No. 28/05/72/Th.XIX, 4 Mei 2016
PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I-2016 EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I-2016 KONTRAKSI 1,62 PERSEN DIBANDING TRIWULAN I-2015 Perekonomian Sulawesi Tengah yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Triwulan I-2016 mencapai Rp 28.674 miliar dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai 21.895 miliar. Ekonomi Sulawesi Tengah Triwulan I-2016 terhadap Triwulan I-2015 (y-on-y) tumbuh 11,81 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2015. Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 49,08 persen, adapun dari sisi Pengeluaran terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh 87,85 persen. Ekonomi Sulawesi Tengah Triwulan I-2016 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) mengalami kontraksi sebesar -1,62 persen. Dari sisi lapangan usaha, kontraksi ini disebabkan oleh Kategori Konstruksi yang turun sebesar -5,57 persen. Sedangkan dari sisi Pengeluaran lebih disebabkan menurunnya kinerja Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (-13,16 persen) dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (-5,62 persen).
Struktur ekonomi Sulampua secara spasial pada Triwulan I-2016 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Sulawesi. Kelompok provinsi di Pulau Sulawesi memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto Sulampua, yakni sebesar 71,43 persen, diikuti oleh Pulau Papua sebesar 22,26 persen, dan Kepulauan Maluku 6,31 persen. Sementara pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Provinsi Gorontalo 3,25 persen (q-to-q) dan Sulawesi Tengah 11,81 persen (y-on-y).
A.
PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan I-2015 (y-on-y) Grafik 1. Pertumbuhan Beberapa Lapangan Usaha Triwulan I-2016
Ekonomi Sulawesi Tengah triwulan I-2015 dibanding triwulan I-2014 (y-on-y) tumbuh
100,00
11,81 persen. Pertumbuhan didukung oleh hampir
80,00
semua
lapangan
usaha
kecuali
Konstruksi. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh 60,00 49,08
Industri Pengolahan sebesar 49,08 persen, 41,48
diikuti Pertambangan dan Penggalian sebesar
40,00
41,48 persen, dan Pertambangan dan Penggalian 13,89
20,00
sebesar 13,89 persen.
0,00 Industri Pengolahan
Pertambangan dan Penggalian
Informasi dan Komunikasi
Berita Resmi Statistik No.28/05/72/Th.XIX, 4 Mei 2016
1
Struktur PDRB Sulawesi Tengah menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan I2016 menunjukkan adanya yang berarti, dimana Kategori Industri pengolahan masuk dalam kategori dominan bersama Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; Konstruksi; dan Pertambangan dan Penggalian dalam PDRB Sulawesi Tengah. Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha ( y on y )
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan
20 16,49 %
15
15,10 %
3,09 0,80 3,48
10
ekonomi Sulawesi Tengah triwulan I-2016 (y-on-y),
2,30
5,19
5
PDRB 11,81 %
5,00
2,87
1,18
4,18
Industri Pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 4,20 persen, diikuti Pertambangan dan Penggalian sebesar 4,18 persen; Pertanian,
1,17
7,28
4,20
3,93
0
-0,66
-0,62
Triw IV-2015
Triw I-2016
Kehutanan, dan Perikanan sebesar 1,17 persen; serta Informasi dan Komunikasi sebesar 0,54 persen.
-5 Triw I-2015
Lainnya Pertambangan dan Penggalian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Konstruksi Industri Pengolahan
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan IV-2015 (q-to-q) Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah triwulan
Grafik 3. Pertumbuhan PDRB q to q Menurut Lapangan Usaha
I-2016 terhadap triwulan IV-2015 diwarnai oleh
30
60
Industri Pengolahan
mulai normalnya aktivitas industri pengolahan
40
bijih logam (Nickel Pig Iron) di Sulawesi Tengah,
20
namun demikian industri pengolahan LNG oleh
20
10
0
0 I-14 -10
II-14
III-14
IV-14
I-15
II-15
III-15
IV-15
Pertambangan dan Penggalian
I-16
-40
Banggai yang sudah beroperasi sejak Triwulan III
-60
2015 mengalami penurunan kapasitas produksi
-80
sehingga secara umum terjadi kontraksi pada
-100
Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar
-20
-30
PT Donggi Senoro LNG (DSLNG) di Kabupaten
-20
PDRB
-120
-1,79 persen walaupun untuk Industri Pengolahan Logam Dasar tumbuh diatas 7 persen. Penurunan produksi PT DSLNG berpengaruh pula terhadap pertambangan minyak dan gas bumi yang menurun pada Triwulan I-2016 sehingga secara umum Kategori Pertambangan dan Penggalian juga mengalami kontraksi sebesar -3,19 persen. Kontraksi pada dua kategori perekonomian ini bersama dengan mayoritas kategori perekonomian yang lain menyebabkan PDRB Sulawesi Tengah ADHK 2010 turun di Triwulan I-2016 sebesar -1,62 persen, walaupun beberapa lapangan usaha seperti Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang; Informasi dan Komunikasi; Jasa Keuangan dan Asuransi; serta beberapa lapangan usaha lainnya mengalami pertumbuhan di triwulan I-2016 namun kontribusinya terlalu kecil sehingga tidak mampu membuat perekonomian Sulawesi Tengah tumbuh pada Triwulan I-2016. 2
Berita Resmi Statistik No. 28/05/72/Th.XIX, 4 Mei 2016
B.
PDRB MENURUT PENGELUARAN Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan I-2015 (y-on-y) Grafik 4. Pertumbuhan Beberapa Komponen Triwulan I-2016
Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan ekonomi triwulan I-2016
400
terhadap triwulan I-2015
didorong pertumbuhan komponen Perubahan
326,14
Inventori sebesar 237,98 persen; dan Komponen
300
Ekspor sebesar 87,85 persen.
237,98 200
Struktur PDRB Sulawesi Tengah menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan I-
87,85
100
2016 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. 6,62
Aktivitas permintaan akhir masih didominasi
PKLNPRT
oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah
0 Impor
PI
Ekspor
Tangga yang mencakup lebih dari separuh PDRB Sulawesi Tengah. Komponen lainnya yang memiliki peranan besar terhadap PDRB secara berturut-turut adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto; Pengeluaran Konsumsi Pemerintah; Ekspor Barang dan Jasa; dan Perubahan Inventori; sedangkan Pengeluaran Konsumsi LNPRT dan Impor Barang dan Jasa; relatif kecil.
Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran
KRT Ekspor Lainnya
Sulawesi
Tengah
Ekspor Barang dan Jasa merupakan komponen
6,50
dengan sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar
I-2015
sumber
3,14
2,16
0,51 -2,35
ekonomi
penciptaan
triwulan I-2016 (y-on-y), maka Komponen
2,99
10,96
dari
11,81
4,18
I-2014
dilihat
pertumbuhan 2,55
Pertumbuhan 2,34
Bila
16,49
6,50
persen,
diikuti
komponen
Konsumsi Rumah Tangga sebesar 3,14 persen.
I-2016
Berita Resmi Statistik No.28/05/72/Th.XIX, 4 Mei 2016
3
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan IV-2015 (q-to-q) Grafik 6. Pertumbuhan PDRB q to q Beberapa Komponen
Ekonomi Sulawesi Tengah triwulan I-2016
8,00
terhadap triwulan IV-2015 (q-to-q) kontraksi
6,00
sebesar 1,62 persen. Hal ini disebabkan oleh
4,00
pertumbuhan negatif yang terjadi hampir di
2,00
seluruh
0,00
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang
-2,00
pengeluaran,
kecuali
tumbuh sebesar 0,71 persen.
PKRT
-4,00
komponen
PDRB
-6,00 I-14
C.
II-14
III-14 IV-14
I-15
II-15
III-15 IV-15
I-16
PDRB SULAWESI MALUKU PAPUA (SULAMPUA) Grafik 7. Pertumbuhan PDRB SULAMPUA (Y on Y)
Grafik 8. Pertumbuhan PDRB SULAMPUA (Q to Q)
11,81
3,25 7,41
0,76 6,61
6,14 5,96 5,52
5,46
5,21
5,09
-0,62 4,63
Indonesia
-0,86
-1,62 -1,95
Indonesia
-2,79 -6,53
-7,31 -11,92
Papua
Sulut
Sulbar
Sultra
Maluku
Pabar
Sulteng
Malut
Sulsel
-15,08
Gorontalo
Papua
Malut
Sultra
Maluku
Pabar
Sulut
Sulbar
Gorontalo
Sulsel
Sulteng
-2,03
Pertumbuhan ekonomi di kawasan Sulampua Triwulan I-2016 tertinggi dicapai oleh Provinsi Sulawesi Tengah 11,81 persen (y-on-y), diikuti oleh Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 7,41 persen dan terendah adalah Provinsi Papua sebesar -2,03 persen. Hampir semua provinsi di Sulampua memiliki pertumbuhan ekonomi diatas pertumbuhan ekonomi nasional, kecuali Provinsi Papua.
4
Berita Resmi Statistik No. 28/05/72/Th.XIX, 4 Mei 2016
Tabel 1 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (milyar rupiah) Harga Berlaku
Harga Konstan 2010
Lapangan Usaha (1)
Triw I-2015
Triw IV-2015
Triw I-2016
Triw I-2015
Triw IV-2015
Triw I-2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
8.190
8.676
8.731
6.440
6.694
6.669
B
Pertambangan dan Penggalian
2.470
3.281
3.168
1.974
2.884
2.793
C
Industri Pengolahan
2.151
3.275
3.221
1.676
2.545
2.499
D
Pengadaan Listrik dan Gas
7
8
7
9
10
9
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
37
38
40
29
29
30
F
Konstruksi
3.798
3.902
3.725
2.644
2.672
2.523
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
2.353
2.711
2.696
1.884
2.094
2.055
H
Transportasi dan Pergudangan
990
1.148
1.140
793
862
857
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
134
159
155
100
117
113
J
Informasi dan Komunikasi
822
925
937
755
848
860
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
574
617
655
436
457
483
L
Real Estat
507
544
542
403
423
420
69
75
76
52
55
55
M,N
Jasa Perusahaan
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
1.617
1.833
1.776
1.168
1.271
1.232
P
Jasa Pendidikan
1.018
1.154
1.155
768
830
830
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
380
385
389
285
287
288
Jasa Lainnya
228
257
261
167
179
179
25.345
28.988
28.674
19.583
22.257
21.895
R,S,T,U
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Berita Resmi Statistik No.28/05/72/Th.XIX, 4 Mei 2016
5
Tabel 2 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 (persen)
Lapangan Usaha
Triw I- 2016 terhadap Triw IV-2015
Triw I-2016 terhadap Triw I-2015
(1)
(2)
(3)
Sumber Pertumbuhan Triw I-2015 (q to q) (4)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
-0,37
3,56
-0,11
B
Pertambangan dan Penggalian
-3,19
41,48
-0,41
C
Industri Pengolahan
-1,79
49,08
-0,20
D
Pengadaan Listrik dan Gas
-4,79
6,54
0,00
1,59
2,41
0,00
-5,57
-4,56
-0,67
E F
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
-1,86
9,10
-0,17
H
Transportasi dan Pergudangan
0,55
8,14
-0,02
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
-3,09
13,66
-0,02
J
Informasi dan Komunikasi
1,35
13,89
0,05
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
5,73
10,74
0,12
L
Real Estat
-0,82
4,20
-0,02
Jasa Perusahaan
0,17
5,23
0,00
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
-3,12
5,44
-0,18
P
Jasa Pendidikan
0,08
8,05
0,00
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
0,47
0,97
0,01
Jasa Lainnya
0,10
7,28
0,00
-1,62
11,81
-1,62
M,N
R,S,T,U
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
6
Berita Resmi Statistik No. 28/05/72/Th.XIX, 4 Mei 2016
Tabel 3 Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2015, Triwulan I-2015, Triwulan IV-2015, dan Triwulan I-2016 (persen) 2015 Lapangan Usaha
2015
Triw I-2016 Triw I
Triw IV
(1)
(3)
(4)
(5)
(6)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
31,26
32,31
29,93
30,45
B
Pertambangan dan Penggalian
10,31
9,75
11,32
11,05
C
Industri Pengolahan
9,72
8,49
11,30
11,23
D
Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
0,03
0,03
0,03
0,03
0,14
0,15
0,13
0,14
F
Konstruksi
14,29
14,98
13,46
12,99
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
9,25
9,28
9,35
9,40
H
Transportasi dan Pergudangan
4,00
3,91
3,96
3,98
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
0,55
0,53
0,55
0,54
J
Informasi dan Komunikasi
3,22
3,24
3,19
3,27
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
2,19
2,26
2,13
2,29
L
Real Estat
1,95
2,00
1,88
1,89
Jasa Perusahaan
0,27
0,27
0,26
0,26
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
6,43
6,38
6,32
6,19
P
Jasa Pendidikan
4,06
4,02
3,98
4,03
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
1,42
1,50
1,33
1,36
Jasa Lainnya
0,90
0,90
0,89
0,91
100,00
100,00
100,00
100,00
E
M,N
R,S,T,U
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Berita Resmi Statistik No.28/05/72/Th.XIX, 4 Mei 2016
7
Tabel 4 PDRB Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (miliar rupiah) Harga Berlaku
Harga Konstan 2010
Lapangan Usaha Triw I-2015
Triw IV-2015
Triw I-2016
Triw I-2015
Triw IV-2015
Triw I-2016
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1.
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
13.466
14.437
14.531
10.181
10.721
10.796
2.
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
441
552
515
348
397
371
3.
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
3.194
4.421
3.622
2.480
2.928
2.543
4.
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
11.039
13.439
12.238
8.455
9.351
8.826
5.
Perubahan Inventori
766
3.032
2.885
202
723
683
6.
Ekspor Barang dan Jasa
1.785
3.618
3.444
1.449
2.860
2.723
7.
Dikurangi Impor Barang dan Jasa
229
1.599
1.010
125
840
535
8.
Net Ekspor Antar Daerah
-5.117
-8.911
-7.551
-3.408
-3.883
-3.511
25.345
28.988
28.674
19.583
22.257
21.895
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Tabel 5 Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 (persen)
Komponen (1)
Triw I-2016 terhadap Triw I-2015 (Y on Y) (3)
Sumber Pertumbuhan Triw I-2016 (Q to Q) (4)
Sumber Pertumbuhan Triw I-2016 (Y on Y) (5)
1.
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
0,71
6,04
0,34
3,14
2.
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
-6,60
6,62
-0,21
0,12
3.
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
-13,16
2,51
-1,73
0,32
4.
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
-5,62
4,38
-2,36
1,89
5.
Perubahan Inventori
-5,63
237,98
-0,18
2,45
6.
Ekspor Barang dan Jasa
-4,80
87,85
-0,62
6,50
7.
Dikurangi Impor Barang dan Jasa
-36,37
326,14
-1,37
2,09
8.
Net Ekspor Antar Daerah
-9,57
3,03
1,67
-0,53
-1,62
11,81
-1,62
11,81
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)
8
Triw I- 2016 Terhadap Triw IV-2015 (Q to Q) (2)
Berita Resmi Statistik No. 28/05/72/Th.XIX, 4 Mei 2016
Tabel 6 Struktur PDRB Menurut Pengeluaran Tahun 2015, Triwulan I-2015, Triwulan IV-2015, dan Triwulan I-2016 (persen) 2015 Lapangan Usaha (1)
2015
Triw I-2016 Triw I
Triw IV
(3)
(4)
(5)
(6)
1.
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
51,76
53,13
49,80
50,68
2.
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
1,83
1,74
1,90
1,80
3.
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
14,09
12,60
15,25
12,63
4.
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
44,61
43,55
46,36
42,68
5.
Perubahan Inventori
8,95
3,02
10,46
10,06
6.
Ekspor Barang dan Jasa
9,38
7,04
12,48
12,01
7.
Dikurangi Impor Barang dan Jasa
2,70
0,90
5,52
3,52
8.
Net Ekspor Antar Daerah
-27,91
-20,19
-30,74
-26,33
100,00
100,00
100,00
100,00
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Berita Resmi Statistik No.28/05/72/Th.XIX, 4 Mei 2016
9