PT Bank Bali Tbk Dan Anak Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Laporan Auditor Independen Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Mata Uang Indonesia)
Brought to you by Global Reports
Laporan Auditor Independen Laporan No. 37038S
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank Bali Tbk
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Bank Bali Tbk dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Bank. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan beberapa anak perusahaan yang dikonsolidasi yang laporan keuangannya mencerminkan jumlah aktiva dan jumlah pendapatan operasional masing-masing sebesar 0,18% dan 0,02% untuk tahun 2001 dan 1,75% dan 1,53% untuk tahun 2000 dari jumlah konsolidasi. Kami juga tidak mengaudit laporan keuangan beberapa perusahaan asosiasi yang penyertaannya dalam laporan keuangan konsolidasi terlampir menggunakan metode ekuitas (equity method). Penyertaan tersebut mencerminkan 0,54% dan 0,57% dari jumlah aktiva konsolidasi masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, dan bagian atas laba/rugi bersih perusahaan asosiasi mencerminkan 7,15% dan 1,49% dari jumlah laba/rugi bersih konsolidasi masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 tersebut. Laporan-laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor-auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sepanjang yang berkaitan dengan jumlahjumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan Anak perusahaan dan perusahaan asosiasi tersebut semata-mata hanya didasarkan atas laporan auditor-auditor independen lain tersebut. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami dan laporan auditor-auditor independen lain memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor-auditor independen lain tersebut, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank Bali Tbk dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, hasil usaha, perubahan ekuitas serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Brought to you by Global Reports
- 1a -
Seperti diuraikan pada Catatan 3 atas laporan keuangan konsolidasi, Bank telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No. 31 (revisi 2000), “Akuntansi Perbankan” yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang diterbitkan atas kerjasama Ikatan Akuntan Indonesia dengan Bank Indonesia yang berlaku efektif 1 Januari 2001. Dengan diterapkannya PSAK dan PAPI tersebut, Bank telah menyajikan kembali dan mereklasifikasi beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000. Seperti diuraikan pada Catatan 45k atas laporan keuangan konsolidasi, pada tanggal 20 dan 22 November 2001, BPPN telah mengumumkan rencana penggabungan Bank dengan 4 bank lainnya. Karena pelaksanaan penggabungan Bank secara hukum dan teknis belum tersedia, tidaklah mungkin pada saat ini, untuk menentukan dampak penggabungan Bank terhadap masa depan operasional dan posisi keuangan Bank. Seperti diuraikan pada Catatan 42 atas laporan keuangan konsolidasi, mulai pertengahan 1999, kondisi ekonomi Indonesia menunjukkan indikasi perbaikan yang ditandai antara lain dengan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia dan tingkat inflasi yang menurun. Walaupun demikian, kurs tukar Rupiah terhadap US Dolar pada tanggal 31 Desember 2000 telah terdepresiasi dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 1999 dan terus melemah pada tanggal 31 Desember 2001. Sampai dengan tanggal 28 Maret 2002, kurs tukar Rupiah terhadap US Dolar telah kembali menguat. Kondisi ekonomi Indonesia masih akan dipengaruhi oleh stabilitas sosial dan politik, keberhasilan rekapitalisasi perbankan dan restrukturisasi hutang bermasalah yang masih berlangsung. Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 45a atas laporan keuangan konsolidasi, pada tanggal 23 Juli 1999, Bank telah ditempatkan dalam pengelolaan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan kemudian status Bank telah diubah menjadi Bank Take Over (BTO). Berdasarkan surat keputusan Ketua BPPN No. SK-368/BPPN/0899 tanggal 4 Agustus 1999 Bank telah ditetapkan sebagai peserta program rekapitalisasi Bank Take Over (BTO). Untuk memenuhi persyaratan modal minimum, Bank melakukan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Right Issue III) sesuai dengan surat keputusan Ketua BPPN No. SK462/BPPN/1199 tanggal 29 November 1999. Pada tanggal 28 Agustus 2000, Bank telah melaksanakan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue) III dimana, BPPN telah memesan dan membayar sebanyak 66.011.335.917 saham seri B dengan harga Rp 80,51 per saham senilai Rp 5.314.357.000.000. Dengan Penawaran Umum Terbatas III ini, modal disetor Bank telah meningkat menjadi Rp 668.645.803.835, sehingga Bank dapat kembali memiliki ekuitas positif pada tanggal 31 Desember 2000. Sehubungan dengan rekapitalisasi program tersebut, pada tanggal 29 September 2000, Bank juga telah mengalihkan dan menyerahkan semua hak dan pemilikan dari aktiva produktif “non-performing” kepada BPPN berdasarkan posisi pada tanggal 30 Juni 2000. Setelah program rekapitalisasi tersebut, Bank telah memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) sesuai dengan yang disyaratkan Bank Indonesia. Karena rekapitalisasi Bank baru selesai dilaksanakan pada bulan Oktober 2000, maka untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 Bank masih mengalami rugi bersih konsolidasi sebesar Rp 1.080.362.733.762, tetapi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001, Bank telah memperoleh laba bersih konsolidasi sebesar Rp 216.124.932.967. Laporan keuangan konsolidasi terlampir mencakup dampak kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan. Pemulihan kondisi ekonomi tersebut tergantung pada kebijakan
Brought to you by Global Reports
- 1b -
moneter, fiskal dan kebijakan lainnya yang telah dan akan diambil oleh Pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang berada di luar kendali Bank dan Anak perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi terhadap penghasilan dan realisasi aktiva produktif Bank dan Anak perusahaan, termasuk dampak mengalirnya dana nasabah, deposan, kreditur dan pemegang saham ke dan dari Bank dan Anak perusahaan.
PRASETIO, UTOMO & CO. NIU-KAP 98.2.0024
Drs. Nunu Nurdiyaman NIAP 98.1.0062 28 Maret 2002
Brought to you by Global Reports
-2-
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Dalam Rupiah)
31 Desember
2001
2000 (Disajikan Kembali Lihat Catatan 3)
AKTIVA KAS (Catatan 2a dan 4)
Rp
GIRO PADA BANK INDONESIA (Catatan 2a dan 5)
185.050.541.731 529.617.310.848
Rp
367.709.738.314 529.391.027.895
GIRO PADA BANK LAIN (Catatan 2a, 2c, 2j dan 6) Penyisihan kerugian (
75.816.205.944 708.916.731 )
114.230.572.489 -
Bersih
75.107.289.213
114.230.572.489
PENEMPATAN PADA BANK LAIN (Catatan 2d, 2j dan 7) Penyisihan kerugian
766.059.748.948 4.900.936.898 ) (
2.128.876.062.935 20.449.828.300 )
761.158.812.050
2.108.426.234.635
EFEK-EFEK (Catatan 2e, 2j, 8 dan 29) Diperdagangkan Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo
6.077.260.413 7.617.082.698.981
663.939.391.242 17.727.143.280 5.385.994.918.321
Jumlah efek-efek
7.623.159.959.394
6.067.661.452.843
(
Bersih
Penyisihan kerugian
(
Bersih TAGIHAN DERIVATIF (Catatan 2f, 2j dan 9) Penyisihan kerugian Bersih
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
16.919.902.109 ) ( 7.606.240.057.285
(
794.724.618 ) 6.066.866.728.225
1.076.814.856 10.768.160 )
511.676.211 -
1.066.046.696
511.676.211
-3-
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Rupiah)
31 Desember
2001 KREDIT YANG DIBERIKAN (Catatan 2g, 2i, 2j, 2u, 10, 19 dan 29) Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pendapatan bunga ditangguhkan Penyisihan kerugian
Rp 2.193.464.478.521 Rp 1.497.102.089.405 2.864.574.033 8.726.855.697 ( 245.621.480 ) ( 275.879.071 ) ( 160.038.706.536 ) ( 500.839.794.356 )
Bersih TAGIHAN PREMI (Catatan 2k dan 11) TAGIHAN AKSEPTASI (Catatan 2h, 2j, 3 dan 12) Penyisihan kerugian
(
Bersih AKTIVA PAJAK TANGGUHAN - Bersih (Catatan 2z dan 21) PENYERTAAN SAHAM (Catatan 2b, 2g, 2j dan 13) Metode Ekuitas Metode Biaya Tidak dalam rangka restrukturisasi kredit Dalam rangka restrukturisasi kredit Penyisihan kerugian
(
Bersih AKTIVA TETAP (Catatan 2i, 2m, 14, 29 dan 40) Nilai tercatat Akumulasi penyusutan dan amortisasi Nilai buku AKTIVA LAIN-LAIN Tagihan lain-lain (Catatan 15) Bunga masih akan diterima (Catatan 15) Agunan diambil alih - bersih (Catatan 2n dan 15) Biaya dibayar di muka (Catatan 2l dan 15) Lain-lain (Catatan 2b, 2m, 2o, 2p, 2q, dan 15) Jumlah Aktiva Lain-lain JUMLAH AKTIVA
Brought to you by Global Reports
2000 (Disajikan Kembali Lihat Catatan 3)
(
2.036.044.724.538
1.004.713.271.675
12.776.046.510
8.030.799.661
42.555.696.826 425.556.976 ) (
16.203.308.741 162.033.087 )
42.130.139.850
16.041.275.654
164.167.115.520
168.333.760.364
80.721.341.897
67.682.496.825
10.257.755.104 2.407.551.348 1.806.495.368 ) (
16.885.579.692 10.379.578.300 )
91.580.152.981
74.188.498.217
753.400.726.013 218.087.569.470 ) (
837.114.630.365 205.120.183.087 )
535.313.156.543
631.994.447.278
546.466.116.369 246.872.104.302 46.709.641.665 22.461.286.569
546.466.116.369 146.106.539.094 75.260.258.693 20.573.857.826
98.839.137.111
81.156.883.805
961.348.286.016
869.563.655.787
Rp13.001.599.679.781
Rp 11.960.001.686.405
-4-
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Rupiah)
31 Desember
2001
2000 (Disajikan Kembali Lihat Catatan 3)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN KEWAJIBAN SEGERA (Catatan 15 dan 16)
Rp
723.580.522.708
Rp
763.857.121.323
SIMPANAN Giro (Catatan 2i, 2r, 17 dan 29) Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2.084.991.803.377 2.646.036.439
1.561.092.386.136 12.950.145.715
Jumlah Giro
2.087.637.839.816
1.574.042.531.851
Tabungan (Catatan 2i, 2r, 18 dan 29) Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
1.655.959.232.390 2.551.280.031
1.464.753.946.060 1.276.835.444
Jumlah Tabungan
1.658.510.512.421
1.466.030.781.504
Deposito berjangka (Catatan 2i, 2r, 19 dan 29) Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
6.768.123.735.664 11.481.440.674
5.657.446.912.034 9.127.991.221
Jumlah Deposito Berjangka
6.779.605.176.338
5.666.574.903.255
10.525.753.528.575
8.706.648.216.610
17.766.835.087
17.737.652.000
174.880.576
284.597.583
42.555.696.826
16.203.308.741
1.816.276.881
1.597.601.632
SURAT-SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (Catatan 22)
267.888.281.982
297.990.646.888
PINJAMAN YANG DITERIMA (Catatan 23)
703.744.398.255
1.443.900.408.829
17.235.124.410
53.336.819.035
Jumlah Simpanan SIMPANAN DARI BANK LAIN KEWAJIBAN DERIVATIF (Catatan 2f dan 9) KEWAJIBAN AKSEPTASI (Catatan 2h, 3 dan 20) HUTANG PAJAK (Catatan 2z dan 21)
ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Catatan 2j dan 24) (Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
-5-
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Rupiah)
31 Desember 2000 (Disajikan Kembali Lihat Catatan 3)
2001 KEWAJIBAN LAIN-LAIN (Catatan 2s, 2t, 2y, 25 dan 36) Jumlah Kewajiban HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN (Catatan 2b) EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham untuk kelas A dan Rp 5 per saham untuk kelas B Modal dasar - 672.005.833 saham kelas A dan 92.799.416.700 saham kelas B Modal ditempatkan dan disetor penuh 672.005.833 saham kelas A dan 66.528.577.467 saham kelas B (Catatan 1 dan 26) Tambahan modal disetor - agio saham - bersih (Catatan 1 dan 26) Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak perusahaan (Catatan 2e dan 8) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan (Catatan 2b dan 27) ( Selisih penilaian kembali aktiva tetap (Catatan 2m dan 14) Defisit ( Ekuitas - Bersih JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Rp
151.404.652.085
Rp
155.724.563.020
12.451.920.197.385
11.457.280.935.661
35.735.516.586
29.602.337.416
668.645.803.835
668.645.803.835
5.023.052.000.762
5.023.052.000.762
-
17.538.916.560
17.275.711.056 )
140.484.752.869
43.574.050.734 5.204.052.178.465 ) (
43.574.050.734 5.420.177.111.432 )
513.943.965.810
473.118.413.328
Rp13.001.599.679.781
Rp 11.960.001.686.405
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keluruhan.
Brought to you by Global Reports
-6-
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (Dalam Rupiah)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 (Disajikan Kembali Lihat Catatan 3)
2001 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga (Catatan 2u dan 31) Provisi dan komisi (Catatan 2v)
Rp 1.216.751.265.007 54.369.585.652
Rp
581.516.980.793 33.909.381.142
Jumlah Pendapatan Bunga
1.271.120.850.659
615.426.361.935
Beban Bunga Bunga (Catatan 2u dan 32) Provisi dan komisi (Catatan 2v)
1.189.948.291.149 3.280.587.388
869.052.628.055 1.475.454.501
Jumlah Beban Bunga
1.193.228.878.537
870.528.082.556
Pendapatan (Beban) Bunga - Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Imbalan (Catatan 2w dan 33) Laba selisih kurs - bersih (Catatan 2y) Pendapatan premi (Catatan 2k) Pendapatan - bersih dari penyertaan saham (metode ekuitas) (Catatan 2b dan 13) Keuntungan bersih penjualan efek (Catatan 2e) Pendapatan dividen (metode biaya) (Catatan 2b dan 13) Keuntungan (kerugian) bersih penilaian efek yang diperdagangkan (Catatan 2e) Lain-lain
77.891.972.122
(
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
(
255.101.720.621 )
106.856.794.591 70.587.267.547 30.242.416.362
83.715.974.817 184.508.535.027 27.399.235.268
17.661.302.260
15.786.093.412
8.837.423.761
893.168.066
83.423.527
65.573.682
1.772.448.382 ) 25.177.386.092
986.451.509 17.787.354.547
257.673.565.758
331.142.386.328
Beban (Pembalikan) Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif (Catatan 2j)
(
121.990.591.445 )
565.125.423.994
Beban (Pembalikan) Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi (Catatan 2j dan 24)
(
46.239.949.963 )
9.985.009.460
Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi (Catatan 2m, 2o dan 34) Tenaga kerja dan tunjangan (Catatan 2x, 35 dan 36) Lain-lain
237.013.088.666
224.139.334.706
188.617.166.725 46.591.131.207
174.306.518.021 44.977.074.951
Jumlah Beban Operasional Lainnya
472.221.386.598
443.422.927.678
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
-7-
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Rupiah)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 (Disajikan Kembali Lihat Catatan 3)
2001 LABA (RUGI) OPERASIONAL (Catatan 2aa dan 30) Rp
31.574.692.690
(Rp
942.492.695.425 )
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - Bersih (Catatan 2b, 2m, 2n, 13, 14 dan 37)
199.674.120.869
(
171.732.973.517 )
LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK
231.248.813.559
(
1.114.225.668.942 )
BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK (Catatan 2z dan 21) Tahun berjalan Tangguhan
3.686.201.200 4.166.644.844
(
3.032.087.300 43.205.650.074 )
JUMLAH BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK
(
7.852.846.044 )
LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN (Catatan 2b)
223.395.967.515
(
40.173.562.774 (
1.074.052.106.168 )
7.271.034.548 ) (
6.310.627.594 )
LABA (RUGI) BERSIH
Rp
216.124.932.967
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM (Catatan 2bb)
Rp
3
(Rp 1.080.362.733.762 )
(Rp
60 )
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keluruhan.
Brought to you by Global Reports
-
-
-
-
Rp 668.645.803.835
Laba bersih tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2001
(
Rp
Rp
Brought to you by Global Reports
-
17.275.711.056 )
-
157.760.463.925 )
140.484.752.869
-
474.533.448
-
-
Rp 140.010.219.421
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan
- (Rp
-
- (
17.538.916.560 )
17.538.916.560
-
-
17.538.916.560
-
-
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
(
Rp
43.574.050.734
-
-
-
43.574.050.734
Defisit
Ekuitas - Bersih
216.124.932.967
-
-
5.420.177.111.432 )
( Rp 5.204.052.178.465 )
(
(
(
- ( 1.080.362.733.762 ) (
-
-
-
Rp 513.943.965.810
216.124.932.967
157.760.463.925 )
17.538.916.560 )
473.118.413.328
102.001.276.667 ) 1.080.362.733.762 )
474.533.448
17.538.916.560
5.351.177.812.597
( Rp 4.339.814.377.670 ) (Rp3.713.708.838.848)
102.001.276.667 ) - (
-
-
-
Rp 145.575.327.401
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Rp 5.023.052.000.762
-
-
-
5.023.052.000.762
-
-
668.645.803.835
-
-
4.517.075.500
5.018.534.925.262
Rp
Tambahan Modal Disetor-Agio Saham - bersih
332.642.887.335
Rp 336.002.916.500
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan (Catatan 2e dan 8) Penyesuaian atas selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan (Catatan 2b dan 27)
Saldo 31 Desember 2000
Penawaran Umum Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu III (Catatan 1 dan 26) Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan (Catatan 2e dan 8) Penyesuaian atas selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan (Catatan 2b dan 27) Penurunan nilai aktiva tetap (Catatan 2m dan 14) Rugi bersih tahun berjalan
Saldo 1 Januari 2000
(Dalam Rupiah)
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
-8-
-9-
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Dalam Rupiah)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 (Disajikan Kembali Lihat Catatan 3)
2001 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pendapatan bukan operasional - bersih Laba (rugi) selisih kurs - bersih Pendapatan operasional lainnya Pendapatan premi Pembayaran bunga, provisi dan komisi Beban operasional lainnya Hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan Laba (rugi) sebelum perubahan dalam aktiva dan kewajiban operasi Perubahan dalam aktiva dan kewajiban operasi: Penurunan (kenaikan) aktiva operasi: Penempatan pada bank lain Efek-efek - diperdagangkan Kredit yang diberikan Tagihan premi Aktiva lain-lain Kenaikan (penurunan) kewajiban operasi: Kewajiban segera Simpanan bank dan bukan bank Giro Tabungan Call deposits Deposito berjangka Kewajiban lain-lain Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sebelum pembayaran pajak penghasilan Pembayaran pajak penghasilan Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi (Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
Rp 1.272.413.839.962 Rp 78.822.258.595 85.008.531.331 32.346.645.761 30.242.416.362 ( 1.197.338.978.131 ) ( ( 430.334.319.406 ) (
600.573.076.334 15.492.257.965 259.358.535.027 14.839.213.806 27.399.235.268 894.203.199.680 ) 387.617.526.029 )
(
7.271.034.548 ) (
6.310.627.594 )
(
136.110.640.074 ) (
370.469.034.903 )
1.314.750.379.575 ( 640.033.389.054 ( 975.451.410.868 ) ( 4.745.246.849 ) 30.994.436.905
183.095.939.737 ) 496.199.104.145 ) 340.535.621.506 ) 2.047.452.623 71.297.968.574
40.276.598.615 ) (
13.838.674.249 )
( (
(
539.426.318.261 192.479.730.917 1.147.482.679.082 4.769.544.129
( ( ( (
22.009.298.927 ) 69.383.891.437 ) 7.175.000.000 ) 1.530.804.121.421 17.316.224.546 )
(
12.130.857.832 )
90.285.769.941
(
2.701.221.723.685 3.467.525.951 ) (
174.412.523.109 2.149.839.660 )
2.697.754.197.734
172.262.683.449
- 10 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Rupiah) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 (Disajikan Kembali Lihat Catatan 3)
2001 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aktiva bersih satu Anak perusahaan - setelah dikurangi kas yang dilepaskan Hasil penjualan aktiva tetap dan aktiva yang tidak digunakan lagi Kenaikan (penurunan) hak minoritas atas aktiva bersih Anak perusahaan Hasil penjualan penyertaan saham Penerimaan dividen kas dari penyertaan saham Kenaikan (penurunan) efek-efek - tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo Perolehan aktiva tetap Penurunan (kenaikan) surat-surat berharga yang dimiliki Penurunan penyertaan saham Hasil penjualan aktiva tetap Kenaikan penyertaan saham
Rp
( (
20.875.092.672
Rp
-
6.663.564.188
-
6.133.179.170 6.000.000.000
5.208.127.589 -
1.088.423.527
65.573.682
2.213.360.637.380 ) 17.431.386.351 ) (
(
5.185.681.499.292 ) 1.131.130.737 614.876.703 27.720.000 )
(
2.190.031.764.174 ) (
5.199.027.434.197 )
( (
698.467.348.829 ) 30.102.364.906 ) ( -
81.071.790.465 231.133.716.727 ) 5.351.727.327.597 -
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
(
728.569.713.735 )
5.201.665.401.335
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(
220.847.280.175 )
174.900.650.587
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan (penurunan) pinjaman yang diterima Penurunan surat-surat berharga yang diterbitkan Hasil dari penerbitan modal saham Pembayaran pinjaman subordinasi
-
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
Rp
(
20.337.923.616 )
1.011.331.338.698
836.430.688.111
790.484.058.523
Rp 1.011.331.338.698
- 11 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Rupiah)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember
2001
2000 (Disajikan Kembali Lihat Catatan 3)
Rincian kas dan setara kas adalah sebagai berikut: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
Rp
185.050.541.731 529.617.310.848 75.816.205.944
Rp
367.709.738.314 529.391.027.895 114.230.572.489
Jumlah
Rp
790.484.058.523
Rp 1.011.331.338.698
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keluruhan.
Brought to you by Global Reports
- 12 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
1. UMUM a. Pendirian Bank dan Informasi Umum PT Bank Bali Tbk (Bank) didirikan di Indonesia pada tanggal 17 Desember 1954 berdasarkan akta notaris Eliza Pondaag, S.H. No. 228, pengganti dari Raden Mas Soerojo, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. J.A.5/2/2 tanggal 4 Januari 1955 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 22 tanggal 18 Maret 1955, Tambahan No. 292. Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Suprapta, S.H., pengganti notaris A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M No. 17 tanggal 12 Februari 2001 mengenai perubahan seluruh saham kelas A yang masih ada dalam portepel yang semula dengan nilai nominal Rp 500 per saham menjadi saham kelas B dengan nilai nominal Rp 5 per saham. Perubahan ini telah disetujui Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan Nomor : C-00193 HT.01.04. TH.2001 tanggal 19 April 2001. Kantor Pusat Bank berlokasi di Jakarta dengan alamat Jalan Jenderal Sudirman Kavling 27. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2001, Bank memiliki 243 kantor cabang dan cabang pembantu domestik. Selain kantor cabang domestik, jaringan Bank juga meliputi 2 kantor cabang luar negeri yang berlokasi di Los Angeles, Amerika Serikat dan Cayman Island. Kantor perwakilan Bank di Singapura dan Shanghai telah ditutup masing-masing pada bulan Mei 2001 dan September 2001. Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Januari 1955. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan. Di samping aktivitas kegiatan umum perbankan, Bank juga memberikan jasa penyimpanan dan penitipan, bertindak sebagai wali amanat serta pengelolaan dana pensiun. b. Penawaran Umum Efek Bank Pada tanggal 15 Januari 1990, berdasarkan izin Menteri Keuangan No. SI-070/SHM/MK.10/1989 tertanggal 2 Desember 1989, 3.999.000 saham Bank dengan jumlah nilai nominal Rp 3.999.000.000, telah ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Dalam Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham pada tanggal 5 Juli 1990, Bank telah menempatkan saham baru dengan cara Penawaran Umum Terbatas (Rights Issue) I sejumlah 15.508.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang ditawarkan kepada para pemegang saham lama dimana setiap pemegang saham yang memiliki 3 (tiga) saham lama berhak membeli 1 (satu) saham baru dengan harga Rp 8.000 per saham. Kemudian berdasarkan surat persetujuan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-1424/PM/1990 tertanggal 8 September 1990, saham-saham ini telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta. Saham-saham ini juga telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat No. 461/D-70/BES/IX/90 tertanggal 24 September 1990. Berdasarkan surat persetujuan Ketua BAPEPAM No. S-1739/PM/1990 tertanggal 5 November 1990, Bank juga telah mencatatkan tambahan saham pendiri sejumlah 42.525.000 saham pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
Brought to you by Global Reports
- 13 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Dalam Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham pada tanggal 18 Juni 1992, Bank telah menerbitkan saham bonus sejumlah 124.064.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dimana setiap pemegang saham yang memiliki 1 (satu) saham memperoleh 2 (dua) saham bonus. Saham bonus ini berasal dari tambahan modal disetor-agio saham yang telah dikapitalisasi ke modal saham. Saham-saham ini telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta berdasarkan surat No. S-488/BEJ.I.1/VIII/1992 tertanggal 27 Agustus 1992. Saham-saham ini juga dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat No. 11/EMT/LIST/BES/IX/92 tertanggal 3 September 1992. Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham pada tanggal 27 Juni 1995, para pemegang saham telah menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue) II sejumlah 65.133.600 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang ditawarkan kepada para pemegang saham lama dimana setiap pemegang saham yang memiliki 20 (dua puluh) saham lama berhak membeli 7 (tujuh) saham baru dengan harga Rp 2.000 per saham dan mendapat 4 (empat) waran atau keseluruhan berjumlah 37.219.200 waran. Setiap 1 (satu) waran dapat dikonversi menjadi 1 (satu) saham baru dengan nilai nominal Rp 1.000 dengan harga Rp 2.900 per saham. Harga pelaksanaan dan jumlah waran diubah masing-masing menjadi Rp 1.450 dan 71.629.940 waran sebagai akibat dari perubahan nilai nominal saham Bank pada tahun 1997 dan kemudian masing-masing menjadi Rp 1.090 dan 95.267.798 waran, sebagai akibat dari penerbitan saham bonus pada tahun 1998. Saham-saham ini telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta berdasarkan surat No. S-193/BEJ.I.2/VII/1995 tertanggal 14 Juli 1995. Saham-saham ini juga telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat No. 38/EMT/LIST/BES/VII/95 tertanggal 14 Juli 1995. Pelaksanaan konversi waran menjadi saham sampai dengan 29 Agustus 2000, yang merupakan tanggal terakhir pelaksanaan konversi waran menjadi saham, adalah sejumlah 2.808.460 saham, dimana sahamsaham hasil konversi ini telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Waran yang belum dikonversi sampai dengan tanggal 29 Agustus 2000 dan sudah kadaluarsa adalah sebesar 95.267.798 waran. Dalam Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham pada tanggal 18 Juni 1997, para pemegang saham telah menyetujui perubahan nilai nominal saham Bank dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham. Dalam Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham pada tanggal 27 Juni 1998, Bank telah menerbitkan saham bonus sejumlah 166.738.173 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham dimana setiap pemegang saham yang memiliki 100 (seratus) saham memperoleh 33 (tiga puluh tiga) saham bonus. Saham bonus ini berasal dari tambahan modal disetor-agio saham yang telah dikapitalisasi ke modal saham. Saham bonus ini telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta berdasarkan surat No. Peng-14/BEJ-1.1/SB/0798 tertanggal 20 Juli 1998 dan No. Peng-15/BEJ-1.1/SB/0798 tertanggal 31 Juli 1998. Saham bonus ini juga dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat No. Peng-007/PDG/CB/BES/VIII/98 tertanggal 3 Agustus 1998. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 28 Agustus 2000, para pemegang saham telah menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue) III sejumlah 66.528.577.467 saham baru kelas B, yang mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham kelas A, dengan nilai nominal Rp 5 per saham yang ditawarkan kepada para pemegang saham lama dimana setiap pemegang saham yang memiliki 1 (satu) saham lama berhak membeli 99 (sembilan puluh sembilan) saham baru dengan harga Rp 80,51 per saham (lihat Catatan 26). Saham - saham ini telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta berdasarkan Surat No. S-2686/BEJ.EEM/09-2000 tanggal 18 September 2000. Saham-saham ini juga telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat No. JKT-01/MKT-LIST/BES/IX/2000 tanggal 12 September 2000.
Brought to you by Global Reports
- 14 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
Pada tanggal 31 Desember 2001, seluruh saham Bank yang berjumlah 672.005.833 saham kelas A dan 66.528.577.467 saham kelas B yang telah tercatat pada Bursa Efek di Indonesia, terdiri dari: 3.999.000 15.508.000 42.525.000 124.064.000 65.133.600 1.374.230 252.603.830 166.738.173 60.000
saham yang berasal dari Penawaran Umum Perdana. saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas (Rights Issue) I. saham pendiri. saham bonus yang berasal dari tambahan modal disetor-agio saham pada tahun 1992. saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas (Rights Issue) II dengan waran. saham yang berasal dari konversi waran sebelum perubahan nilai nominal saham. saham yang berasal dari perubahan nilai nominal saham. saham bonus yang berasal dari tambahan modal disetor-agio saham pada tahun 1998. saham yang berasal dari konversi waran sejak tanggal 1 Januari 1998 sampai dengan 31 Desember 1998.
672.005.833 Saham kelas A 66.528.577.467 Saham kelas B yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas (Rights Issue) III c.
Anak Perusahaan Anak perusahaan yang dimiliki secara langsung meliputi: Nama Perusahaan Bali International Finance Ltd. PT Bali Securities PT Bali Tunas Finance
PT Asuransi BancBali Nippon Fire Bank Perkreditan Rakyat (17 bank)
Tahun Mulai Operasi Komersial
Persentase Pemilikan Bidang Usaha
Tempat Kedudukan
2001
2000
-% 95,00
99,64% 95,00
Jumlah Aktiva 2001
Rp
2000
1981 1991 1991
“Deposit Taking” Sekuritas Pembiayaan Konsumen dan Sewa Guna Usaha
Hong Kong Jakarta
- Rp 196.844.856.164 25.441.804.719 23.181.296.576
Jakarta
60,00
60,00
455.128.485
455.128.485
1976
Asuransi Kerugian
Jakarta
51,00
51,00
112.731.696.319
98.809.540.599
1993 dan 1994
Bank
Tersebar di beberapa kecamatan di Indonesia
51,00 sampai 68,00
51,00 sampai 68,00
62.878.715.041
29.554.197.284
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham PT Bali Tunas Finance (BTF) (Anak perusahaan) yang diselenggarakan pada tanggal 21 Oktober 1998, yang diaktakan dengan akta notaris Rachmat Santoso, S.H. No. 35 tanggal 5 November 1998, para pemegang saham menyetujui untuk melikuidasi Anak perusahaan tersebut sejak tanggal 31 Oktober 1998. Berdasarkan surat dari Bank kepada HongKong Monetary Authority No. DIR/2001003/LN/UM tanggal 12 Maret 2001, Bank telah memutuskan untuk mencabut surat izin “Deposit Taking Company“ (DTC) yang dimiliki oleh Bali International Finance, Ltd. (BIF). Berdasarkan surat dari HongKong Monetary Authority No. CB/DTC/408 tanggal 3 April 2001, pencabutan surat izin DTC menjadi efektif sejak tanggal 4 April 2001. Berdasarkan “Sale and Purchase Agreement” tanggal 25 September 2001 dan surat Sun Hung Kai Securities Limited (SHKSL) tanggal 11 Desember 2001, telah ditandatangani kesepakatan untuk menjual seluruh saham Bank pada Bali International Finance, Ltd (BIF) kepada SHKSL dengan harga HKD 29.772.432.
Brought to you by Global Reports
- 15 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) d. Karyawan, Direksi dan Komisaris Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 23 November 2000, susunan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris
: : : :
I Nyoman Suwandha Chandra Purnama Emri Kemas Mohamad Arief
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
: : : : : : :
Dradjat Bagus Prasetyo Hendry Khendy Nandi Hendrian Hamaki Sjahfiri Gaffar Thomas Tan Tjio Tong Andrew Hardi Hanubrata Joseph Georgino Godong
Susunan dewan komisaris dan direksi ini telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia dengan Surat Persetujuan No. 2/158/DGS/DPIP/Rahasia tanggal 21 Desember 2000 dan dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dengan surat keputusan ketua BPPN No. SK-47/BPPN/0101 tanggal 10 Januari 2001 yang berlaku surut sejak tanggal 21 Desember 2000. Dengan berlakunya keputusan ini maka keputusan ketua BPPN No. SK-328/BPPN/0799 yang diubah terakhir dengan SK-2159/BPPN/1100 tentang pembentukan Tim Pengelola dan keputusan ketua BPPN No. SK-329/BPPN/0799 yang diubah terakhir dengan No. SK-2160/BPPN/1100 tentang pembentukan Tim Pengawas dinyatakan tidak berlaku lagi. Efektif tanggal 1 Agustus 2001, Nandi Hendrian Hamaki telah mengundurkan diri sebagai Direktur Bank. Pada tanggal 31 Desember 2001, Bank mempunyai 4.460 orang karyawan tetap (tidak diaudit).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk efekefek tertentu yang dimiliki yang dinyatakan sebesar nilai wajar, penyertaan saham tertentu yang dicatat dengan metode ekuitas, aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali, aktiva satu Anak perusahaan yang dinyatakan sebesar nilai realisasi bersihnya (lihat Catatan 2b), tagihan/kewajiban derivatif yang dicatat sebesar nilai wajar, serta agunan diambil alih yang dicatat sebesar nilai terendah antara harga pasar dan harga yang disepakati bersama. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan basis akrual, kecuali untuk tagihan bunga atas aktiva produktif yang digolongkan sebagai “non performing” dicatat atas dasar kas dan laporan arus kas konsolidasi. Laporan arus kas konsolidasi disusun berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Dalam laporan arus kas konsolidasi, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.
Brought to you by Global Reports
- 16 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
Laporan keuangan Bank dan Anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha bank, pada prinsipnya telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan berdasarkan pedoman Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan” yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang diterbitkan atas kerjasama Ikatan Akuntan Indonesia dengan Bank Indonesia, serta praktek akuntansi dan pelaporan dalam industri perbankan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia apabila berlaku. Laporan keuangan Anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha asuransi kerugian, disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan PSAK No. 28 Revisi 1998 tentang “Akuntansi Asuransi Kerugian”. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Bank dan Anak perusahaan (yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Bank) seperti disebutkan dalam Catatan 1c. Dalam mengkonsolidasikan laporan keuangan kantor cabang Bank dan Anak perusahaan di luar negeri ke dalam laporan keuangan Bank, akun-akun aktiva dan kewajiban dalam valuta asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut seperti ditetapkan oleh Bank Indonesia. Laporan laba rugi untuk tahun yang bersangkutan merupakan penjumlahan dari laporan laba rugi setiap bulan yang telah dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah menggunakan kurs tengah rata-rata pada bulan yang bersangkutan. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dilaporkan secara terpisah pada komponen Ekuitas dalam akun “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada neraca konsolidasi. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak perusahaan yang dikonsolidasi disajikan dalam akun "Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak perusahaan" dalam neraca konsolidasi. Penyertaan saham Bank dan Anak perusahaan dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas (equity method). Dengan metode ini, penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah/dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi penerimaan dividen kas. Bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi disesuaikan dengan jumlah amortisasi secara garis lurus (straight-line method) selama 5 tahun atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dan proporsi pemilikan Bank atas nilai buku aktiva bersih Anak perusahaan pada tanggal perolehan (lihat Catatan 2q). Penyertaan saham Bank atau Anak perusahaan dengan persentase pemilikan kurang dari 20% dan penyertaan sementara dari loan restrukturisasi dinyatakan sebesar biaya perolehan (cost method). Akun-akun dari PT Bali Tunas Finance (BTF), Anak perusahaan telah dinyatakan sebesar nilai realisasi bersihnya pada laporan keuangan konsolidasi. Pada tanggal 31 Desember 2001, BTF memiliki nilai aktiva bersih sebesar Rp 389.324.984. Sampai dengan tanggal laporan, proses likuidasi dari BTF masih berlangsung (lihat Catatan 1c).
Brought to you by Global Reports
- 17 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) c.
Giro pada Bank Lain Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian.
d. Penempatan pada Bank Lain Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan penyisihan kerugian. e. Efek-efek Efek-efek terdiri dari surat berharga dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang diperdagangkan di pasar uang, exchange offer, surat pengakuan hutang dengan bunga mengambang (floating rate notes), wesel dan obligasi (termasuk Obligasi Pemerintah) serta saham yang tercatat di bursa efek. Sesuai dengan PSAK No. 50 tentang “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, efek-efek diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Diperdagangkan, yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. 2. Tersedia untuk dijual, yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar disajikan sebagai komponen ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan pada saat realisasi. 3. Dimiliki hingga jatuh tempo, dinyatakan sebesar biaya perolehan, yang disesuaikan dengan amortisasi premi dan diskonto, berdasarkan metode garis lurus. SBI dan surat berharga pasar uang disajikan sebesar nilai nominal setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi. Obligasi (termasuk obligasi pemerintah), exchange offer, surat pengakuan hutang dengan bunga mengambang (Floating Rate Notes) yang dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan sebesar biaya perolehan ditambah atau dikurangi dengan amortisasi diskonto atau premi. Biaya perolehan disesuaikan untuk memperhitungkan penurunan nilai efek yang permanen. Saham yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajar. Laba atau rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar disajikan sebagai komponen ekuitas. Obligasi untuk diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai wajar. Laba atau rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar dibebankan pada operasi tahun berjalan. Wesel merupakan wesel ekspor/impor dari nasabah yang timbul karena adanya pembayaran dimuka oleh Bank kepada nasabahnya sehubungan dengan transaksi-transaksi ekspor/impor nasabah. Wesel dinyatakan sebesar saldonya. Harga pokok efek-efek yang dijual dihitung dengan menggunakan metode nilai buku saat dijual. Penyisihan penurunan nilai pasar dan kerugian disajikan sebagai pengurang terhadap akun efek-efek.
Brought to you by Global Reports
- 18 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) f.
PSAK No. 55 Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai Sebelum 1 Januari 2001, transaksi berjangka valuta asing dicatat sebagai komitmen dalam laporan komitmen dan kontinjensi konsolidasi sebesar nilai kontrak atau nilai nosional yang dijabarkan berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Laba atau rugi bersih dari revaluasi atas instrumen derivatif diakru dalam neraca konsolidasi (termasuk di dalam aktiva lain-lain atau kewajiban lain-lain sebesar nilai bersihnya) dan disajikan dalam laba rugi tahun berjalan. Dalam menentukan laba atau rugi bersih revaluasi, transaksi berjangka valuta asing direvaluasi berdasarkan kurs pada tanggal neraca untuk sisa masa kontrak. Untuk transaksi berjangka valuta asing Bank dan Anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha bank dalam rangka pendanaan (funding), premi atau diskonto yang berasal dari selisih antara kurs berjangka yang disepakati dengan kurs tunai pada tanggal transaksi diamortisasi selama masa kontrak. Amortisasi tersebut disajikan sebagai penambah atau pengurang beban bunga. Sedangkan untuk transaksi berjangka valuta asing Bank dan Anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha bank dalam rangka “trading”, selisih tersebut dikredit atau dibebankan pada operasi pada akhir masa kontrak. Efektif 1 Januari 2001, Bank menerapkan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. Instrumen derivatif terdiri dari transaksi berjangka dan swap valuta asing yang diakui di neraca konsolidasi sebagai aktiva atau kewajiban berdasarkan nilai wajar dari masing-masing kontrak. Laba atau rugi atas perubahan pada nilai wajar instrumen derivatif diakui sebagai laba rugi tahun berjalan. Pada tanggal 1 Januari 2001, tidak ada penyesuaian transisi sebagai akibat penerapan PSAK No. 55, karena pengaruhnya tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasi. Transaksi derivatif tersebut di atas disajikan sebagai bagian dari akun “Tagihan dan Kewajiban Derivatif” pada neraca konsolidasi. Tagihan derivatif disajikan sebesar tagihan yang timbul dikurangi penyisihan kerugian.
g. Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit dikurangi dengan penyisihan kerugian. Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai buku baru. Kerugian atas selisih nilai buku baru dengan saldo kredit sebelum restrukturisasi disajikan sebagai pengurang penyisihan kerugian kredit. Untuk kredit yang direstrukturisasi, dalam pokok kredit termasuk bunga dan biaya lain yang dialihkan menjadi pokok kredit. Bunga yang dialihkan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan dan disajikan sebagai pengurang dari kredit yang direstrukturisasi. Penyertaan saham yang diterima dalam restrukturisasi kredit dengan konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara pada perusahaan debitur, diakui sebesar nilai wajar dan dicatat dengan metode biaya. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi), kredit kelolaan dan penerusan kredit dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank. h. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letters of Credit (L/C) atau nilai realisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep (accepting Bank) dikurangi penyisihan kerugian.
Brought to you by Global Reports
- 19 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) i.
Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Bank dan Anak perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan yang dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihakpihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, terutama berkenaan dengan beberapa akun dalam neraca konsolidasi, yaitu kredit yang diberikan, aktiva tetap, giro, tabungan dan deposito berjangka. Sifat dan luas hubungan istimewa ini diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasi untuk masing-masing akun tersebut. Transaksi Bank dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah dan perusahaan-perusahaan yang terkait dengan BPPN dalam rangka restrukturisasi perbankan/perusahaan, tidak diungkapkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
j.
Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Bank membentuk penyisihan kerugian aktiva produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas dan nilai yang dapat direalisasi dari masing-masing aktiva produktif, komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko redit pada akhir tahun. Dalam kaitan tersebut, ketentuan Bank Indonesia (BI) tentang Pembentukan Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi digunakan sebagai acuan, dengan pedoman pembentukan penyisihan kerugian aktiva produktif sebagai berikut: 1. Cadangan umum sekurang-kurangnya 1,00% dari aktiva produktif yang digolongkan lancar (aktiva produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan saham serta komitmen dan kontinjensi). 2. Cadangan khusus untuk aktiva produktif: Penggolongan Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Persentase 5% 15 50 100
Cadangan khusus untuk aktiva produktif yang digolongkan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet adalah sebesar jumlah saldo pinjaman setelah dikurangi dengan nilai agunan yang bersangkutan. Aktiva produktif dihapuskan dari masing-masing penyisihan kerugian pada saat manajemen berpendapat bahwa aktiva tersebut sudah tidak dapat tertagih lagi. Penerimaan kembali aktiva yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan pada masing-masing penyisihan kerugian selama tahun berjalan. k.
Tagihan Premi Tagihan premi Anak perusahaan dinyatakan sebesar saldo tagihan premi dikurangi dengan penyisihan kerugian. Premi diakui sebagai pendapatan setelah dikurangi premi reasuransi dan kenaikan dalam premi yang belum merupakan pendapatan.
Brought to you by Global Reports
- 20 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) l.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan selama masa manfaat.
m. Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. Hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan pemilikan hak atas tanah dapat ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang periode yang lebih pendek antara hak atas tanah atau umur ekonomis tanah. Beban ditangguhkan ini disajikan dalam akun “Aktiva Lain-lain” pada neraca konsolidasi. Golongan bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 5 sampai 40 tahun. Kecuali hak atas tanah yang tidak diamortisasi, aktiva tetap lainnya disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva yang berkisar antara 4 sampai 8 tahun dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) bagi Bank dan beberapa Anak perusahaan, dan metode garis lurus untuk Anak perusahaan lainnya. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutan dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam pendapatan/beban bukan operasional tahun yang bersangkutan. Bangunan dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun bangunan pada saat bangunan tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Sejak tahun 2000, Bank telah menerapkan PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva”. PSAK No. 48 mensyaratkan bahwa jumlah aktiva yang dapat diperoleh kembali diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aktiva tetap tersebut dikompensasikan ke “Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap” dan sisanya dibukukan pada laporan laba rugi tahun berjalan. n. Agunan Diambil Alih Pada tahun 2000, agunan diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit yang diberikan dinyatakan sebesar nilai terendah antara harga pasar dan nilai yang disepakati bersama setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai agunan diambil alih, dan disajikan dalam akun “Aktiva Lainlain” pada neraca konsolidasi. Selisih lebih antara saldo kredit yang tidak dapat ditagih dengan nilai terendah antara harga pasar dan nilai yang disepakati bersama tersebut dibebankan pada penyisihan kerugian. Biaya-biaya sehubungan dengan pemeliharaan dan perolehan aktiva tersebut dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Laba atau rugi yang terjadi akibat realisasi penjualan agunan diambil alih dilaporkan sebagai pendapatan atau beban tahun yang bersangkutan. Berdasarkan PSAK No. 31 (revisi 2000), agunan diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit yang diberikan dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi. Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan diambil alih setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Selisih lebih antara nilai agunan diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan diambil alih.
Brought to you by Global Reports
- 21 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) o. Beban Ditangguhkan Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pembukaan cabang Bank termasuk sistem komputernya dan pengembangan produk baru ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sampai dengan 4 tahun. Akun ini disajikan dalam “Aktiva Lainlain”. p. Proyek dalam Pelaksanaan Biaya-biaya Bank yang terjadi sehubungan dengan pemasangan perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta pengembangan produk baru disajikan sebagai “Proyek dalam Pelaksanaan” dalam akun “Aktiva Lain-lain”. Pada saat proyek tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan, akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aktiva tetap atau beban ditangguhkan yang bersangkutan. Pada tahun 2001, proyek dalam pelaksanaan tersebut telah dipindahkan ke akun aktiva tetap atau dibebankan pada tahun berjalan apabila proyek tersebut tidak lagi memiliki manfaat di masa mendatang. q. Selisih Lebih Biaya Perolehan Penyertaan atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan Selisih lebih pembayaran yang dilakukan oleh Bank atas aktiva bersih Bali Internatioanl Finance Ltd., Hong Kong sejak bulan September 1995 telah diamortisasi seluruhnya selama 5 tahun dengan menggunakan metode garis lurus (lihat Catatan 2b). Akun ini disajikan dalam “Aktiva Lain-lain”. r.
Simpanan Giro merupakan simpanan nasabah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Giro dinyatakan sebesar nilai kewajiban pada pemegang giro. Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati. Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan. Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian dengan penyimpan. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian dengan pemegang deposito berjangka.
s.
Estimasi Klaim Retensi Sendiri Anak perusahaan membentuk estimasi hutang klaim yang telah dilaporkan tetapi belum diselesaikan dan estimasi klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Akun ini disajikan dalam “Kewajiban Lain-lain”.
t.
Premi yang Belum Merupakan Pendapatan Premi yang belum merupakan pendapatan dari Anak perusahaan dihitung berdasarkan persentase premi bersih sebesar 40%, dimana minimum premi yang belum merupakan pendapatan harus disisihkan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 481/KMK.017/1999 tanggal 7 Oktober 1999. Akun ini disajikan dalam “Kewajiban Lain-lain”.
Brought to you by Global Reports
- 22 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) u. Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui Bank dan Anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha bank atas dasar akrual. Pendapatan bunga atas aktiva produktif yang diklasifikasikan sebagai “non-performing” tidak diakui dalam akun ini sampai saat diterimanya pembayaran. Pada saat aktiva produktif diklasifikasikan sebagai “non-performing”, tagihan bunga yang sudah diakui sebagai pendapatan tetapi belum diterima, dibatalkan. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi. Penerimaan dari kredit yang diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga. Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan secara proporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok. v.
Provisi dan Komisi Provisi dan komisi Bank dan Anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha bank yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu dan jumlahnya signifikan, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya. Saldo provisi dan komisi sehubungan dengan kredit yang diselesaikan sebelum jatuh tempo diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat penyelesaian. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan jangka waktu tertentu diakui pada saat transaksi dilakukan.
w. Imbalan Imbalan Bank dan Anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha bank yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan namun terkait dengan jangka waktu tertentu dan jumlahnya signifikan, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya, antara lain jasa safe deposit box, jasa manajemen dan jasa kustodian. Imbalan yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu diakui pada saat transaksi dilakukan, antara lain komisi transaksi ekspor/impor (L/C) dan komisi penerbitan bank garansi. x.
Dana Pensiun Bank mempunyai program pensiun iuran pasti yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun Bank Bali untuk sebagian karyawan tetap yang memilih ikut serta dan memenuhi syarat. Iuran dana pensiun ditanggung bersama oleh karyawan dan Bank dengan kontribusi masing-masing sebesar 2,5% dan 5% dari gaji tahunan karyawan.
y.
Transaksi dan Saldo dalam Valuta Asing Transaksi dalam valuta asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal 31 Desember 2001, aktiva dan kewajiban moneter dalam valuta asing maupun kontrak valuta asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs spot Reuters pukul 16.00 WIB (Rp 10.400 untuk US$ 1, Rp 5.623,91 untuk SGD 1,00, Rp 79,20 untuk JPY 1,00, Rp 9.201,93 untuk EUR 1,00 dan Rp 5.313,89 untuk AUD 1,00 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001). Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2000 menggunakan kurs tengah seperti ditetapkan oleh Bank Indonesia (Rp 9.595,00 untuk US$ 1,00, Rp 5.539,05 untuk SGD 1,00, Rp 83,57 untuk JPY 1,00, Rp 8.911,85 untuk EUR 1,00 dan Rp 5.318,53 untuk AUD 1,00 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000). Laba atau rugi kurs yang terjadi, termasuk dari transaksi perdagangan valuta asing yang berhubungan langsung dengan nasabah dan bank koresponden dikredit atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Brought to you by Global Reports
- 23 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Pembelian tunai (spot) valuta asing yang belum diselesaikan disajikan sebagai akun di luar neraca. Laba atau rugi yang timbul dari selisih antara kurs tunai pada tanggal transaksi dengan kurs pada tanggal neraca diakru dan dicatat dalam laba rugi tahun berjalan. z.
Penghasilan (Beban) Pajak Penghasilan (beban) pajak Bank dan Anak perusahaan (kecuali Bali International Finance Ltd., Hong Kong) dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pelaporan fiskal, yang terutama berhubungan dengan akumulasi rugi fiskal, penyisihan kerugian aktiva produktif, beban sewa, amortisasi beban ditangguhkan dan penyusutan aktiva tetap.
aa. Informasi Segmen Usaha Informasi segmen usaha disajikan berdasarkan aktivitas dari Bank dan Anak perusahaan. Bank dan Anak perusahaan mengklasifikasikan bisnis mereka dalam segmen sebagai berikut: - Banking - Deposit Taking - Lain-lain (terdiri dari Asuransi dan Sekuritas). bb. Laba (Rugi) Bersih per Saham Laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi masing-masing laba (rugi) bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba (rugi) bersih per saham dilusi sama dengan laba (rugi) bersih per saham dasar. Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar dasar masing-masing sebesar 67.200.583.300 pada tahun 2001 dan 18.119.480.556 pada tahun 2000.
3. PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Efektif 1 Januari 2001, Bank telah mengubah kebijakan akuntansi dan penyajian laporan keuangannya sesuai dengan PSAK No. 31 (revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan” dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) sebagai berikut: •
Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar saldonya di neraca konsolidasi. Penyisihan kerugian atas tagihan akseptasi tersebut disajikan sebagai akun pengurang. Pada tahun sebelumnya, tagihan dan kewajiban akseptasi disajikan sebagai akun di luar neraca. Saldo 31 Desember 2000 telah disesuaikan untuk penyajian komparatif, yang menyebabkan kenaikan dalam jumlah Aktiva dan Kewajiban yang telah dilaporkan sebelumnya sebesar Rp 16.203.308.741.
•
Penerimaan dari kredit yang diragukan dan macet, diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga. Pada tahun sebelumnya, pembayaran yang diterima dari akun tersebut dicatat sebagai pengurang biaya-biaya yang tertunggak (bila ada), tunggakan bunga dan pokok kredit. Saldo tahun lalu tidak disesuaikan untuk penyajian komparatif untuk perubahan metode pencatatan penerimaan dari kredit yang diragukan dan macet, karena management Bank berpendapat bahwa efek terhadap laba bersih tidak material dengan pertimbangan, atas kredit yang diragukan dan macet telah dibentuk penyisihan kerugian yang memadai sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Brought to you by Global Reports
- 24 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) •
Komitmen dan kontinjensi pada tanggal neraca telah disajikan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. Sebelumnya, komitmen dan kontinjensi pada tanggal 31 Desember 2000 disajikan dalam Laporan Komitmen dan Kontinjensi Konsolidasi.
4. KAS Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2001 Rupiah
Rp
Valuta Asing Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Dolar Singapura Dolar Australia Dolar Hong Kong Lain-lain
Jumlah
Rp
138.197.594.459
2000 Rp
300.640.384.115
34.404.338.698 6.335.722.800 4.151.289.172 1.191.294.433 175.504.214 594.797.955
50.907.222.414 3.712.262.970 8.410.044.858 1.815.666.367 138.598.716 2.085.558.874
46.852.947.272
67.069.354.199
185.050.541.731
Rp
367.709.738.314
5. GIRO PADA BANK INDONESIA Akun ini terdiri dari: 2001
2000
Rupiah Dolar Amerika Serikat
Rp
462.537.310.848 67.080.000.000
Rp
483.814.777.895 45.576.250.000
Jumlah
Rp
529.617.310.848
Rp
529.391.027.895
6. GIRO PADA BANK LAIN Akun ini terdiri dari: 2001 Rupiah Valuta Asing Jumlah Penyisihan kerugian Bersih
Rp
13.420.750.233 62.395.455.711
2000 Rp
75.816.205.944 708.916.731 )
( Rp
75.107.289.213
8.009.856.770 106.220.715.719 114.230.572.489 -
Rp
114.230.572.489
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, kolektibilitas atas giro pada bank lain seluruhnya lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya giro pada bank lain serta telah dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (lihat Catatan 2j).
Brought to you by Global Reports
- 25 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 7. PENEMPATAN PADA BANK LAIN Akun ini terdiri dari: 2001 Rupiah Call Money Deposito Berjangka Lain - lain
Rp
Valuta Asing Deposito Berjangka Jumlah Dikurangi penyisihan kerugian
(
Bersih
Rp
2000
356.805.690.075 39.373.559.521 1.600.000.000
Rp
38.052.758.428 1.194.617
368.280.499.352
2.090.822.109.890
766.059.748.948 4.900.936.898 ) (
2.128.876.062.935 20.449.828.300 )
761.158.812.050
Rp 2.108.426.234.635
Rincian penempatan berdasarkan sisa umur sampai saat jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 (sebelum dikurangi penyisihan kerugian) adalah sebagai berikut: 2001 Jenis Penempatan Pada Bank Lain Rupiah Kurang dari 1 bulan 1-3 bulan
Valuta Asing Kurang dari 1 bulan 1-3 bulan
Jumlah
(dalam jutaan Rupiah)
Deposito Berjangka
Call Money
Lain-lain
356.806 -
14.760 24.614
1.600 -
373.166 24.614
356.806
39.374
1.600
397.780
-
338.431 29.849
-
338.431 29.849
-
368.280
-
368.280
356.806
407.654
1.600
766.060
2000 Jenis Penempatan Pada Bank Lain Rupiah 1-3 bulan 3-6 bulan Lebih dari 12 bulan
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
Jumlah
(dalam jutaan Rupiah)
Deposito Berjangka
Lain-lain
Jumlah
17.176 20.877 -
1
17.176 20.877 1
38.053
1
38.054
- 26 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 2000 Jenis Penempatan Pada Bank Lain
(dalam jutaan Rupiah)
Deposito Berjangka
Valuta Asing 1-3 bulan 3-6 bulan
Jumlah
Lain-lain
Jumlah
2.058.218 32.604
-
2.058.218 32.604
2.090.822
-
2.090.822
2.128.875
1
2.128.876
Perubahan penyisihan kerugian adalah sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah)
Uraian Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Selisih kurs Penghapusan selama tahun berjalan Saldo akhir tahun
Rupiah 9.646 (
8.129 ) -
2001
2000
Valuta Asing
Valuta Asing
Jumlah
10.804 (
8.885 ) 1.465
Rupiah
20.450 (
17.014 ) 1.465
-
-
-
1.517
3.384
4.901
223.191
Jumlah -
223.191 1.538 -
(
9.266 ) -
10.804 -
(
204.279 )
-
9.646
(
10.804
204.279 ) 20.450
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, kolektibilitas atas penempatan pada bank lain seluruhnya lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya penempatan pada bank lain serta telah dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (lihat Catatan 2j). Suku bunga rata-rata tahunan adalah sebesar 15,50% pada tahun 2001 dan 9,75% pada tahun 2000 untuk penempatan dalam Rupiah, serta sebesar 4,53% pada tahun 2001 dan 6,44% pada tahun 2000 untuk penempatan dalam valuta asing.
8. EFEK-EFEK Efek-efek yang dimiliki merupakan efek-efek yang dikeluarkan oleh pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa dengan Bank. Berdasarkan jenisnya efek-efek terdiri atas: 2001 Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi Pemerintah Sertifikat Bank Indonesia - setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp 3.732.334.100 pada tahun 2001 Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) (Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
2000
Rp 5.314.357.000.000
Rp 5.314.357.000.000
415.017.665.900 100.000.000.000
18.000.000.000 -
- 27 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 2001 Obligasi - setelah ditambah/dikurangi premi/diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 226.298.516 pada tahun 2001 dan Rp 137.142.860 pada tahun 2000
Rp
Diperdagangkan Obligasi - setelah ditambah/dikurangi premi/diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 146.394.808 pada tahun 2001 dan Rp 198.443.350 pada tahun 2000 Saham Sertifikat Bank Indonesia - setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp 499.989.951 pada tahun 2000
Jumlah Rupiah Dikurangi Penyisihan kerugian efek-efek Penyisihan penurunan nilai pasar obligasi dan saham
Rp
53.637.918.321
5.924.035.339.341
5.385.994.918.321
3.681.297.076 1.129.243.181
1.994.390.218 590.077.359
-
643.500.010.049
4.810.540.257
646.084.477.626
5.928.845.879.598
6.032.079.395.947
1.946.606.733 ) (
542.505.842 )
(
609.659.180 ) (
505.374.890 )
Valuta Asing Dimiliki hingga jatuh tempo Exchange Offer - setelah ditambah/dikurang premi/diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 120.926.821.288 pada tahun 2001 Obligasi Pemerintah - setelah ditambah/dikurang premi/diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 10.405.803.616 pada tahun 2001 Surat Pengakuan Hutang dengan Bunga Mengambang (Floating Rate Notes) - setelah ditambah/dikurang premi/diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 271.006.632 pada tahun 2001
Brought to you by Global Reports
94.660.673.441
(
Jumlah Bersih Efek Rupiah
(Berlanjut)
2000
5.926.289.613.685
6.031.031.515.215
1.391.724.169.888
-
197.594.196.384
-
103.728.993.368
-
1.693.047.359.640
-
- 28 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 2001 Diperdagangkan Wesel Obligasi - setelah ditambah/dikurang premi/diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 3.981.420.111 pada tahun 2000
Rp
2000
1.876.379.336
15.208.579.889
1.876.379.336
18.360.288.506
-
17.727.143.280
1.694.923.738.976
36.087.431.786
(
14.973.295.376 ) (
Jumlah Bersih Efek Valuta Asing Jumlah Bersih Efek - Efek
3.151.708.617
-
Tersedia untuk dijual Saham Jumlah Valuta Asing Dikurangi Penyisihan kerugian efek-efek
Rp
252.218.776 )
1.679.950.443.600
35.835.213.010
Rp 7.606.240.057.285
Rp 6.066.866.728.225
Klasifikasi efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut (sebelum dikurangi penyisihan kerugian): (dalam jutaan Rupiah) 2001 Jangka Waktu
2000
Valuta Asing
Rupiah
Jumlah
Valuta Asing
Rupiah
Jumlah
Kurang dari 1 bulan 3 - 12 bulan 12 - 60 bulan Lebih dari 60 bulan
515.018 3.637.564 1.771.453
121.340 1.571.707 -
515.018 121.340 5.209.271 1.771.453
18.000 36.006 1.789.084 3.542.905
-
18.000 36.006 1.789.084 3.542.905
Jumlah
5.924.035
1.693.047
7.617.082
5.385.995
-
5.385.995
Perubahan penyisihan kerugian adalah sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) 2001 Uraian Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Selisih kurs Penghapusan selama tahun berjalan Penerimaan kembali efek-efek yang telah dihapuskan Saldo akhir tahun
2000
Valuta Asing
Rupiah 543 1.401 -
Jumlah 252
(
15.560 839 ) -
795
(
Valuta Asing
Rupiah
16.961 839 ) -
53.789 (
51.858 ) -
(
1.468 )
Jumlah
13.670 (
13.418 ) -
67.459 (
65.276 ) -
(
1.468 )
3
-
3
80
-
80
1.947
14.973
16.920
543
252
795
Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya efek-efek serta telah dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (lihat Catatan 2j).
Brought to you by Global Reports
- 29 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Kolektibilitas efek-efek: Lancar Macet Jumlah Dikurangi Penyisihan kerugian efek-efek Penyisihan penurunan nilai pasar obligasi dan saham Bersih
2001
2000
Rp 7.623.757.408.574 12.210.000
Rp 6.068.166.827.733 -
7.623.769.618.574
6.068.166.827.733
16.919.902.109
794.724.618
609.659.180
505.374.890
Rp 7.606.240.057.285
Rp 6.066.866.728.225
Pada tahun 1999, terdapat Rp 1,47 milyar obligasi yang diterbitkan oleh bank beku kegiatan usaha yang jatuh tempo pada tanggal 20 Juli 2000, dan seluruhnya dibentuk penyisihan kerugian. Obligasi ini telah dialihkan kepada BPPN, sesuai dengan Perjanjian Jual Beli dan Penyerahan Piutang tanggal 29 September 2000 yang telah dilegalisasi oleh Notaris No. 1181/leg/2000 (lihat Catatan 10n). Rincian penerbit obligasi, Sertifikat Bank Indonesia, SBPU, Floating Rate Notes dan exchange offer yang dimiliki hingga jatuh tempo tersebut adalah sebagai berikut: 2001 Obligasi Pemerintah Republik Indonesia PT Indosat Tbk PT Perum Pegadaian PT Astra International Tbk PT Ultrajaya Tbk PT Semen Gresik Tbk PT HM Sampoerna Tbk PT Perusahaan Listrik Negara (PERSERO)
2000
Rp 5.511.951.196.384 17.000.000.000 17.000.000.000 15.936.971.957 15.000.000.000 14.999.571.054 14.724.130.430 -
Rp 5.314.357.000.000 20.475.061.183 33.162.857.138
5.606.611.869.825
5.367.994.918.321
Sertifikat Bank Indonesia Bank Indonesia
415.017.665.900
18.000.000.000
SBPU PT Bank Niaga
100.000.000.000
-
FRN PT Bank Mandiri (Persero)
103.728.993.368
-
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
- 30 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 2001 Exchange offer PT Bank Mandiri (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank BIRA PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Dagang Nasional Indonesia (BBO) PT Bank Inter Pacific
Jumlah
Rp
475.335.475.056 299.457.867.696 253.074.298.152 193.219.828.548 74.314.119.048 55.643.756.064 40.678.825.324
2000 Rp
-
1.391.724.169.888
-
Rp 7.617.082.698.981
Rp 5.385.994.918.321
Berdasarkan data dari Bursa Efek Surabaya yang berasal dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo), rincian peringkat obligasi adalah sebagai berikut: 2001 PLN V Tahun 1996 Seri B (Agustus) Astra International III Th 1999 Seri I Astra International III Th 1999 Seri II HM Sampoerna I Tahun 2000 Ultrajaya II Tahun 2001 Seri B Indosat I Tahun 2001 Seri A Perum Pegadaian VIII Tahun 2001 Seri A Semen Gresik I Tahun 2001 Seri B
idB+ idAAidBBB+ idAA+ idA+ idA
2000 idB idB+ idB+ -
Keuntungan kepemilikan efek-efek - tersedia untuk dijual yang belum direalisasi dari Anak perusahaan disajikan sebagai Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan pada akun Ekuitas dalam neraca konsolidasi. Suku bunga tahunan efek-efek dalam Rupiah berkisar antara 10,00% sampai dengan 20,38% pada tahun 2001 dan antara 10,00% sampai dengan 16,50% pada tahun 2000, sedangkan suku bunga tahunan efek-efek dalam valuta asing sebesar 4,38% sampai dengan 10,09% pada tahun 2001 dan 7,63% pada tahun 2000. Sehubungan dengan rekapitalisasi Bank, pada tanggal 12 Oktober 2000, Pemerintah Indonesia dalam hal ini diwakili oleh Menteri Keuangan menerbitkan Obligasi Pemerintah sebesar Rp 5.314.357.000.000. Obligasi dengan suku bunga tetap tersebut diterbitkan dalam 3 (tiga) seri, yaitu: •
•
Seri FR0003 Jumlah pokok Tanggal jatuh tempo Tingkat bunga
: : :
Rp 1.771.452.000.000 15 Mei 2005 12% per tahun
Seri FR0004 Jumlah pokok Tanggal jatuh tempo Tingkat bunga
: : :
Rp 1.771.452.000.000 15 Februari 2006 12,125% per tahun
Brought to you by Global Reports
- 31 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) •
Seri FR0005 Jumlah pokok Tanggal jatuh tempo Tingkat bunga
: : :
Rp 1.771.453.000.000 15 Juli 2007 12,25% per tahun
Kewajiban pembayaran bunga atas Obligasi tersebut di atas adalah setiap 6 (enam) bulan di belakang masing-masing pada tanggal 15 Mei dan 15 November setiap tahun untuk seri FR0003, 15 Februari dan 15 Agustus setiap tahun untuk seri FR0004, serta 15 Januari dan 15 Juli setiap tahun untuk seri FR0005. Manajemen Bank bermaksud untuk memiliki obligasi tersebut hingga jatuh tempo. Berdasarkan surat Menteri Keuangan kepada Gubernur Bank Indonesia No. S-595/MK.017/2000 tanggal 30 November 2000, Bank Indonesia dalam suratnya No. 2/400/DPM tanggal 1 Desember 2000 menginformasikan kepada Bank bahwa Pemerintah bermaksud untuk melaksanakan program penawaran pertukaran obligasi (bonds exchange offer). Program ini menawarkan Stapled Bonds untuk dipertukarkan dengan obligasi suku bunga tetap (fixed rate) yang diterbitkan Pemerintah dalam rangka rekapitalisasi perbankan. Stapled Bonds merupakan suatu paket obligasi yang terdiri dari 2 jenis obligasi dimana rata-rata tertimbang kupon dari kedua obligasi tersebut adalah sama dengan obligasi suku bunga tetap yang akan dipertukarkan. Sehubungan dengan penawaran tersebut, Bank mengajukan Surat Permohonan Pertukaran Obligasi kepada Bank Indonesia pada tanggal 5 Desember 2000, dimana Bank mengajukan permohonan penukaran obligasi seri FR0003 sejumlah Rp 1.771.452.000.000 dengan Stapled Bonds seri FR0008 dan FR0009. Sesuai dengan konfirmasi dari Bank Indonesia pada tanggal 8 Desember 2000, obligasi seri FR0003 telah ditukar dengan Stapled Bonds seri FR0008 dan FR0009 dimana Stapled Bonds seri FR0008 dan FR0009 yang dimiliki Bank hingga jatuh tempo tercatat masing-masing sebesar Rp 545.062.000.000 dengan bunga 16,5% dan Rp 1.226.390.000.000 dengan bunga 10%. Sesuai yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 28 Desember 2001, nilai pasar obligasi dengan suku bunga tetap pada tanggal 31 Desember 2001 masing-masing berkisar antara 74,26% sampai 100% dari nilai nominal, sementara pada tanggal 28 Maret 2002 (tanggal laporan auditor independen), nilai pasar berkisar antara 80,42% sampai 100% dari nilai nominal suku bunga tetap. Pendapatan bunga dari “exchange offer” diterima setahun dua kali yaitu setiap tanggal 25 Februari dan 25 Agustus untuk perjanjian “exchange offer” pertama dan setiap tanggal 1 Juni dan 1 Desember untuk perjanjian “exchange offer” kedua. Suku bunga “exchange offer” ini di tentukan setiap 6 bulan sekali. Perjanjian “exchange offer” ini dijamin oleh Bank Indonesia (BI).
9. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF Tagihan dan kewajiban derivatif seluruhnya berkualitas lancar dan terdiri atas: 2001 Tagihan dan Kewajiban Derivatif Transaksi Swap: - Jual - Beli
Nilai Nosional Kontrak
Nilai Wajar
Rp 20.800.000.000 88.400.000.000 1.040.000.000
Rp 20.625.411.872 87.323.185.144 1.040.292.448
Tagihan Derivatif Rp
1.076.814.856 10.768.160
Rp
174.588.128 292.448 -
Rp
1.066.046.696
Rp
174.880.576
Dikurangi penyisihan kerugian Bersih
Brought to you by Global Reports
Kewajiban Derivatif
- 32 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 2000 Tagihan dan Kewajiban Derivatif Transaksi Swap: - Jual - Beli
Nilai Nosional Kontrak
Nilai Wajar
Tagihan Derivatif
Rp 20.294.130.233 13.433.000.000 959.500.000
Rp 20.805.384.168 13.148.402.417 959.077.724
Bersih
Kewajiban Derivatif
Rp
511.253.935 422.276
Rp
284.597.583 -
Rp
511.676.211
Rp
284.597.583
Kontrak ini terdiri dari transaksi swap valuta asing yang meliputi berbagai jenis valuta asing diantaranya Yen Jepang, US Dolar, Hong Kong Dolar, mata uang Rupiah dan lain-lain dengan jangka waktu 14 hari sampai 35 hari. Transaksi berjangka valuta asing yang terjadi merupakan transaksi yang dilakukan untuk kepentingan Bank dalam rangka pengelolaan likuiditas dan lindung nilai posisi. Bank memiliki kebijakan pengelolaan risiko dan limit-limit untuk mengendalikan risiko nilai tukar. Perubahan variabel risiko pasar dimonitor secara aktif dalam rapat ALCO (Asset Liability Committee) yang dilakukan secara bulanan dan dijadikan acuan dalam menentukan strategi Bank. Monitoring atas posisi devisa neto dan posisi kontrak valuta asing berjangka dilakukan secara berkala oleh satu unit tersendiri dan dilaporkan ke Bank Indonesia sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Karena kriteria-kriteria tertentu di dalam PSAK No. 55 dan untuk tujuan akuntansi tidak dapat dipenuhi, transaksi ini tidak dianggap sebagai transaksi lindung nilai yang efektif. Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya tagihan derivatif, serta telah dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (lihat Catatan 2j).
10. KREDIT YANG DIBERIKAN Kredit yang diberikan terdiri dari: 1) Jenis Kredit 2001 Rupiah Modal kerja Investasi Konsumsi Kartu kredit Sindikasi Karyawan
Valuta asing Investasi Modal kerja Sindikasi (Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
Rp
704.568.611.190 392.028.151.319 336.847.067.344 131.492.757.364 50.137.493.587 25.973.139.643
2000 Rp
216.215.980.856 55.898.136.440 134.340.253.939 75.629.465.185 293.537.687 25.687.453.731
1.641.047.220.447
508.064.827.838
314.090.273.239 241.191.558.868 -
269.573.169.395 480.797.240.787 221.318.577.269
- 33 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 2001 Karyawan Konsumsi
2000
Rp
Jumlah Dikurangi: - Penyisihan kerugian - Pendapatan bunga ditangguhkan Bersih
-
Rp
16.865.322.798 9.209.807.015
555.281.832.107
997.764.117.264
2.196.329.052.554 160.038.706.536 245.621.480
1.505.828.945.102 500.839.794.356 275.879.071
Rp 2.036.044.724.538
Rp 1.004.713.271.675
2) Sektor Ekonomi 2001
Lancar Rupiah Industri pengolahan Perdagangan, restoran dan hotel Perumahan Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa dunia usaha Konstruksi Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Jasa-jasa sosial/ masyarakat Pertambangan Listrik, gas dan air Lain-lain Jumlah Rupiah
Valuta Asing Industri pengolahan Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa dunia usaha Perdagangan, restoran dan hotel Konstruksi Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Pertambangan Jumlah Valuta Asing Jumlah
Brought to you by Global Reports
Dalam Perhatian Khusus
(dalam jutaan Rupiah)
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
371.440
56.870
3.574
36
-
431.920
323.172 199.712
6.740 16.510
75 734
297 164
233 2.408
330.517 219.528
161.572 118.063 41.749
209 148
1.936 -
-
10
163.508 118.272 41.907
38.843
57
-
-
-
38.900
23.020 766 69 256.543
102 2.522 4.667
78 2.054
1.322
5.352
23.122 3.366 69 269.938
1.534.949
87.825
8.451
1.819
8.003
1.641.047
237.497
184.432
14.691
2.920
9.081
448.621
23.959 13.005
15.673
-
12.480 -
-
36.439 28.678
17.970 -
7.779 -
-
-
11.481
25.749 11.481
2.569 -
1.745
-
-
-
2.569 1.745
295.000
209.629
14.691
15.400
20.562
555.282
1.829.949
297.454
23.142
17.219
28.565
2.196.329
- 34 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 2000 Dalam Perhatian Khusus
Lancar Rupiah Perindustrian Perumahan Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Pertanian, perburuhan dan sarana pertanian Konstruksi Jasa-jasa sosial/ masyarakat Lain-lain
(dalam jutaan Rupiah)
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
128.483 99.662
4.835 14.406
1.077 3.876
1.551 1.309
352 1.961
136.298 121.214
62.990 12.452
9.137 563
336 -
3.292 -
2.072 6.019
77.827 19.034
12.146
213
171
51
-
12.581
8.027 3.781
313 650
-
238
-
8.340 4.669
888 95.092
123 1.031
795
32 1.676
3.534
1.043 102.128
423.521
31.271
6.255
8.149
13.938
483.134
175.597 180
52.294 -
1.814 -
215.150 -
66.922 152.230
511.777 152.410
12.403 2.542
8.400 -
6.607 9.537
23.867
29.182 6.505
56.592 42.451
-
20.610
2.192
11.727
-
34.529
189
-
16.312 -
-
-
16.312 189
Jumlah Valuta Asing
190.911
81.304
36.462
250.744
254.839
814.260
Anak Perusahaan
208.435
-
-
-
-
208.435
Jumlah
822.867
112.575
42.717
258.893
268.777
1.505.829
Jumlah Rupiah
Valuta Asing Perindustrian Konstruksi Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Pertanian, perburuhan dan sarana pertanian Lain-lain
3) Jangka Waktu Klasifikasi kredit berdasarkan perjanjian kredit dan sisa umur sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan perjanjian kredit (dalam jutaan Rupiah) 2001 Jangka Waktu 1 tahun 2-3 tahun 4-5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah
Brought to you by Global Reports
Rupiah
Valuta Asing
2000 Jumlah
Rupiah
Valuta Asing
Jumlah
977.176 247.968 261.958 153.945
265.224 38.106 228.462 23.490
1.242.400 286.074 490.420 177.435
319.040 41.396 26.371 121.258
548.363 227.842 127.721 93.838
867.403 269.238 154.092 215.096
1.641.047
555.282
2.196.329
508.065
997.764
1.505.829
- 35 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) b. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo (dalam jutaan Rupiah) 2001 Jangka Waktu 1 tahun 1-2 tahun 2-5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah
Rupiah
Valuta Asing
2000 Jumlah
Rupiah
Valuta Asing
Jumlah
941.507 71.498 484.643 143.399
277.873 29.827 240.353 7.229
1.219.380 101.325 724.996 150.628
262.852 82.576 55.725 106.912
713.399 86.676 175.453 22.236
976.251 169.252 231.178 129.148
1.641.047
555.282
2.196.329
508.065
997.764
1.505.829
Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan: a. Suku bunga rata-rata per tahun dalam Rupiah adalah sebesar 19,41% pada tahun 2001 dan 15,46% pada tahun 2000, sedangkan dalam valuta asing adalah sebesar 8,95% pada tahun 2001 dan 6,30% pada tahun 2000. b. Kredit pada umumnya dijamin dengan deposito berjangka atau harta tak bergerak yang diaktakan dengan akta pemberian hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank dan Anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha bank (lihat Catatan 19). c.
Kredit modal kerja dan investasi diberikan kepada debitur untuk kepentingan modal kerja dan barang-barang modalnya.
d. Kredit modal kerja mencakup pinjaman rekening koran dan cerukan. e. Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit perorangan lainnya. f.
Kredit yang telah direstrukturisasi dengan memodifikasi persyaratan oleh Bank melalui pembebasan pokok dan bunga, perpanjangan jangka waktu serta penurunan suku bunga selama tahun 2001 dan 2000 adalah sebesar 7,70% dan 0,22% masing-masing dari jumlah kredit pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, dengan kerugian restrukturisasi sebesar Rp 729 juta pada tahun 2001 dan Rp 760 juta pada tahun 2000 (lihat 10l di bawah ini). Dalam restrukturisasi kredit tersebut tidak termasuk restrukturisasi dengan cara “debt-to-equity participation” sebesar Rp 2,41 milyar pada tahun 2001.
g. Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bank-bank lain. Bagian Bank dalam kredit sindikasi dimana Bank bertindak sebagai pemimpin sindikasi (lead manager) berkisar antara 23,53% sampai dengan 51,27% dari masing-masing fasilitas kredit sindikasi pada tahun 2000. Keikutsertaan Bank sebagai anggota dalam kredit sindikasi adalah berkisar antara 4,54% sampai dengan 10,00% dari masing-masing fasilitas kredit sindikasi pada tahun 2001 dan 14,00% dari masing-masing fasilitas kredit sindikasi pada tahun 2000. h. Kredit program pemerintah terdiri dari kredit investasi kecil, kredit investasi dan kredit koperasi primer untuk anggotanya.
Brought to you by Global Reports
- 36 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) i.
Kredit yang diberikan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terdiri dari: 2001 Karyawan kunci Perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa PT KDLC BancBali Finance
Rp
Jumlah
Rp
2000
2.864.574.033
Rp
2.707.977.326
-
6.018.878.371
2.864.574.033
Persentase dari Jumlah Aktiva
Rp
8.726.855.697
0,02%
0,07%
PT KDLC BancBali Finance adalah perusahaan asosiasi. Kredit yang diberikan kepada karyawan kunci berupa kredit untuk membeli kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dengan jangka waktu berkisar antara 1 sampai dengan 10 tahun, dibebani bunga dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan. Kredit yang diberikan kepada perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti pada pihak ketiga. j.
Kredit yang telah dihentikan pembebanan bunganya (non performing loan) sebesar Rp 68,93 milyar atau 3,20% dari jumlah kredit yang diberikan pada 31 Desember 2001 dan sebesar Rp 570,4 milyar atau 43,96% dari jumlah kredit yang diberikan pada 31 Desember 2000. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 3/25/PBI/2001 tanggal 26 Desember 2001, rasio dari kredit "non-performing" tidak boleh melebihi maksimum 5% dari jumlah kredit yang diberikan Bank.
k.
Dalam laporan Bank disebutkan bahwa Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) pada tanggal 31 Desember 2001 melampaui ketentuan BMPK untuk pihak terkait sebesar Rp 802 juta dan untuk pihak tidak terkait sebesar Rp 279,33 milyar, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2000 (tidak diaudit) melampaui ketentuan BMPK untuk pihak terkait sebesar Rp 44,7 milyar dan untuk pihak tidak terkait sebesar Rp 267,5 milyar.
l.
Perubahan penyisihan kerugian adalah sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) 2001 Keterangan
2000
Valuta Asing
Rupiah
Jumlah
95.775
299
534
833
15.250
52.227
67.477
Saldo akhir tahun
28.077
131.962
160.039
95.775
405.065
500.840
Brought to you by Global Reports
500.840
Jumlah
Saldo awal tahun Pembalikan penyisihan Anak perusahaan yang dijual Penyisihan (pembalikan) selama tahun berjalan ( Selisih kurs Penghapusan selama tahun berjalan ( Laba (rugi) restrukturisasi Penerimaan kembali kredit yang dihapuskan
-
405.065
Valuta Asing
Rupiah 660.263
822.875
1.483.138
-
-
-
764.748 103.018
619.494 103.018
(
122.012 )
(
122.012 )
69.163 ) -
( (
45.251 ) 5.369 )
( (
114.414 ) 5.369 )
(
145.254 ) -
92 )
(
99.018 )
(
99.110 )
(
433.724 )
(
1.987 )
(
729 )
(
760 )
1.258
(
1.337.803 ) -
(
1.771.527 )
(
760 )
- 37 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya kredit yang diberikan serta telah dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (lihat Catatan 2j). m. Bank memiliki unit tersendiri yang menangani proses pengelolaan risiko dimana tanggung jawab utama unit ini dalam hal pengelolaan risiko kredit adalah menetapkan batas risiko pasar dan risiko kredit berdasarkan pertimbangan mengenai produk, mitra usaha, industri dan letak geografis. Unit ini akan mengembangkan, mengkomunikasikan, membantu dan memonitor unitunit usaha dalam mengimplementasikan kebijakan dan metodologi pengelolaan risiko dalam rangka memperkuat kemampuan Bank dalam mengelola dan mengevaluasi risiko kredit. Bank juga memiliki pedoman kebijakan perkreditan yang mengatur mengenai kebijakan penyaluran kredit hingga administrasi perkreditan, termasuk kebijakan penelaahan atas kualitas kredit, kecukupan penyisihan kerugian dan penilaian atas agunan kredit. Proses persetujuan kredit telah memiliki tahapan yang baku dimana proposal kredit akan dievaluasi oleh pejabat yang berwenang. Tingkat persetujuan kredit telah ditentukan dengan wewenang tertinggi berada pada Komite Kredit. Disamping itu, manajemen Bank termasuk Direksi, senantiasa memelihara hubungan yang baik dengan debitur, baik dengan pemilik maupun dengan pihak manajemen, antara lain dengan melakukan kunjungan secara berkala, sehingga dapat diperoleh informasi secara jelas mengenai usaha debitur. n. Sehubungan dengan Pasal 10 surat keputusan bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 117/KMK.017/1999 / No. 31/15/KEP/GBI tanggal 26 Maret 1999 mengenai realisasi dari program rekapitalisasi Bank Take Over (BTO), Bank mengalihkan dan menyerahkan semua hak dan kepemilikan dari aktiva produktif “non-performing” kepada BPPN sesuai Perjanjian Jual Beli atas Barang-Barang Bergerak yang telah dilegalisasi oleh Notaris No. 1180/leg/2000, Perjanjian Jual Beli dan Penyerahan Piutang yang telah dilegalisasi oleh Notaris No. 1181/leg/2000 tanggal 29 September 2000 dan Perjanjian Jual Beli dan Penyerahan Hak yang diaktakan dengan akta Notaris Ny. Asmara Noer, S.H. No. 21 tanggal 29 September 2000. Aktiva produktif “non-performing” yang dialihkan berjumlah Rp 2.035.743.609.090, telah dibentuk penyisihan kerugian seluruhnya dan dialihkan dengan harga nihil. Aktiva “nonperforming” tersebut tetap berada dalam pengelolaan, pengurusan dan pengawasan Bank sesuai dengan Perjanjian Pengelolaan Aktiva Sementara yang telah dilegalisasi oleh Notaris No. 1179/leg/2000 tanggal 29 September 2000. Jangka waktu pengelolaan ini berlaku 6 bulan sejak tanggal perjanjian. Setelah jangka waktu perjanjian ini berakhir, kecuali BPPN memberitahukan secara tertulis sekurang-kurangnya 30 hari kalender sebelum akhir masa berlaku perjanjian, perjanjian ini secara otomatis diperpanjang jangka waktunya untuk 6 bulan berikutnya. Berdasarkan surat BPPN No. S-243/ADA-OSM/BPPN/0601 tanggal 27 Juni 2001, jangka waktu pelaksanaan pengelolaan aktiva sementara telah diakhiri pada bulan Mei 2001. Oleh karena itu, sejak bulan Juni 2001, tidak ada lagi aktiva "non-performing" yang dialihkan ke BPPN yang berada dalam pengelolaan, pengurusan dan pengawasan Bank. o. Pada tanggal 19 April 2001, Bank mengadakan perjanjian asuransi kredit ekspor dengan PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI). Kredit yang ditanggung adalah kredit baru dengan kolektibilitas lancar atau perpanjangan dengan kolektibilitas lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar dan diragukan yang jangka waktunya maksimum 12 bulan dengan maksimum fasilitas sebesar Rp 250.000.000 sampai dengan Rp 3.500.000.000 atau USD 25.000 sampai dengan USD 350.000. Risiko yang ditanggung oleh ASEI adalah kerugian Bank yang disebabkan kegagalan nasabah untuk melunasi kredit dan telah dinyatakan kolektibilitas macet. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 3 tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama. Tarif premi yang dikenakan adalah sebesar 0,8% sampai dengan 1% per tahun dari plafon, sedangkan untuk jangka waktu kredit kurang dari 1 tahun dihitung secara proporsional.
Brought to you by Global Reports
- 38 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) p. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemberian fasilitas pembiayaan bersama dengan PT Federal Internasional Finance (FIF) dan PT Astra Sedaya Finance (ASF), masing-masing untuk menyalurkan kredit kendaraan bermotor dan mobil. Berdasarkan perjanjian, FIF dan ASF akan bertindak sebagai manajer fasilitas dan manajer jaminan. Bank, FIF dan ASF menanggung risiko kerugian atas piutang yang tidak tertagih sebesar porsi masing-masing dalam pembiayaan bersama tersebut. Saldo pembiayaan bersama untuk FIF dan ASF pada tanggal 31 Desember 2001 masing-masing sebesar Rp 49,9 milyar dan Rp 8,4 milyar.
11. TAGIHAN PREMI Akun ini merupakan piutang dari pemegang polis Anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha asuransi. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, tidak dibentuk penyisihan kerugian karena manajemen Anak perusahaan berpendapat bahwa tagihan premi dapat tertagih seluruhnya.
12. TAGIHAN AKSEPTASI Tagihan akseptasi merupakan tagihan kepada nasabah yang bukan merupakan pihak terkait dan diberikan dalam valuta asing. Rincian tagihan akseptasi berdasarkan sisa umur sampai saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2001
2000
1 bulan atau kurang 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan
Rp
15.766.900.153 17.816.667.616 8.972.129.057
Rp
7.337.925.325 4.149.127.688 4.716.255.728
Jumlah
Rp
42.555.696.826
Rp
16.203.308.741
Perubahan penyisihan kerugian adalah sebagai berikut: 2001 Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun
2000
Rp
162.033.087 391.416.432 127.892.543 )
Rp
162.033.087 -
Rp
425.556.976
Rp
162.033.087
(
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, kolektibilitas atas seluruh tagihan
akseptasi digolongkan lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya tagihan akseptasi serta telah dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (lihat Catatan 2j).
Brought to you by Global Reports
- 39 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 13. PENYERTAAN SAHAM Rincian penyertaan saham adalah sebagai berikut: 2001
Bidang Usaha Metode Ekuitas (Equity Method) PT United Overseas Bank Indonesia PT Bali Walden UOB Venture Capital PT Willis Corroon BancBali PT BPR Bali Budikusuma Mandiri
Metode Biaya (Cost Method) PT KDLC BancBali Finance
Orient Bancorporation, San Fransisco, Amerika Serikat UOB Venture Investment Ltd., Singapura PT Sarana Bali Ventura PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Biaya Perolehan
Akumulasi Bagian atas Laba Bersih Perusahaan Asosiasi
Nilai Tercatat
Rp 10.064.375.770
Rp 60.662.901.230
Rp 70.727.277.000
35,00 48,00
3.500.000.000 1.440.000.000
1.505.415.931 3.401.624.054
5.005.415.931 4.841.624.054
39,17
26.000.000
121.024.912
147.024.912
15.030.375.770
65.690.966.127
80.721.341.897
15,00
6.025.008.536
-
6.025.008.536
4,75
4.242.429.390
-
4.242.429.390
5,22 4,66
1.511.948.526 304.920.000
-
1.511.948.526 304.920.000
1,00 1,56
300.000.000 135.000.000
-
300.000.000 135.000.000
0,93 3,00 0,40 0,07
62.000.000 60.000.000 20.000.000 4.000.000
-
62.000.000 60.000.000 20.000.000 4.000.000
3,77
-
-
-
12.665.306.452
-
12.665.306.452
27.695.682.222 -
65.690.966.127 -
93.386.648.349 1.806.495.368
Rp 27.695.682.222
Rp 65.690.966.127
Rp 91.580.152.981
Biaya Perolehan
Akumulasi Bagian atas Laba Bersih Perusahaan Asosiasi
Nilai Tercatat
Rp 10.064.375.770
Rp 46.218.992.736
Rp 56.283.368.506
35,00
3.500.000.000
898.853.654
4.398.853.654
23,50
3.525.000.000
108.863.642
3.633.863.642
Persentase Pemilikan
Bank 20,10% Modal Ventura Asuransi Bank
Pembiayaan Konsumen dan Sewa Guna Usaha Bank
Modal Ventura
Modal Ventura Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian PT Bursa Efek Surabaya Pasar Modal PT Sarana Bersama Pembiayaan Investasi Indonesia PT Bursa Efek Jakarta Pasar Modal PT Aplikanusa Lintasarta Komunikasi PT Pemeringkat Efek Indonesia Pemeringkat Efek PT Bank UFJ Indonesia (dahulu PT Bank Sanwa Indonesia) Bank
Jumlah Dikurangi penyisihan kerugian Bersih
2000
Bidang Usaha Metode Ekuitas (Equity Method) PT United Overseas Bank Indonesia PT Bali Walden UOB Venture Capital PT KDLC BancBali Finance
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
Persentase Pemilikan
Bank 20,10% Modal Ventura Pembiayaan Konsumen dan Sewa Guna Usaha
- 40 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 2000
Bidang Usaha PT Willis Corroon BancBali PT BPR Bali Budikusuma Mandiri
Metode Biaya (Cost Method) PT Prudential BancBali Life Assurance Orient Bancorporation, San Fransisco, Amerika Serikat UOB Venture Investment Ltd., Singapura PT Sarana Bali Ventura PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Asuransi Bank
Persentase Pemilikan
Akumulasi Bagian atas Laba Bersih Perusahaan Asosiasi
Biaya Perolehan
48,00%
Rp
39,17
1.440.000.000
Rp
Nilai Tercatat
1.842.695.894
Rp
3.282.695.894
26.000.000
57.715.129
83.715.129
18.555.375.770
49.127.121.055
67.682.496.825
11,76
9.114.151.039
-
9.114.151.039
4,75
4.242.429.390
-
4.242.429.390
5,22 4,66
2.643.079.263 304.920.000
-
2.643.079.263 304.920.000
1,00 1,56
300.000.000 135.000.000
-
300.000.000 135.000.000
0,93 3,00 0,40 0,07
62.000.000 60.000.000 20.000.000 4.000.000
-
62.000.000 60.000.000 20.000.000 4.000.000
5,03
-
-
-
Asuransi Jiwa Bank
Modal Ventura
Modal Ventura Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian PT Bursa Efek Surabaya Pasar Modal PT Sarana Bersama Pembiayaan Investasi Indonesia PT Bursa Efek Jakarta Pasar Modal PT Aplikanusa Lintasarta Komunikasi PT Pemeringkat Efek Indonesia Pemeringkat Efek PT Bank UFJ Indonesia (dahulu PT Bank Sanwa Indonesia) Bank
16.885.579.692
-
16.885.579.692
35.440.955.462 -
49.127.121.055 -
84.568.076.517 10.379.578.300
Rp 35.440.955.462
Rp 49.127.121.055
Rp 74.188.498.217
Jumlah Dikurangi penyisihan kerugian Bersih
Kolektibilitas Penyertaan Saham (dalam jutaan Rupiah): 2001 Induk Perusahaan Lancar Kurang lancar Macet
Rp
(
Jumlah Dikurangi penyisihan kerugian Bersih
Brought to you by Global Reports
151.770 1.512 62
Rp
153.344 199
Anak Perusahaan Eliminasi
2000
Rp
126.976 9.114 136.090 199
60.156 ) (
51.721 )
93.387 1.807
84.568 10.380
91.580
Rp
74.188
- 41 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
Perubahan penyisihan kerugian adalah sebagai berikut (dalam jutaan Rupiah): 2001
2000
Saldo awal tahun Penyisihan (pembalikan) selama tahun berjalan
Rp
10.380 8.573 )
Rp
(
1.172 9.208
Saldo akhir tahun
Rp
1.807
Rp
10.380
Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas penyertaan saham serta telah dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (lihat Catatan 2j). Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT KDLC BancBali Finance No. 11 tanggal 22 Mei 2001, pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan modal disetor dari Rp 15 milyar menjadi Rp 39,5 milyar yang berasal dari konversi kredit ke saham. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal 11 Mei 2001, Bank telah melakukan penyertaan sementara pada PT KDLC Bancbali Finance dalam rangka restrukturisasi kredit sebesar Rp 2,41 milyar yang dicatat dengan metode biaya, sehingga persentase pemilikan atas penyertaan Bank turun dari 23,5% menjadi 15%. Berdasarkan Berita Acara No. 39 yang diaktakan oleh notaris Winanto Wiryomartani S.H. M. Hum, pada tanggal 14 Juli 2000, PT United Overseas Bank Bali berubah nama menjadi PT United Overseas Bank Indonesia. Berdasarkan risalah rapat pemegang saham PT Bali Walden UOB Venture Capital tanggal 26 Juni 2000, pemegang saham mayoritas mengajukan proposal untuk melikuidasi perusahaan tersebut dan meminta persetujuan dari pemegang saham lainnya. Berdasarkan surat BPPN No. 528/BR/0900 tanggal 6 September 2000, BPPN telah menyetujui likuidasi atas perusahaan tersebut. Berdasarkan pernyataan keputusan pemegang saham PT Bali Walden UOB Venture Capital pada tanggal 5 Desember 2000 yang diaktakan dengan akta notaris Kun Hidayat, S.H. pada tanggal yang sama, para pemegang saham telah menyetujui likuidasi dari perusahaan tersebut sejak tanggal 29 November 2000. Sampai dengan tanggal laporan, proses likuidasi masih berlangsung. Berdasarkan surat pemberitahuan dari Direksi UOB Venture Investment Ltd., Singapura kepada pemegang saham tanggal 24 Mei 2001, UOB Venture Investment Ltd. menarik kembali 30% dari seluruh saham preferennya. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal 17 Januari 2002 Bank telah menerima Rp 5.056.457.481 (SGD 899.100) dari hasil penarikan kembali saham tersebut. Berdasarkan pernyataan keputusan Rapat Direksi UOB Venture Investment Ltd., Singapura tanggal 16 Juni 2000, UOB Venture Investment Ltd. menarik kembali 30% dari seluruh saham preferennya. Sehubungan dengan hal tersebut, Bank telah menerima Rp 4.536.139.320 (SGD 899.100) dari hasil penarikan kembali saham tersebut. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Prudential BancBali Life Assurance tanggal 25 Mei 2000 yang diaktakan dalam akta notaris Singgih Susilo, S.H. No. 149 pada tanggal yang sama, pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan modal dasar serta modal yang ditempatkan dan disetornya. Namun demikian Bank tidak ikut berpartisipasi dalam peningkatan modal disetor tersebut, yang mengakibatkan penurunan persentase pemilikan atas penyertaan Bank dari 20,00% menjadi 11,76%. Berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H. No. 17 tanggal 10 Agustus 2001, telah ditandatangani kesepakatan untuk menjual seluruh saham Bank pada PT Prudential BancBali Life Assurance dengan harga Rp 6 milyar. Berdasarkan “Termination Agreement” tanggal 10 Agustus 2001, Bank menerima ganti rugi atas pengakhiran perjanjian dengan PT Prudential BancBali Life Assurance sebesar Rp 61,5 milyar (lihat Catatan 37).
Brought to you by Global Reports
- 42 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Pada tahun 2000, penyertaan Bank pada PT Sarana Bali Ventura meningkat menjadi Rp 304.920.000 karena adanya pembagian dividen saham. Pada tahun 1999, PT Bank Sanwa Indonesia meningkatkan modal disetornya untuk memenuhi modal yang disyaratkan oleh Bank Indonesia. Namun demikian, Bank tidak ikut berpartisipasi dalam peningkatan modal disetor tersebut, yang mengakibatkan penurunan persentase pemilikan atas penyertaan Bank dari 20,10% menjadi 5,03%. Sejak tanggal 31 Desember 1998, nilai tercatat dari penyertaan Bank pada PT Bank Sanwa Indonesia dinyatakan nihil karena akumulasi bagian atas rugi bersih perusahaan asosiasi telah melebihi nilai tercatat dari penyertaan. Berdasarkan Akta Merger No. 9 tanggal 18 Juli 2001 yang diaktakan dalam akta notaris Hendra Karyadi S.H., PT Bank Sanwa Indonesia telah berganti nama menjadi PT Bank UFJ Indonesia. Bagian Bank atas laba bersih perusahaan asosiasi berjumlah Rp 17.661.302.260 dan Rp 15.786.093.412 masing-masing untuk tahun 2001 dan 2000. Bank menerima dividen kas dari penyertaan saham dengan metode ekuitas dan metode biaya masing-masing sebesar Rp 1.005.000.000 dan Rp 83.423.527 pada tahun 2001 dan Rp 3.115.000.000 dan Rp 65.573.682 pada tahun 2000.
14. AKTIVA TETAP Aktiva tetap terdiri dari: 2001
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan (lihat Catatan 40) Perabot dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
233.156.960.749 318.540.991.380 281.598.674.942 3.818.003.294
629.065.692 14.930.923.042 2.112.194.711
22.081.504.840 49.563.095.800 28.304.039.381 1.523.261.276
211.075.455.909 269.606.961.272 268.225.558.603 4.406.936.729
Jumlah Bangunan dalam penyelesaian
837.114.630.365 -
17.672.183.445 85.813.500
101.471.901.297 -
753.314.912.513 85.813.500
Jumlah Nilai Tercatat
837.114.630.365
17.757.996.945
101.471.901.297
753.400.726.013
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Pemilikan Langsung Bangunan Perabot dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
32.467.317.494 170.906.922.005 1.745.943.588
10.031.208.055 29.983.696.992 920.486.338
2.049.875.863 24.675.239.129 1.242.890.010
40.448.649.686 176.215.379.868 1.423.539.916
Jumlah Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi
205.120.183.087
40.935.391.385
27.968.005.002
218.087.569.470
Nilai Buku
631.994.447.278
Brought to you by Global Reports
535.313.156.543
- 43 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 2000 Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan (lihat Catatan 40) Perabot dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
248.684.793.340 616.879.449.735 272.557.293.994 2.972.934.606
48.000.000 12.456.586.335 20.378.665.240 2.074.807.687
15.575.832.591 310.795.044.690 11.337.284.292 1.229.738.999
233.156.960.749 318.540.991.380 281.598.674.942 3.818.003.294
Jumlah Bangunan dalam penyelesaian
1.141.094.471.675 1.456.465.152
34.958.059.262 583.465.991
338.937.900.572 2.039.931.143
837.114.630.365 -
Jumlah Nilai Tercatat
1.142.550.936.827
35.541.525.253
340.977.831.715
837.114.630.365
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Pemilikan Langsung Bangunan Perabot dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
56.095.566.403 143.844.996.143 2.267.833.749
13.520.856.420 38.290.252.366 593.487.791
37.149.105.329 11.228.326.504 1.115.377.952
32.467.317.494 170.906.922.005 1.745.943.588
Jumlah Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi
202.208.396.295
52.404.596.577
49.492.809.785
205.120.183.087
Nilai Buku
940.342.540.532
631.994.447.278
Berdasarkan surat keputusan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa No. Kep-02/WPJ.06/KP.0404/1997 tanggal 5 Agustus 1997, Bank telah mendapat persetujuan kantor pajak atas hasil penilaian kembali aktiva tetapnya per tanggal 31 Desember 1996 yang dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 507/KMK.04/1996 tanggal 13 Agustus 1996. Selisih penilaian kembali aktiva tetap tersebut adalah sebesar Rp 161.951.397.181. Berdasarkan hasil penilaian tanggal 12 Mei 2000 dari Penilai Independen PT Inti Utama Penilai, dengan menggunakan metode pendekatan kapitalisasi pendapatan (income approach), terdapat penurunan nilai aktiva tetap atas hak atas tanah dan bangunan sebesar Rp 289.221.780.651, dimana sebesar Rp 102.001.276.667 dikompensasikan ke selisih penilaian kembali aktiva tetap dan sebesar Rp 187.220.503.984 dibebankan dalam beban bukan operasional tahun berjalan (lihat Catatan 37). Rincian selisih penilaian kembali aktiva tetap dan pembukuannya dalam kelompok Ekuitas adalah sebagai berikut: Hak atas tanah Bangunan Perabot dan peralatan kantor
Rp (
161.832.960.895 1.025.769.009 ) 1.144.205.295
Jumlah yang dibukukan dalam Aktiva Tetap Pajak penghasilan final atas selisih penilaian kembali aktiva tetap
(
161.951.397.181 16.376.069.780 )
Selisih penilaian kembali aktiva tetap yang dibukukan di dalam kelompok Ekuitas Pengaruh penurunan nilai atas hak atas tanah
(
145.575.327.401 102.001.276.667 )
Selisih penilaian kembali aktiva tetap pada akhir tahun
Rp
43.574.050.734
Penambahan tahun 2001 termasuk selisih kurs atas aktiva tetap cabang luar negeri. Sedangkan penambahan tahun 2000 termasuk reklasifikasi bangunan dalam penyelesaian sebesar Rp 653.835.836 ke bangunan dan selisih kurs atas aktiva tetap cabang luar negeri. Pengurangan pada bangunan dalam penyelesaian pada tahun 2000 termasuk penghapusan gedung “training centre” sebesar Rp 1,4 milyar.
Brought to you by Global Reports
- 44 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Penambahan akumulasi penyusutan dan amortisasi untuk tahun 2001 terdiri dari beban penyusutan dan amortisasi sebesar Rp 40.769.805.536, reklasifikasi akumulasi penyusutan perabot dan peralatan kantor sebesar Rp 36.786.851, reklasifikasi akumulasi penyusutan kendaraan bermotor Rp 217.001 serta selisih kurs atas aktiva tetap cabang luar negeri sebesar Rp 128.581.997, sedangkan untuk tahun 2000 terdiri dari beban penyusutan dan amortisasi sebesar Rp 50.117.191.431, reklasifikasi akumulasi penyusutan bangunan sebesar Rp 29.360.330 serta selisih kurs atas aktiva tetap cabang luar negeri sebesar Rp 2.258.044.816. Sebanyak 9 hak atas tanah dan bangunan dalam bentuk hak guna bangunan, hak guna pakai dan “Strata Title” masih dalam proses pengurusan balik nama ke dalam nama Bank. Sisa umur dari hak atas tanah dan bangunan tersebut berkisar antara 1 tahun sampai dengan 29 tahun dan dapat diperpanjang. Aktiva tetap pemilikan langsung kecuali hak atas tanah diasuransikan kepada perusahaan asuransi PT Asuransi BancBali Nippon Fire, anak perusahaan, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar US$ 71.030.986 dan Rp 198.220.727.603 yang menurut pendapat manajemen Bank cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan. 15. AKTIVA LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 2001 Rupiah Tagihan lain-lain Bunga masih akan diterima
Rp
546.466.116.369
2000 Rp
546.466.116.369
246.872.104.302
146.106.539.094
Agunan diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai agunan diambil alih sebesar Rp 32.179.778.782 pada tahun 2001 dan Rp 30.398.096.609 pada tahun 2000
46.709.641.665
75.260.258.693
Biaya dibayar di muka
22.461.286.569
20.573.857.826
Lain-lain Rupiah Aktiva tetap yang tidak digunakan Uang jaminan Beban ditangguhkan - bersih Uang muka Persediaan alat tulis kantor dan barang promosi Deposito wajib Piutang kartu kredit Piutang atas penjualan efek Piutang reasuransi Uang muka pembelian aktiva tetap Proyek dalam pelaksanaan Piutang dividen Lain-lain
21.946.547.869 11.317.464.707 6.250.967.093 4.687.222.051 4.270.904.664 3.250.000.000 1.318.987.756 888.836.635 844.631.607 414.638.650 12.177.838.120
59.549.500 8.621.051.876 6.837.143.820 2.405.640.363 3.384.416.473 3.310.000.000 5.407.509.243 436.881.238 800.502.527 1.853.751.754 6.074.242.991 3.115.000.000 5.720.562.402
67.368.039.152
48.026.252.187
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
- 45 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 2001 Valuta Asing Uang jaminan Piutang atas penjualan efek Draft dibeli Piutang reasuransi Lain-lain
Jumlah
Rp
Rp
22.318.243.010 5.056.457.481 3.297.918.315 563.087.738 235.391.415
2000 Rp
23.490.085.957 3.529.789.070 4.048.961.395 1.200.753.790 861.041.406
31.471.097.959
33.130.631.618
98.839.137.111
81.156.883.805
961.348.286.016
Rp
869.563.655.787
Amortisasi beban ditangguhkan yang dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi masing-masing sebesar Rp 659.320.271 untuk tahun 2001, dan Rp 391.038.673 untuk tahun 2000, sedangkan amortisasi selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aktiva bersih Anak perusahaan adalah sebesar Rp 722.344.540 untuk tahun 2000. Agunan diambil alih sebesar Rp 292.252.810.635 pada tanggal 30 Juni 2000 telah diserahkan kepada BPPN, sesuai dengan Perjanjian Jual Beli atas Tanah dan Bangunan yang diaktakan dengan akta Notaris Ny. Asmara Noer, S.H. No. 20 tanggal 29 September 2000. Agunan diambil alih tersebut tetap berada dalam pengelolaan, pengurusan dan pengawasan Bank sesuai dengan Perjanjian Pengelolaan Aktiva Sementara hingga diakhirinya perjanjian tersebut (lihat Catatan 10n). Tagihan lain-lain sebesar Rp 546,4 milyar merupakan tagihan kepada PT Era Giat Prima yang timbul dari transaksi sebagai berikut: •
Pada tanggal 31 Desember 1998, dalam saldo penempatan pada pasar uang terdapat penempatan pada bank beku operasi dan bank yang diambil alih oleh Pemerintah Indonesia, yaitu PT Bank Dagang Nasional Indonesia Tbk (BDNI), PT Bank Umum Nasional Tbk (BUN) dan PT Bank Tiara Asia Tbk (Tiara) sebesar Rp 1.477 milyar meliputi pokok dan bunganya.
•
Pada tanggal 11 Januari 1999, saldo penempatan tersebut di atas setelah diperhitungkan dengan hutang Bank kepada BDNI dan Tiara serta rugi selisih kurs yang diakui, berjumlah Rp 1.235 milyar dengan rincian: BDNI Rp 869,8 milyar, BUN Rp 327,3 milyar dan Tiara Rp 38,0 milyar. Pada tanggal tersebut, Bank mengadakan perjanjian pengalihan/“cessie” dengan PT Era Giat Prima (EGP) atas penempatan (money market) dan kontrak-kontrak swap milik Bank dengan jumlah pokok sebesar Rp 798,1 milyar, yang terdiri dari Rp 598,1 milyar pada BDNI, dan Rp 200,0 milyar pada BUN. Jumlah pokok tersebut beserta bunganya dialihkan kepada EGP dan sebagai kompensasinya EGP akan menyerahkan kepada Bank surat berharga senilai Rp 798,1 milyar. Bank juga mengadakan perjanjian pengalihan/“cessie” dengan PT Persada Harum Lestari (PHL) atas kontrak swap dengan jumlah pokok sebesar Rp 38,0 milyar pada Tiara. Jumlah tersebut beserta bunganya dialihkan kepada PHL dan sebagai kompensasinya PHL akan menyerahkan kepada Bank surat berharga senilai Rp 38,0 milyar.
Brought to you by Global Reports
- 46 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) •
Pada tanggal 29 Maret 1999, EGP memberikan kuasa kepada Bank untuk melakukan penagihan atas tagihannya kepada BDNI dan BUN. Pada tanggal 1 Juni 1999, Bank menerima pembayaran dari Bank Indonesia, sesuai dengan surat dari BPPN, sebesar Rp 904,6 milyar atas tagihan kepada BDNI. Pada tanggal 9 Juni 1999, Bank mengadakan perjanjian penyelesaian dengan EGP dan berdasarkan perjanjian tersebut, Bank mentransfer ke rekening EGP dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 546,4 milyar sebagai penyelesaian menyeluruh dari perjanjian pengalihan/“cessie” atas tagihan BDNI sehingga jumlah bersih yang diterima Bank atas penempatan pada BDNI adalah sebesar Rp 358,2 milyar. Tagihan BUN belum diselesaikan dan Bank menerima surat dari EGP tertanggal 11 Juni 1999, yang menyatakan bahwa EGP akan menyerahkan surat berharga sebesar Rp 200,0 milyar.
•
Pada tanggal 9 Juni 1999, Bank mengadakan perjanjian penyelesaian dengan PHL dimana kewajiban PHL untuk menyerahkan surat berharga sebesar Rp 38,0 milyar diubah menjadi pembayaran dana sebesar Rp 22,8 milyar melalui cek/bilyet giro yang dapat dicairkan selambatlambatnya pada tanggal 17 Juni 1999. Bank telah menerima cek/bilyet giro tersebut di atas sebesar Rp 22,8 milyar pada tanggal 17 Juni 1999. Pada tanggal 19 Agustus 1999, PHL meminta Bank dan Bank telah melaksanakan transfer dana sejumlah Rp 22,8 milyar ke rekening Bank Bali Escrow qq EGP.
•
Dari tanggal 16 Agustus sampai dengan 19 Agustus 1999, Bank menerima transfer dana atas nama Bank Bali Escrow qq EGP yang keseluruhannya berjumlah Rp 523,6 milyar. Dengan demikian saldo rekening ini menjadi Rp 546,4 milyar yang dibukukan sebagai Rekening Bank Bali Escrow qq EGP pada Kewajiban Segera (lihat Catatan 16).
•
Pada tanggal 15 Oktober 1999, perjanjian pengalihan/“cessie” dengan EGP sebagaimana diuraikan di atas dibatalkan dengan Surat Keputusan Ketua BPPN No. SK-423/BPPN/1099. Berdasarkan surat keputusan tersebut, Bank diminta untuk melakukan tindakan/upaya agar dana sebesar Rp 904,6 milyar yang diterima sebagai pembayaran dalam rangka penjaminan pemerintah dapat dikuasai dan dimiliki oleh Bank. Oleh karena itu, Bank menagih kembali kepada EGP sebesar Rp 546,4 milyar dan membukukan tagihan tersebut sebagai Tagihan Lain-lain. Selain itu, kewajiban EGP untuk menyerahkan surat berharga sebesar Rp 200,0 milyar menjadi batal dan timbul kembali tagihan kepada BUN. Pada pihak lain, karena tagihan kepada BUN tidak dapat direalisasikan, maka Bank membentuk penyisihan kerugian atas tagihan tersebut.
•
Pada tanggal 30 November 1999, perjanjian pengalihan/“cessie” dengan PHL sebagaimana diuraikan di atas dibatalkan dengan Surat Keputusan Ketua BPPN No. SK-464/BPPN/1199. Berdasarkan surat keputusan tersebut, Bank diminta untuk melakukan tindakan/upaya guna memastikan agar pelaksanaan perjanjian tersebut berlangsung sedemikian rupa seperti layaknya tidak pernah diadakan perjanjian tersebut. Oleh karena itu, Bank membukukan kembali tagihan kepada Tiara.
•
Sesuai dengan surat ketua BPPN kepada Bank No. PB-805/BPPN/1299 dan surat No. PB-804/BPPN/1299, keduanya tertanggal 28 Desember 1999 serta surat No. PB-158/BPPN/0200 tanggal 23 Februari 2000, BPPN menjamin realisasi tagihan kepada EGP sebesar Rp 546,4 milyar tersebut di atas. BPPN juga menyatakan bahwa tagihan kepada Tiara termasuk dalam skema penjaminan pemerintah.
•
Penempatan pada BUN sebesar Rp 204,3 milyar telah dialihkan seluruhnya kepada BPPN, sesuai dengan Perjanjian Jual Beli dan Penyerahan Piutang tanggal 29 September 2000 yang telah dilegalisasi oleh Notaris No. 1181/leg/2000 (lihat Catatan 10n).
Brought to you by Global Reports
- 47 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) •
Penempatan pada Tiara sebesar US$ 10 juta telah dilunasi oleh Tiara pada tanggal 11 September 2000 dan Bank juga telah melunasi call money pada Tiara sebesar Rp 39 milyar pada tanggal yang sama.
16. KEWAJIBAN SEGERA Akun ini terdiri dari: 2001 Rupiah Rekening Bank Bali Escrow qq EGP (lihat Catatan 15) Hutang pajak penghasilan pasal 21, 23, 26, 4 ayat 2 dan pajak pertambahan nilai Rekening kreditur Hutang reasuransi Hutang kartu kredit dan debit Hutang premi Hutang dividen Kiriman uang Lain-lain
Rp
Valuta Asing Kiriman uang Hutang reasuransi Rekening kreditur Hutang pajak penghasilan pasal 23 Lain-lain
Jumlah
Rp
2000
546.466.116.369
Rp
546.466.116.369
23.668.256.088 17.896.081.772 15.018.993.133 9.727.983.915 1.008.997.059 356.361.057 142.500.884 15.402.445.297
17.137.094.958 33.260.305.125 7.366.501.003 18.905.389.984 571.160.572 356.361.057 27.508.929.559 28.386.787.864
629.687.735.574
679.958.646.491
82.185.583.235 9.847.716.232 1.760.023.884 13.773.234 85.690.549
46.567.746.043 12.095.688.497 220.102.971 199.007.708 24.815.929.613
93.892.787.134
83.898.474.832
723.580.522.708
Rp
763.857.121.323
17. GIRO Akun ini terdiri dari: 2001 Rupiah Pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah
Brought to you by Global Reports
Rp 1.007.413.321.348
Valuta Asing
Rp
1.505.348.527 Rp 1.008.918.669.875
1.077.578.482.029
Jumlah
Rp
1.140.687.912 Rp
1.078.719.169.941
2.084.991.803.377 2.646.036.439
Rp
2.087.637.839.816
- 48 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 2000 Rupiah Pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah
Rp
Valuta Asing
887.072.116.092
Rp
674.020.270.044
11.653.251.165 Rp
898.725.367.257
Jumlah
Rp
1.296.894.550 Rp
675.317.164.594
1.561.092.386.136 12.950.145.715
Rp
1.574.042.531.851
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan asosiasi dan karyawan kunci dari Bank. Giro yang diblokir, yang umumnya digunakan untuk jaminan atas transaksi dengan Bank, pada akhir tahun 2001 adalah Rp 7.408.789.072 dan US$ 961.298, sedangkan pada akhir tahun 2000 adalah Rp 8.824.122.915 dan US$ 962.952. Suku bunga rata-rata tahunan giro dalam Rupiah adalah sebesar 5,29% pada tahun 2001 dan 4,30% pada tahun 2000, sedangkan suku bunga rata-rata tahunan giro dalam valuta asing adalah sebesar 3,48% pada tahun 2001 dan 3,62% pada tahun 2000.
18. TABUNGAN Akun ini terdiri dari: 2001 Tabungan Si Jempol Tabungan Baliprogres Tabungan Bali Turbo Tabungan Bali Direct Tabungan Payroll Tabungan Ambisi Tabungan BPR
Rp
697.110.319.037 569.008.652.902 306.987.327.998 36.840.666.116 36.004.274.570 7.183.156.287 5.376.115.511
Jumlah
Rp 1.658.510.512.421
2000 Rp
527.692.745.459 568.678.350.706 327.958.379.300 32.421.643.202 6.233.199.533 3.046.463.304
Rp 1.466.030.781.504
Tabungan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa-karyawan kunci pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 masing-masing berjumlah Rp 2.551.280.031 dan Rp 1.276.835.444 atau sekitar 0,02% dan 0,01% masing-masing dari jumlah kewajiban. Tabungan yang diblokir pada akhir tahun 2001 dan 2000 masing-masing sebesar Rp 15.693.111.424 dan Rp 10.278.414.778, dan umumnya diblokir karena kesalahan PIN (Personal Identification Number), kartu hilang, adanya program bundling antara kartu kredit dengan produk tabungan tertentu serta adanya pencairan deposito yang dikreditkan ke rekening tabungan atas perintah nasabah sendiri namun sertifikat deposito belum diserahkan oleh nasabah. Suku bunga rata-rata tahunan tabungan pada tahun 2001 dan 2000 masing-masing sebesar 8,77% dan 9,01%.
Brought to you by Global Reports
- 49 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 19. DEPOSITO BERJANGKA Akun ini terdiri dari: 2001 Rupiah Pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah
Rp 6.069.900.421.289
Valuta Asing Rp
3.958.925.882 Rp 6.073.859.347.171
Jumlah
698.223.314.375
Rp
7.522.514.792 Rp
705.745.829.167
6.768.123.735.664 11.481.440.674
Rp
6.779.605.176.338
2000 Rupiah Pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah
Rp 5.148.891.430.440
Valuta Asing Rp
508.555.481.594
9.127.991.221 Rp 5.158.019.421.661
Jumlah Rp
Rp
508.555.481.594
5.657.446.912.034 9.127.991.221
Rp
5.666.574.903.255
Rincian deposito bukan bank berjangka berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2001 Rupiah
Valuta Asing
Jumlah
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
Rp 5.537.464.247.680 473.871.034.234 23.389.051.848 39.135.013.409
Rp
628.698.213.800 59.268.031.234 15.928.525.371 1.851.058.762
Rp
6.166.162.461.480 533.139.065.468 39.317.577.219 40.986.072.171
Jumlah
Rp 6.073.859.347.171
Rp
705.745.829.167
Rp
6.779.605.176.338
2000 Rupiah
Valuta Asing
Jumlah
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan
Rp 5.028.279.915.846 92.956.630.262 33.125.086.390 1.928.057.618 1.729.731.545
Rp
462.555.449.477 32.706.370.272 11.131.959.960 1.310.278.328 851.423.557
Rp
5.490.835.365.323 125.663.000.534 44.257.046.350 3.238.335.946 2.581.155.102
Jumlah
Rp 5.158.019.421.661
Rp
508.555.481.594
Rp
5.666.574.903.255
Brought to you by Global Reports
- 50 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Rincian deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:
Rupiah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
2001
2000
Rp 5.143.921.998.246 750.302.897.404 5.909.066.050 173.725.385.471
Rp 4.924.361.662.439 140.699.466.863 16.274.617.887 76.683.674.472
6.073.859.347.171
5.158.019.421.661
615.371.669.232 60.229.827.299 8.977.166.490 21.167.166.146
456.414.136.398 22.343.378.949 12.918.090.905 16.879.875.342
705.745.829.167
508.555.481.594
Rp 6.779.605.176.338
Rp 5.666.574.903.255
Valuta Asing 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
Jumlah
Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank berjumlah Rp 307.598 juta dan Rp 175.767 juta masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 (lihat Catatan 10). Pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan asosiasi dan karyawan kunci dari Bank. Suku bunga rata-rata tahunan adalah sebesar 15,24% pada tahun 2001 dan 12,10% pada tahun 2000 untuk deposito berjangka dalam Rupiah, serta sebesar 5,18% pada tahun 2001 dan 5,76% pada tahun 2000 untuk deposito berjangka dalam valuta asing.
20. KEWAJIBAN AKSEPTASI Kewajiban akseptasi berdasarkan counterparty merupakan kewajiban kepada pihak Bank dalam valuta asing. Kewajiban akseptasi berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2001
2000
1 bulan atau kurang 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan
Rp
15.766.900.153 17.816.667.616 8.972.129.057
Rp
7.337.925.325 4.149.127.688 4.716.255.728
Jumlah
Rp
42.555.696.826
Rp
16.203.308.741
Brought to you by Global Reports
- 51 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
21. HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri dari: 2001 Taksiran hutang pajak penghasilan (setelah dikurangi pembayaran pajak di muka sebesar Rp 2.003.732.195 pada tahun 2001, dan Rp 1.548.013.068 pada tahun 2000) Pajak penghasilan Pasal 25 Jumlah
2000
Rp
1.682.469.005 133.807.876
Rp
1.484.074.232 113.527.400
Rp
1.816.276.881
Rp
1.597.601.632
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum beban (penghasilan) pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran laba (rugi) fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut: 2001 Laba (rugi) sebelum beban (penghasilan) pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba (rugi) sebelum beban (penghasilan) pajak Anak perusahaan yang dikonsolidasi
Rp
(
Laba (rugi) komersial Bank sebelum beban (penghasilan) pajak Beda temporer Beban sewa Pendapatan dividen Beban tenaga kerja dan tunjangan Penyisihan kerugian agunan diambil alih Laba penjualan aktiva tetap Kerugian restrukturisasi pinjaman Penyisihan kerugian aktiva produktif - bersih Laba penjualan Anak perusahaan Bagian atas laba bersih Anak perusahaan dan perusahaan asosiasi - bersih Penyusutan dan amortisasi aktiva tetap Amortisasi beban ditangguhkan Rugi penghapusan aktiva tetap Revaluasi aktiva tetap - Bangunan (Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
231.248.813.559
2000
(Rp 1.114.225.668.942 )
94.274.144.910 ) 136.974.668.649
2.567.012.885 2.202.994.449 2.006.393.170 1.781.682.173 240.023.816 15.512.212
7.607.711.541 (
(
1.106.617.957.401 )
572.266.307 4.262.500.000 2.006.393.170 306.195.480.802 ) 25.705.141 688.027.926
( (
46.377.075.444 ) ( 37.040.952.064 )
317.703.072.838 ) -
( ( ( (
27.295.220.460 ) 15.326.073.295 ) 3.275.251.850 ) 1.384.721.967 ) -
24.197.842.613 ) 13.924.438.144 ) 1.715.555.511 ) 1.050.262.211 ) 273.645.948.060
( ( ( (
- 52 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
2001 Beda tetap Sanksi administrasi Sumbangan dan pemberian kenikmatan kepada karyawan Pendapatan sewa Pendapatan dividen Revaluasi aktiva tetap - Tanah Pendapatan reksa dana
Rp
1.593.465.260 752.008.904 4.346.770.514 ) 1.197.994.449 ) -
( (
Taksiran laba (rugi) fiskal - Bank
2000
Rp
11.889.701.475
Rp
1.261.960.238 611.228.064 4.706.781.454 ) 4.357.323.682 ) 86.425.444.076 ) 1.710.361.225 )
( ( ( (
(Rp 1.585.530.491.051 )
Laba fiskal Bank tahun 2001 masih dapat dikompensasikan dengan akumulasi rugi fiskal di tahuntahun sebelumnya. Perhitungan beban (penghasilan) pajak Bank dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut: 2001 Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan) Bank
Rp
Anak perusahaan
`
Beban (penghasilan) pajak - tahun berjalan (dengan tarif pajak yang berlaku) Bank Anak perusahaan Taksiran penghasilan pajak tangguhan Pengaruh beda temporer pada tarif pajak maksimum (30%) Bank Penyisihan kerugian aktiva produktif - bersih Aktiva tetap Amortisasi beban ditangguhkan Rugi fiskal Beban sewa Kewajiban lain-lain Penyisihan kerugian agunan diambil alih Kerugian restrukturisasi pinjaman Lain-lain Taksiran beban (penghasilan) pajak tangguhan - Bank
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
2000
-
Rp
-
13.329.004.368
10.175.851.000
-
-
(
3.686.201.200 ) (
3.032.087.300 )
( ( (
13.913.122.633 4.941.231.434 ( 982.575.555 15.391.772.500 ) ( 770.103.866 ) ( 601.917.951 ) (
94.966.691.549 77.609.085.854 ) 514.666.653 53.029.057.500 ) 171.679.892 ) 601.917.951 )
( (
534.504.652 ) 4.653.664 ) 2.173.108.127 4.707.085.116
( (
(
9.119.428.983 ) 206.408.378 ) 2.128.370.743 43.127.849.613 )
- 53 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
2001
2000
Anak perusahaan - PT Asuransi BancBali Nippon Fire Beban sewa Aktiva tetap Beban tenaga kerja dan tunjangan
( (
15.116.604 (Rp 116.616.789 ) 71.326.232 )
Taksiran beban (penghasilan) pajak tangguhan - Anak perusahaan
(
172.826.417 )
( (
366.421.396 ) ( 1.192.459 )
Anak perusahaan - PT Bali Securities Rugi fiskal Aktiva tetap Penyisihan penurunan piutang ragu-ragu Taksiran beban (penghasilan) pajak tangguhan - Anak perusahaan
Rp
1.529.005
133.510.036 ) 27.945.944
(
Beban (penghasilan) pajak tangguhan - konsolidasi
26.234.626
367.613.855 ) ( Rp
4.166.644.844
14.970.637 ) 16.499.642 -
79.329.466 )
(Rp
43.205.650.074 )
Perhitungan hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2001 Beban pajak tahun berjalan Bank Anak perusahaan
Rp
Beban pajak dalam laporan laba rugi konsolidasi
3.686.201.200
2000 Rp
3.032.087.300
3.686.201.200
3.032.087.300
Pajak penghasilan dibayar di muka - Pasal 25 Bank Anak perusahaan
(
2.003.732.195 ) (
1.548.013.068 )
Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka
(
2.003.732.195 ) (
1.548.013.068 )
Taksiran hutang pajak penghasilan
Rp
1.682.469.005
Rp
1.484.074.232
Pengaruh pajak atas beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:
Brought to you by Global Reports
- 54 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
2001 Bank Aktiva pajak tangguhan Rugi fiskal Aktiva tetap Penyisihan kerugian agunan diambil alih Kewajiban lain-lain Penyisihan kerugian aktiva produktif - bersih Lain-lain
Rp
2000
111.294.730.000 51.384.561.981
Rp
95.902.957.500 56.325.793.415
9.653.933.635 1.203.835.902
9.119.428.983 601.917.951
-
5.517.112.535 2.173.108.127
173.537.061.518
169.640.318.511
8.396.010.098 1.548.243.807 699.747.635 205.619
565.668.252 1.469.851.501 4.859.283
10.644.207.159
2.040.379.036
162.892.854.359
167.599.939.475
Anak perusahaan - PT Asuransi BancBali Nippon Fire Aktiva pajak tangguhan Estimasi klaim untuk retensi sendiri Aktiva tetap Kewajiban lain-lain Beban sewa
301.742.366 129.530.270 71.326.232 15.116.604
301.742.366 12.913.481 30.233.208
Aktiva pajak tangguhan Anak perusahaan - PT Asuransi BancBali Nippon Fire - bersih
517.715.472
344.889.055
778.902.338
412.480.942
165.374
165.374
779.067.712
412.646.316
22.522.023
23.714.482
756.545.689
388.931.834
Jumlah Kewajiban pajak tangguhan Penyisihan kerugian aktiva produktif - bersih Beban ditangguhkan Beban sewa Kerugian restrukturisasi pinjaman Jumlah Jumlah Aktiva pajak tangguhan - bersih
Anak perusahaan - PT Bali Securities Aktiva pajak tangguhan Rugi fiskal Penyisihan penurunan piutang ragu-ragu Jumlah Kewajiban pajak tangguhan Aktiva tetap Aktiva pajak tangguhan Anak perusahaan - PT Bali Securities - bersih Jumlah aktiva pajak tangguhan - konsolidasi
Brought to you by Global Reports
Rp
164.167.115.520
Rp
168.333.760.364
- 55 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan No. 00145/406/99/054/01 tanggal 26 Juni 2001, penghasilan neto Bank pada tahun 1999 seharusnya adalah sebesar Rp 292.144.950.501. Bank telah mengajukan keberatan atas SKPLB tersebut dan sampai dengan tanggal laporan belum ada keputusan dari Direktorat Jenderal Pajak.
22. SURAT-SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN Rincian surat-surat berharga yang diterbitkan adalah sebagai berikut: 2001
2000
Sertifikat deposito dengan bunga mengambang (FRCD) Draft yang diterbitkan
Rp
260.000.000.000 7.888.281.982
Rp
287.850.000.000 10.140.646.888
Jumlah
Rp
267.888.281.982
Rp
297.990.646.888
Pada tanggal 15 Agustus 1997, Bank menerbitkan sertifikat deposito yang dapat diperdagangkan dengan tingkat bunga mengambang (Negotiable Floating Rate Certificates of Deposit)/FRCD sejumlah US$ 30.000.000, dengan sertifikat deposito masing-masing senilai US$ 250.000 pada sindikasi lembaga keuangan luar negeri. Suku bunga tahunan sertifikat deposito tersebut adalah sebesar 0,85% di atas LIBOR dan terhutang setiap bulan Februari dan Agustus. Sertifikat deposito ini akan jatuh tempo pada bulan Agustus 2002. Pada tanggal 15 Juni 2001, FRCD tersebut dicairkan sebesar US$ 5.000.000. Suku bunga tahunan FRCD tersebut masing-masing berkisar antara 4,41% sampai dengan 7,73% pada tahun 2001 dan antara 6,79% sampai dengan 7,23% pada tahun 2000.
23. PINJAMAN YANG DITERIMA Rincian pinjaman yang diterima adalah sebagai berikut: 2001 Rupiah a) Pinjaman penerusan (two-step loans) b) Bank Indonesia c) Penempatan oleh bank lain
Rp
Valuta Asing a) Pinjaman penerusan (two-step loans) c) Penempatan oleh bank lain d) Hutang jangka panjang
Jumlah
Brought to you by Global Reports
Rp
93.073.396.816 536.795.823
2000 Rp
109.263.226.030 96.120.297.625 430.015.665
93.610.192.639
205.813.539.320
74.534.205.616 72.800.000.000 462.800.000.000
79.344.197.746 41.688.661.745 1.117.054.010.018
610.134.205.616
1.238.086.869.509
703.744.398.255
Rp 1.443.900.408.829
- 56 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) a) Pinjaman penerusan (Two-Step Loans) Akun ini terdiri dari: 2001 Rupiah 1) Export-Import Bank of Japan 2) Asian Development Bank 3) International Bank for Reconstruction and Development
Rp
Valuta Asing 2) Asian Development Bank Jumlah
Rp
80.402.296.816 5.978.000.000
2000 Rp
93.399.926.030 7.686.000.000
6.693.100.000
8.177.300.000
93.073.396.816
109.263.226.030
74.534.205.616
79.344.197.746
167.607.602.432
Rp
188.607.423.776
1) Export-Import Bank of Japan (EIBJ) Bank (melalui Bank Indonesia) memperoleh fasilitas-fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar JPY 4.080.000.000 dari EIBJ. Fasilitas-fasilitas kredit tersebut terdiri dari empat tahap, yaitu EIBJ tahap kedua dengan jumlah JPY 1.000.000.000 sejak tanggal 10 November 1989, EIBJ tahap ketiga dengan jumlah JPY 1.000.000.000 sejak tanggal 4 Februari 1991, EIBJ tahap keempat dengan jumlah JPY 1.100.000.000 sejak tanggal 28 Januari 1992, dan EIBJ tahap kelima dengan jumlah JPY 980.000.000 sejak tanggal 16 Juni 1992. Pinjaman ini wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu tiga tahun) dimulai pada tanggal 1 April 1993, 15 Januari 1994 dan 15 Juli 1995 masing-masing untuk tahap kedua, ketiga dan keempat. Perjanjian pendanaan ini meliputi jangka waktu 15 tahun kecuali untuk tahap kelima yang meliputi jangka waktu 11 tahun dan wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu dua tahun) dimulai pada tanggal 15 September 1994. Berdasarkan Akta Penerusan Pinjaman tanggal 13 Februari 1995, Bank mendapat tambahan fasilitas pinjaman dari EIBJ sebesar JPY 600.000.000. Pinjaman ini meliputi jangka waktu 15 tahun dan wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu tiga tahun) dimulai pada tanggal 15 Desember 1997. Berdasarkan Akta Penerusan Pinjaman tanggal 21 November 1996, Bank mendapat tambahan fasilitas pinjaman dari EIBJ sebesar JPY 2.200.000.000. Pinjaman ini meliputi jangka waktu 14 tahun dan wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu tiga tahun) dimulai pada tanggal 15 Februari 2000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan yang berkisar antara 8,30% sampai dengan 15,41% pada tahun 2001 dan antara 10,72% sampai dengan 14,31% pada tahun 2000.
Brought to you by Global Reports
- 57 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 2) Asian Development Bank (ADB) Rupiah Bank (melalui Bank Indonesia) memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar US$ 15.000.000 sejak tanggal 24 Januari 1990 dari ADB. Pinjaman ini meliputi jangka waktu 15 tahun dan wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu tiga tahun) dimulai pada tanggal 15 Juli 1993. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 9,01% sampai dengan 9,67% pada tahun 2001 dan berkisar antara 9,76% sampai dengan 14,33% pada tahun 2000. Valuta Asing Bank (melalui Bank Indonesia) memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar US$ 22.222.222 sejak tanggal 29 Desember 1993 dari ADB. Pinjaman ini meliputi jangka waktu 15 tahun dan wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu empat tahun) dimulai pada tanggal 1 Agustus 1997. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 7,20% pada tahun 2001 dan berkisar antara 6,96% sampai dengan 7,03% pada tahun 2000. 3) International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) Kredit investasi ini merupakan kredit jangka panjang kepada nasabah yang dibiayai oleh IBRD melalui Bank Indonesia dengan jumlah maksimum sebesar US$ 8.000.000 sejak tanggal 27 Juli 1989 dan digunakan untuk membiayai industri-industri kecil dan menengah di Indonesia. Pinjaman yang digunakan oleh Bank adalah sebesar US$ 5.700.000. Pinjaman yang meliputi jangka waktu 15 tahun ini wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu tiga tahun) dimulai pada tanggal 1 Oktober 1992. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 9,25% sampai dengan 9,82% pada tahun 2001 dan antara 10,28% sampai dengan 14,79% pada tahun 2000. Bank memperoleh fasilitas kredit lainnya dalam rangka “Agricultural Financing Project” melalui Bank Indonesia dengan jumlah maksimum sebesar US$ 5.300.000 sejak tanggal 20 Juni 1995. Fasilitas ini meliputi jangka waktu 12 tahun dan wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu 3 tahun) dimulai pada tanggal 30 September 1998. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 11,62% sampai dengan 12,53% pada tahun 2001 dan antara 11,22% sampai dengan 13,50% pada tahun 2000. b) Bank Indonesia Kredit likuiditas ini merupakan fasilitas-fasilitas kredit dari Bank Indonesia untuk kemudian dipinjamkan kembali kepada nasabah lokal dalam bentuk sebagai berikut:
Brought to you by Global Reports
- 58 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 2000 Induk perusahaan Kredit Koperasi Primer untuk Anggotanya (KKPA) Kredit Investasi Kecil (KIK)
Rp
Anak perusahaan
95.615.575.825 4.721.800 500.000.000
Jumlah
Rp
96.120.297.625
Fasilitas kredit untuk KIK jatuh tempo pada bulan Juni 2001, KKPA akan jatuh tempo pada bulan Februari 2007, tetapi berdasarkan surat Bank Indonesia No. 3/3/BKR/PAdk tanggal 3 Januari 2001, fasilitas KKPA sebesar Rp 95.615.575.825 telah ditarik kembali sehubungan dengan pengalihan proyek KKPA tersebut kepada BPPN. Kredit likuiditas tersebut dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 3% sampai dengan 11% pada tahun 2000. c) Penempatan oleh Bank Lain Akun ini merupakan saldo penempatan oleh bank lain pada Bank dan Anak perusahaan. Suku bunga tahunan selama tahun berjalan adalah berkisar antara 17,41% sampai dengan 42,00% pada tahun 2001 dan antara 16% sampai dengan 40% pada tahun 2000 untuk penempatan oleh bank lain pada BPR dalam mata uang Rupiah, serta sebesar 5,5% pada tahun 2001 untuk penempatan oleh bank lain pada Bank dalam valuta asing dan berkisar antara 10,09% sampai dengan 10,34% pada tahun 2000 untuk penempatan oleh bank lain pada BIF dalam valuta asing. d) Hutang Jangka Panjang Hutang jangka panjang termasuk pinjaman “Revolving Credit Facility” yang diperoleh dari satu lembaga keuangan luar negeri dengan fasilitas pinjaman sejumlah US$ 30.000.000, US$ 20.000.000 dan US$ 15.000.000. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan masingmasing sebesar 1,00%, 1,00% dan 0,70% di atas LIBOR dan telah jatuh tempo pada tanggal 16 Oktober 1998 dan 13 Juli 2000 serta akan jatuh tempo pada tanggal 12 September 2001. Berdasarkan perjanjian pinjaman, Bank diharuskan untuk mematuhi pembatasan-pembatasan tertentu, serta diharuskan memenuhi kewajiban-kewajiban tertentu pula. Bank tidak dapat memenuhi pembatasan tertentu, antara lain pergantian manajemen Bank sehubungan dengan penyerahan Bank kepada BPPN (lihat Catatan 45i). Pada tanggal 18 Agustus 1998, Bank mengadakan perjanjian “exchange offer” melalui dan dijamin oleh Bank Indonesia, dimana fasilitas pinjaman sejumlah US$ 96.787.142 yang berasal dari pinjaman “Revolving Credit Facility” sejumlah US$ 30.000.000 dan US$ 20.000.000 serta yang berasal dari bank lain sejumlah US$ 46.787.142 diubah menjadi kredit baru yang terbagi atas 4 (empat) “tranche” dengan jatuh tempo yang berbeda-beda sebagai berikut: Tranche 1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun
Jumlah Fasilitas US$
13.955.571 27.911.143 41.266.714 13.653.714
Jatuh Tempo 25 Agustus 1999 25 Agustus 2000 25 Agustus 2001 25 Agustus 2002
Bunga dari setiap “tranche” kredit baru dibayar setiap tengah tahunan dengan suku bunga 2,75%, 3,00%, 3,25% dan 3,50% di atas LIBOR 6 bulanan masing-masing untuk tranche 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun dan 4 tahun.
Brought to you by Global Reports
- 59 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
Fasilitas pinjaman yang sudah jatuh tempo pada tanggal 25 Agustus 2000 dan 1999 telah dilunasi dan fasilitas yang jatuh tempo pada tanggal 25 Agustus 2001 dan 2002 sudah dilunasi pada tanggal 25 Februari 2001. Pada tanggal 25 Mei 1999, Bank mengadakan perjanjian “exchange offer” melalui dan dijamin oleh Bank Indonesia, dimana fasilitas pinjaman sejumlah US$ 15.000.000 diubah menjadi kredit baru yang terbagi atas 3 (tiga) “tranche” dengan jatuh tempo yang berbeda-beda sebagai berikut: Tranche 1 tahun 2 tahun 3 tahun
Jumlah Fasilitas US$
1.500.000 6.750.000 6.750.000
Jatuh Tempo 1 Juni 2002 1 Juni 2003 1 Juni 2004
Bunga dari setiap “tranche” kredit baru dibayar setiap tengah tahunan dengan suku bunga 2,25%, 2,375% dan 2,50% di atas LIBOR 6 bulanan masing-masing untuk tranche 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Pada tanggal 10 September 1993, Bank menerbitkan sertifikat deposito yang dapat diperdagangkan dengan tingkat bunga mengambang (Negotiable Floating Rate Certificates of Deposit) sejumlah US$ 50.000.000, dengan sertifikat deposito masing-masing senilai US$ 250.000 pada sindikasi lembaga keuangan luar negeri. Suku bunga tahunan sertifikat deposito tersebut adalah sebesar 1,25% di atas LIBOR dan terhutang setiap akhir tengah tahunan. Sertifikat deposito yang jatuh tempo pada tanggal 28 Oktober 1996 ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 28 Oktober 1999 dengan suku bunga tahunan 0,78% di atas LIBOR. Pada tanggal 7 dan 8 Desember 1998 Floating Rate Certificates of Deposit masingmasing sebesar US$ 2.000.000 dan US$ 1.500.000 telah dibeli kembali. Pada tanggal 25 Mei 1999 sertifikat deposito yang diperdagangkan dengan tingkat bunga mengambang (Negotiable Floating Rate Certificates of Deposit) sejumlah US$ 46.500.000 termasuk dalam Program Exchange Offer II, melalui dan dijamin oleh Bank Indonesia, dimana fasilitas tersebut diubah menjadi kredit baru yang terbagi atas 3 (tiga) “tranche” dengan jatuh tempo sebagai berikut: Tranche 1 tahun 2 tahun 3 tahun
Jumlah Fasilitas US$
4.350.000 19.575.000 22.575.000
Jatuh Tempo 1 Juni 2002 1 Juni 2003 1 Juni 2004
Selama tahun 2001, Exchange Offer II sebesar US$ 17.000.000 telah dibeli kembali. Bunga dari setiap “tranche” kredit baru dibayar setiap tengah tahunan dengan suku bunga 2,25%, 2,375% dan 2,50% di atas LIBOR 6 bulanan masing-masing untuk tranche 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun.
Brought to you by Global Reports
- 60 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 24. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI Estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi yang lazim dalam kegiatan usaha bank dibentuk sebagai berikut: 2001 2000 Rupiah Bank garansi L/C yang masih berjalan
Rp
Valuta Asing L/C yang masih berjalan Bank garansi
209.000.000 34.000.000
Rp
3.627.992.122 92.000.000
272.920.839 16.719.203.571
Jumlah
Rp
6.720.826.913 42.896.000.000
17.235.124.410
Rp
53.336.819.035
Kualitas transaksi komitmen dan kontinjensi dalam kegiatan usaha bank yang mempunyai risiko kredit adalah sebagai berikut (dalam jutaan Rupiah): 2001 Kualitas
Jumlah Penyisihan kerugian
Valuta Asing
Rupiah
Induk perusahaan Lancar Dalam perhatian khusus Diragukan (
Jumlah - bersih
2000 Jumlah
Valuta Asing
Rupiah
Jumlah
24.296
40.190
64.486
9.215
326.720
335.935
-
331.805 -
331.805 -
13.442
478
13.920
24.296 243 )
(
24.053
371.995 16.992 )
(
355.003
396.291 17.235 )
(
379.056
22.657 3.720 )
327.198 49.617 )
(
18.937
277.581
(
349.855 53.337 ) 296.518
Perubahan penyisihan kerugian adalah sebagai berikut (dalam jutaan Rupiah): 2001 Keterangan Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun
Brought to you by Global Reports
Valuta Asing
Rupiah 3.720 (
2000
3.477 ) 243
Jumlah
49.617 (
42.763 ) 10.138 16.992
Rupiah
53.337 (
46.240 ) 10.138 17.235
43.352 (
Valuta Asing
Jumlah -
43.352
39.632 ) -
49.617 -
9.985 -
3.720
49.617
53.337
- 61 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 25. KEWAJIBAN LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 2001 Rupiah Bunga masih harus dibayar Biaya masih harus dibayar Premi yang belum merupakan pendapatan Uang muka diterima Hutang klaim Setoran jaminan Hutang komisi Lain-lain
Rp
Valuta Asing Bunga masih harus dibayar Uang muka diterima Setoran jaminan Biaya masih harus dibayar Hutang pembelian efek Lain-lain
Jumlah
Rp
58.053.610.751 32.571.103.456 12.247.867.079 8.392.577.395 6.700.625.278 6.112.635.065 3.301.727.641 9.635.764.705
2000 Rp
36.735.226.814 31.673.106.564 11.880.848.889 12.380.284.799 5.909.880.866 5.695.614.249 2.173.061.622 2.365.601.159
137.015.911.370
108.813.624.962
10.340.138.010 1.885.179.316 787.505.424 249.054.045 1.126.863.920
37.648.316.739 46.168.757 3.986.848.438 256.660.349 2.964.608.289 2.008.335.486
14.388.740.715
46.910.938.058
151.404.652.085
Rp
155.724.563.020
26. MODAL SAHAM DAN TAMBAHAN MODAL DISETOR-AGIO SAHAM Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 28 Agustus 2000, yang diaktakan dengan akta Notaris A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M, No. 37, para pemegang saham menyetujui: • •
• •
Perubahan anggaran dasar Bank. Peningkatan modal ditempatkan/disetor Bank dengan cara menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue) III sejumlah 66.528.577.467 saham baru kelas B yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 5 per saham yang akan ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp 80,51 per saham. Pemberian wewenang kepada BPPN sebagai pihak yang melaksanakan hak dan kewenangan Dewan Komisaris Bank untuk meningkatkan modal ditempatkan/disetor Bank dari semula sebesar Rp 336.002.916.500 menjadi Rp 668.645.803.835. Pengalihan sebagian besar asset Bank kepada BPPN dengan harga nihil atas aset-aset, baik yang masih tercantum dalam buku Bank maupun yang sudah dihapusbukukan, yaitu berupa: a. Kredit (termasuk surat berharga dan penempatan pada bank lain) yang tergolong macet. b. Kredit yang semula macet maupun telah direstrukturisasi; dan/atau c. Aset Bank yang berasal dari penyelesaian kredit macet, termasuk kekayaan eks agunan dari kredit macet yang bersangkutan.
Brought to you by Global Reports
- 62 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
Sesuai dengan surat keputusan ketua BPPN No. SK-462/BPPN/1199 tanggal 29 November 1999, Bank telah melakukan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue) III pada tanggal 28 Agustus 2000. Pemerintah Republik Indonesia melalui BPPN sebagai pembeli siaga dalam penawaran umum terbatas III (PUT III) tersebut telah mengambil bagian dan membayar penuh sebanyak 66.011.335.917 saham kelas B yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham masyarakat, dengan uang tunai sebesar Rp 5.314.357.000.000. Dana tersebut kemudian dipergunakan untuk membeli Obligasi Pemerintah (lihat Catatan 8). Selisih antara nilai nominal saham kelas B tersebut dengan harga penawarannya setelah dikurangi dengan biayabiaya yang terjadi sehubungan dengan PUT III disajikan sebagai Tambahan Modal Disetor Agio Saham - Bersih sebesar Rp 5.018.534.925.262. Sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2000, biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue) III sebesar Rp 4.820.615.232 disajikan sebagai pengurang dari akun Tambahan Modal Disetor Agio Saham - Bersih. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 28 Agustus 2000 yang diaktakan dengan akta notaris A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M., No. 38 para pemegang saham menyetujui pengubahan anggaran dasar Bank yang antara lain meliputi modal, saham, surat saham, direksi, tugas dan wewenang direksi, rapat direksi, dewan komisaris, rapat dewan komisaris, korum, hak suara dan keputusan, penggunaan laba, pembubaran dan likuidasi. Perubahan anggaran dasar Bank tersebut telah diaktakan dengan akta Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Bali Tbk yang diaktakan oleh notaris A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M. No. 11 tanggal 6 November 2000, sehingga modal ditempatkan dan disetor penuh Bank menjadi 672.005.833 saham kelas A dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan 66.528.577.467 saham kelas B dengan nilai nominal Rp 5 per saham sehingga seluruhnya sebesar Rp 668.645.803.835. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank pada tanggal 23 November 2000 yang diaktakan dengan akta notaris A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M. No. 51, para pemegang saham menyetujui: 1. Perubahan seluruh saham kelas A yang masih ada dalam portepel, yang semula dengan nilai nominal Rp 500 per saham menjadi saham kelas B dengan nilai nominal Rp 5 per saham, sehingga untuk selanjutnya susunan modal dasar Bank adalah sebesar Rp 800.000.000.000 terdiri atas 672.005.833 saham kelas A dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan 92.799.416.700 saham kelas B dengan nilai nominal Rp 5. 2. Perubahan susunan kepengurusan Bank (lihat Catatan 45i). 3. Penetapan gaji dan fasilitas lain bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Bank.
Brought to you by Global Reports
- 63 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
Rincian pemegang saham adalah sebagai berikut: 2001 dan 2000 Jumlah Lembar Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham Badan Penyehatan Perbankan Nasional
Kelas A dengan nilai nominal Rp 500
Kelas B dengan nilai nominal Rp 5 -
66.011.335.917
Masyarakat
672.005.833
517.241.550
Jumlah
672.005.833
66.528.577.467
Persentase Kepemilikan 98,23%
Jumlah Rp 330.056.679.585
1,77 100,00%
338.589.124.250 Rp 668.645.803.835
Setelah program rekapitalisasi tersebut, Bank telah memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) sesuai dengan yang disyaratkan Bank Indonesia, walaupun demikian sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 2/11/PBI/2000 tanggal 31 Maret 2000, pasal 5 ayat 1, status Bank masih sebagai Bank dalam penyehatan atau BTO karena program penyehatan terhadap Bank belum selesai dilaksanakan. Berdasarkan surat dari Clearstream Banking AG (d/h Deutsche Bourse Clearing AG/DBC AG) tanggal 11 Januari 2000, Clearstream Banking AG telah menyatakan bahwa Clearstream Banking AG tidak mempunyai keinginan untuk melakukan pengendalian manajemen atas Bank (lihat Catatan 45h). Pemegang saham masyarakat termasuk Direksi dengan jumlah pemilikan 1.779.000 dan 1.790.000 saham atau sebesar 0,002% dari seluruh jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000.
27. SELISIH KURS KARENA PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN Akun ini merupakan selisih kurs yang timbul karena penjabaran laporan keuangan Bali International Finance Ltd., Hong Kong, dari Dolar Hong Kong ke dalam mata uang Rupiah dan cabang Bank di Los Angeles, Amerika Serikat dan Cayman Islands dari Dolar Amerika Serikat ke dalam mata uang Rupiah (lihat Catatan 2b). 28. TRANSAKSI PEMBELIAN/PENJUALAN TUNAI MATA UANG ASING Saldo piutang dan kewajiban yang timbul dari transaksi-transaksi dalam valuta asing terdiri dari: Ekuivalen Rupiah Valuta Asing Piutang Pembelian tunai (spot) valuta asing yang belum diselesaikan dalam rangka trading
Jumlah
Brought to you by Global Reports
Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Euro
2001
2000
Rp
86.847.223.528 1.042.192.800 2.990.627.250
Rp
9.699.601.044 -
Rp
90.880.043.578
Rp
9.699.601.044
- 64 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Ekuivalen Rupiah Valuta Asing Kewajiban Penjualan tunai (spot) valuta asing yang belum diselesaikan dalam rangka trading
Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Dolar Singapura Euro Dolar Australia Dolar Hong Kong Poundsterling Inggris Dolar Kanada Dolar New Zealand Kroner Denmark
Jumlah
2001
2000
Rp
83.058.274.000 2.608.333.200 1.561.478.612 7.229.220 3.051.236 -
Rp
37.928.795.701 3.921.999.017 2.670.402.814 1.752.988.522 1.487.482.428 984.434.825 593.786.949 103.821.413 87.936.383 42.813.996
Rp
87.238.366.268
Rp
49.574.462.048
29. TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha normal, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut: a. b. c. d.
kredit yang diberikan (lihat Catatan 10) penutupan asuransi aktiva tetap (lihat Catatan 14) giro, tabungan dan deposito berjangka (lihat Catatan 17, 18 dan 19) Pada bulan September 2000, Bank telah mengalihkan dan menyerahkan semua hak dan pemilikan aktiva produktif “non-performing” kepada BPPN berdasarkan saldo per 30 Juni 2000 (lihat Catatan 10n). e. Sehubungan dengan rekapitalisasi Bank, Pemerintah Indonesia telah melakukan penyertaan modal sementara dan menerbitkan Obligasi Pemerintah (lihat Catatan 8).
30. INFORMASI SEGMEN USAHA Bank dan Anak perusahaan mengelompokkan jenis usahanya ke dalam segmen usaha utama yaitu bank, “deposit taking” dan lain-lain (asuransi dan sekuritas). Informasi yang menyangkut segmen usaha Bank dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut: 2001 Pendapatan Bunga dan Pendapatan Operasional Lainnya
Informasi Segmen Usaha Bank Lain-lain (Asuransi dan Sekuritas) Jumlah Eliminasi Bersih
Brought to you by Global Reports
Rp
Laba (Rugi) Operasional
1.503.168.601.615
Rp
37.922.477.900 1.541.091.079.515 12.296.663.098 )
( Rp
1.528.794.416.417
29.391.042.419
Jumlah Aktiva Rp
11.754.740.813
138.628.629.523
41.145.783.232 9.571.090.542 ) (
( Rp
31.574.692.690
12.937.577.640.048
13.076.206.269.571 74.606.589.790 ) Rp
13.001.599.679.781
- 65 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 2000 Pendapatan Bunga dan Pendapatan Operasional Lainnya
Informasi Segmen Usaha Bank “Deposit taking” Lain-lain (Asuransi dan Sekuritas) Jumlah Eliminasi Bersih
Rp
904.224.337.101 14.375.277.978
Laba (Rugi) Operasional ( Rp (
41.477.696.395 ( Rp
930.699.765.113 ) 16.814.477.342 )
Jumlah Aktiva Rp
13.186.744.411
960.077.311.474 13.508.563.211 )
( (
934.327.498.044 ) 8.165.197.381 ) (
946.568.748.263
( Rp
942.492.695.425 )
11.668.257.534.822 196.844.856.164 122.445.965.660 11.987.548.356.646 27.546.670.241 )
Rp
11.960.001.686.405
31. PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga berasal dari: 2001
2000
Surat-surat berharga yang dimiliki Kredit yang diberikan Penempatan pada bank lain Lain-lain
Rp
874.869.030.791 251.884.007.386 83.342.164.177 6.656.062.653
Rp
244.819.310.233 226.489.697.409 103.322.478.541 6.885.494.610
Jumlah
Rp 1.216.751.265.007
Rp
581.516.980.793
32. BEBAN BUNGA Beban bunga meliputi bunga atas: 2001
2000
Deposito berjangka Tabungan Giro Pinjaman yang diterima Premi program penjaminan pemerintah Surat-surat berharga yang diterbitkan Call deposits Sertifikat deposito
Rp
854.335.613.919 145.693.585.104 88.324.485.769 70.111.756.887 27.797.418.226 3.442.381.243 242.904.003 145.998
Rp
447.197.739.710 131.043.283.120 62.589.695.971 136.899.548.407 20.909.257.382 10.079.567.370 60.333.536.095 -
Jumlah
Rp 1.189.948.291.149
Rp
869.052.628.055
Brought to you by Global Reports
- 66 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 33. IMBALAN Akun ini terdiri dari: 2001
2000
Penerimaan biaya administrasi Komisi dari kartu debet Komisi impor dan ekspor Komisi penjualan valuta asing Safe deposit box Komisi dari bank garansi Komisi dari pialang Jasa manajemen Jasa kustodian Lain-lain
Rp
65.076.680.395 17.198.805.231 11.547.111.341 6.106.853.379 4.024.443.097 719.828.961 637.412.900 325.395.124 171.020.957 1.049.243.206
Rp
37.938.216.573 16.919.752.973 11.991.404.782 6.213.791.800 3.857.986.796 574.305.525 4.750.363.603 511.319.208 239.189.505 719.644.052
Jumlah
Rp
106.856.794.591
Rp
83.715.974.817
34. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2001
2000
Keperluan kantor Penyusutan dan amortisasi Perbaikan dan pemeliharaan Promosi
Rp
123.563.463.989 41.429.125.807 52.797.509.172 19.222.989.698
Rp
115.544.695.968 54.624.298.602 46.995.929.922 6.974.410.214
Jumlah
Rp
237.013.088.666
Rp
224.139.334.706
35. TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN Akun ini merupakan pembayaran gaji, bonus, Tunjangan Hari Raya, lembur, asuransi tenaga kerja, pendidikan dan latihan dan biaya tenaga kerja lainnya. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001, gaji bruto Dewan Komisaris dan Direksi adalah berjumlah Rp 6.857.657.101, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2000, gaji bruto Dewan Komisaris dan Direksi serta tim pengelola dan tim pengawas dari Bank adalah berjumlah Rp 2.536.610.863. Pada tahun 2000, tidak semua gaji bruto tim pengelola dan tim pengawas dibebankan dalam laporan keuangan konsolidasi Bank untuk tahun 2000.
36. DANA PENSIUN Bank menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk sebagian karyawan tetap yang memilih ikut serta dan memenuhi syarat yang diadministrasikan oleh Dana Pensiun Bank Bali (telah disahkan oleh Menteri Keuangan dalam surat keputusan No. KEP-320/KM.17/1994 tanggal 10 November 1994). Iuran-iuran untuk dana pensiun ini dihitung berdasarkan suatu persentase tertentu dari gaji karyawan. Dari jumlah iuran tersebut 2,5% ditanggung oleh karyawan, sedangkan 5% ditanggung oleh Bank. Biaya pensiun yang dibebankan pada operasi adalah sebesar Rp 4.141.750.159 dan Rp 3.573.545.672 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000.
Brought to you by Global Reports
- 67 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Pada tahun 2001 dan 2000, Bank mencatat akrual untuk uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian masing-masing sebesar Rp 2.006.393.170 sebagaimana yang ditentukan dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000 tentang Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan. Akrual atas kewajiban ini telah ditentukan berdasarkan penilaian aktuaria pada tanggal 31 Desember 2000 yang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaritas independen, berdasarkan laporannya tertanggal 9 April 2001 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”, dan disajikan sebagai bagian dari beban tenaga kerja dan tunjangan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2001 dan 2000.
37. PENDAPATAN (BEBAN) BUKAN OPERASIONAL - BERSIH Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2001 Penerimaan kembali dari rugi yang telah diserap sebelumnya atas Anak perusahaan yang dijual Rp Ganti rugi atas pengakhiran perjanjian dengan PT Prudential BancBali Life Assurance (lihat Catatan 13) Laba penjualan penyertaan Laba penjualan agunan yang diambil alih Pendapatan sewa Laba penjualan aktiva tetap Pendapatan bunga yang diperoleh Anak perusahaan Sumbangan ( Penurunan nilai aktiva tetap (lihat Catatan 14) Lain-lain - bersih Bersih
Rp
2000
83.857.349.434
Rp
61.500.000.000 34.550.364.156 8.903.653.149 4.346.770.514 2.566.201.594
6.496.434.419 4.706.781.454 479.519.826
2.532.516.881 78.429.350 ) ( - ( 1.495.694.491 199.674.120.869
-
1.909.161.029 259.827.153 ) 187.220.503.984 ) 2.155.460.892
(Rp
171.732.973.517 )
38. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI Bank memiliki tagihan dan kewajiban komitmen dan kontinjensi kepada pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut: 2001 KOMITMEN Kewajiban Komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Rp Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dalam rangka impor Jumlah Kewajiban Komitmen (Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
549.221.242.915
2000
Rp
184.241.104.539
30.716.652.181
22.656.920.375
579.937.895.096
206.898.024.914
- 68 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
2001 KONTINJENSI Tagihan Kontinjen Pendapatan bunga dalam penyelesaian (lihat Catatan 2u)
Rp
2000
23.060.873.302
Rp
87.935.000.000
Kewajiban Kontinjen Garansi yang diterbitkan dalam bentuk: Standby letters of credit Performance bonds Advance payment bonds Custom bonds Bid bonds Retention bonds
331.930.830.321 23.754.225.751 8.354.510.384 790.976.362 500.246.392 244.617.843
306.245.942.529 18.459.762.464 115.226.904 984.554.714 1.039.833.717 352.957.446
Jumlah Kewajiban Kontinjen
365.575.407.053
327.198.277.774
Kewajiban Kontinjen - Bersih
(
342.514.533.751 ) (
239.263.277.774 )
KOMITMEN DAN KONTINJENSI - Bersih
(Rp
922.452.428.847 ) (Rp
446.161.302.688 )
39. POSISI DEVISA NETO Berdasarkan ketentuan BI yang berlaku, posisi devisa neto Bank (mencakup seluruh kantor cabang di dalam negeri maupun luar negeri) setinggi-tingginya 20% dari modal. Posisi devisa neto merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aktiva dan kewajiban dalam valuta asing, baik dalam neraca maupun komitmen dan kontinjensi. 2001 Aktiva dan Aktiva pada Rekening Administratif Dolar Amerika Serikat Euro Franc Swiss Yen Jepang Dolar Cayman Island Dolar Australia Kroner Swedia Dolar Selandia Baru Kroner Denmark Dolar Kanada Poundsterling Inggris Dolar Singapura Dolar Hong Kong Ringgit Malaysia Jumlah
Brought to you by Global Reports
Rp
3.964.968 29.111 2.045 43.399 954 18.522 583 480 315 868 3.616 41.284 1.877 -
(dalam jutaan)
Kewajiban dan Kewajiban pada Rekening Administratif Rp
4.003.899 24.681 30 44.522 131 19.211 161 47 601 3.803 41.370 1.920 38
Posisi Devisa Neto Rp
38.931 4.430 2.015 1.123 823 689 583 319 268 267 187 86 43 38
Rp
49.802
- 69 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 2000 Aktiva dan Aktiva pada Rekening Administratif Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Yen Jepang Euro Kroner Swedia Dolar Cayman Island Poundsterling Inggris Franc Swiss Dolar Hong Kong Dolar Selandia Baru Dolar Australia Kroner Denmark Ringgit Malaysia Dolar Kanada
Rp
3.930.232 34.111 23.276 18.173 897 213 4.886 5.743 2.198 462 14.867 198 645
(dalam jutaan)
Kewajiban dan Kewajiban pada Rekening Administratif Rp
(
Jumlah
3.989.104 32.238 22.349 17.274 501 ) 4.252 6.206 2.449 277 15.022 43 36 652
Posisi Devisa Neto Rp
58.872 1.873 927 899 897 714 634 463 251 185 155 155 36 7
Rp
66.068
Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, berdasarkan perhitungan Bank, posisi devisa neto Bank seperti yang dilaporkan pada Bank Indonesia masing-masing adalah 17,03% dan 19,57% (tidak diaudit).
40. IKATAN Perjanjian Bangun, Kelola, Serah (Build, Operate, and Transfer/BOT) Pada tanggal 8 Oktober 1992, Bank mengadakan perjanjian bangun, kelola, serah dengan PT Yacolt Graha (Yacolt), pihak yang mempunyai hubungan istimewa karena mempunyai pemegang saham yang sama sebelum dilakukannya rekapitalisasi Bank, dimana Bank setuju untuk mengalihkan hak dan kewajibannya kepada Yacolt yang berkenaan dengan penyelesaian, penggunaan dan pengoperasian lantai tertentu gedung yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Kavling 27, Jakarta. Yacolt akan mengkoordinasi dan membiayai penyelesaian lantai-lantai tersebut dan kemudian akan menggunakan lantai tersebut selama 20 (dua puluh) tahun dimulai dari tanggal lantai-lantai tersebut siap untuk digunakan yaitu tahun 1993. Pada akhir tahun ke-20 (dua puluh), Yacolt akan mengalihkan lantai-lantai tersebut ke Bank tanpa imbalan apapun. Jangka waktu 20 tahun dapat diperpanjang berdasarkan negosiasi antara Bank dan Yacolt dan atas persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal, jika diperlukan. Bank memiliki hak untuk melaksanakan “early transfer option” berdasarkan harga yang disepakati bersama. Pembangunan lantai lain dari gedung tersebut yang tidak termasuk dalam perjanjian di atas didanai dan dimiliki oleh Bank. Pada tanggal 31 Desember 2001, Bank memiliki 21 lantai baik yang didanai sendiri maupun melalui “early transfer option”, sedangkan Yacolt memiliki 3 lantai dan area parkir mobil.
41. HAL - HAL LAIN a. Bank melakukan kegiatan wali amanat yang antara lain ditunjuk sebagai agen pembayaran. Imbalan jasa atas kegiatan wali amanat tersebut dibukukan pada laporan laba rugi konsolidasi masing-masing sebesar Rp 712.727.856 dan Rp 705.910.061 pada tahun 2001 dan 2000.
Brought to you by Global Reports
- 70 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) b. Bank melakukan kegiatan sebagai tempat penitipan harta (kustodian) sesuai dengan keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-99/PM/1991 tanggal 23 April 1991. Imbalan jasa atas kegiatan kustodian tersebut dibukukan pada laporan laba rugi konsolidasi masing-masing sebesar Rp 171.020.957 dan Rp 239.189.505 pada tahun 2001 dan 2000 (lihat Catatan 33). c.
Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap jumlah aktiva produktif adalah sebesar 0,64% dan 5,94% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000.
d. Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) Bank adalah sebesar 8,9% dan 13,5% (tidak diaudit). Perhitungan KPMM Bank tanggal 31 Desember 2001 tersebut, dilakukan sesuai dengan SE BI No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001. Perhitungan KPMM Bank adalah sebagai berikut (dalam jutaan Rupiah): 31 Desember 2000 (Tidak Diaudit)
2001 Modal inti Modal disetor Cadangan tambahan modal Agio saham Rugi tahun-tahun lalu Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak (50%) Rugi tahun berjalan Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Rp
(
(
Modal pelengkap (maksimum 100% dari modal inti) Selisih penilaian kembali aktiva tetap Cadangan umum penyisihan kerugian aktiva produktif (maksimum 1,25% dari ATMR) Pinjaman subordinasi (maksimum 50% dari modal inti) Jumlah modal inti dan modal pelengkap Penyertaan saham Jumlah modal
Brought to you by Global Reports
( Rp
668.646
Rp
668.646
5.023.052 5.503.920 ) (
5.023.052 4.396.271 )
68.488 -
(
1.106.618 )
17.276 ) (
14.966 )
43.574
43.574
41.003
31.161
119.495
86.922
443.062 150.648 )
335.500 -
292.414
Rp
335.500
- 71 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 31 Desember 2000 (Tidak Diaudit)
2001 Aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) Rp Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang diwajibkan
3.280.226
Rp
2.492.853
8,9%
13,5%
8,0%
4,0%
42. KONDISI EKONOMI Mulai pertengahan 1999, kondisi ekonomi Indonesia menunjukkan indikasi perbaikan yang ditandai antara lain dengan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia dan tingkat inflasi yang menurun. Walaupun demikian, kurs tukar Rupiah terhadap US Dolar pada tanggal 31 Desember 2000 telah terdepresiasi dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 1999 dan terus melemah pada tanggal 31 Desember 2001. Sampai dengan tanggal 28 Maret 2002, kurs tukar Rupiah terhadap US Dolar telah kembali menguat. Kondisi ekonomi Indonesia masih akan dipengaruhi oleh stabilitas sosial dan politik, keberhasilan rekapitalisasi perbankan dan restrukturisasi hutang bermasalah yang masih berlangsung. Sehubungan dengan telah dilaksanakannya rekapitalisasi Bank, direksi Bank telah membuat rencana manajemen untuk menanggulangi masalah-masalah operasional termasuk masalah kepegawaian. Pembinaan komunikasi dua arah antara direksi Bank dengan karyawan Bank telah dilakukan secara berkala dalam bentuk manajemen forum dan dialog langsung dengan karyawan Bank. Rencana manajemen Bank terbagi dalam rencana jangka pendek dan rencana jangka panjang. Rencana jangka pendek Bank adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan aktivitas pemberian kredit, baik kredit konsumsi maupun komersial, tanpa mengabaikan prinsip kehati-hatian perbankan. Kredit komersial akan dilakukan ke semua segmen untuk menghasilkan penyebaran risiko kredit yang lebih baik, dengan mengutamakan pemberian kredit kepada skala usaha kecil dan menengah (sesuai definisi internal Bank) seiring dengan program Pemerintah dalam menggalakkan pemberian KUK dan kredit UKM. 2. Mempertimbangkan untuk membeli portofolio kredit bermasalah yang telah direstrukturisasi oleh BPPN melalui mekanisme penukaran dengan obligasi rekapitalisasi Bank, yang disesuaikan dengan kondisi kemampuan Bank. 3. Mengelola kredit bermasalah yang difokuskan pada upaya pencegahan penurunan kualitas kredit yang berdampak pada peningkatan rasio kredit bermasalah dan penurunan laba Bank. 4. Meningkatkan kualitas pelayanan dan mengadakan program-program peningkatan "awareness" tentang produk dan jasa serta keberadaan jaringan usaha Bank sebagai bagian dari upaya "retention" dan "acquisition" nasabah guna meningkatkan jumlah penghimpunan dana dan nasabah. 5. Mengoptimalkan pemanfaatan saluran distribusi elektronik yang telah ada dengan menambah "feature" dan mitra usaha. 6. Meningkatkan pendapatan di luar bunga (fee based income) melalui aktivitas "cross selling", "product bundling", pengembangan produk valuta asing dan produk lainnya yang berbasis "fee based income" serta meningkatkan kerjasama dengan mitra usaha. 7. Meningkatkan aktivitas investasi pada surat-surat berharga yang dilakukan secara selektif dengan memperhatikan faktor "yield" yang cukup tinggi, tingkat risiko yang relatif aman dan tidak mempengaruhi posisi KPMM, tanpa mengabaikan fungsi bank sebagai lembaga intermediasi dana masyarakat.
Brought to you by Global Reports
- 72 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 8. Menerapkan program efisiensi secara berkesinambungan. 9. Menyempurnakan operasional perbankan yang difokuskan pada peningkatan kualitas operasional. 10. Mengembangkan teknologi pada bidang-bidang yang berdampak langsung pada peningkatan pendapatan, pelayanan, daya saing dan efisiensi tanpa mengabaikan kebutuhan nasabah. 11. Melakukan pengelolaan jaringan usaha yang ada secara efisien dan efektif, dimana penambahan, pengurangan maupun relokasi jaringan usaha akan dilakukan secara selektif berdasarkan pertimbangan prospek usaha, kebutuhan, lokasi, efisiensi dan efektivitas. 12. Mengembangkan sumber daya manusia secara berkesinambungan. Rencana jangka panjang Bank adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan penghimpunan dana masyarakat dengan memfokuskan pada peningkatan jumlah nasabah dan dana dari produk tabungan dan giro untuk memperoleh struktur pendanaan yang lebih murah dan relatif lebih stabil. 2. Mengembangkan saluran distribusi elektronik. 3. Meningkatkan pendapatan di luar bunga. 4. Mengembangkan portofolio kredit yang lebih baik melalui pengelolaan yang seimbang/proposional kepada semua segmen usaha dan sektor industri dengan mempertimbangkan potensi dan tingkat risiko dari masing-masing segmen usaha dan sektor industri. Fokus penyaluran kredit tetap kepada kredit konsumsi, kredit komersial untuk segmen usaha berskala kecil dan menengah tanpa mengabaikan potensi yang dimiliki oleh segmen usaha berskala besar. 5. Memberikan nilai tambah bagi nasabah komersial dengan memberikan bimbingan kepada nasabah berskala usaha kecil untuk menjadi berskala menengah serta mengembangkan sarana yang dapat membantu nasabah dalam mengelola keuangannya. 6. Menciptakan proses operasional perbankan yang efisien, efektif dan aman. 7. Mengelola risiko usaha dengan lebih baik untuk menjaga agar tingkat risiko usaha tetap berada pada batas-batas toleransi yang telah ditetapkan. Laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 mencakup dampak kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan. Pemulihan kondisi ekonomi tersebut tergantung pada kebijakan moneter, fiskal dan kebijakan lainnya yang telah dan akan diambil oleh Pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang berada di luar kendali Bank dan Anak perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi terhadap penghasilan dan realisasi aktiva produktif Bank dan Anak perusahaan, termasuk dampak mengalirnya dana nasabah, kreditur, deposan dan pemegang saham ke dan dari Bank dan Anak perusahaan.
43. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 26/KMK.17/1998 tanggal 28 Januari 1998 dinyatakan bahwa pemerintah menjamin kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito on-call, obligasi, surat-surat berharga yang diterbitkan, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, swaps/hedges/futures, derivatif dan kewajiban kontinjen lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit, performance bonds dan kewajiban sejenis selain pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank. Jaminan tersebut di atas berlaku untuk jangka waktu dua tahun sejak tanggal 26 Januari 1998 sampai dengan tanggal 31 Januari 2000. Sesuai dengan surat keputusan bersama Direksi Bank Indonesia dan Ketua BPPN No. 32/46/KEP/DIR dan
Brought to you by Global Reports
- 73 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
No. 181/BPPN/0599 tanggal 14 Mei 1999, jangka waktu jaminan tersebut telah diperpanjang dengan sendirinya untuk jangka waktu enam bulan berikutnya. Lebih lanjut, Menteri Keuangan mengeluarkan surat keputusannya No.179/KMK/017/2000 tanggal 26 Mei 2000 untuk menggantikan surat keputusan di atas dimana jaminan pemerintah atas kewajiban bank umum seperti dijelaskan di atas berlaku untuk jangka waktu mulai tanggal 26 Januari 1998 sampai dengan tanggal 31 Januari 2001. Jangka waktu jaminan ini akan diperpanjang dengan sendirinya untuk jangka waktu enam bulan berikutnya secara terus-menerus, kecuali Menteri Keuangan, dalam waktu sekurang-kurangnya enam bulan sebelum berakhirnya jangka waktu tersebut menerbitkan pemberitahuan bahwa Menteri Keuangan tidak bermaksud untuk memperpanjang jangka waktunya.
44. KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI KEUANGAN DAN GUBERNUR BANK INDONESIA TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM REKAPITALISASI BANK UMUM Berdasarkan keputusan bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Gubernur Bank Indonesia No. 53/KMK.017/1999 dan No. 31/12/KEP/GBI tertanggal 8 Februari 1999 tentang pelaksanaan program rekapitalisasi bank umum telah diatur, antara lain: 1. Bank umum yang dapat menjadi peserta program rekapitalisasi bank umum adalah bank umum kategori B, dengan kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) lebih kecil dari 4% sampai dengan negatif 25%, dimana bank umum tersebut wajib membuat rencana kerja dan menyampaikan kepada Bank Indonesia serta pemegang saham pengendali, dewan komisaris dan direksinya wajib memenuhi “Fit and Proper Test”. 2. Bank umum yang telah go public yang mengikuti program rekapitalisasi dapat menawarkan saham baru melalui mekanisme penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (Rights Issue) atau tanpa melalui rights issue, dan pemegang saham pengendali wajib melaksanakan hak tersebut sekurang-kurangnya 20% dari saham yang diterbitkan dengan pembayaran secara tunai untuk mencapai KPMM 4%. Dalam hal bank umum memilih mekanisme rights issue dan pemegang saham pengendali tidak dapat memenuhi kewajibannya sebesar 20%, kewajiban tersebut dapat dipenuhi secara bersama dengan atau seluruhnya dilakukan oleh investor strategis (strategic investors). Sedangkan, sisa saham baru tersebut yang tidak diambil oleh pemegang saham dan masyarakat diambil oleh pemerintah selaku pembeli siaga (stand-bybuyer). Berdasarkan keputusan bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Gubernur Bank Indonesia No. 117/KMK.017/1999 dan No. 31/15/KEP/GBI tertanggal 26 Maret 1999 tentang pelaksanaan program rekapitalisasi bank dalam penyehatan yang berstatus Bank Take Over (BTO), pemerintah akan melakukan penyertaan modal sementara pada bank dengan jumlah minimal untuk mencapai kewajiban penyediaan modal minimum 4%. Penyertaan modal sementara yang diperlukan ditentukan berdasarkan hasil penelahaan (due diligence review) oleh pihak independen yang ditunjuk oleh BPPN.
45. SURAT KEPUTUSAN DAN PERJANJIAN PENTING a. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/14/KEP.DpG/1999 tanggal 23 Juli 1999 Bank Indonesia menyerahkan Bank kepada BPPN untuk penyehatan, penyelesaian aktiva bank dan upaya pengembalian uang negara. Penyerahan tersebut bersifat sementara sampai dengan selesainya negosiasi antara investor dengan Pemerintah dan disetujuinya pemegang saham baru tersebut oleh Pemerintah dan Bank Indonesia serta yang bersangkutan telah melakukan setoran tambahan modal secara tunai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Brought to you by Global Reports
- 74 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) b
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua BPPN No. SK-368/BPPN/0899 tanggal 4 Agustus 1999, Bank telah ditetapkan sebagai peserta program rekapitalisasi Bank Take Over (BTO).
c.
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua BPPN No. SK-418/BPPN/1099 tanggal 7 Oktober 1999, BPPN membebastugaskan Hendri Kurniawan dan Rusli Suryadi dari tanggung jawabnya masingmasing sebagai anggota tim pengelola dan anggota tim kerja pendukung tim pengelola. Dalam RUPSLB Bank pada tanggal 23 November 2000, keduanya telah diberhentikan dengan hormat dari keanggotaannya sebagai direksi Bank. Sehubungan dengan hal tersebut, keduanya menanyakan mengenai kontrak kerja sebagai direksi yang berakhir sampai dengan Juni 2001 dan klaim biaya pengacara dalam perkara Bank Bali dimana keduanya bertindak selaku direksi Bank. Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, Bank telah mencadangkan sebesar Rp 5.200.000.000 untuk kompensasi dan estimasi klaim biaya pengacara.
d. Berdasarkan nota kesepahaman antara PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan Bank pada tanggal 24 Mei 2000, Bank dan Telkom telah sepakat untuk bekerjasama dalam aktivitas e-commerce antara lain tetapi tidak terbatas pada Business to Business (B to B) dan Wireless Application Protocol (WAP). Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 24 Mei 2002. e. Sehubungan dengan masalah hukum sebelumnya antara Herman Ramli, Rudy Ramli dan Bank Indonesia termasuk BPPN, mengenai penempatan Bank di bawah supervisi BPPN, pada tanggal 17 Juli 2000 telah ditandatangani Perjanjian Perdamaian antara Bank Indonesia, BPPN, Herman Ramli, Rudy Ramli dan PT Sarijaya Wirasentosa, yang diantaranya telah menyepakati untuk:
f.
•
Mengakhiri perkara No. 138/G/TUN/1999/PTUN-JKT yang saat ini berada di tingkat banding di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara DKI Jakarta.
•
Menyetujui dan akan mengusulkan kepada BAPEPAM untuk melakukan suspensi terhadap saham-saham Bank Bali yang dikuasai oleh Deutsche Bourse Clearing AG (DBC AG), dalam arti menunda hak-hak suara (voting rights) dan hak prioritas untuk membeli saham-saham yang diterbitkan Bank dalam rangka rights issue, dan suspensi tersebut terus berlaku sehingga diperolehnya kejelasan tentang identitas kepemilikan saham-saham Bank, yang dikuasai oleh DBC AG.
•
Dalam rangka divestasi Bank, maka Herman Ramli, Rudy Ramli dan PT Sarijaya Wirasentosa dapat diikutsertakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
•
Mengikuti dan mematuhi setiap ketentuan yang berlaku dan diberlakukan Pemerintah mengenai Rekapitalisasi Bank, termasuk untuk menghilangkan/menetralisasi setiap dan seluruh hambatan hukum (legal barriers), sehingga persiapan dan pelaksanaan rekapitalisasi Bank dapat dilakukan sepenuhnya dan sebagaimana mestinya.
•
Herman Ramli, Rudy Ramli dan PT Sarijaya Wirasentosa membebaskan Bank Indonesia, BPPN dan Bank atas setiap tindakan yang dilakukan dalam rangka persiapan dan pelaksanaan SK Gubernur BI No. 1/14/KEP.DpG/1999 dan SK Ketua BPPN No. SK-328/BPPN/0799 serta SK Ketua BPPN No. SK-329/BPPN/0799, dan karenanya mengikatkan diri untuk tidak mengajukan tuntutan atau gugatan terhadap pihak-pihak tersebut di atas.
Berdasarkan surat KKSK No. S-188/M.EKUIN/07/2000 tanggal 17 Juli 2000 yang memberikan kewenangan kepada BPPN untuk melanjutkan negosiasi dengan Rudy Ramli dan Herman Ramli dan telah ditandatanganinya Perjanjian Perdamaian tanggal 17 Juli 2000, BPPN mengirimkan Surat No. PB-750/BPPN/0700 tanggal 18 Juli 2000 kepada Bank yang antara lain menyatakan agar Tim Pengelola Bank melanjutkan upaya yang diperlukan sehubungan dengan rencana Rekapitalisasi Bank dan melakukan koordinasi dengan BAPEPAM serta menyusun jadwal rencana rights issue yang telah disetujui oleh BAPEPAM dan Otoritas Bursa.
Brought to you by Global Reports
- 75 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) g. BPPN bersama dengan Rudy Ramli mengadakan perjanjian penyelesaian yang integral dengan perjanjian perdamaian (lihat Catatan 45e) pada tanggal 17 Juli 2000 yang menyatakan bahwa BPPN menyetujui membayar sejumlah uang tunai setelah dipotong pajak yang berlaku sebesar Rp 9.000.000.000 kepada Rudy Ramli pada hari dilaksanakan rekapitalisasi Bank. h. Berdasarkan surat BAPEPAM No. S.2158/PM/2000 tanggal 22 Agustus 2000, BAPEPAM memerintahkan kepada Tim Pengelola Bank untuk membekukan hak dan manfaat atas saham, termasuk hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS dan hak untuk menggunakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, atas saham Bank yang tercatat atas nama DBC AG. i.
Dengan telah diselenggarakannya RUPSLB Bank tanggal 23 November 2000, telah diangkat Direksi dan Komisaris terpilih berdasarkan hasil keputusan RUPSLB tersebut, tetapi berdasarkan ketentuan yang berlaku, pengangkatan tersebut harus mendapat persetujuan dari BI, sehingga untuk sementara waktu anggota direksi dan komisaris terpilih tersebut diangkat menjadi tim pengelola dan tim pengawas sesuai dengan surat keputusan ketua BPPN. Berdasarkan Surat Keputusan Ketua BPPN No. SK-2159/BPPN/1100 tanggal 30 November 2000, BPPN memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Kemas M. Arief, Agresius Kadiaman, Budi Purwanto dan Budi Ismail dari keanggotannya sebagai Tim Pengelola Bank dan mengangkat Thomas Tan Tjio Tong, Andrew Hardi Hanubrata dan Joseph Georgino Godong sebagai anggota Tim Pengelola sehingga susunan keanggotaan tim pengelola yang baru adalah: Ketua merangkap Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota
: : : : : : :
Dradjat Bagus Prasetyo Hendry Khendy Nandi H. Hamaki Sjahfiri Gaffar Thomas Tan Tjio Tong Andrew Hardi Hanubrata Joseph Georgino Godong
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua BPPN No. SK-2160/BPPN/1100 tanggal 30 November 2000, BPPN memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat J.B. Sumarlin dari keanggotaannya sebagai Tim Pengawas Bank dan mengangkat Chandra Purnama, Emri dan Kemas M. Arief sebagai anggota Tim Pengawas sehingga susunan keanggotaan Tim Pengawas yang baru adalah: Ketua merangkap Anggota Anggota Anggota Anggota
: : : :
I Nyoman Suwandha Chandra Purnama Emri Kemas M. Arief
j.
Sehubungan dengan adanya penyertaan modal sementara oleh Pemerintah RI (qq BPPN) kepada Bank, maka pada tanggal 2 Mei 2001, Bank bersama-sama dengan BPPN telah menandatangani Perjanjian Manajemen yang merupakan suatu perjanjian kinerja usaha sebagai pelaksanaan kewajiban dari SKB No. 117/KMK.017/1999 dan 31/15/KEP/GBI tanggal 26 Maret 1999 (SKB) dan Perjanjian Modal Sementara antara Bank dan BPPN tanggal 9 Oktober 2000.
k.
Pada tanggal 20 dan 22 November 2001 pemerintah mengumumkan rencana penggabungan Bank dengan 4 bank lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut BPPN telah mengeluarkan surat No. PB-740/BPPN/1101 tanggal 21 November 2001 yang antara lain berisi agar manajemen Bank tetap menjunjung profesionalisme dan azas kehati-hatian dalam menjalankan operasional Bank menjelang penerapan kebijakan Pemerintah mengenai penggabungan bank-bank tersebut, sedangkan hal-hal lain yang terkait dengan teknis pelaksanaan dan penerapan konsep penggabungan akan diinformasikan kemudian oleh BPPN.
Brought to you by Global Reports
- 76 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) l.
Berdasarkan nota kesepahaman antara PT Landas Nimpuna Teknologi dan Bank pada tanggal 9 Januari 2001, Bank dan PT Landas Nimpuna Teknologi telah sepakat untuk melakukan kerjasama penyediaan layanan transaksi jual beli efek melalui media internet dengan menggunakan fasilitas e-trading yang telah dikembangkan oleh Landas dan jasa kustodian milik Bank Bali. Perjanjian ini akan berakhir bila ada kesepakatan antara kedua belah pihak.
46. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA a. Posisi Devisa Neto (PDN) Rincian posisi devisa neto Bank pada tanggal 28 Maret 2002 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut: 28 Maret 2002 Aktiva dan Aktiva pada Rekening Administratif Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Franc Swiss Yen Jepang Dolar Australia Dolar Hong Kong Poundsterling Inggris Dolar Cayman Island Kroner Swedia Dolar Selandia Baru Dolar Kanada Ringgit Malaysia Kroner Denmark Jumlah
Rp
3.657.079 43.551 31.253 2.315 52.189 11.350 1.023 3.626 331 101 711 450 35
(dalam jutaan)
Kewajiban dan Kewajiban pada Rekening Administratif Rp
3.716.134 49.867 26.943 274 53.343 12.213 522 3.388 113 2 640 514 36 58
Posisi Devisa Neto Rp
59.055 6.316 4.310 2.041 1.154 863 501 238 218 99 71 64 36 23
Rp
74.989
b. BMPK Bank pada tanggal 28 Maret 2002 (tidak diaudit) tidak melampaui ketentuan BMPK untuk pihak terkait dan untuk pihak tidak terkait terdapat pelampauan BMPK sebesar Rp 235,9 milyar. c.
Kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) Bank tanggal 28 Maret 2002 adalah sebesar 11,20% (tidak diaudit).
d. Berdasarkan surat izin penutupan kantor cabang PT Bank Bali Tbk di Los Angeles, Amerika Serikat dari Deputi Direktur Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan Bank Indonesia No. 4/42/DPIP/Prz tanggal 31 Januari 2002 dan surat persetujuan dari “Commissioner of Financial Institution tanggal 13 Februari 2002, kantor Cabang Los Angeles tersebut secara resmi telah ditutup pada tanggal 15 Februari 2002. e. Berdasarkan persetujuan Menteri Keuangan dalam surat No. S-84/MK.01/2002 tanggal 26 Maret 2002, Bank telah mengkonversi obligasi seri FR (Fixed Rate) yaitu dari seri FR0004 dan FR0009, masing-masing berjumlah Rp 1.430.788.000.000 dan Rp 1.226.390.000.000, menjadi obligasi seri VR (Variable Rate) dengan komposisi sebagai berikut:
Brought to you by Global Reports
- 77 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) •
•
•
Seri VR0013 Jumlah pokok Tanggal jatuh tempo
: :
Rp 664.294.000.000 25 Januari 2008
Seri VR0014 Jumlah pokok Tanggal jatuh tempo
: :
Rp 664.295.000.000 25 Agustus 2008
Seri VR0016 Jumlah pokok Tanggal jatuh tempo
: :
Rp 1.328.589.000.000 25 Juli 2009
Kewajiban pembayaran bunga atas Obligasi tersebut di atas adalah setiap 3 (tiga) bulan di belakang masing-masing pada tanggal 25 Januari, 25 April, 25 Juli dan 25 Oktober setiap tahun untuk seri VR0013 dan VR0016, serta 25 Februari, 25 Mei, 25 Agustus dan 25 November setiap tahun untuk seri VR0014. 47. MASALAH HUKUM a. Pada tanggal 5 Februari 1997, Bank mengajukan gugatan di Pengadilan Tinggi Singapura terhadap Santosa Widjaja selaku “personal guarantor” dari PT Cakra Ekacemerlang Elektrindo (CEE). Gugatan tersebut timbul dari ketidakmampuan CEE dalam memenuhi kewajibannya atas kredit yang telah jatuh tempo sebesar US$ 8.000.000. Pada tanggal 4 November 1997, Mahkamah Agung Singapura membatalkan gugatan tersebut. Kemudian karena masalah tersebut di atas, Santosa Widjaja melakukan gugatan terhadap Bank atas tuduhan pencemaran nama baik, gugatan mana diajukan di Indonesia melalui Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Pada tanggal 18 Februari 1999, Pengadilan Negeri Jakarta Barat melalui Surat Putusan No. 318/PDT/G/1998/PN.JKT.BAR. telah memutuskan agar Bank membayar ganti rugi sebesar Rp 2.141.765.000 dan US$ 6.000.000. Namun demikian, Bank telah mengajukan naik banding, dan diterima oleh Pengadilan Tinggi pada tanggal 14 September 1999 berdasarkan suratnya No. PTS.Pdt.1878.2929.1999 tanggal 11 November 1999. Pada tanggal 14 Februari 2000 melalui surat turunan putusan Pengadilan Tinggi DKI yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat dalam perkara No. 816/PDT/1999/PT.DKI.jo.NO.318/PDT.G/1998/PN.JKT.BAR., Pengadilan Tinggi DKI Jakarta telah memutuskan agar Bank membayar ganti rugi sebesar Rp 467.000.000 dan US$ 1.000.000. Namun demikian, Bank maupun Santosa Widjaja sama-sama mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia. Berkas perkara telah diterima oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 1 Desember 2000 dan telah diregister dengan No. 3650K/Pdt/2000. b. Pada tanggal 17 September 1998, Bank mewakili sindikasi mengajukan permohonan sita jaminan (ex-parte application) terhadap aset-aset Bambang Sutrisno (world wide mareva injunction) selaku “personal guarantor” dari PT Surya Supratama Finance (SSF) dan terhadap tergugat lainnya termasuk Gina Widjaja (istri Bambang Sutrisno) di Pengadilan Tinggi Singapura. Gugatan tersebut timbul dari ketidakmampuan SSF dalam memenuhi kewajibannya atas kredit sindikasi yang telah jatuh tempo sebesar US$ 16.500.000. Kemudian di Pengadilan Indonesia, Gina Widjaja melakukan gugatan terhadap Bank atas tuduhan pencemaran nama baik dengan tuntutan ganti rugi sebesar US$ 15.000.000. Pada tanggal 10 Maret 1999, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan melalui Surat Penetapan No. 93/Pdt.G/1999/PN.Jak-Sel. telah memerintahkan untuk melakukan sita jaminan terhadap bangunan tertentu milik Bank. Namun demikian, Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam suratnya (Referensi No: W7-Dd.Ht.04.10.01.1062 dan W7-Dd.Ht.04.10.01.1063) tanggal 19 Maret 1999, telah memerintahkan bahwa tidak ada penyitaan jaminan atas bangunan tersebut, sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
Brought to you by Global Reports
- 78 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Pada tanggal 27 April 2000, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan putusan yang menyatakan gugatan Gina Widjaja tidak dapat diterima dan penetapan sita jaminan No. 20/1999 jo No. 93/Pdt.G/1999/PN.Jak-Sel tidak mempunyai kekuatan hukum. Namun demikian, Gina Widjaja mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi dan terdaftar dengan Register Perkara No. 401/Pdt/2000/PT.DKI. Pada tanggal 27 Oktober 2000, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memutuskan bahwa pengadilan menguatkan putusan PN Jakarta Selatan tanggal 27 April 2000. Terhadap Putusan PT.DKI tersebut, pada tanggal 23 Januari 2001 Gina Widjaja mengajukan kasasi melalui PN Jakarta Selatan dan Bank telah menyerahkan Kontra Memori Kasasi pada tanggal 19 April 2001 melalui PN Jakarta Selatan. Berkas perkara tersebut diregister oleh Mahkamah Agung pada tanggal 24 Agustus 2001 dengan No. 2737K/Pdt/2001. Selain itu pada tanggal 11 Februari 1999, melalui Register Perkara No. 035/Pdt.G/1999/PN.JKT.BAR., Gina Widjaja mengajukan gugatan terhadap Bambang Sutrisno (suami Gina Widjaja) dan Bank/Kreditur Sindikasi mengenai keabsahan perjanjian “Indemnity and Guarantee” yang diberikan suaminya atas hutang PT Surya Surpratama Finance kepada Bank atas kekayaan bersama. Gina Widjaja menggugat ganti rugi sebesar Rp 1.200.000.000. Perkara ini sudah diputuskan pada tanggal 25 Agustus 1999 yang dimenangkan oleh Bank. Namun demikian, Gina Widjaja mengajukan banding dan telah terdaftar di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dengan No. 210/PDT/2000/PT.DKI. Pada tanggal 3 November 2000, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengeluarkan putusan dengan inti menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat No. 035/Pdt.G/1999/PN.JKT.BAR. tanggal 25 Agustus 1999. Gina Widjaja telah mengajukan kasasi pada tanggal 19 Januari 2001, dimana pemberitahuan kasasi diterima Bank tanggal 19 April 2001 dan pada tanggal 2 Mei 2001 Bank telah menyerahkan Kontra Memori Kasasi tertanggal 1 Mei 2001 melalui PN Jakarta Barat. Berkas perkara diterima oleh Mahkamah Agung tanggal 9 Mei 2001 dan telah diregister dengan No. 1818K/Pdt/2001. Pada bulan Februari 2002, Bank menerima informasi dari kuasa hukumnya, bahwa perkara No. 1818K/Pdt/2001 telah diputus pada tanggal 27 Juli 2001, dengan inti putusan membatalkan putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dan menyatakan bahwa perjanjian “Indemnity and Guarantee” dari Bambang Sutrisno (suaminya) tidak sah dan batal demi hukum. Namun Bank belum menerima salinan resmi putusan Mahkamah Agung tersebut. Berdasarkan laporan dari kuasa hukum Bank, Bank dapat mengajukan permohonan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung Republik Indonesia atas putusan kasasi tersebut. c.
Pada tanggal 28 Juni 1999, melalui Register Perkara No. 224/Pdt.G/1999/PN.JKT.BAR., PT Samarinda Pratama Gemilang Enterprisse (SPGE) mengajukan gugatan terhadap Bank sehubungan dengan penyampaian informasi mengenai SPGE sebagai bukti dalam kasus dengan Santoso Widjaja di Pengadilan Tinggi Singapura. SPGE mengajukan sita terhadap kantor Bank di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat dan ganti rugi sebesar US$ 15.100.000. Pada tanggal 30 September 1999, perkara ini sudah diputus dengan inti putusan mengabulkan gugatan sebagian berupa ganti rugi sebesar US$ 10.100.000, apabila putusan sudah berkekuatan hukum tetap. Terhadap putusan tersebut, Bank sudah menyatakan banding tanggal 17 Desember 1999 melalui Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Pada tanggal 2 November 2000, melalui putusan No. 302/PDT/2000/PT DKI, Pengadilan Tinggi Jakarta memutuskan untuk menerima permohonan banding Bank dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat tanggal 30 September 1999 No. 224/Pdt.G/1999/PN.JKT.BAR. Terhadap putusan tersebut, PT Samarinda Pratama Gemilang Enterprise mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 3 Juli 2001 dan menyerahkan Memori Kasasi tanggal 13 Juli 2001. Pihak Bank mengajukan Kontra Memori Kasasi tanggal 6 Agustus 2001.
Brought to you by Global Reports
- 79 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) d. Pada tanggal 24 September 1999, melalui Surat Penetapan No. 448/Pdt.G/1999/PN.Jak.Sel., EGP mengajukan gugatan terhadap Bank sehubungan dengan perjanjian pengalihan/“cessie” atas tagihan BDNI dan BUN dari Bank kepada EGP. Gugatan ini timbul karena Bank dianggap telah melakukan wanprestasi. Oleh karena itu EGP mengajukan sita terhadap tanah dan bangunan milik Bank yang dikenal sebagai Bank Bali Tower dan Bintaro serta ganti kerugian sebesar Rp 2.536.000.000.000 dan meminta agar dinyatakan sebagai pemilik dana hasil pencairan piutang tersebut yang diletakkan dalam “Escrow Account” di bawah pengawasan Bank Indonesia. Hingga saat ini, perkara ini sedang dalam proses di pengadilan. Berdasarkan pendapat dari penasehat hukum Bank, gugatan tersebut tidak mempunyai dasar hukum yang kuat. Pada tanggal 18 April 2000, melalui penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengenai perkara No. 448/Pdt.G/1999/PN.Jak.Sel., Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menyatakan perjanjian pengalihan/“cessie” atas tagihan BDNI dan BUN dari Bank kepada EGP adalah sah dan mengikat sehingga EGP berhak atas dana yang diletakkan dalam “Escrow Account” sebesar Rp 546.466.116.369. Pada tanggal 5 Juni 2000 terhadap putusan tersebut, Bank telah mengajukan banding dan terdaftar dengan No. 487/Pdt/2000/PT.DKI. Perkara banding tersebut telah diputus oleh PT DKI pada tanggal 23 Maret 2001, dengan inti putusan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 448/Pdt.G/1999/ Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 18 April 2000. Atas putusan Pengadilan Tinggi tersebut, Bank telah menyatakan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia pada tanggal 6 Juni 2001 dan menyerahkan Memori Kasasi tanggal 18 Juni 2001. e. Pada tanggal 24 November 1999, melalui surat penetapan No. 148/G.TUN/1999/PTUN-JKT. Drs. Setya Novanto telah mengajukan gugatan terhadap BPPN di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Gugatan tersebut mengenai permohonan pembatalan Surat Keputusan Ketua BPPN No. SK-423/BPPN/1099 tanggal 15 Oktober 1999 yang membatalkan perjanjian pengalihan/“cessie” antara Bank dan EGP. Penggugat meminta ganti kerugian Rp 5.000.000 dan menyatakan batal atau tidak sah serta mencabut surat keputusan tersebut. Pada tanggal 30 November 1999, melalui penetapan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta mengenai perkara No. 148/G.TUN/1999/PTUN-JKT, Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta memerintahkan untuk menunda pelaksanaan Surat Keputusan Ketua BPPN No. SK-423/BPPN/1099 tanggal 15 Oktober 1999, mengenai pembatalan perjanjian pengalihan/“cessie” dengan EGP. Pada tanggal 2 Maret 2000, berdasarkan Surat Kuasa Hukum BPPN No. 044/GN/II/2000 tanggal 2 Maret 2000, Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta telah mengambil keputusan mengabulkan gugatan EGP kepada Ketua BPPN berkaitan dengan diterbitkannya Surat Keputusan Ketua BPPN No. SK-423/BPPN/1099 tentang pembatalan perjanjian pengalihan (cessie) tagihan antara Bank dengan EGP yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta No. 148/G.TUN/1999/PTUN.JKT. Terhadap putusan tersebut, BPPN telah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara pada tanggal 8 Maret 2000 dan menurut Divisi Hukum dan Perundang-undangan BPPN putusan PTUN tanggal 2 Maret 2000 belum memiliki kekuatan hukum yang tetap, sehingga Surat Keputusan Ketua BPPN No. SK-423/BPPN/1099 tentang pembatalan perjanjian pengalihan (cessie) tagihan antara Bank dengan EGP belum dinyatakan batal demi hukum. Pada tanggal 26 Juli 2000, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta melalui surat No. 096/B/2000/PT.TUN-JKT. memutuskan untuk menguatkan keputusan PTUN No. 148/G.TUN/1999/PTUN-JKT. tanggal 2 Maret 2000.
Brought to you by Global Reports
- 80 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Namun, BPPN pada tanggal 12 September 2000 telah menyatakan kasasi melalui akta permohonan kasasi No. 072/KAS-2000/PTUN-JKT. Sampai saat ini, perkara masih dalam pemeriksaan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia. f.
Pada tanggal 29 Februari 2000, melalui Surat Penetapan No. 019/G.TUN/2000/PTUN-JKT., Joko Soegiarto Tjandra, Direktur Utama PT Persada Harum Lestari (PHL), telah mengajukan gugatan terhadap BPPN di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta. Gugatan tersebut mengenai pembatalan perjanjian pengalihan/“Cessie” antara Bank dan PHL berdasarkan Surat Keputusan ketua BPPN No. SK-464/BPPN/1199 tanggal 30 November 1999. Penggugat meminta ganti kerugian Rp 5.000.000 dan menyatakan batal atau tidak sah serta mencabut Surat Keputusan tersebut. Perkara ini sedang dalam proses di Pengadilan. Menurut pendapat Konsultan Hukum Bank sepanjang Penggugat tidak dapat membuktikan secara sah dan berharga menurut hukum, adanya alasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 53 (2) Undang-undang No. 5 tahun 1986, maka tindakan Tergugat tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai suatu Keputusan Tata Usaha Negara yang merugikan kepentingan tergugat dan bertentangan dengan peraturan perundangundangan sekaligus melampaui kewenangan. Pada tanggal 30 Agustus 2000, Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta memutuskan untuk mengabulkan gugatan penggugat. Namun BPPN telah menyatakan banding berdasarkan Akta Permohonan Banding No. 091/BD/2000/PTUN.JKT tanggal 13 September 2000 dan terhadap upaya hukum banding PTTUN Jakarta melalui Surat Pemberitahuan Putusan Banding Nomor: 08/B/2001/PT.TUN-JKT kepada BPPN telah memutuskan Permohonan Banding BPPN atas Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta Nomor: 019/G.TUN/2000/PTUN.JKT tanggal 30 Agustus 2000 dimana pokok putusannya adalah menguatkan putusan PTUN Jakarta Nomor 019/G.TUN/2000/PTUN-JKT tanggal 30 Agustus 2000 yang dimohonkan banding. Mengingat putusan PTTUN Jakarta No. 08/B/2001/PT.TUN-JKT tanggal 15 Maret 2001 dinilai merugikan kepentingan BPPN maka melalui Kuasa Hukumnya BPPN pada tanggal 20 Juni 2001 telah menyatakan kasasi terhadap Putusan PTTUN Jakarta No. 096/B/2000/PT.TUN-Jkt tanggal 26 Juli 2000 melalui Akta Permohonan Kasasi No. 045/KAS-2001/PTUN-JKT dan menyerahkan Memori Kasasi pada tanggal 3 Juli 2001. Sampai saat ini perkara masih dalam proses pemeriksaan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia.
g. Pada tanggal 4 Mei 1999, Bank telah melakukan ambil alih agunan dari PT Atlantik Prakarsa senilai Rp 40.000.000.000 melalui PPJB. Namun terhadap agunan yang telah diambil alih tersebut tidak dapat dilakukan perpanjangan hak karena terhadap agunan tersebut ternyata telah diletakkan sita jaminan oleh pihak ketiga melalui perkara gugatan No. 189/Pdt.G/2000/PN.Jkt.Pst yang diajukan tanggal 12 Mei 2000. Dalam perkara gugatan dan sita jaminan yang diajukan oleh pihak ketiga tersebut, debitur Bank (PT Atlantik Prakarsa) menjadi Tergugat II, namun Bank tidak diikutsertakan sebagai pihak dalam perkara tersebut. Untuk menjaga kepentingan Bank terhadap ex-agunan yang menjadi obyek sita, maka Bank telah mengajukan permohonan intervensi terhadap perkara tersebut. Perkara tersebut telah diputus oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 6 Desember 2000 dengan inti putusan : Menolak gugatan Penggugat dan menolak gugatan Penggugat Intervensi. Pihak Penggugat maupun Bank (Penggugat Intervensi) telah mengajukan banding melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada bulan Desember 2000 dan telah diregister di Pengadilan Tinggi dengan No. 75/PDT/2002/PT.DKI. Hingga saat ini belum ada putusan atas perkara tersebut dari Pengadilan Tinggi. Pada tanggal 4 Januari 2001 Penggugat yang sama (Ny. Wien Royani yang mengaku sebagai Pemilik sertifikat HGB No. 99/agunan yang diambil alih oleh Bank) mengajukan gugatan baru kepada Bank (sebagai Tergugat V) dalam perkara No. 03/Pdt.G/2001/PN. Jkt. Pst, dengan inti gugatan: Menyatakan Penggugat sebagai Pemilik yang sah dari SHGB No. 99. Terhadap gugatan tersebut pada tanggal 28 Mei 2001 PN Jakarta Pusat telah memberikan putusan yang intinya: Mengabulkan gugatan sebagian dan menyatakan Penggugat (pihak ketiga) diberikan Hak
Brought to you by Global Reports
- 81 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Prioritas untuk perpanjangan hak atas tanah sengketa. Atas putusan PN tersebut Bank telah menyatakan Banding pada tanggal 8 Juni 2001. Dikarenakan adanya indikasi pemalsuan terhadap bukti-bukti yang dipergunakan oleh Penggugat pada 2 perkata diatas (No. 189/Pdt.G/2000/PN.Jkt.Pst dan No. 03/Pdt.G/2001/PN.Jkt.Pst), maka Bank bersama-sama dengan debitur telah melaporkan kasus penggunaan bukti palsu tersebut ke Polda Metro Jaya pada tanggal 22 Agustus 2001 dengan No. Pol 2302/K/VIII/2001/SATGA OPS"A". Saat ini laporan tersebut masih dalam proses di Polda Metro Jaya. Diharapkan laporan pidana ke Kepolisian tersebut dapat dipakai untuk memperkuat posisi Bank dalam Perkara Perdata yang sedang diperiksa ditingkat banding tersebut. h. Pada tanggal 2 November 2001, melalui surat penetapan No. 506 dan 507/Pdt.G/2001/PN Jakarta Selatan, Rusli Suryadi dan Hendri Kurniawan (Penggugat), keduanya adalah mantan anggota direksi Bank, telah mengajukan gugatan terhadap Bank di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Gugatan tersebut mengenai permohonan ganti kerugian atas tuduhan wanprestasi yang dilakukan oleh Bank terhadap yang bersangkutan berdasarkan surat kesepakatan (Surat Kesepakatan) yang pernah dibuat oleh dan antara mereka dengan Bank, dimana pihak yang mewakili Bank dalam Surat Kesepakatan tersebut adalah Dewan Komisaris Bank pada waktu itu dengan tuntutan sebesar Rp 17 milyar dan Rp 17,5 milyar, gugatan mana juga disertai dengan permohonan sita jaminan atas sebidang tanah dan bangunan yaitu Gedung Bank Bali Tower lantai 17 sampai dengan 23. Berdasarkan pendapat dari pengacara Bank yang disampaikan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, sebagaimana tertuang dalam surat jawabannya terhadap gugatan dari Penggugat, disampaikan bahwa Penggugat berhenti sebagai anggota direksi Bank karena undang-undang mengingat pemberhentian tersebut terjadi disebabkan turunnya SK Gubernur Bank Indonesia No. 1/14/KEP.DpG/1999 tanggal 23 Juli 1999, dimana berdasarkan SK Gubernur Bank Indonesia tersebut, Bank ditempatkan sebagai bank yang berada dalam pengawasan BPPN sebagai bank dalam penyehatan dan berdasarkan pasal 40 (a) PP No. 17 tahun 1999 segala hak wewenang yang bersangkutan beralih kepada BPPN, dengan demikian pemberhentian Penggugat dalam kedudukannya sebagai anggota Direksi Bank adalah telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Hal mana juga sesuai dengan ketentuan dalam pasal 11 ayat 9 butir e anggaran dasar Bank. Dalam surat jawaban dari pengacara Bank juga disampaikan bahwa kalaupun Penggugat ingin mengajukan gugatan, maka seharusnya gugatan tersebut ditujukan kepada BPPN yang mengambilalih hak dan wewenang mereka pada waktu itu (lihat Catatan 45c). Sampai saat ini, perkara tersebut masih dalam pemeriksaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. i.
Pada tanggal 10 Desember 2001 melalui Surat Penetapan No. 556/Pdt.G/2001/PN. Jakarta Selatan, Rudi Ramli (Penggugat), selaku mantan Direktur Utama Bank telah mengajukan gugatan terhadap Bank di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Gugatan tersebut mengenai permohonan ganti kerugian sebesar Rp 34 milyar yang timbul atas tuduhan yang sama seperti yang diajukan oleh kedua mantan anggota direksi (lihat Catatan 47h). Terhadap gugatan tersebut, Bank juga mengajukan gugatan rekonpensi, sebagai akibat Penggugat telah ingkar janji dengan melanggar ketentuan Pasal 6 dari perjanjian perdamaian (Perjanjian Perdamaian) tertanggal 17 Juli 2000 yang dibuat dan ditandatangani oleh Penggugat bersama-sama dengan Bank Indonesia dan BPPN, dimana dalam Perjanjian Perdamaian tersebut telah disepakati bahwa Penggugat membebaskan Bank dengan tidak mengajukan tuntutan dan/atau gugatan yang berkaitan dengan persiapan dan pelaksanaan SK Ketua BPPN No. 328 dan No. 329. Perlu diketahui bahwa sebagai pelaksanaan dari Perjanjian Perdamaian tersebut Penggugat telah menerima ganti rugi sebesar Rp 9 milyar, hal mana dibuktikan dengan surat pernyataan dan pembebasan yang ditandatangani oleh Penggugat pada tanggal 31 Oktober 2000.
Manajemen berpendapat, penyelesaian akhir dari masalah hukum tersebut tidak akan berdampak buruk terhadap hasil usaha dan posisi keuangan Bank.
Brought to you by Global Reports
- 82 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
48. KEWAJIBAN BERSYARAT Berdasarkan hasil pemeriksaan Direktorat Jenderal Pajak untuk tahun pajak 1999, Bank mengalami kekurangan bayar pajak sebesar Rp 80,76 milyar yang terdiri dari PPh pasal 23 dan PPh pasal 4 ayat 2 (final) masing-masing sebesar Rp 67,61 milyar dan Rp 13,15 milyar. Dari kekurangan bayar pajak tersebut, sejumlah Rp 66,89 milyar merupakan hutang PPh pasal 23 yang menurut pemeriksa pajak merupakan pajak yang harus dipungut oleh Bank atas jasa perantara transaksi dengan PT EGP (lihat Catatan 15). Sedangkan manajemen Bank berpendapat bahwa transaksi tersebut secara hukum adalah murni transaksi pengalihan piutang dan bukan merupakan transaksi penggunaan jasa perantara sehingga transaksi ini bukan merupakan objek PPh pasal 23. Bank sudah mengajukan keberatan dan berdasarkan pendapat konsultan pajak Bank, hasil pemeriksaan pajak tersebut tidak memiliki dasar hukum yang kuat dan oleh karena itu tidak dibuat pencadangan atas hasil pemeriksaan tersebut dalam laporan keuangan konsolidasi.
49. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU Pada tahun 2000, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menerbitkan revisi atas PSAK No. 5 (Revisi 2000) tentang “Pelaporan Segmen” yang berlaku efektif secara retroaktif (untuk tujuan perbandingan) untuk laporan keuangan yang mencakup tahun laporan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2002. PSAK No. 5 mencakup pengidentifikasian dan pengungkapan pelaporan informasi keuangan berdasarkan segmen yaitu informasi tentang berbagai jenis produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan dan berbagai wilayah geografis operasi perusahaan. Saat ini, Bank dan Anak Perusahaan tengah menganalisa PSAK ini dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasi.
50. INFORMASI KEUANGAN KONSOLIDASI PROFORMA Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 1c, pada bulan September 2001, Bank menjual seluruh saham satu Anak Perusahaan yang dikonsolidasi. Berikut ini disajikan Neraca, Laporan Laba Rugi dan Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Proforma pada tanggal 31 Desember 2000 dengan menggunakan asumsi bahwa penjualan penyertaan Anak Perusahaan yang dikonsolidasi tersebut dilakukan pada tanggal 1 Januari 2000. Neraca Konsolidasi Proforma 31 Desember 2000 AKTIVA KAS
Rp
367.660.657.691
GIRO PADA BANK INDONESIA
529.391.027.895
GIRO PADA BANK LAIN Penyisihan kerugian
118.302.777.990 -
Bersih
118.302.777.990
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
- 83 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
Lanjutan Neraca Konsolidasi Proforma 31 Desember 2000 PENEMPATAN PADA BANK LAIN Penyisihan kerugian
(
Rp 2.114.392.628.523 20.449.828.300 )
Bersih
2.093.942.800.223
EFEK-EFEK Diperdagangkan Dimiliki hingga jatuh tempo
663.939.391.242 5.385.994.918.321
Jumlah efek-efek Penyisihan kerugian
(
Bersih
6.049.934.309.563 794.724.618 ) 6.049.139.584.945
TAGIHAN DERIVATIF Penyisihan kerugian
511.676.211 -
Bersih
511.676.211
KREDIT YANG DIBERIKAN Pendapatan bunga ditangguhkan Penyisihan kerugian
( (
Bersih
943.217.619.964
TAGIHAN PREMI TAGIHAN AKSEPTASI Penyisihan kerugian
8.030.799.661
(
Bersih
168.333.760.364
67.682.496.825
(
Bersih AKTIVA TETAP Nilai tercatat Akumulasi penyusutan dan amortisasi Nilai buku (Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
16.203.308.741 162.033.087 ) 16.041.275.654
AKTIVA PAJAK TANGGUHAN - Bersih PENYERTAAN SAHAM Metode Ekuitas Metode Biaya Tidak dalam rangka restrukturisasi kredit Dalam rangka restrukturisasi kredit Penyisihan kerugian
1.322.321.584.885 275.879.071 ) 378.828.085.850 )
16.885.579.692 10.379.578.300 ) 74.188.498.217
(
783.281.122.614 198.653.016.060 ) 584.628.106.554
- 84 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Lanjutan Neraca Konsolidasi Proforma 31 Desember 2000 AKTIVA LAIN-LAIN Tagihan lain-lain Bunga masih akan diterima Agunan diambil alih Biaya dibayar di muka Lain-lain
546.466.116.369 141.757.433.975 75.260.258.693 20.539.979.551 76.693.650.902
Jumlah Aktiva Lain-lain
860.717.439.490
JUMLAH AKTIVA
Brought to you by Global Reports
Rp 11.814.106.024.859
- 85 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Lanjutan Neraca Konsolidasi Proforma 31 Desember 2000 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN KEWAJIBAN SEGERA
Rp
763.857.121.323
SIMPANAN Giro Tabungan Deposito Berjangka
1.566.099.949.512 1.466.030.781.504 5.655.168.312.043
Jumlah Simpanan
8.687.299.043.059
SIMPANAN DARI BANK LAIN
27.332.652.000
KEWAJIBAN DERIVATIF
284.597.583
KEWAJIBAN AKSEPTASI
16.203.308.741
HUTANG PAJAK
1.597.601.632
SURAT-SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
297.990.646.888
PINJAMAN YANG DITERIMA
1.402.211.747.084
ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
53.336.819.035
KEWAJIBAN LAIN-LAIN
150.403.598.102
Jumlah Kewajiban
11.400.517.135.447
HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN EKUITAS Modal saham Tambahan modal disetor - agio saham - bersih Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih penilaian kembali aktiva tetap Defisit Ekuitas - Bersih JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Brought to you by Global Reports
29.602.337.416
( (
668.645.803.835 5.023.052.000.762 14.965.541.337 ) 43.574.050.734 5.336.319.761.998 ) 383.986.551.996 Rp 11.814.106.024.859
- 86 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Laporan Laba Rugi Konsolidasi Proforma Untuk Tahun Yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga Provisi dan komisi
Rp
574.709.762.308 33.893.478.674
Jumlah Pendapatan Bunga
608.603.240.982
Beban Bunga Bunga Provisi dan komisi
865.094.009.453 1.475.454.501
Jumlah Beban Bunga
866.569.463.954
Pendapatan (Beban) Bunga - Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Imbalan Laba selisih kurs - bersih Pendapatan premi Pendapatan - bersih dari penyertaan saham (metode ekuitas) Keuntungan bersih penjualan efek Pendapatan dividen (metode biaya) Keuntungan (kerugian) bersih penilaian efek yang diperdagangkan Lain-lain
(
257.966.222.972 ) 79.636.541.341 184.327.322.275 27.399.235.268 15.786.093.412 893.168.066 65.573.682 986.451.509 17.489.938.938
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
326.584.324.491
Beban (Pembalikan) Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif
553.670.472.775
Beban (Pembalikan) Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
9.985.009.460
Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja dan tunjangan Lain-lain
220.841.476.953 165.379.910.958 44.361.990.881
Jumlah Beban Operasional Lainnya
430.583.378.792
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
- 87 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Lanjutan Laporan Laba Rugi Konsolidasi Proforma Untuk Tahun Yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 LABA (RUGI) OPERASIONAL
(Rp
925.620.759.508 )
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - Bersih
(
171.732.283.460 )
LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK
(
1.097.353.042.968 )
BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK Tahun berjalan Tangguhan
(
3.032.087.300 43.205.650.074 )
JUMLAH BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK
40.173.562.774
LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
(
1.057.179.480.194 )
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
(
6.310.627.594 )
RUGI BERSIH
(Rp 1.063.490.107.788 )
RUGI BERSIH PER SAHAM
(Rp
Brought to you by Global Reports
60 )
Rp 668.645.803.835
Penurunan nilai aktiva tetap
Rugi bersih tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2000
Brought to you by Global Reports
.
-
332.642.887.335
Rp 336.002.916.500
Penyesuaian atas selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Penawaran Umum Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu III
Saldo 1 Januari 2000
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Proforma
-
-
-
5.018.534.925.262
4.517.075.500
Rp 5.023.052.000.762
Rp
Tambahan Modal Disetor-Agio Saham - bersih
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
(Rp
(
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
43.574.050.734
-
102.001.276.667 )
-
-
Rp 145.575.327.401
14.965.541.337 ) Rp
-
- (
154.975.760.758 )
-
Rp 140.010.219.421
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan
Ekuitas - Bersih
(
(
1.063.490.107.788 ) ( (Rp 5.336.319.761.998 )
(
-
-
-
Rp 383.986.551.996
1.063.490.107.788 )
102.001.276.667 )
154.975.760.758 )
5.351.177.812.597
(Rp 4.272.829.654.210 ) (Rp 3.646.724.115.388 )
Defisit
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2000
- 88 -
- 89 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
51. REKLASIFIKASI AKUN Sehubungan dengan PSAK No. 31 (revisi 2000) dan PAPI yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2001, beberapa akun laporan keuangan konsolidasi tanggal 31 Desember 2000 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian dalam laporan keuangan konsolidasi tanggal 31 Desember 2001, sebagai berikut: -
Kas sebesar Rp 5.625.000 telah direklasifikasi sebagai Aktiva Lain-lain.
-
Bunga Masih Akan Diterima sebesar Rp 146.106.539.094 telah direklasifikasi sebagai Aktiva Lain-lain.
-
Biaya Dibayar di Muka sebesar Rp 20.573.857.826 telah direklasifikasi sebagai Aktiva Lain-lain.
-
Giro sebesar Rp 5.993.266.787 telah direklasifikasi sebagai Simpanan dari Bank Lain.
-
Deposito Berjangka sebesar Rp 11.744.385.213 telah direklasifikasi sebagai Simpanan dari Bank Lain.
-
Deposito Berjangka sebesar Rp 287.850.000.000 telah direklasifikasi sebagai Surat-surat Berharga yang Diterbitkan.
-
Kewajiban Lain-lain - Penyisihan penghapusan rekening administratif sebesar Rp 53.336.819.035 telah direklasifikasi sebagai Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi.
-
Kewajiban Lain-lain - Penyisihan penghapusan rekening administratif sebesar Rp 162.033.087 telah direklasifikasi sebagai Penyisihan Kerugian - Tagihan Akseptasi.
-
Kewajiban Lain-lain - Pendapatan Bunga Ditangguhkan sebesar Rp 275.879.071 telah direklasifikasi sebagai Pengurang Kredit yang Diberikan.
-
Kewajiban Lain-lain sebesar Rp 511.676.211 telah direklasifikasi sebagai Tagihan Derivatif.
-
Kewajiban Lain-lain sebesar Rp 284.597.583 telah direklasifikasi sebagai Kewajiban Derivatif.
-
Bunga Masih Harus Dibayar sebesar Rp 74.383.543.553 telah direklasifikasi sebagai Kewajiban Lain-lain.
-
Pendapatan Operasional Lainnya - Lain-lain sebesar Rp 762.591.372 telah direklasifikasi sebagai Pendapatan Bunga - Bunga.
-
Pendapatan Operasional Lainnya - Provisi dan Komisi Lainnya sebesar Rp 1.118.944.599 telah direklasifikasi sebagai Pendapatan Bunga - Provisi dan Komisi.
-
Beban Bunga - Provisi dan Komisi sebesar to Rp 20.909.257.382 telah direklasifikasi sebagai Beban Bunga - Bunga.
-
Pendapatan Operasional Lainnya - Provisi dan Komisi/Imbalan sebesar Rp 2.722.364.208 telah direklasifikasi sebagai Pendapatan Operasional Lainnya - Lain-lain.
Brought to you by Global Reports
- 90 -
PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
-
Pendapatan Operasional Lainnya - Lain-lain sebesar Rp 4.608.495.509 telah direklasifikasi sebagai Pendapatan Operasional Lainnya - Imbalan.
-
Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif sebesar Rp 986.451.509 telah direklasifikasi sebagai Pendapatan Operasional Lainnya - Keuntungan Bersih Penilaian Efek yang Diperdagangkan.
-
Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif sebesar Rp 9.985.009.460 telah direklasifikasi sebagai Beban Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi.
-
Pendapatan Operasional Lainnya - Lain-lain sebesar Rp 893.168.066 telah direklasifikasi sebagai Pendapatan Operasional Lainnya - Keuntungan Bersih Penjualan Efek.
-
Pendapatan Non Operasional - Lain-lain sebesar Rp 15.942.571.099 telah direklasifikasi sebagai Pendapatan Operasional Lainnya - Pendapatan Bersih dari Penyertaan Saham (Metode Ekuitas), Pendapatan Deviden (Metode Biaya) dan Pendapatan Lain-lain masing-masing sebesar Rp 15.786.093.412, Rp 65.573.682 dan Rp 90.904.005.
-
Pembalikan Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif sebesar Rp 11.406.039.104 telah direklasifikasi sebagai Beban Operasional Lainnya - Lain-lain.
-
Beban Operasional Lainnya - Lain-lain sebesar Rp 241.320.294 telah direklasifikasi sebagai Beban Non Operasional - Lain-lain.
-
Beban Operasional Lainnya - Penyisihan Kerugian dan Penurunan Nilai Pasar sebesar Rp 565.125.423.994 telah direklasifikasi sebagai Beban Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif.
Brought to you by Global Reports