BPS PROVINSI LAMPUNG
No. 09/05/18/Th.XVII, 4 Mei 2016
PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 EKONOMI LAMPUNG TUMBUH 5,05 PERSEN MENGUAT DIBANDINGKAN TRIWULAN I-2015 Perekonomian Lampung triwulan I-2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 66,66 triliun, dan atas dasar harga konstan mencapai Rp. 51,06 triliun. Ekonomi Lampung triwulan I-2016 tumbuh 5,05 persen menguat dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya (y on y) sebesar 4,91 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas; Konstruksi; serta Informasi dan Komunikasi. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 8,99 persen, diikuti oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 5,61 persen dan pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 5,33 persen . Ekonomi Lampung triwulan I-2016 mengalami peningkatan 6,51 persen dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Dari sisi produksi, beberapa komoditi pertanian tanaman pangan dan holtikultura mulai memasuki masa panen, sehingga mengalami pertumbuhan ekspansif 38,11 persen. Secara spasial, pertumbuhan ekonomi wilayah Pulau Sumatera triwulan I-2016 tumbuh sebesar 4,18 persen dan pertumbuhan tertinggi di Provinsi Sumatra Barat yang tumbuh 5,48 persen.
A.
PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan I-2015 (y-on-y) Grafik 1. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Lapangan Usaha 2016
Pada triwulan I-2016 ekonomi Lampung tumbuh 5,05 persen bila dibandingkan triwulan I2015 (y-on-y). Pertumbuhan meningkat didukung oleh seluruh lapangan usaha. Tiga lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah Pengadaan Listrik dan Gas yang tumbuh sebesar 25,56 persen, diikuti Konstruksi sebesar 19,07 persen serta Informasi dan Komunikasi sebesar 11,28 persen.
Berita Resmi Statistik No.09/05/18/Th.XVII, 4 Mei 2016
1
Struktur perekonomian Provinsi Lampung pada triwulan I-2016 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (33,90 persen); Industri Pengolahan (17,81 persen); serta Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (10,72 persen). Grafik 2. Sumber Pertumbuhan Ekonomi Menurut Lapangan Usaha
Bila
dilihat
pertumbuhan
dari
ekonomi
penciptaan
Provinsi
sumber
Lampung
pada
triwulan I-2016 (y on y), Konstruksi memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,44 persen, diikuti Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi MobilSepeda Motor, serta Industri Pengolahan yang masingmasing tumbuh 0,6 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan IV-2015 (q-to-q) Grafik 3. Pertumbuhan PDRB q to q Menurut Lapangan Usaha
Pertumbuhan ekonomi Lampung triwulan I2016 (q to q) diwarnai oleh faktor musiman pada lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yang tumbuh ekspansif sebesar 38,11 persen. Hal ini didorong oleh efek musiman beberapa komoditi Pertanian, Kehutanan dan Perikanan seperti padi, dan jagung yang memasuki musim panen raya dan hasil panen meningkat dari sebelumnya. Pertumbuhan
juga
terjadi
pada
beberapa
lapangan usaha lainnya, seperti Informasi dan Komunikasi sebesar 7,57 persen, dan Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 6,49 persen. Hal ini menyebabkan ekonomi Lampung tumbuh positif 6,51 persen pada triwulan I-2016 dibanding triwulan sebelumnya.
2
Berita Resmi Statistik No. 09/05/18/Th.XVII, 4 Mei 2016
Meskipun juga ada beberapa lapangan usaha berkontribusi besar yang mengalami kontraksi, seperti Konstruksi; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial; Industri Pengolahan; dan Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor.
B. PDRB MENURUT PENGELUARAN Pertumbuhan Kumulatif Triwulan I-2016 (y-on-y) Grafik 4. Pertumbuhan Beberapa Komponen Triwulan I-2016
Dari
sisi
pengeluaran,
Pertumbuhan
ekonomi selama triwulan I-2016 sebesar 5,05 persen
terjadi
pada
seluruh
komponen.
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah merupakan komponen
yang
mengalami
pertumbuhan
tertinggi sebesar 8,99 persen, diikuti oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 5,61 persen dan pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 5,33 persen .
Konsumsi Pemerintah tumbuh tinggi dikarenakan naiknya realisasi APBN dan APBD selama triwulan I-2016. Sedangkan PMTB tumbuh tinggi dikarenakan kenaikan yang tinggi pada sub komponen bangunan, sedangkan sub komponen non bangunan mengalami penurunan yang disebabkan turunnya nilai Penanaman Modal Asing (PMA). Pada Komponen Konsumsi Rumah Tangga mengalami perlambatan pertumbuhan karena melambatnya konsumsi pada beberapa komponen seperti makanan, minuman, pakaian, perumahan, dan lain-lain. Ekspor luar negeri secara umum mengalami penurunan hingga 11,87 persen disebabkan turunnya ekspor pada komoditi kopi, sawit, karet, ikan/udang, dan bahan kimia. Serupa dengan ekspor, impor luar negeri juga mengalami penurunan sebesar 13,15 persen. Hal ini disebabkan karena adanya penurunan impor pada komoditi pupuk, minuman/bahan minuman, ampas/sisa industri makanan dan bahan bakar. Struktur Ekonomi Lampung triwulan I-2016 menurut pengeluaran didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (59,73 persen), diikuti Pembentukan Modal Tetap Bruto (28,98 persen) dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (7,11 persen).
Berita Resmi Statistik No.09/05/18/Th.XVII, 4 Mei 2016
3
Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran
Bila
dilihat
dari
penciptaan
sumber
pertumbuhan ekonomi Lampung triwulan I-2016, Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga memberikan kontribusi terbesar (3,16 persen), diikuti PMTB (1,67 persen).
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan IV-2015 (q-to-q)
Grafik 6. Pertumbuhan PDRB q to q Menurut Pengeluaran
8 40
6
30 20 10 0 -10
I-14
II-14
III-14
IV-14
I-15
II-15
III-15
IV-15
I-16
Ekonomi mengalami
Lampung
triwulan
I-2016
pertumbuhan 6,51 persen bila
4
dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q).
2
Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan positif
0
yang terjadi pada Komponen Pengeluaran
-2
Konsumsi Rumah Tangga.
-4
-20
-6
-30 PKRT
PDRB
-40
-8
-50
-10
Konsumsi Rumah Tangga sedikit menguat karena meningkatnya konsumsi pada komponen sandang, kesehatan, transportasi, dan pendidikan. Konsumsi Pemerintah secara umum mengalami penurunan karena turunnya belanja barang dan modal lebih dari 50 persen disebabkan karena pola konsumsi pemerintah yang banyak menghabiskan anggarannya di akhir tahun anggaran, sementara pada triwulan I kebanyakan proyek belum berjalan. Sementara itu, pengeluaran yang turun pada belanja modal berkaitan dengan turunnya PMTB. Ekspor luar negeri secara umum mengalami penurunan hingga 11,87 persen disebabkan turunnya ekspor pada komoditi kopi, sawit, karet, ikan/udang, dan bahan kimia. Serupa dengan ekspor, impor luar
4
Berita Resmi Statistik No. 09/05/18/Th.XVII, 4 Mei 2016
negeri juga mengalami penurunan sebesar 13,15 persen. Hal ini disebabkan karena adanya penurunan impor pada komoditi pupuk, minuman/bahan minuman, ampas/sisa industri makanan, dan bahan bakar.
C. Pertumbuhan PDRB Triwulan I-2016 menurut Provinsi se-Sumatera Secara spasial, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I tahun 2016 terjadi di seluruh pulau. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada pulau Sulawesi sebesar 7,52 persen, diikuti oleh Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 7,09 persen, dan Pulau Jawa sebesar 5,31 persen. Struktur perekonomian triwulan I tahun 2016 secara spasial didominasi oleh Pulau Jawa sebesar 58,91 persen, diikuti Pulau Sumatera sebesar 22,15 persen dan pulau-pulau lainnya masing masing kurang dari 10 persen. Sementara itu PDRB se Sumatera triwulan I tahun 2016 mengalami pertumbuhan 4,18 persen dibandingkan triwulan I tahun 2015. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Provinsi Sumatera Barat sebesar 5,48 persen, Provinsi Lampung menduduki urutan kedua dengan pertumbuhan 5,05 persen, dan Provinsi Sumatera Utara pada urutan ketiga dengan pertumbuhan 5,02 persen. Sementara itu, pertumbuhan terendah terjadi di Provinsi Riau dengan pertumbuhan sebesar 2,34 persen. Grafik 7. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi-Provinsi se Sumatera Triwulan I 2016
Berita Resmi Statistik No.09/05/18/Th.XVII, 4 Mei 2016
5
6
Berita Resmi Statistik No. 09/05/18/Th.XVII, 4 Mei 2016
Tabel 1 PDRB Provinsi Lampung Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Kontan 2010 (Milyar Rupiah) Komponen (1) A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
B
Pertambangan dan Penggalian
C
Industri Pengolahan
D
Pengadaan Listrik, Gas
E
Pengadaan Air
Harga Berlaku
Harga Konstan
Trw I 2015
Trw IV 2015
Trw I 2016
Trw I 2015
Trw IV 2015
Trw I 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
21.254,57
15.758,54
22.593,61
16.896,48
12.369,34
17.083,90
3.470,09
3.558,88
3.541,14
2.928,99
3.041,49
3.001,93
11.144,53
12.867,28
11.870,46
8.311,93
9.347,33
8.609,80
40,21
58,87
65,61
47,35
55,83
59,46
63,70
69,87
68,58
48,06
51,99
50,83
6.264,29
5.455,90
3.668,31
5.047,15
4.367,68
F
Konstruksi
4.500,57
G
Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
6.315,34
7.169,31
7.147,86
5.567,18
5.899,86
5.867,85
H
Transportasi dan Pergudangan
2.950,25
3.450,66
3.400,17
2.280,97
2.542,93
2.490,73
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
879,58
1.000,16
1.017,89
626,33
664,35
671,33
J
Informasi dan Komunikasi
2.150,31
2.352,19
2.553,15
2.061,75
2.132,99
2.294,42
K
Jasa Keuangan
1.360,48
1.476,44
1.481,31
1.029,47
1.083,62
1.083,91
Real Estate
1.747,09
1.894,88
1.936,13
1.458,94
1.521,31
1.549,45
93,29
99,89
101,35
69,30
71,47
72,40
L M, N
Jasa Perusahaan
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
2.020,46
2.595,20
2.304,09
1.434,00
1.741,40
1.536,36
P
Jasa Pendidikan
1.681,87
1.958,21
1.888,99
1.294,50
1.457,40
1.399,42
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
589,98
638,18
654,17
465,32
483,50
491,88
Jasa lainnya
523,56
570,91
575,81
420,57
432,63
433,06
60.785,88
61.783,75
66.656,20
48.609,47
47.944,59
51.064,43
Q R,S,T,U
PDRB
Berita Resmi Statistik No.09/05/18/Th.XVII, 4 Mei 2016
7
Tabel 2 Laju Pertumbuhan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Kontan 2010 (Persen) Pertumbuhan (persen) Komponen (1)
Trw I-2016 terhadap Trw I-2015
(2)
(3)
(4)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
38,11
1,11
0,39
B
Pertambangan dan Penggalian
(1,30)
2,49
0,15
C
Industri Pengolahan
(7,89)
3,58
0,61
6,49
25,56
0,02
A
D
Pengadaan Listrik, Gas
E
Pengadaan Air
(2,21)
5,77
0,01
(13,46)
19,07
1,44
F
Konstruksi
G
Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
(0,54)
5,40
0,62
H
Transportasi dan Pergudangan
(2,05)
9,20
0,43
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
1,05
7,18
0,09
J
Informasi dan Komunikasi
7,57
11,28
0,48
K
Jasa Keuangan
0,03
5,29
0,11
Real Estate
1,85
6,20
0,19
Jasa Perusahaan
1,30
4,47
0,01
(11,77)
7,14
0,21
(3,98)
8,10
0,22
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
1,73
5,71
0,05
Jasa lainnya
0,10
2,97
0,03
PDRB
6,51
5,05
5,05
L M, N O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
P
Jasa Pendidikan
Q R,S,T,U
8
Trw I-2016 terhadap Trw IV-2015
Sumber Pertumbuhan Trw I-2016 (y on y)
Berita Resmi Statistik No. 09/05/18/Th.XVII, 4 Mei 2016
Tabel 3 Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (Persen) Komponen
Trw I-2015
Trw IV-2015
Trw I-2016
(1)
(2)
(3)
(4)
32,70
26,79
6,31
6,59
18,03
19,93 0,08
D
Pengadaan Listrik, Gas
0,07
E
Pengadaan Air
0,10
0,12
F
Konstruksi
8,90
9,47
33,00 5,46 18,80 0,07 0,10 8,66
G
Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
11,01
11,55
10,64
H
Transportasi dan Pergudangan
4,65
5,41
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
1,45
1,58
5,29 1,49
J
Informasi dan Komunikasi
3,46
3,67
K
Jasa Keuangan
2,23
2,43
L
Real Estate
2,83
3,03
Jasa Perusahaan
0,15
0,17
3,38 2,10 2,73 0,15
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
3,54
3,93
3,70
P
Jasa Pendidikan
2,84
3,34
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
0,92
1,04
Jasa lainnya
0,80
0,89
2,68 0,93 0,84
100,00
100,00
100,00
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
B
Pertambangan dan Penggalian
C
Industri Pengolahan
M, N
R,S,T,U
PDRB
Berita Resmi Statistik No.09/05/18/Th.XVII, 4 Mei 2016
9
Tabel 4 PDRB Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (miliar rupiah) Harga Berlaku
Harga Konstan 2010
Lapangan Usaha Triw I-2015
Triw IV-2015
Triw I-2016
Triw I-2015
Triw IV-2015
Triw I-2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(1)
38 865,74
39 025,45
39 812,18
28 764,08
30 188,22
30 297,77
758,95
990,94
848,80
569,16
711,15
589,31
4 058,78
8 502,21
4 737,29
2 938,07
5 783,44
3 202,21
PMTB & Perubahan Inventori
17 911,13
20 832,74
19 525,90
14 556,99
16 421,51
15 345,78
5.
Ekspor Barang dan Jasa
30 768,47
26 428,11
27 557,48
23 632,28
20 874,52
20 572,94
6
Dikurangi Impor Barang dan Jasa
29 577,19
33 995,70
25 825,44
21 851,12
26 034,25
18 943,57
60 785,88
61 783,75
66 656,20
48 609,47
47 944,59
51 064,43
1.
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
2.
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
3.
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
4.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Tabel 5 Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 (persen)
Komponen (1)
Triw I- 2016 Terhadap Triw I-2015
Sumber Pertumbuhan Triw I-2016
(2)
(3)
(4)
0,36
5,33
3,16
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
-17,13
3,54
0,04
3.
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
-44,63
8,99
0,54
4.
PMTB & Perubahan Inventori
-6,55
5,42
1,62
5.
Ekspor Barang dan Jasa
-1,44
-12,95
-6,29
6.
Dikurangi Impor Barang dan Jasa
-27,24
-13,31
-5,98
6,51
5,05
5,05
1.
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
2.
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)
10
Triw I- 2016 Terhadap Triw IV-2015
Berita Resmi Statistik No. 09/05/18/Th.XVII, 4 Mei 2016
Tabel 6. Struktur PDRB Menurut Pengeluaran (persen)
Komponen
2015
2015
(1)
Triw I 2016
(2)
Triw I (3)
Triw IV (4)
(5)
1
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
60,53
60,65
63,16
59,73
2
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
1,36
1,25
1,60
1,27
3
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
9,68
6,68
13,76
7,11
4
PMTB & Perubahan Inventori
30,33
29,47
33,72
29,29
5
Ekspor Barang dan Jasa
44,62
50,62
42,78
41,34
6
Impor Barang dan Jasa
46,53
48,66
55,02
38,74
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
100,00
100,00
100,00
100,00
Tabel 7. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi se-Sumatera dan Wilayah Lainnya (Persen)
Provinsi / Wilayah (1)
Pertumbuhan Ekonomi Trw I- 2016 q-to-q (2) -0,99
y-on-y (3) 3,66
c-to-c (4) 3,66
1
Aceh
2
Sumatera Utara
1,42
5,02
5,02
3
Sumatera Barat
-0,56
5,48
5,48
4
Riau
-5,83
2,34
2,34
5
Jambi
0,56
3,42
3,42
6
Sumatera Selatan
1,04
4,94
4,94
7
Bengkulu
0,33
4,99
4,99
8
Lampung
6,51
5,05
5,05
9
Kep, Bangka Belitung
-1,39
3,30
3,3
10
Kepulauan Riau
-0,38
4,58
4,58
-0,41
4,18
4,18
JAWA
0,21
5,31
5,31
BALI & NUSRA
-1,01
7,09
7,09
KALIMANTAN
-3,09
1,08
1,08
SULAWESI
-2,77
7,52
7,52
MALUKU & PAPUA
-9,53
1,24
1,24
SUMATERA
Berita Resmi Statistik No.09/05/18/Th.XVII, 4 Mei 2016
11
Keterangan lebih lanjut hubungi : Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Up. Risma Pijayantini, S.Si
Tlpn (0721) 253067 Email:
[email protected]
12
Berita Resmi Statistik No. 09/05/18/Th.XVII, 4 Mei 2016