No. 76/11/19/Th.IX, 5 November 2015
PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN III TAHUN 2015 EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN III-2015 TUMBUH 3,96 PERSEN MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN II-2015 Perekonomian Kepulauan Bangka Belitung triwulan III-2015 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp15.450 miliar dan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 besarnya mencapai Rp11.580 miliar. Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan III-2015 dibandingkan triwulan III-2014 (y-on-y) tumbuh sebesar 3,96 persen mengalami perlambatan bila dibandingkan triwulan II-2015 sebesar 3,97 persen. Kondisi tersebut merupakan kondisi tahunan terendah sejak tahun 2010. Sementara itu bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh sebesar 1,08 persen. Secara kumulatif (c-to-c) pertumbuhan ekonominya mencapai 4,01 persen. Dari sisi produksi, kondisi cuaca yang relatif lebih baik, diiringi meningkatnya produksi ikan dan kelapa sawit, realisasi belanja pegawai yang meningkat signifikan, musim libur sekolah dan aktivitas perdagangan yang meningkat menjelang Hari Raya Idul Fitri menyebabkan meningkatnya laju pertumbuhan dibandingkan triwulan sebelumnya meskipun mengalami perlambatan. Rendahnya harga jual karet dan Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit sebagai penopang ekonomi masyarakat setelah beralih dari usaha pertambangan dan harga jual logam timah yang masih rendah, mengakibatkan perekonomian secara tahunan dan kumulatif sampai dengan trwiulan III-2015 lebih lambat dibandingkan triwulan dan kumulatif yang sama tahun 2014. Dari sisi pengeluaran, adanya Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha, peningkatan aktivitas organisasi sosial dan partai politik menjelang Pilkada serentak, mulai lancarnya penyerapan anggaran pemerintah, mulai berjalannya pembangunan konstruksi seperti pembagunan talud, rumah sakit, gedung pemerintah, tempat ibadah, dan perumahan, dan peningkatan stok barang menyebabkan meningkatnya laju pertumbuhan dibandingkan triwulan sebelumnya. Penurunan ekspor timah akibat penerapan Permendag No. 33 tahun 2015, penurunan daya beli masyarakat dan dampak melemahnya perekonomian global menyebabkan secara triwulanan, tahunan, dan kumulatif triwulan III-2015 perekonomian lebih lambat dibandingkan triwulan II sebelumnya, triwulan III dan kumulatif triwulan III tahun sebelumnya. Total PDRB ADHB Pulau Sumatera pada triwulan III-2015 mencapai Rp671.718 miliar atau sekitar 22,37 persen dari total PDRB 33 Provinsi di Indonesia, sedangkan PDRB ADHK Pulau Sumatera pada triwulan III2015 mencapai sebesar Rp501.121 miliar dengan pertumbuhan sebesar 3,25 persen (q-to-q), 3,04 persen (y-on-y), dan 3,16 persen (c-to-c). Sementara PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memberikan kontribusi sebesar 2,30 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera dan 0,51 persen terhadap total PDRB 33 provinsi di Indonesia.
A. PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2015 Terhadap Triwulan III-2014 (y-on-y) Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan III-2015 tumbuh 3,96 persen, melambat dibanding triwulan III-2014 yang tumbuh 4,77 persen. Pertumbuhan didukung oleh seluruh lapangan usaha kecuali Pengadaan Listrik dan Gas. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, Berita Resmi Statistik No.76/11/19/Th.IX, 5 November 2015
1
dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 11,17 persen, diikuti Jasa Keuangan sebesar 9,11 persen, dan Jasa Pendidikan 8,59 persen. Pada Grafik 1 terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi terjadi pada lapangan ssaha yang kontribusinya terhadap PDRB tidak terlalu besar. Penyebab tingginya laju pertumbuhan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib adalah diantaranya adalah pembayaran gaji ke-13 dan rapel gaji yang dibayarkan pada bulan Juli. Grafik 1. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Lapangan Usaha Triwulan III-2015 (persen)
Struktur PDRB Kepulauan Bangka Belitung atas dasar harga berlaku triwulan III-2015 masih di didominasi oleh tiga lapangan usaha
11,17 9,11
8,59
utama yaitu: Industri Pengolahan sebesar
8,18 6,49
6,00
20,80 persen; Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
1,86
2,74
1,54
0,70
Adm. Jasa Keuangan Jasa Pemerintahan, Pendidikan Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib
Jasa lainnya
Informasi & Komunikasi
Perdagangan
19,94
Besar-Eceran
persen dan
dan
Reparasi
Mobil-Sepeda Motor sebesar 14,25 persen. Tetapi dari sisi laju pertumbuhan ke-3 lapangan usaha tersebut tumbuh tidak terlalu besar masing-masing 1,20 persen, 6,28 persen,
Pertumbuhan
Distribusi
Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Beberapa Lapangan Usaha Triwulan III-2015 (y on y) 4,80
sebesar
4,77
1,48
1,61
0,67 0,43 0,32
0,52 0,29 0,38
1,90
1,98
Tw III-2013
Tw III-2014
3,96 1,18 0,65 0,55 0,36 1,21 Tw III-2015
Pertanian, Kehutanan, & Perikanan Perdagangan Besar-Eceran & Reparasi Mobil-Sepeda Motor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, & Jaminan Sosial Wajib Konstruksi Lainnya
dan 4,74 persen.
Sumber
utama
pertumbuhan
ekonomi
Kepulauan Bangka Belitung triwulan III-2015 adalah Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 1,18
persen, diikuti Perdagangan Besar-
Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor 0,65
persen,
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 0,55 persen, dan Konstruksi sebesar 0,36 persen. Untuk ke-13 lapangan usaha lainnya menciptakan pertumbuhan sebesar 1,21 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2015 Terhadap Triwulan II-2015 (q-to-q) Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan III-2015 terhadap triwulan II-2015 tumbuh 1,08 persen. Pertumbuhan tersebut didorong oleh sebagian besar lapangan usaha. Ada 4 (empat) lapangan usaha yang mengalami konstrakasi yaitu: Pertambangan dan Penggalian (-1,98 persen), Penyediaan Makanan dan Minuman (-1,18 persen), Real Estate (-1,07 persen), Jasa Perusahaan (-0,36 2
Berita Resmi Statistik No. 76/11/Th.IX, 5 November 2015
Grafik 3. Pertumbuhan PDRB q-to-q Beberapa Lapangan Usaha (persen)
persen), dan Pengadaan Listrik (-0,31 persen). Pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan
5
usaha Jasa Keuangan sebesar 13,47 persen setelah pada triwulan sebelumnya mengalami
3
kontraksi
yang
cukup
dalam,
diikuti
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan 1
-1
Jaminan Sosial Wajib sebesar 3,84 persen, I-13 II-13 III-13 IV-13 I-14 II-14 III-14 IV-14 I-15 II-15 III-15
dan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
dipengaruhi oleh faktor musiman. Kondisi
-3
Pertambangan dan Penggalian
cuaca
Industri Pengolahan
meningkatnya hasil tangkapan ikan nelayan,
PDRB
-5
sebesar 2,66 persen yang pertumbuhannya yang
kondusif
berdampak
pada
puncak panen lada yang terjadi di Bulan Agustus dan didorong dengan harga jual
yang masih tinggi, serta produksi kelapa sawit yang relatif masih stabil menjadi faktor pendorong tingginya laju pertumbuhan lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2015 (c-to-c) Perekonomian Kepulauan Bangka Belitung secara kumulatif sampai dengan triwulan III-2015 tumbuh sebesar 4,01 persen. Pertumbuhan didukung oleh seluruh lapangan usaha. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa Pendidikan sebesar 9,00 persen, diikuti Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 8,77 persen dan Informasi dan Komunikasi sebesar 7,34 persen. Pada Grafik 1 terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi terjadi pada lapangan ssaha yang kontribusinya terhadap PDRB tidak terlalu besar.
Sementara, jika dilihat dari struktur ekonomi,
Grafik 4. Pertumbuhan dan Distribusi Kumulatif Beberapa Lapangan Usaha Triwulan III-2015 (persen) 9,00
tiga besar kontribusi lapangan usaha terhadap PDRB Kepulauan Bangka Belitung sampai
8,77 7,34
7,28
7,23
dengan triwulan III-2015 masih didominasi
5,66 2,63
Jasa Pendidikan
oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Industri 1,54
0,69
Adm. Informasi dan Pemerintahan, Komunikasi Pertahanan, & Jaminan Sosial Wajib
1,18
Jasa lainnya Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial
Pertumbuhan
Distribusi
Pengolahan
(21,39
persen);
Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan (19,62 persen) dan Perdagangan
Besar-Eceran
dan
Reparasi
Mobil-Sepeda Motor (14,00 persen). Tetapi dari sisi pertumbuhan ekonomi, ke-3 lapangan usaha tersebut tumbuh tidak terlalu besar,
Berita Resmi Statistik No.76/11/19/Th.IX, 5 November 2015
3
masing-masing 1,55 persen, 4,83 persen dan 3,69 persen. Hal tersebut memberikan gambaran terjadinya perlambatan ekonomi secara kumulatif sampai dengan triwulan III-2015. Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Beberapa Lapangan Usaha Triwulan III-2015 (c to c)
Bila
dilihat
dari
pertumbuhan
penciptaan
ekonomi,
sumber
lapangan
usaha
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memiliki
5,56
sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,91
4,65
0,92 0,85
4,01
persen, diikuti Perdagangan Besar-Eceran dan
0,91
Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 0,51
0,51 0,47 0,44
persen dan kosntruksi sebesar 0,47 persen.
1,79
1,67
menciptakan pertumbuhan sebesar 2,11 persen.
Tw III-2014
Tw III-2015
Jika dicermati, secara kumulatif sampai
1,94
0,95
0,64 0,21 0,08
0,09 2,75
Tw III-2013
Sementara
dengan
Pertanian, Kehutanan, & Perikanan Perdagangan Besar-Eceran & Reparasi Mobil-Sepeda Motor Konstruksi Pertambangan & Penggalian Lainnya PDRB
14
lapangan
usaha
lainnya
triwulan
III-2015,
sumbangan
usaha
terhadap
penciptaan
lapangan pertumbuhan
ekonomi
hampir
merata
seluruhnya di bawah 1 persen.
B. PDRB MENURUT PENGELUARAN Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2015 Terhadap Triwulan III-2014 (y-on-y) Grafik 6. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Komponen Pengeluaran Triwulan III-2015 (persen) 75
Pada
triwulan
III-2015
ekonomi
Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung tumbuh 3,96 persen bila dibandingkan triwulan III-2014 (y-on-y).
70,19
65
Pertumbuhan
Pertumbuhan terjadi pada beberapa komponen
55
Distribusi
pengeluaran, kecuali pada Ekspor Luar Negeri
45
dan Net Ekspor Antar Daerah yang mengalami
35
kontraksi masing-masing sebesar 19,90 persen
25
dan 25,71 persen. Penurunan Ekspor Luar Negeri
15 3,80
5 -5
PI
5,68
0,64
PKLNPRT
5,15
10,54
disebabkan menurunnya ekspor komoditas timah akibat pemberlakuan Permendag No. 33 tahun
PKP
2015, penurunan ekspor komoditas kelapa sawit, dan
melemahnya
perekonomian
global.
Sementara Impor Luar Negeri yang menjadi pengurang PDRB juga mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 6,68 persen. Komponen yang memiliki pertumbuhan tertinggi adalah Perubahan Inventori (PI) yaitu sebesar 70,19 persen, diikuti Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PKLNPRT) sebesar 5,68 persen, dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) sebesar 5,15
persen. Penyebab tingginya pertumbuhan
Perubahan Inventori pada triwulan ini adalah dampak dari pemberlakuan Permendag No. 33 tahun 2015 4
Berita Resmi Statistik No. 76/11/Th.IX, 5 November 2015
yang menyebabkan beberapa Smelter yang berproduksi tidak dapat mengekspor timah ke luar negeri sehingga stok timah meningkat. Selain itu, pembukaan pusat perbelanjaan Giant pada pertengahan September 2015 ikut menambah stok barang dagangan yang ada. Struktur ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan III-2015 menurut pengeluaran didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) (53,35 persen), diikuti Ekspor Luar Negeri (28,62 persen), Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) (23,21 persen), dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (10,54 persen). Sementara Impor Luar Negeri dan Net Ekspor Antar Daerah yang menjadi pengurang PDRB memberikan kontribusi masing-masing sebesar 2,64 persen dan 17,52 persen. Jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan
Grafik 7. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran
ekonomi
4,77
5 5
4
3,97 0,36
1,05
3
1,10
3
komponen
sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,41
3,96
persen, diikuti PMTB sebesar 0,64 persen, dan
0,91 0,64
Lainnya PMTB
2
PKRT
2
III-2015,
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga memiliki
0,97
4
triwulan
2,75
2,51
1
2,41
1
untuk komponen lainnya sebesar 0,91 persen. Komponen Ekspor Luar Negeri memiliki sumber pertumbuhan yang negatif yaitu sebesar -10,83 persen. Demikian pula komponen Impor Luar Negeri yang menjadi pengurang PDRB juga memiliki sumber pertumbuhan negatif yaitu
0 Tw III-2014
Tw II-2015
Tw III-2015
sebesar -0,21 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2015 Terhadap Triwulan II-2015 (q-to-q) Grafik 8. Pertumbuhan PDRB q-to-q Beberapa Komponen Pengeluaran (persen)
100 80
Ekspor Luar Negeri PKP PMTB PDRB
60
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung triwulan III-2015 tumbuh sebesar 1,08 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Hampir seluruh komponen pengeluaran mengalami pertumbuhan positif, yaitu Perubahan Inventori sebesar 72,57 persen, Pengeluaran
40
Konsumsi Pemerintah sebesar 6,45 persen,
20
Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 4,37
0 -20
Perekonomian
I-13 II-13 III-13 IV-13 I-14 II-14 III-14 IV-14 I-15 II-15 III-15
persen, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
-40
sebesar 1,91 persen, dan PMTB sebesar 0,86
-60
persen. Sementara Ekspor Luar Negeri dan Net
Ekspor Antar Daerah mengalami kontraksi masing-masing sebesar 22,04 persen dan 29,71 persen. Impor Luar Negeri yang menjadi pengurang PDRB mengalami pertumbuhan positif yaitu sebesar 108,81 persen. Berita Resmi Statistik No.76/11/19/Th.IX, 5 November 2015
5
Jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan II-2015, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami perlambatan. Hal ini terutama disebabkan menurunnya aktivitas ekspor baik ekspor luar negeri maupun ekspor antar provinsi akibat pemberlakuan Permendag No. 33 tahun 2015 dan melemahnya perekonomian global. Tidak adanya ekspor timah ke luar negeri pada bulan Agustus 2015 akibat pemberlakuan Permendag No. 33 tahun 2015 menyebabkan terjadinya peningkatan stok timah. Disamping itu, pembukaan pusat perbelanjaan Giant pada pertengahan September 2015 ikut menambah stok barang dagangan yang ada. Peningkatan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah disebabkan mulai lancarnya penyerapan anggaran pemerintah. Adanya Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha berpengaruh pada peningkatan Pengeluaran Konsumsi LNPRT untuk lembaga keagamaan dan peningkatan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga. Selain itu, peningkatan kegiatan organisasi sosial dan partai politik menjelang Pilkada serentak ikut berpengaruh pada peningkatan Pengeluaran Konsumsi LNPRT. Sementara peningkatan PMTB disebabkan mulai berjalannya pembangunan konstruksi, seperti pembangunan talud, rumah sakit, gedung pemerintah, tempat ibadah, dan perumahan. Pertumbuhan Kumulatif Triwulan III-2015 (c-to-c) Grafik 9. Pertumbuhan dan Distribusi Kumulatif Beberapa Komponen Triwulan III-2015 (persen) Pertumbuhan 45 39,02 Distribusi 40
Dari sisi pengeluaran, secara kumulatif pertumbuhan
35
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Pengeluaran
ekonomi triwulan III-2015 sebesar 4,01 persen terjadi pada
30
komponen
pengeluaran,
yaitu
Konsumsi LNPRT, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah,
23,31
25
sebagian
Pembentukan Modal Tetap Bruto, dan Perubahan
20
Inventori. Perubahan Inventori merupakan komponen
15 10 2,75
5
5,76
yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 39,02
5,48 0,62
0 PI
PMTB
PKLNRT
persen, diikuti PMTB sebesar 5,76 persen, dan Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 5,48 persen. Sementara Ekspor Luar Negeri dan Net Ekspor Antar
Daerah mengalami pertumbuhan negatif yaitu masing-masing sebesar -20,70 persen dan -26,29 persen. Impor Luar Negeri yang menjadi pengurang PDRB juga mengalami pertumbuhan negatif sebesar -10,05 persen. Penurunan ekspor luar negeri terutama untuk komoditas timah akibat adanya pemberlakuan Permendag yang baru yaitu Permendag No. 33 tahun 2015 menyebabkan pada bulan Agustus 2015 tidak ada ekspor timah ke luar negeri sangat berpengaruh pada perlambatan ekonomi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Selain itu, menurunnya ekspor luar negeri untuk komoditas ikan, lada, dan karet akibat lesunya perekonomian global juga ikut memperburuk situasi yang ada.
6
Berita Resmi Statistik No. 76/11/Th.IX, 5 November 2015
Struktur ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menurut pengeluaran secara kumulatif pada triwulan III-2015 didominasi oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (52,95 persen), diikuti Ekspor Luar Negeri (35,11 persen), Pembentukan Modal Tetap Bruto (23,31 persen), dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (9,62 persen). Sementara Impor Luar Negeri dan Net Ekspor Antar Daerah yang menjadi pengurang PDRB kontribusinya masing-masing sebesar 1,99 persen dan 22,37 persen. Grafik 10. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran (c-to-c)
5 4 3
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi, secara kumulatif pada triwulan III-2015 komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
4,65 4,03
1,02 0,74
1,50
0,16
2,64 persen, diikuti
1,21
persen. Sementara gabungan komponen lainnya
2 2,89
2,75
1
memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar
4,01
2,64
oleh PMTB sebesar 1,21
Lainnya
memiliki sumber pertumbuhan sebesar 0,16 persen.
PMTB
Penciptaan
PKRT
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga tersebut
pertumbuhan
oleh
semakin melambat yang disebabkan
0
masyarakat
-0,22 -1 Tw III-2014
Tw II-2015
Tw III-2015
komponen daya
beli
yang mengalami penurunan sebagai
dampak dari naiknya harga BBM dan tarif dasar listrik
sebelumnya,
ditambah
kondisi
perekonomian yang lesu.
C.
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) Total PDRB ADHB Pulau Sumatera pada triwulan III-2015 mencapai Rp671.718 miliar atau
sekitar 22,37 persen dari total PDRB 33 Provinsi di Indonesia, sedangkan PDRB ADHK Pulau Sumatera
pada
triwulan III-2015 mencapai sebesar Rp501.121 miliar. Pada triwulan III-2015,
pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera hanya mencapai 3,25 persen jika dibandingkan triwulan II-2015 (q-to-q) dan hanya 3,04 persen jika dibandingkan triwulan III-2014 (y-on-y). Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera pada triwulan III-2015 hanya mencapai 3,16 persen jika dibandingkan dengan triwulan III-2014. Dampak dari kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik sebelumnya serta adanya bencana kabut asap setidaknya berpengaruh terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, terjadi perlambatan perekonomian global yang membawa dampak bagi Indonesia termasuk wilayah Sumatera. Struktur perekonomian Pulau Sumatera triwulan III-2015 secara spasial masih didominasi oleh tiga Provinsi yaitu Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. Kontribusi ketiga provinsi tersebut mencapai 59,80 persen terhadap total PDRB ADHB Pulau Sumatera. Hal ini tidaklah mengherankan mengingat provinsi-provinsi tersebut merupakan provinsi yang kaya sumber daya alam. Provinsi Kepulauan Bangka Berita Resmi Statistik No.76/11/19/Th.IX, 5 November 2015
7
Belitung hanya menempati urutan kesembilan sebagai penyumbang PDRB di Pulau Sumatera, masih di bawah Provinsi Aceh yang menempati urutan kedelapan, namun di atas Provinsi Bengkulu yang menempati urutan terakhir. Kontribusi PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan III2015 hanya sebesar 2,30 persen terhadap Pulau Sumatera dan 0,51 persen terhadap total 33 provinsi di Indonesia. Grafik 11. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi di Pulau Sumatera Triwulan III-2015 (q-to-q) 8,00 6,00
4,68
4,00
3,82
3,27
3,21
3,05
Sumatera 3,25
3,05 2,01
2,00
1,92
1,08
0,47
0,00 -2,00 -4,00 -6,00 Riau
Sumatera Selatan
Lampung
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Aceh
Bengkulu
Kepulauan Kepulauan Riau Bangka Belitung
Jambi
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera triwulan III-2015 (q-to-q) terjadi pada seluruh provinsi di Pulau Sumatera. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Provinsi Riau sebesar 4,68 persen, diikuti oleh Provinsi Sumatera Selatan sebesar 3,82 persen, dan Provinsi Lampung sebesar 3,27 persen. Ketiga provinsi tersebut berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera, yaitu di atas 3,25 persen. Sementara ketujuh provinsi lainnya berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan kesembilan dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 1,08 persen, diikuti Provinsi Jambi pada urutan kesepuluh dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 0,47 persen. Adanya Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha serta persiapan menjelang Pilkada serentak, setidaknya berpengaruh terhadap peningkatan laju pertumbuhan ekonomi ditengah menurunnya daya beli masyarakat. Grafik 12. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi di Pulau Sumatera Triwulan III-2015 (y-on-y) 9,00 7,00
5,72
5,18
5,17
5,00
5,08
4,89
4,71
4,53
3,96
3,00
Sumatera 3,04
1,00 -1,00
-0,38
-3,00 Kepulauan Riau
8
Lampung
Bengkulu
Sumatera Utara
Sumatera Selatan
Sumatera Barat
Berita Resmi Statistik No. 76/11/Th.IX, 5 November 2015
Jambi
Kepulauan Bangka Belitung
Aceh
-1,87 Riau
Jika dibandingkan dengan triwulan III-2014 (y-on-y), secara spasial hanya Provinsi Aceh dan Riau yang pertumbuhan ekonominya mengalami kontraksi. Kedua provinsi tersebut berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera, yaitu di bawah 3,04 persen. Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama tujuh provinsi lainnya (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, dan Kepulauan Riau) masih mengalami peningkatan pertumbuhan meskipun melambat dan berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera. Provinsi Kepulauan Riau mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,72 persen, diikuti Lampung sebesar 5,18 persen, dan Bengkulu sebesar 5,17 persen. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan kedelapan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,96 persen. Grafik 13. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi di Pulau Sumatera Triwulan III-2015 (c-to-c) 9,00 7,00
6,37 5,26
5,21
5,16
5,00
5,07
5,01
4,75
4,01
Sumatera 3,16
3,00 1,00 -1,00 -3,00 Kepulauan Bengkulu Riau
Jambi
Sumatera Barat
Lampung
Sumatera Utara
Sumatera Kepulauan Selatan Bangka Belitung
-1,50
-1,53
Riau
Aceh
Secara kumulatif, jika dibandingkan dengan triwulan III-2014 (c-to-c), maka hanya Provinsi Riau dan Aceh yang pertumbuhan ekonominya mengalami kontraksi dan berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera, yaitu di bawah 3,16 persen. Kedelapan provinsi lainnya (termasuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung) masih mengalami peningkatan pertumbuhan meskipun sebagian besar provinsi mengalami perlambatan (kecuali Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Lampung) dan berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera. Provinsi Kepulauan Riau mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 6,37 persen, diikuti Bengkulu sebesar 5,26 persen, dan Jambi sebesar 5,21 persen. Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan kedelapan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,01 persen.
Berita Resmi Statistik No.76/11/19/Th.IX, 5 November 2015
9
Tabel 1. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (miliar rupiah) Harga Berlaku Lapangan Usaha (1)
Triw II2015
Triw III2015
Triw III2014
Triw II2015
Triw III2015
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
2 785
2 960
3 081
2 092
2 166
2 224
B
Pertambangan dan Penggalian
1 916
1 959
1 912
1 597
1 637
1 604
C
Industri Pengolahan
3 227
3 250
3 214
2 585
2 612
2 616
D
Pengadaan Listrik , Gas dan Produksi Es
10
12
12
9
9
9
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang
3
3
3
2
2
2
F
Konstruksi
1 196
1 311
1 323
896
930
937
G
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
1 920
2 112
2 201
1 535
1 578
1 608
H
Transportasi dan Pergudangan
553
610
641
404
416
424
I
Penyedian Akomodasi dan Makan Minum
336
364
365
253
260
257
J
Informasi dan Komunikasi
216
234
237
201
211
214
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
250
251
287
191
184
209
L
Real Estate
462
496
492
354
364
360
M,N
Jasa Perusahaan
40
43
43
29
30
30
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
783
855
927
546
584
607
P
Jasa Pendidikan
351
394
423
246
263
267
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
161
179
181
128
134
135
R,S, T,U
Jasa Lainnya
95
105
108
71
76
77
14 304
15 138
15 450
11 139
11 456
11 580
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
10
Triw III2014
Harga Konstan 2010
Berita Resmi Statistik No. 76/11/Th.IX, 5 November 2015
Tabel 2. Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 Triwulan III-2015 (persen)
Lapangan Usaha
Triw III-2015 terhadap Triw II-2015 (q-to-q)
Triw III-2015 terhadap Triw III-2014 (y-on-y)
(1)
(2)
(3)
Kumulatif Triwulan III2015 terhadap Kumulatif Triwulan III2014 (c-to-c) (4)
Sumber Pertumbuhan Triw III-2015 (y-on-y) (5)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
2,66
6,28
4,83
1,18
B
Pertambangan dan Penggalian
-1,98
0,45
3,07
0,07
C
Industri Pengolahan
0,16
1,20
1,55
0,28
D
Pengadaan Listrik , Gas dan Produksi Es
-0,31
-2,15
6,53
0,00
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang
0,78
5,27
6,53
0,00
F
Konstruksi
0,75
4,53
5,96
0,36
G
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
1,89
4,74
3,69
0,65
H
Transportasi dan Pergudangan
1,97
5,04
5,74
0,18
I
Penyedian Akomodasi dan Makan Minum
-1,18
1,43
3,51
0,03
J
Informasi dan Komunikasi
1,34
6,49
7,34
0,12
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
13,47
9,11
2,79
0,16
L
Real Estate
-1,07
1,96
2,49
0,06
Jasa Perusahaan
-0,36
3,14
4,58
0,01
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
3,84
11,17
8,77
0,55
P
Jasa Pendidikan
1,50
8,59
9,00
0,19
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
0,82
6,12
7,23
0,07
Jasa Lainnya
1,90
8,18
7,28
0,05
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
1,08
3,96
4,01
3,96
M,N
R,S, T,U
Berita Resmi Statistik No.76/11/19/Th.IX, 5 November 2015
11
Tabel 3. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Triwulan III dan Kumulatif Triwulan III-2014 dan Triwulan II, III dan Kumulatif Triwulan III-2015 (persen) 2014 Lapangan Usaha
(1)
2015
Triw III2014
Kumulatif Triwulan III-2014
Triw II2015
Triw III2015
Kumulatif Triwulan III-2015
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
19,47
19,35
19,55
19,94
19,62
B
Pertambangan dan Penggalian
13,39
13,52
12,94
12,37
12,88
C
Industri Pengolahan
22,56
22,98
21,47
20,80
21,39
D
Pengadaan Listrik , Gas dan Produksi Es
0,07
0,07
0,08
0,07
0,08
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
F
Konstruksi
8,36
8,25
8,66
8,56
8,63
G
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
13,42
13,37
13,95
14,25
14,00
H
Transportasi dan Pergudangan
3,87
3,76
4,03
4,15
4,01
I
Penyedian Akomodasi dan Makan Minum
2,35
2,34
2,41
2,36
2,38
J
Informasi dan Komunikasi
1,51
1,50
1,55
1,54
1,54
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
1,75
1,78
1,66
1,86
1,77
L
Real Estate
3,23
3,26
3,28
3,19
3,24
Jasa Perusahaan
0,28
0,27
0,28
0,28
0,28
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
5,47
5,35
5,65
6,00
5,66
P
Jasa Pendidikan
2,46
2,41
2,60
2,74
2,63
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
1,13
1,11
1,18
1,17
1,18
Jasa Lainnya
0,66
0,66
0,69
0,70
0,69
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
M,N
R,S, T,U
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
12
Berita Resmi Statistik No. 76/11/Th.IX, 5 November 2015
Tabel 4. PDRB Menurut Komponen Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (miliar rupiah) Harga Berlaku
Harga Konstan 2010
Komponen
Triw III2014
Triw II2015
Triw III2015
Triw III2014
Triw II2015
Triw III2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
7 511
7 951
8 243
5 664
5 822
5 933
87
93
98
67
68
70
1
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
2
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
3
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
1 482
1 457
1 628
1 121
1 107
1 179
4
Pembentukan Modal Tetap Bruto
3 340
3 535
3 587
2 387
2 437
2 458
5
Perubahan Inventori
359
337
588
252
249
430
6
Ekspor Luar Negeri
6 310
6 006
4 421
6 063
6 229
4 856
7
Impor Luar Negeri
447
221
408
346
155
323
8
Net Ekspor Antar Daerah
- 4 338
- 4 020
- 2 707
- 4 069
- 4 301
- 3 023
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
14 304
15 138
15 450
11 139
11 456
11 580
Berita Resmi Statistik No.76/11/19/Th.IX, 5 November 2015
13
Tabel 5. Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 Triwulan III-2015 (persen)
Komponen (1)
Triw III-2015 terhadap Triw III-2014 (y-on-y)
Triwulan III-2015 terhadap Triwulan III-2014 (c-to-c)
Sumber Pertumbuhan Triw III-2015 (y-on-y)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
1,91
4,74
5,22
2,41
2
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
4,37
5,68
5,48
0,03
3
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
6,45
5,15
5,10
0,52
4
Pembentukan Modal Tetap Bruto
0,86
3,00
5,76
0,64
5
Perubahan Inventori
72,57
70,19
39,02
1,59
6
Ekspor Luar Negeri
-22,04
-19,90
-20,70
-10,83
7
Impor Luar Negeri
108,81
-6,68
-10,05
-0,21
8
Net Ekspor Antar Daerah
-29,71
-25,71
-26,29
9,39
1,08
3,96
4,01
3,96
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
14
Triw III-2015 terhadap Triw II-2015 (q-to-q)
Berita Resmi Statistik No. 76/11/Th.IX, 5 November 2015
Tabel 6. Struktur PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan III dan Kumulatif Triwulan III-2014 dan Triwulan II, III, dan Kumulatif Triwulan III-2015 (persen) 2014 Komponen
(2)
Kumulatif Triwulan III-2014 (3)
52,51
51,97
52,53
53,35
52,95
0,61
0,60
0,61
0,64
0,62
Triw III-2014
(1)
2015 Triw II-2015
Triw III-2015
(4)
(5)
Kumulatif Triwulan III-2015 (6)
1
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
2
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
3
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
10,36
9,80
9,63
10,54
9,62
4
Pembentukan Modal Tetap Bruto
23,35
22,73
23,35
23,21
23,31
5
Perubahan Inventori
2,51
2,18
2,23
3,80
2,75
6
Ekspor Luar Negeri
44,11
51,24
39,67
28,62
35,11
7
Impor Luar Negeri
3,12
2,36
1,46
2,64
1,99
8
Net Ekspor Antar Daerah
-30,33
-36,16
-26,56
-17,52
-22,37
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Berita Resmi Statistik No.76/11/19/Th.IX, 5 November 2015
15
Tabel 7. Laju Pertumbuhan dan Distribusi PDRB per Provinsi di Pulau Sumatera Tahun Dasar 2010 Triwulan III-2015 (persen) Pertumbuhan Komponen
ADHB (miliar rupiah)
ADHK (miliar rupiah)
(1)
(2)
Kontribusi Terhadap Total 33 Provinsi (persen)
q-to-q (persen)
y-on-y (persen)
c-to-c (persen)
Terhadap Pulau (persen)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
33 814
28 792
3,05
-0,38
-1,53
5,03
1,13
Sumatera Utara
145 859
112 024
3,21
5,08
5,01
21,71
4,86
Sumatera Barat
48 444
35 660
3,05
4,71
5,16
7,21
1,61
167 424
114 234
4,68
-1,87
-1,50
24,93
5,58
Jambi
40 617
31 727
0,47
4,53
5,21
6,05
1,35
Sumatera Selatan
88 309
65 929
3,82
4,89
4,75
13,15
2,94
Bengkulu
12 767
9 586
2,01
5,17
5,26
1,90
0,42
Lampung
66 881
52 313
3,27
5,18
5,07
9,96
2,23
Kepulauan Bangka Belitung
15 450
11 580
1,08
3,96
4,01
2,30
0,51
Kepulauan Riau
52 153
39 276
1,92
5,72
6,37
7,76
1,74
Pulau Sumatera
671 718
501 121
3,25
3,04
3,16
100,00
22,37
Aceh
Riau
16
Berita Resmi Statistik No. 76/11/Th.IX, 5 November 2015
(8)
BPS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Herum Fajarwati, MM Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Telepon: 0717-439422 Fax: 0717-439425 Http://babel. bps.go.id
Berita Resmi Statistik No.76/11/19/Th.IX, 5 November 2015
17