PT PANIN INSURANCE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PANIN BANK PLAZA Lt. 6 Jl. Palmerah Utara No. 52 Jakarta Barat-11480
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Neraca Konsolidasian
2
Laporan Laba Rugi Konsolidasian
4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
5
Laporan Arus kas Konsolidasian
6
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
7
INFORMASI TAMBAHAN INDUK PERUSAHAAN
69
INFORMASI TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN - Neraca - Laporan Laba Rugi - Laporan Perubahan Ekuitas - Laporan Arus Kas - Rekonsiliasi Perhitungan Pajak Penghasilan Badan - Pendapatan, Beban dan Hasil Underwriting - Beban Usaha - Analisis Kekayaan - Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas
70 72 73 74 75 76 77 78 79
ffiP"ninlnsurance SURAT PERNYATAAN DIREKSI
TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PER 31 DESEMBER 2O1O DAN 2OO9 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT PT PANIN INSURANCE TbK DAN ANAK PERUSAHAAN
Kami yang bertandatangan di bawah ini 1.
Nama
Suwirjo Josowidjojo
Alamat Kantor
Panin Bank Plaza Lantai 6 Jl. Palmerah Utara No. 52, Jakarta I 1480 Jl. Buana Biru Besar I No. 22, RT.003/RW. 009 K e I urahan Kemb an gan U tar a, Kecamatan Kemb an gan, J akarta (021) s480669 Presiden Direktur
Alamat Domisili Nomor Telepon Jabatan
2.
Nama
SyamsulHidayat
Alamat Kantor
Panin Bank Plaza Lantai 6 Jl. Palmerah UtaraNo. 52, Jakarta 11480 Jl. Kemanggisan Indah III, RT.006/RW. 013 Ke lurahan Pal merah, Kecamatan Palmerah, J akarta B arat (02t) s48066e Wakil Presiden Direktur
Alamat Domisili Nomor Telepon Jabatan
menyatakan bahwa
1.
:
B ar at
:
Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan;
2. 3.
Laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia; a. Semua informasi dalam laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan telah dimuat secara lengkap dan benar;
b.
4.
Laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; Bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal dalam Perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
/h
Iakarta,3l Maret 201I PT PANI N /A/SUBAAJ CE TbK
,/^
&irElosmri+bb--Presiden Direktur
PT PANIN INSURANCE TbK
Wakil Presiden Direktur
0armawan,Hendang E Yogi CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANTS, MANAGEMENT AND TAX CONSULTANTS
An independent firm associated with AGN lnternational Ltd Jl.Kayu Jati lll No. 1 Rawamangun, Jakarta Timur 13220, lndonesia Tel.: (021)47860050, 47863119 Facs.: (021) 4721820 E-mail:
[email protected] License No. 903/KM.1/201 0
Laporan No.: 0B
Kl1 PNIN HT GA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Panin lnsurance Tbk
Kami telah mengaudit neraca konsolidasian PT Panin lnsurance Tbk ("Perusahaan") dan anak perusahaan tanggal 3'1 Desember 2010, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan konsolidasian adalah
tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasian berdasarkan audit kami. Laporan keuangan konsolidasian PT Panin lnsurance Tbk dan anak perusahaan tanggal 31 Desember 2009 telah diaudit oleh auditor independen lain yang laporannya bertanggal 29 Maret 2010 berisi pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan lnstitut Akuntan Publik lndonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen,
serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010, serta hasil usaha dan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di lndonesia. Sepertidijelaskan pada Catatan 43 atas laporan keuangan konsolidasian, mulai 1 Januari2010, Perusahaan dan
anak perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (Revisi 2006),
"lnstrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), "lnstrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", menggantikan PSAK No. 50, "Akuntansi Efek Tertentu", dan PSAK No. 55, "Akuntansi lnstrumen Keuangan dan Aktifitas Lindung Nilai". Penerapan PSAK revisi tersebut dilakukan secara prospektif.
Audit kami dilaksanakan dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. lnformasi tambahan yang terlampir mengenai informasi keuangan PT Panin lnsurance Tbk (induk perusahaan saja) pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 disajikan untuk tujuan analisis tambahan dan bukan merupakan bagian laporan keuangan konsolidasian yang diharuskan menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum di lndonesia. lnformasi tambahan tersebut telah menjadi objek prosedur audit yang kami terapkan dalam audit atas laporan keuangan konsolidasian dan, menurut pendapat
kami telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, berkaitan dengan laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Kantor Akuntan Publik
Darmawan, Hendang & Yogi
uradi Darmawan, MBA, CPA NIAP No.: 98.1.0044 31 Maret 2011 Other Ofiices: Menara Kadin lndonesia Fl.27, Jl HR Rasuna Said Blok X-5 Kav 2-3, Jakafta 12950, lndonesia Tel.: (021) 5274657 Facs.: (021) 5274717 1 Gedung Majapahit Permai Blok B 103-104, Jl. Majapahit No 18-20, Jakarta '10160, lndonesia Tel.: (021) 3807530, 3807531, 3850121 Facs.:(021) 3807560
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) Catatan
2010
2009
ASET Investasi Pihak ketiga Dana jaminan Deposito berjangka Unit penyertaan reksadana Efek ekuitas Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Pinjaman polis Efek hutang Investasi lainnya
1b,2a,2b,2c, 2d,2e,2f,3,
97.504 1.266.595 1.155.735 22.231 8.633 421.322 8.865
141.880 860.486 1.182.982 7.834 30.000 5.978 414.145 8.863
Sub jumlah
2.980.885
2.652.168
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Deposito berjangka Unit penyertaan reksadana Efek ekuitas Efek hutang Penyertaan dalam bentuk saham
69.182 387.431 398.303 5.324.271
44.730 300.860 37.521 43.466 4.869.676
6.179.187 9.160.072
5.296.253 7.948.421
87
199
55.595 13.532
11.381 16.463
69.214
28.043
16.240 28.606
12.324 9.201
44.846
21.525
7.901
8.411
12.249 8.912
9.891 6.569
21.161
16.460
6.137 2.097
17.387 11.870
8.234
29.257
919 8.308
22.290
29.097 9.230
21.380 11.356
9.358.982
8.107.143
29,37,39,43 44,45,46,48
Sub jumlah Jumlah investasi Kas dan bank Kas Bank Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2a,2c,2d, 2g,4,37,39 44,45,48
Jumlah kas dan bank Piutang premi-setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 300 juta. Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2a,2c,2d,2h, 2j,5,37,39 44,45
Jumlah piutang premi-bersih Piutang reasuransi Piutang hasil investasi Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2a,2c,2d,2i,2x,6,39,40 2a,2c,2d,2e, 7,29,37,39, 44,45
Jumlah piutang hasil investasi Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2a,2d,8,37,38 44,45
Jumlah piutang lain-lain Pajak dibayar dimuka Aset pajak tangguhan Aset tetap-setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 23.321 juta dan Rp 19.568 juta, masingmasing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Aset lain-lain JUMLAH ASET
2ab,33 2k,9,32
2c,2d,2n,10,30,37,39
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 2
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN (LANJUTAN) 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) Catatan
2010
2009
2a,2c,2o,11,39,44
9.144 2.448.796 47.794 83.037 26.280
9.705 2.225.185 47.953 70.511 28.385
17.722 4.719
11.437 1.706
22.441
13.143
5.974
4.985
39.565 13.202 16.818 10.398
24.632 7.322 24.051 2.150
2.723.449
2.458.022
24.901 2.775.691
39.285 2.414.723
2a,2c,25
1.009.534 26.563 6.771
1.009.534 26.563 6.771
2a,2c,2f,3
68.697
4.136
29.000 2.694.376
27.000 2.121.109
3.834.941
3.195.113
9.358.982
8.107.143
KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban Hutang klaim Kewajiban manfaat polis masa depan Estimasi klaim retensi sendiri dan kewajiban klaim Premi yang belum merupakan pendapatan Hutang reasuransi Hutang komisi Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2a,2c,2d,2p,12,39,41 2a,2c,2d,2q,13,39 2a,2c,2d,14,39 2a,2c,2d,2x,16,39,40 2a,2c,2d, 17,37,39,44
Jumlah hutang komisi Hutang pajak Pendapatan premi ditangguhkan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Beban yang masih harus dibayar Hutang lain-lain Kewajiban imbalan pasca kerja
2a,2c,2ab,18,33,49 2a,2d,2e,15,37 2a,2d,19 20 2a,2ac,36, 42
Jumlah Kewajiban Goodwill negatif Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan Ekuitas Modal saham-nilai nominal Rp 250 per saham Modal dasar-9.492.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh4.038.134.920 saham Tambahan modal disetor Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Laba yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2a,2c,2d,2e,2f,21 2a,2c,22
2a,2s,2t,23,34 2a,2t,24
2a,35
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
3
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) Catatan
2010
2009
PENDAPATAN UNDERWRITING Pendapatan premi Premi bruto Premi reasuransi Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan
2a,2c,2d,2e,2u,26,37,41,48 2a,2c,2x,26 2a,2c,2u,14,26
Jumlah Pendapatan Underwriting
1.551.505 (68.053) (12.526)
1.191.336 (77.320) (13.679)
1.470.926
1.100.337
BEBAN UNDERWRITING Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Penurunan estimasi klaim retensi sendiri Kenaikan kewajiban manfaat polis masa depan
2a,2c,2y,27,41 2a,2c,2x,27 2a,2p,13,27 2a,2c,2p,12,27
Jumlah beban klaim Beban komisi neto
2a,2c,2d,2z,28
Jumlah Beban Underwriting HASIL UNDERWRITING HASIL INVESTASI BEBAN AKUISISI BEBAN USAHA
2a,2c,2d,2e,2v,3,29,37
LABA BERSIH SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
665.845
1.462.494
1.461.912
28.737
24.247
1.491.231
1.486.159
1.193.636
(385.822) 1.177.947
(123.407)
(100.808)
2aa,31,37,41
(105.788)
(84.646)
944.136
606.671
2a,2c,2d,2w,32,37
2a,2c,2ab,18,33,48
(35.557)
7.532
908.579
614.203
27.540
14.286
881.039
599.917
(305.191)
(199.749)
575.848
400.168
142,60 142,60
99,10 99,10
2a,2c
LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian
224.708
2a,2c,2e,2l,10,30
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN
820.073 (16.973) (7.033)
(20.305)
LABA USAHA (BEBAN) PENGHASILAN LAIN-LAIN-BERSIH
1.258.811 (19.770) (1.255)
2a,2ad,23,34
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 4
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) Modal Ditempatkan dan
Saldo per 1 Januari 2009 Pelaksanaan Waran Seri IV
Selisih Nilai
Laba (Rugi) Yang
Transaksi
Belum Direalisasi
Selisih
Biaya
Restrukturisasi
Dari Efek
Penilaian
Tambahan Modal Disetor
Saldo Laba
Disetor
Agio
Emisi
Entitas
Tersedia
Kembali
Ditentukan
Tidak Ditentukan
Jumlah
Penuh
Saham
Saham
Sepengendali
Untuk Dijual
Aset Tetap
Penggunaannya
Penggunaannya
Ekuitas
1.009.517
28.591
-
24.000
1.723.941
2.780.888
17
-
(2.028) -
6.771 -
(9.904) -
-
-
-
17
Laba yang belum direalisasi -
-
-
-
14.040
-
-
-
14.040
Laba bersih periode berjalan
dari efek tersedia untuk dijual
-
-
-
-
-
-
-
400.168
400.168
Cadangan umum
-
-
-
-
-
-
3.000
1.009.534
28.591
6.771
4.136
-
27.000
-
-
-
-
-
-
1.009.534
28.591
6.771
4.136
-
27.000
Saldo per 31 Desember 2009
(2.028)
(3.000) 2.121.109
3.195.113
sebelum penyesuaian Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006)
-
(581)
(581)
Saldo per 1 Januari 2010 setelah penyesuaian
(2.028)
2.120.528
3.194.532
Laba yang belum direalisasi -
-
-
-
64.561
-
-
-
64.561
Laba bersih periode berjalan
dari efek tersedia untuk dijual
-
-
-
-
-
-
-
575.848
575.848
Cadangan umum
-
-
-
-
-
-
2.000
1.009.534
28.591
6.771
68.697
-
29.000
Saldo per 31 Desember 2010
(2.028)
(2.000) 2.694.376
3.834.941
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 5
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan premi asuransi Penerimaan klaim reasuransi Pembayaran premi reasuransi Pembayaran klaim dan manfaat Pembayaran komisi asuransi Pembayaran beban akuisisi Pembayaran beban usaha Pembayaran pajak penghasilan Perseroan Lain-lain Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan hasil investasi Pencairan deposito, reksadana, obligasi, penjualan saham, dan efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Penerimaan pinjaman polis Penjualan aset tetap Penempatan deposito, reksadana dan efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan pembelian saham Pembelian surat berharga Pemberian pinjaman polis Pembelian investasi obligasi Pembelian aset tetap Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
2010
2009
1.530.286 12.220 (59.677) (1.259.197) (11.713) (122.535) (118.873) 54.471
1.171.295 14.561 (50.389) (816.827) (22.583) (99.936) (58.018) (12.707) 1.887
24.982
127.283
88.902
176.530
11.436.561 14.188 583
6.089.282 34.096 272
(10.375.980) (1.172.085) (16.734) (13.220)
(5.519.106) (870.763) (18.105) (7.807)
(37.785)
(115.601)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pelaksanaan Waran Seri IV Penerimaan dividen Pembelian saham treasuri
55.150 -
1.033 -
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan
55.150
1.033
KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK SALDO KAS DAN BANK AWAL TAHUN DAMPAK PERUBAHAN SELISIH KURS TERHADAP KAS DAN BANK
42.347 28.043 (1.176)
12.715 15.811 (483)
SALDO KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
69.214
28.043
295.914 990.144 90.825 4.541
(575.238) 437.079 100.668 5.033
225.963
(658.812)
AKTIVITAS-AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Laba (rugi) yang belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai investasi Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Perubahan ekuitas dalam aset bersih anak perusahaan Amortisasi goodwill negatif Kenaikan (penurunan) kewajiban manfaat polis masa depan dan estimasi kewajiban klaim
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 6
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 1.
Umum a. Pendirian Perseroan dan Informasi Umum PT Panin Insurance Tbk (Perseroan) didirikan pada tanggal 24 Oktober 1973 di Jakarta dengan Akta No. 84 dari Notaris Juliaan Nimrod Siregar gelar Mangaradja Namora, S.H., dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/408/2 tanggal 12 Desember 1973 serta didaftarkan di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta tanggal 29 Januari 1974 No. 224, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 7 tanggal 22 Januari 1974, Tambahan No.37. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 79 tanggal 25 Juli 2008 dari Notaris Benny Kristianto, S.H. yang ditegaskan kembali dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 22 tanggal 30 Juni 2009 tentang penyesuaian seluruh anggaran dasar Perseroan sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan No. IX.J.1. lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik. Perubahan tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-49984.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 15 Oktober 2009. Sesuai pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan meliputi bidang asuransi kerugian. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat membuat dan menutup perjanjian-perjanjian usaha asuransi kerugian, termasuk melakukan kegiatan berdasarkan prinsip Syariah, termasuk pula perjanjian-perjanjian reasuransinya. Perseroan mempunyai perjanjian reasuransi dengan berbagai perusahaan di dalam dan di luar negeri. Dalam rangka melaksanakan kegiatan ini telah diperoleh izin dari Departemen Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Moneter Dalam Negeri, terakhir dengan surat No. KEP-8015/MD/1986 tanggal 8 Desember 1986. Perseroan berdomisili di Jakarta Barat, berkantor pusat di Jakarta, memiliki satu cabang di Jakarta dan empat cabang di luar Jakarta, yaitu: Bandung, Semarang, Surabaya dan Medan, serta memiliki 13 (tiga belas) kantor pemasaran di Cirebon, Palembang, Makassar, Bandar Lampung, Pekanbaru, Batam, Yogyakarta, Padang, Jambi, Pematang Siantar, Sukabumi, Puri Kencana-Jakarta dan Solo. Kantor Pusat Perseroan beralamat di Panin Bank Plaza lantai 6, Jalan Palmerah Utara No. 52, Jakarta. Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1974 dan Perseroan tergabung dalam kelompok usaha Panin Grup. Berdasarkan Akta No. 41 tanggal 30 Juni 2010 dari Notaris Adi Triharso, S.H. dan Akta No. 110 tanggal 30 Juni 2008, Notaris Benny Kristianto, S.H., dan susunan komisaris Perseroan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagi berikut:
Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Independen
: : :
2010
2009
Mu’min Ali Gunawan Fadjar Gunawan Akijat Lukito *) Lukman Abdullah
Mu’min Ali Gunawan Fadjar Gunawan Akijat Lukito
*) Telah mengundurkan diri sebagai komisaris independen Perseroan efektif sejak tanggal 29 Nopember 2010. Berdasarkan Akta No. 41 tanggal 30 Juni 2010 dari Notaris Adi Triharso, S.H. dan Akta No. 110 tanggal 30 Juni 2008, Notaris Benny Kristianto, S.H., dan susunan direksi Perseroan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagi berikut: Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
: : :
Suwirjo Josowidjojo Syamsul Hidayat Karel Fitrianto Pangandjaja
Jumlah karyawan Perseroan sebanyak 194 orang dan 181 orang masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. 7
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 1.
Umum-Lanjutan a. Pendirian Perseroan dan Informasi Umum-Lanjutan Sesuai dengan Surat Edaran Badan Pengawas Pasar Modal No. IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004 dan Peraturan Pencatatan PT Bursa Efek Jakarta Nomor I-A tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa, berikut adalah susunan komite audit Perseroan per 31 Desember 2010 dan 2009:
Ketua Anggota
: : :
2010
2009
Lukman Abdullah Veronika Lindawati Lim Gito
Akijat Lukito Veronika Lindawati Lanywati
b. Anak Perusahaan Perseroan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham anak perusahaan, sebagai berikut: Persentase Jumlah kepemilikan aset Jenis usaha
2010 (%)
2009 (%)
2010 (Rp)
2009 (Rp)
Asuransi jiwa
57,148
57,127
8.144.065
7.078.604
PT Panin Life (PL) (dahulu PT Panin Anugrah Life dimiliki PF)
Asuransi jiwa
99,999
99,999
2.882.978
130.089
PT Panin Financial Assurance (PFA) (dahulu PT PaninBanholdco dimiliki PF)
Asuransi jiwa
99,999
26.900
18.090
Modal Ventura
99,999
99,999
11.088
10.221
Perdagangan dan jasa
99,999
99,999
7.716
5.221
Anak Perusahaan PT Panin Financial Tbk (PF) (dahulu PT Panin Life Tbk)
PT Epanin Dotcom (ED) (dimiliki PF) PT Panin Geninholdco (GH)
99,999
Berdasarkan Akta Notaris No. 15 tanggal 8 Desember 2009 dari Notaris Erni Rohaini, S.H., MBA, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Panin Financial Tbk (PF) menyetujui pengalihan aset dan kewajiban PF kepada PT Panin Life (dahulu PT Panin Anugrah Life Insurance atau PL) dan perubahan nama anak Perusahaan, sehubungan dengan perubahan kegiatan usaha utama anak perusahaan. Perubahan-perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-02074.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 14 Januari 2010 dan Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. S-1526/MK.10/2009 tanggal 21 Oktober 2009 Nilai hak dan kewajiban atas portofolio pertanggungan anak perusahaan (PF) yang dialihkan kepada PL merupakan jumlah uang pertanggungan, yakni sebesar Rp 18.060.350, yang terdiri dari 128.487 polis dengan jumlah peserta sebanyak 242.442 peserta. Nilai portofolio pertanggungan diperhitungkan dengan mengkompensasikan nilai aset PF yang dialihkan kepada PL. Penyelesaian pengalihan portofolio pertanggungan tersebut dilakukan dengan cara mengalihkan seluruh kewajiban dari anak Perusahaan yang terkait dengan kegiatan asuransi dan disertai pengalihan kekayaan milik anak Perusahaan. Kewajiban dan kekayaan tersebut bernilai sama yakni sebesar Rp 2.252.915 termasuk didalamnya berupa cadangan teknis dari anak Perusahaan. Nilai pengalihan aset dan nilai pengambilalihan kewajiban didasarkan pada nilai buku yang tercatat pada laporan keuangan PF per tanggal 31 Desember 2009.
8
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 1.
Umum-Lanjutan b. Anak Perusahaan-Lanjutan Terhitung sejak tanggal 1 Januari 2010, PF merubah namanya dari ”PT Panin Life Tbk” menjadi ”PT Panin Financial Tbk” dan menghentikan kegiatan usahanya sebagai perusahaan asuransi jiwa. Pada tanggal 25 September 2008, PF meningkatkan kepemilikannya pada PT Epanin Dotcom dari 30% menjadi 80% dan sejak tanggal tersebut laporan keuangan PT Epanin Dotcom (ED) dikonsolidasikan dengan laporan keuangan PF. Sebelumnya kepemilikan di ED dicatat dengan metode ekuitas. Lebih lanjut pada tanggal 16 April 2009, Perusahaan meningkatkan kepemilikannya pada ED dari 80% menjadi 99,999%. Pada tahun 1995, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-164/KM.17/1995 tanggal 23 Juni 1995, anak perusahaan (PF) memperoleh pengesahan untuk mengelola Dana Pensiun Lembaga Keuangan. c.
Penawaran Umum Efek Perseroan Pada tanggal 13 Agustus 1983, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. SI-109/PM/1983 untuk melakukan penawaran umum atas 765.000 saham Perseroan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 1.150 per saham. Pada tanggal 20 September 1983, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta. Pada tahun 1989, Perseroan melakukan Pengeluaran Tambahan Saham sebanyak 578.000 saham dengan harga penawaran Rp 3.800 per saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya secara bertahap, terakhir pada tanggal 16 Desember 1993. Pada tanggal 19 Desember 1996, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-2033/PM/1996 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II kepada Para Pemegang Saham Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 300.357.900 saham dengan harga penawaran Rp 500 per saham disertai dengan Waran Seri I sebanyak 60.071.580 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 9 Januari 1997. Setiap pemegang satu waran berhak membeli satu saham Perseroan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 9 Juli 1997 sampai dengan 10 Januari 2002. Bila waran tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa. Pada tanggal 19 Juni 1998, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-1266/PM/1998 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III kepada Para Pemegang Saham Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 231.704.666 saham dengan harga penawaran Rp 500 per saham disertai dengan Waran Seri II sebanyak 61.787.911 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif (dengan asumsi Waran Seri I seluruhnya dilaksanakan menjadi saham Perseroan). Namun pada saat penawaran umum terbatas III, sejumlah 59.986.211 Waran Seri I belum dilaksanakan menjadi saham Perseroan, sehingga saham yang dikeluarkan adalah sebanyak 205.996.290 saham dan sebanyak 54.932.344 waran diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 13 Juli 1998. Setiap pemegang satu waran berhak membeli satu saham Perseroan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 13 Januari 1999 sampai dengan 12 Juli 2001. Bila waran tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa. Pada tanggal 29 Juni 1999, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-1181/PM/1999 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas IV kepada Para Pemegang Saham Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyakbanyaknya 801.572.854 saham, disertai dengan Waran Seri III sebanyak-banyaknya 100.196.606 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Dalam penawaran tersebut, saham yang terjual adalah sebanyak 500.095.905 saham dan sebanyak 62.511.972 waran diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 5 Juli 1999. Setiap pemegang satu waran berhak membeli satu saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan 9
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 1.
Umum-Lanjutan c.
Penawaran Umum Efek Perseroan-Lanjutan yaitu mulai tanggal 5 Januari 2000 sampai dengan 8 Juli 2002. Bila waran tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa. Pada tanggal 28 Juni 2006, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK dengan suratnya No. S-793/BL/2006 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas V kepada para Pemegang Saham dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyakbanyaknya 3.553.197.483 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 250 setiap saham dan sebanyak-banyaknya 789.599.441 Waran Seri IV dengan harga pelaksanaan Rp 250 setiap saham, yang diterbitkan menyertai saham tersebut yang diberikan cuma-cuma sebagai insentif. Dalam penawaran tersebut, saham yang terjual adalah sebanyak 1.694.402.849 saham dan sebanyak 376.533.883 waran diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 13 Juli 2006. Setiap pemegang satu waran berhak membeli satu saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 250 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 15 Januari 2007 sampai dengan 10 Juli 2009. Bila waran tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa. Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham sebagaimana tercantum dalam akta notaris No. 16 tanggal 14 September 2001 dari Notaris Veronica Lily Dharma, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan menyetujui Pembelian Kembali Saham Perseroan yang dimiliki oleh Publik sampai maksimum 10% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh, pembelian dapat dilakukan mulai tanggal 14 September 2001 sampai dengan 13 Maret 2003. Rencana pembelian kembali saham Perseroan ini telah diiklankan dalam harian Koran Tempo dan harian Terbit yang keduanya terbit pada tanggal 16 Agustus 2001. Sampai dengan 13 Maret 2003 telah dilaksanakan pembelian kembali saham Perseroan sebanyak 8.209.000 saham (setelah stocksplit) dan dicatat menurut metode par-value. Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham sebagaimana tercantum dalam akta notaris No. 63 tanggal 28 Juni 2007 dari Notaris Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan menyetujui Pembelian Kembali Saham Perseroan II sampai maksimum 10% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh dikurangi sisa saham hasil pembelian kembali saham Perseroan I, pembelian dapat dilakukan mulai tanggal 28 Juni 2007 sampai dengan 28 Desember 2008. Rencana pembelian kembali saham Perseroan ini telah diiklankan dalam harian Sinar Harapan dan harian Ekonomi Neraca yang keduanya terbit pada tanggal 31 Mei 2007. Sampai dengan tanggal 27 Desember 2008 telah dilaksanakan pembelian kembali saham Perseroan sebanyak 25.472.500 saham dan dicatat menurut metode par-value. Berdasarkan Notulen Rapat Direksi Perseroan tanggal 12 Januari 2004, disetujui rencana penjualan saham hasil pembelian kembali saham Perseroan tersebut sebanyak-banyaknya 8.209.000 saham. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, telah dilaksanakan penjualan saham tersebut sebanyak 3.492.500 saham. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh saham Perseroan masing-masing sebanyak 4.068.323.920 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Kebijakan akuntansi yang dianut oleh Perseroan dan anak perusahaan sesuai dengan Standar Khusus Akuntansi untuk Asuransi Kerugian (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28 Revisi 1996), Standar Akuntansi Asuransi Jiwa (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 36), Pedoman Akuntansi Asuransi Indonesia (PAKASI), peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang asuransi kerugian dan asuransi jiwa dan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP-06/PM/2000, tanggal 13 Maret 2000, perihal Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, serta Prinsip dan Praktek Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
10
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi-Lanjutan Perubahan mendasar dari peraturan Bapepam tersebut antara lain mengharuskan Emiten menyajikan laporan arus kas dengan menggunakan metode langsung, biaya emisi efek harus disajikan sebagai bagian dari ekuitas sedangkan biaya emisi efek hutang langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto efek hutang tersebut. Saldo biaya emisi efek ekuitas atau hutang sebelum berlakunya peraturan ini harus diperlakukan sesuai dengan peraturan ini. Ikhtisar kebijakan akuntansi Perseroan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut: a.
Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali dinyatakan khusus pada Catatan 2f. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis), kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas konsolidasian, semua deposito yang berumur kurang dari 3 (tiga) bulan tidak dimasukkan sebagai setara kas. Pengertian kas disini adalah saldo uang yang ada pada kas dan saldo giro bank. Informasi tambahan laporan arus kas konsolidasian tahun 2010 dan 2009 disajikan dengan metode langsung. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: • •
nilai aset dan kewajiban dilaporkan pada tanggal laporan keuangan konsolidasian, jumlah pendapatan dan beban dilaporkan selama periode pelaporan.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen Perseroan dan anak perusahaan atas kejadian dan aktifitas saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Beberapa estimasi yang signifikan yang digunakan Perseroan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut: •
Nilai wajar dari instrumen keuangan Jika nilai wajar dari aset keuangan yang tercatat dalam neraca konsolidasian tidak dapat diperoleh dari pasar aktif, nilai wajar ditentukan dari beberapa teknik penilaian termasuk model matematika, seperti teknik penilaian analisa arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga pasar yang berlaku.
•
Aset pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi manajemen Perseroan dan anak perusahaan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan konsolidasian yang dapat diakui, sesuai dengan timing dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan.
11
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi-Lanjutan a.
Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian-Lanjutan •
Kewajiban manfaat polis masa depan Kewajiban manfaat polis masa depan adalah nilai sekarang estimasi manfaat polis masa depan yang akan dibayar kepada pemegang polis atau ahli warisnya dikurangi dengan nilai sekarang estimasi premi masa depan yang akan diterima dari pemegang polis dan diakui pada saat pengakuan pendapatan premi. Manajemen PL menggunakan perhitungan aktuaria sebagai dasar pengakuan kewajiban manfaat polis masa depan.
•
Estimasi klaim retensi sendiri dan kewajiban klaim Estimasi klaim retensi sendiri dibentuk berdasarkan taksiran jumlah kewajiban yang menjadi tanggungan sendiri, sehubungan dengan adanya klaim yang masih dalam proses penyelesaian. Nilai estimasi tersebut mewakili klaim retensi sendiri setelah memperhitungkan klaim reasuransi kepada reasuradur. Hutang klaim diakui pada saat klaim disetujui untuk dibayar. Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri antara saldo pada awal dan akhir tahun menambah (mengurangi) beban klaim. Estimasi kewajiban klaim merupakan kewajiban yang disisihkan untuk memenuhi kewajiban klaim yang terjadi dan yang masih dalam proses penyelesaian atas polis-polis asuransi yang masih berlaku (policies in force) selama periode akuntansi. Justifikasi manajemen PL diperlukan untuk menentukan jumlah estimasi kewajiban klaim yang dapat diakui, sesuai dengan ketentuan Menteri Keuangan Republik Indonesia.
•
Premi yang belum merupakan pendapatan Perseroan Premi yang belum merupakan pendapatan atas akseptasi langsung dan fakultatif (inward facultative) dihitung secara individual dari tiap pertanggungan dengan cara harian, dikurangi bagian yang di reasuransikan untuk setiap polis. Sejak tanggal 30 September 2003 perhitungan premi yang belum merupakan pendapatan diperbaharui oleh Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, dimana besarnya cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan sekurang-kurangnya sebesar 10% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 (satu) bulan dan sekurang-kurangnya sebesar 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 (satu) bulan. Premi yang belum merupakan pendapatan untuk akseptasi treaty (inward treaty) dihitung secara agregatif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 80/KMK.04/1995 tanggal 6 Pebruari 1995, yaitu 40% dari pendapatan premi retensi sendiri. Kenaikan (penurunan) premi yang belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi yang belum merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu. Anak perusahaan (PF) Premi yang belum merupakan pendapatan merupakan bagian premi yang telah dilunasi namun belum merupakan pendapatan karena masa pertanggungan masih berjalan pada akhir periode atas penutupan asuransi berjangka dan asuransi manfaat tambahan. Anak perusahaan menghitung premi yang belum merupakan pendapatan secara individual dari tiap pertanggungan yang besarnya ditetapkan secara proporsional dengan jumlah proteksi yang diberikan selama periode pertanggungan atau periode resiko.
12
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi-Lanjutan b.
Perubahan Kebijakan Akuntansi Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam periode ini adalah konsisten dengan periode sebelumnya kecuali sehubungan dengan kebijakan yang dipengaruhi oleh penerapan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Kedua standar ini diterapkan secara prospektif sejak 1 Januari 2010 sesuai dengan ketentuan transisi atas standar tersebut. Penerapan standarstandar tersebut berdampak material terhadap hasil usaha Perseroan dan anak perusahaan. Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK No. 55 (Revisi 2006), dampak yang berasal dari penghitungan ulang atas cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 516 juta telah disesuaikan ke saldo laba konsolidasian per 1 Januari 2010, oleh karena itu tidak terdapat penyajian kembali pada informasi pembanding mengenai dampak penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) (Catatan 43). Sesuai dengan PSAK No. 50 (Revisi 2006), Perseroan dan anak perusahaan telah mengungkapkan informasi mengenai instrumen keuangan yang dipersyaratkan oleh standar (Catatan 43, 44 dan 45).
c.
Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan anak perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perseroan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Transaksi pembelian saham anak perusahaan yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama merupakan transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku anak perusahaan dalam transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali yang disajikan dalam unsur Ekuitas. Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian sejak tanggal pengendalian diperoleh. Bila pengendalian berakhir dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian untuk periode dimana pengendalian masih berlangsung. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini telah diterapkan secara konsisten, kecuali jika dinyatakan lain. Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan dengan nilai wajar aset bersih yang diperoleh pada tanggal akuisisi dan sehubungan dengan tambahan kepemilikan pada anak perusahaan, merupakan selisih lebih antara harga perolehan dengan nilai tercatat hak minoritas yang diakuisisi. Kebijakan akuntansi terkait dengan investasi pada perusahaan asosiasi dinyatakan dalam Catatan 2f. Pada tahun 2010 terdapat perubahan persentase kepemilikan saham PT Panin Financial Tbk (anak perusahaan) dari 57,1271% menjadi 57,1479% baik kepemilikan langsung maupun tidak langsung. Selisih lebih antara bagian Perseroan atas nilai wajar aset dan kewajiban anak perusahaan dan biaya perolehan dicatat sebagai goodwill negatif dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun (Catatan 21). Pada bulan Desember 2008, berdasarkan perjanjian penjualan saham di bawah tangan, Perseroan telah menjual saham 100% dari kepemilikan saham PT Tiga Jaya Sakti Utama (256.340 saham dengan nominal Rp 100.000 per saham) sebesar Rp 25.634 juta kepada Ibu Lidyawati Soesetio, pengusaha swasta, berdomisili di Jakarta. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 Perseroan telah menerima pembayaran sebesar Rp 25.634 juta (lunas), sedangkan di tahun 2009 sebesar Rp 8.279 juta. Sebagai konsekuensinya laporan keuangan PT Tiga Jaya Sakti Utama per 31 Desember 2008 tidak dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan anak perusahaan per 31 Desember 2008. Atas transaksi ini, Perseroan telah membukukan keuntungan sebesar Rp 7,4 juta. 13
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi-Lanjutan c.
Prinsip-prinsip Konsolidasi-Lanjutan Pada bulan Desember 2009, pengalihan saham tersebut telah tuntas dilaksanakan sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Rapat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Tiga Jaya Sakti Utama No. 34 tanggal 28 Desember 2009, dimana Perseroan tidak lagi tercantum sebagai pemegang saham PT Tiga Jaya Sakti Utama.
d.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Mata uang pelaporan Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Perseroan dan anak perusahaan. Transaksi dan saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Selisih penjabaran mata uang asing atas efek hutang dan aset moneter keuangan lainnya yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs. Selisih penjabaran mata uang asing atas unsur-unsur non-moneter seperti efek yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dilaporkan sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian nilai wajar. Selisih penjabaran mata uang asing atas efek tersedia untuk dijual dicatat pada akun keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek dalam kelompok tersedia untuk dijual dalam ekuitas konsolidasian. Aset dan kewajiban menggunakan kurs pada tanggal neraca konsolidasian. Sedangkan pendapatan, beban, laba rugi menggunakan kurs rata-rata yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs konversi yang digunakan adalah kurs tengah transaksi wesel ekspor Bank Indonesia adalah sebagai berikut: 2010 2009 1 Dollar Amerika Serikat (USD) 1 Dollar Australia (AUD) 1 Poundsterling Inggris (GBP) 1 Euro (EUR) 1 Dollar Singapura (SGD)
e.
8.991,00 9.142,51 13.893,80 11.955,79 6.980,61
9.400,00 8.431,81 15.114,27 13.509,69 6.698,52
Transaksi dengan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perseroan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam jumlah signifikan, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
f.
Investasi “Deposito berjangka” Deposito berjangka terdiri dari deposito wajib dan deposito biasa yang dinyatakan sebesar nilai nominal. “Unit penyertaan reksadana” Investasi dalam unit penyertaan reksa dana dicatat sebesar nilai aset bersih dan selisih antara nilai aset bersih dengan biaya perolehan dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasian periode berjalan. 14
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi-Lanjutan f.
Investasi-Lanjutan “Aset keuangan” Perseroan dan anak perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, dan (iii) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen Perseroan dan anak perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perseroan dan anak perusahaan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini. Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan (kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”. Perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui sebagai “Keuntungan bersih atas perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: • • •
yang dimaksudkan oleh Perseroan dan anak perusahaan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; yang pada saat pengakuan awal ditetapkan Perseroan dan anak perusahaan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau dalam hal Perseroan dan anak perusahaan mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian sebagai “Cadangan kerugian penurunan nilai”. Aset keuangan tersedia untuk dijual Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya.
15
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi-Lanjutan f.
Investasi-Lanjutan “Aset keuangan-Lanjutan” Aset keuangan tersedia untuk dijual-Lanjutan Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di laporan perubahan ekuitas konsolidasian, diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Pengakuan Perseroan dan anak perusahaan menggunakan akuntansi tanggal transaksi untuk mencatat transaksi aset keuangan yang lazim (reguler). Aset keuangan yang dialihkan kepada pihak ketiga tetapi tidak memenuhi syarat penghentian pengakuan disajikan di dalam neraca sebagai "Aset yang dijaminkan", jika pihak penerima memiliki hak untuk menjual atau mentransfer kembali. Penentuan nilai wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca konsolidasian menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya, seperti harga kuotasi pasar atau harga kuotasi broker dari Bloomberg dan Reuters. Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini. Nilai wajar untuk semua instrumen keuangan lainnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Dengan teknik ini, nilai wajar merupakan suatu estimasi yang dihasilkan dari data yang dapat diobservasi dari instrumen keuangan yang sama, menggunakan model-model untuk mendapatkan estimasi nilai kini dari arus kas masa depan yang diharapkan atau teknik penilaian lainnya menggunakan input yang tersedia pada tanggal neraca konsolidasian. Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut. Pada saat nilai wajar dari unlisted equity instruments tidak dapat ditentukan dengan handal, instrumen tersebut dinilai sebesar biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Nilai wajar atas pinjaman yang diberikan dan piutang, serta kewajiban kepada bank dan nasabah ditentukan menggunakan nilai kini berdasarkan arus kas kontraktual, dengan mempertimbangkan kualitas kredit, likuiditas dan biaya. Bukti terbaik dari nilai wajar pada saat pengakuan awal adalah harga transaksinya (yaitu nilai wajar pembayaran yang diserahkan atau diterima), kecuali nilai wajar dari instrumen tersebut dapat dibuktikan dengan perbandingan transaksi untuk instrumen yang sama di pasar terkini yang dapat diobservasi (yang tanpa modifikasi atau re-packaging) atau berdasarkan teknik penilaian dimana variabelnya termasuk hanya data dari pasar yang dapat diobservasi.
16
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi-Lanjutan f.
Investasi-Lanjutan “Aset keuangan-Lanjutan” Penghentian pengakuan Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perseroan dan anak perusahaan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Klasifikasi aset keuangan Perseroan dan anak perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari aset keuangan tersebut. Klasifikasi aset keuangan dapat dilihat pada tabel berikut: Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (revisi 2006) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Aset keuangan
Golongan (ditentukan oleh Perseroan) Aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan
Subgolongan Efek-efek Obligasi
Aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur melalui laba rugi Kas dan bank
Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan tersedia untuk dijual
Piutang lain-lain
Piutang karyawan Piutang lain-lain-lainnya
Aset lain-lain Efek-efek Obligasi
Reklasifikasi aset keuangan Perseroan dan anak perusahaan tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. Perseroan dan anak perusahaan tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut: • dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; • terjadi setelah Perseroan dan anak perusahaan telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Perseroan dan anak perusahaan telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau • terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Perseroan dan anak perusahaan, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Perseroan dan anak perusahaan. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas konsolidasian harus diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. 17
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi-Lanjutan f.
Investasi-Lanjutan Reklasifikasi aset keuangan-Lanjutan Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut. Sesuai dengan aturan transisi PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), Perseroan pada tanggal 01 Januari 2010 merubah kebijakan akuntansi untuk investasi pada obligasi dari efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo ke nilai wajar melalui laba rugi yang menimbulkan pengakuan rugi atas penyesuaian ke nilai wajar yang diakui dalam laporan laba rugi tahun 2010 sebesar Rp 18.761 juta. Penurunan nilai dari aset keuangan Pada setiap tanggal neraca, Perseroan dan anak perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Kriteria yang digunakan oleh Perseroan dan anak perusahaan untuk menentukan bukti objektif dari penurunan nilai di antaranya adalah sebagai berikut: • kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak penerbit atau peminjam; • terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau • data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut, kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. • hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan. Estimasi periode antara peristiwa kerugian dan identifikasinya ditentukan oleh manajemen Perseroan dan anak perusahaan untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen hutang di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi konsolidasian, dikeluarkan dari ekuitas konsolidasian dan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi konsolidasian. “Investasi pada perusahaan asosiasi” Perusahaan asosiasi adalah entitas dimana Perseroan mempunyai pengaruh signifikan, tetapi tidak mengendalikan, biasanya disertai dengan kepemilikan antara 20% dan 50% hak suara. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat pada laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan metode ekuitas. Berdasarkan metode ini, biaya perolehan investasi akan disesuaikan dengan bagian Perseroan atas hasil bersih perusahaan asosiasi serta pembagian dividen sejak tanggal perolehannya. 18
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi-Lanjutan f.
Investasi-Lanjutan “Aset keuangan-Lanjutan” “Investasi pada perusahaan asosiasi-Lanjutan” Saham yang diperoleh dalam rangka restrukturisasi entitas sepengendali dicatat sebesar nilai buku penyertaan dari perusahaan yang mengalihkan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut dibukukan dalam akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (“STRES”), yang disajikan sebagai unsur ekuitas. Saldo “STRES” dapat berubah pada saat, antara lain, hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang bertransaksi atau pelepasan aset, kewajiban, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya Stres ke pihak lain yang tidak sepengendali. Dalam hal ini maka saldo Stres diakui sebagai laba rugi yang direalisasi. “Investasi lainnya” Penyertaan dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Investasi dalam bentuk pinjaman polis dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan bunga diterima di muka. Pinjaman polis Investasi dalam bentuk pinjaman polis dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan bunga diterima dimuka.
g.
Kas dan Bank Kas dan bank mencakup kas dan saldo simpanan di bank yang sewaktu-waktu dapat dicairkan dan tidak dibatasi penggunaannya, tidak dijaminkan serta tidak termasuk deposito atau investasi jangka pendek lainnya.
h.
Piutang Premi Piutang premi merupakan tagihan premi kepada pemegang polis yang telah jatuh tempo dan masih dalam masa keleluasaan. Piutang premi dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu.
i.
Piutang Reasuransi Piutang reasuransi timbul dari transaksi reasuransi, sehubungan dengan penerimaan premi reasuransi, komisi reasuransi, dan klaim reasuransi. Piutang reasuransi tidak boleh dikompensasikan dengan hutang reasuransi, kecuali apabila kontrak reasuransi dinyatakan adanya kompensasi.
j.
Penyisihan Piutang Ragu-Ragu Perseroan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing langganan pada akhir tahun, sedangkan anak perusahaan (PF) tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu sehubungan dengan kebijaksanaan anak perusahaan (PF) untuk tidak mengakui piutang premi yang telah melewati masa dispensasi pembayaran premi (lapse). 19
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi-Lanjutan k.
Aset Tetap Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada dan tidak disusutkan. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Perseroan dan anak perusahaan telah memilih model biaya untuk pengukuran aset tetap setelah pengakuan awal. Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK No. 16 (Revisi 2007) ”Aset Tetap”, pada tahun 2008, anak perusahaan Perseroan (PF) mereklasifikasi saldo selisih penilaian kembali aset tetap sebesar Rp 593 juta ke akun saldo laba. Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (doubledeclining balance method) kecuali bangunan yang disusutkan dengan metode garis lurus (straightline method). Tarif penyusutan aset tetap adalah sebagai berikut: Tarif Penyusutan Bangunan Kendaraan bermotor Peralatan kantor
5% 12,5% - 50% 12,5% - 50%
Pada tahun 2008, anak perusahaan (PF) merubah metode perhitungan penyusutan kendaraan bermotor, mesin kantor, perabot kantor dan inventaris kantor dari metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) menjadi metode garis lurus (straight-line method). Pengaruh bersih perubahan metode akuntansi penyusutan aset tetap ini dibebankan pada periode berjalan karena nilainya tidak material. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan kepada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya, pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi pada akun aset tetap terkait tersebut. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi, dijual atau dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan di dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun yang bersangkutan. Perseroan dan anak perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aset apabila taksiran jumlah yang diperoleh kembali dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada tanggal neraca, Perseroan dan anak perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai aset. Penurunan nilai aset diakui sebagai laba dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun yang bersangkutan. l.
Biaya Akuisisi Ditangguhkan Sejak tahun 1996 sampai dengan tahun 2000, biaya-biaya yang berhubungan dengan penutupan polis, meliputi komisi, insentif, diskon premi dan pemeriksaan kesehatan calon tertanggung anak perusahaan (PF), ditangguhkan dan dialokasikan berdasarkan perhitungan aktuaria karena kewajiban manfaat polis masa depan ditentukan dengan metode tingkat premi murni (net level premium method). Sejak tahun 2001, biaya akuisisi yang berhubungan dengan kontrak asuransi baru langsung diakui sebagai beban tahun berjalan karena kewajiban manfaat polis masa depan ditentukan dengan metode Zillmer Quota 30 permil, sedangkan saldo biaya akuisisi ditangguhkan tetap dialokasikan berdasarkan perhitungan aktuaria.
20
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi-Lanjutan m.
Biaya Emisi Saham Efektif tahun 2000, biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak disusutkan sesuai dengan peraturan Bapepam No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, dan ketentuan ini diberlakukan retroaktif untuk tahun 1999.
n.
Beban dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
o.
Hutang Klaim Hutang klaim diakui pada saat jumlahnya disepakati untuk dibayar.
p.
Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan Kewajiban manfaat polis masa depan adalah nilai sekarang estimasi manfaat polis masa depan yang akan dibayar kepada pemegang polis atau ahli warisnya dikurangi dengan nilai sekarang estimasi premi masa depan yang akan diterima dari pemegang polis dan diakui pada saat pengakuan pendapatan premi. Kewajiban manfaat polis masa depan dinyatakan pada neraca berdasarkan perhitungan aktuaria. Kenaikan (penurunan) kewajiban manfaat polis masa depan diakui sebagai beban (pendapatan) pada tahun berjalan.
q.
Estimasi Klaim Retensi Sendiri dan Kewajiban Klaim Estimasi klaim retensi sendiri dibentuk berdasarkan taksiran jumlah kewajiban yang menjadi tanggungan sendiri, sehubungan dengan adanya klaim yang masih dalam proses penyelesaian. Nilai estimasi tersebut mewakili klaim retensi sendiri setelah memperhitungkan klaim reasuransi kepada reasuradur. Hutang klaim diakui pada saat klaim disetujui untuk dibayar. Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri antara saldo pada awal dan akhir tahun menambah (mengurangi) beban klaim. Estimasi kewajiban klaim merupakan kewajiban yang disisihkan untuk memenuhi kewajiban klaim yang terjadi dan yang masih dalam proses penyelesaian atas polis-polis asuransi yang masih berlaku (policies in force) selama periode akuntansi. Kewajiban ini meliputi baik klaim yang dilaporkan maupun yang tidak dilaporkan dan dihitung sesuai dengan ketentuan Menteri Keuangan Republik Indonesia.
r.
Kewajiban Keuangan Perseroan dan anak perusahaan mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori: (i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kewajiban keuangan dikeluarkan ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian sebagai “Keuntungan/ (kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Beban bunga dari kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam “Beban bunga”.
21
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi-Lanjutan r.
Kewajiban Keuangan-Lanjutan Jika Perseroan dan anak perusahaan pada pengakuan awal telah menetapkan instrumen hutang tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar), maka selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Perubahan nilai wajar terkait dengan kewajiban keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui di dalam “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Setelah pengakuan awal, Perseroan dan anak perusahaan mengukur seluruh kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
s.
Saham Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas. Tambahan biaya yang secara langsung terkait dengan penerbitan saham atau opsi baru disajikan pada bagian ekuitas sebagai pengurang, sebesar jumlah yang diterima bersih setelah dikurangi pajak.
t.
Modal Saham yang Diperoleh Kembali (Treasury Stock) Modal saham yang diperoleh kembali, yang direncanakan untuk diterbitkan kembali dan/atau dijual kembali pada masa yang akan datang, dicatat sebesar nilai perolehan dan disajikan sebagai pengurang modal saham di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasian. Selisih lebih penerimaan dari penjualan modal saham yang diperoleh kembali di masa yang akan datang atas nilai perolehan atau sebaliknya, akan diperhitungkan sebagai penambah atau pengurang akun agio saham.
u.
Pengakuan Pendapatan Premi Perseroan Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi yang diperoleh Perusahaan. Premi yang menjadi hak reasuradur diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh. Dalam tahun 2007, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 74/PMK.010/2007 tanggal 29 Juni 2007, tentang Penyelenggaraan Pertanggungan Asuransi Pada Lini Usaha Kendaraan Bermotor, perusahaan asuransi kerugian wajib menetapkan tarif premi asuransi kendaraan bermotor dengan menggunakan referensi premi murni dan unsur biaya administrasi dan biaya umum lainnya dari Menteri Keuangan serta besarnya pembebanan biaya akuisisi secara kumulatif tidak boleh melebihi 25% dari premi bruto. Penyajian pendapatan premi dalam laporan laba rugi konsolidasian menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi, dan kenaikan (penurunan) premi yang belum merupakan pendapatan. Premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto. Anak perusahaan (PF) Premi kontrak jangka pendek diakui sebagai pendapatan dalam periode kontrak sesuai dengan proporsi jumlah proteksi asuransi yang diberikan. Premi kontrak jangka panjang diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo.
22
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi-Lanjutan u.
Pengakuan Pendapatan Premi-Lanjutan Anak perusahaan (PF)-Lanjutan Premi yang belum merupakan pendapatan merupakan bagian premi yang telah dilunasi namun belum merupakan pendapatan karena masa pertanggungan masih berjalan pada akhir periode atas penutupan asuransi berjangka dan asuransi manfaat tambahan. Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara individual dari tiap pertanggungan yang besarnya ditetapkan secara proporsional dengan jumlah proteksi yang diberikan selama periode pertanggungan atau periode resiko. Premi reasuransi adalah bagian dari premi bruto yang menjadi hak reasuradur berdasarkan perjanjian (kontrak) reasuransi. Premi reasuransi diakui selama periode reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh.
v.
Hasil Investasi Penghasilan investasi dari bunga deposito berjangka, obligasi dan pinjaman polis diakui atas dasar proporsi waktu. Pendapatan deviden diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian deviden diterima. Keuntungan (kerugian) atas pelepasan surat berharga diakui pada saat terjadinya transaksi. Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing yang berkaitan dengan investasi disajikan sebagai bagian dari hasil investasi.
w.
Pendapatan Lainnya Pendapatan lainnya diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
x.
Reasuransi Perseroan dan anak perusahaan mereasuransikan sebagian resiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh, kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Dalam asuransi kerugian, pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yang dicatat sehubungan dengan kontrak reasuransi tersebut. Hutang reasuransi timbul dari transaksi reasuransi sehubungan dengan pembebanan premi reasuransi, komisi reasuransi, dan klaim reasuransi. Hutang reasuransi tidak boleh dikompensasikan dengan piutang reasuransi, kecuali apabila kontrak reasuransi dinyatakan adanya kompensasi.
y.
Beban Klaim dan Manfaat Asuransi Klaim dan manfaat asuransi meliputi klaim-klaim yang telah disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian (outstanding claims) termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (claims inccurred but not yet reported/IBNR). Klaim dan manfaat asuransi tersebut diakui sebagai beban pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang diperoleh dari reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan pengakuan beban klaim. Hak subrograsi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi. Dalam asuransi kerugian, jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi periode terjadinya perubahan. Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri adalah selisih antara klaim retensi sendiri periode berjalan dan periode lalu. Dalam asuransi jiwa, jumlah klaim dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan, dinyatakan sebesar jumlah taksiran (estimasi) berdasarkan perhitungan teknis asuransi oleh aktuaris. Perubahan dalam jumlah estimasi kewajiban klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui sebagai penambah atau pengurang beban dalam laporan laba rugi pada tahun terjadinya perubahan. 23
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi-Lanjutan y.
Beban Klaim dan Manfaat Asuransi -Lanjutan Penyajian beban klaim dan manfaat asuransi dalam laporan laba rugi konsolidasian menunjukan jumlah klaim dan manfaat asuransi, klaim reasuransi, dan kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri dan kewajiban klaim, dan kewajiban manfaat polis masa depan. Klaim reasuransi disajikan sebagai pengurang klaim bruto dan manfaat.
z.
Beban Komisi dan Potongan-Bersih Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai beban komisi, sedangkan komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pengurang beban komisi, dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Potongan premi sehubungan dengan kontrak asuransi kendaraan bermotor diakui sebagai beban sesuai dengan periode polis.
aa.
Beban Usaha Beban pemasaran, beban umum dan administrasi, dan beban lainnya diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
ab.
Pajak Penghasilan Perseroan dan anak perusahaan menghitung pajak penghasilan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Sejak tahun fiskal 2008 Perusahaan dan anak perusahaan menghitung pajak penghasilannya berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36/2008 yang menggantikan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 17/2000, yang antara lain di dalamnya terdapat perubahan tarif pajak penghasilan dari 30% menjadi 28% mulai tahun fiskal 2009 dan akan berkurang menjadi 25% mulai tahun fiskal 2010. Perubahan-perubahan tarif tersebut akan mempengaruhi perhitungan aset dan kewajiban pajak tangguhan konsolidasian bagi laporan keuangan konsolidasian, karena sesuai dengan PSAK 46 paragraf 30 tarif yang secara substansial telah diberlakukan, harus digunakan. Penangguhan pajak (deferred tax) dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan fiskal dan akumulasi rugi fiskal. Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal di masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah ditetapkan.
ac.
Imbalan Pasca Kerja Pemerintah melalui Undang-Undang No.13 tahun 2003 mewajibkan semua Perusahaan di Indonesia untuk membayarkan imbalan minimum kepada setiap karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja. Relevansi berlakunya Undang-Undang ini bagi Perseroan adalah timbulnya kewajiban bagi Perseroan apabila pekerja telah memberikan jasanya, dalam waktu bersamaan munculnya hak bagi setiap karyawan yang dibayarkan dimasa depan yang diakui sebagai beban. Suatu Perseroan dapat pula menyelenggarakan program imbalan tersendiri, tanpa mengurangi jumlah hak yang ditetapkan oleh Pemerintah. 24
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi-Lanjutan ac. Imbalan Pasca Kerja-Lanjutan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengharuskan Perusahaan (pemberi kerja) untuk mengakui kewajiban kontinjensi imbalan pasca kerja ini pada neraca dan beban yang terkait dalam laporan laba rugi. Perseroan dan anak perusahaan menerapkan PSAK ini efektif 1 Juli 2004. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti dineraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program. ad. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. Jumlah saham yang beredar yang digunakan untuk perhitungan laba bersih per saham dasar dan dilusian per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar 4.038.134.920 saham. af.
Informasi Segmen Pada tahun 2000, Ikatan Akuntan Indonesia mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 5 (Revisi 2000) tentang Pelaporan Segmen yang efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2002. PSAK ini menetapkan prinsip-prinsip pelaporan informasi keuangan berdasarkan segmen. Standar ini mengharuskan perusahaan publik dan perusahaan yang dalam proses menerbitkan efek ekuitas dan efek hutang di pasar modal untuk mengidentifikasi segmen usaha dan segmen geografis berdasarkan risiko dan imbalan yang berbeda untuk masing-masing segmen. Informasi segmen Perseroan dan anak perusahaan disajikan menurut pengelompokkan (segmen) usaha. Segmen usaha adalah komponen yang dapat dibedakan (distinguishable components) dan menghasilkan suatu jasa sejenis yang berbeda.
3.
Investasi Saldo investasi per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari: 2010 Pihak ketiga Dana jaminan (dalam Rupiah) Deposito wajib Efek hutang Deposito berjangka IDR USD AUD Subjumlah-Dipindahkan
2009
97.504 -
140.075 1.805
1.075.966 190.629 -
740.111 120.210 165
1.364.099
1.002.366
25
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 3.
Investasi-Lanjutan
Subjumlah-Pindahan Unit penyertaan reksadana (dalam Rupiah) Efek ekuitas dengan nilai wajar melalui laba rugi Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Pinjaman polis Efek hutang nilai wajar melalui laba rugi IDR Biaya perolehan Laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai pasar obligasi Akumulasi amortisasi Nilai wajar obligasi IDR USD Biaya perolehan Laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai pasar obligasi Akumulasi amortisasi Nilai wajar obligasi USD AUD Biaya perolehan Laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai pasar obligasi Akumulasi amortisasi Nilai wajar obligasi AUD Jumlah efek hutang-nilai wajar melalui laba rugi-bersih tersedia untuk dijual-bersih Biaya perolehan (Rugi) laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai pasar obligasi Akumulasi amortisasi
2010
2009
1.364.099 1.155.735 22.231 8.633
1.002.366 1.182.982 7.834 30.000 5.978
52.780
147.394
138 167
(1.688)
53.085
145.706
277.433
100.207
561 (329)
2.110 43
277.665
102.360
5.478
840
5 1
-
5.484
840
336.234
248.906
88.227
164.877
(2.120) (905)
362 -
Jumlah efek hutang-tersedia untuk dijual-bruto Dikurangi rugi penurunan nilai
85.202 (114)
165.239 -
Jumlah efek hutang-tersedia untuk dijual-bersih
85.088
165.239
8.865
8.863
2.980.885
2.652.168
Investasi lainnya Jumlah investasi pada pihak ketiga-Dipindahkan
26
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 3.
Investasi-Lanjutan Jumlah investasi pada pihak ketiga-Pindahan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Deposito berjangka IDR USD Unit penyertaan reksadana (dalam Rupiah) Efek ekuitas Saham dengan nilai wajar melalui laba rugi Saham yang tersedia untuk dijual-bersih Efek hutang nilai wajar melalui laba rugi IDR Biaya perolehan Laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai pasar obligasi Akumulasi amortisasi
2010
2009
2.980.885
2.652.168
64.422 4.760 -
39.335 5.395 300.860
8.172 379.259
10.931 26.590
396.570 1.733
43.400
-
66
398.303
43.466
5.324.271
4.869.676
Subjumlah
6.179.187
5.296.253
Jumlah
9.160.072
7.948.421
Nilai wajar obligasi IDR Penyertaan dalam bentuk saham
Rincian dana jaminan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
2009
Deposito Wajib-IDR PT Bank Mutiara Tbk (d/h PT Bank Century Tbk) PT Bank Victoria International Tbk
16.985 80.519
67.875 72.200
Sub jumlah
97.504
140.075
-
1.805
97.504
141.880
Efek hutang Surat Utang Negara FR49 Jumlah
Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia qq Perseroan. Menurut Peraturan Pemerintah No. 63 tahun 1999 pasal 7 ayat 1 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 Bab VII Pasal 36 ayat 1, tanggal 30 September 2003, jumlah dana jaminan tersebut untuk asuransi kerugian adalah sebesar 20% dari modal disetor yang dipersyaratkan ditambah 1% dari kenaikan pendapatan premi neto (net earned premium), sedangkan untuk asuransi jiwa adalah sekurang-kurangnya 20% dari modal disetor yang dipersyaratkan ditambah 5% dari cadangan premi (kewajiban manfaat polis masa depan) termasuk cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 158/PMK.010/2008 tanggal 28 Oktober 2008 tentang perubahan kedua atas Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Reasuransi, Pasal 36 ayat 1, dana jaminan tersebut diubah menjadi untuk asuransi kerugian harus sekurang-kurangnya sebesar jumlah yang lebih besar antara 20% (dua puluh persen) dari modal sendiri yang dipersyaratkan dan hasil penjumlahan 1% (satu persen) dari premi neto dengan 0,25% (nol koma dua lima persen) dari premi reasuransi. Sedangkan untuk asuransi jiwa harus sekurang-kurangnya sebesar jumlah yang lebih besar antara 20% (dua puluh persen) dari modal sendiri yang dipersyaratkan dan hasil penjumlahan 2% dari cadangan premi untuk produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi serta 5% dari cadangan premi untuk produk lain, termasuk cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan. Peraturan ini akan berlaku terhitung sejak 1 Januari 2009. 27
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 3.
Investasi-Lanjutan Dana jaminan tersebut dapat berupa deposito atau surat hutang atau surat berharga lain yang ditebitkan oleh negara yang memiliki sisa jangka waktu sampai jatuh tempo sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun pada saat penempatan sebagai dana jaminan. Seluruh dana jaminan harus ditatausahakan kepada bank kustodian, yaitu bank umum yang telah mendapat persetujuan dari Bapepam-LK dan bukan pihak afiliasi perusahaan perasuransian. Pada tahun 2010, Perseroan menatausahakan dana jaminannya pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berdasarkan Surat Perjanjian Kustodian No. CS/225/2002 tanggal 18 Juni 2002, yang diperbaharui dengan Addendum Perjanjian Kustodian No. CS/225-A/2008 tanggal 4 Desember 2008 dan No. CS/225-B/2008 tanggal 22 Desember 2008. Rincian deposito berjangka per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Pihak ketiga IDR PT Bank Mutiara Tbk (d/h PT Bank Century Tbk) PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Syariah Bukopin PT Bank Agroniaga Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk
2009
419.012 487.843 29.633 134.808 2.470 2.000 200 -
572.717 80.750 72.883 6.243 4.803 1.500 1.015 200 -
1.075.966
740.111
-
165
USD PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Syariah Mandiri
190.474 155
115.820 4.230 160
Subjumlah
190.629
120.210
1.266.595
860.486
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Bank Pan Indonesia Tbk IDR USD
64.422 4.760
39.335 5.395
Jumlah
69.182
44.730
1.335.777
905.216
Subjumlah AUD PT Bank DBS Indonesia
Jumlah
Jumlah Deposito Berjangka
Jangka waktu deposito di atas rata-rata berkisar antara 1 bulan sampai 1 tahun. Penempatan deposito berjangka pada bank yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan tingkat bunga, syarat dan kondisi yang tidak sama sebagaimana bila ditempatkan pada bank pihak ketiga.
28
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 3.
Investasi-Lanjutan Penempatan pada investasi reksadana pada tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Pihak ketiga Schroder Dana Prestasi Plus Schroder Dana Terpadu Fortis Equitra First State Indoequity Sectoral Fund Fortis Pesona Schroder Dana Terpadu II Schroder Dana Likuid Schroder Dana Mantap Plus II Fortis Pesona Amanah First State Indoequity Multistrategy Fund Schroder Syariah Balanced Fund Schroder Dana Mantap Plus Schroder Dana 90 Plus First State Indoequity Bond Fund Fortis Ekuitas Bank CIMB Niaga BNIS Penyertaan Terbatas Anugrah
2009
361.369 1.303 9.455 26.490 231.468 37.836 16.638 12.808 2.990 11.250 76.096 816 147.710 2.616 216.890
593.745 197.112 173.064 85.962 36.145 32.963 19.776 19.568 8.551 8.089 5.751 1.548 708 -
1.155.735
1.182.982
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa RDT BHN RKSPNIN Terproteksi VII RDT BHN RKSPNIN Terproteksi V Panin Tetap Menghasilkan
-
255.210 35.000 10.650
Sub jumlah
-
300.860
1.155.735
1.483.842
Sub jumlah
Jumlah
Rincian pinjaman polis per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
2009
IDR USD
6.825 1.808
3.882 2.096
Jumlah
8.633
5.978
Suku bunga tahunan deposito, obligasi dan efek hutang lainnya serta pinjaman polis per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 2009 Deposito berjangka IDR USD AUD Obligasi dan efek hutang lainnya IDR USD AUD Pinjaman polis IDR USD
5,25% - 12% 1,00% - 6,02% -
5,75% - 14% 1,75% - 6,25% 2% - 3,4%
9% - 12,5% 7,38% - 7,75% 5,91% - 6,75%
9% - 13% 6,75% - 10,38% 6,75%
16,00% 9,00%
15,75% - 16% 8,75% - 9%
29
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 3.
Investasi-Lanjutan Berdasarkan tanggal jatuh tempo dan penilaian peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), kecuali obligasi Pemerintah Republik Indonesia dari Standard and Poor, obligasi dan efek hutang lainnya yang dimiliki Perseroan dan anak perusahaan (PF) adalah sebagai berikut: Nama Obligasi
Tanggal Jatuh Waktu
IDR Sukuk Negara Ritel SR 002 10-Feb-2013 Subordinasi I Bank Victoria Th. 2007 21-Jun-2017 Subordinasi Bank Mayapada II Th. 2007 29-Mei-2017 Bank Panin II Tahun 2007 Seri B 19-Jun-2012 Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 09-Apr-2018 Bank Mandiri Subordinasi I Tahun 2009 11-Des-2016 Subordinasi II Bank Victoria Th. 2007 21-Mar-2012 Subordinasi I Bank Permata Th. 2006 14-Des-2016 Pakuwonjati I Tahun 1996 Panin Sekuritas III Tahun 2007 15-Jun-2012 Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 09-Nop-2017 Bank Panin II Tahun 2007 Seri C 19-Jun-2014 Subordinasi Bank CIMB Niaga II Tahun 2010 23-Des-2020 Indosat V Tahun 2007 Seri B 29-Mei-2017 USD Obligasi Republik Indonesia Bank International Indonesia 28-Apr-2015 Indosat Palapa Company B.V 29-Jul-2020 ANZ Banking Group 10-Nop-2014 Surat Utang Negara FR49 15-Sep-2013 Paiton Energy Funding B.V 15-Feb-2014 Majapahit Holding B.V 07-Agust-2019 PT Adaro Indonesia 22-Okt-2019 Pemerintah Amerika Serikat 15-Agust-2022 Bank CIMB Niaga 22-Nop-2016 Lain-lain*) AUD GE Capital Funding 23-Sep-2013 CWTH BK Australia 23-Sep-2013 Jumlah
2010 Jumlah Peringkat
2009 Jumlah Peringkat
1.018 6.135 BBB(idn) 30.000 BBB+(idn) 800 AA(idn) 356.119 AA-(idn) 4.950 BBB+(idn) 2.000 idA 236 B(idn) 10.190 A(idn) 31.194 id AA-
100.000 99.400 35.100 6.700 5.000 4.783 2.000 350 1.666
A-(idn) idAAidA+ idAA+ idA idAA-
3.923
idAA+
10.000 -
idAA+ -
29.099 59.341 916 27.405 10.497 9.778 4.151 9.272 211.957
AA+ BBAA+ -
2.756 1.811 819.625
-
113.862 9.067
-
840 74.920
-
-
-
457.611
*) Saldo per tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 termasuk Medium Term Note (MTN) yang merupakan efek hutang dari Lion Capital Management Ltd, Singapura untuk jangka waktu 5 (lima) tahun serta efek hutang dari Black Rock Financial Management Inc, Singapura, UBS Greater China, dan Commerzebank AG, Singapura, untuk jangka waktu 10 tahun, dengan rincian sebagai berikut:
30
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 3.
Investasi-Lanjutan 2010 Medium term notes yang dimaksudkan untuk diperdagangkan UBS Greater China (USD 22,727,640) Commerzebank AG, Singapura (USD 846,716 dan USD 4,347,827, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) Medium term notes yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo Lion Capital Management Ltd., Singapura (USD 1,622,414) Black Rock Financial Management Inc., Singapura (USD 2,000,000) Jumlah
2009
204.344
-
7.613
40.870
-
15.250
-
18.800
211.957
74.920
Pada tahun 2010, manajemen perseroan memutuskan untuk menghapusbukukan medium term note yang dikelola oleh Lion Capital Management Ltd, Singapura sebesar USD 807.223,73 karena dianggap gagal bayar. Pada tahun 2009, manajemen anak perusahaan memutuskan untuk menghapusbukukan medium term note Lion Capital Management Ltd, Singapura terdiri dari high yield note dan principal protected note, masing-masing sebesar USD 1,606,510 dan USD 815,190, dikarenakan medium term note tersebut dianggap gagal bayar. Pada tahun 2009, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali merupakan perjanjian repo saham antara Perusahaan dengan PT Brent Securities dengan nilai pokok repo sebesar Rp 30.000 juta dan tingkat premi sebesar 15%. Efek repo saham tersebut jatuh tempo pada tanggal 12 Oktober 2009. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa seluruh efek repo tersebut dapat ditagih. Dalam tahun 2010 seluruh efek tersebut telah dicairkan. Saldo efek yang dibeli dengan janji dijual kembali per 31 Desember 2009 merupakan perjanjian repo saham antara anak perusahaan dengan PT Brent Securities dengan tingkat premi sebesar 15%. Rincian Saldo efek yang dibeli dengan janji dijual kembali per 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: 2009
Jenis efek Anak Perusahaan Repo saham dengan PT Brent Securities
Tanggal jatuh waktu 12-Okt-2009
Harga jual kembali
Pendapatan bunga yang belum direalisasi
30.000
-
30.000
30.000
-
30.000
Nilai Bersih
Saldo penyertaan dalam bentuk saham dengan metode ekuitas per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari: 2010
2009
PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Asuransi Multi Artha Guna
5.215.632 108.639
4.783.849 85.827
Jumlah
5.324.271
4.869.676
31
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 3.
Investasi-Lanjutan Perubahan nilai penyertaan dalam bentuk saham dengan metode ekuitas per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 2009 PT Bank Pan Indonesia Tbk Saldo awal tahun Tambahan investasi Penjualan investasi Bagian laba bersih Perseroan asosiasi (Catatan 29)
4.783.848 (130.256) 562.041
3.582.608 780.935
Saldo akhir tahun
5.215.633
4.783.848
85.828 2.156 20.654
69.053 16.775
108.638
85.828
5.324.271
4.869.676
PT Asuransi Multi Artha Guna Saldo awal tahun Tambahan investasi Bagian laba bersih Perseroan asosiasi (Catatan 29) Saldo akhir tahun Jumlah
420.305
Pada tanggal 10 Juni 2009, 11 Juni 2009, dan 10 Juli 2009, anak perusahaan (PF) telah melaksanakan konversi Waran Seri IV PT Bank Pan Indonesia Tbk menjadi saham sebanyak 1.946.740.741 waran. Berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan Republik Indonesia No. SE-6047/LK/2003 tanggal 11 Nopember 2003, seluruh Perusahaan Asuransi Umum dan Reasuransi wajib menjadi pemegang saham pada PT Asuransi MAIPARK Indonesia, minimal 0,5% dari total dana investasi masing-masing perusahaan per 31 Desember 2002. Penyertaan langsung pada PT Asuransi MAIPARK Indonesia ini merupakan admitted asset dalam perhitungan RBC sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003. Saldo penyertaan langsung pada PT Asuransi MAIPARK Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 8.358 juta dan Rp 8.356 juta, yang disajikan dalam akun investasi lainnya-pihak ketiga. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003, Perseroan dan anak perusahaan (PF) diwajibkan melakukan investasi pada jenis-jenis investasi yang diperkenankan sekurang-kurangnya sebesar cadangan teknis (terdiri dari premi yang belum merupakan pendapatan, estimasi kewajiban klaim dan kewajiban manfaat polis masa depan) dan hutang klaim. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 investasi yang diperkenankan Perseroan masing-masing sebesar Rp 1.524.762 juta dan Rp 1.175.903 juta. Selain itu investasi anak perusahaan (PF) yang diperkenankan masing-masing sebesar Rp 2.455.182 juta dan Rp 2.678.089 juta.
4.
Kas dan Bank Saldo kas dan bank per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari: 2010 Kas Bank Pihak ketiga IDR USD AUD Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Bank Pan Indonesia Tbk IDR USD Jumlah
2009 87
199
45.052 10.512 31
8.481 2.900 -
4.722 8.810
8.251 8.212
69.214
28.043
32
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 5.
Piutang Premi Saldo piutang premi per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari: 2010 Perseroan Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Panin Securitas Tbk PT Clipan Finance Indonesia
2009
11.574
11.640
27.727 12 612
8.346 241
Subjumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
39.925 (300)
20.227 (300)
Subjumlah-bersih
39.625
19.927
4.586 380
398 586
255
614
5.221
1.598
44.846
21.525
Anak perusahaan (PF) Pihak ketiga Asuransi perorangan Asuransi kumpulan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Bank Pan Indonesia Tbk Asuransi kumpulan Subjumlah Jumlah-bersih
Rincian saldo piutang premi per 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan jenis pertanggungan adalah sebagai berikut: 2010
2009
Kebakaran Pengangkutan Kendaraan bermotor Varia
21.356 2.732 4.714 11.123
13.800 402 1.860 4.165
Jumlah sebelum penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu
39.925 (300)
20.227 (300)
Jumlah-bersih
39.625
19.927
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 piutang premi Perseroan yang berumur lebih dari 60 hari masing-masing berjumlah Rp 3.146 juta dan Rp 12.775 juta setelah dikurangi penyisihan piutang raguragu sebesar Rp 300 juta, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu Perseroan adalah sebagai berikut: 2010
2009
Saldo awal Pembentukan dalam tahun berjalan
(300) -
(185) (115)
Saldo akhir
(300)
(300)
Manajemen Perseroan berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu yang telah dibukukan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang premi, sedangkan manajemen anak perusahaan (PF) tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu.
33
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 6.
Piutang Reasuransi Saldo piutang reasuransi per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari: 2010 Dalam negeri PT Asuransi Maipark Indonesia RUI (B.P.P.D.A.N) Reasuransi International Indonesia PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Chartis Insurance Indonesia PT Tugu Pratama Indonesia Lain-lain (dibawah Rp 100 juta) Luar negeri Asia Capital Reinsurance Citicorp Life Insurance Ltd Best Reinsurance Sirius International Insurance Corporation The TOA Reinsurance Co Ltd-Singapore Munich Reinsurance Cooper Gay (Asia) Pte Ltd Swiss Re Lain-lain (dibawah Rp 100 juta) Jumlah
2009
2.249 295 157 715 273
383 176 2.362 188 48
60 1.028 197 115 315 2.275 119 103
465 2.671 1.792 326 -
7.901
8.411
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 piutang premi Perseroan yang berumur lebih dari 60 hari masing-masing adalah sebesar Rp 4.179 juta dan nihil. Perseroan dan anak perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang reasuransi karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat tertagih.
7.
Piutang Hasil Investasi Saldo piutang hasil investasi per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari: 2010 Pihak ketiga Bunga deposito berjangka Bunga efek hutang
2009
8.784 3.465
6.095 3.796
12.249
9.891
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hasil reksadana Bunga deposito berjangka Bunga efek hutang
210 8.702
6.011 291 267
Subjumlah
8.912
6.569
21.161
16.460
Subjumlah
Jumlah
Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa seluruh piutang hasil investasi pada tahun 2010 dan 2009 dapat ditagih sehingga tidak dibentuk penyisihan kerugian.
34
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 8.
Piutang Lain-Lain Saldo piutang lain-lain per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari: 2010
2009
Pihak ketiga Management fee Ibu Lidyawati Soesetio Lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pinjaman karyawan Lain-lain
6.023 114
17.355 33
1.729 368
6.238 5.631
Jumlah
8.234
29.257
Saldo piutang Ibu Lidyawati Soesetio merupakan saldo sisa pembayaran atas transaksi penjualan PT Tiga Jaya Sakti Utama (anak perusahaan) kepada Ibu Lidyawati Soesetio sebesar Rp 17.355 juta, yang akan dilunaskan secara bertahap dalam waktu 2 tahun terhitung sejak tanggal perjanjian dan denda 1% per bulan (Catatan 38). Saldo piutang karyawan merupakan pinjaman yang diberikan Perseroan kepada direksi dan karyawan Perseroan dengan cicilan tanpa bunga dan jangka waktu. Saldo pinjaman direksi dan karyawan Perseroan per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 1.729 juta dan Rp 4.424 juta. Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa seluruh piutang lain-lain per 31 Desember 2010 dan 2009 dapat ditagih sehingga tidak dibentuk penyisihan kerugian.
9.
Aset Tetap Rincian aset tetap yang dimiliki Perseroan dan anak perusahaan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 01 Januari 2010
Penambahan
Pengurangan
31 Desember 2010
Biaya perolehan Tanah Bangunan Kendaraan bermotor Peralatan kantor
3.284 9.185 6.359 22.120
2.681 6.791 2.196 1.778
1.001 975
5.965 15.976 7.554 22.923
Sub jumlah-Dipindahkan
40.948
13.446
1.976
52.418
Akumulasi penyusutan Bangunan Kendaraan bermotor Peralatan kantor
4.120 3.365 12.083
392 3.412 1.684
1.393 342
4.512 5.384 13.425
Sub jumlah
19.568
5.488
1.735
23.321
Nilai buku
21.380
29.097
35
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 9.
Aset Tetap-Lanjutan 01 Januari 2009
Penambahan
Pengurangan
Biaya perolehan Tanah Bangunan Kendaraan bermotor Peralatan kantor
2.738 6.823 5.607 18.833
546 2.362 1.130 3.484
378 197
3.284 9.185 6.359 22.120
Sub jumlah
34.001
7.522
575
40.948
3.854 2.651 8.823
266 932 3.442
218 182
4.120 3.365 12.083
Sub jumlah
15.328
4.640
400
19.568
Nilai buku
18.673
Akumulasi penyusutan Bangunan Kendaraan bermotor Peralatan kantor
31 Desember 2009
21.380
Beban penyusutan adalah Rp 5.488 juta dan Rp 4.640 juta masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 aset tetap Perseroan dan anak perusahaan kecuali tanah telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 14.423 juta dan Rp 14.307 juta. Manajemen Perseroan dan anak perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Anak perusahaan (PF) memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 15 tahun sampai dengan 25 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2000 sampai dengan 2024. Manajemen anak perusahaan berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai. Dalam tahun 2010, anak perusahaan (PF) menyewakan propertinya (tanah dan bangunan) kepada PL. Nilai sewa yang diberikan anak perusahaan (PF) kepada PL, didasarkan atas laporan penilaian sewa aset tetap No. IUP/PV/05404/2009 tanggal 11 Mei 2009 dari jasa penilai independen, PT Inti Utama Penilai. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap, manajemen Perseroan dan anak perusahaan berpendapat bahwa tidak ada peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tetap tidak dapat seluruhnya terealisasi pada tanggal 31 Desember 2010. Perhitungan laba penjualan aset tetap tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Biaya perolehan Akumulasi penyusutan
1.976 (1.736)
2009 575 (399)
Nilai buku Harga jual
240 613
176 260
Laba penjualan aset tetap (Catatan 32)
373
84
36
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 10. Aset Lain-Lain Saldo aset lain-lain per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari: 2010
2009
Beban dibayar dimuka Beban akuisisi ditangguhkan Lain-lain
1.834 872 6.524
1.708 1.743 7.905
Jumlah
9.230
11.356
Amortisasi biaya akuisisi ditangguhkan yang dibebankan pada tahun 2010 dan 2009, masing-masing sebesar Rp 871 juta disajikan dalam akun “Beban Akuisisi dan Beban Pemasaran” pada laporan laba rugi konsolidasian (Catatan 30).
11. Hutang Klaim Saldo hutang klaim Perseroan per 31 Desember 2010 dan 2009 merupakan hutang kepada pihak tertanggung yang timbul sehubungan dengan adanya persetujuan atas klaim yang diajukan oleh tertanggung dan perusahaan asuransi (ceding company). Saldo hutang klaim anak perusahaan (PF) per 31 Desember 2010 dan 2009 merupakan hutang kepada pemegang polis (participants) sehubungan dengan klaim manfaat, klaim meninggal, klaim tahapan dan klaim habis kontrak yang telah disetujui pembayarannya. Rincian hutang klaim menurut jenis asuransi per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
2009
Perseroan Kendaraan bermotor Kebakaran Varia
1.298 620 39
635 9 -
Sub jumlah
1.957
644
Anak Perusahaan Unit-linked Dwiguna kombinasi Seumur hidup Dwiguna Anuitas
817 5.128 1.194 46 2
5.659 2.469 910 23 -
Sub jumlah
7.187
9.061
Jumlah
9.144
9.705
12. Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan Kewajiban manfaat polis masa depan merupakan jumlah dana yang harus disediakan oleh penanggung untuk membayar manfaat dari klaim yang jatuh tempo di masa yang akan datang kepada pihak sebagaimana dinyatakan dalam polis.
37
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 12. Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan-Lanjutan Rincian kewajiban manfaat polis masa depan menurut jenis asuransi adalah sebagai berikut: 2010
2009
Perorangan Unit-linked Universal life Dwiguna kombinasi Seumur hidup Dwiguna Tabarru Kematian Anuitas
1.258.097 702.353 178.995 189.014 9.555 1.574 46
1.316.179 443.963 197.100 168.757 9.823 1.319 713 204
Sub jumlah
2.339.634
2.138.058
95.635 13.390 137
75.150 11.840 137
109.162
87.127
2.448.796
2.225.185
Kumpulan Kematian Universal life Dwiguna kombinasi Sub jumlah Jumlah
Perubahan kewajiban manfaat polis masa depan adalah sebagai berikut: 2010
2009
Saldo awal tahun Kenaikan (penurunan) kewajiban manfaat polis masa depan
2.225.185 223.611
1.556.230 668.955
Saldo akhir tahun
2.448.796
2.225.185
Perhitungan kewajiban manfaat polis masa depan ditetapkan berdasarkan pada laporan aktuaris independen No. 055/PL/NA/02/2011 tanggal 23 Pebruari 2011 dari aktuaris PT Bestama Aktuaria dan laporan aktuaris anak perusahaan (PF), masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dengan menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut: Metode perhitungan Tabel mortalita Tingkat bunga Umur Masa pertanggungan Sistem perhitungan cadangan
: Metode terminal reserve : C.S.O 1941, C.S.O 1958 dan C.S.O 1980 : Polis Rupiah = 6% - 9% Polis US Dollar = 4% - 5% : Menurut umur sebenarnya : Menurut masa pertanggungan yang sebenarnya : Polis yang diproduksi sebelum tahun 1996 menggunakan Zillmer Quota 40 permil Polis yang diproduksi mulai tahun 1996-2000 menggunakan Net Level Premium (Cadangan INA) Polis yang diproduksi mulai tahun 2001 menggunakan Zillmer Quota 30 permil
13. Estimasi Klaim Retensi Sendiri dan Kewajiban Klaim Estimasi kewajiban klaim merupakan kewajiban yang disisihkan untuk memenuhi kewajiban klaim yang terjadi dan yang masih dalam proses penyelesaian atas polis-polis asuransi yang masih berlaku (policies in force) selama periode akuntansi. Kewajiban ini meliputi baik klaim yang dilaporkan maupun yang tidak dilaporkan dan dihitung sesuai dengan ketentuan Menteri Keuangan Republik Indonesia. 38
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 13. Estimasi Klaim Retensi Sendiri dan Kewajiban Klaim-Lanjutan Rincian estimasi klaim retensi sendiri dan kewajiban klaim per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 2009 Perseroan Kendaraan bermotor Kebakaran*) Pengangkutan Varia Anak Perusahaan (PF) Kematian Jumlah
18.647 16.295 2.847 3.978
22.650 17.525 2.723 125
6.027
4.930
47.794
47.953
*) Dalam estimasi klaim retensi sendiri ini termasuk estimasi atas klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (Incurred But Not Yet Reported/IBNR) masing-masing sebesar Rp 4.326 juta dan Rp 3.169 juta pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Jumlah estimasi kewajiban klaim yang masih dalam proses penyelesaian oleh anak perusahaan (PF) per 31 Desember 2010 dan 2009, masing-masing sebesar Rp 5.092 juta dan Rp 1.674 juta.
14. Premi yang belum merupakan pendapatan Rincian premi yang belum merupakan pendapatan per 31 Desember 2010 dan 2009 menurut jenis asuransi adalah sebagai berikut: 2010
2009
Perseroan Kebakaran Kendaraan bermotor Varia Pengangkutan
31.325 26.649 12.460 4.632
46.710 17.477 2.723 3
Subjumlah
75.066
66.913
2.167 1.781 3.614 255 42
1.673 1.215 285 201 36
97 1 14
125 49 14
7.971
3.598
83.037
70.511
Anak Perusahaan (PF) Perorangan Kematian Kesehatan Unit-linked Kecelakaan diri Universal life Kumpulan Kematian Kesehatan Kecelakaan diri Subjumlah Jumlah
Perhitungan premi yang belum merupakan pendapatan ditetapkan berdasarkan pada laporan aktuaris independen No. 055/PL/NA/02/2011 tanggal 23 Februari 2011 dari aktuaris PT Bestama Aktuaria dan laporan aktuaris Perusahaan, masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
39
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 15. Pendapatan Premi Ditangguhkan Saldo pendapatan premi ditangguhkan per 31 Desember 2010 dan 2009 merupakan premi diterima dimuka dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa (PT Bank Pan Indonesia Tbk) untuk polis dengan periode pertanggungan lebih dari 1 tahun, setelah dikurangi komisi (Catatan 37).
16. Hutang Reasuransi Saldo hutang reasuransi per 31 Desember 2010 dan 2009 merupakan hutang kepada reasuradur sehubungan dengan perjanjian reasuransi sebagai hasil perhitungan dari premi, komisi dan klaim dengan rincian sebagai berikut: 2010 Dalam negeri PT Reasuransi International Indonesia PT Maskapai Reasuransi Indonesia PT AON Indonesia PT Tugu Pratama Indonesia PT Asuransi AIU Indonesia Lain-lain (dibawah Rp 500 juta)
2009
7.144 3.419 1.555 703 3.871
8.586 4.094 1.621 1.390 645 1.997
16.692
18.333
Luar negeri Munichre Citicorp Life Indonesia Ltd. Lain-lain (dibawah Rp 500 juta)
5.676 2.319 1.593
4.715 4.107 1.230
Sub jumlah
9.588
10.052
26.280
28.385
Sub jumlah
Jumlah
Pada tahun 2009 dan 2008, Perseroan memutuskan untuk menghapus bukukan saldo hutang reasuransi yang telah lama oustanding (sebelum tahun 1999), masing-masing sebesar Rp 578 juta dan Rp 1.749 juta, dengan catatan akan disesuaikan dikemudian hari apabila ada tuntutan dari pihak reasuradur. Khusus penghapusan hutang reasuransi sebesar Rp 479 juta diakui sebagai pendapatan fiskal tahun 2006 dalam rangka fasilitas pembetulan SPT perpajakan (sunset policy).
17. Hutang Komisi Rincian saldo hutang komisi per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari: 2010
2009
Perseroan Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Clipan Finance Tbk PT Panin Overseas Finance Anak perusahaan
2.477
1.315
4.643 76 15.245
1.573 130 3 10.122
Jumlah
22.441
13.143
40
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 17. Hutang Komisi-Lanjutan Rincian hutang komisi menurut jenis asuransi per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
2009
Perseroan Kebakaran Pengangkutan Kendaraan bermotor Varia
2.613 342 3.368 873
1.894 321 469 337
Jumlah
7.196
3.021
18. Hutang Pajak Perseroan dan anak perusahan (PF) terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Go-Public dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) masing-masing 01.312.289.0-054.000 dan 01.313.681.7-054.000. Anak perusahaan PT Panin Geninholdco, PT Panin Financial Assurance dan PT Panin Life terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) masing-masing 01.849.269.4-031, 01.849.270.2-031 dan 01.560.592.6-032. Rincian saldo hutang pajak per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari: 2010
2009
Pajak kini (Catatan 33) Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 ayat 2 Pasal 26 PPN
3.387
1.721
2.310 65 95 52 65
2.051 893 320
Jumlah
5.974
4.985
19. Beban Yang Masih Harus Dibayar Rincian saldo beban yang masih harus dibayar per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari: 2010 Gratifikasi Umum dan administratif Pemasaran Investasi Lain-lain Jumlah
2009
2.641 568 5.568 3.863 562
1.946 5.376
13.202
7.322
Setiap akhir tahun buku, manajemen Perseroan menghitung besarnya akun gratifikasi yang akan dibayarkan kepada direksi dan karyawan atas kinerja (performance) Perseroan dalam tahun berjalan.
41
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 20. Hutang Lain-Lain Rincian saldo hutang lain-lain per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari: 2010
2009
Uang muka premi asuransi Titipan premi Cadangan premi reasuransi Lain-lain*)
2.012 2.055 12.751
8.053 4.925 784 10.289
Jumlah
16.818
24.051
*) Saldo tahun 2009, termasuk estimasi hasil perhitungan aktuaris PT Binaputera Jaga Hikmah dalam rangka pengakhiran program dana pensiun panin sebesar Rp 2.549 juta yang merupakan bagian deficit solvabilitas yang masih harus ditanggung Perseroan selaku mitra pendiri DPAP (Catatan 36).
21. Goodwill Negatif Rincian saldo goodwill negatif per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari: 2010
2009
Biaya perolehan Amortisasi
84.054 (59.153)
93.897 (54.612)
Jumlah tercatat
24.901
39.285
Amortisasi untuk tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 5.366 juta dan Rp 5.033 juta (Catatan 29). Pada tahun 2010, terjadi kenaikan kepemilikan saham PT Panin Financial Tbk dari 57,1271% menjadi 57,1479% sehingga nilai goodwill negatif dihitung kembali.
22. Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan Rincian hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
2009
Modal saham Agio saham Saham treasuri Laba yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual Saldo laba
1.287.818 43.019 (4.181) 50.183 1.398.852
1.288.443 43.039 (4.181) 3.306 1.084.116
Jumlah tercatat
2.775.691
2.414.723
42
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 23. Modal Saham Susunan pemilikan saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: 2010 Pemegang Saham
Jumlah Saham
Persentase Kepemilikan(%)
Jumlah Modal
PT Panincorp PT Famlee Invesco Crystal Chain Holdings Ltd Dana Pensiun Karyawan Panin Bank Omnicourt Group Limited Masyarakat lainnya (masing-masing di bawah 5%)
1.208.583.000 743.490.500 393.852.688 328.370.588 249.462.970
29,71 18,28 9,68 8,07 6,13
302.146 185.873 98.463 82.093 62.366
1.144.564.174
28,13
286.140
Sub Jumlah
4.068.323.920
100,00
1.017.081
Saham Treasuri
(30.189.000)
Jumlah
4.038.134.920
(0,74) 99,26
(7.547) 1.009.534
2009 Pemegang Saham
Jumlah Saham
Persentase Kepemilikan(%)
Jumlah Modal
PT Panincorp PT Famlee Invesco Crystal Chain Holdings Ltd Dana Pensiun Karyawan Panin Bank Omnicourt Group Limited Masyarakat lainnya (masing-masing di bawah 5%)
1.208.583.000 743.490.500 393.852.688 327.903.088 249.462.970
29,71 18,28 9,68 8,06 6,13
302.146 185.873 98.463 81.976 62.366
1.145.031.674
28,14
286.257
Sub Jumlah
4.068.323.920
100,00
1.017.081
Saham Treasuri Jumlah
(30.189.000) 4.038.134.920
(0,74) 99,26
(7.547) 1.009.534
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 27 September 2006 yang dibuat dihadapan Benny Kristanto, S.H., Notaris di Jakarta telah dilakukan perubahan pada ayat 2 dan ayat 3 pasal 4 Anggaran Dasar Perusahan sehubungan dengan pengeluaran saham-saham baru yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas V, sehingga terhitung sejak tanggal 31 Agustus 2006 jumlah saham-saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan sebanyak 4.068.255.171 (empat milyar enam puluh delapan juta dua ratus lima puluh lima ribu seratus tujuh puluh satu) saham atau sebesar Rp 1.017.064 juta (satu triliun tujuh belas milyar enam puluh empat juta rupiah). Jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor per 31 Desember 2010 dan 2009 berjumlah 4.038.134.920 saham.
43
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 23. Modal Saham-Lanjutan Perubahan jumlah saham beredar adalah sebagai berikut: Modal dasar (saham)
Modal ditempatkan dan disetor (saham)
Saldo awal tahun Pelaksanaan Waran Seri IV
9.492.000.000 -
4.038.134.920 -
Saldo akhir tahun
9.492.000.000
4.038.134.920
Kurs saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 570 dan Rp 225 per saham. Pada tanggal 30 September 2006, Waran Seri IV sejumlah 376.533.883 telah diterbitkan sehubungan Penawaran Umum Terbatas V dengan periode pelaksanaan adalah tanggal 15 Januari 2007-10 Juli 2009. Berdasarkan surat pemberitahuan No. 11/PNIN-W4/I/XI/2007 tanggal 13 Nopember 2007, telah dilaksanakan penerbitan saham dari hasil konversi Waran Seri IV sejumlah 337.500 saham oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek. Berdasarkan surat pemberitahuan No. 12/PNIN-W4/VII/2009 tanggal 1 Juli 2009, No. 13/PNIN-W4/VII/2009 tanggal 7 Juli 2009, No. 14/PNIN-W4/VII/2009 tanggal 9 Juli 2009 dan No. 15/PNIN-W4/VII/2009 tanggal 13 Juli 2009, telah dilaksanakan penerbitan saham dari hasil konversi Waran Seri IV sejumlah 68.749 saham oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek. Masa berlaku pelaksanaan Waran Seri IV sampai dengan tanggal 10 Juli 2009, sehingga per 31 Desember 2009 tidak terdapat efek dilusi terhadap laba per saham dasar (Catatan 34).
24. Tambahan Modal Disetor-Bersih Akun ini terdiri dari agio saham dan biaya emisi saham, dengan rincian sebagai berikut: Jumlah saham
Agio per saham
Jumlah 2010
2009
Agio saham Penjualan saham Tahun 1983 Tahun 1989 Deviden saham pada tahun 1990 Swap share pada tahun 1991 Pembagian saham bonus pada tahun 1992 Saham treasuri
765.000 578.000
150 2.800
115 1.618
115 1.618
207.790
1.000
208
208
27.750.000
3.000
83.250
83.250
60.071.580 30.189.000
1.000 115
(60.072) 3.472
(60.072) 3.472
28.591
28.591
Biaya Penawaran Umum Terbatas (PUT) Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek TerlebihDahulu (HMETD) kepada pemegang saham Saldo awal tahun PUT V tahun 2006
1.500 528
1.500 528
Sub jumlah
2.028
2.028
26.563
26.563
Sub jumlah Biaya emisi saham
Jumlah
44
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 25. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Pada tahun 1997, Perseroan melakukan tambahan pembelian saham anak perusahaan (PL) dari 29,42% menjadi 50,88% yang dimiliki oleh PT Panincorp, PT Panin Investment Enterprises Ltd, Dana Pensiun Karyawan Panin Bank, PT Usasli dan PT Panforex (pihak-pihak yang pemegang sahamnya dan/atau susunan pengurusnya sama dengan Perusahaan) seharga Rp 36.475 juta, sehingga pembelian tersebut merupakan transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dan diperlakukan dengan cara yang sama dengan metode penyatuan dan kepemilikan. Transaksi ini menimbulkan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebesar Rp 6.771 juta, yang disajikan sebagai unsur ekuitas. Pada tahun 1999, Perseroan melakukan transaksi penjualan saham PT Bank Pan Indonesia Tbk kepada anak perusahaan (PL) dalam rangka reorganisasi entitas yang berada dalam satu kelompok usaha yang sama, dimana transaksi tersebut sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 38 merupakan transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku dalam transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dibukukan dalam akun selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang disajikan sebagai unsur ekuitas pada Perseroan dan anak perusahaan (PL) yang saling resiprokal dan tereliminasi pada laporan konsolidasian. Berikut adalah rincian dari transaksi tersebut: Jumlah Harga perolehan Nilai buku investasi pada PT Bank Pan Indonesia Tbk yang sebelumnya dicatat oleh Perseroan
1.214.310 510.691
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
703.619
26. Pendapatan Underwriting Rincian pendapatan underwriting untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
Premi bruto
Premi reasuransi
Penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan
Jumlah pendapatan underwriting
Perseroan Kebakaran Pengangkutan Kendaraan Bermotor Varia Anak Perusahaan
77.820 8.858 59.629 25.019 1.380.179
(20.810) (895) (423) (5.921) (40.004)
13.544 (4.630) (9.171) (7.897) (4.372)
70.554 3.333 50.035 11.201 1.335.803
Jumlah
1.551.505
(68.053)
(12.526)
1.470.926
45
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 26. Pendapatan Underwriting-Lanjutan 2009
Premi bruto
Premi reasuransi
Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan
Jumlah pendapatan underwriting
Perseroan Kebakaran Pengangkutan Kendaraan Bermotor Varia Anak Perusahaan
70.705 5.873 48.264 28.095 1.038.399
(21.976) (383) (926) (18.557) (35.478)
(9.514) (2.213) (1.056) (896)
39.215 5.490 45.125 8.482 1.002.025
Jumlah
1.191.336
(77.320)
(13.679)
1.100.337
Pendapatan premi bruto anak perusahaan (PF) berdasarkan jenis asuransi adalah sebagai berikut: 2010 Perorangan Unit-linked Universal life Dwiguna kombinasi Kematian Seumur hidup Dwiguna Lain-lain
2009
560.984 676.739 24.277 22.462 5.794 12.609 744
557.088 380.445 28.689 15.531 6.922 927 267
1.303.609
989.869
Kumpulan Kematian Dwiguna kombinasi Kesehatan Lain-lain
75.358 1.000 145 67
47.173 927 311 119
Subjumlah
76.570
48.530
1.380.179
1.038.399
Subjumlah
Jumlah
Jumlah premi bruto yang diterima dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 766.566 juta dan Rp 82.246 juta (Catatan 37).
46
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 27. Beban Klaim Rincian beban Klaim untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari: 2010 Klaim bruto dan manfaat
Klaim reasuransi
Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri dan kewajiban klaim
Kenaikan kewajiban manfaat polis masa depan
Jumlah beban klaim
Perseroan Kebakaran Pengangkutan Kendaraan Bermotor Varia Anak Perusahaan
11.863 783 15.951 3.419 1.226.795
(8.850) (79) (16) (2.619) (8.206)
2.109 124 (4.003) 515 -
224.708
5.122 828 11.932 1.315 1.443.297
Jumlah
1.258.811
(19.770)
(1.255)
224.708
1.462.494
2009
Klaim bruto dan manfaat
Klaim reasuransi
Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri dan kewajiban klaim
Kenaikan kewajiban manfaat polis masa depan
Jumlah beban klaim
Perseroan Kebakaran Pengangkutan Kendaraan Bermotor Varia Anak Perusahaan
19.925 2.222 13.102 275 784.549
(10.363) (85) (131) (6.394)
6.858 (3.274) (9.119) (1.498) -
665.845
16.420 (1.052) 3.898 (1.354) 1.444.000
Jumlah
820.073
(16.973)
(7.033)
665.845
1.461.912
Beban klaim dan manfaat anak perusahaan (PF) berdasarkan jenis asuransi adalah sebagai berikut: 2010
2009
Klaim nilai tunai Klaim habis kontrak Klaim tahapan Klaim meninggal Klaim rawat inap Lain-lain
1.130.879 33.840 27.334 25.354 8.789 599
700.932 27.253 27.140 22.073 6.705 446
Jumlah
1.226.795
784.549
47
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 28. Beban Komisi Neto Rincian beban komisi neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari: 2010 Komisi dibayar
Komisi reasuransi diterima
Beban (pendapatan) komisi neto
Perseroan Kebakaran Pengangkutan Kendaraan Bermotor Varia
16.651 (186) 14.590 1.130
(2.998) (8) (2) (440)
13.653 (194) 14.588 690
Jumlah
32.185
(3.448)
28.737
2009 Komisi dibayar
Komisi reasuransi diterima
Beban komisi neto
Perseroan Kebakaran Pengangkutan Kendaraan Bermotor Varia
13.513 114 12.548 3.074
(3.488) (9) (1.505)
10.025 114 12.539 1.569
Jumlah
29.249
(5.002)
24.247
29. Hasil Investasi Rincian hasil investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari: 2010 Laba yang belum direalisasi akibat kenaikan aset bersih reksadana Bagian laba bersih Perseroan asosiasi (Catatan 3) Bunga deposito berjangka Bunga obligasi Hasil reksadana Keuntungan penjualan obligasi Pendapatan bunga efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali Amortisasi goodwill negatif (Catatan 21) Keuntungan harga pasar saham yang diperdagangkan di bursa Laba penjualan saham di bursa Deviden atas saham Bunga pinjaman polis Rugi selisih kurs mata uang asing-bersih Lain-lain Jumlah
2009
272.017 583.128 91.362 51.057 25.150 27.181
569.622 437.079 73.428 49.115 47.798 11.765
4.541
8.980 5.033
14.786 109.957 1.240 564 (12.955) 25.608 1.193.636
3.348 1.940 989 32 (40.452) 9.270 1.177.947
Hasil investasi yang diterima dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 742.204 juta dan Rp 514.867 juta (Catatan 37). 48
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 30. Beban Akuisisi Beban akuisisi merupakan beban yang berhubungan dengan penutupan polis atau kontrak asuransi baru anak perusahaan (PF), yang meliputi komisi, insentif, diskon premi dan pemeriksaan calon tertanggung. Rincian beban akuisisi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari: 2010 Komisi Diskon Premi Insentif Amortisasi biaya akuisisi ditangguhkan (Catatan 10) Lain-lain Jumlah
2009
79.126 29.071 14.048 862 300
67.508 14.927 16.494 871 1.008
123.407
100.808
31. Beban Usaha Rincian beban usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari: 2010 Pegawai Iklan dan reklame Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset tidak berwujud Sewa Telekomunikasi, listrik dan air Honorarium tenaga ahli Pemeliharaan dan perbaikan Pendidikan dan latihan Percetakan dan alat-alat tulis Perjalanan dinas dan transportasi Pengiriman dan benda pos Beban kantor lainnya Jumlah
2009
60.013 6.526 7.504 7.175 3.564 4.140 1.985 1.118 1.164 2.266 135 10.198
44.809 7.620 5.995 5.466 3.300 2.729 2.464 1.861 1.611 1.341 614 6.836
105.788
84.646
Jumlah beban sewa dan asuransi yang dibayar kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 5.475 juta dan Rp 9.365 juta (Catatan 37).
32. Penghasilan Lain-Lain Bersih Rincian penghasilan lain-lain bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari: 2010
2009
Laba (rugi) kurs mata uang asing Administrasi polis Laba penjualan aset tetap (Catatan 9) Jasa Giro Penghapusan piutang Lain-lain
(1.606) 1.354 373 197 (39.931) 4.056
1.087 1.163 84 289 4.909
Jumlah
(35.557)
7.532
Jumlah penghasilan lain-lain dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 838 juta dan Rp 124 juta (Catatan 37).
49
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 33. Pajak Penghasilan Rincian pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 2009 Pajak kini Pajak tangguhan
13.559 13.981
10.908 3.378
Jumlah
27.540
14.286
Pajak kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasian dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut: 2010 2009 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak anak perusahaan Laba sebelum pajak Perseroan
908.579 (318.783)
614.203 (204.202)
589.796
410.001
Perbedaan temporer Premi yang belum merupakan pendapatan Klaim yang terjadi namun belum dilaporkan Penyisihan piutang ragu-ragu Beban imbalan pasca kerja
(4.719) 771 408
4.999 1.140 115 -
Subjumlah
(3.540)
6.254
Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Hasil reksadana Bunga deposito Bunga obligasi Hasil investasi lainnya Rugi penilaian obligasi Amortisasi goodwill negatif Laba penjualan obligasi Laba penjualan saham di bursa Laba yang belum direalisasi akibat kenaikan harga pasar saham yang diperdagangkan di bursa Amortisasi diskonto obligasi Jasa giro Selisih penilaian nilai wajar instrumen keuangan-A/R Beban usaha
(428.103) (12.582) (26.039) (41.841) 17.044 (4.541) (26.212) (1.186)
(282.922) (36.078) (24.511) (17.032) (5.091) (5.033) (2.520) (1.932)
(8.120) (144) (192) (181) 72
(1.867) (227) (132) 47
(532.025)
(377.298)
Laba kena pajak
54.231
38.957
Beban pajak kini Perseroan: 25% x Rp 54.231 juta pada tahun 2010 28% x Rp 38.957 juta pada tahun 2009
13.558 -
10.908
13.558
10.908
10.041 130
9.064 123
3.387
1.721
Jumlah
Jumlah beban pajak kini Dikurangi pembayaran pajak di muka Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 23 Hutang pajak kini Perseroan
50
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 33. Pajak Penghasilan-Lanjutan Taksiran laba (rugi) fiskal dan hutang pajak kini Perseroan dan anak perusahaan tahun 2009 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak, sedangkan SPT tahun 2010 akan disesuaikan dengan perhitungan laba fiskal sebagaimana yang disajikan di atas. Anak perusahaan (PF) mengalami rugi menurut pajak sehingga beban pajak kini adalah nihil. Perseroan melampirkan daftar nominatif dalam Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) tahun 2010 dan 2009 sesuai Peraturan Perpajakan untuk diperlakukan sebagai beban yang dapat mengurangi penghasilan kena pajak. Pajak Tangguhan Rekonsiliasi antara (manfaat) beban beban pajak dan hasil perkalian laba sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2010 2009 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak Anak Perusahaan
908.579 (318.783)
614.203 (204.202)
Laba sebelum pajak Perseroan
589.796
410.001
Beban pajak penghasilan berdasarkan tarif pajak yang berlaku 25% x Rp 589.796 juta pada tahun 2010 28% x Rp 410.001 juta pada tahun 2009
147.449 -
114.800
Jumlah beban pajak
147.449
114.800
(107.026) (3.146) (6.510) (10.460) 4.261 (1.135) (6.553) (297)
(79.218) (10.102) (6.863) (4.769) (1.425) (1.409) (706) (541)
(2.030) (36) (48) (45) 18
(523) (64) (37) 13
Pengaruh pajak atas beban (manfaat) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Hasil reksadana Bunga deposito Bunga obligasi Hasil investasi lainnya Rugi penilaian obligasi Amortisasi goodwill negatif Laba penjualan obligasi Laba penjualan saham di bursa Laba yang belum direalisasi akibat kenaikan harga pasar saham yang diperdagangkan di bursa Amortisasi diskonto obligasi Jasa giro Selisih penilaian nilai wajar instrumen keuangan-A/R Beban usaha Penyesuaian atas perubahan tarif pajak penghasilan badan sesuai UU No. 36/2008 Sub jumlah
(494) (133.501)
676 (104.968)
Beban pajak penghasilan Perseroan Beban pajak penghasilan Anak Perusahaan
13.948 13.592
9.832 4.454
Beban pajak penghasilan konsolidasi
27.540
14.286
51
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 33. Pajak Penghasilan-Lanjutan Aset Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan Perseroan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut: Dibebankan (dikreditkan) pada laporan laba rugi
1 Januari 2009
31 Desember 2009
Dibebankan (dikreditkan) pada laporan laba rugi
31 Desember 2010
685
4.439
Induk Perseroan Premi yang belum merupakan pendapatan Klaim yang terjadi namun belum dilaporkan Beban imbalan pasca kerja Penyisihan piutang ragu-ragu Beban penghapusan piutang karyawan Lain-lain Sub jumlah
4.339
(785)
5.124
-
(285)
285
(193)
478
278
30
248
(102)
350
52
(23)
75
-
75
(2) (117)
(13)
(2) (104)
-
(2) (104)
4.550
(1.076)
5.626
390
5.236
21.538
4.673
16.865
16.865
-
Anak Perusahaan Rugi fiskal Beban akuisisi ditangguhkan Klaim yang terjadi namun belum dilaporkan Beban imbalan pasca kerja
(769)
(244)
(525)
(742)
217
-
-
-
(604)
604
348
24
324
(1.928)
2.251
Sub jumlah
21.117
4.453
16.664
13.591
3.072
Jumlah
25.667
3.377
22.290
13.981
8.308
34. Laba Per Saham (LPS) Laba bersih yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar dan dilusian pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 575.848 juta dan Rp 400.168 juta. Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar yang digunakan untuk penghitungan LPS dasar dan dilusian adalah sebagai berikut: 2010
2009
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar Pengaruh efek berpotensi saham biasa yang dilutif waran
4.038.134.920 -
4.038.134.920 -
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa Untuk perhitungan laba per saham dilusian
4.038.134.920
4.038.134.920
52
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 35. Dividen Tunai dan Cadangan Umum Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam Akta Risalah Perseroan No. 41 tanggal 30 Juni 2010 dari Notaris Adi Triharso, S.H., para Pemegang Saham Perseroan menyetujui untuk tidak membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2009 dan menetapkan cadangan umum untuk tahun 2010 sebesar Rp 2.000 juta. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam Akta Risalah Perseroan No. 22 tanggal 30 Juni 2009 dari Notaris Erni Rohaini, S.H., MBA, para Pemegang Saham Perseroan menyetujui untuk tidak membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2008 dan menetapkan cadangan umum untuk tahun 2009 sebesar Rp 3.000 juta.
36. Dana Pensiun Perseroan dan anak perusahaan (PF) menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk sebagian besar karyawan tetapnya, dimana manfaat pensiun yang akan dibayar dihitung berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Dana pensiun ini dikelola oleh Yayasan Dana Pensiun Asuransi Panin (YDPAP) yang Akta Pendiriannya, Akta Notaris No.1 tanggal 1 Mei 1982 dari Koesbiono Sarmanhadi, S.H., telah disahkan oleh Direktorat Jenderal Moneter Dalam Negeri dengan surat No. S-321/MK.11/1982 tanggal 26 Agustus 1982. Pendiri YDPAP adalah anak perusahaan (PF) dimana Perseroan adalah merupakan mitra pendiri. Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham tanggal 26 Juni 1993 telah menyetujui dan memutuskan perubahan nama Yayasan Dana Pensiun Asuransi Panin menjadi Dana Pensiun Asuransi Panin (DPAP) yang disahkan oleh Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-229/KM.17/1994 tanggal 5 Agustus 1994 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara (TBN) No. 79 tanggal 4 Oktober 1994. DPAP mengelola program pensiun manfaat pasti yang memberikan jaminan hari tua bagi seluruh karyawan yang telah pensiun atau bila yang bersangkutan meninggal dunia, kepada janda-janda dan anak-anak mereka yang dibawah usia 21 tahun dan belum menikah. Pendanaan DPAP terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan yaitu masing-masing sebesar 20,00% dan 3,3% dari gaji pokok. Anak perusahaan (PF) juga menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetapnya yang mulai bekerja sejak tanggal 1 Januari 1997. Program pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan Panin Life (DPLKPL) yang pengesahannya diperoleh dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep-164/KM.17/1995 tanggal 23 September 1995. Pendanaan pensiun ini terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan yaitu masing-masing sebesar 14,06% and 3,3% dari gaji pokok. Sehubungan dengan perubahan kegiatan usaha utama anak perusahaan (PF) dari perusahaan yang bergerak di bidang Asuransi Jiwa menjadi perusahaan Jasa Konsultan Bisnis, Manajemen dan Administrasi serta akan dialihkannya karyawan anak perusahaan ke PT Panin Life (PL) efektif per tanggal 1 Januari 2010, Direksi Perusahaan selaku Pendiri DPAP dan DPLKPL telah mengajukan permohonan pembubaran Dana Pensiun Asuransi Panin dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan Panin Life. Permohonan ini sudah disetujui oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-483/KM.10/2009 dan No. KEP-484/KM.10/2009 tanggal 29 Desember 2009. Hingga saat ini, DPAP dan DPLKPL masih dalam proses likuidasi. Status badan hukum Dana Pensiun Asuransi Panin dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan Panin Life berakhir terhitung sejak tanggal pengumuman hasil penyelesaian likuidasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun.
53
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 37. Transaksi Hubungan Istimewa Perseroan dan anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terutama menyangkut penjualan polis, transaksi asuransi, jual beli surat-surat berharga, dan sebagainya. Rincian transaksi tersebut adalah sebagai berikut: 2010
2009
Premi bruto
766.566
Persentase terhadap jumlah premi bruto
49,41%
Klaim bruto dan manfaat
5.218
Persentase terhadap jumlah klaim bruto dan manfaat
0,41%
Hasil Investasi Persentase terhadap jumlah hasil investasi
742.204
82.246 6,90% 12.046 1,47% 514.867
62,18%
43,71%
Beban Usaha
5.475
9.365
Persentase terhadap jumlah beban usaha
5,18%
11,06%
Penghasilan lain-lain Persentase terhadap jumlah penghasilan lain-lain
838 -2,36%
124 1,65%
Aset Kas dan bank Deposito Piutang premi Surat berharga-bersih Piutang hasil investasi Piutang lain-lain
13.532 69.182 28.606 6.110.005 8.912 2.097
16.459 44.730 9.201 5.251.523 6.569 11.870
Sub jumlah
6.232.334
5.340.352
Persentase terhadap jumlah aset
66,59%
65,87%
Kewajiban Hutang komisi Pendapatan premi ditangguhkan
4.719 39.565
1.706 24.632
Sub jumlah
44.284
26.338
Persentase terhadap jumlah kewajiban
1,63%
1,07%
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dilakukan dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga. Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Sifat Hubungan Istimewa Perusahaan yang pemegang sahamnya dan/atau manajemennya sama dengan Perseroan dan anak perusahaan yaitu: PT Bank Pan Indonesia Tbk, PT Asuransi Multi Artha Guna, Panin Bank International Incorporation-Nauru, Dana Pensiun Asuransi Panin, PT Panin Capital, PT Clipan Finance Tbk, PT Panin Overseas Finance dan PT Panin Agung Inti Insurance Agency.
54
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 37. Transaksi Hubungan Istimewa-Lanjutan Jenis Transaksi-Transaksi Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Perseroan dan anak perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang meliputi antara lain: a. Perseroan dan anak perusahaan menempatkan deposito berjangka pada PT Bank Pan Indonesia Tbk (Catatan 3). b. Perseroan dan anak perusahaan (PL) menempatkan investasi dalam efek hutang (obligasi) dengan nilai wajar melalui laba rugi yang dikeluarkan oleh PT Bank Pan Indonesia Tbk, PT Panin Sekuritas Tbk dan PT Clipan Finance Indonesia Tbk (Catatan 3). c. Perseroan dan anak perusahaan menempatkan investasi dalam unit penyertaan reksadana yang dikelola oleh PT Panin Sekuritas Tbk (Catatan 3). d. Perseroan dan anak perusahaan memiliki efek ekuitas yang dimaksudkan untuk diperdagangkan, efek ekuitas yang tersedia untuk dijual dan penyertaan dalam bentuk saham pada PT Bank Pan Indonesia Tbk, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT Panin Life Tbk dan PT Clipan Finance Tbk (Catatan 3). e. Perseroan dan anak perusahaan mempunyai rekening giro pada PT Bank Pan Indonesia Tbk (Catatan 4). f. Perseroan dan anak perusahaan (PF) memberikan pinjaman kepada pegawainya dengan tingkat bunga berkisar antara 0% sampai dengan 6% per tahun yang akan dilunasi melalui pemotongan gaji tiap bulan. Pinjaman karyawan tersebut disajikan dalam akun “Piutang Lain-lain” pada neraca konsolidasian (Catatan 8). g. Perseroan dan anak perusahaan (PL) menyewa gedung kantor milik PT Bank Pan Indonesia Tbk (Catatan 31). h. Perseroan memiliki hutang komisi dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk, PT Clipan Finance Tbk dan PT Panin Overseas Finance (Catatan 17). i. Perseroan mengasuransikan sebagian aset tetap pada Asuransi Multi Artha Guna Tbk (Catatan 9). j. Perseroan menerima pertanggungan atas kendaraan dan properti milik PT Bank Pan Indonesia Tbk dan PT Panin Life Tbk (Catatan 26). k. Perseroan dan anak perusahaan (PL) menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti (PPMP) dan iuran pasti (PPIP) bagi karyawannya. PPMP dikelola oleh Dana Pensiun Asuransi Panin sedangkan PPIP dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan Panin Life (Catatan 36).
38. Ikatan dan Perjanjian a. Perusahaan mempunyai surat kolektif waran atas nama sebanyak 1.917.111.229 Waran Seri IV untuk melaksanakan Pembelian Saham Biasa Atas Nama PT Panin Life Tbk (anak perusahaan) yang bernilai nominal Rp 125 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125 per saham, yang dapat dilakukan selama berlaku pelaksanaan yaitu mulai tanggal 15 Januari 2007 sampai dengan 10 Juli 2009. b. Pada bulan Desember 2008, Perseroan melakukan perjanjian jual beli yang dibuat dibawah tangan atas saham milik Perseroan pada PT Tiga Jaya Sakti Utama (anak perusahaan) dengan ibu Lidyawati Soesetio (pembeli) seharga nominal yakni 256.340 saham @ Rp 100.000 per saham atau Rp 25.634 juta (termasuk pajak yang berlaku). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perseroan telah menerima pembayaran sebesar Rp 25.634 dan Rp 8.279 juta. Berdasarkan perjanjian tersebut, kepemilikan hak atas saham pada PT Tiga Jaya Sakti Utama telah beralih kepada pihak pembeli sejak dilaksanakannya pembayaran pertama tersebut. Pada bulan Desember 2009, pengalihan saham tersebut telah tuntas dilaksanakan sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Rapat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Tiga Jaya Sakti Utama No. 34 tanggal 28 Desember 2009, dimana Perusahaan tidak lagi tercantum sebagai pemegang saham PT Tiga Jaya Sakti Utama.
55
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 39. Aset dan Kewajiban Moneter dalam Mata Uang Asing Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Perseroan dan anak perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing (semuanya disajikan dalam ekuivalen USD) sebagai berikut: 2010 US Dollar
2009 Ekuivalen Rp
US Dollar
Ekuivalen Rp
Aset Investasi Kas dan Bank Piutang premi Aset lain-lain Piutang reasuransi
63.039.897 1.694.382 1.535.986 707.118 165.158
566.792 15.234 13.810 6.358 1.485
34.875.272 1.217.832 132.644 462.646 50.628
327.828 11.448 1.247 4.349 476
Sub jumlah
67.142.541
603.679
36.739.021
345.348
356.679
3.207
191.208
1.797
60.521.292 520.651
544.147 4.681
34.446.706 675.462
323.799 6.349
704.776 93.311 54.233
6.337 839 488
226.372 89.311 2.709
2.128 840 25
62.250.941
559.699
35.631.768
334.938
4.891.601
43.980
1.107.253
10.410
Kewajiban Hutang klaim Kewajiban manfaat polis masa depan Hutang reasuransi Premi yang belum merupakan pendapatan Estimasi kewajiban klaim Hutang komisi Sub jumlah Kewajiban bersih
40. Kontrak Reasuransi Dalam rangka manajemen resiko atas pertanggungan asuransi yang bernilai besar dan mempunyai resiko khusus, Perseroan dan anak perusahaan (PF) mengadakan kontrak reasuransi baik yang bersifat proporsional maupun non proporsional dengan beberapa perusahaan asuransi dan reasuransi dalam dan luar negeri. Program reasuransi Perseroan dan anak perusahaan (PF) untuk tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: a. Program reasuransi proporsional treaty 2010 Program Treaty untuk setiap kerugian dan resiko Jenis pertanggungan Kebakaran
Retensi Sendiri (OR) 32.000
Dalam Negeri
Luar Negeri
17.408
110.592
Jumlah 160.000
2009 Program Treaty untuk setiap kerugian dan resiko Jenis pertanggungan Kebakaran
Retensi Sendiri (OR) 20.000
Dalam Negeri 13.600
Luar Negeri 86.400
Jumlah 120.000
56
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 40. Kontrak Reasuransi-Lanjutan b. Program Reasuransi Non Proporsional-Excess of Loss 2010 Program Excess of Loss untuk setiap kerugian dan resiko Jenis pertanggungan Kebakaran (catastropheexcess of loss) Kebakaran (workingexcess of loss) Kendaraan bermotor Pengangkutan Varia
Retensi Sendiri (OR)
Dalam Negeri
Luar Negeri
Jumlah
6.400
5.668
37.932
50.000
6.400 300 6.400 100
3.328 481 3.328 5.980
22.272 3.219 22.272 23.920
32.000 4.000 32.000 30.000
2009 Program Excess of Loss untuk setiap kerugian dan resiko Jenis pertanggungan Kebakaran (catastropheexcess of loss) Kebakaran (workingexcess of loss) Kendaraan bermotor Pengangkutan Varia
Retensi Sendiri (OR)
Dalam Negeri
Luar Negeri
Jumlah
4.000
2.080
13.920
20.000
4.000 300 4.000 100
2.080 156 2.080 5.980
13.920 1.044 13.920 23.920
20.000 1.500 20.000 30.000
c. Program Reasuransi Asuransi Jiwa Sehubungan dengan manajemen risiko atas polis-polis asuransi yang jumlah pertanggungannya melebihi retensi sendiri (own retention), anak perusahaan (PF) mengadakan kontrak reasuransi jiwa dengan perusahaan reasuransi lokal maupun internasional. Untuk perusahaan reasuransi lokal yaitu PT (Persero) Reasuransi Internasional Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia dan PT Tugu Reasuransi. Untuk perusahaan reasuransi internasional yaitu Münchener RückversicherungsGesellschaft, Swiss Reinsurance Company dan Citicorp Life Insurance Ltd.
41. Informasi Segmen Informasi Segmen geografis adalah sebagai berikut: a. Sifat Usaha Bidang usaha Asuransi kerugian Jasa konsultan bisnis, manajemen dan administrasi Asuransi jiwa Perdagangan dan jasa Asuransi jiwa Modal ventura
Perusahaan PT Panin Insurance Tbk PT Panin Financial Tbk PT Panin Life PT Panin Geninholdco PT Panin Financial Assurance PT Epanin Dotcom
57
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 41. Informasi Segmen-Lanjutan b. Hasil Segmen 2010 Asuransi Kerugian-Perseroan*) Asuransi Jiwa-PF (dahulu PL) Pedagangan dan jasa (anak perusahaan lainnya) Jumlah sebelum eliminasi Eliminasi
2009
585.523 725.789 11
405.135 470.244 106
1.311.323 (367.187)
875.485 (268.814)
Laba usaha Penghasilan lain-lain
944.136 (35.557)
606.671 7.532
Laba sebelum pajak
908.579
614.203
*) Informasi segmen menurut produk adalah sebagaimana disajikan pada Daftar VI: Pendapatan, Beban dan Hasil Underwriting Tersendiri Induk Perusahaan. Informasi hasil segmen usaha Perseroan berdasarkan geografis kantor pemasaran adalah sebagai berikut: 2010 (%) Pendapatan premi bruto Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Surabaya Bandung Semarang Medan Jumlah Beban klaim bruto Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Surabaya Bandung Semarang Medan Jumlah
2009 Rp
(%)
Rp
82 7 5 4 3
139.744 12.066 7.055 6.536 5.925
81 7 5 3 4
124.275 11.017 6.813 5.287 5.545
101
171.326
100
152.937
77 9 4 4 6
24.761 2.851 1.356 1.282 1.766
69 12 3 10 6
28.514 3.820 1.079 1.000 1.110
100
32.016
100
35.523
58
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 41. Informasi Segmen-Lanjutan Informasi hasil segmen usaha anak perusahaan (PF) berdasarkan geografis kantor pemasaran adalah sebagai berikut: 2010 2009 (%) Pendapatan premi bruto Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Pulau Jawa Pulau Sumatera Lain-lain
Rp
(%)
Rp
48 26 20 6
657.674 353.313 279.933 89.259
55 14 19 12
567.657 139.689 201.245 129.808
100
1.380.179
100
1.038.399
84 7 7 2
1.028.463 85.241 86.694 26.398
79 8 10 3
614.833 65.145 78.443 26.129
100
1.226.796
100
784.550
87 6 5 2
9.117 579 539 249
84 6 8 2
7.837 548 740 189
100
10.484
100
9.314
92 3 3 2
62.456 2.032 2.130 1.114
90 4 4 2
45.630 1.991 2.128 753
Jumlah
100
67.732
100
50.502
Aset Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Pulau Jawa Pulau Sumatera Lain-lain
100 -
8.136.070 3.571 2.573 1.852
97 1 2
6.850.566 24.194 71.603 138.251
Jumlah
100
8.144.066
100
7.084.614
60 16 18 6
1.475.028 394.787 438.477 140.504
60 17 18 5
1.340.690 372.122 393.227 119.146
100
2.448.796
100
2.225.185
Jumlah Beban klaim dan manfaat Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Pulau Jawa Pulau Sumatera Lain-lain Jumlah Beban usaha-pemasaran Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Pulau Jawa Pulau Sumatera Lain-lain Jumlah Beban usaha-umum dan administrasi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Pulau Jawa Pulau Sumatera Lain-lain
Kewajiban manfaat polis masa depan Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Pulau Jawa Pulau Sumatera Lain-lain Jumlah
59
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 42. Beban Imbalan Pasca Kerja Kewajiban imbalan pasca kerja terdiri dari: 2010 Perseroan Anak perusahaan (PF) Jumlah
2009
1.398 9.000
990 1.160
10.398
2.150
Perseroan dan anak perusahaan (PF) mencadangkan imbalan pasca kerja bagi karyawannya sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK 24 (Revisi 2004). Pada tanggal 31 Desember 2009, aset program dari imbalan jasa karyawan yang dikelola Dana Pensiun Lembaga Keuangan Panin Life masih lebih besar dari kewajiban yang dihitung oleh aktuaris independen, PT Binaputera Jaga Hikmah untuk tahun 2009, sehingga manajemen Perseroan dan anak perusahaan memutuskan untuk tidak menambah cadangan baru. Saldo kewajiban imbalan pasca kerja yang telah dibentuk oleh Perseroan dan anak perusahaan per 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 990 juta dan Rp 1.160 juta. Pada tanggal 31 Desember 2010, kewajiban imbalan pasca kerja untuk tahun 2010 Perseroan dihitung oleh aktuaris independen, PT Binaputera Jaga Hikmah dengan laporannya No. 056/PSAK-BJH/II-2011 bertanggal 9 Januari 2011. Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaria adalah:
Tingkat diskonto Kenaikkan gaji rata-rata Usia pensiun normal Tingkat pengunduran diri Tingkat kematian Tingkat kecacatan Metode
2010
2009
10% 8% 55 tahun 0% - 0,10% (tergantung umur peserta) TMI-II 1999 10% dari tingkat kematian Projected Unit Credit Actuarial Cost
11% 8% 55 tahun 0% - 0,10% (tergantung umur peserta) TMI-II 1999 10% dari tingkat kematian Projected Unit Credit Actuarial Cost
Pada tanggal 31 Desember 2010, kewajiban imbalan pasca kerja untuk tahun 2010 anak perusahaan (PF) dihitung oleh aktuaris independen, PT Bestama Aktuaria dengan laporannya No. 064/PL/DF/II/2011 bertanggal 28 Pebruari 2011. Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaria adalah: Tingkat diskonto Kenaikkan gaji rata-rata Usia pensiun normal Tingkat pengunduran diri Tingkat kematian Tingkat kecacatan Metode
: : : : : : :
9% 8% 55 tahun 0% - 0,10% (tergantung umur peserta) TMI-II 2000 10% dari tingkat kematian Projected Unit Credit Actuarial Cost
60
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 43. Dampak Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) Perseroan dan anak perusahaan menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) pada tanggal 1 Januari 2010 secara prospektif sesuai dengan ketentuan transisi atas standar tersebut. Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) dilakukan sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, memberikan tambahan pedoman dibawah ini:
Perhitungan suku bunga efektif Perhitungan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diperoleh sebelumnya dan masih bersaldo pada tanggal 1 Januari 2010 ditentukan berdasarkan arus kas masa depan yang akan diperoleh sejak penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) sampai dengan jatuh tempo instrument keuangan tersebut. Penghentian pengakuan Instrumen keuangan yang sudah dihentikan pengakuannya sebelum tanggal 1 Januari 2010 tidak dievaluasi kembali berdasarkan ketentuan penghentian pengakuan dalam PSAK 55 (Revisi 2006). Penurunan nilai instrumen keuangan Pada tanggal 1 Januari 2010, Perseroan dan anak perusahaan menentukan penurunan nilai instrumen keuangan berdasarkan kondisi pada saat itu. Selisih antara penurunan nilai ini dengan penurunan nilai yang ditentukan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku sebelumnya diakui langsung ke saldo laba pada pada tanggal 1 Januari 2010. Dampak transisi atas penerapan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) terhadap saldo awal neraca konsolidasian pada tanggal 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut: Nilai Dilaporkan Aset Obligasi Pakuwon Jati I Tahun 1996 Piutang pegawai
350 29.257
Penyesuaian Transisi (114) (516)
Nilai Disesuaikan 236 28.741
Hak minoritas
2.365.145
49
2.365.096
Ekuitas Saldo laba-tidak ditentukan penggunaannya
2.121.109
581
2.120.528
44. Nilai Wajar Seluruh nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan mendekati nilai wajar dari aset dan kewajiban keuangan tersebut. Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar dari setiap golongan aset dan kewajiban keuangan Perseroan dan anak perusahaan: Investasi dalam bentuk deposito berjangka Investasi dalam bentuk deposito berjangka merupakan aset keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 sampai dengan 12 bulan sehingga nilai tercatat aset keuangan tersebut telah mencerminkan nilai wajar dari aset keuangan tersebut. Investasi dalam bentuk efek Nilai wajar investasi dalam bentuk efek dinilai menggunakan harga kuotasi pasar yang terdaftar di bursa efek.
61
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 44. Nilai Wajar-Lanjutan Investasi dalam bentuk pinjaman polis Investasi dalam bentuk pinjaman polis dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan bunga diterima di muka. Investasi lain-lain Nilai wajar investasi lain-lain dinilai sebesar biaya perolehannya karena merupakan saham yang tidak terdaftar pada bursa efek dan nilai wajarnya tidak dapat diukur dengan handal. Kas dan bank Kas dan bank merupakan aset keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 sampai dengan 12 bulan sehingga nilai tercatat aset keuangan tersebut telah mencerminkan nilai wajar dari aset keuangan tersebut. Piutang premi Nilai wajar piutang premi dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang lain-lain Nilai wajar piutang lain-lain dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat bunga pasar pada tanggal 31 Desember 2010. Hutang klaim Nilai wajar hutang klaim dinyatakan pada jumlah yang disepakati untuk dibayar. Hutang/piutang reasuransi Hutang/piutang reasuransi merupakan kewajiban/aset keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 sampai dengan 12 bulan sehingga nilai tercatat kewajiban/aset keuangan tersebut telah mencerminkan nilai wajar dari kewajiban/aset keuangan tersebut. Hutang komisi Hutang komisi merupakan kewajiban keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut telah mencerminkan nilai wajar dari kewajiban keuangan tersebut. Beban yang masih harus dibayar Beban yang masih harus dibayar merupakan kewajiban keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut telah mencerminkan nilai wajar dari kewajiban keuangan tersebut. Hutang lain-lain Hutang lain-lain merupakan kewajiban keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut telah mencerminkan nilai wajar dari kewajiban keuangan tersebut. Tabel di bawah ini mengikhtisarkan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar asset dan kewajiban keuangan Perseroan dan anak perusahaan yang dinyatakan dalam neraca konsolidasian per 31 Desember 2010:
62
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 44. Nilai Wajar-Lanjutan Nilai Tercatat Aset Keuangan Deposito berjangka Investasi dalam bentuk efek Unit penyertaan reksadana Efek hutang dengan nilai wajar melalui laba rugi Efek hutang tersedia untuk dijual Efek ekuitas dengan nilai wajar melalui laba rugi Efek ekuitas tersedia untuk dijual Pinjaman polis Investasi lain-lain Kas dan bank Piutang premi Piutang reasuransi Piutang hasil investasi Piutang lain-lain
Nilai Wajar
1.433.281
1.433.281
1.155.735 734.537 85.088 30.402 379.259 8.634 8.865 69.214 44.846 7.901 21.161 8.234
1.155.735 734.537 85.088 30.402 379.259 8.634 8.865 69.214 44.846 7.901 21.161 8.234
3.987.157
3.987.157
Kewajiban Keuangan Hutang klaim Hutang reasuransi Hutang komisi Beban yang masih harus dibayar Hutang lain-lain
9.144 26.280 22.441 13.202 16.818
9.144 26.280 22.441 13.202 16.818
Jumlah Kewajiban Keuangan
87.885
87.885
Jumlah Aset Keuangan
Nilai wajar beberapa akun spesifik asuransi, seperti kewajiban manfaat polis masa depan, estimasi kewajiban klaim retensi sendiri dan kewajiban klaim serta premi yang belum merupakan pendapatan dinilai sesuai “Akuntansi Asuransi Kerugian” (PSAK 28) dan “Akuntansi Asuransi Jiwa” (PSAK 36). Nilai wajar aset dan kewajiban keuangan mendekati nilai tercatatnya, karena dampak dari diskonto tidak signifikan.
45. Manajemen Risiko Bisnis Perseroan dan anak perusahaan mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan sasaran tertentu dengan pengelolaan yang profesional. Fungsi utama dari manajemen risiko adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi risiko. Tujuan Perseroan dalam mengelola risiko keuangan adalah untuk mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko dan tingkat pengembalian dan meminimalisasi potensi efek memburuknya kinerja keuangan Perseroan dan anak perusahaan. Perseroan dan anak perusahaan mendefinisikan risiko keuangan sebagai kemungkinan kerugian atau laba yang hilang, yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Risiko yang berasal dari instrumen keuangan Perseroan adalah risiko keuangan, termasuk diantaranya adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko likuiditas, risiko kredit, risiko investasi dan risiko asuransi. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko yang ditanggung oleh Perseroan dan anak perusahaan yang diakibatkan oleh perubahan tingkat suku bunga. Hal-hal yang dihadapi oleh Perseroan dan anak perusahaan atas risiko suku bunga adalah berkurangnya penghasilan Perseroan dan anak perusahaan akibat turunnya tingkat suku bunga bank dimana Perseroan dan anak perusahaan menempatkan investasi. 63
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 45. Manajemen Risiko-Lanjutan Risiko Suku Bunga-Lanjutan Strategi manajemen risiko Perseroan dan anak perusahaan untuk meminimumkan risiko yang terjadi yang diakibatkan risiko tingkat bunga adalah dengan mengalihkan sebagian investasi pada instrument yang memiliki return yang lebih tinggi dengan tetap memperhatikan faktor keamanan dan penyebaran risiko. Risiko nilai tukar mata uang asing Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko berfluktuasinya nilai wajar atas arus kas di masa mendatang akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko yang dihadapi Perseroan dan anak perusahaan sebagai akibat fluktuasi nilai tukar berasal dari kewajiban terhadap polis-polis yang ditutup dalam mata uang asing. Melemahnya kurs rupiah terhadap mata uang asing dapat menyebabkan kerugian bila Perseroan dan anak perusahaan tidak memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kewajiban dalam mata uang asing tersebut. Strategi manajemen risiko Perseroan dan anak perusahaan untuk meminimumkan dampak risiko yang mungkin terjadi yang diakibatkan oleh perubahan nilai tukar mata uang asing adalah dengan menempatkan sebagian investasi dalam mata uang asing dalam jumlah yang memadai dengan tujuan untuk menghindari risiko kerugian dari perubahan nilai tukar mata uang asing. Perseroan dan anak perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 disajikan dalam Catatan 39. Risiko likuiditas Risiko yang dihadapi Perseroan dan anak perusahaan berkaitan dengan likuiditas adalah risiko apabila terjadi satu atau beberapa klaim dalam jumlah yang besar pada periode waktu yang sama yang dapat mengganggu cash flow. Strategi manajemen risiko Perseroan dan anak perusahaan untuk meminimalkan risiko tersebut adalah dengan menempatkan investasi yang likuid dalam jumlah yang memungkinkan Perseroan dan anak perusahaan dapat menjaga arus kas terhadap kewajiban pembayaran klaim dan kewajiban lainnya. Kebijakan lainnya adalah kesepakatan kerjasama dengan reasuradur bahwa untuk klaim dalam jumlah tertentu pembayarannya dilakukan atas dasar cash loss basis dimana Perseroan dan anak perusahaan dapat langsung melakukan penagihan ke reasuradur sehingga pembayaran klaim dapat diterima lebih cepat. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika nasabah Perseroan dan anak perusahaan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Perseroan dan anak perusahaan. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha dan pinjaman polis. Strategi manajemen risiko Perusahaan dan anak perusahaan adalah dengan melakukan monitoring secara teratur piutang nasabah yang masih berjalan. Terkait dengan pinjaman yang diberikan anak perusahaan kepada pemegang polis yang sebagian besar berasal dari asuransi konvensional, anak perusahaan menerapkan kebijakan pemberian pinjaman berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan monitoring portofolio kredit secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan penagihan angsuran atas pinjaman polis untuk meminimalisir risiko kredit. Maksimum risiko kredit yang dihadapi oleh Perseroan dan anak perusahaan kurang lebih sebesar nilai tercatat dari akun piutang dan akun pinjaman polis pada tanggal 31 Desember 2010.
64
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 45. Manajemen Risiko-Lanjutan Risiko Investasi Risiko investasi adalah risiko yang dapat mengakibatkan menurunnya nilai atau hasil investasi antara lain disebabkan oleh turunnya suku bunga, harga saham, harga obligasi, penurunan kinerja dan laba dimana Perseroan dan anak perusahaan melakuan investasi, termasuk kegagalan pemenuhan kewajiban oleh pihak dimana Perseroan dan anak perusahaan menempatkan investasinya. Strategi manajemen risiko yaitu dalam melakukan penempatan investasi selalu memperhatikan diversifikasi dan tingkat risiko dengan hasil yang menguntungkan. Risiko Asuransi Risiko asuransi adalah risiko yang timbul karena tertanggung mengajukan tuntutan klaim atas kerugian yang diderita akibat peristiwa yang dijamin polis dan apabila frekuensi dan jumlah klaim cukup besar maka dapat meningkatkan biaya klaim retensi sendiri, seperti klaim gempa bumi, huru hara dan risiko-risiko lainnya yang bersifat catastrophe. Selain itu juga diakibatkan turunnya tarif premi asuransi akibat persaingan, yang bila terjadi secara berkelanjutan dapat menurunkan hasil underwriting. Strategi manajemen risiko Perseroan dan anak perusahaan adalah dengan melakukan kebijakan underwriting yang prudent untuk mengurangi rasio klaim dan meningkatkan kapasitas reasuransi.
46. Peristiwa Penting Setelah Tanggal Neraca a. Anak perusahaan (PL) merencanakan untuk melakukan aksi korporasi dalam semester pertama tahun 2011 untuk menunjang pertumbuhan bisnis asuransinya dengan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) kepada masyarakat publik sebanyak-banyaknya sebesar 40,02% dari jumlah saham Perusahaan yang akan ditempatkan atau disetor dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) per saham. b. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 22 dari Notaris Benny Kristianto, S.H., tanggal 22 Februari 2011 (belum mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia), pemegang saham anak perusahaan (PL) telah menyetujui hal-hal berikut: • •
Perubahan status anak perusahaan (PL) dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka (Tbk) dan perubahan nama Perusahaan dari PT Panin Life menjadi PT Panin Life Tbk. Perubahan dan penyesuaian Anggaran Dasar anak perusahaan (PL) sesuai dengan ketentuan peraturan Bapepam-LK.
47. Reklasifikasi Akun Akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun 2010, sebagai berikut: Dilaporkan sebelumnya Deposito wajib Deposito berjangka pihak ketiga Efek hutang-dimiliki hingga jatuh tempobersih (pihak ketiga) Efek hutang-nilai wajar melalui laba rugibersih (pihak ketiga)
Reklasifikasi
Setelah reklasifikasi
132.880 869.486
9.000 (9.000)
141.880 860.486
189.664
(189.664)
-
59.242
189.664
248.906
65
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 47. Reklasifikasi Akun-Lanjutan Dilaporkan sebelumnya Efek hutang-dimiliki hingga jatuh tempobersih (pihak istimewa) Efek hutang-nilai wajar melalui laba rugibersih (pihak istimewa) Bank pihak ketiga Bank pihak hubungan istimewa Piutang premi pihak ketiga Piutang premi pihak hubungan istimewa Piutang reasuransi Aset lain-lain Hutang reasuransi Hutang lain-lain Hutang klaim Dwiguna kombinasi Seumur hidup Dwiguna Goodwill negative Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan Penghasilan lain-lain-bersih Beban pajak penghasilan Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
Reklasifikasi
Setelah reklasifikasi
43.466
(43.466)
-
4.594 23.250 12.340
43.466 6.787 (6.787) (16)
43.466 11.381 16.463 12.324
9.185 1.138 12.544 21.112 25.239
16 7.273 (1.188) (7.273) 1.188
9.201 8.411 11.356 28.385 24.051
2.359 1.018 25 88.863
(110) 108 2 49.578
2.469 910 23 39.285
2.365.145 7.580 14.423
(49.578) 48 (137)
2.315.567 7.532 14.286
199.660
89
199.749
48. Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan belum berlaku efektif untuk laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010: Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p.
PSAK 1 (Revisi 2009), tentang “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK 2 (Revisi 2009), tentang “Laporan Arus Kas”. PSAK 3 (Revisi 2009), tentang “Laporan Keuangan Interim”. PSAK 4 (Revisi 2009), tentang “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”. PSAK 5 (Revisi 2009), tentang “Segmen Operasi”. PSAK 7 (Revisi 2009), tentang “Pengungkapan Pihak-Pihak yang Berelasi”. PSAK 8 (Revisi 2009), tentang “Peristiwa Setelah Tanggal Neraca”. PSAK 12 (Revisi 2009), tentang “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”. PSAK 15 (Revisi 2009), tentang “Investasi Pada Entitas Asosiasi” PSAK 19 (Revisi 2009), tentang “Aset Takberwujud”. PSAK 22 (Revisi 2009), tentang “Kombinasi Bisnis”. PSAK 23 (Revisi 2009), tentang “Pendapatan”. PSAK 25 (Revisi 2009), tentang “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. PSAK 48 (Revisi 2009), tentang “Penurunan Nilai Aset”. PSAK 57 (Revisi 2009), tentang “Provisi, Liabilitas Kontinjensi & Aset Kontijensi”. PSAK 58 (Revisi 2009), tentang “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.
66
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 48. Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan-Lanjutan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: a. ISAK 7 (Revisi 2009), tentang “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus”. b. ISAK 9 (Revisi 2009), tentang “Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi dan Liabilitas Serupa”. c. ISAK 10 (Revisi 2009), tentang “Program Loyalitas Pelanggan”. d. ISAK 11 (Revisi 2009), tentang “Distribusi Aset Non-kas Kepada Pemilik”. e. ISAK 12 (Revisi 2009), tentang “Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Non-moneter oleh Venturer”. f. ISAK 14 (Revisi 2009), tentang “Aset tak berwujud; Biaya Situs Web”. g. ISAK 17 (Revisi 2009), tentang “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l.
PSAK 10 (Revisi 2010), tentang “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. PSAK 18 (Revisi 2010), tentang “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”. PSAK 24 (Revisi 2010), tentang “Imbalan Kerja”. ED PSAK 34 (Revisi 2010), tentang “Akuntansi Kontrak Konstruksi”. ED PSAK 46 (Revisi 2010), tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan”. PSAK 50 (Revisi 2010), tentang “Instrumen Keuangan: Penyajian”. PSAK 53 (Revisi 2010), tentang “Pembayaran Berbasis Saham”. KED PSAK 56 (Revisi 2010), tentang “Laba Per Saham”. PSAK 60 (Revisi 2010), tentang “Instrumen Keuangan; Pengungkapan”. PSAK 61 (Revisi 2010), tentang “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”. ED PSAK 62, tentang “Kontrak Asuransi”. ED PSAK 63 (Revisi 2010), tentang “Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi”.
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: a. ISAK 13 (Revisi 2010), tentang “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”. b. ISAK 16 (Revisi 2010), tentang “Perjanjian Konsesi Jasa”. c. ISAK 15 (Revisi 2010), tentang “Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”. d. ISAK 18 (Revisi 2010), tentang “Bantuan Pemerintah-Tidak ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi”. e. ED ISAK 19 (Revisi 2010), tentang “Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali Dalam PSAK 63; Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi”. f. ED ISAK 20 (Revisi 2010), tentang “Pajak Penghasilan-Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau para Pemegang Saham”. g. ED ISAK 21 (Revisi 2010), tentang “Perjanjian Konstruksi Real Estate”. Perseroan sedang mengevaluasikan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut di atas serta belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan anak perusahaan.
49. Perkembangan Terakhir Peraturan Asuransi Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: PER-02/BL/2009, “Pedoman Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Minimum Bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi”. Pada tanggal 21 Januari 2009, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengeluarkan Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: PER-02/BL/2009 yang mengatur tentang batas tingkat solvabiltas minimum bagi perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi.
67
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 50. Persetujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan konsolidasian terlampir telah disetujui oleh dewan direksi untuk diterbitkan pada tanggal 31 Maret 2011.
68
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN INFORMASI TAMBAHAN INDUK PERUSAHAAN 31 DESEMBER 2010DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) A.
Kegiatan Usaha Induk Perseroan Pendapatan, Beban dan Hasil Underwriting Jumlah Pendapatan, beban dan hasil underwriting tersendiri induk Perseroan menurut jenis pertanggungan asuransi disajikan dalam daftar VI. Beban Usaha Rincian beban usaha tersendiri induk Perseroan disajikan dalam daftar VII.
B.
Rasio Keuangan 2010 % Rasio Likuiditas Rasio perimbangan investasi dengan kewajiban Rasio perimbangan premi retensi sendiri dengan modal sendiri Rasio perimbangan premi penutupan langsung dengan premi penutupan tidak langsung Rasio perimbangan hasil investasi dengan pendapatan premi Rasio beban klaim, beban usaha dan komisi Rasio perubahan modal sendiri
C.
2009 %
2.028,42 1.283,56 2,53
1.660,78 1.063,40 2,23
13.468,53 494,32 70,96 34,80
21.639,92 504,65 90,39 131,51
Imbalan Jasa Direksi dan Komisaris Imbalan jasa yang diberikan kepada direksi untuk tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 5.121 juta dan Rp 3.131 juta, sedangkan imbalan jasa yang diberikan kepada komisaris untuk tahun 2009 dan 2008 adalah nihil.
D.
Aset yang Tidak Diperkenankan Aset yang tidak diperkenankan dalam menghitung tingkat solvabilitas sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 serta Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan No. Kep. 6096/LK/2001 tertanggal 28 Desember 2001, per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
2009
Investasi Piutang premi langsung lebih dari 60 hari-bersih Piutang lainnya lebih dari 60 hari-bersih Kendaraan bermotor dan peralatan kantor Bangunan dan tanah untuk dipakai sendiri Aset pajak tangguhan Aset lain-lain
683.953 12.891 1.503 3.653 (445) 5.235 79
2.812.070 14.779 20.087 2.872 (430) 5.625 51
Jumlah
706.869
2.855.054
69
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR I : INFORMASI NERACA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN*) 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 2010
2009
ASET Investasi Pihak ketiga Dana jaminan Deposito berjangka Unit penyertaan reksadana Efek ekuitas Efek hutang Investasi lainnya
11.000 424.700 2.616 22.231 67.840 8.358
6.805 309.961 7.656 163.202 8.356
Sub jumlah
536.745
495.980
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Deposito berjangka Unit penyertaan reksadana Efek ekuitas Efek hutang Penyertaan dalam bentuk saham
62.899 8.171 398.303 3.629.901
24.090 290.210 4.518 43.466 3.129.708
Sub jumlah
4.099.274
3.491.992
4.636.019
3.987.972
7
3
7.308 7.657
782 9.210
Jumlah Kas dan Bank
14.972
9.995
Piutang premi-setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 300 juta Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
11.273 28.351
11.340 8.587
Jumlah piutang premi-bersih
39.624
19.927
2.099 1.084
1.110 2.378
419
17.388 321
419
17.709
1.683 8.893
1.558 6.546
10.576
8.104
5.235
5.625
18.042 79
7.997 51
4.728.149
4.060.868
Jumlah investasi Kas dan bank Kas Bank Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Piutang reasuransi Piutang karyawan Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah piutang lain-lain Piutang hasil investasi Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah piutang hasil investasi Aset pajak tangguhan Aset tetap-setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 6.786 juta dan Rp 5.832, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Aset lain-lain
JUMLAH ASET
*) Disajikan dengan metode ekuitas 70
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR I : INFORMASI NERACA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN-LANJUTAN*) 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 2010
2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban Hutang klaim Estimasi klaim retensi sendiri dan kewajiban klaim Premi yang belum merupakan pendapatan Hutang reasuransi Hutang komisi Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
1.958 41.768 75.067 7.785
644 43.023 66.913 6.373
2.477 4.719
1.315 1.706
Jumlah hutang komisi
7.196
3.021
Hutang pajak Pendapatan premi ditangguhkan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Beban yang masih harus dibayar Hutang lain-lain Kewajiban imbalan pasca kerja
4.295
2.369
39.565 3.053 14.641 1.398
24.632 2.324 18.984 990
196.726
169.273
1.009.534 26.563 703.619
1.009.534 26.563 703.619
68.697
4.136
29.000 2.694.010
27.000 2.120.743
4.531.423
3.891.595
4.728.149
4.060.868
Jumlah Kewajiban Ekuitas Modal saham-nilai nominal Rp 250 per saham Modal dasar-9.492.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh4.038.134.920 saham Tambahan modal disetor Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Laba yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
*) Disajikan dengan metode ekuitas 71
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR II : INFORMASI LAPORAN LABA RUGI TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN*) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 2010
2009
PENDAPATAN UNDERWRITING Pendapatan premi Premi bruto Premi reasuransi Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan
171.326 (28.050) (8.154)
152.937 (41.842) (12.783)
Jumlah Pendapatan Underwriting
135.122
98.312
32.016 (11.564) (1.255)
35.523 (10.580) (7.033)
Jumlah beban klaim
19.197
17.910
Beban komisi neto
28.737
24.247
Jumlah Beban Underwriting
47.934
42.157
HASIL UNDERWRITING
87.188
56.155
HASIL INVESTASI
525.895
373.770
BEBAN USAHA
(27.560)
(24.790)
LABA USAHA
585.523
405.135
4.273
4.866
589.796
410.001
13.948
9.833
575.848
400.168
142,60 142,60
99,10 99,10
BEBAN UNDERWRITING Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Penurunan estimasi klaim retensi sendiri
PENGHASILAN LAIN-LAIN-BERSIH LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian
*) Disajikan dengan metode ekuitas 72
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR III : INFORMASI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN*) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) Modal Ditempatkan
Selisih Nilai
Laba (Rugi)
Transaksi
Belum Direalisasi
Selisih
Biaya
Restrukturisasi
Dari Efek
Penilaian
Tambahan Modal Disetor
dan
Saldo Laba
Disetor
Agio
Emisi
Entitas
Tersedia
Kembali
Ditentukan
Tidak Ditentukan
Jumlah
Penuh
Saham
Saham
Sepengendali
Untuk Dijual
Aset Tetap
Penggunaannya
Penggunaannya
Ekuitas
Saldo per 1 Januari 2009 Pelaksanaan Waran Seri IV
1.009.517
28.591
17
-
(2.028) -
703.619
-
24.000
1.723.575
3.477.370
-
(9.904) -
-
-
-
17
Laba yang belum direalisasi -
-
-
-
14.040
-
-
-
14.040
Laba bersih periode berjalan
dari efek tersedia untuk dijual
-
-
-
-
-
-
-
400.168
400.168
Cadangan umum
-
-
-
-
-
-
3.000
1.009.534
28.591
703.619
4.136
-
27.000
-
-
-
-
-
-
1.009.534
28.591
703.619
4.136
-
27.000
(3.000)
-
Saldo per 31 Desember 2009 sebelum penyesuaian
(2.028)
2.120.743
3.891.595
Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006)
-
(581)
(581)
Saldo per 1 Januari 2010 setelah penyesuaian
(2.028)
2.120.162
3.891.014
Laba yang belum direalisasi -
-
-
-
64.561
-
-
-
64.561
Laba bersih periode berjalan
dari efek tersedia untuk dijual
-
-
-
-
-
-
-
575.848
575.848
Cadangan umum
-
-
-
-
-
-
2.000
1.009.534
28.591
703.619
68.697
-
29.000
Saldo per 31 Desember 2010
(2.028)
(2.000) 2.694.010
4.531.423
*) Disajikan dengan metode ekuitas 73
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR IV : INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN*) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham)
2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan premi asuransi Penerimaan klaim reasuransi Pembayaran premi reasuransi Pembayaran klaim asuransi Pembayaran komisi asuransi Pembayaran beban usaha Pembayaran pajak penghasilan Perseroan Lain-lain
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan hasil investasi Pencairan deposito, reksadana, obligasi, penjualan saham, dan efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Penjualan aset tetap Penempatan deposito, reksadana dan efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan pembelian saham Pembelian aset tetap
Kas Bersih Digunakan Dari Aktivitas Investasi
2009
156.600 7.600 (21.241) (30.527) (11.713) (21.432) (1.810)
135.713 8.163 (21.950) (35.058) (22.583) (17.530) (12.707) (999)
77.477
33.049
88.885
85.610
1.220.392 476
2.503.947 113
(1.370.557) (11.515)
(2.614.417) (4.857)
(72.319)
(29.604)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pelaksanaan Waran Seri IV
-
17
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan
-
17
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK SALDO KAS DAN BANK AWAL TAHUN DAMPAK PERUBAHAN SELISIH KURS TERHADAP KAS DAN BANK SALDO KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
5.158 9.995 (181) 14.972
3.462 6.899 (366) 9.995
AKTIVITAS-AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS
Laba (rugi) yang belum direalisasi atas kenaikan investasi Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Amortisasi goodwill negatif Kenaikan estimasi klaim retensi sendiri
15.648 428.103 4.541 1.255
(2.094) 282.922 5.033 7.033
*) Disajikan dengan metode ekuitas 74
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR V : INFORMASI REKONSILIASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 2010 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi
589.796
2009 410.001
Perbedaan temporer Premi yang belum merupakan pendapatan Klaim yang terjadi namun belum dilaporkan Penyisihan piutang ragu-ragu Beban imbalan pasca kerja
(4.719) 771 408
4.999 1.140 115 -
Jumlah
(3.540)
6.254
Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Hasil reksadana Bunga deposito Bunga obligasi Hasil investasi lainnya Rugi penilaian obligasi Amortisasi goodwill negatif Laba penjualan obligasi Laba penjualan saham di bursa Laba yang belum direalisasi akibat kenaikan harga pasar saham yang diperdagangkan di bursa Amortisasi diskonto obligasi Jasa giro Selisih penilaian nilai wajar instrumen keuangan-A/R Beban usaha
(428.103) (12.582) (26.039) (41.841) 17.044 (4.541) (26.212) (1.186)
(282.922) (36.078) (24.511) (17.032) (5.091) (5.033) (2.520) (1.932)
(8.120) (144) (192) (181) 72
(1.867) (227) (132) 47
(532.025)
(377.298)
Laba kena pajak
54.231
38.957
Beban pajak kini Perusahaan: 25% x Rp 54.231 pada tahun 2010 28% x Rp 38.957 juta pada tahun 2009
13.558 -
10.908
Jumlah beban pajak kini Dikurangi pembayaran pajak di muka Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 23
13.558
10.908
10.040 130
9.064 123
Hutang pajak kini Perusahaan Hutang pajak penghasilan pasal 21 Hutang pajak penghasilan pasal 23 Hutang pajak penghasilan pasal 4(2)
3.388 847 25 35
1.721 574 74 -
Jumlah Hutang Pajak
4.295
2.369
Jumlah
*) Disajikan dengan metode ekuitas 75
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR VI : PENDAPATAN, BEBAN DAN HASIL UNDERWRITING UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) Kebakaran
Pengangkutan
2010
2009
2010
77.820 (20.810)
70.704 (21.975)
8.858 (895)
14.087
(10.056)
(4.630)
71.097
38.673
3.333
11.863 (8.850)
19.925 (10.363)
2.108
6.858
Varia
2009
2010
Jumlah 2009
2010
2009
84.648 (6.345)
76.360 (19.483)
171.326 (28.050)
152.937 (41.842)
(17.611)
(2.727)
(8.154)
(12.783)
5.489
60.692
54.150
135.122
98.312
783 (79)
2.222 -
19.370 (2.635)
13.376 (217)
32.016 (11.564)
35.523 (10.580)
124
(3.274)
(3.487)
(10.617)
(1.255)
(7.033)
(1.052)
PENDAPATAN UNDERWRITING Pendapatan Premi Premi bruto Premi reasuransi Kenaikan (penurunan premi yang belum merupakan pendapatan Jumlah Pendapatan Underwriting
5.873 (384) -
BEBAN UNDERWRITING Beban Klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri Jumlah Beban Klaim
5.121
16.420
828
13.248
2.542
19.197
17.910
13.653
10.025
(194)
114
15.278
14.108
28.737
24.247
Jumlah Beban Underwriting
18.774
26.445
634
(938)
28.526
16.650
47.934
42.157
HASIL UNDERWRITING
52.323
12.228
2.699
32.166
37.500
87.188
56.155
Beban komisi neto
6.427
76
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR VII : INFORMASI BEBAN USAHA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 2010
2009
Pegawai Sewa Penyusutan aset tetap Iklan dan reklame Pendidikan dan latihan Telekomunikasi, listrik dan air Pemeliharaan dan perbaikan Percetakan dan alat-alat tulis Perjalanan dinas Honorarium tenaga ahli Pengiriman dan benda pos Beban kantor lainnya Lain-lain
16.726 1.593 1.466 582 614 780 341 711 232 232 228 473 3.582
16.129 1.524 942 687 646 603 541 430 221 192 110 79 2.686
Jumlah
27.560
24.790
77
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR VIII : ANALISIS KEKAYAAN TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN*) 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 2010 SAK
2009 SAP
SAK
SAP
Investasi Deposito berjangka Surat berharga Saham Obligasi Unit penyertaan reksadana Penyertaan langsung
498.598
498.598
339.052
339.052
3.652.640 466.143 2.616 16.023
2.968.687 466.143 2.616 16.023
12.175 208.471 290.210 3.138.065
12.175 189.379 290.210 345.087
Jumlah investasi
4.636.020
3.952.067
3.987.973
1.175.903
14.972 39.624 2.099 1.084 419 10.576 337 14.051 5.235 3.653 79
14.972 26.733 2.099 10.576 337 14.496 -
9.995 19.927 1.110 565 19.522 8.104 361 4.763 5.625 2.872 51
9.995 5.148 1.110 8.104 361 5.193 -
4.728.149
4.021.280
4.060.868
1.205.814
Kas dan bank Piutang premi-bersih Piutang reasuransi Piutang karyawan Piutang lain-lain Piutang hasil investasi Perangkat keras komputer Investasi tanah dan bangunan Aset pajak tangguhan Aset tetap lain Aset lainnya JUMLAH KEKAYAAN
*) Disajikan dengan metode ekuitas 78
PT PANIN INSURANCE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR IX : PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN*) 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai per saham) 2010 KEKAYAAN YANG DIPERKENANKAN Investasi Deposito berjangka Saham Obligasi Reksa dana Penyertaan dalam bentuk saham
2009
498.598 541.382 466.143 2.616 16.023
339.052 12.175 189.379 290.210 345.087
1.524.762
1.175.903
14.972 26.733 2.099 10.576
9.995 5.148 1.110 8.104
337
361
14.496
5.193
1.593.975
1.205.814
KEWAJIBAN Hutang klaim Hutang reasuransi Pendapatan premi ditangguhkan Hutang komisi Hutang pajak Beban yang masih harus dibayar Hutang dividen Hutang lain-lain Kewajiban imbalan pasca kerja
1.958 7.785 39.565 7.196 4.295 3.053 14.641 1.398
644 6.373 24.632 3.021 2.369 2.324 18.984 990
Sub jumlah
79.891
59.337
41.768 75.067
43.023 66.913
Sub jumlah
116.835
109.936
Jumlah
196.726
169.273
1.397.249
1.036.541
119.926
120.430
KELEBIHAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS
1.277.323
916.111
RASIO PENCAPAIAN SOLVABILITAS
1165,09%
860,70%
Jumlah Investasi Kas dan bank Piutang premi, kurang dari 60 hari Piutang reasuransi, kurang dari 60 hari Piutang lainnya kurang dari 60 hari Perangkat keras komputer (maksimal 20% dari modal sendiri) Kepemilikan tanah dan bangunan (maksimal 20% dari modal sendiri) Jumlah
Cadangan teknis
Estimasi klaim retensi sendiri dan kewajiban klaim Premi yang belum merupakan pendapatan
JUMLAH TINGKAT SOLVABILITAS BATAS TINGKAT SOLVABILITAS MINIMUM
*) Disajikan dengan metode ekuitas 79