PENYUSUN Drs. M. Aunur Rofiq, M.A. ( PPPPTK PKn DAN IPS )
Drs. Yusuf Suharto, M.Pd. ( Universitas Negeri Malang )
PEMBAHAS Dr. Singgih Susilo, M.S., M.Si. ( Universitas Negeri Malang )
Antropologi SMA K-1
1
MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
MATA PELAJARAN
GEOGRAFI SMA KELOMPOK KOMPETENSI 5
PENYUSUN Drs. M. Aunur Rofiq, M.A. ( PPPPTK PKn DAN IPS )
Drs. Yusuf Suharto, M.Pd. ( Universitas Negeri Malang )
PEMBAHAS Dr. Singgih Susilo, M.S., M.Si. ( Universitas Negeri Malang )
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PPPPTK PKn DAN IPS 2015
Geografi SMA K - 5
i
PENGANTAR
Salah satu komponen yang menjadi fokus perhatian dalam peningkatan kualitas pendidikan adalah peningkatan kompetensi guru. Hal ini menjadi prioritas baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Sejalan dengan hal tersebut, peran guru yang profesional dalam proses pembelajaran di kelas menjadi sangat penting sebagai penentu kunci keberhasilan belajar siswa. Disisi lain, Guru diharapkan mampu untuk membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) diperuntukkan bagi semua guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi baik Kompetensi Pedagogik maupun Kompetensi Profesional sangat dibutuhkan bagi Guru. Informasi, tentang peta kompetensi tersebut diwujudkan dalam buku modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dari berbagai mata pelajaran. PPPPTK PKn dan IPS merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, mendapat tugas untuk menyusun Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), khususnya modul PKB untuk
mata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn
SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA, Sosiologi SMA, dan Antropologi SMA. Masing-masing modul Mata Pelajaran disusun dalam Kelompok Kompetensi 1 sampai dengan 10. Dengan adanya modul
ini,
diharapkan semua kegiatan pendidikan dan pelatihan baik yang dilaksan dengan pola tatap muka maupun on-line bisa mengacu dari modul-modul yang telah disusun ini. Semoga modul ini bisa dipergunakan untuk menjadi acuan dan pengembangan proses pembelajaran, khususnya untuk mata pelajaran PKn dan IPS.
Jakarta, Desember 2015 Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Sumarna Surapranata, Ph.D NIP. 195908011985032001
Geografi SMA K - 5
ii
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul
I
Kata Pengantar…………………………………………………………….......
Ii
Daftar Isi…………………………………………………………………………
iii
Daftar Gambar…………………………………………………………………..
iv
Daftar Tabel……………………………………………………………………..
vi
BAGIAN 1:
PENDAHULUAN………………………………………………
1
1. Deskripsi…………………………………………………………………….
1
2. Prasyarat……………………………………………………………………
2
3. Petunjuk Penggunaan……………………………………………………..
2
4. Tujuan Akhir………………………………………………………………..
3
5. Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar…………………………………
3
BAGIAN 2:
PEMBELAJARAN
4
A. BAB I
STATISTIKA DESKRIPTIF…………………………………..
4
B. BAB II
PEMBENTUKAN PERMUKAAN BUMI…………………….
28
C. BAB III
PERUBAHAN IKLIM GLOBAL………………………………
39
D. BAB IV
PERAIRAN LAUT…………………………………………….
84
E. BAB V
ROADMAP PEMBANGUNAN MANUSIA
102
INDONESIA………………………………………….……….. F. BAB VI
PLANET BUMI UNTUK KEHIDUPAN………………………
129
G. BAB VII
DESAIN PEMBUATAN PETA……………………………….
144
H. BAB VIII ANALISIS MODEL-MODEL PEMBELAJARAN……………
163
BAB IX
ANALISIS KEBUTUHAN MEDIA PEMBELAJARAN………
196
J. BAB X
PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN….……………..
K. BAB XI
IMPLEMENTASI RPP DALAM PEMBELAJARAN
I.
213
GEOGRAFI……………………………………………………. L. BAB XII
ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA PTK……………...
Geografi SMA K - 5
223
iii
DAFTAR GAMBAR Judul Gambar
Halaman
Gambar 1. Kaitan antara Populasi dan Sampel……………………………..
10
Gambar 2. Contoh Multistage Random Sampling…………………………..
11
Gambar 3. Perbedaan stratified dan cluster…………………………………
11
Gambar 4. Gerak Epirogenetik Positif………………………………………..
12
Gambar 5. Gerak Epirogenetik Negatif………………………………………
12
Gambar 6. Patahan arah Endogen secara Vertikal…………………………
39
Gambar 7. Patahan arah Endogen secara Horizontal……………………..
40
Gambar 8. Proses Gerakan Lipatan…………………………………………
40
Gambar 9. Jenis-jenis Lipatan…………………………………………………
40
Gambar 7. Patahan arah Endogen secara Horizontal………………………
40
Gambar 7. Patahan arah Endogen secara Horizontal………………………
40
Gambar 9. Jenis-jenis Lipatan…………………………………………………
40
Gambar 10. Jenis-jenis Gunung Api…………………………….……………
43
Gambar 11. Tipe-tipe Erupsi…………………………………………………..
44
Gambar 12. Prakiraan Jumlah Air Potensial dan Ketersediaan air Per
58
Kapita.................................................................................... Gambar 13. Proses Pembentukan Sungai................................................
63
Gambar 14. Data Hujan Harian.................................................................
65
Gambar 15. Sumber Evaporasi………………………………………..
68
Gambar 16. Penampang Air Tanah……………………………………
69
Gambar 17. Sebaran Air Tanah……………………………………………….
73
Gambar 18. Grafik Faktor Masuknya Air ke dalam tanah…………………..
74
Gambar 19. Danau Glasial........................................................................
80
Gambar 20. Danau Tektonik.......................................................................
81
Geografi SMA K - 5
iv
Gambar 21. Danau Vulkano-Tektonik………………………………………..
82
Gambar 22. Danau Fluvial (Oxbow)………………………………………….
83
Gambar 23. Pengaruh Aktivitas Manusia terhadap Lingkungan…………..
99
Gambar 24. Grafik Pertumbuhan Penduduk Geometri dan Exponensiil...
130
Gambar 25. Penampang Bumi Dari Inti Ke Eksosfer ………………………
153
Gambar 26. Perubahan Temperatur Pada Lapisan Atmosfer……………..
159
Gambar 27. Sungai dan Danau ………………………………………………
161
Gambar 28. Siklus Kegiatan PTK…………………………………………….
256
Geografi SMA K - 5
v
DAFTAR TABEL Judul Tabel
Halaman
Tabel 1. Luas kepulauan Indonesia
9
Tabel 2. Jumlah Persebaran Pegawai
13
Negeri……………………………………. Tabel 3:Usia Akseptor di 10 Klinik
16
Tabel 4 Usia Akseptor Tahun 1998 di Desa
21
Tabel 5 Karakteristik Gas Rumah Kaca Utama
52
Tabel 6 Jenis Aktivitas dan Jumlah Emisi CO2
57
Tabel 7 Kenaikan Suhu dan Emisi Karbon
70
Tabel 8 Jenis Air Berdasarkan Kadar Garamnya
91
Tabel 9 Jumlah Batas Miskin
122
Tabel 10 Hasil Pengukuran Secara Sistematis
158
Tabel 11 Tahapan-tahapan Model PBL 179
Tabel 12 Contoh Deskripsi Temuan,Hasil Deskripsi dan Rencana Tindak Lanjut
225
Tabel 13 Contoh Distribusi Hasil Ujian Akhir Semester
229 230
Tabel 14 Rentang Sekor Nilai Tengah Tabel 15 Format Untuk Pengelompokkan Jenis Data
231
Tabel 16 Format Analisis Data Kualitatif
232
Tabel 17 Perolehan Nilai Tes Sebelum dan Sesudah Perbaikan
233
Tabel 18 Contoh Hasil Refleksi dan Analisis Data 237
Geografi SMA K - 5
vi
BAGIAN 1: PENDAHULUAN
Pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai salah satu strategi pembinaan guru dan tenaga kependidikan diharapkan dapat menjamin guru dan tenaga kependidikan mengembangkan
secara terus menerus memelihara, meningkatkan, dan
kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan kegiatan PKB akan mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki guru dan tenaga kependidikan dengan tuntutan profesional yang dipersyaratkan. Guru dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan PKB baik secara mandiri maupun kelompok. Khusus untuk PKB dalam bentuk diklat dilakukan oleh lembaga pelatihan sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru. Penyelenggaraan diklat PKB dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPPPTK KPTK atau penyedia layanan diklat lainnya. Pelaksanaan diklat tersebut memerlukan modul sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta diklat. Modul merupakan bahan ajar yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat berisi tujuan, indikator pencapaian kompetensi, uraian materi, aktivitas pembelajaran, latihan/kasus/tugas, rangkuman, umpan balik dan tindak lanjut yang disusun secara sistematis dan menarik untuk mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Modul ini dapat digunakan dengan baik dengan cara mempelajarinya sebagai berikut. 1. Deskripsi Modul ini berisi materi yang terdiri atas statistika deskriptif, pembentukan permukaan bumi, perubahan iklim global, perairan laut, permasalahan lingkungan dan roadmap pembangunan Indonesia, planet bumi untuk kehidupan, desain pembuatan peta, analisis model-model pembelajaran, analisis kebutuhan media pembelajaran, penyusunan instrument penilaian, implementasi RPP dalam pembelajaran geografi, dan analisis dan interpretasi data PTK. Kegiatan pembelajaran dalam mempelajari modul ini terdiri atas melaksanakan aktivitas pembelajaran, mengerjakan latihan/kasus/tugas, mencermati rangkuman, dan memberikan umpan balik serta tindak lanjut.
Geografi SMA K - 5
1
2. Prasyarat Prasayarat penggunaan modul ini adalah guru atau tenaga kependidikan yang mengampu mata pelajaran geografi pada jenjang SMA/MA. Telah mengikuti Uji Kompetensi Guru yang diselenggarakan oleh Direktorat Guru dan tenaga Kependidikan.
3. Petunjuk Penggunaan Modul ini dapat digunakan dan berhasil dengan baik dengan memperhatikan petunjuk penggunaan berikut. a. Baca deskripsi, prasyarat, dan petunjuk penggunaan modul dengan cermat. b. Cermati tujuan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar, serta peta konsep/alur pencapaian kompetensi yang akan dicapai selama maupun setelah proses pembelajaran dengan menggunakan modul ini. c. Baca dan simak uraian materi sebagai bahan untuk mengingat kembali (refresh) atau menambah pengetahuan. Kegiatan membaca dilakukan secara individual. d. Lakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan urutan yang dijabarkan dalam
modul
untuk
mencapai
kompetensi.
Disarankan
aktivitas
pembelajaran dilakukan secara berkelompok dengan metode diskusi sehingga terjalin prinsip saling berbagai pengalaman (sharing) dengan asas asih, asah, dan asuh. e. Laporkan hasil aktivitas pembelajaran Ibu/Bapak secara lisan, tertulis, atau pajangan (display). f. Kerjakan
latihan/kasus/tugas
yang
diuraikan
dalam
modul
untuk
memperkuat pengetahuan dan/atau keterampilan dalam penguasaan materi, sekaligus untuk mengetahui tingkat penguasaan (daya serap) Ibu/Bapak (self assessment). g. Berikan umpan balik yang bermanfaat untuk perbaikan pembelajaran Ibu/Bapak dan perbaikan modul ini pada masa-masa mendatang. h. Simpan seluruh produk pembelajaran Ibu/Bapak sebagai bagian dari dokumen portofolio yang bermanfaat bagi pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Geografi SMA K - 5
2
4. Tujuan Akhir Tujuan akhir setelah mempelajari modul ini adalah dikuasainya kompetensi dasar dan minimal untuk geografi jenjang SMA/MA.
5. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kompetensi inti yang harus dikuasai adalah kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan selama pelatihan. Sedangkan kompetensi dasar yang harus dicapai adalah kompetensi yang mencakup materi dan pembelajarannya tentang statistika deskriptif, pembentukan permukaan bumi, perubahan iklim global, perairan laut, permasalahan lingkungan dan roadmap pembangunan Indonesia, planet bumi untuk kehidupan, desain pembuatan peta, analisis model-model
pembelajaran,
analisis
kebutuhan
media
pembelajaran,
penyusunan instrument penilaian, implementasi RPP dalam pembelajaran geografi, dan analisa data PTK.
6. Peta konsep/Alur Pencapaian Kompetensi Bahan: Statistika deskriptif, pembentukan permukaan bumi, perubahan iklim global, perairan laut, permasalahan lingkungan dan roadmap pembangunan manusia Indonesia, planet bumi untuk kehidupan, desain pembuatan peta, analisis model-model pembelajaran, analisis kebutuhan media pembelajaran, penyusunan instrument penilaian, implementasi RPP dalam pembelajaran geografi, dan analisa data PTK.
Geografi SMA K - 5
Pembelajaran: Menggali informasi dari uraian materi melakukan aktivitas pembelajaran mengerjakan latihan/kasus/tugas
Hasil: Peningkatan kompetensi Produk bukti kinerja
mencermati rangkuman memberikan umpan balik dan tindak lanjut
3
BAGIAN 2: PEMBELAJARAN A. BAB V STATISTIKA DESKRIPTIF 1. Kegiatan Belajar 1 Pengertian Statistik dan Statistika a. Tujuan Pembelajaran 1) Membedakan pengertian statistik dan statistika. 2) Membedakan pengertian statistik deskriptif dan induktif. b. Uraian Materi Statistik dan Statistika. Dalam setiap bidang kehidupan sehari-hari, seperti dalam bidang pendidikan, pemerintahan, perdagangan, dan sebagainya seringkali orang berhubungan dengan persoalan yang terkait dengan angka-angka. Untuk memecahkan persoalan itu salah satu usaha yang dilakukan adalah menyusun atau menyajikan angka-angka tersebut dalam sebuah daftar, grafik, dan sebagainya, yang kemudian itu dikatakan sebagai statistik. Berbicara tentang statistik, sering kita mendengar istilah statistik penduduk, statistik pertanian, statistik perekonomian dan sebagainya. Dari uraian di atas dapat ditarik suatu pengertian statistik adalah kumpulan angka-angka yang disusun dalam suatu tabel atau daftar, sering pula
disertai
grafik
atau
diagram
dengan
keterangan-keterangan
seperlunya (Sudjana, 1981:1). Maksud kedua yang dikandung oleh kata statistik adalah untuk menyatakan ukuran sebagai wakil sekumpulan angka-angka, seperti rata-rata, angka perbandingan, simpangan baku (standar deviasi) dan sebagainya, yang harganya diperoleh sebagai hasil perhitungan
berdasarkan
sekumpulan
angka
yang
diperoleh
dari
pengamatan. Statistik dalam pengertian di atas sebenarnya barulah merupakan data statistik dalam pengertian statistika. Statistika sebagai suatu disiplin ilmu merupakan keseluruhan cara yang dipergunakan untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menginterpretasikan data-data statistik sehingga daripadanya diperoleh suatu informasi yang bermakna (Gulo, 1989:1).
Sedangkan
menurut
Sudjana
(1981:3),
statistika
adalah
pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan bahanbahan atau keterangan, pengolahan serta penganalisisannya, penarikan Geografi SMA K - 5
4
kesimpulan serta pembuatan keputusan yang beralasan berdasarkan penganalisisan yang dilakukan. Jadi statistika adalah pengertian statistik dalam arti luas. Statistika Deskriptif dan Statistika Induktif. Sebelum orang mengemukakan, menjelaskan, menyimpulkan atau memberikan pernyataan tentang sesuatu masalah, terlebih dahulu orang perlu melakukan penelitian mengenai masalah-masalah yang akan disimpulkan agar pernyataan yang telah dibuat tersebut cukup beralasan dan dapat dipertanggungjawabkan. Maka dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu perlu memahami mengenai hal-hal yang dimaksud sampai dimana batas-batasnya. Sehingga tidak terjadi bahwa yang seharusnya tidak termasuk ke dalam persoalan ikut diteliti, sedangkan yang seharusnya diteliti tidak dimasukkan kedalamnya. Penelitian ilmiah bisa dilakukan dengan metode sampling atau pun metode sensus. Namun pada umumnya penelitian-penelitian
ilmiah
dilakukan dengan metode sampling, artinya tidak semua satuan analisis yang dijadikan sebagai obyek penelitian dalam populasi, diteliti secara langsung. Bagian dari populasi yang diteliti itu disebut sampel atau contoh penelitian. Sedangkan populasi yang diteliti secara langsung
disebut
sebagai sensus. Oleh karena itu tugas atau fungsi dari statistika terdiri dari dua bagian, yaitu : a) fungsi deskriptif, dan b) fungsi inferensial atau fungsi induktif. Statistika yang mempunyai fungsi deskriptif disebut juga Statistika Deskriptif, yaitu berfungsi untuk dapat memahami, mendeskripsikan, dan menerangkan data atau peristiwa yang dikumpulkan dalam suatu kegiatan penelitian dengan tidak sampai pada generalisasi atau pengambilan kesimpulan dari keseluruhan populasi yang diselidiki. Sedangkan Statistika Inferensial berfungsi untuk meramalkan dan mengontrol, sehingga dalam hal ini dipelajari mengenai cara-cara penarikan sampel guna menarik kesimpulan dari keseluruhan populasi berdasarkan data atau gejala yang ada dalam suatu penelitian (Sugiyanto, 2002:6). Berdasarkan pengertian di atas maka tugas statistik deskriptif adalah pengumpulan data, penyajian data, pembuatan tabel-tabel dan grafikgrafik, serta melakukan perhitungan-perhitungan untuk menentukan Geografi SMA K - 5
5
statistik misalnya. Sedangkan yang termasuk tugas statistik infernsial adalah melakukan penaksiran tentang kharakteristik dari populasi, pembuatan prediksi, menentukan ada atau tidaknya asosiasi antara kharakteristik-kharakteristik populasi dan pembuatan kesimpulan secara umum mengenai populasi (Sudjana, 1981:4). Dengan demikian mempelajari statistika deskriptif sesungguhnya hanya terbatas mendeskripsikan sebagian populasi atau sampel sejak dari pengumpulan data sampai penarikan kesimpulan yang terbatas pada fenomena sampel tersebut. Sedangkan pada statistik inferensial mencoba menarik kesimpulan secara umum bagi seluruh populasi berdasarkan hasil analisis sampel yang diambil dari populasi.
c. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran 1) Mengacu pada proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Menggambarkan aktivitas pembelajaran berupa langkah/ sintak model yang sesuai dengan pencapaian KD, dan harus memenuhi tuntutan pencapaian level taksonomi pengetahuan (Bloom) dan taksonomi keterampilan (Dave/Simpson). 2) Bagian ini dapat berupa kasus, contoh, latihan, tugas dan rangkuman sesuai dengan sintak/langkah pembelajaran dari model terpilih.
d. Evaluasi kegiatan belajar dan kunci jawaban •
mengacu pada konsep penilaian otentik yang menggambarkan ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Tingkatan soal yang digunakan harus disesuaikan dengan tuntutan level taksonomi dari KD.
e. Umpan balik dan tindak lanjut •
Bagian ini merupakan pengayaan dan dapat berisikan tugas-tugas dari aktivitas saintifik.
•
Bagian ini juga dapat menjadi Penilaian Diri yang merupakan refleksi peserta terhadap materi dan aktivitas pencapaian kompetensi. Instrumen dapat berupa tes atau non-tes
Geografi SMA K - 5
6
f. Kunci jawaban •
Dapat digunakan untuk self assesment sekiranya diperlukan sebagai tolak ukur untuk mengetahui keberhasilan diri sendiri.
2. Kegiatan Belajar 2 Penyajian Data dalam Tabel dan Diagram. a. Tujuan Pembelajaran 1) Menyajikan data dalam taabel. 2) Menyajikan data dalam diagram/grafik.
b. Uraian Materi Penyajian Data Dalam Daftar/Tabel. Data yang telah terkumpul, untuk keperluan penelaahan perlu diatur, disusun, dan disajikan dalam bentuk yang baik. Salah satu penyajian yang bisa dipakai ialah penyajian dalam bentuk daftar baris kolom sebagai penyajian data yang lebih baik daripada penyusunan daftar secara naskah. Hal ini dapat dirasakan bahwa dengan membaca penyajian data secara naskah, tidak mudah/sukar sekali untuk menyimpulkan atau memahaminya. Oleh karena itu perlu untuk menyajikannya dalam bentuk yang lebih baik. Bentuk standar untuk daftar baris kolom dengan nama-nama bagiannya yang biasa dipakai untuk menyajikan data, secara garis besar gambarannya sebagai berikut. Judul daftar (Nama/titel) Nama
Judul kolom
Kompartimen
Judul
Sel
sel
Baris
catatan sumber Tiap bagian dari badan daftar adalah sel. Banyak sedikitnya sel-sel daftar bergantung pada tujuan penyajian serta pengumpulan data. Tabel statistik
Geografi SMA K - 5
7
yang baik dan efisien harus bersifat sederhana dan jelas. Titel, judul kolom, judul baris, nama kompartimen harus diusahakan agar jelas dan singkat.
Menurut Anto Dayan cara penyusunan tabel adalah sebagai berikut : 1. Secara Alfabetis, yaitu penyusunan tabel menurut abjad. 2. Penyusunan secara geografis, digunakan aturan yang sudah umum. 3. Penyusunan menurut besarnya angka-angka, angka-angka dapat disusun dari angka yang terbesar hingga angka yang terkecil atau sebaliknya. 4. Penyusunan secara historis, yaitu disusun berdasarkan kronologis terdapatnya data.
Sedangkan menurut Sudjana, ada 2 cara penyusunan tabel : 1. Tabel satu klasifikasi (daftar kelas tunggal). Misalnya : penjualan sembako di Toko A selama tahun 2000 2. Tabel klasifikasi dua, tiga dan seterusnya. Misalnya : penjualan sembako di Toko A selama tahun 2000 pada setiap bulan. Jenis Sembako
Bulan Jan.
Feb.
Jumlah Mar.
Dst.
APLIKASI : Luas wilayah Indonesia, dinyatakan dalam kilo meter persegi adalah sebagai berikut : Jawa dan Madura dibagi atas lima daerah yakni : Jakarta 560, Jabar 46.317, Jateng 34.206, DIY 3169, Jatim termasuk Madura 47.922. Sumatra dibagi menjadi 6 daerah dengan luas masing-masing : 55.392, 70.787, 49.778, 44.924, 94.562 dan 158.163.
Kalimantan dibagi atas 4
daerah bagian dengan luas keseluruhan 539.460. Luas Sulawesi beserta kepulauannya tercatat 189.035, sedang Maluku 74.505. Bali seluas 5.561, NTB 20.177, NTT 47.876 serta Irian Barat 412.781. a. Sajikan data mengenai luas kepulauan Indonesia tersebut dalam daftar menurut besaran angka, sehingga luas ketujuh bagian kepulauan dapat diperbandingkan. Geografi SMA K - 5
8
b. Hitung masing-masing kepulauan ke dalam persen dari luas keseluruhan Indonesia.
Dari data diatas dapat disajikan dalam sebuah tabel di bawah ini. Tabel 1. Luas kepulauan Indonesia (dalam km2) Nama Pulau
Luas
%
Kalimantan
539.460
28,46
Sumatra
473.606
24,99
Irian Barat
412.781
21,78
Sulawesi
189.035
9,97
Jawa dan Madura
132.174
6,97
Maluku
74.505
3,93
NTT
47.876
2,53
NTB
20.177
1,06
5.561
0,29
1.895.175
100,00
Bali Jumlah
Penyajian Data Dalam Diagram. Data yang disajikan dalam tabel
memberi gambaran secara jelas
terhadap kaharakteristik dari penyebaran data dalam suatu variabel. Gambaran ini akan lebih lengkap jika tabel tersebut diikuti dengan diagram statistik. Diagram statistik memberi gambaran secara visual sehingga dengan cepat dapat diperoleh kesan tertentu terhadap suatu variabel. Diagram, dalam fungsinya dapatlah disamakan dengan sebuah potret yang dapat memberikan gambaran serta uraian-uraian dari tempat atau obyek dari mana data tersebut diambil. Pada waktu akan membuat diagram, macam diagram mana yang lebih baik untuk sekumpulan data hendaknya dipertimbangkan benar-benar. Jika kumpulan data itu mengenai hasil observasi kualitatif (jadi merupakan atribut), maka diagram batanglah yang lebih baik. Selain itu data tersebut juga dapat disajikan dengan menggunakan diagram simbol atau diagram lingkaran jika pembagian atribut tidak terlalu banyak. Pada waktu menggambarkan diagram, tidak hanya keadaan tempat yang tersedia dan nilai data yang harus diperhatikan tetapi juga Geografi SMA K - 5
9
perbandingan antara lebar dan panjang daerah tempat bergeraknya diagram. Suatu diagram yang dianggap baik untuk sekumpulan data yang mempunyai fluktuasi cukup besar ialah dengan perbandingan panjang dan lebar 3 : 4 atau 4 : 7.
1. Diagram Batang (Histogram/Bar Chart). Untuk variabel yang berskala nominal dan ordinal pada umumnya dipergunakan histogram atau diagram batang. Untuk variabel interval dan rasio histogram dapat juga dipergunakan, tetapi akan lebih cermat menggunakan polygon atau diagram garis. Pada histogram, sumbu datar menyatakan kategori-kategori dari variabel yang diamati, sedangkan sumbu tegak menyatakan jumlah frekuensi bagi setiap kategori. Gambar berikut akan menggambarkan jumlah mahasiswa pada sebuah PTN pada masing-masing fakultas. f
649 562
475 345
264
fakultas FBS
FT
FMIPA
FE
FIP
Gambar 1 : Histogram Frekuensi mahasiswa pada 5 fakultas di PTN
Untuk histogram yang menggambarkan distribusi frekuensi, sumbu datar menyatakan himpunan bilangan riil
dari data-data suatu variabel.
Pada
distribusi frekuensi (DF) data-data tersebut dikelompokkan dalam kelas-kelas interval.
Lebar balok histogram menunjukkan lebar atau
interval kelas
sedangkan tinggi balok histogram menunjukkan frekuensi kelas yang bersangkutan. Contoh histogram tersebut dapat dilihat pada gambar 2 berikut.
Geografi SMA K - 5
10
22 f
17 14 12 7 dalam kg 30
40
50
60
70
80
Gambar 2 : Histogram Frekuensi Berat Badan dari 72 ibu di Posyandu
2. Diagram Garis (Line Chart). Jika dari diagram kita ingin mengetahui tentang perubahan yang sifatnya seolah-olah serba terus selama jangka waktu tertentu, maka lebih tepat digunakan diagram garis. Diagram ini digunakan pula untuk mengetahui bagaimana sifat
perubahan data dari waktu ke waktu.
Poligon dan Ogive juga merupakan bagian dari diagram garis. Poligon merupakan gambaran yang menjelaskan tentang kharakteristik data yang dinyatakan dengan garis lurus yang biasanya sebelum kelas pertama dan sesudah kelas terakhir ditambah satu kelas dengan frekuensi 0. Sehingga poligon dimulai dan diakhiri pada sumbu horizontal. Gambar 3 berikut adalah contoh dari poligon.
f 40 30 20 10 dalam kg 35
45
55
Gambar 3 : Poligon Frekuensi Berat Badan dari 72
65
75
ibu yang datang di
Posyandu
Geografi SMA K - 5
11
Jika gambar poligon diatas frekuensinya dikomulatifkan maka akan menjadi sebuah diagram garis yang disebut Ogive. Ogive adalah bentuk poligon, tetapi digunakan untuk menggambarkan distribusi komulatifnya. Gambaran mengenai Ogive dapat dilihat seperti gambar 4 di bawah ini.
F komulatif
kelas Gambar 4 : Bentuk Ogive
3. Diagram Lingkaran atau Diagram Pastel (Pie Diagram). Diagram lingkaran yaitu penyajian data pada sebuah lingkaran yang dibagi menjadi beberapa sektor,
yang sudut
pusatnya sesuai dengan nilai data. Berikut adalah contoh data yang dapat digambarkan dengan diagram lingkaran.
Mnyk 10% Beras 55% Gula 25% Gambar 5 : Diagram Lingkaran Penjualan 4 bahan pokok di Malang tahun 2003 4. Diagram Simbol atau Diagram Lambang (Piktograf). Untuk maksud-maksud penelitian, yang memerlukan ketelitian dan beberapa penelaahan yang meluas dan mendalam, maka penyajian data dalam diagram ini seperti juga dengan diagram lingkaran, tidaklah
Geografi SMA K - 5
12
terlalu banyak manfaatnya. Selain itu diagram ini sangat sukar untuk menggambarkan sebaran data dengan simbol atau lambang untuk satuan-satuan yang tidak penuh. Contoh untuk diagram lambang seperti gambar berikut. Tabel 2. Jumlah Sebaran Pegawai Negeri di Kota Malang Pegawai Negeri
Lambang
Banyaknya
Guru
7.569
TNI
5.467
PLN
5.876
TELKOM
6.780
PDAM
4.675
Keterangan :
mewakili 1000
5. Kartogram.
Kartogram adalah peta yang disertai gambar-gambar, dan tanpa
memperhatikan aturan-aturan dalam membuat peta secara
teliti. Berikut adalah contoh kartogram.
A C
Ket : A = padat B = sedang C = jarang
B Gambar 6 : Kepadatan Penduduk di Kota Blitar c. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran 3) Mengacu pada proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Menggambarkan aktivitas pembelajaran berupa langkah/ sintak model yang sesuai dengan pencapaian KD, dan harus memenuhi tuntutan pencapaian level taksonomi pengetahuan (Bloom) dan taksonomi keterampilan (Dave/Simpson).
Geografi SMA K - 5
13
4) Bagian ini dapat berupa kasus, contoh, latihan, tugas dan rangkuman sesuai dengan sintak/langkah pembelajaran dari model terpilih. d. Evaluasi kegiatan belajar dan kunci jawaban LEMBAR KERJA Data mengenai nilai impor-ekspor migas selama periode 1991 – 2001, dalam jutaan rupiah adalah seperti berikut. Nilai impor : 3.850, 5.750, 10.340, 8.880, 8.200, 7.500, 7.000, 6.600, 5.900, 5910. Nilai ekspor : 5.450, 10.500, 10.800, 11.600, 10.650, 12.000, 11.400, 14.600, 12.400, 12.000. Perintahnya : •
Buat dalam daftar yang baik.
•
Gambarkan diagramnya.
•
Dari gambar diatas berikan penjelasan tentang keadaan nilai eksporimpor migas selama periode 1991 – 2001 tersebut.
e. Umpan balik dan tindak lanjut •
Bagian ini merupakan pengayaan dan dapat berisikan tugas-tugas dari aktivitas saintifik.
•
Bagian ini juga dapat menjadi Penilaian Diri yang merupakan refleksi peserta terhadap materi dan aktivitas pencapaian kompetensi. Instrumen dapat berupa tes atau non-tes
f. Kunci jawaban Dapat digunakan untuk self assesment sekiranya diperlukan sebagai tolak ukur untuk mengetahui keberhasilan diri sendiri. Kegiatan Belajar 3 Distribusi Frekuensi a. Tujuan Pembelajaran 3) Mengacu pada indikator. 4) Jumlah tujuan pembelajaran dapat lebih dari satu butir tujuan b. Uraian Materi Distribusi Frekuensi (Kumpulan Data yang Berkelompok). Cara lain untuk menyajikan data dalam daftar, kecuali dalam daftar baris kolom dan daftar kontingensi, juga dapat dilakukan dengan membuat daftar distribusi frekuensi (sebaran frekuensi). Misalnya data berikut tentang 70 usia akseptor di 10 klinik di Kota Malang tahun 2003 : 24
34
43
20
35
31
35
34
37
28 Geografi SMA K - 5
14
40
33
37
38
24
27
25
16
35
26
22
38
25
23
30
26
18
22
29
39
28
42
35
32
26
28
25
27
25
25
26
35
28
37
23
32
30
40
33
43
30
22
27 38
29
26
22 25 26 26 36 30 23 40
43
30
40
35
24
23
Data diatas perlu disederhanakan ke dalam bentuk yang lebih mudah untuk dimengerti bagi pembaca serta berguna bagi tujuan pengukuran sebelum digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Penyederhanaan
data
tersebut
dilakukan
dengan
membuat
pengelompokan ke dalam daftar distribusi frekuensi. Pembentukan Distribusi Frekuensi : 1. Menentukan jumlah kelas guna memasukkan angka-angka. a. Jumlah kelas hendaknya jangan terlalu besar tetapi juga jangan terlalu kecil, karena tujuan pengelompokkan data ke dalam distribusi frekuensi adalah agar memperoleh gambaran yang sederhana, sistematis dan jelas mengenai peristiwa yang dinyatakan dalam angka-angka. Bila jumlah kelas terlalu kecil maka banyak keteranganketerangan penting yang akan hilang. Sebaliknya bila jumlah kelas terlalu besar keterangan-keterangan yang terdapat dalam data asal tidak hilang, tetapi gambaran dari distribusi frekuensi (DF) akan kabur sekali. Sturges menentukan rumus guna menentukan jumlah kelas : K = 1 + 3,322 log n jarak i = ------------------1 + 3,322 log n
Geografi SMA K - 5
15
Keterangan : K = jumlah kelas n = jumlah data i = interval Jarak = selisih data terbesar dan terkecil APLIKASI : Dari data tentang 70 usia akseptor pada 10 klinik di Kota Malang dapat dibuat dalam tabel distribusi frekuensi dengan perhitungan sebagai berikut : K = 1 + 3,322 log 70 = 1 + 3,322 X 1,845 = 7,13 =7 43 – 16
27
i = ----------- = ------ = 4 7
7
b. Besarnya interval kelas bagi tiap-tiap kelas dalam distribusi frekuensi sebaiknya diusahakan agar sama serta dalam bilangan yang praktis. Interval kelas yang sama bagi tiap-tiap kelas disamping mempermudah penghitungan statistik juga mempermudah penggambaran grafik distribusinya. c. Penentuan batas kelas sebaiknya sedemikian rupa agar : 1) tidak ada satu angka pun dari data asal yang tidak dapat dimasukkan ke dalam kelas tertentu, 2) tidak terdapat keragu-raguan dalam memasukkan angka ke dalam kelas-kelas yang bersesuaian. Batas kelas sebaiknya dinyatakan dalam bilangan bulat. Bila hal demikian tidak mungkin, angka desimal harus sesuai kebutuhan saja. 2. Memasukkan angka-angka ke dalam kelas-kelas yang sesuai serta menghitung frekuensinya ke dalam tabel DF. APLIKASI : Maka daftar DF-nya sebagai berikut : Tabel 3. Usia akseptor di 10 klinik
Geografi SMA K - 5
16
Kota Malang tahun 2003 Usia Akseptor
Jumlah Akseptor (f)
16 – 19
2
20 – 23
8
24 – 27
17
28 – 31
16
32 – 35
11
36 – 39
8
40 – 43
8
Jumlah
70
c. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran LEMBAR KERJA
Data di bawah ini adalah mengenai IQ dari 80 calon pegawai negeri : 94
103
99
90
110
115
104
110
124
114
103
104
103
105
112
111
113
115
114
94
99
98
108
113
107
112
100
104
96
98
119
99
117
120
91
98
107
117
116
93
95
104
118
115
112
113
109
100
114
110
110
94
98
102
110
111
118
99
114
110
90
119
110
112
104
110
100
98
109
116
115
90
108
107
112
113
115
116
114
112
Perintah : •
Buat dalam tabel distribusi frekuensi.
5) Gambarkan diagramnya. d. Evaluasi kegiatan belajar dan kunci jawaban •
mengacu pada konsep penilaian otentik yang menggambarkan ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Tingkatan soal yang digunakan harus disesuaikan dengan tuntutan level taksonomi dari KD.
e. Umpan balik dan tindak lanjut •
Bagian ini merupakan pengayaan dan dapat berisikan tugas-tugas dari aktivitas saintifik.
Geografi SMA K - 5
17
•
Bagian ini juga dapat menjadi Penilaian Diri yang merupakan refleksi peserta terhadap materi dan aktivitas pencapaian kompetensi. Instrumen dapat berupa tes atau non-tes
f. Kunci jawaban Dapat digunakan untuk self assesment sekiranya diperlukan sebagai tolak ukur untuk mengetahui keberhasilan diri sendiri.
Kegiatan Belajar 3 Ukuran Gejala Pusat dan Letak. a. Tujuan Pembelajaran 5) Menghitung mean, median dan modus. 6) Menghitung kuartil, desil, dan persentil. b. Uraian Materi Untuk menyederhanakan penyajian data, selain disajikan dalam bentuk sebaran frekuensi juga dapat dicari nilai-nilai atau ukuran-ukuran statistiknya. 1. Rata-Rata Hitung (Mean). Rata-rata hitung adalah bilangan yang didapat dari hasil pembagian jumlah nilai data oleh banyak data dalam kumpulan data. Bila kata-kata tersebut dirumuskan :
Jumlah nilai data Rata-rata = ----------------------Banyak data
a. Data Tak Berkelompok. Untuk maksud perhitungan data, sampel kita beri simbul x1, x2, x3 ………xn dan untuk rata-rata hitung dipakai simbul yang lazim dipakai yaitu x (x garis). Rumusnya : xi X = -----n Dimana, xi = jumlah dari semua harga x n = banyak data sampel APLIKASI :
Geografi SMA K - 5
18
Gaji 8 orang pegawai perusahaan A tiap minggu adalah sebagai berikut : Rp 45.000, Rp 60.000, Rp 55.000, Rp 45.000, Rp 40.000, Rp 50.000, Rp 55.000, Rp 65.000. Berapa gaji rata-rata setiap pegawai per minggu?
2(45.000) + 2(55.000) + 40.000 + 50.000 + 60.000 + 65.000 X
= ------------------------------------------------------------------------------
---8
= 51,875 b. Untuk Data Berkelompok Untuk data berkelompok diperlukan tanda kelas
(xi) untuk
perhitungannya. Rumusnya : fixi X = -------fi dimana xi = tanda kelas fi = frekuensi kelas interval 2. Median (Me).
Median adalah sebuah bilangan yang bersifat bahwa setengah daripada data, setelah disusun menurut urutan besarnya, lebih kecil dari atau sama besar dengan bilangan itu, sedangkan setengahnya lagi akan lebih besar dari atau sama dengan bilangan tersebut. a. Untuk Data Tak Berkelompok. Harga median dapat ditentukan sebagai berikut : (1) Susun data menurut urutan besarnya, dimulai dari yang terkecil. (2) Jika banyak data ganjil, maka median adalah data yang letaknya paling tengah. Geografi SMA K - 5
19
(3) Jika banyak data genap, maka mediannya adalah sama dengan harga rata-rata hitung dari dua data yang letaknya di tengah. Seperti halnya harga rata-rata hitung, median pun selalu ada untuk tiap kelompok data dan sifat data adalah tunggal. Jadi untuk setiap kelompok data akan ada satu saja rata-rata hitung dan mediannya. Misal nilai Statistik Deskriptif adalah sebagai berikut : 65, 70, 70, 75, 78, 79, 80, 85. Maka mediannya 75 + 78 dibagi 2 sama dengan 76,5. b. Median Untuk Data Berkelompok. Digunakan rumus : n Me = b + p
2 - F f
Keterangan : Me = Median b = batas bawah dari kelas interval yang berisi kelas median n = banyak data F = jumlah frekuensi (semua kelas interval yang lebih kecil dari frek. kelas median) f = frekuensi kelas median p = panjang kelas median
3. Modus (Mo). Modus adalah bagian dari ukuran
gejala pusat yang
menunjukkan gambaran data yang paling banyak muncul atau frekuensi yang paling banyak (paling sering muncul).
a. Untuk Data Tak Berkelompok. Misal nilai statistika 10 mahasiswa adalah sebagai berikut : 6, 7, 4, 6, 6, 8, 8, 7, 7, 9. Dari data tersebut diperoleh modus nilai statistika ada 2, yakni 6 dan 7. Dari contoh tersebut menunjukkan bahwa keberadaan modus untuk satu kumpulan Geografi SMA K - 5
20
data tidak tunggal,
tidak seperti mean dan median yang
tunggal. Kalau dalam satu kumpulan data terdapat masingmasing data sama banyaknya, biasanya dikatakan bahwa untuk kumpulan data itu modusnya tidak ada. b. Untuk Data Berkelompok. Untuk mengetahui modus pada data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi, rumusnya adalah sebagai berikut : b1 Mo = b + p
---------b1 + b 2
Keterangan
:
Mo = Modus b
= batas bawah dari kelas terdapatnya Modus
p
= kelas interval
b1
=
selisih antara frekuensi kelas terdapatnya Mo dengan frekuensi kelas sebelumnya
b2
=
selisih antara frekuensi kelas terdapatnya Mo dengan frek. kelas sesudahnya
APLIKASI : Untuk menghitung Mean, Median dan Modus pada data yang berkelompok : Tabel 4. Usia Akseptor tahun 1998 di Desa A (data hipotetik) Usia Akseptor
fi
xi
fixi
16 – 19
2
17,5
35
20 – 23
8
21,5
172
24 – 27
17
25,5
28 – 31
16
29,5
32 – 35
11
33,5
Geografi SMA K - 5
433,5 472 368,5
21
36 – 39
8
37,5
300
40 – 43
8
41,5
332
Jumlah
70
2.113
fixi Mean = --------- fi
2113 = -------- = 30,19 70
n Me = b + p
2 - F f
70 Me = 27,5 + 4 2
- 27 16
= 27,5 + 4 (0,5) = 27,5 + 2 = 29,5
b1 Mo = b + p ---------b1 + b 2
7 Geografi SMA K - 5
22
Mo = 23,5 + 4 ------7+1
= 23,5 + 3,5 = 27
Ukuran Letak. Macam-macam ukuran yang telah dibicarakan di atas pada umumnya bersifat tunggal, kecuali untuk modus. Ukuran lainnya yang tidak tunggal adalah kuartil, desil dan persentil, yang ketiganya digolongkan dalam ukuran letak. Fungsi/Kegunaan ukuran letak :
-
Untuk membagi distribusi menjadi beberapa golongan kelas yang sama banyak frekuensinya.
-
Untuk menyusun norma-norma penilaian.
-
Untuk menormalisasikan distribusi.
1. Kuartil. Untuk sekumpulan data yang banyaknya lebih dari 3 (n > 3) kita akan menentukan 3 buah bilangan sehingga ketiga bilangan itu kumpulan data tersebut atas 4 bagian yang sama.
membagi
Ketiga bilangan itu
masing-masing dinamakan Kuartil. Ada 3 kuartil : -
K1 (Kuartil Pertama) adalah sebuah bilangan sehingga 25% dari data lebih kecil atau sama dengan bilangan itu.
-
K2 (Kuartil Kedua) adalah sama dengan Median.
-
K3 (Kuartil Ketiga) adalah sebuah bilangan sehingga 75% dari data lebih kecil atau sama dengan bilangan tersebut.
Sebelum menentukan
ukuran kuartil, maka terlebih dahulu data disusun
menurut urutan besarnya. Menentukannya : n+ 1 - K1 = --------
4
2(n+ 1)
n+1
- K2 = ---------- = --------
Geografi SMA K - 5
23
4
2
3(n+ 1) - K3 = --------
4
i(n + 1) Maka rumusnya : letak Ki = data ke ---------4
i = 1,2,3 APLIKASI : Misal banyaknya beras yang terjual dalam minggu dalam kg sebagai berikut : 111, 116, 127, 130, 131, 135, 140, 158, 160, 184, 192, 193, 200, 213, 217, 220, 242, 272, 281, 281, 290. K1 = data ke 21 + 1 = data ke 5,5 = 131 + 135 = 133 4
2
K2 = Me = 192 K3 = data ke 3 (22) = data ke 16,5 = 220 + 242 = 231 4
2
2. Desil. Jika dari suatu kelompok data dibagi atas 10 bagian yang sama maka akan diperoleh bilangan yang dinamakan Desil. Banyak desil ini ada 9 buah dan masing-masing disebut Desil Pertama, Kedua, sampai Kesembilan. Agar semua desil ada, banyak data haruslah paling sedikit 10 buah. Rumusnya : Letak Di = data ke i(n + 1) 10 Dari data diatas maka letak D4 = data ke 4 (21 + 1) = data ke 8,8 10 = 158 + 0,8 (160 – 158) = 159,6
3. Persentil.
Geografi SMA K - 5
24
Persentil adalah bilangan yang membagi sekumpulan data atas 100 bagian yang sama. Maka akan terdapat 99 persentil
mulai P1
………………..P99. Rumusnya : Letak Pi = data ke i(n + 1) 100 Data berkelompok untuk Kuartil, Desil dan Persentil rumusnya sebagai berikut : n1 Ki = b + p
4 - F f
n1 Di = b + p
10 - F f
n1 Pi = b + p
100 - F f
dimana : b = batas bawah kelas interval yang berisi kuartil, desil atau persentil ke i p = panjang kelas kuartil, desil atau persentil n = banyak data (jumlah frekuensi) i = 1-3 untuk kuartil, 1-9 untuk desil, 1-99 untuk persentil
F
=
frek. Komulatif yang dibawah kelas interval yang berisi
kuartil/desil/persentil f = frekuensi kelas kuartil/desil/persentil c. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran 6) Mengacu pada proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Menggambarkan aktivitas pembelajaran berupa langkah/ sintak model yang sesuai dengan pencapaian KD, dan harus memenuhi tuntutan Geografi SMA K - 5
25
pencapaian level taksonomi pengetahuan (Bloom) dan taksonomi keterampilan (Dave/Simpson). 7) Bagian ini dapat berupa kasus, contoh, latihan, tugas dan rangkuman sesuai dengan sintak/langkah pembelajaran dari model terpilih. d. Evaluasi kegiatan belajar dan kunci jawaban
LEMBAR KERJA •
Buat data hipotetik (data sembarang) tak berkelompok, kemudian hitung Mean, Median dan Modus.
•
Dari data IQ dari 80 pegawai negeri diatas, hitung Mean, Median dan Modus.
e. Umpan balik dan tindak lanjut LEMBAR KERJA Jumlah kelahiran setiap 1000 penduduk di daerah A adalah sebagai berikut : 24, 16, 32, 15, 22, 20, 19, 30, 28, 25. •
Hitung K1, K2 dan K3.
•
Berapa D6.
•
Dari data IQ 80 calon pegawai negeri di depan (halaman 19), berapa K2nya.
Geografi SMA K - 5
26
Geografi SMA K - 5
27
B. BAB II PEMBENTUKAN PERMUKAAN BUMI 1.
Kegiatan
Pembelajaran
1
Pengertian,
jenis
batuan,
proses
pembentukan permukaan bumi a. Tujuan Pembelajaran 1) Melalui membaca dapat menjelaskan pengertian tenaga endogen 2) Melalui
pengamatan
dapat
menjelaskan
proses
pembentukan
permukaan bumi 3) Melalui analisa dapat menjelaskan dampak proses pembentukan permukaan bumi bagi kehidupan. b. Indikator Pencapaian Kompetensi 1) Menjelaskan pengertian tenaga endogen 2) Menjelaskan proses pembentukan permukaan bumi 3) Menjelaskan dampak proses pembentukan permukaan bumi bagi kehidupan c. Uraian Materi PROSES PEMBENTUKAN PERMUKAAN BUMI Proses Pembentukan Permukaan Bumi Adanya berbagai macam bentuk muka bumi itu antara lain disebabkan oleh tekanan dari dalam bumi. Pengaruh dari dalam bumi berupa suatu tenaga yang sangat besar sehingga dapat membentuk permukaan bumi beranekaragam. Tenaga yang berasal dari dalam bumi itu disebut tenaga endogen. Apakah tenaga endogen itu? Tenaga endogen adalah kekuatan yang bersumber dari dalam bumi. Tenaga ini dapat membentuk permukaan bumi, misalnya membentuk gunung berapi, perbukitan, dan pegunungan. Akibat tekanan dari dalam bumi atau tenaga endogen dapat mengakibatkan terjadinya gempa bumi. Permukaan bumi antara lain rendah, tinggi, datar, miring, curam, landai dan sebaginya. Tinggi rendah permukaan bumi (bentuk muka bumi) disebut relief.
Oleh karenanya ada wilayah yang berrelief kasar dan
halus. Wilayah berrelief kasar berarti bergunung-gunung, sedangkan berrelief halus berarti relatif rata. Rata bisa bebarti dataran rendah, bisa berarti dataran tinggi. Geografi SMA K - 5
28
Para pakar kebumian berpendapat bahwa pada awalnya bumi berupa benda angkasa yang menyala. Selanjutnya secara pelan-pelan bola bumi menjadi dingin. Bagian luar kulit bumi mulai dingin kemudian membentuk lapisan keras. Lapisan keras kulit bumi itulah yang kemudian disebut dengan kerak bumi. Bagaimana dengan lapisan di dalamnya? Lapisan di dalamnya atau bawahnya berupa lapisan cair yang masih menyala atau pijar. Zat cair pijar itulah yang biasa disebut dengan magma.
Magma yang berada di
bawah kerak bumi menimbulkan tekanan kuat ke bagian kerak bumi. Bagian kerak bumi yang rapuh tidak tahan menerima tekanan, kerak bumi kemudian terangkat atau menggelembung keluar. Pengangkatan terjadi semula dalam bentuk pegunungan yang ada di dasar lautan. Pada dasar lautan Hindia, Lauatan Pasifik dan Lautan Atlantik seakan-akan ada pematang di tengah samudera. Oleh karenanya kemudian disebut dengan:
Pematang Tengah Samudera Hindia,
Pematang Tengah Samudera Pasifik,
Pematang Tengah Samudera Atlantik.
Dorongan dari dalam bumi ini juga yang menyebabkan munculnya pegunungan di daratan, bukit, dan gunung-gunung berapi. Diastropisme Apakah diastropisme itu? Gejala pergerakan kerak bumi disebut dengan diastropisme. Diastropisme terjadi karena ada tenaga endogen. Apakah akibat dari tenaga endogen? Akibat tenaga endogen adalah terjadinya pergeseran kerak bumi. Pergeseran kerak bumi menjadikan permukaan bumi berbentuk cembung seperti pegunungan, dan gununggunung berapi, serta berbentuk cekung seperti laut, dan danau. Kerak bumi terdiri dari dua macam, yaitu: 1. Kerak benua 2. Kerak samudera Kerak benua, contohnya kerak benua Eropa dan Asia (disebut Eurasia), kerak benua Afrika, kerak benua Amerika Utara, kerak benua Amerika
Geografi SMA K - 5
29
Selatan. Kerak samudera, contohnya kerak samudera Hindia, kerak samudera Pasifik, kerak samudera Atlantik.
Kerak benua disebut juga sebagai lempeng benua, sedangkan kerak samudera disebut pula lempeng samudera.
Lempeng samudera
tertekan oleh magma yang ada di bawahnya, sehingga ada bagian membubung (naik). Bagian tersebut dinamakan pematang tengah samudera. Tekanan terus menerus berakibat tertekan
dan
bergerak
menuju
ke
lempeng samudera
lempeng
benua.
Rata-rata
pergerakannya sekitar 10 cm/tahun. Akibatnya lempeng samudera bertumbukan dengan lempeng benua. Akibat tumbukan tersebut ada bagian-bagian yang terangkat menjadi pegunungan. Wilayah-wilayah dunia yang merupakan pertemuan lempeng ditandai dengan banyaknya deretan pegunungan.
Perbukitan kapur adalah
contoh permukan bumi yang terangkat. Pada mulanya perbukitan kapur berasal dari dasar laut. Oleh karena ada tekanan dari dalam bumi, maka dasar laut terangkat hingga di atas permukaan laut. Adanya proses erosi dasar laut yang terangkat tersebut kemudian menjadi perbukitan.
Jenis Batuan Hampir 70 % batuan yang ada di permukaan bumi merupakan batuan sedimen. Salah satu penghasil batuan adalah gunung bertapi. Batuan yang dihasilkan gunung berapi adalah batuan beku. Batuan beku berasal dari magma. Gunung berapi ada yang di daratan dan ada pula yang di lautan. Magma yang dalam proses keluar atau sudah keluar di muka bumi kemudian membeku. Magma yang membeku ini kemudian menjadi batuan beku. Batuan beku setelah berada di muka bumi selama beriburibu tahun kemudian dapat hancur terurai setelah terkena panas, hujan, aktivitas tumbuhan dan hewan. Hancuran batuan kemudian terangkut oleh air, angin atau hewan ke lain tempat untuk diendapkan. Batuan yang kemudian diendapkan tersebut disebut batuan endapan atau batuan sedimen. Baik batuan sedimen maupun batuan beku tertentu dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama oleh karena adanya perubahan temperatur dan tekanan. Geografi SMA K - 5
Batuan yang berubah 30
bentuk disebut
batuan malihan atau batuan metamorf. Berikut ini
uraiannya. Batuan beku Batuan beku ada dua macam, yaitu batuan beku dalam, contohnya batu granit, dan batuan beku luar, contohnya batu andesit. Untuk mengetahui ketepatan jenis batuan, seringkali harus dibutuhkan uji laboratorium. Uji laboratorium antara lain dengan mengetahui kekerasannya, atau bentuknya dengan menggunakan mikroskop untuk dapat melihat bentuk kristal batuannya. Batuan sedimen Batuan sedimen dapat dikelompokkan menjadi batuan sedimen klastik, sedimen kimiawi dan sedimen organik. Sedimen klastik berupa campuran hancuran batuan beku, contohnya breksi, konglomerat dan batu pasir. Sedimen kimiawi berupa endapan dari suatu pelarutan, contohnya batu kapur dan batu gips. Sedimen organik berupa endapan sisa-sisa hewan dan tumbuhan laut, contohnya batu gamping koral. Batuan malihan Batuan yang berubah bentuk dinamakan batuan malihan atau batuan metamorf. Contoh batuan metamorf adalah batu kapur (kalsit) berubah menjadi marmer, atau batuan kuarsa menjadi kuarsit. Di daerah Tulungagung Jatim, banyak masyarakat menjadi pengrajin batu marmer. Proses Pelapukan Tenaga eksogen dapat merubah bentuk permukaan bumi. Muka bumi dapat berubah bentuk menjadi berlubang, berbukit, dan bentuk lainnya. Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi dan bersifat merusak. Apakah yang dirusak? Rusaknya permukaan bumi terjadi karena adanya tenaga angin, tenaga air, sinar matahari. Gunung berapi dan pegunungan yang dibentuk oleh tenaga endogen akhirnya dirusak oleh tenaga eksogen. Tenaga eksogen dapat mengakibatkan aneka bentuk muka bumi dan terutama aneka macam jenis tanah. Macam-macam pelapukan, antara lain: 1.
Pelapukan fisik
Geografi SMA K - 5
31
Apabila siang hari sinar matahari mengenai batuan, maka apa yang akan terjadi? Batuan menjadi panas bukan? Apa yang terjadi bila benda menjadi panas? Benda akan membesar atau memuai bila terkena panas. Demikian batuan. Batuan akan memuai bila terkena panas. Akibatnya batuan relatif akan retak. Pada malam harinya batuan
akan
kembali
dingin,
kemudian
menyusut.
Demikian
seterusnya berlangsung setiap hari, maka akan berakibat batuan cepat hancur, atau menjadi lapuk. Itulah contoh pelapukan fisik. 2.
Pelapukan kimiawi Oleh karena proses kimiawi, suatu batuan akan lapuk.
Misalnya
batuan kapur yang terkena air. Batuan kapur atau gamping dengan rumus kimia CaCO3 bila bercampuir dengan air hujan (H2O) yang mengandung CO2, maka akan larut menjadi Ca(HCO3)2. Itulah contoh pelapukan kimiawi. Di perbukitan kapur, akibat pelapukan kimiawi dapat dilihat hasilnya, yang berupa goa. 3. Pelapukan organis atau biologis Pelapukan yang disebabkan oleh mahluk hidup dinamakan pelapukan biologis atau pelapukan organis. Akar tumbuhan dapat menembus batuan hingga batuan menjadi retak dan lapuk. Semut, cacing, maupun tikus mampu merusak batuan hingga batuan menjadi lapuk. Demikian pula manusia.
Proses Erosi dan Penyebabnya Batuan yang terkena sinar matahari secara terus menerus setiap siang hari, menjadi panas, dan di malam hari menjadi dingin, dan kadangkadang terkena hujan. Lambat laun batuan dapat menjadi lapuk. Batuan yang lapuk kemudian akan terkikis. Batuan terkikis tersebut dipindahkan ke tempat lain dengan tenaga air, tenaga angin, dan gletser. Dengan demikian factor penyebab erosi adalah air, angin dan luncuran es. Berikut uraiannya. 1.
Erosi air Batuan dapat hancur oleh tetesan air secara terus menerus. Air juga dapat mengangkut hancuran batuan.
Geografi SMA K - 5
Demikian pula aliran air pada 32
parit, maupun sungai dapat membawa batuan yang lapuk ke tempat lain. 2. Erosi angin Hembusan angin dapat menyebabkan erosi batuan. Proses pengikisan batuan oleh angin dinamakan deflasi. 3. Erosi gletser Es yang meluncur di lereng pegunungan dapat mengakibatkan terjadinya erosi.
Es meluncur menuruni pegunungan karena es
mengalami pencairan. Peluncuran es diikuti oleh tanah dan batuan di lereng pegunungan. Erosi yang disebabkan oleh luncuran es itulah yang dinamakan erosi gletser. SEDIMENTASI Tanah yang ada di bantaran sungai merupakan hasil sedimentasi. Demikian pula tanah yang diendapkan di laut, di danau, dan lain-lain tempat. Nama sedimen tergantung dari pengangkut batuan dan lokasi pengendapan, contohnya: 1. Sedimen Aluvial, adalah sedimen yang berasal dari tempat
lain,
diangkut dengan aliran air dan diendapkan di suatu wilayah datar. 2. Sedimen fluvial, endapan yang diangkut air dan berada di bantaran sungai. 3. Sedimen marine, endapan
yang diangkut oleh arus air laut pada
dasar laut. 4. Sedimen lakustrin, endapan yang diangkut oleh air pada dasar danau. 5. Sedimen eolin, endapan yang diangkut oleh angin. 6. Sedimen moraine, endapan yang diangkut oleh luncuran es pada kaki pegunungan.
Proses Pembentukan Bumi dan Dampaknya bagi Kehidupan Dampak Positif Wilayah-wilayah subur untuk pertanian antara lain ada di Sumatera, Jawa, Bali, sebagian Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku. Mengapa? Karena di pulau-pulau tersebut banyak gunung berapinya. Gunung berapi terbentuk karena adanya gaya endogen. Dampak positif tenaga endogen Geografi SMA K - 5
33
yang paling nyata adalah adanya abu vulkanis yang dihasilkan dari gunung-gunung berapi. Wilayah sekitar menjadi lahan subur untuk pertanian.
Demikian juga tenaga eksogen. Tenaga eksogen seperti panas matahari, sangat dibutuhkan seluruh mahluk hidup. Tanpa panas matahari mahluk hidup tidak bisa bertahan hidup. Tenaga eksogen seperti panas matahari dan hujan dan angin akan mempercepat pelapukan batuan vulkanis membentuk tanah subur.
Dampak Negatif Dampak negatif dari tenaga endogen antara lain: 1. Letusan Gunungapi
merupakan bencana bagi masyarakat sekitar,
dapat menghancurkan dan membakar hutan yang ada di lereng gunung berapi, awan panasnya dapat menghanguskan mahluk hidup yang ada di sekitarnya. 2. Adanya gempa bumi merupakan bencana alam menakutkan, dapat menghancurkan bangunan seperti perumahan, gedung, jembatan, bendungan, dsb. Bahkan bila diikuti dengan tsunami akan lebih menakutkan lagi. Dampak negatif tenaga eksogen antara lain: 1. Angin sangat kencang atau badai dapat merusak rumah dan bangunan 2. Hujan sangat deras dapat berakibat banjir. 3. Hujan sangat deras mengakibatkan tanah longsor. 4. Panas matahari yang berlebihan dapat menimbulkan kebakaran hutan. Bencana Alam Bencana alam yang diakibatkan oleh proses pembentukan permukaan bumi ada bermacam-macam, antara lain letusan gunung berapi dan gempa bumi. Letusan Gunung Berapi Di permukaan bumi kita ada banyak g8nung berapi. Di Indonesia tercatat ada ratusan gunung berapi. Meskipun demikian sebaranya tidak merata. Sebagian besar ada di Sumatera, Jawa, NusaTenggara, Sulawesi, dan Geografi SMA K - 5
34
Kepulauan Maluku. Gunung berapi meletus setelah adanya tekanan tinggi dari dalam bumi, sehingga magma keluar ke permukaan bumi. Gejala keluarnya magma ke permukaan bumi disebut dengan vulkanisme. Bagian-bagian kulit bumi atau kerak bumi yang rapuh menjadi tempat keluarnya magma. Magma yang keluar di lempeng benua menimbulkan gunung-gunung berapi. Magma keluar antara lain melalui pipa kepundan pada puncak gunung berapi yang disebut sebagai lubang kepundan. Pada bagian puncak gunung berapi
biasanya tertutupi oleh lumpur panas berupa kawah.
Magma yang keluar ke permukaan bumi melalui lubang kepundan disebut dengan erupsi. Magma yang keluar ke permukaan bumi biasa disebut dengan lava. Lava berbeda dengan lahar. Lahar merupakan lumpur panas yang mengalir keluar dari kawah. Lumpur panas yang mengalir dari puncak gunung berapi bercampur dengan air hujan berakibat suhu lahar agak dingin, disebut sebagai lahar dingin. Di Indonesia contohnya deretan gunung-gunung berapi yang ada di sepanjang Pulau Sumatera, Jawa,
Bali, Nusa Tenggara,
hingga
Kepulauan Maluku. Gunung berapi dapat digolongkan menjadi tiga tipe, yaitu: 1. Gunungapi strato 2. Gunungapi perisai 3. Gunungapi maar Gunungapi strato atau gunungapi berlapis biasanya berbentuk kerucut. Lapisannya selang-seling terdiri lapisan
endapan berupa lava cair,
lava kental, pasir, dan debu. Kebanyakan gunungapi bertipe strato. Gunungapi perisai berbentuk seperti perisai. Gunungapi perisai terbentuk landai karena lava yang keluar sangat cair sehingga selalu mengalir menjauhi lubang kepundan. Contohnya Gunungapi Manoa Loa di Hawaii. Gunungapi maar, atau gunungberapi berbentuk corong. Terbentuk karena ledakan sangat kuat hingga terbentuk lubang kepundan sangat besar. Contohnya G. Paricutin di
Meksiko dan
G. Rinjani di
Sumbawa. Bagaimana gejala gunungapi yang tidak aktif? Geografi SMA K - 5
35
Gunungapi yang mulai tidak aktif biasanya ditandai dengan keluarnya jenis gas. Jenis gas dan air panas yang keluar dari kompleks gunungapi misalnya: 1. Mofet,
berupa gas asam arang (CO atau CO2). Gas ini sangat
berbahaya. 2. Solfatara, berupa gas belerang. 3. Fumarol, berupa gas uap air. 4. Geyser, berupa air panas.
Gempa bumi Bumi akan bergetar lebih kuat apabila kerak bumi yang merupakan batuan kulit bumi bergerak tiba-tiba. Getaran kuat itulah yang disebut dengan gempa bumi. Gempa bumi dapat dibedakan berdasarkan faktor penyebabnya, yaitu: a. Gempa bumi tektonik Gempa bumi tektonik terjadi oleh karena pergerseran kulit bumi secara mendadak. Pergerakan kulit bumi yang sering terjadi di Indonesia ada di bagian barat Sumatera, selatan Pulau Jawa hingga Timor. Jalur wilayah ini merupakan jalur yang rawan dengan gempa bumi. Gempa bumi tektonik yang bersumber di dasar laut, biasanya diikuti dengan gelombang besar (tsunami). Semakin besar gempa bumi semakin besar pula kemungkinan timbul tsunami. Untuk itu bagi Anda yang sedang di pantai atau tinggal di pantai, bila ada gempa bumi segeralah menghindar dari pantai, carilah tempat yang lebih tinggi. Tsunami yang pernah terjadi di Alor, Jawa Timur, dan NAD berlangsung kurang dari setengah jam setelah terjadinya gempa bumi. Agar lebih jelas lihatlah Gambar Jalur Gempa Bumi di Indonesia. b. Gempa vulkanik Apabila magma tersumbat oleh batuan beku dalam, pada salurannya, maka terjadilah getaran kuat di seputar gunung berapi. Getaran itulah yang disebut gempa vulkanik. Jadi gempa vulkanis terjadi karena aktivitas gunung berapi yang akan mengeluarkan magma tersumbat. Meskipun demikian gempa vulkanik hanya di daerah sekitar gunung berapi, radiusnya tidak terlalu jauh. Geografi SMA K - 5
36
c. Gempa runtuhan Tanah longsor, tebing runtuh,
goa runtuh,
sumur pertambangan
runtuh, dan runtuhan lainnya juga dapat mengakibatkan gempa bumi sangat lokal. d. Gempa akibat ulah manusia Akibat ulah manusia, misalnya peledakan bom, dapat menimbulkan gempa bumi. Bom besar dapat membuat getaran yang amat kuat. Tahukan Anda apa akibat gempa bumi? Gempa bumi dapat berakibat kerusakan pada bangunan-bangunan buatan manusia. Gempa bumi ringan hanya menimbulkan kepanikan orang, tetapi gempa bumi yang kuat dapat merobohkan rumah, gedung, jembatan dan bahkan bendungan. Seorang ahli geologi, Charles F. Richter, pada tahun 1935 membuat skala gempa, sampai sekarang menjadi patokan banyak orang untuk mengetahui seberapa besar bahaya gempa. Apabila diuraikan maka skala gempa Richter yang telah dimodifikasi oleh Mercalli seperti berikut: Skala < 2 : gempa lemah, sering manusia tidak bisa merasakan Skala 3,5 –4,2: dirasakan sedikit orang Skala 4,9 – 5,4 dirasakan banyak orang Skala 5,5 – 6,1 : kerusakan ringan pada bangunan Skala 6,2 – 6,9 : kerusakan agak besar pada bangunan Skala 7,0 – 7,3 : kerusakan serius, rel bengkok, jalan pecah Skala > 7,4 Pada
gempa kuat dan dapat berakibat fatal.
gambar tampak bahwa wilayah sepanjang Sumatera bagian
barat yang membujur ke selatan dari Aceh hingga Lampung adalah wilayah gempa bumi. Wilayah jalur gempa bumi yang lain adalah di bagian selatan Jawa, Bali Nusa Tenggara, bahkan sampai wilayah Papua, Kepulauan Maluku dan sebagian Sulawesi.
Geografi SMA K - 5
37
DAFTAR PUSTAKA
Johnson C. Fairchild (1964) ; Principles Of Geography, NewYork : Hall, Rinehart and Winsley Inc Katili. Geologi Umum Moch Munir, (1996). Geologi dan Mineralogi Tanah, Jakarta : Pustaka Jaya Nursid Sumaatmaja, (1988), Studi Geografi, Bandung : Penerbit Alumni Peter Haggett, (1972), Geography: A Modern Synthetic, New York: Harper & Row Publishers. Strahler (1987), Modern Physical Geography, New York : John Willey & Sons d. Aktivitas Pembelajaran 1.
Menggambar penampang melintang subduksi kerak bumi dengan kerak samudera!
2.
Mengambar macam-macam tipe bentuk gunung berapi!
3.
Menjelaskan proses tenaga endogen permukaan
bumi,
misalnya
yang dapat membentuk
membentuk
gunung
berapi
dan
pegunungan e. Latihan/ Kasus /Tugas Menjelaskan
proses
tenaga
endogen
yang
dapat
membentuk
permukaaan bumi disertai dengan gambar f. Rangkuman Tenaga endogen adalah kekuatan yang bersumber dari dalam bumi. Tenaga ini dapat membentuk permukaan bumi, misalnya membentuk gunung berapi, perbukitan, dan pegunungan. Lapisan keras kulit bumi itulah yang kemudian disebut dengan kerak bumi. Gejala pergerakan kerak bumi
disebut dengan
diastropisme.
Diastropisme terjadi karena ada tenaga endogen. Magma yang keluar ke permukaan bumi biasa disebut dengan lava. Lava berbeda dengan lahar. Lahar merupakan lumpur panas yang mengalir keluar dari kawah. Lumpur panas yang mengalir dari puncak gunung
Geografi SMA K - 5
38
berapi bercampur dengan air hujan berakibat suhu lahar agak dingin, disebut sebagai lahar dingin. Gempa bumi tektonik yang bersumber di dasar laut, biasanya diikuti dengan gelombang besar (tsunami). Semakin besar gempa bumi semakin besar pula kemungkinan timbul tsunami.
C. BAB III PERUBAHAN IKLIM GLOBAL 1. Kegiatan Pembelajaran 1 Pengertian, Perubahan iklim global g. Tujuan Pembelajaran 1). Melalui membaca dapat menjelaskan pengertian perubahan iklim global 2). Melalui pengamatan dapat mengidentifikasi perubahan iklim global di Indonesia h. Indikator Pencapaian Kompetensi 1). Menjelaskan pengertian perubahan iklim global 2). Mengidentifikasi perubahan iklim global di Indonesia i. Uraian Materi PERUBAHAN IKLIM GLOBAL Segala bencana yang banyak melanda kehidupan manusia di Bumi ini, sebenarnya diakibatkan oleh ulah manusia juga, yakni yang kurang memperhatikan alam dan lingkungannya,
serta terlalu
memperhatikan kehidupannya sendiri, sehingga terjadilah ketidak seimbangan alam. Segala bencana alam ini disebabkan oleh naiknya suhu Bumi yang drastis sehingga terjadi pemanasan global yang selama ini dikumandangkan. Untuk lebih memahami perubahan iklim dan dampaknya ini maka perlu dipahami tentang pengertian cuaca, iklim, dan musim, karenanya pada modul ini akan coba di bahas dahulu mengenai hal tersebut. Cuaca, Iklim, dan Perubahan Iklim
Geografi SMA K - 5
39
Cuaca dan iklim merupakan gejala alamiah yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pola cuaca dan iklim seperti periode musim hujan dan kemarau, perlu diketahui dengan baik terutama oleh para petani sehingga petani dapat menentukan musim tanam yang tepat agar produksi pertaniannya baik. Selain itu, kondisi cuaca dan iklim seperti arah dan kecepatan angin diperlukan bagi para nelayan untuk menentukan saat-saat yang tepat pergi ke laut untuk mencari ikan serta masih banyak sektor-sektor kehidupan lain yang berkaitan dengan kondisi cuaca dan iklim. Pada umumnya orang sering menyatakan kondisi iklim sama saja dengan kondisi cuaca, padahal kedua istilah tersebut adalah suatu kondisi yang tidak sama, khususnya dalam kurun waktu. Cuaca Cuaca
merupakan
bentuk
awal
yang
dihubungkan
dengan
penafsiran dan pengertian akan kondisi fisik udara sesaat pada suatu lokasi dan suatu waktu. Cuaca terdiri atas seluruh fenomena yang terjadi di atmosfir Bumi atau planet lainnya, dan biasanya merupakan aktivitas fenomena dalam waktu beberapa hari. Cuaca terjadi karena adanya perbedaan suhu dan kelembaban antara satu tempat dengan tempat lainnya. Perbedaan suhu dan kelembaban ini dapat terjadi karena perbedaan sudut pemanasan matahari dari satu tempat ke tempat lainnya, yang diakibatkan perbedaan lintang bumi.
Cuaca
adalah Kegiatan atau kelakuan atmosfer pada waktu tertentu yang sifatnya berubah-ubah setiap waktu atau dari waktu ke waktu Beberapa definisi cuaca adalah sebagai berikut. a.
Keadaan atmosfer secara keseluruhan pada suatu saat termasuk perubahan, perkembangan dan menghilangnya suatu fenomena (World Climate Conference, 1979).
b.
Keadaan variable atmosfer secara keseluruhan disuatu tempat dalam selang waktu yang pendek (Glen T. Trewartha, 1980).
c.
Keadaan
atmosfer
yang
dinyatakan
dengan
nilai
berbagai
parameter, antara lain suhu, tekanan, angin, kelembaban dan berbagai fenomena hujan, disuatu tempat atau wilayah selama
Geografi SMA K - 5
40
kurun waktu yang pendek (menit, jam, hari, bulan, musim, tahun) (Gibbs, 1987). Ilmu yang mempelajari seluk beluk cuaca disebut meteorologi. Jadi cuaca dapat diartikan sebagai keadaan udara pada saat tertentu, pada wilayah yang relatif sempit, dalam jangka waktu singkat, dan terjadi akibat bentang alam seperti pantai gunung dan padang rumput. Di Indonesia keadaan cuaca selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui prakiraan cuaca hasil analisis Badan Meteorologi dan Geofisika
(BMG),
Departemen
Perhubungan.
Cuaca
di
Bumi
dipengaruhi juga oleh hal-hal yang terjadi di angkasa, di antaranya angin matahari disebut juga star‟s coorona. Iklim Cuaca rata-rata dengan jangka waktu yang lebih lama dikenal sebagai iklim. Iklim adalah rata-rata keadaan cuaca dalam jangka waktu yang cukup lama (antara 10 sampai 30 Tahun) yang sifatnya tetap. Menurut Winarso, 2003 pada artikel cuaca dan iklim ( AR Syakur) iklim merupakan kondisi lanjutan dan kumpulan dari kondisi cuaca yang kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk rata-rata kondisi cuaca dalam kurun waktu tertentu. Defenisi lain dari iklim adalah sebagai berikut. a.
Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada setiap saatnya (World Climate Conference, 1979).
b.
Konsep abstrak yang menyatakan kebiasaan cuaca dan unsurunsur atmosfer disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Glenn T. Trewartha, 1980).
c.
Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin kelembaban, yang terjadi disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Gibbs,1987). Jadi iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam selang waktu yang
panjang dan meliputi wilayah yang luas.
Iklim di bumi sangat
dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi.
Matahari adalah
kendali iklim yang sangat penting dan sumber energi di bumi yang Geografi SMA K - 5
41
menimbulkan gerak udara dan arus laut. Kendali iklim yang lain, misalnya distribusi darat dan air, tekanan tinggi dan rendah, massa udara, pegunungan, arus laut dan badai. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan oleh letak geografis. Secara umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim tropis, lintang menengah atau sub tropis, dan lintang tinggi atau dingin. Ilmu yang mempelajari tentang iklim serta seluk beluknya adalah klimatologi. Aspek cuaca ini diteliti lebih lanjut oleh ahli klimatologi, untuk tanda-tanda perubahan iklim. Proses terjadinya cuaca dan iklim merupakan kombinasi dari variabel-variabel atmosfer yang sama yang disebut unsur-unsur iklim. Unsur-unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu daerah atau wilayah, yaitu: suhu atau temperatur udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara, awan, curah hujan, dan radiasi matahari. Unsur-unsur tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Saling ketergantungan antar unsur dapat memberikan karakter dari iklim daerah tersebut. Unsur-unsur iklim ini berbeda dari waktu ke waktu dan dari satu tempat dengan tempat lainnya karena adanya faktor-faktor atau pengendali iklim yaitu, (1) ketinggian tempat atau rupa permukaan daratan bumi, (2) posisi relatif terhadap garis edar matahari atau posisi latitude (garis lintang), (3) daerah-daerah tekanan atau pola arah angin, (4) keberadaan lautan/ permukaan airnya atau arus Laut, dan (5) permukaan tanah atau kerapatan dan jenis vegetasi. Gambar dibawah adalah gambar dari sistem iklim secara umum.
Geografi SMA K - 5
42
Gambar Model sistem iklim Cuaca dan iklim adalah proses interaktif alami (kimia, biologis dan fisis) di alam, khususnya di atmosfer. Hal ini terjadi karena adanya sumber energi, yaitu Matahari dan gerakan rotasi Bumi pada poros (kurang 24 jam) serta revolusi Bumi mengelilingi Matahari. Dalam peristiwa ini, pendekatan fisis lebih dominan daripada kimia dan biologis. Cuaca sebagai kondisi udara sesaat dan iklim sebagai kondisi udara rata-rata dalam kurun waktu tertentu merupakan hasil interaksi proses fisis karena hal ini dipengaruhi oleh hujan, suhu, dan angin. Indonesia mempunyai karakteristik khusus, baik dilihat dari posisi, maupun keberadaanya, sehingga mempunyai karakteristik iklim yang spesifik. Di Indonesia terdapat tiga jenis iklim yang mempengaruhi iklim di Indonesia, yaitu iklim musim (muson), iklim tropica (iklim panas), dan iklim laut. Letak wilayah Indonesia ada di daerah tropis yang dilintasi oleh garis Khatulistiwa, sehingga setiap tahunnya matahari melintasi ekuator sebanyak dua kali. Sekitar bulan April-September, matahari berada di utara ekuator dan pada bulan Oktober-Maret matahari berada di selatan. Pergeseran posisi matahari setiap tahunnya menyebabkan sebagian besar wilayah Indonesia mempunyai dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada saat matahari berada di utara ekuator, sebagian wilayah Indonesia mengalami musim kemarau, sedangkan saat
Geografi SMA K - 5
43
matahari ada di selatan, sebagaian besar wilayah Indonesia mengalami musim penghujan. Iklim selalu berubah menurut ruang dan waktu. Dalam skala waktu perubahan iklim akan membentuk pola atau siklus tertentu, baik harian, musiman, tahunan maupun siklus beberapa tahunan. Selain perubahan yang berpola siklus, aktivitas manusia menyebabkan pola iklim berubah secara berkelanjutan, baik dalam skala lokal maupun skala global. Perubahan Iklim Perubahan Iklim adalah suatu keadaan dimana pola iklim dunia berubah. Suatu daerah mungkin mengalami pemanasan, tetapi daerah lain mengalami pendinginan yang tidak wajar. Akibatnya akan mengacaukan arus dingin dan panas, maka perubahan iklim juga menciptakan fenomena cuaca yang kacau, termasuk curah hujan yang tidak menentu, aliran panas dan dingin yang ekstrem, arah angin yang berubah drastis. Perubahan Iklim merujuk pada berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi atau perubahan variabel/ unsur
iklim, khususnya
perubahan suhu, tekanan udara, angin, curah hujan, dan kelembaban secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang panjang antara 50 sampai 100 tahun (inter centenial) yang membawa dampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan manusia. Perubahan iklim sebagai akibat dari Pemanasan Global. Trenberth, Houghton and Filho (1995) dalam Hidayati (2001) mendefinisikan perubahan iklim sebagai perubahan pada iklim yang dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang merubah komposisi atmosfer yang akan memperbesar keragaman iklim teramati pada periode yang cukup panjang. Menurut Effendy (2001) salah satu akibat dari penyimpangan iklim adalah terjadinya fenomena El-Nino dan La-Nina. Fenomena El-Nino akan menyebabkan penurunan jumlah curah hujan jauh di bawah normal untuk beberapa daerah di Indonesia. Kondisi sebaliknya terjadi pada saat fenomena La-nina berlangsung( A.R. As-syakur, 2007) LAPAN (2002) mendefinisikan bahwa perubahan iklim adalah perubahan rata-rata salah satu atau lebih unsur cuaca pada suatu daerah tertentu. Istilah perubahan iklim skala global adalah perubahan Geografi SMA K - 5
44
iklim
dengan
acuan
wilayah
bumi
secara
keseluruhan.
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC, 2001) menyatakan bahwa perubahan iklim merujuk pada variasi rata-rata kondisi iklim suatu tempat atau pada variabilitas yang nyata secara statistik untuk jangka waktu yang panjang (biasanya dekade atau lebih). Cuaca dan iklim muncul setelah berlangsung suatu proses fisik dan dinamis yang kompleks di atmosfer bumi. Kompleksitas proses fisik dan dinamis di atmosfer bumi ini berawal dari perputaran planet bumi mengelilingi matahari dan perputaran bumi pada porosnya. Pergerakan planet bumi ini menyebabkan besarnya energi matahari yang diterima oleh bumi tidak merata, sehingga secara alamiah ada usaha pemerataan energi yang berbentuk suatu sistem peredaran udara, selain itu matahari dalam memancarkan energi juga bervariasi atau berfluktuasi dari waktu ke waktu (Winarso, 2003). Perpaduan antara proses-proses tersebut dengan unsur-unsur iklim dan faktor pengendali iklim menghantarkan kita pada kenyataan bahwa kondisi cuaca dan iklim bervariasi dalam hal jumlah, intensitas dan distribusinya. Eksploitasi lingkungan yang lingkungan
serta
menyebabkan terjadinya perubahan
pertambahan
jumlah
penduduk
bumi
yang
berhubungan secara langsung dengan penambahan gas rumah kaca secara global akan meningkatkan variasi tersebut. Keadaan seperti ini mempercepat
terjadinya
perubahan
iklim
yang
mengakibatkan
penyimpangan iklim dari kondisi normal. Perubahan iklim mungkin karena proses alam secara internal maupun eksternal, atau akibat ulah manusia yang terus menerus merubah komposisi atmosfer dan tata guna lahan (anthropogenic), khususnya yang berkaitan dengan pemakaian bahan bakar fosil dan alih-guna lahan. Ternyata iklim di Indonesia telah menjadi lebih hangat selama abad 20, karena, industri semakin berkembang dan transportasi
semakin o
banyak. Suhu rata-rata tahunan telah meningkat sekiitar 0,3 C sejak 1900 dengan suhu tahun 1990an merupakan dekade terhangat dalam abad ini dan tahun 1998 merupakan tahun terhangat, hampir 1oC di atas rata-rata tahun 1961-1990. Peningkatan kehangatan ini terjadi dalam Geografi SMA K - 5
45
semua musim di tahun itu. Curah hujan tahunan telah turun sebesar 2 hingga 3 persen di wilayah Indonesia di abad ini dengan pengurangan tertinggi terjadi selama perioda Desember- Febuari, yang merupakan musim terbasah dalam setahun. Istilah perubahan iklim tidak sama dengan istilah ‟pemanasan global‟, karena parameter iklim tidak hanya temperatur saja, melainkan ada parameter lain yang terkait seperti hujan dan atau pengembunan, kondisi awan, angin, maupun radiasi matahari. Pemanasan global merupakan peningkatan rata-rata temperatur atmosfer yang dekat dengan permukaan bumi dan di troposfer, yang dapat berkontribusi pada perubahan pola iklim global. Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu atmosfer yang lebih tinggi dari sebelumnya. Biasanya kondisi tersebut
diikuti dengan
kenaikan curah hujan yang disebabkan oleh kenaikan aktivitas konveksi (naiknya massa udara karena pemanasan) di wilayah tersebut. Curah hujan adalah salah satu unsur perubahan iklim (Ahrens, 1988 dalam Slamet dan Berliana, 2006). fluktuasi curah hujan rata-rata baik dari bulanan maupun tahunan serta intensitas hujan dapat menggambarkan perubahan iklim Murdiyarso (2003) dalam Berliana et al (2005) dalam Slamet dan Berliana (2006) menyatakan bahwa perubahan iklim merupakan perubahan intensitas unsur-unsur iklim (atau unsur cuaca) dalam jangka panjang ( ± 100 tahun). Karenannya, variabilitas iklim musiman (musim hujan dan kemarau yang berubah mendadak), tahunan (musim kemarau atau hujan yang berubah periodisitasnya) dan dekadal (kejadian iklim ekstrim seperti El Nino dan La Nina) tidak termasuk dalam kategori perubahan iklim (A.R. As-syakur, 2008). Perubahan iklim terjadi diakibatkan adanya pemanasan global karena meningkatnya emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia, seperti industri, transportasi, kebakaran hutan, perubahan tata guna lahan.
Pada umumnya perubahan iklim
ditandai dengan terjadinya kenaikan suhu udara di permukaan bumi dan naiknya panas permukaan laut. Pada umumnya di wilayah benua maritim Indonesia memiliki variabilitas unsur iklim curah hujan yang lebih Geografi SMA K - 5
46
besar dibanding unsur iklim lainnya seperti suhu, tekanan, dan kelembaban udara (Qodrita dan Berliana, 2006). Studi perubahan iklim melibatkan analisis iklim masa lalu, kondisi iklim saat ini, dan estimasi kemungkinan iklim di masa yang akan datang. Hal ini tidak terlepas juga dari interaksi dinamis antara sejumlah komponen sistem iklim seperti atmosfer, hidrofer (terutama lautan dan sungai), kriosfer, terestrial dan biosfer, serta pedosfer. Dengan demikian, dalam studi-studi mengenai perubahan iklim dibutuhkan penilaian yang terintegrasi terhadap sistem iklim atau sistem bumi. (jacko-agun)
Gambar Penilaian perubahan iklim yang terintegrasi pada sistem iklim/ bumi ( Lapan) Revolusi Industri Iklim berubah dapat disebabkan oleh proses alam, atau akibat aktivitas manusia yang terus menerus mengubah tatanan alam dan hidupnya. Perubahan yang terjadi dapat berupa perubahan sosial/ budaya maupun perubahan industri atau disebut revolusi dan revolusi industri . Perubahan tatanan alam akan mengubah komposisi atmosfir dan tataguna lahan. Geografi SMA K - 5
47
Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu lama. Revolusi menghendaki suatu upaya untuk merobohkan, menjebol, dan membangun dari sistem lama kepada suatu sistem baru. Revolusi senantiasa berkaitan dengan dialektika, logika, romantika, menjebol dan membangun. (Wikipedia) Revolusi
Industri adalah perubahan teknologi, sosioekonomi, dan
budaya yang terjadi pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 dengan penggantian ekonomi berdasarkan pada pekerja didominasi oleh industri dan mesin memproduksi barang. Revolusi ini dimulai di Inggris dengan perkenalan mesin uap (dengan menggunakan batu bara sebagai bahan bakar) dan ditenagai oleh mesin (terutama dalam produksi tekstil). Perkembangan peralatan mesin yang keseluruhannya dari logam, pada dua dekade pertama dari abad ke-19
membuat produk mesin produksi
untuk digunakan di industri lainnya ( wikipedia ). Istilah "Revolusi Industri" diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui. Pengertian Revolusi Industri merujuk dua hal yaitu : 1.
proses perubahan yang cepat di bidang ekonomi, yaitu dari kegiatan ekonomi agraris ke ekonomi industri yang menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai. Dapat juga dikatakan merubah cara kerja yang ada, dari menggunakan tenaga kerja manusia menjadi menggunakan tenaga kerja mesin.
2. revolusi Industri ditandai dengan akibat-akibat yang Revolusioner dalam kehidupan ekonomi, politik, dan social. Faktor-faktor yang mendorong perkembangan Revolusi Industri di Inggris terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut. 1
Faktor external yaitu terjadinya Revolusi Ilmu Pengetahuan pada abad ke 16 dengan bermunculannya para ilmuan seperti Francis Bacon, Rene Decartes, Galileo Galilei, Copernicus, Kepler, dan Issac Newton. Mereka menemukan alat-alat yang sangat berguna bagi kemajuan tingkat kehidupan manusia. Hal ini ditunjang oleh adanya lembaga-lembaga
Geografi SMA K - 5
48
riset yaitu: The Royal Society for Improving Natural Knowledge dan The Royal Society of England (1662) 2
Faktor-faktor internal yaitu: a
Keamanan dan politik dalam Negara Inggris yang mantap;
b
Berkembangnya kegiatan wiraswasta di Inggris dari masyarakat kaya dan pemilik modal;
c
Munculnya minat yang luar biasa dari masyarakat Inggris terhadap industri manufaktur;
d
Inggris memiliki jajahan yang sangat luas sehingga mudah dalam memperoleh bahan mentah dan daerah pemasaran;
e
Inggris kaya akan sumber alam, berupa batu bara dan biji besi yang tinggi mutunya;
f
Munculnya paham ekonomi liberal;
g
Munculnya Revolusi Agraria yaitu perubahan sangat cepat dalam penataan tanah dengan berlakunya metode baru dalam pertanian yaitu dengan cara pemagaran dan pengelolaan yang terusmenerus melalui pemupukan serta irigasi; dan
h
Kegiatan perekonomian berkembang dengan pesat.
i
Pada abad 17 berkembanglah dunia pelayaran dan perdagangan. Di Inggris banyak berdiri kongsi dagang seperti : EIC, Virginia Co, Plymouth Co dan Massachussets Bay Co.
Setelah berjalan satu abad, Revolusi Industri memasuki fase baru yang berbeda dari sebelumnya, dan dikenal sebagai Revolusi Industri tahap dua. Ada tiga hal yang terjadi
pada periode ini yait : perkembangan proses
Bessemer dalam membikin baja pada tahun 1856; penyempurnaan dinamo kira-kira pada tahun 1873; dan penciptaan mesin pembakaran di dalam pada tahun 1876. Perbedaan antara Revolusi Industri tahap dua ini dibanding dengan tahap pertama adalah, (1) adanya penggantian baja ditempat besi sebagai bahan industri pokok; (2) penggantian batu arang dengan gas dan minyak sebagai sumber pokok tenaga dan penggunaan listrik sebagai bentuk pokok tenaga industri; (3) perkembangan mesin otomatis dan peningkatan spesialisasi buruh yang tinggi; (4) penggunaan campuran metal yang ringan dan hasil industri kimia; (5) perubahan radikal dalam transportasi dan komunikasi; (6) pertumbuhan bentuk-bentuk baru organisasi Geografi SMA K - 5
49
kapitalis; dan (7) tersiarnya industrialisasi di Eropa Tengah dan Timur dan bahkan di Timur Jauh. Revolusi
industri
dapat
berdampak
positif
dan
negatif
bagi
perkeembangan manusia. Dampak positif revolusi industri bagi umat manusia terasa dalam berbagai bidang, yaitu:
1. munculnya industri secara besar-besaran; 2. meningkatkan mutu hidup, hidup menjadi lebih dinamis, manusia bisa menciptakan berbagai produksi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya;
3. harga barang menjadi murah. Mengapa bisa murah? Coba bayangkan berapa ongkos produksi sehelai baju yang diproduksi dengan mesin dibandingkan produksi dengan alat-alat tradisional!
4. meningkatnya urbanisasi ke kota-kota industri. 5. berkembangnya kapitalisme modern. 6. golongan
kapitalis
mendesak
pemerintah
untuk
menjalankan
imperialisme modern. Sedangkan dampak negatif revolusi industri khususnya di Inggris adalah upah buruh yang murah menyebabkan timbulnya keresahan yang berakibat pada munculnya kriminalitas dan kejahatan.
Upaya untuk memperbaiki
nasib buruh dan masalah sosial di Inggris melahirkan aliran sosialisme dan revolusi sosial yang ditandai dengan keluarnya undang-undang. Akibat dari revolusi industri ini maka hampir semua kegiatan manusia menggunakan mesin dengan bahan bakar fosil ( batu bara, minyak bumi ). Akibat dari penggunaan bahan bakar fosil maka akan terjadi perubahan komposisi zat kimia di atmosfir, yang menyebabkan naiknya suhu udara. Akibat kenaikan suhu udara maka akan terjadi pemanasan global, yang dapat memicu perubahan iklim. Gas Rumah Kaca (GRK) dan Sifatnya Pada pembahasan pemanasan global, efek rumah kaca dan gas rumah kaca
mungkin
sudah
dibahas
dengan
sangat
baik,
sehingga
pembahasannya di sini hanya selintas saja. Pembahasan GRK hanya akan mengacu pada sifat-sifat dari gas rumah kaca secara kimia dan efeknya pada pemanasan global.
Geografi SMA K - 5
50
Sistem kerja gas-gas di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup. Planet kita pada dasarnya membutuhkan gas-gas tesebut untuk menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa keberadaan gas rumah kaca, bumi akan menjadi terlalu dingin untuk ditinggali karena tidak adanya lapisan yang mengisolasi panas matahari. Sebagai perbandingan, planet mars yang memiliki lapisan atmosfer tipis dan tidak memiliki efek rumah kaca memiliki temperatur rata-rata -32o Celcius. Pemanasan global adalah kejadian terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari (infra merah atau gelombang panas) yang dipancarkan oleh bumi, sehingga tidak dapat lepas ke angkasa dan mengakibatkan suhu di atmospher bumi makin panas (Gambar 3). Dengan demikian pemanasan global yang terjadi disebut efek Rumah Kaca dan gas yang menimbulkan pemanasan global disebut Gas Rumah Kaca (GRK), untuk memudahkan perhitungan dalam penurunan emisi, semua gas dinyatakan dalam ekivalen terhadap CO2. Gelombang panas akan terjebak pada lapisan gas yang berperan seperti dinding kaca atau „selimut tebal‟. Gas-gas tersebut adalah uap air (H2O), gas asam arang atau karbon dioksida (CO2), gas methana (CH4), gas tertawa
atau
dinitrogen
oksida
(N2O),
perfluorokarbon
(PFC),
hidrofluorokarbon (HFC), dan sulfurheksafluorida (SF6). Uap air merupakan GRK yang penting dan pengaruhnya dapat segera dirasakan. Misalnya jika pada saat menjelang hujan atmosfir berawan tebal dan kelembaban tinggi, maka udara akan terasa panas karena radiasi gelombang-panjang tertahan uap air atau mendung yang menggantung di atmosfer. Namun Uap air tidak diperhitungkan sebagai GRK yang efektif dan tidak dipergunakan dalam prediksi perubahan iklim karena keberadaan atau masa hidupnya (life time) sangat singkat (9.2 hari).
Geografi SMA K - 5
51
Gambar Penyerapan radiasi gelombang panjang yang memanaskan bumi oleh Gas rumah kaca yang menyelimuti atmosfer bumi (Sumber: Kurniatun Hairiah Unbraw 2010, UNEP/WMO, 2000)
Tiga jenis gas yang paling sering disebut sebagai GRK utama adalah CO2, CH4 dan N2O, karena akhir-akhir ini konsentrasinya di atmospher terus meningkat hingga dua kali lipat (IPCC, 2007). Ketiga jenis GRK tersebut mempunyai masa hidup cukup panjang. Pada tabel 1 diperoleh bahwa dari ketiga GRK tersebut gas CO2 merupakan gas yang paling pesat laju peningkatnya dan masa hidupnya paling panjang, walaupun kemampuan radiasinya lebih rendah dari pada ke dua gas lainnya. Pada tabel 2. diberikan beberapa sifat dari ketiga GRK tersebut.
Tabel II. 5. Karakteristik gas rumah kaca utama (Sumber: Kurniatun Hairiah Unbraw 2010) Karakteristik
CO2
CH4
N2O, ppbv
Konsentrasi pada pra-industri
290 ppmv
700 ppbv
275 ppbv
Konsentrasi pada 1992
Konsentrasi pada 1998
Laju kenaikan per tahun
Geografi SMA K - 5
355 ppmv
360 ppmv
1.5
1714
311
ppbv
ppbv
1745
314
ppbv
ppbv
7
0.8
52
Persen kenaikan per tahun
0.4
0.8
0.3
Masa hidup (tahun)
5-200
12-17
114
Kemampuan memperkuat radiasi
1
21
206
Efek pemanasan
1
72
296
Keterangan: ppmv = part per million by volume = bagian per juta dengan volume ppbv: part per billion by volume = bagian per milyard dengan volume
Tabel Sifat gas rumah kaca utama ( Chemical Dictionary)
Nama
Sifat
Kegunaan
Bahaya
Sebagai pendingin,
Untuk CO2 yang
minuman
berwujud
berkarbonat,
dapat
tidak
pemadam
kulit dan jaringan,
larut
kebakaran,
jauhkan
Fotosintesis,
mata dan mulut
Gas CO2
Dapat
berwujud
Gas,
Cair, dan Padat. Sifatnya tidak mudah
tidak
berbau,
berwarna, terbakar,
dalam air,
hidrokarbon,
padat merusak
dari
dan hampir semua cairan organik,
tidak
beracun,
serta dapat menyesakkan dada Untuk wujud cair selain sifat di atas juga bersifat mudah menguap Untuk
wujud
bentuknya
serpih
padat atau
persegi dan putih seperti salju,
sifatnya
sama
seperti di atas
Geografi SMA K - 5
53
CH4
Gas yang tidak berbau, tidak
Sumber petrokimia,
Sangat
berwarna, tidak berasa, lebih
untuk
membentuk
terbakar,
dan
ringan
metanol, kloroform,
meledak,
bila
asam
tetra
metan,
bercampur
basa
sebagai
sumber
dengan
dari
bereaksi sulfat,
udara,
tidak
dengan
asam
nitrat,
alkali , dan garam, bereaksi
klor
mudah
udara
energi
akan meledak.
Gas tidak berwarna, berasa
Anastesi,
Jika
manis, tidak terbakar larut
perawatan
dengan
dalam
gigi,Kedokteran,
dapat
sedikit
pendeteksi
mendukung
larut dalam air. Dinitrogen
kebocoran
pembakaran,
dengan klor, brom dengan bantuan cahaya , larut dalam alkohol, eter, sedikit larut dalam
air.
Metana
merupakan gas yang dapat menyesakkan N2O
alkohol,
eter,
asam sulfat pekat,
dan
bercampur udara meledak,
oksida merupakan gas yang
pada konsentrasi
dapat menyesakkan dada
tinggi
bersifat
narkotik
Hubungan Antara Gas rumah kaca - Efek Rumah Kaca-Pemanasan GlobalPerubahan Iklim Secara alamiah sinar matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa. Sebagian sinar matahari yang dipantulkan itu akan diserap oleh gas-gas di atmosfer yang menyelimuti bumi yang disebut gas rumah kaca, sehingga sinar tersebut terperangkap dalam bumi. Peristiwa ini dikenal dengan efek rumah kaca (ERK) karena peristiwanya sama dengan rumah kaca, dimana panas yang masuk akan terperangkap di dalamnya, tidak dapat menembus ke luar kaca, sehingga dapat menghangatkan seisi rumah kaca tersebut. Demikian juga dengan Bumi, Bumi hangat karena ada GRK yang menangkap panas yang dipantulkan Bumi dan memberikan ERK sehingga Bumi menjadi hangat.
Geografi SMA K - 5
54
Pada saat Bumi hangat, terjadi kesetimbangan aliran panas yang ada di Bumi akibat radiasi sinar Matahari. Mekanisme kesetimbangan radiasi Sinar Matahari ini dapat dijelaskan sebperti pada gambar 4. di bawah ini. Seluruh radiasi matahari yang menuju ke permukaan bumi. sepertiganya dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh atmosfer dan oleh permukaan bumi Pemantulan oleh atmosfer terjadi karena adanya awan dan partikel yang disebut aerosol. Keberadaan salju, es dan gurun memainkan peranan penting dalam memantulkan kembali radiasi matahari yang sampai di permukaan bumi.
Gambar Mekanisme Aliran panas di Bumi Dua pertiga radiasi yang tidak dipantulkan, besarnya sekitar 240 Watt/m2, diserap oleh permukaan bumi dan atmosfer. Untuk menjaga kesetimbangan panas, bumi memancarkan kembali panas yang diserap tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek. Sebagian radiasi gelombang pendek yang dipancarkan oleh bumi diserap oleh gas-gas tertentu di dalam atmosfer yang disebut gas rumah kaca. Selanjutnya gas rumah kaca meradiasikan kembali panas tersebut ke bumi. Mekanisme ini disebut efek rumah kaca. Efek rumah kaca inilah yang menyebabkan suhu bumi relatif hangat dengan rata-rata 14oC, tanpa efek rumah kaca suhu bumi hanya sekitar -19oC. Sebagian kecil panas yang ada di bumi, yang disebut panas laten, digunakan untuk menguapkan air. Panas laten ini dilepaskan kembali ketika uap air terkondensasi di awan. Salah satu komponen iklim adalah temperatur. IPCC menemukan bahwa, selama 100 tahun terakhir (1906-2005) temperatur permukaan bumi rata-rata telah naik sekitar 0.74oC, dengan pemanasan yang lebih besar pada daratan
Geografi SMA K - 5
55
dibandingkan lautan. Adanya kenaikan suhu permukaan Bumi ini diperkirakan akibat ulah manusia yang banyak melakukan pembakaran dengan bahan bakar fosil sehingga menaikkan jumlah GRK . Gas CO2 tersebut sebenarnya dapat di serap oleh pepohonan serta laut dan proses alam lainnya, tapi karena aktifitas manusia yang mengeluarkan gas-gas tersebut lebih cepat di banding dengan proses alam yang menyerapnya maka gas-gas tersebut tidak dapat lagi di tanggulangi. Kondisi tersebut di perparah dengan rusaknya hutan akibat pembukanan ladang dan penebangan liar, yang tadinya hutan sebagai penyerap CO2 sekarang menjadi berkebalikan dari semestinya, karena pohonpohon yang mati akan mengeluarkan CO yang di tampungnya ke udara. Naiknya suhu permukaan Bumi ini disebut sebagai pemanasan global pemanasan global akan memicu terjadinya perubahan iklim. Industri, Transportasi, dan Hubungannya Dengan Perubahan iklim Pemanasan global terjadi akibat bertambahnya GRK. Pertambahan GRK banyak disebabkan oleh ulah manusia. pertambahan transportasi
Pertumbuhan Industri dan
umumnya menggunakan bahan bakar fosil
batubara, minyak bumi dan gas sebagai bahan bakarnya, yang akhirnya menghasilkan gas CO2. Selain itu CO2 juga dihasilkan dari penebangan hutan (deforestasi). Menurut data historis konsentrasi CO2 meningkat dari tahun ketahun dan peningkatan secara drastis dimulai sejak di mulainya revolusi industri pada sekitar tahun 1900. Peningkatan konsentrasi CO2 diatmosfer ini akan mengakibatkan naiknya temperatur permukaan bumi yang dapat meyebabkan melelehnya es di kutub utara dan kutub selatan, akibatnya tinggi permukaan air laut mengalami peningkatan. Pengamatan selama 157 tahun terakhir menunjukkan bahwa suhu permukaan bumi mengalami peningkatan sebesar 0,05 oC/dekade. Selama 25 tahun terakhir peningkatan suhu semakin tajam, yaitu sebesar 0,18 o
C/decade. Gejala pemanasan juga terlihat dari meingkatnya suhu lautan,
naiknya permukaan laut, pencairan es dan berkurangnya salju di belahan bumi utara. Semua Gejala pemanasan ini akan memicu terjadinya perubahan iklim. Dalam laporan terbaru, Fourth Assessment Report, yang dikeluarkan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), satu badan PBB Geografi SMA K - 5
56
yang terdiri dari 1.300 ilmuwan dari seluruh dunia, terungkap bahwa 90% aktivitas manusia selama 250 tahun terakhir inilah yang membuat planet kita semakin panas. Sejak Revolusi Industri, tingkat karbon dioksida beranjak naik mulai dari 280 ppm menjadi 379 ppm dalam 150 tahun terakhir. Tidak main-main, peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer Bumi itu tertinggi sejak 650.000 tahun terakhir! IPCC juga menyimpulkan bahwa 90% gas rumah kaca yang dihasilkan manusia, seperti karbon dioksida, metana, dan dinitrogen oksida, khususnya selama 50 tahun ini, telah secara drastis menaikkan suhu Bumi. Sebelum masa industri, aktivitas manusia tidak banyak mengeluarkan gas rumah kaca, tetapi pertambahan penduduk, pembabatan hutan, industri peternakan, dan penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan gas rumah kaca di atmosfer bertambah banyak dan menyumbang pada pemanasan global. Penelitian yang telah dilakukan para ahli selama beberapa dekade terakhir ini menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi dan berubahnya sistem iklim di bumi terkait langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia. Beberapa jenis gas rumah kaca tersebut bertanggung jawab langsung terhadap pemanasan yang kita alami, dan manusialah kontributor terbesar dari terciptanya gas-gas rumah kaca tersebut. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini dihasilkan oleh peternakan, pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern, pembangkit tenaga listrik, serta pembabatan hutan. Di bawah ini diberikan data kegiatan manusia dan banyaknya emisi gas karbon dioksida ( tabel ), yang didasarkan pada data Jenis Aktivitas kita menurut Badan Lingkungan PBB (UNEP), dalam Buku “Kick The Habit” (Tahun 2008).
Tabel 6: Jenis aktivitas dan jumlah Emisi CO2 ( http://www.unep.org/publications/ebooks/kick-the-habit/Pdfs.aspx) Jenis Aktivitas
Jumlah
Emisi
CO2
(dalam kg) Diet seorang pemakan daging yang rakus per tahun
6.700
Diet rata-rata orang Amerika per tahun
2.190
Diet seorang lacto-ovo (daging tidak, tetapi telur dan 1.220
Geografi SMA K - 5
57
Jenis Aktivitas
Jumlah
Emisi
CO2
(dalam kg) susu masih dikonsumsi) per tahun Emisi metana tahunan dari sendawa dan pembuangan 3.500 angin dari seekor sapi Emisi metana tahunan dari sendawa dan pembuangan 1.740 angin dari seekor sapi Karbon yang disimpan hutan hijau per 100 m2 per 3.500 tahunnya Memproduksi 1 ton kemasan plastik (polyethylene)
6.480
Emisi dari ekstrasi untuk pembakaran 1 ton petroleum
3.760
Pembakaran 1 ton minyak mentah
3.060
Mengolah satu hektar gandum/terigu
3.020
Terbang
pulang-pergi
Paris-New
York
per
satu 3.670
penumpang Emisi dari 1 ton sampah kertas yang dibuang (tanpa 1.470 didaur ulang) Emisi dari 1 ton sampah makanan (tanpa didaur ulang)
1.060
Memproduksi 1 kg daging sapi (rata-rata)
36
Berkendara sejauh 250 km dengan mobil Eropa
36
Emisi metana tahunan dari sendawa dan pembuangan 370 angin dari seekor kambing Emisi metana tahunan dari sendawa dan pembuangan 320 angin dari seekor domba Emisi metana tahunan dari sendawa dan pembuangan 230 angin dari seekor babi Diet seorang vegan per tahun
190
Memproduksi 1 buah burger
3,6 - 6
Menyalakan sebuah TV selama 1 tahun
23
Menyalakan sebuah komputer selama 100 jam
9
Emisi per m
2
untuk membangun gudang dengan 275
struktur baja Emisi per m2 untuk membangun sebuah rumah dengan 435
Geografi SMA K - 5
58
Jenis Aktivitas
Jumlah
Emisi
CO2
(dalam kg) struktur beton Menggunakan satu telepon genggam selama 1 tahun
112
Naik pesawat terbang untuk menempuh seribu km 770 dengan first class Naik pesawat terbang untuk menempuh seribu km 510 dengan business class Naik pesawat terbang untuk menempuh seribu km 220 dengan economy class Menghidupkan kulkas buatan Eropa selama satu tahun
18
Menghidupkan kulkas buatan Amerika selama satu 48 tahun Memproduksi 1 ton tepung terigu
490
Memproduksi 1 ton gula
730
Memproduksi sebuah komputer dan sebuah monitor
275
Menyalakan lampu sebuah rumah selama 1 tahun di 135 negara kaya Memproduksi 100 Kwh listrik di AS
58
Memproduksi 100 Kwh listrik di Jepang
42
Memproduksi 100 Kwh listrik di Eropa
35
Menghidupkan semua peralatan dapur selama 1 tahun 80 (di negara-negara kaya) 100 Kwh listrik yang dihasilkan dari batu bara
80-105
Menghidupkan satu bohlam lampu 100 watt selama 20 36 hari Membuat satu telepon genggam
60
Memproduksi 1 kg baja di Australia
2,3
Memproduksi 1 kg tembaga di Australia
5
Memproduksi 1 kg aluminium di Australia
22
Memproduksi 1 kg nikel di Australia
14
Geografi SMA K - 5
59
Dari data tabel di atas ternyata memang orang pemakan daging dan perternakan memberikan emisi yang cukup besar terhadap gas rumah kaca. Laporan PBB (FAO) tahun 2006 yang berjudul bayangan panjang peternakan, mencatat bahwa industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18 %), jumlah ini lebih banyak dari emisi gas rumah kaca gabungan seluruh transportasi di seluruh dunia yang menyumbang 13 %,
atau pembangkit listrik di seluruh dunia yang
menyumbangkan 11 persen GRK . Emisi ini hanya dihitung berdasarkan emisi CO2 saja. Laporan
yang
baru
saja
dirilis
Watch
Magazine
edisi
November/Desember 2009 menyatakan bahwa sedikitnya 51 % dari pemanasan global
dipertanggungjawabkan oleh peternakan. Emisi gas
rumah kaca industri peternakan meliputi 9 % karbon dioksida, 37 % gas metana (efek pemanasannya 72 kali lebih kuat dari CO2 dalam jangka 20 tahun dan 23 kali dalam jangka 100 tahun), 65 % dinitrogen oksida (efek pemanasan 296 kali lebih kuat dari CO2), serta 64 % amonia penyebab hujan asam.Peternakan menyita 30% dari seluruh permukaan tanah di Bumi dan 33% dari area tanah yang subur dijadikan ladang untuk menanam pakan ternak. Peternakan juga penyebab dari 80% penggundulan Hutan Amazon. Gas metana diemisikan oleh berbagai sumber seperti pertambangan dan penimbunan sampah, tetapi sumber utama emisi gas metana adalah industri peternakan dan perikanan. Industri peternakan dan perikanan menghasilkan lebih daripada 100 juta ton gas metana (CH4) per tahun atau setara dengan 2,4 miliar ton karbon dioksida (CO2). Selain itu setiap jenis hewan akan mengemisikan gas metana seperti yang tertera dalam gambar 5
Geografi SMA K - 5
60
Gambar Besarnya emisi gas metana oleh hewan ternak dan manusia Kotoran dari industri peternakan dan perikanan menghasilkan 0,4 juta ton dinitrogen oksida per tahun, atau 7% dari total emisi akibat ulah manusia (antopogenik).
Ternak menghasilkan kotoran yang begitu besar dan
beratnya dapat berkali-kali lipat dari berat badannya sendiri. Selain itu Amonia yang berasal dari air seni hewan juga mencemarkan atmosfer yang dapat menyebabkan hujan asam. Pupuk nitrogen yang dipakai untuk menyuburkan lahan untuk menanam pakan ternak secara tidak langsung juga bertanggung jawab atas emisi dinitrogen oksida (N2O) yang menyumbang 65% dari efek gas rumah kaca. Padahal dinitrogen oksida (N2O) merupakan gas rumah kaca yang mempunyai efek pemanasan 296 kali lipat dibandingkan karbon dioksida (CO2). Bukan hanya itu, pupuk dan pestisida yang disemprotkan pada tanaman ikut masuk ke atmosfer dan menciptakan campuran karsinogenik yang berbahaya. Deforestasi, Perubahan Iklim, dan Akibatnya pada Perubahan Musim Salah satu aspek terpenting dari planet kita tinggal adalah pohon. Pohon sangat penting bagi lingkungan, hewan, dan tentu saja bagi kita manusia. Pohon penting untuk pengaturan iklim di Bumi. Pohon beraksi sebagai penyaring gas karbon dioksida. Pohon merupakan tempat perlindungan dan kediaman/ habitat berjuta-juta spesies . Pohon juga penting untuk daya tarik estetika. Namun, pohon-pohon di Bumi sedang terkuras pada tingkat yang sangat cepat. Diperkirakan lebih dari 50 persen pohon /tanaman penutup menghilang akibat aktivitas manusia. Faktor yang
Geografi SMA K - 5
61
paling mengkhawatirkan saat ini adalah penghancuran hutan hujan dunia secara
besar-besaran.
Hutan
hujan
dunia
mempunyai
keanekaragamanayati yang tinggi, akibat penghancuran akan memperburuk keanekaragaman hayati yang ada, serta menjadi salah satu faktor utama dalam menyumbang kepunahan Holocene di massa mendatang. Aktivitas penebangan yang pernah dilakukan selama masa pra-sejarah kembali tanggal untuk mengakomodasi populasi yang tumbuh di sepanjang daerah pinggiran hutan. Pilihan alasannya adalah untuk memudahkan mengangkut hasil hutan, kemudahan berburu, khususnya dikejar oleh para petani karena banyaknya curah hujan sekitar kawasan hutan. Apapun alasan dimulainya kegiatan deforestasi ini, saat ini sangat menggelisahkan dan mengancam ekosistem serta mengacaukan keseimbangan antara manusia, alam, dan kehidupan yang mendukung atmosfir. Perusakan hutan terjadi dengan berbagai alasan, salah satu alasan utama adalah keuntungan ekonomi jangka pendek, memperoleh kayu yang digunakan untuk bahan bangunan, mebel, dan produk kertas. Hutan dihapus demi mengakomodasi perluasan wilayah perkotaan atau permukiman dan urbanisasi. Hutan juga ditebang untuk lahan menanam tanaman (ladang berpindah)
karena
menguntungkan
diduga
untuk
bahwa
pertanian.
secara
ekonomi
Hutan
ditebangi
tanah
berhutan
dalam
rangka
menciptakan tanah untuk ternak. Pohon ditebang di negara-negara berkembang untuk digunakan sebagai kayu bakar atau berubah menjadi arang, yang digunakan untuk memasak. Pembukaan hutan juga bertujuan untuk exploitasi tambang dan minyak, untuk membuat jalan. Selain itu perusakan hutan masih dilakukan karena terjadinya kecurangan dan kesenjangan dalam pembagian kekayaan ataupun korupsi. Perusakan hutan dapat dilakukan dengan cara menebang dan membakar hutan. Dalam beberapa tahun terakhir ini sudah banyak yang mengklaim tentang
hutan
lindung
bahwa
tujuan
pembukaan
hutan
untuk
mengakomodasi pertumbuhan populasi dan keperluan industri.
Pada
awalnya penebangan dan atau pembakaran pohon diperlukan untuk bahan bakar dan menciptakan padang rumput atau tanah perkebunan, tetapi pada gilirannya menciptakan hal yang mengerikan
dalam bentuk penurunan
hutan lindung dan terutama perubahan iklim. Saat ini, sudah disaksikan Geografi SMA K - 5
62
atau dirasakan bahwa pelanggaran atas penggunaan lahan hutan untuk pemukiman telah gagal,
dan pada
pembentukan hutan kembali.
waktunya diperlukan adanya
Dampak/efek samping
dari deforestasi
adalah: 1.
Erosi tanah, jika area hutan dibuka, maka tanah akan terpapar sinar Matahari yang akan membuat tanah cepat kering, tidak subur,
dan
menguapnya nutrisi misalnya hilangnya nitrogen. Selain itu bila hujan turun maka air akan membawa nutrisi dalam aliran air hujan ke saluran air.
Karenanya kalau hanya menanam kembali
pohon
tidak akan
banyak membantu menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh deforestasi. Untuk menanam pohon dibutuhkan tanah yang matang, dan mengandung nutrisi yang esensial secara menyeluruh. Akhirnya pengolahan tanah akan mustahil karena tanah yang sudah ditebang pohonnya akan mnjadi tdak berguna. Dalam kaitan dengan erosi tanah maka area tanah yang luas akan menyumbang kemiskinan. 2.
Gangguan siklus air,
pohon
berkontribusi sangat besar dalam
mempertahankan siklus air. Pohon
mengambil air melalui akarnya ,
kemudian melepaskannya ke atmosfir. Bagian terbesar sirkulasi air ada di dalam ekosistem hutan-hujan, sebab sisa air akan tertinggal pada pohon. Ketika pohon ditebang daerah tersebut akan menghasilkan iklim yang kering 3.
Hilangnya keanekaragaman hayati, keanekaragaman hayati yang unik dari berbagai area geografi akan hilang pada skala yang sebelumnya pernah terjadi. Meskipun area permukaan hutan-hujan tropik rata-rata hanya enam prosen dari seluruh Bumi, tetapi kira-kira 80-90 prosen dari semua spesies yang ada di alam ada di hutan-hujan tropis. Deforestasi secara besar-besaran akan mengakibatkan 50 sampai 100 jenis spesies hewan
akan
hilang
setiap
hari.
Hasilnya
akan
mengakibakan
kepunahan dari hewan dan tumbuhan dalam skala besar. 4.
Banjir dan kekeringan , satu fungsi hutan yang sangat vital adalah menyerap dan menyimpan air dalam jumlah yang besar secara cepat ketika hujan lebat. Ketika hutan ditebang, pengaturan dari aliran air akan terganggu, yang diatur oleh banjir dan kering secara bergantian di daerah tersebut.
Geografi SMA K - 5
63
5.
Perubahan iklim, telah diketahui bahwa pemanasan global disebabkan oleh emisi
GRK seperti CO2 ke atmosfir. Bagaimanapun,
penggundulan hutan/deforestasi
sangat erat hubungannya
emisi CO2 ke atmosfir belum diketahui dengan baik. sebagai
gudang
penyimpan
karbon
terbesar,
bahwa dengan
Pohon beraksi
semenjak
pohon
mengabsorpsi CO2 dari atmosfir, yang digunakan untuk menghasilkan karbohidrat, lemak, dan protein yang membentuk pohon. Pada saat terjadi deforestasi
banyak pohon yang terbakar atau dibiarkan
membusuk, hasilnya melepaskan karbon yang tersimpan menjadi karbon dioksida. Hal ini yang mengakibatkan konsentrasi
CO2 di
atomosfir bertambah banyak. Di atmosfir. Deforestasi menimbulkan kerusakan yang tidak dapat balik ke habitat alami dari banyak spesies satwa liar, tetapi juga mengakibatkan hilangnya keanekaragaman hayati dan meningkatkan kegersangan. Hutan lindung yang ditebang untuk memenuhi permintaan kayu tidak lebih dari bagian industri yang berbeda,
kegunaannya telah
menurunkan dari tanah hijau menjadi tanah sia-sia. Pengabaian dan kelalaian manajemen hutan lindung akan mengancam kelangsungan hidup dari banyak
spesies yang sudah terancam punah dan
menyebabkan perubahan yang drastis dalam iklim global. Deforestasi terjadi
akibat banyaknya
desertifikasi dan relokasi
penduduk asli.
Akibat dari deforestasi adalah hilangnya habitat permanen dan kemudian hilangnya ribuan spesies margasatwa dan ekosistem yang memperkaya
planet ini
dan hal ini
tidak mungkin dapat kembali.
Deforestasi diikuti gejolak - gejala dan telah menghasilkan perubahan yang tetap pada geografi dunia. Deforestasi merupakan penyumbang utama terhadap: (1) Pemanasan global , (2) emisi gas rumah kaca, (3) perubahan iklim
global, (4) penyimpanan karbon di tanah, (5)
mengurangi kadar oksigen bersih, dan (6) ketidakstabilan biosphere. Jadi deforestasi akan menyebabkan bertambahnya gas rumah kaca juga menyebabkan longsor dan banjir pada saat musim hujan. Deforestasi
menyebabkan
bertambahnya
GRK
yang
akhirnya
meningkatkan suhu udara maka terjadilah pemanasan global. Adanya pemanasan global memicu terjadinya perubahan iklim yang akibatnya Geografi SMA K - 5
64
akan mengacaukan peredaran Matahari dan rotasi Bumi, sehingga curah hujan menjadi berubah yang ujungnya musimpun jadi kacau atau berubah. Pengetahuan tentang iklim dan musim sangat penting dan diperlukan bagi para petani untuk menanam di ladang. Karena saat ini cuaca dan iklim
berubah maka musimpun berubah dan ini dapat
dirasakan benar keberadaannya. Saat ini banyak petani yang mengeluh karena ladangnya kekeringan atau kebanjiran. DAMPAK DAN PENANGGULANGAN PERUBAHAN IKLIM Pemanasan
global
deforestasi, sementara
sudah
terjadi
demikian
juga
dengan
di kota-kota ruang terbuka hijau sudah
berkurang makanya udara saat ini sudah terasa panas. Selain itu sekarang ini juga
sering disiarkan atau ditulis dalam media cetak
bahwa jumlah es atau salju di kutub sudah berkurang apalagi baru-baru ini telah dikabarkan bahwa salju di pegunungan Jaya wijaya, Irian Jaya, Indonesia sudah tinggal 10 % saja. Akibat dari pemanasan global, salju banyak meleleh dan akan terjadi peningkatan permukaan air laut. Pola curah hujan yang berubah, kenaikan suhu udara, kenaikan permukaan air laut, dan ter jadinya iklim ekstrim yang berupa banjir dan kekeringan merupakan beberapa dampak serius perubahan iklim. Perubahan iklim mendapat perhatian besar karena mempunyai pengaruh pada sistem hidrologi di bumi, yang pada gilirannya berdampak pada struktur dan fungsi ekosistem alami dan kehidupan manusia. Dampak yang mudah terlihat adalah frekuensi dan skala banjir serta musim kering yang panjang, yang terjadi di banyak bagian dunia, termasuk Indonesia. Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak di daerah katulistiwa termasuk wilayah yang sangat rentan terhadap perubahan iklim. Karenanya diperlukan adanya kepedulian terhadap isu perubahan iklim, pemanasan global, dan gas rumah kaca sebab ditimbulkan
dampak
yang
sangat mengancam kehidupan manusia baik dari segi
kesehatan maupun dari segi kelangsungan hidup di bumi ini. Dampak
Geografi SMA K - 5
65
Mark Lynas, seorang Jurnalis dan penyiar acara lingkungan hidup asal Inggris, mengumpulkan semua bukti mengenai perubahan iklim dan mempelajari lebih mendalam tentang berbagai bukti ilmiah serta rasional mengenai efek pemakaian bahan bakar fosil terhadap iklim, lingkungan, dan kehidupan di planet ini, lalu mempublikasikan buku Six Degrees: Our Future on a Hotter Planet (Enam Derajat: Masa Depan Kita di Planet yang Semakin Panas); sebagai media lain untuk membangkitkan kesadaran. Buku ini membahas perubahan iklim secara sistematik berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian secara ilmiah dengan penggunaan aplikasi komputer tahap lanjut dan juga pencarian secara palaeoclimatic untuk menelusuri sejarah bumi yang memberikan gambaran akan pemanasan iklim di masa mendatang dan akibat yang akan dihadapi. Buku enam Derajat disusun berdasarkan Laporan Perkiraan Ketiga• dari Panel Antar Pemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC) tahun 2001 (http:/www.ipcc.ch). Kenaikan suhu 1 ºC sampai 3 ºC merupakan titik puncak
tetapi jika naik sampai pada 6 ºC maka
peningkatan ini menyebabkan kepunahan hampir semua kehidupan, termasuk manusia! Juga dari Laporan Sir Nicholas Stern, dalam “Stern Review on the Economics of Climate Change”6 setebal 700 halaman Kepala Badan Ekonomi Pemerintah Inggris, dijabarkan berbagai dampak pemanasan global menurut kenaikan suhu udara setiap 1 derajatnya. Berikut ini sedikit ulasannya. 1.
Suhu Udara Naik 1 ºC a Beberapa gletser kecil di Andes menghilang seluruhnya dan
mengancam persediaan air bagi 50 juta orang b Kenaikan moderat hasil panen sereal di wilayah beriklim sedang c Setidaknya 300.000 orang setiap tahunnya meninggal karena
penyakit akibat perubahan iklim (terutama diare, malaria, dan kekurangan gizi), akan tetapi ada pengurangan angka kematian pada saat musim dingin di wilayah yang lebih tinggi (Eropa Utara, AS) d Lapisan es di belahan bumi utara mencair dan menyebabkan
kerusakan jalan-jalan dan bangunan-bangunan di sebagian
Geografi SMA K - 5
66
Kanada dan Rusia, selain itu akan kehilangan es setengah tahun penuh e Setidaknya 10% spesies darat akan punah, 80% terumbu karang
rusak, termasuk Terumbu Karang Great Barrier terbesar di dunia yang terletak di timur laut Australia f g
Arus Teluk melemah Atlantik Selatan yang sebelumnya tidak ada badai akan mengalami serangan badai dan di barat AS terjadi kekeringan parah yang mengakibatkan banyak penduduk menderita.
2.
Suhu Udara Naik 2 ºC a Air di beberapa wilayah yang rentan, seperti Afrika bagian
Selatan dan Mediterania akan menyusut sebesar 20–30% b Hasil panen di wilayah-wilayah tropis merosot tajam (5-10% di
Afrika) c 40-60 juta lebih orang menderita malaria di Afrika d Kira-kira lebih dari
10 juta orang menderita banjir, setiap
tahunnya e 15-40% spesies terancam punah; spesies Kutub Utara, misal
beruang kutub dan karibau, kemungkinan besar punah f
Lapisan es Greenland menghilang karena mulai mencair tak terkendali
g Saat lapisan es mencair beruang kutub harus berjuang untuk
hidup. h Lenyapnya batu karang. i
Secara global permukaan air laut mengalami kenaikan sebesar tujuh meter.
3.
Suhu Udara Naik 3 ºC a Di Eropa Selatan, kekeringan hebat terjadi sekali setiap 10
tahun; 1-4 miliar orang lebih menderita kekurangan air, sementara 1-5 miliar orang di tempat lain menderita banjir. b Seratus lima puluh sampai limaratus lima puluh
juta orang
kelaparan. c Satu sampai tiga juta orang lebih mati karena kekurangan gizi;
penyakit seperti malaria tersebar luas ke wilayah-wilayah baru. Geografi SMA K - 5
67
d Lebih dari satu sampai dengan seratus tujuh puluh juta orang di
pesisir pantai menderita banjir e Duapuluh sampai lima puluh prosen spesies terancam punah,
termasuk di sini, 25-60% mamalia, 30-40% burung, dan 15-70% kupu-kupu di Afrika Selatan; hancurnya Hutan Amazon f
Bencana akibat cuaca yang berubah semakin meningkat, runtuhnya Lapisan Es Antartika Barat
g Hutan hujan di Amazon mengering dan intensitas pola cuaca El
Nino bertambah menjadi sesuatu hal yang biasa. h Eropa secara berulang mengalami musim panas yang teramat
panas yang sebelumnya sangat jarang terjadi. i
Jutaan dan milyaran orang akan berpindah dari sub tropik menuju daerah pertengahan garis lintang.
4. Suhu Udara Naik 4 ºC a Persediaan air di Afrika bagian Selatan dan Mediterania akan
menyusut sekitar 30-50% b Suhu
udara akan bertambah panas yang menyebabkan
hilangnya gletser-gletser di Himalaya dan mempengaruhi jutaan orang di China dan India c Panen di Afrika dan di seluruh lumbung produksi pangan dunia
(misalnya di sebagian Australia) akan merosot sekitar 15-35% d Di Afrika kira-kira delapan puluh
juta orang lebih menderita
penyakit malaria e Setiap tahunnya lebih dari 7-300 juta orang di pesisir pantai akan
menderita banjir. f
Lenyapnya separuh wilayah tundra di Kutub Utara; hutan hujan Amazon mati; menyusutnya lapisan es menyebabkan naiknya air laut setinggi 7 meter
g Air laut akan bertambah tinggi dan meluap membanjiri kota-kota
di daerah pesisir. Geografi SMA K - 5
68
h Hilangnya lapisan es akan mengurangi banyak persediaan air
tawar. i
Suatu
bagian
di
Kutub
Selatan
akan
tenggelam
dan
menyebabkan area air yang meluap semakin jauh. j
5.
Temperatur musim panas di London akan menjadi 45ºC. Suhu Udara Naik 5 ºC
a Daerah yang tidak bisa dihuni semakin menyebar, b tumpukan es dan air tanah sebagai sumber air untuk kota-kota besar akan mengering c jutaan pengungsi akan bertambah. d Kebudayaan manusia akan mulai menghilang seiring dengan perubahan iklim yang dramatik ini. e Dalam hal ini kelompok yang kurang mampu sepertinya akan menjadi paling menderita. f
Tidak ada lagi es yang tersisa pada kedua kutub seiring dengan punahnya bermacam species di lautan dan tsunami dalam skala besar memusnahkan kehidupan dekat pantai.
6. Suhu Udara Naik Di Atas 5 ºC atau minimum 6 ºC Pada kenaikan suhu 6 derajat, kepunahan massal sebesar 95% akan terjadi; makhluk yang masih hidup akan mengalami serangan badai dan banjir besar yang terus menerus; hidrogen sulfat dan kebakaran akibat gas metana akan menjadi hal yang biasa. Gas ini berpotensi menjadi bom atom dan tidak ada yang mampu bertahan hidup kecuali bakteri Bukti terbaru menunjukkan bahwa rata-rata suhu Bumi akan naik lebih dari 5 atau 6ºC bila emisi gas rumah kaca terus bertambah dan menimbulkan bahaya besar pelepasan karbon dioksida dari permukaan tanah dan pelepasan metana dari lapisan es di Kutub Utara maupun dari dasar laut. Kenaikan suhu udara global ini akan setara dengan pemanasan global yang pernah terjadi pada Zaman Es terakhir dan, bila suhu Bumi sampai memanas 6ºC, dampaknya di luar perkiraan manusia. Sulit dibayangkan, jika perilaku manusia sendiri yang menyebabkan kerusakan dan penderitaan yang tidak diharapkan Geografi SMA K - 5
69
ini. Manusia telah membahayakan planet ini dan saat ini berada di ambang kehilangan momentum apabila kita tidak bertindak secepatnya untuk membatasi efek emisi gas rumah kaca. Mark Lynas tidak ingin pembaca pesimis tentang masa depan planet ini, yang ingin disampaikan adalah peringatan secara dini dan mendesak
untuk diperhatikan secara internasional akan
usaha bersama untuk mengatasi pemanasan
global. Tidak
diragukan lagi bahwa pemanasan global terjadi akibat perilaku manusia.
Berdasarkan analisis
data,
berbagai jenis
emisi
menyebabkan kenaikan temperature.Sesuai data yang telah diperoleh saat ini suhu udara telah mendekati tingkat 2 derajat dan waktu yang tersisa saat suhu udara mencapai kenaikan puncak enam derajat adalah kurang dari satu dekade, dengan demikian pilihan satu-satunya adalah bertindak secepat mungkin serta mengurangi emisi karbon dioksida dan metana.
Gambar Kejadian-kejadian yang mungkin jika suhu udara terus meningkat. (Six Degrees: Our Future on a Hotter Planet)
Geografi SMA K - 5
70
Di bawah ini diberikan data dalam bentuk tabel tentang jumlah emisi karbon dioksida pada setiap kenaikan suhu 1C.
Tabel 7: Kenaikan Suhu dan Emisi Karbon*( Six Degrees: Our Future on a Hotter Planet) PERUBAHAN
TEMPERATUR YANG BERUBAH
SUHU
DALAM CELSIUS
Satu Derajat
0,1- 1,0 C
Dua Derajat
1,1- 2,0 C
400ppm
Tiga Derajat
2,1- 3,0 C
450ppm
Empat Derajat
3,1- 4,0 C
550ppm
Lima Derajat
4,1- 5,0 C
650ppm
Enam Derajat
5,1- 5,8 C
800ppm
JUMLAH CO2
350ppm (Level saat ini 380ppm)
*Tabel dari hal 279 di Enam Derajat: Masa Depan Kita di Planet yang Semakin Panas
Enam Derajat adalah adalah
berkumandangnya
tiupan terompet
perang, dan merupakan panggilan kepada semua orang untuk menyadari akan kondisi bumi yang berada pada situasi sangat kritis. Tidak dapat di pungkiri bahwa ulah manusialah yang menyebabkan cepatnya kenaikan perubahan iklim, karenanya saat ini adalah masa terpenting
bagi
para
pemimpin
dan
tokoh
politik
untuk
mengimplementasikan ketentuan ambang batas dalam mengurangi karbon dan gas dari efek rumah kaca, seperti metana. Oleh sebab itu kita harus mengubah gaya hidup, menuju gaya hidup yang lebih gembira dan lebih sehat seperti berlaih ke energi yang berkelanjutan dan gaya hidup vegetarian untuk menyelamatkan bumi. Waktu yang kita miliki sangat terbatas untuk membuat titik balik. Pemanasan global adalah sebuah realitas dan membutuhkan perhatian semua umat manusia di planet ini. Untuk itu marilah kita segera bertindak untuk menyejukkan bumi kita.
Geografi SMA K - 5
71
Hal-hal di atas adalah dampak yang diperkirakan menurut versi barat, karena mereka paling banyak melakukan konsumsi dan kegiatan yang merugikan Bumi. Untuk itu diperlukan adanya keadilan Iklim. Keadilan iklim adalah cara pandang baru yang melihat persoalan perubahan iklim bukan hanya sekedar persoalan lingkungan hidup, namun melihat persoalan perubahan iklim sebagai akibat kegagalan model pembangunan yang didasarkan pada keserakahan dalam mengkonsumsi sumberdaya alam, ketidakadilan hubungan antara negara-negara utara dan selatan, pelanggaran hak-hak asasi manusia dan sistem ekonomi pasar bebas. Dari semua dampak yang muncul, Asia merupakan bagian dari bumi yang paling menderita parah. Setiap kenaikan suhu 2 derajat celcius, produksi pertanian di China dan Bangladesh akan turun sampai 30% pada 2050. Kelangkaan air di India akan semakin bertambah seiring dengan
berkurangnya
lapisan
es
di
pegunungan
Himalaya.
Pemukiman warga di sekitar pesisir asia yang berjumlah 100 juta akan tergenang karena permukaan laut meningkat antara 1-3 mm/tahun. Masalah/ isu kunci yang terjadi di Indonesia dalam hubungannya dengan perubahan iklim adalah perusakan hutan dan perubahan peruntukan tanah,
karena keduanya adalah penyebab terbesar
kedua dari emisi karbon setelah energi, yaitu sebesar 20%. Merebaknya perusakan hutan dan lahan gambut di Indonesia mempunyai arti bahwa negara ini merupakan salahsatu dari tiga negara utama penghasil emisi karbon dioksida,penyumbang utama pemanasan global. Dampak yang diprediksi meliputi curah hujan dan banjir hebat, ancaman terhadap ketahanan pangan, meningkatnya ketinggian air laut yang merugikan masyarakat pantai dan meningkatnya penyakit seperti malaria dan demam berdarah. Sebagai negara kepulauan, Indonesia rentan terhadap peningkatan ketinggian air laut, badai dan pengelantangan batu karang (coral reef bleaching) yang diakibatkan oleh pemanasan global yang mengancam masyarakat pantai dan
Geografi SMA K - 5
72
penghidupan mereka, baik itu karena pola iklim yang makin tak dapat diperkirakan untuk musim tanam maupun panen Untuk Idonesia sendiri, ada sejumlah dampak yang akan terjadi akibat perubahan iklim seperti untuk: 1. ekosistem a. Bila terjadi kenaikan suhu global rata-rata sebesar 1,5-2,5 derajat Celcius, maka kemungkinannya spesies tanaman dan hewan akan punahnya sebanyak 20-30 perse. b. Bertambahnya jumlah CO2 di atmosfer akan meningkatkan keasaman di laut. Hal ini berdampak negative pada organisme laut, seperti
terumbu
karang
dan
spesies-spesies
yang
hidupnya
bergantung pada organisme tersebut. 2. pangan dan hasil hutan a. Kenaikan suhu global rata-rata antara 1-2 derajat Celcius menyebabkan produktivitas pertanian di daerah tropis mengalami penurunan, sehingga meningkatkan resiko bencana kelaparan. b. Frekuensi
kekeringan
dan
banjir
akan
meningkat
dan
memberikan dampak negative pada produksi local terutama pada penyediaan pangan di subtropics dan tropis. 3.
Pesisir dan dataran rendah
a. Daerah pantai akan semakin rentan terhadap erosi pantai dan naiknya permukaan air laut. Kerusakan pesisir akan diperparah oleh tekanan manusia didaerah pesisir. b. Pada tahun 2080 diperkirakan setiap tahun, jutaan orang akan terkena banjir karena naiknya permukaan air laut. Resiko terbesar adalah dataran rendah yang padat penduduknya dengan tingkat adaptasi yang rendah. Penduduk yang paling terancam adalah yang berada di delta-delta Asia dan Afrika, namun yang paling rentan adalah penduduk di pulau-pulau kecil. 4.
Sumber dan Manajemen air tawar
a. Aliran air sungai dan ketersediaan air di daerah subtropis dan daerah tropis basah diperkirakan akan meningkat rata-rata 10-40 persen.
Geografi SMA K - 5
73
b. Sementara di daerah subtropis dan daerah tropis yang kering, air akan berkurang 10-30 persen, sehingga daerah-daerah yang sekarang sering mengalami kekeringan akan semakin parah kondisinya. 5.
Industri, permukiman dan masyarakat
a. Umumnya industri, permukiman, dan masyarakat di daerah pesisir dan bantaran sungai
yang paling rentan, dan mereka yang
ekonominya erat kaitannya dengan sumber daya yang sensitive terhadap iklim, serta mereka yang tinggal di daerah-`daerah yang sering dilanda bencana ekstrem, di mana urbanisasi berlangsung dengan cepat. b. Komunitas miskin sangat rentan karena kapasitas beradaptasi yang terbatas, serta kehidupan mereka sangat tergantung kepada sumberdaya yang mudah terpengaruh oleh iklim seperti persediaan air dan makanan. 6.
Kesehatan
Penduduk dengan kapasitas beradaptasi rendah akan semakin rentan terhadap diare, gizi buruk, serta berubahnya pola distribusi penyakit-penyakit yang ditularkan melalui berbagai serangga dan hewan.
B.
Penanggulangan Perubahan Iklim
Tingkat emisi GRK terus meningkat tetapi pasti ada banyak peluang untuk
menguranginya.
Kita
juga
mengetahui
bahwa
untuk
menghentikan pemanasan global, tidak mungkin dilakukan seorang diri tetapi harus dilakukan melalui kerja sama semua orang, walau bagaimanapun, sebaiknya mulailah dari diri kita sendiri. Salah satu cara untuk mengurangi pemanasan global adalah melalui perubahan gaya hidup dan pola konsumsi.
IPCC memberikan rekomendasi
kebijakan dan instrument yang dinilai efektif menurunkan emisi GRK . Berikut ini adalah beberapa langkah praktis untuk menghentikan perubahan iklim yang dapat dilakukan dengan cara sebagai beikut. 1. Diri Sendiri
Geografi SMA K - 5
74
Ada lima langkah yang dapat dilakukan
perorangan Untuk
menanggulangi perubahan iklim yaitu sebagai berikut. a. Selamatkan
Kehidupan
dan
Planet
dengan
Menghentikan
Konsumsi Daging Laporan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) telah membuka mata dunia bahwa industri peternakan merupakan penyebab utama pemanasan global. Selain itu industri peternakan merupakan salah satu sumber utama pencemaran tanah dan air bersih.
Peternakan
juga
menjadi
penggerak
utama
dalam
penebangan hutan. Diperkirakan 80 persen bekas hutan di Amazon telah dialih-fungsikan menjadi ladang ternak. Setiap tahunnya, industri peternakan menghasilkan emisi 2,4 miliar ton CO2. Di luar itu, peternakan menyita 30% dari seluruh permukaan tanah kering di Bumi dan 33% dari area tanah yang subur dijadikan ladang untuk menanam pakan ternak. The Earth Institute melaporkan bahwa diet berbasis tanaman hanya membutuhkan 25%
dari energi yang
dibutuhkan oleh diet berbasis daging. Hasil ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Profesor Gidon Eshel dan Pamela Martin dari Universitas Chicago. Untuk itu gantilah pola makan daging dengan pola makan vegetarian, karena hal ini lebih efektif untuk mencegah 50% pemanasan global,
daripada mengganti sebuah
mobil SUV dengan mobil hibrida. Seorang vegetarian dengan standar diet orang Amerika akan menghemat 1,5 ton emisi rumah kaca setiap tahunnya. Hal ini hanya terjadi di negara-negara barat, sedangkan di Indonesia perternakan besar sepertinya masih sangat jarang. Selain itu konsumsi daging orang Amerika dengan dengan orang Indonesia berbeda, kira-kira 1 banding 10, tetapi untuk mencegah perubahan iklim sebaiknya kiitapun mengikuti saran tersebut. b. Hemat Energi dan Hemat Sumber Daya Alam Carilah sumber energi alternatif yang tidak menghasilkan emisi CO2 seperti tenaga matahari, air, angin. Jika harus menggunakan bahan bakar fosil
gunakanlah dengan bijak dan efisien. DemHematlah
energi listrik dan energi lainnya apalagi Indonesia termasuk negara yang banyak mennggunakan bahan bakar fosil Geografi SMA K - 5
untuk pembangkit 75
listriknya. Matikan alat elektronik dari sumbernya atau tekan stekernya. Jangan biarkan alat elektronik dalam keadaan standby. Pergunakan peralatan listrik dan elektronik yang hemat energi. Matikan lampu bila pencahayaan dari luar terang, atau saat kita sedang tidak berada di dalam ruangan. Maksimalkan pencahayaan dari matahari, buka tirai jendela, pergunakan cat berwarna cerah di dalam rumah. Jangan membuka pintu lemari es terlalu lama karena setiap kali pintu lemari es dibuka maka diperlukan tarikan listrik yang tinggi untuk mendinginkannya kembali. Potonglah makanan dalam ukuran yang lebih kecil, karena ukuran makanan yang kecil akan cepat matang dan menggunakan energi lebih sedikit. Gunakan energi penerangan secara efisien dan efektif. Penggunaan lampu hemat energi dan jadwal penerangan rumah yang tepat. Jangan biarkan kran penampungan air dan atau
tabung toilet
mengalami kebocoran yang airnya menetes keluar selama 24 jam, selain memboroskan sumber air yang berharga juga memboroskan uang.
Gunakan kertas secara bolak-balik untuk mengurangi
pembabatan hutan. Hindari kantong plastik sebaiknya bawa tas sendiri. c. Menanam Pohon dapat Memberi Manfaat bagi Bumi Kita Jangan lupa, tanamlah tanaman hijau/ pohon di sekitar lingkungan anda tinggal. Selain berguna untuk menyegarkan udara di sekitarnya, pepohonan juga berfungsi menyerap CO2 dari atmosfer dan menyimpannya dalam jaringan, tetapi setelah mati mereka akan melepaskan kembali CO2 ke udara. Lingkungan dengan banyak tanaman akan mengikat CO2 dengan banyak dan baik. Hal ini harus dipertahankan oleh generasi mendatang, jika tidak maka karbon yang sudah tersimpan dalam tanaman akan kembali dilepas ke udara sebagai CO2. Dinas Kehutanan AS memperlihatkan bahwa dengan menanam 95.000 pohon pada dua wilayah di ibukota Chicago telah memberikan udara yang lebih bersih dan menghemat 38 juta dolar selama lebih dari 30 tahun, sesuai untuk penurunan panas dan biaya pendinginan dalam hal untuk penyerapan emisi GRK.
Geografi SMA K - 5
76
Hutan mempunyai peranan yang sangat penting. Jika kita mempunyai hutan, maka itu berarti kita mempunyai senjata ekstra untuk memerangi perubahan iklim. d. Kurangi Emisi (Transportasi dan
Industri ) dan Beralihlah
ke
Energi Alternatif Gunakan transportasi
massa daripada mobil/ kendaraan sendiri
selain boros BBM, juga menghindari kemacetan jalan, biaya parkir, dan biaya pemeliharaan mobil. Gunakan satu mobil untuk berangkat atau pulang kerja bersama rekan sekantor bila rumahnya berdekatan atau searah, sehingga bisa berbagi biaya perjalanan dengan mereka. Apabila jarak rumah ke tempat kerja dekat lebih baik jalan kaki atau gunakan sepeda,
selain menghemat biaya perjalanan juga baik
untuk menjaga kebugaran tubuh dan pengurangan emisi. Apabila memakai mobil/ kendaraan sendiri, pergunakan kendaraan yang hemat bahan bakar dan gunakan bahan bakar yang bersih
atau
bahkan beli mobil hibrida jika Anda mampu. Kejelian dalam memilih produk merupakan bantuan besar dalam mengendalikan emisi GRK. Secara keseluruhan, produk lokal akan memberikan emisi GRK yang lebih kecil dibandingkan produk impor, sebab produk impor akan mengemisikan GRK cukup besar pada proses transportasinya dari negara asal ke negara tujuan. e. Daur Ulang dapat Membawa Perubahan Kalifornia memperkirakan bahwa daur ulang pada setiap negara bagian akan menghemat penyaluran energi untuk 1,4 juta rumah, dan mengurangi 27.047 ton polusi pada air, menyelamatkan 14 juta pohon, dan mengurangi efek emisi gas rumah kaca yang setara dengan 3,8 juta mobil. Universitas Teknik di Denmark menemukan bahwa aluminium yang didaur ulang menggunakan 95% lebih sedikit energi dibanding alumunium yang tidak didaur ulang, 70% lebih hemat energi untuk plastik, dan 40% lebih untuk kertas. Dari semua hal di atas yang terpenting adalah berubah yang didasari atas keinginan dan motivasi diri sendiri untuk berubah. Saran-saran di atas tidak akan berarti jika hanya sebagai bahan bacaan, tanpa ada
tindakan
Geografi SMA K - 5
nyata. Kita harus mulai mempraktikkannya dalam 77
kehidupan sehari-hari. Tidak perlu mengambil langkah ekstrim untuk langsung berubah dalam waktu semalam bila hal itu terlalu berat. Lakukanlah secara bertahap tapi konsisten dengan komitmen kita. Jadilah contoh nyata bagi lingkungan dan orang-orang di sekitar kita. Contoh dan praktik yang kita berikan sangat penting untuk menginspirasi banyak orang lain berubah. Bersuaralah dan beritahu pemerintah, media, keluarga, kerabat, tetangga, sahabat, teman sekolah, rekan kerja, dan masyarakat sekitar untuk menyelamatkan Bumi dari ancaman pemanasan global dan perubahan iklim. Berilah mereka dorongan untuk mencoba pola hidup mulia yang akan menyelamatkan planet kita tercinta ini.
Gambar Cara mengatasi pemanasan global/ perubahan iklim. ( Lapan)
2. Pejabat pemerintahan dapat melakukan tindakan dan kebijakan melalui berbagai sektor yaitu sebagai berikut. a.
Sektor Energi
, berbagai kegiatan dapat dilakukan
misalnya: 1)
mengurangi subsidi bahan bakar fosil, sudah dilaksanakan
dengan menaikkan harga BBM. 2)
pajak karbon untuk bahan bakar fosil, sudah dilakukan
yaitu pada harga solar.
Geografi SMA K - 5
78
3)
kewajiban menggunakan energi terbarukan yang masih
dicari alternatifnya. 4)
penetapan harga listrik bagi energi terbarukan.
5)
subsidi bagi produsen
b.
Sektor Transportasi berbagai arah yang dapat dilakukan
adalah 1)
Kewajiban menggunakan bahan bakar yang ekonomis
terutama untuk emisi gas CO2, misalnya dengan menggunakan biofuel dan bahan bakar ber gas CO2 standar untuk alat transportasi jalan raya. 2)
Pajak untuk perbaikan jalan, rambu-rambu lalu lintas,
serta sarana prasarananya, misalnya area parkir. 3)
Pembiayaan untuk STNK, SIM,
asuransi kecelakaan,
serta tarif penggunaan jalan, dan parkir. 4)
Merancang
kebutuhan
transportasi
melalui
regulasi
penggunaan lahan serta perencanaan infrastruktur. 5)
Melakukan investasi pada fasilitas angkutan umum dan
transportasi tak bermotor. c.
Sektor Gedung, kegiatan dan arahan yang dapat dilakukan
adalah 1)
Menerapkan standard dan pemberian label pada berbagai
peralatan dan sarananya. 2)
Sertifikasi dan regulasi gedung
3)
Program-program pengaturan permintaan.
4)
Kalangan
pemerintah
memberikan
contoh
termasuk
pengadaan. 5)
Memberi insentif untuk perusahaan atau perumahan yang
melakukan jasa energi d.
Sektor Industri kegiatan dan arahan yang dapat dilakukan
adalah 1)
Pembuatan standar produk dan standar raw material,
standar kerja dan Upah. 2)
Melaksanakan pemberian kredit,
subsidi, pajak untuk
kredit. Geografi SMA K - 5
79
3)
Izin yang dapat diperjualbelikan
4)
Perjanjian sukarela.
e.
Sektor pertanian kegiatan dan arahan yang dapat
dilakukan adalah 1)
memberikan insentif financial serta regulasi-regulasi untuk
memperbaiki manajemen lahan. 2)
mempertahankan kandungan karbon di dalam tanah,
3)
penggunaan pupuk dan irigasi yang efisien.
f. Sektor kehutanan 1)
memberikan Insentif financial (nasional dan internasional)
untuk memperluas area hutan, 2)
mengurangi deforestasi,
3)
mempertahankan hutan, serta manajemen hutan.
4)
memberikan hukuman yang setimpal pada orang-orang yang melakukan ilegal logging meregulasi pemanfaatan lahan serta penegakan regulasi tersebut.
Sektor manajemen limbah 1)
memberi kan insentif financial untuk orang yang melakukan manajemen sampah dan limbah cair.
2)
memberikan insentif dan mewajibkan meggunakan energi terbarukan.
3)
melakukan regulasi manajemen limbah.
Perubahan iklim jelas menyengsarakan kehidupan umat manusia. Kerugian materi dan juga korban nyawa adalah akibat yang harus kita terima. Oleh karena itu, sudah saatnya kita, pemerintah, industri dan masyarakat, bahu-membahu berupaya untuk menghambat terjadinya perubahan iklim. Walaupun berbagai bencana cuaca telah terjadi seperti yang diberitakan dalam media cetak maupun audiovisual, namun menurut kajian beberapa ahli keadaan cuaca seperti ini belum merupakan perubahan iklim tapi masih merupakan anomali atau variadibilitas cuaca. Menurut Winarso (2003) dalam A. R. As-Syakur, berdasarkan kajian dan pantauan di bidang iklim, siklus cuaca, dan iklim terpanjang Geografi SMA K - 5
80
adalah 30 tahun, dan terpendek adalah10 tahun, di mana kondisi ini dapat menunjukkan kondisi baku yang umumnya akan berguna untuk menentukan kondisi iklim per dekade. Seandainya mengikuti suatu siklus iklim atau dikatakan kejadiankejadian bencana cuaca merupakan suatu perubahan iklim, maka kejadian diatas harus terjadi selama 10 sampai 30 tahun berturutturut atau rata-rata kejadian ekstrim tersebut harus lebih banyak dari rata-rata kejadian normal selama 10 sampai 30 tahun, tetapi kita tidak berharapkan anomali ini terjadi terus menerus. anomali cuaca ini merupakan tanda akan terjadinya perubahan iklim, mudah-mudahan kita sebagai manusia yang berakal bisa beradaptasi lebih cepat dari proses perubahan iklim ini sehingga bisa menyelamatkan lebih banyak mahluk hidup dibumi ini. Fenomena perubahan iklim tidak bisa dihindari lagi, kita hanya bisa mengurangi dampak negatifnya (mitigasi) atau menghambat laju prosesnya (Rachmat Witoelar).
DAFTAR PUSTAKA Soerjani, Mohamad. 2009. Pendidikan Lingkungan Hidup, Jakarta, Institut Pendidikan dan Pengembangan Lingkungan. Hendriani,Yeni. 2007. Pendidikan Lingkungan Hidup: Wawasan LH/PLH dan Etika Lingkungan, Bandung, PPPPTK IPA. ...., 2006. Pedoman Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL) , Buku I (Utama) dan Buku II ( AcuanTeknis). Bandung. Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah ( BPLHD ) Provinsi Jawa Barat. http://www.beritalingkungan.com/kolom/2009-11/mengenal-cuaca-daniklim/ http://mbojo.wordpress.com/2007/04/15/cuaca-dan-iklim/ http://mbojo.wordpress.com/2007/08/13/bencana-cuaca/ http://iklim.dirgantaralapan.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=78&Itemid=7 7
Geografi SMA K - 5
81
http://iklim.dirgantaralapan.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=79 http://jcholics.blogspot.com/2009/11/global-climate-change.html http://www.scribd.com/doc/13262601/Sejarah-Revolusi-Industri http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Industri http://www.scribd.com/doc/13262601/Sejarah-Revolusi-Industri http://pusat-akademik.blogspot.com/2008/10/revolusi-industri-hijau-danbiru.html http://www.bpphp17.web.id/database/modul/carbon%20trade/Modul%20 1.pdf http://infoenergi.wordpress.com/2007/05/12/perubahan-iklim-apadan-bagaimana/ http://www.google.co.id/search?hl=id&q=BAnyaknya+CO2+yang+dihasilka n+oleh+alat+transportasi&btnG=Telusuri&meta=&aq=f&aqi=&aql=&oq=&g s_rfai= http://armisusandi.com/articles/working_paper/PERKEMBANGAN ENERGI DI INDONESIA SEBAGAI DAMPAK.pdf http://www.bpphp17.web.id/database/modul/carbon%20trade/Modul%20 1.pdf http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id &u=http://www.buzzle.com/articles/facts-aboutdeforestation.html&rurl=translate.google.com&twu=1&usg=ALkJrhgQJAQo L_ klAMmJ5ZieiUef-QDz2g http://www.perubahaniklim.net/dampak-perubahan-iklim.htm
j. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran Diharapkan dapat menjelaskan pengertian perubahan iklim global Dapat Mengidentifikasi perubahan iklim global di Indonesia k. Latihan/ Kasus /Tugas Melakukan Identifikasi pemanasan global dan perubahan Iklim? l. Rangkuman m. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Geografi SMA K - 5
82
Geografi SMA K - 5
83
Geografi SMA K - 5
84
D. BAB IV PERAIRAN LAUT (OSEANOGRAFI) 1. Kegiatan Belajar 1 Pengertian Oseanografi dan Arus Laut a. Tujuan Pembelajaran 7) Mengacu pada indikator. 8) Jumlah tujuan pembelajaran dapat lebih dari satu butir tujuan
b. Uraian Materi Oseanografi (berasal dari bahasa Yunani oceanos yang berarti laut dan graphos yang berarti gambaran atau deskripsi) adalah cabang dari ilmu bumi yang mempelajari segala aspek dari samudera dan lautan. Secara sederhana oseanografi dapat diartikan sebagai gambaran atau deskripsi tentang laut. Dalam bahasa lain yang lebih lengkap, oseanografi dapat diartikan sebagai studi dan penjelajahan (eksplorasi) ilmiah mengenai laut dan segala fenomenanya. Laut sendiri adalah bagian dari hidrosfer. Seperti diketahui bahwa bumi terdiri dari bagian padat yang disebut litosfer, bagian cair yang disebut hidrosfer dan bagian gas yang disebut atmosfer. Sementara itu bagian yang berkaitan dengan sistem ekologi seluruh makhluk hidup penghuni planet Bumi dikelompokkan ke dalam biosfer. Para ahli oseanografi mempelajari berbagai topik, termasuk organisme laut dan dinamika ekosistem; arus samudera, ombak, dan dinamika fluida geofisika; tektonik lempeng dan geologi dasar laut; dan aliran berbagai zat kimia dan sifat fisik didalam samudera dan pada batas-batasnya. Topik beragam ini menunjukkan berbagai disiplin yang digabungkan oleh ahli oceanografi untuk memperluas pengetahuan mengenai samudera dan memahami proses di dalamnya: biologi, kimia, geologi, meteorologi, dan fisika. Beberapa sumber lain berpendapat bahwa ada perbedaan mendasar yang membedakan antara oseanografi dan oseanologi. Oseanologi terdiri dari dua kata (dalam bahasa Yunani) yaitu oceanos (laut) dan logos (ilmu) yang secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang laut. Dalam arti yang lebih lengkap, oseanologi adalah studi ilmiah mengenai laut dengan cara menerapkan ilmu-ilmu pengetahuan tradisional seperti fisika, kimia, matematika, dan lain-lain ke dalam segala aspek mengenai laut.
Geografi SMA K - 5
85
Oseanografi adalah bagian dari ilmu kebumian atau earth sciences yang mempelajari laut,samudra beserta isi dan apa yang berada di dalamnya hingga
ke
kerak
samuderanya.
Secara
umum,
oseanografi
dapat
dikelompokkan ke dalam 4 (empat) bidang ilmu utama yaitu: geologi oseanografi yang mempelajari lantai samudera atau litosfer di bawah laut; fisika oseanografi yang mempelajari masalah-masalah fisis laut seperti arus, gelombang, pasang surut dan temperatur air laut; kimia oseanografi yang mempelajari masalah-masalah kimiawi di laut, dan yang terakhir biologi oseanografi yang mempelajari masalah-masalah yang berkaitan dengan flora dan fauna atau biota di laut. Studi menyeluruh (komprehensif) mengenai laut dimulai pertama kali dengan dilakukannya ekspedisi Challenger (1872-1876) yang dipimpin oleh naturalis bernama C.W. Thomson (yang berkebangsaan Skotlandia) dan John Murray (yang berkebangsaan Kanada). Istilah Oseanografi sendiri digunakan oleh mereka di dalam laporan yang diedit oleh Murray. Selanjutnya Murray menjadi pemimpin dalam studi berikutnya mengenai sedimen laut. Keberhasilan dari ekspedisi Challenger dan pentingnya ilmu pengetahuan tentang laut dalam perkapalan/perhubungan laut, perikanan, kabel laut dan studi mengenai iklim akhirnya membawa banyak negara untuk melakukan
ekspedisi-ekspedisi
berikutnya.
Organisasi
oseanografi
internasional yang pertama kali didirikan adalah The International Council for the Exploration of the Sea Di Indonesia sendiri terdapat beberapa lembaga penelitian dan perguruan-perguruan tinggi dalam bidang kelautan. Salah satu lembaga penelitian kelautan yang tertua di Indonesia adalah Pusat Penelitian Oseanografi, yang berada di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (disingkat menjadi P20-LIPI) yang dulu namanya Lembaga Oseanologi (LONLIPI) . Cikal bakal dari lembaga penelitian ini dulu bernama Zoologish Museum en Laboratorium te Buitenzorg yang didirikan pada tahun 1905. B. Arus Laut Indonesia. Perairan Indonesia yang terletak di antara benua Asia dan Australia berada dalam suatu sistem pola angin yang disebut sistem angin muson. Angin muson bertiup ke arah tertentu pada suatu periode sedangkan pada periode lainnya angin bertiup dengan arah yang berlawanan. Terjadinya Geografi SMA K - 5
86
angin muson ini karena terjadi perbedaan tekanan udara antara daratan Asia dan Australia (Wyrtki, 1961).
Pada bulan Desember – Pebruari di
belahan bumi utara terjadi musim dingin sedangkan di belahan bumi selatan terjadi musim panas sehingga pusat tekanan tinggi di daratan Asia dan pusat tekanan rendah di daratan Australia. Keadaan ini menyebabkan angin berhembus dari daratan Asia menuju Australia. Angin ini dikenal di sebelah selatan katulistiwa sebagai angin Muson Barat Laut. Sebaliknya pada bulan Juli – Agustus berhembus angin Muson Tenggara dari daratan Australia yang bertekanan tinggi ke daratan Asia yang bertekanan rendah. Sirkulasi air laut di perairan Indonesia dipengaruhi oleh sistem angin muson. Oleh karena sistem angin muson ini bertiup secara tetap, walaupun kecepatan relatif tidak besar, maka akan tercipta suatu kondisi yang sangat baik untuk terjadinya suatu pola arus.
Pada musim barat, pola arus
permukaan perairan Indonesia memperlihatkan arus bergerak dari Laut Cina Selatan menuju Laut Jawa. Di Laut Jawa, arus kemudian bergerak ke Laut Flores hingga mencapai Laut Banda. Sedangkan pada saat Muson Tenggara, arah arus sepenuhnya berbalik arah menuju ke barat yang akhirnya akan menuju ke Laut Cina Selatan (Wyrtki, 1961). Perairan Indonesia merupakan perairan di mana terjadi lintasan arus yang membawa massa air dari Lautan Pasifik ke Lautan Hindia yang biasanya disebut Arus Lintas Indonesia/Arlindo (Fieux et al., 1996b). Massa air Pasifik tersebut terdiri atas massa air Pasifik Utara dan Pasifik Selatan (Tomascik et al., 1997a; Wyrtki, 1961; Ilahude and Gordon, 1996; Molcard et al., 1996; Fieux et al., 1996a). Terjadinya arlindo terutama disebabkan oleh bertiupnya angin pasat tenggara di bagian selatan Pasifik dari wilayah Indonesia. Angin tersebut mengakibatkan permukaan bagian tropik Lautan Pasifik Barat lebih tinggi dari pada Lautan Hindia bagian timur. Hasilnya terjadinya gradien tekanan yang mengakibatkan mengalirnya arus dari Lautan Pasifik ke Lautan Hindia.
Arus lintas Indonesia selama Muson
Tenggara umumnya lebih kuat dari pada di Muson Barat Laut. Sumber air yang dibawa oleh Arlindo berasal dari Lautan Pasifik bagian utara dan selatan. Perairan Selat Makasar dan Laut Flores lebih banyak dipengaruhi oleh massa air laut Pasifik Utara sedangkan Laut Seram dan Halmahera lebih banyak dipengaruhi oleh massa air dari Pasifik Geografi SMA K - 5
87
Selatan. Gordon et al. (1994) mengatakan bahwa massa air Pasifik masuk kepulauan Indonesia melalui 2 (dua) jalur utama, yaitu: 1. Jalur barat dimana massa air masuk melalui Laut Sulawesi dan Basin Makasar. Sebagian massa air akan mengalir melalui Selat Lombok dan berakhir di Lautan Hindia sedangkan sebagian lagi dibelokan ke arah timur terus ke Laut Flores hingga Laut Banda dan kemudian keluar ke Lautan Hindia melalui Laut Timor. 2. Jalur timur dimana massa air masuk melalui Laut Halmahera dan Laut Maluku terus ke Laut Banda. Dari Laut Banda, menurut Gordon (1986) dan Gordon et al.,(1994) massa air akan mengalir mengikuti 2 (dua) rute. Rute utara Pulau Timor melalui Selat Ombai, antara Pulau Alor dan Pulau Timor, masuk ke Laut Sawu dan Selat Rote, sedangkan rute selatan Pulau Timor melalui Basin Timor dan Selat Timor, antara Pulau Rote dan paparan benua Australia. Struktur massa air perairan Indonesia umumnya dipengaruhi karakteristik massa air Lautan Pasifik dan sistem angin muson. Dimana pada Musim Barat (Desember – Pebruari) bertiup angin muson barat laut di bagian selatan katulistiwa dan timur laut di utara katulistiwa, karakteristik massa air perairan Indonesia umumnya ditandai dengan salinitas yang lebih rendah, sedangkan pada Musim Tmur (Juni – Agustus) bertiup angin muson tenggara di selatan katulistiwa dan barat daya di utara katulistiwa, perairan Indonesia memiliki karakteristik dengan nilai salinitas yang lebih tinggi.
c. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran 8) Mengacu pada proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Menggambarkan aktivitas pembelajaran berupa langkah/ sintak model yang sesuai dengan pencapaian KD, dan harus memenuhi tuntutan pencapaian level taksonomi pengetahuan (Bloom) dan taksonomi keterampilan (Dave/Simpson). 9) Bagian ini dapat berupa kasus, contoh, latihan, tugas dan rangkuman sesuai dengan sintak/langkah pembelajaran dari model terpilih. d. Evaluasi kegiatan belajar dan kunci jawaban
Geografi SMA K - 5
88
•
mengacu pada konsep penilaian otentik yang menggambarkan ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Tingkatan soal yang digunakan harus disesuaikan dengan tuntutan level taksonomi dari KD.
e. Umpan balik dan tindak lanjut •
Bagian ini merupakan pengayaan dan dapat berisikan tugas-tugas dari aktivitas saintifik.
•
Bagian ini juga dapat menjadi Penilaian Diri yang merupakan refleksi peserta terhadap materi dan aktivitas pencapaian kompetensi. Instrumen dapat berupa tes atau non-tes
f. Kunci jawaban •
Dapat digunakan untuk self assesment sekiranya diperlukan sebagai tolak ukur untuk mengetahui keberhasilan diri sendiri.
2. Kegiatan Belajar 2 Sifat Fisik dan Kimiawi Air Laut a. Tujuan Pembelajaran 9) Mengacu pada indikator. 10) Jumlah tujuan pembelajaran dapat lebih dari satu butir tujuan b. Uraian Materi Sifat Fisika-Kimia Laut. 1. Suhu Laut tropik memiliki massa air permukaan hangat yang disebabkan oleh adanya pemanasan yang terjadi secara terus-menerus sepanjang tahun. Pemanasan tersebut mengakibatkan terbentuknya stratifikasi di dalam kolom perairan yang disebabkan oleh adanya gradien suhu. Berdasarkan gradien suhu secara vertikal di dalam kolom perairan, Wyrtki (1961) membagi perairan menjadi 3 (tiga) lapisan, yaitu: a) lapisan homogen pada permukaan perairan atau disebut juga lapisan permukaan tercampur; b) lapisan diskontinuitas atau biasa disebut lapisan termoklin; c) lapisan di bawah termoklin dengan kondisi yang hampir homogen, dimana suhu berkurang secara perlahan-lahan ke arah dasar perairan. Menurut Lukas and Lindstrom (1991), kedalaman setiap lapisan di dalam kolom perairan dapat diketahui dengan melihat perubahan gradien
Geografi SMA K - 5
89
suhu dari permukaan sampai lapisan dalam. Lapisan permukaan tercampur merupakan lapisan dengan gradien suhu tidak lebih dari 0,03 oC/m (Wyrtki, 1961), sedangkan kedalaman lapisan termoklin dalam suatu perairan didefinisikan sebagai suatu kedalaman atau posisi dimana gradien suhu lebih dari 0,1 oC/m (Ross, 1970). Suhu permukaan laut tergantung pada beberapa faktor, seperti presipitasi, evaporasi, kecepatan angin, intensitas cahaya matahari, dan faktor-faktor fisika yang terjadi di dalam kolom perairan. Presipitasi terjadi di laut melalui curah hujan yang dapat menurunkan suhu permukaan laut, sedangkan evaporasi dapat meningkatkan suhu permukaan akibat adanya aliran bahang dari udara ke lapisan permukaan perairan.
Menurut
McPhaden and Hayes (1991), evaporasi dapat meningkatkan suhu kira-kira sebesar 0,1 oC pada lapisan permukaan hingga kedalaman 10 m dan hanya kira-kira 0,12 oC pada kedalaman 10 – 75 m. Disamping itu Lukas and Lindstrom (1991) mengatakan bahwa perubahan suhu permukaan laut sangat tergantung pada termodinamika di lapisan permukaan tercampur. Daya gerak berupa adveksi vertikal, turbulensi, aliran buoyancy, dan entrainment dapat mengakibatkan terjadinya perubahan pada lapisan tercampur serta kandungan bahangnya.
Menurut McPhaden and Hayes
(1991), adveksi vertikal dan entrainment dapat mengakibatkan perubahan terhadap kandungan bahang dan suhu pada lapisan permukaan.
Kedua
faktor tersebut bila dikombinasi dengan faktor angin yang bekerja pada suatu periode tertentu dapat mengakibatkan terjadinya upwelling. Upwelling menyebabkan suhu lapisan permukaan tercampur menjadi lebih rendah. Pada umumnya pergerakan massa air disebabkan oleh angin. Angin yang berhembus dengan kencang dapat mengakibatkan terjadinya percampuran massa air pada lapisan atas yang mengakibatkan sebaran suhu menjadi homogen.
2. Salinitas. Sebaran salinitas di laut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pola sirkulasi air, penguapan, curah hujan dan aliran sungai. Perairan dengan tingkat curah hujan tinggi dan dipengaruhi oleh aliran sungai memiliki salinitas yang rendah sedangkan perairan yang memiliki penguapan yang Geografi SMA K - 5
90
tinggi, salinitas perairannya tinggi. Selain itu pola sirkulasi juga berperan dalam penyebaran salinitas di suatu perairan. Secara vertikal nilai salinitas air laut akan semakin besar dengan bertambahnya kedalaman. Di perairan laut lepas, angin sangat menentukan penyebaran salinitas secara vertikal.
Pengadukan di dalam lapisan
permukaan memungkinkan salinitas menjadi homogen.
Terjadinya
upwelling yang mengangkat massa air bersalinitas tinggi di lapisan dalam juga mengakibatkan meningkatnya salinitas permukaan perairan. Sistem angin muson yang terjadi di wilayah Indonesia dapat berpengaruh terhadap sebaran salinitas perairan, baik secara vertikal maupun secara horisontal. Secara horisontal berhubungan dengan arus yang membawa massa air, sedangkan sebaran secara vertikal umumnya disebabkan oleh tiupan angin yang mengakibatkan terjadinya gerakan air secara vertikal. Menurut Wyrtki (1961), sistem angin muson menyebabkan terjadinya musim hujan dan panas yang akhirnya berdampak terhadap variasi tahunan salinitas perairan.
Perubahan musim tersebut selanjutnya
mengakibatkan terjadinya perubahan sirkulasi massa air yang bersalinitas tinggi dengan massa air bersalinitas rendah. Interaksi antara sistem angin muson dengan faktor-faktor yang lain, seperti run-off dari sungai, hujan, evaporasi, dan sirkulasi massa air dapat mengakibatkan distribusi salinitas menjadi sangat bervariasi. Pengaruh sistem angin muson terhadap sebaran salinitas pada beberapa bagian dari perairan Indonesia telah dikemukakan oleh Wyrtki (1961). Pada Musim Timur terjadi penaikan massa air lapisan dalam (upwelling) yang bersalinitas tinggi ke permukaan di Laut Banda bagian timur dan menpengaruhi sebaran salinitas perairan. Selain itu juga di pengaruhi oleh arus yang membawa massa air yang bersalinitas tinggi dari Lautan Pasifik yang masuk melalui Laut Halmahera dan Selat Torres. Di Laut Flores, salinitas perairan rendah pada Musim Barat sebagai akibat dari pengaruh masuknya massa air Laut Jawa, sedangkan pada Musim Timur, tingginya salinitas dari Laut Banda yang masuk ke Laut Flores mengakibatkan meningkatnya salinitas Laut Flores.
Laut Jawa memiliki
massa air dengan salinitas rendah yang diakibatkan oleh adanya run-off dari sungai-sungai besar di P. Sumatra, P. Kalimantan, dan P. Jawa.
Geografi SMA K - 5
91
Adanya garam atau mineral terlarut dalam akan menyebabkan air mempunyai rasa. Rasa air dapat didasarkan pada kadar garam atau mineral terlarut yang disebut salinitas air.
Kadar garam yang terlarut dapat
dinyatakan sebagai bagian perseribu yaitu dalam 1000 gram pelarut/air.
banyaknya gram zat terlarut
Ada juga yang menyatakan dalam bagian
persejuta yaitu banyaknya zat dalam mgram setiap satu
kilogram/liter
larutan. Berdasarkan kelarutan/ kadar garam/ mineral dalam air maka air dapat dikelompokkan menjadi air tawar (Freshwater), air payau (Brackish water) , air asin (Saline water) , dan air sangat asin (Brine water). Kadar garam dari masing-masing jenis air ini adalah sebagai berikut. Air tawar (Freshwater) merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, bumi memsuplainya dalam keadaan bersih, air tawar akan terus menerus berkurang jika pengelolaan air tidak tepat dan atau pemakaian berlebihan. Air tawar terdapat di tanah, sungai, danau, rawa, es dan gletzer Tabel 9 Jenis Air Berdasarkan Kadar Garamnya Salinitas air berdasarkan pada kadar garam terlarut dalam bagian perseribu (ppt = part per thousand)
Jenis air
Kadar
air
tawar
(Freshwater)
< 0.5
air payau (Brackish water) 0.5 – 30
air asin/laut (Saline water) 30 – 50
air
sangat
asin
(Brine
water ) > 50
garam
Air payau (Brackish water) adalah air yang sedikit lebih asin dari air tawar, tapi asinnya tidak sebanyak air laut. Air payau merupakan perpaduan antara air tawar dan air asin dan biasanya merupakan tempat pertemuan antara sungai dan laut yaitu sebagai muara. Beberapa kegiatan manusia dapat menghasilkan air payau, Proses penggaraman pada air payau akan meningkat terutama oleh adanya limbah karenanya air payau ini akan berbahaya bagi semua tumbuhan di bumi, jika tanpa penanganan yang sesuai dan hal ini
akan merusak lingkungan . Secara teknik air payau
mengandung antara 0.5 sampai 30 gr garam per liter lebih umum disebut 0.5 sampat 30 ppt atau ‰. Air payau perlu dilindungi dari range penggaraman Geografi SMA K - 5
92
dan penetapan kondisi air payau ini harus dipertimbangkan dengan tepat. Itu adalah karakteristik dari banyak air payau permukaan yang slinitasnya dapat bervariasi tergantung pada ruang dan waktu. Air asin (Saline water) banyak mengandung garam biasanya terdapat di laut. Air asin
adalah air yang mengandung garam terlarut dengan kadar
cukup besar. Lembaga survey geologi Amerika Serikat menggunakan tingkat konsentrasi salinitas untuk menggolongkan
air asin ini.
Air asin ini
digolongkan dalam 3 kelompok yaitu sebagai berikut. Air yang sedikit asin yaitu air yang mengandung garam terlarut sebanyak 1.000 sampai dengan 3.000 bagian persejuta (ppm atau miliggram garam setiap 1 kg/L larutan) atau 1 sampai 3 bagian perseribu (ppt atau gram garam setiap 1 kg/L larutan), air ini dapat dikelompokkan dalam air payau. Air yang asinnya sedang yaitu air yang mengandung garam terlarut sebanyak
3.000 sampai dengan 10.000 bagian persejuta (ppm atau
miliggram garam setiap 1 kg/L larutan) atau 3 sampai 10 bagian perseribu (ppt atau gram garam setiap 1 kg/L larutan). Air yang sangat asin yaitu air yang mengandung garam terlarut sebanyak 10.000 sampai dengan 35.000 bagian persejuta (ppm atau miliggram garam setiap 1 kg/L larutan) atau 10 sampai 35 bagian perseribu (ppt atau gram garam setiap 1 kg/L larutan). Air sangat asin (Brine water) adalah air yang mendekati jenuh atau jenuh oleh garam biasanya garam klorida yang digunakan untuk mengawetkan sayur, ikan, daging dalam proses pengasinan. Air sangat asin adalah cairan yang biasa digunakan dalam instalasi pendinginan untuk pemindahan panas dari satu tempat ketempat lainnya. Air sangat asin digunakan karena akan menurunkan temperatur larutan dan perpindahan panas lebih efisien. Air sangat asin digunakan juga untuk membuat acar bahan makanan yang berarti mengawetkan dan meningkatkan rasa.
Hampir semua bahan
makanan dapat dibuat acar misalnya Ketimun, telur, bawang putih. Karena air tawar di beberapa daerah sudah mulai berkurang maka air asin dapat digunakan sebagai air tawar, melalui pengolahan dengan cara desalinasi (penghilangan garam). Dahulu pelayar kalau hendak berlayar harus membawa banyak air tawar dalam drum di kapalnya untuk keperluan selama mereka berlayar, namun sekarang para pelayar menggunakan air desalinasi untuk keperluan air tawarnya karena air laut tersedia cukup Geografi SMA K - 5
93
banyak dalam perjalanan mereka dan mereka cukup hanya menbawa alat desalinasi yang jauh lebih ringan dari berdrum-drum air. Air garam disebut air yang mengandung garam digunakan juga dalam pengobatan sebagai larutan steril dan digunakan sebagai cairan untuk infus. Air asin yang mengandung garam cukup, sedang ataupun tinggi sangat sedikit digunakan oleh manusia karena manusia tidak dapat minum air minum yang asin secara langsung, demikian juga untuk irigasi pada tanaman panenan. Beberapa industri meggunakan air asin seperti pertambangan (mining) dan pembangkit listrik tenaga panas (thermoelectric-power). 3. Densitas air laut. Distribusi densitas dalam perairan dapat dilihat melalui stratifikasi densitas secara vertikal di dalam kolom perairan, dan perbedaan secara horisontal yang disebabkan oleh arus.
Distribusi densitas berhubungan
dengan karakter arus dan daya tenggelam suatu massa air yang berdensitas tinggi pada lapisan permukaan ke kedalaman tertentu. Densitas air laut tergantung pada suhu dan salinitas serta semua proses yang mengakibatkan berubahnya suhu dan salinitas. Densitas permukaan laut berkurang karena ada pemanasan, presipitasi, run off dari daratan serta meningkat jika terjadi evaporasi dan menurunnya suhu permukaan. Sebaran densitas secara vertikal ditentukan oleh proses percampuran dan pengangkatan massa air. Penyebab utama dari proses tersebut adalah tiupan angin yang kuat. Lukas and Lindstrom (1991), mengatakan bahwa pada tingkat kepercayaan 95 % terlihat adanya hubungan yang positif antara densitas dan suhu dengan kecepatan angin, dimana ada kecenderungan meningkatnya kedalaman lapisan tercampur akibat tiupan angin yang sangat kuat. Secara umum densitas meningkat dengan meningkatnya salinitas, tekanan atau kedalaman, dan menurunnya suhu.
c. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran 10) Mengacu pada proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Menggambarkan aktivitas pembelajaran berupa langkah/ sintak model yang sesuai dengan pencapaian KD, dan harus memenuhi tuntutan pencapaian level taksonomi pengetahuan (Bloom) dan taksonomi keterampilan (Dave/Simpson). Geografi SMA K - 5
94
11) Bagian ini dapat berupa kasus, contoh, latihan, tugas dan rangkuman sesuai dengan sintak/langkah pembelajaran dari model terpilih. d. Evaluasi kegiatan belajar dan kunci jawaban •
mengacu pada konsep penilaian otentik yang menggambarkan ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Tingkatan soal yang digunakan harus disesuaikan dengan tuntutan level taksonomi dari KD.
e. Umpan balik dan tindak lanjut •
Bagian ini merupakan pengayaan dan dapat berisikan tugas-tugas dari aktivitas saintifik.
•
Bagian ini juga dapat menjadi Penilaian Diri yang merupakan refleksi peserta terhadap materi dan aktivitas pencapaian kompetensi. Instrumen dapat berupa tes atau non-tes
f. Kunci jawaban Dapat digunakan untuk self assesment sekiranya diperlukan sebagai tolak ukur untuk mengetahui keberhasilan diri sendiri. 3. Kegiatan Belajar 3 Relief Dasar Laut a. Tujuan Pembelajaran 11) Mengacu pada indikator. 12) Jumlah tujuan pembelajaran dapat lebih dari satu butir tujuan b. Uraian Materi E. Bentuk Relief Dasar Lautan. Bentuk muka bumi di lautan juga tidak rata. Relief dasar laut tidak begitu besar variasinya dibandingkan dengan relief daratan. Hal ini disebabkan karena lemahnya erosi dan sedimentasi. 1. Relief dasar laut terdiri dari bentukan-bentukan berupa: a. Palung laut atau trog adalah daerah ingressi di laut yang bentuknya memanjang. Contohnya, Palung Mindanau (10.830 meter), Palung Sunda (7.450 meter), dan sebagainya. b. Lubuk laut atau “basin” terjadi akibat tenaga tektonik, merupakan laut ingressi dan bentuknya bulat. Contohnya, Lubuk Sulu, Lubuk Sulawesi, Lubuk Banda, dan sebagainya. Geografi SMA K - 5
95
c. Gunung laut adalah gunung yang kakinya ada di dasar laut. Kadangkadang puncak gunung laut muncul tinggi di atas laut. Contohnya, Gunung Krakatau, Maona Loa di Hawaii. d. Punggung laut merupakan satuan atau deretan bukit di dalam laut. Contohnya, punggung laut Sibolga. e. Ambang laut atau drempel adalah punggung laut yang memisahkan dua bagian laut atau dua laut yang dalam. Contohnya, Ambang Laut Sulu,
Ambang
Laut
Sulawesi,
Ambang
Laut
Gibraltar,
dan
sebagainya. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini!
2. Zona Pesisir dan Zona Laut Zona itu dapat diartikan daerah atau wilayah. Zone dibedakan menjadi 2, yaitu: a. Zona Pesisir Berdasarkan kedalamannya
zona
pesisir
dapat
dibedakan
menjadi 4 wilayah (zona) yaitu : 1)
Zona “Lithoral”, adalah wilayah pantai atau pesisir atau “shore”. Di wilayah ini pada saat air pasang tergenang air dan pada saat air laut surut berubah menjadi daratan. Oleh karena itu wilayah ini sering disebut juga wilayah pasang surut.
2)
Zona “Neritic” (wilayah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah pasang surut hingga kedalaman 150 m. Pada zona ini masih dapat ditembus oleh sinar matahari sehingga wilayah ini paling banyak terdapat berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuhan-
Geografi SMA K - 5
96
tumbuhan, contoh Jaut Jawa, Laut Natuna, Selat Malaka dan lautlaut disekitar kepulauan Riau. 3)
Zona Bathyal (wilayah laut dalam), adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman antara 150 hingga 1800 meter. Wilayah ini tidak dapat ditembus sinar matahari, oleh karena itu kehidupan organismenya tidak sebanyak yang terdapat di zona meritic.
4)
Zona Abysal (wilayah laut sangat dalam), yaitu wilayah laut yang memiliki kedalaman lebih dari 1800 m. Di wilayah ini suhunya sangat dingin dan tidak ada tumbuh-tumbuhan, jenis hewan yang hidup di wilayah ini sangat terbatas. Untuk lebih memahami penjelasan di atas perhatikan gambar berikut ini.
Gambar Klasifikasi Wilayah Laut Menurut Kedalamannya
b. Zona Laut Indonesia Sebagai negara kepulauan yang wilayah perairan lautnya lebih luas dari pada wilayah daratannya, maka peranan wilayah laut menjadi sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara.
Geografi SMA K - 5
97
Luas wilayah laut Indonesia sekitar 5.176.800 km2. Ini berarti luas wilayah laut Indonesia lebih dari dua setengah kali luas daratannya. Sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1982. berikut ini adalah gambar pembagian wilayah laut menurut konvensi Hukum Laut PBB. Berikut ini adalah gambar pembagian wilayah laut menurut konvensi hukum laut PBB.
Gambar
Pembagian wilayah menurut Konvensi Hukum Laut PBB,
Montego, Caracas tahun 1982
Wilayah perairan laut Indonesia dapat dibedakan tiga macam, yaitu Zona Laut Teritorial, Zona Landas Kontinen, dan Zona Ekonomi Eksklusif. 1) Zona Laut Teritorial. Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke arah laut lepas. Jika ada dua negara atau lebih menguasai suatu lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang dari 24 mil laut, maka garis teritorial di tarik sama jauh dari garis masing-masing negara tersebut. Laut yang terletak antara garis dengan garis batas teritorial di sebut laut teritorial. Laut yang terletak di sebelah dalam garis dasar disebut laut internal. Garis
Geografi SMA K - 5
98
dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau. Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial, tetapi mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di atas maupun di bawah permukaan laut. Pengumuman pemerintah tentang wilayah laut teritorial Indonesia dikeluarkan tanggal 13 Desember 1957 yang terkenal dengan Deklarasi Djuanda dan kemudian diperkuat dengan Undang-undang No.4 Prp. 1960. 2) Zona Landas Kontinen. Landas kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 150 meter. Indonesia terletak pada dua buah landasan kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan landasan kontinen Australia. Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling jauh 200 mil laut. Jika ada dua negara atau lebih menguasai lautan di atas landasan kontinen, maka batas negara tersebut ditarik sama jauh dari garis dasar masing-masing negara. Sebagai contoh di selat malaka, batas landasan kontinen berimpit dengan batas laut teritorial, karena jarak antara kedua negara di tempat itu kurang dari 24 mil laut. Di selat Malaka sebelah utara, batas landas kontinen antara Thailand, Malaysia, dan Indonesia bertemu di dekat titik yang berkoordinasi 98 °BT dan 6 °LU. Di dalam garis batas
landas
kontinen,
Indonesia
mempunyai
kewenangan
untuk
memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya, dengan kewajiban untuk menyediakan alur pelayaran lintas damai. Pengumuman tentang batas landas kontinen ini dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 17 Febuari 1969. 3) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka diukur dari garis dasar. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini, Indonesia mendapat kesempatan pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan laut tetap diakui sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum Laut Internasional, batas landas kontinen, dan batas zona ekonomi eksklusif antara dua negara yang bertetangga saling tumpang tindih, maka ditetapkan garis-garis yang menghubungkan titik yang Geografi SMA K - 5
99
sama jauhnya dari garis dasar kedua negara itu sebagai batasnya. Pengumuman tetang zona ekonomi eksklusif Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia tanggal 21 Maret 1980. Agar Anda lebih jelas tentang batas zona laut Teritorial, zona landas kontinen dari zona ekonomi eksklusif lihatlah peta berikut.
Gambar Batas Wilayah Laut Indonesia
c. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran 12) Mengacu pada proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Menggambarkan aktivitas pembelajaran berupa langkah/ sintak model yang sesuai dengan pencapaian KD, dan harus memenuhi tuntutan pencapaian level taksonomi pengetahuan (Bloom) dan taksonomi keterampilan (Dave/Simpson). 13) Bagian ini dapat berupa kasus, contoh, latihan, tugas dan rangkuman sesuai dengan sintak/langkah pembelajaran dari model terpilih. d. Evaluasi kegiatan belajar dan kunci jawaban
Geografi SMA K - 5
100
•
mengacu pada konsep penilaian otentik yang menggambarkan ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Tingkatan soal yang digunakan harus disesuaikan dengan tuntutan level taksonomi dari KD.
e. Umpan balik dan tindak lanjut •
Bagian ini merupakan pengayaan dan dapat berisikan tugas-tugas dari aktivitas saintifik.
•
Bagian ini juga dapat menjadi Penilaian Diri yang merupakan refleksi peserta terhadap materi dan aktivitas pencapaian kompetensi. Instrumen dapat berupa tes atau non-tes
f. Kunci jawaban Dapat digunakan untuk self assesment sekiranya diperlukan sebagai tolak ukur untuk mengetahui keberhasilan diri sendiri.
Geografi SMA K - 5
101
Geografi SMA K - 5
102
E. BAB V ROAD MAP PEMBANGUNAN MANUSIA INDONESIA 1. Kegiatan Belajar 1 Mobilitas Penduduk a. Tujuan Pembelajaran 13) Mendeskripsikan road map pembangunan manusia. 14) Mendeskripsikan road map pembangunan manusia Indonesia. b. Uraian Materi Road Map Pembangunan Manusia. Kekayaan negara dan kebesaran sejarah masa lalu bukanlah penentu keberhasilan pembangunan suatu negara. Keberhasilan pembangunan justru sangat ditentukan oleh mutu sumberdaya manusianya. Di sisi lain perrtumbuhan ekonomi bukan satu-satunya indikator untuk mengukur kinerja keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Komitmen pembangunan manusia secara nasional ditekankan pada penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak dasar warga negara sebagaimana dijamin oleh UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 memberi dasar filosofi pembangunan manusia Indonesia yang tercermin
dalam
amanat
untuk
memajukan
kesejahteraan
umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia. Bukti komitmen tersebut tercermin pada keikutsertaan Pemerintah Indonesia
dalam
Pembangunan
menandatangi
Milenium
(MDGs)
kesepakatan tentang
bersama
Tujuan
pembangunan
hak-hak
fundamental manusia yang terangkum dalam 8 tujuan. Bahkan sebelumya, pada tahun 1995 di Copenhagen, Indonesia telah mengikuti Konferensi Tingkat
Tinggi
(KTT)
Internasional
Pembangunan
Manusia
yang
diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dalam KTT itu telah disepakati 10 rekomendasi yang ditandatangani oleh 117 presiden dan kepala pemerintahan tentang prinsip-prinsip utama di bidang pembangunan manusia. Komitmen Indonesia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia juga tercermin dengan dikeluarkannya dua undang-undang yang berkaitan dengan pengesahan konvenan internasional tentang hak-hak sipil dan
Geografi SMA K - 5
103
politik dan konvenan internasional tentang hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya. Indonesia
juga
sudah
mempunyai
dokumen
Strategi
Nasional
Penanggulangan Kemiskinan (SNPK) yang memuat 10 hak dasar manusia dalam upaya mengurangi dan menanggulangi kemiskinan. Dokumen tersebut telah diintegrasikan dalam RPJMN 2004-2009, khususnya pada Bab XVI. Sepuluh hak dasar itu meliputi hak atas pangan, layanan kesehatan, layanan pendidikan, pekerjaan dan berusaha, perumahan, air bersih dan aman serta sanitasi yang baik, hak atas tanah, sumber daya alam dan lingkungan hidup, rasa aman, dan hak untuk berpatisipasi. Di lingkup pemerintah daerah komitmen tersebut diwujudkan dalam dokumen strategi penanggulangan kemiskinan daerah (SPKD). Akan
tetapi,
sejak
reformasi
digulirkan
1998
lalu,
pencapaian
pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas masih belum maksimal. Dalam Laporan Pembangunan Manusia, Indonesia masih berada pada level menengah (medium human development) walaupun ada trennya mengalami kenaikan. Pada tahun 2005, Indonesia menempati urutan 110 dari 177 negara, dengan indeks 0.697, turun dari posisi sebelumnya di urutan 102 dengan indeks 0.677 pada tahun 1999. Posisi ini cukup jauh dibandingkan negaranegara tetangganya, seperti Malaysia (urutan 61/0.796), Thailand (urutan 73/0.778), Filipina (urutan 84/0.758) dan Vietnam (urutan 108/0.704). Kemajuan signifikan terlihat pada tahun 2006, dengan angka IPM mencapai 0.711 dan berada diurutan 108, mengalahkan Vietnam yang mempunyai nilai 0.709. dan, pada tahun 2007 angka IPM Indonesia kembali naik menjadi 0.728. Kecenderungan angka IPM Indonesia yang terus menerus naik (dari 0.677 pada 1999, 0.697 pada 2005, dan 0.711 pada 2006) diharapkan semakin mempersempit ketinggalanya dibanding negara-negara lain. Lalu, bagaimana dengan kondisi pembangunan manusia di daerah? Dalam implementasi
pembangunan
manusia
ditindaklanjuti
oleh
pihak,
berbagai
Indonesia terutama
belum
banyak
pemerintah
daerah.
Penyebabnya antara lain, keterbatasan kelembagaan, aspek pendanaan, sumber daya manusia, dan juga sistem informasi. Geografi SMA K - 5
104
Padahal, sejak penerapan kebijakan desentralisasi, otonomi daerah merupakan
modal
untuk
memperkecil
kesenjangan
antardaerah.
Pemerintah daerah memiliki peran yang penting sebagai ujung tombak pembangunan manusia. Karena itu, ke depan daerah harus lebih memprioritaskan kebijakan pambangunan manusia. Untuk mewujudkan Pembangunan Manusia Indonesia di daerah perlu dibentuk forum konsultasi publik pembangunan manusia Indonesia untuk mencapai
konsensus
pembangunan
manusia
pada
setiap
tataran
(nasional, propinsi, kabupaten/kota) yang difasilitasi oleh tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan di daerah. Untuk memperkuat komitmen pembangunan manusia, pemerintah pada bulan Desember 2007, kembali mengadakan Konperensi Nasional Pembangunan
Manusia
Indonesia
sebagai
bentuk
kelanjutan
dari
Konperensi serupa yang diadakan tahun 2006. Tujuannya antara lain: pertama, reafirmasi komitmen nasional (pusat dan daerah) terhadap pembangunan manusia. Kedua, penentuan dan penegasan jaminan kebutuhan minimum bagi tiap warganegara yang harus dicapai. Ketiga, mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan utama, baik secara geografis maupun secara sektoral, yang muncul dalam diskusi antara kepala daerah dan stakeholders lainnya, dan keempat membangun kesepakatan dan konsensus antar pemangku kepentingan, khususnya di tingkat pemerintah daerah untuk memenuhi memenuhi empat hak dasar manusia dalam kebijakan di daerahnya, yaitu hak atas pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, dan hak atas rasa aman. Berbagai daerah memang telah melaksanakan prakarsa dan inovasi di dalam pembangunan manusia. Namun demikian, masih banyak daerah yang belum berupaya sungguh-sungguh mewujudkan pembangungan manusia. Oleh sebab itu, sebagai perangsang prakarsa pembangunan manusia di daerah, ke depan daerah akan diberikan insentif untuk memprioritaskan kebijakan pambangunan manusia. Insentif tersebut antara lain berupa prioritas pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan, seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPMMandiri) dan pemberian bantuan modal untuk pengembangan Lembaga Pengemban Dana Amanah (community trustfund). Geografi SMA K - 5
105
Di samping itu, program pembangunan manusia, terutama di daerah, belum banyak dimengerti arti pentingnya di mata masyarakat. Masih banyak pemda yang terpaku pada pola pikir lama, bahwa keberhasilan pembangunan diukur dari tingkatan pendapatan asli daerah, serta berapa banyak infrastruktur yang dbangun. Road Map Pembangunan Manusia Indonesia (PMI) Mewujudkan pembangunan manusia memiliki latar belakang yang panjang. Pengalaman beberapa negara yang berhasil dalam pembangunan sangat ditentukan oleh mutu sumberdaya manusia, bukan karena kekayaan negara dan kebesaran sejarah masa lalu. Oleh karena itu, saat ini kita sangat membutuhkan butuh peta jalan pembangunan manusia Indonesia 2008-2025 karena yang ingin di bangun adalah manusia, bukan jalan atau jembatan yang hanya membutuhkan waktu 1 – 2 tahun. Ada beberapa agenda yang mendesak bagi pembangunan manusia Indonesia 2008-2025 sebagai hasil Konas PMI 2007, antara lain: Pertama, menyusun
Peta
Jalan
(Road
Map)
dalam
rangka
memajukan
Pembangunan Manusia Indonesia nasional dan daerah sesuai semangat otonomi daerah. Kedua, menyusun Agenda Kemitraan dalam memajukan pembangunan manusia Indonesia. Ketiga, mengarusutamakan pembangunan manusia dalam
kebijakan
dan
program
sehingga
menjadi
prioritas
dalam
pelaksanaan pembangunan. Keempat, mengintegrasikan sistem perencanaan dan penganggaran untuk pembangunan
manusia
Indonesia.
Kelima,
memelihara
dan
mengembangkan nilai-nilai dan etika keagamaan, keragaman, hak-hak asasi manusia, keadilan dan kesetaraan gender, serta wawasan kebangsaan. Agenda keenam,
menjamin kepastian
hukum
untuk
mendapatkan
pelayanan dan mengakses sumberdaya bagi kelompok rentan, dan agenda ketujuh, mengimplementasikan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas dan partisipasi pada seluruh pemangku kepentingan. Dari sekian agenda tersebut, yang paling mendesak untuk segera direalisasikan adalah di susunnya peta jalan pembangunan manusia Indonesia 2008-2025. Sebab, walaupun telah ada prakarsa daerah dalam Geografi SMA K - 5
106
pembangunan manusia seperti pendidikan dan kesehatan, tapi tanpa adanya peta jalan PMI 2008-2025 maka Pembangunan Manusia Indonesia (PMI) belum memiliki arah yang jelas. Berikut contoh road map pembangunan manusia Indonesia.
Geografi SMA K - 5
107
Geografi SMA K - 5
108
Merekayasa Bonus Demografi.
Sejak 2012, Indonesia telah memasuki masa bonus demografi. Titik masa yang membuat rasio ketergantungan penduduk usia tidak produktif berada di bawah angka 50. Artinya, 100 orang produktif cuma menanggung 50 orang usia tidak produktif, atau dua orang bekerja hanya menanggung satu orang tidak bekerja. Kondisi ini akan memberikan kesempatan besar (the window of opportunity) bagi setiap bangsa yang mengalami. Indonesia diperkirakan mendapatkan masa bonus demografi pada rentang 2012-2035. Puncak kesempatan berada di kisaran 2028-2031, yakni saat rasio ketergantungan pada kisaran 47 per 100 orang. Bonus demografi, yang berhasil dijadikan jendela peluang, akan jadi daya ungkit bagi kemajuan bangsa. Namun, begitu salah urus, bonus demografi
akan
jadi
ancaman
yang
fatal
di
masa
depan.
Keberhasilannya memantik kinerja pembangunan yang melonjak tajam. Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan PDB/per kapita merupakan parameter
Geografi SMA K - 5
yang
menunjukkan
keberhasilan
tersebut.
Potensi
ini
109
sebagaimana disebutkan Prof (emeritus) Dorodjatun Kuntjoro-Jakti dalam buku Menerawang Indonesia. Kesempatan yang tidak akan datang dua kali tersebut harus benarbenar bisa dimanfaatkan. Ketika itu, jumlah terbanyak penduduk produktif akan masuk masa tua, memasuki masa rehat, saat tenaga mulai melemah dan sakit mudah mendera. Tak dapat dibayangkan bila waktu itu kesejahteraan bangsa belum baik, negara masih miskin, sedangkan penduduk usia senja memenuhi setiap gang. Beban negara akan lebih berat dan besar. Profil demografi yang menguntungkan tersebut harus direkayasa dengan baik. Pemerintahan Jokowi-JK akan memiliki momentum yang sangat penting, dalam upaya menata dan merekayasa keuntungan demografi. Salah satu roadmap yang penting untuk disusun adalah rekayasa penduduk usia produktif, khususnya pemuda. Menurut data SP 2010, disebutkan penduduk usia muda 15-19 tahun sebanyak 20 juta, 20-24 tahun 20 juta, dan 25-29 tahun berjumlah 21 juta. Penduduk yang disebut usia muda ini mencakup 26 persen dari total penduduk; saat puncak bonus demografi akan memainkan peranan yang sentral bagi masa depan bangsa. Rekayasa untuk pembangunan pemuda menjadi satu bagian krusial. Di titik kesejarahan, peran pemuda mau tak mau tak bisa disepelekan. Peran pemuda juga menjadi sentral karena di pundak merekalah bangsa akan ditentukan. Mengingat peranan yang penting bagi masa depan bangsa, sektor kepemudaan harusnya mendapatkan porsi besar. Apalagi, ke depan Indonesia akan menghadapi bonus demografi. Salah pengelolaan bonus tersebut hanya akan jadi kutukan. Soal ini, selain harus mendapatkan perhatian serius, juga harus jadi fokus pembangunan pemerintahan baru. Dalam
rancangan
merencanakan
postur
adanya
kementerian, kementerian
kabinet baru,
Jokowi-JK
yakni
telah
Kementerian
Kependudukan dan BKKBN, yang akan mengatur secara rinci rekayasa bonus demografi. Tentu saja ini akan sangat menguntungkan. Namun, dalam konteks kepemudaan yang juga berperan besar dalam bonus demografi, sinergisitas Kementerian Pemuda dan Olahraga, dengan Kementerian Kependudukan dan BKKBN harus tegas dan jelas. Geografi SMA K - 5
110
Hal ini supaya arah kebijakan dan fokusnya bisa diatur dan diambil sesuai kebutuhan pemuda di masa akan datang. Usulan ini penting mengingat peran dan potensi pemuda yang makin besar di masa depan. Setidaknya roadmap pengembangan pemuda akan terfokus dan satu pintu. Jangan sampai terjadi tumpang tindih pengembangan kepemudaan, bahkan apa yang dilakukan kedua kementerian sama. Roadmap
yang
jelas
akan
menentukan
pembagian
tugas,
kewenangan dan tanggung jawabnya. Dalam konteks ini, jika pemikiran rekayasa demografi yang jadi titik sentralnya, urusan pengembangan kapasitas kepemudaan bisa direkayasa di satu pintu kementerian kependudukan. Kementerian Pemuda dan Olahraga cukup dijadikan Kementerian
Olahraga
saja.
Dalam
konteks
rekayasa
demografi,
Kementerian Kependudukan dan BKKBN harus mampu melalui rekayasa pembangunan untuk penduduk di bawah 10 tahun, usia produktif, dan lansia. Namun, akan sangat berat jika itu semua dikerjakan Kementerian Kependudukan yang nomenklaturnya juga masih baru. Untuk itu, fokus pada rekayasa penduduk usia produktif dan pemuda akan membuat orientasi, tujuan, dan target Kementerian Kependudukan dan BKKBN menjadi jelas. Kini kesempatan, peluang, dan tantangan ada di tangan Jokowi-JK. Salah ambil kebijakan, bisa runyam di masa depan. Dibutuhkan prasyarat tertentu untuk lulus ujian ini. Salah satu kanalisasi adalah membangun generasi produktif yang inovatif, kreatif, dan terampil. Tahun ini adalah momentum yang paling tepat untuk memulai perubahan. Tak ada pilihan lain, presiden baru memiliki tugas besar untuk mengelola dan mengolah pemuda menjadi bagian dari masa depan bangsa. Anak-anak muda tulang punggung bangsa di awal kemerdekaan menjadi landasan pokok, agar semua elemen bangsa perlu memikirkan lebih detail tentang karier, SDM, kompetensi, integrasi, dan kiprah pemuda dan penduduk usia produktif untuk Indonesia masa depan. c. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran 14) Perhatikan kembali tentang roadmap pembangunan manusia Indonesia.
Geografi SMA K - 5
111
15) Carilah data hasil sensus penduduk tahun 2010 mengenai jumlah penduduk, komposisi penduduk, sex ratio, dan kepadatan penduduk provinsi dimana anda tinggal. 16) Dari data tersebut buatlah roadmap pembangunan penduduk di masa yang akan datang mengenai pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan lain sebagainya. d. Evaluasi kegiatan belajar dan kunci jawaban •
Jelaskan pengertian roadmap kependudukan.
•
Bagaimana roadmap pembangunan manusia Indonesia di masa yang akan datang berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010.
e. Umpan balik dan tindak lanjut •
Carilah data hasil sensus penduduk tahun 2010. Hitunglah angka dependency ratio (DR) dan sex ratio (SR) dari masing-masing provinsi.
•
Berdasarkan DR dan SR tersebut buatlah roadmap untuk pendidikan di Indonesia.
f. Kunci jawaban •
Dapat digunakan untuk self assesment sekiranya diperlukan sebagai tolak ukur untuk mengetahui keberhasilan diri sendiri.
2. Kegiatan Belajar 2 Permasalahan Kependudukan di Indonesia a. Tujuan Pembelajaran 15) Menjelaskan permasalahan kependudukan di Indonesia. 16) Menganalisis penyebab dan solusi mengatasi permasalahan penduduk di Indonesia. 17) Menganalisis penyebab dan solusi mengatasi kemiskinan di Indonesia. b. Uraian Materi Permasalahan penduduk di Indonesia: •
Masalah
akibat
angka
kelahiran
Jika fertilitas semakin meningkat maka akan menjadi beban pemerintah dalam hal penyediaan aspek fisik misalnya fasilitas kesehatan.Selain itu pertumbuhan penduduk akan semakin meningkat tinggi akibatnya bagi suatu negara berkembang akan menunjukkan korelasi negatif dengan tingkat •
kesejahteraan Masalah
akibat
penduduknya. angka
kematian
Semakin bertambah angka harapan hidup berarti perlu adanya peran Geografi SMA K - 5
112
pemerintah dalam menyediakan fasilitas penampungan dan penyediaan gizi yang memadai bagi anak balita.Sebaliknya apabila tingkat mortalitas tinggi akan berdampak terhadap reputasi indonesia di mata dunia. •
Masalah
Jumlah
Penduduk
Masalah yang timbul akibat jumlah penduduk adalah aspek ekonomi dan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga karena banyaknya beban tanggungan sehingga sulit untuk memenuhi gizi yang dibutuhkan. •
Masalah
mobilitas
Penduduk
Pertumbuhan penduduk perkotaan selalu menunjukkan peningkatan yang terus menerus hal ini disebabkan pesatnya perkembangan ekonomi dengan perkembngan industri pertumbuhan sarana dan prasarana jalan perkotaan. Selain itu, semakin banyak terjadi urbanisasi karena orang-orang desa yang dulunya kecukupan pangan namun tidak menikmati pembangunan mulai berbondong-bondong pindah ke kota. Generasi muda tidak ada yang mau menjadi petani. •
Masalah
Ketidakseimbangan
Kepadatan
kepadatan
penduduk
Penduduk ini
mengakibatakan
ketidakmerataan pemangunan bai fisik maupun nonfisik yang selanjutnya mengakibatkan
keinginan
pindah
semakin
tinggi.
Dampak Permasalahan Penduduk Terhadap Aspek Pembangunan dan
1.Permasalahan Permasalahan
Lingkungan
Penduduk kualitas
penduduk
Terhadap dan
Pembangunan
dampaknya
terhadap
pembangunan. Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kualitas penduduk dan dampaknya terhadap pembangunan adalah sebagai berikut: Masalah tingkat pendidikan
Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negaraGeografi SMA K - 5
113
negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia.Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh: 1. Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah. 2. Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan. 3. Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah. Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah: 1. Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan. 2. Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah mengambil beberapa kebijakan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan masyarakat. Usaha-usaha tersebut di antaranya: • Pencanangan wajib belajar 9 tahun. • Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka. • Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain). • Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran. • Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman. • Mencanangkan gerakan orang tua asuh. • Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.
Geografi SMA K - 5
114
Masalah kesehatan
Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan. Kualitas kesehatan yang rendah umumnya disebabkan: 1. Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan. 2. Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. 3. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan. 4. Gizi yang rendah. 5. Penyakit menular. 6. Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh). Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan adalah terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan yang lebih utama karena menyangkut jiwa manusia. Selain itu, jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek pembangunan rendah, maka dalam melakukan apa pun khususnya pada saat bekerja, hasilnya pun akan tidak optimal. Untuk menanggulangi masalah kesehatan ini, pemerintah mengambil beberapa tindakan untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan. Upaya-upaya tersebut di antarnya: 1. Mengadakan perbaikan gizi masyarakat. 2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. 3. Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan. 4. Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain. 5. Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan makanan. 6. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan.
Geografi SMA K - 5
115
Masalah tingkat penghasilan/pendapatan
Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per kapita, yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu
negara.
Negara-negara
berkembang
umumnya
mempunyai
pendapatan per kapita rendah, hal ini disebabkan oleh: 1. Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli, dan lain-lain. 2. Jumlah penduduk banyak. 3.
Besarnya angka ketergantungan. Berdasarkan pendapatan per kapitanya, negara digolongkan menjadi 3,
yaitu: 1. Negara kaya, pendapatan per kapitanya > US$ 1.000. 2. Negara sedang, pendapatan per kapitanya = US$ 300 – 1.00. 3. Negara miskin, pendapatan per kapitanya < US$ 300.
Adapun dampak rendahnya tingkat pendapatan penduduk terhadap pembangunan adalah: 1. Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan pembangunan bidang ekonomi kurang berkembang baik. 2. Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah menyebabkan hasil pembangunan hanya banyak dinikmati kelompok masyarakat kelas sosial menengah ke atas. Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat (kesejahteraan masyarakat), sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan pemerintah melakukan upaya dalam bentuk: 1. Menekan laju pertumbuhan penduduk. 2. Merangsang kemauan berwiraswasta. 3. Menggiatkan usaha kerajinan rumah tangga/industrialisasi. 4. Memperluas kesempatan kerja. 5. Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan barang dan jasa. 2.Permasalahn Penduduk Terhadap Lingkungan Populasi manusia adalah ancaman terbesar dari masalah lingkungan hidup di Indonesia dan bahkan dunia. Setiap orang memerlukan energi, lahan Geografi SMA K - 5
116
dan sumber daya yang besar untuk bertahan hidup. Kalau populasi bisa bertahan pada taraf yang ideal, maka keseimbangan antara lingkungan dan regenerasi populasi dapat tercapai. Tetapi kenyataannya adalah populasi bertumbuh lebih cepat dari kemampuan bumi dan lingkungan kita untuk memperbaiki sumber daya yang ada sehingga pada akhirnya kemampuan bumi akan terlampaui dan berimbas pada kualitas hidup manusia yang rendah. Lonjakan penduduk yang sangat tinggi atau baby booming di Indonesia akan berdampak sangat luas, termasuk juga dampak bagi ekologi atau lingkungan hidup. Hal itu dapat mengganggu keseimbangan, bahkan merusak ekosistem yang ada. Menurut Poo Tjian Sie, coordinator Komunitas Tionghoa Peduli Lingkungan Hidup, lingkungan hidup adalah kesatuan ekosistem atau system kehidupan yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, (tatanan alam),dan makhluk hidup, termasuk manusia dengan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Pertumbuhan penduduk akan berakibat pada banyak aspek kehidupan, pendidikan, ketenaga-kerjaan, dan lingkungan hidup. Semakin banyak penghuni planet bumi, semakin banyak pula bahan makanan, air, energi, dan papan, yang dibutuhkan oleh manusia. Ini berarti banyak pula tanah yang harus diolah, pemakaian pupuk peptisida, makin merosotnya kualitas air, harus membangun proyek-proyek pembangkit tenaga listrik, dan pemompaan sumur-sumur minyak. Akibatnya semakin merosotnya erosi tanah, polusi air, udara, dan tanah. Dengan demikian jelas bahwa yang terjadi adalah kapasitas produksi bahan makan merosot, masalah-masalah kesehatan semakin kompleks akibat dari polusi dan sanitasi yang buruk, berkurangnya habitat sehingga menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati dan menurunnya kualitas hidup manusia. Pemukiman yang paling umum adalah di pedesaan, namun karena di pedesaan mendapatkan pekerjaan sulit, lahan warisan makin lama makin terbagi, dan lahan makin tidak subur. Sementara di kota tersedia kesempatan kerja yang lebih besar, tersedia pelayanan pendidikan
Geografi SMA K - 5
117
dan pelayanan umum yang lebih baik, semua ini mendorong banyak orang untuk pindah ke kota. Kemiskinan. Badan Koordinasi Keluarga Berencana atau BKKBN dan Badan Pusat Statistik atau BPS membuat standar orang miskin yang berbeda. Kemiskinan di Indonesia kian cerah atau kian buram ? Dalam
disertasinya,
Iskandar
(2007)
menemukan,
contoh
penelitiannya di Bogor yang tergolong miskin menurut BPS hanya berjumlah 15 persen. Akan tetapi, saat digunakan kriteria BKKBN, jumlah orang miskin menjadi 60 persen, meningkat empat kali lipat. Di pedesaan jumlah orang miskin menurut BPS, 7 persen, tetapi menurut kriteria BKKBN, 44 persen. Ini menunjukkan, menurut BPS, hidup orang yang tergolong tidak miskin pun juga tidak sejahtera. Kemiskinan dan kesejahteraan menjadi isu penting apalagi di Indonesia karena peningkatan ekonomi makro yang selama ini disuarakan pemerintah, banyak menyisakan pekerjaan rumah berupa kemiskinan dan lapangan kerja yang masih sulit. Krisis ekonomi 1998 meningkatkan jumlah orang miskin menjadi 24,23 persen. Tahun 2006, jumlah orang miskin turun menjadi 17,8 persen. Namun, angka ini masih lebih tinggi daripada jumlah orang miskin tahun 2005, (16 persen). Di pedesaan, kemiskinan kian menyeruak karena pemilikan lahan produksi kian sempit. Ini mendorong pengangguran terselubung atau melahirkan buruh-buruh baru di sektor pertani an, menyemai bibit kemiskinan yang berkembang. Menyertai transformasi struktural di sektor pertanian adalah konversi lahan dari penggunaan pertanian ke nonpertanian. Di Jawa, pada tahun 1984-1988, rata-rata 36.000 hektar lahan sawah telah dikonversikan ke permukiman dan industri. Harga yang relatif tinggi sering “merayu” petani untuk menjual sawahnya. Setelah itu mereka terpaksa memasuki profesi baru yang belum dikenal. Karena alih profesi itu tidak direncanakan secara saksama, banyak petani yang turun taraf hidupnya. Ukuran kesejahteraan
Geografi SMA K - 5
118
Tidak kalah rumit, kemiskinan yang dialami buruh perkotaan, yang kebanyakan menjadi buruh kontrak tanpa jaminan hidup masa depan. Pemutusan kerja akibat masa kontrak habis, bisa menjerumuskan buruh industri ke jurang kemiskinan. Saat mereka menerima upah minimum regional (UMR) sebagai gaji bulanan, kualitas hidup mereka sebenarnya masih pas-pasan. Hilangnya pekerjaan menjadikan mereka sebagai orang miskin. Ukuran kesejahteraan lebih kompleks dari kemiskinan. Kesejahteraan harus dapat memenuhi kebutuhan fisik, psikologis, sosial, dan kerohanian. Orang yang bisa berobat ke dokter bila sakit, dapat menjalankan ibadah agamanya dengan baik, dan mudah mengakses makanan bergizi, adalah orang sejahtera. Karena itu, ketidaksejahteraan dapat terjadi karena alasan ekonomi atau non-ekonomi. Kesejahteraan dapat diraih jika seseorang dapat mengakses pekerjaan, pendapatan, pangan, pendidikan, tempat tinggal, kesehatan, dan lainnya. Kesehatan adalah salah satu indikator kesejahteraan. Secara makro, ini dicerminkan oleh angka kematian bayi, angka harapan hidup, dan angka kematian ibu melahirkan. Berbagai indikator itu terkait mudahtidaknya akses seseorang terhadap layanan kesehatan. Pendidikan menjadi kunci penting guna mengatasi kemiskinan dan ketidaksejahteraan.
Upaya
pemerintah
membagikan
dana
bantuan
operasional sekolah (BOS) ke sekolah-sekolah bertujuan agar masyarakat dapat mendapat pendidikan secara gratis atau murah. Masyarakat yang terdidik berpeluang meraih pekerjaan lebih baik sehingga mereka terhindar dari kemiskinan. Kini, fenomena perempuan bekerja sudah kian lazim. Mungkin ini terkait upaya meraih kesejahteraan lebih tinggi bagi rumah tangga, atau sekadar untuk menunjukkan jati diri perempuan. Studi menunjukkan, perempuan yang bekerja memiliki kepuasan hidup lebih tinggi dibanding yang tidak bekerja. Di pedesaan, buruh tani perempuan bekerja keras bukan
untuk
menunjukkan
eksistensinya,
tetapi
agar
kehidupan
keluarganya kian sejahtera. Rumah tangga petani merasa lebih sejahtera bila telah memiliki rumah sendiri, anggota keluarganya tidak buta huruf, dan dapat menyekolahkan anak. Geografi SMA K - 5
119
Di perkotaan, beban berat yang dirasakan orang miskin adalah biaya pendidikan.
Benar,
pemerintah
menggratiskan
sumbangan
penyelenggaraan pendidikan (SPP), tetapi orangtua masih harus memikul biaya uang buku, transportasi, uang piknik, dan lainnya. Beberapa peristiwa tragis terjadi karena tidak mampu membayar kegiatan sekolah. Ini membuka mata kita, kemiskinan dapat mengakibatkan perbuatan nekat. Dua langkah Ada dua langkah besar yang bisa diambil untuk mengatasi kemiskinan dan ketidaksejahteraan. Pertama, penyediaan fasilitas umum dan sosial bagi masyarakat kurang mampu. Pendidikan
adalah
pintu
masuk
utama
untuk
mengatasi
kemiskinan. Kemiskinan di Indonesia seolah sulit terpecahkan karena selama ini kita kurang menghiraukan terhadap masalah pendidikan. Pendidikan akan membuat rakyat melek huruf, cerdas, kreatif, dan mampu bersaing dengan tenaga kerja dari mancanegara. Di perguruan tinggi, orang miskin kian sulit mendapat layanan pendidikan.
Diciptakan
beberapa
jalur
tes
masuk
untuk
menjadi
mahasiswa. Jalur mahal dengan persaingan lebih sedikit atau jalur murah dengan persaingan amat ketat. Kaum miskin memilih jalur murah dengan peluang diterima kian kecil. Terbebas dari kemiskinan atau ketidaksejahteraan adalah langkah untuk mendekati pintu kebahagiaan. Bahagia dapat didefinisikan sebagai keadaan tenteram, aman, terbebas dari segala hal yang menyusahkan. Bagi sebagian orang, bebas dari kemiskinan adalah prasyarat untuk mencapai kebahagiaan. Bagi yang lain, pemilikan harta bukan jaminan untuk meraih kebahagiaan. Ini mungkin benar bagi orang-orang berharta yang tidak memiliki masalah ekonomi. Namun, bagi orang miskin, tuntutan utama mereka adalah mendapat penghasilan yang layak dari hasil pekerjaannya. Aspek finansial adalah penentu kebahagiaan orang miskin. Uang memang bukan segalanya, tetapi tidak memiliki uang, segalanya bisa bertambah sulit. Menariknya lagi, batas miskin oleh suatu pemerintahan bisa diubahubah dan memang tidak sama di setiap wilayah. Seperti yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.Pada tahun 1996, batas kemiskinan berubah Geografi SMA K - 5
120
dari Rp 38.246 menjadi Rp 42.032 untuk daerah perkotaan. Sedangkan untuk daerah pedesaan, batasnya berubahdari Rp 27.413 menjadi Rp 31.366. Maka perkiraan jumlah penduduk miskin pada tahun 1996 berubah dari 22.5 Juta orang menjadi 34.5 Juta orang (53.33%).
Kemiskinan
Biro
Pusat
Versi
Statistik
BPS
(BPS)menggunakan
batas
garis
kemiskinan
berdasarkan data konsumsi dan pengeluaran komoditas pangan dan non pangan. Komoditas pangan terpilih terdiri dari 52 macam, sedangkan komoditas non pangan terdiri dari 27 jenis untuk kota dan 26 jenis untuk desa. Garis kemiskinan yang telah ditetapkan BPS dari tahun ketahun mengalami perubahan. Menurut Indonesian Nutrition Network (INN) tahun 2003 adalah Rp 96.956 untuk perkotaan dan Rp 72.780 untuk pedesaan. Kemudian menteri sosial menyebutkan berdasarkan indikator BPS garis kemiskinan yang diterapkannya adalah keluarga yang memilki penghasilan di bawah Rp 150.000 perbulan. Bahkan Bappenas yang sama mendasarkan pada indikator BPS tahun 2005 batas kemiskinan keluarga adalah yang memiliki penghasilan di bawah Rp 180.000 perbulan. Dalam penanggulangan masalah kemiskinan melalui program bantuan langsung tunai (BLT) BPS telah menetapkan 14 (empat belas) kriteria
keluarga
miskin,
seperti
yang
telah
disosialisasikan
oleh
Departemen Komunikasi dan Informatika (2005), rumah tangga yang memiliki ciri rumah tangga miskin, yaitu: (Jika memenuhi salah satu kriteria dikategorikan sebagai “miskin”) 1. Hidup dalam rumah dengan ukuran lebih kecil dari 8 M2 per orang. 2. Hidup dalam rumah dengan lantai tanah atau lantai kayu berkualitas rendah/bambu. 3. Hidup dalam rumah dengan dinding terbuat dari kayu berkualitas rendah/bambu/rumbia/tembok tanpa diplester. 4. Hidup dalam rumah yang tidak dilengkapi dengan WC/bersama-sama dengan rumah tangga lain. 5. Hidup dalam rumah tanpa listrik. Geografi SMA K - 5
121
6. Tidak mendapatkan fasilitas air bersih/sumur/mata air tidak terlindung/sungai/air hujan. 7. Menggunakan kayu bakar, arang atau minyak tanah untuk memasak. 8. Mengkonsumsi daging atau susu seminggu sekali. 9. Belanja satu set pakaian baru setahun sekali. 10.Makan hanya sekali atau dua kali sehari. 11.Tidak mampu membayar biaya kesehatan pada Puskesmas terdekat. 12.Pendapatan keluarga kurang dari Rp. 600.000,- per bulan. 13.Pendidikan Kepala Keluarga hanya setingkat Sekolah Dasar. 14.Tidak memilik tabungan/barang yang mudah dijual dengan nilai Rp. 500.000,-(kendaraan, emas,ternak dll) 15.Mempekerjakan anak di bawah umur. 16.Tidak mampu membiayai anak untuk sekolah. Ada satu kriteria tambahan lagi, hanya tidak terdapat dalam leaflet bahan sosialisasi Departemen Komunikasi dan Informatika tentang kriteria rumah tangga miskin, yaitu rumah tangga yang tidak pernah menerima kredit usaha UKM/KUKM setahun lalu. Kriteria miskin dengan patokan indeks kebutuhan minimum energi 2.100 kalori per kapita/hari (kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk laki laki dewasa). Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebagai hidup dg pendapatan dibawah USD $1/hari dan Kemiskinan menengah untuk pendapatan dibawah $2 per hari. Kemiskinan banyak dihubungkan dengan: * penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin; *
penyebab
keluarga,
yang
menghubungkan
kemiskinan
pendidikan
dengan keluarga;
* penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar; * penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain,
termasuk
perang,
pemerintah,
dan
ekonomi;
* penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial. Geografi SMA K - 5
122
Tabel 9:Jumlah Batas Miskin Data di kolom 2 dan 3 tabel (gambar) adalah batas kemiskinan dalam rupiah per kapita per bulan. Kalau dikonversi ke harian, Rp. 204,896 per bulan menjadi kira-kira Rp. 6800 per hari. Yang biasa diangkat dalam debat capres adalah bahwa data ini tidak memenuhi standard World Bank. Sedangkan World Bank menetapkan standar kemiskinan sebesar $2 (PPP)/hari. Klaimnya adalah: ada 49% penduduk Indonesia (116 juta orang) berada dibawah garis kemiskinan berdasar standar Bank Dunia. Dengan dramatis
Geografi SMA K - 5
123
ditunjukkan oleh Calon Idola no. 1 di debat cawapres pertama dulu, sambil mengangkat lembaran uang Rp. 20.000,00. Memprihatinkan sekali data ini, hampir satu dari dua orang di Indonesia adalah orang miskin?? Sekilas masuk akal, dengan kurs sekitar Rp. 10.000,00 per dollar, angka US$ 2 tadi memang bisa diterjemahkan sebagai lembaran uang Rp. 20.000,00. Data ini juga sepertinya masuk akal kalau dibandingkan dengan tabel BPS: Kalau yang hidup dibawah Rp. 6800,00 per hari ada sekitar 35 juta, tidaklah aneh jika ada 116 juta yang hidup dibawah Rp. 20.000,00 per hari. Mungkin data tersebut benar, bahwa memang yang hidup dengan Rp. 20.000,00 per hari, atau sekitar Rp. 600.000,00 per bulan, ada lebih dari 116 juta. Tapi sekali lagi, apakah ini berarti satu dari dua orang Indonesia yang anda temui sehari-hari adalah orang miskin? Saya jadi bertanya-tanya apakah interpretasi standar World Bank yang digunakan untuk menganggap mereka tergolong rakyat miskin ini sudah benar. Kuncinya ada di 3 huruf kembar Yang saya duga jadi masalah adalah konversi yang dilakukan berdasarkan nilai tukar dollar secara langsung bukan menggunakan PPP, sementara garis batas kemiskinan harusnya menggunakan dasar Purchasing Power Parity. Pengertian saya tentang PPP ini adalah US$ 2 itu bisa membeli kebutuhan pokok apa sajakah di Amerika, dan dicari padanannya untuk membeli kebutuhan pokok yang sama tersebut di Indonesia, dibutuhkan uang berapa rupiah. Sederhananya, PPP berfungsi untuk memperhitungkan daya beli lokal dalam nilai tukar. Ada data PPP dari World Bank yang dimuat di tabel berikut : Data World Bank Tabel diatas, terjemahannya jelas: $1 (PPP) = Rp. 3.934,00. Sehingga seharusnya, batas kemiskinan $2(PPP) versi Bank Dunia adalah setara dengan Rp. 7.868,00 per hari, atau Rp. 236.040,00 per bulan per Geografi SMA K - 5
124
orang. Dari hitung-hitungan ini berarti kini ada tiga versi garis kemiskinan. Pertama, berdasar data dari BPS, dengan pendapatan sekitar Rp. 200.000,00 rupiah perkapita perbulan. Kedua, dengan garis kemiskinan US $2 yang di konversi berdasar exchange rate, menjadi Rp. 20.000,00 per hari atau Rp. 600.000,00 perkapita perbulan. Ketiga, berdasar data PPP dari Bank Dunia, dengan pendapatan Rp. 236.040,00 perkapita perbulan. Klaim pertama, data dari BPS menunjukkan ada 35 juta penduduk Indonesia miskin. Klaim kedua, ada data dari pak Cawapres, 116 juta penduduk berada dibawah garis kemiskinan. Karena penulis tidak punya data jumlah penduduk yang pendapatan perkapita perbulannya lebih rendah dari Rp. 236.040,00, jadi penulis tidak bisa mengklaim apa-apa. Hanya saja, penulis merasa bahwa hitung-hitungan berdasarkan PPP ini cenderung hasilnya lebih mendekati apa yang disajikan BPS (dengan perbedaan Rp. 36 000 per bulan, atau Rp. 1.200 per hari) dibandingkan dengan claim kedua ..bahwa satu dari dua penduduk Indonesia masih berada dibawah garis kemiskinan. Menurut
BPS
(2006),
garis kemiskinan
penduduk
perkotaan
ditetapkan sebesar Rp175.324 per kapita per bulan dan penduduk miskin perdesaan sebesar Rp131.256 per kapita per bulan. Dengan uang senilai tersebut seseorang diasumsikan dapat memenuhi kebutuhan konsumsi setara dengan 2.100 kalori per kapita per hari, ditambah dengan pemenuhan
kebutuhan
pokok
minimum
lain
seperti
sandang,kesehatan,pendidikan, transportasi. Angka garis kemiskinan ini jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan angka tahun 1996 sebelum krisis ekonomi yang hanya sekitar Rp38.246 per kapita per bulan untuk penduduk perkotaan dan Rp27.413 bagi penduduk perdesaan. Konsep dasar garis kemiskinan (poverty line) selama ini ditetapkan berdasarkan besarnya pengeluaran untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar seseorang agar dapat hidup dengan normal.
Geografi SMA K - 5
125
Garis kemiskinan dinyatakan dalam satuan pendapatan per kapita per bulan.Menurut laporan PBB, terdapat 12 komponen kebutuhan dasar, yaitu (1) kesehatan; (2) makanan dan gizi; (3) pendidikan; (4) kondisi pekerjaan; (5) situasi kesempatan kerja; (6) konsumsi dan tabungan; (7) pengangkutan; (8) perumahan; (9) sandang; (10) rekreasi dan hiburan; (11) jaminan sosial; serta (12) kebebasan Kriteria rumah tangga miskin yang ditetapkan BPS didasarkan pada besarnya rupiah yang dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan minimum pangan dan nonpangan per kapita per bulan. Komoditas pangan terpilih terdiri atas 52 macam, sedangkan komoditas nonpangan terdiri atas 27 jenis untuk kota dan 26 jenis untuk desa. BKKBN menerapkan ukuran kemiskinan dengan pendekatan kesejahteraan.
Keluarga
dapat
dibagi
dalam
beberapa
kategori:
prasejahtera, sejahtera I, sejahtera II, sejahtera III, dan sejahtera III plus. Keluarga dimasukkan dalam kategori prasejahtera apabila tidak dapat memenuhi satu dari lima syarat berikut: melaksanakan ibadah menurut agamanya, makan dua kali sehari atau lebih, pakaian yang berbeda untuk berbagai keperluan, lantai rumah bukan dari tanah,dan bila anggota keluarga sakit dibawa ke sarana kesehatan. Miskin menurut BKKBN adalah mereka yang termasuk dalam kategori prasejahtera dan sejahtera I. Sajogyo (sosiolog IPB) tiga dekade lalu menggunakan pendekatan pengeluaran setara beras sebagai penentu garis kemiskinan yang dibedakan antara daerah perdesaan dengan daerah perkotaan. Untuk daerah perdesaan ditetapkan rumah tangga miskin jika pengeluarannya kurang dari 320 kg setara beras,miskin sekali jika pengeluaran kurang 240 kg setara beras, dan paling miskin jika pengeluaran kurang dari 180 kg setara beras per kapita per tahun. Untuk daerah perkotaan rumah tangga miskin, miskin sekali,dan paling miskin berturutturut adalah pengeluaran rumah tangga sebesar 480, 360, dan 270 kg setara beras. Garis kemiskinan BPS maupun Sajogyo diduga masih terlalu rendah untuk menopang kebutuhan hidup minimum. Kedua garis kemiskinan tersebut masih lebih rendah daripada garis kemiskinan Bank Dunia Geografi SMA K - 5
126
sebesar USD 2 per kapita per hari. Garis kemiskinan yang rendah tersebut menyebabkan ketidakakuratan dalam penentuan jumlah orang miskin secara nasional. Dengan menggunakan garis kemiskinan BPS, seolah-olah orang bisa hidup layak dengan penghasilan setara Rp6.000 sehari. Rasanya sulit kita bisa makan kenyang dengan uang sebesar itu. Apalagi ditambah kebutuhan untuk sandang,papan maupun kesehatan. BPS harus berani mengoreksi garis kemiskinan yang tidak logis ini dengan melihat realitas kehidupan orang miskin di masyarakat. Poverty line menurut Bank Dunia mensyaratkan penghasilan minimal Rp540.000 per orang per bulan. Garis kemiskinan ini tiga kali lebih tinggi dibandingkan batasan yang kini dipakai BPS. Oleh sebab itu, dapat dimengerti kalau jumlah orang miskin di Indonesia menjadi lebih dari 90 juta jiwa. Sekelompok peneliti pemerhati kemiskinan kini sedang mencoba menelaah garis kemiskinan yang realistis dengan pendekatan focus group discussion. Dengan cara ini garis kemiskinan dapat dirumuskan sesuai dengan kelayakan
pengeluaran
minimum
untuk
menopang
hidup
orang
miskin.Diperkirakan garis kemiskinan ini akan berada di antara dua selang, yaitu antara garis kemiskinan BPS dan Bank Dunia. Kemiskinan adalah potret rendahnya daya beli,kekurangan gizi,rendahnya status kesehatan, dan kurangnya pendidikan. Kemiskinan merupakan resultan proses ekonomi, politik, dan sosial yang saling berinteraksi yang kemudian mendorong terjadinya deprivasi pemenuhan kebutuhan orang miskin. Kelangkaan lapangan kerja akan mengunci masyarakat dalam kemiskinan material. Sebab itu menyediakan kesempatan kerja,melalui pertumbuhan ekonomi makro dan mikro, akan menjadi salah satu exit strategymengatasi kemiskinan. Pada dasarnya masyarakat di mana pun di dunia ini sangat takut menghadapi kemiskinan. Kemiskinan adalah sesuatu yang dibenci, tetapi sulit untuk diatasi.Agama-agama besar di dunia pasti sepakat untuk membenci kemiskinan,tetapitidakadaajaranagama agar kita membenci orang miskin. Ada dua jenis kemiskinan. Pertama, kemiskinan absolut,yaitu
Geografi SMA K - 5
127
apabila seseorang atau sekelompok masyarakat hidup di bawah nilai batas kemiskinan tertentu. Kedua,kemiskinan relatif. Kemiskinan jenis ini hanya membandingkan posisi kesejahteraan seseorang atau sekelompok masyarakat dengan masyarakat lain di lingkungannya. Kemiskinan kini merupakan bagian tragedi yang dialami 37 juta penduduk Indonesia (versi BPS). Pemerintah sudah sejak lama mengupayakan eradikasinya. Namun kenyataannya, problem kemiskinan masih merupakan hantu yang terus membayangi kehidupan kita. Apakah pemerintah telah gagal dalam program penanggulangan kemiskinan? Bagaimana dampak program beras untuk rakyat miskin (raskin), Asuransi Kesehatan untuk Rakyat Miskin (Askeskin),sekolah gratis, kompor gas gratis yang selama ini dimaksudkan untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat miskin? Kehidupan yang kini dirasakan semakin sulit membuat rakyat miskin memimpikan kembali zaman normal ataupun zaman Orde Baru yang meski sama-sama sulit,saat itu harga pangan relatif terjangkau oleh daya beli mereka. c. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran 17) Identifikasilah permasalahan kependudukan di Indonesia. 18) Diskusikan bersama kelompok alternatif solusi mengatasi permasalahan kependudukan tersebut. 19) Identifikasilah penyebab dan solusi kemiskinan di Indonesia. d. Evaluasi kegiatan belajar dan kunci jawaban •
Jelaskan permasalahan kependudukan di Indonesia.
•
Bagaimana mengatasi permasalahan kependudukan di Indonesia?
e. Umpan balik dan tindak lanjut •
Identifikasilah permasalahan kependudukan di lingkungan sekitar tempat tinggal anda (kota/kabupaten)
•
Temukan alternatif solusi mengatasi permasalahan tersebut.
f. Kunci jawaban Dapat digunakan untuk self assesment sekiranya diperlukan sebagai tolak ukur untuk mengetahui keberhasilan diri sendiri.
Geografi SMA K - 5
128
Geografi SMA K - 5
129
F.
BAB VI PLANET BUMI UNTUK KEHIDUPAN 1. Kegiatan Belajar Kelayakan Planet Bumi Untuk Kehidupan a.
Indikator Pencapaian Kompetensi 1) Menjelaskan ciri-ciri planet layak huni 2) Menjelaskan karakteristik plnanet bumi 3) Menidentifikasi kelayakan planet bumi untuk kehidupan
b.
Uraian Materi 1) Ciri-ciri Planet Layak Huni Kelayak
hunian
planet adalah
ukuran
potensi
dari
planet atau satelit alami untuk mendukung kehidupan. Kehidupan dapat berkembang dengan sendirinya pada suatu planet , atau mungkin ditransfer dari planet lain, suatu proses teoretis yang dikenal sebagai panspermia (hipotesis bahwa kehidupan ada di seluruh alam semesta, karena disebarkan melalui meteoroid, asteroid, dan planetoid, id. wikipedia.org) . Karena eksistensi kehidupan luar bumi masih belum pasti, dan sebagian besar kelayakhunian planet adalah perhitungan dari kondisi di Bumi dan karakteristik. Syarat mutlak untuk adanya kehidupan adalah sumber energi, dan gagasan kelayakhunian planet menunjukkan bahwa kriteria lain dari geofisika, geokimia, dan astrofisika harus dipenuhi sebelum suatu badan astronomi dapat mendukung kehidupan. Dalam rencana astrobiologi NASA, telah didefinisikan kriteria kelayakhunian utama sebagai "daerah luas untuk air, kondisi yang baik untuk terhubungnya molekul-molekul organik kompleks, dan sumber energi untuk menyokong metabolisme." Dalam
menentukan
potensi
kelayakhunian
suatu
planet atau satelit, kajian terfokus kepada komposisi, sifat orbit, atmosfer, dan interaksi kimia yang potensial. Karakteristik bintang yang terpenting mencakup massa dan luminositas, variabilitas yang stabil, tingkat logam yang tinggi. planet dan satelit terestrial atau bebatuan dengan potensi kimiawi mirip Bumi adalah fokus utama dalam penelitian astrobiologi, meskipun teori kelayakhunian yang Geografi SMA K - 5
lebih
spekulatif
kadang
mempertimbangkan
biokimia 130
alternatif dan jenis lain dari badan astronomi. Dari uraian tersebut, planet harus memenuhi beberapa syarat untuk bisa menampung kehidupan: (a) Massa Planet Massa adalah hal yang penting, karena jika massa suatu planet cukup besar, maka gravitasinya cukup kuat untuk menahan air dan udara. Jika massa planet terlalu besar, maka menghasilkan gravitasi yang terlalu kuat untuk menunjang proses
pembentukan
kehidupan
dan
organisme
yang
terbentuk akan sulit hidup. Jika massa planet terlalu kecil, maka planet tidak memiliki gravitasi yang cukup untuk menampung air dan zat-zat lainnya. Semuanya akan berterbangan kemana-mana. (b) Jarak dari Bintang Induk Planet harus berada pada jarak yang tepat dari bintang induknya atau harus berada pada area yang disebut zona habitasi (Habitable Zone atau juga disebut Goldilock Zone). Jika planet berada pada zona habitasi, maka ia dapat menahan agar air tetap berada keadaan cair.
Jika terlalu
dekat, maka laut di planet akan menguap dan jika terlalu dingin, maka laut akan membeku dan udara di atmosfer akan berkondensasi menjadi bentuk cair. Semakin panas bintang, maka zona habitasi akan semakin jauh dari bintang begitupun sebaliknya.
Geografi SMA K - 5
131
Gambar:
Jarak
Ideal
dari
Bintang
Induk
(sumber:
http://ircamera.as.arizona.edu/)
(c) Unsur Atmosfer Atmosfer haruslah memiliki unsur yang tepat untuk kehidupan, misalnya oksigen, nitrogen, metana dll. Jika unsur atmosfer tidak
tepat
(seperti
mengandung
unsur
beracun
dan
mengandung asam) maka kehidupan akan sulit berkembang. Molekul penetralisir radiasi seperti ozon (O3) dan ion-ion juga dibutuhkan agar
radiasi
tidak
bisa
memecah
molekul
penyusun kehidupan. Jika tidak, maka kehidupan sulit berkembang. (d) Medan magnet Medan magnet sebuah planet dibutuhkan untuk melindungi kehidupan dan zat-zat penunjang kehidupan dari radiasi bintang induk. Medan magnet harus kuat dan bisa menepis radiasi dan angin bintang (stellar wind). Jika medan magnet planet lemah seperti Mars (medan magnetnya hanya melindungi beberapa daerah), maka atmosfer akan tertiup oleh angin bintang dan radiasi akan sampai ke permukaan dan membahayakan kehidupan. (e) Jarak dari pusat galaksi
Geografi SMA K - 5
132
Jarak planet ke pusat galaksi harus tepat. Jika terlalu dekat maka
radiasi
inti
galaksi
terlalu
tinggi
dan
akan
membahayakan kehidupan. Selain itu, didekat inti galaksi banyak terdapat bintang berspektral O (berwarna biru, beradiasi tinggi dan bersuhu sangat tinggi). Jika terlalu jauh, maka perlindungan medan magnet galaksi dari radiasi antargalaksi melemah, sehingga planet akan terkena radiasi antar galaksi. (f) Harus planet padat Planet itu haruslah planet batuan atau planet padat agar kehidupan bisa berpijak. Planet gas tidak memiliki permukaan padat, sehingga kehidupan tidak memiliki tempat berpijak. Dengan demikian persyaratan sebuh planet untuk mendukung kehidupan atau layak huni adalah: (g) Mengorbit pada sebuah bintang dan tetap stabil selama miliaran tahun
Persyaratan lain yang lebih umum untuk planet layak huni bagi kehidupan pada umumnya: (a) Tidak mengorbit sebuah bintang yang terlalu dekat dengan ledakan kosmik seperti supernova (b) Cukup jauh dari planet-planet besar yang dapat terusmenerus mengalihkan asteroid, menabrak atau mengganggu orbitnya . (c) Memiki satelit yang mengorbit sehingga mengurang resiko terjadinya tabrakan atau tumbukan dengan asteroid, 2) Karakteristik Planet Bumi Planet Bumi merupakan planet yang memiliki kehidupan di tata surya. Planet yang menempati urutan ketiga dari delapan planet yang ada di dalam gugusan tata surya ini, merupakan planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan muncul di permukaannya pada miliar tahun Geografi SMA K - 5
133
pertama. Bumi merupakan planet terbesar dari empat planet kebumian Tata Surya Bumi adalah planet yang menempati urutan ketiga dalam Tata Surya, setelah planet Mercurius dan Venus, dan planet Bumi merupakan satu-satunya planet pada Tata Surya ini yang dihuni mahluk hidup terutama manusia, hewan, dan tumbuhtumbuhan. Atmosfer Bumi terdiri dari beberapa unsur zat, yang secara alamiah tersusun unsur zat yang ada pada lapiasan bumi, sebagai berikut: Zat lemas 78%, Oksigen 21%, Orgon 0,9%, dan unsur lainya seperti karbon dioksida, dan ozon yang jumlahnya sangat sedikit Bumi terbungkus oleh lapisan atmosfer,dan permukaan Bumi tertutup oleh 71% lapisan air dan 29% terdiri dari daratan. Biosfer Bumi kemudian secara perlahan mengubah atmosfer dan kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan terjadinya perkembangbiakan organisme serta pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan magnet Bumi menghalangi radiasi surya berbahaya dan memungkinkan makhluk hidup mikroskopis untuk berkembang biak dengan aman di daratan. Sifat fisik, sejarah geologi, dan orbit Bumi memungkinkan kehidupan untuk bisa terus bertahan Bumi berinteraksi secara gravitasi dengan objek lainnya di luar angkasa, terutama Matahari dan Bulan. Jarak planet Bumi ke Matahari, yaitu 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Astronomical Unit). Ketika mengelilingi Matahari dalam satu orbit, Bumi berputar
pada
sumbunya
sebanyak
366,26
kali,
yang
menciptakan 365,26 hari matahari atau satu tahun sideris. Perputaran Bumi pada sumbunya miring 23,4° dari serenjang bidang
orbit,
yang
menyebabkan
perbedaan
musim
di
permukaan Bumi dengan periode satu tahun tropis (365,24 hari matahari). Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, yang mulai mengorbit Bumi sekitar 4,53 miliar tahun yang lalu. Interaksi gravitasi antara Bulan dengan Bumi merangsang terjadinya Geografi SMA K - 5
134
pasang laut, menstabilkan kemiringan sumbu, dan secara bertahap memperlambat rotasi Bumi. Atmosfer Bumi terdiri atas beberapa bagian, yaitu Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer. Lapisan udara ini menyelimuti bumi, hingga mencapai ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer, yang melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan Bumi berkisar antara -70 °C hingga 55 °C, bergantung pada iklim setempat. Mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi sekitar 5.500 kilogram per meter kubik, yang digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis terhadap planet lain, dengan berat jenis Bumi yang dipatok sebagai 1. Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga bumi yang berasal dari dalam bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun permukaan bumi ini. Tenaga alam eksogen berasal dari luar bumi dan bersifat merusak. Kedua tenaga tersebut yang membuat berbagai macam relief di muka bumi ini seperti yang kita tahu bahwa permukaan bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan seperti gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dsb. Adanya bentukan-bentukan tersebut, menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak rata. Bentukanbentukan tersebut dikenal sebagai relief bumi. Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulat pepat (oblate spheroid), sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada bagian khatulistiwa.
Buncitan
ini
terjadi
karena
rotasi
bumi,
menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih besar dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari bulatan bumi adalah 12.742 km, atau kira-kira 40.000 km/π. Karena satuan meter pada awalnya didefinisikan sebagai
Geografi SMA K - 5
135
1/10.000.000 jarak antara katulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris, Perancis. Bumi adalah tempat tinggal bagi jutaan makhluk hidup, termasuk manusia. Sumber daya mineral Bumi dan produkproduk biosfer lainnya bersumbangsih terhadap penyediaan sumber daya untuk mendukung populasi manusia global. Wilayah Bumi yang dihuni manusia dikelompokkan menjadi 200 negara berdaulat, yang saling berinteraksi satu sama lain melalui diplomasi, pariwisata, perdagangan, dan aksi militer.
3) Kelayakan Bumi Untuk Kehidupan Dalam menentukan potensi kelayak hunian suatu planet atau satelit, yang menjadi pertimbangan adalah sumber energi, komposisi, sifat orbit, atmosfer, dan interaksi kimia yang potensial, daerah luas untuk air, kondisi yang baik untuk terhubungnya molekul-molekul organik kompleks, dan sumber energi untuk menyokong metabolisme. Bumi telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang
lalu. Bumi
merupakan planet dengan urutan ketiga dari delapan planet yang dekat dengan matahari. Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta km. Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup.
Permukaan bumi berelief,
terdiri dari daratan, perairan, lembah , bukit, pegunugan dan gunung. Sejauh ini hanya planet bumi yang dipandang layak sebagai tempat kehidupan meskipun telah ada dugaan hasil penelitian sains adanya „ planet „ lain yang mirip dengan bumi. Di planet bumi terjadi keseimbangan dan keselarasan antara udara, air, dan kehidupan di darat. Semua tinjauan menunjukkan bahwa planet bumi diciptakan untuk kehidupan. Sebagai pembanding, planet Mars, udara dipenuhi unsur Karbondioksida berkadar tinggi, tidak mengandung H2O, banyak dijumpai kawah besar di permukaan Mars akibat meteor berukuran raksasa yang tabrakan dengan planet ini, dari sisi Geografi SMA K - 5
136
cuaca sering terjadi badai raksasa dan badai pasir yang berlangsung selama berbulan-bulan tanpa henti. Dengan kondisi demikian, tidak ada bentuk kehidupan yang terdapat di planet Mars. Salah satu temuan mutakhir di dunia sains yang menjadi buah bibir di kalangan ilmuwan adalah apa yang disebut prinsip antropis. Prinsip ini mengungkapkan bahwa setiap detail yang terdapat di alam semesta telah dirancang dengan ketepatan yang sempurna untuk memungkinkan manusia hidup. Contoh kecil dari prinsip antropis ini dapat kita temukan pada fakta-fakta yang berkaitan dengan keberadaan bumi, Astronom amerika Hugh Ross dalam bukunya yang berjudul 'The Fingerprint of God, Recent Scientific Discoveries Reveal The Unmistakable Identitiy of The Creator'
telah membuat daftar
sebagai berikut: 1. Jarak bumi dengan matahari Jarak matahari ke bumi adalah 149.669.000 kilometer (atau 93.000.000 mil). Jarak ini dikenal sebagai satuan astronomi dan biasa dibulatkan (untuk penyederhanaan hitungan) menjadi 148 juta km. Dibandingkan dengan bumi, diameter matahari kirakira 112 kalinya. Gaya tarik matahari kira-kira 30 kali gaya tarik bumi. Sinar matahari menempuh masa 8 menit untuk sampai ke bumi.
2. Gravitasi di permukaan bumi Gravitasi permukaan dari sebuah obyek astronomi (planet, bintang, dll) adalah percepatan gravitasi yang berlaku pada permukaan obyek tersebut. Gravitasi permukaan bergantung pada massa dan radius obyek tersebut. Seringkali gravitasi permukaan dinyatakan sebagai rasio dengan ketentuan yang berlaku di bumi.
3. Periode rotasi bumi
Geografi SMA K - 5
137
Rotasi bumi merujuk pada gerakan berputar planet bumi pada sumbunya dan gerakan di orbitnya mengelilingi matahari.
4. Albedo Albedo merupakan sebuah besaran yang menggambarkan perbandingan antara sinar matahari yang tiba di permukaan bumi dan yang dipantulkan kembali ke angkasa dengan terjadi perubahan panjang gelombang (outgoing longwave radiation).
Gambar: Albedo (sumber: https://geoweek.wordpress.com)
Perbedaan panjang gelombang antara yang datang dan yang dipantulkan dapat dikaitkan dengan seberapa besar energi matahari yang diserap oleh permukaan bumi.
5. Aktivitas gempa Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi.
Gempa bumi biasa disebabkan oleh
pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).
6. Ketebalan kerak bumi Kerak bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi 2 kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km, sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan basalt, sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang tidak sepadat batuan basalt. Kerak bumi dan sebagian mantel bumi
Geografi SMA K - 5
138
membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km. Jika lebih tebal: Terlalu banyak oksigen berpidah dari atmosfer ke kerak bumi. Jika lebih tipis: Aktivitas tektonik dan vulkanik akan terlalu besar
7. Medan magnet bumi Magnetosfer bumi adalah suatu daerah di angkasa yang bentuknya ditentukan oleh luasnya medan magnet internal bumi, plasma angin matahari, dan medan magnet antarplanet.
Gambar: Medan Magnet Bumi (Sumber: Earth Science: Decade by Decade, 2008)
Di magnetosfer, campuran ion-ion dan elektron-elektron bebas baik dari angin matahari maupun ionosfir bumi dibatasi oleh gaya magnet dan listrik yang lebih kuat daripada gravitasi dan tumbukan.
8. Interaksi gravitasi dengan bulan Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi bumi tidak jatuh ke bumi disebabkan oleh gaya sentrifugal yang timbul dari orbit bulan mengelilingi bumi.Besarnya gaya sentrifugal bulan adalah sedikit lebih besar dari gaya tarik menarik antara gravitasi bumi dan bulan. Hal ini menyebabkan bulan semakin menjauh dari bumi dengan kecepatan sekitar 3,8cm/tahun.
Geografi SMA K - 5
139
Gambar: Interaksi gravitasi dengan bulan (sumber: https://geoweek.wordpress.com)
9. Kadar karbondioksida dan uap air dalam atmosfer Atmosfer bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%),
dengan
(variabel,
tetapi
lainnya.Atmosfer
sedikit sekitar
argon
(0.9%),
0.0357%),
melindungi
uap
kehidupan
di
karbondioksida air,
dan
bumi
gas
dengan
menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam.75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet. Atmosfer tidak mempunyai batas yang langsung tapat berbatasan, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
10. Kadar ozon dalam atmosfer Ozon terdiri dari 3 molekul oksigen dan amat berbahaya pada kesehatan manusia. Secara alamiah, ozon dihasilkan melalui percampuran cahaya ultraviolet dengan atmosfer bumi dan membentuk suatu lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer.Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas permukaan bumi yang dikenal sebagai 'lapisan ozon'. Ozon dihasilkan dengan pelbagai persenyawaan kimia, tetapi mekanisme utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet (uv) dari matahari. Jika lebih besar: Suhu permukaan bumi terlalu
Geografi SMA K - 5
140
rendah. Jika lebih kecil: Suhu permukaan bumi terlalu tinggi, terlalu banyak radiasi ultraviolet
Daftar di atas hanyalah sedikit contoh dari sekian banyaknya data yang melimpah tentang adanya prinsip antropis.Namun, yang sedikit inipun cukup untuk menghancurkan mitos yang dipercaya para ilmuan materialis, yaitu bahwa keberadaan bumi beserta kehidupan yang terdapat padanya terjadi secara kebetulan melalui serangkaian peristiwa acak tanpa perencanaan. Siapapun yang mempelajari data-data ini tidak akan gagal untuk sampai pada kesimpulan bahwa bumi ini merupakan tempat yang telah dirancang dengan tingkat kerumitan yang tak terbayangkan dan dengan kesesuaian yang sempurna demi keberlangsungan kehidupan di dalamnya Setiap makhluk hidup di muka bumi memerlukan unsur-unsur lain
yang
dapat
menunjang
kelanjutan
kehidupan.
Bumi
menyediakan berbagai unsur yang dibutuhkan makhluk hidup untuk menunjang kehidupannya. Bagaimana dengan planet lainnya? Apakah juga dapat ditemukan unsur-unsur yang menunjang kehidupan makhluk hidup? Berdasarkan penelitian yang dilakukan, planet bumilah yang menyediakan unsur-unsur yang diperlukan makhluk hidup seperti air, api, tanah, dan udara. Ada banyak fenomena yang menjadikan bumi layak sebagai tempat tinggal makhluk hidup. Fenomena tersebut antara lain sebagai berikut. (a) Dalam tata surya, ketersediaan air berwujud cair hanya dapat ditemukan di bumi. Sebagian besar permukaan bumi berupa lautan dan sisanya daratan yang tersusun dari dataran, gunung, lembah, dan lain-lain. (b) Bumi
mempunyai
lapisan
udara
yaitu
atmosfer
yang
melindungi bumi dari ,sinar ultraviolet, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini meliputi troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer. Atmosfer bumi terdiri dari
Geografi SMA K - 5
141
empat gas utama yaitu nitrogen (78%), oksigen (21%), argon kurang dari (1%), dan karbondioksida (0,03%). (c) Keberadaan kutub utara dan kutub selatan merupakan medan magnetik yang menjaga kestabilan bumi. (d) Temperatur bumi yang paling tepat untuk kehidupan, meskipun ada bagian di permukaan bumi yang mempunyai suhu terekstrem. Tetapi pada umumnya makhluk hidup ada dalam suasana suhu normal. (e) Hutan yang dapat ditemui di muka bumi memungkinkan kehidupan tetap berlangsung. Proses fotosintesis pada tumbuhan menjamin kehidupan makhluk lainnya, seperti hewan dan manusia. (f) Bumi mempunyai satelit yang paling tepat posisinya, yaitu bulan. Dengan keberadaan bulan terjadi fenomena datangnya air pasang dan air surut. (g) Kecepatan rotasi bumi pada sumbunya merupakan kecepatan yang paling sesuai bagi makhluk hidup. Rotasi bumi terjadi pada barat ke timur. (h) Adanya pergerakan revolusi bumi. (i)
Relief bumi banyak dipengaruhi tenaga endogen maupun tenaga eksogen. Proses alam endogen atau tenaga endogen adalah tenaga bumi yang berasal dari dalam bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun permukaan bumi. Tenaga alam eksogen berasal dari luar bumi yang bersifat merusak. Jadi, kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam relief di muka bumi ini. Seperti yang kita tahu bahwa permukaan bumi yang kita huni ini terdiri dari berbagai bentukan, seperti gunung, lembah, bukit, danau, sungai dan lain-lain. Adanya bentukan-bentukan tersebut menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak rata
c. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran
Geografi SMA K - 5
142
1)
Penyampaian
tujuan
pembelajaran,
yaitu
melalui
kajian
referensi dan diskusi, peserta pelatihan dapat menjelaskan karakteristik lapisan bumi. 2)
Peserta diminta melakukan aktivitas belajar sebagai berikut: Tugas Individu: a)
Baca dan cermati uraian materi Kelayakan Planet Bumi Untuk Kehidupan.
b)
Tulislah karakteristik bumi yang membedakannya dengan planet lain dilingkungan tata surya, dan identifikasilah pada fungsinya untuk mendukung kehidupan di bumi.
Tugas Kelompok a)
Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. dengan jumlah kelompok ideal, yaitu maksimal 5 orang.
b)
Semua kelompok melakukan kajian terhadap minimal 3 fakta dan fenomena planet bumi, serta peranannya dalam membentuk kehidupan dibumi.
c)
Kelompok
mempresentasikan
hasil
diskusi
kepada
kelompok lain. d)
Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan klarifikasi dari fasilitator terhadap hasil diskusi kelas.
e)
Refleksi
d. Evaluasi kegiatan belajar Berikan jawaban pada soal-soal berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Ibu/Bapak terhadap materi yang telah dipelajari! 1. Jelaskan secara singkat syarat-syarat yang diperlukan sehingga suatu planet dikatakan layak huni! 2. Jelaskan peranan gravitasi bagi daya dukungnya terhadap kehidupan di planet bumi 3. Jelaskan kemungkinan yang terjadi bila rotasi bumi, terlalu cepat atau lama!
Geografi SMA K - 5
143
e. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini : 1) Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi Kelayakan Planet Bumi Untuk Kehidupan? 2) Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari Kelayakan Planet Bumi Untuk Kehidupan? 3) Apa manfaat materi Kelayakan Planet Bumi Untuk Kehidupan, terhadap tugas Bapak/Ibu 4) Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu setelah kegiatan pelatihan ini
g. Rangkuman Kelayak hunian planet adalah ukuran potensi dari planet atau satelit alami untuk mendukung kehidupan. Planet harus memenuhi beberapa syarat untuk bisa menampung kehidupan, antara lain: 1)
Massa Planet
2)
Jarak dari Bintang Induk
3)
Unsur Atmosfer
4)
Medan magnet
5)
Jarak dari pusat galaksi
6)
Harus planet padat
7)
Mengorbit pada sebuah bintang dan tetap stabil selama miliaran tahun
Persyaratan lain yang lebih umum untuk planet layak huni bagi kehidupan adalah: 1) Tidak mengorbit sebuah bintang yang terlalu dekat dengan ledakan kosmik seperti supernova 2) Cukup jauh dari planet-planet besar yang dapat terus-menerus mengalihkan asteroid, menabrak atau mengganggu orbitnya . 3) Memiki satelit yang mengorbit sehingga mengurang resiko terjadinya tabrakan atau tumbukan dengan asteroid.
Geografi SMA K - 5
144
Dalam menentukan potensi kelayak hunian suatu planet
atau satelit,
yang menjadi pertimbangan adalah sumber energi, komposisi, sifat orbit, atmosfer, dan interaksi kimia yang potensial, daerah luas untuk air, kondisi yang baik untuk terhubungnya molekul-molekul organik kompleks, dan sumber energi untuk menyokong metabolism. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, planet bumilah yang menyediakan unsur-unsur yang diperlukan makhluk hidup seperti air, api, tanah, dan udara. Fenomena menjadikan bumi layak sebagai tempat tinggal makhluk hidup tersebut antara lain sebagai berikut. 1)
Dalam tata surya, ketersediaan air berwujud cair hanya dapat ditemukan di bumi.
2)
Bumi mempunyai lapisan udara yaitu atmosfer yang melindungi bumi
3)
Keberadaan kutub utara dan kutub selatan merupakan medan magnetik yang menjaga kestabilan bumi.
4)
Temperatur bumi yang paling tepat untuk kehidupan.
5)
Hutan yang dapat ditemui di muka bumi memungkinkan kehidupan tetap berlangsung.
6)
Bumi mempunyai satelit yang paling tepat posisinya.
7)
Kecepatan rotasi bumi pada sumbunya merupakan kecepatan yang paling sesuai bagi makhluk hidup.
8)
Adanya pergerakan revolusi bumi.
9)
Relief bumi banyak dipengaruhi tenaga endogen maupun tenaga eksogen.
http://www.astronomi.us/2012/04/syarat-kelayakhuniansuatu-planet.html https://geoweek.wordpress.com/2011/04/03/10-desainsempurna-pada-bumi-bukti-kesempurnaan-tuhan-sangpencipta https://id.wikipedia.org/wiki G. BAB VII DESAIN PEMBUATAN PETA 2.
Kegiatan Belajar Desain Pembuatan Peta f.
Tujuan
Geografi SMA K - 5
145
Melalui kegiatan praktik peserta dapat mendesain dan membuat peta. g.
h.
Indikator Pencapaian Kompetensi 1)
Menjelaskan sejarah pembuatan Peta
2)
Mempraktikkan desain pembuatan Peta
Uraian Materi 1)
Sejarah Pembuatan Peta Sejarah pembuatan peta pertama di dunia, dimulain ketika
petualang
menunjukan
di
arah,
masalalu tetapi
menggores
peta
paling
tanah
untuk
awal
yang
menggambarkan penampakan pada bidang datar dibuat oleh bangsa Babilonia sekitar 2.300 SM. Peta tertua tersebut berupa papan tulis batu berukuran kecil dari tanah liat. Peta tua lainnya dibuat oleh penduduk Pulau Marshall di kawasan Oseania. Peta ini berupa anyaman serabut rotan yang diatur sedemikian rupa untuk menunjukkan penempatan pulau. Sejarah pembuatan peta terus berlanjut ditunjang oleh ilmu hitung (matematika) dan ilmu-ilmu lain tumbuh dan berkembang. Rasa ingin tahu dan jarak capai yang ditempuh manusia semakin besar. Pengamatan dan pengukuran bumi secara sederhana mulai dilakukan sehingga muncul peta pertama yang menghadirkan dunia. Ilmuwan Yunani yang cukup berjasa memetakan dunia di antaranya Anaximander dan Eratosthenes. Sekitar tahun 150 SM, telah terbit peta dunia berbentuk kerucut yang telah menggunakan pengukuran yang agak cermat. Peta tersebut dibuat seorang ahli geografi ternama yang bernama Ptolemeus yang selanjutnya dianggap sebagai Bapak Kartografi. Pengetahuan pembuatan peta terus berkembang. Abad ke-15 sampai 17 merupakan era perpetaan. Para kartografer Belanda, Portugis, Spanyol, Italia, dan Jerman berjibaku memetakan
wilayah-wilayah
yang
akan
diarungi
para
petualang. Saat itu memang bangsa-bangsa di Eropa tengah Geografi SMA K - 5
146
berlomba mencari wilayah-wilayah baru untuk dikuasainya, terutama daerah penghasil rempah-rempah, seperti kepulauan Nusantara. Di Abad itu, banyak peta kuno dibuat kendati minumnya peralatan. Daya imajinasi kartografer memegang peranan penting sehingga penentuan arah utara dan selatan masih kacau balau, mata angin kadang terbalik, dan skala peta tidak proporsional (sebanding/seimbang). Meskipun demikian, peta-peta kuno saat itu memiliki mutu artistik (nilai seni) tingga serta kualitas percetakan dan pewarnaan yang cukup baik. Salah satu contoh peta kuno itu adalah peta Asia Tenggara buah karya Willem Blaeu, seorang kartografer Belanda. Pada abad ke-18 sampai dengan 19, Negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat mulai beramai-ramai memetakan negerinya. Di Eropa, Prancis memelopori survey topografi nasional sejak tahun 1793. Inggris, Spanyol, Austria, Swiss, dan Negara-negara lain segera mengikuti langkah Prancis. Begitu juga Amerika Serikat melakukan pemetaan secara besar-besaran di seluruh Negara bagiannya sejak tahun 1879. Negeri
ini
bahkan
berhasil
menyelenggarakan
Kongres
Geografi Internasional pada tahun 1891 yang menyepakati pemetaan ke seluruh dunia dengan skala 1: 1000.000. Sepanjang abad ke-20 telah muncul upaya-upaya pembaharuan teknis dalam pemetaan. Pemotretan dari udara mulai dikembangkan secara ekstensif (menjangkau secara luas) selama Perang Dunia I dan II. Kemudian, pada tahun 1966, Amerika Serikat mampu meluncurkan satelit Pageos dan Satelit-satelit lain pada tahun-tahun berikutnya. Hal ini diikuti oleh Uni Soviet. Melalui satelit-satelit tersebut berhasil dikirim foto video beberapa bagian muka bumi ke stasiun di bumi. Foto-foto itu lalu diubah menjadi peta yang lebih rinci dan akurat. Kartografi adalah ilmu dan teknik pembuatan peta (Prihandito, 1989). Menurut Erwin Raiz, peta merupakan gambaran konvensional permukaan bumi yang terpencil dan Geografi SMA K - 5
147
kenampakannya terlihat dari atas dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelasannya. Peta adalah suatu komunikasi grafis yang berarti informasi yang diberikan dalam peta berupa suatu gambar atau simbol. Menurut ICA (International Cartograph), Kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembuatan peta bersamaan dengan studi pembelajarannya sebagai dokumen ilmiah dan seni. Kartografi merupakan kajian dalam cabang ilmu teknik geografi yang mempelajari tentang representasi
permukaan
bumi
dengan
simbol
abstrak.
Kartografi merupakan sebuah teknik pembuatan peta yang secara
mendasar
berhubungan
dengan
memperkecil
keruangan pada suatu daerah yang luas di permukaan bumi atau benda luar angkasa yang di sajikan dalam bentuk yang mudah di fahami sehingga dapat di gunakan untuk kepentingan komunikasi bagi khalayak ramai.
Gambar Peta Rupa Bumi Indonesia
Peta secara tradisional sudah dibuat menggunakan pena dan kertas, tetapi munculnya dan penyebaran komputer sudah merevolusionerkan kartografi.
Geografi SMA K - 5
148
Gambar mekanisme Pembuatan Peta Rupa Bumi dengan bantuan Komputer (sumber: Bakorsutarnal)
Banyal peta komersial yang bermutu sekarang dibuat dengan perangkat lunak pembuatan peta yang merupakan salah satu di antara tiga macam utama; CAD (desain berbatuan komputer), GIS (Sistem Informasi Geografis), dan perangkat lunak ilustrasi peta yang khusus.
2) Fungsi dan Tujuan Pembuatan Peta Menurut ICA (International Cartographic Association), yang dimaksud peta adalah gambaran unsur-unsur permukaan bumi (yang berkaitan dengan permukaan bumi) dan benda-benda angkasa. Menurut Erwin Raiz, peta merupakan gambaran konvensional
permukaan
bumi
yang
terpencil
dan
kenampakannya terlihat dari atas dan ditambah tulisan-tulisan sebagai
penjelasannya.
Gambaran
konvensional
adalah
gambaran yang sudah umum dan sudah diatur dengan aturan tertentu yang diakui umum. Kartografer atau kadang disebut kartograf adalah orang yang ahli dalam membuat peta. Ruang lingkup pekerjaan kartograf adalah sebagai berikut: Geografi SMA K - 5
149
a)
Seleksi data untuk pemetaan
b)
Manipulaasi dan generalisasi
c)
Pekerjaan desain dan konstruksi peta
d)
Teknik reproduksi
e)
Revisi peta
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa tugas
seorang
kartograf
adalah
membuat
peta,
yaitu
merancang (map design) yang meliputi desain simbol (symbol design), tata letak peta (map layout), isi peta (map content) dan generalisasi (generalization). Sebelum membuat atau menggambar peta, seorang pembuat peta/kartografer terlebih dahulu membaca peta dan harus mampu mengenal simbol-simbol dan segala informasi dalam peta. Menurut Erwin Raisz untuk menjadi seorang ahli pemetaan/kartografer atau kartografer, harus memiliki persyaratan sebagai berikut. a)
Pengetahuan geografi, karena yang dipetakan adalah bentang alam dan bentang budaya yang ada di permukaan bumi.
b)
Bakat dalam bidang seni, karena simbol, tulisan, dan komposisi peta sebaiknya dibuat indah dan menarik.
c)
Pengetahuan ilmu pasti, karena diperlukan
dalam
perhitungan. d)
Pengetahuan lain untuk menunjang profesinya.
Pemetaan adalah proses pengukuran/perhitungan dan penggambaran permukaan bumi dengan menggunakan cara tertentu sehingga didapatkan hasil berbentukvector dan raster. Ketelitian
penggambaran
merupakan
suatu
proses
penggambaran yang dilakukan dengan penuh seksama dan cermat sehingga suatu gambar menjadi akurat yang dapat mempermudah sesorang untuk memahami gambar tersebut. Disinilah peranan seorang kartograf untuk menyampaikan dan Geografi SMA K - 5
150
menterjemahkan kedalam bahasa simbol agar si penerima dapat mengerti. Memakai bahasa simbol seorang kartograf harus memahami betul masalah penyajian secara keseluruhan dari peta tersebut. Komunikasi dengan menggunakan gambar simbol inilah disebut dengan graphicacy. Symbol yang baik adalah symbol yang dapat dikenal tanpa menggunakan suatu legenda. Symbol haruslah kecil, terang dan mudah digambar. Pemakaian symbol-simbol peta skala besar kedalam peta skala kecil dapat mengakibatkan padatnya peta. Peta adalah suatu komunikasi grafis yang berarti informasi yang diberikan dalam peta berupa suatu gambar atau simbol. Secara sederhana simbol dapat diartikan sebagai suatu gambar atau tanda yang mempunyai arti atau makna tertentu. Simbol dalam suatu peta memegang peran yang sangat penting bahkan dalam peta-peta khusus ataupun peta tematik, dalam hal ini simbol adalah informasi utama untuk menunjukkan tema suatu peta. Menurut bentuknya simbol dapat di bedakan menjadi: a.
Simbol titik
b.
Simbol garis
c.
Simbol area atau bidang
d.
Simbol huruf dan angka
Sedangkan wujud simbol dalam kaitannya dengan unsur yang di gambarkan dapat di bedakan menjadi: a)
Abstrak (symbol geometric adalah simbol abstrak yang wujudnya tidak ada kemiripan dengan unsur yang di gambarkan)
b)
Setengah abstrak
c)
Nyata atau pictorial (symbol pictorial adalah suatu simbol
yang
dalam
kenampakan
wujudnya
ada
kemiripan dengan wujud unsur yang di gambarkan).
Geografi SMA K - 5
151
Peta adalah suatu komunikasi grafis yang berarti informasi
yang
diberikan
dalam
peta
berupa
suatu
gambar atau simbol. Dalam meyalin peta atau ketelitian penggambaran terhadap penampakan simbol sangatlah di perlukan sehingga penggambaran kembali peta tidaklah terjadi
kesalahan
pentejermahan
dan
tidak
merubah
informasi dasar peta tersebut. Tujuan dari pembuatan peta ialah: a)
Untuk komunikasi informasi ruang
b)
Untuk menyimpan informasi
c)
Digunakan untuk membantu suatu pekerjaan misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi, perencanaan dan lainlain.
d)
Digunakan untuk membantu dalam suatu desain, misalnya desain jalan dan sebagainya.
e)
Untuk analisis data spasial, misalnya : perhitungan volume, dan sebagainya.
c) Pembuatan Peta Umumnya peta dikenal sebagai gambar rupa muka bumi pada suatu bidang datar atau selembar kertas dengan ukuran yang lebih kecil atau diskalakan. Bentuk rupa bumi yang digambarkan dalam sebuah peta meliputi unsur-unsur alamiah dan unsur-unsur buatan manusia. Kemajuan teknologi komputer secara nyata telah mampu memperluas wahana dan wawasan mengenai peta.
Geografi SMA K - 5
152
Gambar
Tahapan
pembuatan
Peta
(sumber:
Bakorsutarnal)
Pada saat ini selembar peta tidak hanya dikenali sebagai gambar pada lembar kertas, tetapi bentuk penyajiannya pun sudah mulai beralih ke dalam bentuk data digital yang di dalamnya telah terpadu antara gambar, citra, dan teks. Peta
yang
terkelola
dalam
mode
digital,
memiliki
keuntungan penyajian dan penggunaan secara konvensional peta hasil cetakan (hardcopy) dan keluwesan, kemudahan penyimpanan,
Geografi SMA K - 5
pengelolaan,
pengolahan,
analisis,
dan
153
penyajiannya secara interaktif bahkan real time pada media komputer (softcopy). Penggambaran
rupa
bumi
dapat
diperoleh
dengan
melakukan berbagai pengukuran di antara titik-titik di permukaan bumi. Pengukuran tersebut meliputi besaran-besaran arah, sudut, jarak, dan ketinggian. Apabila data besaran-besaran itu diperoleh dari hasil pengukuran langsung di lapangan, pemetaan dilakukan dengan cara teristris. Akan tetapi, jika cara pengukuran sebagian
dari
fotogrametris
pengukuran dan
tidak
penginderaan
langsung, jauh
seperti
dikatakan
cara
sebagai
pemetaan cara ekstrateristris. Kartografi
adalah
seni
pembuatan
peta.
Tujuannya
mengumpulkan dan menganalisis data dari hasil ukuran berbagai pola atau unsur permukaan bumi dan menyatakan unsur-unsur tersebut
dengan
skala
tertentu.
Sebagai
sebuah
sistem
komunikasi, kartografi memuat berbagai unsur yang saling memengaruhi antara satu unsur dan unsur lainnya. Unsur-unsur tersebut dapat dibagankan sebagai berikut.
Gambar Bagan Sistem Komunikasi Kartografi.
Sistem komunikasi yang terdapat dalam kartografi terdiri atas empat jenis, yaitu sebagai berikut. a. Numeracy, yaitu jenis komunikasi kartografi matematis. b.
Articulacy,
yaitu
jenis
komunikasi
kartografi
dengan
komunikasi
kartografi
dengan
berbicara. c.
Literacy,
yaitu
jenis
penggunaan huruf. d. Graphicacy, yaitu jenis komunikasi kartografi dengan gambar simbol.
Geografi SMA K - 5
154
Jenis
komunikasi
dengan
gambar
simbol
inilah
(graphicacy) yang dipakai dalam kartografi. Dalam pembuatan peta, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Langkahlangkah pokok dalam pembuatan peta adalah sebagai berikut. a)
Menentukan daerah yang akan dipetakan.
b)
Membuat peta dasar (base map), yaitu peta yang belum diberi simbol.
c)
Mencari dan menggolongkan data sesuai dengan tujuan pembuatan peta.
d)
Menentukan simbol-simbol yang merupakan representasi data.
e)
Memplot simbol pada peta dasar.
f)
Membuat legenda.
g)
Melengkapi peta dengan tulisan (lettering) secara baik dan benar, serta menarik.
(1) Tata Cara Penulisan pada Peta Ketentuan penulisan atau penggunaan lettering pada peta memuat ketentuan (a) Obyek Hipsografi: Huruf Tegak Contoh
:
AMERIKA,
Temanggung,
YOGYAKARTA, Gn. Sumbing, Bandara Polonia
(b) Obyek Hidrografi : Huruf Miring Contoh : L. Jawa, SAMUDERA PASIFIK, S. Kapuas, D. Toba, Laut Merah
Penggunaan warna, memuat ketentuan sebagai berikut (a)
Geografi SMA K - 5
Obyek Hipsografi (Kenampakan relief) :
1.
- Hijau
: Dataran rendah
2.
- Kuning
: Dataran Tinggi
3.
- Coklat
: Pegunungan
155
(b) Obyek Hidrografi (Kenampakan air) : Biru dengan variasinya
(c) Obyek Bentang Budaya (Man-made feature): Merah dan Hitam
Untuk membuat tulisan (lettering) pada peta ada kesepakatan di antara para ahli (kartografer) yaitu sebagai berikut:
Gambar: Contoh penulisan sungai
(a) Nama geografis ditulis dengan bahasa dan istilah yang digunakan penduduk setempat. Contoh: Sungai ditulis Ci (Jawa Barat), Kreung (Aceh), Air (Sumatera Utara). Nama sungai ditulis searah dengan aliran sungai dan menggunakan huruf miring.
(b) Nama jalan ditulis harus searah dengan jalan dan ditulis dengan huruf cetak kecil.
Gambar Contoh penulisan nama kota dan jalan
(c) Nama kota ditulis dengan 4 cara yaitu:
Geografi SMA K - 5
di bawah simbol kota
156
di atas simbol kota
di sebelah kanan simbol kota
di sebelah kiri simbol kota
(2) Memperbesar dan Memperkecil Peta Untuk memperbesar atau memperkecil peta cara-cara yang dilakukan antara lain adalah; (a). Memperbesar grid (sistem kotak-kotak),
sering pula
disebut Union Jack Method. Terutama digunakan bila tidak terlalu banyak detail peta. Misalnya suatu peta berskala 1 :100.000 akan diubah menjadi skala 1 : 50.000 atau dengan kata lain skala peta diperbesar dua kali.
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
1)
Buat grid pada peta yang akan diperbesar
2)
Buat grid yang lebih besar pada kertas yang akan digunakan untuk menggambar peta baru, pembesarannya
sesuai
dengan
rencana
pembesaran. 3)
Memindahkan garis peta sesuai dengan peta dasar ke peta baru.
4)
Mengubah
skala,
sesuai
dengan
rencana
pembesaran. Contoh: Peta berskala 1 : 100.000 akan
Geografi SMA K - 5
157
diperbesar 2 kali, maka skala menjadi 1 : 50.000. (Lihat gambar)
Gambar: Cara Memperbesar Peta Dengan Memperbesar Grid. (b) Foto copy Dengan foto copy, pada peta yang menggunakan skala garis tidak ada masalah, karena panjang garis mengikuti perubahan. Peta yang menggunakan skala angka atau bilangan, sebenarnya dapat pula diperbesar dan diperkecil ukurannya dengan menggunakan mesin fotokopi. Namun, sebelum peta tersebut di fotokopi, skala bilangan yang terdapat dalam peta perlu diubah dulu ke skala garis. Jika skala peta 1 : 100.000 diubah dari skala angka ke skala garis hasilnya menjadi:
Gambar: Skala Garis
Pada gambar skla garis pada gambar diatas memili arti, jarak 1 cm di peta mewakili jarak 1 km di lapangan sebenarnya.
(c) Menggunakan alat pantograf Pantograf adalah alat untuk memperbesar dan
Geografi SMA K - 5
158
memperkecil peta. Dengan menggunakan pantograf peta dapat di duplikasikan dan dapat mengubah ukuran peta sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
Gambar: Pantograph
Pada dasarnya, kerja pantograf berdasarkan jajaran genjang. Tiga dari empat sisi jajaran genjang (a, b dan c) mempunyai skala faktor yang sama. Skala pada ketiga sisi tersebut dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan, yaitu memperbesar atau memperkecil peta.
Geografi SMA K - 5
159
i.
Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran 3)
Penyampaian
tujuan
pembelajaran,
yaitu
melalui
kajian
referensi dan diskusi, peserta pelatihan dapat menjelaskan syarat dan unsur-unsur pada peta 4)
Peserta diminta melakukan aktivitas belajar sebagai berikut: Tugas Individu: c)
Baca dan cermati uraian materi di atas
d)
Tulislah dengan singkat uraian tugas / ruang lingkup kartografer.
Tugas Kelompok: a)
Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. dengan jumlah kelompok ideal, yaitu maksimal 5 orang.
b)
Kelompok menerima petunjuk pembuatan peta terestris dari fasilitator
c)
Semua kelompok menerima peralatan yang dibagikan fasilitator.
d)
Kelompok mempelajari dan mempersiapakan bahan yang diprasyaratkan pada lembar kerja
e)
Kelompok melakuakan pembagian tugas pada anggota kelompok.
f)
Tiap kelompok pergi ke sebuah lokasi yang terbuka dan menentukan titik awal atau permulaan tempat membidik yang berbeda antara kelompok satu dengan lainnya. Petakanlah
wialayah
tersebut
dengan
menggunakan
kompas dan meteran Tulislah data hasil pengkuran secara sistematis dalam bentuk tabel berikut Tabel 10” hasil pengkuran secara sistematis No Azimuth
Back Azimuth
g)
Jarak
Jarak
Keterangan
dalam
(Kiri
skala
Kanan)
Jika pekerjaan pengukuran di lapangan telah selesai, maka tahap berikutnya adalah merumuskan hasil pengukuran.
Geografi SMA K - 5
160
Siapkanlah sejumlah alat dan bahan untuk menggambar peta yaitu kertas millimeter block, pensil, mistar, dan busur derajat. Buatlah skala yang akan digunakan dan sesuaikan dengan ukuran kertas yang tersedia h)
Setelah data peta tergambar, masukan informasi wilayah kedalam peta,
i)
j.
Lengkapi peta dengan atribut-atribut yang diperlukan.
Evaluasi kegiatan belajar Berikan jawaban pada soal-soal berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Ibu/Bapak terhadap materi yang telah dipelajari! 1.
Jelaskan ruang lingkup pekerjaan kartografer!
2.
Jelaskan pula persyaratan-peryaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi ahli dalam bidang pembuatan peta!
3.
Sebutkan tahapan-tahapan dalam pembuatan peta!
k. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini : 5) Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi desain dan pembuatan? 6) Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi desain dan pembuatan peta? 7) Apa manfaat
materi desain dan pembuatan
peta, terhadap
tugas Bapak/Ibu ? 8) Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu setelah kegiatan pelatihan ini ?
g. Rangkuman Kartografi merupakan kajian dalam cabang ilmu teknik geografi yang mempelajari tentang representasi permukaan bumi dengan simbol abstrak Kartografer atau kadang disebut kartograf adalah orang yang ahli
Geografi SMA K - 5
161
dalam membuat peta. Ruang lingkup pekerjaan kartograf adalah sebagai berikut: 1.
Seleksi data untuk pemetaan
2.
Manipulaasi dan generalisasi
3.
Pekerjaan desain dan konstruksi peta
4.
Teknik reproduksi
5.
Revisi peta
Persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ahli pemetaan/kartografer sebagai berikut. 1. Pengetahuan geografi, karena yang dipetakan adalah bentang alam dan bentang budaya yang ada di permukaan bumi. 2. Bakat dalam bidang seni, karena simbol, tulisan, dan komposisi peta sebaiknya dibuat indah dan menarik. 3. Pengetahuan ilmu pasti, karena diperlukan dalam perhitungan. 4. Pengetahuan lain untuk menunjang profesinya.
Menurut bentuknya simbol dapat di bedakan menjadi: 1.
Simbol titik
2.
Simbol garis
3.
Simbol area atau bidang
4.
Simbol huruf dan angka
Sedangkan wujud simbol dalam kaitannya dengan unsur yang di gambarkan dapat di bedakan menjadi: 1. Abstrak (symbol geometric adalah simbol abstrak yang wujudnya tidak ada kemiripan dengan unsur yang di gambarkan) 2. Setengah abstrak 3. Nyata atau pictorial (symbol pictorial adalah suatu simbol yang dalam kenampakan wujudnya ada kemiripan dengan wujud unsur yang di gambarkan).
Tujuan dari pembuatan peta ialah: 1.
Untuk komunikasi informasi ruang
Geografi SMA K - 5
162
2.
Untuk menyimpan informasi
3.
Digunakan
untuk
membantu
suatu
pekerjaan
misalnya
untuk
konstruksi jalan, navigasi, perencanaan dan lain-lain. 4.
Digunakan untuk membantu dalam suatu desain, misalnya desain jalan dan sebagainya.
5.
Untuk analisis data spasial, misalnya : perhitungan volume, dan sebagainya.
Langkah-langkah pokok dalam pembuatan peta adalah sebagai berikut. 1.
Menentukan daerah yang akan dipetakan.
2.
Membuat peta dasar (base map), yaitu peta yang belum diberi simbol.
3.
Mencari dan menggolongkan data sesuai dengan tujuan pembuatan peta.
4.
Menentukan simbol-simbol yang merupakan representasi data.
5.
Memplot simbol pada peta dasar.
6.
Membuat legenda.
7.
Melengkapi peta dengan tulisan (lettering) secara baik dan benar, serta menarik.
Geografi SMA K - 5
163
Geografi SMA K - 5
164
H. BAB VIII ANALISIS MODEL-MODEL PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Belajar 1. Analisis Model Pembelajaran Discovery Learning a. Tujuan Melalui
kegiatan
diskusi,
peserta
diklat
dapat
menganalisis
pembelajaran dengan model discovery learning.
b. Indikator Pencapaian Kompetensi 1)
Menganalisis pembelajaran dengan model discovery learning.
2)
Menyempurnakan
rancangan
pembelajaran
dengan
model
discovery learning.
c. Uraian Materi 1)
Model Discovery Learning a)
Konsep Discovery Learning Model Discovery Learning terjadi bila peserta didik tidak disajikan dengan pembelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri. Dasar ide ini bahwa peserta didik harus berperan aktif dalam belajar di kelas. Mereka tidak diberi tahu tetapi mencari tahu. Model Discovery Learning adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Discovery (temuan) terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan inferi. Proses tersebut disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilatig conceps and principles in the mind.
b)
Langkah-langkah
Operasional
Implementasi
dalam
Proses Pembelajaran dengan Model Discovery Learning
Geografi SMA K - 5
165
Berikut ini langkah-langkah dalam mengaplikasikan model discovery learning. (1) Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan) Peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar
lainnya
yang
mengarah
pada
persiapan
pemecahan masalah. Stimulasi
pada
tahap
ini
berfungsi
untuk
menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu peserta didik dalam mengeksplorasi
bahan.
Dalam
hal
ini
Bruner
memberikan stimulation dengan menggunakan teknik bertanya
yaitu
dengan
mengajukan
pertanyaan-
pertanyaan yang dapat menghadapkan peserta didik pada kondisi internal yang mendorong eksplorasi. Dengan demikian seorang Guru harus menguasai teknik-teknik dalam memberi stimulus kepada peserta didik agar tujuan mengaktifkan peserta didik untuk mengeksplorasi dapat tercapai.
(2) Problem
Statement
(Pernyataan/
Identifikasi
Masalah) Setelah dilakukan stimulasi, langkah selanjutya adalah guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin informasi/data masalah
yang
relevan
dengan
bahan
pelajaran,
kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah) menurut Selanjutnya Geografi SMA K - 5
harus
permasalahan yang dipilih itu. dirumuskan
dalam
bentuk 166
pertanyaan,
atau
(statement)
sebagai
hipotesis,
yakni
jawaban
pernyataan
sementara
atas
pertanyaan yang diajukan. Memberikan
kesempatan
peserta
didik
untuk
mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan yang mereka hadapi, merupakan teknik yang berguna dalam membangun peserta didik agar mereka terbiasa untuk menemukan suatu masalah.
(3) Data Collection (Pengumpulan Data) Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan
kepada
para
peserta
didik
untuk
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan
untuk
membuktikan
benar
atau
tidaknya
hipotesis. Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis. Peserta
didik
diberi
kesempatan
untuk
mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan,
membaca
literatur,
mengamati
objek,
wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. Konsekuensi dari tahap ini adalah
peserta
menemukan
didik
sesuatu
belajar yang
secara
aktif
berhubungan
untuk dengan
permasalahan yang dihadapi, dengan demikian secara tidak disengaja peserta didik menghubungkan masalah dengan pengetahuan yang telah dimiliki. (4) Data Processing (Pengolahan Data) Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh peserta didik baik melalui wawancara, observasi, membaca, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya akan diolah, diklasifikasikan, bahkan bila perlu dihitung Geografi SMA K - 5
167
dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu. Data processing disebut juga dengan pengkodean coding/
kategorisasi
pembentukan
yang
konsep
berfungsi
dan
sebagai
generalisasi.
Dari
generalisasi tersebut peserta didik akan mendapatkan pengetahuan
baru
tentang
alternatif
jawaban/
penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara logis.
(5) Verification (Pembuktian) Pada
tahap
ini
peserta
didik
melakukan
pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing (Syah,
2004:244).
Verification menurut
Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan
baik
dan
kreatif
jika
guru
memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak. (6) Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi) Tahap proses
generalisasi/menarik
menarik
sebuah
kesimpulan
kesimpulan
adalah
yang
dapat
dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian
atau
memperhatikan verifikasi
maka
masalah hasil
yang
verifikasi.
dirumuskan
sama,
dengan
Berdasarkan
hasil
prinsip-prinsip
yang
mendasari generalisasi. Setelah menarik kesimpulan Geografi SMA K - 5
168
peserta didik harus memperhatikan proses generalisasi yang menekankan pentingnya penguasaan pelajaran atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang
mendasari
pengalaman
seseorang,
serta
pentingnya proses pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-pengalaman itu.
d. Aktivitas Pembelajaran 1)
Pembelajaran
diawali
dengan
penyampaian
tujuan
pembelajaran, yaitu melalui kegiatan diskusi peserta diklat dapat menganalisis permasalahan metode discovery learning dan pemecahannya. 2)
Peserta membentuk 6 kelompok, dimana setiap 2 kelompok menganalisis contoh cuplikan skenario pembelajaran.
3)
Kelompok ! dan 2 menganalisis cuplikan skenario model discovery learning sebagai berikut. ALOKA
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
SI WAKTU
Pendahuluan
Pertemuan ke-1 ( 2 X 40 menit ) 1. Persiapan membuka
psikis
dan
pelajaran
mengucapkan
salam,
10 menit
fisik, dengan dan
berdoa bersama 2. Memberi motivasi peserta didik untuk
aktif
dalam
pembelajaran menyanyikan Datang,
proses dengan
lagu
Paman
dilanjutkan
dengan
tanya jawab tentang makna lagu.
3. Menginformasikan tujuan yang
Geografi SMA K - 5
169
ALOKA KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
SI WAKTU
akan
dicapai
pembelajaraN,
selama
yaitu
melalui
pengamatan dan diskusi peserta didik dapat menjelaskan definisi sumber
daya
alam,
mengidenti8fikasi
macam-
macam sumber daya alam dan mengklasifikasikannya berdasarkan pemulihannya,
kemungkinan materi,
dan
habitatnya. 4. Menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan disajikan selama pembelajaran.
Inti
1. Guru
menyampaikan
pembelajaran
yang
kegiatan 60 Menit akan
dilakukan pada pertemuan saat itu, yaitu peserta didik akan belajar dengan metode diskusi, model discovery learning dan concept attainment. (Tahap Stimulation) 2. Peserta didik mencermati lagu yang
telah
dinyanyikan,
mengamati pemandangan
gambar alam
(terestris
dan aquatik), dan mengamati gambar ruang hampa. 3. Peserta didik mengembangkan
Geografi SMA K - 5
170
ALOKA KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
SI WAKTU
rasa keingintahuannya dengan mempertanyakan apa yang telah diamati. (Tahap Problem Statement) 4. Peserta
didik
dan
guru
menyepakati permasalahan yang akan dicari jawabannya, yaitu permasalahan tentang konsep “apakah pengertian sumber daya alam itu?” (Tahap Data Collection) 5. Peserta didik menemukan data yang mendukung konsep sumber daya alam (parameter ya) dari lagu dan gambar. 6. Peserta didik menemukan data yang tidak mendukung konsep sumber daya alam dari gambar ruang hampa. (Tahap
Data
Processing
and
Verification) 7. Peserta didik dan guru mencoret data
yang
tidak
mendukung
konsep (parameter tidak) baik yang
terdapat
dalam
lagu
maupun dari gambar. (Tahap Generalization) 8. Peserta
didik
diminta
merumuskan pengertian sumber daya alam dengan menggunakan
Geografi SMA K - 5
171
ALOKA KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
SI WAKTU
kalimatnya sendiri berdasarkan data-data yang tidak dicoret atau data yang mendukung konsep (parameter ya). 9. Guru mengklarifikasi pengertian sumber daya alam hasil rumusan peserta didik. 10. Peserta didik diminta membentuk kelompok sebanyak 6 kelompok. Setiap
kelompok
membahas
tentang pengelompokkan sumber daya alam dengan tugas sebagai berikut: a. Kelompok tentang sumber
A
membahas
pengelompokkan daya
berdasarkan
alam
kemungkinan
pemulihan b. Kelompok tentang sumber
B
membahas
pengelompokkan daya
alam
berdasarkan materi c. Kelompok tentang sumber
C
membahas
pengelompokkan daya
alam
berdasarkan habitat d. Kelompok tentang sumber berdasarkan
Geografi SMA K - 5
D
membahas
pengelompokkan daya
alam
kemungkinan
172
ALOKA KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
SI WAKTU
pemulihan e. Kelompok tentang
E
membahas
pengelompokkan
sumber
daya
alam
berdasarkan materi f. Kelompok tentang
F
membahas
pengelompokkan
sumber
daya
alam
berdasarkan habitat (Dua kelompok membahas topic yang sama) 11. Setiap kelompok melaksanakan kegiatan
diskusi
dengan
menggunakan bantuan LKS. 12. Presentasi hasil diskusi dengan cara: a. Presentasi
kelompok
A
ditanggapi oleh kelompok D b. Presentasi
kelompok
B
ditanggapi oleh kelompok E c. Presentasi
kelompok
C
ditanggapi oleh kelompok F 13. Kelompok yang tidak bertugas presentasi diminta
dan
menanggapi
berkontribusi
dalam
memberikan saran atau informasi tambahan. 14. Guru mengklarifikasi hasil diskusi peserta didik.
Geografi SMA K - 5
173
ALOKA KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
SI WAKTU
Penutup
a. Peserta didik dan guru membuat 10 menit simpulan
tentang
materi
pembelajaran hari itu b. Peserta
didik
memberikan
tanggapan/refleksi kegiatan
tentang
pembelajaran
yang
telah dilakukan. c. Melaksanakan penilaian secara lisan. d. Menugaskan membawa
peserta berbagai
didik macam
benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari (3 macam benda
yang
berbeda)
yang
harus dibawa pada pertemuan berikutnya. e. Menugaskan peserta didik untuk membaca
dan
mempelajari
materi berikutnya yaitu Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia di Buku Siswa IPS Kelas VII halaman 121 s.d. 141. f. Menyampaikan kepada
peserta
mengenali
dan
pesan
moral
didik
untuk
memelihara
sumber daya alam yang ada di wilayahnya. g. Menutup
pelajaran
dengan
berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.
Geografi SMA K - 5
174
ALOKA KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
SI WAKTU
4)
Presentasi hasil diskusi disampaikan oleh satu kelompok dan ditanggapi oleh kelompok lain.
5)
Kegiatan klarifikasi hasil diskusi dan presentasi dilakukan oleh fasilitator.
6)
Refleksi.
e. Latihan/Kasus/Tugas Berikan jawaban pada soal-soal berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Ibu/Bapak terhadap materi yang telah dipelajari! Peserta didik merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang dilakukan selama proses kegiatan belajar, sehingga mereka mendapatkan dan menguasai sendiri materi yang bersifat konsep atau prinsip tersebut. Proses
pembelajaran
demikian
menggunakan
model
pembelajaran…. A. discovery learning B. inquiry learning C. Problem based learning D. Project based learning
f. Rangkuman Metode
merupakan
suatu
cara
yang
digunakan
untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model
pembelajaran
pada
dasarnya
merupakan
bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran
Geografi SMA K - 5
175
merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Ada 3 model pembelajaran yang dibahas dalam modul ini, yaitu model discovery learning, problem based learning, dan project based learning. Model Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan
pelajaran
dalam
bentuk
finalnya,
tetapi
diharapkan
mengorganisasi sendiri.
g. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini : 1)
Apa yang Ibu/Bapak pahami setelah mempelajari menganalisis model discovery learning?
2)
Pengalaman penting apa yang Ibu/Bapak peroleh setelah menganalisis model discovery learning?
3)
Apa manfaat setelah menganalisis model discovery learning, g terhadap tugas Ibu/Bapak?
4)
Apa rencana tindak lanjut Ibu/Bapak setelah kegiatan pelatihan ini?
h. Kunci Jawaban 1) A 2) A
2. Kegiatan Belajar 2. Analisis Model Pembelajaran Problem Based Learning a. Tujuan Melalui
kegiatan
diskusi,
peserta
diklat
dapat
menganalisis
pembelajaran dengan model problem based learning.
b. Indikator Pencapaian Kompetensi
Geografi SMA K - 5
176
1)
Menganalisis
pembelajaran
dengan
model
problem
based
pembelajaran
dengan
model
learning. 2)
Menyempurnakan
rancangan
problem based learning.
c. Uraian Materi 1)
Model Problem Based Learning Problem Based Learning (PBL) adalah kurikulum dan proses pembelajaran. Dalam kurikulumnya, dirancang masalah-masalah yang menuntut peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki
model
belajar
sendiri
serta
memiliki
kecakapan
berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran
berbasis
masalah
merupakan
sebuah
pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world). Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu metode pembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah yang diberikan ini digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud. Masalah diberikan kepada peserta didik, sebelum peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan. Model pembelajaran berbasis masalah dilakukan dengan adanya pemberian rangsangan berupa masalah-masalah yang kemudian dilakukan pemecahan masalah oleh peserta didik yang diharapkan dapat menambah keterampilan peserta didik dalam pencapaian materi pembelajaran. Geografi SMA K - 5
177
a)
Langkah-langkah
Operasional
Implementasi
dalam
Proses Pembelajaran Problem Based Learning Pembelajaran suatu materi pelajaran dengan menggunakan PBL
sebagai
basis
model
dilaksanakan
dengan
cara
mengikuti lima langkah PBL dengan bobot atau kedalaman setiap langkahnya disesuaikan dengan mata pelajaran yang bersangkutan. a)
Konsep Dasar (Basic Concept) Jika dipandang perlu, fasilitator dapat memberikan konsep dasar, petunjuk, referensi, atau link dan skill yang diperlukan
dalam
pembelajaran
tersebut.
Hal
ini
dimaksudkan agar peserta didik lebih cepat masuk dalam atmosfer pembelajaran dan mendapatkan „peta‟ yang akurat tentang arah dan tujuan pembelajaran. Lebih jauh, hal ini diperlukan untuk memastikan peserta didik memperoleh kunci utama materi pembelajaran, sehingga tidak ada kemungkinan terlewatkan oleh peserta didik seperti yang dapat terjadi jika peserta didik mempelajari secara mandiri. Konsep yang diberikan tidak perlu detail, diutamakan dalam bentuk garis besar saja, sehingga peserta didik dapat mengembangkannya secara mandiri secara mendalam. b) Pendefinisian Masalah (Defining the Problem) Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan skenario atau permasalahan dan dalam kelompoknya, peserta didik melakukan berbagai kegiatan. Pertama, brainstorming yang
dilaksanakan
dengan
cara
semua
anggota
kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat. Setiap anggota kelompok memiliki hak yang sama dalam memberikan dan menyampaikan ide dalam diskusi serta
Geografi SMA K - 5
178
mendokumentasikan secara tertulis pendapat masingmasing dalam kertas kerja. Selain itu, setiap kelompok harus mencari istilah yang kurang dikenal dalam skenario tersebut dan berusaha mendiskusikan maksud dan artinya. Jika ada peserta didik yang mengetahui artinya, segera menjelaskan kepada teman yang lain. Jika ada bagian yang belum dapat dipecahkan dalam kelompok tersebut, ditulis dalam permasalahan kelompok. Selanjutnya, jika ada bagian yang belum dapat dipecahkan dalam kelompok tersebut, ditulis sebagai isu dalam permasalahan kelompok. Kedua, melakukan seleksi alternatif pendapat
yang
lebih
fokus.
untuk memilih
Ketiga,
menentukan
permasalahan dan melakukan pembagian tugas dalam kelompok untuk mencari referensi penyelesaian dari isu permasalahan yang didapat. Fasilitator memvalidasi pilihan-pilihan yang diambil peserta didik. Jika tujuan yang diinginkan oleh fasilitator belum disinggung oleh peserta didik, fasilitator mengusulkannya dengan memberikan alasannya. Pada akhir langkah peserta didik diharapkan memiliki gambaran yang jelas tentang apa saja yang mereka ketahui, apa saja yang mereka tidak ketahui, dan pengetahuan
apa
saja
yang
diperlukan
untuk
menjembataninya. Untuk memastikan setiap peserta didik mengikuti langkah ini, maka pendefinisian masalah dilakukan dengan mengikuti petunjuk. c)
Pembelajaran Mandiri (Self Learning) Setelah mengetahui tugasnya, masing-masing peserta didik mencari berbagai sumber yang dapat memperjelas isu yang sedang diinvestigasi. Sumber yang dimaksud dapat dalam bentuk artikel tertulis yang tersimpan di perpustakaan, halaman web, atau bahkan pakar dalam bidang yang relevan. Tahap investigasi memiliki dua tujuan utama, yaitu: (1) agar peserta didik mencari
Geografi SMA K - 5
179
informasi
dan
mengembangkan
pemahaman
yang
relevan dengan permasalahan yang telah didiskusikan di kelas, dan (2) informasi dikumpulkan dengan satu tujuan yaitu dipresentasikan di kelas dan informasi tersebut haruslah relevan dan dapat dipahami. Di luar pertemuan dengan fasilitator, peserta didik bebas untuk mengadakan pertemuan dan melakukan berbagai kegiatan. Dalam pertemuan tersebut peserta didik
akan
saling
bertukar
informasi
yang
telah
dikumpulkannya dan pengetahuan yang telah mereka bangun.
Peserta
didik
juga
harus
mengorganisasi
informasi yang didiskusikan, sehingga anggota kelompok lain dapat memahami relevansi terhadap permasalahan yang dihadapi. d) Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge) Setelah
mendapatkan
sumber
untuk
keperluan
pendalaman materi dalam langkah pembelajaran mandiri, selanjutnya pada pertemuan berikutnya peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya untuk mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan solusi dari permasalahan kelompok. Pertukaran pengetahuan ini dapat dilakukan dengan cara peserrta didik berkumpul sesuai kelompok dan fasilitatornya. Tiap kelompok menentukan ketua diskusi dan tiap peserta didik menyampaikan hasil pembelajaran mandiri dengan
cara
mandiri
untuk
mengintegrasikan mendapatkan
hasil
pembelajaran
kesimpulan
kelompok.
Langkah selanjutnya presentasi hasil dalam pleno (kelas besar) dengan mengakomodasi masukan dari pleno, menentukan kesimpulan akhir, dan dokumentasi akhir. Untuk memastikan setiap peserta didik mengikuti langkah ini maka dilakukan dengan mengikuti petunjuk. e)
Geografi SMA K - 5
Penilaian (Assessment)
180
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yang mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan ujian akhir semester (UAS), ujian tengah semester (UTS), kuis, PR, dokumen, dan laporan. Penilaian
terhadap
kecakapan
dapat
diukur
dari
penguasaan alat bantu pembelajaran, baik software, hardware,
maupun
pengujian.
kemampuan
Sedangkan
perancangan
penilaian
terhadap
dan sikap
dititikberatkan pada penguasaan soft skill, yaitu keaktifan dan partisipasi dalam diskusi, kemampuan bekerjasama dalam tim, dan kehadiran dalam pembelajaran. Bobot penilaian untuk ketiga aspek tersebut ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Tabel 11:Tahapan-Tahapan Model PBL FASE-FASE
PERILAKU GURU
Fase 1
Menjelaskan
tujuan
pembelajaran,
Orientasi
peserta
menjelaskan logistik yg dibutuhkan.
didik
kepada
Memotivasi peserta didik untuk terlibat
masalah.
aktif dalam pemecahan masalah yang dipilih.
Fase 2
Membantu peserta didik mendefinisikan
Mengorganisasikan
danmengorganisasikan tugas belajar
peserta didik.
yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Fase 3
Mendorong
Membimbing
mengumpulkan informasi yang sesuai,
penyelidikan
melaksanakan
eksperimen
untuk
mendapatkan
penjelasan
dan
individu
Geografi SMA K - 5
dan
peserta
didik
untuk
kelompok.
pemecahan masalah.
Fase 4
Membantu
Mengembangkan
merencanakan dan menyiapkan karya
peserta
didik
181
dalam
FASE-FASE dan
PERILAKU GURU
menyajikan
yang sesuai seperti laporan, model dan
hasil karya.
berbagi tugas dengan teman.
Fase 5
Mengevaluasi
Menganalisa
dan
hasil
belajar
materi yang telah dipelajari /meminta
mengevaluasi
kelompok presentasi hasil kerja.
proses pemecahan masalah.
a. Aktivitas Pembelajaran 1)
Pembelajaran
diawali
dengan
penyampaian
tujuan
pembelajaran, yaitu melalui kegiatan diskusi peserta diklat dapat menganalisis permasalahan metode problem based learning dan pemecahannya. 2)
Peserta membentuk kelompok untuk menganalisis contoh pembelajaran dengan metode problem based learning sebagai berikut.
ALOKASI
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
Pendahuluan
Pertemuan ke-2 ( 2 X 40 menit ) 1. Persiapan membuka
psikis
WAKTU
dan
pelajaran
mengucapkan
10 menit
fisik,
dengan
salam,
dan
berdoa bersama 2. Memberi motivasi peserta didik untuk
aktif
dalam
pembelajaran
proses dengan
menayangkan gambar kondisi di desa dan di kota 3. Melakukan tanya jawab tentang gambar materi
Geografi SMA K - 5
tentang
dikaitkan yang
telah
dengan dipelajari
182
KEGIATAN
ALOKASI
DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
pada pertemuan sebelumnya yaitu
tentang
mobilitas
penduduk desa – kota, faktor pendorong
dan
penarik
terjadinya urbanisasi. 4. Menginformasikan tujuan yang akan
dicapai
selama
pembelajaran 5. Menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan disajikan selama pembelajaran.
Inti
15. Guru menyampaikan kegiatan 60 Menit pembelajaran
yang
akan
dilakukan pada pertemuan saat itu, yaitu peserta didik akan belajar dengan metode diskusi, model Problem based learning. Tahap 1: Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah 16. Peserta
didik
kelompok,
membentuk
setiap
kelompok
beranggotakan 3 – 5 orang. 17. Setiap
anggota
mengamati mencermati
kelompok
gambar bacaan
dan tentang
permasalahan di desa sebagai faktor
pendorong
terjadinya
urbanisasi.
Geografi SMA K - 5
183
KEGIATAN
ALOKASI
DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Tahap 2: Mengorganisasi peserta didik untuk belajar 18. Setiap
kelompok
menganalisis yang
permasalahan
muncul
berdasarkan
diminta
di
desa
gambar
dan
bacaan. 19. Guru
membantu
setiap
kelompok untuk merumuskan permasalahan mengorganisir harus
dan kegiatan
dilakukan
yang untuk
memecahkan masalah tersebut.
Tahap 3: Membimbing penyelidikan
individual
maupun kelompok 20. Peserta didik dalam kelompok bersama-sama mengumpulkan/menggali informasi dari berbagai sumber yang
mendukung
untuk
menyelesaikan masalah. 21. Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan
berbagai
alternatif pemecahan masalah berdasarkan hasil pengamatan dan pengumpulan informasi. Tahap 4: Mengembangkan
dan
menyajikan hasil karya 22. Peserta didik dalam kelompok
Geografi SMA K - 5
184
KEGIATAN
ALOKASI
DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
merencanakan menyiapkan
atau
laporan
sebagai
hasil pemecahan masalah Tahap 5: Menganalisis
dan
mengevaluasi
proses
pemecahan masalah 23. Peserta didik dalam kelompok melakukan
refleksi
evaluasi
atau
terhadap
pemecahan
proses
masalah
yang
dilakukan. 24. Presentasi dilakukan oleh satu kelompok dengan cara undian, penunjukkan, atau permintaan sendiri. 25. Kelompok lain yang tidak tampil diminta
menanggapi,
memberikan
masukan,
atau
saran. 26. Guru
mengklarifikasi
hasil
diskusi dan presentasi dengan memberikan
penguatan
atau
perbaikan.
Penutup
h. Peserta membuat
didik
guru 10 menit
dan
simpulan
tentang
materi pembelajaran hari itu i. Peserta
didik
tanggapan/refleksi kegiatan
Geografi SMA K - 5
memberikan tentang
pembelajaran
yang
185
KEGIATAN
ALOKASI
DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
telah dilakukan. j. Melaksanakan penilaian secara lisan. k. Menugaskan
peserta
didik
melakukan pengamatan jalan dan kendaraan yang beroperasi di wilayahnya. l. Menugaskan untuk
peserta
membaca
didik dan
mempelajari materi berikutnya yaitu Sarana dan Prasarana Mobilitas Penduduk di Buku Siswa ......halaman.... m. Menyampaikan kepada
peserta
mengenali
dan
pesan
moral
didik
untuk
memelihara
lingkungan di masing-masing wilayahnya. n. Menutup
pelajaran
dengan
berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.
3)
Presentasi hasil diskusi disampaikan oleh satu kelompok dan ditanggapi oleh kelompok lain.
4)
Kegiatan klarifikasi hasil diskusi dan presentasi dilakukan oleh fasilitator.
5)
Refleksi.
b. Latihan/Kasus/Tugas Berikan jawaban pada soal-soal berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Ibu/Bapak terhadap materi yang telah dipelajari! Geografi SMA K - 5
186
1)
Guru yang menerapkan model pembelajaran problem based learning akan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut…. A. mengorientasikan
peserta
didik
terhadap
masalah
-
mengorganisasi peserta didik untuk belajar - membimbing penyelidikan
individual
maupun
kelompok
-
mengembangkan dan menyajikan hasil karya B. mengorganisasi
peserta
didik
terhadap
masalah
-
membimbing penyelidikan individual maupun kelompok mengembangkan dan menyajikan hasil karya - menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. C. mengorganisasi peserta didik untuk belajar - membimbing penyelidikan
individual
maupun
kelompok
-
mengembangkan dan menyajikan hasil karya - menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. D. mengorientasikan
peserta
didik
terhadap
masalah
-
mengembangkan dan menyajikan hasil karya - menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
c. Rangkuman Metode
merupakan
suatu
cara
yang
digunakan
untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model
pembelajaran
pada
dasarnya
merupakan
bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Ada 3 model pembelajaran yang dibahas dalam modul ini, yaitu model discovery learning, problem based learning, dan project based learning. Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis Geografi SMA K - 5
187
masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world).
d. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini : 1) Apa yang Ibu/Bapak pahami setelah mempelajari implementasi model, problem based learning? 2)
Pengalaman penting apa yang Ibu/Bapak peroleh setelah menganalisis model problem based learning,
3)
Apa manfaat
menganalisis problem based learning terhadap
tugas Ibu/Bapak? 4)
Apa rencana tindak lanjut Ibu/Bapak setelah kegiatan pelatihan ini?
e.
Kunci Jawaban 1) A
3. Kegiatan Belajar 1. Analisis Model Pembelajaran Project Based Learning a. Tujuan Melalui
kegiatan
diskusi,
peserta
diklat
dapat
menganalisis
pembelajaran dengan model project based learning.
b. Indikator Pencapaian Kompetensi 1)
Menganalisis pembelajaran dengan model project based learning.
2)
Menyempurnakan rancangan pembelajaran dengan model project based learning.
c. Uraian Materi 1)
Model Project Based Learning Pembelajaran Learning=PjBL)
Berbasis adalah
Proyek
metoda
(Project
pembelajaran
Based yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan
Geografi SMA K - 5
188
informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran
Berbasis
Proyek
merupakan
metode
belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.
Pembelajaran
Berbasis
Proyek
dirancang
untuk
digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta
didik
dalam
melakukan
insvestigasi
dan
memahaminya. Melalui
PjBL,
proses
inquiry
dimulai
dengan
memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBL merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik. Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda, maka Pembelajaran Berbasis Proyek memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk
menggali
konten
(materi)
dengan
menggunakan
berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik. Pembelajaran sebagai
Berbasis
operasionalisasi
Proyek
konsep
dapat
“Pendidikan
dikatakan Berbasis
Produksi” yang dikembangkan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
SMK
sebagai
institusi
yang
berfungsi
untuk
menyiapkan lulusan untuk bekerja di dunia usaha dan industri harus dapat membekali peserta didiknya dengan “kompetensi Geografi SMA K - 5
189
terstandar” yang dibutuhkan untuk bekerja dibidang masingmasing. Dengan pembelajaran “berbasis produksi” peserta didik di SMK diperkenalkan dengan suasana dan makna kerja yang sesungguhnya di dunia kerja. Dengan demikian model pembelajaran yang cocok untuk SMK adalah pembelajaran berbasis proyek. a)
Langkah-Langkah Operasional Model Project Based Learning Langkah langkah pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek dapat dijelaskan dengan diagram sebagai berikut. Penjelasan Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut. (1) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start with the Essential Question). Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Pengajar berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para peserta didik. (2) Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project. Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Dengan emikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas
yang
dapat
mendukung
dalam
menjawab
pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta dan
bahan
yang
dapat
diakses
mengetahui alat untuk
membantu
penyelesaian proyek. (3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule) Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline untuk Geografi SMA K - 5
190
menyelesaikan
proyek,
(2)
membuat
deadline
penyelesaian proyek, (3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing peserta didik
ketika
mereka
membuat
cara
yang
tidak
berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta didik
untuk
membuat
penjelasan
(alasan)
tentang
pemilihan suatu cara. (4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project) Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap roses. Dengan kata lain pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting. (5) Menguji Hasil (Assess the Outcome) Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur
ketercapaian
standar,
berperan
dalam
mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya. (6) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience) Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu Geografi SMA K - 5
191
temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.
d. Aktivitas Pembelajaran 1) Pembelajaran diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, yaitu melalui kegiatan diskusi peserta diklat dapat menganalisis permasalahan metode problem based learning dan pemecahannya. 2) Peserta
membentuk
pembelajaran dengan
kelompok
untuk
menganalisis
contoh
metode problem based learning sebagai
berikut. Lembar Kerja Tugas Proyek Mata Pelajaran
: Geografi
Kelas/Semester
: Xi
Tugas Proyek
: Pohon Asuh
Tujuan
: Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup Sekitar
Kompetensi Dasar
1.4 Menghayati peranan dirinya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang diberi tanggung jawab untuk mengelola dan melestarikan lingkungan alam. 2.7 Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya. 3.1 Mengevaluasi tindakan yang tepat dalam pelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan pembangunan yang berkelanjutan. 4.
Mengomunikasikan
contoh
tindakan
yang
tepat
dalam
pelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan dalam bentuk makalah atau bentuk publikasi lainnya.
Indikator Pencapaian Kompetensi 4.2.1 Melaksanakan proyek pohon asuh untuk menjaga kelestarian lingkungan di sekitar sekolah
Geografi SMA K - 5
192
4.2.2 Menyajikan hasil kegiatan proyek pohon asuh dalam bentuk makalah laporan proyek A. Perencanaan Proyek 1. Lakukan prosedur kerja untuk untuk persiapan penyelesaian proyek ini dengan baik. 2. Pelajari berbagai literatur yang berhubungan dengan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan 3. Tentukan lahan/lokasi proyek Pohon Asuh 4. Sediakan pohon yang akan digunakan dalam proyek 5. Tentukan data-data yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. 6. Siapkan peralatan yang digunakan untuk menggali data yang diperlukan (instrument/Lembar Kerja/kamera/alat tulis, dll.). 7. Selesaikan proyek ini selama ….minggu/bulan. 8. Buatlah
jadwal
rencana
kegiatan
untuk
pengamatan,
penggalian dan pengolahan data, serta pelaporan. 9. Lakukan
bersama
kelompok,
jika
mengalami
kesulitan
konsultasikan dengan Pembina/Pelatih/Guru B. Pelaksanaan Proyek 1. Lakukan penempatan/penanaman pohon di lahan langsung, pot, polybag, atau pot gantung. 2. Rawat tanaman secara teratur dengan cara menyiram, menyiangi, memberi pupuk, dan menjaga seluruh bagian tanaman dari kerusakan. 3. Gali informasi/data tentang kondisi tanaman secara berkala dengan bantuan peralatan, instrumen/tabel/kamera/alat tulis, dll. 4. Olah dana analisislah informasi/data yang telah diperoleh. 5. Buat simpulan atas kegiatan dan hasil yang diperoleh.
C. Pelaporan Hasil Proyek
1. Tulislah berbagai kegiatan yang kalian telah lakukan mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan proyek.
Geografi SMA K - 5
193
2. Lengkapi laporan hasil proyek dengan gambar-gambar yang kalian peroleh di lapangan untuk memperkuat bukti. 3. Gunakan sistematika berikut untuk memandu kalian dalam menuliskan deskripsi laporan hasil proyek.
3) Presentasi hasil diskusi disampaikan oleh satu kelompok dan ditanggapi oleh kelompok lain. 4) Kegiatan klarifikasi hasil diskusi dan presentasi dilakukan oleh fasilitator. 5) Refleksi.
e. Latihan/Kasus/Tugas Berikan jawaban pada soal-soal berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Ibu/Bapak terhadap materi yang telah dipelajari! 1) Guru yang menerapkan model pembelajaran project based learning akan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut…. A. Perencanaan - pelaksanaan – pelaporan B. Perencanaan - penggalian data – pelaporan C. Perencanaan - pengolahan data – pelaporan D. Perencanaan - pemecahan masalah – pelaporan
f. Rangkuman Metode
merupakan
suatu
cara
yang
digunakan
untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model
pembelajaran
pada
dasarnya
merupakan
bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Ada 3 model pembelajaran yang dibahas dalam modul ini, yaitu model discovery learning, problem based learning, dan project based learning. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar Geografi SMA K - 5
194
yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan
dan
mengintegrasikan
pengetahuan
baru
berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya.
g. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini : 5) Apa yang Ibu/Bapak pahami setelah menganalisis model project based learning? 6)
Pengalaman penting apa yang Ibu/Bapak peroleh setelah menganalisis model project based learning?
7)
Apa manfaat
setelah menganalisis project based learning
terhadap tugas Ibu/Bapak? 8)
Apa rencana tindak lanjut Ibu/Bapak setelah kegiatan pelatihan ini?
h.
Kunci Jawaban 2) A
Geografi SMA K - 5
195
Daftar Pustaka Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja. Ahmad
Sudrajat.
2008.
Pendekatan,
Strategi,
Metode, Teknik, dan Model Pembelajaran http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatanstrategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/ Anita Lie, 1999, Metode Pembelajaran Gotong Royong, Surabaya : CV Citra Media. Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990. Strategi Belajar Mengajar (Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung. Bruce Joyce, Marsha Weil, dan Emily Calhoun. 2009. Models of Teaching.
Model-Model
Pengajaran.
Edisi
kedelapan.
Jogyakarta: Pustaka Pelajar. Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal PMPTK. 2009. Pendekatan, Strategi, dan Model Pembelajaran. Bahan TOT Calon Pengawas dan Kepala Sekolah. Jakarta: Depdiknas Depdiknas, Dirjen Dikdasmen, 2003, Pendekatan Kontektual (Contextual Teaching and Learning – CTL), Jakarta : Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.
Ismail, 2002. Model-model Pembelajaran. Jakarta : Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Dirjen Dikdasmen Depdiknas. Made Agus Suryadarma Prihantana. 2011. Pendekatan, Strategi, dan Metode
Pembelajaran.
http://suryadharma.wordpress.com/2008/09/
12/pendekatan-
strategi-metode- teknik-dan-model-pembelajaran/ Mel Silberman, 2002, Active Learning, Yogyakarta : Yappendis. Muslimin Ibrahim dan Mohamad Nur, 2000, Pembelajaran Kooperatif, Surabaya : University Press. Nurwahyuni
Latief.
2007.
Model
Pembelajaran
Tipe
NHT.
http://nurwahyunilatief. wordpress. com/2008/09/ 12/pendekatanstrategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/
Geografi SMA K - 5
196
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta Supriawan, D., Surasega, A. B. 1990. Strategi Belajar Mengajar (Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung. Udin S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. …..(tt)
Beda
Strategi,
Model,
Pendekatan,
Metode,
dan
Teknik
Pembelajaran (http://smacepiring.wordpress.com/) Warsita, B. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Geografi SMA K - 5
197
I.
BAB IX ANALISIS KEBUTUHAN MEDIA PEMBELAJARAN 3.
Kegiatan Belajar 1. Analisis Kebutuhan Media Pembelajaran l. Indikator Pencapaian Kompetensi 4) menganalisis kebutuhan media pembelajaran 5) menemukan solusi mengatasi permasalahan pemanfaatan media pembelajaran
m. Uraian Materi 2) Pendahuluan Pelaksanaan pembelajaran adalah peristiwa interaksi antara peserta didik dengan pendidik, antar peserta didik, dalam suasana yang telah dirancang dan didukung dengan alat sehingga
diharapkan
menghasilkan
perubahan
baik
pengetahuan, sikap, maupun perilaku. Agar harapan tersebut dapat diwujudkan maka diperlukan guru yang kompeten di bidangnya, yaitu mampu merancang, melaksanakan, dan mengelola pembelajaran secara efektif dan efisien. Guru seperti ini diharapkan mampu memberdayakan semua potensi yang ada di lingkungannya sehingga dalam pembelajaran berlangsung sesuai
dengan
menciptakan
konteks
suasana
setempat, yang
mampu
memotivasi,
menantang,
mendorong
kemandirian, dan melatih peserta didik mengambil keputusan secara bertanggung jawab. Penggunaan
media
pembelajaran
dalam
proses
pembelajaran paling tidak harus diawali dengan adanya sikap dari
guru
yang
bersedia
untuk
memanfaatkan
media
pembelajaran. Untuk itu guru perlu membekali diri dengan Geografi SMA K - 5
198
pengetahuan tentang hakikat media, jenis, karakteristik, dan manfaat media pembelajaran dalam rangka membekali guru agar dapat memerankan dirinya dengan baik sebagai salah satu sumber belajar, sebagai fasilitator. Proses belajar-mengajar atau proses pembelajaran merupakan
kegiatan
pelaksanaan
kurikulum
yang
telah
dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya
mengantarkan
para
siswa
menuju
perubahan-
perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut perlu ada keterpaduan yang sistematis antara komponen-komponen pembelajaran, salah satunya adalah sumber dan media pembelajaran, dimana hal tersebut menjadi sangat penting terkait darimana dan bagaimana anak didik memperoleh pengetahuannya. Sumber belajar dan Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah sebagai suatu kenyataan yang tidak
dapat
dipungkiri,
menghendakinya
untuk
karena
memang
membantu
tugas
gurulah
yang
guru
dalam
menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang di berikan oleh guru kepada anak didik. Untuk
itu
guru
perlu
mengetahui
cara
memilih,
menggunakan dan mengembangkan media yang sesuai sebagai sumber belajar yang tepat untuk siswanya, agar dapat benarbenar membantunya mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pemilihannya sebagai alat bantu belajar, sumber dan media pembelajaran memiliki prinsip dan kriteria tertentu yang harus diperhatikan agar media tersebut dapat sesuai dan dapat menunjang pembelajaran. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan agar dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi Geografi SMA K - 5
199
dengan lingkungan belajar yang dibantu oleh guru melalui proses pengajaran. Dalam suatu proses belajar mengajar, selain guru dan siswa,
dua
unsur
yang
sangat
penting
adalah
metode
pembelajaran dan media pembelajaran. Pemilihan salah satu jenis metode pembelajaran tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas, dan respon yang diharapkan dapat dikuasai siswa setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. 3) Analisis Kebutuhan Kebutuhan adalah kecenderungan permanen dalam diri seseorang yang menimbulkan dorongan dan kelakuan untuk mencapai tujuan tertentu. Kebutuhan muncul sebagai akibat adanya perubahan ( internal change ) dalam organism atau akibat pengaruh kejadian - kejadian dari lingkungan organism (Oemar Hamlik, 1978). Kebutuhan adalah kesenjangan antara keadaan sekarang dengan yang seharusnya dalam redaksi yang berbeda tapi sama. (M. Atwi Suparman (2001). Sedangkan analisa kebutuhan adalah alat untuk mengidentifikasi masalah guna menentukan tindakan yang tepat. (Morrison, 2001) Kebutuhan
adalah
kesenjangan
(Gap/Discrepancy)
antara
apa/kondisi yang ada dan apa/kondisi yang seharusnya ada. Kebutuhan belajar (learning needs) atau kebutuhan pendidikan (education need) adalah kesenjangan yang dapat diukur antara hasil belajar atau kemampuan yang ada sekarang dan hasil belajar atau kemampuan yang diinginkan/dipersyararatkan. Sebuah perencanaan didasarkan atas kebutuhan (need), apakah kebutuhan itu? Salah satu indikator adanya kebutuhan karena didalamnya terdapat kesenjangan (gap). Kesenjangan adalah adanya ketidaksesuaian antara apa yang seharusnya atau apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi. Dalam pembelajaran Geografi SMA K - 5
200
yang dimaksud dengan kebutuhan adalah adanya kesenjangan antara kemampuan, keterampilan, dan sikap siswa yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan,dan sikap siswa yang mereka miliki sekarang. Adanya kebutuhan, seyogyanya menjadi dasar dan pijakan dalam membuat
media
pembelajaran,
sebab
dengan
dorongan
kebutuhan inilah media dapat berfungsi dengan baik. Analisis kebutuhan merupakan aktivitas ilmiah untuk mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat proses pembelajaran guna memilih dan menentukan media yang tepat dan relevan mencapai tujuan pembelajaran dan mengarah pada peningkatan mutu pendidikan. Analisis kebutuhan ditujukan untuk menentukan keperluan atau harapan yang ingin dimiliki warga belajar, setelah warga belajar menyelesaikan suatu jenjang pendidikan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penurunan kualitas dari kualifikasi yang harus dipenuhi. Kesesuaian
media
dengan
siswa
menjadi
dasar
pertimbangan utama, sebab hampir tidak ada satu media yang dapat memenuhi semua tingkatan usia, dalam hal ini Barbara B. Seeles (1994:98) mengatakan bahwa diperlukan informasi tentang gaya belajar siswa atau learning style. Beberapa learning style yang dapat diidentifikasi dari siswa adalah (1) Tactile/Kines thetic. Para siswa memperoleh hasil belajar optimal apabila disibukkan denga suatu aktivitas. Mereka tidak ingin hanya membaca tetapi ikut terlibat langsung melakukan sendiri. (2) Visual/perceptual. Para siswa memperoleh hasil belajar yang optimal dengan penglihatan. Demonstrasi ini dari papan tulis, diagram, grafik, dan tabel, adalah semua alat yang berharga untuk mereka pelajar tipe visual selalu ingin melihat gambar, diagram, flow chart, time line, film, dan demonstrasi. (3) Auditory. Pelajar menyukai informasi dengan format bahasa lisan. Hasil belajar diperoleh melalui mendengarkan ceramah kuliah dan mengambil bagian pada diskusi kelompok. (4) Aktif Versus Reflektif Aktif: pelajar cenderung untuk mempertahankan dan memahami informasi yang Geografi SMA K - 5
201
terbaik apa dengan melakukan sesuatu secara aktif dengan mendiskusikan pada orang lain. (5) Reflektif: pelajar suka memikirkan sesuatu dengan tenang “Mari kita fikirkan terlebih dulu” adalah tanggapan pelajar yang reflektif. (6) Seqwential Versus Global Seqwential: Pelajar menyukaiuntuk berproses stepby-step, terhadap suatu cara dan hasil akhir yang sempurna. (7) Global: Pelajar menyukai suatu ikhtisar atau “gambaran besar” dari
apa
yang
mereka
akan
lakukan
sebelum
menuju
pembelajaran dengan proses yang kompleks. Kebutuhan
media
dapat
didasarkan
atas
tuntutan
kurikulum. Media yang digunakan siswa, haruslah relevan dengan kemampuan yang dimiliki siswa.. Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa program yang terlalu mudah akan membosankan bagi siswa dan sedikit sekali manfaatnya bagi siswa karena siswa tidak memperoleh tambahan kemampuan yang sebenarnya. Sebaliknya program media yang terlalu sulit akan membuat siswa frustasi. Kemampuan dan keterampilan yang seharusnya dimiliki oleh siswa tidak dapat terpenuhi dan terserap dengan baik, sehingga tidak terjadi perubahan perilaku pada siswa. 4) Karakteristik Siswa Masing-masing peserta didik atau siswa sebagai individu dan subjek belajar memiliki karakteristik atau ciri-ciri sendiri. Kondisi atau keadaan yang terdapat pada masing-masing siswa dapat mempengaruhi bagaimana proses belajar siswa tersebut. Dengan kondisi peserta yang mendukung maka pembelajaran tentu dapat dilakukan dengan lebih baik, sebaliknya pula dengan karakteristik yang lemah maka dapat menjadi hambatan dalam proses belajar mengajar. Lebih lanjut lagi bahwa keadaan peserta didik bukan hanya berpengaruh pada bagaimana belajar masing-masing peserta didik, namun dari proses belajar masing-masing siswa dapat mempengaruhi pembelajaran secara keseluruhan serta juga mempengaruhi bagaimana proses belajar peserta didik lainnya. Geografi SMA K - 5
202
Jika pengaruh positif maka akan memberikan efek yang baik bagi proses pembelajaran, namun tentu saja juga terdapat karakteristik atau keadaan dari siswa yang buruk dan memberikan pengaruh negatif bagi pembelajaran. Oleh karena itu, guru yang memiliki peran sentral dalam pembelajaran
secara
langsung
sangat
diharuskan
untuk
mengetahui karakteristik atau keadaan yang sebenarnya terjadi pada siswa. Dengan demikian, guru dapat mengantisipasi juga mengatasi adanya pengaruh buruk yang mungkin muncul dan berakibat negatif bagi pembelajaran. Identifikasi terhadap keadaan dan kondisi siswa baik untuk masing-masing individu maupun keseluruhan
mutlak
diperlukan
yang
digunakan
untuk
pengambilan langkah dan perlakuan terutama pemilihan strategi, model, media, dan komponen penyusun pembelajaran lainnya. 3 macam hal karakteristik atau keadaan yang ada pada siswa yang perlu diperhatikan guru yaitu: (Sardiman, 2011)
Karakteristik atau keadaan yang berkenaan dengan kemampuan
awal
siswa.
Misalnya
adalah
kemampuan intelektual, kemampuan berpikir, dan lain-lain.
Karakteristik atau keadaan siswa yang berkenaan dengan latar belakang dan status sosial.
Karakteristik atau keadaan siswa yang berkenaan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian seperti sikap, perasaan, minat, dan lain-lain.
Dari macam-macam jenis dan sumber karakteristik atau keadaan yang ada pada siswa ini guru dapat menentukan datadata apa saja yang perlu diketahui informasinya dan digali dari peserta didik. Kondisi pada peserta didik juga senantiasa dapat mengalami perubahan, guru hendaknya juga harus memantau segala perubahan keadaan yang ada pada siswa baik sebelum pembelajaran
dimulai,
saat
pembelajaran,
hingga
paska
pembelajaran dan evaluasi. Geografi SMA K - 5
203
Karakteristik
siswa adalah aspek-aspek
atau kualitas
perseorangan siswa yang terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar kemampuan berfikir, dan kemampuan awal yang dimiliki (Hamzah. B Uno dalam Ahmad Fauzi, 2010) Manfaat Analisis Karakteristik Siswa (a)
Guru dapat memperoleh tentang kemampuan awal siswa sebagai landasan dalam memberikan materi baru dan lanjutan
(b)
Guru dapat mengatahui tentang luas dan jenis pengalaman belajar siswa, hal ini berpengaruh terhadap daya serap siswa terhadap materi baru yang akan disampaikan
(c)
Guru dapat mengetahui latar belakang sosial dan keluarga siswa.
Meliputi tingkat pendidikan
orang tua, sosial ekonomi, emosional dan mental sehingga guru dapat menajjikan bahan serta metode lebih serasi dan efisien (d)
Guru dapat Mengetahui tingkat pertumbuhan dan perkembangan dan aspirasi dan kebutuhan siswa
(e)
Guru dapat Mengetahui tingkat penguasaan yang telah di peroleh siswa sebelumnya
Kegiatan menganalisis perilaku dan karakteristik siswa dalam mengembangkan pembelajaran merupakan pendekatan yang menerima siswa apa adanya dan menyusun sistem pembelajaran atas dasar keadaan siswa tersebut. Karakteristik siswa merupakan salah satu variabel pengajaran. Variabel ini didefenisikan sebagai aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa. Aspek-aspek ini bisa berupa bakat, minat, sikap, motivasi belajar, kemampuan berpikir, dan kemampuan awal (hasil belajar) yang telah dimilikinya. Karakteristik sangat menentukan dalam proses pemilihan strategi pengolahan, yang berkaitan dengan bagaimana menata Geografi SMA K - 5
204
pengajaran, khususnya komponen-komponen, strategi pengajaran agar sesuai dengan karakteristik perseorangan siswa. Problem sering terjadi bahwa para penyusun desain instruktursional maupun para guru atau pendidik keliru di dalam memperkirakan kemampuan dan keadaan siswa. Kadang-kadang perkiraan itu terlalu rendah (under estimate), namun kadang perkiraan itu terlalu tinggi (over estimate). Manakala terjadi problem pertama dimana guru memperkirakan kemampuan siswa terlalu rendah, maka akan terjadi bahwa ia mengerjakan sesuatu yang tidak perlu. Dengan kejadian ini terjadi penghamburan waktu yang sangat berguna bahkan membuat siswa bosan. Sedangkan manakala terjadi bahwa guru memperkirakan terlalu tinggi akan kemampuan siswa yang akan diajarnya, maka siswa tersebut akan tidak memiliki latar belakang pengetahuan yang diperlukan dan siswa akan mengalami kesulitan didalam mengikuti pelajaran tersebut. Dalam
hal
ini
guru
perlu
memberikan
pengejaran
pendahuluan untuk menyiapkan siswa agar dapat dengan mudah mengikuti pelajaran yang dimaksud. Untuk mengatasi problemproblem tersebut, guru perlu memiliki keterampilan di dalam menganalisis kemampuan dan karakteristik siswa. Bagaimana caranya? Adalah menjadi kelaziman bahwa para guru atau pendidik untuk mencatat atau memperhatikan akan adanya perbedaan-perbedaan individual diantara para siswanya. Mereka mengetahui bahwa siswa datang ke sekolah dengan membawa berbagai bekal kemampuan. Mereka mengetahui pula bahwa para siswa datang dari berbagai latar belakang keluarga yang berbedabeda. Di dalam menyusun rencana pengajaran, adalah sukar untuk dapat sepenuhnya melayani masing-masing individual yang satu sama lain berbeda tersebut. Oleh karena itu, cara yang terbaik adalah menyusun rencana pengajaran yang sebaik-baiknya yang dapat memenuhi keadaan siswa yang sebanyak-banyaknya. Oleh karena itulah pengetahuan, kemampuan atau keterampilan dalam Geografi SMA K - 5
205
“menganalisis kemampuan awal dan karakteristik siswa” sangat penting baik bagi para penyusun desain instruksional, para guru maupun para ahli media dan teknologi pendidikan. Di dalam menganalisis karakteristik siswa, ada tiga hal yang perlu diperhatikan. a.
Karakteristik atau keadaan yang berkenaan dengan kemampuan awal atau “prerequisite skills” seperti : kemampuan
intelektual,
kemampuan
berfikir,
mengucapkan, dan kemampuan gerak atau “psychomotor skills”, misalnya keterampilan menggerakkan tangan, kaki, dan badan. b.
Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial dan kebudayaan (sociocultural).
c.
Karakteristik
yang
berkenaan
dengan
perbedaan-
perbedaan kepribadian seperti: sikap, perasaan, minat, dan sebagainya. Kegunaaan mengetahui semua aspek keadaan individu siswa tersebut adalah untuk dapat memilih pola-pola pengajaran yang lebih baik, yang paling menjamin kemudahan belajar bagi setiap siswa. Para guru, para ahli media dan teknologi pendidikan, hendaknya
dapat
menganalisis
keadaan
siswa
dengan
mengetahui pertanyaan-pertanyaan yang perlu disampaikan, begaimana mendapatkan jawab atas pertanyaan-pertanyaan tersebut
dan
kemudian
dapat
menafsirkannya
dalam
arti
menjelmakannya dalam strategi instruksional yang sesuai dengan keadaan siswa. Dengan demikian prinsip penyusunan desain instruksional yang sebaik-baiknya untuk setiap individu akan melengkapi prinsip penyusunan desain instruksional yang paling baik untuk siswa yang paling banyak. 5) Analisis Kebutuhan Media Proses
belajar-mengajar
atau
proses
pembelajaran
merupakan kegiatan pelaksanaan kurikulum yang telah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan Geografi SMA K - 5
206
yang
telah
ditetapkan.
Tujuan
pendidikan pada
dasarnya
mengantarkan para siswa menuju perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut perlu ada keterpaduan yang sistematis antara komponen-komponen
pembelajaran,
salah
satunya
adalah
sumber dan media pembelajaran, dimana hal tersebut menjadi sangat penting terkait darimana dan bagaimana anak didik memperoleh pengetahuannya. Sumber belajar dan Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah sebagai suatu kenyataan yang tidak
dapat
dipungkiri,
menghendakinya
karena
untuk
memang
membantu
tugas
gurulah
yang
guru
dalam
menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang di berikan oleh guru kepada anak didik. Dalam pemilihannya sebagai alat bantu belajar, sumber dan media pembelajaran memiliki prinsip dan kriteria tertentu yang harus diperhatikan agar media tersebut dapat sesuai dan dapat menunjang pembelajaran. Alasan praktis
berkaitan
dengan pertimbangan-
pertimbangan pengguna seperti guru, dosen, instruktur. Terdapat beberapa
penyebab orang memilih media, antara lain dijelaskan
oleh Arif Sadiman (2006) sebagai berikut: (a) Demonstration. Dalam hal ini media dapat digunakan sebagai alat untuk mendemonstrasikan sebuah konsep, alat, objek, kegunaan, cara mengoperasikan dan lain- lain. Contohnya : seorang guru geografi akan menjelaskan pengukuran ph air dan tanah dengan menggunakan kertas lakmus,
sebelum
dilakukan
tersebut
praktikum,
memperagakan
terlebih
bagaimana
cara
dahulu
guru
menggunakan
kertas
lakmus dengan baik.
Geografi SMA K - 5
207
(b) Familiarity.Pengguna
media pembelajaran memiliki alasan
pribadi mengapa ia menggunakan media, yaitu karena sudah terbiasa menggunakan media tersebut. (c) Clarity. Alasan ketiga ini mengapa guru menggunakan media adalah untuk lebih memperjelas pesan pembelajaran dan memberikan penjelasan yang lebih konkrit. (d) Active Learning. Media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukan oleh guru. Salah satu aspek yang harus diupayakan oleh
guru
berperan
dalam
pembelajaran
secara aktif
adalah siswa harus
baik secara fisik, mental, dan
emosional. Dalam prakteknya guru tidak selamanya mampu membuat siswa aktif hanya dengan cara ceramah, tanya jawab dan lain-lain namun diperlukan media untuk menarik minat atau gairah belajar siswa. Tugas guru adalah memilih media yang tepat dengan kebutuhan pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa dan karakteristik materi pembelajaran. Tentu saja hal ini tidaklah mudah, diperlukan analisis dan pertimbangan- pertimbangan yang
matang sehingga
membeli media berarti manfaat yang
diperoleh bukan kesia-sian. Dalam memilih media untuk suatu pembelajaran perlu diperhatikan beberapa kriteria umum dalam Pemilihan Media pembelajaran, antara lain: (a)
Kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran. Perlu di kaji tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran. Dari kajian tujuan pembelajaran ini bisa
dianalisis media apa yang cocok guna
mencapai
tujuan tersebut. (b)
Kesesuaian dengan materi pembelajaran
(instructional
content),
yang
diajarkan
yaitu
bahan atau
pada
Pertimbangan
program
lainnya,
apa
pembelajaran
akan
tersebut.
dari bahan atau pokok bahasan
tersebut sampai sejauhmana
Geografi SMA K - 5
kajian
kedalaman
yang
harus
208
dicapai,
dengan demikian kita bisa mempertimbangkan
media apa yang sesuai untuk penyampaian bahan tersebut. (c)
Kesesuaian dengan Karakteristik Pebelajar atau siswa. Dalam hal ini media haruslah familiar dengan karakteristik siswa/guru.
Yaitu mengkaji sifat-sifat dan cirri media
yang akan digunakan. Hal lainnya karakteristik siswa, baik secara kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif (kualitas, ciri, dan kebiasaan lain) dari siswa terhadap media yang akan digunakan.
Terdapat
media
yang
cocok
untuk
sekelompok siswa, namun tidak cocok untuk siswa yang lain. (d)
Kesesuaian dengan teori. Pemilihan didasarkan
atas
media
harus
kesesuaian dengan teori. Media yang
dipilih bukan karena fanatisme guru terhadap suatu media yang dianggap paling disukai dan paing bagus, namun didasarkan atas teori yang di angkat dari penelitian dan riset sehingga telah teruji validitasnya. (e)
Kesesuaian
dengan gaya belajar siswa.
Kriteria ini
didasarkan atas kondisi psikologis siswa, bahwa siswa belajar dipengaruhi pula oleh gaya belajar siswa. (f)
Kesesuaian dengan kondisi lingkungan, fasilitas pendukung, dan
waktu
yang tersedia. Bagaimana bagusnya sebuah
media, apabila tidak didukung oleh fasilitas dan waktu yang tersedia, maka kurang efektif.
Kriteria pemilihan media lain, meliputi : (a)
Ketepatannya dengan tujuan pengajaran, artinya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
(b)
Dukungan terhadap isi bahan pengajaran, artinya bahan pelajaran
yang
sifatnya
fakta,
prinsip,
konsep
dan
generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.
Geografi SMA K - 5
209
(c)
Kemudahan
memperoleh
media,
artinya
media
yang
diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar. (d)
Keterampilan guru menggunakannya, artinya secanggih apapun
sebuah
media
apabila
tidak
tahu
cara
menggunakanya maka media tersebut tidak memiliki arti apa-apa. (e)
Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siwa selama pengajaran berlangsung.
(f)
Memilih media pembelajaran harus sesuai dengan taraf berfikir
siswa,
dalamnya
sehingga
dapat
makna
dipahami
yang
terkandung
para
peserta
oleh
di
didik.
Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Media pembelajaran harus meningkatkan motivasi peserta didik. Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada pembelajar. Selain itu media juga harus merangsang pebelajar mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru. Media yang baik juga akan mengaktifkan pebelajar dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong peserta didik untuk melakukan praktik-praktik dengan benar. (g)
Ada beberapa kriteria untuk menilai keefektifan sebuah media, antara lain biaya, ketersediaan fasilitas pendukung, kecocokan dengan ukuran kelas, keringkasan, kemampuan untuk dirubah, waktu dan tenaga penyiapan, pengaruh yang ditimbulkan, kerumitan, dan kegunaan.
c. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran 1)
Penyampaian
tujuan
pembelajaran,
yaitu
melalui
kajian
referensi dan diskusi, peserta pelatihan dapat menganalisis kebutuhan media pembelajaran. Geografi SMA K - 5
210
2)
Peserta diminta melakukan aktivitas belajar sebagai berikut: Tugas Individu: a)
Baca dan cermati uraian materi penggunaan media
b)
Identfikasikan
jenis-jenis media yang dapat digunakan
pada pembelajaran geografi berdasarkan kompetensi dasarnya.. Tugas Kelompok: a)
Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. dengan jumlah kelompok ideal, yaitu maksimal 5 orang.
b)
Dalam kelompok setiap individu memaparkan jenis media dan strategi pemanfaatnya dalam pembelajaran geografi berdasar kompetensi dasar.
c)
Masing-masing peserta menyampaikan analisa kebutuhan media tersebut dalam proses pembelajaran
d)
Anggota kelompok lain menanggapi dan berdiskusi untuk menentukan
solusi
kelompok
dalam
menganalisis
kebutuhan media dalam pembelajaran. e)
Hasil kelompok dipresentasikan agar kelompok lain dapat mencermati dan mempelajari.
f) d.
Fasilitator menyampaikan refleksi
Evaluasi kegiatan belajar
Berikan jawaban pada soal-soal berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Ibu/Bapak terhadap materi yang telah dipelajari! 1. Jelaskan permasalahan yang akan terjadi apabila terdapat kesalahan dalam memilih media dalam proses pembelajaran? 2. Jelaskan
fungsi
menganalisis
karakteristik
siswa
dalam
menentukan kebutuhan media pembelajaran! 3. Jelaskan kriteria gaya belajar siswa dalam pengaruhnya terhadap pemanfaatan media di sekolah!
e.
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Geografi SMA K - 5
211
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini : 1) Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi analisis kebutuhan media pembelajaran geografi? 2) Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi analisis kebutuhan media pembelajaran geografi? 3) Apa manfaat
materi analisis kebutuhan media pembelajaran
geografi, terhadap tugas Bapak/Ibu ? 4) Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu setelah kegiatan pelatihan ini ? f. Rangkuman:
Penggunaan
media
pembelajaran
dalam
proses
pembelajaran harus diawali dengan adanya sikap dari guru yang bersedia untuk memanfaatkan media pembelajaran. Untuk itu guru perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang hakikat media, jenis, karakteristik, dan manfaat media pembelajaran dalam rangka membekali guru agar dapat memerankan dirinya dengan baik sebagai salah satu sumber belajar, sebagai fasilitator. Selain
itu,
guru
juga
harus
memahamin
tujuan
pengajaran, jenis tugas, dan respon yang diharapkan dapat dikuasai siswa setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Analisis kebutuhan merupakan aktivitas ilmiah untuk mengidentifikasi
faktor-faktor
pendukung
dan
penghambat
proses pembelajaran guna memilih dan menentukan media yang tepat dan relevan mencapai tujuan pembelajaran dan mengarah pada peningkatan mutu pendidikan. Karakteristik siswa adalah aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa yang terdiri dari minat, sikap, motivasi
Geografi SMA K - 5
212
belajar, gaya belajar kemampuan berfikir, dan kemampuan awal yang dimiliki.
5) Atwi Suparman. 2012. Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga. 6) Dick, Carey, dan Carey. 2009. The systematic desaign of instruction. New
Jersey:
Pearson.
Morrison, Ross, dan Kemp. 2007. Designing Effective Instruction 5th edition. Hoboken: Willey and sons inc.
Geografi SMA K - 5
213
J. BAB X PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN
Geografi SMA K - 5
214
K. BAB X PENYUSUNAN RPP 1. Kegiatan Pembelajaran 1 Pengertian, hakikat RPP, sistematika RPP n. Indikator Pencapaian Kompetensi 1) Menjelaskan pengertian RPP 2) Menjelaskan pengertian hakikat RPP 3) Menyusun RPP b. Uraian Materi Penyusunan RPP Tahap pertama dalam pembelajaran yaitu perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Setiap guru di setiap satuan pendidikan
berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD/MI dan untuk guru mata pelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Untuk menyusun RPP yang benar Anda dapat mempelajari hakikat, prinsip dan langkah-langkah
penyusunan
RPP
Permendiknas tentang Pembelajaran
seperti
yang
tertera
pada
Pada Pendidikan Dasar Dan
Pendidikan Menengah - Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran nomor 103 Tahun 2014 Hakikat RPP RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. RPP mencakup: (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) KI, KD, indikator pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran; (6) penilaian;
dan
(7)
media/alat,
bahan,
dan
sumber
belajar.
Pengembangan RPP dilakukan sebelum awal semester atau awal tahun pelajaran dimulai, namun perlu diperbaharui sebelum pembelajaran dilaksanakan. Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau berkelompok
di
sekolah/madrasah
dikoordinasi,
difasilitasi,
dan
disupervisi oleh kepala sekolah/madrasah.
Geografi SMA K - 5
215
Pengembangan RPP dapat juga dilakukan oleh guru secara berkelompok antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh dinas pendidikan atau kantor kementerian agama setempat.
Prinsip Penyusunan RPP Prinsip-prinsip RPP yang harus diikuti pada saat penyususn RPP adalah: 1. Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar sikap spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI3), dan keterampilan (KD dari KI-4). 2. Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. 3. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. 4. Berpusat pada peserta didik Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar, menggunakan pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan. 5. Berbasis konteks Proses pembelajaran yang menjadikan lingkungan sekitarnya sebagai sumber belajar. 6. Berorientasi kekinian Pembelajaran
yang
berorientasi
pada
pengembangan
ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan nilai-nilai kehidupan masa kini. 7. Mengembangkan kemandirian belajar Pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara mandiri. 8. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
Geografi SMA K - 5
216
9. Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atau antarmuatan RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD, indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman
belajar.
RPP
disusun
dengan
mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya. 10. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
Komponen dan Sistematika RPP Di dalam Permendikbud nomor 103 tahun 2015, komponen-komponen RPP secara operasional diwujudkan dalam bentuk format berikut ini.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : Mata pelajaran : Kelas/Semester : Alokasi Waktu :
A Kompetensi Inti (KI)
B. Kompetensi Dasar 1. KD pada KI-1 2. KD pada KI-2 3. KD pada KI-3 4. KD pada KI-4
C. Indikator Pencapaian Kompetensi*)
Geografi SMA K - 5
217
1. Indikator KD pada KI-1 2. Indikator KD pada KI-2 3. Indikator KD pada KI-3 4. Indikator KD pada KI-4
D. Materi Pembelajaran (dapat Materi Pembelajaran (dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan
menjadi
materi
untuk
pembelajaran
reguler,
pengayaan, dan remedial)
E. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama: (...JP) a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti **) -
Mengamati
-
Menanya
-
Mengumpulkan informasi/mencoba
-
Menalar/mengasosiasi
-
Mengomunikasikan
c. Kegiatan Penutup
2. Pertemuan Kedua: (...JP) a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti **) -
Mengamati
-
Menanya
-
Mengumpulkan informasi/mencoba
-
Menalar/Mengasosiasi
-
Mengomunikasikan
Geografi SMA K - 5
218
c. Kegiatan Penutup
3. Pertemuan seterusnya.
F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1. Teknik penilaian 2. Instrumen penilaian a. Pertemuan Pertama b. Pertemuan Kedua c. Pertemuan seterusnya 3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan Pembelajaran
remedial
dilakukan
segera
setelah
kegiatan
penilaian. G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar 1. Media/alat 2. Bahan 3. Sumber Belajar
Contoh RPP Geografi Satuan Pendidikan : SMA NEGERI ......... Mata Pelajaran
: Geografi
Kelas / Semester
: XII/1
Alokasi Waktu
: 2 X 45 menit
Topik/Sub Topik
: Penginderaan Jauh/Interpretasi Citra
A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, damai responsive dan proaktif), menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
Geografi SMA K - 5
219
bangsa, serta memosisikan diri sebagai agen transformasi masyarakat dalam membangun peradaban bangsa dan dunia. KI 3 :
Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar 1.1. Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa untuk mendalami kajian ilmu dan teknologi Penginderaan Jauh, peta, serta Sistem Informasi Geografis (SIG). 2.1. Menunjukkan sikap proaktif dalam praktik pemanfaatan citra penginderaan jauh untuk kajian tata guna lahan dan transportasi. 3.1. Menganalisis citra penginderaan jauh untuk perencanaan kajian tata guna lahan dan transportasi. 4.1 Mencoba menginterpretasi citra penginderaan jauh untuk perencanaan tata guna lahan dan transportasi.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1.1.1. Melakukan digitasi pada citra penginderaan jauh 1.1.2. Melakukan interpretasi citra penginderaan jauh 3.1.3. menganalisis citra penginderaan jauh 4.1.1.
Menginterpretasi citra penginderaan jauh sesuai konsep, prinsip, dan pendekatan geografi.
D. Materi Pembelajaran
Geografi SMA K - 5
220
1. Unsur dan teknik interpretasi citra 2. Analisa Manual
a. Kegiatan Pembelajaran
Langkah
Sintak
Model
Pembelajaran
Pembelajaran
Pendahuluan Menciptakan Situasi (Stimulasi)
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
5. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka 10 menit pelajaran seperti: mengucapkan salam dan berdoa bersama mengecek kehadiran peserta didik dengan menanyakan yang tidak hadir. 6. Guru memperlihatkan gambar citra suatu wilayah, kemudian guru bersama peserta didik melakukan curah pendapat : Bagaimana mengenali obyek pada citra? Apa fungsi bayangan untuk mengenali obyek pada citra.
7. Guru menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran : Menjelaskan unsur dan teknik interpretasi citra.
Kegiatan Inti
Problem
1) Menyampaikan informasi tentang kegiatan yang 70 menit
statemen
akan dilaksanakan peserta didik selama proses
(pertanyaan/ide
pembelajaran yaitu: peserta didik akan belajar
ntifikasi
secara berkelompok untuk melakukan praktik
masalah)
interpretasi citra berupa citra pankromatik warna
menggunakan
beberapa
peralatan
dengan panduan LK.
Geografi SMA K - 5
221
2) Peserta didik membentuk 5 kelompok sesuai dengan
pembagian
kelompok
yang
telah
ditetapkan pada pertemuan Pengumpulan data
3) Setiap kelompok menerima citra pankromatik warna, dan Lembar Kegiatan Peserta didik. 4) Menjelaskan cara kerja
praktik interpretasi
citra. 5) Melaksanakan praktik interpretasi citra dengan pembagian tugas sebagai berikut: Kelompok menginterpretasi obyek pada citra sesuai dengan unsur-unsur intepretasi 6) Membimbing
peserta
didik
dalam
melaksanakan praktik interpretasi dan digitasi citra. Verifikasi
7) Melakukan verifikasi hasil praktik interpretasi citra dari masing-masing kelompok. Setiap kelompok mencatat hasil praktik interpretasi citra yang dilakukan dari kelompok lain ke dalam format yang tersedia, sehingga menjadi sebuah data/informasi yang lengkap.
Pengolahan data analisis
8) Menganalisis karakteristik/atribut pada citra dan
dan
kelompok
membagi
anggota
untuk
melakukan digitasi citra pada plastik mika dengan pembagian masing-masing peserta didik melakukan digitasi pada: a.
jalan dibedakan berdasar kelasnya, rel kereta api
Geografi SMA K - 5
b.
Bangunan sekolah, pasar dan kantor
c.
Perairan, sungai dan rawa
d.
Pemukiman, makam dan prasarana lain
222
e.
Generalisasi
Hutan, sawah dan perkebunan.
9) Guru
menentukan
kelompok
yang
akan
mewakili presentasi dari hasil diskusi dengan cara diundi. Kelompok lain memberi tanggapan berdasarkan hasil diskusi kelompok.
10) Klarifikasi guru dari hasil diskusi peserta didik.
Penutup
o. Bersama peserta didik membuat kesimpulan 10 menit tentang teknik interpretasi citra penginderaan jauh. p. Melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilakukan hari ini dengan meminta seorang peserta
didik
menyampaikan
kesan/pengalaman/manfaat setelah mengikuti pembelajaran pada pertemuan hari ini. q. Melaksanakan penilaian dalam bentuk tes tulis. r. Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok yang kinerja dan hasilnya baik. s. Memberikan penugasan kepada peserta didik secara kelompok interpretasi citra dengan analisa manual pada citra yang tersedia selama 1 minggu dengan menggunakan format ( terlampir). t. Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.
Geografi SMA K - 5
223
F.
Penilaian, Pembelajaran Remidial dan Pengayaan 1. Teknik penilaian dan instrument penilaian No
Aspek
Teknik
Bentuk Instrumen
1.
Sikap
- Observasi kegiatan pengkajian dan - Lembar Observasi diskusi kelompok
2.
3.
Pengetahuan
Keterampilan
- Penugasan
- Soal Penugasan
- Tes Tertulis
- Soal Uraian
- Laporan Praktik
- Rubrik Penilaian
2. Pembelajaran Remidial : tugas tambahan 3. Pembelajaran Pengayaan : tutor sebaya
G. Media/Alat/Bahan/Sumber Belajar: 1) Foto udara 2) Plastik mika 3) Spidol OHP 4) Tabel hasil pengamatan 5) LKS 6) Buku Guru Kemdikbud RI tahun 2014 7) Buku Peserta didik Kemdikbud RI tahun 2014
Mengetahui,
Malang,
Kepala Sekolah,
Guru Geografi,
Geografi SMA K - 5
Mei 2015
224
___________________
___________________
NIP.
NIP.
d. Aktivitas Pembelajaran Menjelaskan pengertian RPP Menjelaskan hakikat RPP Menjelaskan komponen dan sistematika RPP e. Latihan/ Kasus /Tugas Membuat RPP f. Rangkuman g. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
L. BAB XI ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA PTK 1. Kegiatan Belajar 1 Analisis Data PTK a. Tujuan Pembelajaran 18) Mengelola data hasil observasi pelaksanaan rencana tindakan 19) Menyajikan data dalam kualitatif dan data kuantitatif 20) Menganalisis data kualitatif dan data kuantitatif. 21) Menginterpretasikan hasil analisis data. b. Uraian Materi Data PTK Setelah melaksanakan tindakan dan mengumpulkan berbagai data sesuai dengan tujuan perbaikan pembelajaran, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh guru adalah menelaah atau menganalisis data tersebut. Jika kegiatan ini tidak dilakukan data yang telah dikumpulkan tersebut tidak akan mempunyai makna. Untuk membuat data tersebut bermakna, perlu mengelompokkan, dan menyajikan data dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan agar data tersebut dapat dengan mudah dibaca. Guru juga perlu menganalisis dan menginterpretasikan hasilnya untuk mengevaluasi proses dan hasil perbaikan pembelajaran yang
Geografi SMA K - 5
225
dilakukan. Oleh karena itu analisis dan interpretasi data merupakan bagian yang juga amat penting dalam PTK. Data dalam PTK adalah segala bentuk informasi yang terkait dengan kondisi,
proses, dan keterlaksanaan pembelajaran, serta hasil belajar
yang diperoleh siswa. Analisis data dalam PTK adalah suatu kegiatan mencermati atau menelaah, menguraikan dan mengkaitkan setiap informasi yang terkait dengan kondisi awal, proses belajar dan hasil pembelajaran untuk memperoleh
simpulan
tentang
keberhasilan
tindakan
perbaikan
pembelajaran Data yang diperoleh dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
Data kuantitatif: Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka atau bilangan, baik yang diperoleh dari hasil pengukuran maupun diperoleh dengan cara mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif. Contoh data kuantitatif: skor tes awal Tina untuk matapelajaran matematika= 65, berat badan Tini 47 kg, panjang meja tulis 150 cm. Data kualitatif: Data kualitatif merupakan data yang berupa kalimat-kalimat, atau data yang dikategorikan berdasarkan kualitas objek yang diteliti, misalnya: baik, buruk, pandai, dan sebagainya. Contoh data kualitatif: siswa berdiskusi secara aktif, perhatian siswa terhadap matapelajaran Geografi rendah, dan rata-rata skor UAS semester ini naik.
Teknik Analisis Data Kualitatif 1) Ada berbagai teknik analisis data, seperti teknik analisis data kualitatif dengan model interaktif. Analisis interaktif terdiri dari tiga tiga komponen, yakni: reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan.
Geografi SMA K - 5
226
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam analisis data seperti ini adalah sebagai berikut. a) Memilih data (reduksi data) Pada langkah pemilihan data ini, pilihlah data yang relevan dengan tujuan perbaikan pembelajaran. Data yang tidak relevan dapat dibuang, dan jika dianggap perlu, guru dapat menambahkan data baru dengan mengingat kembali peristiwa atau fenomena yang terjadi selama pelaksanaan rencana tindakan. b) Mendeskripsikan data hasil temuan (memaparkan data) Pada kegiatan ini, guru membuat deskripsi dari langkah yang yang dilakukan pada kegiatan a) di atas. c) Menarik kesimpulan hasil deskripsi Berdasarkan deskripsi yang telah dibuat pada langkah b) di atas, selajutnya dapat ditarik kesimpulan hasil pelaksanaan rencana tindakan yang telah dilakukan. Analisis dan interpretasi data juga dapat dilakukan dengan mencari ”pattern” atau pola (Guba dan Lincoln, 1981). Analisis dan interpretasi data juga dapat dilakukan dengan cara mencari pola atau esensi dari hasil refleksi diri yang dilakukan guru kemudian, digabung dengan data yang diperoleh dari beberapa pengamat yang membantu. Perhatikan contoh hasil refleksi dan analisis berikut ini. Tabel 12:Contoh Deskripsi Temuan, Hasil Refleksi, dan Rencana Tindak Lanjut Tujuan
Deskripsi Temuan
Refleksi
Tindak Lanjut
Perbaikan
Geografi SMA K - 5
227
Meningkatkan
Kerja
kelompok Kerja
kelompok Pada siklus ke dua
keaktifan
siswa berlangsung
melalui
kerja namun hanya tiga dari mengaktifkan
kelompok.
lancar, belum
lima kelompok yang siswa, anggotanya
mapu guru untuk
memutuskan meningkatkan
hanya efektifikas
aktif sekitar 60% siswa kelompok
bertanya
dan yang
berpendapat. dua
kelompok
lain,
hanya
melalui
aktif. penerapan
Untuk Penyebabnya
strategi
kerja
kelompok
yang adalah guru belum ”kolaboratif”. Dalam ketua menerapkan
kelompok
dan strategi
teknik
kolaboratif
untuk siswa
yang
tidak
sekretaris yang aktif mengaktifkan
mampu dipacu oleh
bekerja,
guru
sedangkan semua siswa.
anggota asyik
yang
karena
guru
menerapkan untuk
lain
ngobrol.
mungkin
Ini
agar
bertanya
mau kepada
temannya, sedangkan
terjadi
siswa
belum
diminta untuk dapat
strategi
mengaktifkan
semua
anggota
kelompok
yang
atau
menjelaskan
pada
temannya yang belum paham
Data kuantitif dalam PTK umumnya berupa angka-angka sederhana, seperti nilai tes hasil belajar, disktribusi frekuensi, persentase, skor dari hasil angket, ds. Data kuantitatif dapat dianalisis secara deskriptif, antara lain dengan cara: -
Menghitung jumlah,
-
Menghitung rata-rata (rerata),
-
Menghitung nilai persentase,
-
Menghitung nilai kuartil, desil, dan persentil,
-
Membuat grafik,
mampu
membantu
Teknik Analisis Data Kuantitatif
Geografi SMA K - 5
kerja
228
Dan lain sebagainya.
cara menganalisis data kuantitatif, dengan mengikuti langkah-langkah seperti di bawah ini. Data kuantitatif yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan biasanya masih berupa data yang terserak (belum teratur) sehingga masih sulit untuk dibaca.
Contoh: skor hasil tes akhir semester matematika 40 siswa: 65 72 67 82 72 91 67 73 71 70 85 87 68 86 83 90 74 89 75 61 65 76 71 65 91 79 75 69 66 85 95 74 73 68 86 90 70 71 88 68
Agar mudah dibaca maka data tersebut perlu ditata, misalnya disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Caranya adalah sebagai berikut:
Tentukan rentang skor yaitu skor tertinggi dikurangi skor terendah. Jadi rentang skor = 95 – 61 = 34. Tentukan banyak kelas yang akan digunakan. Untuk menghitung banyak kelas. Gunakan aturan Sturges dengan rumus:
Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n, dimana k adalah banyak kelas yang akan dibuat dan n adalah banyak data.
Untuk data di atas maka banyak kelas yang akan dibuat adalah: k = 1 + 3,3 log 40 = 1 + 3,3 x 1,6021 = 6,2869 Banyak kelas yang harus dibuat dapat 6 atau 7. Hitung panjang kelas interval dengan rumus: rentang Panjang kelas (p) = ----------------banyak kelas 34 p = -------- = 4,86 , dibulatkan jadi 5 Geografi SMA K - 5
229
7 Tentukan data untuk ujung bawah kelas interval pertama. Data untuk ujung bawah kelas interval pertama dapat diambil dari skor terkecil dari data yang diperoleh atau dapat diambil dari skor yang lebih kecil dari skor terkecil dengan syarat bahwa skor terbesar harus masuk dalam kelas interval terakhir yang akan dibuat. Masukkan semua skor ke dalam kelas interval yang terbentuk. Hasil tabel frekuensi distribusi data hasil tes matematika di atas adalah sebagai berikut.
Geografi SMA K - 5
230
Tabel 13: Contoh Destribusi Hasil Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Geografi Tahun 2014
Skor matematika
Tally
Banyak siswa
61 – 65
////
4
66 – 70
///// ////
9
71 – 75
///// ///// /
11
76 – 80
//
2
81 – 85
////
4
86 – 90
///// //
7
91 – 95
///
3
Jumlah
40
Jika menghendaki, dapat menggambar data dalam tabel tersebut ke dalam bentuk diagram batang. Caranya, dibuat dulu dua sumbu, yaitu sumbu datar dan sumbu tegak. Sumbu datar memuat bilangan-bilangan yang merupakan titik tengah dari setiap kelas interval, sedangkan sumbu tegaknya memuat frekuensi dari setiap kelas interval. Dari data tersebut, dapat digambarkan grafik batang sebagai berikut:
Grafik Hasil Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Geografi Tahun 2014
Analisis data kuantitatif dapat dilakukan secara sederhana dengan menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif dapat dilakukan dengan memanfaatkan statistika sederhana seperti menghitung rata-rata
Geografi SMA K - 5
231
(mean) dan menghitung persentase. Menghitung skor rata-rata dapat dengan mudah dilakukan yaitu dengan cara menjumlahkan semua data kemudian dibagi dengan banyaknya data.
Dengan menggunakan cara di atas maka:
65 + 72 + 67 + .... + 68 Skor rata-rata tes akhir semester matematika = -----------------------------40 = 76,25
Jika data sudah berbentuk tabel frekuensi distribusi seperti pada tabel 1 maka dapat menghitung nilai rata-ratanya dengan terlebih dulu mencari nilai tengah untuk setiap kelas interval. Kemudian kalikan setiap nilai tengah dengan frekuensi di kelas interval masing-masing. Jumlahkan perkalian antara nilai tengah dengan frekuensi untuk setiap kelas interval kemudian dibagi dengan jumlah data.
Untuk mempermudah hitungan maka data pada Tabel 5.4 di atas dapat diubah seperti berikut ini.
Tabel 14
Rentang sekor, Nilai Tengah, dan Frekuensi Hasil Tes Matematika SD Teladan Medan Tahun 2008
Skor matematika
Nilai Tengah
Banyak siswa
61 – 65
63
4
66 – 70
68
9
71 – 75
73
11
76 – 80
78
2
81 – 85
83
4
86 – 90
88
7
91 - 95
93
3
Jumlah
Geografi SMA K - 5
40
232
4x63 + 9x68 + 11x73 + 2x78 + 4x83 + 7x88 + 3x93 Nilai rata-ratanya = ----------------------------------------------------------------40 252 + 612 + 803 + 156 + 332 + 616 + 279 = ----------------------------------------------------40 = 76,25
Dengan menyajikan data kuantitatif dalam bentuk tabel atau grafik, dapat dengan mudah mendeskripsikan data yang diperoleh. Misal, dari data pada tabel 1, dapat dengan mudah menghitung persentase siswa yang memperoleh skor antara 71 – 77 yaitu: 11 = ----- x 100 % = 27,5 %. 40 c. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran
Sebelum memulai melakukan analisis data masing-masing, peserta diminta mempelajari analisis dan interpretasi data yang ada pada contoh laporan PTK
Setelah peserta memahami tentang jenis-jenis data, peserta kegiatan diminta untuk mengelompokkan data yang diperoleh pada saat ”open class”atau
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan
pelaksanaan
tindakan/pembelajaran di kelas masing-masing dengan menggunakan format berikut. Tabel 15:Format untuk Pengelompokkan Jenis data Data yang diperoleh
Jenis Data Kualitatif
Kuantitatif
1) 2) 3)
Geografi SMA K - 5
233
Selanjutnya peserta diajak berlatih menganali sis data kualitatif dengan menggunakan data hasil open class bersama atau menggunakan data yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan di kelas masing-masing. Gunakan tabel berikut untuk memudahkan kerja. Tabel 16:Format Analisis Data Kualitatif Tujuan Perbaikan Data pembelajaran
yang Deskripsi
Kesimpulan
diperoleh
20) Setelah peserta berlatih analisis data kuantitatif dengan contoh di atas, peserta berlatih menganalisis data dari hasil open class atau pelaksanaan tindakan di kelas masing-masing. Kerja latihan analisis dilakukan secara berkelompok atau berpasangan. 21) Jika data yang diperoleh dari open class hanya berupa data kualitatif maka setiap kelompok diberi tugas untuk membahas data yang sama. Tetapi jika data yang diperoleh dari open class berupa data kualitatif dan kuantitatif maka jumlah kelompok yang ada dibagi dua. Setengah dari jumlah kelompok diberi tugas menganalisis dan interpretasi data kualitatif dan sisanya menganalisis dan menginterpretasikan data kuantitatif. 22) Hasil
latihan
dipresentasikan
dari
kelompok-kelompok
dalam
diskusi
kelas.
kecil Namun
tersebut jika
kemudian
waktu
tidak
memungkinkan analisis data dilakukan sebagai tugas terstruktur di rumah masing-masing. d. Evaluasi kegiatan belajar dan kunci jawaban Penilaian Kognitif. •
Jelaskan perbedaan data kualitatif dan kuantitatif.
•
Bagaimana menganalisis data kualitatif.
Geografi SMA K - 5
234
•
Bagaimana menganalisis data kuantitatif.
Penilaian ketrampilan: Penilaian Produk. N
Aspek Yang Dinilai
Skor
o. 1 1.
Kemampuan
2
3
4
dalam
menyajikan
tabel
dan
gambar/diagram 2.
Ketepatan memilih analisis
3.
Kemampuan
menganalisis
data kualitatif 4.
Kemampuan
menganalisis
data kuantitatif Jumlah Skor Nilai
e. Umpan balik dan tindak lanjut •
Perhatikan contoh analisis secara kuantitatif laporan PTK berikut ini. Data prestasi belajar siswa diperoleh dari nilai yang siswa pada postes 1 dan postes 2. Perbandingan nilai postes 1 dan postes 2 dari 2 siklus perbaikan pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel .17 Perolehan Nilai Tes Sebelum dan Sesudah Perbaikan
Nilai Postes 1
Nilai Postes 2
(Sebelum Perbaikan)
(Setelah Perbaikan)
No
Nilai
n
No Nilai
n
1.
100
2
1.
100
8
2.
95
-
2.
95
2
3.
90
4
3.
90
9
4.
85
4
4.
85
2
Geografi SMA K - 5
235
Nilai Postes 1
Nilai Postes 2
(Sebelum Perbaikan)
(Setelah Perbaikan)
No
Nilai
n
No Nilai
n
5.
80
4
5.
80
5
6.
75
5
6.
75
3
7.
70
3
7.
70
3
8.
65
4
8.
65
-
9.
60
7
9.
60
4
10.
55
4
10. 55
2
11.
50
1
11. 50
-
38
Jumlah
38
Jumlah peserta didik Rata-rata skor
peserta didik 72,50
Rata-rata
83,03
skor •
Berikan deskripsi dari data tersebut di atas agar lebih mudah dibaca dan lengkap laporan hasil penelitian PTK tersebut
•
Untuk lebih memantapkan cara menganalisis data, cobalah lakukan penggalian data hasil observasi pembelajaran yang digunakan untuk PTK.
•
Buatlah penyajian data dalam tabulasi dan diagram.
•
Lakukan analisis data dari hasil pengolahan, baik untuk data yang kualitatif maupun yang kuantitatif.
f. Kunci jawaban •
Dapat digunakan untuk self assesment sekiranya diperlukan sebagai tolak ukur untuk mengetahui keberhasilan diri sendiri.
2. Kegiatan Belajar Interpretasi Data a. Indikator Pencapaian Kompetensi. 22) Menjelaskan pengertian interpretasi data hasil penelitian PTK. 23) Menginterpretasikan data hasil penelitian PTK. b. Uraian Materi Interpretasi Data
Geografi SMA K - 5
236
Interpretasi data merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan hasil analisis dengan pernyataan, kriteria, atau
standart tertentu untuk
menemukan makna dari data yang dikumpulkan untuk menjawab permasalahan pembelajaran yang sedang diperbaiki. Interpretasi data perlu dilakukan peneliti untuk memberikan arti mengenai bagaimana tindakan yang
dilakukan mempengaruhi peserta didik.
Interpretasi data juga penting untuk menantang guru agar mengecek kebenaran asumsi atau keyakinan yang dimilikinya. Ada berbagai teknik dalam melakukan interpretasi data, antara lain dengan: 1) menghubungkan data dengan pengalaman diri guru atau peneliti, 2) mengaitkan temuan (data) dengan hasil kajian pustaka atau teori terkait, 3) memperluas analisis dengan mengajukan pertayaan mengenai penelitian dan implikasi hasil penelitian, dan/atau meminta nasihat teman sejawat jika mengalami kesulitan. Pengertian Interpretasi Data Interpretasi Interpretasi data adalah upaya peneliti memaknai data yang dapat ditempuh dengan cara meninjau kembali gejala-gejala berdasarkan sudut pandangnya, perbandingan dengan penelitian yang pernah dilakukan (misanya oleh peneliti lain). Interpretasi adalah proses memberi arti dan signifikansi terhadap analisis yang dilakukan, menjelaskan pola-pola deskriptif, mencari hubungan dan keterkaitan antar deskripsi-deskripsi data yang ada (Barnsley & Ellis, 1992). Kajian interpretasi ini melibatkan beberapa hal yang penting dalam sebuah penelitian yaitu berupa diskusi, kesimpulan, dan implikasi seperti: kilas balik temuan utama dan bagaimana pertanyaan penelitian terjawab, refleksi peneliti terhadap makna data, pandangan peneliti yang dikontraskan dengan kajian literatur (teoretik), batasan penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya. Dalam interpretasi dibahas bagaimana cara menemukan makna atau implikasi dari data yang diperoleh. Hasil interpretasi data digunakan untuk mengevaluasi proses dan hasil perbaikan pembelajaran yang dilakukan. Geografi SMA K - 5
237
2. Penafsiran data Penafsiran data sangat penting kedudukannya dalam proses analisis data penelitian karena kualitas analisis dari suatu peneliti sangat tergantung dari kualitas penafsiran yang diturunkan oleh peneliti terhadap data. Penafsiran adalah penjelasan yang terperinci tentang arti yang sebenarnya dari materi yang dipaparkan. Penafsiran berkehendak untuk membangun suatu konsep yang bersifat menjelaskan 3. Fungsi Interpretasi Data untuk mengevaluasi atau merefleksi proses dan hasil perbaikan pembelajaran yang dilakukan. 4. Kajian Penting Interpretasi Data
Diskusi
Kesimpulan,dan
Implikasi
5. Teknik Interpretasi Data Ada berbagai teknik dalam melakukan interpretasi data, antara lain dengan: 1. menghubungkan data dengan pengalaman peneliti, 2. mengaitkan temuan (data) dengan hasil kajian pustaka atau teori terkait, 3. memperluas analisis dengan mengajukan pertanyaan mengenai penelitian dan implikasi hasil penelitian, dan/atau 4. meminta nasihat teman sejawat jika mengalami kesulitan. Meskipun analisis data dan interpretasi data dilakukan sambil berjalan, tetapi harus dihindari analisis dan interpretasi data yang terlalu dini. Para peneliti yang belum berpengalaman seringkali tergesa-gesa untuk melakukan hal ini. Analisis dan interpretasi data diperlukan untuk merengkumkan apa yang telah diperoleh, menilai apakah data tersebut berbasis kenyataan, teliti, ajeg, dan benar. Analisis dan interpretasi data juga diperlukan untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Hasil analisis dan interpretasi data akhirnya digfunakan untuk memberikan masukan bagi perbaikan kegiatan baik bagi kegiatan peneliti sendiri maupun teman satu tim. Pada akhir kegiatan penelitian,
Geografi SMA K - 5
238
hasil analisis dan interpretasi data digunakan untuk menarik kesimpulan dalam laporan.
Geografi SMA K - 5
239
Tabel18: Contoh Hasil Refleksi dan Analisis Data
Tujuan
Refleksi diri guru
Komentar Pengamat 1
Komentar Pengamat 2
Perbaikan
1. Kegiatan awal Setelah yang
saya
membaca Pada saat guru mengajukan Pada saat guru mengajukan
dilakukan naskah Case Study saya apersepsi
guru
dapat tentang
dengan pertanyaan
pembelajaran mengajukan pertanyaan:
untuk
pengetahuan
mengali prasyarat
memotivasi
asam, basa, dan garam “ Coba sebutkan bahan apa siswa, hanya 3 orang yang
siswa.
berulang-ulang merasa
,
masih
optimal
terutama
saat
saya saja yang ada di rumah memberi respon, yang lain belum yang
berwujud
pada larutan?”
penggalian Ada
3
mengenai
sifat amati,
dan diam saja. Mungkin
siswa
pengetahuan awal siswa, kelompok yaitu
cair
pertanyaan
dalam apersepsi harus diubah:
yang
saya Coba sebutkan zat-zat cair
tidak
paham yang ada di rumahmu!
bahan, dia Kalau garam dimasukkan ke 2. Kegiatan awal bahan. Saya merasa agak dengan Respon istilah siswa untuk Jawaban siswa: dapat
hanya diam saja.pertanyaan 3 memaksakan siswa untuk menjawab dalam air orang
meningkatkan
mengerti dan siap untuk apersepsi Sebaiknya, dan
respons siswa.
belajar konsep
disebut dalam apa? siswa
guru kelompok Sifatnya bagaimana? motivasi yang saya amati
mengingatkan arti tidak terlalu banyak
Tampaknya bahan menjawab:
siswa
tidak
istilah asam, basa, dan garam dan zat pada40kegiatan (10 orang dari siswa) paham Zat cair dengan dapat mengalir, sehingga
siswa
termotivasi.
kurang sebab apersepsi
guru
memberikan
bahan. tidak menempati wadah, ada yang
pertanyaan berwarna dan ada juga tidak
untuk semua anak.
berwarna
Jawaban siswa hanya pada sifat fisis dari zat cair.
Guru
tidak
jawaban
siswa
mengejar untuk
menyebutkan sifat lainnya
Geografi SMA K - 5
240
c. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran •
Dengan menggunakan data dan hasil analisis data dari kegiatan open class atau pelaksanaan tindakan di sekolah masing-masing secara berkelompok peserta mencoba untuk melakukan interpretasi. Hasil interpretasi dituliskan dalam bentuk poin-poin penting.
•
Hasil interpretasi data akan digunakan untuk mengevaluasi atau merefleksi proses dan hasil perbaikan pembelajaran yang dilakukan.
23) Setelah selesai kegiatan 4, setiap peserta diminta untuk menuliskan hasil refleksi diri pemahaman guru tentang pengelompokan data, penyajian data,
analisis data kualitatif, analisis data kuantitatif, serta interpretasi
hasil analisis pada buku kerja masing-masing. 24) Hasil refleksi dan rencana tindak lanjutnya diuraikan dalam bentuk paragraf naratif. Perhatikan format berikut ini. Rumusan
(seperti yang dihasilkan dari pertemuan ke-2)
Masalah: Hasil
(beberapa paragraf)
Refleksi:
Rencana
(beberapa paragraf)
Tindak Lanjut:
25) Setelah masing-masing orang menyelesaikan refleksinya, mereka diminta berdiskusi
dalam
kelompok
kecil
atau
saling
berpasangan
untuk
mendiskusikan atau memberi masukan pada hasil refleksi dan tindak lanjut masing-masing.
Geografi SMA K - 5
241
d. Evaluasi kegiatan belajar dan kunci jawaban •
Jelaskan pengertian interpretasi data hasil penelitian PTK.
•
Jelaskan fungsi dan tujuan interpretasi data
•
Apa tujuan dari rencana tindak lanjut setelah interpretasi data selesai dilakukan.
e. Umpan balik dan tindak lanjut Langkah-langkah melakukan refleksi:
Cermati tujuan dalam PTK dalam upaya memperbaiki pembelajaran yang diinginkan.
Cari penyebab keberhasilan atau kekurang-berhasilan dari analisis dan interpretasi.
Cermati uraian pada deskripsi temuan
Buat ringkasan naratif dari hasil refleksi tersebut tersebut.
Langkah-langkah menentukan tindak lanjut untuk siklus berikutnya: Berdasarkan hasil refleksi rumuskan tindak lanjut yang harus dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Langkah tindak lanjut meliputi: a. memilih atau menetapkan topik pembelajaran berikutnya, b. menetapkan strategi pembelajaran yang sesuai, c. menyusun skenario pembelajaran (RPP), d. penyusun perangkat pembelajaran yang diperlukan, e. menyusun atau memperbaiki instrumen untuk pengambilan data. f. menetapkan jadwal pelaksanaan tindakan, g. jika diperlukan dapat dilakukan simulasi atau ujicoba skenario dan perangkat.
f. Kunci jawaban Dapat digunakan untuk self assesment sekiranya diperlukan sebagai tolak ukur untuk mengetahui keberhasilan diri sendiri.
Geografi SMA K - 5
242
BAGIAN 3: PENUTUP Setelah mempelajari serangkaian materi yang terdiri atas statistika deskriptif, pembentukan
permukaan
bumi,
perubahan
iklim
global,
perairan
laut,
permasalahan lingkungan dan roadmap pembangunan Indonesia, planet bumi untuk kehidupan, desain pembuatan peta, analisis model-model pembelajaran, analisis kebutuhan media pembelajaran, penyusunan instrument penilaian, implementasi RPP dalam pembelajaran geografi, dan analisis dan interpretasi data PTK dengan berbagai aktivitas pembelajaran, maka untuk memperkuat dan memperkaya pemahaman Ibu/bapak dipersilakan membaca referensi dari berbagai sumber.
Kegiatan tersebut juga merupakan bagian penting untuk
mempelajari modul selanjutnya.
Geografi SMA K - 5
243
Geografi SMA K - 5
244