modal Saham dari Penawaran Umum Kepentingan Saham Perdana - Bersih setelah Dikurangi Biaya Emisi Saham Kepentingan Nonpengendali
20, 21 2.c
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013
`
`
`
`
`
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
Final Draft/26-Mar-14,
3
paraf:
`
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Lainnya Pembayaran kepada Manajemen dan Karyawan Arus Kas Diperoleh dari Operasi Pembayaran Beban Keuangan - Neto Pembayaran Pajak Penghasilan Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembayaran Uang Muka Pembelian Aset Tetap dan Lainnya Aset Tetap dan Perangkat Lunak Penjualan Pembelian Perolehan Entitas Anak, Setelah Dikurangi Kas yang Diperoleh Penerimaan Jaminan Kinerja Rumah Sakit Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi
12 12, 13.b
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan Modal Saham melalui Penawaran Umum Saham Perdana Penerimaan Biaya Emisi Saham Penerimaan dari (Pembayaran kepada) Pihak Berelasi Penerimaan Pembayaran Pinjaman Bank Penerimaan Pembayaran Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
2013 Rp
2012 Rp
2.436.892.008.979 (1.804.866.184.158) (408.338.251.060) 223.687.573.761 (6.923.649.156) (27.314.028.929) 189.449.895.676
1.717.899.210.398 (1.185.761.503.827) (281.533.520.002) 250.604.186.569 (14.446.555.967) (33.150.330.144) 203.007.300.458
(212.572.886.877)
(128.786.188.553)
701.907.127 (385.554.741.760) (163.163.909.554) -(760.589.631.064)
45.520.996 (394.108.463.782) (52.811.697.309) 61.000.000.000 (514.660.828.648)
1.404.900.000.000 (78.466.324.884)
---
396.053.813.681 (807.618.736.461)
641.716.869.459 (313.699.617.537)
73.583.300 (11.218.103.421) 903.724.232.215
-(7.566.768.420) 320.450.483.502
332.584.496.827
8.796.955.312
14.145.381.939
13.324.485.939
17
KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS Dampak Kurs atas Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
3
168.707.958.679
146.586.517.428
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
3
515.437.837.445
168.707.958.679
Tambahan informasi transaksi non-kas disajikan dalam Catatan 32.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
Final Draft/26-Mar-14,
4
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. Umum 1.a. Pendirian Perusahaan PT Siloam International Hospitals Tbk ("Perusahaan") didirikan dengan nama PT Sentralindo Wirasta pada tanggal 3 Agustus 1996 berdasarkan Akta Pendirian No. 3 yang dibuat di hadapan Myra Yuwono, S.H., notaris di Sukabumi. Akta pendirian ini disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-8639.HT.01.01.TH.96, tanggal 27 Agustus 1996 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97, Tambahan No. 9518 pada tanggal 3 Desember 1996. Anggaran dasar Perusahaan telah diubah beberapa kali, terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 307 tanggal 25 Maret 2013 yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, notaris di Jakarta tentang perubahan nama Perusahaan menjadi PT Siloam International Hospitals Tbk dan persetujuan pengeluaran saham baru dalam portepel sebanyak-banyaknya 115.000.000 saham. Perubahan anggaran dasar ini, telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU 15929.AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 27 Maret 2013. Pada tanggal 4 Juni 2013, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 05 yang dibuat dihadapan notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., notaris di Jakarta, disetujui untuk mengubah pengeluaran saham dalam portepel yang sebelumnya sebanyakbanyaknya 115.000.000 saham menjadi sebanyak-banyaknya 190.500.000 saham. Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan adalah dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk mendirikan dan mengelola rumah sakit, poliklinik, sarana dan pra sarana penunjang kesehatan, menyelenggarakan pelayanan dan penyelenggaraan kesehatan serta menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2010 setelah restrukturisasi unit-unit rumah sakit dari PT Lippo Karawaci Tbk. Kegiatan utama Perusahaan adalah bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat yaitu mendirikan dan mengelola rumah sakit. Area kerja unit-unit rumah sakit Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya disebut Grup) meliputi beberapa kota di pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. Perusahaan berkantor pusat di Siloam Hospital Lippo Village Lantai 5, Jl. Siloam No. 6, Lippo Village, Tangerang 15811, Banten - Indonesia. Entitas induk Perusahaan adalah PT Megapratama Karya Persada dengan entitas induk terakhir adalah PT Lippo Karawaci Tbk. 1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Penawaran umum saham perdana Perusahaan sejumlah 156.100.000 lembar saham biasa kepada masyarakat dan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No.S-260/D.04/2013 pada tanggal 2 September 2013, dan selanjutnya seluruh saham dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 September 2013.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
5
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.c. Struktur Grup Perusahaan memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% saham entitas anak sebagai berikut: Entitas Anak
Jumlah Aset
Tempat Kedudukan
Aktivitas Usaha Utama
Persentase Kepemilikan Langsung
Persentase Kepemilikan Tidak Langsung
Tahun Awal Beroperasi
PT Aritasindo Permaisemesta
Jakarta
99,99%
--
--
65.883.437
321.957.363
PT Perdana Kencana Mandiri
Jakarta
Perdagangan, Pembangunan, Pertambangan, Pertanian Jasa, Pengangkutan Darat, Percetakan dan Perindustrian Perindustrian, Pembangunan, Perdagangan, Pengangkutan Darat, Perbengkelan, Percetakan, Pertanian, Pertambangan dan Jasa Pembangunan, Perdagangan dan Jasa Pelayanan Kesehatan, Perdagangan, Pembangunan, Pengangkutan Darat dan Jasa Pelayanan Kesehatan Pembangunan dan Jasa Kesehatan dan Pedagang Besar Farmasi Perdagangan, Pembangunan, Industri, Pertambangan, Transportasi Darat, Pertanian, Percetakan, Perbengkelan dan Jasa kecuali Jasa di bidang Hukum dan Pajak Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Kesehatan
99,75%
--
--
139.940.484
139.940.484
99,99%
--
--
118.439.411
118.439.411
Perdagangan, Perindustrian dan Jasa Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Poliklinik, Balai Pengobatan dan Kegiatan Usaha Terkait Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan Percetakan dan Jasa Jasa, Pembangunan, Perdagangan, Perbengkelan, Pengangkutan Darat, Perindustrian, Percetakan dan Pertanian Perdagangan, Pembangunan dan Jasa
PT Multiselaras Anugerah
Tangerang
PT Nusa Medika Perkasa
Jakarta
PT Siloam Graha Utama dan Entitas Anak
Jakarta
PT East Jakarta Medika PT Guchi Kencana Emas dan Entitas Anak PT Golden First Atlanta
PT Prawira Tata Semesta dan Entitas Anak
Bekasi Jakarta Jambi
Jakarta
PT Balikpapan Damai Husada
Balikpapan
PT Siloam Emergency Services
Tangerang
PT Medika Harapan Cemerlang Indonesia
Tangerang
PT Pancawarna Semesta dan Entitas Anak
Tangerang
PT Diagram Healthcare Indonesia
PT Adamanisa Karya Sejahtera
Depok
Jakarta
PT Brenada Karya Bangsa**)
Tangerang
PT Harmoni Selaras Indah**)
Tangerang
PT Kusuma Primadana dan Entitas Anak
Tangerang
PT Adijaya Buana Sakti dan Entitas Anak
PT Siloam Sumsel Kemitraan
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
Jakarta
Tangerang
6
2013 Rp
2012 Rp
--
59,69%
--
898.583.214
880.961.690
99,99%
--
--
170.926.169.055
174.600.329.936
--
79,84%
2002
170.919.068.042
174.600.329.936
99,97%
--
--
103.536.422.739
108.844.185.130
--
83,00%
2008
103.525.497.989
108.824.482.220
99,98%
--
--
220.387.041.953
180.366.373.950
--
79,61%
2007
183.152.322.686
153.184.763.268
99,99%
--
2013
1.391.968.353
1.000.000.000
99,99%
--
2013
2.969.022.018
600.000.000
99,99%
--
--
70.275.326.965
74.993.112.485
--
80,00%
2006
39.716.721.868
44.450.915.455
99,90%
--
--
1.000.000.000
1.000.000.000
99,99%
--
--
600.000.000
600.000.000
99,99%
--
--
600.000.000
600.000.000
99,99%
--
--
102.376.903.302
85.235.136.940
--
80,00%
--
102.368.878.302
85.224.461.940
--
56,00%
--
7.997.550.337
16.000.000.000
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Entitas Anak
PT RS Siloam Hospital Sumsel (d/h PT Karyatama Indah Sentosa)
PT Optimum Karya Persada
Tempat Kedudukan Palembang
Jakarta
PT Rosela Indah Cipta**)
Tangerang
PT Sembada Karya Megah**)
Tangerang
PT Trijaya Makmur Bersama**)
Tangerang
PT Visindo Galaxi Jaya
Tangerang
PT Tunggal Pilar Perkasa dan Entitas Anak
Tangerang
PT Tirtasari Kencana
Tangerang
PT Gramari Prima Nusa
Tangerang
PT Krisolis Jaya Mandiri**)
Tangerang
PT Kusuma Bhakti Anugerah
Tangerang
PT Agung Cipta Raya
Tangerang
PT Bina Cipta Semesta
Jakarta
PT Mega Buana Bhakti
Tangerang
PT Taruna Perkasa Megah**)
Tangerang
PT Tataka Bumi Karya**)
Tangerang
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
Jumlah Aset 2013 2012 Rp Rp 102.356.656.020 101.823.764.995
Aktivitas Usaha Utama Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Jasa, Pembangunan, Perdagangan, Perbengkelan, Pengangkutan Darat, Perindustrian, Percetakan dan Pertanian Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan, Real Estat, Industri Percetakan, Agrobisnis, Jasa dan Angkutan Perdagangan, Pembangunan, Real Estat, Industri Percetakan, Agrobisnis, Jasa dan Angkutan Perdagangan, Pembangunan dan Jasa Jasa Kesehatan meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik, dan Poliklinik, Balai Pengobatan serta Kegiatan Usaha Terkait
Persentase Kepemilikan Langsung --
Persentase Kepemilikan Tidak Langsung 70,00%
Tahun Awal Beroperasi 2012
99,90%
--
--
1.000.000.000
1.000.000.000
99,99%
--
--
600.000.000
600.000.000
99,99%
--
--
600.000.000
600.000.000
99,99%
--
--
600.000.000
600.000.000
99,99%
--
--
5.000.000.000
5.000.000.000
99,99%
--
--
406.737.757.798
--
--
99,99%
--
658.921.700
568.796.441
--
99,99%
--
50.878.778.974
--
Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Real Estat, Industri, Percetakan Agrobisnis, Jasa dan Angkutan Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait Perdagangan, Pembangunan, Real Estat, Industri, Percetakan, Agrobisnis, Jasa dan Angkutan Perdagangan, Pembangunan Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa
--
99,99%
--
600.000.000
600.000.000
--
99,99%
--
7.000.000.000
7.000.000.000
--
99,99%
--
1.000.000.000
1.000.000.000
--
99,99%
--
1.000.000.000
1.000.000.000
--
99,99%
--
6.000.000.000
6.000.000.000
--
99,99%
--
600.000.000
600.000.000
--
99,99%
--
600.000.000
600.000.000
7
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Entitas Anak
Tempat Kedudukan
Persentase Kepemilikan Langsung --
Persentase Kepemilikan Tidak Langsung 99,99%
Tahun Awal Beroperasi --
--
75,00%
--
600.000.000
--
--
99,99%
--
354.600.057.124
--
Badung, Bali
Jasa Pelayanan Rumah Sakit Swasta
--
80,00%
2008
203.638.402.814
--
Jakarta
Menjalankan Usaha Khusu di Bidang Kesehatan Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan, Real Estat, Industri Percetakan, Agrobisnis, Jasa dan Angkutan
--
80,00%
2008
142.522.915.190
--
--
99,99%
--
600.000.000
--
99,99%
--
--
600.000.000
--
PT Tataka Karya Indah**)
Tangerang
PT Siloam Medika Cemerlang*)
Tangerang
PT Koridor Usaha Maju dan Entitas Anak
Tangerang
PT Medika Sarana Traliansia dan Entitas Anak
PT Trisaka Raksa Waluya
Jumlah Aset 2013 Rp 600.000.000
Aktivitas Usaha Utama Perdagangan, Pembangunan, Percetakan dan Jasa Perdagangan, Pembangunan, Real Estat, Industri Percetakan, Agrobisnis, Jasa dan Angkutan Perdagangan, Pembangunan, Percetakan, Agrobisnis, Jasa dan Angkutan
PT Berlian Cahaya Indah
Tangerang
PT Mahkota Buana Selaras
Tangerang
2012 Rp 600.000.000
*) Didirikan pada tahun 2013 **) Didirikan pada tahun 2012
Pada tanggal 26 Maret 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan PT Pancawarna Semesta (PWS) dengan nilai akuisisi sebesar Rp99.999.000. Pada tanggal akuisisi, PWS belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Berdasarkan akta No. 80 tanggal 31 Mei 2012 yang dibuat dihadapan Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta, PT Pancawarna Semesta (PWS) mengakuisisi 80% kepemilikan di PT Diagram Healthcare Indonesia (DHI) dengan nilai imbalan sebesar Rp58.752.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis (lihat Catatan 27). DHI telah beroperasi secara komersial sejak 2006. Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Bina Cipta Semesta (BCS) dengan nilai akuisisi Rp999.000.000. Pada tanggal akuisisi, BCS belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Kusuma Bakti Anugerah (KBA) dengan nilai akuisisi sebesar Rp6.999.900.000. Pada tanggal akuisisi, KBA belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Mega Buana Bhakti (MBB) dengan nilai akuisisi sebesar Rp5.999.900.000. Pada tanggal akuisisi, MBB belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Visindo Galaxi Jaya (VGJ) dengan nilai akuisisi sebesar Rp4.999.900.000. Pada tanggal akuisisi VGJ belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Agung Cipta Raya (ACR) dengan nilai akuisisi sebesar Rp999.000.000. Pada tanggal akuisisi, ACR belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
8
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Adamanisa Karya Sejahtera (AKS) dengan nilai akuisisi sebesar Rp999.000.000. Pada tanggal akuisisi, AKS belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Optimum Karya Persada (OKP) nilai akuisisi sebesar Rp999.000.000. Pada tanggal akuisisi, OKP belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Pada tanggal 21 Juni 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Kusuma Primadana (KP) dengan nilai akuisisi sebesar Rp99.999.000. KP memiliki 80% saham di PT Adijaya Buana Sakti. Pada tanggal akuisisi, KP belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Pada tanggal 10 September 2013, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Tunggal Pilar Perkasa dari PT Primakreasi Propertindo dan PT Grand Villa Persada, dengan nilai akuisisi sebesar Rp599.999.000. Transaksi akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". Tidak terdapat selisih bersih antara harga pengalihan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi. Pada tanggal 11 September 2013, Perusahaan mengakuisisi seluruh kepemilikan di PT Mahkota Buana Selaras (MBS) (melalui kepemilikan langsung sebesar 99,99% dan kepemilikan tidak langsung PT Tunggal Pilar Perkasa (TPP) sebesar 0,01% dengan nilai akuisisi sebesar Rp600.000.000. Transaksi akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". Tidak terdapat selisih bersih antara harga pengalihan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi. Pada tanggal 26 Nopember 2013, TPP dan MBS, mengakuisisi masing-masing 99,99% dan 0,01% kepemilikan di PT Koridor Usaha Maju (KUM) dari PT Primakreasi Propertindo dan PT Grand Villa Persada, dengan nilai akuisisi masing-masing sebesar Rp599.999.000 dan Rp1.000. Transaksi akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". Tidak terdapat selisih bersih antara harga pengalihan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi. Pada tanggal 6 Desember 2013, TPP dan MBS mengakuisisi masing-masing 75% dan 25% kepemilikan di PT Gramari Prima Nusa (GPN) dengan nilai akuisisi masing-masing sebesar Rp750.000.000 dan Rp250.000.000. Pada tanggal akuisisi, GPN belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Berdasarkan akta No. 65, 66 dan 67 tanggal 13 Desember 2013 yang dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn, Notaris di Tangerang, KUM mengakuisisi 80% kepemilikan di PT Medika Sarana Traliansia (MST) dengan nilai imbalan sebesar Rp189.600.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis (lihat Catatan 27). MST telah beroperasi secara komersial sejak 2008. MST merupakan pemilik saham di PT Trisaka Raksa Waluya (TRW) sebesar 99,99%. TRW telah beroperasi secara komersial sejak 2008. 1.d. Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan dan Komite Audit Berdasarkan Akta Notaris No. 369 tanggal 24 April 2013, yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, notaris di Jakarta, yang telah diterima oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-15919 tanggal 26 April 2013 , Akta Notaris No. 34 tanggal 20 Desember 2012, yang dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn, notaris di Tangerang, yang telah diterima oleh Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat pemberitahuan No. AHU-AH.01.01-07152 tanggal 28 Pebruari 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
9
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 2013
2012
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris
Komisaris Independen
Ketut Budi Wijaya Theo Leo Sambuaga Agus Benjamin --Farid Harianto Muladi Jonathan Limbong Parapak
Christoper James Williams Theo Leo Sambuaga Maruarar Sirait Farid Harianto Muladi
Gershu Chandy Paul Grace Frelita Indradjaja Sugianganto Budisuharto Romeo Fernandez Lledo George Mathew Anang Prayudi *)
Gershu Chandy Paul Grace Frelita Indradjaja Sugianganto Budisuharto Romeo Fernandez Lledo George Mathew Anang Prayudi
----
Direksi Presiden Direktur Direktur
*) Direktur tidak terafiliasi
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Komite Audit Ketua Anggota
Farid Harianto Lie Kwang Tak Siswanto Pramono
Pada tanggal 31 Desember 2013, Corporate Secretary Perusahaan dijabat oleh Sugianganto Budisuharto dan Kepala unit internal audit dijabat oleh Gunawan HP. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah karyawan Grup masing-masing sebanyak 4.905 dan 3.551 orang (tidak diaudit). 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan 2.a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta peraturan Bapepam-LK No.VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” sesuai Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal. 2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi dilaporkan menggunakan metode langsung.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
10
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Mata uang fungsional Grup adalah Rupiah. Transaksi dicatat menggunakan mata uang fungsional. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah. SAK baru atau penyesuaian atas SAK yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Grup adalah penyesuaian atas PSAK No. 60 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan". Manajemen Grup telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan penyesuaian PSAK No. 60 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi sebagaimana yang dijelaskan pada Catatan 2.o. Sementara itu, Pencabutan atas PSAK No. 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau tahun sebelumnya. 2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Grup yang dikendalikan secara langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan1.c. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain. Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Pengendalian diperoleh ketika entitas memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut. Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep entitas ekonomi. Seluruh akun dan transaksi yang signifikan yang saling berhubungan di antara perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan sebagai satu kesatuan usaha. Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk. Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
11
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.d. Transaksi dalam Mata Uang Asing Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang fungsional. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs spot yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs penutup yang berlaku, yaitu: 2013 Rp 1 Dolar Amerika Serikat (USD) 1 Euro (EUR) 1 Dolar Singapura (SGD) 1 Dolar Australia (AUD)
2012 Rp 12.189 16.821 9.628 10.876
9.670 12.810 7.907 10.025
Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing ke mata uang Rupiah, dibebankan pada laba rugi. Pos non-moneter dalam mata uang asing yang diukur dalam biaya historis dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Pos moneter dalam mata uang asing yang diukur pada nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditetapkan. 2.e. Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari saldo kas dan simpanan di bank yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya. Setara kas merupakan deposito yang jangka waktunya sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya. 2.f. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (sebagai entitas pelapor), yang meliputi: (a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. (b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); (ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); (iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; (v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program teresebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; (vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau (vii)Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
12
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.g. Persediaan Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan penjualan. Perusahaan menentukan penyisihan persediaan usang berdasarkan hasil penelahaan terhadap keadaan persediaan akhir tahun. 2.h. Beban Dibayar di Muka Beban dibayar di muka diamortisasi sesuai masa manfaat masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus. 2.i. Aset Tetap Aset tetap pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan model biaya yang dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Tanah tidak disusutkan dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Bangunan, Prasarana dan Renovasi Perlengkapan dan Peralatan Medis Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan
Tahun 4 - 20 4-8 4 - 10 5
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan yang menambah estimasi masa manfaat aset atau keuntungan ekonomi di masa mendatang dikapitalisasi. Aset tetap yang dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dikredit atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Akumulasi biaya pembangunan aset tetap dikapitalisasi sebagai “Aset dalam Penyelesaian” dan dicatat pada akun “Aset Tetap” sampai proses pembangunan selesai. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap ketika pembangunan selesai. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir periode pelaporan, estimasi umur manfaat ekonomis, metode penyusutan dan nilai residu direview. Penyesuaian yang diperlukan dilakukan secara prospektif. 2.j. Sewa Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
13
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Grup sebagai Lessee Pada awal masa sewa, Grup mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri. Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Grup sebagai Lessor Grup mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Grup sebagai lessor dalam sewa pembiayaan. Grup mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa operasi. Sewa kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa. Jual dan Sewa Balik Transaksi jual dan sewa balik meliputi penjualan suatu aset dan penyewaan kembali aset yang sama. Jika suatu transaksi jual dan sewa balik merupakan sewa pembiayaan, selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat tidak dapat diakui segera sebagai pendapatan oleh penjual, tetapi ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa. Jika transaksi jual dan sewa balik merupakan sewa operasi dan jelas bahwa transaksi tersebut terjadi pada nilai wajar, maka laba atau rugi harus segera diakui. Jika harga jual dibawah nilai wajar, maka laba atau rugi harus segera diakui, kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewa selama tahun penggunaan aset. Jika harga jual di atas nilai wajar, selisih lebih dari nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama tahun penggunaan aset. 2.k. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Jumlah yang dapat diperoleh kembali suatu aset non-keuangan diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi tahun berjalan. Rugi penurunan nilai yang telah diakui pada periode sebelumnya dibalik, jika dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai. Jumlah tercatat aset yang meningkat karena pembalikan rugi penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai pada periode sebelumnya. 2.l. Kombinasi Bisnis Grup mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akuisisi, termasuk dalam pengukuran kepentingan nonpengendali. Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
14
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar pada tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Biaya terkait akuisisi diakui sebagai beban pada tahun saat biaya tersebut terjadi dan jasa diterima. Grup mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi, kecuali: Aset atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih dalam kombinasi bisnis diukur sesuai PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”. Liabilitas (atau aset, jika ada) terkait dengan kesepakatan imbalan kerja dari pihak yang diakuisisi diukur sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Instrumen liabilitas atau ekuitas yang terkait dengan penggantian atas penghargaan pembayaran berbasis saham pihak yang diakuisisi dengan penghargaan pembayaran berbasis saham pihak pengakuisisi diukur sesuai dengan metode yang diatur dalam PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”. Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diperoleh, yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada tanggal akuisisi diukur sesuai PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”. 2.m. Aset Takberwujud Goodwill Goodwill timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal dimana pengendalian diperoleh. Goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur sebagai selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi, dan nilai wajar kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh Grup pada pihak yang diakuisisi di atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Goodwill tidak diamortisasi namun penurunan nilainya paling tidak direviu secara tahunan atau lebih,bila terdapat indikasi penurunan nilai. Untuk keperluan pengujian penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas yang diharapkan dapat memanfaatkan sinergi dari kombinasi bisnis. Jika jumlah tercatat dari unit penghasil kas tersebut kurang dari nilai tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan terlebih dahulu untuk mengurangi nilai tercatat goodwill pada unit penghasilkan tersebut dan kemudian pada aset lainnya dari unit penghasil kas tersebut atas dasar proporsional. Kerugian penurunan nilai goodwill dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. Kerugian penurunan nilai goodwill tidak dipulihkan pada tahun berikutnya. Sedangkan goodwill negatif timbul dari pembelian dengan diskon, diakui segera sebagai keuntungan dalam laba tahun berjalan. Keuntungan tersebut diatribusikan kepada pihak pengakuisisi. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu unit penghasil kas dan operasi tertentu atas unit penghasil kas tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi unit penghasil kas yang ditahan. Biaya Perangkat Lunak Biaya perangkat lunak pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan atau jumlah yang dapat diatribusikan ke aset tersebut pada saat pertama sekali diakui. Biaya perolehan perangkat lunak akuntansi yang diperoleh, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 5 (lima) tahun. Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
15
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.n. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek yang mencakup upah dan gaji diakui pada saat terutang kepada karyawan. Imbalan Pascakerja Grup menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti tanpa pendanaan untuk seluruh karyawan tetapnya dan telah menghitung dan mencatat penyisihan untuk imbalan pascakerja karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Imbalan pascakerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan Grup. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. 2.o. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam satu kelompok yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok perusahaan tersebut. Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset ataupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut bukan merupakan Goodwill. Selisih tersebut dicatat sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan dalam pos tambahan modal disetor sebagai unsur ekuitas. Sejak penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” mulai 1 Januari 2013, akun ini tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba. 2.p. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat jasa pelayanan kesehatan diberikan atau barang medis diserahkan kepada pasien. Beban diakui pada saat terjadinya. 2.q. Pajak Penghasilan Pajak penghasilan kini dihitung dari laba kena pajak, yaitu laba yang telah disesuaikan dengan peraturan pajak yang berlaku. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
16
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan 2) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas neraca. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku atau yang secara subtansial telah berlaku. Saling hapus atas aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan 2) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas pajak yang sama atas entitas kena pajak yang sama. 2.r. Instrumen Keuangan Aset Keuangan Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. (i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada nilai wajarnya. Biaya transaksi sehubungan dengan perolehannya diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan. Kenaikan atau penurunan nilai wajar selanjutnya diakui pada laporan laba rugi. (ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (iii) Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; b. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
17
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) (iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui sebagai pendapatan komperhensif lain kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya emisi langsung dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Tambahan Modal Disetor - Neto”. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. (i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada nilai wajarnya. Biaya transaksi sehubungan dengan penerbitannya diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan. Kenaikan atau penurunan nilai wajar selanjutnya diakui pada laporan laba rugi. (ii) Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diakui pada nilai wajarnya setelah dikurangi biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas tersedia untuk dijual yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif penurunan nilai. Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
18
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Beberapa bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam tahun yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara objektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas. Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan konsolidasian ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
19
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: (i) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1), (ii) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2), dan (iii) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3). Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perusahaan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 1. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 2. Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam Tingkat 3. Ini berlaku untuk surat-surat berharga ekuitas yang tidak diperdagangkan di bursa. 2.s. Laba per Saham Laba per saham (LPS) dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun yang bersangkutan. LPS dilusian mempertimbangkan pula efek lain yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif yang beredar sepanjang tahun pelaporan. 2.t. Segmen Operasi Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara berkala direviu oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
20
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas yang mempunyai aktivitas bisnis dimana hasil operasinya dievaluasi oleh manajemen secara regular, dan informasi keuangannya dapat disajikan secara terpisah. Grup mengevaluasi segmen operasi berdasarkan aktifitas bisnis masing-masing unit rumah sakit yang merupakan unit strategis yang memasarkan produk dan jasa pada wilayah pelayanan yang berbeda. Produk dan jasa dikelola terpisah karena setiap unit rumah sakit memerlukan strategi pasar dan sumber daya yang berbeda. Kebijakan akuntansi segmen operasi adalah sama sebagaimana dijelaskan pada ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan ini. 2.u. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat asumsi dan estimasi yang dapat mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas tertentu pada akhir tahun pelaporan. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini, asumsi akuntansi telah dibuat dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabiltas pada laporan keuangan konsolidasian. Selain itu juga terdapat asumsi akuntansi mengenai sumber estimasi ketidakpastian pada akhir tahun pelaporan yang dapat mempengaruhi secara material jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun pelaporan berikutnya. Manajemen secara periodik menelaah asumsi dan estimasi ini untuk memastikan bahwa asumsi dan estimasi telah dibuat berdasarkan semua informasi relevan yang tersedia pada tanggal tersebut dimana laporan keuangan konsolidasian disusun. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset dan liabilitas yang akan dilaporkan di masa mendatang akan berbeda dari estimasi tersebut. i. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Asumsi Akuntansi yang Penting Pada tanggal pelaporan, manajemen telah membuat asumsi dan estimasi penting yang memiliki dampak paling signifikan pada jumlah tercatat yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, yaitu sebagai berikut: Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Secara umum manajemen menganalisis kecukupan penyisihan piutang berdasarkan beberapa hal, yaitu antara lain menganalisis historis piutang tak tertagih, konsentrasi piutang masing-masing pelanggan, kelayakan kredit yang diberikan dan perubahan jangka waktu pelunasan. Analisis tersebut dilakukan secara individual terhadap jumlah piutang yang signifikan, sedangkan kelompok piutang yang tidak signifikan dilakukan atas dasar kolektif. Pada tanggal pelaporan, jumlah tercatat piutang telah mencerminkan nilai wajarnya dan nilai tercatat tersebut dapat berubah secara material pada tahun pelaporan berikutnya, namun perubahan itu bukan berasal dari asumsi maupun estimasi yang dibuat pada tanggal pelaporan ini (lihat Catatan 4). Estimasi Aset Pajak Tangguhan Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen juga mempertimbangkan estimasi laba kena pajak di masa datang dan perencanaan strategis perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat. Estimasi pajak tangguhan disajikan dalam Catatan 7.c. Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
21
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Estimasi Umur Manfaat Ekonomis Aset Tetap Manajemen melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktorfaktor seperti kondisi fisik dan teknis serta perkembangan teknologi mesin dan peralatan medis di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Perubahan estimasi umur manfaat aset tetap, jika terjadi, diperlakukan secara prosepektif sesuai PSAK No. 25 (Revisi 2010) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. Nilai tercatat aset tetap disajikan dalam Catatan 12. Imbalan Pascakerja Nilai kini kewajiban imbalan pasti tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) tersebut mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pascakerja. Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir tahun pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu kewajiban yang terkait. Asumsi kunci lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini, selama periode dimana liabilitas imbalan pascakerja terselesaikan. Perubahan asumsi imbalan kerja ini akan berdampak pada pengakuan keuntungan atau kerugian aktuarial pada akhir tahun pelaporan. Informasi mengenai asumsi dan jumlah liabilitas dan beban imbalan pascakerja diungkapkan pada Catatan 19. Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Nilai wajar atas instrumen keuangan disajikan dalam Catatan 30. ii. Pertimbangan penting dalam penentuan kebijakan akuntansi Pertimbangan berikut dibuat manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh signifikan atas jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan: Pengakuan Pendapatan – Jasa Tenaga Ahli Kebijakan dan sistem penagihan kepada pasien merupakan satu kesatuan atas semua biaya yang terdiri dari konsultasi dokter, pemakaian obat-obatan dan tindakan medis lainnya. Atas biaya konsultasi dokter tersebut, Rumah Sakit melakukan perhitungan tertentu untuk masing-masing dokter, melakukan pembayaran dan pemotongan pajak setiap bulan kepada dokter, meskipun tagihan kepada pasien belum tertagih sepenuhnya. Manajemen Grup mempertimbangkan bahwa tidak terjadi hubungan keagenan antara rumah sakit dengan dokter, dengan memperhatikan dampak manfaat dan risiko signifikan terkait pemberian jasa pelayanan medis oleh dokter kepada pasien. Tagihan atas jasa pelayanan medis diakui sebagai pendapatan saat kriteria pengakuan terpenuhi.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
22
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
Kas dan Setara Kas
Kas Bank Pihak Berelasi Rupiah PT Bank Nationalnobu Tbk Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Miliar) Mata Uang Asing SGD PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank International Indonesia Tbk USD PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Miliar) EURO PT Bank ANZ Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Miliar) AUD PT Bank ANZ Indonesia Subjumlah Deposito Berjangka - Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Subjumlah Jumlah
2013 Rp 4.613.913.629
2012 Rp 5.861.795.003
223.200.570.371
6.091.992.087
55.026.324.173 18.627.512.852 16.380.733.527 14.113.438.678 10.974.569.197 1.832.686.779
15.336.141.877 2.641.442.348 6.074.212.993 6.513.929.271 7.850.606.577 536.615.434
75.301.799.681 3.164.074.460
93.421.810.800 --
2.086.378.332 2.069.938.234 773.397.265
-60.299.510 221.156.575
1.433.499.312 529.601.289
-147.956.204
1.759.399.666 427.273.923.816
-138.896.163.676
61.050.000.000 19.900.000.000 2.600.000.000 83.550.000.000 515.437.837.445
2.050.000.000 19.900.000.000 2.000.000.000 23.950.000.000 168.707.958.679
Suku bunga yang berlaku untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:
Rupiah Suku Bunga Kontraktual per Tahun Jangka Waktu
2013 Rp
2012 Rp
4,25% - 7,75% 5 - 30 hari
4,25 % - 6,68 % 30 hari
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang dijaminkan dan dibatasi penggunaannya.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
23
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
Piutang Usaha 2013 Rp
2012 Rp
2.432.208.891
3.171.020.453
Pihak Ketiga Perusahaan Individu Kartu Kredit Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) Sub jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Piutang Piutang Usaha - Pihak Ketiga - Neto
251.060.097.452 17.405.834.003 4.563.215.001 4.075.353.271 277.104.499.727 (8.734.468.948) 268.370.030.779
174.525.502.679 9.720.752.753 3.002.598.212 2.814.278.192 190.063.131.836 (6.167.375.415) 183.895.756.421
Jumlah Neto
270.802.239.670
187.066.776.874
Pihak Berelasi (lihat Catatan 10)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:
Pihak Ketiga Saldo Awal Penambahan Pemulihan Saldo Akhir
2013 Rp
2012 Rp
6.167.375.415 2.675.109.173 (108.015.640) 8.734.468.948
4.145.600.398 2.021.775.017 -6.167.375.415
Seluruh saldo piutang usaha dalam mata uang Rupiah. Piutang usaha PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 17). Berdasarkan penelahaan manajemen atas saldo piutang usaha secara individual pada akhir tahun pelaporan, piutang usaha tertentu mengalami penurunan nilai. Manajemen telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan kebijakan akuntansi Grup. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang dilakukan karena manajemen berkeyakinan piutang tersebut tidak dapat ditagih lagi dan manajemen berpendapat penyisihan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian tidak tertagihnya piutang usaha. 5.
Aset Keuangan Lancar Lainnya
Piutang Lain-lain - Pihak Ketiga Piutang Sewa Champion Assets Return Lain-lain Jumlah
2013 Rp
2012 Rp
2.978.977.233 -164.302.523 3.143.279.756
1.740.687.915 3.042.268.061 3.289.350.505 8.072.306.481
Piutang sewa merupakan piutang atas lease area di gedung rumah sakit.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
24
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Piutang dari Champion Assets Return, adalah piutang dari pemegang saham PT Diagram Healthcare Indonesia (DHI), entitas anak, sebelum DHI diakuisisi. Pada 31 Desember 2013 dan 2012, Grup tidak membentuk penyisihan penurunan nilai piutang karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat ditagih.
6.
Persediaan 2013 Rp 54.556.306.252 36.109.123.363 4.165.652.167 94.831.081.782
Obat-obatan Perlengkapan Medis Lainnya Jumlah
2012 Rp 46.076.980.523 26.266.186.817 3.008.564.538 75.351.731.878
Persediaan telah diasuransikan terhadap segala bentuk risiko kepada PT Lippo General Insurance Tbk, pihak berelasi, sebesar Rp89.861.151.450 dan Rp59.738.607.785 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami. Persediaan obat dan barang habis pakai PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 17). Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pada tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp621.277.034.539 dan Rp440.201.800.472 (lihat Catatan 24). Manajemen berpendapat tidak ada indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai persediaan pada 31 Desember 2013.
7.
Perpajakan a. Utang Pajak 2013 Rp Pajak Penghasilan Pasal 4(2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 25/ 29 Perusahaan Entitas Anak Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
2012 Rp
1.178.537.667 8.544.162.861 481.518.681 5.023.491
1.000.677.494 11.883.299.151 232.125.472 261.497.763
2.592.436.340 3.894.560.892 287.642.701
3.654.677.249 -779.148.929
16.983.882.633
17.811.426.058
Pada 22 dan 25 Nopember 2013, PT East Jakarta Medika (EJM), entitas anak, menerima hasil pemeriksaan pajak penghasilan pasal 23 tahun buku 2007 dan 2008 serta pajak pertambahan nilai tahun buku 2008 melalui Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00005/203/07/431/13, 00009/203/08/431/13 dan 00068/207/08/431/13 sebesar Rp2.209.747.062. SKPKB ini telah dilunasi pada tanggal 17 Desember 2013. Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
25
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) b. Beban (Manfaat) Pajak Perusahaan Rp
2013 Entitas Anak Rp
Beban Pajak Kini - Non Final Beban (Manfaat) Pajak Tangguhan
24.241.975.000 (762.211.661)
-(1.911.102.072)
24.241.975.000 (2.673.313.733)
24.117.756.250 1.659.210.531
-(714.987.841)
24.117.756.250 944.222.690
Jumlah Beban (Manfaat) Pajak-Neto
23.479.763.339
(1.911.102.072)
21.568.661.267
25.776.966.781
(714.987.841)
25.061.978.940
Konsolidasian Rp
Perusahaan Rp
2012 Entitas Anak Rp
Konsolidasian Rp
Pajak Kini Perhitungan taksiran beban pajak kini dan utang pajak penghasilan Perusahaan adalah sebagai berikut: 2013 Rp Laba Sebelum Pajak Menurut Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
2012 Rp
71.761.148.171
77.021.581.469
(22.203.646.514)
(11.445.325.736)
93.964.794.685
88.466.907.205
(23.797.538.635) 15.839.117.682 400.890.954 (7.557.529.999)
(10.606.376.643) 18.267.760.781 654.569.923 8.315.954.061
1.056.939.358
805.666.684
(4.410.470.690) 10.243.834.003
(2.504.993.925) 1.969.273.887
(8.649.726.336) 12.320.059.670 10.560.636.005
(581.781.923) -(311.835.277)
Taksiran Laba Kena Pajak - Pembulatan
96.967.900.000
96.471.025.000
Taksiran Pajak Kini - Perusahaan
24.241.975.000
24.117.756.250
(23.659.351.680)
(22.320.090.501)
582.623.320
1.797.665.749
Dikurangi : Rugi Sebelum Pajak Entitas Anak Laba Sebelum Pajak - Perusahaan Beda Waktu: Penyusutan dan Amortisasi Beban Imbalan Kerja Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Beda Tetap: Sumbangan dan Jamuan Pendapatan yang telah Dikenakan Pajak yang Bersifat Final Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Pendapatan Bunga yang telah Dikenakan Pajak yang Bersifat Final Beban Tangguhan
Dikurangi: Pajak Penghasilan Dibayar di Muka: Pasal 25 Taksiran Utang Pajak Penghasilan Badan
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan ini, Perusahaan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2013 ke Kantor Pelayanan Pajak. Laba kena pajak, taksiran pajak kini dan pajak terutang Perusahaan pada tahun 2012 sesuai dengan yang dilaporkan dalam SPT tahun 2012.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
26
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan beban pajak konsolidasian adalah sebagai berikut: 2013 Rp Laba Sebelum Pajak Menurut Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Dikurangi : Rugi Sebelum Pajak Entitas Anak Laba Sebelum Pajak - Perusahaan
2012 Rp
71.761.148.171 (22.203.646.514) 93.964.794.685
77.021.581.469 (11.445.325.736) 88.466.907.205
Tarif Pajak Berlaku 25% Sumbangan dan Jamuan Pendapatan yang telah Dikenakan Pajak yang Bersifat Final Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Pendapatan Bunga yang telah Dikenakan Pajak yang Bersifat Final Koreksi dan Pemulihan Pajak Tangguhan Beban Tangguhan Jumlah Beban Pajak Perusahaan
23.491.198.671 264.234.840 (1.102.617.673) 2.560.958.501
22.116.726.801 201.416.671 (626.248.481) 492.318.472
(2.162.431.584) (2.651.594.334) 3.080.014.918 23.479.763.339
(145.445.481) 3.738.198.799 -25.776.966.781
Manfaat Pajak Tangguhan - Entitas Anak
(1.911.102.072)
(714.987.841)
Jumlah Beban Pajak Konsolidasian - Neto
21.568.661.267
25.061.978.940
c. Pajak Tangguhan 2012
Dibebankan (Dikreditkan) pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Rp
Rp
Aset Pajak Tangguhan Perusahaan Beban Imbalan Kerja Penyusutan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Liabilitas Pajak Tangguhan dari Entitas Anak yang Diakuisisi
2013
Rp
Rp
15.357.528.163 (2.651.594.162) 955.874.428 13.661.808.429
3.959.779.420 (3.297.790.498) 100.222.739 762.211.661
----
19.317.307.583 (5.949.384.660) 1.056.097.167 14.424.020.090
Entitas Anak Jumlah Aset Pajak Tangguhan
2.646.479.051 16.308.287.480
1.911.102.072 2.673.313.733
---
4.557.581.123 18.981.601.213
Entitas Anak Liabilitas Pajak Tangguhan
(6.653.250.000)
--
(5.329.854.371)
(11.983.104.371)
2011
Aset Pajak Tangguhan Perusahaan Beban Imbalan Kerja Penyusutan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Entitas Anak Jumlah Aset Pajak Tangguhan Liabilitas Pajak Tangguhan
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
Dibebankan (Dikreditkan) pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Rp
Rp
Koreksi Pajak Tangguhan
Liabilitas Pajak Tangguhan dari Entitas Anak yang Diakuisisi
2012
Rp
Rp
Rp
14.439.372.857 90.561.231 791.084.872 15.321.018.960
918.155.306 (2.742.155.393) 164.789.556 (1.659.210.531)
-----
-----
15.357.528.163 (2.651.594.162) 955.874.428 13.661.808.429
1.922.722.817 17.243.741.777
714.987.841 (944.222.690)
8.768.393 8.768.393
---
2.646.479.051 16.308.287.480
--
--
--
(6.653.250.000)
(6.653.250.000)
27
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui laba kena pajak di masa mendatang.
8.
Beban Dibayar di Muka 2013 Rp
2012 Rp
Sewa Asuransi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta)
17.127.815.179 2.365.595.628 3.756.822.829
15.832.827.707 566.885.569 1.138.290.572
Jumlah
23.250.233.636
17.538.003.848
Beban sewa dibayar di muka terutama merupakan sewa atas tanah dan bangunan rumah sakit Siloam Cikarang kepada PT Graha Pilar Sejahtera dan sewa rumah sakit Siloam Cinere kepada PT Anadi Sarana Tatahusada (lihat Catatan 33.a).
9.
Uang Muka 2013 Rp
2012 Rp
29.319.002.322 18.852.487.557 12.410.384.073 60.581.873.952
Pembelian Aset Tetap Konstruksi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) Jumlah
141.743.826.536 9.439.593.907 1.571.961.111 152.755.381.554
Uang muka pembelian aset tetap terutama terdiri atas uang muka pembelian peralatan medis untuk Rumah Sakit Siloams Lippo Village. Uang muka konstruksi merupakan uang muka sehubungan dengan renovasi properti rumah sakit.
10. Transaksi dengan Pihak Berelasi Grup dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi dengan rincian sebagai berikut: 2013 Rp Kas dan Setara Kas PT Bank Nationalnobu Tbk Piutang Usaha Karyawan Non-Karyawan Jumlah Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) Jumlah
Beban Akrual PT Lippo Karawaci Tbk
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
Persentase terhadap Jumlah Aset/Liabilitas 2013 2012 % %
2012 Rp
223.200.570.371
6.091.992.087
8,58
0,38
-2.432.208.891 2.432.208.891
1.253.220.859 1.917.799.594 3.171.020.453
-0,09 0,09
0,08 0,12 0,20
515.189.971 515.189.971
662.399.000 662.399.000
0,02 0,02
0,04 0,04
10.888.996.419
--
1,13
---
28
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
2013 Rp Utang Pihak Berelasi Non-Usaha PT Lippo Karawaci Tbk PT PT Primakreasi PKP Propertindo Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) Jumlah
387.074.492.750 --387.074.492.750
2013 Rp Imbalan Kerja Manajemen Kunci Imbalan Kerja Jangka Pendek Direksi Komisaris Beban Sewa PT Lippo Karawaci Tbk
Persentase terhadap Jumlah Liabilitas 2013 2012 % % ---
2012 Rp 796.448.380.152 1.588.998.000 749.246.407 798.786.624.559
40,25 --40,25
59,37 0,12 0,06 59,55
Persentase terhadap Jumlah Beban Usaha 2013 2012 % %
2012 Rp
13.366.345.279 -13.366.345.279
11.272.616.841 -11.272.616.841
2,29 -2,29
3,06 -3,06
10.888.996.419
--
1,87
--
Pinjaman dari PT Lippo Karawaci Tbk (LK) berasal dari pinjaman tanpa bunga. Pinjaman tersebut timbul sehubungan dengan pendanaan untuk kegiatan ekspansi dan akuisisi entitas anak. Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman dengan LK. Perjanjian ini mulai berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian dan akan berakhir segera setelah Perusahaan melakukan pembayaran dan pinjaman ini tidak dikenakan bunga apabila dilunasi selambat-lambatnya pada 31 Desember 2013. Seluruh saldo transaksi dengan pihak berelasi merupakan transaksi dalam mata uang Rupiah. Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak Berelasi
Hubungan
Sifat Saldo Akun/Transaksi
PT Bank Nationalnobu Tbk PT Lippo Karawaci Tbk
Di bawah pengendalian bersama Entitas induk terakhir
PT Primakreasi Propertindo Karyawan
Anggota kelompok usaha yang sama Karyawan
Non-Karyawan
Anggota kelompok usaha yang sama
Simpanan giro Pinjaman tanpa bunga dan jatuh tempo, imbalan kerja manajemen kunci, beban sewa dan beban akrual. Pinjaman tanpa bunga dan jatuh tempo Piutang usaha, Pinjaman tanpa bunga dan jatuh tempo Piutang usaha
Seluruh transaksi dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
11. Aset Nonkeuangan Tidak Lancar Lainnya 2013 Rp
2012 Rp
Beban Tangguhan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta)
20.893.340.447 1.943.326.201
31.340.010.671 1.970.105.426
Jumlah
22.836.666.648
33.310.116.097
Beban tangguhan merupakan biaya pelatihan dan biaya pengembangan staf profesional untuk persiapan rencana operasional rumah sakit yang akan didirikan.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
29
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 12. Aset Tetap 2013 Saldo Awal Rp
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Reklasifikasi Rp
Saldo Akhir Rp
Biaya Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan Prasarana dan Renovasi Perlengkapan dan Peralatan Medis Peralatan dan Perabotan Kantor Kendaraan Jumlah Kepemilikan Langsung
42.179.077.300 127.484.041.038 905.404.656.735 217.750.864.022 11.785.371.719 1.304.604.010.814
1.016.652.000 142.545.184.422 426.415.623.028 125.189.842.986 7.309.031.105 702.476.333.541
--7.571.079.015 208.681.380 -7.779.760.395
-21.689.822.745 34.531.389.087 (31.394.214.442) -24.826.997.390
43.195.729.300 291.719.048.205 1.358.780.589.835 311.337.811.186 19.094.402.824 2.024.127.581.350
Aset dalam Penyelesaian Jumlah Perolehan
46.073.901.730 1.350.677.912.544
69.263.816.695 771.740.150.236
54.657.125 7.834.417.520
(24.826.997.390) --
90.456.063.910 2.114.583.645.260
28.068.987.209 340.628.942.578 110.772.573.177 5.914.983.073
24.846.968.631 180.511.021.752 23.169.398.188 3.233.845.040
-4.626.731.359 206.583.536 --
-----
52.915.955.840 516.513.232.971 133.735.387.829 9.148.828.113
485.385.486.037 865.292.426.507
231.761.233.611
4.833.314.895
--
712.313.404.753 1.402.270.240.507
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan Prasarana dan Renovasi Perlengkapan dan Peralatan Medis Peralatan dan Perabotan Kantor Kendaraan Jumlah Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Nilai Tercatat
2012 Saldo Awal Rp
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Reklasifikasi Rp
Saldo Akhir Rp
Biaya Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan Prasarana dan Renovasi Perlengkapan dan Peralatan Medis Peralatan dan Perabotan Kantor Kendaraan Jumlah Kepemilikan Langsung
10.309.700.000 122.391.133.811 524.877.127.570 163.944.813.420 7.317.397.319 828.840.172.120
31.869.377.300 2.634.820.561 315.079.111.902 47.379.200.737 3.878.259.400 400.840.769.900
--1.525.884.081 --1.525.884.081
-2.458.086.666 66.974.301.344 6.426.849.865 589.715.000 76.448.952.875
42.179.077.300 127.484.041.038 905.404.656.735 217.750.864.022 11.785.371.719 1.304.604.010.814
Aset dalam Penyelesaian Jumlah Perolehan
68.408.866.147 897.249.038.267
54.113.988.458 454.954.758.358
-1.525.884.081
(76.448.952.875) --
46.073.901.730 1.350.677.912.544
19.744.119.196 235.936.433.368 85.144.905.572 4.167.595.534
8.324.868.013 106.084.119.734 25.627.667.605 1.747.387.539
-1.391.610.524 ---
-----
28.068.987.209 340.628.942.578 110.772.573.177 5.914.983.073
344.993.053.670 552.255.984.597
141.784.042.891
1.391.610.524
--
485.385.486.037 865.292.426.507
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan Prasarana dan Renovasi Perlengkapan dan Peralatan Medis Peralatan dan Perabotan Kantor Kendaraan Jumlah Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Nilai Tercatat
Pada tahun 2013, penambahan aset tetap termasuk aset tetap dari entitas yang diakuisisi (lihat Catatan 1.c dan 27) dengan biaya perolehan sebesar Rp246.927.708.694 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp29.272.544.334. Pada tahun 2012, penambahan aset tetap termasuk aset tetap dari entitas yang diakuisisi (lihat Catatan 1.c dan 27) dengan biaya perolehan sebesar Rp48.037.384.860 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp21.476.460.307. Pada 31 Desember 2013, aset dalam penyelesaian sebagian besar adalah bangunan Rumah Sakit Balikpapan dimana penyelesaian pekerjaan telah mencapai 97% sampai tanggal pelaporan dan proyeksi penyelesaian pada Mei 2014. Manajemen berkeyakinan tidak terdapat hal yang mengakibatkan penyelesaiannya tidak dapat dicapai.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
30
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Beban penyusutan aset tetap dialokasikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai berikut: 2013 Rp Beban Pokok Penjualan (lihat Catatan 24) Beban Usaha (lihat Catatan 25)
2012 Rp
150.007.442.625 52.481.246.652 202.488.689.277
Jumlah Beban Penyusutan
88.386.221.967 31.921.360.617 120.307.582.584
Pelepasan aset tetap Grup adalah sebagai berikut: 2013 Rp Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Tercatat Harga Jual Rugi Pelepasan Aset Tetap
2012 Rp
7.834.417.520 (4.833.314.895) 3.001.102.625 701.907.125 (2.299.195.500)
1.525.884.081 (1.391.610.524) 134.273.557 45.520.996 (88.752.561)
Tanah beserta bangunan, sarana perlengkapan, mesin dan peralatan serta alat-alat kesehatan PT Balikpapan Damai Husada, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur (lihat Catatan 17). Tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, peralatan dan perabot kantor dan perlengkapan dan peralatan medis PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 17). Aset tetap Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya, dengan jumlah nilai pertanggungan secara keseluruhan sebesar Rp1.421.237.772.220 dan Rp593.004.074.559 masing-masing pada 31 Desember 2013 dan 2012 kepada PT Lippo General Insurance Tbk, pihak berelasi. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami. Manajemen berpendapat bahwa tidak ada indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai atas nilai tercatat aset tetap pada 31 Desember 2013. 13. Goodwill dan Aset Takberwujud a. Goodwill 2013
Biaya Perolehan Goodwill Akumulasi Penurunan Nilai Penurunan Nilai Goodwill Nilai Tercatat
Saldo Awal Rp
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Saldo Akhir Rp
61.561.559.783
126.372.945.111
--
187.934.504.894
7.143.144.198 54.418.415.585
--
--
7.143.144.198 180.791.360.696
2012 Saldo Awal Rp Biaya Perolehan Goodwill Akumulasi Penurunan Nilai Penurunan Nilai Goodwill Nilai Tercatat Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Saldo Akhir Rp
113.310.513.753
9.251.046.030
61.000.000.000
61.561.559.783
7.143.144.198 106.167.369.555
--
--
7.143.144.198 54.418.415.585
31
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Rincian nilai tercatat Goodwill pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Entitas Pengakuisisi
PT Koridor Usaha Maju PT Medika Sarana Traliansia PT Pancawarna Semesta Perusahaan PT Prawira Tata Semesta Perusahaan
Akuisisi Saham pada
Tahun Perolehan
PT Medika Sarana Traliansia PT Trisaka Raksa Waluya PT Diagram Healthcare Indonesia PT Prawira Tata Semesta PT Balikpapan Damai Husada PT Guchi Kencana Emas
2013 2010 2012 2011 2011 2011
Total
Nilai Neto 2013 Rp
2012 Rp
126.297.825.734 75.119.377 9.251.046.030 14.146.465.217 27.480.578.103 3.540.326.235
--9.251.046.030 14.146.465.217 27.480.578.103 3.540.326.235
180.791.360.696
54.418.415.585
Pada tahun 2012, penurunan goodwill disebabkan PT Metropolis Propertindo Utama (MPU) sebagai penjual membayar kompensasi kepada Perusahaan (sebagai pengakuisisi) karena PT Guchi Kencana Emas dan PT Prawira Tata Semesta tidak mencapai Laba Neto Setelah Pajak (NPAT) sebagaimana diatur dalam perjanjian, yaitu: Berdasarkan Perjanjian tanggal 2 Nopember 2010, antara Perusahaan dan MPU sehubungan akuisisi PT Prawira Tata Semesta (PTS), MPU menjamin bahwa NPAT dari PT Balikpapan Damai Husada (BDH), entitas anak dari PTS, sebesar Rp17.000.000.000 pada tahun 2011, dan jika NPAT tidak tercapai, MPU akan membayar kompensasi sebesar Rp41.000.000.000 kepada Perusahaan. Kompensasi ini dicatat sebagai pengurang goodwill. Berdasarkan Perjanjian tanggal 26 Oktober 2010, antara Perusahaan dan MPU sehubungan akuisisi PT Guchi Kencana Emas (GKE), MPU menjamin bahwa NPAT dari PT Golden First Atlanta (GFA), entitas anak GKE sebesar Rp6.400.000.000 pada tahun 2011, dan jika NPAT tidak tercapai, MPU akan membayar kompensasi sebesar Rp20.000.000.000 kepada Perusahaan. Kompensasi ini dicatat sebagai pengurang goodwill. b. Perangkat Lunak 2013 Saldo Awal Rp Biaya Perolehan Perangkat Lunak Akumulasi Amortisasi Amortisasi Perangkat Lunak Nilai Tercatat
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Saldo Akhir Rp
10.873.117.240
2.324.785.143
--
13.197.902.383
4.130.903.131 6.742.214.109
1.734.067.369
--
5.864.970.500 7.332.931.883
2012 Saldo Awal Rp
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Saldo Akhir Rp
Biaya Perolehan Perangkat Lunak
7.213.682.354
3.659.434.886
--
10.873.117.240
Akumulasi Amortisasi Amortisasi Perangkat Lunak Nilai Tercatat
2.720.429.852 4.493.252.502
1.410.473.279
--
4.130.903.131 6.742.214.109
Seluruh beban amortisasi perangkat lunak dicatat di beban lain-lain. Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
32
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 14. Utang Usaha – Pihak Ketiga Akun ini terdiri dari: 2013 Rp Rupiah Pemasok Jasa Dokter Jumlah
100.726.893.405 63.239.958.115 163.966.851.520
2012 Rp 89.376.057.849 66.150.580.103 155.526.637.952
Utang kepada pemasok terutama terdiri dari utang Grup kepada distributor atau pabrikan obat dan perlengkapan medis dengan rincian sebagai berikut: 2013 Rp 12.414.361.504 9.944.779.383 9.567.873.021 4.503.104.804 3.941.503.435 3.225.528.199 3.019.139.278 2.769.532.788 2.578.864.741 2.277.408.754 2.269.869.774 1.987.919.169 1.975.876.210 40.251.132.345 100.726.893.405
PT Anugerah Pharmindo Lestari PT Anugrah Argon Medica PT Enseval Putera Megatrading PT Parit Padang Global PT Mensa Binasukses PT Binasan Prima PT Dos Ni Roha PT Antar Mitra Sembada PT Parazelsus Indonesia PT Merapi Utama Pharma PT Tempo PT Tawada Healthcare PT Kebayoran Farma Lain-lain Jumlah
2012 Rp 10.476.367.072 6.521.392.283 9.147.294.571 4.779.266.046 2.522.823.593 2.324.180.084 1.999.068.237 1.698.644.819 1.015.094.654 1.920.076.448 1.611.920.251 1.114.899.768 1.226.415.628 43.018.614.395 89.376.057.849
Tidak ada jaminan yang diberikan oleh Grup atas perolehan utang ini. 15. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Akun ini terdiri dari: 2013 Rp 7.071.843.664 687.272.391 1.767.638.855 9.526.754.910
Utang Titipan Utang Kontraktor Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) Jumlah
2012 Rp 5.739.595.421 2.839.661.625 18.345.647.225 26.924.904.271
Utang titipan merupakan penerimaan pembayaran atas tagihan yang belum diterbitkan oleh Grup. Utang kontraktor merupakan utang atas pembangunan gedung rumah sakit dan pengadaan peralatan medis.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
33
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 16. Beban Akrual Akun ini terdiri dari: 2013 Rp
2012 Rp
Contract Service Beban Pokok Penjualan Beban Sewa (lihat Catatan 33.b) Listrik dan Air Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Biaya Emisi Saham Perbaikan dan Pemeliharaan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta)
23.847.144.394 12.135.538.175 10.988.996.419 7.371.045.498 7.327.354.988 1.899.274.884 1.318.248.455 2.023.007.599
10.582.611.507 11.329.841.086 -4.678.504.462 2.209.343.679 -2.218.357.625 2.490.793.502
Jumlah
66.910.610.412
33.509.451.861
17. Utang Bank
Rupiah - Pihak Ketiga Utang Bank Jangka Pendek PT Bank Central Asia Tbk Utang Bank Jangka Panjang Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur PT Bank Central Asia Tbk Sub Jumlah Dikurangi: Bagian Lancar Bagian Jangka Panjang
2013 Rp
2012 Rp
4.927.167.196
4.853.583.896
35.301.525.492 19.451.588.973 54.753.114.465 (11.792.174.233) 42.960.940.232
40.035.765.926 25.935.451.960 65.971.217.886 (11.218.103.419) 54.753.114.467
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur Berdasarkan perjanjian kredit No. 005/870/9200/KI.59/BPDKP/2008/ tanggal 25 Pebruari 2008, PT Balikpapan Damai Husada (BDH), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Investasi (Non PRK) sebesar maksimum Rp50.000.000.000, dengan suku bunga 11,5% per tahun. Pinjaman ini digunakan untuk tambahan dana Investasi untuk membiayai pembangunan rumah sakit dan melunasi pinjaman sebelumnya yang diperoleh dari PT Bank Mandiri Tbk. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada 25 Pebruari 2019. Pinjaman tersebut dijamin dengan: 1 (satu) bidang tanah seluas 12.562 m2 beserta bangunan kesehatan dan rumah sakit seluas 8.024 m2 dengan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 2069 yang terletak di Jalan MT. Haryono RT 35 Kelurahan Gang Bahagia Balikpapan, terdaftar atas nama PT Balikpapan Damai Husada (lihat Catatan 12). Sarana pelengkap, mesin dan peralatan dan alat-alat kesehatan dengan nilai taksasi sebesar Rp8.665.020.000 (lihat Catatan 12). Atas pinjaman ini tidak terdapat pembatasan-pembatasan atas rasio keuangan tertentu yang harus dipenuhi oleh BDH. Pembayaran pinjaman untuk tahun berjalan sebesar Rp4.734.240.434.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
34
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) PT Bank Central Asia Tbk Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 1 tanggal 1 April 2003 yang dibuat di hadapan Yandes Effriady, S.H., Notaris di Jambi dan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 0242/JAM/2010 tanggal 3 Pebruari 2010, Perubahan PK No. 54 tanggal 19 Juli 2010 di hadapan Notaris Hasan S.H., Notaris di Jambi, yang terakhir diperbaharui dengan Surat No. 0134/ADD/119/IV/13 tanggal 30 April 2013, PT Golden First Atlanta (GFA), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman sebagai berikut: Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan jumlah maksimum sebesar Rp5.000.000.000. Fasilitas Kredit Investasi dengan jumlah pokok maksimum sebesar Rp32.419.314.946. Kedua pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11% per tahun dan masing-masing akan jatuh tempo pada 5 Pebruari 2014 dan 20 Desember 2016. Kedua fasilitas pinjaman tersebut di atas dijamin dengan jaminan sebagai berikut: 3 (tiga) bidang tanah dengan jumlah luas area 7.132 m2 berikut bangunan dan segala sesuatu yang telah ada dan akan didirikan masing-masing dengan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 840, No. 841, No. 842/Paal Merah, terdaftar atas nama GFA, entitas anak (lihat Catatan 12). Peralatan kedokteran, perabotan dan peralatan kantor, piutang, persediaan obat dan barang habis pakai, serta mesin dan peralatan medis (lihat Catatan 4, 6 dan 12). Atas pinjaman ini GFA harus menjaga rasio utang terhadap modal maksimum 5,83 kali. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, GFA telah memenuhi rasio utang yang disyaratkan. Pembayaran pinjaman untuk tahun berjalan sebesar Rp6.483.862.987.
18. Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik 2013 Rp Biaya Perolehan Akumulasi Amortisasi Nilai Tercatat Hasil yang diperoleh Dikurangi : Laba yang Dikreditkan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik - Neto Dikurangi : Akumulasi Amortisasi Sub Jumlah Dikurangi : Bagian Lancar Bagian Jangka Panjang
2012 Rp
51.954.383.673 (16.444.307.342) 35.510.076.331 219.921.683.217
51.954.383.673 (16.444.307.342) 35.510.076.331 219.921.683.217
(5.949.923.669)
(5.949.923.669)
178.461.683.217 (35.757.528.128) 142.704.155.089 (11.897.445.548) 130.806.709.541
178.461.683.217 (23.827.486.838) 154.634.196.379 (11.897.445.548) 142.736.750.831
Laba ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik diamortisasi secara proporsional selama masa sewa 15 tahun dengan menggunakan metode garis lurus (lihat Catatan 33.a).
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
35
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 19. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Imbalan Pascakerja – Program Imbalan Pasti Tanpa Pendanaan Grup menunjuk aktuaris independen untuk menentukan liabilitas imbalan pascakerja sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Liabilitas imbalan pascakerja Grup pada 31 Desember 2013 dihitung oleh PT Mega Jasa Aktuaria yang laporannya bertanggal 17 Pebruari 2014, pada 31 Desember 2012 dihitung oleh PT Mega Jasa Aktuaria dan PT Dayamandiri Dharmakonsilindo yang masing-masing laporannya bertanggal 1 Pebruari 2013. Manajemen berkeyakinan bahwa estimasi atas imbalan pascakerja tersebut telah memadai untuk menutup kewajiban yang dimaksud. Liabilitas imbalan kerja pascakerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2013 Rp
2012 Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Penyesuaian Liabilitas dari Akuisisi Entitas Anak Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui Keuntungan (Kerugian) Aktuaria yang Belum Diakui
74.954.669.459 (725.842.731) 5.156.240.000 47.690.294 13.604.149.527
83.246.126.314 -2.897.038.000 (1.159.032.913) (13.961.501.752)
Jumlah Liabilitas
93.036.906.549
71.022.629.649
Rincian beban imbalan pascakerja diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: 2013 Rp
2012 Rp
Beban Jasa Kini Beban Bunga Pengakuan Biaya Jasa Lalu - Non-Vested Keuntungan Aktuaria yang Diakui
15.983.695.631 5.179.089.320 1.206.723.188 (2.112.730.224)
14.869.160.461 3.813.313.358 1.206.723.565 (1.625.752.108)
Jumlah Beban Imbalan Pascakerja
20.256.777.915
18.263.445.276
Rekonsiliasi perubahan pada liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2013 Rp 71.022.629.649 (2.204.595.005) 5.156.240.000 (1.194.146.010) 20.256.777.915 93.036.906.549
Liabilitas Awal Tahun Pembayaran Imbalan Liabilitas dari Akuisisi Entitas Anak Penyesuaian Beban Manfaat Karyawan yang Diakui di Tahun Berjalan Liabilitas Akhir Tahun
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
36
2012 Rp 61.948.967.622 (12.843.138.426) 2.897.038.000 756.317.177 18.263.445.276 71.022.629.649
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Rekonsiliasi perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut: 2013 Rp
2012 Rp
83.246.126.314 5.179.089.320 15.983.695.631 (2.204.595.005) 3.072.028.957 (30.321.675.758) 74.954.669.459
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Awal Tahun Beban Bunga Beban Jasa Kini Pembayaran Imbalan Tahun Berjalan Penyesuaian Nilai Kini atas Tahun Lalu Kerugian Aktuarial yang Belum Diakui Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Akhir Tahun
59.753.238.222 4.569.630.535 14.869.160.461 (12.843.138.426) -16.897.235.522 83.246.126.314
Jumlah periode saat ini dan empat tahun sebelumnya dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, nilai wajar aset program dan defisit pada program adalah sebagai berikut: 2013 Rp Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Nilai Wajar Aset Program Defisit Program
74.954.669.459 -74.954.669.459
2012 Rp
2011 Rp
83.246.126.314 -83.246.126.314
2010 Rp
59.753.238.222 -59.753.238.222
2009 Rp
43.855.091.116 -43.855.091.116
39.705.112.010 -39.705.112.010
Nilai kini kewajiban imbalan pasti, biaya jasa kini yang terkait dan biaya jasa lalu di atas dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan asumsi sebagai berikut: 2013 Tingkat Diskonto Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji Tingkat Mortalita Tingkat Cacat Tetap Tingkat Pengunduran Diri
: : : : :
2012
8% 8% Indonesia – II 10% x TMI – II 1% untuk umur 18 – 44, 0% untuk umur 45 – 54
8% 8% Indonesia – II 10% x TMI – II 1% untuk umur 18 – 44, 0% untuk umur 45 – 54
20. Modal Saham Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Pemegang Saham
2013 Jumlah Lembar Saham
PT Megapratama Karya Persada PT Kalimaya Pundi Bumi PT Safira Prima Utama PT Gloria Mulia PT Nilam Biru Bersinar PT Maharama Sakti Publik (Masing-masing Kurang dari 5%) Jumlah
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
37
Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah Rp
699.000.000 100.000.000 100.000.000 50.000.000 44.100.000 1.000.000 162.000.000
60,46 8,65 8,65 4,32 3,81 0,09 14,01
69.900.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 5.000.000.000 4.410.000.000 100.000.000 16.200.000.000
1.156.100.000
100,00
115.610.000.000
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pemegang Saham
2012 Jumlah Lembar Saham
PT Megapratama Karya Persada PT Kalimaya Pundi Bumi PT Safira Prima Utama PT Gloria Mulia PT Nilam Biru Bersinar PT Maharama Sakti Jumlah
Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah Rp
699.000.000 100.000.000 100.000.000 50.000.000 50.000.000 1.000.000
69,90 10,00 10,00 5,00 5,00 0,10
69.900.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 100.000.000
1.000.000.000
100,00
100.000.000.000
Rekonsiliasi jumlah saham beredar pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Lembar
Saham Beredar Jumlah Saham Beredar - Awal Ditambah : Penawaran Umum Saham Perdana Jumlah Saham Beredar - Akhir
2012 Lembar
1.000.000.000 156.100.000 1.156.100.000
1.000.000.000 -1.000.000.000
21. Tambahan Modal Disetor - Neto Rincian tambahan modal disetor - neto pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Rp Agio Saham - Neto Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - Neto Perubahan Transaksi Ekuitas Entitas Anak Jumlah
2012 Rp
1.312.722.950.000 (11.329.652.726) (11.728.781.953) 1.289.664.515.321
-(11.329.652.726) (11.728.781.953) (23.058.434.679)
Agio Saham – Neto Rincian agio saham - neto pada 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Rp Penawaran Umum Perdana Saham Agio Saham Biaya Emisi Saham Jumlah - Neto
1.389.290.000.000 (76.567.050.000) 1.312.722.950.000
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - Neto Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Nilai Aset Bersih
Harga Perolehan
Rp
Rp
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali – Neto Rp
Pengalihan Nilai Aset Neto Divisi Rumah Sakit PT Lippo Karawaci Tbk Pengalihan Kepemilikan Saham PT Siloam Dinamika Perkasa PT Siloam Tata Prima PT Multiselaras Anugerah PT Persada Kencana Mandiri PT Aritasindo Permaisemesta
80.547.087.833
85.000.000.000
(4.452.912.167)
243.948.248 243.948.248 (958.167.625) (1.427.431.797) (3.491.744.641)
249.999.000 249.999.000 599.999.000 399.000.000 12.499.000
Jumlah
75.157.640.266
86.511.496.000
6.050.752 6.050.752 (1.558.166.625) (1.826.431.797) (3.504.243.641) -(11.329.652.726)
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
38
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dihasilkan dari pengalihan aset bersih divisi rumah sakit PT Lippo Karawaci Tbk kepada Perusahaan dan pengalihan kepemilikan saham. Perubahan Transaksi Ekuitas Entitas Anak Perubahan transaksi ekuitas entitas anak pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Rp 5.398.081.672 (18.602.651.139) 1.475.787.514 (11.728.781.953)
PT Aritasindo Permaisemesta PT Siloam Graha Utama PT Nusa Medika Perkasa Jumlah
Perubahan transaksi ekuitas entitas anak diperoleh dari selisih lebih biaya perolehan atas nilai aset neto. 22. Kepentingan Nonpengendali Rincian kepentingan nonpengendali atas ekuitas masing-masing entitas anak pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Rp PT Medika Sarana Traliansia PT Pancawarna Semesta PT Siloam Graha Utama PT Kusuma Primadana PT Prawira Tata Semesta PT Guchi Kencana Emas Lainnya Jumlah
16.180.937.045 6.617.762.815 5.257.158.503 1.573.807.364 (246.253.052) (2.088.100.598) 313.416.751 27.608.728.827
2012 Rp -7.543.924.595 (472.250.406) 3.955.843.441 (572.514.804) 690.026.854 316.087.531 11.461.117.212
23. Pendapatan Rincian pendapatan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Rp Rawat Inap Obat dan Perlengkapan Medis Jasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli Kamar Rawat Inap Fasilitas Rumah Sakit Pendapatan Administrasi Kamar Operasi Kamar Bersalin Lain-lain Sub Jumlah
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
584.672.264.173 557.491.595.635 199.932.759.295 72.130.669.241 60.925.550.284 38.176.762.084 860.233.118 26.743.171.507 1.540.933.005.337
39
2012 Rp 402.551.213.913 400.301.613.801 136.165.709.933 45.968.214.995 43.219.865.135 25.831.931.415 1.603.312.271 21.304.483.008 1.076.946.344.471
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 2013 Rp
Rawat Jalan Jasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli Obat dan Perlengkapan Medis Pendapatan Registrasi Fasilitas Rumah Sakit Lain-lain Sub Jumlah Jumlah
590.120.761.629 298.529.196.482 29.682.969.743 21.596.402.810 22.737.656.915 962.666.987.579 2.503.599.992.916
2012 Rp
439.214.832.259 220.624.606.988 22.481.988.088 14.837.292.741 13.977.457.616 711.136.177.692 1.788.082.522.163
Tidak terdapat pelanggan dengan nilai pendapatan di atas 10% dari pendapatan neto untuk masing-masing tahun.
24. Beban Pokok Pendapatan Rincian beban pokok pendapatan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Rp
2012 Rp
Rawat Inap Jasa Tenaga Ahli, Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Obat dan Perlengkapan Medis Penyusutan (lihat Catatan 12) Perlengkapan Klinik Makanan dan Minuman Biaya Rujukan Perbaikan dan Pemeliharaan Lain-lain Sub Jumlah
510.684.826.365 371.705.835.179 96.631.001.394 51.242.139.072 44.936.462.301 26.250.164.720 5.156.945.349 37.938.101.202 1.144.545.475.582
395.954.128.978 280.972.888.278 57.286.209.082 36.973.906.620 26.302.409.797 12.843.250.230 5.648.447.777 17.330.327.887 833.311.568.649
Rawat Jalan Jasa Tenaga Ahli, Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Obat dan Perlengkapan Medis Penyusutan (lihat Catatan 12) Perlengkapan Klinik Biaya Rujukan Perbaikan dan Pemeliharaan Lain-lain Sub Jumlah Jumlah
337.183.777.951 249.571.199.360 53.376.441.231 23.940.358.038 9.566.483.079 3.644.388.444 23.073.928.027 700.356.576.130 1.844.902.051.712
272.787.817.492 159.228.912.194 31.100.012.885 27.254.684.779 6.242.220.706 3.353.644.758 9.989.144.433 509.956.437.246 1.343.268.005.895
Tidak terdapat pembelian di atas 10% dari pendapatan neto untuk masing-masing tahun.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
40
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 25. Beban Usaha Rincian beban usaha untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Rp
2012 Rp
Beban Penjualan Pemasaran dan Iklan Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Lain-lain Sub Jumlah
15.983.562.023 9.638.746.077 127.439.812 25.749.747.912
8.812.286.603 7.108.994.477 48.539.941 15.969.821.021
Beban Umum dan Administrasi Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Listrik dan Air Biaya Kantor Lainnya Penyusutan (lihat Catatan 12) Sewa Transportasi dan Akomodasi Perbaikan dan Perawatan Perlengkapan Kantor Komunikasi Jasa Konsultan Pelatihan dan Pengembangan Legal dan Perizinan Asuransi Lain-lain Sub Jumlah Jumlah
201.730.617.015 74.758.410.316 73.865.373.858 52.481.246.652 40.894.709.044 22.298.948.303 21.899.667.766 14.556.797.515 9.141.523.205 8.249.126.477 7.654.720.888 6.568.907.839 4.526.565.212 18.388.603.154 557.015.217.244 582.764.965.156
131.457.762.955 49.006.311.516 42.248.493.173 31.921.360.617 30.251.843.966 8.599.266.502 18.126.965.395 8.618.408.639 7.225.269.261 5.916.101.415 5.407.340.840 2.109.718.427 4.032.282.179 6.972.073.131 351.893.198.016 367.863.019.037
26. Penghasilan (Beban) Keuangan - Neto Rincian penghasilan (beban) keuangan - neto untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Rp Penghasilan Bunga Beban Keuangan Administrasi Bank Bunga Pinjaman Sub Jumlah Jumlah
2012 Rp
12.021.433.715
3.578.943.329
(12.024.672.609) (6.920.410.262) (18.945.082.871) (6.923.649.156)
(9.438.966.580) (8.586.532.716) (18.025.499.296) (14.446.555.967)
Biaya administrasi bank merupakan beban administrasi atas penggunaan mesin electronic data capture (EDC) dan pemanfaatan jasa bank.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
41
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 27. Kombinasi Bisnis Akuisisi PT Medika Sarana Traliansia (MST) Pada 13 Desember 2013, PT Koridor Usaha Maju mengakuisisi 80% saham MST dari pihak ketiga, dalam rangka perluasan usaha yang memiliki nilai strategis dan mendukung kegiatan usaha Grup. Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi adalah: Aset neto yang diperoleh Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Pajak Dibayar di Muka Beban Dibayar di Muka Piutang Phak Berelasi Non-usaha Aset Tetap Aset Takberwujud Lainnya Utang Usaha - Pihak Ketiga Beban Akrual Utang Pajak Liabilitas Pajak Tangguhan Liabilitas Jangka Pendek Lainnya Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang Pendapatan Ditangguhkan Utang Pihak Berelasi Non-usaha Utang Jangka Panjang Jumlah Aset Neto Porsi Kepemilikan yang Diperoleh Porsi Kepemilikan atas Nilai Wajar Aset Neto Goodwill Total Nilai Pengalihan
Nlai Buku Rp 27.436.090.446 10.435.964.113 244.157.342 5.242.737.740 9.666.551.053 1.799.222.306 52.914.861.030 148.521.465.206 77.008.822 (682.034.266) (2.612.701.121) (104.609.273) (630.384.178) (8.220.363.189) (137.832.101.689) (189.687.581) (40.620.704.669) (416.164.840)
Nilai Wajar Rp 27.436.090.446 10.435.964.113 244.157.342 5.242.737.740 9.666.551.053 1.799.222.306 52.914.861.030 167.319.345.979 77.008.822 (682.034.266) (2.612.701.121) (104.609.273) (5.329.854.371) (8.220.363.189) (137.832.101.689) (189.687.581) (40.620.704.669) (416.164.840)
65.029.307.252
79.127.717.832 80% 63.302.174.266 126.297.825.734 189.600.000.000
Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp126.297.825.734 (lihat Catatan 13) yang merupakan hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Grup. Kepentingan nonpengendali diukur berdasarkan persentase kepemilikan pihak nonpengendali dengan nilai wajar aset neto MST. Saldo kepentingan nonpengendali atas akuisisi ini adalah Rp15.825.543.566. Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan MST terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Grup. Jumlah pendapatan usaha dan laba sebelum pajak penghasilan MST sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp10.345.841.011 dan Rp1.776.966.356. Pendapatan usaha dan laba periode berjalan dari MST untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, seolah-olah MST telah dikonsolidasi sejak 1 Januari 2013 adalah sebesar Rp110.929.201.050 dan Rp19.093.869.714. Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
42
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Akuisisi PT Diagram Healthcare Indonesia (DHI) Pada 31 Maret 2012, PT Pancawarna Semesta mengakuisisi 80% saham DHI dari pihak ketiga, dalam rangka perluasan usaha yang memiliki nilai strategis dan mendukung kegiatan usaha Grup. Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi adalah: Nlai Buku Rp 5.951.879.958 1.718.362.121 3.402.984.235 3.016.325.388 6.988.810.376 1.693.511.777 25.969.943.963 (1.362.329.594) (812.059.303) (66.187.108) (1.663.312.501) (2.897.038.000) (24.448.849) 41.916.442.463
Aset neto yang diperoleh Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Beban Dibayar di Muka Aset Non-Keuangan tidak Lancar Lainnya Aset Tetap Utang Usaha - Pihak Ketiga Beban Akrual Utang Pajak Liabilitas Pajak Tangguhan Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Liabilitas Keuangan Tidak Lancar lainnya Jumlah Aset Neto Porsi Kepemilikan yang Diperoleh Porsi Kepemilikan atas Nilai Wajar Aset Neto Goodwill Total Nilai Pengalihan
Nilai Wajar Rp 5.951.879.958 1.718.362.121 3.402.984.235 3.016.325.388 6.988.810.376 1.693.511.777 52.582.943.963 (1.362.329.594) (812.059.303) (66.187.108) (8.316.562.501) (2.897.038.000) (24.448.849) 61.876.192.463 80% 49.500.953.970 9.251.046.030 58.752.000.000
Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp9.251.046.030 (lihat Catatan 13) yang merupakan hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Grup. Kepentingan nonpengendali diukur berdasarkan persentase kepemilikan pihak nonpengendali dengan nilai wajar aset neto DHI. Saldo nonpengendali atas akuisisi ini adalah Rp14.038.550.993. Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan DHI terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Grup. Jumlah pendapatan usaha dan rugi sebelum pajak penghasilan DHI sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp26.076.661.740 dan Rp5.860.131.989. Pendapatan usaha dan rugi periode berjalan dari DHI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, seolah-olah DHI telah dikonsolidasi sejak 1 Januari 2012 adalah sebesar Rp34.134.147.413 dan Rp6.487.148.864.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
43
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 28. Laba per Saham Dasar Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut: 2013 Laba Tahun Berjalan yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (Rupiah) Jumlah Lembar Saham Beredar Awal Tahun Ditambah: Penerbitan Saham Baru melalui Penawaran Umum Saham Perdana Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Biasa (Lembar)
2012
49.870.418.855
50.461.221.662
1.000.000.000
1.000.000.000
156.100.000 1.047.043.836
-1.000.000.000
47,63
50,46
Laba per Saham Dasar (Rupiah)
29. Aset Moneter dalam Mata Uang Asing 2013 Mata Uang Asing USD Aset Kas dan Setara Kas
404.440
SGD
8.149.758
EURO
AUD
116.705
161.769
2012 Mata Uang Asing
Ekuivalen Rupiah
USD
87.118.088.239
29.106
SGD
EURO
11.815.077
Ekuivalen Rupiah
AUD
11.623
--
93.851.223.089
30. Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko Keuangan Risiko keuangan utama yang dihadapi Grup adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko likuiditas. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia. (i)
Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, pasien atau pihak rekanan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang non usaha. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Grup mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masingmasing pelanggan serta penerimaan jaminan dari pasien dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih. Tabel berikut menganalisis kualitas aset keuangan berdasarkan jatuh tempo: 2013 Jatuh Tempo Belum Jatuh Tempo Kurang dari 1 Tahun Lebih dari 1 Tahun Rp Rp Rp
Jumlah Rp
Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya
515.437.837.445 118.448.967.164 515.189.971 3.143.279.756
-145.688.002.043 ---
-15.399.739.411 ---
515.437.837.445 279.536.708.618 515.189.971 3.143.279.756
Jumlah
637.545.274.336
145.688.002.043
15.399.739.411
798.633.015.790
2012 Jatuh Tempo Belum Jatuh Tempo Kurang dari 1 Tahun Lebih dari 1 Tahun Rp Rp Rp
Jumlah Rp
Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya
168.707.958.679 68.794.566.719 662.399.000 8.072.306.481
-114.153.507.973 ---
-10.286.077.597 ---
168.707.958.679 193.234.152.289 662.399.000 8.072.306.481
Jumlah
246.237.230.879
114.153.507.973
10.286.077.597
370.676.816.449
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
44
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Tidak terdapat jaminan dari pelanggan atas piutang yang telah jatuh tempo. Grup telah mencatat penyisihan penurunan nilai atas piutang usaha yang telah jatuh tempo (lihat Catatan 4). (ii)
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terdiri dari kas dan setara kas (lihat Catatan 29). Analisa Sensitivitas Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Singapura sebesar 10%, akan meningkatkan laba sebelum pajak tahun berjalan sebesar Rp7.846.587.002 (2012: Rp9.342.181.384). Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika sebesar 10%, akan meningkatkan laba sebelum pajak tahun berjalan sebesar Rp493.131.592 dan (2012: Rp28.145.502). Pelemahan nilai tukar terhadap mata uang asing lainnya tidak berdampak material terhadap laba sebelum pajak. Analisis di atas didasarkan pada asumsi bahwa pelemahan dan penguatan terhadap semua mata uang asing dengan pola yang sama, tetapi tidak selalu benar-benar terjadi pada kenyataannya.
(iii) Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Grup tidak memiliki risiko suku bunga terutama karena tidak memiliki pinjaman dengan suku bunga mengambang. (iv) Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Grup menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Grup mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Grup untuk operasi normal Grup dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan jatuh tempo: 2013 Akan Jatuh Tempo dalam Kurang dari 1 Tahun 1 - 5 Tahun Lebih dari 5 Tahun Rp Rp Rp Diukur dengan biaya Perolehan Diamortisasi Utang Usaha - Pihak Ketiga Beban Akrual Utang Bank Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Utang Pihak Berelasi Non-Usaha Jumlah
163.966.851.520 66.910.610.412 16.719.341.429 9.526.754.910 -257.123.558.271
--42.210.302.599 --42.210.302.599
--750.637.633 --750.637.633
2012 Akan Jatuh Tempo dalam Kurang dari 1 Tahun 1 - 5 Tahun Lebih dari 5 Tahun Rp Rp Rp Diukur dengan biaya Perolehan Diamortisasi Utang Usaha - pihak ketiga Beban Akrual Utang Bank Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Utang Pihak Berelasi Non-Usaha Jumlah
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
155.526.637.952 33.509.451.861 16.071.687.315 26.924.904.271 -232.032.681.399
--44.868.601.987 --44.868.601.987
45
--9.884.512.480 -9.884.512.480
Tidak Memiliki Jatuh Tempo Rp ----387.074.492.750 387.074.492.750
Tidak Memiliki Jatuh Tempo Rp ----798.786.624.559 798.786.624.559
paraf:
Jumlah Rp 163.966.851.520 66.910.610.412 59.680.281.661 9.526.754.910 387.074.492.750 687.158.991.253
Jumlah Rp 155.526.637.952 33.509.451.861 70.824.801.782 26.924.904.271 798.786.624.559 1.085.572.420.425
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Estimasi Nilai Wajar Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar masing-masing kategori aset dan liabilitas keuangan: 2013
2012
Nilai Tercatat Rp
Nilai Wajar Rp
Nilai Tercatat Rp
Nilai Wajar Rp
Aset Keuangan Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Deposito
515.437.837.445 270.802.239.670 515.189.971 3.143.279.756
515.437.837.445 270.802.239.670 515.189.971 3.143.279.756
168.707.958.679 187.066.776.874 662.399.000 8.072.306.481
168.707.958.679 187.066.776.874 662.399.000 8.072.306.481
Jumlah
789.898.546.842
789.898.546.842
364.509.441.034
364.509.441.034
Liabilitas Keuangan Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Utang Usaha - Pihak Ketiga Beban Akrual Utang Bank Liabilitas Jangka Pendek Lainnya Utang Pihak Berelasi Non-Usaha Jumlah
163.966.851.520 66.910.610.412 59.680.281.661 9.526.754.910 387.074.492.750 687.158.991.253
163.966.851.520 66.910.610.412 59.680.281.661 9.526.754.910 387.074.492.750 687.158.991.253
155.526.637.952 33.509.451.861 70.824.801.782 26.924.904.271 798.786.624.559 1.085.572.420.425
155.526.637.952 33.509.451.861 70.824.801.782 26.924.904.271 798.786.624.559 1.085.572.420.425
Pada 31 Desember 2013 dan 2012, manajemen memperkirakan bahwa nilai tercatat aset lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek dan yang jatuh temponya tidak ditentukan telah mencerminkan nilai wajarnya.
31. Pengelolaan Modal 2013 Rp Liabilitas Neto: Jumlah Liabilitas Dikurangi : Kas dan Setara Kas Jumlah Liabilitas Neto Jumlah Ekuitas Dikurangi: Tambahan Modal - Neto Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - Neto Perubahan Transaksi Ekuitas Entitas Anak Kepentingan Nonpengendali Jumlah Jumlah Ekuitas yang Disesuaikan Rasio Liabilitas Neto terhadap Ekuitas Disesuaikan
2012 Rp
961.782.758.180 (515.437.837.445)
1.341.585.219.583 (168.707.958.679)
446.344.920.735
1.172.877.260.904
1.638.991.778.979
244.640.798.509
11.329.652.726 11.728.781.953 (27.608.728.827)
11.329.652.726 11.728.781.953 (11.461.117.212)
(4.550.294.148)
11.597.317.467
1.634.441.484.831
256.238.115.976
0,3
4,6
Tujuan manajemen permodalan adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perusahaan (going concern), memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal. Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
46
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Perusahaan secara rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Perusahaan, profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis. Penurunan rasio tersebut di atas disebabkan penurunan liabilitas neto dan penambahan modal Perusahaan sebesar Rp1.328.332.950.000 yang berasal dari penawaran saham perdana (lihat Catatan 1.b). Penurunan liabilitas neto tersebut disebabkan pelunasan utang pihak berelasi dan peningkatan kas dan setara kas. 32. Transaksi Non-kas Berikut aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas: Penambahan aset tetap Grup periode 31 Desember 2013 dan 2012 dari reklasifikasi uang muka masingmasing sebesar Rp141.582.484.925 dan Rp12.808.909.716. Biaya emisi saham yang masih terutang pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp1.899.274.884 (lihat Catatan 16). 33. Ikatan dan Perjanjian Penting a.
Perjanjian Sewa Pada bulan Pebruari 2005, DHI, entitas anak, mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Cinere dengan PT Anadi Sarana Tatahusada. Perjanjian ini berlaku selama 13 tahun dengan total nilai sewa Rp12.000.000.000. Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, beban sewa yang dicatatkan masing-masing sebesar Rp1.039.562.172. Berdasarkan perjanjian sewa yang dibuat oleh Allen & Gledhill Advocates & Solicitors tanggal 8 Nopember 2010, EJM selaku pihak yang menerima novasi sewa dari PT Lippo Karawaci Tbk, entitas induk, terakhir tanggal 10 Oktober 2011, mengadakan perjanjian sewa dengan GPS selama 15 tahun. Atas perjanjian tersebut, EJM akan membayar beban sewa yang terdiri dari tarif sewa pokok dan tarif sewa variabel. Sewa pokok ditentukan pada tahun pertama dan selanjutnya disesuaikan, sedangkan tarif variabel diperhitungkan mulai tahun kedua berdasarkan persentase tertentu dari gross revenue. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan. Keterlambatan pembayaran akan dikenakan denda sebesar 2% ditambah suku bunga rata-rata pinjaman dari 3 bank tertentu di Singapura. Transaksi jual dan sewa-balik tersebut memenuhi klasifikasi sewa operasi dan harga transaksinya di atas nilai wajar sehingga laba yang timbul diakui sebagai laba ditangguhkan (lihat Catatan 18). Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, beban sewa atas transaksi jual dan sewa balik properti masing-masing sebesar Rp26.646.286.592 dan Rp22.333.390.630. Pada 7 Januari 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Palembang (Siloam Sriwijaya) dengan PT Palembangparagon Mall (PM). Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun sejak grand opening rumah sakit dan memiliki tenggang waktu tidak dikenakan sewa (grace period) selama 3 (tiga) bulan sejak grand opening rumah sakit. Atas perjanjian tersebut, Siloam Sriwijaya akan membayar beban sewa sebesar Rp3 miliar dan meningkat Rp500 juta setiap tiga tahun, yang dibayar di muka untuk tiap periode sewa selambat-lambatnya setiap tanggal 10 (sepuluh) bulan I (pertama) periode sewa. Pada 5 Oktober 2012, PM menandatangani perjanjian pengalihan kepemilikan bangunan dengan PT Bisma Pratama Karya, sehingga Siloam Sriwijaya menerima novasi kepemilikan sewa. Perjanjian ini tidak mengubah ketentuan sewa di perjanjian sebelumnya.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
47
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, beban sewa yang dicatatkan sebesar nihil. b.
Perjanjian Menyewakan Kembali (Sub-Lease) antara Perusahaan dengan PT Lippo Karawaci Tbk (LK) Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian menyewakan kembali (sub-lease) dengan LK, entitas induk, yang meliputi properti Siloam Hospitals Lippo Village, Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Siloam Hospitals Surabaya, Siloam Hospitals Semanggi MRCCC, Siloam Hospitals Manado, Siloam Hospitals Makassar, Siloam Hospitals Bali dan Siloam Hospitals TB Simatupang. Untuk periode 1 Mei 2013 hingga 31 Desember 2013, beban sewa yang dicatatkan sebesar Rp10.888.996.419.
c.
Master Agreement antara Perusahaan dengan PT Lippo Karawaci Tbk (LK) Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan LK, entitas Induk, yang meliputi: Perjanjian sewa properti Rumah Sakit Umum Siloam dan properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Kemang dan Siloam Hospitals St. Moritz; Hak untuk membangun properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Yogyakarta, Siloam Hospitals Bintaro dan Siloam Hospitals Surabaya Manyar; Perjanjian penawaran properti tertentu untuk dioperasikan sebagai Siloam Hospitals Pontianak; dan Perjanjian kerjasama operasi Siloam Hospitals Bandung.
d.
Master Agreement antara Perusahaan dengan PT Metropolis Propertindo Utama (MPU) Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan MPU yang meliputi: Jual beli saham Siloam Hospitals Malang, Siloam Hospitals Salemba, Siloam Hospitals Palembang, Siloam Hospitals Medan dan Siloam Hospitals Surabaya Sea Master; Hak untuk membangun properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Padang, Siloam Hospitals Bangka Belitung, Siloam Hospitals Semarang Srondol, Siloam Hospitals Bogor Internusa, Siloam Hospitals Jember, Siloam Hospitals Bluemall Bekasi, Siloam Hospitals Bekasi Grand Mall, Siloam Hospitals MT Haryono, Siloam Hospitals Salemba, Siloam Hospitals Lampung dan Siloam Hospitals Kupang; Hak untuk mengoperasikan dan mengelola Siloam Hospitals Kupang; Perjanjian sewa properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Surabaya Sea Master, Siloam Hospitals Pluit dan Siloam Hospitals Cempaka Putih; dan Perjanjian penawaran properti tertentu untuk dioperasikan sebagai Siloam Hospitals Purwakarta, Siloam Hospitals Ambon, Siloam Hospitals Lubuk Linggau, Siloam Hospitals Manado Kairagi, Siloam Hospitals Serang dan Siloam Hospitals Pekanbaru.
34. Segmen Operasi Siloam Hospital Lippo Vilage Rp Pendapatan Eksternal Rawat Inap Rawat Jalan
Siloam Hospital Kebun Jeruk Rp
Siloam Hospital Surabaya Rp
MRCCC Rp
2013 (Dalam Ribuan Rupiah) Siloam Hospitals Siloam Hospitals Cikarang Balikpapan Rp Rp
Lain-lain
Eliminasi
Rp
Rp
Konsolidasian Rp
395.681.495 273.202.557 668.884.052
246.328.019 185.709.456 432.037.475
164.779.467 87.195.123 251.974.591
189.395.140 129.400.617 318.795.757
71.847.127 70.958.421 142.805.548
73.459.884 55.714.738 129.174.622
399.441.873 160.486.075 559.927.948
----
1.540.933.005 962.666.988 2.503.599.993
Laba Bruto Rawat Inap Rawat Jalan
140.413.177 82.576.038
69.474.463 42.234.805
34.383.712 41.027.283
39.997.810 31.791.099
16.637.245 20.795.461
24.744.455 12.122.452
70.736.668 31.763.274
---
396.387.530 262.310.411
Beban Usaha dan Lain-lain Beban Keuangan - Neto Beban Pajak
222.989.216 (81.573.445) (3.148.433) --
111.709.267 (57.649.304) (3.313.704) --
75.410.995 (34.142.267) (650.442) --
71.788.909 (101.236.138) (1.394.140) --
37.432.705 (27.653.506) 1.470.313 209.306
36.866.908 (31.450.705) (4.327.400) 511.363
102.499.941 (246.307.778) 4.440.157 (22.289.330)
-----
658.697.941 (580.013.144) (6.923.649) (21.568.661)
Laba (Rugi) Tahun Berjalan
138.267.337
50.746.259
40.618.285
(30.841.369)
11.458.818
1.600.166
(161.657.010)
--
50.192.487
Aset Segmen
445.586.168
223.986.260
154.695.211
262.701.850
170.919.068
183.152.323
1.159.733.658
--
2.600.774.537
Liabilitas Segmen
84.280.626
59.295.907
45.527.970
352.247.107
160.404.751
184.360.082
75.666.315
--
961.782.758
Pengeluaran Barang Modal Penyusutan Beban Non-kas Selain Penyusutan
16.956.254 20.694.313 3.778.307
16.299.455 14.681.464 2.552.757
2.299.779 9.504.873 304.125
5.739.132 41.655.927 13.544.223
9.850.368 6.013.894 166.742
22.965.787 12.200.206 1.737.414
311.443.967 97.738.013 12.921.042
----
385.554.742 202.488.689 35.004.609
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
48
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Siloam Hospital Lippo Vilage Rp
Siloam Hospital Kebun Jeruk Rp
Siloam Hospital Surabaya Rp
2012 (Dalam Ribuan Rupiah) MRCCC
Lain-lain
Eliminasi Rp
Konsolidasian
Rp
Rp
351.265.081 237.660.104 588.925.185
211.283.839 170.112.563 381.396.402
143.523.300 76.630.969 220.154.269
130.657.935 80.061.429 210.719.364
240.216.190 146.671.113 386.887.303
----
1.076.946.344 711.136.178 1.788.082.522
Laba Bruto Rawat Inap Rawat Jalan
109.793.761 57.698.237
43.090.561 45.623.815
26.012.773 35.660.108
16.113.664 19.259.602
48.624.016 42.937.979
---
243.634.776 201.179.740
Beban Usaha dan Lain-lain Beban Keuangan - Neto Beban Pajak
167.491.998 (63.618.449) (2.948.984) --
88.714.376 (38.422.795) (3.244.757) --
61.672.881 (31.930.575) (569.997) --
35.373.266 (71.876.667) (758.024) --
91.561.995 (147.497.893) (6.924.794) (25.061.979)
-----
444.814.516 (353.346.379) (14.446.556) (25.061.979)
Pendapatan Eksternal Rawat Inap Rawat Jalan
Rp
Laba (Rugi) Tahun Berjalan
100.924.565
47.046.825
29.172.309
(37.261.425)
(87.922.671)
--
51.959.603
Aset Segmen
309.918.534
167.127.664
100.465.449
290.895.007
717.819.363
--
1.586.226.018
Liabilitas Segmen
86.880.329
53.183.571
31.916.494
349.598.896
820.005.930
--
1.341.585.220
Pengeluaran Barang Modal Penyusutan Beban Non-kas selain Penyusutan
32.594.545 18.063.328 5.235.156
25.582.413 12.329.794 2.640.534
24.734.220 7.765.748 2.663.675
25.504.056 40.190.511 3.886.534
285.693.230 41.958.202 7.269.796
----
394.108.464 120.307.583 21.695.694
35. Kasus Hukum Pada 27 Maret 2009, dr Doro Soendoro, dr Liem Kian Hong dan dr Hardi Susanto sebagai penggugat mengajukan gugatan kepada Perusahaan sebagai tergugat mengenai pemutusan kontrak kerja penggugat. Semua klaim yang diajukan ditolak berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat No 147/Pdt.G/2009/PN.JKT.BAR tanggal 23 Juli 2009 namun klaim penggugat dikabulkan melalui putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 626/PDT/2009/PT.DKI tanggal 29 Juni 2010. Pada 24 September 2010, penggugat mengajukan memori kasasi terhadap putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Barat ke Mahkamah Agung. Kemudian berdasarkan Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 410.K/Pdt/2011.jo No.147/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Bar tanggal 20 Agustus 2013, MA membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Barat No.626/Pdt/2009/PT.DKI dan menyatakan Pengadilan Tinggi Jakarta Barat tidak berwenang untuk mengadili dan menghukum penggugat untuk membayar biaya pengadilan Rp500.000. Sampai dengan tanggal laporan, Perusahaan tidak memperoleh informasi adanya upaya hukum lanjutan atas gugatan ini. Pada 9 Juli 2009, Alfonsus Budi Susanto, S.E., M.A., mengajukan gugatan kepada Perusahaan dan tujuh tergugat lainnya sehubungan dengan malpraktik yang diderita oleh penggugat. Semua klaim ditolak melalui putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara No 237/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Ut tanggal 11 Maret 2010 dan dikuatkan melalui putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 548/PDT/2010/PT.DKI tanggal 18 Mei 2011. Pada 23 Pebruari 2012, penggugat mengajukan memori kasasi kepada Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal laporan, kasus ini masih dalam proses. Pada 1 Oktober 2012, Wahju Indrawan, penggugat, mengajukan gugatan No 71/Pdt.G/2012/PN.JBI kepada GFA, entitas anak, sebagai Tergugat I dan dua terdakwa lainnya sehubungan dengan dugaan malpraktik yang diderita oleh istri penggugat. Semua klaim ditolak berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jambi No. 71/Pdt.G/2012/PN.JBI tanggal 23 Juli 2013 dan dikuatkan melalui putusan Pengadilan Tinggi Jambi No. 63/PDT/2013/PT.JBI tanggal 18 Desember 2013. Pada 5 Pebruari 2014, penggugat mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
49
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) 36. Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan Pada tanggal 4 Pebruari 2014, berdasarkan surat No. 0258/JAM/2014, GFA, entitas anak melakukan perpanjangan fasilitas kredit lokal yang akan jatuh tempo pada 5 Mei 2014.
37. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Tahun 2013 Beberapa interpretasi standar akuntansi keuangan (ISAK) baru berikut ini berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup: - ISAK No. 27 “Pengalihan Aset dari pelanggan” - ISAK No. 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas” Disamping itu, pada bulan Desember 2013, DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas PSAK tersebut tidak diperkenankan. PSAK tersebut adalah sebagai berikut: - PSAK No. 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” - PSAK No. 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” - PSAK No. 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” - PSAK No. 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja” - PSAK No. 65 “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK No. 66 “Pengaturan bersama” - PSAK No. 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” - PSAK No. 68 “Pengukuran nilai wajar” Hingga tanggal otorisasi laporan keuangan konsolidasian ini, manajemen masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari ISAK serta PSAK baru dan revisian tersebut.
38. Tanggung Jawab dan Otorisasi Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi pada 7 Maret 2014.un
Disetujui oleh:
____________ Director
______________________ Accounting Manager
tuk di
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
50
paraf: