BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 22/05/Th.XIX, 4 Mei 2016
PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH TRIWULAN I TAHUN 2016 EKONOMI ACEH TRIWULAN I TAHUN 2016 DENGAN MIGAS NAIK 3,66 PERSEN, TANPA MIGAS TUMBUH 3,96 PERSEN Perekonomian Aceh Triwulan I-2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp32,97 triliun atau sebesar US$2,44 milyar. Sementara itu PDRB tanpa migas adalah sebesar Rp31,82 triliun atau sebesar US$2,35 milyar. Ekonomi Aceh dengan migas triwulan I-2016 bila dibandingkan triwulan I-2015 (y-on-y) tumbuh sebesar 3,66 persen jauh lebih baik dari pada periode yang sama tahun 2015 yang turun 1,93 persen. Sementara pertumbuhan y-on-y tanpa migas adalah sebesar 3,96 persen, melambat dari periode yang sama tahun 2015 yang sebesar 4,11 persen. Dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan usaha Konstruksi sebesar 15,33 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi ada di komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 8,17 persen. Ekonomi Aceh Triwulan I-2016 dibandingkan triwulan IV-2015 (q-to-q) turun 0,99 persen dengan migas dan turun 2,10 persen tanpa migas. Dari sisi produksi, penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya nilai tambah Konstruksi sebesar 10,97 persen. Dari sisi pengeluaran disebabkan oleh menurunnya Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 53,42 persen.
A.
PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan I-2015 (y-on-y) Ekonomi Aceh pada triwulan I-2016
Grafik 1. Pertumbuhan Beberapa Lapangan Usaha
Ekonomi
Triwulan I-2016 (y on y)
Aceh
pertumbuhan 12,1
15,3
dengan
sebesar
migas 3,66
mengalami
persen
bila
dibandingkan triwulan I-2015 (y-on-y). Dengan 8,8
9,7
mengeluarkan
migas,
pertumbuhan
ekonomi
Aceh secara y on y sebesar 3,96 persen. 4,2
4,0
3,96
Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan
2,9
3.66 A
B
usaha, kecuali Pertambangan-penggalian (B) dan D
F
G
O P y on y Kategori
Q
Industri
pengolahan
(C).
Lapangan
usaha
Konstruksi (F) merupakan lapangan usaha yang Migas -9,0
memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 15,33
NonMigas
persen, diikuti Pengadaan Listrik dan Gas (D)
sebesar 12,09 persen dan Pengadaan Air (E) sebesar 10,84 persen. Berita Resmi Statistik No. 22/05/Th.XIX, 4 Mei 2016
1
Struktur perekonomian Aceh menurut lapangan usaha Triwulan I-2016 tetap didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (29,55 persen); Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (15,76 persen); dan Konstruksi (9,86 persen). Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha
0,11 0.65 0,09
-1.21
A
B
C
F
dilihat
dari
penciptaan
sumber
pertumbuhan ekonomi Aceh Triwulan I-2016 y-on-y,
0,23 0,62
Kategori F (Konstruksi) memiliki kontribusi sebagai
1.36
sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,36 persen,
1.15
diikuti kategori A
(Pertanian, kehutanan, dan
-0,82 -0,14
perikanan)
1,15
y on y G
sebesar
persen,
Kategori G
(Perdagangan) seebsar 0,62 persen, dan Kategori O
-0,02 -0.44
q to q
Bila
(Pemerintahan) sebesar 0,23 persen. Kategori B O
(Pertambangan dan penggalian) dan kategori C
(Industri pengolahan) masih memberikan kontribusi pertumbuhan yang negatif, yaitu masing-masing sebesar -0,82 persen dan -0,14 persen. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 terhadap Triwulan IV-2015 (q-to-q) Grafik 3. Pertumbuhan PDRB dan Beberapa Lapangan Usaha Triwulan I 2016 (q to q)
Perekonomian Aceh Triwulan I2016 turun sebesar 0,99 persen dengan migas dan turun 2,10 persen tanpa migas.
9,0
Penurunan terjadi pada 8 lapangan usaha, 4,0 -1,0
sedangkan I'13 II'13 III'13 IV'13 I'14 II'14 III'14 IV'14 I'15 I'15 III'15 IV'15 I'16
9
lapangan
usaha
lainnya
mengalami peningkatan. Lapangan Usaha Konstruksi (F) mengalami penurunan paling
-6,0
dalam sebesar 10,97 persen, diikuti oleh -11,0
Pertanian Perdagangan
Konstruksi Adm. Pemeirntahan
Administrasi Pemerintahan (O) yang turun sebesar 3,33 persen. Penurunan ini lebih
banyak dipengaruhi oleh faktor musiman. Sementara lapangan usaha yang mengalami kenaikan paling tinggi adalah Pertambangan dan Penggalian (B) yang naik sebesar 8,99 persen diikuti Jasa lainnya (R,S,T,U) yang tumbuh sebesar 4,06 persen. Kenaikan di lapangan usaha pertambangan dan penggalian dikarenakan mulai naiknya kembali produksi gas Exxonmobile di Aceh Utara dan meningkatnya aktivitas di lapangan gas blok A di Aceh Timur. Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Aceh Triwulan I-2016 q-to-q, Kategori B(Pertambangan dan Penggalian) memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,65 persen, diikuti Industri Pengolahan (C) sebesar 0,11 persen, dan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (A) sebesar 0,09 persen. Sementara itu Konstruksi (F) dan Administrasi Pemerintahan (O) secara q-to-q justru memberikan kontribusi sumber pertumbuhan negatif, yaitu masing-masing sebesar -1,21 persen dan -0,44 persen. Berita Resmi Statistik No. 22/05/Th.XIX, 4 Mei 2016
2
B.
PDRB MENURUT PENGELUARAN Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan I-2015 (y-on-y) Grafik 4. Pertumbuhan PDRB y-on-y dan Distribusi PDRB Menurut Pengeluaran Perumbuhan Y-on-Y
Distribusi
Dari
pengeluaran,
pertumbuhan ekonomi Aceh di awal
PDRB
triwulan Tahun 2016 mampu tumbuh
63,40
sebesar 3,66 persen dibandingkan triwulan
37,50
awal
19,46 3,94
sisi
4,96
8,17
2,00
1,69
1,52
3,66
-1,84
di
Tahun
2015.
Berdasarkan
komponen pembentuknya, ekspor luar negeri Aceh masih menurun sebesar 18,39
-18,39
persen. Penurunan tersebut tidak lebih -59,89 Kons. R umah Kons. LN PRT Kons. Tangga Pemerintah
PMTB
Ekspor Luar Negeri
Impor Luar Negeri
dalam
jika
dibandingkan
angka
sebelumnya di triwulan I-2015 (-45,18 persen). Kekosongan ekspor migas masih
menjadi penyebab menurunnya nilai ekspor luar negeri Aceh pada triwulan I-2016, sedangkan ekspor non migas secara nominal justru mengalami peningkatan. Lain halnya dengan komponen impor luar negeri Aceh, dimana pada triwulan I-2016 kebutuhan akan barang dan jasa dari luar negeri menurun sebesar 59,89 persen. Namun demikian, peranan ekspor dan impor luar negeri Aceh masih sangat minim dalam PDRB, dimana kedua komponen tersebut masing-masing hanya berkontribusi sebesar 1,52 persen dan 1,69 persen. Lebih dari separuhnya perekonomian di Aceh masih didominasi oleh nilai Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT), dimana komponen tersebut berkontribusi sebesar 63,40 persen terhadap PDRB dan mampu tumbuh sebesar 3,94 persen pada triwulan I-2016. Peningkatan konsumsi rumah tangga yang signifikan terjadi pada subkomponen perabotan, peralatan rumah tangga, transportasi dan komunikasi yang masing-masing tumbuh diatas 6 persen. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) juga tumbuh sebesar 4,96 persen. Peningkatan Konsumsi LNPRT pada triwulan 1-2016 dibanding triwulan I2015 dikarenakan mulai maraknya kegiatan Partai Politik menjelang Pilkada tahun 2017. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 8,17 persen, peningkatan tersebut terjadi baik pada PMTB bangunan maupun non bangunan. Peningkatan PMTB bangunan terlihat dengan banyaknya pembangunan yang dilakukan Pemerintah Aceh sejak pertengahan Tahun 2015. PMTB menjadi komponen kedua terbesar yang berkontribusi terhadap PDRB Aceh yaitu sebesar 37,50 persen. Berbeda dengan PMTB, Konsumsi Pemerintah pada triwulan I-2016 terjadi penurunan sebesar 1,84 persen dibanding triwulan I-2015. Penurunan tersebut terutama terjadi pada Konsumsi Kolektif Pemerintah yang turun sebesar 4,52 persen. Hal ini dikarenakan realisasi belanja pegawai dan belanja barang dan jasa baik pada APBA maupun APBN lebih sedikit dibandingkan pada tahun sebelumnya Berita Resmi Statistik No. 22/05/Th.XIX, 4 Mei 2016
3
pada periode yang sama. Komponen Konsumsi Pemerintah berkontribusi terhadap PDRB sebesar 19,46 persen. Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB
Bila
Menurut Pengeluaran
dilihat
pertumbuhan 2,27
ekonomi tertinggi yaitu sebesar 2,73 2,73
-0,30
persen.
Impor
Luar
Negeri
yang
merupakan komponen pengurang dalam
-1,89 PKP
(y-on-y),
komponen dengan sumber pertumbuhan
-0,29
PKLNPRT
ekonominya
sumber
Pembentukan Modal Tetap Bruto menjadi
0,09
PKRT
dari
PMTB
Ekspor LN
Impor LN
PDRB
memiliki sumber
pertumbuhan
sebesar minus 1,89 persen dan Konsumsi Rumah Tangga sebesar 2,27 persen. Ketiga komponen tersebut merupakan komponen yang berperan tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi Aceh di triwulan I Tahun 2016. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan IV-2015 (q-to-q) Grafik 6. Pertumbuhan PDRB q-to-q Menurut Pengeluaran
Pertumbuhan
130
Aceh
105 80
triwulan
I
ekonomi Provinsi Tahun
2016
jika
dibandingkan dengan triwulan IV-2015
55
(q-to-q) mengalami penurunan sebesar
30
0,99
5
-20
persen.
ekonomi
-45
Aceh
menurunnya
-70 I-15
II-15
Kons. Rumah Tangga Kons. Pemerintah Ekspor Luar Negeri
III-15
IV-15
I-16
Kons. LNPRT PMTB Impor Luar Negeri
Minusnya tersebut
komponen
pertumbuhan dikarenakan Pengeluaran
Konsumsi Pemerintah dan PMTB yang masing-masing turun sebesar 53,42 persen dan
7,37
persen.
Penurunan
yang
signifikan pada Konsumsi Pemerintah di triwulan I-2016 merupakan pola musiman, dimana pada triwulan sebelumnya (Triwulan IV-2015) merupakan akhir tahun anggaran sehingga Konsumsi Pemerintah melonjak tinggi dan turun drastis pada triwulan I. Ekonomi Luar Negeri Aceh pada triwulan I-2016 mengalami surplus dibanding triwulan IV2015, dimana nilai Ekspor Luar Negeri Aceh tumbuh sebesar 6,40 persen dan Impor Luar Negeri Aceh turun hingga 21,21 persen. Konsumsi LNPRT juga tumbuh cukup signifikan sebesar 2,42 persen, sedangkan Konsumsi Rumah Tangga tumbuh relatif datar sebesar 0,43 persen.
Berita Resmi Statistik No. 22/05/Th.XIX, 4 Mei 2016
4
Pertumbuhan Ekonomi Regional Sumatera Jika
Grafik 7. Pertumbuhan PDRB y-on-y se-Sumatera
pertumbuhan
Pertumbuhan Y-on-Y
ekonomi
se-Sumatera,
ekonomi Sumatera pada triwulan I-2016
3,30
Aceh
Jambi
Kep. Bangka Be litung
Sumatera
triwulan I-2015. Pertumbuhan ini sedikit
2,34
3,42
Sumatera Lampung Sumatera Be ngkulu Sumatera Kep. Riau Barat Utara Selatan
berdasarkan
tumbuh sebesar 4,18 persen dibanding 3,66
4,58
4,94
4,99
5,02
5,05
5,48
4,92 4,18
dilihat
lebih rendah jika dibandingkan dengan
Riau
pertumbuhan
ekonomi Nasional yang
sebesar 4,92 persen. Sumatera Barat,
Nasional
Lampung, dan Sumatera Utara merupakan Provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi di Sumatera, yaitu masing-masing diatas 5 persen. Sedangkan Riau merupakan Provinsi yang mengalami pertumbuhan ekonomi terendah se-Sumatera yaitu sebesar 2,34 persen. Pertumbuhan ekonomi Aceh yang sebesar 3,66 persen ternyata masih lebih tinggi dari Jambi, Kepulauan Bangka Belitung dan Riau. Pertumbuhan ekonomi baik pada
Grafik 8. Pertumbuhan PDRB q-to-q se-Sumatera
6,51
level Nasional maupun Sumatera secara 1,42
1,04
0,56
triwulanan
0,33
-0.34 -0.41
-0,38 -0,56 -0,99 -1,39
Lampung Sumatera Sumatera Jambi Utara Selatan
Be ngkulu Kep. Riau Sumatera Barat
Pertumbuhan Q-to-Q
Aceh
Sumatera
penurunan.
(q-to-q)
mengalami
Pertumbuhan
ekonomi
Sumatera turun sebesar 0,41 persen, lebih
Kep. Bangka Be litung
-5,83
rendah dari Nasional yang juga turun
Riau
sebesar 0,34 persen. Lampung menjadi
Nasional
Provinsi yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat sebesar 6,51 persen, sedangkan Riau masih menjadi
yang terendah dengan pertumbuhan minus 5,83 persen. Pertumbuhan ekonomi Aceh secara triwulanan masih lebih tinggi dari Kepulauan Bangka Belitung dan Riau yaitu minus 0,99 persen. Grafik 10. Distribusi PDRB se-Sumatera
Jika ditinjau berdasarkan kontribusi dari
Aceh Kep. Babel 2,33 Bengkulu 4,95 2,00
Jambi 6,05
masing-masing PDRB Provinsi di Sumatera, Riau Riau 24,33
Sumbar 6,97
dan Sumatera Utara merupakan Provinsi dengan kontribusi tertinggi yaitu masing-masing sebesar 24,33 persen dan 22,67 persen. Kontribusi terkecil
Kep. Riau 7,97
terhadap PDRB Sumatera adalah Provinsi Bengkulu Sumut 22,67
Lampung 10,00
yaitu sebesar 2,00 persen. PDRB Aceh sendiri memiliki kontribusi sebesar 4.95 persen terhadap
Sumsel 12,72
PDRB Sumatera pada triwulan I tahun 2016.
Berita Resmi Statistik No. 22/05/Th.XIX, 4 Mei 2016
5
LAMPIRAN
Berita Resmi Statistik No. 22/05/Th.XIX, 4 Mei 2016
6
Tabel 1 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (triliun rupiah) Harga Berlaku
Harga Konstan
Lapangan Usaha
Triw. I 2015
Triw. IV 2015
Triw. I 2016
Triw. I 2015
Triw. IV 2015
Triw. I 2016
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
9,10
9,53
9,74
7,58
7,87
7,90
B
Pertambangan dan Penggalian
0,02
1,59
1,68
0,02
2,08
2,27
C
Industri Pengolahan
1,86
1,78
1,81
1,58
1,51
1,54
D
Pengadaan Listrik , Gas
0,03
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
E
Pengadaan Air
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
F
Konstruksi
2,78
0,04
0,03
2,43
0,03
0,03
G
Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
4,85
5,14
5,20
4,27
4,45
4,44
H
Transportasi dan Pergudangan
2,49
2,66
2,51
2,21
2,33
2,25
I
Penyedia Akomodasi dan Makan Minum
0,38
0,42
0,42
0,31
0,33
0,33
J
Informasi dan Komunikasi
1,05
1,09
1,10
1,03
1,07
1,08
K
Jasa Keuangan
0,59
0,65
0,64
0,45
0,48
0,48
L
Real Estate
1,19
1,25
1,27
1,02
1,06
1,08
Jasa Perusahaan
0,18
0,20
0,20
0,17
0,18
0,17
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
2,68
3,10
2,97
2,16
2,35
2,22
P
Jasa Pendidikan
0,66
0,78
0,76
0,58
0,65
0,63
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
0,81
0,90
0,92
0,73
0,79
0,80
Jasa Lainnya
0,41
0,43
0,45
0,36
0,37
0,38
PDRB (DENGAN MIGAS)
31,13
33,20
32,97
27,42
28,71
28,42
PDRB (NONMIGAS)
29,77
32,24
31,82
25,76
27,35
26,78
M,N
R,S,T,U
Berita Resmi Statistik No. 22/05/Th.XIX, 4 Mei 2016
7
Tabel 2 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen) Q to Q
Y on Y
Lapangan Usaha
TriwIV2015
Triw I2016
Sumber Pertumbuhan
TriwIV2015
Triw I2016
Sumber Pertumbuhan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
-1.87
0.32
0.09
7.87
4.16
1.15
B
Pertambangan dan Penggalian
-10.74
8.99
0.65
-28.85
-9.00
-0.82
C
Industri Pengolahan
-11.10
2.06
0.11
-14.82
-2.36
-0.14
D
Pengadaan Listrik , Gas
4.93
5.21
0.01
-0.83
12.09
0.02
E
Pengadaan Air
2.29
-2.95
0.00
12.55
10.84
0.00
F
Konstruksi
20.83
-10.97
-1.21
17.55
15.33
1.36
G
Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
-2.88
-0.14
-0.02
2.76
3.96
0.62
H
Transportasi dan Pergudangan
0.55
-3.33
-0.27
0.53
1.70
0.14
I
Penyedia Akomodasi dan Makan Minum
2.78
1.44
0.02
6.22
7.99
0.09
J
Informasi dan Komunikasi
0.94
0.21
0.01
1.66
4.08
0.15
K
Jasa Keuangan
5.59
-1.36
-0.02
8.58
6.21
0.10
L
Real Estate
0.86
1.73
0.06
5.66
5.46
0.20
Jasa Perusahaan
3.29
-1.54
-0.01
4.19
4.73
0.03
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
0.18
-5.33
-0.44
5.23
2.91
0.23
P
Jasa Pendidikan
3.75
-2.45
-0.06
3.95
8.78
0.19
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
2.43
1.39
0.04
4.90
9.71
0.26
Jasa Lainnya
2.53
4.06
0.05
4.35
6.00
0.08
PDRB (DENGAN MIGAS)
-0.17
-0.99
-0.99
1.42
3.66
3,66
PDRB (NONMIGAS)
0.62
-2.10
5.01
3.96
M,N
R,S,T,U
Berita Resmi Statistik No. 22/05/Th.XIX, 4 Mei 2016
8
Tabel 3 Distribusi Persentase PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha (persen) 2015
Lapangan Usaha
2016
Triw. I
Triw IV
Tahun 2015
Triw. I
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
29.24
28.71
29.08
29.55
B
Pertambangan dan Penggalian
6.63
4.78
5.73
5.10
C
Industri Pengolahan
5.97
5.37
5.89
5.50
D
Pengadaan Listrik , Gas
0.10
0.11
0.11
0.12
E
Pengadaan Air
0.03
0.04
0.04
0.04
F
Konstruksi
8.92
10.95
9.48
9.86
G
Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
15.58
15.49
15.72
15.76
H
Transportasi dan Pergudangan
7.98
8.02
8.01
7.61
I
Penyedia Akomodasi dan Makan Minum
1.22
1.25
1.23
1.29
J
Informasi dan Komunikasi
3.38
3.29
3.33
3.32
K
Jasa Keuangan
1.89
1.95
1.85
1.94
L
Real Estate
3.82
3.76
3.78
3.85
Jasa Perusahaan
0.59
0.60
0.59
0.60
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
8.62
9.35
9.01
9.00
P
Jasa Pendidikan
2.11
2.35
2.21
2.32
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
2.59
2.71
2.64
2.78
Jasa Lainnya
1.32
1.28
1.29
1.35
PDRB (DENGAN MIGAS)
100.00
100.00
100.00
100.00
PDRB (NONMIGAS)
95.61
97.10
96.30
96.49
M,N
R,S,T,U
Berita Resmi Statistik No. 22/05/Th.XIX, 4 Mei 2016
9
Tabel 4 PDRB Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (triliun rupiah) Harga Berlaku
Lapangan Usaha (1)
1.
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
2.
Harga Konstan 2010
Triw I-2015
Triw IV-2015
Triw I-2016
Triw I-2015
Triw IV-2015
Triw I-2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
19,53
20,56
20,90
15,78
16,34
16,41
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
0,61
0,64
0,66
0,49
0,50
0,51
3.
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
6,02
13,47
6,42
4,30
9,06
4,22
4.
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
11,02
13,10
12,36
9,18
10,72
9,93
5.
Perubahan Inventori
-0,07
0,00
0,01
-0,05
0,00
0,01
6.
Ekspor Luar Negeri
0,66
0,44
0,50
0,44
0,34
0,36
7.
Dikurangi Impor Luar Negeri
1,20
0,70
0,56
0,87
0,44
0,35
8.
Net Ekspor Antar Daerah
-5,39
-14,32
-7,33
-1,85
-7,80
-2,66
31,13
33,20
32,97
27,42
28,71
28,42
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Tabel 5 Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 (persen)
Komponen
Triw I- 2016 Terhadap Triw IV-2015
Triw I-2016 terhadap Triw I-2015
Sumber Pertumbuhan Triw I-2016
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
0,43
3,94
2,27
2.
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
2,42
4,96
0,09
3.
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
-53,42
-1,84
-0,29
4.
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
-7,37
8,17
2,73
5.
Perubahan Inventori
-2.092,64
-116,05
0,23
6.
Ekspor Luar Negeri
6,40
-18,39
-0,30
7.
Dikurangi Impor Luar Negeri
-21,21
-59,89
-1,89
8.
Net Ekspor Antar Daerah
-65,85
43,94
-2,97
-0,99
3,66
3,66
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Berita Resmi Statistik No. 22/05/Th.XIX, 4 Mei 2016
10
Tabel 6 Struktur PDRB Menurut Pengeluaran Tahun 2015, Triwulan I-2015, Triwulan IV-2015, dan Triwulan I-2016 (persen)
Lapangan Usaha
2015
(1)
(2)
2015 Triw I
Triw IV
(3)
(4)
Triw I-2016 (5)
1.
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
2.
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
1,93
1,96
1,92
2,00
3.
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
27,60
19,35
40,57
19,46
4.
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
36,31
35,39
39,47
37,50
5.
Perubahan Inventori
-0,09
-0,22
0,00
0,04
6.
Ekspor Luar Negeri
1,63
1,97
1,32
1,52
7.
Dikurangi Impor Luar Negeri
8.
Net Ekspor Antar Daerah
62,10
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
62,74
61,94
63,40
2,78
3,87
2,09
1,69
-26,70
-17,32
-43,13
-22,22
100,00
100,00
100,00
100,00
Tabel 7 PDRB ADHB, Distribusi PDRB ADHB dan Laju Pertumbuhan Regional Sumatera Triwulan I 2016 Provinsi Regional Sumatera
PDRB ADHB (Triliun Rupiah)
Distribusi PDRB ADHB
y-on-y
Laju Pertumbuhan q-to-q
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Aceh
32,97
4,95
3,66
-0,99
Sumatera Utara
151,13
22,67
5,02
1,42
Sumatera Barat
46,48
6,97
5,48
-0,56
Riau
162,19
24,33
2,34
-5,83
Jambi
40,34
6,05
3,42
0,56
Sumatera Selatan
84,76
12,72
4,94
1,04
Bengkulu
13,33
2,00
4,99
0,33
Lampung
66,66
10,00
5,05
6,51
Kepulauan Bangka Belitung
15,55
2,33
3,30
-1,39
Kepulauan Riau
53,14
7,97
4,58
-0,38
SUMATERA
666,55
100,00
4,18
-0,41
Berita Resmi Statistik No. 22/05/Th.XIX, 4 Mei 2016
11