KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN TASIKMALAYA PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) KABUPATEN TASIKMALAYA 2013 SEKRETARIAT : BAPPEDA (BIDANG FISIK) KABUPATEN TASIKMALAYA
CATATAN KEGIATAN PERTEMUAN POKJA SANITASI KABUPATEN TASIKMALAYA PPSP TAHUN ANGGARAN 2013 Nama Kegiatan
: Kick off Meeting PPSP
Lokasi Kegiatan
: Aula Wiratanubaya, Bappeda Kab. Tasikmalaya
Waktu Pelaksanaan : Rabu, 8 Mei 2013 (09.00 s/d 12.00) Peserta/Undangan : 1. Semua Anggota Pokja Sanitasi (PPSP) Kabupaten Tasikmalaya 2. Para camat cluster studi EHRA se-Kabupaten Tasikmalaya 3. City Fasilitator PPSP Kabupaten Tasikmalaya 4. Provincial Fasilitator PPSP Jawa Barat Agenda Acara : 1. Pembukaan dan pengarahan atas nama Ketua Pokja, oleh Kepala Bappeda selaku Kepala Bidang Perencanaan pada Pokja Sanitasi (PPSP) Kabupaten Tasikmalaya. 2. Paparan tentang PPSP dan Kepokjaan dalam PPSP di Kabupaten Tasikmalaya, oleh Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Bappeda selaku Wakil Ketua Bidang Perencanaan pada Pokja Sanitasi (PPSP) Kabupaten Tasikmalaya. 3. Paparan tentang Penyusunan Buku Putih Sanitasi oleh Kasubag Program Dinas Tata Ruang dan Permukiman selaku Anggota Bidang Teknis pada Pokja Sanitasi (PPSP) Kabupaten Tasikmalaya. 4. Paparan tentang Studi EHRA oleh Kasi Pengawasan Kualitas Air Lingkungan Permukiman Dinas Kesehatan selaku Anggota Bidang Monitoring dan Evaluasi pada Pokja Sanitasi (PPSP) Kabupaten Tasikmalaya. 5. Diskusi Ringkasan Hasil : 1. Pokja Sanitasi (PPSP) Kabupaten Tasikmalaya sudah dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Bupati Tasikmalaya nomor 050/Kep.33 Bapp/2013, sebagai pembaharuan dari Pokja AMPL yang sudah ada sebelumnya. Pembaharuan pokja dilakukan berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 660/4919/SJ Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman di Daerah. 2. Kick off Meeting merupakan langkah awal dalam program PPSP. Namun demikian pembagian tugas dan proses kegiatan PPSP di Kabupaten Tasikmalaya sudah berjalan meskipun belum dilaksanakan Kick off Meeting. Adapun lokalatih bagi anggota pokja, dilaksanakan melalui pertemuan koordinasi anggota pokja yang sudah berjalan dan direncanakan secara rutin, minimal satu minggu satu kali di sekretariat pokja. 3. Penyusunan, Buku Putih Sanitasi direncanakan selesai paling lambat pada bulan Juli 2013, dan Strategi Sanitasi Kabupaten direncanakan selesai paling lambat pada bulan Nopember 2013. Saat ini sudah selesai penyusunan draf Buku Putih Sanitasi (Bab I dan Bab II). Kegiatan lanjutan untuk penyusunan Buku Putih Sanitasi akan dibahas pada pertemuan koordinasi rutin anggota pokja. 4. Pelaksanaan Studi Ehra menggunakan sampel 2.200 Rumah Tangga yang tersebar di 55 desa di 26 kecamatan dari total 351 desa dan 39 kecamatan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya. Jadwal Studi Ehra sudah dimulai awal bulan Mei 2013 dan direncanakan selesai paling lambat pada bulan Juni 2013. Output dari Studi EHRA akan menjadi input bagi Buku Putih Sanitasi. Saat ini sudah selesai pembentukan tim, clustering, dan rekruitmen calon enumerator. Kegiatan lanjutan untuk Studi Ehra adalah pelatihan enumerator, dan akan dibahas pada pertemuan koordinasi rutin anggota Pokja Sanitasi (PPSP) Kabupaten Tasikmalaya.
1
KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN TASIKMALAYA PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) KABUPATEN TASIKMALAYA 2013 SEKRETARIAT : BAPPEDA (BIDANG FISIK) KABUPATEN TASIKMALAYA
Rencana Tindak Lanjut (RTL) : NO 1 2 3
KEGIATAN Pelatihan Studi EHRA Lokalatih Pokja Koordinasi Rutin Pokja
PELAKSANA Dinas Kesehatan Distarkim Bappeda
WAKTU 13 Mei 2013 15 Mei 2013 15 Mei 2013
sa Dokumentasi Photo :
sa
2
KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN TASIKMALAYA PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) KABUPATEN TASIKMALAYA 2013 SEKRETARIAT : BAPPEDA (BIDANG FISIK) KABUPATEN TASIKMALAYA
Notulensi Kegiatan : Bapak Budi Utama, Kepala Bappeda Sekretaris Daerah dan beberapa pejabat lain di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya tengah berada di luar daerah, Kepala Bappeda berkenan memberikan arahan pembukaan dalam kegiatan Kick Off Meeting PPSP ini. Maksud dari adanya program PPSP adalah mengarusutamakan pembangunan sanitasi dalam pembangunan di daerah sehingga menjadi salah satu prioritas pembangunan. Tujuan dari prpgram PPSP adalah mewujudkan kondisi sanitasi yang baik, dapat diakses oleh masyarakat dengan komponen teknis yang lengkap, dapat beroperasi secara berkelanjutan, tidak menimbulkan dampak sampingan bagi lingkungan Mindset masyarakat Indonesia tentang sanitasi masih tertinggal dibanding masyarakat di negara lain. Padahal masyarakat Indonesia, terutama Kabupaten Tasikmalaya yang memiliki motto Religius Islami-nya, seharusnya lebih mampu mengaplikasikan perilaku kesehatan dan kebersihan (sanitasi) yang lebih baik. Selamat bekerja kepada Pokja Sanitasi (PPSP) Kabupaten Tasikmalaya untuk pelaksanaan program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri dan Surat Keputusan Bupati Tasikmalaya tentang pembentukan Pokja Sanitasi (PPSP) di Kabupaten Tasikmalaya. Atas nama Ketua Pokja, Kepala Bappeda berkenan membuka acara Kick Off Meeting PPSP Kabupaten Tasikmalaya. Ibu Ika Dahlika, Kabid Fisik dan Prasarana Bappeda Sasaran nasional program PPSP adalah memenuhi target pembangunan di bidang sanitasi pada tahun 2014, yaitu: (1) terbebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS), (2) pelaksanaan praktik 3R (Reduce, Reuse, Recycle) serta peningkatan tempat pembuangan akhir (TPA) menjadi sanitary landfill, dan (3) pengurangan genangan air di 100 wilayah perkotaan seluas 22.500 ha, dengan (1) membangun sinergi secara vertikal dan horizontal dalam pembangunan sanitasi, (2) meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan sanitasi di daerah, (3) memaksimalkan kontribusi seluruh stakeholder yang terkait dengan pembangunan dan pengelolaan sanitasi di daerah. Lingkup program PPSP secara nasional meliputi (1) penambahan layanan jaringan air limbah terpusat sampai dengan 20-40% dari jumlah penduduk perkotaan atau 5 (lima) juta jiwa penduduk di 16 (enam belas) kota, (2) pembangunan sanitasi berbasis kota dengan prioritas pada kabupaten/kota terpilih yang dinilai rawan sanitasi, (3) pelaksanaan sanitasi total berbasis masyarakat (Community Lead Total Sanitation) di kawasan perdesaan; dan (4) pelaksanaan praktik 3R (Reduce, Reuse, Recycle) untuk mengurangi timbulan sampah, penerapan sistem sanitary landfill dan controlled landfill untuk TPA. Tahapan Kegiatan PPSP; Tahap 1 Kampanye, edukasi, advokasi dan pendampingan, Tahap 2 Pengembangan kelembagaan dan peraturan, Tahap 3 Penyusunan strategis sanitasi kabupaten/kota, Tahap 4 Penyiapan memorandum program, Tahap 5 Pelaksanaan/implementasi; dan Tahap 6 Pemantauan, pembimbingan, evaluasi, dan pembinaan. Saat ini Kabupaten Tasikmalaya tengah melaksanakan Tahap 3, yaitu tengah melaksanakan penyusunan Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kabupaten. Pokja Sanitasi (PPSP) Kabupaten Tasikmalaya sudah dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Bupati Nomor 050/Kep.33 Bapp/2013, pembaharuan dari Pokja AMPL Kabupaten Tasikmalaya yang sudah ada sebelumnya. Tugas Pokja Sanitasi (PPSP) diantaranya: (1) Mengawal program dan kegiatan yang terdapat pada SSK dan MPS, agar dirumuskan ke dalam dokumen rencana pembangunan, (2) Memantau penyusunan rencana kegiatan dan anggaran PPSP yang disusun oleh SKPD ke dalam rencana kerja SKPD sesuai dengan program dan kegiatan yang ditetapkan pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka penyusunan RKPD, (3) Menyiapkan Laporan Triwulan, dan (4) Hasil pemantauan perkembangan kemajuan pelaksanaan program dan kegiatan PPSP dilaporkan setiap waktu melalui web (NAWASIS) sebagai perangkat monitoring.
3
KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN TASIKMALAYA PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) KABUPATEN TASIKMALAYA 2013 SEKRETARIAT : BAPPEDA (BIDANG FISIK) KABUPATEN TASIKMALAYA
-
-
Kick off Meeting merupakan langkah awal dalam pelaksanaan PPSP. Namun demikian proses kegiatan PPSP di Kabupaten Tasikmalaya sudah berjalan terlebih dahulu, antara lain dengan sudah selesainya penyusunan draft Buku Putih Sanitasi (Bab I dan Bab II) melalui pembagian tugas diantara anggota pokja, meskipun Kick off Meeting ini baru dilaksanakan hari ini, Koordinasi anggota pokja sudah berjalan dan direncanakan secara rutin, minimal satu minggu satu kali di sekretariat pokja. Secara teknis pada kegiatan ini, paparan khusus penyusunan Buku Putih Sanitasi akan disampaikan oleh Dinas Tata Ruang dan Permukiman, paparan khusus Studi EHRA akan disampaikan oleh Dinas Kesehatan. Kegiatan lokalatih dan koordinasi anggota pokja dilaksanakan melalui pertemuan rutin yang sudah biasa berjalan.
Bapak Fuad, Kasubag Program Dinas Tata Ruang dan Permukiman Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten didasarkan pada Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 660/4919/SJ Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman di Daerah. Hakekat Buku Putih Sanitasi adalah sebagai profil dan gambaran pemetaan karakteristik & kondisi sanitasi, serta prioritas/arah pengembangan kabupaten/kota & masyarakat Saat ini. Kegunaan Buku Putih adalah untuk menjadi baseline-data terkait kondisi sanitasi kabupaten yang mutakhir yang akan digunakan dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten /Kota (SSK), serta keperluan pemantuan dan evaluasi (monev) pembangunan sektor sanitasi. Adapun output dari Buku Putih antara lain: Permasalahan sanitasi yang mendesak, Isuisu strategis, Area beresiko sanitasi, Data sekunder kondisi eksisting sanitasi, dan Peta layanan sanitasi. Buku Putih Sanitasi disusun berdasarkan Data Primer dan Sekunder. Data Primer yang dibutuhkan antara lain diperoleh melalui ; (1) Studi Komunikasi dan Pemetaan Media, (2) Studi Pemberdayaan Masyarakat dalam Higiene Sanitasi yang sensitif Jender dan Kemiskinan (PMHSJK), (3) Studi Penyedia Layanan Sanitasi (Sanitation Supply Assessment/SSA), (4) Penilaian Risiko Kesehatan karena Lingkungan, (Environmental Health Risk Assessment/EHRA), dan (5) Kajian kelembagaan dan Keuangan. Manfaat dari Buku Putih Sanitasi bagi Kabupaten diantaranya; Profil sanitasi di kab/kota terpotret dengan jelas, Strategi Sanitasi Kab/Kota tersusun dengan baik, Ketajaman Perencanaan di Bidang Sanitasi, dan Kesempatan Pendanaan yang Lebih Besar (donor, APBN, APBD). Tentang Jadwal Penyusunan, Buku Putih Sanitasi direncanakan selesai paling lambat pada bulan Juli 2013, dan Strategi Sanitasi Kabupaten direncanakan selesai paling lambat pada bulan Nopember 2013. Saat ini sudah selesai penyusunan draf Buku Putih Sanitasi (Bab I dan Bab II). Kegiatan lanjutan untuk penyusunan Buku Putih Sanitasi akan dibahas pada pertemuan koordinasi rutin anggota pokja. Bapak Yusuf Rifai Romli, Kasi Pengawasan Kualitas Air Lingkungan Permukiman Dinkes Studi Ehra merupakan salah-satu bagian dari proses penyusunan Buku Putih Sanitasi, terutama yang berkaitan dengan pengumpulan data primer terkait penilaian resiko kesehatan lingkungan di masyarakat. Pelaksanaan Studi Ehra menggunakan sampel 2.200 Rumah Tangga yang tersebar di 55 desa di 26 kecamatan dari total 351 desa dan 39 kecamatan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya. Terima kasih kepada para camat dari 26 kecamatan yang sudah hadir pada kegiatan Kick off Meeting ini, mohon bantuan untuk pelaksanaan Studi Ehra di wilayah masingmasing. Jadwal Studi Ehra sudah dimulai awal bulan Mei 2013 dan direncanakan selesai paling lambat pada bulan Juni 2013. Output dari Studi EHRA akan menjadi input bagi Buku Putih Sanitasi. Saat ini sudah selesai pembentukan tim, clustering, dan rekruitmen enumerator. Kegiatan lanjutan untuk Studi Ehra adalah pelatihan enumerator, dan akan dibahas pada pertemuan koordinasi rutin anggota pokja. 4
KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN TASIKMALAYA PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) KABUPATEN TASIKMALAYA 2013 SEKRETARIAT : BAPPEDA (BIDANG FISIK) KABUPATEN TASIKMALAYA
Bapak Camat Cipatujah Untuk merubah mindset masyarakat tentang sanitasi, hal yang paling susah adalah merubah kebiasaan dan pola perilaku masyarakat. Merubah perilaku tidak dapat serta merta dengan membangun infrastruktur tetapi sangat memerlukan sinerji dari berbagai pihak, terutama kalangan ulama dan tokoh masyarakat. Usul supaya ulama dan tokoh masyarakat dilibatkan dalam susunan tim pelaksana program ini Secara khusus di wilayah Kecamatan Cipatujah, persoalan sanitasi tidak dapat dilepaskan dari persoalan ketersediaan air bersih. Akses masyarakat terhadap sarana air bersih di Kecamatan Cipatujah masih sangat rendah. Bapak Camat (Wilayah Utara) Siap membantu pelaksanaan program PPSP dan secara khusus Studi EHRA yang akan segera dilaksanakan di masyarakat wilayah kecamatan. Mohon informasi melalui surat menjelang pelaksanaannya supaya dapat menyiapkan hal-hal yang sekiranya harus disiapkan. Pokja Sanitasi (PPSP) Kabupaten Tasikmalaya 8 Mei 2013
5