No. 46/11/51/Th. IV, 5 Nopember 2010
PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN III TAHUN 2010
1.
;
PDRB Provinsi Bali Triwulan III 2010 meningkat sebesar 2,65 persen dibanding triwulan sebelumnya (q-to-q). Peningkatan terjadi di hampir semua sektor, kecuali sektor pertanian yang mengalami kontraksi sebesar 0,76 persen.
;
Sementara jika dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), PDRB Provinsi Bali tumbuh 6,66 persen dan secara kumulatif (c-to-c) tumbuh 5,63 persen.
;
Tiga sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi secara q-to-q adalah pertambangan dan penggalian sebesar 10,75 persen, pengangkutan dan komunikasi 4,49 persen, serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 3,87 persen. Secara y-on-y, tiga sektor yang tumbuh dominan adalah pertambangan dan penggalian sebesar 26,27 persen, jasa-jasa sebesar 8,86 persen, serta sektor bangunan sebesar 8,16 persen.
;
Secara nominal, PDRB Bali atas dasar harga berlaku pada triwulan III 2010 mencapai Rp 16,43 trilyun, sementara atas dasar harga konstan mencapai Rp 7,06 trilyun.
;
Struktur PDRB Bali triwulan III 2010 masih didominasi oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran dengan kontribusi mencapai 30,70 persen, pertanian 17,46 persen, serta pengangkutan dan komunikasi sebesar 14,80 persen.
;
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan PDRB pada triwulan III 2010 (q-to-q) sebesar 2,65 persen didukung oleh pengeluaran konsumsi rumahtangga yang meningkat sebesar 8,52 persen, pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba meningkat 4,10 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah meningkat 11 persen, pembentukan modal tetap bruto 3,05 persen, perubahan inventori 5,97 persen, ekspor barang dan jasa 4,59 persen, dikurangi impor barang dan jasa yang meningkat 12,22 persen.
;
Dibandingkan dengan triwulan III 2009 (y-on-y), pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,66 persen didukung oleh pengeluaran konsumsi rumahtangga yang meningkat 24,46 persen, pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba meningkat 8,01 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah 14,88 persen, pembentukan modal tetap bruto 16,30 persen, perubahan inventori 3,46 persen, serta ekspor dikurangi impor yang masing-masing tumbuh sebesar 6,71 persen dan 11,37 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Bali Triwulan III 2010
Pertumbuhan ekonomi Bali Triwulan III 2010 terhadap Triwulan II 2010 (q-to-q) mencapai 2,65 persen, akibat dorongan dari seluruh sektor perekonomian, di luar pertanian. Terjadinya kontraksi sebesar 0,76 persen pada sektor pertanian antara lain merupakan akibat dari pengaruh cuaca dan serangan hama tikus serta perbedaan periode dimana triwulan sebelumnya adalah puncak panen bagi Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 46/11/51/Th. IV, 5 Nopember 2010
1
tanaman bahan makanan terutama padi. Di sisi lain, tumbuhnya delapan sektor ekonomi dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun internal. Perbaikan ekonomi global yang antara lain tercermin dari meningkatnya permintaan ekspor, kunjungan wisman, maupun kondisi internal di antaranya penyerapan anggaran pemerintah yang lebih tinggi, permintaan domestik terkait beberapa hari raya dan liburan, telah memberi stimulus bagi kinerja ekonomi secara keseluruhan. Seperti tertera pada Tabel 1, sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 10,75 persen akibat peningkatan dari permintaan sektor bangunan yang mencapai 2,26 persen. Industri pengolahan tumbuh 2,38 persen didorong oleh permintaan domestik maupun ekspor. Listrik, gas, dan air bersih mengalami pertumbuhan sebesar 1,34 persen seiring peningkatan pemakaian pada rumahtangga, industri (termasuk hotel dan restoran) maupun pemerintah. Perdagangan, hotel, dan restoran yang tumbuh sebesar 3,87 persen didukung oleh subsektor perdagangan 5,11 persen, subsektor hotel 3,14 persen, serta subsektor restoran sebesar 3,03 persen. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari peningkatan kunjungan wisman sebesar 19,47 persen dibanding triwulan sebelumnya. Kemudian untuk tiga sektor lainnya yaitu sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa masing-masing tumbuh sebesar 4,49 persen, 2,09 persen, dan 3,56 persen. Tabel 1 Laju Pertumbuhan PDRB Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (dalam persen) Lapangan Usaha (1)
Triw. III 2010 terhadap Triw. II 2010
Triw. III 2010 terhadap Triw. III 2009
Sumber pertumbuhan q-to-q
Sumber pertumbuhan y-on-y
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Pertanian
-0,76
2,57
-0,15
0,51
2. Pertambangan dan Penggalian
10,75
26,27
0,07
0,15
3. Industri Pengolahan
2,38
5,94
0,24
0,59
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih
1,34
6,86
0,02
0,11
5. Bangunan
2,26
8,16
0,09
0,30
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran
3,87
7,39
1,24
2,39
7. Pengangkutan dan Komunikasi
4,49
8,12
0,50
0,90
8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
2,09
6,81
0,15
0,49
9. Jasa-jasa
3,56
8,86
0,49
1,21
PDRB
2,65
6,66
2,65
6,66
Selanjutnya perekonomian Bali pada triwulan III 2010 apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y) tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 6,66 persen. Pertumbuhan ini boleh dikatakan lebih riil karena tidak dipengaruhi oleh faktor musim. Sektor pertanian tercatat tumbuh 2,57 persen, akibat peningkatan nilai tambah pada subsektor, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Pertambangan dan penggalian tumbuh fantastis yaitu sebesar 26,27 persen akibat produksi yang memang jauh lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya terkait adanya penggalian di beberapa daerah terutama Kabupaten Karangasem yang makin digalakkan. Industri pengolahan tumbuh 5,94 persen terutama pada industri bahan bangunan (semen, dll) serta industri berbasis ekspor di antaranya tekstil, barang kulit, dan alas kaki. Listrik, gas, dan air bersih tumbuh 6,86 persen sejalan dengan penggunaan yang makin tinggi pada rumahtangga, industri, hotel dan restoran, maupun pemerintah. Bangunan mengalami pertumbuhan 8,16 persen akibat proyek pemerintah yang mulai banyak terealisasi pada triwulan III disamping proyek swasta yang juga makin 2
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 46/11/51/Th. IV, 5 Nopember 2010
banyak. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran tumbuh 7,39 persen seiring meningkatnya kunjungan wisman dan wisatawan domestik. Pengangkutan dan komunikasi juga besar dipengaruhi oleh penggunaan angkutan oleh wisman dan wisdom (terutama saat libur Lebaran dan libur sekolah) serta pengguna telepon seluler yang terus bertambah sehingga sektor ini tumbuh 8,12 persen. Sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 6,81 persen dan 8,86 persen. Kedua sektor tersebut antara lain juga dipengaruhi oleh tingginya permintaan wisman (jasa hiburan) di samping penyerapan anggaran pemerintah (jasa pemerintah) serta kinerja perbankan yang makin membaik. Terlepas dari besarnya pertumbuhan masing-masing sektor seperti yang diuraikan di atas, sumber pertumbuhan (pertumbuhan yang ditimbang dengan besarnya sumbangan terhadap PDRB) menunjukkan bahwa secara q-to-q sumbangan terbesar masih diberikan oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran dengan sumbangan sebesar 1,24 persen. Demikian pula untuk y-on-y, dimana sektor perdagangan, hotel, dan restoran memberi sumbangan sebesar 2,39 persen.
2.
Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000
Dilihat dari nilai absolutnya, perkembangan PDRB Provinsi Bali baik atas dasar harga berlaku maupun konstan cenderung terus meningkat. Berdasarkan harga berlaku, pada triwulan I tahun 2010 PDRB Bali mencapai Rp 15,35 trilyun kemudian meningkat menjadi Rp 15,86 trilyun pada triwulan II 2010, dan pada triwulan III angkanya menjadi Rp 16,43 trilyun. Demikian pula halnya untuk harga konstan. PDRB Bali meningkat dari Rp 6,73 trilyun pada triwulan I 2010 menjadi Rp 6,88 trilyun pada triwulan II 2010, dan pada triwulan III 2010 menjadi Rp 7,06 trilyun. Tabel 2 PDRB Bali Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (trilyun rupiah) Berlaku
Konstan
Lapangan Usaha
Triwulan II 2010
Triwulan III 2010
Triwulan II 2010
Triwulan III 2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
2,88
2,87
1,36
1,35
1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian
0,11
0,12
0,04
0,05
3. Industri Pengolahan
1,42
1,46
0,68
0,70
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih
0,31
0,32
0,11
0,11
5. Bangunan
0,69
0,71
0,26
0,27
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran
4,79
5,04
2,21
2,30
7. Pengangkutan dan Komunikasi
2,29
2,43
0,76
0,80
8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
1,10
1,12
0,49
0,50
9. Jasa-jasa
2,28
2,36
0,95
0,99
PDRB
15,86
16,43
6,88
7,06
Atas dasar harga berlaku, sektor perdagangan, hotel, dan restoran masih mendominasi dengan nilai tambah mencapai Rp 5,04 trilyun, diikuti oleh sektor pertanian serta sektor pengangkutan dan komunikasi masing-masing sebesar Rp 2,87 trilyun dan Rp 2,43 trilyun. Sementara untuk harga konstan, sektor perdagangan, hotel, dan restoran serta sektor pertanian tetap menempati urutan
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 46/11/51/Th. IV, 5 Nopember 2010
3
pertama dan kedua dengan nilai tambah masing-masing mencapai Rp 2,30 trilyun dan Rp 1,35 trilyun sementara posisi ketiga ditempati oleh sektor jasa-jasa dengan nilai tambah mencapai Rp 0,99 trilyun.
3.
Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha
Sejalan dengan besarnya nilai tambah masing-masing sektor, struktur perekonomian Provinsi Bali yang dilihat dari kontribusi masing–masing sektor terhadap pembentukan PDRB masih ditopang oleh dua sektor dominan yaitu: perdagangan, hotel, dan restoran serta sektor pertanian. Kedua sektor ini memberi kontribusi masing-masing sebesar 30,70 persen dan 17,46 persen, atau jika keduanya digabung akan memiliki peranan hampir setengah dari PDRB berlaku Provinsi Bali. Namun demikian, peranan sektor pertanian menunjukkan kecenderungan menurun di satu sisi, sementara di sisi lain justru terjadi peningkatan pada kontrusi sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Tabel 3 Kontribusi Masing–masing Sektor Terhadap PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (dalam persen) Lapangan Usaha (1)
1. Pertanian
4.
2009
2010
Triwulan III
Triwulan II
(2)
(3)
Triwulan III (4)
18,14
18,14
17,46
2. Pertambangan dan Penggalian
0,64
0,69
0,74
3. Industri Pengolahan
9,15
8,95
8,86
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih
1,98
1,94
1,94
5. Bangunan
4,33
4,35
4,30
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran
30,15
30,21
30,70
7. Pengangkutan dan Komunikasi
13,90
14,45
14,80
8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
7,08
6,92
6,84
9. Jasa-jasa
14,62
14,35
14,37
PDRB
100,00
100,00
100,00
PDRB Provinsi Bali Menurut Penggunaan
Dari sisi penggunaan, PDRB Bali dapat dirinci menurut pengeluaran konsumsi rumahtangga, pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, perubahan inventori, ekspor, dan impor. Pengeluaran konsumsi rumahtangga secara nominal (berdasarkan harga berlaku) mengalami peningkatan sebesar 12,42 persen dari triwulan sebelumnya. Sedangkan untuk harga konstan, konsumsi rumahtangga tercatat meningkat sebesar 8,52 persen dibanding triwulan sebelumnya (q-to-q) dan 24,46 persen dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y). Pengeluaran lembaga swasta nirlaba meningkat 4,26 persen atas dasar harga berlaku, sedangkan atas dasar harga konstan masing-masing meningkat 4,10 persen (q-to-q) dan 8,01 persen (y-on-y). Konsumsi pemerintah secara riil (harga konstan) meningkat 11,00 persen dibanding triwulan sebelumnya, dan 14,88 persen dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya. Secara nominal (harga berlaku), konsumsi pemerintah meningkat 12,20 persen. Selanjutnya investasi fisik (Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto) mengalami pertumbuhan 4
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 46/11/51/Th. IV, 5 Nopember 2010
sebesar 4,61 persen secara nominal, sedangkan secara riil (harga konstan) tumbuh 3,05 persen (q-to-q) dan 16,30 persen (y-on-y). Nilai ekspor atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari Rp 15,96 trilyun menjadi Rp 17,44 trilyun (9,24 persen). Demikian pula halnya dengan impor yang juga mengalami peningkatan, bahkan peningkatannya jauh lebih tinggi (14,19 persen), yaitu dari Rp 16,36 trilyun menjadi Rp 18,68 trilyun. Sementara jika dilihat secara riil, nilai ekspor meningkat 4,59 persen (q-to-q) dan 6,71 persen secara year-on-year. Kemudian untuk impor terjadi peningkatan sebesar 12,22 persen (q-to-q) dan 11,37 persen (y-on-y). Tabel 4 Laju Pertumbuhan PDRB Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Komponen Penggunaan (dalam persen) Komponen Penggunaan
Triw. III 2010 terhadap Triw. II 2010
Triw. III 2010 terhadap Triw. III 2009
Sumber pertumbuhan q-to-q
Sumber pertumbuhan y-on-y
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
8,52
24,46
5,45
14,18
2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba
4,10
8,01
0,04
0,08
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
11,00
14,88
0,94
1,28
4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
3,05
16,30
0,78
3,82
5. Perubahan Inventori
5,97
3,46
0,02
0,01
6. Ekspor
4,59
6,71
3,21
4,78
7. Impor
12,22
11,37
8,25
8,03
PDRB
2,65
6,66
2,65
6,66
Tabel 5 PDRB Menurut Penggunaan Triwulan II 2010 dan Triwulan III 2010 (trilyun rupiah) Komponen Penggunaan
Triwulan II 2010
Triwulan III 2010
Berlaku
Konstan
Berlaku
Konstan
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
9,69
4,40
10,90
4,78
2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba
0,13
0,07
0,14
0,07
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
1,81
0,59
2,04
0,65
4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
4,28
1,75
4,47
1,81
5. a.Perubahan Inventori
0,05
0,02
0,05
0,02
(1)
0,30
-0,12
0,07
-0,09
6. Ekspor
b.Deskripansi Statistik
15,96
4,81
17,44
5,03
7. Impor
16,36
4,64
18,68
5,21
PDRB
15,86
6,88
16,43
7,06
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 46/11/51/Th. IV, 5 Nopember 2010
5
Tabel 6 Distribusi Komponen-Komponen PDRB Penggunaan Provinsi Bali Triwulan I 2010 dan Triwulan II 2010 (dalam persen) Berlaku Komponen Penggunaan
Konstan Triwulan III 2010
Triwulan II 2010
Triwulan III 2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
61,10
66,34
63,99
67,65
2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba
0,83
0,84
0,95
0,97
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
11,44
12,39
8,56
9,26
4. Pembentukkan Modal Tetap Domestik Bruto
26,96
27,24
25,48
25,58
5. a.Perubahan Inventori
0,32
0,33
0,27
0,28
b.Deskripansi Statistik
6
Triwulan II 2010
1,87
0,45
-1,71
-1,22
6. Ekspor
100,63
106,16
69,91
71,23
7. Impor
103,14
113,75
67,46
73,75
PDRB
100,00
100,00
100,00
100,00
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 46/11/51/Th. IV, 5 Nopember 2010
Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Yudhadi, M.Si Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Bali Telepon: 0361-238159, Fax: 0361-238162 E-mail:
[email protected]