No. 12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016
PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG EKONOMI TAHUN 2015 TUMBUH 4,08 PERSEN MELAMBAT SEJAK EMPAT TAHUN TERAKHIR Perekonomian Kepulauan Bangka Belitung tahun 2015 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp60,99 triliun dan PDRB per Kapita mencapai Rp44,43 juta. Sementara PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp45,96 triliun. Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2015 tumbuh sebesar 4,08 persen, melambat bila dibandingkan tahun 2014 sebesar 4,67 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 9,78 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit sebesar 7,03 persen. Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan IV-2015 bila dibandingkan triwulan IV-2014 (y-on-y) tumbuh sebesar 4,28 persen mengalami perlambatan bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,70 persen. Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan IV-2015 bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh sebesar 1,32 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan III-2015. Dari sisi produksi, hal ini disebabkan oleh membaiknya kinerja Lapangan Usaha Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik; Pengadaan Air; Konstruksi serta semakin menggeliatnya beberapa lapangan usaha jasa. Dari sisi pengeluaran, adanya Hari Besar Keagamaan seperti Tahun Baru Islam, Maulid Nabi Muhammad, Natal serta Tahun Baru, adanya kegiatan pilkada serentak di 4 kabupaten yang mendorong peningkatan aktivitas organisasi sosial dan partai politik, adanya penyerapan anggaran pemerintah yang dimaksimalkan pada triwulan ini untuk belanja modal, belanja barang dan jasa serta belanja pegawai, adanya pembangunan konstruksi seperti pembangunan talud, perbaikan dan pelebaran jalan, rumah sakit, tempat ibadah, dan perumahan, serta peningkatan ekspor barang dan jasa menyebabkan meningkatnya laju pertumbuhan dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera tahun 2015 hanya mencapai 3,54 persen, cenderung melambat dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 4,58 persen. Adanya bencana kabut asap, kemarau panjang, kenaikan harga bahan bakar minyak dan tarif dasar listrik menjadi faktor-faktor penyebab perlambatan pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, terjadi perlambatan perekonomian global dan turunnya harga minyak mentah dunia membawa dampak bagi Indonesia termasuk wilayah Sumatera.
A. PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2015 Terhadap Triwulan IV-2014 (y-on-y) Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan IV-2015 tumbuh 4,28 persen, melambat dibanding triwulan IV-2014 yang tumbuh 4,70 persen. Hal ini disebabkan Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian serta Pengadaan Listrik, Gas, dan Produksi Es mengalami kontraksi serta melambatnya pertumbuhan pada beberapa Lapangan Usaha, yaitu Industri Pengolahan; Pengadaan Air; Konstruksi; Berita Resmi Statistik No.12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016
1
Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Informasi dan Komunikasi; Real Estate; Jasa Perusahaan; serta Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 12,58 persen, diikuti Jasa Pendidikan sebesar 11,90 persen, dan Jasa Lainnya sebesar 10,52 persen. Pada Grafik 1 terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi terjadi pada lapangan usaha yang kontribusinya terhadap PDRB tidak terlalu besar. Penyebab tingginya laju pertumbuhan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib diantaranya adalah meningkatnya belanja pemerintah, pembayaran rapel kenaikan remunerasi pada beberapa kementerian/lembaga, serta adanya pencairan dana desa. Grafik 1. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Lapangan Usaha Triwulan IV-2015 (persen)
Struktur PDRB Kepulauan Bangka Belitung atas dasar harga berlaku triwulan IV-2015
19,84
masih didominasi oleh tiga lapangan usaha 12,58
11,90
utama yaitu: Industri Pengolahan sebesar 20,37
10,52
8,98
6,11 2,93
Administrasi Jasa Pemerintahan, Pendidikan Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib
1,83
0,72 Jasa Lainnya
persen; Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
7,60
sebesar 19,84 persen dan Perdagangan BesarEceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor
Pertanian, Jasa Keuangan Kehutanan, dan Perikanan
Pertumbuhan
Distribusi
sebesar
14,40
persen.
Dari
sisi
laju
pertumbuhannya, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan tumbuh sebesar 8,98 persen,
sedangkan
Lapangan
Usaha
Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor serta Industri Pengolahan tumbuh tidak terlalu besar masing-masing 5,19 persen dan 0,82 persen. Penerapan Permendag No. 33 tahun 2015 tentang ketentuan ekspor timah menyebabkan beberapa industri pengolahan timah (smelter) sempat tidak berproduksi sehingga Industri Pengolahan tumbuh relatif kecil pada triwulan ini.
Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Beberapa Lapangan Usaha Triwulan IV-2015 (y on y)
Sumber
utama
pertumbuhan
ekonomi
Kepulauan Bangka Belitung triwulan IV-2015 adalah Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan
4,23
4,70
4,28
2,03
0,80 0,55 0,28 0,67
1,65
0,63 0,55 1,05 -0,03 Tw IV-2013
2,40 Tw IV-2014
Perdagangan 0,71 0,63 0,37 0,92 Tw IV-2015
Pertanian, Kehutanan, & Perikanan Perdagangan Besar-Eceran & Reparasi Mobil-Sepeda Motor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, & Jaminan Sosial Wajib Konstruksi Lainnya
2
dan Perikanan sebesar 1,65 persen, diikuti Besar-Eceran
dan
Reparasi
Mobil-Sepeda Motor sebesar 0,71 persen, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 0,63 persen, dan Konstruksi sebesar 0,37 persen. Adapun ke-13 lapangan
usaha
lainnya
pertumbuhan sebesar 0,92 persen.
Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016
menciptakan
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2015 Terhadap Triwulan III-2015 (q-to-q) Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Bangka
Grafik 3. Pertumbuhan PDRB q-to-q Beberapa Lapangan Usaha (persen)
Belitung
triwulan
IV-2015
terhadap
triwulan III-2015 tumbuh 1,32 persen.
5
Pertumbuhan
tersebut
didorong
oleh
sebagian besar lapangan usaha. Ada
3
4
(empat) lapangan usaha yang mengalami konstraksi,
1
yaitu:
Pertambangan
dan
Penggalian (-0,37 persen), Jasa Keuangan -1
I-13 II-13 III-13 IV-13 I-14 II-14 III-14 IV-14 I-15 II-15 III-15 IV-15
dan
Asuransi
(-0,39
persen),
Jasa
Perusahaan (-1,04 persen), serta Jasa Pertanian, Kehutanan, & Perikanan
-3
Kesehatan dan Kegiatan Sosial (-1,05
Pertambangan & Penggalian -5
Industri Pengolahan
persen). Pertumbuhan tertinggi terjadi pada
PDRB
Lapangan Usaha Pengadaan Listrik, Gas, dan Produksi Es sebesar 13,19 persen
setelah pada triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar -0,27 persen, diikuti Jasa Pendidikan sebesar 4,67 persen, serta Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 4,22 persen. Tingginya pertumbuhan Lapangan Usaha Pengadaan Listrik, Gas, dan Produksi Es lebih disebabkan oleh aktifnya perusahaan industri ataupun perdagangan yang pada triwulan sebelumnya (saat lebaran) sering tidak beroperasi. Beberapa warung makan yang menutup usahanya selama bulan puasa dan lebaran, kembali beroperasi setelah lebaran. Meskipun produksi es berkurang karena kondisi ekonomi lesu namun lapangan usaha ini tetap tumbuh tinggi pada triwulan ini. Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2015 (c-to-c) Perekonomian Kepulauan Bangka Belitung
Grafik 4. Pertumbuhan dan Distribusi Kumulatif Beberapa Lapangan Usaha Tahun 2015 (persen)
secara kumulatif sampai dengan triwulan IV-2015
9,78
9,75
8,12
5,78 2,70
Pertumbuhan
7,34
6,23 1,54
0,70
tumbuh
lapangan 1,17
sebesar
didukung
usaha.
4,08
persen.
oleh
seluruh
Pertumbuhan
tertinggi
dicapai oleh Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, & Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan
Jasa Lainnya
Informasi & Komunikasi
Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial
Sosial Wajib sebesar 9,78 persen, diikuti Jasa Pendidikan sebesar 9,75 persen dan Jasa Lainnya sebesar 8,12 persen. Pada
Pertumbuhan
Distribusi
Grafik
4
terlihat
bahwa
pertumbuhan
ekonomi yang tinggi terjadi pada lapangan usaha yang kontribusinya terhadap PDRB tidak terlalu besar. Sementara, jika dilihat dari struktur ekonomi, tiga besar kontribusi lapangan usaha terhadap PDRB Kepulauan Bangka Belitung sampai Berita Resmi Statistik No.12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016
3
dengan triwulan IV-2015 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Industri Pengolahan (21,13 persen); Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (19,68 persen), dan Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (14,10 persen). Namun dari sisi pertumbuhan ekonomi, ke-3 lapangan usaha tersebut tumbuh tidak terlalu besar, yaitu masing-masing sebesar 1,35 persen, 5,86 persen dan 4,07 persen. Hal tersebut memberikan gambaran terjadinya perlambatan ekonomi secara kumulatif sampai dengan triwulan IV-2015. Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Beberapa Lapangan Usaha Tahun 2015 (c to c)
Bila
dilihat
pertumbuhan 5,20
2,15
4,08
ekonomi,
Lapangan
sumber Usaha
sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,10 persen, diikuti Perdagangan Besar-Eceran dan
1,65
1,10
Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 0,56
0,61 0,35 0,32
0,56 0,48 0,45
persen, Administrasi Pemerintah, Pertahanan,
1,74
1,49
serta
dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 0,48 persen, Konstruksi
Sementara Tw IV-2013
penciptaan
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memiliki
4,67
1,21 0,79 0,35 0,70
dari
Tw IV-2014
Tw IV-2015
13
sebesar lapangan
0,45
persen.
usaha
lainnya
menciptakan pertumbuhan sebesar 1,49 persen.
Pertanian, Kehutanan, & Perikanan
Secara kumulatif sepanjang tahun 2015,
Perdagangan Besar-Eceran & Reparasi Mobil-Sepeda Motor
sumbangan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, & Jaminan Sosial Wajib Konstruksi
lapangan
usaha
terhadap
penciptaan pertumbuhan ekonomi hampir seluruhnya di bawah 1 persen.
Lainnya PDRB
B. PDRB MENURUT PENGELUARAN Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2015 Terhadap Triwulan IV-2014 (y-on-y) Grafik 6. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Komponen Pengeluaran Triwulan IV-2015 (persen)
IV–2015
ekonomi
Provinsi
54,68
Pertumbuhan
50,09
Distribusi
bila dibandingkan triwulan IV-2014 (y-on-y). Pertumbuhan terjadi pada beberapa komponen
40
pengeluaran, kecuali pada Perubahan Inventori,
30
Ekspor Luar Negeri, dan Net Ekspor Antar
20
Daerah yang mengalami kontraksi masing-
10
10,04 3,13
0 Impor Luar Negeri
4
triwulan
Kepulauan Bangka Belitung tumbuh 4,28 persen
60 50
Pada
5,96 0,68
PKLNPRT
PKRT
masing sebesar 58,47 persen, 15,84 persen, dan 29,25 persen. Penurunan Ekspor Luar Negeri disebabkan menurunnya ekspor migas Bangka
Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016
Belitung dan minyak nabati. Komponen yang memiliki pertumbuhan tertinggi adalah Impor Luar Negeri Barang dan Jasa yaitu sebesar 50,09 persen, diikuti Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PKLNPRT) sebesar 10,04 persen, dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) sebesar 5,96 persen. Penyebab tingginya pertumbuhan Impor Luar Negeri pada triwulan ini didorong oleh tumbuhnya impor bahan bakar mineral, barang dari karet, serta berbagai barang buatan pabrik untuk keperluan rumah tangga. Struktur
Grafik 7. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran
Lainnya
5
0,72 0,45
3
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung triwulan IV-2015 menurut pengeluaran
PKRT
didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi
4,70 0,48
4,23
4
PKP
ekonomi
Rumah Tangga (PKRT) (54,68 persen), diikuti
4,28
Ekspor Luar Negeri (33,42 persen), Pembentukan
0,99
0,92
Modal Tetap Bruto (PMTB) (23,93 persen), dan
0,24
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) (11,55
2
3,29
3,06
1
persen). Sementara Impor Luar Negeri dan Net
3,05
Ekspor Antar Daerah yang menjadi pengurang PDRB memberikan kontribusi masing-masing sebesar 3,13
0
persen dan 21,84 persen. Jika dilihat dari penciptaan
-1 Tw IV-2013
Tw IV-2014
sumber pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2015,
Tw IV-2015
komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 3,05 persen, diikuti komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 0,24 persen dan PMTB sebesar 0,18 persen. Adapun komponen yang memiliki sumber pertumbuhan terendah adalah Ekspor Luar Negeri dimana sumber pertumbuhannya -9,01 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2015 Terhadap Triwulan III-2015 (q-to-q) Grafik 8. Pertumbuhan PDRB q-to-q Beberapa Komponen Pengeluaran (persen)
100
Ekspor Luar Negeri
PKP
PMTB
PDRB
Perekonomian
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung triwulan IV-2015 tumbuh sebesar 1,32 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Hampir seluruh komponen pengeluaran
80
mengalami pertumbuhan positif, yaitu Ekspor
60
Luar
40
Konsumsi Pemerintah (10,09 persen), Net Ekspor
20
Antar
0
Daerah
(10,93
(9,12
persen),
persen),
Pengeluaran
Pengeluaran
IV-15
III-15
II-15
I-15
IV-14
III-14
II-14
I-14
IV-13
III-13
II-13
Konsumsi LNPRT (5,07 persen), PMTB (1,98 I-13
-20
Negeri
persen), dan Pengeluaran Konsumsi Rumah
-40
Tangga (1,89 persen). Sementara Perubahan
-60
Inventori
mengalami
kontraksi
pertumbuhan
sebesar -76,99 persen.
Berita Resmi Statistik No.12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016
5
Impor Luar Negeri yang menjadi pengurang PDRB mengalami pertumbuhan positif yaitu sebesar 33,72 persen. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan III-2015, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami peningkatan. Hal ini didorong tumbuhnya aktivitas ekspor baik ekspor luar negeri maupun ekspor antar provinsi. Tingginya penjualan logam timah mendorong surplus ekspor pada triwulan ini. Selain itu komoditas lainnya seperti pasir kwarsa, kaolin, tanah liat serta CPO ikut mendorong pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung. Kondisi lainnya yang mendorong ekonomi Bangka Belitung tumbuh di triwulan ini adalah meningkatnya Pengeluaran Konsumsi Pemerintah karena penyerapan anggaran pemerintah yang dimaksimalkan pada akhir tahun. Adanya Perayaan Hari Besar Keagamaan seperti Tahun Baru Islam, Maulid Nabi Muhammad, Natal, dan Tahun Baru berpengaruh pada peningkatan Pengeluaran Konsumsi LNPRT untuk lembaga keagamaan dan peningkatan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga. Selain itu, peningkatan kegiatan organisasi sosial dan partai politik dimana pelaksanaan Pilkada serentak di 4 Kabupaten berpengaruh pada peningkatan Pengeluaran Konsumsi LNPRT. Sementara peningkatan PMTB disebabkan adanya pekerjaan pembangunan konstruksi, seperti pelebaran jalan/perbaikan jalan, pembangunan talud, rumah sakit, gedung pemerintah, tempat ibadah, dan perumahan.
Pertumbuhan Kumulatif Tahun 2015 (c-to-c) Grafik 9. Pertumbuhan dan Distribusi Kumulatif Beberapa Komponen Triwulan III-2015 (persen)
ekonomi triwulan IV-2015 sebesar 4,08 persen terjadi
Pertumbuhan Distribusi 60
Dari sisi pengeluaran, secara kumulatif pertumbuhan
pada
sebagian
komponen
pengeluaran,
yaitu
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Pengeluaran
53,59
Konsumsi
50
LNPRT,
Pengeluaran
Konsumsi
Pemerintah dan Pembentukan Modal Tetap Bruto. 40
Sementara untuk komponen Perubahan Inventori dan
30
Ekspor
pertumbuhan.
20 10 0
Luar
7,03
5,80 0,64
LNPRT
10,39 4,45
Negeri Lembaga
mengalami Non
Profit
kontraksi merupakan
komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,03 persen, diikuti PKRT sebesar 5,80 persen, dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar
PKRT
PKP
4,45 persen.
Ekspor Luar Negeri dan Net Ekspor Antar Daerah mengalami pertumbuhan negatif yaitu masing-masing sebesar -19,56 persen dan -27,17 persen. Impor Luar Negeri yang menjadi pengurang PDRB mengalami pertumbuhan positif sebesar 6,86 persen. Penurunan ekspor luar negeri terutama untuk komoditas timah terjadi akibat adanya pemberlakuan Permendag No. 33 tahun 2015. Bahkan pada bulan Agustus 2015 tidak ada ekspor timah ke luar negeri sehingga sangat berpengaruh pada perlambatan ekonomi di Provinsi 6
Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016
Kepulauan Bangka Belitung. Selain turunnya produksi dari logam timah, turunnya ekspor untuk komoditas ikan, lada, dan karet akibat lesunya perekonomian global juga ikut andil dalam penurunan ekspor tahun 2015. Struktur ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menurut pengeluaran secara kumulatif pada triwulan IV-2015 didominasi oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (53,59 persen), diikuti Ekspor Luar Negeri (34,68 persen), Pembentukan Modal Tetap Bruto (23,50 persen), dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (10,39 persen). Sementara Impor Luar Negeri dan Net Ekspor Antar Daerah yang menjadi pengurang PDRB kontribusinya masing-masing sebesar 2,28 persen dan 22,43 persen. Grafik 10. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran (c-to-c)
6 5 4
Lainnya
PMTB
PKRT
1,08
4,67
memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 4,08 0,16
1,05 1,04
0,93
2,94 persen, diikuti oleh
3,07
3,04
PMTB sebesar 0,93
persen. Sementara gabungan komponen lainnya memiliki sumber pertumbuhan sebesar 0,16 persen. Penciptaan
1
2,94
pertumbuhan
oleh
komponen
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga tersebut melambat disebabkan daya beli masyarakat yang
0
mengalami penurunan sebagai dampak dari kondisi
-0,22
perekonomian yang lesu yang berdampak pada
-1 Tw IV-2013
C.
ekonomi, secara kumulatif pada triwulan IV-2015 komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
5,20
3 2
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan
Tw IV-2014
Tw IV-2015
pendapatan masyarakat
juga melambat.
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) Total PDRB ADHB Pulau Sumatera pada triwulan IV-2015 mencapai Rp666,31 triliun atau sekitar
22,24 persen dari total PDRB 33 Provinsi di Indonesia, sedangkan PDRB ADHK Pulau Sumatera pada
triwulan IV-2015 mencapai sebesar Rp498,39 triliun. Pada triwulan IV-2015, pertumbuhan
ekonomi di Pulau Sumatera mengalami kontraksi sebesar -0,53 persen jika dibandingkan triwulan III2015 (q-to-q) dan hanya 4,56 persen jika dibandingkan triwulan IV-2014 (y-on-y). Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera pada tahun 2015 hanya mencapai 3,54 persen jika dibandingkan dengan tahun 2014. Dampak dari bencana kabut asap serta kemarau panjang setidaknya berpengaruh terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, terjadi perlambatan perekonomian global dan terus menurunnya harga minyak mentah dunia membawa dampak bagi perekonomian Indonesia termasuk wilayah Sumatera.
Berita Resmi Statistik No.12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016
7
Struktur perekonomian Pulau Sumatera triwulan IV-2015 secara spasial masih didominasi oleh tiga Provinsi yaitu Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. Kontribusi ketiga provinsi tersebut mencapai 60,49 persen terhadap total PDRB ADHB Pulau Sumatera. Hal ini tidaklah mengherankan mengingat provinsi-provinsi tersebut merupakan provinsi yang kaya sumber daya alam. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hanya menempati urutan kesembilan sebagai penyumbang PDRB di Pulau Sumatera, masih di bawah Provinsi Aceh yang menempati urutan kedelapan, namun di atas Provinsi Bengkulu yang menempati urutan terakhir. Kontribusi PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan IV2015 hanya sebesar 2,35 persen terhadap Pulau Sumatera dan 0,52 persen terhadap total 33 provinsi di Indonesia. Grafik 11. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi di Pulau Sumatera Triwulan IV-2015 (q-to-q) 4,00
2,44
2,00
1,99
1,81
1,32
1,01
0,36
0,00
0,09 -0,17
Sumatera -0,53
-2,00 -4,00
-3,55
-6,00 -8,00 -8,38
-10,00 Kepulauan Riau
Riau
Bengkulu Kepulauan Sumatera Bangka Barat Belitung
Jambi
Sumatera Utara
Aceh
Sumatera Selatan
Lampung
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera triwulan IV-2015 (q-to-q) terjadi pada tujuh provinsi di Pulau Sumatera termasuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Provinsi Kepulauan Riau sebesar 2,44 persen, diikuti oleh Provinsi Riau sebesar 1,99 persen, dan Provinsi Bengkulu sebesar 1,81 persen. Sementara tiga provinsi lainnya mengalami kontraksi yaitu Provinsi Aceh, Sumatera Selatan, dan Lampung. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan keempat dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 1,32 persen. Adanya pelaksanaan Pilkada Serentak, peningkatan belanja pemerintah, dan pencairan dana desa setidaknya berpengaruh terhadap peningkatan laju pertumbuhan ekonomi ditengah menurunnya daya beli masyarakat.
8
Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016
Grafik 12. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi di Pulau Sumatera Triwulan IV-2015 (y-on-y) 7,00 5,74
6,00
5,33
5,32
5,20
5,00
4,86
4,45
Sumatera 4,56
4,28 3,94
4,00
3,18
3,00 2,00
1,42
1,00 0,00 -1,00 Sumatera Barat
Lampung
Sumatera Kepulauan Utara Riau
Bengkulu
Riau
Kepulauan Sumatera Bangka Selatan Belitung
Jambi
Aceh
Jika dibandingkan dengan triwulan IV-2014 (y-on-y), secara spasial pertumbuhan seluruh provinsi di Pulau Sumatera mengalami peningkatan. Hanya lima provinsi yang pertumbuhannya berada di atas rata-rata pertumbuhan Pulau Sumatera yaitu Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, dan Kepulauan Riau dengan pertumbuhan di atas 4,56 persen. Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama empat provinsi lainnya (Aceh, Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan) pertumbuhannya berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera. Provinsi Sumatera Barat mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,74 persen, diikuti Lampung sebesar 5,33 persen, dan Sumatera Utara sebesar 5,32 persen. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan ketujuh dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,28 persen. Grafik 13. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi di Pulau Sumatera Tahun 2015 (c-to-c) 7,00 6,00
6,02 5,41
5,14
5,13
5,00
5,10
4,50
4,21
4,08
4,00
Sumatera 3,54
3,00 2,00 1,00
0,22
0,00 -1,00
-0,72
-2,00 Kepulauan Sumatera Bengkulu Riau Barat
Lampung Sumatera Sumatera Utara Selatan
Jambi
Kepulauan Bangka Belitung
Riau
Aceh
Secara kumulatif, jika dibandingkan dengan triwulan IV-2014 (c-to-c), maka hanya Provinsi Aceh yang pertumbuhan ekonominya mengalami kontraksi dan berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera, yaitu di bawah 3,54 persen. Delapan provinsi (termasuk Provinsi Kepulauan Berita Resmi Statistik No.12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016
9
Bangka Belitung) mengalami peningkatan pertumbuhan dan berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera, sedangkan Provinsi Riau meskipun mengalami peningkatan pertumbuhan, namun berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera, yaitu di bawah 3,54 persen. Provinsi Kepulauan Riau mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 6,02 persen, diikuti Sumatera Barat sebesar 5,41 persen, dan Bengkulu sebesar 5,14 persen. Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan kedelapan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,08 persen.
10
Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016
Tabel 1. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (miliar rupiah) Harga Berlaku Lapangan Usaha
Triw IV2014
(1)
Triw III2015
Harga Konstan 2010 Triw IV2015
Triw IV2014
Triw III2015
Triw IV2015
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
2 776
3 081
3 106
2 064
2 224
2 250
B
Pertambangan dan Penggalian
1 988
1 913
1 896
1 635
1 605
1 599
C
Industri Pengolahan
3 317
3 212
3 188
2 602
2 613
2 623
D
Pengadaan Listrik , Gas dan Produksi Es
12
11
15
10
9
10
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang
3
3
3
2
2
2
F
Konstruksi
1 275
1 322
1 381
930
936
972
G
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
2 003
2 202
2 254
1 547
1 608
1 628
H
Transportasi dan Pergudangan
562
641
643
403
425
427
I
Penyedian Akomodasi dan Makan Minum
346
365
379
256
257
264
J
Informasi dan Komunikasi
223
237
243
205
214
220
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
255
287
286
194
210
209
L
Real Estate
480
492
511
359
360
373
M,N
Jasa Perusahaan
40
43
43
29
30
30
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
814
927
956
562
607
633
P
Jasa Pendidikan
364
422
458
249
266
278
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
168
181
179
130
135
134
R,S, T,U
Jasa Lainnya
98
108
113
72
77
79
14 724
15 447
15 654
11 249
11 578
11 731
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Berita Resmi Statistik No.12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016
11
Tabel 2. Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 Triwulan IV-2015 (persen)
Lapangan Usaha
Triw IV-2015 terhadap Triw III-2015 (q-to-q)
Triw IV-2015 terhadap Triw IV-2014 (y-on-y)
Laju Pertumbuhan 2015
Sumber Pertumbuhan 2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
1,18
8,98
5,86
1,10
B
Pertambangan dan Penggalian
-0,37
-2,21
1,74
0,25
C
Industri Pengolahan
0,38
0,82
1,35
0,31
D
Pengadaan Listrik , Gas dan Produksi Es
13,19
-0,59
5,77
0,00
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang
2,12
3,55
5,75
0,00
F
Konstruksi
3,90
4,50
5,54
0,45
G
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
1,20
5,19
4,07
0,56
H
Transportasi dan Pergudangan
0,57
5,96
5,78
0,21
I
Penyedian Akomodasi dan Makan Minum
2,93
3,29
3,42
0,08
J
Informasi dan Komunikasi
2,64
7,34
7,34
0,13
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
-0,39
7,60
4,35
0,08
L
Real Estate
3,46
3,94
2,85
0,09
Jasa Perusahaan
-1,04
2,70
4,02
0,01
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
4,22
12,58
9,78
0,48
P
Jasa Pendidikan
4,67
11,90
9,75
0,21
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
-1,05
3,35
6,23
0,07
Jasa Lainnya
3,06
10,52
8,12
0,05
4,08
4,08
M,N
R,S, T,U
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
12
1,32
Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016
4,28
Tabel 3. Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Triwulan IV dan Kumulatif Triwulan IV-2014 dan Triwulan III, IV dan Kumulatif Triwulan IV-2015 (persen) 2014 Lapangan Usaha
(1)
2015
Triw IV2014
Kumulatif Triwulan IV-2014
Triw III2015
Triw IV2015
Kumulatif Triwulan IV-2015
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
18,85
19,22
19,94
19,84
19,68
B
Pertambangan dan Penggalian
13,50
13,52
12,38
12,11
12,69
C
Industri Pengolahan
22,53
22,85
20,79
20,37
21,13
D
Pengadaan Listrik , Gas dan Produksi Es
0,08
0,07
0,07
0,09
0,08
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
F
Konstruksi
8,66
8,36
8,56
8,82
8,67
G
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
13,60
13,43
14,26
14,40
14,10
H
Transportasi dan Pergudangan
3,82
3,78
4,15
4,11
4,04
I
Penyedian Akomodasi dan Makan Minum
2,35
2,34
2,36
2,42
2,39
J
Informasi dan Komunikasi
1,52
1,51
1,54
1,55
1,54
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
1,74
1,77
1,86
1,83
1,78
L
Real Estate
3,26
3,26
3,19
3,26
3,25
Jasa Perusahaan
0,27
0,27
0,28
0,27
0,28
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
5,53
5,40
6,00
6,11
5,78
P
Jasa Pendidikan
2,47
2,42
2,73
2,93
2,70
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
1,14
1,12
1,17
1,15
1,17
Jasa Lainnya
0,66
0,66
0,70
0,72
0,70
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
M,N
R,S, T,U
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Berita Resmi Statistik No.12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016
13
Tabel 4. PDRB Menurut Komponen Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (miliar rupiah) Harga Berlaku
14
Harga Konstan 2010
Komponen
Triw IV2014
Triw III2015
Triw IV2015
Triw IV2014
Triw III2015
Triw IV2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
7 678
8 306
8 559
5 752
5 982
6 095
91
98
106
67
71
74
1
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
2
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
3
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
1 644
1 651
1 808
1 278
1 186
1 305
4
Pembentukan Modal Tetap Bruto
3 523
3 591
3 747
2 494
2 466
2 514
5
Perubahan Inventori
273
479
110
200
360
83
6
Ekspor Luar Negeri
6 555
4 421
5 232
6 401
4 856
5 387
7
Impor Luar Negeri
382
408
489
291
327
437
8
Net Ekspor Antar Daerah
-4 657
-2 693
-3 419
-4 651
-3 015
-3 291
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
14 724
15 447
15 654
11 249
11 578
11 731
Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016
Tabel 5. Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 Triwulan IV-2015 (persen)
Komponen (1)
Triw IV-2015 terhadap Triw III-2015 (q-to-q)
Triw IV-2015 terhadap Triw IV-2014 (y-on-y)
Laju Pertumbuhan 2015
Sumber Pertumbuhan 2015
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
1,89
5,96
5,80
2,94
2
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
5,07
10,04
7,03
0,04
3
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
10,09
2,14
4,45
0,45
4
Pembentukan Modal Tetap Bruto
1,98
0,83
4,36
0,93
5
Perubahan Inventori
-76,99
-58,47
-1,20
-0,02
6
Ekspor Luar Negeri
10,93
-15,84
-19,56
-12,05
7
Impor Luar Negeri
33,72
50,09
6,86
0,16
8
Net Ekspor Antar Daerah
9,12
-29,25
-27,17
11,95
1,32
4,28
4,08
4,08
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Berita Resmi Statistik No.12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016
15
Tabel 6. Struktur PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan IV dan Kumulatif Triwulan IV-2014 dan Triwulan III, IV, dan Kumulatif Triwulan IV-2015 (persen) 2014 Komponen (1)
2015
(2)
Kumulatif Triwulan IV-2014 (3)
52,14
52,01
53,77
54,68
53,59
0,62
0,60
0,64
0,68
0,64
Triw IV2014
Triw III- 2015
Triw IV-2015
(4)
(5)
Kumulatif Triwulan IV-2015 (6)
1
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
2
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
3
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
11,17
10,23
10,69
11,55
10,39
4
Pembentukan Modal Tetap Bruto
23,93
23,03
23,25
23,93
23,50
5
Perubahan Inventori
1,85
2,17
3,10
0,71
1,91
6
Ekspor Luar Negeri
44,52
49,49
28,62
33,42
34,68
7
Impor Luar Negeri
2,60
2,42
2,64
3,13
2,28
8
Net Ekspor Antar Daerah
-31,63
-35,12
-17,43
-21,84
-22,43
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
16
Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016
Tabel 7. PDRB Perkapita Indonesia Tahun Dasar 2010 Tahun 2013-2015 Uraian
2013r
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
38 314 564
41 948 368
44 428 548
PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku -
Nilai (rupiah)
Tabel 8. Laju Pertumbuhan dan Distribusi PDRB per Provinsi di Pulau Sumatera Tahun Dasar 2010 Triwulan IV-2015 (persen) Pertumbuhan Komponen
ADHB (miliar rupiah)
ADHK (miliar rupiah)
(1)
(2)
Kontribusi Terhadap Total 33 Provinsi (persen)
q-to-q (persen)
y-on-y (persen)
c-to-c (persen)
Terhadap Pulau (persen)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
33 198
28 705
-0,17
1,42
-0,72
4,98
1,11
Sumatera Utara
147 153
112 124
0,09
5,32
5,10
22,09
4,91
Sumatera Barat
46 132
36 097
1,01
5,74
5,41
6,92
1,54
172 107
117 018
1,99
4,45
0,22
25,83
5,74
Jambi
40 106
31 599
0,36
3,18
4,21
6,02
1,34
Sumatera Selatan
83 805
63 555
-3,55
3,94
4,50
12,58
2,80
Bengkulu
13 150
9 760
1,81
4,86
5,14
1,97
0,44
Lampung
61 784
47 945
-8,38
5,33
5,13
9,27
2,06
Kepulauan Bangka Belitung
15 654
11 731
1,32
4,28
4,08
2,35
0,52
Kepulauan Riau
53 223
39 852
2,44
5,20
6,02
7,99
1,78
Pulau Sumatera
666 312
498 386
-0,53
4,56
3,54
100,00
22,24
Aceh
Riau
Berita Resmi Statistik No.12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016
(8)
17
LAMPIRAN BRS No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016 Tabel I.1 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010,2013-2015 (juta rupiah) Lapangan Usaha
2013r
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
9 269 574
10 834 412
12 000 841
B
Pertambangan dan Penggalian
7 097 644
7 622 606
7 738 525
C
Industri Pengolahan
12 088 178
12 883 045
12 885 275
D
Pengadaan Listrik dan Gas
27 336
41 187
48 834
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,Limbah dan Daur Ulang
9 149
10 371
12 058
F
Konstruksi
4 139 267
4 711 024
5 291 650
G
Perdagangan Besar dan Eceran;Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
6 671 668
7 571 544
8 602 106
H
Transportasi dan Pergudangan
1 864 593
2 128 953
2 462 982
I
Penyedian Akomodasi dan Makan Minum
1 152 121
1 321 437
1 459 417
J
Informasi dan Komunikasi
770 240
849 135
940 707
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
902 449
998 520
1 086 052
L
Real Estate
1 602 870
1 836 553
1 981 642
134 448
153 990
169 628
M,N
Jasa Perusahaan
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
2 618 023
3 042 826
3 524 055
P
Jasa Pendidikan
1 172 218
1 366 491
1 649 659
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
552 657
629 863
712 368
Jasa Lainnya
315 929
371 658
426 289
50 388 364
56 373 615
60 992 088
R,S,T,U
PDRB
18
Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016
Tabel I.2 PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010,2013-2015 (juta rupiah) Lapangan Usaha
2013r
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
7 557 660
8 254 204
8 737 857
B
Pertambangan dan Penggalian
6 230 237
6 354 052
6 464 379
C
Industri Pengolahan
10 143 284
10 275 504
10 414 023
D
Pengadaan Listrik dan Gas
31 532
34 461
36 449
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
7 316
7 678
8 119
F
Konstruksi
3 414 740
3 551 379
3 748 038
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
5 846 612
6 105 966
6 354 766
H
Transportasi dan Pergudangan
1 484 808
1 573 349
1 664 350
I
Penyedian Akomodasi dan Makan Minum
930 987
1 000 562
1 034 807
J
Informasi dan Komunikasi
740 153
790 872
848 950
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
728 335
766 646
799 974
L
Real Estate
1 312 637
1 413 993
1 454 363
108 110
115 692
120 342
2 014 417
2 162 063
2 373 492
M,N
Jasa Perusahaan
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
P
Jasa Pendidikan
903 741
967 552
1 061 848
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
475 323
503 757
535 128
Jasa Lainnya
260 965
281 710
304 577
42 190 857
44 159 440
45 961 462
R,S,T,U
PDRB
Berita Resmi Statistik No.12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016
19
Tabel I.3 Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010, 2013-2015 (persen) Lapangan Usaha
2013r
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
18,40
19,22
19,68
B
Pertambangan dan Penggalian
14,08
13,52
12,69
C
Industri Pengolahan
23,99
22,85
21,13
D
Pengadaan Listrik dan Gas
0,05
0,07
0,08
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
0,02
0,02
0,02
F
Konstruksi
8,21
8,36
8,67
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
13,24
13,43
14,10
H
Transportasi dan Pergudangan
3,70
3,78
4,04
I
Penyedian Akomodasi dan Makan Minum
2,29
2,34
2,39
J
Informasi dan Komunikasi
1,53
1,51
1,54
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
1,79
1,77
1,78
L
Real Estate
3,18
3,26
3,25
Jasa Perusahaan
0,27
0,27
0,28
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
5,19
5,40
5,78
P
Jasa Pendidikan
2,33
2,42
2,70
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
1,10
1,12
1,17
Jasa Lainnya
0,63
0,66
0,70
100,00
100,00
100,00
M,N
R,S,T,U
PDRB
20
Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016
Tabel I.4 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010, 2013-2015 (persen) Lapangan Usaha
2013r
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
6,85
9,22
5,86
B
Pertambangan dan Penggalian
-0,64
1,99
1,74
C
Industri Pengolahan
3,45
1,30
1,35
D
Pengadaan Listrik dan Gas
4,80
9,29
5,77
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
4,19
4,95
5,75
F
Konstruksi
8,96
4,00
5,54
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
5,76
4,44
4,07
H
Transportasi dan Pergudangan
7,23
5,96
5,78
I
Penyedian Akomodasi dan Makan Minum
6,89
7,47
3,42
J
Informasi dan Komunikasi
8,97
6,85
7,34
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
16,68
5,26
4,35
L
Real Estate
7,98
7,72
2,85
Jasa Perusahaan
6,80
7,01
4,02
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
7,55
7,33
9,78
P
Jasa Pendidikan
9,98
7,06
9,75
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
7,31
5,98
6,23
Jasa Lainnya
6,84
7,95
8,12
5,20
4,67
4,08
M,N
R,S,T,U
PDRB
Berita Resmi Statistik No.12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016
21
Tabel II.1 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010, 2013-2015 (juta rupiah) Pengeluaran
2013r
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
1
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
2
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
3
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
4
Pembentukan Modal Tetap Bruto
5
25 833 874
29 321 100
32 686 683
278 911
339 516
389 651
5 249 824
5 768 626
6 339 383
11 172 572
12 983 531
14 330 832
Perubahan Inventori
1 157 990
1 224 294
1 167 768
6
Ekspor Luar Negeri
28 047 085
27 900 672
21 152 562
7
Impor Luar Negeri
1 146 115
1 366 238
1 392 465
8
Net Ekspor Antar Daerah
-20 205 778
-19 797 887
-13 682 325
50 388 364
56 373 615
60 992 088
PDRB
22
Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016
Tabel II.2 PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010, 2013-2015 (juta rupiah) Pengeluaran
2013r
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
21 122 671
22 405 560
23 704 163
232 043
261 768
280 182
4 222 098
4 470 518
4 669 369
8 970 060
9 407 028
9 817 433
797 333
884 346
873 741
23 716 450
27 201 531
21 880 821
915 701
1 042 267
1 113 734
-15 954 096
-19 429 044
-14 150 512
42 190 857
44 159 440
45 961 462
1
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
2
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
3 4
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Bruto
5
Perubahan Inventori
6
Ekspor Luar Negeri
7
Impor Luar Negeri
8
Net Ekspor Antar Daerah PDRB
Berita Resmi Statistik No.12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016
23
Tabel II.3 Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010, 2013-2015 (persen)
24
Pengeluaran
2013r
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
51,27
52,01
53,59
0,55
0,60
0,64
1
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
2
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
3
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
10,42
10,23
10,39
4
Pembentukan Modal Tetap Bruto
22,17
22,03
23,50
5
Perubahan Inventori
2,30
2,17
1,91
6
Ekspor Luar Negeri
55,66
49,49
34,68
7
Impor Luar Negeri
2,27
2,42
2,28
8
Net Ekspor Antar Daerah
-40,10
-35,11
-22,43
PDRB
100,00
100,00
100,00
Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016
Tabel II.4 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010, 2013-2015 (persen) Pengeluaran
2013r
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
1
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
6,20
6,07
5,80
2
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
9,94
12,81
7,03
3
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
5,68
5,88
4,45
4
Pembentukan Modal Tetap Bruto
4,91
4,87
4,36
5
Perubahan Inventori
3,38
10,91
-1,20
6
Ekspor Luar Negeri
6,73
14,69
-19,56
7
Impor Luar Negeri
-26,77
13,82
6,86
8
Net Ekspor Antar Daerah
11,71
21,78
-27,17
PDRB
5,20
4,67
4,08
Berita Resmi Statistik No.12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016
25
BPS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Informasi lebih lanjut hubungi: Darwis Sitorus, S.Si, M.Si Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Telepon: 0717-439422 Fax: 0717-439425 Http://babel. bps.go.id
26
Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016