BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No.145/11/21/Th.IV, 10 November 2009
PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2009 PDRB KEPRI TRIWULAN III TAHUN 2009 TUMBUH 1,90 PERSEN ¾ PDRB Kepri pada triwulan III tahun 2009 terjadi peningkatan atau tumbuh sebesar 1,90 persen dibandingkan triwulan II tahun 2009. Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh sektor ekonomi. Pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 3,19 persen. ¾ PDRB Kepri pada triwulan III tahun 2009 dibandingkan triwulan yang sama tahun 2008 (y on y) tumbuh sebesar 0,54 persen. ¾ Perekonomian Kepri yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan III tahun 2009 mencapai Rp 16.121.696,11 juta, sedangkan besaran PDRB triwulan III tahun 2009 atas dasar harga konstan 2000 adalah Rp 9.416.181,13 juta. ¾ Disisi penggunaan secara riil, pengeluaran konsumsi rumah tangga pada triwulan III tahun 2009 dibandingkan dengan triwulan II 2009 tumbuh sebesar 11,00 persen, pengeluaran lembaga swasta nirlaba tumbuh 9,96 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah tumbuh 9,58 persen, impor barang dan jasa tumbuh 8,76 persen, pembentukan modal tetap bruto tumbuh 5,58 persen, dan ekspor barang dan jasa tumbuh 0,60 persen.
A.
I.
PDRB PROVINSI KEPULAUAN RIAU MENURUT SEKTOR EKONOMI PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN III TAHUN 2009
Kinerja perekonomian Kepri pada triwulan III tahun 2009 bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), yang digambarkan oleh PDRB atas dasar harga konstan, mengalami percepatan atau tumbuh sebesar 1,90 persen. Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh sektor ekonomi. Pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 3,19 persen. Sektor yang mengalami perlambatan pertumbuhan dari triwulan sebelumnya adalah sektor
Berita Resmi Statistik No.145 / 11/21/Th.IV, 10 November 2009
1
bangunan, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dan sektor jasa-jasa yang masing-masing tumbuh 2,01 persen, 1,05 persen dan 1,05 persen. PDRB triwulan III tahun 2009 dibandingkan dengan triwulan III tahun 2008 (y on y) mengalami peningkatan. PDRB total naik atau tumbuh sebesar 0,54 persen. Sektor yang menjadi pendorong (driving force) peningkatan adalah sektor pengangkutan dan komunikasi yang naik sebesar 7,84 persen. PDRB tanpa migas secara berantai (q-to-q) triwulan III 2009 dibandingkan triwulan II 2009 naik atau tumbuh sebesar 1,99 persen. Sedangkan triwulan III 2009 dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y) naik atau tumbuh sebesar 0,56 persen.
TABEL 1. LAJU PERTUMBUHAN PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA (Persentase) SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA
Triw III 2008 Terhadap Triw II 2008
Triw III 2009 Terhadap Triw II 2009
Triw III 2009 Terhadap Triw III 2008
(1)
(2)
(3)
(4)
1,29
2,03
0,79
(1,14) 1,28 (0,22) 1,17
0,15 1,76 1,06 2,01
0,81 (2,04) 2,45 14,59
1,51
2,64
0,73
1,25
3,19
7,84
1,92
1,05
4,56
1,48
1,05
8,66
1,22 1,34
1,90 1,99
0,54 0,56
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Persahaan 9. Jasa-jasa PDRB PDRB TANPA MIGAS
II. NILAI PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000 TRIWULAN III TAHUN 2009 Pada triwulan II tahun 2009 PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp 15.676.814,19 juta, kemudian pada triwulan III tahun 2009 meningkat menjadi Rp 16.121.696,11 juta. Atas harga konstan 2000, PDRB triwulan II tahun 2009 adalah sebesar Rp 9.240.503,79 juta dan pada triwulan III tahun 2009 meningkat menjadi Rp 9.416.181,13 juta. Atas dasar harga berlaku, sektor ekonomi yang menunjukkan nilai tambah bruto yang terbesar pada triwulan III tahun 2009 adalah sektor industri pengolahan sebesar Rp 7.484.910,63 juta, kemudian sektor perdagangan, hotel dan restoran Rp 3.089.793,14 juta, disusul oleh sektor Berita Resmi Statistik No.145 / 11/21/Th.IV, 10 November 2009
2
pertambangan dan penggalian sebesar Rp 1.396.129,13 juta, dan terakhir sektor konstruksi sebesar Rp 1.181.814,78 juta. Sektor ekonomi lainnya masing-masing menghasilkan nilai tambah bruto dibawah 1 triliun rupiah. Pada perhitungan atas dasar harga konstan 2000, sektor yang memberikan nilai tambah bruto paling besar berturut-turut sektor industri pengolahan sebesar Rp 4.732.781,63 juta, sektor perdagangan-hotel-restoran Rp 2.128.751,89 juta, dan sektor pertambangan&penggalian Rp 516.155,00 juta.
TABEL 2. PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000 (Juta Rupiah) SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA (1)
Harga Berlaku
Harga Konstan 2000
Tr II 2009
Tr III 2009
Tr II 2009
Tr III 2009
(2)
(3)
(4)
(5)
784.531,86
809.958,82
427.814,95
436.517,43
1.372.126,87
1.396.129,13
515.359,84
516.155,00
7.262.975,40
7.484.910,63
4.651.031,27
4.732.781,63
1. Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih
87.670,70
88.639,14
49.928,79
50.459,58
1.148.861,77
1.181.814,78
425.380,93
433.931,08
2.997.035,18
3.089.793,14
2.073.969,22
2.128.751,89
726.053,79
757.467,21
422.203,38
435.677,15
8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
857.644,05
866.748,23
454.249,29
459.015,53
9. Jasa-jasa
439.914,58
446.235,01
220.566,13
222.891,83
5. Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi
PDRB
15.676.814,19
16.121.696,11
9.240.503,79
9.416.181,13
PDRB TANPA MIGAS
14.496.227,21
14.919.248,35
8.816.398,90
8.992.118,64
III. STRUKTUR PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA TAHUN 2007-2008,
TRIWULAN III TAHUN 2008- 2009
Pada triwulan III tahun 2009, sektor ekonomi yang memiliki peranan terbesar adalah sektor industri pengolahan yaitu sebesar 46,43 persen, diikuti oleh sektor perdagangan,hotel&restoran sebesar 19,17 persen serta sektor pertambangan&penggalian 8,66 persen. Secara keseluruhan ketiga sektor tersebut mempunyai andil peranan sebesar 74,26 persen dalam PDRB.
Berita Resmi Statistik No.145 / 11/21/Th.IV, 10 November 2009
3
TABEL 3. STRUKTUR PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA TAHUN 2007-2008 DAN TRIWULAN III 2008-2009 (Persentase) SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA
2007
2008
(1)
(2)
(3)
Triwulan III 2008
2009
(4)
(5)
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
5,04
4,90
4,91
5,02
2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi
9,76 46,70 0,55 5,12 20,52 4,27
9,29 45,44 0,56 6,36 20,58 4,59
9,26 45,18 0,56 6,31 20,96 4,59
8,66 46,43 0,55 7,33 19,17 4,70
8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
5,51
5,53
5,51
5,38
9. Jasa-jasa
0,33
2,75
2,73
2,77
PDRB
100,00
100,00
100,00
100,00
PDRB TANPA MIGAS
91,50
91,92
91,94
92,54
Berita Resmi Statistik No.145 / 11/21/Th.IV, 10 November 2009
4
B.
PDRB PROVINSI KEPULAUAN RIAU MENURUT PENGGUNAAN
I.
PERTUMBUHAN EKONOMI MENURUT PENGGUNAAN TRIWULAN III TAHUN 2009
TABEL 4. LAJU PERTUMBUHAN PDRB MENURUT PENGGUNAAN TRIWULANAN (Persentase)
Triw III 2008 Terhadap
Triw III 2009 Terhadap
Triw III 2009 Terhadap
Triw II 2008
Triw II 2009
Triw III 2008
1
2
3
4
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
6,72
11,00
19,43
4,26
9,96
24,18
0,98 3,33
9,58 5,58
21,20 13,48
1,51 8,63
0,60 8,76
(6,46) 3,69
1,22
1,90
0,54
SEKTOR
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 5. Perubahan Stok 6. Ekspor Barang dan Jasa 7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa PDRB
Tabel 4. menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi triwulan III 2009 menurut penggunaan sangat ditopang oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga. Terhadap triwulan sebelumnya (q to q) komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh 11,00 persen. Untuk komponen pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba tumbuh 9,96 persen, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 9,58 persen, komponen impor barang dan jasa tumbuh 8,76 persen, komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto tumbuh 5,58 persen dan komponen ekspor barang dan jasa tumbuh 0,60 persen saja. Secara keseluruhan PDRB pada triwulan III 2009 tumbuh 1,90 persen. Terhadap perekonomian triwulan yang sama tahun sebelumnya (y on y), PDRB menurut penggunaan naik 0,54 persen. Dimana komponen pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba tumbuh sebesar 24,18 persen, komponen konsumsi pemerintah tumbuh 21,20 persen, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 19,43 persen. Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto tumbuh 13,48 persen, dan komponen impor tumbuh sebesar 3,69 persen. Sedangkan komponen ekspor tumbuh negatif 6,46 persen.
Berita Resmi Statistik No.145 / 11/21/Th.IV, 10 November 2009
5
II. NILAI PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000 TRIWULAN III TAHUN 2009 MENURUT PENGGUNAAN
TABEL 5. PDRB MENURUT PENGGUNAAN ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000 TRIWULAN II 2009 DAN TRIWULAN III 2009 (Juta Rupiah)
SEKTOR 1 1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 5. Perubahan Stok 6. Ekspor Barang dan Jasa 7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa PDRB
Harga Berlaku
Harga Konstan 2000
Tr II 2009
Tr III 2009
Tr II 2009
Tr III 2009
2
3
4
5
8.088.757,91
10.357.570,54
4.338.487,99
5.181.252,32
116.308,57
156.724,68
69.730,89
86.591,69
768.896,56
1.006.853,88
344.659,74
417.719,60
7.552.351,27
9.658.471,45
2.400.241,47
2.723.903,48
15.181.389,24
16.533.866,41
9.677.762,47
9.052.954,94
12.186.400,30
15.028.226,28
5.898.217,79
6.115.773,34
15.020.719,34
16.121.696,11
9.365.785,81
9.416.181,13
Atas dasar harga berlaku, komponen ekonomi yang menunjukkan nilai tambah bruto yang terbesar pada triwulan III tahun 2009 adalah komponen ekspor barang dan jasa sebesar Rp 16.533.866,41 juta, kemudian komponen impor barang dan jasa sebesar Rp 15.028.226,28 juta, disusul komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar Rp 10.357.570,54 juta. Pada perhitungan atas dasar harga konstan 2000, tiga komponen yang memberikan kontribusi terbesar adalah berturut-turut komponen ekspor barang dan jasa sebesar Rp 9.052.954,94 juta, komponen impor barang dan jasa Rp 6.115.773,34 juta serta komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga Rp 5.181.252,32 juta.
Berita Resmi Statistik No.145 / 11/21/Th.IV, 10 November 2009
6