BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 33/05/21/Th. VII, 7 Mei 2012
PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2012
PDRB KEPRI TRIWULAN I TAHUN 2012 TUMBUH 7,63 PERSEN PDRB Kepri pada triwulan I tahun 2012 dibandingkan triwulan yang sama tahun 2011 (y on y) mengalami pertumbuhan sebesar 7,63 persen. PDRB Kepri pada triwulan I tahun 2012 tumbuh sebesar 1,48 persen dibandingkan triwulan IV tahun 2011. Pertumbuhan tersebut terjadi pada hampir semua sektor, hanya sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar 0,38 persen. Perekonomian Kepri yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan I tahun 2012 mencapai Rp 21.721.198,48 juta, sedangkan besaran PDRB triwulan I tahun 2012 atas dasar harga konstan 2000 adalah Rp 11.410.635,60 juta. Disisi penggunaan secara riil, pada triwulan I 2012, hampir semua komponen penggunaan mengalami pertumbuhan kecuali komponen pengeluaran konsumsi pemerintah yang tumbuh negatif 3,14 persen. Terhadap triwulan sebelumnya (q to q) komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah komponen pembentukan modal tetap bruto tumbuh 3,39 persen. Secara keseluruhan kumulatif (c to c) komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,58 persen, komponen pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba tumbuh 5,28 persen, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 6,50 persen. Komponen pembentukan modal bruto tumbuh 16,82 persen, komponen ekspor tumbuh7,37 persen dan komponen impor tumbuh sebesar 10,76 persen.
A.
I.
PDRB PROPINSI KEPULAUAN RIAU MENURUT SEKTOR EKONOMI PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN I TAHUN 2012
Kinerja perekonomian Kepri pada triwulan I tahun 2012 bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), yang digambarkan oleh PDRB atas dasar harga konstan tumbuh sebesar 1,48 Berita Resmi Statistik No. 33/05/21/Th. VII, 7 Mei 2012
1
persen. Pertumbuhan tersebut terjadi pada hampir semua sektor, hanya sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar 0,38 persen. PDRB triwulan I tahun 2012 dibandingkan dengan triwulan I tahun 2011 (y on y), tumbuh sebesar 7,63 persen. Sektor yang menjadi pendorong (driving force) pertumbuhan adalah sektor listrik, gas dan air bersih dan sektor konstruksi yang masing-masing tumbuh sebesar 11,05 persen dan 11,01 persen. PDRB tanpa migas secara berantai (q-to-q) triwulan I 2012 dibandingkan triwulan IV 2011 tumbuh sebesar 1,49 persen. Sedangkan triwulan I 2012 dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y) tumbuh sebesar 7,77 persen.
TABEL 1. LAJU PERTUMBUHAN PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA (Persentase) Triw I 2011 Terhadap Tri IV 2010* (2)
Triw I 2012 Terhadap Tri IV 2011** (3)
Triw I 2012 Terhadap Tri I 2011** (4)
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian
0,37 0,25
(0,38) 1,27
2,67 4,63
3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih
(0,25) 2,35
1,44 2,18
7,13 11,05
5. Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
1,88 0,19
2,69 1,71
11,01 9,12
7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Persahaan
2,42 1,69
1,46 1,15
9,23 7,76
9. Jasa-jasa
1,34
1,71
7,91
PDRB
0,26
1,48
7,63
PDRB TANPA MIGAS
0,28
1,49
7,77
SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA (1)
*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara
II. NILAI PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000 TRIWULAN I TAHUN 2012 Pada triwulan IV tahun 2011 PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp 21.284.967,34 juta, kemudian pada triwulan I tahun 2012 meningkat menjadi Rp 21.721.198,48 juta. Atas harga konstan 2000, PDRB triwulan IV tahun 2011 adalah sebesar Rp 11.244.727,40 juta dan pada triwulan I tahun 2012 meningkat menjadi Rp 11.410.635,60 juta. Atas dasar harga berlaku, sektor ekonomi yang menunjukkan nilai tambah bruto yang terbesar pada triwulan I tahun 2012 adalah sektor industri pengolahan sebesar Rp 10.406.698,36 juta, Berita Resmi Statistik No. 33/05/21/Th. VII, 7 Mei 2012
2
kemudian sektor perdagangan, hotel dan restoran Rp 4.279.300,91 juta, disusul oleh sektor konstruksi sebesar Rp 1.695.071,03. juta, dan terakhir sektor pertambangan dan penggalian sebesar Rp 1.695.071,03 juta. Sektor ekonomi lainnya masing-masing menghasilkan nilai tambah bruto dibawah 1 triliun rupiah. Pada perhitungan atas dasar harga konstan 2000, sektor yang memberikan nilai tambah bruto paling besar berturut-turut sektor industri pengolahan sebesar Rp 5.752.591,23 juta, sektor perdagangan-hotel-restoran Rp 2.673.503,07 juta dan sektor konstruksi Rp 563.127,23 juta.
TABEL 2. PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000 (Juta Rupiah)
SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA (1) 1. Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan
Harga Berlaku
Harga Konstan 2000
Tr IV 2011*
Tr I 2012**
Tr IV 2011*
Tr I 2012**
(2)
(3)
(4)
(5)
963.478,63
971.076,39
472.463,15
470.687,04
1.589.305,13 10.198.415,67
1.615.835,35 10.406.698,36
544.886,10 5.671.118,80
551.797,80 5.752.591,23
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Konstruksi
127.477,80 1.648.897,96
130.966,20 1.695.071,03
64.430,32 548.351,28
65.836,64 563.127,23
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi
4.184.100,21 955.279,27
4.279.300,91 970.946,27
2.628.573,20 521.439,36
2.673.503,07 529.059,67
8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa
1.051.264,38 566.748,29
1.072.111,75 579.192,24
533.725,85 259.739,34
539.846,99 264.185,93
PDRB
21.284.967,34
21.721.198,48
11.244.727,40
11.410.635,60
PDRB TANPA MIGAS
19.927.838,97
20.341.684,04
10.803.178,92
10.963.698,45
2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan
*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara
Berita Resmi Statistik No. 33/05/21/Th. VII, 7 Mei 2012
3
III. STRUKTUR PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA TAHUN 2010-2011,
TRIWULAN I TAHUN 2011- 2012 Pada triwulan I tahun 2012, sektor ekonomi yang memiliki peranan terbesar adalah sektor industri pengolahan yaitu sebesar 47,91 persen, diikuti oleh sektor perdagangan,hotel&restoran sebesar 19,70 persen serta sektor konstruksi 7,80 persen. Secara keseluruhan ketiga sektor tersebut mempunyai andil peranan sebesar 75,41 persen dalam PDRB.
TABEL 3. STRUKTUR PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA TAHUN 2010-2011 DAN TRIWULAN I 2011-2012 (Persentase)
SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA
2010
2011*
(1)
(2)
(3)
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian
4,80
4,63
Triwulan I 2011*
2012**
(4)
(5) 4,74
4,47
8,29
7,63
7,90
7,44
3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih
46,76 0,56
47,78 0,60
47,13 0,59
47,91 0,60
5. Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
7,37 19,80
7,79 19,40
7,72 19,58
7,80 19,70
7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
4,53 5,19
4,49 4,99
4,51 5,12
4,47 4,94
9. Jasa-jasa
2,70
2,69
2,73
2,67
PDRB
100,00
100,00
100,00
100,00
PDRB TANPA MIGAS
92,87
93,48
93,24
93,65
*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara
Berita Resmi Statistik No. 33/05/21/Th. VII, 7 Mei 2012
4
B.
PDRB PROPINSI KEPULAUAN RIAU MENURUT PENGGUNAAN
I.
PERTUMBUHAN EKONOMI MENURUT PENGGUNAAN TRIWULAN I TAHUN 2012 TABEL 4. LAJU PERTUMBUHAN PDRB MENURUT PENGGUNAAN TRIWULANAN (Persentase) Triw I 2011 Terhadap Tri IV 2010* (2)
Triw I 2012 Terhadap Tri IV 2011** (3)
Triw I 2012 Terhadap Tri I 2011** (4)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
(0,55)
1,29
4,58
0,58
1,89
5,28
(1,58)
(3,14)
6,50
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 5. Perubahan Stok
0,06
3,39
16,82
6. Ekspor Barang dan Jasa 7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa
(1,69) (1,56)
2,12 2,34
7,37 10,76
0,26
1,48
7,63
KOMPONEN (1)
PDRB
*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara
Tabel 4. menunjukkan bahwa pada triwulan I 2012, hampir semua komponen penggunaan mengalami pertumbuhan kecuali komponen pengeluaran konsumsi pemerintah yang tumbuh negatif 3,14 persen. Terhadap triwulan sebelumnya (q to q) komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah komponen pembentukan modal tetap bruto tumbuh 3,39 persen. Secara keseluruhan PDRB pada triwulan I 2012 tumbuh 1,48 persen. Terhadap perekonomian triwulan yang sama tahun sebelumnya (y on y), PDRB menurut penggunaan tumbuh 7,63 persen. Dimana komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,58 persen, komponen pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba tumbuh 5,28 persen, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 6,50 persen. Komponen pembentukan modal bruto tumbuh 16,82 persen, komponen ekspor tumbuh 7,37 persen dan komponen impor tumbuh sebesar 10,76 persen.
Berita Resmi Statistik No. 33/05/21/Th. VII, 7 Mei 2012
5
II. NILAI PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000 TRIWULAN I TAHUN 2012 MENURUT PENGGUNAAN
TABEL 5. PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000 (Juta Rupiah)
KOMPONEN (1) 1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
Harga Berlaku
Harga Konstan 2000
Tr IV 2011*
Tr I 2012**
Tr IV 2011*
Tr I 2012**
(2)
(3)
(4)
(5)
16.387.114,19
16.690.849,96
5.934.685,74
6.011.232,74
236.562,04 1.503.377,18
243.131,89 1.464.559,59
98.322,63 497.312,30
100.180,92 481.696,70
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 5. Perubahan Stok
16.136.066,25
16.788.606,17
3.821.364,30
3.950.908,55
6. Ekspor Barang dan Jasa 7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa
23.049.935,51 22.464.907,85
23.821.192,32 23.167.506,87
10.821.800,95 7.471.348,04
11.051.287,57 7.645.920,28
21.284.967,34
21.721.198,48
11.244.727,40
11.410.635,60
2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
PDRB
*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara
Atas dasar harga berlaku, komponen ekonomi yang menunjukkan nilai tambah bruto yang terbesar pada triwulan I tahun 2012 adalah komponen ekspor barang dan jasa sebesar Rp 23.821.192,32 juta, kemudian komponen impor barang dan jasa sebesar Rp 23.167.506,87 juta, disusul komponen pengeluaran pembentukan modal tetap bruto sebesar Rp 16.788.606,17 juta. Pada perhitungan atas dasar harga konstan 2000, tiga komponen yang memberikan kontribusi terbesar adalah berturut-turut komponen ekspor barang dan jasa sebesar Rp 11.051.287,57 juta, komponen impor barang dan jasa Rp 7.645.920,28 juta serta komponen pengeluran konsumsi rumah tangga Rp 6.011.232,74 juta.
Berita Resmi Statistik No. 33/05/21/Th. VII, 7 Mei 2012
6