No. 74/11/19/Th. X, 7 November 2016
PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN III TAHUN 2016 EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN III-2016 TUMBUH 3,83 PERSEN MENINGKAT DIBANDING PERTUMBUHAN TRIWULAN II-2016 Perekonomian Kepulauan Bangka Belitung triwulan III-2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp16.441 miliar dan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 besarnya mencapai Rp12.022 miliar. Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan III-2016 dibandingkan triwulan III-2015 (y-on-y) tumbuh sebesar 3,83 persen mengalami peningkatan bila dibandingkan triwulan II-2016 sebesar 3,68 persen. Sementara itu bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh sebesar 1,22 persen. Secara kumulatif (c-to-c) pertumbuhan ekonominya mencapai 3,62 persen. Baik dari sisi produksi maupun pengeluaran, adanya momen libur sekolah dan tahun ajaran baru, Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, meningkatnya produksi CPO dan logam timah (termasuk bijih timah yang merupakan bahan baku utama industri logam timah) menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Namun adanya pemotongan/penghematan anggaran dan menurunnya aktivitas ekspor luar negeri untuk komoditas unggulan seperti logam timah dan crumb rubber akibat masih lesunya perekonomian global berdampak pada melambatnya laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya. Sementara membaiknya aktivitas industri pengolahan khususnya untuk industri logam dasar (logam timah) pada triwulan ini setidaknya berpengaruh pada lebih baiknya peningkatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan ini, baik secara y-on-y maupun c-to-c dibandingkan pertumbuhan ekonomi triwulan sebelumnya. Total PDRB ADHB Pulau Sumatera pada triwulan III-2016 mencapai Rp715.288 miliar atau sekitar 22,02 persen dari total PDRB 34 Provinsi di Indonesia, sedangkan PDRB ADHK Pulau Sumatera pada triwulan III2016 mencapai sebesar Rp520.481 miliar dengan pertumbuhan sebesar 2,74 persen (q-to-q), 3,88 persen (y-on-y), dan 4,14 persen (c-to-c). Sementara PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memberikan kontribusi sebesar 2,30 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera dan 0,51 persen terhadap total PDRB 34 provinsi di Indonesia.
A. PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2016 (c-to-c) Perekonomian Kepulauan Bangka Belitung secara kumulatif sampai dengan triwulan III-2016 tumbuh sebesar 3,62 persen. Pertumbuhan didukung oleh hampir seluruh lapangan usaha, kecuali lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian dan lapangan usaha Jasa Perusahaan yang terkontraksi masing-masing sebesar -0,80 persen dan -0,01 persen. Menurunnya pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian disebabkan produksi bijih timah yang merupakan komoditi unggulan yang dipakai sebagai bahan baku logam timah semakin berkurang dengan harga jual yang lebih rendah dibandingkan kumulatif triwulan III-2015. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Pengadaan Berita Resmi Statistik No.74/11/19/Th. X, 7 November 2016
1
Listrik, Gas, dan Produksi Es sebesar 17,83 persen, diikuti Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 10,71 persen dan lapangan usaha Jasa Lainnya sebesar 10,13 persen. Pada Grafik 1 terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi terjadi pada lapangan usaha yang kontribusinya terhadap PDRB tidak terlalu besar. Grafik 1. Pertumbuhan dan Distribusi Kumulatif Beberapa Lapangan Usaha Triwulan III-2016 (persen)
Informasi & Komunikasi
Jasa Lainnya
PDRB Kepulauan Bangka Belitung sampai
Pertumbuhan
8,84
dengan triwulan III-2016 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Industri
1,60
Pengolahan
9,94
(19,99
persen);
Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan (19,96 persen); dan
0,75 10,13
Perdagangan
6,14
Adm. Pemerintahan, Pertahanan, & Jaminan Sosial Wajib Pengadaan Listrik, Gas, & Produksi Es
tiga besar kontribusi lapangan usaha terhadap
Distribusi
2,94
Jasa Pendidikan
Sementara, jika dilihat dari struktur ekonomi,
Besar-Eceran
Mobil-Sepeda 10,71
Motor
dan
Reparasi
(14,76
persen).
Meningkatnya lapangan usaha Perdagangan
0,10 17,83
Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor
serta
lapangan
usaha
Industri
Pengolahan (khususnya untuk industri logam dasar/logam timah) dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 5,00 persen dan 3,72 persen menyebabkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara kumulatif mengalami peningkatan dibandingkan pertumbuhan kumulatif triwulan sebelumnya. Sementara lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengalami perlambatan pertumbuhan. Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Beberapa Lapangan Usaha Triwulan III-2016 (c to c)
Bila
dilihat
pertumbuhan
dari
penciptaan
ekonomi,
sumber
lapangan
usaha
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,71
4,01 3,51 0,91 0,51 0,43 0,47 1,69 Tw III-2015
0,90 0,68 0,64 0,44
3,62
persen, diikuti Perdagangan Besar-Eceran dan
0,71
Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 0,69
0,69
persen dan lapangan usaha Administrasi
0,54 0,46
0,85
1,22
Tw II-2016
Tw III-2016
Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 0,54 persen. Sementara 14 lapangan
usaha
pertumbuhan Pertanian, Kehutanan, & Perikanan Perdagangan Besar-Eceran, & Reparasi Mobil-Sepeda Motor Adm. Pemerintahan, Pertahanan, & Jaminan Sosial Wajib Konstruksi Lainnya PDRB
2
lainnya
sebesar
1,68
menciptakan persen.
Jika
dicermati, secara kumulatif sampai dengan triwulan III-2016, sumbangan lapangan usaha terhadap penciptaan pertumbuhan ekonomi hampir merata seluruhnya di bawah 1 persen.
Berita Resmi Statistik No. 74/11/Th. X, 7 November 2016
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2016 Terhadap Triwulan III-2015 (y-on-y) Ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan III-2016 tumbuh 3,83 persen, melambat dibanding triwulan III-2015 yang tumbuh 3,97 persen. Pertumbuhan didukung oleh hampir seluruh lapangan usaha kecuali Jasa Perusahaan yang terkontraksi sebesar -0,60 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Pengadaan Listrik, Gas, dan Produksi Es sebesar 20,32 persen, diikuti Jasa Lainnya sebesar 12,67 persen, dan Informasi dan Komunikasi sebesar 9,93 persen. Pada Grafik 2 terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi terjadi pada lapangan usaha yang kontribusinya terhadap PDRB tidak terlalu besar. Meningkatnya produksi pembangkitan listrik dan penjualan tenaga listrik yang sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk, masih lesunya perekonomian pada sektor riil yang berdampak pada beralihnya mata pencaharian masyarakat ke lapangan usaha jasa kemasyarakatan, dan kebutuhan akses internet yang meningkat mendorong peningkatan pertumbuhan pada ketiga lapangan usaha tersebut. Sementara untuk kontribusi ketiga lapangan usaha tersebut paling besar adalah 1,60 persen yaitu pada lapangan usaha Informasi dan Komunikasi. Grafik 2. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Lapangan Usaha Triwulan III-2016 (persen)
atas dasar harga berlaku triwulan III-2016 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha
Adm. Pemerintahan, Pertahanan, & Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan
Struktur PDRB Kepulauan Bangka Belitung
6,06
Distribusi
utama yaitu: Industri Pengolahan sebesar
6,96
Pertumbuhan
20,08 persen; Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
2,93
Perdagangan
7,99
dengan 9,93
Besar-Eceran
persen; dan
dan
Reparasi
laju
pertumbuhan
masing-masing
sebesar 2,76 persen, 1,73 persen, dan 5,11 persen.
0,78 Jasa Lainnya
19,73
Mobil-Sepeda Motor sebesar 14,90 persen,
1,60 Informasi & Komunikasi
sebesar
lapangan
12,67
Peningkatan usaha
laju
pertumbuhan
Industri
Pengolahan
(khususnya untuk industry logam dasar/logam Pengadaan Listrik, Gas, & Produksi Es
0,10
timah) menyebabkan 20,32
pertumbuhan ekonomi
pada triwulan III-2016 mengalami peningkatan dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2016.
Berita Resmi Statistik No.74/11/19/Th. X, 7 November 2016
3
Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Beberapa Lapangan Usaha Triwulan III-2016 (y on y)
Bila
dilihat
dari
penciptaan
sumber
pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan 3,97 0,66 0,27 0,36 0,55 2,13
Tw III-2015
3,68
3,83
Bangka Belitung, pada triwulan III-2016
0,72 0,19 0,49 0,65
0,71
lapangan usaha Perdagangan Besar-Eceran
0,62 0,51 0,37
dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor memiliki
1,63
1,62
persen,
Tw II-2016
Tw III-2016
sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,71 lapangan
usaha
Industri
Pengolahan sebesar 0,62 persen dan lapangan usaha
Perdagangan Besar-Eceran, & Reparasi Mobil-Sepeda Motor Industri Pengolahan Konstruksi Adm. Pemerintahan, Pertahanan, & Jaminan Sosial Wajib Lainnya
diikuti
Konstruksi
Sementara
untuk
sebesar ke-14
0,51
persen.
lapangan
usaha
lainnya menciptakan pertumbuhan sebesar 1,99 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2016 Terhadap Triwulan II-2016 (q-to-q) Grafik 3. Pertumbuhan PDRB q-to-q Beberapa Lapangan Usaha (persen)
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan
5
Bangka Belitung triwulan III-2016 terhadap
4
triwulan II-2016 tumbuh sebesar 1,22 persen.
3
Pertumbuhan
2
peningkatan sebagian besar lapangan usaha.
1
Ada 5 (lima) lapangan usaha yang mengalami
0 -1
I-14 II-14 III-14 IV-14 I-15 II-15 III-15 IV-15 I-16 II-16 III-16
-4 -5
didorong
oleh
konstraksi yaitu: Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (-1,48 persen), Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
-2 -3
tersebut
Pertanian, Kehutanan, & Perikanan
dan daur Ulang (-1,02 persen), Transportasi
Pertambangan & Penggalian
dan
Industri Pengolahan PDRB
Pergudangan
(-0,99
persen),
Jasa
Kesehatan dan Kegiatan Sosial (-0,89 persen), dan
Jasa
Perusahaan
(-0,69
persen).
Pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Jasa Lainnya sebesar 5,21 persen, diikuti Industri Pengolahan sebesar 2,04 persen, dan Pertambangan dan Penggalian sebesar 2,01 persen. Aktivitas liburan sekolah menyebabkan terjadinya peningkatan pengunjung di tempat-tempat rekreasi, meningkatnya industri CPO dan industri logam dasar (logam timah), serta meningkatnya produksi bijih timah sebagai bahan baku utama logam timah menjadi faktor pendorong tingginya laju pertumbuhan ketiga lapangan
4
Berita Resmi Statistik No. 74/11/Th. X, 7 November 2016
usaha ini. Sementara adanya penghematan anggaran menyebabkan laju pertumbuhan lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib mengalami kontraksi.
B. PDRB MENURUT PENGELUARAN Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2016 (c-to-c)
Grafik 9. Pertumbuhan dan Distribusi Kumulatif Beberapa Komponen Triwulan III-2016 (persen)
57,11
60,00
Pertumbuhan Distribusi
50,00 40,00
sisi
pengeluaran,
secara
kumulatif
pertumbuhan ekonomi triwulan III-2016 sebesar 3,62 persen terjadi pada hampir sebagian komponen
pengeluaran,
Konsumsi
Rumah
Konsumsi
LNPRT,
yaitu
Pengeluaran
Tangga,
Pengeluaran
Pengeluaran
Konsumsi
Pemerintah, dan Pembentukan Modal Tetap 24,94
30,00 20,00
Dari
Lembaga
komponen
10,63
10,00
Bruto.
6,77
5,95
0,69
sebesar
Profit
mengalami 10,63
merupakan pertumbuhan
persen,
diikuti
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga sebesar
0,00
LNPRT
tertinggi
yang
Non
PKRT
PMTB
6,77 persen dan PMTB sebesar 5,95 persen.
Impor Luar Negeri yang menjadi pengurang PDRB juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 80,86 persen.
Sementara Perubahan Inventori, Ekspor Luar Negeri dan Net Ekspor Antar Daerah
mengalami pertumbuhan negatif yaitu masing-masing sebesar -21,08 persen, -22,74 persen dan -35,77 persen. Penurunan ekspor luar negeri terutama untuk komoditas rempah-rempah, hasil olahan laut, minyak sawit, dan logam timah. Struktur ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menurut pengeluaran secara kumulatif pada triwulan III-2016 didominasi oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 57,11 persen, diikuti Ekspor Luar Negeri sebesar 26,30 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 24,94 persen, dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 10,30 persen. Sementara Impor Luar Negeri dan Net Ekspor Antar Daerah yang menjadi pengurang PDRB kontribusinya masing-masing sebesar 3,08 persen dan 18,09 persen.
Berita Resmi Statistik No.74/11/19/Th. X, 7 November 2016
5
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan
Grafik 10. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran (c-to-c)
ekonomi, secara kumulatif pada triwulan III-2016
6,00
komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
5,00
memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar
4,01
4,00
1,09
1,18
2,00 2,90
3,48 persen, diikuti
3,62
3,51
3,00
1,00
1,27
3,59
3,48
oleh PMTB sebesar 1,27
PKRT
persen. Sementara gabungan komponen lainnya
PMTB
memiliki sumber pertumbuhan sebesar -1,14
Lainnya
persen. Penciptaan pertumbuhan oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga tersebut
0,00
-0,08
Tw III 2015
-1,00
Tw II 2016
Tw III 2016
-1,17
-1,14
semakin melambat yang disebabkan masyarakat
daya
beli
yang mengalami penurunan sebagai
dampak dari melemahnya perekonomian yang
-2,00
terjadi saat ini.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2016 Terhadap Triwulan III-2015 (y-on-y) Grafik 6. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Komponen Pengeluaran Triwulan III-2016 (persen)
Pada
triwulan
III-2016
ekonomi
Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung tumbuh 3,86 persen 70,00
bila dibandingkan triwulan III-2015 (y-on-y). 61,70
Pertumbuhan
Distribusi
60,00
pengeluaran, kecuali pada Perubahan Inventori,
50,00
Ekspor Luar Negeri dan Net Ekspor Antar Daerah
40,00
yang 25,89
30,00
9,14
0,00
mengalami
4,06
7,62
kontraksi
masing-masing
sebesar 19,22 persen, 4,26 persen dan 10,92 persen.
20,00 10,00
Pertumbuhan terjadi pada beberapa komponen
Penurunan
disebabkan
Ekspor
menurunnya
Luar
ekspor
Negeri
komoditas
industri pengolahan karet, penurunan ekspor
0,69
komoditas industri minyak makan (CPO), dan Impor Luar Negeri
LNPRT
PMTB
melemahnya perekonomian global. Komponen
yang memiliki pertumbuhan tertinggi adalah Impor Luar Negeri yaitu sebesar 70,19 persen, diikuti Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PKLNPRT) sebesar 9,14 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 7,62 persen, Konsumsi Rumahtangga sebesar 6,33 persen dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) sebesar 1,62 persen. Penyebab tingginya pertumbuhan Impor Luar Negeri pada triwulan ini didorong oleh tumbuhnya impor produk minuman, farmasi dan berbagai barang modal. Struktur ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan III-2016 menurut pengeluaran didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 57,88 persen, diikuti oleh komponen Ekspor Luar Negeri sebesar 28,88 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 25,89 persen, dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 10,56 persen. Untuk komponen yang menjadi 6
Berita Resmi Statistik No. 74/11/Th. X, 7 November 2016
pengurang PDRB yaitu Impor Luar Negeri dan Net Ekspor Antar Daerah memberikan kontribusi masingmasing sebesar 4,06 persen dan 22,43 persen. Sedangkan komponen Lembaga Non Profit (LNPRT) memberikan kontribusi paling rendah dimana peranannya dibawah 1 persen. Jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan
Grafik 7. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran
ekonomi triwulan III-2016, komponen Pengeluaran
6,00
Konsumsi
5,00 4,00
3,97
3,00
0,59
0,59
2,00 1,00
2,78
1,27
1,62
3,68
3,83
-2,00
Rumah
Tangga
memiliki
sumber
pertumbuhan tertinggi sebesar 3,27 persen, diikuti PMTB sebesar 1,62 persen, sedangkan untuk komponen lainnya mengalami penurunan sebesar
3,68
3,27
minus 1,06 persen. Turunnya komponen lainnya disebabkan oleh Komponen Ekspor Luar Negeri dan
0,00 -1,00
PKRT PMTB Lainnya
Tw III 2015
Tw II 2016 -1,27
Tw III 2016 -1,06
Perubahan Inventori memiliki sumber pertumbuhan yang negatif masing-masing sebesar 1,79 persen dan 0,60 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2016 Terhadap Triwulan II-2016 (q-to-q) Grafik 8. Pertumbuhan PDRB q-to-q Beberapa Komponen Pengeluaran (persen)
60,00
40,00
20,00
0,00
Perekonomian
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung triwulan III-2016 tumbuh sebesar 1,22 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-
Ekspor Luar Negeri PKP PMTB PDRB
to-q). Kondisi ini didorong oleh hampir seluruh komponen pengeluaran mengalami pertumbuhan positif, yaitu Perubahan Inventori sebesar 61,40 persen, PMTB sebesar 2,56 persen, Pengeluaran Konsumsi
LNPRT
sebesar
1,23
persen
dan
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 1,20 -20,00
persen. Sementara Ekspor Luar Negeri dan Net Ekspor Antar Daerah mengalami kontraksi masing-
-40,00
masing sebesar 1,73 persen dan 6,22 persen. Impor Luar Negeri yang menjadi pengurang PDRB
-60,00
mengalami pertumbuhan positif yaitu sebesar 58,92 persen. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan II-2016, pertumbuhan ekonomi Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung mengalami perlambatan. Hal ini disebabkan menurunnya aktivitas ekspor luar negeri dan ekspor antar provinsi untuk komoditas unggulan Provinsi Bangka Belitung seperti logam timah dan crumb rubber. Faktor lain yang mendorong perekonomian di triwulan ini melambat adalah Berita Resmi Statistik No.74/11/19/Th. X, 7 November 2016
7
pengeluaran konsumsi pemerintah yang mengalami kontraksi pertumbuhan. Turunnya perkembangan konsumsi pemerintah disebabkan masih rendahnya realisasi penyerapan belanja pemerintah sampai triwulan ini, Kondisi ini didorong oleh pemberlakuan penghematan/pemangkasan anggaran baik untuk APBN maupun APBD. Menurunnya kinerja dari aktivitas ekspor berdampak terhadap persediaan akan barang jadi mengalami peningkatan. Adanya perayaan hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, Idul Adha dan tahun ajaran baru berpengaruh terhadap peningkatan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga. Selain itu, adanya kegiatan baru yang diselenggarakan oleh organisasi non profit seperti penyelenggaraan madrasah anti korupsi, pembentukan organisasi baru, peningkatan kegiatan organisasi sosial dan partai politik menjelang Pilkada serentak ikut mendorong pengeluaran Pengeluaran Konsumsi LNPRT pada triwulan ini meningkat. Sementara peningkatan PMTB disebabkan tumbuhnya kegiatan kontruksi seperti pembangunan talud, industri pengolahan, rumah sakit, gedung pemerintah, tempat ibadah, pengerukan DAS, percepatan pembangunan infrastruktur pariwisata di belitung, dan perumahan. Begitu juga untuk non konstruksi juga mengalami peningkatan, Hal ini terlihat dari tingginya impor barang modal dan penambahan luas tanam baru untuk perkebunan.
C.
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) Total PDRB ADHB Pulau Sumatera pada triwulan III-2016 mencapai Rp715.288 miliar atau sekitar
22,02 persen dari total PDRB 34 Provinsi di Indonesia, sedangkan PDRB ADHK Pulau Sumatera pada triwulan III-2016 mencapai sebesar Rp520.481 miliar. Pada triwulan III-2016, pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera mencapai 2,74 persen jika dibandingkan triwulan II-2016 (q-to-q) dan 3,88 persen jika dibandingkan triwulan III-2015 (y-on-y). Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera pada triwulan III-2016 mencapai 4,14 persen jika dibandingkan dengan triwulan III-2015. Adanya pemotongan/penghematan anggaran yang dilakukan pemerintah berdampak pada kondisi perekonomian yang ada. Di sisi lain, perlambatan perekonomian global juga membawa dampak bagi perekonomian Indonesia termasuk wilayah Sumatera. Struktur perekonomian Pulau Sumatera triwulan III-2016 secara spasial masih didominasi oleh tiga Provinsi yaitu Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. Kontribusi ketiga provinsi tersebut mencapai 59,59 persen terhadap total PDRB ADHB Pulau Sumatera. Hal ini tidaklah mengherankan mengingat provinsi-provinsi tersebut merupakan provinsi yang kaya sumber daya alam. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hanya menempati urutan kesembilan sebagai penyumbang PDRB di Pulau Sumatera, masih di bawah Provinsi Aceh yang menempati urutan kedelapan, namun di atas Provinsi Bengkulu yang menempati urutan terakhir. Kontribusi PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan III-2016 hanya sebesar 2,30 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera dan 0,51 persen terhadap total PDRB 34 provinsi di Indonesia.
8
Berita Resmi Statistik No. 74/11/Th. X, 7 November 2016
Grafik 11. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi di Pulau Sumatera Triwulan III-2016 (q-to-q) 5,00 4,00
3,73
3,40
3,34
3,00
3,00
Sumatera 2,74
2,65 2,06
2,00
1,81 1,27
1,14
1,00
0,34
0,00 -1,00 Sumatera Selatan
Riau
Lampung Sumatera Utara
Aceh
Sumatera Bengkulu Barat
Jambi
Kep. Kepulauan Bangka Riau Belitung
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera triwulan III-2016 (q-to-q) terjadi pada seluruh provinsi di Pulau Sumatera. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Provinsi Sumatera Selatan sebesar 3,73 persen, diikuti oleh Provinsi Riau sebesar 3,40 persen, Provinsi Lampung sebesar 3,34 persen, dan Provinsi Sumatera Utara sebesar 3,00 persen. Keempat provinsi tersebut berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera, yaitu di atas 2,74 persen. Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama lima provinsi lainnya berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera. Adanya momen libur sekolah dan tahun ajaran baru, Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha setidaknya berpengaruh terhadap peningkatan laju pertumbuhan ekonomi ditengah menurunnya daya beli masyarakat. Grafik 12. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi di Pulau Sumatera Triwulan III-2016 (y-on-y) 7,00 6,00 5,00
5,28
5,26
5,19
4,82
4,78
4,64 3,67
4,00
3,83
3,00
Sumatera 3,88
3,54
2,00 1,11 1,00 0,00 -1,00 Sumatera Lampung Bengkulu Sumatera Sumatera Kepulauan Utara Barat Selatan Riau
Jambi
Kep. Bangka Belitung
Aceh
Riau
Berita Resmi Statistik No.74/11/19/Th. X, 7 November 2016
9
Jika dibandingkan dengan triwulan III-2015 (y-on-y), secara spasial pertumbuhan ekonomi terjadi pada seluruh provinsi di Pulau Sumatera. Tujuh provinsi (Sumatera Utara, Lampung, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, dan Jambi) berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera, yaitu di atas 3,88 persen. Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama dua provinsi lainnya (Aceh dan Riau) berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera. Provinsi Sumatera Utara mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,28 persen, diikuti Lampung sebesar 5,27 persen, dan Bengkulu sebesar 5,19 persen. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan kedelapan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,83 persen. Grafik 13. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi di Pulau Sumatera Triwulan III-2016 (c-to-c) 7,00 6,00
5,40
5,20
5,19
5,15
5,00
4,92
4,90
4,00
Sumatera 4,14 3,59
3,62 3,50
3,00
1,96
2,00 1,00 0,00 -1,00 Sumatera Bengkulu Lampung Sumatera Sumatera Kepulauan Barat Utara Selatan Riau
Jambi
Kep. Bangka Belitung
Aceh
Riau
Secara kumulatif, jika dibandingkan dengan triwulan III-2015 (c-to-c), maka enam provinsi pertumbuhan ekonominya berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera, yaitu di atas 4,14 persen. Sementara pertumbuhan ekonomi empat provinsi lainnya (termasuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung) berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera. Provinsi Sumatera Barat mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,40 persen, diikuti Bengkulu sebesar 5,20 persen, dan Lampung sebesar 5,19 persen. Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan kedelapan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,62 persen.
10
Berita Resmi Statistik No. 74/11/Th. X, 7 November 2016
Tabel 1. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (miliar rupiah) Harga Berlaku Lapangan Usaha
Triw III2015
(1)
Triw II2016
Harga Konstan 2010 Triw III2016
Triw III2015
Triw II2016
Triw III2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
3 081
3 200
3 244
2 224
2 249
2 262
B
Pertambangan dan Penggalian
1 913
1 905
1 959
1 605
1 610
1 643
C
Industri Pengolahan
3 212
3 204
3 302
2 613
2 631
2 685
D
Pengadaan Listrik , Gas dan Produksi Es
11
16
17
9
11
11
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang
3
3
3
2
2
2
F
Konstruksi
1 322
1 409
1 444
936
986
995
G
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
2 202
2 371
2 450
1 608
1 661
1 691
H
Transportasi dan Pergudangan
641
656
669
425
440
436
I
Penyedian Akomodasi dan Makan Minum
365
397
410
257
269
274
J
Informasi dan Komunikasi
237
257
263
214
232
235
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
287
295
303
210
213
216
L
Real Estate
492
525
538
360
376
380
M,N
Jasa Perusahaan
43
44
44
30
30
30
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
927
1 018
997
607
659
649
P
Jasa Pendidikan
422
470
482
266
285
287
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
181
188
188
135
140
139
R,S, T,U
Jasa Lainnya
108
120
128
77
83
87
15 447
16 078
16 441
11 578
11 877
12 022
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Berita Resmi Statistik No.74/11/19/Th. X, 7 November 2016
11
Tabel 2. Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 Triwulan III-2016 (persen)
Lapangan Usaha
(1)
Triw II-2016 terhadap Triw I-2016 (q-to-q)
Triw III-2016 terhadap Triw II-2016 (q-to-q)
Triw II-2016 terhadap Triw II-2015 (y-on-y)
Triw III-2016 terhadap Triw III-2015 (y-on-y)
Kumulatif Triwulan III-2016 terhadap Kumulatif Triwulan III-2015 (c-to-c) (6)
Sumber Pertumbuhan Triw III-2016 (y-on-y)
(2)
(3)
(4)
(5)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
1,41
0,56
3,89
1,73
3,72
0,33
B
Pertambangan dan Penggalian
2,37
2,01
-1,73
2,34
-0,80
0,32
C
Industri Pengolahan
2,54
2,04
0,83
2,76
1,17
0,62
D
Pengadaan Listrik , Gas dan Produksi Es
4,41
0,52
19,38
20,32
17,83
0,02
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang
-0,03
-1,02
6,18
4,28
6,35
0,00
F
Konstruksi
3,37
0,98
6,08
6,36
5,71
0,51
G
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
3,00
1,81
5,21
5,11
5,00
0,71
1,70
-0,99
5,65
2,62
5,71
0,10
3,10
1,85
3,70
6,89
4,42
0,15
J
Transportasi dan Pergudangan Penyedian Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi
3,38
1,34
9,93
9,93
9,94
0,18
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
1,87
1,49
15,79
3,02
7,92
0,06
L
Real Estate
2,42
1,09
3,14
5,40
3,82
0,17
Jasa Perusahaan
1,54
-0,69
-0,29
-0,60
-0,01
0,00
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
6,50
-1,48
12,75
6,96
10,71
0,37
P
Jasa Pendidikan
1,72
0,83
8,71
7,99
8,84
0,18
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
5,26
-0,89
3,94
2,19
2,41
0,03
Jasa Lainnya
4,93
5,21
9,16
12,67
10,13
0,08
2,65
1,22
3,68
3,83
3,62
3,83
H I
M,N
R,S, T,U
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
12
Berita Resmi Statistik No. 74/11/Th. X, 7 November 2016
(7)
Tabel 3. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Triwulan III dan Kumulatif Triwulan III-2015 dan Triwulan II, III dan Kumulatif Triwulan III-2016 (persen) 2015 Lapangan Usaha
(1)
2016
Triw III2015
Kumulatif Triwulan III-2015
Triw II2016
Triw III2016
Kumulatif Triwulan III-2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
19,94
19,62
19,90
19,73
19,96
B
Pertambangan dan Penggalian
12,38
12,89
11,85
11,91
11,88
C
Industri Pengolahan
20,79
21,39
19,93
20,08
19,99
D
Pengadaan Listrik , Gas dan Produksi Es
0,07
0,07
0,10
0,10
0,10
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
F
Konstruksi
8,56
8,63
8,77
8,78
8,77
G
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
14,26
14,00
14,75
14,90
14,76
H
Transportasi dan Pergudangan
4,15
4,01
4,08
4,07
4,09
I
Penyedian Akomodasi dan Makan Minum
2,36
2,38
2,47
2,50
2,47
J
Informasi dan Komunikasi
1,54
1,54
1,60
1,60
1,60
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
1,86
1,76
1,83
1,84
1,84
L
Real Estate
3,19
3,24
3,27
3,27
3,27
Jasa Perusahaan
0,28
0,28
0,27
0,27
0,27
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
6,00
5,67
6,33
6,06
6,14
P
Jasa Pendidikan
2,73
2,63
2,92
2,93
2,94
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
1,17
1,18
1,17
1,14
1,15
Jasa Lainnya
0,70
0,69
0,74
0,78
0,75
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
M,N
R,S, T,U
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Berita Resmi Statistik No.74/11/19/Th. X, 7 November 2016
13
Tabel 4. PDRB Menurut Komponen Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (miliar rupiah) Harga Berlaku
14
Harga Konstan 2010
Komponen
Triw III2015
Triw II2016
Triw III2016
Triw III2015
Triw II2016
Triw III2016
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
8 306
9 184
9 515
5 982
6 285
6 360
98
112
114
70
76
77
1
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
2
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
3
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
1 651
1 751
1 736
1 186
1 214
1 205
4
Pembentukan Modal Tetap Bruto
3 591
3 976
4 257
2 466
2 587
2 654
5
Perubahan Inventori
479
252
425
360
180
291
6
Ekspor Luar Negeri
4 421
4 689
4 748
4 856
4 731
4 649
7
Impor Luar Negeri
407
400
667
327
332
528
8
Net Ekspor Antar Daerah
-2 692
-3 486
-3 687
-3 015
-2 864
-2 686
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
15 447
16 078
16 441
11 578
11 877
12 022
Berita Resmi Statistik No. 74/11/Th. X, 7 November 2016
Tabel 5. Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 Triwulan III-2016 (persen)
Komponen
(1)
1
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
2
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
3 4
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Bruto
Kumulatif Triwulan III2016 terhadap Kumulatif Triwulan III2015 (c-to-c) (6)
Triw II-2016 terhadap Triw I-2016 (q-to-q)
Triw III-2016 terhadap Triw II-2016 (q-to-q)
Triw II-2016 terhadap Triw II-2015 (y-on-y)
Triw III-2016 terhadap Triw III-2015 (y-on-y)
Sumber Pertumbuhan Triw III-2016 (y-on-y)
(2)
(3)
(4)
(5)
2,10
1,20
7,18
6,33
6,77
3,27
1,56
1,23
11,76
9,14
10,63
0,06
8,88
-0,71
8,19
1,62
5,06
0,17
0,99
2,56
5,98
7,62
5,95
1,62
(7)
5
Perubahan Inventori
17,76
61,40
-18,18
-19,22
-21,08
-0,60
6
Ekspor Luar Negeri
40,69
-1,73
-24,05
-4,26
-22,74
-1,79
7
Impor Luar Negeri
-8,78
58,92
116,53
61,70
80,86
1,74
8
Net Ekspor Antar Daerah
101,12
-6,22
-33,95
-10,92
-35,77
2,84
2,65
1,22
3,68
3,83
3,62
3,83
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Berita Resmi Statistik No.74/11/19/Th. X, 7 November 2016
15
Tabel 6. Struktur PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan III dan Kumulatif Triwulan III-2015 dan Triwulan II, III, dan Kumulatif Triwulan III-2016 (persen) 2015 Komponen (1)
2016
(2)
Kumulatif Triwulan III-2015 (3)
53,77
53,22
57,12
57,88
57,11
0,64
0,63
0,70
0,69
0,69
Triw III2015
Triw II- 2016
Triw III-2016
(4)
(5)
Kumulatif Triwulan III-2016 (6)
1
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
2
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
3
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
10,69
9,99
10,89
10,56
10,30
4
Pembentukan Modal Tetap Bruto
23,25
23,35
24,73
25,89
24,94
5
Perubahan Inventori
3,10
2,33
1,56
2,59
1,82
6
Ekspor Luar Negeri
28,62
35,11
29,16
28,88
26,30
7
Impor Luar Negeri
2,64
1,99
2,49
4,06
3,08
8
Net Ekspor Antar Daerah
-17,43
-22,64
-21,67
-22,43
-18,08
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
16
Berita Resmi Statistik No. 74/11/Th. X, 7 November 2016
Tabel 7. Laju Pertumbuhan dan Distribusi PDRB per Provinsi di Pulau Sumatera Tahun Dasar 2010 Triwulan III-2016 (persen) Pertumbuhan Komponen
ADHB (miliar rupiah)
ADHK (miliar rupiah)
(1)
(2)
(3)
Aceh
Kontribusi
q-to-q (persen)
y-on-y (persen)
c-to-c (persen)
Terhadap Pulau (persen)
(4)
(5)
(6)
(7)
Terhadap Total 34 Provinsi (persen) (8)
36 092
29 390
2,65
2,22
2,94
5,05
1,11
Sumatera Utara
161 153
117 933
3,00
5,28
5,15
22,53
4,96
Sumatera Barat
49 390
37 456
2,06
4,82
5,40
6,91
1,52
172 816
116 008
3,40
1,11
1,96
24,16
5,32
Jambi
43 434
32 755
1,27
4,03
3,68
6,07
1,34
Sumatera Selatan
92 289
69 048
3,73
4,78
4,92
12,90
2,84
Bengkulu
14 016
10 084
1,81
5,19
5,20
1,96
0,43
Lampung
74 265
55 080
3,34
5,26
5,19
10,38
2,29
Kepulauan Bangka Belitung
16 441
12 022
1,22
3,83
3,62
2,30
0,51
Kepulauan Riau
55 392
40 705
0,34
4,64
4,90
7,74
1,70
Pulau Sumatera
715 288
520 481
2,74
3,88
4,14
100,00
22,02
Riau
Berita Resmi Statistik No.74/11/19/Th. X, 7 November 2016
17
BPS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Informasi lebih lanjut hubungi: Darwis Sitorus, S.Si, M.Si Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Telepon: 0717-439422 Fax: 0717-439425 Http://babel. bps.go.id
18
Berita Resmi Statistik No. 74/11/Th. X, 7 November 2016