PT. BANK PANIN Tbk dan Anak Perusahaan LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 Juni 2009 dan 2008 UNAUDITED
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 UNAUDITED Catatan
2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
AKTIVA Kas
3a
Penempatan pada Bank Indonesia
3a, 3h, 3
Giro pada bank lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 9,251 juta pada semester I/tahun 2009 dan sebesar Rp 2,877 juta pada semester I/tahun 2008
3a, 3e, 3g, 3m 4, 40
749,881
594,343
11,088,333
4,058,558
637,835
245,956
Penempatan pada bank lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 54,995 juta pada semester I/tahun 2009 dan sebesar Rp 69,652 juta pada semester I/tahun 2008
3e, 3h, 3m, 5, 40
5,000,395
3,457,389
Surat - surat berharga - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 42,002 juta pada semester I/tahun 2009 dan sebesar Rp 42,055 juta pada semester I/tahun 2008
3e, 3i, 3m, 6, 40
2,990,615
3,267,853
Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali
3y
1,208,979
4,520,146
Obligasi pemerintah
7
8,432,688
2,978,082
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar nihil pada semester I/tahun 2009 dan sebesar Rp 172 juta pada semester I/tahun 2008 Tagihan derivatif - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 1,114 juta pada semester I/tahun 2009 dan sebesar Rp 182 juta pada semester I/tahun 2008 Kredit yang diberikan - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 1,093,182 juta pada semester I/tahun 2009 dan sebesar Rp 890,350 juta pada semester I/tahun 2008 Pihak lain Afiliasi Jumlah
3m, 3x, 10
8,000
502,192
3e, 3j, 3m, 8, 40
53,048
2,739
35,906,096 17,381 35,923,477
34,705,468 14,847 34,720,315
3m, 3n, 13
633,856
429,590
3e, 3m, 3q, 13, 40
185,116
81,629
3c
21,820
31,319
1,411,164
1,461,642
69,593
51,183
21
1,434
141,394
152,463
3r, 14
1,699,078
1,574,942
3o, 14
810
1,044
1,699,888
1,575,986
14
11,949
20,255
3t, 16
316,436
378,321
16
654,402
1,470,479
71,238,890
60,001,874
3e, 3k, 3l, 3m,3p 9,40
Tagihan akseptasi - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 6,494 juta pada semester I/tahun 2009 dan sebesar Rp 4,342 juta pada semester I/tahun 2008 Penyertaan dalam bentuk saham - setelah dikurangi penyisihan sebesar Rp 10,779 juta pada semester I/tahun 2009 dan sebesar Rp 10,157 juta pada semester I/tahun 2008 Goodwill Pendapatan yang masih akan diterima
3z, 11
Biaya dibayar dimuka Uang muka pajak Aktiva pajak tangguhan
3dd, 36
Aktiva tetap kepemilikan langsung - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1,081,416 juta pada semester I/tahun 2009 dan sebesar Rp 836,757 juta pada semester I/tahun 2008 Aktiva Sewa Guna Usaha - setelah dikurangi akumulasi penyusutan aktiva sewa guna usaha sebesar Rp 450 juta pada semester I/tahun 2009 dan sebesar Rp 216 juta pada semester I/tahun 2008 Jumlah Properti Terbengkalai - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 14,300 juta pada semester I/tahun 2009 dan sebesar Rp 20,255 juta pada semester I/tahun 2008 Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 159,323 juta pada semester I/tahun 2009 dan sebesar Rp 80,282 juta pada semester I/tahun 2008 Aktiva lain-lain JUMLAH AKTIVA Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 UNAUDITED (Lanjutan) Catatan
2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Giro
3e, 17, 40, 3u
10,552,565
8,256,429
642,473
457,606
3e, 17, 40, 3u
9,318,437
7,509,295
3d, 17, 40, 3u
30,335,946 410,244 30,746,190
19,544,724 442,136 19,986,860
-
-
Kewajiban segera lainnya Tabungan Deposito berjangka Pihak lain Afiliasi Jumlah Sertifikat deposito - bersih Simpanan dari bank lain
18, 3v
2,743,911
3,652,720
Kewajiban pembelian kembali surat berharga yang dijual dengan syarat repo
3y, 19
1,011,777
3,577,956
Kewajiban derivatif
3j, 20
23,091
15,404
Kewajiban akseptasi
3n, 21
585,350
433,932
Surat berharga yang diterbitkan
3w, 22
1,497,576
2,025,142
23
1,722,072
2,571,199
82,938
82,957
-
-
3z
212,477
162,523
Taksiran Pajak Penghasilan
3dd
101,825
56,364
Kewajiban Pajak Tangguhan
3dd, 36
-
-
477,106
1,152,917
Pinjaman yang diterima Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
3m, 24
Kewajiban sewa guna usaha Beban yang masih harus dibayar
Kewajiban lain-lain
25
Obligasi subordinasi
26
1,490,604
1,485,683
-
-
61,208,392
51,426,987
27
843,567
964,130
28
2,233,241
2,026,362
3w, 28
2,917,759
2,297,123
2d
-
13,489
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
3r, 14
-
675,140
Laba yang belum direalisasi atas efek yang tersedia untuk dijual
3i, 6, 7
(147,427)
(346,158)
(3,747)
(3,747)
Saldo Laba
4,187,105
2,948,548
Jumlah Ekuitas
9,186,931
7,610,757
71,238,890
60,001,874
Modal pinjaman Jumlah Kewajiban Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham pada semester I/tahun 2009 dan 2008 Modal dasar - 59,000,000,000 saham pada semester I/tahun 2009 dan 2008 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 22,332,407,794 saham pada semester I/tahun 2009 dan 20,263,623,136 saham pada semester I/tahun 2008 Agio saham Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
3q
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
2
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
UNAUDITED Catatan PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Hasil bunga Provisi dan komisi kredit Jumlah pendapatan bunga Beban Bunga Beban bunga Beban lainnya selain beban bunga Jumlah beban bunga
3,603,390 124,922 3,728,312
2,689,611 143,221 2,832,832
3z, 31
2,205,085 2,205,085
1,474,047 1,474,047
1,523,227
1,358,785
3bb, 32 3d
94,606 69,710
108,055 2,379
3aa, 33
86,049 185,876 436,241
165,145 275,579
586,550 (3,847)
(23,424) 3,634
34 35
403,377 211,409
333,803 192,154
3i
36,947 196,558 848,291
152,419 69,666 161,992 910,034
Beban (pendapatan) penyisihan penghapusan aktiva Beban (pendapatan) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Beban operasional lainnya Beban administrasi dan umum Beban personalia Beban penurunan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan Surat Berharga Beban transaksi valas Beban promosi Beban lainnya Jumlah beban operasional lainnya
2008 Rp Juta
3z ,30 3bb
Pendapatan Bunga - bersih Pendapatan operasional lainnya Provisi dan komisi selain kredit Pendapatan valuta asing Pendapatan kenaikan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan Surat Berharga Pendapatan lainnya Jumlah pendapatan operasional lainnya
2009 Rp Juta
3aa
PENDAPATAN/BEBAN OPERASIONAL BERSIH
528,474
744,120
PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL Pendapatan non operasional Beban non operasional
31,793 23,879
54,805 30,895
PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL BERSIH
7,914
23,910
-
-
PENDAPATAN/BEBAN LUAR BIASA LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK Pajak kini Penghasilan (Beban) pajak tangguhan Beban pajak
536,388
768,030
(164,423) 26,852 (137,571)
(177,918) (48,138) (226,056)
398,817
541,974
(58,984)
(64,195)
339,833
477,779
3dd, 36
LABA BERSIH SEBELUM HAK MINORITAS HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
3b, 27
LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian
3ee, 37 16.53 16.13
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
3
23.61 21.99
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN SALDO LABA KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 UNAUDITED Catatan
Saldo awal tahun Laba bersih Dividen tunai / saham Saldo akhir Semester I
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
4
2009
2008
Rp Juta
Rp Juta
3,847,272
2,470,769
339,833
477,779
-
-
4,187,105
2,948,548
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 UNAUDITED 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI : Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima Bunga, hadiah dan provisi komisi dana yang dibayar Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Keuntungan (kerugian) ( ) dari transaksi valuta asing - bersih Penerimaan kembali kredit yang dihapusbukukan Pendapatan (Beban) non operasional-bersih Pembayaran beban pajak
4,530,918 (2,304,970) 293,448 (694,512) 69,245 86,797 35,940 (85,022)
Laba (Rugi) Operasi sebelum perubahan dalam aktiva dan kewajiban Operasi Kenaikan/penurunan Aktiva Operasi Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali Aktiva lain-lain Kenaikan/penurunan Kewajiban Operasi Giro Kewajiban segera lainnya Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Kewajiban lain-lain
1,931,844
2,385,064 (1,484,226) 284,802 (727,358) 78,522 197,426 23,961 (383,765) 374,426
(5,873,864) (2,756,257) (896,333) 119 606 119,606 339,080
(5,690) (1,093,182) (4,801,871) (110 509) (110,509) (274,174)
1,799,136 341,967 1,249,989 1,523,739 1,409,333 1,011,777 109,343
1,846,129 143,622 (49,979) 2,483,449 1,299,328 231,731 (66,890)
309,360
(23,610)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan (Penambahan) penyertaan dalam bentuk saham Pembelian aktiva tetap Hasil penjualan aktiva tetap Akuisisi Anak Perusahaan
(1,850) (124,849) 21 -
227 (86,483) 243 -
Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi
(126,678)
(86,013)
(7 (7,356) 356) (127,257) 757 (1,469,531) 199,711 599,133 (61)
378,863 (16,365) 94,576 (98,957) 15,729 17,903
Arus Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Setoran modal S d l dari d i pemegang saham h minoritas i i Surat berharga yang diterbitkan Biaya Emisi efek hutang Pinjaman yang diterima Penambahan Modal disetor Penambahan Agio Saham Pembayaran dividen Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan
(804,604)
391,749
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(621,922)
282,126
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
5
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 UNAUDITED (Lanjutan) 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
PERUBAHAN DALAM KAS DAN SETARA KAS SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN Kas Penempatan pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA SEMESTER I Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah
PENAMBAHAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak tid k terpisahkan t i hk dari d i laporan l keuangan k secara keseluruhan k l h
6
928,109 1,921,074 1,378,633
491,255 2,071,492 324,548
4,227,816
2,887,295
749,881 2,208,927 647,086
594,343 2,302,442 272,636
3,605,894
3,169,421
(178,228) 287,853 (731,547)
103,088 230,950 (51,912)
(621,922)
282,126
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
1.
UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum P.T. Bank Pan Indonesia Tbk (selanjutnya disebut "Bank") didirikan dengan akta No. 85 tanggal 17 Agustus 1971 dari notaris Juliaan Nimrod Siregar gelar Mangaradja, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. J.A.5/81/24 tanggal 19 April 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 6 Juni 1972 Tambahan No. 210. Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 81 tanggal 25 Juli 2008 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU78480.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 27 Oktober 2008. Bank berkedudukan di Jakarta dengan 45 kantor cabang di Indonesia, 1 (satu) kantor perwakilan di Singapura, 1 (satu) cabang di Cayman Islands. Kantor pusat Bank beralamat di Gedung Panin Centre Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Jumlah karyawan Bank rata-rata 5.194 karyawan untuk semester I/tahun 2009 dan 4.582 karyawan untuk semester I/tahun 2008. Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha bank umum dalam arti kata seluas-luasnya di dalam maupun di luar negeri. Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 18 Agustus 1971, sesuai dengan ijin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.KEP-205/DDK/II/8/1971 tanggal 18 Agustus 1971. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 5/2-Kep.Dir. tanggal 21 April 1972, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa. Bank tergabung dalam kelompok usaha Panin Group. Susunan pengurus Bank pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebagai berikut :
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris / Komisaris Independen Komisaris Komisaris Independen
: :
Drs. Johnny Drs. H. Bambang Winarno
: :
Suwirjo Josowidjojo Drs. Riyanto
Dewan Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Kepatuhan Direktur
: : : : : : : : : :
Drs. H. Rostian Sjamsudin Chandra Gunawan Roosniati Salihin Ng Kean Yik Edy Heryanto Hendrawan Danusaputra Gunawan Santoso Lionto Gunawan Iswanto Tjitradi H. Ahmad Hidayat
Komite Audit Ketua Anggota
: :
Drs. Riyanto Syamsuar Halim Adriana Mulianto
Seluruh anggota Direksi Perseroan diatas diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan pada tanggal 30 Juni 2009.
7
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
1995 1997 1998 1999 2006
Penawaran Umum Terbatas III Penawaran Umum Terbatas IV Penawaran Umum Terbatas V Penawaran Umum Terbatas VI Penawaran Umum Terbatas VII
60.180.462 300.902.312 702.105.395 1.225.406.221 4.016.358.393
1.000 500 500 250 100
1.900 1.200 500 1.100 350
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa I para pemegang saham yang tercantum dalam Akta Berita Acara No. 52 tanggal 28 Mei 2004 dari Veronica Lily Dharma, S.H., notaris di Jakarta, disetujui pembagian saham bonus yang berasal dari saldo laba dengan jumlah maksimum 1.176.093.346 saham. Jumlah saham bonus yang dibagikan menjadi sejumlah 1.176.091.818 saham karena adanya pembulatan. Nilai nominal Rp 100 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 28 Juni 2004. Pada tanggal 30 Juni 2009, sejumlah 22.082.407.794 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) dan sejumlah 250.000.000 saham yang merupakan saham pendiri tidak dicatatkan di bursa. Penawaran Umum Obligasi Pada tanggal 7 Juni 2007, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-2708/BL/2007 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin II Tahun 2007 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.650 miliar. Pada tanggal 20 Juni 2007, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Surabaya). Penawaran Umum Obligasi Subordinasi Pada tanggal 27 Maret 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-1767/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp. 1,5 triliun. Pada tanggal 10 April 2008, seluruh obligasi subordinasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 5 Juni 2003, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-1279/PM/2003 untuk melakukan penawaran umum obligasi Subordinasi Bank Panin I Tahun 2003 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1,3 triliun. Pada tanggal 23 Juni 2003, seluruh obligasi subordinasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Surabaya). Pada tanggal 17 Juni 2008, Bank telah menarik kembali seluruh obligasi Subordinasi Bank Panin I Tahun 2003 (catatan 26).
2. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) REVISI a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Pada tahun berjalan, Bank dan anak perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang efektif untuk laporan keuangan dimulai atau setelah 1 Januari 2008: PSAK 16 (Revisi 2007), Aktiva Tetap PSAK 16 revisi memperbolehkan penggunaan model revaluasi (revaluation model) atau model biaya (cost model) dalam mengukur aktiva tetap setelah pengakuan awal dan mengharuskan antara lain pendekatan komponen (component approach) dalam menyusutkan aset serta mereview nilai residu dan umur manfaat setiap aktiva tetap. Pada penerapan awal, manajemen memilih menggunakan model biaya. Namun manajemen menentukan bahwa tidak praktis mengestimasi dampak pendekatan komponen dan perubahan nilai residu aktiva baik secara retroaktif maupun prospektif dari tanggal manapun yang lebih awal. Karenanya penerapan standar ini tidak berdampak terhadap nilai tercatat aktiva tetap sebelumnya. Untuk aktiva tertentu yang telah direvaluasi pada tahun sebelumnya sesuai dengan peraturan Pemerintah, nilai revaluasi tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) untuk tujuan penerapan PSAK 16 revisi dan saldo selisih nilai revaluasi sejumlah Rp. 675.143 juta, yang sebelumnya disajikan terpisah pada akun ekuitas, direklas ke saldo laba pada saat penerapan awal standar ini. 9
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
. PSAK 30 (Revisi 2007), Sewa Penerapan PSAK 30 revisi berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi sewa, Perubahan mendasar dari standar ini, dimana klasifikasi dari sewa pembiayaan (finance lease) dan sewa operasi (operating lease) tergantung dari pengalihan secara substantial seluruh risiko dan manfaat, tidak berdampak terhadap laporan keuangan periode sebelumnya. Manajemen menetapkan tidak terdapat sewa operasi pada awal penerapan yang diklasifikasi sebagai sewa pembiayaan menurut standar revisi. b. Standar ini telah diterbitkan tetapi belum diterapkan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan Pada bulan Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, menggantikan ketentuan penyajian dan pengungkapan yang diatur dalam PSAK 50 (1998), Akuntansi Investasi Efek Tertentu, dan PSAK 55 (Revisi 1999), Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai. Tujuan standar revisi ini adalah untuk menetapkan prinsip-prinsip penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas dan saling hapus aktiva keuangan dan kewajiban keuangan. Standar ini berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dan perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Prinsip-prinsip dalam standar ini melengkapi prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan dalam PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Standar ini diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Pada bulan Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Standar ini menetapkan prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan. Standar ini juga menetapkan pedoman untuk penghentian pengakuan; jika aset dan kewajiban keuangan dinilai pada nilal wajar, bagaimana menentukan nilai wajar dan mengevaluasi penurunan nilai; serta akuntansi lindung nilai. Standar ini menggantikan ketentuan pengakuan dan pengukuran yang diatur dalam standar akuntansi tertentu yang telah diterbitkan sebelumnya. Entitas harus menerapkan standar ini secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan standar lebih dini diperkenankan. Dalam ketentuan transisi, entitas dapat melakukan penyesuaian perlakuan akuntansi instrumen keuangan yang ada pada akhir periode laporan keuangan sebelum tanggal efektif dengan ketentuan yang ada dalam standar ini dan dampak penyesuaian tersebut diakui dalam laba rugi dan ekuitas periode berjalan. Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar-standar tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasi Bank. 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan telah sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan”. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi adalah dasar akrual. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun 10
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). b. Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Bank dan entitas yang dikendalikan oleh Bank (dan anak perusahaan). Pengendalian dianggap ada apabila Bank mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara. Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aktiva bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan. Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha (Catatan 3c) dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Bank. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi. c. Penggabungan Usaha Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut. Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Bank atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama empat tahun. Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari aset bersih. d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Bank, kecuali untuk cabang di luar negeri yaitu Cayman Islands diselenggarakan dalam satuan Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dicatat sebagai laba rugi tahun berjalan. Kegiatan cabang Cayman Islands merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Bank. Dengan demikian pembukuan cabang tersebut yang diselenggarakan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama dengan Bank. 11
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
e.
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah : 1)
Perusahaan baik langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
2)
Perusahaan asosiasi;
3)
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Bank yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Bank);
4)
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Bank yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Bank serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
5)
Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Bank dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Bank.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. f.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
g. Giro Pada Bank Lain Giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro setelah dikurangi penyisihan penghapusan. h. Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi penyisihan penghapusan. i.
Surat-surat Berharga Surat-surat berharga diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat perolehan sebagai berikut: (i)
Investasi surat berharga diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
(ii)
Investasi surat berharga yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya dicatat sebagai 12
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
komponen ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat laba atau rugi tersebut direalisasi. (iii)
Surat berharga hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi dan/atau diskonto yang belum direalisasi.
Untuk surat-surat berharga yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar tersebut umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal neraca, kemudian disesuaikan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk merealisasi aktiva tersebut. Untuk surat-surat berharga yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar surat berharga ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang memiliki substansi yang sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aktiva bersih surat berharga tersebut. Dalam hal nilai pasar tidak tersedia, maka penilaian surat-surat berharga ditentukan antara lain dengan menggunakan metode Discounted Cash flow. Investasi dalam unit penyertaan di reksadana dinilai berdasarkan Nilai Aktiva Bersih (Net Asset Value) pada tanggal neraca. Pemindahan surat berharga ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dari tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama sisa umur surat berharga tersebut. Pemindahan surat berharga ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dari diperdagangkan dicatat sebesar nilai wajarnya, yang dianggap sebagai biaya perolehan dari surat berharga tersebut. Pemindahan surat berharga ke kelompok tersedia untuk dijual dari dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal transfer diakui dalam komponen ekuitas secara terpisah. Untuk surat berharga yang dipindahkan dari diperdagangkan, laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal transfer telah tercatat sebagai penghasilan dan oleh karena itu tidak boleh dihapus. Surat-surat berharga disajikan di neraca konsolidasi setelah dikurangi penyisihan penghapusan. Untuk surat berharga individual dalam kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo atau kelompok tersedia untuk dijual, bila terjadi penurunan nilai wajar di bawah biaya perolehan (termasuk amortisasi premi dan diskonto) yang bersifat permanen, maka biaya perolehan surat berharga individual harus diturunkan sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan investasi surat berharga ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang, sedangkan biaya perolehan surat berharga hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus. j.
Tagihan dan kewajiban derivatif Perlakuan akuntansi untuk tagihan dan kewajiban derivatif mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 55 (Revisi 1999) tentang Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai. Tagihan dan kewajiban derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif untuk tujuan trading. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dihitung dari selisih antara nilai kontrak dengan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal laporan dan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa. Instrumen derivatif melekat dipisahkan dari kontrak utama dan diperlakukan sebagai instrumen derivatif, jika seluruh kriteria berikut terpenuhi : (1)
Karakteristik ekonomis dan risiko instrumen derivatif melekat tidak secara jelas dan erat berhubungan dengan karakteristik ekonomis dan risiko kontrak utama. 13
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
k.
(2)
Instrumen derivatif yang mencakup instrumen derivatif melekat dan kontrak utama tidak dinilai kembali sesuai dengan nilai wajarnya berdasarkan prinsip akuntansi yang diterima umum
(3)
Instrumen terpisah dengan kondisi yang sama dengan instrumen derivatif melekat dapat merupakan instrumen derivatif seperti yang diatur berdasarkan prinsip akuntansi yang diterima umum.
(4)
Apabila suatu entitas tidak dapat secara pasti mengidentifikasi dan mengukur instrumen derivatif melekat yang harus dipisahkan dari kontrak utama, maka keseluruhan perjanjian diukur dengan nilai wajar.
Kredit Kredit diakui pada saat pencairannya sebesar pokok kredit. Kredit dinyatakan sebesar jumlah bruto tagihan Bank yang belum dilunasi oleh debitur setelah dikurangi penyisihan penghapusan. Untuk kredit yang direstrukturisasi, dalam pokok kredit termasuk bunga dan biaya lain yang dialihkan menjadi pokok kredit. Bunga yang dialihkan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank. Perlakuan akuntansi untuk kredit yang dibeli dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002. Kredit yang dibeli dari BPPN dinyatakan sebesar pokok kredit atau baki debet. Dalam hal terjadi selisih antara pokok kredit atau baki debet dengan nilai pembelian kredit maka dibukukan sebagai berikut : (i)
Apabila Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur maka selisih dibukukan sebagai Pendapatan Ditangguhkan;
(ii)
Apabila Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur maka selisih dibukukan sebagai Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP);
(iii) Pendapatan Ditangguhkan dan PPAP disajikan sebagai pos pengurang dari kredit yang bersangkutan. Pengakuan pendapatan atas kredit yang dibeli dari BPPN berdasarkan penerimaan kas (cash basis) dilakukan untuk kredit dengan kualitas lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet. Dalam hal Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur, pembayaran dari debitur diakui sebagai pengurang pokok kredit dan/atau pendapatan bunga sesuai dengan perjanjian kredit baru. Apabila Bank tidak membuat perjanjian kredit baru maka seluruh pembayaran diakui sebagai pengurang pokok kredit dan kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga.
l.
Restrukturisasi Kredit Bermasalah Restrukturisasi kredit bermasalah dengan modifikasi persyaratan kredit dicatat prospektif, dan tidak mengubah nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika saldo kredit tercatat melebihi jumlah nilai tunai penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru kredit, maka selisih tersebut diakui sebagai kerugian hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit dan penghasilan bunga sesuai dengan proporsinya.
m. Penyisihan Penghapusan Aktiva serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Penentuan kualitas aktiva produktif dan penyisihan penghapusan aktiva produktif mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan No.9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007.
14
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Aktiva Produktif Aktiva produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga, tagihan derivatif, kredit, tagihan akseptasi, penanaman neto sewa guna usaha, piutang pembiayaan konsumen, penyertaan termasuk komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif. Sejak tahun 2006 estimasi komitmen dan kontinjensi termasuk fasilitas kredit yang belum digunakan. Penyisihan penghapusan aktiva produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi berdasarkan penelaahan terhadap kualitas masing-masing aktiva produktif, komitmen dan kontinjensi sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, aktiva produktif dan estimasi komitmen dan kontinjensi diklasifikasikan dalam 5 (lima) kategori yaitu lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet. Aktiva Non-Produktif Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku mulai tahun 2006, Bank diwajibkan melakukan penyisihan penghapusan aktiva non produktif (meliputi agunan yang diambil alih, property terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account) Penyisihan penghapusan aktiva non produktif berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas upaya penyelesaian masing-masing aktiva non-produktif dilakukan pada akhir tahun. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, aktiva non produktif diklasifikasikan dalam 4 (empat) kategori yaitu lancar, kurang lancar, diragukan dan macet. Penyisihan Penghapusan Aktiva Bank wajib membentuk penyisihan penghapusan aktiva terhadap aktiva produktif dan aktiva non produktif berupa: - Cadangan umum untuk aktiva produktif minimum sebesar 1% dari aktiva produktif yang memiliki kualitas lancar. - Cadangan khusus untuk aktiva produktif dan non produktif kecuali untuk kualitas dalam perhatian khusus hanya berlaku untuk aktiva produktif. Dengan besarnya prosentase penyisihan penghapusan sebagai berikut: Klasifikasi
Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet
Persentase Penyisihan Penghapusan Aktiva Minimum Minimum Minimum
5% 15% 50% 100%
Persentase penyisihan penghapusan di atas diterapkan terhadap saldo setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, kecuali untuk aktiva produktif yang diklasifikasikan lancar dan tidak dijamin dengan agunan tunai. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan penempatan pada Bank Indonesia (BI Intervensi) tidak dibentuk penyisihan penghapusan. Aktiva dihapusbukukan dari penyisihan penghapusan aktiva produktif pada saat manajemen berpendapat bahwa aktiva tersebut harus dihapuskan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar dan/atau sulit untuk ditagih. Penerimaan kembali aktiva produktif yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan aktiva yang bersangkutan selama tahun berjalan.
15
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Estimasi kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk diakui sebagai beban dan kewajiban dalam akun “Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi”. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu Anak Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu atas penanaman neto sewa guna usaha, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang dan piutang lain-lain berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang tersebut pada akhir periode. n. Tagihan dan kewajiban akseptasi Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letter of Credit (L/C) atau nilai realisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep. Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi penyisihan penghapusan. o.
Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aktiva. Sewa lainnya yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sebagai Lessor Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aktiva berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi neto sewa pembiayaan anak perusahaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor. Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aktiva sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Sebagai Lessee Aktiva pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aktiva sewaan bank dan anak perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca sebagai kewajiban sewa pembiayaan. Pembiayaan sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontingen dibebankan pada periode terjadinya. Pembiayaan sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat asset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
p. Pembiayaan Konsumen Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar jumlah saldo angsuran dari pembiayaan konsumen dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan piutang ragu-ragu. 16
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse), disajikan sebesar porsi jumlah angsuran piutang yang dibiaya (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank, dalam rangka transaksi tersebut. Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dan pelanggan sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai hutang (pendekatan bruto). Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dan pendapatan bunga, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai beban bunga. Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan perbedaan antara jumlah angsuran yang akan diterima dan jumlah pokok pembiayaan. Pendapatan yang belum diakui diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian pembiayaan konsumen dengan menggunakan tingkat pengembalian bunga efektif. Pelunasan sebelum masa berakhirnya kontrak pembiayaan konsumen dianggap sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam tahun berjalan. Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen diakui dan dicatat sebagai pendapatan dalam tahun yang bersangkutan. q. Penyertaan dalam Bentuk Saham Investasi pada perusahaan asosiasi Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investe. Penghasilan dan aktiva dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca konsolidasi sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Bank atas aktiva bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Bank atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Bank mempunyai kewajiban atau melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut. Penyertaan lainnya Penyertaan dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20%, yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Perubahan nilai investasi yang disebabkan karena terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Bank dan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan. r.
Aktiva Tetap Aktiva tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administrative dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Aktiva tertentu telah dinilai kembali pada tahun-tahun sebelumnya berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Pada penerapan awal PSAK 16 (Revisi 2007), nilai aktiva tertentu yang direvaluasi pada periode sebelumnya sesuai 17
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
dengan standar sebelumnya dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan selisih penilaian kembali yang disajikan secara terpisah dalam akun ekuitas direklasifikasi ke saldo laba. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo-menurun-ganda (double declining balance method), kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) masing-masing dengan tarif sebagai berikut:
Bangunan Golongan I Golongan II
Persentase 5% 50 % 25 %
Aktiva tetap Golongan I dan II milik anak perusahaan disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 2 – 5 tahun (catatan 49). Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aktiva sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan asset yang dinilai sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya. Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya, Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aktiva tetap dicatat sebagai biaya perolehan aktiva jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan asset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aktiva dapat diukur secara andal. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.
s.
Aktiva Tetap yang belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional Aktiva Tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penyisihan penghapusan.
t. Agunan Yang Diambil Alih Tanah dan aktiva lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam akun Agunan Yang Diambil Alih dalam kelompok “Aktiva lain-lain”. Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan penghapusan aktiva produktif. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif Bank. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan penghapusan aktiva agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih. 18
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. u. Simpanan Giro dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro. Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank dan anak perusahaan yang bergerak di bidang perbankan. v. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka. Simpanan dari bank lain disajikan sebesar jumlah kewajiban terhadap bank lain. w. Biaya Emisi Emisi Obligasi Biaya emisi obligasi langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode garis lurus. Selisih antara harga pembelian obligasi dengan jumlah tercatat obligasi diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada tahun berjalan. Emisi Obligasi Subordinasi Biaya emisi obligasi subordinasi langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto obligasi subordinasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama 5 (lima) tahun dengan metode garis lurus. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak disusutkan x.
Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diakui sebagai tagihan sebesar harga penjualan yang disepakati dikurangi pendapatan bunga diterima di muka. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali surat berharga diakui sebagai pendapatan bunga diterima di muka dan diamortisasi selama jangka waktu sejak surat berharga tersebut dibeli hingga dijual kembali.
y.
Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) diakui sebagai kewajiban sebesar harga pembelian yang disepakati dikurangi beban bunga yang dibayar di muka. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali surat berharga diakui sebagai beban bunga yang dibayar di muka dan diamortisasi selama jangka waktu sejak surat berharga tersebut dijual hingga dibeli kembali.
z.
Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit dan aktiva produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet (“non performing”) serta piutang sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen yang macet. Pendapatan bunga atas aktiva nonperforming yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi. Pendapatan bunga dari 19
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
kredit dan aktiva produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima. Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan nonperforming. Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit nonperforming, kecuali untuk kredit yang diklasifikasikan kurang lancar dan piutang sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen yang macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit dan piutang. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga pada tahun berjalan. Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan secara proporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok. aa. Pengakuan Pendapatan dan Beban Underwriting Merupakan pendapatan premi dan beban klaim anak perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi: Pendapatan Premi Premi dari asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi yang diperoleh anak perusahaan. Pendapatan premi diterima di muka dicatat sebagai pendapatan premi ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan masa pertanggungannya. Premi belum merupakan pendapatan dihitung secara agregratif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 424/KMK.06/2003, yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 bulan dan 10% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan. Persentasi tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto. Penurunan (kenaikan) premi belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi belum merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu. Anak perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yang dicatat sehubungan dengan kontrak reasuransi tersebut. Penyajian pendapatan premi dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi dan penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan. Pendapatan premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto. Beban Klaim Beban klaim meliputi klaim yang disetujui (settled claims), klaim dapat proses penyelesaian (outstanding claims) termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (claims incurred but not yet reported) dan beban penyelesaian klaim. Klaim diakui sebagai beban pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang diperoleh dari reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrograsi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang masih dalam proses penyelesaian pada 20
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
tanggal neraca, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi tahun terjadinya perubahan. Penyajian beban klaim dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah klaim bruto, klaim reasuransi, dan kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri. Klaim reasuransi disajikan sebagai pengurang klaim bruto. Beban klaim disajikan sebagai beban operasional lainnya.
bb. Pengakuan Pendapatan Dan Beban Provisi Dan Komisi Provisi dan komisi yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan terkait dengan jangka waktu diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi secara sistematis selama jangka waktunya. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan, diakui pada saat kredit dilunasi. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
cc. Program Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya Bank memberikan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Bank juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% nilai wajar aktiva program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aktiva program. dd. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini. 21
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
ee. Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan setelah memperhitungkan pengaruh retroaktif perubahan nilai nominal saham. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
ff. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Bank dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Bank dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Aktiva dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aktiva tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
3.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA
2009 Rp Juta Rupiah Dollar Amerika Serikat
10.970.947 117.386 11.088.333
% 5,015 1,03
2008 Rp Juta 3.818.838 239.720 4.058.558
% 7,021 3,01
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 6/15/PBI/2004 tanggal 28 Juni 2004 yang diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 7/29/PBI/2005 tanggal 6 September 2005 dan No.7/49/PBI/2005 tanggal 29 November 2005 dan Peraturan Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 yang diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap Bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam rupiah ditetapkan sebesar 7,5% yang terdiri dari GWM utama sebesar 5% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM sekunder sebesar 2,5% yang mulai berlaku 24 Oktober 2008 dan GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 1% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, Bank telah memenuhi Giro Wajib Minimum yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
22
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
5.
PENEMPATAN PADA BANK LAIN Penempatan pada bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut: 2009 Tingkat bunga Jangka waktu
rata-rata
Jumlah Rp Juta
Rupiah Pihak ketiga Bank Call money
1 - 63 hr
7,99%
526.000
Anak Perusahaan Deposito berjangka
205.952
Jumlah
731.952
Valuta Asing Pihak ketiga Bank Call money Dollar Amerika Serikat
1 - 63 hr
0,51%
Dollar Australia
7 - 62 hr
2,97%
668.412
Dollar Singapura
1 - 90 hr
0,68%
564.109
Euro
2.553.919
7 - 90 hr
0,76%
316.510
30 - 63 hr
0,16%
160.424
Dollar Selandia Baru
7 - 31 hr
2,30%
17.975
Poundsterling Inggris
7 hr
0,33%
16.981
Frank Swiss
7 hr
0,05%
9.436
Dollar Canada
30 hr
0,10%
8.850
Dollar Hongkong
32 hr
0,05%
6.584
Yen Jepang
Anak Perusahaan Deposito berjangka Dollar Amerika Serikat
238
Jumlah
4.323.438 Jumlah
5.055.390
Penyisihan Penghapusan
(54.995) 5.000.395
24
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
6.
SURAT – SURAT BERHARGA Berdasarkan tujuan investasi dan mata uang, surat-surat berharga adalah sebagai berikut: 2009 Rp Juta Pihak hubungan istimewa Dimiliki hingga jatuh tempo Bank - Rupiah
2008 Rp Juta
30.000
-
10.000
-
Diperdagangkan Anak Perusahaan Rupiah Dollar Amerika Serikat
-
121.335 10.258
Jumlah diperdagangkan
-
131.593
40.000
131.593
1.865.678 653.339
1.566.205 304.655
-
-
2.519.017
1.870.860
422.667
972.879 192.741
30.000
37.942
452.667 -
1.203.562
-
-
20.933
103.893
20.933
103.893
Jumlah pihak ketiga Dikurangi: Penyisihan penghapusan
2.992.617
3.178.315
Jumlah Surat Berharga - Bersih
2.990.615
Tersedia untuk dijual Anak Perusahaan - Rupiah
Jumlah pihak istimewa Pihak ketiga Dimiliki hingga jatuh tempo Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Anak perusahaan - Rupiah Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Anak perusahaan - Rupiah Jumlah tersedia untuk dijual Diperdagangkan Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Anak perusahaan - Rupiah Jumlah diperdagangkan
(42.002)
26
(42.055) 3.267.853
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Berdasarkan jenis dan tujuan investasi, surat berharga adalah sebagai berikut: 2009 Rp Juta Pihak hubungan istimewa Dimiliki hingga jatuh tempo Bank Obligasi lainnya - bersih Tersedia untuk dijual Anak Perusahaan Obligasi lainnya - bersih Diperdagangkan Anak Perusahaan Penyertaan unit reksadana Jumlah Surat Berharga pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Dimiliki hingga jatuh tempo Bank Obligasi lainnya - bersih Promes - bersih SBPU - bersih Medium Term Note - bersih Wesel tagih - bersih
2008 Rp Juta
30.000
-
10.000
-
40.000
131.593 131.593
2.215.440 255.187 48.390
1.325.786 545.074
Anak perusahaan Saham
-
Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo
2.519.017
1.870.860
Tersedia untuk dijual Bank Obligasi lainnya - bersih Medium Term Note - bersih Penyertaan unit reksadana
422.667 -
1.153.518 12.102
Anak Perusahaan Obligasi lainnya Penyertaan unit reksadana
30.000 -
37.942 -
Jumlah tersedia untuk dijual
452.667
1.203.562
Diperdagangkan Bank Obligasi lainnya - bersih
-
-
20.933 -
81.828 22.065
20.933
103.893
Anak perusahaan Obligasi lainnya Penyertaan unit reksadana Saham Jumlah diperdagangkan Jumlah Surat-surat Berharga - Rupiah Penyisihan penghapusan
3.032.617 (42.002)
3.309.908 (42.055)
Jumlah Surat-surat Berharga Bersih- Rupiah
2.990.615
3.267.853
27
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 2009
2008
Tingkat bunga rata-rata per Juni Rupiah Obligasi Obligasi subordinasi Surat Utang Negara Valuta Asing Obligasi Obligasi subordinasi
10,78% 12,25% 12,89%
10,81% 12,25% 12,35%
7,68% -
7,25% 7,61%
Jangka waktu surat-surat berharga sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2009
2008
Rupiah Obligasi
1 bulan - 12 tahun
4 bulan - 30 tahun
Dollar Amerika Serikat Obligasi
6 bulan - 29 tahun
1 - 30 tahun
Kolektibilitas surat-surat berharga pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Klasifikasi
2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
3.022.049 10.568 3.032.617
3.299.340 10.568 3.309.908
Surat-surat Berharga Lancar Macet Jumlah Surat-surat Berharga
Mutasi penyisihan penghapusan surat-surat berharga selama Semester I/tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan
34.798 7.204
44.707 (2.652)
Saldo akhir semester I
42.002
42.055
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan surat-surat berharga tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya surat-surat berharga tersebut.
28
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
7. OBLIGASI PEMERINTAH 2009 Rp Juta
Diperdagangkan Rupiah Nilai perolehan - bersih Dollar Amerika Serikat Nilai perolehan - bersih Jumlah Obligasi Pemerintah untuk diperdagangkan Tersedia untuk dijual Rupiah Nilai perolehan - bersih Dollar Amerika Serikat Nilai perolehan - bersih Jumlah Obligasi Pemerintah tersedia untuk dijual Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Rupiah Nilai nominal - bersih Dollar Amerika Serikat Nilai nominal - bersih Jumlah Obligasi Pemerintah dimiliki hingga jatuh tempo Jumlah Obligasi Pemerintah
2008 Rp Juta
17.960
16.101
17.960
16.101
1.173.262
748.683
97.609 1.270.871
548.642 1.297.325
5.798.198
1.317.912
1.345.659 7.143.857
346.744 1.664.656
8.432.688
2.978.082
8. TAGIHAN DERIVATIF Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (forward) dan swap untuk tujuan trading. Bank bertindak sebagai perantara transaksi swap. Transaksi swap terdiri dari kontrak swap mata uang. Transaksi tersebut merupakan komitmen untuk melunasi kewajiban dalam mata uang asing dengan kurs yang ditentukan terlebih dahulu. Risiko pasar dari transaksi derivatif timbul sebagai akibat dari adanya perubahan nilai potensial fluktuasi kurs mata uang, sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada Bank. Jangka waktu dari pembelian dan penjualan berjangka valuta asing pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 berkisar antara 1 sampai 97 hari dan 3 sampai 97 hari. Rincian transaksi derivatif pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut : 2009 Nilai pasar dari kontrak
Transaksi
Beli Rp Juta
Pihak ketiga Forward Swap Penyisihan penghapusan Jumlah - bersih Jumlah
29
Jual Rp Juta
79.487 952.672
80.754 1.005.567
1.032.159
1.086.321
Tagihan derivatif Tagihan Rp Juta
1.267 52.895 (1.114) 53.048 53.048
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
9. KREDIT YANG DIBERIKAN a. Jenis Pinjaman
2009 L
DPK
KL
D
M
Total
Rupiah Kredit konsumsi
9.352.622
750.541
48.956
46.459
78.860
Pinjaman rekening koran
7.914.123
308.466
81.202
78.708
92.820
10.277.438 8.475.319
Kredit investasi
5.282.325
485.546
124.170
258.508
132.702
6.283.251
Kredit modal kerja
5.130.284
4.235.982
466.613
28.656
294.647
104.386
Anjak piutang - bersih
249.319
5.852
-
11.500
-
266.671
Pembiayaan bersama
163.776
-
-
-
-
163.776
Pinjaman karyawan
71.151
6
-
-
3
71.160
Kredit kepada bank
36.848
-
-
-
-
36.848
1.105.640
88.055
18.019
337.517
13.510
1.562.741
28.411.786
2.105.079
301.003
1.027.339
422.281
32.267.488
-
-
-
-
-
-
28.411.786
2.105.079
301.003
1.027.339
422.281
32.267.488
Kredit lainnya Kredit yang dibeli dari BPPN Jumlah - Rupiah Valuta Asing
3.358.739
98.252
-
-
-
3.456.991
Kredit modal kerja
Kredit investasi
314.500
257.995
-
11.168
15.790
599.453
Kredit kepada bank
299.315
-
-
-
-
299.315
Pembiayaan bersama
265.152
-
-
-
-
265.152
Kredit konsumsi Kredit lainnya Jumlah - Valuta asing Jumlah Penyisihan Penghapusan Jumlah Kredit - Bersih
853
437
-
-
-
1.290
55.371
58.778
-
12.821
-
126.970
4.293.930
415.462
-
23.989
15.790
4.749.171
32.705.716
2.520.541
301.003
1.051.328
438.071
37.016.659
(318.928) 32.386.788
31
(30.388) 2.490.153
(45.426)
(527.861)
(170.579)
(1.093.182)
255.577
523.467
267.492
35.923.477
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 2008 L
DPK
KL
D
M
Total
Rupiah Kredit konsumsi
9.855.561
526.670
32.743
32.424
116.539
Pinjaman rekening koran
8.028.308
175.426
50.582
24.984
149.958
8.429.258
Kredit investasi
5.447.820
446.656
5.393
23.048
343.693
6.266.610
Kredit modal kerja
1.190
20.828
125.656
3.435.406
-
-
696.973
-
-
139.880
-
3
54.589
3.190.895
96.837
Pembiayaan bersama
696.973
-
Anjak piutang - bersih
139.880
-
54.571
15
Pinjaman karyawan Kredit kepada bank Kredit lainnya
-
11.343
-
-
-
-
11.343
909.641
30.225
3.858
3.361
7.617
954.702
28.334.992
1.275.829
93.766
104.645
743.466
30.552.698
-
-
-
-
16.154
16.154
28.334.992
1.275.829
93.766
104.645
759.620
30.568.852
3.030.823
Kredit yang dibeli dari BPPN Jumlah - Rupiah
-
10.563.937
Valuta Asing 89.434
-
-
-
Kredit modal kerja
Kredit investasi
569.671
-
-
20.159
41.388
Kredit kepada bank
610.141
-
-
-
-
Pembiayaan bersama
331.079
-
-
-
Kredit konsumsi Kredit lainnya Jumlah - Valuta asing Jumlah Penyisihan Penghapusan Jumlah Kredit - Bersih
1.202
3.120.257 631.218 610.141
246.007
577.086
196
-
-
-
1.398
-
-
-
-
101.713
4.644.629
89.630
-
20.159
287.395
5.041.813
32.979.621
1.365.459
93.766
124.804
1.047.015
35.610.665
(7.040)
(20.686)
(515.922)
86.726
104.118
531.093
101.713
(321.523) 32.658.098
(25.179) 1.340.280
(890.350) 34.720.315
b. Sektor Ekonomi 2009 L
DPK
KL
D
M
Total
Rupiah Perdagangan
7.524.534
368.202
52.969
59.300
86.076
Jasa
5.772.840
244.418
20.233
30.190
55.006
6.122.687
Industri
3.060.824
372.660
4.191
761.923
172.871
4.372.469
Konstruksi Lain-lain Jumlah - Rupiah Valuta asing Jasa
8.091.081
1.230.413
86.163
5.506
17.917
23.639
1.363.638
10.823.175
1.033.636
218.104
158.009
84.689
12.317.613
28.411.786
2.105.079
301.003
1.027.339
422.281
32.267.488
1.762.772
808
-
-
-
1.763.580
518.347
316.069
-
23.989
15.790
874.195
Konstruksi
64.018
-
-
-
-
64.018
Perdagangan
58.164
4.487
-
-
-
62.651
Lain-lain
1.890.629
94.098
-
-
-
1.984.727
Jumlah - Valuta asing
4.293.930
415.462
-
23.989
15.790
4.749.171
Jumlah
32.705.716
2.520.541
301.003
1.051.328
438.071
37.016.659
Penyisihan penghapusan Jumlah Kredit - Bersih
(318.928) 32.386.788
(30.388) 2.490.153
(45.426) 255.577
(170.579) 267.492
(1.093.182) 35.923.477
Industri
32
(527.861) 523.467
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
2008 L
DPK
KL
D
M
Total 7.891.382
Rupiah Perdagangan
7.558.187
164.963
28.646
21.330
118.256
Jasa
4.580.528
131.403
17.066
19.460
69.481
4.817.938
Industri
3.279.023
79.785
9.268
23.926
253.435
3.645.437
1.312.671
61.526
7.189
13.589
9.040
1.404.015
Lain-lain
Konstruksi
11.604.583
838.152
31.597
26.340
309.408
12.810.080
Jumlah - Rupiah
28.334.992
1.275.829
93.766
104.645
759.620
30.568.852
Valuta asing 2.056.537
-
-
-
246.007
2.302.544
Industri
Jasa
781.764
-
-
20.159
41.388
843.311
Perdagangan
154.765
196
-
-
-
154.961
-
-
-
-
-
-
Lain-lain
1.651.563
89.434
-
-
-
1.740.997
Jumlah - Valuta asing
4.644.629
89.630
-
20.159
287.395
5.041.813
32.979.621
1.365.459
93.766
124.804
1.047.015
35.610.665
(7.040)
(20.686)
(515.922)
86.726
104.118
531.093
Konstruksi
Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah Kredit - Bersih
(321.523) 32.658.098
(25.179) 1.340.280
(890.350) 34.720.315
c. Jangka waktu Jangka waktu pinjaman diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut : Berdasarkan Periode Perjanjian Kredit
≤ 1 tahun
2009
2008
Rp Juta
Rp Juta
12.241.762
11.637.882
> 1 - 2 tahun
3.847.243
3.434.500
> 2 - 5 tahun
8.849.580
9.097.305
12.078.074
11.440.978
37.016.659
35.610.665
> 5 tahun Penyisihan Penghapusan
(1.093.182)
Jumlah Kredit - Bersih
35.923.477
(890.350) 34.720.315
Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit: 1. Tingkat bunga rata-rata untuk kredit dalam mata uang Rupiah pada semester I/tahun 2009 dan 2008 adalah 14,93% dan 12,57%, sedangkan dalam valuta asing adalah 7,77% dan 7,54%. 2. Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. Kredit juga dijamin dengan jaminan tunai berupa giro, tabungan dan deposito berjangka (Catatan 17). Manajemen berkeyakinan agunan yang diterima tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
33
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
3. Kredit untuk modal kerja dan investasi terdiri dari pinjaman jangka panjang, tetap, berulang dan diskonto, sedangkan kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit konsumsi lain. Kredit dalam Rupiah berjangka waktu 1 bulan sampai 20 tahun, sedangkan kredit dalam valuta asing berjangka waktu antara 2 bulan sampai 10 tahun. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama dalam Rupiah berjangka waktu 3 tahun sampai 11 tahun sedangkan dalam valuta asing berjangka waktu 3 tahun sampai 8 tahun. 4. Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase penyertaan berkisar antara 3% sampai dengan 44,82% per semester I/tahun 2009 dan 1,82% sampai dengan 61,54% per semester I/tahun 2008. 5. Kredit kepada karyawan bank merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah, dan keperluan lainnya yang dibebani bunga sebesar 6% per tahun dengan jangka waktu 1 sampai dengan 10 tahun. Pembayaran kredit dibayar kembali dengan pemotongan gaji setiap bulan. 6. Dalam jumlah kredit termasuk kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp 17.381 juta dan Rp 14.847 juta, setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 176 juta dan Rp 152 juta masing-masing pada semester I/tahun 2009 dan 2008. 7. Bank melakukan penyelamatan kembali atas kredit yang diberikan untuk beberapa debitur dengan saldo pada semester I/tahun 2009 dan 2008 sebesar Rp 245.531 juta dan Rp 3.694 juta. 8. Rasio kredit usaha kecil terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 4,73% dan 4,47% masing-masing pada semester I/tahun 2009 dan semester I/tahun 2008. 9. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, rincian kredit yang direstrukturisasi menurut jenis dan kualitas pinjaman adalah sebagai berikut: 2009 L Rp Juta Rupiah Kredit investasi Kredit modal kerja Kredit konsumsi Pinjaman rekening koran
Jumlah Kredit - bersih
DPK Rp Juta
KL Rp Juta
D Rp Juta
M Rp Juta
Total Rp Juta
25 74 99
106 106
-
-
3.428 25 3.453
3.559 99 3.658
99
106
-
-
3.453
3.658
2008 L Rp Juta Rupiah Kredit investasi Kredit modal kerja konsumsi Pinjaman rekening koran Total Rupiah Valas Pembiayaan bersama Total Valas
DPK Rp Juta
KL Rp Juta
D Rp Juta
M Rp Juta
Total Rp Juta
50 74 -
81 -
3 -
-
3.428 25 -
3.562 99 -
124
81
3
-
3.453
3.661
-
-
-
-
45.109 45.109
45.109 45.109
124
81
3
-
48.562
48.770
34
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
15. Pembelian kredit dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) a.
Pada tahun 2002, Bank membeli kredit dari BPPN dengan perincian sebagai berikut: 2009
Rupiah Rp Juta Baki debet Nilai pembelian
b.
Valuta asing Rp Juta
1.137.398 1.137.398
Jumlah Rp Juta
336.796 336.796
1.474.194 1.474.194
Ikhtisar perubahan saldo kredit di atas pada Semester I/tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Rupiah Rp Juta Saldo awal tahun Penerimaan angsuran pokok
Jumlah Rp Juta
4.769 (4.769)
4.769 (4.769)
Saldo akhir per Juni 2009 Penyisihan penghapusan
-
-
Bersih
-
-
2008 Rupiah Rp Juta Saldo awal tahun Penerimaan angsuran pokok
c.
Jumlah Rp Juta
45.544 (29.390)
45.544 (29.390)
Saldo akhir per Juni 2008 Penyisihan penghapusan
16.154 -
16.154 -
Bersih
16.154
16.154
Ikhtisar perusahaan perantara yang digunakan dalam pembelian kredit :
Nama Perusahaan Sharehaven Finance Ltd. Florida Commerce Ltd. Dwi Magna Corp. Ltd. Maxima Perdana Finance Inc. PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas Victoria Securities International Corp. JAIC/Japan Asia Investment Co. Ltd. Nicholson Finance Ltd. Newquay Offshore Ltd. Ultra Lead Associated Ltd.
Mekanisme Pengendalian/ Hubungan Transaksi Kepemilikan Keuangan Konsolidasi Perantara Perantara Perantara Perantara Perantara Perantara Perantara Perantara Perantara Perantara
36
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
d.
Jumlah pokok kredit/baki debet untuk kredit yang dibeli dari BPPN, jumlahnya sama dengan harga yang dibayar melalui perusahaan konsorsium/perusahaan perantara, sehingga tidak terdapat penyisihan penghapusan kredit atau pendapatan yang ditangguhkan yang timbul dari transaksi pembelian kredit.
e.
Pendapatan bunga dan pendapatan lain yang diperoleh dari kredit yang dibeli dari BPPN sejak tanggal pembelian sampai dengan 30 Juni 2009 dan 2008 sebesar Rp 461.897 juta.
f.
Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, kredit yang dibeli dari BPPN telah memiliki perjanjian kredit baru.
g.
Tambahan penyediaan dana kepada debitur yang memiliki kredit yang dibeli dari BPPN adalah sebesar Rp 223.187 juta dan USD 2 juta pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008.
10. TAGIHAN ATAS SURAT BERHARGA YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (REVERSE REPO) Akun ini merupakan efek obligasi yang dibeli dengan janji dijual kembali untuk jangka waktu 1 sampai 94 hari pada tanggal 30 Juni 2009 dan 1 sampai 33 hari pada tanggal 30 Juni 2008 dengan perincian sebagai berikut: 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Rupiah Bank
Harga jual kembali Pendapatan bunga yang belum direalisasi Jumlah
-
17.267
-
(125) 17.142
8.000
480.608
8.000
4.614 485.222
Jumlah Penyisihan penghapusan
8.000 -
502.364 (172)
Jumlah - Bersih
8.000
Anak Perusahaan Harga jual kembali Pendapatan bunga yang belum direalisasi Jumlah
502.192
Kolektibilitas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 dikelompokkan lancar. Mutasi penyisihan penghapusan surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah sebagai berikut: 2009 Rp Juta
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Saldo akhir semester I
2008 Rp Juta 596
3.928
(596)
(3.756)
-
172
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali. 37
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Mutasi penyisihan kerugian tagihan akseptasi adalah sebagai berikut: 2009 Rp Juta
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Saldo akhir Semester I
2008 Rp Juta
39.200 (32.706)
8.934 (4.592)
6.494
4.342
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan tagihan akseptasi tersebut di atas adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.
13. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM
Persentase Kepemilikan (%) 2009 2008
2009 Rp Juta
Sekuritas Modal Ventura Lembaga Pembiayaan
29,00 20,00
20,00 20,00
106.680 -
2.000 -
Properti
46,00
46,00
79.539
79.615
186.219
81.615
Jenis Usaha Metode Ekuitas Bank PT Panin Sekuritas Tbk PT Epanin Dotcom PT Evergreen Finance (d/h PT Dai-ichi Kangyo Panin Finance) Anak Perusahaan PT Laksayudha Abadi Jumlah Metode Biaya Bank PT ANZ Panin Bank PT First Asia Capital (d/h PT Panin Capital) PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia PT Sarana Kalimantan Selatan Ventura Anak Perusahaan PT Asuransi Maipark Indonesia PT Kustodian Sentral Efek Indonesia PT Bursa Efek Indonesia
2008 Rp Juta
Perbankan Sekuritas
15,00 2,50
15,00 2,50
7.500 750
7.500 750
Lembaga Pembiayaan
9,33
9,33
625
625
Modal Ventura
1,04
1,04
40
40
Asuransi Sekuritas Sekuritas
1,69 -
1,69 0,50 0,80
761 -
761 300 195
9.676
10.171
Jumlah Jumlah Penyertaan Dalam Bentuk Saham Penyisihan Penghapusan
195.895 (10.779)
91.786 (10.157)
Jumlah Penyertaan Dalam Bentuk Saham - Bersih
185.116
81.629
39
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
PT Panin Sekuritas Tbk (PS) Pada bulan Juni dan Juli 2008, Bank telah menjual kepemilikannya atas saham PS sebesar 79.312.510 lembar saham sehingga kepemilikan Bank berubah dari 40,02% menjadi 29%,sehingga laporan keuangan PS tidak dikonsolidasikan karena Bank bukan lagi pemegang saham pengendali. PT Verena Oto Finance Tbk (VOF) Pada bulan Juni 2008, VOF melakukan Penawaran Umum Saham kepada masyarakat sebanyak 460.000.000 lembar saham dimana Bank membeli 294.138.000 lembar saham dan sekaligus menjadi pemegang saham terbesar VOF. Laporan keuangan VOF untuk periode yang berakhir 30 Juni 2009 telah dikonsolidasikan dengan Bank. PT Epanin Dotcom Pada bulan Juni 2009, Bank tidak lagi memiliki penyertaan di PT Epanin Dotcom. Saldo penyertaan dalam bentuk saham per 30 Juni 2009 dan 2008 berdasarkan kolektibilitas menurut Ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
Klasifikasi
2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Lancar Macet
195.270 625
91.161 625
Jumlah Penyisihan penghapusan
195.895 (10.779)
91.786 (10.157)
Bersih
185.116
81.629
Mutasi penyisihan penghapusan penyertaan sampai dengan semester I/tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut : 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan
10.064 715
8.122 2.035
Saldo akhir Semester I
10.779
10.157
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan penyertaan tersebut diatas adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penyertaan dalam bentuk saham.
40
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
14. AKTIVA TETAP DAN AKTIVA SEWA GUNA USAHA Rincian mutasi dan saldo aktiva tetap adalah sebagai berikut : 2009 1 Januari 2009 Rp Juta
Penambahan Rp Juta
Pengurangan Rp Juta
30 Juni 2009 Rp Juta
Reklasifikasi Rp Juta
Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Golongan I dan II Aktiva Sewa Guna Usaha Jumlah
541.231 1.124.297 954.134 1.260 2.620.922
5.805 11.529 120.474 137.808
(5.333) (5.333)
(3.975) 32.312 20 28.357
543.061 1.168.138 1.069.295 1.260 2.781.754
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Golongan I dan II Aktiva Sewa Guna Usaha Jumlah
353.997 594.797 341 949.135
31.668 90.895 109 122.672
(3.679) (3.679)
13.738 13.738
399.403 682.013 450 1.081.866
Jumlah Bersih
1.671.787
1.699.888
Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai Tanah Bangunan - net Jumlah
23.568 2.681 26.249 (14.300)
Penyisihan penghapusan
11.949
Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai Net
2008 1 Januari 2008 Rp Juta
Penambahan Rp Juta
Pengurangan Rp Juta
Reklasifikasi Rp Juta
30 Juni 2008 Rp Juta
Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Golongan I dan II Aktiva Sewa Guna Usaha Jumlah
513.880 1.065.404 702.554 1.260 2.283.098
5.626 14.826 112.405 132.857
2.996 2.996
-
519.506 1.080.230 811.963 1.260 2.412.959
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Golongan I dan II Aktiva Sewa Guna Usaha Jumlah Jumlah Bersih
292.419 426.181 77 718.677 1.564.421
30.438 89.352 139 119.929
1.633 1.633
-
322.857 513.900 216 836.973 1.575.986
Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai Tanah Bangunan - net Jumlah
17.822 22.688 40.510
Penyisihan penghapusan
(20.255) 20.255
Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai Net
41
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Beban penyusutan adalah 30 Juni tahun 2009 dan 2008.
Rp
122.288
juta
dan
Rp
107.703
juta
masing-masing
untuk
Pada tahun 2001, Bank melakukan penilaian kembali sebagian tanah dan bangunan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus 1998 dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-29/PJ.42/1998 tanggal 17 September 1998. Aktiva tetap yang dinilai kembali adalah aktiva tanah dan bangunan pada tanggal 31 Agustus 2001. Berdasarkan laporan penilai dari PT Kharisma Tridaya tanggal 26 Oktober 2001, dasar yang digunakan dalam penilaian kembali aktiva mencakup metode perbandingan data pasar untuk penilaian tanah dan metode kalkulasi biaya untuk penilaian bangunan. Pada tanggal 16 Nopember 2001, Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa dalam Surat Keputusan No. KEP-05/WPJ.06/KP.0404/2001. Selisih bersih penilaian kembali aktiva tetap sebesar Rp 750.708 juta setelah dikurangi pajak sebesar Rp 83.412 juta dikreditkan pada “Selisih penilaian kembali aktiva tetap”. Selisih penilaian kembali tersebut sebesar Rp 9.719 pada tahun 2005 dan Rp 34.909 juta pada tahun 2004 oleh Bank Indonesia. Koreksi tersebut dibukukan sebagai pengurangan aktiva tetap dan selisih penilaian kembali aktiva tetap dalam akun ekuitas. Pada tahun 1988, Bank menilai kembali aktiva tetap (kecuali tanah) yang diperoleh sampai dengan 12 September 1986 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 1986 tanggal 2 Oktober 1986 yang telah mendapat pengesahan dari Kepala Inspeksi Pajak Jakarta Pusat Lima dengan surat No. KEP-121/WPJ.03/KI.13/1988 tanggal 24 Maret 1988. Selisih penilaian kembali atas aktiva tetap ini sejumlah Rp 1.565 juta dikreditkan pada "Selisih penilaian kembali aktiva tetap". Pada awal penerapan PSAK 16 (Revisi 2007) nilai revaluasi aktiva tetap dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan saldo hasil penilaian kembali yang sebelumnya dicatat sebagai bagian dari ekuitas direklas ke saldo laba. Aktiva tetap Bank kecuali tanah telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran, kecurian dan resiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 2.420.450 juta dan USD 6 juta pada Semester I/tahun 2009 serta Rp 1.781.171 juta, USD 5 juta serta Euro 8 ribu pada semester I/tahun 2008. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan. Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo sampai dengan 2038. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Manajemen Bank dan anak perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat semua aktiva tetap masih lebih rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak diperlukan penurunan nilai aktiva tetap. Aktiva tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional direklasifikasi ke aktiva lain-lain agar sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku (catatan 16).
42
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
15. SINKING FUND UNTUK PELUNASAN OBLIGASI DAN OBLIGASI SUBORDINASI 2008 Rp Juta
Bank Obligasi Subordinasi Bank Panin I Tahun 2003 Anak Perusahaan Obligasi Clipan Finance Indonesia I Tahun 2003
-
5.250
Jumlah
5.250
Anak Perusahaan Merupakan penempatan deposito berjangka pada PT. Bank Mega Tbk yang dibatasi penggunaannya sehubungan dengan penerbitan obligasi CFI, yang merupakan 1 (satu) kali dari jumlah bunga obligasi yang harus dibayar untuk setiap periode pembayaran bunga obligasi. Deposito berjangka waktu 1 bulan. Tingkat bunga per semester I/tahun 2008 sebesar 7,50%.
16. AKTIVA LAIN-LAIN 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Bank Agunan yang diambil alih Aktiva tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional Uang muka pendirian cabang/capem Uang muka pembelian aktiva tetap Biaya Gratifikasi yang ditangguhkan Uang muka kepada pihak ketiga Pajak dibayar di muka Tagihan kepada pihak ketiga Uang jaminan kepada pihak ketiga Cadangan Aktiva Tetap yang belum digunakan Lainnya Anak Perusahaan Beban Ditangguhkan Piutang premi dan reasuransi - bersih Rekening nasabah Piutang nasabah Piutang lembaga kliring dan penjamin Lainnya Jumlah Dikurangi : Penyisihan penghapusan agunan yang diambil alih Jumlah
475.759 374.013 101.619 95.928 57.293 37.021 10.824 6.538 5.220 (95.081) 39.698
458.603 342.094 90.679 94.184 37.001 10.824 662 4.421 (39.638) 130.889
13.166 3.339 4.824
6.370 399.446 243.927 130.294 19.326
1.130.161
1.929.082
(159.323) 970.838
43
(80.282) 1.848.800
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit berupa surat berharga dalam bentuk saham, tanah, bangunan dan kendaraan yang telah diambil alih oleh Bank dan Anak Perusahaan. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, dalam agunan yang diambil alih termasuk surat berharga dalam bentuk saham yang diperdagangkan di bursa dengan nilai tercatat masing-masing Rp 316.436 juta dan Rp 378.321 juta, setelah dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai pasar masing-masing sebesar Rp 159.323 juta dan Rp 80.282 juta. Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih.
Aktiva Tetap yang Belum Digunakan Aktiva tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional merupakan tanah dan bangunan yang direncanakan untuk pembukaan cabang dan tempat kegiatan pendukung operasional Bank dan anak perusahaan. Manajemen berkeyakinan tidak terdapat penurunan nilai atas aktiva tetap yang belum digunakan.
Piutang Nasabah Piutang Nasabah merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan surat berharga dan jasa penasehat keuangan PT Panin Sekuritas Tbk. Transaksi nasabah yang belum dibayar pada hari ketiga setelah tanggal transaksi (T+3), akan dikenakan bunga sebesar 20%-25% per tahun.
Rekening Nasabah Merupakan tagihan PT Panin Sekuritas Tbk atas saldo kurang dari dana nasabah pihak ketiga sehubungan dengan transaksi perdagangan efek yang dilakukan oleh nasabah yang bersangkutan. Rekening Nasabah dijadikan jaminan atas obligasi yang diterbitkan PT Panin Sekuritas Tbk.
Piutang/Hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan Merupakan tagihan dan kewajiban PT Panin Sekuritas Tbk kepada PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sehubungan dengan perhitungan penyelesaian (settlement) transaksi perdagangan efek yang dilakukan oleh PT Panin Sekuritas Tbk di bursa efek. Hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan disajikan sebagai kewajiban lain-lain (catatan 25).
44
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
17. SIMPANAN Simpanan terdiri dari : 2009 Pihak Hubungan Istimewa Rp Juta Bank Giro Tabungan Deposito Berjangka Sub Jumlah Anak Perusahaan Giro Tabungan Deposito Berjangka Sub Jumlah Jumlah
2008
Pihak Ketiga Rp Juta
Jumlah Rp Juta
Pihak Hubungan Istimewa Rp Juta
Pihak Ketiga Rp Juta
Jumlah Rp Juta
24.676 19.872 410.244
10.524.294 9.298.470 30.335.904
10.548.970 9.318.342 30.746.148
78.438 13.610 442.136
8.169.569 7.485.713 19.444.867
8.248.007 7.499.323 19.887.003
454.792
50.158.668
50.613.460
534.184
35.100.149
35.634.333
-
3.595 95 42
3.595 95 42
-
8.422 9.972 99.857
8.422 9.972 99.857
-
3.732
3.732
-
118.251
118.251
454.792
50.162.400
50.617.192
534.184
35.218.400
35.752.584
a. Giro Merupakan simpanan dalam Rupiah maupun Valuta asing yang dapat diambil setiap saat, dengan rincian sebagai berikut: 2009 Rp Juta Pihak hubungan istimewa Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Sub Jumlah Pihak ketiga Bank Dollar Amerika Serikat Rupiah Dollar Singapura Dollar Australia Euro Yen Jepang Dollar Canada Poundsterling Inggris Dollar Selandia Baru Lainnya Sub Jumlah Anak Perusahaan Rupiah Jumlah
45
2008 Rp Juta
19.538 5.138
75.096 3.342
24.676
78.438
5.875.465 3.106.333 614.692 428.399 244.230 165.737 24.474 19.605 15.559 29.800
4.061.487 2.802.783 525.422 295.587 268.480 148.088 6.833 4.529 44.777 11.583
10.524.294
8.169.569
3.595
8.422
10.552.565
8.256.429
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 2009 Tingkat bunga rata-rata per semester I Rupiah Valuta asing
2008
4,49% 1,30%
3,71% 1,78%
Pada Semester I/tahun 2009 dan 2008 giro yang diblokir masing-masing sebesar Rp 56.203 juta dan Rp 29.355 juta.
b. Tabungan Merupakan tabungan dari masyarakat dalam Rupiah dengan rincian sebagai berikut : 2009 Rp Juta Rupiah Bank Tabungan Panin Tabungan Bisnis Panin Tabanas Tabungan Junior Panin Tabanas Online Tabungan Rencana Panin Sub Jumlah Anak Perusahaan Tabungan Harfa Tabungan Pegawai Sub Jumlah Jumlah Tingkat bunga rata-rata per Juni
2008 Rp Juta
6.610.077 2.385.595 180.593 120.957 11.629 9.491
7.303.555 161.310 26.942 7.516 -
9.318.342
7.499.323
95 -
9.876 96
95
9.972
9.318.437
7.509.295
4,62%
3,73%
Pada Semester I/tahun 2009 dan 2008 tabungan yang diblokir masing-masing sebesar Rp 66.886 juta dan Rp 29.287 juta.
46
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
c. Deposito berjangka Merupakan simpanan berjangka dari nasabah dalam Rupiah dan valuta asing. Rinciannya adalah sebagai berikut : 2009 Rp Juta Pihak hubungan istimewa Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat
265.406 144.838
406.510 35.626
410.244
442.136
27.617.857 2.337.360 227.987 76.110 67.263 6.015 3.312
17.321.958 1.864.446 95.826 57.180 104.261 1.196
30.335.904
19.444.867
42
99.857
30.746.190
19.986.860
Sub Jumlah Pihak ketiga Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Australia Euro Dollar Singapura Dollar Selandia Baru Lainnya Sub Jumlah Anak Perusahaan Rupiah Jumlah
2008 Rp Juta
2009
Tingkat bunga rata-rata semester I Rupiah Valuta asing
2008
10,48% 2,99%
7,68% 3,29%
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu:
Rupiah Rp Juta
2009 Valuta asing Rp Juta
Jumlah Rp Juta
Rupiah Rp Juta
2008 Valuta asing Rp Juta
Jumlah Rp Juta
1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan
22.572.277 3.950.043 1.339.520 21.465
2.464.542 220.248 178.095 -
25.036.819 4.170.291 1.517.615 21.465
14.098.829 2.116.149 1.591.776 21.571
2.062.089 46.299 50.147 -
16.160.918 2.162.448 1.641.923 21.571
Jumlah
27.883.305
2.862.885
30.746.190
17.828.325
2.158.535
19.986.860
Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar Rp 1.463.394 juta dan Rp 913.577 juta.
47
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
18. SIMPANAN DARI BANK LAIN Simpanan dari bank lain merupakan simpanan dari pihak ketiga, terdiri dari : 2009 Valuta asing Rp Juta
Rupiah Rp Juta Pihak hubungan istimewa Bank Giro Pihak ketiga Bank Giro Deposito berjangka Call money Sub jumlah Anak Perusahaan Deposito berjangka Jumlah
a.
2008 Valuta asing Rp Juta
Jumlah Rupiah Rp Juta
Rp Juta
Jumlah Rp Juta
18.081
-
18.081
12.390
-
12.390
49.258 661.753 1.815.000
773 199.046
50.031 661.753 2.014.046
31.894 602.231 2.424.000
192 92.200 488.660
32.086 694.431 2.912.660
2.544.092
199.819
2.743.911
3.070.515
581.052
3.651.567
-
-
-
1.153
-
1.153
2.544.092
199.819
2.743.911
3.071.668
581.052
3.652.720
Giro Tingkat bunga rata-rata untuk giro Rupiah dan Valuta asing masing-masing sebesar 3,23% dan 1,13% untuk semester I/tahun 2009 serta 2,32% dan 0,81% untuk semester I/tahun 2008.
b. Deposito Berjangka Jangka waktu Deposito Rupiah dan Valuta Asing adalah 7 hari sampai dengan 12 bulan, dengan tingkat suku bunga Rupiah sebesar 8,32% dan 8,02% pada semester I/tahun 2009 dan 2008 serta untuk Valuta asing sebesar nihil dan 3,5% pada semester I/tahun 2009 dan 2008. c.
Call Money Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, jangka waktu call money Rupiah masing-masing 1 sampai dengan 35 hari dan 1 sampai 32 hari dengan tingkat bunga rata-rata sebesar 6,99% dan 8,65% dan untuk jangka waktu call money valuta asing adalah 1 hari dan 1 sampai dengan 30 hari dengan tingkat bunga rata-rata sebesar 0,12% dan 2,43% untuk semester I/tahun 2009 dan 2008.
19. SURAT BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI 2009
Jenis
Jangka Waktu
Tanggal jatuh tempo
Nilai Nominal
Beban bunga yang belum diamortisasi
Nilai Bersih
Bank Pihak ketiga FR 0047 FR 0044 FR 0030
7 Hari 14 Hari 14 Hari
06-Jul-09 14-Jul-09 14-Jul-09
Jumlah
48
506.955 304.058 202.573
496 788 525
506.459 303.270 202.048
1.013.586
1.809
1.011.777
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
20. KEWAJIBAN DERIVATIF Kewajiban derivatif untuk semester I/tahun 2009 dan 2008 adalah sebesar Rp 23.091 juta dan Rp 15.404 juta. 2009
Nilai pasar dari kontrak Transaksi
Beli Rp Juta
Kewajiban derivatif Kewajiban Rp Juta
Jual Rp Juta
Pihak ketiga Swap Forward
841.178 24.256
818.289 24.054
22.889 202
Jumlah
865.434
842.343
23.091
2008
Nilai pasar dari kontrak Transaksi
Beli Rp Juta
Kewajiban derivatif Kewajiban Rp Juta
Jual Rp Juta
Pihak ketiga Swap Forward
1.169.920 89.548
1.155.551 88.513
14.369 1.035
Jumlah
1.259.468
1.244.064
15.404
21. KEWAJIBAN AKSEPTASI Kewajiban Akseptasi merupakan kewajiban kepada bank lain. 2009 Rp Juta Rupiah Valuta asing Kewajiban Akseptasi - Bersih
2008 Rp Juta
216.936 368.414 585.350
79.246 354.686 433.932
Kewajiban Akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:
Rupiah Rp Juta Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 s/d 3 bulan Lebih dari 3 s/d 6 bulan Lebih dari 6 s/d 12 bulan Jumlah
11.636 205.300 216.936
2009 Valuta asing Rp Juta 4.948 125.142 201.523 36.801 368.414
49
Jumlah Rp Juta 16.584 125.142 406.823 36.801 585.350
Rupiah Rp Juta 79.246 79.246
2008 Valuta asing Rp Juta 17.602 161.884 162.388 12.812 354.686
Jumlah Rp Juta 17.602 161.884 241.634 12.812 433.932
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
22. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN 2009 Rp Juta Bank Obligasi Bank Panin II tahun 2007 Anak Perusahaan PT Clipan Finance Indonesia Tbk Obligasi Clipan Finance Indonesia I tahun 2003 PT Panin Sekuritas Tbk Obligasi Panin Sekuritas I tahun 2003 Obligasi Panin Sekuritas II tahun 2005 Obligasi Panin Sekuritas III tahun 2007 Jumlah Obligasi yang dibeli kembali *) Diskonto yang belum diamortisasi Bersih
2008 Rp Juta
1.650.000
1.650.000
-
150.000
1.650.000 (148.926) (3.498)
100.000 200.000 2.100.000 (67.816) (7.042)
1.497.576
2.025.142
*) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Bank dan Anak Perusahaan lainnya dengan tujuan untuk dijual kembali.
Bank Obligasi yang diterbitkan oleh Bank adalah sebagai berikut:
Nilai nominal Seri A Seri B
2009
2008
Rp Juta
Rp Juta
50.000 1.400.000 200.000 1.650.000
Seri C Obligasi yang beredar
(148.926) (3.498)
Obligasi yang dibeli kembali *) Diskonto yang belum diamortisasi Bersih
1.497.576
Tingkat bunga rata-rata per tahun
10,50%
50.000 1.400.000 200.000 1.650.000 (26.500) (4.469) 1.619.031 10,50%
*) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Bank dan Anak Perusahaan lainnya dengan tujuan untuk dijual kembali.
50
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Obligasi Bank Panin II tahun 2007 Merupakan Obligasi Bank Panin II tahun 2007 dengan tingkat bunga tetap, dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.650 milyar. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan diterbitkan Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai bukti hutang kepada Pemegang Obligasi. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah Pokok Obligasi dan terdiri dari 3 seri : 1. Obligasi Seri A : Jumlah pokok sebesar Rp. 50.000.000.000,- dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun. 2. Obligasi Seri B : Jumlah pokok sebesar Rp. 1.400.000.000.000,- dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,75% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun. 3. Obligasi Seri C : Jumlah pokok sebesar Rp. 200.000.000.000,- dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 11% per tahun dengan jangka waktu 7 tahun. − Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok Obligasi. − Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 bulan, sesuai dengan tanggal pembayaran pertama akan dilakukan pada tanggal 19 September 2007 sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi Seri A akan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010. − Obligasi Seri B akan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012. − Obligasi Seri C akan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2014. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 19 September 2007 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010 untuk Seri A, tanggal 19 Juni 2012 untuk Seri B dan tanggal 19 Juni 2014 untuk Seri C. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT PEFINDO No. 155/PEF-Dir/IV/2007 tanggal 5 April 2007, Obligasi Bank Panin II tahun 2007 mendapat peringkat idA dan berdasarkan pemeringkatan PT Fitch Rating Indonesia No. RC06/DIR/IV/2007 tanggal 9 April 2007, Obligasi Bank Panin II tahun 2007 mendapat peringkat AA-. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No. 068/PEF-Dir/II/2008 tanggal 1 Februari 2008, Obligasi Bank Panin II tahun 2007 mendapat peringkat idA+ untuk periode 31 Januari 2008 sampai dengan 1 Februari 2009. Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadual.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI) CFI telah menerbitkan obligasi sebagai berikut:
2008 Rp Juta Nilai nominal Obligasi Clipan Finance Indonesia I Tahun 2003
150.000
Obligasi yang beredar Obligasi yang dibeli kembali *) Diskonto yang belum diamortisasi
150.000 (9.305) (239)
Bersih
140.456
*) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Bank dan Anak Perusahaan lainnya dengan tujuan untuk dijual kembali. 51
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Obligasi Clipan Finance Indonesia I tahun 2003 “Obligasi Clipan Finance I Tahun 2003 “ nilai nominal Rp 150.000 juta, jangka waktu lima (5) tahun sampai dengan tanggal 19 Nopember 2008 dengan tingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun. Penerbitan obligasi tersebut telah memperoleh pernyataan efektif dari ketua Bapepam berdasarkan Surat No. S-2740/PM/2003 tanggal 10 Nopember 2003 dan dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 20 Nopember 2003. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 bulan mulai tanggal 19 Pebruari 2004, sampai dengan 19 Nopember 2008. Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang lancar Clipan yang jumlahnya tidak kurang dari 100% dari pokok obligasi yang terhutang, apabila terjadi kekurangan maka Clipan wajib menambah jaminan dengan menggunakan cash collateral yang ditempatkan pada instrumen yang disepakati oleh Wali Amanat dan Clipan. Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Kasnic Credit Rating Indonesia dalam laporannya No. 163/Kasnic/RD/6/2006 tanggal 8 Juni 2006 telah memperoleh peringkat A (Single A). Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Moody’s Indonesia pada tanggal 12 Juni 2007, Obligasi Clipan Finance Indonesia I Tahun 2003 memperoleh peringkat A2.id (stable outlook). Berdasarkan perjanjian dengan Wali amanat, Clipan diwajibkan menyediakan dana pada rekening yang disetujui oleh Wali Amanat, minimal sebesar 1 kali dari jumlah bunga obligasi yang harus dibayar untuk setiap periode pembayaran bunga obligasi (Catatan 15). Pada tahun 2008, seluruh hutang obligasi telah dilunasi oleh Clipan.
PT Panin Sekuritas Tbk (PS)
2008 Rp Juta
Nilai nominal Obligasi Panin Sekuritas I tahun 2003 Obligasi Panin Sekuritas III tahun 2007 Obligasi yang dibeli kembali *) Diskonto yang belum diamortisasi
100.000 200.000 (32.011) (2.334)
Bersih
265.655
*) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Bank dan Anak Perusahaan lainnya dengan tujuan untuk dijual kembali
a. Obligasi Panin Sekuritas I tahun 2003 “Obligasi Panin Sekuritas I Tahun 2003” nilai nominal sebesar Rp 100.000 juta, jangka waktu 5 tahun sampai dengan 18 September 2008 dan dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 14,25% per tahun. Penerbitan Obligasi tersebut telah memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam berdasarkan surat No. S-2222/PM/2003 tanggal 8 September 2003 dan dicatat pada Bursa Efek Surabaya tanggal 19 September 2003.
52
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Pembayaran bunga setiap 3 bulan, dimulai 18 Desember 2003 dan terakhir tanggal 18 September 2008 yang merupakan pelunasan pokok obligasi. PT Panin Sekuritas Tbk dapat melakukan pembelian kembali obligasi yang belum jatuh tempo setelah berumur 1 tahun sejak penerbitan. Hak pemegang Obligasi adalah pari passu tanpa hak preferen dengan hak – hak kreditur PT Panin Sekuritas Tbk lainnya, baik yang ada sekarang maupun dikemudian hari. PT Panin Sekuritas Tbk tidak membentuk penyisihan dana pelunasan pokok obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil emisi sesuai dengan rencana penggunaan emisi. Berdasarkan pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Moody’s Indonesia pada tanggal 29 Maret 2007 obligasi Panin Sekuritas I tahun 2003 memperoleh peringkat A1.id ( Single A+).
b.
Obligasi Panin Sekuritas III tahun 2007 Obligasi Panin Sekuritas III tahun 2007 nilai nominal sebesar Rp 200.000 juta, jangka waktu 5 tahun sampai dengan 15 Juni 2012 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,75% per tahun. Penerbitan Obligasi tersebut telah memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam berdasarkan surat No. S2710/BL/2007 tanggal 7 Juni 2007. Obligasi tersebut seluruhnya dicatat pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 12 Juni 2007. Pembayaran Bunga setiap 3 bulan, dimulai 19 September 2007 dan terakhir tanggal 15 Juni 2012 yang merupakan pelunasan pokok obligasi. Obligasi ini dijamin dengan portofolio efek dan/atau piutang marjin dan/atau kas dan setara kas dengan nilai sekurang-kurangnya 100% dari nilai pokok Obligasi yang terhutang dengan ketentuan sekurang-kurangnya 50% dari jumlah pokok Obligasi yang terhutang selambat-lambatnya pada tanggal emisi dan menjadi sekurang-kurangnya 100% dari nilai pokok Obligasi yang terhutang selambat-lambatnya 3 bulan sejak tanggal emisi. Berdasarkan pemeringkatan yang dilakukan oleh PT. Moody’s Indonesia pada tanggal 29 Maret 2007, Obligasi Panin Sekuritas III tahun 2007 memperoleh peringkat A+.
53
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
23. PINJAMAN YANG DITERIMA Merupakan pinjaman yang diterima Bank dalam mata uang Rupiah dan Valuta asing dari Bank Indonesia, Departemen Keuangan dan bank lain dengan rincian sebagai berikut:
Jangka Waktu Bank Rupiah Bank Indonesia Pinjaman dari Departemen Keuangan Valuta Asing Pinjaman dari bank lain Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank
2009 Tingkat bunga %
13 - 15 tahun
5,00 1,50
100 70
3 bulan 5 tahun
2,01 4,52
510.375 510.375
Sub jumlah Clipan PT Bank PT Bank PT Bank PT Bank
1.020.920 Central Asia Tbk - Rupiah Mandiri Tbk - Rupiah Victoria Tbk - Rupiah Sinarmas Tbk - Rupiah
Verena PT Bank Negara Indonesia Tbk - Rupiah PT Bank Resona Perdania Tbk - Rupiah PT Bank Victoria Tbk - Rupiah PT Bank Sinarmas Tbk - Rupiah PT BCA Finance - Rupiah
3 tahun 1 - 3 tahun 3 tahun 3 tahun
10,50 - 13,50 10,50 - 15,00 11,00 - 15,00 10,5
129.055 99.737 20.278 19.436
1 tahun 3 tahun 1 tahun 1 tahun 3 tahun
14,50 - 15,50 11,75 13,50 16,00 11,76
372.466 27.450 24.617 5.000 3.113
Jumlah
1.722.072
Jangka Waktu Bank Rupiah Bank Indonesia Pinjaman dari Departemen Keuangan Valuta Asing Pinjaman dari bank lain Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank
2008 Tingkat bunga %
5,00 1,50
130 89
3 - 6 bulan 5 tahun
3,67 5,30
1.383.000 184.400 1.567.619
Central Asia Tbk - Rupiah Mandiri Tbk - Rupiah Sinarmas Tbk- Rupiah Victoria Tbk - Rupiah
Pansek PT Bank Mandiri Tbk - Rupiah PT Bank Permata Tbk - Rupiah Verena PT Bank PT Bank PT Bank PT Bank PT Bank
Jumlah Rp Juta
20 tahun 13 - 15 tahun
Sub Jumlah Clipan PT Bank PT Bank PT Bank PT Bank
Jumlah Rp Juta
Negara Indonesia Tbk - Rupiah Resona Perdania Tbk - Rupiah Sinarmas Tbk- Rupiah Akita - Rupiah Victoria Tbk - Rupiah
1 - 3 tahun 1 - 3 tahun 1 - 3 tahun 1 - 3 tahun
11,75 - 13,50 12,75 - 17,75 10,50 11,00
195.278 180.691 28.569 19.444
7 hari 7 hari
10,25 11,00
23.000 60.000
1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun
12,00 11,75 11,00 13,00 13,25
401.077 44.112 40.000 9.960 1.449
Sub Jumlah
1.003.580
Jumlah
2.571.199
54
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Bank a. Pinjaman dari Bank Indonesia merupakan kredit likuiditas dalam rangka kredit investasi kecil (KIK eks. Bank Dunia dan KIK massal), kredit pemilikan rumah sederhana (KPRS) dan kredit Koperasi Kepada Para Anggota (KKPA) dan penerimaan pinjaman dalam rangka Agricultural Financing Project (AFP). b. Pinjaman dari Departemen Keuangan merupakan pinjaman untuk KPRS. c. Rincian pinjaman dari bank lain dalam Dollar Amerika Serikat sebagai berikut:
2009 Jenis pinjaman
Jumlah fasilitas
Jatuh tempo
Tingkat Bunga
Jumlah Rp Juta
Barclays Bank, London - Caymand Island
USD
50.000.000
17-Jul-09
2,01%
Jumlah / Total
510.375 510.375
2008 Jenis pinjaman
Jumlah fasilitas
Jatuh tempo
Tingkat Bunga
Jumlah Rp Juta
Barclays Bank, London - Cayman Island
USD
50.000.000
17-Jul-08
3,62%
Credit Suisse, Zurich - Cayman Island
USD
10.000.000
23-Jul-08
3,86%
461.000 92.200
Wachovia Bank, Miami - Cayman Island
USD
20.000.000
19-Agust-08
3,63%
184.400 184.400
Bank of New York,SP - Cayman Island
USD
20.000.000
21-Agust-08
3,73%
Credit Suisse, Zurich - Cayman Island
USD
10.000.000
22-Agust-08
3,72%
92.200
Wachovia Bank, Miami - Cayman Island
USD
10.000.000
23-Sep-08
3,28%
92.200
JP Morgan Spr - Cayman Island
USD
20.000.000
26-Sep-08
3,66%
184.400
Wachovia Bank, Miami - Cayman Island
USD
10.000.000
19-Des-08
3,88%
92.200
Jumlah / Total
1.383.000
d Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non-bank Pada tanggal 14 Maret 2006 Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari DEGDeutsche Investitionsund Entwicklungsgesellschaft mbH yang merupakan anggota dari KFW Bankenggrouppe sebesar US$ 20 juta, jatuh tempo 15 Maret 2011 dengan tingkat suku bunga LIBOR 6 bulan plus 2,6% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sesuai dengan surat No.8/51/Dlnt tanggal 2 Maret 2006.
55
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Clipan a.
PT Bank Central Asia Tbk Pada tanggal 8 April 2004, Clipan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000 juta dari PT Bank Central Asia Tbk dalam bentuk fasilitas Installment Loan. Clipan memberikan jaminan berupa piutang yang berasal dari utang pokok pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit. Berdasarkan surat BCA No. 412/BMK/2004 tanggal 17 Mei 2004, suku bunga pinjaman sebesar 12,5% per tahun untuk jangka waktu 12 bulan, 13% per tahun untuk jangka waktu 24 bulan dan 13,5% per tahun untuk jangka waktu 36 bulan. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No.1259/GBK/2006 tanggal 20 Oktober 2006 dari PT Bank Central Asia Tbk, Clipan mendapatkan fasilitas kredit installment Loan 2 dengan jumlah maksimum Rp 100.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku bunga 13,5% flat serta biaya provisi sebesar 0,75% flat sekali bayar sesuai dengan plafon kredit. Jaminan atas fasilitas kredit ini adalah piutang pembayaran (bersih) milik Clipan senilai 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No.1585/GBK/2007 tanggal 23 Oktober 2007 dari PT Bank Central Asia Tbk, Clipan mendapatkan fasilitas kredit installment Loan 3 dengan jumlah maksimum Rp 200.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku bunga 10,5% flat serta biaya provisi sebesar 0,75% flat sekali bayar sesuai dengan plafon kredit. Jaminan atas fasilitas kredit ini adalah piutang pembayaran (bersih) milik Clipan senilai 105% dari jumlah Hutang pokok fasilitas kredit.
b.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pada tanggal 25 Januari 2006, Clipan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp 200.000 juta dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dalam bentuk fasilitas KMK Revolving dengan aflopend per batch disbursement sebagai tambahan modal kerja untuk pembiayaan alat berat dan/atau kendaraan bermotor merk Mitsubishi. Tingkat bunga tetap ditentukan berdasarkan jangka waktu pelunasan yaitu sebesar 17 % per tahun untuk jangka waktu 12 bulan, 17,25% per tahun untuk jangka waktu 24 bulan dan 17,75% per tahun untuk jangka waktu 36 bulan. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang kepada end user Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit (SPPK) No.CBC.OTO/105/2006 jangka waktu fasilitas kredit diperpanjang menjadi 4,5 tahun terhitung sejak 27 Januari 2006 sampai dengan 26 Juli 2010. Tingkat bunga per tahun untuk kendaraan (mobil) dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun, dan 3 tahun masing-masing sebesar 15%, 15,25% dan 15,50%. Sedangkan tingkat bunga pertahun untuk alat berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 15,50%, 15,75% dan 16%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 22 Nopember 2006. Berdasarkan Surat No. CBC.OTO/042/2007 tanggal 9 Oktober 2007; tingkat bunga per tahun untuk kendaraan (mobil) dan alat berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 10,5%, 10,75% dan 11%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 10 Oktober 2007. Berdasarkan surat No. CBC.OTO/773/VI/2008 tertanggal 12 Juni 2008, tingkat suku bunga per dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 12,75% , 13% dan 13,25%. Perubahan tingkat suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak tanggal 16 Juni 2008. Berdasarkan surat No. CBC.OTO/1508/IX/2008 tertanggal 19 September 2008, tingkat suku bunga per dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 13,25% , 13,75% dan 14,50%. Perubahan tingkat suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak tanggal 1 Oktober 2008.
56
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
c.
PT Bank Sinarmas Berdasarkan perjanjian kredit no. 27 tertanggal 21 Januari 2008, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk fasilitas term loan sebesar Rp 30.000 juta dengan batas waktu penarikan 6 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit. Tingkat suku bunga bersifat tetap sebesar 10,5% untuk tahun pertama sedangkan tahun kedua dan ketiga akan ditentukan kemudian. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang yang diberikan sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit.
d.
PT Bank Victoria International Tbk Berdasarkan perjanjian kredit dengan memakai Jaminan No. 90 tanggal 29 April 2008, Clipan memperoleh fasilitas kredit modal kerja berupa line limit dalam bentuk Pinjaman Tetap Dengan Angsuran (PTDA) revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun sebesar Rp 30.000 juta dengan tingkat suku bunga bersifat fixed sebesar 11% per tahun selama jangka waktu PTDA yang ditetapkan pada saat penarikan. Pemberian PTDA ini maksimal 95% dari piutang usaha yang dijaminkan.
Verena a.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Pada tanggal 22 Maret 2005 dan 12 Juni 2007, Verena memperoleh tambahan fasilitas kredit masingmasing sebesar Rp 50.000 juta dan Rp 500.000 juta diluar kredit konsumen kemitraan pola channeling sebesar Rp 100.000 juta. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan berkisar antara 12.80% sampai 18% dan antara 12,50% sampai 14% masing-masing untuk periode yang berakhir tanggal 30 April 2009 dan 2008. Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Verena sebesar 100% dari saldo fasilitas pinjaman. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan, VOF bertanggung jawab untuk, antar lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF akan menanggung seluruh risiko kerugian yang terkait dengan pembiayaan yang diberikan sesuai dengan perjanjian tersebut (with recourse) dan membukukan piutang pembiayaan konsumen tersebut pada laporan keuangan VOF. VOF juga diharuskan untuk membentuk penyisihan piutang raguragu sebesar 1,25% dari jumlah piutang yang dibiayai melalui BNI. Perjanjian kerjasama ini telah diubah beberapa kali sehubungan dengan perpanjangan atas fasilitas pinjaman tersebut, terakhir pada tanggal 27 November 2008. Fasilitas kredit yang diperoleh menjadi Rp 530.000 juta dan jangka waktu perjanjian kredit adalah 12 bulan sejak penandatanganan perubahan amandemen perjanjian kredit. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh VOF.
b. PT Bank Sinarmas Pada tanggal 16 Maret 2006, VOF mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman (demand loan) dengan PT Bank Sinarmas dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sejumlah Rp 20.000 juta. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar 11% dan berkisar antara 14% sampai 17,75% masingmasing pada tahun 2008 dan 2007 dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VOF sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman. Pada tanggal 10 April 2008, VOF memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sejumlah Rp 20.000 juta sehingga jumlah maksimum fasilitas menjadi Rp 40 milyar dan akan jatuh tempo pada tanggal 20 Maret 2009. Fasilitas ini mewajibkan VOF untuk memberikan pemberitahuan secara tertulis terlebih dahulu mengenai aktiva yang dijaminkan untuk hutang dalam perjanjian apabila VOF akan mengadakan perjanjian pinjaman dengan bank, badan kredit atau orang lain. 57
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
c.
PT Bank Resona Perdania Pada tanggal 4 Februari 2008, Verena mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Resona Perdania dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sejumlah Rp 50 milyar. Tingkat suku bunga fasilitas sebesar tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) + 3,75% dan dijamin dengan tagihan piutang Perusahaan kepada pihak ketiga minimal sebesar 100% saldo fasilitas pinjaman dari Resona. Perjanjian diaktakan dengan Akta Notaris Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., No.27 tanggal 17 April 2008 dan akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 25 Maret 2011. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh VOF.
d.
PT Bank Victoria International Tbk Pada tanggal 3 Oktober 2003, VOF mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman dengan PT Bank Victoria International Tbk (Victoria) dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sejumlah Rp 5 milyar. Perjanjian ini terdiri dari fasilitas cerukan dan demand loan, dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman masingmasing sejumlah Rp 1 milyar dan Rp 4 milyar. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar 17% dan 14% masing-masing pada tahun 2008 dan 2007, dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VOF sebesar 125% dari saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 6 Oktober 2004 akan tetapi telah diperpanjang untuk satu tahun berikut. VOF mengadakan beberapa kali perubahan perjanjian pinjaman dengan Victoria untuk meningkatkan jumlah maksimum fasilitas pinjaman dari fasilitas cerukan sampai menjadi Rp 7.500 juta.
e.
PT BCA Finance Pada tanggal 26 September 2008, VOF mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan PT BCA Finance. Fasilitas kredit tersebut akan digunakan oleh Perusahaan untuk keperluan pembelian atau penyediaan kendaraan untuk karyawan. Jangka waktu perjanjian kredit tersebut adalah selama 36 bulan, dimulai dari tanggal 26 September 2008 sampai dengan 26 Agustus 2011 dengan tingkat suku bunga efektif sebesar 11.75% per tahun. Total fasilitas yang diberikan adalah Rp 6.146 juta dengan pembayaran uang muka Rp 1.229 juta. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayakan. Denda yang diberikan atas keterlambatan angsuran adalah sebesar 0,2% per hari dari angsuran yang tertunggak. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh VOF.
58
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
25. KEWAJIBAN LAIN-LAIN 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Bank Setoran jaminan Kewajiban manfaat pekerja Pendapatan yang diterima dimuka Kewajiban kepada pihak ketiga Rekening antar kantor Selisih nilai pemb TR Bond Hadiah undian Magna Transaksi credit card Setoran angsuran pinjaman dalam proses penyelesaian Deviden yang belum dibayar Lainnya Anak Perusahaan Premi yang belum merupakan pendapatan Deffered Premium Estimasi klaim retensi sendiri Kewajiban manfaat pekerja Hutang nasabah Hutang lembaga kliring dan penjamin Rekening nasabah Lainnya Jumlah
76.452 51.531 48.857 31.019 17.878 7.320 5.499 745
70.772 46.427 49.334 16.806 6.839 5.382 2.933
10 180 1.405
284 233 970
82.451 54.019 36.906 17.342 -
84.117 19.163 12.042 566.786
45.492
105.769 24.197 140.863
477.106
1.152.917
Setoran Jaminan Merupakan setoran jaminan transaksi L/C, bank garansi dan sewa safe deposit. Pendapatan Diterima di muka Merupakan pendapatan provisi kredit yang diterima dan belum diamortisasi dan pendapatan bunga diterima di muka. Setoran Angsuran Pinjaman dalam Proses Penyelesaian Setoran Angsuran Pinjaman dalam Proses Penyelesaian merupakan titipan dari nasabah atas penyelesaian kredit yang diberikan yang sampai pada tanggal neraca secara legal masih dalam penyelesaian. Premi yang belum merupakan pendapatan Merupakan premi yang belum merupakan pendapatan AMAG, yang dihitung secara agregatif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 424/KMK.06/2003, yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 bulan dan 10% dari pemi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan. Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto. 60
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Rekening Nasabah Merupakan saldo lebih dari nasabah pihak ketiga sehubungan dengan transaksi penjualan efek oleh nasabah PT Panin Sekuritas Tbk. Hutang Nasabah Merupakan hutang PT Panin Sekuritas Tbk kepada nasabah atas transaksi efek.
26. OBLIGASI SUBORDINASI - BERSIH Merupakan obligasi subordinasi yang diterbitkan oleh Bank dengan perincian sebagai berikut: 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Nilai nominal Obligasi yang dibeli kembali *) Diskonto yang belum diamortisasi
1.500.000 (9.396)
1.500.000 (2.580) (11.737)
Bersih
1.490.604
1.485.683
Tingkat bunga rata-rata per tahun
11,6%
11,6%
*) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh anak perusahaan dengan tujuan untuk dijual kembali dan diperdagangkan. a. Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 Pada tanggal 9 April 2008 Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 sebesar Rp 1,5 triliun. Wali amanat dari penerbitan obligasi subordinasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Obligasi subordinasi berjangka waktu 10 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 9 April 2018 atau dalam jangka waktu lebih awal yaitu pada tanggal 9 April 2013 jika dilaksanakan opsi beli. Tingkat bunga obligasi subordinasi menggunakan tingkat bunga tetap sebesar 11,6% per tahun untuk tahun ke-1 sampai dengan ke-5, dan sebesar 20,6% per tahun untuk tahun ke-6 sampai ke-10. Bank mempunyai hak untuk melakukan pelunasan awal seluruh pokok obligasi subordinasi melalui wali amanat (opsi beli) pada ulang tahun ke-5 sejak tanggal emisi, setelah memperoleh persetujuan Bank Indonesia. Bunga obligasi subordinasi ini dibayarkan setiap semesteran mulai 9 Juli 2008 dan terakhir pada tanggal 9 April 2018, atau tanggal yang lebih awal jika terjadi opsi beli pada ulang tahun tanggal emisi tahun ke-5. Dalam hal terjadi penutupan usaha, pembagian harta kekayaan Bank hasil Likuidasi untuk pembayaran jumlah terhutang oleh Bank kepada pemegang obligasi subordinasi hanya akan dibayarkan setelah dipenuhinya seluruh kewajiban pembayaran Bank kepada hutang senior. Hak tagih sehubungan dengan obligasi subordinasi menempati peringkat paripassu tanpa preferensi di antara para pemegang obligasi subordinasi tetapi menempati prioritas terhadap hak tagih para pemegang semua kelompok modal sendiri Bank termasuk para pemegang saham preferen Bank (jika ada). Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Februari 2008 No. 070/PEF-DIR/II/2008, peringkat obligasi subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah id A (Single A) untuk periode 31 Januari 2008 sampai dengan 1 Februari 2009 sedangkan berdasarkan surat PT Fitch Rating Indonesia tanggal 61
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
10 Maret 2008 No. RC01/DIR/III/2008 peringkat obligasi subordinasi bank Panin II Tahun 2008 adalah A+ (Single A). b. Obligasi Subordinasi Bank Panin I Tahun 2003 Pada tanggal 5 Juni 2003 Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Bank Panin I Tahun 2003 sebesar Rp 1,3 triliun. Wali amanat dari penerbitan obligasi subordinasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Obligasi subordinasi berjangka waktu 10 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 18 Juni 2013 atau dalam jangka waktu lebih awal jika dilaksanakan opsi beli. Tingkat bunga obligasi subordinasi menggunakan tingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun untuk tahun ke-1 sampai dengan ke-5, dan sebesar 23% per tahun untuk tahun ke-6 sampai ke-10. Bank mempunyai hak untuk melakukan pelunasan awal seluruh pokok obligasi subordinasi melalui wali amanat (opsi beli) pada ulang tahun ke-5 sejak tanggal emisi, setelah memperoleh persetujuan Bank Indonesia. Bunga obligasi subordinasi ini dibayarkan setiap semesteran mulai 18 September 2003 dan terakhir pada tanggal 18 Juni 2013, atau tanggal yang lebih awal jika terjadi opsi beli pada ulang tahun tanggal emisi tahun ke-5. Dalam hal terjadi penutupan usaha, pembagian harta kekayaan Bank hasil Likuidasi untuk pembayaran jumlah terhutang oleh Bank kepada pemegang obligasi subordinasi hanya akan dibayarkan setelah dipenuhinya seluruh kewajiban pembayaran Bank kepada hutang senior. Hak tagih sehubungan dengan obligasi subordinasi menempati peringkat paripassu tanpa preferensi di antara para pemegang obligasi subordinasi tetapi menempati prioritas terhadap hak tagih para pemegang semua kelompok modal sendiri Bank termasuk para pemegang saham preferen Bank (jika ada). Dalam perjanjian perwaliamanatan Bank tidak diwajibkan membentuk sinking fund untuk pelunasan obligasi subordinasi, namun Bank Indonesia meminta Bank untuk membentuk sinking fund dalam rangka perencanaan sumber dana pengembalian obligasi subordinasi. Bank membentuk sinking fund dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia atau obligasi Pemerintah atau instrumen lainnya yang mudah dicairkan. Dana tersebut disajikan pada akun sinking fund untuk pelunasan obligasi subordinasi. Dalam perjanjian perwaliamanatan Bank tidak diwajibkan membentuk sinking fund untuk pelunasan obligasi subordinasi, namun Bank Indonesia meminta Bank untuk membentuk sinking fund dalam rangka perencanaan sumber dana pengembalian obligasi subordinasi. Bank membentuk sinking fund dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia atau obligasi Pemerintah atau instrumen lainnya yang mudah dicairkan. Dana tersebut disajikan pada akun sinking fund untuk pelunasan obligasi subordinasi. Pada tanggal 31 Maret 2008 obligasi pemerintah masing-masing sebesar Rp 1.300.000 juta telah disisihkan sebagai sinking fund (Catatan 7). Sinking fund tersebut disimpan oleh Bank. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 5 April 2007 No. 156/PEF-Dir/IV/2007, peringkat obligasi subordinasi Bank Panin I Tahun 2003 untuk periode 4 April 2007 sampai dengan 1 Mei 2008 adalah idA(Single A-). Sampai dengan Juni 2008, Bank telah menarik kembali seluruh Obligasi Subordinasi Bank Panin I Tahun 2003. Untuk keperluan perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR), obligasi subordinasi diperhitungkan sebagai modal pelengkap. Pada tahun 2008 dan 2007, Bank sudah memenuhi semua pembatasan-pembatasan dalam perjanjian wali amanat dan telah membayar bunga sesuai dengan jadwal.
62
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
29. DIVIDEN 2008 Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 114 tanggal 30 Juni 2008 dari Benny Kristianto, SH notaris di Jakarta telah ditetapkan Bank tidak membayar dividen.
30. PENDAPATAN BUNGA YANG DIPEROLEH Terdiri dari pendapatan bunga atas giro, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga dan kredit yang diberikan sebagai berikut : 2009 Rp Juta
Rupiah Jasa Giro Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain SBI Call Money Fasbi Deposito Berjangka FTK FTO Surat-surat berharga Obligasi Pemerintah Obligasi Reksadana Wesel Surat Berharga yang dibeli untuk dijual Kredit yang diberikan Kredit Konsumsi Pinjaman rekening koran Kredit Investasi Kredit modal kerja Anjak piutang Pembiayaan bersama Pinjaman karyawan Kredit kepada bank Kredit Lainnya Lainnya Sewa guna usaha Lainnya Jumlah
65
2008 Rp Juta 273
6.120
372.149 20.770 4.957 3.677 453 25
94.011 37.026 2.933 -
368.712 132.440 8.865 4.128 321
301.790 126.454 330 20.884 2.160
755.219 613.780 419.221 311.508 24.992 14.621 1.670 681 109.278
590.174 457.796 307.935 262.082 8.895 17.703 1.246 439 59.123
72.889 38 3.240.667
71.938 58.912 2.427.951
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Valuta Asing Jasa giro Penempatan pada bank lain Call money Deposito Bond Link Deposito Berjangka Surat-surat berharga Obligasi Pemerintah Obligasi SBPU Wesel Kredit yang diberikan Kredit Investasi Kredit modal kerja Pembiayaan bersama Kredit kepada Bank Pinjaman Rekening koran Kredit konsumsi Kredit Lainnya Lainnya Sewa guna usaha Jumlah Jumlah Pendapatan Bunga
2.970
2.270
23.878 3.153 -
22.926 8.359 235
54.309 39.538 5.155 565
27.269 21.994 906
185.713 29.511 10.184 5.418 1.164 45 1.120
125.969 21.351 10.173 13.022 1.098 41 1.380
362.723
4.667 261.660
3.603.390
2.689.611
31. BEBAN BUNGA Terdiri dari beban bunga atas simpanan pihak ketiga serta pinjaman yang diterima dari bank atau pihak lain dengan rincian sebagai berikut: 2009 Rp Juta
Rupiah Simpanan Deposito berjangka Tabungan Jasa giro Simpanan dari bank lain Call money Deposito berjangka Jasa giro Surat berharga yang diterbitkan Obligasi Subordinasi Obligasi Surat berharga dijual dengan janji dibeli kembali SBI Repo FTE Pinjaman yang diterima Bank lain Bank Indonesia Lainnya Jumlah
66
2008 Rp Juta
1.472.451 194.342 67.043
662.394 143.364 62.477
70.423 36.525 1.441
62.574 27.642 1.845
85.565 82.059 5.229 1.642 799
120.073 114.646 88.804 1.743 -
48.710 4 18.884 2.085.117
50.753 3 11.061 1.347.379
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Valuta Asing Simpanan Deposito berjangka Jasa giro Simpanan dari bank lain Jasa giro Call Money Deposito berjangka Pinjaman yang diterima Bank Lain Lembaga Keuangan Lainnya Jumlah Jumlah Beban Bunga
48.086 42.483
30.766 42.933
5 3 -
5 4.877 343
21.895 6.706 790 119.968
28.986 6.039 12.719 126.668
2.205.085
1.474.047
32. PROVISI DAN KOMISI SELAIN KREDIT – BERSIH
2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Transaksi ekspor-impor Kiriman uang Asuransi Perantara perdagangan efek Lainnya - bersih
13.004 9.947 5.630 9 66.016
17.162 8.666 9.057 19.188 53.982
Jumlah
94.606
108.055
33. PENDAPATAN OPERASIONAL LAIN – LAINNYA
2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Pendapatan Underwriting Hasil Denda bunga kredit Hasil transaksi valas lainnya Pendapatan jasa administrasi Buku cheque/giro yang diperhitungkan Manajer Investasi Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek Lainnya
102.301 12.264 11.572 8.267 2.969 48.503
101.362 9.857 7.160 10.816 3.228 11.987 70 20.665
Jumlah
185.876
165.145
67
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
34. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM
2009 Rp Juta Penyusutan dan amortisasi Peralatan dan kebutuhan kantor Telepon, telex dan benda pos Pemeliharaan dan perbaikan Honorarium, representasi dan sumbangan Pajak Sewa Premi asuransi Lainnya Jumlah
2008 Rp Juta
133.193 46.116 36.276 28.424 14.126 13.718 13.118 11.925 106.481 403.377
108.832 45.630 31.751 21.127 12.416 8.098 15.304 10.055 80.590 333.803
35. BEBAN PERSONALIA
2009
2008
Rp Juta
Rp Juta
Gaji, gratifikasi dan tunjangan Pendidikan Perawatan kesehatan Lainnya
198.759 7.426 1.994 3.230
170.682 15.814 1.235 4.423
Jumlah
211.409
192.154
Rincian gaji atas kelompok direksi, dewan komisaris, komite audit dan pejabat eksekutif adalah sebagai berikut : 2009 Jumlah Pejabat
Dewan Komisaris Direksi Komite Audit
Gaji
Tunjangan
Jumlah
Rp juta
Rp juta
Rp juta
4
803
124
927
10
5.166
1.929
7.095
2
55
-
55
Pejabat Eksekutif
13
2.926
168
3.094
Jumlah
29
8.950
2.221
11.171
68
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
2008 Jumlah Pejabat
Gaji
Tunjangan
Jumlah
Rp juta
Rp juta
Rp juta
Dewan Komisaris
4
724
124
848
Direksi
9
3.247
1.131
4.378
2
54
-
54
Pejabat Eksekutif
Komite Audit
10
2.454
166
2.620
Jumlah
25
6.479
1.421
7.900
36. PAJAK PENGHASILAN
Manfaat (beban) pajak Bank dan anak perusahaan terdiri dari:
2009 Rp Juta
Pajak kini Bank Anak perusahaan Clipan VOF AMAG HARFA PS Jumlah
Pajak Tangguhan Bank Anak Perusahaan AMAG VOF Clipan HARFA PS Jumlah Jumlah
69
2008 Rp Juta
(130.770)
(135.997)
(28.223) (2.336) (2.173) (921) (164.423)
(25.175) (4.589) (2.344) (9.813) (177.918)
28.474
(50.504)
221 (500) (596) (747) 26.852
281 1.676 107 302 (48.138)
(137.571)
(226.056)
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Perusahaan dengan laba kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut : 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Laba sebelum pajak penghasilan menurut Laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak - anak perusahaan Laba sebelum pajak - Bank
536.388 (94.259) 442.129
768.030 (103.750) 664.280
Perbedaan temporer Penyisihan (pemulihan) penghapusan kredit Penyisihan (pemulihan) penghapusan aktiva produktif selain kredit Beban manfaat pekerja Beban imbalan pasca kerja Beban pensiun Biaya emisi obligasi Biaya emisi obligasi subordinasi Laba/rugi yang belum direalisasi Laba/rugi yang belum direalisasi atas transaksi valas Penyusutan Aktiva Tetap Cadangan Non Produktif Jumlah
95.198 4.684 560 1.253 101.695
3.855 560 (8.787) (163.976) (168.348)
6.626
9.701 1.234 1.305
Beban (penghasilan ) yang tidak dapat Dikurangkan menurut fiskal : Representasi, sumbangan dan denda Rugi karena perubahan ekuitas Penyisihan (pemulihan) penghapusan selain kredit Laba transaksi derivatif Kenikmatan kepada karyawan Pajak final Penerimaan kembali SKPKB Pendapatan pajak tangguhan Beban sewa guna usaha dan penyusutan
2.674 744 (7.152)
-
Kendaraan direksi Deviden atas Saham Hasil sewa Imbalan jasa transaksi reksa dana Laba penjualan penyertaan Bagian laba perusahaan asosiasi Bagian laba dari reksadana Jumlah
(1.284) (75.990) (2.408) (76.790)
(6.345) (48.447) (42.552)
LABA KENA PAJAK BANK (RUGI FISKAL)
467.034
453.380
70
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Perhitungan beban pajak kini adalah sebagai berikut: 2009 Rp Juta
Beban pajak kini : Tarif 28 % x Rp. 467,034 juta Tarif 10 % x Rp. 50 juta Tarif 15 % x Rp. 50 juta Tarif 30 % x Rp. 453,280 juta th 2008
2008 Rp Juta
130.770 -
5 8 135.984
130.770
135.997
(53.805)
(104.707)
76.965
31.290
Jumlah Dikurangi:
Pajak penghasilan pasal 25 Hutang Pajak Kini - Bank
Pajak Tangguhan Rincian dari aktiva dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut: 2009 Rp Juta Saldo Awal Aktiva pajak tangguhan : Penyisihan penghapusan kredit Penyisihan penghapusan aktiva produktif selain kredit Penyisihan penurunan nilai penyertaan Beban Manfaat karyawan Beban imbalan pasca kerja Cadangan Non Produktif Penyusutan aktiva tetap Laba/rugi yang belum direalisasi Biaya pensiun Jumlah
2008 Rp Juta
100.047 26.655
176.862 -
1.312 27.967
1.157 (49.193) (48.036)
Kewajiban pajak tangguhan : Laba/rugi yang belum direalisasi Biaya emisi obligasi Biaya emisi obligasi subordinasi
158 351
168 (2.636)
Jumlah
509
(2.468)
Saldo akhir Semester I
128.523
126.358
Anak perusahaan CFI AMAG VOF HARFA Jumlah Aktiva Pajak Tangguhan
5.360 4.015 2.413 1.083 141.394
14.695 3.996 4.799 2.615 152.463
71
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut: 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Laba sebelum pajak penghasilan menurut Laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak - anak perusahaan Laba sebelum pajak - Bank
536.388 (94.259) 442.129
768.030 (103.750) 664.280
Tarif pajak yang berlaku Tarif 28 % x Rp 442,129 juta Tarif 10 % x Rp.50 juta Tarif 15 % x Rp.50 juta Tarif 30 % x Rp.664,180 juta th 2008 Jumlah
123.796 123.796
5 8 199.254 199.267
Ditambah beban (penghasilan) yang tidak dapat Dikurangkan menurut fiskal : Representasi, sumbangan dan denda Rugi karena penghapusan ekuitas Penyisihan (pemulihan) penghapusan selain kredit Laba transaksi derivatif Kenikmatan kepada karyawan Pajak Pendapatan pajak tangguhan Rugi penjualan saham penyertaan Beban sewa guna usaha dan penyusutan Kendaraan direksi Hasil sewa Dividen atas Saham Bagian laba perusahaan asosiasi
1.856 749 208 (2.002) (21.277)
2.910 370 392 (1.904) (14.534)
Laba penjualan penyertaan Penerimaan kembali SKPKB Bagian Laba dari reksadana
(360) (674)
-
Jumlah
(21.500)
(12.766)
Jumlah Beban (Penghasilan) Pajak Bank Beban pajak - anak perusahaan CFI VOF AMAG HARFA PS Jumlah
102.296
186.501
28.819 2.836 1.952 1.668 137.571
25.068 2.913 2.063 9.511 226.056
72
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
37. LABA PER SAHAM Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar: 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
Laba bersih Laba untuk perhitungan laba per saham dasar dan dilusian: Laba bersih
339.833
477.779
Jumlah saham (dalam angka penuh)
Lembar
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba bersih per saham dasar
20.560.906.601
20.235.122.387
511.960.862
1.492.831.131
21.072.867.463
21.727.953.518
Pengaruh efek berpotensi saham biasa dilutif - waran Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba bersih per
Lembar
saham dilusian
38. PROGRAM PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA a. Program Pensiun Imbalan Pasti Dengan akta No. 25 tanggal 15 Agustus 1981 dari notaris Hendra Karyadi, S.H., yang disahkan oleh Menteri Keuangan dengan Surat No. S-879/MK.11/1983 tanggal 15 Desember 1983, Bank mendirikan Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank (YDJHT PIB). Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 4 Januari 1994 telah menyetujui dan memutuskan untuk menyesuaikan Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank menjadi Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank (DPK PIB). Penyesuaian nama menjadi DPK PIB maupun peraturannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan keputusan No. Kep-069/KM.17/1994 tanggal 4 April 1994, dan telah diumumkan dalam tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 10 Juni 1994. DPK PIB mengelola program pensiun manfaat pasti yang memberikan jaminan hari tua bagi seluruh karyawan yang telah pensiun atau, bila yang bersangkutan meninggal dunia, kepada janda-janda/dudaduda dan anak-anak mereka di bawah usia 21 tahun atau belum menikah. Pendanaan DPK PIB terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan sebesar 3% dari gaji pokok.
b. Imbalan Pasca Kerja Lainnya Bank Bank membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
73
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmokonsilindo aktuaris independen dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut: Usia pensiun normal Tingkat diskonto per tahun Tingkat proyeksi kenaikan gaji per tahun Tabel mortalitas Tingkat ketidakmampuan Tingkat pengunduran diri
: 55 tahun : 12% tahun 2008 dan 11% tahun 2007 : 15% tahun 2008 dan 9% tahun 2007 CSO 1980 : 10% dari tingkat pertumbuhan : 5% sampai dengan usia 20 tahun dan menurun secara bertahap sampai dengan 1% pada usia 45 tahun; dan seterusnya : 100% dari usia pengunduran diri normal : 55 tahun
Porsi dari pengunduran diri dipercepat Usia dari pengunduran diri normal
39. JASA KUSTODIAN Bank memperoleh persetujuan sebagai bank kustodian dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) berdasarkan surat keputusan No. KEP-01/PM/kstd/2002 tanggal 28 Februari 2002. Penyimpanan efek nasabah pada kustodian per 30 Juni 2009 dan 2008 adalah masing – masing sebesar Rp 2.069.251 juta dan Rp 2.138.675 juta yang terdiri dari Obligasi tanpa warkat, dan sebesar 534.218.992 lembar saham tanpa warkat masing-masing untuk Juni tahun 2009 dan 2008. Jasa kustodian yang dilakukan kustodian Bank antara lain meliputi jasa penyelesaian transaksi efek, jasa penyimpanan dan pengadministrasian efek serta jasa-jasa custodian lainnya misalnya mengurus/menagihkan hak-hak yang melekat pada efek antara lain pembayaran kupon, dividen, bonus, pembayaran efek saat jatuh waktu dan lain-lainnya.
40. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank. Perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: PT ANZ Panin Bank, PT Panin Insurance Tbk, PT Panin Life Tbk, PT Amana Jaya, PT Multi Amana Gemilang, PT Terminal Builders dan Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank. Transaksi Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Bank dan anak perusahaan juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain : a. b. c. d. e. f. g. h.
Giro pada bank lain dan penempatan dana bank lain dan penerimaan bunga (Catatan 4, 5 dan 30). Transaksi derivatif (Catatan 8 dan 20). Pemberian kredit dan penerimaan bunga (Catatan 9 dan 30). Melakukan investasi dalam surat-surat berharga dan penyertaan dalam bentuk saham (Catatan 6 dan 13). Penempatan dana dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam bentuk simpanan dan pembayaran bunga (Catatan 17 dan 31). Sewa gedung dari Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank, PT Multi Amana Gemilang, PT Amana Jaya dan PT Terminal Builders. PT Panin Insurance Tbk dan PT Panin Life Tbk, menyewa ruang-ruang kantor. Asuransi atas aktiva tetap Perusahaan, “Cash-In-Transit” dan “Cash-In-Safe” pada PT Panin Insurance Tbk.
74
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Persentase giro, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga, tagihan derivatif, kredit, penyertaan dalam bentuk saham dan letter of credit dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah aktiva adalah sebagai berikut: 2009 %
Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Surat berharga yang dimiliki Tagihan Derivatif Kredit Penyertaan Letter of Credit Jumlah
0,022 0,056 0,025 0,273 0,376
2008 %
0,019 0,219 0,027 0,149 0,414
Persentase simpanan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 masing-masing adalah 0,74% dan 1,04%
41. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
2009 Rp Juta Komitmen Kewajiban Komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik Irrevocable L/C yang masih berjalan dalam rangka impor dan ekspor Lainnya Jumlah Kewajiban Komitmen Jumlah Komitmen - Bersih Kontinjensi Tagihan Kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Lainnya Jumlah Tagihan Kontinjensi Kewajiban Kontinjensi Garansi yang diberikan Bank garansi Lainnya Lainnya Jumlah Kewajiban Kontinjensi Jumlah Kontinjensi - Bersih
75
2008 Rp Juta
7.225.322
7.081.167
367.187 1.021 7.593.530
659.788 922 7.741.877
(7.593.530)
(7.741.877)
187.346 187.346
392.029 228 392.257
565.641 56.139 621.780
444.932 115.488 560.420
(434.434)
(168.163)
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
42. JATUH TEMPO AKTIVA DAN KEWAJIBAN Analisa jatuh tempo aktiva dan kewajiban menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 30 Juni 2009 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Maturity Profile Konsolidasi 30 Juni 2009 Sampai dengan
> 1 bulan
> 3 bulan
6 bulan
s/d
s/d
s/d
> 12 bulan
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Rp Juta
Rp Juta
Rp Juta
Rp Juta
Jumlah
Rp Juta
Rp Juta
Aktiva Kas Bank Indonesia
749.885
-
-
-
-
749.885
6.415.232
1.021.248
3.600.946
-
-
11.037.426 2.218.538
a. Giro
2.218.538
-
-
-
-
b. SBI
4.196.694
1.021.248
3.600.946
-
-
8.818.888
Antarbank aktiva
5.508.643
273.575
543.708
21.197
705.012
7.052.135
Surat-surat berharga
115.198
42.534
-
869.683
10.710.876
11.738.291
Kredit yang diberikan
3.353.731
3.408.982
3.064.904
6.458.830
20.695.126
36.981.573
a. Belum Jatuh Tempo
3.058.008
3.345.589
3.034.429
6.347.325
20.579.624
36.364.975
b. Sudah Jatuh Tempo
295.723
63.393
30.475
111.505
115.502
616.598
Lain-lain
884.177
387.518
832.595
241.867
127.815
2.473.972
17.026.866
5.133.857
8.042.153
7.591.577
32.238.829
70.033.282
Dana Pihak Ketiga
40.938.484
5.044.151
3.449.124
1.167.279
18.129
50.617.167
a. Giro
10.552.551
-
-
-
-
10.552.551
9.317.509
-
-
747
182
9.318.438
21.068.424
5.044.151
3.449.124
1.166.532
17.947
30.746.178
Jumlah Aktiva
Pasiva
b. Tabungan c. Deposito Bank Indonesia Antarbank Pasiva Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Lain-lain Jumlah Kewajiban
Selisih
-
-
-
12
88
100
4.427.003
149.241
304.309
12.600
969.000
5.862.153
-
-
-
60.000
1.972.074
2.032.074
16.909
34.055
50.487
116.197
993.950
1.211.598
1.067.640
65.841
20.464
179.583
89.385
1.422.913
46.450.036
5.293.288
3.824.384
1.535.671
4.042.626
61.146.005
4.217.769
6.055.906
28.196.203
8.887.277
(29.423.170)
(159.431)
76
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
43. POSISI DEVISA NETO (PDN) Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003, bank-bank yang telah memperhitungkan risiko pasar untuk perhitungan CAR diharuskan untuk mempertahankan posisi devisa netonya setinggi-tingginya 30% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aktiva dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontijensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang , yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto Bank:
Mata Uang
Aktiva dan tagihan komitmen dan kontinjensi Rp Juta
2009 Kewajiban dan kewajiban komitmen dan kontinjensi Rp Juta
Bersih absolut Rp Juta
Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Dollar Australia Euro Yen Jepang Pound Inggris Dollar Hongkong Franc Swiss Dollar Canada Dollar Selandia Baru
11.809.752 723.355 709.998 349.400 221.742 50.157 27.860 22.657 22.571 21.921
11.980.260 721.736 707.663 349.699 222.053 31.334 27.618 22.776 26.543 21.804
170.508 1.619 2.335 299 311 18.823 242 119 3.972 117
Jumlah
13.959.413
14.111.486
198.345
Mata Uang
Aktiva dan tagihan komitmen dan kontinjensi Rp Juta
Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Dollar Australia Euro Yen Jepang Dollar Selandia Baru Pound Inggris Dollar Hongkong Dollar Canada Franc Swiss Jumlah
2008 Kewajiban dan kewajiban komitmen dan kontinjensi Rp Juta
Bersih absolut Rp Juta
9.260.795 679.294 450.239 403.848 181.234 50.917 16.124 14.132 9.230 7.292
9.275.782 673.279 447.373 403.283 181.284 50.676 16.043 13.473 8.492 7.087
14.987 6.015 2.866 565 50 241 81 659 738 205
11.073.105
11.076.772
26.407
*) Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya. Persentase Posisi Devisa Neto terhadap modal pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 2,12% dan 0,31%. 77
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut: 30 Juni Valuta Asing
1 Dollar Amerika Serikat 1 Dollar Singapura 1 Yen Jepang 1 Euro 1 Dollar Hongkong 1 Dollar Australia 1 Poundsterling Inggris 1 Franc Swiss 1 Dollar Selandia Baru 1 Dollar Canada
2009 Rp
2008 Rp
10.207,50 7.051,31 106,95 14.386,96 1.316,76 8.303,30 16.981,20 9.435,62 6.657,34 8.849,54
9.220,00 6.801,17 87,66 14.593,42 1.182,86 8.909,75 18.395,44 9.094,50 7.058,84 9.140,03
44. INFORMASI SEGMEN Segmen Usaha Segmen usaha disajikan menjadi kegiatan usaha perbankan, pembiayaan, asuransi dan sekuritas. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
Bank Rp Juta PENDAPATAN Pendapatan bunga
Pembiayaan Rp Juta
2009 Asuransi Rp Juta
Eliminasi Rp Juta
Total Rp Juta
3.528.398
199.279
17.956
(17.321)
3.728.312
369.072
23.328
104.565
(52.810)
444.155
3.897.470
222.607
122.521
(70.131)
4.172.467
HASIL Hasil segmen dari operasi
456.387
95.859
25.640
(49.412)
528.474
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi
50.737
-
(50.737)
Laba sebelum pajak
446.004
25.725
(50.737)
Pendapatan (beban) lainnya Jumlah
Laba bersih
115.396
536.388 339.833
78
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
INFORMASI LAINNYA AKTIVA Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - bersih Aktiva tetap - bersih Sinking fund untuk pelunasan obligasi subordinasi Aktiva lainnya bersih Total Aktiva
KEWAJIBAN Simpanan Simpanan dari bank lain Surat-surat berharga yang diterbitkan bersih Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - bersih Pinjaman yang diterima Kewajiban lainnya Obligasi subordinasi - bersih Total Kewajiban
15.882.538 12.553.389 34.805.048
72.185 88.926 1.118.345
242.897 78.893 84
1.666.480
32.928
8.000 12.429
4.905.188 69.812.643
835.582 2.147.966
-
8.000 1.711.837
107.737 (973.941) 4.874.566 450.040 (1.171.759) 71.238.890
50.753.809 2.753.190
-
-
1.586.502
-
-
1.011.777 1.020.920 1.911.856 1.490.604 60.528.658
(108.892) 16.088.728 (88.926) 12.632.282 - 35.923.477
701.152 82.648 783.800
(136.617) 50.617.192 (9.279) 2.743.911 (88.926)
1.497.576
-
1.011.777 1.722.072 (72.156) 2.125.260 1.490.604 (306.978) 61.208.392
202.912 202.912
Pembiayaan Rp Juta
2008 Asuransi Rp Juta
2.590.924
185.523
7.732
61.203
(12.550)
2.832.832
199.693
36.066
103.083
12.762
(52.115)
299.489
2.790.617
221.589
110.815
73.965
(64.665)
3.132.321
HASIL Hasil segmen dari operasi
641.714
75.317
13.295
62.551
(48.757)
744.120
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi
48.444
Laba sebelum pajak
664.284
Bank Rp Juta PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan (beban) lainnya Jumlah
Laba bersih
101.861
13.450
Sekuritas Rp Juta
Eliminasi Rp Juta
38.254
(48.444) (49.819)
Total Rp Juta
768.030 477.779
79
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT INFORMASI LAINNYA AKTIVA Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - bersih Aktiva tetap - bersih Sinking fund untuk pelunasan obligasi subordinasi Aktiva lainnya bersih Total Aktiva
KEWAJIBAN Simpanan Simpanan dari bank lain Surat-surat berharga yang diterbitkan bersih Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - bersih Pinjaman yang diterima Kewajiban lainnya Obligasi subordinasi - bersih Total Kewajiban
7.377.601 10.476.552 33.561.733
80.786 104.908 1.159.936
141.632 102.874 154
7.831 154.657 -
16.970 1.543.949
37.539
27.644 12.171
457.578 2.582
3.893.423 56.870.228
5.250 1.021.091 2.409.510
112.270 396.745
35.874.772 3.652.727
-
-
-
1.645.531
149.761
-
297.666
3.577.956 1.567.619 1.358.782 1.488.263 49.165.650
922.088 92.760 1.164.609
190.391 190.391
83.000 734.019 1.114.685
(97.153) 7.510.697 (72.910) 10.766.081 (1.508) 34.720.315 -
502.192 1.596.241
5.250 789.120 (914.806) 4.901.098 1.411.768 (1.086.377) 60.001.874
(122.188) 35.752.584 (7) 3.652.720 (67.816)
2.025.142
3.577.956 (1.508) 2.571.199 (14.249) 2.361.703 (2.580) 1.485.683 (208.348) 51.426.987
Segmen Geografis Operasional utama Bank dan anak perusahaan di wilayah Indonesia yang memiliki resiko dan imbalan relative sama. Bank hanya memiliki cabang di Cayman Island dan kantor perwakilan di Singapura, yang kegiatan operasionalnya tidak signifikan. Segmen geografis dikelompokkan menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis:
2009 DKI Jakarta PENDAPATAN Pendapatan bunga
Luar DKI Jakarta
Eliminasi
Jumlah
(17.321)
3.728.312
2.510.207
1.235.426
Kredit - bersih
20.964.737
14.958.740
Total Aktiva
54.542.463
17.868.186
(1.171.759)
71.238.890
Simpanan
25.798.958
24.954.851
(136.617)
50.617.192
Total Kewajiban
34.630.079
26.885.291
(306.978)
61.208.392
80
-
35.923.477
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
2008 DKI Jakarta PENDAPATAN Pendapatan bunga
Luar DKI Jakarta
Eliminasi
Jumlah
1.921.056
924.326
(12.550)
2.832.832
Kredit - bersih
19.879.708
14.842.115
(1.508)
34.720.315
Total Aktiva
43.353.899
17.734.353
(1.086.378)
60.001.874
Simpanan
18.276.146
17.598.626
(122.188)
35.752.584
Total Kewajiban
31.216.828
20.418.507
(208.348)
51.426.987
45. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Sejak tahun 1998 Pemerintah menjamin kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito on-call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, letter of credit, akseptasi, swap mata uang dan kewajiban kontijensi lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit, performance bonds, dan kewajiban sejenis selain yang dikecualikan dalam keputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak terkait dengan Bank. Berdasarkan Surat Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) No. S235/UP3/III/2005 pada tanggal 17 Maret 2005 yang menyatakan bahwa sejak tanggal 18 April 2005, kewajiban pembayaran bank yang dijamin hanya meliputi simpanan dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi pasar uang antar bank. Selanjutnya program penjaminan pemerintah tersebut akan berakhir pada tanggal 22 September 2005. Ketentuan mengenai pengurangan dan pengakhiran program penjaminan ini merupakan penegasan dari ketentuan dalam Keputusan Presiden Nomor 95 tahun 2004. Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang telah disempurnakan dengan Peraturan LPS No.1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006, menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu Bank adalah: a. seluruhnya, sejak tanggal 22 September 2005 sampai dengan 21 Maret 2006, b. maksimal sebesar Rp 5.000.000.000, sejak tanggal 22 Maret 2006 sampai dengan 21 September 2006, c. maksimal sebesar Rp 1.000.000.000, sejak tanggal 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret 2007, d. maksimal sebesar Rp 100.000.000, sejak tanggal 22 Maret 2007. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yangn semula maksimal Rp 100 juta diubah menjadi maksimal Rp 2 milyar. Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar sampai dengan Semester I/tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 51.495 juta dan Rp 22.845 juta.
81
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
46. INFORMASI LAINNYA a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dilakukan sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003. Peraturan Bank Indonesia No.3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mewajibkan bank-bank untuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sebesar 8%. Peraturan Bank Indonesia No.5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 mewajibkan bank-bank di Indonesia dengan kualifikasi tertentu untuk memperhitungkan risiko pasar (market risk) dalam perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dan wajib memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8% dengan memperhitungkan risiko pasar. Surat Edaran Bank Indonesia No.8/27/DPNP tanggal 27 November 2006 tentang prinsip kehati-hatian dan laporan dalam rangka penerapan manajemen risiko secara konsolidasi bagi bank yang melakukan pengendalian terhadap perusahaan anak, bank wajib memperhitungkan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) secara konsolidasi. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 23.87% dan 21.06% dengan perhitungan sebagai berikut: 2009 Rp Juta Aktiva Tertimbang Menurut Risiko Modal Modal Inti Modal Pelengkap Penyertaan
40.931.887
2008 Rp Juta 41.122.876
8.731.909 1.928.493 (889.774) 9.770.628
6.895.023 2.588.520 (821.588) 8.661.955
Rasio Kecukupan Modal dengan memperhitungkan risiko pasar
23,87%
21,06%
Rasio modal inti terhadap aktiva tertimbang menurut risiko
21,33%
16,77%
b. Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap total aktiva produktif pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar 2.76% dan 2.56%. c. Berikut ini adalah saldo penyediaan dana kepada pihak terkait per tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK): 2009
2008
Rp Juta
Rp Juta
Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Surat Berharga Kredit Penyertaan dalam bentuk saham Transaksi Rekening Administratif
18.146 30.000 14.219 208.021 -
11.371 15.396 792.268 244
Jumlah
270.386
819.279
Batas maksimum pemberian kredit Bank kepada pihak terkait per tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebesar Rp 1.066.040 juta dan Rp 948.354 juta (10% dari modal Bank). 82
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
47. MANAJEMEN RISIKO Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan debitur/ counterparty dalam memenuhi kewajibannya. Setiap aktivitas yang berkaitan dengan kredit / penyediaan dana terutama dikelola oleh Divisi Kredit dan unit bisnis di Kantor Pusat maupun Cabang. Risiko Kredit juga melekat pada aktivitas transaksi oleh Divisi Treasury termasuk penanaman dana dan melekat juga pada Divisi Internasional Banking sebagai pihak yang melakukan transaksi pembiayaan perdagangan seperti Letter of Credit (LC) dan Bank Garansi. Pedoman Kebijakan Kredit Untuk memastikan dan menjaga independensi dan integritas proses penilaian risiko kredit dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan maka pada setiap unit pengambil risiko (risk taking unit) harus berpegang pada prinsip kehati-hatian sebagaimana diatur dalam Pedoman Kebijakan Perkreditan Bank dan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Kredit. Kedua pedoman tersebut senantiasa dikaji ulang dan disesuaikan secara berkala. Pedoman Kebijakan Perkreditan tersebut antara lain mengatur: - Wewenang memutus kredit Kantor Pusat dan Kantor Cabang. - Prinsip kehati-hatian Risk Taking Unit dalam proses pemberian kredit. - Peran dan fungsi pengawasan oleh Biro Kepatuhan - Independensi dan keterlibatan Satuan Kerja Manajemen Risiko dalam memberikan “opini penyaluran kredit” bagi kredit dengan jumlah yang telah ditetapkan. Segmen Kredit Kegiatan perkreditan Bank dikelompokkan dalam tiga segmen: - Segmen Kredit Korporasi (27.80%) - Segmen Kredit Komersial (38.55%) - Segmen Kredit Konsumen (33.64%) Pengelolaan risiko kredit untuk setiap segmen kredit tersebut di atas dilakukan dengan menggunakan metode yang berbeda. Untuk segmen kredit konsumen Bank menggunakan Credit Scoring. Sedangkan untuk kredit komersial dan korporasi, Bank sedang mengimplementasikan Internal Credit Risk Rating. Pemberian kredit didasarkan pada konsep Hubungan Total Debitur (one obligor concept), sehingga dapat diketahui seluruh eksposur risiko yang ditanggung Bank atas fasilitas kredit yang diberikan kepada satu kelompok debitur. Konsep ini juga digunakan dalam memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Penetapan limit dilakukan secara berjenjang baik pada tingkat Komite Kredit Cabang maupun pada Komite Kredit Direksi, dengan mempertimbangkan jumlah/nilai kredit yang diproses. Komite Kredit Cabang diberi wewenang untuk memutuskan kredit sampai jumlah tertentu, dan setiap permohonan kredit yang melebihi wewenangnya, setelah disetujui oleh Komite Kredit Cabang harus dimintakan persetujuan Komite Kredit Direksi. Demikian pula pada tingkat Komite Kredit Direksi, jumlah anggota Komite yang berwenang untuk memutuskan kredit ditetapkan secara berjenjang sesuai dengan nilai/jumlah kredit. Untuk jumlah kredit yang melebihi 10% dari modal Bank atau pemberian kredit kepada pihak terkait harus mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Profil Risiko Kredit Bank secara komposit dinilai Moderate, berdasarkan hasil perhitungan Risiko Inheren pada aktivitas perkreditan, treasury dan investasi serta trade finance masuk dalam kisaran moderate dan penilaian sistem pengendalian risiko dinilai Acceptable.
83
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Risiko Likuiditas Risiko Likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan Bank tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh waktu. Risiko likuiditas dikelola oleh Divisi Treasury dan dipantau serta diarahkan secara strategis dalam rapat bulanan ALCO. Dalam hal kondisi likuiditas pasar yang tidak normal maka frekuensi rapat ALCO lebih dipercepat. Pengukuran risiko likuiditas dilakukan dengan menetapkan dan memonitor beberapa rasio dan limit-limit terkait agar kondisi likuiditas Bank dapat dikelola secara optimal dan efisien. Direksi juga menetapkan contingency funding plan yang menjadi pedoman bagi Divisi Treasury untuk mengelola likuiditas bank dalam situasi darurat. Profil Risiko Likuiditas Bank secara komposit dinilai Low, berdasarkan hasil perhitungan Risiko Inheren masuk dalam kisaran Low dan penilaian Sistem Pengendalian Risiko masuk dalam kisaran Strong. Risiko Pasar Risiko Pasar adalah risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dari portfolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank (adverse movement). Risiko pasar melekat pada hampir seluruh kegiatan dan aktivitas Bank baik transaksi pada Trading Book maupun Banking Book, seperti aktivitas penanaman dana dalam surat-surat berharga dan pasar uang, pemberian kredit, penghimpunan dana, penerbitan surat utang dan kegiatan treasury. Untuk mengukur posisi risiko pasar atas aset dan instrumen keuangan tersebut di atas, Bank melakukan proses mark to market atas aset yang dikelompokkan ke dalam trading book. Bank juga senantiasa mengevaluasi setiap transaksi agar jumlah keseluruhan eksposur risiko pasar dapat dipantau setiap saat. Limit transaksi dan posisi valuta asing (net open position) ditetapkan sangat konservatif dan dipantau oleh Direksi pada setiap rapat ALCO bulanan. Selain itu agar Bank terhindar dari risiko suku bunga, Bank memantau dan mengevaluasi secara ketat total eksposur dari asset yang sensitif terhadap suku bunga tidak melebihi limit yang telah ditentukan. Sensitifitas suku bunga dihitung sesuai perhitungan Tingkat Kesehatan Bank mengenai Sensitivity to Market Risk dengan skenario perubahan tingkat bunga IDR sebesar 5 % dan perubahan tingkat bunga USD sebesar 2 %. Untuk pengelolaan risiko valuta asing, Bank mengatur dan menetapkan kebijakan dan batasan-batasan (limit) yang memadai, berupa rasio Posisi Devisa Neto maupun limit bagi risk taking unit, seperti limit transaksi yang berjenjang, limit Posisi Devisa Neto intrahari dan limit overnight, limit kerugian, limit counterparty dan limit-limit terkait lain-lain. Perhitungan Sensitivity to Market Risk dalam penilaian tingkat kesehatan bank melalui pendekatan CAMELS merupakan salah satu ukuran yang digunakan Bank untuk menilai kemampuan ekses modal Bank untuk meng-cover risiko nilai tukar dan risiko suku bunga. Profil Risiko Pasar Bank secara komposit dinilai Low, berdasarkan hasil perhitungan Risiko Inheren berada pada kisaran Low dan penilaian Sistem Pengendalian Risiko dinilai Strong. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Berkaitan dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank maka pengelolaan Risiko Hukum, Risiko Strategik, Risiko Reputasi dan Risiko Kepatuhan ditetapkan sebagai bagian dari pengelolaan Risiko Operasional. 84
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Fungsi pengelolaan risiko operasional dilakukan di setiap tingkat struktur operasional Bank dengan mengacu kepada Pedoman Kebijakan dan Prosedur tertulis berbasis risiko dan Pedoman Standar Sistim Pengendalian Intern untuk setiap unit kerja. Untuk mendukung pelaksanaan penerapan manajemen risiko operasional dibentuk Koordinator Risiko di setiap Cabang dan Divisi/ Biro. Tugas Koordinator risiko di Cabang antara lain mengidentifikasi dan menyusun action plan dan tindakan perbaikan dari temuan hasil identifikasi dan selanjutnya melaporkannya kepada Biro Manajemen Risiko di Kantor Pusat. Beberapa Kepala Divisi / Biro terkait ditunjuk oleh Direksi sebagai pihak yang bertanggungjawab mengelola setiap jenis risiko yang berbeda Satuan Kerja Manajemen Risiko melakukan sosialisasi pemetaan risiko atas seluruh aktivitas Bank menggunakan model Risk & Control Self Assessment (RCSA). Model ini digunakan untuk mengidentifikasi kejadian risiko pada setiap unit kerja di Kantor Pusat dan Kantor Cabang. Selain itu Bank juga telah melakukan sosialisasi dan instalasi model Loss Event Management (LEM) untuk mengumpulkan data kerugian operasional pada masa lalu dan selanjutnya digunakan untuk mengantisipasi risiko kerugian agar tidak terulang kembali di masa mendatang. Satuan kerja pengawasan intern (SKAI) secara berkala melakukan pemantauan atas proses terjadinya transaksi yang berlangsung di masing-masing unit kerja.
Risiko Hukum Dalam mengelola Risiko Hukum, Bank secara umum telah menerapkan prinsip kehati-hatian dan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Hukum. Oleh karenanya, tidak tercatat kasus hukum yang berpotensi menimbulkan Risiko Hukum yang signifikan. Pemantauan atas Risiko Hukum secara periodik dilakukan melalui Profil Risiko Hukum.
Risiko Strategik Dalam mengelola Risiko Strategik, Bank telah menyusun Rencana Bisnis Tahunan, yang dipergunakan sebagai arahan dalam menjalankan usaha jangka pendek – menengah. Pelaksanannya berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Strategik, melakukan analisa dan evaluasi pencapaian target masing-masing unit kerja dan juga pemantauan secara periodik dilakukan melalui Profil Risiko Strategik.
Risiko Reputasi Sebagai Bank publik dan mengingat usaha Bank berlandaskan kepercayaan masyarakat, Bank wajib memberikan perhatian terhadap potensi timbulnya Risiko Reputasi. Bank telah menunjuk Koordinator Penyelesaian Pengaduan Nasabah di Kantor cabang dan di Kantor Pusat dengan tugas melakukan pemantauan media untuk memonitor setiap pemberitaan yang berkenaan dengan Bank, terutama pemberitaan yang dapat menimbulkan citra negatif. Bank mengadministrasikan,memfasilitasi dan menyelesaikan setiap pengaduan nasabah yang diterima sebaik mungkin. Bank secara berkala melakukan pertemuan dengan media, investor dan komunitas perbankan lainnya untuk keterbukaan informasi.
Risiko Kepatuhan Sebagai bagian dari pelaksanan GCG, Bank membentuk Biro Kepatuhan yang bertanggung jawab dalam memantau kepatuhan Bank terhadap semua ketentuan yang berlaku, termasuk kewajiban pelaporan dan pemenuhan komitmen Bank terhadap regulator. Bank juga wajib memantau transaksi Suspicious Transaction Report (STR) dan Cash Transaction Report (CTR) dalam rangka penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer). Laporan tersebut dilaporkan sesuai ketentuan kepada Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) sebagai regulator. Profil Risiko Operasional dan lainnya secara komposit dinilai Low, berdasarkan hasil penilaian Risiko Inheren dalam kisaran Low dan Sistem Pengendalian Risiko dalam kisaran Strong. 85
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko dan Limit Risiko Sesuai ketentuan Bank Indonesia, Bank secara berkala melakukan kaji ulang Pedoman Kebijakan, Prosedur dan limit yang disesuaikan dengan ukuran kompleksitas Bank.
Sistem Pengendalian Internal Selain fungsi internal control yang dilakukan oleh SKAI, Bank juga mewajibkan setiap unit kerja, menjalankan pengendalian risiko secara internal dan terpadu serta terintegrasi dengan mengacu kepada Pedoman Kebijakan Sistem Pengendalian Internal (SPI).
Manajemen Risiko Anak Perusahaan Bank memiliki 4 anak perusahaan yang bergerak pada bidang usaha yang berbeda-beda, yaitu PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT Clipan Finance Tbk, PT Bank Harfa dan PT Verena Oto Finance Tbk yang masing–masing bergerak pada bidang asuransi, bidang pembiayaan dan perbankan. Masing-masing anak perusahaan telah menerapkan proses manajemen risiko dalam kegiatan usahanya berdasarkan peraturan dan ketentuan regulator masing-masing. Walaupun demikian, penerapan manajemen risiko pada anak perusahaan belum terstruktur seperti yang telah dilaksanakan oleh Bank. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia mengenai penerapan manajemen risiko untuk Bank dan anak perusahaan, Bank berencana memperkenalkan penerapan manajemen risiko pada anak perusahaan dengan mengacu pada 4 Pilar Manajemen Risiko menurut Bank Indonesia. Pendekatan serupa akan digunakan dalam penyusunan Profil Risiko konsolidasi dengan anak perusahaan yang akan dilaporkan pertama kali untuk posisi Desember 2008. Komisaris/Direksi pada masing-masing anak perusahaan aktif melakukan pengawasan terhadap perusahaannya. Seluruh kegiatan usaha yang dilakukan mengacu pada kebijakan, prosedur dan limit transaksi yang telah mulai ditetapkan. Sistem informasi manajemen yang berkaitan dengan pelaporan juga telah dilakukan secara tepat waktu dan akurat sehingga Komisaris dan Direksi dari masing-masing Anak Perusahaan dapat mengambil keputusan yang sesuai dengan rencana bisnis dan strategi perusahaannya. Di samping itu peranan internal audit Perusahaan Anak terkait untuk mengamankan aset perusahaan sangat diandalkan. Sebagai perusahaan publik PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT Clipan Finance Tbk dan PT Verena Oto Finance Tbk telah memenuhi peraturan dan ketentuan regulator-nya masing-masing. 48. KONTINJENSI DAN IKATAN LAINNYA Kontinjensi
a. Surat Ketetapan Pajak (SKP) PPh Badan tahun 1993. Pada tanggal 10 Juni 1999 Panitera Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta telah menyerahkan salinan resmi putusan perkara gugatan No. 167/G/1998/PT.TUN.JKT antara Bank dengan Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (BPSP) mengenai Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Badan (SKP PPh Badan) tahun 1993 sebesar Rp 9.710 juta, yang isinya adalah: − − −
Mencabut atau membatalkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas SKP PPh Badan tahun 1993. Menyatakan bahwa SKP PPh Badan tahun 1993 adalah “nihil”. Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak untuk mengembalikan atau merestitusikan kepada Bank jumlah pokok pajak beserta sanksi bunganya sebagaimana tercantum dalam Surat Setoran Pajak terkait.
BPSP telah mengajukan kasasi atas keputusan tersebut dan ditolak oleh Mahkamah Agung dalam Surat Keputusannya No. 82K/TUN/2000 tanggal 27 Pebruari 2001. 86
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Pada tanggal 10 Desember 2001 PTTUN Jakarta melalui Surat Keputusan No. W7.PT.TUN.Eks.3802.2001 telah menegur BPSP untuk segera melaksanakan Putusan PTTUN No.167/G/1998/PT.TUN.JKT tanggal 10 Juni 1999 yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. PTTUN pada tanggal 30 September 2002 melalui suratnya No. W7.PT.TUN.Eks.319.2002 menyampaikan surat kepada Presiden Republik Indonesia sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan tertinggi untuk memerintahkan Menteri Keuangan Republik Indonesia dan BPSP melaksanakan keputusan PTTUN yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
b. Surat Ketetapan Pajak (SKP) PPh Badan tahun 1994 Sehubungan dengan gugatan Bank mengenai SKP Kurang Bayar PPh Badan tahun 1994, pada tanggal 31 Mei 2000 PTTUN Jakarta melalui Keputusan No. 294/G/1999/PT.TUN.JKT telah menetapkan:
− − −
Mengabulkan gugatan Bank untuk seluruhnya. Menyatakan batal surat keputusan BPSP No. PUT-225/BPSP/M.IV/1999 tanggal 10 September 1999 yang hanya mengabulkan sebagian permohonan banding Bank atas SKP PPh Badan tahun 1994. Memerintah BPSP untuk menerbitkan Surat Keputusan Baru yang berisi: a. Membatalkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas SKP PPh Badan tahun 1994. b.Menyatakan SKP Pajak Penghasilan Badan tahun 1994 adalah nihil. c.Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak untuk mengembalikan/ merestitusikan kepada Bank jumlah pokok pajak beserta sanksi bunganya sebagaimana dalam Surat Setoran Pajak terkait.
Namun sampai dengan saat ini, BPSP belum melaksanakan Keputusan PTTUN tersebut atas bagian yang ditolak BPSP sebesar Rp 1.030 juta dan/atau kasasi. Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, jumlah yang telah dibayar Bank atas SKP Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) tahun 1993 dan 1994 termasuk bunga denda keterlambatan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Tahun
SKP PPh Badan SKP PPh Badan Bunga denda keterlambatan Jumlah
1993 1994
Rp Juta 9.710 1.030 84 10.824
Karena belum adanya pelaksanaan Keputusan PTTUN oleh BPSP sehubungan dengan gugatan perkara SKP PPh Badan tahun 1993 dan 1994, maka Bank mencatat pembayaran pajak tersebut sebagai pajak dibayar di muka (Catatan 16). c.
Clipan menerima gugatan hukum sebesar Rp 665 juta dari CV Prima Centra sehubungan dengan transaksi sewa guna usaha. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 90/PDT.G/1996/PN.JKT.PST tanggal 25 Juli 1996, gugatan tersebut ditolak dan gugatan rekonpensi dari Clipan diterima sebagian. Selanjutnya, pada tanggal 29 Juli 1997, CV Prima Centra telah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 463/PDT/1997/PT.DKI tanggal 8 Desember 1997 sebagaimana tercantum dalam Surat Pemberitahuan Isi Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta tanggal 3 Agustus 1999 yang dibuat oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Pengadilan Tinggi Jakarta menguatkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 90/PDT.G/1996/PN.JKT.PST. Pada tanggal 28 Oktober 1999, CV Prima Centra mengajukan memori kasasi, melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Atas memori kasasi tersebut, pada tanggal 8 Nopember 1999, Clipan mengajukan kontramemori kasasi melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Telah ada Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 761K/PDT/2000 tanggal 29 Januari 2001 dengan amar putusan permohonan kasasi CV Prima Centra (Pemohon Kasasi) tidak dapat diterima (N.O).
87
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Sampai dengan saat ini Clipan tidak menerima pemberitahuan tentang adanya upaya hukum luar biasa berupa Peninjauan Kembali dari pihak lawan perkara Clipan selaku pihak yang dikalahkan dalam peradilan kasasi. d.
Clipan menerima gugatan hukum sebesar Rp 1.025 juta yang terdiri dari gugatan material sebesar Rp 225 juta dan immaterial sebesar Rp 800 juta dari Sufri Hasanuddin sehubungan dengan transaksi sewa guna usaha. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 445/PDT.G/1996/PN.JKT.PST tanggal 19 Mei 1997 gugatan tersebut ditolak. Selanjutnya Sufri Hasanuddin mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Keputusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 264/PDT.G/1998/PT.DKI tanggal 5 Agustus 1998 mengabulkan gugatan dari Sufri Hasanuddin dan membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 445/PDT.G/1996/PN.JKT.PST tanggal 19 Mei 1997. Atas putusan Pengadilan Tinggi tersebut, Clipan telah menyampaikan memori kasasi dan telah ada Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 2015K/PDT/1999 tanggal 7 Juni 2000, dengan amar putusan mengabulkan permohonan kasasi Clipan. Sampai dengan tanggal audit report Clipan tidak menerima pemberitahuan tentang adanya upaya hukum luar biasa berupa Peninjauan Kembali dari pihak lawan perkara Clipan selaku pihak yang dikalahkan dalam peradilan kasasi.
e.
Pada tanggal 24 Oktober 1996, Clipan menandatangani perjanjian sewa gedung kantor Plaza 89 dengan PT Mulialand Tbk untuk jangka waktu 1 Oktober 1996 sampai dengan 30 September 2000. Pada bulan Maret 1998, Clipan telah pindah kantor ke Plaza Panin Palmerah dan sejak bulan April 1998, Clipan tidak melakukan pembayaran sewa ke PT Mulialand Tbk. Sehubungan dengan itu, pada tanggal 27 Januari 1999 PT Mulialand Tbk mengajukan gugatan kepada Clipan yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 43/PDT.G/1999/PN.Jak-Sel tanggal 29 Juli 1999, Clipan diwajibkan membayar sisa uang sewa, biaya pelayanan dan biaya lainnya untuk masa 14 April 1998 sampai dengan 30 September 1998 sebesar US$ 518.222 dikurangi dengan deposit telepon Clipan sebesar Rp 58 juta dan ditambah denda keterlambatan 2% per bulan terhitung sejak tanggal 21 April 1998 sampai dengan seluruh kewajiban dibayar lunas oleh Clipan. Atas keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, Clipan telah mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta, dan selanjutnya berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 977/Pdt/1999/PT.DKI tanggal 25 Pebruari 2000, Clipan sebagai pihak yang dikalahkan. Dengan adanya hasil putusan tersebut, Clipan telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung RI dan telah menyampaikan memori kasasi tertanggal 26 Oktober 2000 sesuai risalah penerimaan permohonan kasasi No. 43/PDT.G/1999/PN.Jkt.Sel. Telah ada surat dari Mahkamah Agung RI kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tentang penyampaian salinan putusan MA No. 2321/K/PDT/2001 tanggal 17 Maret 2003. Akan tetapi sampai dengan saat ini, isi Surat Pemberitahuan Putusan Kasasi kepada Clipan belum diberitahukan sehingga isi Putusan belum diketahui
f.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan PT Panin Insurance Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 2 Januari 2003. Perjanjian tersebut diperuntukkan atas kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan suatu obyek pertanggungan ditentukan oleh PT Panin Insurance Tbk.
g.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 1 Januari 2005. Perjanjian tersebut diperuntukkan atas kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan suatu obyek pertanggungan ditentukan oleh PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk.
h.
Clipan selaku anggota sindikasi (porsi 18%) melalui PT Koexim Mandiri Finance selaku agen sindikasi telah mengajukan permohonan pailit terhadap PT Saka Utama Dewata yang merupakan Penanggung Hutang (Corporate Guarantor) dari PT Sakadwi Dewata (Lessee Sindikasi). Permohonan pailit tersebut diajukan oleh 2 (dua) pemohon pailit yaitu PT Salindo Perdana Finance (Dalam Likuidasi) dan PT Koexim Mandiri Finance (selanjutnya disebut ”Para Pemohon”). 88
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Permohonan pailit diajukan di Pengadilan Niaga Surabaya dengan register No. 02/Pailit/2003/PN.Niaga Surabaya tanggal 20 Pebruari 2003. Atas gugatan pailit ini telah ada Putusan dari Pengadilan Niaga Surabaya No. 02/Pailit/2003/PN.Niaga Sby tanggal 20 Maret 2003, dengan amar putusan diantaranya mengabulkan permohonan Para Pemohon untuk sebahagian dan menyatakan PT Saka Utama Dewata, berkedudukan di Jalan Bakung Sari No. 1 Kuta Bali, PAILIT; Atas Putusan Pengadilan Niaga Surabaya tersebut diatas, PT Saka Utama Dewata mengajukan Kasasi kepada Mahkamah Agung RI dan telah ada Putusan Perkara Kasasi Niaga dari Mahkamah Agung RI dengan No. 08/K/N/2003 tanggal 12 Mei 2003 dengan amar putusan diantaranya mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: PT Saka Utama Dewata tersebut dan membatalkan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 20 Maret 2003 No. 02/PAILIT/2003/PN.NIAGA.SBY serta menolak permohonan pernyataan pailit yang diajukan Pemohon Kasasi yaitu PT Salindo Perdana Finance dan PT Koexim Mandiri Finance tersebut; Atas Putusan Perkara Kasasi Niaga ini, Para Pemohon Pailit mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung RI dan telah ada Putusan Perkara Peninjauan Kembali Niaga No. 06 PK/N/2003 tanggal 22 Juli 2003, dengan amar putusan diantaranya mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali dari Para Pemohon Peninjauan Kembali yaitu PT Salindo Perdana Finance (Dalam Likuidasi) dan PT Koexim Mandiri Finance tersebut dan membatalkan Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 12 Mei 2003 No. 08 K/N/2003 yang membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 20 Maret 2003 No. 02/PAILIT/2003/PN- Niaga.Sby serta menyatakan Termohon: PT Saka Utama Dewata, berkedudukan di Jl. Bakung Sari No. 1 Kuta Bali, PAILIT. Dengan adanya Putusan Peninjauan Kembali ini PT Saka Utama Dewata demi hukum berada dalam keadaan PAILIT, dan Putusan tersebut telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde). Amar putusan peninjauan kembali telah diumumkan dalam harian Kompas tanggal 11 Agustus 2003. Berdasarkan Putusan Kasasi No. 022/K/N/2005 tanggal 29 Nopember 2005, telah ada putusan mengenai jumlah hutang yang harus dibayar, dengan amar putusan diantaranya menetapkan besar tagihan para Kreditur Sindikasi sejumlah Rp 21.002 juta. PT Saka Utama mengajukan permohonan peninjauan kembali atas Putusan Kasasi No.022/K/N/2005 tersebut di atas. Telah ada putusan Peninjauan Kembali No. 02/PK/N/2006 tanggal 19 Juni 2006 isinya antara lain menolak permohonan Peninjauan Kembali dari PT Saka Utama Dewata (Pemohon). Atas putusan Peninjauan Kembali tersebut di atas, PT Saka Utama Dewata dan PT Saka Dwi Dewata mengajukan Memori Peninjauan Kembali pada tanggal 26 Juli 2006. Memori Peninjauan Kembali tersebut melanggar azas hukum karena Peninjauan Kembali merupakan upaya hukum terakhir. Pada tanggal 25 September 2006, telah ada surat dari Pengadilan Negeri - Niaga Surabaya No.W.10.D.04.UM.02.02.2854.2006 perihal persetujuan menjual lelang harta pailit dimuka umum. i.
Clipan menerima gugatan hukum dari Rudi Lukman sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen. Dalam perkara perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Barat No. 206/Pdt.G/2005/PN.Jkt.Brt., disebutkan gugatan primair antara lain memerintahkan penggugat (Rudi Lukman) untuk membayar tunggakan cicilan mobil kepada Clipan sejumlah Rp 19 juta serta gugatan ganti rugi sejumlah Rp 16 juta sedangkan gugatan subsidair sebesar Rp 84 juta. Berdasarkan putusan sela perkara No.206/Pdt.G/2005/PN.Jkt.Brt., Pengadilan Negeri Jakarta Barat menerima eksepsi Tergugat (Clipan) dan memutuskan tidak berwenang memeriksa perkara tersebut. Selanjutnya, Clipan mengajukan gugatan perdata kepada Rudi Lukman pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, perkara No. 250/Pdt.G/PN.Jkt.Pst dengan nilai gugatan sejumlah Rp 102 juta Pada tanggal 26 Januari 2006, telah terdapat putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 250/PdtG/2005/PN.Jkt.Pst dengan amar putusan diantaranya menghukum Tergugat (Rudi Lukman) untuk membayar seluruh hutangnya kepada Penggugat (Clipan) sejumlah Rp 102 juta ditambah dengan bunga sebesar 6% per tahun hingga Tergugat (Rudi Lukman) membayar seluruh hutangnya kepada Penggugat (Clipan). Pada tanggal 25 Juli 2006, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta dengan putusan No. 145/PDT/2006, PT.DKI memutuskan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat No.206/PdtG/2005/PN.JAK.BAR dan telah ada putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No.155/PDT/2006/PT.DKI tertanggal 18 Juli 2006 yang dalam amar keputusannya menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 250/Pdt-G/2005/PN.JKT.PST.
89
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Adapun hingga tanggal laporan ini dibuat, belum ada konfirmasi dari pengadilan apakah Rudi Lukman akan mengajukan upaya hukum kasasi. Ikatan Lainnya a.
Reksa Panin adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif antara PT Panin Sekuritas Tbk selaku Manajer Investasi dan ABN AMRO Bank N.V., Indonesia sebagai Bank Kustodian dan telah mendapat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) pada tanggal 18 Juni 2002. PT Panin Sekuritas Tbk, selaku Manajer Investasi, menunjuk PT Panca Global Securities sebagai agen penjual utama. Dalam memasarkan Reksa Panin, PT Panca Global Securities membuat perjanjian dengan Bank perihal penetapan Bank sebagai sub agen penjual tunggal berdasarkan perjanjian penetapan agen penjual utama No. 055/RD/CS/III/04 tanggal 18 Maret 2004. Dalam melakukan pemasaran Reksa Panin, Bank memperoleh pembagian hasil keuangan yang dibayarkan oleh PT Panca Global Securities setiap awal bulan. Berdasarkan Perubahan Perjanjian Sub kontrak No. 125/PGS/CF/IX/2004 sejak tanggal 18 Oktober 2004, ditetapkan pembagian hasil penjualan. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 31 Maret 2005. PT Panin Sekuritas Tbk selaku Manajer Investasi menunjuk Bank sebagai agen penjual utama. Berdasarkan Perjanjian Penetapan Agen Penjual No.088/RD/CS/III/03 tanggal 24 Maret 2005, dalam melakukan pemasaran Reksa Panin, Bank memperoleh pembagian hasil keuangan yang dibayarkan oleh PT Panin Sekuritas Tbk setiap awal bulan. Perjanjian ini dibatalkan sejak 24 Nopember 2005. ABN AMRO Bank N.V., Indonesia sebagai Bank Kustodian, efektif mulai tanggal 16 Mei 2005 digantikan oleh Citibank N.A. – Cabang Jakarta. PT Panin Sekuritas Tbk selaku Manajer Investasi telah menunjuk Bank sebagai agen penjual utama. Berdasarkan Perjanjian Penetapan Agen Penjual No.232/RD/OPR/XI/05 tanggal 24 Nopember 2005, dalam melakukan pemasaran Reksa Panin, Bank memperoleh pembagian hasil keuangan yang dibayarkan oleh PT Panin Sekuritas Tbk setiap awal bulan. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 24 Nopember 2008.
b.
Reksa Panin Terproteksi Pasti I adalah Reksa Dana Terproteksi berbentuk Kontrak Investasi Kolektif antara PT Panin Sekuritas Tbk selaku Manajer Investasi dan Citibank N.A, Indonesia sebagai Bank Kustodian dan telah mendapat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) pada tanggal 16 Mei 2006. PT Panin Sekuritas Tbk, selaku Manajer Investasi, menunjuk Bank sebagai agen penjual utama. Berdasarkan Perjanjian Penetapan Agen Penjual No. 240/RD/OPR/V/06 tanggal 16 Mei 2006, dalam melakukan pemasaran Reksa Panin Terproteksi Pasti I, Bank memperoleh pembagian hasil keuangan yang dibayarkan oleh PT Panin Sekuritas Tbk setiap tiga bulannya. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.
c.
Reksa Panin Terproteksi Pasti II adalah Reksa Dana Terproteksi berbentuk Kontrak Investasi Kolektif antara PT Panin Sekuritas Tbk selaku Manajer Investasi dan Citibank N.A, Indonesia sebagai Bank Kustodian dan telah mendapat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) pada tanggal 28 Nopember 2006. PT Panin Sekuritas Tbk, selaku Manajer Investasi, menunjuk Bank sebagai agen penjual utama. Berdasarkan Perjanjian Penetapan Agen Penjual No. 477/RD/OPR/XI/06 tanggal 28 Nopember 2006, dalam melakukan pemasaran Reksa Panin Terproteksi Pasti II, Bank memperoleh pembagian hasil keuangan yang dibayarkan oleh PT Panin Sekuritas Tbk setiap tiga bulannya. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 30 Juni 2011.
d.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran produk Bancassurance dengan PT Panin Life Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama No.01/AGR-BNC/06/2006 tanggal 23 Juni 2006. Produk Bancaassurance adalah produk-produk asuransi jiwa dengan dilengkapi manfaat pasti yang diterbitkan oleh PT Panin Life Tbk, yang terdiri atas Produk Panin Dana Pasti, Produk Panin Flexilinked dan Produk Panin Lifevestlink. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen pemasaran dengan memperoleh kompensasi berupa komisi, dengan jangka waktu perjanjian selama 5 tahun dan dapat diperpanjang kembali. 90
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Pendapatan fee penjualan Reksa Panin, Reksa Panin Plus, Reksa Panin Terproteksi I, Reksa Panin Terproteksi Pasti I, Reksa Panin Terproteksi Pasti II dan Pemasaran produk Bancassurance dicatat Perusahaan sebagai “Pendapatan operasional lain - lainnya” (Catatan 33). e.
Clipan mengadakan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan dengan PT Bank Victoria International Tbk (BVI), berdasarkan Akta No. 14 tanggal 11 Desember 2003 jo akta Addendum Perjanjian Kerjasama Penyaluran Pembiayaan No. 3 tanggal 10 Mei 2004, keduanya dibuat oleh Merry Susanti Siaril, SH, Notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa BVI akan membeli piutang-piutang yang dimiliki Clipan terhadap pihak-pihak ketiga yang telah membeli mobil baik baru maupun bekas yang dibiayai oleh Clipan. Tujuan dari kerjasama/fasilitas pembiayaan ini adalah untuk pembiayaan pembelian kendaraan pihak ketiga (konsumen) secara “consumer finance without recourse” yang dananya disalurkan melalui Clipan. Jumlah pokok yang dapat dibiayai maksimum sebesar Rp 200.000 juta dengan tingkat suku bunga sebesar 13% per tahun untuk tenor 1 – 12 bulan, 13,50% per tahun untuk tenor 13 – 24 bulan dan 25 – 36 bulan. Perjanjian ini berlaku selama 60 bulan yang akan berakhir pada tanggal 11 Desember 2008 atau tanggal lain yang disetujui kedua belah pihak apabila seluruh pinjaman telah dilunasi. Perjanjian ini diakhiri oleh BVI dan Clipan pada tanggal 14 Pebruari 2006.
f.
Pada tanggal 7 November 2003, VOF mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan dengan PT Bank Victoria International Tbk (Victoria), dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp 100.000 juta. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut. VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumendokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Victoria. Perjanjian kerjasama pembiayaaan ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Pada tanggal 25 Agustus 2004, jumlah maksimum fasilitas meningkat sejumlah Rp 100.000 juta, dimana tambahan fasilitas tersebut harus digunakan seluruhnya dalam waktu 1 tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Pada tanggal 9 November 2004, jumlah maksimum fasilitas meningkat dari Rp 200.000 juta menjadi Rp 300.000 juta.
g.
Pada tanggal 2 Agustus 2004, VOF mengadakan perjanjian jual beli piutang dengan Victoria dengan jumlah harga jual beli piutang seluruhnya senilai Rp 100.000 juta. Jangka waktu penyediaan plafond jual beli piutang adalah 12 bulan terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian ini. VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumendokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Victoria. Perjanjian kerjasama pembiayaaan ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Pada tanggal 9 Mei 2007, VOF kembali mengadakan perjanjian jual beli piutang dengan jumlah harga jual beli piutang seluruhnya senilai Rp 50.000 juta. Jangka waktu penyediaan plafond jual beli piutang adalah 12 bulan terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian ini. Berdasarkan surat persetujuan perpanjangan fasilitas kredit tertanggal 19 Agustus 2008, Victoria setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 9 Mei 2009
h. Pada tanggal 1 April 2005, VOF mengadakan perjanjian jual beli piutang dengan Atlas Finance Ltd., Singapura (Atlas) dengan jumlah harga jual beli piutang seluruhnya senilai Rp. 40.950 juta. VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Atlas. Penjualan piutang pembiayaan konsumen ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Perjanjian ini telah jatuh tempo pada bulan April 2008 dan tidak diperpanjang lagi sesuai dengan kesepakan VOF dan Atlas. i.
Pada tanggal 18 Maret 2005, VOF mengadakan perjanjian jual beli piutang dengan PT Danpac Finance (Danpac) dengan jumlah harga jual beli piutang seluruhnya senilai Rp 50.000 juta. Jangka waktu penyediaan plafond jual beli piutang adalah 12 bulan terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian ini. VOF mengadakan beberapa kali perubahan perjanjian dengan Danpac untuk memperpanjang jangka waktu penyediaan plafond jual beli piutang sampai dengan tanggal 18 Maret 2008. Selanjutnya, pada tanggal 8 April 2005, VOF kembali mengadakan perjanjian jual beli piutang dengan jumlah harga jual beli piutang senilai Rp. 15.000 juta. Jangka waktu penyediaan plafond jual beli piutang adalah 12 bulan terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian ini, akan tetapi perjanjian ini tidak diperpanjang lagi. VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Danpac. Penjualan piutang pembiayaan konsumen ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Pada periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, tidak terdapat penjualan piutang pembiayaan 91
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
konsumen kepada Danpac. Perjanjian ini telah jatuh tempo pada bulan Maret 2008 dan tidak diperpanjang lagi sesuai dengan kesepakatan VOF dan Danpac. j.
Pada tanggal 19 Oktober 2005, VOF mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan dengan PT Bank Niaga Tbk (Niaga) dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp. 10.000 juta. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Niaga. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Pada tanggal 22 November 2006, jumlah maksimum fasilitas meningkat dari Rp 10.000 juta menjadi Rp. 20.000 juta. Pada tanggal 31 Maret 2008, saldo fasilitas yang telah disalurkan adalah sebesar Rp 59 juta. Pada tanggal 15 Mei 2008, fasilitas tersebut telah dilunasi seluruhnya oleh VOF dan tidak diperpanjang kembali sesuai dengan kesepakatan VOF dan Niaga. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada Niaga dengan saldo sejumlah Rp 10 juta pada tanggal 31 Maret 2008 dan disajikan sebagai kas yang dibatasi penggunaannya sebagai bagian dari akun “Aktiva lain-lain” di neraca. Rekening amanat (escrow account) ini ditutup sejak fasilitas pinjaman ini telah dilunasi dan tidak diperpanjang lagi pada tanggal 15 Mei 2008.
k.
Pada tanggal 10 Desember 2004, VOF memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan pola channeling dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp 100.000 juta yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan pelanggan. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumendokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada BNI, dengan saldo sejumlah Rp 376 juta pada tanggal 31 Maret 2009 dan disajikan sebagai Kas yang Dibatasi Penggunaannya sebagai bagian dari akun “Aktiva Lain-lain” pada neraca. Perjanjian kerjasama ini telah dirubah beberapa kali sehubungan dengan perpanjangan atas fasilitas pinjaman tersebut, terakhir pada tanggal 17 November 2008. Jangka waktu perjanjian kredit adalah 12 bulan sejak penandatanganan amandemen perjanjian kredit. Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, saldo fasilitas yang telah disalurkan adalah masing-masing sejumlah Rp 6.500 juta dan Rp 32.524 juta.
l.
VOF mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi untuk melindungi kendaraan bermotor yang dibiayai oleh VOF, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan.
49. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG BERBEDA DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Bank dan anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda atas penyusutan kendaraan dan inventaris kantor dan tidak melakukan penyesuaian atas kebijakan akuntansi yang berbeda tersebut, karena tidak praktis dilakukan dan jumlahnya tidak signifikan. Kendaraan dan inventaris kantor disusutkan dengan metode menurun ganda (double declining balance method), kecuali kendaraan dan inventaris kantor anak perusahaan disusutkan dengan metode garis lurus
92
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
50. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP BANK DAN RENCANA MANAJEMEN Manajemen menyadari bahwa krisis keuangan global memiliki dampak terhadap volume bisnis Bank dan akan meningkatkan risiko kredit yang dimiliki Bank. Operasi industri perbankan telah terpengaruh dan diperkirakan akan terus terpengaruh oleh ketidakpastian dimasa mendatang yang disebabkan karena kondisi ekonomi global, dimana hal ini merupakan situasi yang berada di luar kendali Bank. Dampak potensial terhadap Bank atas kondisi ini antara lain adalah menurunnya kemampuan membayar debitur yang dapat berakibatpada meningkatnya rasio pinjaman bermasalah Bank. Namun demikian, manajemen telah mengambil langkah-langkah, yang memadai untuk memelihara likuiditas, menjaga kecukupan modal dan melakukan pendekatan secara hati-hati untuk meningkatkan aktiva, termasuk dalam menyalurkan kredit baru. Manajemen berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya dalam waktu mendatang, oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan. Rencana dan strategi manajemen adalah sebagai berikut: a. Memperkuat struktur permodalan melalui kapitalisasi laba ditahan, menjaga rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Loan to Deposit Ratio dan rasio-rasio likuiditas lainnya secara efektif. b. Meningkatkan pendanaan melalui simpanan dalam bentuk tabungan dan giro, dengan tujuan untuk menurunkan cost of fund secara keseluruhan. c. Meningkatkan Fee Based Income dengan menawarkan produk dan jasa perbankan yang inovatif dengan focus kepada sektor retail dan komersial. d. Memperluas jaringan distribusi dengan menambah jumlah kantor cabang dan ATM untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah. e. Mengimplementasikan Risk Management dan Good Corporate Governance f. Memperkenalkan jasa perbakan syariah
51. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) REVISI Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) telah merevisi dan menerbitkan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), sebagai berikut : PSAK 16 (Revisi 2007), Aktiva Tetap Pada bulan Mei 2007, DSAK mengeluarkan standar akuntansi untuk aktiva tetap, menggantikan PSAK 16, Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain dan PSAK 17, Akuntansi Penyusutan. Standar ini mengatur kriteria pengakuan biaya perolehan aktiva tetap harus diakui sebagai aktiva jika, dan hanya jika, besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aktiva tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aktiva dapat diukur secara andal. Berbeda dengan standar sebelumnya, PSAK 16 revisi antara lain mengharuskan pengakuan estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aktiva tetap dan restorasi lokasi aktiva sebagai bagian dan biaya perolehan aktiva yang bersangkutan, serta memperbolehkan penggunaan model Biaya atau model Revaluasi dalam pengukuran aktiva tetap setelah pengakuan awal. Nilai residu dan estimasi umur manfaat setiap aktiva harus ditelaah (review) minimum setiap akhir tahun buku. Biaya-biaya yang timbul setelah perolehan awal dievaluasi pada saat terjadinya sesuai dengan prinsip pengakuan yang berlaku umum. Transaksi pertukaran aktiva tetap harus diukur pada nilai wajar, kecuali jika transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial. Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008 dan mengatur beberapa ketentuan transisi. Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar ini terhadap laporan keuangan Bank. PSAK 30 (Revisi 2007), Sewa Pada bulan Juni 2007, DSAK mengeluarkan standar akuntansi sewa, yang menggantikan PSAK 30, Akuntansi Sewa Guna Usaha.
93
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Standar ini mengatur, baik bagi lessor dan lesse, kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai untuk diterapkan dalam hubungannya dengan sewa. Berdasarkan standar ini, sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aktiva. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Klasifikasi ditentukan pada awal sewa (inception of the lease). Perlakuan akuntansi untuk transaksi jual dan sewa balik tergantung pada jenis sewa, apakah pada prinsipnya merupakan sewa pembiayaan atau sewa operasi. Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008. Penerapan secara retrospektif dan standar ini dianjurkan, tetapi tidak diharuskan. Manajemen tidak berkeyakinan bahwa standar ini akan berdampak material terhadap laporan keuangan Bank. PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan Pada bulan Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, menggantikan ketentuan penyajian dan pengungkapan yang diatur dalam PSAK 50 (1998), Akuntansi Investasi Efek Tertentu, dan PSAK 55 (Revisi 1999), Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai. Tujuan standar revisi ini adalah untuk menetapkan prinsip-prinsip penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas dan saling hapus aktiva keuangan dan kewajiban keuangan. Standar ini berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dan perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Prinsip-prinsip dalam standar ini melengkapi prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan dalam PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Standar ini diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Pada bulan Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Standar ini menetapkan prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan. Standar ini juga menetapkan pedoman untuk penghentian pengakuan; jika aset dan kewajiban keuangan dinilai pada nilal wajar, bagaimana menentukan nilai wajar dan mengevaluasi penurunan nilai; setelah akuntansi lindung nilai. Standar ini menggantikan ketentuan pengakuan dan pengukuran yang diatur dalam standar akuntansi tertentu yang telah diterbitkan sebelumnya. Entitas harus menerapkan standar ini secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan Iebih dini diperkenankan. Dalam ketentuan transisi pada awal penerapan, entitas diperkenankan untuk mengakui, baik dalam laba rugi atau ekuitas, dampak dan pengakuan dan pengukuran sesuai ketentuan yang ada dalam standar ini atas instrumen keuangan yang ada pada akhir periode laporan keuangan sebelum tanggal efektif standar ini. Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar ini terhadap laporan keuangan Bank. 52. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN INFORMASI TAMBAHAN Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 7 sampai dengan 94 dan informasi tambahan dari halaman 95 sampai dengan 100 telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 30 Juli 2009.
94
P.T BANK PAN INDONESIA Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR I: INFORMASI NERACA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) 30 JUNI 2009 DAN 2008 2009 Rp Juta AKTIVA Kas
2008 Rp Juta
747,804
589,298
10,985,729
3,936,683
635,467
223,621
Penempatan pada bank lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 54,995 juta pada semester I/tahun 2009 dan sebesar Rp 69,652 juta pada semester I/tahun 2008
4,794,205
3,319,043
Surat- surat berharga - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 42,002 juta pada semester I/tahun 2009 dan sebesar Rp 42,055 juta pada semester I/tahun 2008
2,929,682
2,994,425
Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali
1,208,979
4,520,146
Obligasi pemerintah
8,384,728
2,961,981
Penempatan pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 9,183 juta pada semester I/tahun 2009 dan sebesar Rp 2,868 juta pada semester I/tahun 2008
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar nihil pada semester I/tahun 2009 dan sebesar Rp 172 juta pada semester I/tahun 2008 Tagihan derivatif - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 1,114 juta pada semester I/tahun 2009 dan sebesar Rp 182 juta pada semester I/tahun 2008
-
16,970
53,048
2,739
34,790,971 14,077 34,805,048
33,470,904 15,239 33,486,143
Tagihan akseptasi - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 6,494 juta pada semester I/tahun 2009 dan sebesar Rp 4,342 juta pada semester I/tahun 2008
633,856
429,590
Penyertaan dalam bentuk saham - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 10,779 juta pada semester I/tahun 2009 dan sebesar Rp 10,157 juta pada semester I/tahun 2008
991,417
909,593
Pendapatan yang masih akan diterima
635,098
512,295
63,948
36,936
21
1,375
128,523
126,358
1,631,801
1,512,159
11,949
20,255
Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar sebesar Rp 156,738 juta pada semester I/tahun 2009 dan Rp 76,172 juta pada semester I/tahun 2008
307,067
372,637
Aktiva lain-lain
698,266
676,516
69,646,636
56,648,763
Kredit yang diberikan - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 1,062,126 juta pada semester I/tahun 2009 dan sebesar Rp 862,725 juta pada semester I/tahun 2008 Pihak lain Afiliasi Jumlah
Biaya dibayar dimuka Uang muka pajak Aktiva pajak tangguhan Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1,022,816 juta pada semester I/tahun 2009 dan sebesar Rp 779,405 juta pada semester I/tahun 2008 Properti terbengkalai - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 14,300 juta pada semester I/tahun 2009 dan Rp 20,255 juta pada semester I/tahun 2008
JUMLAH AKTIVA *) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
95
P.T BANK PAN INDONESIA Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR I: INFORMASI NERACA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) 30 JUNI 2009 DAN 2008 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Giro Kewajiban segera lainnya Tabungan Deposito berjangka Pihak lain Afiliasi Jumlah Sertifikat deposito - bersih
10,576,695
8,273,042
640,568
448,653
9,318,342
7,499,323
30,335,904 519,136 30,855,040
19,444,867 539,289 19,984,156
-
-
Simpanan dari bank lain
2,750,712
3,649,239
Kewajiban pembelian kembali surat berharga yang dijual dengan syarat repo
1,011,777
3,577,956
Kewajiban derivatif
23,091
15,519
585,350
433,932
Surat berharga yang diterbitkan
1,586,502
1,645,531
Pinjaman yang diterima
1,020,920
1,567,619
82,938
82,936
Kewajiban akseptasi
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Kewajiban sewa guna usaha
-
Beban yang masih harus dibayar
199,015
141,198
Taksiran Pajak Penghasilan
76,965
31,290
Kewajiban lain-lain
241,186
200,276
Obligasi subordinasi
1,490,604
Modal pinjaman
-
Jumlah Kewajiban
60,459,705
Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan
-
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp. 100,- per saham pada semester I/tahun 2009 dan 2008 Modal dasar - 59,000,000,000 saham pada semester I/tahun 2009 dan 2008 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 22,332,407,794 saham pada semester I/tahun 2009 dan 20,263,623,136 saham pada semester I/tahun 2008 Agio saham
1,488,263 49,038,933 -
2,233,241
2,026,362
2,917,759
2,297,123
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
-
13,489
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
-
675,140
Laba yang belum direalisasi atas efek yang tersedia untuk dijual
(147,427)
(347,085)
(3,747)
(3,747)
Saldo Laba
4,187,105
2,948,548
Jumlah Ekuitas
9,186,931
7,609,830
69,646,636
56,648,763
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS *) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
96
P.T BANK PAN INDONESIA Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR II: INFORMASI LAPORAN LABA RUGI TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 2009
2008
Rp Juta
Rp Juta
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Hasil bunga Provisi dan komisi kredit Jumlah pendapatan bunga
3,395,671 125,145 3,520,816
2,438,121 143,128 2,581,249
Beban Bunga Beban bunga Beban lainnya selain beban bunga Jumlah beban bunga
2,167,044 2,167,044
1,392,846 1,392,846
Pendapatan Bunga - bersih
1,353,772
1,188,403
Pendapatan operasional lainnya Provisi dan komisi selain kredit Pendapatan transaksi valuta asing Pendapatan kenaikan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan Surat Berharga Pendapatan lainnya Jumlah pendapatan operasional lainnya
94,646 74,890
90,652 4,515
88,346 121,508 379,390
81,687 176,854
Beban (pendapatan) penyisihan penghapusan aktiva Beban (pendapatan) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
586,894 (3,847)
(23,193) 3,634
365,962 177,812
296,245 145,690
35,624 118,201 697,599
159,266 60,430 81,551 743,182
452,516
641,634
13,423 23,810
28,962 6,316
(10,387)
22,646
Beban operasional lainnya Beban administrasi dan umum Beban personalia B b penurunan nilai Beban il i d dan penjualan j l Obli Obligasii P Pemerintah i hd dan Surat Berharga Beban transaksi valas Beban promosi Beban lainnya Jumlah beban operasional lainnya PENDAPATAN/BEBAN OPERASIONAL BERSIH PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL Pendapatan non operasional Beban non operasional PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL BERSIH
-
PENDAPATAN/BEBAN LUAR BIASA LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK Pajak kini Penghasilan (Beban) pajak tangguhan Beban pajak LABA/RUGI TAHUN BERJALAN BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
97
-
442,129
664,280
(130,770) 28,474 (102,296)
(135,997) (50,504) (186,501)
339,833
477,779
16.53 16.13
23.61 21.99
P.T BANK PAN INDONESIA Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR III: INFORMASI LAPORAN SALDO LABA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN * UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 2009 Rp Juta
Saldo awal tahun Laba bersih Dividen tunai / saham Saldo akhir Semester I
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
98
2008 Rp Juta
3,847,272
2,470,769
339,833
477,779
-
-
4,187,105
2,948,548
PT. BANK PANIN Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR IV : INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 2009 Rp Juta
2008 Rp Juta
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima Bunga, hadiah dan provisi komisi dana yang dibayar Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Keuntungan (kerugian) dari transaksi valuta asing - bersih Penerimaan kembali kredit yang dihapusbukukan Pendapatan (Beban) non operasional-bersih Pembayaran beban pajak
3,466,836 (2,262,013) 233,713 (525,343) 33,556 86,797 (11,056) (63,378)
Laba (Rugi) Operasi sebelum perubahan dalam aktiva dan kewajiban Operasi Kenaikan/penurunan Aktiva Operasi Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali Aktiva lain-lain Kenaikan/penurunan Kewajiban Operasi Giro Kewajiban segera lainnya Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Kewajiban lain-lain Arus Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi
959,112
2,490,709 (1,397,355) 172,339 (643,658) 74,633 197,426 22,721 (352,426) 564,389
(5,729,417) (2,726,645) 257,307 59,927 42,691
104,942 (1,230,410) (4,800,328) 16,495 (209,073)
1,802,649 344,740 1,256,086 1,409,708 1,386,033 1,011,777 35,686
1,840,930 147,664 (51,308) 2,597,938 1,365,991 231,731 (115,351)
109,654
463,610
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTAS Penurunan (Penambahan) penyertaan dalam bentuk saham Pembelian aktiva tetap Hasil penjualan aktiva tetap
(7,960) (133,836) 21
(155,876) (79,579) 272
Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi
(141,775)
(235,183)
(58,335) 757 (1,322,774) 199,711 599,133 (15)
200,000 (12,355) (170,304) 5,243 15,729 (97)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Surat berharga yang diterbitkan Biaya Emisi efek hutang Pinjaman yang diterima Penambahan Modal disetor Penambahan Agio Saham Penerimaan (pembayaran) dividen Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan
(581,523)
38,216
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(613,644)
266,643
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
99
PT. BANK PANIN Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR IV : INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 2009 Rp Juta PERUBAHAN DALAM KAS DAN SETARA KAS SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA SEMESTER I Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah
PENAMBAHAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
100
2008 Rp Juta
926,205 1,914,131 1,374,203
484,586 2,058,955 297,361
4,214,539
2,840,902
747,804 2,208,441 644,650
589,298 2,291,758 226,489
3,600,895
3,107,545
(178,401) 294,310 (729,553)
104,712 232,803 (70,872)
(613,644)
266,643