PT. BANK PANIN Tbk dan Anak Perusahaan LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2009 dan 2008 UNAUDITED
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Unaudited 30 September 2009 dan 2008 serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tersebut - Neraca Konsolidasi
1 -2
- Laporan Laba Rugi Konsolidasi
3
- Laporan Saldo Laba Konsolidasi
4
- Laporan Arus Kas Konsolidasi - Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
5-6 7 – 90
INFORMASI TAMBAHAN - Daftar I
: Informasi Neraca Tersendiri Induk Perusahaan
91 - 92
- Daftar II
: Informasi Laporan Laba Rugi Tersendiri Induk Perusahaan
93
- Daftar III
: Informasi Laporan Saldo Laba Tersendiri Induk Perusahaan
94
- Daftar IV
: Informasi Laporan Arus Kas Tersendiri Induk Perusahaan
95 – 96
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 UNAUDITED Catatan
2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
AKTIVA Kas Penempatan pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 12.237 juta pada triwulan III/tahun 2009 dan sebesar Rp 3.788 juta pada triwulan III/tahun 2008 Penempatan pada bank lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 49.680 juta pada triwulan III/tahun 2009 dan sebesar Rp 100.624 juta pada triwulan III/tahun 2008 Surat - surat berharga - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 38.842 juta pada triwulan III/tahun 2009 dan sebesar Rp 38.081 juta pada triwulan III/tahun 2008
3a
1,389,890
538,502
3a, 3h, 4
8,187,194
4,591,492
3a, 3e, 3g, 3m 5, 41
1,206,529
472,290
3e, 3h, 3m, 6, 41
5,111,284
4,729,661
3e, 3i, 3m, 7, 41 , 52
2,665,504
2,612,928
Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali
3y
540,963
1,504,673
Obligasi pemerintah
8
9,493,384
5,875,204
3m, 3x, 11
8,000
8,000
3e, 3j, 3m, 9, 41
24,999
18,866
39,974,140 17,820 39,991,960
37,305,590 14,317 37,319,907
3m, 3n, 13
620,686
1,006,839
3e, 3m, 3q, 14, 41
199,438
173,212
3c
19,837
31,319
1,466,867
1,510,658
97,516
70,411
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar nihil pada triwulan III/tahun 2009 dan 2008 Tagihan derivatif - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 1.114 juta pada triwulan III/tahun 2009 dan sebesar Rp 191 juta pada triwulan III/tahun 2008 Kredit yang diberikan - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 1.290.075 juta pada triwulan III/tahun 2009 dan sebesar Rp 1.004.895 juta pada triwulan III/tahun 2008 Pihak lain Afiliasi Jumlah
3e, 3k, 3l, 3m,3p 10, 41, 52
Tagihan akseptasi - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 6.267 juta pada triwulan III/tahun 2009 dan sebesar Rp 10.122 juta pada triwulan III/tahun 2008 Penyertaan dalam bentuk saham - setelah dikurangi penyisihan sebesar Rp 11.539 juta pada triwulan III/tahun 2009 dan sebesar Rp 10.157 juta pada triwulan III/tahun 2008 Goodwill Pendapatan yang masih akan diterima
3z, 12, 52
Biaya dibayar dimuka Uang muka pajak
-
Aktiva pajak tangguhan
3dd, 37
1,809
149,869
152,639
3r, 15, 52
1,677,674
1,605,937
3o, 15, 52
1,980
980
1,679,654
1,606,917
15
11,953
20,574
Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 188.014 juta pada triwulan III/tahun 2009 dan sebesar Rp 73.830 juta pada triwulan III/tahun 2008
3t, 17
291,939
377,819
Aktiva lain-lain
17, 52
677,183
868,909
73,834,649
63,492,629
Aktiva tetap kepemilikan langsung - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.152.645 juta pada triwulan III/tahun 2009 dan sebesar Rp 883.285 juta pada triwulan III/tahun 2008 Aktiva Sewa Guna Usaha - setelah dikurangi akumulasi penyusutan aktiva sewa guna usaha sebesar Rp 499 juta pada triwulan III/tahun 2009 dan sebesar Rp 280 juta pada triwulan III/tahun 2008 Jumlah Properti Terbengkalai - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 14.299 juta pada triwulan III/tahun 2009 dan sebesar Rp 21.771 juta pada triwulan III/tahun 2008
JUMLAH AKTIVA Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 UNAUDITED (Lanjutan) Catatan
2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Giro
3e, 18, 41, 3u
12,272,721
7,279,999
415,338
296,670
3e, 18, 41, 3u
9,364,588
7,214,817
3d, 18, 41, 3u
31,404,672 422,095 31,826,767
28,449,963 394,265 28,844,228
Kewajiban segera lainnya Tabungan Deposito berjangka Pihak lain Afiliasi Jumlah Sertifikat deposito - bersih
-
-
Simpanan dari bank lain
3v, 19
2,133,738
2,401,104
Kewajiban pembelian kembali surat berharga yang dijual dengan syarat repo
3y, 20
501,530
1,451,656
Kewajiban derivatif
3j, 21
4,824
7,695
Kewajiban akseptasi
3n, 22
Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
571,953
703,385
3w, 23, 52
1,493,926
1,759,945
24
1,639,746
2,403,870
84,783
86,871
3m, 25
Kewajiban sewa guna usaha
-
Beban yang masih harus dibayar
-
3z
196,971
217,793
Taksiran Pajak Penghasilan
3dd
188,048
64,219
Kewajiban Pajak Tangguhan
3dd, 37
Kewajiban lain-lain
26
Obligasi subordinasi
27, 52
Modal pinjaman
451,837
465,287
1,491,229
1,488,723
-
Jumlah Kewajiban Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham pada triwulan III/tahun 2009 dan 2008 Modal dasar - 59.000.000.000 saham pada triwulan III/tahun 2009 dan 2008 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham pada triwulan III/tahun 2009 dan 20.316.797.636 saham pada triwulan III/tahun 2008 Agio saham Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
-
-
62,637,999
54,686,262
28
885,280
786,640
29
2,408,765
2,031,680
3w, 29
3,444,330
2,313,075
2d
-
13,489
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
3r, 15
-
675,139
Laba yang belum direalisasi atas surat berharga yang tersedia untuk dijual
3i, 7, 8
(10,399)
(152,218)
3q
(3,747)
(3,747)
4,472,421
3,142,309
Jumlah Ekuitas
10,311,370
8,019,727
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
73,834,649
63,492,629
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Saldo Laba
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
2
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008
UNAUDITED Catatan PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Hasil bunga Provisi dan komisi kredit Jumlah pendapatan bunga Beban Bunga Beban bunga Beban lainnya selain beban bunga Jumlah beban bunga
Beban (pendapatan) penyisihan penghapusan aktiva Beban (pendapatan) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Beban operasional lainnya Beban administrasi dan umum Beban personalia Beban penurunan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan Surat Berharga Beban transaksi valas Beban promosi Beban lainnya Jumlah beban operasional lainnya
2008 Rp Juta
3z ,31, 52 3bb
5,399,971 177,841 5,577,812
4,130,436 188,113 4,318,549
3z, 32
3,140,393 3,140,393
2,311,862 2,311,862
2,437,419
2,006,687
3bb, 33 3d
147,710 95,051
142,378 17,346
3aa, 34, 52
115,169 296,857 654,787
252,630 412,354
52
804,826 (1,371)
105,465 7,354
35, 52 36
614,017 368,645
509,052 318,578
56,921 293,260 1,332,843
145,207 101,581 246,022 1,320,440
955,908
985,782
Pendapatan Bunga - bersih Pendapatan operasional lainnya Provisi dan komisi selain kredit Pendapatan valuta asing Pendapatan kenaikan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan Surat Berharga Pendapatan lainnya Jumlah pendapatan operasional lainnya
2009 Rp Juta
3i
3aa
PENDAPATAN/BEBAN OPERASIONAL BERSIH PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL Pendapatan non operasional Beban non operasional
64,865 40,957
PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL BERSIH PENDAPATAN/BEBAN LUAR BIASA LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK Pajak kini Penghasilan (Beban) pajak tangguhan Beban pajak
3b, 28
LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
23,908
66,236
-
-
979,816
1,052,018
(291,459) 35,327 (256,132)
(253,468) (48,371) (301,839)
723,684
750,179
(98,534)
(78,639)
625,150
671,540
3dd, 37
LABA BERSIH SEBELUM HAK MINORITAS HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
93,548 27,312
3ee, 38 28.89 -
33.16 30.60
PT BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN SALDO LABA KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL‐TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 UNAUDITED (Dalam Jutaan Rupiah )
Modal saham
Agio saham
Saldo per 1 Januari 2008 Pelaksanaan waran Reklasifikasi selisih penilaian kembali aset tetap sehubungan dengan penerapan PSAK 16 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Rugi blm direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual Laba bersih tahun berjalan
2,021,119 12,411
2,281,394 37,232
‐
‐
‐
‐
‐ ‐
Saldo per 31 Des 2008 Pelaksanaan waran Reklas selisih penilaian kmbl Selisih kurs krn penjabaran Rugi belum direalisasi Laba bersih tahun berjalan Saldo per 30 September 2009
Keterangan
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
675,143 ‐
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
Laba (rugi) belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual
Jumlah ekuitas
41,983 ‐
13,489 ‐
100,000 ‐
2,370,767 ‐
7,500,148 49,643
‐
‐
‐
‐
675,143
‐
‐
‐
‐
‐
‐
(13,489)
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
(302,646) 701,361
2,033,530 375,235 ‐ ‐ ‐ ‐
2,318,626 1,125,704 ‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
2,408,765
3,444,330
‐
(675,143)
(3,747) ‐
Saldo laba Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya penggunaannya
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
(13,489)
(302,646) ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ 701,361
(3,747) ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
(260,663) ‐ ‐ ‐ 250,264 ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
100,000 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
3,747,271 ‐ ‐ ‐ ‐ 625,150
7,935,017 1,500,939 ‐ ‐ 250,264 625,150
(3,747)
(10,399)
‐
100,000
4,372,421
10,311,370
4
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 UNAUDITED 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima Bunga, hadiah dan provisi komisi dana yang dibayar Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Keuntungan (kerugian) dari transaksi valuta asing - bersih Penerimaan kembali kredit yang dihapusbukukan Pendapatan (Beban) non operasional-bersih Pembayaran beban pajak
5,601,534 (3,255,266) 523,936 (1,088,580) 95,726 144,294 23,780 (126,596)
Laba (Rugi) Operasi sebelum perubahan dalam aktiva dan kewajiban Operasi Kenaikan/penurunan Aktiva Operasi Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali Aktiva lain-lain Kenaikan/penurunan Kewajiban Operasi Giro Kewajiban segera lainnya Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Kewajiban lain-lain Arus Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi
1,918,829
4,462,763 (2,226,667) 396,611 (1,506,826) 17,469 223,736 65,343 (450,967) 981,462
(3,023,162) (2,820,666) (4,035,123) 119,606 15,441
423,370 (124,994) (8,202,853) 386,855 435,205
3,519,292 120,190 1,296,140 2,604,316 799,160 501,530 (13,893)
869,706 (51,175) (344,457) 11,340,817 47,705 (1,894,569) (743,623)
1,001,660
3,123,449
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTAS Penurunan (Penambahan) penyertaan dalam bentuk saham Pembelian aktiva tetap Hasil penjualan aktiva tetap Akuisisi Anak Perusahaan
7,079 (177,649) 365 -
(60,097) (181,141) 4,089 -
Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi
(170,205)
(237,149)
(5,193) (128,676) (1,756) (1,551,857) 375,235 1,125,704 (9)
(143,056) 113,453 (3,084) (72,753) (93,639) 31,681 (125)
(186,552)
(167,523)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Setoran modal dari pemegang saham minoritas Surat berharga yang diterbitkan Biaya Emisi efek hutang Pinjaman yang diterima Penambahan Modal disetor Penambahan Agio Saham Pembayaran dividen Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
644,904
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
5
2,718,777
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 UNAUDITED (Lanjutan) 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
PERUBAHAN DALAM KAS DAN SETARA KAS SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN Kas Penempatan pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA TRIWULAN III Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah
PENAMBAHAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
6
928,109 1,921,074 1,378,633
491,255 2,071,492 324,548
4,227,816
2,887,295
1,389,890 2,264,064 1,218,766
538,502 4,591,492 476,078
4,872,720
5,606,072
461,781 342,990 (159,867)
47,247 2,520,000 151,530
644,904
2,718,777
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
1.
UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum P.T. Bank Pan Indonesia Tbk (selanjutnya disebut "Bank") didirikan dengan akta No. 85 tanggal 17 Agustus 1971 dari notaris Juliaan Nimrod Siregar gelar Mangaradja, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. J.A.5/81/24 tanggal 19 April 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 6 Juni 1972 Tambahan No. 210. Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 81 tanggal 25 Juli 2008 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU78480.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 27 Oktober 2008. Bank berkedudukan di Jakarta dengan 45 kantor cabang di Indonesia, 1 (satu) kantor perwakilan di Singapura, 1 (satu) cabang di Cayman Islands. Kantor pusat Bank beralamat di Gedung Panin Centre Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Jumlah karyawan Bank rata-rata 5.301 karyawan untuk triwulan III/tahun 2009 dan 4.710 karyawan untuk triwulan III/tahun 2008. Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha bank umum dalam arti kata seluas-luasnya di dalam maupun di luar negeri. Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 18 Agustus 1971, sesuai dengan ijin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.KEP-205/DDK/II/8/1971 tanggal 18 Agustus 1971. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 5/2-Kep.Dir.tanggal 21 April 1972, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa. Bank tergabung dalam kelompok usaha Panin Group. Susunan pengurus Bank pada tanggal 30 September 2009 adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris / Komisaris Independen Komisaris Komisaris Independen
: :
Drs. Johnny Drs. H. Bambang Winarno
: :
Suwirjo Josowidjojo Drs. Riyanto
Dewan Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Kepatuhan
: : : : : : : : : : :
Drs. H. Rostian Sjamsudin Chandra Gunawan Roosniati Salihin Ng Kean Yik Hendrawan Danusaputra Gunawan Santoso Edy Heryanto Lionto Gunawan Iswanto Tjitradi H. Ahmad Hidayat Antonius Ketut Dwirianto *)
Komite Audit Ketua Anggota
: :
Drs. Riyanto Syamsuar Halim Adriana Mulianto
*) Berlaku efektif setelah memperoleh persetujuan Bank Indonesia. Seluruh anggota Direksi Perseroan diatas diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa I dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa II yang diselenggarakan pada tanggal 8 September 2009. 7
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
b. Anak Perusahaan Bank merupakan pemegang saham terbesar dibandingkan dengan kepemilikan pihak lain serta memiliki pengaruh signifikan atas manajemen anak perusahaan berikut: Anak Perusahaan
Domisili
Jenis Usaha
Persentase Pemilikan 2009
2008
Tahun Operasi Komersial
Jumlah Aktiva 30 Sept 2009 Rp juta
PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI)
Jakarta
Lembaga pembiayaan
54,35%
54,35%
1982
1.569.245
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG)
Jakarta
Asuransi
15,92%
15,92%
1980
474.419
PT Bank Harfa (BHF)
Surabaya
Perbankan
99,997%
100,00%
1972
167.098
PT Verena Oto Finance Tbk (VOF)
Jakarta
Lembaga pembiayaan
42,87%
42,87%
1993
606.460
Seluruh anak Perusahaan berdomisili di Jakarta, kecuali Harfa yang berdomisili di Surabaya. Berdasarkan akta akuisisi No. 56 tanggal 31 Maret 2008 dari Benny Kristianto S.H., notaris di Jakarta, Bank mengakuisisi 100% saham Harfa melalui pembelian 10.000 lembar saham yang diperoleh Bank dengan harga perolehan sebesar Rp 58.063 juta dan dicatat dengan metode pembelian. Proses akuisisi ini telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia dengan surat No. 10/28/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 10 Maret 2008.
c.
Penawaran Umum Efek Bank Penawaran Umum Saham Pada tanggal 28 Oktober 1982, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. SI-014/PM/E/1982 untuk melakukan penawaran umum atas 1.637.500 saham Bank kepada masyarakat. Penawaran Umum Perdana dan Terbatas yang telah dilakukan oleh Bank adalah sebagai berikut:
Tahun
1982 1983 1989 1990 1995 1997 1998 1999 2006
Keterangan
Penawaran Umum Perdana Penawaran Umum Kedua Penawaran Umum Terbatas I Penawaran Umum Terbatas II Penawaran Umum Terbatas III Penawaran Umum Terbatas IV Penawaran Umum Terbatas V Penawaran Umum Terbatas VI Penawaran Umum Terbatas VII
Jumlah Saham
1.637.500 3.162.500 3.200.000 3.830.931 60.180.462 300.902.312 702.105.395 1.225.406.221 4.016.358.393
Nilai Nominal per saham Rp 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 500 500 250 100
Harga Penawaran per saham Rp 3.475 3.550 4.500 13.000 1.900 1.200 500 1.100 350
Nomor dan tanggak surat efektif dari Bapepam
SI-014/PM/E/1982 28 Oktober 1982 SI-017/PM/E/1983 18 Mei 1983 S-467/PM/1989 31 Oktober 1989 21 April 1990 S-725/PM/1995 8 Juni 1995 S-1212/PM/1997 10 Juni 1997 S-1268/PM/1998 19 Juni 1998 S-1180/PM/1999 29 Juni 1999 S-791/BL/2006 28 Juni 2006
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa I para pemegang saham yang tercantum dalam Akta Berita Acara No. 52 tanggal 28 Mei 2004 dari Veronica Lily Dharma, S.H., notaris di Jakarta, disetujui pembagian saham bonus yang berasal dari saldo laba dengan jumlah maksimum 1.176.093.346 saham. Jumlah saham bonus yang dibagikan menjadi sejumlah 1.176.091.818 saham karena adanya pembulatan. Nilai nominal Rp 100 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 28 Juni 2004. Pada tanggal 30 September 2009, sejumlah 23.837.645.998 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) dan sejumlah 250.000.000 saham yang merupakan saham pendiri tidak dicatatkan di bursa. 8
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Penawaran Umum Obligasi Pada tanggal 7 Juni 2007, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-2708/BL/2007 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin II Tahun 2007 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.650 miliar. Pada tanggal 20 Juni 2007, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Surabaya). Penawaran Umum Obligasi Subordinasi Pada tanggal 27 Maret 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-1767/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp. 1,5 triliun. Pada tanggal 10 April 2008, seluruh obligasi subordinasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 5 Juni 2003, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-1279/PM/2003 untuk melakukan penawaran umum obligasi Subordinasi Bank Panin I Tahun 2003 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1,3 triliun. Pada tanggal 23 Juni 2003, seluruh obligasi subordinasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Surabaya). Pada tanggal 17 Juni 2008, Bank telah menarik kembali seluruh obligasi Subordinasi Bank Panin I Tahun 2003 (catatan 27).
2.
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) REVISI
a.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Pada tahun berjalan, Bank dan anak perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang efektif untuk laporan keuangan dimulai atau setelah 1 Januari 2008: PSAK 16 (Revisi 2007), Aktiva Tetap PSAK 16 revisi memperbolehkan penggunaan model revaluasi (revaluation model) atau model biaya (cost model) dalam mengukur aktiva tetap setelah pengakuan awal dan mengharuskan antara lain pendekatan komponen (component approach) dalam menyusutkan aset serta mereview nilai residu dan umur manfaat setiap aktiva tetap. Pada penerapan awal, manajemen memilih menggunakan model biaya. Namun manajemen menentukan bahwa tidak praktis mengestimasi dampak pendekatan komponen dan perubahan nilai residu aktiva baik secara retroaktif maupun prospektif dari tanggal manapun yang lebih awal. Karenanya penerapan standar ini tidak berdampak terhadap nilai tercatat aktiva tetap sebelumnya. Untuk aktiva tertentu yang telah direvaluasi pada tahun sebelumnya sesuai dengan peraturan Pemerintah, nilai revaluasi tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) untuk tujuan penerapan PSAK 16 revisi dan saldo selisih nilai revaluasi sejumlah Rp. 675.143 juta, yang sebelumnya disajikan terpisah pada akun ekuitas, direklas ke saldo laba pada saat penerapan awal standar ini. PSAK 30 (Revisi 2007), Sewa Penerapan PSAK 30 revisi berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi sewa. Perubahan mendasar dari standar ini, dimana klasifikasi dari sewa pembiayaan (finance lease) dan sewa operasi (operating lease) tergantung dari pengalihan secara substantial seluruh risiko dan manfaat, tidak berdampak terhadap laporan keuangan periode sebelumnya. Manajemen menetapkan tidak terdapat sewa operasi pada awal penerapan yang diklasifikasi sebagai sewa pembiayaan menurut standar revisi.
9
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
b. Standar ini telah diterbitkan tetapi belum diterapkan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan Pada bulan Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, menggantikan ketentuan penyajian dan pengungkapan yang diatur dalam PSAK 50 (1998), Akuntansi Investasi Efek Tertentu, dan PSAK 55 (Revisi 1999), Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai. Tujuan standar revisi ini adalah untuk menetapkan prinsip-prinsip penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas dan saling hapus aktiva keuangan dan kewajiban keuangan. Standar ini berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dan perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Prinsip-prinsip dalam standar ini melengkapi prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan dalam PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Standar ini diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Pada bulan Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Standar ini menetapkan prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan. Standar ini juga menetapkan pedoman untuk penghentian pengakuan; jika aset dan kewajiban keuangan dinilai pada nilai wajar, bagaimana menentukan nilai wajar dan mengevaluasi penurunan nilai; serta akuntansi lindung nilai. Standar ini menggantikan ketentuan pengakuan dan pengukuran yang diatur dalam standar akuntansi tertentu yang telah diterbitkan sebelumnya. Entitas harus menerapkan standar ini secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan standar lebih dini diperkenankan. Dalam ketentuan transisi, entitas dapat melakukan penyesuaian perlakuan akuntansi instrumen keuangan yang ada pada akhir periode laporan keuangan sebelum tanggal efektif dengan ketentuan yang ada dalam standar ini dan dampak penyesuaian tersebut diakui dalam laba rugi dan ekuitas periode berjalan. Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar-standar tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasi Bank. 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan telah sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan”. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi adalah dasar akrual. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.
10
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). b. Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Bank dan entitas yang dikendalikan oleh Bank (dan anak perusahaan). Pengendalian dianggap ada apabila Bank mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara. Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aktiva bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan. Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha (Catatan 3c) dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Bank. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi. c. Penggabungan Usaha Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut. Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Bank atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama empat tahun. Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari aset bersih. d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Bank, kecuali untuk cabang di luar negeri yaitu Cayman Islands diselenggarakan dalam satuan Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dicatat sebagai laba rugi tahun berjalan. Kegiatan cabang Cayman Islands merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Bank. Dengan demikian pembukuan cabang tersebut yang diselenggarakan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama dengan Bank. e.
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah : 1)
Perusahaan baik langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); 11
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
2)
Perusahaan asosiasi;
3)
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Bank yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Bank);
4)
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Bank yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Bank serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
5)
Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Bank dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Bank.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. f.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
g. Giro Pada Bank Lain Giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro setelah dikurangi penyisihan penghapusan. h. Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi penyisihan penghapusan. i.
Surat-surat Berharga Surat-surat berharga diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat perolehan sebagai berikut: (i)
Investasi surat berharga diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
(ii)
Investasi surat berharga yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya dicatat sebagai komponen ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat laba atau rugi tersebut direalisasi.
(iii)
Surat berharga hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi dan/atau diskonto yang belum direalisasi.
Untuk surat-surat berharga yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai 12
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
wajar tersebut umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal neraca, kemudian disesuaikan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk merealisasi aktiva tersebut. Untuk surat-surat berharga yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar surat berharga ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang memiliki substansi yang sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aktiva bersih surat berharga tersebut. Dalam hal nilai pasar tidak tersedia, maka penilaian surat-surat berharga ditentukan antara lain dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow. Investasi dalam unit penyertaan di reksadana dinilai berdasarkan Nilai Aktiva Bersih (Net Asset Value) pada tanggal neraca. Pemindahan surat berharga ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dari tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama sisa umur surat berharga tersebut. Pemindahan surat berharga ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dari diperdagangkan dicatat sebesar nilai wajarnya, yang dianggap sebagai biaya perolehan dari surat berharga tersebut. Pemindahan surat berharga ke kelompok tersedia untuk dijual dari dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal transfer diakui dalam komponen ekuitas secara terpisah. Untuk surat berharga yang dipindahkan dari diperdagangkan, laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal transfer telah tercatat sebagai penghasilan dan oleh karena itu tidak boleh dihapus. Surat-surat berharga disajikan di neraca konsolidasi setelah dikurangi penyisihan penghapusan. Untuk surat berharga individual dalam kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo atau kelompok tersedia untuk dijual, bila terjadi penurunan nilai wajar di bawah biaya perolehan (termasuk amortisasi premi dan diskonto) yang bersifat permanen, maka biaya perolehan surat berharga individual harus diturunkan sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan investasi surat berharga ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang, sedangkan biaya perolehan surat berharga hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus. j.
Tagihan dan kewajiban derivatif Perlakuan akuntansi untuk tagihan dan kewajiban derivatif mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 55 (Revisi 1999) tentang Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai. Tagihan dan kewajiban derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif untuk tujuan trading. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dihitung dari selisih antara nilai kontrak dengan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal laporan dan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa. Instrumen derivatif melekat dipisahkan dari kontrak utama dan diperlakukan sebagai instrumen derivatif, jika seluruh kriteria berikut terpenuhi : (1)
Karakteristik ekonomis dan risiko instrumen derivatif melekat tidak secara jelas dan erat berhubungan dengan karakteristik ekonomis dan risiko kontrak utama.
(2)
Instrumen derivatif yang mencakup instrumen derivatif melekat dan kontrak utama tidak dinilai kembali sesuai dengan nilai wajarnya berdasarkan prinsip akuntansi yang diterima umum.
(3)
Instrumen terpisah dengan kondisi yang sama dengan instrumen derivatif melekat dapat merupakan instrumen derivatif seperti yang diatur berdasarkan prinsip akuntansi yang diterima umum. 13
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
(4)
k.
Apabila suatu entitas tidak dapat secara pasti mengidentifikasi dan mengukur instrumen derivatif melekat yang harus dipisahkan dari kontrak utama, maka keseluruhan perjanjian diukur dengan nilai wajar.
Kredit Kredit diakui pada saat pencairannya sebesar pokok kredit. Kredit dinyatakan sebesar jumlah bruto tagihan Bank yang belum dilunasi oleh debitur setelah dikurangi penyisihan penghapusan. Untuk kredit yang direstrukturisasi, dalam pokok kredit termasuk bunga dan biaya lain yang dialihkan menjadi pokok kredit. Bunga yang dialihkan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank. Perlakuan akuntansi untuk kredit yang dibeli dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002. Kredit yang dibeli dari BPPN dinyatakan sebesar pokok kredit atau baki debet. Dalam hal terjadi selisih antara pokok kredit atau baki debet dengan nilai pembelian kredit maka dibukukan sebagai berikut : (i)
Apabila Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur maka selisih dibukukan sebagai Pendapatan Ditangguhkan;
(ii)
Apabila Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur maka selisih dibukukan sebagai Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP);
(iii) Pendapatan Ditangguhkan dan PPAP disajikan sebagai pos pengurang dari kredit yang bersangkutan. Pengakuan pendapatan atas kredit yang dibeli dari BPPN berdasarkan penerimaan kas (cash basis) dilakukan untuk kredit dengan kualitas lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet. Dalam hal Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur, pembayaran dari debitur diakui sebagai pengurang pokok kredit dan/atau pendapatan bunga sesuai dengan perjanjian kredit baru. Apabila Bank tidak membuat perjanjian kredit baru maka seluruh pembayaran diakui sebagai pengurang pokok kredit dan kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga.
l.
Restrukturisasi Kredit Bermasalah Restrukturisasi kredit bermasalah dengan modifikasi persyaratan kredit dicatat prospektif, dan tidak mengubah nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika saldo kredit tercatat melebihi jumlah nilai tunai penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru kredit, maka selisih tersebut diakui sebagai kerugian hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit dan penghasilan bunga sesuai dengan proporsinya.
m. Penyisihan Penghapusan Aktiva serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Penentuan kualitas aktiva produktif dan penyisihan penghapusan aktiva produktif mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan No.9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007.
Aktiva Produktif Aktiva produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga, tagihan derivatif, kredit, tagihan akseptasi, penanaman neto sewa guna usaha, piutang pembiayaan konsumen, penyertaan termasuk komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif. Sejak tahun 2006 estimasi komitmen dan kontinjensi termasuk fasilitas kredit yang belum digunakan. 14
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Penyisihan penghapusan aktiva produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi berdasarkan penelaahan terhadap kualitas masing-masing aktiva produktif, komitmen dan kontinjensi sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, aktiva produktif dan estimasi komitmen dan kontinjensi diklasifikasikan dalam 5 (lima) kategori yaitu lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet. Aktiva Non-Produktif Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku mulai tahun 2006, Bank diwajibkan melakukan penyisihan penghapusan aktiva non produktif (meliputi agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account). Penyisihan penghapusan aktiva non-produktif berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas upaya penyelesaian masing-masing aktiva non-produktif dilakukan pada akhir tahun. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, aktiva non-produktif diklasifikasikan dalam 4 (empat) kategori yaitu lancar, kurang lancar, diragukan dan macet. Penyisihan Penghapusan Aktiva Bank wajib membentuk penyisihan penghapusan aktiva terhadap aktiva produktif dan aktiva nonproduktif berupa: - Cadangan umum untuk aktiva produktif minimum sebesar 1% dari aktiva produktif yang memiliki kualitas lancar. - Cadangan khusus untuk aktiva produktif dan non-produktif kecuali untuk kualitas dalam perhatian khusus hanya berlaku untuk aktiva produktif. Dengan besarnya prosentase penyisihan penghapusan sebagai berikut: Klasifikasi
Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet
Persentase Penyisihan Penghapusan Aktiva Minimum Minimum Minimum
5% 15% 50% 100%
Persentase penyisihan penghapusan di atas diterapkan terhadap saldo setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, kecuali untuk aktiva produktif yang diklasifikasikan lancar dan tidak dijamin dengan agunan tunai. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan penempatan pada Bank Indonesia (BI Intervensi) tidak dibentuk penyisihan penghapusan. Aktiva dihapusbukukan dari penyisihan penghapusan aktiva produktif pada saat manajemen berpendapat bahwa aktiva tersebut harus dihapuskan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar dan/atau sulit untuk ditagih. Penerimaan kembali aktiva produktif yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan aktiva yang bersangkutan selama tahun berjalan. Estimasi kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk diakui sebagai beban dan kewajiban dalam akun “Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi”. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu Anak Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu atas penanaman neto sewa guna usaha, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang dan piutang lain-lain berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang tersebut pada akhir periode. 15
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
n. Tagihan dan kewajiban akseptasi Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letter of Credit (L/C) atau nilai realisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep. Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi penyisihan penghapusan. o.
Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aktiva. Sewa lainnya yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sebagai Lessor Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aktiva berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi neto sewa pembiayaan anak perusahaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor. Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aktiva sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Sebagai Lessee Aktiva pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aktiva sewaan bank dan anak perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca sebagai kewajiban sewa pembiayaan. Pembiayaan sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Pembiayaan sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat asset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
p. Pembiayaan Konsumen Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar jumlah saldo angsuran dari pembiayaan konsumen dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan piutang ragu-ragu. Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse), disajikan sebesar porsi jumlah angsuran piutang yang dibiaya (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank, dalam rangka transaksi tersebut. Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dan pelanggan sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai hutang (pendekatan bruto). Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai beban bunga. 16
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan perbedaan antara jumlah angsuran yang akan diterima dan jumlah pokok pembiayaan. Pendapatan yang belum diakui diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian pembiayaan konsumen dengan menggunakan tingkat pengembalian bunga efektif. Pelunasan sebelum masa berakhirnya kontrak pembiayaan konsumen dianggap sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam tahun berjalan. Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen diakui dan dicatat sebagai pendapatan dalam tahun yang bersangkutan.
q. Penyertaan dalam Bentuk Saham Investasi pada perusahaan asosiasi Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee. Penghasilan dan aktiva dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca konsolidasi sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Bank atas aktiva bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Bank atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Bank mempunyai kewajiban atau melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut. Penyertaan lainnya Penyertaan dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20%, yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Perubahan nilai investasi yang disebabkan karena terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Bank dan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.
r.
Aktiva Tetap Aktiva tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Aktiva tertentu telah dinilai kembali pada tahun-tahun sebelumnya berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Pada penerapan awal PSAK 16 (Revisi 2007), nilai aktiva tertentu yang direvaluasi pada periode sebelumnya sesuai dengan standar sebelumnya dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan selisih penilaian kembali yang disajikan secara terpisah dalam akun ekuitas direklasifikasi ke saldo laba. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo-menurun-ganda (double declining balance method), kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) masing-masing dengan tarif sebagai berikut: 17
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Bangunan Golongan I Golongan II
Persentase 5% 50 % 25 %
Aktiva tetap Golongan I dan II milik anak perusahaan disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 2 – 5 tahun (catatan 50). Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aktiva sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan asset yang dinilai sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya. Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aktiva tetap dicatat sebagai biaya perolehan aktiva jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan asset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aktiva dapat diukur secara andal. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.
s.
Aktiva Tetap yang belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional Aktiva Tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penyisihan penghapusan.
t. Agunan Yang Diambil Alih Tanah dan aktiva lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam akun Agunan Yang Diambil Alih dalam kelompok “Aktiva lain-lain”. Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan penghapusan aktiva produktif. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif Bank. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan penghapusan aktiva agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. u. Simpanan Giro dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro. 18
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank dan anak perusahaan yang bergerak di bidang perbankan. v. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka. Simpanan dari bank lain disajikan sebesar jumlah kewajiban terhadap bank lain. w. Biaya Emisi Emisi Obligasi Biaya emisi obligasi langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode garis lurus. Selisih antara harga pembelian obligasi dengan jumlah tercatat obligasi diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada tahun berjalan. Emisi Obligasi Subordinasi Biaya emisi obligasi subordinasi langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto obligasi subordinasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama 5 (lima) tahun dengan metode garis lurus. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak disusutkan. x.
Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diakui sebagai tagihan sebesar harga penjualan yang disepakati dikurangi pendapatan bunga diterima di muka. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali surat berharga diakui sebagai pendapatan bunga diterima di muka dan diamortisasi selama jangka waktu sejak surat berharga tersebut dibeli hingga dijual kembali.
y.
Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) diakui sebagai kewajiban sebesar harga pembelian yang disepakati dikurangi beban bunga yang dibayar di muka. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali surat berharga diakui sebagai beban bunga yang dibayar di muka dan diamortisasi selama jangka waktu sejak surat berharga tersebut dijual hingga dibeli kembali.
z.
Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit dan aktiva produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet (“non performing”) serta piutang sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen yang macet. Pendapatan bunga atas aktiva non performing yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi. Pendapatan bunga dari kredit dan aktiva produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima. Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan non performing. Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit non performing, kecuali untuk kredit yang diklasifikasikan kurang lancar dan piutang sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen yang macet 19
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit dan piutang. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga pada tahun berjalan. Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan secara proporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok. aa. Pengakuan Pendapatan dan Beban Underwriting Merupakan pendapatan premi dan beban klaim anak perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi: Pendapatan Premi Premi dari asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi yang diperoleh anak perusahaan. Pendapatan premi diterima di muka dicatat sebagai pendapatan premi ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan masa pertanggungannya. Premi belum merupakan pendapatan dihitung secara agregratif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 424/KMK.06/2003, yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 bulan dan 10% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan. Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto. Penurunan (kenaikan) premi belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi belum merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu. Anak perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yang dicatat sehubungan dengan kontrak reasuransi tersebut. Penyajian pendapatan premi dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi dan penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan. Pendapatan premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto. Beban Klaim Beban klaim meliputi klaim yang disetujui (settled claims), klaim dapat proses penyelesaian (outstanding claims) termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (claims incurred but not yet reported) dan beban penyelesaian klaim. Klaim diakui sebagai beban pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang diperoleh dari reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrograsi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang masih dalam proses penyelesaian pada tanggal neraca, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi tahun terjadinya perubahan. Penyajian beban klaim dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah klaim bruto, klaim reasuransi, dan kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri. Klaim reasuransi disajikan sebagai pengurang klaim bruto. 20
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Beban klaim disajikan sebagai beban operasional lainnya. bb. Pengakuan Pendapatan Dan Beban Provisi Dan Komisi Provisi dan komisi yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan terkait dengan jangka waktu diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi secara sistematis selama jangka waktunya. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan, diakui pada saat kredit dilunasi. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
cc. Program Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya Bank memberikan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Bank juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% nilai wajar aktiva program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aktiva program. dd. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.
ee. Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan setelah memperhitungkan pengaruh retroaktif perubahan nilai nominal saham. 21
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
ff. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Bank dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Bank dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Aktiva dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aktiva tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
4.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA
2009 Rp Juta Rupiah Dollar Amerika Serikat
8.064.448 122.746 8.187.194
% 5,014 1,07
2008 Rp Juta 4.296.333 295.159 4.591.492
% 8,552 3,07
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 6/15/PBI/2004 tanggal 28 Juni 2004 yang diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 7/29/PBI/2005 tanggal 6 September 2005 dan No.7/49/PBI/2005 tanggal 29 November 2005 dan Peraturan Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 yang diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap Bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam rupiah ditetapkan sebesar 7,5% yang terdiri dari GWM utama sebesar 5% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM sekunder sebesar 2,5% yang mulai berlaku 24 Oktober 2008 dan GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 1% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, Bank telah memenuhi Giro Wajib Minimum yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
22
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
5.
GIRO PADA BANK LAIN
2009 Rp Juta Pihak hubungan istimewa Bank Dollar Australia Dollar Selandia Baru Jumlah Penyisihan kerugian Jumlah - bersih
34.085 12.700 46.785 (468) 46.317
2008 Rp Juta
19.331 1.624 20.955 (210) 20.745
Pihak ketiga Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Yen Jepang Euro Lainnya Anak Perusahaan Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah - bersih
37.780 968.103 52.599 28.878 21.105 58.996
39.307 189.170 111.137 19.689 62.412 20.350
4.497 23 1.171.981 (11.769) 1.160.212
13.054 4 455.123 (3.578) 451.545
Jumlah Giro pada Bank Lain - Bersih
1.206.529
472.290
Kolektibilitas giro pada bank lain pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 dikelompokkan lancar. Mutasi penyisihan penghapusan giro pada bank lain sampai dengan triwulan III/tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009 Rp Juta Saldo awal Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Saldo akhir Triwulan III
14.112 (1.875) 12.237
2008 Rp Juta 3.220 568 3.788
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.
23
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
6.
PENEMPATAN PADA BANK LAIN Penempatan pada bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut: 2009 Tingkat bunga Jangka waktu
rata-rata
Jumlah Rp Juta
Rupiah Pihak ketiga Bank Call money
1 - 90 hr
7,40%
1.260.000
Anak Perusahaan Deposito berjangka
227.664
Jumlah
1.487.664
Valuta Asing Pihak ketiga Bank Call money Dollar Amerika Serikat
1 - 30 hr
0,34%
2.063.478
Dollar Singapura
6 - 63 hr
0,62%
574.969
Dollar Australia
6 - 63 hr
2,95%
562.363
Euro
7 - 90 hr
0,35%
304.056
55 - 63 hr
0,10%
91.843
7 - 30 hr
0,32%
60.637
Yen Jepang Poundsterling Inggris Dollar Canada
30 hr
0,17%
8.984
Dollar Selandia Baru
31 hr
2,40%
6.970
Jumlah
3.673.300 Jumlah
5.160.964
Penyisihan Penghapusan
(49.680) 5.111.284
24
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 2008 Tingkat bunga Jangka waktu
rata-rata
Jumlah Rp Juta
Rupiah Pihak ketiga Bank Call money
10-39 hr
11,03%
2.765.000
Anak Perusahaan Deposito berjangka
92.779
Jumlah
2.857.779
Valuta Asing Pihak ketiga Bank Call money Dollar Australia
14 - 63 hr
7,00%
666.374
Dollar Singapura
21 - 63 hr
1,11%
525.210
Euro
14 - 32 hr
4,40%
359.122
10 hr
3,32%
103.730
Dollar Amerika Serikat Dollar Selandia Baru
14 hr
8,33%
33.890
Yen Jepang
11 - 12 hr
0,55%
22.430
Franc Swiss
14 hr
2,45%
8.586
Poundsterling Inggris
14 hr
5,15%
8.530
365 - 367 hr
5,70%
244.634
Deposito Berjangka Dollar Amerika Serikat Jumlah
1.972.506 Jumlah
4.830.285
Penyisihan Penghapusan
(100.624) 4.729.661
Deposito berjangka dalam valuta asing yang dimiliki oleh Bank merupakan penempatan dalam perjanjian pembelian obligasi (bond linked deposit) antara Bank dengan beberapa bank asing (deposit taker). Dalam perjanjian tersebut dinyatakan bila pada saat jatuh tempo nilai pasar lebih kecil atau sama dengan nilai put strike price obligasi maka deposit taker akan menjual obligasi tersebut kepada Bank namun apabila pada saat jatuh tempo nilai pasar lebih besar daripada nilai put strike price obligasi maka perjanjian penjualan tersebut akan dibatalkan dan deposit taker akan mengembalikan deposito berjangka tersebut kepada Bank. Seluruh penempatan dilakukan kepada pihak ketiga. Kolektibilitas penempatan pada bank lain pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 dikelompokkan lancar. Mutasi penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain selama triwulan III/tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut : 2009 Rp Juta Saldo awal Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Saldo akhir Triwulan III
40.249 9.431 49.680
2008 Rp Juta 25.979 74.645 100.624
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain. 25
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
7.
SURAT – SURAT BERHARGA Berdasarkan tujuan investasi dan mata uang, surat-surat berharga adalah sebagai berikut: 2009 Rp Juta Pihak hubungan istimewa Dimiliki hingga jatuh tempo Bank - Rupiah
2008 Rp Juta
30.000
-
9.939
10.000
39.939
10.000
1.963.744 347.113
993.689 460.670
-
-
2.310.857
1.454.359
323.550
853.464 283.408
30.000
49.778
353.550
1.186.650
Jumlah pihak ketiga Dikurangi: Penyisihan penghapusan
2.664.407
2.641.009
Jumlah Surat Berharga - Bersih
2.665.504
Tersedia untuk dijual Anak Perusahaan - Rupiah Jumlah pihak istimewa Pihak ketiga Dimiliki hingga jatuh tempo Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Anak perusahaan - Rupiah Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Anak perusahaan - Rupiah Jumlah tersedia untuk dijual
(38.842)
26
(38.081) 2.612.928
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Berdasarkan jenis dan tujuan investasi, surat berharga adalah sebagai berikut: 2009 Rp Juta Pihak hubungan istimewa Dimiliki hingga jatuh tempo Bank Obligasi lainnya - bersih Tersedia untuk dijual Anak Perusahaan Obligasi lainnya - bersih Jumlah Surat Berharga pihak hubungan istimewa
2008 Rp Juta
30.000
-
9.939 39.939
10.000 10.000
2.260.644 50.213 2.310.857
1.368.138 86.221 1.454.359
Tersedia untuk dijual Bank Obligasi lainnya - bersih Medium Term Note - bersih Penyertaan unit reksadana
323.550 -
1.124.845 12.027
Anak Perusahaan Obligasi lainnya Penyertaan unit reksadana
30.000 -
30.000 19.778
353.550
1.186.650
Jumlah Surat-surat Berharga - Rupiah Penyisihan penghapusan
2.704.346 (38.842)
2.651.009 (38.081)
Jumlah Surat-surat Berharga Bersih- Rupiah
2.665.504
2.612.928
Pihak ketiga Dimiliki hingga jatuh tempo Bank Obligasi lainnya - bersih Promes - bersih SBPU - bersih Medium Term Note - bersih Wesel tagih - bersih Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo
Jumlah tersedia untuk dijual
2009
2008
Tingkat bunga rata-rata per September Rupiah Obligasi Obligasi subordinasi Surat Utang Negara Valuta Asing Obligasi
27
10,66% 12,25% 12,89%
10,74% 12,25% -
7,74%
7,54%
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Jangka waktu surat-surat berharga sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2009
2008
Rupiah Obligasi Obligasi Subordinasi SUN
1 bulan - 12 tahun 8 tahun 3 bulan - 29 tahun
4 bulan - 30 tahun 8 tahun -
Dollar Amerika Serikat Obligasi
6 bulan - 29 tahun
1 - 30 tahun
Kolektibilitas surat-surat berharga pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Klasifikasi
2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
2.693.778 10.568 2.704.346
2.640.441 10.568 2.651.009
Surat-surat Berharga Lancar Macet Jumlah Surat-surat Berharga
Mutasi penyisihan penghapusan surat-surat berharga selama Triwulan III/tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan
34.798 4.044
44.707 (6.626)
Saldo akhir Triwulan III
38.842
38.081
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan surat-surat berharga tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya surat-surat berharga tersebut.
28
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
8. OBLIGASI PEMERINTAH 2009 Rp Juta
Diperdagangkan Rupiah Nilai perolehan - bersih Dollar Amerika Serikat Nilai perolehan - bersih Jumlah Obligasi Pemerintah untuk diperdagangkan Tersedia untuk dijual Rupiah Nilai perolehan - bersih Dollar Amerika Serikat Nilai perolehan - bersih Jumlah Obligasi Pemerintah tersedia untuk dijual Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Rupiah Nilai nominal - bersih Dollar Amerika Serikat Nilai nominal - bersih Jumlah Obligasi Pemerintah dimiliki hingga jatuh tempo Jumlah Obligasi Pemerintah
2008 Rp Juta
65.150
33.277
65.150
33.277
2.599.500
582.990
68.936 2.668.436
516.475 1.099.465
5.484.898
4.360.354
1.274.900 6.759.798
382.108 4.742.462
9.493.384
5.875.204
9. TAGIHAN DERIVATIF Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (forward) dan swap untuk tujuan trading. Bank bertindak sebagai perantara transaksi swap. Transaksi swap terdiri dari kontrak swap mata uang. Transaksi tersebut merupakan komitmen untuk melunasi kewajiban dalam mata uang asing dengan kurs yang ditentukan terlebih dahulu. Risiko pasar dari transaksi derivatif timbul sebagai akibat dari adanya perubahan nilai potensial fluktuasi kurs mata uang, sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada Bank. Jangka waktu dari pembelian dan penjualan berjangka valuta asing pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 berkisar antara 1 sampai 97 hari dan 3 sampai 97 hari. Rincian transaksi derivatif pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut : 2009 Nilai pasar dari kontrak
Transaksi
Beli Rp Juta
Pihak ketiga Forward Swap Spot Penyisihan penghapusan Jumlah
29
Jual Rp Juta
20.728 670.025 189.580
21.136 694.808 190.502
880.333
906.446
Tagihan derivatif Tagihan Rp Juta 408 24.783 922 (1.114) 24.999
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
2008 Nilai pasar dari kontrak
Transaksi Pihak ketiga Forward Swap Penyisihan penghapusan Jumlah
Beli Rp Juta
Jual Rp Juta
81.653 1.760.524
82.385 1.778.849
1.842.177
1.861.234
Tagihan derivatif Tagihan Rp Juta
732 18.325 (191) 18.866
Kolektibilitas tagihan derivatif pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 dikelompokkan lancar. Mutasi penyisihan penghapusan tagihan derivatif adalah sebagai berikut: 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan
1.114 -
182 9
Saldo akhir Triwulan III
1.114
191
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan derivatif tersebut.
30
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
10. KREDIT YANG DIBERIKAN a. Jenis Pinjaman
2009 L
DPK
KL
D
M
Total
Rupiah 10.165.015
860.350
65.322
47.999
100.470
Pinjaman rekening koran
Kredit konsumsi
8.267.607
349.339
54.086
74.305
140.979
11.239.156 8.886.316
Kredit investasi
5.550.685
535.516
332.164
57.020
168.751
6.644.136
Kredit modal kerja
5.363.649
4.527.643
463.722
301.048
16.011
55.225
Pembiayaan bersama
390.312
-
-
-
-
390.312
Anjak piutang - bersih
251.591
-
-
6.171
11.497
269.259
Pinjaman karyawan
79.849
5
3
-
3
79.860
Kredit kepada bank
35.229
-
-
-
-
35.229
1.264.668
86.641
12.935
323.806
38.396
1.726.446
30.532.599
2.295.573
765.558
525.312
515.321
34.634.363
-
-
-
-
-
-
30.532.599
2.295.573
765.558
525.312
515.321
34.634.363
Kredit investasi
2.876.285
219.313
-
-
-
3.095.598
Kredit kepada bank
2.216.408
-
-
-
2.216.408
Kredit lainnya Kredit yang dibeli dari BPPN Jumlah - Rupiah Valuta Asing
Kredit modal kerja
506.159
Pembiayaan bersama
413.205
Kredit konsumsi Kredit lainnya Jumlah - Valuta asing Jumlah Penyisihan Penghapusan Jumlah Kredit - Bersih
-
-
-
25.002
785.109
-
-
-
-
413.205
752
300
-
91
-
1.143
68.397
55.672
-
12.140
-
136.209
6.081.206
529.233
-
12.231
25.002
6.647.672
36.613.805
2.824.806
41.282.035
(362.366) 36.251.439
31
253.948
(39.429) 2.785.377
765.558
537.543
540.323
(114.802)
(268.681)
(504.797)
(1.290.075)
650.756
268.862
35.526
39.991.960
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
2008 L
DPK
KL
D
M
Total
Rupiah 10.588.564
580.837
31.598
33.358
127.022
Pinjaman rekening koran
Kredit konsumsi
8.231.515
243.859
34.232
30.247
167.195
11.361.379 8.707.048
Kredit investasi
6.066.404
548.751
9.953
9.329
353.875
6.988.312
Kredit modal kerja
4.105.649
3.771.644
208.069
6.852
14.378
104.706
Anjak piutang - bersih
261.279
-
-
-
-
261.279
Pembiayaan bersama
200.106
-
-
-
-
200.106
Pinjaman karyawan
63.068
13
-
-
3
63.084
Kredit kepada bank
15.968
-
-
-
-
15.968
1.029.180
48.196
4.564
3.712
10.068
1.095.720
30.227.728
1.629.725
87.199
91.024
762.869
32.798.545
-
-
-
-
9.611
9.611
30.227.728
1.629.725
87.199
91.024
772.480
32.808.156
3.362.813
Kredit lainnya Kredit yang dibeli dari BPPN Jumlah - Rupiah Valuta Asing
3.272.757
90.056
-
-
-
Kredit modal kerja
Kredit investasi
566.631
-
-
20.619
40.899
628.149
Pembiayaan bersama
328.344
10.005
-
-
247.631
585.980
Kredit kepada bank
529.739
-
-
-
-
529.739
1.436
173
-
-
-
1.609
408.356
-
-
-
-
408.356
5.107.263
100.234
-
20.619
288.530
5.516.646
35.334.991
1.729.959
87.199
111.643
1.061.010
38.324.802
(6.399)
(19.129)
(601.103)
(1.004.895)
80.800
92.514
459.907
37.319.907
Kredit konsumsi Kredit lainnya Jumlah - Valuta asing Jumlah Penyisihan Penghapusan Jumlah Kredit - Bersih
(343.228) 34.991.763
(35.036) 1.694.923
b. Sektor Ekonomi 2009 L
DPK
KL
D
M
Total
Rupiah Perdagangan
7.908.462
412.154
33.337
68.229
118.239
8.540.421
Jasa
6.333.648
275.009
15.287
30.227
80.332
6.734.503
Industri
3.332.894
400.386
561.499
335.598
55.177
4.685.554
Konstruksi
1.232.891
58.999
2.071
12.626
41.577
1.348.164
11.724.704
1.149.025
153.364
78.632
219.996
13.325.721
30.532.599
2.295.573
765.558
525.312
515.321
34.634.363
Lain-lain Jumlah - Rupiah Valuta asing Jasa
3.735.804
684
-
91
-
3.736.579
365.602
437.311
-
12.140
25.002
840.055
Perdagangan
67.514
4.253
-
-
-
71.767
Konstruksi
65.759
-
-
-
-
65.759
Lain-lain
1.846.527
86.985
-
-
-
1.933.512
Jumlah - Valuta asing
6.081.206
529.233
-
12.231
25.002
6.647.672
Jumlah
36.613.805
2.824.806
765.558
537.543
540.323
41.282.035
Penyisihan penghapusan Jumlah Kredit - Bersih
(362.366) 36.251.439
(39.429) 2.785.377
(114.802) 650.756
(268.681) 268.862
(504.797) 35.526
(1.290.075) 39.991.960
Industri
32
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
2008 L
DPK
KL
D
M
Total 8.239.442
Rupiah Perdagangan
7.753.164
304.995
29.921
29.390
121.972
Jasa
5.493.802
185.903
15.341
7.007
79.705
5.781.758
Industri
3.520.422
90.776
3.957
15.310
256.545
3.887.010
1.192.260
70.618
5.342
6.366
20.393
1.294.979
Lain-lain
Konstruksi
12.268.080
977.433
32.638
32.951
293.865
13.604.967
Jumlah - Rupiah
30.227.728
1.629.725
87.199
91.024
772.480
32.808.156
Valuta asing Jasa
1.968.666
-
-
-
247.631
2.216.297
Industri
1.092.321
-
-
20.619
40.899
1.153.839
138.472
173
-
-
-
138.645
36.282
-
-
-
-
36.282
Lain-lain
1.871.522
100.061
-
-
-
1.971.583
Jumlah - Valuta asing
5.107.263
100.234
-
20.619
288.530
5.516.646
35.334.991
1.729.959
87.199
111.643
1.061.010
38.324.802
(6.399)
(19.129)
(601.103)
(1.004.895)
80.800
92.514
459.907
37.319.907
Perdagangan Konstruksi
Jumlah
(343.228)
Penyisihan penghapusan Jumlah Kredit - Bersih
34.991.763
(35.036) 1.694.923
c. Jangka waktu Jangka waktu pinjaman diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut : Berdasarkan Periode Perjanjian Kredit
≤ 1 tahun
2009
2008
Rp Juta
Rp Juta
14.947.605
12.206.990
> 1 - 2 tahun
4.153.376
3.735.612
> 2 - 5 tahun
9.903.023
10.101.595
12.278.031
12.280.605
41.282.035
38.324.802
> 5 tahun Penyisihan Penghapusan
(1.290.075)
(1.004.895)
Jumlah Kredit - Bersih
39.991.960
37.319.907
Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit: 1. Tingkat bunga rata-rata untuk kredit dalam mata uang Rupiah pada triwulan III/tahun 2009 dan 2008 adalah 14,73% dan 12,67%, sedangkan dalam valuta asing adalah 7,61% dan 7,47%. 2. Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. Kredit juga dijamin dengan jaminan tunai berupa giro, tabungan dan deposito berjangka (Catatan 18). Manajemen berkeyakinan agunan yang diterima tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
33
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
3. Kredit untuk modal kerja dan investasi terdiri dari pinjaman jangka panjang, tetap, berulang dan diskonto, sedangkan kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit konsumsi lain. Kredit dalam Rupiah berjangka waktu 1 bulan sampai 21 tahun, sedangkan kredit dalam valuta asing berjangka waktu antara 5 bulan sampai 10 tahun. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama dalam Rupiah berjangka waktu 3 tahun sampai 11 tahun sedangkan dalam valuta asing berjangka waktu 3 tahun sampai 8 tahun. 4. Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase penyertaan berkisar antara 3% sampai dengan 30,30% per triwulan III/tahun 2009 dan 6,57% sampai dengan 56,59% per triwulan III/tahun 2008. 5. Kredit kepada karyawan bank merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah, dan keperluan lainnya yang dibebani bunga sebesar 6% per tahun dengan jangka waktu 1 sampai dengan 10 tahun. Pembayaran kredit dibayar kembali dengan pemotongan gaji setiap bulan. 6. Dalam jumlah kredit termasuk kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp 17.820 juta dan Rp 14.317 juta, setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 268 juta dan Rp 210 juta masing-masing pada triwulan III/tahun 2009 dan 2008. 7. Bank melakukan penyelamatan kembali atas kredit yang diberikan untuk beberapa debitur dengan saldo pada triwulan III/tahun 2009 dan 2008 sebesar Rp 1.107.851 juta dan Rp 202.374 juta. 8. Rasio kredit usaha kecil terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 4,72% dan 4,33% masing-masing pada triwulan III/tahun 2009 dan triwulan III/tahun 2008. 9. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, rincian kredit yang direstrukturisasi menurut jenis dan kualitas pinjaman adalah sebagai berikut: 2009 L Rp Juta Rupiah Kredit investasi Kredit modal kerja Kredit konsumsi Pinjaman rekening koran
Jumlah Kredit - bersih
DPK Rp Juta
KL Rp Juta
D Rp Juta
M Rp Juta
Total Rp Juta
5 51 56
126 126
3.428 3.428
-
25 25
3.559 76 3.635
56
126
3.428
-
25
3.635
2008 L Rp Juta Rupiah Kredit investasi Kredit modal kerja konsumsi Pinjaman rekening koran Total Rupiah Valas Pembiayaan bersama Total Valas
DPK Rp Juta
KL Rp Juta
D Rp Juta
M Rp Juta
Total Rp Juta
30 28 74 -
101 -
-
-
3.428 25 -
3.559 28 99 -
132
101
-
-
3.453
3.686
-
-
-
-
46.136 46.136
46.136 46.136
132
101
-
-
49.589
49.822
34
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
10. Rasio non-performing loan (NPL) pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
NPL Bruto NPL Neto
2009 4,78% 2,77%
2008 3,42% 1,88%
11. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK . 12. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah: 2009
2008
Rp Juta
Rp Juta
Rupiah Industri
952.274
275.812
Perdagangan
219.805
181.283
Jasa
125.846
102.053
Konstruksi Lain-Lain
56.274 451.992
32.101 359.454
1.806.191
950.703
Jumlah Valas Industri
37.142
61.518
91
247.631
Perdagangan
-
-
Lain-Lain
-
-
37.233
309.149
1.843.424
1.259.852
Jasa
Jumlah Jumlah Kredit Bermasalah
13. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, kredit yang disalurkan dengan sistim penyaluran kredit melalui lembaga pembiayaan PT. Verena Oto Finance dan PT. Clipan Finance Indonesia Tbk, berupa kredit kendaraan motor dan mobil sebesar Rp 611.518 juta dan Rp 739.118 juta. 14. Mutasi penyisihan penghapusan kredit sampai dengan triwulan III/tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Rp Juta Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Pelunasan kredit yang telah dihapusbukukan Penghapusan selama tahun berjalan
1.244.127 629.122 144.294 (727.468)
Saldo akhir triwulan III
1.290.075
2008 Rp Juta 681.777 99.382 223.736 1.004.895
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan kredit tersebut di atas adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
35
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
15. Pembelian kredit dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) a. Pada tahun 2002, Bank membeli kredit dari BPPN dengan perincian sebagai berikut: 2009
Valuta asing Rp Juta
Rupiah Rp Juta Baki debet Nilai pembelian
1.137.398 1.137.398
Jumlah Rp Juta
336.796 336.796
1.474.194 1.474.194
b. Ikhtisar perubahan saldo kredit di atas pada Triwulan III/tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Rupiah Rp Juta Saldo awal tahun Penerimaan angsuran pokok
Jumlah Rp Juta
4.769 (4.769)
4.769 (4.769)
Saldo akhir per September 2009 Penyisihan penghapusan
-
-
Bersih
-
-
2008 Rupiah Rp Juta Saldo awal tahun Penerimaan angsuran pokok
Jumlah Rp Juta
45.544 (35.932)
45.544 (35.932)
Saldo akhir per September 2008 Penyisihan penghapusan
9.612 -
9.612 -
Bersih
9.612
9.612
a. Ikhtisar perusahaan perantara yang digunakan dalam pembelian kredit :
Nama Perusahaan Sharehaven Finance Ltd. Florida Commerce Ltd. Dwi Magna Corp. Ltd. Maxima Perdana Finance Inc. PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas Victoria Securities International Corp. JAIC/Japan Asia Investment Co. Ltd. Nicholson Finance Ltd. Newquay Offshore Ltd. Ultra Lead Associated Ltd.
Mekanisme Pengendalian/ Hubungan Transaksi Kepemilikan Keuangan Konsolidasi Perantara Perantara Perantara Perantara Perantara Perantara Perantara Perantara Perantara Perantara
36
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
b. Jumlah pokok kredit/baki debet untuk kredit yang dibeli dari BPPN, jumlahnya sama dengan harga yang dibayar melalui perusahaan konsorsium/perusahaan perantara, sehingga tidak terdapat penyisihan penghapusan kredit atau pendapatan yang ditangguhkan yang timbul dari transaksi pembelian kredit. c. Pendapatan bunga dan pendapatan lain yang diperoleh dari kredit yang dibeli dari BPPN sejak tanggal pembelian sampai dengan 30 September 2009 dan 2008 sebesar Rp 461.897 juta. 16. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, kredit yang dibeli dari BPPN telah memiliki perjanjian kredit baru. 17. Tambahan penyediaan dana kepada debitur yang memiliki kredit yang dibeli dari BPPN adalah sebesar Rp 223.187 juta dan USD 2 juta pada tanggal 30 September 2009 dan 2008.
11. TAGIHAN ATAS SURAT BERHARGA YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (REVERSE REPO) Akun ini merupakan efek obligasi yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 dengan perincian sebagai berikut: 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Rupiah Bank
Harga jual kembali Pendapatan bunga yang belum direalisasi Jumlah
-
-
-
-
8.000
8.000
8.000
8.000
Jumlah Penyisihan penghapusan
8.000 -
8.000 -
Jumlah - Bersih
8.000
8.000
Anak Perusahaan Harga jual kembali Pendapatan bunga yang belum direalisasi Jumlah
Kolektibilitas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 30 September 2009 dikelompokkan lancar. Mutasi penyisihan penghapusan surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah sebagai berikut: 2009 Rp Juta
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Saldo akhir triwulan III
2008 Rp Juta 596
3.928
(596)
(3.928)
-
-
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali. 37
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
12. PENDAPATAN YANG MASIH AKAN DITERIMA Merupakan pendapatan yang masih akan diterima dengan perincian sebagai berikut: 2009 Rp Juta
Penanaman neto sewa guna usaha Tagihan bunga Lainnya Jumlah
2008 Rp Juta
875.048 591.819 -
981.703 528.417 538
1.466.867
1.510.658
13. TAGIHAN AKSEPTASI Tagihan Akseptasi merupakan tagihan kepada nasabah. 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Tagihan Akseptasi Rupiah Valuta asing Jumlah Penyisihan penghapusan
260.985 365.968 626.953 (6.267)
458.838 558.123 1.016.961 (10.122)
Tagihan Akseptasi - Bersih
620.686
1.006.839
Tagihan Akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:
Rupiah Rp Juta Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 s/d 3 bulan Lebih dari 3 s/d 6 bulan Lebih dari 6 s/d 12 bulan Jumlah
5.203 6.998 248.784 260.985
2009 Valuta asing Rp Juta
Jumlah Rp Juta
8.414 20.810 321.614 15.130 365.968
13.617 27.808 570.398 15.130 626.953
Kolektibilitas tagihan akseptasi adalah sebagai berikut: 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Lancar
626.953
1.016.961
Jumlah Penyisihan penghapusan
626.953 (6.267)
1.016.961 (10.122)
Jumlah
620.686
1.006.839
38
Rupiah Rp Juta 11.830 447.008 458.838
2008 Valuta asing Rp Juta 273.087 257.108 27.928 558.123
Jumlah Rp Juta 284.917 704.116 27.928 1.016.961
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Mutasi penyisihan kerugian tagihan akseptasi adalah sebagai berikut: 2009 Rp Juta
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Saldo akhir Triwulan III
2008 Rp Juta
39.200 (32.933)
8.934 1.188
6.267
10.122
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan tagihan akseptasi tersebut di atas adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.
14. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM
Persentase Kepemilikan (%) 2009 2008
2009 Rp Juta
Sekuritas Modal Ventura Lembaga Pembiayaan
29,00 20,00
29,00 20,00 20,00
121.770 -
92.358 2.000 -
Properti
46,00
46,00
79.531
79.335
201.301
173.693
Jenis Usaha Metode Ekuitas Bank PT Panin Sekuritas Tbk PT Epanin Dotcom PT Evergreen Finance (d/h PT Dai-ichi Kangyo Panin Finance) Anak Perusahaan PT Laksayudha Abadi Jumlah Metode Biaya Bank PT ANZ Panin Bank PT First Asia Capital (d/h PT Panin Capital) PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia PT Sarana Kalimantan Selatan Ventura Anak Perusahaan PT Asuransi Maipark Indonesia Jumlah
2008 Rp Juta
Perbankan Sekuritas
15,00 2,50
15,00 2,50
7.500 750
7.500 750
Lembaga Pembiayaan
9,33
9,33
625
625
Modal Ventura
1,04
1,04
40
40
Asuransi
1,69
1,69
761 9.676
761 9.676
Jumlah Penyertaan Dalam Bentuk Saham Penyisihan Penghapusan
210.977 (11.539)
183.369 (10.157)
Jumlah Penyertaan Dalam Bentuk Saham - Bersih
199.438
173.212
PT Evergreen Finance (d/h PT Dai-ichi Kangyo Panin Finance) Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-128/KM.10/2009 tanggal 27 Mei 2009 tentang pencabutan izin usaha PT Evergreen Finance, ditetapkan bahwa PT Evergreen Finance dilarang melakukan kegiatan Perusahaan Pembiayaan dan penyelesaian hak dan kewajiban PT Evergreen Finance dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
39
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
PT Epanin Dotcom Pada bulan Juni 2009, Bank tidak lagi memiliki penyertaan di PT Epanin Dotcom.
Saldo penyertaan dalam bentuk saham per 30 September 2009 dan 2008 berdasarkan kolektibilitas menurut Ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
Klasifikasi
2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Lancar Macet
210.352 625
182.744 625
Jumlah Penyisihan penghapusan
210.977 (11.539)
183.369 (10.157)
Bersih
199.438
173.212
Mutasi penyisihan penghapusan penyertaan sampai dengan triwulan III/tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut : 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan
10.064 1.475
8.122 2.035
Saldo akhir Triwulan III
11.539
10.157
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan penyertaan tersebut diatas adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penyertaan dalam bentuk saham.
40
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
15. AKTIVA TETAP DAN AKTIVA SEWA GUNA USAHA Rincian mutasi dan saldo aktiva tetap adalah sebagai berikut : 2009 1 Januari 2009 Rp Juta
Penambahan Rp Juta
Pengurangan Rp Juta
Reklasifikasi Rp Juta
30 Sept 2009 Rp Juta
Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Golongan I dan II Aktiva Sewa Guna Usaha Jumlah
541.231 1.124.297 954.135 1.260 2.620.923
6.150 27.138 154.879 1.219 189.386
(8) (5.697) (5.705)
(3.604) 31.908 (110) 28.194
543.777 1.183.335 1.103.207 2.479 2.832.798
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Golongan I dan II Aktiva Sewa Guna Usaha Jumlah
353.997 594.800 341 949.138
47.583 146.282 158 194.023
(8) (3.646) (3.654)
13.760 (123) 13.637
415.332 737.313 499 1.153.144
Jumlah Bersih
1.671.785
1.679.654
Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai Tanah Bangunan - net Jumlah
23.569 2.683 26.252 (14.299)
Penyisihan penghapusan
11.953
Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai Net
2008 1 Januari 2008 Rp Juta
Penambahan Rp Juta
Pengurangan Rp Juta
Reklasifikasi Rp Juta
30 Sept 2008 Rp Juta
Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Golongan I dan II Aktiva Sewa Guna Usaha Jumlah
517.136 1.073.096 726.785 1.260 2.318.277
13.601 26.425 146.670 186.696
(12.470) (12.470)
1.139 (3.160) (2.021)
530.737 1.100.660 857.825 1.260 2.490.482
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Golongan I dan II Aktiva Sewa Guna Usaha Jumlah Jumlah Bersih
292.942 437.669 77 730.688 1.587.589
41.567 120.317 203 162.087
(10.040) (10.040)
2.680 (1.850) 830
337.189 546.096 280 883.565 1.606.917
Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai Tanah Bangunan - net Jumlah
18.365 23.980 42.345
Penyisihan penghapusan
(21.771) 20.574
Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai Net
41
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Beban penyusutan adalah Rp 193.676 30 September tahun 2009 dan 2008.
juta
dan
Rp
164.720
juta
masing-masing
untuk
Pada tahun 2001, Bank melakukan penilaian kembali sebagian tanah dan bangunan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus 1998 dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-29/PJ.42/1998 tanggal 17 September 1998. Aktiva tetap yang dinilai kembali adalah aktiva tanah dan bangunan pada tanggal 31 Agustus 2001. Berdasarkan laporan penilai dari PT Kharisma Tridaya tanggal 26 Oktober 2001, dasar yang digunakan dalam penilaian kembali aktiva mencakup metode perbandingan data pasar untuk penilaian tanah dan metode kalkulasi biaya untuk penilaian bangunan. Pada tanggal 16 Nopember 2001, Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa dalam Surat Keputusan No. KEP-05/WPJ.06/KP.0404/2001. Selisih bersih penilaian kembali aktiva tetap sebesar Rp 750.708 juta setelah dikurangi pajak sebesar Rp 83.412 juta dikreditkan pada “Selisih penilaian kembali aktiva tetap”. Selisih penilaian kembali tersebut sebesar Rp 9.719 pada tahun 2005 dan Rp 34.909 juta pada tahun 2004 oleh Bank Indonesia. Koreksi tersebut dibukukan sebagai pengurangan aktiva tetap dan selisih penilaian kembali aktiva tetap dalam akun ekuitas. Pada tahun 1988, Bank menilai kembali aktiva tetap (kecuali tanah) yang diperoleh sampai dengan 12 September 1986 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 1986 tanggal 2 Oktober 1986 yang telah mendapat pengesahan dari Kepala Inspeksi Pajak Jakarta Pusat Lima dengan surat No. KEP-121/WPJ.03/KI.13/1988 tanggal 24 Maret 1988. Selisih penilaian kembali atas aktiva tetap ini sejumlah Rp 1.565 juta dikreditkan pada "Selisih penilaian kembali aktiva tetap". Pada awal penerapan PSAK 16 (Revisi 2007) nilai revaluasi aktiva tetap dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan saldo hasil penilaian kembali yang sebelumnya dicatat sebagai bagian dari ekuitas direklas ke saldo laba. Aktiva tetap Bank kecuali tanah telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran, kecurian dan resiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 2.420.450 juta dan USD 6 juta pada triwulan III/tahun 2009 serta Rp 1.781.171 juta, USD 5 juta serta Euro 8 ribu pada triwulan III/tahun 2008. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan. Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo sampai dengan 2038. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Manajemen Bank dan anak perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat semua aktiva tetap masih lebih rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak diperlukan penurunan nilai aktiva tetap. Aktiva tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional direklasifikasi ke aktiva lain-lain agar sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku (catatan 17).
42
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
16. SINKING FUND UNTUK PELUNASAN OBLIGASI DAN OBLIGASI SUBORDINASI 2008 Rp Juta
Anak Perusahaan Obligasi Clipan Finance Indonesia I Tahun 2003
5.250
Jumlah
5.250
Anak Perusahaan Merupakan penempatan deposito berjangka pada PT. Bank Mega Tbk yang dibatasi penggunaannya sehubungan dengan penerbitan obligasi CFI, yang merupakan 1 (satu) kali dari jumlah bunga obligasi yang harus dibayar untuk setiap periode pembayaran bunga obligasi. Deposito berjangka waktu 1 bulan. Tingkat bunga per triwulan III/tahun 2008 sebesar 11%.
17. AKTIVA LAIN-LAIN 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Bank Agunan yang diambil alih Aktiva tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional Uang muka pendirian cabang/capem Uang muka pembelian aktiva tetap Biaya Gratifikasi yang ditangguhkan Uang muka kepada pihak ketiga Pajak dibayar di muka Uang jaminan kepada pihak ketiga Rekening antar kantor Tagihan kepada pihak ketiga Cadangan Aktiva Tetap yang belum digunakan Lainnya Anak Perusahaan Agunan yang diambil alih Beban Ditangguhkan Piutang premi dan reasuransi - bersih Piutang lain-lain Lainnya Jumlah Dikurangi : Penyisihan penghapusan agunan yang diambil alih Jumlah
470.795 394.273 102.424 85.916 27.533 26.594 10.824 5.116 1.706 1.408 (95.081) 93.509
442.020 366.751 152.062 73.676 23.527 144.473 10.824 4.494 6.680 (37.304) 62.265
9.158 15.000 2.781 2.456 2.724
9.629 18.820 8.108 1.320 33.213
1.157.136
1.320.558
(188.014) 969.122
43
(73.830) 1.246.728
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit berupa surat berharga dalam bentuk saham, tanah, bangunan dan kendaraan yang telah diambil alih oleh Bank dan Anak Perusahaan. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, dalam agunan yang diambil alih termasuk surat berharga dalam bentuk saham yang diperdagangkan di bursa dengan nilai tercatat masing-masing Rp 291.939 juta dan Rp 377.819 juta, setelah dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai pasar masing-masing sebesar Rp 188.014 juta dan Rp 73.830 juta. Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih.
Aktiva Tetap yang Belum Digunakan Aktiva tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional merupakan tanah dan bangunan yang direncanakan untuk pembukaan cabang dan tempat kegiatan pendukung operasional Bank dan anak perusahaan. Manajemen berkeyakinan tidak terdapat penurunan nilai atas aktiva tetap yang belum digunakan.
18. SIMPANAN Simpanan terdiri dari :
Pihak Hubungan Istimewa Rp Juta Bank Giro Tabungan Deposito Berjangka Sub Jumlah Anak Perusahaan Giro Tabungan Deposito Berjangka Sub Jumlah Jumlah
2009 Pihak Ketiga
Jumlah
Rp Juta
Rp Juta
Pihak Hubungan Istimewa Rp Juta
2008 Pihak Ketiga
Jumlah
Rp Juta
Rp Juta
26.086 14.253 422.095
12.243.012 9.350.062 31.404.666
12.269.098 9.364.315 31.826.761
25.028 28.155 394.265
7.246.395 7.174.804 28.364.423
7.271.423 7.202.959 28.758.688
462.434
52.997.740
53.460.174
447.448
42.785.622
43.233.070
-
3.623 273 6
3.623 273 6
-
8.576 11.858 85.540
8.576 11.858 85.540
-
3.902
3.902
-
105.974
105.974
462.434
53.001.642
53.464.076
447.448
42.891.596
43.339.044
44
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
a. Giro Merupakan simpanan dalam Rupiah maupun Valuta asing yang dapat diambil setiap saat, dengan rincian sebagai berikut: 2009 Rp Juta Pihak hubungan istimewa Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat
22.200 3.886
18.679 6.349
26.086
25.028
3.391.724 7.309.613 646.520 370.067 273.458 114.507 75.772 16.313 9.394 35.644
2.544.174 3.282.412 572.507 445.516 316.042 34.372 12.136 24.330 14.906
12.243.012
7.246.395
3.623
8.576
12.272.721
7.279.999
Sub Jumlah Pihak ketiga Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Dollar Australia Euro Yen Jepang Poundsterling Inggris Dollar Canada Dollar Selandia Baru Lainnya Sub Jumlah Anak Perusahaan Rupiah Jumlah
2009 Tingkat bunga rata-rata per triwulan III Rupiah Valuta asing
2008 Rp Juta
4,37% 1,19%
2008 3,75% 1,79%
Pada triwulan III/tahun 2009 dan 2008 giro yang diblokir masing-masing sebesar Rp 24.373 juta dan Rp 22.230 juta.
45
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
b. Tabungan Merupakan tabungan dari masyarakat dalam Rupiah dengan rincian sebagai berikut : 2009 Rp Juta Rupiah Bank Tabungan Panin Tabungan Bisnis Panin Tabanas Tabungan Junior Panin Tabungan Rencana Panin Tabanas Online Sub Jumlah
6.858.392 2.150.638 189.740 141.684 16.212 7.649
6.395.769 583.632 165.095 49.135 9.328
9.364.315
7.202.959
273 -
11.789 69
273
11.858
9.364.588
7.214.817
Anak Perusahaan Tabungan Harfa Tabungan Pegawai Sub Jumlah Jumlah
2008 Rp Juta
Tingkat bunga rata-rata per Juni
4,52%
3,75%
Pada triwulan III/tahun 2009 dan 2008 tabungan yang diblokir masing-masing sebesar Rp 47.317 juta dan Rp 30.478 juta.
c. Deposito berjangka Merupakan simpanan berjangka dari nasabah dalam Rupiah dan valuta asing. Rinciannya adalah sebagai berikut : 2009 Rp Juta Pihak hubungan istimewa Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Sub Jumlah Pihak ketiga Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Australia Euro Dollar Singapura Dollar Selandia Baru Lainnya Sub Jumlah Anak Perusahaan Rupiah Jumlah
46
2008 Rp Juta
267.415 154.680
348.821 45.444
422.095
394.265
28.543.513 2.556.905 170.391 65.054 60.554 5.871 2.378 31.404.666
25.250.537 2.654.193 242.805 91.699 113.235 10.289 1.665 28.364.423
6
85.540
31.826.767
28.844.228
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
2009
Tingkat bunga rata-rata triwulan III Rupiah Valuta asing
2008
9,84% 2,57%
8,02% 3,34%
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu: 2009 Valuta asing Rp Juta
Rupiah Rp Juta
Jumlah Rp Juta
Rupiah Rp Juta
2008 Valuta asing Rp Juta
Jumlah Rp Juta
1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan
23.129.741 4.419.193 1.238.656 23.344
2.616.321 209.574 189.938 -
25.746.062 4.628.767 1.428.594 23.344
21.200.329 2.577.400 1.877.446 29.723
2.810.426 230.736 118.168 -
24.010.755 2.808.136 1.995.614 29.723
Jumlah
28.810.934
3.015.833
31.826.767
25.684.898
3.159.330
28.844.228
Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar Rp 1.780.754 juta dan Rp 1.189.976 juta.
19. SIMPANAN DARI BANK LAIN Simpanan dari bank lain terdiri dari : 2009 Valuta asing Rp Juta
Rupiah Rp Juta
Rupiah Rp Juta
Rp Juta
2008 Valuta asing Rp Juta
Jumlah Rp Juta
Pihak hubungan istimewa Bank Giro
20.750
-
20.750
23.172
-
23.172
Pihak ketiga Bank Tabungan Giro Deposito berjangka Call money
1.675 95.436 480.594 1.535.000
283 -
1.675 95.719 480.594 1.535.000
34.580 1.448.613 775.000
488 117.875
35.068 1.448.613 892.875
2.112.705
283
2.112.988
2.258.193
118.363
2.376.556
-
-
-
1.376
-
1.376
2.133.455
283
2.133.738
2.282.741
118.363
2.401.104
Sub jumlah Anak Perusahaan Deposito berjangka Jumlah
a.
Jumlah
Tabungan Tingkat bunga rata-rata untuk tabungan untuk triwulan III/tahun 2009 adalah sebesar 5,50%
47
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
b. Giro Tingkat bunga rata-rata untuk giro Rupiah dan Valuta asing masing-masing sebesar 3,25% dan 0,81% untuk triwulan III/tahun 2009 serta 2,93% dan 0.81% untuk triwulan III/tahun 2008. c.
Deposito Berjangka Jangka waktu Deposito Rupiah adalah 7 hari sampai dengan 12 bulan, dengan tingkat suku bunga Rupiah sebesar 7,80% dan 10,06% pada triwulan III/tahun 2009 dan 2008.
d. Call Money Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, jangka waktu call money Rupiah masing-masing 1 sampai dengan 14 hari dan 14 sampai 90 hari dengan tingkat bunga rata-rata sebesar 6,41% dan 10,01% dan untuk jangka waktu call money valuta asing adalah 10 sampai dengan 31 hari dengan tingkat bunga ratarata sebesar 4,25% untuk triwulan III/tahun 2008.
20. KEWAJIBAN PEMBELIAN KEMBALI SURAT BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN SYARAT REPO
2009
Jenis
Jangka Waktu
Nilai Nominal
Tanggal jatuh tempo
Beban bunga yang belum diamortisasi
Nilai Bersih
Bank Pihak ketiga FR 0047
6 Hari
01-Oct-09
Jumlah
501.530
-
501.530
501.530
-
501.530
2008
Jenis Bank Pihak ketiga SBI VR 0015 FR 0040 FR 0027
Jangka Waktu
14 Hari 14 Hari 18 Hari 18 Hari
Tanggal jatuh tempo
07-Oct-08 08-Oct-08 06-Oct-08 06-Oct-08
Jumlah
48
Nilai Nominal
Beban bunga yang belum diamortisasi
Nilai Bersih
299.832 146.452 503.003 504.485
461 263 695 697
299.371 146.189 502.308 503.788
1.453.772
2.116
1.451.656
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
21. KEWAJIBAN DERIVATIF Kewajiban derivatif untuk triwulan III/tahun 2009 dan 2008 adalah sebesar Rp 4.824 juta dan Rp 7.695 juta. 2009
Nilai pasar dari kontrak Transaksi
Beli Rp Juta
Kewajiban derivatif Kewajiban Rp Juta
Jual Rp Juta
Pihak ketiga Swap Forward Spot
147.109 47.322 458.690
145.199 46.122 456.976
1.910 1.200 1.714
Jumlah
653.121
648.297
4.824
2008
Nilai pasar dari kontrak Transaksi
Beli Rp Juta
Kewajiban derivatif Kewajiban Rp Juta
Jual Rp Juta
Pihak ketiga Swap Forward
1.264.726 11.405
1.257.098 11.338
7.628 67
Jumlah
1.276.131
1.268.436
7.695
22. KEWAJIBAN AKSEPTASI Kewajiban Akseptasi merupakan kewajiban kepada bank lain. 2009 Rp Juta Rupiah Valuta asing Kewajiban Akseptasi - Bersih
2008 Rp Juta
205.985 365.968 571.953
145.262 558.123 703.385
Kewajiban Akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:
Rupiah Rp Juta Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 s/d 3 bulan Lebih dari 3 s/d 6 bulan Lebih dari 6 s/d 12 bulan Jumlah
8.417 4.705 192.863 205.985
2009 Valuta asing Rp Juta 11.273 17.951 321.614 15.130 365.968
49
Jumlah Rp Juta 19.690 22.656 514.477 15.130 571.953
Rupiah Rp Juta 11.830 133.432 145.262
2008 Valuta asing Rp Juta 269.379 260.816 27.928 558.123
Jumlah Rp Juta 281.209 394.248 27.928 703.385
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
23. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN 2009 Rp Juta Bank Obligasi Bank Panin II tahun 2007 Anak Perusahaan PT Clipan Finance Indonesia Tbk Obligasi Clipan Finance Indonesia I tahun 2003 Jumlah Obligasi yang ditarik kembali - Bank Obligasi yang dibeli kembali *) Diskonto yang belum diamortisasi Bersih
2008 Rp Juta
1.650.000
1.650.000
1.650.000 (150.343) (5.731)
150.000 1.800.000 (35.805) (4.250)
1.493.926
1.759.945
*) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Bank dan Anak Perusahaan lainnya dengan tujuan untuk dijual kembali.
Bank Obligasi yang diterbitkan oleh Bank adalah sebagai berikut:
Nilai nominal Seri A Seri B
2009
2008
Rp Juta
Rp Juta
50.000 1.400.000 200.000 1.650.000
Seri C Obligasi yang beredar
(150.343) (5.731)
Obligasi yang dibeli kembali *) Diskonto yang belum diamortisasi Bersih
1.493.926
Tingkat bunga rata-rata per tahun
10,50%
50.000 1.400.000 200.000 1.650.000 (26.500) (4.190) 1.619.310 10,50%
*) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Bank dan Anak Perusahaan lainnya dengan tujuan untuk dijual kembali.
Obligasi Bank Panin II tahun 2007 Merupakan Obligasi Bank Panin II tahun 2007 dengan tingkat bunga tetap, dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.650 milyar. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan diterbitkan Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai bukti hutang kepada Pemegang Obligasi.
50
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah Pokok Obligasi dan terdiri dari 3 seri : 1. Obligasi Seri A : Jumlah pokok sebesar Rp. 50.000.000.000,- dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun. 2. Obligasi Seri B : Jumlah pokok sebesar Rp. 1.400.000.000.000,- dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,75% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun. 3. Obligasi Seri C : Jumlah pokok sebesar Rp. 200.000.000.000,- dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 11% per tahun dengan jangka waktu 7 tahun. • •
• •
Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok Obligasi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 bulan, sesuai dengan tanggal pembayaran pertama akan dilakukan pada tanggal 19 September 2007 sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi Seri A akan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010. Obligasi Seri B akan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012. Obligasi Seri C akan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2014.
Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 19 September 2007 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010 untuk Seri A, tanggal 19 Juni 2012 untuk Seri B dan tanggal 19 Juni 2014 untuk Seri C. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT PEFINDO No. 155/PEF-Dir/IV/2007 tanggal 5 April 2007, Obligasi Bank Panin II tahun 2007 mendapat peringkat idA dan berdasarkan pemeringkatan PT Fitch Rating Indonesia No. RC06/DIR/IV/2007 tanggal 9 April 2007, Obligasi Bank Panin II tahun 2007 mendapat peringkat AA-. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No. 068/PEF-Dir/II/2008 tanggal 1 Februari 2008, Obligasi Bank Panin II tahun 2007 mendapat peringkat idA+ untuk periode 11 Februari 2009 sampai dengan 1 Februari 2010. Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadual.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI) CFI telah menerbitkan obligasi sebagai berikut:
2008 Rp Juta Nilai nominal Obligasi Clipan Finance Indonesia I Tahun 2003
150.000
Obligasi yang beredar Obligasi yang dibeli kembali *) Diskonto yang belum diamortisasi
150.000 (9.305) (60)
Bersih
140.635
*) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Bank dan Anak Perusahaan lainnya dengan tujuan untuk dijual kembali. Obligasi Clipan Finance Indonesia I tahun 2003 “Obligasi Clipan Finance I Tahun 2003 “ nilai nominal Rp 150.000 juta, jangka waktu lima (5) tahun sampai dengan tanggal 19 Nopember 2008 dengan tingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun. Penerbitan obligasi tersebut telah memperoleh pernyataan efektif dari ketua Bapepam berdasarkan
51
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Surat No. S-2740/PM/2003 tanggal 10 Nopember 2003 dan dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 20 Nopember 2003. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 bulan mulai tanggal 19 Pebruari 2004, sampai dengan 19 Nopember 2008. Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang lancar Clipan yang jumlahnya tidak kurang dari 100% dari pokok obligasi yang terhutang, apabila terjadi kekurangan maka Clipan wajib menambah jaminan dengan menggunakan cash collateral yang ditempatkan pada instrumen yang disepakati oleh Wali Amanat dan Clipan. Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Kasnic Credit Rating Indonesia dalam laporannya No. 163/Kasnic/RD/6/2006 tanggal 8 Juni 2006 telah memperoleh peringkat A (Single A). Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Moody’s Indonesia pada tanggal 12 Juni 2007, Obligasi Clipan Finance Indonesia I Tahun 2003 memperoleh peringkat A2.id (stable outlook). Berdasarkan perjanjian dengan Wali amanat, Clipan diwajibkan menyediakan dana pada rekening yang disetujui oleh Wali Amanat, minimal sebesar 1 kali dari jumlah bunga obligasi yang harus dibayar untuk setiap periode pembayaran bunga obligasi. Pada tahun 2008, seluruh hutang obligasi telah dilunasi oleh Clipan.
24. PINJAMAN YANG DITERIMA Merupakan pinjaman yang diterima Bank dalam mata uang Rupiah dan Valuta asing dari Bank Indonesia, Departemen Keuangan dan bank lain dengan rincian sebagai berikut: Jangka Waktu Bank Rupiah Bank Indonesia Pinjaman dari Departemen Keuangan Valuta Asing Pinjaman dari bank lain Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank
2009 Tingkat bunga %
3 - 20 tahun 13 - 15 tahun
5,00 1,50
85 62
76 hari 5 tahun
1,41 3,28
483.250 483.250
Sub jumlah Clipan PT Bank PT Bank PT Bank PT Bank
Jumlah Rp Juta
966.647 Central Asia Tbk - Rupiah Mandiri Tbk - Rupiah Victoria Tbk - Rupiah Sinarmas Tbk - Rupiah
Verena PT Bank Negara Indonesia Tbk - Rupiah PT Bank Victoria Tbk - Rupiah PT Bank Resona Perdania Tbk - Rupiah PT BCA Finance - Rupiah PT Bank Sinarmas Tbk - Rupiah Jumlah
3 1-3 3 3
tahun tahun tahun tahun
10,50 - 13,50 10,75 - 14,50 11,00 - 15,00 10,5
104.055 75.627 27.694 17.000
1 1 3 3 1
tahun tahun tahun tahun tahun
13,25 - 14,00 13,50 11,75 11,16 - 11,76 15,00
376.318 43.963 23.284 4.158 1.000 1.639.746
52
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Jangka Waktu Bank Rupiah Bank Indonesia Pinjaman dari Departemen Keuangan Valuta Asing Pinjaman dari bank lain Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank
2008 Tingkat bunga %
Jumlah Rp Juta
20 tahun 13 - 15 tahun
6,84 1,50
115 80
6 - 12 bulan 5 tahun
4,15 5,68
1.225.900 188.600
Sub Jumlah Clipan PT Bank PT Bank PT Bank PT Bank
1.414.695 Central Asia Tbk - Rupiah Mandiri Tbk - Rupiah Sinarmas Tbk- Rupiah Victoria Tbk - Rupiah
Verena PT Bank Negara Indonesia Tbk - Rupiah PT Bank Resona Perdania Tbk - Rupiah PT Bank Sinarmas Tbk- Rupiah PT Bank Akita - Rupiah PT Bank Victoria Tbk - Rupiah PT BCA Finance - Rupiah
3 tahun 1 - 3 tahun 3 tahun 1 - 3 tahun
10,50 - 13,50 10,50 - 14,50 10,50 11,00 - 15,00
205.166 199.989 27.112 27.778
1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 3 tahun
12,00 11,75 11,00 13,00 13,25 11,78
429.581 39.947 40.000 7.924 7.333 4.345
Sub Jumlah
989.175
Jumlah
2.403.870
Bank a. Pinjaman dari Bank Indonesia merupakan kredit likuiditas dalam rangka kredit investasi kecil (KIK eks. Bank Dunia dan KIK massal), kredit pemilikan rumah sederhana (KPRS) dan kredit Koperasi Kepada Para Anggota (KKPA) dan penerimaan pinjaman dalam rangka Agricultural Financing Project (AFP). b. Pinjaman dari Departemen Keuangan merupakan pinjaman untuk KPRS. c. Rincian pinjaman dari bank lain dalam Dollar Amerika Serikat sebagai berikut:
2009 Jenis pinjaman
Jumlah fasilitas
Jatuh tempo
Tingkat Bunga
Jumlah Rp Juta
Barclays Bank, London - Caymand Island
USD
Jumlah / Total
50.000.000
19-Okt-09
1,41%
483.250 483.250
53
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 2008 Jenis pinjaman
Jumlah fasilitas
Jatuh tempo
Tingkat Bunga
Jumlah Rp Juta
Barclays Bank, London - Cayman Island
USD
50.000.000
17-Okt-08
3,69%
Credit Suisse, Zurich - Cayman Island
USD
10.000.000
18-Mar-09
4,15%
471.500 94.300
Wachovia Bank, Miami - Cayman Island
USD
20.000.000
20-Feb-09
3,85%
188.600
Bank of New York,SP - Cayman Island
USD
10.000.000
23-Mar-09
4,50%
94.300
Wachovia Bank, Miami - Cayman Island
USD
10.000.000
19-Des-08
3,88%
94.300
JP Morgan Singapore - Cayman Island
USD
20.000.000
25-Mar-09
5,10%
188.600
Ing Bank Belgium - Cayman Island
USD
10.000.000
25-Feb-09
3,87%
94.300
Jumlah / Total
1.225.900
d Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non-bank Pada tanggal 14 Maret 2006 Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari DEGDeutsche Investitionsund Entwicklungsgesellschaft mbH yang merupakan anggota dari KFW Bankenggrouppe sebesar US$ 20 juta, jatuh tempo 15 Maret 2011 dengan tingkat suku bunga LIBOR 6 bulan plus 2,6% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sesuai dengan surat No.8/51/Dlnt tanggal 2 Maret 2006. Clipan a.
PT Bank Central Asia Tbk Pada tanggal 8 April 2004, Clipan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000 juta dari PT Bank Central Asia Tbk dalam bentuk fasilitas Installment Loan. Clipan memberikan jaminan berupa piutang yang berasal dari utang pokok pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit. Berdasarkan surat BCA No. 412/BMK/2004 tanggal 17 Mei 2004, suku bunga pinjaman sebesar 12,5% per tahun untuk jangka waktu 12 bulan, 13% per tahun untuk jangka waktu 24 bulan dan 13,5% per tahun untuk jangka waktu 36 bulan. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No.1259/GBK/2006 tanggal 20 Oktober 2006 dari PT Bank Central Asia Tbk, Clipan mendapatkan fasilitas kredit installment Loan 2 dengan jumlah maksimum Rp 100.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku bunga 13,5% flat serta biaya provisi sebesar 0,75% flat sekali bayar sesuai dengan plafon kredit. Jaminan atas fasilitas kredit ini adalah piutang pembayaran (bersih) milik Clipan senilai 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No.1585/GBK/2007 tanggal 23 Oktober 2007 dari PT Bank Central Asia Tbk, Clipan mendapatkan fasilitas kredit installment Loan 3 dengan jumlah maksimum Rp 200.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku bunga 10,5% flat serta biaya provisi sebesar 0,75% flat sekali bayar sesuai dengan plafon kredit. Jaminan atas fasilitas kredit ini adalah piutang pembayaran (bersih) milik Clipan senilai 105% dari jumlah Hutang pokok fasilitas kredit.
b.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pada tanggal 25 Januari 2006, Clipan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp 200.000 juta dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dalam bentuk fasilitas KMK Revolving dengan aflopend per batch disbursement sebagai tambahan modal kerja untuk pembiayaan alat berat dan/atau kendaraan bermotor merk Mitsubishi.
54
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Tingkat bunga tetap ditentukan berdasarkan jangka waktu pelunasan yaitu sebesar 17 % per tahun untuk jangka waktu 12 bulan, 17,25% per tahun untuk jangka waktu 24 bulan dan 17,75% per tahun untuk jangka waktu 36 bulan. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang kepada end user Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit (SPPK) No.CBC.OTO/105/2006 jangka waktu fasilitas kredit diperpanjang menjadi 4,5 tahun terhitung sejak 27 Januari 2006 sampai dengan 26 Juli 2010. Tingkat bunga per tahun untuk kendaraan (mobil) dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun, dan 3 tahun masing-masing sebesar 15%, 15,25% dan 15,50%. Sedangkan tingkat bunga pertahun untuk alat berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 15,50%, 15,75% dan 16%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 22 Nopember 2006. Berdasarkan Surat No. CBC.OTO/042/2007 tanggal 9 Oktober 2007; tingkat bunga per tahun untuk kendaraan (mobil) dan alat berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 10,5%, 10,75% dan 11%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 10 Oktober 2007. Berdasarkan surat No. CBC.OTO/773/VI/2008 tertanggal 12 Juni 2008, tingkat suku bunga per dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 12,75% , 13% dan 13,25%. Perubahan tingkat suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak tanggal 16 Juni 2008. Berdasarkan surat No. CBC.OTO/1508/IX/2008 tertanggal 19 September 2008, tingkat suku bunga per dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 13,25% , 13,75% dan 14,50%. Perubahan tingkat suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak tanggal 1 Oktober 2008.
c.
PT Bank Sinarmas Berdasarkan perjanjian kredit no. 27 tertanggal 21 Januari 2008, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk fasilitas term loan sebesar Rp 30.000 juta dengan batas waktu penarikan 6 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit. Tingkat suku bunga bersifat tetap sebesar 10,5% untuk tahun pertama sedangkan tahun kedua dan ketiga akan ditentukan kemudian. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang yang diberikan sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit.
d.
PT Bank Victoria International Tbk Berdasarkan perjanjian kredit dengan memakai Jaminan No. 90 tanggal 29 April 2008, Clipan memperoleh fasilitas kredit modal kerja berupa line limit dalam bentuk Pinjaman Tetap Dengan Angsuran (PTDA) revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun sebesar Rp 30.000 juta dengan tingkat suku bunga bersifat fixed sebesar 11% per tahun selama jangka waktu PTDA yang ditetapkan pada saat penarikan. Pemberian PTDA ini maksimal 95% dari piutang usaha yang dijaminkan. Verena
a.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Pada tanggal 22 Maret 2005 dan 12 Juni 2007, Verena memperoleh tambahan fasilitas kredit masingmasing sebesar Rp 50.000 juta dan Rp 500.000 juta diluar kredit konsumen kemitraan pola channeling sebesar Rp 100.000 juta. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan berkisar antara 12.80% sampai 18% dan antara 10.75% sampai 13% masing-masing untuk periode yang berakhir tanggal 30 September 2009 dan 2008. Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Verena sebesar 100% dari saldo fasilitas pinjaman. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan, VOF bertanggung jawab untuk, antar lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF akan menanggung seluruh risiko kerugian yang terkait dengan pembiayaan yang diberikan sesuai dengan perjanjian tersebut (with recourse) dan membukukan piutang pembiayaan konsumen 55
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
tersebut pada laporan keuangan VOF. VOF juga diharuskan untuk membentuk penyisihan piutang raguragu sebesar 1,25% dari jumlah piutang yang dibiayai melalui BNI. Perjanjian kerjasama ini telah diubah beberapa kali sehubungan dengan perpanjangan atas fasilitas pinjaman tersebut, terakhir pada tanggal 27 November 2008. Fasilitas kredit yang diperoleh menjadi Rp 530.000 juta dan jangka waktu perjanjian kredit adalah 12 bulan sejak penandatanganan perubahan amandemen perjanjian kredit. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh VOF. b. PT Bank Sinarmas Pada tanggal 16 Maret 2006, VOF mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman (demand loan) dengan PT Bank Sinarmas dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sejumlah Rp 20.000 juta. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar 11% dan berkisar antara 14% sampai 17,75% masingmasing pada tahun 2008 dan 2007 dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VOF sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman. Pada tanggal 10 April 2008, VOF memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sejumlah Rp 20.000 juta sehingga jumlah maksimum fasilitas menjadi Rp 40 milyar dan akan jatuh tempo pada tanggal 20 Maret 2009. Fasilitas ini mewajibkan VOF untuk memberikan pemberitahuan secara tertulis terlebih dahulu mengenai aktiva yang dijaminkan untuk hutang dalam perjanjian apabila VOF akan mengadakan perjanjian pinjaman dengan bank, badan kredit atau orang lain. c.
PT Bank Resona Perdania Pada tanggal 4 Februari 2008, Verena mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Resona Perdania dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sejumlah Rp 50 milyar. Tingkat suku bunga fasilitas sebesar tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) + 3,75% dan dijamin dengan tagihan piutang Perusahaan kepada pihak ketiga minimal sebesar 100% saldo fasilitas pinjaman dari Resona. Perjanjian diaktakan dengan Akta Notaris Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., No.27 tanggal 17 April 2008 dan akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 25 Maret 2011. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh VOF.
d.
PT Bank Victoria International Tbk Pada tanggal 3 Oktober 2003, VOF mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman dengan PT Bank Victoria International Tbk (Victoria) dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sejumlah Rp 5 milyar. Perjanjian ini terdiri dari fasilitas cerukan dan demand loan, dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman masingmasing sejumlah Rp 1 milyar dan Rp 4 milyar. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar 17% dan 14% masing-masing pada tahun 2008 dan 2007, dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VOF sebesar 125% dari saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 6 Oktober 2004 akan tetapi telah diperpanjang untuk satu tahun berikut. VOF mengadakan beberapa kali perubahan perjanjian pinjaman dengan Victoria untuk meningkatkan jumlah maksimum fasilitas pinjaman dari fasilitas cerukan sampai menjadi Rp 7.500 juta.
e.
PT BCA Finance Pada tanggal 26 September 2008, VOF mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan PT BCA Finance. Fasilitas kredit tersebut akan digunakan oleh Perusahaan untuk keperluan pembelian atau penyediaan kendaraan untuk karyawan. Jangka waktu perjanjian kredit tersebut adalah selama 36 bulan, dimulai dari tanggal 26 September 2008 sampai dengan 26 Agustus 2011 dengan tingkat suku bunga efektif sebesar 11.75% per tahun. Total fasilitas yang diberikan adalah Rp 6.146 juta dengan pembayaran uang muka Rp 1.229 juta. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayakan. Denda yang diberikan atas keterlambatan angsuran adalah sebesar 0,2% per hari dari angsuran yang tertunggak. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh VOF. 56
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
25. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI Estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi terdiri dari transaksi L/C, bank garansi dan kontinjensi lainnya yang lazim dalam kegiatan usaha bank. Kolektibilitas transaksi komitmen dan kontinjensi yang memiliki resiko kredit pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 dikelompokkan sebagai berikut: 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
8.350.052 92.376 2.133 649 2.558
8.803.717 98.552 544 21 338
Jumlah Penyisihan penghapusan
8.447.768 (84.783)
8.903.172 (86.871)
Jumlah
8.362.985
8.816.301
Mutasi estimasi kerugian komitmen dan kontijensi adalah sebagai berikut:
2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan
87.248 (2.465)
79.521 7.350
Saldo akhir triwulan III
84.783
86.871
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan transaksi komitmen dan kontinjensi yang telah dibentuk adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak dipenuhinya kewajiban komitmen dan kontinjensi oleh nasabah.
57
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
26. KEWAJIBAN LAIN-LAIN 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Bank Setoran jaminan Pendapatan yang diterima dimuka Kewajiban manfaat pekerja Selisih nilai pemb TR Bond Kewajiban kepada pihak ketiga Hadiah undian Magna Transaksi credit card Deviden yang belum dibayar Rekening antar kantor Setoran angsuran pinjaman dalam proses penyelesaian Lainnya Anak Perusahaan Premi yang belum merupakan pendapatan Deffered Premium Estimasi klaim retensi sendiri Kewajiban manfaat pekerja Lainnya Jumlah
80.212 67.025 53.873 7.320 7.092 6.405 782 180 -
85.160 67.088 48.356 7.033 7.208 825 205 469
10 1.637
285 358
84.703 53.998 28.641 17.872 42.087
84.973 61.122 13.745 14.371 74.089
451.837
465.287
Setoran Jaminan Merupakan setoran jaminan transaksi L/C, bank garansi dan sewa safe deposit. Pendapatan Diterima di muka Merupakan pendapatan provisi kredit yang diterima dan belum diamortisasi dan pendapatan bunga diterima di muka. Setoran Angsuran Pinjaman dalam Proses Penyelesaian Setoran Angsuran Pinjaman dalam Proses Penyelesaian merupakan titipan dari nasabah atas penyelesaian kredit yang diberikan yang sampai pada tanggal neraca secara legal masih dalam penyelesaian. Premi yang belum merupakan pendapatan Merupakan premi yang belum merupakan pendapatan AMAG, yang dihitung secara agregatif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 424/KMK.06/2003, yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 bulan dan 10% dari pemi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan. Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto.
58
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
27. OBLIGASI SUBORDINASI - BERSIH Merupakan obligasi subordinasi yang diterbitkan oleh Bank dengan perincian sebagai berikut: 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Nilai nominal Diskonto yang belum diamortisasi
1.500.000 (8.771)
1.500.000 (11.277)
Bersih
1.491.229
1.488.723
Tingkat bunga rata-rata per tahun
11,6%
11,6%
Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 Pada tanggal 9 April 2008 Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 sebesar Rp 1,5 triliun. Wali amanat dari penerbitan obligasi subordinasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Obligasi subordinasi berjangka waktu 10 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 9 April 2018 atau dalam jangka waktu lebih awal yaitu pada tanggal 9 April 2013 jika dilaksanakan opsi beli. Tingkat bunga obligasi subordinasi menggunakan tingkat bunga tetap sebesar 11,6% per tahun untuk tahun ke-1 sampai dengan ke-5, dan sebesar 20,6% per tahun untuk tahun ke-6 sampai ke-10. Bank mempunyai hak untuk melakukan pelunasan awal seluruh pokok obligasi subordinasi melalui wali amanat (opsi beli) pada ulang tahun ke-5 sejak tanggal emisi, setelah memperoleh persetujuan Bank Indonesia. Bunga obligasi subordinasi ini dibayarkan setiap semesteran mulai 9 Juli 2008 dan terakhir pada tanggal 9 April 2018, atau tanggal yang lebih awal jika terjadi opsi beli pada ulang tahun tanggal emisi tahun ke-5. Dalam hal terjadi penutupan usaha, pembagian harta kekayaan Bank hasil Likuidasi untuk pembayaran jumlah terhutang oleh Bank kepada pemegang obligasi subordinasi hanya akan dibayarkan setelah dipenuhinya seluruh kewajiban pembayaran Bank kepada hutang senior. Hak tagih sehubungan dengan obligasi subordinasi menempati peringkat paripassu tanpa preferensi di antara para pemegang obligasi subordinasi tetapi menempati prioritas terhadap hak tagih para pemegang semua kelompok modal sendiri Bank termasuk para pemegang saham preferen Bank (jika ada). Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Februari 2008 No. 070/PEF-DIR/II/2008, peringkat obligasi subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah id A (Single A) untuk periode 31 Januari 2008 sampai dengan 1 Februari 2009 sedangkan berdasarkan surat PT Fitch Rating Indonesia tanggal 10 Maret 2008 No. RC01/DIR/III/2008 peringkat obligasi subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah A+ (Single A). Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 12 Februari 2009 No. 143/PEF-Dir/II/2009, peringkat obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah id A (Single A) untuk periode 11 Februari 2010.
59
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
28. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
2009 Rp Juta a. Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan: PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk PT Verena Oto Finance Tbk PT Bank Harfa Jumlah
2008 Rp Juta
584.781 226.390 74.137 (28)
532.045 187.576 67.019 -
885.280
786.640
2009 Rp Juta b. Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan: PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk PT Verena Oto Finance Tbk Jumlah
2008 Rp Juta
53.308 38.786 6.440
47.247 24.856 6.536
98.534
78.639
29. MODAL SAHAM Berdasarkan Laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham bank pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham
Nama pemegang saham
2009 Persentase Pemilikan %
Jumlah Modal Rp Juta
PT Panin Life Tbk. Votraint No. 1103 PTY Ltd Dewan Komisaris Bambang Winarno Lainnya (kurang dari 5%)
11.060.771.285 9.269.562.652
45,92 38,48
4.247 3.757.307.814
15,60
375.732
Jumlah
24.087.645.998
100,00
2.408.765
60
1.106.077 926.956 -
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Nama pemegang saham
PT Panin Life Tbk. Votraint No. 1103 PTY Ltd Dewan Komisaris Bambang Winarno Lainnya (kurang dari 5%) Jumlah
Jumlah Saham
2008 Persentase Pemilikan %
Jumlah Modal Rp Juta
9.084.059.544 6.067.582.293
44,71 29,86
908.406 606.758
4.247 5.165.151.552
25,43
516.516
20.316.797.636
100,00
2.031.680
-
Berdasarkan akta Pernyataan No. 29 tanggal 27 September 2006, dibuat di hadapan Benny Kristianto S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui, antara lain: • Melakukan Penawaran Umum Terbatas VII dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan disertai dengan penerbitan Waran Seri IV, •Jumlah saham yang telah dikeluarkan Perseroan terhitung sejak tanggal 31 Agustus 2006 berjumlah 20.081.791.966 saham. Akta tersebut telah dilaporkan ke Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 19 Oktober 2006 No. W7-HT.01-04-2006 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 19 Desember 2006 No. 1308, Tambahan No. 101. Jumlah waran yang beredar pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebanyak 4.016.358.393 Waran Seri IV yang diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas VII. Periode pelaksanaan Waran Seri IV adalah sejak tanggal 15 Januari 2007 dan berakhir tanggal 10 Juli 2009, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 400 per saham. Jumlah waran yang telah dikonversi menjadi saham sampai dengan berakhirnya masa pelaksanaannya pada tanggal 10 Juli 2009 adalah sejumlah 4.005.854.032 lembar dan jumlah waran yang tidak diexercise adalah sejumlah 10.504.361 lembar. Agio saham merupakan kelebihan diatas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas (right issue), pelaksanaan waran, pembagian dividen saham dan swap share dengan perincian sebagai berikut : Rp Juta Saldo 1 Januari 2004 Dividen saham tahun 2004
1.034.142 217.577
Saldo 31 Desember 2005 dan 2004 Penerimaan dari penawaran umum terbatas VII saham kepada masyarakat sebanyak 4.016.358.393 saham dengan harga penawaran Rp 350 per saham Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran 4.016.358.393 saham Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penawaran terbatas VII kepada masyarakat
1.251.719
Saldo 31 Desember 2006
2.242.574
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV Saldo 31 Desember 2007
1.405.725 (401.636) (13.234) 38.820 2.281.394
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV
37.232
Saldo 31 Desember 2008
2.318.626
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV
1.125.704
Saldo 30 September 2009
3.444.330
61
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
30. DIVIDEN 2008 Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 114 tanggal 30 Juni 2008 dari Benny Kristianto, SH notaris di Jakarta telah ditetapkan Bank tidak membayar dividen.
31. PENDAPATAN BUNGA YANG DIPEROLEH Terdiri dari pendapatan bunga atas giro, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga dan kredit yang diberikan sebagai berikut : 2009 Rp Juta
Rupiah Jasa Giro Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain SBI Call Money Deposito Berjangka Fasbi FTK FTO Giro BI Surat-surat berharga Obligasi Pemerintah Obligasi Reksadana Wesel Surat Berharga yang dibeli untuk dijual Kredit yang diberikan Kredit Konsumsi Pinjaman rekening koran Kredit Investasi Kredit modal kerja Pembiayaan konsumen Anjak piutang Pembiayaan bersama Pinjaman karyawan Kredit kepada bank Kredit Lainnya Lainnya Sewa guna usaha Lainnya Jumlah
62
2008 Rp Juta 482
10.633
511.073 31.393 8.961 5.267 934 25 -
105.180 69.021 5.915 38
565.957 197.195 8.422 4.933 321
464.722 183.752 571 39.079 2.862
1.027.250 919.737 634.010 495.250 117.633 37.819 22.833 2.573 966 169.699
811.776 737.341 499.136 410.963 121.365 14.489 22.963 1.901 727 101.013
119.684 38 4.882.455
118.118 34 3.721.599
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Valuta Asing Jasa giro Penempatan pada bank lain Call money Deposito Bond Link Deposito Berjangka Surat-surat berharga Obligasi Pemerintah Obligasi SBPU Wesel Kredit yang diberikan Kredit Investasi Kredit modal kerja Pembiayaan bersama Kredit kepada Bank Pinjaman Rekening koran Kredit konsumsi Kredit Lainnya Lainnya Sewa guna usaha Jumlah Jumlah Pendapatan Bunga
3.289
2.983
32.572 3.153 -
44.204 11.783 203
82.194 53.351 6.782 988
45.426 34.465 1.432
265.096 43.855 15.018 7.845 1.731 61 1.581
202.284 14 14.511 17.886 1.643 29.706 2.297
517.516
408.837
5.399.971
4.130.436
32. BEBAN BUNGA Terdiri dari beban bunga atas simpanan pihak ketiga serta pinjaman yang diterima dari bank atau pihak lain dengan rincian sebagai berikut: 2009 Rp Juta
Rupiah Simpanan Deposito berjangka Tabungan Jasa giro Simpanan dari bank lain Call money Deposito berjangka Jasa giro Tabungan Surat berharga yang diterbitkan Obligasi Subordinasi Obligasi Surat berharga dijual dengan janji dibeli kembali SBI Repo FTE SUN Repo dari BI Pinjaman yang diterima Bank lain Bank Indonesia Lainnya Jumlah
63
2008 Rp Juta
2.092.389 290.969 102.912
1.119.643 212.787 89.479
89.582 45.462 2.386 9
134.686 48.131 2.126 -
129.064 122.395 7.606 1.642 799 -
162.737 145.385 103.043 2.627 446
71.103 5 25.634 2.981.957
77.284 5 18.240 2.116.619
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Valuta Asing Simpanan Deposito berjangka Jasa giro Simpanan dari bank lain Jasa giro Call Money Deposito berjangka Pinjaman yang diterima Bank Lain Lembaga Keuangan Lainnya Jumlah Jumlah Beban Bunga
61.035 61.931
54.188 69.031
9 3 -
9 5.640 713
22.605 12.187 666 158.436
41.433 8.567 15.662 195.243
3.140.393
2.311.862
33. PROVISI DAN KOMISI SELAIN KREDIT – BERSIH
2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Transaksi ekspor-impor Kiriman uang Asuransi Perantara perdagangan efek Lainnya - bersih
17.666 15.027 9.760 764 104.493
27.966 13.427 13.039 2.008 85.938
Jumlah
147.710
142.378
34. PENDAPATAN OPERASIONAL LAIN – LAINNYA
2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Pendapatan Underwriting Hasil transaksi valas lainnya Hasil Denda bunga kredit Pendapatan jasa administrasi Buku cheque/giro yang diperhitungkan Lainnya
166.816 18.461 18.246 12.182 4.288 76.864
162.571 11.382 15.279 21.352 4.785 37.261
Jumlah
296.857
252.630
64
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
35. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM
2009 Rp Juta Penyusutan dan amortisasi Peralatan dan kebutuhan kantor Telepon, telex dan benda pos Pemeliharaan dan perbaikan Pajak Sewa Honorarium, representasi dan sumbangan Premi asuransi Lainnya Jumlah
2008 Rp Juta
209.776 68.129 56.766 44.210 35.067 19.839 18.826 16.150 145.254 614.017
171.122 69.696 49.901 40.954 13.448 20.356 19.357 13.128 111.090 509.052
36. BEBAN PERSONALIA
2009
2008
Rp Juta
Rp Juta
Gaji, gratifikasi dan tunjangan Pendidikan Perawatan kesehatan Lainnya
350.625 9.518 3.716 4.786
287.134 22.640 1.937 6.867
Jumlah
368.645
318.578
Rincian gaji atas kelompok direksi, dewan komisaris, komite audit dan pejabat eksekutif adalah sebagai berikut :
2009 Jumlah Pejabat
Dewan Komisaris Direksi Komite Audit
Gaji
Tunjangan
Bonus
Jumlah
Rp juta
Rp juta
Rp juta
Rp juta
4
1.205
240
361
1.806
10
7.760
3.037
3.225
14.022
2
82
-
-
82
Pejabat Eksekutif
14
5.018
263
2.170
7.451
Jumlah
30
14.065
3.540
5.756
23.361
65
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
2008 Jumlah Pejabat
Dewan Komisaris Direksi Komite Audit
Gaji
Tunjangan
Bonus
Jumlah
Rp juta
Rp juta
Rp juta
Rp juta
4
1.125
240
341
1.706
10
5.954
2.238
2.524
10.716
2
82
-
-
82
Pejabat Eksekutif
10
3.886
282
1.321
5.489
Jumlah
26
11.047
2.760
4.186
17.993
37. PAJAK PENGHASILAN
Manfaat (beban) pajak Bank dan anak perusahaan terdiri dari:
2009 Rp Juta
Pajak kini Bank Anak perusahaan Clipan AMAG VOF HARFA Jumlah
Pajak Tangguhan Bank Anak Perusahaan AMAG Clipan VOF HARFA Jumlah Jumlah
66
2008 Rp Juta
(232.972)
(200.934)
(45.213) (8.975) (2.917) (1.382) (291.459)
(38.186) (7.204) (7.052) (92) (253.468)
37.430
(49.866)
300 201 (1.857) (747) 35.327
422 (765) 1.838 (48.371)
(256.132)
(301.839)
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Perusahaan dengan laba kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut : 2009 Rp Juta Laba sebelum pajak penghasilan menurut Laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak - anak perusahaan Laba sebelum pajak - Bank
Perbedaan temporer Penyisihan (pemulihan) penghapusan aktiva produktif selain kredit Beban manfaat pekerja Biaya emisi obligasi Biaya emisi obligasi subordinasi Laba/rugi yang belum direalisasi Jumlah
Beban (penghasilan ) yang tidak dapat Dikurangkan menurut fiskal : Representasi, sumbangan dan denda Kenikmatan kepada karyawan Pajak final Penerimaan kembali SKPKB Deviden atas Saham Hasil sewa Penjualan saham penyertaan Bagian laba perusahaan asosiasi Bagian laba dari reksadana Jumlah LABA KENA PAJAK BANK (RUGI FISKAL)
2008 Rp Juta
979.816 (159.124) 820.692
1.052.018 (129.678) 922.340
123.934 7.026 840 1.879 133.679
5.785 841 (8.915) (163.933) (166.222)
15.281 4.905 1.330
16.421 1.938 2.020
(14.426) (6) (8.627) (1.284) (117.095) (2.407) (122.329)
(16.400) (9.270) (80.992) (86.283)
832.042
669.835
Perhitungan beban pajak kini adalah sebagai berikut: 2009 Rp Juta
Beban pajak kini : Tarif 28 % x Rp. 832.042 juta th 2009 Tarif 10 % x Rp. 50 juta th 2008 Tarif 15 % x Rp. 50 juta th 2008 Tarif 30 % x Rp. 669.735 juta th 2008
2008 Rp Juta
232.972 -
5 8 200.921
232.972
200.934
Pajak penghasilan pasal 25
(85.654)
(165.649)
Hutang Pajak Kini - Bank
147.318
35.285
Jumlah Dikurangi:
67
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Pajak Tangguhan Rincian dari aktiva dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut: 2009 Rp Juta Saldo Awal Aktiva pajak tangguhan : Penyisihan penghapusan aktiva produktif selain kredit
2008 Rp Juta
100.047
176.862
34.703
-
Beban Manfaat karyawan Laba/rugi yang belum direalisasi Jumlah
1.968 36.671
1.736 (49.179) (47.443)
Kewajiban pajak tangguhan : Biaya emisi obligasi Biaya emisi obligasi subordinasi
235 526
252 (2.675)
Jumlah
761
(2.423)
Saldo akhir Triwulan III
137.479
126.996
Anak perusahaan CFI AMAG HARFA VOF Jumlah Aktiva Pajak Tangguhan
6.157 4.094 1.083 1.056 149.869
13.930 4.137 2.615 4.961 152.639
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut: 2009 Rp Juta Laba sebelum pajak penghasilan menurut Laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak - anak perusahaan Laba sebelum pajak - Bank
Tarif pajak yang berlaku Tarif 28 % x Rp 820.692 juta th 2009 Tarif 10 % x Rp.50 juta th 2008 Tarif 15 % x Rp.50 juta th 2008 Tarif 30 % x Rp.922.240 juta th 2008 Jumlah
68
2008 Rp Juta
979.816 (159.124) 820.692
1.052.018 (129.678) 922.340
229.794 229.794
5 8 276.672 276.685
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Ditambah beban (penghasilan) yang tidak dapat Dikurangkan menurut fiskal : Representasi, sumbangan dan denda Kenikmatan kepada karyawan Pajak Rugi penjualan saham penyertaan Hasil sewa Deviden atas Saham Bagian laba perusahaan asosiasi
4.279 1.374 372 (360) (2.416) (2) (32.786)
4.927 581 606 (2.781) (24.298)
(4.039) (674)
(4.920) -
Jumlah
(34.252)
(25.885)
Jumlah Beban (Penghasilan) Pajak Bank Beban pajak - anak perusahaan CFI AMAG VOF HARFA Jumlah
195.542
250.800
45.012 8.675 4.774 2.129 256.132
38.951 6.782 5.214 92 301.839
Penerimaan kembali SKPKB Bagian Laba dari reksadana
38. LABA PER SAHAM Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar: 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Laba bersih Laba untuk perhitungan laba per saham dasar dan dilusian: Laba bersih
625.150
671.540
Jumlah saham (dalam angka penuh)
Lembar
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba bersih per saham dasar
21.638.973.166
20.252.064.114
-
1.690.282.093
21.638.973.166
21.942.346.207
Pengaruh efek berpotensi saham biasa dilutif - waran Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba bersih per saham dilusian
69
Lembar
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
39. PROGRAM PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA a. Program Pensiun Imbalan Pasti Dengan akta No. 25 tanggal 15 Agustus 1981 dari notaris Hendra Karyadi, S.H., yang disahkan oleh Menteri Keuangan dengan Surat No. S-879/MK.11/1983 tanggal 15 Desember 1983, Bank mendirikan Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank (YDJHT PIB). Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 4 Januari 1994 telah menyetujui dan memutuskan untuk menyesuaikan Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank menjadi Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank (DPK PIB). Penyesuaian nama menjadi DPK PIB maupun peraturannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan keputusan No. Kep-069/KM.17/1994 tanggal 4 April 1994, dan telah diumumkan dalam tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 10 Juni 1994. DPK PIB mengelola program pensiun manfaat pasti yang memberikan jaminan hari tua bagi seluruh karyawan yang telah pensiun atau, bila yang bersangkutan meninggal dunia, kepada janda-janda/dudaduda dan anak-anak mereka di bawah usia 21 tahun atau belum menikah. Pendanaan DPK PIB terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan sebesar 3% dari gaji pokok.
b. Imbalan Pasca Kerja Lainnya Bank Bank membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmokonsilindo aktuaris independen dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut: Usia pensiun normal Tingkat diskonto per tahun Tingkat proyeksi kenaikan gaji per tahun Tabel mortalitas Tingkat ketidakmampuan Tingkat pengunduran diri
: : : : : :
55 tahun 12% tahun 2008 dan 11% tahun 2007 15% tahun 2008 dan 9% tahun 2007 CSO 1980 10% dari tingkat pertumbuhan 5% sampai dengan usia 20 tahun dan menurun secara bertahap sampai dengan 1% pada usia 45 tahun; dan seterusnya : 100% dari usia pengunduran diri normal : 55 tahun
Porsi dari pengunduran diri dipercepat Usia dari pengunduran diri normal
40. JASA KUSTODIAN Bank memperoleh persetujuan sebagai bank kustodian dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) berdasarkan surat keputusan No. KEP-01/PM/kstd/2002 tanggal 28 Februari 2002. Penyimpanan efek nasabah pada kustodian per 30 September 2009 dan 2008 adalah masing – masing sebesar Rp 2.120.936 juta dan Rp 1.877.575 juta yang terdiri dari Obligasi tanpa warkat, dan sebesar 534.218.992 lembar saham tanpa warkat masing-masing untuk September tahun 2009 dan 2008. Jasa kustodian yang dilakukan kustodian Bank antara lain meliputi jasa penyelesaian transaksi efek, jasa penyimpanan dan pengadministrasian efek serta jasa-jasa custodian lainnya misalnya mengurus/menagihkan hak-hak yang melekat pada efek antara lain pembayaran kupon, dividen, bonus, pembayaran efek saat jatuh waktu dan lain-lainnya.
70
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
41. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank. Perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: PT ANZ Panin Bank, PT Panin Insurance Tbk, PT Panin Life Tbk, PT Amana Jaya, PT Multi Amana Gemilang, PT Terminal Builders dan Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank. Transaksi Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Bank dan anak perusahaan juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain : a. b. c. d. e. f. g. h.
Giro pada bank lain dan penempatan dana bank lain dan penerimaan bunga (Catatan 5, 6 dan 31). Transaksi derivatif (Catatan 9 dan 21). Pemberian kredit dan penerimaan bunga (Catatan 10 dan 31). Melakukan investasi dalam surat-surat berharga dan penyertaan dalam bentuk saham (Catatan 7 dan 14). Penempatan dana dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam bentuk simpanan dan pembayaran bunga (Catatan 18 dan 32). Sewa gedung dari Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank, PT Multi Amana Gemilang, PT Amana Jaya dan PT Terminal Builders. PT Panin Insurance Tbk dan PT Panin Life Tbk, menyewa ruang-ruang kantor. Asuransi atas aktiva tetap Perusahaan, “Cash-In-Transit” dan “Cash-In-Safe” pada PT Panin Insurance Tbk.
Persentase giro, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga, tagihan derivatif, kredit, penyertaan dalam bentuk saham dan letter of credit dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah aktiva adalah sebagai berikut: 2009 %
Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Surat berharga yang dimiliki Tagihan Derivatif Kredit Penyertaan Letter of Credit Jumlah
0,063 0,054 0,024 0,283 0,425
2008 %
0,033 0,016 0,023 0,285 0,357
Persentase simpanan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing adalah 0,74% dan 0,82%
71
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
42. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
2009 Rp Juta Komitmen Kewajiban Komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik Irrevocable L/C yang masih berjalan dalam rangka impor dan ekspor Lainnya Jumlah Kewajiban Komitmen Jumlah Komitmen - Bersih Kontinjensi Tagihan Kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Lainnya Jumlah Tagihan Kontinjensi Kewajiban Kontinjensi Garansi yang diberikan Bank garansi Lainnya Lainnya Jumlah Kewajiban Kontinjensi Jumlah Kontinjensi - Bersih
72
2008 Rp Juta
7.414.947
8.024.711
365.859 967 7.781.773
338.389 943 8.364.043
(7.781.773)
(8.364.043)
115.290 115.290
329.817 361 330.178
650.684 96.117 746.801
464.161 86.957 551.118
(631.511)
(220.940)
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
43. JATUH TEMPO AKTIVA DAN KEWAJIBAN Analisa jatuh tempo aktiva dan kewajiban menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 30 September 2009 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Maturity Profile Konsolidasi 30 September 2009 Sampai dengan
> 1 bulan
> 3 bulan
6 bulan
s/d
s/d
s/d
> 12 bulan
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Rp Juta
Rp Juta
Rp Juta
Rp Juta
Jumlah
Rp Juta
Rp Juta
Aktiva Kas
1.347.128
42.754
-
-
-
1.389.882
Bank Indonesia
4.538.244
2.471.762
1.177.414
-
-
8.187.420
a. Giro
2.264.064
-
-
-
-
2.264.064
b. SBI
2.274.180
2.471.762
1.177.414
-
-
5.923.356
Antarbank aktiva
5.790.034
923.639
24.950
1.942.904
745.292
9.426.819
Surat-surat berharga
92.827
23.730
773.859
1.015.544
10.110.342
12.016.302
Kredit yang diberikan
2.943.844
2.632.511
3.301.625
8.156.282
22.309.732
39.343.994
a. Belum Jatuh Tempo
2.829.354
2.556.255
3.155.352
8.119.311
22.244.398
38.904.670
b. Sudah Jatuh Tempo
114.490
76.256
146.273
36.971
65.334
439.324
1.029.368
807.766
433.819
64.466
137.942
2.473.361
15.741.445
6.902.162
5.711.667
11.179.196
33.303.308
72.837.778
Dana Pihak Ketiga
43.821.715
4.954.710
3.469.102
1.197.345
21.189
53.464.061
a. Giro
12.272.733
-
-
-
-
12.272.733
9.361.630
-
814
722
1.423
9.364.589
22.187.352
4.954.710
3.468.288
1.196.623
19.766
31.826.739
Lain-lain Jumlah Aktiva
Pasiva
b. Tabungan c. Deposito Bank Indonesia Antarbank Pasiva Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Lain-lain Jumlah Kewajiban
Selisih
-
12
-
12
61
85
3.336.000
214.069
137.227
1.657
949.000
4.637.953
-
-
-
50.000
2.000.657
2.050.657
15.546
31.429
45.674
116.164
947.599
1.156.412
848.297
73.828
274.228
58.218
92.213
1.346.784
48.021.558
5.274.048
3.926.231
1.423.396
4.010.719
62.655.952
(32.280.113)
1.628.114
1.785.436
9.755.800
29.292.589
10.181.826
73
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
44. POSISI DEVISA NETO (PDN) Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003, bank-bank yang telah memperhitungkan risiko pasar untuk perhitungan CAR diharuskan untuk mempertahankan posisi devisa netonya setinggi-tingginya 30% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aktiva dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontijensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang , yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto Bank:
Mata Uang
Aktiva dan tagihan komitmen dan kontinjensi Rp Juta
2009 Kewajiban dan kewajiban komitmen dan kontinjensi Rp Juta
Bersih absolut Rp Juta
Dollar Amerika Serikat Pound Inggris Dollar Singapura Dollar Australia Euro Yen Jepang Dollar Canada Dollar Selandia Baru Dollar Hongkong Franc Swiss
12.529.402 753.522 606.088 369.081 155.143 92.502 34.352 19.682 16.169 11.330
12.828.142 752.736 594.948 372.331 153.565 93.216 34.139 19.383 17.250 11.767
298.740 786 11.140 3.250 1.578 714 213 299 1.081 437
Jumlah
14.587.271
14.877.477
318.238
Mata Uang
Aktiva dan tagihan komitmen dan kontinjensi Rp Juta
Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Dollar Australia Euro Yen Jepang Dollar Selandia Baru Pound Inggris Dollar Hongkong Dollar Canada Franc Swiss Jumlah
2008 Kewajiban dan kewajiban komitmen dan kontinjensi Rp Juta
Bersih absolut Rp Juta
9.796.733 712.778 735.308 422.033 82.593 37.315 12.462 12.469 10.372 19.682
9.658.929 706.161 733.509 423.726 81.683 36.730 13.638 11.264 10.903 19.031
137.804 6.617 1.799 1.693 910 585 1.176 1.205 531 651
11.841.745
11.695.574
152.971
*) Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya. Persentase Posisi Devisa Neto terhadap modal pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masingmasing sebesar 3,15% dan 1,76%. 74
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut: 30 September Valuta Asing
1 Dollar Amerika Serikat 1 Dollar Singapura 1 Yen Jepang 1 Euro 1 Dollar Hongkong 1 Dollar Australia 1 Poundsterling Inggris 1 Franc Swiss 1 Dollar Selandia Baru 1 Dollar Canada
2009 Rp
2008 Rp
9.665,00 6.844,85 108,05 14.142,31 1.246,42 8.520,67 15.547,60 9.370,76 6.969,92 8.983,60
9.430,00 6.606,42 89,72 13.551,86 1.214,13 7.615,67 17.060,29 8.585,61 6.394,49 9.013,58
45. INFORMASI SEGMEN Segmen Usaha
Segmen usaha disajikan menjadi kegiatan usaha perbankan, pembiayaan, asuransi dan sekuritas. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
Bank Rp Juta PENDAPATAN Pendapatan bunga
Pembiayaan Rp Juta
2009 Asuransi Rp Juta
Eliminasi Rp Juta
Total Rp Juta
5.266.525
308.696
25.064
(22.473)
5.577.812
549.705
40.439
170.526
(81.975)
678.695
5.816.230
349.135
195.590
(104.448)
6.256.507
HASIL Hasil segmen dari operasi
832.694
145.612
54.662
(77.060)
955.908
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi
78.914
Laba sebelum pajak
826.103
Pendapatan (beban) lainnya Jumlah
Laba bersih
177.823
54.804
(78.914) (78.914)
979.816 625.150
75
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
INFORMASI LAINNYA AKTIVA Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - bersih Aktiva tetap - bersih Sinking fund untuk pelunasan obligasi subordinasi Aktiva lainnya bersih Total Aktiva
KEWAJIBAN Simpanan Simpanan dari bank lain Surat-surat berharga yang diterbitkan bersih Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - bersih Pinjaman yang diterima Kewajiban lainnya Obligasi subordinasi - bersih Total Kewajiban
13.070.814 12.641.500 38.902.283
6.450 90.343 1.098.331
291.018 58.351 69
1.639.146
39.025
8.000 13.436
6.093.423 72.347.166
941.556 2.175.705
53.560.358 2.142.906
-
-
(96.282) 53.464.076 (9.168) 2.133.738
1.584.269
-
-
(90.343)
501.530 966.647 1.640.667 1.491.229 61.887.606
Bank Rp Juta PENDAPATAN Pendapatan bunga
681.822 85.422 767.244
Pembiayaan Rp Juta
(69.804) 13.298.478 (90.343) 12.699.851 (8.723) 39.991.960 -
8.000 1.691.607
103.545 (993.771) 6.144.753 474.419 (1.162.641) 73.834.649
204.996 204.996
2008 Asuransi Rp Juta
1.493.926
501.530 (8.723) 1.639.746 (17.331) 1.913.754 1.491.229 (221.847) 62.637.999
Eliminasi Rp Juta
Total Rp Juta
4.032.228
289.065
13.837
(16.581)
4.318.549
324.187
57.737
165.165
(68.499)
478.590
4.356.415
346.802
179.002
(85.080)
4.797.139
HASIL Hasil segmen dari operasi
890.469
123.693
36.070
(64.450)
985.782
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi
66.125
Laba sebelum pajak
922.705
Pendapatan (beban) lainnya Jumlah
Laba bersih
159.094
36.344
(66.125) (66.125)
1.052.018 671.540
76
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
INFORMASI LAINNYA AKTIVA Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - bersih Aktiva tetap - bersih Sinking fund untuk pelunasan obligasi subordinasi Aktiva lainnya bersih Total Aktiva
KEWAJIBAN Simpanan Simpanan dari bank lain Surat-surat berharga yang diterbitkan bersih Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - bersih Pinjaman yang diterima Kewajiban lainnya Obligasi subordinasi - bersih Total Kewajiban
9.228.374 9.916.755 36.059.096
107.587 21.500 1.267.154
192.964 90.095 155
1.578.069
36.735
8.000 12.687
4.868.845 61.651.139
5.250 1.099.928 2.538.154
43.584.732 2.403.481
149.940
1.451.656 1.414.695 1.547.077 1.488.723 53.536.174
995.673 108.974 1.254.587
-
8.000 1.627.491
5.250 114.016 (859.516) 5.223.273 417.917 (1.114.581) 63.492.629
-
1.645.810
(213.022) 9.315.903 (35.545) 9.992.805 (6.498) 37.319.907
(245.688) 43.339.044 (2.377) 2.401.104
-
(35.805)
195.310 195.310
1.759.945
1.451.656 (6.498) 2.403.870 (9.441) 1.841.920 1.488.723 (299.809) 54.686.262
Segmen Geografis
Operasional utama Bank dan anak perusahaan di wilayah Indonesia yang memiliki resiko dan imbalan relative sama. Bank hanya memiliki cabang di Cayman Island dan kantor perwakilan di Singapura, yang kegiatan operasionalnya tidak signifikan. Segmen geografis dikelompokkan menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis: 2009 DKI Jakarta PENDAPATAN Pendapatan bunga
Luar DKI Jakarta
Eliminasi
Jumlah
3.745.066
1.855.219
(22.473)
5.577.812
Kredit - bersih
24.316.434
15.684.249
(8.723)
39.991.960
Total Aktiva
55.934.350
19.062.940
(1.162.641)
73.834.649
Simpanan
26.421.588
27.138.770
(96.282)
53.464.076
Total Kewajiban
34.067.029
28.792.817
(221.847)
62.637.999
77
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
2008 DKI Jakarta PENDAPATAN Pendapatan bunga
Luar DKI Jakarta
Eliminasi
Jumlah
2.841.266
1.493.864
(16.581)
4.318.549
Kredit - bersih
21.578.487
15.747.918
(6.498)
37.319.907
Total Aktiva
46.640.918
17.966.292
(1.114.581)
63.492.629
Simpanan
22.847.885
20.736.847
(245.688)
43.339.044
Total Kewajiban
30.704.649
24.281.422
(299.809)
54.686.262
46. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
Sejak tahun 1998 Pemerintah menjamin kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito on-call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, letter of credit, akseptasi, swap mata uang dan kewajiban kontinjensi lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit, performance bonds, dan kewajiban sejenis selain yang dikecualikan dalam keputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak terkait dengan Bank. Berdasarkan Surat Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) No. S235/UP3/III/2005 pada tanggal 17 Maret 2005 yang menyatakan bahwa sejak tanggal 18 April 2005, kewajiban pembayaran bank yang dijamin hanya meliputi simpanan dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi pasar uang antar bank. Selanjutnya program penjaminan pemerintah tersebut akan berakhir pada tanggal 22 September 2005. Ketentuan mengenai pengurangan dan pengakhiran program penjaminan ini merupakan penegasan dari ketentuan dalam Keputusan Presiden Nomor 95 tahun 2004. Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang telah disempurnakan dengan Peraturan LPS No.1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006, menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu Bank adalah: a. seluruhnya, sejak tanggal 22 September 2005 sampai dengan 21 Maret 2006, b. maksimal sebesar Rp 5.000.000.000, sejak tanggal 22 Maret 2006 sampai dengan 21 September 2006, c. maksimal sebesar Rp 1.000.000.000, sejak tanggal 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret 2007, d. maksimal sebesar Rp 100.000.000, sejak tanggal 22 Maret 2007. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100 juta diubah menjadi maksimal Rp 2 milyar. Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar sampai dengan Triwulan III/tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 80.472 juta dan Rp 54.451 juta.
78
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
47. INFORMASI LAINNYA a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk tahun 2009 dilakukan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008. Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk tahun 2008 dilakukan sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003. Peraturan Bank Indonesia No.3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mewajibkan bank-bank untuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sebesar 8%. Peraturan Bank Indonesia No.5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 mewajibkan bank-bank di Indonesia dengan kualifikasi tertentu untuk memperhitungkan risiko pasar (market risk) dalam perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dan wajib memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8% dengan memperhitungkan risiko pasar. Surat Edaran Bank Indonesia No.8/27/DPNP tanggal 27 November 2006 tentang prinsip kehati-hatian dan laporan dalam rangka penerapan manajemen risiko secara konsolidasi bagi bank yang melakukan pengendalian terhadap anak perusahaan, bank wajib memperhitungkan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) secara konsolidasi. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 23,53% dan 20,24% dengan perhitungan sebagai berikut: 2009 Rp Juta Aktiva Tertimbang Menurut Risiko Modal Modal Inti Modal Pelengkap Penyertaan
43.071.998
2008 Rp Juta 43.065.954
9.219.034 1.887.779 (970.335) 10.136.478
7.012.854 2.548.126 (843.912) 8.717.068
Rasio Kecukupan Modal dengan memperhitungkan risiko pasar
23,53%
20,24%
Rasio modal inti terhadap aktiva tertimbang menurut risiko
21,40%
16,28%
b. Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap total aktiva produktif pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar 2,71% dan 2,54%. c. Berikut ini adalah saldo penyediaan dana kepada pihak terkait per tanggal 30 September 2009 dan 2008 sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK): 2009
2008
Rp Juta
Rp Juta
Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Surat Berharga Derivatif Kredit Penyertaan dalam bentuk saham Transaksi Rekening Administratif
49.297 30.000 23.370 228.177 -
23.325 19 19.950 821.873 244
Jumlah
330.844
865.411
Batas maksimum pemberian kredit Bank kepada pihak terkait per tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebesar Rp 1.110.681 juta dan Rp 956.098 juta (10% dari modal Bank). 79
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
48. MANAJEMEN RISIKO Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan debitur / counterparty dalam memenuhi kewajibannya. Setiap aktivitas yang berkaitan dengan kredit / penyediaan dana terutama dikelola oleh Divisi Kredit dan unit bisnis di Kantor Pusat maupun Cabang. Risiko Kredit juga melekat pada aktivitas transaksi oleh Divisi Treasury termasuk penanaman dana dan melekat juga pada Divisi Internasional Banking sebagai pihak yang melakukan transaksi pembiayaan perdagangan seperti Letter of Credit (LC) dan Bank Garansi. Pedoman Kebijakan Kredit
Untuk memastikan dan menjaga independensi dan integritas proses penilaian risiko kredit dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan maka pada setiap unit pengambil risiko (risk taking unit) harus berpegang pada prinsip kehati-hatian sebagaimana diatur dalam Pedoman Kebijakan Perkreditan Bank dan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Kredit. Kedua pedoman tersebut senantiasa dikaji ulang dan disesuaikan secara berkala. Pedoman Kebijakan Perkreditan tersebut antara lain mengatur : -
Wewenang memutus kredit Kantor Pusat dan Kantor Cabang. Prinsip kehati-hatian Risk Taking Unit dalam proses pemberian kredit. Peran dan fungsi pengawasan oleh Biro Kepatuhan. Independensi dan keterlibatan Satuan Kerja Manajemen Risiko dalam memberikan “opini penyaluran kredit” bagi kredit dengan jumlah yang telah ditetapkan.
Segmen Kredit
Kegiatan perkreditan Bank dikelompokkan dalam tiga segmen: - Segmen Kredit Komersial (38,37%) - Segmen Kredit Korporasi (34,86%) - Segmen Kredit Konsumer (26,76%) Berdasarkan data tersebut, kegiatan perkreditan Bank didominasi oleh Segmen Komersial dengan perolehan pangsa pasar 38,37%, selanjutnya oleh Segmen Korporasi dan Segmen Konsumer dengan perolehan pangsa pasar masing-masing 34,86% dan 26,76%. Hal ini sejalan dengan Strategi Bank untuk menjadi salah satu Bank Retail terkemuka di Indonesia. Pengelolaan risiko kredit untuk setiap segmen kredit tersebut di atas dilakukan dengan menggunakan metode internal, yaitu : - Internal Credit Risk Rating (ICRR) – Segmen Korporasi untuk kredit dengan nilai diatas Rp 30 miliar. - Internal Credit Risk Rating (ICRR) – Segmen Komersial untuk kredit dengan nilai kurang dari Rp 30 miliar. - Scoring, untuk kredit consumer seperti Kredit Pemilikan Rumah dan Kredit Pemilikan Mobil. Pemberian kredit didasarkan pada konsep Hubungan Total Debitur (one obligor concept), sehingga dapat diketahui seluruh eksposur risiko yang ditanggung Bank atas fasilitas kredit yang diberikan kepada satu kelompok debitur. Konsep ini juga digunakan dalam memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Penetapan limit dilakukan secara berjenjang baik pada tingkat Komite Kredit Cabang maupun pada Komite Kredit Direksi, dengan mempertimbangkan jumlah/nilai kredit yang diproses. Komite Kredit Cabang diberi wewenang untuk memutuskan kredit sampai jumlah tertentu, dan setiap permohonan kredit yang melebihi wewenangnya, setelah disetujui oleh Komite Kredit Cabang harus dimintakan persetujuan Komite Kredit Direksi. Demikian pula pada tingkat Komite Kredit Direksi, jumlah anggota Komite yang berwenang untuk memutuskan kredit ditetapkan secara berjenjang sesuai dengan nilai/jumlah kredit. Untuk jumlah kredit 80
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
yang melebihi 10% dari modal Bank atau pemberian kredit kepada pihak terkait harus mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Profil Risiko Kredit Bank secara komposit dinilai Moderate, berdasarkan hasil perhitungan Risiko Inheren pada aktivitas perkreditan, treasury dan investasi serta trade finance masuk dalam kisaran moderate dan penilaian sistem pengendalian risiko dinilai Acceptable. Risiko Likuiditas
Risiko Likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan Bank tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh waktu. Risiko likuiditas dikelola oleh Divisi Treasury dan dipantau serta diarahkan secara strategis dalam rapat bulanan ALCO. Dalam hal kondisi likuiditas pasar yang tidak normal maka frekuensi rapat ALCO lebih dipercepat. Pengukuran risiko likuiditas dilakukan dengan menetapkan dan memonitor beberapa rasio dan limit-limit terkait agar kondisi likuiditas Bank dapat dikelola secara optimal dan efisien. Direksi juga menetapkan contingency funding plan yang menjadi pedoman bagi Divisi Treasury untuk mengelola likuiditas bank dalam situasi darurat. Profil Risiko Likuiditas Bank secara komposit dinilai Low, berdasarkan hasil perhitungan Risiko Inheren masuk dalam kisaran Low dan penilaian Sistem Pengendalian Risiko masuk dalam kisaran Strong. Risiko Pasar
Risiko Pasar adalah risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dari portfolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank (adverse movement). Risiko pasar melekat pada hampir seluruh kegiatan dan aktivitas Bank baik transaksi pada Trading Book maupun Banking Book, seperti aktivitas penanaman dana dalam surat-surat berharga dan pasar uang, pemberian kredit, penghimpunan dana, penerbitan surat utang dan kegiatan treasury. Untuk mengukur posisi risiko pasar atas aset dan instrumen keuangan tersebut di atas, Bank melakukan proses mark to market atas aset yang dikelompokkan ke dalam trading book. Bank juga senantiasa mengevaluasi setiap transaksi agar jumlah keseluruhan eksposur risiko pasar dapat dipantau setiap saat. Limit transaksi dan posisi valuta asing (net open position) ditetapkan sangat konservatif dan dipantau oleh Direksi pada setiap rapat ALCO bulanan. Untuk memantau Risiko Suku Bunga, Bank secara proaktif mengevaluasi eksposur dari aset yang sensitif terhadap suku bunga dan menetapkan kebijakan suku bunga yang kompetitif dengan NIM yang wajar. Tingkat kesehatan Bank diukur dengan pendekatan CAMELS ( Capital, Asset, Managemet, Equity, Liquidity and Sensitivity). Bank setiap bulan melakukan self assessment untuk menilai kemampuan ekses modal bank untuk meng- cover sensitivitas Risiko Nilai Tukar dan sensitivitas Risiko Suku Bunga. Profil Risiko Pasar Bank secara komposit dinilai Low, berdasarkan hasil perhitungan Risiko Inheren berada pada kisaran Low dan penilaian Sistem Pengendalian Risiko dinilai Strong. Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan / atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Berkaitan dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank maka pengelolaan Risiko Hukum, Risiko Strategik, Risiko Reputasi dan Risiko Kepatuhan ditetapkan sebagai bagian dari pengelolaan Risiko Operasional. 81
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Fungsi pengelolaan risiko operasional dilakukan di setiap tingkat struktur operasional Bank dengan mengacu kepada Pedoman Kebijakan dan Prosedur tertulis berbasis risiko dan Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern untuk setiap unit kerja. Untuk mendukung pelaksanaan penerapan manajemen risiko operasional, Direksi menetapkan Kepala Divisi/Biro sebagai pihak yang mengawasi dan mengelola setiap jenis risiko yang berkaitan langsung dengan bidang yang menjadi tanggung jawabnya, juga ditunjuk Koordinator Risiko di setiap Cabang dan Divisi/ Biro dengan tugas antara lain mengkoordinasi pengelolaan risiko Operasional melalui penggunaan tools Risiko Operasional yang terdiri dari ; - Tool Loss Event Management (LEM) digunakan untuk mengumpulkan data kerugian operasional pada masa lalu (loss event data base) dan selanjutnya digunakan untuk mengantisipasi risiko kerugian operasional agar tidak terulang di masa mendatang. - Tool Risk & Control Self Assessment (RCSA) digunakan untuk mengidentifikasi kejadian risiko pada setiap unit kerja di Kantor Pusat dan Kantor Cabang. - Tool Key Indicators (KRI’s) digunakan untuk memantau parameter risiko terhadap limit yang telah ditetapkan. Satuan kerja pengawasan intern (SKAI) secara berkala melakukan pemantauan atas proses terjadinya transaksi yang berlangsung di masing-masing unit kerja.
Risiko Lainnya Risiko Hukum
Dalam mengelola Risiko Hukum, Bank secara umum telah menerapkan prinsip kehati-hatian dan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Hukum. Oleh karenanya, tidak tercatat kasus hukum yang berpotensi menimbulkan Risiko Hukum yang signifikan. Pemantauan atas Risiko Hukum secara periodik dilakukan melalui Profil Risiko Hukum.
Risiko Strategik
Dalam mengelola Risiko Strategik, Bank telah menyusun Rencana Bisnis Tahunan, yang dipergunakan sebagai arahan dalam menjalankan usaha jangka pendek – menengah. Pelaksanaannya berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Strategik, melakukan analisa dan evaluasi pencapaian target masing-masing unit kerja dan juga pemantauan secara periodik dilakukan melalui Profil Risiko Strategik.
Risiko Reputasi
Sebagai Bank publik dan mengingat usaha Bank berlandaskan kepercayaan masyarakat, Bank wajib memberikan perhatian terhadap potensi timbulnya Risiko Reputasi. Bank telah menunjuk Koordinator Penyelesaian Pengaduan Nasabah di Kantor cabang dan di Kantor Pusat dengan tugas melakukan pemantauan media untuk memonitor setiap pemberitaan yang berkenaan dengan Bank, terutama pemberitaan yang dapat menimbulkan citra negatif. Bank mengadministrasikan,memfasilitasi dan menyelesaikan setiap pengaduan nasabah yang diterima sebaik mungkin. Bank secara berkala melakukan pertemuan dengan media, investor dan komunitas perbankan lainnya untuk keterbukaan informasi.
Risiko Kepatuhan
Sebagai bagian dari pelaksanan GCG, Bank membentuk Biro Kepatuhan yang bertanggung jawab dalam memantau kepatuhan Bank terhadap semua ketentuan yang berlaku, termasuk kewajiban pelaporan dan pemenuhan komitmen Bank terhadap regulator. Bank juga wajib memantau transaksi Suspicious Transaction Report (STR) dan Cash Transaction Report (CTR) dalam rangka penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer). Laporan tersebut dilaporkan sesuai ketentuan kepada Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) sebagai regulator. Profil Risiko Operasional dan lainnya secara komposit dinilai Low, berdasarkan hasil penilaian Risiko Inheren dalam kisaran Low dan Sistem Pengendalian Risiko dalam kisaran Strong. 82
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko dan Limit Risiko
Sesuai ketentuan Bank Indonesia, Bank secara berkala melakukan kaji ulang Pedoman Kebijakan, Prosedur dan limit yang disesuaikan dengan ukuran kompleksitas Bank.
Sistem Pengendalian Internal
Selain fungsi internal control yang dilakukan oleh SKAI, Bank juga mewajibkan setiap unit kerja, menjalankan pengendalian risiko secara internal dan terpadu serta terintegrasi dengan mengacu kepada Pedoman Kebijakan Sistem Pengendalian Internal (SPI).
Manajemen Risiko Anak Perusahaan
Sesuai ketentuan bank Indonesia yang berlaku, Bank melaksanakan penerapan Manajemen Risiko pada Anak Perusahaan sampai dengan triwulan III tahun 2009 terdiri dari : - PT. Clipan Finance Tbk yang bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor, anjak piutang dan sewa guna usaha. Kepemilikan Bank sampai dengan posisi 30 September 2009 tercatat sebesar 54,35%. - PT. Verena Oto Finance Tbk yang bergerak pada pembiayaan kendaraan bermotor. Kepemilikan Bank sampai dengan posisi 30 September 2009 tercatat sebesar 42,87%. - PT. Bank Harfa. Kepemilikan Bank sampai dengan posisi 30 September 2009 tercatat sebesar 99,997%. - PT. Asuransi Multi Artha Guna Tbk yang bergerak di bidang asuransi. Kepemilikan Bank sampai dengan posisi 30 September 2009 tercatat sebesar 15,92%.
Manajemen Risiko Anak Perusahaan Bidang Asuransi
Penerapan Manajemen risiko pada Anak Perusahaan yang bergerak di bidang asuransi berdasarkan ketentuan BI diatas penerapannya terbatas pada pemantauan Risk Based Capital dan penerapan prinsip kehati-hatian serta meningkatkan risk awareness pada berbagai jenis risiko yang ada pada usaha asuransi.
49. KONTINJENSI DAN IKATAN LAINNYA Kontinjensi
a. Surat Ketetapan Pajak (SKP) PPh Badan tahun 1993. Pada tanggal 10 Juni 1999 Panitera Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta telah menyerahkan salinan resmi putusan perkara gugatan No. 167/G/1998/PT.TUN.JKT antara Bank dengan Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (BPSP) mengenai Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Badan (SKP PPh Badan) tahun 1993 sebesar Rp 9.710 juta, yang isinya adalah: − − −
Mencabut atau membatalkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas SKP PPh Badan tahun 1993. Menyatakan bahwa SKP PPh Badan tahun 1993 adalah “nihil”. Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak untuk mengembalikan atau merestitusikan kepada Bank jumlah pokok pajak beserta sanksi bunganya sebagaimana tercantum dalam Surat Setoran Pajak terkait.
BPSP telah mengajukan kasasi atas keputusan tersebut dan ditolak oleh Mahkamah Agung dalam Surat Keputusannya No. 82K/TUN/2000 tanggal 27 Pebruari 2001. Pada tanggal 10 Desember 2001 PTTUN Jakarta melalui Surat Keputusan No. W7.PT.TUN.Eks.3802.2001 telah menegur BPSP untuk segera melaksanakan Putusan PTTUN No.167/G/1998/PT.TUN.JKT tanggal 10 Juni 1999 yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. 83
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
PTTUN pada tanggal 30 September 2002 melalui suratnya No. W7.PT.TUN.Eks.319.2002 menyampaikan surat kepada Presiden Republik Indonesia sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan tertinggi untuk memerintahkan Menteri Keuangan Republik Indonesia dan BPSP melaksanakan keputusan PTTUN yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
b. Surat Ketetapan Pajak (SKP) PPh Badan tahun 1994 Sehubungan dengan gugatan Bank mengenai SKP Kurang Bayar PPh Badan tahun 1994, pada tanggal 31 Mei 2000 PTTUN Jakarta melalui Keputusan No. 294/G/1999/PT.TUN.JKT telah menetapkan:
− − −
Mengabulkan gugatan Bank untuk seluruhnya. Menyatakan batal surat keputusan BPSP No. PUT-225/BPSP/M.IV/1999 tanggal 10 September 1999 yang hanya mengabulkan sebagian permohonan banding Bank atas SKP PPh Badan tahun 1994. Memerintah BPSP untuk menerbitkan Surat Keputusan Baru yang berisi: a. Membatalkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas SKP PPh Badan tahun 1994. b.Menyatakan SKP Pajak Penghasilan Badan tahun 1994 adalah nihil. c.Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak untuk mengembalikan/ merestitusikan kepada Bank jumlah pokok pajak beserta sanksi bunganya sebagaimana dalam Surat Setoran Pajak terkait.
Namun sampai dengan saat ini, BPSP belum melaksanakan Keputusan PTTUN tersebut atas bagian yang ditolak BPSP sebesar Rp 1.030 juta dan/atau kasasi. Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, jumlah yang telah dibayar Bank atas SKP Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) tahun 1993 dan 1994 termasuk bunga denda keterlambatan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Tahun
SKP PPh Badan SKP PPh Badan Bunga denda keterlambatan Jumlah
1993 1994
Rp Juta 9.710 1.030 84 10.824
Karena belum adanya pelaksanaan Keputusan PTTUN oleh BPSP sehubungan dengan gugatan perkara SKP PPh Badan tahun 1993 dan 1994, maka Bank mencatat pembayaran pajak tersebut sebagai pajak dibayar di muka (Catatan 17). c.
Clipan menerima gugatan hukum sebesar Rp 665 juta dari CV Prima Centra sehubungan dengan transaksi sewa guna usaha. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 90/PDT.G/1996/PN.JKT.PST tanggal 25 Juli 1996, gugatan tersebut ditolak dan gugatan rekonpensi dari Clipan diterima sebagian. Selanjutnya, pada tanggal 29 Juli 1997, CV Prima Centra telah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 463/PDT/1997/PT.DKI tanggal 8 Desember 1997 sebagaimana tercantum dalam Surat Pemberitahuan Isi Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta tanggal 3 Agustus 1999 yang dibuat oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Pengadilan Tinggi Jakarta menguatkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 90/PDT.G/1996/PN.JKT.PST. Pada tanggal 28 Oktober 1999, CV Prima Centra mengajukan memori kasasi, melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Atas memori kasasi tersebut, pada tanggal 8 Nopember 1999, Clipan mengajukan kontramemori kasasi melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Telah ada Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 761K/PDT/2000 tanggal 29 Januari 2001 dengan amar putusan permohonan kasasi CV Prima Centra (Pemohon Kasasi) tidak dapat diterima (N.O). Sampai dengan saat ini Clipan tidak menerima pemberitahuan tentang adanya upaya hukum luar biasa berupa Peninjauan Kembali dari pihak lawan perkara Clipan selaku pihak yang dikalahkan dalam peradilan kasasi.
84
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
d.
Clipan menerima gugatan hukum sebesar Rp 1.025 juta yang terdiri dari gugatan material sebesar Rp 225 juta dan immaterial sebesar Rp 800 juta dari Sufri Hasanuddin sehubungan dengan transaksi sewa guna usaha. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 445/PDT.G/1996/PN.JKT.PST tanggal 19 Mei 1997 gugatan tersebut ditolak. Selanjutnya Sufri Hasanuddin mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Keputusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 264/PDT.G/1998/PT.DKI tanggal 5 Agustus 1998 mengabulkan gugatan dari Sufri Hasanuddin dan membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 445/PDT.G/1996/PN.JKT.PST tanggal 19 Mei 1997. Atas putusan Pengadilan Tinggi tersebut, Clipan telah menyampaikan memori kasasi dan telah ada Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 2015K/PDT/1999 tanggal 7 Juni 2000, dengan amar putusan mengabulkan permohonan kasasi Clipan. Sampai dengan tanggal audit report Clipan tidak menerima pemberitahuan tentang adanya upaya hukum luar biasa berupa Peninjauan Kembali dari pihak lawan perkara Clipan selaku pihak yang dikalahkan dalam peradilan kasasi.
e.
Pada tanggal 24 Oktober 1996, Clipan menandatangani perjanjian sewa gedung kantor Plaza 89 dengan PT Mulialand Tbk untuk jangka waktu 1 Oktober 1996 sampai dengan 30 September 2000. Pada bulan Maret 1998, Clipan telah pindah kantor ke Plaza Panin Palmerah dan sejak bulan April 1998, Clipan tidak melakukan pembayaran sewa ke PT Mulialand Tbk. Sehubungan dengan itu, pada tanggal 27 Januari 1999 PT Mulialand Tbk mengajukan gugatan kepada Clipan yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 43/PDT.G/1999/PN.Jak-Sel tanggal 29 Juli 1999, Clipan diwajibkan membayar sisa uang sewa, biaya pelayanan dan biaya lainnya untuk masa 14 April 1998 sampai dengan 30 September 1998 sebesar US$ 518.222 dikurangi dengan deposit telepon Clipan sebesar Rp 58 juta dan ditambah denda keterlambatan 2% per bulan terhitung sejak tanggal 21 April 1998 sampai dengan seluruh kewajiban dibayar lunas oleh Clipan. Atas keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, Clipan telah mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta, dan selanjutnya berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 977/Pdt/1999/PT.DKI tanggal 25 Pebruari 2000, Clipan sebagai pihak yang dikalahkan. Dengan adanya hasil putusan tersebut, Clipan telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung RI dan telah menyampaikan memori kasasi tertanggal 26 Oktober 2000 sesuai risalah penerimaan permohonan kasasi No. 43/PDT.G/1999/PN.Jkt.Sel. Telah ada surat dari Mahkamah Agung RI kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tentang penyampaian salinan putusan MA No. 2321/K/PDT/2001 tanggal 17 Maret 2003. Akan tetapi sampai dengan saat ini, isi Surat Pemberitahuan Putusan Kasasi kepada Clipan belum diberitahukan sehingga isi Putusan belum diketahui.
f.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan PT Panin Insurance Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 2 Januari 2003. Perjanjian tersebut diperuntukkan atas kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan suatu obyek pertanggungan ditentukan oleh PT Panin Insurance Tbk.
g.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 1 Januari 2005. Perjanjian tersebut diperuntukkan atas kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan suatu obyek pertanggungan ditentukan oleh PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk.
h.
Clipan selaku anggota sindikasi (porsi 18%) melalui PT Koexim Mandiri Finance selaku agen sindikasi telah mengajukan permohonan pailit terhadap PT Saka Utama Dewata yang merupakan Penanggung Hutang (Corporate Guarantor) dari PT Sakadwi Dewata (Lessee Sindikasi). Permohonan pailit tersebut diajukan oleh 2 (dua) pemohon pailit yaitu PT Salindo Perdana Finance (Dalam Likuidasi) dan PT Koexim Mandiri Finance (selanjutnya disebut ”Para Pemohon”). Permohonan pailit diajukan di Pengadilan Niaga Surabaya dengan register No. 02/Pailit/2003/PN.Niaga Surabaya tanggal 20 Pebruari 2003. Atas gugatan pailit ini telah ada Putusan dari Pengadilan Niaga Surabaya No. 02/Pailit/2003/PN.Niaga Sby tanggal 20 Maret 2003, dengan amar putusan diantaranya 85
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
mengabulkan permohonan Para Pemohon untuk sebahagian dan menyatakan PT Saka Utama Dewata, berkedudukan di Jalan Bakung Sari No. 1 Kuta Bali, PAILIT; Atas Putusan Pengadilan Niaga Surabaya tersebut diatas, PT Saka Utama Dewata mengajukan Kasasi kepada Mahkamah Agung RI dan telah ada Putusan Perkara Kasasi Niaga dari Mahkamah Agung RI dengan No. 08/K/N/2003 tanggal 12 Mei 2003 dengan amar putusan diantaranya mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: PT Saka Utama Dewata tersebut dan membatalkan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 20 Maret 2003 No. 02/PAILIT/2003/PN.NIAGA.SBY serta menolak permohonan pernyataan pailit yang diajukan Pemohon Kasasi yaitu PT Salindo Perdana Finance dan PT Koexim Mandiri Finance tersebut; Atas Putusan Perkara Kasasi Niaga ini, Para Pemohon Pailit mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung RI dan telah ada Putusan Perkara Peninjauan Kembali Niaga No. 06 PK/N/2003 tanggal 22 Juli 2003, dengan amar putusan diantaranya mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali dari Para Pemohon Peninjauan Kembali yaitu PT Salindo Perdana Finance (Dalam Likuidasi) dan PT Koexim Mandiri Finance tersebut dan membatalkan Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 12 Mei 2003 No. 08 K/N/2003 yang membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 20 Maret 2003 No. 02/PAILIT/2003/PN- Niaga.Sby serta menyatakan Termohon: PT Saka Utama Dewata, berkedudukan di Jl. Bakung Sari No. 1 Kuta Bali, PAILIT. Dengan adanya Putusan Peninjauan Kembali ini PT Saka Utama Dewata demi hukum berada dalam keadaan PAILIT, dan Putusan tersebut telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde). Amar putusan peninjauan kembali telah diumumkan dalam harian Kompas tanggal 11 Agustus 2003. Berdasarkan Putusan Kasasi No. 022/K/N/2005 tanggal 29 Nopember 2005, telah ada putusan mengenai jumlah hutang yang harus dibayar, dengan amar putusan diantaranya menetapkan besar tagihan para Kreditur Sindikasi sejumlah Rp 21.002 juta. PT Saka Utama mengajukan permohonan peninjauan kembali atas Putusan Kasasi No.022/K/N/2005 tersebut di atas. Telah ada putusan Peninjauan Kembali No. 02/PK/N/2006 tanggal 19 Juni 2006 isinya antara lain menolak permohonan Peninjauan Kembali dari PT Saka Utama Dewata (Pemohon). Atas putusan Peninjauan Kembali tersebut di atas, PT Saka Utama Dewata dan PT Saka Dwi Dewata mengajukan Memori Peninjauan Kembali pada tanggal 26 Juli 2006. Memori Peninjauan Kembali tersebut melanggar azas hukum karena Peninjauan Kembali merupakan upaya hukum terakhir. Pada tanggal 25 September 2006, telah ada surat dari Pengadilan Negeri - Niaga Surabaya No.W.10.D.04.UM.02.02.2854.2006 perihal persetujuan menjual lelang harta pailit dimuka umum. i.
Clipan menerima gugatan hukum dari Rudi Lukman sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen. Dalam perkara perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Barat No. 206/Pdt.G/2005/PN.Jkt.Brt., disebutkan gugatan primair antara lain memerintahkan penggugat (Rudi Lukman) untuk membayar tunggakan cicilan mobil kepada Clipan sejumlah Rp 19 juta serta gugatan ganti rugi sejumlah Rp 16 juta sedangkan gugatan subsidair sebesar Rp 84 juta. Berdasarkan putusan sela perkara No.206/Pdt.G/2005/PN.Jkt.Brt., Pengadilan Negeri Jakarta Barat menerima eksepsi Tergugat (Clipan) dan memutuskan tidak berwenang memeriksa perkara tersebut. Selanjutnya, Clipan mengajukan gugatan perdata kepada Rudi Lukman pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, perkara No. 250/Pdt.G/PN.Jkt.Pst dengan nilai gugatan sejumlah Rp 102 juta. Pada tanggal 26 Januari 2006, telah terdapat putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 250/PdtG/2005/PN.Jkt.Pst dengan amar putusan diantaranya menghukum Tergugat (Rudi Lukman) untuk membayar seluruh hutangnya kepada Penggugat (Clipan) sejumlah Rp 102 juta ditambah dengan bunga sebesar 6% per tahun hingga Tergugat (Rudi Lukman) membayar seluruh hutangnya kepada Penggugat (Clipan). Pada tanggal 25 Juli 2006, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta dengan putusan No. 145/PDT/2006, PT.DKI memutuskan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat No.206/PdtG/2005/PN.JAK.BAR dan telah ada putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No.155/PDT/2006/PT.DKI tertanggal 18 Juli 2006 yang dalam amar keputusannya menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 250/Pdt-G/2005/PN.JKT.PST. Adapun hingga tanggal laporan ini dibuat, belum ada konfirmasi dari pengadilan apakah Rudi Lukman akan mengajukan upaya hukum kasasi.
86
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
j.
Kantor cabang Clipan (Cabang Surabaya) selaku Turut Tergugat I menerima gugatan dari Satria Laksmana Pandji (Penggugat) terkait dengan hutang piutang antara Penggugat dengan Freddy Haryono ( Tergugat I yang juga merupakan Debitur dari Clipan cabang Surabaya), gugatan tersebut teregister di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam perkara No.16/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel. Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain mengajukan sita jaminan terhadap kendaraan-kendaraan Tergugat I yang sedang dijaminkan pada Clipan dan memerintahkan Clipan untuk menyerahkan kendaraankendaraan jaminan tersebut kepada Penggugat apabila pembiayaan telah dilunasi oleh Para Tergugat (Tergugat I). Perkara dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Ikatan Lainnya
a.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran produk Bancassurance dengan PT Panin Life Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama No.01/AGR-BNC/06/2006 tanggal 23 Juni 2006. Produk Bancaassurance adalah produk-produk asuransi jiwa dengan dilengkapi manfaat pasti yang diterbitkan oleh PT Panin Life Tbk, yang terdiri atas Produk Panin Dana Pasti, Produk Panin Flexilinked dan Produk Panin Lifevestlink. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen pemasaran dengan memperoleh kompensasi berupa komisi, dengan jangka waktu perjanjian selama 5 tahun dan dapat diperpanjang kembali. Pendapatan fee penjualan Reksa Panin, Reksa Panin Plus, Reksa Panin Terproteksi I, Reksa Panin Terproteksi Pasti I, Reksa Panin Terproteksi Pasti II dan Pemasaran produk Bancassurance dicatat Perusahaan sebagai “Pendapatan operasional lain - lainnya” (Catatan 34).
b.
Clipan mengadakan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan dengan PT Bank Victoria International Tbk (BVI), berdasarkan Akta No. 14 tanggal 11 Desember 2003 jo akta Addendum Perjanjian Kerjasama Penyaluran Pembiayaan No. 3 tanggal 10 Mei 2004, keduanya dibuat oleh Merry Susanti Siaril, SH, Notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa BVI akan membeli piutang-piutang yang dimiliki Clipan terhadap pihak-pihak ketiga yang telah membeli mobil baik baru maupun bekas yang dibiayai oleh Clipan. Tujuan dari kerjasama/fasilitas pembiayaan ini adalah untuk pembiayaan pembelian kendaraan pihak ketiga (konsumen) secara “consumer finance without recourse” yang dananya disalurkan melalui Clipan. Jumlah pokok yang dapat dibiayai maksimum sebesar Rp 200.000 juta dengan tingkat suku bunga sebesar 13% per tahun untuk tenor 1 – 12 bulan, 13,50% per tahun untuk tenor 13 – 24 bulan dan 25 – 36 bulan. Perjanjian ini berlaku selama 60 bulan yang akan berakhir pada tanggal 11 Desember 2008 atau tanggal lain yang disetujui kedua belah pihak apabila seluruh pinjaman telah dilunasi. Perjanjian ini diakhiri oleh BVI dan Clipan pada tanggal 14 Pebruari 2006.
c.
Pada tanggal 7 November 2003, VOF mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan dengan PT Bank Victoria International Tbk (Victoria), dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp 100.000 juta. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut. VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumendokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Victoria. Perjanjian kerjasama pembiayaaan ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Pada tanggal 25 Agustus 2004, jumlah maksimum fasilitas meningkat sejumlah Rp 100.000 juta, dimana tambahan fasilitas tersebut harus digunakan seluruhnya dalam waktu 1 tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Pada tanggal 9 November 2004, jumlah maksimum fasilitas meningkat dari Rp 200.000 juta menjadi Rp 300.000 juta.
d.
Pada tanggal 2 Agustus 2004, VOF mengadakan perjanjian jual beli piutang dengan Victoria dengan jumlah harga jual beli piutang seluruhnya senilai Rp 100.000 juta. Jangka waktu penyediaan plafond jual beli piutang adalah 12 bulan terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian ini. VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumendokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Victoria. Perjanjian kerjasama pembiayaaan ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Pada tanggal 9 Mei 2007, VOF kembali mengadakan perjanjian jual beli piutang dengan jumlah harga jual beli piutang seluruhnya senilai Rp 50.000 juta. Jangka waktu penyediaan plafond jual beli piutang adalah 12 bulan terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian ini. Berdasarkan surat persetujuan perpanjangan fasilitas kredit tertanggal 19 Agustus 2008, Victoria setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 9 Mei 2009.
87
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
e.
Pada tanggal 1 April 2005, VOF mengadakan perjanjian jual beli piutang dengan Atlas Finance Ltd., Singapura (Atlas) dengan jumlah harga jual beli piutang seluruhnya senilai Rp. 40.950 juta. VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Atlas. Penjualan piutang pembiayaan konsumen ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Perjanjian ini telah jatuh tempo pada bulan April 2008 dan tidak diperpanjang lagi sesuai dengan kesepakan VOF dan Atlas.
f.
Pada tanggal 18 Maret 2005, VOF mengadakan perjanjian jual beli piutang dengan PT Danpac Finance (Danpac) dengan jumlah harga jual beli piutang seluruhnya senilai Rp 50.000 juta. Jangka waktu penyediaan plafond jual beli piutang adalah 12 bulan terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian ini. VOF mengadakan beberapa kali perubahan perjanjian dengan Danpac untuk memperpanjang jangka waktu penyediaan plafond jual beli piutang sampai dengan tanggal 18 Maret 2008. Selanjutnya, pada tanggal 8 April 2005, VOF kembali mengadakan perjanjian jual beli piutang dengan jumlah harga jual beli piutang senilai Rp. 15.000 juta. Jangka waktu penyediaan plafond jual beli piutang adalah 12 bulan terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian ini, akan tetapi perjanjian ini tidak diperpanjang lagi. VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Danpac. Penjualan piutang pembiayaan konsumen ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Pada periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, tidak terdapat penjualan piutang pembiayaan konsumen kepada Danpac. Perjanjian ini telah jatuh tempo pada bulan Maret 2008 dan tidak diperpanjang lagi sesuai dengan kesepakatan VOF dan Danpac.
g.
Pada tanggal 19 Oktober 2005, VOF mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan dengan PT Bank Niaga Tbk (Niaga) dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp. 10.000 juta. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Niaga. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Pada tanggal 22 November 2006, jumlah maksimum fasilitas meningkat dari Rp 10.000 juta menjadi Rp. 20.000 juta. Pada tanggal 31 Maret 2008, saldo fasilitas yang telah disalurkan adalah sebesar Rp 59 juta. Pada tanggal 15 Mei 2008, fasilitas tersebut telah dilunasi seluruhnya oleh VOF dan tidak diperpanjang kembali sesuai dengan kesepakatan VOF dan Niaga. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada Niaga dengan saldo sejumlah Rp 10 juta pada tanggal 31 Maret 2008 dan disajikan sebagai kas yang dibatasi penggunaannya sebagai bagian dari akun “Aktiva lain-lain” di neraca. Rekening amanat (escrow account) ini ditutup sejak fasilitas pinjaman ini telah dilunasi dan tidak diperpanjang lagi pada tanggal 15 Mei 2008.
h.
Pada tanggal 10 Desember 2004, VOF memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan pola channeling dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp 100.000 juta yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan pelanggan. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumendokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada BNI, dengan saldo sejumlah Rp 376 juta pada tanggal 31 Maret 2009 dan disajikan sebagai Kas yang Dibatasi Penggunaannya sebagai bagian dari akun “Aktiva Lain-lain” pada neraca. Perjanjian kerjasama ini telah dirubah beberapa kali sehubungan dengan perpanjangan atas fasilitas pinjaman tersebut, terakhir pada tanggal 17 November 2008. Jangka waktu perjanjian kredit adalah 12 bulan sejak penandatanganan amandemen perjanjian kredit.
88
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
i.
VOF mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi untuk melindungi kendaraan bermotor yang dibiayai oleh VOF, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan.
50. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG BERBEDA DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Bank dan anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda atas penyusutan kendaraan dan inventaris kantor dan tidak melakukan penyesuaian atas kebijakan akuntansi yang berbeda tersebut, karena tidak praktis dilakukan dan jumlahnya tidak signifikan. Kendaraan dan inventaris kantor disusutkan dengan metode menurun ganda (double declining balance method), kecuali kendaraan dan inventaris kantor anak perusahaan disusutkan dengan metode garis lurus 51. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP BANK DAN RENCANA MANAJEMEN
Manajemen menyadari bahwa krisis keuangan global memiliki dampak terhadap volume bisnis Bank dan akan meningkatkan risiko kredit yang dimiliki Bank. Operasi industri perbankan telah terpengaruh dan diperkirakan akan terus terpengaruh oleh ketidakpastian dimasa mendatang yang disebabkan karena kondisi ekonomi global, dimana hal ini merupakan situasi yang berada di luar kendali Bank. Dampak potensial terhadap Bank atas kondisi ini antara lain adalah menurunnya kemampuan membayar debitur yang dapat berakibat pada meningkatnya rasio pinjaman bermasalah Bank. Namun demikian, manajemen telah mengambil langkah-langkah, yang memadai untuk memelihara likuiditas, menjaga kecukupan modal dan melakukan pendekatan secara hati-hati untuk meningkatkan aktiva, termasuk dalam menyalurkan kredit baru. Manajemen berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya dalam waktu mendatang, oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan. Rencana dan strategi manajemen adalah sebagai berikut: a. Memperkuat struktur permodalan melalui kapitalisasi laba ditahan, menjaga rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Loan to Deposit Ratio dan rasio-rasio likuiditas lainnya secara efektif. b. Meningkatkan pendanaan melalui simpanan dalam bentuk tabungan dan giro, dengan tujuan untuk menurunkan cost of fund secara keseluruhan. c. Meningkatkan Fee Based Income dengan menawarkan produk dan jasa perbankan yang inovatif dengan focus kepada sektor retail dan komersial. d. Memperluas jaringan distribusi dengan menambah jumlah kantor cabang dan ATM untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah. e. Mengimplementasikan Risk Management dan Good Corporate Governance. f. Memperkenalkan jasa perbakan syariah.
52. REKLASIFIKASI
Pada triwulan III/tahun 2008 terdapat reklasifikasi pada beberapa akun dengan merubah pengelompokan (grouping) agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan triwulan III/tahun 2009. Akun yang direklas adalah sebagai berikut : a. Surat Berharga yang dimiliki sebesar Rp 8.000 juta dipindahkan ke akun Tagihan atas Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali. b. Pendapatan yang Masih Akan Diterima sebesar Rp 1.000.430 juta dipindahkan ke akun kredit yang diberikan. c. Aktiva Sewa Guna Usaha sebesar Rp 9.082 juta dipindahkan ke akun Aktiva Tetap. 89
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
d. Aktiva Lain-Lain sebesar Rp 266.879 juta dipindahkan ke akun kredit yang diberikan dan sebesar Rp 6.009 juta ke akun Agunan yang diambil alih. e. Surat Berharga yang diterbitkan sebesar Rp 1.488.723 juta dipindahkan ke akun Obligasi Subordinasi. f. Pendapatan Lainnya sebesar Rp 16.465 juta dipindahkan ke akun Hasil Bunga. g. Beban Administrasi dan Umum sebesar Rp 20.971 juta dipindahkan ke akun Beban (pendapatan) penyisihan penghapusan aktiva.
53. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN INFORMASI TAMBAHAN
Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 7 sampai dengan 90 dan informasi tambahan dari halaman 91 sampai dengan 96 telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 29 Oktober 2009.
90
P.T BANK PAN INDONESIA Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR I: INFORMASI NERACA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
AKTIVA Kas
1,386,540
535,692
Penempatan pada Bank Indonesia
8,083,535
4,476,372
Giro pada bank lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 12.169 juta pada triwulan III/tahun 2009 dan sebesar Rp 3.778 juta pada triwulan III/tahun 2008
1,204,589
461,612
Penempatan pada bank lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 49.680 juta pada triwulan III/tahun 2009 dan sebesar Rp 100.624 juta pada triwulan III/tahun 2008
4,883,620
4,636,882
Surat- surat berharga - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 38.842 juta pada triwulan III/tahun 2009 dan sebesar Rp 38.081 juta pada triwulan III/tahun 2008
2,625,565
2,553,150
540,963
1,504,673
9,444,972
5,858,932
Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali Obligasi pemerintah Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar nihil pada triwulan III/tahun 2009 dan 2008 Tagihan derivatif - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 1.114 juta pada triwulan III/tahun 2009 dan sebesar Rp 191 juta pada triwulan III/tahun 2008 Kredit yang diberikan - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 1.254.131 juta pada triwulan III/tahun 2009 dan sebesar Rp 978.013 juta pada triwulan III/tahun 2008 Pihak lain Afiliasi Jumlah Tagihan akseptasi - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 6.267 juta pada triwulan III/tahun 2009 dan sebesar Rp 10.122 juta pada triwulan III/tahun 2008 Penyertaan dalam bentuk saham - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 11.539 juta pada triwulan III/tahun 2009 dan sebesar Rp 10.157 juta pada triwulan III/tahun 2008 Pendapatan yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Uang muka pajak
-
24,999
18,885
38,879,147 23,136 38,902,283
35,969,144 19,751 35,988,895
620,686
1,006,839
1,079,777
939,467
590,028
527,766
91,474
58,996
-
Aktiva pajak tangguhan
-
1,720
137,479
126,996
1,604,833
1,546,090
11,953
20,574
Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar sebesar Rp 186.364 juta pada triwulan III/tahun 2009 dan Rp 70.210 juta pada triwulan III/tahun 2008
284,431
371,810
Aktiva lain-lain
662,341
807,448
72,180,068
61,442,799
Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.090.647 juta pada triwulan III/tahun 2009 dan sebesar Rp 827.837 juta pada triwulan III/tahun 2008 Properti terbengkalai - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 14.299 juta pada triwulan III/tahun 2009 dan Rp 21.771 juta pada triwulan III/tahun 2008
JUMLAH AKTIVA *) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
91
P.T BANK PAN INDONESIA Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR I: INFORMASI NERACA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Giro Kewajiban segera lainnya Tabungan Deposito berjangka Pihak lain Afiliasi Jumlah Sertifikat deposito - bersih
12,295,576
7,304,089
412,221
290,234
9,364,315
7,202,959
31,404,666 491,899 31,896,565
28,364,423 607,287 28,971,710
-
Simpanan dari bank lain Kewajiban pembelian kembali surat berharga yang dijual dengan syarat repo Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Kewajiban sewa guna usaha
2,140,394
2,399,735
501,530
1,451,656
4,824
7,695
571,953
703,385
1,584,269
1,645,810
966,647
1,414,695
84,783
86,850
-
Beban yang masih harus dibayar
182,196
Taksiran Pajak Penghasilan
147,318
Kewajiban lain-lain
224,817
Obligasi subordinasi Modal pinjaman Jumlah Kewajiban
Agio saham
202,762 35,285 217,263 1,488,723
-
-
-
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham pada triwulan III/tahun 2009 dan 2008 Modal dasar - 59.000.000.000 saham pada triwulan III/tahun 2009 dan 2008 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham pada triwulan III/tahun 2009 dan 20.316.797.636 saham pada triwulan III/tahun 2008
-
1,491,229
61,868,637
Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan
-
53,422,851 -
2,408,765
2,031,680
3,444,330
2,313,075
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
-
13,489
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
-
675,139
Laba yang belum direalisasi atas efek yang tersedia untuk dijual
(10,338)
(151,997)
(3,747)
(3,747)
4,472,421
3,142,309
Jumlah Ekuitas
10,311,431
8,019,948
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
72,180,068
61,442,799
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Saldo Laba
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
92
P.T BANK PAN INDONESIA Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR II: INFORMASI LAPORAN LABA RUGI TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 2009
2008
Rp Juta
Rp Juta
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Hasil bunga Provisi dan komisi kredit Jumlah pendapatan bunga
5,077,612 178,187 5,255,799
3,829,719 188,027 4,017,746
Beban Bunga Beban bunga Beban lainnya selain beban bunga Jumlah beban bunga
3,081,649 3,081,649
2,216,362 2,216,362
Pendapatan Bunga - bersih
2,174,150
1,801,384
147,841 104,961
142,274 16,775
116,049 187,373 556,224
132,463 291,512
771,359 (1,371)
84,570 7,354
583,611 312,821
478,194 255,998
54,587 182,091 1,133,110
149,209 98,130 129,468 1,110,999
827,276
889,973
Pendapatan non operasional Beban non operasional
34,273 40,857
59,546 27,179
PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL BERSIH
(6,584)
32,367
Pendapatan operasional lainnya Provisi dan komisi selain kredit Pendapatan transaksi valuta asing Pendapatan kenaikan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan Surat Berharga Pendapatan lainnya Jumlah pendapatan operasional lainnya Beban (pendapatan) penyisihan penghapusan aktiva Beban (pendapatan) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Beban operasional lainnya Beban administrasi dan umum Beban personalia Beban penurunan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan Surat Berharga Beban transaksi valas Beban promosi Beban lainnya Jumlah beban operasional lainnya PENDAPATAN/BEBAN OPERASIONAL BERSIH PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL
-
PENDAPATAN/BEBAN LUAR BIASA LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK Pajak kini Penghasilan (Beban) pajak tangguhan Beban pajak LABA/RUGI TAHUN BERJALAN BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
93
-
820,692
922,340
(232,972) 37,430 (195,542)
(200,934) (49,866) (250,800)
625,150
671,540
28.89 -
33.16 30.60
PT BANK PAN INDONESIA Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR III: INFORMASI LAPORAN SALDO LABA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL‐TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 Selisih penilaian kembali aktiva tetap
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
Laba (rugi) belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual
Saldo laba Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya penggunaannya
Modal saham
Agio saham
Saldo per 1 Januari 2008 Pelaksanaan waran Reklasifikasi selisih penilaian kembali aset tetap sehubungan dengan penerapan PSAK 16 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Rugi blm direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual Laba bersih tahun berjalan
2,021,119 12,411
2,281,394 37,232
675,143 ‐
(3,747) ‐
40,800 ‐
13,489 ‐
100,000 ‐
2,370,767 ‐
7,498,965 49,643
‐
‐
(675,143)
‐
‐
‐
‐
675,143
‐
‐
‐
‐
‐
‐
(13,489)
‐
‐
(13,489)
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
(300,699) ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ 701,361
(300,699) 701,361
Saldo per 31 Des 2008 Pelaksanaan waran Reklas selisih penilaian kmbl Selisih kurs krn penjabaran Rugi belum direalisasi Laba bersih tahun berjalan
2,033,530 375,235 ‐ ‐ ‐ ‐
2,318,626 1,125,704 ‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
(3,747) ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
(259,899) ‐ ‐ ‐ 249,561 ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
100,000 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
3,747,271 ‐ ‐ ‐ ‐ 625,150
7,935,781 1,500,939 ‐ ‐ 249,561 625,150
Saldo per 30 September 2009
2,408,765
3,444,330
‐
(3,747)
(10,338)
‐
100,000
4,372,421
10,311,431
Keterangan
94
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Jumlah ekuitas
PT. BANK PANIN Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR IV : INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima Bunga, hadiah dan provisi komisi dana yang dibayar Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Keuntungan (kerugian) dari transaksi valuta asing - bersih Penerimaan kembali kredit yang dihapusbukukan Pendapatan (Beban) non operasional-bersih Pembayaran beban pajak
5,284,004 (3,192,999) 337,433 (920,028) 104,924 144,294 (6,610) (95,227)
Laba (Rugi) Operasi sebelum perubahan dalam aktiva dan kewajiban Operasi Kenaikan/penurunan Aktiva Operasi Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali Aktiva lain-lain Kenaikan/penurunan Kewajiban Operasi Giro Kewajiban segera lainnya Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Kewajiban lain-lain Arus Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi
1,655,791
3,916,716 (2,116,215) 193,750 (1,145,518) 16,775 223,736 31,544 (463,234) 657,554
(2,856,085) (2,811,596) (4,015,002) 59,927 71,644
401,056 (471,551) (7,417,731) 33,637 (374,434)
3,521,530 124,616 1,302,059 2,451,233 775,715 501,530 (17,798)
871,977 (45,781) (347,672) 11,585,492 116,487 (1,894,569) (103,317)
763,564
3,011,148
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTAS Penurunan (Penambahan) penyertaan dalam bentuk saham Pembelian aktiva tetap Hasil penjualan aktiva tetap
29,750 (203,420) 365
(118,854) (168,053) 1,499
Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi
(173,305)
(285,408)
(59,943) (1,756) (1,377,047) 375,235 1,125,704 (15)
199,999 (8,076) (323,228) 10,561 31,681 (125)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Surat berharga yang diterbitkan Biaya Emisi efek hutang Pinjaman yang diterima Penambahan Modal disetor Penambahan Agio Saham Penerimaan (pembayaran) dividen Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan
62,178 652,438
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS *) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
95
(89,188) 2,636,552
PT. BANK PANIN Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR IV : INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 2009 2008 Rp Juta Rp Juta PERUBAHAN DALAM KAS DAN SETARA KAS SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA TRIWULAN III Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah
PENAMBAHAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
96
926,205 1,914,131 1,374,203
484,586 2,058,955 297,361
4,214,539
2,840,902
1,386,540 2,263,679 1,216,758
535,692 4,476,372 465,390
4,866,977
5,477,454
460,335 349,548 (157,445)
51,106 2,417,417 168,029
652,438
2,636,552