PT. BANK PANIN Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN – 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) - Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1-2
- Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3-4
- Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian - Laporan Arus Kas Konsolidasian - Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
INFORMASI TAMBAHAN - Informasi Laporan Posisi Keuangan Tersendiri Entitas Induk
5 6-7 8 – 150
151 – 152
- Informasi Laporan Laba Rugi Komprehensif Tersendiri Entitas Induk
153
- Informasi Laporan Perubahan Ekuitas Tersendiri Entitas Induk
154
- Informasi Laporan Arus Kas Tersendiri Entitas Induk
155
- Informasi Investasi dalam Entitas Anak dan Entitas Asosiasi
156
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 (Tidak diaudit) DAN 31 DESEMBER 2013 (Diaudit)
Catatan
30 SEPTEMBER
31 DESEMBER
2014
2013
Rp Juta
Rp Juta
ASET Kas
5
1,238,997
1,562,167
Giro pada Bank Indonesia
6
10,718,266
10,431,217
24,677 1,075,163 (6) 1,099,834
41,580 1,180,160 1,221,740
Giro pada bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
7, 47
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - pihak ketiga
8
4,747,284
7,911,508
Efek - efek - pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
9
19,892,185 (74,413) 19,817,772
22,122,378 (81,274) 22,041,104
Tagihan derivatif - pihak ketiga
10
9,690
3,706
701,528 112,223,170 (2,012,387) 110,912,311
677,035 104,152,839 (1,757,943) 103,071,931
Kredit Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
11, 47
Tagihan anjak piutang - pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
12
1,688,338 (526) 1,687,812
2,157,444 (495) 2,156,949
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - pihak ketiga
13
8,366,747
3,022,956
Piutang sewa pembiayaan - pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
14
1,984,838 (23,181) 1,961,657
1,885,517 (21,169) 1,864,348
Piutang pembiayaan konsumen - pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
15
4,320,407 (56,356) 4,264,051
3,755,421 (58,847) 3,696,574
3,803 1,857,683 1,861,486
2,020 1,831,736 1,833,756
Tagihan akseptasi Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
16, 47
Penyertaan dalam bentuk saham Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
17
581,854 (625) 581,229
509,909 (625) 509,284
Biaya dibayar dimuka
18
237,364
112,338
Aset tetap - bersih
19
2,451,536
2,440,744
Aset pajak tangguhan - bersih
43
168,438
209,845
20
75,428 9,918 85,346
57,250 9,918 67,168
21
2,441,525
1,898,243
172,651,345
164,055,578
Aset tak berwujud Perangkat lunak - bersih Goodwill Jumlah Aset Lain-lain - bersih JUMLAH ASET - BERSIH Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
1
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 (Tidak diaudit) DAN 31 DESEMBER 2013 (Diaudit)
Catatan
30 SEPTEMBER
31 DESEMBER
2014
2013
Rp Juta
Rp Juta
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
22, 47
Simpanan dari bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
23, 47
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - pihak ketiga
24
Liabilitas derivatif - pihak ketiga
10, 47
Liabilitas akseptasi Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
16, 47
330,312
259,028
860,034 123,526,589 124,386,623
638,095 119,618,558 120,256,653
9,473 7,640,367 7,649,840
40,859 4,834,878 4,875,737
2,256,772
2,569,087
8,505
2,085
200,449 1,665,539 1,865,988
149,227 1,688,925 1,838,152
Surat berharga yang diterbitkan - bersih
25
4,453,642
4,778,076
Pinjaman yang diterima - pihak ketiga
26
2,749,579
3,409,660
Utang pajak
27
205,656
269,083
Liabilitas imbalan pasca kerja
45
505,884
426,344
Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain - lain
28
1,109,031
983,263
Obligasi subordinasi - bersih
29
4,408,721
4,429,977
149,930,553
144,097,145
Jumlah Liabilitas EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham Modal dasar - 96.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham
30
2,408,765
2,408,765
Agio saham
30
3,444,330
3,444,330
Selisih transaksi ekuitas dengan pihak non - pengendali
31
(13,898)
(7,159)
Komponen ekuitas lainnya
33
(11,226)
(98,965)
140,000 14,698,028
140,000 12,663,047
20,665,999
18,550,018
.
Saldo Laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan Non Pengendali
32
Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 2
2,054,793
1,408,415
22,720,792
19,958,433
172,651,345
164,055,578
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (Tidak diaudit)
Catatan
30 SEPTEMBER
30 SEPTEMBER
2014
2013
Rp Juta
Rp Juta
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga yang diperoleh Provisi dan komisi kredit
35, 47
Jumlah pendapatan bunga Beban Bunga Bunga Provisi dan komisi yang dibayar
36, 47
Jumlah beban bunga Pendapatan Bunga - bersih Pendapatan Operasional Lainnya Keuntungan bersih penjualan efek Provisi dan komisi selain kredit - bersih Pendapatan transaksi valuta asing - bersih Kenaikan (penurunan) nilai efek yang diperdagangkan Bagian laba bersih entitas asosiasi Lainnya
37 38 9 17 39
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Beban (pemulihan) kerugian penurunan nilai Aset keuangan
7, 9, 11 12, 14, 15, 40 21, 40, 47
Aset non keuangan Jumlah Beban Kerugian Penurunan Nilai Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Beban pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya Lainnya
41, 47 42 45
Jumlah Beban Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya - Bersih LABA OPERASIONAL Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
3
11,067,031 427,578
9,264,389 305,852
11,494,609
9,570,241
6,814,607 199,047
4,903,529 168,799
7,013,654
5,072,328
4,480,955
4,497,913
63,666 76,441 304,259 57,216 81,017 968,079
52,767 72,383 278,105 (129,190) 47,483 658,927
1,550,678
980,475
399,383
341,246
613
(31,805)
399,996
309,441
1,195,321 1,124,910 178,300 355,189
1,126,928 953,005 228,174 335,771
2,853,720
2,643,878
(1,703,038)
(1,972,844)
2,777,917
2,525,069
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (Tidak diaudit)
30 SEPTEMBER Catatan
30 SEPTEMBER
2014
2013
Rp Juta
Rp Juta
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Hasil sewa Lainnya - bersih
11,606 113,669
5,595 19,375
PENDAPATAN NON OPERASIONAL - BERSIH
125,275
24,970
2,903,192
2,550,039
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK MANFAAT (BEBAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah
43
LABA BERSIH PERIODE BERJALAN
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
(682,476) (11,919) (694,395)
(595,098) (28,104) (623,202)
2,208,797
1,926,837
117,955
(174,334)
33
Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Bagian pendapatan komprehensif lain atas entitas asosiasi Jumlah pendapatan komprehensif lain untuk tahun berjalan Manfaat (beban) pajak terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lain
17
(1,700)
43
116,255 (29,488)
(174,334) 43,583
86,767
(130,751)
Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan setelah pajak Jumlah Laba Komprehensif
2,295,564
LABA BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
32
2,034,979 173,818
-
1,796,086
1,777,791 149,046
LABA BERSIH
2,208,797
1,926,837
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
2,122,718 172,846
1,647,040 149,046
Jumlah Laba Komprehensif
2,295,564
1,796,086
84.48
73.81
LABA PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) Dasar/Dilusian
44
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
4
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (Tidak diaudit)
Selisih transaksi ekuitas dengan pihak non-pengendali Rp Juta
Pendapatan komprehensif lain Perubahan nilai wajar efek Bagian pendapatan tersedia komprehensif lain untuk dijual atas entitas asosiasi Rp Juta Rp Juta
Saldo laba Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya penggunaannya Rp Juta Rp Juta
Ekuitas yang dpt diatribusikan ke pemilik entitas induk Rp Juta
Kepentingan Non Pengendali Rp Juta
Modal saham Rp Juta
Agio saham Rp Juta
2,408,765
3,444,330
29
-
-
-
9
-
-
-
-
-
-
2,408,765
3,444,330
-
-
-
-
-
-
-
15,333
-
-
-
-
-
1,128
Jumlah laba komprehensif
-
-
-
15,333
Dividen tunai
-
-
-
-
2,408,765
3,444,330
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(728)
-
-
-
-
-
88,467
(728)
-
2,034,979
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
473,532
473,532
2,408,765
3,444,330
400
140,000
14,698,026
20,665,997
2,054,793
22,720,790
Catatan
Saldo per 1 Januari 2013 Cadangan umum Laba bersih periode berjalan Pendapatan komprehensif lainnya Perubahan nilai efek tersedia untuk dijual Jumlah laba komprehensif Saldo per 30 September 2013 Cadangan umum Laba bersih periode berjalan Pendapatan komprehensif lainnya Perubahan nilai efek tersedia untuk dijual Bagian pendapatan komprehensif lain atas entitas asosiasi
9
Jumlah laba komprehensif Selisih transaksi ekuitas dengan pihak non pengendali Penambahan kepentingan non pengendali disebabkan penerbitan saham entitas anak Saldo per 30 September 2014
(7,159)
15,325
-
140,000
-
-
666 -
(130,751)
-
-
-
(130,751)
-
-
1,777,791
1,647,040
149,046
1,796,086
(115,427)
-
140,666
12,180,240
18,051,415
1,392,432
19,443,847
666 482,141
482,141
45,500
527,641
-
-
15,333
-
15,333
-
-
1,128
1,502
2,630
1,128
-
482,141
498,602
47,002
545,604
-
-
-
-
1,128
140,000
12,663,047
18,550,018
1,408,415
19,958,433
-
-
-
2,034,979
2,034,979
173,818
2,208,797
88,467
-
-
-
88,467
-
88,467
-
(666) -
10,403,115 (666) 1,777,791
16,404,376
1,243,386
17,647,762
1,777,791
149,046
1,926,837
(130,751)
-
(130,751)
33
Saldo per 31 Desember 2013 Laba bersih periode berjalan Pendapatan komprehensif lainnya Perubahan nilai efek tersedia untuk dijual Bagian pendapatan komprehensif lain atas entitas asosiasi
(7,159)
Jumlah Ekuitas Rp Juta
31
(7,159)
(100,093)
(6,739) (13,898)
(11,626)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
5
(728) 2,122,718
(6,739)
(31,019)
(972) 172,846
-
(31,019)
(1,700) 2,295,564
(6,739)
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (Tidak diaudit)
30 SEPTEMBER
30 SEPTEMBER
2014
2013
Rp Juta
Rp Juta
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI : Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima Bunga, hadiah, provisi dan komisi dana yang dibayar Penerimaan pendapatan operasional lainnya Pembayaran beban operasional lainnya Keuntungan dari transaksi valuta asing - bersih Penerimaan pendapatan non operasional - bersih Pembayaran beban pajak Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi Penurunan (kenaikan) aset operasi Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Investasi neto sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Tagihan anjak piutang Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas Akseptasi Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Liabilitas lain-lain Kas bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
11,534,549 (7,023,822) 1,103,474 (2,629,020) 89,748 108,235 (745,960)
9,631,026 (5,252,923) 714,767 (2,513,790) 346,687 41,889 (662,893)
2,437,204
2,304,763
(534,420) (257,438) (8,223,249) (5,343,791) (99,832) (593,914) 469,106 (613,576)
460,018 (11,592,078) 8,154,829 (334,573) (97,342) (818,943) (130,712)
71,285 4,129,970 2,774,103 106 (312,315) 140,497
140,678 13,938,615 (4,830,405) 15,401 (5,362,547) (131,666)
(5,956,264)
1,716,038
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan (Penambahan) penyertaan dalam bentuk saham Hasil penjualan aset tetap Penerimaan dividen Perolehan aset tetap
(5,000) 43,607 28,724 (208,287)
(5,000) 5,705 28,726 (85,010)
Kas bersih digunakan untuk Aktivitas Investasi
(140,956)
(55,579)
Pelunasan surat berharga yang diterbitkan Penerbitan obligasi entitas anak Pelunasan obligasi subordinasi Biaya emisi obligasi entitas anak Penjualan (pembelian) kembali obligasi yang diterbitkan Penambahan modal disetor entitas anak Penerimaan (pembayaran) pinjaman yang diterima Pembayaran dividen
(500,000) 135,000 (1,066) 453,055 (660,081) -
(135,000) (1,500,000)
Kas bersih digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(573,092)
(1,349,238)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
(6,670,312) 26,262,491 19,592,179
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
6
(14,035) 330,869 (31,072)
311,221 19,290,390 19,601,611
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (Tidak diaudit)
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari : Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada bank lain Sertifikat Bank Indonesia Jumlah
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
7
30 SEPTEMBER 2014
30 SEPTEMBER 2013
Rp Juta
Rp Juta
1,238,997 10,718,266 1,099,840 4,212,864 2,322,212
1,370,164 9,957,633 854,440 5,799,277 1,620,097
19,592,179
19,601,611
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
1. UMUM a.
Pendirian dan Informasi Umum P.T. Bank Pan Indonesia Tbk (selanjutnya disebut "Bank") didirikan dengan akta No. 85 tanggal 17 Agustus 1971 dari notaris Juliaan Nimrod Siregar gelar Mangaradja, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. J.A.5/81/24 tanggal 19 April 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 6 Juni 1972 Tambahan No. 210. Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 09 tanggal 9 Juli 2010 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka peningkatan modal dasar Bank dari Rp 5.900 miliar menjadi Rp 9.600 miliar, terbagi menjadi 96.000 juta saham. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No.AHU-46590.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 1 Oktober 2010. Bank berkedudukan di Jakarta dengan 56 kantor cabang di Indonesia, 1 (satu) kantor perwakilan di Singapura, 1 (satu) cabang di Cayman Islands. Kantor pusat Bank beralamat di Gedung Panin Centre Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Jumlah rata-rata karyawan Bank dan entitas anak 10.584 karyawan pada 30 September 2014 dan 9.507 karyawan pada tanggal 31 Desember 2013. Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha bank umum dalam arti kata seluas-luasnya di dalam maupun di luar negeri. Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 18 Agustus 1971, sesuai dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.KEP-205/DDK/II/8/1971 tanggal 18 Agustus 1971. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 5/2-Kep.Dir.tanggal 21 April 1972, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa. Bank tergabung dalam kelompok usaha Panin Group. Susunan pengurus dan Komite Audit Bank pada tanggal 30 September 2014, 31 Desember 2013 dan 30 September 2013 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris dan Komisaris Independen Wakil Presiden Komisaris dan Komisaris Independen Komisaris Komisaris Independen Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur I Wakil Presiden Direktur II Direktur Retail Banking Direktur Komersial Banking Direktur Perkreditan dan Korporasi Direktur Umum dan SDM Direktur Institutional Banking Direktur Treasury Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Direktur Administrasi Keuangan Komite Audit Ketua Anggota
30 September 2014
31 Desember 2013
Drs. Johnny N. Wiraatmadja
Drs. Johnny N. Wiraatmadja
Drs. Johnny N. Wiraatmadja
Drs. H. Bambang Winarno
Drs. H. Bambang Winarno
Drs. H. Bambang Winarno
Lintang Nugroho (*) Lianna Loren Limanto (*) Drs. H. Riyanto
Suwirjo Josowidjojo Drs. H. Riyanto
Suwirjo Josowidjojo Drs. H. Riyanto
Herwidayatmo (**) Chandra R. Gunawan Roosniati Salihin Ng Kean Yik Edy Heryanto
Drs. H. Rostian Sjamsudin Chandra R. Gunawan Roosniati Salihin Ng Kean Yik Edy Heryanto
Drs. H. Rostian Sjamsudin Chandra R. Gunawan Roosniati Salihin Ng Kean Yik Edy Heryanto
Iswanto Tjitradi Lionto Gunawan Hendrawan Danusaputra Gunawan Santoso
Iswanto Tjitradi Lionto Gunawan Hendrawan Danusaputra Gunawan Santoso
Iswanto Tjitradi Lionto Gunawan Hendrawan Danusaputra Gunawan Santoso
Antonius Ketut Dwirianto H. Ahmad Hidayat
Antonius Ketut Dwirianto H. Ahmad Hidayat
Antonius Ketut Dwirianto H. Ahmad Hidayat
Drs. H. Riyanto Adriana Mulianto
Drs. H. Riyanto Adriana Mulianto
Drs. H. Riyanto Adriana Mulianto
Lukman Abdullah Laurentius S. Soewargo
Lukman Abdullah Laurentius S. Soewargo
Lukman Abdullah Laurentius S. Soewargo
8
30 September 2013
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) 30 September 2014 Kom ite Pem antau Risiko Ketua Anggota
31 Desember 2013
Drs. H. Riyanto Drs. H. Bambang Winarno Lukman Abdullah Laurentius S. Soew argo Prof. Hikmahanto Juw ana
30 September 2013
Drs. H. Riyanto Drs. H. Bambang Winarno Lukman Abdullah Laurentius S. Soew argo Prof. Hikmahanto Juw ana
Drs. H. Riyanto Susanto Sorip Lukman Abdullah Laurentius S. Soew argo Prof. Hikmahanto Juw ana
Kom ite Rem unerasi dan Nom inasi Ketua Drs. H. Bambang Winarno Anggota Drs. Johnny N. Wiraatmadja Drs. H. Riyanto Akijat Lukito Yusak Zefanya
Drs. H. Bambang Winarno Drs. Johnny N. Wiraatmadja Drs. H. Riyanto Akijat Lukito Yusak Zefanya
Drs. H. Bambang Winarno Drs. Johnny N. Wiraatmadja Drs. H. Riyanto Akijat Lukito Yusak Zefanya
Internal Audit Sekretaris Perusahaan
Herbert J.S. Sibuea Jasman Ginting
Herbert J.S. Sibuea Jasman Ginting
Herbert J.S. Sibuea Jasman Ginting
(*) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal 1 September 2014. Berlaku efektif jika sudah mendapat persetujuan dari OJK. (**) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal 1 September 2014.
Pembentukan Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan No. IX.I.5 tentang “Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit” yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012. b. Entitas anak Bank memiliki secara langsung lebih dari 50% saham atau memiliki pengendalian atas manajemen entitas anak berikut: Entitas anak
Jenis Usaha
Persentase Pemilikan 2014
Tahun Operasi Komersial
2013
Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi) 30-Sep-14 31-Dec-13 Rp juta Rp juta
PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI)
Lembaga pembiayaan
54.22%
54.35%
1982
6,374,579
6,074,469
PT Bank Panin Syariah Tbk (BPS)
Bank Syariah
52.24%
99.997%
2009
5,260,655
4,052,701
PT Verena Multi Finance Tbk (VMF)
Lembaga pembiayaan
42.87%
42.87%
1994
2,119,199
2,100,164
Seluruh entitas anak berdomisili di Jakarta. Pada tanggal 15 Januari 2014 BPS melakukan pencatatan saham perdana sejumlah 9.643.000.000 lembar saham pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 30 September 2014, persentase kepemilikan Bank pada BPS adalah sebesar 52,24%. c.
Penawaran Umum Efek Grup Penawaran Umum Saham Pada tanggal 28 Oktober 1982, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. SI-014/PM/E/1982 untuk melakukan penawaran umum atas 1.637.500 saham Bank kepada masyarakat.
9
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Penawaran Umum Perdana dan Terbatas yang telah dilakukan oleh Bank adalah sebagai berikut:
Tahun
1982 1983 1989 1990 1995 1997 1998 1999 2006
Jumlah Saham
Keterangan
Penawaran Umum Penawaran Umum Penawaran Umum Penawaran Umum Penawaran Umum Penawaran Umum Penawaran Umum Penawaran Umum Penawaran Umum
Perdana Kedua Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
I II III IV V VI VII
1,637,500 3,162,500 914,655 2,614,410 60,180,462 300,902,312 702,105,395 1,225,406,221 4,016,358,393
Nilai Nominal per saham Rp
Harga Penawaran per saham Rp
1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 500 500 250 100
3,475 3,550 4,500 13,000 1,900 1,200 500 1,100 350
Nomor dan tanggal surat efektif dari Bapepam
SI-014/PM/E/1982 28 Oktober 1982 SI-017/PM/E/1983 18 Mei 1983 S-467/PM/1989 31 Oktober 1989 21 April 1990 S-725/PM/1995 8 Juni 1995 S-1212/PM/1997 10 Juni 1997 S-1268/PM/1998 19 Juni 1998 S-1180/PM/1999 29 Juni 1999 S-791/BL/2006 28 Juni 2006
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa I para pemegang saham yang tercantum dalam Akta Berita Acara No. 52 tanggal 28 Mei 2004 dari Veronica Lily Dharma, S.H., notaris di Jakarta, disetujui pembagian saham bonus yang berasal dari saldo laba dengan jumlah maksimum 1.176.093.346 saham. Jumlah saham bonus yang dibagikan menjadi sejumlah 1.176.091.818 saham karena adanya pembulatan. Nilai nominal Rp 100 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 28 Juni 2004. Pada tanggal 30 Desember 2013, BPS memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa keuangan dengan surat No.S-483/D.04/2013 untuk melakukan penawaran umum saham perdana atas 4.750.000.000 lembar saham kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 100 per saham, disertai dengan waran sebanyak 950.000.000 waran seri I yang diberikan secara cuma-cuma. Setiap pemegang waran seri I berhak membeli 1 (satu) saham BPS dengan harga pelaksanaan Rp 110 per saham, yang dapat dilaksanakan selama periode pelaksanaan yaitu mulai tanggal 15 Juli 2014 sampai dengan 14 Januari 2017. Apabila waran seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka waran seri I tersebut menjadi kadaluarsa. Pada tanggal 30 September 2014, sejumlah 23.837.645.998 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) dan sejumlah 250.000.000 saham yang merupakan saham pendiri tidak dicatatkan di bursa. Penawaran Umum Obligasi Pada tanggal 12 Desember 2012, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan surat No. S-14175/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 miliar. Pada tanggal 21 Desember 2012, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 29 Oktober 2010, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan suratnya No. S-9803/BL/2010 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin IV Tahun 2010 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 540 miliar. Pada tanggal 5 November 2010, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 29 September 2009, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-8699/BL/2009 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin III Tahun 2009 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 800 miliar. Pada tanggal 7 Oktober 2009, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 7 Juni 2007, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-2708/BL/2007 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin II Tahun 2007 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.650 miliar. Pada tanggal 20 Juni 2007, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Surabaya).
10
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Pada tanggal 30 November 2012, VMF memperoleh pernyataan efektif dari ketua Bapepam-LK berdasarkan surat No. S-13646/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance kepada masyarakat dengan jumlah pokok maksimum sebesar Rp 1.000 miliar. Pada tanggal 11 Desember 2012, VMF menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap I Tahun 2012 dengan nilai nominal Rp 300 miliar. Pada tanggal 12 Desember 2012, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 24 Desember 2013, VMF menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap II Tahun 2013 dengan nominal Rp 153 miliar. Pada tanggal 27 Desember 2013, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 19 Maret 2014, VMF menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap III Tahun 2014 dengan nominal Rp 135 miliar. Pada tanggal 20 Maret 2014, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 11 Maret 2011, VMF memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan surat No.S-2568/BL/2011 untuk melakukan penawaran obligasi Verena Multi Finance I tahun 2011 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 500 miliar. Pada tanggal 21 Maret 2011, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 31 Oktober 2011, Clipan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan surat No. S-11740/BL/2011 untuk melakukan penawaran obligasi Clipan Finance Indonesia III Tahun 2011 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 miliar. Pada tanggal 9 November 2011, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Penawaran Umum Medium Term Notes Clipan menerbitkan Medium Term Notes I Clipan Finance Indonesia Tahun 2012 dengan nilai nominal sebesar Rp 800 miliar sebagaimana termaktub dalam akta Perjanjian Penerbitan dan Agen Pemantauan Medium Term Notes I Clipan Finance Indonesia Tahun 2012 No. 59 tanggal 29 Maret 2012. Pada tanggal 14 Desember 2011, VMF menerbitkan Medium Term Notes I Verena Multi Finance Tahun 2011 dengan nilai nominal sebesar Rp 200 miliar sebagaimana termaktub dalam akta Perjanjian Penerbitan, Agen Pemantauan dan Arranger Medium Term Notes I Verena Multi Finance tahun 2011 No. 49 tanggal 14 Desember 2011. Penawaran Umum Obligasi Subordinasi Pada tanggal 12 Desember 2012, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan surat No.S-14175/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum berkelanjutan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 2.000 miliar. Pada tanggal 21 Desember 2012, seluruh obligasi subordinasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 29 Oktober 2010, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan suratnya No. S-9803/BL/2010 untuk melakukan penawaran umum obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 2.460 miliar. Pada tanggal 5 November 2010, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia Pada tanggal 27 Maret 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No.S-1767/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 1,5 triliun. Pada tanggal 10 April 2008, seluruh obligasi subordinasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
11
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)
DAN
REVISI
(PSAK)
DAN
a. Standar yang berlaku efektif pada tahun 2013 Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2013. PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali Standar revisi ini memberikan ruang lingkup lebih sempit yang hanya mencakup transaksi kombinasi bisnis dimana standar sebelumnya mencakup transaksi tertentu antara entitas yang berada di bawah pengendalian yang sama yang belum tentu merupakan kombinasi bisnis. Standar revisi ini mengacu pada PSAK 22, Kombinasi Bisnis dalam menentukan apa yang merupakan pengertian bisnis. Standar baru ini tetap mempertahankan penerapan metode penyatuan kepemilikan dimana aset dan liabilitas yang diperoleh dalam kombinasi bisnis dicatat oleh pengakuisisi sebesar jumlah tercatatnya. Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis yang sebelumnya dicatat sebagai selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (SNTRES) di ekuitas sekarang disajikan sebagai bagian dari Tambahan Modal Disetor. Standar sebelumnya mengharuskan SNTRES diakui dalam laba rugi ketika hilangnya sepengendalian atau pelepasan aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lain ke pihak lain yang tidak sepengendali. Di dalam standar revisi, selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah aset neto yang diperoleh akan selalu tetap disajikan sebagai Tambahan Modal Disetor pengakuisisi dan tidak akan diakui ke laba rugi. Standar revisi ini diterapkan secara prospektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013. Pada saat penerapan awal, saldo SNTRES disajikan sebagai bagian dari Tambahan Modal Disetor. Penyesuaian PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan Standar ini mensyaratkan pengungkapan antara lain deskripsi agunan yang dimiliki entitas sebagai jaminan, dan peningkatan kualitas kredit lain, dan dampak keuangannya (misalnya kuantifikasi sejauh mana agunan dan peningkatan kualitas kredit lain dalam memitigasi risiko kredit) dengan mengacu pada jumlah terbaik yang mencerminkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit. PSAK 102 (revisi 2013), Akuntansi Murabahah Standar revisi ini memberikan acuan bahwa untuk penjual yang tidak memiliki risiko yang signifikan terkait dengan kepemilikan persediaan untuk transaksi Murabahah merupakan penjual yang melaksanakan transaksi pembiayaan Murabahah. Perlakuan atas transaksi tersebut mengacu pada PSAK 50: Instrumen Keuangan, Penyajian; PSAK 55: Instrumen Keuangan, Pengakuan dan Pengukuran; dan PSAK 60: Instrumen Keuangan, Pengungkapan yang terkait aset keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, yang dalam penerapannya disesuaikan dengan prinsip, karakteristik dan istilah transaksi syariah. Standar ini diterapkan secara prospektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014. Penerapan dini diperkenankan. Pada tahun berjalan, BPS telah menerapkan PSAK 50, PSAK 55 dan PSAK 60 untuk piutang Murabahah. Dampak dari penerapan ini tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
12
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
b. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014 adalah: ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan ISAK 28, Pengakhiran Liabiltas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas c. Standar dan inerpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015 adalah: PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasian. 3.
KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b.
Dasar Penyusunan Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) yang merupakan mata uang fungsional Grup dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Laporan keuangan entitas anak yang menjalankan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101 (Revisi 2011) tentang ”Penyajian Laporan Keuangan Syariah”.
c.
Dasar Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Bank dan entitas (termasuk entitas bertujuan khusus) yang dikendalikan oleh Bank (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Bank mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Hasil entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif pelepasan. Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup. 13
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Seluruh transaksi intra kelompok usaha, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian. Kepentingan non-pengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan non-pengendali pemegang saham awalnya diukur baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi pemilikan kepentingan non-pengendali dari nilai wajar aset neto yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dilakukan pada akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, jumlah tercatat kepentingan non-pengendali adalah jumlah kepemilikan pada pengakuan awal ditambah bagian kepentingan non-pengendali dari perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Seluruh laba rugi komprehensif diatribusikan pada kepentingan non-pengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non-pengendali mempunyai saldo defisit. Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Grup dan kepentingan non-pengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan non-pengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk. Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan non-pengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Grup telah melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas. d.
Kombinasi Bisnis Akuisisi entitas anak dan bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya akuisisi adalah nilai agregat nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau ditanggung dan kepentingan non pengendali dari pihak yang diakuisisi. Kepentingan non-pengendali pemegang saham pada awalnya mungkin diukur pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan kepentingan non-pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dibuat pada tanggal akuisisi. Imbalan akuisisi adalah nilai wajar dari aset yang diserahkan, liabilitas yang timbul kepada pihak yang diakuisisi dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai pertukaran atas pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Selisih lebih imbalan akuisisi atas biaya akuisisi diakui sebagai goodwill, sedangkan selisih lebih biaya akuisisi atas imbalan akuisisi diakui langsung dalam laba rugi tahun berjalan. Imbalan untuk akuisisi dapat termasuk aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjen yang diukur terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar disesuaikan dengan biaya akuisisi ketika memenuhi syarat sebagai penyesuaian pengukuran periode. Semua perubahan selanjutnya dalam nilai wajar dari imbalan kontinjensi diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang dihitung sesuai dengan standar akuntansi. Perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak dicatat. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya. Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru 14
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. Periode pengukuran adalah periode dari tanggal akuisisi hingga tanggal Grup memperoleh informasi lengkap tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan periode pengukuran maksimum satu tahun dari tanggal akuisisi. Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugiannya, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikannya dilepas/ dijual. e.
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing Pembukuan tersendiri dari masing-masing entitas dalam Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsionalnya. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi.
f.
Transaksi Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor): a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya). ii. satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii. kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. vi. entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vii. orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.
g.
Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. 15
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut: Nilai wajar melalui laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika: diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika: penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Grup disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi dan CEO. Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3i. Dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada. Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi. Dividen atas instrumen AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat Grup untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. 16
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL. Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai. Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis. 17
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Grup harus menghitung: Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu. Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa depan dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow). Loss given default (”LGD”) – Grup mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Grup apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan. Loss identification period (”LIP”) –periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit/ pembiayaan secara individual. Exposure at default (”EAD”) – Grup mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/ pembiayaan pada saat terjadi tunggakan. PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data fasilitas kredit/ piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun. Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet fasilitas kredit/ piutang pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD). Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain. Cadangan kerugian penurunan nilai untuk entitas anak yang bergerak di bidang perbankan syariah, kecuali piutang Murabahah dan aset keuangan lainnya, mengacu kepada peraturan Bank Indonesia No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 9/9/PBI/2007 tanggal 18 Juni 2007 dan No. 13/13/PBI/2011 tanggal 24 Maret 2011. Penghentian pengakuan aset keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. 18
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi. Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Grup masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Grup mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut. Aset dihapusbukukan dari cadangan kerugian penurunan nilai pada saat manajemen berpendapat bahwa aset tersebut harus dihapuskan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar dan/ atau sulit untuk ditagih. Penerimaan kembali aset yang telah dihapuskan pada tahun berjalan dicatat sebagai penambahan cadangan kerugian penurunan nilai yang bersangkutan selama tahun berjalan. Penerimaan kembali aset yang telah dihapuskan pada tahun-tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional tahun berjalan. h.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL) Liabilitas keuangan diklasifikasi sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL. Liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan jika: diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika: penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Grup disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi dan CEO. 19
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan. Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi. i.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction). Dalam rangka konsistensi dan perbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan terkait dalam dan diantara entitas pelaporan, Grup melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimiliki dengan hirarki berikut: Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga). Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
j.
Reklasifikasi Instrumen Keuangan Reklasifikasi Aset Keuangan Grup tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset keuangan FVTPL. Grup hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Grup memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa depan yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap). Reklasifikasi Liabilitas Keuangan Grup tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas keuangan FVTPL.
20
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
k.
Saling Hapus Antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika: saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
l.
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan giro pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.
m.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.
n.
Efek-efek Efek-efek diklasifikasikan dalam kategori diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek-efek mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan. Investasi pada sukuk diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan atau diukur pada nilai wajar. Investasi pada sukuk diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan jika: investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk memperoleh arus kas kontraktual; dan persyaratan kontraktual menentukan tanggal tertentu pembayaran pokok dan/ atau hasilnya. Pada saat pengakuan awal, investasi pada sukuk diukur pada biaya perolehan termasuk biaya transaksi dan selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk. Investasi pada sukuk yang tidak diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan, diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar. Pada saat pengakuan awal, investasi diukur pada nilai wajar sebesar biaya perolehan tidak termasuk biaya transaksi. Untuk selanjutnya diukur pada nilai wajar. Selisih antara nilai wajar dan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi. Nilai wajar investasi ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3i. Untuk investasi pada sukuk yang diukur pada biaya perolehan, jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka Grup mengukur jumlah terpulihkannya. Jika jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah tercatat, maka Grup mengakui rugi penurunan nilai. Jumlah terpulihkan merupakan jumlah yang akan diperoleh dari pengembalian pokok tanpa memperhitungkan nilai kininya.
21
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
o.
Tagihan dan Liabilitas Derivatif Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL). Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas derivatif mengacu pada Catatan 3g, 3h, 3i dan 3j terkait aset keuangan dan liabilitas keuangan.
p.
Kredit Kredit diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan kredit mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan. Dalam kredit yang diberikan termasuk pembiayaan oleh entitas anak (BPS) berupa piutang murabahah, pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah. Piutang Murabahah adalah tagihan yang timbul dari transaksi jual beli berdasarkan akad Murabahah. Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (marjin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Piutang Murabahah diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan piutang Murabahah mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan. Pembiayaan Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara BPS sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan nasabah sebagai pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha dengan nisbah pembagian hasil (keuntungan atau kerugian) menurut kesepakatan di muka. Pembiayaan Mudharabah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. BPS menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan penelaahan kualitas atas masing-masing saldo pembiayaan (Catatan 3g). Pembiayaan Musyarakah adalah akad kerjasama yang terjadi di antara para pemilik modal (mitra Musyarakah) untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan, dengan nisbah pembagian hasil sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan kontribusi modal. Pembiayaan Musyarakah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan saldo cadangan kerugian penurunan nilai. BPS menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo pembiayaan (Catatan 3g).
q.
Restrukturisasi Kredit Bermasalah Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi seperti yang dibahas pada Catatan 3p.
22
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
r.
Tagihan dan Liabilitas Akseptasi Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi dikategorikan sebagai liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas akseptasi mengacu pada Catatan 3g, 3h, 3i dan 3j terkait aset keuangan dan liabilitas keuangan.
s.
Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sebagai Lessor Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi neto sewa pembiayaan entitas anak. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor. Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan dalam jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Sebagai Lessee Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Grup yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas sewa pembiayaan. Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
t.
Piutang Pembiayaan Konsumen Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan piutang pembiayaan konsumen mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan. Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen diakui dan dicatat sebagai pendapatan dalam tahun yang bersangkutan.
23
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
u.
Penyertaan dalam Bentuk Saham Investasi pada entitas asosiasi Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai pengaruh yang signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama. Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasian dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58 (revisi) 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Grup atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian dari nilai investasi bersih Grup dalam entitas asosiasi) diakui hanya sebatas bahwa Grup telah mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif atau melakukan pembayaran atas liabilitas entitas asosiasi. Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Grup atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari entitas asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill termasuk dalam jumlah tercatat investasi, dan diuji penurunan nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Grup dari nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi. Persyaratan dalam PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, diterapkan untuk menentukan apakah perlu untuk mengakui setiap penurunan nilai sehubungan dengan investasi pada entitas asosiasi Grup. Jika perlu, jumlah tercatat investasi yang tersisa (termasuk goodwill) diuji penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset, sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan (mana yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual) dengan jumlah tercatatnya. Rugi penurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap aset yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi. Setiap pembalikan dari penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009) sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi tersebut kemudian meningkat. Pada saat pelepasan suatu entitas asosiasi yang mengakibatkan Grup kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi, investasi yang tersisa diukur pada nilai wajar pada tanggal tersebut dan nilai wajarnya dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal sebagai suatu aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011). Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya atas entitas asosiasi diatribusikan ke sisa kepemilikan dan nilai wajar termasuk dalam penentuan keuntungan atau kerugian atas pelepasan entitas asosiasi. Selanjutnya, Grup memperhitungkan seluruh jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi tersebut dengan menggunakan dasar yang sama dengan yang diperlukan jika entitas asosiasi telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas yang terkait. Oleh karena itu, jika keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain oleh entitas asosiasi akan direklasifikasi ke laba rugi atas pelepasan aset atau liabilitas yang terkait, maka Grup mereklasifikasi keuntungan atau kerugian dari ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) sejak Grup kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi. Ketika Grup melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan konsolidasian Grup hanya sepanjang kepemilikan dalam entitas asosiasi yang tidak terkait dengan Grup.
24
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Penyertaan lainnya Penyertaan dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% diklasifikasikan dalam kategori tersedia untuk dijual. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan penyertaan lainnya mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan. v.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
w.
Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dengan menggunakan metode saldo-menurun-ganda (double-declining balance method), kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) masing-masing dengan tarif sebagai berikut: Tahun Bangunan Kendaraan Bermotor Inventaris Kantor
12 – 22 4–8 4–8
Aset tetap kendaraan bermotor dan inventaris kantor milik entitas anak disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 2 – 5 tahun (Catatan 57). Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biayabiaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
25
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
x.
Aset Tak berwujud Aset tak berwujud terdiri dari goodwill dan perangkat lunak yang dibeli oleh Grup. Goodwill Goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal diperolehnya pengendalian yaitu tanggal akuisisi. Goodwill diukur sebagai selisih dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non-pengendali pada pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada) atas jumlah selisih bersih dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi. Jika setelah penilaian kembali, kepemilikan Grup pada nilai wajar aset bersih yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi melebihi dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada), selisihnya diakui segera dalam laba atau rugi sebagai pembelian dengan diskon. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas dari Grup yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan, dan ketika terdapat indikasi bahwa unit tersebut mengalami penurunan nilai. Jika jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan pertama untuk mengurangi jumlah tercatat aset atas setiap goodwill yang dialokasikan pada unit dan selanjutnya ke aset lainnya dari unit dibagi prorata atas dasar jumlah tercatat setiap aset dalam unit tersebut. Setiap kerugian penurunan nilai goodwill diakui secara langsung dalam laba rugi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat dipulihkan pada periode berikutnya. Pada pelepasan entitas anak, jumlah yang dapat diatribusikan dari goodwill termasuk dalam penentuan laba atau rugi atas pelepasan. Perangkat Lunak Perangkat lunak yang dibeli oleh Grup dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode saldo-menurun-ganda (doubledeclining balance method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 4 tahun. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode amortisasi direview setiap akhir tahun. Perangkat lunak yang dihentikan pengakuannya dikeluarkan dari kelompok aset tak berwujud.
y.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan kecuali Goodwill Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. 26
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
z.
Aset Tetap yang Belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
aa. Agunan yang Diambil Alih Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Grup) disajikan dalam akun Agunan yang Diambil Alih dalam kelompok “Aset lain-lain”. Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit atau piutang pembiayaan di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit atau piutang pembiayaan, agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit atau piutang pembiayaan dan selisihnya dicatat dalam administratif Grup. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi. bb. Tagihan Anjak Piutang Tagihan anjak piutang diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan anjak piutang mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan. cc. Simpanan Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3j terkait liabilitas keuangan. Simpanan dan dana syirkah temporer entitas anak yang bergerak di bidang perbankan syariah dinyatakan sebagai berikut: Giro wadiah dinyatakan sebesar nilai liabilitas kepada pemegang giro. Tabungan mudharabah dinyatakan sebesar nilai liabilitas kepada pemilik tabungan. Deposito berjangka mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan entitas anak. dd. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, tabungan dan deposito berjangka. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan dari bank lain mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3j terkait liabilitas keuangan.
27
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
ee. Instrumen Utang dan Ekuitas yang Diterbitkan Surat Berharga yang Diterbitkan Obligasi yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan surat berharga yang diterbitkan mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3j terkait liabilitas keuangan. Obligasi Subordinasi Obligasi subordinasi yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Pengakuan, pengukuran awal,pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan obligasi subordinasi mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3j terkait liabilitas keuangan. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham yang menambah dan beratribusi secara langsung terhadap penerbitan saham baru disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. ff.
Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali efek-efek yang disepakati dikurangi selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan metode suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dibeli hingga dijual kembali. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek yang dibeli dengan janji dijual kembali mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.
gg. Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) diklasifikasikan dalam kategori liabililtas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) disajikan sebagai liabilitas sebesar harga pembelian kembali yang disepakati dikurangi selisih antara harga jual dan harga pembelian kembali yang disepakati. Selisih antara harga jual dan harga pembelian kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif sebagai beban bunga selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dijual hingga saat dibeli kembali. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan efek yang dijual dengan janji dibeli kembali mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3j terkait liabilitas keuangan. hh. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3g). Pendapatan kredit yang mengalami penurunan nilai dihitung menggunakan suku bunga efektif atas dasar nilai kredit setelah memperhitungkan kerugian penurunan nilai. 28
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian termasuk: Bunga pada aset dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan suku bunga efektif. Bunga pada instrumen sekuritas investasi tersedia untuk dijual dihitung menggunakan suku bunga efektif. Perubahan nilai wajar pada efek-efek yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan diukur pada nilai wajar pada laba rugi dan derivatif lainnya yang digunakan untuk kepentingan manajemen risiko, dan aset dan liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, akan mempengaruhi pendapatan komprehensif. Di dalam pendapatan dan beban bunga terdapat pendapatan dan beban pengelolaan dana oleh entitas anak (BPS) berdasarkan prinsip syariah, yang terdiri atas pendapatan pembiayaan dengan akad murabahah dan pendapatan dari bagi hasil yaitu mudharabah, musyarakah dan pendapatan usaha utama lainnya serta hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer. Pendapatan Murabahah diakui secara akrual menggunakan metode tingkat imbal hasil efektif. Pendapatan usaha Musyarakah yang menjadi hak mitra aktif diakui sebesar haknya sesuai dengan kesepakatan atas pendapatan usaha Musyarakah, sedangkan pendapatan usaha untuk mitra pasif diakui sebagai hak pihak mitra pasif atas bagi hasil dan liabilitas. Pendapatan usaha Mudharabah diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati dan tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil usaha. Kerugian akibat kelalaian atau kesalahan mudharib dibebankan pada mudharib dan tidak mengurangi investasi Mudharabah. Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer merupakan bagian bagi hasil milik pihak ketiga yang didasarkan pada prinsip Mudharabah Mutlaqah atas hasil pengelolaan dana mereka oleh BPS yang diakui berdasarkan pendapatan yang telah diterima (cash basis). Pembagian hasil usaha dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil usaha, yaitu dihitung dari pendapatan BPS yang telah diterima berupa laba bruto (gross profit margin). ii.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif. Penentuan nilai provisi dilakukan berdasarkan pengalaman manajemen dan kredibilitas debitur bersangkutan. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu tertentu atau nilainya tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
jj.
Program Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya Bank memberikan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Grup juga menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Bank menghitung selisih antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti dan nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut (pendekatan koridor). Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. 29
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program. kk. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Grup yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi atau yang timbul dari akuntansi awal atau kombinasi bisnis. Dalam kasus kombinasi bisnis, pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis. ll.
Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
mm. Segmen Operasi Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
30
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a)
yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
b)
yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
c)
dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk. 4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut. Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi periode saat ini dan masa depan. Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Di bawah ini adalah pertimbangan kritis, selain dari estimasi yang telah diatur, dimana manajemen telah membuat suatu proses penerapan kebijakan akuntansi Grup dan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo Manajemen telah menelaah aset keuangan Grup yang dimiliki hingga jatuh tempo karena persyaratan pemeliharaan modal dan likuiditas dan telah dikonfirmasi intensi positif Grup dan kemampuan untuk memiliki aset tersebut hingga jatuh tempo. Rincian dan jumlah tercatat aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo dijelaskan dalam Catatan 9. Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini: Rugi penurunan nilai aset keuangan Grup menilai penurunan nilai aset keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti obyektif bahwa kerugian telah terjadi. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar piutang. Cadangan kerugian penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan. 31
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Grup melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu: a. Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. b. Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran. Manfaat Karyawan Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Grup dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Grup. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tersebut. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 19.
32
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
5. KAS 30 September 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura
1,056,179 139,061 43,757
1,443,285 104,133 14,749
Jumlah
1,238,997
1,562,167
6. GIRO PADA BANK INDONESIA
Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah
30 September 2014 % GWM Rp Juta Primer
31 Desember 2013 % GWM Rp Juta Primer
9,306,004 1,412,262
8,947,695 1,483,522
10,718,266
8.01 8.04
8.20 8.09
10,431,217
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 yang berlaku efektif sejak 31 Desember 2013, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4%, serta GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8%. Sesuai dengan PBI No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Pebruari 2011, GWM dalam Rupiah, terdiri dari GWM Primer ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder yang ditetapkan sebesar 2,5%, serta GWM LDR sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif yang mulai berlaku tanggal 1 Maret 2011. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8% sejak tanggal 1 Juni 2011. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Giro Wajib Minimum (GWM) sekunder Bank yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan obligasi pemerintah Indonesia masingmasing sebesar 11,90%, dan 9,23%. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Bank telah memenuhi Giro Wajib Minimum yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
33
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
7. GIRO PADA BANK LAIN 30 September 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Pihak berelasi Bank Australia and New Zealand Banking Group Dollar Australia Dollar Selandia Baru
16,750 7,927
17,024 24,556
Jumlah
24,677
41,580
20,651 403,482 275,089 103,290 49,592 120,319
54,920 458,357 220,949 195,486 48,843 146,900
972,423
1,125,455
53,219 49,521
40,617 14,088
102,740
54,705
Pihak ketiga Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Euro Dollar Singapura Frank Swiss Lainnya (masing-masing di bawah 5%) Sub jumlah Entitas anak Rupiah Dollar Amerika Serikat Sub jumlah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1,099,840 (6)
1,221,740 -
Jumlah Giro pada Bank Lain - Bersih
1,099,834
1,221,740
Rincian giro pada bank lain berdasarkan pihak dimana Grup menempatkan dananya adalah sebagai berikut: 30 September 31 Desember 2014 2013 Rp Juta Rp Juta Bank Rupiah Bank Internasional Indonesia BPD Jabar BPD Riau Bank Negara Indonesia Bank Mandiri Bank Rakyat Indonesia Lainnya (masing-masing di bawah 5%) Sub jumlah Valuta Asing Deutsche Bank AG, Frankfurt Bank of China, Jakarta The Bank of New York Mellon, New York United Overseas Bank Ltd., Singapura J.P Morgan Chase, New York Wells Fargo Bank, London Credit Suisse, Zurich Lainnya (masing-masing di bawah 5%) Sub jumlah Jumlah Giro pada Bank Lain - Bank
34
6,671 4,344 3,464 3,201 1,219 1,202 550
14,017 1,397 15,020 11,189 9,799 2,148 1,350
20,651
54,920
159,495 131,894 83,004 81,091 74,290 71,544 49,592 325,539
94,988 9,464 23,867 171,520 226,023 56,214 48,843 481,196
976,449
1,112,115
997,100
1,167,035
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) 30 September 31 Desember 2014 2013 Rp Juta Rp Juta Entitas Anak Rupiah Bank Mutiara Bank Central Asia Bank Victoria Lainnya (masing-masing di bawah 5%) Sub jumlah Dollar Amerika Serikat Bank Mutiara Jumlah Giro pada Bank Lain Entitas Anak
35,201 11,698 2,973 3,347
25,813 9,120 367 5,317
53,219
40,617
49,521
14,088
102,740
54,705
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1,099,840 (6)
1,221,740 -
Jumlah Giro pada Bank Lain - Bersih
1,099,834
1,221,740
Seluruh saldo giro pada bank lain pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 tidak mengalami penurunan nilai dan perhitungan CKPN dilakukan secara kolektif. Tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun giro pada bank lain untuk mata uang Rupiah dan valuta asing masing-masing sebesar 1,25% dan 0,05% serta 0,78% dan 0,03% untuk 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Grup. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain tersebut adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp juta
31 Desember 2013 Rp juta
Saldo awal Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan
6
1 (1)
Saldo akhir periode
6
-
35
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
8. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Tingkat bunga efektif rata-rata Jangka w aktu per tahun
Rupiah Pihak ketiga Bank Sertifikat deposito Deposito berjangka Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Call money
6 bulan - 2 tahun 1 bulan 1 hari 63 hari
7.97% 8.20% 5.66% 7.94%
Sub jumlah Entitas anak Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah Deposito berjangka
1 hari 30 - 32 hari
5.75% 10.88%
Sub jumlah
766,300
29 - 62 hari 7 - 94 hari 2 - 3 bulan 61 - 64 hari 14 - 15 hari 14 hari 7 hari 14 hari
2.84% 0.35% 0.09% 0.07% 0.40% 1.00% 0.42% 3.57%
4,747,284
Jumlah Rp Juta
7 - 90 hari
6.47%
3,750,000 3,750,000
2 hari 31 hari
5.75% 12.02%
1,138,100 81,500 1,219,600
Jumlah Valuta Asing Pihak ketiga Bank Call money Dollar Australia Dollar Singapura Dollar Amerika Serikat Euro Yen Jepang Sub jumlah Entitas anak Deposito berjangka - Dollar Amerika Serikat Jumlah Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain - Bersih
1,143,729 812,875 246,829 200,196 121,850 21,842 19,784 9,459 2,576,564
31 Desember 2013 Tingkat bunga efektif rata-rata Jangka w aktu per tahun
Entitas anak Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah Deposito berjangka Sub jumlah
596,300 170,000
2,170,720
Sub jumlah Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain - Bersih
Rupiah Pihak ketiga Bank Call money Sub jumlah
534,420 400,000 270,000 200,000 1,404,420
Jumlah Valuta Asing Pihak ketiga Bank Call money Dollar Australia Dollar Singapura Euro Yen Jepang Dollar Amerika Serikat Dollar Kanada Poundsterling Inggris Dollar Selandia Baru
Jumlah Rp Juta
4,969,600
31 - 34 hari 7 - 33 hari 31 - 92 hari 30 - 31 hari 29 - 31 hari
2.56% 0.26% 2.34% 0.19% 0.07%
1,346,101 740,900 444,205 234,630 150,475 2,916,311
30 hari
3.50%
25,597 2,941,908 7,911,508
36
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan pihak dimana Grup menempatkan dananya adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
200,000 200,000
200,000 700,000 800,000 500,000 500,000 250,000 200,000 200,000 200,000 200,000 3,750,000
Sertifikat Deposito
534,420
-
Deposito Berjangka Bank Muamalat Syariah
400,000
-
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
270,000
-
1,404,420
3,750,000
Entitas anak Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah
596,300
1,138,100
Deposito berjangka Bank Victoria International Bank Mutiara Bank Capital Bank Mayapada Sub jumlah Jumlah
85,000 85,000 170,000 766,300
21,500 50,000 10,000 81,500 1,219,600
2,170,720
4,969,600
Valuta Asing Bank Call Money Dollar Australia CIC Bank, Singapura Natixis Bank, Singapura National Bank of Kuw ait, Singapura First Gulf Bank, Singapura Bank of Tokyo Mitsubishi, Singapura Nova Scotia Bank, Hongkong Sub jumlah
654,320 308,541 90,434 90,434 1,143,729
586,205 108,557 607,916 43,423 1,346,101
Dollar Singapura Bank of Tokyo Mitsubishi, Singapura Bank Negara Indonesia, Jakarta Bank Permata, Jakarta Bank Negara Indonesia, Singapura Naxitis Bank, Singapura BNP Paribas, Singapura Sub jumlah
545,105 133,885 86,069 47,816 812,875
606,191 57,732 48,110 28,867 740,900
Rupiah Bank Call Money BPD Riau Bank Mega Bank Victoria International BPD Jaw a Barat BPD Papua Bank Mutiara Bank Capital BPD Sumatera Selatan BPD Sulaw esi Utara Lainnya (masing-masing dibaw ah 5%) Sub jumlah
Jumlah
Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain - Rupiah
37
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) 30 September 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Euro CIC Bank, Singapura Natixis Bank, Singapura First Gulf Bank, Singapura Sub jumlah
154,268 92,561 246,829
201,112 33,518 234,630
Yen Jepang Bank of Tokyo Mitsubishi, Singapura First Gulf Bank, Singapura BNP Paribas, Singapura Sub jumlah
155,708 44,488 200,196
150,475 150,475
Dollar Amerika Serikat Bank Negara Indonesia, New York Bank Mutiara, Jakarta Barclays Bank Plc., London Sub jumlah
121,850 121,850
304,250 139,955 444,205
Dollar Kanada CIC Bank, Singapura Sub jumlah
21,842 21,842
-
Poundsterling Inggris BNP Paribas, Singapura Sub jumlah
19,784 19,784
-
Dollar Selandia Baru Natixis Bank, Singapura Sub jumlah
9,459 9,459
-
2,576,564
2,916,311
-
25,597
4,747,284
7,911,508
Jumlah Entitas anak Deposito berjangka Dollar Amerika Serikat Bank Mutiara Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain - Bersih
Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebagai berikut:
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Pendapatan bunga yang masih akan diterima (Catatan 21) Jumlah
30 September 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
4,747,284
7,911,508
5,526
18,470
4,752,810
7,929,978
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijadikan agunan oleh Grup. Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 tidak mengalami penurunan nilai dan perhitungan CKPN dilakukan secara kolektif.
38
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain selama 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013 Rp Juta Saldo awal Pemulihan tahun berjalan Saldo akhir periode
9.
250 (250) -
EFEK - EFEK Berdasarkan mata uang, efek-efek adalah sebagai berikut: 30 September 31 Desember 2014 2013 Rp Juta Rp Juta Pihak ketiga Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Entitas anak - Rupiah
16,632,436 3,107,940 151,809
18,904,455 3,080,416 137,507
Jumlah efek-efek Cadangan kerugian penurunan nilai
19,892,185 (74,413)
22,122,378 (81,274)
Jumlah Efek-Efek - Bersih
19,817,772
22,041,104
39
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Berdasarkan jenis dan tujuan investasi efek-efek, adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta Pihak ketiga Dim iliki hingga jatuh tem po Bank Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Indonesia Surat Perbendaharaan Negara Obligasi lainnya Sertifikat Deposito Bank Indonesia Surat utang jangka menengah Efek beragun aset Wesel tagih Entitas Anak Obligasi Pemerintah Indonesia Sertifikat Bank Indonesia Syariah Obligasi lainnya
31 Desember 2013 Rp Juta
7,221,232 3,316,263 1,864,611 1,791,903 1,691,050 249,880 46,168 36,898
6,247,088 3,525,993 1,074,141 1,939,378 5,332,148 149,851 75,608 83,122
131,809 15,000 5,000
132,507 5,000
Jumlah efek dimiliki hingga jatuh tempo
16,369,814
18,564,836
Tersedia untuk dijual Bank Reksadana Obligasi lainnya Obligasi Pemerintah Indonesia Surat utang jangka menengah
1,200,913 590,805 249,777 -
962,265 814,797 230,863 182,052
Jumlah efek tersedia untuk dijual
2,041,495
2,189,977
Diperdagangkan Bank Obligasi Pemerintah Indonesia Obligasi lainnya
1,038,758 442,118
944,582 422,983
Jumlah efek diperdagangkan
1,480,876
1,367,565
Jumlah efek-efek Cadangan kerugian penurunan nilai
19,892,185 (74,413)
22,122,378 (81,274)
Jumlah Efek-efek - Bersih
19,817,772
22,041,104
Tingkat bunga rata-rata:
Rupiah Wesel tagih Surat utang jangka menengah Obligasi Efek beragun aset Sertifikat Bank Indonesia Syariah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Surat Perbendaharaan Negara Valuta Asing Obligasi Wesel tagih
30 September 2014
31 Desember 2013
10.51% 10.33% 9.82% 9.22% 7.15% 6.85% 6.69% 6.52%
10.64% 9.71% 9.88% 9.25% 5.32% 6.51% 6.51%
5.77% 5.92%
5.86% 6.63%
40
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Jangka waktu efek-efek sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: 30 September 2014
31 Desember 2013
Rupiah Obligasi Efek beragun aset Surat Utang Jangka Menengah Surat Perbendaharaan Negara Sertifikat Bank Indonesia Syariah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Wesel tagih
1 - 27 tahun 9 tahun 3 tahun 6 bulan - 1 tahun 9 bulan 5 - 9 bulan 6 bulan 2 - 5 bulan
11 bulan - 27 tahun 9 tahun 2 - 3 tahun 6 - 11 bulan 6 - 9 bulan 3 - 6 bulan 13 hari - 4 bulan
Dollar Amerika Serikat Obligasi Wesel tagih
2 - 30 tahun 14 hari - 4 bulan
2 - 30 tahun 13 hari - 4 bulan
Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). Rata-rata suku bunga efektif untuk efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo untuk mata uang Rupiah dan valuta asing ini masing-masing sebesar 8,14% dan 5,44% per tahun untuk tahun 2014 dan 8,36% dan 6,84% per tahun untuk tahun 2013.
41
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Rincian efek-efek berdasarkan penerbit dan peringkat obligasi berdasarkan beberapa perusahaan pemeringkat pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia Syariah Obligasi Pemerintah Republik Indonesia Badan Usaha Milik Negara PT Jasa Marga (Persero) Tbk. BPD Sumatera Barat Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT Indosat Perusahaan Lainnya PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. PT Bank Permata Tbk. (Berkelanjutan I) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Sumarecon Agung Tbk. PT Indomobil Sukses International Tbk. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. PT Indosat Tbk. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Lainnya (masing-masing di bawah 5%) Surat Perbendaharaan Negara Surat Utang Jangka Menengah Badan Usaha Milik Negara PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Perusahaan Lainnya PT Bank Resona Perdania PT Bank ICBC Indonesia Reksadana Perusahaan Lainnya Bahana Dana Likuid Bahana Seri D Protected Fund 56 Bahana Seri D Protected Fund 55 Efek Beragun Aset Badan Usaha Milik Negara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Wesel tagih Perusahaan Lainnya Jumlah Efek-efek - Rupiah
30 September 2014 Rp Juta Peringkat
31 Desember 2013 Rp Juta Peringkat
7,221,232 1,691,050 15,000
6,247,088 5,332,148 -
2,871,625 221,849 75,000 40,000 24,010 264,413 232,107 170,000 100,000 75,000 68,608 60,000 288,875 1,864,611
BB+ idAA idA idAAA idAA+ idAA+ idAAA AA-(idn) idAA+ idAA+ idA+ id A
149,880 100,000
idAAidAAA
735,340 258,783 206,790
46,168
2,891,587
BB+
221,781 -
id AA
298,452 339,175 181,469 35,000 75,000 100,549 74,895 125,000 108,606 100,000 453,884 1,074,141
id AA+ id AAA id AAid AA+ id AA+ id A+ id A id AA+ id AA+ id AAA
182,052
A-
149,851 -
id AA-
501,261 256,140 204,864
idAAA
75,608
3,904
13,411
16,784,245
19,041,962
42
id AAA
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) 30 September 2014 Rp Juta Peringkat Dollar Amerika Serikat Obligasi Pemerintah Republik Indonesia Badan Usaha Milik Negara PT Pertamina (Persero) PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Perusahaan Lainnya PT Berlian Laju Tanker PT Adaro Indonesia PT Medco Energi Internasional Tbk Wesel tagih Perusahaan Lainnya
31 Desember 2013 Rp Juta Peringkat
1,864,982
BB+
1,942,358
BB+
706,008 150,879 105,973
BBBBBBBBB-
638,815 183,074
BBB-
178,510 63,743 4,851
C BB+ idAA-
178,291 64,005 4,162
idD BB+ id AA-
32,994
69,711
3,107,940
3,080,416
Jumlah Efek-efek Cadangan kerugian penurunan nilai
19,892,185 (74,413)
22,122,378 (81,274)
Jumlah Efek-efek - Bersih
19,817,772
22,041,104
Jumlah Efek-efek - Dollar Amerika Serikat
BBB-
Efek-efek telah diperingkat oleh Pefindo, PT Kasnic Credit Rating Indonesia, PT Fitch Rating Indonesian, PT Moody’s Indonesia dan Standard and Poor’s Rating Services. Biaya perolehan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, masing-masing sebesar Rp 16.061.172 juta dan Rp 18.856.716 juta. Premi dan diskonto yang belum diamortisasi pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, masingmasing sebesar Rp 396.695 juta dan Rp 265.267 juta. Nilai wajar pada saat perolehan awal atas efek tersedia untuk dijual pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 2.036.521 juta dan Rp 2.263.862 juta. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar efek pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 4.412 juta dan (Rp 99.597 juta) yang dicatat sebagai bagian komponen ekuitas lainnya. Nilai wajar pada saat perolehan awal atas efek diperdagangkan pada tanggal 30 September 2014 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 1.114.685 juta dan Rp 1.548.718 juta. Kerugian yang belum direalisasi akibat penurunan nilai wajar efek pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 53.927 juta dan Rp 127.598 juta yang diakui dalam laba rugi tahun berjalan. Pada tanggal 30 September 2014, Sertifikat Deposito Bank Indonesia dalam Rupiah Rp 1.310.000 juta dan Obligasi Pemerintah Indonesia dalam Rupiah sebesar Rp 1.250.000 pada tanggal 31 Desember 2013, Obligasi Pemerintah Indonesia dalam Rupiah Rp 2.844.500 juta dijadikan sebagai efek yang dijual dengan janji dibeli (Catatan 24).
sebesar juta, dan sebesar kembali
Pada tanggal 31 Desember 2013 Obligasi Pemerintah Indonesia dalam valuta asing sebesar USD 65 juta atau setara dengan Rp 791.050 juta dijadikan sebagai jaminan pinjaman yang diterima dari Barclays Bank Plc, London (Catatan 26). Obligasi Jasa Marga termasuk Obligasi Jasa Marga JORR II tahun 2006, sebesar Rp 10.525 juta, diperoleh dari penyelesaian kredit PT Citra Bhakti Margatama Persada, PT Citra Mataram Satriamarga Persada dan PT Marga Nurindo Bhakti, entitas anak PT Jasa Marga (Persero) yang telah dihapusbuku.
43
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Obligasi PT Berlian Laju Tanker sebesar USD 14.650.000 dan Rp 14.000 juta dan Obligasi PT Bahtera Adimina Samudra sebesar Rp 6.250 juta adalah efek yang mengalami penurunan nilai pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. CKPN untuk efek-efek dihitung secara individual. Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari efek-efek adalah sebagai berikut: 30 September 31 Desember 2014 2013 Rp Juta Rp Juta Efek-efek Pendapatan bunga yang masih akan diterima (Catatan 21) Cadangan kerugian penurunan nilai
16,369,814
Jumlah
16,389,792
18,564,836
94,391 (74,413)
113,995 (81,274) 18,597,557
Reksadana Berikut ini adalah rincian reksadana: 30 September 2014
Jenis
Unit Penyertaan
NAB/unit
Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi
Nilai Wajar Rp Juta
RD Terproteksi Bahana Dana Likuid
661,223,787
1,112.09
35,340
735,340
250,000,000
1,035.13
8,783
258,783
200,000,000
1,033.95
6,790
206,790
50,913
1,200,913
RD Terproteksi Bahana D Optima Protected Fund 56 RD Terproteksi Bahana D Optima Protected Fund 55 Jumlah
1,111,223,787
31 Desember 2013
Jenis
Unit Penyertaan
NAB/unit
Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi
Nilai Wajar Rp Juta
RD Terproteksi Bahana Dana Likuid
481,204,165
1,041.68
881
501,261
250,000,000
1,024.56
6,023
256,140
200,000,000
1,024.32
4,770
204,864
11,674
962,265
RD Terproteksi Bahana D Optima Protected Fund 56 RD Terproteksi Bahana D Optima Protected Fund 55 Jumlah
931,204,165
44
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Wesel Tagih Berikut ini adalah rincian wesel tagih: Penerbit
Suku Bunga
Jatuh Tempo
% Rupiah PT Bank Permata, Tbk. PT Bank UOB Indonesia PT Bank UOB Indonesia Sub jumlah Valuta asing Sumitomo Mitsui Banking Corp. China Construction Bank Corp. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. PT Bank Woori Indonesia Mega International Commercial Bank Co.,Ltd. Mega International Commercial Bank Co.,Ltd. The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. Sub jumlah Jumlah
45
30-Sep-14 Rp Juta
10.00 10.00 10.00
21 Oktober 2014 20 Januari 2015 15 Januari 2015
3,402 255 247 3,904
6.00 4.00 6.00 6.00 5.00 6.00 6.00 6.00
14 Oktober 2014 10 Oktober 2014 14 Oktober 2014 04 Nopember 2014 13 Oktober 2014 10 Oktober 2014 13 Oktober 2014 09 Oktober 2014
26,686 2,109 1,330 883 778 592 378 238 32,994 36,898
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Penerbit
Suku Bunga
Jatuh Tempo
%
31-Dec-13 Rp Juta
Rupiah PT Bank DBS Indonesia PT Bank Permata, Tbk. PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia Sub jumlah
11.50 10.00 10.00 11.00 11.00 13.00
13 Januari 2014 10 Februari 2014 31 Desember 2013 19 Maret 2014 04 Maret 2014 02 Januari 2014
4,338 4,011 3,505 807 487 263 13,411
Valuta asing Kasikorn Bank Public Company, Ltd. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Shanghai Rural Commercial Bank Co.,Ltd. Bank of Communications Co.,Ltd. Bank of Communications Co.,Ltd. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. PT Bank Ekonomi Rahardja PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Industrial Bank of Korea PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. PT Bank Ekonomi Rahardja PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. Chang Hwa Commercial Bank, Ltd. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Taiwan Business Bank Mega International Commercial Bank Co.,Ltd. The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. PT Bank Woori Indonesia Sub jumlah
7.00 7.00 7.00 4.00 4.00 4.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 5.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 4.00 7.00 8.00 6.00 6.00 5.00
10 Januari 2014 06 Januari 2014 17 Januari 2014 13 Januari 2014 31 Desember 2013 02 Januari 2014 16 Januari 2014 03 Januari 2014 21 Januari 2014 18 Februari 2014 24 Februari 2014 19 Februari 2014 22 Januari 2014 21 Januari 2014 13 Januari 2014 13 Maret 2014 18 Maret 2014 03 Februari 2014 24 Maret 2014 21 April 2014 09 Januari 2014 25 April 2014 02 Januari 2014 28 Januari 2014 30 Desember 2013 10 Januari 2014 07 Januari 2014 13 Januari 2014
29,881 3,369 2,389 2,179 2,142 2,142 2,132 2,130 2,129 2,117 1,838 1,710 1,524 1,460 1,399 1,277 1,276 1,254 1,238 1,232 842 820 817 663 608 470 377 296 69,711
Jumlah
83,122
Seluruh transaksi wesel tagih pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 berasal dari transaksi usaha.
46
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah sebagai berikut : 30 September 2014 Valuta Rupiah asing Jumlah Rp Juta Rp Juta Rp Juta Saldo awal tahun Penyisihan (Pemulihan) tahun berjalan
31 Desember 2013 Valuta Rupiah asing Jumlah Rp Juta Rp Juta Rp Juta
10,621
70,653
81,274
-
-
-
24,618
141,189
165,807
(13,283)
(88,324)
(101,607)
Akrual bunga pada efek yang mengalami penurunan nilai
(771)
(5,062)
(5,776)
-
857
857
-
22,850
22,850
9,850
64,563
74,413
10,621
70,653
81,274
Selisih kurs Saldo akhir periode
(6,947)
(7,718)
(714)
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek. 10. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (forward) dan swap untuk tujuan trading. Transaksi swap terdiri dari kontrak swap mata uang asing. Transaksi tersebut merupakan komitmen untuk melunasi liabilitas dalam mata uang asing dengan kurs yang ditentukan terlebih dahulu. Risiko pasar dari transaksi derivatif timbul sebagai akibat dari adanya perubahan nilai potensial fluktuasi kurs mata uang, sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak dapat memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Jangka waktu dari pembelian dan penjualan berjangka valuta asing pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing berkisar antara 1 sampai 189 hari dan 3 sampai 96 hari. Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut : 30 September 2014 Jumlah Nosional Nilai Wajar Beli Jual Tagihan Liabilitas Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Pihak ketiga Forward Swap
2,003,960 268,578
1,999,317 271,956
9,435 255
4,479 4,026
Jumlah
2,272,538
2,271,273
9,690
8,505
31 Desember 2013 Jumlah Nosional Nilai Wajar Beli Jual Tagihan Liabilitas Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Pihak ketiga Forward Swap
146,242 12,170
144,457 12,395
3,706 -
2,009 76
Jumlah
158,412
156,852
3,706
2,085
47
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Seluruh tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 30 September 2014 dalam mata uang Rupiah, Dollar Amerika Serikat, Dollar Hongkong, Yen Jepang dan Dollar Singapura sedangkan pada tanggal 31 Desember 2013 dalam mata uang Dollar Amerika Serikat, Dollar Hongkong, Yen Jepang dan Dollar Singapura. Seluruh tagihan derivatif pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 tidak mengalami penurunan nilai dan perhitungan CKPN dilakukan secara kolektif. 11. KREDIT Kredit memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). a. Jenis Pinjaman 30 September 2014 Kurang Lancar Diragukan Rp Juta Rp Juta
Lancar Rp Juta
DPK Rp Juta
27,723,082 21,920,430 21,042,343 20,655,549 1,682,604 116,225 8,087,223
141,763 1,002,565 777,087 279,425 328,515
16,174 42,115 24,818 36,749 25,578
216,110 55,968 19,163 16,390 35,273
96,156 235,364 495,772 205,232 109,367
28,193,285 23,256,442 22,359,183 21,193,345 1,682,604 116,225 8,585,956
101,227,456
2,529,355
145,434
342,904
1,141,891
105,387,040
Valuta asing Kredit modal kerja Kredit investasi Pembiayaan bersama Pinjaman rekening koran Kredit konsumsi Kredit lainnya
2,857,484 2,627,933 1,189,534 61,946 197 149,554
36,714 -
398,314 -
-
215,982 -
3,073,466 3,062,961 1,189,534 61,946 197 149,554
Jumlah - Valuta asing
6,886,648
36,714
398,314
-
215,982
7,537,658
108,114,104
2,566,069
543,748
342,904
1,357,873
Rupiah Kredit modal kerja Kredit konsumsi Kredit investasi Pinjaman rekening koran Pembiayaan bersama Pinjaman karyawan Kredit lainnya Jumlah - Rupiah
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Kredit - Bersih
Macet Rp Juta
Jumlah Rp Juta
112,924,698 (2,012,387) 110,912,311
48
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Lancar Rp Juta Rupiah Kredit konsumsi Kredit modal kerja Kredit investasi Pinjaman rekening koran Pembiayaan bersama Pinjaman karyawan Kredit lainnya
DPK Rp Juta
31 Desember 2013 Kurang Lancar Diragukan Rp Juta Rp Juta
Macet Rp Juta
Jumlah Rp Juta
23,346,182 21,554,273 18,634,883 19,298,060 1,204,158 102,247 7,194,470
1,261,947 68,927 767,648 254,761 331,159
82,164 11,561 41,243 29,694 26,619
41,341 8,099 353,153 34,602 26,393
200,276 250,758 146,559 135,989 54,621
24,931,910 21,893,618 19,943,486 19,753,106 1,204,158 102,247 7,633,262
91,334,273
2,684,442
191,281
463,588
788,203
95,461,787
Valuta asing Kredit modal kerja Kredit investasi Pembiayaan bersama Pinjaman rekening koran Kredit lainnya
3,978,672 2,926,595 1,484,229 64,469 92,215
40,891 -
403,909 -
-
377,107 -
4,355,779 3,371,395 1,484,229 64,469 92,215
Jumlah - Valuta asing
8,546,180
40,891
403,909
-
377,107
9,368,087
99,880,453
2,725,333
595,190
463,588
1,165,310
Jumlah - Rupiah
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Kredit - Bersih
104,829,874 (1,757,943) 103,071,931
b. Sektor Ekonomi
Lancar Rp juta Rupiah Jasa Perdagangan Industri Konstruksi Lain-lain
DPK Rp juta
30 September 2014 Kurang Lancar Diragukan Rp juta Rp juta
Macet Rp juta
Jumlah Rp juta
25,443,816 25,619,333 15,302,714 12,772,440 22,089,153
619,083 402,345 298,112 183,521 1,026,294
12,381 51,526 7,270 30,013 44,244
23,534 48,549 201,702 10,071 59,048
444,599 297,603 103,675 91,173 204,841
26,543,413 26,419,356 15,913,473 13,087,218 23,423,580
101,227,456
2,529,355
145,434
342,904
1,141,891
105,387,040
2,573,268 2,929,348 1,221,052 162,980
36,714 -
398,314 -
-
215,982 -
3,187,564 2,966,062 1,221,052 162,980
6,886,648
36,714
398,314
-
215,982
Jumlah 108,114,104 Cadangan kerugian penurunan nilai
2,566,069
543,748
342,904
1,357,873
Jumlah - Rupiah Valuta asing Industri Jasa Konstruksi Perdagangan Jumlah - Valuta asing
Jumlah Kredit - Bersih
7,537,658 112,924,698 (2,012,387) 110,912,311
49
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) 31 Desember 2013 Lancar Rp juta Rupiah Perdagangan Jasa Industri Konstruksi Lain-lain Jumlah - Rupiah Valuta asing Industri Jasa Konstruksi Perdagangan Jumlah - Valuta asing Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
Kurang Lancar Rp juta
DPK Rp juta
Diragukan Rp juta
Macet Rp juta
Jumlah Rp juta
23,331,165 22,208,658 12,325,529 10,403,574 23,065,347
412,308 530,840 291,101 207,913 1,242,280
47,657 24,635 16,064 28,642 74,283
40,263 345,908 26,750 8,018 42,649
202,649 82,215 269,683 74,731 158,925
24,034,042 23,192,256 12,929,127 10,722,878 24,583,484
91,334,273
2,684,442
191,281
463,588
788,203
95,461,787
3,680,974 3,239,117 1,463,486 162,603
40,891 -
403,909 -
-
376,837 270
4,461,720 3,280,008 1,463,486 162,873
8,546,180
40,891
403,909
-
377,107
9,368,087
99,880,453
2,725,333
595,190
463,588
1,165,310
Jumlah Kredit - Bersih
104,829,874 (1,757,943) 103,071,931
c. Jangka waktu Jangka waktu pinjaman diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut : 30 September 2014 Rp Juta ≤ 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun CKPN Jumlah Kredit
24,421,351 12,421,910 35,371,983 40,709,454 112,924,698 (2,012,387) 110,912,311
31 Desember 2013 Rp Juta 19,266,045 13,159,910 33,706,605 38,697,314 104,829,874 (1,757,943) 103,071,931
Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit: 1. Tingkat bunga efektif rata-rata untuk kredit dalam mata uang Rupiah pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah 11,96% dan 11,06%, sedangkan dalam valuta asing adalah 5,15% dan 5,14%. 2. Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. Kredit juga dijamin dengan jaminan tunai berupa giro, tabungan dan deposito berjangka (Catatan 22). Manajemen berkeyakinan agunan yang diterima tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan. 3. Kredit untuk modal kerja dan investasi terdiri dari pinjaman jangka panjang, tetap, berulang dan jangka menengah, sedangkan kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit konsumsi lain. 4. Kredit dalam Rupiah berjangka waktu 3 hari sampai 25 tahun, sedangkan kredit dalam valuta asing berjangka waktu antara 1 bulan sampai 11 tahun. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama dalam Rupiah berjangka waktu 5 tahun sampai 15 tahun sedangkan dalam valuta asing berjangka waktu 7 tahun sampai 12 tahun. 5. Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase penyertaan berkisar antara 5% sampai dengan 37,50% pada 30 September 2014 dan 5% sampai 50% pada 31 Desember 2013. 50
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
6. Kredit kepada karyawan bank merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah, dan keperluan lainnya yang dibebani bunga sebesar 6% per tahun dengan jangka waktu 1 sampai dengan 10 tahun. Pembayaran kredit dibayar kembali dengan pemotongan gaji setiap bulan. 7. Dalam jumlah kredit termasuk kredit yang diberikan kepada pihak yang berelasi sebesar Rp 698.358 juta dan Rp 676.543 juta setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 3.170 juta dan Rp 492 juta pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. 8. Rasio kredit usaha kecil terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 5,67% dan 5,39% masingmasing pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. 9. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat kredit yang dijadikan agunan oleh Grup. 10. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, rincian kredit yang direstrukturisasi menurut jenis pinjaman adalah sebagai berikut:
Lancar Rp Juta Rupiah Kredit Investasi Kredit Modal Kerja Kredit Konsumsi Pinjaman Rekening Koran Jumlah - Rupiah Valuta asing Kredit Investasi Kredit Modal Kerja Jumlah - Valuta asing Jumlah
Jumlah - Rupiah Valuta asing Kredit Investasi Kredit Modal Kerja Jumlah - Valuta asing Jumlah
Macet Rp Juta
Jumlah Rp Juta
918,190 125,716 7,794 3,136
474,879 10,316 593 -
3,006 1,783 125 -
200,000 370 90 -
331,056 1,295 3,454 -
1,927,131 139,480 12,056 3,136
1,054,836
485,788
4,914
200,460
335,805
2,081,803
793,860 -
37,043 -
-
-
81,947
830,903 81,947
793,860
37,043
-
-
81,947
912,850
1,848,696
522,831
4,914
200,460
417,752
2,994,653
Lancar Rp Juta Rupiah Kredit Investasi Kredit Modal Kerja Kredit Konsumsi Pinjaman Rekening Koran Kredit lainnya
DPK Rp Juta
30 September 2014 Kurang Lancar Diragukan Rp Juta Rp Juta
DPK Rp Juta
31 Desember 2013 Kurang Lancar Diragukan Rp Juta Rp Juta
Macet Rp Juta
Jumlah Rp Juta
956,880 115,283 3,102 1,168 -
489,534 4,235 842 -
1,589 491 -
330,444 588 407 -
20,105 107,310 13,607 20
1,796,963 229,005 18,449 1,168 20
1,076,433
494,611
2,080
331,439
141,042
2,045,605
888,821 -
40,891 -
-
-
121,267
929,712 121,267
888,821
40,891
-
-
121,267
1,050,979
1,965,254
535,502
2,080
331,439
262,309
3,096,584
Sampai dengan tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Bank telah melakukan penyelamatan kembali atas kredit untuk beberapa debitur, masing-masing sebesar Rp 414.077 juta dan Rp 983.265 juta. 11. Pada tahun 2014 (sembilan bulan) dan 2013 (satu tahun), Bank mengakui langsung ke dalam laporan laba rugi komprehensif, perbedaan nilai wajar dan kredit yang diberikan kepada karyawan masingmasing sebesar Rp 4.553 juta dan Rp 4.714 juta. 51
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
12. Rasio non-performing loan (NPL) pada tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 adalah sebagai berikut:
NPL Bruto NPL Neto
30 September 2014 2.02% 0.48%
30 September 2013 1.43% 0.26%
13. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK. 14. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah: 30 September 2014 Penyisihan Kredit penurunan bermasalah nilai Rp Juta Rp Juta Rupiah Jasa Perdagangan Industri Lain-lain Jumlah Valuta asing Industri Perdagangan Jumlah Jumlah
31 Desember 2013 Penyisihan Kredit penurunan bermasalah nilai Rp Juta Rp Juta
480,514 397,678 312,647 439,390
450,563 333,113 302,600 351,183
452,758 290,569 312,497 387,248
209,071 241,974 278,786 796,828
1,630,229
1,437,459
1,443,072
1,526,659
614,296 -
262,402 -
780,746 270
397,485 270
614,296
262,402
781,016
397,755
2,244,525
1,699,861
2,224,088
1,924,414
15. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, kredit yang disalurkan dengan sistem penyaluran kredit melalui lembaga pembiayaan PT Verena Multi Finance Tbk dan PT Clipan Finance Indonesia Tbk, berupa kredit kendaraan motor dan mobil sebesar Rp 625.431 juta dan Rp 653.155 juta. 16. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut: 30 September 2014
Dinilai secara individual Valuta Rupiah asing Jumlah Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Dinilai secara kolektif Valuta Rupiah asing Jumlah Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Akrual bunga pada kredit yang mengalami penurunan nilai Penghapusan Selisih kurs
370,635
394,186
764,821
971,942
21,180
993,122
196,130
89,613
285,743
255,502
4,957
260,459
(10,454) (9,284) -
(10,596) (210,801)
(21,050) (9,284) (210,801)
(12,036) (26,947)
-
(12,036) (26,947) (11,640)
Saldo akhir periode
547,027
262,402
809,429
52
(11,640) 1,188,461
14,497
1,202,958
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) 31 Desember 2013
Dinilai secara individual Valuta Rupiah asing Jumlah Rp Juta Rp Juta Rp Juta Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Akrual bunga pada kredit yang mengalami penurunan nilai Penghapusan Selisih kurs Saldo akhir periode
Dinilai secara kolektif Valuta Rupiah asing Jumlah Rp Juta Rp Juta Rp Juta
366,858
261,523
628,381
656,787
24,131
680,918
129,430
60,924
190,354
396,211
(8,647)
387,564
(21,388) (104,265) -
(6,624) 78,363
(28,012) (104,265) 78,363
(13,651) (67,405) -
5,696
(13,651) (67,405) 5,696
370,635
394,186
764,821
971,942
21,180
993,122
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai kredit tersebut di atas adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan. 17. Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Kredit Pendapatan bunga yang masih akan diterima (Catatan 21) Cadangan kerugian penurunan nilai
112,924,698
104,829,874
Jumlah
111,630,899
718,588 (2,012,387)
655,583 (1,757,943) 103,727,514
12. TAGIHAN ANJAK PIUTANG Tagihan anjak piutang memiliki suku bunga tetap, sehingga Clipan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk). 30 September 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Pihak ketiga Tagihan anjak piutang Pendapatan anjak piutang belum diakui
1,754,868 (66,530)
2,323,560 (166,116)
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1,688,338 (526)
2,157,444 (495)
Bersih
1,687,812
2,156,949
Tingkat bunga efektif rata-rata
18.34%
17.79%
Jangka waktu tagihan anjak piutang berdasarkan periode dalam perjanjian adalah 44 hari sampai dengan 1 tahun dan 26 hari sampai dengan 1 tahun pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Periode perjanjian dapat diperpanjang. Tagihan anjak piutang dijamin dengan tanah dan bangunan. Clipan menggunakan tagihan anjak piutang sebesar Rp 274.893 juta dan Rp 173.979 juta pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 sebagai jaminan surat berharga Obligasi Clipan Finance Indonesia III Tahun 2011 ke Bank Mega selaku wali amanat (Catatan 25). Seluruh tagihan anjak piutang dilakukan dengan recourse.
53
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk periode dan tahun yang berakhir 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 September 31 Desember 2014 2013 Rp Juta Rp Juta Saldo awal periode Penyisihan periode berjalan Individual Akrual bunga pada piutang yang mengalami penurunan nilai Saldo akhir periode
495
110
204
615
(173)
(230)
526
495
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan agunan yang diterima dari nasabah telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya tagihan anjak piutang. 13. EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali terdiri dari:
Jenis
SPN12150108 FR0063 SPN91 SPN12150108 FR0035 SPN12150108 SPN12150710 FR0063 SPN12141107 FR0027 FR0027 FR0027 FR0065 SPN12150806 FR0064 FR0053 FR0053 FR0053 FR0059 FR0043 FR0043 FR0043 FR0043 FR0043 FR0063 FR0043
Tanggal mulai
Tanggal jatuh tempo
03 September 2014 03 September 2014 03 September 2014 03 September 2014 03 September 2014 03 September 2014 03 September 2014 03 September 2014 03 September 2014 05 September 2014 05 September 2014 05 September 2014 10 September 2014 26 September 2014 26 September 2014 04 September 2014 04 September 2014 04 September 2014 04 September 2014 04 September 2014 04 September 2014 18 September 2014 18 September 2014 18 September 2014 18 September 2014 18 September 2014
01 Oktober 2014 01 Oktober 2014 01 Oktober 2014 01 Oktober 2014 01 Oktober 2014 01 Oktober 2014 01 Oktober 2014 01 Oktober 2014 01 Oktober 2014 03 Oktober 2014 03 Oktober 2014 03 Oktober 2014 08 Oktober 2014 24 Oktober 2014 24 Oktober 2014 04 Desember 2014 04 Desember 2014 04 Desember 2014 04 Desember 2014 04 Desember 2014 04 Desember 2014 18 Desember 2014 18 Desember 2014 18 Desember 2014 18 Desember 2014 18 Desember 2014
Jumlah
54
Nilai nominal Rp Juta
30 September 2014 Pendapatan bunga yang belum diamortisasi Rp Juta
Nilai bersih Rp Juta
700,094 610,990 474,314 260,718 231,267 140,018 135,462 110,201 94,391 497,572 497,568 497,564 239,949 274,082 152,941 492,613 492,601 487,972 428,409 11,305 5,195 438,975 428,012 417,047 205,061 88,282
169 169 168 285 1,048 585 5,532 5,524 5,489 4,834 127 58 6,073 5,931 5,787 2,850 1,227
700,094 610,990 474,314 260,718 231,267 140,018 135,462 110,201 94,391 497,403 497,399 497,396 239,664 273,034 152,356 487,081 487,077 482,483 423,575 11,178 5,137 432,902 422,081 411,260 202,211 87,055
8,412,603
45,856
8,366,747
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Jenis
IDSD240414182S IDSD23011491S IDSD170414182S FR0070 FR0070 FR0070 FR0070
Tanggal mulai
Tanggal jatuh tempo
23 Desember 2013 23 Desember 2013 23 Desember 2013 17 Desember 2013 19 Desember 2013 23 Desember 2013 20 Desember 2013
17 Januari 2014 17 Januari 2014 17 Januari 2014 20 Januari 2014 23 Januari 2014 27 Januari 2014 27 Januari 2014
Jumlah
Nilai nominal Rp Juta
31 Desember 2013 Pendapatan bunga yang belum diamortisasi Rp Juta
Nilai bersih Rp Juta
220,915 179,787 106,197 1,011,527 508,640 505,254 504,422
733 596 352 4,108 2,390 2,807 2,800
220,182 179,191 105,845 1,007,419 506,250 502,447 501,622
3,036,742
13,786
3,022,956
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, nilai wajar Obligasi Pemerintah Indonesia dalam Rupiah sebesar Rp 8.631.538 juta dan Rp 3.173.707 juta dijadikan sebagai efek yang dibeli dengan janji dijual kembali. Lokasi Obligasi Pemerintah Indonesia yang dijaminkan adalah di Jakarta. Suku bunga efek yang dibeli dengan janji dijual kembali berkisar antara 6,01% - 6,52% dan 7,50% 7,75% pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Seluruh efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 tidak mengalami penurunan nilai. Perhitungan CKPN dilakukan secara kolektif. 14. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN Piutang sewa pembiayaan memiliki suku bunga tetap dan mengambang, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). Piutang sewa pembiayaan berasal dari Clipan dan VMF dengan perincian sebagai berikut: 30 September 31 Desember 2014 2013 Rp Juta Rp Juta Rupiah Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan
2,283,795 926,962 (310,985) (926,962)
Jumlah Dollar Amerika Serikat Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan Jumlah
2,224,714 733,071 (364,984) (733,071)
1,972,810
1,859,730
12,331 9,379
27,104 13,089
(303) (9,379)
(1,317) (13,089)
12,028
25,787
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1,984,838 (23,181)
1,885,517 (21,169)
Jumlah investasi neto sewa pembiayaan - Bersih
1,961,657
1,864,348
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat
30 September 2014
31 Desember 2013
16.27% 8.13%
16.03% 8.10%
55
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Jumlah piutang sewa pembiayaan berdasarkan jenis produk adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Alat berat Mesin Kapal Kendaraan bermotor
1,067,086 603,320 357,980 267,740
787,894 919,275 294,561 250,088
Jumlah
2,296,126
2,251,818
Jumlah angsuran sewa pembiayaan sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut: Pembayaran minimum sew a pembiayaan 30 September 31 Desember 2014 2013 Rp Juta Rp Juta Angsuran sew a pembiayaan Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai lima tahun Subjumlah Pendapatan sew a pembiayaan belum diakui Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai lima tahun Subjumlah Jumlah
Nilai kini dari pembayaran minimum sew a pembiayaan 30 September 31 Desember 2014 2013 Rp Juta Rp Juta
1,248,880 1,047,246
1,172,243 1,079,575
1,057,203 927,635
973,077 912,440
2,296,126
2,251,818
1,984,838
1,885,517
(191,677) (119,611)
(199,166) (167,135)
-
-
(311,288)
(366,301)
-
-
1,984,838
1,885,517
1,984,838
1,885,517
Kisaran jangka waktu pembiayaan adalah 3 tahun. Biaya-biaya yang timbul, seperti premi asuransi, bea materai dan biaya terkait lainnya sehubungan dengan perolehan aset sewa pembiayaan, dibebankan kepada nasabah. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Saldo aw al tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Kolektif Individual Akrual bunga pada piutang yang mengalami penurunan nilai Penghapusan
21,169
7,146
7,557 4,140
3,445 16,443
(9,173) (512)
(2,059) (3,806)
Saldo akhir periode
23,181
21,169
Manajemen Clipan dan VMF berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan. Clipan dan VMF menggunakan piutang sewa pembiayaan yang dimiliki sebagai jaminan pinjaman yang diterima (Catatan 26). Jumlah piutang sewa pembiayaan yang dijaminkan masing-masing sebesar Rp 1.451.572 juta dan Rp 1.339.339 juta pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013.
56
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Jumlah piutang sewa pembiayaan yang direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 126.659 juta dan Rp 45.587 juta pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Pada saat perjanjian sewa pembiayaan dimulai, penyewa guna usaha memberikan simpanan jaminan yang akan digunakan sebagai pembayaran atas pembelian dari aset sewa pada akhir masa sewa, bila hak opsi dilaksanakan penyewa guna usaha. Apabila hak opsi tidak dilaksanakan, simpanan jaminan tersebut akan dikembalikan kepada penyewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha. 15. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Piutang pembiayaan konsumen memiliki suku bunga tetap, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk). Jumlah piutang pembiayaan konsumen pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 merupakan piutang pembiayaan konsumen yang dilakukan oleh Clipan dan VMF, dengan perincian sebagai berikut :
Pihak ketiga Piutang pembiayaan konsumen Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui
30 September 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
5,187,711
4,451,937
(867,304)
(696,516)
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
4,320,407 (56,356)
3,755,421 (58,847)
Bersih
4,264,051
3,696,574
Piutang pembiayaan konsumen jatuh tempo dalam: 30 September 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Satu tahun berikutnya (termasuk yang telah jatuh tempo) Dua tahun berikutnya Tiga tahun berikutnya atau lebih
2,551,201 1,599,880 1,036,630
2,283,497 1,378,900 789,540
Jumlah
5,187,711
4,451,937
Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah
16.27%
16.65%
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta Saldo awal periode Penyisihan periode berjalan Individual Kolektif Akrual bunga pada piutang yang mengalami penurunan nilai Penghapusan Saldo akhir periode
31 Desember 2013 Rp Juta
58,847
44,989
22,940 7,079
38,676 36,224
(3,582) (28,928)
(3,739) (57,303)
56,356
58,847
57
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Manajemen Clipan dan VMF berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen. Piutang pembiayaan konsumen dijadikan sebagai jaminan pinjaman yang diterima Clipan dan VMF dari beberapa bank (Catatan 26). Jumlah piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan masing-masing sebesar Rp 2.470.127 juta dan Rp 2.439.835 juta pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. 16. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI 30 September 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Tagihan akseptasi Rupiah Valuta asing
272,300 1,589,186
552,803 1,280,953
Jumlah tagihan akseptasi
1,861,486
1,833,756
Liabilitas akseptasi Rupiah Valuta asing
272,883 1,593,105
554,030 1,284,122
Jumlah liabilitas akseptasi
1,865,988
1,838,152
Tagihan dan liabilitas akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Tagihan Liabilitas Rp Juta Rp Juta
31 Desember 2013 Tagihan Liabilitas Rp Juta Rp Juta
1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan > 12 bulan
8,215 77,689 1,654,626 113,500 7,456
8,215 80,092 1,656,247 113,978 7,456
4,526 46,400 1,713,415 69,415 -
4,526 46,466 1,667,083 120,077 -
Jumlah
1,861,486
1,865,988
1,833,756
1,838,152
Seluruh tagihan akseptasi pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 tidak mengalami penurunan nilai dan perhitungan CKPN dilakukan secara kolektif.
58
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
17. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM Jenis Usaha
Metode Ekuitas Bank PT Panin Sekuritas Tbk Entitas Anak PT IBJ Verena Finance
Persentase Kepemilikan (%) 30-Sep-14 31-Des-13
31 Desember 2013 Rp Juta
Sekuritas
29.00%
29.00%
349,844
293,811
Lembaga Pembiayaan
17.54%
15.00%
33,892
29,619
383,736
323,430
Jumlah Aset Keuangan - Tersedia Untuk Dijual Bank PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk PT Bank ANZ Indonesia (d/h PT ANZ Panin Bank) PT First Asia Capital (d/h PT Panin Capital) PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia PT Sarana Kalimantan Selatan Ventura Jumlah
30 September 2014 Rp Juta
Asuransi
13.03%
13.37%
88,464
76,825
Perbankan
1.00%
1.00%
16,500
16,500
Sekuritas
2.50%
2.50%
750
750
Lembaga Pembiayaan
9.33%
9.33%
625
625
Modal Ventura
1.04%
1.04%
40 106,379
40 94,740
91,739
91,739
Jumlah Penyertaan dalam Bentuk Saham Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
581,854 (625)
509,909 (625)
Jumlah Penyertaan dalam Bentuk Saham - Bersih
581,229
509,284
Penyertaan Modal Sementara
Mutasi penyertaan dalam bentuk saham dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut:
Saldo awal periode Rp Juta
Bagian laba bersih entitas asosiasi Rp Juta
PT Panin Sekuritas Tbk PT IBJ Verena Finance
293,811 29,619
80,045 973
Jumlah
323,430
81,018
30 September 2014 Bagian Pendapatan komprehensif lain atas entitas asosiasi Rp Juta
Penambahan (Pengurangan) Rp Juta
Saldo akhir periode Rp Juta
(1,700)
(24,012) 5,000
349,844 33,892
(1,700)
(19,012)
383,736
Saldo awal periode Rp Juta
Bagian laba bersih entitas asosiasi Rp Juta
31 Desember 2013 Bagian Pendapatan komprehensif lain atas entitas asosiasi Rp Juta
Penambahan (Pengurangan) Rp Juta
Saldo akhir periode Rp Juta
PT Panin Sekuritas Tbk PT IBJ Verena Finance
272,875 20,909
55,388 1,078
2,632
(34,452) 5,000
293,811 29,619
Jumlah
293,784
56,466
2,632
(29,452)
323,430
59
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Ringkasan informasi dari entitas asosiasi 30 September 2014 Aset Rp Juta PT Panin Sekuritas Tbk PT IBJ Verena Finance
2,027,409 1,298,219
Liabillitas Rp Juta 797,163 1,095,292
Pendapatan Rp Juta
Laba (Rugi) Bersih Rp Juta
489,735 219,628
276,016 6,431
31 Desember 2013 Aset Rp Juta PT Panin Sekuritas Tbk PT IBJ Verena Finance
1,370,082 1,420,891
Liabillitas Rp Juta 339,555 1,209,247
Pendapatan Rp Juta
Laba (Rugi) Bersih Rp Juta
440,920 50,566
190,993 6,217
Penyertaan saham dengan pemilikan kurang dari 20% diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, dan diukur dengan nilai wajar. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Grup mencatat penyertaan saham dengan pemilikan kurang dari 20%, kecuali penyertaan saham PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, sebesar biaya perolehan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai karena nilai wajar dari unquoted equity instruments tersebut tidak dapat ditentukan dengan andal. Nilai wajar pada saat perolehan awal atas penyertaan saham AMAG sebesar Rp 60.916 juta. Nilai wajar penyertaan saham AMAG didasarkan pada harga pasar yang tercatat pada tanggal pelaporan. Keuntungan yang belum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar penyertaan, setelah dikurangi pajak penghasilan tangguhan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 20.661 juta dan Rp 11.931 juta yang dicatat sebagai pendapatan komprehensif lain tahun berjalan (Catatan 33). Penyertaan dalam bentuk saham yang mengalami penurunan nilai pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 merupakan penyertaan kepada PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia sebesar Rp 625 juta. Perhitungan CKPN dilakukan secara individual. Tidak terdapat mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk periode sembilan bulan di tahun 2014 dan satu tahun di tahun 2013. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan dalam bentuk saham cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. Penyertaan modal sementara pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah penyertaan yang berasal dari debt to equity swaps dalam rangka restrukturisasi kredit. 18. BIAYA DIBAYAR DI MUKA Perincian biaya dibayar di muka adalah sebagai berikut:
Biaya dibayar dimuka Sewa Provisi dan komisi Lainnya Jumlah
30 September 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
68,500 927 167,937 237,364
63,055 1,961 47,322 112,338
60
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
19. ASET TETAP Rincian mutasi dan saldo aset tetap adalah sebagai berikut : 30 September 2014 1 Januari 2014 Rp Juta
Penambahan Rp Juta
Pengurangan Rp Juta
Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan Bermotor Inventaris Kantor Jumlah
734,480 1,993,292 239,879 1,291,869 4,259,520
4,761 78,061 30,873 94,592 208,287
(15,805) (5,681) (17,525) (898) (39,909)
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Bermotor Inventaris Kantor Jumlah Jumlah Bersih
742,430 147,068 929,278 1,818,776 2,440,744
79,159 23,369 145,459 247,987
(3,655) (13,499) (896) (18,050)
Reklasifikasi Rp Juta
9,436 62,999 72,435
84 84
30 September 2014 Rp Juta
732,872 2,128,671 253,227 1,385,563 4,500,333
818,018 156,938 1,073,841 2,048,797 2,451,536
31 Desember 2013 1 Januari 2013 Rp Juta
Penambahan Rp Juta
Pengurangan Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Reklasifikasi Rp Juta
Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan Bermotor Inventaris Kantor
699,183 1,720,648 225,888 1,038,559
4,700 131,759 33,201 176,669
(19,210) (6,842)
30,597 140,885 83,483
734,480 1,993,292 239,879 1,291,869
Jumlah
3,684,278
346,329
(26,052)
254,965
4,259,520
650,633 130,972 788,385
91,984 28,468 147,669
(187) (12,372) (6,776)
-
742,430 147,068 929,278
Jumlah
1,569,990
268,121
(19,335)
-
1,818,776
Jumlah Bersih
2,114,288
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Bermotor Inventaris Kantor
2,440,744
Pengurangan aset tetap merupakan penjualan dan penghapusan aset tetap dengan rincian sebagai berikut : 30 September 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Nilai buku Harga jual
21,859 43,607
6,841 11,891
Laba penjualan dan penghapusan aset tetap
21,748
5,050
Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo sampai dengan 2039. Bank memiliki beberapa bangunan dengan hak legal berupa Hak Milik atas Satuan Rumah Susun yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang akan jatuh tempo sampai dengan 2032. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. 61
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset tetap masih lebih rendah dari pada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak diperlukan penurunan nilai aset tetap. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, nilai wajar dari aset tetap masing-masing sebesar Rp 3.878.045 juta dan Rp 3.353.498 juta. Aset tetap Bank kecuali tanah sejumlah Rp 1.625.378 juta dan Rp 1.210.516 juta telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya kepada PT Paninvest Tbk dan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, pihak berelasi, serta PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Tri Prakarta, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Raksa Pratikara dan PT Asuransi Dinamika dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 2.572.083 juta pada tanggal 30 September 2014 serta sebesar Rp 4.210.307 juta dan SGD 280.000 pada tanggal 31 Desember 2013. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. 20. ASET TAK BERWUJUD – PERANGKAT LUNAK Perincian perangkat lunak adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Biaya perolehan Awal periode Penambahan periode berjalan Akhir Periode
109,516 49,527 159,043
56,291 53,225 109,516
Akumulasi Amortisasi Awal periode Amortisasi periode berjalan Akhir periode
(52,266) (31,349) (83,615)
(28,121) (24,145) (52,266)
Jumlah tercatat
75,428
57,250
62
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
21. ASET LAIN-LAIN 30 September 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
706,679 122,072 4,819
655,583 139,200 18,205
356,867
359,894
136,584 120,845 110,500 605,892 34,469 10,824 162,495 2,372,046
218,639 86,063 81,442 192,929 34,027 10,824 34,939 1,831,745
(6,134) 2,365,912
(6,989) 1,824,756
Bank Pendapatan yang masih akan diterima Kredit Efek-efek Lainnya Aset tetap yang belum siap digunakan dalam kegiatan operasional Uang muka Pendirian cabang Pembelian aset tetap Pihak ketiga Agunan yang diambil alih Persediaan hadiah dan barang cetakan Pajak dibayar di muka (Catatan 56) Lainnya Sub Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan aset non produktif Bersih Entitas Anak Agunan yang diambil alih Piutang lain-lain Kas yang dibatasi penggunaannya (Catatan 56) Lainnya Sub Jumlah Dikurangi : Penyisihan penghapusan aset non produktif Bersih Jumlah Aset Lain-lain - Bersih
16,078 13,837 91 48,283
22,806 23,864 642 28,662
78,289
75,974
(2,676) 75,613
(2,487) 73,487
2,441,525
1,898,243
Pendapatan yang Masih Akan Diterima Merupakan bunga yang masih akan diterima atas penempatan pada bank lain, efek-efek dan kredit. Uang Muka Pendirian Cabang Merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh Bank untuk pendirian kantor cabang dan akan diselesaikan ketika cabang tersebut siap untuk melakukan kegiatan operasionalnya. Aset Tetap yang Belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional merupakan tanah dan bangunan yang direncanakan untuk pembukaan cabang dan tempat kegiatan pendukung operasional Grup. Manajemen berkeyakinan tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasi. Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit dan pembiayaan konsumen berupa surat berharga dalam bentuk saham, tanah, bangunan dan kendaraan yang telah diambil alih oleh Grup.
63
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset non-produktif dan lainnya adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta Saldo awal periode Penghapusan Penyisihan (pemulihan) periode berjalan Saldo akhir periode
31 Desember 2013 Rp Juta
9,476 (2,344) 1,678
46,324 (3,896) (32,952)
8,810
9,476
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai aset non produktif dan lainnya adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. 22. SIMPANAN Simpanan memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). Simpanan terdiri dari : Pihak berelasi Rp Juta
Bank Giro Tabungan Deposito berjangka Sub Jumlah Entitas Anak Giro Wadiah Tabungan Wadiah Tabungan Mudharabah Deposito Mudharabah Sub Jumlah Jumlah
30 September 2014 Pihak Jumlah ketiga Rp Juta Rp Juta
Pihak berelasi Rp Juta
31 Desember 2013 Pihak ketiga Rp Juta
Jumlah Rp Juta
116,247 75,956 365,302
16,434,184 60,932,752 42,627,561
16,550,431 61,008,708 42,992,863
96,836 67,727 314,656
16,567,801 56,014,981 44,324,342
16,664,637 56,082,708 44,638,998
557,505
119,994,497
120,552,002
479,219
116,907,124
117,386,343
477 319 301,733
276,973 424,103 105,768 2,725,248
277,450 424,103 106,087 3,026,981
560 327 157,989
109,370 259,979 69,239 2,272,846
109,930 259,979 69,566 2,430,835
302,529
3,532,092
3,834,621
158,876
2,711,434
2,870,310
860,034
123,526,589
124,386,623
638,095
119,618,558
120,256,653
64
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari simpanan adalah sebagai berikut:
Simpanan Giro Tabungan Deposito Jumlah Bunga yang masih harus dibayar (Catatan 28) Giro Tabungan Deposito Jumlah Jumlah
30 September 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
16,827,881 61,538,898 46,019,844 124,386,623
16,774,567 56,412,253 47,069,833 120,256,653
606 4,551 169,712 174,869
509 3,589 170,004 174,102
124,561,492
120,430,755
a. Giro 30 September 2014 Rp Juta Pihak berelasi Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Lainnya
31 Desember 2013 Rp Juta
88,108 24,007 4,132
74,951 21,201 684
116,247
96,836
477
560
5,992,473 7,815,091 879,334 872,355 874,931
5,640,035 8,159,522 929,991 1,087,120 751,133
16,434,184
16,567,801
276,973
109,370
16,827,881
16,774,567
Tingkat bunga rata-rata Rupiah Valuta asing
3.16% 0.14%
3.04% 0.15%
Tingkat bonus rata-rata per tahun
3.11%
3.99%
Sub Jumlah Entitas Anak Rupiah Pihak ketiga Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Dollar Australia Lainnya (masing-masing di bawah 5%) Sub Jumlah Entitas anak Rupiah Jumlah
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 jumlah giro yang diblokir serta dijadikan jaminan kredit masing-masing sebesar Rp 27.149 juta dan Rp 31.056 juta.
65
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
b. Tabungan Merupakan tabungan dari masyarakat dalam Rupiah dengan rincian sebagai berikut : 30 September 2014 Rp Juta Rupiah Bank Tabungan Bisnis Panin Tabungan Magna Panin Lainnya (masing-masing di bawah 5%) Sub Jumlah
47,792,503 9,721,539 3,494,666
42,961,462 10,229,308 2,891,938
61,008,708
56,082,708
424,422 105,768
259,979 69,566
530,190
329,545
61,538,898
56,412,253
Entitas anak Tabungan Wadiah Tabungan Mudharabah Sub jumlah Jumlah
31 Desember 2013 Rp Juta
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun
1.43%
1.91%
Tingkat bonus rata-rata per tahun
10.28%
9.14%
Bagi hasil rata-rata per tahun
6.11%
6.31%
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 jumlah tabungan yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit masing-masing sebesar Rp 255.428 juta dan Rp 41.380 juta. c. Deposito berjangka
Pihak berelasi Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Australia
30 September
31 Desember
2014 Rp Juta
2013 Rp Juta
300,948 64,237 117
277,536 37,120 -
365,302
314,656
Entitas anak Rupiah
301,733
157,989
Pihak ketiga Bank Rupiah
39,637,392
41,002,273
2,626,808 363,361
2,885,475 436,594
42,627,561
44,324,342
2,725,248
2,272,846
46,019,844
47,069,833
Sub Jumlah
Dollar Amerika Serikat Lainnya (masing-masing di bawah 5%) Sub Jumlah Entitas anak Rupiah Jumlah Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah Valuta asing
7.48% 1.25%
5.93% 0.98%
Bagi hasil rata-rata per tahun
9.81%
8.04%
66
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu: 30 September 2014 Valuta asing Rp Juta
Rupiah Rp Juta
Jumlah Rp Juta
Rupiah Rp Juta
31 Desember 2013 Valuta asing Rp Juta
Jumlah Rp Juta
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan
35,527,652 4,989,607 1,312,783 1,124,477 10,802
2,001,604 476,368 353,709 222,842 -
37,529,256 5,465,975 1,666,492 1,347,319 10,802
34,257,476 6,056,787 2,016,905 1,366,241 13,235
2,140,257 434,273 574,236 210,423 -
36,397,733 6,491,060 2,591,141 1,576,664 13,235
Jumlah
42,965,321
3,054,523
46,019,844
43,710,644
3,359,189
47,069,833
Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 2.700.265 juta dan Rp 2.242.258 juta. 23. SIMPANAN DARI BANK LAIN Simpanan dari bank lain memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). Simpanan dari bank lain terdiri dari :
Rupiah Rp Juta Pihak berelasi Bank Giro Sub jumlah Pihak ketiga Bank Giro Tabungan Deposito berjangka Call money Sub jumlah Entitas Anak Giro Wadiah Deposito berjangka Mudharabah Sertifikat investasi Mudharabah antar bank Sub Jumlah Jumlah
30 September 2014 Valuta asing Rp Juta
Jumlah Rp Juta
Rupiah Rp Juta
31 Desember 2013 Valuta asing Rp Juta
Jumlah Rp Juta
9,473
-
9,473
40,859
-
40,859
9,473
-
9,473
40,859
-
40,859
116,840 105,153 752,726 5,715,000
3,950 755,470
120,790 105,153 752,726 6,470,470
117,905 94,009 283,745 3,005,000
26,388 1,083,130
144,293 94,009 283,745 4,088,130
6,689,719
759,420
7,449,139
3,500,659
1,109,518
4,610,177
236
-
236
1,006
-
1,006
40,992
-
40,992
23,695
-
23,695
150,000
-
150,000
200,000
-
200,000
191,228
-
191,228
224,701
-
224,701
7,649,840
3,766,219
6,890,420
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Giro Tabungan Deposito berjangka Call money
4.31% 4.89% 6.82% 6.39%
Tingkat bonus rata-rata per tahun Bagi hasil rata-rata per tahun
1.00% 7.37%
759,420
0.15% 0.21%
-
67
2.65% 4.94% 4.93% 4,14%
3.99% 8.04%
1,109,518
0.12% 0.31%
-
4,875,737
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
a.
Deposito Berjangka Jangka waktu deposito berjangka masing-masing 30 hari sampai dengan 12 bulan dan 3 hari sampai dengan 12 bulan pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013.
b. Call Money Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, jangka waktu call money Rupiah masingmasing 1 hari sampai dengan 16 hari dan 7 hari sampai dengan 90 hari dan untuk jangka waktu call money valuta asing adalah 1 hari sampai dengan 31 hari dan 7 hari sampai dengan 92 hari. c.
Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 jangka waktu Sertifikat Investasi Mudharabah antar bank masing – masing adalah 7 hari sampai dengan 14 hari.
24. EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali terdiri dari :
Jenis
IDSD270215182S FR0027 FR0027 IDSD270215182S IDSD270215182S IDSD270215182S IDSD270215182S IDSD270215182S FR0053 FR0053 FR0053 FR0053 FR0027 FR0053 IDSD270215182S FR0053
Jangka waktu
21 14 14 14 14 21 14 14 14 14 14 14 14 21 14 21
hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari
Tanggal mulai
Tanggal jatuh tempo
12 September 2014 17 September 2014 17 September 2014 17 September 2014 17 September 2014 12 September 2014 17 September 2014 17 September 2014 25 September 2014 25 September 2014 25 September 2014 25 September 2014 17 September 2014 18 September 2014 17 September 2014 18 September 2014
03 Oktober 2014 01 Oktober 2014 01 Oktober 2014 01 Oktober 2014 01 Oktober 2014 03 Oktober 2014 01 Oktober 2014 01 Oktober 2014 09 Oktober 2014 09 Oktober 2014 09 Oktober 2014 09 Oktober 2014 01 Oktober 2014 09 Oktober 2014 01 Oktober 2014 09 Oktober 2014
Jumlah
Jenis
FR0040 FR0045 IDSD06031491S IDSD06031491S IDSD06031491S IDSD06031491S FR0044 IDSD06031491S FR0044 FR0031 IDSD06031491S
Jangka waktu
17 15 14 7 14 14 17 14 15 17 26
hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari
Tanggal mulai
Tanggal jatuh tempo
20 Desember 2013 19 Desember 2013 24 Desember 2013 30 Desember 2013 24 Desember 2013 23 Desember 2013 20 Desember 2013 27 Desember 2013 19 Desember 2013 20 Desember 2013 20 Desember 2013
06 Januari 2014 03 Januari 2014 07 Januari 2014 06 Januari 2014 07 Januari 2014 06 Januari 2014 06 Januari 2014 10 Januari 2014 03 Januari 2014 06 Januari 2014 15 Januari 2014
Jumlah
68
Nilai nominal Rp Juta
30 September 2014 Beban bunga yang belum diamortisasi Rp Juta
262,519 183,891 183,891 174,992 174,992 175,013 139,993 131,244 128,882 128,882 128,882 128,882 91,946 90,877 87,496 45,439
91 61 177 177 177 177 126 63
262,428 183,891 183,891 174,992 174,992 174,952 139,993 131,244 128,705 128,705 128,705 128,705 91,946 90,751 87,496 45,376
2,257,821
1,049
2,256,772
Nilai bersih Rp Juta
Nilai nominal Rp Juta
31 Desember 2013 Beban bunga yang belum diamortisasi Rp Juta
517,872 488,205 300,075 210,191 210,193 210,021 179,971 126,144 115,323 113,268 100,309
484 183 354 211 245 198 168 223 43 105 271
517,388 488,022 299,721 209,980 209,948 209,823 179,803 125,921 115,280 113,163 100,038
2,571,572
2,485
2,569,087
Nilai bersih Rp Juta
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
25. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN – BERSIH Surat berharga yang diterbitkan dalam mata uang Rupiah oleh Grup adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta
Nilai Nominal Bank Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 Pihak berelasi Pihak ketiga Obligasi Bank Panin IV Tahun 2010 Pihak berelasi Pihak ketiga Obligasi Bank Panin III Tahun 2009 Pihak berelasi Pihak ketiga
75,000 925,000 1,000,000
75,000 925,000 1,000,000
4,000 536,000 540,000
4,000 536,000 540,000
10,300 789,700 800,000
46,790 753,210 800,000
-
14,500 185,500 200,000
2,340,000
2,540,000
2,000 627,000 629,000
22,000 607,000 629,000
800,000
800,000
3,000
-
5,000 127,000 135,000
-
113,000
113,000
30,000 10,000 153,000
30,000 10,000 153,000
63,000 164,000 23,000 250,000
63,000 164,000 23,000 250,000
Obligasi Bank Panin II Tahun 2007 Seri C Pihak berelasi Pihak ketiga
Sub jumlah Entitas Anak Obligasi Clipan Finance III Tahun 2011 Seri C Pihak berelasi Pihak ketiga Medium Term Note I Clipan Finance Tahun 2012 - Pihak ketiga Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap III Tahun 2014 Seri A - Pihak ketiga Seri B Pihak berelasi Pihak ketiga Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap II Tahun 2013 Seri A - Pihak ketiga Seri B Pihak berelasi Pihak ketiga Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap I Tahun 2012 Seri B Pihak berelasi Pihak ketiga Seri C - Pihak ketiga Obligasi Verena Multi Finance I Tahun 2011 Seri C Pihak berelasi Pihak ketiga
-
69
31 Desember 2013 Rp Juta
5,000 295,000 300,000
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) 30 September 2014 Rp Juta
Nilai Nominal Medium Term Note I Verena Multi Finance Tahun 2011 - Pihak ketiga Sub jumlah Surat berharga yang beredar Surat berharga yang dibeli kembali *) Diskonto yang belum diamortisasi Bersih
31 Desember 2013 Rp Juta
200,000 2,167,000
200,000 2,332,000
4,507,000 (42,324) (11,034) 4,453,642
4,872,000 (74,181) (19,743) 4,778,076
*) Surat berharga yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Grup dengan tujuan untuk dijual kembali. Suku bunga efektif pada tahun 2014 dan 2013 untuk obligasi yang diterbitkan adalah 10,09% dan 9,91% per tahun. Pembayaran bunga semua surat berharga yang diterbitkan dilakukan secara triwulanan. Amortisasi diskonto untuk tahun yang berakhir 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masingmasing sebesar Rp 9.944 juta dan Rp 13.812 juta. Grup tidak memiliki tunggakan pembayaran pokok, bunga maupun pelanggaran lainnya berkaitan dengan surat berharga tersebut selama tahun 2014 dan 2013. Seluruh surat berharga yang diterbitkan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dalam mata uang Rupiah. Bank Obligasi yang diterbitkan oleh Bank adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Nilai nominal Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 Obligasi Bank Panin IV Tahun 2010 Obligasi Bank Panin III Tahun 2009 Obligasi Bank Panin II Tahun 2007 Seri C
1,000,000 540,000 800,000
1,000,000 540,000 800,000
Obligasi yang beredar Obligasi yang dibeli kembali Diskonto yang belum diamortisasi
2,340,000 (7,173)
2,540,000 (31,869) (10,991)
Bersih
2,332,827
2,497,140
-
200,000
Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 Bank melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin yang akan diterbitkan dan ditawarkan secara bertahap dalam periode paling lama 2 tahun sejak efektifnya pernyataan pendaftaran (12 Desember 2012 – Catatan 1c) dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp 3.000.000 juta. Dalam rangka penerbitan obligasi berkelanjutan tersebut pada tanggal 20 Desember 2012, Bank menerbitkan obligasi nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,15% yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi, berjangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 20 Desember 2017. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 20 Maret 2013 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 20 Desember 2017. 70
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi seluruhnya akan dipergunakan untuk memperbaiki struktur pendanaan Bank dan meningkatkan aset produktif, terutama dalam bentuk kredit, yaitu Kredit Pemilikan Rumah (KPR), pembiayaan proyek infrastruktur dan kredit investasi jangka panjang sekitar 90% dan surat-surat berharga sekitar 10%. Bank tidak menyelenggaraan penyisihan dana pelunasan pokok obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil emisi sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana emisi. Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus berupa benda atau pendapatan atau aset lain Bank dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak lain manapun. Seluruh kekayaan Bank, baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, menjadi jaminan atas semua hutang Bank kepada semua krediturnya yang tidak dijamin secara khusus. Dalam perjanjian perwaliamanatan, telah diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Bank dimana Bank tidak diperbolehkan melakukan beberapa hal berikut ini: Mengurangi Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Mengadakan perubahan bidang usaha Melakukan penyertaan modal melebihi 10% dari pendapatan operasional atau 20% dari total ekuitas berdasarkan laporan keuangan audit terakhir. Melakukan penggabungan atau peleburan atau reorganisasi dengan perusahaan lain, kecuali karena adanya ketentuan pemerintah atau Bank Indonesia. Melakukan penerbitan obligasi atau medium term notes yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan hutang obligasi. Menjual atau mengalihkan atau memindah tangankan dengan cara apapun juga sebagian atau seluruh aset tetap berupa tanah dan bangunan di atasnya, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari. Menjaminkan atau membebani dengan cara apapun harta kekayaan Bank, baik yang sekarang ada maupun yang akan ada di kemudian hari kepada pihak ketiga manapun. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Oktober 2013 No. 1678/PEF-Dir/X/2013, peringkat Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I tahun 2012 untuk periode 1 Oktober 2013 sampai dengan 1 Oktober 2014 adalah idAA. Setelah ulang tahun ke-1 (satu) sejak tanggal emisi, Bank dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruhnya untuk disimpan yang di kemudian hari dapat dijual kembali atau sebagai pelunasan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Manajemen berpendapat Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga melalui KSEI sesuai dengan jadwal. Obligasi Bank Panin IV tahun 2010 Pada tanggal 9 November 2010, Bank menerbitkan obligasi nilai nominal sebesar Rp 540.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 9% yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi, berjangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 9 November 2015. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 9 Februari 2011 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 9 November 2015. Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi seluruhnya akan dipergunakan untuk memperbaiki struktur pendanaan Bank dan meningkatkan aset produktif, terutama dalam bentuk kredit, yaitu Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Pemilikan Mobil (KPM), pembiayaan proyek infrastruktur dan kredit investasi jangka panjang sekitar 95% dan suratsurat berharga sekitar 5%. Bank tidak menyelenggaraan penyisihan dana pelunasan pokok obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil emisi sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana emisi. 71
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus berupa benda atau pendapatan atau aset lain Bank dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak lain manapun. Seluruh kekayaan Bank, baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, menjadi jaminan atas semua hutang Bank kepada semua krediturnya yang tidak dijamin secara khusus. Dalam perjanjian perwaliamanatan, telah diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Bank dimana Bank tidak diperbolehkan melakukan beberapa hal berikut ini: Mengurangi Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Mengadakan perubahan bidang usaha Melakukan penyertaan modal melebihi 10% dari pendapatan operasional atau 20% dari total ekuitas berdasarkan laporan keuangan audit terakhir. Melakukan penggabungan atau peleburan atau reorganisasi dengan perusahaan lain, kecuali karena adanya ketentuan pemerintah atau Bank Indonesia. Melakukan penerbitan obligasi atau medium term notes yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan hutang obligasi. Menjual atau mengalihkan atau memindah tangankan dengan cara apapun juga sebagian atau seluruh aset tetap berupa tanah dan bangunan di atasnya, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari. Menjaminkan atau membebani dengan cara apapun harta kekayaan Bank, baik yang sekarang ada maupun yang akan ada dikemudian hari kepada pihak ketiga manapun. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Oktober 2013 No. 1677/PEF-Dir/X2013, peringkat Obligasi Bank Panin IV tahun 2010 untuk periode 1 Oktober 2013 sampai dengan 1 Oktober 2014 adalah idAA. Setelah ulang tahun ke – 1 (satu) sejak tanggal emisi, Bank dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruhnya untuk disimpan yang di kemudian hari dapat dijual kembali atau sebagai pelunasan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Manajemen berpendapat Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadwal. Obligasi Bank Panin III tahun 2009 Pada tanggal 6 Oktober 2009, Bank menerbitkan obligasi nilai nominal sebesar Rp 800.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,5% yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi, berjangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 6 Oktober 2014. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 6 Januari 2010 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2014. Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi seluruhnya akan dipergunakan untuk memperbaiki struktur pendanaan Bank dan meningkatkan aset produktif, terutama dalam bentuk kredit, yaitu Kredit Pemilikan Rumah (KPR), pembiayaan proyek infrastruktur dan kredit investasi lainnya sekitar 95% dan surat-surat berharga sekitar 5%. Bank tidak menyelenggaraan penyisihan dana pelunasan pokok obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil emisi sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana emisi. Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus berupa benda atau pendapatan atau aset lain Bank dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak lain manapun. Seluruh kekayaan Bank, baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, menjadi jaminan atas semua hutang Bank kepada semua krediturnya yang tidak dijamin secara khusus. Dalam perjanjian perwaliamanatan, telah diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Bank dimana Bank tidak diperbolehkan melakukan beberapa hal berikut ini: Mengurangi Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Mengadakan perubahan bidang usaha 72
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Melakukan penyertaan modal melebihi 10% dari pendapatan operasional atau 20% dari total ekuitas berdasarkan laporan keuangan audit terakhir. Melakukan penggabungan atau peleburan atau reorganisasi dengan perusahaan lain, kecuali karena adanya ketentuan pemerintah atau Bank Indonesia. Melakukan penerbitan obligasi atau medium term notes yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan hutang obligasi. Menjual atau mengalihkan atau memindah tangankan dengan cara apapun juga sebagian atau seluruh aset tetap berupa tanah dan bangunan di atasnya, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari. Menjaminkan atau membebani dengan cara apapun harta kekayaan Bank, baik yang sekarang ada maupun yang aka nada dikemudian hari kepada pihak ketiga manapun. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Oktober 2013 No. 1677/PEF-Dir/X2013, peringkat Obligasi Bank Panin III tahun 2009 untuk periode 1 Oktober 2013 sampai dengan 1 Oktober 2014 adalah idAA. Setelah ulang tahun ke- 1 (satu) sejak tanggal emisi, Bank dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruhnya untuk disimpan yang di kemudian hari dapat dijual kembali atau sebagai pelunasan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Manajemen berpendapat Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadwal. Obligasi Bank Panin II tahun 2007 Pada tanggal 19 Juni 2007, Bank menerbitkan obligasi nilai nominal sebesar Rp 1.650.000 juta dengan tingkat bunga tetap yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari: 1. Obligasi Seri A : Jumlah pokok sebesar Rp 50.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 19 Juni 2010. 2. Obligasi Seri B : Jumlah pokok sebesar Rp 1.400.000 juta dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,75% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 19 Juni 2012. 3. Obligasi Seri C : Jumlah pokok sebesar Rp 200.000 juta dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 11% per tahun dengan jangka waktu 7 tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 19 Juni 2014. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 19 September 2007 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010 untuk Seri A, tanggal 19 Juni 2012 untuk Seri B dan tanggal 19 Juni 2014 untuk Seri C. Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi seluruhnya akan dipergunakan untuk memperbaiki struktur pendanaan Bank dan meningkatkan aset produktif, terutama dalam bentuk kredit sekitar 95% dan surat-surat berharga sekitar 5%. Bank tidak menyelenggaraan penyisihan dana pelunasan pokok obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil emisi sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana emisi. Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus berupa benda atau pendapatan atau aset lain Bank dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak lain manapun. Seluruh kekayaan Bank, baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang aka nada di kemudian hari, menjadi jaminan atas semua hutang Bank kepada semua krediturnya yang tidak dijamin secara khusus. Dalam perjanjian perwaliamanatan, telah diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Bank dimana Bank tidak diperbolehkan melakukan beberapa hal berikut ini: Mengurangi Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Mengadakan perubahan bidang usaha 73
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Melakukan penyertaan modal melebihi 10% dari pendapatan operasional atau 20% dari total ekuitas berdasarkan laporan keuangan audit terakhir. Melakukan penggabungan atau peleburan atau reorganisasi dengan perusahaan lain, kecuali karena adanya ketentuan pemerintah atau Bank Indonesia. Melakukan penerbitan obligasi atau medium term notes yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan hutang obligasi. Menjual atau mengalihkan atau memindah tangankan dengan cara apapun juga sebagian atau seluruh aset tetap berupa tanah dan bangunan di atasnya, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari. Menjaminkan atau membebani dengan cara apapun harta kekayaan Bank, baik yang sekarang ada maupun yang aka nada dikemudian hari kepada pihak ketiga manapun. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Oktober 2013 No. 1677/PEF-Dir/X2013, peringkat Obligasi Bank Panin II tahun 2007 untuk periode 1 Oktober 2013 sampai dengan 1 Oktober 2014 adalah idAA. Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Manajemen berpendapat Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadwal. PT Clipan Finance Indonesia Tbk (Clipan) Obligasi yang diterbitkan oleh Clipan adalah sebagai berikut: 30 September
31 Desember
2014
2013
Rp Juta
Rp Juta
Nilai nominal Obligasi Clipan Finance III Tahun 2011 Seri C
629,000
629,000
800,000
800,000
1,429,000
1,429,000
Medium Term Notes I Clipan Finance Tahun 2012 Obligasi yang beredar Diskonto yang belum di amortisasi
(1,644)
Bersih
1,427,356
(5,753) 1,423,247
Obligasi Clipan Finance III tahun 2011 Pada tanggal 8 November 2011, Clipan menerbitkan obligasi nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 juta dengan tingkat bunga tetap yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari: Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp. 248.000 juta berjangka waktu 370 hari dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75% per tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo dan dilunasi pada 13 November 2012. Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp. 123.000 juta berjangka waktu 24 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,75% per tahun, telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 8 November 2013. Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp. 629.000 juta berjangka waktu 36 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,25% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 8 November 2014. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 8 Februari 2012 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 13 November 2012, untuk seri A, tanggal 8 November 2013 untuk Seri B dan tanggal 8 November 2014 untuk Seri C.
74
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Berdasarkan hasil pemeringkatan PT. Pefindo No. 784/PEF-Dir/V/2014 tanggal 8 Mei 2014, Obligasi Clipan Finance III Seri C Tahun 2011 mendapat peringkat A+ (Single A Plus) untuk periode 7 Mei 2014 sampai dengan 8 November 2014. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No. 922/PEF-Dir/V/2013 tanggal 6 Mei 2013, Obligasi PT Clipan Finance Indonesia Tbk. Indonesia III Tahun 2011 mendapat peringkat A+ (Single A Plus) untuk periode 6 Mei 2013 sampai dengan 1 Mei 2014. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa tagihan anjak piutang, piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 60% dari jumlah utang pokok obligasi (Catatan 12, 14 dan 15). Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mega Tbk. Manajemen berpendapat Clipan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadwal. Medium Term Notes I Clipan Finance Tahun 2012 (MTN) Pada tanggal 30 Maret 2012, Clipan menerbitkan MTN dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,50% per tahun dengan jumlah pokok sebesar Rp 800.000 juta dengan cara penawaran penempatan terbatas dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Maret 2015. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga (Catatan 14 dan 15). Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 30 Juni 2012 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 30 Maret 2015. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT. Pefindo No. 785/PEF-Dir/V/2014 tanggal 8 Mei 2014, peringkat MTN I Clipan Finance Indonesia tahun 2014 adalah A+ (Single A Plus) untuk periode 7 Mei 2014 sampai dengan 30 Maret 2015. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No. 923/PEF-Dir/V/2013 tanggal 6 Mei 2013, peringkat MTN I PT Clipan Finance Indonesia Tbk. tahun 2012 adalah A+ (Single A Plus) untuk periode 6 Mei 2013 sampai dengan 1 Mei 2014. Wali amanat untuk penerbitan MTN ini adalah PT Bank Mega Tbk. Manajemen berpendapat Clipan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal MTN melalui KSEI sesuai jadwal.
75
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
PT Verena Multi Finance Tbk (VMF) Obligasi yang diterbitkan oleh VMF adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta Nilai nominal Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap III Tahun 2014 Seri A Seri B Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap II Tahun 2013 Seri A Seri B Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap I Tahun 2012 Seri B Seri C Medium Term Notes I Verena Multi Finance Tahun 2011 Obligasi Verena Multi Finance I Tahun 2011 Seri C Surat berharga yang beredar Surat berharga yang dibeli kembali Diskonto yang belum diamortisasi
31 Desember 2013 Rp Juta
3,000 132,000
Bersih
-
113,000 40,000
113,000 40,000
227,000 23,000
227,000 23,000
200,000
200,000
738,000 (42,324) (2,217)
300,000 903,000 (42,312) (2,999)
693,459
857,689
Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap III Tahun 2014 Pada tanggal 19 Maret 2014, VMF menerbitkan obligasi tahap III diberi nama Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap III Tahun 2014 dengan nilai nominal Rp 135.000 juta, tingkat bunga tetap, yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari: -
Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 3.000 juta berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 11,00% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 29 Maret 2015.
-
Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp 132.000 juta berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 12,55% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 19 Maret 2017.
Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 19 Juni 2014 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 29 Maret 2015 untuk Seri A dan tanggal 19 Maret 2017 untuk Seri B. Dalam perjanjian perwaliamatan diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh VMF antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan, dan rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi 10 berbanding 1. Selain itu, selama berlakunya jangka waktu obligasi dan sebelum dilunasinya pokok dan bunga obligasi, VMF tidak diperkenankan tanpa persetujuan waliamanat, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada bidang yang sama dan tidak memiliki dampak negatif, mengalihkan aset VMF lebih dari 50% jumlah ekuitas, menjaga hasil pemeringkatan dari Pefindo minimal idA (single A) dan menambah jaminan bila hasil pemeringkatan menurun. Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang yang dimiliki VMF minimal 10% dari nilai pokok obligasi pada tanggal emisi, menjadi minimal 30% dari nilai pokok obligasi pada satu bulan sejak tanggal emisi, menjadi minimal 50% dari nilai pokok obligasi pada dua bulan sejak tanggal emisi dan menjadi minimal 70% dari nilai pokok obligasi pada bulan ketiga sejak tanggal emisi (Catatan 14 dan 15).
76
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mega Tbk. VMF telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sesuai jadwal. Berdasarkan surat No.1532/PEF-Dir/IX/2013 tanggal 4 September 2013 dari Pefindo, peringkat obligasi Seri A dan B adalah idA (Single A) untuk periode 2 September 2013 sampai dengan 1 September 2014. Berdasarkan hasil pemeringkatan tahunan Pefindo No.1403/PEF-Dir/IX/2014 tanggal 3 September 2014, peringkat obligasi Seri A dan Seri B adalah idA- (Single A Minus) untuk periode 2 September 2014 sampai dengan 1 September 2015. Sehubungan dengan penurunan peringkat sebagaimana tersebut di atas, maka obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang yang dimiliki VMF menjadi sebesar 100% dari nilai pokok obligasi. Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap II Tahun 2013 Pada tanggal 24 Desember 2013, VMF menerbitkan obligasi tahap II diberi nama Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap II Tahun 2013 dengan nilai nominal Rp 153 miliar, tingkat bunga tetap, yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari: Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 113 miliar berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 11,84% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 24 Desember 2016. Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp 40 miliar berjangka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 12,15% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 24 Desember 2017. Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 24 Maret 2014 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 24 Desember 2016 untuk Seri A dan tanggal 24 Desember 2017 untuk Seri B. Dalam perjanjian perwaliamatan diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh VMF antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan, rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi 10 berbanding 1. Selain itu, selama berlakunya jangka waktu obligasi dan sebelum dilunasinya pokok dan bunga obligasi, Perusahaan tidak diperkenankan tanpa persetujuan waliamanat, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada bidang yang sama dan tidak memiliki dampak negatif, mengalihkan aset perseroan lebih dari 50% jumlah ekuitas, menjaga hasil pemeringkatan dari Pefindo minimal idA (single A) dan menambah jaminan bila hasil pemeringkatan menurun. Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang yang dimiliki VMF minimal 10% dari nilai pokok obligasi pada tanggal emisi, menjadi minimal 30% dari nilai pokok obligasi pada satu bulan sejak tanggal emisi, menjadi minimal 50% dari nilai pokok obligasi pada dua bulan sejak tanggal emisi dan menjadi minimal 70% dari nilai pokok obligasi pada bulan ketiga sejak tanggal emisi (Catatan 14 dan 15). Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah Bank Mega Tbk. VMF telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sesuai jadwal. Berdasarkan surat No.1532/PEF-Dir/IX/2013 tanggal 4 September 2013 dari Pefindo, peringkat obligasi Seri A dan B adalah idA (Single A) untuk periode 2 September 2013 sampai dengan 1 September 2014. Berdasarkan hasil pemeringkatan tahunan Pefindo No.1403/PEF-Dir/IX/2014 tanggal 3 September 2014, peringkat obligasi Seri A dan Seri B adalah idA- (Single A Minus) untuk periode 2 September 2014 sampai dengan 1 September 2015. Sehubungan dengan penurunan peringkat sebagaimana tersebut di atas, maka obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang yang dimiliki VMF menjadi sebesar 100% dari nilai pokok obligasi.
Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap I Tahun 2012 Pada tanggal 11 Desember 2012, VMF menerbitkan obligasi tahap I diberi nama Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap I Tahun 2012 dengan nilai nominal Rp 300 miliar, tingkat bunga tetap, yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari: 77
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 50 miliar berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 7,25% per tahun, telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 21 Desember 2013. Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp 227 miliar berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,00% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 11 Desember 2015. Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp 23 miliar berjangka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,05% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 11 Desember 2016. Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 11 Maret 2013 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 21 Desember 2013 untuk Seri A, tanggal 11 Desember 2015 untuk Seri B dan tanggal 11 Desember 2016 untuk Seri C. Dalam perjanjian perwaliamatan diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh VMF antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan, rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi 10 berbanding 1. Selain itu, selama berlakunya jangka waktu obligasi dan sebelum dilunasinya pokok dan bunga obligasi, VMF tidak diperkenankan tanpa persetujuan wali amanat, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada bidang yang sama dan tidak memiliki dampak negatif, mengalihkan aset perseroan lebih dari 50% jumlah ekuitas, menjaga hasil pemeringkatan dari Pefindo minimal idA (Single A) dan menambah jaminan bila hasil pemeringkatan menurun. Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang yang dimiliki VMF minimal 10% dari nilai pokok obligasi pada tanggal emisi, menjadi minimal 30% dari nilai pokok obligasi pada satu bulan sejak tanggal emisi, menjadi minimal 50% dari nilai pokok obligasi pada dua bulan sejak tanggal emisi dan menjadi minimal 70% pada bulan ketiga sejak tanggal emisi (Catatan 14 dan 15). Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah Bank Sinar Mas Tbk. Manajemen berpendapat VMF telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan dan pembayaran bunga melalui KSEI sesuai jadwal. Berdasarkan surat No.1532/PEF-Dir/IX/2013 tanggal 4 September 2013 dari Pefindo, peringkat obligasi Seri B dan C adalah idA (Single A) untuk periode 2 September 2013 sampai dengan 1 September 2014. Berdasarkan hasil pemeringkatan tahunan Pefindo No.1403/PEF-Dir/IX/2014 tanggal 3 September 2014, peringkat obligasi Seri B dan Seri C adalah idA- (Single A Minus) untuk periode 2 September 2014 sampai dengan 1 September 2015. Sehubungan dengan penurunan peringkat sebagaimana tersebut di atas, maka obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang yang dimiliki VMF menjadi sebesar 100% dari nilai pokok obligasi.
Medium Term Notes I Verena Multi Finance Tahun 2011 (MTN) Pada tanggal 14 Desember 2011, VMF menerbitkan MTN dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,00% per tahun dengan jumlah pokok sebesar Rp 200.000 juta dengan cara penawaran penempatan terbatas dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Desember 2014. Dalam perjanjian perwaliamatan diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh VMF antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan, rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi 10 berbanding 1. Selain itu, selama berlakunya jangka waktu obligasi dan sebelum dilunasinya pokok dan bunga obligasi, VMF tidak diperkenankan tanpa persetujuan wali amanat, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada bidang yang sama dan tidak memiliki dampak negatif, mengalihkan aset perseroan lebih dari 50% jumlah ekuitas, menjaga hasil pemeringkatan dari Pefindo minimal idA (Single A) dan menambah jaminan bila hasil pemeringkatan menurun. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 15 Maret 2012 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 15 Desember 2014.
78
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Surat utang jangka menengah ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan yang dimiliki VMF dengan jumlah jaminan sebesar Rp 50.000 juta pada tanggal emisi, Rp 125.000 juta pada satu bulan sejak tanggal emisi, Rp 200.000 juta atau 100% dari nilai pokok MTN setelah 2 bulan sejak tanggal emisi (Catatan 14 dan 15). Wali amanat untuk penerbitan MTN ini adalah Bank Sinarmas Tbk. Manajemen berpendapat VMF telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal MTN melalui KSEI sesuai jadwal. Berdasarkan surat No.1534/PEF-Dir/IX/2013 tanggal 4 September 2013 dari Pefindo, peringkat MTN I adalah idA (Single A) untuk periode 2 September 2013 sampai dengan 1 September 2014. Berdasarkan surat No.1405/PEF-Dir/IX/2014 tanggal 3 September 2014, peringkat MTN I adalah idA(Single A Minus) untuk periode 2 September 2014 sampai dengan 1 September 2015. Sehubungan dengan penurunan peringkat sebagaimana tersebut di atas, maka obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang yang dimiliki VMF menjadi sebesar 100% dari nilai pokok obligasi.
Obligasi Verena Multi Finance I Tahun 2011 Pada tanggal 18 Maret 2011, VMF menerbitkan obligasi nilai nominal sebesar Rp 500.000 juta dengan tingkat bunga tetap yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari: - Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 65.000 juta berjangka waktu 370 hari dengan tingkat suku bunga 9,50% per tahun, telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 22 Maret 2012. -
Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp 135.000 juta berjangka waktu 24 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,50% per tahun, telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 18 Maret 2013.
-
Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp 300.000 juta berjangka waktu 36 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 11,25% per tahun, telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 18 Maret 2014.
Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 18 Juni 2011 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 22 Maret 2012 untuk Seri A, tanggal 18 Maret 2013 untuk Seri B dan tanggal 18 Maret 2014 untuk Seri C. Dalam perjanjian perwaliamatan diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh VMF antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan, rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi 10 berbanding 1. Selain itu, selama berlakunya jangka waktu obligasi dan sebelum dilunasinya pokok dan bunga obligasi, VMF tidak diperkenankan tanpa persetujuan wali amanat, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada bidang yang sama dan tidak memiliki dampak negatif, mengalihkan aset perseroan lebih dari 50% jumlah ekuitas, menjaga hasil pemeringkatan dari Pefindo minimal idA (Single A) dan menambah jaminan bila hasil pemeringkatan menurun. Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang yang dimiliki VMF sebesar Rp 50 miliar pada tanggal emisi, menjadi minimal Rp 200 miliar pada satu bulan sejak tanggal emisi, menjadi minimal Rp 350 miliar pada dua bulan sejak tanggal emisi dan menjadi minimal Rp 500 miliar pada 3 bulan sejak tanggal emisi (Catatan 14 dan 15). Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah Bank Mandiri Tbk. Manajemen berpendapat VMF telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai jadwal. Berdasarkan surat No. 1531/PEF-Dir/IX/2012 tanggal 4 September 2013 dari Pefindo, peringkat obligasi Seri C adalah idA (Single A) untuk periode 2 September 2013 sampai dengan 1 September 2014.
79
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
26. PINJAMAN YANG DITERIMA Merupakan pinjaman yang diterima Grup dalam mata uang Rupiah dan valuta asing dengan rincian sebagai berikut: Jangka Waktu
30 September 2014 Tingkat bunga rata-rata %
5 tahun
LIBOR 6 bulan + 3,6%
365,410
7 tahun
LIBOR 6 bulan + 3%
220,843
Pihak ketiga Bank Dollar Amerika Serikat
Jumlah Rp Juta
Pinjaman dari lembaga keuangan non bank
Sub jumlah Clipan Rupiah Bank Victoria International Bank Negara Indonesia Bank Danamon Indonesia Bank Central Asia Bank KEB Hana Indonesia BPD Jaw a Barat dan Banten Lainnya (masing-masing dibaw ah 5%) VMF Rupiah Bank Negara Indonesia Bank Permata Bank Resona Perdania BPD Daerah Khusus Ibukota Jakarta Lainnya (masing-masing dibaw ah 5%)
586,253
1 - 3 tahun 1- 4 tahun 1 - 3 tahun 3 tahun 3 tahun 3 tahun
8.85% - 11.50% 8.75% - 13.00% 9.00% - 12.80% 10.00% - 11.75% 12.00% 8.75%
300,250 251,213 193,849 183,491 148,127 111,037 51,380
1 tahun 3 tahun 3 - 4 tahun
11.00% - 13.00% 10.50% - 13.25% 4.00% - 5.00%
3,5 tahun
13.00%
526,052 121,962 107,222 89,649 79,094
Jumlah
2,749,579
80
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Jangka Waktu
31 Desember 2013 Tingkat bunga rata-rata %
3 - 20 tahun
7.00%
5
1 bulan - 3 tahun
1.05%
1,016,195
5 tahun
LIBOR 6 bulan + 3,6%
364,541
7 tahun
LIBOR 6 bulan + 3%
247,877
Pihak ketiga Bank Rupiah Bank Indonesia Dollar Amerika Serikat Pinjaman dari bank lain
Jumlah Rp Juta
Pinjaman dari Lembaga keuangan non bank
Sub jumlah
1,628,618
Clipan Rupiah Bank Central Asia Bank Negara Indonesia Bank Victoria International BPD Jaw a Barat dan Banten Bank Danamon Indonesia Lainnya (masing-masing dibaw ah 5%) VMF Rupiah Bank Negara Indonesia Bank Resona Perdania Bank Permata Bank Sinarmas
3 tahun 2 - 3 tahun 1 - 3 tahun 3 tahun 3 tahun
10.75% 12.25% 10,23% 8.75% 9.88%
282,936 282,103 203,024 173,370 122,917 22,768
1 tahun 3 - 4 tahun 1 - 3 tahun 3 tahun
10.17% 4.00% 10.50% 11.33%
445,527 108,389 78,325 61,683
Jumlah
3,409,660
Bank a. Pinjaman dari Bank Indonesia merupakan kredit likuiditas dalam rangka Kredit Pemilikan Rumah Sederhana (KPRS), kredit Koperasi Kepada Para Anggota (KKPA) dan pinjaman dalam rangka Agricultural Financing Project (AFP). b. Rincian pinjaman dari bank lain dalam Dollar Amerika Serikat sebagai berikut: 31 Desember 2013 Jenis pinjaman Pihak Ketiga Barclays Bank, London Cayman Island Wells Fargo Bank Standard Chartered Bank Citibank, Jakarta Citibank, Jakarta Bank of New York, Singapore
USD USD USD USD USD USD
Jumlah fasilitas
50,000,000 10,000,000 10,000,000 5,000,000 5,000,000 3,500,000
Jumlah
Jatuh tempo
10 Maret 2014 21 Februari 2014 22 Januari 2014 03 Januari 2014 03 Maret 2014 10 Januari 2014
Tingkat bunga
1.15% 0.80% 0.89% 0.97% 1.14% 0.90%
Jumlah Rp Juta
608,500 121,700 121,700 60,850 60,850 42,595 1,016,195
Pinjaman yang diterima dari Barclays Bank, London pada tahun 2013 dijamin dengan Obligasi Pemerintah Indonesia dalam mata uang Dollar Amerika Serikat (Catatan 9).
81
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
c.
Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank Pada tanggal 18 Pebruari 2011, Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari Societe De Promotion Et De Participation Pour La Cooperation Economique S.A (Proparco) untuk pembiayaan usaha mikro Bank sebesar USD 25 juta dengan tingkat suku bunga LIBOR 6 bulan plus 3% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sesuai dengan surat No. 028/Dir/KBI/11 tanggal 27 Januari 2011. Pada tanggal 22 April 2009 Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari DEG-Deutsche Investitionsund Entwicklungsgesellschaft mbH yang merupakan anggota dari KFW Bankenggrouppe sebesar USD 30 juta, jatuh tempo 29 Desember 2014 dengan tingkat suku bunga LIBOR 6 bulan plus 3,6% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sesuai dengan surat No.11/85/Dlnt tanggal 2 April 2009. Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga, pokok pinjaman dan pelunasan pinjaman sesuai dengan perjanjian.
Clipan Finance Indonesia (Clipan) a. Bank Victoria International (Victoria) Pinjaman Jangka Panjang Pada tanggal 29 April 2008, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap Dengan Angsuran (PTDA) Revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000 juta. Pemberian kredit ini maksimal 95% dari piutang sewa pembiayaan yang dijaminkan. Berdasarkan surat No.045/SKM-KSP/VIC/XII/09 tanggal 8 Desember 2009, Clipan memperoleh penambahan fasilitas kredit Pinjaman Tetap dengan jumlah maksimum menjadi sebesar Rp 55.000 juta dan fasilitas pinjaman rekening koran dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 5.000 juta. Keduanya memiliki jangka waktu fasilitas 1 tahun sejak pengikatan perjanjian kredit dan dapat diperpanjang. Berdasarkan Surat No.024/KSM-KSP/VIC/XI/10 tanggal 23 November 2010, Clipan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit sebagai berikut: Pinjaman Kredit Modal Kerja PTDA Revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 55.000 juta. Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 5.000 juta. Berdasarkan surat No.055/KSM-KSP/VIC/XI/11 tanggal 30 November 2011, Clipan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit sebagai berikut: Pinjaman Kredit Modal Kerja PTDA Revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 55.000 juta. Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 5.000 juta. Jangka waktu kedua fasilitas kredit tersebut berlaku sampai dengan 17 Desember 2012. Berdasarkan surat No. 084/SKM-KPP/VIC/XI/2012 tanggal 26 November 2012, Clipan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit sebagai berikut: Pinjaman Kredit Modal Kerja PTDA Non Revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 55.000 juta dan jangka waktu fasilitas 17 Desember 2012 sampai dengan 17 Desember 2016. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo fasilitas pinjaman tetap masing - masing sebesar Rp 250 juta dan Rp 3.028 juta dengan tingkat suku bunga 10,00% - 10,50%. Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 5.000 juta dengan tingkat suku bunga 11,00% per tahun dan jangka waktu fasilitas 17 Desember 2012 sampai dengan 17 Desember 2013. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo fasilitas Pinjaman Rekening Koran masing - masing sebesar nihil. 82
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Victoria pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, masing - masing sebesar nihil dan Rp 4 juta. Pinjaman Jangka Pendek Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 185/02/VII/13 tanggal 26 Juli 2013, Clipan memperoleh fasilitas berupa Demand Loan (uncommitted) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 100.000 juta dengan jangka waktu 12 bulan. Berdasarkan surat dari Bank Victoria No. 273/SKM-KPP/VIC/X/13 tanggal 21 Oktober 2013, Clipan memperoleh penambahan fasilitas kredit Demand Loan dengan jumlah maksimum sebesar Rp 300.000 juta dan jangka waktu fasilitas selama 1 tahun. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 50% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo fasilitas kredit Demand Loan masing - masing sebesar Rp 300.000 juta dan Rp 200.000 juta dengan tingkat suku bunga berkisar 8,85% - 11,50%. Berdasarkan surat No.082/SKM-KPP/VIC/IX/14 tanggal 24 September 2014, Clipan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit Demand Loan sampai dengan 28 Oktober 2015 dengan jumlah maksimum sebesar Rp 300.000 juta dan jangka waktu 1 minggu - 6 bulan. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 50% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman jangka pendek dari Bank Victoria pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, masing - masing sebesar nihil. b. Bank Negara Indonesia (BNI) Pada tanggal 30 November 2010, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap untuk Modal Kerja dengan jangka waktu 1 - 4 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 300.000 juta. Berdasarkan surat dari BNI No.SLN/5/267/R tanggal 27 Desember 2011, Clipan memperoleh perpanjangan sementara jangka waktu fasilitas kredit untuk 3 bulan sejak tanggal 15 Desember 2011 sampai dengan tanggal 14 Maret 2012. Berdasarkan Akta Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. 01 tanggal 4 Desember 2012 yang dibuat oleh Notaris Syafran, S.H., M. Hum, notaris di Jakarta, Clipan memperoleh penambahan fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap untuk Modal Kerja menjadi sebesar Rp 450.000 juta serta perpanjangan jangka waktu fasilitas kredit menjadi sampai dengan tanggal 14 Desember 2013. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo Pinjaman Tetap masing masing sebesar Rp 252.185 juta dan Rp 283.260 juta dengan tingkat suku bunga berkisar 8,75% - 13,00%. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Berdasarkan Akta Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. 3 tanggal 6 Februari 2014 dari Syafran, S.H., M.Hum, Clipan memperoleh perpanjangan fasilitas Pinjaman Tetap untuk Modal Kerja dari Bank BNI sebesar Rp 450.000 juta dengan jangka waktu sampai dengan 14 Desember 2014. 83
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari BNI pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, masing - masing adalah sebesar Rp 972 juta dan Rp 1.157 juta. c.
Bank Danamon Indonesia (Danamon) Pinjaman Jangka Panjang Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 15 tanggal 27 Januari 2011 dari Rismalena Kasri, S.H., notaris di Jakarta, Clipan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka (Term Loan) sebesar Rp 200.000 juta dengan jangka waktu pinjaman 4 tahun sejak penandatanganan akta dan jangka waktu penarikan pinjaman adalah 12 bulan sejak 27 Januari 2011 hingga 27 Januari 2012. Berdasarkan Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No. 010/PP/KAB/CBD/I/2012 tanggal 27 Januari 2012, Clipan memperoleh perpanjangan jangka waktu penarikan pinjaman yang akan berakhir pada tanggal 27 Januari 2013. Berdasarkan Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No. 63/PP/CBD/III/2012 tanggal 29 Maret 2012, Clipan memperoleh penurunan jumlah maksimum pinjaman Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) menjadi sebesar Rp 150.000 juta. Berdasarkan Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No. 011/PP/KAB/CBD/I/2013 tanggal 29 Januari 2013, Clipan memperoleh perpanjangan jangka waktu penarikan pinjaman yang akan berakhir pada tanggal 27 Januari 2014. Berdasarkan Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No. 21/PP/KAB/CBD/II/2013 tanggal 7 Februari 2013, Clipan memperoleh penambahan jumlah maksimum pinjaman Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) menjadi sebesar Rp 250.000 juta. Fasilitas kredit ini dapat digunakan oleh Danamon untuk membeli surat utang maupun obligasi yang diterbitkan oleh Clipan dengan nilai tidak melebihi Rp 150.000 juta dan jangka waktu selama 3 tahun. Pembelian atas surat utang atau obligasi oleh Danamon akan mengurangi nilai maksimum fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) yang diberikan menjadi sebesar Rp 150.000 juta. Jangka waktu fasilitas ini adalah 4 tahun sejak masing - masing tanggal penarikan. Berdasarkan Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No. 238/PP/KAB/CBD/X/2013 tanggal 18 Oktober 2013, Clipan memperoleh penurunan jumlah maksimum pinjaman Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) menjadi sebesar Rp 50.000 juta. Berdasarkan Akta Perubahan Atas Perjanjian Kredit No. 8 dan Akta Perubahan Atas Perjanjian Kredit No. 9 dari Rismalena Kasri, S.H., notaris di Jakarta, pada tanggal 14 Maret 2014, Clipan memperoleh tambahan Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) menjadi sebesar Rp 300.000 juta. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo fasilitas pinjaman berjangka sebesar Rp 119.528 juta dan Rp 22.952 juta dengan tingkat suku bunga berkisar 10,75% 12,80%. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Danamon pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing - masing sebesar Rp 497 juta dan Rp 14 juta. Pinjaman Jangka Pendek Berdasarkan akta Perjanjian Kredit No. 25 tanggal 21 Juni 2011, yang dibuat oleh notaris Rismalena Kasri, S.H., Clipan memperoleh fasilitas modal kerja (working capital) sebesar Rp 250.000 juta dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 30 November 2011.
84
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Berdasarkan Perjanjian Perubahan dan Perpanjangan terhadap Perjanjian Kredit No. 284/PP&PWK/KB/CBD/XI/2011 tanggal 30 November 2011, Clipan memperoleh penurunan jumlah maksimum pinjaman fasilitas kredit modal kerja menjadi sebesar Rp 50.000 juta dan akan jatuh tempo pada tanggal 27 Januari 2013. Berdasarkan perjanjian perubahan terhadap perjanjian kredit No. 012/PPWK/KB/CBD/I/2013 tanggal 29 Januari 2013, jangka waktu fasilitas kredit angsuran berjangka diperpanjang sampai dengan tanggal 27 Januari 2014. Berdasarkan Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No. 239/PP/CBD/10/2013 tanggal 18 Oktober 2013, Clipan memperoleh penambahan jumlah maksimum pinjaman fasilitas modal kerja (working capital) menjadi sebesar Rp 100.000 juta. Berdasarkan Akta Perubahan Atas Perjanjian Kredit No. 8 dan Akta Perubahan Atas Perjanjian Kredit No. 9 dari Rismalena Kasri, S.H., notaris di Jakarta, pada tanggal 14 Maret 2014, Clipan memperoleh tambahan Fasilitas Modal Kerja (working capital) menjadi sebesar Rp 150.000 juta. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 saldo pinjaman masing - masing sebesar Rp 75.000 juta dan Rp 100.000 juta dengan tingkat suku bunga berkisar 9,00% - 11,00%. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Danamon pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing - masing sebesar Rp 182 juta dan Rp 21 juta. d. Bank Central Asia (BCA) Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No. 30317/GBK/2010 tanggal 12 Mei 2010 dari BCA dan sesuai dengan Akta Perubahan Keempat atas Perjanjian Kredit No. 11 tanggal 17 Mei 2010 dari Arnasya A. Pattinama, S.H., notaris di Jakarta, Clipan memperoleh tambahan fasilitas kredit Installment Loan 4 dengan jumlah maksimum Rp 150.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun. Selain itu, Clipan juga memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah maksimum Rp 25.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 12 bulan. Fasilitas Installment Loan 4 ini telah dilunasi penuh pada tanggal 15 November 2013. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 30303/GBK/2011 tanggal 13 Juli 2011, Clipan memperoleh persetujuan permohonan tambahan PRK menjadi Rp 50.000 juta dan penambahan fasilitas Installment Loan 5 sebesar Rp 150.000 juta untuk kebutuhan modal kerja pembiayaan Clipan dengan jangka waktu 3 tahun. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo fasilitas Installment Loan 5 masing - masing sebesar Rp 556 juta dan Rp 38.056 juta. Berdasarkan Surat No.40121/GBK/2012 tanggal 9 Mei 2012, Clipan memperoleh persetujuan perpanjangan batas waktu penarikan dan atau penggunaan Fasilitas Kredit Lokal/ Pinjaman Rekening Koran sampai tanggal 17 Agustus 2012. Berdasarkan surat No. 40121/MO/GBK/2013 tanggal 14 Mei 2013, Clipan memperoleh persetujuan perpanjangan batas waktu penarikan dan atau penggunaan Fasilitas Kredit Lokal/ Pinjaman Rekening Koran sampai tanggal 17 Agustus 2013. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 40441/GBK/2013 tanggal 11 September 2013, Clipan memperoleh perpanjangan fasilitas Kredit Lokal (PRK) sebesar Rp 50.000 juta dengan jangka waktu sampai dengan 17 Mei 2014. Selain itu terdapat penambahan fasilitas Installment Loan 6 sebesar Rp 250.000 juta untuk kebutuhan modal kerja pembiayaan Clipan dengan jangka waktu 3 tahun. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo fasilitas Installment Loan 6 adalah sebesar Rp 183.611 juta dan Rp 246.111 juta sedangkan saldo Fasilitas Kredit Lokal/ Pinjaman Rekening Koran masing masing sebesar nihil. 85
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Clipan memberikan jaminan berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Clipan diwajibkan antara lain, menjaga, memelihara dan mempertahankan nilai/harga dari agunan tidak kurang dari 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit yang telah ditarik dan belum dibayar kembali, perbandingan antara seluruh liabilitas terhadap total ekuitas (debt to equity ratio) tidak lebih dari 8:1. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No.40325/MO/GBK/2014 tanggal 13 Mei 2014 Clipan memperoleh perpanjangan fasilitas Kredit Lokal (PRK) sebesar Rp 50.000 juta dengan jangka waktu sampai dengan 17 Agustus 2014. Sampai dengan 30 September 2014, tingkat suku bunga Installment Loan berkisar 10,00% 11,25% dan tingkat suku bunga fasilitas kredit lokal/Pinjaman Rekening Koran berkisar 10,75% 11,75%. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari BCA pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, masing - masing sebesar Rp 675 juta dan Rp 1.231 juta. e. Bank KEB Hana Indonesia (Hana) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dan Pengakuan Hutang No. 23 tanggal 7 Mei 2010 yang dibuat oleh Notaris Dra. Rr. Hariyanti Poerbiantari, S.H., Mkn., notaris di Jakarta, Clipan memperoleh fasilitas pinjaman angsuran dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000 juta dengan jangka waktu 3 tahun. Pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2013. Berdasarkan surat No. 23/504/PN/KRED tanggal 15 Maret 2011, Clipan memperoleh penambahan fasilitas Pinjaman Angsuran dengan jumlah maksimum sebesar Rp 40.000 juta. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo fasilitas pinjaman angsuran adalah sebesar Rp 3.828 juta dengan tingkat suku bunga sebesar 11,00%. Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Maret 2014. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Berdasarkan surat No. 2014/010/SPPK/CB tanggal 17 Juli 2014, Clipan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp 300.000 juta dengan tingkat suku bunga sebesar 12,00% dan jangka waktu 3 tahun. Pada tanggal 30 September 2014, saldo fasilitas kredit sebesar Rp 148.839 juta. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo fasilitas kredit masing - masing sebesar Rp 148.839 juta dan Rp 3.828 juta. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga yang menjadi sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Hana pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing - masing sebesar Rp 712 juta dan Rp 2 juta. f.
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 54 tanggal 28 September 2012 oleh Kartono, Sarjana Hukum, notaris di Jakarta, Clipan mendapatkan fasilitas Kredit Modal Kerja Umum Clipan sebesar maksimal Rp 250.000 juta. Fasilitas ini dapat digunakan dalam periode sembilan bulan sejak tanggal perjanjian. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit. 86
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo pinjaman fasilitas Kredit Modal Kerja Umum Clipan masing - masing sebesar Rp 111.160 juta dan Rp 173.660 juta dengan tingkat suku bunga sebesar 8,75%. Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari BJB pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing - masing adalah sebesar Rp 123 juta dan Rp 290 juta. Verena Multi Finance (VMF) a. Bank Negara Indonesia (Persero) (BNI) Pada tanggal 22 Maret 2005 dan 12 Juni 2007, VMF memperoleh fasilitas kredit channeling with recourse masing - masing sebesar Rp 50.000 juta dan Rp 500.000 juta, di luar kredit konsumen kemitraan pola channeling without recourse sebesar Rp 100.000 juta. Perjanjian kerjasama ini telah diubah beberapa kali sehubungan dengan perpanjangan atas fasilitas pinjaman tersebut, pada tanggal 23 Desember 2010 fasilitas kredit yang diperoleh berubah menjadi fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp 530.000 juta yang jatuh tempo pada tanggal 15 Desember 2013 tetapi telah diperpanjang sampai dengan 14 Desember 2014. Pada periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2014 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2013, fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 11,00% - 13,00%. Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VMF sebesar 100% dari saldo fasilitas pinjaman. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VMF setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada BNI, dengan saldo sejumlah Rp 11 juta dan Rp 561 juta masing masing pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, disajikan sebagai Kas yang Dibatasi Penggunaannya sebagai bagian dari akun Aset Lain-lain (Catatan 21). Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan, VMF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen dokumen. Sebagai imbalannya, VMF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VMF akan menanggung seluruh risiko kerugian yang terkait dengan pembiayaan yang diberikan sesuai dengan perjanjian tersebut dan membukukan piutang pembiayaan konsumen tersebut pada laporan keuangan VMF. b. Bank Permata (Permata) Pada tanggal 21 Desember 2011, VMF memperoleh fasilitas kredit kemitraan konsumen channeling sebesar Rp 100.000 juta. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 12,00%13,25% dan 10,00% masing - masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2014 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2013. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo fasilitas kredit konsumen kemitraan channeling masing - masing sebesar Rp 73.166 juta dan Rp 55.969 juta. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan VMF sebesar 100% dari saldo pinjaman. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 21 Desember 2014 dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan bersama antara bank dan nasabah. VMF juga memperoleh fasilitas pinjaman tetap dari Permata sebesar Rp 50.000 juta, dan suku bunga yang dikenakan adalah sebesar 10,50% per tahun. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo pinjaman tetap masing - masing adalah sebesar Rp 9.011 juta dan Rp 22.356 juta. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan VMF sebesar 100% dari saldo pinjaman. Fasilitas pinjaman jatuh tempo pada tanggal 21 Desember 2012 dan telah diperpanjang sampai dengan 21 Juni 2015. Pada tanggal 16 Mei 2014, VMF memperoleh tambahan fasilitas pinjaman tetap dari Permata sebesar Rp 100.000 juta. Pada periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2014, fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 12,75% - 13,00%. Pada tanggal 30 September 2014 saldo pinjaman adalah sebesar Rp 39.944 juta. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan VMF sebesar 100% dari saldo pinjaman. Fasilitas pinjaman jatuh tempo pada tanggal 21 Desember 2014. 87
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
c.
Bank Resona Perdania Pada tanggal 22 Desember 2010, VMF memperoleh fasilitas pinjaman promissory note sejumlah Rp 50.000 juta. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5% di atas Cost of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VMF kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 28 Pebruari 2014. Pada tanggal 31 Desember 2013 saldo fasilitas pinjaman sebesar Rp 889 juta. Pada tahun 2014 saldo fasilitas ini telah dilunasi oleh VMF. Pada tanggal 13 Juni 2012, VMF memperoleh fasilitas pinjaman promissory note sejumlah Rp 50.000 juta. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 4,60% di atas Cost of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Agustus 2015. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo fasilitas pinjaman masing - masing sebesar Rp 15.000 juta dan Rp 27.500 juta. Pada tanggal 9 Desember 2013, VMF memperoleh fasilitas pinjaman promissory note sejumlah Rp 120.000 juta. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 4,00% di atas Cost of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan VMF kepada pihak ketiga minimal sebesar 100% dari saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2017. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo fasilitas pinjaman masing - masing sebesar Rp 92.222 juta dan Rp 80.000 juta.
d. Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Pada tanggal 27 Maret 2014, VMF memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja Linkage Executing untuk diterus pinjamkan kepada end user. Fasilitas ini dikenakan bunga 13,00% untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2014 dan dijamin dengan piutang pembiayaan alat berat minimal 110% dari saldo pinjaman. Jangka waktu perjanjian kredit adalah 42 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit. Pada tanggal 30 September 2014 saldo pinjaman adalah sebesar Rp 89.648 juta. Fasilitas pinjaman jatuh tempo tanggal 27 Juni 2017. e. Bank Sinarmas (Sinarmas) Pada tanggal 8 Maret 2011, VMF dan Sinarmas merubah perjanjian fasilitas Demand Loan menjadi fasilitas term loan dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sebesar Rp 100.000 juta. Pada tanggal 16 April 2013, VMF dan Sinarmas merubah maksimum fasilitas kredit menjadi Rp 75.000 juta. Tingkat suku bunga tahunan sebesar 12,00% dan 11,00% - 12,00% untuk masing - masing periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2014 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2013. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan VMF sebesar 110% dari saldo pinjaman. dan akan jatuh tempo dalam 36 bulan sejak pencairan kredit. Saldo fasilitas pinjaman term loan masing - masing sebesar Rp 44.094 juta dan Rp 61.683 juta pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013.
88
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
27. UTANG PAJAK
Bank Pajak penghasilan badan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23/26 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai - Bersih Entitas Anak Pajak penghasilan badan Pajak Penghasilan Pasal 25 Pasal 23/26 Pasal 21 Pajak Pertambahan Nilai - Bersih Jumlah
30 September 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
98,620
97,762
71,159 8,033 465
67,420 13,147 56,973 204
7,511
15,939
11,617 5,616 2,437 198
11,071 4,282 2,198 87
205,656
269,083
28. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN LIABILITAS LAIN-LAIN
Pihak ketiga Bank Jangka Pendek Bunga yang masih harus dibayar Simpanan Obligasi subordinasi Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Simpanan dari bank lain Lainnya Liabilitas pada pihak ketiga Pendapatan diterima dimuka Lainnya Sub jumlah Jangka Panjang Setoran jaminan Sub jumlah Entitas Anak Jangka Pendek Liabilitas titipan setoran nasabah Biaya yang masih harus dibayar Lainnya Sub Jumlah Jumlah
30 September 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
162,311 43,054 31,041 3,791 7,590 827 61,056 60,442 331,063 701,175
161,626 43,054 31,555 8,165 4,281 1,041 49,925 79,114 243,971 622,732
157,160 157,160
171,362 171,362
108,378 38,711 103,607
84,116 26,694 78,359
250,696
189,169
1,109,031
983,263
89
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Bunga yang Masih Harus Dibayar Merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan, pinjaman yang diterima, surat berharga yang diterbitkan dan obligasi subordinasi. Setoran Jaminan Merupakan setoran jaminan transaksi L/C, bank garansi dan sewa safe deposit. Pendapatan Diterima di Muka Merupakan pendapatan provisi kredit yang diterima dan belum diamortisasi dan pendapatan bunga diterima di muka. 29. OBLIGASI SUBORDINASI - BERSIH Merupakan obligasi subordinasi yang diterbitkan oleh Bank dengan perincian sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta Nilai nominal Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 Pihak berelasi Pihak ketiga Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 Pihak berelasi Pihak ketiga Obligasi yang beredar Obligasi yang dibeli kembali *) Diskonto yang belum diamortisasi Bersih Tingkat bunga rata-rata per tahun
31 Desember 2013 Rp Juta
37,300 1,962,700 2,000,000
169,000 1,831,000 2,000,000
99,110 2,360,890 2,460,000 4,460,000 (25,440) (25,839) 4,408,721
136,620 2,323,380 2,460,000 4,460,000 (30,023) 4,429,977
10.01%
10.01%
Amortisasi diskonto untuk periode tahun yang berakhir 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 4.184 juta dan Rp 5.898 juta. Obligasi subordinasi yang diterbitkan memiliki suku bunga tetap, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk). Suku bunga efektif pada tahun 2014 dan 2013 dari obligasi subordinasi yang diterbitkan ini adalah 10,06% dan 10,20% per tahun. Pembayaran bunga obligasi subordinasi dilakukan secara triwulanan. Seluruh obligasi subordinasi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dalam mata uang Rupiah. Bank tidak memiliki tunggakan pokok, bunga atau yang berkaitan dengan pinjaman subordinasi selama periode 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. a. Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 Bank melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin yang akan diterbitkan dan ditawarkan secara bertahap dalam periode paling lama 2 tahun sejak efektifnya pernyataan pendaftaran (12 Desember 2012 – Catatan 1c) dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp 4.000.000 juta.
90
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Dalam rangka penerbitan obligasi subordinasi berkelanjutan tersebut pada tanggal 20 Desember 2012, Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 sebesar Rp 2.000.000 juta. Wali amanat dari penerbitan obligasi subordinasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Obligasi subordinasi berjangka waktu 7 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 20 Desember 2019. Tingkat bunga obligasi subordinasi menggunakan tingkat bunga tetap sebesar 9,40% per tahun. Bank tidak mempunyai hak untuk melakukan pembelian kembali seluruh atau sebagian pokok obligasi subordinasi. Bunga obligasi subordinasi ini dibayarkan setiap triwulan mulai tanggal 20 Maret 2013 dan terakhir pada tanggal 20 Desember 2019. Dalam hal terjadi penutupan usaha, pembagian harta kekayaan Bank hasil likuidasi untuk pembayaran jumlah terutang oleh Bank kepada pemegang obligasi subordinasi hanya akan dibayarkan setelah dipenuhinya seluruh liabilitas pembayaran Bank kepada utang senior. Hak tagih sehubungan dengan obligasi subordinasi menempati peringkat paripassu tanpa preferensi di antara para pemegang obligasi subordinasi. Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi Subordinasi ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi seluruhnya akan dipergunakan untuk memperbaiki struktur pendanaan Bank dan meningkatkan aset produktif, terutama dalam bentuk kredit, yaitu Kredit Pemilikan Rumah (KPR), pembiayaan proyek infrastruktur dan kredit investasi jangka panjang sekitar 90% dan surat-surat berharga sekitar 10%. Bank tidak menyelenggaraan penyisihan dana pelunasan pokok obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil emisi sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana emisi. Obligasi subordinasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus berupa benda atau pendapatan atau aset lain Bank dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak lain manapun. Seluruh kekayaan Bank, baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, menjadi jaminan atas semua hutang Bank kepada semua krediturnya yang tidak dijamin secara khusus. Dalam perjanjian perwaliamanatan, telah diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Bank dimana Bank tidak diperbolehkan melakukan beberapa hal berikut ini: Mengurangi Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Mengadakan perubahan bidang usaha Melakukan penyertaan modal melebihi ketentuan Bank Indonesia atau lembaga otoritas keuangan yang berwenang. Melakukan penggabungan atau peleburan atau reorganisasi dengan perusahaan lain, kecuali karena adanya ketentuan pemerintah atau Bank Indonesia. Menjual atau mengalihkan atau memindah tangankan dengan cara apapun juga sebagian atau seluruh aset tetap berupa tanah dan bangunan di atasnya, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari. Menjaminkan atau membebani dengan cara apapun harta kekayaan Bank, baik yang sekarang ada maupun yang akan ada dikemudian hari kepada pihak ketiga manapun. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Oktober 2013 No. 1680/PEF-Dir/X/2013, peringkat Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I tahun 2012 untuk periode 1 Oktober 2013 sampai dengan 1 Oktober 2014 adalah idAA- (Double A Minus). b. Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 Pada tanggal 9 November 2010 Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 sebesar Rp 2.460.000 juta. Wali amanat dari penerbitan obligasi subordinasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
91
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Obligasi subordinasi berjangka waktu 7 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 9 November 2017. Tingkat bunga obligasi subordinasi menggunakan tingkat bunga tetap sebesar 10,5% per tahun. Bank tidak mempunyai hak untuk melakukan pembelian kembali seluruh atau sebagian pokok obligasi subordinasi. Bunga obligasi subordinasi ini dibayarkan setiap triwulanan mulai tanggal 9 Februari 2011 dan terakhir pada tanggal 9 November 2017. Dalam hal terjadi penutupan usaha, pembagian harta kekayaan Bank hasil likuidasi untuk pembayaran jumlah terutang oleh Bank kepada pemegang obligasi subordinasi hanya akan dibayarkan setelah dipenuhinya seluruh kewajiban pembayaran Bank kepada utang senior. Hak tagih sehubungan dengan obligasi subordinasi menempati peringkat paripassu tanpa preferensi di antara para pemegang obligasi subordinasi. Dana yang diperoleh dari penawaran umum obligasi subordinasi ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi seluruhnya akan dipergunakan untuk memperbaiki struktur pendanaan Bank dan meningkatkan aset produktif, terutama dalam bentuk kredit, yaitu Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Pemilikan Mobil (KPM), pembiayaan proyek infrastruktur dan kredit investasi jangka panjang sekitar 95% dan surat-surat berharga sekitar 5%. Bank tidak menyelenggaraan penyisihan dana pelunasan pokok obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil emisi sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana emisi. Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus berupa benda atau pendapatan atau aset lain Bank dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak lain manapun. Seluruh kekayaan Bank, baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, menjadi jaminan atas semua hutang Bank kepada semua krediturnya yang tidak dijamin secara khusus. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Oktober 2013 No. 1679/PEF-Dir/X/2013, peringkat Obligasi Subordinasi Bank Panin III tahun 2010 untuk periode 1 Oktober 2013 sampai dengan 1 Oktober 2014 adalah idAA- (Double A Minus). Untuk keperluan perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR), obligasi subordinasi diperhitungkan sebagai modal pelengkap. Sehubungan dengan penerbitan obligasi subordinasi di atas, Bank diwajibkan memenuhi batasanbatasan tertentu, antara lain tanpa ijin tertulis dari wali amanat, Bank dilarang mengurangi modal ditempatkan dan disetor, mengadakan perubahan di bidang usaha, melakukan penyertaan modal yang secara total melebihi 10% dari pendapatan operasional Bank atau 20% dari ekuitas Bank dan melakukan penggabungan atau peleburan atau reorganisasi dengan perusahaan lain. Pada periode 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Bank sudah memenuhi semua pembatasan-pembatasan dalam perjanjian wali amanat dan telah membayar bunga sesuai dengan jadwal.
92
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
30. MODAL SAHAM Berdasarkan Laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham Bank pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham
30 September 2014 dan 31 Desember 2013 Jumlah Persentase Jumlah Saham Pemilikan Modal % Rp Juta
PT Panin Financial Tbk. Votraint No. 1103 PTY Ltd Lainnya (kurang dari 5%)
11,089,071,285 9,349,793,152 3,648,781,561
46.04 38.82 15.14
1,108,907 934,979 364,879
Jumlah
24,087,645,998
100.00
2,408,765
Bank tergabung dalam kelompok Panin Grup dengan entitas induk terakhir adalah PT Panin Investment. Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah saham biasa yang memberikan hak untuk membawa satu suara per saham dan berpartisipasi dalam dividen. Agio Saham Agio saham merupakan kelebihan diatas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas (right issue), pelaksanaan waran, pembagian dividen saham dan swap share dengan perincian sebagai berikut : Rp Juta Saldo 31 Desember 2005 Penerimaan dari penawaran umum terbatas VII saham kepada masyarakat sebanyak 4.016.358.393 saham dengan harga penawaran Rp 350 per saham Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran 4.016.358.393 saham Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penawaran terbatas VII kepada masyarakat
1,251,719
Saldo 31 Desember 2006
2,242,574
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV Saldo 31 Desember 2007
1,405,725 (401,636) (13,234)
38,820 2,281,394
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV
37,232
Saldo 31 Desember 2008
2,318,626
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV
1,125,704
Saldo 30 September 2014 dan 31 Desember 2013
3,444,330
31. SELISIH TRANSAKSI DENGAN PIHAK NON PENGENDALI Pada tahun 2011, Clipan melakukan Penawaran Umum Terbatas V sebesar 1.171.488.567 saham disertai waran sebanyak 911.157.774 waran. Bank membeli 636.647.978 saham Clipan disertai dengan 495.170.649 waran. Selisih antara nilai pembayaran dan nilai nominal saham disajikan dalam ekuitas sebagai “Selisih Transaksi Ekuitas dengan Pihak Non Pengendali” sebesar Rp 7.159 juta. Pada tanggal 30 September 2014, Bank mencatat selisih transaksi ekuitas dengan pihak non pengendali sebesar Rp 6.739 juta atas aksi korporasi entitas anak Bank yang melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO).
93
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
32. KEPENTINGAN NON PENGENDALI 30 September 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
a. Ekuitas yang dapat diatribusikan: PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Bank Panin Syariah Tbk PT Verena Multi Finance Tbk
1,406,890 491,540 156,363
1,262,274 5 146,136
Jumlah
2,054,793
1,408,415
30 September 2014 Rp Juta
30 September 2013 Rp Juta
b. Laba bersih yang dapat diatribusikan: PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Bank Panin Syariah Tbk PT Verena Multi Finance Tbk
140,804 21,816 11,198
135,025 14,021
Jumlah
173,818
149,046
33. PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Akun ini meliputi pendapatan komprehensif lain yang diakumulasi dalam ekuitas. 30 September 2014 Rp Juta Revaluasi investasi efek tersedia untuk dijual (Catatan 9 dan 17) Bagian pendapatan komprehensif lain atas entitas asosiasi
31 Desember 2013 Rp Juta
(11,626)
(100,093)
400
Jumlah
1,128
(11,226)
(98,965)
Revaluasi investasi aset tersedia untuk dijual (AFS) 30 September 2014 Valuta asing Jumlah Rp Juta Rp Juta
Rupiah Rp Juta Saldo awal tahun Penambahan Realisasi atas keuntungan (kerugian) penjualan Perubahan nilai efek Selisih kurs Jumlah sebelum pajak penghasilan tangguhan Aset (liabilitas) pajak tangguhan - bersih Saldo akhir tahun
Rupiah Rp Juta
31 Desember 2013 Valuta asing Jumlah Rp Juta Rp Juta
18,897 42
(152,354) (933)
(133,457) (891)
33,639 (4,778)
(13,206) (103,693)
20,433 (108,471)
2,089 52,783 -
10,793 53,234 (108)
12,882 106,017 (108)
1,144 (11,108) -
(25,246) (105) (10,104)
(24,102) (11,213) (10,104)
73,811 (18,411)
(89,368) 22,342
(15,557) 3,931
18,897 (4,724)
(152,354) 38,088
(133,457) 33,364
55,400
(67,026)
(11,626)
14,173
(114,266)
(100,093)
Cadangan revaluasi aset tersedia untuk dijual merupakan akumulasi keuntungan dan kerugian yang timbul dari revaluasi aset keuangan yang tersedia untuk dijual yang diakui pada pendapatan komprehensif lain bersih setelah jumlah yang direklasifikasi ke laba rugi ketika aset tersebut telah dilepas.
94
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
34. DIVIDEN DAN CADANGAN UMUM 2014 Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 1 tanggal 1 Juli 2014 dari Erni Rohaini SH, MBA., notaris di Jakarta telah ditetapkan Bank tidak membayar dividen. 2013 Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 82 tanggal 28 Juni 2013 dari Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn, notaris di Jakarta telah ditetapkan Bank tidak membayar dividen.
95
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
35. PENDAPATAN BUNGA YANG DIPEROLEH 30 September 2014 Rp Juta
30 September 2013 Rp Juta
Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi Wesel tagih Dimiliki hingga jatuh tempo
464,846 165,403 159,234 1,281 790,764
109,847 160,347 172,485 817 443,496
Tersedia untuk dijual Efek-efek Obligasi Reksadana Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Tersedia untuk dijual
32,501 14,838 47,339
16,138 14,892 21,503 3,589 56,122
Diperdagangkan Efek-efek Obligasi Pemerintah Obligasi Diperdagangkan
50,786 2,017 52,803
15,893 4,929 20,822
43,677
40,962
126,380 19,203 16,857 1,489
85,387 22,235 7,783 229
217,922
449,997
6,135,613 1,867,608 132,938 109,504 98,563
5,082,659 1,514,929 124,568 73,796 72,861
486,260 233,533 213,472 185
447,944 200,812 181,995 216
9,703,204
8,306,373
10,594,110
8,826,813
Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Call money Deposito berjangka FASBIS Sertifikat Investasi Mudharabah (SIMA) Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit Pinjaman tetap Pinjaman rekening koran Kredit program Pembiayaan bersama Kredit lainnya Lainnya Pembiayaan konsumen Anjak piutang Sewa pembiayaan Lainnya Sub jumlah - Pinjaman yang diberikan Pinjaman yang diberikan dan piutang Jumlah Pendapatan Bunga - Rupiah
96
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
30 September 2014 Rp Juta
30 September 2013 Rp Juta
Valuta asing Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Obligasi Pemerintah Obligasi Wesel tagih Dimiliki hingga jatuh tempo
55,476 12,060 2,689 70,225
51,949 6,248 2,461 60,658
Tersedia untuk dijual Efek-efek Obligasi Obligasi Pemerintah Tersedia untuk dijual
16,282 9,098 25,380
9,066 12,395 21,461
Diperdagangkan Efek-efek Obligasi Obligasi Pemerintah Diperdagangkan
19,156 7,961 27,117
8,773 5,460 14,233
785
165
28,693 178
27,751 456
261,568 50,021 2,284 5,687
251,197 49,299 1,863 8,249
983
2,244
350,199
341,224
472,921
437,576
11,067,031
9,264,389
Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro Penempatan pada bank lain Call money Deposito berjangka Kredit Pinjaman tetap Pembiayaan bersama Pinjaman rekening koran Kredit lainnya Lainnya Sewa pembiayaan Sub jumlah - Pinjaman yang diberikan Pinjaman yang diberikan dan piutang Jumlah Pendapatan Bunga - Valuta asing Jumlah Pendapatan Bunga
Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit adalah pendapatan bunga yang masih akan diterima dari kredit yang mengalami penurunan nilai untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 33.085 juta dan Rp 32.181 juta. Jumlah pendapatan syariah yang diperoleh dari pendapatan usaha utama sebesar Rp 360.803 juta dan Rp 191.994 juta masing-masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2014 dan 2013.
97
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
36. BEBAN BUNGA 30 September 2014 Rp Juta Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi Rupiah Simpanan Tabungan Deposito berjangka Giro Simpanan dari bank lain Call money Deposito berjangka Sertifikat Investasi Mudharabah (SIMA) Tabungan Giro Surat berharga yang diterbitkan Obligasi subordinasi Obligasi Surat utang jangka menengah Pinjaman yang diterima Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Sub jumlah
2,911,123 2,673,441 143,907
1,777,067 1,293,186 151,288
114,968 27,818 8,037 3,689 3,072
127,412 588,906 1,212 4,170 2,404
334,725 272,942 74,204 158,964 29,727 6,756,617
382,092 288,240 75,599 93,508 65,055 4,850,139
27,752 11,734
15,497 12,068
543 3 1 17,957 57,990
2,564 4 23,257 53,390
6,814,607
4,903,529
Valuta asing Simpanan Deposito berjangka Giro Simpanan dari bank lain Call money Giro Deposito berjangka Pinjaman yang diterima Sub jumlah Jumlah Beban Bunga
30 September 2013 Rp Juta
Jumlah beban syariah sebesar Rp 215.845 juta dan Rp 102.156 juta masing-masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2014 dan 2013.
37. KEUNTUNGAN BERSIH PENJUALAN EFEK
Tersedia untuk dijual Laba penjualan efek obligasi
30 September 2014 Rp Juta
30 September 2013 Rp Juta
(41)
12,643
Diperdagangkan Laba penjualan efek obligasi Laba penjualan efek lainnya Sub jumlah
57,021 6,686 63,707
37,574 2,550 40,124
Jumlah
63,666
52,767
98
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
38. PROVISI DAN KOMISI SELAIN KREDIT – BERSIH 30 September 2014 Rp Juta
30 September 2013 Rp Juta
Transaksi ekspor-impor Kiriman uang Asuransi Lainnya - bersih
35,717 21,803 10,216 8,705
26,876 18,827 16,245 10,435
Jumlah
76,441
72,383
39. PENDAPATAN OPERASIONAL LAIN – LAINNYA 30 September 2014 Rp Juta
30 September 2013 Rp Juta
Pendapatan jasa administrasi Jasa bank lainnya Pendapatan komisi Buku cek/ giro Lainnya
245,175 42,185 12,514 4,075 664,130
329,043 36,452 18,861 4,466 270,105
Jumlah
968,079
658,927
Pendapatan operasional lainnya antara lain terdiri dari denda keterlambatan pembayaran kredit, penerimaan kembali kredit yang dihapus buku dan hasil jasa kustodian. 40. BEBAN (PEMULIHAN) KERUGIAN PENURUNAN NILAI 30 September 2014 Rp Juta Aset keuangan Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan anjak piutang Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Sub jumlah Aset Non-Produktif Agunan diambil alih
6 357,457 204 11,697 30,019
(250) (105,123) 390,958 124 12,580 42,957
399,383
341,246
613
Jumlah
399,996
99
30 September 2013 Rp Juta
(31,805) 309,441
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
41. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 30 September 2014 Rp Juta Penyusutan dan amortisasi Peralatan dan kebutuhan kantor Komunikasi Pemeliharaan dan perbaikan Sewa Pajak Iklan Premi asuransi Representasi dan sumbangan Honorarium Lainnya Jumlah
30 September 2013 Rp Juta
290,776 108,467 105,613 97,625 84,834 50,138 38,238 32,790 23,563 18,015 345,262
217,624 98,524 103,369 96,302 62,001 45,194 98,503 30,670 22,577 18,506 333,658
1,195,321
1,126,928
42. BEBAN TENAGA KERJA 30 September 2014 Rp Juta Gaji dan tunjangan Gratifikasi dan bonus Pendidikan dan pelatihan Lainnya Jumlah
30 September 2013 Rp Juta
949,582 96,224 37,326 41,778
804,382 78,944 32,723 36,956
1,124,910
953,005
Rincian gaji atas kelompok direksi, dewan komisaris, komite audit dan pejabat eksekutif adalah sebagai berikut :
Jumlah Pejabat
Dewan Komisaris Direksi Anggota Komite Audit Pejabat Eksekutif Jumlah
Jumlah
Beban manfaat karyawan (9 bulan) Rp Juta
Jumlah Rp Juta
5 11 4 81
1,791 22,929 1,300 42,851
606 8,937 69 18,255
2,590 10,558
48 93 603
2,445 34,549 1,369 72,267
101
68,871
27,867
13,148
744
110,630
Jumlah Pejabat
Dewan Komisaris Direksi Anggota Komite Audit Pejabat Eksekutif
Gaji dan tunjangan (9 bulan) Rp Juta
30 September 2014 Beban manfaat Bonus pensiun (9 bulan) (9 bulan) Rp Juta Rp Juta
Gaji dan tunjangan (9 bulan) Rp Juta
30 September 2013 Beban manfaat Bonus pensiun (9 bulan) (9 bulan) Rp Juta Rp Juta
Beban manfaat karyawan (9 bulan) Rp Juta
Jumlah Rp Juta
4 11 5 80
1,661 20,765 1,290 38,491
563 7,848 136 17,807
3,773 13,492
33 102 617
2,257 32,488 1,426 70,407
100
62,207
26,354
17,265
752
106,578
100
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
43. PAJAK PENGHASILAN Manfaat (beban) pajak Grup terdiri dari: 30 September 2014 Rp Juta Pajak kini Bank Entitas Anak Clipan BPS VMF Jumlah Pajak tangguhan Bank Entitas Anak Clipan BPS VMF Jumlah Jumlah
30 September 2013 Rp Juta
(562,169)
(484,827)
(97,698) (15,240) (7,369) (682,476)
(91,917) (10,578) (7,776) (595,098)
(12,683)
(27,522)
238 526 (11,919)
(118) 251 (715) (28,104)
(694,395)
(623,202)
101
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut : 30 September 2014 Rp Juta Laba sebelum pajak penghasilan menurut Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak - entitas anak Laba sebelum pajak - Bank
Perbedaan temporer Beban imbalan pasca kerja Penurunan (kenaikan) nilai efek yang belum direalisasi Biaya emisi obligasi subordinasi Biaya emisi obligasi Beban pensiun Penyusutan Aset Tetap CKPN aset keuangan selain kredit dan aset non keuangan Jumlah Beban (manfaat) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal : Representasi, sumbangan dan denda Kenikmatan kepada karyawan Hasil sewa Bagian laba bersih entitas asosiasi Lainnya Jumlah LABA KENA PAJAK BANK (RUGI FISKAL)
31 Desember 2013 Rp Juta
2,903,192 (492,412) 2,410,780
3,252,163 (587,520) 2,664,643
(57,887) 4,184 3,826 (855) (50,732)
18,394 166,709 5,898 4,691 207,275 2,931 (122,032) 283,866
25,787 6,750 (13,882) (80,045) (49,981) (111,371)
35,377 13,276 (8,037) (55,388) (38,131) (52,903)
2,248,677
2,895,606
Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut : 30 September 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Beban pajak kini : Tarif 25 % x Rp 2.248.677 juta dan Rp 2.895.606 juta
562,169
723,902
Jumlah
562,169
723,902
(463,549)
(626,140)
98,620
97,762
Dikurangi: Pajak penghasilan pasal 25 Utang pajak kini - Bank (Catatan 27)
102
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Pajak penghasilan yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain Pajak penghasilan yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain berasal dari revaluasi aset keuangan tersedia untuk dijual sebesar (Rp 29.488 juta) dan Rp 43.583 juta masing-masing untuk periode sembilan bulan 30 September 2014 dan 2013. Pajak Tangguhan Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut:
1 Januari 2013 Rp juta Bank Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan selain kredit dan aset non-keuangan Liabilitas imbalan pasca kerja Beban pensiun Penyusutan aset tetap Biaya emisi obligasi subordinasi Biaya emisi obligasi Penurunan (kenaikan) nilai efek yang belum direalisasi
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif Rp juta
Dibebankan ke pendapatan komprehensif lain Rp juta
31 Desember 2013 Rp juta
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif Rp juta
Dibebankan ke pendapatan komprehensif lain Rp juta
30 September 2014 Rp juta
-
21,996 27,431 71,661 16,310
-
(6,458) (1,784)
52,717 22,833 19,842 15,578
(30,508) 4,598 51,819 732
-
22,209 27,431 71,661 16,310
(8,979) (3,913)
1,475 1,172
-
(7,504) (2,741)
1,046 957
(7,746)
41,679
38,469
72,402
(14,473)
(29,488)
28,441
Jumlah
90,332
70,967
38,469
199,768
(12,683)
(29,488)
157,597
Entitas anak Clipan VMF BPS
1,174 3,131 2,321
-
4,180 2,687 3,210
38,469
209,845
Jumlah Aset Pajak Tangguhan
96,958
3,006 (444) 889 74,418
(213) -
238 526 (11,919)
(29,488)
4,418 3,213 3,210 168,438
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008 pengganti UU pajak No.7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan. Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta Laba sebelum pajak penghasilan menurut Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak - entitas anak Laba sebelum pajak - Bank Tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas penghasilan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Jumlah Beban (Penghasilan) Pajak Bank Beban pajak - entitas anak Clipan BPS VMF Jumlah
103
30 September 2013 Rp Juta
2,903,192 (492,412) 2,410,780
2,550,039 (462,881) 2,087,158
602,695
521,790
(27,843)
(9,441)
574,852
512,349
97,460 15,240 6,843 694,395
92,035 10,327 8,491 623,202
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
44. LABA PER SAHAM Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar: 30 September 2014 Rp Juta
30 September 2013 Rp Juta
Laba bersih Laba untuk perhitungan laba per saham dasar Laba bersih
2,034,979
Jumlah saham (dalam angka penuh)
Lembar
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba bersih per saham dasar
24,087,645,998
1,777,791 Lembar
24,087,645,998
45. PROGRAM PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA a. Program Pensiun Imbalan Pasti Dengan akta No. 25 tanggal 15 Agustus 1981 dari notaris Hendra Karyadi, S.H., yang disahkan oleh Menteri Keuangan dengan Surat No. S-879/MK.11/1983 tanggal 15 Desember 1983, Bank mendirikan Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank (YDJHT PIB). Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 4 Januari 1994 telah menyetujui dan memutuskan untuk menyesuaikan Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank menjadi Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank (DPK PIB).Penyesuaian nama menjadi DPK PIB maupun peraturannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan keputusan No. Kep-069/KM.17/1994 tanggal 4 April 1994, dan telah diumumkan dalam tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 10 Juni 1994. DPK PIB mengelola program pensiun manfaat pasti yang memberikan jaminan hari tua bagi seluruh karyawan yang telah pensiun atau, bila yang bersangkutan meninggal dunia, kepada janda-janda/ duda-duda dan anak-anak mereka di bawah usia 21 tahun atau belum menikah. Pendanaan DPK PIB terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan sebesar 3% dari gaji pokok. b. Imbalan Pasca Kerja Lainnya Bank membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmokonsilindo aktuaris independen dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
Tabel mortalitas Usia pensiun normal Tingkat proyeksi kenaikan gaji per tahun Tingkat diskonto per tahun Tingkat ketidakmampuan Tingkat pengunduran diri
30 September 2014 CSO 1980 55 tahun
30 September 2013 CSO 1980 55 tahun
12.00% 12.00% 6,00% 6,79% 10% dari tingkat pertumbuhan 5% sampai dengan usia 20 tahun dan menurun secara bertahap sampai dengan 1% pada usia 45 tahun; dan seterusnya Porsi dari pengunduran diri dipercepat 100% dari usia pengunduran diri normal Usia dari pengunduran diri normal 55 tahun
104
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
46. JASA KUSTODIAN Bank memperoleh persetujuan sebagai bank kustodian dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) berdasarkan surat keputusan No. KEP-01/PM/kstd/2002 tanggal 28 Pebruari 2002. Penyimpanan efek nasabah pada kustodian dalam bentuk obligasi tanpa warkat adalah sebesar sebesar Rp 5.004.335 juta dan USD 7 juta pada tanggal 30 September 2014 dan sebesar Rp 4.205.862 juta dan USD 6 juta pada tanggal 30 September 2013, sementara penyimpanan efek dalam bentuk saham tanpa warkat adalah sebesar 73.500.000 lembar masing-masing untuk tanggal 30 September 2014 dan 2013. Jasa kustodian yang dilakukan kustodian Bank antara lain meliputi jasa penyelesaian transaksi efek, jasa penyimpanan dan pengadministrasian efek serta jasa-jasa kustodian lainnya misalnya mengurus/ menagihkan hak-hak yang melekat pada efek antara lain pembayaran kupon, dividen, bonus, pembayaran efek saat jatuh waktu dan lain-lainnya. 47. SIFAT DAN TRANSAKSI BERELASI Sifat Berelasi Pihak-pihak yang berelasi adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank. a. Perusahaan-perusahaan di bawah ini yang merupakan pihak yang berelasi sesuai dengan kriteria-kriteria yang dijelaskan pada Catatan 3f. - PT Amana Jaya - PT Terminal Builders - PT Dana Pensiun Karyawan Panin - PT Multi Amana Gemilang - PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk - PT Gema Grahasarana b. ANZ National Bank Ltd. dan PT Bank ANZ Indonesia merupakan perusahaan-perusahaan yang pemegang saham utamanya sama dengan Bank. c.
Reksadana Panin Dana Maksima, Reksadana Panin Dana Unggulan, Reksadana Panin Dana Prima, Panin Dana Utama Plus 2 dan Reksadana Panin Dana Bersama Plus adalah produkproduk reksadana dari Panin Asset Management, entitas anak PT Panin Sekuritas Tbk.
d. PT Bank Windu Kentjana Internasional merupakan entitas yang dikendalikan oleh personil manajemen kunci Bank. e. PT Panin Financial Tbk (d/h PT Panin Life Tbk) merupakan pemegang saham Bank. f.
PT Paninvest Tbk merupakan pemegang saham PT Panin Financial Tbk.
Transaksi Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Grup juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain : 1.
Giro pada bank lain, dan penerimaan bunga (Catatan 7 dan 35).
2.
Pemberian fasilitas tagihan dan liabilitas akseptasi (Catatan 16)
3.
Pemberian kredit dan penerimaan bunga (Catatan 11 dan 35).
4.
Penempatan dana dari pihak-pihak yang berelasi dalam bentuk simpanan, simpanan dari bank lain dan pembayaran bunga (Catatan 22, 23 dan 36).
5.
Sewa gedung dari Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank, PT Multi Amana Gemilang, PT Amana Jaya dan PT Terminal Builders. 105
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
6.
PT Paninvest Tbk, PT Panin Financial Tbk, PT Famlee Invesco, dan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. menyewa ruang-ruang kantor.
7.
Asuransi atas aset tetap Grup, “Cash-In-Transit” dan “Cash-In-Safe” pada PT Paninvest Tbk.
8.
Pemberian fasilitas Letter of Credit.
Persentase giro, kredit, dan tagihan akseptasi dari pihak yang berelasi terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp juta % Giro pada bank lain (Catatan 7) Pemegang saham ANZ National Bank Ltd., Wellington ANZ Banking Group Ltd., Melbourne Kredit (Catatan 11) Manajemen kunci dan keluarga Tagihan akseptasi (Catatan 16) PT Bank Windu Kentjana Internasional PT Gema Grahasarana Jumlah
31 Desember 2013 Rp juta %
16,750 7,927
0.010 0.005
17,024 24,556
0.010 0.015
701,528
0.406
677,035
0.409
1,043 2,760
0.001 0.002
316 1,704
0.000 0.000
730,008
0.424
720,635
0.434
Persentase simpanan, simpanan dari bank lain dan liabilitas akseptasi, dari pihak yang berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp juta % Simpanan (Catatan 22) Simpanan dari bank lain (Catatan 23) PT Bank ANZ Indonesia (d/h PT ANZ Panin Bank) Liabilitas akseptasi (Catatan 16) ANZ Banking Group Ltd, Melbourne PT Bank Windu Kentjana International Jumlah
31 Desember 2013 Rp juta %
860,034
0.574
638,095
0.443
9,473
0.006
40,875
0.028
200,022 427
0.133 0.000
148,593 634
0.090 0.000
1,069,956
0.713
828,197
0.561
Persentase pendapatan bunga, beban bunga, beban CKPN, beban sewa dan beban asuransi kepada pihak yang berelasi terhadap jumlah pendapatan bunga, beban bunga, beban CKPN serta beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp juta % Pendapatan bunga Beban bunga Beban kerugian penurunan nilai aset keuangan Beban sewa dan asuransi Jumlah
30 September 2013 Rp juta %
55,915 7,311 2,256 50,900
0.505 0.107 0.562 4.258
6,967 5,435 378 28,257
0.075 0.217 0.173 3.817
116,382
5.432
41,037
4.282
Presentase fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan dan bank garansi terhadap masing-masing jumlah komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp juta %
31 Desember 2013 Rp juta %
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Irrevocable L/C
64,922 1,568
0.224 0.005
198,485 2,500
0.751 0.009
Jumlah
66,490
0.229
200,985
0.760
Manajemen berpendapat bahwa semua transaksi dengan pihak berelasi dilakukan dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga. 106
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
48. TRANSAKSI PEMBELIAN DAN PENJUALAN TUNAI VALUTA ASING Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, jumlah nosional pembelian dan penjualan tunai valuta asing yang belum diselesaikan terdiri atas: 30 September 31 Desember 2014 2013 Rp Juta Rp Juta Pembelian tunai valuta asing Dollar Amerika Serikat Dollar Australia Poundsterling Inggris Euro Dollar Hongkong Dollar Selandia Baru Yen Jepang
1,166,731 148,951 98,921 23,140 6,699 1,892 -
79,714 13,027 3,651 12,197
Jumlah
1,446,334
108,589
Penjualan tunai valuta asing Dollar Amerika Serikat Dollar Australia Poundsterling Inggris Euro Dollar Singapura Yen Jepang Dollar Selandia Baru Dollar Hongkong
1,105,621 127,672 101,889 96,612 88,932 12,127 1,892 -
78,386 18,312 4,669 3,043
Jumlah
1,534,745
104,410
49. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 30 September 2014 Rp Juta Komitmen Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan LC yang irrevocable dan masih berjalan dalam rangka impor dan ekspor Jumlah liabilitas komitmen
31 Desember 2013 Rp Juta
(28,252,632)
(25,665,539)
(702,895) (28,955,527)
(772,083) (26,437,622)
Kontinjensi Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Liabilitas kontinjensi Bank garansi Standby L/C Jumlah liabilitas kontinjensi
320,544
377,383
(688,213) (61,947) (750,160)
(778,262) (11,471) (789,733)
Jumlah kontinjensi - bersih
(429,616)
(412,350)
Bank Garansi
107
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Seluruh transaksi bank garansi dilakukan dengan pihak ketiga dan diterbitkan sehubungan dengan adanya kegiatan usaha debitur. Jangka waktu bank garansi pada tanggal 30 September 2014 adalah antara 8 hari sampai dengan 10 tahun. 50. ASET DAN LIABILITAS DALAM VALUTA ASING Posisi aset dan liabilitas dalam valuta asing adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Cadangan kerugian penurunan nilai
182,818 1,412,262 1,025,970 2,576,564 3,107,940 7,537,658 12,028 1,589,186 22,342 1,140 105,193 17,573,101 (341,461)
118,882 1,483,522 1,126,203 2,941,908 3,080,416 9,368,087 25,787 1,280,953 48,888 454 99,993 19,575,093 (486,016)
Jumlah
17,231,640
19,089,077
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain
246,114 13,524,373 759,420 1,593,105 586,253 144,347
154,735 14,308,840 1,109,518 1,284,122 1,628,613 133,422
Jumlah
16,853,612
18,619,250
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit Piutang sewa pembiayaan Tagihan akseptasi Aset pajak tangguhan Biaya dibayar dimuka Aset lain-lain
108
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Rincian aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 30 September 2014 adalah sebagai berikut: Mata Uang Asing
Ekuivalen dalam Rp Rp Juta
ASET Bank Kas
USD SGD
11,412,494 4,575,510
139,061 43,757
USD
115,901,679
1,412,262
NZD AUD
1,770,904 745,104
16,750 7,927
USD EUR SGD CHF JPY GBP CAD AUD CNY HKD
33,113,035 17,831,894 10,800,698 3,879,837 431,668,867 1,958,828 1,135,231 780,136 3,715,584 3,493,492
403,482 275,089 103,290 49,592 48,010 38,754 12,398 8,301 7,374 5,482
Penempatan pada bank lain
AUD SGD EUR JPY USD CAD GBP NZD
107,500,000 85,000,000 16,000,000 1,800,000,000 10,000,000 2,000,000 1,000,000 1,000,000
1,143,729 812,875 246,829 200,196 121,850 21,842 19,784 9,459
Efek-efek
USD
255,062,810
3,107,940
Kredit
USD SGD
609,959,226 11,011,390
7,432,353 105,305
USD
226,513
2,760
USD JPY EUR
126,860,492 251,740,194 818,813
1,545,795 27,999 12,632
Aset pajak tangguhan
USD
1,833,574
22,342
Biaya dibayar dimuka
GBP USD
29,833 45,146
590 550
USD AUD NZD Lainnya
8,470,029 133,786 1,388
103,207 1,423 13 550 17,511,552
USD USD
4,055,148 984,933
49,521 12,028 61,549
USD SGD
(28,008,951) (18,029)
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga
Tagihan akseptasi Pihak berelasi Pihak ketiga
Aset lain-lain
Sub jumlah - Bank Entitas anak Giro pada bank lain Piutang sewa pembiayaan Sub jumlah - Entitas anak Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Aset
109
(341,289) (172) 17,231,640
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) Mata Uang Asing
Ekuivalen dalam Rp Rp Juta
Liabilitas Bank Liabilitas segera
USD EUR SGD AUD JPY GBP CAD Lainnya
13,784,601 1,567,339 2,121,571 1,329,564 95,115,593 181,320 33,127
167,965 24,179 20,289 14,028 10,579 3,587 362 5,125
USD Lainnya
7,242,225
88,244 4,249
USD AUD SGD EUR JPY CHF CAD GBP NZD HKD CNY
856,947,011 104,278,752 100,086,540 33,166,131 2,227,914,833 3,994,440 3,369,601 1,857,247 2,962,520 4,801,910 2,016,064
10,441,899 1,109,457 956,930 511,648 247,789 51,057 36,799 36,744 28,021 7,535 4,001
Simpanan dari bank lain
USD
62,324,132
759,420
Liabilitas akseptasi Pihak berelasi
USD
16,415,415
200,022
USD JPY EUR
110,971,742 253,310,024 824,494
1,352,191 28,173 12,719
USD
48,112,644
586,253
USD JPY EUR Lainnya
11,414,444 28,041,268 90,554
139,085 3,119 1,397 746 16,853,612
Simpanan Pihak berelasi
Pihak ketiga
Pihak ketiga
Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain
Sub jumlah - Bank Jumlah liabilitas
16,853,612
Jumlah Liabilitas - Bersih
378,028
Jumlah aset dan liabilitas moneter pada tanggal 30 September 2014 dengan menggunakan kurs 24 Oktober 2014 masing-masing sebesar Rp 17.041.257 juta dan Rp 16.604.952 juta. Jumlah selisih kurs yang diakui pada tanggal 30 September 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 12.706 juta dan Rp 166.667 juta. Bank senantiasa menyiapkan beberapa perangkat dalam pengelolaan risiko mata uang asing, sebagai berikut: – Membatasi rasio posisi devisa neto baik limit intraday maupun limit overnight. – Menetapkan limit bagi risk taking unit, berupa limit kerugian, limit counterparty dan limit terkait lainnya. Kurs yang digunakan oleh Bank untuk menjabarkan aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:
110
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Valuta asing 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Yen Jepang Euro Dollar Hongkong Dollar Australia Poundsterling Inggris Franc Swiss Dollar Selandia Baru Dollar Kanada Yuan Cina Ringgit Malaysia
24 Oktober 2014 Rp 12,066.00 9,455.75 111.55 15,271.34 1,555.32 10,586.71 19,382.83 12,662.41 9,453.11 10,758.81 1,972.52 3,679.78
30 September 2014 Rp 12,185.00 9,563.24 111.22 15,426.82 1,569.15 10,639.34 19,784.18 12,781.92 9,458.61 10,920.91 1,984.60 3,714.38
111
31 Desember 2013 Rp 12,170.00 9,622.08 115.75 16,759.31 1,569.54 10,855.65 20,110.93 13,674.16 9,995.83 11,434.22 2,010.28 3,715.47
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
51. INFORMASI SEGMEN Grup melaporkan segmen-segmen berdasarkan PSAK 5 (revisi 2009) berdasarkan kegiatan usaha dan informasi wilayah geografis. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha, dibagi menjadi: 1. Bank 2. Pembiayaan 3. Asuransi Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
Bank Rp Juta PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan (beban) lainnya Jumlah HASIL Hasil segmen dari operasi Bagian laba bersih entitas asosiasi Laba sebelum pajak Laba bersih Laba komprehensif
LIABILITAS Simpanan Simpanan dari bank lain Surat-surat berharga yang diterbitkan bersih Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - bersih Pinjaman yang diterima Liabilitas lainnya Obligasi subordinasi - bersih Total Liabilitas Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi Beban kerugian penurunan nilai
Total Rp Juta
10,615,476 1,607,439 12,222,915
953,668 107,374 1,061,042
(74,535) (38,860) (113,395)
11,494,609 1,675,953 13,170,562
2,411,892
400,176
(34,151)
2,777,917
80,045 2,428,080
972 431,494
43,618
81,017 2,903,192 2,208,797 2,295,564
Bank Rp Juta INFORMASI LAINNYA ASET Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - bersih Aset tetap - bersih Aset lainnya - bersih Total Aset
30 September 2014 Pembiayaan Eliminasi Rp Juta Rp Juta
30 September 2014 Pembiayaan Eliminasi Rp Juta Rp Juta
Total Rp Juta
4,727,284 19,840,426 111,469,520
170,000 44,884 -
(150,000) (67,538) (557,209)
4,747,284 19,817,772 110,912,311
8,366,747 2,350,861 19,154,116 165,908,954
100,675 8,178,219 8,493,778
(976,640) (1,751,387)
8,366,747 2,451,536 26,355,695 172,651,345
124,433,800 7,800,314
-
(47,177) (150,474)
124,386,623 7,649,840
2,332,827
2,163,139
(42,324)
4,453,642
2,256,772 586,253 3,769,934 4,434,161 145,614,061
2,720,535 260,185 5,143,859
(557,209) (4,743) (25,440) (827,367)
2,256,772 2,749,579 4,025,376 4,408,721 149,930,553
180,171 273,260 356,608
28,116 17,516 43,388
112
-
208,287 290,776 399,996
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Bank Rp Juta
30 September 2013 Pembiayaan Eliminasi Rp Juta Rp Juta
Total Rp Juta
PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan (beban) lainnya
8,776,951 938,701
850,242 129,744
(56,952) (63,000)
9,570,241 1,005,445
Jumlah
9,715,652
979,986
(119,952)
10,575,686
2,199,436
384,669
(59,036)
2,525,069
47,483 2,190,156
420,820
(60,937)
47,483 2,550,039 1,926,837 1,796,086
HASIL Hasil segmen dari operasi Bagian laba bersih entitas asosiasi Laba sebelum pajak Laba bersih Laba komprehensif
Bank Rp Juta INFORMASI LAINNYA ASET Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - bersih Aset tetap - bersih Aset lainnya bersih Total Aset LIABILITAS Simpanan Simpanan dari bank lain Surat-surat berharga yang diterbitkan bersih Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - bersih Pinjaman yang diterima Liabilitas lainnya Obligasi subordinasi - bersih Total Liabilitas Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi Beban kerugian penurunan nilai
31 Desember 2013 Pembiayaan Eliminasi Rp Juta Rp Juta
Total Rp Juta
8,204,411 22,063,572 103,893,630
107,097 50,834 -
(400,000) (73,302) (821,699)
7,911,508 22,041,104 103,071,931
3,022,956 2,345,882 17,687,821 157,218,272
94,862 7,921,840 8,174,633
(42,326) (1,337,327)
3,022,956 2,440,744 25,567,335 164,055,578
120,292,287 5,276,041
-
(35,634) (400,304)
120,256,653 4,875,737
2,528,473
2,323,249
(73,646)
4,778,076
2,569,087 1,628,618 3,556,226 4,429,977 140,280,709
2,602,741 228,029 5,154,019
(821,699) (6,300) (1,337,583)
2,569,087 3,409,660 3,777,955 4,429,977 144,097,145
310,882 275,694 438,562
35,447 20,612 99,949
-
346,329 296,306 538,511
Informasi Wilayah Geografis Operasional utama Grup di wilayah Indonesia yang memiliki risiko dan imbalan relatif sama. Bank hanya memiliki cabang di Cayman Islands dan kantor perwakilan di Singapura, yang kegiatan operasionalnya tidak signifikan.
113
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
52. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang telah disempurnakan dengan Peraturan LPS No.1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006, menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100 juta diubah menjadi maksimal Rp 2 milyar. Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar sampai dengan 30 September 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 186.477 juta dan Rp 169.234 juta.
114
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
53. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (KONVENSIONAL) Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan.
Catatan Aset Keuangan Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek
30 September 2014 Nilai tercatat Nilai wajar
31 Desember 2013 Nilai tercatat Nilai wajar
9
16,295,401
16,916,898
18,232,473
18,462,523
Tersedia untuk dijual Efek-efek Penyertaan dalam bentuk saham
9 17
2,041,495 105,754
2,041,495 106,379
2,491,900 94,115
2,491,900 94,740
Diperdagangkan Efek-efek Tagihan derivatif
9 10
1,480,876 9,690
1,480,876 9,690
1,316,731 3,706
1,316,731 3,706
5 6 7
1,238,997 10,718,266 1,099,834
1,238,997 10,718,266 1,099,840
1,562,167 10,431,217 1,221,740
1,562,167 10,431,217 1,221,740
8 11
4,747,284 110,912,311
4,747,284 112,603,842
7,911,508 101,721,285
7,911,508 103,466,431
13 14 15 16 12 21
8,366,747 1,961,657 4,264,051 1,861,486 1,687,812 873,067
8,366,747 1,981,287 4,324,587 1,861,486 1,687,872 873,067
3,022,956 1,864,348 3,696,574 1,833,756 2,156,949 871,874
3,022,956 1,879,023 3,702,895 1,833,756 2,157,444 871,874
167,664,728
170,058,613
158,433,299
160,430,611
22 23
330,312 124,386,623 7,649,840
330,312 124,386,623 7,649,840
259,028 120,256,653 4,875,737
259,028 120,256,653 4,875,737
24 16 25 26 28 29
2,256,772 1,865,988 4,453,642 2,749,579 466,216 4,408,721
2,256,772 1,865,988 4,421,065 2,754,638 466,216 4,170,604
2,569,087 1,838,152 4,778,076 3,409,660 625,153 4,429,977
2,569,087 1,838,152 5,216,495 3,414,019 625,153 4,533,240
10
8,505
8,505
2,085
2,085
148,576,198
148,310,563
143,043,608
143,589,649
19,088,530
21,748,050
15,389,691
16,840,962
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Tagihan akseptasi Tagihan anjak piutang Aset lain-lain Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Biaya perolehan diamortisasi Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Liabilitas akseptasi Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Obligasi subordinasi Diperdagangkan Liabilitas derivatif Jumlah Liabilitas Keuangan Selisih
115
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut: Manajemen menganggap bahwa nilai tercatat kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, pendapatan yang masih akan diterima, simpanan, simpanan dari bank lain, efek yang dijual dengan janji dibeli kembali, bunga yang masih harus dibayar, setoran jaminan dan liabilitas keuangan lainnya dengan suku bunga tetap yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang memiliki tingkat suku bunga pasar. Nilai wajar efek-efek dan penyertaan saham dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif,surat berharga yang diterbitkan dan obligasi subordinasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar. Nilai wajar tagihan dan liabilitas derivatif diukur dengan menggunakan kurs kuotasi dan kurva yield yang berasal dari suku bunga kuotasi mencocokkan jatuh tempo kontrak. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya (tidak termasuk yang dijelaskan di atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis. Tabel berikut ini memberikan analisis dari instrumen keuangan yang diukur setelah pengakuan awal sebesar nilai wajar, dikelompokkan ke tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati. 30 September 2014 Tingkat 2 Tingkat 3 Rp Juta Rp Juta
Tingkat 1 Rp Juta Aset keuangan pada FVTPL Efek- efek Tagihan derivatif Aset keuangan tersedia untuk dijual Efek- efek Penyertaan dalam bentuk saham Jumlah
1,480,676 -
9,690
-
1,480,676 9,690
2,041,495
-
-
2,041,495
88,464
-
-
88,464
3,610,635
9,690
-
3,620,325
-
8,505
-
8,505
Liabilitas keuangan pada FVTPL Liabilitas derivatif
Tingkat 1 Rp Juta Aset keuangan pada FVTPL Efek- efek Tagihan derivatif Aset keuangan tersedia untuk dijual Efek- efek Penyertaan dalam bentuk saham Jumlah Liabilitas keuangan pada FVTPL Liabilitas derivatif
Jumlah Rp Juta
31 Desember 2013 Tingkat 2 Tingkat 3 Rp Juta Rp Juta
1,316,731 -
3,706
Jumlah Rp Juta
-
1,316,731 3,706
2,491,900
-
-
2,491,900
76,825
-
-
76,825
3,885,456
3,706
-
3,889,162
-
2,085
-
2,085
Pada tahun 2014 dan 2013, tidak terdapat perpindahan metode pengukuran nilai wajar dari tingkat 1 menjadi tingkat 2, dan sebaliknya. 116
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
54. INFORMASI LAINNYA a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Peraturan Bank Indonesia No. 14/18/PBI/2012 tanggal 28 November 2012 yang mulai berlaku pada tanggal ditetapkan tentang kewajiban penyediaan modal minimum bank umum sesuai dengan profil risiko. Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/37/DPNP tanggal 27 Desember 2012 yang mulai berlaku pada tanggal ditetapkan tentang kewajiban penyediaan modal minimum sesuai profil risiko dan pemenuhan Capital Equivalency Maintained Asset (CEMA). Surat Edaran Bank Indonesia No.8/27/DPNP tanggal 27 November 2006 tentang prinsip kehati-hatian dan laporan dalam rangka penerapan manajemen risiko secara konsolidasi bagi bank yang melakukan pengendalian terhadap entitas anak, mewajibkan bank di Indonesia memperhitungkan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) secara konsolidasian. Peraturan Bank Indonesia No.9/13/PBI/2007 tanggal 1 November 2007 mewajibkan bank-bank di Indonesia dengan kriteria tertentu untuk memperhitungkan risiko pasar (market risk) dalam perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum baik secara individual maupun secara konsolidasian. Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 mewajibkan setiap bank di Indonesia untuk memperhitungkan risiko operasional (operational risk) dalam perhitungan rasio KPMM baik secara individual maupun secara konsolidasian dan wajib menyediakan rasio kewajiban penyediaan modal inti minimum sebesar 5%. Surat Edaran Bank Indonesia No.13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 mengatur ketentuan pelaksanaan perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit baik secara individual maupun konsolidasian.Ketentuan ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2012. Rasio kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta Konsolidasian Modal Modal Inti Modal Pelengkap Penyertaan
19,721,634 5,170,781 (438,308) 24,454,107
Aset Tertimbang Menurut Risiko Untuk risiko kredit Untuk risiko operasional Untuk risiko pasar
125,112,618 13,387,763 1,522,788
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal minimum dengan memperhitungkan Risiko kredit dan operasional Risiko kredit, operasional dan pasar
17,66% 17,46%
117
30 September 2013 Rp Juta
16,949,133 5,585,430 (407,616) 22,126,947 115,186,184 11,930,188 1,345,638
17.41% 17.22%
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
30 September 2014 Rp Juta
30 September 2013 Rp Juta
Bank Modal Modal Inti Modal Pelengkap Penyertaan
16,555,762 5,055,346 (1,372,416) 20,238,692
Aset Tertimbang Menurut Risiko Untuk risiko kredit Untuk risiko operasional Untuk risiko pasar
114,600,546 11,898,238 1,459,829
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal minimum dengan memperhitungkan Risiko kredit dan operasional Risiko kredit, operasional dan pasar
14,657,249 5,487,142 (1,352,290) 18,792,101 107,007,150 10,758,188 1,279,025
16,00% 15,82%
15.96% 15.79%
Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 masing-masing adalah sebesar 1,53% dan 1,47% b. Berikut ini adalah saldo penyediaan dana kepada pihak berelasi per tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK): 30 September 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
Giro pada bank lain Efek-efek Kredit Tagihan akseptasi Penyertaan dalam bentuk saham Rekening administratif
24,676 22,800 1,262,518 3,803 134,513 1,568
41,580 22,800 1,504,475 2,019 134,513 2,499
Jumlah
1,449,878
1,707,886
Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank kepada pihak berelasi per tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 2.161.111 juta dan Rp 2.010.004 juta (10% dari modal Bank). 55. MANAJEMEN RISIKO Kerangka Manajemen Risiko Pengembangan manajemen risiko keuangan di Bank berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum serta dokumen-dokumen dari Basel Committee on Banking Supervision, terutama konsep Basel Accord II. Kerangka Manajemen Risiko Bank diimplementasikan melalui kebijakan-kebijakan, prosedur, limitlimit transaksi dan kewenangan, toleransi risiko serta perangkat manajemen risiko. Bank melakukan pengembangan manajemen risiko secara berkesinambungan sesuai dengan meningkatnya perkembangan dan kompleksitas bisnis, strategi dan sistem informasi manajemen. Organisasi manajemen risiko Bank melibatkan pengawasan dari Dewan Komisaris dan Direksi. Bank telah membentuk Komite Pemantauan Risiko sebagai pengawas tertinggi di tingkat komisaris. Di tingkat Direksi telah dibentuk Komite Manajemen Risiko yang merupakan bagian yang sangat penting dalam pengendalian risiko, control unit yang memantau seluruh risiko yang terdapat pada kegiatan operasional Bank. Komite Manajemen Risiko menentukan kebijakan dan membahas permasalahan risiko yang dihadapi Bank secara keseluruhan.
118
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Berbagai inisiatif serta langkah-langkah telah ditempu untuk meletakkan landasan yang kuat dalam manajemen risiko di Bank yang mencakup aspek-aspek organisasi, strategi, sistem informasi dan operasi, serta aspek budaya sadar risiko. Terkait dengan produk atau aktivitas bisnis baru, penilaian risiko dilakukan untuk memastikan bahwa semua risiko telah diidentifikasi, dinilai dan dimitigasi secara tepat. Pengelolaan risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar (risiko nilai tukar dan risiko tingkat suku bunga) dan risiko operasional Bank diterapkan sesuai dengan definisi dari Bank Indonesia. Secara berkala, Bank membuat profil risiko yang mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki Bank berdasarkan 8 (delapan) jenis risiko yang ditetapkan Bank Indonesia. Manajemen Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) dalam memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dikelola baik pada tingkat transaksi maupun portfolio. Pengelolaan risiko kredit dirancang untuk menjaga independensi dan integritas proses penilaian risiko, serta diversifikasi risiko. Penerapan manajemen risiko kredit tidak hanya ditujukan untuk menempatkan Bank sebagai bank yang patuh terhadap regulasi, namun merupakan suatu tuntutan manajemen untuk menerapkan sistem pengelolaan risiko kredit yang baik dan sesuai dengan praktek di perbankan. Penerapan manajemen risiko yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas kredit, namun juga diharapkan mampu mendorong kegiatan bisnis Bank. Bank juga dengan dengan ketat memantau perkembangan portfolio kredit yang memungkinkan Bank untuk melakukan tindakan pencegahan secara tepat waktu apabila terjadi penurunan kualitas kredit salah satunya dengan melakukan deteksi dini permasalahan dan pemantauan yang disiplin. Bank terus melanjutkan untuk mengelola dan mengawasi secara aktif kualitas portfolio pinjaman yang diberikan dengan cara meningkatkan kebijakan manajemen risiko kredit secara efektif, penyempurnaan prosedur dan pengembangan sistem. Sistem Informasi Manajemen telah tersedia dan mencakup tingkat yang cukup rinci untuk mendeteksi setiap perkembangan yang kurang baik sedini mungkin sehingga memungkinkan dilakukannya tindakan secara tepat waktu atas penurunan kualitas kredit atau untuk meminimalisasi kerugian kredit.
119
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
i. Ekposur maksimum terhadap risiko kredit (setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai) Uraian
30 September 2014 Rp Juta
31 Desember 2013 Rp Juta
10,718,266 1,099,834
10,431,217 1,221,740
4,747,284 13,216,554 9,690 107,415,648 1,687,812
7,911,508 17,207,160 3,706 101,721,884 2,156,949
Laporan posisi keuangan: Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan anjak piutang Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Tagihan akseptasi Obligasi pemerintah Aset lain-lain bersih Sub Jumlah Komitmen dan Kontijensi: Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Bank garansi yang diterbitkan Irrevocab le Letters of Credit yang masih berjalan Sub Jumlah Jumlah
8,366,747 1,961,657 4,264,051 1,861,486 6,601,218 873,067 162,823,314
3,022,956 1,864,348 3,696,574 1,833,756 4,833,944 840,539 156,746,281
26,894,359 750,160
25,665,539 789,733
702,895 28,347,414
772,083 27,227,355
191,170,728
183,973,636
ii. Analisis risiko konsentrasi kredit Konsentrasi muncul ketika sejumlah pihak lawan terlibat dalam aktivitas bisnis sejenis, atau aktivitas dalam area geografis sejenis, atau memiliki fitur ekonomi sejenis yang akan menyebabkan kemampuan memenuhi kewajiban kontraktualnya menjadi sejenis dipengaruhi oleh perubahan politik ekonomi atau kondisi lainnya. Konsentrasi mengindikasikan sensitivitas berkaitan dengan perkembangan kinerja Bank berkaitan dengan industri atau lokasi geografis tertentu. Bank memonitor konsentrasi risiko kredit berdasarkan sektor ekonomi dan wilayah geografis.
120
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit untuk pinjaman yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai):
Perdagangan besar & eceran Rumah tangga Industri pengolahan Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Konstruksi Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Transportasi, pergudangan dan Komunikasi Pertanian, perburuan dan kehutanan Listrik, gas dan air Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Pertambangan dan penggalian Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa pendidikan Perikanan Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Kegiatan yang belum jelas batasannya Bukan lapangan usaha lainnya Jumlah
30 September 2014 Jumlah %
31 Desember 2013 Jumlah %
26,187,530 23,391,013 15,061,895 13,268,888
23.94 21.38 13.77 12.13
24,163,105 22,907,706 12,959,853 12,018,524
23.34 22.14 12.53 11.62
8,025,174 5,889,761
7.34 5.39
7,646,444 4,473,025
7.39 4.32
5,145,126
4.70
4,810,125
4.65
3,914,175 2,159,169 2,131,573
3.58 1.97 1.95
4,052,603 3,171,750 1,936,122
3.92 3.07 1.87
2,045,278 1,018,266 707,189 320,120 108,877
1.87 0.93 0.65 0.29 0.10
2,097,273 1,056,697 777,921 289,690 107,425
2.03 1.02 0.75 0.28 0.10
-
-
9,921
0.01
57,560 939,214
0.06 0.91
109,383,955
100.00
103,466,431
100.00
121
1,394
-
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
i.
Konsentrasi kredit berdasarkan wilayah geografis (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai) 30 September 2014 Jumlah Rp Juta
ii.
31 Desember 2013
%
Jumlah Rp Juta
%
DKI Jakarta Jawa Timur Jawa Barat Sulawesi Selatan Sumatera Utara Jawa Tengah Riau Sumatera Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Kepulauan Riau Lampung Kalimantan Barat Bali DI Yogyakarta Jambi Sulawesi Utara Sulawesi Tenggara Sulawesi Tengah Papua Banten Maluku Sumatera Barat Nusa Tenggara Barat Nanggroe Aceh Darussalam Bengkulu Bangka Belitung Gorontalo
69,101,220 9,586,068 6,036,532 4,120,941 3,724,843 2,586,173 1,930,616 1,628,690 1,205,569 1,062,747 1,058,746 960,013 938,491 793,257 744,680 628,246 591,173 559,107 442,983 403,295 368,043 201,757 192,086 177,959
63.17 8.76 5.52 3.77 3.41 2.36 1.75 1.49 1.10 0.97 0.97 0.88 0.86 0.73 0.68 0.57 0.54 0.51 0.40 0.37 0.34 0.18 0.18 0.16
64,349,187 8,675,433 5,578,177 4,229,256 3,599,139 2,535,318 2,065,434 1,561,846 1,155,102 1,096,998 1,022,545 940,287 894,232 723,843 731,678 612,645 581,307 561,923 501,260 372,410 829,307 200,859 204,801 108,603
62.19 8.39 5.39 4.09 3.48 2.45 2.00 1.51 1.12 1.06 0.99 0.91 0.86 0.70 0.71 0.59 0.56 0.54 0.48 0.36 0.80 0.19 0.20 0.10
155,171 74,832 68,551 42,166
0.14 0.07 0.06 0.06
175,104 52,992 68,920 37,825
0.17 0.05 0.07 0.04
Jumlah
109,383,955
100.00
103,466,431
100.00
Konsentrasi kredit berdasarkan jenis debitur 30 September 2014 Giro pada bank lain dan BI Rp Juta
Bank Indonesia Pemerintah Bank-bank
10,718,266 1,099,841
Penempatan pada bank lain dan BI Rp Juta 866,300 3,880,984
Efek-efek Rp Juta 8,632,803 -
Tagihan derivatif Rp Juta
Kredit yang diberikan Rp Juta
Aset lain-lain*) Rp Juta
Tagihan akseptasi Rp Juta
-
-
8,366,747
-
-
-
72,553
-
Obligasi Pemerintah Rp Juta 6,601,218
1,397,603
3,423
1,138,529
21,066
24,178
-
-
-
Entitas Sektor Publik
-
-
1,102,745
-
2,621,018
8,821
Korporasi
-
-
2,157,816
6,267
77,511,417
3,542,107
Retail Kredit beragun rumah tinggal Kredit beragun properti komersial
-
-
-
-
16,555,991
4,961,007
-
-
-
-
-
-
8,866,348
39,914
-
-
-
-
-
548,219
4,728
Lainnya
-
-
-
-
2,142,433
1,063,735
9,690
109,383,955
18,080,678
1,861,486
Jumlah
11,818,107
4,747,284
13,290,967
122
Komitmen dan kontinjensi Rp Juta
Jumlah Rp Juta
%
-
28,584,116
14.72%
-
6,673,771
3.44%
9,287,702
4.79%
1,722,078
3,732,584
1.92%
111,600,619
57.49%
-
21,516,998
11.08%
-
7,963
8,914,225
4.59%
-
-
67,192
620,139
0.32%
2,913
-
1,564
3,210,645
1.65%
28,347,414
194,140,799
100.00%
1,834,395
-
6,601,218
26,548,617
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Giro pada bank lain dan BI Rp Juta
Penempatan pada bank lain dan BI Rp Juta
Bank Indonesia Pemerintah Bank-bank Entitas Sektor Publik Komersil Korporasi Retail Kredit beragun rumah tinggal Kredit beragun properti komersial Lainnya
10,431,217 1,221,740 -
7,911,508 -
-
Jumlah
Efek-efek Rp Juta
Tagihan derivatif Rp Juta
31 Desember 2013 Aset lainKredit lain*) Rp Juta Rp Juta
12,653,378 1,371,624 3,182,158 -
-
-
56,402 2,285,878 118,911 71,852,199 17,341,688
-
-
-
8,963,047
-
-
-
-
725,844 2,122,462
473,527
11,652,957
7,911,508
103,466,431
11,661,876
17,207,160
262 3,444
3,706
3,116,058 29,483 8,010,522 32,286 -
Tagihan akseptasi Rp Juta 9,234 1,824,522 -
Obligasi Pemerintah Rp Juta 4,833,944 -
Komitmen dan kontinjensi Rp Juta
Jumlah Rp Juta
%
23,084,595 7,950,002 10,457,226 6,003,752 118,911 104,779,823 21,036,481
12.43% 4.28% 5.63% 3.23% 0.06% 56.42% 11.33%
8,963,047
4.83%
1,635
725,844 2,597,624
0.39% 1.40%
27,145,967
185,717,305
100%
1,228,597 2,346,250 19,906,978 3,662,507
-
-
-
-
-
-
1,833,756
4,833,944
*) Akun ini terdiri dari tagihan anjak piutang, piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan aset lain-lain. iii.
Kualitas kredit berdasarkan kelas aset keuangan Sebagai bagian dari manajemen risiko kredit, Bank mengadopsi kebijakan rating kredit untuk mengukur kualitas kredit dari aset keuangan berdasarkan rating eksternal dan mengembangkan sistem rating kredit secara internal menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Kualitas kredit dari aset keuangan diklasifikasikan sebagai berikut: High Grade Aset keuangan memiliki kualitas sangat baik/ risiko kredit inheren sangat rendah. Medium Grade Aset keuangan memiliki kualitas baik/ risiko kredit inheren moderat. Low Grade Aset keuangan yang memiliki risiko kredit inheren cukup tinggi. Tidak memiliki peringkat Aset keuangan yang tidak memiliki peringkat adalah kredit yang memenuhi kriteria sebagai berikut: Jenis usaha debitur belum memiliki benchmarking. Kredit yang bersifat project finance atau sponsor company yang tidak memiliki informasi keuangan historis. Bank mengadopsi kebijakan rating kredit untuk setiap aset keuangan sebagai berikut: a. Giro dan penempatan pada Bank Indonesia dinilai High Grade (risiko gagal bayar BI sangat rendah). b. Giro dan penempatan pada bank lain dinilai berdasarkan peringkat (rating) eksternal terhadap counterparty yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat kredit lokal atau internasional. c. Surat berharga yang dibeli dengan tujuan untuk dijual kembali dinilai berdasarkan peringkat (rating) eksternal terhadap counterparty yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat kredit lokal atau internasional. Surat berharga pemerintah dinilai High Grade sebab risiko gagal bayar pemerintah sangat rendah. Surat berharga korporasi dinilai berdasarkan peringkat (rating) eksternal terhadap counterparty yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat kredit lokal atau internasional. d. Tagihan derivatif dinilai High Grade berdasarkan rating kredit terhadap counterparty yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat kredit lokal atau internasional. 123
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
e. Kredit Kegiatan manajemen risiko kredit telah mendukung implementasi pengukuran risiko kredit sesuai Basel II. Saat ini Bank menggunakan internal model yaitu Internal Credit Risk Rating (ICRR) untuk kredit segmen korporasi dan institusi keuangan dengan plafond di atas Rp 50 miliar ekuivalen USD 5 juta. Klasifikasi rating kredit internal untuk kredit korporasi dan institusi keuangan: High Grade: rating 1 sampai dengan 3 (skor 74,5-100) Medium Grade: rating 4 sampai dengan 5 (skor 57,5-74,5) Low Grade: rating 6 sampai dengan 8 (skor 32-57,5) Skor diperoleh dengan menjumlahkan faktor kualitatif dan kuantitatif sebagai berikut: Faktor kualitatif: rating manajemen rating industri rating usaha Faktor kuantitatif: rasio profitabilitas rasio likuiditas rasio aktivitas rasio leverage Jenis kredit kartu kredit, Kredit Pemilikan Sepeda Motor (KPSM) dan Kredit Ekspres Panin (KEP) dinilai Low Grade sebab counterparties memiliki risiko kredit inheren yang tinggi. Selain kredit yang disebutkan diatas,kualitas kredit konsumsi dan retail dinilai berdasarkan parameter-parameter sebagai berikut: Historical/ Behavioral DPD (Days Past Due) Penilaian dilakukan dengan melihat data ketepatan membayar dalam rentang waktu 1 tahun kebelakang sehingga dapat digunakan sebagai indikasi tingkat potensi risiko kredit inherennya. Sektor Ekonomi Penilaian dilakukan dengan melihat data historis tingkat NPL pada masing-masing sektor industri sebagai gambaran kemungkinan terjadinya gagal bayar pada industri tersebut dimasa yang akan datang. Rasio kecukupan agunan (SCR) Kecukupan agunan merupakan faktor yang dinilai sebagai mitigasi dari risiko kredit yang mungkin timbul di masa yang akan datang. Grup memiliki kebijakan rating kredit masing-masing dalam mengukur kualitas kredit aset keuangan. Untuk BPS, kualitas kredit dari pinjaman yang diberikan diukur berdasarkan frekuensi menunggak. Untuk Clipan, kualitas kredit dari piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, dan tagihan anjak piutang, dinilai berdasarkan banyaknya past due dan jumlah hari past due selama masa tenor. Kredit grading atas piutang tersebut akan diklasifikasikan berdasarkan parameter sebagai berikut: High Grade Jumlah kali past due rendah + jumlah hari past due rendah Jumlah kali past due sedang + jumlah hari past due sedang, jumlah kali past due rendah + jumlah hari past due sedang 124
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Medium Grade Jumlah kali past due sedang + jumlah hari past due rendah Jumlah kali past due rendah + jumlah hari past due tinggi, jumlah kali past due tinggi + jumlah hari past due rendah Low Grade Jumlah kali past due sedang + jumlah hari past due tinggi, jumlah kali past due tinggi + jumlah hari past due tinggi Jumlah kali past due tinggi + jumlah hari past due sedang Penggolongan kualitas piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan VMF ditetapkan sebagai berikut: Kelompok Lancar Kelompok lancar dibagi menjadi dua bagian yaitu: a. Di-rating Piutang lancar yang di-rating berdasarkan Low Grade (High Risk), Medium Grade (Medium Risk) dan High Grade (Low Risk). b. Tidak di-rating Piutang lancar yang tidak di-rating yaitu pembayaran baru di bulan berjalan. Kelompok yang di-rating kemudian dilakukan pengelompokkan dengan ketentuan sebagai berikut: Grade Rendah Tenor grade rendah + DP grade rendah + Histori pembayaran (grade rendah/tinggi) Grade Menengah Tenor grade menengah + DP grade rendah + Histori pembayaran (grade menengah/ tinggi) Tenor grade rendah + DP grade menengah + Histori pembayaran (grade menengah/ tinggi) Tenor grade menengah + DP grade menengah + Histori pembayaran grade menengah Grade Tinggi Tenor grade tinggi + DP (grade rendah/ menengah/tinggi) + Histori pembayaran (grade menengah/ tinggi) Tenor grade menengah + DP (grade menengah/ tinggi) + Histori pembayaran grade tinggi Tenor grade rendah + DP grade tinggi + Histori pembayaran (grade menengah/ tinggi) Tenor grade menengah + DP grade tinggi + Histori pembayaran grade menengah Kelompok Overdue Kelompok overdue dibagi menjadi dua bagian yaitu: a. Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai (overdue dari kelompok kolektif) b. Mengalami penurunan nilai (overdue dari kelompok individual)
125
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Tabel di bawah ini menyajikan kualitas aset keuangan berdasarkan kelas dengan risiko kredit, jumlah yang disajikan adalah sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. 30 September 2014
Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai High Grade Medium Grade Low Grade Unrated Rp Juta
Aset: Giro pada bank lain Giro pada Bank Indonesia Penempatan pada Bank lain dan Bank Indonesia Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek, Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Diperdagangkan Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Piutang pembiayaan konsumen Piutang sewa pembiayaan Tagihan anjak piutang Tagihan akseptasi Aset lain-lain*)
iv.
Rp Juta
Rp Juta
Rp Juta
Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan
Mengalami penurunan
Jumlah
Rp Juta
Rp Juta
Rp Juta
1,099,840 10,718,266
-
-
-
-
-
1,099,840 10,718,266
4,747,284
-
-
-
-
-
4,747,284
8,366,747
-
-
-
-
-
8,366,747
16,171,054 2,041,495 1,480,876 9,690 84,440,517 2,825,590 1,301,962 1,687,564 1,861,486 672,180 137,424,551
18,523,335 439,236 300,753 106,158 19,369,482
894,279 225,641 116,266 5,099 1,241,285
5,200,032 323,498 73,507 53,374 5,650,411
479,414 96,203 22,568 5,016 603,201
198,760 3,934,691 410,239 169,782 774 31,240 4,745,486
16,369,814 2,041,495 1,480,876 9,690 113,472,268 4,320,407 1,984,838 1,688,338 1,861,486 873,067 169,034,416
Analisa umur pinjaman dan piutang yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai. 30 September 2014 Kurang dari 30 hari Rp Juta
v.
31-60 hari 61-90 hari Rp Juta Rp Juta
91-180 hari Rp Juta
Lebih dari 180 hari Rp Juta
Jumlah Rp Juta
Kredit Piutang pembiayaan syariah Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Aset lain-lain
274,377 117,434 6,141 49,719 3,860
31,408 23,366 4,548 7,678 923
5,952 26,877 752 4,976 233
1 2,620 2,247 -
8,506 31,583 -
311,738 167,677 22,567 96,203 5,016
Jumlah
451,531
67,923
38,790
4,868
40,089
603,201
Agunan Grup telah mengimplementasikan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, termasuk meminta agunan sebagai jaminan pelunasan kredit dan menjadikannya sebagai pilihan kedua jika kewajiban kontraktual tidak terpenuhi. Jenis agunan yang dapat diterima untuk kredit modal kerja dan investasi dalam rangka memitigasi risiko kredit diantaranya adalah kas, tanah dan/atau bangunan, bank garansi dan letters of credit, mesin, kendaraan bermotor, piutang dagang, bahan baku/barang dagangan (persediaan), saham atau surat berharga lainnya. Perkiraan nilai wajar dari agunan yang digunakan oleh Bank didasarkan pada nilai agunan yang dinilai oleh penilai internal maupun eksternal.
126
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Estimasi nilai wajar agunan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Korporasi Rp Juta Eksposur Kredit Nilai jaminan berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh Grup Jumlah eksposur kredit tanpa jaminan Porsi eksposur piutang tanpa jaminan
30 September 2014 Lembaga Retail Keuangan Rp Juta Rp Juta
Komersial Rp Juta
Karyawan Rp Juta
Jumlah Rp Juta
13,830,199
46,305,359
30,227,862
18,904,886
115,649
109,383,955
71,009,626
148,144,061
63,485,495
12,438,565
122,294
295,200,041
3,159,429
1,855,826
908,646
8,545,762
-
14,469,663
22.84%
4.01%
3.01%
45.20%
-
13.23%
Jenis Agunan Tanah dan bangunan Deposito dan tabungan Kendaraan Mesin-Mesin Kapal Garansi Lainnya
29,352,826 149,263 102,479 5,508,254 83,225 100,000 35,713,579
106,688,919 2,709,933 876,748 30,827,735 23,226 632,946 6,384,554
46,478,115 26,098 16,779,149 230 19,916 181,987
2,368,519 36,250 437,500 9,596,296
11,448 1,350 109,496
184,899,827 2,921,544 17,759,726 36,336,219 106,451 1,190,362 51,985,912
Jumlah
71,009,626
148,144,061
63,485,495
12,438,565
122,294
295,200,041
Korporasi Rp Juta Eksposur Kredit Nilai jaminan berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh Grup Jumlah eksposur kredit tanpa jaminan Porsi eksposur piutang tanpa jaminan
31 Desember 2013 Lembaga Retail Keuangan Rp Juta Rp Juta
Komersial Rp Juta
Karyawan Rp Juta
Jumlah Rp Juta
13,041,150
42,154,169
30,360,185
17,808,640
102,287
103,466,431
70,895,182
186,492,659
58,499,092
11,760,932
96,458
327,744,323
-
-
-
6,047,708
5,829
6,053,537
-
-
-
Jenis Agunan Tanah dan bangunan Deposito dan tabungan Kendaraan Mesin-Mesin Kapal Garansi Lainnya
28,214,985 59,674 26,774 5,325,117 83,225 37,185,407
146,368,460 2,707,018 628,464 30,703,336 18,200 278,530 5,788,651
41,211,855 18,195 17,082,075 230 9,155 177,582
2,778,310 36,250 218,099 427,500 8,300,773
96,458
218,573,610 2,821,137 17,737,313 36,246,782 101,425 715,185 51,548,871
Jumlah
70,895,182
186,492,659
58,499,092
11,760,932
96,458
327,744,323
33.96%
5.70%
5.85%
Persyaratan agunan bukanlah merupakan pengganti faktor kemampuan debitur dalam hal pembayaran kembali kredit, di mana hal ini menjadi pertimbangan utama dalam setiap keputusan pemberian kredit. Dalam menentukan dampak keuangan agunan terhadap kredit yang belum jatuh tempo dan belum mengalami penurunannilai, Bank menilai signifikansi agunan terkait dengan jenis pembiayaan yang diberikan. Agunan non-fisik, seperti garansi dan letters of credit, juga dimiliki Bank untuk eksposur korporasi meskipun dampak keuangan untuk jenis agunan ini kurang signifikan dalam hal pemulihan kredit.Untuk jenis eksposur tertentu seperti letters of credit dan bank garansi, Bank memperoleh agunan seperti kas tergantung pada penilaian internal risiko kredit untuk eksposur tersebut. Akan tetapi, untuk produk trade finance seperti letters of credit, maka dalam hal terjadi gagal bayar Bank juga memiliki hak hukum atas aset yang mendasarinya. 127
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Untuk menghindarkan Bank dari kerugian maka dalam penilaian agunan, harus selalu diperhitungkan Margin of Safety karena agunan bukan hanya untuk menutup jumlah pokok pinjaman saja tetapi juga harus dapat menutup beban bunga dan biaya-biaya lainnya jika usaha debitur mengalami kesulitan. Hal tersebut dilakukan untuk mengcover risiko kerugian yang mungkin timbul antara lain berkaitan dengan marketable atau tidaknya agunan yang diberikan, waktu yang dibutuhkan untuk melikuidasi agunan, timbulnya tunggakan bunga berjalan selama dilaksanakannya proses likuidasi dan biayabiaya yang harus dibayar sehubungan dengan proses likuidasi. Manajemen Risiko Operasional Manajemen risiko operasional ditujukan untuk mengelola potensi risiko operasional, mencegah dan meminimalkan dampak kerugian risiko operasional secara finansial dan non finansial melalui mitigasi risiko operasional pada aktivitas operasional Bank antara lain: a) Penggunaan Operational Risk Tools -
Risk & Control Self Assessment (RCSA), yaitu perangkat yang digunakan secara selfassessment oleh masing-masing risk owner untuk mengidentifikasi, menilai dan mengukur potensi dari suatu risk issue dari aspek dampak dan frekuensi yang dapat menimbulkan kerugian risiko operasional di setiap unit kerja. RCSA dilakukan secara periodik (triwulanan) di setiap unit kerja yang ada di Kantor Pusat dan Kantor Cabang termasuk Kantor Cabang Pembantu.
-
Near Miss Management Near Miss Event Management yaitu perangkat yang digunakan untuk mencatat data kejadian kesalahan operasional yang hampir menimbulkan kerugian finansial di setiap unit kerja yang ada Kantor Cabang termasuk Kantor Cabang Pembantu dan melakukan langkah-langkah perbaikan untuk mencegah kejadian tersebut terulang dan menimbulkan kerugian bagi Bank.
-
Loss Event Management (LEM), yaitu perangkat yang digunakan untuk mengelola data dan informasi kerugian operasional di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang termasuk Kantor Cabang Pembantu. Pada Loss Event Management (LEM) dicatat, diverifikasi dan dikonsolidasikan data kerugian operasional serta pengembaliannya (recovery). Hasil analisa loss event management digunakan untuk melakukan perbaikan (action plan) untuk mencegah pengulangan terjadinya kerugian operasional di masa datang.
-
Key Risk Indicators (KRI’s), yaitu perangkat yang digunakan untuk mengukur dan memantau parameter risiko tertentu terhadap limit yang telah ditetapkan untuk memperoleh indikasi awal atas potensi risiko yang mungkin terjadi di masa datang berdasarkan analisa trend risiko operasional. Risk owner bertanggung jawab terhadap pengelolaan risiko operasional pada unit kerjanya masing-masing. Sedangkan penggunaan Operational Risk Tools (RCSA, LEM, NEAR MISS, KRI’s ) di setiap unit kerja yang ada di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang dikoordinasikan oleh Koordinator Risiko (KR) yang ditunjuk dan ditetapkan oleh Manajemen. Satuan Kerja Audit Intern/SKAI sebagai unit independen melakukan review dan validasi terhadap hasil RCSA yang dilakukan risk owner untuk memperoleh hasil RCSA yang lebih akurat.
-
Risk Register Teknologi Informasi Risk Register Teknologi Informasi yaitu perangkat yang digunakan secara self assesment untuk mengidentifikasi, menilai dan mengukur potensi risiko pada aplikasi teknologi informasi yang digunakan oleh penyelenggara dan user aplikasi teknologi informasi serta melakukan perbaikan (action plan) dan menetapkan mitigasi risiko operasional agar aplikasi tetap berjalan dalam mendukung aktivitas Bank dan meningkatkan pelayanan nasabah. Laporan hasil pengelolaan dan pemantauan risiko operasional dengan menggunakan operational risk tools disampaikan kepada Komite Manajemen Risiko (KMR) dan IT Steering Committee secara periodik. 128
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Action Plan Perangkat action plan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perangkat operational risk (RCSA, LEM, KRI’S, Near Miss, dan IT Register), yaitu perangkat yang digunakan untuk mencatat rencana tindak lanjut dan pemantauannya yang ditujukan untuk meminimalkan potensi risiko operasional di masa yang akan datang. b) Sosialisasi (Refreshment) dan Pelatihan Manajemen Risiko Operasional Bank melakukan sosialisasi (refreshment) manajemen risiko operasional (RCSA, LEM, Near Miss,FRA) dan pelatihan Operational Risk Tools secara berkelanjutan kepada risk owner sebagai bagian dari upaya peningkatan pemahaman dan kesadaran terhadap penerapan Manajemen Risiko Operasional. c) Perhitungan Beban Modal untuk Risiko Operasional Bank telah melakukan perhitungan beban risiko operasional dengan menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID) pada perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bagi Bank sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. d) Pengelolaan Produk / Aktivitas Baru Dalam rangka mendukung inovasi Bank untuk memenuhi kebutuhan Nasabah atas produk dan layanan Bank, telah disusun kebijakan Produk atau Aktivitas Baru (PAB) mengenai pengelolaan risiko dan langkah-langkah mitigasi pada Produk atau Aktivitas Baru (PAB), bertujuan untuk menetapkan standarisasi dalam pengelolaan risiko PAB secara end to end dan menghasilkan produk atau aktivitas yang handal serta dapat meningkatkan keuntungan, corporate image, dan kualitas layanan. Sebagai upaya untuk senantiasa melaksanakan prinsip kehati-hatian dan penerapan Good Corporate Governance, maka dalam kebijakan PAB terkait proses manajemen risiko dirumuskan metodologi assessment terhadap 8 (delapan) jenis risiko dan langkah-langkah mitigasi yang dapat dilakukan agar seluruh produk atau aktivitas baru yang diterbitkan memenuhi ketentuan regulator. e) Laporan Profil Risiko Sebagai output dari proses pengelolaan risiko operasional, Bank telah menyusun profil risiko operasional yang menggambarkan eksposur risiko operasional Bank secara bankwide. Laporan profil risiko operasional bankwide di-review oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dan dilaporkan kepada Bank Indonesia secara periodik. f)
Business Continuity Management (BCM) Bank telah menyusun dan menerapkan Business Continuity Management (BCM) sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh regulator untuk menjamin operasional Bank tetap berfungsi walaupun terdapat gangguan / bencana guna melindungi kepentingan para stake holder. Untuk mengatur / mengelola dan mengimplementasikan BCM, Bank telah memiliki Pedoman Kebijakan Business Continuity Management dan Struktur Organisasi BCM beserta perangkatnya (personelnya). Bank telah menetapkan langkah - langkah untuk menerapkan Business Continuity Plan (BCP) yang terdiri dari: -
Continuity Plan, yang meliputi rencana/langkah-langkah untuk memastikan kelangsungan seluruh pelayanan nasabah Bank, termasuk yang dilaksanakan melalui e-channel bila terjadi bencana /disaster, Bank telah menetapkan beberapa lokasi alternatif sebagai back up.
-
Disaster Recovery Plan (DRP), untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dimana IT mengalami gangguan dan/atau sama sekali tidak bisa dipulihkan dalam waktu yang relatif lama. Untuk kebutuhan ini Bank telah memiliki DRC sebagai off site backup yang berada di German Center - Serpong.
Bank senantiasa melakukan sekenario pengujian (test plan) terhadap BCP Bank secara berkala untuk melihat kesiapannya. 129
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
g) Strategi Anti Fraud dan Sistem Pemantauan Fraud Sejalan dengan SE BI No.13/28/DPNP tanggal 9 Desember 2011 perihal Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum, Bank telah melakukan berbagai upaya untuk memantau dan memitigasi risiko fraud melalui penerapan 4 pilar yaitu: (1) Pencegahan; (2) Deteksi; (3) Investigasi, Pelaporan dan Sanksi; serta (4) Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut, dimana dalam implementasinya melibatkan seluruh aspek pengendalian. h) Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU/PPT) Untuk mencegah dan memitigasi risiko akibat transaksi pencucian uang dan pendanaan terorisme, Bank telah menerapkan proses customer due diligence dan pengelolaan risiko terhadap nasabah dengan mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia mengenai Penerapan Prinsip Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme. Proses customer due diligence dan pengelolaan risiko ini didasarkan pada prinsip risk-based approach dengan cara mengidentifikasi, mengklasifikasi, memantau dan mengelola risiko transaksi oleh nasabah atas dasar karakteristik produk, pekerjaan dan usaha nasabah, serta geografis (negara, crossborder). i)
Penggunaan Informasi Teknologi Bank Untuk meningkatkan produk, layanan operasional sesuai kebutuhan usaha dan tujuan bisnis Bank, memberikan kemudahan nasabah dalam bertransaksi, memenuhi sistem informasi manajemen serta otomasi proses kerja yang efektif dan efisien, maka Bank melakukan pengembangan berbagai aplikasi, penambahan dan penyempurnaan berbagai fitur (echannel) serta peningkatan kapasitas dan pengamanan sistem. Pengelolaan manajemen risiko operasional melalui mitigasi seperti di atas, risk appetite dan risk tolerance yang ditetapkan diharapkan kerugian finansial dan non finansial bagi Bank dapat diminimalkan serta pelayanan yang diberikan bagi nasabah dapat ditingkatkan.
Manajemen Risiko Hukum Risiko hukum dapat bersumber dari pemahaman atas produk (product knowledge) yang dijual kurang memadai, konflik dengan pihak nasabah atau pihak lain yang tidak diselesaikan dengan baik, keluhan nasabah yang tidak ditindaklanjuti sampai tuntas, pengikatan dokumen legal yang lemah dan lain-lain. Bank senantiasa memastikan kesesuaian dan kecukupan yuridis pengikatan perjanjian antara Bank dengan para pihak dengan mengacu pada prinsip kehati-hatian dalam rangka melindungi kepentingan Bank. Bank melakukan pengumpulan data, analisis, pengukuran dan pemantauan atas perkembangan outstanding cases dan potential claim yang dilakukan secara berkala. Satuan Tugas Khusus Kantor Pusat (STKP) bersama-sama unit kerja terkait ditugaskan manajemen untuk mengadministrasikan gugatan hukum (litigasi) serta menyelesaikan masalah - masalah hukum yang timbul baik melalui pengadilan maupun penyelesaian sengketa di luar pengadilan. Selain itu, Bank juga memberikan analisis hukum pada proses penerbitan produk aktivitas baru. Manajemen Risiko Stratejik Risiko stratejik dapat bersumber dari visi misi Bank, rencana strategis, target-target keuangan, perubahan kepemilikan, peluncuran produk/aktivitas baru dan perubahan eksternal. Bank merumuskan dan menyusun rencana bisnis (business plan) dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal sesuai dengan visi dan misi Bank. Pemantauan, evaluasi implementasi strategi bisnis pada business plan dilakukan dengan pengumpulan data, analisis, pengukuran, pemantauan dan pengendalian pencapaian target aset, aktiva produktif, sumber dana, permodalan, laba sebelum pajak, produk / aktivitas baru, jaringan kantor, dan lainnya dibandingkan dengan realisasinya yang dilakukan secara periodik. Bank juga melakukan analisa terhadap perubahan lingkungan bisnis dalam skala nasional dan internasional agar dapat dilakukan penyesuaian strategi bisnis yang diperlukan sebagai antisipasi akan perubahan tersebut.
130
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Manajemen Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan dapat bersumber dari ketidakpatuhan Bank untuk menjalankan seluruh peraturan perundangan yang terkait dengan kegiatan usaha Bank sehingga dapat berdampak terhadap kelangsungan usaha Bank. Dalam mengelola manajemen risiko kepatuhan, upaya peningkatan budaya kepatuhan yang dilakukan melalui program kepatuhan antara lain : memastikan kesesuaian antara rancangan kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur produk / aktivitas baru dengan ketentuan yang berlaku ; sosialisasi / pelatihan melalui regulation update dan in-class training terkait penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU/PPT) ; memantau kewajiban penyampaian pelaporan Bank terhadap ketentuan yang berlaku ; pemantauan terhadap denda atau sanksi yang diterima dari regulator / pihak eksternal ; membantu melakukan sosialisasi Good Corporate Governance (GCG) kepada seluruh jenjang organisasi dan GCG self assessment. Manajemen Risiko Reputasi Risiko reputasi dapat bersumber dari image Bank, penyelesaian pengaduan nasabah yang tidak diselesaikan (buruk), pelayanan buruk terhadap nasabah atau pihak lain, konflik internal bank, harga saham dan lain-lain. Risiko reputasi juga dapat timbul dipicu oleh ketidakefektifan dari mitigasi risikorisiko lainnya. Risiko reputasi dikelola melalui pemantauan setiap pemberitaan tentang Bank meliputi pemilik dan perusahaan terkait, kerjasama bisnis dengan stakeholder lainnya serta dengan nasabah terutama berita negatif (bad media report) dan keluhan nasabah yang dimuat di media dan yang disampaikan melalui call center untuk segera ditindaklanjuti dan diselesaikan. Manajemen risiko reputasi juga dikelola dengan menunjuk Pejabat yang bertugas mewakili manajemen dalam mediasi perbankan yaitu Corporate Secretary dan Kepala Biro Kepatuhan untuk memfasilitasi, menyelesaikan dan mengadministrasikan setiap penyelesaian pengaduan nasabah baik di Kantor Pusat dan Kantor Cabang. Bank juga telah melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang lingkungan hidup (gerakan penghijauan Reforest Indonesia), kesehatan (Donor Darah) maupun kegiatan sosial lainnya di bidang pendidikan, bantuan bencana alam melalui aksi Panin Peduli. Manajemen Risiko Pasar Risiko pasar merupakan potensi kerugian yang timbul karena adanya pergerakan faktor pasar yang meliputi suku bunga dan nilai tukar yang berlawanan dengan posisi yang dimiliki Bank baik posisi yang ada di laporan keuangan (on-balance sheet) maupun rekening administratif (off-balance sheet). Pemantauan risiko pasar senantiasa dilakukan secara rutin dan berkala baik harian, mingguan, hingga bulanan. Untuk meningkatkan fungsi pemantauan tersebut Bank menggunakan Guava Treasury System yang telah terintegrasi antara front office, middle office, dan back office. Risiko Pasar dibagi menjadi dua bagian: 1. Risiko Nilai Tukar Risiko nilai tukar adalah potensi kerugian yang timbul dari adanya posisi neraca dan rekening administratif baik di sisi aset maupun liabilitas melalui transaksi mata uang asing. Untuk mengelola dan memitigasi risiko nilai tukar, batas maksimum posisi devisa neto yang dapat dipegang oleh Bank adalah sebesar 20% dari modal mengikuti aturan dari regulator. . Sepanjang Triwulan III tahun 2014 posisi devisa neto Bank berada dalam kisaran antara Rp. 82,8 Miliar – Rp 570,8 Miliar (atau 0.41% - 2.84% dari modal Bank).
131
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Tabel di bawah ini menyajikan posisi devisa neto Bank per mata uang pada posisi tanggal 30 September 2014. 30 September 2014 Aset dan Liabilitas dan tagihan komitmen liabilitas komitmen Bersih Mata Uang dan kontinjensi dan kontinjensi/ absolut Rp Juta Rp Juta Rp Juta Dollar Amerika Serikat Dollar Australia Euro Yen Jepang Poundsterling Inggris Dollar Kanada Dollar Hongkong Dollar Singapura Dollar Selandia Baru Franc Swiss Yuan RRC
26,601,022 2,427,302 1,079,097 531,088 196,386 71,256 22,225 1,881,962 56,475 100,860 11,551
26,299,157 2,369,669 1,171,325 556,664 180,603 74,194 24,434 1,882,984 58,672 102,371 8,393
301,865 57,633 92,228 25,576 15,783 2,938 2,209 1,022 2,197 1,511 3,158
Jumlah
32,979,224
32,728,466
506,120
Jumlah Modal *)
20,121,624
Persentase PDN terhadap modal
Mata Uang
Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi Rp Juta
2.52%
31 Desember 2013 Liabilitas dan liabilitas komitmen dan kontinjensi/ Rp Juta
Bersih absolut Rp Juta
Dollar Amerika Serikat Yen Jepang Franc Swiss Dollar Kanada Dollar Singapura Euro Dollar Australia Poundsterling Inggris Dollar Hongkong Dollar Selandia Baru Yuan Cina
29,042,119 441,537 53,811 39,152 2,010,484 920,898 2,719,634 74,234 32,674 34,217 6,835
28,541,299 495,640 99,211 74,997 2,022,902 930,007 2,713,583 76,944 34,577 34,373 6,784
500,820 54,103 45,400 35,845 12,418 9,109 6,051 2,710 1,903 156 51
Jumlah
35,375,595
35,030,317
668,566
Jumlah Modal *)
18,868,253
Persentase PDN terhadap modal
3.54%
Value-at-Risk untuk Nilai Tukar Bank menggunakan Value at Risk (VaR) untuk mengukur risiko nilai tukar pada posisi devisa neto. VaR mencerminkan potensi kerugian maksimum yang mungkin dihadapi Bank berdasarkan tingkat kepercayaan tertentu dan untuk jangka waktu tertentu dalam keadaan normal. Metodologi VaR yang digunakan Bank adalah metode parametric (variance covariance) dengan tingkat kepercayaan (confidence level) sebesar 99%.
132
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Tabel dibawah menyajikan VaR posisi devisa neto Bank sepanjang Triwulan III tahun 2014.
Valuta asing
Dolar Australia Dolar Kanada Swiss Franc Euro Poundsterling Inggris Dolar Hongkong Yen Jepang Yuan RRC Dolar Selandia Baru Dolar Singapura Dolar Amerika Serikat
Rata-rata Rp Juta 589.35 31.66 6.39 540.62 90.09 24.89 129.95 16.05 15.22 8.05 1,087.25
30 September 2014 Tertinggi Terendah Rp Juta Rp Juta 662.83 38.24 17.11 1,066.33 183.36 29.67 281.54 28.15 26.25 13.39 2,993.07
458.58 25.35 0.07 115.38 30.81 21.15 50.45 6.39 9.17 2.94 91.38
VaR Rp Juta 749.97 28.73 4.26 312.09 41.53 26.27 76.22 3.74 6.22 5.22 1,927.88
Sensitivitas Nilai Tukar Analisis sensitivitas nilai tukar diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap potensi kerugian dari nilai tukar, yaitu dengan membuat asumsi perubahan/fluktuasi nilai tukar yang berlawanan arah dengan masing-masing posisi nilai tukar. Fluktuasi nilai tukar dipilih yang lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing nilai tukar sebesar 12% atau fluktuasi berdasarkan data historis selama satu tahun ke belakang. Pada posisi September 2014, selisih lebih modal Bank mampu meng-cover risiko nilai tukar sebesar 82,88 kali. Hal ini disebabkan karena posisi devisa neto Bank yang sangat rendah sedangkan ekses modal Bank yang tinggi sehingga Bank dinilai sangat tidak rentan terhadap pergerakan nilai tukar. 2. Risiko Suku Bunga Risiko suku Bunga adalah potensi kerugian yang timbul akibat pergerakan suku bunga di pasar yang berlawanan dengan posisi yang dimiliki oleh Bank baik di sisi aset maupun liabilitas. Untuk memperkecil dampak perubahan tingkat suku bunga terhadap pendapatan Bank, Bank senantiasa menjaga agar rasio RSA (rate sensitive asset) terhadap RSL (rate sensitive liabilities) tidak terlalu jauh dari 100%. Dengan rasio yang tidak jauh dari 100% maka apabila terjadi perubahan tingkat suku bunga secara paralel pada aset dan liabilitas, Bank tidak terekspos risiko suku bunga yang besar. Bank juga senantiasa memantau repricing profile setiap pengelompokan waktu (time bucket) untuk mengetahui dampak perubahan suku bunga terhadap NII Bank.
133
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Tabel dibawah ini menyajikan repricing profile aset dan liabilitas Bank yang sensitif terhadap suku bunga dan diurutkan berdasarkan rentang waktu suku bunga tersebut akan di-repricing (floating rate) atau sisa jangka waktu sampai dengan jatuh temponya (fixed rate). 30 September 2014
Jumlah Rp Juta Aset Penempatan pada BI Penempatan pada bank lain Surat-surat berharga Surat berharga dibeli dengan janji dijual kembali Kredit Jumlah Liabilitas Simpanan nasabah Simpanan dari bank Lain Surat berharga yang diterbitkan Obligasi subordinasi Surat berharga repo Pinjaman yang diterima Jumlah
Sampai dengan 1 bulan Rp Juta
> 1 bulan s/d 3 bulan/ Rp Juta
> 3 bulan s/d 6 bulan/ Rp Juta
> 6 bulan s/d 1 tahun/ Rp Juta
> 1 tahun Rp Juta
19,701,384 4,858,083 10,850,768
12,262,812 3,754,421 1,505,413
2,122,534 569,242 98,890
1,050,381 48,707 471,339
4,265,657 47,459 1,786,998
438,254 6,988,127
8,366,747 103,250,114 147,027,096
4,914,707 54,376,008 76,813,361
3,452,040 15,409,303 21,652,009
7,704,652 9,275,079
15,804,166 21,904,280
16,171,103 23,597,484
121,475,845 7,459,090
37,330,098 7,415,076
15,655,256 40,212
24,254,552 2,300
44,222,693 1,502
13,246 -
2,340,000 4,460,000 2,256,772 587,098 138,578,805
800,000 2,256,772 47,801,946
365,550 16,061,018
24,256,852
44,224,195
1,540,000 4,460,000 221,548 6,234,794
31 Desember 2013
Jumlah Rp Juta
Sampai dengan 1 bulan Rp Juta
> 1 bulan s/d 3 bulan/ Rp Juta
> 3 bulan s/d 6 bulan/ Rp Juta
> 6 bulan s/d 1 tahun/ Rp Juta
> 1 tahun Rp Juta
Aset Penempatan pada BI Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit Jumlah
21,870,669 8,233,774 10,377,201 103,250,114 143,731,758
11,487,316 8,033,774 1,545,455 50,558,788 71,625,333
3,940,103 200,000 706,382 14,230,445 19,076,930
685,129 489,834 7,115,223 8,290,186
5,758,121 481,091 15,291,969 21,531,181
7,154,438 16,053,689 23,208,127
Liabilitas Simpanan nasabah Simpanan dari bank Lain Surat berharga yang diterbitkan
118,218,543 4,651,631 2,539,465
37,009,020 4,604,985 -
16,542,392 30,636 -
24,930,728 15,218 200,000
18,411,403 502 799,465
21,325,000 290 1,540,000
Obligasi subordinasi Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali Pinjaman yang diterima Jumlah
4,460,000 2,569,087 1,630,232 134,068,958
2,569,087 225,145 44,408,237
134
791,050 17,364,078
25,145,946
365,100 19,576,470
4,460,000 248,937 27,574,227
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Sensitivitas Suku Bunga Analisis sensitivitas suku bunga diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap potensi kerugian dari perubahan suku bunga, yaitu dengan membuat asumsi perubahan/fluktuasi suku bunga terhadap aset dan liabilitas yang sensitif terhadap suku bunga. Fluktuasi suku bunga dipilih yang lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing suku bunga sebesar 5% untuk Rupiah dan 2% untuk Valas atau fluktuasi berdasarkan data historis selama satu tahun ke belakang. Pada posisi September 2014, selisih lebih modal Bank mampu meng-cover risiko suku bunga sebesar 20,83 kali. Hal ini disebabkan karena jumlah aset Bank yang sensitif terhadap suku bunga lebih besar dari jumlah liabilitas yang sensitif terhadap suku bunga. Selain itu, Bank juga menganalisis kemungkinan perubahan tingkat suku bunga yang berdampak pada laba rugi portofolio Bank. Tabel di bawah ini menyajikan perubahan tingkat suku bunga posisi trading book dan banking book dan pengaruhnya terhadap laba rugi maupun ekuitas Bank. 30 September 2014 Pengaruh Pengaruh Perubahan penurunan suku bunga peningkatan suku Pengaruh Pengaruh pada tingkat pada laba sebelum bunga pada laba penurunan suku peningkatan suku suku bunga pajak sebelum pajak bunga pada ekuitas bunga pada ekuitas Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Aset keuangan Efek-efek Tersedia untuk dijual Diperdagangkan Kredit Liabilitas keuangan Simpanan Giro Tabungan Pinjaman yang diterima
116 131 45
98,958 (169,242)
(76,687) 169,242
46,986 -
(38,433) -
6 3 30
7,177 18,256 17,518
(7,177) (18,256) (17,518)
-
-
Manajemen Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan Bank menyediakan aset untuk memenuhi liabilitas jangka pendek. Bank mengelola risiko likuiditas secara hati-hati (prudent) dengan memastikan kecukupan dana secara harian maupun di masa datang baik pada saat kondisi normal maupun kondisi krisis dalam pemenuhan liabilitas secara tepat waktu dari berbagai sumber dana yang tersedia, termasuk memastikan ketersediaan aset likuid berkualitas tinggi. Rencana pendanaan darurat (contingency funding plan) telah disusun untuk mempersiapkan Bank jika terjadi krisis. Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas yang digunakan adalah rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar. Tabel dibawah ini menyajikan rasio dari aset likuiditas terhadap liabilitas lancar. 30 September 2014 Rp Juta 1,238,997 20,217,369 6,601,218
31 Desember 2013 Rp Juta 1,562,167 23,148,553 4,833,944
Kas Giro, SBI & penempatan BI lainnya Obligasi Pemerintah Penempatan pada bank lain setelah dikurangi dengan simpanan dari bank lain
(3,768,857)
Jumlah aset likuid bersih
24,288,727
31,442,335
124,386,622 19.53%
120,256,653 26.15%
Simpanan Rasio
135
1,897,671
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Analisa Jatuh Tempo untuk Liabilitas Keuangan Dalam analisis ini dilakukan pengelompokan jatuh tempo untuk liabilitas keuangan berdasarkan sisa jatuh tempo kontraktual dari tanggal pelaporan. Untuk liabilitas keuangan dimana pihak lawan memiliki pilihan kapan suatu jumlah dibayarkan, maka liabilitas dialokasikan pada periode paling awal dimana Grup dapat diisyaratkan untuk membayar. Tabel dibawah menunjukkan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkan arus kas tidak terdiskonto. > 1 bulan s/d 3 bulan Rp Juta
Sampai dengan 1 bulan Rp Juta
Lain-lain Rp Juta
30 September 2014 > 3 bulan > 6 bulan s/d s/d 6 bulan 1 tahun Rp Juta Rp Juta
Lebih dari 1 tahun Rp Juta
Jumlah Rp Juta
Liabilitas keuangan Tanpa suku bunga: Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain
474,718
323,034 2,616,071 190,754 5,956 476,757 24,753
1,009,443 2,276 799,146 71,315
168,047 273 590,085 16,791
41,060 104,461
4,739
323,034 3,834,621 190,754 8,505 1,865,988 696,777
Suku bunga variabel: Simpanan Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain
-
78,414,506 235,891 168,451 94,341
432,868 7,754
211,184 922
37,816 5,627
417,585 36,951
78,414,506 235,891 1,267,904 145,595
Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain
-
37,330,103 7,132,971
4,046,887 85,925
937,015 -
697,414 500
2,739 3,800
43,014,158 7,223,196
-
2,256,772 61,421 800,000 166,655
692,418 828,678 228,008
77,143 801,678 188,083
168,045 364,921
492,696 4,434,560 2,032,677 1,673,107
2,256,772 1,491,723 4,434,560 4,463,033 2,620,774
474,718
130,298,436
8,204,718
2,991,221
1,419,844
9,098,854
152,487,791
26,894,359
-
1,358,273
-
-
-
28,252,632
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Pinjaman yang diterima Obligasi subordinasi Surat berharga yang diterbitkan Liabilitas lain-lain Sub jumlah Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang irrevocable dan masih berjalan dalam rangka ekspor dan impor Sub jumlah liabilitas komitmen Liabilitas kontinjensi Bank garansi Standby L/C Sub jumlah liabilitas kontinjensi Jumlah
-
215,934
468,323
18,638
-
-
702,895
26,894,359
215,934
1,826,596
18,638
-
-
28,955,527
-
102,458 24,736
123,169 -
163,855 19,374
274,239 17,837
24,492 -
688,213 61,947
-
127,194
123,169
183,229
292,076
24,492
750,160
27,369,077
130,641,564
10,154,483
3,193,088
1,711,920
9,123,346
182,193,478
136
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Lain-lain Rp Juta
Sampai dengan 1 bulan Rp Juta
> 1 bulan s/d 3 bulan Rp Juta
31 Desember 2013 > 3 bulan > 1 tahun s/d s/d 12 bulan 2 tahun Rp Juta Rp Juta
> 2 tahun s/d 5 tahun Rp Juta
> 5 tahun Rp Juta
-
-
271,250 2,870,509 24,501 2,927 1,838,152 5 323,238
-
73,518,376 879,161 3,355,928 246,067
-
-
44,664,535 4,571,875
Jumlah Rp Juta
Liabilitas keuangan Tanpa suku bunga: Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain
255,370 201,521
3,520 2,157,359 21,006 2,850 261,410 6,641
12,360 665,476 3,000 77 717,131 19,970
47,674 495 859,611 5 90,203
4,903
Suku bunga variabel: Simpanan Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain
600,000 -
73,518,376 279,161 69,645 94,156
796,496 12,774
1,280,691 33,086
656,623 60,896
200,000
36,565,613 3,878,430
5,005,877 488,645
3,087,957 -
5,088 4,800
2,569,087 261,866 163,777
309,977 300,000 298,442
828,208 1,829,000 871,910
487,414 1,567,000 703,658
(168,074) 2,460,000 1,101,854 1,446,885
2,000,000 188,000
2,569,087 1,719,391 4,460,000 4,797,854 3,672,672
119,852,897
8,630,225
8,928,840
3,490,382
5,438,293
2,188,000
149,785,528
-
-
-
-
-
25,546,356
Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Pinjaman yang diterima Obligasi subordinasi Surat berharga yang diterbitkan Liabilitas lain-lain Sub jumlah Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang irrevocab le dan masih berjalan dalam rangka ekspor dan impor
1,256,891
25,546,356
-
552,473 45,155
-
253,030
502,099
16,954
-
-
-
772,083
25,546,356
253,030
502,099
16,954
-
-
-
26,318,439
Liabilitas kontinjensi Bank garansi Standb y L/C
-
299,667 1,002
122,674 365
313,334 10,104
42,478 -
109
-
778,262 11,471
Sub jumlah liabilitas kontinjensi
-
300,669
123,039
323,438
42,478
109
-
789,733
120,406,596
9,255,363
9,269,232
3,532,860
5,438,402
Sub jumlah liabilitas komitmen
Jumlah
26,803,247
137
-
2,188,000
176,893,700
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Analisis perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan Tabel di bawah ini menyajikan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Bank pada tanggal 30 September 2014, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavioral assumptions):
Sam pai dengan 1 bulan Rp Juta
Lain-lain Rp Juta
30 Septem ber > 3 bulan s/d 12 bulan Rp Juta
> 1 bulan s/d 3 bulan Rp Juta
2014 > 1 tahun s/d 2 tahun Rp Juta
> 2 tahun s/d 5 tahun Rp Juta
> 5 tahun Rp Juta
Jum lah Rp Juta
Aset Tanpa suku bunga Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Kredit Tagihan akseptasi Penyertaan dalam bentuk saham Aset lain-lain - bersih
(6)
1,238,997 10,718,266 994,173
-
-
-
-
-
1,238,997 10,718,266 994,167
(62,806) (625) -
596,300 6,777 567,805 476,531 -
2,570 240,019 797,437 873,067
107,895 343 969,987 587,518 -
293,199 -
5,000 1,570,497 -
38,914 669,171 581,854 -
596,300 151,809 9,690 4,247,872 1,861,486 581,229 873,067
1,200,913 (1,789,359)
105,667 5,168 6,708,320
2,402 7,250,534
3,407 26,514,247
1,051 6,390,059
22,497,589
32,265,988
105,667 1,200,913 12,028 99,837,378
(74,413) (160,222)
3,047,326 490,180 85,952
569,238 2,221,417 79,776
96,166 8,848,407 1,097,577
438,254 432,691 2,244,228
1,502,029 3,385,190
5,044,739 94,560
4,150,984 18,465,050 6,827,061
(526) (23,181) (56,356)
4,914,707 229,906 191,096 327,174
3,452,040 451,892 174,631 331,742
1,006,540 680,500 1,348,411
598,298 1,332,687
328,285 980,393
-
8,366,747 1,687,812 1,949,629 4,264,051
(966,581)
30,704,345
16,446,765
41,260,998
11,730,467
30,268,983
38,695,226
168,140,203
Tanpa suku bunga: Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Liabilitas lain-lain
466,216
330,312 2,618,297 205,753 5,956 476,757 -
1,009,443 2,276 799,146 -
209,107 273 590,085 -
-
-
-
330,312 3,836,847 205,753 8,505 1,865,988 466,216
Suku bunga variabel: Simpanan Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima
-
5,128,925 220,892 173,172
5,700,245 442,173
66,719,468 274,834
4,256 89,929
3,878 286,954
2,373 -
77,559,145 220,892 1,267,062
-
37,457,713 7,218,895
3,895,749 500
1,634,430 3,800
2,739 -
-
-
42,990,631 7,223,195
-
2,256,772 95,534 799,984
138,281 828,665
550,957 801,660
491,710 722,681
206,035 2,430,814 1,300,652
1,977,907 -
2,256,772 1,482,517 4,408,721 4,453,642
466,216
56,988,962
12,816,478
70,784,614
1,311,315
4,228,333
1,980,280
148,576,198
(1,432,797)
(26,284,617)
3,630,287
(29,523,616)
10,419,152
26,040,650
36,714,946
19,564,005
Suku bunga variabel Giro pada bank lain Efek-efek Piutang sew a pembiayaan Kredit Suku bunga tetap: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan anjak piutang Piutang sew a pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Jum lah Aset Liabilitas
Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Pinjaman yang diterima Obligasi subordinasi Surat berharga yang diterbitkan Jum lah Liabilitas Selisih
138
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) > 1 bulan Sampai dengan s/d Lain-lain 1 bulan 3 bulan Rp Juta Rp Juta Rp Juta
31 Desember 2013 > 3 bulan > 1 tahun s/d s/d 12 bulan 2 tahun Rp Juta Rp Juta
> 2 tahun s/d 5 tahun Rp Juta
> 5 tahun Rp Juta
Jumlah Rp Juta
Aset Tanpa suku bunga Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Tagihan derivatif Tagihan akseptasi Kredit (24,231) Penyertaan dalam bentuk saham (625) Aset lain-lain - bersih 840,359
86 878,321 23,542 -
694,174 346,678 -
829,862 -
1,191,556 -
233,213 509,909 -
1,562,167 10,431,217 218,453 3,706 1,833,756 2,615,724 509,284 840,359
1,003,287 3,019 2,955,376
5,489 2,676,015
19,690 13,436,301
20,279 2,091,645
2,389,506
1,158,199
1,003,287 962,764 48,477 23,914,056
7,711,508 1,985,364
200,000 4,618,495
7,293,467
1,057,155
2,742,813
3,462,320
7,911,508 21,078,340
1,296,291 635,659 139,121 273,332
3,022,956 4,063,228 169,611 161,656 316,099
13,981,253 1,352,174 628,127 1,262,213
6,937,981 803,257 1,681,122
21,442,068 104,879 222,655
28,398,014 -
3,022,956 75,191,505 2,156,949 1,815,871 3,696,574
(103,834)
28,494,779
16,135,498
39,014,077
13,421,301
28,093,477
33,761,655
158,816,953
Tanpa suku bunga: Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain
490,371
258,891 2,063,823 220,902 2,008 261,411 -
762,669 3,495 77 717,130 -
137 47,174 859,611 5 -
-
-
-
259,028 2,874,167 224,397 2,085 1,838,152 5 490,371
Suku bunga variabel: Simpanan Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima
-
3,724,669 279,466 207,554
5,750,273 114,112
38,597,339 416,382
24,675,066 59,275
290,940
-
72,747,347 279,466 1,088,263
-
37,526,049 4,367,074
4,496,164 2,300
2,608,891 2,500
-
4,035 -
-
44,635,139 4,371,874
-
2,569,087 295,230 -
928,624 299,007
486,133 1,792,059
428,549 2,440,872 1,518,527
182,856 1,168,483
1,989,105 -
2,569,087 2,321,392 4,429,977 4,778,076
Jumlah Liabilitas
490,371
51,776,164
13,073,851
44,810,231
29,122,790
1,646,314
1,989,105
142,908,826
Selisih
(594,205)
(23,281,385)
3,061,647
(5,796,154)
(15,701,489)
26,447,163
31,772,550
15,908,127
Suku bunga variabel Giro pada bank lain Efek-efek Piutang sewa pembiayaan Kredit
962,764 (792,986)
Suku bunga tetap: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek (81,274) Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit (927,330) Tagihan anjak piutang (495) Piutang sewa pembiayaan (21,169) Piutang pembiayaan konsumen (58,847) Jumlah Aset
1,562,167 10,431,217 218,453 3,620 261,261 15,104 -
-
Liabilitas
Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Pinjaman yang diterima Obligasi subordinasi Surat berharga yang diterbitkan
139
501 -
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
56. KONTINJENSI , IKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN LAINNYA Kontinjensi a.
Surat Ketetapan Pajak (SKP) PPh Badan tahun 1993. Pada tanggal 10 Juni 1999 Panitera Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta telah menyerahkan salinan resmi putusan perkara gugatan No. 167/G/1998/PT.TUN.JKT antara Bank dengan Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (BPSP) mengenai Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Badan (SKP PPh Badan) tahun 1993 sebesar Rp 9.710 juta, yang isinya adalah: Mencabut atau membatalkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas SKP PPh Badan tahun 1993. Menyatakan bahwa SKP PPh Badan tahun 1993 adalah “nihil”. Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak untuk mengembalikan atau merestitusikan kepada Bank jumlah pokok pajak beserta sanksi bunganya sebagaimana tercantum dalam Surat Setoran Pajak terkait. BPSP telah mengajukan kasasi atas keputusan tersebut dan ditolak oleh Mahkamah Agung dalam Surat Keputusannya No. 82K/TUN/2000 tanggal 27 Pebruari 2001. Pada tanggal 10 Desember 2001 PTTUN Jakarta melalui Surat Keputusan No. W7.PT.TUN.Eks.3802.2001 telah menegur BPSP untuk segera melaksanakan Putusan PTTUN No.167/G/1998/PT.TUN.JKT tanggal 10 Juni 1999 yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. PTTUN pada tanggal 30 September 2002 melalui suratnya No. W7.PT.TUN.Eks.319.2002 menyampaikan surat kepada Presiden Republik Indonesia sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan tertinggi untuk memerintahkan Menteri Keuangan Republik Indonesia dan BPSP melaksanakan keputusan PTTUN yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
b.
Surat Ketetapan Pajak (SKP) PPh Badan tahun 1994 Sehubungan dengan gugatan Bank mengenai SKP Kurang Bayar PPh Badan tahun 1994, pada tanggal 31 Mei 2000 PTTUN Jakarta melalui Keputusan No. 294/G/1999/PT.TUN.JKT telah menetapkan: Mengabulkan gugatan Bank untuk seluruhnya. Menyatakan batal surat keputusan BPSP No. PUT-225/BPSP/M.IV/1999 tanggal 10 September 1999 yang hanya mengabulkan sebagian permohonan banding Bank atas SKP PPh Badan tahun 1994. Memerintah BPSP untuk menerbitkan Surat Keputusan Baru yang berisi: a. Membatalkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas SKP PPh Badan tahun 1994. b. Menyatakan SKP Pajak Penghasilan Badan tahun 1994 adalah nihil. c. Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak untuk mengembalikan/ merestitusikan kepada Bank jumlah pokok pajak beserta sanksi bunganya sebagaimana dalam Surat Setoran Pajak terkait. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, BPSP belum melaksanakan Keputusan PTTUN tersebut atas bagian yang ditolak BPSP sebesar Rp 1.030 juta dan/atau kasasi. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, jumlah yang telah dibayar Bank atas SKP Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) tahun 1993 dan 1994 termasuk bunga denda keterlambatan adalah sebagai berikut: Keterangan SKP PPh Badan SKP PPh Badan Bunga denda keterlambatan Jumlah
Tahun
Rp Juta
1993 1994
9,710 1,030 84 10,824
140
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Karena belum adanya pelaksanaan Keputusan PTTUN oleh BPSP sehubungan dengan gugatan perkara SKP PPh Badan tahun 1993 dan 1994, maka Bank mencatat pembayaran pajak tersebut sebagai pajak dibayar di muka (Catatan 21). c.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan PT Panin Insurance Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 2 Januari 2003. Perjanjian tersebut diperuntukkan atas kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan suatu obyek pertanggungan ditentukan oleh PT Paninvest Tbk.
d.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 1 Januari 2005. Perjanjian tersebut diperuntukkan atas kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan suatu obyek pertanggungan ditentukan oleh PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. Ikatan dan Perjanjian Signifikan Lainnya
a. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran produk Bancassurance Panin Premier Protection dengan PT Panin Dai-ichi Life berdasarkan Perjanjian Kerjasama No.094/Dir/006/05.14 tanggal 2 Mei 2014. Produk Bancaassurance adalah produk-produk asuransi jiwa dengan dilengkapi manfaat pasti yang diterbitkan oleh PT Panin Dai-ichi Life. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen pemasaran dengan memperoleh kompensasi berupa komisi. b. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran produk Bancassurance Panin Dana Pasti dengan PT Panin Life berdasarkan Perjanjian Kerjasama No.254-A/Dir/006/06.11, No.254-B/Dir/006/06.11 dan No.254-C/Dir/006/06.11 tanggal 22 Juni 2011. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT. Panin Life No. 06 dari Notaris Mala Mukti, S.H., LL.M. tanggal 4 November 2013, PT Panin Life berubah nama menjadi PT Panin Dai-ichi Life. Akta perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-57995.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 13 November 2013. Produk Bancaassurance adalah produk-produk asuransi jiwa dengan dilengkapi manfaat pasti yang diterbitkan oleh PT Panin Financial Tbk, yang terdiri atas Produk Panin Dana Pasti, Produk Panin Flexilinked dan Produk Panin Lifevestlink. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen pemasaran dengan memperoleh kompensasi berupa komisi, dengan jangka waktu perjanjian selama 5 tahun dan dapat diperpanjang kembali. Pada tanggal 20 Mei 2013 Bank mengadakan perubahan perjanjian kerjasama, dimana kedua pihak sepakat untuk mengubah mekanisme penarikan nilai tunai Produk Asuransi Panin Dana Pasti. c.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran Bahana Reksa Panin Terproteksi III dan IV dengan PT Bahana TCW Investment Management berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. 014/BTIM-BANKPANIN/0808 tanggal 22 Agustus 2008. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen penjual dengan memperoleh kompensasi berupa imbal jasa. Pada tanggal 25 Agustus 2011 Bank mengadakan perubahan perjanjian kerjasama, dimana kedua pihak sepakat untuk mengubah daftar reksadana yang ditawarkan menjadi Bahana Reksadana Panin Terproteksi VI, VII, VIII, IX, XI, XII, XIII, XIV, XV dan XVIII. Pada tanggal 20 Juli 2012, Bank mengadakan perubahan perjanjian kerjasama pemasaran dimana kedua pihak sepakat untuk mengubah jangka waktu perjanjian selama 5 tahun dan dapat diperpanjang kembali.
141
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
d. Bank mengadakan perjanjian kerjasama tentang penjualan Obligasi Negara Ritel Republik Indonesia yang tertuang dalam perjanjian No. SPK-05/PPK/ORI/2013 tanggal 26 Juni 2013. Bank bertindak sebagai agen penjual dengan memperoleh imbalan jasa sebesar 0,45% sudah termasuk PPN sebesar 10%. Pemerintah menetapkan target penjualan Obligasi Negara Ritel minimal sebesar Rp 150.000 juta dan jumlah investor minimal 200 (dua ratus) investor. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. e. Bank mengadakan perjanjian kerjasama tentang Sub Agen Penjualan Sukuk Negara Ritel Seri SR-005 Tahun 2013 dengan PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas yang tertuang dalam perjanjian No. 033/aaa-IB/II/2013 tanggal 8 Februari 2013. PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas telah ditunjuk sebagai Agen Penjual Dalam Rangka Penerbitan dan Penjualan Surat Berharga Syariah Negara Ritel (Sukuk Negara Ritel) di Pasar Perdana Dalam Negeri Tahun 2013 berdasarkan Surat Kementrian Keuangan Republik Indonesia No. S-02/PPK.SR/2013 tanggal 4 Januari 2013. Penunjukan Bank selaku Sub Agen Penjual untuk membantu melakukan penjualan Sukuk Negara Ritel pada tahun 2013 berdasarkan Surat No. 012/AAA-IB/I/2013 tanggal 18 Januari 2013 dan persetujuan tertulis dari Pemerintah Cq Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia dengan No. S-22/PU.4/2013 tanggal 25 Januari 2013. Bank bertindak sebagai Sub Agen Penjual dengan memperoleh imbalan jasa sebesar 0,225% sudah termasuk PPN sebesar 10%. Jumlah maksimal penjualan Sukuk Negara Ritel yang sudah ditetapkan oleh PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas maksimal sebesar Rp 100.000 juta. f.
Pada tanggal 21 Agustus 2009, VMF memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan pola channeling dari Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp 50.000 juta yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan. Jangka waktu perjanjian kredit adalah 12 bulan sejak penandatanganan amandemen perjanjian kredit. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VMF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumendokumen. Sebagai imbalannya, VMF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BRI. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar without recourse. Pada tanggal 28 Oktober 2010, VMF melakukan perpanjangan perjanjian kerjasama dengan Bank BRI dengan jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak berakhirnya perjanjian awal dan penambahan plafond menjadi sebesar Rp 145.000 juta yang terdiri dari Rp 45.000 juta sisa fasilitas channeling lama dan Rp 100.000 juta fasilitas channeling baru. Fasilitas channeling sebesar Rp 45.000 juta akan jatuh tempo pada tanggal 21 Agustus 2012, sementara fasilitas channeling sebesar Rp 100.000 juta jatuh tempo pada tanggal 28 Oktober 2012 dan tidak diperpanjang. Pada tanggal 15 Januari 2013, VMF memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan chanelling dari Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp 115.000 juta yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan. Jangka waktu perjanjian kredit adalah 24 bulan sejak ditandatanganinnya perjanjian kredit. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VMF setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada BRI, dengan saldo sejumlah Rp 79 juta dan Rp 81 juta masing-masing pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, dan disajikan sebagai Kas yang Dibatasi Penggunaannya sebagai bagian dari akun Aset Lain-lain (Catatan 21). Saldo fasilitas yang telah disalurkan sebesar Rp 64.179 juta dan Rp 100.740 juta masing-masing pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai oleh BRI.
142
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
g. VMF mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi untuk melindungi kendaraan bermotor, mesin dan alat berat yang dibiayai oleh VMF, antara lain dari risiko kehilangan, kerusakan dan kebakaran. h. Pada tanggal 24 Oktober 1996, Clipan menandatangani perjanjian sewa gedung kantor Plaza 89 dengan PT Mulialand Tbk untuk jangka waktu 1 Oktober 1996 sampai dengan 30 September 2000. Pada bulan Maret 1998, Clipan telah pindah kantor ke gedung Plaza Panin Palmerah. Sejak bulan April 1998, Clipan tidak melakukan pembayaran sewa ke PT Mulialand Tbk. Sehubungan dengan itu, pada tanggal 27 Januari 1999 PT Mulialand Tbk mengajukan gugatan kepada Clipan yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 43/PDT.G/1999/PN.Jak.Sel tanggal 29 Juli 1999, Clipan diwajibkan membayar sisa uang sewa, biaya pelayanan dan biaya lainnya untuk masa 14 April 1998 sampai dengan 30 September 1998 sebesar US$ 518.222 dikurangi dengan deposit telepon Clipan sebesar Rp 58 juta dan ditambah denda keterlambatan 2% per bulan terhitung sejak tanggal 21 April 1998 sampai dengan seluruh liabilitas dibayar lunas oleh Clipan. Atas keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, Clipan telah mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta, dan selanjutnya berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 977/Pdt/1999/PT.DKI tanggal 25 Pebruari 2000, Clipan sebagai pihak yang dikalahkan. Dengan adanya hasil putusan tersebut, Clipan telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung RI dan telah menyampaikan memori kasasi tertanggal 26 Oktober 2000 sesuai risalah penerimaan permohonan kasasi No.43/PDT.G/1999/PN.Jkt.Sel. Telah ada surat dari Mahkamah Agung RI kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tentang penyampaian salinan putusan MA No. 2321/K/PDT/2001 tanggal 17 Maret 2003. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, isi Surat Pemberitahuan Putusan Kasasi (formil) kepada Clipan belum diberitahukan sehingga isi Putusan belum diketahui. i.
Kantor Cabang Semarang Clipan menerima gugatan perbuatan melawan hukum dari CV Bina Usaha (Penggugat) terkait permasalahan hukum atas 9 (sembilan) unit truk tangki yang merupakan objek piutang sewa pembiayaan CV Bina Usaha (selaku Lessee) dan permasalahan pembayaran liabilitas piutang sewa pembiayaan CV Bina Usaha kepada Clipan (selaku Lessor). Gugatan tersebut diregister dengan No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg tanggal 7 September 2009. Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain mengajukan sita jaminan terhadap 9 (sembilan) unit truk tangki yang merupakan objek piutang sewa pembiayaan, tuntutan ganti rugi materiil sebesar Rp 478 juta dan ganti rugi immateriil sebesar Rp 10.000 juta. Berdasarkan Putusan PN Semarang No.210/Pdt.G/2009/PN.Smg tanggal 26 Mei 2010 memutuskan, antara lain: -
Dalam pokok perkara: menolak gugatan CV Bina Usaha (Penggugat) untuk seluruhnya; Dalam rekonpensi: mengabulkan gugatan Clipan (selaku Penggugat Rekonpensi) untuk sebagian, menyatakan CV Bina Usaha (selaku Tergugat Rekonpensi) telah ingkar janji (wanprestasi), memerintahkan Tergugat Rekonpensi untuk membayar ganti rugi materiil kepada Penggugat Rekonpensi sebesar Rp 2.526 juta dan denda sebesar 0,4% per hari keterlambatan membayar ganti rugi tersebut.
Atas Putusan PN Semarang No.210/Pdt.G/2009/PN.Smg tanggal 26 Mei 2010, CV Bina Usaha mengajukan banding. Telah ada putusan Pengadilan Negeri Semarang No. 385/Pdt/2010/PN.Smg tanggal 3 Januari 2011 yang memutuskan antara lain memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Semarang tanggal 26 Mei 2010 No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg yang dimohonkan banding sekedar mengenai pembebanan pembayaran ganti rugi kepada Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi. Atas putusan Pengadilan Tinggi Semarang tersebut Clipan telah mengajukan permohonan kasasi tanggal 4 Maret 2011. Telah ada Putusan Kasasi No. 1510/K/PDT/2011 tanggal 28 Desember 2011 memutuskan untuk mengabulkan Permohonan Kasasi: PT Clipan Finance Indonesia Tbk, membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi Semarang No.385/Pdt/2010/PN.Smg tanggal 3 Januari 2011 yang memperbaiki Putusan Pengadilan Negeri Semarang No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg tanggal 26 Mei 2010, mengadili 143
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
sendiri dalam rekonpensi: menyatakan Tergugat Rekonpensi telah ingkar janji (wanprestasi) menghukum Tergugat Rekonpensi membayar ganti rugi materiil kepada Penggugat Rekonpensi (Clipan) sebesar Rp 2.526 juta dan denda sebesar 0,4% per hari keterlambatan membayar ganti rugi tersebut. j.
Kantor Cabang Bandung Clipan selaku Tergugat menerima gugatan perbuatan melawan hukum dari Yudi Heriyanto (Penggugat) terkait permasalahan pembayaran liabilitas serta objek pembiayaan (jaminan) Penggugat selaku Konsumen kepada Clipan (selaku Perusahaan Pembiayaan). Gugatan tersebut teregister di Pengadilan Negeri Bandung No. 299/Pdt.G/2009/PN.Bdg tanggal 27 Agustus 2009. Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut untuk penjadwalan utang (reschedulling), penetapan sisa hutang sebesar Rp 134 juta dengan jangka waktu pembayaran ditambah menjadi 7 (tujuh) tahun sampai dengan 9 (sembilan) tahun, tuntutan ganti rugi immateriil sebesar Rp 600 juta dan ganti rugi materiil sebesar Rp 30 juta. Berdasarkan Putusan PN Bandung No. 299/Pdt/G/2009/PN. Bdg tanggal 7 Juli 2010 memutuskan antara lain: – Dalam pokok perkara: menolak gugatan Yudi Heriyanto (Penggugat) seluruhnya; – Dalam rekonpensi: mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi (Clipan) untuk sebagian, menyatakan Tergugat Rekonpensi (Yudi Heriyanto) telah melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestasi), memerintahkan kepada Tergugat Rekonpensi agar menyerahkan Mercedes Benz yang menjadi Obyek Jaminan Fiducia kepada Penggugat Rekonpensi berdasarkan Sertifikat Fiducia No. W 8.0006364.HT.04.06 Th.2009 tanggal 19 Mei 2009 yang memiliki kekuatan eksekutorial. Atas Putusan PN Bandung No. 299/Pdt/G/2009/PN.Bdg tanggal 7 Juli 2010 tersebut Yudi Heriyanto menyatakan banding. Pihak Penggugat menyatakan banding dan telah ada putusan banding Pengadilan Tinggi Bandung No. 43/Pdt/2011/PT.Bdg tanggal 11 Mei 2011 yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 7 Juli 2010 No. 299/Pdt.G/2009/PN.Bdg, atas putusan ini Yudi Heriyanto (Penggugat/Pembanding) mengajukan kasasi pada tanggal 23 Agustus 2011. Telah ada Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI No. 562K/Pdt/2012 tanggal 24 September 2012 yang memutuskan menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi (Yudi Heryanto - Konsumen), menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam tingkat Kasasi sebesar Rp 0,5 juta.
k.
Clipan selaku Tergugat II mendapat gugatan perdata dari An Man Oh (selaku Penggugat). Gugatan tersebut teregister di Pengadilan Negeri Bogor dengan No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010. Gugatan terkait dengan pelaksanaan lelang eksekusi atas 5 bidang tanah jaminan atas nama Man Oh An (An Man Oh) selaku konsumen yang telah wanprestasi (konsumen bermasalah/macet) pada Clipan. Pelaksanaan lelang eksekusi atas jaminan 5 bidang tanah tersebut telah dilakukan pada tanggal 18 November 2009 di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bogor. Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut untuk menetapkan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap 5 bidang tanah atas nama Man Oh An dan memerintahkan para Tergugat untuk tidak mengalihkan, menjual, menjadikan jaminan kepada pihak lain/pihak ketiga. Clipan selaku Termohon III dari Permohonan Intervensi No. 61/ Pdt.Intervensi/ 2010/PN.Bgr terhadap perkara perdata No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010 tersebut diatas, yang diajukan oleh Tati (selaku Pemohon Intervensi) di Pengadilan Negeri Bogor. Dalam petitum permohonan, Pemohon Intervensi memohon agar diputuskan, antara lain: menyatakan menolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima gugatan perkara No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010 yang teregister di Pengadilan Negeri Bogor, menyatakan Pemohon Intervensi sah sebagai Pemenang Lelang berdasarkan Risalah Lelang No. 469/2009 tanggal 2 Desember 2009 serta Pemohon Intervensi berhak atas 5 (lima) bidang tanah yang telah dilelang dalam 1 (satu) paket. Atas perkara No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr melalui Putusan Pengadilan No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 23 Mei 2012, telah diputuskan antara lain:
144
Negeri
Bogor
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Dalam pokok perkara: Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; Menyatakan lunas segala pembayaran atas tagihan Tergugat II kepada Penggugat oleh karena Tergugat II telah menerima pembayaran dari pihak lain untuk kepentingan Penggugat; Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya; Memerintahkan kepada Tergugat III dan Tergugat IV untuk tunduk dan taat pada putusan ini. Dalam perkara intervensi: Mengabulkan gugatan Penggugat intervensi untuk sebagian; Menyatakan sah berdasarkan hukum pelaksanaan lelang tertanggal 18 November 2009 yang dilaksanakan Termohon III; Menyatakan pemohon intervensi (intervenient) sah sebagai pemenang lelang berdasarkan Risalah Lelang No. 469/2009 tertanggal 2 Desember 2009, serta Pemohon intervensi berhak atas 5 bidang tanah yang telah dilelang; Memerintahkan Turut Tergugat intervensi/Turut Tergugat melakukan roya dan balik nama (lelang) menjadi hak milik Pemohon intervensi (intervenient) selaku pemenang lelang atas 5 bidang tanah; Menyatakan gugatan intervensi dari Penggugat intervensi untuk selain dan selebihnya tidak dapat diterima. Atas putusan pengadilan tersebut diatas, Pihak Penggugat/Tergugat Intervensi I ( An Man Oh) telah mengajukan Banding dan telah ada Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No.572/Pdt/2012/PT.Bdg.Jo No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 4 Februari 2013, yang antara lain memutuskan menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Bogor tanggal 23 Mei 2012 No.61/Pdt.G/2010/PN.Bgr yang dimohonkan banding tersebut. Atas putusan Pengadilan Tinggi Bandung No. 572/Pdt/2012/PT.Bdg.Jo.No.61/Pdt.G/2010/ PN.Bgr tanggal 4 Februari 2013 pihak Penggugat (An Man Oh) telah mengajukan Kasasi. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, perkara ini masih dalam proses kasasi. l.
Dr. Tommy Sihotang, S.H., LLM dan Dr. Juniver Girsang, S.H., MH selaku Penggugat mengajukan gugatan perdata pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tanggal 14 Juli 2011 terhadap Clipan selaku Tergugat V beserta 6 (enam) Tergugat lainnya dan 2 (dua) Turut Tergugat, berupa gugatan ingkar janji/ wanprestasi dimana Penggugat menuntut Para Tergugat untuk membayar success fee kepada Penggugat (selaku Kuasa Hukum Para Tergugat dalam perkara kepailitan). Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut Para Tergugat untuk secara tanggung renteng membayar kerugian kepada Penggugat sejumlah Rp 4.606 juta ditambah dengan bunga sebesar 3% setiap bulannya sejak gugatan didaftarkan sampai dengan Para Tergugat menyelesaikan seluruh kewajibannya secara tunai dan sekaligus, meminta Turut Tergugat untuk membekukan (suspending) kegiatan usaha dan/atau mendenda Clipan dan 1 (satu) Tergugat lainnya karena sebagai perusahaan publik telah melakukan perbuatan ingkar janji/ wanprestasi dan tidak melaporkannya kepada Turut Tergugat sebagai badan-badan yang memberi izin dan mengawasi perusahaan-perusahaan publik. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tanggal 23 Mei 2012, telah diputuskan antara lain: Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; Menyatakan Para Tergugat I sampai dengan VII telah melakukan perbuatan ingkar janji/wanprestasi; Menyatakan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum sita jaminan berdasarkan Penetapan Sita Jaminan No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tanggal 2 April 2012; Menghukum Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII untuk membayar success fee kepada Penggugat sebesar Rp 2.606 juta secara tanggung renteng; ditambah bunga 6% setiap tahunnya, terhitung sejak gugatan didaftarkan sampai dengan Para Tergugat menyelesaikan seluruh kewajibannya secara tunai dan sekaligus. Atas putusan pengadilan tersebut diatas, para Tergugat telah mengajukan Banding. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, perkara ini masih dalam proses banding. 145
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
m. Perkara perdata yang diregister tanggal 2 Agustus 2011 di Pengadilan Negeri Tasikmalaya No. 39/Pdt.G/2011/PN.Tsm antara Hasanurip, S.Kom. (Penggugat) melawan Clipan (Tergugat) berupa gugatan perbuatan melawan hukum oleh Clipan sehubungan dengan perjanjian pembiayaan konsumen antara Clipan (perusahaan pembiayaan) dengan Penggugat (konsumen) dimana Penggugat karena diambang kebangkrutan tidak bisa melakukan pembayaran angsuran kepada Tergugat dan hanya mampu untuk membayar Rp 1 juta per bulan namun hal tersebut tidak diterima Tergugat dan Tergugat akan melakukan penarikan atas kendaraan yang merupakan objek pembiayaan. Penggugat dalam petitumnya antara lain menuntut menghukum Tergugat untuk tidak melakukan penarikan/pengambilan atas kendaraan (objek pembiayaan), menyatakan Penggugat masih berhutang kepada Tergugat sejumlah Rp 35 juta, menetapkan agar utang tersebut dapat dibayar Penggugat dengan cara mencicil sejumlah Rp 1 juta per bulan. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri 26 April 2012, telah diputuskan antara lain:
Tasikmalaya
No.
39/Pdt.G/2011/PN.Tsm
tanggal
Dalam pokok perkara: Menolak gugatan Penggugat Dalam rekonpensi: Mengabulkan gugatan Penggugat dalam Rekonpensi untuk sebagian; Menyatakan Tergugat dalam rekonpensi telah melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestasi); Memerintahkan kepada Tergugat dalam Rekonpensi agar menyerahkan unit kendaraan bermotor atas nama Hendry Fernando yang menjadi objek Jaminan Fiducia kepada Penggugat dalam Rekonvensi berdasarkan Sertifikat Fiducia No.W8-0068594 A.H.05.01 Th 2011/STD tertanggal 25 Oktober 2011, yang memiliki kekuatan eksekutorial. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu, walaupun ada upaya hukum verzet, banding maupun kasasi. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, belum ada pemberitahuan Banding dari pihak Penggugat. n. Perkara perdata yang diregister tanggal 8 Desember 2011 di Pengadilan Negeri Surabaya No. 948/Pdt.G/2011/PN.Sby antara Herman (Penggugat) melawan Clipan (Tergugat) berupa gugatan perbuatan melawan hukum oleh Clipan sehubungan dengan perjanjian pembiayaan konsumen antara Clipan (perusahaan pembiayaan) dengan Penggugat (konsumen) dimana Penggugat dalam petitumnya antara lain menuntut untuk menyatakan Perjanjian Pembiayaan Konsumen No. 84206101111 tanggal 21 September 2011 Batal Demi Hukum, menghukum Tergugat membayar kerugian sejumlah Rp 515 juta (dengan rincian: 1. Immateriil Rp 500 juta, 2. Materiil Rp 5 juta, 3. Jasa Pengacara Rp 10 juta), menyatakan sah dan berharga sita atas Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) D No. 7913132 J. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara ini masih dalam proses persidangan. o. Perkara perdata yang diregister tanggal 15 Mei 2013 di Pengadilan Negeri Jakarta Barat No. 302/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Bar antara H. Ambo Dalle Bin H. Saleh (Penggugat) melawan Clipan (Tergugat I), Clipan kantor cabang Surabaya (Tergugat II) dan 1 Turut Tergugat, berupa gugatan wanprestasi oleh Clipan sehubungan dengan Penggugat (konsumen) merasa bahwa Clipan tidak kooperatif kepada Penggugat (konsumen) pada saat melakukan pengambilan BPKB. Penggugat dalam petitum gugatannya antara lain menuntut untuk menyatakan Tergugat I wanprestasi, memerintahkan Tergugat I untuk menyerahkan surat-surat yang berkaitan dengan pembiayaan kendaraan bus dan BPKB 5 (lima) buku seketika tanpa syarat-syarat lainnya kepada Penggugat setelah perkara ini diputus, menghukum Tergugat I membayar kerugian materiil sejumlah Rp 2.091 juta dan kerugian immateriil Rp 1.000 juta kepada Penggugat, menghukum Tergugat I untuk membayar perhitungan keuntungan sebesar Rp 15 juta per bulan kepada Penggugat selama belum menyerahkan surat-surat dan BPKB kepada Penggugat. Proses persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat telah berjalan sampai dengan tahap Putusan Pengadilan Negeri yang dibacakan pada tanggal 5 Februari 2014 yang memutuskan antara lain 146
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
menolak gugatan Penggugat dan saat ini Clipan sedang menunggu salinan putusan dari Pengadilan Negeri Jakarta Barat tersebut. p. Perkara perdata yang diregister tanggal 10 September 2013 di Pengadilan Negeri Jakarta Barat No.527/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Bar antara Syasuni (Penggugat) melawan Clipan (Tergugat) berupa gugatan Pembatalan Pembiayaan Konsumen No. 81200611313 tanggal 29 Mei 2013 dan Jadwal Ulang Pembayaran Sisa Hutang. Dasar gugatan Penggugat antara lain mengenai perjanjian standar atau klausula baku sepihak yang harus ditandatangani oleh Penggugat serta pembebanan benda dengan jaminan Fidusia. Penggugat dalam petitum gugatannya antara lain menuntut untuk menyatakan Perjanjian Pembiayaan Konsumen No. 81200611313 antara Penggugat dan Tergugat batal demi hukum, menetapkan objek perkara 1 (satu) unit Toyota Kijang Innova 2.0G tahun 2011 adalah hak pemilik Penggugat dan tetap dikuasai oleh Penggugat, menetapkan jumlah hutang Penggugat kepada Tergugat sebesar Rp 159 juta, menetapkan kewajiban membayar angsuran sisa utang Penggugat kepada Tergugat sebesar Rp 159 juta disesuaikan kemampuan dan kesanggupan bayar Penggugat yaitu Rp 1,5 juta setiap kali angsuran pada setiap bulan. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, perkara ini masih dalam proses persidangan. q. Perkara perdata yang diregister tanggal 5 Juli 2013 di Pengadilan Negeri Medan No. 392/Pdt.G/2013/PN.Mdn antara Zulfiandi (Penggugat) melawan Clipan kantor cabang Medan (Tergugat III) beserta 2 Tergugat lainnya, berupa gugatan wanprestasi/ingkar janji, sehubungan Penggugat (konsumen) merasa dirugikan oleh pihak asuransi pada saat melakukan klaim penggantian kehilangan kendaraan. Penggugat dalam petitum gugatannya antara lain menuntut untuk menyatakan Para Tergugat telah melakukan wanprestasi, menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar uang ganti rugi sebesar Rp1.162 juta dengan seketika dan sekaligus kepada Penggugat, menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas aset/harta kekayaan milik tergugat baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, perkara ini masih dalam proses persidangan. r.
Perkara gugatan konsumen ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Pekanbaru, surat pengaduan No. 17/BPSK/PKR-SERT/IX/13 tanggal 11 September 2013 antara Meliwati (Penggugat) melawan Clipan (Tergugat) sehubungan dengan Penggugat (Konsumen) telah menunggak kewajiban pembayaran kepada Tergugat (Clipan) sehingga dilakukannya penarikan kendaraan Penggugat dan Penggugat (Konsumen) melaporkan Tergugat (Clipan) ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Pekanbaru. Untuk kasus ini telah ada Putusan BPSK No. 09/Pts/BPSK/X/2013 tanggal 1 Oktober 2013 yang antara lain memutuskan mewajibkan Penggugat untuk membayar pelunasan pembiayaan kepada PT Clipan Finance Indonesia sebesar Rp 85 juta, mewajibkan pelaku usaha (tergugat) untuk mengembalikan mobil Isuzu Panther tersebut kepada penggugat. Atas Putusan BPSK tersebut diatas Clipan mengajukan keberatan kepada Pengadilan Negeri Pekanbaru yang teregister No. 175/PDT-SUS/BPSK/2013/PN.PBR tanggal 29 Oktober 2013. Pada tanggal 12 Desember 2013 Pengadilan Negeri Pekanbaru melalui Putusan No. 175/Pdt.Sus-BPSK/2013/PN.PBR telah memutuskan antara lain menolak permohonan keberatan dari Pemohon (Clipan), selanjutnya terhadap Putusan Pengadilan Negeri Pekanbaru tersebut Clipan telah mengajukan Kasasi pada tanggal 24 Desember 2013. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, perkara ini masih dalam proses Kasasi.
s.
Perkara sengketa konsumen di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Tasikmalaya, surat pengaduan No. 015/PK-004/VIII/2013 tanggal 18 Juli 2013 antara Nanang Sudrajat (Pengadu) melawan Clipan (Teradu) sehubungan dengan Pengadu (Konsumen) telah menunggak kewajiban pembayaran kepada Teradu (Clipan) sehingga dilakukannya penarikan kendaraan Pengadu dan Pengadu (Konsumen) melaporkan Teradu (Clipan) ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Tasikmalaya dengan tuntutan antara lain mohon keringanan dalam pembayaran kewajibannya dan mohon agar Teradu tidak melakukan penarikan kendaraan. 147
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
Untuk kasus ini telah ada Putusan BPSK No. 009/A/BPSK/-Kota.Tsm/IX/2013 tanggal 1 Oktober 2013 yang antara lain memutuskan menghukum Pengadu untuk melaksanakan kewajiban yang muncul dari perjanjian membuka kredit yang telah diadakan dengan Teradu yaitu Sisa Utang Pokok dan Bunga yang masih terutang sebesar Rp 45 juta, menghukum dan memerintahkan Teradu untuk mengembalikan 1 (satu) unit kendaraan roda empat Daihatsu Tipe F600 (Xenia 1000cc) tahun 2005, menghukum dan memerintahkan Teradu untuk mengembalikan BPKB tanpa syarat jika kewajiban Pengadu telah dilunasi. Terhadap putusan tersebut diatas Clipan (Teradu) mendaftarkan gugatan keberatan terhadap putusan BPSK tersebut ke PN Tasikmalaya tertanggal 25 Oktober 2013. t.
Perkara perdata yang diregister tanggal 22 Maret 2013 di Pengadilan Negeri Jakarta Barat No.177/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Bar antara Surya Agung (Penggugat I) dan Hariyanto (Penggugat II) melawan Clipan (Tergugat) dan 1 Turut Tergugat berupa gugatan perbuatan melawan hukum. Para Penggugat dalam petitum gugatannya antara lain menuntut untuk menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum karena telah menyerahkan dokumen kendaraan dan melakukan penarikan ketiga unit kendaraan bermotor, menghukum Tergugat untuk membayar seluruh kerugian Penggugat I materiil dan immateriil sejumlah Rp 1.708 juta. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, perkara ini masih dalam proses persidangan.
u. Perkara perdata yang diregister tanggal 18 September 2013 di Pengadilan Negeri Banjarmasin No. 87/Pdt.G/2013/PN.Bjm antara Lilik Eko Saputi (Penggugat) melawan Clipan Cabang Banjarmasin (Tergugat) berupa gugatan perbuatan melawan hukum. Penggugat dalam petitum gugatannya antara lain menuntut untuk menyatakan Tergugat melanggar Klausula Baku yang dilarang berdasarkan Undang-Undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, menyatakan bahwa surat kuasa tarik, surat kuasa jual dan surat kuasa penerbitan Sertifikat Jaminan Fiducia adalah Batal Demi Hukum, menghukum Tergugat (Clipan) membayar kerugian Rp 2.000 juta kepada Penggugat untuk kepentingan pendidikan konsumen. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, perkara ini masih dalam proses persidangan. v.
Perkara perdata yang diregister tanggal 14 November 2013 di Pengadilan Negeri Sukabumi No. 23/Pdt.G/2013/PN.Smi antara Dedi Setiawan (Penggugat) melawan Clipan kantor pemasaran Sukabumi (Tergugat) berupa gugatan ganti rugi. Penggugat dalam petitum gugatannya antara lain menuntut untuk menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan hukum, menghukum Tergugat untuk memberi Ganti Rugi kerusakan barang jaminan milik Penggugat sebesar Rp 50 juta, menyatakan sah dan berharganya sita jaminan (CB) terhadap kendaraan bermotor Toyota Kijang innova 2.0 Luxury Tahun 2005, atas nama H. Ikah, membatalkan Perjanjian No. 84100221213 tanggal 23 Juli 2013 yang dibuat antara Penggugat dengan Tergugat. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, perkara ini masih dalam proses persidangan.
w. Perkara perdata yang diregister tanggal 16 Desember 2013 di Pengadilan Negeri Lahat No. 19/Pdt.G/2013/PN.LT antara Amat Fahrudin (Penggugat) melawan Clipan kantor cabang Palembang (Tergugat) berupa Gugatan Penyelamatan Kredit Pembiayaan Konsumen. Penggugat dalam petitum gugatannya antara lain menuntut untuk menyatakan kelalaian penggugat dalam prestasi dikarenakan keadaaan memaksa (force majeur), memerintahkan Tergugat untuk tidak melakukan penarikan secara paksa dan tidak prosedur kendaraan bermotor Toyota Dyna tahun 2011 atas nama Defriansyah dan Toyota Dyna tahun 2011 atas nama Muksin, menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas kendaraan bermotor Toyota Dyna tahun 2011 atas nama Defriansyah dan Toyota Dyna tahun 2011 atas nama Muksin. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara ini masih dalam tahap mediasi. 148
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
x.
Perkara perdata yang diregister tanggal 12 Juli 2013 di Pengadilan Negeri Palembang No. 104/Pdt.G/2013/PNPLG antara Indra Kasyanto (Penggugat) melawan Clipan kantor cabang Palembang (Tergugat) berupa gugatan perdata yang terkait dengan eksekusi oleh Tergugat terhadap Objek Perjanjian berupa 1 (satu) unit kendaraan Mitsubishi Kuda 2.5 Diesel GLX tahun 2001 Nomor Polisi B 8260 ZU. Penggugat dalam petitum gugatannya antara lain menuntut untuk menyatakan membatalkan perjanjian yang dibuat oleh Penggugat dan Tergugat pada tanggal 21 Mei 2008 Nomor: 81202050811, menyatakan secara hukum eksekusi yang dilakukan oleh Tergugat adalah bertentangan dengan hukum yang berlaku, menyatakan secara hukum Objek Perjanjian yang berupa 1 (satu) unit kendaraan Mitsubishi Kuda 2.5 Diesel GLX tahun 2001 Nomor Polisi B 8260 ZU adalah milik Penggugat, menghukum Tergugat untuk menyerahkan Objek Perjanjian tersebut kepada Penggugat. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara ini masih dalam proses persidangan.
y.
Perkara perdata yang deregister tanggal 9 Januari 2014 di Pengadilan Negeri Jakarta Barat No.9/PDT.G/2014/PN.Jkt Bar antara Jemmy Recky Lombone (Penggugat) melawan Clipan (Tergugat) berupa gugatan perdana yang terkait dengan penarikan unit oleh Tergugat terhadap Objek Perjanjian berupa 1 (satu) unit kendataan Toyota Yaris atas nama Penggugat, Nomor Polisi B 189 RMA. Penggugat dalam petitum gugatannya antara lain menuntut sita jaminan terhadap kantor pemasaran Tergugat di Bursa Mobil Kemayoran dan sita tahanan untuk 1 (satu) unit kendataan Toyota Yaris tersebut, menyatakan Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum terkait dengan penarikan kendaraan, menetapkan hutang Penggugat sebesar Rp. 64 juta dan Penggugat diwajibkan membayar sebesar Rp. 5 juta per bulannya hingga lunas, menghukum Tergugat untuk membayar kerugian materiil dan immaterial sejumlah Rp. 1.033 juta. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara ini masih dalam proses persidangan.
z.
Perkara perdata yang deregister tanggal 10 Januari 2014 di Pengadilan Negeri Banjarmasin No. 04/PDT.G/2014/PN.Bjm antara M. Ihwan H (Penggugat) melawan Clipan kantor cabang Banjarmasin (tergugat) berupa gugatan perbuatan melawan hokum terkait dengan kontrak baku dalam Perjanjian. Penggugat dalan petitum gugatannya antara lain menuntut menyatakan Perjanjian Pembiayaan Konsumen (yang ditandatangani Penggugat) batal demi hukum, sita jaminan terhadap objek perjanjian (1 unit Truk Hino tahun 2012 atas nama Penggugat) serta terhadap kantor cabang Tergugat (Clipan) di Banjarmasin. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara ini masih dalam proses persidangan.
aa. Perkara perdata yang diregister tanggal 14 Juli 2014 di Pengadilan Negeri Serang No.40/Pdt.G/2014/PN.Srg antara Drs. Endang Suryadi M,Sc (Penggugat) melawan Agus Mulyadi (Tergugat I), Ujang Haryadi (Tergugat II), Clipan kantor pemasaran Serang (Turut Tergugat) berupa Gugatan Perdata. Penggugat dalam petitum gugatannya antara lain menuntut untuk menyatakan bahwa hubungan hokum antara Penggugat dengan Turut Tergugat (Clipan) telah berakhir sejak Turut Tergugat mengetahui dan mengijinkan atas kendaraan tersebut di take over oleh Tergugat I, memerintahkan Turut Tergugat menghentikan proses penagihan terhadap Penggugat, menghukum Tergugat I untuk segera mengembalikan mobil Jazz All New SA/AT Th.2009 Nomor Polisi A 547 AN kepada Penggugat atau kepada Turut Tergugat (Clipan). Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara ini masih dalam tahap mediasi bb. Perkara perdata yang diregister tanggal 5 Juni 2014 di Pengadilan Negeri Ciamis No.12/Pdt.G/2014/PN.Cms antara Adi Garjita (Penggugat) melawan Clipan kantor cabang Bandung (Tergugat), Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Bandung (Turut Tergugat I), Haris Yahya (Turut Tergugat II) berupa Gugatan Perdata tentang Perbuatan Melawan Hukum. Penggugat dalam petitum gugatannya antara lain menuntut untuk menyatakan sah secara hokum bahwa Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum (yaitu diantaranya Tergugat telah melakukan penarikan kendaraan kredit tersebut kepada Penggugat dengan secara sepihak dan/atausecara paksa dan telah memberikan type kendaraan kepada Penggugat yang tidak sesuai dengan pesanan Penggugat a-quo serta Tergugat telah tidak melaksanakan isi putusan dari Turut Tergugat I), menghukum Tergugat untuk membayar uang dan/atau yang dapat dianggap sebagai 149
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
bentuk kerugian (pokok) sebesar Rp 101.621 ribu sebagaimana dalam isi putusan dari Turut I secara tunai, kontan dan sekaligus kepada Penggugat, menghukum Tergugat untuk membayar kerugian materiil sebesar Rp 120.000 ribu dan/atau serta kerugian immateril sebesar Rp 500.000 ribu secara tunai, kontan dan sekaligus Penggugat. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan perkara ini masih dalam tahap mediasi. 57. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG BERBEDA DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Kendaraan dan inventaris kantor disusutkan dengan metode menurun ganda (double declining balance method), kecuali kendaraan dan inventaris kantor milik entitas anak disusutkan dengan metode garis lurus yang proporsi kendaraan dan inventaris kantor yang disusutkan dengan metode tersebut masing-masing sebesar 2,79% dan 2,77% dari jumlah tercatat aset tetap pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013.
58. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN
PERSETUJUAN
LAPORAN
KEUANGAN
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 1 sampai dengan 150 dan informasi tambahan dari halaman 151 sampai dengan halaman 156 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 27 Oktober 2014.
150
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. ENTITAS INDUK SAJA INFORMASI LAPORAN POSISI KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) 30 SEPTEMBER 2014 (Tidak diaudit) DAN 31 DESEMBER 2013 (Diaudit) 30 SEPTEMBER
ASET Kas
31 DESEMBER
2014
2013
Rp Juta
Rp Juta
1,227,230
1,554,204
10,519,098
10,291,432
24,677 972,423 997,100
41,580 1,125,455 1,167,035
150,000 3,980,984 4,130,984
400,000 6,666,311 7,066,311
22,654 19,740,376 (74,363) 19,688,667
22,468 21,984,871 (81,224) 21,926,115
8,366,747
3,022,956
9,690
3,706
1,254,033 107,926,059 (1,949,581) 107,230,511
1,494,557 101,551,099 (1,733,908) 101,311,748
Tagihan Akseptasi Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
3,803 1,857,683 1,861,486
2,020 1,831,736 1,833,756
Penyertaan dalam bentuk saham Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
1,482,069 (625) 1,481,444
1,453,406 (625) 1,452,781
Aset Tetap - bersih
2,321,504
2,317,356
Aset Pajak Tangguhan - bersih
157,655
199,856
Biaya dibayar di muka
214,405
98,674
73,611
54,941
Aset lain- lain
2,368,167
1,827,898
Jumlah Aset
160,648,299
154,128,769
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Efek - Efek Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - pihak ketiga Tagihan Derivatif - pihak ketiga Kredit Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
Aset tak berwujud
*) Disajikan dengan metode biaya
151
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. ENTITAS INDUK SAJA INFORMASI LAPORAN POSISI KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) 30 SEPTEMBER 2014 (Tidak diaudit) DAN 31 DESEMBER 2013 (Diaudit) 30 SEPTEMBER
31 DESEMBER
2014
2013
Rp Juta
Rp Juta
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas segera
321,218
255,370
Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
604,682 119,994,497 120,599,179
514,853 116,907,124 117,421,977
Simpanan dari bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
9,947 7,449,139 7,459,086
41,163 4,610,177 4,651,340
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - pihak ketiga
2,256,772
2,569,087
8,505
2,085
Liabilitas Akseptasi Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
200,449 1,665,539 1,865,988
149,227 1,688,925 1,838,152
Surat berharga yang diterbitkan - bersih
2,332,827
2,528,473
Pinjaman yang diterima - pihak ketiga
586,253
1,628,618
Utang pajak
178,277
235,506
Liabilitas imbalan pasca kerja
489,928
396,368
Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain - lain
860,472
797,050
4,434,161
4,429,977
141,392,666
136,754,003
Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham Modal dasar - 96.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham
2,408,765
2,408,765
Agio saham
3,444,330
3,444,330
(11,795)
(100,351)
140,000 13,274,333
140,000 11,482,022
19,255,633
17,374,766
160,648,299
154,128,769
Liabilitas Derivatif - pihak ketiga
Obligasi subordinasi - bersih Jumlah Liabilitas EKUITAS
Komponen ekuitas lainnya - perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Saldo Laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS *) Disajikan dengan metode biaya
152
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. ENTITAS INDUK SAJA INFORMASI LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (Tidak diaudit)
30 SEPTEMBER
30 SEPTEMBER
2014
2013
Rp Juta
Rp Juta
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga yang diperoleh Provisi dan komisi kredit
9,826,316 428,357
8,278,282 306,675
Jumlah pendapatan bunga
10,254,673
8,584,957
Beban Bunga Bunga yang dibayar Provisi dan komisi yang dibayar
6,277,813 194,825
4,536,382 164,584
6,472,638
4,700,966
3,782,035
3,883,991
62,968 76,441 304,292 57,887 904,286
52,540 72,383 266,913 (128,687) 628,615
1,405,874
891,764
314,577 (855)
273,532 (35,598)
313,722
237,934
1,111,542 982,551 176,950 326,707
1,054,002 832,759 225,924 315,088
2,597,750
2,427,773
2,276,437
2,110,048
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Hasil sewa Lainnya - bersih
13,882 76,843
7,496 (16,932)
Jumlah Pendapatan (Beban) Non Operasional - Bersih
90,725
(9,436)
Jumlah beban bunga Pendapatan Bunga - bersih Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya Keuntungan bersih penjualan efek Provisi dan komisi lainnya - bersih Pendapatan transaksi valuta asing - bersih Keuntungan (kerugian) bersih penilaian efek yang diperdagangkan Pendapatan lainnya Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Beban (pemulihan) kerugian penurunan nilai Aset keuangan Aset non - keuangan Jumlah Beban Kerugian Penurunan Nilai Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Beban pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya Lainnya Jumlah Beban Operasional Lainnya LABA OPERASIONAL
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
2,367,162
PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah
(562,169) (12,683) (574,852)
(484,827) (27,522) (512,349)
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
1,792,310
1,588,263
118,072 (29,517)
(174,184) 43,546
1,880,865
1,457,625
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Manfaat (beban) pajak terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lain JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
*) Disajikan dengan metode biaya
153
2,100,612
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. ENTITAS INDUK SAJA INFORMASI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (Tidak diaudit)
Selisih transaksi ekuitas dengan pihak non-pengendali Rp Juta
Laba (rugi) belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual Rp Juta
Modal saham Rp Juta
Agio saham Rp Juta
2,408,765
3,444,330
-
15,399
Laba bersih periode berjalan Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual
-
-
-
Jumlah laba komprehensif
-
-
2,408,765
Laba bersih periode berjalan Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Jumlah laba komprehensif
Saldo per 1 Januari 2013
Saldo laba Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya penggunaannya Rp Juta Rp Juta
Jumlah Ekuitas Rp Juta
140,000
9,454,322
(130,638)
-
1,588,263 -
1,588,263 (130,638)
-
(130,638)
-
1,588,263
1,457,625
3,444,330
-
(115,239)
140,000
11,042,585
16,920,441
-
-
-
14,888
-
439,437 -
439,437 14,888
-
-
-
14,888
-
439,437
454,325
2,408,765
3,444,330
-
(100,351)
140,000
11,482,022
17,374,766
Laba bersih periode berjalan Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual
-
-
-
88,555
-
1,792,310 -
1,792,310 88,555
Jumlah laba komprehensif
-
-
-
88,555
-
1,792,310
1,880,865
2,408,765
3,444,330
-
(11,796)
140,000
13,274,332
19,255,631
Saldo per 30 September 2013
Saldo per 31 Desember 2013
Saldo per 30 September 2014
*) Disajikan dengan metode biaya
154
15,462,816
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (Tidak diaudit)
30 SEPTEMBER
30 SEPTEMBER
2014 Rp Juta
2013 Rp Juta
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI : Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima Bunga, hadiah, provisi dan komisi dana yang dibayar Penerimaan pendapatan operasional lainnya Pembayaran beban operasional lainnya Keuntungan dari transaksi valuta asing - bersih Penerimaan pendapatan non operasional - bersih Pembayaran beban pajak Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi Penurunan (kenaikan) aset operasi Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Liabilitas akseptasi Liabilitas lain-lain Kas bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
10,311,649 (6,470,707) 1,015,375 (2,422,364) 90,451 69,447 (618,284)
8,638,645 (4,881,896) 650,695 (2,386,722) 331,386 8,978 (540,762)
1,975,567
1,820,324
(534,420) (248,860) (6,258,751) (5,343,791) (576,723)
1,003,254 (11,102,052) 8,154,829 (45,227)
65,848 3,177,202 2,807,746 (312,315) 106 65,229
86,875 12,886,007 (4,630,364) (5,362,547) 47,034 (183,586)
(5,183,162)
2,674,547
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dividen Hasil penjualan aset tetap Penambahan penyertaan Perolehan aset tetap
28,724 38,351 (17,023) (177,162)
Kas bersih digunakan untuk Aktivitas Investasi
(127,110)
65,651 827 (12,992) (52,945) 541
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pelunasan obligasi yang diterbitkan Pelunasan obligasi subordinasi yang diterbitkan Obligasi yang dibeli kembali Penerimaan (pembayaran) pinjaman yang diterima Biaya emisi obligasi dan obligasi subordinasi yang diterbitkan
(200,000) (1,042,365) -
(1,500,000) (14,035) 41,414 7,933
Kas bersih digunakan untuk (diperoleh dari) Aktivitas Pendanaan
(1,242,365)
(1,464,688)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
(6,552,637) 25,214,841 18,662,204
1,210,400 18,680,636 19,891,036
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari : Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada bank lain Sertifikat Bank Indonesia
1,227,230 10,519,098 997,100 3,596,564 2,322,212
1,360,237 9,822,128 790,761 5,733,151 2,184,759
18,662,204
19,891,036
Jumlah
*) Disajikan dengan metode biaya
155
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA INFORMASI INVESTASI DALAM ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (Tidak diaudit)
Persentase Pemilikan 30 SEPTEMBER 30 SEPTEMBER 2014 2013 Entitas Anak Lembaga Pembiayaan PT Clipan Finance Indonesia Tbk (Clipan) PT Verena Multi Finance Tbk (VMF)
54,22 42,87
54,35 42,87
Bank Syariah PT Bank Panin Syariah Tbk. (BPS)
52,24
99,997
Entitas Asosiasi Sekuritas PT Panin Sekuritas Tbk
29,00
29,00
Seluruh entitas anak dan entitas asosiasi berdomisili di Jakarta Investasi dalam entitas anak dan entitas asosiasi dalam informasi keuangan tersendiri entitas induk disajikan dengan metode biaya
156