PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) TAHUN 2014
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
DISUSUN OLEH
POKJA PPSP KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA I.
PENDAHULUAN Sektor sanitasi merupakan salah satu sektor infrastruktur dasar yang mempunyai kaitan erat
dengan kesehatan masyarakat dan lingkungan. Rendahnya
perhatian pemerintah terhadap
pengelolaan sektor ini menjadi salah satu penyebab bagi menurunnya derajat kesehatan masyarakat dan degradasi kelestarian lingkungan. Hal tersebut hingga saat ini masih menjadi kondisi umum di semua kabupaten/kota di Indonesia. Beberapa indikator
yang menunjukkan korelasi sebab-akibat buruknya kondisi sanitasi di
Indonesia, antara lain sebagai berikut: i. perencanaan sektor sanitasi masih dilakukan secara parsial, sektoral, dan kurang terintegrasi, ii. rendahnya anggaran pembangunan yang dialokasikan untuk sektor sanitasi, iii. masih rendahnya tingkat kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan sanitasi, iv. masih sekitar 40 juta jiwa penduduk Indonesia yang Buang Air Besar Sembarangan (BABS), v. akibat sanitasi buruk kerugian ekonomi per tahun sekitar Rp 56 Triliun, vi di ASEAN Indonesia termasuk yang terburuk dalam hal pengelolaan sanitasinya, dan lain-lain. Gambaran di atas mendorong Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk ikut serta dalam Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) yang merupakan program lintas sektor dan yang tergabung dalam Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS), yang telah mempersiapkan skenario besar berupa penyusunan strategi pembangunan sanitasi di 330 kota/kabupaten agar pembangunan di daerah berjalan dengan efektif, bersifat menyeluruh, dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya yaitu: 1)
Menghentikan prilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di perkotaan dan pedesaan;
2)
Pengurangan timbulan sampah dari sumbernya dan penanganan sampah yang ramah lingkungan;
3)
Pengurangan genangan air di 100 Kabupaten/kota seluas 22.500 Ha. Keikutsertaan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam PPSP didahului dengan adanya surat
Pernyataan Minat Mengikuti Program PPSP 2013, Nomor : 050.13/730/BAPPEDA pada tanggal 24 April 2013 yang ditindaklanjuti dengan membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi
Kabupaten Kutai
Kartanegara yang tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Nomor : 363/ SK-BUP / HK / 2013 Tanggal 17 April 2013 Tentang Penetapan Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2013.
iii
II.
GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Kabupaten Kutai Kartanegara secara geografis terletak pada posisi antara 115 o26’28” –
117o36’43” Bujur Timur dan 1o28’21” Lintang Utara sampai 1o08’06” Lintang Selatan dengan luas wilayah 27.263,10 km2 dan luas perairan yaitu ± 4.097 km 2 dengan batasan administratif wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara
: Kabupaten Malinau
Sebelah Timur
: Kabupaten Kutai Timur dan Selat Makasar
Sebelah Selatan
: Kabupaten Penajam Pasir Utara dan Kota Balikpapan
Sebelah Barat
: Kabupaten Kutai Barat
Wilayah administrasi Kabupaten Kutai Kartanegara yang terbagi menjadi 18 kecamatan dan 227 desa/kelurahan sebagian besar bergelombang dan berbukit dengan kemiringan landai sampai curam. Kepadatan penduduk di Kabupaten Kutai Kartanegara menurut luas wilayah tidak merata. Untuk Kecamatan Tenggarong memiliki kepadatan penduduk terpadat yaitu
261 Jiwa /km 2, sedangan di
Kecamatan Tabang yang memiliki wilayah terluas di Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar 7.764,50 km2 rata rata kepadatan penduduknya 1 jiwa/km2,
III. PROFIL UMUM SANITASI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Wilayah Kajian dari Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2014 ini meliputi kawasan permukiman padat di Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu di Kecamatan Tenggarong, Kecamatan Tenggarong Sebrang, Kecamatan Loa Janan, Kecamatan Kota Bangun dan Kecamatan Muara
Badak.
Penentuan
wilayah
kajian
di
lima
kecamatan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : 1. Wilayah Perkotaan
tersebut
didasarkan
dengan
berdasarkan RTRW Kabupaten
Kutai Kartanegara tahun 2012-2032, 2. Kawasan dengan kepadatan tinggi di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, 3. Sistem Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan Pusat Kegiatan Wilayah Lokal Kabupaten Kutai Kartanegara, 4. Pusat pengembangan Kecamatan di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, 5. Hasil Rapat koordinasi Pokja PPSP tanggal 4 Juni 2014
iv
Peta Wilayah Kajian Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kutai Kartanegara
Wilayah Kajian: 1. Kec. Tenggarong 2. Kec. Tenggarong Sebrang 3. Kec. Loa Janan 4. Kec. Muara Badak 5. Kec. Kota Bangun
5
2 1
4
3
3.1 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERKAIT SANITASI
Salah satu pilar dalam STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) adalah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), yaitu perilaku cuci tangan dengan menggunakan air bersih yang mengalir dan menggunakan sabun yang terutama dilakukan antara lain pada saat: sebelum makan, sebelum mengolah dan menghidangkan makanan, sebelum menyusui, sebelum member makan bayi/balita, sesudah buang air besar/kecil, sesudah memegang hewan/unggas yang diperoleh dari hasil studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) menunjukkan data sebagai berikut: Grafik Praktek CTPS di Kabupaten Kutai Kartanegara
Sumber: EHRA Tahun 2013 v
Hasil analisa survey sanitasi sekolah yang dilakukan pada 30 Sekolah Dasar dan 600 siswa kelas 5 di wilayah cakupan studi di dapatkan gambaran data-data sebagai berikut:
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Kondisi Saranan Sanitasi Sekolah Dasar Kabupaten Kutai Kartanegara Sangat Kondisi % Baik % Baik Toilet Guru 5 16,67 2 6,67 Toilet siswa 2 6,67 1 3,33 Fasilitas CTPS 21 70,00 3 10,00 Sarana Air Bersih 27 90,00 1 3,33 Pengelolaan sampah 7 23,33 0 0,00 Drainase 1 3,33 4 13,33 Ketersediaan dana 22 73,33 6 20,00 Pendidikan HS 17 56,67 5 16,67
Kurang Baik 23 27 6 2 23 25 2 8
% 76,67 90,00 20,00 6,67 76,67 83,33 6,67 26,67
Sumber: Survey Sanitasi Sekolah Tahun 2014
3.2
PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK
Pengelolaan Air Limbah Domestik, sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegar Nomor 10 Tahun 2011 diselenggarakan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara pada Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan, Sub Bidang pengelolaan Limbah Domestik dan Limbah B3. Berdasarkan hasil studi EHRA didapatkan gambaran bahwa sistem penyaluran pembuangan air limbah domestik (rumah tangga) pada daerah permukiman yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara umumnya masih memanfaatkan penggunaan septicktank untuk
masing-masing toilet yang ada di
rumah masyarakat dan untuk pembuangan sisa makanan dari dapur, sampai pada pencucian umumnya menggunakan saluran saluran drainase ataupun badan air seperti sungai, kolam dan lain-lain. Sedangkan untuk limbah rumah tangga pada daerah perdagangan pada umumnya belum ada pengolahannya terlebih dahulu sebelum masuk ke badan air sehingga fungsi saluran drainase di Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi tercampur antara limbah rumah tangga dan limpasan air hujan. Gambaran lain mengenai kondisi pengelolaan limbah domestik (black water) di Kabupaten Kutai Kartanegara adalah sebagai berkut:
vi
Persentase Tempat Buang Air Besar di Kabupaten Kutai Kartanegara
Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan serta wawancara, responden yang menggunakan tempat penyaluran tinja menggunakan tangki septik sebesar 58%, disusul yang menggunakan cubluk/lubang tanah
sebesar 7%, yang menyalurkan ke sungai/danau/pantai sebesar 2% dan
responden yang menjawab tidak tahu sebesar 33%. Sedangkan untuk responden yang menggunakan septik tank sebesar 87,5% tidak pernah melakukan pengurasan septik tank secara berkala, dengan kondisi 63,4 %,
yang digolongkan aman dan
sebaliknya tanki septik yang tidak aman sebesar 36,6 %. Permasalahan yang dipandang mendesak dalam hal pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Kutai Kartanegara antara lan sebagai berikut:
Fasilitas sanitasi individual masyarakat belum sepenuhnya terpenuhi (Belum ada layanan Sanimas, Pelaku BABS 39 %
Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan penyedotan tinja. (88% septictank tidak pernah dikuras) Bahkan ada sebagian kecil masyarakat yang dibuang ke sistem pembuangan drainase/langsung sungai).
Belum adanya instalasi pengolah air limbah (IPAL) komunal dan kawasan serta IPLT di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Prosentase penggunaan jamban yang memenuhi syarat kesehatan masih rendah, bahkan masih ada beberapa desa/kelurahan yang rumah tinggalnya belum memiliki jamban yang memenuhi syarat kesehatan (septict tank tidak kedap)
Sistem pengelolaan air limbah rumah tangga hanya menggunakan sistem sanitasi setempat (on-site system) (Septic Tank)
Kabupaten Kutai Kartanegara saat ini baru memiliki 3 unit truk penyedot tinja yang hanya melayani wilayah perkotaan namun belum memiliki IPLT yang beroperasi (under construction Process) vii
Belum adanya dokumen perencanaan terkait dengan pengelolaan air limbah skala perkotaan, kawasan maupun kabupaten (Masterplan, DED, FS)
Rendahnya skala prioritas penanganan pengelolaan Air Limbah Domestik
Belum terlibatnya sektor swasta dalam pengelolaan limbah domestik
Belum memadainya Regulasi tingkat Kabupaten yang mengatur pengelolaan Air limbah domestik.
3.3
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
Pengelolaan sampah yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat di Kabupaten Kutai Kartanegara secara umum yaitu: dengan dikumpulkan di pekarangan, kemudian dibakar, atau masyarakat membuat lubang untuk tempat pembuangan sampahnya. Selain dengan cara dibakar atau dibuang di lubang sampah, ada juga diantaranya yang membuang sampah langsung ke selokan atau sungai atau bahkan ke laut. Kondisi di atas masih terjadi dikarenakan frekwensi dan cakupan layaan persampahan yang masih terbatas yang disebabkan oleh terbatasnya sarana-prasarana pengangkutan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pesentase Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kabupaten Kutai Kartanegara Hasil Studi EHRA 2013
viii
Kabupaten Kutai Kartanegara sendiri saat ini memiliki 1 TPA eksisting dengan sistem Controlled Landfill yaitu TPA Bekotok seluas 6 Ha, yang melayani Kecamatan Tenggarong Kota dan Sekitarnya. Dalam perkembangannya saat ini Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegra juga merencanakan akan membangun 1 TPA Regional antara Kota Samarinda dengan Kecamatan Tenggarong seberang dan beberapa TPA lain untuk melayani skala Kecamatan Loa Janan, Kota Bangun dan Kecamatan Anggana. Permasalahan mendesak yang terkait dengan pengelolaan persampahan di Kabupaten Kutai Kartanegara, antara lain:
3.4
Cakupan pelayanan pengelolaan persampahan oleh Bidang Kebersihan Dinas Cipta Karya, Kebersihan dan Perumahan hanya sekitar 13,6% untuk seluruh wilayah Kabupaten Persentase sampah yang berserakan/tidak terangkut disekitar lingkungan permukiman 45,3 % Kurangnya Ketersediaan sarana dan prasarana dan faktro geografis menyebabkan rencana peningkatan pengangkutan sampah ke TPA menjadi sulit dilaksanakan sedangkan wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara sangat luas Belum optimalnya TPA yang ada dikarenakan masih kurangnya sarana dan prasarana pendukung TPA (fasilitas pengelolaan dan daur ulang sampah belum optimal) Masih rendahnya pengelolaan sampah oleh masyarakat melalui program reduce, reuse dan recycle (3R). Belum terkelolanya TPA-TPA sementara yang bermunculan di beberapa Kecamatan (Kec.Kota Bangun, Loa Janan, Muara Badak, Tenggarong Seberang, Muara Jawa) oleh Dinas terkait Belum terbentuknya Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) untuk kegiatan Pengelolaan Sampah PENGELOLAAN DRAINASE Pengembangan drainase lingkungan di 5 wilayah Kajian yaitu Kecamatan Tenggarong,
Tenggarong Sebrang, Kecamatan Loa Janan, Kecamatan Muara Badak dan Kecamatan Kota Bangun masih bersifat parsial. Pembangunan dan penanganan masalah drainase hanya terfokus pada titik - titik permasalahan saluran tanpa melihat konektivitas saluran sebagai suatu sistem. Sehingga solusi - solusi yang dilakukan tidak dapat menyelesaikan permasalahan genangan dan banjir secara tuntas. Pengelolaan drainase di tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara ditangani oleh Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai Kartanegara seksi Penyehatan Lingkungan. Sistem drainase di Kawasan perkotaan Tenggarong termasuk dalam cakupan Daerah aliran sungai Mahakam. Terdapat 6 daerah pengaliran sungai (subdas) bermuara ke sungai mahakam. Dua diantaranya merupakan sungai besar yang membelah kota Tenggarong yang hulu sungainya tidak saja dalam wilayah administrasi kecamatan Tenggarong tapi juga kecamatan sebulu dan kecamatan Loa Kulu. yaitu sungai Tenggarong dan Sungai Mangkurawang. Sungai Tenggarong pada wilayah perkotaan mempunyai lebar rata-rata 30 m sedangkan sungai Mangkurawang lebar rata-rata sungainya 15 meter. Berdasarkan hasil survey EHRA yang dilaksanakan pada tahun 2013 didapat data bahwa Persentase Rumah Tangga Yang Pernah Mengalami Banjir di Kabupaten Kutai Kartanegara ix
menunjukkan sebesar 69,5% responden menyatakan tidak pernah mengalami banjir, sedangkan yang mengalami banjir sekali dalam setahun sebesar 11,3%, responden yang mengalami banjir beberapa kali dalam setahun sebesar 13,1% dan sebesar2,3% mengalami banjir sekali atau beberapa kali dalam sebulan dan hanya 3,8% responden yang menjawab tidak tahu. Permasalahan mendesak sektor drainase Kabupaten Kutai Kartanegara:
Adanya pengembangan wilayah kota yang mengubah tata guna lahan, mengakibatkan bertambahnya debit air di saluran. Luapan/genangan terjadi karena pertambahan debit tersebut tidak disertai dengan perencanaan ulang saluran drainase eksisting.
Faktor pola perilaku masyarakat yang membuang sampah ke dalam saluran drainase dan pembangunan
fisik yang
tidak memperhatikan garis
sempadan saluran menyebabkan
penyumbatan dan kerusakan saluran drainase.
Drainase yang sudah ada kurang pemeliharaan.
Adanya hambatan saluran air
oleh : Selokan/gorong-gorong yang ada saat ini kapasitasnya
sudah tidak memenuhi lagi.
IV.
AREA BERESIKO SANITASI Hasil akhir penilaian terhadap area beresiko untuk Kabupaten Kutai Kartanegara telah
ditetapkan oleh kelompok kerja Sanitasi Kabupaten Kutai Kartanegara berdasarkan hasil dari Instrumen Penilaian Profil Sanitasi tahun 2014 , data EHRA, dan Analisi akhir dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait Sektor Sanitasi serta melakukan serangkaian observasi dan kunjungan lapangan pada Kelurahan dan Desa yang beresiko sangat tinggi dan tinggi. Hasil analisis Survey EHRA dan Hasil dari Instrumen Profil Sanitasi serta hasil kesepakatan kelompok kerja sanitasi Kabupaten Kutai Kartanegara menunjukkan bahwa area berisiko di Cakupan wilayah Kajian Buku Putih Sanitasi di Lima Kecamatan pada tingkat desa dan kelurahan sebagaimana terlihat pada tabel berikut : 1. Area Beresiko Kecamatan Tenggarong Kecamatan Tenggarong 1
Kelurahan Jahab
2
Kelurahan Bukit Biru
3
Kelurahan Timbau
4
Kelurahan Melayu
5
Kelurahan Panji
6
Kelurahan Sukarame
7
Kelurahan Kampung Baru
8
Kelurahan Loa Tebu
9
Kelurahan Mangkurawang
Analisa Pokja Hasil EHRA
x
Limbah
Sampah
Drainase
Kecamatan Tenggarong 10
Kelurahan Maluhu
11
Kelurahan Loa Ipuh
12
Kelurahan Loa Ipuh Darat
13
Desa Rapak Lambur
14
Desa Bendang Raya
Analisa Pokja Hasil EHRA
Limbah
Sampah
Drainase
2. Area Beresiko Kecamatan Tenggarong Seberang: Kecamatan Tenggarong Sebrang 1
Desa Manunggal Jaya
2
Desa Bukit Raya
3
DesaEmbalut
4
Desa Bangunrejo
5
Desa Kerta Buana
6
Desa Separi
7
Desa Bukit Pariaman
8
Desa Buana Jaya
9
Desa Mulawarman
10
Desa Loa Ulung
11
Desa Loa Raya
12
Desa Perjiwa
13
Desa Teluk Dalam
14
Desa Loa Lepu
15
Desa Suka Maju
16
Desa Loa Pari
17
Desa Karang Tunggal
18
Desa Tanjung Batu
Analisa Pokja Hasil EHRA
Limbah
Sampah
Drainase
3. Area Beresiko Kecamatan Loa Janan: Kecamatan Loa Janan 1
Desa Bakungan
2
Desa Loa Duri Ulu
3
Desa Loa Janan Ulu
4
Desa Purwajaya
Analisa Pokja Hasil EHRA
xi
Limbah
Sampah
Drainase
5
Desa Tani Bhakti
6
Desa Batuah
7
Desa Loa Duri Ilir
8
Desa Tani Harapan
4. Area Beresiko Kecamatan Muara Badak : Kecamatan Muara Badak 1
Desa Saliki
2
Desa Salok Palai
3
Desa Ma. Badak Ulu
4
Desa Ma. Badak Ilir
5
Desa Tanjung Limau
6
Desa Tanah Datar
7
Desa Badak Baru
8
Desa Suka Damai
9
Desa Badak Mekar
10
Desa Gas Alam Badak I
11
Desa Batu- Batu
12
Desa Salo Cella
13
Desa Sungai Bawang
Analisa Pokja Hasil EHRA
Limbah
Sampah
Drainase
5. Area Beresiko Kecamatan Kota Bangun : Kecamatan Kota Bangun 1
Desa Kedang Ipil
2
Desa Benua Baru
3
Desa Sedulang
4
Desa Loleng
5
Desa Kota Bangun Ulu
6
Desa Kota Bangun Ilir
7
Desa Liang Ilir
8
Desa Muhuran
9
Desa Pela
10
Desa Kota Bangun I
11
Desa Kota Bangun II
12
Desa Kota Bangun III
13
Desa Sumber Sari
Analisa Pokja Hasil EHRA
xii
Limbah
Sampah
Drainase
14
Desa Sari Nadi
15
Desa Suka Bumi
16
Desa Wonosari
17
Desa Kota Bangun SBR
18
Desa Kedang Murung
19
Desa Liang Ulu
20
Desa Sebelimbingan
21 Desa Sangkuliman Keterangan Warna:
Skor 4
: Resiko Sangat tinggi berwarna merah.
Skor 3
: Resiko tinggi berwarna kuning.
Skor 2
: Resiko Rendah berwarna hijau
Skor 1 : Tidak beresiko Berdasarkan hasil penentuan wilayah desa/kelurahan yang beresiko sanitasi tersebut diatas, selanjutnya digambarkan dalam peta area beresiko berdasarkan 3 komponen yaitu: 1. Peta Area beresiko sanitasi komponen Limbah domestik 2. Peta area beresiko sanitasi komponen Persampahan 3. Peta Area Beresiko sanitasi komponen Drainase Lingkungan Lihat Gambar 5.1, 5.2 dan 5.3.
Peta Area Beresiko Komponen Air Limbah Domestik
xiii
Peta Area Beresiko Komponen Persampahan
Peta Area Beresiko Komponen Drainase Lingkungan
xiv
LEMBAR PENGESAHAN
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
DISUSUN OLEH :
POKJA PPSP KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Telah disetujui dan disahkan Tanggal : November 2014
Oleh BUPATI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
RITA WIDYASARI
xv
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb., Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan karunia-Nya kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara, atas tersusunnya dokumen Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2014. Disusunnya dokumen Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2014 ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana upaya-upaya yang telah dilakukan dalam
penanganan
sanitasi
khususnya
penanganan
komponen
limbah
domestik,
persampahan, drainase lingkungan, air bersih, dan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat. Tujuan disusunnya Buku Putih Sanitasi Kota Mojokerto ini untuk menyamakan persepsi dan cara pandang berkaitan dengan sektor sanitasi, sehingga dalam penanganan yang dituangkan dalam dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) dapat lebih efektif dan terpadu. Dokumen SSK yang penyusunannya didasari oleh Buku Putih Sanitasi bersifat dinamis ,dan dapat diperbarui secara berkala. Dokumen SSK diharapkan bisa menjadi panduan bagi semua pihak yang terlibat dalam pembangunan sanitasi di Kabupaten Kutai Kartanegara. Menyadari keterbatasan pemikiran dan kemampuan yang ada pada Pokja PPSP Kabupaten Kutai Kartanegara, pada kesempatan ini ini tidak lupa diharapkan saran, masukan, dan kritikan dari semua pihak yang bersifat konstruktif demi terwujudnya upaya penyempurnaan dokumen Buku Putih ini. Akhir Kata disampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh anggota Pokja PPSP Kabupaten Kutai Kartanegara yang telah mewujudkan dokumen ini, diharapkan dokumen Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kutai Kartanegara ini dapat dijadikan panduan dalam upaya-upaya penanganan sanitasi di Kabupaten Kutai Kartanegara. Wassalaamu’alaikum Wr. Wb
POKJA PPSP KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
DRS. EDI DAMANSYAH, M.SI
xvi
Daftar Isi Halaman Judul....................................................................................................... i Ringkasan Eksekutif ............................................................................................... ii Halaman Pengesahan............................................................................................ xv Kata Pengantar ..................................................................................................... xvi Daftar Isi ............................................................................................................. xvii
Bab 1.Pendahuluan .....................................……………………..…………….……….…... 1.1. Latar Belakang…………………. …………………………………….………….…….... 1.2 Landasan Gerak……………………………………………….………….………….…... 1.3 Maksud dan Tujuan……………………………………………………………........... 1.4 Metodologi…………..……………………………………………………….…..........… 1.5 . Dasar Hukum dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain...….
I-1 I-1 I-3 I-6 I- 7 I- 9
Bab 2. Gambaran Umum Wilayah … ..........……….……………………………………………. 2.1. Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik..............…………………………... 2.2. Demografi…………………………………………………………………….............…... 2.3. Keuangan dan Perekonomian Daerah……………………………………….......... 2.4. Tata Ruang Wilayah.......………………………………………………………………… 2.5. Sosial dan Budaya………………………………………….……………………............ 2.6. Kelembagaan Pemerintah Daerah…………………………………………….………
II II II II II II II
Bab 3. Profil Sanitasi Wilayah…………………………………………................................. 3.1. Wilayah Kajian Sanitasi Kabupaten Kutai Kartanegara ..……………..……. 3.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene…..….…. 3.2.1. Tatanan Rumah Tangga…………..………………………….............…. 3.2.2. Tatanan Sekolah.......………..………………………………………..….….. 3.3. Pengelolaan Air Limbah Domestik………………….………………………..…..... 3.3.1. Kelembagaan………………………………………………………………..….. 3.3.2. Sistem dan Cakupan Pelayanan……………………………………………. 3.3.3. Peran Serta Masyarakat ...............……………………………………… 3.3.4. Komunikasi Dan Media…………………………………………………....... 3.3.5. Peran Swasta ...............………………………………………….………… 3.3.6. Pendanaan dan Pembiayaan………………………………………………. 3.3.7. Isu strategis dan permasalahan mendesak……………………………….. 3.4. Pengelolaan Persampahan…………… ………………………………………..………. 3.4.1. Kelembagaan…………………………………………………………….………..... 3.4.2. Sistem dan Cakupan Pelayanan…………………………………………..…… 3.4.3. Peran Serta Masyarakat ………………… ………………….……… 3.4.4. Komunikasi Dan Media …………………………………………………..………
III - 1 III - 1 III – 3 III - 3 III - 5 III -12 III -14 III -18 III -27 III -27 III -30 III -30 III -32 III -33 III -38 III -41 III -55 III - 55
xvii
-1 -1 -7 – 12 - 17 - 26 - 29
3.4.5. Peran Swasta …………………………………………………………............... 3.4.6. Pendanaan dan Pembiayaan…………………………………………………… 3.4.7. Isu strategis dan permasalahan mendesak……………………………....
III - 59 III - 59 III - 61
3.5. Pengelolaan Drainase Lingkungan…………………….…………………………..……. III - 61 3.5.1. Kelembagaan…………………………………………………………………....… III - 62 3.5.2 Sistem dan Cakupan Pelayanan……………………….………………….…… III -65 3.5.3 Peran Serta Masyarakat ...........………………………………………… III - 77 3.5.4 Komunikasi Dan Media …………………………………………………..………. III -79 3.5.5 Peran Swasta …………………………………………………………............... III -81 3.5.6 Pendanaan dan Pembiayaan…………………………………………………… III - 81 3.5.7 Isu strategis dan permasalahan mendesak….………………………….……. III - 83 3.6. Pengelolaan Komponen Terkait Sanitas……………………………………………….. III - 85 3.6.1 Pengelolaan Air Bersih……………………………………………………….. .. III - 85 3.6.2 Pengelolaan Air Limbah Industri Rumah Tangga………………………… III - 92 3.6.3 Pengelolaan Limbah Medis…………………………………………………….. III - 92 Bab 4. Program Pengembangan Sanitasi Saat Ini dan yang Direncanakan……..…….… VI 4.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).................…………………….. VI 4.2 Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Domestik…………………………..…........ VI 4.3 Peningkatan Pengelolaan Persampahan……………………………………..........… VI 4.4 Peningkatan Pengelolaan Drainase Lingkungan……………………………………… VI 4.5 Peningkatan Komponen Terkait Sanitasi………………………………………………. VI
-
1 1 2 4 7 8
Bab 5. Indikasi Permasalahan dan Posisi Pengelolaan Sanitasi………………………….…. V -1 5.1. Penentuan area Berisiko berdasarkan Data Primer dan Sekunder…………. V - 1
Daftar Tabel Daftar Gambar Dan Grafik Lampiran Dokumen
xviii
Daftar Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
2.1 Luas Wilayah Kecamatan & Jumlah Desa di Kab. Kukar.......................... 2.2 Luas Wilayah Kecamatan dan Ketinggan Daerah..................................... 2.3 Nama Sungai yang ada di Kab. Kutai Kartanegara.................................. 2.4 Data jumlah, kepadatan dan tingkat Pertumbuhan Penduduk................. 2.5 Data Proyeksi jumlah, dan tingkat Pertumbuhan Penduduk..................... 2.6 Data Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah..................... 2.7 Data Realisasi Belanja Daerah Tahun 2010-2013.................................... 2.8 Data Belanja Sanitasi PercapitaTahun 2010-2013................................... 2.9 Realisasi dan potensi retribsi Snitasi Tahun 2010-2013......................... 2.10 PDRB Kab. Kutai KartanegaraTahun 2010-2013................................... 2.11 Klasifikasi Pola Ruang Wilayah............................................................ 2.12 Jumlah fasilitas pendidikan Negeri dan Swasta..................................... 2.13 Jumlah Penduduk Miskin per Kecamatan.............................................. 2.14 Jumlah Rumah Per Kecamatan............................................................ 3.1 Tabel Jumlah Fasilitas Pendidikan.......................................................... 3.2 Tabel Kondisi sarana sanitasi sekolah.................................................... 3.3 Tabel Persentase Kondisi Sarana dan Prasarana Sekolah......................... 3.4 Tabel dan Grafik Persentase PHBS di Sekolah Dasar................................ 3.5 Daftar Pemangku Kepentingan terkait Pengelolaan Limbah...................... 3.6 Kondisi Peraturan Pengelolaan air limbah Kab. Kukar............................... 3.7 Presentase waktu pengurasan akhir Tanki Septic Tank............................ 3.8 Persentase suspect aman dan tidak aman tanki septic tank...................... 3.9 Diagram Sistem Sanitasi Limbah Domestik Kukar..................................... 3.10 Tabel Sistem Pengelolaan Limbah Domestik.......................................... 3.11 Daftar Website Yang Memuat kondisi lingkungan Kukar......................... 3.12 Kegiatan komunikasi terkait Limbah Domestik...................................... 3.13 Daftar penyedia layanan Pengelolaan Limbah Domestik........................ 3.14 Rekapitulasi realisasi pendanaan sanitasi limbah domestik.................... 3.15 Realisasi dan potensi retribusi Limbah domestik................................... 3.16 Daftar permasalahan dalam pengelolaan limbah domestik.................... 3.17 Persentase Pengelolan Sampah Di Kab.Kukar....................................... 3.18 Pemangku Kepentingan pengelolaan persampahan.............................. 3.19 Kondisi Pengelolaan persampahan di Kab. Kukar.................................. 3.20 Rencanan Pengembangan TPA Kab. Kukar......................................... 3.21 Kondisi Sarana dan Prasaranan TPA Bekotok....................................... 3.22 Peta Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan sampahKab.Kukar............... 3.23 Perkiraan Volume Sampah Pada Cakupan Wilayah Kajian BPS.............. 3.24 Kondisi Sarana dan prasaranan pengelolaan sampah........................... 3.25 Daftar Pengelola Sampah berbasis masyarakat................................... 3.26 Daftar Kegiatan terkait persampahan................................................. 3.27 Pemetaan media komunikasi terkait persampahan.............................. 3.28 Keterlibatan swasta dalam pengelolaan sampag di Kukar.................... xix
II - 3 II - 4 II - 5 II - 8 II - 10 II - 12 II - 14 II - 15 II - 16 II - 16 II - 14 II - 27 II - 28 II - 29 III - 6 III - 7 III - 10 III - 11 III - 16 III - 17 III - 20 III - 23 III - 25 III - 26 III - 28 III - 29 III - 30 III - 31 III - 31 III - 32 III - 37 III - 39 III - 40 III - 43 III - 44 III - 51 III - 53 III - 54 III - 56 III - 57 III - 58 III - 59
Tabel 3.29 Rekap realisasi Pendanaan Pengelolaan Sampah di Kukar.................. Tabel 3.30 Reallisasi dan potensi Retribusi sampah di Kukar............................... Tabel 3.31 Permasalahan mendesak dan Issu strategis Persampahan................. Tabel 3.32 Daftar Pemangku Kepentingan Terkait Drainase................................ Tabel 3.33 Kondisi peraturan drainase lingkungan............................................. Tabel 3.34 Data saluran utaa drainase Kota Tenggarong.................................... Tabel 3.35 Lokasi Out fall Drainase Kota Tenggarong......................................... Tabel 3.36 Persentase Rumah Tangga yang prnah mengalami banjir.................. Tabel 3.37 Diagram Sistem Sanitasi Drainase Lingkungan Kab. Kukar................. Tabel 3.38 Luas Genangan yang ada di Kota Tenggarong................................... Tabel 3.39 Kondisi sarana dan prasaranan drainase kota Tenggarong................. Tabel 3.40 Daftar program drainase berbasis masyarakat................................... Tabel 3.41 Kegiatan Komunikasi Terkait Drainase.............................................. Tabel 3.42 Peran Media Komunikasi dan Kejasama Terkait Drainase................... Tabel 3.43 Penyedia Layanan Pengelolaan Drainase Lingkungan......................... Tabel 3.44 Rekapitulasi Dan Realisasi Pendanaan Drainase Lingkungan.............. Tabel 3.45 Permaslahan mendesak dan Issue strategis Drainase Link................ Tabel 3.46 Data Umum PDAM Tirta Mahakam.................................................. Tabel 3.47 Akses terhadap air bersih di Kab. Kukar Tahun 2013......................... Tabel 3.48 Pengelolaan Limbah Industri Rumahan............................................. Tabel 3.49 Pengelolaan Limbah Medis Di Kab. Kukar......................................... Tabel 4.1 Rencana Program dan Kegiatan PHBS Tahun 2015....................... Tabel 4.2 Program dan Kegiatan PHBS Tahun 2014......................................... Tabel 4.3 Rencana Program dan Limbah Domestik Tahun 2015.................... Tabel 4.4 Program dan Kegiatan Limbah Domestik........................................... Tabel 4.5 Rencana Program dan Kegiatan Persampahan Tahun 2015............ Tabel 4.6 Program dan Kegiatan Persampahan Tahun 2014.............................. Tabel 4.7 Rencana Program dan Kegiatan Drainase Tahun 2015................... Tabel 4.8 Program dan Kegiatan Drainase Tahun 2014..................................... Tabel 4.9 Rencana Pemanfaatan Iddle Capacity Air Bersih............................ Tabel 4.10 Rencana Program dan Kegiatan Terkait Sanitasi................................ Tabel 5.1 Area Beresiko Kecamatan Tenggarong.............................................. Tabel 5.2 Area Beresiko Kecamatan Tenggarong Seberang................................ Tabel 5.3 Area Beresiko Kecamatan Loa Janan................................................. Tabel 5.4 Area Beresiko Kecamatan Muara Badak............................................. Tabel 5.5 Area Beresiko Kecamatan Kota Bangun...............................................
xx
III - 60 III - 60 III - 61 III- 63 III - 64 III - 66 III - 69 III - 70 III - 74 III -74 III -75 III -78 III -80 III -80 III -81 III -82 III -83 III -87 III -89 III -92 III -92 IV- 1 IV- 2 IV- 3 IV- 4 IV- 4 IV- 5 IV-7 IV- 8 IV- 10 IV- 11 V-2 V- 3 V- 4 V- 4 V- 5
Daftar Gambar & Grafik Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar
2.1 Peta Administrasi Kabupaten Kutai Kartanegara ................................. 2.2 Peta Daerah Aliran Sungai Kab. Kukar................................................ 2.3 Peta Rencana Struktur Ruang Kab. Kutai Kartanegara......................... 2.4 Gambar Struktur Organisasi Pemerintah Daerah Kab. Kukar................. 3.1 Peta Wilayah Kajian BPS.................................................................... 3.2 Grafik Persentase CTPS di 5 Waktu Penting......................................... 3.3 Grafik Persentase Yang Melakukan CTPS di 5 Waktu Penting................ 3.4 Foto Kegiatan survey Sanitasi Sekolah ............................................... 3.5 Struktur Organisasi BLHD.................................................................. 3.6 Foto Kegiatan Gotong Royong pembersihan drainase.......................... 3.7 Diagra Venn persentase Tempat BAB di Kab. Kukar............................ 3.8 Diagra Venn persentase Tempat Penyaluran Tinja RT.......................... 3.9 Diagra Venn persentase Praktek Pengurasan Septicttank..................... 3.10 Grafik Suspect Aman dan Tidak Aman Septict Tank............................ 3.11 Diagram Sistem Sanitasi Limbah Domestik...................................... 3.12 Foto kegiatan Bank sampah di Muara Jawa..................................... 3.13 Persentase Pengelolaan Sampah Rumah Tangga............................. 3.14 Grafik Pemilahan Sampah Rumah Tangga....................................... 3.15 Struktur Organisasi Dinas Cipta Karya &Tata Ruang Kab. Kukar....... 3.16 Foto Kondisi TPA Bekotok Kab. Kukar.............................................. 3.17 Foto Kondisi Tempat Pembuangan Sampah Sementara.................... 3.18 Foto Kondisi Sampah Pasar dan Aktifitas Pengangkutan Sampah..... 3.19 Foto Kondisi Tempat Pembuangan Sampah Sementara..................... 3.20 Foto Kondisi Sampah Berserakan di Kec. Loa Janan ......................... 3.21 Foto Lokasi Rencana TPA di Kec. Muara Badak................................. 3.22 Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Sampah di Kab. Kukar............. 3.23 Peta Rencana Lokasi TPA di Kab. Kukar........................................... 3.24 Peta Sistem Jaringan Drainase Lingkungan Kota Tenggarong.......... 3.25 Diagram Sistem Sanitasi Drainase Ling. Kab. Kukar.......................... 3.26 Foto Kondisi Drainase Lingkungan Bermasalah................................. 3.27 Foto Udara kondisi Drainase Lingkungan kota Tenggarong............... 3.28 Foto IPA PDAM Tirta Mahakam Kab. Kukar....................................... 3.29 Grafik Persentase Sumber Air Untuk Memasak dan Minum................ 3.30 Peta Cakupan Layanan Air Bersih oleh PDAM Kab. Kukar.................. 5.1 Peta Area beresiko Limbah Domestik................................................ 5.2 Peta Area beresiko Persampahan...................................................... 5.3 Peta Area beresiko Drainase Lingkungan...........................................
Lampiran-lampiran Lampiran 1.Hasil Dari Analisa Swot Lampiran 2. Hasil dari Area beresiko Lampiran 3. Peta hasil studi EHRA, Peta Data Skunder, Peta Persepsi para SKPD xxi
II - 2 II - 6 II - 20 II - 31 III - 2 III - 4 III - 5 III -11 III -14 III -15 III -19 III- 19 III -21 III -22 III -24 III -34 III -35 III -37 III -38 III -45 III -45 III -46 III -46 III -48 III -49 III -50 III -52 III -72 III -73 III -77 III -84 III -87 III -90 III-91 V-6 V-7 V-8
BAB BI PEN NDAH HULUA AN 1.1. Lata ar Belakan ng Sanitasi saat ini adalah menjadi salah satu isu u strategis ddi Indonesiia. Tidak t massyarakat, naamun juga pada sisi para p pengam mbil kebijak kan, baik hanya di tingkat di tingkatt pusat maupun daeraah. Dari be erbagai kajian terungkkap bahwa a kondisi sanitasi di d Indonesia a masih reelatif buruk k dan jauh tertinggal dari sekto or-sektor pembangu unan lainnya. Ko ondisi sanita asi yang tidaak memada ai akan berd dampak bu ruk terhada ap aspek kehidupan n, mulai da ari turunnyya kualitas lingkungan hidup m masyarakat, kondisi kesehatan n, tercemarn nya sumberr air minum m bagi masy yarakat, meeningkatnya a jumlah kejadian diare d dan munculnya m penyakit pa ada balita. Hal ini teruutama terja adi pada daerah pe ermukiman padat, kum muh dan misskin di ham mpir seluruh wilayah Indonesia. Penyebab utama buruknya kon ndisi sanita asi di Indon nesia adalaah masih le emahnya perencana aan pemban ngunan san nitasi yang disebabkan n oleh kuranngnya kete erpaduan h sasaran, tidak sesua perencana aan lintas sektor, s salah ainya kebuttuhan dan program pembangu unan yang tidak berkkelanjutan, serta kura angnya perrhatian masyarakat pada perilaku hidup bersih b dan ssehat. Dissamping
untuk u
meengejar
mengentaska m an
permaasalahan
tersebut, t
pelaksanaan program m PPSP jugaa dimaksudkan untuk mendukung m g upaya Pem merintah Indonesia dalam me emenuhi tujjuan tujuan n Millennium m Developm ment Goalss (MDGs) khususnya a yang terk kait dengan n butir 7 Target T ke 10 MDGs, yakni ”men ngurangi hingga se etengahnya jumlah pen nduduk yan ng tidak punya akses berkelanjuttan pada air yang aman a diminu um dan san nitasi yang layak pada Tahun T 20155”. Ha al tersebut di atas meendorong Pemerintah P Kabupaten Kutai Karttanegara untuk ikut serta dallam Prograam Percepa atan Pemba angunan Saanitasi Perm mukiman (PPSP) yang merupakan program m bersama lintas sektor dan lintaas Kementrian yang tergabung g
dalam
Tim
Tekn is
ngunan Pemban
Sa anitasi
(TT TPS),
yang
telah
mempersiapkan sken nario besar berupa penyusunan strategi s pem mbangunan sanitasi
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
I-1
di 330 kota/kabup paten agar pembangun nan di daeraah berjalan n dengan efektif, be ersifat meny yeluruh, dan n berkelanju utan. Pro ogram PPSP P yang berllangsung se emenjak Ta ahun 2010 - 2014 ini lahir tak lepas
da ari
kondisi
sanitasi
dari
330
kota/kabupaten
di
Indonesia
yang
mempriha atinkan seh hingga prog gram PPSP P pada akh hirnya diaraahkan pada a upaya memenuh hi tiga sasaran RPJMN yyaitu: 1)
Menghentikan prilaku Buaang
Air
Besar
Sembaranggan (BABS)
pada
tahu un 2014 di perkotaan dan pedesa aan; 2)
Peng gurangan timbunan t ssampah darri sumbernya dan peenanganan sampah yang g ramah ling gkungan;
3)
Peng gurangan ge enangan airr di 100 Kab bupaten/kota seluas 222.500 Ha. Ke eikutsertaan Kabupaten n Kutai Karrtanegara dalam d PPSPP didahului dengan
adanya surat s Pern nyataan Miinat Mengikuti Program PPSP
2013, Nomor N :
ggal 24 Aprril 2013. 050.13/73 30/BAPPEDA A pada tang PP PSP Kabupaten Kutai K Kartanegara a mulai dilaksanakann pada bula an Maret 2014 seb bagai imple ementasi d dari Surat Menteri Dalam Neggeri Nomo or: 6481726/Kep//Bangda/20 013 Tanggaal 7 Oktober 2013 Te entang Pennetapan Ka abupaten atau Kota sebagai Pe eserta Progrram Percep patan Pembangunan Saanitasi Perm mukiman Tahun 201 14. Da alam rangka a melaksanaakan progra am tersebut Pemerintaah Kabupatten Kutai Kartanega ara telah membentuk m Kelompok Kerja (Pokjja) Sanitasii Kabupate en Kutai Kartanega ara dengan n Surat Kep putusan Bu upati Nomor : 363/ SK K-BUP / HK K / 2013 Tanggal 17 April
2013 Tenttang Penettapan Kelo ompok Kerjja (Pokja) Sanitasi
Kabupaten n Kutai Karttanegara Taahun 2013. Salah satu upaya u perbaaikan kond disi sanitasii adalah deengan men nyiapkan sebuah perencanaan p n pembang gunan sanitasi yang responsif ddan berkellanjutan. Terkait dengan d ha al itu salaah satu upaya u Pem merintah aadalah me endorong kabupaten n/kota untu uk menyussun suatu Strategi Sanitasi S Kaabupaten/Pe erkotaan (SSK)
ya ang
memiliki
prinsip p
(1)
berrdasarkan
data
aktuual,
(2)
berskala
kabupaten n/kota, (3) disusun ssendiri oleh h kota: darri, oleh, daan untuk kota, k (4) menggabu ungkan pen ndekatan bo ottom-up da an top-down n. yang
dem mikian,
ka abupaten/ko ota
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
Untukk menghasilkan SSK
harus mampu memetakann
situasi sanitasi I-2
wilayah hnya. Pemeetaan situassi sanitasi (B Buku Putih Sanitasi) ya ang baik hanya bisa a dibuat ap pabila kabup paten/kota mampu me endapatkann informasi lengkap, akurat, da an mutakhirr tentang ko ondisi sanita asi, baik me enyangkut aaspek tekniss mapun non tekniss. Dalam konteks k ini Buku Putih h merupakan prasyaratt utama da an dasar bagi penyusunan SSK K. Di dalam pen nyusunan B Buku Putih Sanitasi da an Strategii Sanitasi didukung d juga oleh penyusuna an berbaga i kajian/stu udi dan keg giatan penggumpulan data baik sekunder maupun primer p sertta data tambahan se esuai denggan buku Petunjuk P Penyusuna an Buku Pu utih dan SSK K tahun 2014. Buku Putih Sanitassi Kabupatten Kutai Kartanega ara akan menjadi m dassar yang ku uat dalam penyusunaan Strategi Sanitasi Kabupaten n (SSK) tah hun 2014 - 2018. Pada a masa yan ng akan dattang lapora an dalam buku ini akan a diperb baharui seb belum suattu strategi sanitasi kaabupaten/ko ota yang baru akan n disusun, artinya Bu uku Putih ini akan mengikuti m kkemajuan rencanar rencana dalam hal pe engembang gan sanitasi kabupaten//kota. Kutai Kaartanegara sebagai Tim m Pelaksana Pokja Sanitasi Kabupaten K pelaksana harian keg giatan PPSP P dengan personil p darii berbagai ddinas dan badan b di lingkungan Pemerin ntah Kabup paten Kuta ai Kartanegara menjjadi garda a depan operasiona al
PPSP. Pokja
san nitasi
Kabupaten
Ku utai
Kartannegara
me elakukan
pertemuan n untuk me engkaji, meenganalisa, dan mengumpulkan data sekun nder dan primer unttuk memeta akan kondissi sanitasi Kabupaten K Kutai K Kartannegara.
1.2. Lan ndasan Ge erak Sanitasi dapat dipahami sebagai ussaha pembuangan dann atau pengelolaan tinja, end dapan air limbah ((sullage) dan limbah padat ddengan carra yang memperha atikan kesehatan un ntuk memb buat lingku ungan hiduup di rum mah dan lingkungan menjadi bersih b dan ssehat. Pengertian n dasar Pe enanganan Sanitasi di d Kabupate en Kutai K Kartanegara a adalah sebagai be erikut: 1. Grey water w adalah limbah ru umah tangg ga non kaku us yaitu buaangan yang g berasal dari ka amar mand di, dapur (siisa makanan) dan tempat cuci. Penanganan Air Limbah Ru umah Tang gga yaitu pengolahan p air limbah h rumah tangga a (domestik k) dengan s istem : a. Pe engolahan On O Site mennggunakan sistem septik-tank deengan peressapan ke tan nah dalam penanganan p n limbah rumah tangga a. BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
I-3
b. Pe engelolaan Off Site adalah pengolahan limbah rum mah tangg ga yang dila akukan secara terpusaat.
w (air tinja/limbah padat) yaittu air tinja yang y tercem mar tinja, um mumnya 2. Black water berasa al dari WC. Volumenyya dapat ca air atau padat, umum mnya orang dewasa mengh hasilkan 1.5 liter air tinja/hari. Air ini me engandung bakteri co oli yang berbah haya bagi kesehatan,, oleh seba ab itu haru us disalurkaan melalui saluran tertutu up ke ara ah pengolaahan/penam mpungan. Air tinja
bersama tinjanya
disalurrkan ke dalam septic tank. Septtic tank dap pat berupa 2 atau 3 ruangan yang dibentuk oleh o beton bertulang sederhana.. Air yang sudah berrsih dari pengo olahan ini barulah b dap pat disalurk kan ke saluran kota, aatau lebih baik b lagi dapat diresapkan ke dalam ttanah sebag gai bahan ca adangan airr tanah. 3. Penan nganan perssampahan atau limbah h padat yaitu penangaanan samp pah yang dihasillkan oleh masyarakatt, baik yang berasal dari rum ah tangga, pasar, restora an dan lain sebagainyaa yang ditam mpung melalui TPS ataau transfer depo ke Tempa at Pemrosessan Akhir (T TPA). 4. Penanganan drainase perkottaan berwa awasan lingkungan adaalah memfu ungsikan saluran drainase sebagai peenggelontorr air kota dan diresapkkan terlebih h dahulu kemud dian kelebih han air diaalirkan ke badan b air penerima p ddengan memelihara kualita as air permu ukaan. 5. Penyediaan air bersih b adalaah upaya pemerintah p Kabupaten Kutai Karttanegara untuk menyediak baik melaalui jaringan PDAM kan air berrsih bagi masyarakat m maupu un non PDA AM yang berrsumber dari air permu ukaan mauppun sumur dalam. d Sehubung gan dengan n keikutserttaan Kabup paten Kutai Kartanegaara Dalam program percepatan pembang gunan saniitasi, Kabupaten Kuta ai Kartaneggara telah memiliki landasan gerak g melalui visi dan n misi yang mengarah pada perbaaikan sanitasi hal ini dapat dice ermati dalam m Visi Kabu upaten dan Misi Kabup paten khusuusnya pada butir ke 5 (lima) dan 6 (enam m). Sebagai berikut:
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
I-4
Visi Kabu upaten Kuttai Kartan negara :
‘ ‘Menuju Terwujud T dnya Masy yarakat Kutai K Karta anegara Yang Sejjahtera dan Berkeadilan” Misi
: ningkatkan penyeleng ggaraan pe emerintahann dengan menitik 1. Men bera atkan pad a motivasi dan pen ngawasan pelaksanaa an good gov vernance. 2. Men ningkatkan kualitas da an saing menuju m sum mber daya manusia yan ng unggul, beriman dan d bertaqw wa kepada Tuhan Yan ng Maha Esa. numbuhkan n serta perekonomian n dan penngembangan n usaha 3. Men raky yat dengan n tetap me enjaga iklim m investasii dalam ke erangkan pen nciptaan lap pangan kerja a 4. Men ngingkatkan n sumber-ssumber pen ndapatan ddan pengem mbangan pote ensi serta d daya saing agribisnis, a in ndustri dan pariwisata 5. Men ningkat p pemerataan infrastru uktur pem mbangunan untuk men njangkau laayanan fasilitas umum m baik secarra kualitas maupun kua antitas. penyeleng 6. Men netapkan ggaraan pembangunnan berw wawasan ling gkungan Da n pelestaria an sumber daya d alam. 7. Men ningkatkan peran dan n partisipassi perempuaan dalam berbagai aspek kehidupaan
Ke eterkaitan antara a Visi dan Misi Kabupaten n Kutai Kaartanegara dengan kondisi Sa anitasi dan Air Minum yang dihara apkan adala ah masyaraakat dapat terlayani t dalam keb butuhan airr minum airr bersih yan ng dibutuhk kan, penduuduknya berrperilaku sehat serrta terbebas dari pen nyakit dan berbagai gangguan g kkesehatan berbasis lingkungan. Tu ujuan penattaan ruang wilayah ka abupaten merupakan m aarahan perw wujudan ruang wilayah kabup paten yang g ingin dica apai pada masa yangg akan dattang (20 ujuan penattaan ruang wilayah kab bupaten me emiliki fungssi: tahun). Tu 1. Sebag gai dasar untuk memfformulasikan n kebijakan n dan strateegi penataa an ruang wilaya ah kabupate en;
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
I-5
2. Memb berikan ara ah bagi peenyusunan indikasi program utaama dalam m RTRW kabup paten; dan 3. Sebag gai dasar dalam d peneetapan kete entuan peng gendalian ppemanfaata an ruang wilaya ah kabupate en. Dengan berdasarkan b n pada peertimbangan n potensi yang dimilliki, permasalahan, tantangan n dan pelu uang sertaa prospek pengembangan wilayyah, maka a tujuan penataan ruang wilay yah Kabupaaten Kutai Kartanegara K 20 tahun kke depan, ya aitu: “Penataan n ruang Kab bupaten berrtujuan untu uk mewujud dkan Kabuppaten sebag gai pusat pertumbuhan dan kawasan
andalan dengan d menata
pem manfaatan potensi
pertamban ngan dan migas m sertaa mengemb bangkan se ektor ungguulan pertan nian dan pariwisata a menuju terwujudnya t a masyarakat Kabupa aten Kutai Kartanegara yang Maju, Man ndiri, dan Se ejahtera.”
1.3. Mak ksud dan Tujuan Ma aksud utam ma dari peenyusunan Buku Putih Sanitasii Kabupate en Kutai Kartanega ara adalah untuk u mem berikan info ormasi awal yang lenggkap tentang situasi dan kondisi sanitasi Kabupaten n Kutai Kartanegara saat ini seebagai dasa ar untuk membuat perencanaa bangan san an pengemb nitasi di massa yang akaan datang. Ad dapun tujua an dari pen nyusunan Buku B Putih Kabupaten Kutai Karttanegara adalah untuk: 1. Memb berikan info ormasi saran na dan prassarana sanittasi yang adda saat ini; 2. Menye ediakan da ata sebaga i dasar an nalisis situa asi dilihat ddari segala a aspek, sehing gga zona sanitasi s prio oritas dapatt ditetapkan berdasar kan urutan potensi resiko o kesehatan n lingkungan n /area resiko sanitasi 3. Memb berikan info ormasi bagi seluruh pih hak yang be erkepentingaan dalam be ersinergi dan menjalankan m n perannyaa untuk berrpartisipasi dalam pem mbangunan sanitasi ke de epan; 4. Memb berikan bah han dasar penetapan n kebijakan n daerah ddalam pengelolaan sanita asi di masa yang akan datang berrdasarkan target prioriitas yang diisepakati bersama.
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
I-6
1.4. Mettodologi Un ntuk lebih memahami proses da an kegiatan n penyusunnan Buku Putih P ini secara me enyeluruh, akan disaj ikan beberapa hal pe enting yangg berkaitan dengan aspek me etodologi ya ang digunakkan dalam penulisan ini yang seecara singka at dapat dijelaskan sebagai be erikut : 1. Metode Penyusun nan a. Be erdasarkan data sekun nder (arsip p dan doku umen yang berkaitan dengan akttivitas program massing-masing dinas/insttansi terkaait, baik langsung ma aupun tidak langsung g, misalnya a yang berrupa data statistik, proposal, p lap poran, foto dan peta). b. Be erdasarkan data d primerr (narasumb ber, yang te erdiri dari bberagam possisi yang be erkaitan den ngan tugass dinas/insttansi terkaiit untuk kllarifikasi da ata-data, pih hak swasta, masyarakaat sipil, dan tokoh masy yarakat). Untuk me endukung d data sekun nder tersebut
juga ddilakukan beberapa b
kajian//studi dan survey te rkait denga an pengelo olaan sanitaasi seperti:: Penilaiian
Resik ko
Kesehaatan
Ling gkungan
(Enviromenntal
Healtth
Studi
Risk
Assesm ment/EHRA) A), Kajian/sttudi peran serta swassta dalam penyedian layanan Kelembaga sanitassi (Sanitatio on Supplayy Assessmen nt/SSA), Kajian/studi K aan Dan Kebijakan Daerah h Terhadap p Sanitasi, Kajian/stud di Pemetaaan Profil Ke euangan mian Daeraah Pada Sanitasi, S Kajian/studi K Dan Perekonom
komunika asi Dan
peran sertta masyara pemettaan media terhadap Sanitasi, Kajian/studi K akat dan gende er pada kegiatan san nitasi daera ah serta Ka ajian/surveyy Sanitasi Sekolah Tingka at SD. Serta Arsip dan dokumen yang berka aitan denga an aktivitass program masingmasing g dinas/insttansi terkaiit, baik langsung mau upun tidak langsung, misalnya m proposal, la yang berupa b data a statistik, p aporan, foto o dan peta,, narasumber, yang terdiri dari berag gam posisi yang berka aitan denga an tugas diinas/instanssi kantor terkaitt untuk kla arifikasi datta-data, pih hak swasta, masyarakkat sipil da an tokoh masya arakat. 2. Tahap pan Penyusu unan Prosess seleksi da an kompilaasi data sekunder berrada dalam m tahap ini. Teknik kajian dokumen dipergunaakan tim untuk u meng gkaji data. Banyak dokumen d kegiatan program m yang maampu mem mberikan in nformasi m mengenai ap pa yang BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
I-7
terjadi di masa llampau yan ng erat kaitannya deengan kond disi yang terjadii pada masa a kini.
Gamb bar 1.1. Dia agram Tahap p B- Penyusu unan Buku Pu utih Sanitasi Kabupaten Kutai K Kartane egara
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
I-8
1.5. Das sar Hukum m dan Kaiitan Deng gan Dokumen Pere encanaan Lain Ke egiatan prog gram Percep patan Pemb bangunan Sanitasi S Perrmukiman (PPSP) di Kabupaten n Kutai Kartanegara d didasarkan pada atura an-aturan ddan produk k hukum yang meliputi : A.
Und dang - Und dang 1.
Undang-Un ndang Rep publik Indo onesia Nom mor: 2 Tahhun 1966 tentang Hygiene.
2.
ndang Nomo or 28 tahun n 2002 tenta ang Bangunnan Gedung g. Undang-un
3.
Undang-Un ndang Rep publik Indo onesia Nom mor: 7 Tahhun 2004 tentang Sumber Da aya Air.
4.
Undang-Un ndang Rep ublik Indon nesia Nomor: 32 Tahhun 2004 tentang Pemerintah h Daerah.
5.
Undang-Un ndang Rep ublik Indon nesia Nomor: 33 Tahhun 2004 tentang Perimbangan Keuangaan Antar Pe emerintah Pusat dan Daaerah.
6.
Undang-Un ndang Rep ublik Indon nesia Nomor: 17 Tahhun 2007 tentang Rencana Pe embangunaan Jangka Panjang P Nassional 2005--2025.
7.
Undang-un ndang Nomo or: 26 Tahu un 2007 tentang Penataaan Ruang..
8.
Undang-Un ndang Rep ublik Indon nesia Nomor: 18 Tahhun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
9.
Undang-Un ndang Rep ublik Indon nesia Nomor: 19 Tahhun 2009 tentang Pengesahan Stockholm m Conventio ion On Persi sisten Organnic Pollutantts.
10. Undang-Un ndang Rep ublik Indon nesia Nomor: 32 Tahhun 2009 tentang Perlindungan dan Pen ngelolaan Lin ngkungan Hidup. H 11. Undang-Un ndang Nomo or: 36 Tahu un 2009 ten ntang Kesehhatan. 12. Undang-Un ndang Rep publik Indo onesia Nom mor: 1 Tahhun 2011 tentang Perumahan n dan Pemu ukiman. B.
Pera aturan Pem merintah R Republik Indonesia I 1.
Peraturan Pemerintah h Republik Indonesia Nomor: 22 T Tahun 1982 tentang Pengaturan n Air.
2.
Peraturan Pemerintah h Republik Indonesia Nomor: 35 T Tahun 1991 tentang Sungai.
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
I-9
3.
Peraturan Pemerintah h Republik Indonesia Nomor: 69 T Tahun 1996 tentang Pelaksanaa an Hak dan Kewajiban serta benttuk dan Tatta Cara Perran serta Masyarakatt dalam Pen nataan Ruang.
4.
Peraturan Pemerintah h Republik Indonesia Nomor: 82 T Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas A Air dan Pengendalian Pencemaran P n Air.
5.
Peraturan Pemerintah h Nomor: 38 8 Tahun 2007 tentang Pembagian n Urusan Pemerintah han antaraa Pemerinttah, Pemerintah Daeerah Propinsi dan Pemerintah h Daerah Kaabupaten/K Kota.
6.
Peraturan Pemerintah h Republik Indonesia Nomor: 27 T Tahun 2012 tentang Izin Lingku ungan.
C.
Pera aturan Pre esiden Rep publik Indonesia 1.
Peraturan Presiden R Republik Indonesia No omor: 7 Taahun 2005 tentang Rencana Pembangun P nan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2004-2009.
D.
Kep putusan Prresiden Re epublik Ind donesia 1.
Keputusan Presiden R Republik Ind donesia Noo omor: 62 T Tahun 2000 tentang Koordinasi Penataan R Ruang.
2.
Keputusan Presiden R Republik Ind donesia Nom mor: 123 taahun 2001 Tentang Tim Koordinasi Penge lolaan Sumber Daya Air.
3.
Keputusan Presiden R Republik Indonesia No omor: 83 taahun 2002 Tentang putusan Pre esiden Rep publik Indo nesia Nom mor: 123 Perubahan atas Kep Tahun 2001 tentang T Tim Koordin nasi Pengelo olaan Sumbber Daya Airr.
E.
Pera aturan Me enteri 1.
Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup Republik
Indonesia Nomor:
35/MENLH//7/1995 ten ntang Progrram Kali Berrsih. 2.
Keputusan
Menterii
Keseha atan
Rep publik
Inndonesia
Nomor:
1098/MENK KES/SK/VII//2003 tenta ang Persyarratan Hygieene Sanitasi Rumah Makan dan n Restoran. 3.
Keputusan Menteri LLingkungan Hidup Rep publik Indoonesia Nom mor: 112 Tahun 2003 tentang B Baku Mutu Air A Limbah Domestik.
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
I - 10
4. 4
Keputussan Menteri Kesehatan n Republik Indonesia Nomor:
1205/Menk kes/Per/X/2 004
tenta ang
Pedom man
Persyyaratan
Ke esehatan
Pelayanan Sehat Pakaai Air (SPA). 5.
Surat
Eda aran
660/4919/S SJ
Mentteri Tentan ng
Dalam m Pedoman
Negeri
Repulik
Pengelolaan
Indonesia
Proogram
Nomor
Perrcepatan
Pembangunan Sanitassi Permukim man di Daera ah. 6.
Keputusan Menteri D Dalam Neg geri Nomorr 648-17266/Kep/Bang gda/2013 tentang Penetapan P Kabupaten atau Kotta sebagai Peserta Program Percepatan n Pembangu unan Sanita asi Permukim man Tahun 2014
F.
aturan Daerah Kabu upaten Kuttai Kartanegara. Pera 1.
Peraturan Daerah Kab bupaten Ku utai Kartane egara Nomoor: 14 Tahun 2000 tentang Pe engawasan K Kualitas Airr
2.
Peraturan Daerah D Kab bupaten Kuttai Kartaneg gara Nomorr: 5 Tahun 2001 2 tentang An nalisis Menggenai Damp pak Lingkun ngan Hidupp (Amdal)
Kabupaten n Kutai 3.
Peraturan Daerah Kaabupaten Ku utai Kartanegara Nom mor: 5 Tahu un 2003 tentang Re etribusi Pelaayanan Kessehatan Dalam Wilayaah Kabupate en Kutai Kartanegarra
4.
Peraturan Daerah Kaabupaten Ku utai Kartanegara Nom mor: 5 Tahu un 2003 tentang Pe erijinan Pellayanan Ke esehatan Sw wasta Dan Sarana Ke esehatan Swasta Di Kabupaten Kutai Karta anegara
5.
Peraturan Daerah Kaabupaten Ku utai Kartanegara Nom mor: 8 Tahu un 2003 tentang Re etribusi Izin Pengelolaa an Dan Pembuangan Aiir Limbah
6.
Peraturan Daerah Kaabupaten Ku utai Kartanegara Nom mor: 9 Tahu un 2003 tentang Pe engelolaan Kualitas Aiir Dan Pengendalian Pencemaran Air Di Kabupaten Kutai Kartaanegara
7.
Peraturan Daerah Kab bupaten Ku utai Kartane egara Nomoor: 11 Tahun 2003 tentang Re etribusi Peng gangkutan Sampah/Ke ebersihan
8.
bupaten Ku Peraturan Daerah Kab utai Kartane egara Nomoor: 13 Tahun 2003 tentang Susunan Orrganisasi Dan D Tata Kerja K Perussahaan Dae erah Air Minum (Pdam) Tirta M Mahakam Ka abupaten Kutai Kartaneegara
9.
Peraturan Daerah Kab bupaten Ku utai Kartane egara Nomoor: 19 Tahun 2003 tentang Re etribusi Penyyedotan Kakus
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
I - 11
10. Peraturan Daerah Kab bupaten Ku utai Kartane egara Nomoor: 11 Tahun 2004 tentang Pe erubahan Peertama Pera aturan Daerah Kabupaaten Kutai Nomor N 5 Tahun 200 01 Tentang g Analisis Mengenai Dampak Liingkungan (Amdal) Kabupaten Kutai bupaten Ku utai Kartane egara Nomoor: 13 Tahun 2004 11. Peraturan Daerah Kab tentang Izin Pengamb bilan Dan Pe emanfaatan Air Bawah Tanah utai Kartanegara Nom mor: 2 Tahu un 2006 12. Peraturan Daerah Kaabupaten Ku tentang Iziin Pembuan ngan Air Lim mbah Untuk k Kegiatan PPertambang gan Batu Bara 13. Peraturan Daerah Kaabupaten Ku utai Kartanegara Nom mor: 3 Tahu un 2006 tentang Iziin Pembuan ngan Air Lim mbah Untuk k Kegiatan IIndustri Da an Usaha Lainnya 14. Peraturan Daerah Kaabupaten Ku utai Kartanegara Nom mor: 2 Tahu un 2007 tentang Pe enanggulang gan Kemisk kinan Di Kab bupaten Kuttai Kartaneg gara 15. Peraturan Daerah Kaabupaten Ku utai Kartanegara Nom mor: 9 Tahu un 2013 tentang RT TRW Kabupaaten Kutai Kartanegara K a Tahun 20 13-2033. G.
Pera aturan Dan ketentua an lainnya a. 1. Surat
Perrnyataan
M Minat
Men ngikuti
Pro ogram
PPSSP
2013,
Nomor
:050.13/73 30/BAPPEDA A pada tanggal 24 Aprril 2013. 2. Keputusan Bupati N Nomor : /2 2013 Tang ggal 8 Marret 2013 Tentang okja) Percepatan Pem mbangunan Sanitasi Penetapan Kelompokk Kerja (Po Permukima an Tahun 20 013 Bu uku Putih Sa anitasi (BPS S) menyedia akan data dasar d yang eessensial mengenai m struktur, situasi s dan kebutuhan k ssanitasi Kab bupaten Kuttai Kartaneggara. Pada gam mbar skema a dibawah ini akan menunjuka an posisi bbuku putih sebagai dokumen acuan dasa ar penyusu nan strateg gi pembangunan sanitaasi Kabupatten atau SSK dima ana Buku Putih P Sanitaasi (BPS) ini berfungssi sebagai data base sanitasi Kabupaten n Kutai Karrtanegara yang mem muat informa asi lengkapp dan aktua al sesuai dengan ga ambaran ko ondisi pada saat buku tersebut t dissusun.
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
I - 12
Buku Putih P Sanitassi (BPS) ini akan menja adi dasar p ijakan perencanaan Strategi pembangun p nan sanitassi Kabupate en Kutai Kartanegara K a yang dituangkan dalam do okumen Sttrategi San nitasi Kabu upaten (SS SK) sebagaai kelanjuttan dari rangkaian
program percepataan
pembangunan
sa anitasi
di
Kabupaten
Kutai
Kartanega ara secara keseluruhan n dan berk kelanjutan. Juga sebaggai masukan dalam penyusuna an Rencana a Pembang gunan Jangk ka Menengan Daerah (RPJMD) dan d atau RPIJM Kabupaten Ku utai Kartaneegara. Doku umen Buku Putih Saniitasi (BPS) ini akan dilakukan updating dan review m minimal sek kali dalam lim ma tahun bberikutnya.
S Sumber : Pen ngantar Penyu usunan Buku P Putih Sanitasi Tahun 2014
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
I - 13
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1.
Geografi, Administratif dan Kondisi Fisik
Geografi Kabupaten Kutai Kartanegara adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur. Secara geografis Kabupaten Kutai Kartanegara terletak pada posisi antara 115o26’28” – 117o36’43” Bujur Timur dan 1o28’21” Lintang Utara sampai 1o08’06” Lintang Selatan. Luas wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara adalah 27.263,10 km2 dan luas perairan yaitu ± 4.097 km2. Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki batasan administratif wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara
: Kabupaten Malinau
Sebelah Timur
:Kabupaten Kutai Timur dan Selat Makasar
Sebelah Selatan
:Kabupaten Penajam Pasir Utara dan Kota Balikpapan
Sebelah Barat
:Kabupaten Kutai Barat
Administratif Wilayah administrasi di Kabupaten Kutai Kartanegara dibagi menjadi 18 kecamatan dan 227 desa/kelurahan diantaranya Kecamatan Samboja, Kecamatan Muara Jawa, Kecamatan Sanga-sanga, Kecamatan Loa Janan, Kecamatan Loa Kulu, Kecamatan Muara Muntai, Kecamatan Muara Wis, Kecamatan Kota Bangun, Kecamatan Tenggarong, Kecamatan Sebulu, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kecamatan Anggana, Kecamatan Muara Badak, Kecamatan Marang Kayu, Kecamatan Muara Kaman, Kecamatan Kenohan, Kecamatan Kembang Janggut, dan Kecamatan Tabang. Ibukota dari Kabupaten ini adalah Tenggarong. Dari 18 kecamatan tersebut terbagi kembali menjadi desa/kelurahan sebanyak 237 desa/kelurahan. Untuk lebih jelasnya dapat dillihat pada Gambar 2.1 dan. Tabel 2.1,
BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 1
Sumber : RTRW Kab. Kutai Kartanegara Gambar 2.1 Peta Administratif Kabupaten Kutai Kartanegara BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 2
Tabel 2.1 Luas wilayah Kecamatan dan Jumlah
Desa/Kelurahan di Kabupaten Kutai Kartanegara No
Luas Wilayah
Kecamatan
1.
Samboja
2.
Km
2
Jumlah
Persen
Desa/Kel.
1045,9
3,51
23
Muara Jawa
754,5
2,53
8
3.
Sanga-sanga
233,4
0,78
5
4.
Loa Janan
644,2
2,16
8
5.
Loa Kulu
1405,7
4,71
15
6.
Muara Muntai
928,6
3,11
13
7.
Muara Wis
1108,2
3,71
7
8.
Kota Bangun
1143,7
3,83
21
9.
Tenggarong
398,1
1,33
14
10.
Sebulu
859,5
2,88
14
11.
Tenggarong Seberang
437
1,46
18
12.
Anggana
1798,8
6,03
8
13.
Muara Badak
939,09
3,15
13
14.
Marang Kayu
1165,7
3,91
11
15.
Muara Kaman
3410,1
11,43
20
16.
Kenohan
1302,2
4,36
9
17.
Kembang Janggut
1923,9
6,45
11
18.
Tabang
7764,50
34,64
19
27.263,10
100,00
237
Kabupaten
Sumber: Kutai Kartanegara Dalam Angka Tahun 2013 Kondisi Topografi Berdasarkan Kutai Kartanegara Dalam Angka 2013, wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara sebagian besar bergelombang dan berbukit dengan kemiringan landai sampai curam. Daerah kemiringan datar sampai landai dengan ketinggian antara 7 – 25 m dpl terdapat di beberapa bagian yaitu pada kawasan pantai dan sebagian besar Daerah Aliran Sungai Mahakam. Berikut ini merupakan data ketinggian setiap kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara yang diukur dari permukaan laut. Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa menurut luas wilayahnya sebagian besar wilayah Kecamatan Sebulu termasuk ke dalam kelas ketinggian 7 – 25 m dan 25 – 100 m. Wilayah yang tergolong ke dalam kelas ketinggian 7 – 25 m memiliki sifat berupa permukaan tanah datar sampai landai, BPS Kab. Kutai Kartanegara
kadang tergenang, kandungan air tanah II - 3
cukup baik, dapat diairi dan tidak ada erosi, sehingga sangat cocok untuk pertanian lahan basah. Untuk mengetahui kondisi kemiringan lahan di Kabupaten Kutai Kartanegara, dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2.2 Luas Wilayah Menurut Ketinggian per Kecamatan Tahun 2012
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Kecamatan Samboja Muara Jawa Sanga-Sanga Loa Janan Loa Kulu Muara Muntai Muara Wis Kota Bangun Tenggarong Sebulu Tenggarong Seberang Anggana Muara Badak Marang Kayu Muara Kaman Kenohan Kembang Janggut Tabang Total
Kelas Ketinggian (Meter) 0-7 7 - 25 25 – 100 14,442 41,625 28,883 21,342 26,725 13,363 13,125 10,215 0 0 18,809 45,611 0 47,413 56,762 0 48,365 27,141 0 101,839 25,146 0 55,522 17,924 0 30,772 10,551 0 40,929 36,017 0 16,318 23,481 113,507 13,116 3,027 29,677 13,512 23,362 10,188 20,941 45,844 0 232,656 94,282 0 77,526 35,129 0 41,664 103,548 0 0 91,956 202,281 837,947 682,027
Sumber : Kutai Kartanegara Dalam Angka, 2013
Klimatologi Iklim wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara sangat dipengaruhi oleh iklim tropis basah yang bercirikan curah hujan cukup tinggi dengan penyebaran merata sepanjang tahun, sehingga tidak terdapat pergantian musim yang jelas. Iklim di Kabupaten Kutai Kartanegara dipengaruhi oleh letak geografinyayakni iklim hutan tropika dengan suhu udara rata-rata 260C, dimana perbedaan antara suhu terendah dengan suhu tertinggi mencapai 50– 70C.Jumlah curah hujan wilayah ini berkisar 2.000-4.000 mm/tahun dengan jumlahhari hujan rata-rata 130-150 hari/tahun. Curah hujan terendah yaitu dari 0 –2.000 mm/tahun tersebar di wilayah pantai dan semakin meningkat ke wilayahpedalaman atau kearah barat.
BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 4
Daerah Aliran Sungai (DAS) Berdasarkan data yang ada, wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki 31 sungai besar dan kecil, Dari sungai-sungai tersebut yang tersebar dan terpanjang adalah Sungai Mahakam sebagai Wilayah Sungai Strategis Nasional dengan DAS meliputi DAS Mahakam, DAS Semboja, DAS Senipah, dan DAS Semoi. Aliran Sungai Mahakam yang lebar dan tenang memberikan pengaruh yang sangat besar terutama bagi kegiatan sosial ekonomi masyarakat. Besarnya potensi air sungai yang mengalir sepanjang sungai dan anak sungai Mahakam ini dapat diakibatkan oleh penggunaan wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara yang merupakan kawasan hutan, sehingga sangat berpotensi untuk daya resap air (infiltrasi) di wilayah ini dan selanjutnya menghasilkan volume/debit air yang sangat besar di daerah hulu. Bagi kepentingan sosial ekonomi dan sanitasi masyarakat, sungai/anak sungai Mahakam hingga saat ini dimanfaatkan sebagai air baku bagi penyediaan air minum penduduk di sepanjang wilayah yang dilaluinya. Sedangkan lebar dan dalamnya sungai dijadikan sarana esensial bagi kegiatan transportasi air sebagai transportasi lokal maupun antar wilayah (transportasi regional). Tabel 2.3 berikut merupakan nama sungai yang berada di Kabupaten Kutai Kartanegara. Tabel 2.3 Nama Sungai di Kabupaten Kutai Kartanegara
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Sungai Sungai Sungai Sungai Sungai Sungai Sungai Sungai Sungai Sunagi Sungai Sungai Sungai Sungai
Mahakam Loa Haur Jembayan Kedang Rantau Sabintulung Pela Kahala Batangan Muntai Bongan Kedang Kepala Kelinjau Belayan Kedang Pahu
Panjang Yang dapat Seluruhnya 920 823 120 80 180 112 132 132 15 15 10 10 77 77 10 10 20 20 319 266 15 10 319 319 144 98
Sumber: Kutai Kartanegara Dalam Angka, 2013
BPS Kab. Kutai Kartanegara
Lebar (meter) 100-800 10-30 20-80 30-100 6-15 8-15 2-6 4-8 3-5 40-150 20-75 15-150 20-75
Kedalaman (Meter) 5-12 2-4 2-6 2-4 2-4 3-10 3-4 3-6 2-4 3-10 3-10 3-10 2-10
II - 5
Sumber : RTRW Kabupaten Kutai Kartanegara Gambar 2.2 Peta Daerah Aliran Sungai Kabupaten Kutai Kartanegara BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 6
2.2.
Demografi
1. Kepadatan Penduduk Kepadatan Penduduk adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah. Kepadatan penduduk tersebut disebut sebagai kepadatan penduduk kotor. Berdasarkan data yang ada persebaran kepadatan penduduk di Kabupaten Kutai Kartanegara menurut luas wilayah tidak merata. Untuk Kecamatan Tenggarong memiliki kepadatan penduduk terpadat yaitu
261 Jiwa /km2, sedangan di
Kecamatan Tabang yang memiliki wilayah terluas di Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar 7.764,50 km2
rata rata kepadatan penduduknya 1 jiwa/km2, Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.4.
BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 7
Tabel 2.4 Jumlah dan Kepadatan Penduduk 5 Tahun Terakhir Kabupaten Kutai Kartanegara
No.
Jumlah Penduduk
Jumlah KK
Tingkat Pertumbuhan
Kepadatan penduduk
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Nama Kecamatan
2009
2010
2011
2012
2013*
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
1
Samboja
51.336
54,466
56,866
58,171
62,604
14.88 3
13,510
14,045
14,416
15,514
5,51
3,92
3,87
7,62
7,62
49,08
52,12
54
56
56
2
Muara Jawa
28.359
33,835
35,714
36,839
39,646
6.715
8,258
8,600
8,968
9,651
5,51
3,92
3,87
7,62
7,62
37,59
44,96
47
49
49
3
Sanga-Sanga
15.016
17,611
18,359
19,229
20,694
4.332
4,442
4,608
4,856
5,226
5,51
3,92
3,87
7,62
7,62
64,34
75,36
78
82
82
4
Loa Janan
50.879
55,859
58,027
61,783
66,491
17.06 6
14,492
15,006
15,858
17,066
5,51
3,92
3,87
7,62
7,62
78,98
87,04
90
96
96
5
Loa Kulu
38.201
39,836
41,321
43,383
46,689
10.41 5
10,468
10,901
11,371
12,237
5,51
3,92
3,87
7,62
7,62
27,18
28,41
30
31
31
6
Muara Muntai
17.587
17,222
17,592
18,668
20,091
4.097
4,730
4,940
5,100
5,489
5,51
3,92
3,87
7,62
7,62
18,94
18,65
19
20
20
7
Muara Wis
8.549
8,506
8,744
9,250
9,955
2.252
2,200
2,299
2,378
2,559
5,51
3,92
3,87
7,62
7,62
7,71
7,72
8
8
8
8
Kota Bangun
29.240
31,280
32,051
33,966
36,554
7.249
7,816
8,122
8,484
9,130
5,51
3,92
3,87
7,62
7,62
25,57
27,36
28
30
30
9
Tenggarong
78.371
95,508
100,742
104,044
111,972
19.00 6
23,489
24,577
25,402
27,338
5,51
3,92
3,87
7,62
7,62
196,8 6
241,67
251
261
261
Sebulu
36.886
36,500
37,232
38,930
41,896
9.112
9,232
9,568
9,868
10,620
5,51
3,92
3,87
7,62
7,62
42,92
42,37
44
45
45
10
BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 8
No.
Jumlah Penduduk
Jumlah KK
Tingkat Pertumbuhan
Kepadatan penduduk
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Nama Kecamatan
2009
2010
2011
2012
2013*
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
11
Tenggarong Seberang
52.583
60,225
64,039
65,014
69,968
13.49 2
15,927
16,876
16,853
18,137
5,51
3,92
3,87
7,62
7,62
120,3 3
140,60
146
149
149
12
Anggana
28.756
32,725
34,580
34,943
37,606
10.73 8
7,971
8,269
8,521
9,170
5,51
3,92
3,87
7,62
7,62
15,99
18,17
19
19
19
13
Muara Badak
37.583
39,823
41,449
42,985
46,260
15.60 5
9,588
9,961
10,346
11,134
5,51
3,92
3,87
7,62
7,62
40,02
42,42
44
46
46
14
Marang Kayu
25.637
23,511
23,801
25,256
27,181
5.898
5,479
5,663
5,915
6,366
5,51
3,92
3,87
7,62
7,62
21,99
20,07
21
22
22
15
Muara Kaman
34.282
33,968
34,764
36,136
38,890
8.341
8,679
8,999
9,249
9,954
5,51
3,92
3,87
7,62
7,62
10,05
9,94
10
11
11
16
Kenohan
11.893
9,847
9,892
10,616
11,425
3.101
2,265
2,356
2,438
2,624
5,51
3,92
3,87
7,62
7,62
9,13
7,57
8
8
8
17
Kembang Janggut
21.728
23,839
25,749
24,834
26,726
5.633
6,626
6,875
6,909
7,435
5,51
3,92
3,87
7,62
7,62
11,29
12,38
13
13
13
18
Tabang
13.462
9,651
9,986
10,417
11,211
2.581
2,158
2,301
2,269
2,442
5,51
3,92
3,87
7,62
7,62
1,73
1,28
1
1
1
Sumber : Kutai Kartanegara Dalam Angka, Tahun 2010, 2011, 2012, 2013
*Dihitung berdasarkan proyeksi penduduk dengan laju pertumbuhan penduduk r=7,62% /tahun, sumber Kutai Kartanegara Dalam Angka 2013
BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 9
Tabel 2.5 Tabel Jumlah dan Kepadatan Penduduk Saat Ini Dan Proyeksinya 5 Tahun Kedepan
Proyeksi Jumlah Penduduk Tahun 2014 - 2020 Kecamatan
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
SAMBOJA
61.837
63.957
65.643
67.314
68.955
70.576
72.174
MUARA JAWA
39.932
41.687
43.184
44.694
46.208
47.735
49.272
SANGA-SANGA
19.965
20.655
21.200
21.739
22.265
22.785
23.300
LOA JANAN
61.647
63.264
64.428
65.550
66.625
67.657
68.653
LOA KULU
43.813
44.941
45.740
46.509
47.242
47.944
48.622
MUARA MUNTAI
17.645
17.770
17.753
17.778
17.755
17.723
17.679
MUARA WIS
8.894
9.003
9.035
9.054
9.061
9.060
9.052
KOTA BANGUN
32.978
33.487
33.742
33.962
34.148
34.305
34.434
TENGGARONG
110.900
115.159
118.676
122.189
125.685
129.164
132.634
SEBULU
38.090
38.604
38.823
39.003
39.145
39.248
39.323
TGR.SEBERANG
69.477
71.803
73.639
75.455
77.237
78.990
80.720
ANGGANA
39.210
41.126
42.804
44.510
46.236
47.988
49.768
MUARA BADAK
44.734
46.154
47.253
48.332
49.385
50.418
51.433
MARANG KAYU
23.984
24.188
24.201
24.187
24.223
24.196
24.154
MUARA KAMAN
35.876
36.466
36.778
37.058
37.298
37.506
37.685
KENOHAN
10.038
10.084
10.128
10.174
10.220
10.265
10.312
KB.JANGGUT
31.145
33.385
35.512
37.735
40.059
42.490
45.037
TABANG
10.274
10.367
10.461
10.557
10.653
10.750
10.848
700.439
722.100
739.000
755.800
772.400
788.800
805.100
KUTAI KARTANEGARA
Sumber Data: Badan Pusat Statistik Kab. Kutai Kartanegara 2014 BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 10
Untuk menghitung proyeksi jumlah penduduk untuk tahun berikutnya, digunakan angka kecendurungan (tren) dari rata-rata laju pertumbuhan jumlah penduduk tahun 2006 - 2010 rumus :
(N+1) = N x (100+r) / 100
Dimana : N+1
: Jumlah Penduduk proyeksi 1 tahun berikutnya
N
: jumlah penduduk tahun 2012
r
: rata-rata prosentase pertambahan penduduk tahun 2010 -2012
Rata rata prosentase pertambahan penduduk dari tahun 2010 – 2012 adalah sebagai berikut
Keterangan: Pt Po t r
= = = =
jumlah penduduk pada tahun t jumlah penduduk pada tahun dasar jangka waktu laju pertumbuhan penduduk
Proyeksi penduduk tiap Kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2014-2018 disajikan dalam Lampiran 1.
BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 11
2.3.
Keuangan dan Perekonomian Daerah
Kondisi Keuangan dan perekonomian Daerah pada tahun sebelumnya dapat dilihat dari aspek tingkat realisasi APBD, perkembangan pendapatan dan belanja tidak langsung, proporsi sumber pendapatan, pencapaian kinerja pendapatan, dan gambaran realisasi belanja daerah, permasalahan yang muncul serta potensi tantangan kedepan. Secara umum gambaran tersebut adalah sebagai berikut: a. Pendapatan Daerah Gambaran
tentang
Pendapatan
Daerah
yang
disajikan
secara
series
menginformasikan mengenai rata-rata pertumbuhan realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun Anggaran 2010-2012 sebagaimana tertuang pada Tabel 2.6 sebagai berikut: Tabel 2.6 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2010-2012 (dalam juta rupiah) Uraian PENDAPATAN Pendapatan Asli Daerah
2010 2011 2012 Pertumbuhan Realisasi Realisasi Realisasi (%) (Rp) (Rp) (Rp) 4.426.772,2 5.569.537,0 6.120.306,0 17,85 94.420,1
167.149,6
273.077,1
70,20
Pendapatan Pajak Daerah
9.793,3
13.971,8
36.821,7
103,10
Hasil Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Dana Perimbangan Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum
8.888,9
11.802,0
8.948,3
4,30
12.450,8
26.717,9
21.416,9
47,37
63.287,2
114.657,9
205.890,2
80,37
4.072.832,4 4.779.904,7 5.172.121,8
12,78
Dana Alokasi Khusus Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya Pendapatan Lainnya
4.068.283,2
4.740.839,7
5.097.976,9
12,03
1.365,8
59.091,5
4.226,51
4.549,2
37.699,2
15.053,4
334,31
259.519,7
622.482,7
675.107,1
74,16
120.867,7
313.590,3
353.261,3
86,05
12.556,0
180.490,2
136.737,7
656,62
123.851,8
123.851,8
185.108,1
24,73
2.244,2
4.550,4
-
102,76
Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi APBD Kabupaten Kutai Kartanegara TA 2010– 2012
BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 12
Memperhatikan Tabel 2.6 diperoleh gambaran bahwa realisasi pendapatan daerah cenderung meningkat dari Rp.4,43 Triliun (2010) hingga mencapai Rp6,12 Triliun (2012) dengan rata-rata tingkat pertumbuhan pendapatan 17,85%. Dari keempat komponen PAD, secara persentase pertumbuhan masing-masing kompenen pembentuk PAD berbeda-beda. Rata-rata tingkat pertumbuhan tertinggi berasal Pajak daerah 103,10%, dari Lain-Lain PAD yang Sah 80,37%, dari Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 47,37% dan terendah adalah dari Retribusi Daerah (4,30)%. Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan pendapatan daerah adalah belum diketahui secara pasti besar potensi PAD sehingga target yang ditetapkan tidak didasarkan atas asesmen potensi yang dimiliki. Setelah berlakunya close list system dalam ketentuan jenis pajak dan retribusi sesuai UU 28/2009, perlu dilakukan penyesuaian perangkat regulasi, kelembagaan pendapatan daerah serta personil agar tidak berimplikasi pada penurunan pendapatan daerah. Adapun lain-lain pendapatan daerah yang sah tidak diketahui secara pasti potensi penerimaannya karena bersifat penerimaan insidentil.
b. Belanja Daerah Gambaran
tentang
realisasi
Belanja
Daerah
yang
disajikan
secara
series
menginformasikan mengenai rata-rata perkembangan/kenaikan realisasi Belanja Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara, sebagaimana tertuang pada 0 sebagai berikut:
BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 13
Tabel 2.7 Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010-2012 (dalam juta rupiah) Uraian
2010
2011
2012
Pertumbuhan
REALISASI (Rp)
REALISASI (Rp)
REALISASI (Rp)
(%)
BELANJA
3.809.536,10
3.923.614,40
4.939.635,20
14,44
Belanja Tidak langsung
1.521.198,90
1.520.102,40
1.853.596,20
10,93
Belanja Pegawai
789.666,00
976.640,80
1.143.837,70
Belanja Subsidi
90.022,70
101.799,90
7.738,20
Belanja Hibah
248.381,90
83.817,20
278.762,80
83,16
90.582,00
81.872,40
110.459,60
12,65
300.488,50
270.004,60
279.825,60
(3,25)
2.057,70
5.967,50
856,7
52,18
Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kab./Kota dan Pemerintahan Desa Belanja Bantuan Keuangan Parpol Belanja Tidak Terduga
20,40 (39,66)
-
-
32.115,70
2.288.337,20
2.403.512,00
3.086.039,00
Belanja Pegawai
273.601,50
261.238,70
302.518,00
5,64
Belanja Barang dan Jasa
742.596,20
884.640,30
968.072,80
14,28
Belanja Modal 1.272.139,50 1.257.633,10 1.815.448,10 Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi APBD Kabupaten Kutai Kartanegara TA 2010 - 2012
21,61
Belanja Langsung
16,72
Memperhatikan 0, diperoleh gambaran bahwa realisasi Belanja Tidak Langsung mengalami kenaikan dari Rp1,52 Triliun (2010) hingga Rp 1,85 Triliun (2012), dengan rata-rata kenaikan realisasi Belanja Tidak Langsung sebesar 10,93%. Sedangkan dari data realisasi Belanja Langsung diperoleh gambaran bahwa realisasi Belanja Langsung juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun yaitu Rp2,29 Triliun (2010) hingga Rp3,09 Triliun (2012), dengan rata-rata kenaikan realisasi Belanja Langsung sebesar 16,72%.
BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 14
Tabel 2.7. Perhitungan Pendanaan Sanitasi oleh APBD Kabupate Kutai Kartanegara Tahun 2010 – 2014 No 1
Uraian Belanja Sanitasi ( 1.1 + 1.2 + 1.3 + 1.4 )
1,1
Air Limbah Domestik
1,2
Sampah rumah tangga
1,3
Drainase lingkungan
1,4
Prohisan
2
Dana Alokasi Khusus ( 2.1 + 2.2 + 2.3 )
2,1
DAK Sanitasi
2,2
DAK Lingkungan Hidup
DAK Perumahan dan Permukiman Pinjaman/Hibah untuk 3 Sanitasi Bantuan Keuangan 4 Provinsi untuk Sanitasi Belanja APBD murni untuk Sanitasi (1-2-3)
Rata-rata Pertumbuhan
Belanja Sanitasi (Rp.) 2010
2011
2012
2013
15.166.980.500
10.696.432.279
5.165.128.000
15.441.442.800
39%
3.523.327.500
915.665.500
1.396.727.000
-
-7%
1.254.519.000
8.655.649.100
197%
10.595.149.000
15.697.511.579
4.508.233.000
13.145.000.000
42%
577.615.500
375.317.400
241.870.000
751.314.700
47%
1.024.366.000
0
0
0
-33% 0% -33%
1.024.366.000
2,3
Total Belanja Langsung % APBD murni terhadap Belanja Langsung
BPS Kab. Kutai Kartanegara
0% 0% 0
2777%
248.246.200
21.392.866.569
2.717.686.000
16.191.347
10.696.432
5.165.128
15.441.443
38%
2.288.337
2.403.512
3.086.039
5.226.459
34%
14
22
60
34
61%
II - 15
Tabel 2.8. Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2010 – 2014 Rata-rata Pertumbuhan
Tahun No
Deskripsi 2010
1
Total Belanja Sanitasi Kabupaten
2
Jumlah Penduduk Belanja Sanitasi Perkapita (1 / 2)
2011
2012
2013
20.424.552.276
14.922.994.361
9.313.494.725
27.747.205.460
626.680
648.215
665.489
683.131
32.592
23.022
13.995
40.618
44% 3% 41%
Sumber : DPA APBD Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2010-2014
Tabel 2.9. Realisasi dan Potensi retribusi Sanitasi per Kapita Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2010 – 2013.
No
Pertumbuhan
Retribusi Sanitasi Tahun (Rp)
SKPD
(%)
2010
2011
2012
2013
Retribusi Air Limbah
0
54,5
48
49,95
1.a
Realisasi retribusi
0
54,5
48
49,95
1.b
Potensi retribusi (target)
0
-
40
60
Retribusi Sampah
0
40,93
87,44
418,35
2.a
Realisasi retribusi
0
40,93
87,44
418,35
2.b
Potensi retribusi (target)
0
42,02
40
360
Total Retribusi Sanitasi
0
95,43
135,44
468,3
1
2
BPS Kab. Kutai Kartanegara
30%
1100%
67%
II - 16
Tabel 2.10. Perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2010 – 2014 No
Tahun
Deskripsi PDRB harga konstan (struktur perekonomian) (Rp.) Pendapatan Perkapita Kabupaten (Rp.)
1 2 3
2010
2011
2012
2013
2014
29.169.411
29.416.531
30.313.943
30.525.264
-
145.702.647
172.884.380
175.959.779
169.756.131
-
4,19
0,85
3,05
0,70
Pertumbuhan Ekonomi (%)
Sumber : BPS Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2014
2.4.
Tata Ruang Wilayah
2.4.1 Struktur Ruang Wilayah. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.Rencana struktur ruang wilayah kabupaten adalah adalah rencana yang mencakup sistem perkotaan wilayah kabupaten yang berkaitan dengan kawasan perdesaan dalam wilayah pelayanannya dan jaringan prasarana wilayah kabupaten yang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah kabupaten selain untuk melayani kegiatan skala kabupaten yang meliputi sistem jaringan transportasi, sistem jaringan energi dan kelistrikan, sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan sumber daya air, termasuk seluruh daerah hulu bendungan atau waduk dari daerah aliran sungai, dan sistem jaringan prasarana lainnya. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten berfungsi: 1.
Sebagai
arahan
pembentuk
sistem
pusat
kegiatan
wilayah
kabupaten
yang
memberikan layanan bagi kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan di sekitarnya yang berada dalam wilayah kabupaten; dan 2.
Sistem perletakan jaringan prasarana wilayah yang menunjang keterkaitannya serta memberikan layanan bagi fungsi kegiatan yang ada dalam wilayah kabupaten, terutama pada pusat-pusat kegiatan/perkotaan yang ada. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan:
BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 17
a.
Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;
b.
Kebutuhan
pengembangan
dan
pelayanan
wilayah
kabupaten
dalam
rangka
mendukung kegiatan sosial ekonomi; c.
Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup wilayah kabupaten; dan
d.
Ketentuan peraturan perundang-undangan.
Rencana struktur ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria: 1)
Mengakomodasi rencana struktur ruang nasional, rencana struktur ruang wilayah provinsi, dan memperhatikan rencana struktur ruang wilayah kabupaten/kota yang berbatasan;
2)
Jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan pada wilayah kabupaten bersangkutan;
3)
Pusat-pusat permukiman yang ditetapkan oleh pemerintah daerah kabupaten memenuhi ketentuan sebagai berikut: a)
Terdiri atas pusat pelayanan kawasan (PPK), pusat pelayanan lingkungan (PPL), serta pusat kegiatan lain yang berhirarki lebih tinggi yang berada di wilayah kabupaten yang kewenangan penentuannya ada pada Pemerintah Pusat dan pemerintah provinsi;
b)
Memuat penetapan pusat pelayanan kawasan (PPK) serta pusat pelayanan lingkungan (PPL); dan
c)
Harus berhirarki dan tersebar secara proporsional di dalam ruang serta saling terkait menjadi satu kesatuan sistem wilayah kabupaten.
4)
Dapat memuat pusat-pusat kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada huruf c di atas dengan ketentuan sebagai berikut: a)
Pusat kegiatan yang dipromosikan untuk di kemudian hari ditetapkan sebagai PKL (dengan notasi PKLp);
b)
Pusat kegiatan yang dapat ditetapkan menjadi PKLp hanya pusat pelayanan kawasan (PPK); dan
c)
Pusat kegiatan sebagaimana dimaksud dalam angka 1) harus ditetapkan sebagai kawasan strategis kabupaten dan mengindikasikan program pembangunannya di
BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 18
dalam arahan pemanfataan ruangnya, agar pertumbuhannya dapat didorong untuk memenuhi kriteria PKL. Sistem jaringan prasarana kabupaten dibentuk oleh sistem jaringan transportasi sebagai sistem jaringan prasarana utama dan dilengkapi dengan sistem jaringan prasarana lainnya sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku
BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 19
Peta 2.3. Rencana Struktur Ruang Kabupaten Kutai Kartanegara
Sumber : RTRW Kabupaten Kutai Kartanegara 2013 - 2033
BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 20
2.4.2 Rencana Pola Ruang Kabupaten Kutai Negara. Rencana pola ruang wilayah kabupaten pada dasarnya merupakan rencana distribusi peruntukan ruang dalam wilayah kabupaten yang meliputi rencana peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. Rencana pola ruang wilayah Kabupaten berfungsi sebagai: 1.
Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten;
2.
Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang;
3.
Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan untuk dua puluh tahun; dan
4.
Sebagai dasar dalam pemberian izin pemanfaatan ruang pada wilayah kabupaten. Rencana pola ruang untuk wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, dirumuskan
berdasarkan kriteria: a.
Merujuk pada rencana pola yang ditetapkan dalam RTRW Nasional, yang tertuang dalam PP No 26 Tahun 2008.
b.
Merujuk pada rencana pola yang ditetapkan dalam RTRW Provinsi Kalimantan Timur 2011-2031
c.
Mengakomodasi kebijakan pengembangan kawasan andalan nasional yang berada di wilayah kabupaten bersangkutan;
d.
Memperhatikan rencana pola ruang wilayah kabupaten/kota yang berbatasan;
e.
Mempertimbangkan hasil dari analisis kesesuaian lahan untuk fungsi lindung sesuai dengan Keppres No 32 Tahun 1990 tentang Kawasan Lindung Mengacu pada klasifikasi pola ruang wilayah kabupaten yang terdiri atas kawasan
f.
lindung dan kawasan budi daya, seperti yang disarikan pada tabel 2.11 berikut ini: Tabel 2.11 Klasifikasi Pola Ruang Wilayah Kabupaten No
Klasifikasi Kawasan
Perincian Kawasan
A
KAWASAN LINDUNG
1.
kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya
kawasan hutan lindung kawasan resapan air kawasan bergambut
2.
kawasan perlindungan setempat
sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan sekitar danau atau waduk,
BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 21
No
Klasifikasi Kawasan
Perincian Kawasan
kawasan sekitar mata air, kawasan lindung spiritual dan kearifan lokal lainnya, kawasan ruang terbuka hijau perkotaan
3.
kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya
kawasan suaka alam, kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya, suaka margasatwa dan suaka margasatwa laut, cagar alam dan cagar alam laut, kawasan pantai berhutan bakau, taman nasional dan taman nasional laut, taman hutan raya, taman wisata alam dan taman wisata alam laut, kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan;
4.
kawasan rawan bencana alam
kawasan rawan tanah longsor, kawasan rawan gelombang pasang dan kawasan rawan banjir
5.
kawasan lindung geologi
kawasan cagar alam geologi, kawasan rawan bencana alam geologi, kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah;
6.
kawasan lindung lainnya
cagar biosfer, ramsar, taman buru, kawasan perlindungan plasma-nutfah, kawasan pengungsian satwa, terumbu karang, dan kawasan koridor bagi jenis satwa atau biota laut yang dilindung
B
KAWASAN BUDIDAYA
1.
kawasan peruntukan hutan produksi
Hutan Produksi Terbatas (HPT) Hutan Produksi Tetap (HP) Hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK)
2.
kawasan hutan rakyat
3.
kawasan peruntukan pertanian
Kawasan pertanian lahan basah, Kawasan pertanian lahan kering, Kawasan hortikultura, Kawasan perkebunan, Kawasan peternakan
4.
kawasan peruntukan perikanan
Kawasan perikanan tangkap, Kawasan budi daya perikanan, Kawasan pengolahan ikan;
5.
kawasan peruntukan pertambangan
kawasan mineral dan batubara Kawasan minyak dan gas bumi, kawasan panas bumi, serta air tanah di kawasan pertambangan;
6.
kawasan peruntukan industri
industri besar
BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 22
No
Klasifikasi Kawasan
Perincian Kawasan
industri menengah industri kecil dan mikro
7.
kawasan peruntukan pariwisata
pariwisata budaya, pariwisata alam, dan pariwisata buatan;
8.
kawasan peruntukan permukiman
permukiman perkotaan permukiman perdesaan
9.
Kawasan peruntukan lainnya
kawasan HANKAM, kawasan lainnya
Sumber: RTRW Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2013-2033
BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 23
Peta 2.4. Rencana Pola Ruang Kabupaten Kutai Kartanegara
Sumber : RTRW Kabupaten Kutai Kartanegara 2013 - 2033
BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 24
Kawasan Rawan Bencana Alam Menurut Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana disebutkan bahwa rawan bencana adalah kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan
mencegah,
meredam,
mencapai
kesiapan,
dan
mengurangi
kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu. Salah satu faktor terjadinya bencana dikarenakan lingkungan. Oleh karena itu, kondisi daerah rawan bencana harus dikenali dan dibuat rencana tata ruang daerah rawan bencana. Selanjutnya sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), disebutkan bahwa kawasan bencana alam dibedakan menjadi kawasan rawan tanah longsor, kawasan rawan gelombang pasang, dan kawasan rawan banjir. Salah satu klasifikasi kawasan rawan bencana alam yang teridentifikasi di Kabupaten Kutai Kartanegara adalah kawasan rawan banjir, dan kawasan gerakan tanah kecil atau tanah longsor. Kawasan rawan banjir yang ada di daerah ini adalah kawasan yang mempunyai tingkat banjir yang sangat tinggi, meliputi: 1. Kecamatan Anggana; 2. Kecamatan Kenohan; 3. Kecamatan Kota Bangun; 4. Kecamatan Marang Kayu; 5. Kecamatan Muara Badak; 6. Kecamatan Muara Jawa; 7. Kecamatan Muara Kaman; 8. Kecamatan Muara Muntai; 9. Kecamatan Muara Wis; 10. Kecamatan Samboja; 11. Kecamatan Sanga-Sanga; 12. Kecamatan Sebulu; 13. Kecamatan Tenggarong; dan 14. Kecamatan Tenggarong Seberang. BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 25
Daerah rawan bencana tanah longsor di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara terdapat di: 1. Kecamatan Kembang Janggut; 2. Kecamatan Kota Bangun; 3. Kecamatan Loa Kulu; 4. Kecamatan Muara Kaman; 5. Kecamatan Muara Wis; 6. Kecamatan Sanga-Sanga; 7. Kecamatan Sebulu; 8. Kecamatan Tabang; dan 9. Kecamatan Tenggarong.
2.5.
SOSIAL DAN BUDAYA Fasilitas pendidikan di Kabupaten Kutai Kartanegara diantaranya adalah TK,
SD, SMP, SMU/SMK yang tersebar diseluruh kelurahan di Kabupaten Kutai Kartanegara. Jumlah Taman Kanak-Kanak di Kabupaten Kutai Kartanegara secara keseluruhan sebanyak 284 unit, Sekolah Dasar secara keseluruhan memiliki jumlah sebanyak 502 unit yang tersebar di 18 Kecamatan. Untuk Sekolah setingkat SLTP memiliki jumlah sebanyak 141 unit yang tersebar di 18 Kecamatan. Sedangkan Jumlah SMU di Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 104 unit , sedangkan SMK sebanyak 37 unit Untuk lebih jelasnya data jumlah fasilitas sekolah, di Kabupaten Kutai Kartanegara terlihat pada Tabel 2.11
BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 26
Tabel 2.12. Jumlah Fasilitas pendidikan Negeri/Swasta yang tersedia di Kabupaten Kutai Kartanegara Jumlah Sarana Pendidikan No.
Umum
Nama Kecamatan TK
SD
SLTP
SMA
SMK
Samboja
38
41
10
6
5
2
Muara Jawa
10
22
5
2
2
3
Sanga-Sanga
4
16
3
1
2
4
Loa Janan
34
30
9
2
5
5
Loa Kulu
19
30
11
2
3
6
Muara Muntai
15
17
5
1
2
7
Muara Wis
6
11
4
1
‐
8
Kota Bangun
18
37
7
3
2
9
Tenggarong
18
45
14
7
8
10
Sebulu
20
26
6
2
1
11
Tenggarong Seberang
1
32
9
3
12
Anggana
13
21
6
1
‐
13
Muara Badak
24
28
10
4
2
14
Marang Kayu
19
24
8
5
1
15
Muara Kaman
16
33
9
3
‐
16
Kenohan
2
14
4
1
1
17
Kembang Janggut
12
19
4
2
18
Tabang
15
14
2
2
‐
284
460
126
48
37
1
JUMLAH
3
‐
Sumber data: Kutai Kartanegara Dalam Angka Tahun 2013 Fasilitas kesehatan di Kabupaten Kutai Kartanegara meliputi Rumah Sakit Umum sebanyak 3 unit terdapat di Ibukota Kecamatan Tengarong, Tenggarong Sebrang dan Kota Bangun, Puskesmas Induk sebanyak 32 unit, Puskesmas
BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 27
Pembantu sebanyak 173 unit, Puskesmas Keliling 34 unit,
Poskesdes 8 unit,
Polindes 17 unit dan Rumah Bersalin sebanyak 2 unit. Tabel 2.13. Jumlah Penduduk Miskin per Kecamatan No.
Nama Kecamatan
Jumlah KK Miskin/Kecamatan
1
Samboja
2
Muara Jawa
329
3
Sanga-Sanga
160
4
Loa Janan
696
5
Loa Kulu
611
6
Muara Muntai
92
7
Muara Wis
303
8
Kota Bangun
843
9
Tenggarong
579
10
Sebulu
640
11
Tenggarong Seberang
579
12
Anggana
1.282
13
Muara Badak
1.153
14
Marang Kayu
1.126
15
Muara Kaman
998
16
Kenohan
312
17
Kembang Janggut
358
18
Tabang
222
JUMLAH
1.265
11.548
Sumber : PPLS 2011 DESIL 1 KAB. KUTAI KARTANEGRA
BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 28
Tabel 2.14. Jumlah Rumah per kecamatan No.
Nama Kecamatan
Jumlah Rumah
1
Samboja
15.637
2
Muara Jawa
8.882
3
Sanga-Sanga
4.940
4
Loa Janan
14.975
5
Loa Kulu
11.428
6
Muara Muntai
5.311
7
Muara Wis
2.702
8
Kota Bangun
8.603
9
Tenggarong
25.313
10
Sebulu
10.577
11
Tenggarong Seberang
16.900
12
Anggana
8.546
13
Muara Badak
11.854
14
Marang Kayu
8.236
15
Muara Kaman
9.506
16
Kenohan
2.702
17
Kembang Janggut
7.392
18
Tabang
2.445
JUMLAH
175.949
Sumber : Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang Tahun 2013
2.6.
KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara
mempunyai landasan/Dasar Hukum pada Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 1 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kutai BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 29
Kartanegara. 1. Tugas dan Fungsi Berdasar Perda tersebut maka Sekretaris Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, Lembaga Lain, Kecamatan dan Kelurahan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Sekretaris Daerah mempunyai fungsi :
Penyusunan kebijakan pemerintah daerah
Pengkoordinasian pelaksaan tugas Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, Lembaga Lain, Kecamatan dan Kelurahan
Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Pemerintahan Daerah
Pembinaan administrasi dan aparatur Pemerintahan Daerah
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara a. Asisten Pemerintahan, terdiri dari : 1) Bagian Adm Pemerintahan Umum 2) Bagian Adm Kesra 3) Bagian Adm Perekonomian 4) Bagian Pembangunan b. Asisten Umum, terdiri dari : 1) Bagian Hukum dan Perundang-undangan 2) Bagian Organisasi dan Tata laksana 3) Bagian Humas dan Protokol 4) Bagian Umum Secara detail termuat di skema Struktur Organisasi Pemerintahan Kabupaten Kutai Kartanegara dibawah ini.
BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 30
Bupati
DPRD
Wakil Bupati 1. 2.
Sekretariat Daerah Staf Ahli
3.
ASS. ADM PEMERINTAHAN UMUM DAN HUKUM
Kecamatan 18 Kecamatan
ASS. ADM PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN
Badan
Inspektorat
Desa/Kalurahan 237 Desa/Kelurahan
BPS Kab. Kutai Kartanegara
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
BAPPEDA BKBPM BLHD BPMPD BKP BAPPEMASPEMDES BKBP3 8. BKD 9. BPPD 10. BKPP 11. BPPT 12. BPKAD 13. BPBD
ASS. ADM UMUM
Dinas 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
DISPORA Dinas Kesehatan DINSOS DISNAKERTRANS DISPERHUB DISKOMINFO DISBUDPAR DCK-TR DBM-SDA DISPERINDAGKOP DISTANHOR DISNAKKESWAN DINAS KELAUTAN PERIKANAN DISBUTHUT DISTAMBEN
Kantor/Satuan 1. SATPOL PP
Bagian Tata Usaha Bagian Risalah dan Persidangan.l Kelompok Jabatan Fungsional
ASS. ADM KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN HUMAS
RSUD PARIKESIT RSUD ABADI RSUD DAYA KURAJA
16. DISDUKCAPIL 17. DISPENDA 18. DISDIK
II - 31
KETUA SEKRETARIS DAERAH KAB. KUTAI KARTANEGARA
SEKRETARIS Assisten Perekonomian Pembangunan SETDA
BIDANG SEKRETARIAT
1. Sekretaris BAPPEDA 2. Kabag. Admin Organisasi SETDA 3. Kabag Admin Pembang SETDA 4. 4.Kabag. Admin Hukum, SETDA 5. Kasubag Umum Kepeg Bappeda 6. Kasubag Program Admin SETDA.
BIDANG PERENCANAAN
1. Kepala Bappeda 2. Kabid Sarpras Bappeda 3. Kabid DCK –TR 4. Kasubbid Pengemb. Wilayah Bappeda 5. Kasubbid Sarpras Bappeda
BIDANG PENDANAAN
1. Kepala BPKAD 2. Kabid Anggaran BPKAD 3. Kabid Pengkajian dan Pembiayaan Pembangunan BAPPEDA. 4. Kasub Anggaran BPKAD 5. Kasubbid Anggraran BAPPEDA
BIDANG TEKNIS
1. Kadis DCK-TR 2. Kabid Penyehatan Lingkungan DCK-TR 3. Kasek Kebersihan DCK-TR 4. Kasek Bimtek Penyehatan Lingkungan DCK-TR 5. Kasek Lingk Sehat & Perbaikan Gizi Masy DINKES 6. Kasek Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan DINKES 7.
BIDANG PENYEHATAN, KOMUNIKASI DAN PEMBERDAYAAN
BIDANG MONITORING DAN PENGENDALIAN
1. Kadis DINKES 2. Kabid Upaya Kesehatan DINKES 3. Kabid Usaha Ekonomi BAPPEMASPEMDES 4. Kabid Telematika, DISKOMINFO 5. Kasek Lingk Sehat & PGM DINKES 6. Kabag Admin Humas Dan Protokol Setda 7. Kasubbag Data dan Informasi DISKOMINFO
1. Kepala BLHD 2. Kabid. Pengendalian BLHD 3. Kabid. Statistik Dan Pengendalian BAPPEDA 4. Kasubbid Pengendalian BAPPEDA 5. Kasbubid Tata Lingkungan BLHD
Sumber: Berdasar SK Pokja PPSP No. 363/SK-BUP/HK/2013
BPS Kab. Kutai Kartanegara
II - 32
BAB III PROF FIL SA ANITASI WILAY W YAH 3.1. Wilayah Kajia an Sanitassi Kabupatten Kutai Kartanega K ra Wiilayah Kajian dari Buku u Putih San nitasi (BPS) Kabupatenn Kutai Karttanegara tahun 201 14 ini melipu uti kawasan n permukim man padat di Kabupatenn Kutai Karttanegara yaitu di Kecamatan K Tenggarong T g, Kecamata an Tenggarrong Sebranng, Kecama atan Loa Janan, Kecamatan Ko ota Bangun dan Kecam matan Muara a Badak. Penentuan n wilayah kajian dii lima ke ecamatan tersebut t ddidasarkan dengan mempertim mbangkan hal-hal h sebaagai berikutt : 1.
Wilayah
Perkotaan
berrdasarkan
RTRW
abupaten Ka
Kutai
Karttanegara
n2012-2032 tahun 2.
Kawasan dengan n kepadatan n tinggi di wilayah w Kabu upaten Kutaai Kartanegara
3.
Sistem m Pusat Ke egiatan Naasional (PKN N), Pusat Kegiatan W Wilayah (PK KW) dan Pusatt Kegiatan Wilayah W Lokkal Kabupate en Kutai Kartanegara
4.
Pusatt pengemba angan Kecam matan di wiilayah Kabupaten Kuta i Kartanega ara
5.
Hasil Rapat koord dinasi Pokjaa PPSP tang ggal 4 Juni 2014 2
Pada Gam mbar 3.1 dib bawah ini m menunjukkan n secara geografis cakuupan wilaya ah kajian Buku Putih h Sanitasi (BPS) di kab bupaten Kuttai Kartaneg gara tahun 22014
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
III - 1
Sumber: Pengolahan Data a Pokja PPSP
Gambar 3.1. Peta Wilaya ah Kajian Sanitassi Kabupaten Ku utai Kartanegara
III-2
3.2. Prillaku Hidup p Bersih Da an Sehat (PHBS) ( Terkait Sanittasi. Ko ondisi Prilaku u hidup berrsih Dan seh hat terkait sanitasi s didaasarkan atas survey studi
EHRA yang te elah dilakukkan pada akhir a tahun 2013. Stuudi EHRA dilakukan d
dalam ran ngka untuk k mengiden ntifikasi kon ndisi eksisting sarana sanitasi ya ang ada ditingkat masyarakat m serta perilaaku masyarrakat terkaitt dengan peerilaku hidu up bersih dan sehatt. Indikator penentuan tingkat resiko kesehattan masyaraakat menga acu pada pada 5 pilar STBM ya aitu: 1. Cuci tanga an pakai sab bun (CTPS)) 2. Buang Air Besar Sem mbarangan (BABS) 3. Pengelolaa an Air Minu m 4. Pengelolaa an Sampah 5. Pengelolaa an Air Limb bah
3.2.1. Ta atanan Ru umah Tang gga Tata Perilaku u hidup beersih dan sehat s dalam m rumah ttangga me erupakan kebutuhan n utama ba agi setiap manusia disamping sandang s daan pangan. Rumah dikatakan sehat apa abila rumah h tersebut memenuhi empat kritteria dasar sanitasi yang baik, yaitu mem miliki jambaan yang seh hat, akses air a bersih, ssampah dan n sarana pembuang gan air limbah. Kondi si sehat da apat dicapa ai dengan m mengubah perilaku dari yang tidak sehatt menjadi p perilaku seh hat, dan me enciptakan llingkungan sehat di ngga. Oleh karena itu kesehatan perlu dijag ga, dipeliharra dan ditin ngkatkan rumah tan gga serta diperjuanga oleh setiap anggota rumah tang d akan oleh ssemua pihak k secara keseluruha an. Ha asil studi EHRA yang dilakukan melalui
wawancara w dengan responden
menunjukkkan hasil yang y cukup p mempriha atinkan dimana cuci taangan paka ai sabun masih bellum diperdulikan oleh h mayoritass responden n dengan ppersentase sebesar 89,2%, meskipun m berbagai maccam penyulu uhan maupun himbauaan tentang perilaku hidup berrsih dan sehat s (PHB BS) telah dilakukan d oleh o pemerrintah baik k secara langsung, melalui media m cetakk maupun media m elekttronik. Dann sebaliknya a hanya sebagian kecil respon nden yang telah mene erapkan perrilaku cuci ttangan paka ai sabun (CTPS) setelah/sesud dah beraktiffitas yaitu se ebesar 10,8 8 %.
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
III - 3
10,8
89,2
Tidak Ya
Gambar 3.2 3 Cuci Tan ngan Pakai Sabun di Lima L Waktu Penting Kutai Karta Kabupaten K anegara, Ak khir Tahun 22013 n pemicuan dan penyad daran prilakku hidup be ersih dan Sehingga sangat perlu dilakukan ara gencar terhadap m masyarakat terutama pola cuci ttangan paka ai sabun sehat seca (CTPS) di lima waktu penting ag gar terhinda ar dari maca am penyakitt yaitu: Setela ah buang air besar Setela ah memberssihkan anakk yang buan ng air besarr Sebelum menyiapkan makan nan Sebelum makan Setela ah memegang atau meenyentuh he ewan H Hasil Studi EHRA di K Kabupaten Kutai Karta anegara meenunjukkan adanya banyak pendapat p dan perbed daan antar responden n, yaitu seebagian responden mengangg gap penting g CTPS dilakkukan pada a saat terten ntu seperti pada saat sebelum makan de engan perse entase sebeesar 83,6% %, dan setelah makan dengan persentase sebesar 73,2%. 7 Kem mudian CTP PS dilakuka an setelah dari buangg air besar dengan persentase e sebesar 65,3%. 6 A Akan tetapi aktivitas laain dimana sebagian re esponden bberpendapat bahwa aktivitas tersebut t kurang berisikko, mereka tidak perlu u melakukaan CTPS yaitu pada saat setelah memeg gang hewaan yang melakukan m CTPS C hanyya sebesar 35,8%, setelah menceboki m bayi/anak
sebesar 27,5%, se ebelum meenyiapkan masakan m
sebesar 26,9 2 %, se ebelum mem mberi/meny yuapi anak sebesar 119,4%, sebelum ke
III-4
toilett 5,6% dan yang menjjawab lain-lain sebesarr 7,3%. Liha at Grafik
Waktu Me elakukan Cuci Tangan P Pakai Sabun n Hasil Stud di EHRA berrikut ini:
Lainnya
7,3
Sebelum m sholat
26,7 7
Setela ah memegangg hewan
35,8
Sebelum m menyiapkan m masakan
9 26,9
Sebelum mem mberi menyuaapi anak
19,4
Setelahh makan
73,2
Sebelum m makan
83,6
Setelah h dari buang aair besar
665,3
Setelah m menceboki baayi/anak
27,5
Sebelum kke toilet
5,6 0,0
20,0
40 0,0
60,0
80,0
100,0
Gambarr 3.3 Diag ram Persen ntase Yang Melakukan CTPS anegara Tah hun 2013 Kabupaten Kutai Karta
3.2.2. Ta atanan Sek kolah Secara keselu uruhan jum mlah fasilitass pendidika an TK, SD, SMP, SMU U/SMK di Kabupaten n Kutai Karttanegara yaang terseba ar merata diseluruh d Keecamatan dan d desa kelurahan dapat dilih hat pada taabel 3.1 dib bawah ini dimana d Jum mlah Taman n Kanakbanyak 284 4 unit den ngan jumlah h murid sebanyak 13..436 murid.. Jumlah kanak seb Sekolah Dasar D sebany yak 460 un it dengan jumlah j murid sebanyakk 86.751 murid m Fa asilitas pend didikan set ingkat SLTP P baik nege eri maupunn swasta be erjumlah 126 unit dengan jumlah mu rid secara keseluruhan sebanyyak 25.094 4 orang. Sedangkan untuk Se ekolah Ting kat SMU da an SMK di Kabupatenn Kutai Karttanegara sebanyak 85 unit , dengan ju umlah muriid sebanyak 25.812 oorang. Untuk lebih jelasnya dapat d dilihatt pada data Tabel 3.1
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
III - 5
Tabel 3.1 3 Jumlah Fasilitas pe endidikan Negeri/Swa N asta yang tersedia t bupaten Kuttai Kartane egara di Kab Jumlah Sarana S Pendiidikan No o.
Nege eri dan Swastta
Nama a Kecamatan n TK
Siswa TK
SD S
Siswa a SD
SLTP
Siswa SLTP
SM MU &SMK
Sisw wa SMU/S SMK
1
Sambo oja
38
646
41 4
6633
10
1166
11
1644 4
2
Muara a Jawa
10
902
22 2
3998
5
1006
4 4
1289 9
3
Sanga a-Sanga
4
404
16 1
2473
3
804
3 3
806 6
4
Loa Ja anan
34
1564
30 3
7538
9
2451
7 7
4534 4
5
Loa Kulu
19
1044
30 3
6055
11
2163
5 5
947 7
6
Muara a Muntai
15
565
17 1
2591
5
694
3 3
296 6
7
Muara a Wis
6
203
11 1
1409
4
343
1 1
124 4
8
Kota Bangun B
18
744
37 3
3952
7
1282
5 5
1417 7
9
Tengg garong
18
1902
45 4
12122
14
4533
15
4949 9
10 0
Sebulu u
20
847
26 2
5092
6
1416
3 3
1101 1
11 1
Tengg garong Sebera ang
1
23
32 3
10017
9
2223
6 6
1500 0
12 2
Angga ana
13
708
21 2
4172
6
776
1 1
420 0
13 3
Muara a Badak
24
978
28 2
5652
10
1570
6 6
687 7
14 4
Maran ng Kayu
19
755
24 2
3222
8
1175
6 6
4578 8
15 5
Muara a Kaman
16
806
33 3
5404
9
1123
3 3
571 1
16 6
Kenoh han
2
90
14 1
1456
4
449
2 2
227 7
17 7
Kembang Janggut
12
663
19 1
3422
4
1045
2 2
439 9
18 8
Taban ng
15
592
14 1
1543
2
875
2 2
283 3
284
13.436
460 4
86.751 1
126
2 25.094
85 8
25.81 12
JUMLAH H
Sedangkan khusus k untu uk kondisi sarana sa anitasi tingkkat Sekolah Dasar diwilayah kajian dapa at dilihat paada Tabel 3.2 Rekapitu ulasi Kondisii sarana sa anitasi di sekolah (S SD/MI) yang g meliputi ssumber air, toilet, SPAL dan temppat cuci tan ngan dan tabel 3.5. Sedangkan n Kondisi saarana sanita asi sekolah berkaitan b ppengelolaan sampah dan hygie ene dan san nitasi tingkaat sekolah//setara: SD//MI) dapat dilihat pad da Tabel 3.5
III-6
Tabel 3 3.2. Rekapitula asi Kondisi sarrana sanitasi d di sekolah(SD/ /MI) (sumber air, toilet, SPA AL dan tempatt cuci tangan).
No
Jumlah
Jumlah
Siswa
Guru
Nama Sekolah
Sumber Air Bersih
PDAM M L
P
L
SPT /IPL
P
SGL
Jml Toilet/ /WC
Jumlah Toiilet/WC
Fas. Cuc ci
Fas. TPS
Saluran
Guru
Murid
Tangan n
Sekolah
Drainase
L
T L/P
dan
L T
L/P
P
dan n
T
Y
T
Y
T
Y
T
P
1
SDN 00 03 Kota Bangun
179
171
10
14
1
_
_
1
‐
_
_
5
_
Y
_
Y
_
_
T
2
SDN 01 17 Kota Bangun
100
83
7
5
1
_
_
‐
3
_
_
6
_
Y
_
Y
_
_
T
3
SDN 00 06 Muara Badak
178
183
3
20
1
_
_
1
‐
_
_
2
_
Y
_
Y
_
_
T
4
SDN 01 15 Muara Badak
135
226
4
18
1
_
_
1
‐
_
_
6
_
Y
_
Y
_
Y
_
5
SDN 01 17 Muara Badak
237
258
10
19
1
_
_
‐
2
_
_
8
_
Y
_
‐
T
_
T
6
SDN 01 17 Loa Janan
282
290
14
17
1
_
_
‐
2
_
_
5
_
Y
_
Y
_
Y
_
7
SDN OO O1 Loa Janan
341
318
11
23
1
_
_
‐
2
_
_
6
_
Y
_
Y
_
_
T
8
SDN 00 09 Tenggarong
323
280
2
27
1
_
_
1
2
_
_
10
_
‐
T
Y
_
Y
_
9
SDN 02 28 Tenggarong
253
313
5
27
1
_
_
‐
4
_
_
7
_
Y
‐
Y
_
Y
_
10
SDN 02 26 Tenggarong
22
25
5
4
1
_
_
1
‐
_
_
1
_
Y
_
Y
_
_
Y
11
SDN 00 09 Tenggarong Sebran ng
190
202
11
14
1
_
_
‐
2
_
_
17
_
_
T
Y
_
_
Y
12
SDN 02 23 Tenggarong Sebran ng
93
99
7
6
1
_
_
‐
2
_
_
2
_
_
T
‐
T
_
Y
BPS Kab b. Kutai Karta anegara
III - 7
No
Jumlah
Jumlah
Siswa
Guru
Nama Sekolah
Sumber Air Bersih
PDAM M L
P
L
SPT /IPL
P
SGL
Jml Toilet/ /WC
Jumlah Toiilet/WC
Fas. Cuc ci
Fas. TPS
Saluran
Guru
Murid
Tangan n
Sekolah
Drainase
L
T L/P
dan
L T
L/P
P
dan n
T
Y
T
Y
T
Y
T
P
13
SDN 00 01 Loa Ulung Tenggarrong
111
105
4
12
1
_
_
1
‐
_
_
2
_
_
T
Y
_
_
Y
14
SDN 01 18 Tenggarong
236
234
3
24
1
_
_
‐
2
_
_
14
_
Y
_
Y
_
_
Y
15
SDN
248
273
7
20
1
_
_
‐
4
_
_
6
_
Y
_
Y
_
_
Y
16
SDN 02 27 Loa Janan
50
51
7
5
1
_
_
1
2
‐
‐
2
‐
Y
_
Y
_
_
T
17
SDN 02 21 Loa Janan
75
70
7
8
_
1
_
1
2
‐
‐
2
‐
‐
T
Y
_
_
T
18
SDN 00 04 Muara Badak
77
71
1
7
1
_
_
1
2
‐
‐
3
‐
Y
_
Y
_
_
T
19
SDN 00 08 Kota Bangun
77
76
5
5
1
_
_
0
‐
‐
‐
3
‐
Y
_
Y
_
_
T
20
SDN 01 14 Jl. HM Bakrie
103
108
4
12
1
_
_
1
‐
‐
‐
2
‐
Y
_
Y
_
_
T
21
SDN 00 01 Muara Badak
85
99
13
11
1
_
_
‐
2
‐
6
Y
_
_
T
_
T
22
SDN 02 27 Kota Bangun
88
94
7
4
1
_
_
1
‐
3
Y
_
_
T
_
T
23
SDN 00 02 Kota Bangun
9
11
2
6
_
‐
1
1
‐
2
Y
_
_
T
_
T
24
SDN 01 19 Tenggarong Sebran ng
96
93
4
6
1
_
_
‐
7
‐
4
2
Y
_
_
T
_
T
25
SDN 00 08 Tenggarong Sebran ng
‐
_
1
-
‐
3
2
Y
_
_
T
_
T
1
IIII-8
No
Jumlah
Jumlah
Siswa
Guru
Nama Sekolah
Sumber Air Bersih
PDAM M L
P
L
SPT /IPL
P
SGL
Jml Toilet/ /WC
Jumlah Toiilet/WC
Fas. Cuc ci
Fas. TPS
Saluran
Guru
Murid
Tangan n
Sekolah
Drainase
L
T L/P
dan
L T
L/P
P
dan n
T
Y
T
Y
T
Y
T
P
26
SDN 00 09 Loa Janan
140
118
10
12
1
_
_
1
-
‐
1
2
_
T
_
T
_
T
27
SDN 01 15 Loa Janan
148
145
3
16
1
_
_
‐
2
‐
5
2
Y
_
_
T
Y
‐
28
SDN 00 03 Tenggarong
222
178
5
19
1
_
_
‐
2
‐
12
2
Y
_
_
T
_
T
29
SD IT N NURUL ILMI Tenggaro ong
350
351
10
36
1
_
_
‐
4
‐
10
2
Y
_
Y
_
_
T
30
SDN 00 07 Muara Badak
173
189
5
14
1
_
_
‐
2
‐
4
2
Y
_
Y
_
_
T
4621
4714
186
Total
411
Sumber: A Analisa Pokja PPS SP Kabupaten Kutai Kartanegara T Tahun 2014
Keteranga an: L=Laki-lak ki;P=Perempuan PDAM=Airr dari PDAM; SPT T=Sumur Pompa Tangan;SGL=Su umur Galian L/P= Toile et L dan P menjad di satu; L Dan P = Toilet L dan P sudah terpisah; T= Tidak memiliiki toilet Y= Ya me emiliki fasilitas; T= = Tidak memiliki fasilitas
BPS Kab b. Kutai Karta anegara
III - 9
Hasil an nalisa surveey Sanitasi sekolah yang dilakukkan pada 30 3 Sekolah h Dasar dan n 600 sisw wa kelas 5 di wilayah h cakupan studi Bukuu Putih sanitasi yang g diselengga arakan pad da Bulan A Agustus sam mpai denga an Septembber 2014, didapatkan n gambaran n kondisi sa arana sanitaasi sekolah dan Prilak ku PHBS di tingkat sekolah yang g dapat dilih hat pada tab bel 3.3 dan 3.4 serta grafik g berikut ini: T Tabel 3. 3 Persentasse Kondisi Sarana Sa anitasi Sek kolah Dasa ar
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Kondisi
Sanggat Ba ik
%
Baik
%
Kuraang Baiik
%
Toileet Guru Toileet siswa Fasilitas CTPS Saraana Air Bersih Penggelolaan sam mpah Draiinase Keteersediaan da ana Pendidikan HS
55 22 211 277 77 11 222 177
16,67 6,67 70,00 90,00 23,33 3,33 73,33 56,67
2 1 3 1 0 4 6 5
6,67 3,33 10,00 1 3,33 0,00 13,33 1 20,00 2 16,67 1
233 277 6 2 233 255 2 8
76,67 90,00 20,00 6,67 76,67 83,33 6,67 26,67
Kond disi Saraana Saniitasi Sek kolah 226,67 16,6 7
Pen ndidikan HS
6,67
Keterseediaan dana Drainase
56,67 5
20,,00
73,33 83,,33
13,33 3,33
Pengelolaaan sampah
76,67
0,00
Baiik
6,67 3,33
Sarana Air Bersih
90,00
20,,00 10,00
Faasilitas CTPS TToilet siswa
90,00 76,67
6,67 16,6 7 0
20
Sanngat Baik
70,00
3,33 6,67
Toilet Guru
Kurrang Baik
233,33
40
0 60
80
100
III-10 0
Tabe el 3.4 Priilaku PHBS S Di Sekola ah Dasar
No
Pe erilaku Higie ene dan Saniitasi
Baik
%
1 2 3
Cu uci tangan pakai sabun Peenggunaan toilet/jambann Peerilaku buang sampah
108 553 568
18,00 92,17 94,67
Kurang baik 492 47 32
% 82,00 7,83 5,33
Prilakku PHBSS Di Sekolah 5,33
Perilaku buan ng sampah
94,67
7,83
Pen nggunaan toilet/jamban
92,17
Kurang baikk Baik
82,00
C Cuci tangan pakai sabun
18,00 0
20
40 4
60
80 8
100
Gamb bar 3.4 Foto o Kegiatan Survey S Sanittasi Sekolahh Dasar Kabupateen Kutai Karrtanegara Tahun 2014
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
III - 11 1
3.3. Pen ngelolaan Air A Limbah h Domestik Airr limbah do omestik adaalah air beka as yang tida ak dapat dippergunakan n lagi untukk tujuan se emula baik yang men ngandung kotoran k ma anusia (tinjja) atau da ari aktifitass dapur, ka amar mandi dan cuci dimana ku uantitasnya antara 500-70% dara ai rata-rata a pemakaian n air bersih. Air limbah h domestik mengandung lebih daari 90% cairran. Zat-zatt yang terda apat dalam air buangaan diantaranya adalah unsur-unsuur organik tersuspensii maupun te erlarut dan juga unsur--unsur anorrganik serta a mikroorgaanisme. Sisstem pembu uangan air limbah merupakan pe enanganan masalah pe embuangan n baik kotorran yang berasal dari manusia maupun m kottoran yang berasal da ari buangan n rumah tangga (dom mestik), agaar kebersihan lingkungan dan kkesehatan masyarakatt terjaga. Sta andar dan kriteria yan ng dipergun nakan dalam perencannaan sanita asi meliputii hal-hal seb bagai beriku ut : 1. Lingku ungan tidak k mengalam mi kontaminasi lebih lanjut sepertii tanah, airr tanah dan n masuk ke sumber air atau sum ur. Perbaik air permukaan yang akan m kan sanitasii sebaikknya membu uat kualitass lingkungan n lebih baik dan lebih ssehat. 2. Menye enangkan untuk digun akan. Dalam m merencanakan saniitasi sebaiknya mudah h dan nyyaman untu uk digunakaan 3. Mudah h dalam pe engoperasiaannya, dala am mengop perasikan fa fasilitas san nitasi haruss sederh hana dan am man 4. Mengg gunakan ba ahan dan ttenaga settempat. Me emanfaatka n bahan dan d tenaga a setempat yang be erkualitas d imaksudkan n untuk menekan biayaa seminimal mungkin 5. Dapat dan mudah diperbaikki. Penerapa an fasilitas sanitasi paada lokasi yang y padatt penduduk harus dapat d dan m mudah diperbaiki serta dikembanggkan 6. Fasilita as sanitasi yang direnccanakan ha arus merupakan piliha n masyarak kat sebagaii alterna atif teknolog gi yang term murah dan sesuai deng gan kemam mpuannya 7. Perenccanaan saniitasi sebaikn nya tahan la ama. Un ntuk mening gkatkan ku alitas lingk kungan perm mukiman d i masa dattang, maka a diperlukan n adanya pe erencanaan n sistem pem mbuangan air limbah yyang optimal, meliputii : 1. Sistem m pembuang gan setemp pat (On Site Sanitation))
III-12 2
Siste em pembuaangan setem mpat yaitu pembuanga p an tinja dari jamban ke e tangki septic ata au cubluk, sedangkan n air mand di, cuci, daan dapur di d salurkan n kebida ang resapan n atau salurran drainase e.
Kepadatan pe enduduk ku urang dari 200 jiwa/h ha masih ddimungkink kan dengan n penduduk tida ak menggun nakan air ta anah sebaga ai sumber aair bersih.
Da aya tanah memenuhi m syyarat lahan tersedia
Tersedia truk tinja untuk penyedotan
2. Sistem m pembuang gan terpusaat Pada sistem terp pusat pemb buangan lim mbah akhir pada loka si tertentu,, kemudian n diolah dengan pe eralatan tert rtentu yang disebut Instalasi Penggolahan Lim mbah Tinja,, sehing gga hasil olahan tid dak menim mbulkan pe encemaran lingkungan. Kriteria a diterap pkannya sisstem pembu uangan terp pusat melipu uti :
Kepadatan pe enduduk leb bih dari 500 jiwa
Kepadatan pe enduduk anttara 201-50 00 jiwa/ha dimungkinka d an bila
- Air tanah sudah tercem mar - Sebagian besar b pendu uduk mengg gunakan air tanah - Permeabilittas tanah jeelek - Penduduk mampu unttuk membayyar iuran - Cocok unttuk daerahh yang baaru dibang gun dan yyang peka a terhadap p lingkungan n Untuk sistem pem mbuangan ssetempat (o on site syste em) dipaka i standar da an metode-de sebagai berikut b : metod
Tengki septic dengan perresapan
enduduk kurrang dari 50 00 jiwa/ha Kepadatan pe
Kecepatan day ya resap ta nah antara 105-1 cm/d detik
Da apat dicapai truk penyeedot tinja
Lah han untuk bidang b resa pan tersediia
Cubluk
Instala asi Pengolah han Tinja (IIPTL) terdirri dari :
Jarringan perpipaan Un nit pengolah han limbah o operasional sistem Sisstem pembu uangan sem mi off site
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
III - 13 3
Penanganan P n masalah limbah dom mestik rum mah tangga di wilayah h Kabupaten n Kutai Kartanegara
menjadi salah s satu prioritas daari penataa an sanitasi..
“Pemda Kabupaten K Kutai K Kartaanegara me engawali ha al ini dengaan melakuk kan relokasii kampung Tanjong di d Kelurahan n Panji yan ng memilik ki tingkat kkepadatan yang y tinggii yang bera ada di ban ntaran sung gai Mahaka am guna mengurangi m pembuang gan limbah h rumah tan ngga ke Sun ngai secara langsung”. (Kaltim posst 23 Agusttus 2014) 3.3.1. Ke elembagaa an Pengelolaan Air Limbah h Domestik k di Kabup paten Kutaai Kartaneg gara sesuaii eraturan Da aerah Kabu upaten Kuta ai Kartanega ar Nomor 110 Tahun 2011 2 secara a dengan Pe umum disselenggarak kan oleh Din nas Badan Lingkungan n Hidup Daaerah Kabup paten Kutaii Kartanega ara pada Bid dang Pengeendalian Da ampak Lingkungan, Suub Bidang pengelolaan p n Limbah Domestik D dan Limbah h B3. (Liha at Gambar 3.5 Strukktur Organisasi BLHD D Kabuapten n Kutai Karttanegara).
G Gambar 3.5 5 Struktur O Organisasi BLHD B Kabup paten Kutai Kartanegara
III-14 4
Da alam pelakssanaannya pengelolaa an limbah domestik
di Kabup paten Kutaii
Kartanega ara melibatk kan juga di nas dinas terkait t lainn nya yaitu D Dinas Pekerjjaan Umum m Cipta Karrya dan Ta ata Ruang Daerah Kabupaten K Kutai Kartaanegara pa ada Bidang g Kebersihan Pertaman nan Dan Peemakaman serta Dina as Kesehataan Daerah Kabupaten n Kutai Kartanegara, Biidang Keseh hatan Lingk kungan. Gu una menun njang pemaantauan da an perkembangan linngkungan hidup h yang g semakin memprihatinkan di w wilayah Ka abupaten Kutai K Kartaanegara da an sebagaii implementtasi dari UU U No 32/20 009 tentang g Perlindung gan dan Peengelolaan Lingkungan L n Hidup makka pada bu ulan Agustu us 2014 ini Pemda Ku ukar telah m membentuk k Pengawass Lingkunga an Hidup (P PLH) berjum mlah 18 orang yang telah memilikki sertifikat kompetensii berkualifikkasi PLH. Kelembagaaan non pemerintah p yang terrkait dalam m kegiatan n pengelolaa an dan pengolahan airr limbah yang melibatk kan masyara rakat serta pihak-pihak p k swasta diw wilayah Kab bupaten Ku utai Kartane egara masih minim. LLihat Tabel 3.5 Daftarr Pemangku u Kepenting gan Dalam Pengelolaan Limbah Domestik D daan Tabel 3.6 Tentang g Hasil Pemetaan Dafta ar Peraturan n Limbah Domestik di Kabupaten K Kutai Kartanegara Masyarakat tentunya t meemiliki pera an yang bessar dalam ppengelolaan n prasarana a dan saran na di sekita ar tempat tinggalnya,, mereka harus h sadarr dan bisa mengelola a ketersedia aan dan ko ondisi prasaarana dan sarana s dise ekitar temppat tinggaln nya dengan n baik. Selaiin itu masya arakat juga harus men ndukung pro ogram pemeerintah yang berkaitan n dengan pe enyediaan, pengelolaaan dan pen ngembangan prasaranaa dan sara ana daerah.. Pada umumnya Pemerintah p perlu meny yediakan berbagai b saarana dan prasarana a d masya arakat bisa mengelola a dan merrawatnya ddengan baiik. Dengan n wilayah, dan adanya
p partisipasi
pada
maasyarakat,
baik
dalam
bentukk
kelompok k-kelompokk
masyaraka at maupun n kelembaagaan lainn nya dihara apkan aka n menduk kung serta a mendoron ng
peningkatan
pen nyediaan,
pengelolaa an
serta
pengawassan
dalam m
pembangu unan prasarrana dan saarana wilaya ah di Kabup paten Kutai Kartanegara.
Gambar 3.6 Foto o Kegiatan gotong royong pembeersihan sung gai BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
III - 15 5
Tabel 3.5 5. Daftar Pemangku P K Kepentinga an dalam Pembangun nan dan Pen ngelolaan Air Limbah h Domestik k.
FU UNGSI
PEM MANGKU KEP PENTINGAN Pemerinttah
Swastta
Masyarrakat
Bappedaa
-
-
R DCK-TR
-
-
R DCK-TR
-
-
Menyedia akan sarana pe embuangan aw wal air limbah h domestik
DCK-TR R
-
-
Membang gun sarana pe engumpulan da an pengolahan n awal (Tangk ki Septik)
DCK-TR R
-
-
Menyedia akan sarana pe engangkutan dari d tangki sep ptik ke IPLT (ttruk tinja)
DCK-TR R
-
-
Membang gun jaringan atau saluran pengaliran lim mbah dari sumber ke IPAL L (pipa kole ektor)
R DCK-TR
-
-
Membang gun sarana IPLLT dan atau IP PAL
DCK-TR R
-
-
Menyedia akan layanan penyedotan p lumpur tinja
DCK-TR R
-
-
Mengelola a IPLT dan ata au IPAL
DCK-R// BLHD
-
-
Melakuka an penarikan re etribusi penye edotan lumpurr tinja
DCK-TR R
-
-
Memberikkan izin usa aha pengelolaan air lim bah domestik, dan atau u penyedottan air limbah domestik
BLHD
-
-
Melakuka an pengecekan n kelengkapan n utilitas tekn is bangunan (tangki septik k, ngkungan) dalam pengurussan IMB dan salurran drainase lin
DCK-TR R
-
-
Mengaturr prosedur pen nyediaan layanan air limba h domestik (p pengangkutan, personil, peralatan, dll))
BLHD/ R DCK-TR
-
-
Melakuka an sosialisasi peraturan, p dan pembinaan dalam hal pengelolaan air omestik limbah do
BLHD/Dinkkes
-
-
BLHD
-
-
Melakuka an monitoring dan evaluasi terhadap cap paian target pengelolaan p air omestik skala kab/kota limbah do
DCK-TR RBLHD
-
-
Melakuka an monitoring dan evaluasi terhadap kap pasitas infrasttruktur sarana a aan air limbah domestik pengelola
DCK-TR RBLHD
-
-
Melakuka an monitoring dan evaluasi terhadap efeektivitas layan nan air limbah h m se erta mengelol a keluhan ata as layanan air domestic,, dan atau menampung limbah do omestik
RDCK-TR BLHD
-
-
Melakuka an monitoring dan evaluasi terhadap t baku u mutu air limb bah domestik
BLHD
-
-
PERENCA ANAAN Menyusun n target penge elolaan air limbah domestikk skala kab Menyusun n rencana pro ogram air limbah domestikk dalam rangk ka pencapaian n target Menyusun n rencana an nggaran progrram air limbaah domestik dalam rangka a pencapaia an target PENGAD DAAN SARAN NA
PENGELO OLAAN
PENGAT TURAN DAN PEMBINAAN P
Memberikkan sanksi terh hadap pelangg garan pengeloolaan air limba ah domestik MONITO ORING DAN EVALUASI E
Sumber P Pokja PPSP Ka abupaten Kuta ai Kartanegarra
III-16 6
Tabel 3.6 6. Kondisi Peraturan A Air Limbah h Domestik Kabupaten n Kutai Karrtanegara Kete tersediaan Peratu uran
Ada a
(Sebuttkan)
Tidak Ad da
Pelaksanaa an Efektiff Dilaksa a nakan
Belum Efektif Dilaksa nakan
Tidak Efektif Dilaksa nakan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
√
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
√
-
-
-
-
-
-
Keterangan
AIR R LIMBAH DO OMESTIK Targ get capaian pe elayanan peng gelolaan air lim mbah domestik √ di Ka abupaten Kuta ai Kartanegara a Kewajiban dan san nksi bagi Kota dalam Pemerintah Kab/K penyyediaan layana an √ peng gelolaan air lim mbah dom mestik Kewajiban dan san nksi bagi Kota dalam Pemerintah Kab/K mberdayakan masyarakat m mem √ dan badan usaha dalam gelolaan air lim mbah domestik peng Kewajiban dan san nksi bagi a masyyarakat dan atau peng gembang untu uk √ men nyediakan sara ana gelolaan air lim mbah domestik peng di hu unian rumah Kewajiban dan san nksi bagi industry rumah tangga untuk √ nyediakan sara ana men gelolaan air lim mbah domestik peng di te empat usaha Kewajiban dan san nksi bagi kanttor untuk menyediakan √ sarana pengelolaa an air limbah dom mestik di tempa at usaha Kewajiban penyed dotan air u limbah domestik untuk √ masyyarakat, indusstri rumah tang gga, dan kanto or pemilik tang gki septik Retribusi penyedo otan air limbah h √ mestik dom Tata acara perizinan n untuk Raperda Perlindung kegia atan pembuan ngan air gan limbah domestik bagi b kegiatan dan Pengeelolaan mukiman, usah ha rumah Lingkungaan perm tang gga, dan perka antoran Hidup Sumber : Po okja PPSP Kab bupaten Kutaii Kartanegara a
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
III - 17 7
3.3.2. Sis stem dan Cakupan C P Pelayanan Limbah Domestik D Badan Lingku ungan Hidu up Daerah Kabupaten Kutai Karttanegara pa ada Bidang g Pengendalian Dampa ak Lingkun gan, Sub Bidang pen ngelolaan LLimbah Dom mestik dan n Limbah B3 3, memiliki program d dan kegiata an yang be ertujuan unntuk menca apai kondisii masyaraka at hidup sehat dan sejjahtera dala am lingkung gan yang beebas dari pencemaran p n air limbah h permukim man. Air lim mbah yang dimaksud adalah airr limbah permukiman p n (municipal wastetare e) yang terd diri dari limbah domesstik (rumah tangga) ya ang berasall dari sisa mandi, m cucii dapur, da n tinja man nusia dari lingkungan permukima an serta airr limbah da ari industri rumah taangga yang g tidak me engandung Bahan Be eracun dan n Berbahaya a (B3). Air limbah peermukiman ini perlu dikelola d agaar tidak me enimbulkan n dampak seperti s mencemari air permukaan n dan air ta anah, disam mping sangat beresiko o menimbulkan penyak kit seperti d iare, thypuss, kolera dan lain-lain. Sumber Limb bah di Kabu upaten Kutai Kartanega ara dibagi m menjadi 2 macam m yaitu u limbah do omestik yan ng berasal d dari permukiman dan non domes estik yang berasal b darii rumah sakit, pabrik,, dan semu ua badan usaha u yang g menghasiilkan limbah cair non n permukiman. B Berdasarkan n hasil studi EHRA dida apatkan gam mbaran bahhwa sistem penyaluran n pembuang gan air limb bah domesttik (rumah tangga) t pad da daerah ppermukiman yang ada a di Kabup paten Kuta ai Kartaneg gara umum mnya massih memannfaatkan penggunaan p n septicktan nk untuk pembuang gan
sisa
masing-mas m sing toilet yang y ada di d rumah m masyarakat dan untukk makanan
dari
dapur,
sampa ai
pada
pencucian
umumnya a
mengguna akan salura an saluran d drainase ataupun bada an air sepeerti sungai, kolam dan n lain-lain. Sedangkan untuk lim mbah rumah h tangga pada p daeraah perdagangan pada a umumnya belum ada pengolah hannya terlebih dahulu sebelum masuk ke e badan airr sehingga dengan demikian secaara umum fungsi saluran drainasse di Kabup paten Kutaii Kartanega ara menjadi tercampur antara limb bah rumah tangga t dann limpasan air a hujan. S Sistem pembuangan seeperti diata as ini tentunya dapat mengganggu kualitass badan aiir
penerim ma, meskip pun
secara a kualitas (karakteri stik limbah) tingkatt
pencemaran limbah domestik d reendah, namu un debitnya a cukup bessar. Ganggu uan ini akan n cukup terrasa teruta ama pada musim kem marau, dim mana saluraan drainase otomatiss menjadi berfungsi sebagai saluraan pembuangan limbah.
III-18 8
D Dalam Gambar 3.7 Diaagram venn n hasil stud di EHRA tahhun 2013 dibawah d inii terlihat pe ersentase te empat buan g air besar di Kabupaten Kutai Kaartanegara.
1% % 3% 2% 0% % 0%
A. Jam mban pribadi B. MCCK/WC Umum m
3% %
13%
C. Ke WC helikopte er
6%
D. Ke sungai/panta ai/laut
72 2%
E. Ke kebun/pekara angan F. Ke sselokan/parit/got G. Ke lubang galian n H. Lai nnya, I. Tidaak tahu
Gambar G 3.7 Persentase Tempat Bua ang Air Besarr Kabupaten Kutai KarttanegaraTahun 2013
D hasil wa Dari awancara d an pengam matan lapang gan dengann responden n pada saatt survey sttudi EHRA A tahun 2 2013
seccara umum m persentaase respon nden yang g
mengguna akan jamba an pribadi ssebesar 72% %, dan resp ponden yanng menggunakan MCK K Umum sebesar 6%, namun adaa juga resp ponden yan ng tidak meemiliki jamb ban pribadii ng air besarr di sungai/pantai/laut sebesar 133%, buang air besar dii sehingga masih buan lubang ga alian sebesa ar 3%, buaang air besar ke WC helikopter h ssebesar 3% % dan yang g paling sed dikit buang g air besar ke kebun sebesar 1%. Akan ttetapi dari banyaknya a penggunaan jamban n hanya 58 8% yang menggunak m kan septik tank sebag gai tempatt penyaluran/pembuan ngan akhir ttinja. B Berdasarkan n hasil peng gamatan dila apangan pa ada survey EHRA yang g dilakukan,, persentase e responde en yang m menggunaka an tempat penyalurann tinja me enggunakan n tangki sep ptik sebesarr 58%, disu usul yang menggunaka m an cubluk/l ubang tana ah sebesarr 7%, yang g menyalurrkan ke su ngai/danau u/pantai sebesar 2% dan respo onden yang g menjawab b tidak tahu sebesar 33 3%. Lihat Gambar G 3.8 berikut ini:
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
III - 19 9
TTangki septikk PPipa sewer
58%
CCubluk/loban ng ttanah LLangsung ke ddrainase SSungai/danau/pant aai KKebun/tanah h l apang TTidak tahu
33 3%
7% 2% % 0% 00%
0%
Gam mbar 3.8 Diaagram Tem mpat Penyaluran Akhir Tinja Kab. K Kutai Kartan negara Tahu un 2013 D 1600 re Dari esponden daalam survey y studi EHR RA, diketahhui ada 927 responden n yang men nggunakan septik s tank maka yang g penting diiperhatikan adalah jan ngka waktu u pengurasa an septik tank terseb but. Tergam mbar jelas pada tabell 3.7. sebe esar 87,5% % responden n tidak pern nah melaku kan pengurrasan septik k tank secaara berkala, yang pada a akhirnya nanti n dapat menimbulkkan masalah h baru. Tab bel 3.7 Wa ktu Terakhiir Pengurasan Tanki Seeptik ara Tahun 22013 Kabu paten Kutai Kartanega
Pengurasan TTangki Septic
0-112 bulan yang lalu 1-55 tahun yangg lalu Leebih dari 5-100 tahhun yang laluu Leebih dari 10 tahhun Tiddak peernah Tiddak tahhu
KLASTE ER 0
KLAS STER 1
KLLASTER 2
KLASTER 3
KLASTER 4
Rata Rata
%
%
%
%
%
%
2,4
00,7
0,6
0,7
0,0
0,8
3,6
1 ,0
2,0
3,9
3,7
2,3
0,0
00,7
2,3
1,3
0,0
1,3
0,0
00,0
0,3
1,3
0,0
0,3
91,6
911,3
88,8
80,9
70,4
87,5
2,4
66,3
6,0
11,8
25,9
7,9
III-20 0
B Berdasarkan n tabel diataas, menunjjukkan bahw wa tingkat persentase e terbanyakk adalah re esponden tidak pernah h melakuka an pengura asan terhaddap septik tank yang g digunakan n yaitu seb besar 87,5% %, selanju utnya ada sekitar 7,99% respond den
yang g
menjawab b tidak tahu u. Sedangkaan 0,8 % re esponden melakukan m ppengurasan septic tankk sekitar 0-1 12 bulan ya ang lalu, 2,3 3 % respon nden melaku ukan penguurasan 1-5 tahun t yang g lalu, 1,3 % responden melakukkan pengurrasan lebih dari 5-10 tahun yang lalu, dan n responden n yang telah h melakukaan pengurassan septik tank t diatas 10 tahun sebesar s 0,3 3 %. Hal ini disebab bkan banyaaknya resp ponden yang belum mengetahui tentang g an septik tank t terseb but, serta kurangnya a layanan sedot tinja a sehingga a pengurasa masyaraka at tidak mengetahui haarus melaku ukan apa un ntuk pengurrasan septik k tank.
19,8 44,3 67 7,2
8,6
Layanan sedot tinja Membayar tukang Dikosonggkan sendiri Tidak tah hu
Gambar 3.9 Praktik Pen ngurasan Ta anki Septik ddi Kabupate en Kutai Karta anegara Tahun 2013 B Berdasarkan n
hasil
w wawancara
dengan
responden
tentang
n perlakuan
pengurasa an septik ta ank sebesarr 67,2% ressponden tid dak tahu praaktik pengu urasan tinja a tersebut, selanjutnya a 8,6% ressponden melakukan m pengosongaan sendiri dan untukk pengurasa an yang diilakukanan layanan sedot tinja dan dengaan membay yar tukang g masing-masing sebessar 19,8% d dan 4,3%.
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
III - 21 1
T Terkait deng gan kondissi Tangki Septic suspe ek aman ddan tidak aman, pada a gambar 3.9 menunju ukkan hasil studi EHRA A tahun 20 013 bahwa didapatkan n pemetaan n tanki septtik milik responden yan ng digolong gkan aman sebesar s 63,,4 %, sebaliknya tankii
KUKAR
septik resp ponden yan ng tidak amaan dengan persentase sebesar 366,6 %.
63,4 36,6 48,8 51,3
KLASTER DESA/KELURAHAN
4
55 5,9
3
44,1 Suspek ama S an 56 6,9
2
Tidak aman T
43,1 4 773,4
1
2 6,6 70, 1
0
29,9 ,,0
20,0
40,0
60,,0
80,0
Gambar G 3.1 10 Tanki Se eptik Suspek k Aman & T Tidak Aman Kabu upaten kutai Kartanega ara Tahun 22013 D Dari gambar diatas klaaster
deng gan
tangki septik susspek aman n terbanyakk
adalah kla aster 1 deng gan persenttase sebesa ar 73,4 %, dan sisanyaa 26,6 % suspek tidakk aman. Pada klaster 0 suspek aman sebe esar 70,1 % dan susppek yang tidak t aman n sebesar 29,9 2 %. Se elanjutnya, di klaster 2 sebesar 56,9% tan gki septik aman, dan n suspek tangki septik yang tidakk aman seb besar 43,1% %. Demikia n juga pad da klaster 3 suspek se eptik tank yang y aman dengan pe ersentase sebesar s 55,,9 %, dan yang tidakk aman 44,1 1 %.
III-22 2
S Suspect ama an dan tidaak aman ko ondisi Tang gki Septic taank berdassarkan hasill studi EHRA A, secara rinci dapat d ilihat pada tabel 3.8 bel 3.8 Tab bel Persen ntase Suspect Aman/ /Tidak Am man Septicttank Tab Kab. Ku utai Kartan negaraTah hun 2013 VARIAB BEL Tangki sepptik suspek am man
0 %
KATEGORI Tidakk aman Susppek aman
3 %
4 %
KUK KAR %
26.6 73.4
43.1 56.9
44.1 55.9
51.3 48.8
336.6 6 63.4
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0 1
1000.0
Tidakk, aman
57.1
96.0
76.9
65.5
100.0 1
8 80.2
Ya, aman a
42.9
4.0
23.1
34.5
.0
19.8
100.0
100.0
100.0
100.0 1
1000.0
62.8 37.2
52.3 47.7
55.6 44.4
68.5 31.5
47.5 52.5
556.7 4 43.3
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0 1
1000.0
JUMLAH Pencemaraan karena SPA AL
2 %
29.9 70.1
JUMLAH Pencemaraan karena pembuangan isi tangki septtik
1 %
100.0
Tidakk aman Ya, aman a
JUMLAH
y dilaku ukan tim Pokja P PPSP P Kabupateen Kutai Kartanegara K a Dari hasill analisa yang mengenai kondisi pengelolaan air limbah h domestik k yang adaa di Kabup paten Kutaii Kartanegra dengan jelas dapaat terlihat bahwa pe engelolaan air limbah h domestikk terutama pada limbah h black watter dan grey y water belu um tertangaani. Lihat ga ambar 3.11 1 diagram sistem sanita asi air limbaah domestik k.
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
III - 23 3
Sumber : Analisa Pokja PPSP Kabupaten K Kutai Kartanegara a Gamb bar Peta 3.11 P Peta Sistem San nitasi: Air Limb bah Domestik Kabupaten Kuta ai Kartanegara
III-24
Ta abel 3.9 Diagra am Sistem San nitasi Pengelollaan Air Limba ah Domestik Input
A
B
C
D
E
User Interface e
Pengumpulan dan
Pengaliran
Pengolahan
Pembuangan/
Akhir
Daur Ulang
Penampungan / Penampungan P Awal Black Water (Tinja, Urine,Air Pemberssih, Air Penggelontor,Ke ertas Pembersih))
Kamar Mandi
Tangki Septik
Drainage Primer
Sungai
W WC Jongkok dan WC Duduk
Tangki Septik
Truck Tinja
TPA
Drainase
Sungai
W WC Jongkok dan WC Duduk
Sekunder Tem mpat Cuci Makanan n / Piring
Drainage
WC helikopterr
Sumur Resapan
Sungai
Langsung
Sungai
Sungai Grey Water (Air Curah C
P Pembuangan Kamar Mandi
Tangki Septik
Truck Tinja
dari dapur,air untuk u
W WC Jongkok dan WC Duduk
Drainage
Anak Sungaii
Dapur
Rawa
Anak Sungaii
Tempat Cuci Paka aian
Sumur Resapan
mandi, air cuccian pakaian)
WC helikopterr Pembuangan langsung(Ke ebun,Sawah) Pembuangan langsung(Ke ebun,Sawah)
BPS Ka ab. Kutai Karttanegara
Tanah
Sungai Sungai Sungai
Jumbleng
Tanah Sungai
III - 25 2
T Tabel 3.10
S Sistem Pengelola aan Air Limbah Yang Y Ada di Kabupaten Kutai Ka artanegara
Kelompok Fungsi
Tekknologi yang diguna akan
Jen nis Data Sekunder
(Perkiraan) Nilai Data
Sumber S Data
A
B
C
D
E
User Interface
SLBM Komunal/Sanimas
User Interface
Tempat Cu uci Makanan / Piring g
User Interface
WC Jongko ok dan WC Duduk
User Interface
Pembuanga an Kamar Mandi
User Interface
Jumlah
Belum ada
WC helikop pter dan Pembuanga an langsung Ja amban Cemplung
Pena ampungan Awal
Tangki Sep ptik
Jumlah
Pena ampungan Awal
Jumbleng
Jumlah
Peng galiran
Truck Tinja a
jumla ah armada
2 bh (3000 lt)
Jumlah kk terlayani Peng golahan Akhir
IPLT (Diren ncanakan)
Nama IPLT
Belum ada
Kapa asitas
-
Pemb buangan/ Daur Ulan ng
Sungai
Nama Sungai
Sungai Mahakam m
Pemb buangan/ Daur Ulan ng
Kompos
Belum Ada
TPA ( Kolam Lindi)
III-26
3.3.3. Pe eran Serta Masyarak kat dapat dike Peran serta masyarakat m elompokan menjadi m 2, yaitu : 1) Peran dalam pengeelolaan lim mbah tinja secara maandiri (pen nyediaan jamban WC) W dalam rrumah tang gga masing--masing. 2) Peran seccara kolektiff berupa pe enyediaan fasilitas f MC CK dan WC umum. 3.3.4. Ko omunikasii Dan Med ia Penyebarluasa an Inform masi tentan ng pengelo olaan air
Limbah Domestik D
dilaksanakkan oleh Dinas D Perhu bungan, Ko omunikasi dan Inform matika Beke erjasama dengan Diinas Terkaitt dan deng gan Media Komunikasi K tertulis t dan Elektronik baik itu milik
Pemerintah
Kabupaten n
Kutai
Kartanegara
sendiri
maupun
Media
telekomun nikasi umum m. Kegiatan n penyebarran informasi sanitasi lingkungan n melalui berbagai media m di Ka abupaten Ku utai Kartane egara dilakssanakan anttara lain : a.
Penye ebarluasan informasi m melalui med dia massa yang meliputti :
W Website Disskominfo, website BL LHD Kabup paten Kukaar, Website Dinas P Pekerjaan Umum Kabup paten Kutai Kartanegarra
b.
K Kaltim Post,
S Siaran melalui televisi sswasta lokal dan radio lokal
Penye ebarluasan Informasi m melalui tata ap muka :
S Siaran kelilin ng melalui m mobil unit penerangan
dari kanto M Media Sosialisai yang melibatkan petugas kehumasan k or, dinas d dinas terkaitt, pemuka m masyarakat,, tokoh agam ma, dan lainn-lain.
Dalam m tahun tah hun belaka ngan ini Pe eran Media Informasi melalui we ebsite di internet di Kabupaten n Kutai Karttanegara sa angatlah ak ktif , hal ini nampak da ari berita dan inform masi menge enai kondisii lingkungan n disampaik kan dengann jelas dan terbuka. Tabel 3.11 1 berikut menampilkan m n alamat we ebsite yang g memuat bberita dan in nformasi tentang ko ondisi dan kegiatan Li ngkungan hidup. h
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
III - 27
Ta abel 3.11 Da aftar Websitte Yang me emuat tenta ang Kondisi Lingkungan n Kab. Kutai Karta anegara Pem milik Web bsite
Alamat Web bsite
BLHD Kab. K Kutai egara Kartane
http://www.b blhd.kutaikarttanegarakab.go.id
BLHD Kab. K Kutai egara Kartane
http://www.b blhd.kutaikarttanegarakab.go.id
BLHD Kab. K Kutai egara Kartane BLHD Kab. K Kutai egara Kartane Bapped da Kutai Kartane egara
http://www.b blhd.kutaikarttanegarakab.go.id
http://www.b blhd.kutaikarttanegarakab.go.id ba appeda.kutaiikartanegarakab.go.id
Humas Kab. Kutai egara Kartane
http://humas .kutaikartane egarakab.go..id/
Swasta a
http://www.vvivaborneo.co om
Judul Berita BLH HD Akan Men nggelar Lom mba Pemanfa aatan Lim mbah Air Baku Sungai Santan Terrcemar Perrusahaan Kurrang Pedduli Buang Lim mbahnya BLH H Kaltim Seb but Air Mahhakam Terce emar Loaa Janan Baka al Miliki TPA A Modern Buppati Rita Dek klarasikan Mennuju Indonesia Berrsih Sampah 2020 Dekklarasi Kalimantan Tim mur Hiijau
Ka mpanyekan Tennggarong Yang Sehhat, Bersih Dan D HIjau Sumber: Sttudi Kajian Media M dan Infformasi Pokja a PPSP Kuka ar Tahun 20114 Swasta a
http://www.kkutaikartaneg gara.com
III-28
Tab bel 3.12 Kegiata an Komunikasi terkait t komponen air limbah. Kegiatan
Tahun
D Dinas Pelaksana
1
Pen nyebarluasan Info omasi melalui Sura at Kab bar Harian
2010-2014
P Pemda, D Diskominfo, swasta
ada
Masyaraka at umum
ada
Penyadaran P masyara akat
2
Pen nyebarluasan Info omasi melalui web bsite Kutai Karrtanegara
2010-2014
D Diskominfo
ada
Masyaraka at umum
ada
Mengajak M masyaraka at dalam d pengelolaan persampahan p
3
Pen nyebarluasan Info omasi melalui tele evisi lokal swasta
2010-2014
S Swasta
Ada
Masyaraka at umum
ada
4
Pen nyebarluasan Info omasi melalui radio o swa asta lokal
2012-2014
S Swasta
Ada
Masyaraka at umum
Ada
Penyampaian P Inform masi in nformasi tentang mengajak m masyarakat dalam d pengelolaan limbah plastik p Penyampaian P inform masi te entang Prilaku Hidu up Bersih B dan Sehat
5
Pen nyebarluasan Info omasi melalui RRI Kotta Tenggarong
2010-2014
Ada
Masyaraka at umum
Ada
Diskominfo
Tujuan Kegia atan
Khalay yak
No
Pes san Kunci
Sasarran
Pembelajara an
Penyampaian P inform masi te entang pemberanta asan je entik jentik nyamukk Demam D berdarah
Sumber : Studi Media dan In nformasi Pokja PPSP Kukar Tahun 2014 4
BPS Ka ab. Kutai Karttanegara
III - 29 2
3.3.5. Pe eran Swastta Sampai saat ini penyediia Layanan air limbah domestik ddi Kabupate en Kutai Kartanega ara yang me elibatkan du unia usaha masih m sangat minim. Tabel 3.13 Penyedia Layanan Air Limbah Domestik yanng ada di Kabu upaten Kuta ai Kartanega ara
No
Nama
Ta hun mulai
Jenis kegiatan/
P Provider/Mi tra
o operasi/
Kontribusi
Potensial
Berrkontribusi
Terhad dap Sanitassi
2008
Laya anan mobil peny yedot tinja
Poten nsi Kerjasa ama
Kompone en : Air Lim mbah 1
Dinas DCK-T TR
ada a
2 Sumber : Dinas D Pekerjaa an Umum Kabu upaten Kutai Kartanegara K Tahun T 2014
3.3.6. Pe endanaan dan d Pemb biayaan Un ntuk Ringkassan pendap patan dan belanja dari sub sektor pengelolaan air limbah domestik dapa at dilihat paada tabel 3.13 mengen nai Rekapituulasi Realisa asi k aair limbah domestik di bawah ini : Pendanaan Sanitasi komponen
III-30
Tabel 3.14 Rekapitulasi Reallisasi Pendanaan Sanitasi S komponen air limbah dome estik No 1
Komponen n
Belanja a (Rp) 2 2010
20 011
201 12
2013
Rata-rata a
2014 4
Pertumbuhan (%)
A Air Limbah (1a+1b b)
1.a 1.b
P Pendanaan Investasii air lim mbah P Pendanaan OM yang g dialokasikan dalam APBD A
3.5223.327.500
9155.665.500
1.396.727.000
-
-7%
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
P Perkiraan biaya OM 1.c
b berdasarkan infrastru uktur te erbangun
Sumber : Dinas Pekerjaan Um mum Kabupaten Kuttai Kartanegara Tah hun 2011 - 2014
Tabel 3.15 Re ealisasi dan Poten nsi Retribusi Air Limbah. N No
SK KPD
Retribusi Sanitasi S Tahun (Rp) (
Perrtumbuhan
2010
2011
2012
2013
2014
(%)
Retribusi Air Limbah
0
54,5
48
49,95
0
30%
1..a
Realisasi retrribusi
0
54,5
48
49,95
0
0
1..b
Potensi retrib busi
0
-
40
60
0
0
1
Sumb ber : Badan Pusat Sttatistik Kabupaten K Kutai Kartanegara T Tahun 2011, 2012, 2013, 2014
BPS Ka ab. Kutai Karttanegara
III - 31 3
3.3.7. Pe ermasalaha an Mendessak Permasalahan n yang m menjadi prio oritas pada bidang limbah do omestik dii Kabupaten n Kutai Karttanegara di sebabkan oleh o bebera apa hal, dianntaranya ad dalah : Tabel 3.16 Daftar Permasalahaan Mendesa ak Pengelola aan Limbah Domestik Kab. K Kutai Kartanegara o
Pe ermasalah han Mende esak
1
B di Kabupaten Kukkar masih 39 9,7% Prilaku BABS
2
% melakuka an BAB tid ak pada te empatnya (ssungai 13% %, WC Heliccopter 3%, Dan 22% ke luban ng galian 3% %, 2% tdk diketahui dan 1 % ke pekarangann)
3 4
ase pendud duk yang m membuang limbah dom mestick ke sseptict tank ada 58% Persenta sedangkkan sisanya 42% tidakk terlayani. n 64% Suspect SepticTank Tidak aman
5
ptimalnya Layanan L Pen ngolahan Limbah Dome estik Belum op
6
danya fasilitas pengelo olaan limbah (IPLT dan n IPAL) Belum ad
7
ptimalnya sarana layan nan sedot tinja Belum op
8
p n mengenaai pengelola aan limbah Kurangnyya kesadaran masyaraakat dan pengetahuan rumah tangga t
9
nnya kualitas air tanah dan air perrmukaan ak kibat dari peencemaran Air A Limbah Menurun Permukiiman meny yebabkan tin ngginya bia aya pengola ahan air miinum (perlu u data dari BLHD)
10 0 Rendahn nya skala prrioritas penaanganan pe engelolaan Air A Limbah D Domestik 11 1 Belum te erlibatnya se ektor swastta dalam pe engelolaan limbah domeestik 12 2
Belum memadainya m a perangkatt peraturan perundang gan yang dipperlukan da alam pengelo olaanAir limb bah domesttik (Regulassi Limbah do omestik
III-32 2
3.4. Pen ngelolaan n Persamp pahan Pena anganan pe engelolaan sampah di d Kabupatten Kutai Kartanegarra saat inii mengguna akan sistem m setempatt dan sistem m terpusat.. Penangannan teknik operasionall Sistem Settempat yan ng ada saat ini terbagi menjadi dua sebagai bberikut :
Siste em Individu : Adalah sistem dimana massyarakat me engelola sampahnya ssendiri seca ara individu u denga an
mengumpulkan
ssampah
di d
pekarangan,
kemuudian
diba akar,
atau u
masya arakat mem mbuat luban ng untuk te empat pembuangan saampah. Unttuk wilayah h pingggiran kota,, dengan kavling tan nah beruku uran besar,, kepadatan endudukk masih h rendah, sistem s ini tiidak akan berdampak b negatif baagi kesehatan. Namun n untukk wilayah kota deng gan kepada atan pendu uduk yang tinggi ak kan sangatt berpe engaruh terrhadap keseehatan masyarakat. Selain S denggan cara dibakar atau u dibuang di luba ang sampaah, ada juga diantaranya yang membuan ng sampah h langsu ung ke selo okan atau ssungai atau bahkan ke laut. Denggan sistem yang y kedua a ini jelas akan menyebabka m an pencema aran lingku ungan. Dalaam perkem mbangannya a saat ini ada pu ula masyarrakat di Kabupaten K Kutai Karttanegara yang sudah h melakkukan pemiilahan samp pah rumah tangganya a. Namun ccara ini ma asih sangatt kecil presentasen p nya.
Siste em Bersam ma : Sistem m pengelolaan samp pah secara bersama ini diorgaanisir oleh penguruss esa. Tempa kampung atau kelurahan/d k at pembua angan samppah tersebu ut biasanya a dekatt dengan permukimaan. Sebagia an tempatt pembuanngan tersebut belum m memp perhatikan dampak lin ngkungan sekitarnya, s sehingga bberpotensi menggangu m u lingku ungan dan menimbulka m an pencema aran terhad dap air tanaah dan air permukaan. p . Hal in ni akan berrdampak neegatif keseh hatan masy yarakat. Air tanah yang tercemarr masuk ke sumurr-sumur da ngkal yang airnya digunakan unttuk air minum. Dalam m perke embanganny ya saat in ni indikator dari pen ngelolaan sampah bersama b dii Kabup paten Kutai Kartanegaara terlihat dari adany ya kegiatann Bank Sam mpah yang g berjalan di Kecam matan Muarra Jawa dim mana sampa ai saat ini Ke Kecamatan Muara M Jawa a o telah memiliki 4 Unit Bank Sampah Muara Jawa (BSMJ). Lihhat Gambarr 3.12 Foto Kegiatan Bank Sa ampah di K Kec. Muara Jawa J Kab. Kutai K Kartannegara.
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
II II - 33
Sumber Web bsite BLHD Ka ab. Kutai Kartaanegara Gambar G 3.12 FFoto Kegiatan Bank Sampah h di Muara Jaw wa
Te eknik operassional Sisteem pengelo olaan sampah Terpusaat di Kabup paten Kutaii Kartanega ara, adalah dimana saampah dari masyaraka at diwadahii kantung plastik p atau u bak sampah dari kay yu/bambu/p plastik kemudian dileta akkan di deepan rumah h atau toko o atau di pin nggir jalan. Ada juga yyang langsu ung dibuang ke Bak Saampah atau u TPS yang g telah terssedia kemu udian padaa jam jam tertentu Truk T Pengaangkut sam mpah akan n mengangkkut sampah h-sampah teersebut unttuk dibuang g ke ke TPPA. Namun masih ada a pula masyyarakat yang g tidak sabaar sehingga a membakar sendiri sa mpahnya atau bahkan n membuang sampahnya ke sung ai atau ke selokan, s wa alaupun wa rga tersebu ut termasukk n pengambilan sampah h. pelanggan Permasalahan n frekwensi pengambilan sampah h yang massih terbatass ini sering g dikeluhkan n penduduk k, karena h hal itu berakibat sampah membussuk sebelum m diangkutt terutama sampah bassah, yang aakan menda atangkan lalat atau bauu yang tidak sedap. Dii masyarakat yang kurang sadar ppentingnya mengelola a sisi lain juga masih banyak m sampah se ehingga tida ak mau me matuhi pera aturan atau upun jadwall pengambillan sampah h yang telah h ditetapkan n. Darii hasil Stud di EHRA deengan 1600 0 responden n ditemukaan bahwa pengelolaan p n sampah di d daerah Kabupaten K K Kutai Kartan negara, ban nyak sekali di temuka an berbagaii masalah pengelolaan p n sanitasi lin ngkungan, seperti pen ngolahan saampah rum mah tangga.. Secara um mum sampa ah/ barang bekas yang tidak dim manfaatkan dibuang de engan cara a langsung
dibakar,
sehingga
tentunya
ini
akan
menyebaabkan
polu usi
udara..
Permasala ahan ini tida ak pernah d dipedulikan oleh respon nden dikare nakan telah h menjadi III-34 4
kebiasaan serta tidak adanya aalternatif la ain yang da apat dilakuukan untuk mengolah,, mengelola a ataupun memusnahka m kan sampah tersebut se elain dibakaar. Fakttor
penye ebab
lainn nya
adala ah
kurang gnya
saraana
dan
prasarana a
pembuang gan/penamp pungan sam mpah di ling gkungan tem mpat tinggaal responden n, sehingga a pembakarran sampah h menjadi salah sattu alternatif warga ddalam men ngendalikan n tumpukan n sampah rumah r tang gga.
Ada pula p bebera apa responnden yang membuang g
sampah ke k sungai terutama t reesponden yang y tingga al di bantaaran sungai Mahakam m ataupun anak a sunga ainya. Hal ini sudah menjadi dan d sangatt sulit untuk diubah.. Beberapa responden juga mem buang sam mpah ke lahan kosong seperti huttan, kebun,, membuat lubang terb sampah taanpa ditutup buka sebag gai tempat membuang m p, sehingga a hal tersebut akan me enyebabkan pencemara an lingkungan. Secara lengk kap penge lolaan sam mpah ruma ah tangga berdasark kan klasterr desa/kelurrahan di Ka abupaten K Kutai Kartan negara dap pat dilihat ppada gamba ar dibawah h ini.
Dikumpullkan oleh kolektor i nformal yang menndaur ulangg
1,2 0,8
Dikumpullkan dan dibuang kke TPS
2,3 1,0 18,7
Dibakar
1,0 0,7
Dibuang kke dalam lubang daan ditutup dengan taanah
61,0 13,3 0,0 0,0
20,0
40,,0
60,0
80,0
Dibuang kke dalam lubang tettapi tidak ditutup deengan tanah
Gambar 3.13 Pengelolaa an Sampah Rumah Tanngga artanegara Tahun T 20133 di Kabupatten Kutai Ka BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
II II - 35
D Dari hasil studi s yang telah dilak kukan terhadap selurruh responden dalam m pengelolaa an sampah secara totaal dapat dilihat pada Gambar G 3.113, dimana responden n pada seluruh klaster mengelolaa sampah rumah tangga dengan cara dibak kar sebesarr 61,0 %, selanjutnya s masyarakaat yang mem mbuang sampah denggan dibuang g kesungai// kali/ laut// danau seb besar 18,7% %, dikumpu ulkan dan dibuang d kee TPS sebesar 13,3%,, dibuang kelahan k koso ong/ kebun// hutan seb besar 2,3 %, % dibuang kke dalam lubang tetapii tidak ditim mbun denga an tanah seebesar 1,0 %, % Dibiarka an saja sam mpai membu usuk 1,0 % dan perse entase terke ecil yaitu p pengelolaan sampah dengan dibuuang ke dalam lubang g dan di tutu up dengan tanah sebeesar 0,7%. M Melihat kond disi demikiaan, maka pada p akhirnya akan keembali berk kaitan pada a praktek pe emilahan sa ampah masyyarakat sep perti terlihatt pada gam bar grafik 3.14. 3 Hal inii terjadi karrena sarana a dan prasaarana dalam m pengelolaan sampah secara kom munal tidakk diterapkan n di bebera apa wilayah h di Kabup paten Kutai Kartanegaara, seperti pemilahan n sampah, penampung p gan sampah h (TPS), pe engangkutan sampah oleh armad da sampah,, dan akhirn nya ke Tempat Pembuaangan Akhir (TPA) Sam mpah.
833
90
84
80 8
80 70
60
60 50
40
64 57 D Dipilah/dipisahkan
43 36
40 30 20
17
16
2
3
20
TTidak D Dipilah/dipisahkan
10
0
1
KLAST TER DESA/KKELURAHAN N
4 KUKA AR
mbar 3.14 Praktek Pem milahan Sam mpah Oleh Rumah Tan ngga Gam di Kab bupaten Kuttai Kartaneg gara Tahunn 2013
III-36 6
P Pada gambar diatas pemilahan sampah oleh o rumahh tangga pada p skala a Kabupaten n hanya dila akukan oleh h 20% responden darri 1600 respponden yan ng disurvey.. terbanyak untuk ressponden yaang tidak melakukan Jika diperrhatikan, persentase p n pemilahan n sampah adalah pada klaster 3 yaitu y sebesa ar 84%, dissusul klaster 2 sebesarr 83%, klasster 4 sebesar 64%, kklaster 0 se ebesar 60% % dan yangg paling sed dikit adalah h klaster 1 sebesar 57%. Seb baliknya ressponden yang y palingg banyak melakukan n pemilahan n sampah ada a pada kklaster 1 yaitu y sebesar 43%. R Rendahnya persentase e praktek pemilahan sampah di rrumah tang gga ini dise ebabkan ku rangnya pe engetahuan n dan kesad daran masy yarakat sertta masih minimnya m sarana dan pprasarana pengelolaan p n sampah di lingkungan n pemukimaan. Tabel 3.17 Area Berisiiko Persamp pahan Berda asarkan Ha sil Studi EH HRA T 20133 Kabupateen Kutai Kartanegara Tahun
KLASTE ER DESA/KELLURAHAN VARIABEL
KUKAR
KATTEGORI 0 %
1 %
2 %
3 %
4 %
%
Peengelolaan saampah
Tidak m memadai Ya, mem madai
97.6 2.4
97.8 2.2
75.8 24.2
78.6 21.4
82.5 17.5
86.44 13.66
Frrekuensi peengangkutan saampah
Tidak m memadai
100.0
.0
100.0
.0
.0
100.00
Keetepatan wakttu peengangkutan saampah
Tidak teepat waktu
100.0
.0
100.0
.0
.0
100.00
Peengolahan saampah setemppat
Tidak d iolah Ya, diollah
88.4 11.6
91.5 8.5
86.9 13.1
83.6 16.4
83.8 16.3
88.00 12.00
Da ari tabel 3.1 17 di atas d dapat kita liihat bahwa pengelolaaan sampah pada skala a kabupaten n, masih banyak b yan ng tidak memadai m (86,4%) darripada yang g memadaii (13,6%). Pengolahan sampah setempat pun juga masih seddikit masyarakat yang g BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
II II - 37
melakukan nnya yaitu sekitar 12% % saja deng gan persentase tertingggi ada pad da klaster 3 yaitu sebe esar 16,4% %, kemudian n klaster 4 sebesar 16 6,3%, klastter 2 sebesar 13,1 %,, klaster 0 sebesar 11,6% dan klaster 1 sebesar 8,5%. Semeentara untu uk kegiatan n pengangkutan samp pah hanya ada di klaster 0 dan klaster 2 dengan n frekuensii pengangkutan yang masih tidakk memadai dan waktu u pengangkkutan yang tidak tepatt waktu. 3.4.1. Ke elembagaa an Penyelenggaraan pengeelolaan sampah merrupakan ke kewajiban Pemerintah h sebagai fungsi f pelay yanan umu um. Dalam satu siste em pengeloolaan samp pah, aspekk kelembaga aan/organissasi sangatt penting agar siste em bisa beerjalan den ngan baik.. Struktur organisasi o harus dapaat memperrlihatkan se ecara jelas alur koordinasi baikk secara verrtikal mapun horizontaal, kewenan ngan dalam penggunaaan anggaran, dan tata a laksana ke erja harus memuat m jelaas fungsi da an tugas ma asing-masinng personil. Sesuai denga an Peraturaan Daerah Kabupaten n Kutai Kaartanegara Nomor 10 0 Tahun 20 011, penge elolaan peersampahan di Kabup paten Nga njuk disele enggarakan n olehDinas Pekerjaan Umum Cip pta Karya dan Tata Ru uang Daeraah Kabupate en Nganjukk pada Bida ang Kebersihan dan Peertamanan. Disamping g itu melibaatkan juga dinas d dinass terkait lain nnya yaitu Badan Ling gkungan Hidup Daerah h Bidang Peengendalaia an Dampakk Lingkunga an Kabupatten Kutai Kartanegara dan Din nas Kesehaatan Kabup paten Kutaii Kartanega ara.
III-38 8
Gam mbar 3.15. Struktur Orrganisasi Dinnas Cipta Karya K Dan Tata Ruang
Tabel 3.17 3 Daftarr Pemangku u Kepentingan dalam Pembanguna P an dan Pengelolaan Persam mpahan PEMAN GKU KEPEN NTINGAN
FUNGSI F
Pemerintah P h
Swasta
Masyarak kat
M Menyusun tarrget pengelolaan sampah h skala kab,
Bappeda
-
-
M Menyusun re encana progrram persam pahan dalam m rangka
Bappeda
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
P PERENCANA AAN
p pencapaian ta arget M Menyusun
r rencana
anggaran
pro ogram
perssampahan
Bappeda
M Menyediakan sarana pe ewadahan sampah di sumber
DCK-TR
d dalam rangka a pencapaian n target P PENGADAAN N SARANA sampah M Menyediakan sarana pe engumpulan (pengumpu ulan dari
DCK-TR
sumber samp pah ke TPS) M Membangun sarana Tem mpat Penam mpungan Se ementara
DCK-TR
(T TPS) M Membangun sarana pengangkutan ssampah dari TPS ke
DCK-TR
T Tempat Pemb buangan Akh hir (TPA) M Membangun sarana s TPA
DCK-TR
-
-
M Menyediakan sarana komposting
DCK-TR
-
-
P PENGELOLA AAN
DCK-TR
M Mengumpulka an sampah dari d sumber kke TPS
DCK-TR
-
-
M Mengelola sam mpah di TPS S
DCK-TR
-
-
M Mengangkut sampah s dari TPS ke TPA
DCK-TR
-
-
M Mengelola TP PA
DCK-TR
-
-
M Melakukan pe emilahan sam mpah*
DCK-TR
-
-
M Melakukan pe enarikan retribusi sampah h
DCK-TR
-
-
M Memberikan izin i usaha pe engelolaan saampah
DCK-TR
-
-
P PENGATURA AN DAN PEM MBINAAN
DCK-TR
M Mengatur prrosedur pen nyediaan layyanan samp pah (jam
DCK-TR
-
-
-
-
p pengangkutan n, personil, peralatan, p dlll) M Melakukan so osialisasi pera aturan, dan pembinaan dalam d hal BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
DCK-TR
II II - 39
PEMAN GKU KEPEN NTINGAN
FUNGSI F
Pemerintah P h
Swasta
Masyarak kat
-
-
DCK-TR,BLH H
-
-
DCK-TR,BLH H
-
-
DCK-TR,BLH H
-
-
p pengelolaan sampah s M Memberikan sanksi terh hadap pelan nggaran pen ngelolaan
DCK-TR
sampah M MONITORIN NG DAN EVA ALUASI M Melakukan monitoring m dan d evaluassi terhadap capaian ta arget pengelolaan sampa ah skala kab//kota M Melakukan monitoring m dan d evaluasii terhadap kapasitas in nfrastruktur sarana s pengelolaan persaampahan M Melakukan monitoring m dan evaluasi terhadap efektivitas e la ayanan
perrsampahan, dan
atau
menampun ng
serta
m mengelola ke eluhan atas la ayanan persaampahan Sumber : DC CK-TR Kabupa aten Kutai Karttanegara Tahu un 2013
Tabel 3.18. Kondiisi Peraturran Persam mpahan Ka abupaten Kutai Karttanegara Ke etersediaan Peraturan
Pelaksanaan Ketera angan
Ad da
Tida ak
Efek ktif
Belum Efektif
Tidak Efek ktif
(Sebu utkan)
Ad da
Dilaksa anakan
Dila aksanakan
Dilaksanak kan
√
-
-
-
-
-
√
-
-
-
-
-
√
-
-
-
-
-
√
-
-
-
-
-
PER RSAMPAHAN Targ get capaian pelayyanan peng gelolaan persa ampahan di Kab//Kota ini Kewa ajiban dan san nksi bagi Pemerintah Kab//Kota dalam menyyediakan layanan peng gelolaan samp pah Kewa ajiban dan san nksi bagi Pemerintah Kab//Kota dalam mem mberdayakan masyyarakat dan badan usah ha dalam peng gelolaan samp pah Kewa ajiban dan san nksi bagi masyarakat untuk u mengurangi sampah, menyyediakan temp pat samp pah di hunian ruma ah, dan mem mbuang ke TPS S
III-40 0
Ke etersediaan Peraturan
Kewa ajiban dan san nksi bagi kantor / unit ha di kawasan usah kome ersial / fasilita as socia al / fasilitas um mum untu uk mengurangi pah, menyedia akan samp temp pat sampah, dan d mem mbuang ke TPS S Pembagian kerja gumpulan sam mpah peng dari sumber ke TP PS, dari TPS ke TPA, gelolaan di TPA A, peng dan pengaturan waktu w gangkutan sam mpah peng dari TPS ke TPA Kerja asama pemerintah kab/kota dengan swassta atau pihakk lain dalam m pengelolaan n samp pah
Pelaksanaan Ketera angan
Ad da
Tida ak
Efek ktif
Belum Efektif
Tidak Efek ktif
(Sebu utkan)
Ad da
Dilaksa anakan
Dila aksanakan
Dilaksanak kan
√
-
-
-
-
-
√
-
-
√
-
-
√
-
-
-
-
-
Perda nomorr 14 tahun 2002 Retriibusi sampah atau ng tentan kebe ersihan retribu usi pelaya anan keberssihan Sumber : Dinas Kebersiha an Dan Pertam manan Kabupa aten Kutai Karttanegara Tahuun 2013
-
3.4.2. Sis stem dan Cakupan C P Pelayanan Siste em Penang ganan sam pah Kabup paten Kuta ai Kartaneggara saat ini terbagii menjadi dua yaitu sisstem setemp pat dan sisttem terpusa at. Teknik ope erasional Siistem Setem mpat yang ada a saat ini adalah sebbagai beriku ut :
S Sistem In ndividu : Penduduk mengump pulkan sam mpah di pekarangan, p , k kemudian dibakar, d attau pendud duk membuat lubangg untuk pe embuangan n s sampah. Un ntuk wilayaah pingggirran kota, dengan d kavvling tanah berukuran n b besar, kepa adatan pend duduk masiih rendah, sistem ini ttidak akan berdampakk n negatif bag gi kesehataan. Namun n untuk wilayah w kotaa dengan kepadatan n p penduduk yang tingg gi akan sangat s berrpengaruh
n terhadap kesehatan
m masyarakat . Selain den ngan cara dibakar d atau u dibuang ddi lubang sa ampah, ada a BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
II II - 41
juga diantarranya yang membuang sampah langsung kee selokan atau a sungaii a atau bahkan n ke laut. D Dengan siste em yang ke edua ini jelaas akan me enyebabkan n p pencemaran n lingkunga n.
S Sistem Be ersama : S Sistem k kelurahan/d desa. Temp pat d dengan
pe ermukiman.
m memperhati ikan
inii diorganisir oleh penngurus kam mpung atau u
pemb buangan sa ampah terssebut biasa anya dekatt Sebagian n
dam pak
tempat
lingku ungan
pembuanggan
sekitarnya,
terseb but
sehingga
belum m
berpotensii
lingkunga n dan men m menggangu nimbulkan pencemaraan terhadap p air tanah h d dan air permukaan. H al ini akan berdampak negatif kkesehatan masyarakat. m . A tanah yang terceemar masu Air uk ke sum mur-sumur dangkal ya ang airnya a d digunakan untuk u air miinum. Seda angkan Sis stem Terp pusat, tek knik operasionalnya adalah sampah darii pendudukk diwadahi kantung plastik ata au bak sa ampah darri kayu/bam mbu/plastikk kemudian diletakkan di depan rrumah atau u toko atau u di pinggir jalan. Ada juga yang g langsung dibuang ke Bak Samp ah atau TP PS. Truk sam mpah akan mengangku ut sampah-sampah te ersebut ke TPA. T Tetapii karena tru uk sampah frekwensi ppengambilan nnya masih h terbatas, maka m ada penduduk p yaang tidak sa abar sehing gga membakkar sendiri sampahnya a atau mem mbuang ke sungai attau ke selo okan, wala aupun wargga tersebutt termasukk pelanggan n pengambilan sampah h. Masalah frekwensi pengambilan p n yang massih terbatass inilah yang sering dikeluhkan p penduduk, karena k hal itu berakibaat sampah membusukk sebelum diangkut d terutama sam mpah basah h, yang aka an mendataangkan lala at atau bau u yang tidak sedap. Di D sisi lain juga masih banyak masyarakaat yang kurang sadarr pentingnyya mengelola sampah sehingga tiidak mau mematuhi m pperaturan pe engambilan n sampah ya ang telah ditetapkan d dan membua ang sampah h sembaranngan. Pe engelolaan persampah han dikelola a oleh Kanttor Kebersihhan, Pertam manan dan n Pemakam man Kabup paten Kuta ai Kartane egara. Orie entasi kerjja dinas ini adalah h peningkatan pelayan nan, penin ngkatan keindahan dan keasriaan taman dan ruang g s pening gkatan kesa adaran masy yarakat pad da pengelol aan persam mpahan. terbuka, serta Ka abupaten Kutai Kartan negara send diri mempunyai TPA yyang digunakan sejakk tahun 198 83 dan dire encanakan penggunaa annya samp pai tahun 20015. Produk ksi sampah h di Kabupa aten Kutai Kartanega ara sebagia an besar masih m dikeelola oleh pemerintah h daerah. Produksi P sa ampah/timbu ulan sampa ah di Kabu upaten Kutaai
kartanegara untukk
sampah permukiman p n (rumah tan ngga) menc capai 45.990 0 m3/tahunn dan sampa ah bukan III-42 2
berasal dari permukiman 41.61 10 m3/tahun. Persenta ase kompoosisi timbula an sampah h % dan kertas-kertas 30% (sumb ber : Dafta ar Isian-Kueesioner Persampahan n dapur 80% Domestik)). T Truk pengangkut sam mpah milik Dinas Keb bersihan Peemerintah Kabupaten n Kutai Karrtanegara berjumlah b 1 13 buah. Sampah diangkut dari lokasi TPS S ke lokasii pembuang gan akhir di Desa B Bekotok den ngan luas lahan 6 H Ha yang terletak di 2 kelurahan n yaitu Loa Ipuh dan M Mangkuraw wang. Jarak k tempuh d ari pusat kota k kurang g lebih 10 km. k Lokasi TPS/ Tem mpat Penam mpungan Sampah S yaang ada be erjumlah 22 2 lokasi term masuk lokasi TIS di be eberapa pas sar dengan n kapasitas 4-10 m3. Kabupaten Ku utai Kartaneegara sendiri saat ini memiliki 2 TPA eksisting dengan n sistem Co ontrol Land Fill
yaitu TPA Bekottok yang melayani m Keecamatan Tenggarong T g
Kota dan Sekitarnya S dan d TPA yaang berada diwilayah Kecamatan K M Muara Bada ak. Dalam pe erkembanga annya saatt ini Peme erintah Kab bupaten Kuutai Kartan negra juga a merencanakan akan membangu un tiga TPA lagi guna melayani w wilayah Keca amatan Loa a Janan, Tenggarong Sebrang S dan n Kecamatan Anggana. Lihat Tabeel 3.20 tentang kondisii rencana pengembang gan TPA Ka b. Kutai Kartanegara. Tabell. 3.20 Kon ndisi Rencan na pengemb bangan lokaasi TPA Kab bupaten Kutai Kartaneg gara No.
Ke ecamatan
Keberadaaan
Sistem
Statuss
1.
Tenggarong
Eksisting
Sanittary Landfill
TPA Regionall TPA Regionall
2.
Tenggarong Seberang
Rencana
Sanittary Landfill
Rencana
Sanittary Landfill
TPA Lokaal
3.
Loa Janan
Rencana
Sanittary Landfill
TPA Lokaal
4.
Muaara Badak
Ekisisting
Open n Dumping
TPA Lokaal
5.
Angggana
Rencana
Sanittary Landfill
TPA Lokaal
Wilayah W Pellayanan h Perkotaan Wilayah Tenggarong Kecama atan Tenggarong, Tenggarong Seberan ng dan Kecama atan Sekitar, serta Ko ota Samarin nda Kecama atan Tenggarong Seberan ng Kecama atan Loa Janan Kecama atan Muara Badak Kecama atan Anggan na
Sumber: Masterplan Pe ersampahan Kab. Kukar Tahun T 2013
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
II II - 43
Tru uk pengang gkut sampaah milik Din nas Kebersih han Pemeriintah Kabup paten Kutaii Kartanega ara berjum mlah 13 bu uah. Samp pah diangk kut dari lookasi TPS ke lokasii pembuang gan akhir di Desa Beekotok den ngan luas lahan 6 H a yang terletak di 2 kelurahan n yaitu Loa Ipuh dan M Mangkuraw wang. Jarak k tempuh daari pusat kota k kurang g lebih 10 km. Lokasii TPS/ Tem mpat Penam mpungan Sampah S yanng ada berjumlah 22 2 lokasi terrmasuk loka asi TPS di beberapa pasar den ngan kapassitas 4-10 m3. Detaill Kondisi sa arana dan prasarana p p persampaha an dapat dilihat pada taabel 3.21 berikut. b nan Persampahan E Eksisting Kecamatan K n Tenggaro ong 1. Layan Laya anan penga angkutan saampah khu ususnya di Kota Tengggarong dikelola oleh h Kantor Ke ebersihan dan Pertamaanan. Alat angkut a yag dipakai diaantaranya Dump Trukk dan Armro roll Truk. Sa ampah yang g dihasilkan n penduduk k Kota Tengggarong dia angkut dan n ditempatkkan di TPA Bekotok. S Sistem operrasional TPA A yang diguunakan saa at ini masih h control lan nd fill.
Volume samp pah yang dittampung olleh TPA Be kotok menccapai 2.917 7
M3 per bulan. Jumlah h truk yang mengangku ut sampah ke k TPA sebaanyak 24 trruk (12 trukk di pagi hari, 12 truk di d sore hari)).
Tabel 3.21 Kon ndisi Saran na Dan Prasarana TPA A Bekotok DESKRIPSII Nama TPA A
Bekotok
Lokasi
Kecamatan Tenggarong
Sistem Penngolahan Samppah
Sanitary lan ndfill
Tahun mulaai operasi TPA
1992
Sisa umur TPA T
14 tahun
Luas lahan (ha) - Terppakai
6 Ha 3 Ha 2 Ha
-
Sisa Lahan
Daya tampung total (m3)
4900 m3
Volume deposit (m3)
1734 m3
Daya tampung sisa (m3)
3.166 m3
Jumlah trukk yang masuk pper hari
24 rit
Jumlah pem mulung
3 org
Fasilitas yang adaa di TPA -
Pem mbuat kompos
Ada
Tidak Ada
Kondisi
V
III-44 4
Gamb bar 3.16 TP PA Sampah h Desa Bekkotok Peng gelolaan sa ampah, khu ususnya di Kota Ten nggarong, sampah-sa ampah darii warga diarahkan untu uk ditempattkan pada bak-bak b sam mpah yang telah dised diakan yang g tersebar di 11 (se ebelas) jalu ur pengang gkutan. Da alam upayaa untuk mengurangi m i tumbukan n yang berrlebihan daan memuda ahkan dala am penganngkutan, pe embuangan n sampah oleh warga diatur d mela lui jam-jam m tertentu. Bagi B warga yang lokasi rumahnya a agak jauh dari bak sa ampah, oleh h Kantor Ke ebersihan dan d Pertamaanan telah diupayakan n untuk dia angkut den ngan gerob bak yang lewat di depan d lokaasi permukiman yang g dimakud. Bak--bak sampah yang telah dipersiapkan oleh o Pemerrintah Dae erah untukk menampung sampah h Kota Teng ggarong jum mlahnya sudah cukup banyak da an tersebar.. Sebagian dari bak sa ampah terseebut telah dibuat 3 (tiiga) lubangg untuk men nampung 3 (tiga) jenis sampah yang y berbed da, yaitu sa ampah orga anik, sampaah kertas, dan d sampah h plastik. Namun N dem mikian, dalaam pelaksa anaanya ku urang didukkung oleh kesadaran n warga un ntuk memissahkan 3 (ttiga) jenis sampah te ersebut, seehingga sam mpah yang g terkumpull di bak pen nampungan sebagian besar b masih bercampurr atau belum m terpisah.
Gam mbar 3.17 K Kondisi Tempat Sampah Sementarra Di Kukarr
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
II II - 45
Sampah di Kotta Tenggaro ong juga berasal b dari pasar. Sam mpah yang g dihasilkan n dari aktivvitas perda agangan di pasar dittampung di d bak-bak sampah yang y telah h disediakan n dan selan njutnya dia mbil oleh petugas p unttuk ditempaatkan di 2 (dua) trukk dengan ka apasitas sek kitar 5 ton yang stand d by di 2 (d dua) lokasi yang berbe eda. Setiap p t sampah ddari pasar dan sore 2 tru uk sampah tersebut seelanjutnya mengangku m d dibawa a ke TPA Be ekotok. Dalam pengellolaan sampah yang berasal b darri pasar belum terlihatt bagai jenis sampah. Sampah adanya up paya memissahkan berb S yanng ada ditempatkan dii bak samp pah secara campur. S Setiap pedagang di pa asar dikenaakan retribu usi sampah h sebesar Rp. 2.500,- per p bulan.
Gam mbar 3.18 Tumpukan T S Sampah di Bak Sampa ah Pasar yaang Belum Dipisahkan D Menurutt Jenisnya
Gam mbar 3.18 Kegiatan K Trruk Sampah h Saat Mem muat Sampaah di Kec. Tenggarong T
III-46 6
2. Layan nan Persampahan E Eksisting Kecamatan K n Tenggaro ong Sebran ng Potensi sampa ah yang dih hasilkan dari wilayah Kecamatan K T Tenggarong g Seberang g cukup besar, hingga a mencapa i 9 kali an ngkut oleh truk samppah dalam seminggu.. Tingginya potensi sam mpah terseebut disebab bkan banyaknya warunng, rumah makan, m dan n toko yang g melayani para peg gawai perta ambangan yang jumlaahnya cuku up banyak.. Perkembangan waru ung, toko, dan ruma ah makan antara lainn terjadi di d Kawasan n Manungga al Jaya. Volume sampaah yang dih hasilkan darri kegiatan tersebut cu ukup besar.. Namun
d demikian,
di
Kecam matan
Teng ggarong
Seberang S
belum
Pembuang gan Akhir (TPA) khussus untuk menampun ng sampah..
ada
Tempatt
Akibatny ya, banyakk
sampah yang y dibuang sembarrang, terutama di pin nggir jalan sehingga berpotensii mencemarri lingkunga an. Walaup pun sudah ada sekitarr 20 bak saampak, nam mun belum m cukup un ntuk menam mpung vol ume samp pah yang dihasilkan d oleh warga. Dengan n mempertim mbangkan
faktor
geeografis
dimana
Kecamatan
T Tenggarong g
Sebrang g
terpisahka an dengan Kecamatan n Kota Tenggarong , maka kedeepan diperlu ukan lokasii TPA untuk melayani sampah d di Kecamatan Tenggarong Seberrang yang volumenya a cenderung g terus me eningkat. Peemerintah Daerah Kabupaten Kuutai Kartanegara juga a telah
me engupayaka an
membeerikan
ban ntuan
truk k
sampah
kepada
Kecamatan n
Tenggaron ng Seberang. Dengan adanya tru uk sampah tersebut, ppengelolaan sampah dii Kecamatan Tenggaro ong Seberan ng menjadi terbantukan.
Gambar 3.19. Kondisi Sampah di Kecamatan Tenggaroong Sebrang
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
II II - 47
3. Kond disi Layana an Persam mpahan Eks sisting Kec camatan L Loa Janan Ke ecamatan Loa L Janan yang merupakan ka awasan peerkotaan ya ang cukup p berkembang mempunyai produ uksi sampah h yang cuk kup besar. A Apalagi di Kecamatan n Loa Janan n berkembang pasar yang ramai dengan kegiatan pperdaganga annya. Darii aktivitas p perdagangan saja sang gat banyak k sampah yang dihasilkkan terutam ma sampah h organik. Selama S ini sampah-saampah yang g dihasilkan dibuang di pinggir jalan ruass tertentu atau a dibuang ke Sama rinda yang lokasinya cukup c jauh . Sehubung gan dengan n faktor Ge eografis da an potensi volume sampah ya ang semakkin mening gkat maka a Kecamatan Loa Jana an membutu uhkan juga TPA samp pah. Perenca canaan TPA Loa Janan n sudah sam mpai pada tahap penyyusunan Ma asterplan, FS F dan DED D. Adapun lokasi TPA A sampah te ersebut terle etak di Desaa Putak yan ng tanahnya a sudah dibbeli oleh Pem mda.
G Gambar 3.2 20. Sampah h Berseraka an di Pinggirr Jalan Kecaamatan Loa a Janan 4. Kond disi Layana an Persam mpahan Eks sisting Kec camatan M Muara Badak Pengelolaan sampah s di K Kecamatan Muarabada ak pada dassarnya telah ditanganii oleh peme erintah Keccamatan, h hanya saja mungkin belum b mem miliki manaje emen yang g baik.
Ke ecamatan Muarabadak M k memiliki 2 armada truk peng angkut sam mpah yang g
beroperassi 2x sehari dalam men ngangkut sampah-sam mpah yang berada di pusat-pusat p t permukiman. Ma asyarakat untuk u semeentara belu um terbebani biaya ppengangkuta an sampah h yang mereka buang karena seb bagian bessar masyara akatnya meerasa keberratan untukk m untu uk diangkutt oleh truk sampah s sehhingga sam mpai saat inii membayar sampah mereka biaya ope erasional pe engangkuta n sampah masih ditanggung seendiri oleh Pemerintah h Kecamatan Muara Ba adak.
III-48 8
Ke ecamatan Muara M Bada k memiliki lokasi yang g sudah diggunakan se ebagai TPA A sampah ya ang letakny ya cukup jau uh dari pusa at permukim man Muarabbadak. Loka asi tersebutt sudah cukkup baik ka arena jauh dari permukiman. Ken ndala semenntara ini ad dalah aksess jalan yang g masih tanah sehing gga cukup sulit dilewa ati. Pada saaat musim penghujan n jalan men nuju lokasi pembuang gan sampah menjadi sama sekaali tidak bisa dilewatii karena kondisi yang berlumpur. b
Gam mbar 3.21 Re encana Lok kasi TPA Ke ecamatan M Muarabadak k
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
II II - 49
Gambar Peta 3.2 22 Diagram Sisttem Sanitasi Perrsampahan Kab bupaten Kutai Ka artanegara
III-50
Tabel 3 3.22. Diagram Sistem Sanita asi Pengelolaan n Persampaha an (Semi)
Penampung gan Input
User Interfface
Pengu umpulan Setempa at
Sementarra
Pengangkutan
(TPS) a Sampah Organik/ anorganiik Sampah Organik/ anorganiik Sampah Organik/ anorganiik Sampah Organik/ anorganiik Sampah Organik/ anorganiik Sampah Organik/ anorganiik Sampah Organik/ anorganiik Sampah Organik/ anorganiik
b sampah sampah sampah sampah sampah sampah sampah sampah
c
d
Pengolahan Akhir terpusat
e
f
Pasar
tong sa ampah/kantong plasstik
TPS & contain ner
Dump truckk & Arm roll
TPA
Terminal
Tong sam mpah
Container
Arm roll
TPA
RT tepi Jl Proto okol
Tong sam mpah di tepi jalan
TPS
Dump truckk
TPA
Tong sam mpah di tepi jalan
TPS
Dump truckk
TPA
Tong
Container
Arm Roll
TPA
Containe er
TPS
Dump truckk
TPA
Container
Dump truckk
TPA
Rumah Tangga a Perorangan Rumah Tangga a Perorangan Rumah Tangga a Perorangan Rumah Tangga/Perorangan Rumah Tangga a Perorangan
BPS Ka ab. Kutai Karttanegara
Sungai Bank Sam mpah
III - 51
Pembuang gan Akhir / Da aur Ulang g
Produksi kom mpos
Sumber: Masterplan Persa ampahan Kab. Kukkar 2013
Gambar Peta 3.22 Rencana a Lokasi Infras struktur Utama a Pengelolaan Sampah III-52
Tabel 3.23. Perkiraan Volume sampah h Pada Cakupan Wilayah Kajian
No
Kecam matan/Kelurahan
Jum mlah Pend duduk (Orrang)
Timb bulan Sam mpah (m m3)
Volume Terlayani In nstitusi 3R Pe engelola % M3 (% %) M3
Tidak Terla ayani
%
M3
%
M3
TPA
1
Loa Janan n
2888.329
7200,8
3%
21,6
1% %
7,2
20%
144,2
76,00%
547,8
2
Muara Badak
433.894
1099,7
3%
3,3
1% %
1,1
40%
43,9
56,00%
61,5
3
Tenggaro ong
966.693
2411,7
3%
7,3
1% %
2,4
40%
96,7
56,00%
135,4
4
Kota Bang gun
322.833
822,1
3%
2,5
1% %
0,8
40%
32,8
56,00%
46,0
5
Tenggaro ong Sebrang
600.000
1500,0
3%
4,5
1% %
1,5
40%
60,0
56,00%
84,0
BPS Ka ab. Kutai Karttanegara
III - 53
Tabel 3.24. Kondisi Sarranan Dan Prasa arana Persampa ahan Yang Ada di d Kabupaten Kutai K Kartanegarra No 1
2
3
4
5
6
7
Jenis Prasara ana Pengump pulan Setempatt - Gerobak - GerobakSampah/Gero obak Motor Penampu ungan Sementa ara - Bak B Biasa - Conta ainer - Transsfer Depo Pengangkutan Dump Truck Amroll Tru uck Compactio on Truck (Semi) Pe engolahan Akh hir Terpusat TPS 3R SPA (Stasiiun Peralihan Anttara) TPA/TPA A Regional Sanitary La and fill Control La and fill Open Dum mping Alat Bera at Wheel Loa ader/Truck Loade er Excavator Mini Swefer Bocat Instalasi Pengolahan Lindi (IPL)
Satuan
J Jumlah Ka apasitas
Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit
7 (8 m3) 1 (6 60-200m3)
Unit Unit Unit
9 (6m2) 2 (6m2) 2 (6m2)
Ritasi/hari
Kondisi Berffungsi Tdk Be erfungsi
Ke eterangan
7 1 12
9 2 2
2
2
Ha Ha Ha
6 6
1 1
Unit Unit Unit Unit
2 1 2
2 1 2
Sistem Sumber: Po okja PPSP Kab. Kutai Kartanegara 2014
III-54
3.4.3. Pe eran Serta Masyarak kat Da alam penge elolaan man najemen pe ersampahan n, peran seerta masya arakat sangat dip perlukan dimana peraan serta ma asyarakat in ni meliputi peran aktiff dari segi kebe ersihan dan peran p pasif dari segi pung gutan retriibusi pelay yanan kebersihan n serta partisipasi daalam menaati peraturan yang teelah ditetapkan. Tanpa ad danya partisipasi massyarakat segala upay ya yang ddilakukan dalam d pengatura an pengelola aan persam mpahan tida ak akan berarti, sehinggga perlu ad danya dorongan kepada masyarakat m untuk ikut berpartisip pasi aktif ddalam meng gelola persampahan
dan menjaga
n lingkungan. Bentuuk kebersihan
peran serta
masyaraka at Kabupate en Kutai Kaartanegara terhadap pengolahann sampah dapat d dilihat darri 2 (dua) se egi, yaitu: 1.
Penge elolaan sam mpah lokal oleh masy yarakat setempat yanng dibentuk k dari desa/dusun. Tugasnya ad alah penga ambilan/ pengumpula p an sampah dari a/rumah ta angga dibu uang ke TPS terdeka at, dibiayai /sumber dana warga tarikan/ iuran dari d warga yang dilay yani. Penge elolaan sam mpah lokal oleh arakat sete empat ini d dikelola oleh penguruss setempatt. Pengangkutan masya dari TPS T ke TPA menjadi ta nggung jaw wab Dinas Cipta C Karya dan Tata Ruang R Bidang Kebersihan Pertaamanan Dan D Pemakaman Kaabupaten Kutai Kartan negara. 2. Kerja bakti rutin. Penge elolaan sam mpah oleh masyarakat juga dilakukan olehh warga de engan melakksanakan ke erja bakti lo okal yang diatur d jadwa al rutin pelaaksanaanya a oleh masin ng masing RT R ataupun n RW. Biasa anya hal ini dilakukan pada saat masa masa menghada api hari harri besar nassional ataup pun peringaatan keagamaan mpat. setem Tabel 3.25. menunju ukan progra ram kegiata an persamp pahan berbbasis masya arakat h berjalan di d Kabupaten n Tenggaro ong. yang telah 3.4.4. Ko omunikasi Dan Medi a Penyebarluasa an
Inforrmasi
ten ntang
pe engelolaan
Persamp pahan
dilaksanakkan oleh Dinas Perhub bungan, Ko omunikasi dan d Informaasi Bekerja asama dengan Diinas Dinas Terkait T dan n dengan Me edia Komun nikasi tertuliis dan Elekttronik baik itu milik Pemerin ntah Daerah h sendiri ma aupun Media telekomu nikasi Umum, R ( Ra dio Siaran Pemerintah h Daerah) atau di Te elevisi misalnya di Radio Swasta.
Lihat
Tab bel
3.26
mengenai
kegiatan
komunikassi
media
yang
menyampaikan meng ganai masallah persamp pahan. BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
II II - 55
Tabel 3.2 25. Daftar Kegiatan Program Pe ersampahan Berrrbasis Masyara akat No
N Nama Program / Proyek / Layanan
Pelaksana/PJ
Lokasi
Tahun Mulai
1
B Bantuan Gerobak sa ampak/Tong sampah disalurkan ke RW/llingkungan dan masjid
DC CK-TR Bidang KPP
Ke ecamatan Te enggarong
200 05
2
P Penyuluhan Pening gkatan P Pengelolaan Sampah dengan K Komposting
Dinkes BLHD
Muara JAwa
201 14
3
P Penyuluhan penge elolaan sa ampah melalui pe embentukan B Bank Sampah
BLHD
Muara JAwa
201 13
Penerima a Manfaat L
P
√
√
√
√
√
Kondisi Sarana S Saat ini
Jum mlah Sara ana
Fungsi
15 unit u
√
Tidak Fungsi F
Rusak k
√
√
3 Tem mpat
√
Su umber : : Dinas Ciptta Karya Dan Tata R Ruang Bidang Keberrsihan, Pertamanan Dan Pemakaman Kabupaten Kutai Ka artanegara Tahun 2013
III-56
Tabel 3.26. Kegiatan Komunikasi terrkait Komponen n Persampahan No 1
2
3
4
Kegiatan
Tahun
Dinas P Pelaksana
T Tujuan Kegiatan
Khalayak k Sasaran
Pesan Kunci
Pembelajaran
September 2014
BLLHD
Sosia alisasi dan pembelajaran tata kelola golahan sampah peng ruma ah tangga
Masyarakat Umum
Parisipasi akttif warga dalam mengu urangi timbulan sam mpah
u Agar masyarakat sadar untuk gelola sampah ruma ah meng tangg ganya
Agustus 2014
Ke ementrian Lin ngkungan Hiidup
andatanganan Pena Deklarasi MIBS 2020 Se e mantan Kalim
Pemerintah Daerah an Kalimantan da Masyarakat Umum se mur Kalimatan Tim
Komitmen Be ersama Pemda Se Ka alimantan dalam menja aga Lingkungan Hidup H
Seba agai Komitmen Politik Bangsa Indonesia yang tercermin dalam Pasal 28H 2 ayat (1) ( UUD 1945,
B BLHD Akan M Menggelar Lomba P Pemanfaatan Limbah
Maret
BLLHD
K Masyarakat Kota Tenggarong
Mengurangi jumlah j timbunan lim mbah dan menjadikan barang b tidak terpaka ai memiliki nilai tambah
upaya a bersama mengu urangi jumla ah timbunan limbah.. “Juga menja adikan barang tidak k terpakai atau limbah bermetamorfose sesua atu yang memiliki nilai tamba ah
B BLHD Apresiasi B Bank Sampah Muara Jaawa
Maret
Agar masyarakat teruttama generasi muda term masuk pelajar dapat mem manfaatkan limbah yang g dihasilkan mereka send diri menjadi sesuatu yang g berguna kemudian unik dan nilai ekonomi tinggi. bern Seba agai pilot project ata au perccontohan pengelolaa an bankk sampah di Kukar
Masyarakat Muara Jawa
Pentingnya pengelolaan sampah secara efisien dan efektif melalu ui Bank Sampah
Berm manfaatnya Bank Sa ampah bagi lingkungan l dan rum mah tangg ga
P Pengelolaan sampah rumah ta angga di K Kecamatan M Muarajawa B Bupati Kutai K Kartanegara M Menndatangani D Deklarasi Menuju Inndonesia Bebas S Sampah 2020 Se K Kalimantan
2014
2014
BLLHD
Sumber : DisKominfo Kabupa aten Kutai Kartanegara Tahun 2013
Bab III Profil Sanitasi Wilayah W
III - 57
T Tabel 3.27. Pem metaan Media Ko omunikasi dan Ke erjasama terkait Komponen Perrsampahan No
Jenis Media
Khalayak
Pendanaan n
Isu yang Diangkat
Pesan Kunci
Efektivitas
1
W Website BLHD K Kab. Kutai K Kartanegara
Umum dan Pemerintah
Pemda Kutai Kartanegara
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Sossialisasi pengelolaan n sam mpah rumah tangga di massyarakat
Cukup efektiff
2
T Televisi lokal sw wasta Kab. Kutai K Kartanegara
Masyarakat umum
Pemda Kutai Kartanegara
Kegiatan Pem merintah Daerah Kab. Kutai Kartanegara
Peran dan komitment mda dalam Pem pen ngelolaan lingkungan
Cukup efektiff
3
B Baliho, Pamflet
Masyarakat umum
Pemda Kutai Kartanegara
Mengajak ma asyarakat Kota Tenggarong untuk Menjaga Keb bersihan Kota
Ram mah Indah Tertib Da an Aman
Sangat efektiif
Sumber : DisKominfo Kabupa aten Kutai Kartanegara Tahun 2013
III-58
3.4.5. Pe eran Swastta Di Kabupaten n Kutai Karrtanegara ada a bebera apa Mitra PPotensial dii Bidang Sampah yang y tertera secara rincci di table 3. 28 sebaga ai berikut: Tab bel 3.28. Ketterlibatan P Peran Swastta Dalam Pe engelolaan PPersampaha an Kabu upaten Kuta ai Kartanega ara Nama No
P Provider/Mit tra Potensial
Tahu un mulai ope erasi/ Berk kontribu si
Jenis kegiatan/ Kontribusi K
Poten nsi Kerjasam ma
Terhadap Sanitasi
Komponen n : Persampa ahan 1
PT.. Global Inti en nergi
2
Yayyasan Peduli Muara Badak (YP PMB) rjasama denga an BP kerj Mig gas Vico Indon nesia
3
BP Migas Vico donesia Ind
Jun ni 2014
Septtember 22006
Mareet 2006
Ba antuan 1 Unit Trruk Sampah enyuluhan Pe ola ah Sampah Ru umah Ta angga Me enjadi Ko ompos
Baik
Ba antuan 1 Unit Trruk Sampah
Baik
Baik
Sumber : Dinas Kebersiha an Dan Pertam manan Kabupa aten Kutai Karttanegara Tahuun 2013
3.4.6. Pe endanaan dan d Pemb biayaan Alo okasi pembiiayaan dan APBD dalam m pengelola aan persam mpahan dapa at dilihat dalam Tab bel 3.29 seb bagai beriku ut :
Bab III Prrofil Sanitas si Wilayah
II II - 59
T Tabel 3.29 Rek kapitulasi Reallisasi Pendana aan Sanitasi ko omponen Persa ampahan No 1 1.a 1.b 1.c
Kom mponen
Belanja B (Rp) 2010
Persampah han (1a+1b)
2011
0
Pendanaan Investasi an persampaha Pendanaan OM yang dialokasikan n dalam APBD Perkiraan biaya OM berdasarkan n infrastruktur terbangun
0
0
0
0
0
Perttumbuhan Rata-rata
2012
2013
2014
1.25 54.519.000
8.65 55.649.100
12.028.045.000
1.25 54.519.000
8.65 55.649.100
12.028.045.000
0
0
0
0
0
314%
Su umber : Dinas Pekerrjaan Umum Kabupaten Kutai Kartaneg gara Tahun 2013
T Tabel 3.30 Realiisasi dan Potens si Retribusi Pers sampahan N No
SK KPD
Retribusi Sanitasi S Tahun (Rp) (
Perrtumbuhan
2010
2011
2012
2013
2014
(%)
Retribusi Sa ampah
0
40,93
87,44
418,35
0
110%
1..a
Realisasi retrribusi
0
40,93
87,44
418,35
0
1..b
Potensi retrib busi
0
42,02
40
360
0
1
110%
Sumb ber : Analisa Pokja PPSP P Kabupaten Kuttai Kartanegara Tah hun 2013
III-60
3.4.7. Pe ermasalaha an Mendessak
Tabel 3.31 3 Perma asalahan M Mendesak k dan Isu Strategis S P Persampah han No o
Pe ermasalah han Mende esak
1
Tingkat layanan Persampahan n baru me encapai 13,6 % (EH RA) hanya melayani sebagian besar wila ayah Kecam matan tengg garong saja
2
ase sampa ah Persenta permukiiman 45,3 %
3 4
Keterrsediaan ssarana dan n prasaran na Kab. K Kukar yang g meliputi Kurangnyya Pewadahan, Pengangkutan, D Daur Ulang asyarakat dalam pengeelolaan sam mpah masih sangat minnim Peran Ma
5
ptimalnya pengelolaan p sampah ya ang ada di TPA T Bekotokk. Belum op
6
ng belum dikelola d pemda bermuunculan di beberapa Adanya TPA sementara yan K kkota Bangun, Loa Jana an, Muara B Badak, Muarra Jawa Kecamatan, yaitu Kecamatan
yang
berserakan n/tidak
te erangkut
ddisekitar
lingkungan l
3.5. Pen ngelolaan n Drainase e Lingkun ngan
Sebagai kota yang mulai berkemban ng, Kabupatten Kutai Kaartanegara terus
berupaya menyediak kan sarana dan prasa ana yang memadai m unntuk menunjang aktivitas perkotaan. Pembangu unan drainase sampa ai skala peemukiman terus menerus dilakukan d untuk u dapatt mengalirkan air perm mukaan ke badan pene erima agar tidakk menjadi ge enangan. Saat ini pe engembang gan drainasee lingkunga an di 5 wilay yah Kajian yyaitu Kecam matan Tenggaron ng, Tengga arong Sebrrang, Kecam matan Loa Janan, Keecamatan Muara M Badak dan n Kecamata an Kota Baangun masiih bersifat parsial. Pem mbangunan n dan penanganan masalah h drainase hanya terffokus pada a titik - titiik permasalahan saluran ta anpa meliha at konektivittas saluran sebagai suatu sistem. Sehingga solusi - solusi ya ang dilakuk kan tidak daapat menye elesaikan pe ermasalahann genangan n dan banjir seca ara tuntas.
Bab III Prrofil Sanitas si Wilayah
II II - 61
3.5.1 Ke elembagaa an Da alam penge elolaan draainase di tingkat Kab bupaten Kuutai Kartane egara Pengelolaa an drainase e ditangani oleh Bidang Cipta Karrya Dinas PPekerjaan Umum U Kabupaten n Kutai Karttanegara seeksi Penyeh hatan Lingkungan. Insstansi yang berwenaang dalam m pengelolaan saluraan drainasse di Kabupaten n Kutai Karrtanegara d ditangani oleh 2 dins terkait yaittu adalah Dinas Pekerjaan Umum Ka abupaten K Kutai Kartan negara Bida ang Bina M Marga dan Cipta. C Dimana Sa asaran kebijjakan peng embangan drainase ad dalah sbb: 1.
Terlaksananya a pengemb bangan sisstem drainase yang terdesentrralisir, efissien, efektiff dan terpad du.
2.
Terciptanya pola p pemb bangunan bidang b dra ainase yangg berkelan njutan me elalui kewa ajiban melaakukan kon nservasi airr dan pem mbangunan yang berwawasan lingkungan.
3.
gentasan kemiskinan Terwujudnya upaya peng k perkotaan yyang efektif dan eko onomis mellalui minimaalisasi resiko o biaya sosial dan ekonnomi serta biaya kessehatan akibat genang gan dan ben ncana banjirr.
4.
Terciptanya
peningkataan
koordin nasi
antara a
Kabupatten/Kota
dalam d
penanganan sistem s drain nase. Aspek peraturran perundaang-undang gan yang mengatur meengenai dra ainase perkotaan n adalah berrikut: 1.
Un ndang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasii SDA Hayatti dan Eko osistemnya
2.
Un ndang-Undang
Nomorr
4
Tahu un
1992 tentang
PPerumahan
dan
Permukiman 3.
Un ndang-Undang Nomorr 24 Tahu un 1992 tentang PPenataan Ruang R (Le embaran Negara N
Reepublik
Ind donesia
Ta ahun
19922
Nomor 115,
Tambahan Lembaran Neg gara Nomor 3501). 4.
Un ndang-Undang Nomor 3 32 Tahun 2009 tentang g Perlindun gan Pengelolaan Lin ngkungan Hidup
5.
Un ndang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daaya Air III-62
6.
Peratu uran Mente eri Dalam Negeri Nomoor 8 Tahun 1998
ten ntang Penye elenggaraan n Penataan Ruang di Daerah. D 7.
Peraturan Menteri Dalam m Negeri No omor 9 Tahun 1998 teentang Tata Cara Peran Serta Masyarakat M D Dalam Proses Perencan naan Tata R Ruang Daerrah.
8.
Peraturan Pem merintah N omor 22 Tahun T 1982 tentang Ta Tata Penggu unaan Airr
9.
Peraturan Pe emerintah N Nomor 20 Tahun 19 990 tentanng Pengend dalian Pencemaran Air A
10. Peraturan Pem merintah No omor 35 Tahun 1990 te entang Sunggai 11. Peraturan Pem merintah No omor 27 Tahun 1999 te entang AMD DAL 12. Peraturan Pem merintah No omor 22 Tahun 2004 te entang Penggaturan air 13. Peraturan Pem merintah No omor 20 Tahun 2006 te entang Irigaasi Da alam tabel berikut inii dapat terrlihat peta kelembagaaan pengelolaan drainage lingkungan di Kabupateen Kutai Kartanegara ar Pemang gku Kepen ntingan dalam Pemb bangunan dan d Tabel 3.32. Dafta Pengelola aan Draina ase Lingku ungan PEM MANGKU KEP PENTINGAN
FU UNGSI
Pemerin ntah
Swassta
Masyarakat
DA BAPPED
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
PERENCAN NAAN Menyusun target penge elolaan drainaase lingkungan skala kab/kkota Menyusun rencana pro ogram draina se lingkungan gka pencapaian target dalam rang Menyusun rencana an nggaran prog gram drainasse a pencapaian ttarget lingkungan dalam rangka
BAPPED DA BAPPED DA
PENGADA AAN SARANA A Menyediaka an lingkungan
/
membangun
saraana
drainasse
DCK-T TR Bid. Perkim
PENGELOL LAAN Membersihkan saluran drainase lingku ungan Memperbaiki saluran drainase d ling gkungan yang rusak Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas tekniis ainase lingku ungan) dalam m bangunan (saluran dra n IMB pengurusan
DCK-T TR Bid. Perkim DCK-T TR Bid. Perkim TR DCK-T Bid. Perkim
PENGATURAN DAN PE EMBINAAN
Bab III Prrofil Sanitas si Wilayah
II II - 63
PEM MANGKU KEP PENTINGAN
FU UNGSI Menyediaka an advis plan nning untuk p pengembangan kawasan permukiman, termasuk t penaataan drainasse ngun lingkungan di wilayah yang akan diban Memastikan n integrasi sistem s draina se lingkungan (sekunder) dengan siste em drainase sekunder dan primer Melakukan sosialisasi peraturan, p daan pembinaan p drainase lingku ungan dalam hal pengelolaan Memberikan sanksi terhadap pelanggaran n drainase ling gkungan pengelolaan
Pemerin ntah
Swassta
Masyarakat
TR DCK-T Bid. Perkim
-
-
DBM- SDA
-
-
-
-
-
-
DBM- SDA DCK-T TR
-
-
DBM- SDA DCK-T TR
-
-
DBM- SDA DCK-T TR
-
-
DBM- SDA DCK-T TR DBM- SDA DCK-T TR
MONITOR RING DAN EV VALUASI Melakukan monitoring dan evalu uasi terhadap arget pengelo olaan drainasse lingkungan capaian ta skala kab/kkota Melakukan monitoring dan evalu uasi terhadap nfrastruktur sarana s pengel olaan drainasse kapasitas in lingkungan Melakukan monitoring dan evalu uasi terhadap gan, dan atau efektivitas layanan drainase lingkung ng serta mengelola m kkeluhan ata as menampun kemacetan fungsi drainase lingkungan n
Sumber : Po okja Sanitasi Kabupaten K Kuttai Kartanegarra Tahun 2014 4
Tabel 3.3 33. Kondissi Peratura an Drainas se Lingkun ngan Kabupa aten Kutai Kartanega ara. Kete ersediaan Peratura an
Pelaksanaa an
(Sebutk kan)
Tidak k Ada
Efektif Dilaksan n akan
Belum Efektif Dilaksa nakan
Tidak Efektif Dilaksan akan
√
-
-
√
-
√
-
-
√
-
-
-
-
-
-
Ada
Keteranga an
DRAINA ASE LINGKU UNGAN Target ccapaian pelaya anan pengelo olaan drainase lingkungan di Kab/Kotta ini Kewajiban dan sanksii bagi ntah Kab/Kota dalam Pemerin menyediakan drainase e lingkungan Kewajiban dan sanksii bagi Pemerin ntah Kab/Kota dalam memberrdayakan massyarakat dalam m pengelo olaan drainase lingkungan
III-64
Kewajiban dan sanksii bagi akat dan atau pengembang masyara untuk m menyediakan sarana drainase lingkung gan, dan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
menghu ubungkannya dengan d sistem m drainase e sekunder Kewajiban dan sanksii bagi masyara akat untuk me emelihara sarana d drainase lingku ungan sebaga ai saluran pematusan air hujan Sumber : Dinas Pekerjaan n Umum Kabup paten Kutai Ka artanegara Ta ahun 2013
3.5.2 Sis stem dan Cakupan C P Pelayanan. Sisstem draina ase di Kaw wasan perk kotaan Ten nggarong ttermasuk dalam d cakupan Daerah D alira an sungai Mahakam. Terdapat 6 daerah peengaliran sungai (subdas) bermuara ke sungai mahakam. Dua dianttaranya meerupakan sungai besar yan ng membela ah kota Ten nggarong yang y hulu sungainya s ttidak saja dalam d wilayah administrasi kecamatan n Tenggaro ong tapi ju uga kecamaatan sebulu u dan kecamatan n Loa Kulu u. yaitu su ungai Teng ggarong da an Sungai Mangkuraw wang. Sungai Te enggarong pada wilayyah perkota aan mempu unyai lebar rata-rata 30 m sedangkan n sungai Ma angkurawan ng lebar rata-rata sung gainya 15 m meter. Daerah aliiran sungai lainnya yan ng hulu sun ngainya dala am batas w ilayah perko otaan Tenggarro ong dan berrmuara ke sungai mah hakam meru upakan sunngai kecil de engan lebar sung gai 2-4 me eter, di anttaranya ada alah sungai panji di kkelurahan sungai panji, sungai Belida di d kelurahan n Timbau, Sungai S Kem mawan di keelurahan Timbau dan sunga ai sukarame e di kelurahaan suka ram me. Dari surve ey yang dila akukan di id dentifikasi Drainase D ko ota Tenggarrong memp punyai saluran pembuangan p n ke badan n penerima a air yaitu sungai m ahakam, sungai Tenggaron ng dan Sun ngai Mangku urawang se ebanyak 30 titik, masinng-masing outfall o ke langsun ng ke sunga ai Mahakam m sebanyak k 19 titik, su ungai Tengggarong seba anyak sebanyak 10 titik dan n sungai Maangkurawan ng sebanyak k 1 titik.
Bab III Prrofil Sanitas si Wilayah
II II - 65
Ta abel 3.34 Data Saluran Drain nase Utama Ko ota Tenggarong g
NO 1 2 3 4 5 6
LOKASI Jl. A Awang Sabran Jl. A Awang Sabran Jl. A Awang Sabran Jl. A Awang Sabran Jl. A Awang Sabran Jl. B Bogenvile Jl. B Bogenvile Jl. B Bogenvile Jl. B Bogenvile Jl. B Bogenvile S.lo oa ipuh S.lo oa ipuh S.lo oa ipuh S.lo oa ipuh S.lo oa ipuh S.lo oa ipuh Jalaan Putri kencana Jalaan Putri kencana Jalaan Putri kencana Jalaan Putri kencana Jalaan Putri kencana Jalaan Naga (batas RT21‐RT1 18) Jalaan Naga (batas RT21‐RT1 18) Jl pesut‐utara Jl pesut‐utara Jl pesut‐selatan Jl pesut‐selatan Jl pesut‐selatan Jl pesut‐selatan Jl pesut‐selatan Jl pesut‐selatan Jl pesut‐selatan Jl pesut‐selatan Jl pesut‐selatan Jl pesut‐selatan
KELURAHAN Sukarame Sukarame Sukarame Sukarame Sukarame Sukarame Sukarame Sukarame Sukarame Sukarame Loa Ipuh Loa Ipuh Loa Ipuh Loa Ipuh Loa Ipuh Loa Ipuh Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau Melayu‐Timbau u Melayu‐Timbau u Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau
Panjang (m)
Konstruksi Jalan 271 424 118 6 15 110 47 276 108 106 405 304 205 402 624 7 22 22 31 72 23 860 160 240 148 156 41 342 151 146 74 38 98 32 89
Aspal Aspal Aspal Aspal Aspal beton beton beton beton beton ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ Aspal aspal tanah bangunan tanah Beton Beton beton Aspal Aspal Aspal Aspal Aspal Aspal Aspal Aspal Aspal Aspal Aspal Aspal
KONDISI EXISTIN NG DRAINASE Bentuk Konstruksi Saluran Saluran Beton segi 4 Beton Beton Beton segi 4 Beton segi 4 beton beton beton segi 4 beton beton alami alami alami alami alami Beton Beton segi 4 ulin ulin ulin ulin tanah/tidak ada talutt tanah/tidak ada talutt Alami Beton tanah/tidak ada talutt tanah/tidak ada talutt tanah/tidak ada talutt tanah/tidak ada talutt Beton Beton Beton Beton Beton Beton
bar (m) Leb 4 3 2 4 4 3 2 1 1.5 2.5 3 4.5 3 1 3 7 1.5 1 3 3 1 3 3 1 1 0.5 0.5 0.5 0.5 2 2 1 2 2 2
Dalam (m) 1.3 1.3 1.3 1.3 1.3 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7
Type Sal Terbuka Terbuka Terbuka Tertutup Terbuka terbuka tertutup tertutup terbuka terbuka terbuka terbuka terbuka terbuka terbuka Tertutup tertutup terbuka terbuka terbuka terbuka terbuka terbuka Terbuka Tertutup Terbuka Terbuka Terbuka Terbuka Tertutup Tertutup Tertutup Tertutup Terbuka Terbuka
III-66
NO 7 8 9 10 11 12 13
LOKASI Jl pesut‐selatan Jl pesut‐selatan Jl pesut‐selatan Jl pesut‐selatan Jl pesut‐selatan Jl pesut‐selatan Jl pesut‐selatan Jl pesut‐selatan Gan ng RT.19 Gan ng RT.19 Gan ng RT.19 Gan ng RT.19 Gan ng RT.19 Jl M Muso Salim Jl M Muso Salim Jl M Muso Salim Jl.Su ukmawira Jl.Su ukmawira Jl Aj Aji imbut Jl Aj Aji imbut Jl. P Pranoto Jl. P Pranoto Jl. K KH Dewantara Jl. K KH Dewantara Jl. K KH Dewantara Jl. C Cutnyak dien Jl. C Cutnyak dien Jl. C Cutnyak dien Jl.A Ahmad Yani Jl.A Ahmad Yani Jl.A Ahmad Yani Jl.A Ahmad Yani Jl.A Ahmad Yani
Bab III Profil Sanitasi Wilaya ah
KELURAHAN Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau Melayu Melayu Melayu Baru Baru Sukarame Sukarame Sukarame Sukarame Loa Ipuh Loa Ipuh Loa Ipuh Melayu Melayu Melayu Melayu Melayu Melayu Melayu Melayu
Panjang (m)
Konstruksi Jalan 52 22 23 49 0 5 283 236 22 653 99 19 15 358 276 74 13 534 255 8 283 12 21 279 10 126 163 37 218 162 27 57 18
Aspal Aspal Aspal Aspal Aspal Beton Beton Beton aspal beton bangunan jembatan beton aspal aspal aspal aspal aspal aspal aspal aspal aspal Aspal Aspal Aspal aspal aspal aspal aspal aspal aspal aspal aspal
KONDISI EXISTIN NG DRAINASE Bentuk Konstruksi Saluran Saluran Beton Beton Beton Beton Beton Beton Beton Beton beton segi 4 beton segi 4 tanah/tidak ada talutt beton segi 4 beton segi 4 Beton Beton Beton Beton segi 4 Beton Beton Beton segi 4 Beton Beton segi 4 Beton Beton Beton Beton Beton Beton Beton Beton Beton segi 4 Beton Beton
III - 67
bar (m) Leb 2 2 2 2 0.5 1 1 0.5 1.5 3 3 5 5 2 2 2 2 1 1 1 0.5 1 4 3 3 4 4 2 3 2 3 2
Dalam (m) 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 1.2
1.0 1.0 1.0 0.8 0.8 0.6 0.6 0.5 0.5 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5
Type Sal Tertutup Tertutup Terbuka Terbuka Terbuka Terbuka Tertutup Tertutup tertutup terbuka terbuka tertutup terbuka terbuka terbuka tertutup tertutup terbuka terbuka tertutup terbuka tertutup Tertutup Terbuka Tertutup Tertutup terbuka Tertutup terbuka Terbuka tertutup Terbuka Terbuka
NO 14 15 16 17 18 19 20
LOKASI Jl. D Danau Semayang Jl. D Danau Semayang Jl. D Danau Semayang Jl. D Danau Semayang Jl. M Maduningrat Jl. M Maduningrat Jl. M Maduningrat Jl. M Maduningrat Jl. M Maduningrat Jl. G Gn Kinabalu Jl. G Gn Kinabalu Jl. G Gn Semeru Jl. G Gn Semeru Jl. Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol Jl. K KH A Mukhsin Jl. B Belida Jl. B Belida Jl. B Belida Jl. B Belida Jl. B Belida Jl. B Belida Jl. P Patin Jl. P Patin Jl. P Patin Jl. P Patin Jl. P Patin Jl. P Patin Jl. P Patin
KELURAHAN Melayu Melayu Melayu Melayu Melayu Melayu Melayu Melayu Melayu Loa Ipuh Loa Ipuh Loa Ipuh Loa Ipuh Melayu Melayu Melayu Melayu Melayu Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau Timbau
Panjang (m) 517 234 94 27 305 20 242 12 302 144 28 17 178 343 128 116 58 428 27 795 81 10 39 14 24 45 101 128 132 151 162
Konstruksi Jalan aspal aspal aspal aspal aspal aspal aspal aspal aspal aspal aspal aspal aspal aspal aspal aspal aspal Aspal Aspal Aspal Aspal Aspal Aspal Aspal Aspal Aspal Aspal Aspal Aspal Aspal Aspal
KONDISI EXISTIN NG DRAINASE Bentuk Konstruksi Saluran Saluran Beton Beton Beton Beton segi 4 Beton Beton segi 4 Beton Beton Beton Beton Beton segi 4 Beton segi 4 Beton Beton Beton Beton Beton Beton Beton segi 4 Beton segi 4 Tanah segi 4 Beton segi 4 Beton segi 4 Beton segi 4 Beton Beton segi 4 Beton segi 5 Beton segi 6 Beton segi 7 Beton segi 8 Beton segi 9
bar (m) Leb 3.5 1.5 1.5 3.5 3.5 2.5 2 2 2 1 0.5 1 3 4 1 1.5 1.5 2.5 1.5 1.5 2 2 2 2 1.5 1.5 2 1.5 1.5 1.5 3
Dalam (m) 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.5 0.5 1.1 1.1 1.2 1.2 1.2 1.2 1.3 0.8 0.8 0.5 0.5 0.5 0.5 1 1 1 1 1 1 1.5
Type Sal terbuka tertutup terbuka tertutup tertutup tertutup terbuka Tertutup terbuka terbuka tertutup tertutup terbuka terbuka terbuka tertutup tertutup tertutup Tertutup Tertutup Terbuka Tertutup Terbuka Tertutup Tertutup Terbuka Terbuka Tertutup Tertutup Terbuka Terbuka
III-68
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tabel 3..35. Lokassi Outfall Drainase D Kota K Tengg garong Koordinatt dan Penerimaa Bad Nama Salu uran Kelurahann Air X Y 117.0014 ‐0.45 51285 Jl. Wolter Mon nginsidi TIM MBAU S.Mahakam 117.0012 ‐0.44 44854 Jl. Wolter Mon nginsidi TIM MBAU S.Mahakam 117.0013 ‐0.45 50868 Jl. Belida TIM MBAU S.Mahakam 116.9984 ‐0.43 38928 Jl. Arwana TIM MBAU S.Mahakam 116.9977 ‐0.43 37486 Jl. Patin TIM MBAU S.Mahakam 116.9966 ‐0.43 34839 Jl. Putri Kencana TIM MBAU S.Mahakam 116.9949 ‐0.42 29473 Jl. KH A Mukhssin TIM MBAU S.Mahakam 116.9944 ‐0.42 28056 Jl. KH A Mukhssin TIM MBAU S.Mahakam 116.9923 ‐0.41 19068 Jl. Imam Bonjo ol MELAYU S.Mahakam 116.9907 ‐0.41 15384 Jl. Cut Nyak Diien MELAYU S.Mahakam 116.9912 ‐0.41 12546 Jl. KH Dewantaara SU UKARAME S.Mahakam 116.991 ‐0.41 10847 Jl. Awang Sabrran SU UKARAME S.Mahakam 116.9902 ‐0.40 07329 Jl. Awang Longg SU UKARAME S.Mahakam Seenopati 116.99 ‐0.40 06111 Jl. Pranoto SU UKARAME S.Mahakam 116.9896 ‐0.40 03187 Jl. Awang Longg SU UKARAME S.Mahakam Seenopati 116.9896 ‐0.40 00902 Jl. Aji Imbut SU UKARAME S.Mahakam 116.9896 ‐0.39 99246 Jl. Awang Longg SU UKARAME S.Mahakam Seenopati 116.9897 ‐0.39 97556 Jl. Aprm Semaan SU UKARAME S.Mahakam 116.9899 ‐0.39 92619 Jl. Sukmawira BA ARU S.Mahakam MANGKURAW 116.9851 ‐0.38 85521 Beelakang Pasaar WANG S.Mangkurawan ng M Mangkurawan ng 116.9792 ‐0.42 2119 Jl. Gn Semeru LO OA IPUH S.Te enggarong 116.98 ‐0.41 19379 Jl. Gn Kinabalu u LO OA IPUH S.Te enggarong 116.98 ‐0.41 17971 Jl. Loa Ipuh LO OA IPUH S.Te enggarong 116.9805 ‐0.41 16779 Jl. Selendreng LO OA IPUH S.Te enggarong 116.984 ‐0.41 14785 Jl. Panjaitan LO OA IPUH S.Te enggarong 116.9847 ‐0.41 14591 Jl. Teratai LO OA IPUH S.Te enggarong 116.986 ‐0.41 14209 Jl. Panjaitan LO OA IPUH S.Te enggarong 116.986 ‐0.41 14534 Jl. Maduningraat MELAYU S.Te enggarong 116.9884 ‐0.41 14426 Jl. Ahmad Yani MELAYU S.Te enggarong 116.9879 ‐0.41 14389 Jl. Danau Semayang MELAYU S.Te enggarong
Sumber: H Hasil Surveyy, 2013
Bab III Prrofil Sanitas si Wilayah
II II - 69
Berdasarkkan hasil su urvey EHRA A yang dilak ksanakan pada tahun 2013 didap pat data bahwa Pe ersentase Rumah R Tan ngga Yang Pernah Me engalami Baanjir di Ka abupaten Kutai Karrtanegara menunjukka m an sebesarr 69,5% responden r menyataka an tidak pernah mengalami banjir, b sedan ngkan yang g mengalam mi banjir seekali dalam setahun sebesar 11,3%, 1 resp ponden yan ng mengala ami banjir beberapa kkali dalam setahun sebesar 13 3,1% dan sebesar2,3% s % mengalam mi banjir se ekali atau bbeberapa ka ali dalam sebulan dan hanya 3,8% 3 respo onden yang menjawab tidak tahuu. (Lihat Tabel 3.36 dibawah in ni) Ta abel 3.36 Persentase P R Rumah Tangga Yang Pernah P Menggalami Banjjir Kabupaten n Kutai Karta anegara Ta ahun 2013 KLASTER KLASTER KLASTER KLASTER KLASTER VARIA ABEL 0 1 2 3 4 KUKAR % % % % % % Tidak pernah
93.9
75.4
60.1
60.5
73.8
69.5
1.2
4.9
17.9
19.7
3.8
11.3
Beberapa kaali dalam setahun
3.0
14.7
13.8
13.4
17.5
13.1
Sekali atau beberapa b kali dalam sebulan
.6
3.8
1.1
1.7
5.0
2.3
Tidak tahu
1.2
1.3
7.2
4.6
.0
3.8
Sekali dalam m setahun
P Persentase tertinggi t ressponden yang mengala ami banjir bbeberapa ka ali dalam setahun, walaupun dibebebera d ah di klastter 4 yaitu 17,5%, pa titik terrtentu adala disusul kla aster 1 sebe esar 14,7% %, klaster 2 sebesar13,8,%, klasteer 3sebesarr 13,4 % dan klaste er 0 sebesarr 3,0%. S Sedangkan Dari D seluruh h responde en, yang pernah menggalami banjiir secara rutin sebe esar 41,9%, sebaliknyya respond den yang tidak pernahh mengalam mi banjir secara ruttin sedikit le ebih banyaak dengan persentase sebesar 558,1%. Te erjadinya banjir ruttin paling banyak terj rjadi pada klaster k 4 ya aitu sebesarr 61,9%, klaster k 1 sebesar 57 7,7%, klasster 2 sebeesar 36,3% %, klaster 0 sebesar 330,6% dan n paling III-70
sedikit pa ada klasterr 3 sebesaar 29,8%.
(Lihat Gam mbar 3.37. tentang pre esentase
KUKAR
Rumah Ta angga yang mengalamii banjir seca ara Rutin be erikut ini
58,1 41,9 38,1 3
KLASTER DESA/KELURAHAN
4
61,,9 70,2
3
29,8
Tidak 633,7
2
Ya
36 6,3 42,3
1
57,7 70,0
0
30,0 ,,0
10,0
20,0
30,0
40 0,0
50,0
60,0
70,0
80,,0
G Gambar 3.3 37. Persenttase Rumah h Tangga Ya ang Mengalaami Banjir Rutin R di Kabupaten Kutai Karta anegara Tahun 2013
Bab III Prrofil Sanitas si Wilayah
II II - 71
Ga ambar Peta 3.24 4. Sistem Jaringa an Drainase Kota a Tenggarong Ka abupaten Kutai Kartanegara
III-72
G Gambar 3.25. Dia agram Sistem Sa anitasi Drainase Lingkungan Kab bupaten Kutai Kartanegara
Bab III Profil Sanitasi Wilayah W
III - 73
Ta abel 3.37. Diagram D Sisteem Sanitasi Pengelolaan Drainase Linngkungan Input G Greey water
A Air hujan - Atap bangunan - Halaman - Jalan
User Interface I
Penampu
Peng-
Pengolaha an
Pembu uangan/
ngan Awal
aliran
Akhir
Daur Ulang
-
Selokan/ parit
-
Sungai
-
Selokan/ parit
-
Sungai
- Pembu uangan kamar mandi at cuci - Tempa makanan/piring Talang
Un ntuk wilaya ah genaga n air atau upun Banjir di kawaasan perko otaan Tenggaron ng yang bersumber daari sungai mahakam m diisebabkan ooleh banjir besar yang terja adi di hulu sungai maahakam dallam waktu yang samaa terjadi pa asang naik. Kawa asan terdam mpak adala h kawasan--kawasan se ekitar tepi ssungai mahakam yang bera ada pada elevasi kurrang dari 3 meter dpl (dari peermukaan laut), maupun juga j kawa asan darataan yang sungai s mau upun salurran drainassenya terkoneksi dengan su ungai mahakkam. Tabel 3.38 beriku ut : Tabel 3.38 Luas Genang gan dirincii menurut Tinggi dan n Sumber Ge enangan (Hektar)
NO. 1 A B C D
KECAMATAN/ K KELURAHAN KEC CAMATAN TEN NGGARONG LOA A IPUH MELLAYU SUK KARAME TIMB BAU
TING GI GENANGA AN (Cm) 10-30
103.332 39.776 52.005 347.333
30-50
65.63
50-100
146.6
29.62 40.61
E MAN NGKURAWAN NG 27.64 F BAR RU 155 TOT TAL 542.446 178.55 Sumber: Maaster Plan Drainage Perkotaaan tahun 2013
0.2 146.8
SUMBER B BANJIR/GENA ANGAN Air A Airpasang- Air A pasang aiir hujan hujan h
140.77 39.75 81.69 27.64 15 304.85
173.96
337
18.47
337
192.43
III-74
na Dan Prasaraana Drainase ya ang ada diKota Tenggarong Kaab. Kutai Kartanegara Tabel 3. 39.Kondisi Saran
No . 1 1.1 .
Daerah A Aliran sungai
Tipe Saluran S
Panjangg Sungai (m m)
Kecamaatan
18,218
Tenggaroong
1.3 . 1.4 . 2
Perumahan/Kawasan
S. Tenggaroong
Primer
S. Loa Ipuh
Sekunder
4,866
S. Hakan Kiri
Sekunder
7,287
S.Hakan Kaanan
Sekunder
16,903
Primer
9,948
S. Mangkuraawang
Perdesaan P Loa Ipuh
Jl. J Gunung Belah-Triuu
Tenggaroong
Loa Ipuh
Jl. J Gunung SemeruKinabalu K Jl.Madudiningrat-Ahm J mad Yani Y Jl. J Panjaitan, Jl. Terattai
Tenggaroong
Loa Ipuh
Jl. J Mangkuraja
Tenggaroong
Perdesaan P
Sebulu
Perdesaan P
Tenggaroong
Perdesaan P Perkotaan P Jl. J Tani / Rumah Sew wa Jl. J Mangkurawang Perkotaan P
3
Layanan (Ha)
Keteranga n
Badan B Peneriman Air
Sungai Tennggarong
Tenggaroong
1.2
Keluraha n
Saluran Melayu/Imam
Sekunder
Bab III Profil Sanitasi Wilaya ah
422
Tenggaroong
Melayu-
Jl. J Imam Bonjol
III - 75
S. Mahakam
11,837.000 172.665
Banjir
178.888 98.223 1.118,441 253.334 1,860.000 13,389.000 6.242,887
Banjir
S. Tenggarong
Banjir'
S. Tenggarong S.Tenggarong S.Tenggarong Mahakam M
278.000 58.000 35.990 56.000 S. Mahakam
No .
Daerah A Aliran sungai
Tipe Saluran S
Panjangg Sungai (m m)
Kecamaatan
630
Tenggaroong
Bonjol 4
S. Sukaramee
Sekunder
Keluraha n Timbau Sukarame
Perumahan/Kawasan Jl. J Djafar Seman,
Layanan (Ha) 84.225
Keteranga n
Badan B Peneriman Air S. Mahakam
136.444
Jl, J Aji Imbut, 5
S.Panji
Sekunder
1,983
Tenggaroong
Sukarame
Jl. J Awang Sabaran Jl. J Mawar
6
S.Belida
Sekunder
1,824
Tenggaroong
Timbau
Perumahan P Belida
7
S. Kemawann
Sekunder
2,283
Tenggaroong
Timbau
Jl. J Pesut Jl. J Naga-Putri Kencanna Jl. J Wolter monginsidi Perum P Arwana
S. Mahakam
191.770 Banjir 341.669 201,559 106,554 27,779 58,002
S. Mahakam Banjir Banjir
S. Mahakam
Sumber: Masterplan drainase Ka ab. Kutai Kartaneg gara
III-76
3.5.3 Pe eran Serta Masyarak kat Peran serrta masyarakat dalam m pengelola aan dan pemanfaatann sarana Drainase D sampai sa aat ini dirasa masih ssangat kura ang. Hal ini tampak ddari hasil orientasi o lapangan khusunya di wilayaah kecamattan Kota Tenggarong T g dimana tampak masyarakat tidak melakukan m pembersiha an pada drainase terrsumbat ya ang ada didepan rumahnya. Dari hasil komunikasi dengan masyarakaat di daera r ah yang sering
te ergenang
pembersih han
terbaca
b bahwa
dan perawatan n
ma asyarakat
drainase e
mengandaalkan
lingkungan
oleh
dinas
sepe enuhnya Keb bersihan
Kabupaten n. Pada ga ambar 3.26 tampak ko ondisi drain nase lingkuungan yang g kurang mendapattkan perhattian dari maasyarakat/lingkungann nya sendiri..
Drainase lin ngkungan Yang Y tidak ddipedulikan n oleh Gambar 3.26 Potrret Kondisi D masyyarakat sekiitar/lngkung gan
Bab III Prrofil Sanitas si Wilayah
II II - 77
Tabel 3.40 0 Daftar Progra am/Proyek Lay yanan Yang Be erbasis Masyarrakat No 1.
Sub Sektor Drrainase Lin ngkungan
Na ama Program / Proyek / Layanan Pem mbangunan Saluran Air (PNPM)
Pelaksana/PJJ BKM (Badan Keswadyaan Masyarakat)
Tahun Mulai 2013
Kondisi Sarana Saat ini Fun ngsi
Tidak Fu ungsi
√
Rusak
Aspe ek PMJK PM
JDR
MBR
√
√
√
Keteranga an : Tabel tida ak terisi karena bellum ada data tenta ang Program/Proyekk Layanan Yang Berrbasis Masyarakat PM
= Pemberdayaan Ma asyarakat
JDR
= Jender
MBR
= Masyarakat Berpenghasilan Rendah
III-78
3.5.4 Ko omunikasi Dan Media a Penyebarluasa an
Inform masi
tentan ng
pengelolaan
Draainase
Ling gkungan
dilaksanakkan oleh Dinas D Perhu ubungan, Komunikasi K dan Inforrmasi Beke erjasama dengan Dinas Dinas Terkait dan n dengan Media Kom munikasi terttulis dan Elektronik baik itu milik m Pemerintah Dae rah sendiri maupun Media telekkomunikasi Umum, misalnya di d Radio
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
II II - 79
Tabel 3.4 41. Kegiatan Kom munikasi Terkaitt Komponen Dra ainase Lingkunga an. No 1
2
Kegiatan
Tahun
Dinas
T Tujuan Kegiatan n
Pelaksana
Khalayak Sasaran S
P Pesan Kunci
Pembelajjaran
P Peliputan
2012
Dishubkominfo
Sossialisasi/penyebara an info ormasi
Warga Kabup paten Kutai Kartane egara
an buang Janga samp pah di sungai
Positif : warga mengikuti m ajakan : keseha atan lingkungan
T Tatap muka
2012
Dishubkominfo
Sossialisasi/penyebara an info ormasi
Warga Kabup paten Kutai Kartane egara
S Siaran keliling
2012
Dishubkominfo
Pen nyebarluasan.
Warga Masya arakat Kabupaten Kutai K Kartanegara
badan sehat berasal dari lingkungan yang sehatt Ciptakan hidup sehat dan bersih b
Positif : warga mengikuti m ajakan : keseha atan lingkungan Masyarakat seca ara rutin mengerjakan go otong royong
Sumber: D Diskominfo Kabupatten Kutai Kartanega ara
Tabel 3.42. Media M Komunikassi dan Kerjasam ma terkait kompo onen drainase lin ngkungan Kabup paten Kutai Karta anegara No
Media
Khalyak/Sasara an
Dinas Pelaksan na
Tujuan
Pesan Kunci
Pembelajjaran
1
W Website
Umum
Diskominfo
Penyadaran n Masyarakat untuk kebe ersihan lingkungan n
Mengingatkan n kebersihan lingkungan
akan drainase
Menumbuh M kembangkan ke epedulian masyarrakat terhadap lin ngkungan sekitar
2
P Papan p pengumuman
Lingkungan setempat
RT/RW setempat
Mengajak gotong g royong membersihkan drainase lingkungan 1 bulan 2 kali
Gotong Pembersihan Lingkungan
Royong Drainase
Pe enyadaran masya arakat te erhadap peduli lingkungan se ekitar
Sumber: D Diskominfo Kabupatten Kutai Kartanega ara III-80
3.5.5 Pe eran Swastta Sampai saai ini di Ka bupaten Kutai K Kartan negara bellum ada penyedia p Layanan Pengelolaan Drainase LLingkungan P Tabe el 3.43. Pen nyedia laya nan pengelolaan drainase lingkunngan yang ada a di Kab bupaten Kuttai Kartaneg gara.
No
Nama N Provider/Mitra Po otensial
Tahun n mulai operrasi/ Berkon ntribusi
Jenis kegiatan/ Kontribusi Terhadap Sanitasi
Poten nsi Kerjasa ama
Komp ponen : Draiinase Lingk kungan 1.
tidak ad da data
tidak ada a data
tidak t ada
tidak ada a
data d
data
Sumberr : Dinas Peke erjaan Umum K Kabupaten Ku utai Kartanegara Tahun 2013
3.5.6 Pe endanaan dan d Pemb iayaan Un ntuk sektor Drainase Li ngkungan tidak t ada pe endapatan yyang dipero oleh dari masyaraka at terkait jasa pelayan nan Drainasse Lingkung gan. Sedanggkan belanjja untuk Drainase Lingkungan n setiap tah hun selalu dianggarkan d n oleh Pem merintah Ka abupaten elalui SKPD terkait. Kutai Kartanegara me
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
II II - 81
Tabel 3.44. Rekapitulasi Re ealisasi Pendana aan Komponen Drainase D Lingkun ngan
No
2011
2012 2
2013 3
2014 4
Rata Rata Pertum mbuhan (% %)
Belanja (Rp p)
Subsektor
2010
Draina ase (1a+1b)
11.066.037 7.500
9.405.449 9.379
2.961.385 5.000
6.240.499 9.000
2.700.00 00.000
9%
1.a
Pendan naan Investasi Drain nase
11.066.037 7.500
9.405.449 9.379
2.272.012 2.000
6.034.479 9.000
2.700.00 00.000
25%
1.b
Pendan naan OM yang dialo okasikan APBD
0
0
689.373 3.000
206.020 0.000
0
0
0
0
0
0
1
1.c
Perkira aan biaya OM berdasarkan infrastrruktur terbangun Sumber: A Analisa Pokja PPSP Kab. Kutai Kartaneg gara
Tabe el 3.45. Realisassi dan Potensi Re etribusi Drainase e Lingkungan. Rata rata
Retribusi Sanitasi Tahun (Rp) No
SK KPD
Pertumbuhan 2010
2011
2012 2
2013 3
2014
1
Retribusi Drainas se
0
0
0
0
0
1.a
Realisasi retribusi
0
0
0
0
0
1.b
Potensi retribusi
0
0
0
0
0
(%)
Sumber: D Dinas Pekerjaan Um mum Kabupaten Kutai Kartanegara
III-82
3.5.7 Pe ermasalaha an Mendessak Permasalahan n mendesakk di Kabupa aten Kutai Kartanegara K a khususny ya yang teridentifikkasi permassalahan draainase lingk kungan yang g dapat meengakibatka an banjir dan genan ngan yang terjadi t di Ko ota Tenggarong antara a lain dapatt dilihat dala am tabel 3.46 seb bagai berikut: Tabel 3.46. Permasalaahan Mende esak dan Isu Strategis Drainase No o
Pe ermasalah han Mende esak
1
s dra ainase lingkkungan yang g tidak terk koneksi denngan saluran drainase Adanya saluran primer
2
drainase ya ang ada tidaak dapat me engalirkan air a limpasann hujan den ngan cepat Saluran d karena adanya a pen numpukan ssampah dan n pendangka alan pada ssaluran drainase
3
a jalan pen nghubung aantara perm mukiman ada sebagiaan besar ya ang belum Beberapa mempun nyai salura an samping g, sehingga a air hujan yang tuurun dijalan n tersebut mengalir secara alamiah tiidak terken ndali meng gikuti perm mukaan tanah yang menurun. (sumber Master Plan n Drainase 2013) o operasi daan pemeliha araan terha adap drainaase yang sudah s ada. Kurang optimalnya (sumberr Master Pla an Drainasee 2013) ersusunnya program master plan untuk pe enanganan drainase baik b untuk Belum te jangka menengah maupun jaangka panja ang, sehing gga penangganan drain nase masih belum te erarah. (sum mber Masteer Plan Drainase 2013)
4 5
6
nnya kapasitas saluran n drainase yang y diakiba atkan oleh: Menurun Prilaku buang b samp pah sembarrangan dan sedimentassi Penyem mpitan salura an karena p pembangunan
7
ainase lingkkungan yan ng tidak te erkoneksi aatau terputu us dengan Adanya saluran dra saluran drainase se ekunder dan n primer karena adanya pembanggunan jalan
8
ngan wilayaah kota yang menguba ah tata gunaa lahan, Adanya pengemban d saluran. Luapan/gena L angan terja adi karena mengakkibatkan berrtambahnyaa debit air di pertamb bahan debitt tersebut tid dak disertai dengan pe erencanaan ulang saluran drainase e eksisting nya pemaha aman masyaarakat terha adap fungsii dari darinaase lingkung gan Kurangn dimana pola pikir masyarakat m masih mem mfungsikan drainase seebagai temp pat angan grey water bahkkan ada yang memanfa aatkannya uuntuk pembuangan pembua black wa ater sehingg ga menimb ulkan bau tidak t sedap..
9
10 0
nya kesadarran masyaraakat terhadap PHBS da an pengelolaaan drainasse Kurangn lingkung gan
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
II II - 83
Sumber: Masterplan M D Drainase Kab b. Kutai Kartaneegara
Gam mbar 3.27. Foto F Udara kondisi Drainase Kota Tenggarongg Tahun 20 013 (Sum mber: Masterrplan Drainasse Kab. Kuta ai Kartanegarra)
III-84
3.6. Pen ngelolaan Komponen n Terkait Sanitasi S 3.6.1 Pe engelolaan n Air Bersih h H Hampir selu uruh pembaangunan SP PAM jaringan perpipaaan eksisitin ng yang dibangun di Kabupaten Kutai K Kartanegara a dikelola oleh PDAM M TIRTA MA AHAKAM Kabupaten n Kutai Karttanegara. PDAM Kab bupaten Kuttai didirikan n tahun 1987 berdasark kan Surat K Keputusan Gubernur G Kepala Da aerah Tingkat I Provvinsi Kalima antan Timur Nomor : 42/L-II/19 987 dan Peraturan Daerah Kabupaten K Kutai Nomo or 4 tahun 1987 tenttang Pemb bentukan Perusahaa an Daerah Air A Minum K Kabupaten Kutai. K Pada tahu un 2002 perubahan p nama Kabupaten Kuttai menjaddi Kabupate en Kutai Kartanega ara yang disahkan ole h Peratura an Pemerintah Republlik Indonesia No. 8 tahun 200 02 tentang perubahan n nama Kabupaten Ku utai Menjaddi Kabupate en Kutai Kartanega ara, maka Perusahaan n Daerah Air A Minum Kutai berubbah nama menjadi PDAM TIR RTA MAHAK KAM KABUPA PATEN KUTA AI KARTANE EGARA berddasarkan Peraturan Daerah Kabupaten K Kutai Kartaanegara No omor 13 ta ahun 20022 tentang Susunan S Organisasi dan Tata Kerja Perussahaan Dae erah Air Minum Tirta M ahakam Ka abupaten Kutai Kartanegara. m mempunyya cabang dan d ranting g. Cabang aadalah satua an Kerja PDAM Tirtta Mahakam PDAM yan ng terdapatt di Kecam matan dimana didalam mya terdapaat manajem men dan Instalasi Pengolahan n Air (IPA)) sendiri, seluruhnya s berjumlah 17 Caban ng yang terletak dii ibukota ke ecamatan An ntara lain : 1.
PDAM M Cabang Te enggarong
: Kap. K IPA 38 0 L/Dt
2.
Seberang PDAM M Cabang Te enggarong S
: Kap. K IPA 40 L/Dt
3.
PDAM M Cabang Lo oa Janan
: Kap. K IPA 95 L/Dt
4.
PDAM M Cabang Lo oa Kulu
: Kap. K IPA 55 L/Dt
5.
PDAM M Cabang Sa amboja
: Kap. K IPA 50 L/Dt
6.
PDAM M Cabang Muara Jawa
: Kap. K IPA 35 L/Dt
7.
PDAM M Cabang Sa anga Sangaa
: Kap. K IPA 20 L/Dt
8.
PDAM M Cabang Muara Badakk
: Kap. K IPA 15 L/Dt
9.
PDAM M Cabang Marangkayu
: Kap. K IPA 25 L/Dt
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
II II - 85
M Cabang An nggana 10. PDAM
: Kap. K IPA 15 L/Dt
11. PDAM M Cabang Se ebulu
: Kap. K IPA 40 L/Dt
12. PDAM M Cabang Muara Kaman n
: Kap. K IPA 7,55 L/Dt
13. PDAM M Cabang Ko ota Bangun
: Kap. K IPA 30 L/Dt
14. PDAM M Cabang Muara Wis
: Kap. K IPA 5 LL/Dt
15. PDAM M Cabang Muara Muntaai
: Kap. K IPA 12,,5 L/Dt
16. PDAM M Cabang Ka ahala
: Kap. K IPA 5 LL/Dt
17. PDAM M Cabang Ke embang Jan nggut
: Kapasitas K IPPA 15 L/Dt
Ranting ad dalah satua an kerja PD DAM yang te erletak di Desa D setiap Kecamatan n dimana didalamnyya terdapat Manajemen n dan IPA sendiri, berju umlah 10 R Ranting anta ara lain : 1.
PDAM M Ranting Lo oa lepu
: Kapasitas K IPPA 60 L/Dt
2.
PDAM M Ranting Lo oa Tebu
: Kapasitas K IPPA 5 L/Dt
3.
PDAM M Ranting Ba akungan
: Kapasitas K IPPA 40 L/Dt
4.
PDAM M Ranting Pu urwajaya
: Kapasitas K IPPA 12,5 L/D Dt
5.
PDAM M Ranting Bu ukit Pariamaan Kapasita as
: IPA 20 L/Dt
6.
PDAM M Ranting Em mbalut
: Kapasitas K IPPA 9 L/Dt
7.
PDAM M Ranting Pe ela Baru
: Kapasitas K IPPA 2,5 L/Dt
8.
PDAM M Ranting Ja antur
: Kapasitas K IPPA 5 L/Dt
9.
PDAM M Ranting Be enua Puhun n
: Kapasitas K IPPA 20 L/Dt
10. PDAM M Ranting Bu ukit Raya
: Kapasitas K IPPA 10L/Dt
Sumber air baku PDA AM Tirta M Mahakam be erasal dari air permuka kaan dan air bawah tanah. AIR PERMUKAAN 1.
gai Mahakam Sung
2.
Sung gai Tenggarrong / Beko otok (anak sungai s Mahakam)
3.
Sung gai Merdeka a
4.
Sung gai Sangkulliman
5.
Sung gai Purwaja aya III-86
6.
Sung gai Marangk kayu
7.
Sung gai Jantur
8.
Sung gai Sanga Sanga S
9.
Sung gai Belayan
10.
Sung gai Kahala
AIR BAW WAH TANAH H 1.
IPA Muara M Jawa
2.
IPA Muara M Badak k
Total prod duksi air perrmukaan 98 84 L/dt Total Prod duksi air baw wah tanah 5 50 L/dt
Ta abel 3.47. D Data Umum PDAM Tirta a Mahakam m
W Wilayah
Jumlah Sambunan Langganan
Total Kapasitass Terpasangg (lt/det)
Kabupaten Kutai 56.290 SL 1.054 Karrtanegara Sum mber PDAM Tiirta Mahakam, 2013
IPA GAE 40 ltr/det
Total Kapasitass Real (lt/det)
Iddle Capacity (lt/det)
Total Jumlah Pendudukk
Total Jumlah h Penduduk Terlayaani
%Tottal Pendud duk
965,3
88,7
742.684
337.740
45% %
IPA WKE 40 ltr/d det
IP PA Maswandii Loa Tebu 5 ltr/det
Ga ambar 3.28 Kondisi IPA A PDAM Tirtta Mahakam m
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
II II - 87
nerja PDAM M Tirta Maahakam Kab bupaten Ku utai Kartannegara yang dinilai Kin berdasarkkan Pedoman Penilaian menurut Keputusan K Mentri M Dalam m Negeri Nomor 47 Tahun 19 999 tanggal 31 Mei 19 999, mendapatkan nilai 55,04 ttergolong “C CUKUP”. Dibanding gkan tahun 2010 sebessar 60,07 terdapat t pe enurunan kiinerja sebesar 5,03 poin yang disebabkan n oleh kinerrja dari aspek keuanga an dan adm ministrasi me engalami penurunan n yang le ebih besar dibanding gkan dengan aspek operasiona al yang mengalam mi peningkattan. Tin ngkat keseh hatan PDAM M Tirta Maha akam Kabup paten Kutai Kartanegara tahun 2011 yang g dinilai be erdasarkan indikator kinerja Bada an Pendukuung Pengem mbangan Sistem Pe enyediaan Air Minum m (BPPSPAM M), mendapatkan nilaai 3,170 te ergolong “SEHAT”. Dibandingk kan tahun 2 2010, terda apat penuru unan nilai ssebesar 0,3 320 poin namun kategorinya te etap “SEHA AT” dengan nilai 3,490. enduduk ya ang terlayan ni air minum sebanyak 306.414 jjiwa atau 49,39 4 % Jumlah pe dari jumlah pendud duk Kabup aten Kutaii Kartanega ara sebanyyak 620.38 88 jiwa. Sedangkan penduduk k di wilayah h teknis yang terlayan ni sebanyakk 306.414 jiiwa atau 76,38 % dari jumlah h pendudukk yang ada a jaringan pipa p PDAM sebanyak 401.182 jiwa. Caku upan untuk wilayah tekknis sudah diatas targe et RPJMN T Tahun 2011 sebesar 62,5 %, namun cakupan untuk w wilayah adm ministratif masih m di baw wah target RPJMN. R ebut antara a lain diseebabkan pe enduduk Kabupaten K Kutai Karttanegara Hal terse tersebar di d 18 Keca amatan sed dangkan IP PA dan jarringan pipaa yang ada a belum menjangkkau seluruh wilayah. B Berdasarkan n
studi
E EHRA
tahun
2013,
table
33.47
dibaw wah
ini
memperlih hatkan bahwa lebih d dari 59,7% masyaraka at menggunnakan air isi ulang untuk keb butuhan seh hari-hari anttara lain untuk keperluan minum ddan masak. Disusul penggunaan air ledeng dari PDA DAM sebesar 21,2%, air sumur gaali tidak terrlindungi sebesar 9,8%, air bo otol kemasaan sebesar 9,6%, air sumur s gali terlindungi sebesar 8,7%, dan dalah meng n yang palin ng sedikit ad ggunakan air waduk/daanau yaitu sebesar 0,4%. Sed dangkan un ntuk keperl uan cuci dan gosok gigi, respoonden lebih banyak yang men nggunakan air ledeng g dari PDAM, air sungai dan ai r sumur gali tidak terlindung gi. III-88
Tab bel 3.47 Perrsentase Ak kses Terhadap Air Bersiih di d Kabupate n Kutai Kartanegara Ta ahun 2013 Akses Air Bersih K Kategori
Minnum
Massak
Cuci Piring P & Ge elas
Cucii Pakaian
Gosok Gigi
Air botol kem masan
99.6
9.6
0.1
0.1
0.2
Air isi ulang
599.7
599.7
1.4 4
1
1.9
Air ledeng dari PDAM
211.2
211.2
36..8
36.6
36.8
Air hidran um mum - PDAM
1 .5
1.5
1.8 8
1.8
1.6
Air kran umuum – PDAM
1 .6
1.6
1.9 9
1.8
2.8
Air sumur poompa tangan
22.8
2.8
8.7 7
8.9
8.7
Air sumur gaali terlindungi
88.7
8.7
17 7
16.4
15.1
Air sumur gaali tdk terlindunngi
99.8
9.8
13..6
13.4
12.6
Mata air terlindungi
22.3
2.3
2.3 3
2.2
1.9
Mata air tidaak terlindungi
1 .1
1.1
1.2 2
1.2
1.3
Air hujan
44.6
4.6
9.4 4
8.9
7.9
Air dari sunggai
44.2
4.2
15..5
18.3
15.8
Air dari waduk/danau
..4
.44
.8 8
.9
.8
Lainnya
1 .7
1.7
2.3 3
2.1
2.3
U Untuk Sumb ber air minu m yang dig gunakan unttuk keperluuan memassak dan minum masyarakat, m , dari hasil studi EHRA A 2013 darri grafik ddibawah ini dapat dilihat ad da 3 sumber air yaang paling banyak digunakan oleh massyarakat. Persentase e penggunaan
tertingg gi air
adalah
ledeng
air
daari
isi
ulang u
yaitu
sebesarr
PDAM sebesar 21 1,2%
dan
59,7%, air
disusul
mur sum
gali
terlindung gi sebesar 9,8%.. Lihaat Gambar 3.29 Grafik k persentasee sumber air bersih dan untukk memasak hasil studi E EHRA.
BPS Kab b. Kutai Kartanegar K ra
II II - 89
Gambar G 3. 29 Sumberr Air Minum dan Memaasak di Kabupatten Kutai Kartanegara K Tahun 20013
1,7 1,7
Lainnyya
,4 ,4
Air dari w waduk/dana u Air dari sunggai
4,2 4,2
Air hujaan
4,6 4,6
M Mata air tida ak terlindunngi
1,1 1,1
Mata air terlindunngi
2,3 2,3
Air sumur gali tdkk terlindunngi
9,8 9,8
A Air sumur ga ali terlindunngi
8,7 7 8,7 7
Air sumur po ompa tanga n
2,8 2,8
M Air kran u umum‐PDAM
1,6 1,6
M A Air hidran u umum‐PDAM
1,5 1,5
Maasak Min num
21,2 21,2
Air leden ng dari PDAM M
59,7 59,7
Air isi ulanng 9,6 9,6
Air bo otol kemasa n 0
20 2
40
60
80
III-90
Gambar Pe eta 3.30. Cakupa an Layanan Air Bersih B Kabupate en Kutai Kartanegara
Su umber : RISPAM Kabupaten Kutaii Kartanegara Tahun 2013 BPS Ka ab. Kutai Karttanegara
III - 91
3.6.2 Pe engelolaan n Air Limba ah Industrri Rumah Tangga T Pengelolaan Air Limba h Industri Rumah Tangga T di Kabupate en Kutai Kartanega ara dilakuka an oleh massing masing g pelaku dengan menddapatkan bim mbingan dari Bada an Lingkun ngan Hidu up dan da ari Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanega ara. Tabel 3.48 3 Penge lolaan Limb bah Industri Rumah Ta ngga Kabu upaten Kuta ai Kartanega ara. Jenis Ind dustri Rumah Ta angga
Jumlah ind dustri
Lokasi
RT
Jen nis Pengolaha an
Kapasitas (m m3/hari)
Loundry Pabrik Tem mpe Sumber : Data D belum te ersedia
3.6.3 Pe engelolaan n Limbah M Medis Saat ini di Kabupaten Ku utai Kartane egara limbah dari non domestik ada a yang memiliki IPAL ada jug ga yang lan ngsung dibu uang disaluran drainasse terdekat. Adapun yang telah h memiliki IPAL adalah : Tabel 3.47. Peng gelolaan liimbah med dis di fasillitas-fasilittas keseha atan. Nam ma Fasilitas Ke esehatan
Jenis Lokasi
Pengolahan Limbah Medis
RSU Parike esit
Kota Tenggarong
Incenerator
RSUD Aba adi
Kec. S Semboja
Incenerator
RSUD Dayya Kuraja
Kec. Kota Bangun n
Incenerator
Kapas sitas (m3/h hari)
Sumber : Dinas Kesehatan n Kabupaten K Kutai Kartaneg gara Tahun 2013
III-92