ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA PINJAMAN TERHADAP JUMLAH KREDIT YANG DIBERIKAN DAN DAMPAKNYA PADA LABA OPERASIONAL (Sensus ensus Pada BANK Yang Terdaftar di BEI)
FANGKI SAPUTRA 083403053
Jln.Gunung Subang Rt02/Rw02, Kelurahan Cilamajang, Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya
[email protected]
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jln. Siliwangi No.24
PENDAHULUAN Sejak satu dasawarsa belakangan ini, industri perbankan merupakan industri yang paling pesat mengalami perkembangan, baik dari sisi volume usaha, mobilisasi dana masyarakat maupun pemberian kredit. Hal ini sebagai akibat dari deregulasi dalam dunia perbankan yang dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini Bank Indonesia yang sungguh sangat mempengaruhi pola dan strategi manajemen bank. Situasi ini memaksa industri perbankan harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan dan memperoleh sumbersumber dana baru. Pertumbuhan penyaluran kredit perbankan Indonesia tahun 2007 yang melambat dibandingkan tahun 2008 perlu diketahui penyebabnya agar dapat ditemukan solusi di tahun 2009. Kondisi makro ekonomi, kondisi bisnis calon debitur, persaingan bank dalam memasarkan kredit, dan regulasi Bank Indonesia akan mempengaruhi kinerja penyaluran kredit perbankan. Indikator pertumbuhan ekonomi di tahun 2007 memang mencatat penurunan menjadi 4,5% dari 6,1%. Padahal penurunan ini terjadi pada kondisi tingkat inflasi yang stabil rendah di tingkat 2,8% dibandingkan kondisi inflatoar pada tahun 2006 ditingkat 11,1%. Sumber Okezone.com Hal yang disayangkan adalah walaupun inflasi stabil di tingkat rendah dan BI rate menurun, namun hanya mampu mendorong suku bunga kredit bergerak turun lebih kecil dari penurunan tingkat BI rate. Pertumbuhan kredit perbankan tercatat mencapai 22,8% dari Rp1.437 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp1.765,8 triliun pada tahun 2010. Sementara pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) perbankan selama 2010 mencapai Rp12,5 triliun per bulan atau jauh melampaui rata-rata NII tahun 2009iiyangiihanyaiiRp10,8iitriliuniiperiibulan. BI juga mencatat pertumbuhan jumlah bank maupun kantor cabang meningkat selamaiitahunii2010. Selama 2010 jumlah bank tercatat
122 bank dengan 13.453 kantor cabang yang mencakup 79% total aset dari sistem keuangan Indonesia. Sebanyak 70% kantor cabang dimiliki oleh 14 bank terbesar. Sumber Okezone.com penelitian yang akan dilakukan oleh penulis merujuk kepada penelitian sebelumnya antara lain : 1. Datu Asmira Suri (2005) Pengaruh Penyaluran Kredit Terhadap Modal Bank. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penyaluran kredit berpengaruh nyata terhadap kegiatan perputaran dana. Pada Bank Permata Cabang Malang. 2. Agus Cahyadi (2004) Analisis Hubungan Antara Besarnya Kredit Yang Diberikan Dengan Pendapatan. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara besarnya kredit yang diberikan dengan pendapatan. Pada Bank BCA Bandung. 3. Sri Rejeki Hutepa (2008) Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Pinjaman dan Jumlah Pengusaha UKM Terhadap Jumlah Kredit Yang di Salurkan. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan signifikan antara tingkat suku bunga pinjaman dan jumlah pengusaha UKM terhadap jumlah kredit yang disalurkan. Pada Bank Mandiri Medan. 4. Mohamad Hasanudin dan Prihatiningsih (2001) Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Suku Bunga Kredit, Non Performance Loan (NPL), dan Tingkat Inflasi Terhadap Penyaluran Kredit. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan signifikan antara dana pihak ketiga, tingkat suku bunga kredit, non performance loan (NPL), dan tingkat inflasi terhadap penyaluran kredit. Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Jawa Tengah. 5. Dani Sundani (2009) Pengaruh Tingkat Suku Bunga Kredit terhadap Laba. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan sinifikan antara
tingkat suku bunga kredit terhadap laba. pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit Brigjend Katamso. 6. Al-Hidayah (2009) Pengaruh Jumlah Kredit Yang Diberikan Terhadap Pendapatan Operasional. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan signifikan antara penyaluran kredit terhadap pendapatan operasional. Pada Bank BRI Cabang Malang. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penyelesaian usulan penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut M. Subana (2005 : 27) Metode deskriptif adalah penelitian tentang gejala dan keadaan yang dialami sekarang oleh subjek yang sedang diteliti. Metode ini mengamati secara seksama mengenai sifat serta hubungan antara masing-masing variabel yang diteliti, kemudian dianalisis serta diambil kesimpulan. Operasionalisasi Variabel 1. Variabel Independen Variabel independen menurut Sugiyono (2008 : 39 adalah “variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen yaitu tingkat suku bunga pinjaman sebagai X dan jumlah kredit yang diberikan sebagai X 2. Variabel Dependen Variabel dependen menurut Sugiyono (2008 : 39) adalah “variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel dependen yaitu laba operasional bank sebagai Y. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan maka dibutuhkan data dan informasi yang mendukung penelitian ini. Untuk itu penulis mengumpulkan data berupa
penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan dimaksudkan untuk memperoleh data kepustakaan dengan cara mempelajari, mengkaji, serta menelaah literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah yang dikaji berupa buku dan makalah yang berkaitan dengan penelitian. Populasi Sasaran Populasi adalah kumpulan dari elemen sejenis tetapi dapat dibedakan satu sama lain (J.Supranto:2000:21). Adapun populasi sasaran (Target Population) yang dari penelitian ini adalah seluruh Bank yang terdaftar di BEI yang berjumlah 28 Bank. PEMBAHASAN Diketahui tingkat suku bunga pinjaman yang ditetapkan bank yang terdaftar di BEI berbeda-beda, hal tersebut disebabkan beberapa faktor. Pertama, target laba yang diinginkan berbeda dimana jika laba yang diinginkan besar maka bunga pinjaman ikut besar dan demikian pula sebaliknya. Kedua, jangka waktu pinjaman yang disepakati, semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko di masa mendatang. Ketiga, kualitas jaminan yang diberikan debitur, semakin liquid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah bunga kredit yang dibebankan. Keempat, reputasi debitur, reputasi debitur juga sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya debitur yang bonafide kemungkinan resiko kredit macet di masa mendatang relatif kecil dan sebaliknya. Kelima, persaingan, dalam kondisi tidak stabil, dan kekurangan dana sementara tingkat persaingan semakin ketat, maka bank harus bersaing keras dengan bank lainnya. Berapapun tingkat suku bunga pinjaman tetap harus sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah, dalam arti baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman tidak boleh melebihi yang ditetapkan pemerintah.
Tingkat bunga yang ditetapkan ada dua macam yakni bunga efektif dan bunga tetap, tetapi umumnya lebih banyak dalam bentuk bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari asset keuangan atau liabilitas keuangan. Dapat diketahui jumlah kredit yang diberikan Bank yang terdaftar di BEI. Jumlah kredit yang diberikan atau pinjaman yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjammeminjam antara Bank dengan peminjam yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Pada saat pengakuan awal, kredit diukur pada nilai wajar atau nilai wajar ditambah/dikurangi biaya dan pendapatan transaksi. Setelah pengakuan awal, kredit diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi yang timbul pada saat akuisisi serta biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan suku bunga efektif. Dapat diketahui bahwa pada tahun 2011 yang meraih laba operasional tertinggi diantara Bank yang terdaftar di BEI adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. yaitu sebesar Rp. 17.584.230.000.000,-. Dan ada dua bank yang mengalami kerugian yaitu PT Bank Eksekutif Internasional Tbk dan PT Bank ICB Bumiputera Tbk. Hal tersebut terjadi dikarenakan kedua bank tersebut mengalami kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan asset non-
keuangan serta mengalami kerugian penjualan agunan yang diambil alih – bersih yang cukup besar tidak sesuai dengan pendapatan operasional yang mereka peroleh. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Tingkat suku bunga pinjaman tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah kredit yang diberikan Bank yang terdaftar di BEI. 2. Tingkat suku bunga pinjaman tidak berpengaruh signifikan terhadap laba operasional Bank yang terdaftar di BEI. 3. Jumlah kredit yang diberikan berpengaruh signifikan terhadap laba operasional Bank yang terdaftar di BEI. 4. Tingkat suku bunga pinjaman dan jumlah kredit yang diberikan secara simultan mempunyai pengaruh yang berarti terhadap laba operasional Bank yang terdaftar di BEI.
Saran Berdasarkan simpulan yang dikemukan di atas, penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat kepada Bank yang terdaftar d BEI yaitu agar pihak perbankkan menaikan jumlah dana untuk penyaluran kredit dan memberikan suku bunga yang kompetitif kepada para nasabah sehingga akan menaikkan laba operasioanl bank.
DAFTAR PUSTAKA Aprianti Sri Erlina., Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Penyaluran Kredit Terhadap Laba Operasional, Skripsi Universitas Siliwangi, Tasikmalaya, 2009 Baridawan Zaki., Intermediating Accounting, BPFE, Yogyakarta, 2004 Cahyadi Agus., Analisis Hubungan Antara Kredit Yang Diberikan Dengan Pendapatan, Skripsi Universitas Siliwangi, Tasikmalaya, 2004 Denda Wijaya Lukman Drs Ir., Manajemen Perbankan, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2005 Firdaus Rahmat Dan Aryanti Maya., Pengantar Teori Moneter, Alfabeta, Bandung, 2003 Himpunan Peraturan Perundang-Undangan., Moneter Dan Perbankan, Fokusmedia Ismaya Sujana., Kamus Perbankan Inggris-Indonesia Indonesia Inggris, Pustaka Grafika, Jakarta, 2006 Ikatan Akuntansi Indonesia., Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, 2004 Kasmir., Dasar-Dasar Perbankan, Rajawali Pers, Jakarta, 2011 Kasmir., Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya,Rajawali Pers, Jakarta, 2008 Siamat Dahlan., Manajemen Lembaga Keuangan, FE UI, Depok, 2005 Simungan Muchardas Drs., Manajemen Dana Bank, Rineka Cipta, Jakarta, 2000 Sunyato Thomas Dkk., Kelembagaan Perbankan edisi revisi, Gramedia Pustaka, Jakarta 2002 Sugiyono., Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung, 2007 Sugiyono dan Wibowo, Eri., Stastistik Penelitian, cetakan 1, Alfabeta, Bandung, 2001 Suri Asmira Datu., Pengaruh Penyaluran Kredit Terhadap Modal Bank, www.jurnalskripsitesis.com, 2004 Sunyoto Danang., Uji Hipotesis Untuk Riset Ekonomi, Alfabeta, Bandung, 2012 S.R Soemarso., Akuntansi Suatu Pengantar, Salemba Empat, Jakarta, 2004 www.okezone.com