BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 34/05/21/Th. IX, 5 Mei 2014
PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2014 A.
PDRB PROVINSI KEPULAUAN RIAU MENURUT SEKTOR EKONOMI PDRB KEPRI TRIWULAN I TAHUN 2014 TUMBUH 5,21 PERSEN PDRB Kepri kumulatif triwulan I tahun 2014 dibandingkan kumulatif triwulan I tahun 2013 (c to c) mengalami pertumbuhan sebesar 5,21 persen PDRB Kepri pada triwulan I tahun 2014 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q to q) tumbuh sebesar 0,32 persen. Pertumbuhan tersebut terjadi pada semua sektor, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor konstruksi sebesar 1,52 persen. PDRB Kepri pada triwulan I tahun 2014 dibandingkan triwulan yang sama tahun 2013 (y on y) mengalami pertumbuhan sebesar 5,21 persen. Perekonomian Kepri yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan I tahun 2014 mencapai Rp26.510.648,31 juta, sedangkan besaran PDRB triwulan I tahun 2014 atas dasar harga konstan 2000 adalah Rp12.792.973,52 juta. Di sisi penggunaan secara riil, pada triwulan I 2014 tumbuh sebesar 0,32 persen dibandingkan triwulan sebelumnya (q to q). Komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah komponen pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba yakni sebesar 8,57 persen akibat dari pemilu tahun 2014. Secara keseluruhan kumulatif (c to c) dan pertumbuhan (y on y), triwulan I 2014 tumbuh sebesar 0,32 persen dan 5,21 persen.
I.
PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN I TAHUN 2014
Kinerja perekonomian Kepri pada triwulan I tahun 2014 bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), yang digambarkan oleh PDRB atas dasar harga konstan tumbuh sebesar 0,32 persen. Pertumbuhan tersebut terjadi pada semua sektor, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor konstruksi sebesar 1,52 persen. PDRB triwulan I tahun 2014 dibandingkan dengan triwulan I tahun 2013 (y-on-y), tumbuh sebesar 5,21 persen. Sektor yang menjadi pendorong (driving force) pertumbuhan adalah sektor konstruksi dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang masing-masing tumbuh sebesar 15,21 persen dan 6,74 persen. Secara kumulatif PDRB triwulan I 2014 tumbuh sebesar 5,21 persen
(c-to-c).
Berita Resmi Statistik No.34/05/21/Th.IX, 5 Mei 2014
1
PDRB tanpa migas secara berantai (q-to-q) triwulan I 2014 dibandingkan triwulan IV 2013 tumbuh sebesar 0,32 persen. Sedangkan triwulan I 2014 dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y) tumbuh sebesar 5,38 persen, dan pertumbuhan kumulatif tanpa migas tumbuh sebesar 5,38 persen (c-to-c). TABEL 1. LAJU PERTUMBUHAN PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA (Persentase)
SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA
Triw I 2013* Terhadap Tri IV 2012
Triw I 2014** Terhadap Tri IV 2013*
Triw I 2014** Terhadap Tri I 2013*
(1)
(2)
(3)
(4)
Kumulatif Triw I 2014** Terhadap Kumulatif Tri I 2013* (5)
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan
0,05
0,18
2,04
2,04
2. Pertambangan dan Penggalian
0,29
0,26
1,36
1,36
3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih
0,20 1,75
0,30 0,23
4,63 2,76
4,63 2,76
5. Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
0,07 (0,31)
1,52 0,12
15,21 6,74
15,21 6,74
7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Real Estat , dan Jasa Persahaan
0,69 0,96
0,32 0,13
3,16 2,68
3,16 2,68
9. Jasa-jasa
0,05
0,68
3,17
3,17
PDRB
0,13
0,32
5,21
5,21
PDRB TANPA MIGAS
0,13
0,32
5,38
5,38
*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara
II. NILAI PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000 TRIWULAN I TAHUN 2014 Pada triwulan IV tahun 2013 PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp26.053.300,72 juta, kemudian pada triwulan I tahun 2014 meningkat menjadi Rp26.510.648,31 juta. Atas harga konstan 2000, PDRB triwulan IV tahun 2013 adalah sebesar Rp12.752.662,00 juta dan pada triwulan I tahun 2014 meningkat menjadi Rp12.792.973,52 juta. Atas dasar harga berlaku, sektor ekonomi yang menunjukkan nilai tambah bruto yang terbesar pada triwulan I tahun 2014 adalah sektor industri pengolahan sebesar Rp12.593.633,21 juta, kemudian sektor perdagangan, hotel, dan restoran Rp5.362.760,66 juta, disusul oleh sektor konstruksi sebesar Rp2.353.137,78 juta, sektor pertambangan dan penggalian sebesar Rp1.810.227,03 juta, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar Rp1.267.088,40 juta rupiah, selanjutnya sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar Rp1.175.430,91 juta dan terakhir sektor pertanian sebesar Rp1.118.680,15 juta. Sektor ekonomi lainnya masing-masing menghasilkan nilai tambah bruto dibawah 1 triliun rupiah. Pada perhitungan atas dasar harga konstan 2000, sektor yang memberikan nilai tambah bruto paling besar berturut-turut sektor industri pengolahan sebesar Rp6.375.786,87 juta, sektor perdagangan, hotel, dan restoran Rp3.108.743,20 juta dan sektor konstruksi Rp707.511,08 juta. Berita Resmi Statistik No.34/05/21/Th.IX, 5 Mei 2014
2
TABEL 2. PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000 (Juta Rupiah)
SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA
Harga Berlaku
Harga Konstan 2000
Tr IV 2013* (2)
Tr I 2014** (3)
1.099.841,19 1.804.795,32
1.118.680,15 1.810.227,03
490.598,85 588.220,51
491.469,80 589.773,85
12.365.626,18 151.748,49
12.593.633,21 154.337,75
6.356.935,15 69.514,31
6.375.786,87 69.672,40
5. Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran
2.268.494,27 5.287.952,96
2.353.137,78 5.362.760,66
696.928,73 3.104.986,96
707.511,08 3.108.743,20
7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan
1.157.792,04
1.175.430,91
573.819,12
575.640,50
1.251.889,14
1.267.088,40
587.137,15
587.910,25
PDRB DENGAN MIGAS
665.161,14 26.053.300,72
675.352,41 26.510.648,31
284.521,22 12.752.662,00
286.465,56 12.792.973,52
PDRB TANPA MIGAS
24.514.652,02
24.969.238,06
12.275.921,71
12.314.978,28
(1) 1. Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih
9. Jasa-jasa
Tr IV 2013* (4)
Tr I 2014** (5)
*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara
III. STRUKTUR PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA TAHUN 2012-2013, TRIWULAN I TAHUN 2013- 2014 Pada triwulan I tahun 2014, sektor ekonomi yang memiliki peranan terbesar adalah sektor industri pengolahan yaitu sebesar 47,50 persen, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 20,23 persen serta sektor konstruksi 8,88 persen. Secara keseluruhan ketiga sektor tersebut mempunyai andil peranan sebesar 76,61 persen dalam PDRB; TABEL 3. STRUKTUR PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA TAHUN 2012-2013 DAN TRIWULAN I 2013-2014 (Persentase) Triwulan I
SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA
2012
2013*
(1)
(2)
(3)
2013 (4)
2014** (5)
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan
4,40
4,28
4,32
4,22
2. Pertambangan dan Penggalian
7,37
7,09
7,25
6,83
3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih
47,89 0,59
47,70 0,58
48,04 0,59
47,50 0,58
5. Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran
7,90 19,82
8,35 20,09
7,98 19,86
8,88 20,23
7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Real Estat , dan Jasa Perusahaan
4,45 4,92
4,46 4,85
4,44 4,88
4,43 4,78
9. Jasa-jasa
2,66
2,60
2,63
2,55
PDRB DENGAN MIGAS
100,00
100,00
100,00
100,00
PDRB TANPA MIGAS
93,70
93,95
93,78
93,62
*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara Berita Resmi Statistik No.34/05/21/Th.IX, 5 Mei 2014
3
B.
PDRB PROVINSI KEPULAUAN RIAU MENURUT PENGGUNAAN
I.
PERTUMBUHAN PDRB TRIWULANAN MENURUT PENGGUNAAN TAHUN 2014 TABEL 4. LAJU PERTUMBUHAN PDRB MENURUT PENGGUNAAN TRIWULANAN (Persentase) SEKTOR
(1)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
Trw I-2014 Terhadap Trw IV-2013 q-to-q
Trw I-2014 Terhadap Trw I-2013 y-on-y
2014 (s/d Trw I) Terhadap 2013 (s/d Trw I) c-to-c
(2)
(3)
(4)
- 0,15
4,87
4,87
8,57
12,40
12,40
- 1,38
5,07
5,07
0,99
9,86
9,86
6. Ekspor Barang dan Jasa
- 4,49
- 5,65
- 5,65
7. Impor Barang dan Jasa
- 6,52
- 7,39
- 7,39
0,32
5,21
5,21
2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 5. Perubahan Stok
PDRB
Tabel 4, menunjukkan bahwa pada triwulan I tahun 2014, hampir semua komponen penggunaan mengalami perlambatan bahkan penurunan dibandingkan triwulan IV tahun 2013 (q to q), kecuali komponen konsumsi lembaga swasta nirlaba. Komponen pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba merupakan komponen PDRB pengeluaran yang tumbuh paling tinggi yaitu sebesar 8,57 persen. Hal ini sebagai akibat dari meningkatnya konsumsi organisasi partai politik menjelang pemilu tahun 2014. Selain komponen pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba, komponen pengeluaran lainnya yang tumbuh positif adalah pembentukan modal tetap bruto yakni tumbuh sebesar 0,99 persen. Komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, ekspor dan impor mengalami pertumbuhan negatif, masing-masing sebesar -0,15 persen; -1,38 persen; -4,49 persen dan 6,52 persen. Secara keseluruhan pertumbuhan (q to q) pada triwulan I 2013 tumbuh sebesar 0,32 persen. Sedangkan untuk pertumbuhan triwulan I tahun 2014 terhadap triwulan I tahun 2014 atau (y on y), semua komponen penggunaan mengalami pertumbuhan positif kecuali ekspor dan impor. Komponen pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,40 persen, diikuti dengan komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 9,86 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 5,07 persen dan komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 4,87 persen. Sedangkan komponen ekspor dan impor masing-masing turun sebesar 5,65 dan -7,39 persen. Secara keseluruhan pertumbuhan (y on y) pada triwulan I 2014 tumbuh sebesar 5,21 persen, begitu pula untuk pertumbuhan (c to c) secara total yang tumbuh sebesar 5,21 persen. Berita Resmi Statistik No.34/05/21/Th.IX, 5 Mei 2014
4
II.
PDRB MENURUT PENGGUNAAN ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000 TRIWULAN I TAHUN 2014 TABEL 5. PDRB MENURUT PENGGUNAAN ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000 TRIWULAN IV 2013 dan TRIWULAN I 2014 (Juta Rupiah)
SEKTOR
Harga Berlaku
Harga Konstan 2000
Tr IV 2013*
Tr I 2014**
Tr IV 2013*
Tr I 2014**
(2)
(3)
(4)
(5)
19.891.564,68
20.132.298,11
6.480.659,75
6.470.714,75
290.686,17
319.929,97
109.673,10
119.066,79
1.875.185,70
1.875.394,33
557.824,61
550.139,53
22.333.580,61
22.769.118,39
4.841.301,67
4.889.118,61
6. Ekspor Barang dan Jasa
28.066.119,02
26.596.861,91
11.320.174,68
10.811.714,47
7. Impor Barang dan Jasa
21.624.288,72
20.229.457,39
7.748.984,22
7.243.742,25
26.053.300,72
26.509.963,18
12.752.662,00
12.792.973,52
(1) 1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 5. Perubahan Stok
PDRB *) Angka Revisi **) Angka Sangat Sementara
Pada tabel 5, PDRB penggunaan triwulan I tahun 2014 atas dasar harga berlaku menunjukkan komponen yang memberikan kontribusi terbesar adalah ekspor barang dan jasa sebesar Rp 26.596.861,91 juta rupiah, diikuti dengan komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar Rp 22.769.118,39 juta rupiah, komponen impor barang dan jasa sebesar Rp 20.229.457,39 juta rupiah dan komponen konsumsi rumah tangga sebesar Rp 20.132.298,11 juta rupiah. Sedangkan PDRB penggunaan triwulan I tahun 2014 atas dasar harga konstan 2000, juga menunjukkan komponen ekspor barang dan jasa yang mempunyai kontribusi terbesar dengan nilai sebesar Rp 10.811.714,47 juta rupiah, diikuti dengan komponen impor barang dan jasa sebesar Rp 7.243.742,25 juta rupiah, komponen konsumsi rumah tangga sebesar Rp 6.470.714,75 juta rupiah dan komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar Rp 4.889.118,61 juta rupiah.
Berita Resmi Statistik No.34/05/21/Th.IX, 5 Mei 2014
5