PT. BANK PANIN Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN – 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) - Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1-2
- Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3-4
- Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian - Laporan Arus Kas Konsolidasian - Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
INFORMASI TAMBAHAN - Informasi Laporan Posisi Keuangan Tersendiri Entitas Induk
5 6-7 8 – 152
153 – 154
- Informasi Laporan Laba Rugi Komprehensif Tersendiri Entitas Induk
155
- Informasi Laporan Perubahan Ekuitas Tersendiri Entitas Induk
156
- Informasi Laporan Arus Kas Tersendiri Entitas Induk
157
- Informasi Investasi dalam Entitas Anak dan Entitas Asosiasi
158
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 (Tidak diaudit) DAN 31 DESEMBER 2013 (Diaudit)
Catatan
30 JUNI
31 DESEMBER
2014
2013
Rp Juta
Rp Juta
ASET Kas
5
1,391,047
1,562,167
Giro pada Bank Indonesia
6
10,443,502
10,431,217
37,116 1,117,306 (1) 1,154,421
41,580 1,180,160 1,221,740
Giro pada bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
7, 47
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - pihak ketiga
8
5,984,971
7,911,508
Efek - Efek - pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
9
18,728,954 (74,969) 18,653,985
22,122,378 (81,274) 22,041,104
Tagihan derivatif - pihak ketiga
10
27,119
3,706
718,770 111,572,964 (1,790,855) 110,500,879
677,035 104,152,839 (1,757,943) 103,071,931
Kredit Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
11, 47
Tagihan anjak piutang - pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
12
1,724,529 (588) 1,723,941
2,157,444 (495) 2,156,949
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - pihak ketiga
13
4,094,237
3,022,956
Piutang sewa pembiayaan - pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
14
2,048,229 (30,418) 2,017,811
1,885,517 (21,169) 1,864,348
Piutang pembiayaan konsumen - pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
15
4,098,570 (58,767) 4,039,803
3,755,421 (58,847) 3,696,574
4,277 1,789,701 1,793,978
2,020 1,831,736 1,833,756
Tagihan akseptasi Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
16, 47
Penyertaan dalam bentuk saham Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
17
550,572 (625) 549,947
509,909 (625) 509,284
Biaya dibayar dimuka
18
253,100
112,338
Aset tetap - bersih
19
2,421,059
2,440,744
Aset pajak tangguhan - bersih
43
171,062
209,845
20
75,220 9,918 85,138
57,250 9,918 67,168
21
2,525,142
1,898,243
167,831,142
164,055,578
Aset tak berwujud Perangkat lunak - bersih Goodwill Jumlah Aset Lain-Lain - bersih JUMLAH ASET - BERSIH Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
1
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 (Tidak diaudit) DAN 31 DESEMBER 2013 (Diaudit)
Catatan
30 JUNI
31 DESEMBER
2014
2013
Rp Juta
Rp Juta
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas segera
469,588
259,028
740,574 121,060,212 121,800,786
638,095 119,618,558 120,256,653
16,336 8,353,453 8,369,789
40,859 4,834,878 4,875,737
24
265,555
2,569,087
Liabilitas derivatif - pihak ketiga
10, 47
25,203
2,085
Liabilitas akseptasi Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
16, 47 201,778 1,598,196 1,799,974
149,227 1,688,925 1,838,152
Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
22, 47
Simpanan dari bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
23, 47
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - pihak ketiga
Surat berharga yang diterbitkan - bersih
25
4,450,401
4,778,076
Pinjaman yang diterima - pihak ketiga
26
2,500,616
3,409,660
Utang pajak
27
255,308
269,083
Liabilitas imbalan pasca kerja
45
464,741
426,344
Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain - lain
28
960,266
983,263
Obligasi subordinasi - bersih
29
4,432,730
4,429,977
145,794,957
144,097,145
Jumlah Liabilitas EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham Modal dasar - 96.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham
30
2,408,765
2,408,765
Agio saham
30
3,444,330
3,444,330
Selisih transaksi ekuitas dengan pihak non - pengendali
31
(13,933)
(7,159)
Komponen ekuitas lainnya
33
(19,789)
(98,965)
140,000 14,093,002
140,000 12,663,047
20,052,375
18,550,018
.
Saldo Laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan Non Pengendali
32
Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 2
1,983,810
1,408,415
22,036,185
19,958,433
167,831,142
164,055,578
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Tidak diaudit)
Catatan
30 JUNI
30 JUNI
2014
2013
Rp Juta
Rp Juta
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga yang diperoleh Provisi dan komisi kredit
35, 47
Jumlah pendapatan bunga Beban Bunga Bunga Provisi dan komisi yang dibayar
36, 47
Jumlah beban bunga Pendapatan Bunga - bersih Pendapatan Operasional Lainnya Keuntungan bersih penjualan efek Provisi dan komisi selain kredit - bersih Pendapatan transaksi valuta asing - bersih Kenaikan (penurunan) nilai efek yang diperdagangkan Bagian laba bersih entitas asosiasi Lainnya
37 38 9 17 39
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Beban (pemulihan) kerugian penurunan nilai Aset keuangan
7, 9, 11 12, 14, 15, 40 21, 40, 47
Aset non keuangan Jumlah Beban Kerugian Penurunan Nilai Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Beban pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya Lainnya
41, 47 42 45
Jumlah Beban Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya - Bersih LABA OPERASIONAL Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
3
7,204,258 307,762
6,081,356 190,186
7,512,020
6,271,542
4,400,907 154,477
3,223,773 109,297
4,555,384
3,333,070
2,956,636
2,938,472
54,096 49,712 278,249 56,605 51,941 448,427
35,511 48,022 107,306 (83,102) 50,715 423,751
939,030
582,203
127,376
218,224
4,399
(33,258)
131,775
184,966
784,889 669,541 101,401 266,977
739,905 544,286 135,407 230,761
1,822,808
1,650,359
(1,015,553)
(1,253,122)
1,941,083
1,685,350
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Tidak diaudit)
30 JUNI Catatan
30 JUNI
2014
2013
Rp Juta
Rp Juta
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Hasil sewa Lainnya - bersih
8,940 73,181
3,812 (268)
PENDAPATAN NON OPERASIONAL - BERSIH
82,121
3,544
2,023,204
1,688,894
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK MANFAAT (BEBAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah
43
LABA BERSIH PERIODE BERJALAN
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
(468,964) (12,161) (481,125)
(386,816) (20,636) (407,452)
1,542,079
1,281,442
106,493
(101,027)
33
Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Bagian pendapatan komprehensif lain atas entitas asosiasi Jumlah pendapatan komprehensif lain untuk tahun berjalan Manfaat (beban) pajak terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lain
17
(1,621)
43
104,872 (26,622)
(101,027) 24,661
78,250
(76,366)
Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan setelah pajak Jumlah Laba Komprehensif
1,620,329
LABA BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
32
1,429,955 112,124
-
1,205,076
1,182,951 98,491
LABA BERSIH
1,542,079
1,281,442
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
1,509,131 111,198
1,106,585 98,491
Jumlah Laba Komprehensif
1,620,329
1,205,076
59.36
49.11
LABA PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) Dasar/Dilusian
44
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
4
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Tidak diaudit)
Catatan
Saldo per 1 Januari 2013 Laba bersih periode berjalan Pendapatan komprehensif lainnya Perubahan nilai efek tersedia untuk dijual
Modal saham Rp Juta
Laba bersih periode berjalan Pendapatan komprehensif lainnya Perubahan nilai efek tersedia untuk dijual Bagian pendapatan komprehensif lain atas entitas asosiasi
3,444,330
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,408,765
3,444,330
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9
Dividen tunai Saldo per 31 Desember 2013
Saldo per 30 Juni 2014
(7,159)
Saldo laba Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya penggunaannya Rp Juta Rp Juta
Ekuitas yang dpt diatribusikan ke pemilik entitas induk Rp Juta
Kepentingan Non Pengendali Rp Juta
Jumlah Ekuitas Rp Juta
15,325
-
140,000
10,403,115
16,404,376
1,243,386
17,647,762
-
-
-
1,182,951
1,182,951
98,491
1,281,442
(76,366)
-
-
-
(76,366)
-
-
1,182,951
1,106,585
98,491
1,205,076
(61,041)
-
140,000
11,586,066
17,510,961
1,341,877
18,852,838
-
-
1,076,981
1,076,981
96,055
1,173,036
-
-
-
1,128
-
-
1,128
1,502
2,630
1,128
-
1,076,981
1,039,057
97,557
1,136,614
-
(76,366)
-
(76,366)
(39,052)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(695)
-
-
-
-
-
79,871
(695)
-
1,429,955
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
464,197
464,197
2,408,765
3,444,330
433
140,000
14,093,004
20,052,377
1,983,810
22,036,187
31
-
-
-
-
1,128
140,000
12,663,047
18,550,018
1,408,415
19,958,433
-
-
-
1,429,955
1,429,955
112,124
1,542,079
79,871
-
-
-
79,871
-
79,871
(100,093)
(6,774) (13,933)
(20,222)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
5
(695) 1,509,131
(6,774)
(31,019)
(39,052)
3,444,330
(7,159)
-
(39,052)
-
9
-
(39,052)
2,408,765
Jumlah laba komprehensif Selisih transaksi ekuitas dengan pihak non pengendali Penambahan kepentingan non pengendali disebabkan penerbitan saham entitas anak
(7,159)
Pendapatan komprehensif lain Perubahan nilai wajar efek Bagian pendapatan tersedia komprehensif lain untuk dijual atas entitas asosiasi Rp Juta Rp Juta
33
Jumlah laba komprehensif
Laba bersih periode berjalan Pendapatan komprehensif lainnya Perubahan nilai efek tersedia untuk dijual Bagian pendapatan komprehensif lain atas entitas asosiasi
Agio saham Rp Juta
2,408,765
Jumlah laba komprehensif Saldo per 30 Juni 2013
Selisih transaksi ekuitas dengan pihak non-pengendali Rp Juta
(926) 111,198
-
(31,019)
(1,621) 1,620,329
(6,774)
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Tidak diaudit)
30 JUNI
30 JUNI
2014
2013
Rp Juta
Rp Juta
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI : Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima Bunga, hadiah, provisi dan komisi dana yang dibayar Penerimaan pendapatan operasional lainnya Pembayaran beban operasional lainnya Keuntungan dari transaksi valuta asing - bersih Penerimaan pendapatan non operasional - bersih Pembayaran beban pajak Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi Penurunan (kenaikan) aset operasi Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Investasi neto sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Tagihan anjak piutang Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas Akseptasi Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Liabilitas lain-lain
7,468,706 (4,579,922) 464,229 (1,714,019) 98,030 79,040 (504,825)
6,315,571 (3,477,034) 482,327 (1,441,060) 80,769 44,574 (468,072)
1,311,239
1,537,075
(285,181) 5,387,899 (7,503,162) (1,071,281) (162,789) (360,836) 432,915 (566,088)
2,071,717 (5,081,913) 2,063,708 (196,803) (57,719) (498,364) 103,618
210,609 1,544,133 3,494,052 1,600 (2,303,532) 236
(2,807) 4,753,133 2,326,983 6,001 (2,970,015) (128,868)
Kas bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
129,814
3,925,746
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Penerimaan dividen Perolehan aset tetap
5,751 (88,086)
3,673 37 (40,787)
Kas bersih digunakan untuk Aktivitas Investasi
(82,335)
(37,077)
Penerbitan surat berharga yang diterbitkan Pelunasan surat berharga yang diterbitkan Penerbitan saham entitas anak Pelunasan obligasi subordinasi Penjualan (pembelian) kembali obligasi yang diterbitkan Penerimaan (pembayaran) pinjaman yang diterima
135,000 (500,000) 445,076 (909,044)
(135,000) (1,500,000) (10,720) 379,485
Kas bersih digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(828,968)
(1,266,235)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
(781,489) 26,262,491 25,481,002
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
6
2,622,434 19,290,390 21,912,824
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Tidak diaudit)
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari : Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada bank lain Sertifikat Bank Indonesia Jumlah
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
7
30 JUNI 2014
30 JUNI 2013
Rp Juta
Rp Juta
1,391,047 10,443,502 1,154,422 5,699,790 6,792,241
1,103,790 9,554,455 705,335 7,604,649 2,944,595
25,481,002
21,912,824
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
1. UMUM a.
Pendirian dan Informasi Umum P.T. Bank Pan Indonesia Tbk (selanjutnya disebut "Bank") didirikan dengan akta No. 85 tanggal 17 Agustus 1971 dari notaris Juliaan Nimrod Siregar gelar Mangaradja, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. J.A.5/81/24 tanggal 19 April 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 6 Juni 1972 Tambahan No. 210. Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 09 tanggal 9 Juli 2010 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka peningkatan modal dasar Bank dari Rp 5.900 miliar menjadi Rp 9.600 miliar, terbagi menjadi 96.000 juta saham. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No.AHU-46590.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 1 Oktober 2010. Bank berkedudukan di Jakarta dengan 56 kantor cabang di Indonesia, 1 (satu) kantor perwakilan di Singapura, 1 (satu) cabang di Cayman Islands. Kantor pusat Bank beralamat di Gedung Panin Centre Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Jumlah rata-rata karyawan Bank dan entitas anak 10.447 karyawan pada 30 Juni 2014 dan 9.507 karyawan pada tanggal 31 Desember 2013. Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha bank umum dalam arti kata seluas-luasnya di dalam maupun di luar negeri. Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 18 Agustus 1971, sesuai dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.KEP-205/DDK/II/8/1971 tanggal 18 Agustus 1971. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 5/2-Kep.Dir.tanggal 21 April 1972, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa. Bank tergabung dalam kelompok usaha Panin Group. Susunan pengurus dan Komite Audit Bank pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut : 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Dew an Kom isaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris dan Komisaris Independen Komisaris Komisaris Independen Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur I Wakil Presiden Direktur II Direktur Retail Banking Direktur Komersial Banking Direktur Perkreditan dan Korporasi Direktur Umum dan SDM Direktur Institutional Banking Direktur Treasury Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Direktur Administrasi Keuangan Kom ite Audit Ketua Anggota
30 Juni 2013
Drs. Johnny
Drs. Johnny
Drs. H. Bambang Winarno Suw irjo Josow idjojo Drs. Riyanto
Drs. H. Bambang Winarno Suw irjo Josow idjojo Drs. Riyanto
Drs. H. Rostian Sjamsudin Chandra Rahardja Gunaw an Roosniati Salihin Ng Kean Yik Edy Heryanto Isw anto Tjitradi Lionto Gunaw an Hendraw an Danusaputra Gunaw an Santoso Antonius Ketut Dw irianto H. Ahmad Hidayat
Drs. H. Rostian Sjamsudin Chandra Rahardja Gunaw an Roosniati Salihin Ng Kean Yik Edy Heryanto Isw anto Tjitradi Lionto Gunaw an Hendraw an Danusaputra Gunaw an Santoso Antonius Ketut Dw irianto H. Ahmad Hidayat
Drs. Riyanto Adriana Mulianto Lukman Abdullah Laurentius S. Soew argo
Drs. Riyanto Adriana Mulianto Lukman Abdullah Laurentius S. Soew argo
8
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Kom ite Pem antau Risiko Ketua Anggota
Kom ite Rem unerasi dan Nom inasi Ketua Anggota
Internal Audit Sekretaris Perusahaan
30 Juni 2013
Drs. Riyanto Drs. H. Bambang Winarno Lukman Abdullah Laurentius S. Soew argo Hikmahanto Juw ana
Drs. Riyanto Susanto Sorip Lukman Abdullah Laurentius S. Soew argo Hikmahanto Juw ana
Drs. H. Bambang Winarno Drs. Johnny N. Wiraatmadja Drs. Riyanto Akijat Lukito Yusak Zefanya
Drs. H. Bambang Winarno Drs. Riyanto Akijat Lukito Yusak Zefanya
Herbert J.S. Sibuea Jasman Ginting
Herbert J.S. Sibuea Jasman Ginting
Pembentukan Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan No. IX.I.5 tentang “Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit” yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012. b. Entitas anak Bank memiliki secara langsung lebih dari 50% saham atau memiliki pengendalian atas manajemen entitas anak berikut: Entitas anak
Jenis Usaha
P ersentase P emilikan 2014
Tahun Operasi Ko mersial
2013
Jumlah A set (Sebelum Eliminasi) 30-Jun-14 31-Dec-13 Rp juta Rp juta
P T Clipan Finance Indo nesia Tbk (CFI)
Lembaga pembiayaan
54.35%
54.35%
1982
6,104,843
6,074,469
P T B ank P anin Syariah Tbk (B P S)
B ank Syariah
52.51%
99.997%
2009
4,692,020
4,052,701
P T Verena M ulti Finance Tbk (VM F)
Lembaga pembiayaan
42.87%
42.87%
1994
2,113,824
2,100,164
Seluruh entitas anak berdomisili di Jakarta. Pada tanggal 15 Januari 2014 BPS melakukan pencatatan saham perdana sejumlah 9.643.000.000 lembar saham pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 30 Juni 2014, persentase kepemilikan Bank pada BPS adalah sebesar 52,51%. c.
Penawaran Umum Efek Grup Penawaran Umum Saham Pada tanggal 28 Oktober 1982, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. SI-014/PM/E/1982 untuk melakukan penawaran umum atas 1.637.500 saham Bank kepada masyarakat.
9
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Penawaran Umum Perdana dan Terbatas yang telah dilakukan oleh Bank adalah sebagai berikut:
Tahun
1982 1983 1989 1990 1995 1997 1998 1999 2006
Jumlah Saham
Keterangan
Penawaran Umum Penawaran Umum Penawaran Umum Penawaran Umum Penawaran Umum Penawaran Umum Penawaran Umum Penawaran Umum Penawaran Umum
Perdana Kedua Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
I II III IV V VI VII
1,637,500 3,162,500 3,200,000 3,830,931 60,180,462 300,902,312 702,105,395 1,225,406,221 4,016,358,393
Nilai Nominal per saham Rp
Harga Penawaran per saham Rp
1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 500 500 250 100
3,475 3,550 4,500 13,000 1,900 1,200 500 1,100 350
Nomor dan tanggal surat efektif dari Bapepam
SI-014/PM/E/1982 28 Oktober 1982 SI-017/PM/E/1983 18 Mei 1983 S-467/PM/1989 31 Oktober 1989 21 April 1990 S-725/PM/1995 8 Juni 1995 S-1212/PM/1997 10 Juni 1997 S-1268/PM/1998 19 Juni 1998 S-1180/PM/1999 29 Juni 1999 S-791/BL/2006 28 Juni 2006
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa I para pemegang saham yang tercantum dalam Akta Berita Acara No. 52 tanggal 28 Mei 2004 dari Veronica Lily Dharma, S.H., notaris di Jakarta, disetujui pembagian saham bonus yang berasal dari saldo laba dengan jumlah maksimum 1.176.093.346 saham. Jumlah saham bonus yang dibagikan menjadi sejumlah 1.176.091.818 saham karena adanya pembulatan. Nilai nominal Rp 100 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 28 Juni 2004. Pada tanggal 30 Desember 2013, BPS memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa keuangan dengan surat No.S-483/D.04/2013 untuk melakukan penawaran umum saham perdana atas 4.750.000.000 lembar saham kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 100 per saham, disertai dengan waran sebanyak 950.000.000 waran seri I yang diberikan secara cuma-cuma. Setiap pemegang waran seri I berhak membeli 1 (satu) saham BPS dengan harga pelaksanaan Rp 110 per saham, yang dapat dilaksanakan selama periode pelaksanaan yaitu mulai tanggal 15 Juli 2014 sampai dengan 14 Januari 2017. Apabila waran seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka waran seri I tersebut menjadi kadaluarsa. Pada tanggal 30 Juni 2014, sejumlah 23.837.645.998 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) dan sejumlah 250.000.000 saham yang merupakan saham pendiri tidak dicatatkan di bursa. Penawaran Umum Obligasi Pada tanggal 12 Desember 2012, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan surat No. S-14175/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 miliar. Pada tanggal 21 Desember 2012, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 29 Oktober 2010, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan suratnya No. S-9803/BL/2010 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin IV Tahun 2010 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 540 miliar. Pada tanggal 5 Nopember 2010, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 29 September 2009, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-8699/BL/2009 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin III Tahun 2009 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 800 miliar. Pada tanggal 7 Oktober 2009, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 7 Juni 2007, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-2708/BL/2007 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin II Tahun 2007 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.650 miliar. Pada tanggal 20 Juni 2007, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Surabaya). Pada tanggal 30 Nopember 2012, VMF memperoleh pernyataan efektif dari ketua Bapepam-LK berdasarkan surat No. S-13646/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum berkelanjutan Obligasi 10
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Berkelanjutan I Verena Multi Finance kepada masyarakat dengan jumlah pokok maksimum sebesar Rp 1.000 miliar. Pada tanggal 11 Desember 2012, VMF menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap I Tahun 2012 dengan nilai nominal Rp 300 miliar. Pada tanggal 12 Desember 2012, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 24 Desember 2013, VMF menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap II Tahun 2013 dengan nominal Rp 153 miliar. Pada tanggal 27 Desember 2013, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 19 Maret 2014, VMF menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap III Tahun 2014 dengan nominal Rp 135 miliar. Pada tanggal 20 Maret 2014, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 11 Maret 2011, VMF memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan surat No.S-2568/BL/2011 untuk melakukan penawaran obligasi Verena Multi Finance I tahun 2011 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 500 miliar. Pada tanggal 21 Maret 2011, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 31 Oktober 2011, Clipan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan surat No. S-11740/BL/2011 untuk melakukan penawaran obligasi Clipan Finance Indonesia III Tahun 2011 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 miliar. Pada tanggal 9 Nopember 2011, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Penawaran Umum Medium Term Notes Clipan menerbitkan Medium Term Notes I Clipan Finance Indonesia Tahun 2012 dengan nilai nominal sebesar Rp 800 miliar sebagaimana termaktub dalam akta Perjanjian Penerbitan dan Agen Pemantauan Medium Term Notes I Clipan Finance Indonesia Tahun 2012 No. 59 tanggal 29 Maret 2012. Pada tanggal 14 Desember 2011, VMF menerbitkan Medium Term Notes I Verena Multi Finance Tahun 2011 dengan nilai nominal sebesar Rp 200 miliar sebagaimana termaktub dalam akta Perjanjian Penerbitan, Agen Pemantauan dan Arranger Medium Term Notes I Verena Multi Finance tahun 2011 No. 49 tanggal 14 Desember 2011. Penawaran Umum Obligasi Subordinasi Pada tanggal 12 Desember 2012, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan surat No.S-14175/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum berkelanjutan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 2.000 miliar. Pada tanggal 21 Desember 2012, seluruh obligasi subordinasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 29 Oktober 2010, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan suratnya No. S-9803/BL/2010 untuk melakukan penawaran umum obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 2.460 miliar. Pada tanggal 5 Nopember 2010, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia Pada tanggal 27 Maret 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No.S-1767/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 1,5 triliun. Pada tanggal 10 April 2008, seluruh obligasi subordinasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
11
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)
DAN
REVISI
(PSAK)
DAN
a. Standar yang berlaku efektif pada tahun 2013 Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2013. PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali Standar revisi ini memberikan ruang lingkup lebih sempit yang hanya mencakup transaksi kombinasi bisnis dimana standar sebelumnya mencakup transaksi tertentu antara entitas yang berada di bawah pengendalian yang sama yang belum tentu merupakan kombinasi bisnis. Standar revisi ini mengacu pada PSAK 22, Kombinasi Bisnis dalam menentukan apa yang merupakan pengertian bisnis. Standar baru ini tetap mempertahankan penerapan metode penyatuan kepemilikan dimana aset dan liabilitas yang diperoleh dalam kombinasi bisnis dicatat oleh pengakuisisi sebesar jumlah tercatatnya. Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis yang sebelumnya dicatat sebagai selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (SNTRES) di ekuitas sekarang disajikan sebagai bagian dari Tambahan Modal Disetor. Standar sebelumnya mengharuskan SNTRES diakui dalam laba rugi ketika hilangnya sepengendalian atau pelepasan aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lain ke pihak lain yang tidak sepengendali. Di dalam standar revisi, selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah aset neto yang diperoleh akan selalu tetap disajikan sebagai Tambahan Modal Disetor pengakuisisi dan tidak akan diakui ke laba rugi. Standar revisi ini diterapkan secara prospektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013. Pada saat penerapan awal, saldo SNTRES disajikan sebagai bagian dari Tambahan Modal Disetor. Penyesuaian PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan Standar ini mensyaratkan pengungkapan antara lain deskripsi agunan yang dimiliki entitas sebagai jaminan, dan peningkatan kualitas kredit lain, dan dampak keuangannya (misalnya kuantifikasi sejauh mana agunan dan peningkatan kualitas kredit lain dalam memitigasi risiko kredit) dengan mengacu pada jumlah terbaik yang mencerminkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit. PSAK 102 (revisi 2013), Akuntansi Murabahah Standar revisi ini memberikan acuan bahwa untuk penjual yang tidak memiliki risiko yang signifikan terkait dengan kepemilikan persediaan untuk transaksi Murabahah merupakan penjual yang melaksanakan transaksi pembiayaan Murabahah. Perlakuan atas transaksi tersebut mengacu pada PSAK 50: Instrumen Keuangan, Penyajian; PSAK 55: Instrumen Keuangan, Pengakuan dan Pengukuran; dan PSAK 60: Instrumen Keuangan, Pengungkapan yang terkait aset keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, yang dalam penerapannya disesuaikan dengan prinsip, karakteristik dan istilah transaksi syariah. Standar ini diterapkan secara prospektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014. Penerapan dini diperkenankan. Pada tahun berjalan, BPS telah menerapkan PSAK 50, PSAK 55 dan PSAK 60 untuk piutang Murabahah. Dampak dari penerapan ini tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
12
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
b. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014 adalah: ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan ISAK 28, Pengakhiran Liabiltas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas c. Standar dan inerpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015 adalah: PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasian. 3.
KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b.
Dasar Penyusunan Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) yang merupakan mata uang fungsional Grup dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Laporan keuangan entitas anak yang menjalankan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101 (Revisi 2011) tentang ”Penyajian Laporan Keuangan Syariah”.
c.
Dasar Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Bank dan entitas (termasuk entitas bertujuan khusus) yang dikendalikan oleh Bank (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Bank mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Hasil entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif pelepasan. Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup. 13
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Seluruh transaksi intra kelompok usaha, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian. Kepentingan non-pengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan non-pengendali pemegang saham awalnya diukur baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi pemilikan kepentingan non-pengendali dari nilai wajar aset neto yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dilakukan pada akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, jumlah tercatat kepentingan non-pengendali adalah jumlah kepemilikan pada pengakuan awal ditambah bagian kepentingan non-pengendali dari perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Seluruh laba rugi komprehensif diatribusikan pada kepentingan non-pengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non-pengendali mempunyai saldo defisit. Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Grup dan kepentingan non-pengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan non-pengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk. Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan non-pengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Grup telah melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas. d.
Kombinasi Bisnis Akuisisi entitas anak dan bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya akuisisi adalah nilai agregat nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau ditanggung dan kepentingan non pengendali dari pihak yang diakuisisi. Kepentingan non-pengendali pemegang saham pada awalnya mungkin diukur pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan kepentingan non-pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dibuat pada tanggal akuisisi. Imbalan akuisisi adalah nilai wajar dari aset yang diserahkan, liabilitas yang timbul kepada pihak yang diakuisisi dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai pertukaran atas pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Selisih lebih imbalan akuisisi atas biaya akuisisi diakui sebagai goodwill, sedangkan selisih lebih biaya akuisisi atas imbalan akuisisi diakui langsung dalam laba rugi tahun berjalan. Imbalan untuk akuisisi dapat termasuk aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjen yang diukur terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar disesuaikan dengan biaya akuisisi ketika memenuhi syarat sebagai penyesuaian pengukuran periode. Semua perubahan selanjutnya dalam nilai wajar dari imbalan kontinjensi diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang dihitung sesuai dengan standar akuntansi. Perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak dicatat. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya. Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru 14
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. Periode pengukuran adalah periode dari tanggal akuisisi hingga tanggal Grup memperoleh informasi lengkap tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan periode pengukuran maksimum satu tahun dari tanggal akuisisi. Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugiannya, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikannya dilepas/ dijual. e.
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing Pembukuan tersendiri dari masing-masing entitas dalam Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsionalnya. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi.
f.
Transaksi Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor): a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya). ii. satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii. kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. vi. entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vii. orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.
g.
Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. 15
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut: Nilai wajar melalui laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika: diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika: penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Grup disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi dan CEO. Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3i. Dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada. Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi. Dividen atas instrumen AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat Grup untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. 16
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL. Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai. Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis. 17
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Grup harus menghitung: Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu. Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa depan dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow). Loss given default (”LGD”) – Grup mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Grup apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan. Loss identification period (”LIP”) –periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit/ pembiayaan secara individual. Exposure at default (”EAD”) – Grup mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/ pembiayaan pada saat terjadi tunggakan. PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data fasilitas kredit/ piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun. Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet fasilitas kredit/ piutang pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD). Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain. Cadangan kerugian penurunan nilai untuk entitas anak yang bergerak di bidang perbankan syariah, kecuali piutang Murabahah dan aset keuangan lainnya, mengacu kepada peraturan Bank Indonesia No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 9/9/PBI/2007 tanggal 18 Juni 2007 dan No. 13/13/PBI/2011 tanggal 24 Maret 2011. Penghentian pengakuan aset keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. 18
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi. Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Grup masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Grup mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut. Aset dihapusbukukan dari cadangan kerugian penurunan nilai pada saat manajemen berpendapat bahwa aset tersebut harus dihapuskan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar dan/ atau sulit untuk ditagih. Penerimaan kembali aset yang telah dihapuskan pada tahun berjalan dicatat sebagai penambahan cadangan kerugian penurunan nilai yang bersangkutan selama tahun berjalan. Penerimaan kembali aset yang telah dihapuskan pada tahun-tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional tahun berjalan. h.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL) Liabilitas keuangan diklasifikasi sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL. Liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan jika: diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika: penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Grup disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi dan CEO. 19
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan. Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi. i.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction). Dalam rangka konsistensi dan perbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan terkait dalam dan diantara entitas pelaporan, Grup melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimiliki dengan hirarki berikut: Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga). Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
j.
Reklasifikasi Instrumen Keuangan Reklasifikasi Aset Keuangan Grup tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset keuangan FVTPL. Grup hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Grup memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa depan yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap). Reklasifikasi Liabilitas Keuangan Grup tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas keuangan FVTPL.
20
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
k.
Saling Hapus Antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika: saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
l.
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan giro pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.
m. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan. n.
Efek-efek Efek-efek diklasifikasikan dalam kategori diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek-efek mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan. Investasi pada sukuk diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan atau diukur pada nilai wajar. Investasi pada sukuk diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan jika: investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk memperoleh arus kas kontraktual; dan persyaratan kontraktual menentukan tanggal tertentu pembayaran pokok dan/ atau hasilnya. Pada saat pengakuan awal, investasi pada sukuk diukur pada biaya perolehan termasuk biaya transaksi dan selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk. Investasi pada sukuk yang tidak diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan, diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar. Pada saat pengakuan awal, investasi diukur pada nilai wajar sebesar biaya perolehan tidak termasuk biaya transaksi. Untuk selanjutnya diukur pada nilai wajar. Selisih antara nilai wajar dan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi. Nilai wajar investasi ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3i. Untuk investasi pada sukuk yang diukur pada biaya perolehan, jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka Grup mengukur jumlah terpulihkannya. Jika jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah tercatat, maka Grup mengakui rugi penurunan nilai. Jumlah terpulihkan merupakan jumlah yang akan diperoleh dari pengembalian pokok tanpa memperhitungkan nilai kininya.
21
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
o.
Tagihan dan Liabilitas Derivatif Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL). Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas derivatif mengacu pada Catatan 3g, 3h, 3i dan 3j terkait aset keuangan dan liabilitas keuangan.
p.
Kredit Kredit diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan kredit mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan. Dalam kredit yang diberikan termasuk pembiayaan oleh entitas anak (BPS) berupa piutang murabahah, pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah. Piutang Murabahah adalah tagihan yang timbul dari transaksi jual beli berdasarkan akad Murabahah. Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (marjin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Piutang Murabahah diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan piutang Murabahah mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan. Pembiayaan Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara BPS sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan nasabah sebagai pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha dengan nisbah pembagian hasil (keuntungan atau kerugian) menurut kesepakatan di muka. Pembiayaan Mudharabah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. BPS menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan penelaahan kualitas atas masing-masing saldo pembiayaan (Catatan 3g). Pembiayaan Musyarakah adalah akad kerjasama yang terjadi di antara para pemilik modal (mitra Musyarakah) untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan, dengan nisbah pembagian hasil sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan kontribusi modal. Pembiayaan Musyarakah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan saldo cadangan kerugian penurunan nilai. BPS menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo pembiayaan (Catatan 3g).
q.
Restrukturisasi Kredit Bermasalah Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi seperti yang dibahas pada Catatan 3p.
22
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
r.
Tagihan dan Liabilitas Akseptasi Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi dikategorikan sebagai liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas akseptasi mengacu pada Catatan 3g, 3h, 3i dan 3j terkait aset keuangan dan liabilitas keuangan.
s.
Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sebagai Lessor Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi neto sewa pembiayaan entitas anak. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor. Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan dalam jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Sebagai Lessee Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Grup yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas sewa pembiayaan. Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
t.
Piutang Pembiayaan Konsumen Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan piutang pembiayaan konsumen mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan. Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen diakui dan dicatat sebagai pendapatan dalam tahun yang bersangkutan.
23
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
u.
Penyertaan dalam Bentuk Saham Investasi pada entitas asosiasi Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai pengaruh yang signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama. Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasian dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58 (revisi) 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Grup atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian dari nilai investasi bersih Grup dalam entitas asosiasi) diakui hanya sebatas bahwa Grup telah mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif atau melakukan pembayaran atas liabilitas entitas asosiasi. Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Grup atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari entitas asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill termasuk dalam jumlah tercatat investasi, dan diuji penurunan nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Grup dari nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi. Persyaratan dalam PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, diterapkan untuk menentukan apakah perlu untuk mengakui setiap penurunan nilai sehubungan dengan investasi pada entitas asosiasi Grup. Jika perlu, jumlah tercatat investasi yang tersisa (termasuk goodwill) diuji penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset, sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan (mana yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual) dengan jumlah tercatatnya. Rugi penurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap aset yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi. Setiap pembalikan dari penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009) sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi tersebut kemudian meningkat. Pada saat pelepasan suatu entitas asosiasi yang mengakibatkan Grup kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi, investasi yang tersisa diukur pada nilai wajar pada tanggal tersebut dan nilai wajarnya dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal sebagai suatu aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011). Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya atas entitas asosiasi diatribusikan ke sisa kepemilikan dan nilai wajar termasuk dalam penentuan keuntungan atau kerugian atas pelepasan entitas asosiasi. Selanjutnya, Grup memperhitungkan seluruh jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi tersebut dengan menggunakan dasar yang sama dengan yang diperlukan jika entitas asosiasi telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas yang terkait. Oleh karena itu, jika keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain oleh entitas asosiasi akan direklasifikasi ke laba rugi atas pelepasan aset atau liabilitas yang terkait, maka Grup mereklasifikasi keuntungan atau kerugian dari ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) sejak Grup kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi. Ketika Grup melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan konsolidasian Grup hanya sepanjang kepemilikan dalam entitas asosiasi yang tidak terkait dengan Grup.
24
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Penyertaan lainnya Penyertaan dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% diklasifikasikan dalam kategori tersedia untuk dijual. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan penyertaan lainnya mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan. v.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
w. Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dengan menggunakan metode saldo-menurun-ganda (double-declining balance method), kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) masing-masing dengan tarif sebagai berikut: Tahun Bangunan Kendaraan Bermotor Inventaris Kantor
12 – 22 4–8 4–8
Aset tetap kendaraan bermotor dan inventaris kantor milik entitas anak disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 2 – 5 tahun (Catatan 57). Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biayabiaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
25
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
x.
Aset Tak berwujud Aset tak berwujud terdiri dari goodwill dan perangkat lunak yang dibeli oleh Grup. Goodwill Goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal diperolehnya pengendalian yaitu tanggal akuisisi. Goodwill diukur sebagai selisih dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non-pengendali pada pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada) atas jumlah selisih bersih dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi. Jika setelah penilaian kembali, kepemilikan Grup pada nilai wajar aset bersih yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi melebihi dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada), selisihnya diakui segera dalam laba atau rugi sebagai pembelian dengan diskon. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas dari Grup yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan, dan ketika terdapat indikasi bahwa unit tersebut mengalami penurunan nilai. Jika jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan pertama untuk mengurangi jumlah tercatat aset atas setiap goodwill yang dialokasikan pada unit dan selanjutnya ke aset lainnya dari unit dibagi prorata atas dasar jumlah tercatat setiap aset dalam unit tersebut. Setiap kerugian penurunan nilai goodwill diakui secara langsung dalam laba rugi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat dipulihkan pada periode berikutnya. Pada pelepasan entitas anak, jumlah yang dapat diatribusikan dari goodwill termasuk dalam penentuan laba atau rugi atas pelepasan. Perangkat Lunak Perangkat lunak yang dibeli oleh Grup dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode saldo-menurun-ganda (doubledeclining balance method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 4 tahun. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode amortisasi direview setiap akhir tahun. Perangkat lunak yang dihentikan pengakuannya dikeluarkan dari kelompok aset tak berwujud.
y.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan kecuali Goodwill Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. 26
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
z.
Aset Tetap yang Belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
aa. Agunan yang Diambil Alih Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Grup) disajikan dalam akun Agunan yang Diambil Alih dalam kelompok “Aset lain-lain”. Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit atau piutang pembiayaan di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit atau piutang pembiayaan, agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit atau piutang pembiayaan dan selisihnya dicatat dalam administratif Grup. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi. bb. Tagihan Anjak Piutang Tagihan anjak piutang diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan anjak piutang mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan. cc. Simpanan Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3j terkait liabilitas keuangan. Simpanan dan dana syirkah temporer entitas anak yang bergerak di bidang perbankan syariah dinyatakan sebagai berikut: Giro wadiah dinyatakan sebesar nilai liabilitas kepada pemegang giro. Tabungan mudharabah dinyatakan sebesar nilai liabilitas kepada pemilik tabungan. Deposito berjangka mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan entitas anak. dd. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, tabungan dan deposito berjangka. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan dari bank lain mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3j terkait liabilitas keuangan.
27
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
ee. Instrumen Utang dan Ekuitas yang Diterbitkan Surat Berharga yang Diterbitkan Obligasi yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan surat berharga yang diterbitkan mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3j terkait liabilitas keuangan. Obligasi Subordinasi Obligasi subordinasi yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Pengakuan, pengukuran awal,pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan obligasi subordinasi mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3j terkait liabilitas keuangan. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham yang menambah dan beratribusi secara langsung terhadap penerbitan saham baru disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. ff.
Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali efek-efek yang disepakati dikurangi selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan metode suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dibeli hingga dijual kembali. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek yang dibeli dengan janji dijual kembali mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.
gg. Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) diklasifikasikan dalam kategori liabililtas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) disajikan sebagai liabilitas sebesar harga pembelian kembali yang disepakati dikurangi selisih antara harga jual dan harga pembelian kembali yang disepakati. Selisih antara harga jual dan harga pembelian kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif sebagai beban bunga selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dijual hingga saat dibeli kembali. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan efek yang dijual dengan janji dibeli kembali mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3j terkait liabilitas keuangan. hh. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3g). Pendapatan kredit yang mengalami penurunan nilai dihitung menggunakan suku bunga efektif atas dasar nilai kredit setelah memperhitungkan kerugian penurunan nilai. 28
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian termasuk: Bunga pada aset dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan suku bunga efektif. Bunga pada instrumen sekuritas investasi tersedia untuk dijual dihitung menggunakan suku bunga efektif. Perubahan nilai wajar pada efek-efek yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan diukur pada nilai wajar pada laba rugi dan derivatif lainnya yang digunakan untuk kepentingan manajemen risiko, dan aset dan liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, akan mempengaruhi pendapatan komprehensif. Di dalam pendapatan dan beban bunga terdapat pendapatan dan beban pengelolaan dana oleh entitas anak (BPS) berdasarkan prinsip syariah, yang terdiri atas pendapatan pembiayaan dengan akad murabahah dan pendapatan dari bagi hasil yaitu mudharabah, musyarakah dan pendapatan usaha utama lainnya serta hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer. Pendapatan Murabahah diakui secara akrual menggunakan metode tingkat imbal hasil efektif. Pendapatan usaha Musyarakah yang menjadi hak mitra aktif diakui sebesar haknya sesuai dengan kesepakatan atas pendapatan usaha Musyarakah, sedangkan pendapatan usaha untuk mitra pasif diakui sebagai hak pihak mitra pasif atas bagi hasil dan liabilitas. Pendapatan usaha Mudharabah diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati dan tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil usaha. Kerugian akibat kelalaian atau kesalahan mudharib dibebankan pada mudharib dan tidak mengurangi investasi Mudharabah. Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer merupakan bagian bagi hasil milik pihak ketiga yang didasarkan pada prinsip Mudharabah Mutlaqah atas hasil pengelolaan dana mereka oleh BPS yang diakui berdasarkan pendapatan yang telah diterima (cash basis). Pembagian hasil usaha dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil usaha, yaitu dihitung dari pendapatan BPS yang telah diterima berupa laba bruto (gross profit margin). ii.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif. Penentuan nilai provisi dilakukan berdasarkan pengalaman manajemen dan kredibilitas debitur bersangkutan. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu tertentu atau nilainya tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
jj.
Program Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya Bank memberikan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Grup juga menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Bank menghitung selisih antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti dan nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut (pendekatan koridor). Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. 29
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program. kk. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Grup yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi atau yang timbul dari akuntansi awal atau kombinasi bisnis. Dalam kasus kombinasi bisnis, pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis. ll.
Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
mm.Segmen Operasi Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
30
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) a)
yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
b)
yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
c)
dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk. 4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut. Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi periode saat ini dan masa depan. Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Di bawah ini adalah pertimbangan kritis, selain dari estimasi yang telah diatur, dimana manajemen telah membuat suatu proses penerapan kebijakan akuntansi Grup dan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo Manajemen telah menelaah aset keuangan Grup yang dimiliki hingga jatuh tempo karena persyaratan pemeliharaan modal dan likuiditas dan telah dikonfirmasi intensi positif Grup dan kemampuan untuk memiliki aset tersebut hingga jatuh tempo. Rincian dan jumlah tercatat aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo dijelaskan dalam Catatan 9. Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini: Rugi penurunan nilai aset keuangan Grup menilai penurunan nilai aset keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti obyektif bahwa kerugian telah terjadi. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar piutang. Cadangan kerugian penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan. 31
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Grup melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu: a. Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. b. Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran. Manfaat Karyawan Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Grup dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Grup. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tersebut. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 19.
32
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
5. KAS 30 Juni 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura
1,225,158 128,473 37,416
1,443,285 104,133 14,749
Jumlah
1,391,047
1,562,167
6. GIRO PADA BANK INDONESIA
Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah
30 Juni 2014 Rp Juta % GWM
31 Desember 2013 Rp Juta % GWM
9,069,488 1,374,014
8,947,695 1,483,522
10,443,502
8.02 8.05
8.20 8.09
10,431,217
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 yang berlaku efektif sejak 31 Desember 2013, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4%, serta GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8%. Sesuai dengan PBI No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Pebruari 2011, GWM dalam Rupiah, terdiri dari GWM Primer ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder yang ditetapkan sebesar 2,5%, serta GWM LDR sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif yang mulai berlaku tanggal 1 Maret 2011. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8% sejak tanggal 1 Juni 2011. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, Giro Wajib Minimum (GWM) sekunder Bank yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan obligasi pemerintah Indonesia masing-masing sebesar 11,17%, dan 9,23%. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, Bank telah memenuhi Giro Wajib Minimum yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
33
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
7. GIRO PADA BANK LAIN 30 Juni 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Pihak berelasi Bank Australia and New Zealand Banking Group Dollar Australia Dollar Selandia Baru
29,392 7,724
24,556 17,024
Jumlah
37,116
41,580
57,200 431,090 234,563 168,893 58,202 82,538
54,920 458,357 220,949 195,486 48,843 146,900
1,032,486
1,125,455
38,805 46,015
40,617 14,088
84,820
54,705
Pihak ketiga Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Euro Frank Sw iss Lainnya (masing-masing di baw ah 5%) Sub jumlah Entitas anak Rupiah Dollar Amerika Serikat Sub jumlah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1,154,422 (1)
1,221,740 -
Jumlah Giro pada Bank Lain - Bersih
1,154,421
1,221,740
Rincian giro pada bank lain berdasarkan pihak dimana Grup menempatkan dananya adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp Juta Bank Rupiah Bank Internasional Indonesia Bank Negara Indonesia BPD Riau Bank Mandiri Lainnya (masing-masing di bawah 5%) Sub jumlah Valuta Asing United Overseas Bank Ltd., Singapura Bank of China, Jakarta Deutsche Bank AG, Frankfurt J.P Morgan Chase, New York Credit Suisse, Zurich The Bank of New York Mellon, New York Wells Fargo Bank, London Wachovia, New York Lainnya (masing-masing di bawah 5%) Sub jumlah Jumlah Giro pada Bank Lain - Bank
34
31 Desember 2013 Rp Juta
28,511 16,153 5,011 5,007 2,518
14,017 11,189 15,020 9,799 4,895
57,200
54,920
195,838 166,120 108,073 84,038 58,202 50,536 31,781 29,172 288,642
171,520 9,464 94,988 226,023 48,843 23,867 56,214 82,032 399,164
1,012,402
1,112,115
1,069,602
1,167,035
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) 30 Juni 2014 Rp Juta Entitas Anak Rupiah Bank Central Asia Bank Victoria Bank Mandiri Bank Mutiara Lainnya (masing-masing di bawah 5%)
31 Desember 2013 Rp Juta
17,141 18,368 1,496 97 1,703
9,120 367 2,979 25,813 2,338
38,805
40,617
Dollar Amerika Serikat Bank Mutiara
46,015
14,088
Jumlah Giro pada Bank Lain Entitas Anak
84,820
54,705
Sub jumlah
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1,154,422 (1)
1,221,740 -
Jumlah Giro pada Bank Lain - Bersih
1,154,421
1,221,740
Seluruh saldo giro pada bank lain pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 tidak mengalami penurunan nilai dan perhitungan CKPN dilakukan secara kolektif. Tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun giro pada bank lain untuk mata uang Rupiah dan valuta asing masing-masing sebesar 1,37% dan 0,04% serta 0,78% dan 0,03% untuk 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Grup. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain tersebut adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp juta
31 Desember 2013 Rp juta
Saldo awal Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan
1
1 (1)
Saldo akhir periode
1
-
35
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
8. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
Rupiah Pihak ketiga Bank Call money Sertifikat deposito
Jangka w aktu
30 Juni 2014 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun
4 - 35 hari 1 tahun
10.38% 10.22%
Sub jumlah
1 hari 30 hari
5.75% 10.00%
Sub jumlah
3,714,981
29 - 64 hari 25 - 94 hari 10 - 57 hari 61 - 63 hari 91 hari 14 hari
2.83% 0.38% 0.19% 0.08% 3.40% 1.00%
Sub jumlah Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain - Bersih
5,984,971
Jumlah Rp Juta
7 - 90 hari
6.47%
3,750,000 3,750,000
2 hari 31 hari
5.75% 12.02%
1,138,100 81,500 1,219,600
Jumlah Valuta Asing Pihak ketiga Bank Call money Dollar Australia Dollar Singapura Dollar Amerika Serikat Euro Yen Jepang Sub jumlah Entitas anak Deposito berjangka - Dollar Amerika Serikat Jumlah Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain - Bersih
1,004,305 761,203 299,972 123,008 59,275 22,227 2,269,990
31 Desember 2013 Tingkat bunga efektif rata-rata Jangka w aktu per tahun
Entitas anak Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah Deposito berjangka Sub jumlah
199,800 80,000 279,800
Jumlah
Rupiah Pihak ketiga Bank Call money Sub jumlah
3,150,000 285,181 3,435,181
Entitas anak Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah Deposito berjangka
Valuta Asing Pihak ketiga Bank Call money Dollar Australia Dollar Singapura Euro Yen Jepang Dollar Amerika Serikat Dollar Kanada
Jumlah Rp Juta
4,969,600
31 - 34 hari 7 - 33 hari 31 - 92 hari 30 - 31 hari 29 - 31 hari
2.56% 0.26% 2.34% 0.19% 0.07%
1,346,101 740,900 444,205 234,630 150,475 2,916,311
30 hari
3.50%
25,597 2,941,908 7,911,508
36
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan pihak dimana Grup menempatkan dananya adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp Juta Rupiah Bank Call Money Bank Mega Bank Victoria International BPD Riau Rabobank, Jakarta DBS Indo Bank, Jakarta BPD Sumatera Barat Bank Internasional Indonesia, Jakarta BPD Kalimantan Selatan BPD Jaw a Barat BPD Papua Bank Mutiara Bank Capital BPD Sumatera Selatan BPD Sulaw esi Utara Lainnya (masing-masing dibaw ah 5%) Sub jumlah
31 Desember 2013 Rp Juta
750,000 400,000 400,000 400,000 300,000 300,000 300,000 200,000 100,000 3,150,000
700,000 800,000 200,000 500,000 500,000 250,000 200,000 200,000 200,000 200,000 3,750,000
285,181
-
3,435,181
3,750,000
Entitas anak Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah
199,800
1,138,100
Deposito berjangka Bank Victoria International Bank Mutiara Bank Capital Bank Mayapada Sub jumlah Jumlah
75,000 5,000 80,000 279,800
21,500 50,000 10,000 81,500 1,219,600
3,714,981
4,969,600
Valuta Asing Bank Call Money Dollar Australia CIC Bank, Singapura Nova Scotia Bank, Hongkong Bank of Tokyo Mitsubishi, Singapura First Gulf Bank, Singapura Sub jumlah
736,490 267,815 1,004,305
586,205 43,423 607,916 108,557 1,346,101
Dollar Singapura Bank of Tokyo Mitsubishi, Singapura Bank Negara Indonesia, Jakarta Bank Negara Indonesia, Singapura Naxitis Bank, Singapura BNP Paribas, Singapura Sub jumlah
523,327 190,301 47,575 761,203
606,191 57,732 48,110 28,867 740,900
Sertifikat Deposito Jumlah
Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain - Rupiah
37
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) 30 Juni 2014 Rp Juta Euro CIC Bank, Singapura Bank of Tokyo Mitsubishi, Singapura First Gulf Bank, Singapura
31 Desember 2013 Rp Juta
170,254 129,718 299,972
201,112 33,518 234,630
123,008 123,008
150,475 150,475
Dollar Amerika Serikat Bank Mutiara, Jakarta Barclays Bank Plc., London Sub jumlah
59,275 59,275
304,250 139,955 444,205
Dollar Kanada CIC Bank, Singapura Sub jumlah
22,227 22,227
-
2,269,990
2,916,311
-
25,597
5,984,971
7,911,508
Yen Jepang Bank of Tokyo Mitsubishi, Singapura BNP Paribas, Singapura Sub jumlah
Jumlah Entitas anak Deposito berjangka Dollar Amerika Serikat Bank Mutiara Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain - Bersih
Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp Juta Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Pendapatan bunga yang masih akan diterima (Catatan 21) Jumlah
31 Desember 2013 Rp Juta
5,984,971
7,911,508
41,162
18,199
6,026,133
7,929,707
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijadikan agunan oleh Grup. Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 tidak mengalami penurunan nilai dan perhitungan CKPN dilakukan secara kolektif. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain selama 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013 Rp Juta Saldo awal Pemulihan tahun berjalan Saldo akhir periode
250 (250) -
38
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
9.
EFEK - EFEK Berdasarkan mata uang, efek-efek adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Pihak ketiga Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Entitas anak - Rupiah
15,542,702 3,034,207 152,045
18,904,455 3,080,416 137,507
Jumlah efek-efek Cadangan kerugian penurunan nilai
18,728,954 (74,969)
22,122,378 (81,274)
Jumlah Efek-Efek - Bersih
18,653,985
22,041,104
Berdasarkan jenis dan tujuan investasi efek-efek, adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp Juta Pihak ketiga Dim iliki hingga jatuh tem po Bank Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Indonesia Obligasi lainnya Sertifikat Deposito Bank Indonesia Surat utang jangka menengah Surat Perbendaharaan Negara Efek beragun aset Wesel tagih Entitas Anak Obligasi Pemerintah Indonesia Sertifikat Bank Indonesia Syariah Obligasi lainnya
31 Desember 2013 Rp Juta
8,672,978 3,283,399 1,781,453 733,117 249,867 99,436 56,428 24,117
6,247,088 3,525,993 1,939,378 5,332,148 149,851 1,074,141 75,608 83,122
132,045 15,000 5,000
132,507 5,000
Jumlah efek dimiliki hingga jatuh tempo
15,052,840
18,564,836
Tersedia untuk dijual Bank Reksadana Obligasi lainnya Obligasi Pemerintah Indonesia Surat utang jangka menengah
985,754 658,833 243,783 180,432
962,265 814,797 230,863 182,052
Jumlah efek tersedia untuk dijual
2,068,802
2,189,977
Diperdagangkan Bank Obligasi Pemerintah Indonesia Obligasi Lainnya
1,138,496 468,816
944,582 422,983
Jumlah efek diperdagangkan
1,607,312
1,367,565
Jumlah efek-efek Cadangan kerugian penurunan nilai
18,728,954 (74,969)
22,122,378 (81,274)
Jumlah Efek-efek - Bersih
18,653,985
22,041,104
39
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Tingkat bunga rata-rata:
Rupiah Wesel tagih Surat utang jangka menengah Obligasi Efek beragun aset Sertifikat Bank Indonesia Surat Perbendaharaan Negara Sertifikat Deposito Bank Indonesia Valuta Asing Wesel tagih Obligasi
30 Juni 2014
31 Desember 2013
10.53% 10.34% 10.30% 9.24% 6.83% 6.63% 6.68%
10.64% 9.71% 9.88% 9.25% 5.32% 6.51% 6.51%
6.05% 6.23%
6.63% 5.86%
Jangka waktu efek-efek sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Rupiah Obligasi Efek beragun aset Surat Utang Jangka Menengah Sertifikat Bank Indonesia Surat Perbendaharaan Negara Wesel tagih Sertifikat Deposito Bank Indonesia Dollar Amerika Serikat Obligasi Wesel tagih
30 Juni 2014
31 Desember 2013
4 bulan - 27 tahun 9 tahun 2 - 3 tahun 4 - 9 bulan 1 tahun 2 - 3 bulan 6 bulan
11 bulan - 27 tahun 9 tahun 2 - 3 tahun 6 - 9 bulan 6 - 11 bulan 13 hari - 4 bulan 3 - 6 bulan
2 - 30 tahun 14 hari - 4 bulan
2 - 30 tahun 13 hari - 4 bulan
Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). Rata-rata suku bunga efektif untuk efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo untuk mata uang Rupiah dan valuta asing ini masing-masing sebesar 8,57% dan 5,31% per tahun untuk tahun 2014 dan 8,36% dan 6,84% per tahun untuk tahun 2013.
40
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Rincian efek-efek berdasarkan penerbit dan peringkat obligasi berdasarkan beberapa perusahaan pemeringkat pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
30 Juni 2014 Rp Juta Peringkat Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia Syariah Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Republik Indonesia Badan Usaha Milik Negara PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Perusahaan Lainnya PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. PT BPD Sumatera Barat PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Indomobil Sukses International Tbk. PT Sumarecon Agung Tbk. PT Bank Permata Tbk. (Berkelanjutan II) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT Bank Permata Tbk. (Berkelanjutan I) PT Indosat Tbk. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Lainnya (masing-masing di bawah 5%) Surat Perbendaharaan Negara Surat Utang Jangka Menengah Badan Usaha Milik Negara PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Perusahaan Lainnya PT Bank Resona Perdania PT Bank ICBC Indonesia Reksadana Perusahaan lainnya Bahana Dana Likuid Bahana Seri D Protected Fund 56 Bahana Seri D Protected Fund 55 Efek beragun aset Badan Usaha Milik Negara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Wesel tagih Perusahaan lainnya
8,672,978 15,000 733,117
6,247,088 5,332,148
3,052,490
BB+
2,891,587
BB+
222,037
idAA
221,781
id AA
264,491 251,198 170,000 75,000 75,000 70,058 69,372 65,000 40,000 35,000 24,011 284,779 99,436
idAA+ idAAA AA-(idn) idA idAA+ idA idA+ idAA idAAA idAA+ idAA+ -
298,452 339,175 181,469 75,000 75,000 74,895 100,549 65,000 100,000 35,000 108,606 125,000 313,884 1,074,141
id AA+ id AAA id AAid A id AA+ id A id A+ id AA+ id AAA id AA+ id AA+ id AA+
180,432
idA-
182,052
A-
149,867 100,000
idAAidAAA
149,851 -
id AA-
523,420 256,888 205,446
56,428
Jumlah Efek-efek - Rupiah
41
31 Desember 2013 Rp Juta Peringkat
501,261 256,140 204,864
idAAA
75,608
3,299
13,411
15,694,747
19,041,962
id AAA
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
30 Juni 2014 Rp Juta Peringkat Dollar Amerika Serikat Obligasi Pemerintah Republik Indonesia Badan Usaha Milik Negara PT Pertamina (Persero) PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Perusahaan Lainnya PT Berlian Laju Tanker PT Adaro Indonesia PT Medco Energi Internasional Tbk Wesel tagih Perusahaan lainnya
1,745,233
31 Desember 2013 Rp Juta Peringkat
1,942,358 BB+
696,975 170,267 162,171
BBBBBBBBB-
638,815 BBB-
173,676 62,126 2,941
C BB+ idAA-
178,291 idD 64,005 BB+ 4,162 id AA-
183,074 BBB-
20,818
69,711
3,034,207
3,080,416
Jumlah Efek-efek Cadangan kerugian penurunan nilai
18,728,954 (74,969)
22,122,378 (81,274)
Jumlah Efek-efek - Bersih
18,653,985
22,041,104
Jumlah Efek-efek - Dollar Amerika Serikat
Efek-efek telah diperingkat oleh Pefindo, PT Kasnic Credit Rating Indonesia, PT Fitch Rating Indonesian, PT Moody’s Indonesia dan Standard and Poor’s Rating Services. Biaya perolehan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, masing-masing sebesar Rp 14.717.830 juta dan Rp 18.856.716 juta. Premi dan diskonto yang belum diamortisasi pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, masing-masing sebesar Rp 149.412 juta dan Rp 265.267 juta. Nilai wajar pada saat perolehan awal atas efek tersedia untuk dijual pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 2.078.656 juta dan Rp 2.263.862 juta. Kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar efek pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 10.507 juta dan Rp 99.597 juta yang dicatat sebagai bagian komponen ekuitas lainnya. Nilai wajar pada saat perolehan awal atas efek diperdagangkan pada tanggal 30 Juni 2014 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 1.699.530 juta dan Rp 1.548.718 juta. Kerugian yang belum direalisasi akibat penurunan nilai wajar efek pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 92.219 juta dan Rp 127.598 juta yang diakui dalam laba rugi tahun berjalan. Pada tanggal 30 Juni 2014, Sertifikat Deposito Bank Indonesia dalam Rupiah sebesar Rp 300.000 juta dan pada tanggal 31 Desember 2013, Obligasi Pemerintah Indonesia dalam Rupiah sebesar Rp 2.844.500 juta dijadikan sebagai efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (Catatan 24). Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Obligasi Pemerintah Indonesia dalam valuta asing sebesar USD 65 juta atau setara dengan Rp 770.575 juta dan Rp 791.050 juta dijadikan sebagai jaminan pinjaman yang diterima dari Barclays Bank Plc, London (Catatan 26). Obligasi Jasa Marga termasuk Obligasi Jasa Marga JORR II tahun 2006, sebesar Rp 10.525 juta, diperoleh dari penyelesaian kredit PT Citra Bhakti Margatama Persada, PT Citra Mataram Satriamarga Persada dan PT Marga Nurindo Bhakti, entitas anak PT Jasa Marga (Persero) yang telah dihapusbuku.
42
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Obligasi PT Berlian Laju Tanker sebesar USD 14.650.000 dan Rp 14.000 juta dan Obligasi PT Bahtera Adimina Samudra sebesar Rp 6.250 juta adalah efek yang mengalami penurunan nilai pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. CKPN untuk efek-efek dihitung secara individual. Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari efek-efek adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Efek-efek Pendapatan bunga yang masih akan diterima (Catatan 21) Cadangan kerugian penurunan nilai
15,052,840
18,564,836
Jumlah
15,117,071
139,200 (74,969)
110,654 (81,274) 18,594,216
Reksadana Berikut ini adalah rincian reksadana: 30 Juni 2014
Jenis
Unit Penyertaan
NAB/unit
Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi
Nilai Wajar Rp Juta
RD Terproteksi Bahana Dana Likuid
481,204,605
1,087.73
23,420
523,420
250,000,000
1,027.55
6,888
256,888
200,000,000
1,027.23
5,446
205,446
35,754
985,754
RD Terproteksi Bahana D Optima Protected Fund 56 RD Terproteksi Bahana D Optima Protected Fund 55 Jumlah
931,204,605
31 Desember 2013
Jenis
Unit Penyertaan
NAB/unit
Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi
Nilai Wajar Rp Juta
RD Terproteksi Bahana Dana Likuid
481,204,165
1,041.68
881
501,261
250,000,000
1,024.56
6,023
256,140
200,000,000
1,024.32
4,770
204,864
11,674
962,265
RD Terproteksi Bahana D Optima Protected Fund 56 RD Terproteksi Bahana D Optima Protected Fund 55 Jumlah
931,204,165
43
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Wesel Tagih Berikut ini adalah rincian wesel tagih: Penerbit
Suku Bunga
Jatuh Tempo
% Rupiah PT Bank Syariah Muamalat Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sub jumlah Valuta asing The Agricultural Bank of China The Agricultural Bank of China PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk. PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk. PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. The Agricultural Bank of China Taiwan Business Bank Mega International Commercial Bank Shinhan Bank Shinhan Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk. PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk. Mega International Commercial Bank The Amagasaki Shinkin Bank Sub jumlah Jumlah
44
30-Jun-14 Rp Juta
11.50 10.00
12-Aug-14 5-Aug-14
3,178 121 3,299
4.00 4.00 6.00 6.00 6.00 6.00 6.00 6.00 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00 6.00 6.00 6.00 6.00 6.00
2-Jul-14 11-Jul-14 11-Aug-14 7-Jul-14 1-Aug-14 15-Aug-14 25-Aug-14 14-Oct-14 3-Jul-14 4-Jul-14 7-Jul-14 11-Jul-14 7-Jul-14 21-Jul-14 30-Jul-14 22-Aug-14 3-Jul-14 10-Jul-14
2,214 2,214 1,515 1,498 1,492 1,443 1,296 1,274 1,107 1,026 1,026 966 906 747 746 721 354 273 20,818 24,117
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Penerbit
Suku Bunga
Jatuh Tempo
%
31-Dec-13 Rp Juta
Rupiah PT Bank DBS Indonesia PT Bank Permata, Tbk. PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia Sub jumlah
11.50 10.00 10.00 11.00 11.00 13.00
13-Jan-14 10-Feb-14 31-Dec-13 19-Mar-14 4-Mar-14 2-Jan-14
4,338 4,011 3,505 807 487 263 13,411
Valuta asing Kasikorn Bank Public Company, Ltd. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Shanghai Rural Commercial Bank Co.,Ltd. Bank of Communications Co.,Ltd. Bank of Communications Co.,Ltd. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. PT Bank Ekonomi Rahardja PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Industrial Bank of Korea PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. PT Bank Ekonomi Rahardja PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. Chang Hwa Commercial Bank, Ltd. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Taiwan Business Bank Mega International Commercial Bank Co.,Ltd. The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. PT Bank Woori Indonesia Sub jumlah
7.00 7.00 7.00 4.00 4.00 4.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 5.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 4.00 7.00 8.00 6.00 6.00 5.00
10-Jan-14 6-Jan-14 17-Jan-14 13-Jan-14 31-Dec-13 2-Jan-14 16-Jan-14 3-Jan-14 21-Jan-14 18-Feb-14 24-Feb-14 19-Feb-14 22-Jan-14 21-Jan-14 13-Jan-14 13-Mar-14 18-Mar-14 3-Feb-14 24-Mar-14 21-Apr-14 9-Jan-14 25-Apr-14 2-Jan-14 28-Jan-14 30-Dec-13 10-Jan-14 7-Jan-14 13-Jan-14
29,881 3,369 2,389 2,179 2,142 2,142 2,132 2,130 2,129 2,117 1,838 1,710 1,524 1,460 1,399 1,277 1,276 1,254 1,238 1,232 842 820 817 663 608 470 377 296 69,711
Jumlah
83,122
Seluruh transaksi wesel tagih pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 berasal dari transaksi usaha.
45
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah sebagai berikut : 30 Juni 2014 Valuta asing Rp Juta
Rupiah Rp Juta Saldo awal tahun Penyisihan (Pemulihan) tahun berjalan
31 Desember 2013 Valuta Rupiah asing Jumlah Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Jumlah Rp Juta
10,621
70,653
81,274
-
-
-
24,618
141,189
165,807
(13,283)
(88,324)
(101,607)
Akrual bunga pada efek yang mengalami penurunan nilai
(507)
Selisih kurs
-
Saldo akhir periode
10,114
(3,969)
(4,476)
(1,829)
(1,829)
64,855
74,969
(714)
(5,062)
(5,776)
-
22,850
22,850
10,621
70,653
81,274
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek. 10. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (forward) dan swap untuk tujuan trading. Transaksi swap terdiri dari kontrak swap mata uang asing. Transaksi tersebut merupakan komitmen untuk melunasi liabilitas dalam mata uang asing dengan kurs yang ditentukan terlebih dahulu. Risiko pasar dari transaksi derivatif timbul sebagai akibat dari adanya perubahan nilai potensial fluktuasi kurs mata uang, sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak dapat memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Jangka waktu dari pembelian dan penjualan berjangka valuta asing pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing berkisar antara 1 sampai 189 hari dan 3 sampai 96 hari. Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut : 30 Juni 2014 Jumlah Nosional Beli Jual Rp Juta Rp Juta
Nilai Wajar Tagihan Liabilitas Rp Juta Rp Juta
Pihak ketiga Forward Swap
3,816,556 389,722
3,772,494 394,179
27,119 -
15,652 9,551
Jumlah
4,206,278
4,166,673
27,119
25,203
31 Desember 2013 Jumlah Nosional Nilai Wajar Beli Jual Tagihan Liabilitas Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Pihak ketiga Forward Swap
146,242 12,170
144,457 12,395
3,706 -
2,009 76
Jumlah
158,412
156,852
3,706
2,085
46
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Seluruh tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 30 Juni 2014 dalam mata uang Rupiah, Dollar Amerika Serikat, Dollar Kanada, Dollar Hongkong, Yen Jepang, Dollar Singapura, dan Franc Swiss sedangkan pada tanggal 31 Desember 2013 dalam mata uang Dollar Amerika Serikat, Dollar Hongkong, Yen Jepang dan Dollar Singapura. Seluruh tagihan derivatif pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 tidak mengalami penurunan nilai dan perhitungan CKPN dilakukan secara kolektif. 11. KREDIT Kredit memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). a. Jenis Pinjaman 30 Juni 2014 Kurang Lancar Diragukan Rp Juta Rp Juta
Lancar Rp Juta
DPK Rp Juta
28,159,698 22,081,745 20,560,974 19,949,015 1,337,921 111,133 7,682,037
68,731 1,138,379 281,664 716,834 368,023
17,843 62,715 24,103 26,395 48,117
13,941 54,645 34,972 354,857 27,432
188,416 225,762 191,013 175,945 89,764
28,448,629 23,563,246 21,092,726 21,223,046 1,337,921 111,133 8,215,373
99,882,523
2,573,631
179,173
485,847
870,900
103,992,074
Valuta asing Kredit modal kerja Kredit investasi Pembiayaan bersama Pinjaman rekening koran Kredit konsumsi Kredit lainnya
3,711,469 2,657,617 814,508 63,836 248 261,087
36,285 -
387,527 -
-
367,083 -
4,078,552 3,081,429 814,508 63,836 248 261,087
Jumlah - Valuta asing
7,508,765
36,285
387,527
-
367,083
8,299,660
107,391,288
2,609,916
566,700
485,847
1,237,983
Rupiah Kredit modal kerja Kredit konsumsi Pinjaman rekening koran Kredit investasi Pembiayaan bersama Pinjaman karyawan Kredit lainnya Jumlah - Rupiah
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Kredit - Bersih
Macet Rp Juta
Jumlah Rp Juta
112,291,734 (1,790,855) 110,500,879
47
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Lancar Rp Juta Rupiah Kredit konsumsi Kredit modal kerja Kredit investasi Pinjaman rekening koran Pembiayaan bersama Pinjaman karyawan Kredit lainnya
DPK Rp Juta
31 Desember 2013 Kurang Lancar Diragukan Rp Juta Rp Juta
Macet Rp Juta
Jumlah Rp Juta
22,548,686 21,554,273 18,634,883 19,298,060 2,001,654 102,247 7,194,470
1,157,898 68,927 767,648 254,761 104,049 331,159
80,486 11,561 41,243 29,694 1,678 26,619
40,114 8,099 353,153 34,602 1,227 26,393
188,722 250,758 146,559 135,989 11,554 54,621
24,015,906 21,893,618 19,943,486 19,753,106 2,120,162 102,247 7,633,262
91,334,273
2,684,442
191,281
463,588
788,203
95,461,787
Valuta asing Kredit modal kerja Kredit investasi Pembiayaan bersama Pinjaman rekening koran Kredit lainnya
3,978,672 2,926,595 1,484,229 64,469 92,215
40,891 -
403,909 -
-
377,107 -
4,355,779 3,371,395 1,484,229 64,469 92,215
Jumlah - Valuta asing
8,546,180
40,891
403,909
-
377,107
9,368,087
99,880,453
2,725,333
595,190
463,588
1,165,310
Jumlah - Rupiah
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Kredit - Bersih
104,829,874 (1,757,943) 103,071,931
b. Sektor Ekonomi
Lancar Rp juta Rupiah Jasa Perdagangan Rumah tangga Industri Konstruksi
DPK Rp juta
30 Juni 2014 Kurang Lancar Diragukan Rp juta Rp juta
Macet Rp juta
Jumlah Rp juta
25,400,644 25,143,478 21,775,080 15,272,639 12,290,682
547,597 470,101 1,100,783 232,567 222,583
44,372 37,368 79,386 11,320 6,727
340,019 52,852 51,772 25,460 15,744
111,934 274,576 193,822 203,404 87,164
26,444,566 25,978,375 23,200,843 15,745,390 12,622,900
99,882,523
2,573,631
179,173
485,847
870,900
103,992,074
3,601,220 2,480,683 1,269,658 157,204
36,285 -
387,527 -
-
367,083 -
4,355,830 2,516,968 1,269,658 157,204
7,508,765
36,285
387,527
-
367,083
Jumlah 107,391,288 Cadangan kerugian penurunan nilai
2,609,916
566,700
485,847
1,237,983
Jumlah - Rupiah Valuta asing Industri Jasa Konstruksi Perdagangan Jumlah - Valuta asing
Jumlah Kredit - Bersih
8,299,660 112,291,734 (1,790,855) 110,500,879
48
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) 31 Desember 2013 Lancar Rp juta Rupiah Rumah tangga Perdagangan Jasa Industri Konstruksi Jumlah - Rupiah Valuta asing Industri Jasa Konstruksi Perdagangan Jumlah - Valuta asing Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
Kurang Lancar Rp juta
DPK Rp juta
Diragukan Rp juta
Macet Rp juta
Jumlah Rp juta
23,065,347 23,331,165 22,208,658 12,325,529 10,403,574
1,242,280 412,308 530,840 291,101 207,913
74,283 47,657 24,635 16,064 28,642
42,649 40,263 345,908 26,750 8,018
158,925 202,649 82,215 269,683 74,731
24,583,484 24,034,042 23,192,256 12,929,127 10,722,878
91,334,273
2,684,442
191,281
463,588
788,203
95,461,787
3,680,974 3,239,117 1,463,486 162,603
40,891 -
403,909 -
-
376,837 270
4,461,720 3,280,008 1,463,486 162,873
8,546,180
40,891
403,909
-
377,107
9,368,087
99,880,453
2,725,333
595,190
463,588
1,165,310
Jumlah Kredit - Bersih
104,829,874 (1,757,943) 103,071,931
c. Jangka waktu Jangka waktu pinjaman diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut : 30 Juni 2014 Rp Juta ≤ 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun CKPN Jumlah Kredit
21,726,557 14,147,220 36,258,422 40,159,535 112,291,734 (1,790,855) 110,500,879
31 Desember 2013 Rp Juta 19,266,045 13,159,910 33,706,605 38,697,314 104,829,874 (1,757,943) 103,071,931
Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit: 1. Tingkat bunga efektif rata-rata untuk kredit dalam mata uang Rupiah pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah 11,70% dan 11,06%, sedangkan dalam valuta asing adalah 5,15% dan 5,14%. 2. Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. Kredit juga dijamin dengan jaminan tunai berupa giro, tabungan dan deposito berjangka (Catatan 22). Manajemen berkeyakinan agunan yang diterima tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan. 3. Kredit untuk modal kerja dan investasi terdiri dari pinjaman jangka panjang, tetap, berulang dan jangka menengah, sedangkan kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit konsumsi lain. 4. Kredit dalam Rupiah berjangka waktu 1 hari sampai 25 tahun, sedangkan kredit dalam valuta asing berjangka waktu antara 1 bulan sampai 12 tahun. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama dalam Rupiah berjangka waktu 3 tahun sampai 15 tahun sedangkan dalam valuta asing berjangka waktu 5 tahun sampai 12 tahun. 5. Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase penyertaan berkisar antara 5% sampai dengan 22.96% pada 30 Juni 2014 dan 5% sampai 50% pada 31 Desember 2013. 49
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
6. Kredit kepada karyawan bank merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah, dan keperluan lainnya yang dibebani bunga sebesar 6% per tahun dengan jangka waktu 1 sampai dengan 15 tahun. Pembayaran kredit dibayar kembali dengan pemotongan gaji setiap bulan. 7. Dalam jumlah kredit termasuk kredit yang diberikan kepada pihak yang berelasi sebesar Rp 716.094 juta dan Rp 676.543 juta setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 2.676 juta dan Rp 492 juta pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. 8. Rasio kredit usaha kecil terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 5,11% dan 5,39% masingmasing pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. 9. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat kredit yang dijadikan agunan oleh Grup. 10. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, rincian kredit yang direstrukturisasi menurut jenis pinjaman adalah sebagai berikut:
Lancar Rp Juta Rupiah Kredit Investasi Kredit Modal Kerja Kredit Konsumsi Pinjaman Rekening Koran Jumlah - Rupiah Valuta asing Kredit Investasi Kredit Modal Kerja Jumlah - Valuta asing Jumlah
Jumlah - Rupiah Valuta asing Kredit Investasi Kredit Modal Kerja Jumlah - Valuta asing Jumlah
Macet Rp Juta
Jumlah Rp Juta
897,366 124,835 7,735 1,350
472,603 4,487 829 -
1,060 -
332,219 253 -
7,580 12,130 3,496 -
1,709,768 142,765 12,060 1,350
1,031,286
477,919
1,060
332,472
23,206
1,865,943
805,372 -
36,632 -
-
-
118,128
842,004 118,128
805,372
36,632
-
-
118,128
960,132
1,836,658
514,551
1,060
332,472
141,334
2,826,075
Lancar Rp Juta Rupiah Kredit Investasi Kredit Modal Kerja Kredit Konsumsi Pinjaman Rekening Koran Kredit lainnya
DPK Rp Juta
30 Juni 2014 Kurang Lancar Diragukan Rp Juta Rp Juta
DPK Rp Juta
31 Desember 2013 Kurang Lancar Diragukan Rp Juta Rp Juta
Macet Rp Juta
Jumlah Rp Juta
956,880 115,283 3,102 1,168 -
489,534 4,235 842 -
1,589 491 -
330,444 588 407 -
20,105 107,310 13,607 20
1,796,963 229,005 18,449 1,168 20
1,076,433
494,611
2,080
331,439
141,042
2,045,605
888,824 -
40,891 -
-
-
121,262
929,715 121,262
888,824
40,891
-
-
121,262
1,050,977
1,965,257
535,502
2,080
331,439
262,304
3,096,582
Sampai dengan tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, Bank telah melakukan penyelamatan kembali atas kredit untuk beberapa debitur, masing-masing sebesar Rp 135.861 juta dan Rp 983.265 juta. 11. Pada tahun 2014 (enam bulan) dan 2013 (satu tahun), Bank mengakui langsung ke dalam laporan laba rugi komprehensif, perbedaan nilai wajar dan kredit yang diberikan kepada karyawan masingmasing sebesar Rp 2.808 juta dan Rp 4.714 juta. 50
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
12. Rasio non-performing loan (NPL) pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
NPL Bruto NPL Neto
30 Juni 2014 2.08% 0.71%
31 Desember 2013 2.13% 0.75%
13. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK. 14. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah: 30 Juni 2014 Penyisihan Kredit penurunan bermasalah nilai Rp Juta Rp Juta Rupiah Jasa Perdagangan Industri Lain-lain Jumlah Valuta asing Industri Perdagangan Jumlah Jumlah
31 Desember 2013 Penyisihan Kredit penurunan bermasalah nilai Rp Juta Rp Juta
496,325 364,796 240,184 434,615
226,768 301,541 210,182 337,070
452,758 290,569 312,497 387,248
209,071 241,974 278,786 796,828
1,535,920
1,075,561
1,443,072
1,526,659
754,610 -
416,282 -
780,746 270
397,485 270
754,610
416,282
781,016
397,755
2,290,530
1,491,843
2,224,088
1,924,414
15. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, kredit yang disalurkan dengan sistem penyaluran kredit melalui lembaga pembiayaan PT Verena Multi Finance Tbk dan PT Clipan Finance Indonesia Tbk, berupa kredit kendaraan motor dan mobil sebesar Rp 629.352 juta dan Rp 653.155 juta. 16. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014
Dinilai secara individual Valuta Rupiah asing Jumlah Rp Juta Rp Juta Rp Juta Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Akrual bunga pada kredit yang mengalami penurunan nilai Penghapusan Selisih kurs Saldo akhir periode
Dinilai secara kolektif Valuta Rupiah asing Jumlah Rp Juta Rp Juta Rp Juta
370,635
394,186
764,821
971,942
21,180
993,122
(108,324)
(40,091)
(148,415)
166,356
3,541
169,897
(10,255) (9,283) -
(6,572) 68,759
(16,827) (9,283) 68,759
(7,490) (16,194) -
(7,535)
(7,490) (16,194) (7,535)
242,773
416,282
659,055
51
1,114,614
17,186
1,131,800
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) 31 Desember 2013
Dinilai secara individual Valuta Rupiah asing Jumlah Rp Juta Rp Juta Rp Juta Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Akrual bunga pada kredit yang mengalami penurunan nilai Penghapusan Selisih kurs Saldo akhir periode
Dinilai secara kolektif Valuta Rupiah asing Jumlah Rp Juta Rp Juta Rp Juta
366,858
261,523
628,381
656,787
24,131
680,918
129,430
60,924
190,354
396,211
(8,647)
387,564
(21,388) (104,265) -
(6,624) 78,363
(28,012) (104,265) 78,363
(13,651) (67,405) -
5,696
(13,651) (67,405) 5,696
370,635
394,186
764,821
971,942
21,180
993,122
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai kredit tersebut di atas adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan. 17. Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp Juta
Kredit Pendapatan bunga yang masih akan diterima (Catatan 21) Cadangan kerugian penurunan nilai
112,291,734
Jumlah
111,160,821
31 Desember 2013 Rp Juta
104,829,874
659,942 (1,790,855)
655,583 (1,757,943) 103,727,514
12. TAGIHAN ANJAK PIUTANG Tagihan anjak piutang memiliki suku bunga tetap, sehingga Clipan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk). 30 Juni 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Pihak ketiga Tagihan anjak piutang Pendapatan anjak piutang belum diakui
1,826,302 (101,773)
2,323,560 (166,116)
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1,724,529 (588)
2,157,444 (495)
Bersih
1,723,941
2,156,949
Tingkat bunga efektif rata-rata
19.14%
17.79%
Jangka waktu tagihan anjak piutang berdasarkan periode dalam perjanjian adalah 48 hari sampai dengan 1 tahun dan 26 hari sampai dengan 1 tahun pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. Periode perjanjian dapat diperpanjang. Tagihan anjak piutang dijamin dengan tanah dan bangunan. Clipan menggunakan tagihan anjak piutang sebesar Rp 295.692 juta dan Rp 173.979 juta pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 sebagai jaminan surat berharga Obligasi Clipan Finance Indonesia III Tahun 2011 ke Bank Mega selaku wali amanat (Catatan 25). Seluruh tagihan anjak piutang dilakukan dengan recourse.
52
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk periode dan tahun yang berakhir 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp Juta Saldo awal periode Penyisihan (pemulihan) periode berjalan Individual Akrual bunga pada piutang yang mengalami penurunan nilai Saldo akhir periode
31 Desember 2013 Rp Juta
495
110
203
615
(110)
(230)
588
495
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan agunan yang diterima dari nasabah telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya tagihan anjak piutang. 13. EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali terdiri dari:
Jenis
FR0065 FR0065 FR0040 FR0056 FR0056 FR0056 FR0056 FR0056 FR0026 FR0026 FR0026 FR0064 FR0064 FR0064 FR0058 FR0070 FR0070 FR0070 FR0070
Tanggal mulai
04 Juni 2014 04 Juni 2014 05 Juni 2014 05 Juni 2014 05 Juni 2014 05 Juni 2014 05 Juni 2014 05 Juni 2014 13 Juni 2014 13 Juni 2014 13 Juni 2014 19 Juni 2014 19 Juni 2014 19 Juni 2014 23 Juni 2014 26 Juni 2014 26 Juni 2014 26 Juni 2014 26 Juni 2014
Tanggal jatuh tempo
02 Juli 2014 02 Juli 2014 03 Juli 2014 03 Juli 2014 03 Juli 2014 03 Juli 2014 03 Juli 2014 03 Juli 2014 14 Juli 2014 14 Juli 2014 14 Juli 2014 18 Juli 2014 18 Juli 2014 18 Juli 2014 22 Juli 2014 24 Juli 2014 24 Juli 2014 25 Juli 2014 25 Juli 2014
Jumlah
Jenis
FR0070 FR0070 FR0070 FR0070 IDSD240414182S IDSD23011491S IDSD170414182S
Tanggal mulai
19 Desember 2013 17 Desember 2013 23 Desember 2013 20 Desember 2013 23 Desember 2013 23 Desember 2013 23 Desember 2013
Tanggal jatuh tempo
23 Januari 2014 20 Januari 2014 27 Januari 2014 27 Januari 2014 17 Januari 2014 17 Januari 2014 17 Januari 2014
Jumlah
53
Nilai nominal Rp Juta
30 Juni 2014 Pendapatan bunga yang belum diamortisasi Rp Juta
Nilai bersih Rp Juta
230,895 211,653 170,933 158,760 290,237 295,075 285,400 280,563 133,186 113,455 123,321 185,128 192,843 192,842 137,734 275,176 366,902 275,399 183,599
40 36 59 55 99 101 98 96 295 252 274 538 561 560 495 1,302 1,737 1,360 906
230,855 211,617 170,874 158,705 290,138 294,974 285,302 280,467 132,891 113,203 123,047 184,590 192,282 192,282 137,239 273,874 365,165 274,039 182,693
4,103,101
8,864
4,094,237
Nilai nominal Rp Juta
31 Desember 2013 Pendapatan bunga yang belum diamortisasi Rp Juta
Nilai bersih Rp Juta
508,640 1,011,528 505,254 504,422 220,915 179,787 106,197
2,390 4,109 2,807 2,800 733 596 352
506,250 1,007,419 502,447 501,622 220,182 179,191 105,845
3,036,743
13,787
3,022,956
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, nilai wajar Obligasi Pemerintah Indonesia dalam Rupiah sebesar Rp 3.899.779 juta dan Rp 3.173.707 juta dijadikan sebagai efek yang dibeli dengan janji dijual kembali. Lokasi Obligasi Pemerintah Indonesia yang dijaminkan adalah di Jakarta. Suku bunga efek yang dibeli dengan janji dijual kembali berkisar antara 6,18% - 7,45% dan 7,50% - 7,75% pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. Seluruh efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 tidak mengalami penurunan nilai. Perhitungan CKPN dilakukan secara kolektif. 14. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN Piutang sewa pembiayaan memiliki suku bunga tetap dan mengambang, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). 30 Juni 2014 Rp Juta Rupiah Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan
2,390,024 892,615 (358,163) (892,615)
Jumlah Dollar Amerika Serikat Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan Jumlah
31 Desember 2013 Rp Juta 2,224,714 733,071 (364,984) (733,071)
2,031,861
1,859,730
16,884 12,852
27,104 13,089
(516) (12,852)
(1,317) (13,089)
16,368
25,787
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
2,048,229 (30,418)
1,885,517 (21,169)
Jumlah investasi neto sewa pembiayaan - Bersih
2,017,811
1,864,348
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat
30 Juni 2014
31 Desember 2013
16.22% 8.11%
16.03% 8.10%
Jumlah piutang sewa pembiayaan berdasarkan jenis produk adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Alat berat Mesin Kapal Kendaraan bermotor
1,141,207 630,916 358,931 275,854
787,894 919,275 294,561 250,088
Jumlah
2,406,908
2,251,818
54
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Jumlah angsuran sewa pembiayaan sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut: Pembayaran minimum sew a pembiayaan 30 Juni 31 Desember 2014 2013 Rp Juta Rp Juta Angsuran sew a pembiayaan Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai lima tahun Subjumlah Pendapatan sew a pembiayaan belum diakui Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai lima tahun Subjumlah Jumlah
Nilai kini dari pembayaran minimum sew a pembiayaan 30 Juni 31 Desember 2014 2013 Rp Juta Rp Juta
1,260,422 1,146,486
1,172,243 1,079,575
1,057,031 991,198
973,077 912,440
2,406,908
2,251,818
2,048,229
1,885,517
(203,392) (155,287)
(199,166) (167,135)
-
-
(358,679)
(366,301)
-
-
2,048,229
1,885,517
2,048,229
1,885,517
Kisaran jangka waktu pembiayaan adalah 3 tahun. Biaya-biaya yang timbul, seperti premi asuransi, bea materai dan biaya terkait lainnya sehubungan dengan perolehan aset sewa pembiayaan, dibebankan kepada nasabah. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Saldo aw al tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Kolektif Individual Akrual bunga pada piutang yang mengalami penurunan nilai Penghapusan
21,169
7,146
2,312 9,395
3,445 16,443
(2,379) (79)
(2,059) (3,806)
Saldo akhir periode
30,418
21,169
Manajemen Clipan dan VMF berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan. Seluruh piutang sewa pembiayaan diberikan kepada pihak ketiga. Clipan dan VMF menggunakan piutang sewa pembiayaan yang dimiliki sebagai jaminan pinjaman yang diterima (Catatan 26). Jumlah piutang sewa pembiayaan yang dijaminkan masing-masing sebesar Rp 1.351.020 juta dan Rp 1.339.339 juta pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. Jumlah piutang sewa pembiayaan yang direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 50.385 juta dan Rp 45.587 juta pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. Pada saat perjanjian sewa pembiayaan dimulai, penyewa guna usaha memberikan simpanan jaminan yang akan digunakan sebagai pembayaran atas pembelian dari aset sewa pada akhir masa sewa, bila hak opsi dilaksanakan penyewa guna usaha. Apabila hak opsi tidak dilaksanakan, simpanan jaminan tersebut akan dikembalikan kepada penyewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha.
55
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
15. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Piutang pembiayaan konsumen memiliki suku bunga tetap, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk). Jumlah piutang pembiayaan konsumen pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 merupakan piutang pembiayaan konsumen yang dilakukan oleh Clipan dan VMF, dengan perincian sebagai berikut : 30 Juni 2014 Rp Juta Pihak ketiga Piutang pembiayaan konsumen Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui
31 Desember 2013 Rp Juta
4,912,640
4,451,937
(814,070)
(696,516)
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
4,098,570 (58,767)
3,755,421 (58,847)
Bersih
4,039,803
3,696,574
Piutang pembiayaan konsumen jatuh tempo dalam: 30 Juni 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Satu tahun berikutnya (termasuk yang telah jatuh tempo) Dua tahun berikutnya Tiga tahun berikutnya atau lebih
2,444,354 1,514,810 953,476
2,283,497 1,378,900 789,540
Jumlah
4,912,640
4,451,937
Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah
16.18%
16.65%
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut: 2014 (Enam bulan) Rp Juta Saldo awal periode Penyisihan periode berjalan Individual Kolektif Akrual bunga pada piutang yang mengalami penurunan nilai Penghapusan Saldo akhir periode
2013 (Satu tahun) Rp Juta
58,847
44,989
11,994 7,918
38,676 36,224
(2,307) (17,685)
(3,739) (57,303)
58,767
58,847
Manajemen Clipan dan VMF berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen. Piutang pembiayaan konsumen dijadikan sebagai jaminan pinjaman yang diterima Clipan dan VMF dari beberapa bank (Catatan 26). Jumlah piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan masing-masing sebesar Rp 2.213.475 juta dan Rp 2.439.835 juta pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. 56
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
16. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI 30 Juni 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Tagihan akseptasi Rupiah Valuta asing
340,284 1,453,694
552,803 1,280,953
Jumlah tagihan akseptasi
1,793,978
1,833,756
Liabilitas akseptasi Rupiah Valuta asing
341,498 1,458,476
554,030 1,284,122
Jumlah liabilitas akseptasi
1,799,974
1,838,152
Tagihan dan liabilitas akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Tagihan Liabilitas Rp Juta Rp Juta
31 Desember 2013 Tagihan Liabilitas Rp Juta Rp Juta
1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan > 12 bulan
8,702 58,376 1,626,502 93,144 7,254
8,702 59,060 1,631,565 93,393 7,254
4,526 46,400 1,713,415 69,415 -
4,526 46,466 1,667,083 120,077 -
Jumlah
1,793,978
1,799,974
1,833,756
1,838,152
Seluruh tagihan akseptasi pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 tidak mengalami penurunan nilai dan perhitungan CKPN dilakukan secara kolektif.
57
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
17. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM Jenis Usaha
Metode Ekuitas Bank PT Panin Sekuritas Tbk Entitas Anak PT IBJ Verena Finance
Persentase Kepemilikan (%) 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013
31 Desember 2013 Rp Juta
Sekuritas
29,00%
321,211
293,811
Lembaga Pembiayaan
15,00%
28,527
29,619
349,738
323,430
Jumlah Aset Keuangan - Tersedia Untuk Dijual Bank PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk PT Bank ANZ Indonesia (d/h PT ANZ Panin Bank) PT First Asia Capital (d/h PT Panin Capital) PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia PT Sarana Kalimantan Selatan Ventura Jumlah
30 Juni 2014 Rp Juta
Asuransi
13,37%
91,180
76,825
Perbankan
1,00%
16,500
16,500
Sekuritas
2,50%
750
750
Lembaga Pembiayaan
9,33%
625
625
Modal Ventura
1,04%
40 109,095
40 94,740
91,739
91,739
Jumlah Penyertaan dalam Bentuk Saham Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
550,572 (625)
509,909 (625)
Jumlah Penyertaan dalam Bentuk Saham - Bersih
549,947
509,284
Penyertaan Modal Sementara
Mutasi penyertaan dalam bentuk saham dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut:
Saldo awal periode Rp Juta
Bagian laba bersih entitas asosiasi Rp Juta
PT Panin Sekuritas Tbk PT IBJ Verena Finance
293,811 29,619
51,412 529
Jumlah
323,430
51,941
30 Juni 2014 Bagian Pendapatan komprehensif lain atas entitas asosiasi Rp Juta
Penambahan (Pengurangan) Rp Juta
Saldo akhir periode Rp Juta
(1,621)
(24,012) -
321,211 28,527
(1,621)
(24,012)
349,738
Saldo awal periode Rp Juta
Bagian laba bersih entitas asosiasi Rp Juta
31 Desember 2013 Bagian Pendapatan komprehensif lain atas entitas asosiasi Rp Juta
Penambahan (Pengurangan) Rp Juta
Saldo akhir periode Rp Juta
PT Panin Sekuritas Tbk PT IBJ Verena Finance
272,875 20,909
55,388 1,078
2,632
(34,452) 5,000
293,811 29,619
Jumlah
293,784
56,466
2,632
(29,452)
323,430
58
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Ringkasan informasi dari entitas asosiasi 30 Juni 2014 Aset Rp Juta PT Panin Sekuritas Tbk PT IBJ Verena Finance
1,739,865 1,255,187
Liabillitas Rp Juta 608,750 1,061,102
Pendapatan Rp Juta
Laba (Rugi) Bersih Rp Juta
322,275 132,346
177,285 5,303
31 Desember 2013 Aset Rp Juta PT Panin Sekuritas Tbk PT IBJ Verena Finance
1,370,082 1,420,891
Liabillitas Rp Juta 339,555 1,209,247
Pendapatan Rp Juta
Laba (Rugi) Bersih Rp Juta
440,920 50,566
190,993 6,217
Penyertaan saham dengan pemilikan kurang dari 20% diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, dan diukur dengan nilai wajar. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, Grup mencatat penyertaan saham dengan pemilikan kurang dari 20%, kecuali penyertaan saham PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, sebesar biaya perolehan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai karena nilai wajar dari unquoted equity instruments tersebut tidak dapat ditentukan dengan andal. Nilai wajar pada saat perolehan awal atas penyertaan saham AMAG sebesar Rp 60.916 juta. Nilai wajar penyertaan saham AMAG didasarkan pada harga pasar yang tercatat pada tanggal pelaporan. Keuntungan yang belum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar penyertaan, setelah dikurangi pajak penghasilan tangguhan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 22.698 juta dan Rp 11.931 juta yang dicatat sebagai pendapatan komprehensif lain tahun berjalan (Catatan 33). Penyertaan dalam bentuk saham yang mengalami penurunan nilai pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 merupakan penyertaan kepada PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia sebesar Rp 625 juta. Perhitungan CKPN dilakukan secara individual. Tidak terdapat mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk periode enam bulan di tahun 2014 dan satu tahun di tahun 2013. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan dalam bentuk saham cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. Penyertaan modal sementara pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah penyertaan yang berasal dari debt to equity swaps dalam rangka restrukturisasi kredit. 18. BIAYA DIBAYAR DI MUKA Perincian biaya dibayar di muka adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp Juta Biaya dibayar dimuka Sewa Provisi dan komisi Lainnya Jumlah
52,456 1,718 198,926 253,100
31 Desember 2013 Rp Juta
63,055 1,961 47,322 112,338
59
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
19. ASET TETAP Rincian mutasi dan saldo aset tetap adalah sebagai berikut : 30 Juni 2014 1 Januari 2014 Rp Juta
Penambahan Rp Juta
Pengurangan Rp Juta
Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan Bermotor Inventaris Kantor Jumlah
734,479 1,993,292 239,879 1,291,869 4,259,519
1,000 2,450 22,825 61,811 88,086
(9,548) (472) (10,020)
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Bermotor Inventaris Kantor Jumlah Jumlah Bersih
742,430 147,068 929,277 1,818,775 2,440,744
52,331 15,309 94,521 162,161
(6,881) (469) (7,350)
Reklasifikasi Rp Juta
6,852 50,292 57,144
84 84
31 Maret 2014 Rp Juta
742,331 2,046,034 253,156 1,353,208 4,394,729
794,845 155,496 1,023,329 1,973,670 2,421,059
31 Desember 2013 1 Januari 2013 Rp Juta
Penambahan Rp Juta
Pengurangan Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Reklasifikasi Rp Juta
Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan Bermotor Inventaris Kantor
699,183 1,720,648 225,888 1,038,559
4,700 131,759 33,201 176,669
(19,210) (6,842)
30,597 140,885 83,483
734,480 1,993,292 239,879 1,291,869
Jumlah
3,684,278
346,329
(26,052)
254,965
4,259,520
650,633 130,972 788,385
91,984 28,468 147,669
(187) (12,372) (6,776)
-
742,430 147,068 929,278
Jumlah
1,569,990
268,121
(19,335)
-
1,818,776
Jumlah Bersih
2,114,288
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Bermotor Inventaris Kantor
2,440,744
Pengurangan aset tetap merupakan penjualan dan penghapusan aset tetap dengan rincian sebagai berikut : 30 Juni 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Nilai buku Harga jual
2,670 5,751
6,841 11,891
Laba penjualan dan penghapusan aset tetap
3,081
5,050
Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo sampai dengan 2039. Bank memiliki beberapa bangunan dengan hak legal berupa Hak Milik atas Satuan Rumah Susun yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang akan jatuh tempo sampai dengan 2032. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. 60
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset tetap masih lebih rendah dari pada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak diperlukan penurunan nilai aset tetap. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, nilai wajar dari aset tetap masing-masing sebesar Rp 3.859.932 dan Rp 3.353.498 juta. Aset tetap Bank kecuali tanah sejumlah Rp 1.584.374 juta dan Rp 1.210.516 juta telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya kepada PT Panin Insurance Tbk dan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, pihak berelasi, serta PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Tri Prakarta, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Raksa Pratikara dan PT Asuransi Dinamika dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 4.601.121 juta pada tanggal 30 Juni 2014 serta sebesar Rp 4.210.307 juta dan SGD 280.000 pada tanggal 31 Desember 2013. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. 20. ASET TAK BERWUJUD – PERANGKAT LUNAK Perincian perangkat lunak adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Biaya perolehan Awal periode Penambahan periode berjalan Akhir Periode
109,516 36,755 146,271
56,291 53,225 109,516
Akumulasi Amortisasi Awal periode Amortisasi periode berjalan Akhir periode
(52,266) (18,785) (71,051)
(28,121) (24,145) (52,266)
Jumlah tercatat
75,220
57,250
61
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
21. ASET LAIN-LAIN 30 Juni 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Bank Pendapatan yang masih akan diterima Kredit Efek-efek Lainnya Aset tetap yang belum siap digunakan dalam kegiatan operasional Uang muka Pendirian cabang Pembelian aset tetap Pihak ketiga Agunan yang diambil alih Persediaan hadiah dan barang cetakan Pajak dibayar di muka (Catatan 56) Lainnya Sub Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan aset non produktif Bersih Entitas Anak Agunan yang diambil alih Piutang lain-lain Kas yang dibatasi penggunaannya (catatan 56) Lainnya Sub Jumlah Dikurangi : Penyisihan penghapusan aset non produktif Bersih Jumlah Aset Lain-Lain - Bersih
659,942 139,992 41,162
655,583 139,200 18,205
356,427
359,894
197,684 114,366 615,804 159,430 31,520 10,824 119,739 2,446,890
218,639 86,063 81,442 192,929 34,027 10,824 34,939 1,831,745
(6,603) 2,440,287
(6,989) 1,824,756
29,683 14,696 185 45,908
22,806 23,864 642 28,662
90,472
75,974
(5,615) 84,857
(2,487) 73,487
2,525,144
1,898,243
Pendapatan yang Masih Akan Diterima Merupakan bunga yang masih akan diterima atas penempatan pada bank lain, efek-efek dan kredit. Uang Muka Pendirian Cabang Merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh Bank untuk pendirian kantor cabang dan akan diselesaikan ketika cabang tersebut siap untuk melakukan kegiatan operasionalnya. Aset Tetap yang Belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional merupakan tanah dan bangunan yang direncanakan untuk pembukaan cabang dan tempat kegiatan pendukung operasional Grup. Manajemen berkeyakinan tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasi. Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit dan pembiayaan konsumen berupa surat berharga dalam bentuk saham, tanah, bangunan dan kendaraan yang telah diambil alih oleh Grup.
62
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset non-produktif dan lainnya adalah sebagai berikut: 2014 (Enam bulan) Rp Juta Saldo awal periode Penghapusan Penyisihan (pemulihan) periode berjalan
9,476 (2,095) 4,837
Saldo akhir periode
12,218
2013 (Satu tahun) Rp Juta 46,324 (3,896) (32,952) 9,476
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai aset non-produktif dan lainnya adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. 22. SIMPANAN Simpanan memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). Simpanan terdiri dari :
Bank Giro Tabungan Deposito berjangka Sub Jumlah Entitas Anak Giro Wadiah Tabungan Wadiah Tabungan Mudharabah Deposito Mudharabah Sub Jumlah Jumlah
Pihak berelasi Rp Juta
30 Juni 2014 Pihak ketiga Rp Juta
154,092 120,133 296,846
16,610,244 60,241,560 41,410,538
16,764,336 60,361,693 41,707,384
96,836 67,727 314,656
16,567,801 56,014,981 44,324,342
16,664,637 56,082,708 44,638,998
571,071
118,262,342
118,833,413
479,219
116,907,124
117,386,343
399 946 168,158
296,293 214,341 93,815 2,193,421
296,692 215,287 93,815 2,361,579
560 327 157,989
109,370 259,979 69,239 2,272,846
109,930 259,979 69,566 2,430,835
169,503
2,797,870
2,967,373
158,876
2,711,434
2,870,310
740,574
121,060,212
121,800,786
638,095
119,618,558
120,256,653
63
Jumlah Rp Juta
Pihak berelasi Rp Juta
31 Desember 2013 Pihak ketiga Rp Juta
Jumlah Rp Juta
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari simpanan adalah sebagai berikut:
Simpanan Giro Tabungan Deposito Jumlah Bunga yang masih harus dibayar (Catatan 28) Giro Tabungan Deposito Jumlah Jumlah
30 Juni 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
17,061,028 60,670,795 44,068,963 121,800,786
16,774,567 56,412,253 47,069,833 120,256,653
547 2,373 151,848 154,768
509 3,589 170,004 174,102
121,955,554
120,430,755
a. Giro 30 Juni 2014 Rp Juta Pihak berelasi Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Lainnya
31 Desember 2013 Rp Juta
127,761 26,082 249
74,951 21,201 684
154,092
96,836
399
560
5,750,743 8,508,317 894,803 750,701 705,680
5,640,035 8,159,522 929,991 1,087,120 751,133
16,610,244
16,567,801
296,293
109,370
17,061,028
16,774,567
Tingkat bunga rata-rata Rupiah Valuta asing
3.17% 0.14%
3.04% 0.15%
Tingkat bonus rata-rata per tahun
2.92%
3.99%
Sub Jumlah Entitas Anak Rupiah Pihak ketiga Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Dollar Australia Lainnya (masing-masing di bawah 5%) Sub Jumlah Entitas anak Rupiah Jumlah
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 jumlah giro yang diblokir serta dijadikan jaminan kredit masing-masing sebesar Rp 31.570 juta dan Rp 31.056 juta.
64
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
b. Tabungan Merupakan tabungan dari masyarakat dalam Rupiah dengan rincian sebagai berikut : 30 Juni 2014 Rp Juta Rupiah Bank Tabungan Bisnis Panin Tabungan Magna Panin Lainnya (masing-masing di bawah 5%) Sub Jumlah Entitas anak Tabungan Wadiah Tabungan Mudharabah Sub jumlah Jumlah
31 Desember 2013 Rp Juta
47,379,913 9,637,145 3,344,635
42,961,462 10,229,308 2,891,938
60,361,693
56,082,708
215,287 93,815
259,979 69,566
309,102
329,545
60,670,795
56,412,253
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun
1.44%
1.91%
Tingkat bonus rata-rata per tahun
10.06%
9.14%
Bagi hasil rata-rata per tahun
5.94%
6.31%
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 jumlah tabungan yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit masing-masing sebesar Rp 201.775 juta dan Rp 41.380 juta. c. Deposito berjangka
Pihak berelasi Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat
30 Juni
31 Desember
2014 Rp Juta
2013 Rp Juta
296,846
277,536 37,120 Pas dibuku dikecilin row nya 314,656
Entitas anak Rupiah
168,158
157,989
Pihak ketiga Bank Rupiah
38,514,126
41,002,273
2,507,844 388,568
2,885,475 436,594
41,410,538
44,324,342
2,193,421
2,272,846
44,068,963
47,069,833
Sub Jumlah
Dollar Amerika Serikat Lainnya (masing-masing di bawah 5%) Sub Jumlah Entitas anak Rupiah Jumlah
246,960 49,886
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah Valuta asing
7.39% 1.26%
5.93% 0.98%
Bagi hasil rata-rata per tahun
9.74%
8.04%
65
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu: 30 Juni 2014 Valuta asing Rp Juta
Rupiah Rp Juta
Jumlah Rp Juta
Rupiah Rp Juta
31 Desember 2013 Valuta asing Rp Juta
Jumlah Rp Juta
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan
33,315,717 4,946,592 1,678,546 1,171,176 10,634
1,885,931 455,271 378,283 226,813 -
35,201,648 5,401,863 2,056,829 1,397,989 10,634
34,257,476 6,056,787 2,016,905 1,366,241 13,235
2,140,257 434,273 574,236 210,423 -
36,397,733 6,491,060 2,591,141 1,576,664 13,235
Jumlah
41,122,665
2,946,298
44,068,963
43,710,644
3,359,189
47,069,833
Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 2.422.300 juta dan Rp 2.242.258 juta. 23. SIMPANAN DARI BANK LAIN Simpanan dari bank lain memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). Simpanan dari bank lain terdiri dari :
Rupiah Rp Juta Pihak berelasi Bank Giro Sub jumlah Pihak ketiga Bank Giro Tabungan Deposito berjangka Call money Sub jumlah Entitas Anak Giro Wadiah Deposito berjangka Mudharabah Sertifikat investasi Mudharabah antar bank Sub Jumlah Jumlah
30 Juni 2014 Valuta asing Rp Juta
Jumlah Rp Juta
Rupiah Rp Juta
31 Desember 2013 Valuta asing Rp Juta
Jumlah Rp Juta
16,336
-
16,336
40,859
-
40,859
16,336
-
16,336
40,859
-
40,859
100,525 78,250 580,673 6,304,000
2,402 746,865
102,927 78,250 580,673 7,050,865
117,905 94,009 283,745 3,005,000
26,388 1,083,130
144,293 94,009 283,745 4,088,130
7,063,448
749,267
7,812,715
3,500,659
1,109,518
4,610,177
146
-
146
1,006
-
1,006
180,992
-
180,992
23,695
-
23,695
359,600
-
359,600
200,000
-
200,000
540,738
-
540,738
224,701
-
224,701
8,369,789
3,766,219
7,620,522
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Giro Tabungan Deposito berjangka Call money
4.12% 4.90% 6.95% 6.42%
Tingkat bonus rata-rata per tahun Bagi hasil rata-rata per tahun
1.00% 8.02%
749,267
0.15% 0.21%
-
66
2.65% 4.94% 4.93% 4,14%
3.99% 8.04%
1,109,518
0.12% 0.31%
-
4,875,737
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
a.
Deposito Berjangka Jangka waktu deposito berjangka masing-masing 1 hari sampai dengan 37 bulan dan 3 hari sampai dengan 12 bulan pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013.
b. Call Money Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, jangka waktu call money Rupiah masing-masing 1 hari sampai dengan 15 hari dan 7 hari sampai dengan 90 hari dan untuk jangka waktu call money valuta asing adalah 1 hari sampai dengan 17 hari dan 7 hari sampai dengan 92 hari. c.
Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 jangka waktu Sertifikat Investasi Mudharabah antar bank adalah 7 hari sampai dengan 32 hari dan 7 hari sampai dengan 14 hari.
24. EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI – PIHAK KETIGA Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali terdiri dari : Jenis
IDSD260914182S IDSD260914182S
Jangka waktu
Tanggal mulai
Tanggal jatuh tempo
14 hari 14 hari
30 Juni 2014 30 Juni 2014
14 Juli 2014 14 Juli 2014
Jumlah
Jenis
FR0040 FR0045 IDSD06031491S IDSD06031491S IDSD06031491S IDSD06031491S FR0044 IDSD06031491S FR0044 FR0031 IDSD06031491S
Jangka waktu
17 15 14 7 14 14 17 14 15 17 26
hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari
Tanggal mulai
Tanggal jatuh tempo
20 Desember 2013 19 Desember 2013 24 Desember 2013 30 Desember 2013 24 Desember 2013 23 Desember 2013 20 Desember 2013 27 Desember 2013 19 Desember 2013 20 Desember 2013 20 Desember 2013
06 Januari 2014 03 Januari 2014 07 Januari 2014 06 Januari 2014 07 Januari 2014 06 Januari 2014 06 Januari 2014 10 Januari 2014 03 Januari 2014 06 Januari 2014 15 Januari 2014
Jumlah
67
Nilai nominal Rp Juta
30 Juni 2014 Beban bunga yang belum diamortisasi Rp Juta
133,099 133,099
321 322
132,778 132,777
266,198
643
265,555
Nilai bersih Rp Juta
Nilai nominal Rp Juta
31 Desember 2013 Beban bunga yang belum diamortisasi Rp Juta
517,872 488,205 300,075 210,191 210,193 210,021 179,971 126,144 115,323 113,268 100,309
484 183 354 211 245 198 168 223 43 105 271
517,388 488,022 299,721 209,980 209,948 209,823 179,803 125,921 115,280 113,163 100,038
2,571,572
2,485
2,569,087
Nilai bersih Rp Juta
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
25. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN – BERSIH Surat berharga yang diterbitkan dalam mata uang Rupiah oleh Grup adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp Juta
Nilai Nominal Bank Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 Pihak berelasi Pihak ketiga Obligasi Bank Panin IV Tahun 2010 Pihak berelasi Pihak ketiga Obligasi Bank Panin III Tahun 2009 Pihak berelasi Pihak ketiga
31 Desember 2013 Rp Juta
75,000 925,000 1,000,000
75,000 925,000 1,000,000
4,000 536,000 540,000
4,000 536,000 540,000
10,300 789,700 800,000
46,790 753,210 800,000
-
14,500 185,500 200,000
2,340,000
2,540,000
2,000 627,000 629,000
22,000 607,000 629,000
800,000
800,000
3,000
-
5,000 127,000 135,000
-
113,000
113,000
30,000 10,000 153,000
30,000 10,000 153,000
63,000 164,000 23,000 250,000
63,000 164,000 23,000 250,000
Obligasi Bank Panin II Tahun 2007 Seri C Pihak berelasi Pihak ketiga
Sub jumlah Entitas Anak Obligasi Clipan Finance III Tahun 2011 Seri C Pihak berelasi Pihak ketiga Medium Term Note I Clipan Finance Tahun 2012 - Pihak ketiga Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap III Tahun 2014 Seri A - Pihak ketiga Seri B Pihak berelasi Pihak ketiga Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap II Tahun 2013 Seri A - Pihak ketiga Seri B Pihak berelasi Pihak ketiga Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap I Tahun 2012 Seri B Pihak berelasi Pihak ketiga Seri C - Pihak ketiga Obligasi Verena Multi Finance I Tahun 2011 Seri C Pihak berelasi Pihak ketiga
-
68
5,000 295,000 300,000
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) 30 Juni 2014 Rp Juta
Nilai Nominal Medium Term Note I Verena Multi Finance Tahun 2011 - Pihak ketiga Sub jumlah Surat berharga yang beredar Surat berharga yang dibeli kembali *) Diskonto yang belum diamortisasi Bersih
31 Desember 2013 Rp Juta
200,000 2,167,000
200,000 2,332,000
4,507,000 (42,280) (14,319) 4,450,401
4,872,000 (74,181) (19,743) 4,778,076
*) Surat berharga yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Grup dengan tujuan untuk dijual kembali. Suku bunga efektif pada tahun 2014 dan 2013 untuk obligasi yang diterbitkan adalah 9,91% per tahun. Pembayaran bunga semua surat berharga yang diterbitkan dilakukan secara triwulanan. Amortisasi diskonto untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 5.569 juta dan Rp 13.812 juta. Grup tidak memiliki tunggakan pembayaran pokok, bunga maupun pelanggaran lainnya berkaitan dengan surat berharga tersebut selama tahun 2014 dan 2013. Seluruh surat berharga yang diterbitkan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dalam mata uang Rupiah. Bank Obligasi yang diterbitkan oleh Bank adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Nilai nominal Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 Obligasi Bank Panin IV Tahun 2010 Obligasi Bank Panin III Tahun 2009 Obligasi Bank Panin II Tahun 2007 Seri C
1,000,000 540,000 800,000
Obligasi yang beredar Obligasi yang dibeli kembali Diskonto yang belum diamortisasi
2,340,000 (8,464)
2,540,000 (31,869) (10,991)
Bersih
2,331,536
2,497,140
-
1,000,000 540,000 800,000 200,000
Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 Bank melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin yang akan diterbitkan dan ditawarkan secara bertahap dalam periode paling lama 2 tahun sejak efektifnya pernyataan pendaftaran (12 Desember 2012 – Catatan 1c) dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp 3.000.000 juta. Dalam rangka penerbitan obligasi berkelanjutan tersebut pada tanggal 20 Desember 2012, Bank menerbitkan obligasi nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,15% yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi, berjangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 20 Desember 2017. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 20 Maret 2013 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 20 Desember 2017. 69
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi seluruhnya akan dipergunakan untuk memperbaiki struktur pendanaan Bank dan meningkatkan aset produktif, terutama dalam bentuk kredit, yaitu Kredit Pemilikan Rumah (KPR), pembiayaan proyek infrastruktur dan kredit investasi jangka panjang sekitar 90% dan surat-surat berharga sekitar 10%. Bank tidak menyelenggaraan penyisihan dana pelunasan pokok obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil emisi sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana emisi. Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus berupa benda atau pendapatan atau aset lain Bank dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak lain manapun. Seluruh kekayaan Bank, baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, menjadi jaminan atas semua hutang Bank kepada semua krediturnya yang tidak dijamin secara khusus. Dalam perjanjian perwaliamanatan, telah diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Bank dimana Bank tidak diperbolehkan melakukan beberapa hal berikut ini: Mengurangi Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Mengadakan perubahan bidang usaha Melakukan penyertaan modal melebihi 10% dari pendapatan operasional atau 20% dari total ekuitas berdasarkan laporan keuangan audit terakhir. Melakukan penggabungan atau peleburan atau reorganisasi dengan perusahaan lain, kecuali karena adanya ketentuan pemerintah atau Bank Indonesia. Melakukan penerbitan obligasi atau medium term notes yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan hutang obligasi. Menjual atau mengalihkan atau memindah tangankan dengan cara apapun juga sebagian atau seluruh aset tetap berupa tanah dan bangunan di atasnya, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari. Menjaminkan atau membebani dengan cara apapun harta kekayaan Bank, baik yang sekarang ada maupun yang akan ada di kemudian hari kepada pihak ketiga manapun. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Oktober 2013 No. 1678/PEF-Dir/X/2013, peringkat Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I tahun 2012 untuk periode 1 Oktober 2013 sampai dengan 1 Oktober 2014 adalah idAA. Setelah ulang tahun ke-1 (satu) sejak tanggal emisi, Bank dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruhnya untuk disimpan yang di kemudian hari dapat dijual kembali atau sebagai pelunasan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Manajemen berpendapat Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga melalui KSEI sesuai dengan jadwal. Obligasi Bank Panin IV tahun 2010 Pada tanggal 9 November 2010, Bank menerbitkan obligasi nilai nominal sebesar Rp 540.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 9% yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi, berjangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 9 November 2015. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 9 Februari 2011 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 9 November 2015. Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi seluruhnya akan dipergunakan untuk memperbaiki struktur pendanaan Bank dan meningkatkan aset produktif, terutama dalam bentuk kredit, yaitu Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Pemilikan Mobil (KPM), pembiayaan proyek infrastruktur dan kredit investasi jangka panjang sekitar 95% dan suratsurat berharga sekitar 5%. Bank tidak menyelenggaraan penyisihan dana pelunasan pokok obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil emisi sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana emisi.
70
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus berupa benda atau pendapatan atau aset lain Bank dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak lain manapun. Seluruh kekayaan Bank, baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang aka nada di kemudian hari, menjadi jaminan atas semua hutang Bank kepada semua krediturnya yang tidak dijamin secara khusus. Dalam perjanjian perwaliamanatan, telah diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Bank dimana Bank tidak diperbolehkan melakukan beberapa hal berikut ini: Mengurangi Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Mengadakan perubahan bidang usaha Melakukan penyertaan modal melebihi 10% dari pendapatan operasional atau 20% dari total ekuitas berdasarkan laporan keuangan audit terakhir. Melakukan penggabungan atau peleburan atau reorganisasi dengan perusahaan lain, kecuali karena adanya ketentuan pemerintah atau Bank Indonesia. Melakukan penerbitan obligasi atau medium term notes yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan hutang obligasi. Menjual atau mengalihkan atau memindah tangankan dengan cara apapun juga sebagian atau seluruh aset tetap berupa tanah dan bangunan di atasnya, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari. Menjaminkan atau membebani dengan cara apapun harta kekayaan Bank, baik yang sekarang ada maupun yang aka nada dikemudian hari kepada pihak ketiga manapun. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Oktober 2013 No. 1677/PEF-Dir/X2013, peringkat Obligasi Bank Panin IV tahun 2010 untuk periode 1 Oktober 2013 sampai dengan 1 Oktober 2014 adalah idAA. Setelah ulang tahun ke – 1 (satu) sejak tanggal emisi, Bank dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruhnya untuk disimpan yang di kemudian hari dapat dijual kembali atau sebagai pelunasan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Manajemen berpendapat Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadwal. Obligasi Bank Panin III tahun 2009 Pada tanggal 6 Oktober 2009, Bank menerbitkan obligasi nilai nominal sebesar Rp 800.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,5% yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi, berjangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 6 Oktober 2014. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 6 Januari 2010 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2014. Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi seluruhnya akan dipergunakan untuk memperbaiki struktur pendanaan Bank dan meningkatkan aset produktif, terutama dalam bentuk kredit, yaitu Kredit Pemilikan Rumah (KPR), pembiayaan proyek infrastruktur dan kredit investasi lainnya sekitar 95% dan surat-surat berharga sekitar 5%. Bank tidak menyelenggaraan penyisihan dana pelunasan pokok obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil emisi sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana emisi. Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus berupa benda atau pendapatan atau aset lain Bank dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak lain manapun. Seluruh kekayaan Bank, baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, menjadi jaminan atas semua hutang Bank kepada semua krediturnya yang tidak dijamin secara khusus. Dalam perjanjian perwaliamanatan, telah diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Bank dimana Bank tidak diperbolehkan melakukan beberapa hal berikut ini: Mengurangi Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Mengadakan perubahan bidang usaha 71
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Melakukan penyertaan modal melebihi 10% dari pendapatan operasional atau 20% dari total ekuitas berdasarkan laporan keuangan audit terakhir. Melakukan penggabungan atau peleburan atau reorganisasi dengan perusahaan lain, kecuali karena adanya ketentuan pemerintah atau Bank Indonesia. Melakukan penerbitan obligasi atau medium term notes yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan hutang obligasi. Menjual atau mengalihkan atau memindah tangankan dengan cara apapun juga sebagian atau seluruh aset tetap berupa tanah dan bangunan di atasnya, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari. Menjaminkan atau membebani dengan cara apapun harta kekayaan Bank, baik yang sekarang ada maupun yang aka nada dikemudian hari kepada pihak ketiga manapun. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Oktober 2013 No. 1677/PEF-Dir/X2013, peringkat Obligasi Bank Panin III tahun 2009 untuk periode 1 Oktober 2013 sampai dengan 1 Oktober 2014 adalah idAA. Setelah ulang tahun ke- 1 (satu) sejak tanggal emisi, Bank dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruhnya untuk disimpan yang di kemudian hari dapat dijual kembali atau sebagai pelunasan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Manajemen berpendapat Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadwal. Obligasi Bank Panin II tahun 2007 Pada tanggal 19 Juni 2007, Bank menerbitkan obligasi nilai nominal sebesar Rp 1.650.000 juta dengan tingkat bunga tetap yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari: 1. Obligasi Seri A : Jumlah pokok sebesar Rp 50.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 19 Juni 2010. 2. Obligasi Seri B : Jumlah pokok sebesar Rp 1.400.000 juta dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,75% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 19 Juni 2012. 3. Obligasi Seri C : Jumlah pokok sebesar Rp 200.000 juta dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 11% per tahun dengan jangka waktu 7 tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 19 Juni 2014. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 19 September 2007 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010 untuk Seri A, tanggal 19 Juni 2012 untuk Seri B dan tanggal 19 Juni 2014 untuk Seri C. Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi seluruhnya akan dipergunakan untuk memperbaiki struktur pendanaan Bank dan meningkatkan aset produktif, terutama dalam bentuk kredit sekitar 95% dan surat-surat berharga sekitar 5%. Bank tidak menyelenggaraan penyisihan dana pelunasan pokok obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil emisi sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana emisi. Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus berupa benda atau pendapatan atau aset lain Bank dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak lain manapun. Seluruh kekayaan Bank, baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang aka nada di kemudian hari, menjadi jaminan atas semua hutang Bank kepada semua krediturnya yang tidak dijamin secara khusus. Dalam perjanjian perwaliamanatan, telah diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Bank dimana Bank tidak diperbolehkan melakukan beberapa hal berikut ini: Mengurangi Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Mengadakan perubahan bidang usaha 72
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Melakukan penyertaan modal melebihi 10% dari pendapatan operasional atau 20% dari total ekuitas berdasarkan laporan keuangan audit terakhir. Melakukan penggabungan atau peleburan atau reorganisasi dengan perusahaan lain, kecuali karena adanya ketentuan pemerintah atau Bank Indonesia. Melakukan penerbitan obligasi atau medium term notes yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan hutang obligasi. Menjual atau mengalihkan atau memindah tangankan dengan cara apapun juga sebagian atau seluruh aset tetap berupa tanah dan bangunan di atasnya, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari. Menjaminkan atau membebani dengan cara apapun harta kekayaan Bank, baik yang sekarang ada maupun yang aka nada dikemudian hari kepada pihak ketiga manapun. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Oktober 2013 No. 1677/PEF-Dir/X2013, peringkat Obligasi Bank Panin II tahun 2007 untuk periode 1 Oktober 2013 sampai dengan 1 Oktober 2014 adalah idAA. Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Manajemen berpendapat Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadwal. PT Clipan Finance Indonesia Tbk (Clipan) Obligasi yang diterbitkan oleh Clipan adalah sebagai berikut: 30 Juni
31 Desember
2014
2013
Rp Juta
Rp Juta
Nilai nominal Obligasi Clipan Finance III Tahun 2011 Seri C
629,000
629,000
800,000
800,000
1,429,000
1,429,000
Medium Term Notes I Clipan Finance Tahun 2012 Obligasi yang beredar Diskonto yang belum di amortisasi
(3,048)
Bersih
1,425,952
(5,753) 1,423,247
Obligasi Clipan Finance III tahun 2011 Pada tanggal 8 Nopember 2011, Clipan menerbitkan obligasi nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 juta dengan tingkat bunga tetap yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari: Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp. 248.000 juta berjangka waktu 370 hari dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75% per tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo dan dilunasi pada 13 Nopember 2012. Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp. 123.000 juta berjangka waktu 24 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,75% per tahun, telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 8 Nopember 2013. Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp. 629.000 juta berjangka waktu 36 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,25% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 8 Nopember 2014. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 8 Februari 2012 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 13 Nopember 2012, untuk seri A, tanggal 8 November 2013 untuk Seri B dan tanggal 8 November 2014 untuk Seri C.
73
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Berdasarkan hasil pemeringkatan PT. Pefindo No. 784/PEF-Dir/V/2014 tanggal 8 Mei 2014, Obligasi Clipan Finance III Seri C Tahun 2011 mendapat peringkat A+ (Single A Plus) untuk periode 7 Mei 2014 sampai dengan 8 Nopember 2014. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No. 922/PEF-Dir/V/2013 tanggal 6 Mei 2013, Obligasi PT Clipan Finance Indonesia Tbk. Indonesia III Tahun 2011 mendapat peringkat A+ (Single A Plus) untuk periode 6 Mei 2013 sampai dengan 1 Mei 2014. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan tagihan anjak piutang yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 60% dari jumlah utang pokok obligasi (Catatan 12, 14 dan 15). Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mega Tbk. Manajemen berpendapat Clipan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadual. Medium Term Notes I Clipan Finance Tahun 2012 (MTN) Pada tanggal 30 Maret 2012, Clipan menerbitkan MTN dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,50% per tahun dengan jumlah pokok sebesar Rp 800.000 juta dengan cara penawaran penempatan terbatas dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Maret 2015. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga (Catatan 14 dan 15). Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 30 Juni 2012 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 30 Maret 2015. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT. Pefindo No. 785/PEF-Dir/V/2014 tanggal 8 Mei 2014, peringkat MTN I Clipan Finance Indonesia tahun 2014 adalah A+ (Single A Plus) untuk periode 7 Mei 2014 sampai dengan 30 Maret 2015. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No. 923/PEF-Dir/V/2013 tanggal 6 Mei 2013, peringkat MTN I PT Clipan Finance Indonesia Tbk. tahun 2012 adalah A+ (Single A Plus) untuk periode 6 Mei 2013 sampai dengan 1 Mei 2014. Wali amanat untuk penerbitan MTN ini adalah PT Bank Mega Tbk. Manajemen berpendapat Clipan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal MTN melalui KSEI sesuai jadwal.
74
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
PT Verena Multi Finance Tbk (VMF) Obligasi yang diterbitkan oleh VMF adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp Juta Nilai nominal Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap III Tahun 2014 Seri A Seri B Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap II Tahun 2013 Seri A Seri B Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap I Tahun 2012 Seri B Seri C Medium Term Notes I Verena Multi Finance Tahun 2011 Obligasi Verena Multi Finance I Tahun 2011 Seri C Surat berharga yang beredar Surat berharga yang dibeli kembali Diskonto yang belum diamortisasi
31 Desember 2013 Rp Juta
3,000 132,000
Bersih
-
113,000 40,000
113,000 40,000
227,000 23,000
227,000 23,000
200,000
200,000
738,000 (42,280) (2,807)
300,000 903,000 (42,312) (2,999)
692,913
857,689
Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap III Tahun 2014 Pada tanggal 19 Maret 2014, VMF menerbitkan obligasi tahap II diberi nama Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap III Tahun 2014 dengan nilai nominal Rp 135 miliar, tingkat bunga tetap, yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari: -
Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 3 miliar berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 11,00% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 29 Maret 2015.
-
Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp 132 miliar berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 12,55% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 19 Maret 2017.
Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 19 Juni 2014 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 29 Maret 2015 untuk Seri A dan tanggal 19 Maret 2017 untuk Seri B. Dalam perjanjian perwaliamatan diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh VMF antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan, dan rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi 10 berbanding 1. Selain itu, selama berlakunya jangka waktu obligasi dan sebelum dilunasinya pokok dan bunga obligasi, VMF tidak diperkenankan tanpa persetujuan waliamanat, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada bidang yang sama dan tidak memiliki dampak negatif, mengalihkan aset VMF lebih dari 50% jumlah ekuitas, menjaga hasil pemeringkatan dari Pefindo minimal idA (single A) dan menambah jaminan bila hasil pemeringkatan menurun. Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang yang dimiliki VMF minimal 10% dari nilai pokok obligasi pada tanggal emisi, menjadi minimal 30% dari nilai pokok obligasi pada satu bulan sejak tanggal emisi, menjadi minimal 50% dari nilai pokok obligasi pada dua bulan sejak tanggal emisi dan menjadi minimal 70% dari nilai pokok obligasi pada bulan ketiga sejak tanggal emisi (Catatan 6 dan 7).
75
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mega Tbk. VMF telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sesuai jadwal. Berdasarkan surat No. 1532/PEF-Dir/IX/2013 tanggal 2 September 2013 dari Pefindo, peringkat obligasi Seri A dan Seri B adalah idA (Single A) untuk periode 2 September 2013 sampai dengan 1 September 2014. Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap II Tahun 2013 Pada tanggal 24 Desember 2013, Verena menerbitkan obligasi tahap I diberi nama Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap II Tahun 2013 dengan nilai nominal Rp 153 miliar, tingkat bunga tetap, yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari: Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 113 miliar berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 11,84% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 24 Desember 2016. Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp 50 miliar berjangka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 12,15% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 24 Desember 2017. Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 24 Maret 2014 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 24 Desember 2016 untuk Seri A dan tanggal 24 Desember 2017 untuk Seri B. Dalam perjanjian perwaliamatan diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Verena antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan, rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi 10 berbanding 1. Selain itu, selama berlakunya jangka waktu obligasi dan sebelum dilunasinya pokok dan bunga obligasi, Perusahaan tidak diperkenankan tanpa persetujuan waliamanat, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada bidang yang sama dan tidak memiliki dampak negatif, mengalihkan aset perseroan lebih dari 50% jumlah ekuitas, menjaga hasil pemeringkatan dari Pefindo minimal idA (single A) dan menambah jaminan bila hasil pemeringkatan menurun. Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang yang dimiliki Verena minimal 10% dari nilai pokok obligasi pada tanggal emisi, menjadi minimal 30% dari nilai pokok obligasi pada satu bulan sejak tanggal emisi, menjadi minimal 50% dari nilai pokok obligasi pada dua bulan sejak tanggal emisi dan menjadi minimal 70% dari nilai pokok obligasi pada bulan ketiga sejak tanggal emisi (Catatan 14 dan 15). Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah Bank Mega Tbk. Verena telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sesuai jadwal. Berdasarkan surat No. 1532/PEF-Dir/IX/2013 tanggal 4 September 2013 dari Pefindo, peringkat obligasi Seri A dan Seri B adalah idA (Single A) untuk periode 2 September 2013 sampai dengan 1 September 2014.
Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap I Tahun 2012 Pada tanggal 11 Desember 2012, VMF menerbitkan obligasi tahap I diberi nama Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap I Tahun 2012 dengan nilai nominal Rp 300 miliar, tingkat bunga tetap, yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari: Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 50 miliar berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 7,25% per tahun, telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 21 Desember 2013. Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp 227 miliar berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,00% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 11 Desember 2015.
76
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp 23 miliar berjangka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,05% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 11 Desember 2016. Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 11 Maret 2013 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 21 Desember 2013 untuk Seri A, tanggal 11 Desember 2015 untuk Seri B dan tanggal 11 Desember 2016 untuk Seri C. Dalam perjanjian perwaliamatan diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh VMF antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan, rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi 10 berbanding 1. Selain itu, selama berlakunya jangka waktu obligasi dan sebelum dilunasinya pokok dan bunga obligasi, VMF tidak diperkenankan tanpa persetujuan wali amanat, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada bidang yang sama dan tidak memiliki dampak negatif, mengalihkan aset perseroan lebih dari 50% jumlah ekuitas, menjaga hasil pemeringkatan dari Pefindo minimal idA (Single A) dan menambah jaminan bila hasil pemeringkatan menurun. Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang yang dimiliki VMF minimal 10% dari nilai pokok obligasi pada tanggal emisi, menjadi minimal 30% dari nilai pokok obligasi pada satu bulan sejak tanggal emisi, menjadi minimal 50% dari nilai pokok obligasi pada dua bulan sejak tanggal emisi dan menjadi minimal 70% pada bulan ketiga sejak tanggal emisi (Catatan 14 dan 15). Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah Bank Sinar Mas Tbk. Manajemen berpendapat VMF telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan dan pembayaran bunga melalui KSEI sesuai jadwal. Berdasarkan surat No. 1532/PEF-Dir/IX/2013 tanggal 4 September 2013 dari Pefindo, peringkat obligasi Seri B dan Seri C adalah idA (Single A) untuk periode 2 September 2013 sampai dengan 1 September 2014. Medium Term Notes I Verena Multi Finance Tahun 2011 (MTN) Pada tanggal 14 Desember 2011, VMF menerbitkan MTN dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,00% per tahun dengan jumlah pokok sebesar Rp 200.000 juta dengan cara penawaran penempatan terbatas dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Desember 2014. Dalam perjanjian perwaliamatan diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh VMF antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan, rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi 10 berbanding 1. Selain itu, selama berlakunya jangka waktu obligasi dan sebelum dilunasinya pokok dan bunga obligasi, VMF tidak diperkenankan tanpa persetujuan wali amanat, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada bidang yang sama dan tidak memiliki dampak negatif, mengalihkan aset perseroan lebih dari 50% jumlah ekuitas, menjaga hasil pemeringkatan dari Pefindo minimal idA (Single A) dan menambah jaminan bila hasil pemeringkatan menurun. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 15 Maret 2012 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 15 Desember 2014. Surat utang jangka menengah ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan yang dimiliki VMF dengan jumlah jaminan sebesar Rp 50 miliar pada tanggal emisi, Rp 125 miliar pada satu bulan sejak tanggal emisi, Rp 200 miliar atau 100% dari nilai pokok MTN setelah 2 bulan sejak tanggal emisi (Catatan 14 dan 15). Wali amanat untuk penerbitan MTN ini adalah Bank Sinarmas. Manajemen berpendapat VMF telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal MTN melalui KSEI sesuai jadwal. Berdasarkan surat PT Pefindo No. 1534/PEF-Dir/IX/2013 tanggal 4 September 2013, peringkat MTN I adalah idA (Single A) untuk periode 2 September 2013 sampai dengan 1 September 2014.
77
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Obligasi Verena Multi Finance I Tahun 2011 Pada tanggal 18 Maret 2011, VMF menerbitkan obligasi nilai nominal sebesar Rp 500.000 juta dengan tingkat bunga tetap yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari: - Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 65 miliar berjangka waktu 370 hari dengan tingkat suku bunga 9,50% per tahun, telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 22 Maret 2012. -
Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp 135 miliar berjangka waktu 24 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,50% per tahun, telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 18 Maret 2013.
-
Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp 300 miliar berjangka waktu 36 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 11,25% per tahun, telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 18 Maret 2014.
Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 18 Juni 2011 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 18 Maret 2012 untuk Seri A, tanggal 18 Maret 2013 untuk Seri B dan tanggal 18 Maret 2014 untuk Seri C. Dalam perjanjian perwaliamatan diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh VMF antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan, rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi 10 berbanding 1. Selain itu, selama berlakukanya jangka waktu obligasi dan sebelum dilunasinya pokok dan bunga obligasi, VMF tidak diperkenankan tanpa persetujuan wali amanat, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada bidang yang sama dan tidak memiliki dampak negatif, mengalihkan aset perseroan lebih dari 50% jumlah ekuitas, menjaga hasil pemeringkatan dari Pefindo minimal idA (Single A) dan menambah jaminan bila hasil pemeringkatan menurun. Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang yang dimiliki VMF sebesar Rp 50 miliar pada tanggal emisi, Rp 200 miliar pada satu bulan sejak tanggal emisi dan Rp 350 miliar atau minimal 110% dari nilai pokok obligasi pada 3 bulan sejak tanggal emisi (Catatan 15). Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah Bank Mandiri Tbk. Manajemen berpendapat VMF telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai jadwal. Berdasarkan surat No. 1531/PEF-Dir/IX/2012 tanggal 4 September 2013 dari Pefindo, peringkat obligasi Seri C adalah idA (Single A) untuk periode 2 September 2013 sampai dengan 1 September 2014
78
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
26. PINJAMAN YANG DITERIMA Merupakan pinjaman yang diterima Grup dalam mata uang Rupiah dan valuta asing dengan rincian sebagai berikut:
Pihak ketiga Bank Rupiah Bank Indonesia
Jangka Waktu
30 Juni 2014 Tingkat bunga rata-rata %
20 tahun
7.00%
5 tahun
LIBOR 6 bulan + 3,6%
355,374
7 tahun
LIBOR 6 bulan + 3%
214,725
Jumlah Rp Juta
5
Dollar Amerika Serikat Pinjaman dari Lembaga keuangan non bank
Sub jumlah Clipan Rupiah Bank Victoria International PT Bank Negara Indonesia PT Bank Central Asia PT Bank Jabar Banten PT Bank Danamon Indonesia Lainnya (masing-masing dibaw ah 5%) VMF Rupiah PT Bank Negara Indonesia PT Bank Permata PT Bank Resona Perdania PT Bank DKI PT Bank Sinarmas
570,104
1 - 3 tahun 1 - 4 tahun 1 tahun 3 tahun 3 tahun
10.50% 12.25% 11.75% 8.75% 13.00%
250,749 248,660 216,665 131,822 130,324 52,712
1 tahun 1 tahun 3 tahun 3 tahun 3 tahun
Jumlah
12.00% 10.50% 4.00% 13.00% 12.00%
517,934 124,768 121,389 85,366 50,123 2,500,616
79
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Jangka Waktu
31 Desember 2013 Tingkat bunga rata-rata %
3 - 20 tahun
7.00%
5
1 bulan - 3 tahun
1.05%
1,016,195
5 tahun
LIBOR 6 bulan + 3,6%
364,541
7 tahun
LIBOR 6 bulan + 3%
247,877
Pihak ketiga Bank Rupiah Bank Indonesia Dollar Amerika Serikat Pinjaman dari bank lain
Jumlah Rp Juta
Pinjaman dari Lembaga keuangan non bank
Sub jumlah
1,628,618
Clipan Rupiah PT Bank Central Asia PT Bank Negara Indonesia Bank Victoria International PT Bank Jabar Banten PT Bank Danamon Indonesia Lainnya (masing-masing dibaw ah 5%) VMF Rupiah PT Bank Negara Indonesia PT Bank Resona Perdania PT Bank Permata PT Bank Sinarmas
3 tahun 2 - 3 tahun 1 - 3 tahun 3 tahun 3 tahun
10.75% 12.25% 10,23% 8.75% 9.88%
282,936 282,103 203,024 173,370 122,917 22,768
1 tahun 3 - 4 tahun 1 - 3 tahun 3 tahun
10.17% 4.00% 10.50% 11.33%
445,527 108,389 78,325 61,683
Jumlah
3,409,660
Bank a. Pinjaman dari Bank Indonesia merupakan kredit likuiditas dalam rangka Kredit Pemilikan Rumah Sederhana (KPRS), kredit Koperasi Kepada Para Anggota (KKPA) dan pinjaman dalam rangka Agricultural Financing Project (AFP). b. Pinjaman dari Departemen Keuangan Republik Indonesia merupakan pinjaman untuk KPRS. c. Rincian pinjaman dari bank lain dalam Dollar Amerika Serikat sebagai berikut: 31 Desember 2013 Jenis pinjaman Pihak Ketiga Barclays Bank, London Cayman Island Wells Fargo Bank Standard Chartered Bank Citibank, Jakarta Citibank, Jakarta Bank of New York, Singapore
USD USD USD USD USD USD
Jumlah fasilitas
50,000,000 10,000,000 10,000,000 5,000,000 5,000,000 3,500,000
Jumlah
Jatuh tempo
10 Maret 2014 21 Februari 2014 22 Januari 2014 03 Januari 2014 03 Maret 2014 10 Januari 2014
Tingkat bunga
1.15% 0.80% 0.89% 0.97% 1.14% 0.90%
Jumlah Rp Juta
608,500 121,700 121,700 60,850 60,850 42,595 1,016,195
Pinjaman yang diterima dari Barclays Bank, London pada tahun 2013 dijamin dengan Obligasi Pemerintah Indonesia dalam mata uang Dollar Amerika Serikat (Catatan 9).
80
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
d. Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank Pada tanggal 18 Pebruari 2011, Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari Societe De Promotion Et De Participation Pour La Cooperation Economique S.A (Proparco) untuk pembiayaan usaha mikro Bank sebesar USD 25 juta dengan tingkat suku bunga LIBOR 6 bulan plus 3% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sesuai dengan surat No. 028/Dir/KBI/11 tanggal 27 Januari 2011. Pada tanggal 22 April 2009 Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari DEGDeutsche Investitionsund Entwicklungsgesellschaft mbH yang merupakan anggota dari KFW Bankenggrouppe sebesar USD 30 juta, jatuh tempo 29 Desember 2014 dengan tingkat suku bunga LIBOR 6 bulan plus 3,6% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sesuai dengan surat No.11/85/Dlnt tanggal 2 April 2009. Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga, pokok pinjaman dan pelunasan pinjaman sesuai dengan perjanjian. Clipan Finance Indonesia (Clipan) a. Bank Central Asia (BCA) Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No. 30317/GBK/2010 tanggal 12 Mei 2010 dari BCA dan sesuai dengan Akta Perubahan Keempat atas Perjanjian Kredit No. 11 tanggal 17 Mei 2010 dari Arnasya A. Pattinama, S.H., notaris di Jakarta, Clipan memperoleh tambahan fasilitas kredit Installment Loan 4 dengan jumlah maksimum Rp 150.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku bunga tetap 11,00% per tahun. Selain itu, Clipan juga memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah maksimum Rp 25.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 12 bulan dan suku bunga tetap 10,50% per tahun. Fasilitas Installment Loan 4 ini telah dilunasi penuh pada tanggal 15 November 2013. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 30303/GBK/2011 tanggal 13 Juli 2011, Clipan memperoleh persetujuan permohonan tambahan PRK menjadi Rp 50.000 juta dengan suku bunga 10,00 % floating per tahun dan penambahan fasilitas Installment Loan 5 sebesar Rp 150.000 juta untuk kebutuhan modal kerja pembiayaan Clipan dengan jangka waktu 3 tahun dan suku bunga tetap 10,50 % per tahun. Suku bunga pada saat penarikan sebesar 10,00% tetap per tahun untuk jangka waktu 3 tahun. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, saldo fasilitas Installment Loan 5 masing - masing sebesar Rp 13.056 juta dan Rp 38.056 juta. Berdasarkan Surat No.40121/GBK/2012 tanggal 9 Mei 2012, Clipan memperoleh persetujuan perpanjangan batas waktu penarikan dan atau penggunaan Fasilitas Kredit Lokal/Pinjaman Rekening Koran sampai tanggal 17 Agustus 2012. Berdasarkan surat No. 40121/MO/GBK/2013 tanggal 14 Mei 2013, Clipan memperoleh persetujuan perpanjangan batas waktu penarikan dan atau penggunaan Fasilitas Kredit Lokal/ Pinjaman Rekening Koran sampai tanggal 17 Agustus 2013. Berdasarkan surat No. 40237/GBK/2013 tanggal 26 Juni 2013, tingkat suku bunga per tahun untuk Fasilitas Kredit Lokal/Pinjaman Rekening Koran mengalami perubahan menjadi sebesar 10,25%. Tingkat suku bunga tersebut berlaku efektif per tanggal 1 Juli 2013. Berdasarkan surat No. 40371/GBK/2013 tanggal 30 Agustus 2013, tingkat suku bunga per tahun untuk Fasilitas Kredit Lokal/Pinjaman Rekening Koran mengalami perubahan menjadi sebesar 10,75%. Tingkat suku bunga tersebut berlaku efektif per tanggal 2 September 2013. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 40441/GBK/2013 tanggal 11 September 2013, Clipan memperoleh perpanjangan fasilitas Kredit Lokal (PRK) sebesar Rp 50.000 juta dengan jangka waktu sampai dengan 17 Mei 2014 dan suku bunga 10,75%. Selain itu terdapat penambahan fasilitas Installment Loan 6 sebesar Rp 250.000 juta untuk kebutuhan modal kerja pembiayaan Clipan dengan jangka waktu 3 tahun dan suku bunga tetap sebesar 11,25% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, saldo fasilitas Installment Loan 6 81
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
adalah sebesar Rp 204.444 juta dan Rp 246.111 juta, sedangkan saldo Fasilitas Kredit Lokal/ Pinjaman Rekening Koran masing - masing sebesar nihil. Clipan memberikan jaminan berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Clipan diwajibkan antara lain, menjaga, memelihara dan mempertahankan nilai/harga dari agunan tidak kurang dari 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit yang telah ditarik dan belum dibayar kembali, perbandingan antara seluruh liabilitas terhadap total ekuitas (debt to equity ratio) tidak lebih dari 8:1. Pada tanggal 7 Januari 2014, Clipan memperoleh surat dari BCA No.40019/GBK/2014 tentang peninjauan tingkat suku bunga atas Fasilitas Kredit Lokal/Pinjaman Rekening Koran yang berlaku untuk Clipan adalah 11,25% floating per tahun. Suku bunga tersebut berlaku efektif pada tanggal 15 Januari 2014. Berdasarkan Surat No. 40251/GBK/2014 tanggal 9 Mei 2014, tingkat suku bunga per tahun untuk Fasilitas Kredit Lokal/Pinjaman Rekening Koran mengalami perubahan menjadi sebesar 11,75%. Tingkat suku bunga tersebut berlaku efektif per tanggal 16 Mei 2014. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No.40325/MO/GBK/2014 tanggal 13 Mei 2014, Clipan memperoleh perpanjangan fasilitas Kredit Lokal (PRK) sebesar Rp 50.000 juta dengan jangka waktu sampai dengan 17 Agustus 2014. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari BCA pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, masing - masing sebesar Rp 835 juta dan Rp 1.231 juta. b. Bank Negara Indonesia (BNI) Pada tanggal 30 Nopember 2010, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap untuk Modal Kerja dengan jangka waktu 1 - 4 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 300.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,50% per tahun untuk tenor 1 - 3 tahun dan 13,50% per tahun untuk tenor 4 tahun. Berdasarkan surat dari BNI No. SLN/5/752 tanggal 24 Agustus 2011 bahwa tingkat suku bunga menjadi 10,00% per tahun untuk tenor 1 - 3 tahun dan 12,50% per tahun untuk tenor 4 tahun. Berdasarkan surat dari BNI No. SLN/5/267/R tanggal 27 Desember 2011, Clipan memperoleh perpanjangan sementara jangka waktu fasilitas kredit untuk 3 bulan sejak tanggal 15 Desember 2011 sampai dengan tanggal 14 Maret 2012 dengan tingkat suku bunga 10,00% untuk tenor 1 - 3 tahun, dan 12,50 % untuk tenor 4 tahun. Berdasarkan Akta Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. 01 tanggal 4 Desember 2012 yang dibuat oleh Notaris Syafran, S.H., M. Hum, notaris di Jakarta, Clipan memperoleh penambahan fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap untuk Modal Kerja menjadi sebesar Rp 450.000 juta dengan tingkat suku bunga kredit sebesar 10,00% untuk tenor 1 - 3 tahun dan 12,50% untuk tenor 4 tahun sejak tanggal pencairan fasilitas kredit serta perpanjangan jangka waktu fasilitas kredit menjadi sampai dengan tanggal 14 Desember 2013. Berdasarkan surat Clipan Finance No. 253/Dir/CFI/XII/2013 tanggal 4 Desember 2013. Berdasarkan surat dari BNI No. SLN/2/148/R tanggal 16 April 2013, bahwa tingkat suku bunga menjadi 8,80% per tahun untuk tenor 1 - 3 tahun dan 10,00% per tahun untuk tenor 4 tahun untuk realisasi kredit baru dan bersifat tetap untuk setiap penarikan hingga kredit lunas. Berdasarkan surat dari BNI No. SLN/2/2301 tanggal 5 Juni 2013, bahwa tingkat suku bunga menjadi 8,75% per tahun untuk tenor 1 - 3 tahun dan 9,50% per tahun untuk tenor 4 tahun untuk realisasi kredit baru dan bersifat tetap untuk setiap penarikan hingga kredit lunas. Perubahan tingkat suku bunga berlaku efektif sejak tanggal 30 Juni 2013.
82
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Berdasarkan surat dari BNI No. SLN/2/210/R tanggal 27 Juni 2013, bahwa tingkat suku bunga menjadi 10,25% per tahun untuk tenor 1 - 3 tahun dan 11,00% per tahun untuk tenor 4 tahun untuk realisasi kredit baru dan bersifat tetap untuk setiap penarikan hingga kredit lunas. Perubahan tingkat suku bunga berlaku efektif sejak tanggal 1 Juli 2013. Berdasarkan surat dari BNI No. SLN/2/281/R tanggal 30 Agustus 2013, bahwa tingkat suku bunga untuk jangka waktu 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun dan 4 tahun masing - masing sebesar 11,00%, 12,00%, 13,00%, dan 13,00% per tahun untuk realisasi kredit baru dan bersifat tetap untuk setiap penarikan hingga kredit lunas. Perubahan tingkat suku bunga berlaku efektif sejak tanggal 1 September 2013. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, saldo Pinjaman Tetap masing - masing sebesar Rp 249.621 juta dan Rp 283.260 juta. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Berdasarkan Akta Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. 3 tanggal 6 Februari 2014 dari Syafran, S.H., M.Hum, Clipan memperoleh perpanjangan fasilitas Pinjaman Tetap untuk Modal Kerja dari Bank BNI sebesar Rp 450.000 juta dengan jangka waktu sampai dengan 14 Desember 2014. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari BNI pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, masing - masing adalah sebesar Rp 961 juta dan Rp 1.157 juta. c.
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 54 tanggal 28 September 2012, oleh Kartono, Sarjana Hukum, notaris di Jakarta, Clipan mendapatkan fasilitas Kredit Modal Kerja Umum Clipan sebesar maksimal Rp 250.000 juta. Fasilitas ini dapat digunakan dalam periode sembilan bulan sejak tanggal perjanjian. Seluruh pinjaman dikenakan suku bunga pinjaman 9,50% per tahun dan akan jatuh tempo pada 36 bulan sejak tanggal penarikan. Berdasarkan surat No. 190/RWM - COM/2012 tanggal 31 Oktober 2012 dari Bank BJB, tingkat suku bunga menjadi 8,75% per tahun. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, saldo pinjaman fasilitas Kredit Modal Kerja Umum Clipan masing - masing sebesar Rp 131.993 juta dan Rp 173.660 juta. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Bank BJB pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing - masing adalah sebesar Rp 171 juta dan Rp 290 juta.
d. Bank Danamon Indonesia Pinjaman Jangka Panjang Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 15 tanggal 27 Januari 2011 dari Rismalena Kasri, S.H., notaris di Jakarta, Clipan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka (Term Loan) sebesar Rp 200.000 juta dengan jangka waktu pinjaman 4 tahun sejak penandatanganan akta dan jangka waktu penarikan pinjaman adalah 12 bulan sejak 27 Januari 2011 hingga 27 Januari 2012. Tingkat suku bunga per tahun sebesar 10,50%, 10,75% dan 11,00%, masing - masing untuk jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Berdasarkan surat dari Danamon No. 0107/CBD-FCS/0411 tanggal 6 April 2011 beserta adendumnya yang terakhir No. 0120/CBD-FCS/0411 tanggal 29 April 2011 dari Danamon terdapat perubahan ketentuan suku bunga fasilitas sebesar 10,75% per tahun untuk jangka waktu 3 tahun. 83
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Berdasarkan Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No 010/PP/KAB/CBD/I/2012 tanggal 27 Januari 2012, Clipan memperoleh perpanjangan jangka waktu penarikan pinjaman yang akan berakhir pada tanggal 27 Januari 2013. Berdasarkan Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No 63/PP/CBD/III/2012 tanggal 29 Maret 2012, Clipan memperoleh penurunan jumlah maksimum pinjaman Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) menjadi sebesar Rp 150.000 juta. Berdasarkan Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No 011/PP/KAB/CBD/I/2013 tanggal 29 Januari 2013, Clipan memperoleh perpanjangan jangka waktu penarikan pinjaman yang akan berakhir pada tanggal 27 Januari 2014. Berdasarkan Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No 21/PP/KAB/CBD/II/2013 tanggal 7 Februari 2013, Clipan memperoleh penambahan jumlah maksimum pinjaman Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) menjadi sebesar Rp 250.000 juta dengan suku bunga 10% - 11% floating per tahun. Fasilitas kredit ini dapat digunakan oleh Bank Danamon untuk membeli surat utang maupun obligasi yang diterbitkan oleh Clipan dengan nilai tidak melebihi Rp 150.000 juta dan jangka waktu selama 3 tahun. Pembelian atas surat utang atau obligasi oleh Bank Danamon akan mengurangi nilai maksimum fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) yang diberikan menjadi sebesar Rp 150.000 juta. Jangka waktu fasilitas ini adalah 4 tahun sejak masing - masing tanggal penarikan. Berdasarkan surat dari Bank Danamon No. 0248/CBD/0913 tanggal 9 September 2013, suku bunga fasilitas Term Loan dengan jangka waktu 3 tahun menjadi 11,50% per tahun. Berdasarkan Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No 238/PP/KAB/CBD/X/2013 tanggal 18 Oktober 2013, Clipan memperoleh penurunan jumlah maksimum pinjaman. Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) menjadi sebesar Rp 50.000 juta. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, saldo fasilitas pinjaman berjangka sebesar Rp 131.086 juta dan Rp 22.952 juta. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Berdasarkan Offering Letter yang diperoleh dari Bank Danamon pada tanggal 13 Pebruari 2014, Clipan memperoleh tambahan Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) menjadi sebesar Rp 300.000 juta dengan suku bunga tetap 12,25% per tahun. Clipan telah menerima penawaran tersebut, pada tanggal 14 Maret 2014, dengan menandatangani Akta Perubahan Atas Perjanjian Kredit No. 8 dan Akta Perubahan Atas Perjanjian Kredit No. 9. Berdasarkan Cover Note, yang diterbitkan oleh Rismalena Kasri, S.H. No. 060/N/III/2014, akta - akta tersebut sampai dengan saat ini masih dalam proses pembuatan. Berdasarkan surat dari Bank Danamon No. 0106/CBD/0514 tanggal 28 April 2014, suku bunga fasilitas Term Loan dengan jangka waktu 3 tahun menjadi 12,80% per tahun. Berdasarkan surat dari Bank Danamon No. 0149/CBD/0614 tanggal 26 Juni 2014, suku bunga fasilitas Term Loan dengan jangka waktu 3 tahun menjadi 13,00% per tahun. Berdasarkan surat dari Bank Danamon No. 0206/CBD/0714 tanggal 10 Juli 2014, suku bunga fasilitas Term Loan dengan jangka waktu 3 tahun menjadi 13,50% per tahun. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Danamon pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing - masing sebesar Rp 762 juta dan Rp 14 juta.
84
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Pinjaman Jangka Pendek Berdasarkan akta Perjanjian Kredit No. 25 tanggal 21 Juni 2011, yang dibuat oleh notaris Rismalena Kasri, S.H., Clipan memperoleh fasilitas modal kerja (working capital) sebesar Rp 250.000 juta dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 30 November 2011 dan suku bunga tetap untuk 3 bulan pertama sebesar 9,50% per tahun. Berdasarkan Perjanjian Perubahan dan Perpanjangan terhadap Perjanjian Kredit No. 284/PP&PWK/KB/CBD/XI/2011 tanggal 30 November 2011, Clipan memperoleh penurunan jumlah maksimum pinjaman fasilitas kredit modal kerja menjadi sebesar Rp 50.000 juta dan akan jatuh tempo pada tanggal 27 Januari 2013 dengan tingkat suku bunga 10% - 11% floating per tahun. Berdasarkan perjanjian perubahan terhadap perjanjian kredit No 012/PPWK/KB/CBD/I/2013 tanggal 29 Januari 2013, jangka waktu fasilitas kredit angsuran berjangka diperpanjang sampai dengan tanggal 27 Januari 2014 dan suku bunga 8,5% - 9% floating per tahun. Berdasarkan surat dari Bank Danamon No. 0248/CBD/0913 tanggal 9 September 2013, suku bunga fasilitas modal kerja (working capital) dengan jangka waktu 1 minggu menjadi 8,25% per tahun. Berdasarkan Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No. 239/PP/CBD/10/2013 tanggal 18 Oktober 2013, Clipan memperoleh penambahan jumlah maksimum pinjaman fasilitas modal kerja (working capital) menjadi sebesar Rp 100.000 juta. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 saldo pinjaman masing - masing sebesar nihil dan Rp 100.000 juta. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Berdasarkan Offering Letter yang diperoleh dari Bank Danamon pada tanggal 13 Pebruari 2014, Clipan memperoleh tambahan Fasilitas Modal Kerja (Working capital) menjadi sebesar Rp 150.000 juta dengan suku bunga tetap 9,75% per tahun. Clipan telah menerima penawaran tersebut, pada tanggal 14 Maret 2014, dengan menandatangani Akta Perubahan Atas Perjanjian Kredit No. 8 dan Akta Perubahan Atas Perjanjian Kredit No. 9. Berdasarkan Cover Note, yang diterbitkan oleh Rismalena Kasri, S.H. No. 060/N/III/2014, akta - akta tersebut sampai dengan saat ini masih dalam proses pembuatan. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Perubahan Suku Bunga Fasilitas Working capital No. 0052/CBD/0314 tanggal 3 Maret 2014, suku bunga dengan jangka waktu 1 bulan menjadi 10% per tahun. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Perubahan Suku Bunga Fasilitas Working capital No. 069/CBD/0314 tanggal 28 Maret 2014, suku bunga dengan jangka waktu 1 bulan menjadi 10,30% per tahun. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Perubahan Suku Bunga Fasilitas Working capital No. 0106/CBD/0514 tanggal 28 April 2014, suku bunga dengan jangka waktu 1 bulan menjadi 11,00% per tahun. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Perubahan Suku Bunga Fasilitas Kredit No. 0149/CBD/0614 tanggal 26 Juni 2014, suku bunga Fasilitas Working capital dengan jangka waktu 1 bulan menjadi 11,25% per tahun. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Perubahan Suku Bunga Fasilitas Kredit No. 0206/CBD/0714 tanggal 10 Juli 2014, suku bunga Fasilitas Working capital dengan jangka waktu 1 bulan menjadi 11,75% per tahun. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Danamon pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing - masing sebesar nihil dan Rp 21 juta. 85
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
e. Bank Mandiri (Mandiri) Pada tanggal 25 Januari 2006, Clipan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp 200.000 juta dari Mandiri dalam bentuk fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dengan aflopend per batch disbursement sebagai tambahan modal kerja untuk pembiayaan alat berat dan/atau kendaraan roda empat merk Mitsubishi. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Penawaran Perpanjangan Jangka Waktu Fasilitas Kredit Modal Kerja No. CBC.OTO/015/X/2007 tanggal 4 Oktober 2007 jangka waktu fasilitas pembiayaan adalah 54 bulan terhitung mulai tanggal 27 Juli 2007 sampai dengan 26 Januari 2012 dengan rincian sebagai berikut: Jangka waktu penarikan maksimum 18 bulan sampai dengan tanggal 26 Januari 2009 dan dapat diperpanjang kembali; Jangka waktu angsuran end user, maksimal 36 bulan sejak tanggal penarikan fasilitas kredit. Berdasarkan Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 32 tanggal 14 April 2011, Clipan menerima fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dari Mandiri sebesar Rp 250.000 juta dengan tingkat suku bunga per tahun untuk jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing - masing sebesar 10,50%, 10,75% dan 11,00%. Jangka waktu kredit 54 bulan, terdiri dari jangka waktu penarikan 18 bulan dan jangka waktu angsuran maksimal 36 bulan. Berdasarkan surat No. CBC.OTO/1252/2011 tanggal 1 Agustus 2011, tingkat suku bunga per tahun untuk jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing - masing sebesar 10,25%, 10,50% dan 10,75%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 2 Agustus 2011. Berdasarkan surat No. CBC.OTO/836/2012 tanggal 10 April 2012, tingkat suku bunga per tahun untuk jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun menjadi sebesar 10%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 11 April 2012. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, saldo pinjaman masing - masing sebesar Rp 1.688 juta dan Rp 12.448 juta. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 111% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Selama fasilitas kredit belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari Mandiri, Clipan tidak diperkenankan melakukan tindakan sebagai berikut: memindahtangankan barang jaminan, melunasi utang Clipan kepada pemilik/pemegang saham, membagikan dividen lebih besar 50% dari laba 1 tahun sebelumnya, mengambil bagian dividen atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan kepentingan pribadi serta tidak diperkenankan untuk melakukan perubahan pengurus dan pemegang saham yang mewakili saham dan pengurus dari Panin. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Mandiri pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, masing - masing sebesar Rp 3 juta dan Rp 23 juta. f.
Bank International Indonesia (BII) Pada tanggal 21 Desember 2010, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Berjangka (PB) dengan jangka waktu 3 tahun sejak tanggal pencairan fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp 150.000 juta yaitu PB 1 (untuk pembiayaan otomotif) sebesar Rp 120.000 juta dan PB 2 (untuk pembiayaan alat berat) sebesar Rp 30.000 juta, dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,50% per tahun untuk piutang kurang dari sama dengan 1 tahun dan 10,75% per tahun untuk piutang lebih dari 1 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo fasilitas pinjaman berjangka adalah sebesar Rp 4.578 juta. Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Maret 2014.
86
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Berdasarkan surat No. S.2012.0188/GWB tanggal 12 November 2012 dari BII, tingkat suku bunga per tahun menjadi sebesar 9,50%. Berdasarkan surat No. S.2103.020/DIR dari BII tanggal 15 Agustus 2013, tingkat suku bunga mengalami perubahan menjadi 10% per tahun. Tingkat suku bunga tersebut berlaku efektif tanggal 24 Juli 2013. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari BII pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing - masing sebesar nihil dan Rp 1 juta. g. Bank Hana (Hana) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dan Pengakuan Hutang No. 23 tanggal 7 Mei 2010 yang dibuat oleh Notaris Dra. Rr. Hariyanti Poerbiantari, S.H., Mkn., notaris di Jakarta, Clipan memperoleh fasilitas pinjaman angsuran dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000 juta dengan jangka waktu 3 tahun dengan tingkat bunga sebesar 11,00% per tahun (fixed 1 tahun pertama dan floating tahun kedua dan ketiga). Pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2013. Berdasarkan surat No. 23/504/PN/KRED tanggal 15 Maret 2011, Clipan memperoleh penambahan fasilitas Pinjaman Angsuran dengan jumlah maksimum sebesar Rp 40.000 juta dengan tingkat suku bunga 11,00% per tahun untuk tenor 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo fasilitas pinjaman angsuran adalah sebesar Rp 3.828 juta. Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Maret 2014. Berdasarkan surat No. 24/0852/PN/KRED tanggal 9 April 2012, terdapat penurunan tingkat suku bunga pinjaman menjadi sebesar 10,00% per tahun. Berdasarkan surat No. 25/3308/PN/CB tanggal 18 Oktober 2013, terdapat kenaikan tingkat suku bunga pinjaman menjadi sebesar 11,00% per tahun. Tingkat suku bunga tersebut berlaku efektif tanggal 25 Oktober 2013. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Hana pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing - masing sebesar nihil dan Rp 2 juta. h. Bank Victoria International (Victoria) Pinjaman Jangka Panjang Pada tanggal 29 April 2008, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap Dengan Angsuran (PTDA) Revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,00% per tahun. Pemberian kredit ini maksimal 95% dari piutang sewa pembiayaan yang dijaminkan. Berdasarkan surat No. 045/SKM - KSP/VIC/XII/09 tanggal 8 Desember 2009, Clipan memperoleh penambahan fasilitas kredit Pinjaman Tetap dengan jumlah maksimum menjadi sebesar Rp 55.000 juta dengan tingkat suku bunga 12,00% per tahun (floating) untuk tenor 3 tahun dan fasilitas pinjaman rekening koran dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 5.000 juta dengan tingkat suku bunga 12,00% per tahun. Keduanya memiliki jangka waktu fasilitas 1 tahun sejak pengikatan perjanjian kredit dan dapat diperpanjang. Berdasarkan Surat No.024/KSM - KSP/VIC/XI/10 tanggal23 Nopember 2010, Clipan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit sebagai berikut :
87
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Pinjaman Kredit Modal Kerja PTDA Revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 55.000 juta dengan tingkat bunga ditentukan pada saat pencairan (pencairan dilakukan dengan tingkat bunga 10,50%); Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 5.000 juta dengan tingkat suku bunga 12,00% per tahun. Berdasarkan surat No.055/KSM - KSP/VIC/XI/11 tanggal 30 Nopember 2011, Clipan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit sebagai berikut : Pinjaman Kredit Modal Kerja PTDA Revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 55.000 juta dengan tingkat bunga ditentukan pada saat pencairan (pencairan dilakukan dengan tingkat bunga 10,00%); Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 5.000 juta dengan tingkat suku bunga 10,00% per tahun. Jangka waktu kedua fasilitas kredit tersebut berlaku sampai dengan 17 Desember 2012. Berdasarkan surat No. 084/SKM - KPP/VIC/XI/2012 tanggal 26 November 2012, Clipan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit sebagai berikut: Pinjaman Kredit Modal Kerja PTDA-non - Revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 55.000 juta dengan tingkat bunga disesuaikan menjadi 10,50% dan jangka waktu fasilitas 17 Desember 2012 sampai dengan 17 Desember 2016. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, saldo fasilitas pinjaman tetap masing - masing sebesar Rp750 juta dan Rp 3.028 juta. Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 5.000 juta dengan tingkat suku bunga 11,00% per tahun dan jangka waktu fasilitas 17 Desember 2012 sampai dengan 17 Desember 2013. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, saldo fasilitas Pinjaman Rekening Koran masing - masing sebesar nihil. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Victoria pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, masing - masing sebesar Rp 2 juta dan Rp 4 juta. Pinjaman Jangka Pendek Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 185/02/VII/13 tanggal 26 Juli 2013, Clipan memperoleh fasilitas berupa Demand Loan (uncommitted) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 100.000 juta dengan jangka waktu 12 bulan dan tingkat suku bunga sebesar 8,85% per tahun. Berdasarkan surat dari Bank Victoria No. 273/SKM - KPP/VIC/X/13 tanggal 21 Oktober 2013, Clipan memperoleh penambahan fasilitas kredit Demand Loan dengan jumlah maksimum sebesar Rp 300.000 juta dan jangka waktu fasilitas selama 1 tahun. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 50% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, saldo fasilitas kredit Demand Loan masing - masing sebesar Rp 250.000 juta dan Rp 200.000 juta. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman jangka pendek dari Bank Victoria pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, masing - masing sebesar nihil.
88
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
i.
Bank ICBC Indonesia (ICBC) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 157 tanggal 21 Juli 2010 yang dibuat oleh Notaris Mellyani Noor Shandra, S.H., notaris di Jakarta, Clipan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap untuk modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp 53.000 juta dengan jangka waktu 3 tahun dengan tingkat bunga sebesar 10,50% per tahun (floating). Pinjaman ini telah dilunasi oleh Clipan pada tahun 2013. Berdasarkan surat No. 445/MKT/ICBC - CBII/XI/2010 tanggal 16 Nopember 2010 dari ICBC, Clipan memperoleh tambahan fasilitas Pinjaman Tetap dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000 juta dengan jangka waktu 36 bulan dan tingkat bunga sebesar 10,00% (floating). Pinjaman ini telah dilunasi oleh Clipan pada tahun 2013. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 42 tanggal 10 Januari 2012, Clipan memperoleh Fasilias PTD (Demand Loan) dari ICBC sebesar Rp 100.000 juta dengan tenor 36 (tiga puluh enam) bulan, dan suku bunga floating 10,00% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 saldo pinjaman Clipan atas tambahan fasilitas ini masing - masing sebesar Rp 1.111 juta dan Rp 1.944 juta. Berdasarkan Surat dari ICBC No. 136/EXT/CMB1/ICBC/VIII/2013 tanggal 6 Agustus 2013, tingkat suku bunga per tahun untuk fasilitas PTD (Demand Loan), Pinjaman Tetap Installment 3, Pinjaman Tetap Installment 2, dan Pinjaman Tetap Installment 1, masing - masing sebesar 11%, 11%, 11,5% dan 11,5%. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari ICBC pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, masing - masing sebesar Rp 1 juta dan Rp 4 juta.
j.
Bank Capital (Capital) Berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 02 tanggal 14 April 2010 oleh Arman Lany, S.H., notaris di Jakarta, Clipan mendapatkan fasilitas kredit sebagai berikut: Pinjaman Rekening Koran dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 5.000 juta dengan jangka waktu 12 bulan yang berakhir tanggal 14 April 2011. Tingkat bunga 12,50% per tahun. Pinjaman Angsuran Berjangka dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 45.000 juta dengan jangka waktu pinjaman 12 bulan yang berakhir tanggal 14 April 2011. Tingkat bunga 10,50% per tahun. Berdasarkan surat dari Capital No. 032/MKT/KP/III/11 tanggal 31 Maret 2011, Clipan memperoleh perpanjangan dan penambahan fasilitas kredit sebagai berikut: Pinjaman Rekening Koran dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 5.000 juta dengan jangka waktu 12 bulan diperpanjang sampai dengan 14 April 2012. Tingkat bunga 10,50% per tahun. Pinjaman Angsuran Berjangka dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 45.000 juta diubah menjadi Pinjaman Aksep Money Market I sebesar Rp 40.000 juta dan diperpanjang sampai dengan 14 April 2012. Tingkat bunga 10,50% per tahun. Pinjaman Aksep Money Market II sebesar Rp 15.000 juta dengan jangka waktu pinjaman 12 bulan yang berakhir tanggal 14 April 2012. Tingkat bunga 10,50% per tahun. Berdasarkan Surat No. 078A/MKT/KP/IV/12 tanggal 9 April 2012, Clipan memperoleh persetujuan perpanjangan fasilitas sebagai berikut: Pinjaman Aksep Money Market I sebesar Rp. 40.000 juta diperpanjang sampai dengan tanggal 14 April 2013, dan tingkat suku bunga negosiasi per transaksi. Saldo pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar nihil. 89
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Pinjaman Rekening Koran dengan jumlah plafond Rp. 5.000 juta dan tingkat suku bunga 10.50% p.a, yang diperpanjang sampai dengan tanggal 14 April 2013. Saldo pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar nihil. Pinjaman Aksep Money Market II sebesar Rp 15.000 juta diperpanjang sampai dengan tanggal 14 April 2013 dan tingkat suku bunga negosiasi per transaksi. Saldo pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar nihil. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Berdasarkan Addendum Kedua No. 12 tanggal 20 Juni 2012, Clipan memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman sampai dengan tanggal 14 April 2013. Clipan tidak mengajukan permohonan perpanjangan atas pinjaman dari Capital yang berakhir di tahun 2013. Berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 159 tanggal 24 Maret 2014 yang disahkan oleh Eliwaty Tjitra, S.H., notaris di Jakarta, Clipan memperoleh fasilitas kredit berupa pinjaman Aksep Money Market I sebesar Rp 50.000 juta dengan jangka waktu fasilitas kredit 12 bulan. Tingkat bunga sesuai dengan negosiasi per transaksi. Pada tanggal 30 Juni 2014 saldo Pinjaman Money Market I sebesar Rp 50.000 juta. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen, leasing, dan anjak piutang dengan kolektibilitas lancar, dengan nilai minimal sebesar 100% dari outstanding pemakaian fasilitas. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Bank Capital pada tanggal 30 Juni 2014 sebesar Rp 83 juta. k.
Bank Permata (Permata) Berdasarkan Akta Perjanjian Fasilitas Pinjaman atas Piutang Pembiayaan Kendaraan No. 30 tanggal 28 Juli 2010 yang disahkan oleh Sjarmeini S. Chandra, S.H., notaris di Jakarta, Clipan memperoleh fasilitas kredit Consumer Asset Purchase (CAPR) dari Permata dengan jumlah maksimum Rp 100.000 juta dengan tenor pembiayaan 36 bulan dengan tingkat bunga 10,75% per tahun. Berdasarkan Surat Penawaran Kredit No. 007/BP/CRC-WB/I/2012 dari Bank Permata tanggal 16 Januari 2012 dan Akta No. 62 tanggal 24 Pebruari 2012, di hadapan Notaris Sjarmeini S. Chandra, SH, notaris di Jakarta, Clipan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman atas pembiayaan kendaraan sebesar Rp 200.000 juta sehingga fasilitas pinjaman meningkat menjadi sebesar Rp 300.000 juta dengan tenor pembiayaan maksimum 36 bulan. Pada tanggal 30 September 2012, Clipan melakukan pelunasan atas pinjaman tersebut. Berdasarkan Surat Penawaran Kredit No. 437/BP/CRC-WB/X/2012 dari Bank Permata tanggal 10 Oktober 2012, Clipan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit sebesar Rp 300.000 juta dengan jangka waktu fasilitas sampai dengan 28 Juli 2013. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, saldo fasilitas tersebut masing - masing sebesar nihil. Berdasarkan Surat No. 130A/PB/MF-FI/II/12 tanggal 28 Pebruari 2012 dari Bank Permata terdapat perubahan tingkat suku bunga pinjaman menjadi sebesar 9,75% untuk tenor 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Permata pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing - masing sebesar nihil.
90
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Verena Multi Finance (VMF) a. Bank Negara Indonesia (Persero) (BNI) Pada tanggal 22 Maret 2005 dan 12 Juni 2007, Verena memperoleh fasilitas kredit channeling with recourse masing - masing sebesar Rp 50.000 juta dan Rp 500.000 juta, di luar kredit konsumen kemitraan pola channeling without recourse sebesar Rp 100.000 juta. Perjanjian kerjasama ini telah diubah beberapa kali sehubungan dengan perpanjangan atas fasilitas pinjaman tersebut, pada tanggal 23 Desember 2010 fasilitas kredit yang diperoleh berubah menjadi fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp 530.000 juta yang jatuh tempo pada tanggal 15 Desember 2013 tetapi telah diperpanjang sampai dengan 14 Desember 2014. Pada periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2014 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2013, fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 11,00% - 13,00%. Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Verena sebesar 100% dari saldo fasilitas pinjaman. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, Verena setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada BNI, dengan saldo sejumlah Rp 11 juta dan Rp 561 juta masing - masing pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, disajikan sebagai Kas yang Dibatasi Penggunaannya sebagai bagian dari akun Aset Lain - lain. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan, Verena bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen - dokumen. Sebagai imbalannya, Verena diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, Verena akan menanggung seluruh risiko kerugian yang terkait dengan pembiayaan yang diberikan sesuai dengan perjanjian tersebut dan membukukan piutang pembiayaan konsumen tersebut pada laporan keuangan Verena. b. Bank Resona Perdania Pada tanggal 22 Desember 2010, Verena memperoleh fasilitas pinjaman promissory note sejumlah Rp 50.000 juta. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5% di atas Cost of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Verena kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan Verena dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 28 Pebruari 2014. Pada tanggal 31 Desember 2013 saldo fasilitas pinjaman sebesar Rp 889 juta. Pada tahun 2014 saldo fasilitas ini telah dilunasi oleh Verena. Pada tanggal 13 Juni 2012, Verena memperoleh fasilitas pinjaman promissory note sejumlah Rp 50.000 juta. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 4,60% di atas Cost of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan Verena dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Agustus 2015. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, saldo fasilitas pinjaman masing - masing sebesar Rp 19.167 juta dan Rp 27.500 juta. Pada tanggal 9 Desember 2013, Verena memperoleh fasilitas pinjaman promissory note sejumlah Rp 120.000 juta. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 4,00% di atas Cost of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan Verena kepada pihak ketiga minimal sebesar 100% dari saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan Verena dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2017.Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, saldo fasilitas pinjaman masing - masing sebesar Rp 102.222 juta dan Rp 80.000 juta. c.
Bank Permata Pada tanggal 21 Desember 2011, Verena memperoleh fasilitas kredit kemitraan konsumen channeling sebesar Rp 100.000 juta. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 12,00% - 13,25% dan 10,00% masing - masing untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2014 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2013. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, saldo fasilitas kredit konsumen kemitraan channeling masing - masing sebesar Rp 89.176 juta dan Rp 55.969 juta. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan piutang 91
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
sewa pembiayaan Verena sebesar 100% dari saldo pinjaman. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 21 Desember 2014 dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan bersama antara Bank dan Nasabah. Verena juga memperoleh fasilitas pinjaman tetap dari Bank Permata sebesar Rp 50.000 juta, dan suku bunga yang dikenakan adalah sebesar 10,50% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, saldo pinjaman tetap masing - masing adalah sebesar Rp 13.579 juta dan Rp 22.356 juta. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan Verena sebesar 100% dari saldo pinjaman. Fasilitas pinjaman jatuh tempo pada tanggal 21 Desember 2012 dan telah diperpanjang sampai dengan 21 Juni 2015. Pada tanggal 16 Mei 2014, Verena memperoleh tambahan fasilitas pinjaman tetap dari Bank Permata sebesar Rp 100.000 juta. Pada periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2014, fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 12,75% - 13,00%. Pada tanggal 30 Juni 2014 saldo pinjaman adalah sebesar Rp 22.472 juta. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan Verena sebesar 100% dari saldo pinjaman. Fasilitas pinjaman jatuh tempo pada tanggal 21 Desember 2014. d. Bank Sinarmas Pada tanggal 8 Maret 2011, Verena dan Sinarmas merubah perjanjian fasilitas Demand Loan menjadi fasilitas Term Loan dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sebesar Rp 100.000 juta. Pada tanggal 16 April 2013, Verena dan Sinarmas merubah maksimum fasilitas kredit menjadi Rp 75.000 juta. Tingkat suku bunga tahunan sebesar 12,00% dan 11,00% - 12,00% untuk masing - masing periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2014 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2013. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan Verena sebesar 110% dari saldo pinjaman dan akan jatuh tempo dalam 36 bulan sejak pencairan kredit. Saldo fasilitas pinjaman Term Loan masing - masing sebesar Rp 50.123 juta dan Rp 61.683 juta pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. e. Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Bank DKI) Pada tanggal 27 Maret 2014, Verena memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja Linkage Executing untuk diteruspinjamkan kepada end user. Fasilitas ini dikenakan bunga 13,00% untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2014 dan dijamin dengan piutang pembiayaan alat berat minimal 110% dari saldo pinjaman. Jangka waktu perjanjian kredit adalah 42 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit. Pada tanggal 30 Juni 2014 saldo pinjaman adalah sebesar Rp 85.366 juta. Fasilitas pinjaman jatuh tempo tanggal 27 Juni 2017.
92
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
27. UTANG PAJAK 30 Juni 2014 Rp Juta Bank Pajak penghasilan badan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23/26 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai - Bersih Entitas Anak Pajak penghasilan badan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23/26 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai - Bersih Jumlah
31 Desember 2013 Rp Juta
128,042
97,762
37,258 67,313 200
13,147 67,420 56,973 204
5,429
15,939
1,459 3,922 11,573 112
2,198 4,282 11,071 87
255,308
269,083
28. LIABILITAS LAIN-LAIN 30 Juni 2014 Rp Juta Pihak ketiga Bank Jangka Pendek Bunga yang masih harus dibayar Simpanan Obligasi subordinasi Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Simpanan dari bank lain Lainnya Liabilitas pada pihak ketiga Pendapatan diterima dimuka Lainnya Sub jumlah Jangka Panjang Setoran jaminan Sub jumlah Entitas Anak Jangka Pendek Liabilitas titipan setoran nasabah Biaya yang masih harus dibayar Lainnya Sub Jumlah Jumlah
31 Desember 2013 Rp Juta
154,768 43,054 31,233 5,352 4,970 926 29,506 56,592 249,931 576,332
161,626 43,054 31,555 8,165 4,281 1,041 49,925 79,114 243,971 622,732
148,471 148,471
171,362 171,362
93,944 39,972 101,547
84,116 26,694 78,359
235,463
189,169
960,266
983,263
93
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Bunga yang Masih Harus Dibayar Merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan, pinjaman yang diterima, surat berharga yang diterbitkan dan obligasi subordinasi. Setoran Jaminan Merupakan setoran jaminan transaksi L/C, bank garansi dan sewa safe deposit. Pendapatan Diterima di Muka Merupakan pendapatan provisi kredit yang diterima dan belum diamortisasi dan pendapatan bunga diterima di muka. 29. OBLIGASI SUBORDINASI - BERSIH Merupakan obligasi subordinasi yang diterbitkan oleh Bank dengan perincian sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp Juta Nilai nominal Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 Pihak berelasi Pihak ketiga Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 Pihak berelasi Pihak ketiga Obligasi yang beredar Diskonto yang belum diamortisasi Bersih Tingkat bunga rata-rata per tahun
31 Desember 2013 Rp Juta
24,000 1,976,000 2,000,000
169,000 1,831,000 2,000,000
86,620 2,373,380 2,460,000 4,460,000 (27,270) 4,432,730
136,620 2,323,380 2,460,000 4,460,000 (30,023) 4,429,977
10.01%
10.01%
Amortisasi diskonto untuk periode tahun yang berakhir 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masingmasing sebesar Rp 2.753 juta dan Rp 5.898 juta. Obligasi subordinasi yang diterbitkan memiliki suku bunga tetap, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk). Suku bunga efektif pada tahun 2014 dan 2013 dari obligasi subordinasi yang diterbitkan ini adalah 10,15 % dan 10,20% per tahun. Pembayaran bunga obligasi subordinasi dilakukan secara triwulanan. Seluruh obligasi subordinasi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dalam mata uang Rupiah. Bank tidak memiliki tunggakan pokok, bunga atau yang berkaitan dengan pinjaman subordinasi selama periode 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. a. Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 Bank melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin yang akan diterbitkan dan ditawarkan secara bertahap dalam periode paling lama 2 tahun sejak efektifnya pernyataan pendaftaran (12 Desember 2012 – Catatan 1c) dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp 4.000.000 juta. Dalam rangka penerbitan obligasi subordinasi berkelanjutan tersebut pada tanggal 20 Desember 2012, Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 94
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
sebesar Rp 2.000.000 juta. Wali amanat dari penerbitan obligasi subordinasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Obligasi subordinasi berjangka waktu 7 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 20 Desember 2019. Tingkat bunga obligasi subordinasi menggunakan tingkat bunga tetap sebesar 9,40% per tahun. Bank tidak mempunyai hak untuk melakukan pembelian kembali seluruh atau sebagian pokok obligasi subordinasi. Bunga obligasi subordinasi ini dibayarkan setiap triwulan mulai tanggal 20 Maret 2013 dan terakhir pada tanggal 20 Desember 2019. Dalam hal terjadi penutupan usaha, pembagian harta kekayaan Bank hasil likuidasi untuk pembayaran jumlah terutang oleh Bank kepada pemegang obligasi subordinasi hanya akan dibayarkan setelah dipenuhinya seluruh liabilitas pembayaran Bank kepada utang senior. Hak tagih sehubungan dengan obligasi subordinasi menempati peringkat paripassu tanpa preferensi di antara para pemegang obligasi subordinasi. Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi Subordinasi ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi seluruhnya akan dipergunakan untuk memperbaiki struktur pendanaan Bank dan meningkatkan aset produktif, terutama dalam bentuk kredit, yaitu Kredit Pemilikan Rumah (KPR), pembiayaan proyek infrastruktur dan kredit investasi jangka panjang sekitar 90% dan surat-surat berharga sekitar 10%. Bank tidak menyelenggaraan penyisihan dana pelunasan pokok obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil emisi sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana emisi. Obligasi Subordinasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus berupa benda atau pendapatan atau aset lain Bank dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak lain manapun. Seluruh kekayaan Bank, baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, menjadi jaminan atas semua hutang Bank kepada semua krediturnya yang tidak dijamin secara khusus. Dalam perjanjian perwaliamanatan, telah diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Bank dimana Bank tidak diperbolehkan melakukan beberapa hal berikut ini: Mengurangi Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Mengadakan perubahan bidang usaha Melakukan penyertaan modal melebihi ketentuan Bank Indonesia atau lembaga otoritas keuangan yang berwenang. Melakukan penggabungan atau peleburan atau reorganisasi dengan perusahaan lain, kecuali karena adanya ketentuan pemerintah atau Bank Indonesia. Menjual atau mengalihkan atau memindah tangankan dengan cara apapun juga sebagian atau seluruh aset tetap berupa tanah dan bangunan di atasnya, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari. Menjaminkan atau membebani dengan cara apapun harta kekayaan Bank, baik yang sekarang ada maupun yang akan ada dikemudian hari kepada pihak ketiga manapun. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Oktober 2013 No. 1680/PEF-Dir/X/2013, peringkat Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I tahun 2012 untuk periode 1 Oktober 2013 sampai dengan 1 Oktober 2014 adalah idAA- (Double A Minus). b. Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 Pada tanggal 9 Nopember 2010 Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 sebesar Rp 2.460 miliar. Wali amanat dari penerbitan obligasi subordinasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Obligasi subordinasi berjangka waktu 7 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 9 Nopember 2017. Tingkat bunga obligasi subordinasi menggunakan tingkat bunga tetap sebesar 10,5% per tahun. 95
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Bank tidak mempunyai hak untuk melakukan pembelian kembali seluruh atau sebagian pokok obligasi subordinasi. Bunga obligasi subordinasi ini dibayarkan setiap triwulanan mulai tanggal 9 Februari 2011 dan terakhir pada tanggal 9 November 2017. Dalam hal terjadi penutupan usaha, pembagian harta kekayaan Bank hasil likuidasi untuk pembayaran jumlah terutang oleh Bank kepada pemegang obligasi subordinasi hanya akan dibayarkan setelah dipenuhinya seluruh kewajiban pembayaran Bank kepada utang senior. Hak tagih sehubungan dengan obligasi subordinasi menempati peringkat paripassu tanpa preferensi di antara para pemegang obligasi subordinasi. Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi Subordinasi ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi seluruhnya akan dipergunakan untuk memperbaiki struktur pendanaan Bank dan meningkatkan aset produktif, terutama dalam bentuk kredit, yaitu Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Pemilikan Mobil (KPM), pembiayaan proyek infrastruktur dan kredit investasi jangka panjang sekitar 95% dan surat-surat berharga sekitar 5%. Bank tidak menyelenggaraan penyisihan dana pelunasan pokok obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil emisi sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana emisi. Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus berupa benda atau pendapatan atau aset lain Bank dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak lain manapun. Seluruh kekayaan Bank, baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, menjadi jaminan atas semua hutang Bank kepada semua krediturnya yang tidak dijamin secara khusus. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Oktober 2013 No. 1679/PEF-Dir/X/2013, peringkat Obligasi Subordinasi Bank Panin III tahun 2010 untuk periode 1 Oktober 2013 sampai dengan 1 Oktober 2014 adalah idAA- (Double A Minus). Untuk keperluan perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR), obligasi subordinasi diperhitungkan sebagai modal pelengkap. Sehubungan dengan penerbitan obligasi subordinasi di atas, Bank diwajibkan memenuhi batasanbatasan tertentu, antara lain tanpa ijin tertulis dari wali amanat, Bank dilarang mengurangi modal ditempatkan dan disetor, mengadakan perubahan di bidang usaha, melakukan penyertaan modal yang secara total melebihi 10% dari pendapatan operasional Bank atau 20% dari ekuitas Bank dan melakukan penggabungan atau peleburan atau reorganisasi dengan perusahaan lain. Pada periode 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, Bank sudah memenuhi semua pembatasanpembatasan dalam perjanjian wali amanat dan telah membayar bunga sesuai dengan jadwal. 30. MODAL SAHAM Berdasarkan Laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham bank pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Nama pemegang saham
Jumlah Saham
30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Persentase Jumlah Pemilikan Modal % Rp Juta
PT Panin Financial Tbk. Votraint No. 1103 PTY Ltd Lainnya (kurang dari 5%)
11,089,071,285 9,349,793,152 3,648,781,561
46.04 38.82 15.14
1,108,907 934,979 364,879
Jumlah
24,087,645,998
100.00
2,408,765
Bank tergabung dalam kelompok Panin Grup dengan entitas induk terakhir adalah PT Panin Investment. 96
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah saham biasa yang memberikan hak untuk membawa satu suara per saham dan berpartisipasi dalam dividen. Agio Saham Agio saham merupakan kelebihan diatas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas (right issue), pelaksanaan waran, pembagian dividen saham dan swap share dengan perincian sebagai berikut : Rp Juta Saldo 31 Desember 2005 Penerimaan dari penawaran umum terbatas VII saham kepada masyarakat sebanyak 4.016.358.393 saham dengan harga penawaran Rp 350 per saham Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran 4.016.358.393 saham Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penawaran terbatas VII kepada masyarakat
1,251,719
Saldo 31 Desember 2006
2,242,574
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV
1,405,725 (401,636) (13,234)
38,820
Saldo 31 Desember 2007
2,281,394
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV
37,232
Saldo 31 Desember 2008
2,318,626
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV
1,125,704
Saldo 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013
3,444,330
31. SELISIH TRANSAKSI DENGAN PIHAK NON PENGENDALI Pada tahun 2011, Clipan melakukan Penawaran Umum Terbatas V sebesar 1.171.488.567 saham disertai waran sebanyak 911.157.774 waran. Bank membeli 636.647.978 saham Clipan disertai dengan 495.170.649 waran. Selisih antara nilai pembayaran dan nilai nominal saham disajikan dalam ekuitas sebagai “Selisih Transaksi Ekuitas dengan Pihak Non-Pengendali” sebesar Rp 7.158 juta. Pada awal semester I tahun 2014, Bank mencatat selisih transaksi ekuitas dengan pihak non pengendali sebesar Rp 6.775 juta atas aksi Korporasi entitas anak Bank yang melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO). 32. KEPENTINGAN NON PENGENDALI 30 Juni 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
a. Ekuitas yang dapat diatribusikan: PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Bank Panin Syariah PT Verena Multi Finance Tbk
1,355,278 476,283 152,249
1,262,274 5 146,136
Jumlah
1,983,810
1,408,415
30 Juni 2014 Rp Juta
30 Juni 2013 Rp Juta
b. Laba bersih yang dapat diatribusikan: PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Bank Panin Syariah PT Verena Multi Finance Tbk Jumlah
97
93,005 12,081 7,038
86,892 11,599
112,124
98,491
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
33. PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Akun ini meliputi pendapatan komprehensif lain yang diakumulasi dalam ekuitas. 30 Juni 2014 Rp Juta Revaluasi investasi efek tersedia untuk dijual (Catatan 9 dan 16) Bagian pendapatan komprehensif lain atas entitas asosiasi
31 Desember 2013 Rp Juta
(20,222)
(100,093)
433
Jumlah
1,128
(19,789)
(98,965)
Revaluasi investasi efek tersedia untuk dijual (AFS)
Rupiah Rp Juta Saldo awal tahun Penambahan Realisasi atas keuntungan (kerugian) penjualan Perubahan nilai efek Selisih kurs Jumlah sebelum pajak penghasilan tangguhan Aset (liabilitas) pajak tangguhan - bersih Saldo akhir tahun
18,897 61
30 Juni 2014 Valuta asing Rp Juta (152,354) (187)
Jumlah Rp Juta (133,457) (126)
Rupiah Rp Juta
31 Desember 2013 Valuta asing Jumlah Rp Juta Rp Juta
33,639 (4,778)
(13,206) (103,693)
20,433 (108,471)
2,176 42,767 -
3,836 55,406 2,416
6,012 98,173 2,416
1,144 (11,108) -
(25,246) (105) (10,104)
(24,102) (11,213) (10,104)
63,901 (15,961)
(90,883) 22,721
(26,982) 6,760
18,897 (4,724)
(152,354) 38,088
(133,457) 33,364
47,940
(68,162)
(20,222)
14,173
(114,266)
(100,093)
Cadangan Revaluasi AFS merupakan akumulasi keuntungan dan kerugian yang timbul dari revaluasi aset keuangan yang tersedia untuk dijual yang diakui pada pendapatan komprehensif lain bersih setelah jumlah yang direklasifikasi ke laba rugi ketika aset tersebut telah dilepas. 34. DIVIDEN DAN CADANGAN UMUM 2014 Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 30 Juni 2014 telah ditetapkan Bank tidak membayar dividen. Akta notaris sehubungan dengan RUPS ini masih dalam proses pembuatan. 2013 Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 82 tanggal 28 Juni 2013 dari Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn, notaris di Jakarta telah ditetapkan Bank tidak membayar dividen.
98
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
35. PENDAPATAN BUNGA YANG DIPEROLEH 30 Juni 2014 Rp Juta
30 Juni 2013 Rp Juta
Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Obligasi Pemerintah Wesel tagih Dimiliki hingga jatuh tempo
334,458 110,909 109,652 1,036 556,055
77,570 117,577 99,912 492 295,551
Tersedia untuk dijual Efek-efek Obligasi Reksadana Sertifikat Bank Indonesia Tersedia untuk dijual
25,181 11,377 36,558
17,926 11,430 16,909 46,265
Diperdagangkan Efek-efek Obligasi Pemerintah Obligasi Diperdagangkan
31,061 1,456 32,517
14,551 3,733 18,284
28,716
25,707
95,350 13,163 5,055 920
51,408 5,934 16,372 144
127,994
368,936
3,931,812 1,214,790 168,781 87,278 68,062 65,633
3,297,108 974,644 118,424 80,953 46,257 48,303
315,477 140,899
295,601 114,718
6,263,930
5,444,509
6,889,060
5,804,609
Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Call money FASBIS Deposito berjangka Sertifikat Investasi Mudharabah (SIMA) Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit Pinjaman tetap Pinjaman rekening koran Anjak piutang Kredit program Pembiayaan bersama Kredit lainnya Lainnya Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Sub jumlah - Pinjaman yang diberikan Pinjaman yang diberikan dan piutang Jumlah Pendapatan Bunga - Rupiah
99
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
30 Juni 2014 Rp Juta
30 Juni 2013 Rp Juta
Valuta asing Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Obligasi Pemerintah Obligasi Wesel tagih Dimiliki hingga jatuh tempo
37,509 6,931 1,833 46,273
33,551 3,231 1,304 38,086
Tersedia untuk dijual Efek-efek Obligasi Obligasi Pemerintah Tersedia untuk dijual
11,017 6,529 17,546
3,755 7,558 11,313
Diperdagangkan Efek-efek Obligasi Obligasi Pemerintah Diperdagangkan
12,947 5,262 18,209
2,590 2,761 5,351
507
118
20,718 178
16,401 287
173,072 32,772 1,510 3,645
166,707 31,081 1,202 4,615
768
1,586
233,170
221,997
315,198
276,747
7,204,258
6,081,356
Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro Penempatan pada bank lain Call money Deposito berjangka Kredit Pinjaman tetap Pembiayaan bersama Pinjaman rekening koran Kredit lainnya Lainnya Sewa pembiayaan Sub jumlah - Pinjaman yang diberikan Pinjaman yang diberikan dan piutang Jumlah Pendapatan Bunga - Valuta asing Jumlah Pendapatan Bunga
Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit adalah pendapatan bunga yang masih akan diterima dari kredit yang mengalami penurunan nilai untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 24.317 juta dan Rp 23.975 juta. Jumlah pendapatan syariah yang diperoleh dari pendapatan usaha utama sebesar Rp 212.005 juta dan Rp 115.867 juta masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2014 dan 2013.
100
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
36. BEBAN BUNGA
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi Rupiah Simpanan Tabungan Deposito berjangka Giro Simpanan dari bank lain Call money Deposito berjangka Sertifikat Investasi Mudharabah (SIMA) Tabungan Giro Surat berharga yang diterbitkan Obligasi subordinasi Obligasi Surat utang jangka menengah Pinjaman yang diterima Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Sub jumlah
30 Juni 2014 Rp Juta
30 Juni 2013 Rp Juta
1,881,185 1,719,537 95,479
1,193,112 926,937 100,256
60,430 16,938 3,728 2,477 1,841
115,870 223,692 904 2,824 1,430
223,150 175,045 50,391 114,161 17,058 4,361,420
270,516 192,461 50,397 56,653 56,182 3,191,234
18,627 7,942
8,320 7,915
351 2 1 12,564 39,487
1,333 3 14,968 32,539
4,400,907
3,223,773
Valuta asing Simpanan Deposito berjangka Jasa giro Simpanan dari bank lain Call money Jasa giro Deposito berjangka Pinjaman yang diterima Sub jumlah Jumlah Beban Bunga
Jumlah beban syariah sebesar Rp 126.730 juta dan Rp 58.035 juta masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2014 dan 2013. 37. KEUNTUNGAN BERSIH PENJUALAN EFEK 30 Juni 2014 Rp Juta
30 Juni 2013 Rp Juta
Tersedia untuk dijual Laba penjualan efek obligasi
13
12,836
Diperdagangkan Laba penjualan efek obligasi Laba penjualan efek lainnya Sub jumlah
47,575 6,508 54,083
20,363 2,312 22,675
Jumlah
54,096
35,511
101
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
38. PROVISI DAN KOMISI SELAIN KREDIT – BERSIH 30 Juni 2014 Rp Juta
30 Juni 2013 Rp Juta
Kiriman uang Transaksi ekspor-impor Asuransi Lainnya - bersih
14,394 24,175 5,627 5,516
12,444 18,236 10,550 6,792
Jumlah
49,712
48,022
39. PENDAPATAN OPERASIONAL LAIN – LAINNYA 30 Juni 2014 Rp Juta
30 Juni 2013 Rp Juta
Pendapatan jasa administrasi Jasa bank lainnya Pendapatan komisi Buku cek/ giro Lainnya
199,304 26,727 10,826 2,745 208,825
215,169 23,567 435 3,050 181,530
Jumlah
448,427
423,751
Pendapatan operasional lainnya antara lain terdiri dari denda keterlambatan pembayaran kredit, penerimaan kembali kredit yang dihapus buku dan hasil jasa kustodian. 40. BEBAN (PEMULIHAN) KERUGIAN PENURUNAN NILAI 30 Juni 2014 Rp Juta Aset keuangan Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan anjak piutang Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Sub jumlah Aset Non-Produktif Agunan diambil alih
1 95,553 204 11,705 19,913
7 (250) (91,367) 279,728 50 4,697 25,359
127,376
218,224
4,399
Jumlah
131,775
102
30 Juni 2013 Rp Juta
(33,258) 184,966
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
41. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 30 Juni 2014 Rp Juta
30 Juni 2013 Rp Juta
Penyusutan dan amortisasi Komunikasi Peralatan dan kebutuhan kantor Pemeliharaan dan perbaikan Sewa Pajak Iklan Premi asuransi Representasi dan sumbangan Honorarium Lainnya
188,385 78,688 68,858 62,470 57,628 32,311 25,555 22,057 16,287 10,651 221,999
141,849 64,190 63,574 61,115 41,891 30,391 78,861 20,207 14,511 11,461 211,855
Jumlah
784,889
739,905
42. BEBAN TENAGA KERJA 30 Juni 2014 Rp Juta
30 Juni 2013 Rp Juta
Gaji dan tunjangan Gratifikasi dan bonus Pendidikan dan pelatihan Lainnya
592,619 27,414 23,335 26,173
494,267 5,878 20,016 24,125
Jumlah
669,541
544,286
Rincian gaji atas kelompok direksi, dewan komisaris, komite audit dan pejabat eksekutif adalah sebagai berikut :
Jumlah Pejabat
Dewan Komisaris Direksi Anggota Komite Audit Pejabat Eksekutif Jumlah
Gaji dan tunjangan (6 bulan) Rp Juta
30 Juni 2014 Beban manfaat Bonus pensiun (6 bulan) (6 bulan) Rp Juta Rp Juta
Beban manfaat karyawan (6 bulan) Rp Juta
Jumlah Rp Juta
4 11 4 81
1,064 14,820 812 27,156
606 8,937 69 18,255
1,727 7,039
32 62 402
1,702 25,546 881 52,852
100
43,852
27,867
8,766
496
80,981
Jumlah Pejabat
Gaji dan tunjangan (6 bulan) Rp Juta
30 Juni 2013 Beban manfaat Bonus pensiun (6 bulan) (6 bulan) Rp Juta Rp Juta
Beban manfaat karyawan (6 bulan) Rp Juta
Jumlah Rp Juta
Dewan Komisaris Direksi Anggota Komite Audit Pejabat Eksekutif
4 11 5 79
1,064 13,314 769 24,691
-
2,515 8,995
22 68 411
1,086 15,897 769 34,097
Jumlah
99
39,838
-
11,510
501
51,849
103
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
43. PAJAK PENGHASILAN Manfaat (beban) pajak Grup terdiri dari: 30 Juni 2014 Rp Juta Pajak kini Bank Entitas Anak Clipan BPS VMF Jumlah Pajak Tangguhan Bank Entitas Anak Clipan VMF Jumlah Jumlah
30 Juni 2013 Rp Juta
(390,694)
(313,909)
(65,127) (8,480) (4,663) (468,964)
(60,451) (6,845) (5,611) (386,816)
(13,402)
(19,105)
759 482 (12,161)
(393) (1,138) (20,636)
(481,125)
(407,452)
104
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut : 30 Juni 2014 Rp Juta Laba sebelum pajak penghasilan menurut Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak - entitas anak Laba sebelum pajak - Bank
31 Desember 2013 Rp Juta
2,023,204 (318,501) 1,704,703
3,252,163 (587,520) 2,664,643
Perbedaan temporer Beban imbalan pasca kerja Penurunan (kenaikan) nilai efek yang belum direalisasi Biaya emisi obligasi subordinasi Biaya emisi obligasi Beban pensiun Penyusutan Aset Tetap CKPN aset keuangan selain kredit dan aset non keuangan Jumlah
(58,509) 2,753 2,534 (387) (53,609)
18,394 166,709 5,898 4,691 207,275 2,931 (122,032) 283,866
Beban (manfaat) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal : Representasi, sumbangan dan denda Kenikmatan kepada karyawan Hasil sewa Bagian laba bersih entitas asosiasi Lainnya Jumlah
17,699 3,033 (10,423) (51,412) (47,217) (88,320)
35,377 13,276 (8,037) (55,388) (38,131) (52,903)
LABA KENA PAJAK BANK (RUGI FISKAL)
1,562,774
2,895,606
Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut : 30 Juni 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Beban pajak kini : Tarif 25 % x Rp 1.562.774 juta dan Rp 2.895.606 juta
390,694
723,902
Jumlah
390,694
723,902
(262,652)
(626,140)
128,042
97,762
Dikurangi:
Pajak penghasilan pasal 25 Utang Pajak Kini - Bank (Catatan 27)
105
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Pajak penghasilan yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain Pajak penghasilan yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain berasal dari revaluasi aset keuangan tersedia untuk dijual sebesar (Rp 26.690 juta) dan (Rp 12.561 juta) masing-masing untuk periode enam bulan 30 Juni 2014 dan 2013. Pajak Tangguhan Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut:
Bank Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan selain kredit dan aset non-keuangan Liabilit as imbalan pasca kerja Beban pensiun Penyusut an aset t et ap Biaya emisi obligasi subordinasi Biaya emisi obligasi Penurunan (kenaikan) nilai ef ek yang belum direalisasi Jumlah Ent it as anak Clipan VM F BPS Jumlah Aset Pajak Tangguhan
1 Januari 2013 Rp jut a
Dikredit kan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif Rp jut a
52,717 22,833 19,842 15,578
(30,508) 4,598 51,819 732
31 Desember 2013 Rp jut a
Dikredit kan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif Rp jut a
-
22,209 27,431 71,661 16,310
(97) -
(7,504) (2,741)
Dibebankan ke pendapat an komprehensif lain Rp jut a
Dibebankan ke pendapat an komprehensif lain Rp jut a
-
22,112 27,431 71,661 16,310
-
(6,816) (2,107)
(8,979) (3,913)
1,475 1,172
-
(7,746)
41,679
38,469
72,402
(14,627)
(26,622)
31,153
70,967
38,469
199,768
(13,402)
(26,622)
159,744
-
4,180 2,687 3,210
38,469
209,845
90,332
1,174 3,131 2,321 96,958
3,006 (444) 889 74,418
688 634
30 Juni 2014 Rp jut a
759 482 (12,161)
(26,622)
4,939 3,169 3,210 171,062
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008 pengganti UU pajak No.7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan Liabilitas pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan. Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp Juta Laba sebelum pajak penghasilan menurut Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak - entitas anak Laba sebelum pajak - Bank Tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas penghasilan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Jumlah Beban (Penghasilan) Pajak Bank Beban pajak - entitas anak Clipan BPS VMF Jumlah
106
30 Juni 2013 Rp Juta
2,023,204 (318,501) 1,704,703
1,688,895 (295,379) 1,393,516
426,176
348,379
(22,080)
(15,365)
404,096
333,014
64,368 8,480 4,181 481,125
60,844 6,845 6,749 407,452
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
44. LABA PER SAHAM Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar: 30 Juni 2014 Rp Juta
30 Juni 2013 Rp Juta
Laba bersih Laba untuk perhitungan laba per saham dasar Laba bersih
1,429,955
Jumlah saham (dalam angka penuh)
Lembar
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba bersih per saham dasar
24,087,645,998
1,182,951 Lembar
24,087,645,998
45. PROGRAM PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA a. Program Pensiun Imbalan Pasti Dengan akta No. 25 tanggal 15 Agustus 1981 dari notaris Hendra Karyadi, S.H., yang disahkan oleh Menteri Keuangan dengan Surat No. S-879/MK.11/1983 tanggal 15 Desember 1983, Bank mendirikan Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank (YDJHT PIB). Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 4 Januari 1994 telah menyetujui dan memutuskan untuk menyesuaikan Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank menjadi Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank (DPK PIB).Penyesuaian nama menjadi DPK PIB maupun peraturannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan keputusan No. Kep-069/KM.17/1994 tanggal 4 April 1994, dan telah diumumkan dalam tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 10 Juni 1994. DPK PIB mengelola program pensiun manfaat pasti yang memberikan jaminan hari tua bagi seluruh karyawan yang telah pensiun atau, bila yang bersangkutan meninggal dunia, kepada janda-janda/ duda-duda dan anak-anak mereka di bawah usia 21 tahun atau belum menikah. Pendanaan DPK PIB terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan sebesar 3% dari gaji pokok. b. Imbalan Pasca Kerja Lainnya Bank membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmokonsilindo aktuaris independen dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
Tabel mortalitas Usia pensiun normal Tingkat proyeksi kenaikan gaji per tahun Tingkat diskonto per tahun Tingkat ketidakmampuan Tingkat pengunduran diri
30 Juni 2014 CSO 1980 55 tahun
30 Juni 2013 CSO 1980 55 tahun
12.00% 12.00% 6,00% 6,79% 10% dari tingkat pertumbuhan 5% sampai dengan usia 20 tahun dan menurun secara bertahap sampai dengan 1% pada usia 45 tahun; dan seterusnya Porsi dari pengunduran diri dipercepat 100% dari usia pengunduran diri normal Usia dari pengunduran diri normal 55 tahun
107
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
46. JASA KUSTODIAN Bank memperoleh persetujuan sebagai bank kustodian dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) berdasarkan surat keputusan No. KEP-01/PM/kstd/2002 tanggal 28 Pebruari 2002. Penyimpanan efek nasabah pada kustodian dalam bentuk obligasi tanpa warkat adalah sebesar sebesar Rp 4.996.596 juta dan USD 7 juta pada tanggal 30 Juni 2014 dan sebesar Rp 4.340.182 juta dan USD 4 juta pada tanggal 30 Juni 2013, sementara penyimpanan efek dalam bentuk saham tanpa warkat adalah sebesar 73.500.000 lembar masing-masing untuk tanggal 30 Juni 2014 dan 2013. Jasa kustodian yang dilakukan kustodian Bank antara lain meliputi jasa penyelesaian transaksi efek, jasa penyimpanan dan pengadministrasian efek serta jasa-jasa kustodian lainnya misalnya mengurus/ menagihkan hak-hak yang melekat pada efek antara lain pembayaran kupon, dividen, bonus, pembayaran efek saat jatuh waktu dan lain-lainnya. 47. SIFAT DAN TRANSAKSI BERELASI Sifat Berelasi Pihak-pihak yang berelasi adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank. a. Perusahaan-perusahaan di bawah ini yang merupakan pihak yang berelasi sesuai dengan kriteria-kriteria yang dijelaskan pada Catatan 3f. - PT Amana Jaya - PT Terminal Builders - PT Dana Pensiun Karyawan Panin - PT Multi Amana Gemilang - PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk - PT Gema Grahasarana b. ANZ National Bank Ltd. dan PT Bank ANZ Indonesia merupakan perusahaan-perusahaan yang pemegang saham utamanya sama dengan Bank. c.
Reksadana Panin Dana Maksima, Reksadana Panin Dana Unggulan, Reksadana Panin Dana Prima, Panin Dana Utama Plus 2 dan Reksadana Panin Dana Bersama Plus adalah produkproduk reksadana dari Panin Asset Management, entitas anak PT Panin Sekuritas Tbk.
d. PT Bank Windu Kentjana Internasional merupakan entitas yang dikendalikan oleh personil manajemen kunci Bank. e. PT Panin Financial Tbk (d/h PT Panin Life Tbk) merupakan pemegang saham Bank. f.
PT Panin Insurance Tbk merupakan pemegang saham PT Panin Financial Tbk.
Transaksi Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Grup juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain : 1.
Giro pada bank lain, dan penerimaan bunga (Catatan 7 dan 35).
2.
Pemberian fasilitas tagihan dan liabilitas akseptasi (Catatan 16)
3.
Pemberian kredit dan penerimaan bunga (Catatan 11 dan 32).
4.
Penempatan dana dari pihak-pihak yang berelasi dalam bentuk simpanan, simpanan dari bank lain dan pembayaran bunga (Catatan 22, 23 dan 36).
5.
Sewa gedung dari Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank, PT Multi Amana Gemilang, PT Amana Jaya dan PT Terminal Builders.
108
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
6.
PT Panin Insurance Tbk, PT Panin Financial Tbk, PT Famlee Invesco, dan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. menyewa ruang-ruang kantor.
7.
Asuransi atas aset tetap Grup, “Cash-In-Transit” dan “Cash-In-Safe” pada PT Panin Insurance Tbk.
8.
Pemberian fasilitas Letter of Credit.
Persentase giro, tagihan derivatif, kredit, tagihan akseptasi dan penyertaan dalam bentuk saham dari pihak yang berelasi terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp juta % Giro pada bank lain (Catatan 7) Pemegang saham ANZ National Bank Ltd., Wellington ANZ Banking Group Ltd., Melbourne Kredit (Catatan 11) Manajemen kunci dan keluarga Tagihan akseptasi (Catatan 16) PT Bank Windu Kentjana Internasional PT Gema Grahasarana Jumlah
31 Desember 2013 Rp juta %
7,724 29,932
0.005 0.018
17,024 24,556
0.010 0.015
718,770
0.428
677,035
0.409
1,899 2,378
0.001 0.001
316 1,704
0.000 0.000
760,703
0.453
720,635
0.434
Persentase simpanan, simpanan dari bank lain dan liabilitas akseptasi, dari pihak yang berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut:
Persentase pendapatan bunga, beban bunga, beban CKPN, beban sewa dan beban asuransi kepada pihak yang berelasi terhadap jumlah pendapatan bunga, beban bunga, beban CKPN serta beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp juta %
30 Juni 2013 Rp juta %
Pendapatan bunga Beban bunga Beban kerugian penurunan nilai aset keuangan Beban sewa dan asuransi
9,924 2,184 31,089
0.363 1.652 3.961
1 5,435 378 28,257
0.000 0.217 0.173 3.817
Jumlah
43,197
5.976
34,071
4.207
Presentase fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan dan bank garansi terhadap masing-masing jumlah komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp juta %
31 Desember 2013 Rp juta %
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Irrevocable L/C
96,483 1,329
0.386 0.005
198,485 2,500
0.751 0.009
Jumlah
97,812
0.391
200,985
0.760
Manajemen berpendapat bahwa semua transaksi dengan pihak berelasi dilakukan dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga.
109
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
48. TRANSAKSI PEMBELIAN DAN PENJUALAN TUNAI VALUTA ASING Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, jumlah nosional pembelian dan penjualan tunai valuta asing yang belum diselesaikan terdiri atas: 30 Juni 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Pembelian tunai valuta asing Dollar Amerika Serikat Euro Dollar Australia Yen Jepang Poundsterling Inggris Dollar Selandia Baru Dollar Singapura Dollar Kanada Dollar Hongkong
2,071,652 90,802 67,400 8,318 8,087 5,186 4,160 2,375 2,375
79,714 13,027 12,197 3,651
Jumlah
2,260,355
108,589
Penjualan tunai valuta asing Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Euro Dollar Australia Franc Swiss Yen Jepang Dollar Selandia Baru Dollar Hongkong
2,106,733 125,352 77,020 44,636 4,767 4,158 1,556 -
78,386 18,312 4,669 3,043
Jumlah
2,364,222
104,410
49. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 30 Juni 2014 Rp Juta Komitmen Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan LC yang irrevocable dan masih berjalan dalam rangka impor dan ekspor Jumlah liabilitas komitmen
31 Desember 2013 Rp Juta
(24,339,706)
(25,665,539)
(642,960) (24,982,666)
(772,083) (26,437,622)
Kontinjensi Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Liabilitas kontinjensi Bank garansi Standby L/C Jumlah liabilitas kontinjensi
411,899
377,383
(695,559) (69,870) (765,429)
(778,262) (11,471) (789,733)
Jumlah kontinjensi - bersih
(353,530)
(412,350)
110
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Bank Garansi Seluruh transaksi bank garansi dilakukan dengan pihak ketiga dan diterbitkan sehubungan dengan adanya kegiatan usaha debitur. Jangka waktu bank garansi pada tanggal 30 Juni 2014 adalah antara 4 hari sampai dengan 10 tahun. 50. ASET DAN LIABILITAS DALAM VALUTA ASING Posisi aset dan liabilitas dalam valuta asing adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp Juta
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit Piutang sewa pembiayaan Tagihan akseptasi Aset pajak tangguhan Biaya dibayar dimuka Aset lain-lain
31 Desember 2013 Rp Juta
Cadangan kerugian penurunan nilai
165,889 1,374,014 1,058,417 2,269,990 3,034,207 8,299,660 16,369 1,453,694 22,721 1,545 125,322 17,821,828 (498,323)
118,882 1,483,522 1,126,203 2,941,908 3,080,416 9,368,087 25,787 1,280,953 48,888 454 99,993 19,575,093 (486,016)
Jumlah
17,323,505
19,089,077
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain
326,174 13,832,130 749,267 1,458,476 570,099 126,756
154,735 14,308,840 1,109,518 1,284,122 1,628,613 133,422
Jumlah
17,062,902
18,619,250
111
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Rincian aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebagai berikut: Mata Uang Asing
Ekuivalen dalam Rp Rp Juta
ASET Bank Kas
Giro pada Bank Indonesia
USD
10,837,071
128,473
SGD
3,932,278
37,416
USD
115,901,679
1,374,014
AUD
2,633,969
29,392
NZD
744,647
7,724
Giro pada bank lain Pihak berelasi
Pihak ketiga
Penempatan pada bank lain
Efek-efek Kredit
USD
36,363,568
431,090
SGD
24,651,779
234,563
EUR
10,416,061
168,893
CHF
4,361,112
58,202
GBP
1,378,543
27,872
JPY
127,835,610
14,976
AUD
1,336,234
14,911
CAD
1,090,626
12,121
HKD
6,231,167
9,547
CNY
1,624,856
3,111
AUD
90,000,000
1,004,305
SGD
80,000,000
761,203
EUR
18,500,000
299,972
JPY
1,050,000,000
123,008
USD
5,000,000
59,275
CAD
2,000,000
22,227
USD
255,943,205
3,034,207
USD
690,647,812
8,187,630
SGD
694,206,517
112,030
USD
163,565
1,939
EUR
27,052
439
USD
117,619,048
1,394,374
JPY
312,193,118
36,573
EUR
1,256,211
20,369
Aset pajak tangguhan
USD
1,916,556
22,721
Biaya dibayar dimuka
USD
79,498
942
GBP
29,833
603
USD
10,369,781
122,934
AUD
125,984
1,406
Tagihan akseptasi Pihak berelasi
Pihak ketiga
Aset lain-lain
Lainnya
982
Sub jumlah - Bank
17,759,444
Entitas anak Giro pada bank lain
USD
3,844,565
46,015
Piutang sewa pembiayaan
USD
1,367,630
16,369
Sub jumlah - Entitas anak Cadangan kerugian penurunan nilai
62,384 USD
(42,004,640)
SGD
(37,654)
Jumlah Aset
(497,965) (358) 17,323,505
112
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) Mata Uang Asing
Ekuivalen dalam Rp Rp Juta
Liabilitas Bank Liabilitas segera
USD
18,440,736
218,615
EUR
1,963,227
31,833
SGD
2,846,729
27,087
AUD
2,186,939
24,404
JPY
92,393,548
10,824
GBP
494,337
9,995
CAD
109,179
1,213
Lainnya
2,203
Simpanan Pihak berelasi
USD
6,408,140
Lainnya Pihak ketiga
75,968 249
USD
929,241,761
11,016,161
SGD
104,757,544
996,772
AUD
88,787,045
990,769
EUR
29,189,142
473,294
JPY
1,127,125,893
132,043
GBP
1,472,484
29,771
CAD
3,389,599
37,671
CHF
3,968,477
52,962
HKD
8,571,989
13,133
NZD
1,097,444
11,383
CNY
1,020,565
1,954
USD
63,202,604
749,267
Pihak berelasi
USD
17,020,479
201,778
Pihak ketiga
USD
101,147,647.74
1,199,105
JPY
313,349,220
36,709
EUR
1,287,951
20,884
Pinjaman yang diterima
USD
48,089,352
570,099
Liabilitas lain-lain
USD
9,881,674
117,147
JPY
51,780,874
6,066
EUR
172,027
2,789
Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi
Lainnya
754
Sub jumlah - Bank
17,062,902
Jumlah liabilitas
17,062,902
Jumlah Liabilitas - Bersih
260,602
Jumlah aset dan liabilitas moneter pada tanggal 30 Juni 2014 dengan menggunakan kurs 24 Juli 2014 masing-masing sebesar Rp 16.904.855 juta dan Rp 16.575.274 juta. Jumlah selisih kurs yang diakui pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 12.706 juta dan Rp 68.828 juta. Bank senantiasa menyiapkan beberapa perangkat dalam pengelolaan risiko mata uang asing, sebagai berikut: – –
Membatasi rasio posisi devisa neto baik limit intraday maupun limit overnight. Menetapkan limit bagi risk taking unit, berupa limit kerugian, limit counterparty dan limit terkait lainnya. 113
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Kurs yang digunakan oleh Bank untuk menjabarkan aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut: Valuta asing 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Yen Jepang Euro Dollar Hongkong Dollar Australia Poundsterling Inggris Franc Swiss Dollar Selandia Baru Dollar Kanada Yuan Cina Ringgit Malaysia
24 Juli 2014 Rp 11,567.50 9,344.83 113.92 15,598.20 1,492.47 10,923.20 19,688.46 12,837.09 9,934.75 10,785.55 1,867.33 3,645.03
30 Juni 2014 Rp 11,855.00 9,515.04 117.15 16,214.72 1,532.11 11,158.94 20,218.38 13,345.70 10,372.22 11,113.72 1,914.96 3,699.79
114
31 Desember 2013 Rp 12,170.00 9,622.08 115.75 16,759.31 1,569.54 10,855.65 20,110.93 13,674.16 9,995.83 11,434.22 2,010.28 3,715.47
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
51. INFORMASI SEGMEN Grup melaporkan segmen-segmen berdasarkan PSAK 5 (revisi 2009) berdasarkan kegiatan usaha dan informasi wilayah geografis. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha, dibagi menjadi: 1. Bank 2. Pembiayaan 3. Asuransi Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
Bank Rp Juta PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan (beban) lainnya Jumlah HASIL Hasil segmen dari operasi Bagian laba bersih entitas asosiasi Laba sebelum pajak Laba bersih Laba komprehensif
LIABILITAS Simpanan Simpanan dari bank lain Surat-surat berharga yang diterbitkan bersih Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - bersih Pinjaman yang diterima Liabilitas lainnya Obligasi subordinasi - bersih Total Liabilitas Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi Beban kerugian penurunan nilai
Total Rp Juta
6,614,716 988,681 7,603,397
639,317 70,414 709,731
(49,775) (37,944) (87,719)
7,204,258 1,021,151 8,225,409
1,711,682
264,274
(34,873)
1,941,083
51,412 1,774,978
529 284,582
(36,356)
51,941 2,023,204 1,542,079 1,620,329
Bank Rp Juta INFORMASI LAINNYA ASET Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - bersih Aset tetap - bersih Aset lainnya - bersih Total Aset
30 Juni 2014 Pembiayaan Eliminasi Rp Juta Rp Juta
30 Juni 2014 Pembiayaan Eliminasi Rp Juta Rp Juta
Total Rp Juta
6,031,971 18,676,764 111,142,088
80,000 19,424 -
(127,000) (42,203) (641,209)
5,984,971 18,653,985 110,500,879
4,094,237 2,321,866 19,145,244 161,412,170
99,193 8,020,050 8,218,667
(989,283) (1,799,695)
4,094,237 2,421,059 26,176,011 167,831,142
121,832,652 8,496,909
-
(31,866) (127,120)
121,800,786 8,369,789
2,331,536
2,161,145
(42,280)
4,450,401
265,555 570,104 3,728,759 4,432,730 141,658,245
2,571,721 250,776 4,983,642
(641,209) (4,455) (846,930)
265,555 2,500,616 3,975,080 4,432,730 145,794,957
69,954 176,796 95,167
18,132 11,589 37,046
115
-
88,086 188,385 132,213
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Bank Rp Juta
30 Juni 2013 Pembiayaan Eliminasi Rp Juta Rp Juta
Total Rp Juta
PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan (beban) lainnya
5,563,454 563,666
543,594 84,172
(25,692) (62,091)
6,081,356 585,747
Jumlah
6,127,120
627,766
(87,783)
6,667,103
1,492,322
252,923
(59,895)
1,685,350
50,715 1,471,611
278,220
(60,937)
50,715 1,688,894 1,281,442 1,205,076
HASIL Hasil segmen dari operasi Bagian laba bersih entitas asosiasi Laba sebelum pajak Laba bersih Laba komprehensif
Bank Rp Juta INFORMASI LAINNYA ASET Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - bersih Aset tetap - bersih Aset lainnya bersih Total Aset LIABILITAS Simpanan Simpanan dari bank lain Surat-surat berharga yang diterbitkan bersih Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - bersih Pinjaman yang diterima Liabilitas lainnya Obligasi subordinasi - bersih Total Liabilitas Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi Beban kerugian penurunan nilai
31 Desember 2013 Pembiayaan Eliminasi Rp Juta Rp Juta
Total Rp Juta
8,204,411 22,063,572 103,893,630
107,097 50,834 -
(400,000) (73,302) (821,699)
7,911,508 22,041,104 103,071,931
3,022,956 2,345,882 17,687,821 157,218,272
94,862 7,921,840 8,174,633
(42,326) (1,337,327)
3,022,956 2,440,744 25,567,335 164,055,578
120,292,287 5,276,041
-
(35,634) (400,304)
120,256,653 4,875,737
2,528,473
2,323,249
(73,646)
4,778,076
2,569,087 1,628,618 3,556,226 4,429,977 140,280,709
2,602,741 228,029 5,154,019
(821,699) (6,300) (1,337,583)
2,569,087 3,409,660 3,777,955 4,429,977 144,097,145
565,842 275,694 438,564
35,576 20,612 99,949
-
601,418 296,306 538,513
Informasi Wilayah Geografis Operasional utama Grup di wilayah Indonesia yang memiliki risiko dan imbalan relatif sama. Bank hanya memiliki cabang di Cayman Islands dan kantor perwakilan di Singapura, yang kegiatan operasionalnya tidak signifikan.
116
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
52. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang telah disempurnakan dengan Peraturan LPS No.1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006, menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100 juta diubah menjadi maksimal Rp 2 milyar. Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar sampai dengan 30 Juni 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp 124.329 juta dan Rp 110.153 juta.
117
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
53. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (KONVENSIONAL) Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan.
Catatan Aset Keuangan Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek
30 Juni 2014 Nilai tercatat Nilai wajar
31 Desember 2013 Nilai tercatat Nilai wajar
9
14,977,871
15,546,214
18,232,473
18,462,523
Tersedia untuk dijual Efek-efek Penyertaan dalam bentuk saham
9 17
2,068,802 109,095
2,068,802 109,720
2,491,900 94,115
2,491,900 94,740
Diperdagangkan Efek-efek Tagihan derivatif
9 10
1,607,312 27,119
1,607,312 27,119
1,316,731 3,706
1,316,731 3,706
5 6 7
1,391,047 10,443,502 1,154,421
1,391,047 10,443,502 1,154,422
1,562,167 10,431,217 1,221,740
1,562,167 10,431,217 1,221,740
8 11
5,984,971 110,500,879
5,984,971 111,933,090
7,911,508 101,721,285
7,911,508 103,466,431
13 14 15 16 12 21
4,094,237 2,017,811 4,039,803 1,793,978 1,723,941 880,965
4,094,237 2,025,448 4,058,761 1,793,978 1,724,376 880,965
3,022,956 1,864,348 3,696,574 1,833,756 2,156,949 871,874
3,022,956 1,879,023 3,702,895 1,833,756 2,157,444 871,874
162,815,754
164,843,964
158,433,299
160,430,611
22 23
469,588 121,800,786 8,369,789
469,588 121,800,786 8,369,789
259,028 120,256,653 4,875,737
259,028 120,256,653 4,875,737
24 16 25 26 28 29
265,555 1,799,974 4,450,401 2,500,616 445,366 4,432,730
265,555 1,799,974 4,445,058 2,492,463 445,366 4,339,342
2,569,087 1,838,152 4,778,076 3,409,660 625,153 4,429,977
2,569,087 1,838,152 5,216,495 3,414,019 625,153 4,533,240
10
25,203
25,203
2,085
2,085
144,560,008
144,453,124
143,043,608
143,589,649
18,255,746
20,390,840
15,389,691
16,840,962
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Tagihan akseptasi Tagihan anjak piutang Aset lain-lain Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Biaya perolehan diamortisasi Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Liabilitas akseptasi Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Obligasi subordinasi Diperdagangkan Liabilitas derivatif Jumlah Liabilitas Keuangan Selisih
118
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut: Manajemen menganggap bahwa nilai tercatat kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, pendapatan yang masih akan diterima, simpanan, simpanan dari bank lain, efek yang dijual dengan janji dibeli kembali, bunga yang masih harus dibayar, setoran jaminan dan liabilitas keuangan lainnya dengan suku bunga tetap yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang memiliki tingkat suku bunga pasar. Nilai wajar efek-efek dan penyertaan saham dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif,surat berharga yang diterbitkan dan obligasi subordinasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar. Nilai wajar tagihan dan liabilitas derivatif diukur dengan menggunakan kurs kuotasi dan kurva yield yang berasal dari suku bunga kuotasi mencocokkan jatuh tempo kontrak. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya (tidak termasuk yang dijelaskan di atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis. Tabel berikut ini memberikan analisis dari instrumen keuangan yang diukur setelah pengakuan awal sebesar nilai wajar, dikelompokkan ke tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati. 30 Juni 2014 Tingkat 2 Tingkat 3 Rp Juta Rp Juta
Tingkat 1 Rp Juta Aset keuangan pada FVTPL Efek- efek Tagihan derivatif Aset keuangan tersedia untuk dijual Efek- efek Penyertaan dalam bentuk saham Jumlah
1,607,312 -
Jumlah Liabilitas keuangan pada FVTPL Liabilitas derivatif
1,607,312 27,119
-
-
2,068,802
102,044
-
-
102,044
3,778,158
27,119
-
3,805,277
-
25,203
-
25,203
Tingkat 1 Rp Juta
Aset keuangan tersedia untuk dijual Efek- efek Penyertaan dalam bentuk saham
-
2,068,802
Liabilitas keuangan pada FVTPL Liabilitas derivatif
Aset keuangan pada FVTPL Efek- efek Tagihan derivatif
27,119
Jumlah Rp Juta
31 Desember 2013 Tingkat 2 Tingkat 3 Rp Juta Rp Juta
1,316,731 -
3,706
Jumlah Rp Juta
-
1,316,731 3,706
2,491,900
-
-
2,491,900
76,825
-
-
76,825
3,885,456
3,706
-
3,889,162
-
2,085
-
2,085
Pada tahun 2014 dan 2013, tidak terdapat perpindahan metode pengukuran nilai wajar dari tingkat 1 menjadi tingkat 2, dan sebaliknya. 119
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
54. INFORMASI LAINNYA a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Peraturan Bank Indonesia No. 14/18/PBI/2012 tanggal 28 Nopember 2012 yang mulai berlaku pada tanggal ditetapkan tentang kewajiban penyediaan modal minimum bank umum sesuai dengan profil risiko. Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/37/DPNP tanggal 27 Desember 2012 yang mulai berlaku pada tanggal ditetapkan tentang kewajiban penyediaan modal minimum sesuai profil risiko dan pemenuhan Capital Equivalency Maintained Asset (CEMA). Surat Edaran Bank Indonesia No.8/27/DPNP tanggal 27 November 2006 tentang prinsip kehati-hatian dan laporan dalam rangka penerapan manajemen risiko secara konsolidasi bagi bank yang melakukan pengendalian terhadap entitas anak, mewajibkan bank di Indonesia memperhitungkan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) secara konsolidasian. Peraturan Bank Indonesia No.9/13/PBI/2007 tanggal 1 November 2007 mewajibkan bank-bank di Indonesia dengan criteria tertentu untuk memperhitungkan risiko pasar (market risk) dalam perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum baik secara individual maupun secara konsolidasian. Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 mewajibkan setiap bank di Indonesia untuk memperhitungkan risiko operasional (operational risk) dalam perhitungan rasio KPMM baik secara individual maupun secara konsolidasian dan wajib menyediakan rasio kewajiban penyediaan modal inti minimum sebesar 5%. Surat Edaran Bank Indonesia No.13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 mengatur ketentuan pelaksanaan perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit baik secara individual maupun konsolidasian.Ketentuan ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2012. Rasio kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp Juta Konsolidasian Modal Modal Inti Modal Pelengkap Penyertaan
19,322,155 5,322,477 (440,920) 24,203,712
Aset Tertimbang Menurut Risiko Untuk risiko kredit Untuk risiko operasional Untuk risiko pasar
123,738,489 13,387,763 1,365,788
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal minimum dengan memperhitungkan Risiko kredit dan operasional Risiko kredit, operasional dan pasar
17.65% 17.48%
120
31 Desember 2013 Rp Juta
17,035,886 5,526,831 (400,254) 22,162,463 117,370,443 13,387,763 1,662,538
16,95% 16,74%
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) 30 Juni 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Bank Modal Modal Inti Modal Pelengkap Penyertaan
16,203,971 5,204,231 (1,375,132) 20,033,070
Aset Tertimbang Menurut Risiko Untuk risiko kredit Untuk risiko operasional Untuk risiko pasar
113,382,164 11,898,238 1,302,961
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal minimum dengan memperhitungkan Risiko kredit dan operasional Risiko kredit, operasional dan pasar
14,675,816 5,424,227 (1,343,752) 18,756,291 108,943,493 11,898,238 1,556,811
15.99% 15.83%
15.52% 15.32%
Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar 1,63% dan 1,57% b. Berikut ini adalah saldo penyediaan dana kepada pihak berelasi per tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK): 30 Juni 31 Desember 2014 2013 Rp Juta Rp Juta Giro pada bank lain Efek-efek Kredit Tagihan akseptasi Penyertaan dalam bentuk saham Rekening administratif
37,116 22,800 1,364,179 4,277 134,513 1,329
41,580 22,800 1,504,475 2,020 134,513 2,500
Jumlah
1,564,214
1,707,888
Batas maksimum pemberian kredit Bank kepada pihak berelasi per tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 2.140.820 juta dan Rp 2.010.004 juta (10% dari modal Bank). 55. MANAJEMEN RISIKO Kerangka Manajemen Risiko Pengembangan manajemen risiko keuangan di Bank berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum serta dokumen-dokumen dari Basel Committee on Banking Supervision, terutama konsep Basel Accord II. Kerangka Manajemen Risiko Bank diimplementasikan melalui kebijakan-kebijakan, prosedur, limitlimit transaksi dan kewenangan, toleransi risiko serta perangkat manajemen risiko. Bank melakukan pengembangan manajemen risiko secara berkesinambungan sesuai dengan meningkatnya perkembangan dan kompleksitas bisnis, strategi dan sistem informasi manajemen. Organisasi manajemen risiko Bank melibatkan pengawasan dari Dewan Komisaris dan Direksi. Bank telah membentuk Komite Pemantauan Risiko sebagai pengawas tertinggi di tingkat komisaris. Di tingkat Direksi telah dibentuk Komite Manajemen Risiko yang merupakan bagian yang sangat penting dalam pengendalian risiko, control unit yang memantau seluruh risiko yang terdapat pada kegiatan operasional Bank. Komite Manajemen Risiko menentukan kebijakan dan membahas permasalahan risiko yang dihadapi Bank secara keseluruhan.
121
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Berbagai inisiatif serta langkah-langkah telah ditempu untuk meletakkan landasan yang kuat dalam manajemen risiko di Bank yang mencakup aspek-aspek organisasi, strategi, sistem informasi dan operasi, serta aspek budaya sadar risiko. Terkait dengan produk atau aktivitas bisnis baru, penilaian risiko dilakukan untuk memastikan bahwa semua risiko telah diidentifikasi, dinilai dan dimitigasi secara tepat. Pengelolaan risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar (risiko nilai tukar dan risiko tingkat suku bunga) dan risiko operasional Bank diterapkan sesuai dengan defenisi dari Bank Indonesia. Secara berkala, Bank membuat profil risiko yang mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki Bank berdasarkan 8 (delapan) jenis risiko yang ditetapkan Bank Indonesia. Manajemen Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) dalam memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dikelola baik pada tingkat transaksi maupun portfolio. Pengelolaan risiko kredit dirancang untuk menjaga independensi dan integritas proses penilaian risiko, serta diversifikasi risiko. Penerapan manajemen risiko kredit tidak hanya ditujukan untuk menempatkan Bank sebagai bank yang patuh terhadap regulasi, namun merupakan suatu tuntutan manajemen untuk menerapkan sistem pengelolaan risiko kredit yang baik dan sesuai dengan praktek di perbankan. Penerapan manajemen risiko yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas kredit, namun juga diharapkan mampu mendorong kegiatan bisnis Bank. Bank juga dengan dengan ketat memantau perkembangan portfolio kredit yang memungkinkan Bank untuk melakukan tindakan pencegahan secara tepat waktu apabila terjadi penurunan kualitas kredit salah satunya dengan melakukan deteksi dini permasalahan dan pemantauan yang disiplin. Bank terus melanjutkan untuk mengelola dan mengawasi secara aktif kualitas portfolio pinjaman yang diberikan dengan cara meningkatkan kebijakan manajemen risiko kredit secara efektif, penyempurnaan prosedur dan pengembangan sistem. Sistem Informasi Manajemen telah tersedia dan mencakup tingkat yang cukup rinci untuk mendeteksi setiap perkembangan yang kurang baik sedini mungkin sehingga memungkinkan dilakukannya tindakan secara tepat waktu atas penurunan kualitas kredit atau untuk meminimalisasi kerugian kredit.
122
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
i. Ekposur maksimum terhadap risiko kredit (setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai)
Uraian
30 Juni 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Laporan posisi keuangan: Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan anjak piutang Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Tagihan akseptasi Obligasi pemerintah Aset lain-lain bersih Sub Jumlah Komitmen dan Kontijensi: Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Bank garansi yang diterbitkan Irrevocab le Letters of Credit yang masih berjalan Sub Jumlah Jumlah
10,443,502 1,154,421
10,431,217 1,221,740
5,984,971 13,756,826 27,119 107,271,060 1,723,941
7,911,508 17,207,160 3,706 101,721,884 2,156,949
4,094,237 2,017,811 4,039,803 1,793,978 4,897,159 880,965 158,085,793
3,022,956 1,864,348 3,696,574 1,833,756 4,833,944 840,539 156,746,281
23,137,789 765,429
25,665,539 789,733
642,960 24,546,178
772,083 27,227,355
182,631,971
183,973,636
ii. Analisis risiko konsentrasi kredit Konsentrasi muncul ketika sejumlah pihak lawan terlibat dalam aktivitas bisnis sejenis, atau aktivitas dalam area geografis sejenis, atau memiliki fitur ekonomi sejenis yang akan menyebabkan kemampuan memenuhi kewajiban kontraktualnya menjadi sejenis dipengaruhi oleh perubahan politik ekonomi atau kondisi lainnya. Konsentrasi mengindikasikan sensitivitas berkaitan dengan perkembangan kinerja Bank berkaitan dengan industri atau lokasi geografis tertentu. Bank memonitor konsentrasi risiko kredit berdasarkan sektor ekonomi dan wilayah geografis.
123
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit untuk pinjaman yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai):
Perdagangan besar & eceran Rumah tangga Industri pengolahan Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Konstruksi Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Transportasi, pergudangan dan Komunikasi Pertanian, perburuan dan kehutanan Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Listrik, gas dan air Pertambangan dan penggalian Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa pendidikan Perikanan Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Kegiatan yang belum jelas batasannya Bukan lapangan usaha lainnya Jumlah
30 Juni 2014 Jumlah %
31 Desember 2013 Jumlah %
25,746,799 22,746,121 15,253,373 14,448,364
23.31 20.26 13.93 13.16
24,163,105 22,907,706 12,959,853 12,018,524
23.34 22.14 12.53 11.62
7,605,333 5,500,680
6.79 5.19
7,646,444 4,473,025
7.39 4.32
4,992,133
4.44
4,810,125
4.65
3,536,901 3,129,193
3.46 2.79
4,052,603 3,171,750
3.92 3.07
1,991,791 1,923,004 928,108 745,275 272,624 103,325
2.48 1.90 0.86 0.67 0.25 0.09
2,097,273 1,936,122 1,056,697 777,921 289,690 107,425
2.03 1.87 1.02 0.75 0.28 0.10
-
-
1,394
-
103,777
0.42
57,560 939,214
0.06 0.91
109,026,801
100.00
103,466,431
100.00
124
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
i.
Konsentrasi kredit berdasarkan wilayah geografis (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai) 30 Juni 2014 Jumlah Rp Juta
ii.
31 Desember 2013 %
Jumlah Rp Juta
%
DKI Jakarta Jawa Timur Jawa Barat Sulawesi Selatan Sumatera Utara Jawa Tengah Riau Sumatera Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Kepulauan Riau Lampung Kalimantan Barat Bali DI Yogyakarta Sulawesi Tenggara Jambi Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Papua Banten Maluku Sumatera Barat Nanggroe Aceh Darussalam Nusa Tenggara Barat Bengkulu Bangka Belitung Gorontalo
69,421,554 9,380,473 5,891,888 4,115,869 3,624,888 2,590,569 1,977,249 1,609,005 1,149,899 1,068,961 1,043,191 951,741 899,153 773,179 739,900 579,526 566,874 564,338 459,238 398,379 346,939 198,528 188,859
63.74 8.77 5.71 3.67 3.23 2.37 1.76 1.43 1.02 0.95 0.93 0.85 0.80 0.69 0.66 0.52 0.50 0.50 0.41 0.35 0.34 0.18 0.17
64,349,187 8,675,433 5,578,177 4,229,256 3,599,139 2,535,318 2,065,434 1,561,846 1,155,102 1,096,998 1,022,545 940,287 894,232 723,843 731,678 561,923 612,645 581,307 501,260 372,410 829,307 200,859 204,801
62.19 8.39 5.39 4.09 3.48 2.45 2.00 1.51 1.12 1.06 0.99 0.91 0.86 0.70 0.71 0.54 0.59 0.56 0.48 0.36 0.80 0.19 0.20
171,659 133,491 71,235 68,590 41,626
0.15 0.12 0.06 0.06 0.06
175,104 108,603 52,992 68,920 37,825
0.17 0.10 0.05 0.07 0.04
Jumlah
109,026,801
100.00
103,466,431
100.00
Konsentrasi kredit berdasarkan jenis debitur 30 Juni 2014
Bank Indonesia Pemerintah Bank-bank
Giro pada bank lain dan BI Rp Juta
Penempatan pada bank lain dan BI Rp Juta
10,443,502
199,800
1,154,422
5,785,171
Efek-efek Rp Juta 9,271,932 -
Tagihan derivatif Rp Juta
Kredit yang diberikan Rp Juta
Aset lain-lain*) Rp Juta
Tagihan akseptasi Rp Juta
-
-
2,998,466
-
-
-
97,019
-
1,100,683
15,661
1,139,064
1,119,336
-
-
-
-
-
1,530,892
-
2,068,565
Korporasi
-
-
1,928,288
11,458
77,593,893
3,303,052
Retail Kredit beragun rumah tinggal Kredit beragun properti komersial
-
-
-
-
16,437,200
4,642,760
-
-
-
-
9,608,741
-
-
-
-
791,621
Lainnya
-
-
-
-
1,387,717
1,540,228
27,119
109,026,801
13,700,861
1,793,978
11,597,924
5,984,971
13,831,795
125
-
4,897,159
15,007
Entitas Sektor Publik
Jumlah
-
Obligasi Pemerintah Rp Juta
1,773,624
-
Komitmen dan kontinjensi Rp Juta
Jumlah Rp Juta
%
-
22,913,700
12.36%
-
4,994,178
2.69%
12,058,256
6.50%
1,728,912 22,709,720
3,599,457
1.94%
107,320,035
57.88%
-
-
-
21,079,960
11.37%
-
-
9,318
9,618,059
5.19%
-
-
96,459
888,080
0.48%
5,347
-
1,769
2,935,061
1.58%
4,897,159
24,546,178
185,406,786 100.00%
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Giro pada bank lain dan BI Rp Juta Bank Indonesia Pemerintah Bank-bank Entitas Sektor Publik Komersil Korporasi Retail Kredit beragun rumah tinggal Kredit beragun properti komersial Lainnya
10,431,217 1,221,740 -
Jumlah
11,652,957
Penempatan pada bank lain dan BI Rp Juta
Efek-efek Rp Juta
Tagihan derivatif Rp Juta
31 Desember 2013 Aset lainKredit lain*) Rp Juta Rp Juta
12,653,378 7,911,508 1,371,624 3,182,158 -
-
-
56,402 2,285,878 118,911 71,852,199 17,341,688
-
-
-
-
8,963,047
-
-
-
-
725,844 2,122,462
7,911,508 17,207,160
262 3,444
3,116,058 29,483 8,010,522 32,286 473,527
3,706 103,466,431 11,661,876
Tagihan akseptasi Rp Juta 9,234 1,824,522 -
Obligasi Pemerintah Rp Juta 4,833,944 -
Komitmen dan kontinjensi Rp Juta
-
-
-
-
-
4,833,944
%
23,084,595 11.73% 7,950,002 4.78% 1,228,597 10,457,226 6.15% 2,346,250 6,003,752 3.18% 118,911 0.37% 19,906,978 104,779,823 55.76% 3,662,507 21,036,481 11.36%
-
1,833,756
Jumlah Rp Juta
8,963,047
4.78%
725,844 2,597,624
0.49% 1.77%
27,145,967 185,717,305
100%
1,635
*) Akun ini terdiri dari tagihan anjak piutang, piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan aset lain-lain. iii.
Kualitas kredit berdasarkan kelas aset keuangan Sebagai bagian dari manajemen risiko kredit, Bank mengadopsi kebijakan rating kredit untuk mengukur kualitas kredit dari aset keuangan berdasarkan rating eksternal dan mengembangkan sistem rating kredit secara internal menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Kualitas kredit dari aset keuangan diklasifikasikan sebagai berikut: High Grade Aset keuangan memiliki kualitas sangat baik/ risiko kredit inheren sangat rendah. Medium Grade Aset keuangan memiliki kualitas baik/ risiko kredit inheren moderat. Low Grade Aset keuangan yang memiliki risiko kredit inheren cukup tinggi. Tidak memiliki peringkat Aset keuangan yang tidak memiliki peringkat adalah kredit yang memenuhi kriteria sebagai berikut: Jenis usaha debitur belum memiliki benchmarking. Kredit yang bersifat project finance atau sponsor company yang tidak memiliki informasi keuangan historis. Bank mengadopsi kebijakan rating kredit untuk setiap aset keuangan sebagai berikut: a. Giro dan penempatan pada Bank Indonesia dinilai High Grade (risiko gagal bayar BI sangat rendah). b. Giro dan penempatan pada bank lain dinilai berdasarkan peringkat (rating) eksternal terhadap counterparty yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat kredit lokal atau internasional. c. Surat berharga yang dibeli dengan tujuan untuk dijual kembali dinilai berdasarkan peringkat (rating) eksternal terhadap counterparty yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat kredit lokal atau internasional. Surat berharga pemerintah dinilai High Grade sebab risiko gagal bayar pemerintah sangat rendah. Surat berharga korporasi dinilai berdasarkan peringkat (rating) eksternal terhadap counterparty yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat kredit lokal atau internasional. d. Tagihan derivatif dinilai High Grade berdasarkan rating kredit terhadap counterparty yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat kredit lokal atau internasional. 126
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
e. Kredit Kegiatan manajemen risiko kredit telah mendukung implementasi pengukuran risiko kredit sesuai Basel II. Saat ini Bank menggunakan internal model yaitu Internal Credit Risk Rating (ICRR) untuk kredit segmen korporasi dan institusi keuangan dengan plafond di atas Rp 50 miliar ekuivalen USD 5 juta. Klasifikasi rating kredit internal untuk kredit korporasi dan institusi keuangan: High Grade: rating 1 sampai dengan 3 (skor 74,5-100) Medium Grade: rating 4 sampai dengan 5 (skor 57,5-74,5) Low Grade: rating 6 sampai dengan 8 (skor 32-57,5) Skor diperoleh dengan menjumlahkan faktor kualitatif dan kuantitatif sebagai berikut: Faktor kualitatif: rating manajemen rating industri rating usaha Faktor kuantitatif: rasio profitabilitas rasio likuiditas rasio aktivitas rasio leverage Jenis kredit kartu kredit, Kredit Pemilikan Sepeda Motor (KPSM) dan Kredit Ekspres Panin (KEP) dinilai Low Grade sebab counterparties memiliki risiko kredit inheren yang tinggi. Selain kredit yang disebutkan diatas,kualitas kredit konsumsi dan retail dinilai berdasarkan parameter-parameter sebagai berikut: Historical/ Behavioral DPD (Days Past Due) Penilaian dilakukan dengan melihat data ketepatan membayar dalam rentang waktu 1 tahun kebelakang sehingga dapat digunakan sebagai indikasi tingkat potensi risiko kredit inherennya. Sektor Ekonomi Penilaian dilakukan dengan melihat data historis tingkat NPL pada masing-masing sektor industri sebagai gambaran kemungkinan terjadinya gagal bayar pada industri tersebut dimasa yang akan datang. Rasio kecukupan agunan (SCR) Kecukupan agunan merupakan faktor yang dinilai sebagai mitigasi dari risiko kredit yang mungkin timbul di masa yang akan datang. Grup memiliki kebijakan rating kredit masing-masing dalam mengukur kualitas kredit aset keuangan. Untuk BPS, kualitas kredit dari pinjaman yang diberikan diukur berdasarkan frekuensi menunggak. Untuk Clipan, kualitas kredit dari piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, dan tagihan anjak piutang, dinilai berdasarkan banyaknya past due dan jumlah hari past due selama masa tenor. Kredit grading atas piutang tersebut akan diklasifikasikan berdasarkan parameter sebagai berikut: High Grade Jumlah kali past due rendah + jumlah hari past due rendah Jumlah kali past due sedang + jumlah hari past due sedang, jumlah kali past due rendah + jumlah hari past due sedang 127
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Medium Grade Jumlah kali past due sedang + jumlah hari past due rendah Jumlah kali past due rendah + jumlah hari past due tinggi, jumlah kali past due tinggi + jumlah hari past due rendah Low Grade Jumlah kali past due sedang + jumlah hari past due tinggi, jumlah kali past due tinggi + jumlah hari past due tinggi Jumlah kali past due tinggi + jumlah hari past due sedang Penggolongan kualitas piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan VMF ditetapkan sebagai berikut: Kelompok Lancar Kelompok lancar dibagi menjadi dua bagian yaitu: a. Di-rating Piutang lancar yang di-rating berdasarkan Low Grade (High Risk), Medium Grade (Medium Risk) dan High Grade (Low Risk). b. Tidak di-rating Piutang lancar yang tidak di-rating yaitu pembayaran baru di bulan berjalan. Kelompok yang di-rating kemudian dilakukan pengelompokkan dengan ketentuan sebagai berikut: Grade Rendah Tenor grade rendah + DP grade rendah + Histori pembayaran (grade rendah/tinggi) Grade Menengah Tenor grade menengah + DP grade rendah + Histori pembayaran (grade menengah/ tinggi) Tenor grade rendah + DP grade menengah + Histori pembayaran (grade menengah/ tinggi) Tenor grade menengah + DP grade menengah + Histori pembayaran grade menengah Grade Tinggi Tenor grade tinggi + DP (grade rendah/ menengah/tinggi) + Histori pembayaran (grade menengah/ tinggi) Tenor grade menengah + DP (grade menengah/ tinggi) + Histori pembayaran grade tinggi Tenor grade rendah + DP grade tinggi + Histori pembayaran (grade menengah/ tinggi) Tenor grade menengah + DP grade tinggi + Histori pembayaran grade menengah Kelompok Overdue Kelompok overdue dibagi menjadi dua bagian yaitu: a. Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai (overdue dari kelompok kolektif) b. Mengalami penurunan nilai (overdue dari kelompok individual)
128
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Tabel di bawah ini menyajikan kualitas aset keuangan berdasarkan kelas dengan risiko kredit, jumlah yang disajikan adalah sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. 3 0 J uni 2 0 14
B e lum ja t uh t e m po a t a u t ida k m e nga la m i pe nuruna n nila i H igh G ra de M e dium G ra de Lo w G ra de Unra t e d Rp Juta
A set: Giro pada bank lain Giro pada B ank Indo nesia P enempatan pada B ank lain dan B ank Indo nesia Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek, Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Diperdagangkan Tagihan derivatif Kredit yang diberikan P iutang pembiayaan syariah P iutang pembiayaan ko nsumen P iutang sewa pembiayaan Tagihan anjak piutang Tagihan akseptasi A set lain-lain*)
iv.
Rp Juta
T e la h ja t uh t e m po t e t a pi t ida k m e nga la m i pe nuruna n
M e nga la m i pe nuruna n
J um la h Rp Juta
Rp Juta
Rp Juta
Rp Juta
Rp Juta
1,154,421 10,443,502
-
-
-
-
-
1,154,421 10,443,502
5,984,971
-
-
-
-
-
5,984,971
4,094,237
-
-
-
-
-
4,094,237
15,052,840 2,068,802 1,607,312 27,119 80,195,413 738,774 2,624,941 1,287,250 1,723,725 1,793,978 694,137 12 9 ,4 9 1,4 2 2
17,630,451 29,866 412,288 295,778 99,255 18 ,4 6 7 ,6 3 8
914,719 20,386 203,397 133,072 4,664 1,2 7 6 ,2 3 8
5,052,634 7,760 318,878 125,123 48,573 5 ,5 5 2 ,9 6 8
256,473 100,717 144,417 53,547 4,447 5 5 9 ,6 0 1
4,047,631 31,977 394,649 153,459 804 29,889 4 ,6 5 8 ,4 0 9
15,052,840 2,068,802 1,607,312 27,119 108,097,321 929,480 4,098,570 2,048,229 1,724,529 1,793,978 880,965 16 0 ,0 0 6 ,2 7 6
Analisa umur pinjaman dan piutang yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai. 30 Juni 2014 Kurang dari 30 hari Rp Juta
v.
31-60 hari 61-90 hari Rp Juta Rp Juta
91-180 hari Rp Juta
Lebih dari 180 hari Rp Juta
Jumlah Rp Juta
Kredit Piutang pembiayaan syariah Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Aset lain-lain
241,636 97,615 45,048 76,725 4,076
6,002 2,623 2,016 10,142 149
8,727 479 2,854 5,420 221
108 585 16,312 -
3,044 35,818 1
256,473 100,717 53,547 144,417 4,447
Jumlah
465,100
20,932
17,701
17,005
38,863
559,601
Agunan Grup telah mengimplementasikan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, termasuk meminta agunan sebagai jaminan pelunasan kredit dan menjadikannya sebagai pilihan kedua jika kewajiban kontraktual tidak terpenuhi. Jenis agunan yang dapat diterima untuk kredit modal kerja dan investasi dalam rangka memitigasi risiko kredit diantaranya adalah kas, tanah dan/atau bangunan, bank garansi dan letters of credit, mesin, kendaraan bermotor, piutang dagang, bahan baku/barang dagangan (persediaan), saham atau surat berharga lainnya. Perkiraan nilai wajar dari agunan yang digunakan oleh Bank didasarkan pada nilai agunan yang dinilai oleh penilai internal maupun eksternal.
129
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Estimasi nilai wajar agunan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Korporasi Rp Juta Eksposur Kredit 19,547,272 Nilai jaminan berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh Grup 30,166,145 Jumlah eksposur kredit tanpa jaminan Porsi eksposur piutang tanpa jaminan -
30 Juni 2014 Lembaga Retail Keuangan Rp Juta Rp Juta
Komersial Rp Juta
Karyaw an Rp Juta
Jumlah Rp Juta
32,890,693
47,072,297
20,542,661
110,139
120,163,062
66,124,175
81,026,514
12,629,870
132,182
190,078,886
-
-
7,912,791
-
7,912,791
-
-
38.52%
-
6.59%
Jenis Agunan Tanah dan bangunan Deposito dan tabungan Kendaraan Mesin-Mesin Kapal Garansi Lainnya
17,697,272 778,134 444,126 1,949,186 580,237 8,717,190
43,121,285 25,609 22,926,706 230 50,345
73,995,950 1,685,754 2,477,234 209,512 29,912 103,000 2,525,152
2,368,519 36,250 587,500 9,637,601
106,586 21,805 3,791
137,289,612 2,525,747 25,869,871 2,158,928 610,149 690,500 20,934,079
Jumlah
30,166,145
66,124,175
81,026,514
12,629,870
132,182
190,078,886
Korporasi Rp Juta
Komersial Rp Juta
Retail Rp Juta
Lembaga Keuangan Rp Juta
42,154,169
30,360,185
17,808,640
102,287
103,466,431
71,319,177
56,826,848
11,760,932
96,458
160,877,484
-
-
6,047,708
5,829
6,053,537
-
-
Eksposur Kredit 13,041,150 Nilai jaminan berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh Grup 20,874,069 Jumlah eksposur kredit tanpa jaminan Porsi eksposur piutang tanpa jaminan -
33.96%
Karyaw an Rp Juta
5.70%
Jumlah Rp Juta
5.85%
Jenis Agunan Tanah dan bangunan Deposito dan tabungan Kendaraan Mesin-Mesin Kapal Garansi Lainnya
16,253,935 7,184 16,500 240,383 83,225 4,272,842
67,590,024 1,664,586 338,271 236,769 18,200 58,000 1,413,327
39,709,700 14,886 17,074,511 230 27,521
2,778,310 36,250 218,099 427,500 8,300,773
77,614 15,829 3,015
126,409,583 1,722,906 17,445,111 695,481 101,425 485,500 14,017,478
Jumlah
20,874,069
71,319,177
56,826,848
11,760,932
96,458
160,877,484
Persyaratan agunan bukanlah merupakan pengganti faktor kemampuan debitur dalam hal pembayaran kembali kredit, di mana hal ini menjadi pertimbangan utama dalam setiap keputusan pemberian kredit. Dalam menentukan dampak keuangan agunan terhadap kredit yang belum jatuh tempo dan belum mengalami penurunannilai, Bank menilai signifikansi agunan terkait dengan jenis pembiayaan yang diberikan. Agunan non-fisik, seperti garansi dan letters of credit, juga dimiliki Bank untuk eksposur korporasi meskipun dampak keuangan untuk jenis agunan ini kurang signifikan dalam hal pemulihan kredit.Untuk jenis eksposur tertentu seperti letters of credit dan bank garansi, Bank memperoleh agunan seperti kas tergantung pada penilaian internal risiko kredit untuk eksposur tersebut. Akan tetapi, untuk produk trade finance seperti letters of credit, maka dalam hal terjadi gagal bayar Bank juga memiliki hak hukum atas aset yang mendasarinya. 130
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Untuk menghindarkan Bank dari kerugian maka dalam penilaian agunan, harus selalu diperhitungkan Margin of Safety karena agunan bukan hanya untuk menutup jumlah pokok pinjaman saja tetapi juga harus dapat menutup beban bunga dan biaya-biaya lainnya jika usaha debitur mengalami kesulitan. Hal tersebut dilakukan untuk mengcover risiko kerugian yang mungkin timbul antara lain berkaitan dengan marketable atau tidaknya agunan yang diberikan, waktu yang dibutuhkan untuk melikuidasi agunan, timbulnya tunggakan bunga berjalan selama dilaksanakannya proses likuidasi dan biayabiaya yang harus dibayar sehubungan dengan proses likuidasi. Manajemen Risiko Operasional Manajemen risiko operasional ditujukan untuk mengelola potensi risiko operasional, mencegah dan meminimalkan dampak kerugian risiko operasional secara finansial dan non finansial melalui mitigasi risiko operasional pada aktivitas operasional Bank antara lain: a) Penggunaan Operational Risk Tools -
Risk & Control Self Assessment (RCSA), yaitu perangkat yang digunakan secara selfassessment oleh masing-masing risk owner untuk mengidentifikasi, menilai dan mengukur potensi dari suatu risk issue dari aspek dampak dan frekuensi yang dapat menimbulkan kerugian risiko operasional di setiap unit kerja. RCSA dilakukan secara periodik (triwulanan) di setiap unit kerja yang ada di Kantor Pusat dan Kantor Cabang termasuk Kantor Cabang Pembantu.
-
Near Miss Management Near Miss Event Management yaitu perangkat yang digunakan untuk mencatat data kejadian kesalahan operasional yang hampir menimbulkan kerugian finansial di setiap unit kerja yang ada Kantor Cabang termasuk Kantor Cabang Pembantu dan melakukan langkah-langkah perbaikan untuk mencegah kejadian tersebut terulang dan menimbulkan kerugian bagi Bank.
-
Loss Event Management (LEM), yaitu perangkat yang digunakan untuk mengelola data dan informasi kerugian operasional di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang termasuk Kantor Cabang Pembantu. Pada Loss Event Management (LEM) dicatat, diverifikasi dan dikonsolidasikan data kerugian operasional serta pengembaliannya (recovery). Hasil analisa loss event management digunakan untuk melakukan perbaikan (action plan) untuk mencegah pengulangan terjadinya kerugian operasional di masa datang.
-
Key Risk Indicators (KRI’s), yaitu perangkat yang digunakan untuk mengukur dan memantau parameter risiko tertentu terhadap limit yang telah ditetapkan untuk memperoleh indikasi awal atas potensi risiko yang mungkin terjadi di masa datang berdasarkan analisa trend risiko operasional. Risk owner bertanggung jawab terhadap pengelolaan risiko operasional pada unit kerjanya masing-masing. Sedangkan penggunaan Operational Risk Tools (RCSA, LEM, NEAR MISS, KRI’s ) di setiap unit kerja yang ada di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang dikoordinasikan oleh Koordinator Risiko (KR) yang ditunjuk dan ditetapkan oleh Manajemen. Satuan Kerja Audit Intern/SKAI sebagai unit independen melakukan review dan validasi terhadap hasil RCSA yang dilakukan risk owner untuk memperoleh hasil RCSA yang lebih akurat.
-
Risk Register Teknologi Informasi Risk Register Teknologi Informasi yaitu perangkat yang digunakan secara self assesment untuk mengidentifikasi, menilai dan mengukur potensi risiko pada aplikasi teknologi informasi yang digunakan oleh penyelenggara dan user aplikasi teknologi informasi serta melakukan perbaikan (action plan) dan menetapkan mitigasi risiko operasional agar aplikasi tetap berjalan dalam mendukung aktivitas Bank dan meningkatkan pelayanan nasabah. Laporan hasil pengelolaan dan pemantauan risiko operasional dengan menggunakan operational risk tools disampaikan kepada Komite Manajemen Risiko (KMR) dan IT Steering Committee secara periodik. 131
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Action Plan Perangkat action plan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perangkat operational risk (RCSA, LEM, KRI’S, Near Miss, dan IT Register), yaitu perangkat yang digunakan untuk mencatat rencana tindak lanjut dan pemantauannya yang ditujukan untuk meminimalkan potensi risiko operasional di masa yang akan datang. b) Sosialisasi (Refreshment) dan Pelatihan Manajemen Risiko Operasional Bank melakukan sosialisasi (refreshment) manajemen risiko operasional (RCSA, LEM, Near Miss,FRA) dan pelatihan Operational Risk Tools secara berkelanjutan kepada risk owner sebagai bagian dari upaya peningkatan pemahaman dan kesadaran terhadap penerapan Manajemen Risiko Operasional. c) Perhitungan Beban Modal untuk Risiko Operasional Bank telah melakukan perhitungan beban risiko operasional dengan menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID) pada perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bagi Bank sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. d) Pengelolaan Produk / Aktivitas Baru Dalam rangka mendukung inovasi Bank untuk memenuhi kebutuhan Nasabah atas produk dan layanan Bank, telah disusun kebijakan Produk atau Aktivitas Baru (PAB) mengenai pengelolaan risiko dan langkah-langkah mitigasi pada Produk atau Aktivitas Baru (PAB), bertujuan untuk menetapkan standarisasi dalam pengelolaan risiko PAB secara end to end dan menghasilkan produk atau aktivitas yang handal serta dapat meningkatkan keuntungan, corporate image, dan kualitas layanan. Sebagai upaya untuk senantiasa melaksanakan prinsip kehati-hatian dan penerapan Good Corporate Governance, maka dalam kebijakan PAB terkait proses manajemen risiko dirumuskan metodologi assessment terhadap 8 (delapan) jenis risiko dan langkah-langkah mitigasi yang dapat dilakukan agar seluruh produk atau aktivitas baru yang diterbitkan memenuhi ketentuan regulator. e) Laporan Profil Risiko Sebagai output dari proses pengelolaan risiko operasional, Bank telah menyusun profil risiko operasional yang menggambarkan eksposur risiko operasional Bank secara bankwide. Laporan profil risiko operasional bankwide di-review oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dan dilaporkan kepada Bank Indonesia secara periodik. f)
Business Continuity Management (BCM) Bank telah menyusun dan menerapkan Business Continuity Management (BCM) sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh regulator untuk menjamin operasional Bank tetap berfungsi walaupun terdapat gangguan / bencana guna melindungi kepentingan para stake holder. Untuk mengatur / mengelola dan mengimplementasikan BCM, Bank telah memiliki Pedoman Kebijakan Business Continuity Management dan Struktur Organisasi BCM beserta perangkatnya (personelnya). Bank telah menetapkan langkah - langkah untuk menerapkan Business Continuity Plan (BCP) yang terdiri dari: -
Continuity Plan, yang meliputi rencana/langkah-langkah untuk memastikan kelangsungan seluruh pelayanan nasabah Bank, termasuk yang dilaksanakan melalui e-channel bila terjadi bencana /disaster, Bank telah menetapkan beberapa lokasi alternatif sebagai back up.
-
Disaster Recovery Plan (DRP), untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dimana IT mengalami gangguan dan/atau sama sekali tidak bisa dipulihkan dalam waktu yang relatif lama. Untuk kebutuhan ini Bank telah memiliki DRC sebagai off site backup yang berada di German Center - Serpong.
Bank senantiasa melakukan sekenario pengujian (test plan) terhadap BCP Bank secara berkala untuk melihat kesiapannya. 132
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
g) Strategi Anti Fraud dan Sistem Pemantauan Fraud Sejalan dengan SE BI No.13/28/DPNP tanggal 9 Desember 2011 perihal Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum, Bank telah melakukan berbagai upaya untuk memantau dan memitigasi risiko fraud melalui penerapan 4 pilar yaitu: (1) Pencegahan; (2) Deteksi; (3) Investigasi, Pelaporan dan Sanksi; serta (4) Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut, dimana dalam implementasinya melibatkan seluruh aspek pengendalian. h) Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU/PPT) Untuk mencegah dan memitigasi risiko akibat transaksi pencucian uang dan pendanaan terorisme, Bank telah menerapkan proses customer due diligence dan pengelolaan risiko terhadap nasabah dengan mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia mengenai Penerapan Prinsip Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme. Proses customer due diligence dan pengelolaan risiko ini didasarkan pada prinsip risk-based approach dengan cara mengidentifikasi, mengklasifikasi, memantau dan mengelola risiko transaksi oleh nasabah atas dasar karakteristik produk, pekerjaan dan usaha nasabah, serta geografis (negara, crossborder). i)
Penggunaan Informasi Teknologi Bank Untuk meningkatkan produk, layanan operasional sesuai kebutuhan usaha dan tujuan bisnis Bank, memberikan kemudahan nasabah dalam bertransaksi, memenuhi sistem informasi manajemen serta otomasi proses kerja yang efektif dan efisien, maka Bank melakukan pengembangan berbagai aplikasi, penambahan dan penyempurnaan berbagai fitur (echannel) serta peningkatan kapasitas dan pengamanan sistem. Pengelolaan manajemen risiko operasional melalui mitigasi seperti di atas, risk appetite dan risk tolerance yang ditetapkan diharapkan kerugian finansial dan non finansial bagi Bank dapat diminimalkan serta pelayanan yang diberikan bagi nasabah dapat ditingkatkan.
Manajemen Risiko Hukum Risiko hukum dapat bersumber dari pemahaman atas produk (product knowledge) yang dijual kurang memadai, konflik dengan pihak nasabah atau pihak lain yang tidak diselesaikan dengan baik, keluhan nasabah yang tidak ditindaklanjuti sampai tuntas, pengikatan dokumen legal yang lemah dan lain-lain. Bank senantiasa memastikan kesesuaian dan kecukupan yuridis pengikatan perjanjian antara Bank dengan para pihak dengan mengacu pada prinsip kehati-hatian dalam rangka melindungi kepentingan Bank. Bank melakukan pengumpulan data, analisis, pengukuran dan pemantauan atas perkembangan outstanding cases dan potential claim yang dilakukan secara berkala. Satuan Tugas Khusus Kantor Pusat (STKP) bersama-sama unit kerja terkait ditugaskan manajemen untuk mengadministrasikan gugatan hukum (litigasi) serta menyelesaikan masalah - masalah hukum yang timbul baik melalui pengadilan maupun penyelesaian sengketa di luar pengadilan. Selain itu, Bank juga memberikan analisis hukum pada proses penerbitan produk aktivitas baru. Manajemen Risiko Stratejik Risiko stratejik dapat bersumber dari visi misi Bank, rencana strategis, target-target keuangan, perubahan kepemilikan, peluncuran produk/aktivitas baru dan perubahan eksternal. Bank merumuskan dan menyusun rencana bisnis (business plan) dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal sesuai dengan visi dan misi Bank. Pemantauan, evaluasi implementasi strategi bisnis pada business plan dilakukan dengan pengumpulan data, analisis, pengukuran, pemantauan dan pengendalian pencapaian target aset, aktiva produktif, sumber dana, permodalan, laba sebelum pajak, produk / aktivitas baru, jaringan kantor, dan lainnya dibandingkan dengan realisasinya yang dilakukan secara periodik. Bank juga melakukan analisa terhadap perubahan lingkungan bisnis dalam skala nasional dan internasional agar dapat dilakukan penyesuaian strategi bisnis yang diperlukan sebagai antisipasi akan perubahan tersebut.
133
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Manajemen Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan dapat bersumber dari ketidakpatuhan Bank untuk menjalankan seluruh peraturan perundangan yang terkait dengan kegiatan usaha Bank sehingga dapat berdampak terhadap kelangsungan usaha Bank. Dalam mengelola manajemen risiko kepatuhan, upaya peningkatan budaya kepatuhan yang dilakukan melalui program kepatuhan antara lain : memastikan kesesuaian antara rancangan kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur produk / aktivitas baru dengan ketentuan yang berlaku ; sosialisasi / pelatihan melalui regulation update dan in-class training terkait penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU/PPT) ; memantau kewajiban penyampaian pelaporan Bank terhadap ketentuan yang berlaku ; pemantauan terhadap denda atau sanksi yang diterima dari regulator / pihak eksternal ; membantu melakukan sosialisasi Good Corporate Governance (GCG) kepada seluruh jenjang organisasi dan GCG self assessment. Manajemen Risiko Reputasi Risiko reputasi dapat bersumber dari image Bank, penyelesaian pengaduan nasabah yang tidak diselesaikan (buruk), pelayanan buruk terhadap nasabah atau pihak lain, konflik internal bank, harga saham dan lain-lain. Risiko reputasi juga dapat timbul dipicu oleh ketidakefektifan dari mitigasi risikorisiko lainnya. Risiko reputasi dikelola melalui pemantauan setiap pemberitaan tentang Bank meliputi pemilik dan perusahaan terkait, kerjasama bisnis dengan stakeholder lainnya serta dengan nasabah terutama berita negatif (bad media report) dan keluhan nasabah yang dimuat di media dan yang disampaikan melalui call center untuk segera ditindaklanjuti dan diselesaikan. Manajemen risiko reputasi juga dikelola dengan menunjuk Pejabat yang bertugas mewakili manajemen dalam mediasi perbankan yaitu Corporate Secretary dan Kepala Biro Kepatuhan untuk memfasilitasi, menyelesaikan dan mengadministrasikan setiap penyelesaian pengaduan nasabah baik di Kantor Pusat dan Kantor Cabang. Bank juga telah melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang lingkungan hidup (gerakan penghijauan Reforest Indonesia), kesehatan (Donor Darah) maupun kegiatan sosial lainnya di bidang pendidikan, bantuan bencana alam melalui aksi Panin Peduli. Manajemen Risiko Pasar Risiko pasar merupakan potensi kerugian yang timbul karena adanya pergerakan faktor pasar yang meliputi suku bunga dan nilai tukar yang berlawanan dengan posisi yang dimiliki Bank baik posisi yang ada di laporan keuangan (on-balance sheet) maupun rekening administratif (off-balance sheet). Pemantauan risiko pasar senantiasa dilakukan secara rutin dan berkala baik harian, mingguan, hingga bulanan. Untuk meningkatkan fungsi pemantauan tersebut Bank menggunakan Guava Treasury System yang telah terintegrasi antara front office, middle office, dan back office. Risiko Pasar dibagi menjadi dua bagian: 1. Risiko Nilai Tukar Risiko nilai tukar adalah potensi kerugian yang timbul dari adanya posisi neraca dan rekening administratif baik di sisi aset maupun liabilitas melalui transaksi mata uang asing. Untuk mengelola dan memitigasi risiko nilai tukar, batas maksimum posisi devisa neto yang dapat dipegang oleh Bank adalah sebesar 20% dari modal mengikuti aturan dari regulator. . Sepanjang Triwulan II tahun 2014 posisi devisa neto Bank berada dalam kisaran antara IDR 82 Miliar – IDR 469 Miliar (atau 0.42% - 2.41% dari modal Bank). Tabel di bawah ini menyajikan posisi devisa neto Bank per mata uang pada posisi tanggal 30 Juni 2014.
134
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Mata Uang
Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi Rp Juta
30 Juni 2014 Liabilitas dan liabilitas komitmen dan kontinjensi/ Rp Juta
Bersih absolut Rp Juta
Dollar Amerika Serikat Dollar Australia Euro Yen Jepang Poundsterling Inggris Dollar Kanada Dollar Hongkong Dollar Singapura Dollar Selandia Baru Franc Swiss Yuan RRC
29,118,586 2,112,524 1,059,469 323,667 69,978 74,700 25,155 2,006,834 24,649 111,360 5,769
28,967,719 2,055,398 1,085,323 330,289 73,215 76,959 27,300 2,007,317 25,057 111,008 5,444
150,867 57,126 25,854 6,622 3,237 2,259 2,145 483 408 352 325
Jumlah
34,932,691
34,765,029
249,678
Jumlah Modal *)
19,833,827
Persentase PDN terhadap modal
Mata Uang
Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi Rp Juta
1.26%
31 Desember 2013 Liabilitas dan liabilitas komitmen dan kontinjensi/ Rp Juta
Bersih absolut Rp Juta
Dollar Amerika Serikat Yen Jepang Franc Swiss Dollar Kanada Dollar Singapura Euro Dollar Australia Poundsterling Inggris Dollar Hongkong Dollar Selandia Baru Yuan Cina
29,042,119 441,537 53,811 39,152 2,010,484 920,898 2,719,634 74,234 32,674 34,217 6,835
28,541,299 495,640 99,211 74,997 2,022,902 930,007 2,713,583 76,944 34,577 34,373 6,784
500,820 54,103 45,400 35,845 12,418 9,109 6,051 2,710 1,903 156 51
Jumlah
35,375,595
35,030,317
668,566
Jumlah Modal *)
18,868,253
Persentase PDN terhadap modal
3.54%
Value-at-Risk untuk Nilai Tukar Bank menggunakan Value at Risk (VaR) untuk mengukur risiko nilai tukar pada posisi devisa neto. VaR mencerminkan potensi kerugian maksimum yang mungkin dihadapi Bank berdasarkan tingkat kepercayaan tertentu dan untuk jangka waktu tertentu dalam keadaan normal. Metodologi VaR yang digunakan Bank adalah metode parametric (variance covariance) dengan tingkat kepercayaan (confidence level) sebesar 99%.
135
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Tabel dibawah menyajikan VaR posisi devisa neto Bank sepanjang Triwulan II tahun 2014.
Valuta asing
Dolar Australia Dolar Kanada Swiss Franc Euro Poundsterling Inggris Dolar Hongkong Yen Jepang Yuan RRC Dolar Selandia Baru Dolar Singapura Dolar Amerika Serikat
Rata-rata Rp Juta 605.74 26.33 5.30 165.65 32.73 23.57 92.11 5.33 7.58 12.64 1,635.85
30 Juni 2014 Tertinggi Terendah Rp Juta Rp Juta 749.97 28.73 10.05 312.09 41.53 26.27 112.13 7.66 8.38 18.58 2,029.03
503.53 22.95 1.58 78.87 26.99 20.93 76.22 3.74 6.22 5.22 950.63
VaR Rp Juta 749.97 28.73 4.26 312.09 41.53 26.27 76.22 3.74 6.22 5.22 1,927.88
Sensitivitas Nilai Tukar Analisis sensitivitas nilai tukar diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap potensi kerugian dari nilai tukar, yaitu dengan membuat asumsi perubahan/fluktuasi nilai tukar yang berlawanan arah dengan masing-masing posisi nilai tukar. Fluktuasi nilai tukar dipilih yang lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing nilai tukar sebesar 12% atau fluktuasi berdasarkan data historis selama satu tahun ke belakang. Pada posisi Juni 2014, selisih lebih modal Bank mampu meng-cover risiko nilai tukar sebesar 163.93 kali. Hal ini disebabkan karena posisi devisa neto Bank yang sangat rendah sedangkan ekses modal Bank yang tinggi sehingga Bank dinilai sangat tidak rentan terhadap pergerakan nilai tukar. 2. Risiko Suku Bunga Risiko suku Bunga adalah potensi kerugian yang timbul akibat pergerakan suku bunga di pasar yang berlawanan dengan posisi yang dimiliki oleh Bank baik di sisi aset maupun liabilitas. Untuk memperkecil dampak perubahan tingkat suku bunga terhadap pendapatan Bank, Bank senantiasa menjaga agar rasio RSA (rate sensitive asset) terhadap RSL (rate sensitive liabilities) tidak terlalu jauh dari 100%. Dengan rasio yang tidak jauh dari 100% maka apabila terjadi perubahan tingkat suku bunga secara paralel pada aset dan liabilitas, Bank tidak terekspos risiko suku bunga yang besar. Bank juga senantiasa memantau repricing profile setiap pengelompokan waktu (time bucket) untuk mengetahui dampak perubahan suku bunga terhadap NII Bank.
136
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Tabel dibawah ini menyajikan repricing profile aset dan liabilitas Bank yang sensitif terhadap suku bunga dan diurutkan berdasarkan rentang waktu suku bunga tersebut akan di-repricing (floating rate) atau sisa jangka waktu sampai dengan jatuh temponya (fixed rate). 30 Juni 2014
9570
Sampai dengan 1 bulan Rp Juta
Jumlah Rp Juta
> 1 bulan s/d 3 bulan Rp Juta
> 3 bulan s/d 6 bulan Rp Juta
> 6 bulan s/d 1 tahun Rp Juta
> 1 tahun Rp Juta
Aset Penempatan pada BI Penempatan pada bank lain Surat-surat berharga Surat berharga dibeli dengan janji dijual kembali Kredit
19,720,519 6,901,782 9,193,601 4,094,237 108,911,316
15,003,445 5,475,577 1,192,756 4,094,237 54,415,260
2,103,220 1,141,024 289,627 15,405,683
2,280,858 173,225 7,702,841
332,996 23,121 401,323 15,381,103
262,060 7,136,670 16,006,429
Jumlah
148,821,455
80,181,275
18,939,554
10,156,924
16,138,543
23,405,159
Liabilitas Simpanan nasabah Kewajiban pada BI Simpanan dari bank Lain
119,626,237 5 7,829,179
35,663,472 5 7,771,920
14,905,314 21,750
25,255,656 7,209
43,789,660 3,300
12,135 25,000
2,340,000 4,460,000 265,555 571,198
265,555 -
-
800,000 -
355,650
1,540,000 4,460,000 215,548
135,092,174
43,700,952
14,927,064
26,062,865
44,148,610
6,252,683
Surat berharga yang diterbitkan Obligasi subordinasi Surat berharga repo Pinjaman yang diterima Jumlah
31 Desember 2013
Jumlah Rp Juta
Sampai dengan 1 bulan Rp Juta
> 1 bulan s/d 3 bulan/ Rp Juta
> 3 bulan s/d 6 bulan/ Rp Juta
> 6 bulan s/d 1 tahun/ Rp Juta
> 1 tahun Rp Juta
Aset Penempatan pada BI Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit Jumlah
21,870,669 8,233,774 10,377,201 103,250,114 143,731,758
11,487,316 8,033,774 1,545,455 50,558,788 71,625,333
3,940,103 200,000 706,382 14,230,445 19,076,930
685,129 489,834 7,115,223 8,290,186
5,758,121 481,091 15,291,969 21,531,181
7,154,438 16,053,689 23,208,127
Liabilitas Simpanan nasabah Simpanan dari bank Lain Surat berharga yang diterbitkan
118,218,543 4,651,631 2,539,465
37,009,020 4,604,985 -
16,542,392 30,636 -
24,930,728 15,218 200,000
18,411,403 502 799,465
21,325,000 290 1,540,000
Obligasi subordinasi Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali Pinjaman yang diterima Jumlah
4,460,000 2,569,087 1,630,232 134,068,958
2,569,087 225,145 44,408,237
137
791,050 17,364,078
25,145,946
365,100 19,576,470
4,460,000 248,937 27,574,227
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Sensitivitas Suku Bunga Analisis sensitivitas suku bunga diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap potensi kerugian dari perubahan suku bunga, yaitu dengan membuat asumsi perubahan/fluktuasi suku bunga terhadap aset dan liabilitas yang sensitif terhadap suku bunga. Fluktuasi suku bunga dipilih yang lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing suku bunga sebesar 5% untuk Rupiah dan 2% untuk Valas atau fluktuasi berdasarkan data historis selama satu tahun ke belakang. Pada posisi Juni 2014, selisih lebih modal Bank mampu meng-cover risiko suku bunga sebesar 24.57 kali. Hal ini disebabkan karena jumlah aset Bank yang sensitif terhadap suku bunga lebih besar dari jumlah liabilitas yang sensitif terhadap suku bunga. Selain itu, Bank juga menganalisis kemungkinan perubahan tingkat suku bunga yang berdampak pada laba rugi portofolio Bank. Tabel di bawah ini menyajikan perubahan tingkat suku bunga posisi trading book dan banking book dan pengaruhnya terhadap laba rugi maupun ekuitas Bank. 30 Juni 2014 Pengaruh Pengaruh Perubahan penurunan suku bunga peningkatan suku Pengaruh Pengaruh pada tingkat pada laba sebelum bunga pada laba penurunan suku peningkatan suku suku bunga pajak sebelum pajak bunga pada ekuitas bunga pada ekuitas Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Aset keuangan Efek-efek Tersedia untuk dijual Diperdagangkan Kredit Liabilitas keuangan Simpanan Giro Tabungan Pinjaman yang diterima
159 188 22
157,209 (211,719)
(119,399) 211,719
67,246 -
(51,860) -
6 5 29.67452
7,676 32,665 14,584
(7,676) (32,665) (14,584)
-
-
Manajemen Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan Bank menyediakan aset untuk memenuhi liabilitas jangka pendek. Bank mengelola risiko likuiditas secara hati-hati (prudent) dengan memastikan kecukupan dana secara harian maupun di masa datang baik pada saat kondisi normal maupun kondisi krisis dalam pemenuhan liabilitas secara tepat waktu dari berbagai sumber dana yang tersedia, termasuk memastikan ketersediaan aset likuid berkualitas tinggi. Rencana pendanaan darurat (contingency funding plan) telah disusun untuk mempersiapkan Bank jika terjadi krisis. Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas yang digunakan adalah rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar. Tabel dibawah ini menyajikan rasio dari aset likuiditas terhadap liabilitas lancar. 30 Juni 2014 Rp Juta Kas Giro, SBI & penempatan BI lainnya Obligasi Pemerintah Penempatan pada bank lain setelah dikurangi dengan simpanan dari bank lain Jumlah aset likuid bersih Simpanan Rasio
138
31 Desember 2013 Rp Juta
1,391,047 20,064,397 4,897,159
1,562,167 23,148,553 4,833,944
(4,854,608)
1,897,671
21,497,995
31,442,335
121,800,786 17.65%
120,256,653 26.15%
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Analisa Jatuh Tempo untuk Liabilitas Keuangan Dalam analisis ini dilakukan pengelompokan jatuh tempo untuk liabilitas keuangan berdasarkan sisa jatuh tempo kontraktual dari tanggal pelaporan. Untuk liabilitas keuangan dimana pihak lawan memiliki pilihan kapan suatu jumlah dibayarkan, maka liabilitas dialokasikan pada periode paling awal dimana Grup dapat diisyaratkan untuk membayar. Tabel dibawah menunjukkan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkan arus kas tidak terdiskonto.
Sampai dengan 1 bulan Rp Juta
Lain-lain Rp Juta
> 1 bulan s/d 3 bulan Rp Juta
30 Juni 2014 > 3 bulan s/d 6 bulan Rp Juta
> 6 bulan s/d 1 tahun Rp Juta
Lebih dari 1 tahun Rp Juta
Jumlah Rp Juta
Liabilitas keuangan Tanpa suku bunga: Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain
458,089
494,566 1,913,934 539,826 8,617 347,832 5
31 921,921 8,366 472,052 63,716
52 90,625 8,220 962,693 18,803
12 40,892 792 17,397 91,027
6,211
494,661 2,967,372 540,618 25,203 1,799,974 5 666,380
Suku bunga variabel: Simpanan Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain
-
77,866,028 197,633 100,139 90,333
160,194 8,930
396,067 13,425
276 9,599
401,224 46,063
77,866,028 197,633 1,057,900 168,351
-
35,663,489 7,600,238
3,837,499 -
1,489,627 2,000
735,853 500
1,885 28,800
-
265,556 36,909 155,885
60,171 227,179
684,626 1,627,910 247,859
138,432 801,042 368,115
547,604 4,460,000 2,032,720 1,841,662
41,728,354 7,631,538 265,556 1,467,742 4,460,000 4,461,671 2,840,700
458,089
125,309,523
5,760,060
5,541,907
2,203,937
9,366,169
148,639,686
24,339,707
-
-
-
-
-
24,339,707
-
99,924
322,077
213,752
7,206
-
642,959
24,339,707
99,924
322,077
213,752
7,206
-
24,982,666
Liabilitas kontinjensi Bank garansi Standby L/C
-
138,460 23,831
111,193 10,000
119,733 18,849
306,060 17,190
20,113 -
695,559 69,870
Sub jumlah liabilitas kontinjensi
-
162,291
121,193
138,582
323,250
20,113
765,429
24,797,796
125,571,738
6,203,330
5,894,242
2,534,393
9,386,282
174,387,781
Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Pinjaman yang diterima Obligasi subordinasi Surat berharga yang diterbitkan Liabilitas lain-lain Sub jumlah Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang irrevocable dan masih berjalan dalam rangka ekspor dan impor Sub jumlah liabilitas komitmen
Jumlah
139
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Lain-lain Rp Juta
Sampai dengan 1 bulan Rp Juta
> 1 bulan s/d 3 bulan Rp Juta
31 Desember 2013 > 3 bulan > 1 tahun s/d s/d 12 bulan 2 tahun Rp Juta Rp Juta
> 2 tahun s/d 5 tahun Rp Juta
> 5 tahun Rp Juta
-
-
271,250 2,870,509 24,501 2,927 1,838,152 5 323,238
-
73,518,376 879,161 3,355,928 246,067
-
-
44,664,535 4,571,875
Jumlah Rp Juta
Liabilitas keuangan Tanpa suku bunga: Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain
255,370 201,521
3,520 2,157,359 21,006 2,850 261,410 6,641
12,360 665,476 3,000 77 717,131 19,970
47,674 495 859,611 5 90,203
4,903
Suku bunga variabel: Simpanan Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain
600,000 -
73,518,376 279,161 69,645 94,156
796,496 12,774
1,280,691 33,086
656,623 60,896
200,000
36,565,613 3,878,430
5,005,877 488,645
3,087,957 -
5,088 4,800
2,569,087 261,866 163,777
309,977 300,000 298,442
828,208 1,829,000 871,910
487,414 1,567,000 703,658
(168,074) 2,460,000 1,101,854 1,446,885
2,000,000 188,000
2,569,087 1,719,391 4,460,000 4,797,854 3,672,672
119,852,897
8,630,225
8,928,840
3,490,382
5,438,293
2,188,000
149,785,528
-
-
-
-
-
25,546,356
Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Pinjaman yang diterima Obligasi subordinasi Surat berharga yang diterbitkan Liabilitas lain-lain Sub jumlah Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang irrevocab le dan masih berjalan dalam rangka ekspor dan impor
1,256,891
25,546,356
-
552,473 45,155
-
253,030
502,099
16,954
-
-
-
772,083
25,546,356
253,030
502,099
16,954
-
-
-
26,318,439
Liabilitas kontinjensi Bank garansi Standb y L/C
-
299,667 1,002
122,674 365
313,334 10,104
42,478 -
109
-
778,262 11,471
Sub jumlah liabilitas kontinjensi
-
300,669
123,039
323,438
42,478
109
-
789,733
120,406,596
9,255,363
9,269,232
3,532,860
5,438,402
Sub jumlah liabilitas komitmen
Jumlah
26,803,247
140
-
2,188,000
176,893,700
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Analisis perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan Tabel di bawah ini menyajikan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Bank pada tanggal 30 Juni 2014, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavioral assumptions):
Sam pai dengan 1 bulan Rp Juta
Lain-lain Rp Juta
30 Juni 2014 > 3 bulan > 1 tahun s/d s/d 12 bulan 2 tahun Rp Juta Rp Juta
> 1 bulan s/d 3 bulan Rp Juta
> 2 tahun s/d 5 tahun Rp Juta
> 5 tahun Rp Juta
Jum lah Rp Juta
Aset Tanpa suku bunga Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Kredit Tagihan akseptasi Penyertaan dalam bentuk saham Aset lain-lain - bersih Suku bunga variabel Giro pada bank lain Efek-efek Piutang sew a pembiayaan Kredit Suku bunga tetap: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan anjak piutang Piutang sew a pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Jum lah Aset
(1)
1,391,047 10,443,502 608,247
-
-
-
-
-
1,391,047 10,443,502 608,246
(50,837) (625) 880,965
72,800 9,278 726,776 347,551 -
8,914 59,234 470,830 -
15,000 8,927 1,083,779 975,597 -
93,140 362,804 -
5,000 1,358,787 -
38,905 612,269 550,572 -
72,800 152,045 27,119 4,152,812 1,793,978 549,947 880,965
985,754 (1,585,679)
546,175 4,929 8,947,005
3,574 10,231,517
5,979 22,900,643
1,886 6,184,797
21,318,045
31,255,938
546,175 985,754 16,368 99,252,266
(74,969) (154,339)
4,485,967 4,700,380 61,085
1,141,023 2,588,498 130,556
23,121 3,188,405 1,108,282
262,060 433,067 2,340,392
1,537,525 3,530,745
5,143,280 79,080
5,912,171 17,516,186 7,095,801
(588) (30,418) (58,767)
4,094,237 425,702 179,777 331,994
42,703 171,771 321,585
1,256,124 691,000 1,306,334
622,732 1,257,352
366,581 881,305
-
4,094,237 1,723,941 2,001,443 4,039,803
(89,504)
37,376,452
15,170,205
32,563,191
11,558,230
28,997,988
37,680,044
163,256,606
777,978 792 8,366 472,052
61,860
1,018
-
-
8,220 980,090
-
-
-
-
-
-
-
-
469,588 2,968,650 540,739 25,203 1,799,974 5 445,366
Liabilitas Tanpa suku bunga: Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain
445,366
469,588 2,127,794 539,947 8,617 347,832 5 -
Suku bunga variabel: Simpanan Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima
-
4,023,008 197,632 106,852
5,067,971 173,676
64,671,572 1 456,848
3,357,973 61,884
3,240 243,376
2,876 -
77,126,640 197,633 1,042,636
-
35,819,704 7,600,617
3,664,958 -
2,218,949 5,800
1,885 -
25,000
-
41,705,496 7,631,417
-
265,555 70,357 -
139,211 -
533,491 2,427,551
486,939 722,195
227,977 2,442,930 1,300,655
1,989,800 -
265,555 1,457,975 4,432,730 4,450,401
445,366
51,577,508
10,305,004
71,364,382
4,631,894
4,243,178
1,992,676
144,560,008
Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Pinjaman yang diterima Obligasi subordinasi Surat berharga yang diterbitkan Jum lah Liabilitas
-
141
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
> 1 bulan Sampai dengan s/d Lain-lain 1 bulan 3 bulan Rp Juta Rp Juta Rp Juta
31 Desember 2013 > 3 bulan > 1 tahun s/d s/d 12 bulan 2 tahun Rp Juta Rp Juta
> 2 tahun s/d 5 tahun Rp Juta
> 5 tahun Rp Juta
Jumlah Rp Juta
Aset Tanpa suku bunga Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Tagihan derivatif Tagihan akseptasi Kredit (24,231) Penyertaan dalam bentuk saham (625) Aset lain-lain - bersih 840,359
86 878,321 23,542 -
694,174 346,678 -
829,862 -
1,191,556 -
233,213 509,909 -
1,562,167 10,431,217 218,453 3,706 1,833,756 2,615,724 509,284 840,359
1,003,287 3,019 2,955,376
5,489 2,676,015
19,690 13,436,301
20,279 2,091,645
2,389,506
1,158,199
1,003,287 962,764 48,477 23,914,056
7,711,508 1,985,364
200,000 4,618,495
7,293,467
1,057,155
2,742,813
3,462,320
7,911,508 21,078,340
1,296,291 635,659 139,121 273,332
3,022,956 4,063,228 169,611 161,656 316,099
13,981,253 1,352,174 628,127 1,262,213
6,937,981 803,257 1,681,122
21,442,068 104,879 222,655
28,398,014 -
3,022,956 75,191,505 2,156,949 1,815,871 3,696,574
(103,834)
28,494,779
16,135,498
39,014,077
13,421,301
28,093,477
33,761,655
158,816,953
Tanpa suku bunga: Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain
490,371
258,891 2,063,823 220,902 2,008 261,411 -
762,669 3,495 77 717,130 -
137 47,174 859,611 5 -
-
-
-
259,028 2,874,167 224,397 2,085 1,838,152 5 490,371
Suku bunga variabel: Simpanan Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima
-
3,724,669 279,466 207,554
5,750,273 114,112
38,597,339 416,382
24,675,066 59,275
290,940
-
72,747,347 279,466 1,088,263
-
37,526,049 4,367,074
4,496,164 2,300
2,608,891 2,500
-
4,035 -
-
44,635,139 4,371,874
-
2,569,087 295,230 -
928,624 299,007
486,133 1,792,059
428,549 2,440,872 1,518,527
182,856 1,168,483
1,989,105 -
2,569,087 2,321,392 4,429,977 4,778,076
Jumlah Liabilitas
490,371
51,776,164
13,073,851
44,810,231
29,122,790
1,646,314
1,989,105
142,908,826
Selisih
(594,205)
(23,281,385)
3,061,647
(5,796,154)
(15,701,489)
26,447,163
31,772,550
15,908,127
Suku bunga variabel Giro pada bank lain Efek-efek Piutang sewa pembiayaan Kredit
962,764 (792,986)
Suku bunga tetap: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek (81,274) Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit (927,330) Tagihan anjak piutang (495) Piutang sewa pembiayaan (21,169) Piutang pembiayaan konsumen (58,847) Jumlah Aset
1,562,167 10,431,217 218,453 3,620 261,261 15,104 -
-
Liabilitas
Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Pinjaman yang diterima Obligasi subordinasi Surat berharga yang diterbitkan
142
501 -
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
56. KONTINJENSI , IKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN LAINNYA Kontinjensi a.
Surat Ketetapan Pajak (SKP) PPh Badan tahun 1993. Pada tanggal 10 Juni 1999 Panitera Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta telah menyerahkan salinan resmi putusan perkara gugatan No. 167/G/1998/PT.TUN.JKT antara Bank dengan Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (BPSP) mengenai Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Badan (SKP PPh Badan) tahun 1993 sebesar Rp 9.710 juta, yang isinya adalah: Mencabut atau membatalkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas SKP PPh Badan tahun 1993. Menyatakan bahwa SKP PPh Badan tahun 1993 adalah “nihil”. Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak untuk mengembalikan atau merestitusikan kepada Bank jumlah pokok pajak beserta sanksi bunganya sebagaimana tercantum dalam Surat Setoran Pajak terkait. BPSP telah mengajukan kasasi atas keputusan tersebut dan ditolak oleh Mahkamah Agung dalam Surat Keputusannya No. 82K/TUN/2000 tanggal 27 Pebruari 2001. Pada tanggal 10 Desember 2001 PTTUN Jakarta melalui Surat Keputusan No. W7.PT.TUN.Eks.3802.2001 telah menegur BPSP untuk segera melaksanakan Putusan PTTUN No.167/G/1998/PT.TUN.JKT tanggal 10 Juni 1999 yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. PTTUN pada tanggal 30 September 2002 melalui suratnya No. W7.PT.TUN.Eks.319.2002 menyampaikan surat kepada Presiden Republik Indonesia sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan tertinggi untuk memerintahkan Menteri Keuangan Republik Indonesia dan BPSP melaksanakan keputusan PTTUN yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
b.
Surat Ketetapan Pajak (SKP) PPh Badan tahun 1994 Sehubungan dengan gugatan Bank mengenai SKP Kurang Bayar PPh Badan tahun 1994, pada tanggal 31 Mei 2000 PTTUN Jakarta melalui Keputusan No. 294/G/1999/PT.TUN.JKT telah menetapkan: Mengabulkan gugatan Bank untuk seluruhnya. Menyatakan batal surat keputusan BPSP No. PUT-225/BPSP/M.IV/1999 tanggal 10 September 1999 yang hanya mengabulkan sebagian permohonan banding Bank atas SKP PPh Badan tahun 1994. Memerintah BPSP untuk menerbitkan Surat Keputusan Baru yang berisi: a. Membatalkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas SKP PPh Badan tahun 1994. b. Menyatakan SKP Pajak Penghasilan Badan tahun 1994 adalah nihil. c. Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak untuk mengembalikan/ merestitusikan kepada Bank jumlah pokok pajak beserta sanksi bunganya sebagaimana dalam Surat Setoran Pajak terkait. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, BPSP belum melaksanakan Keputusan PTTUN tersebut atas bagian yang ditolak BPSP sebesar Rp 1.030 juta dan/atau kasasi. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, jumlah yang telah dibayar Bank atas SKP Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) tahun 1993 dan 1994 termasuk bunga denda keterlambatan adalah sebagai berikut: Keterangan SKP PPh Badan SKP PPh Badan Bunga denda keterlambatan Jumlah
Tahun
Rp Juta
1993 1994
9,710 1,030 84 10,824
143
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Karena belum adanya pelaksanaan Keputusan PTTUN oleh BPSP sehubungan dengan gugatan perkara SKP PPh Badan tahun 1993 dan 1994, maka Bank mencatat pembayaran pajak tersebut sebagai pajak dibayar di muka (Catatan 21). c.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan PT Panin Insurance Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 2 Januari 2003. Perjanjian tersebut diperuntukkan atas kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan suatu obyek pertanggungan ditentukan oleh PT Panin Insurance Tbk.
d.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 1 Januari 2005. Perjanjian tersebut diperuntukkan atas kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan suatu obyek pertanggungan ditentukan oleh PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. Ikatan dan Perjanjian Signifikan Lainnya
a. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran produk Bancassurance Panin Premier Protection dengan PT Panin Dai-ichi Life berdasarkan Perjanjian Kerjasama No.094/Dir/006/05.14 tanggal 2 Mei 2014. Produk Bancaassurance adalah produk-produk asuransi jiwa dengan dilengkapi manfaat pasti yang diterbitkan oleh PT Panin Dai-ichi Life. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen pemasaran dengan memperoleh kompensasi berupa komisi. b. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran produk Bancassurance Panin Dana Pasti dengan PT Panin Life berdasarkan Perjanjian Kerjasama No.254-A/Dir/006/06.11, No.254-B/Dir/006/06.11 dan No.254-C/Dir/006/06.11 tanggal 22 Juni 2011. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT. Panin Life No. 06 dari Notaris Mala Mukti, S.H., LL.M. tanggal 4 November 2013, PT Panin Life berubah nama menjadi PT Panin Dai-ichi Life. Akta perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-57995.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 13 November 2013. Produk Bancaassurance adalah produk-produk asuransi jiwa dengan dilengkapi manfaat pasti yang diterbitkan oleh PT Panin Financial Tbk, yang terdiri atas Produk Panin Dana Pasti, Produk Panin Flexilinked dan Produk Panin Lifevestlink. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen pemasaran dengan memperoleh kompensasi berupa komisi, dengan jangka waktu perjanjian selama 5 tahun dan dapat diperpanjang kembali. Pada tanggal 20 Mei 2013 Bank mengadakan perubahan perjanjian kerjasama, dimana kedua pihak sepakat untuk mengubah mekanisme penarikan nilai tunai Produk Asuransi Panin Dana Pasti. c.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran Bahana Reksa Panin Terproteksi III dan IV dengan PT Bahana TCW Investment Management berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. 014/BTIM-BANKPANIN/0808 tanggal 22 Agustus 2008. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen penjual dengan memperoleh kompensasi berupa imbal jasa. Pada tanggal 25 Agustus 2011 Bank mengadakan perubahan perjanjian kerjasama, dimana kedua pihak sepakat untuk mengubah daftar reksadana yang ditawarkan menjadi Bahana Reksadana Panin Terproteksi VI, VII, VIII, IX, XI, XII, XIII, XIV, XV dan XVIII. Pada tanggal 20 Juli 2012, Bank mengadakan perubahan perjanjian kerjasama pemasaran dimana kedua pihak sepakat untuk mengubah jangka waktu perjanjian selama 5 tahun dan dapat diperpanjang kembali.
144
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
d. Bank mengadakan perjanjian kerjasama tentang penjualan Obligasi Negara Ritel Republik Indonesia yang tertuang dalam perjanjian No. SPK-05/PPK/ORI/2013 tanggal 26 Juni 2013. Bank bertindak sebagai agen penjual dengan memperoleh imbalan jasa sebesar 0,45% sudah termasuk PPN sebesar 10%. Pemerintah menetapkan target penjualan Obligasi Negara Ritel minimal sebesar Rp 150.000 juta dan jumlah investor minimal 200 (dua ratus) investor. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. e. Bank mengadakan perjanjian kerjasama tentang Sub Agen Penjualan Sukuk Negara Ritel Seri SR-005 Tahun 2013 dengan PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas yang tertuang dalam perjanjian No. 033/aaa-IB/II/2013 tanggal 8 Februari 2013. PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas telah ditunjuk sebagai Agen Penjual Dalam Rangka Penerbitan dan Penjualan Surat Berharga Syariah Negara Ritel (Sukuk Negara Ritel) di Pasar Perdana Dalam Negeri Tahun 2013 berdasarkan Surat Kementrian Keuangan Republik Indonesia No. S-02/PPK.SR/2013 tanggal 4 Januari 2013. Penunjukan Bank selaku Sub Agen Penjual untuk membantu melakukan penjualan Sukuk Negara Ritel pada tahun 2013 berdasarkan Surat No. 012/AAA-IB/I/2013 tanggal 18 Januari 2013 dan persetujuan tertulis dari Pemerintah Cq Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia dengan No. S-22/PU.4/2013 tanggal 25 Januari 2013. Bank bertindak sebagai Sub Agen Penjual dengan memperoleh imbalan jasa sebesar 0,225% sudah termasuk PPN sebesar 10%. Jumlah maksimal penjualan Sukuk Negara Ritel yang sudah ditetapkan oleh PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas maksimal sebesar Rp 100.000 juta. f.
Pada tanggal 21 Agustus 2009, VMF memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan pola channeling dari Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp 50.000 juta yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan. Jangka waktu perjanjian kredit adalah 12 bulan sejak penandatanganan amandemen perjanjian kredit. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VMF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumendokumen. Sebagai imbalannya, VMF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BRI. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar without recourse. Pada tanggal 28 Oktober 2010, VMF melakukan perpanjangan perjanjian kerjasama dengan Bank BRI dengan jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak berakhirnya perjanjian awal dan penambahan plafond menjadi sebesar Rp 145.000 juta yang terdiri dari Rp 45.000 juta sisa fasilitas channeling lama dan Rp 100.000 juta fasilitas channeling baru. Fasilitas channeling sebesar Rp 45.000 juta akan jatuh tempo pada tanggal 21 Agustus 2012, sementara fasilitas channeling sebesar Rp 100.000 juta jatuh tempo pada tanggal 28 Oktober 2012 dan tidak diperpanjang. Pada tanggal 15 Januari 2013, VMF memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan chanelling dari Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp 115.000 juta yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan. Jangka waktu perjanjian kredit adalah 24 bulan sejak ditandatanganinnya perjanjian kredit. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VMF setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada BRI, dengan saldo sejumlah Rp 174 juta dan Rp 81 juta masingmasing pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, dan disajikan sebagai Kas yang Dibatasi Penggunaannya sebagai bagian dari akun Aset Lain-lain (Catatan 19). Saldo fasilitas yang telah disalurkan sebesar Rp 80.401 juta dan Rp 100.740 juta masing-masing pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai oleh BRI.
145
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
g. VMF mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi untuk melindungi kendaraan bermotor, mesin dan alat berat yang dibiayai oleh VMF, antara lain dari risiko kehilangan, kerusakan dan kebakaran. h. Pada tanggal 24 Oktober 1996, Clipan menandatangani perjanjian sewa gedung kantor Plaza 89 dengan PT Mulialand Tbk untuk jangka waktu 1 Oktober 1996 sampai dengan 30 September 2000. Pada bulan Maret 1998, Clipan telah pindah kantor ke gedung Plaza Panin Palmerah. Sejak bulan April 1998, Clipan tidak melakukan pembayaran sewa ke PT Mulialand Tbk. Sehubungan dengan itu, pada tanggal 27 Januari 1999 PT Mulialand Tbk mengajukan gugatan kepada Clipan yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 43/PDT.G/1999/PN.Jak.Sel tanggal 29 Juli 1999, Clipan diwajibkan membayar sisa uang sewa, biaya pelayanan dan biaya lainnya untuk masa 14 April 1998 sampai dengan 30 September 1998 sebesar US$ 518.222 dikurangi dengan deposit telepon Clipan sebesar Rp 58 juta dan ditambah denda keterlambatan 2% per bulan terhitung sejak tanggal 21 April 1998 sampai dengan seluruh liabilitas dibayar lunas oleh Clipan. Atas keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, Clipan telah mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta, dan selanjutnya berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 977/Pdt/1999/PT.DKI tanggal 25 Pebruari 2000, Clipan sebagai pihak yang dikalahkan. Dengan adanya hasil putusan tersebut, Clipan telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung RI dan telah menyampaikan memori kasasi tertanggal 26 Oktober 2000 sesuai risalah penerimaan permohonan kasasi No.43/PDT.G/1999/PN.Jkt.Sel. Telah ada surat dari Mahkamah Agung RI kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tentang penyampaian salinan putusan MA No. 2321/K/PDT/2001 tanggal 17 Maret 2003. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, isi Surat Pemberitahuan Putusan Kasasi (formil) kepada Clipan belum diberitahukan sehingga isi Putusan belum diketahui. i.
Kantor Cabang Semarang Clipan menerima gugatan perbuatan melawan hukum dari CV Bina Usaha (Penggugat) terkait permasalahan hukum atas 9 (sembilan) unit truk tangki yang merupakan objek piutang sewa pembiayaan CV Bina Usaha (selaku Lessee) dan permasalahan pembayaran liabilitas piutang sewa pembiayaan CV Bina Usaha kepada Clipan (selaku Lessor). Gugatan tersebut diregister dengan No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg tanggal 7 September 2009. Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain mengajukan sita jaminan terhadap 9 (sembilan) unit truk tangki yang merupakan objek piutang sewa pembiayaan, tuntutan ganti rugi materiil sebesar Rp 478 juta dan ganti rugi immateriil sebesar Rp 10.000 juta. Berdasarkan Putusan PN Semarang No.210/Pdt.G/2009/PN.Smg tanggal 26 Mei 2010 memutuskan, antara lain: -
Dalam pokok perkara: menolak gugatan CV Bina Usaha (Penggugat) untuk seluruhnya; Dalam rekonpensi: mengabulkan gugatan Clipan (selaku Penggugat Rekonpensi) untuk sebagian, menyatakan CV Bina Usaha (selaku Tergugat Rekonpensi) telah ingkar janji (wanprestasi), memerintahkan Tergugat Rekonpensi untuk membayar ganti rugi materiil kepada Penggugat Rekonpensi sebesar Rp 2.526 juta dan denda sebesar 0,4% per hari keterlambatan membayar ganti rugi tersebut.
Atas Putusan PN Semarang No.210/Pdt.G/2009/PN.Smg tanggal 26 Mei 2010, CV Bina Usaha mengajukan banding. Telah ada putusan Pengadilan Negeri Semarang No. 385/Pdt/2010/PN.Smg tanggal 3 Januari 2011 yang memutuskan antara lain memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Semarang tanggal 26 Mei 2010 No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg yang dimohonkan banding sekedar mengenai pembebanan pembayaran ganti rugi kepada Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi. Atas putusan Pengadilan Tinggi Semarang tersebut Clipan telah mengajukan permohonan kasasi tanggal 4 Maret 2011. Telah ada Putusan Kasasi No. 1510/K/PDT/2011 tanggal 28 Desember 2011 memutuskan untuk mengabulkan Permohonan Kasasi: PT Clipan Finance Indonesia Tbk, membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi Semarang No.385/Pdt/2010/PN.Smg tanggal 3 Januari 2011 yang memperbaiki Putusan Pengadilan Negeri Semarang No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg tanggal 26 Mei 2010, mengadili 146
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
sendiri dalam rekonpensi: menyatakan Tergugat Rekonpensi telah ingkar janji (wanprestasi) menghukum Tergugat Rekonpensi membayar ganti rugi materiil kepada Penggugat Rekonpensi (Clipan) sebesar Rp 2.526 juta dan denda sebesar 0,4% per hari keterlambatan membayar ganti rugi tersebut. j.
Kantor Cabang Bandung Clipan selaku Tergugat menerima gugatan perbuatan melawan hukum dari Yudi Heriyanto (Penggugat) terkait permasalahan pembayaran liabilitas serta objek pembiayaan (jaminan) Penggugat selaku Konsumen kepada Clipan (selaku Perusahaan Pembiayaan). Gugatan tersebut teregister di Pengadilan Negeri Bandung No. 299/Pdt.G/2009/PN.Bdg tanggal 27 Agustus 2009. Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut untuk penjadwalan utang (reschedulling), penetapan sisa hutang sebesar Rp 134 juta dengan jangka waktu pembayaran ditambah menjadi 7 (tujuh) tahun sampai dengan 9 (sembilan) tahun, tuntutan ganti rugi immateriil sebesar Rp 600 juta dan ganti rugi materiil sebesar Rp 30 juta. Berdasarkan Putusan PN Bandung No. 299/Pdt/G/2009/PN. Bdg tanggal 7 Juli 2010 memutuskan antara lain: – Dalam pokok perkara: menolak gugatan Yudi Heriyanto (Penggugat) seluruhnya; – Dalam rekonpensi: mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi (Clipan) untuk sebagian, menyatakan Tergugat Rekonpensi (Yudi Heriyanto) telah melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestasi), memerintahkan kepada Tergugat Rekonpensi agar menyerahkan Mercedes Benz yang menjadi Obyek Jaminan Fiducia kepada Penggugat Rekonpensi berdasarkan Sertifikat Fiducia No. W 8.0006364.HT.04.06 Th.2009 tanggal 19 Mei 2009 yang memiliki kekuatan eksekutorial. Atas Putusan PN Bandung No. 299/Pdt/G/2009/PN.Bdg tanggal 7 Juli 2010 tersebut Yudi Heriyanto menyatakan banding. Pihak Penggugat menyatakan banding dan telah ada putusan banding Pengadilan Tinggi Bandung No. 43/Pdt/2011/PT.Bdg tanggal 11 Mei 2011 yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 7 Juli 2010 No. 299/Pdt.G/2009/PN.Bdg, atas putusan ini Yudi Heriyanto (Penggugat/Pembanding) mengajukan kasasi pada tanggal 23 Agustus 2011. Telah ada Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI No. 562K/Pdt/2012 tanggal 24 September 2012 yang memutuskan menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi (Yudi Heryanto - Konsumen), menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam tingkat Kasasi sebesar Rp 0,5 juta.
k.
Clipan selaku Tergugat II mendapat gugatan perdata dari An Man Oh (selaku Penggugat). Gugatan tersebut teregister di Pengadilan Negeri Bogor dengan No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010. Gugatan terkait dengan pelaksanaan lelang eksekusi atas 5 bidang tanah jaminan atas nama Man Oh An (An Man Oh) selaku konsumen yang telah wanprestasi (konsumen bermasalah/macet) pada Clipan. Pelaksanaan lelang eksekusi atas jaminan 5 bidang tanah tersebut telah dilakukan pada tanggal 18 November 2009 di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bogor. Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut untuk menetapkan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap 5 bidang tanah atas nama Man Oh An dan memerintahkan para Tergugat untuk tidak mengalihkan, menjual, menjadikan jaminan kepada pihak lain/pihak ketiga. Clipan selaku Termohon III dari Permohonan Intervensi No. 61/ Pdt.Intervensi/ 2010/PN.Bgr terhadap perkara perdata No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010 tersebut diatas, yang diajukan oleh Tati (selaku Pemohon Intervensi) di Pengadilan Negeri Bogor. Dalam petitum permohonan, Pemohon Intervensi memohon agar diputuskan, antara lain: menyatakan menolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima gugatan perkara No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010 yang teregister di Pengadilan Negeri Bogor, menyatakan Pemohon Intervensi sah sebagai Pemenang Lelang berdasarkan Risalah Lelang No. 469/2009 tanggal 2 Desember 2009 serta Pemohon Intervensi berhak atas 5 (lima) bidang tanah yang telah dilelang dalam 1 (satu) paket. Atas perkara No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr melalui Putusan Pengadilan No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 23 Mei 2012, telah diputuskan antara lain:
147
Negeri
Bogor
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Dalam pokok perkara: Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; Menyatakan lunas segala pembayaran atas tagihan Tergugat II kepada Penggugat oleh karena Tergugat II telah menerima pembayaran dari pihak lain untuk kepentingan Penggugat; Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya; Memerintahkan kepada Tergugat III dan Tergugat IV untuk tunduk dan taat pada putusan ini. Dalam perkara intervensi: Mengabulkan gugatan Penggugat intervensi untuk sebagian; Menyatakan sah berdasarkan hukum pelaksanaan lelang tertanggal 18 Nopember 2009 yang dilaksanakan Termohon III; Menyatakan pemohon intervensi (intervenient) sah sebagai pemenang lelang berdasarkan Risalah Lelang No. 469/2009 tertanggal 2 Desember 2009, serta Pemohon intervensi berhak atas 5 bidang tanah yang telah dilelang; Memerintahkan Turut Tergugat intervensi/Turut Tergugat melakukan roya dan balik nama (lelang) menjadi hak milik Pemohon intervensi (intervenient) selaku pemenang lelang atas 5 bidang tanah; Menyatakan gugatan intervensi dari Penggugat intervensi untuk selain dan selebihnya tidak dapat diterima. Atas putusan pengadilan tersebut diatas, Pihak Penggugat/Tergugat Intervensi I (An Man Oh) telah mengajukan Banding dan telah ada Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No.572/Pdt/2012/PT.Bdg.Jo No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 4 Februari 2013, yang antara lain memutuskan menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Bogor tanggal 23 Mei 2012 No.61/Pdt.G/2010/PN.Bgr yang dimohonkan banding tersebut. Atas putusan Pengadilan Tinggi Bandung No. 572/Pdt/2012/PT.Bdg.Jo.No.61/Pdt.G/2010/ PN.Bgr tanggal 4 Februari 2013 pihak Penggugat (An Man Oh) telah mengajukan Kasasi. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, perkara ini masih dalam proses kasasi. l.
Dr. Tommy Sihotang, S.H., LLM dan Dr. Juniver Girsang, S.H., MH selaku Penggugat mengajukan gugatan perdata pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tanggal 14 Juli 2011 terhadap Clipan selaku Tergugat V beserta 6 (enam) Tergugat lainnya dan 2 (dua) Turut Tergugat, berupa gugatan ingkar janji/ wanprestasi dimana Penggugat menuntut Para Tergugat untuk membayar success fee kepada Penggugat (selaku Kuasa Hukum Para Tergugat dalam perkara kepailitan). Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut Para Tergugat untuk secara tanggung renteng membayar kerugian kepada Penggugat sejumlah Rp 4.606 juta ditambah dengan bunga sebesar 3% setiap bulannya sejak gugatan didaftarkan sampai dengan Para Tergugat menyelesaikan seluruh kewajibannya secara tunai dan sekaligus, meminta Turut Tergugat untuk membekukan (suspending) kegiatan usaha dan/atau mendenda Clipan dan 1 (satu) Tergugat lainnya karena sebagai perusahaan publik telah melakukan perbuatan ingkar janji/ wanprestasi dan tidak melaporkannya kepada Turut Tergugat sebagai badan-badan yang memberi izin dan mengawasi perusahaan-perusahaan publik. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tanggal 23 Mei 2012, telah diputuskan antara lain: Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; Menyatakan Para Tergugat I sampai dengan VII telah melakukan perbuatan ingkar janji/wanprestasi; Menyatakan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum sita jaminan berdasarkan Penetapan Sita Jaminan No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tanggal 2 April 2012; Menghukum Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII untuk membayar success fee kepada Penggugat sebesar Rp 2.606 juta secara tanggung renteng; ditambah bunga 6% setiap tahunnya, terhitung sejak gugatan didaftarkan sampai dengan Para Tergugat menyelesaikan seluruh kewajibannya secara tunai dan sekaligus. Atas putusan pengadilan tersebut diatas, para Tergugat telah mengajukan Banding. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, perkara ini masih dalam proses banding. 148
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
m. Perkara perdata yang diregister tanggal 2 Agustus 2011 di Pengadilan Negeri Tasikmalaya No. 39/Pdt.G/2011/PN.Tsm antara Hasanurip, S.Kom. (Penggugat) melawan Clipan (Tergugat) berupa gugatan perbuatan melawan hukum oleh Clipan sehubungan dengan perjanjian pembiayaan konsumen antara Clipan (perusahaan pembiayaan) dengan Penggugat (konsumen) dimana Penggugat karena diambang kebangkrutan tidak bisa melakukan pembayaran angsuran kepada Tergugat dan hanya mampu untuk membayar Rp 1 juta per bulan namun hal tersebut tidak diterima Tergugat dan Tergugat akan melakukan penarikan atas kendaraan yang merupakan objek pembiayaan. Penggugat dalam petitumnya antara lain menuntut menghukum Tergugat untuk tidak melakukan penarikan/pengambilan atas kendaraan (objek pembiayaan), menyatakan Penggugat masih berhutang kepada Tergugat sejumlah Rp 35 juta, menetapkan agar utang tersebut dapat dibayar Penggugat dengan cara mencicil sejumlah Rp 1 juta per bulan. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri 26 April 2012, telah diputuskan antara lain:
Tasikmalaya
No.
39/Pdt.G/2011/PN.Tsm
tanggal
Dalam pokok perkara: Menolak gugatan Penggugat Dalam rekonpensi: Mengabulkan gugatan Penggugat dalam Rekonpensi untuk sebagian; Menyatakan Tergugat dalam rekonpensi telah melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestasi); Memerintahkan kepada Tergugat dalam Rekonpensi agar menyerahkan unit kendaraan bermotor atas nama Hendry Fernando yang menjadi objek Jaminan Fiducia kepada Penggugat dalam Rekonvensi berdasarkan Sertifikat Fiducia No.W8-0068594 A.H.05.01 Th 2011/STD tertanggal 25 Oktober 2011, yang memiliki kekuatan eksekutorial. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu, walaupun ada upaya hukum verzet, banding maupun kasasi. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, belum ada pemberitahuan Banding dari pihak Penggugat. n. Perkara perdata yang diregister tanggal 8 Desember 2011 di Pengadilan Negeri Surabaya No. 948/Pdt.G/2011/PN.Sby antara Herman (Penggugat) melawan Clipan (Tergugat) berupa gugatan perbuatan melawan hukum oleh Clipan sehubungan dengan perjanjian pembiayaan konsumen antara Clipan (perusahaan pembiayaan) dengan Penggugat (konsumen) dimana Penggugat dalam petitumnya antara lain menuntut untuk menyatakan Perjanjian Pembiayaan Konsumen No. 84206101111 tanggal 21 September 2011 Batal Demi Hukum, menghukum Tergugat membayar kerugian sejumlah Rp 515 juta (dengan rincian: 1. Immateriil Rp 500 juta, 2. Materiil Rp 5 juta, 3. Jasa Pengacara Rp 10 juta), menyatakan sah dan berharga sita atas Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) D No. 7913132 J. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara ini masih dalam proses persidangan. o. Perkara perdata yang diregister tanggal 15 Mei 2013 di Pengadilan Negeri Jakarta Barat No. 302/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Bar antara H. Ambo Dalle Bin H. Saleh (Penggugat) melawan Clipan (Tergugat I), Clipan kantor cabang Surabaya (Tergugat II) dan 1 Turut Tergugat, berupa gugatan wanprestasi oleh Clipan sehubungan dengan Penggugat (konsumen) merasa bahwa Clipan tidak kooperatif kepada Penggugat (konsumen) pada saat melakukan pengambilan BPKB. Penggugat dalam petitum gugatannya antara lain menuntut untuk menyatakan Tergugat I wanprestasi, memerintahkan Tergugat I untuk menyerahkan surat-surat yang berkaitan dengan pembiayaan kendaraan bus dan BPKB 5 (lima) buku seketika tanpa syarat-syarat lainnya kepada Penggugat setelah perkara ini diputus, menghukum Tergugat I membayar kerugian materiil sejumlah Rp 2.091 juta dan kerugian immateriil Rp 1.000 juta kepada Penggugat, menghukum Tergugat I untuk membayar perhitungan keuntungan sebesar Rp 15 juta per bulan kepada Penggugat selama belum menyerahkan surat-surat dan BPKB kepada Penggugat. Proses persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat telah berjalan sampai dengan tahap Putusan Pengadilan Negeri yang dibacakan pada tanggal 5 Februari 2014 yang memutuskan antara lain 149
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
menolak gugatan Penggugat dan saat ini Clipan sedang menunggu salinan putusan dari Pengadilan Negeri Jakarta Barat tersebut. p. Perkara perdata yang diregister tanggal 10 September 2013 di Pengadilan Negeri Jakarta Barat No.527/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Bar antara Syasuni (Penggugat) melawan Clipan (Tergugat) berupa gugatan Pembatalan Pembiayaan Konsumen No. 81200611313 tanggal 29 Mei 2013 dan Jadwal Ulang Pembayaran Sisa Hutang. Dasar gugatan Penggugat antara lain mengenai perjanjian standar atau klausula baku sepihak yang harus ditandatangani oleh Penggugat serta pembebanan benda dengan jaminan Fidusia. Penggugat dalam petitum gugatannya antara lain menuntut untuk menyatakan Perjanjian Pembiayaan Konsumen No. 81200611313 antara Penggugat dan Tergugat batal demi hukum, menetapkan objek perkara 1 (satu) unit Toyota Kijang Innova 2.0G tahun 2011 adalah hak pemilik Penggugat dan tetap dikuasai oleh Penggugat, menetapkan jumlah hutang Penggugat kepada Tergugat sebesar Rp 159 juta, menetapkan kewajiban membayar angsuran sisa utang Penggugat kepada Tergugat sebesar Rp 159 juta disesuaikan kemampuan dan kesanggupan bayar Penggugat yaitu Rp 1,5 juta setiap kali angsuran pada setiap bulan. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, perkara ini masih dalam proses persidangan. q. Perkara perdata yang diregister tanggal 5 Juli 2013 di Pengadilan Negeri Medan No. 392/Pdt.G/2013/PN.Mdn antara Zulfiandi (Penggugat) melawan Clipan kantor cabang Medan (Tergugat III) beserta 2 Tergugat lainnya, berupa gugatan wanprestasi/ingkar janji, sehubungan Penggugat (konsumen) merasa dirugikan oleh pihak asuransi pada saat melakukan klaim penggantian kehilangan kendaraan. Penggugat dalam petitum gugatannya antara lain menuntut untuk menyatakan Para Tergugat telah melakukan wanprestasi, menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar uang ganti rugi sebesar Rp1.162 juta dengan seketika dan sekaligus kepada Penggugat, menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas aset/harta kekayaan milik tergugat baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, perkara ini masih dalam proses persidangan. r.
Perkara gugatan konsumen ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Pekanbaru, surat pengaduan No. 17/BPSK/PKR-SERT/IX/13 tanggal 11 September 2013 antara Meliwati (Penggugat) melawan Clipan (Tergugat) sehubungan dengan Penggugat (Konsumen) telah menunggak kewajiban pembayaran kepada Tergugat (Clipan) sehingga dilakukannya penarikan kendaraan Penggugat dan Penggugat (Konsumen) melaporkan Tergugat (Clipan) ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Pekanbaru. Untuk kasus ini telah ada Putusan BPSK No. 09/Pts/BPSK/X/2013 tanggal 1 Oktober 2013 yang antara lain memutuskan mewajibkan Penggugat untuk membayar pelunasan pembiayaan kepada PT Clipan Finance Indonesia sebesar Rp 85 juta, mewajibkan pelaku usaha (tergugat) untuk mengembalikan mobil Isuzu Panther tersebut kepada penggugat. Atas Putusan BPSK tersebut diatas Clipan mengajukan keberatan kepada Pengadilan Negeri Pekanbaru yang teregister No. 175/PDT-SUS/BPSK/2013/PN.PBR tanggal 29 Oktober 2013. Pada tanggal 12 Desember 2013 Pengadilan Negeri Pekanbaru melalui Putusan No. 175/Pdt.Sus-BPSK/2013/PN.PBR telah memutuskan antara lain menolak permohonan keberatan dari Pemohon (Clipan), selanjutnya terhadap Putusan Pengadilan Negeri Pekanbaru tersebut Clipan telah mengajukan Kasasi pada tanggal 24 Desember 2013. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, perkara ini masih dalam proses Kasasi.
s.
Perkara sengketa konsumen di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Tasikmalaya, surat pengaduan No. 015/PK-004/VIII/2013 tanggal 18 Juli 2013 antara Nanang Sudrajat (Pengadu) melawan Clipan (Teradu) sehubungan dengan Pengadu (Konsumen) telah menunggak kewajiban pembayaran kepada Teradu (Clipan) sehingga dilakukannya penarikan kendaraan Pengadu dan Pengadu (Konsumen) melaporkan Teradu (Clipan) ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Tasikmalaya dengan tuntutan antara lain mohon keringanan dalam pembayaran kewajibannya dan mohon agar Teradu tidak melakukan penarikan kendaraan. 150
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Untuk kasus ini telah ada Putusan BPSK No. 009/A/BPSK/-Kota.Tsm/IX/2013 tanggal 1 Oktober 2013 yang antara lain memutuskan menghukum Pengadu untuk melaksanakan kewajiban yang muncul dari perjanjian membuka kredit yang telah diadakan dengan Teradu yaitu Sisa Utang Pokok dan Bunga yang masih terutang sebesar Rp 45 juta, menghukum dan memerintahkan Teradu untuk mengembalikan 1 (satu) unit kendaraan roda empat Daihatsu Tipe F600 (Xenia 1000cc) tahun 2005, menghukum dan memerintahkan Teradu untuk mengembalikan BPKB tanpa syarat jika kewajiban Pengadu telah dilunasi. Terhadap putusan tersebut diatas Clipan (Teradu) mendaftarkan gugatan keberatan terhadap putusan BPSK tersebut ke PN Tasikmalaya tertanggal 25 Oktober 2013. t.
Perkara perdata yang diregister tanggal 22 Maret 2013 di Pengadilan Negeri Jakarta Barat No.177/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Bar antara Surya Agung (Penggugat I) dan Hariyanto (Penggugat II) melawan Clipan (Tergugat) dan 1 Turut Tergugat berupa gugatan perbuatan melawan hukum. Para Penggugat dalam petitum gugatannya antara lain menuntut untuk menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum karena telah menyerahkan dokumen kendaraan dan melakukan penarikan ketiga unit kendaraan bermotor, menghukum Tergugat untuk membayar seluruh kerugian Penggugat I materiil dan immateriil sejumlah Rp 1.708 juta. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, perkara ini masih dalam proses persidangan.
u. Perkara perdata yang diregister tanggal 18 September 2013 di Pengadilan Negeri Banjarmasin No. 87/Pdt.G/2013/PN.Bjm antara Lilik Eko Saputi (Penggugat) melawan Clipan Cabang Banjarmasin (Tergugat) berupa gugatan perbuatan melawan hukum. Penggugat dalam petitum gugatannya antara lain menuntut untuk menyatakan Tergugat melanggar Klausula Baku yang dilarang berdasarkan Undang-Undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, menyatakan bahwa surat kuasa tarik, surat kuasa jual dan surat kuasa penerbitan Sertifikat Jaminan Fiducia adalah Batal Demi Hukum, menghukum Tergugat (Clipan) membayar kerugian Rp 2.000 juta kepada Penggugat untuk kepentingan pendidikan konsumen. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, perkara ini masih dalam proses persidangan. v.
Perkara perdata yang diregister tanggal 14 November 2013 di Pengadilan Negeri Sukabumi No. 23/Pdt.G/2013/PN.Smi antara Dedi Setiawan (Penggugat) melawan Clipan kantor pemasaran Sukabumi (Tergugat) berupa gugatan ganti rugi. Penggugat dalam petitum gugatannya antara lain menuntut untuk menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan hukum, menghukum Tergugat untuk memberi Ganti Rugi kerusakan barang jaminan milik Penggugat sebesar Rp 50 juta, menyatakan sah dan berharganya sita jaminan (CB) terhadap kendaraan bermotor Toyota Kijang innova 2.0 Luxury Tahun 2005, atas nama H. Ikah, membatalkan Perjanjian No. 84100221213 tanggal 23 Juli 2013 yang dibuat antara Penggugat dengan Tergugat. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, perkara ini masih dalam proses persidangan.
w. Perkara perdata yang diregister tanggal 16 Desember 2013 di Pengadilan Negeri Lahat No. 19/Pdt.G/2013/PN.LT antara Amat Fahrudin (Penggugat) melawan Clipan kantor cabang Palembang (Tergugat) berupa Gugatan Penyelamatan Kredit Pembiayaan Konsumen. Penggugat dalam petitum gugatannya antara lain menuntut untuk menyatakan kelalaian penggugat dalam prestasi dikarenakan keadaaan memaksa (force majeur), memerintahkan Tergugat untuk tidak melakukan penarikan secara paksa dan tidak prosedur kendaraan bermotor Toyota Dyna tahun 2011 atas nama Defriansyah dan Toyota Dyna tahun 2011 atas nama Muksin, menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas kendaraan bermotor Toyota Dyna tahun 2011 atas nama Defriansyah dan Toyota Dyna tahun 2011 atas nama Muksin. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara ini masih dalam tahap mediasi. 151
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
57. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG BERBEDA DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Kendaraan dan inventaris kantor disusutkan dengan metode menurun ganda (double declining balance method), kecuali kendaraan dan inventaris kantor milik entitas anak disusutkan dengan metode garis lurus yang proporsi kendaraan dan inventaris kantor yang disusutkan dengan metode tersebut masing-masing sebesar 2.85% dan 2,77% dari jumlah tercatat aset tetap pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013.
58. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN
PERSETUJUAN
LAPORAN
KEUANGAN
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 1 sampai dengan 152 dan informasi tambahan dari halaman 153 sampai dengan halaman 158 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetuju oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 25 Juli 2014.
152
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. ENTITAS INDUK SAJA INFORMASI LAPORAN POSISI KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) 30 JUNI 2014 (Tidak diaudit) DAN 31 DESEMBER 2013 (Diaudit) 30 JUNI
ASET Kas
31 DESEMBER
2014
2013
Rp Juta
Rp Juta
1,380,043
1,554,204
10,314,420
10,291,432
Giro pada bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
37,116 1,032,486 1,069,602
41,580 1,125,455 1,167,035
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
127,000 5,705,171 5,832,171
400,000 6,666,311 7,066,311
22,779 18,576,909 (74,919) 18,524,769
22,468 21,984,871 (81,224) 21,926,115
4,094,237
3,022,956
27,119
3,706
1,354,697 107,383,833 (1,740,018) 106,998,512
1,494,557 101,551,099 (1,733,908) 101,311,748
Tagihan Akseptasi Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
4,277 1,789,701 1,793,978
2,020 1,831,736 1,833,756
Penyertaan dalam bentuk saham Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
1,484,785 (625) 1,484,160
1,453,406 (625) 1,452,781
Aset Tetap - bersih
2,293,722
2,317,356
Aset Pajak Tangguhan - bersih
159,765
199,856
Biaya dibayar di muka
231,541
98,674
73,228
54,941
Aset lain- lain
2,442,883
1,827,898
Jumlah Aset
156,720,150
154,128,769
Giro pada Bank Indonesia
Efek - Efek Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - pihak ketiga Tagihan Derivatif - pihak ketiga Kredit Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
Aset tak berwujud
*) Disajikan dengan metode biaya
153
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. ENTITAS INDUK SAJA INFORMASI LAPORAN POSISI KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) 30 JUNI 2014 (Tidak diaudit) DAN 31 DESEMBER 2013 (Diaudit) 30 JUNI
31 DESEMBER
2014
2013
Rp Juta
Rp Juta
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas segera
458,069
255,370
Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
602,937 118,262,342 118,865,279
514,853 116,907,124 117,421,977
16,456 7,812,715 7,829,171
41,163 4,610,177 4,651,340
265,555
2,569,087
25,203
2,085
Liabilitas Akseptasi Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
201,778 1,598,196 1,799,974
149,227 1,688,925 1,838,152
Surat berharga yang diterbitkan - bersih
2,331,536
2,528,473
Pinjaman yang diterima - pihak ketiga
570,104
1,628,618
Utang pajak
232,813
235,506
Liabilitas imbalan pasca kerja
443,149
396,368
Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain - lain
726,177
797,050
4,432,730
4,429,977
137,979,760
136,754,003
Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham Modal dasar - 96.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham
2,408,765
2,408,765
Agio saham
3,444,330
3,444,330
(20,280)
(100,351)
140,000 12,767,575
140,000 11,482,022
18,740,390
17,374,766
156,720,150
154,128,769
Simpanan dari bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - pihak ketiga Liabilitas Derivatif - pihak ketiga
Obligasi subordinasi - bersih Jumlah Liabilitas EKUITAS
Komponen ekuitas lainnya - perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Saldo Laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS *) Disajikan dengan metode biaya
154
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. ENTITAS INDUK SAJA INFORMASI LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Tidak diaudit)
30 JUNI
30 JUNI
2014
2013
Rp Juta
Rp Juta
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga yang diperoleh Provisi dan komisi kredit
6,402,711 308,315
5,447,587 190,616
Jumlah pendapatan bunga
6,711,026
5,638,203
Beban Bunga Bunga yang dibayar Provisi dan komisi yang dibayar
4,059,799 151,368
2,988,181 106,686
4,211,167
3,094,867
2,499,859
2,543,336
53,421 49,712 279,510 58,509 414,230
35,426 48,022 105,663 (82,604) 421,719
855,382
528,226
67,613 (387)
179,141 (35,530)
Jumlah Beban Kerugian Penurunan Nilai
67,226
143,611
Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Beban pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya Lainnya
729,592 579,065 100,501 246,962
692,314 467,631 133,907 219,810
1,656,120
1,513,662
1,631,895
1,414,289
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Hasil sewa Lainnya - bersih
10,423 47,329
4,854 (25,627)
Jumlah Pendapatan (Beban) Non Operasional - Bersih
57,752
(20,773)
Jumlah beban bunga Pendapatan Bunga - bersih Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya Keuntungan bersih penjualan efek Provisi dan komisi lainnya - bersih Pendapatan transaksi valuta asing - bersih Keuntungan (kerugian) bersih penilaian efek yang diperdagangkan Pendapatan lainnya Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Beban (pemulihan) kerugian penurunan nilai Aset keuangan Aset non - keuangan
Jumlah Beban Operasional Lainnya LABA OPERASIONAL
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
1,689,647
PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah
(390,694) (13,402) (404,096)
(313,909) (19,105) (333,014)
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
1,285,551
1,060,502
106,759 (26,689)
(98,669) 24,667
1,365,621
986,500
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Manfaat (beban) pajak terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lain JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
*) Disajikan dengan metode biaya
155
1,393,516
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. ENTITAS INDUK SAJA INFORMASI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Tidak diaudit)
Selisih transaksi ekuitas dengan pihak non-pengendali Rp Juta
Laba (rugi) belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual Rp Juta
Modal saham Rp Juta
Agio saham Rp Juta
2,408,765
3,444,330
-
15,399
Laba bersih periode berjalan Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual
-
-
-
Jumlah laba komprehensif
-
-
2,408,765
Laba bersih periode berjalan Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Jumlah laba komprehensif
Saldo per 1 Januari 2013
Saldo laba Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya penggunaannya Rp Juta Rp Juta
Jumlah Ekuitas Rp Juta
140,000
9,454,322
(74,000)
-
1,060,502 -
1,060,502 (74,000)
-
(74,000)
-
1,060,502
986,502
3,444,330
-
(58,601)
140,000
10,514,824
16,449,318
-
-
-
(41,750)
-
967,198 -
967,198 (41,750)
-
-
-
(41,750)
-
967,198
925,448
2,408,765
3,444,330
-
(100,351)
140,000
11,482,022
17,374,766
Laba bersih periode berjalan Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual
-
-
-
80,071
-
1,285,551 -
1,285,551 80,071
Jumlah laba komprehensif
-
-
-
80,071
-
1,285,551
1,365,622
2,408,765
3,444,330
-
(20,280)
140,000
12,767,575
18,740,389
Saldo per 30 Juni 2013
Saldo per 31 Desember 2013
Saldo per 30 Juni 2014
*) Disajikan dengan metode biaya
156
15,462,816
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Tidak diaudit)
30 JUNI
30 JUNI
2014 Rp Juta
2013 Rp Juta
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI : Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima Bunga, hadiah, provisi dan komisi dana yang dibayar Penerimaan pendapatan operasional lainnya Pembayaran beban operasional lainnya Keuntungan dari transaksi valuta asing - bersih Penerimaan pendapatan non operasional - bersih Pembayaran beban pajak Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi Penurunan (kenaikan) aset operasi Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Liabilitas akseptasi Liabilitas lain-lain Kas bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
6,681,944 (4,221,584) 488,695 (1,674,859) 103,602 54,968 (417,387)
5,708,750 (3,234,700) 421,918 (1,306,474) 79,221 21,088 (380,412)
1,015,379
1,309,391
(285,181) 5,371,104 (5,733,049) (1,071,281) (528,693)
2,050,860 (4,450,237) 2,063,708 63,673
202,699 1,443,302 3,177,831 (2,303,532) 1,600 (60,562)
27,309 4,221,438 2,479,803 (2,970,015) 6,001 (205,818)
1,229,617
4,596,113
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dividen Hasil penjualan aset tetap Penambahan penyertaan Perolehan aset tetap
3,444 (17,023) (69,070)
37 538 (13,000) (16,839)
Kas bersih digunakan untuk Aktivitas Investasi
(82,649)
(29,264)
Penjualan (pembelian) kembali obligasi yang diterbitkan Pelunasan obligasi yang diterbitkan Pelunasan obligasi subordinasi yang diterbitkan Penerimaan (pembayaran) pinjaman yang diterima Biaya emisi obligasi dan obligasi subordinasi yang diterbitkan
(200,000) (1,058,514) -
(435) (1,500,000) 49,261 5,570
Kas bersih digunakan untuk (diperoleh dari) Aktivitas Pendanaan
(1,258,514)
(1,445,604)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
(111,546) 25,214,842 25,103,296
3,121,245 18,680,636 21,801,881
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari : Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada bank lain Sertifikat Bank Indonesia
1,380,043 10,314,420 1,069,602 5,546,990 6,792,241
1,092,704 9,468,965 628,878 7,666,739 2,944,595
25,103,296
21,801,881
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Jumlah
*) Disajikan dengan metode biaya
157
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA INFORMASI INVESTASI DALAM ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Tidak diaudit)
Persentase Pemilikan 30 JUNI 30 JUNI 2014 2013 Entitas Anak Lembaga Pembiayaan PT Clipan Finance Indonesia Tbk (Clipan) PT Verena Multi Finance Tbk (VMF)
54,35 42,87
54,35 42,87
Bank Syariah PT Bank Panin Syariah Tbk. (BPS)
52.512
99,997
Entitas Asosiasi Sekuritas PT Panin Sekuritas Tbk
29,00
29,00
Seluruh entitas anak dan entitas asosiasi berdomisili di Jakarta Investasi dalam entitas anak dan entitas asosiasi dalam informasi keuangan tersendiri entitas induk disajikan dengan metode biaya
158