perubahan RENCANA STRATEGIS KANTOR KETAHANAN PANGAN TAHUN 2011-2016
PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN
KANTOR KETAHANAN PANGAN
Jl. R. Suprapto No. 35, Telp. (0357) 881224, Fax. (0357) 881450 PACITAN TAHUN 2014
PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN
KANTOR KETAHANAN PANGAN Jl. Letjend. Suprapto No. 35 Pacitan Telp. (0357) 881224 – Fax (0357) 881450 PACITAN Kode Pos : 63514
KEPUTUSAN KEPALA KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN PACITAN NOMOR: 050 / 383 /408.56/2011 TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2011-2016 KEPALA KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN PACITAN, Menimbang
:
a. Bahwa untuk menjabarkan lebih lanjut RPJMD Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016, perlu menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA SKPD); b. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 97 ayat (5) Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA SKPD) disahkan oleh Kepala Daerah dalam suatu keputusan; c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b , perlu menetapkan Keputusan Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan tentang Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016.
Mengingat
:
1.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
3.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
4.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, yang beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008;
5.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 13. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014; 14. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah kedua dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 18 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Pacitan; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 19 Tahun 2007 tentang Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 20 Tahun 2007 tentang Organisasi Dinas Daerah Kabupaen Pacitan; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 21 Tahun 2007 tentang Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pacitan; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 22 Tahun 2007 tentang Organisasi Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Pacitan; 21. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 3 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pacitan; 22. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pacitan Tahun 2005-2025; 23. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016;
24. Keputusan Bupati Pacitan Nomor 188.45/240.B/408.21/2011 tentang Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016.
MEMUTUSKAN Menetapkan, KESATU
:
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan Tahun 20112016 sebagaimana tersebut dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA
:
Penetapan ini menjadi pedoman unit kerja di lingkungan Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan dalam menyusun rancangan Renja Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan.
KETIGA
:
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan
Ditetapkan di Pada Tanggal
: PACITAN : 22 Agustus 2011
KEPALA KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN PACITAN
MISUDI, SP Pembina NIP. 19560320 198303 1 007 TEMBUSAN : Keputusan ini disampaikan kepada : Yth. 1. Sdr. Ketua DPRD Kabupaten Pacitan 2. Sdr. Inspektur Kabupaten Pacitan 3. Sdr. Kepala Bappeda dan PM Kabupaten Pacitan
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
KATA PENGANTAR Pembangunan Ketahanan Pangan di Kabupaten Pacitan tahun 2011-2016 diarahkan untuk mewujudkan suatu kondisi ketahanan pangan wilayah, mulai dari wilayah desa, kecamatan, dan kabupaten. Disamping itu pembangunan ketahanan pangan juga didorong untuk dapat memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan regional ( Jawa Timur ) dan Nasional. Upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan di suatu wilayah memerlukan konsistensi karena kebutuhan pangan dibangun melalui pendekatan pemberdayaan, yaitu membentuk karakter dan meningkatkan kapasitas masyarakat. Salah satu cara untuk menjaga konsistensi dimaksud adalah dengan menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD ) tahun 2011-2016. Renstra SKPD dimaksud memuat program, kegiatan dan indikator yang ingin dicapai sekaligus sumber pembiayaan yang akan digunakan untuk memfasilitasi kebijakan agar tahapan pembangunan ketahanan pangan dapat dicapai sesuai jadwal yang telah direncanakan. Selanjutnya dengan tersusunnya Renstra dimaksud, diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan (Instansi Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat) agar dapat memberikan kontribusi yang optimal sesuai dengan kapasitas dan kewenangan masingmasing untuk mempercepat terwujudnya ketahanan pangan di Kabupaten Pacitan. Pacitan, 22 Agustus 2011 KEPALA KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN PACITAN
MISUDI, SP Pembina NIP. 19560320 198303 1 007
i
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1
Latar Belakang
1
1.2
Landasan Hukum
3
1.3
Maksud dan Tujuan
5
1.3.1
Maksud
5
1.3.2
Tujuan
5
Sistematika Penulisan
6
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
8
2.1
8
1.4
BAB II
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Kantor Ketahanan Pangan
2.2
Sumber Daya SKPD
10
2.2.1
Sumber Daya Manusia
10
2.2.2
Sarana dan Prasarana
13
2.3
Kinerja Pelayanan SKPD
14
2.4
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
21
SKPD
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN
26
FUNGSI 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
26
Fungsi Pelayanan SKPD 3.2
Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
ii
29
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
3.3
Telaahan Renstra K/L (Badan Ketahanan Pangan
36
Kementerian Pertanian dan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur) 3.3.1
Telaahan terhadap Renstra K/L (Badan
36
Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian) 3.3.2
Telaahan terhadap Renstra Badan
39
Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur 3.4
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
43
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) 3.4.1
Telaahan terhadap RTRW Jawa Timur
43
3.4.2
Telaahan terhadap Strategi Penataan Ruang
45
Wilayah Kabupaten Pacitan 3.4.3
Telaahan terhadap Kajian Lingkungan Hidup
48
Strategis (KLHS) Kabupaten Pacitan 3.5
BAB IV
Penentuan Isu-isu Strategis
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN
57
59
KEBIJAKAN 4.1
4.2
4.3
BAB V
Visi dan Misi SKPD
59
4.1.1
Visi
59
4.1.2
Misi
59
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
60
4.2.1
Tujuan
60
4.2.2
Sasaran Jangka Menengah
60
Strategi dan Kebijakan SKPD
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
64
67
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA
80
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VII
PENUTUP
87
iii
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar G-II.1
Struktur Organisasi Kantor Ketahanan Pangan
9
Kabupaten Pacitan Tahun 2011
Gambar G-II.2
Harga Beras Pada tahun 2009 dan 2010
16
Gambar G-II.3
Harga Kedelai Pada tahun 2009 dan 2010
17
Gambar G-II.4
Harga Cabe Rawit Pada tahun 2009 dan 2010
17
Gambar G-V.1
Pagu Indikatif untuk Program Peningkatan
67
Ketahanan Pangan
Gambar G-V.2
Pagu Indikatif untuk Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
iv
68
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel T-II.1
Daftar Susunan Pegawai Kantor Ketahanan Pangan
11
Kabupaten Pacitan Tahun 2011
Tabel T-II.2
Daftar Nominatif Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga
12
Honorer Berdasarkan Golongan Ruang dan Jenis Kelamin Tahun 2011
Tabel T-II.3
Daftar Nominatif Pegawai Berdasarkan Tingkat
13
Pendidikan
Tabel T-II.4
Daftar Sarana dan Prasarana Kantor Ketahanan
13
Pangan Kabupaten Pacitan Tahun 2011
Table T-II.5
Neraca Bahan Makanan (NBM) Kabupaten Pacitan
18
Tahun 2006-2010
Tabel T-II.6
Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan Kabupaten
19
Pacitan Tahun 2010
Table T-II.7
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Kantor
20
Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan Tahun 20062010
Tabel T-II.8
Skor PPH Kabupaten Pacitan Berdasarkan NBM
23
Tahun 2006-2007
Tabel T-II.9
Skor PPH Kabupaten Pacitan Berdasarkan NBM
24
Tahun 2008-2009
Tabel T-II.10
Skor PPH Kabupaten Pacitan Berdasarkan NBM
v
24
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
Tahun 2010
Tabel T-III.1
Keterkaitan Antara Tujuan dan Sasaran dengan Visi
30
Misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016
Tabel T-III.2
Program/Kegiatan Prioritas Pada Renstra BKP
37
Kementerian Pertanian Tahun 2010-2014
Tabel T-III.3
Hasil Analisis Terhadap Dokumen KLHS Kabupaten
50
Pacitan
Tabel T-IV.1
Keterkaitan (Interelasi) Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
62
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016
Tabel T-IV.2
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Rencana
65
Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016
Tabel T-V.1
Program dan Kegiatan Prioritas Renstra Kantor
69
Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan Tahun 20112016
Tabel T-VI. 1
Target Ketersediaan Energi dan Protein Tahun 2011-
81
2016
Tabel T-VI.2
Target Penguatan Cadangan Pangan Tahun 2011-
81
2016
Tabel T-VI.3
Target Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga dan
82
Akses Pangan Tahun 2011-2016
Tabel T-VI.4
Target Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan Tahun
vi
83
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
2011-2016
Tabel T-VI.5
Target Skor Pola Pangan Harapan Tahun 2011-2016
83
Tabel T-VI.6
Target Pengawasan dan Pembinaan Keamanan
84
Pangan Tahun 2011-2016
Tabel T-VI.7
Target Penanganan Daerah Rawan Pangan Tahun
85
2011-2016
Tabel T-VI.8
Target Ketersediaan Bahan Pangan Tahun 2011-2016
85
Tabel T-VI.9
Target Peningkatan Ketersediaan Bahan Pangan
86
Utama (Beras) Per 1000 Penduduk Tahun 2011-2016
vii
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Kantor Ketahanan Pangan Tahun 2011-2016, merupakan tindak lanjut atas ketentuan Undang-undang No.25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang mengamanatkan penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) untuk periode 5 (lima) tahun dan juga sebagai instrumen untuk menyusun dan mengukur kinerja sesuai tugas dan fungsi SKPD dan sesuai Perda Nomor 11 Tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016. Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan dan Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan, maka seluruh upaya pembangunan ketahanan pangan diarahkan untuk mewujudkan ketahanan di bidang pangan yang bertumpu pada kemandirian pangan di tingkat rumah tangga yang berbasis pada bahan pangan lokal. Dalam pelaksanaannya pembangunan ketahanan pangan meliputi tiga aspek yaitu ketersediaan, distribusi, dan konsumsi. Aspek ketersediaan dan distribusi pangan berjalan seiring dengan pertumbuhan penduduk, sehingga pertambahan penduduk membutuhkan tambahan ketersediaan bahan pangan pokok, terutama beras. Di sisi lain upaya peningkatan produksi beras tidak dapat dilaksanakan secara optimal karena faktor lahan, infrastruktur, tenaga kerja, hama penyakit tanaman, bencana alam, maupun ketidakpastian harga pasar. Pada saat yang bersamaan ketersediaan sarana produksi, terutama pupuk, seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan, sehingga harga di tingkat petani lebih tinggi dari harga eceran yang telah ditetapkan Pemerintah.
1
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
Aspek distribusi secara umum berlangsung normal sesuai mekanisme pasar. Tetapi kecenderungan kenaikan harga beras dan pangan pokok sejak awal tahun 2008 dapat memicu berbagai spekulasi oleh pedagang besar. Karena pasar bahan pangan dunia kekurangan pasokan, dimungkinkan para pedagang besar melakukan penimbunan, kemudian melepaskan pada tingkat harga yang paling menguntungkan, baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri. Aspek konsumsi pangan masyarakat pada umumnya masih dominan pada sumber bahan pangan yang mengandung karbohidrat. Mereka belum dapat memenuhi konsumsi pangan secara beragam, bergizi, berimbang dan aman (3BA). Faktor penyebab utamanya adalah pendapatan rumah tangga belum mencukupi untuk memenuhi keperluan itu. Faktor lainnya adalah kurangnya pengetahuan terhadap pangan dan gizi, terutama dialami oleh penduduk di wilayah marjinal dengan tingkat pendidikan rendah. Kecukupan pangan harus diupayakan bersama-sama oleh pemerintah, swasta, maupun masyarakat sendiri. Pemerintah berupaya terus meningkatkan fasilitasi peningkatan produksi tanaman bahan pangan. Sektor swasta diharapkan dapat
berperan pada sisi distribusi dan pengembangan usaha
pangan, sedangkan masyarakat dapat berperan untuk memperbaiki pola konsumsi dan peningkatan cadangan pangan di lingkungannya, baik dalam bentuk simpanan bahan pangan, lumbung pangan maupun lumbung hidup. Oleh karena itu diperlukan Rencana Strategis (Renstra) yang konseptual, realistis serta mengacu pada arah dan kebijakan pembangunan yang tertuang dalam dokumen perencanaan formal baik tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional. Dengan tersusunnya Renstra Kantor Ketahanan Pangan
Kabupaten
Pacitan, diharapkan dapat disusun tahapan pencapaian hasil secara lebih obyektif untuk memberikan komitmen dan orientasi target serta sasaran program di masa depan pada masing-masing kegiatan.
2
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
1.2 Landasan Hukum Landasan Hukum Penyusunan Renstra Kantor Ketahanan Pangan tahun 2011 – 2016 adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan; 2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Undang-Undang
Nomor
25
tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional; 4. Undang-Undang
Nomor
17
Tahun
2007
tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 68 tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 8. Peraturan Presiden RI Nomor 83 Tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan; 9. Peraturan Presiden RI Nomor 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan
Penganekaragaman
Konsumsi
Pangan
Berbasis
Sumber Daya Lokal; 10. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.46/10/2009 tentang
Gerakan
Percepatan
Penganekaragaman
Konsumsi
Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
3
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 12. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/OT.140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota; 13. Surat Edaran Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 113/PP.310/M/5/2008
tentang
Penyelenggaraan
Cadangan
Pangan; 14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor: 38 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Timur 2009 – 2014; 15. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 71 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal Provinsi Jawa Timur; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 21 tahun 2007 tentang Organisasi Lembaga Teknis Daerah; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor : 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pacitan; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pacitan tahun 2005-2025; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 11 Tahun 2011 tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
(RPJMD) Kabupaten Pacitan tahun 2011-2016; 20. Peraturan Bupati Pacitan Nomor 66 tahun 2007 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kantor Ketahanan Pangan; 21. Peraturan Bupati Pacitan Nomor 9 tahun 2010 tentang Gerakan Percepatan
Penganekaragaman
Konsumsi
Pangan
Berbasis
Sumber Daya Lokal di Kabupaten Pacitan.
4
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
1.3
Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud Renstra Kantor Ketahanan Pangan dimaksudkan sebagai arahan, pedoman
dan
landasan
bagi
jajaran
organisasi
dalam
perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan dan kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan bidang ketahanan pangan selama 5 (lima) tahun ke depan. 1.3.2 Tujuan Tujuan penyusunan Renstra Kantor Ketahanan Pangan adalah: 1. Menterjemahkan visi, misi dan program pembangunan dalam RPJMD Kabupaten Pacitan secara nyata ke dalam visi, misi, program dan kegiatan SKPD sesuai dengan tugas dan fungsi. 2. Mewujudkan perencanaan dan penganggaran terpadu yang berbasis hasil/kinerja. 3. Menciptakan mekanisme pelaksanaan program dan kegiatan SKPD yang fokus, tidak tumpang tindih, dan terintegrasi. 4. Membangun sistem penilaian kinerja yang terukur, transparan, dan akuntabel. 5. Menciptakan mekanisme pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan di bidang ketahanan pangan yang efektif dan efisien.
5
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
1.4 Sistematika Penulisan Renstra SKPD Kantor Ketahanan Pangan 2011 – 2016 disusun dengan sistematika sebagai berikut :
SISTEMATIKA NASKAH RENSTRA SKPD (Lampiran IV PERMENDAGRI Nomor 54 Tahun 2010)
BAB I
PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang penyusunan Renstra; landasan hukum penyusunan Renstra; maksud dan tujuan penyusunan Renstra dan sistematika penulisan dokumen Renstra.
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD Memuat tugas, fungsi dan struktur organisasi SKPD; sumber daya yang dimiliki oleh SKPD; kinerja pelayanan sampai saat ini; tantangan dan peluang pengembangan pelayanan SKPD.
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Bab ini memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD; telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah; telaahan renstra Badan Ketahanan Pangan Kementan, Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur dan telaahan Renstra Kantor Ketahanan Pangan; telaahan dokumen RTRW Pacitan dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS); serta penentuan isu-isu strategis di bidang ketahanan pangan.
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Bab ini berisi visi dan misi SKPD, tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD, serta strategi dan kebijakan dalam menjabarkan sasaran jangka menengah SKPD.
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Memuat rencana program dan kegiatan SKPD selama 5 (lima)
6
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
tahun ke depan yang dilengkapi dengan indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif. BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Bab ini memuat indikator kinerja Kantor Ketahanan Pangan yang terkait langsung atau mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Pacitan.
BAB VII
PENUTUP Berisi ringkasan singkat dari maksud dan tujuan penyusunan dokumen Renstra SKPD, disertai dengan harapan bahwa dokumen ini mampu menjadi pedoman pembangunan 5 (lima) tahun kedepan oleh SKPD.
7
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Kantor Ketahanan Pangan Berdasarkan Peraturan Bupati Pacitan Nomor 66 Tahun 2007, Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan adalah sebagai berikut : 1.
Kantor
Ketahanan
Pangan
merupakan
unsur
pendukung
penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Pacitan, yang dipimpin oleh Kepala Kantor yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 2.
Kantor
Ketahanan
Pangan
mempunyai
tugas
melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan dibidang ketahanan pangan, Kantor Ketahanan Pangan dalam melaksanakan tugas sebagaimana
3
dimaksud pada ayat 2 mempunyai fungsi : a.
Perumusan kebijakan teknis di bidang ketahanan pangan
b.
Penyelenggaraan urusan ketahanan pangan serta pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya.
c.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang ketahanan pangan.
d.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 21 tahun 2007 tentang Organisasi Lembaga Teknis Daerah, Struktur Organisasi Kantor Ketahanan Pangan terdiri dari : 1.
Satu ( 1 ) orang Kepala Kantor ( Eselon IIIa)
2.
Satu ( 1 ) orang Kasubag Tata Usaha ( Eselon IVa )
8 8
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
3.
Tiga ( 3 ) orang Kepala Seksi ( Eselon IVa ) : a. Kepala Seksi Ketersediaan dan Distribusi Pangan b. Kepala Seksi Kewaspadaan Pangan c. Kepala Seksi Penganekaragaman Pangan
Gambar G-II.1 Struktur Organisasi Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan Tahun 2011 (Perda Kabupaten Pacitan Nomor 21 Tahun 2007) KEPALA KANTOR
KEPALA
JABATAN FUNGSIONAL
SUB BAG TATA USAHA
KEPALA SEKSI
KEPALA SEKSI
KEPALA SEKSI
KETERSEDIAAN
PENGANEKARAGAMAN
KEWASPADAAN PANGAN
DAN DISTRIBUSI PANGAN
PANGAN
9
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
2.2 Sumber Daya SKPD 2.2.1 Sumber Daya Manusia Pegawai yang bekerja di Kantor Ketahanan Pangan seluruhnya berjumlah 42 orang, terdiri dari 22 orang PNS, 17 orang Honorer APBN terdiri dari 13 Honorer PIDRA (PTL), 4 orang tenaga Pendamping Desa Mandiri Pangan dan 3 orang tenaga sukarela. Berdasarkan golongannya, para pegawai yang berstatus PNS terbagi menjadi Gol. IV 2 orang, Gol. III 17 orang, Gol. II 2 orang dan Gol I 1 orang. Berdasarkan jenis kelamin, untuk PNS terdiri dari 13 orang laki-laki dan 9 orang perempuan dan untuk honorer APBN/APBD terdiri dari 8
orang laki-laki dan
12
orang perempuan.
PNS berdasarkan
pendidikannya, terdiri dari 1 orang S2, 13 orang S1, 1 orang D3, 3 orang SLTA serta 1 orang SD . Kantor
Ketahanan Pangan menempati
gedung
perkantoran
di Jl.
Letjend Suprapto No. 35, Tlp. ( 0357 ) 881224 Fax. ( 0357 ) 881450. Operasional Kantor Ketahanan Pangan dilaksanakan sesuai Peraturan Daerah Nomor 21 tahun 2007 dan Peraturan Bupati Pacitan Nomor 66 tahun 2007.
10
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
Tabel T-II.1 Daftar Susunan Pegawai Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan Tahun 2011 No
1
2
Uraian
Pegawai
Honorer/ Kontrak
GOL.
GOL.
GOL.
GOL.
I
II
III
IV
Jml
APBD II
APBN
Jml
Pendidikan a. S2
-
-
-
1
1
-
-
-
b. S1
-
-
13
1
14
1
17
18
c. D3
-
1
-
-
1
-
-
-
d. SLTA
-
1
4
-
5
1
-
1
e. SLTP/SD
1
-
-
-
1
1
-
1
Jumlah 1
1
2
17
2
22
3
17
20
-
-
-
1
1
-
-
-
Jabatan a. Struktural - Eselon III
3
4
5
- Eselon IV
-
-
3
1
4
-
-
-
- Staf
1
2
14
-
17
-
-
-
- Sukarela
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah 2
1
4
17
2
22
-
-
-
a. Laki-laki
1
-
11
2
14
-
-
-
b. Perempuan
-
2
6
-
8
-
-
-
Jumlah 3
1
2
17
2
22
-
-
-
a. Tahun 2011
-
-
-
-
-
-
-
-
b. Tahun 2012
-
-
1
1
2
-
-
-
c. Tahun 2013
-
-
1
-
1
-
-
-
d. Tahun 2014
-
-
-
-
-
-
-
-
e. Tahun 2015
-
-
4
-
4
Jumlah 4
-
-
6
1
7
-
-
-
a. Struktural
-
-
-
-
-
-
-
-
b. Diklat pim II
-
-
-
-
-
-
-
-
c. Diklat pim III
-
-
-
-
-
-
-
-
d. Diklat pim IV
-
-
-
2
2
-
-
-
Jumlah 5
-
-
-
2
2
-
-
-
Jenis kelamin
Pensiun
Diklat
(Sumber: Kepegawaian, 2011)
11
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
Pada
Tabel
T-II.2
ditampilkan
komposisi
pegawai
Kantor
Ketahanan Pangan berdasarkan golongan/ruang dan jenis kelamin yang seluruhnya berjumlah 42 orang. Tabel T-II.2 Daftar Nominatif Pegawai Negeri Sipil Dan Tenaga Honorer Berdasarkan Golongan Ruang Dan Jenis Kelamin Tahun 2011
Golo-Ngan/ Ruang
Sub Bag TU
Seksi Kewaspadaan Pangan
Seksi Ketersediaan & Distribusi Pangan L P 0 0
I/a
L 1
P 0
L 0
P 0
I/b
0
0
0
0
0
Seksi Penganekaragama n Pangan
Jumlah
To-Tal
L 0
P 0
L 1
P 0
1
0
0
0
0
0
0
I/c
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
I/d
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
II/a
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
II/b
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
II/c
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
II/d
0
1
0
0
0
1
0
0
0
2
2
III/a
3
2
1
1
2
0
1
2
7
5
12
III/b
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
III/c
1
1
0
0
1
0
0
0
3
1
4
III/d
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
IV/a
1
0
1
0
0
0
0
0
2
0
2
IV/b
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
IV/c
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
IV/d
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
IV/e
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Honorer
2
1
0
0
0
0
0
0
2
1
3
0
0
6
11
0
0
0
0
6
11
17
8
5
2
1
3
1
3
1
21
21
42
APBD Honorer APBN JUMLAH TOTAL
(Sumber: Kepegawaian, 2011)
12
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
Tabel T-II.3 Daftar Nominatif Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan
Sub Bag TU
SD/MI/sederajat SMP/MTS/sederajat SMA/MA/sederajat D1 D2 D3 S1 S2 JUMLAH TOTAL
L 1 0 3 0 0 0 2 0 6
P 0 0 1 0 0 0 3 0 4
Seksi Kewaspadaan Pangan L 0 0 0 0 0 0 1 1 2
P 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Seksi Ketersediaan & Distribusi Pangan L P 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4 0 0 0 3 1
Seksi Penganekaragaman Pangan L 0 0 1 0 0 0 0 0 1
P 0 0 0 0 0 0 3 0 3
Jumlah
L 1 0 4 0 0 0 7 1 12
Total
P 0 0 1 0 0 1 7 0 9
1 0 5 0 0 1 14 1 22
(Sumber: Kepegawaian, 2011)
2.2.2 Sarana dan Prasarana Dalam melaksanakan tugas Kantor Ketahanan Pangan didukung oleh sarana dan prasarana sebagaimana Tabel T-II.4 berikut : Tabel T-II.4 Daftar Sarana dan Prasarana Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan Tahun 2011 No
Nama barang
Jml
Sumber Pengadaan APBD II
Ex
Kondisi RB
RS
RR
BAIK
(6)
(7)
(8)
(9)
Proyek (1)
(2)
(3)
1
Kendaraan roda 4
2 unit
2
Kendaraan roda 2
63 unit
3
(4)
(5) -
2 unit
-
-
2 unit
-
-
Bebek
36 unit
-
36 unit
4 unit
-
-
32 unit
-
Non bebek
78 unit
-
78 unit
59 unit
-
10 unit
9 unit
Komputer
15 unit
-
PC
9 unit
4 unit
5 unit
6 unit
-
3 unit
-
-
Notebook
6 unit
3 unit
3 unit
3 unit
1
-
2 unit
-
3 unit
unit 4
Printer
8 unit
4 unit
4 unit
5 unit
-
13
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
No
Nama barang
Jumla h
Sumber Pengadaan APBD II
Ex
Kondisi RB
RS
RR
BAIK
(6)
(7)
(8)
(9)
Proyek (1)
(2)
(3)
(4)
(5)
5
UPS
2 unit
2 unit
-
-
-
-
2 unit
6
Mesin ketik
3 unit
-
3 unit
-
-
3 unit
-
14 unit
2 unit
12 unit
10 unit
-
-
4 unit
manual 7
Mesin hitung manual
8
Scanner
2 unit
1 unit
1 unit
1 unit
-
-
1 unit
9
Modem
1 unit
-
1 unit
1 unit
-
-
1 unit
10
Telepon
2 unit
1 unit
1 unit
-
-
-
2 unit
11
Faximili
1 unit
-
1 unit
-
-
-
1 unit
12
Gedung kantor
2 unit
2 unit
-
-
-
-
2 unit
13
Meja kerja
13 unit
13 unit
-
-
-
-
13 unit
14
Kursi kerja
12 unit
12 unit
-
-
-
-
12 unit
15
Meja kerja
35 unit
24 unit
11 unit
-
-
-
35 unit
16
Meja rapat
2 unit
-
2 unit
-
-
-
2 unit
17
Kursi rapat
71 unit
20 unit
51 unit
-
-
-
71 unit
18
Brankas
1 unit
-
-
-
-
-
1 unit
19
Kursi tamu
17 unit
15 unit
2 unit
1 unit
-
-
16 unit
20
Almari kayu
1 unit
1 unit
-
-
-
-
1 unit
21
Almari arsip
2 unit
2 unit
-
-
-
-
2 unit
22
Almari besi
18 unit
3 unit
15 unit
-
-
-
18 unit
23
Filling cabinet besi
33 unit
3 unit
30 unit
-
-
-
33 unit
24
Brankas
4 unit
2 unit
2 unit
-
-
-
4 unit
25
Kardek besi
2 unit
2 unit
-
-
-
-
2 unit
26
Sound system
1 unit
1 unit
-
-
-
-
1 unit
27
Kamera digital
6 unit
2 unit
4 unit
2 unit
-
-
4 unit
28
Handycam
2 unit
-
2 unit
-
-
2 unit
-
29
Overhead
1 unit
-
1 unit
-
-
-
1 unit
projector
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD Pembangunan ketahanan pangan mencakup tiga aspek penting ketahanan pangan yaitu (a) ketersediaan pangan, yang diartikan bahwa pangan tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk dari sisi jumlah, mutu dan keamanannya, (b) distribusi pangan adalah pasokan pangan yang dapat menjangkau ke seluruh wilayah sehingga harga stabil dan terjangkau 14
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
rumah tangga, dan (c) konsumsi pangan adalah setiap rumah tangga dapat mengakses pangan yang cukup dan mampu mengelola konsumsi yang beragam, bergizi dan seimbang serta preferensinya. Neraca Bahan Makanan (NBM) tahun 2006 hingga 2010 seperti dalam tabel T-II.5. Ketersediaan bahan pangan tersebut belum memperhitungkan kebutuhan industri, ekspor dan impor. Ketersediaan beras cukup memenuhi kebutuhan konsumsi penduduk Pacitan yang rata-rata mengkonsumsi beras 109,22 kg/kap/thn atau 299 gr/kap/hari. Secara umum ketersediaan ubi jalar, kedelai, kacang tanah, telur, daging dan ikan masih belum mencukupi kebutuhan konsumsi penduduk Pacitan. Ketersediaan bahan pangan harus terus ditingkatkan mengingat pertumbuhan penduduk yang meningkat akan berdampak pada kebutuhan pangan yang semakin besar. Apabila ketersediaan pangan tetap seperti pada tahun 2010, maka akan terjadi kekurangan pangan yang cukup besar. Maka peningkatan
produksi
dalam
daerah
hendaknya
dipacu.
Sedangkan
ketersediaan beberapa jenis komoditas yang surplus seperti beras, jagung dan ubi kayu hendaknya ditingkatkan dan dapat diarahkan ke arah agribisnis atau pengolahan hasil. Pada tabel T-II.6 menunjukkan skor pola pangan harapan kabupaten Pacitan pada tahun 2010 sebesar 79,7. Angka ini belum mencerminkan kondisi konsumsi pangan penduduk yang beragam, bergizi dan berimbang. Konsumsi karbohidrat yang berasal dari beras masih cukup besar jika dibandingkan dengan kondisi yang ideal yang diharapkan dapat tercapai hingga tahun 2015. Konsumsi beras harus diturunkan menjadi 87,24 kg/kap/thn atau 239 gr/kap/hari dalam waktu lima tahun. Sedangkan konsumsi pangan hewani harus dinaikkan. Tentunya hal ini diimbangi dengan ketersediaan yang cukup di dalam daerah dan terjangkau oleh masyarakat. Konsumsi energi rata-rata sebesar 2.659 melebihi standar ideal 2.000 kkal/kap/hari (33 % lebih tinggi dari standar ideal). Permasalahan rawan pangan dan kurang gizi umumnya terjadi pada keluarga miskin atau pra sejahtera. Ketersediaan bahan pangan di rumah
15
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
tangga belum optimal dan belum memenuhi konsumsi pangan yang beragam, bergizi, berimbang dan aman. Faktor penyebabnya adalah keterbatasan pendapatan keluarga sehingga menyebabkan terbatasnya akses terhadap bahan pangan. Kelompok masyarakat ini rentan terhadap rawan pangan dan gizi. Masalah tersebut akan lebih serius bila anggota rumah tangganya terdapat balita, ibu hamil ( bumil ), dan ibu menyusui ( busui ) serta anak-anak usia sekolah dasar. Keterbatasan konsumsi pangan dapat menyebabkan berkurangnya ketersediaan kalori dan energi yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan janin, balita maupun anak-anak. Dalam jangka panjang hal itu dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik dan mentalnya. Kecenderungan peningkatan harga pangan akhir-akhir ini dapat menimbulkan gangguan kecukupan pangan dan gizi. Kelompok masyarakat dengan penghasilan yang terbatas pada umumnya akan mengurangi belanja bahan pangan, terutama daging, telur, dan buah. Kondisi harga bahan yang tinggi dan tidak diimbangi dengan peningkatan pendapatan dapat mendorong timbulnya kejadian rawan gizi atau bahkan rawan pangan. Pada tahun 2010 harga bahan pangan strategis cukup berfluktuasi dan cenderung lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya Rata-rata harga beras tahun 2009 Rp. 4.822,- meningkat menjadi Rp. 5.778,-. Rata-rata harga kedelai tahun 2009 Rp. 7.005,- meningkat menjadi Rp. 7.134,-. Sedangkan harga cabe tahun 2009 Rp. 11.892,- meningkat cukup tajam menjadi Rp. 22.910,-. Gambar G-II.2 Harga Beras Pada Tahun 2009 dan 2010
16
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
Gambar G-II.3 Harga Kedelai Pada Tahun 2009 dan 2010
Gambar G-II.4 Harga Cabe Rawit Pada Tahun 2009 dan 2010
Kondisi keamanan pangan segar dan olahan di tingkat produsen, penjual dan yang dikonsumsi harus diwaspadai, terutama penggunaan bahan tambahan berbahaya yang bukan untuk makanan atau penggunaan melebihi dosis, baik pewarna, pemanis, maupun pengawet. Agar produsen dapat menghasilkan produk pangan dengan harga murah, maka mereka cenderung menggunakan bahan tambahan yang tidak direkomendasikan untuk pangan. Hal ini masih sering dijumpai terutama pada makanan jajanan anak-anak baik yang dijual di warung sekolah maupun pasar umum.
17
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan Tabel T-II.5 Neraca Bahan Makanan (NBM) Kabupaten Pacitan Tahun 2006-2010
Keters
2006 Kons
+/-
Keters
2007 Kons
+/-
Keters
2008 Kons
+/-
Keters
2009 Kons
+/-
Keters
2010 Kons
+/-
Beras
84.622
52.058
32.563
84.214
52.001
32.212
84.507
52.389
32.118
89.007
52.556
36.451
96.710
52.708
44.002
2
Jagung
86.455
3.553
82.901
90.729
3.549
87.179
123.980
3.576
120.404
106.984
3.587
103.397
108.761
3.598
105.163
3
Ubi jalar
1.038
111
927
638
111
527
1.052
112
940
656
1.192
-536
704
1.195
-491
4
498.038
6
Ubi kayu Gula merah Kacang tanah
6.599
491.439
529.919
6.592
523.327
578.523
6.641
571.882
540.808
6.662
534.146
434.975
6.681
428.294
10.850
171
10.679
10.860
171
10.689
10.871
172
10.699
11.063
172
10.891
11.163
173
10.990
12.087
386
11.701
10.049
386
9.664
11.548
389
11.159
10.507
390
10.117
8.720
391
8.329
7
Kedelai
4.540
5.810
-1.270
4.229
5.804
-1.575
4.715
5.847
-1.132
5.154
5.866
-712
3.160
5.883
-2.723
8
Daging
1.609
2.687
-1.078
1.584
2.684
-1.101
1.706
2.704
-999
1.756
2.713
-957
1.905
2.721
-816
9
Telur
327
2.991
-2.664
320
2.987
-2.667
350
3.010
-2.660
354
3.019
-2.665
287
3.028
-2.741
10
Ikan
1.920
7.846
-5.926
2.979
7.837
-4.859
3.252
7.896
-4.644
3.932
7.921
-3.989
4.828
7.944
-3.116
No
Komoditas
1
5
Keterangan : Ketersediaan dihitung berdasarkan produksi, belum memperhitungkan kebutuhan industri, ekspor dan impor. Angka konsumsi berdasarkan Susenas Tahun 2005
18
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan Tabel T-II.6 Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan Berdasarkan NBM Kabupaten Pacitan Tahun 2010 No
Kelompok Bahan Pangan
Standar *)
2010
2015
Gr/Kap/hari
Energi (Kkal)
% AKE
PPH
Gr/Kap/hari
Energi (Kkal)
% AKE
PPH
Gr/Kap/hari
Energi (Kkal)
% AKE
PPH
1
Padi-padian
275
1.000
50
25
459
1.661
76
25,0
275
1.000
50
25
2
Umbi-umbian
100
120
6
2,5
101
132
6
2,5
90
120
6
2,5
3
Pangan hewani
150
240
12
24
41
48
2
4,3
140
240
12
22
4
Lemak dan minyak
20
200
10
5
33
292
13
5,0
25
200
10
5
5
Buah/biji berminyak
10
60
3
1
10
19
1
0,4
10
60
3
1
6
Kacang-kacangan
35
100
5
10
31
130
6
10
35
100
5
9,8
7
Gula
30
100
5
2,5
58
213
10
2,5
30
100
5
2,5
8
Sayur dan buah
250
120
6
30
294
164
8
30
230
120
6
27,2
9
Lainnya
0
60
3
0
0
0
0
0
15
60
3
0
Jumlah
1.170
2.000
100
100
1.027
2.659
122
79,8
850
2.000
100
95
19
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan Tabel T-II.7 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan Tahun 2006 - 2010 Uraian
Anggaran pada tahun ke(Rp) 2008 2009 (4) (5) 1.514.890.275 1.392.047.07 5
2006 (2) PM
2007 (3) PM
Belanja Tidak Langsung
PM
PM
635.290.275
- Belanja Pegawai
PM
PM
Belanja Langsung
PM
- Belanja Pegawai
Realisasi anggaran pada tahun ke- (Rp) 2008 2009 (9) (10) 1.394.312.935 1.358.066.390
Rata-rata Pertumbuhan (Rp) anggaran realisasi (17) (18) -15.237.293,67 20.899.077,53
2010 (6) 1.469.178.394
2006 (7) PM
2007 (8) PM
758.403.075
808.563.894
PM
PM
549.023.906
734.876.779
798.302.629,60
PM
PM
86,42
96,60
98,73
57.757.873
83.092.907,87
635.290.275
758.403.075
808.563.894
PM
PM
549.023.906
734.876.779
798.302.629,60
PM
PM
86,42
96,60
98,73
57.757.873
83.092.907,87
PM
879.600.000
633.644.000
660.614.500
PM
PM
845.289.029
623.189.611
658.707.538
PM
PM
96,10
98,35
99,71
-72.995.166,67
-62.193.830,37
PM
PM
154.975.000
114.455.000
102.060.000
PM
PM
136.175.000
109.020.000
101.442.500
PM
PM
87,87
95,25
99,39
-17.638.333,33
-11.557.500
- Belanja Barang dan Jasa
PM
PM
634.918.700
435.019.000
558.554.500
PM
PM
622.919.679
431.263.511
557.265.038
PM
PM
98,11
99,14
99,77
-25.454.733,33
-21.884.880,33
- Belanja Modal
PM
PM
89.706.300
84.170.000
0,00
PM
PM
86.194.350
82.906.100
0,00
PM
PM
96,09
98,50
0,00
-29.902.100
-28.731.450
(1) BELANJA DAERAH
2010 (11) 1.457.010.167,60
Persentase antara realisasi dan anggaran tahun ke- (%) 2006 2007 2008 2009 2010 (12) (13) (14) (15) (16) PM PM 92,04 97,56 99,17
Keterangan : Kolom (1) Kolom (2) Kolom (7) Kolom (12) Kolom (17) Kolom (18)
: : : : : :
Uraian jenis pendapatan/belanja/pembiayaan sesuai dengan kebutuhan Sampai dengan kolom (6) adalah data anggaran SKPD sesuai yang tercantum pada APBD dalam 5 (lima) tahun pelaksanaan Renstra SKPD Sampai dengan kolom (11adalah data realisasi penyerapan anggaran SKPD sesuai laporan pelaksanaan APBD/Renja SKPD pada tahun berkenaan Sampai dengan kolom (16) adalah persentase antara realisasi penyerapan anggaran dengan anggaran yang telah dialokasikan dalam APBD Angka rata-rata pertumbuhan anggaran, yaitu : (jumlah anggaran pada tahun ke-5 – jumlah anggaran pada tahun ke-1)/3 Angka rata-rata pertumbuhan realisasi, yaitu : (jumlah realisasi pada tahun ke-5 – jumlah realisasi pada tahun ke-1)/3
20
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
Tabel T-II.7 menunjukkan perkembangan anggaran dan realisasi pendanaan selama tahun 2008 hingga 2010. Rata-rata anggaran belanja daerah selama 3 (tiga) tahun yaitu tahun 2008-2010 cenderung turun sebesar Rp. 15.237.293,67,- (1,04%) per tahunnya. Hal ini disebabkan terjadi penurunan anggaran untuk belanja langsung (belanja pegawai, barang/jasa dan modal). Sedangkan realisasi anggaran tersebut per tahun naik rata-rata Rp. 20.899.077,53,- (1,43%) per tahunnya.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Potensi pengembangan sumber daya alam yang belum dimanfaatkan secara optimal serta beberapa permasalahan yang dihadapi merupakan tantangan dan peluang yang dapat diraih dalam pengembangan ketahanan pangan. Sedangkan dari kapasitas sumber daya manusia dan sumber daya teknologi memiliki potensi untuk ditingkatkan untuk mendukung pengembangan ketersediaan dan distribusi pangan serta perbaikan konsumsi pangan. Sementara di sisi lain, penguatan kelembagaan ketahanan pangan di daerah serta revitalisasi peran dan fungsi Dewan Ketahanan Pangan tingkat Kabupaten perlu ditingkatkan untuk mempercepat pencapaian sasaran program ketahanan pangan. a. Ketersediaan pangan Dalam upaya peningkatan produksi dan ketersediaan pangan, potensi sumber daya alam yang terdapat di kabupaten Pacitan belum dikelola maksimal. Terkait dengan penyediaan pangan maka pengelolaan lahan dan air merupakan sumber daya alam utama yang perlu dioptimalkan untuk menghasilkan pangan seperti lahan tidur, pekarangan rumah dan lahan di bawah tegakan hutan. Dengan potensi sumber daya alam yang beragam dan didukung ketersediaan teknologi di bidang hulu hingga hilir akan memberikan peluang untuk meningkatkan kapasitas produksi pangan, meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha dan meningkatkan agribisnis pangan.
21
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
Kantor ketahanan Pangan yang bertugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang ketahanan pangan mempunyai potensi dan peluang untuk mendorong ketersediaan pangan yaitu berperan pada (a) peningkatan koordinasi dalam perumusan ketersediaan dan penanganan rawan pangan, (b) penyempurnaan sistem pemantauan ketersediaan pangan untuk mengantisipasi rawan pangan, (c) mengembangkan program kemandirian pangan serta (d) mengembangkan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat. b. Distribusi pangan Distribusi dan pasokan yang merata di seluruh wilayah sepanjang waktu dengan harga yang terjangkau oleh daya beli sangat penting dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga. Berkaitan dengan di atas, Kantor Ketahanan Pangan memiliki potensi dan peluang memantapkan distribusi pangan yaitu berperan pada (a) peningkatan koordinasi dalam perumusan kebijakan distribusi pangan, (b) pengembangan dan pemantauan sistem distribusi, analisis harga pangan dan akses pangan (c) pengembangan dan pemantauan kelembagaan distribusi pangan masyarakat. c. Konsumsi pangan Potensi sumber daya alam sebagai sumber bahan pangan yang besar akan menjamin ketersediaan pangan yang beragam di wilayah di sepanjang waktu sehingga terbuka peluang untuk pengembangan diversifikasi konsumsi pangan melalui pemanfaatan pangan lokal dan makanan tradisional untuk memenuhi
kebutuhan
pangan
masyarakat.
Semakin
meningkatnya
pengetahuan yang didukung perkembangan teknologi informatika dan strategi komunikasi publik memberikan peluang percepatan proses peningkatan konsumsi pangan yang beragam, bergizi, berimbang dan aman yang diharapkan mampu mengubah pola konsumsi masyarakat sehingga mencapai status gizi yang lebih baik. Peningkatan
skor
PPH
konsumsi
dilakukan
dengan
upaya
penganekaragaman pola konsumsi dan gizi masyarakat menggunakan sumber
22
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
pangan lokal sumber karbohidrat non beras, seperti ubi kayu, ubi jalar, garut, suweg, sukun, waluh serta bahan pangan hewani sumber protein melalui sosialisasi, kampanye, demo, lomba dan pembinaan di masyarakat. Beberapa lembaga di masyarakat dapat menjadi mitra kerja seperti Posyandu, penyuluh dari instansi terkait, Tim Penggerak PKK, pengusaha pangan olahan dan sebagainya untuk mempercepat upaya perbaikan pola konsumsi pangan di masyarakat. Skor
PPH
berdasarkan
NBM
mulai
tahun
2006
hingga
2010
menunjukkan perbaikan dari kuantitas ketersediaan bahan pangan untuk konsumsi tetapi sumber ketersediaan masih didominasi bahan nabati terutama padi-padian (beras) dan jagung. Sedangkan ketersediaan pangan hewani seperti daging, telur dan ikan masih kurang untuk memenuhi kebutuhan penduduk Pacitan. Tabel T-II.8 Skor PPH Kabupaten Pacitan Berdasarkan NBM Tahun 2006-2007
No
Kelompok Bahan Pangan
Gr/Kap/hari
Standar *) Energi (Kkal) % AKE
PPH
Gr/Kap/hari
2006 Energi (Kkal)
% AKE
PPH
Gr/Kap/hari
2007 Energi (Kkal) % AKE
PPH
1
Padi-padian
300
1.100
50
25,0
373
1.349
61
25,0
368
1.334
61
25,0
2
Umbi-umbian
110
132
6
2,5
265
346
16
2,5
277
362
17
2,5
3
165
264
12
24,0
27
35
2
3,2
23
32
2
2,9
22
220
10
5,0
27
245
11
5,0
36
321
15
5,0
11
66
3
1,0
10
18
1
0,4
23
45
2
1,0
6
Pangan hewani Lemak dan minyak Buah/biji berminyak Kacangkacangan
28
110
5
10,0
23
89
4
8,1
66
282
13
10,0
7
Gula
33
110
5
2,5
57
210
10
2,5
57
209
10
2,5
8
Sayur dan buah
275
132
6
30,0
329
206
9
30,0
350
212
10
30,0
9
Lainnya
0
66
3
0,0
0
0
0
0,0
0
0
0
0,0
Jumlah
944
2.200
100
100,0
1.110
2.498
113
76,7
1.200
2.797
127
78,9
4 5
23
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
Tabel T-II.9 Skor PPH Kabupaten Pacitan Berdasarkan NBM Tahun 2008-2009 No
Kelompok Bahan Pangan
Gr/Kap/hari
Standar *) Energi % (Kkal) AKE
PPH
Gr/Kap/hari
2008 Energi (Kkal) % AKE
PPH
Gr/Kap/hari
2009 Energi (Kkal)
% AKE
PPH
1
Padi-padian
300
1.100
50
25,0
374
1.353
62
25,0
378
1.370
62
25,0
2
Umbi-umbian
110
132
6
2,5
352
460
21
2,5
274
359
16
2,5
3
165
264
12
24,0
29
37
2
3,4
33
40
2
3,6
22
220
10
5,0
29
257
12
5,0
32
284
13
5,0
11
66
3
1,0
10
18
1
0,4
10
18
1
0,4
6
Pangan hewani Lemak dan minyak Buah/biji berminyak Kacangkacangan
28
110
5
10,0
60
258
12
10,0
70
298
14
10,0
7
Gula
33
110
5
2,5
57
210
10
2,5
56
207
9
2,5
8
Sayur dan buah
275
132
6
30,0
266
146
7
30,0
287
160
7
30,0
9
Lainnya
0
66
3
0,0
0
0
0
0,0
0
0
0
0,0
Jumlah
944
2.200
100
100,0
1.175
2.739
124
78,8
1.139
2.736
124
79,0
4 5
Tabel T-II.10 Skor PPH Kabupaten Pacitan Berdasarkan NBM Tahun 2010 No
Kelompok Bahan Pangan
Standar *)
2010
Gr/Kap/hari
Energi (Kkal)
% AKE
PPH
Gr/Kap/hari
Energi (Kkal)
% AKE
PPH
1
Padi-padian
300
1.100
50
25,0
459
1.661
76
25,0
2
Umbi-umbian
110
132
6
2,5
101
132
6
2,5
3
Pangan hewani
165
264
12
24,0
41
48
2
4,3
4
Lemak dan minyak
22
220
10
5,0
33
292
13
5,0
5
Buah/biji berminyak
11
66
3
1,0
10
19
1
0,4
6
Kacang-kacangan
28
110
5
10,0
31
130
6
10,0
7
Gula
33
110
5
2,5
58
213
10
2,5
8
Sayur dan buah
275
132
6
30,0
294
164
8
30,0
9
Lainnya
0
66
3
0,0
0
0
0
0,0
Jumlah
944
2.200
100
100,0
1.027
2.659
122
79,7
Kantor Ketahanan Pangan memiliki tugas dan fungsi mendorong percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan yaitu berperan pada (a) peningkatan koordinasi dalam perumusan kebijakan konsumsi dan keamanan pangan, (b) pemantauan dan analisis pola konsumsi pangan dan (c) membina dan mengembangkan kegiatan penganekaragaman konsumsi pangan, keamanan pangan dan produksi pangan olahan.
24
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
d.
Dewan Ketahanan Pangan (DKP)
Pelaksanaan pemantapan ketahanan pangan melibatkan banyak pelaku dari berbagai aspek yang mencakup instansi antar wilayah. Mengingat kompleksnya permasalahan ketahanan pangan di daerah maka penanganan ketahanan pangan memerlukan koordinasi lintas wilayah dan lintas sektor Berdasarkan Peraturan Presiden No. 83 tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan, maka dibentuklah Dewan Ketahanan Pangan (DKP) yang bertujuan untuk
merumuskan
kebijakan
bidang
ketahanan
pangan.
Di
tingkat
daerah/kabupaten ditindaklanjuti dengan pembentukan Dewan Ketahanan Pangan
Kabupaten
188.45/152/408.21/2008
Pacitan sebagai
melalui wadah
Keputusan koordinasi
Bupati dalam
Pacitan
mewujudkan
ketahanan pangan di Kabupaten Pacitan. Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan yang dalam Keputusan Bupati tersebut sebagai Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan memfasilitasi Rapat Koordinasi DKP tingkat Kabupaten dengan tujuan untuk membangun koordinasi program ketahanan pangan dan forum strategis yang diadakan secara berkala dan berkelanjutan untuk mengevaluasi, mensinergiskan dan membahas permasalahan/menetapkan langkah-langkah operasional dalam membangun ketahanan pangan bersama dengan stake holder terkait. Tetapi upaya koordinasi, kerjasama dan sinergisitas dalam pembangunan ketahanan pangan belum dapat berjalan optimal.
25
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi
Permasalahan
Berdasarkan
Tugas
dan
Fungsi
Pelayanan SKPD Dalam upaya melanjutkan pembangunan ketahanan pangan yang mengarah pada kemandirian pangan, masih banyak permasalahan yang dihadapi dari aspek ketersediaan, distribusi, konsumsi pangan serta kelembagaan dan manajemen ketahanan pangan di daerah. a. Ketersediaan pangan Ketersediaan pangan dapat bersumber dari produksi pangan domestik dan atau pasokan pangan. Ketersediaan bahan pangan untuk
dikonsumsi
dihitung
berdasarkan
penjumlahan
produksi
domestik, impor netto, perubahan stok dikurangi kebutuhan non konsumsi untuk benih, industri non pangan dan penggunaan lainnya. Berikut
adalah
permasalahan
di
kabupaten
Pacitan
terkait
ketersediaan pangan : 1. Berlanjutnya konversi lahan pertanian ke penggunaan non pertanian, penurunan kualitas dan kesuburan tanah akibat kerusakan lingkungan, air sebagai faktor pembatas, anomali iklim yang menyebabkan cuaca ekstrim, penerapan teknologi yang
masih
rendah
dapat
mempengaruhi
produksi
dan
ketersediaan komoditas pertanian, peternakan, dan perikanan. 2. Ketersediaan energi sebagian besar masih berasal dari pangan nabati (didominasi beras), sedangkan sumbangan energi dari pangan hewani masih rendah. 3. Masih adanya rawan pangan karena adanya kemiskinan, terbatasnya penyediaan infrastruktur dasar perdesaan, potensi sumber daya pangan yang rendah dan adanya bencana alam. 26 26
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
4. Pengelolaan lembaga cadangan pangan serta pemberdayaan lumbung pangan belum sepenuhnya optimal karena tidak ada alokasi secara khusus untuk kegiatan tersebut. Dana yang ada bersumber dari APBN (pembangunan lumbung pangan) dan APBD Provinsi (penguatan modal/dagulir). Data tahun 2010 telah terdapat 56 lumbung pangan yang eksis dari 75 lumbung (74,67%) yang ada di wilayah Kabupaten Pacitan. Sementara ini alokasi APBN tahun 2011 hanya 1 lumbung pangan, sedangkan target hingga tahun 2016 terdapat 171 lumbung pangan di Kabupaten Pacitan atau 1 lumbung pangan per desa sehingga 115 lumbung pangan masih perlu dikembangkan lagi. 5. Pemanfaatan lahan potensial seperti lahan tidur, pekarangan rumah dan lahan di bawah tegakan hutan untuk penyediaan pangan belum optimal sehingga masyarakat masih tergantung dengan pasar dan stok dari luar daerah. b. Distribusi pangan Kecenderungan peningkatan harga pangan akhir-akhir ini dapat menimbulkan gangguan kecukupan pangan dan gizi dan dapat mendorong timbulnya rawan gizi bahkan rawan pangan. Kelompok masyarakat dengan penghasilan terbatas akan mengurangi belanja bahan pangan terutama bahan pangan hewani sumber protein, yaitu daging, telur dan ikan. Permasalahan yang terkait dengan aspek distribusi pangan adalah : 1. Harga komoditas pertanian cenderung berfluktuasi, sehingga apabila terjadi kenaikan harga yang signifikan menyebabkan penurunan daya beli masyarakat. 2. Keterbatasan alokasi anggaran dan sumber daya aparatur (petugas lapangan), mengakibatkan sulitnya memantau arus keluar masuk bahan pangan.
27
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
c. Konsumsi pangan Kualitas dan kuantitas konsumsi pangan sebagaian masyarakat masih rendah yang ditandai dengan pola konsumsi pangan belum beragam, bergizi, berimbang dan aman. Kondisi tersebut tidak terlepas dari permasalahan yang dihadapi dalam upaya percepatan penganekaragaman konsumsi, yaitu : 1. Masyarakat secara umum masih ketergantungan pada beras dan terigu 2. Pemanfaatan umbi-umbian serta pangan lokal lain sebagai sumber karbohidrat non beras masih rendah 3. Masih kurangnya produksi pangan lokal non beras 4. Konsumsi pangan hewani masih rendah 5. Masih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap keamanan pangan,
sehingga
banyak
dijumpai
makanan
yang
mengandung pewarna, pengawet, dan bahan tambahan pangan lainnya yang tidak sesuai dosis anjuran. 6. Masih banyak komoditas pangan segar dan pangan olahan belum mempunyai SOP (standar operasional prosedur), sehingga belum menjamin keamanan untuk dikonsumsi. d. Kelembagaan dan Manajemen Ketahanan Pangan Kelembagaan dan manajemen ketahanan pangan sebagai aspek non teknis merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan ketahanan pangan maka penguatan kelembagaan dan manjemen ketahanan pangan perlu terus ditingkatkan. Namun terdapat permasalahan yang dihadapi, antara lain : 1. Pemahaman dan komitmen pemerintah daerah masih rendah dalam kelembagaan ketahanan pangan sebagai unit kerja dan Dewan Ketahanan Pangan (DKP) sebagai lembaga koordinatif dalam pengembagan ketahanan pangan di daerah. 2. Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan dalam merumuskan kebijakan bidang ketahanan pangan belum berjalan optimal.
28
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
3. Bentuk lembaga/unit kerja ketahanan pangan di daerah yang belum seragam menyebabkan gerak manajemen kelembagaan ketahanan pangan menjadi tidak optimal. Dengan ditetapkannya Standar Pelayanan Minimal (SPM) urusan wajib Ketahanan Pangan (Permentan Nomor : 65/Permentan/OT.140/12/2010), maka diperlukan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang dapat mengemban tugas koordinasi dan fasilitasi secara konsisten dan berkelanjutan serta dukungan pembiayaan APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota yang memadai. 4. Siklus pergantian pimpinan lembaga ketahanan pangan di daerah sangat singkat sehingga pengelolaan ketahanan pangan menjadi tersendat. 3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati Pacitan terpilih di periode tahun 2011-2016 menjadi acuan dalam penyusunan program dan kegiatan SKPD tahun 2011 hingga 2016. Visi Bupati dan Wakil Bupati Pacitan terpilih adalah “ Terwujudnya Masyarakat Pacitan yang Sejahtera”. Sesuai dengan harapan visi tersebut, maka ditetapkan misi pembangunan Kabupaten Pacitan 2011-2016 sebagai berikut :
Misi ke-1
: Profesional birokrasi dalam rangka meningkatkan pelayanan prima dan mewujudkan tata pemerintahan yang baik
Misi ke-2
: Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Misi ke-3
: Meningkatkan
akses
dan
kualitas
pendidikan
masyarakat Misi ke-4
: Meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang bertumpu pada potensi unggulan
Misi ke-5
: Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dalam
29
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
rangka pemenuhan kebutuhan dasar Misi ke-6
: Mengembangkan tatanan kehidupan masyarakat yang berbudaya, berkepribadian dan memiliki keimanan serta memantapkan kerukunan umat beragama
Untuk merealisasikan pelaksanaan misi Pemerintah Kabupaten Pacitan, maka ditetapkan tujuan pembangunan daerah yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Tujuan pembangunan daerah ini ditetapkan untuk memberikan arah terhadap program pembangunan kabupaten secara umum. Sedangkan sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang telah ditetapkan. Berikut adalah keterkaitan antara tujuan dan sasaran dengan visi misi Pemerintah Kabupaten Pacitan. Tabel T-III.1 Keterkaitan Antara Tujuan dan Sasaran dengan Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016
Misi ke-1 : Profesionalisme birokrasi dalam rangka meningkatkan pelayanan prima dan mewujudkan tata pemerintahan yang baik Tujuan 1. Menciptakan aparatur pemerintah yang profesional
Sasaran 1.
Meningkatnya profesionalisme
Indikator 1. Persentase aparatur
birokrasi dan kinerja aparatur
yang memiliki
secara terncana dan
kompetensi sesuai
sistematis
bidang tugasnya 2. Persentase PNS yang mengikuti diklat yang seharusnya diikuti 3. Persentase aparatur yang memperoleh pembinaan dan pengembangan karir yang tepat waktu
2. Tercapainya SPM daerah
1. Persentase SPM yang diterapkan 2. Persentase SKPD yang mencapai target SPM
3. Terselenggaranya pelayanan prima
1. Persentase SKPD yang menerapkan SOP 2. Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti
30
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
3. Indeks kepuasan masyarakat 4. Jumlah pelayanan berstandar internasional 2. Meningkatnya efektivitas sistem
1.
pemerintahan
Terwujudnya tata
1. Jumlah pelanggaran
pemerintahan yang baik (good governance)
disiplin PNS 2. Jumlah SKPD yang menerapkan e-gov 3. Opini audit : WTP (wajar tanpa pengecualian) 4. Persentase peraturan daerah yang melibatkan partisipasi stakeholders
Misi ke-2 : Meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat Tujuan 1. Mewujudkan perilaku dan lingkungan
Sasaran 1.
sehat
Terwujudnya perilaku hidup sehat
Indikator 1. Jumlah rumah berjamban 2. Persentase rumah bersanitasi
2.
Terciptanya lingkungan sehat
1. Persentase rumah layak huni 2. Persentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang menaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran lingkungan 3. Persentase penanganan sampah
3. Meningkatkan kualitas kesehatan
1.
Meningkatkan pelayanan kesehatan
1. Rasio dokter/medis per satuan penduduk 2. Rasio tenaga paramedis per satuan penduduk 3. Rasio sarana prasarana kesehatan 4. Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup 5. Angka kematian ibu melahirkan per
31
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
100.000 kelahiran hidup 6. Persentase kunjungan puskesmas/visit rate 7. Cakupan pelayanan anak balita 8. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usi 624 bulan keluarga miskin 9. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit 10. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 11. Pasien Gakin yang dilayani RS pada setiap unit pelayanan 12. Persentase penduduk yang memanfaatkan RS 13. Prevalensi balita dengan gizi buruk 14. Cakupan desa siaga aktif 2.
Meningkatnya sarana dan
1. Cakupan air berasih
prasarana kesehatan
2. Jaringan listrik 3. Rasio posyandu per satuan balita 4. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk 5. Rasio RS per satuan penduduk
Misi Ke-3 : Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan masyarakat Tujuan 1. Mempermudah akses pendidikan
Sasaran
Indikator
1. Tersedianya sarana dan
1. Rasio ketersediaan
prasarana pendidikan
sekolah/jumlah penduduk usia sekolah 2. Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik 3. Sekolah pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA kondisi
32
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
bangunan baik 2. Penyelenggaraan pendidikan yang terjangkau
1. Angka Melek Huruf 2. Angka Partisipasi Kasar 3. Angka Partisipasi Murni 4. Angka Putus Sekolah
3. Meningkatkan kualitas pendidikan
1. Meningkatkan pelayanan pendidikan
1. Angka rata-rata lama sekolah 2. Rasio guru/murid 3. Rata-rata nilai ujian 4. Angka kelulusan 5. Persentase guru/kepala sekolah yang memenihu kualifikasi 6. Persentase guru yang bersertifikasi 7. Jumlah sekolah terakreditasi minimal B
Misi ke-4 : meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang bertumpu pada potensi unggulan Tujuan 1. Meningkatkan perekonomian daerah dengan optimalisasi potensi wilayah
Sasaran 1. Terwujudnya pusat ekonomi unggulan daerah
Indikator 1. PDRB sektor 2. Jumlah cluster ekonomi unggulan produktif
2. Ketersediaan pangan daerah
1. Ketersediaan energi dan protein per kapita 2. Penguatan cadangan pangan 3. Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah 4. Stabilitas harga pasokan pangan 5. Pencapaian skor Pola Pangan Harapan 6. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan
3. Lembaga UMKM dan koperasi sehat dan berdaya saing
1. Persentase koperasi aktif 2. Jumlah UMKM non BPR/LKM UKM 3. Jumlah BPR/LKM
4. Pemasaran komoditas daerah
1. Jumlah pameran/ekspo produk unggulan dilaksanakan per tahun
33
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
2. Omset penjualan komoditas unggulan 3. Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Misi ke-5 : Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar Tujuan
Sasaran
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas
1. Terwujudnya aksesibilitas
infrastruktur dasar
Indikator 1. Persentase
infrastruktur menuju sarana
peningkatan kualitas
kesehatan, pendidikan dan
dan kuantitas jalan dan
perekonomian
jembatan 2. Cakupan layanan air bersih 3. Rasio jaringan air bersih 4. Jangkauan telekomunikasi 5. Penyebaran jaringan listrik 6. Persentase penduduk berakses air minum 7. Peningkatan fasilitas pasar daerah dan tradisional 8. Rasio pemukiman layak huni 9. Jumlah trayek
2. Meningkatnya peran serta
1. Swadaya masyarakat
masyarakat dalam
terhadap program
pengelolaan infrastruktur
pemberdayaan
dasar
masyarakat 2. Pemeliharaan pasca program pemberdayaan masyarakat
Misi ke-6 : Mengembangkan tatanan kehidupan masyarakat yang berbudaya, berkepribadian dan memiliki keimanan serta memantapkan kerukunan umat beragama Tujuan 1. Meningkatkan tatanan sosial
Sasaran 1.
Terwujudnya kehidupan
kemasyarakatan yang berbudaya, berbudi
bermasyarakat yang rukun
luhur dan damai
dan damai
Indikator 1. Angka kriminalitas yang ditangani 2. Jumlah penyelenggaraan kegiatan, seni, budaya dan agama 3. Jumlah penyelenggaraan
34
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
kejuaraan olahraga tingkat kabupaten 4. Jumlah saran aperibadatan yang mendapatkan pembinaan 5. Persentase jenis olahraga yang berpotensi 2. Terwujudnya ketahanan sosial masyarakat
1. Jumlah anak didik hamil di luar nikah 2. Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar 3. Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum 4. Persentase peningkatan penyuluhan pencegahan penyakit masyarakat (PEKAT)
Urusan ketahanan pangan menjadi salah satu sasaran Misi ke-2 (Meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang bertumpu pada potensi unggulan) yaitu ketersediaan pangan daerah. Maka program dan kegiatan urusan ketahanan pangan diarahkan kepada peningkatan pengembangan ketersediaan pangan dan kemandirian pangan dengan mendayagunakan segenap potensi dan sumber daya alam lokal serta sumber daya manusia yang dimiliki menuju ketahanan pangan yang mantap. Berdasarkan telaahan terhadap visi dan misi Kepala Daerah terpilih yang telah diuraikan di atas, Kantor Ketahanan Pangan memiliki keterkaitan langsung dalam menunjang pelaksanaan pembangunan dalam bentuk program-program pembangunan, sebagai berikut: a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
35
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
3.3 Telaahan Renstra K/L (Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian) dan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur 3.3.1 Telaahan Terhadap Renstra K/L (Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian) Pembangunan ketahanan pangan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang telah ditetapkan pada RPJMN 2010-2014 yang menyatakan bahwa pembangunan ketahanan pangan menjadi program prioritas yang kelima. Arah pembangunan ketahanan pangan dalam RPJMN 2010-2014 adalah meningkatkan ketahanan pangan dan kemandirian pangan melalui peningkatan produksi dan produktivitas, peningkatan daya saing serta peningkatan kapasitas masyarakat. Arah pembangunan ketahanan pangan juga mengacu pada hasil KTT Pangan 2009 yang menyepakati untuk menjamin pelaksanaan langkahlangkah yang mendesak pada tingkat nasional, regional dan global untuk merealisasikan secara penuh komitmen MDGs tahun 2000 dan deklarasi World Food Summit (WFS) 1996 yaitu mengurangi jumlah penduduk dunia yang lapar dan malnutrisi hingga setengahnya pada tahun 2015. Dengan mengacu pada RPJMN dan kesepakatan KTT pangan, arah kebijakan umum pembangunan ketahanan pangan nasional 2010-2014 adalah untuk (1) meningkatkan ketersediaan dan penanganan kerawanan pangan, (2) meningkatkan sistem distribusi dan stabilisasi harga pangan serta (3) meningkatkan pemenuhan kebutuhan konsumsi dan keamanan pangan. Strategi Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian RI 20102014
adalah
(1)
melaksanakan
koordinasi
secara
sinergis
dalam
penyusunan kebijakan ketersediaan, distribusi, konsumsi pangan dan keamanan pangan segar, (2) mendorong pengembangan cadangan pangan, sistem distribusi pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan segar, dan (3) mendorong peran swasta, masyarakat sipil, dan kelembagaan masyarakat lainnya dalam ketersediaan, distribusi, konsumsi dan keamanan pangan segar.
36
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
Program
yang
dilaksanakan
oleh
Badan
Ketahanan
Pangan,
Kementerian Pertanian RI 2010-2014 adalah Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat. Sasaran program (outcome) yang hendak dicapai adalah meningkatnya ketahanan pangan melalui konsumsi dan keamanan pangan segar, ketersediaan pangan, distribusi pangan dan pemberdayaan masyarakat serta terkoordinasinya kebijakan ketahanan pangan. Program ini dijabarkan dalam 3 (tiga) kegiatan prioritas nasional dan 1 (satu) kegiatan pendukung dan 13 sub kegiatan, yaitu : Tabel T-III.2 Program/Kegiatan Prioritas Pada Renstra BKP, Kementerian Pertanian Tahun 2010-2014 No.
Program/Kegiatan
Sasaran
Sub Kegiatan
(3)
(4)
Prioritas (1)
(2)
11
Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat
11.1
Pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan dan peningkatan keamanan pangan segar
11.2
Pengembangan sistem distribusi dan stabilitas harga pangan
Meningkatnya ketahanan masyarakat melalui konsumsi dan keamanan pangan segar, distribusi dan pemberadayaan di tingkat masyarakat serta terkoordinasinya kebijakan ketahanan pangan Meningkatnya pemantapan penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan
Meningkatnya pemantapan distribusi dan harga pangan
a. Peningkatan percepatan penganekaragaman pangan b. Peningkatan dan pengembangan promosi percepatan penganekaragaman konsumsi pangan c. Peningkatan penanganan keamanan pangan segar tingkat produsen dan konsumen d. Koordinasi analisis dan perumusan kebijakan konsumsi dan keamanan pangan a. Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) b. Koordinasi analisis dan perumusan kebijakan distribusi, harga dan
37
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
11.3
Pengembangan ketersediaan pangan dan penanganan kerawanan pangan
Meningkatnya pemantapan ketersediaan pangan dan penanganan rawan pangan
11.4
Dukungan manajemen dan teknis lainnya pada Badan Ketahanan Pangan
Meningkatnya manajemen serta pelayanan administrasi dan keuangan secara efektif dan efisien dalam mendukung pengembangan dan koordinasi kebijakan ketahanan pangan
akses pangan a. Pengembangan Desa Mandiri Pangan b. Pengembangan lumbung pangan masyarakat c. Penanganan Daerah Rawan Pangan (PDRP) d. Koordinasi analisis dan perumusan kebijakan ketersediaan dan penanganan rawan pangan a. Peningkatan dan pemantapan manajemen b. Pemantapan dan pengembangan koordinasi perumusan kebijakan ketahanan pangan melalui Dewan Ketahanan Pangan c. Peningkatan kesejahteraan petani kecil dalam pemantapan ketahanan pangan keluarga (Smallholder Livelihood Development Programme in Eastern Indonesia (SOLID)
Arah kebijakan umum pembangunan ketahanan pangan nasional dan rumusan program/kegiatan prioritas nasional memberikan arahan bagi seluruh daerah (provinsi/kabupaten/kota) di dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang ketahanan pangan. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan, yaitu: a. Pemantapan gerakan Percepatan Pengenekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) melalui pemberdayaan kelompok wanita terutama kelompok dasawisma PKK, pendidikan dan penyuluhan pangan yang beragam, bergizi, berimbang untuk siswa SD/MI, pemberdayaan usaha mikro di bidang pengolahan pangan. b. Peningkatan
promosi percepatan
penganekaragaman
konsumsi
pangan melalui media elektronik, media cetak, pameran dan lomba. c. Peningkatan penanganan keamanan pangan segar di produsen dan konsumen. 38
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
d. Penyediaan data distribusi, pasokan, akses dan harga pangan yang lebih akurat secara berkala dan berkelanjutan. e. Pemantapan Desa Mandiri Pangan. f. Pengembangan lumbung pangan desa. g. Pengembangan pemanfaatan pekarangan. h. Penanganan daerah rawan pangan meliputi penyediaan dokumen SKPG dan penyediaan dana bansos. i.
Pemantapan penyediaan data dan informasi serta analisis data pangan secara berkala dan berkelanjutan yang meliputi :
Neraca
Bahan Pangan (NBM), pola konsumsi (PPH konsumsi), distribusi, pasokan, akses, harga, peta ketahanan pangan dan kerentanan pangan serta data kemiskinan dan rawan pangan.
3.3.2 Telaahan Terhadap Renstra Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Rencana Induk Ketahanan Pangan melalui Rapat Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur dan ditetapkan dengan SE Gubernur Jawa Timur No. 520/19657/023/2009 Tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut : 1. Memantapkan Ketersediaan Pangan yang mandiri & berlanjut di Jawa Timur melalui : 1.1
Menumbuhkembangkan sistem agribisnis pangan dari hulu ke hilir
untuk
menciptakan
nilai
tambah
sebagai
basis
pertumbuhan ekonomi di perdesaan. 1.2
Menjaga stabilitas produksi pangan, baik tanaman pangan, peternakan, perkebunan dan perikanan agar kebutuhan dan pasokan tetap berimbang bahkan surplus.
1.3
Menetapkan komoditas unggulan wilayah sesuai dengan potensi agroekologi dan peluang pasar.
39
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
1.4
Memanfaatkan lahan marginal, di bawah tegakan dan lahan terlantar untuk pengembangan pangan lokal (umbi-umbian) sebagai bahan pangan alternatif.
1.5
Memperlancar khususnya
akses
petani
benih/bibit,
terhadap
sarana
dan
obat-obatan,
pupuk
produksi serta
pengembangan pupuk dan obat-obatan organik. 1.6
Pemberdayaan
petani
(kelompok
tani,
gapoktan,
koperasi/badan usaha) melalui pendekatan partisipatif, dan terintegrasi secara lintas sektor. 1.7
Pengembangan infrastruktur pertanian dan perdesaan (jalan desa, irigasi, fasilitas air bersih, listrik dan komunikasi).
1.8
Mengembangkan sistem informasi pangan dan komoditi yang real time, dalam upaya pamantapan strategi tanam, terkait keseimbangan supply-demand dalam skala lokal, regional, nasional dan internasional.
1.9
Mengupayakan kuota ekspor bahan pangan strategis bagi daerah produksi surplus, sepanjang kebutuhan nasional terpenuhi.
1.10 Peningkatan kualitas produksi bahan pangan terutama yang memberikan nilai tambah. 1.11 Menyediakan pembiayaan (kredit dengan bunga rendah) melalui dana bergulir dan kredit program. 1.12 Menyiapkan lembaga penjaminan kredit/pembiayaan kepada kelembagaan
masyarakat
(kelompok
tani,
UMKM)
yang
mempunyai usaha produktif tetapi belum bankable melalui JAMKRIDA (Jaminan Kredit Daerah). 1.13 Mengembangkan
cadangan
pangan
masyarakat
melalui
lumbung pangan dengan menyediakan bahan pangan minimal 5% (lima persen) dari total kebutuhan konsumsi masyarakat. 2. Peningkatan Kelancaran
Distribusi
dan Stabilisasi Harga,
melalui:
40
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
2.1 Menjaga stabilitas harga pangan melalui penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan atau batas atas harga yang dinamis untuk beberapa komoditas strategis sehingga dapat menjamin keterjangkauan harga pangan bagi masyarakat luas. 2.2 Menjaga stabiltas harga pangan melalui penetapan harga dasar beberapa komoditas strategis, operasi pasar dan atau pasar murah. 2.3 Mengembangkan jejaring informasi harga dan pasar yang dapat diakses masyarakat luas melalui media elektronik berbasis WEB. 2.4 Penataan tata niaga beberapa komoditas pangan strategis untuk memperpendek alur distribusi bahan pangan. 2.5 Pengembangan infrastruktur pertanian dan perdesaan (jalan desa, pasar, listrik dan komunikasi). 3. Mempercepat Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi Berbasis Sumber Daya Lokal, melalui : 3.1 Mengembangkan pemanfaatan pekarangan sebagai cadangan konsumsi dan gizi keluarga. 3.2 Mengembangkan aneka pangan olahan berbasis sumber daya lokal yang memenuhi standar mutu dan keamanan pangan. 3.3 Meningkatkan peran kelembagaan lokal (PKK, Dasa Wisma, wanita
tani,
posyandu,
dll)
dalam
penyuluhan
penganekaragaman pangan dan gizi. 3.4 Meningkatkan
promosi
dan
pemerintah/swasta,
industri
penganekaragaman
konsumsi
sosialisasi pariwisata
melalui untuk
pangan
dan
institusi
percepatan gizi
dengan
menganjurkan setiap pertemuan menyediakan makanan atau kudapan yang berbasis sumber daya lokal. 3.5 Meningkatkan
kesadaran
penganekaragaman
masyarakat
konsumsi
tentang
pangan
dan
pentingnya gizi
melalui
kampanye/promosi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman pada media cetak maupun elektronika.
41
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
3.6 Mengembangkan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dan Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) yang berbasis sumber daya lokal. Berdasarkan Rencana Induk Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, maka Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan menetapkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyelenggarakan pembangunan selama lima tahun ke depan, sebagai berikut : a. Memanfaatkan lahan marginal, di bawah tegakan dan lahan terlantar untuk pengembangan pangan lokal (umbi-umbian) sebagai bahan pangan alternatif. b. Menetapkan angka ketersediaan bahan pangan utama, seperti beras, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ikan, daging, telur, sayur dan buah untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk. c. Mengidentifikasi, menumbuhkan dan memberdayakan lumbung pangan desa sehingga tidak hanya mampu sebagai wadah cadangan pangan tingkat desa tetapi sebagai depo logistik tingkat desa yang mampu menyediakan aneka kebutuhan pangan. d. Mengembangkan pemanfaatan pekarangan sebagai cadangan konsumsi dan gizi keluarga. e. Mengembangkan aneka pangan olahan berbasis sumber daya lokal yang memenuhi standar mutu dan keamanan pangan. f. Meningkatkan peran kelembagaan lokal (PKK, Dasa Wisma, wanita tani, posyandu, dll) dalam penyuluhan penganekaragaman pangan dan gizi. g. Meningkatkan
promosi
pemerintah/swasta,
dan
industri
sosialisasi pariwisata
melalui untuk
institusi percepatan
penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi dengan menganjurkan setiap pertemuan menyediakan makanan atau kudapan yang berbasis sumber daya lokal. h. Meningkatkan
kesadaran
penganekaragaman
konsumsi
masyarakat pangan
tentang dan
pentingnya gizi
melalui
42
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
kampanye/promosi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman pada media cetak maupun elektronika. i.
Menyediakan data dan informasi tentang pangan (ketersediaan, lumbung, harga, distribusi, akses, peta ketahanan dan kerentanan pangan) yang akurat. Uraian di atas tidak jauh berbeda dengan prinsip-prinsip yang perlu
diperhatikan dan dijadikan acuan dari dokumen Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan, sebagaimana telah dijelaskan di bagian sebelumnya. Hal-hal tersebut menjadi pertimbangan di dalam menetapkan visi, misi, sasaran, kebijakan serta program dan kegiatan Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan.
3.4
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
3.4.1 Telaahan terhadap RTRW Jawa Timur Menurut Undang-Undang, penataan ruang meliputi seluruh kegiatan yang termasuk dalam sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang yang keterkaitan satu sama lainnya bersifat sekuensial. Pemahaman bahwa sistem ini merupakan siklus menyebabkan hasil-hasil yang diperoleh dari proses perencanaan tata ruang ditempatkan sebagai acuan dari kegiatan-kegiatan pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Rencana Tata Ruang Wilayah adalah wujud formal kebijakan, rencana, dan program (KRP) acuan yang mengatur penataan ruang sebuah wilayah tertentu. Jenis RTRW tergantung pada cara penanganan dan karakteristik khusus sebuah satuan wilayah. Sebuah RTRW yang mengatur satuan wilayah yang luas memuat arahan dan acuan yang lebih strategis dan umum daripada RTRW yang mengatur satuan wilayah yang lebih kecil. Sebuah RTRW skala nasional memuat kebijakan-kebijakan, sementara RTRW skala kawasan lebih banyak memuat kumpulan program.
43
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
Dalam fungsi wilayah dan perkotaan Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Pacitan merupakan bagian dari SWP Madiun dan sekitarnya. Kabupaten Pacitan memiliki rencana fungsi wilayah sebagai pemerintahan, pertanian, perkebunan,
perikanan,
pertambangan,
pendidikan,
kesehatan
dan
pariwisata. Berdasarkan pola pengelompokan perekonomian dan dominasi kegiatan perekonomian dalam sistem perwilayahan Jawa Timur telah terjadi pemusatan terlalu ke Utara. Berdasarkan kondisi ini, perlu adanya upaya untuk menyeimbangkan pertumbuhan dengan mengembangkan wilayah Selatan Jawa Timur. Kabupaten Pacitan merupakan wilayah yang harus diprioritaskan pengembangannya melalui Konsep Pengembangan SelatanSelatan yaitu jalur Pacitan – Trenggalek – Tulungagung - Banyuwangi. Kedudukan Kabupaten Pacitan dalam konstelasi wilayah Koridor pantai selatan Jawa tidak lepas dari sistem kota-kota yang ada. Kota Pacitan merupakan pusat kegiatan lokal bagi daerah-daerah lain di sekitarnya. Sebagai pusat kegiatan lokal wilayah, Pacitan menjadi wilayah penghubung antar kota-kota sekitar baik di wilayah Jawa Timur (Citragung) maupun Jawa Tengah dan DIY (Pawonsari). Letak Kabupaten Pacitan yang berada di wilayah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadikan peran Pacitan sebagai pintu masuk Jawa Timur di wilayah pantai selatan Jawa. Perencanaan tata ruang yang dimuat dalam dokumen RTRW Provinsi Jawa Timur yang mengatur arahan pengembangan Pacitan menempatkan wilayah ini menjadi penting di masa yang akan datang. Pengembangan koridor pantai selatan akan berdampak pada pola penggunaan lahan dan perkembangan
kegiatan/aktivitas
di
wilayah
Kabupaten
Pacitan.
Meningkatnya intensitas penggunaan lahan dan aktivitas perkotaan akan membangkitkan arus lalu lintas dan meningkatkan aktivitas perekonomian. Hal ini tentu saja sejak awal harus diantisipasi dan dikendalikan agar tidak berkembang secara tidak beraturan dan tidak lagi sesuai dengan dokumen tata ruang yang diatur dalam peraturan daerah.
44
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
3.4.2 Telahaan Terhadap Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Pacitan Sebelum disusunnya strategi pengembangan Pacitan, perlu adanya suatu konsep skenario pengembangan wilayah Pacitan. Skenario ini disusun berdasarkan pertimbangan terhadap isu permasalahan serta potensi dan prospek pengembangan di wilayah Kabupaten Pacitan baik dari aspek fisik, sumber daya alam (SDA), ekonomi dan
sistem prasarana wilayah.
Pertimbangan yang lain yaitu terhadap tujuan-tujuan kebijakan makro dan mikro Wilayah Kabupaten Pacitan. Berdasarkan hal-hal terbut, maka pengembangan kegiatan/ekonomi di Kabupaten Pacitan yang menjadi dasar perumusan struktur ruang harus mempertimbangkan : 1. Kegiatan ekonomi yang tidak memerlukan dukungan lahan relatif luas. 2. Pengembangan
lahan
di
wilayah
Utara
dan
Barat
hendaknya
dikendalikan secara ketat karena terkait dengan fungsi sebagai kawasan perlindungan bagi wilayah bawahnya. 3. Kondisi lahan di wilayah Tengah yang rawan longsor, menyebabkan wilayah ini relatif kurang berkembang, sehingga interaksi antara wilayah Utara dan Selatan relatif rendah. 4. Wilayah Karst Pacitan Barat yang terletak di wilayah Selatan – Barat merupakan kawasan Karst kelas 1, sehingga di wilayah ini tidak boleh dilakukan kegiatan pertambangan. 5. Kegiatan ekonomi diarahkan pada pemberdayaan ekonomi lokal dengan sektor pariwisata sebagai sektor penggerak di hilir yang pada akhirnya akan menarik sektor-sektor primer untuk berkembang (mis: perikanan laut, lobster, melinjo, janggelan, jeruk , batu aji, keramik dan gerabah). 6. Pelayanan fasilitas dan prasarana perkotaan hendaknya dilakukan dengan sistem banyak pusat, meskipun dengan skala yang lebih rendah; dan 7. Prioritas pengembangan ditekankan pada wilayah Selatan dengan penekanan fungsi Utama sebagai pariwisata pantai dan gua.
45
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka skenario pengembangan wilayah
Kabupaten
Pacitan
adalah
:
wilayah
berkembang
sesuai
kecenderungan perkembangan wilayah saat ini. Struktur perwilayahan dilakukan dengan dengan asumsi sebagai berikut: 1. Pembagian Wilayah Pembangunan lebih berorientasi pada pembagian wilayah administrasi. 2. Setiap wilayah Pembangunan terdiri dari dari empat wilayah administrasi Kecamatan. 3. Penentuan pusat dilakukan pada kecamatan yang terletak di tengahtengah, selain juga mempertimbangkan kelengkapan fasilitas perkotaan dan orde kota. Berdasarkan skenario tersebut, kondisi yang diharapkan di masa datang, yaitu:
Perkembangan leading sector (dalam hal ini sektor pariwisata) yang diharapkan mampu menjadi sektor penggerak sektor-sektor lainnya, khususnya sektor pertanian (dalam arti luas) sebagai SDA yang dominan, berkembang sesuai peluang pasar dan peningkatan kualitas produk, penambahan nilai produk pada proses pengolahan.
Besarnya perkembangan melalui proses peningkatan sarana prasarana dasar secara bertahap terseleksi sesuai dengan daya tenaga serta dana yang tersedia.
Diperlukan prioritas kawasan andalan dengan sektor/subsektor yang diunggulkan untuk memperoleh hubungan pengaruh perkembangan kumulatif/multiplier effect yang tinggi.
Harapan perkembangan tercapai melalui akselerasi pembangunan bertahap, berjalan dalam jangka menengah atau jangka panjang karena sektor yang satu menunggu hasil pembangunan sektor lain terlebih dahulu, sehingga perkembangan ekonomi wilayah berjalan relatif lambat dan lama. Untuk memenuhi skenario tersebut, maka dilakukan penetapan
strategi bagi tiap-tiap sektor. Penetapan serta penyusunan Strategi
46
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
Perwilayahan Pembangunan Kabupaten Pacitan dilakukan berdasarkan skenario pengembangan wilayah Pacitan. Visi, misi, tujuan dan strategi disusun dengan mempertimbangkan isu permasalahan serta potensi dan prospek pengembangan di wilayah Kabupaten Pacitan baik dari aspek fisik, sumber daya alam (SDA) ekonomi serta tujuan internal Pengembangan Wilayah Kabupaten Pacitan. Strategi yang akan dikembangkan dalam upaya penataan ruang Kabupaten Pacitan sebagaimana yang tercantum dalam RTRW Provinsi Jawa Timur adalah : 1. Strategi pengembangan berdasarkan kebijakan makro; 2. Strategi struktur ruang wilayah Kabupaten Pacitan; 3. Strategi pola ruang wilayah Kabupaten Pacitan; 4. Strategi pengelolaan kawasan lindung dan budidaya; 5. Strategi penataan kawasan perdesaan dan perkotaan; 6. Strategi penataan sistem prasarana wilayah; 7. Strategi penataan kawasan strategis; 8. Strategi penataan wilayah pesisir; dan 9. Strategi penataan ruang darat, ruang laut, dan ruang udara. Sehubungan dengan strategi penataan ruang Jawa Timur pada Kabupaten Pacitan, maka hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Kantor Ketahanan Pangan adalah sebagai berikut : a. Mengembangkan kawasan budidaya untuk budidaya tanaman spesifik lokal yang dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat. b. Mengembangkan areal pekarangan di perdesaan dan perkotaan dengan budidaya tanaman hortikultura untuk mengembangkan ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga. c.
Mengembangkan pangan olahan yang berbahan baku lokal.
47
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
3.4.3 Telahaan terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kabupaten Pacitan Praktek menunjukkan bahwa banyak hambatan dan keterbatasan yang
bersifat
struktural
maupun
operasional
menciptakan
ketidaksinambungan antar jenjang (vertikal), juga antar satuan wilayah RTRW yang berada dalam jenjang yang sama (horisontal). Kondisi ini menyebabkan lingkup dan penjabaran aspek-aspek pengelolaan lingkungan hidup dalam masing-masing RTRW belum tentu sesuai dengan harapan dan acuan. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah sebuah bentuk tindakan strategik dalam menuntun, mengarahkan, dan menjamin efek negatif terhadap lingkungan dan keberlanjutan dipertimbangkan dalam KRP tata ruang. Posisinya berada pada relung pengambilan keputusan. Oleh karena siklus dan bentuk pengambilan keputusan dalam perencanaan tata ruang tidak selalu gamblang, maka manfaat KLHS bersifat khusus bagi masing-masing RTRW. KLHS bisa menentukan substansi RTRW, bisa memperkaya proses penyusunan dan evaluasi keputusan, bisa dimanfaatkan sebagai instrumen metodologis pelengkap (komplementer) atau tambahan (suplementer) dari penjabaran RTRW, atau kombinasi dari beberapa atau semua fungsi-fungsi di atas. Pada prinsipnya, proses KLHS harus dilakukan terintegrasi dengan proses penataan ruang. Penerapan KLHS dalam penataan ruang ini bermanfaat dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) dan atau instrumen pengelolaan lingkungan lainnya, menciptakan tata pengaturan yang lebih baik melalui pembangunan keterlibatan para pemangku kepentingan dan kerjasama lintas batas wilayah administrasi, serta memperkuat pendekatan kesatuan ekosistem dalam satuan wilayah (kerap juga disebut "bio- region" dan/atau "bio-geo-region"). Dokumen KLHS kabupaten Pacitan mengkaji tentang peran dan fungsi DAS Grindulu dalam mendukung pengembangan tanaman tembakau
48
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
dan industri rokok yang intisarinya disajikan dalam Tabel T-III.3. Dalam penyusunan kebijakan, rencana dan program, SKPD akan mengacu pada dokumen RTRW dan KHLS Kabupaten. Das Grindulu menjadi penyangga kehidupan penduduk, seperti untuk aktivitas bidang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan dan pertambangan. Potensi sumber daya alam yang melimpah di sepanjang DAS Grindulu telah menimbulkan eksploitasi oleh manusia. Beberapa kawasan vital, yaitu hutan lindung dan sungai telah mengalami kerusakan dan pencemaran akibat kegiatan ini. Berkaitan dengan dokemen KLHS tersebut, maka hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Kantor Ketahanan Pangan adalah : a. Kegiatan menyesuaikan spesifik daerah dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang ada dengan tetap berwawasan lingkungan. b. Mengembangkan tanaman lokal spesifik daerah (umbi-umbian, kacangkacangan), peternakan dan perikanan. c.
Memanfaatkan hasil pertanian, peternakan dan perikanan untuk diolah menjadi makanan yang dapat memberikan nilai tambah.
d. Kegiatan diarahkan untuk mendukung perbaikan dan peningkatan daya dukung lingkungan dan tidak menimbulkan degradasi lingkungan.
49
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
Tabel T-III.3 Hasil Analisis Terhadap Dokumen KLHS Kabupaten Pacitan SKPD : Kantor Ketahanan Pangan
No
Aspek Kajian
(1) 1
Ringkasan KLHS
(2) Kapasitas daya dukung dan daya tampung
Implikasi terhadap Pelayanan SKPD
(3) -
lingkungan hidup untuk pembangunan
-
Catatan bagi perumusan program dan kegiatan SKPD
(4)
(5)
Kawasan DAS Grindulu menjadi
Program dan kegiatan SKPD
Kegiatan
penopang kehidupan masyarakat
akan diarahkan untuk
menyesuaikan
sekitar baik untuk pertanian,
menunjang perbaikan kualitas
spesifik daerah
perkebunan, kehutanan, perikanan,
lingkungan sehingga akan
dengan
air bersih dan sumber tambang
meningkatkan daya dukung
memanfaatkan
(mineral) yang cukup potensial.
lingkungan.
sumber daya lokal
KLHS difokuskan pada pemanfaatan
yang ada dengan
dan pengelolaan kawasan DAS
tetap berwawasan
Grindulu yang daya dukung dan
lingkungan.
fungsi lingkungannya semakin menurun, yaitu adanya lahan kritis seluas 18.219,35 hektar (tahun 2008), penebangan liar dan alih fungsi lahan. 2
Perkiraan mengenai dampak dan resiko
-
lingkungan hidup
-
Berbagai aktivitas manusia yang
Program dan kegiatan SKPD
Kegiatan diarahkan
memanfaatkan sumber daya alam di
akan berpedoman terhadap
untuk mendukung
sekitar DAS dapat menyebabkan
dokumen RTRW dan KLHS
perbaikan dan
tekanan terhadap DAS.
sehingga sesuai untuk
peningkatan daya
Perkiraan mengenai dampak dan
peruntukkan wilayah dan
dukung lingkungan;
50
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
resiko lingkungan hidup dilakukan
diupayakan dapat mendukung
melalui identifikasi permasalahan
perbaikan kualitas lingkungan
Kegiatan tidak menimbulkan
lingkungan hidup yang timbul karena
hidup sehingga meningkatkan
degradasi lingkungan
adanya kebijakan, rencana dan
kualitas hidup masyarakatnya.
program (KRP) berdasarkan isu-isu strategis yang berkembang. -
Perumusan perkiraan tersebut mengacu pada KRP yang terdapat dalam RPJMD Kabupaten Tahun 2011-2016 dan RTRW tahun 2010.
-
Beberapa dampak dan resiko yang dapat terjadi antara lain : kerusakan DAS, penurunan kualitas dan sumber air, bertambahnya lahan kritis, kerusakan hutan, kekeringan, banjir dan longsor.
3
Kinerja layanan/jasa ekosistem
Jasa ekosistem adalah manfaat yang
Kegiatan yang berkaitan dengan
Mengembangkan
diperoleh manusia dari suatu ekosistem.
bidang ketahanan pangan akan
tanaman lokal
Kawasan DAS Grindulu yang ada di
senantiasa menjaga eksistensi
spesifik daerah
Kabupaten Pacitan telah memberikan
jasa ekosistem yang diberikan
(umbi-umbian,
banyak manfaat terhadap kelangsungan
oleh lingkungan hidup.
kacang-kacangan),
hidup manusia, akan tetapi keberadaan
peternakan dan
dan kelestariannya perlu dijaga dari
perikanan.
kerusakan dan kepunahan. Jasa ekosistem yang dimaksud meliputi :
Memanfaatkan hasil pertanian,
51
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
1.
Jasa pendukung
peternakan dan
Wilayah DAS Grindulu yang
perikanan untuk
berada di wilayah bagian utara
diolah menjadi
yaitu hulu (Nawangan, Bandar,
makanan yang dapat
Tegalombo, Arjosari dan
memberikan nilai
Kebonagung) dengan kawasan
tambah.
hutan lindungnya adalah sebagai daerah tangkapan air sehingga berfungsi untuk menjamin ketersediaan air. Sementara daerah hilir berfungsi sebagai wilayah pelepasan air. Hutan produksi dikelola Perhutani sedangkan hutan negara dikelola Dishutbun, sisanya adalah hutan rakyat. Masyarakat dapat memanfaatkan hasil hutan seperti kayu, kayu bakar, emponempon, umbi-umbian, dan buahbuahan. 2.
Jasa penyediaan -
Hutan menyediakan sumber pangan bagi manusia seperti umbi-umbian dan buahbuahan.
52
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
-
Tanaman perkebunan : tembakau, cengkeh
-
Menyediakan sumber air (mengatur siklus hidrologi)
-
Kayu, getah, kayu bakar
-
Pengembangan potensi pertambangan : timah, emas, gamping, tanah liat, batu, pasir, pasir besi, batu akik
3.
4.
Jasa pengaturan -
Mengatur siklus air
-
Mengatur iklim
Jasa kultural Jasa kultural adalah manfaat non materi. -
Wahana rekreasi dan ekoturisme
-
Estetika
-
Pendidikan
-
Menumbuhkan rasa memiliki
-
Nilai-nilai spiritual dan keagamaan
4
Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim
-
Dinamika pembangunan dan pertambahan jumlah penduduk akan
-
Penguatan cadangan pangan untuk wilayah yang
Program/kegiatan ketahanan pangan
53
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
berdampak terhadap perubahan iklim.
rawan mengalami bencana
yang dapat
Masyarakat sekitar hutan, sungai dan
alam.
disinkronkan dengan
Pengembangan cadangan
keadaan wilayah
rentan terhadap dampak kerusakan
pangan wilayah sebagai
kabupaten Pacitan
lingkungan dan perubahan iklim.
salah satu upaya antisipasi
adalah upaya
Wilayah kabupaten Pacitan hampir
terjadinya rawan pangan
pengembangan
setiap tahun pada musim hujan
yang disebabkan oleh
tanaman spesifik
menghadapi potensi banjir, tanah
bencana alam : banjir,
lokal sebagai
longsor dan kekeringan. Hal ini
kekeringan, tanah longsor,
pangan lokal
disebabkan oleh rusaknya hutan di
dll
dengan tidak
Pelaksanaan konservasi
merusak kawasan
Bandar, Tegalombo, Arjosari,
lingkungan dan
hutan lindung,
Kebonagung) karena pembalakan liar,
perlindungan ekosistem
pengembangan
perambahan hutan dan alih fungsi
akan mengurangi potensi
pekarangan, dan
hutan.
banjir, tanah longsor dan
pengolahan pangan
Sedangkan di daerah pesisir terjadi
kekeringan, memberikan
lokal.
kerusakan hutan mangrove dan
kontribusi terhadap
abrasi.
ketahanan pangan dan
Bentuk adaptasi yang dilakukan
tersedianya air bagi
adalah konservasi hutan lindung,
masyarakat perdesaan dan
rehabilitasi dan pengembangan hutan
perkotaan dan memperkaya
di kawasan penyangga dan sekitar
keanekaragaman hayati.
pesisir adalah masyarakat yang
-
kawasan penyangga (Nawangan,
-
-
DAS, pengelolaan daerah pelepasan
-
-
-
Perlindungan ekosistem
air (hilir), pembangunan sarana
akan memberikan
potensi sumber daya air (embung,
ketangguhan bagi manusia
54
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
dam, jaringan irigasi, dll), rehabilitasi
dan spesies lainnya dalam
lahan pantai dengan konservasi
menghadapi perubahan
mangrove, cemara udang,
iklim.
pembangunan penahan ombak, dll. Selain itu perlu diatur dengan aturan yang jelas mengenai hal-hal yang mendukung kegiatan tersebut. 5
Tingkat ketahanan dan potensi
-
keanekaragaman hayati
-
Pelaksanaan rehabilitasi dan
-
Berbagai bencana alam
Menyediakan data
konservasi lahan kritis di kawasan
seperti banjir, tanah
pangan yang akurat
penyangga dan daerah pesisir
longsor, kekeringan dan
meliputi
kabupaten Pacitan akan memperbaiki
badai merupakan dampak
ketersediaan, harga,
keanekaragaman hayati yang ada.
dari perubahan iklim yang
distribusi dan akses.
Pengembangan lahan pertanian
harus diantisipasi sektor
dengan sistem tumpangsari akan
pertanian yang paling
potensi sumber daya
meningkatkan keanekaragaman
rentan terhadap dampak
alam yang dapat
hayati dan keseimbangan ekosistem.
perubahan iklim.
dijadikan pangan
Dengan demikian
alternatif selain
hayati lebih tinggi memiliki ketahanan
ketersediaan pangan bagi
beras, seperti umbi-
yang lebih tinggi terhadap pengaruh
penduduk akan
umbian, kacang-
buruk perubahan lingkungan dan
tergantung dari
kacangan, dll.
memiliki kemampuan mengurangi
ketersediaan sumber
kerentanan penghidupan masyarakat
daya hayati berupa
lembaga cadangan
perdesaan.
tumbuh-tumbuhan, hewan
pangan di setiap
dan mikroorganisme.
desa sebagai wadah
Sistem dengan keanekaragaman
-
Pengembangan
Mengembangkan
cadangan pangan
55
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
dan menyediakan berbagai aneka kebutuhan pangan.
56
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis Dengan mempertimbangkan permasalahan serta hasil telaahan terhadap Visi Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, dokumen RTRW Provinsi Jawa Timur, RTRW Kabupaten Pacitan dan KLHS Kabupaten Pacitan, maka diambil suatu keputusan tentang isu-isu strategis yang paling utama untuk perencanaan program dan kegiatan masing-masing urusan disesuaikan dengan potensi dan kemampuan sumber daya yang dimiliki, baik SDA, SDM maupun teknologi yang tersedia. Penentuan isu-isu strategis yang mempengaruhi urusan ketahanan pangan memperhatikan faktor-faktor internal SKPD dan eksternal (dinamika internasional, nasional dan regional/lokal). Berdasarkan identifikasi permasalahan dan telahaan dari beberapa dokumen perencanaan lainnya, maka isu-isu strategis yang ada di bidang ketahanan pangan sebagai berikut: 1. Kondisi sarana dan prasarana kurang mendukung pelaksanaan tugas aparatur. 2. Penerapan SPM bidang ketahanan pangan belum optimal. 3. Ketersediaan bahan pangan seperti telur dan daging cenderung lebih rendah dibanding tingkat kebutuhan masyarakat. 4. Konsumsi penduduk masih didominasi oleh beras. 5. Pemanfaatan tanaman jenis umbi-umbian, kacang-kacangan dan serealia selain padi dan gandum untuk bahan pangan alternatif masih rendah. 6. Angka konsumsi riil penduduk kabupaten Pacitan belum dapat diketahui karena membutuhkan survei dengan dana yang cukup besar. 7. Keamanan pangan segar dan olahan yang ada di tingkat produsen dan konsumen masih rendah dan belum ada pengawasan yang mantap oleh institusi terkait. 8. Peredaran makanan dan minuman yang mengandung bahan berbahaya masih banyak ditemui di pasaran.
57
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
9. Perlunya kampanye dan promosi pangan yang beragam, bergizi, berimbang dan aman. 10. Pemberdayaan lumbung pangan masih lemah dan baru sebatas fungsinya sebagai tempat cadangan pangan, belum sampai ke fungsinya yang lain yaitu sebagai depo logistik bahan pangan pokok (sembako) serta terbatasnya kemampuan SDM (petani) dalam pengelolaannya. 11. Keberadaan lumbung pangan yang belum merata di setiap desa karena menggunakan skala prioritas dalam penentuan kegiatan dan anggaran. 12. Alokasi
anggaaran
untuk
ketahanan
pangan
yang
kecil
menyebabkan kegiatan tidak berjalan optimal. 13. Dewan Ketahanan Pangan (DKP) belum berfungsi optimal.
58
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
59
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN , SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi SKPD 4.1.1 Visi Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang ingin dicapai dilandasi oleh kondisi dan potensi serta prediksi tantangan dan peluang pada masa yang akan datang. Berdasarkan makna tersebut dan sesuai dengan Visi Pemerintah Kabupaten Pacitan 2011-2016, maka visi Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan 2011 – 2016 adalah: ” Terwujudnya Ketahanan Pangan Berbasis Rumah Tangga” Diharapkan dengan terumuskannya visi Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan tersebut, maka dapat menjadi motivasi seluruh elemen dinas untuk mewujudkannya, melalui peningkatan kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. 4.1.2 Misi Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan dan diwujudkan agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Untuk mencapai visi tersebut, maka misi Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan Tahun 2011 – 2016 adalah : 1. Mewujudkan Kemandirian Pangan 2. Meningkatkan Kapasitas dan Akses Pangan Masyarakat 3. Mewujudkan SKPD Berbasis Kinerja Misi tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi, sehingga dalam upaya pencapaiannya dijabarkan dalam strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang terpadu dan berkelanjutan.
59
59
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 4.2.1
Tujuan Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan
misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Penetapan tujuan dalam Rencana Strategis didasarkan pada potensi dan permasalahan serta isu utama bidang ketahanan pangan di Kabupaten Pacitan. Adapun rumusan tujuan di dalam Perencanaan Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan Tahun 2011 – 2016 adalah : 1. Mengembangkan ketersediaan pangan daerah dan penanganan rawan pangan. 2. Mengembangkan
cadangan
pangan
pemerintah
daerah
dan
masyarakat. 3. Mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan. 4. Memperlancar sistem distribusi pangan dan meningkatkan aksesibilitas atas pangan. 5. Meningkatkan akuntabilitas SKPD 4.2.2
Sasaran Jangka Menengah Sasaran adalah penjabaran tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang
akan dicapai secara nyata oleh kantor Ketahanan Pangan dalam jangka waktu tahunan, sampai 5 (lima) tahun mendatang. Perumusan sasaran harus memiliki kriteria “SMART”. Analisis SMART digunakan untuk menjabarkan isu yang telah dipilih menjadi sasaran yang lebih jelas dan tegas. Analisis ini juga memberikan pembobotan kriteria, yaitu khusus (spesific), terukur
(measurable), dapat dicapai (attainable), nyata
(realistic) dan tepat waktu (time bound). Sasaran di dalam Rencana Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan Tahun 2011 – 2016 adalah: 1. Meningkatnya pemantapan ketersediaan pangan daerah. 2. Meningkatnya cadangan pangan di tingkat desa dan masyarakat. 3. Meningkatnya konsumsi pangan non beras.
60
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
4. Meningkatnya keamanan pangan. 5. Meningkatnya sistem distribusi pangan. 6. Meningkatnya aksesibilitas atas pangan. 7. Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran
61
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
Tabel T-IV.1 Keterkaitan (Interelasi) Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan Tahun 2011 – 2016
VISI : Terwujudnya ketahanan pangan berbasis rumah tangga MISI KE-1 : Mewujudkan kemandirian pangan TUJUAN
1.
2.
3.
Mengembangkan ketersediaan pangan daerah dan penanganan daerah rawan pangan
Mengembangkan cadangan pangan pemerintah daerah dan masyarakat Mempercepat penganekaragam an konsumsi pangan
SASARAN
Meningkatnya pemantapan ketersediaan pangan daerah
Meningkatnya cadangan pangan di tingkat desa dan masyarakat
INDIKATOR SASARAN
Peningkatan ketersediaan pangan (%) : Beras Jagung Ubi kayu Telur Daging Ikan
2011
TARGET KINERJA INDIKATOR SASARAN PADA TAHUN 2012 2013 2014 2015
2016
101 101 101 101 101 101
102 102 102 102 102 102
103 103 103 103 103 103
104 104 104 104 104 104
105 105 105 105 105 105
106 106 106 106 106 106
Ketersediaan energi dan protein per kapita (%)
116
117
118
119
120
121
Penanganan daerah rawan pangan (%) Penguatan cadangan pangan (%)
20
30
40
50
60
70
288,46
290,89
293,34
295,82
298,32
300,83
1. Meningkatnya konsumsi pangan non beras
Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan (%)
87,20
90,40
93,60
96,80
100,00
103,20
2. Meningkatnya keamanan pangan
Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan (%)
64,00
68,00
72,00
76,00
80,00
84,00
62
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
MISI KE-2 : Meningkatkan kapasitas dan akses pangan masyarakat TUJUAN 1. Memperlancar sistem distribusi pangan dan meningkatkan aksesibilitas atas pangan
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
1. Meningkatnya sistem distribusi pangan di masyarakat
Stabilitas harga dan pasokan pangan (%)
2. Meningkatnya aksesibilitas atas pangan
Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah (%)
2011 92,30
55,56
TARGET KINERJA INDIKATOR SASARAN PADA TAHUN 2012 2013 2014 2015 92,34 92,39 92,43 92,48
62,96
75,00
86,42
91,36
2016 92,53
94,44
MISI KE-3 : Mewujudkan SKPD berbasis kinerja TUJUAN 1. Meningkatkan akuntabilitas SKPD
SASARAN Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran
INDIKATOR SASARAN Terlaksananya tertib administrasi (%)
2011 100
TARGET KINERJA INDIKATOR SASARAN PADA TAHUN 2012 2013 2014 2015 100 100 100 100
2016 100
63
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD Untuk mencapai tujuan dan sasaran di dalam Rencana Strategis (Renstra) diperlukan strategi. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi untuk mencapai visi dan misi Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan dihasilkan dari posisi Strategis hasil analisa lingkungan yaitu S – O (Strengths – Opportunity) yang mengarah pada kekuatan atau keunggulan untuk meraih peluang dan tantangan yang ada. Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan. Kebijakan diambil sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program kegiatan untuk mencapai tujuan. kebijakan dapat bersifat internal, yaitu
kebijakan
dalam
mengelola
pelaksanaan
program-program
pembangunan maupun bersifat eksternal yaitu kebijakan dalam rangka mengatur, mendorong dan memfasilitasi kegiatan masyarakat. Keterkaitan antara visi dan misi dengan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan seperti dalam tabel IV.2.
64
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
Tabel T-IV.2 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan Tahun 2011 – 2016
VISI : Terwujudnya ketahanan pangan berbasis rumah tangga MISI KE-1 : Mewujudkan kemandirian pangan TUJUAN 1. Mengembangkan ketersediaan pangan daerah dan penanganan rawan pangan
SASARAN Meningkatnya pemantapan ketersediaan pangan daerah
2. Mengembangkan cadangan pangan pemerintah daerah dan masyarakat
Meningkatnya cadangan pangan di tingkat desa dan masyarakat
3. Mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan
Meningkatnya konsumsi pangan non beras
Meningkatnya keamanan pangan
MISI KE-2 : Meningkatkan kapasitas dan akses pangan masyarakat TUJUAN Memperlancar sistem distribusi pangan dan meningkatkan aksesibilitas atas pangan
SASARAN Meningkatnya sistem distribusi pangan di masyarakat Meningkatnya aksesibilitas atas pangan
STRATEGI Meningkatkan produksi dan produktivitas untuk komoditas strategis : beras, jagung, kedelai, ubi kayu, ikan, telur, dan daging
Mengembangkan lumbung pangan desa sebagai tempat cadangan pangan dan lembaga perekonomian masyarakat 1.
Meningkatkan ketersediaan pangan alternatif dan substitusi melalui pengembangan pangan lokal 2. Memperbaiki pola konsumsi pangan Meningkatkan pembinaan dan pengawasan keamanan pangan
STRATEGI Meningkatkan pengawasan terhadap arus distribusi pangan 1.
Penguatan kelembagaan pangan tingkat desa
1. 2. 3. 1. 2. 1. 2. 1. 2.
1. 2. 1. 2.
KEBIJAKAN Peningkatan kelangsungan produksi dalam daerah menuju kemandirian pangan Mencegah dan menanggulangi rawan pangan Pengembangan SKPG Pemberdayaan lumbung pangan desa Pengembangan cadangan pangan di masyarakat Peningkatan kampanye dan promosi pemanfaatan pangan lokal untuk konsumsi Pembinaan kelembagaan pangan dan penguatan modal Pembinaan keamanan pangan di tingkat produsen dan konsumen Pengawasan produk pangan di tingkat produsen dan konsumen KEBIJAKAN Pendataan arus distribusi pangan utama Penguatan kelembagaan pangan di masyarakat Pemantauan akses pangan Penguatan kelembagaan pangan
65
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
2.
MISI KE-3 : Mewujudkan SKPD berbasis kinerja TUJUAN 1. Meningkatkan akuntabilitas SKPD
SASARAN 1. Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran
Pengembangan pangan lokal untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga
STRATEGI 1. Menyusun rencana kerja yang akurat untuk memperoleh dukungan pembiayaan 2. Meningkatkan koordinasi dan sosialisasi program untuk memperolah dukungan lintas SKPD 3. Meningkatkan kedisiplinan pegawai 4. Menerapkan SPM
di masyarakat
KEBIJAKAN 1. Peningkatan pengelolaan administrasi perkantoran 2. Pembinaan dan pengawasan pegawai 3. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat 4. Pelaksanaan SPM secara optimal
66
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
67
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
68
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Rencana Program dan Kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta upaya yang dilakukan untuk mengetahui capaian keberhasilan sasaran dan tujuan. Sedangkan Program dimaksudkan sebagai kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan SKPD guna mencapai sasaran tertentu. Dengan adanya program dan kegiatan diharapkan pula dapat menyelesaikan permasalahan – permasalahan yang dihadapi. Selama 5 (lima) tahun Kantor Ketahanan Pangan menjalankan 1 (satu) Program pembangunan daerah yaitu Program Peningkatan Ketahanan Pangan. Untuk mendukung program tersebut maka didukung oleh Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Gambar G-V.1 Pagu Indikatif untuk Program Peningkatan Ketahanan Pangan Tahun 2011-2016
67
67
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
Gambar G-V.2 Pagu Indikatif untuk Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Tahun 2011-2016
Penetapan indikator kinerja bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi pada kurun waktu 5 (lima) tahun. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode Rencana Strategis dapat dicapai. Target masing-masing kegiatan disajikan dalam Tabel T-V.1.
68
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
69
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
70
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
71
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
72
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
73
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
74
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
75
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
76
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
77
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
78
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
79
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
80
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
Tabel V.1 Program dan Kegiatan Prioritas Renstra Kantor Ketahanan PanganTahun 2011 - 2016 Kabupaten Pacitan (dapat diambil dari rencana program dan indikasi pendanaan pada file excel yang telah dibuat dinas) Tujuan 1: Mewujudkan profesionalisme aparatur. Sasaran
(1)
Indikator
Ko
Program
Indikator
Data
Sasaran
de
dan
Kinerja
Capaian
Kegiatan
Program
pada
pada akhir periode
Penangg
(outcome)
Tahun
Renstra SKPD
ungjawab
dan
Awal
Kegiatan
Perenca
(output)
naan
(2)
(3)
(4)
(5)
Program A 1. Kegiatan A.1 2. Kegiatan A2
Oucome: Output:
(6)
Target Kinerja Program dan Kerangika Pendanan Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Unit Kerja
Tahun 5
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
Kondisi
Rp
(16)
Target
(17)
Kinerja
Lokasi
SKPD
Rp
(18)
(19)
(20)
Output:
Tujuan 2: Mewujudkan bangunan gedug yang fungsional sesuai dengan tata bangunan gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
Program
Indikator
Data
dan
Kinerja
Capaian
Target Kinerja Program dan Kerangika Pendanan Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Unit Kerja Kondisi
Kinerja
Lokasi
SKPD
81
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
Kegiatan
(1)
(2)
(3)
Program
pada
pada akhir periode
Penangg
(outcome)
Tahun
Renstra SKPD
ungjawab
dan
Awal
Kegiatan
Perenca
(output)
naan
(4)
(5)
(6)
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
Rp
(16)
Target
Rp
(17)
(18)
Kondisi
Kinerja
(19)
(20)
1.
Tujuan 3: Memenuhi hak dasar kebutuhan masyarakat terhadap air bersih. Sasaran
Indikator
Kode
Sasaran
(1)
(2)
(3)
Program
Indikator
Data
dan
Kinerja
Capaian
Kegiatan
Program
pada
pada akhir periode
Penangg
(outcome)
Tahun
Renstra SKPD
ungjawab
dan
Awal
Kegiatan
Perenca
(output)
naan
(4)
(5)
(6)
Target Kinerja Program dan Kerangika Pendanan Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Unit Kerja
Tahun 5
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
Rp
(16)
Target
Lokasi
SKPD
Rp
(17)
(18)
Kondisi
Kinerja
(19)
(20)
Tujuan 4: Meningkatkan kinerja drainase. Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
Program
Indikator
Data
dan
Kinerja
Capaian
Target Kinerja Program dan Kerangika Pendanan Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Unit Kerja
Lokasi
SKPD
82
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
Kegiatan
(1)
(2)
(3)
Program
pada
pada akhir periode
Penangg
(outcome)
Tahun
Renstra SKPD
ungjawab
dan
Awal
Kegiatan
Perenca
(output)
naan
(4)
(5)
(6)
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
Rp
(16)
Target
Rp
(17)
(18)
Kondisi
Kinerja
(19)
(20)
Tujuan 5: Meningkatkan pembangunan infrastruktur permukiman wilayah strategis dan cepat tumbuh. Sasaran
Indikator
Kode
Sasaran
(1)
(2)
(3)
Program
Indikator
Data
dan
Kinerja
Capaian
Kegiatan
Program
pada
pada akhir periode
Penangg
(outcome)
Tahun
Renstra SKPD
ungjawab
dan
Awal
Kegiatan
Perenca
(output)
naan
(4)
(5)
(6)
Target Kinerja Program dan Kerangika Pendanan Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Unit Kerja
Tahun 5
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
Rp
(16)
Target
(17)
Lokasi
SKPD
Rp
(18)
(19)
(20)
Tujuan 6: Mewujudkan perumahan dan permukiman yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur. Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
Program
Indikator
Data
dan
Kinerja
Capaian
Target Kinerja Program dan Kerangika Pendanan
Kegiatan
Program
pada
pada akhir periode
Penangg
(outcome)
Tahun
Renstra SKPD
ungjawab
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Unit Kerja Kondisi
Kinerja
Lokasi
SKPD
83
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
(1)
(2)
(3)
dan
Awal
Kegiatan
Perenca
(output)
naan
(4)
(5)
(6)
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
Rp
(16)
Target
(17)
Rp
(18)
(19)
(20)
Tujuan 7: Mengoptimalkan penataan ruang sehingga terwujud ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Sasaran
Indikator
Kode
Sasaran
(1)
(2)
(3)
Program
Indikator
Data
dan
Kinerja
Capaian
Kegiatan
Program
pada
pada akhir periode
Penangg
(outcome)
Tahun
Renstra SKPD
ungjawab
dan
Awal
Kegiatan
Perenca
(output)
naan
(4)
(5)
(6)
Target Kinerja Program dan Kerangika Pendanan Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Unit Kerja
Tahun 5
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
Kondisi
Rp
(16)
Target
(17)
Kinerja
Lokasi
SKPD
Rp
(18)
(19)
(20)
Tujuan 8: Meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
Program
Indikator
Data
dan
Kinerja
Capaian
Target Kinerja Program dan Kerangika Pendanan
Kegiatan
Program
pada
pada akhir periode
Penangg
(outcome)
Tahun
Renstra SKPD
ungjawab
dan
Awal
Kegiatan
Perenca
Tahun 1
Target
Tahun 2
Rp
Target
Tahun 3
Rp
Target
Tahun 4
Rp
Target
Unit Kerja
Tahun 5
Rp
Target
Kondisi
Rp
Target
Kinerja
Lokasi
SKPD
Rp
84
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
(output) (1)
(2)
(3)
(4)
(5)
naan (6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
Kondisi
Kinerja
(19)
(20)
Tujuan 9: Mewujudkan Ruang Terbuka Hijau yang fungsional, indah, teduh dan lestari. Sasaran
Indikator
Kode
Sasaran
(1)
(2)
(3)
Program
Indikator
Data
dan
Kinerja
Capaian
Kegiatan
Program
pada
pada akhir periode
Penangg
(outcome)
Tahun
Renstra SKPD
ungjawab
dan
Awal
Kegiatan
Perenca
(output)
naan
(4)
(5)
(6)
Target Kinerja Program dan Kerangika Pendanan Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Unit Kerja
Tahun 5
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
Rp
(16)
Target
(17)
Lokasi
SKPD
Rp
(18)
(19)
(20)
85
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
25
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator Kinerja Kantor Ketahanan Pangan yang mendukung visi, misi, tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Pacitan Tahun 2011 – 2016 sesuai dengan misi keempat, tujuan pertama dan sasaran kedua Bupati dan Wakil
Bupati
Terpilih
Periode
2011-2016.
Misi
keempat
adalah
”Meningkatkan ketersediaan pangan daerah”. Ketersediaan pangan adalah tersedianya pangan dari hasil produksi dalam negeri (dalam daerah) dan/atau sumber lain. Tujuan pertama tersebut adalah meningkatkan perekonomian daerah dengan optimalisasi potensi wilayah. Sasaran kedua adalah ketersediaan pangan daerah. Sasaran tersebut diuraikan dalam indikator-indikator berikut ini : 1. Ketersediaan energi dan protein per kapita. Angka ketersediaan energi dan protein untuk mengukur kuntitas, kuantitas dan keragaman ketersediaan pangan di masyarakat. Salah satu rekomendasi Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi ke VIII tahun 2004 menetapkan tingkat ketersediaan energi sebesar 2.200 kkal/kapita/hari dan protein 57 gram/kapita/hari. Target pencapaian ketersediaan energi dan protein per tahun hingga tahun 2016 adalah :
80
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
Tabel T-VI.1 Target Pencapaian Ketersediaan Energi dan Protein Tahun 2011-2016
No
1
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
Indikator
Kerersediaan energi dan protein (%)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
115
116
117
118
119
120
121
2. Penguatan cadangan pangan. Cadangan pangan nasional meliputi persediaan pangan di seluruh pelosok wilayah Indonesia untuk dikonsumsi masyarakat, bahan baku industri dan untuk mengahadapi keadaan darurat. Cadangan pangan pemerintah
terdiri
dari
cadangan
pangan
pemerintah
pusat,
pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah desa.
Tolok
ukur
cadangan
pangan
pemerintah
di
tingkat
kabupaten/kota minimal 100 ton ekuivalen beras dan tingkat provinsi minimal 200 ton ekuivalen beras. Adapun target indikator per tahun sebagai berikut : Tabel T-VI.2 Target Penguatan Cadangan Pangan Tahun 2011-2016
No
Indikator
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD 2010
1
Penguatan cadangan pangan (%)
285,92
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
288,46 290,89 293,34 295,82 298,32
2016 300,83
81
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
3. Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah. Pemantauan distribusi pangan berfungsi mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan efisien sebagai prasyarat untuk menjamin agar seluruh rumah tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu dengan harga yang terjangkau. Namun ada sebagian masyarakat yang tidak mampu mengakses pangan karena adanya kemiskinan dan sebagian besar dari mereka adalah petani miskin yang berperan sebagai produsen sekaligus konsumen. Oleh karena itu diperlukan informasi yang akurat tentang pasokan, harga dan akses pangan untuk mengatur pasokan, harga dan meningkatkan akses terhadap pangan. Adapun target indikator per tahun sebagai berikut : Tabel T-VI.3 Target Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan Tahun 2011-2016
No
1
Indikator
Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan (%)
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
48,77
55,56
62,96
75,00
86,42
91,36
94,44
4. Stabilitas harga dan pasokan pangan. Informasi tentang stabilitas harga dan pasokan pangan berguna untuk melakukan intervensi secara cepat apabila harga dan pasokan pangan di suatu daerah tidak stabil. Harga dinyatakan stabil jika gejolak harga pangan di suatu wilayah kurang dari 25% kondisi normal. Pasokan pangan dinyatakan stabil jika penurunan pasokan pangan di suatu wilayah berkisar antara 5%-40%. Adapun target indikator per tahun sebagai berikut:
82
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
Tabel T-VI.4 Target Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan tahun 2011-2016
No
1
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
Indikator
Stabilitas harga pasokan pangan (%)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
92,25
92,30
92,30
92,39
92,43
92,48
92,53
5. Pencapaian skor pola pangan harapan. Pola Pangan Harapan (PPH) adalah susunan beragam pangan yang didasarkan pada sumbangan energi dari kelompok pangan utama baik secara absolut maupun dari suatu pola ketersediaan atau konsumsi pangan. PPH pada tahun 2010 adalah 79,8 atau 84% dari target 95 pada tahun 2015. Adapun target indikator per tahun sebagai berikut: Tabel T-VI.5 Target Skor Pola Pangan Harapan tahun 2011-2016
No
1
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
Indikator
Pencapaian skor Pola Pangan Harapan (%)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
84,00
87,20
90,40
93,40
96,80
100,00
103,20
6. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan. Pangan yang aman dikonsumsi dan bermutu baik menjadi perhatian utama dalam pengembangan keamanan pangan baik untuk pangan segar
maupun
pangan
olahan.
Untuk
itu
diperlukan
pengawasan dan pembinaan terhadap pangan yang beredar di masyarakat, produsen maupun penjual. Pada tahun 2010 dilakukan pengambilan 100 sampel makanan di beberapa toko
83
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
dan ditemukan 40 jenis (40%) yang tidak layak dikonsumsi karena produk telah kadaluarsa dan kemasan penyok/rusak sehingga tingkat keamanannya mencapai 60%. Adapun target indikator per tahun sebagai berikut: Tabel T-VI.6 Target Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan Tahun 2011-2016
No
1
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
Indikator
Pengawasan dan pembinaan ketahanan pangan (%)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
60,00
64,00
68,00
72,00
76,00
80,00
84,00
7. Penanganan daerah rawan pangan. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) adalah suatu metode yang dapat menjadi isyarat dini untuk segera melakukan intervensi penanganan masalah gangguan pangan dan gizi di suatu wilayah melalui serangkaian pengamatan, pengambilan dan olah data serta analisis tentang situasi pangan. Berdasarkan peta kerentanan pangan (FSVA) tahun 2006 wilayah di kabupaten Pacitan yang mengalami rawan pangan adalah 10 desa yaitu : Penggung, Ngromo, Jetis Lor, Sempu, Mujing (Kecamatan Nawangan),
Kemuning,
Ploso,
Ngreco,
Kasihan
(Tegalombo),
Jatigunung (Tulakan). Dari 10 desa di atas yang telah mendapatkan intervensi berupa bantuan beras adalah desa Sempu. Adapun target indikator per tahun sebagai berikut :
84
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
Tabel T-VI.7 Target Penanganan Daerah Rawan Pangan Tahun 2011-2016
No
1
Indikator
Penanganan daerah rawan pangan (%)
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
10
20
30
40
50
60
70
Selain indikator-indikator yang telah diuraikan di atas, terdapat juga indikatorindikator kinerja lain dari kantor Ketahanan Pangan yang secara bersamasama mendukung pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Pacitan. Adapun indikator-indikator kinerja tersebut, sebagai berikut:
8. Ketersediaan pangan utama. Dengan adanya penurunan konsumsi beras yang disertai kenaikan konsumsi non beras terutama sumber karbohidrat yang berasal dari umbi-umbian maka diharapkan ketersediaan beras akan meningkat rata-rata 1% per tahunnya. Tabel T-VI.8 Target Peningkatan Ketersediaan Pangan Utama Tahun 2011-2016
No
Indikator
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD 2010
1
Ketersediaan pangan utama (Ton)
96.710
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
2016
97.677 98.644 99.611 100.578 101.546 102.513
85
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
9. Regulasi ketahanan pangan. Tabel T-VI.9 Target Regulasi Ketahanan Pangan Tahun 2011-2016
No
Indikator
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD 2010
1
Regulasi ketahanan pangan
Ada (8)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
Ada (8) Ada (8) Ada (8) Ada (8) Ada (8)
2016 Ada (8)
Pemerintah pusat berupaya ketahanan pangan didukung oleh Pemerintah Daerah untuk melaksanakan kebijakan dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan ketahanan pangan di wilayah masing-masing, serta mendorong masyarakat ikut serta dalam penyelenggaraan ketahanan pangan. Oleh karena itu diperlukan regulasi ketahanan pangan untuk mengatur dan mendukung pengembangan ketahanan pangan.
86
Rencana Strategis Tahun 2011-2016 Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pacitan
BAB VII PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) kantor Kabupaten Pacitan tahun 20112016 merupakan dokumen perencanaan yang disusun berdasarkan RPJMD Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016, yang merupakan rangkaian rencana tindakan dan kegiatan yang mendasar dan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Renstra mengandung visi, misi tujuan, sasaran, kebijakan dan program yang harus diimplementasikan oleh seluruh jajaran organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kantor Ketahanan Pangan. Renstra ini selanjutnya dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Tahunan sebagai dokumen perencanaan untuk waktu 1 (satu) tahun. Dengan mengintegrasikan berbagai keahlian sumber daya lain yang dimiliki kantor, penyusunan Renstra diharapkan mampu mengantisipasi sekaligus menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis baik di intern dinas maupun di lingkup Kabupaten. Akhirnya dengan tersusunnya Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan tahun 2011-2016 semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak, dan mampu mendorong pencapaian visi Kabupaten Pacitan 20112011 : ”Terwujudnya Masyarakat Pacitan yang Sejahtera”.
87