No. 32/05/19/Th.X, 4 Mei 2016
PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN I TAHUN 2016 PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG EKONOMI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN I-2016 TUMBUH 3,30 PERSEN, MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN I-2015 Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan I-2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp15,55 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan 2010 besarnya mencapai Rp11,57 triliun. Ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan I-2016 bila dibandingkan triwulan I-2015 (y-on-y) tumbuh sebesar 3,30 persen, mengalami perlambatan bila dibandingkan triwulan I-2015 yang tumbuh sebesar 4,10 persen. Ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan I-2016 bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) terkontraksi sebesar -1,39 persen, merupakan kondisi triwulanan terendah sejak tahun 2010. Baik dari sisi produksi maupun pengeluaran, hal ini disebabkan oleh melemahnya kinerja industri Crude Palm Oil (CPO), menurunnya produksi bijih/logam timah, dan menurunnya produksi tanaman perkebunan seperti kelapa sawit dan lada. Selain itu, produksi hasil perikanan juga mengalami penurunan yang disebabkan kondisi cuaca yang kurang baik untuk melaut dan adanya banjir yang menerjang sejumlah tambak dan kolam budidaya ikan air tawar, serta masih rendahnya penyerapan anggaran belanja pemerintah ikut menyebabkan terjadinya kontraksi pertumbuhan ekonomi. Total PDRB ADHB Pulau Sumatera pada triwulan I-2016 mencapai Rp666,55 triliun atau sekitar 22,15 persen dari total PDRB 33 Provinsi di Indonesia, sedangkan PDRB ADHK Pulau Sumatera pada triwulan I2016 mencapai sebesar Rp496,35 miliar dengan pertumbuhan sebesar -0,41 persen (q-to-q) dan 4,18 persen (y-on-y). Sementara PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memberikan kontribusi sebesar 2,33 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera dan 0,52 persen terhadap total PDRB 33 provinsi di Indonesia.
A. PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan I-2015 (y-on-y) Grafik 1. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Lapangan Usaha Triwulan I-2016 (persen)
PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ADHB triwulan I-2016 mencapai Rp15,55
14,27
12,85
triliun. Bila dibandingkan triwulan I-2015 9,96
9,88
9,07
meningkat sebesar 5,38 persen, tetapi jika
6,02
0,10
1,59
2,96
4,12
Pengadaan Administrasi Informasi & Jasa Transportasi & Listrik, Gas & Pemerintahan, Komunikasi Pendidikan Pergudangan Produksi Es Pertahanan & Jaminan Sosial Pertumbuhan Wajib
dibandingkan triwulan IV-2015 terkontraksi sebesar -0,67 persen. Demikian halnya dengan nilai PDRB ADHK triwulan I-2016 yang sebesar Rp11,57 triliun, meningkat 3,30 persen dibandingkan triwulan I-2015, tetapi lebih rendah bila dibandingkan triwulan IV-2015
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.32/05/19/Th.X, 4 Mei 2016
1
triwulan I-2015, tetapi lebih rendah bila dibandingkan triwulan IV-2015 yang sebesar Rp11,73 triliun atau mengalami kontraksi sebesar -1,39 persen. Pada triwulan I-2016 ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tumbuh 3,30 persen, mengalami perlambatan bila dibandingkan triwulan IV-2015 (y-on-y) yang tumbuh sebesar 4,28 persen. Pertumbuhan terjadi pada hampir seluruh lapangan usaha, kecuali pada lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian serta Industri Pengolahan. Pengadaan Listrik, Gas dan Produksi Es merupakan lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 14,27 persen, diikuti Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 12,85 persen dan Informasi dan Komunikasi sebesar 9,96 persen. Meningkatnya produksi listrik yang dibangkitkan dan listrik yang terjual, meningkatnya penyerapan anggaran belanja pemerintah, dan kebutuhan akses internet yang meningkat mendorong pertumbuhan pada ketiga lapangan usaha tersebut. Struktur perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan I-2016 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (20,25 persen), Industri Pengolahan (19,99 persen), dan Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (14,63 persen). Ketiga lapangan usaha tersebut mampu menyumbang 54,87 persen dari total PDRB ADHB yang ada. Terlihat bahwa pertumbuhan yang tinggi terjadi bukan pada sektor-sektor yang kontribusinya besar terhadap pembentukan PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hal tersebut menjelaskan mengapa laju pertumbuhan ekonomi melambat pada triwulan I-2016. Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Beberapa Lapangan Usaha Triwulan I & IV-2015 dan I-2016 (persen) 4,10 0,68 0,41 0,25 0,60 2,17 Tw I-2015
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan 4,28 3,30
triwulan I-2016, lapangan usaha Pertanian,
1,65 0,71 0,63 0,37 0,92 Tw IV-2015
ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
1,05 0,65 0,63 0,38 0,59 Tw I-2016
Pertanian, Kehutanan & Perikanan Perdagangan Besar-Eceran & Reparasi Mobil-Sepeda Motor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib Konstruksi Lainnya
Kehutanan, dan Perikanan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,05 persen, diikuti Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 0,65 persen dan Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan
dan
Jaminan Sosial Wajib sebesar 0,63 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan IV-2015 (q-to-q) Ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan I-2016 bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) mengalami kontraksi sebesar -1,39 persen. Kondisi tersebut didorong oleh menurunnya kinerja hampir seluruh lapangan usaha, kecuali pada lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang; Transportasi dan Pergudangan; Informasi dan Komunikasi; dan Jasa Pendidikan. Lapangan usaha Industri Pengolahan yang konstribusinya hampir 20 persen terhadap
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 32/05/Th.X, 4 Mei 2016
pembentukan PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kinerjanya terkontraksi sebesar -2,12 persen. Hal tersebut terutama disebabkan karena melemahnya kinerja industri CPO dan logam timah yang share-nya Grafik 3. Pertumbuhan PDRB q-to-q Beberapa Lapangan Usaha (persen)
besar pada lapangan usaha Industri Pengolahan, yang terlihat dari menurunnya ekspor 2 (dua) komoditas
5
tersebut
pada triwulan I-2016.
Menurunnya kinerja industri logam timah ini 4
sejalan dengan menurunnya produksi bijih timah
3
pada lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian.
2
Sementara
1
Kehutanan dan Perikanan pertumbuhannya juga
itu,
lapangan
usaha
Pertanian,
mengalami kontraksi sebesar -1,47 persen yang
0 I-14
II-14
III-14 IV-14
I-15
II-15
III-15 IV-15
-1
I-16
disebabkan
menurunnya
produksi
tanaman
perkebunan seperti kelapa sawit dan lada. Selain
-2
itu produksi hasil perikanan juga mengalami Pertanian, Kehutanan, & Perikanan
-3
Pertambangan & Penggalian
-4
kurang baik untuk melaut dan adanya banjir yang
Industri Pengolahan
-5
penurunan yang disebabkan kondisi cuaca yang menerjang sejumlah tambak dan kolam budidaya
PDRB
ikan air tawar.
A. PDRB MENURUT PENGELUARAN Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan I-2015 (y-on-y) Grafik 4. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Komponen Pengeluaran Triwulan I-2016 (persen)
56,26
60,00 50,00
Pada triwulan I-2016 Ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tumbuh 3,30 persen bila dibandingkan
Distribusi
triwulan I-2015 (y-on-y). Pertumbuhan terjadi pada
Pertumbuhan
hampir seluruh komponen, kecuali pada Perubahan
40,00
Inventori, Ekspor Luar Negeri dan Net Ekspor Antar
30,00
Daerah yang mengalami kontraksi masing-masing sebesar -27,31 persen, -38,89 persen dan -60,82 persen.
20,00 10,91 10,00 0,00
6,73
0,70 LNPRT
PKRT
9,41
Faktor penyebab menurunnya Ekspor Luar Negeri 5,22
Pemerintah
adalah menurunnya harga jual komoditas unggulan yang menjadi andalan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
yaitu
logam
timah
dan
CPO
akibat
melemahnya perekonomian global. Sementara Impor Luar Negeri yang menjadi pengurang PDRB mengalami pertumbuhan sebesar 74,76 persen. Komponen yang memiliki pertumbuhan tertinggi adalah Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 10,91 persen, diikuti Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 6,73 persen dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 5,22 persen. Penyebab pertumbuhan Pengeluaran Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.32/05/19/Th.X, 4 Mei 2016
3
Konsumsi LNPRT salah satunya adalah adanya perayaan hari besar keagamaan yaitu Imlek dimana kegiatan tersebut mendorong lembaga keagamaan mengalami peningkatan aktivitasnya. Selain itu, terjadinya banjir di Provinsi Bangka Belitung mendorong seluruh lembaga non profit ikut berperan aktif dalam memberikan bantuan dan pertolongan. Struktur ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan I-2016 ditinjau menurut pengeluaran didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (56,26 persen), diikuti Pembentukan Modal Tetap Bruto (24,09 persen), Ekspor Luar Negeri (20,14 persen), dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (9,41 persen). Sementara Impor Luar Negeri dan Net Ekspor Antar Daerah yang menjadi pengurang PDRB memberikan kontribusi masing-masing sebesar 2,39 persen dan 9,49 persen. Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran (persen)
tw 1 2015
tw4 2015
Jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi triwulan I-2016, Komponen Pengeluaran tw 1 2016
Konsumsi
Rumah
Tangga
memiliki
sumber
pertumbuhan tertinggi sebesar 3,47 persen, PMTB sebesar 0,85 persen, dan untuk komponen lainnya
3,47
sebesar -1,01 persen. Komponen Perubahan Inventori 3,05
3,08
PKRT
dan 0,85 0,18 1,88
PMTB
Ekpor
Luar
Negeri
merupakan
komponen
pengeluaran yang memiliki sumber pertumbuhan yang negatif yaitu masing-masing sebesar -0,51 persen dan
1,05 -0,87 -1,01
-18,78 persen. Sementara untuk komponen Impor Luar Negeri yang menjadi pengurang PDRB memiliki
LAINNYA
sumber pertumbuhan sebesar 1,32 persen. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan IV-2015 (q-to-q) Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Grafik 6. Pertumbuhan PDRB q-to-q Beberapa Komponen Pengeluaran (persen)
PKP
PMTB
triwulan I-2016 mengalami kontraksi sebesar -1,39 Ekspor LN
persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Kondisi ekonomi global yang melemah ditambah dengan
lesunya
Kepulauan
kondisi
Bangka
pertimahan
Belitung
menurunnya harga timah dunia, Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 2014 2014 2014 2014 2015 2015 2015 2015 2016
di
dengan
Provinsi semakin
menurunnya harga
CPO, adanya bajir yang terjadi serta masih rendahnya penyerapan anggaran belanja pemerintah berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi sehingga mengalami kontraksi
pertumbuhan.
Penurunan
kinerja
perekonomian ini didorong oleh sebagian besar komponen 4
pengeluaran yang mengalami kontraksi,
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 32/05/Th.X, 4 Mei 2016
yaitu Net Ekspor Antar Daerah sebesar -58,24 persen, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar -14,93 persen, Ekspor Luar Negeri sebesar -38,65 persen, dan Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar -0,93 persen. Sementara Impor Luar Negeri yang menjadi pengurang PDRB mengalami kontraksi sebesar -21,13 persen. Hanya komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Pengeluaran Konsumsi LNPRT, dan Perubahan Inventori yang masih mengalami pertumbuhan positif, yaitu masing-masing 0,94 persen, 0,90 persen, dan 84,67 persen. Peningkatan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga disebabkan oleh adanya peningkatan konsumsi makanan dan minuman yang tidak terlalu signifikan, sedangkan untuk konsumsi non makanan dan minuman mengalami peningkatan sebagai dampak dari banjir yang terjadi di beberapa wilayah sehingga mendorong pengeluaran akan pakaian, perumahan dan keperluan/perlengkapan rumah tangga meningkat. Untuk Pengeluaran Konsumsi LNPRT, peringatan tahun baru Imlek, dan partisipasi lembaga non profit dalam menanggulangi banjir setidaknya ikut mempengaruhi peningkatan komponen tersebut. Sementara peningkatan Perubahan Inventori tidak terlepas dari turunnya aktivitas perdagangan (ekspor) baik dalam dan luar negeri sehingga mendorong produk komoditi ekspor unggulan Provnsi Kepulauan Bangka Belitung tidak terjual secara maksimal.
B. PDRB PULAU SUMATERA Total PDRB ADHB Pulau Sumatera pada triwulan I-2016 mencapai Rp666,55 triliun atau sekitar 22,15 persen dari total PDRB 33 Provinsi di Indonesia, sedangkan PDRB ADHK Pulau Sumatera pada triwulan I-2016 mencapai sebesar Rp476,35 triliun. Pada triwulan I-2016, pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera mengalami kontraksi sebesar 0,41 persen jika dibandingkan triwulan IV-2015 (q-to-q) dan hanya 4,18 persen jika dibandingkan triwulan I-2015 (y-on-y). Dampak dari perlambatan perekonomian global dan terus menurunnya harga minyak mentah dunia membawa dampak bagi perekonomian Indonesia termasuk wilayah Sumatera. Menurunnya permintaan dunia terutama untuk komoditas hasil pertambangan, menyebabkan harga komoditas hasil pertambangan terus mengalami penurunan dan berdampak pada penurunan produksi hasil pertambangan. Struktur perekonomian Pulau Sumatera triwulan I-2016 secara spasial masih didominasi oleh tiga Provinsi yaitu Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Selatan. Kontribusi ketiga provinsi tersebut mencapai 59,73 persen terhadap total PDRB ADHB Pulau Sumatera. Hal ini tidaklah mengherankan mengingat provinsi-provinsi tersebut merupakan provinsi yang kaya sumber daya alam. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hanya menempati urutan kesembilan sebagai penyumbang PDRB di Pulau Sumatera. Kontribusi PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan I-2016 hanya sebesar 2,33 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera dan 0,52 persen terhadap total PDRB 33 provinsi di Indonesia.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.32/05/19/Th.X, 4 Mei 2016
5
Grafik 7. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi di Pulau Sumatera Triwulan I-2016 (q-to-q) (persen) 8,00
6,51
6,00 4,00 1,42
2,00
1,04
0,56
0,33
0,00 Sumatera -0,41
-2,00
-0,38
-0,56
-0,99
-1,39
-4,00 -6,00
-5,83
-8,00 Lampung Sumatera Sumatera Utara Selatan
Jambi
Bengkulu Kepulauan Sumatera Riau Barat
Aceh
Kep. Bangka Belitung
Riau
Secara spasial, pertumbuhan positif ekonomi Pulau Sumatera triwulan I-2016 (q-to-q) hanya terjadi di lima provinsi di Pulau Sumatera, yaitu Provinsi Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung, sedangkan lima provinsi lainnya mengalami kontraksi (Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, dan Kepulauan Riau). Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Provinsi Lampung sebesar 6,51 persen, diikuti oleh Provinsi Sumatera Utara sebesar 1,42 persen, dan Provinsi Sumatera Selatan sebesar 1,04 persen. Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan kesembilan dengan kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar -1,39 persen. Melemahnya daya beli masyarakat, menurunnya kegiatan lembaga non profit, penyerapan anggaran belanja pemerintah yang masih rendah, proyek-proyek pembangunan yang belum sepenuhnya berjalan karena masih dalam tahap persiapan, dan menurunnya ekspor luar negeri menyebabkan pertumbuhan ekonomi triwulan I-2016 di Pulau Sumatera mengalami kontraksi sebesar 0,41 persen. Grafik 8. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi di Pulau Sumatera Triwulan I-2016 (y-on-y) (persen) 7,00 6,00 5,00
5,48
5,05
5,02
4,99
4,94
4,58
Sumatera 4,18 3,66
4,00
3,42
3,30
3,00
2,34
2,00 1,00 0,00 -1,00 Sumatera Lampung Sumatera Bengkulu Sumatera Kepulauan Barat Utara Selatan Riau
6
Aceh
Jambi
Kep. Bangka Belitung
Riau
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 32/05/Th.X, 4 Mei 2016
Jika dibandingkan dengan triwulan I-2015 (y-on-y), secara spasial pertumbuhan seluruh provinsi di Pulau Sumatera mengalami peningkatan. Enam provinsi pertumbuhannya berada di atas rata-rata pertumbuhan Pulau Sumatera yaitu Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, dan Kepulauan Riau dengan pertumbuhan di atas 4,18 persen. Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama tiga provinsi lainnya (Aceh, Riau, dan Jambi) pertumbuhannya berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera. Provinsi Sumatera Barat mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,48 persen, diikuti Lampung sebesar 5,05 persen, dan Sumatera Utara sebesar 5,02 persen. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan kesembilan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,30 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.32/05/19/Th.X, 4 Mei 2016
7
Tabel 1. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (miliar rupiah) Lapangan Usaha (1)
Harga Berlaku Triw ITriw IVTriw I2015 2015 2016 (2)
(3)
(4)
Harga Konstan 2010 Triw ITriw IVTriw I2015 2015 2016 (5)
(6)
(7)
A B
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian
2 857 1 969
3 106 1 896
3 149 1 848
2 099 1 621
2 250 1 599
2 217 1 574
C
Industri Pengolahan Pengadaan Listrik , Gas dan Produksi Es Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang Konstruksi
3 235
3 188
3 108
2 568
2 623
2 568
11
15
15
9
10
10
3
3
3
2
2
2
1 279
1 381
1 362
911
972
953
2 033
2 254
2 275
1 540
1 628
1 613
D E F G
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H
Transportasi dan Pergudangan
569
643
640
397
427
433
I
Penyedian Akomodasi dan Makan Minum
351
379
380
254
264
261
J K L
Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi Real Estate
226 264 482
243 286 511
248 281 509
204 198 357
220 209 373
225 204 367
M,N
Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan
41
43
43
30
30
30
786
956
935
549
633
620
376
458
461
255
278
280
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
173
179
178
131
134
132
Jasa Lainnya
100
113
114
73
79
79
14 755
15 654
15 549
11 198
11 731
11 568
O P Q R,S, T,U
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Tabel 2. PDRB Menurut Komponen Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (miliar rupiah) Komponen (1)
Harga Berlaku Triw ITriw IVTriw I2015 2015 2016
Harga Konstan 2010 Triw ITriw IVTriw I2015 2015 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
7 822
8 559
8 748
5 764
6 095
6 152
92
106
109
68
74
75
1
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
2
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
3
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
1 357
1 808
1 463
1 055
1 305
1 110
4
Pembentukan Modal Tetap Bruto
3 454
3 747
3 745
2 396
2 514
2 491
5
Perubahan Inventori
6 7
Ekspor Luar Negeri Impor Luar Negeri
8
288
110
199
211
83
153
5 493 275
5 232 489
3 132 371
5 408 197
5 387 437
3 305 344
Net Ekspor Antar Daerah
- 3 476
- 3 419
- 1 476
- 3 507
- 3 290
- 1 374
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
14 755
15 654
15 549
11 198
11 731
11 568
8
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 32/05/Th.X, 4 Mei 2016
Tabel 3. Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 Triwulan I-2016 (persen) Lapangan Usaha
Triw I-2016 terhadap Triw I-2015 (y-on-y)
Sumber Pertumbuhan Triw I-2016 (y-on-y)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
-1,47
(2)
(3)
5,61
1,05
B
Pertambangan dan Penggalian
-1,57
-2,90
-0,42
C
Industri Pengolahan Pengadaan Listrik , Gas dan Produksi Es
-2,09
-0,02
0,00
1,69
14,27
0,01
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang
3,48
8,95
0,00
F
Konstruksi
-1,93
4,66
0,38
G
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
-0,91
4,73
0,65
H
Transportasi dan Pergudangan
1,34
9,07
0,32
I
Penyedian Akomodasi dan Makan Minum
-1,11
2,66
0,06
J
Informasi dan Komunikasi
2,23
9,96
0,18
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
-2,31
3,31
0,06
Real Estate Jasa Perusahaan
-1,61 -1,02
2,91 0,27
0,09 0,00
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
-2,05
12,85
0,63
P
Jasa Pendidikan
0,60
9,88
0,23
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
-1,26
0,81
0,01
Jasa Lainnya
-1,07
8,35
0,05
-1,39
3,30
3,30
D
L M,N
Q R,S, T,U
(1)
Triw I-2016 terhadap Triw IV-2015 (q-to-q)
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
(4)
Tabel 4. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 Triwulan I-2016 (persen) Komponen (1)
1
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
2
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
3
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
4
Pembentukan Modal Tetap Bruto
5 6
Triw I-2016 terhadap Triw IV-2015 (q-to-q)
Triw I-2016 terhadap Triw I-2015 (y-on-y)
Sumber Pertumbuhan Triw I-2016 (y-on-y)
(2)
(3)
(4)
0,94
6,73
3,47
0,90
10,91
0,07
-14,93
5,22
0,49
-0,93
3,95
0,85
Perubahan Inventori Ekspor Luar Negeri
84,67 -38,65
-27,31 -38,89
-0,51 -18,78
7
Impor Luar Negeri
-21,13
74,76
1,32
8
Net Ekspor Antar Daerah
-58,24
-60,82
19,05
-1,39
3,30
3,30
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.32/05/19/Th.X, 4 Mei 2016
9
Tabel 5. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2015, Triwulan I-2015, Triwulan IV-2015, dan Triwulan I-2016 (persen) 2015
Triw I2016
Lapangan Usaha
2015
Triw I2015
Triw IV2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
19,68
19,36
19,84
20,25
B
Pertambangan dan Penggalian
12,69
13,34
12,11
11,88
C
Industri Pengolahan Pengadaan Listrik , Gas dan Produksi Es
21,13
21,93
20,37
19,99
0,08
0,07
0,09
0,10
0,02
0,02
0,02
0,02
8,67
8,67
8,82
8,76
14,10
13,78
14,40
14,63
4,04
3,85
4,11
4,12
Penyedian Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi Real Estate Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
2,39 1,54 1,78 3,25 0,28
2,38 1,53 1,79 3,27 0,28
2,42 1,55 1,83 3,26 0,27
2,45 1,59 1,81 3,27 0,28
5,78
5,33
6,11
6,02
2,70 1,17
2,55 1,17
2,93 1,15
2,96 1,14
Jasa Lainnya
0,70
0,68
0,72
0,73
100,00
100,00
100,00
100,00
D
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan
E F G H I J K L M,N O P Q R,S, T,U
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Tabel 6. Struktur PDRB Menurut Pengeluaran Tahun 2015, Triwulan I-2015, Triwulan IV-2015, dan Triwulan I-2016 (persen) Komponen (1)
2015 Triw I-2015
Triw IV-2015
Triw I-2016
(2)
(3)
(4)
(5)
53,59
53,01
54,68
56,26
0,64
0,62
0,68
0,70
10,39
9,20
11,55
9,41
23,50
23,41
23,93
24,09
1
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
2
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
3
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
4
Pembentukan Modal Tetap Bruto
5
Perubahan Inventori
1,91
1,95
0,71
1,28
6 7
Ekspor Luar Negeri Impor Luar Negeri
34,68 2,28
37,23 1,86
33,42 3,13
20,14 2,39
8
Net Ekspor Antar Daerah
-22,43
-23,56
-21,84
-9,49
100,00
100,00
100,00
100,00
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
10
2015
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 32/05/Th.X, 4 Mei 2016
Tabel 7. Laju Pertumbuhan PDRB per Provinsi di Pulau Sumatera Tahun Dasar 2010 Triwulan I-2016 (persen) Pertumbuhan Komponen
ADHB (miliar rupiah)
ADHK (miliar rupiah)
(1)
(2)
(3)
Aceh
Kontribusi
q-to-q (persen)
y-on-y (persen)
Terhadap Pulau (persen)
(4)
(5)
(6)
Terhadap Total 33 Provinsi (persen) (7)
32 974
28 421
-0,99
3,66
4,95
1,10
Sumatera Utara
151 131
113 717
1,42
5,02
22,68
5,02
Sumatera Barat
46 477
35 896
-0,56
5,48
6,97
1,54
162 190
110 198
-5,83
2,34
24,33
5,39
Jambi
40 343
31 776
0,56
3,42
6,05
1,34
Sumatera Selatan
84 764
64 216
1,04
4,94
12,72
2,82
Bengkulu
13 329
9 792
0,33
4,99
2,00
0,44
Lampung
66 656
51 064
6,51
5,05
10,00
2,21
Kepulauan Bangka Belitung
15 549
11 568
-1,39
3,30
2,33
0,52
Kepulauan Riau
53 140
39 699
-0,38
4,58
7,97
1,77
Pulau Sumatera
666 553
496 347
-0,41
4,18
100,00
22,15
Riau
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.32/05/19/Th.X, 4 Mei 2016
11
BPS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Informasi lebih lanjut hubungi: Darwis Sitorus, S.Si, M.Si Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Telepon: 0717-439422 Fax: 0717-439425 Http://babel. bps.go.id
12
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 32/05/Th.X, 4 Mei 2016