PT. BANK PANIN Tbk dan Anak Perusahaan LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010 DAN 1 JANUARI 2010 SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2011 dan 2010 TIDAK DIAUDIT
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI
Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI – Tidak diaudit 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 serta periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 - Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi
1-4
- Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi
5-6
- Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi - Laporan Arus Kas Konsolidasi - Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
7 8-9 10 - 114
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Tidak diaudit) , 31 DESEMBER 2010 (Diaudit) dan 1 JANUARI 2010 (Tidak diaudit)
Catatan
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia
31 DESEMBER
2011
2010
1 JANUARI 2010
Rp Juta
Rp Juta
Rp Juta
3b, 3g
1,198,599
1,076,074
900,900
3g, 3m, 5
7,077,148
5,403,656
2,480,939
19,744 613,135 632,879
78,740 790,014 868,754
36,099 829,686 865,785
150,000 12,782,673 12,932,673
180,200 16,808,876 16,989,076
490,000 5,778,359 6,268,359
30,000 9,912 17,301
30,000 9,613 2,039
30,000 10,000 -
11,925,233 3,281,245 566,593
7,985,894 12,570,626 100,147
4,785,688 14,270,535 28,564
(10,718) 15,819,566
(10,618) 20,687,701
(10,618) 19,114,169
Giro pada bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing - masing sebesar Rp 1 juta pada 30 September 2011, Rp 2 juta pada 31 Desember 2010 dan Rp 6 juta pada 1 Januari 2010 Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
3g, 3m, 3s, 6
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 200 juta pada 30 September 2011, Rp 600 juta pada 31 Desember 2010 dan Rp 550 juta pada 1 Januari 2010. Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
3g, 3n, 3s, 7
Efek - Efek Pihak berelasi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Diperdagangkan Pihak ketiga Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Diperdagangkan Jumlah Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
3g, 3o, 3s, 8 3f, 45
Tagihan derivatif - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar nihil pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010
3g, 3p, 3s, 9
Kredit - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 1,912,002 juta pada 30 September 2011, Rp 1,563,457 juta pada 31 Desember 2010 dan Rp 884,400 juta pada 1 Januari 2010 Pihak berelasi Pihak lain Jumlah
30 SEPTEMBER
3f, 45
3f, 45
13,550
4,936
3,154
3g, 3q, 3r, 3s,10
3f, 45
Tagihan anjak piutang - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 2,121 juta pada 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 serta Rp 15,237 juta pada 1 Januari 2010
14,677 64,868,523 64,883,200
14,058 55,668,504 55,682,562
13,023 42,140,453 42,153,476
3g, 3s, 3bb
705,687
1
567,094
270,345
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Tidak diaudit) , 31 DESEMBER 2010 (Diaudit) dan 1 JANUARI 2010 (Tidak diaudit)
Catatan
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masingmasing sebesar nihil pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010
3g, 3s, 3ff, 11
Investasi neto sewa pembiayaan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 6,998 juta pada 30 September 2011, Rp 15,006 juta pada 31 Desember 2010 dan Rp 28,074 juta pada 1 Januari 2010.
3g, 3s, 3u, 12
Piutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 38,058 juta pada 30 September 2011, Rp 28,565 juta pada 31 Desember 2010 dan Rp 24,273 juta pada 1 Januari 2010.
3g, 3s, 3v, 13
Tagihan akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar nihil pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010
3g, 3s, 3t, 14
Penyertaan dalam bentuk saham - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 625 juta pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010
3f, 3g, 3s, 3w 15, 45
30 SEPTEMBER
31 DESEMBER
1 JANUARI
2011
2010
2010
Rp Juta
Rp Juta
Rp Juta
-
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1,638,836 juta pada 30 September 2011, Rp 1,462,250 juta pada 31 Desember 2010 dan Rp 1,229,296 juta pada tanggal 1 Januari 2010.
-
8,000
1,083,311
926,382
864,914
3,175,041
1,949,424
1,084,829
603,961
503,849
516,905
305,887
276,925
214,798
1,798,055
1,763,280
1,702,829
114,982
114,616
127,198
94,490
378,237
375,721
357,138 1,607,787
399,101 1,356,288
321,768 983,702
112,403,954
108,947,955
78,257,791
3x, 3y, 16
Aset pajak tangguhan
3ll, 41
Aset Lain-Lain Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset non produktif masing-masing sebesar Rp 224,570 juta pada 30 September 2011, Rp 135,734 juta pada 31 Desember 2010 dan Rp 120,081 juta pada 1 Januari 2010. Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset non produktif masing-masing sebesar Rp 185,524 juta pada 30 September 2011, Rp 108,840 juta pada 31 Desember 2010 dan Rp 108,206 juta pada 1 Januari 2010. Lainnya
3s, 17
3aa
3z 3d, 3g, 3hh
JUMLAH ASET Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
2
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Tidak diaudit) , 31 DESEMBER 2010 (Diaudit) dan 1 JANUARI 2010 (Tidak diaudit)
Catatan
30 SEPTEMBER
31 DESEMBER
1 JANUARI
2011
2010 (Disajikan kembali) Rp Juta
2010
Rp Juta
Rp Juta
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas segera
461,297
138,272
164,729
356,262 78,703,278 79,059,540
379,438 74,900,282 75,279,720
288,374 55,946,113 56,234,487
13,821 4,199,209 4,213,030
30,000 3,537,326 3,567,326
30,864 2,228,936 2,259,800
Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
3h, 3cc, 18 3f, 45
Simpanan dari bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
3h, 3dd, 19 3f, 45
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - pihak ketiga
3h, 3gg, 20
508,402
4,653,892
503,887
Liabilitas derivatif - pihak ketiga
3h, 3p, 21
16,461
7,216
5,295
Liabilitas Akseptasi Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
3f, 45 3h, 3t, 22
3,567 602,556 606,123
503,849 503,849
516,905 516,905
3h, 3ee, 23
3,421,988
2,789,842
2,303,760
Pinjaman yang diterima - pihak ketiga
3h, 24
3,899,186
3,582,389
1,631,918
Utang pajak
3ll, 41
231,641
136,305
227,052
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
3s, 25
214,549
136,997
91,416
Surat berharga yang diterbitkan - bersih
Liabilitas Lain - lain
3hh, 3ii, 26
1,208,019
953,658
779,304
Obligasi subordinasi - bersih
3h, 3ee, 27
3,890,180
3,886,111
1,491,856
97,730,416
95,635,577
66,210,409
Jumlah Liabilitas
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
3
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Tidak diaudit) , 31 DESEMBER 2010 (Diaudit) dan 1 JANUARI 2010 (Tidak diaudit)
Catatan
30 SEPTEMBER
31 DESEMBER
1 JANUARI
2011
2010
2010
(Disajikan kembali) Rp Juta
Rp Juta
Rp Juta
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham Modal dasar - 96.000.000.000 saham pada 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 serta 59.000.000.000 saham pada 1 Januari 2010. Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham
28
2,408,765
2,408,765
2,408,765
Agio saham
3ee, 28
3,444,330
3,444,330
3,444,330
Komponen ekuitas lainnya
3w, 29
(67,565)
(33,380)
120,000 7,558,575
100,000 6,320,867
100,000 5,062,942
13,464,105
12,240,582
11,142,751
1,209,433
1,071,796
904,631
14,673,538
13,312,378
12,047,382
112,403,954
108,947,955
78,257,791
126,714
Saldo Laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
Kepentingan Non Pengendali
3c, 30
Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 30 SEPTEMBER Catatan
2011
2010
Rp Juta
Rp Juta
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga yang diperoleh Provisi dan komisi kredit
3f,3ff,3hh,3jj 32,45
Jumlah pendapatan bunga Beban Bunga Bunga Hadiah Provisi dan komisi yang dibayar
3f,3ee,3gg,3hh,3jj 33,45
Jumlah beban bunga Pendapatan Bunga - bersih Pendapatan Operasional Lainnya Keuntungan (kerugian) bersih penjualan efek Pendapatan underwriting Provisi dan komisi selain kredit - bersih Pendapatan transaksi valuta asing - bersih Kenaikan (penurunan) nilai efek yang diperdagangkan Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Lainnya
3o, 8, 34 3ii, 35 3jj, 36 3e 3o, 8 3w,15 37
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Beban Penyisihan Penghapusan Aset produktif
3g, 3s,6,7,8,9,10,11 12,13,14, 15 3s,17
Aset non produktif Jumlah Beban Penyisihan Penghapusan Beban estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
3s, 25
Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Beban pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya Lainnya
3f,38,45 39 3kk, 43 40
Jumlah Beban Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya - Bersih LABA OPERASIONAL Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
5
7,008,152 249,628
5,752,649 123,502
7,257,780
5,876,151
3,506,382 11,719 174,320
2,776,070 10,780 94,512
3,692,421
2,881,362
3,565,359
2,994,789
163,063 220,283 47,118 130,080 22,475 36,354 864,246
315,864 185,910 43,101 116,688 (813) 50,794 231,724
1,483,619
943,268
391,429
611,537
172,959
78,819
564,388
690,356
78,218
22,699
1,578,481 607,507 89,326 293,854
922,008 485,522 42,980 205,083
2,569,168
1,655,593
(1,728,155)
(1,425,380)
1,837,204
1,569,409
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 30 SEPTEMBER Catatan PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Hasil sewa Amortisasi Goodwill Lainnya - bersih
17
PENDAPATAN NON OPERASIONAL - BERSIH LABA SEBELUM BEBAN PAJAK MANFAAT (BEBAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah
2011
2010
Rp Juta
Rp Juta
9,930 47,130
8,879 (5,951) 64,330
57,060
67,258
1,894,264
1,636,667
3ll, 41
LABA BERSIH
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA Keuntungan (kerugian) atas aset keuangan tersedia untuk dijual Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Jumlah Pendapatan Komprehensif
LABA BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
(468,095) (472) (468,567)
(391,158) (1,649) (392,807)
1,425,697
1,243,860
(34,278) -
(158,075) -
1,391,419
1,085,785
1,257,713 167,984
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian
1,128,969 114,891
1,425,697
1,243,860
1,223,530 167,889
970,605 115,180
1,391,419
1,085,785
52.21 -
46.87 -
3mm, 42
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
6
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit) Modal saham
Agio saham
Rp Juta
Rp Juta
2,408,765
3,444,330
-
-
2,408,765
3,444,330
3w, 29
-
-
-
3o, 8
-
-
-
3w
-
-
-
Saldo per 30 September 2010
2,408,765
3,444,330
(3,747)
Saldo per 1 Januari 2010 Penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK No.55 (Revisi 2006) Saldo per 1 Januari 2010 setelah penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK No.55 (Revisi 2006) Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Rugi blm direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual Kepentingan Non Pengendali atas aset bersih anak perusahaan Laba bersih tahun berjalan
2,408,765
3,444,330
(3,747)
-
-
2,408,765
3,444,330
3w, 29
-
-
3o, 8
-
-
-
3w
-
-
-
2,408,765
3,444,330
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,408,765
3,444,330
Catatan
Saldo per 1 Januari 2010 Penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK No.55 (Revisi 2006) Saldo per 1 Januari 2010 setelah penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK No.55 (Revisi 2006) Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Rugi blm direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual Kepentingan Non Pengendali atas aset bersih anak perusahaan Laba bersih periode berjalan
Saldo per 31 Desember 2010 Saldo laba yang ditentukan penggunaannya Rugi belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual Kepentingan Non Pengendali atas aset bersih anak perusahaan Laba bersih tahun berjalan
Saldo per 30 September 2011
2b
2b
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Rp Juta (3,747)
Laba (rugi) belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual Rp Juta
Saldo laba Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya penggunaannya
Rp Juta
Rp Juta
Ekuitas yang dpt diatribusikan ke pemilik entitas induk
Kepentingan Non Pengendali
Jumlah Ekuitas
Rp Juta
Rp Juta
Rp Juta
130,461
100,000
4,662,569
10,742,378
904,631
11,647,009
-
-
394,357
394,357
-
394,357
130,461
100,000
5,056,926
11,136,735
904,631
12,041,366
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,128,969
1,128,969
(27,903)
100,000
6,185,895
12,107,340
1,011,222
13,118,562
130,461
100,000
4,662,569
10,742,378
904,631
11,647,009
-
-
400,373
400,373
-
400,373
(3,747)
130,461
100,000
5,062,942
11,142,751
904,631
12,047,382
(5,035)
-
-
-
(5,035)
-
-
(155,059)
-
1,257,920
1,257,920
11,189 156,351
11,189 1,414,271
100,000
6,320,862
12,240,577
1,071,796
13,312,373
-
-
-
-
(3,747)
(158,364) -
-
(8,782)
(8,782)
(155,059) (24,598) (34,185) -
(58,783)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
7
20,000
(20,000)
(158,364)
-
-
(34,185)
-
1,257,713
1,257,713
120,000
7,558,575
13,464,105
289 (8,589) 114,891
(375)
(158,075) (8,589) 1,243,860
(5,035) (155,434)
(95)
(34,280)
(30,252) 167,984
(30,252) 1,425,697
1,209,433
14,673,538
PT BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit) 2011 Rp Juta
2010 (Disajikan kembali) Rp Juta
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI : Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima Bunga, hadiah dan provisi komisi dana yang dibayar Penerimaan pendapatan operasional lainnya Pembayaran beban operasional lainnya Keuntungan dari transaksi valuta asing - bersih Penerimaan pendapatan non operasional - bersih Pembayaran beban pajak Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi Penurunan (kenaikan) aset operasi Penempatan pada bank lain, jatuh tempo lebih dari tiga bulan sejak tangal perolehan Efek-efek Kredit Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Investasi neto sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Tagihan anjak piutang Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Liabilitas lain-lain Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan (Penambahan) penyertaan dalam bentuk saham Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Penerimaan dividen
7,490,487 (3,681,249) 1,314,330 (2,530,853) 130,080 51,584 (373,231)
5,850,219 (2,932,001) 915,380 (1,746,482) 79,567 65,949 (308,411)
2,401,148
1,924,221
(4,838,772) 4,603,407 (9,566,449) (148,921) (1,235,110) (138,593) 31,424
(1,199,750) 760,399 (9,583,099) 8,000 17,260 (641,887) 131,472 (125,554)
323,125 3,779,820 645,704 (4,145,490) 76,205
116,586 13,087,128 1,314,695 1,356,560 264,384
(8,212,502)
7,430,415
(9,132) 7,921 (107,898) 19,640
368 5,189 (303,632) 10,440
(89,469)
(287,635)
Penjualan (pembelian) kembali obligasi yang diterbitkan Penerimaan (pembayaran) surat berharga yang diterbitkan - bersih Pelunasan surat berharga yang diterbitkan Obligasi yang dibeli kembali Penerimaan (pembayaran) pinjaman yang diterima Pembayaran dividen tunai Biaya emisi obligasi dan obligasi subordinasi yang diterbitkan
89,805 375,195 (53,805) 316,797 (30,332) (3,194)
17,799 (46,644) (50,000) 69,219 189,960 (17,895) 8,198
Kas bersih digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
694,466
170,637
Kas bersih digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
(7,607,505) 28,800,663 21,193,158
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
8
7,313,417 20,188,158 27,501,575
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit) 2011
2010 (Disajikan kembali)
Rp Juta
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari : Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada bank lain, jatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang Efek-efek, jatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
9
122,525 1,673,492 (221,931) (8,909,520) (272,071) (7,607,505)
Rp Juta
476,526 576,505 (489,645) 3,673,108 3,076,923 7,313,417
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum P.T. Bank Pan Indonesia Tbk (selanjutnya disebut "Bank") didirikan dengan akta No. 85 tanggal 17 Agustus 1971 dari notaris Juliaan Nimrod Siregar gelar Mangaradja, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. J.A.5/81/24 tanggal 19 April 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 6 Juni 1972 Tambahan No. 210. Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 09 tanggal 9 Juli 2010 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka peningkatan modal dasar Bank dari Rp 5.900 miliar menjadi Rp 9.600 miliar, terbagi menjadi 96.000 juta saham. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-46590.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 1 Oktober 2010. Bank berkedudukan di Jakarta dengan 48 kantor cabang di Indonesia, 1 (satu) kantor perwakilan di Singapura, 1 (satu) cabang di Cayman Islands. Kantor pusat Bank beralamat di Gedung Panin Centre Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Jumlah karyawan Bank rata-rata 5.497 karyawan pada tanggal 30 September 2011, 4.874 karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 4.642 karyawan pada tanggal 1 Januari 2010. Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha bank umum dalam arti kata seluas-luasnya di dalam maupun di luar negeri. Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 18 Agustus 1971, sesuai dengan ijin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.KEP205/DDK/II/8/1971 tanggal 18 Agustus 1971. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 5/2Kep.Dir.tanggal 21 April 1972, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa. Bank tergabung dalam kelompok usaha Panin Group. Susunan pengurus dan Komite Audit Bank pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris / Komisaris Independen Komisaris Komisaris Independen Dewan Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Kepatuhan Komite Audit Ketua Anggota
: Drs. Johnny : Drs. H. Bambang Winarno : Suwirjo Josowidjojo BSc. : Drs. Riyanto : Drs. H. Rostian Sjamsudin : Chandra Gunawan : Roosniati Salihin : Ng Kean Yik : Hendrawan Danusaputra : Gunawan Santoso : Edy Heryanto : Lionto Gunawan : Iswanto Tjitradi : H. Ahmad Hidayat : Antonius Ketut Dwirianto
: Drs.Riyanto : Adriana Mulianto Susanto Sorip Lukman Abdullah
Pembentukan Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan No. IX.I.5 tentang “Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit” yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004. 10
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
b. Anak Perusahaan Bank merupakan pemegang saham terbesar dibandingkan dengan kepemilikan pihak lain serta memiliki pengaruh signifikan atas manajemen anak perusahaan berikut: A nak P erusahaan
Do misili
Jenis Usaha
P ersentase P emilikan 2011
2010
Tahun Operasi Ko mersial
Jumlah A set 30 Sep 11 Rp juta
P T Clipan Finance Indo nesia Tbk (CFI)
Jakarta
Lembaga pembiayaan
54,35%
54,35%
1982
4,055,810
P T A suransi M ulti A rtha Guna Tbk (A M A G)
Jakarta
A suransi
13,50%
13,50%
1980
808,438
P T B ank P anin Syariah (d/h B ank Harfa) (B P S)
Jakarta
B ank Syariah
99.997%
99.997%
2009
820,471
P T Verena M ulti Finance Tbk (VM F) (d/h P T Verena Oto Finance Tbk)
Jakarta
Lembaga pembiayaan
42,87%
42,87%
1994
1,154,622
Seluruh anak perusahaan berdomisili di Jakarta. Pada tanggal 3 Agustus 2009, Bank menambah investasi modal pada Bank Harfa sebesar Rp 50 miliar dalam rangka konversi Bank Harfa menjadi Bank Panin Syariah. Tambahan investasi ini telah disetujui melalui Akta No.1 tanggal 3 Agustus 2009, Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta. Bank Harfa berubah menjadi Bank Panin Syariah (BPS) yang menjalankan usaha perbankan berbasis syariah pada tanggal 1 Desember 2009 setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia dengan surat No. 11/52/KEP.GBI/DpG/2009 tanggal 6 Oktober 2009. Pada tanggal 6 April 2011 dan 27 Juni 2011, Bank menambah investasi modal pada Bank Panin Syariah masing-masing sebesar Rp 28.480 juta dan Rp. 271.517 juta. Tambahan investasi ini telah disetujui melalui Akta No. 387 tanggal 28 April 2011, Sutjipto S.H., M.Kn., notaris di Jakarta. c.
Penawaran Umum Efek Bank Penawaran Umum Saham Pada tanggal 28 Oktober 1982, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. SI-014/PM/E/1982 untuk melakukan penawaran umum atas 1.637.500 saham Bank kepada masyarakat. Penawaran Umum Perdana dan Terbatas yang telah dilakukan oleh Bank adalah sebagai berikut:
Tahun
1982 1983 1989 1990 1995 1997 1998 1999 2006
Jumlah Saham
Keterangan
Penawaran Umum Penawaran Umum Penawaran Umum Penawaran Umum Penawaran Umum Penawaran Umum Penawaran Umum Penawaran Umum Penawaran Umum
Perdana Kedua Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
I II III IV V VI VII
1,637,500 3,162,500 3,200,000 3,830,931 60,180,462 300,902,312 702,105,395 1,225,406,221 4,016,358,393
Nilai Nominal per saham Rp
Harga Penawaran per saham Rp
1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 500 500 250 100
3,475 3,550 4,500 13,000 1,900 1,200 500 1,100 350
Nomor dan tanggal surat efektif dari Bapepam
SI-014/PM/E/1982 28 Oktober 1982 SI-017/PM/E/1983 18 Mei 1983 S-467/PM/1989 31 Oktober 1989 21 April 1990 S-725/PM/1995 8 Juni 1995 S-1212/PM/1997 10 Juni 1997 S-1268/PM/1998 19 Juni 1998 S-1180/PM/1999 29 Juni 1999 S-791/BL/2006 28 Juni 2006
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa I para pemegang saham yang tercantum dalam Akta Berita Acara No. 52 tanggal 28 Mei 2004 dari Veronica Lily Dharma, S.H., notaris di Jakarta, disetujui pembagian saham bonus yang berasal dari saldo laba dengan jumlah maksimum 1.176.093.346 saham. Jumlah saham bonus yang dibagikan menjadi sejumlah 1.176.091.818 saham karena adanya pembulatan. Nilai nominal Rp 100 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 28 Juni 2004. Pada tanggal 30 September 2011, sejumlah 23.837.645.998 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) dan sejumlah 250.000.000 saham yang merupakan saham pendiri tidak dicatatkan di bursa. 11
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Penawaran Umum Obligasi Pada tanggal 29 Oktober 2010, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan suratnya No. S-9803/BL/2010 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin IV Tahun 2010 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 540 miliar. Pada tanggal 5 Nopember 2010, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 29 September 2009, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-8699/BL/2009 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin III Tahun 2009 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 800 miliar. Pada tanggal 7 Oktober 2009, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 7 Juni 2007, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-2708/BL/2007 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin II Tahun 2007 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.650 miliar. Pada tanggal 20 Juni 2007, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Surabaya). Penawaran Umum Obligasi Subordinasi Pada tanggal 29 Oktober 2010, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan suratnya No. S-9803/BL/2010 untuk melakukan penawaran umum obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 2.460 miliar. Pada tanggal 5 Nopember 2010, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia Pada tanggal 27 Maret 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-1767/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 1,5 triliun. Pada tanggal 10 April 2008, seluruh obligasi subordinasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. 2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)
DAN
REVISI
(PSAK)
DAN
a. Standar dan Interpretasi yang berlaku efektif pada periode berjalan Pada periode berjalan, Bank menerapkan PSAK dan ISAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan Standar ini memberikan beberapa perubahan signifikan dalam penyajian laporan keuangan, antara lain: Untuk menyajikan dalam laporan perubahan ekuitas, seluruh perubahan pemilik dalam ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas (contohnya pendapatan komprehensif) diminta untuk disajikan dalam satu laporan pendapatan komprehensif atau dalam dua laporan terpisah (laporan laba rugi dan laporan pendapatan komprehensif). Untuk menyajikan laporan posisi keuangan pada permulaan dari periode komparatif terawal dalam suatu laporan keuangan lengkap apabila entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali retrospektif sesuai dengan PSAK 25. Penyajian hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan disajikan sebagai kepentingan non pengendali yang merupakan bagian dari ekuitas. Penyajian minoritas atas rugi (laba) bersih anak perusahaan disajikan sebagai laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali. Laporan keuangan interim ini telah disusun sesuai dengan standar revisi ini. PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim Standar ini mengharuskan laporan keuangan interim berisikan laporan posisi keuangan per akhir periode interim berjalan dengan laporan posisi keuangan komparatif per akhir tahun buku sebelumnya. Laporan laba rugi komprehensif untuk periode interim berjalan dan secara kumulatif untuk tahun buku 12
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
berjalan sampai tanggal interim, dengan laporan laba rugi komprehensif komparatif untuk periode interim yang dapat dibandingkan dari tahun buku sebelumnya. Laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas secara kumulatif untuk tahun buku berjalan sampai dengan tanggal interim, dengan laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas komparatif untuk periode awal tahun buku sampai tanggal pelaporan interim dari tahun buku sebelumnya. Laporan keuangan interim ini telah disusun sesuai dengan standar revisi ini. PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi Standar ini merupakan pengungkapan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana Bank terlibat dan lingkungan ekonomi dimana Bank beroperasi. Standar ini mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan pelaporan internal mengenai komponen Bank yang direview secara reguler oleh pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional Bank adalah Direksi Bank. PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Standar ini memperluas definisi pihak-pihak berelasi dan pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen. Standar ini juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya anggota personil manajemen kunci merupakan pihak berelasi, sehingga mengharuskan pengungkapan atas kompensasi personil manajemen kunci untuk masing-masing kategori. Bank telah mengevaluasi hubungan pihak-pihak berelasi dan mengungkapkan sesuai dengan standar revisi ini. Berikut ini adalah PSAK dan ISAK revisi yang berlaku efektif pada periode berjalan, namun tidak berdampak material atau tidak relevan terhadap Bank: PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 19 (revisi 2010): Aset Tak Berwujud PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis PSAK 23 (revisi 2010): Pendapatan PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai b. Standar yang berlaku efektif pada tahun 2010 Pada tahun berjalan, Bank dan anak perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010: PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran Penerapan PSAK 50 (revisi 2006) menghasilkan pengungkapan instrumen keuangan yang lebih luas termasuk beberapa pengukuran kualitatif yang berkaitan dengan tujuan manajemen risiko keuangan. PSAK 55 (revisi 2006) memberikan panduan pada pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan dan kontrak untuk membeli item non-keuangan. Antara lain, penerapan standar ini memerlukan penggunaan metode suku bunga efektif ketika aset atau liabilitas diukur pada biaya perolehan 13
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
diamortisasi. Selain itu, PSAK ini juga mengubah cara Bank dan anak perusahaan dalam mengukur penurunan nilai aset keuangan tergantung pada klasifikasi instrumen keuangan. Pada penerapan awal PSAK 50 (revisi 2006) dan 55 (revisi 2006), perhitungan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) yang diperoleh sebelumnya dan masih bersaldo pada saat penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) ditentukan berdasarkan arus kas masa depan yang akan diperoleh sejak penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan tersebut. Sebagaimana diijinkan dalam surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 (revisi 2006) dan 55 (revisi 2006), Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum. Karena PSAK ini diterapkan secara prospektif, penerapan awal tidak memiliki pengaruh atas jumlah yang dilaporkan di tahun 2009, kecuali Rp 400.373 juta dari kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dibebankan ke saldo laba sesuai dengan Buletin Teknis No. 4, Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006), dengan perincian sebagai berikut: Penyesuaian pada penerapan awal Penyisihan Penyisihan PSAK No. 50 awal setelah awal dan No. 55 penyesuaian Rp Juta Rp Juta Rp Juta Aset Produktif Giro pada bank lain (Catatan 5) Penempatan pada bank lain (Catatan 6) Efek-efek (Catatan 7) Tagihan derivatif (Catatan 8) Kredit (Catatan 9) Tagihan akseptasi (Catatan 13) Penyertaan dalam bentuk saham (Catatan 14)
8,655 78,280 38,316 32 1,154,324 5,169 11,796
8,649 58,565 27,698 32 289,089 5,169 11,171
6 19,715 10,618 865,235 625
Jumlah
1,296,572
400,373
896,199
c. Penyajian Kembali Laporan Arus Kas Sejak 1 Januari 2010, Bank menerapkan PSAK 2 (reformat 2007) tentang “Laporan Arus Kas”. Berdasarkan PSAK 2 (reformat 2007) tersebut, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Sebelum 1 Januari 2010, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Oleh karena itu, untuk perbandingan penyajian, laporan arus kas yang berakhir 30 September 2010 disajikan kembali agar sesuai dengan penyajian tahun 2011. Perbandingan penyajian kembali laporan arus kas untuk triwulan III tahun 2010 adalah sebagai berikut: Sebelum Penyesuaian/ Before Adjustment Rp Juta Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
353,565
2010 Penyesuaian/ Adjustment Rp Juta
7,076,849
Setelah Penyesuaian/ After Adjustment Rp Juta
7,430,414
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi
(236,333)
(51,301)
(287,634)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
(153,006)
323,643
170,637
(35,774)
7,349,191
7,313,417
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas Awal Tahun
4,247,628
15,940,530
20,188,158
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
4,211,854
23,289,721
27,501,575
14
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
d. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum berlaku efektif pada atau setelah 1 Januari 2012: PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 45 (revisi 2010), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah PSAK 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya ISAK 16, Perjanjian Konsesi Jasa ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya Standar dan interpretasi baru/revisi ini merupakan hasil konvergensi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards). Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasi. 3.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). b. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan standar akuntansi keuangan dan praktek akuntansi di Indonesia. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
langsung
dengan
c. Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi mencakup laporan keuangan Bank dan entitas yang dikendalikan oleh Bank dan anak perusahaan. Pengendalian ada apabila Bank mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasi perusahaan tersebut sehingga memperoleh manfaat dari aktivitas perusahaan tersebut. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Hasil akuisisi atau penjualan anak perusahaan selama periode berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. 15
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Bank. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi. d. Kombinasi Bisnis Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya kombinasi bisnis adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut. Sejak 1 Januari 2011 Goodwill yang timbul dari bisnis kombinasi diakui sebagai aset pada tanggal dimana pengendalian diperoleh (tanggal akuisisi). Goodwill diukur sebesar selisih lebih dari jumlah imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non pengendali pada pihak yang diakuisisi, dan nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada) di atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi. Jika, setelah penilaian kembali, kepentingan Group pada nilai wajar aset bersih teridentifikasi pihak yang diakuisisi melebihi jumlah imbalan yang dialihkan, jumlah kepentingan non pengendali pada pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada), selisih lebih tersebut diakui secara langsung dalam laba atau rugi sebagai pembelian dengan diskon. Goodwill tidak diamortisasi tetapi direview penurunan nilai setiap tahun. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas Group yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilai secara tahunan, atau lebih sering ketika terdapat indikasi bahwa unit tersebut mengalami penurunan nilai. Jika pemulihan nilai unit penghasil kas lebih kecil dari jumlah tercatatnya, kerugian penurunan nilai pertama dialokasikan untuk mengurangi nilai tercatat atas setiap goodwill yang dialokasikan pada unit penghasil kas dan selanjutnya pada aset lainnya dibagi prorata atas dasar jumlah tercatat setiap aset dalam unit tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. Pada saat pelepasan anak perusahaan, jumlah goodwill yang dapat diatribusikan termasuk dalam penentuan laba atau rugi pelepasan. Sebelum 1 Januari 2011 Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Bank atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama empat tahun. Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari aset bersih. e. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Bank, kecuali untuk cabang di luar negeri yaitu Cayman Islands diselenggarakan dalam satuan Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dicatat sebagai laba rugi tahun berjalan. Kegiatan cabang Cayman Islands merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Bank. Dengan demikian pembukuan cabang tersebut yang diselenggarakan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama dengan Bank. 16
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
f.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. a) Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: 1) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; 2) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau 3) Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: 1) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). 2) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). 3) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. 4) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. 5) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. 6) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a). 7) Orang yang diidentifikasi dalam huruf a) 1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
g. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Bank dan anak perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut: Nilai wajar melalui laporan laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan apabila: Diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau Merupakan bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau Merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika: penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, yang dikelola dan kinerjanya 17
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Bank dan anak perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL. Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3i. Dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta entitas mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada. Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi komprehensif. Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL. 18
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan; atau penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis. Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank dan anak perusahaan harus menghitung: Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu. Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow) Loss given default (”LGD”) – Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model Perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan. Loss identification period (”LIP”) - periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit/ pembiayaan secara individual. Exposure at default (”EAD”) – Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan. PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data kredit/ piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun. Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet kredit/ pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss on given default (LGD). 19
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Apabila pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung atau dengan menyesuaikan cadangan kerugian penurunan nilai. Pada saat kerugian penurunan nilai diakui pada aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai dengan menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskonto estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif dalam periode yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas. Aset keuangan yang tidak dinilai secara individual, dievaluasi secara kolektif. Sebagaimana diijinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK No. 50 dan No. 55 (Revisi 2006), Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum. Penghentian pengakuan aset keuangan Bank dan anak perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank dan anak perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank dan anak perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank dan anak perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank dan anak perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank dan anak perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. h. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank dan anak perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Bank dan anak perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
20
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan Bank dan anak perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut: Nilai wajar melalui laporan laba rugi Diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Liabilitas keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika liabilitas keuangan sebagai diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
kelompok
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika: diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika: penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok liabilitas keuangan, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Bank dan anak perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL. Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diakui pada nilai wajarnya dikurangi dengan biaya transaksi diakui pada laporan laba rugi. Pengukuran berikutnya dinilai pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul pada liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Bank dan anak perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Bank dan anak perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. i.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu kewajiban antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction). Nilai wajar suatu aset atau liabilitas keuangan dapat diukur dengan menggunakan kuotasi di pasar aktif, yaitu jika harga yang dikuotasikan tersedia setiap waktu dan dapat diperoleh secara rutin dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
21
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau liabilitas keuangan, maka Bank dan anak perusahaan menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak yang berkeinginan dan memahami, dan bilamana tersedia, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama. j.
Reklasifikasi Aset Keuangan Bank dan anak perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan dari atau ke kelompok aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi atas aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo (atau sebaliknya). Untuk aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan maka sisa investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasikan menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual (tainting rule). Apabila terdapat reklasifikasi dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual, maka aset keuangan tersebut akan dihitung nilai wajarnya dan selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat harus dicatat pada ekuitas. Pada saat penerapan awal PSAK No. 50 dan No. 55 (Revisi 2006) tanggal 1 Januari 2010, Bank dapat mereklasifikasi aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo tanpa terkena dampak tainting rule.
k. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi jika, dan hanya jika, Bank dan anak perusahaan: -
l.
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
m. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain Sejak 1 Januari 2010, giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif dan giro pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 3g). n. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Sejak 1 Januari 2010, penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif dan penempatan pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 3g). o. Efek-efek Sejak 1 Januari 2010, efek-efek pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan efek-efek, dan selanjutnya pengukuran dilakukan berdasarkan klasifikasi efek-efek ke dalam kelompok aset keuangan tertentu dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 3g).
22
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
p. Tagihan dan Liabilitas Derivatif Sejak 1 Januari 2010, tagihan dan liabilitas derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif dengan tujuan bukan untuk lindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dihitung dari selisih antara nilai kontrak dan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal laporan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa. Keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai diakui sebagai laba rugi periode berjalan (Catatan 3g dan 3h). q. Kredit Sejak 1 Januari 2010, kredit diakui sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 3g). r.
Restrukturisasi Kredit Bermasalah Sejak 1 Januari 2010, kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
s. Kerugian Penurunan Nilai dan Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Sejak 1 Januari 2010, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan Bank dan anak perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual atau pinjaman yang diberikan dan piutang mengalami penurunan nilai, seperti yang dijelaskan pada Catatan 3g. Sebagaimana diijinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK No. 50 dan No. 55 (Revisi 2006), Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum (Catatan 2b). Untuk Bank Syariah, penentuan kualitas aset dan penyisihan penghapusan aset mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No. 8/21/PBI.2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No 9/9/PBI/2007 tanggal 18 Juni 2007. Aset Produktif Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, tagihan derivatif, kredit, piutang/ pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, tagihan anjak piutang, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, investasi neto sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan akseptasi, penyertaan termasuk komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif dan fasilitas kredit yang belum digunakan. Penyisihan penghapusan aset produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi berdasarkan penelaahan terhadap kualitas masing-masing aset produktif, komitmen dan kontinjensi sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, aset produktif dan estimasi komitmen dan kontinjensi diklasifikasikan dalam 5 (lima) kategori yaitu lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet. Aset Non-produktif Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, Bank diwajibkan melakukan penyisihan penghapusan aset non-produktif (meliputi agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account).
23
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Penyisihan penghapusan aset non-produktif berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas upaya penyelesaian masing-masing aset non-produktif dilakukan pada akhir periode. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, aset non-produktif diklasifikasikan dalam empat kategori yaitu lancar, kurang lancar, diragukan dan macet. Penyisihan Penghapusan Aset Bank wajib membentuk penyisihan penghapusan terhadap aset produktif dan aset non produktif berupa: Cadangan umum untuk aset produktif minimum sebesar 1% dari aset produktif yang memiliki kualitas lancar. Cadangan khusus untuk aset produktif dan non-produktif, kecuali untuk kualitas dalam perhatian khusus hanya berlaku untuk aset produktif, dengan besarnya persentase penyisihan penghapusan sebagai berikut: Persentase Penyisihan Penghapusan Aset
Klasifikasi Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Minimum Minimum Minimum
5% 15% 50% 100%
Persentase penyisihan penghapusan di atas diterapkan terhadap saldo setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar dan tidak dijamin dengan agunan tunai. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan penempatan pada Bank Indonesia (BI Intervensi) tidak dibentuk penyisihan penghapusan. Aset dihapusbukukan dari penyisihan penghapusan pada saat manajemen berpendapat bahwa aset tersebut harus dihapuskan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar dan/ atau sulit untuk ditagih. Penerimaan kembali aset yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan yang bersangkutan selama periode berjalan. Estimasi kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk diakui sebagai beban dan liabilitas dalam akun “Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi”. t.
Tagihan dan Liabilitas Akseptasi Sejak 1 Januari 2010, tagihan akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, sedangkan liabilitas akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3g dan 3h).
u. Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sebagai Lessor Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi neto sewa pembiayaan anak perusahaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor. Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
24
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Sebagai Lessee Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan bank dan anak perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai liabilitas sewa pembiayaan. Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna. Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dinilai sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya. v. Piutang Pembiayaan Konsumen Sejak 1 Januari 2010, piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar nilai tercatat dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen sebesar jumlah bersih piutang setelah dikurangi dengan bagian yang dibiayai oleh bank-bank sehubungan dengan transaksi kerja sama pembiayaan bersama yang diamortisasi dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif (Catatan 3g). Pada saat pengakuan awal, nilai wajar piutang pembiayaan konsumen adalah sebesar piutang pembiayaan konsumen dikurangi dengan pendapatan yang dapat diatribusikan secara langsung pada piutang seperti: pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan beban kepada dealer yang terkait langsung dengan pembiayaan konsumen. w. Penyertaan dalam Bentuk Saham Investasi pada perusahaan asosiasi Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee. Penghasilan dan aset dan liabilitas dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasi sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Bank atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Bank atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Bank mempunyai liabilitas atau melakukan pembayaran liabilitas perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar liabilitas atau pembayaran tersebut.
25
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Penyertaan lainnya Sejak 1 Januari 2010, penyertaan dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% disajikan sebesar nilai wajarnya dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 3g). Apabila saham tidak memiliki kuotasi di pasar aktif atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka penyertaan diukur dengan nilai perolehan. Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Perubahan nilai investasi yang disebabkan karena terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Bank dan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan. x. Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo-menurun-ganda (double-declining balance method), kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) masing-masing dengan tarif sebagai berikut: Persentase Bangunan Kendaraan bermotor Inventaris kantor
5% 25% - 50% 25% - 50%
Aset tetap kendaraan bermotor dan inventaris kantor milik anak perusahaan disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 2 – 5 tahun (catatan 52). Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir periode dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi pada periode yang bersangkutan. y. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Pada tanggal laporan posisi keuangan, Bank dan anak perusahaan menelaah nilai tercatat aset nonkeuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank dan anak perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
26
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3g. z.
Aset Tetap yang belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penyisihan penghapusan.
aa. Agunan Yang Diambil Alih Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam akun Agunan Yang Diambil Alih dalam kelompok “Aset Lain-Lain”. Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan penghapusan aset produktif. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif Bank. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan penghapusan aset agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. bb. Tagihan Anjak Piutang Sejak 1 Januari 2010, tagihan anjak piutang dinyatakan sebesar nilai tercatat dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Nilai tercatat tagihan anjak piutang sebesar jumlah bersih piutang yang diamortisasi dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif. Pada saat pengakuan awal, nilai wajar tagihan anjak piutang adalah sebesar tagihan anjak piutang dikurangi dengan pendapatan yang dapat diatribusikan secara langsung pada piutang seperti pendapatan tagihan anjak piutang yang belum diakui dan pendapatan provisi (catatan 3g). cc. Simpanan Sejak 1 Januari 2010, pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3h). dd. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka. Sejak 1 Januari 2010, pada saat pengakuan awal simpanan dari bank lain diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3h).
27
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
ee. Biaya Emisi Emisi Obligasi Biaya emisi obligasi langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode suku bunga efektif untuk periode setelah 1 Januari 2010. Selisih antara harga pembelian kembali obligasi dengan jumlah tercatat obligasi diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada periode berjalan. Emisi Obligasi Subordinasi Biaya emisi obligasi subordinasi langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto obligasi subordinasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama 5 (lima) tahun dengan metode suku bunga efektif untuk periode setelah 1 Januari 2010. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak disusutkan. ff. Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Sejak 1 Januari 2010, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 3g). gg. Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali Sejak 1 Januari 2010, efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif (Catatan 3h). hh. Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga Sejak 1 Januari 2010, pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3g). Selama tahun 2010 dan 2011, penerimaan yang berhubungan dengan kredit yang mengalami penurunan nilai langsung mengurangi nilai tercatat kredit. Pendapatan bunga atas penurunan nilai aset keuangan dalam periode berjalan diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk diskon arus kas di masa yang akan datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Bunga dari liabilitas keuangan, diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasi termasuk: Bunga pada aset dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan suku bunga efektif. Bunga pada instrumen sekuritas investasi tersedia untuk dijual dihitung menggunakan suku bunga efektif. Porsi efektif dari nilai wajar berubah pada derivatif lindung nilai arus kas dari berbagai arus kas bunga, pada periode yang sama dimana lindung nilai arus kas mempengaruhi pendapatan/ beban bunga. Nilai wajar berubah pada derivatif yang memenuhi kualifikasi (termasuk ketidakefisienan lindung nilai) dan berkaitan dengan item lindung nilai pada lindung nilai wajar dari risiko suku bunga. Perubahan nilai wajar pada derivatif lainnya yang digunakan untuk kepentingan manajemen risiko, dan aset dan liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, akan terlihat pada pendapatan bersih dari instrumen keuangan lainnya yang diukur pada nilai wajar pada laporan laba rugi komprehensif. 28
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
ii. Pengakuan Pendapatan dan Beban Underwriting Merupakan pendapatan premi dan beban klaim anak perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi. Pendapatan Premi Premi dari asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi yang diperoleh anak perusahaan. Pendapatan premi diterima di muka dicatat sebagai pendapatan premi ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan masa pertanggungannya. Premi belum merupakan pendapatan dihitung secara agregratif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 424/KMK.06/2003, yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 bulan dan 10% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan. Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto. Penurunan (kenaikan) premi belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi belum merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu. Anak perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh. Pembayaran atau liabilitas atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar liabilitas yang dicatat sehubungan dengan kontrak reasuransi tersebut. Penyajian pendapatan premi dalam laporan laba rugi komprehensif menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi dan penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan. Pendapatan premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto. Beban Klaim Beban klaim meliputi klaim yang disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian (outstanding claims) termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (claims incurred but not yet reported) dan beban penyelesaian klaim. Klaim diakui sebagai beban pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang diperoleh dari reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrograsi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang masih dalam proses penyelesaian pada tanggal laporan posisi keuangan, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun terjadinya perubahan. Penyajian beban klaim dalam laporan laba rugi komprehensif menunjukkan jumlah klaim bruto, klaim reasuransi, dan kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri. Klaim reasuransi disajikan sebagai pengurang klaim bruto. Beban klaim disajikan sebagai beban operasional lainnya. jj. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif pada tahun 2011. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan, diakui pada saat kredit dilunasi. 29
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu tertentu atau nilainya tidak material menurut bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. kk. Program Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya Bank memberikan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Bank juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program. ll. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. mm. Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan setelah memperhitungkan pengaruh retroaktif perubahan nilai nominal saham. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. nn. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
30
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a. Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b. Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c. Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut. 4. PERTIMBANGAN AKUNTANSI KRITIS DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN YANG SIGNIFIKAN Pertimbangan akuntansi yang signifikan dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi yang signifikan diterapkan oleh Bank telah dijelaskan dalam Catatan 3. Penyusunan laporan keuangan konsolidasi mengharuskan manajemen membuat pertimbangan dan estimasi yang mempengaruhi jumlah serta pengungkapan tertentu. Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi, manajemen telah menggunakan pertimbangan dan estimasi terbaiknya atas jumlah tertentu. Pertimbangan dan estimasi yang digunakan dalam laporan keuangan ini adalah berdasarkan evaluasi manajemen atas fakta dan keadaan yang relevan pada tanggal laporan keuangan konsolidasi. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi, dan estimasi ini dapat disesuaikan lebih lanjut. Sumber estimasi ketidakpastian Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan di bawah ini. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar piutang. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Penyisihan penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan. Bank melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu: a. Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya 31
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan. b. Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran. Metodologi dan asumsi yang digunakan dalam penurunan nilai individual dan kolektif ini akan ditelaah secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktual. Manfaat Karyawan Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Bank diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Bank dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Bank. 5. GIRO PADA BANK INDONESIA 30 September 2011 Rp Juta % Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah
5,793,808 8,01 1,283,340 8,05 7,077,148
31 Desember 2010 Rp Juta % 5,227,961 8,11 175,695 1,04 5,403,656
1 Januari 2010 Rp Juta 2,342,832 138,107 2,480,939
% 5,02 1,04
Giro pada Bank Indonesia diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari giro pada Bank Indonesia adalah nilai tercatatnya. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah untuk tahun 2010 terdiri dari GWM Primer yang ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder yang ditetapkan 2,5% yang mulai berlaku tanggal 1 Nopember 2010, serta GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disintensif bawah atau parameter disintensif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Liabilitas Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif yang mulai berlaku tanggal 1 Maret 2011. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8% yang mulai berlaku tanggal 1 Juni 2011, 5% sejak tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan 31 Mei 2011 dan 1% yang mulai berlaku sejak tanggal 1 Nopember 2010 sampai dengan 28 Pebruari 2011. Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010, Giro Wajib Minimum (GWM) sekunder Bank yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan obligasi pemerintah masing-masing sebesar 14,65%, 23,66% dan 32,29%.
Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010, Bank telah memenuhi Giro Wajib Minimum yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. 32
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
6. GIRO PADA BANK LAIN 30 September 2011 Rp Juta Pihak berelasi Bank Dollar Australia Dollar Selandia Baru Jumlah - bersih Pihak ketiga Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Euro Yen Jepang Lainnya Anak Perusahaan Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - bersih Jumlah Giro pada Bank Lain - Bersih
31 Desember 2010 Rp Juta
1 Januari 2010 Rp Juta
12,917 6,827 19,744
54,823 23,917 78,740
25,416 10,683 36,099
49,917 337,812 71,206 33,193 29,536 78,121
38,260 309,572 146,051 90,011 91,030 86,415
30,624 509,409 61,077 54,000 115,075 53,101
13,313 38 613,136 (1) 613,135
28,611 66 790,016 (2) 790,014
6,406 829,692 (6) 829,686
632,879
868,754
865,785
Giro pada bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari giro pada bank lain adalah nilai tercatatnya. Tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun giro pada bank lain untuk mata uang Rupiah dan valuta asing masing-masing sebesar 0,76% dan nihil untuk 30 September 2011, 2,5% dan 0,28% untuk 31 Desember 2010 serta 1,5% dan nihil untuk 1 Januari 2010. Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank dan anak perusahaannya. Seluruh giro pada bank lain tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2011 tidak mengalami penurunan nilai. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain tersebut adalah sebagai berikut: 30 September 2011 Rp Juta
31 Desember 2010 Rp Juta
2
6
8,655
(1)
(4)
(8,649) -
2
6
Saldo awal Selisih penurunan nilai pada penerapan awal PSAK No. 50 dan No. 55 Pemulihan tahun berjalan Saldo akhir periode
1
1 Januari 2010 Rp Juta
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.
33
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
7.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebesar nilai tercatatnya. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut: 30 September 2011 Tingkat bunga Jangka w aktu rata-rata Rupiah Pihak berelasi Bank Call money Pihak ketiga Bank BI Intervensi - setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp 137.209 juta Call money FASBI Sub Jumlah Anak Perusahaan Deposito berjangka FASBIS Sub Jumlah Jumlah
14 hari
5.50%
150,000
5 - 167 hari 3 - 92 hari 3 hari
6.57% 6.17% 5.25%
7,437,791 1,490,000 239,930 9,167,721
9,24% 5.25%
522,164 104,000 626,164 9,943,885
7 - 20 hari 7 - 95 hari 7 - 30 hari 7 - 63 hari 7 hari 7 - 30 hari 7 hari 7 hari 30 hari
4.77% 1.27% 0.89% 0.52% 0.66% 0.18% 2.90% 0.92% 0.33%
1,066,504 632,880 583,160 503,074 96,002 45,744 26,857 16,864 11,286 2,982,371
3 bulan
2,52%
6,617 2,988,988
2 - 6 bulan 3 hari
Valuta Asing Pihak ketiga Bank Call money Dollar Australia Dollar Amerika Serikat Euro Dollar Singapura Poundsterling Inggris Yen Jepang Dollar Selandia Baru Dollar Canada Dollar Hongkong Sub Jumlah Anak Perusahaan Deposito berjangka Dollar Amerika Serikat Jumlah
Jumlah Rp Juta
Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
12,932,873 (200)
Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain - Bersih
34
12,932,673
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) 31 Desember 2010
Jangka waktu Rupiah Pihak ketiga Bank BI Intervensi - setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp 94.858 juta Call money Sub Jumlah Anak Perusahaan Deposito berjangka Jumlah Valuta Asing Pihak berelasi Bank Call money Dollar Amerika Serikat Pihak ketiga Bank Call money Dollar Amerika Serikat Euro Dollar Singapura Dollar Australia Poundsterling Inggris Dollar Hongkong Sub Jumlah
Tingkat bunga rata-rata
Jumlah Rp Juta
1 - 4 bulan 5 - 94 hari
6.29% 6.33%
11,319,542 880,000 12,199,542
1 bulan
7.12%
440,571 12,640,113
7 hari
0.34%
180,200
4 - 33 hari 6 - 34 hari 5 - 63 hari 5 - 32 hari 14 hari 63 hari
0.37% 0.59% 0.54% 4.81% 0.52% 0.25%
2,680,475 618,926 435,605 357,610 55,765 17,386 4,165,767
1 bulan
1.37%
3,596 4,349,563
Anak Perusahaan Deposito berjangka Dollar Amerika Serikat Jumlah
Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah Penempatan pd Bank Indonesia dan Bank Lain - bersih
35
16,989,676 (600) 16,989,076
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) 1 Januari 2010 Tingkat bunga rata-rata
Jangka waktu Rupiah Pihak Berelasi Bank Call money Pihak ketiga Bank Call money BI Intervensi - setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp 46 juta Sub jumlah Anak Perusahaan Deposito berjangka Jumlah Valuta Asing Pihak ketiga Bank Call money Dollar Amerika Serikat Dollar Australia Dollar Singapura Euro Yen Jepang Poundsterling Inggris Dollar Hongkong Dollar Selandia Baru Dollar Canada Deposito Berjangka Dollar Amerika Serikat Sub Jumlah
Jumlah Rp Juta
14 - 33 hari
6.64%
490,000
5 - 94 hari
6.94%
1,920,000
4 hari
6.00%
91,954 2,011,954
1 bulan
10.27%
319,104 2,821,058
7 - 34 hari 7 - 62 hari 7 - 92 hari 7 - 63 hari 31 - 92 hari 7 - 33 hari 92 hari 31 - 34 hari 34 hari
0.18% 3.76% 0.65% 0.35% 0.12% 0.42% 0.06% 2.56% 0.15%
1,658,218 659,345 566,531 399,501 56,205 45,495 30,287 20,484 8,965
3,445,031
Anak Perusahaan Deposito berjangka Dollar Amerika Serikat Jumlah
1 bulan
3.25%
2,820 3,447,851
Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah Penempatan pd Bank Indonesia dan Bank Lain - bersih
6,268,909 (550) 6,268,359
Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank dan anak perusahaannya. Seluruh penempatan pada bank lain pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 tidak mengalami penurunan nilai. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain selama 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut:
Saldo awal Selisih penurunan nilai pada penerapan awal PSAK No. 55 (revisi 2006) Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Reklasifikasi ke kredit Saldo akhir periode
30 September 2011 Rp Juta
31 Desember 2010 Rp Juta
1 Januari 2010 Rp Juta
600
550
78,280
(400) 200
50 600
(58,565) (19,165) 550
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain. 36
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
8.
EFEK - EFEK Berdasarkan tujuan investasi dan mata uang, efek-efek adalah sebagai berikut: 30 September 2011 Rp Juta Pihak berelasi Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Bank
31 Desember 2010 Rp Juta
1 Januari 2010 Rp Juta
30,000
30,000
30,000
9,912
9,613
10,000
Diperdagangkan Anak Perusahaan
17,301
2,039
-
Jumlah pihak berelasi
57,213
41,652
40,000
10,674,811 1,116,525 133,897 11,925,233
7,057,746 868,672 213 59,263 7,985,894
4,026,504 699,430 59,754 4,785,688
2,749,084 471,341
11,725,102 810,686
13,399,578 841,669
55,520 5,300 3,281,245
29,349 5,489 12,570,626
29,288 14,270,535
248,010 318,583 566,593 15,773,071
89,692 10,452 3 100,147 20,656,667
10,070 18,494 28,564 19,084,787
Jumlah Efek-Efek Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
15,830,284
20,698,319
19,124,787
Jumlah Efek-Efek - Bersih
15,819,566
Tersedia untuk dijual Anak Perusahaan
Pihak ketiga Dimiliki hingga jatuh tempo Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Yen Jepang Anak perusahaan - Rupiah Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Anak perusahaan Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah tersedia untuk dijual Diperdagangkan Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Anak perusahaan - Rupiah Jumlah diperdagangkan Jumlah pihak ketiga
(10,718)
37
(10,618) 20,687,701
(10,618) 19,114,169
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Berdasarkan jenis dan tujuan investasi efek-efek, adalah sebagai berikut: 30 September 2011 Rp Juta Pihak berelasi Dim iliki hingga jatuh tem po Bank Obligasi lainnya Tersedia untuk dijual Anak perusahaan Obligasi lainnya Diperdagangkan Anak perusahaan Reksadana
31 Desember 2010 Rp Juta
1 Januari 2010 Rp Juta
30,000
30,000
30,000
9,912
9,613
10,000
17,301
2,039
-
57,213
41,652
40,000
5,758,982 3,004,830 2,485,616 275,000 175,978 74,571 16,359 -
956,811 2,744,045 2,654,051 300,000 200,000 28,398 16,297 1,027,029
2,604,544 2,071,875 34,030 15,485 -
75,000 53,897 5,000
54,263 5,000
54,754 5,000
11,925,233
7,985,894
4,785,688
2,424,409 355,182 350,802 54,605 35,427 -
11,055,389 529,304 515,206 79,768 356,121 -
9,671,620 3,338,167 320,634 298,358 612,468
59,802 1,018
34,838 -
29,288 -
3,281,245
12,570,626
14,270,535
313,858 176,833 75,902 -
59,991 40,153
10,070 -
-
3
18,493 1
566,593
100,147
28,564
Jumlah efek-efek pihak ketiga Jumlah efek-efek Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
15,773,071 15,830,284
20,656,667 20,698,319
19,084,787 19,124,787
Jumlah Efek-efek - Bersih
15,819,566
Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Dim iliki hingga jatuh tem po Bank Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Indonesia Obligasi lainnya Surat utang jangka menengah Efek beragun aset Wesel tagih Obligasi subordinasi Surat Perbendaharaan Negara Anak perusahaan Sertifikat Bank Indonesia Syariah Obligasi Pemerintah Indonesia Obligasi lainnya Jumlah efek dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Bank Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Indonesia Surat utang jangka menengah Obligasi subordinasi Obligasi lainnya Surat Perbendaharaan Negara Anak perusahaan Obligasi subordinasi Obligasi lainnya Jumlah efek tersedia untuk dijual Diperdagangkan Bank Obligasi Pemerintah Indonesia Obligasi Lainnya Surat Utang Jangka Menengah Surat Perbendaharaan Negara Anak perusahaan Obligasi Pemerintah Indonesia Saham Jumlah efek diperdagangkan
(10,718)
38
(10,618) 20,687,701
(10,618) 19,114,169
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Tingkat bunga rata-rata per tahun:
Rupiah Obligasi Obligasi subordinasi SBI Sertifikat Investasi Mudharabah Surat utang jangka menengah Efek beragun aset Wesel tagih Valuta Asing Obligasi Obligasi subordinasi Surat utang jangka menengah Wesel tagih
30 September 2011
31 Desember 2010
1 Januari 2010
10.74% 11.95% 6.93% 9.87% 9.25% 12.91%
9.63% 12.41% 6.50% 8.60% 9.25% 10.48%
9.43% 12.41% 6.61% 10.00% 11.43%
7.07% 7.38% 7.24% 6.43%
7.52% 7.45% 6.59% 6.23%
7.67% 7.54% 6.82%
Jangka waktu efek-efek sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Rupiah Obligasi Obligasi Subordinasi Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Investasi Mudharabah Surat Utang Jangka Menengah Efek beragun aset Wesel tagih Dollar Amerika Serikat Obligasi Obligasi Subordinasi Surat Utang Jangka Menengah Wesel tagih Yen Jepang Wesel tagih
30 September 2011
31 Desember 2010
1 Januari 2010
1 - 27 tahun 6 - 10 tahun 1 - 9 bulan 1 - 2 tahun 9 tahun 3 - 4 bulan
2 bulan - 27 tahun 6 tahun 13 hari - 8 bulan 26 hari - 13 bulan 9 tahun 25 hari - 3 bulan
3 bulan - 30 tahun 8 tahun 28 hari - 6 bulan 7 bulan 2 - 3 bulan
4 - 28 tahun 6 - 7 tahun 7 bulan - 2 tahun 14 hari - 5 bulan
4 - 28 tahun 6 bulan - 7 tahun 1 - 3 tahun 13 hari - 1 bulan
3 - 30 tahun 6 - 9 tahun 14 hari - 3 bulan
-
14 hari
-
Nilai wajar dari aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo adalah berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi dari pedagang perantara/ penjual. Apabila informasi ini tidak tersedia, maka nilai wajar diestimasi menggunakan harga kuotasi pasar untuk efek dengan karakteristik kredit, jatuh tempo, dan pengembalian yang serupa. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, nilai wajar dari aset keuangan ini adalah sebesar Rp 16.204.995 juta dan Rp 21.079.635 juta. Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank dan anak perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). Rata-rata suku bunga efektif untuk efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo untuk mata uang Rupiah dan valuta asing ini masing-masing sebesar 10,85% dan 6,35% per tahun untuk tahun 2011 dan 7,99 % dan 6,92% per tahun untuk tahun 2010. Kualitas efek-efek adalah sebagai berikut:
Tidak mengalami penurunan nilai Mengalami penurunan nilai Jumlah
30 September
31 Desember
1 Januari
2011 Rp Juta
2010 Rp Juta
2010 Rp Juta
15,819,716 10,568 15,830,284
20,687,751 10,568 20,698,319
39
19,114,219 10,568 19,124,787
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah sebagai berikut : 30 September
31 Desember
1 Januari
2011 Rp Juta
2010 Rp Juta
2010 Rp Juta
Saldo awal tahun
10,618
Penyisihan tahun berjalan
10,618
38,316
-
-
100
Selisih penurunan nilai pada penerapan awal PSAK No. 55 (revisi 2006) Saldo akhir periode
-
-
10,718
10,618
(27,698) 10,618
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek. 9. TAGIHAN DERIVATIF Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (forward) dan swap untuk tujuan trading. Bank bertindak sebagai perantara transaksi swap. Transaksi swap terdiri dari kontrak swap mata uang asing. Transaksi tersebut merupakan komitmen untuk melunasi liabilitas dalam mata uang asing dengan kurs yang ditentukan terlebih dahulu. Risiko pasar dari transaksi derivatif timbul sebagai akibat dari adanya perubahan nilai potensial fluktuasi kurs mata uang, sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak dapat memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Jangka waktu dari pembelian dan penjualan berjangka valuta asing pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 masing-masing berkisar antara 3 sampai 102 hari, 3 sampai 75 hari dan 2 sampai 80 hari. Tagihan derivatif diklasifikasikan dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL). Nilai wajar dari tagihan derivatif adalah sebesar nilai tercatatnya. Rincian tagihan derivatif pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut : 30 September 2011 Jumlah Nosional Tagihan Derivatif Beli Jual Rp Juta Rp Juta Rp Juta Pihak ketiga Forward Swap
1,014,881 1,155,748
1,013,250 1,160,284
10,580 2,970
Jumlah
2,170,629
2,173,534
13,550
31 Desember 2010 Jumlah Nosional Beli Jual Tagihan Derivatif Rp Juta Rp Juta Rp Juta Pihak ketiga Forward Swap
751,447 1,495,367
760,821 1,488,321
63 4,873
Jumlah
2,246,814
2,249,142
4,936
40
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
1 Januari 2010 Jumlah Nosional Beli Jual Rp Juta Rp Juta
Tagihan Derivatif Rp Juta
Pihak ketiga Forward Swap
39,459 339,160
188,836
2,545 609
Jumlah
378,619
188,836
3,154
Seluruh tagihan derivatif pada tanggal 30 September 2011 dalam mata uang Rupiah, Dollar Amerika Serikat, Dollar Hongkong, Yen Jepang dan Dollar Singapura pada tanggal 31 Desember 2010 dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dan Poundsterling Inggris, dan pada tanggal 1 Januari 2010 dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dan Dollar Hongkong. Seluruh tagihan derivatif pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 tidak mengalami penurunan nilai. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut : 1 Januari 2010 Rp Juta Saldo awal tahun Selisih penurunan nilai pada penerapan awal PSAK No. 55 (revisi 2006)
32 (32)
Saldo akhir periode
-
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tagihan derivatif adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan derivatif tersebut. 10. KREDIT YANG DIBERIKAN Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Estimasi nilai wajar kredit ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga saat ini. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, nilai wajar dari kredit adalah sebesar Rp 65.927.503 juta dan Rp 56.068.127 juta Kredit memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank dan anak perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
41
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
a. Jenis Pinjaman
Rupiah Kredit konsumsi Pinjaman rekening koran Kredit investasi Kredit modal kerja Pembiayaan bersama Pinjaman karyaw an Kredit lainnya Jumlah Rupiah Valuta Asing Kredit modal kerja Kredit investasi Pembiayaan bersama Kredit konsumsi Kredit lainnya Jumlah - Valuta asing Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah Kredit - Bersih
30 Septem ber 2011 KL D
L
DPK
16,894,580 12,935,366 10,743,230 10,797,790 603,012 76,126 2,088,148 54,138,252
967,847 281,675 326,387 304,164 116,401 1,996,474
4,330,616 2,448,203 1,235,107 2,188 130,282 8,146,396
3,516 3,516
62,284,648
1,999,990
62,284,648
1,999,990
L
DPK
Rupiah Kredit konsumsi Pinjaman rekening koran Kredit investasi Kredit modal kerja Pembiayaan bersama Pinjaman karyaw an Kredit lainnya Jumlah - Rupiah
14,121,100 11,751,698 8,524,680 7,571,972 432,426 74,635 2,117,595 44,594,106
811,336 253,652 324,436 295,410 118,237 1,803,071
Valuta Asing Kredit modal kerja Kredit investasi Pembiayaan bersama Pinjaman rekening koran Kredit konsumsi Kredit lainnya Jumlah - Valuta asing
5,264,819 2,896,399 178,532 40,544 1,560 38,119 8,419,973
Jumlah 53,014,079 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah Kredit - Bersih 53,014,079
42
63,078 54,581 24,501 13,278 13,185 168,623
M
Total
54,322 61,926 241,797 126,467 13,695 498,207
129,306 181,787 561,053 521,638 155,362 1,549,146
18,109,133 13,515,335 11,896,968 11,763,337 603,012 76,126 2,386,791 58,350,702
272,177 272,177
8,628 13,045 738 22,411
4,614,937 2,461,248 1,235,107 2,188 131,020 8,444,500
168,623
770,384
1,571,557
168,623
770,384
1,571,557
-
31 Desem ber 2010 KL D
M
66,795,202 (1,912,002) 64,883,200
Total
59,658 56,809 320,957 45,057 20,715 503,196
34,161 52,080 335,295 368,499 136,936 926,971
49,323 54,394 181,082 273,075 10,925 568,799
15,075,578 12,168,633 9,686,450 8,554,013 432,426 74,635 2,404,408 48,396,143
129,976 129,976
278,989 9,957 288,946
10,981 10,981
5,554,789 3,036,332 178,532 40,544 1,560 38,119 8,849,876
1,803,071
633,172
1,215,917
579,780
1,803,071
633,172
1,215,917
579,780
57,246,019 (1,563,457) 55,682,562
-
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
L Rupiah Kredit konsumsi Pinjaman rekening koran Kredit investasi Kredit modal kerja Pembiayaan bersama Pinjaman karyaw an Kredit lainnya Jumlah - Rupiah
M
Total
10,238,586 8,993,709 5,821,088 4,997,481 439,127 77,050 1,503,868 32,070,909
736,020 342,229 648,262 700,062 96,534 2,523,107
49,176 51,466 238,345 6,830 11,378 357,195
49,702 39,159 438,862 10,387 9,027 547,137
48,161 72,523 38,832 54,869 3 8,906 223,294
11,121,645 9,499,086 7,185,389 5,769,629 439,127 77,053 1,629,713 35,721,642
2,674,818 2,889,886 1,130,541 979 75,519 6,771,743
290,910 82,676 373,586
11,274 11,274
146,277 146,277
13,354 13,354
3,136,633 2,972,562 1,130,541 979 75,519 7,316,234
38,842,652
2,896,693
368,469
693,414
236,648
38,842,652
2,896,693
368,469
693,414
236,648
43,037,876 (884,400) 42,153,476
Valuta Asing Kredit modal kerja Kredit investasi Pembiayaan bersama Kredit konsumsi Kredit lainnya Jumlah - Valuta asing Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah Kredit - Bersih
1 Januari 2010 KL D
DPK
b. Sektor Ekonomi 30 Septem ber 2011 KL D
L
DPK
13,977,515 8,743,865 5,306,874 2,869,813 23,240,185 54,138,252
453,060 331,229 197,883 64,159 950,143 1,996,474
47,449 20,844 33,252 18,920 48,158 168,623
52,505 251,514 136,065 8,493 49,630 498,207
871,320 60,695 410,648 60,439 146,044 1,549,146
15,401,849 9,408,147 6,084,722 3,021,824 24,434,160 58,350,702
2,534,270 830,755 124,978 13,346 4,643,047 8,146,396
3,516 3,516
-
272,177 272,177
3,331 19,080 22,411
2,537,601 1,106,448 144,058 13,346 4,643,047 8,444,500
Jumlah 62,284,648 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah Kredit - Bersih 62,284,648
1,999,990
168,623
770,384
1,571,557
1,999,990
168,623
770,384
1,571,557
Rupiah Perdagangan Jasa Industri Konstruksi Lain-lain Jumlah - Rupiah Valuta asing Jasa Industri Perdagangan Konstruksi Lain-lain Jumlah - Valuta asing
43
M
Total
66,795,202 (1,912,002) 64,883,200
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) 31 Desem ber 2010 KL D
L
DPK
11,463,879 9,189,927 6,432,785 5,179,597 12,327,918 44,594,106
419,783 309,303 222,357 111,619 740,009 1,803,071
37,803 9,207 53,902 351,467 50,817 503,196
741,223 4,811 128,753 13,541 38,643 926,971
45,826 19,746 395,642 59,473 48,112 568,799
12,708,514 9,532,994 7,233,439 5,715,697 13,205,499 48,396,143
3,751,128 2,257,793 102,967 2,308,085 8,419,973
-
126,451 3,525 129,976
278,989 9,957 288,946
10,981 10,981
3,751,128 2,674,214 112,924 2,311,610 8,849,876
Jumlah 53,014,079 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah Kredit - Bersih 53,014,079
1,803,071
633,172
1,215,917
579,780
1,803,071
633,172
1,215,917
579,780
57,246,019 (1,563,457) 55,682,562
Rupiah Perdagangan Jasa Industri Konstruksi Lain-lain Jumlah - Rupiah Valuta asing Jasa Industri Perdagangan Lain-lain Jumlah - Valuta asing
1 Januari 2010 KL D
M
L
DPK
8,727,262 6,706,110 3,281,965 1,235,001 12,120,571 32,070,909
361,176 228,841 812,162 81,740 1,039,188 2,523,107
19,418 268,589 8,055 3,705 57,428 357,195
354,752 16,443 40,369 2,664 132,909 547,137
51,274 35,072 19,710 27,959 89,279 223,294
9,513,882 7,255,055 4,162,261 1,351,069 13,439,375 35,721,642
1,721,171 597,402 80,521 4,372,649 6,771,743
290,910 82,676 373,586
11,274 11,274
134,184 12,093 146,277
13,354 13,354
1,721,171 1,047,124 92,614 4,455,325 7,316,234
Jumlah 38,842,652 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah Kredit - Bersih 38,842,652
2,896,693
368,469
693,414
236,648
2,896,693
368,469
693,414
236,648
43,037,876 (884,400) 42,153,476
Rupiah Perdagangan Jasa Industri Konstruksi Lain-lain Jumlah - Rupiah Valuta asing Jasa Industri Perdagangan Lain-lain Jumlah - Valuta asing
M
Total
Total
c. Jangka waktu Jangka waktu pinjaman diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut : 30 September 2011 Rp Juta ≤ 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun CKPN Jumlah Kredit
16,546,983 10,895,175 16,059,424 23,293,620 66,795,202 (1,912,002) 64,883,200
31 Desember 2010 Rp Juta 14,774,187 6,970,031 12,888,838 22,612,963 57,246,019 (1,563,457) 55,682,562
1 Januari 2010 Rp Juta 13,285,703 5,399,621 10,389,551 13,963,001 43,037,876 (884,400) 42,153,476
Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit: 1. Tingkat bunga efektif rata-rata untuk kredit dalam mata uang Rupiah pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 adalah 11,85%, 12,67% dan 14,50%, sedangkan dalam valuta asing adalah 5,71%, 6,06% dan 7,53%. 44
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
2. Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. Kredit juga dijamin dengan jaminan tunai berupa giro, tabungan dan deposito berjangka (Catatan 18). Manajemen berkeyakinan agunan yang diterima tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan. 3. Kredit untuk modal kerja dan investasi terdiri dari pinjaman jangka panjang, tetap, berulang dan diskonto, sedangkan kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit konsumsi lain. 4. Kredit dalam Rupiah berjangka waktu 1 bulan sampai 25 tahun, sedangkan kredit dalam valuta asing berjangka waktu antara 1 bulan sampai 15 tahun. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama dalam Rupiah berjangka waktu 3 tahun sampai 11 tahun sedangkan dalam valuta asing berjangka waktu 4 tahun sampai 7 tahun. 5. Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase penyertaan masing-masing berkisar antara 4,4% sampai dengan 25% pada 30 September 2011, 3,64% sampai dengan 25% pada 31 Desember 2010 dan 3% sampai dengan 30% pada 1 Januari 2010. 6. Kredit kepada karyawan bank merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah, dan keperluan lainnya yang dibebani bunga sebesar 6% per tahun dengan jangka waktu 1 sampai dengan 10 tahun. Pembayaran kredit dibayar kembali dengan pemotongan gaji setiap bulan. 7. Dalam jumlah kredit termasuk kredit yang diberikan kepada pihak yang berelasi sebesar Rp 14.677 juta, Rp 14.058 juta dan Rp 13.023 juta setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 148 juta, Rp 142 juta dan Rp 132 juta pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010. 8. Rasio kredit UMKM terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 37,82%, 37,95% dan 60,09% pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010, sedangkan rasio kredit UMK terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 9,29%, 8,61% dan 25,72% masing-masing pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010. Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010, tidak terdapat kredit yang dijadikan agunan oleh Bank dan anak perusahaan. 9. Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010, rincian kredit yang direstrukturisasi menurut jenis dan kualitas pinjaman adalah sebagai berikut:
L Rp Juta Rupiah Kredit investasi Kredit modal kerja Pembiayaan bersama Pinjaman rekening koran Kredit konsumsi Lainnya Jumlah
DPK Rp Juta
1,037,738 198,763 132,644 1,120 17,711 86 1,388,062
Valuta asing Kredit investasi Pembiayaan bersama Kredit modal kerja Jumlah
599,306 131,106 730,412
Jumlah Kredit - Bersih
2,118,474
84,882 98,940 9,990 225 5,763 199,800
199,800
45
30 September 2011 KL D Rp Juta Rp Juta
M Rp Juta
Total Rp Juta
5,023 5,023
220,212 11,000 19,386 250,598
487,084 6,588 507 13 494,192
1,834,939 315,291 132,644 30,496 18,443 5,862 2,337,675
-
87,587 87,587
9,714 9,714
609,020 131,106 87,587 827,713
5,023
338,185
503,906
3,165,388
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
L Rp Juta
DPK Rp Juta
31 Desember 2010 KL D Rp Juta Rp Juta
M Rp Juta
Total Rp Juta
Rupiah Kredit investasi Kredit modal kerja Pinjaman rekening koran Kredit konsumsi Lainnya Jumlah
1,019,439 127,400 17,896 144 1,164,879
278,416 131,105 9,413 1,834 13 420,781
229,592 40,000 25,926 448 295,966
324,168 324,168
4,404 26,786 31,190
1,856,019 325,291 35,339 20,178 157 2,236,984
Valuta Asing Kredit investasi Kredit modal kerja Jumlah
2,078,808 245,365 2,324,173
89,779 89,779
810,767 810,767
11,317 11,317
-
2,900,892 335,144 3,236,036
Jumlah Kredit - Bersih
3,489,052
510,560
1,106,733
335,485
31,190
5,473,020
L Rp Juta Rupiah Kredit investasi Kredit modal kerja Pinjaman rekening koran Kredit konsumsi Jumlah Valuta Asing Kredit investasi Kredit modal kerja Jumlah Jumlah Kredit - Bersih
DPK Rp Juta
1 Januari 2010 KL D Rp Juta Rp Juta
M Rp Juta
Total Rp Juta
1,130,218 90,552 4,151 1,224,921
441,957 152,036 9,695 515 604,203
228,377 18,713 969 248,059
401,326 401,326
179 3,531 3,710
2,202,057 246,119 28,408 5,635 2,482,219
588,772 588,772
82,676 93,615 176,291
136,580 302 136,882
-
-
808,028 93,917 901,945
1,813,693
780,494
384,941
401,326
3,710
3,384,164
Sampai dengan tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 Bank telah melakukan penyelamatan kembali atas kredit untuk beberapa debitur, masing-masing sebesar Rp. 1.218.339 juta, Rp. 1.286.111 juta dan Rp 2.866.269 juta. 10.Pada tahun 2010, berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), Bank masih dapat mengakui pendapatan bunga dari kredit yang bermasalah. Saldo kredit bermasalah pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar Rp. 2.510.564 juta dan 2.428.869 juta. Pada tahun 2011 dan 2010, Bank mengakui langsung ke dalam laporan laba rugi komprehensif, perbedaan nilai wajar dan kredit yang diberikan kepada karyawan masing-masing sebesar Rp. 2.738 juta dan Rp 12.012 juta. 11.Rasio non-performing loan (NPL) pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut:
NPL Bruto NPL Neto
30 September 2011 3.88% 2.02%
31 Desember 2010 4.37% 2.68%
1 Januari 2010 3.16% 1.60%
12.Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.
46
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
13.Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah: 30 September
31 Desember
2011
2010
1 Januari 2010
Rp Juta
Rp Juta
Rp Juta
Rupiah Perdagangan
971,274
824,852
Industri
579,965
578,297
68,134
Jasa
333,053
33,764
320,104
Lain-Lain
331,684
562,053
313,944
2,215,976
1,998,966
1,127,626
272,177
416,421
158,812
19,080
9,957
12,093
3,331
3,525
-
294,588
429,903
170,905
2,510,564
2,428,869
1,298,531
Jumlah
425,444
Valas Industri Perdagangan Jasa Jumlah Jumlah Kredit Bermasalah
14. Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010, kredit yang disalurkan dengan sistem penyaluran kredit melalui lembaga pembiayaan PT. Verena Multi Finance Tbk dan PT. Clipan Finance Indonesia Tbk, berupa kredit kendaraan motor dan mobil sebesar Rp 399.820 juta, Rp 707.655 juta dan Rp 527.301 juta. 15. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut: 30 September 2011 Rp Juta
31 Desember 2010 Rp Juta
Saldo awal tahun Selisih penurunan nilai pada penerapan awal PSAK No. 55 (revisi 2006) Penyisihan tahun berjalan Akrual bunga pada kredit yg mengalami penurunan nilai Reklasifikasi dari penempatan pada bank lain Selisih kurs Penghapusan selama tahun berjalan
1,563,457
884,400
434,485
1,186,051
Saldo akhir periode
1,912,002
(102,004) 33,330 (17,266)
(26,901) (17,219) (462,874) 1,563,457
1 Januari 2010
1,154,324 (289,089) 19,165 884,400
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai kredit tersebut di atas adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
47
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
11. EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Akun ini merupakan efek saham yang dibeli dengan janji dijual kembali untuk jangka waktu 30 sampai dengan 180 hari pada tanggal 1 Januari 2010 dengan perincian sebagai berikut: 1 Januari 2010 Rp Juta Rupiah Anak Perusahaan Harga jual kembali Pendapatan bunga yang belum direalisasi
8,279 (279)
Jumlah
8,000
Jumlah efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - bersih
8,000
Seluruh efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dilakukan dengan pihak ketiga dan tidak mengalami penurunan nilai pada 1 Januari 2010. 12. INVESTASI NETO SEWA PEMBIAYAAN Investasi neto sewa pembiayaan yang dilakukan oleh Clipan dan VMF diklasifikasikan dalam pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Investasi neto sewa pembiayaan memiliki suku bunga tetap dan mengambang, sehingga Bank dan anak perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). 30 September 2011 Rupiah Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan
1,194,716 230,983 (162,201) (230,983)
Jumlah Dollar Amerika Serikat Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan Jumlah
31 Desember 2010 1,006,883 229,023
1 Januari 2010 1,057,630 188,624
(143,267) (229,023)
(222,604) (188,624)
1,032,515
863,616
835,026
63,451 14,211
89,584 20,030
66,735 17,964
(5,657) (14,211)
(11,812) (20,030)
(8,773) (17,964)
77,772
57,962
Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
1,090,309 (6,998)
57,794
941,388 (15,006)
892,988 (28,074)
Jumlah investasi neto sewa pembiayaan - bersih
1,083,311
926,382
864,914
Suku bunga efektif pasar untuk investasi neto sewa pembiayaan dalam mata uang Rupiah dan valuta asing ini masing-masing sebesar 17,37% dan 8,80% per tahun pada tanggal 30 September 2011, 18,05% dan 10,00% per tahun pada tanggal 31 Desember 2010 dan sebesar 18,25% dan 10,33% pada tanggal 1 Januari 2010.
48
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Estimasi nilai wajar investasi neto sewa pembiayaan ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga saat ini. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, nilai wajar dari aset keuangan ini adalah sebesar Rp 1.084.396 juta dan Rp 929.810 juta. Kisaran jangka waktu pembiayaan adalah 3 tahun. Biaya-biaya yang timbul, seperti premi asuransi, bea materai dan biaya terkait lainnya sehubungan dengan perolehan aset sewa pembiayaan, dibebankan kepada nasabah. Seluruh investasi neto sewa pembiayaan diberikan kepada pihak ketiga. Clipan dan VMF menggunakan investasi neto sewa pembiayaan yang dimiliki sebagai jaminan pinjaman yang diterima (Catatan 24). Jumlah investasi neto sewa pembiayaan yang dijaminkan masing-masing sebesar Rp 778.347 juta, Rp 404.742 juta dan Rp 238.438 juta masing-masing pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010. Pada saat perjanjian sewa pembiayaan dimulai, penyewa guna usaha memberikan simpanan jaminan yang akan digunakan sebagai pembayaran atas pembelian dari aset sewa pada akhir masa sewa, bila hak opsi dilaksanakan penyewa guna usaha. Apabila hak opsi tidak dilaksanakan, simpanan jaminan tersebut akan dikembalikan kepada penyewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha. 13. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Piutang pembiayaan konsumen memiliki suku bunga tetap, sehingga Bank dan anak perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk). Suku bunga efektif pasar pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 untuk piutang pembiayaan konsumen ini adalah 17,47% dan 20,15% per tahun. Estimasi nilai wajar piutang pembiayaan konsumen ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga saat ini. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, nilai wajar dari piutang pembiayaan konsumen adalah sebesar Rp 3.146.725 juta dan Rp 1.965.028 juta. Jumlah piutang pembiayaan konsumen pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 merupakan piutang pembiayaan konsumen yang dilakukan oleh Clipan dan VMF, dengan perincian sebagai berikut : 30 September 2011 Rp Juta
31 Desember
1 Januari
2010 Rp Juta
2010 Rp Juta
Piutang pembiayaan konsumen Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui
3,884,418
2,435,148
(671,319)
(457,159)
(285,010)
Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
3,213,099 (38,058)
1,977,989 (28,565)
1,109,102 (24,273)
Jumlah piutang pembiayaan konsumen - bersih
3,175,041
1,949,424
1,084,829
1,394,112
Piutang pembiayaan konsumen dijadikan sebagai jaminan pinjaman yang diterima Clipan dan VMF dari beberapa bank.
49
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
14. TAGIHAN AKSEPTASI Tagihan akseptasi merupakan tagihan kepada nasabah. 30 September 2011 Rp Juta
31 Desember 2010 Rp Juta
1 Januari 2010
Tagihan akseptasi Rupiah Valuta asing
9,704 594,257
5,048 498,801
16,603 500,302
Tagihan akseptasi - Bersih
603,961
503,849
516,905
Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Estimasi nilai wajar dari tagihan akseptasi yang merupakan instrumen tanpa suku bunga adalah jumlah yang akan dibayarkan debitur kepada Bank. Nilai wajar dari tagihan akseptasi adalah sebesar nilai tercatatnya. Tagihan akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:
Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 s/d 3 bulan Lebih dari 3 s/d 6 bulan Lebih dari 6 s/d 12 bulan Jumlah
30 September 2011
31 Desember 2010
1 Januari
Rp Juta
Rp Juta
Rp Juta
304 53,630 442,480 107,547 603,961
2010
1,235 168,460 334,154 503,849
8,161 57,255 451,489 516,905
Seluruh tagihan akseptasi pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dilakukan dengan pihak ketiga dan tidak mengalami penurunan nilai. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi adalah sebagai berikut: 1 Januari 2010
Saldo awal tahun Selisih penurunan nilai pada penerapan awal PSAK No. 55 (revisi 2006)
5,169 (5,169)
Saldo akhir periode
-
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai kredit tersebut di atas adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
50
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
15. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM Persentase Kepemilikan (%) Sep-11 Des-10 Jan-10
Jenis Usaha Metode Ekuitas Bank PT Panin Sekuritas Tbk PT Evergreen Finance (d/h PT Daiichi Kangyo Panin Finance) Anak Perusahaan PT Laksayudha Abadi PT IBJ Verena Finance
31 Des 2010 Rp Juta
1 Jan 2010 Rp Juta
Sekuritas Lembaga Pembiayaan
29.00 -
29.00 -
29.00 20.00
204,835 -
185,185 -
126,162 -
Properti Lembaga Pembiayaan
36.00 20.00
36.00 20.00
46.00 -
62,913 20,088
62,601 20,088
79,585 -
287,836
267,874
205,747
Jumlah Metode Biaya Bank PT ANZ Panin Bank PT First Asia Capital (d/h PT Panin Capital) PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia PT Sarana Kalimantan Selatan Ventura Anak Perusahaan PT Asuransi Maipark Indonesia Jumlah
30 Sept 2011 Rp Juta
Perbankan Sekuritas
1.00 2.50
15.00 2.50
15.00 2.50
16,500 750
7,500 750
7,500 750
Lembaga Pembiayaan
9.33
9.33
9.33
625
625
625
Modal Ventura
1.04
1.04
1.04
40
40
40
Asuransi
1.69
1.69
1.69
761 18,676
761 9,676
761 9,676
Jumlah Penyertaan dalam Bentuk Saham Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
306,512 (625)
277,550 (625)
215,423 (625)
Jumlah Penyertaan dalam Bentuk Saham - Bersih
305,887
276,925
214,798
Penyertaan saham dengan metode biaya diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan diukur dengan nilai wajar. Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010, dan 1 Januari 2010 Bank mencatat penyertaan saham dengan metode biaya sebesar biaya perolehan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai karena nilai wajar dari unquoted equity instruments tersebut tidak dapat ditentukan dengan handal. PT ANZ Panin Bank Pada bulan Juni 2011, kepemilikan saham Bank terdilusi karena Bank memutuskan untuk tidak ikut serta dalam penambahan modal PT ANZ Panin Bank dan mempertahankan kepemilikan saham pada PT ANZ Panin Bank sebesar 1%. PT Evergreen Finance (d/h PT Dai-ichi Kangyo Panin Finance) Pada tanggal 27 Desember 2010, bank telah menjual kepemilikannya atas saham PT Evergreen Finance sebanyak 500 lembar saham sehingga kepemilikan Bank menjadi nihil. Saldo penyertaan dalam bentuk saham per 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 berdasarkan ada tidaknya penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Klasifikasi
30 September 2011 Rp Juta
31 Desember 2010 Rp Juta
1 Januari 2010 Rp Juta
Tidak mengalami penurunan nilai Mengalami penurunan nilai
305,887 625
276,925 625
214,798 625
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
306,512 (625)
277,550 (625)
215,423 (625)
Jumlah - Bersih
305,887
276,925
214,798
51
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Penyertaan dalam bentuk saham yang mengalami penurunan nilai pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 merupakan penyertaan kepada PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan dalam bentuk saham pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut : 30 September
31 Desember
2011 Rp Juta
1 Januari
2010 Rp Juta
2010 Rp Juta
Saldo awal tahun Selisih penurunan nilai pada penerapan awal PSAK No. 55 (revisi 2006) Penyisihan tahun berjalan
625
625
-
-
Saldo akhir periode
625
625
10,064 (11,171) 1,732 625
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan dalam bentuk saham tersebut diatas adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. 16. ASET TETAP Rincian mutasi dan saldo aset tetap adalah sebagai berikut : 30 September 2011 1 Januari 2011 Rp Juta
Penambahan Rp Juta
Pengurangan Rp Juta
Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Golongan I dan II Aset Sewa Pembiayaan Jumlah
585,075 1,312,822 1,326,414 1,219 3,225,530
11,899 75,837 95,857 183,593
(14,051) (14,051)
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Golongan I dan II Aset Sewa Pembiayaan Jumlah Jumlah Bersih
495,078 966,842 330 1,462,250 1,763,280
55,573 132,354 153 188,080
(11,442) (11,442)
Reklasifikasi Rp Juta
16,511 25,022 286 41,819
(52) (52)
30 September 2011 Rp Juta
613,485 1,413,681 1,408,506 1,219 3,436,891
550,599 1,087,754 483 1,638,836 1,798,055
31 Desember 2010 1 Januari 2010 Rp Juta
Penambahan Rp Juta
Pengurangan Rp Juta
Reklasifikasi Rp Juta
31 Des 2010 Rp Juta
Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Golongan I dan II Aset Sewa Pembiayaan Jumlah
552,758 1,197,293 1,179,595 2,479 2,932,125
38,315 138,864 190,125 367,304
(9,825) (21,040) (44,830) (75,695)
3,827 (2,295) 1,524 (1,260) 1,796
585,075 1,312,822 1,326,414 1,219 3,225,530
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Golongan I dan II Aset Sewa Pembiayaan Jumlah Jumlah Bersih
431,447 797,228 621 1,229,296 1,702,829
68,151 209,411 255 277,817
(1,480) (40,420) (41,900)
(3,040) 623 (546) (2,963)
495,078 966,842 330 1,462,250 1,763,280
52
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) 1 Januari 2010 1 Januari 2009 Rp Juta
Penambahan Rp Juta
Pengurangan Rp Juta
Reklasifikasi Rp Juta
1 Januari 2010 Rp Juta
Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Golongan I dan II Aset Sewa Pembiayaan Jumlah
541,232 1,124,295 954,137 1,260 2,620,924
17,206 41,372 238,330 1,219 298,127
(476) (4,042) (9,105) (13,623)
(5,204) 35,668 (3,767) 26,697
552,758 1,197,293 1,179,595 2,479 2,932,125
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Golongan I dan II Aset Sewa Pembiayaan Jumlah Jumlah Bersih
354,000 594,797 341 949,138 1,671,786
64,005 208,070 280 272,355
(722) (5,213) (5,935)
14,164 (426) 13,738
431,447 797,228 621 1,229,296 1,702,829
Beban penyusutan adalah Rp 188.098 juta dan Rp 128.988 juta masing-masing untuk 30 September 2011 dan 2010. Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo sampai dengan 2039. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Manajemen Bank dan anak perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset tetap masih lebih rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak diperlukan penurunan nilai aset tetap. Aset tetap Bank kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya kepada PT Panin Insurance Tbk dan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, pihak berelasi, serta PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Tri Prakarta, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Raksa Pratikara dan PT Asuransi Dinamika. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional direklasifikasi ke Aset Lain-Lain agar sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku (catatan 17).
53
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
17. ASET LAIN-LAIN 30 September 2011 Rp Juta
31 Desember 2010 Rp Juta
1 Januari 2010 Rp Juta
Bank Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional Pendapatan yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Agunan yang diambil alih Uang muka Pendirian cabang Pihak ketiga Pembelian aset tetap Beban pensiun dibayar dimuka (catatan 43a) Persediaan hadiah dan barang cetakan Goodwill Pajak dibayar di muka Aset tidak berwujud Lainnya Sub Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan aset non produktif Bersih Anak Perusahaan Agunan yang diambil alih Piutang premi dan reasuransi - bersih Biaya dibayar dimuka Pendapatan yang masih akan diterima Piutang lain-lain Kas yang dibatasi penggunaannya Aset tetap yg blm digunakan dlm kegiatan atau operasional Lainnya Sub Jumlah Dikurangi : Penyisihan penghapusan aset non produktif Bersih Jumlah Aset Lain-Lain - Bersih
542,662 518,052 403,562 279,342
507,874 586,354 228,909 489,487
422,863 567,103 23,657 489,830
272,289 91,914 68,652 61,608 25,776 9,918 10,824 41,272 29,010 2,354,881
219,422 72,989 32,571 61,608 26,640 9,917 10,824 37,225 2,283,820
153,584 23,490 26,261 53,928 35,245 17,852 10,824 28,544 1,853,181
(406,327) 1,948,554
(241,166) 2,042,654
(227,685) 1,625,496
39,718 14,564 10,964 5,725 6,727 1,088
24,484 8,674 10,817 3,244 8,167 20
5,972 1,440 10,090 7,899 12
35,842
67 38,907
7,111 23,773
114,628
94,380
56,297
(3,767) 110,861
(3,408) 90,972
(602) 55,695
2,059,415
2,133,626
1,681,191
Pendapatan yang Masih Akan Diterima Merupakan bunga yang masih akan diterima atas penempatan pada bank lain, efek-efek dan kredit. Pendapatan yang masih akan diterima diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari pendapatan yang masih akan diterima adalah sebesar nilai tercatatnya. Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit dan pembiayaan konsumen berupa surat berharga dalam bentuk saham, tanah, bangunan dan kendaraan yang telah diambil alih oleh Bank dan anak perusahaan. Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih. 54
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Aset Tetap yang Belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional merupakan tanah dan bangunan yang direncanakan untuk pembukaan cabang dan tempat kegiatan pendukung operasional Bank dan anak perusahaan. Manajemen berkeyakinan tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasi. Goodwill Goodwill merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Bank atas nilai wajar aset dan liabilitas anak perusahaan, dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama empat tahun. Perincian goodwill adalah sebagai berikut : 30 September 2011 Rp juta
31 Desember 2010 Rp juta
31,738
31,738
31,738
(21,821) (21,821)
(13,886) (7,935) (21,821)
(5,951) (7,935) (13,886)
Biaya perolehan Akumulasi amortisasi awal tahun Amortisasi tahun berjalan Amortisasi akhir periode Jumlah tercatat
9,917
1 Januari 2010 Rp juta
9,917
17,852
18. SIMPANAN Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Estimasi nilai wajar dari simpanan tanpa jangka waktu, termasuk juga simpanan tanpa suku bunga, adalah jumlah yang harus dikembalikan pada saat ada permintaan. Estimasi nilai wajar dari simpanan dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga dari utang baru dengan jangka waktu yang sama. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, nilai wajar dari liabilitas keuangan ini adalah sebesar nilai tercatatnya. Simpanan memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank dan anak perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). Simpanan terdiri dari : 30 September 2011 Pihak Ketiga Rp Juta
Pihak Berelasi Rp Juta Bank Giro Tabungan Deposito Berjangka Sub Jumlah Anak Perusahaan Giro Tabungan Deposito Berjangka Sub Jumlah Jumlah
Jumlah Rp Juta
31 Desember 2010 Pihak Ketiga Rp Juta
Pihak Berelasi Rp Juta
Jumlah Rp Juta
56,327 23,788 276,147
14,972,505 27,620,685 35,859,046
15,028,832 27,644,473 36,135,193
38,547 19,964 320,927
14,715,017 22,400,192 37,475,310
14,753,564 22,420,156 37,796,237
356,262
78,452,236
78,808,498
379,438
74,590,519
74,969,957
-
18,480 7,409 225,153
18,480 7,409 225,153
-
15,231 4,027 290,505
15,231 4,027 290,505
-
251,042
251,042
-
309,763
309,763
356,262
78,703,278
79,059,540
379,438
74,900,282
75,279,720
55
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Pihak Berelasi
1 Januari 2010 Pihak Ketiga
Jumlah
Rp Juta
Rp Juta
Rp Juta
Bank Giro Tabungan Deposito Berjangka Sub Jumlah
20,223 16,257 251,894
12,063,969 13,599,630 30,277,958
12,084,192 13,615,887 30,529,852
288,374
55,941,557
56,229,931
-
303 314 3,939
303 314 3,939
-
4,556
4,556
288,374
55,946,113
56,234,487
Anak Perusahaan Giro Tabungan Deposito Berjangka Sub Jumlah Jumlah
a. Giro Merupakan simpanan dalam Rupiah maupun valuta asing yang dapat diambil setiap saat, dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2011 Rp Juta Pihak berelasi Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Lainnya Sub Jumlah Pihak ketiga Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Australia Dollar Singapura Euro Poundsterling Inggris Yen Jepang Dollar Selandia Baru Lainnya Sub Jumlah Anak Perusahaan Rupiah Jumlah
31 Desember 2010 Rp Juta
1 Januari 2010 Rp Juta
48,720 7,514 93
29,935 8,556 56
12,846 7,377 -
56,327
38,547
20,223
4,991,904 7,422,615 1,021,411 662,214 561,294 113,608 65,985 46,663 86,811
4,709,772 8,300,489 308,350 565,544 600,614 91,553 77,164 17,075 44,456
3,492,293 6,644,066 517,419 675,754 400,303 77,471 184,930 20,539 51,194
14,972,505
14,715,017
12,063,969
18,480
15,231
303
15,047,312
14,768,795
12,084,495
30 September 2011
31 Desember 2010
1 Januari 2010
Tingkat bunga rata-rata per periode Rupiah Valuta asing
4.09% 0.17%
3.78% 0.36%
4.33% 1.06%
Tingkat bonus per tahun
2.00%
0.20%
1.11%
56
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 jumlah giro yang diblokir masing-masing sebesar Rp 94.059 juta, Rp 101.218 juta dan Rp 37.518 juta. b. Tabungan Merupakan tabungan dari masyarakat dalam Rupiah dengan rincian sebagai berikut : 30 September 2011 Rp Juta Rupiah Bank Tabungan Bisnis Panin Tabungan Panin Tabungan Junior Panin Tabanas Tabunganku Tabungan Rencana Panin Sub Jumlah
1 Januari 2010 Rp Juta
16,916,932 10,052,454 295,342 301,997 38,748 39,000
13,319,111 8,560,783 252,459 247,897 39,906
2,268,604 10,862,596 164,114 296,926 23,647
27,644,473
22,420,156
13,615,887
7,409
4,027
314
27,651,882
22,424,183
13,616,201
Anak Perusahaan Tabungan Mudharabah Jumlah
31 Desember 2010 Rp Juta
Tingkat bunga efektif rata-rata
2.69%
3.56%
2.79%
Bagi hasil rata-rata
2.53%
3.96%
5.00%
Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 jumlah tabungan yang diblokir masing-masing sebesar Rp 12.339.875 juta, Rp 9.718.344 juta dan Rp 1.079.323 juta. c. Deposito berjangka Merupakan simpanan berjangka dari nasabah dalam Rupiah dan valuta asing dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2011 Rp Juta Pihak berelasi Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat
Sub Jumlah
234,790 86,137
190,142 61,752
276,147
320,927
251,894
32,547,384 3,028,228 130,415 76,593 60,798 15,628
33,916,299 3,286,992 101,450 70,716 86,612 13,241
27,190,499 2,789,277 165,835 53,643 62,622 16,082
35,859,046
37,475,310
30,277,958
225,153
290,505
3,939
36,360,346
38,086,742
30,533,791
Anak Perusahaan Rupiah Jumlah
1 Januari 2010 Rp Juta
206,748 69,399
Sub Jumlah Pihak ketiga Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Australia Dollar Singapura Euro Lainnya
31 Desember 2010 Rp Juta
57
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
30 September
31 Desember
1 Januari
2011
2010
2010
Tingkat bunga rata-rata Rupiah Valuta asing
7.09% 0.80%
6.99% 1.21%
9.48% 2.34%
Bagi hasil rata-rata
6.50%
6.83%
7.13%
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu: 30 September 2011 Valuta Rupiah asing Jumlah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan
24,563,906 5,385,044 1,474,667 1,538,884 16,784
1,907,482 759,492 387,992 326,095 -
26,471,388 6,144,536 1,862,659 1,864,979 16,784
Jumlah
32,979,285
3,381,061
36,360,346
Rupiah Rp Juta
1 Januari 2010 Valuta asing Rp Juta
Jumlah Rp Juta
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan
17,199,641 5,196,485 3,612,815 1,355,937 19,702
2,122,876 581,770 208,757 235,808 -
19,322,517 5,778,255 3,821,572 1,591,745 19,702
Jumlah
27,384,580
3,149,211
30,533,791
31 Desember 2010 Valuta Rupiah asing Jumlah 22,010,415 9,489,456 2,004,520 923,470 13,733 34,441,594
2,086,203 791,573 405,939 361,433 3,645,148
24,096,618 10,281,029 2,410,459 1,284,903 13,733 38,086,742
Jumlah deposito berjangka yang diblokir pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 2.973.182 juta, Rp 2.862.789 juta dan 2.100.188 juta. 19. SIMPANAN DARI BANK LAIN Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Estimasi nilai wajar dari simpanan tanpa jangka waktu, termasuk juga simpanan tanpa suku bunga, adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010, nilai wajar dari liabilitas keuangan ini adalah sebesar nilai tercatatnya. Simpanan dari bank lain memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank dan anak perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
58
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Simpanan dari bank lain terdiri dari :
Rupiah Rp Juta
Jumlah
Rupiah
Rp Juta
Rp Juta
31 Desember 2010 Valuta asing Rp Juta
Jumlah Rp Juta
Pihak berelasi Bank Giro Call money
13,821 -
-
13,821 -
30,000
-
30,000
Sub Jumlah
13,821
-
13,821
30,000
-
30,000
117,761 80,136 909,221 2,993,000
8,848 87,900
126,609 80,136 909,221 3,080,900
59,026 39,585 1,045,994 2,300,000
2,017 90,100
61,043 39,585 1,045,994 2,390,100
4,100,118
96,748
4,196,866
3,444,605
92,117
3,536,722
2,343 -
-
2,343 -
104 500
-
104 500
2,343
-
2,343
604
-
604
4,116,282
96,748
4,213,030
3,475,209
92,117
3,567,326
Pihak ketiga Bank Giro Tabungan Deposito berjangka Call money Sub jumlah Anak Perusahaan Giro Wadiah Deposito Mudharabah Sub Jumlah Jumlah
Rupiah Rp Juta Pihak berelasi Bank Giro
1 Januari 2010 Valuta asing Rp Juta
Jumlah Rp Juta
30,864
-
30,864
30,864
-
30,864
88,215 5,150 587,147 1,195,000
5,809 347,615
94,024 5,150 587,147 1,542,615
Sub jumlah
1,875,512
353,424
2,228,936
Jumlah
1,906,376
353,424
2,259,800
Sub Jumlah Pihak ketiga Bank Giro Tabungan Deposito berjangka Call money
a.
30 September 2011 Valuta asing Rp Juta
Giro Tingkat bunga efektif rata-rata untuk giro Rupiah dan valuta asing masing-masing sebesar 3,51% dan 0,10% pada 30 September 2011, 4,17% dan 0,57% pada 31 Desember 2010 serta 4,33% dan 1,06% pada 1 Januari 2010.
b. Tabungan Tingkat bunga efektif rata-rata untuk tabungan masing-masing sebesar 6,17%, 3,56% dan 5,52% pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010. c.
Deposito Berjangka Jangka waktu deposito berjangka 4 hari sampai dengan 12 bulan, 7 hari sampai dengan 12 bulan dan 7 hari sampai dengan 12 bulan, dengan tingkat bunga efektif rata-rata masing-masing 5,62%, 7,58% dan 7,29% pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010.
59
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
d. Call Money Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010, jangka waktu call money Rupiah masing-masing 6 sampai dengan 31 hari, 7 sampai dengan 34 hari dan 5 sampai dengan 14 hari, dengan tingkat bunga efektif rata-rata sebesar 5,32%, 6,21% dan 6,43%. dan untuk jangka waktu call money valuta asing adalah 7 hari, 7 hari dan 7 sampai 14 hari dengan tingkat bunga efektif rata-rata sebesar 0,45%, 0,29% dan 0,17% pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010. 20. EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI – PIHAK KETIGA Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali memiliki suku bunga tetap. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, nilai wajar dari liabilitas keuangan ini adalah sebesar nilai tercatatnya. Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali terdiri dari : 30 September 2011
Jenis Bank Pihak ketiga FR 0040 FR 0045 FR 0044 Jumlah
Tanggal jatuh tempo
10-Oct-11 10-Oct-11 10-Oct-11
Nilai Nominal Rp Juta
154,995 25,160 330,301 510,456
Beban bunga yang belum diamortisasi Rp Juta
624 101 1,329 2,054
Nilai Bersih Rp Juta
154,371 25,059 328,972 508,402
31 Desember 2010
Jenis Bank Pihak ketiga IDBI100211182S IDBI100211182S IDBI100211182S IDBI100211182S IDBI120511273S IDBI100311183S IDBI100311183S IDBI100311183S IDBI100311183S IDBI120511182S IDBI120511182S FR 0031 FR 0040 FR 0045 FR 0028 FR 0027 FR 0048 FR 0040 FR 0044 SPN 20110505 Jumlah
Tanggal jatuh tempo
05-Jan-11 06-Jan-11 21-Jan-11 24-Jan-11 24-Feb-11 24-Feb-11 24-Feb-11 24-Feb-11 24-Feb-11 16-Mar-11 16-Mar-11 14-Jan-11 14-Jan-11 14-Jan-11 24-Jan-11 24-Jan-11 24-Jan-11 14-Feb-11 16-Feb-11 16-Feb-11
Nilai Nominal Rp Juta
Beban bunga yang belum diamortisasi Rp Juta
Nilai Bersih Rp Juta
235,779 235,822 101,226 201,797 75,378 246,804 201,930 224,368 269,241 178,359 330,857 124,789 124,898 252,814 147,149 32,922 168,434 513,972 181,564 839,601
161 202 350 808 745 2,439 1,994 2,217 2,660 2,434 4,514 278 278 563 608 136 695 4,136 1,528 7,066
235,618 235,620 100,876 200,989 74,633 244,365 199,936 222,151 266,581 175,925 326,343 124,511 124,620 252,251 146,541 32,786 167,739 509,836 180,036 832,535
4,687,704
33,812
4,653,892
60
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) 1 Januari 2010
Jenis Bank Pihak ketiga FR 0040 FR 0044 FR 0044 Jumlah
Tanggal jatuh tempo
Beban bunga yang belum diamortisasi Rp Juta
Nilai Nominal Rp Juta
05-Jan-10 06-Jan-10 12-Jan-10
235,174 200,922 68,511 504,607
Nilai Bersih Rp Juta
473 109 138 720
234,701 200,813 68,373 503,887
21. LIABILITAS DERIVATIF Liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL). Nilai wajar dari liabilitas derivatif adalah sebesar nilai tercatatnya. Liabilitas derivatif pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 adalah sebesar Rp 16.461 juta, Rp 7.216 juta dan Rp 5.295 juta. 30 September 2011 Jumlah Nosional Beli Jual Liabilitas Derivatif Rp Juta Rp Juta Rp Juta Pihak ketiga Forward Swap
1,014,881 1,155,748
1,013,250 1,160,284
8,874 7,587
Jumlah
2,170,629
2,173,534
16,461
31 Desember 2010 Jumlah Nosional Beli Jual Liabilitas Derivatif Rp Juta Rp Juta Rp Juta Pihak ketiga Forward Swap
751,447 1,495,367
760,821 1,488,321
4,120 3,096
Jumlah
2,246,814
2,249,142
7,216
1 Januari 2010 Jumlah Nosional Beli Jual Rp Juta Rp Juta
Liabilitas Derivatif Rp Juta
Pihak ketiga Forward Swap
39,459 339,160
188,836
3,622 1,673
Jumlah
378,619
188,836
5,295
Seluruh liabilitas derivatif pada tanggal 30 September 2011 dalam mata uang Dollar Kanada, Yen Jepang, Dollar Amerika Serikat dan Rupiah, pada tanggal 31 Desember 2010 dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dan Poundsterling Inggris, dan pada tanggal 1 Januari 2010 dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dan Dollar Hongkong.
61
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
22. LIABILITAS AKSEPTASI Liabilitas akseptasi merupakan liabilitas kepada bank lain. 30 September 2011 Rp Juta Rupiah Valuta asing Liabilitas Akseptasi - Bersih
31 Desember 2010 Rp Juta
9,736 596,387 606,123
5,048 498,801 503,849
1 Januari 2010 Rp Juta 16,603 500,302 516,905
Liabilitas akseptasi dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Estimasi nilai wajar dari liabilitas akseptasi yang juga merupakan instrument tanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Nilai wajar dari liabilitas akseptasi adalah sebesar nilai tercatatnya. Liabilitas akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut: 30 September 2011 Rp Juta Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 s/d 3 bulan Lebih dari 3 s/d 6 bulan Lebih dari 6 s/d 12 bulan Jumlah
31 Desember 2010 Rp Juta
661 53,359 443,864 108,239 606,123
1,235 168,460 334,154 503,849
1 Januari 2010 Rp Juta 8,161 57,255 451,489 516,905
23. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN Surat-surat berharga yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Bank harus melakukan pengungkapan atas nilai wajar dari liabilitas keuangannya. Nilai wajar dari surat berharga yang diterbitkan dihitung dengan menggunakan harga pasar. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, nilai wajar dari surat berharga yang diterbitkan adalah sebesar Rp 3.586.322 juta dan Rp 2.792.104 juta. Obligasi yang diterbitkan memiliki suku bunga tetap, sehingga Bank dan anak perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk). Suku bunga efektif pada tahun 2011 dan 2010 untuk obligasi yang diterbitkan ini masing-masing adalah 10,77% dan 9,30% per tahun. Bank tidak memiliki tunggakan pembayaran pokok, bunga maupun pelanggaran lainnya berkaitan dengan surat berharga tersebut selama periode September 2011 dan Desember 2010.
62
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Obligasi yang diterbitkan adalah sebagai berikut: 30 September 2011 Rp Juta Bank Obligasi Bank Panin IV Tahun 2010 Obligasi Bank Panin III Tahun 2009 Obligasi Bank Panin II Tahun 2007 Anak Perusahaan PT Verena Multi Finance Tbk. Obligasi Verena Multi Finance I Tahun 2011 PT Bank Panin Syariah Sertifikat Investasi Mudharabah
31 Desember 2010 Rp Juta
1 Januari 2010 Rp Juta
540,000 800,000 1,600,000
540,000 800,000 1,600,000
800,000 1,650,000
500,000
-
-
115,000
-
-
Jumlah Obligasi yang dibeli kembali *) Diskonto yang belum diamortisasi
3,555,000 (118,405) (14,607)
2,940,000 (136,116) (14,042)
2,450,000 (134,372) (11,868)
Bersih
3,421,988
2,789,842
2,303,760
*) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Bank dan anak perusahaan lainnya dengan tujuan untuk dijual kembali.
Bank Obligasi Bank Panin IV tahun 2010 Merupakan obligasi nilai nominal sebesar Rp 540 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 9% yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi, berjangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 9 November 2015. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 9 Februari 2011 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 9 November 2015. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT. Pefindo No. 1392/PEF-Dir/X/2010 tanggal 26 Oktober 2010, Obligasi Bank Panin IV tahun 2010 mendapat peringkat idAA untuk periode 26 Oktober 2010 sampai dengan 1 Agustus 2011. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 8 Agustus 2011 No. 1026/PEFDir/VIII/2011, peringkat Obligasi Bank Panin IV Tahun 2010 untuk periode 5 Agustus 2011 sampai dengan 1 Agustus 2012 adalah idAA (Double A). Setelah ulang tahun ke – 1 (satu) sejak tanggal emisi, Bank dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruhnya untuk disimpan yang di kemudian hari dapat dijual kembali atau sebagai pelunasan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadual. Obligasi Bank Panin III tahun 2009 Merupakan obligasi nilai nominal sebesar Rp 800 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,5% yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi, berjangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 6 Oktober 2014. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 6 Januari 2010 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2014.
63
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No. 634/PEF-Dir/VII/2009 tanggal 2 Juli 2009, peringkat Obligasi Bank Panin III Tahun 2009, adalah idAA- untuk periode 1 Juli 2009 sampai dengan 1 Agustus 2010. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT. Pefindo No. 1123/PEF-Dir/VIII/2010 tanggal 19 Agustus 2010, Obligasi Bank Panin III tahun 2009 mendapat peringkat idAA untuk periode 18 Agustus 2010 sampai dengan 1 Agustus 2011. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 8 Agustus 2011 No. 1026/PEFDir/VIII/2011, peringkat Obligasi Bank Panin III Tahun 2009 untuk periode 5 Agustus 2011 sampai dengan 1 Agustus 2012 adalah idAA (Double A). Setelah ulang tahun ke- 1 (satu) sejak tanggal emisi, Bank dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruhnya untuk disimpan yang di kemudian hari dapat dijual kembali atau sebagai pelunasan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadual. Obligasi Bank Panin II tahun 2007 Merupakan Obligasi Bank Panin II tahun 2007 dengan nilai nominal sebesar Rp 1.650 miliar dengan tingkat suku bunga tetap yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari : 1. Obligasi Seri A : Jumlah pokok sebesar Rp 50.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 19 Juni 2010. 2. Obligasi Seri B : Jumlah pokok sebesar Rp 1.400.000 jutadengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,75% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 19 Juni 2012. 3. Obligasi Seri C : Jumlah pokok sebesar Rp 200.000 juta dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 11% per tahun dengan jangka waktu 7 tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 19 Juni 2014. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 19 September 2007 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010 untuk Seri A, tanggal 19 Juni 2012 untuk Seri B dan tanggal 19 Juni 2014 untuk Seri C. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No. 068/PEF-Dir/II/2008 tanggal 1 Pebruari 2008, Obligasi Bank Panin II tahun 2007 mendapat peringkat idA+ untuk periode 31 Januari 2008 sampai dengan 1 Pebruari 2009. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 12 Pebruari 2009 No.142/PEF-Dir/II/2009, peringkat Obligasi Bank Panin II tahun 2007 adalah idA (Single A) untuk periode 11 Pebruari 2009 sampai dengan 1 Pebruari 2010. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No. 635/PEFDir/VII/2009 tanggal 2 Juli 2009, peringkat Obligasi Bank Panin II Tahun 2007, adalah idAA- untuk periode 1 Juli 2009 sampai dengan 1 Agustus 2010. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT. Pefindo No. 1123/PEF-Dir/VIII/2010 tanggal 19 Agustus 2010, Obligasi Bank Panin II tahun 2007 mendapat peringkat idAA untuk periode 18 Agustus 2010 sampai dengan 1 Agustus 2011. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 8 Agustus 2011 No. 1026/PEF-Dir/VIII/2011, peringkat Obligasi Bank Panin II Tahun 2007 untuk periode 5 Agustus 2011 sampai dengan 1 Agustus 2012 adalah idAA (Double A). Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadual. PT Verena Multi Finance Tbk (VMF) Obligasi Verena Multi Finance I Tahun 2011 Pada tahun 2011, VMF menerbitkan obligasi Verena Multi Finance I dengan tingkat bunga tetap tanpa warkat dengan jumlah pokok sebesar Rp 500.000 juta yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi pada tanggal emisi, dalam tiga seri, yaitu seri A, B, dan C, dengan jangka waktu masingmasing 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari, 24 (dua puluh empat) bulan, dan 36 (tiga puluh enam) bulan dan jumlah pokok masing-masing seri sebesar Rp 65.000 juta, Rp 135.000 juta, Rp 300.000 juta, serta tingkat suku bunga per tahun masing-masing seri sebesar 9,5%, 10,5%, 11,25%. 64
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Sehubungan dengan rencana penerbitan obligasi tersebut, pada tanggal 13 Januari 2011 VMF telah mengajukan pernyataan pendaftaran kepada Ketua Badan Pengawas Modal – Lembaga Keuangan melalui surat No. 007/VMF/IX/1/11. Pernyataan pendaftaran tersebut menjadi efektif pada tanggal 11 Maret 2011 dengan surat dari Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan No. S-2568/BL/2011. PT Bank Panin Syariah (BPS) Sertifikat Investasi Mudharabah Pada tanggal 8 Juni 2011, BPS menerbitkan Sertifikat Investasi Mudharabah (SIMA) dengan nominal Rp 15.000 juta. SIMA memiliki tingkat suku bunga sebesar 5,58% pada tanggal 30 September 2011 dan memiliki jangka waktu antara 7 – 8 hari. 24. PINJAMAN YANG DITERIMA Merupakan pinjaman yang diterima Bank dalam mata uang Rupiah dan valuta asing dari Bank Indonesia, Departemen Keuangan, lembaga keuangan non bank dan bank lain dengan rincian sebagai berikut:
Jangka Waktu Bank Rupiah Bank Indonesia Pinjaman dari Departemen Keuangan RI
3 - 20 tahun 13 - 15 tahun
Valuta Asing Pinjaman dari bank lain
3 bulan - 3 tahun
Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank
30 September 2011 Tingkat bunga %
Jumlah Rp Juta
7,01% 1,71%
43 26
2,06%
1,186,650
5 tahun
LIBOR 6 bulan + 3,60%
262,436
7 tahun
LIBOR 6 bulan + 3,00%
218,137
Sub jumlah
1,667,292
Clipan Rupiah PT Bank Danamon PT Bank Permata PT Bank Negara Indonesia PT Bank Central Asia PT Bank ICBC PT Bank Mandiri PT Bank International Indonesia PT Bank Capital PT Bank Hana PT Bank Victoria International PT CIMB Niaga VMF Rupiah PT Bank Negara Indonesia PT Bank Resona Perdania PT Bank ICBC PT Bank Victoria International Jumlah
1 - 3 tahun 1 - 3 tahun 1 - 4 tahun 3 tahun 4 bulan - 3 tahun 1 - 3 tahun 1 - 3 tahun 1 tahun 3 tahun 1 - 3 tahun 3 tahun
10.75% 10.75% 11.25% 10.50% 9.75% 10.75% 10.63% 10.50% 11.00% 11.25% 11.00%
422,623 284,916 250,631 238,385 170,808 170,321 116,530 54,862 52,433 41,144 9,129
3 tahun 3 tahun 3 tahun 2 tahun
12,50% SBI+3,75% 11,50% 12,50%
319,686 71,705 23,819 4,902 3,899,186
65
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Jangka Waktu Bank Rupiah Bank Indonesia Pinjaman dari Departemen Keuangan RI Valuta Asing Pinjaman dari bank lain Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank
31 Desember 2010 Tingkat bunga %
Jumlah Rp Juta
3 - 20 tahun 12 tahun
7,01% -
51 44
3 bulan - 3 tahun 5 tahun 5 tahun
1,56% LIBOR 6 bulan + 3,60% LIBOR 6 bulan + 2,60%
1,802,000 270,300 178,632
Sub Jumlah
2,251,027
Clipan Rupiah PT Bank Negara Indonesia PT Bank Central Asia PT Bank ICBC PT Bank Victoria International PT Bank International Indonesia PT Bank Hana PT Bank Permata PT Bank Sinarmas PT Bank Mandiri
1 - 4 tahun 1 - 3 tahun 3 tahun 3 tahun 3 tahun 3 tahun 3 tahun 2 tahun 1 - 3 tahun
12,50% 13,50% 10,50% 11,00% 10,50% 11,00% 10,75% 10,50% 13,00%
217,234 151,567 96,226 52,727 29,928 25,306 16,410 3,812 827
VMF Rupiah PT Bank Negara Indonesia PT Bank Resona Perdania PT Bank Sinarmas PT Bank Victoria International PT Bank Royal Indonesia PT Bank Index Selindo PT Bank Windu Kentjana Internasional PT BCA Finance
1 tahun 3 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 3 tahun 3 tahun 2 - 3 tahun
14,50% 5,00% 13,00% 13,50% 12,00% 13,00% 13,00% 11,50%
544,166 100,553 49,577 22,355 11,550 4,421 3,500 1,203
Sub Jumlah
1,331,362
Jumlah
3,582,389
Jangka Waktu Bank Rupiah Bank Indonesia Pinjaman dari Departemen Keuangan RI Valuta Asing Pinjaman dari bank lain Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank
1 Januari 2010 Tingkat bunga %
Jumlah Rp Juta
3 - 20 tahun 12 tahun
7,03% -
72 53
3 bulan 5 tahun 5 tahun
1,18% LIBOR 6 bulan + 3,60% LIBOR 6 bulan + 2,60%
469,750 281,850 187,900
Sub Jumlah
939,625
Clipan Rupiah PT Bank Central Asia PT Bank Victoria International PT Bank Windu Kentjana Internasional PT Bank Mandiri PT Bank Sinarmas
1 - 2 tahun 3 tahun 3 tahun 1 - 2 tahun 2 tahun
10,63% 12,13% 13,00% 11,39% 10,50%
79,056 49,319 47,702 27,040 14,499
VMF Rupiah PT Bank Negara Indonesia PT Bank Resona Perdania PT Bank Victoria International PT BCA Finance
1 tahun 3 tahun 1 tahun 2 - 3 tahun
13,84% SBI + 3,75% 14,23% 11,50%
392,218 42,729 36,158 3,572
Sub Jumlah
692,293
Jumlah
1,631,918
66
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Bank a. Pinjaman dari Bank Indonesia merupakan kredit likuiditas dalam rangka Kredit Pemilikan Rumah Sederhana (KPRS), kredit Koperasi Kepada Para Anggota (KKPA) dan pinjaman dalam rangka Agricultural Financing Project (AFP). b. Pinjaman dari Departemen Keuangan Republik Indonesia merupakan pinjaman untuk KPRS. c. Rincian pinjaman dari bank lain dalam Dollar Amerika Serikat sebagai berikut: 30 September 2011 Jenis pinjaman Pihak Ketiga Barclays Bank, London Cayman Island Wells Fargo Bank Wells Fargo Bank Bank of New York JP Morgan Chase - Singapore Standard Chatered - New York Standard Chatered - Kuala Lumpur Standard Chatered - Kuala Lumpur Citibank
USD USD USD USD USD USD USD USD USD
Jumlah fasilitas
Jatuh tempo
50,000,000 10.000.000 15.000.000 15.000.000 15.000.000 10.000.000 5.000.000 5.000.000 17,500,000
10-Mar-14 25-Nov-11 19-Dec-11 25-Nov-11 22-Dec-11 20-Mar-12 25-Nov-11 25-Nov-11 25-Nov-11
Tingkat bunga
1.15% 1.16% 1.20% 0.96% 1.36% 1.64% 0.97% 0.97% 1.07%
Jumlah
Jumlah Rp Juta
439,500 87,900 131,850 131,850 131,850 87,900 43,950 43,950 87,900 1,186,650
31 Desember 2010 Jenis pinjaman Pihak Ketiga Ing Bank NV, Amsterdam Barclays Bank, London Cayman Island Citibank, Jakarta Standard Chartered Bank Wells Fargo Bank Bank of New York Citibank
Jumlah fasilitas
Jatuh tempo
Tingkat bunga
Jumlah Rp Juta
USD USD
70,000,000 50,000,000
1-Mar-11 19-Apr-14
1.05% 1.19%
630,700 450,500
USD USD USD USD USD
20,000,000 20,000,000 20,000,000 10,000,000 10,000,000
3-Mar-11 22-Mar-11 22-Feb-11 22-Mar-11 22-Mar-11
0.95% 1.10% 0.93% 0.95% 0.95%
180,200 180,200 180,200 90,100 90,100
Jumlah
1,802,000 1 Januari 2010 Jenis pinjaman
Pihak Ketiga Barclays Bank, London Cayman Island
USD
Jumlah
Jumlah fasilitas
50,000,000
Jatuh tempo
Tingkat Bunga
19-Apr-14
1.18%
Jumlah Rp Juta 469,750 469,750
Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga, pokok pinjaman dan pelunasan pinjaman sesuai dengan perjanjian.
67
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
d Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank Pada tanggal 22 April 2009 Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari DEG Deutsche Investitionsund Entwicklungsgesellschaft mbH yang merupakan anggota dari KFW Bankenggrouppe sebesar USD 30 juta, jatuh tempo 29 Desember 2014 dengan tingkat suku bunga LIBOR 6 bulan plus 3,6% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sesuai dengan surat No.11/85/Dlnt tanggal 2 April 2009. Pada tanggal 14 Maret 2006 Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari DEGDeutsche Investitionsund Entwicklungsgesellschaft mbH yang merupakan anggota dari KFW Bankenggrouppe sebesar USD 20 juta, jatuh tempo 15 Maret 2011 dengan tingkat suku bunga LIBOR 6 bulan plus 2,6% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sesuai dengan surat No.8/51/Dlnt tanggal 2 Maret 2006. Pada tanggal 26 Januari 2011, Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari Societe De Promotion Et De Participation Pour La Cooperation Economique S.A (Proparco) untuk pembiayaan usaha mikro Bank sebesar USD 25 juta dengan tingkat suku bunga LIBOR 6 bulan plus 3% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sesuai dengan surat No. 12/283/Dint tanggal 27 Oktober 2010. Clipan Finance Indonesia (Clipan) a. Bank Danamon Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 16 tanggal 27 Januari 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Rismalena Kasri, SH, Clipan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka (term loan) sebesar Rp 200.000 juta dengan tingkat suku bunga 10,50%, 10,75%, 11,00% untuk jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Per tanggal 30 September 2011, saldo Pinjaman Berjangka sebesar Rp 173.469 juta. Berdasarkan surat No. 0107/CBD-FCS/0411 tanggal 06 April 2011 beserta adendumnya yang terakhir No. 0120/CBD-FCS/0411 tanggal 29 April 2011 dari Danamon terdapat perubahan ketentuan suku bunga fasilitas sebesar 10,75% untuk jangka waktu 3 tahun. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Berdasarkan akta Perjanjian Kredit No. 25 tanggal 21 Juni 2011, yang dibuat oleh notaris Risma Lena Kasri, SH, Clipan memperoleh fasilitas kredit berjangka (term loan) sebesar Rp 250.000 juta dengan suku bunga tetap untuk 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga) bulan pertama sebesar 9,50% per tahun. Jangka waktu fasilitas kredit dengan tenor maksimum 5 (lima) bulan atau sampai dengan 30 Nopember 2011. Per tanggal 30 September 2011 saldo Pinjaman sebesar Rp 250.000 juta. Pada tanggal 30 September 2011 jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman pada Danamon adalah sebesar Rp 845.910 ribu. b. Bank Permata (Permata) Berdasarkan Akta Perjanjian Fasilitas Pinjaman atas Piutang Pembiayaan Kendaraan No. 30 tanggal 28 Juli 2010 yang disahkan oleh Notaris Sjarmeini S. Chandra, SH, notaris di Jakarta, Clipan memperoleh fasilitas kredit Consumer Asset Purchase (CAPR) dari Permata dengan jumlah maksimum Rp 100.000 juta dengan tenor pembiayaan 36 bulan dengan tingkat bunga 10,75% per tahun. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, saldo fasilitas tersebut sebesar Rp 85.506 juta dan Rp 16.491 juta. Berdasarkan surat No. 087/PB/Multifinance-FI/II/11 tanggal 09 Februari 2011 dari Permata terdapat perubahan tingkat suku bunga piutang pembiayaan sebesar 11,00% untuk tenor 1 tahun, 2 tahun, dan 3 tahun.
68
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Berdasarkan surat No. 125/PB/Multifinance-FI/III/11 tanggal 17 Maret 2011 dari Permata terdapat perubahan tingkat suku bunga piutang pembiayaan sebesar 10,75% untuk tenor 1 tahun, 2 tahun, dan 3 tahun. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 25 tanggal 8 Agustus 2011 dihadapan Notaris Ny. Syjarmeini S. Chandra, SH, notaris di Jakarta, Clipan memperoleh Fasilitas Money Market Line (MM) sebesar Rp. 200.000 juta dengan suku bunga fixed selama periode penarikan. Pada tanggal 30 September 2011 saldo fasilitas pinjaman Money Market ini sebesar Rp.200.000 juta. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman pada Permata pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar Rp 591 juta dan Rp 81 juta. c.
Bank Negara Indonesia (BNI) Pada tanggal 30 Nopember 2010, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman untuk Modal Kerja dengan jangka waktu 1 - 4 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 300.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,50% per tahun untuk tenor 1 - 3 tahun dan 13,50% per tahun untuk tenor 4 tahun. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, saldo Pinjaman Tetap sebesar Rp 251.567 juta dan Rp 218.145 juta. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Berdasarkan surat dari BNI No. KSN/2/8160 tanggal 8 Desember 2010 beserta adendum yang terakhirnya No. KSN/2/277A tanggal 31 Januari 2011, terdapat penurunan tingkat suku bunga menjadi 10,25% per tahun untuk tenor 1 dan 2 tahun, 10,50% per tahun untuk tenor 3 tahun dan 12,50% per tahun untuk tenor 4 tahun. Berdasarkan surat dari BNI No. SLN/5/752 tanggal 24 Agustus 2011 bahwa tingkat suku bunga menjadi 10,00% per tahun untuk tenor 1, 2 dan 3 tahun dan 12,50% per tahun untuk tenor 4 tahun. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman pada BNI pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar Rp 936 juta dan Rp 911 juta.
d. Bank Central Asia (BCA) Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No.1259/GBK/2006 tanggal 20 Oktober 2006 dari BCA, Clipan mendapatkan fasilitas kredit Installment Loan 2 dengan jumlah maksimum Rp 100.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dan suku bunga tetap 13,5% per tahun. Jaminan berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah pokok fasilitas kredit. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dan tidak diperpanjang. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, saldo fasilitas Installment Loan 2 masing-masing sebesar nihil. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 1585/GBK/2007 tanggal 23 Oktober 2007 dari BCA, Clipan mendapatkan fasilitas kredit Installment Loan 3 dengan jumlah Rp 200.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung dari pencairan fasilitas dan suku bunga tetap 10,5% per tahun. Jaminan berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, saldo fasilitas Installment Loan 3 masing-masing sebesar nihil dan Rp 9.111 juta. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No.30317/GBK/2010 tanggal 12 Mei 2010 dari BCA dan sesuai dengan Akte Perubahan Keempat atas Perjanjian Kredit No.11 tanggal 17 Mei 2010 dari Notaris Arnasya A. Pattinama, SH, notaris di Jakarta, Clipan memperoleh tambahan 69
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
fasilitas kredit Installment Loan 4 dengan jumlah maksimum Rp 150.000.000 ribu untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dan suku bunga 11,00% flat. Selain itu, Clipan juga memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah maksimum Rp 25.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan dan suku bunga 10,50% floating. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, saldo fasilitas Installment Loan 4 masing-masing sebesar Rp 101.389 juta dan Rp 138.889 juta. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 30180/GBK/2011 tanggal 11 Mei 2011, Clipan memperoleh perpanjangan batas waktu penarikan dan atau penggunaan fasilitas kredit lokal/ Rekening Koran selama 3 (tiga) bulan terhitung sejak 17 Mei 2011 sampai dengan 17 Agustus 2011. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 30303/GBK/2011 tanggal 13 Juli 2011, Clipan memperoleh persetujuan permohonan tambahan fasilitas Kredit Lokal (PRK) menjadi Rp. 50.000 juta dengan bunga 10.00 % floating dan penambahan fasilitas kredit Installment Loan 5 sebesar Rp. 150.000 juta untuk kebutuhan modal kerja pembiayaan Clipan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dan suku bunga 10,50 % tetap per tahun. Jaminan berupa piutang pembiayaan minimal sebesar 105% dari jumlah utang pokok Installment Loan dan Plafond Kredit Lokal. Pada tanggal 30 September 2011 saldo fasilitas Installment Loan V dan saldo Kredit Lokal (PRK) masing-masing sebesar Rp. 130.000 juta dan Rp 7.969 juta. Sedangkan saldo fasilitas Kredit Lokal (PRK) per 31 Desember 2010 sebesar Rp 4.193 juta. Clipan diwajibkan antara lain, menjaga, memelihara dan mempertahankan nilai/ harga dari agunan tidak kurang dari 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit yang telah ditarik dan belum dibayar kembali, perbandingan antara seluruh liabilitas terhadap total ekuitas (debt to equity ratio) tidak lebih dari 8:1. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman pada BCA pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar Rp 973 juta dan Rp 627 juta. e. Bank Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 157 tanggal 21 Juli 2010 yang dibuat oleh Notaris Mellyani Noor Shandra, SH, notaris di Jakarta, Clipan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap dengan jumlah maksimum sebesar Rp 53.000 juta dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dengan tingkat bunga sebesar 10,50% per tahun (floating). Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, saldo pinjaman tetap sebesar Rp 33.861 juta dan Rp 47.111 juta. Berdasarkan surat No. 445/MKT/ICBC-CBII/XI/2010 tanggal 16 Nopember 2010 dari ICBC, Clipan memperoleh tambahan fasilitas Pinjaman Tetap sebesar Rp 50.000 juta dengan jangka waktu 36 bulan dan tingkat bunga sebesar 10% (floating). Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, saldo pinjaman Clipan atas tambahan fasilitas ini sebesar Rp 37.500 juta dan Rp 50.000 juta. Berdasarkan perjanjian kredit tertanggal 25 Juli 2011, Clipan memperoleh fasilitas PTD (Demand Loan) sebesar Rp.100.000 juta untuk jangka waktu 4 bulan dengan suku bunga 9.5 % p.a floating. Pada tanggal 30 September 2011 saldo pinjaman Clipan atas fasilitas PTD ini sebesar Rp 100.000 juta. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman pada ICBC pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar Rp 553 juta dan Rp 885 juta. f.
Bank Mandiri Pada tanggal 25 Januari 2006, Clipan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp 200.000.000 ribu dari Mandiri dalam bentuk fasilitas KMK Revolving dengan aflopend per batch disbursement sebagai tambahan modal kerja untuk pembiayaan alat berat dan/atau kendaraan roda empat merk Mitsubishi. 70
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen. Selama fasilitas kredit belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari Mandiri, Clipan tidak diperkenankan melakukan tindakan sebagai berikut: memindahtangankan barang jaminan, melunasi utang Clipan kepada pemilik/pemegang saham, membagikan dividen lebih besar 50% dari laba 1 (satu) tahun sebelumnya, mengambil bagian dividen atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan kepentingan pribadi serta tidak diperkenankan untuk melakukan perubahan pengurus dan pemegang saham yang mewakili saham dan pengurus dari Bank Pan Indonesia. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit (SPPK) No. CBC.OTO/105/2006 jangka waktu fasilitas kredit diperpanjang menjadi 4,5 tahun terhitung sejak 27 Januari 2006 sampai dengan 26 Juli 2010. Tingkat bunga per tahun untuk kendaraan (mobil) dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 15,00%, 15,25% dan 15,50%. Sedangkan tingkat bunga per tahun untuk alat berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 15,50%, 15,75% dan 16,00%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 22 Nopember 2006. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Penawaran Perpanjangan Jangka Waktu Fasilitas Kredit Modal Kerja No. CBC.OTO/015/X/2007 tanggal 4 Oktober 2007 jangka waktu fasilitas pembiayaan adalah 54 bulan terhitung mulai tanggal 27 Juli 2007 sampai dengan 26 Januari 2012 dengan rincian sebagai berikut : a. Jangka waktu penarikan maksimum 18 bulan sampai dengan tanggal 26 Januari 2009 dan dapat diperpanjang kembali; b. Jangka waktu angsuran end user, maksimal 36 bulan sejak tanggal penarikan fasilitas kredit. Berdasarkan Perjanjian kredit modal kerja Nomor CRO.KO/091/KMK/2011 Akta Nomor 32 tanggal 14 April 2011 Bank Mandiri memberikan fasilitas kredit KMK sebesar Rp 250.000 juta dengan tingkat suku bunga per tahun untuk jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 10,50%, 10,75% dan 11,00%. Jangka waktu kredit 54 bulan, terdiri dari jangka waktu penarikan 18 bulan dan jangka waktu angsuran maksimal 36 bulan. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang lancar sebesar 111% dari limit kredit. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 saldo pinjaman tetap sebesar Rp 171.069 juta dan Rp 828 juta. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman pada Mandiri pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 sebesar Rp 747 juta dan Rp 1 juta. g. Bank International Indonesia Pada tanggal 21 Desember 2010, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Berjangka (PB) dengan jangka waktu 3 tahun dengan jumlah sebesar Rp 150.000 juta yaitu PB 1 (untuk pembiayaan otomotif) sebesar Rp 120.000 juta dan PB 2 (untuk pembiayaan alat berat) sebesar Rp 30.000 juta, dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,50% per tahun untuk piutang berjangka waktu kurang dari 1 tahun dan 10,75% per tahun untuk piutang dengan tenor lebih 1 tahun. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, saldo fasilitas pinjaman berjangka sebesar Rp 116.750 juta dan Rp 30.000 juta Clipan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman pada BII pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar Rp 220 juta dan Rp 72 juta. h. Bank Capital Berdasarkan Akte Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 02 tanggal 14 April 2010 yang dibuat oleh Notaris Arman Lany,SH, notaris di Jakarta, Clipan mendapatkan fasilitas kredit sebagai berikut:
71
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Pinjaman Rekening Koran dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 5.000 juta dengan jangka waktu 12 bulan yang berakhir tanggal 14 April 2011. Tingkat bunga 12,5% per tahun. Pinjaman Angsuran Berjangka dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 45.000 juta dengan jangka waktu pinjaman 12 bulan yang berakhir tanggal 14 April 2011. Tingkat bunga 10,5% per tahun. Berdasarkan surat dari Bank Capital No. 032/MKT/KP/III/11 tanggal 31 Maret 2011, Clipan memperoleh perpanjangan dan penambahan fasilitas kredit sebagai berikut: Pinjaman Rekening Koran dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 5.000 juta dengan jangka waktu 12 bulan diperpanjang sampai dengan 14 April 2012. Tingkat bunga 10,5% per tahun. Saldo pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 sebesar nihil. Pinjaman Angsuran Berjangka dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 45.000 juta diubah menjadi Pinjaman Aksep Money Market I sebesar Rp 40.000 juta dan diperpanjang sampai dengan 14 April 2012. Tingkat bunga 10,5% per tahun. Saldo pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar Rp 40.000 juta dan nihil. Pemberian Pinjaman Aksep Money Market II sebesar Rp 15.000 juta dengan jangka waktu pinjaman 12 bulan yang berakhir tanggal 14 April 2012. Tingkat bunga 10,5% per tahun. Saldo pada tanggal 30 September 2011 sebesar Rp 15.000 juta. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman pada Capital pada tanggal 30 September 2011 sebesar Rp 138 juta. i.
Bank Hana Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dan Pengakuan Utang No. 23 tanggal 7 Mei 2010 yang dibuat oleh Notaris Dra. Rr. Hariyanti Poerbiantari, SH, MKn, notaris di Jakarta, Clipan memperoleh fasilitas pinjaman angsuran dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000 juta dengan jangka waktu 3 tahun dengan tingkat bunga sebesar 11,00% per tahun (fixed 1 tahun pertama dan floating tahun kedua dan ketiga). Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, saldo fasilitas pinjaman angsuran sebesar Rp 18.411 juta dan Rp 25.407 juta. Berdasarkan surat No. 23/504/PN/KRED tanggal 15 Maret 2011, Clipan memperoleh penambahan fasilitas pinjaman angsuran dengan jumlah maksimum sebesar Rp 40.000 juta dengan tingkat suku bunga 11% per tahun untuk tenor 3 tahun. Pada tanggal 30 September 2011, saldo fasilitas pinjaman angsuran sebesar Rp 34.211 juta. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman pada Bank Hana pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar Rp 190 juta dan Rp 101 juta.
j.
Bank Victoria International Pada tanggal 29 April 2008, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap Dengan Angsuran (PTDA) revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,00% per tahun. Pemberian kredit ini maksimal 95% dari piutang sewa pembiayaan yang dijaminkan. Berdasarkan surat No. 045/SKM-KSP/VIC/XII/09 tertanggal 8 Desember 2009, Clipan memperoleh penambahan fasilitas kredit pinjaman tetap dengan jumlah maksimum menjadi sebesar Rp 55.000 juta dengan tingkat suku bunga 12% per tahun (floating) untuk tenor 3 tahun dan fasilitas pinjaman rekening koran dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 5.000.000 ribu dengan tingkat suku bunga 12% per tahun, keduanya memiliki jangka waktu fasilitas 1 (satu) tahun sejak pengikatan perjanjian kredit dan dapat diperpanjang. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, 72
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
saldo fasilitas pinjaman tetap sebesar Rp 41.294 juta dan Rp 52.931 juta sedangkan fasilitas pinjaman rekening koran bersaldo nihil. Berdasarkan surat No. 002/SKM-KSP/VIC/III/10 tertanggal 10 Maret 2010, tingkat suku bunga per tahun sebesar 11,50%. Berdasarkan surat No. 024/KSM-KSP/VIC/XI/10 tanggal 23 Nopember 2010, Clipan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit sebagai berikut : Pinjaman Kredit Modal Kerja PTDA revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 55.000 juta dengan tingkat bunga ditentukan pada saat pencairan (pencairan dilakukan dengan tingkat bunga 10,50%); Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 5.000 juta dengan tingkat bunga 12% per tahun. Jangka waktu kedua fasilitas kredit tersebut berlaku sampai dengan 17 Desember 2011. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman pada Victoria pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 sebesar Rp 151 juta dan Rp 204 juta k.
Bank CIMB Niaga Berdasarkan perjanjian kredit No. 417/CB/JKT/2010 tanggal 29 Desember 2010, Clipan mendapatkan fasilitas kredit berupa Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) dari Bank CIMB Niaga dengan jumlah maksimum Rp 100.000.000 ribu dengan jangka waktu 36 bulan dan tingkat bunga tetap 11% per tahun. Pada tanggal 30 September 2011, saldo pinjaman transaksi khusus sebesar Rp 9.167 juta Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 110% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman pada CIMB Niaga pada tanggal 30 September 2011 sebesar Rp 38 juta.
l.
Bank Sinarmas Pada tanggal 21 Januari 2008, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk fasilitas term loan dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000 juta dengan batas waktu penarikan 6 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit. Tingkat bunga tetap sebesar 10,5% untuk tahun pertama sedangkan untuk tahun kedua dan ketiga akan ditentukan kemudian. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo fasilitas pinjaman tetap sebesar Rp 3.816.445 ribu. Fasilitas kredit telah jatuh tempo pada tanggal 30 April 2011 dan telah dilunasi. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman pada Sinarmas pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 sebesar nihil dan Rp 5 juta.
m. Bank Windu Kentjana Internasional Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dengan memakai Jaminan No. 19 tanggal 7 Oktober 2009 yang disahkan oleh Notaris Sugito Tedjamulja,SH di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap dengan jangka waktu 3 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,00% per tahun. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 125% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Saldo pinjaman tetap pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 sebesar nihil. Clipan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan dalam seluruh perjanjian-perjanjian pinjaman di atas, serta pembayaran bunga, pokok pinjaman dan pelunasan pinjaman sesuai dengan perjanjian. 73
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Verena Multi Finance (VMF) a. Bank Negara Indonesia (Persero) Pada tanggal 22 Maret 2005 dan 12 Juni 2007, VMF memperoleh fasilitas kredit channeling with recourse masing-masing sebesar Rp 50 miliar dan Rp 500 miliar, di luar kredit konsumen kemitraan pola channeling without recourse sebesar Rp 100 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 12,25% - 12,75%, 12,00% - 17,00% dan 10,75% - 17,00% masing-masing untuk periode yang berakhir 30 September 2011 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2010. Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VMF sebesar 100% dari saldo fasilitas pinjaman. Perjanjian kerjasama ini telah diubah beberapa kali sehubungan dengan perpanjangan atas fasilitas pinjaman tersebut, pada tanggal 16 Januari 2010 fasilitas kredit yang diperoleh berubah menjadi fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp 530 miliar dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Januari 2011. Kemudian jangka waktu penarikan pinjaman ini kembali telah diperpanjang sampai dengan tanggal 15 Januari 2012. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan, VMF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen dokumen. Sebagai imbalannya, VMF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VMF akan menanggung seluruh risiko kerugian yang terkait dengan pembiayaan yang diberikan sesuai dengan perjanjian tersebut dan membukukan piutang pembiayaan konsumen tersebut pada laporan keuangan VMF. b. Bank Resona Perdania Pada tanggal 4 Februari 2008, VMF mengadakan perjanjian kredit dengan Bank Resona Perdania dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sejumlah Rp 50 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 3,75% di atas suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) pada saat penandatanganan perjanjian, dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VMF kepada pihak ketiga minimal sebesar 100% dari saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 25 Maret 2011. Pada tahun 2011 fasilitas ini telah dilunasi oleh VMF. Pada tanggal 27 Oktober 2009, VMF memperoleh fasilitas pinjaman sejumlah Rp 25 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5% di atas Cost of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VMF kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 22 Oktober 2012. Pada tanggal 27 Januari 2010, VMF memperoleh fasilitas pinjaman sejumlah Rp 25 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5% di atas Cost of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VMF kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Januari 2013. Kemudian pada tanggal 24 Juni 2010 dan 26 Agustus 2010, VMF memperoleh fasilitas pinjaman masingmasing sejumlah Rp 25 miliar dan Rp 18,5 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5% di atas Cost of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VMF kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan dan akan jatuh tempo masing-masing pada tanggal 23 Juni 2013 dan 27 Agustus 2013. Pada tanggal 22 Desember 2010, VMF memperoleh fasilitas pinjaman sejumlah Rp 50 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5% diatas Cost of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VMF kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 28 Pebruari 2014.
74
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
c.
Bank Industrial dan Commercial Bank of China Pada tanggal 10 Januari 2011, VMF mendapatkan pinjaman tetap dari Bank ICBC Indonesia sebesar Rp 30 miliar. Pinjaman ini dikenakan suku bunga mengambang sebesar 11,5 % (floating rate) dan berlaku selama 36 bulan sejak tanggal pencairan dana atas fasilitas kredit. Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VMF sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman.
d. Bank Victoria International Cerukan VMF mengadakan beberapa kali perubahan perjanjian pinjaman untuk meningkatkan jumlah maksimum fasilitas pinjaman cerukan sampai menjadi Rp 7,5 miliar. Berdasarkan perubahan perjanjian pinjaman tanggal 10 Maret 2009, jangka waktu pinjaman diperpanjang sampai dengan tanggal 9 Mei 2010 dan penurunan jumlah fasilitas pinjaman cerukan dari Rp 7,5 miliar menjadi Rp 5 miliar. Pada tanggal 13 April 2010, jangka waktu kembali diperpanjang sampai dengan tanggal 9 Mei 2012. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 saldo fasilitas cerukan masing-masing nihil. Berdasarkan perjanjian pinjaman, VMF setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) di Victoria. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar Rp196.594 ribu dan Rp1.863 ribu disajikan sebagai Kas yang Dibatasi Penggunaannya pada Akun Aset Lain-lain. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 13,00% untuk periode yang berakhir 30 September 2011 dan 13,50% untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VMF sebesar 120% dari saldo fasilitas pinjaman.
Kredit Modal Kerja Pada tanggal 10 Maret 2009, VMF menerima fasilitas kredit modal kerja non-revolving dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sebesar Rp 52,5 miliar. Selanjutnya, berdasarkan perjanjian kredit tanggal 13 April 2010, Victoria setuju untuk meningkatkan jumlah maksimum fasilitas kredit sebesar Rp 20 miliar dan jangka waktu penarikan pinjaman sampai dengan tanggal 9 Mei 2011. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 saldo fasilitas masing-masing sebesar Rp 4.901.667 ribu dan Rp 22.354.976 ribu. Fasilitas tersebut dikenakan suku bunga tahunan sebesar 12,00% dan 11,50% - 16,50% masing-masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2011 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2010. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VMF sebesar 105% dari saldo fasilitas pinjaman.
e. BCA Finance Pada tanggal 26 September 2008, VMF mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan BCA Finance. Fasilitas kredit tersebut akan digunakan oleh VMF untuk keperluan pembelian kendaraan untuk karyawan. Jangka waktu perjanjian 36 (tiga puluh enam) bulan, dimulai dari tanggal 26 September 2008 sampai dengan tanggal 26 Agustus 2011 dengan tingkat suku bunga efektif sebesar 11,76% per tahun. Jumlah fasilitas yang diberikan sebesar Rp 6.146 juta dengan pembayaran uang muka Rp 1.229 juta. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayakan. Pada tanggal 13 Agustus 2009, VMF kembali mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan BCA Finance. Fasilitas kredit tersebut akan digunakan oleh VMF untuk keperluan pembelian atau penyediaan kendaraan untuk karyawan. Jangka waktu perjanjian kredit 24 (dua puluh empat) bulan, dimulai dari tanggal 13 Agustus 2009 sampai dengan tanggal 13 Juli 2011 dengan tingkat suku bunga efektif sebesar 11,16% per tahun. Jumlah fasilitas yang diberikan sebesar Rp 1.954 juta dengan pembayaran uang muka Rp 391 juta. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayakan. Denda yang diberikan atas keterlambatan angsuran adalah sebesar 0,2% per hari dari angsuran yang tertunggak. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh VMF, antara lain mengasuransikan kendaraan, menyerahkan BPKB asli dan tidak diperbolehkan menjaminkan, menjual dan mengalihkan hak kepemilikan kendaraan kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BCA Finance.
75
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
f.
Bank Sinarmas Pada tanggal 20 Maret 2010 VMF mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman baru (demand loan – revolving) sejumlah Rp 70.000 juta dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 13% dan akan jatuh tempo pada tanggal 20 Maret 2011. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen sebesar 110% dari saldo pinjaman. Fasilitas ini sudah dilunasi seluruhnya pada tanggal 28 Maret 2011.
g. Bank Royal Indonesia Pada tanggal 9 Desember 2010, VMF memperoleh fasilitas kredit demand loan dari Bank Royal Indonesia dengan jumlah maksimum pinjaman fasilitas (demand loan) sejumlah Rp 15.000 juta. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tagihan sebesar 12% dan dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor. Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan dan jangka waktu perjanjian kredit adalah 12 bulan sejak penandatanganan perjanjian ini. Fasilitas ini sudah dilunasi seluruhnya pada tanggal 23 Maret 2011. h. Bank Index Selindo Pada tanggal 26 Januari 2010, VMF mengadakan perjanjian kredit dengan Bank Index Selindo dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman (fixed loan) sejumlah Rp 5.000 juta. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 13% dan dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor dengan jumlah tagihan minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan dan jangka waktu perjanjian kredit adalah 36 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit. Kemudian pada tanggal 29 Nopember 2010, VMF memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sejumlah Rp 10.000 juta. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan 12,5% dan dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor dengan jumlah tagihan minimal sebesar 110% dari saldo Fasilitas Pinjaman. Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan dan jangka waktu perjanjian kredit adalah 36 bulan sejak penandatanganan perubahan perjanjian kredit. Fasilitas ini sudah dilunasi seluruhnya pada tanggal 22 Maret 2011. i.
Bank Windu Kentjana International Pada tanggal 1 Desember 2010, VMF mengadakan perjanjian kredit dengan Bank Windu Kentjana International dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman (installment loan) sejumlah Rp 5.000 juta. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 12% dan dijamin dengan tagihan piutang pembiayaan konsumen terhadap pihak ketiga Jangka waktu fasilitas adalah 36 bulan sejak tanggal penarikan fasilitas pinjaman. Fasilitas ini sudah dilunasi seluruhnya pada tanggal 23 Maret 2011.
Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 VMF telah memenuhi batasan-batasan yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman tersebut di atas. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan, diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Bank harus melakukan pengungkapan atas nilai wajar dari liabilitas keuangannya. Nilai wajar untuk pinjaman yang diterima dengan bunga mengambang didasarkan pada kuotasi harga di pasar. Estimasi nilai wajar dari pinjaman yang diterima dengan bunga mengambang dan bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga untuk utang baru dengan jangka waktu yang serupa. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, nilai wajar dari liabilitas keuangan ini adalah sebesar Rp 3.925.585 juta dan Rp 3.587.536 juta. Pinjaman yang diterima memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank dan anak perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). Rata-rata suku bunga efektif untuk pinjaman yang diterima dalam mata uang Rupiah dan mata uang asing ini masing-masing sebesar 10,63% dan 1,71% untuk tahun 2011 dan 12,16% dan 1,67% per tahun untuk tahun 2010.
76
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
25. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI Estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi terdiri dari transaksi L/C, bank garansi dan kontinjensi lainnya yang lazim dalam kegiatan usaha bank. Kualitas transaksi komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dikelompokkan sebagai berikut: 30 September 2011 Rp Juta
31 Desember 2010 Rp Juta
1 Januari 2010 Rp Juta
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
17,865,869 21,916 774 1,873 2,099
13,480,955 64,668 1,325 809 1,358
8,975,384 32,390 3,683 775 3,186
Jumlah Estimasi kerugian komitmen kontijensi Jumlah - bersih
17,892,531
13,549,115
9,015,418
(214,549) 17,677,982
(136,997) 13,412,118
(91,416) 8,924,002
Mutasi estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut : 30 September 2011 Rp Juta
31 Desember 2010 Rp Juta
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Selisih kurs
136,997 78,218 (666)
91,416 45,863 (282)
Saldo akhir periode
214,549
136,997
1 Januari 2010 Rp Juta 87,248 5,506 (1,338) 91,416
Manajemen berpendapat bahwa jumlah estimasi kerugian transaksi komitmen dan kontinjensi yang telah dibentuk adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak dipenuhinya liabilitas komitmen dan kontinjensi oleh nasabah.
77
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
26. LIABILITAS LAIN-LAIN 30 September 2011 Rp Juta
31 Desember 2010 Rp Juta
1 Januari 2010 Rp Juta
212,324 232,118 92,226 75,448 42,407 27,039
70,522 250,059 92,598 67,627 19,317 13,802
111,274 199,279 80,546 56,900 10,586 5,678
129,810 125,758 42,372 30,047 198,470
104,956 100,587 35,925 29,018 169,247
88,405 61,526 39,295 23,931 101,884
1,208,019
953,658
779,304
Bank Pendapatan yang diterima dimuka Bunga yang masih harus dibayar Setoran jaminan Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas kepada pihak ketiga Lainnya Anak Perusahaan Premi yang belum merupakan pendapatan Pendapatan premi asuransi ditangguhkan Estimasi klaim retensi sendiri Liabilitas imbalan pasca kerja Lainnya Jumlah
Bunga yang Masih Harus Dibayar Merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan, pinjaman yang diterima, surat berharga yang diterbitkan dan obligasi subordinasi. Bank harus melakukan pengungkapan atas nilai wajar dari liabilitas keuangannya. Estimasi nilai wajar dari bunga yang masih harus dibayar yang merupakan liabilitas tanpa suku bunga dan tanpa jangka waktu adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Pada tanggal 30 September 2011, dan 31 Desember 2010, nilai wajar dari bunga yang masih harus dibayar ini adalah sebesar nilai tercatatnya. Setoran Jaminan Merupakan setoran jaminan transaksi L/C, bank garansi dan sewa safe deposit. Setoran jaminan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Bank harus melakukan pengungkapan atas nilai wajar dari liabilitas keuangannya. Estimasi nilai wajar dari setoran jaminan yang merupakan liabilitas tanpa suku bunga dan tanpa jangka waktu adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, nilai wajar dari setoran jaminan ini adalah sebesar nilai tercatatnya. Premi yang belum merupakan pendapatan Merupakan premi yang belum merupakan pendapatan AMAG, yang dihitung secara agregatif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 424/KMK.06/2003, yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 bulan dan 10% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan. Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto. Pendapatan diterima dimuka Merupakan pendapatan provisi kredit yang diterima dan belum diamortisasi dan pendapatan bunga diterima dimuka. 78
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Pendapatan Premi Asuransi Ditangguhkan Merupakan premi diterima dimuka AMAG atas pertanggungan dengan periode lebih dari satu tahun setelah memperhitungkan komisi yang dibayar. Seluruh liabilitas lain-lain pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 dilakukan dengan pihak ketiga. 27. OBLIGASI SUBORDINASI - BERSIH Merupakan obligasi subordinasi yang diterbitkan oleh Bank dengan perincian sebagai berikut :
30 September
31 Desember
1 Januari
2011 Rp Juta
2010 Rp Juta
2010
Nilai nominal Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008
2,460,000
2,460,000
-
1,500,000
1,500,000
1,500,000
Obligasi yang beredar Obligasi yang dibeli kembali *) Diskonto yang belum diamortisasi Bersih
3,960,000 (38,500) (31,320) 3,890,180
3,960,000 (38,500) (35,389) 3,886,111
1,500,000 (8,144) 1,491,856
Tingkat bunga rata-rata per tahun
10.9%
10.9%
11,6%
*) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Bank dan anak perusahaan lainnya dengan tujuan untuk dijual kembali. Amortisasi diskonto untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2011 dan 2010 masingmasing sebesar Rp 4.070 juta dan Rp 1.051 juta. Obligasi subordinasi diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan, diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Bank harus melakukan pengungkapan atas nilai wajar dari liabilitas keuangannya. Estimasi nilai wajar dihitung berdasarkan kuotasi harga di pasar. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, nilai wajar dari liabilitas keuangan ini adalah sebesar Rp 4.037.793 juta dan Rp 3.930.719 juta. Obligasi subordinasi yang diterbitkan memiliki suku bunga tetap, sehingga Bank dan anak perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk). Suku bunga efektif pada tahun 2011 dan 2010 dari obligasi subordinasi yang diterbitkan ini masing-masing adalah 11,15% per tahun. Bank tidak memiliki tunggakan pokok, bunga atau yang berkaitan dengan pinjaman subordinasi selama periode 30 September 2011 dan 31 Desember 2010. Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 Pada tanggal 9 November 2010 Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 sebesar Rp 2.460 miliar. Wali amanat dari penerbitan obligasi subordinasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Obligasi subordinasi berjangka waktu 7 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 9 November 2017. Tingkat bunga obligasi subordinasi menggunakan tingkat bunga tetap sebesar 10,5% per tahun. Bank tidak mempunyai hak untuk melakukan pembelian kembali seluruh atau sebagian pokok obligasi subordinasi. 79
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Bunga obligasi subordinasi ini dibayarkan setiap triwulanan mulai tanggal 9 Februari 2011 dan terakhir pada tanggal 9 November 2017. Dalam hal terjadi penutupan usaha, pembagian harta kekayaan Bank hasil likuidasi untuk pembayaran jumlah terutang oleh Bank kepada pemegang obligasi subordinasi hanya akan dibayarkan setelah dipenuhinya seluruh kewajiban pembayaran Bank kepada utang senior. Hak tagih sehubungan dengan obligasi subordinasi menempati peringkat paripassu tanpa preferensi di antara para pemegang obligasi subordinasi. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 26 Oktober 2010 No. 1393/PEF-Dir/X/2010, peringkat Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 untuk periode 26 Oktober 2010 sampai dengan 1 Agustus 2011 adalah idAA- (Double A Minus). Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 8 Agustus 2011 No. 1027/PEFDir/VIII/2011, peringkat Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 untuk periode 5 Agustus 2011 sampai dengan 1 Agustus 2012 adalah idAA- (Double A Minus). Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 Pada tanggal 9 April 2008 Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 sebesar Rp 1,5 triliun. Wali amanat dari penerbitan obligasi subordinasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Obligasi subordinasi berjangka waktu 10 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 9 April 2018 atau dalam jangka waktu lebih awal yaitu pada tanggal 9 April 2013 jika dilaksanakan opsi beli. Tingkat bunga obligasi subordinasi menggunakan tingkat bunga tetap sebesar 11,6% per tahun untuk tahun ke-1 sampai dengan ke-5, dan sebesar 20,6% per tahun untuk tahun ke-6 sampai ke-10. Bank mempunyai hak untuk melakukan pelunasan awal seluruh pokok obligasi subordinasi melalui wali amanat (opsi beli) pada ulang tahun ke-5 sejak tanggal emisi, setelah memperoleh persetujuan Bank Indonesia. Bunga obligasi subordinasi ini dibayarkan setiap semesteran mulai 9 Juli 2008 dan terakhir pada tanggal 9 April 2018, atau tanggal yang lebih awal jika terjadi opsi beli pada ulang tahun tanggal emisi tahun ke-5. Dalam hal terjadi penutupan usaha, pembagian harta kekayaan Bank hasil likuidasi untuk pembayaran jumlah terutang oleh Bank kepada pemegang obligasi subordinasi hanya akan dibayarkan setelah dipenuhinya seluruh kewajiban pembayaran Bank kepada utang senior. Hak tagih sehubungan dengan obligasi subordinasi menempati peringkat paripassu tanpa preferensi di antara para pemegang obligasi subordinasi tetapi menempati prioritas terhadap hak tagih para pemegang semua kelompok modal sendiri Bank termasuk para pemegang saham preferen Bank (jika ada). Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Februari 2008 No. 070/PEF-DIR/II/2008, peringkat obligasi subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah id A (Single A) untuk periode 31 Januari 2008 sampai dengan 1 Februari 2009 sedangkan berdasarkan surat PT Fitch Rating Indonesia tanggal 10 Maret 2008 No. RC01/DIR/III/2008 peringkat obligasi subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah A+ (Single A). Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 12 Februari 2009 No. 143/PEF-Dir/II/2009, peringkat obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah id A (Single A) untuk periode 11 Pebruari 2009 sampai dengan 1 Pebruari 2010. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 26 Oktober 2010 No. 1393/PEFDir/X/2010, peringkat obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah id AA- untuk periode 26 Oktober 2010 sampai dengan 1 Agustus 2011. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 8 Agustus 2011 No. 1027/PEF-Dir/VIII/2011, peringkat Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 untuk periode 5 Agustus 2011 sampai dengan 1 Agustus 2012 adalah idAA- (Double A Minus). Untuk keperluan perhitungan rasio Liabilitas Penyediaan Modal Minimum (CAR), obligasi subordinasi diperhitungkan sebagai modal pelengkap. Pada periode 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010, Bank sudah memenuhi semua pembatasan-pembatasan dalam perjanjian wali amanat dan telah membayar bunga sesuai dengan jadual.
80
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
28. MODAL SAHAM Berdasarkan Laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham bank pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut:
Nama pemegang saham
Jumlah Saham
30 September 2011 Persentase Pemilikan %
Jumlah Modal Rp Juta
PT Panin Financial Tbk. Votraint No. 1103 PTY Ltd Lainnya (kurang dari 5%)
10,762,771,285 9,349,793,152 3,975,081,561
44.68 38.82 16.50
1,076,277 934,979 397,509
Jumlah
24,087,645,998
100.00
2,408,765
Nama pemegang saham
Jumlah Saham
31 Desember 2010 Persentase Pemilikan %
Jumlah Modal Rp Juta
PT Panin Life Tbk. Votraint No. 1103 PTY Ltd Dewan Komisaris Bambang Winarno Lainnya (kurang dari 5%)
10,762,771,285 9,349,793,152
44.68 38.82
4,247 3,975,077,314
16.50
397,509
Jumlah
24,087,645,998
100.00
2,408,765
Nama pemegang saham
Jumlah Saham
1,076,277 934,979 -
1 Januari 2010 Persentase Pemilikan %
Jumlah Modal Rp Juta
PT Panin Life Tbk. Votraint No. 1103 PTY Ltd Dewan Komisaris Bambang Winarno Lainnya (kurang dari 5%)
11,060,771,285 9,269,562,652
45.92 38.48
1,106,077 926,957
4,247 3,757,307,814
15.60
375,731
Jumlah
24,087,645,998
100.00
2,408,765
PT Panin Financial Tbk (d/h PT Panin Life Tbk) dimiliki oleh PT Panin Insurance Tbk dan Publik. PT Panin Insurance Tbk dimiliki oleh PT Panincorp, PT Famlee Invesco dan Publik. PT Panincorp dimiliki oleh PT Panin Investment. PT Panin Investment dimiliki oleh Muljadi Koesumo. PT Famlee Invesco dimiliki oleh Gunadi Gunawan dan Mu’min Ali Gunawan. Votraint No. 1103 Pty Ltd sepenuhnya dimiliki oleh ANZ Banking Group.
81
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Agio saham merupakan kelebihan diatas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas (right issue), pelaksanaan waran, pembagian dividen saham dan swap share dengan perincian sebagai berikut : Rp Juta Saldo 31 Desember 2005 Penerimaan dari penawaran umum terbatas VII saham kepada masyarakat sebanyak 4.016.358.393 saham dengan harga penawaran Rp 350 per saham Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran 4.016.358.393 saham Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penawaran terbatas VII kepada masyarakat
1,251,719
Saldo 31 Desember 2006
2,242,574
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV
1,405,725 (401,636) (13,234)
38,820
Saldo 31 Desember 2007
2,281,394
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV
37,232
Saldo 31 Desember 2008
2,318,626
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV
1,125,704
Saldo 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010
3,444,330
29. KOMPONEN EKUITAS LANNYA 30 September 2011 Rp Juta Laba (rugi) belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Komponen ekuitas lainnya
82
31 Desember 2010 (Disajikan kembali) Rp Juta
(58,783)
(24,598)
(8,782)
(8,782)
(67,565)
(33,380)
1 Januari 2010 Rp Juta
130,461 (3,747) 126,714
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
30. KEPENTINGAN NON PENGENDALI ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN 30 September 2011 Rp Juta
31 Desember 2010 (Disajikan kembali) Rp Juta
1 Januari 2010 Rp Juta
a. Ekuitas yang dapat diatribusikan: PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk PT Verena Multi Finance Tbk PT Bank Panin Syariah Jumlah
751,402 355,267 102,759 5
676,234 303,656 91,901 5
598,988 228,566 77,072 5
1,209,433
1,071,796
904,631
30 September 2011 Rp Juta
31 Desember 2010 (Disajikan kembali) Rp Juta
1 Januari 2010 Rp Juta
b. Laba bersih yang dapat diatribusikan: PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk PT Verena Multi Finance Tbk Jumlah
92,996 64,130 10,858
91,634 49,913 14,804
68,597 41,362 9,268
167,984
156,351
119,227
31. DIVIDEN 2011 Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 65 tanggal 30 Juni 2011 dari Benny Kristianto, SH, notaris di Jakarta telah ditetapkan Bank tidak membayar dividen. 2010 Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 9 tanggal 10 Juni 2010 dari Benny Kristianto, SH, notaris di Jakarta telah ditetapkan Bank tidak membayar dividen.
83
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
32. PENDAPATAN BUNGA YANG DIPEROLEH 30 September 2011 Rp Juta
Rupiah Jasa giro Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Call money Deposito berjangka Efek-efek Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Efek yang dibeli untuk dijual Wesel tagih Kredit yang diberikan Kredit konsumsi Pinjaman rekening koran Kredit Investasi Kredit modal kerja Pembiayaan bersama Pinjaman karyawan Kredit Lainnya Lainnya Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Anjak piutang Lainnya Jumlah Valuta Asing Jasa giro Penempatan pada bank lain Call money Deposito Berjangka Efek-efek Obligasi Wesel tagih Kredit yang diberikan Kredit investasi Kredit modal kerja Pembiayaan bersama Pinjaman rekening koran Kredit konsumsi Kredit lainnya Lainnya Sewa pembiayaan Lainnya Jumlah Jumlah Pendapatan Bunga
84
30 September 2010 Rp Juta
27,838
386
444,302 443
55,456 2,321
549,509 516,102 32,642 129
651,771 488,511 49 895
1,405,116 1,101,881 849,611 823,638 45,150 6,160 244,437
1,210,424 960,345 695,159 640,286 41,659 4,976 205,571
368,617 117,702 75,990 13,520 6,622,787
164,587 113,882 29,098 2 5,265,378
293
219
34,508 1,163
40,387 733
86,801 1,695
98,867 810
144,755 69,161 35,899 1,576 75 2,827
203,353 104,971 30,226 1,387 56 925
3,257 3,355 385,365
5,337 487,271
7,008,152
5,752,649
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
33. BEBAN BUNGA Terdiri dari beban bunga atas simpanan pihak ketiga serta pinjaman yang diterima dari bank atau pihak lain dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2011 Rp Juta
30 September 2010 Rp Juta
1,726,423 528,877 159,135
1,569,224 400,165 106,308
155,760 40,184 3,929 2,745
110,081 47,075 3,824 898
321,378 261,134 131 142,305 108,938 881 3,451,820
128,159 195,360 68,934 58,973 1,326 2,690,327
20,452 13,046
36,175 32,494
393 6 20,665 54,562
236 9 16,829 85,743
3,506,382
2,776,070
Rupiah Simpanan Deposito berjangka Tabungan Jasa giro Simpanan dari bank lain Call money Deposito berjangka Jasa giro Tabungan Surat berharga yang diterbitkan Obligasi subordinasi Obligasi Sertifikat Investasi Mudharabah (SIMA) Pinjaman yang diterima Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Lainnya Jumlah Valuta Asing Simpanan Deposito berjangka Jasa giro Simpanan dari bank lain Call money Jasa giro Pinjaman yang diterima Jumlah Jumlah Beban Bunga
34. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) BERSIH PENJUALAN EFEK 30 September 2011 Rp Juta
30 September 2010 Rp Juta
Laba (rugi) penjualan efek obligasi Laba penjualan efek lainnya
163,063 -
315,864 -
Jumlah
163,063
315,864
85
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
35. PENDAPATAN UNDERWRITING Merupakan pendapatan premi AMAG dengan perincian sebagai berikut: 30 September 2011 Rp Juta
30 September 2010 Rp Juta
Premi bruto Premi reasuransi Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan
271,304 (26,167)
218,969 (19,946)
(24,854)
(13,113)
Jumlah
220,283
185,910
36. PROVISI DAN KOMISI SELAIN KREDIT – BERSIH 30 September 2011 Rp Juta
30 September 2010 Rp Juta
Kiriman uang Asuransi Transaksi ekspor-impor Perantara perdagangan efek Lainnya - bersih
17,389 14,312 13,442 98 1,877
15,324 14,854 16,749 983 (4,809)
Jumlah
47,118
43,101
37. PENDAPATAN OPERASIONAL LAIN – LAINNYA 30 September
30 September
2011 Rp Juta
2010 Rp Juta
Pendapatan jasa administrasi Jasa bank lainnya Buku cek/ giro Pembayaran kartu kredit Lainnya
156,091 27,834 4,577 507 675,237
107,642 25,407 4,309 808 93,558
Jumlah
864,246
231,724
38. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Penyusutan dan amortisasi Iklan Pajak Telepon, telex dan benda pos Peralatan dan kebutuhan kantor Pemeliharaan dan perbaikan Sewa Premi asuransi Representasi dan sumbangan Honorarium Lainnya Jumlah
30 September
30 September
2011 Rp Juta
2010 Rp Juta
196,736 92,282 94,580 83,691 78,126 58,291 47,493 25,476 15,792 14,344 871,670 1,578,481
86
205,330 170,567 30,768 71,832 66,119 54,196 33,834 17,783 12,148 15,935 243,496 922,008
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
39. BEBAN TENAGA KERJA
30 September
30 September
2011
2010
Rp Juta
Rp Juta
Gaji dan tunjangan Gratifikasi dan bonus Pendidikan dan pelatihan Lainnya
505,274 51,335 34,601 16,297
396,619 45,640 23,882 19,381
Jumlah
607,507
485,522
Rincian gaji atas kelompok direksi, dewan komisaris, komite audit dan pejabat eksekutif adalah sebagai berikut :
Jumlah Pejabat
Gaji dan tunjangan (9 bulan) Rp Juta
30 September 2011 Beban manfaat Bonus pensiun (9 bulan) (9 bulan) Rp Juta Rp Juta
Beban manfaat karyawan (9 bulan) Rp Juta
Jumlah (9 bulan) Rp Juta
Dewan Komisaris Direksi Anggota Komite Audit Pejabat eksekutif
4 11 4 75
1,598 17,495 283 27,668
448 5,260 15 13,426
977 4,922
26 403 1,593
2,072 24,135 298 47,609
Jumlah
94
47,044
19,149
5,899
2,022
74,114
30 September 2010 Beban manfaat Bonus pensiun (9 bulan) (9 bulan) Rp Juta Rp Juta
Beban manfaat karyawan (9 bulan) Rp Juta
Jumlah (9 bulan) Rp Juta
Jumlah Pejabat
Gaji dan tunjangan (9 bulan) Rp Juta
Dewan Komisaris Direksi Anggota Komite Audit Pejabat eksekutif
4 11 2 63
1,488 13,141 99 21,793
426 3,442 9 10,726
788 3,260
24 446 1,152
1,938 17,817 109 36,931
Jumlah
80
36,521
14,604
4,048
1,622
56,795
40. BEBAN OPERASIONAL LAIN - LAINNYA 30 September
30 September
2011
2010
Rp Juta
Rp Juta
Beban Klaim Komisi Lainnya
96,548 47,734 149,572
71,925 43,029 90,129
Jumlah
293,854
205,083
87
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
41. PAJAK PENGHASILAN Manfaat (beban) pajak Bank dan anak perusahaan terdiri dari: 30 September 2011 Rp Juta Pajak kini Bank Anak perusahaan Clipan AMAG VMF Jumlah Pajak tangguhan Bank Anak Perusahaan VMF Clipan AMAG BPS Jumlah Jumlah
30 September 2010 Rp Juta
(380,055)
(323,608)
(67,700) (12,102) (8,238) (468,095)
(50,002) (10,443) (7,105) (391,158)
(1,853)
(5,474)
1,453 286 481 (839) (472)
266 1,153 618 1,788 (1,649)
(468,567)
(392,807)
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut : 30 September 2011 Rp Juta Laba sebelum pajak penghasilan menurut Laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak - anak perusahaan Laba sebelum pajak - Bank
31 Desember 2010 Rp Juta
1,894,264 (422,371) 1,471,893
1,897,611 (357,708) 1,539,903
Perbedaan temporer Penurunan (kenaikan) nilai efek yang belum direalisasi Penyisihan penghapusan aset produktif selain kredit Beban manfaat pekerja Beban penyusutan aset tetap Beban pensiun Biaya emisi obligasi Biaya emisi obligasi subordinasi Jumlah
(22,077) 7,821 2,774 4,070 (7,412)
(1,479) 59,061 10,727 5,197 (7,680) (2,671) (27,245) 35,910
Beban (penghasilan ) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal : Representasi, sumbangan dan denda Kenikmatan kepada karyawan Pajak final Deviden atas saham Hasil sewa Bagian laba bersih perusahaan asosiasi
60,762 7,150 2,299 (2,936) (11,536) -
29,454 8,768 (11,824) (69,463)
55,739
9,645 (33,420)
1,520,220
1,542,393
Lainnya Jumlah LABA KENA PAJAK BANK (RUGI FISKAL)
88
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Perhitungan beban pajak kini adalah sebagai berikut: 30 September 2011 Rp Juta
31 Desember 2010 Rp Juta
Beban pajak kini : Tarif 25 % x Rp.1.520.220 juta dan Rp 1.542.393 juta Jumlah
380,055
385,598
380,055
385,598
(260,048)
(353,763)
120,007
31,835
Dikurangi:
Pajak penghasilan pasal 25 Hutang Pajak Kini - Bank
Pajak Tangguhan Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut: 30 September 2011 Rp Juta Saldo awal Aset pajak tangguhan : Penyisihan penghapusan aset produktif selain kredit Penurunan nilai efek yang belum direalisasi Beban Manfaat karyawan Penyusutan aset tetap Laba/rugi yang belum direalisasi Beban pensiun Jumlah
99,031
31 Desember 2010 Rp Juta 117,873 (13,055)
(3,564)
(370) 2,682 1,299 (1,919) (11,363)
Liabilitas pajak tangguhan : Biaya emisi obligasi Biaya emisi obligasi subordinasi
694 1,017
(668) (6,811)
Jumlah
1,711
(7,479)
97,178
99,031
5,969 4,876 4,453 2,506 114,982
5,488 4,876 3,001 2,220 114,616
Saldo akhir periode Anak perusahaan AMAG BPS VMF Clipan Jumlah aset pajak tangguhan
1,955 (5,519)
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008 pengganti UU pajak No.7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan Liabilitas pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.
89
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut: 30 September 2011 Rp Juta
30 September 2010 Rp Juta
1,894,264 (422,371) 1,471,893
1,636,667 (178,616) 1,458,051
367,973 367,973
364,513 364,513
4,998 1,787 575 (2,884) (734) 6,853 3,340 13,935
3,893 1,279 446 (2,834) (551) (35,391) (2,273) (35,431)
381,908
329,082
67,414 11,621 6,785 839 468,567
48,849 9,825 6,839 (1,788) 392,807
Laba sebelum pajak penghasilan menurut Laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak - anak perusahaan Laba sebelum pajak - Bank Tarif pajak yang berlaku Tarif 25 % x Rp 1.471.893 juta dan Rp 1.458.051 juta Jumlah Ditambah beban (penghasilan) yang tidak dapat Dikurangkan menurut fiskal : Representasi, sumbangan dan denda Kenikmatan kepada karyawan Pajak Hasil sewa Deviden atas Saham Bagian laba perusahaan asosiasi Penerimaan kembali SKPKB Penyisihan penurunan nilai saham Rugi perubahan ekuitas Jumlah Jumlah beban (penghasilan) pajak Bank Beban pajak - anak perusahaan Clipan AMAG VMF BPS Jumlah
42. LABA PER SAHAM Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar: 30 September 2011 Rp Juta
30 September 2010 Rp Juta
Laba bersih Laba untuk perhitungan laba per saham dasar Laba bersih
1,257,713
Jumlah saham (dalam angka penuh)
Lembar
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba bersih per saham dasar
24,087,645,998
90
1,128,969 Lembar
24,087,645,998
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
43. PROGRAM PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA a. Program Pensiun Imbalan Pasti Dengan akta No. 25 tanggal 15 Agustus 1981 dari notaris Hendra Karyadi, S.H., yang disahkan oleh Menteri Keuangan dengan Surat No. S-879/MK.11/1983 tanggal 15 Desember 1983, Bank mendirikan Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank (YDJHT PIB). Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 4 Januari 1994 telah menyetujui dan memutuskan untuk menyesuaikan Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank menjadi Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank (DPK PIB). Penyesuaian nama menjadi DPK PIB maupun peraturannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan keputusan No. Kep-069/KM.17/1994 tanggal 4 April 1994, dan telah diumumkan dalam tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 10 Juni 1994. DPK PIB mengelola program pensiun manfaat pasti yang memberikan jaminan hari tua bagi seluruh karyawan yang telah pensiun atau, bila yang bersangkutan meninggal dunia, kepada janda-janda/ dudaduda dan anak-anak mereka di bawah usia 21 tahun atau belum menikah. Pendanaan DPK PIB terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan sebesar 3% dari gaji pokok. b. Imbalan Pasca Kerja Lainnya Bank Bank membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmokonsilindo aktuaris independen dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut: Usia pensiun normal : 55 tahun Tingkat diskonto per tahun : 8,8% tahun 2010 Tingkat proyeksi kenaikan gaji per tahun : 12% tahun 2010 Tabel mortalitas CSO 1980 Tingkat ketidakmampuan : 10% dari tingkat pertumbuhan Tingkat pengunduran diri : 5% sampai dengan usia 20 tahun dan menurun secara bertahap sampai dengan 1% pada usia 45 tahun; dan seterusnya Porsi dari pengunduran diri dipercepat : 100% dari usia pengunduran diri normal Usia dari pengunduran diri normal : 55 tahun
44. JASA KUSTODIAN Bank memperoleh persetujuan sebagai bank kustodian dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) berdasarkan surat keputusan No. KEP-01/PM/kstd/2002 tanggal 28 Pebruari 2002. Penyimpanan efek nasabah pada kustodian dalam bentuk obligasi tanpa warkat adalah sebesar Rp. 2.729.021 juta dan USD 31.200.000 pada tanggal 30 September 2011 dan sebesar Rp 2.044.761 juta pada tanggal 30 September 2010, sementara penyimpanan efek dalam bentuk saham tanpa warkat adalah sebesar nihil dan 534.218.992 lembar masing-masing untuk tanggal 30 September tahun 2011 dan 2010. Jasa kustodian yang dilakukan kustodian Bank antara lain meliputi jasa penyelesaian transaksi efek, jasa penyimpanan dan pengadministrasian efek serta jasa-jasa kustodian lainnya misalnya mengurus/ menagihkan hak-hak yang melekat pada efek antara lain pembayaran kupon, dividen, bonus, pembayaran efek saat jatuh waktu dan lain-lainnya.
91
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
45. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Sifat Berelasi Pihak-pihak yang berelasi adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank. a. Perusahaan-perusahaan di bawah ini yang merupakan pihak yang berelasi sesuai dengan kriteriakriteria yang dijelaskan pada Catatan 3f(3) dan 3f(5). - PT Amana Jaya - PT Terminal Builders - PT Dana Pensiun Karyawan Panin - PT Multi Amana Gemilang b. PT ANZ Panin Bank merupakan perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Bank. c.
PT Panin Financial Tbk (d/h PT Panin Life Tbk) merupakan pemegang saham Bank.
d. PT Panin Insurance Tbk merupakan pemegang saham PT Panin Financial Tbk. Transaksi dengan Pihak – Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Bank dan anak perusahaan juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain : a. b. c. d.
Giro pada bank lain dan penempatan dana bank lain dan penerimaan bunga (Catatan 6, 7 dan 32). Pemberian kredit dan penerimaan bunga (Catatan 10 dan 32). Melakukan investasi dalam efek-efek dan penyertaan dalam bentuk saham (Catatan 8 dan 15). Penempatan dana dari pihak-pihak yang berelasi dalam bentuk simpanan dan pembayaran bunga (Catatan 18 dan 33). e. Sewa gedung dari Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank, PT Multi Amana Gemilang, PT Amana Jaya dan PT Terminal Builders. f. PT Panin Insurance Tbk dan PT Panin Life Tbk, menyewa ruang-ruang kantor. g. Asuransi atas aset tetap Perusahaan, “Cash-In-Transit” dan “Cash-In-Safe” pada PT Panin Insurance Tbk. Persentase giro, penempatan pada bank lain, efek-efek, tagihan derivatif, kredit, penyertaan dalam bentuk saham dan letter of credit dari pihak yang berelasi terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut: 30 September 2011 % Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit Penyertaan dalam bentuk saham Jumlah
0.018 0.133 0.051 0.013 0.253 0.468
31 Desember 2010 % 0.072 0.165 0.038 0.013 0.234 0.522
Persentase simpanan dari pihak yang berelasi terhadap jumlah liabilitas pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing adalah 0.365% dan 0,397%
92
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
46. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Komitmen Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan LC yang irrevocable dan masih berjalan dalam rangka impor dan ekspor Lainnya Jumlah liabilitas komitmen Jumlah komitmen - bersih Kontinjensi Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Liabilitas kontinjensi Bank garansi Lainnya Jumlah liabilitas kontinjensi Jumlah kontinjensi - bersih
93
30 September 2011 Rp Juta
31 Desember 2010 Rp Juta
16,681,302
12,462,734
703,157 879 17,385,338
572,448 901 13,036,083
(17,385,338)
(13,036,083)
347,927
151,962
508,072 167,858 675,930
513,933 117,647 631,580
(328,003)
(479,618)
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
47. INFORMASI SEGMEN Segmen Usaha Segmen usaha disajikan menjadi kegiatan usaha perbankan, pembiayaan, dan asuransi . Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
Bank Rp Juta
30 September 2011 Pembiayaan Asuransi Eliminasi Rp Juta Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN Pendapatan bunga
6,740,344
571,235
Pendapatan (beban) lainnya
1,196,258
215,906
Jumlah
7,936,602
HASIL Hasil segmen dari operasi
1,525,017
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak
36,354 1,511,603
(53,799)
7,257,780
285,235
(156,720)
1,540,679
787,141
285,235
(210,519)
8,798,459
373,955
61,058
(122,826)
1,837,204
296,898
-
Total Rp Juta
85,763
-
36,354
-
1,894,264
Laba bersih
1,425,697
Bank Rp Juta INFORMASI LAINNYA ASET Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Aset tetap - bersih Aset lainnya - bersih Total Aset LIABILITAS Simpanan Simpanan dari bank lain Surat-surat berharga yang diterbitkan bersih Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - bersih Pinjaman yang diterima Liabilitas lainnya Obligasi subordinasi - bersih Total Liabilitas
12,503,892 15,731,533 65,363,463 1,725,376 13,137,349 108,461,613
30 September 2011 Pembiayaan Asuransi Eliminasi Rp Juta Rp Juta Rp Juta
32,819 15,305 61,480 5,219,673 5,329,277
571,581 126,537 11,199 109,133 818,450
Total Rp Juta
(175,619) (53,809) (480,263) (1,495,695) (2,205,386)
12,932,673 15,819,566 64,883,200 1,798,055 16,970,460 112,403,954
79,151,447 4,213,087
-
-
(91,907) (57)
79,059,540 4,213,030
3,040,170
497,123
-
(115,305)
3,421,988
508,402 1,667,292 2,171,224 3,928,680 94,680,302
2,712,157 175,452 3,384,732
(480,263) (6,293) (38,500) (733,103)
508,402 3,899,186 2,738,090 3,890,180 97,730,416
94
397,707 397,707
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Bank Rp Juta PENDAPATAN Pendapatan bunga
30 September 2010 Pembiayaan Asuransi Eliminasi Rp Juta Rp Juta Rp Juta
5,563,658
337,982
832,864
76,686
Jumlah
6,396,522
HASIL Hasil segmen dari operasi
1,434,145
Pendapatan (beban) lainnya
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak
90,771 1,450,373
(25,489)
5,876,151
205,468
(104,492)
1,010,526
414,668
205,468
(129,981)
6,886,677
186,561
26,604
(77,901)
1,569,409
225,368
-
51,697
(90,771) (90,771)
Laba bersih
LIABILITAS Simpanan Simpanan dari bank lain Surat-surat berharga yang diterbitkan bersih Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - bersih Pinjaman yang diterima Liabilitas lainnya Obligasi subordinasi - bersih Total Liabilitas
1,636,667 1,128,969
Bank Rp Juta INFORMASI LAINNYA ASET Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Aset tetap - bersih Aset lainnya bersih Total Aset
Total Rp Juta
16,604,909 20,641,305 56,183,064 1,701,356 10,181,721 105,312,355
31 Desember 2010 Pembiayaan Asuransi Eliminasi Rp Juta Rp Juta Rp Juta
20,230 14,906 50,718 3,569,300 3,655,154
433,315 112,806 11,206 97,030 654,357
Total Rp Juta
(69,378) (81,316) (500,502) (22,715) (673,911)
16,989,076 20,687,701 55,682,562 1,763,280 13,825,336 108,947,955
75,364,445 3,567,488
-
-
(84,725) (162)
75,279,720 3,567,326
2,832,658
-
-
(42,816)
2,789,842
(500,527) (7,181) (38,500) (673,911)
4,653,892 3,582,389 1,876,297 3,886,111 95,635,577
4,653,892 2,251,026 1,398,873 3,924,611 93,992,993
1,831,890 181,213 2,013,103
303,392 303,392
48. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang telah disempurnakan dengan Peraturan LPS No.1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006, menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100 juta diubah menjadi maksimal Rp 2 milyar. Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar sampai dengan 30 September 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 125.998 juta dan Rp 91.145 juta. 95
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
49. INFORMASI LAINNYA a. Rasio Liabilitas Penyediaan Modal Minimum Perhitungan rasio liabilitas penyediaan modal minimum untuk tahun 2009 dilakukan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008. Peraturan Bank Indonesia No.3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mewajibkan bank-bank untuk memenuhi rasio Liabilitas Penyediaan Modal Minimum sebesar 8%. Peraturan Bank Indonesia No.5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 mewajibkan bank-bank di Indonesia dengan kualifikasi tertentu untuk memperhitungkan risiko pasar (market risk) dalam perhitungan rasio liabilitas penyediaan modal minimum dan wajib memenuhi rasio liabilitas penyediaan modal minimum sebesar 8% dengan memperhitungkan risiko pasar. Surat Edaran Bank Indonesia No.8/27/DPNP tanggal 27 November 2006 tentang prinsip kehati-hatian dan laporan dalam rangka penerapan manajemen risiko secara konsolidasi bagi bank yang melakukan pengendalian terhadap anak perusahaan, bank wajib memperhitungkan Liabilitas Penyediaan Modal Minimum (KPMM) secara konsolidasi. Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 mewajibkan bank-bank di Indonesia untuk memperhitungkan risiko operasional (operational risk) dalam perhitungan rasio KPMM. Perhitungan beban modal risiko operasional dalam menghitung KPMM untuk risiko operasional dilakukan secara bertahap sejak 1 Januari 2010. Rasio liabilitas penyediaan modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut:
Konsolidasi Modal Modal Inti Modal Pelengkap Penyertaan Aset Tertimbang Menurut Risiko Untuk risiko kredit Untuk risiko operasional Untuk risiko pasar Rasio Kewajiban Penyediaan Modal minimum dengan memperhitungkan Risiko kredit dan operasional Risiko kredit, operasional dan pasar
30 September 2011 Rp Juta
31 Desember 2010 Rp Juta
1 Januari 2010 Rp Juta
12,967,882 4,126,105 (270,542) 16,823,445
11,139,635 1,706,171 (252,832) 12,592,974
10,032,126 1,704,200 (126,688) 11,609,638
76,304,314 7,591,550 266,979
64,303,075 4,063,850 53,927
48,105,035 374,344
20.05% 19.99%
18.42% 18.41%
24.13% 23.95%
30 September 2011 Rp Juta
31 Desember 2010 Rp Juta
12,044,776 4,062,031 (1,520,082) 14,586,725
10,387,299 1,665,970 (1,259,952) 10,793,317
9,373,913 1,676,829 (979,026) 10,071,716
71,169,055 7,221,100 348,559
61,084,514 3,922,338 71,994
45,922,418 292,947
1 Januari 2010 Rp Juta
Bank Modal Modal Inti Modal Pelengkap Penyertaan Aset Tertimbang Menurut Risiko Untuk risiko kredit Untuk risiko operasional Untuk risiko pasar Rasio Kewajiban Penyediaan Modal minimum dengan memperhitungkan Risiko kredit dan operasional Risiko kredit, operasional dan pasar
18.61% 18.53%
96
16.60% 16.58%
21.93% 21.79%
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 masing-masing adalah sebesar 2.38% dan 1,95% dan 2,12%. b. Berikut ini adalah saldo penyediaan dana kepada pihak terkait per tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK): 30 September 2011
31 Desember 2010
1 Januari 2010
Rp Juta
Rp Juta
Rp Juta
Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Surat berharga Kredit Penyertaan dalam bentuk saham Bank garansi
19,744 150,000 57,213 14,677 284,248 571
78,740 180,200 41,652 510,703 197,965 -
36,099 490,000 30,000 173,385 177,523 215
Jumlah
526,453
1,009,260
907,222
Batas maksimum pemberian kredit Bank kepada pihak terkait per tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 adalah sebesar Rp 1.458.673 juta, Rp 1.079.332 juta dan 1.007.172 juta (10% dari modal Bank). 50. MANAJEMEN RISIKO Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan debitur dan/ atau pihak lain dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank. Penerapan manajemen risiko kredit tidak hanya ditujukan untuk menempatkan Bank Panin sebagai Bank yang patuh terhadap regulasi, namun merupakan suatu tuntutan manajemen untuk menerapkan sistem pengelolaan risiko kredit yang baik dan sesuai dengan praktek di perbankan. Penerapan manajemen risiko yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas kredit, namun juga diharapkan mampu mendorong kegiatan bisnis Bank Panin. Sebagai upaya untuk mewujudkan hal tersebut, Bank Panin memastikan bahwa dalam proses pemberian kredit harus mengikuti prosedur perkreditan yang sehat dan berdasarkan prinsip kehatihatian, yang mengacu pada Pedoman Kebijakan Perkreditan Bank dan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Kredit yang antara lain mengatur mengenai wewenang memutus kredit pada Kantor Pusat dan Kantor Cabang, proses pemberian kredit, penetapan harga, pengelolaan kredit bermasalah, manajemen portofolio, peran dan fungsi pengawasan oleh SKAI dan Biro Kepatuhan, serta keterlibatan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang independen dalam memberikan opini untuk kredit di atas jumlah yang telah ditetapkan. Untuk mendukung implementasi pengukuran risiko kredit, mulai 12 Februari 2011 melalui SK No. 03/SKDK/2011 Bank menggunakan Internal Credit Risk Rating (ICRR) untuk kredit segmen korporasi dengan plafond di atas 50 Milyar rupiah ekuivalen USD 5 juta. Selain itu Bank menerapkan Credit Scoring untuk persetujuan kredit konsumsi. Pemberian kredit didasarkan pada konsep Hubungan Total Debitur (one obligor concept), agar dapat dipantau semua eksposur risiko Bank Panin atas fasilitas kredit yang diberikan kepada satu kelompok debitur. Konsep ini juga untuk memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Bank juga telah menetapkan limit kewenangan dalam proses pemutusan kredit, yang dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat Komite Kredit Cabang sampai tingkat Komite Kredit Direksi. Untuk pemberian kredit kepada debitur dengan jumlah plafond diatas 50 milyar rupiah wajib mendapat Opini dari Biro Manajemen Risiko & Kepatuhan dengan selalu memperhatikan Legal Lending Limit atau Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) serta mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.
97
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Sebagai upaya penyelesaian terhadap kredit bermasalah yang timbul dari aktivitas pembiayaan, Bank Panin telah memiliki sistem dan prosedur penanganan kredit bermasalah termasuk prosedur pelaksanaan restrukturisasi kredit serta pembentukan Satuan Kerja di Kantor Cabang dan Kantor Pusat yang secara khusus bertugas menangani dan mencari solusi atas penyelesaian kredit bermasalah. Untuk meningkatkan peran dan kepedulian Bank Panin terhadap risiko kerusakan lingkungan serta sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum, dimulai pada semester II tahun 2010 penilaian prospek usaha debitur juga dikaitkan dengan upaya yang dilakukan debitur untuk memelihara lingkungan hidup. Penilaian tersebut dilakukan menggunakan Environment Social and Management System (ESMS tools) yang diimplementasikan pada kredit / eksposur debitur dengan plafond di atas 35 Milyar rupiah serta beberapa kriteria yang wajib dipenuhi. i.
Eksposur Maksimum terhadap Risiko Kredit 30 September 2011 Rp Juta
Uraian
31 Desember 2010 Rp Juta
Neraca: Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Piutang pembiayaan konsumen Tagihan akseptasi Obligasi pemerintah Aset lain-lain bersih
7,077,148 632,879
5,403,656 868,754
12,932,873 12,102,517 13,550 66,795,202 3,213,099 603,961 3,727,767 2,059,415
16,989,076 16,243,536 4,936 57,246,019 1,977,989 503,849 4,454,783 2,133,626
109,158,411
105,826,224
Fasilitas kredit yang belum digunakan Bank garansi yang diterbitkan Irrevocab le letter of credit yang masih berjalan
16,681,302 508,072
12,462,734 513,933
703,157
572,448
Sub Jumlah
17,892,531
13,549,115
127,050,942
119,375,339
Sub Jumlah Komitmen dan Kontijensi:
Jumlah
ii.
Analisis risiko konsentrasi kredit Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit, sektor ekonomi dan wilayah geografis. tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan jenis penggunaan kredit yang diberikan: 30-Sep-11 Rp Juta
%
31-Des-10 Rp Juta
%
Investasi Modal Kerja Konsumsi
18,468,420 33,105,413 15,221,369
27.65 49.56 22.79
16,460,463 27,721,207 13,064,349
28.76 48.42 22.82
Jumlah
66,795,202
100.00
57,246,019
100.00
98
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan sektor ekonomi : 30 September 2011 Jumlah Rp Juta %
31 Desember 2010 Jumlah Rp Juta %
Rumah tangga Perdagangan besar & eceran Industri pengolahan Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Konstruksi Transportasi, pergudangan dan Komunikasi Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Jasa Kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Pertambangan dan penggalian Listrik, gas & Air Pertanian, perburuan dan kehutanan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa pendidikan Perikanan Administrasi pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib Bukan lapangan usaha lainnya
14,872,406 15,545,907 7,191,171 8,968,998
22.27 23.27 10.77 13.43
12,982,118 12,821,438 7,462,107 6,790,911
22.68 22.40 13.04 11.86
6,025,952 3,035,171
9.02 4.54
5,853,164 2,174,143
10.22 3.80
2,228,424
3.34
1,718,414
3.00
2,084,628
3.12
1,546,183
2.70
1,464,617 1,141,042 1,329,122 1,502,492 640,843 256,789 67,008
2.19 1.71 1.99 2.25 0.96 0.38 0.10
1,314,068 1,236,461 1,161,553 1,150,383 507,817 242,427 58,703
2.30 2.16 2.03 2.01 0.89 0.42 0.10
1,108 439,524
0.00 0.66
557 225,572
0.00 0.39
Jumlah
66,795,202
100.00
57,246,019
100.00
99
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan wilayah geografis : 30 September 2011 Jumlah Rp Juta % Nanggroe Aceh Darussalam Sumatera utara Kepulauan Riau Riau Sumatera Barat Jambi Sumatera Selatan Bangka Belitung Lampung DKI Jakarta Banten Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Bali Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Barat Sulawesi Utara Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Sulawesi Tengah Maluku Papua Jumlah
iii.
132,334 2,447,595 675,143 1,755,414 238,060 372,403 952,390 27,130 723,445 41,351,167 68,184 3,159,915 1,920,119 477,633 5,257,801 411,834 725,398 618,432 585,757 407,371 3,467,026 407,084 331,372 67,142 215,053 66,795,202
31 Desember 2010 Jumlah Rp Juta %
0.20 3.66 1.01 2.63 0.36 0.56 1.43 0.04 1.08 61.89 0.10 4.73 2.87 0.72 7.87 0.62 1.09 0.93 0.88 0.61 5.19 0.61 0.50 0.10 0.32 100.00
94,602 2,273,072 586,209 1,540,588 346,367 313,878 918,187 14,808 616,133 35,200,248 72,860 2,683,041 1,963,811 386,344 4,134,657 348,921 500,301 520,652 488,466 320,227 3,114,948 328,469 257,212 41,443 180,572 57,246,019
0.17 3.97 1.02 2.69 0.61 0.55 1.60 0.03 1.08 61.49 0.13 4.69 3.43 0.67 7.22 0.61 0.87 0.91 0.85 0.56 5.44 0.57 0.45 0.07 0.32 100.00
Konsentrasi kredit berdasarkan jenis debitur
Bank Indonesia Pemerintah Bank-bank Entitas Sektor Publik Korporasi Retail Kredit beragun rumah tinggal Kredit beragun properti komersial Lainnya Jumlah
30 September 2011 Piutang premi Pinjaman yang dan aset laindiberikan lain Rp Juta Rp Juta
Giro pada bank lain dan BI Rp Juta
Penempatan pada bank lain dan BI Rp Juta
7,077,148 632,879 -
7,781,721 5,151,152 -
8,258,391 778,863 925,480 2,065,212 -
3,763 9,787 -
2,918,568 1,209,311 25,692,731 16,194,373
3,213,099 -
-
-
-
-
8,989,551
-
-
74,571
-
104,568 11,686,100
7,710,027
12,932,873
Tagihan derivatif Rp Juta
Efek-efek Rp Juta
12,102,517
100
13,550
66,795,202
Obligasi Pemerintah Rp Juta
Komitmen dan kontinjensi Rp Juta
9,839 591,549 2,573
3,727,767 -
456,465 1,109,000 8,253,121 4,419,167
23,117,260 3,727,767 9,951,529 3,243,791 39,825,499 20,616,113
18.50 2.98 7.96 2.60 31.86 16.49
-
-
-
14,686
9,004,237
7.20
-
-
-
32,128 3,607,964
136,696 15,368,635
0.11 12.30
17,892,531
124,991,527
100.00
3,213,099
Tagihan akseptasi Rp Juta
603,961
3,727,767
Jumlah Rp Juta
%
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) Giro pada bank lain dan BI Rp Juta Bank Indonesia Pemerintah Bank-bank Entitas Sektor Publik Korporasi Retail Kredit beragun rumah tinggal Kredit beragun properti komersial Lainnya
5,403,656 868,754 -
Jumlah
6,272,410
Penempatan pada bank lain dan BI Rp Juta 11,379,542 5,222,704 387,430 -
Efek-efek Rp Juta 12,012,200 1,334,571 726,036 2,147,715 -
Tagihan derivatif Rp Juta 4,873 63 -
31 Desember 2010 Piutang premi Pinjaman yang dan aset laindiberikan lain Rp Juta Rp Juta 1,843,716 1,371,124 17,651,764 25,416,421
1,977,989 -
Tagihan akseptasi Rp Juta 39,357 463,241 -
-
-
-
-
8,761,307
-
-
-
-
23,014
-
813,059 1,388,628
-
-
16,989,676
16,243,536
4,936
57,246,019
1,977,989
1,251 503,849
Obligasi Pemerintah Rp Juta 4,454,783 -
Komitmen dan kontinjensi Rp Juta
Jumlah Rp Juta
%
17,357 1,373,915 3,743,327 7,826,084
28,795,398 4,454,783 9,331,332 3,858,505 25,984,099 33,242,505
24.56 3.80 7.96 3.29 22.16 28.35
-
16,788
8,778,095
7.49
-
149,654 421,990
962,713 1,834,883
0.82 1.57
13,549,115
117,242,313
4,454,783
100.00
Manajemen Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Cakupan pengelolaan Manajemen Risiko Operasional di internal Panin Bank juga meliputi Risiko Lainnya yaitu Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Reputasi dan Risiko Kepatuhan. Pengelolaan risiko operasional ditujukan untuk mencegah dan meminimalkan dampak kerugian risiko operasional melalui upaya mitigasi risiko operasional antara lain meliputi : a) Pengelolaan manajemen risiko operasional dilakukan melalui penggunaan Operational Risk Tools yang telah dikembangkan bekerja sama dengan Risk Taking Unit baik di Kantor Pusat maupun di Cabang yaitu: -
Loss Event Management (LEM) , yaitu tool yang digunakan untuk mengumpulkan data kerugian operasional pada masa lalu (loss event data base) dan digunakan untuk mengantisipasi risiko kerugian operasional agar tidak terulang kembali di masa mendatang.
-
Risk & Control Self Assessment (RCSA), yaitu tool yang digunakan secara self assessment untuk mengidentifikasi potensi risiko pada setiap unit kerja yang ada di Kantor Pusat dan Kantor Cabang.
-
Key Risk Indicators (KRI’s), yaitu tool yang digunakan untuk memantau parameter risiko tertentu terhadap limit yang telah ditetapkan untuk memperoleh indikasi awal atas potensi risiko yang mungkin terjadi berdasarkan analisa trend data yang telah mendekati/ melampaui limit yang telah ditetapkan.
-
Risk Register Teknologi Informasi Tools ini digunakan secara self assesment untuk mengidentifikasi potensi risiko (aplikasi teknologi informasi yang dimiliki dan digunakan Bank).
Agar Penggunaan Operational Risk Tools berjalan efektif, manajemen telah menunjuk Koordinator Risiko (KR) di setiap Unit Kerja yang ada di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang yang tugasnya antara lain mengkoodinasikan pelaksanaan manajemen risiko operasional melalui penggunaan Operational Risk Tool (RCSA dan LEM). Selain itu, unit independen (Satuan Kerja Audit Intern/SKAI) melakukan review dan validasi terhadap hasil RCSA yang dilakukan unit kerja sehingga diperoleh hasil RCSA yang lebih akurat. Hasil pengelolaan dan pemantauan risiko operasional dengan menggunakan operational risk tool, disampaikan kepada Komite Manajemen Risiko (KMR) dan IT Steering Committee secara periodik. b) Bank telah melakukan analisis, identifikasi dan validasi risk event pada unit kerja baru serta melakukan pengkinian terhadap risk issue unit kerja lainnya sesuai kebutuhan. -
Bank telah melakukan proses analisa dan identifikasi risiko serta pengukuran dan pemantauan risiko yang melekat pada produk atau aktivitas baru / pengembangan yang diluncurkan oleh Sponsoring Unit. 101
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
-
Bank telah menyusun laporan profil risiko Triwulan III 2011 (termasuk di dalamnya operasional dan risiko lainnya), sehingga diperoleh gambaran mengenai tingkat potensi risiko bagi Bank.
-
Bank telah melakukan perhitungan beban modal untuk risiko operasional dengan menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID) dengan faktor alpha 15 % sejak Januari 2011 pada perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bagi Bank sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
Risiko Hukum Risiko Hukum adalah risiko akibat risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Risiko hukum antara lain dipengaruhi oleh faktor-faktor kurangnya pemahaman atas produk yang dijual kepada nasabah, pengikatan dokumen legal yang lemah, konflik dengan pihak nasabah atau pihak lain yang tidak diselesaikan dengan baik dan keluhan nasabah yang tidak diselesaikan dengan memuaskan. Dalam mengelola risiko hukum, Bank memastikan bahwa pengikatan kredit telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan mengacu pada prinsip kehati-hatian dalam upaya melindungi kepentingan Bank. Untuk memitigasi dan atau menangani gugatan hukum (litigasi), Satuan Tugas Khusus Kantor Pusat (STKP) bersama-sama unit kerja terkait ditugaskan manajemen menyelesaikan masalah - masalah hukum yang timbul dan mengadministrasikannya serta mencatat nilai perkara dan potensi kerugian. Risiko Stratejik Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Risiko stratejik antara lain dipengaruhi oleh faktor-faktor visi misi Bank, rencana strategis, target-target keuangan, perubahan kepemilikan, peluncuran produk/aktivitas baru dan perubahan eksternal. Sehubungan dengan hal di atas, bank telah membentuk, merumuskan, menyusun, dan memantau serta mengevaluasi implementasi strategi bisnis melalui business plan. Risiko Reputasi Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Risiko reputasi antara lain dipengaruhi oleh faktor – faktor image bank, penyelesaian pengaduan nasabah yang tidak diselesaikan (buruk), pelayanan buruk terhadap nasabah atau pihak lain, konflik internal bank, harga saham dan lain-lain. Bank melakukan manajemen risiko reputasi dengan menunjuk Pejabat yang bertugas mewakili manajemen dalam mediasi perbankan yaitu Corporate Secretary dan Kepala Biro Kepatuhan untuk memfasilitasi dan menyelesaikan setiap pengaduan dan penyelesaian pengaduan nasabah dalam proses mediasi. Selain itu Bank juga telah melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) seperti program Reforest Indonesia (penanaman pohon), bantuan bencana alam maupun kegiatan sosial lainnya dan melaksanakan prinsip Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten. Pengelolaan risiko reputasi juga dilakukan dengan memantau publikasi negatif dan keluhan nasabah yang dimuat di media cetak baik surat pembaca maupun artikel (bad media report) dan keluhan nasabah yang disampaikan melalui call center. Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang – undangan dan ketentuan yang berlaku. Ketidakmampuan Bank untuk mengikuti dan mematuhi seluruh peraturan perundangan yang terkait dengan kegiatan usaha Bank dapat berdampak terhadap kelangsungan usaha Bank. Risiko kepatuhan yang melekat pada Bank terkait pada peraturan perundang-undangan, ketentuan kehati-hatian dan ketentuan lain yang berlaku, seperti : Risiko kredit yang terkait dengan Ketentuan Kewajiban Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aktiva Produktif, Pembentukan Penyisihan Aktiva produktif (PPAP), dan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) 102
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Risiko pasar terkait dengan ketentuan Posisi Devisa Neto (PDN) Risiko stratejik terkait dengan ketentuan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) Bank Risiko lain terkait dengan ketentuan eksternal. Dalam mengelola manajemen risiko kepatuhan, Bank melakukan peningkatan budaya kepatuhan yang terus menerus dilakukan melalui program kepatuhan yaitu : Pengkinian dan penatausahaan database kepatuhan. Sosialisasi / pelatihan melalui regulation update dan in-class training. Uji kepatuhan terhadap produk baru, kebijakan baru dan aktivitas bank; Monitor pelaksanaan kepatuhan melalui compliance matrix Penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris; Pelaporan kepatuhan Manajemen Risiko Pasar Risiko pasar adalah risiko pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option. Pemantauan risiko pasar senantiasa dilakukan secara rutin dan berkala baik harian, mingguan hingga bulanan. Untuk meningkatkan fungsi pemantauan tersebut Bank telah menggunakan Guava Treasury System yang telah terintegrasi antara front office (dealer), middle office dan Back Office (settlement and control). Risiko pasar dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian : 1. Risiko Nilai Tukar Risiko Nilai Tukar merupakan risiko yang timbul dari transaksi forex baik dari laporan posisi keuangan maupun dari sisi off balance sheet. Risiko nilai tukar diukur dengan value at risk dengan memakai metodologi variance covariance untuk mengukur potensial loss maksimum dengan tingkat kepercayaan tertentu dan untuk waktu tertentu dalam keadaan normal. Untuk posisi terbuka neto atau NOP Bank sampai dengan September 2011 baik NOP akhir hari maupun NOP 30 menit tidak pernah melampaui ketentuan BI sebesar maksimal 20% dari modal. Sepanjang tahun 2011 NOP Bank berada dalam kisaran antara IDR 33.12 Milyar - IDR 616.40 Milyar (atau 0.29% - 5.05% dari total modal). Besarnya NOP Bank masih jauh di bawah ketentuan BI mengenai batas maksimum NOP yaitu 20% dari total modal Bank. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004, No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005 dan No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa netonya setinggi-tingginya 20% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.
103
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto Bank:
Mata Uang
Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi/ Assets, commitment and contingent receivables Rp Juta/ Rp Million
September 2011 Kew ajiban dan kew ajiban komitmen dan kontinjensi/ Liabilities, commitment and contingent liabilities Rp Juta/ Rp Million
Dollar Amerika Serikat Euro Dollar Australia Poundsterling Inggris Dollar Selandia Baru Dollar Singapura Yen Jepang Dollar Kanada Franc Sw iss Dollar Hongkong
26,898,963 1,321,079 2,428,242 261,229 124,182 1,420,270 280,932 81,835 48,228 45,403
26,993,900 1,317,506 2416730 259,825 124,606 1,420,030 282,061 84,851 50,883 47,936
Jumlah
32,910,363
32,998,328
Jumlah Modal
Bersih absolut/ Net absolute Rp Juta/ Rp Million 94,937 3,573 11,512 1,404 424 240 1,129 3,016 2,655 2,533 121,423 14,500,419
Persentase PDN terhadap modal
0.84%
Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi/ Assets, commitment and contingent receivables Rp Juta/ Rp Million
31 Desember 2010 Kewajiban dan kewajiban komitmen dan kontinjensi/ Liabilities, commitment and contingent liabilities Rp Juta/ Rp Million
Dollar Amerika Serikat Euro Dollar Australia Poundsterling Inggris Dollar Selandia Baru Dollar Singapura Yen Jepang Dollar Kanada Franc Swiss Dollar Hongkong
30,497,185 1,423,264 844,586 212,292 46,524 1,225,986 180,009 31,633 10,598 54,049
30,539,460 1,426,019 841,877 214,422 45,324 1,225,033 179,459 31,356 10,865 53,912
42,275 2,755 2,709 2,130 1,200 953 550 277 267 137
Jumlah
34,526,126
34,567,727
53,253
Mata Uang
Jumlah Modal
Bersih absolut/ Net absolute Rp Juta/ Rp Million
11,326,861
Persentase PDN terhadap modal
0.47%
Persentase Posisi Devisa Neto terhadap modal pada tanggal 30 September 2011 dan pada akhir tahun tanggal 31 Desember 2010 masing-masing sebesar 0,84% dan 0,47%. Sensitivitas Nilai Tukar Analisa sensitifitas Nilai tukar diukur dengan kemampuan ekses modal bank untuk menyerap potensial loss dari nilai tukar yaitu membuat asumsi perubahan/fluktuasi nilai tukar yang berlawanan arah dengan masing-masing posisi nilai tukar. Fluktuasi nilai tukar dipilih yang lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing nilai tukar sebesar 12% atau fluktuasi bedasarkan data historis selama setahun kebelakang. Pada posisi September 2011 ekses modal bank mampu mencover 104
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
risiko nilai tukar sebesar 284,45 kali hal ini disebabkan karena posisi devisa neto bank yang rendah sedangkan ekses modal bank yang tinggi sehingga bank dinilai sangat tidak rentan terhadap pergerakan nilai tukar. 2. Risiko Suku Bunga Untuk memperkecil dampak perubahan risiko suku bunga terhadap pendapatan Bank, Bank tetap menjaga rasio RSA (rate sensitivity asset) terhadap RSL (rate sensitivity liabilities) agar tidak terlalu jauh dari 100%, pada posisi September 2011 rasio RSA/RSL sebesar 103.59% sedangkan pada akhir 2010 sebesar 103,9%, sehingga apabila terjadi perubahan suku bunga secara paralel pada aset dan kewajiban Bank tidak terekspos risiko suku bunga yang besar. Bank juga senantiasa memantau repricing profile setiap time bucket untuk mengetahui dampak perubahan suku bunga terhadap NII Bank secara lebih akurat. Tabel di bawah ini menunjukkan repricing profile aset dan kewajiban Bank yang sensitif terhadap suku bunga dan diurutkan berdasarkan mana yang lebih awal kapan suku bunga tersebut di repricing (untuk floating rate) atau tanggal jatuh temponya (untuk fixed rate).
8790 A set P enempatan pada B I P enempatan pada bank lain Surat-surat berharga Kredit J um la h Lia bilit a s Simpanan nasabah B ank Indo nesia Simpanan dari bank Lain Surat berharga yang diterbitkan Obligasi subo rdinasi P injaman yang diterima Jumlah
Sampai dengan 1bulan/1mo nth o r less Rp Juta/ Rp M illio n
Jumlah/ To tal Rp Juta/ Rp M illio n 15,861,112 7,335,258 7,350,379 64,872,962 9 5 ,4 19 ,7 11
78,900,538 43 5,961,871 2,600,170 3,928,680 483,476 9 1,8 7 4 ,7 7 8
2,405,531 5,108,314 189,879 2,331,010 10 ,0 3 4 ,7 3 4
70,450,501 4,758,191 7 5 ,2 0 8 ,6 9 2
Sampai dengan Jumlah/ 1bulan/1mo nth To tal o r less Rp Juta/ Rp Rp Juta/ M illio n Rp M illio n A set P enempatan pada B I P enempatan pada bank lain Surat-surat berharga Kredit J um la h Lia bilit a s Simpanan nasabah B ank Indo nesia Simpanan dari bank Lain Surat berharga yang diterbitkan Obligasi subo rdinasi P injaman yang diterima Jumlah
30 September 2011 > 1bulan > 3 bulan s/d s/d 3 bulan/ 6 bulan/ > 1>33 mo nths 6 mo nths Rp Juta/ Rp Rp Juta/ Rp M illio n M illio n
> 6 bulan s/d 1tahun/ > 6 mo nths 1year Rp Juta/ Rp M illio n
> 1tahun/ > 1year Rp Juta/ Rp M illio n
4,852,084 240,626 75,005 4,201,676
8,603,497 5,629 464,250 4,440,022
1,978,278 703,038 13,447,466
9 ,3 6 9 ,3 9 1
13 ,5 13 ,3 9 9
16 ,12 8 ,7 8 2
5,290,944 16 669,065 -
1,605,610 16 93,015 -
1,520,968 11 2,100 1,396,382 -
32,514 439,500 1,203,788 3,928,680 483,476
5 ,9 6 0 ,0 2 5
1,6 9 8 ,6 4 1
2 ,9 19 ,4 6 1
6 ,0 8 7 ,9 5 8
31Desember 2010 > 1bulan > 3 bulan s/d s/d 3 bulan/ 6 bulan/ > 1>33 mo nths 6 mo nths Rp Juta/ Rp Juta/ Rp M illio n Rp M illio n
> 6 bulan s/d 1tahun/ > 6 mo nths 1year Rp Juta/ Rp M illio n
2,411 5,918,206 40,452,788 4 6 ,3 7 3 ,4 0 6
> 1tahun/ > 1year Rp Juta/ Rp M illio n
23,331,742 16,020,048 6,336,807 55,819,244
3,579,723 11,499,696 22,798,013
12,202,320 2,029,338 13,272,062
3,690,002 1,691,285 98,786 3,055,210
3,859,697 575,510 8,053,456
10 1,5 0 7 ,8 4 1
3 7 ,8 7 7 ,4 3 2
2 7 ,5 0 3 ,7 2 0
8 ,5 3 5 ,2 8 3
12 ,4 8 8 ,6 6 3
15 ,10 2 ,7 4 3
75,093,169 60 9,519,988 6,245,535 511,590 450,500
26,018,228 4,950,693 -
36,057,309 4,475,639 180,200
12,095,902 17 92,506 -
896,272 16 1,150 -
25,458 27 0 6,245,535 511,590 270,300
9 1,8 2 0 ,8 4 2
3 0 ,9 6 8 ,9 2 1
4 0 ,7 13 ,14 8
12 ,18 8 ,4 2 5
8 9 7 ,4 3 8
7 ,0 5 2 ,9 10
105
799,729 5,662,511 8,640,503
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Sensitivitas Suku Bunga Analisa sensitifitas suku bunga diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap potential loss dari perubahan suku bunga, yaitu membuat asumsi perubahan/ fluktuasi suku bunga. Fluktuasi suku bunga dipilih mana lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing suku bunga laporan posisi keuangan rupiah sebesar 5% dan laporan posisi keuanganF valas sebesar 2% atau fluktuasi bedasarkan historical data selama setahun kebelakang. Untuk posisi September 2011 dan tahun 2010 ekses modal Bank mampu menutup risiko suku bunga masing-masing sebesar 16,37 kali dan 16,27 kali. Hal ini disebabkan karena ekses modal bank yang tinggi untuk menutup perubahan suku bunga pada laporan posisi keuangan sehingga bank dinilai sangat tidak rentan terhadap pergerakan suku bunga. Profil Risiko Pasar Bank untuk posisi September 2011 secara Komposit dinilai Low, berdasarkan hasil perhitungan Risiko Inheren berada pada kisaran Low dan Sistem Pengendalian Risiko dinilai Strong. Tren Profil Risiko Pasar sejak Triwulan IV- 2010 sampai dengan September 2011 secara Komposit terpantau stabil pada peringkat Low. Manajemen Risiko Likuiditas Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Bank mengelola risiko likuiditas secara hati-hati (prudent) dengan memastikan kecukupan dana secara harian maupun di masa datang baik pada saat kondisi normal maupun kondisi krisis dalam pemenuhan kewajiban secara tepat waktu dari berbagai sumber dana yang tersedia, termasuk memastikan ketersediaan aset likuid berkualitas tinggi. Rencana pendanaan darurat (contingency funding plan) telah disusun untuk mempersiapkan Bank jika terjadi krisis. Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset likuid terhadap kewajiban lancar. Pada tanggal 30 September 2011 & 31 Desember 2010, rasio dari aset likuid terhadap kewajiban lancar adalah sebagai berkut: 30-Sep-11 1,198,599
31-Des-10 1,076,074
23,117,260
29,604,152
3,727,767
4,454,783
938,122
2,102,812
Jumlah aset likuid bersih
28,981,748
37,237,821
Simpanan nasabah
79,059,540
75,279,720
36.66%
49.47%
Kas dan setara kas Giro, SBI & penempatan BI lainnya Obligasi Pemerintah Penempatan pada bank lain dikurangi dengan simpanan dari bank lain
Rasio
106
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan Tabel dibawah ini menyajikan analisa jatuh tempo aset dan kewajiban Bank pada tanggal 30 September 2011 & 31 Desember 2010, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavioral assumptions): Sampai dengan 1 bulan Rp Juta
Lain-lain Rp Juta
> 1 bulan s/d 3 bulan Rp Juta
30 September 2011 > 3 bulan > 1 tahun s/d s/d 12 bulan 5 tahun Rp Juta Rp Juta
> 5 tahun Rp Juta
Jumlah Rp Juta
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Penempatan pada BI dan bank lain Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Efek-efek Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Tagihan derivatif Kredit Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Tagihan anjak piutang Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Investasi neto sew a pembiayaan Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Tagihan akseptasi Penyertaan dalam bentuk saham Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain - bersih Jumlah Aset
-
1,198,599 7,077,148 632,880
-
-
-
-
1,198,599 7,077,148 632,880
(1) -
6,510,443
1,583,658
4,838,772
-
-
(1) 12,932,873
(200) 17,301
251,664
4,419,053
5,114,901
2,077,953
3,949,412
(200) 15,830,284
(10,718) -
3,191 172,034
4,896 799
5,463 16,545,811
26,903,265
23,173,293
(10,718) 13,550 66,795,202
(1,912,002) -
105,493
421,127
181,188
-
-
(1,912,002) 707,808
(2,121) -
75,841
91,471
508,036
414,961
-
(2,121) 1,090,309
(6,998) -
171,390
293,768
1,043,529
1,704,412
-
(6,998) 3,213,099
(38,058) -
136,035 -
240,498 -
227,428 -
-
306,512
(38,058) 603,961 306,512
(625) 1,798,055 114,982 2,059,415
-
-
-
-
-
(625) 1,798,055 114,982 2,059,415
2,019,030
16,334,718
7,055,270
28,465,128
31,100,591
27,429,217
112,403,954
-
461,297 69,170,582 4,194,446
6,144,536 8,484
3,727,638 10,100
16,784 -
-
461,297 79,059,540 4,213,030
-
508,402 6,552 136,120 75,279 231,641
4,520 241,225 15,000 683,438 -
5,389 228,778 1,382,477 1,133,864
2,024,511 1,788,468
218,137 -
508,402 16,461 606,123 3,421,988 3,899,186 231,641
214,549 1,208,019 -
-
-
-
-
3,890,180
214,549 1,208,019 3,890,180
1,422,568
74,784,319
7,097,203
6,488,246
3,829,763
4,108,317
97,730,416
21,976,882
27,270,828
23,320,900
14,673,538
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Utang pajak Estimasi kerugian komitmen kontijensi Liabilitas lain-lain Obligasi subordinasi Jumlah Liabilitas Selisih
596,462
(58,449,601)
107
(41,933)
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Lain-lain Rp Juta
Sampai dengan 1 bulan Rp Juta
> 1 bulan s/d 3 bulan Rp Juta
31 Desember 2010 > 3 bulan > 1 tahun s/d s/d 12 bulan 5 tahun Rp Juta Rp Juta
> 5 tahun Rp Juta
Jumlah Rp Juta
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Penempatan pada BI dan bank lain Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Efek-efek Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Tagihan derivatif Kredit Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Tagihan anjak piutang Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Investasi neto sew a pembiayaan Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Tagihan akseptasi Penyertaan dalam bentuk saham Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain - bersih Jumlah Aset
-
1,076,074 5,403,656 868,756
-
-
-
-
1,076,074 5,403,656 868,756
-
-
-
(2) 16,989,676
(2)
7,840,575
9,149,101
(600)
1,421,958
3,530,707
9,202,403
2,377,393
4,165,858
(600) 20,698,319
25,583,671
13,287,321
(10,618) 4,936 57,246,019
-
-
(1,563,457) 569,215
-
-
(2,121)
-
(10,618) -
1,910 2,279,979
3,026 2,274,855
13,820,193
(1,563,457) -
15,304
10,805
543,106
(2,121)
-
-
-
-
-
-
509,462
305,162
126,764
941,388
(15,006) -
-
-
747,476
749,112
481,401
(15,006) 1,977,989
(28,565) -
87,044 -
277,550
(28,565) 503,849 277,550
(625) 1,763,280 114,616 2,073,866
59,760
369,883 -
46,922 -
-
-
-
-
-
19,055,016
15,338,377
24,869,562
29,015,338
18,338,894
-
138,272 66,430,326 1,147,226
6,684,246 2,420,100
2,156,234 -
8,914 -
-
1,621,550 4,312 87,044 136,305
3,032,342 2,904 369,883 1,858,267 -
46,922 129,293 -
1,302,076 1,594,829 -
2,330,768
(625) 1,763,280 114,616 2,133,626 108,947,955
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Utang pajak Estimasi kerugian komitmen kontijensi Liabilitas lain-lain Obligasi subordinasi Jumlah Liabilitas Selisih
953,658 -
136,997 -
953,658
69,702,032
1,377,110
(50,647,016)
108
-
-
-
-
138,272 75,279,720 3,567,326
1,487,766 -
4,653,892 7,216 503,849 2,789,842 3,582,389 136,305
3,886,111
136,997 953,658 3,886,111
14,367,742
2,332,449
2,905,819
5,373,877
95,635,577
970,635
22,537,113
26,109,519
12,965,017
13,312,378
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
51. KONTINJENSI , IKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN LAINNYA Kontinjensi a.
Surat Ketetapan Pajak (SKP) PPh Badan tahun 1993. Pada tanggal 10 Juni 1999 Panitera Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta telah menyerahkan salinan resmi putusan perkara gugatan No. 167/G/1998/PT.TUN.JKT antara Bank dengan Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (BPSP) mengenai Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Badan (SKP PPh Badan) tahun 1993 sebesar Rp 9.710 juta, yang isinya adalah: Mencabut atau membatalkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas SKP PPh Badan tahun 1993. Menyatakan bahwa SKP PPh Badan tahun 1993 adalah “nihil”. Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak untuk mengembalikan atau merestitusikan kepada Bank jumlah pokok pajak beserta sanksi bunganya sebagaimana tercantum dalam Surat Setoran Pajak terkait. BPSP telah mengajukan kasasi atas keputusan tersebut dan ditolak oleh Mahkamah Agung dalam Surat Keputusannya No. 82K/TUN/2000 tanggal 27 Pebruari 2001. Pada tanggal 10 Desember 2001 PTTUN Jakarta melalui Surat Keputusan No. W7.PT.TUN.Eks.3802.2001 telah menegur BPSP untuk segera melaksanakan Putusan PTTUN No.167/G/1998/PT.TUN.JKT tanggal 10 Juni 1999 yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. PTTUN pada tanggal 30 September 2002 melalui suratnya No. W7.PT.TUN.Eks.319.2002 menyampaikan surat kepada Presiden Republik Indonesia sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan tertinggi untuk memerintahkan Menteri Keuangan Republik Indonesia dan BPSP melaksanakan keputusan PTTUN yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
b.
Surat Ketetapan Pajak (SKP) PPh Badan tahun 1994 Sehubungan dengan gugatan Bank mengenai SKP Kurang Bayar PPh Badan tahun 1994, pada tanggal 31 Mei 2000 PTTUN Jakarta melalui Keputusan No. 294/G/1999/PT.TUN.JKT telah menetapkan: Mengabulkan gugatan Bank untuk seluruhnya. Menyatakan batal surat keputusan BPSP No. PUT-225/BPSP/M.IV/1999 tanggal 10 September 1999 yang hanya mengabulkan sebagian permohonan banding Bank atas SKP PPh Badan tahun 1994. Memerintah BPSP untuk menerbitkan Surat Keputusan Baru yang berisi: a. Membatalkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas SKP PPh Badan tahun 1994. b.Menyatakan SKP Pajak Penghasilan Badan tahun 1994 adalah nihil. c.Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak untuk mengembalikan/ merestitusikan kepada Bank jumlah pokok pajak beserta sanksi bunganya sebagaimana dalam Surat Setoran Pajak terkait. Namun sampai dengan saat ini, BPSP belum melaksanakan Keputusan PTTUN tersebut atas bagian yang ditolak BPSP sebesar Rp 1.030 juta dan/atau kasasi. Pada tanggal 30 September 2011 dan 2010, jumlah yang telah dibayar Bank atas SKP Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) tahun 1993 dan 1994 termasuk bunga denda keterlambatan adalah sebagai berikut: Keterangan Tahun Rp Juta
SKP PPh Badan SKP PPh Badan Bunga denda keterlambatan Jumlah
1993 1994
109
9,710 1,030 84 10,824
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Karena belum adanya pelaksanaan Keputusan PTTUN oleh BPSP sehubungan dengan gugatan perkara SKP PPh Badan tahun 1993 dan 1994, maka Bank mencatat pembayaran pajak tersebut sebagai pajak dibayar di muka (Catatan 17). c.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan PT Panin Insurance Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 2 Januari 2003. Perjanjian tersebut diperuntukkan atas kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan suatu obyek pertanggungan ditentukan oleh PT Panin Insurance Tbk.
d.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 1 Januari 2005. Perjanjian tersebut diperuntukkan atas kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan suatu obyek pertanggungan ditentukan oleh PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. Ikatan dan Perjanjian Signifikan Lainnya
a.
Reksa Panin Terproteksi Pasti II adalah Reksa Dana Terproteksi berbentuk Kontrak Investasi Kolektif antara PT Panin Sekuritas Tbk selaku Manajer Investasi dan Citibank N.A, Indonesia sebagai Bank Kustodian dan telah mendapat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) pada tanggal 28 Nopember 2006. PT Panin Sekuritas Tbk, selaku Manajer Investasi, menunjuk Bank sebagai agen penjual utama. Berdasarkan Perjanjian Penetapan Agen Penjual No. 477/RD/OPR/XI/06 tanggal 28 Nopember 2006, dalam melakukan pemasaran Reksa Panin Terproteksi Pasti II, Bank memperoleh pembagian hasil keuangan yang dibayarkan oleh PT Panin Sekuritas Tbk setiap tiga bulannya. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 30 Juni 2011.
b.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran produk Bancassurance dengan PT Panin Financial Tbk. (d/h PT Panin Life Tbk.) berdasarkan Perjanjian Kerjasama No.01/AGR-BNC/06/2006 tanggal 23 Juni 2006. Produk Bancaassurance adalah produk-produk asuransi jiwa dengan dilengkapi manfaat pasti yang diterbitkan oleh PT Panin Life Tbk, yang terdiri atas Produk Panin Dana Pasti, Produk Panin Flexilinked dan Produk Panin Lifevestlink. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen pemasaran dengan memperoleh kompensasi berupa komisi, dengan jangka waktu perjanjian selama 5 tahun dan dapat diperpanjang kembali.
c.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran Bahana Reksa Panin Terproteksi III dan IV dengan PT Bahana TCW Investment Management berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. 014/BTIMBANKPANIN/0808 tanggal 22 Agustus 2008. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen penjual dengan memperoleh kompensasi berupa imbal jasa, dengan jangka waktu perjanjian selama 1 tahun dan dapat diperpanjang. Pada tanggal 1 September 2010 Bank mengadakan perubahan perjanjian kerjasama, dimana kedua pihak sepakat untuk mengubah daftar reksadana yang ditawarkan menjadi Bahana Reksadana Panin Terproteksi VI, VII, VIII, IX, XI, XII, XIII XIV, XV, A XVI dan A XVII. Pendapatan fee penjualan Reksa Panin Terproteksi Pasti II dan pemasaran Bahana Reksa Panin Terproteksi VI, VII, VIII, IX, XI, XII, XIII XIV, XV, A XVI dan A XVII dan produk Bancassurance dicatat Bank sebagai “Pendapatan operasional lain - lainnya”.
d.
Pada tanggal 10 Desember 2004, VMF memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan pola channeling dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp 100.000 juta yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan.
110
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VMF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumendokumen. Sebagai imbalannya, VMF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VMF setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada BNI. Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai. e.
Pada tanggal 21 Agustus 2009, VMF memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan pola channeling dari Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp 50 miliar yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan. Jangka waktu perjanjian kredit adalah 12 bulan sejak penandatanganan amandemen perjanjian kredit. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VMF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumendokumen. Sebagai imbalannya, VMF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BRI. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar without recourse. Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai.
f.
Pada tanggal 4 Nopember 2010, VMF memperoleh fasilitas pinjaman revolving dari Bank CIMB Niaga sebesar Rp 50 miliar. Jangka waktu pinjaman adalah selama 24 bulan sejak ditandatanganinya perjanjian kredit. Suku bunga yang dikenakan adalah sebesar 12,75% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen sebesar 111% dan 125%, masing-masing untuk objek pembiayaan dalam kondisi baru dan untuk objek pembiayaan dalam kondisi bekas, dari saldo fasilitas pinjaman.
g.
Pada tanggal 30 Nopember 2010, VMF mengadakan perjanjian jual beli piutang dengan Bank Victoria International (Victoria) dengan jumlah maksimum harga jual beli piutang senilai Rp 100 miliar. Jangka waktu penyediaan plafond jual beli piutang adalah 12 bulan terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian ini. Pada berbagai tanggal di tahun 2010, VMF menjual sebagian piutang pembiayaan konsumen sebesar nilai pokok piutang kepada Victoria sejumlah Rp 20.318 juta
h.
Pada tanggal 8 Desember 2010, VMF memperoleh fasilitas kredit kerjasama penyaluran pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor dari Bank DKI dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp 100 miliar yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan konsumen dengan VMF. Jangka waktu perjanjian kerjasama ini adalah 42 (empat puluh dua) bulan sejak penandatanganan perjanjian ini. Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai.
i.
VMF mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi untuk melindungi kendaraan bermotor yang dibiayai oleh VMF, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan.
j.
Berdasarkan Akte Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 02 tanggal 14 April 2010 yang dibuat oleh Notaris Arman Lany,SH, notaris di Jakarta, Clipan mendapatkan fasilitas kredit dari Bank Capital dengan fasilitas berikut ini : –
Pinjaman Rekening Koran dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 5.000 juta dengan jangka waktu 12 bulan yang berakhir tanggal 14 April 2011. Tingkat bunga 12,5% per tahun.
– Pinjaman Angsuran Berjangka dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 45.000 juta dengan jangka waktu pinjaman 12 bulan yang berakhir tanggal 14 April 2011. Tingkat bunga 12,5% per tahun. k.
Berdasarkan surat No.S409/THD/LCBIII/XII/10 tanggal 27 Desember 2010, Clipan mendapatkan fasilitas kredit berupa Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) dari Bank CIMB Niaga dengan jumlah maksimum Rp 100.000 juta dengan jangka waktu 36 bulan dan tingkat bunga tetap 11% per tahun. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 110% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. 111
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
l.
Pada tanggal 24 Oktober 1996, Clipan menandatangani perjanjian sewa gedung kantor Plaza 89 dengan PT Mulialand Tbk untuk jangka waktu 1 Oktober 1996 sampai dengan 30 September 2000. Pada bulan Maret 1998, Clipan telah pindah kantor ke gedung Plaza Panin Palmerah. Sejak bulan April 1998, Clipan tidak melakukan pembayaran sewa ke PT Mulialand Tbk. Sehubungan dengan itu, pada tanggal 27 Januari 1999 PT Mulialand Tbk mengajukan gugatan kepada Clipan yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 43/PDT.G/1999/PN.Jak.Sel tanggal 29 Juli 1999, Clipan diwajibkan membayar sisa uang sewa, biaya pelayanan dan biaya lainnya untuk masa 14 April 1998 sampai dengan 30 September 1998 sebesar US$ 518.222 dikurangi dengan deposit telepon Clipan sebesar Rp 58 juta dan ditambah denda keterlambatan 2% per bulan terhitung sejak tanggal 21 April 1998 sampai dengan seluruh liabilitas dibayar lunas oleh Clipan. Atas keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, Clipan telah mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta, dan selanjutnya berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 977/Pdt/1999/PT.DKI tanggal 25 Pebruari 2000, Clipan sebagai pihak yang dikalahkan. Dengan adanya hasil putusan tersebut, Clipan telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung RI dan telah menyampaikan memori kasasi tertanggal 26 Oktober 2000 sesuai risalah penerimaan permohonan kasasi No.43/PDT.G/1999/PN.Jkt.Sel. Telah ada surat dari Mahkamah Agung RI kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tentang penyampaian salinan putusan MA No. 2321/K/PDT/2001 tanggal 17 Maret 2003. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, isi Surat Pemberitahuan Putusan Kasasi (formil) kepada Clipan belum diberitahukan sehingga isi Putusan belum diketahui.
m.
Kantor Cabang Semarang Clipan menerima gugatan perbuatan melawan hukum dari CV. Bina Usaha (Penggugat) terkait permasalahan hukum atas 9 (sembilan) unit Truk Tangki yang merupakan objek leasing CV. Bina Usaha (selaku Lessee) dan permasalahan pembayaran liabilitas leasing CV. Bina Usaha kepada Clipan (selaku Lessor). Gugatan tersebut diregister dengan No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg tanggal 7 September 2009. Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain mengajukan sita jaminan terhadap 9 (sembilan) unit Truk Tangki yang. merupakan Objek Leasing, tuntutan ganti rugi materiil sebesar Rp 478 juta dan ganti rugi immateriil sebesar Rp 10.000 juta. Berdasarkan Putusan PN Semarang No.210/Pdt.G/2009/PN.Smg tanggal 26 Mei 2010 memutuskan, antara lain: -
Dalam Pokok Perkara: menolak gugatan CV. Bina Usaha (Penggugat) untuk seluruhnya;
-
Dalam Rekonpensi: mengabulkan gugatan Clipan (selaku Penggugat Rekonpensi) untuk sebagian, menyatakan CV. Bina Usaha (selaku Tergugat Rekonpensi) telah ingkar janji (wanprestasi), memerintahkan Tergugat Rekonpensi untuk membayar ganti rugi materiil kepada Penggugat Rekonpensi sebesar Rp 2.526 juta dan denda sebesar 0,4% per hari keterlambatan membayar ganti rugi tersebut.
Atas Putusan PN Semarang No.210/Pdt.G/2009/PN.Smg tanggal 26 Mei 2010, CV. Bina Usaha mengajukan banding kepada pengadilan Tinggi Semarang. Saat ini perkara dalam proses banding di Pengadilan Tinggi Semarang. n.
Kantor Cabang Bandung Clipan selaku Tergugat menerima gugatan perbuatan melawan hukum dari Yudi Heriyanto (Penggugat) terkait permasalahan pembayaran liabilitas serta objek pembiayaan (jaminan) Penggugat selaku Konsumen kepada Clipan (selaku Perusahaan Pembiayaan). Gugatan tersebut teregister di Pengadilan Negeri Bandung No. 299/Pdt.G/2009/PN.Bdg tanggal 27 Agustus 2009. Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut untuk penjadwalan utang (reschedulling), penetapan sisa utang sebesar Rp 134 juta dengan jangka waktu pembayaran ditambah menjadi 7 tahun sampai dengan 9 tahun, tuntutan ganti rugi immateriil sebesar Rp 600 juta dan ganti rugi materiil sebesar Rp 30 juta. Berdasarkan Putusan PN Bandung No. 299/Pdt/G/2009/PN. Bdg tanggal 7 Juli 2010 memutuskan , antara lain : – Dalam Pokok Perkara: menolak gugatan Yudi Heriyanto (Penggugat) seluruhnya; 112
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
– Dalam Rekonpensi : mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi (Clipan) untuk sebagian, menyatakan Tergugat Rekonpensi (Yudi Heriyanto) telah melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestasi), memerintahkan kepada Tergugat Rekonpensi agar menyerahkan Mercedes Benz yang menjadi Obyek Jaminan Fiducia kepada Penggugat Rekonpensi berdasarkan Sertifikat Fiducia No. W 8.0006364.HT.04.06 Th.2009 tanggal 19 Mei 2009 yang memiliki kekuatan eksekutorial, Atas Putusan PN Bandung No. 299/Pdt/G/2009/PN.Bdg tanggal 7 Juli 2010 tersebut Yudi Heriyanto menyatakan Banding. Pada Saat ini perkara tersebut masih dalam proses Banding. o.
Clipan selaku Tergugat II mendapat gugatan perdata dari An Man Oh (selaku Penggugat). Gugatan tersebut teregister di Pengadilan Negeri Bogor dengan No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010. Gugatan terkait dengan pelaksanaan lelang eksekusi atas 5 bidang tanah jaminan atas nama Man Oh An (Ah Man Oh) selaku konsumen yang telah wanprestasi (konsumen bermasalah/macet) pada Clipan. Pelaksanaan lelang eksekusi atas jaminan 5 bidang tanah tersebut telah dilakukan pada tanggal 18 November 2009 di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bogor. Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut untuk menetapkan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap 5 bidang tanah atas nama Man Oh An dan memerintahkan para Tergugat untuk tidak mengalihkan, menjual, menjadikan jaminan kepada pihak lain/pihak ketiga. Saat ini perkara masih dalam proses persidangan di PN Bogor. Clipan selaku Termohon III dari Permohonan Intervensi No. 61/ Pdt.Intervensi/ 2010/PN.Bgr terhadap perkara perdata No.61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010 tersebut diatas, yang diajukan oleh Tati (selaku Pemohon Intervensi) di Pengadilan Negeri Bogor. Dalam petitum permohonan, Pemohon Intervensi memohon agar diputuskan, antara lain: menyatakan menolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima gugatan perkara No.61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010 yang teregister di Pengadilan Negeri Bogor, menyatakan Pemohon Intervensi sah sebagai Pemenang Lelang berdasarkan Risalah Lelang No.469/2009 tanggal 2 Desember 2009 serta Pemohon Intervensi berhak atas 5 (lima) bidang tanah yang telah dilelang dalam 1 (satu) paket. Saat ini perkara masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Bogor. Selain perkara tersebut di atas, dalam menjalankan kegiatan usahanya sebagai perusahaan pembiayaan, Clipan menerima beberapa gugatan perbuatan melawan hukum yang terutama berkaitan dengan piutang dan transaksi sewa.
52. REKLASIFIKASI AKUN Beberapa akun laporan keuangan konsolidasi untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk periode yang berakhir 30 September 2011, sebagai berikut: Dekripsi Akun
Dilaporkan sebelumnya
Reklasifikasi
Dilaporkan saat ini
Rp Juta
Rp Juta
Rp Juta
Rp Juta
30 September 2010 Laba (rugi) belum direalisasi atas efek tersedia untuk dijual Kepentingan Non Pengendali
(28,212) 1,011,531
309 (309)
(27,903) 1,011,222
31 Desember 2010 Laba (rugi) belum direalisasi atas efek tersedia untuk dijual Kepentingan Non Pengendali
(25,571) 1,072,769
973 (973)
(24,598) 1,071,796
53. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG BERBEDA DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Kendaraan dan inventaris kantor disusutkan dengan metode menurun ganda (double declining balance method), kecuali kendaraan dan inventaris kantor anak perusahaan disusutkan dengan metode garis lurus. 113
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
54. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP BANK DAN RENCANA MANAJEMEN Manajemen menyadari bahwa krisis keuangan global memiliki dampak terhadap volume bisnis Bank dan akan meningkatkan risiko kredit yang dimiliki Bank. Operasi industri perbankan telah terpengaruh dan diperkirakan akan terus terpengaruh oleh ketidakpastian dimasa mendatang yang disebabkan karena kondisi ekonomi global, dimana hal ini merupakan situasi yang berada di luar kendali Bank. Dampak potensial terhadap Bank atas kondisi ini antara lain adalah menurunnya kemampuan membayar debitur yang dapat berakibat pada meningkatnya rasio pinjaman bermasalah Bank. Namun demikian, manajemen telah mengambil langkah-langkah, yang memadai untuk memelihara likuiditas, menjaga kecukupan modal dan melakukan pendekatan secara hati-hati untuk meningkatkan aset, termasuk dalam menyalurkan kredit baru. Manajemen berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya dalam waktu mendatang, oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan. Rencana dan strategi manajemen adalah sebagai berikut: a. Memperkuat struktur permodalan melalui kapitalisasi laba ditahan, menjaga rasio Liabilitas Penyediaan Modal Minimum Loan to Deposit Ratio dan rasio-rasio likuiditas lainnya secara efektif. b. Meningkatkan pendanaan melalui simpanan dalam bentuk tabungan dan giro, dengan tujuan untuk menurunkan cost of fund secara keseluruhan. c. Meningkatkan Fee Based Income dengan menawarkan produk dan jasa perbankan yang inovatif dengan focus kepada sektor retail dan komersial. d. Memperluas jaringan distribusi dengan menambah jumlah kantor cabang dan ATM untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah. e. Mengimplementasikan Risk Management dan Good Corporate Governance. f. Memperkenalkan jasa perbankan syariah.
55. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN INFORMASI TAMBAHAN Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 1 sampai dengan 114 telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 28 Oktober 2011.
114