PENYUSUN Dra. Pudji Astuti, D.T., M.Pd. ( PPPPTK PKn DAN IPS )
PEMBAHAS Dra. Retno Sutriani ( SMA Negeri 5 Malang )
Antropologi SMA K-1
1
MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
MATA PELAJARAN
EKONOMI SMA KELOMPOK KOMPETENSI 3
PENYUSUN Dra. Pudji Astuti, D.T., M.Pd. ( PPPPTK PKn DAN IPS )
PEMBAHAS Dra. Retno Sutriani ( SMA Negeri 5 Malang )
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PPPPTK PKn DAN IPS 2015
Ekonomi SMA K - 3
i
PENGANTAR
Salah satu komponen yang menjadi fokus perhatian dalam peningkatan kualitas pendidikan adalah peningkatan kompetensi guru. Hal ini menjadi prioritas baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Sejalan dengan hal tersebut, peran guru yang profesional dalam proses pembelajaran di kelas menjadi sangat penting sebagai penentu kunci keberhasilan belajar siswa. Disisi lain, Guru diharapkan mampu untuk membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) diperuntukkan bagi semua guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi baik Kompetensi Pedagogik maupun Kompetensi Profesional sangat dibutuhkan bagi Guru. Informasi, tentang peta kompetensi tersebut diwujudkan dalam buku modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dari berbagai mata pelajaran. PPPPTK PKn dan IPS merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, mendapat tugas untuk menyusun Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), khususnya modul PKB untuk
mata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn
SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA, Sosiologi SMA, dan Antropologi SMA. Masing-masing modul Mata Pelajaran disusun dalam Kelompok Kompetensi 1 sampai dengan 10. Dengan adanya modul
ini,
diharapkan semua kegiatan pendidikan dan pelatihan baik yang dilaksan dengan pola tatap muka maupun on-line bisa mengacu dari modul-modul yang telah disusun ini. Semoga modul ini bisa dipergunakan untuk menjadi acuan dan pengembangan proses pembelajaran, khususnya untuk mata pelajaran PKn dan IPS.
Jakarta, Desember 2015 Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Sumarna Surapranata, Ph.D NIP. 195908011985032001 Ekonomi SMA K - 3
ii
DAFTAR ISI
PENGANTAR DAFTAR ISI
Hal ii iii
PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Peta Kompetensi D. Ruang Lingkup E. Saran Cara Penggunaan Modul
1 2 2 2 3
KEGIATAN PEMBELAJARAN I: KEGIATAN EKONOMI A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
4 4 4 7 8 9 9
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: PASAR FAKTOR PRODUKSI A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman
10 10 10 17 17 18
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
19 19 19 27 27 27 28
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: PERANAN OJK A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas
31 31 31 34 35
Ekonomi SMA K - 3
iii
F. Rangkuman G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
35 36
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5: PERTUMBUHAN EKONOMI A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
37 37 37 52 52 53 53
KEGIATAN PEMBELAJARAN 6: KETENAGA KERJAAN DI INDONESIA A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut H. Kunci Jawaban
55 55 55 62 63 63 64
KEGIATAN PEMBELAJARAN 7: KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman
65 65 66 84 86 87
KEGIATAN PEMBELAJARAN 8: JENIS DAN BENTUK KOPERASI A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
89 89 89 95 95 95 96
KEGIATAN PEMBELAJARAN 9: PRAKTEK JURNAL DAN BUKU BESAR PERUSAHAAN JASA A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi Ekonomi SMA K - 3
100 100 iv
C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut H. Kunci Jawaban
100 120 120 120 121 121
KEGIATAN PEMBELAJARAN 10: PRAKTEK JURNAL DAN BUKU BESAR PERUSAHAAN DAGANG A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut H. Kunci Jawaban
123 123 123 139 139 142 142 142
KEGIATAN PEMBELAJARAN 11: PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut H. Kunci Jawaban
152 152 152 165 165 165 166 167
KEGIATAN PEMBELAJARAN 12: MODEL PEMBELAJARAN EKONOMI A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut H. Kunci Jawaban
168 168 168 180 181 181 182 182
KEGIATAN PEMBELAJARAN 13: PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran
184 184 184 200
Ekonomi SMA K - 3
v
E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
200 201 201
KEGIATAN PEMBELAJARAN 14: SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
204 204 204 214 227 227 231
KEGIATAN PEMBELAJARAN 15: PERMASALAHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Tujuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi D. Aktivitas Pembelajaran E. Latihan/Kasus/Tugas F. Rangkuman G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut H. Kunci Jawaban
232 232 232 240 241 241 241 242
EVALUASI PENUTUP
Ekonomi SMA K - 3
242 243
vi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai salah satu strategi pembinaan guru dan tenaga kependidikan diharapkan dapat menjamin guru dan tenaga kependidikan
mampu secara terus menerus memelihara,
meningkatkan, dan mengembangkan
kompetensi sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan PKB akan mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki guru dan tenaga kependidikan dengan tuntutan profesional yang dipersyaratkan. Guru dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan PKB baik secara mandiri maupun kelompok. Khusus untuk PKB dalam bentuk diklat dilakukan oleh lembaga pelatihan sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru. Penyelenggaraan diklat PKB dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPPPTK KPTK , salah satunya adalah di PPPPTK PKn dan IPS. Pelaksanaan diklat tersebut memerlukan modul sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta diklat. Modul tersebut merupakan bahan ajar yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat PKB bagi guru ekonomi SMA. Modul ini berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang disajikan secara sistematis dan menarik untuk mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Dasar hukum dari penulisan modul ini adalah : 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru; 3. Peraturan
Menteri
Negara
Pemberdayaan
Aparatur
Negara
dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Ekonomi SMA K - 3
1
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPPPTK. B. Tujuan
1. Meningkatkan
kompetensi
guru
untuk
mencapai
standar
kompetensi yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. 2. Memenuhi kebutuhan guru meningkatkan kopetensi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni. 3. Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga professional. C. Peta Kompetensi Melalui modul PKB diharapkan peserta diklat dapat meningkatkan kompetensi altara lain 1.
Mamahami materi, struktur, konsep dan pola piker keilmuan yang mendukung mata pelajaran ekonomi
2.
Menunjukkan manfaat matapelajaran ekonomi
3.
Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode dan tehnik penilaian dalam pembelajarn ekonomi
D. Ruang Lingkup Kegiatan modul inimeliputi: 1.
Kegiatan ekonomi
2.
Pasar faktor produksi
3.
Lembaga keuangan bukan
4.
Peranan ojk
5.
Pertumbuhan ekonomi
6.
Ketenaga kerjaan di
7.
Kerjasama ekonomi
8.
Jenis dan bentuk koperasi
9.
Praktek jurnal dan buku besar perusahaan jasa
10. Praktek jurnal dan buku besar perusahaan dagang
Ekonomi SMA K - 3
2
11. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran ekonomi 12. Model pembelajaran ekonomi 13. Pelaksanaan penilaian autentik 14. Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran 15. Permasalahan penelitian tindakan kelas
E. Saran Cara Penggunaan Modul Agar peserta berhasil menguasai dan memahami materi dalam modul ini, lalu dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, maka bacalah dengan cermat dan ikuti petunjuk berikut dengan baik, antara lain: Bacalah doa terlebih dahulu sesuai dengan keyakinan, agar diberikan kemudahan dalam mempelajari materi ini. Bacalah materi ini dengan seksama, sehingga isi materi ini dapat dipahami dengan baik. Dalam memecahkan masalah materi
dalam modul, perlu Berdiskusi
dengan teman di sebelah atau dalam kelompok (yg sudah dibentuk). Hasil diskusi dipresentasikan masing-masing kelompok, ada tanggapan dari kelompok lain Kerjakan tugas secara berkelompok yang sudah disediakan dengan sungguh-sungguh.
Ekonomi SMA K - 3
3
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 KEGIATAN KONSUMSI
A. Tujuan Pembelajaran Mensyukuri sumber daya sebagai karunia Tuhan YME dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, responsif danproaktif, peduli dalam melakukan kegiatan konsumsi. Menganalisis kegiatan konsumen dan cara mengatasinya. Melaporkan hasil analisis kegiatan konsumsi dan cara mengatasinya. B. Indikator Pencapian Kompetensi Mendiskripsikan kegiatan konsumsi Menjelaskan Tujuan konsumsi Menjelaskan Kerakteristik produk yang diingikan konsumen Menjelaskan Pengeluaran konsumsi C. Uraian Materi KEGIATAN KONSUMSI
Hqeem.wordpress.com
1. Pengertian Konsumsi Konsumsi
Dalam
pengertian
ekonomi,
konsumsi
diartikan
sebagai
kegiatanmanusia mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-angsur maupun sekaligus habis. Pihak yang melakukan konsumsi disebut konsumen. Ekonomi SMA K - 3
4
KEGIATAN KONSUMSI
Pengertian
Faktor Yang Mempengaruhi Dugaan Konsumsi
Kerakteristik Produk Yang Diingikan Konsumen
Pengeluaran Untuk Konsumsi
Selera (Taste) Tingkat pendapatan Kebiasan dan sikap hidup Lingkungan tempat tinggal Alat distribusi Pengadaan
Kebutuhan dan keinginan Pengalaman masa lalu Pengalaman dari teman Komunikasi iklan dan pemasaran
2. Tujuan Konsumsi Kegiatan
konsumsi
yang
dilakukan
manusia
bertujuan
untukmemenuhi
kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kepuasan setinggi-tingginya sehingga tercapai tingkat kemakmuran. Dengan adanya lapisan masyarakat yang berbedabeda, tujuan konsumsi juga berbeda pula. Pada masyarakat tradisional yang ditandai dengan peradaban yang belum maju dan kebutuhan masih sederhana, kegiatan konsumsi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari guna mempertahankan kelangsungan hidup. Sedangkan pada masyarakat modern, tujuan konsumsi sudah berubah bukan hanya sekadar mempertahankan hidup, tetapi lebih banyak diarahkan untuk kepentingan kesenangan dan prestise (harga diri). Tujuan utama dari konsumen dalam mengonsumsi suatu produkadalah untuk memaksimalkan kepuasan total (total utility). Kepuasan total dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mencerminkan kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi. Jika kepuasan total konsumen dapat dimaksimalkan maka barang tersebut akan memiliki nilai tukar dan nilai pakai yang tinggi. Artinya, jika suatu barang dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen maka konsumen akan bersedia membayar dengan harga yang lebih tinggi.
Ekonomi SMA K - 3
5
Menurut Vincent Gasperz, terdapat faktor-faktor yang memengaruhi penilaian dan dugaan/pengharapan (ekspektasi) konsumen terhadap suatu barang, yaitu sebagai berikut. Kebutuhan dan keinginan Jika kebutuhan dan keinginan konsumen besar maka penilaian danpengharapan konsumen juga besar, demikian pula sebaliknya. Jika kebutuhan dan keinginan kecil maka penilaian dan pengharapan konsumen juga kecil. Pengalaman masa lalu Pengalaman mengonsumsi produk yang sama atau produk lainnya yang sama fungsinya. Pengalaman dari teman: Teman Anda ada yang pernah mengkonsumsi suatu produk sebelum Anda, akan menceritakan kepada Anda kualitas produk tersebut sehingga dapat menambah atau mengurangi penilaian dan pengharapan Anda terhadap produk yang akan Anda konsumsi. Komunikasi iklan dan pemasaran: Iklan dan pemasaran dapat mengubah pengharapan Anda terhadap suatu barang. Mungkin saja pengharapan Anda terhadap suatu produk tertentu karena penyajian dan pemasaran yang baik. 3. Karakteristik produk yang di inginkan konsumen Konsumen biasanya menginginkan produk yang memilikikarakteristik lebih murah, lebih cepat, dan lebih baik. Karakteristik lebihlebih lebihlebih lebih murahmurah murahmurah murah berkaitan dengan biaya produksi suatu produk. Artinya, jika produsen dapat menghasilkan produk yang lebih murah konsumen akan lebih tertarik karena faktor harga merupakan pertimbangan paling penting bagi konsumen dalam melakukan pembelian. Biasanya produk yang lebih murah lebih diinginkan oleh konsumen dibandingkan produk yang sama, dengan harga yang lebih mahal. Karakteristik
lebih
cepat
berkaitan
dengan
waktu.
Artinya,
konsumen
menginginkan produk yang mudah didapat serta ada di mana saja. Jadi, konsumen tidak perlu pergi jauh-jauh hanya untuk mendapatkan suatu produk.Karakteristik lebih baik berkaitan dengan kualitas produk. Kualitas merupakan faktor yang cukup berperan dalam pengambilan keputusan pembelian. Produk dengan kualitas yang lebih baik diinginkan oleh konsumen dibandingkan produk yang sama dengan kualitas lebih jelek.
Ekonomi SMA K - 3
6
4. Pengeluaran untuk konsumsi Besar kecilnya konsumsi yang dilakukan oleh konsumen (perilaku konsumen) tergantung pada faktor-faktor berikut.
Selera (Taste) Selera adalah keinginan yang muncul dari dalam hati seseorang karena adanya daya tarik/rangsangan terhadap suatu benda atau jasa sangat dipengaruhi oleh faktor psikologis konsumen. Jika selera rendah, konsumsi pun rendah, sebaliknya jika selera tinggi, jumlah konsumsi pun akan tinggi pula.
Tingkat pendapatan; Besar kecilnya tingkat pendapatan yang diterima oleh seseorang sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya pengeluaran untuk konsumsi.
Kebiasan dan sikap hidup; Hal ini menyangkut perilaku yang sering muncul dan dilakukan oleh konsumen, misalnya hidup hemat atau sebaliknya hidup senang atau boros.
Lingkungan tempat tinggal; Manusia selalu hidup beradaptasi atau dipengaruhi olehlingkungannya sehingga pola konsumsi pun dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
Alat distribusi; Pengadaan jumlah barang di suatu tempat tergantung padaalat distribusi yang digunakan. Semakin baik alat transportasi yang digunakan, semakin besar pengeluaran yang digunakan untuk konsumsi.
Menurut Engel, semakin besar pendapatan seseorang semakin kecil bagian pendapatannya yang digunakan untuk konsumsi, dan sebaliknya semakin kecil pendapatan semakin besar bagian pendapatan yang dipakai untuk konsumsi. D. Aktifitas Pembelajaran : Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan andragogi lebih mengutamakan
pengungkapan
kembali
pengalaman
peserta
diklat
menganalisis, menyimpulkan dalam suasana yang aktif, inovatif dan kreatif, menyenangkan dan bermakna. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mempelajari materi ini mencakup : 1. Aktivitas individu, meliputi : a. Memahami dan mencermati materi diklat
Ekonomi SMA K - 3
7
b. Mengerjakan latihan/lembar kerja/tugas, menyelesaikan masalah/kasus pada setiap kegiatan belajar; dan menyimpulkan c. Melakukan refleksi 2. Aktivitas kelompok, meliputi : mendiskusikan materi pelatihan bertukar pengalaman dalam melakukan pelatihan penyelesaian masalah /kasus E. Latihan/kasus/tugas Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang benar! 1. Tujuan konsumsi adalah .... a. melakukan usaha b. mengurangi pengangguran c. memanfaatkan hasil produksi d. memenuhi kebutuhan hidup e. menghabiskan atau mengurangi nilai barang dan jasa 2. Faktor-faktor yang memengaruhi konsumsi adalah .... a. teknologi b. biaya produksi c. pendapatan masyarakat d. kemungkinan laba e. besarnya tabungan 3. Di bawah ini yang bukan pertimbangan pemilikan suatu barang konsumen adalah .... a. intensitas kebutuhan b. kemampuan daya beli c. harga barang yang bersangkutan d. jumlah persediaan barang yang dimiliki e. jarak lokasi pabrik dengan tempat tinggal konsumen 4. Menerapkan pola hidup efisien dalam prilaku konsumsi dapat dilakukan dengan melaksanakan .... a. motif ekonomi b. hukum ekonomi c. prinsip ekonomi Ekonomi SMA K - 3
8
d. sistem ekonomi e. politik ekonomi F. Rangkuman Barang atau jasa yang memiliki manfaat bagi manusia dikatakan memiliki nilai karena harga barang atau jasa tersebut mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Penilaian seseorang terhadap suatu barang akan memengar uhi pola perilakunya dalam berkonsumsi. Tujuan konsumsi dalam mengonsumsi suatu produk adalah untuk memaksimalkan kepuasan total. Rumah tangga adalah kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri ataupun keluarga. G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1. Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi kegiatan konsumsi 2. Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi kegiatan konsumsi 3. Apa manfaat materi kegiatan konsumsi terhadap tugas Bapak/Ibu 4. Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini DAFTAR RUJUKAN Budiono. 1982. Ekonomi Makro. Jogjakarta : BPFE UGM. Catur Rismiati,2003, Konsumsi, Jakarta, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, Didasmen Endang Mulyani, 2003, Konsep Dasar dan Permasalah Ekonomi, Jakarta, Depdiknas, Dirjen Dikdasmen, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. Poerwito,S, dkk, 1976/1977, Pengantar Ilmu Ekonomi, Jakarta, Dikmenum Sutatmi, 1976/1977, Pengantar Ilmu Ekonomi, Jakarta, Dikmenum Suherman Rosyidi, 1989, Pengantar Teori Ekonomi, Surabaya, Duta Jasa
Ekonomi SMA K - 3
9
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 PASAR FAKTOR PRODUKSI
A. Tujuan Pembelajaran
Mensyukuri sumber daya sebagai karunia
Tuhan YME dalam rangka
pemenuhankebutuhan
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, responsif danproaktif, peduli dalam melakukan kegiatan ekonomi
Mendeskripsikan konsep pasar faktor produksi
Menjelaskan pasar factor produksi
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Mendiskripsikan konsep pasar faktor produksi
Menjelaskan pasar faktor produksi alam
Menjelaskan pasar faktor produksi tenaga kerja
Menjelaskan Pasar faktor produksi modal
Menjelaskan Pasar faktor produksi modal kewirausahaan
C.Uraian Materi Pasar barang produksi adalah pasar yang memperjualbelikan atau menyediakan faktor produksi. Faktor produksi adalah samua hal yang dibutuhkan sebagai masukan (input) dalam proses produksi. Beberapa faktor produksi yang berguna bagi kelancaran proses produksi, seperti tembakau, beras, kopi, teh, minyak bumi, gula, tembaga, balai latihan kerja, mesin cetak, mesin tekstil, dan bursa efek. Pada pasar ini, para pemilik usaha (pengusaha) berperan sebagai pembeli, sedangkan penjualnya adalah pemilik faktor produksi. Berdasarkan pemilikan faktor produksi, pasar barang produksi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pasar faktor produksi alam, pasar faktor produksi tenaga kerja, dan pasar faktor produksi modal. Terdiri dari pasar sumber daya alam/ tanah, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Ciri – cirinya adalah:
Berwujud kegiatan, tidak berwujud fisik.
Permintaan dan penawaran dilakukan dalam jumlah besar.
Jenis penawaran dan permintaan sesuai dengan produksi yang dihasilkan.
Ekonomi SMA K - 3
10
Penawaran faktor produksi bisa berupa monopoli sementara permintaan bersifat kolektif.
Faktor Produksi Alam Alam merupakan salah atau faktor produksi yang sangat penting, bahkan bersamaan dengan tenaga kerja seringkali dianggap paling penting. Alam telah memberikan banyak faktor produksi, misalnya tanah dan segala zat yang ada didalamnya maupun di permukaannya, udara dan segala yang ada di angkasa, dan lain-lain.Tidaklah mengherankan kalau tokoh pemikir Barat pada abad ke 17, Sir William Pretty, mengatakan bahwa „tanah adalah ibu dari produksi, sementara tenaga kerja adalah ayahnya‟ (Samuelson, 1989, h. 235). Alam telah menyediakan berbagai jenis barang atau zat yang secara langsung dapat dikonsumsi atau kemudian diproses dalam produksi sebagai bahan baku. Pada dasarnya alam merupakan faktor produksi yang bersifat asli, sebab merupakan anugerah Allah yang secara alamiah diberikan kepada manusia. Ia ada
bukan
karena
dibuat
oleh
manusia,
tetapi
manusia
sekedar
mengeksplorasinya. Alam juga merupakan faktor produksi asal, sebab dari alamlah kemudian segala jenis kegiatan produksi berlangsung.
www.plengdut.com
Dari Gambar diatas, dapat anda lihat bahwa dengan bergesernya kurva DD ke D‟D‟ dan D”D” maka harga/sewa tanah akan mengalami kenaikan.
Tanah Tanah antara lain digunakan untuk lahan pertanian, perkebunan, medirikan pabrik atau perkantoran, jalan raya, dan keperluan lainnya. Tanah ada juga
Ekonomi SMA K - 3
11
yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan benda tertentu. Misalnya, tanah dapat digunakan sebagai bahan baku pabrik batu bata dan genteng.
Air Air merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting bagi umat manusia. Selain untuk minum, mandi, atau memasak, air juga digunakan sebagai alat pembangkit tenaga listrik, sebagai sarana angkutan air, dan usaha perikanan.
Sinar Matahari Sinar matahari dibutuhkan untuk keberlangsungan tumbuh-tumbuhan dan kehidupan manusia. Selain itu, sinar matahari juga digunakan sebagai sumber tenaga listrik.
Udara Udara digunakan untuk kincir angin, penyegar ruangan, sarana perhubungan udara, dan menunjang kesuburan tanah.
Barang Tambang Barang tambang seperti minyak, batubara, emas, intan, mineral, dan barang tambang lainnya sangat berguna bagi kehidupan manusia.
www.Beritametro.co.id
Faktor Produksi Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh
Ekonomi SMA K - 3
12
tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya. 1. Tenaga Kerja Menurut Kwalitas Tenaga Kerja Tenaga Kerja Terdidik Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki keahlian di bidangnya, misalnya dokter, insinyur, akuntan, dan ahli hukum. Tenaga Kerja Terampil Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau latihan bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya. Misalnya tukang listrik, montir, tukang las, dan sopir. Tenaga Kerja Tidak Terdidik Dan Tidak Terlatih Sementara itu, tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan dan latihan dalam menjalankan pekerjaannya. Misalnya tukang sapu, pemulung, dan lain-lain. 2. Tenaga Kerja Menurut Sifat Kerja Tenaga Kerja Rohani Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang menggunakan pikiran, rasa, dan karsa. Misalnya guru, editor, konsultan, dan pengacara. Tenaga Kerja Jasmani Sementara
itu,
tenaga
kerja
jasmani
adalah
tenaga
kerja
yang
menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan produksi. Misalnya tukang las, pengayuh becak, dan sopir. Tenaga kerja membutuhkan pengetahuan dan keterampilan agar ia memiliki skill dan kemampuan sesuai yang dibutuhkan dunia kerja untuk berperan dalam kegiatan produksi. Jasa tenaga kerja diberikan kepada para pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja dan dengan memberi imbalan upah atau gaji. Upah atau gaji adalah jasa tenaga kerja yang dapat dihitung berdasarkan jam kerja ataupun unit hasil yang dikerjakan. Pasar tenaga kerja terjadi apabila pemilik perusahaan menggunakan jasa tenaga kerja dan terjadi perjanjian-perjanjian kerja antara pemilik perusahaan, tenaga kerja, dan serikat kerja. Misalnya bursa tenaga kerja. Tenaga kerja yang akan digunakan dalam proses produksi pada suatu perusahaan selalu mengalami peningkatan sesuai dengan peningkatan jumlah Ekonomi SMA K - 3
13
penduduk. Permintaan tenaga kerja oleh suatu perusahaan dipengaruhi beberapa faktor di antaranya sebagai berikut.
1)
Kemajuan teknologi yang dimiliki oleh suatu negara.
Banyak sedikitnya barang yang dihasilkan.
Tinggi rendahnya laba pengusaha.
Adanya investasi dari pengusaha
Permintaan Tenaga Kerja Permintaan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan oleh perusahaan tertentu. Permintaan tenaga kerja datang dari rumah tangga produksi. Banyak sedikitnya permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh perubahan tingkat upah dan perubahan faktor – faktor lain yang memengaruhi permintaan tenaga kerja antara lain sebagai berikut. a) Perubahan Tingkat Upah Perubahan
tingkat
upah
mempengaruhitinggi
rendahnya
biaya
produksi
perusahaan. Jika tingkat upah mengalami kenaikan, maka biaya produksi juga akan
meningkat,
perusahaan
akan
mengurangi
jumlah
produksi
yang
mengakibatkan berkurangnya tenaga kerja yang dibutuhkan. Penurunan jumlah tenaga kerja sebagai akibat dari turunnya skala produksi disebut efek skala produksi.Jika tingkat upah naik dan barang modal tetap maka pengusaha menggunakan mesin sehingga pengguna tenaga kerja akan menurun.
Pengurangan
tenaga
kerja
yang
dibutuhkan
karena
adanya
penambahan pengunaan mesin disebut efek subtitusi tenaga kerja.
b) Perubahan Permintaan Pasar terhadap Hasil–Hasil Produksi Jika permintaan produksi meningkat, produsen akan menambah produksinya. Penambahan jumlah produksi juga akan menambah jumlah tenaga kerja. Sebaliknya penurunan kegiatan produksi akan beraibat pada turunnya jumlah permintaan tenaga kerja. c)
Harga Barang-Barang Modal
Jika harga barang-barang modal turun akan mengaibatan harga jual produksi juga turun. Hal ini mengakibatkan permintaan bertambah besar dan produsen
Ekonomi SMA K - 3
14
cenderung meningkatkan produksinya. Peningkatan kegiatan perusahan tersebut akan menambah permintaan tenaga kerja. 2)
Penawaran Tenaga Kerja Penawaran tenaga kerja dipengaruhi oleh tingkat upah terutama untuk jenis jabatan yang
sifatnya khusus. Penawaran tenaga kerja ini datang dari
masyarakat. 3)
Keseimbangan Pasar Tenaga Kerja Keseimbangan pasar tenaga kerja terjadi apabila pada saat suatu tingkat upah, pencari kerja menerima pekerjaan dan pengusaha bersedia mempekerjakan tenaga kerja tersebut.
www.plengdut.com Dari Gambar terlihat bahwa kurva penawaran tenaga kerja selalu bertambah sesuai dengan laju pertumbuhan penduduk, sehingga kurva penawaran bergeser ke kanan menjadi S‟ S‟. Seiring dengan ditemukannya teknologi baru, pada kurva permintaan tenaga kerja pertambahan penawarannya lebih besar daripada permintaan, sehingga upah (wage) yang diberikan mengalami penurunan dari W menjadi W1.
Panduanskripsi.com
Ekonomi SMA K - 3
15
Pasar Faktor Produksi Modal Pasar faktor produksi modal adalah pasar yang mempertemukan antara penjual dan pembeli atas modal yang berjangka waktu panjang atau tempat jual beli dana dan inventasi jangka panjang.Pasar modal adalah Permintaan modal datang dari pengusaha dan penawaran datang dari pemilik modal. Balas jasa yang diterima pemilik modal adalah bunga. Modal yang diperdagangkan di pasar modal berbentuk surat berharga. Surat berharga dapat berupa saham dan obligasi. Contoh pasar faktor produksi modal yaitu Bursa Efek Indonesia gabungan antara BEJ dengan BES. Tinggi rendahnya tingkat bunga modal dipengaruhi oleh faktor – faktor berikut. Permintaan dan penawaran modal dalam masyarakat Kemunginan resiko hilangnya modal yang dipinjam Kondisi perekonomian Campur tangan pemerintah dalam penetapan tingkat bunga
Riyan14034.blogspot.com Kurva permintaan dan penawaran pada pasar faktor produksi modal.
Pasar Faktor Produksi Kewirausahaan Kewirausahaan adalah inisiatif untuk mengkoordinir faktor – faktor produksi guna mencapai efisiensi maksimal, orangnya disebut wirausahawan. Dalam menjalankan suatu usaha selain faktor – faktor di atas diperlukan juga barang yang mampu memimpin dan menjalankan usaha dengan baik. Seorang pengusaha adalah orang yang mampu memanfaatkan faktor – faktor produksi tersebut
agar
dapat
mengendalikan
perusahaan
dengan
baik,
mampu
menghasilkan produk berkualitas tinggi, memperoleh keuntungan, dan berani menghadapi resiko.
Ekonomi SMA K - 3
16
D. Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan andragogi lebih mengutamakan
pengungkapan
kembali
pengalaman
peserta
diklat
menganalisis, menyimpulkan dalam suasana yang aktif, inovatif dan kreatif, menyenangkan dan bermakna. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mempelajari materi ini mencakup : 1. Aktivitas individu, meliputi :
Memahmai dan mencermati materi diklat
Mengerjakan latihan/lembar kerja/tugas, menyelesaikan masalah/kasus pada setiap kegiatan belajar; dan menyimpulkan
Melakukan refleksi
2. Aktivitas kelompok, meliputi : mendiskusikan materi pelatihan bertukar pengalaman dalam melakukan pelatihan penyelesaian masalah /kasus
1. Latihan/ Kasus / Tugas Tugas 1. Amatilah keadaan di sekitar anda, temukanlah beberapa jenis pasar barang, kemudian catatlah dan difinisikan beberapa jenis pasar tersebut dan beri alasannya. 2. Amatilah beberapa industri yang dalam gambar, sebutkan jenis pasar input yang diperlukan oleh industri dan kemukakan alasan anda mengenai pendapat tersebut. Latihan 1. Sebutkan bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna! 2. Apa perbedaan utama pasar persaingan sempurna dengan pasar monopolistik? 3. Apakah dampak negatif dari adanya pasar oligopoli? 4. Sebutkan pihak-pihak yang terlibat dalam bursa tenaga kerja! 5. Jelaskan kebaikan dan keburukan pasar monopoli dan pasar persaingansempurna!
Ekonomi SMA K - 3
17
6. Jelaskan klasifikasi pasar menurut waktu! 7. Jelaskan proses pembentukan harga pada pasar monopoli! 8. Jelaskan proses pembentukan harga pada pasar persaingan sempurna? F. Rangkuman Seperti kita ketahui bahwa untuk dapat melakukan kegiatan produksi, diperlukan faktor faktor produksi, karena faktor produksi tidak dimiliki oleh rumah tangga perusahaan, berarti untuk penyediaan faktor produksi harus melalui jual-beli faktor produksi. Dari kebutuhan tersebut terbentuklah pasar faktor produksi.Pasar faktor produksi dalam Ilmu Ekonomi diartikan keseluruhan penawaran dan permintaan faktor-faktor produksi yang terdapat dalam suatu daerah/wilayah tertentu. Dalam pasar faktor produksi ada beberapa hal yang membedakan dengan pasar barang. Perbedaan tersebut di antaranya: a. Pihak yang melakukan penawaran adalah pihak rumah tangga konsumen. b. Pihak yang melakukan permintaan adalah pihak rumah tangga produsen. c. Bagi rumah tangga konsumen (pemilik faktor produksi), harga faktor produksi adalah merupakan pendapatan yang disebut dengan istilah sewa, upah, bunga dan keuntungan. d. Bagi rumah tangga produsen pengeluaran untuk mendapatkan faktor produksi disebut biaya. e. Barang atau komoditi yang diperjualbelikan adalah faktor produksi. Jadi dengan demikian pasar ini memiliki ciri yang berbeda dengan pasar barang secara umum.
DAFTAR RUJUKAN Indonesia. Markus Sidauruk. Kebijakan Pengupahan di Indonesia http://www.gajimu.com/main/tips-karir/kiat-pekerja/berbagai-macam-pasar-kerjayang-ada-di-indonesia http://www.plengdut.com/2013/01/pasar-faktor-produksipasar-input.html
Ekonomi SMA K - 3
18
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK
A. Tujuan Pembelajaran Mengamalkan ajaran agama dalam memanfaatkan
produk lembaga
keuangan bukan bank Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, responsif dan proaktif, peduli dalam memanfaatkan
produk lembaga keuangan
bukan bank Mendeskripsikan lembaga keuangan bukan bank Menyajikan peran dan produk lembaga keuangan bukan bank B. Indikator Pencapaian Kopetensi Dengan Menggali Infornasi, Peserta Dapat ; 1. Mendiskripsikan pengertian lembaga keuangan bukan bank 2. Mendeskripsikan fungsi LKBB 3. mengidentifikasi jenis LKBB
C. Uraian Materi LKBB Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung, menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan produktif
Ekonomi SMA K - 3
19
LEMBAGA KEUANGAN
LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK (LKBB)
LEMBAGA KEUANGAN BANK (LKB)
PASAR MODAL
PASAR UANG DAN VALAS
KOPERASI SIMPAN PINJAM
PEGADAIAN
LIASING
ASURANSI
ANJAK PIUTANG
MODAL VENTURA
DANA PENSIUN
KARTU KREDIT
Tujuan Lembaga Keuangan Bukan Bank Tujuan lembaga keuangan bukan bank adalah untuk memberikan bantuan serta mendorong
perkembangan
pasar
modal
untuk
membentuk
permodalan
perusahaan-perusahaan yang memiliki ekonomi rendah. Berikut adalah fungsi lembaga keuangan bukan bank: 1. Memberikan modal kepada masyarakat ekonomi lemah untuk membangun usaha dengan tujuan agar mereka tidak terbelit utang dengan para rentenir. 2. Mengumpulkan dana terutama dengan cara mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkannya kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan. 3. Memperlancar pembangunan industri maupun ekonomi lewat pasar modal.
Ekonomi SMA K - 3
20
4. Memberikan kredit kepada masyarakat ekonomi rendah. Namun kredit disini ada yang bersifat menjamin surat berharga dan ada juga yang tidak. Bentuk Usaha Lembaga Keuangan Bukan Bank Adapun bentuk usaha lembaga keuangan bukan bank adalah sebagai berikut: 1. Berbadan hukum Indonesia yang didirikan oleh warga negara Indonesia 2. Berbadan hukum Indonesia dalam bentuk kerja sama dengan badan hukum asing. 3. Berbadan hukum asing dalam bentuk perwakilan dan lembaga keuangan yang berkedudukan di luar negeri Peran Lembaga Keuangan Bukan Bank 1. Membantu dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas barang / jasa 2. Memperlancar distribusi barang 3. Mendorong terbukanya lapangan pekerjaan
Jenis-jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank 1. Perusahaan Asuransi: perusahaan yang memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan resiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum pada pihak ketiga karena peristiwa ketidakpastian. Polis Asuransi : surat kontrak pelaksanaan asuransi yang berupa kesepakatan
kedua belah pihak. Premi Asuransi : uang pertanggungan yang dibayar tertanggung kepada
penanggung. Keuntungan Asuransi :
Bagi Pemilik Asuransi : keuntungan dari premi yang dibayar nasabah keuntungan dari hasil penyertaan modal ke perusahaan lain keuntungan dari hasil bunga investasi surat-surat berharga Bagi Nasabah : memberi rasa aman merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat ditarik lagi. terhindar dari resiko kerugian. Ekonomi SMA K - 3
21
memperoleh penghasilan di masa datang. memperoleh penggantian akibat kerugian kerusakan atau kehilangan. Memperoleh penghasilan yang hilang pada masa produktif karena meninggal dunia
Agensenquislife.com 2. Perusahaan Dana Pensiun ( TASPEN ): Badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Manfaat Perusahaan Dana Pensiun : Bagi perekonomian nasional : dana yang dihimpun dari iuran peserta dapat sebagai modal bagi dunia usaha Bagi peserta : dana pensiun akan memberi jaminan pendapatan di hari tua. Manfaat bagi perusahaan : Loyalitas Kewajiban moral Kompetisi pasar tenaga kerja Manfaat bagi karyawan : Rasa aman Kompensasi yang lebih baik
Ekonomi SMA K - 3
22
www.lokerlampung.net 3. Koperasi Simpan Pinjam: Menghimpun dana dari masyarakat dan meminjamkan kembali kepada anggota atau masyarakat. Modal Koperasi : Simpanan Pokok: dibayar sekali pada awal menjadi anggota. Simpanan Wajib: dibayar selama menjadi anggota dengan jangka waktu
tertentu sesuai keputusan rapat anggota. Simpanan Sukarela : dibayar dalam jangka waktu yang tidak ditentukan.
Landasan Koperasi : Landasan Idiil : Pancasila Landasan Struktural : UUD 1945 pasal 33 ayat 1 Landasan Operasional : UU no 25 tahun 1992 Landasan Mental : kesetiakawanan dan kesadaran
Keuntungan : Tidak memakai jaminan Angota terhindar dari rentenir Akhir tahun memperoleh SHU
Ferrykoto.wordpress.com 4. Bursa Efek / Pasar Modal: tempat jual beli surat-surat berharga
Ekonomi SMA K - 3
23
Saham
: surat berharga dimana pemiliknya merupakan pemilik perusahaan
berupa PT Obligasi : surat berharga yang merupakan instrumen utama perusahaan
negara. Pemiliknya bukan merupakan pemilik perusahaan. Keuntungan pasar modal : Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang untuk dunia usaha. Sarana untuk mengalokasikan sumber dana secara optimal bagi investor. Memungkinkan adanya upaya diversifikasi.
Kelemahan pasar modal : Mekanisme pasar modal yang cukup rumit menyulitkan pihak-pihak tertentu
yang akan terlibat di dalamnya. Saham pasar modal bersifat spekulatif sehingga dapat merugikan pihak
tertentu. Jika kurs tidak stabil, maka harga saham ikut terpengaruh.
Manfaat bagi Investor:
Memperoleh deviden bagi pemegang saham
Memperoleh capital gain jika ada kenaikan harga saham
Memperoleh bunga bagi pemegang obligasi
Mempunyai hak suara dalam RUPS (rapat umum pemegang saham)
Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi
Manfaat bagi Emiten:
Mendapatkan dana yang lebih besar
Perusahaan dapat lebih fleksibel dalam mengolah dana
Memperkecil ketergantungan terhadap bank
Besar kecilnya deviden tergantung besar kecilnya keuntungan
Tidak ada kewajiban yang terikat sebagai jaminan
Manfaat bagi Pemerintah :
Membantu pemerintah dalam mendorong perkembangan pembangunan
Membantu pemerintah dalam mendorong kegiatan investasi
Membantu pemerintah dalam menciptakan kesempatan kerja
Ekonomi SMA K - 3
24
www.kaltimpost.co.id
letoukan.fr
5. Perusahaan Anjak Piutang : Badan Usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang. Manfaat bagi klien :
Peningkatan penjualan.
Kelancaran modal kerja.
Memudahkan penagihan hutang.
Efisiensi usaha.
Manfaat bagi faktor :
Fee dari klien.
Manfaat bagi customer :
Kesempatan untuk membeli secara kredit.
Pelayanan penjualan yang lebh baik.
blkaddicted.blogspot.com
Ekonomi SMA K - 3
25
6. Pegadaian: Suatu usaha yang memberikan pinjaman bagi nasabah dengan jaminan barang bergerak dan tidak bergerak. Tujuan Pegadaian : Mencegah praktik ijon, riba, dan pinjaman tidak wajar Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijakan program
pemerintah di bidang Ekonomi.
7. Perusahaan Sewa Guna Usaha/ Leasing: pembelian secara angsuran, namun sebelum angsurannya selesai (lunas), hak barang yang diperjualbelikan masih dimiliki oleh penjual. Namun demikian, begitu kontrak leasing ditandatangani, segala fasilitas dan kegunaan barang tersebut boleh digunakan oleh pembeli. Menurut keputusan Mentri keuangan, No. 1169/KMK.01/1991 tertanggal 21 nopember 1991 tentang
kegiatan leasing atau sewa guna usaha, leasing
adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal baik secara leasing dengan hak opsi maupun leasing tanpa hak opsi untuk digunakan oleh lessee (pihak yang memperoleh pembiayaan barang modal dari lessor pemberi jasa
pembiayaan) selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran berkala. Manfaat Leasing : Menghemat modal Diversifikasi sumber-sumber pembiayaan
Persyaratan lebih mudah dan fleksibel
Biaya lebih murah
Denok-s-wien.blogspot.com
Ekonomi SMA K - 3
26
D. Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan andragogi lebih mengutamakan
pengungkapan
kembali
pengalaman
peserta
diklat
menganalisis, menyimpulkan dalam suasana yang aktif, inovatif dan kreatif, menyenangkan dan bermakna. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mempelajari materi ini mencakup : 1. Aktivitas individu, meliputi :
Memahmai dan mencermati materi diklat
Mengerjakan latihan/lembar kerja/tugas, menyelesaikan masalah/kasus pada setiap kegiatan belajar; dan menyimpulkan
Melakukan refleksi
2. Aktivitas kelompok, meliputi :
mendiskusikan materi pelatihan
bertukar pengalaman dalam melakukan pelatihan
penyelesaian masalah /kasus
E.Latihan/kasus/Tugas TUGASKELOMPOK 1. Mengapa Lembaga Keuangan Non Bank khususnya Pegadaian memiliki peranan yang amat besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 2. Menurut UU no 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, koperasi adalah badan usaha yang beranggota orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat Berdasarkan atas asas kekeluargaan. Apa maksud dari kalimat tersebut, jelaskan
A. Rangkuman Lembaga keuangan non Bank adalah semua badan yang melakukan kegiatan dibidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana ataupun dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan. Tujuan Didirikannya Lembaga Keuangan Bukan Bank: 1. Untuk mendorong perkembangan pasar modal, 2. Membantu permodalan perusahaan-perusahaan ekonomi lemah
Ekonomi SMA K - 3
27
Dari modul ini, begitu banyak contoh Lembaga Keuangan Non Bank yang ada di Indonesia seperti Asuransi, Leasing, Koperasi Simpan Pinjam, Modal Ventura, Anjak Piutang, Pegadaian dll. Di Indonesia, Lembaga Keuangan Non Bank khususnya Pegadaian memiliki peranan yang amat besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan mudahnya prosedur yang harus dipenuhi masyarakat dan masyarakat mampu mendapatkan uang hanya dengan waktu singkat. Produk-produk dan layanan dari Pegadaian juga amat beragam, mulai dari pinjaman untuk usaha kecil, pinjaman konsumtif hingga simpanan untuk ibadah haji. Hendaknya pemerintah harus menjaga lembagalembaga yang selalumemudahkan masyarakat agar kebutuhan mereka dapat terpenuhi dan taraf hidup akan lebih meningkat. G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1. Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi lembaga keuangan bank 2. Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi lembaga keuangan bukan bank 3. Apa manfaat materi lembaga keuangan bukan bank terhadap tugas Bapak/Ibu ? 4. Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini
DAFTAR RUJUKAN Dahlan Siamat. 1999. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sukirno, Sadono. 2001. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. http://www.bi.go.id/web/id/ http://fakhrurrazypi.wordpress.com/2009/12/28/lembaga-keuangan/#more-93 http://catatan-ekonomi.blogspot.com/2009/08/peran-lembaga-keuangandalam.html
Ekonomi SMA K - 3
28
http://bayu96ekonomos.wordpress.com/modul-sim/bank-lembaga-keuangan-lain2/ http://wahyu410.wordpress.com/2012/03/20/lembaga-keuangan-bukan-bank/
Ekonomi SMA K - 3
29
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 PERANAN OTORITAS JASA KEUANGAN
A. Tujuan Pembelajaran
Memahami produk bank dan lembaga keuangan bukan bank sesuai ajaran agama yang dianutnya.
Memanfaatkan produk bank dan lembaga keuangan bukan bank secara jujur dan disiplin dalam melakukan perekonomian.
Mendeskripsikan bank, lembaga keuangan bukan bank, bank sentral, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam perekonomian
Menyajikan peran dan produk bank, lembaga keuangan bukan bank, bank sentral, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam perekonomian.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi Mendiskripsikan Pengertian otoritas jasa keuangan Menjelaskan Lembaga Jasa Keuangan Menjelaskan Peranan OJK Dalam Perekonomian A. Uraian Materi Pengertian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Menurut UU No 21 tahun 2011 Bab I pasal 1 ayat 1 yang dimaksud dengan OJK "adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini." Pada dasarnya UU mengenai OJK hanya mengatur mengenai pengorganisasian dan tata pelaksanaan kegiatan keuangan dari lembaga yang memiliki otoritas pengaturan dan pengawasan terhadap sektor jasa keuangan. Diharapkan dengan dibentuknya OJK ini dapat dicapai mekanisme koordinasi yang lebih efektif di dalam menangani permasalahan yang timbul dalam sistem keuangan sehingga dapat lebih menjamin tercapainya stabilitas sistem keuangan dan agar adanya pengaturan juga pengawasan yang lebih terintegrasi.merupakan sebuah lembaga baru yang dirancang untuk melakukan pengawasan secara ketat
Ekonomi SMA K - 3
30
lembaga keuangan seperti perbankan, pasar modal, reksadana, perusahaan pembiayaan, dana pensiun dan asuransi. Adapun tujuan utama pendirian OJK adalah: Pertama, meningkatkan dan memelihara kepercayaan publik di bidang jasa keuangan. Kedua, menegakkan peraturan perundang-undangan di bidang jasa keuangan. Ketiga, meningkatkan pemahaman publik mengenai bidang jasa keuangan. Keempat, melindungi kepentingan konsumen jasa keuangan. Adapun sasaran akhirnya adalah agar krisis keuangan seperti yang terjadi pada tahun 1997-1998 yang lalu tidak terulang kembali. Sebagaimana diketahui bahwa krisis yang melanda di tahun 1998 telah membuat sistem keuangan Indonesia porak poranda. Sejak itu maka lahirlah kesepakatan membentuk OJK yang menurut undang-undang tersebut harus terbentuk pada tahun 2002. Meskipun OJK dibidani berdasarkan kesepakatan dan diamanatkan oleh UU, nyatanya sampai dengan 2002 draf pembentukan OJK belum ada, sampai akhirnya UU No 23/1999 tentang Bank Indonesia (BI) tersebut direvisi, menjadi UU No 24 tahun 2004 yang menyatakan tugas BI adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI, Muliaman D. Hadad, Ph.D, menegaskan pihaknya akan mendorong perbankan dan Lembaga Keuangan Mikro untuk menyalurkan pembiayaan keuangan mikro bagian pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Pasalnya sektor UMKM diketahui memberikan kontribusi besar dalam menopang perekonomian nasional terutama dalam aspek penyerapan sumber daya manusia, Produk Domestik Bruto (PDB), hingga penggunaan bahan baku produksi lokal. “Sektor UMKM menyumbang 56 persen dari nilai PDB kita,” kata Muliaman DHadad dalam seminar yang bertajuk "Peran OJK dalam Membangun Perekonomian Rakyat" di Arha Sabha Pramana, Senin Meski demikian, kata Hadad, kendati sektor UMKM sebagai penopang perekonomian nasional dan lebih tahan terhadap ancaman krisis global, namun sektor usaha ini dihadapkan pada keterbatasan pendanaan keuangan. “Masih ada permasalahan pada keterbatasan agunan, aspek legalitas, dan skala ekonomi usaha,” imbuhnya. OJK, lanjut Hadad, akan mendorong dan mendukung pembiayaan keuangan untuk usaha mikro setelah diterbitkannya UU No. 1 Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Dengan demikian, penetrasi keuangan mikro di masa mendatang akan semakin baik dalam Ekonomi SMA K - 3
31
memberikan akses bagi semua pelaku usaha kecil dan menengah. Lebih dari itu, OJK juga akan menerapkan asurani untuk pembiayaan mikro. Tidak hanya pelaku usaha yang menjadi perhatian OJK, para petani dan masyarakat luas pun tidak luput dari perhatian OJK. Salah satunya, mendorong pemerintah daerah menerapkan asuransi pertanian dan asuransi bencana. Pasalnya, petani di Indonesia kata Muliaman dihadapkan pada ketidakpastian iklim dan serangan hama. “Mereka dihadapkan pada risiko yang sangat besar. Jika bangsa ini memikirkan pertanian, sudah saatnya ada asuransi pertanian,” tandasnya. Muliaman menuturkan di banyak negara, asuransi pertanian sudah menjadi perthatian utama pemerintah. Oleh karena itu, OJK akan mengajak kepala daerah untuk menggulirkan model asuransi di bidang pertanian. Tidak hanya di bidang pertanian saja, asuransi di bidang bencana juga akan didorong segera diterapkan. “Masyarakat kita hidup di tempat yang rawan terkena risiko bencana, perlindungan pada rakyat dalam bentuk asuransi sangat diperlukan,” tegasnya. Terkait dengan pembiayaan usaha mikro, pertanian dan kebencanaan, rencananya OJK akan menerapkan untuk pertama kalinya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam waktu dekat, OJK akan melakukan panandatangan dan kejasama dengan Pemerintah Propinsi DIY. “Yogyakarata akan jadi model pembiayaan mikro termasuk asuransi mikro. Setelah dicoba dan berhasil maka akan diteruskan di propinsi Jateng dan Jatim bahkan bisa di seluruh daerah,” paparnya. Menanggapi terkait usulan ketua OJK tersebut, Gubernur DIY, Sri sultan Hamengku Buwono X kepada wartawan menegaskan pihaknya masih membahas usulan kerjasama pembiayaan usaha mikro tersebut.
Menurut
Gubernur, kerjasama pembiayaan mikro harus melibatkan Lembaga Keuangan Mikro (LKM). “Kepala daerah tugasnya mendorong tumbuhnya pelaku usaha, tugas selanjutnya wewenang pusat dan pihak lain,” katanya. Sri Sultan menilai, kerjasama pembiayaan dan asuransi usaha mikro bisa diterapkan asalkan dapat meringankan beban para pelaku usaha. Dia mencontohkan, saat ini ada 34 wirausaha dari Yogyakarta yang memiliki usaha di Jakarta. Mereka menempati kios dengan biaya sewa Rp 8 Juta permeter persegi. Biaya sewa ini sedikit memberatkan para pelaku usaha untuk bisa
Ekonomi SMA K - 3
32
bersaing. “LKM ini bisa nggak bantu ini, mereka juga usaha mikro,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson). Sumber:ugm.ac.id
OTOROTAS JASA KEUANGAN (OJK)
Bank Bermasalah (tidak Sehat)
Bank kesulitan likuiditas(memburuk)
Lembaga Penjamin Simpanan(LPS)
Bank Indonesia
Pengawas jika diperlukan
Pengaturan dan pengawasan a. System informasi perbankkan b. Penerimaan dana/ valas/utang luar negeri c. Produk perbankkan d. Data lain, pemeriksaan khusus
Ctt. Koordinasi antar OJK, BI, dan LPS
C. Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan andragogi lebih mengutamakan
pengungkapan
kembali
pengalaman
peserta
diklat
menganalisis, menyimpulkan dalam suasana yang aktif, inovatif dan kreatif, menyenangkan dan bermakna. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mempelajari materi ini mencakup : 1. Aktivitas individu, meliputi :
Memahmai dan mencermati materi diklat
Mengerjakan latihan/lembar kerja/tugas, menyelesaikan masalah/kasus pada setiap kegiatan belajar; dan menyimpulkan
Melakukan refleksi
2. Aktivitas kelompok, meliputi :
mendiskusikan materi pelatihan
bertukar pengalaman dalam melakukan pelatihan
penyelesaian masalah /kasus
Ekonomi SMA K - 3
33
D. Latihan/Kasus/Tugas 1. bagaimana pendapat anda tentang kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk mengasuransikan dirinya? 2. Perlukah OJK merekrut agen-agen asuransi dalam usahanya mengatasi keterpurukan masyarakat petani khususnya? Jelaskan.
E. Rangkuman Pada
dasarnya
UU
mengenai
OJK
hanya
mengatur
mengenai
pengorganisasian dan tata pelaksanaan kegiatan keuangan dari lembaga yang memiliki otoritas pengaturan dan pengawasan terhadap sektor jasa keuangan. Diharapkan dengan dibentuknya OJK ini dapat dicapai mekanisme koordinasi yang lebih efektif di dalam menangani permasalahan yang timbul dalam sistem keuangan sehingga dapat lebih menjamin tercapainya stabilitas sistem keuangan dan agar adanya pengaturan juga pengawasan yang lebih terintegrasi. tugas utama dari OJK adalah berupa melakukan pengaturan dan juga pengawasan terhadap kegiatan berikut : •
Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan
•
Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal
Kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya. peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan di sektor jasa keuangan. Terkait Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (Bank dan Non-Bank) yang meliputi beberapa tugas dan sesuai dengan asas yang telah ditentukan. Mengenai sanksi yang dijatuhkan maka akan dipahami bahwa menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan, dapat mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif,
dapat
melakukan
pengawasan,
pemeriksaan,
penyidikan,
perlindungan konsumen, dan tindakan lain terhadap Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan, memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan/atau pihak tertentu, melakukan penunjukan pengelola statute, menetapkan penggunaan pengelola statute, menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan Ekonomi SMA K - 3
34
pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan; dan memberikan dan/atau mencabut: izin usaha, izin orang perseorangan. D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi otoritas jasa keuangan Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi peranan otoritas jasa keuangan Apa manfaat materi pengelolan koperasi terhadap tugas Bapak/Ibu Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini
DAFTAR RUJUKAN http://tasbul.blogdetik.com Bank Indonesia, tahun:
, SK Dir-PDG-BI - SE BI, Jakarta. Bank Indonesia,
Sistem Perencanaan, Anggaran dan Manajemen Kinerja Bank Indonesia, Jakarta. Rachbini, Didik J. dkk. (2000) Bank Indonesia : Menuju Independensi Bank Sentral. Jakarta: PT Mardi Mulyo.. Raharjo, Dawam (1995), Sejarah Bank Indonesia, LP3ES. Wikipedia BahasaIndonesia, Esiklopedi Bebas
Ekonomi SMA K - 3
35
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 PEMBANGUNAN EKONOMI
A. Tujuan
Mensyukuri pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia untuk kesejahteraan rakyat
Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, dan mandiri dalam upaya mengatasi permasalahan pertumbuhan diIndonesia
Mendeskripsikan konsep pertumbuhan ekonomi dan permasalahan cara mengatasinya
B. Indikator Pencapaian kompetensi Setelah selesai mempelajari materi peserta dapat
Mendeskripsikankonsep pertumbuhan ekonomi,
Mengidentifikasi ciri-ciri pertumbuhan ekonomi
Mengidentifikasi teori pertumbuhan ekonomi
Mengidentifikasi permasalahan dan cara mengatasinya.
Menyajikan temuan permasalahan pertumbuhan ekonomi serta cara mengatasinya.
C. Uraian Materi 1. Pengertian Pertumbuhan ekonomi yaitu: Suatu keadaan dimana terjadi kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih besar / kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk. Suatu proses peningkatan PDB riil dari tahun ke tahun. Ciri-ciri Pertumbuhan Ekonomi 1. meningkatnya produksi barang dan jasa 2. meningkatnya output per kapita 3. adanya perubahan pada sektor ekonomi
Ekonomi SMA K - 3
36
KETENAGAKERJAAN
PEMBANGUNAN EKONOMI
Pembangunan Nasional
Pengangguran
Kesempatan Kerja Jenis Pengangguran Usaha Perluasan Kesempatan Kerja
Dampak Pengangguran
Pertumbuhan Ekonomi
Cara Mengatasi Pengangguran
Kebijakan Pemulihan Ekonomi
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi 1. Barang modal 2. Kualitas tenaga kerja 3. Manajemen 4. Kemajuan teknologi 5. Sumber daya alam 6. Kewirausahaan
Perbedaan Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi : 1.
Peningkatan kualitas hasil produksi
2.
Kenaikan GNP lebih besar dari kenaikan jumlah penduduk
3.
Peningkatan GNP dari tahun ke tahun disertai perubahan struktur ekonomi dan perkembangan IPTEK.
4.
Kenaikan GNP disertai peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pendapatan.
Pertumbuhan ekonomi : 1.
Kenaikan jumlah hasil produksi berupa barang dan jasa
Ekonomi SMA K - 3
37
2.
Kenaikan GNP dari tahun ke tahun tanpa memperhatikan apakah kenaikannya lebih besar atau lebih kecil dari kenaikan jumlah pen-duduk.
3.
Kenaikan GNP dari tahun ke tahun tidak disertai perubahan struktur ekonomi dan perkembangan IPTEK (hanya menambah sarana yang belum ada)
4.
Kenaikan GNP dari tahun ke tahun tidak disertai peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pendapatan
Indikator Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 1.
Peningkatan Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross national Product (GNP)
2.
Tingkat Pendapatan Per Kapita
Teori Pertumbuhan Ekonomi Aliran Historis 1. Teori Friedrich List Pertumbuhan ekonomi atas dasar kemajuan teknik dan jenis pekerjaan yang dilakukan masyarakat. Tahap pertumbuhan ekonomi menurut Friedrich List : a. masa berburu dan mengembara b. masa beternak dan bertani c. masa bertani dan kerajinan d. masa kerajinan, industri dan perniagaan 2. Teori Karl Bucher Pertumbuhan ekonomi berdasarkan panjang pendeknya jarak yang ditempuh oleh alat pemuas kebutuhan yaitu dari produsen ke konsumen. Tahap pertumbuhan ekonomi menurut Karl Bucher: a.
Rumah tangga tertutup
b.
Rumah tangga kota
c.
Rumah tangga bangsa
d.
Rumah tangga dunia
3. Teori Werner Sombart Pertumbuhan ekonomi berdasarkan pertumbuhan masyarakat kapitalis sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan masyarakat. Tahap pertumbuhan ekonomi menurut Werner Sombart : a.
Masa prakapita;isme
b.
Masa kapitalisme menengah
Ekonomi SMA K - 3
38
c.
Masa perekonomian kapitalisme tinggi
d.
masa kapitalisme akhir
4. Teori Bruno Hildebrand Pertumbuhan ekonomi berdasarkan alat ukur yang digunakan dalam perdagangan. Tahap pertumbuhan ekonomi menurut Bruno Hildebrand : a.
Masa perekonomian barter atau innatura
b.
Masa perekonomian uang
c.
Masa perekonomian kredit
5. Teori WW Rostow Pertumbuhan ekonomi berdasarkan teknologi produksi dan kemam puan produksi Tahap pertumbuhan ekonomi menurut Rostow : a. Perekonomian Tradisional (The traditional society) Tahap dimana masyarakat masih menggunakan teknik produksi yang sederhana, sebagian besar masyarakat bergerak dibidang pertanian, produksi hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri b. Perekonomian Transisi (The Precondition for Take Off) Tahap dimana masyarakat mulai melepaskan diri dari tradisio-nal ke teknologi baru sehingga produksi mulai meningkat. c. Perekonomian Lepas Landas (The Take Off) Tahap dimana terjadi perubahan dratis, masyarakat sudah melepaskan diri dari masa tradisional, pertumbuhan ekonomi terus berlangsung dan menemukan penemuan baru serta peningkatan investasi. d. Perekonomian Matang/Menuju Kedewasaan (The drive to Matu rity) Tahap dimana semua sektor industri menggunakan teknologi modern, dikelola secara profesional sehingga pertumbuhan secara otomatis. e. Perekonomian konsumsi tinggi (The Age of High Mass Consum tion) Tahap dimana teknologi digunakan untuk menghasilkan barang-barang konsumsi secara melimpah untuk kesejahteraan
Ekonomi SMA K - 3
39
Aliran Klasik 1. Teori Adam Smith Pertumbuhan ekonomi ditandai oleh pertumbuhan output hasil dan pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan output hasil dipengruhi oleh jumlah penduduk, persediaan barang modal, sumber daya alam dan teknologi. Pertumbuhan penduduk akan memperluas pasar dan menentu- kan cepat lambatnya pertumbuhan ekonomi. . 2. Teori David Ricardo Pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat akan bergerak naik na- mun akan segera turun sejalan dengan bertambahnya penduduk dan terbatasnya tanah. Proses pertumbuhan ekonomi terletak pada laju pertumbuhan penduduk dan laju pertumbuhan output. Keterbasan luas tanah akan menurunkan produk marginal yang dikenal dengan the law of diminishing returns. 3. Thomas Robert Malthus Menurut Malthus hasil produksi akan bertambah menurut deret hitung, sedangkan penduduk akan bertambah menurut deret ukur, akibatnya perekonomian berada taraf subsisten/kemandegan pada suatu saat. 2. Ciri-ciri Pembangunan Ekonomi adanya peningkatan GNP dan pendapatan perkapita yang disertai pemerataan terjadinya perubahan struktur ekonomi adanya perkembangan teknologi adanya peningkatan kesejahteraan yang merata memberi keleluasaan pada investor asing, asal usaha itu dapat memperluas kesempatan kerja. membebaskan pajak pada perusahaan pribumi yang baru berdiri. pemerintah dan masyarakat saling bahu membahu membangun kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat. memperbesar jumlah ekspor dan mengurangi jumlah impor. memberi peranan yang tak terbatas pada BUMN dalam kegiatan ekonomi.
Ekonomi SMA K - 3
40
3. Tujuan Pembagunan Ekonomi Pembangunan ekonomi seharusnya dirancang sedemikian rupa sehingga menjamin penggunaan faktor-faktor produksi yang ada dengan sebaikbaiknya
untuk
mencapai
tujuan
yang
diharapkan.
Adapun
tujuan
pembangunan ekonomi yaitu:
meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya yang meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan, dan perlindungan keamanan dari pemerintah;
memperluas distribusi berbagai barang kebutuhan pokok;
memperluas kesempatan kerja;
memperbaiki kualitas pendidikan;
meningkatkan pendapatan masyarakat;
meningkatkan
pemahaman
dan
tingkah
laku
masyarakat
dalam
menjunjung nilai-nilai luhur (agama, sosial, dan kultural); dan
memperluas pilihan-pilihan ekonomi dan sosial bagi setiap individu serta bangsa
secara
keseluruhan.
Misalnya:
kebebasan
dari
sikap
ketergantungan, bukan hanya terhadap orang atau negara lain tetapi terhadap setiap kekuatan yang berpotensi merendahkan nilai-nilai kemanusiaan. 4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi
Sumber Dya Manusia (SDM) SDM merupakan faktor kunci dalam prosesnya pembanguanan, baik tidaknya perncanaan dan pengorganisasian, proses pengorganisasian tergantung kepada kualitas manusia sebagai objek dan subjeknya.
Sumber Daya Alam (SDA) Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat mempengaruhi pembangunan suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi.
Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK) Ilmu pengetahuan dan teknolgi meripakaan alat bagi sumber manusia untuk mengolah sumber daya alam secara produktif.
Ekonomi SMA K - 3
41
Sosial budaya Nilai - nilai sosial budaya sangat berpengaruh terhadap proses pembanguanan. nilai - niai tersebut dapat menjadi faktor pendorong dan dapat pula menjadi faktor penghambat.
Keadaan Politik Sistem keadaan politik suatu negara berpengaruh terhadap keberlangsungan proses pembanguanan.
Sistem Pemerintah Pemerintahan dengan sistem sosialis dan liberalis kedua-duanya akan memberikan warna yang berbeda terhadap proses pembanguanan.
Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi Kriteria Pengukuran Keberhasilan Pembangunan ekonomi a.Pendapatan Nasional b. Pendapatan Per kapita c. Distribusi Pendapatan d. Peranan Sektor Industri dan Jasa e. Kesempatan Kerja f. Stabilitas Ekonomi g. Neraca Pembayaran LN 5. PerbedaanPembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan
pendapatan
perkapita
dengan
memperhitungkan
adanya
pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu Negara. Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian
yang
diwujudkan
dalam
bentuk
kenaikan
Pendapatan Nasional Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut.
Ekonomi SMA K - 3
42
Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Perbedaan
antara
keduanya
adalah
pertumbuhan
ekonomi
keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, sosial dan teknik. Selanjutnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Pembangunan Ekonomi di Indonesia dilaksanakan bangsa Indonesia meliputi seluruh aspek perekonomian masyarakat, baik kehidupan masyarakat pedesaan maupun masyarakat perkotaan, dengan tujuan utama mempebaiki dan meningkatkan taraf hidup seluruh rakyat Indonesia. Pembangunan ekonomi
tersebut
dilaksanakan
dengan
menitikberatkan
pada
upaya
pertumbuhan sektor ekonomi dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki, baik potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Agar pelaksanaan pembangunan ekonomi dapat menyentuh seluruh aspek perekonomian masyarakat dan pemerataan hasil-hasilnya, maka pemerintah mengeluarkan beberapa arah kebijaksanaan pembangunan di bidang ekonomi.
6. Arah Kebijaksanaan Pembanguan Ekonomi Pembangunan Ekonomi di Indonesia terpusat dan tidak merata yang dilaksanakan selama ini ternyata hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi serta tidak diimbangi kehidupan sosial, politik yang demokratis, yang telah menyebabkan krisis moneter dan ekonomi, yang nyaris berlanjut dengan krisis moral yang memprihatinkan. Hal tersebut kemudian menjadi penyebab timbulnya krisis nasional, yang membahayakan persatuan dan kesatuan serta mengancam kelangsungan hidup bangsa dan negara. Oleh karena itu, reformasi di segala bidang harus dilakukan untuk bangkit kembali dan memperteguh kepercayaan diri dan kemampuan untuk melakukan langkahlangkah penyelelamatan, pemulihan, pemantapan, dan pengembangan Ekonomi SMA K - 3
43
pembangunan ekonomi dengan paradigma baru Indonesia yang berwawasan kerakyatan. Aktualisasi dari pembaharuan tersebut dengan dikeluarkannya kebijaksanaan pembangunan ekonomi yang tertuang dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara tahun 1999-2004 (Tap MPR No. IV/MPR/1999). Dalam GarisGaris Besar Haluan Negara 1999-2004 ditetapkan arah kebijaksanaan pembangunan di bidang ekonomi, diantaranya: Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar. Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil. Mengoptimalkan peranan pemerintah untuk melakukan regulasi, layanan publik, subsidi dan insentif, yang dilakukan secara transparan. Mengembangkan kehidupan yang layak, terutama bagi fakir miskin dan anak-anak terlantar. Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai dengan kemajuan teknologi dengan memanfaatkan secara maksimal sektor-sektor unggulan setiap daerah. Mengelola kebijakan makro dan mikro ekonomi secara terkoordinasi dan sinergis. Mengembangkan kebijakan fiskal. Mengembangkan pasar modal yang sehat , transparansi dan efisien. Mengoptimalkan penggunaan pinjaman luar negeri untuk kegiatan ekonomi produktif. Mengembangkan kebijakan industri, perdagangan, dan investasi. Memberdayakan pengusaha kecil, menengah, dan koperasi agar lebih efisien dan produktif. Menata Badan Usaha Milik Negara secara efisien, transparan, dan profesional. Mengembangkan hubungan kemitraan dalam bentuk keterkaitan usaha yang saling menunjang dan menguntungkan antara koperasi dan Badan Usaha Milik Negara. Mengembangkan
sistem
ketahanan
pangan
yang
berbasis
pada
keragaman sumber daya bahan pangan, kelembagaan, dan budaya lokal.
Ekonomi SMA K - 3
44
Meningkatkan penyediaan dan pemanfaatan sumber energi dan tenaga listrik yang relatif murah. Mengembangkan kebijakan pertanahan untuk meningkatkan pemanfaatan dan penggunaan tanah secara transparan dan produktif. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik, termasuk transportasi, telekomunikasi, energi, listrik, dan air bersih. Mengembangkan ketenagakerjaan secara menyeluruh dan terpadu. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penempatan tenaga kerja ke luar negeri dengan memperhatikan kompetensi, perlindungan, dan pembelaan tenaga kerja. Meningkatkan penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi bangsa sendiri. Melakukan
berbagai
upaya
terpadu
untuk
mempercepat
proses
pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Mempercepat penyelamatan dan pemulihan ekonomi guna meningkatkan sektor riil terutama bagi pengusaha kecil, menengah, dan koperasi. Menyehatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan mengurangi defisit
negara melalui peningkatan disiplin anggaran,
pengurangan subsidi, dan pinjaman luar negeri secara bertahap. Mempercepat rekapitalisasi sektor perbankan dan restrukturisasi utang swasta. Melaksanakan restrukturisasi aset negara, terutama aset yang berasal dari likuidasi perbankan dan perusahaan. Melakukan negosiasi dan mempercepat restrukturisasi utang luar negeri bersama-sama dengan Dana Moneter Internasional, Bank Dunia, lembaga keuangan lainnya, dan negara donor. Melakukan secara proaktif negosiasi dan kerja sama ekonomi bilateral dan multilateral dalam rangka meningkatkan volume dan nilai ekspor. Menyehatkan Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah terutama yang usahanya berkaitan dengan kepentingan umum. Beberapa arah kebijaksanaan pembangunan ekonomi Indonesia tersebut di atas menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi tersebut merupakan rangkaian upaya pembangunan sektor ekonomi yang berkesinambungan dalam rangka
Ekonomi SMA K - 3
45
meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia untuk keluar dari keterpurukan ekonomi. Siapapun akan mengakui bahwa pembangunan merupakan kegiatan yang rumit karena sifatnya multifaset dan multidimensional. Karakteristik demikian merupakan tuntutan kehidupan berbangsa dan bernegara. Itulah sebabnya bidang-bidang yang menjadi “objek” pembangunan termasuk bidang politik, ekonomi,
pertahanan
dan
keamanan,
sosial
budaya,
pendidikan,
ilmu
pengetahuan dan tekhnologi, dan administrasi pemerintahan negara. Akan tetapi karena berbagai faktor keterbatasan yang dihadapi oleh suatu negara bangsa seperti keterbatasan dana, keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pembangunan, keterbatasan daya, dan keterbatasan waktu pada umumnya suatu negara dihadapkan pada keharusan untuk menentukan skala prioritas pembangunannya.
Kemampuan
yang
dimiliki
tidak
memungkinkan
penyelenggaraan pembangunan dilakukan secara simultan dengan intensitas yang sama. Tuntutan dalam penentuan prioritas dalam pembangunan bagi negara-negara yang sedang membangun pada umumnya menunjuk pada pembangunan di bidang ekonomi. Tuntutan demikian mudah dipahami dan diterima karena memang
kenyataan
menunjukan
bahwa
keterbelakangan
negara-negara
tersebut paling terlihat dalam bidang ekonomi. Seperti dimaklumi, berbagai ciri negara terbelakang atau sedang berkembang dalam bidang ekonomi antara lain ialah : a. Banyaknya rakyat yang hidup dibawah garis kemiskinan absolut. Memang benar bahwa berbagai negara menggunakan kriteria yang berbeda-beda tentang batas garis kemiskinan tersebut. Ada yang menggunakan pendapatan perkapita penduduk. Ada yang menggunakan konsumsi kalori 2000 unit dan protein 50 gram perhari sebagai tolak ukur yang kemudian diterjemahkan ke uang. Dewasa ini makin banyak negara yang menggunakan kriteria Bank Dunia sebagai patokan, yaitu apabila seseorang berpenghasilan sampai dengan $300 Amerika Serikat setiap tahunnya, yang bersangkutan dikategorikan sebagai orang yang hidup dibawah garis kemiskinan.
Ekonomi SMA K - 3
46
b. Di pihak lain, terdapat sejumlah kecil warga negara yang dengan standar internasional sekalipun tergolong sebagai orang yang kaya raya, terutama mereka yang menjadi usahawan pada tingkat konglomerat bahkan ada diantaranya yang menguasai perusahaan yang bersifat oligopoly. Kesenjangan antara orang-orang berada seperti itu dengan warga masyarakat yang tergolong miskin sangat besar. Kesenjangan tersebut mengundang “bibit” kecemburuan sosial yang tidak mustahil menjurus kepada keresahan bahkan terganggunya ketertiban dan keamanan umum. c. Produk Domestik Kotor (Gross Domestic Product) yang rendah antara lain disebabkan oleh produktivitas nasional yang rendah sebagai salah satu konsekuensi dari sumber daya manusia yang tidak terampil. d. Tingkat pendidikan rakyat yang belum tinggi dan bahkan banyak diantara penduduk yang masih buta aksara. Seperti dimaklumi, jika pendidikan rata-rata warga masyarakat dalam suatu negara adalah lulusan Sekolah Dasar, negara tersebut digolongkan sebagai negara terbelakang. Jika pendidikan warga sudah mencapai lulusan sekolah menengah pertama, negara dikategorikan sebagai negara berkembang. Suatu negara disebut negara maju apabila pendidikan rata-rata para warganya sudah mencapai lulusan sekolah menengah atas. Meskipun pendidikan merupakan bidang diluar ekonomi, hal ini perlu diperhatikan, berkaitan langsung dengan tersedia tidaknya tenaga kerja yang terampil e. Perekonomian yang masih bersifat tradisional, dalam arti berkisar pada kegiatan pertanian. Tingkat produktivitas pertanianpun pada umumnya rendah antara lain karena: f.
Teknik bertani yang sudah usang
g. Penggunaan pupuk, insektisida, dan pestisida yang rendah, baik karena para petani yang tidak mengetahui cara-cara menggunakannya dengan tepat maupun karena ketidakmampuan para petani untuk membelinya. h. Rendahnya pengetahuan para petani tentang pertanian modern sehingga mereka sering “terpukau” hanya pada satu jenis komoditi tertentu seperti padi dan belum memahami pentingnya tekhnik yang lebih mutakhir seperti diversifikasi dan intensifikasi.
Ekonomi SMA K - 3
47
i.
Kegiatan
perekonomian
lainnya,
seperti
perikanan,
peternakan,
holtikultura, sering hanya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan sendiri dan tidak ditujukan pada kebutuhan pasar. j.
Alhasil, kalaupun ada komoditi yang dihasilkan untuk dijual kepasaran, termasuk untuk diekspor, bentuknya masih berupa bahan mentah dan bukan berupa produk jadi. Salah satu faktor penyebabnya ialah tidak dikuasainya
tekhnik-tekhnik
pengolahan
mutakhir
yang
dapat
meningkatkan nilai tambah produk tersebut k. Infrastruktur yang mutlak diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi seperti jalan, sarana transportasi dan sarana komunikasi yang tidak memadai. Kondisi prasarana yang ada pun sering pada kondisi tidak atau kurang terpelihara. l.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan sering tidak terkendali seperti dikatakan seorang pakar ekonomi bahwa “Di negara-negara terbelakang yang kaya makin kaya dan yang miskin dapat anak” juga karena prevalennya pandangan bahwa kekayaan seseorang diukir dari jumlah anaknya. Pertumbuhan penduduk yang tinggi itu juga terjadi karena keluarga yang tidak mampu ingin mempunyai banyak anggota keluarga yang ikut serta dalam mencari nafkah keluarga.
m. Tingkat kewirausahaan yang rendah yang antara lain disebabkan oleh beberapa faktor seperti:
Menjadi pegawai terutama di pemerintahan diapandang sebagai profesi yang jauh lebih terhormat ketimbang menjadi “pedagang”
Tidak adanya modal dan sulitnya memperoleh kredit
Keengganan mengambil risiko
Lokus of control yang bersifat eksternal dalam arti terdapatnya persepsi bahwa “nasib seseorang tidak berada di tangan sendiri melainkan ada kekuatan diluar dirinya yang mengaturnya”
Tidak dimilikinya kemahiran dalam berbagai fungsi manajerial seperti produksi, pemasaran, promosi, dan keuangan
Dengan perkataan lain, penduduk miskin di negara-negara terbelakang dihadapkan kepada “lingkaran setan” yang mengandung komponen sebagai berikut :
Pendapatan perkapita yang rendah
Ekonomi SMA K - 3
48
Yang berakibat pada ketidakmampuan menabung
Yang pada gilirannya berakibat pada tidak terjadinya pembentukan modal (no capital formation)
Tidak terjadinya pemupukan modal berarti tidak adanya investasi
Tidak adanya investasi, berarti tidak terjadinya perluasan usaha
Tidak adanya perluasan usaha berarti makin sempitnya kesempatan kerja
Sempitnya kesempatan kerja, berarti tingginya tingkat pengangguran
Pengangguran berarti tidak adanya penghasilan
Tidak adanya penghasilan berakibat pada tidak bergesernya posisi seseorang dibawah garis kemiskinan
Situasi seperti ini yang dihadapi oleh sebagian besar warga negara secara individual pasti tercermin pada perekonomian secara makro atau pada tingkat nasional.
7. Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi yang berlangsung di suatu negara membawa dampak, baik positif maupun negatif. Dampak Positif Pembangunan Ekonomi
Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian akan mengurangi pengangguran.
Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional.
Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri, sehingga kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis.
Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal ini, dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan
Ekonomi SMA K - 3
49
berkembang dengan pesat. Dengan demikian, akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi
Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.
Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian
8. Masalah Pokok Pembangunan Ekonomi Pada dasarnya tujuan dari suatu negara melaksanakan pembangunan adalah untuk mengatasi atau keluar dari masalah-masalah yang selama ini dihadapi. Setidaknya ada tiga masalah pokok yang dihadapi oleh suatu negara, terutama negara sedang berkembang dan negara terbelakang yaitu kemiskinan, ketimpangan dalam distribusi pendapatan, dan pengangguran.
Kemiskinan Masalah kemiskinan merupakan masalah bagi setiap negara. Masalah kemiskinan mendorong setiap negara untuk melakukan pembangunan. Masalah kemiskinan ini harus diatasi karena memiliki dampak yang sangat luas bagi kehidupan seseorang ataupun suatu bangsa, baik dari dimensi ekonomi maupun nonekonomi.
Ketimpangan dalam distribusi pendapatan Masalah
kemiskinan
seringkali
dihubungkan
dengan
masalah
ketidakmerataan distribusi pendapatan. Pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus tidak selalu dapat mengurangi tingkat kemiskinan atau pertumbuhan
ekonomi
tidak
berkorelasi
positif
dengan
distribusi
pendapatan. Ketimpangan distibusi pendapatan membuat jurang si kaya dan
si
miskin
semakin
curam
yang
mengakibatkan
terjadinya
kecemburuan sosial dan berpotensi untuk memicu terjadinya berbagai tindakan kriminal.
Pengangguran Masalah pengangguran merupakan masalah pokok dan bersifat jangka panjang yang harus dihadapi oleh suatu negara. Sekalipun suatu negara memiliki pengangguran sama dengan nol atau negatif, belum tentu negara
tersebut
tidak
memiliki
masalah
pengangguran
karena
pengangguran itu sendiri memiliki banyak kategori. Ekonomi SMA K - 3
50
Inflasi Terjadinya kemerosotan nilai uang akibat jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga memicu kenaikan harga barang-barang akan berdampak
pada
menurunnya
pendapat
riil
orang-orang
yang
berpenghasilan tetap sehingga daya belinya ikut menurun. D. Aktifitas Pembelajaran : Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan andragogi lebih mengutamakan
pengungkapan
kembali
pengalaman
peserta
diklat
menganalisis, menyimpulkan dalam suasana yang aktif, inovatif dan kreatif, menyenangkan dan bermakna. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mempelajari materi ini mencakup : 1. Aktivitas individu, meliputi :
Memahmai dan mencermati materi diklat
Mengerjakan latihan/lembar kerja/tugas, menyelesaikan masalah/kasus pada setiap kegiatan belajar; dan menyimpulkan
Melakukan refleksi
2. Aktivitas kelompok, meliputi :
mendiskusikan materi pelatihan
bertukar pengalaman dalam melakukan pelatihan
penyelesaian masalah /kasus
F. Latihan/Kasus/Tugas Tugas 3. Buatlah kelompok yang terdiri atas 4 peserta,
Diskusikan dalam
kelompok anda, apakah tujuan pembangunan ekonomi Indonesia tahun 2005 lebih berhasil daripada tahun 2004! 4. Anda diminta untuk mengamati beberapa gambar.
a
Ekonomi SMA K - 3
b
c
d
51
© Copyright 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. All Rights Reserved. Apa yang dapat anda ungkapkan dari gambar tersebut? Ya, mungkin ada diantara anda yang berbendapat sebagai berikut: (a) Pembangunan ekonomi Memperbaharui yang kurang bagus (b) Pembangunan ekonomi Membangun supaya kelihatan lebih baik (c) Pembangunan ekonomi Perubahan yang terus menerus untuk kesempurnaan (d) Pembangunan ekonomi merupakan pembangunan yang mencakup usahausaha suatumasyarakat untuk mengembangkan kegiatan ekonomi. A. Rangkuman Pada saat ini, upaya penanggulangan kemiskinan kembali menjadi prioritas dalam pembangunan di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan tekad pemerintah untuk menurunkan jumlah penduduk miskin secara cepat hingga tahun 2009 mendatang. Upaya tersebut berkaitan dengan agenda pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015. Salah satu sasaran MDGs adalah menurunkan tingkat kemiskinan dan kelaparan dunia. Pembangunan ekonomi yang dilaksanakan selalu membawa dampakdampak, baik positif maupun negatif. Dampak positif pembangunan ekonomi terutama terbukanya lapangan kerja, bertambahnya pendapatan, tersedianya fasilitas umum, dan terjadinya perubahan struktur ekonomi dalam masyarakat yang biasa terpusat pada sektor ekonomi beralih ke industri. Dan dampak negatifnya adalah meningkatkan urbanisasi, terjadinya pencemaran serta kerusakan pada lingkungan hidup akibat limbah pembangunan dan pemakaian zat kimia. Untuk mengarahkan kebijakan pembangunan nasional di bidang ekonomi,
pemerintah
telah
menetapkan
dalam
TAP
MPR
Nomor
IV/MPR/1999 tentang GBHN. B. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah kegiatan pembelajaran, Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
Ekonomi SMA K - 3
52
1. Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi pembagunan ekonomi ? 2. Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi 3. pembangunan ekonomi ? 4. Apa manfaat materi pembangunan ekonomi terhadap tugas Bapak/Ibu ? 5. Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini DAFTAR RUJUKAN Afiffuddin, S. Agm, M.Si. 2010. Pengantar Administrasi Pembangunan. Bandung. Alfa Beta Djojohadikusumo, Sumitro. 1991. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. MPR RI. 1999. Dumairy, 1997. Perekonomian Indonesia, Jakarta : Erlangga Nugroho, Iwan dan Rokhimin Dahuri. 2004. Pembangunan Wilayah perspektif Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan. Jakarta. P. Siagian Sondang. 2012. Administrasi Pembangunan. Jakarta. Bandung. Safril,dkk.2003.Ekonomi dan Pembangunan. Bumi Aksara, Jakarta. Tjokroamidjojo, Bintoro,1984. Teori & Strategi Pembangunan Nasional, Jakarta : Gunung Agung Tap. MPR RI Nomor IV/MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara 1999 – 2004 . MPR RI, Jakarta.
Ekonomi SMA K - 3
53
KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN
A. Tujuan Pembelajaran Mensyukuri pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia untuk kesejahteraan rakyat Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, dan mandiri dalam upaya mengatasi permasalahan pembangunan di Indonesia Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia Menyajikan hasil analisis masalah ketenagakerjaan di Indonesia B. Indikator Pencapaian Kompetensi Dengan Menggali Infornasi, Peserta Dapat ; •
Mendeskripsikan Angkatan Kerja, Tenaga Kerja, dan Kesempatan Kerja
•
Mengidentifikasi macam-macam pengangguran
•
Menjelaskan Teori ketenagakerjaan
•
Menjelaskan macam-macam sistem upah
•
Menjelaskan Peningkatan mutu tenaga kerja
•
Mengklasifikasikan Upaya mengatasi masalah ketenagakerjaan di Indonesia
•
Menganalisis kebijakan ketenagakerjaan di indonesia
C. Uraian Materi Ketenagakerjaan Di Indonesia Pengertian Ketenagakerjaan adalah setiap orang laki-laki atau wanita yang sedang dalam dan/atau akan melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja merupakan nilai tambah Produk Domestik Bruto (PDB) dibagi dengan jumlah penduduk yang bekerja untuk menghasilkan nilai tambah tersebut. Jaminan Sosial Tenaga Kerjaadalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santuan berupa uangsebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang, danpelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga Ekonomi SMA K - 3
54
kerjaberupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua, dan meninggal dunia.
Duniadinu.blogspot.com
Klasifikasi Tenaga Kerja. Berdasarkan Penduduknya: a) Tenaga kerja (Man Power)Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dansanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut Undang-Undang TenagaKerja, mereka yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yangberusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun. b) Bukan Tenaga kerjaBukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak maubekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut Undang-Undang Tenaga KerjaNo. 13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk di luar usia, yaitu mereka yangberusia di bawah 15 tahun dan berusia di atas 64 tahun. Contoh kelompok iniadalah para pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak-anak. Berdasarkan Batas Kerja: a) Angkatan Kerja (Labour Force)Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yangsudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedangaktif mencari pekerjaan.
Ekonomi SMA K - 3
55
b) Bukan Angkatan Kerja (Potential Labour Force)Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas yangkegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya. Contohkelompok ini adalah: 1. anak sekolah dan mahasiswa 2. para ibu rumah tangga dan orang cacat, dan 3. para pengangguran sukarela
Berdasarkan Kualitasnya: a) Tenaga Kerja TerdidikTenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian ataukemahiran dalam bidang tertentu dengan cara sekolah
atau
pendidikan
formal
dannonformal.
Contohnya:
pengacara,dokter, guru, dan lain-lain. b) Tenaga Kerja TerampilTenaga kerja terampil adalah tenaga kerjayang memiliki keahlian dalam bidangtertentudengan melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja terampil ini dibutuhkanlatihan secara berulang-ulang sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut.Contohnya: apoteker, ahli bedah, mekanik, dan lain-lain. c) Tenaga Kerja Tidak TerdidikTenaga kerja tidak terdidik adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkantenaga saja. Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga, dan sebagainya. Pengertian Kesempatan Kerja: Kesempatan kerja
adalah
suatu keadaan yang
menggambarkan
ketersediaanpekerjaan untuk diisi oleh para pencari kerja. Namun bisa diartikan juga sebagaipermintaan atas tenaga kerja.Tenaga kerja memegang peranan yang sangat penting dalam roda perekonomian suatu negara, karena: 1) Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi. 2) Sumber Daya Alam. 3) Kewiraswastaan. Tenaga kerja juga penting dilihat dari segi kesejahteraan masyarakat. Adapula masalah yang ditimbulkan dari banyaknya tenaga kerja: 1) Masalah-masalah perluasan kesempatan kerja. 2) Pendidikan yang dimiliki angkatan kerja. 3) Pengangguran. Ekonomi SMA K - 3
56
Sumitro Djojohadikusumo mendefinisikan angkatan kerja sebagai bagian dari jumlah
penduduk
yang
mempunyai
pekerjaan
atau
yang
sedang
mencarikesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Faktor-faktor yang menentukan angkatan kerja menurut Sumitro diantaranya: a. Jumlah dan sebaran usia penduduk. b. Pengaruh keaktifan bersekolah terhadap penduduk berusia muda. c. Peranan kaum wanita dalam perekonomian. d. Pertambahan penduduk yang tinggi. e. Meningkatnya jaminan kesehatan. Strategi Peningkatan Kesempatan Kerja: Sebagai strategi peningkatan kesempatan kerja yang diperlukan antara lain : a) Dari sisi persediaan tenaga kerja : Pengendalian jumlah penduduk dalam jangka panjang masih perlu dipertahankan. Pengendalian angkatan kerja dalam jangka pendek melalui peningkatan pendidikan yaitu dibedakan atas peningkatan
kuantitas
pendidikan
(perluasan
fasilitas
pendidikan,
peningkatan kondisi perekonomian keluarga yang mencegah angka putus sekolah dan peningkatan usia sekolah/wajib belajar 9 tahun) serta peningkatan kualitas pendidikan dan produktivitas tenaga kerja. Pemerataan pembangunan infrastruktur secara merata sehingga dapat mencegah migrasi desa-kota. b) Dari sisi kebutuhan tenaga kerja Perluasan dan penciptaan kesempatan kerja melalui kebijakan makro (seperti penyederhanaan mekanisme investasi, pengembangan sistem pajak yang ramah pengembangan usaha, sistem kredit
yang
menggerakkan
sektor
riil),
kebijakan
regional
(melalui
pengalokasian anggaran untuk pembangunan infrastruktur yang menyerap tenaga kerja), kebijakan sektoral ( di sektor pertanian dapat dilakukan melalui penguatan kelembagaan (koperasi), membentuk kelompok yang terdiri dari beberapa usaha kecil (UKM) dalam pengolahan hasil pertanian, perbaikan teknik usaha tani, hingga pengembangan sistem pengemasan sesuai dengan kebutuhan pasar di luar komunitas, sedangkan di sektor industri melalui penyederhanaan mekanisme investasi, penataan sistem keamanan yang lebih baik, melakukan promosi peluang investasi daerah serta di sektor lainnya melalui sistem regulasi dan perizinan usaha yang lebih sederhana) Ekonomi SMA K - 3
57
dan kebijakan khusus (usaha kerajinan dan makanan bagi wanita di perdesaan, TKMT (Tenaga Kerja Muda Terdidik) yaitu program perluasan kesempatan kerja bagi lulusan SLTA ke perdesaan. Masalah Ketenagakerjaan: Berikut ini beberapa masalah ketenagakerjaan di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa fakto, yaitu: Rendahnya kualitas tenaga kerjaKualitas tenaga kerja dalam suatu negara dapat ditentukan denganmelihat tingkatpendidikan negara tersebut. Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia, tingkatpendidikannya masih rendah. Hal ini menyebabkan penguasaan ilmu pengetahuandan teknologi menjadi rendah.
Minimnya
penguasaan
ilmu
pengetahuan
danteknologi
menyebabkan rendahnya produktivitas tenaga kerja, sehingga hal iniakan berpengaruh terhadaprendahnya kualitas hasil produksi barang dan jasa. Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja Meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi oleh perluasan lapangan
kerja
Angkatankerja
akan yang
membawa tidak
beban
tertampung
tersendiri dalam
bagi
lapangan
perekonomian. kerja
akan
menyebabkanpengangguran. Padahal harapan pemerintah, semakin banyaknya jumlah angkatankerja bisa menjadi pendorong pembangunan ekonomi. Persebaran tenaga kerja yang tidak merataSebagian besar tenaga kerja di Indonesia berada di Pulau Jawa. Sementara didaerah lain masih kekurangan tenaga
kerja,
terutama
untuk
sektor
pertanian,perkebunan,
dan
kehutanan.Dengan demikian di Pulau Jawa banyak terjadipengangguran, sementara di daerah lain masih banyak sumber daya alam yangbelum dikelola secara maksimal. PengangguranTerjadinya krisis ekonomi di Indonesia banyak mengakibatkan industri diIndonesia mengalami gulung tikar. Akibatnya, banyak pula tenaga kerja yangberhenti bekerja. Selain itu, banyaknya perusahaan yang gulung tikarmengakibatkan semakin sempitnya lapangan kerja yang ada. Di sisi lain jumlahangkatan kerja terus meningkat. Dengan demikian pengangguran akan semakinbanyak. Masih sultnya arus masuk modal asing Lemahnya posisi dalam menghadapi pasar global
Ekonomi SMA K - 3
58
Cara Mengatasi Masalah Ketenagakerjaan: 1) Memperluas Kesempatan Kerja Pengembangan industri terutama industri padat karya. Penyelenggaraan proyek-proyek pekerjaan umum. 2) Mengurangi Tingkat Pengangguran Pemberdayaan angkatan kerja. Pengembangan usaha sektor formal dan usaha kecil. Pembinaan generasi muda yang masuk angkatan krerja. Mengadakan program transmigrasi. Mendorong badan usaha untuk proaktif mengadakan kerja sama dengan lembaga pendidikan. Mendirikan tempat latihan kerja. Mendorong lembaga-lembaga pendidikan untuk meningkatkan life skill. Mengefektifkan pemberian informasi ketenagakejaan. 3) Meningkatkan Kualitas Angkatatan Kerja dan Tenaga Kerja Pelatihan untuk pengembangan keahlian dan ketrampilan kerja. Pemagangan melalui latihan kerja di tempat kerja. Perbaikan gizi dan kesehatan. Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. 4) Meningkatkan Kesejahteraan Tenaga Kerja Menetapkan upah munimum regional (UMR). Mengikutkan setiap pekerja dalam asuransi jaminan sosial tenaga
kerja.
Menganjurkan
kepada
setiap
perusahaan
untuk
meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja. Mewajibkan kepada perusahaan untuk memenuhi hak-hak tenaga kerja. 5) Menurunkan Jumlah Angkatan Kerja Program keluarga berenana. Pembatasan usia kerja minimum. Program wajib belajar.
Dampak Pengangguran Terhadap Pelaksanaan Pembangunan: Dampak yang ditimbulkan pengangguran sangat luas. Tidak hanya menyangkut ekonomi tetapi juga tentang dimensi kehidupan lainnya, seperti social,budaya, kesehatan, politik, kriminalitas dan masih banyak yang lainnya.
Bagi pembangunan nasional, pengangguran menjadi salah satu faktor penghambat
Kemakmuran
suatu
masyarakat
sangat
ditentukan
oleh
tingkat
apabila
tingkat
pendapatannya.
Pendapatan
masyarakat
mencapai
maksimum
penggunaan tenagakerja penuh dapat diwujudkan. Ekonomi SMA K - 3
59
Pengangguran dapat mengurangi pendapatannasional dan ini tentu mengurangi tingkat kemakmuran yang dapat dicapai.
Pengangguran
dapat
terhadapkehidupan,
menimbulkan
baik
berbagai
dampak
negatif
perseorangan maupun dalam kehidupan
masyarakat. Akibattuntutan untuk membiayai hidup yang tidak dapat dipenuhi menimbulkan gejalasocial. Contoh gejala sosial negatif seperti meningkatnya kriminalitas, lingkungankumuh, kulitas hidup yang semakin menurun dan lingkungan hidup yang tidaksehat. Secara individual, menganggur akan menyebabkan menurunnya kualitasmental dan fisik. Dampak
Tingginya
Angka
Pengngguran
Terhadap
Perekonomian
Nasional : a. Pendapatan
Nasional
Menurunsalah
satu
komponen
pendapatan
nasional adalah upah. Semakin banyak orangyang tidak mendapatkan upah maka pendapatan nasional pun menurun. b. Pendapatan Perkapita RendahMengurangi pendapatan nasional per kapita karena tidak berfungsinya salah satufactor output yang dihasilkan rendah. c. Produktivitas Tenaga Kerja RendahJumlah kesempatan kerja yang terbatas menyebabkan orang bersedia bekrja apasaja walaupun tidak sesuai dengan bidangnya. d. Upah Yang RendahHal ini berdampak pada sisi permintaan dan penawaran. Dari sisi permintaan, upahyang rendah mengakibatkan permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa jugarendah. Dari sisi penawaran upah yang rendah mengakibatkan jumlah pendapatanyang tidak dikonsumsi oleh masyarakat juga rendah atau bahkan tidak menabungsama sekali. e. investasi
dan
pembentukan
modal
rendah
upah
yang
rendah
menyebabkan masyarakat sangat minim untuk menabung,berdampak pada minimnya dana investasi. f.
Sumber
Utama
pembangunan
KemiskinanSalah
suatu negara
adalah
satu
indikator
keberhasilan
semakinberkurangnya
jumlah
penduduk yang hidup miskin.
Ekonomi SMA K - 3
60
g. Pemborosan Sumber Daya dan Potensi Yang AdaJumlah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan sumber daya danpotensi. h. Dampak Sosial Yang ditimbulkan Oleh Pengangguran Menjadi beban keluarga dan masyarakat Penghargaan diri yang rendah Kebebasan yang terbatas Mendorong peningkatan keresahan sosial dan criminal2.
Beberapa Cara Yang Ditempuh Pemerintah Untuk Mengatasi Masalah Pengangguran : a. Menciptakan kesempatan kerja terutama di sektor pertanian melalui penciptaan iklim investasi yang lebih kondusif. b. Menumbuhkan usaha-usaha baru dan mendorong pengusaha-pengusaha memperluas usahanya. c. Meningkatka keterampilan tenaga kerja menuju profesionalisme. d. Meningkatkan kualitas yenaga kerja. e. Untuk menumbuh kembangkan usaha kecil yang mandiri perlu kebijakan pemerintah f.
Penempatan tenaga kerja Indonesia memiliki kompetensi dengan kualitas yang memadai di luar negeri.
D. Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan andragogi lebih mengutamakan
pengungkapan
kembali
pengalaman
peserta
diklat
menganalisis, menyimpulkan dalam suasana yang aktif, inovatif dan kreatif, menyenangkan dan bermakna. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mempelajari materi ini mencakup : 1. Aktivitas individu, meliputi : Memahmai dan mencermati materi diklat Mengerjakan latihan/lembar kerja/tugas, menyelesaikan masalah/kasus pada setiap kegiatan belajar; dan menyimpulkan Melakukan refleksi
Ekonomi SMA K - 3
61
2. Aktivitas kelompok, meliputi :
mendiskusikan materi pelatihan
bertukar pengalaman dalam melakukan pelatihan
penyelesaian masalah /kasus
E. Latihan/kasus/tugas 1. Apakah kalian setuju bahwa tingkat pengangguran di Indonesia dapat dikurangi dengan mendorong pertumbuhan ekonomi? Jelaskan! 2. Bagaimanakah pendapat kalian mengenai tenaga kerja yang terserap dengan adanya pembangunan infrastruktur jalan? 3. Setujukah kalian bahwa tidak ada kesempatan untuk menambah penciptaan lapangan kerja di negara kita? 4. Bagaimanakah pandangan kalian mengenai ketidakmampuan pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja sebanyak tiga juta orang per tahun? Unjuk Kerja Petunjuk: 1. Bentuk kelompok yang beranggotakan lima orang. 2. Lakukanlah pendataan mengenai ketenagakerjaan di salah satu wilayah tempat tinggal kalian (minimal dalam satu R T). 3. Buat laporannya dalam lembar kerja. F. Rangkuman KesimpulanBerdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Pertumbuhanekonomi memiliki kaitan yang erat dengan pembangunan politik yang dijalankanoleh suatu negara. Kebijakan pembangunan membawa dampak pada pertumbuhanekonomi suatu negara, namun demikian pertumbuhan ekonomi
semata
tidak
dapatdijadikan
ukuran
keberhasilan
sebuah
pembangunan. Pertumbuhan ekonomi padanegara terbelakang dapat dijelaskan sebagai
suatu
bentuk
ketergantungan
dengannegara
maju.
Wujud
ketergantungan tersebut kini dalam bentuk kesatuan ekonomikapitalis dunia. Pembangunan politik negara terbelakang memiliki peran dalammenentukan pertumbuhan ekonomi.
Ekonomi SMA K - 3
62
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi ketenagakerjaan di Indonesia Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi ketenagakerjaan di Indonesia Apa manfaat materi pengelolan koperasi terhadap tugas Bapak/Ibu ? Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini
DAFTAR RUJUKAN Abdul, Hakim, 2003. Pengantar hukum ketenagakerjaan indonesia berdasarkan UU No.13 Tahun 2003. Bandung: Citra Aditya Bakti. http://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_kerja http://hqsa.blogspot.com/2012/04/contoh-makalah-ketenagakerjaan.html http://seshakri-ariezuya.blogspot.com/2012/06/ventor-12.html Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2007 Tentang Cara Memperoleh Informasi Ketenaga kerjaan dan Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja. Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Undang-undang RI No.13 Tahun 2003, tentang ketenagakerjaan.2007, Bandung: Citra Umbara. Wijayanti, Asri, 2009. Hukum ketenagakerjaan pasca reformasi. Jakarta: sinar grafika.
Ekonomi SMA K - 3
63
KEGIATAN PEMBELAJARAN 7
KERJASAMA EKONOMI INTERNASIOANL A. Tujuan Tujuan pembelajaran agar peserta diklat mampu : 1.
Mendeskripsikan tujuan kerja sama ekonomi Internasional melalui diskusi
2.
Mengidentikasi dampak positif kerja sama ekonomi internasional bagi Indonesia melalui membaca referensi
3.
Mengidentikasi dampak negtif kerja sama ekonomi internasional bagi Indonesia membaca referensi
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1.
Mendiskripsikan tentang kerja sama ekonomi Internasional
2.
Mengidentikasi dampak positif kerja sama ekonomi internasional bagi Indonesia
Mengidentikasi dampak negatif kerja sama ekonomi internasional Kerja sama ekonomi Internasional adalah kerja sama antara negara satu dengan negara lain dalam bidang ekonomi. Kerja sama tersebut dapat terjadi hanya antar dua negara atau lebih. Kerja sama internasional antara lain bertujuan sebagai berikut : 1. Terciptanya perdagangan dunia yang saling menguntungkan 2. Mempercepat pembangunan ekonomi dunia 3. Peningkatan kualitas hidup bangsa–bangsa di dunia. Adapun tujuan setiap negara melakukan kegiatan ekonomi internasional antara lain : a.)
Mencukupi kebutuhan barang–barang dalam negeri.
b.)
Meningkatkan pendapatan negara (devisa).
c.)
Memperluas lapangan kerja (mengurangi pengangguran).
d.)
Meningkatkan kemakmuran.
Kerja sama internasional antara lain bertujuan sebagai berikut : 1. Terciptanya perdagangan dunia yang saling menguntungkan 2. Mempercepat pembangunan ekonomi dunia 3. Peningkatan kualitas hidup bangsa–bangsa di dunia. Ekonomi SMA K - 3
64
Adapun tujuan setiap negara melakukan kegiatan ekonomi internasional antara lain : a.)
Mencukupi kebutuhan barang–barang dalam negeri.
b.)
Meningkatkan pendapatan negara (devisa).
c.)
Memperluas lapangan kerja (mengurangi pengangguran).
d.)
Meningkatkan kemakmuran.
Berbagai Contoh Bentuk Organisasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Antara Lain : 1. 1.
ASEAN (Association of South East Asian Nation)
ASEAN dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand berdasarkan Deklarasi Bangkok. Pendiriannya diprakasai oleh lima negara yaitu:
Indonesia
: Adam Malik
Malaysia
: Tun Abdul Rozak
Thailand
: Thanat Khoman
Filipina
: Narsisco Ramos
Singapura
: S. Rajaratnam
Tujuan dibentuknya ASEAN adalah meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan dan sosial budaya diantara negara-negara Asia Tenggara, diantaranya dengan : 1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial budaya di kawasan Asia Tenggara 2. Menciptakan keamanan dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara 3. Membantu memecahkan permasalahan yang terjadi di kawasan Asia Tenggara 4. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi di kawasan Asia Tenggara Bentuk kerja sama ASEAN di bidang ekonomi antara lain : 1. Membuka pusat promosi ASEAN di bidang perdagangan, investasi dan pariwisata di Tokyo, Jepang 2. Menyediakan cadangan pangan ASEAN terutama beras 3. Membentuk kerja sama di bidang Koperasi ASEAN 4. Membentuk komite negara-negara penghasil minyak bumi ASEAN 5. Membentuk kerja sama pengelolaan barang sejenis, seperti karet alam dan kopra Ekonomi SMA K - 3
65
Untuk menjalankan tugasnya ASEAN membentuk komite sebagai berikut : 1. CFAF (Committee on Food Agricultural and Forest) yaitu komite bahan makanan, pertanian, dan kehutanan yang berkedudukan di Indonesia. 2. COTT ( Committee on Trade and Tourism ) yaitu komite perdagangan dan pariwisata yang berkedudukan di Singapura 3. COFB (Committee on Finance and Banking) yaitu komite keuangan dan perbankan yang berkedudukan di Thailand 4. COIME (Committee on Industry, Mining and Energi) yaitu komite industri, perdagangan dan energy yang berkedudukan di Filipina 5. COTAC (Comminittee on Transportation and Communication) yatu komite transportasi dan komunikasi yang berkedudukan di Malaysia 6. CCI (Comminittee on Cultural and Information) 1. 2.
NAFTA ( Nort American Free Trade Area)
NAFTA adalah blok perdagangan Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko untuk membentuk kawasan perdagangan bebas. Latar belakang dibentuknya NAFTA: a.
Adanya perubahan global baik ekonomi, perdagangan maupun informasi.
b. Perubahan internal, yaitu kemajuan ekonomi negara-negara anggota. c.
Hasil kerja sama blok lainnya yang kurang menggembirakan.
d. Penggalangan persatuan regional untuk meningkatkan posisi dan daya saing. Tujuan NAFTA : 1. Meningkatkan kegiatan ekonomi para anggota 2. Pengaturan impor dan produksi sesama anggota 3. Adanya standarisasi barang-barang yang diperdagangkan 4. Mengusahakan adanya perlindungan bagi konsumen mengenai keselamatan, kesehatan, dan lingkungan hidup. 1. 3.
AFTA ( Asean Free Trade Area)
AFTA didirikan tanggal 1 Januari 1993 sebagai tindak lanjut Konferensi Tinggkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV di Singapura tahun 1992. Organisasi perdagangan bebas kawasan ASEAN ini sepakat menurunkan tarif dan menghapus hambatan non tarif dalam perdagangan yang dimulai tahun 2002. Latar belakang pembentukan AFTA: Ekonomi SMA K - 3
66
1. Adanya perubahan eksternal, yaitu masa transisi terbentuknya tatanan dunia baru. 2. Perubahan internal, yaitu kemajuan ekonomi negara anggota selama 10 tahun terakhir. 3. Menggalang persatuan regional untuk meningkatkan posisi dan daya saing. Tujuan AFTA : 1. Meningkatkan ekspor sesama anggota dan diluar anggota ASEAN 2. Meningkatkan perdagangan dan kerja sama ekonomi lainnya yang mengarah pada spesialisasi di kawasan ASEAN 3. Meningkatkan investasi di semua sektor ekonomi. 1. 4.
APEC (Asia Pasific Economic Cooperation)
APEC dibentuk di Canbera, Australia pada November 1989. APEC merupakan kerja sama ekonomi di kawasan Asia Pasifik. Dasar pembentukan APEC adalah membentuk kerjasama perdagangan, investasi, pariwisata, dan peningkatan sumber daya manusia yang saling menguntungkan. Tujuan pokok APEC adalah melakukan liberalisasi perdagangan dan investasi serta pemanfaatan sumber daya alam dan manusia untuk meningkatkan pembangunan dan pertumbuhan di kawasan Asia Pasifik. Untuk
mencapai
tujuan
tersebut
APEC
menyusun
agenda
liberalisasi
perdagangan dan investasi secara bertahap: 1. Tahun 2010: diantara negara industri maju di kawasan Asia Pasifik. 2. Tahun 2020: seluruh negara di kawasan Asia Pasifik.
1. 5.
EEC (European Economic Community)
EEC lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE). MEE merupakan kerja sama regional di bidang ekonomi dan moneter yang dibentuk pada tanggal 1 Januari 1958 berdasarkan Perjanjian Roma. Negara-negara yang menjadi anggota MEE : Belanda, Belgia, Denmark, Inggris, Irlandia, Jerman, Luxemburg, Prancis, Yunani, Italia. Tujuan EEC atau MEE adalah menyusun politik perdagangan bersama dan mendirikan daerah perdagangan bebas antarnegara anggota Eropa Barat.
Ekonomi SMA K - 3
67
1. 6.
EU ( European Union)
EU atau Uni Eropa merupakan kerja sama negara-negara di wilayah Eropa yang dibentuk tanggal 1 Nopember 1993 berdasarkan perjanjian Maastricht. EU berasal dari EEC. Penggantian nama dari EEC ke EU menandakan bahwa organisasi ini telah berubah dari kesatuan ekonomi menjadi politik.
1. 7.
EFTA (European Free Trade Association)
EFTA merupakan asosiasi perdagangan bebas di antara negara Eropa. Negaranegara anggota EFTA antara lain : Austria, Islandia, Norwegia, Portugal, dan Swiss. 1. 8.
ADB (Asian Development Bank)
ADB merupakan Bank Pembangunan Asia, didirikan tanggal 19 Desember 1966 berpusat di Manila, Filipina. ADB merupakan organisasi multilateral keuangan pembangunan. Tujuan ADB adalah membantu pembangunan ekonomi negaranegara kawasan Asia.
1. 9.
OPEC (Organization of Petrolium Exporting Countres)
OPEC merupakan organisasi negara-negara pengekspor minyak di dunia. OPEC didirikan di Caracas, Venezuela oleh lima Negara pengekspor minyak yaitu : Saudi Arabia, Kuwait, Iran, Irak, dan Venezuela tahun 1960. Tujuan OPEC : 1. Memenuhi kebutuhan minyak dunia. 2. Mengatur pemasaran minyak. 3. Menjaga stabilitas harga minyak dunia. 4. Menghindari persaingan tidak sehat. 1. 10. CGI (Consultative Group for Indonesia) CGI dibentuk oleh Bank Dunia (Word Bank) pada tahun 1992 atas permintaan pemerintah Indonesia sebagai pengganti IGGI. CGI bertujuan membantu Indonesia melaksanakan pembangunan dan stabilitas dengan bantuan kredit.
Ekonomi SMA K - 3
68
1. 11. IMF (International Monetary Fund) IMF atau Dana Moneter Internasional didirikan tanggal 27 September 1945 dengan tujuan pokok meningkatkan kegiatan bisnis internasional guna meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat negara anggota. Secara lebih luas tujuan IMF sebagai berikut : 1. Memperluas perdagangan internasional, kesempatan kerja, serta meningkatkan pendapatan riil negara-negara anggota. 2. Memperluas kerjasama dibidang moneter anggotanya. 3. Mewujudkan stabilitas kurs valuta asing negara-negara anggota. 4. Mewujudkan sistem pembayaran internasional yang mudah. 1. 12. IBRD (International Bank for Reconstruction and Development) IBRD atau Bank Dunia berkedudukan di Washington Amerika Serikat. Indonesia menjadi anggota IBRD tahun 1954. Tujuan pembentukan IBRD adalah: 1. Memberi bantuan kredit jangka panjang dan pendek kepada negara yang sedang membangun. 2. Memberi bantuan tehnik cuma-cuma kepada negara di dunia. 3. Membantu negara anggota dalam meningkatkan perdagangan internasional. 1. 13. IDB (Islamic Development Bank) IDB merupakan lembaga keuangan internasioanl yang bertujuan membantu dan menggalakkan pembangunan ekonomi dan sosial di negara anggota dan masyarakat Islam. IDB didirikan pada tahun 1975. 1. 14. IDA (International Development Asociation) IDA atau Organisasi Pembangunan Internasional PBB bertujuan memberikan kredit kepada negara-negara yang sedang berkembang dengan syarat lunak.
Ekonomi SMA K - 3
69
1. 15. ECOSOC (Economic and Social Council) ECOSOC merupakan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB. Deewan ini memelopori penelitian, laporan dan rekomendasi mengenai persoalan ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan dunia.
1. 16. Word Bank Word Bank merupakan lembaga keuangan internasional terbesar yang membantu negara-negara di bidang keuangan. Tujuan Word Bank: 1. Membantu usaha rekonstruksi dan pembangunan negara anggota. 2. Memulihkan fasilitas yang produktif. 3. Mendorong pembangunan fasilitas dan sumber daya produktif. 1. 17. UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development) UNCTAD merupakan salah satu badan PBB yang kegiatannya bergerak di bidang perdagangan dan pembangunan. Lembaga ini merupakan anak lembaga dari lembaga utama PBB yaitu Dewan Ekonomi dan Sosial. Keanggotaan negara-negara di dalam UNCTAD terbagi menjadi dua kelompok yaitu : negara Kelompok Utara mencakup negara-negara industri dan Kelompok Selatan mencakup negara-negara penghasil bahan mentah. 1. 18. IFC (International Finance Corporation) IFC adalah lembaga keuangan afiliasi Bank Dunia yang didirikan untuk memberikan bantuan kepada negara-negara berkembang berupa kredit untuk proyek-proyek produktif yang dapat menumbuhkan ekonomi negara-negara berkembang tersebut. IFC didirikan pada tanggal 24 Juli 1956 di Washington, Amerika. Tujuan IFC adalah membantu menambah modal dan memberikan kredit jangka panjang. 1. 19. FAO (Food and Agriculture Organization) FAO merupakan organisasi pangan dan pertanian PBB yang didirikan pada tanggal 16 Oktober 1945 dengan tujuan meningkatkan pangan dan membantu negara yang kekurangan pangan. Ekonomi SMA K - 3
70
1. 20. UNDP (United Nation Development Program) UNDP adalah program organisasi pembangunan PBB yang ditujukan untuk memberikan bantuan pembangunan negara miskin dan berkembang. 1. 21. GATT (General Agreement on Trade and Tariff) GATT merupakan bentuk organisasi internasional mengenai persetujuan umum tentang tarif dan perdagangan. GAAT didirikan tahun 1947 dan Indonesia menjadi anggota pada tahun 1950. Tujuan organisasi ini adalah meningkatkan arus perdagangan internasional. Pada pertemuan anggota di Marakesh Maroko pada tanggal 15 April 1994 nama GATT diubah menjadi WTO. 1. 22. WTO (Word Trade Organization) WTO atau organisasi perdagangan dunia didirikan pada pertemuan anggota GATT tanggal 15 April 1994, dan mulai beroperasi pada tanggal 1 Januari 1995. WTO mencakup perdagangan jasa, seperti layanan telephone internasional dan perlindungan hak cipta intelektual seperti lagu rekaman. WTO berperan mempromosikan
serta
memperkuat
diterapkannya
aturan
dan
hukum
perdagangan internasional yang sudah disepakati. Tujuan WTO : 1. Menghilangkan atau mengurangi tarif bea yang menghambat perdagangan antarnegara. 2. Meniadakan preferensi tarif dasar keuntungan timbal balik. 3. Menciptakan stabilitas di bidang ekonomi sosial. 4. Menyelenggarakan dan mengawasi pelaksanaan perdagangan bebas dunia yang akan mulai diberlakukan diseluruh dunia tahun 2020. 1. 23. UNINDO (United Nations Industrial Development Organization) UNINDO atau organisasi pembangunan industri PBB. UNINDO didirikan pada tanggal 24 Juli 1967 dan berkedudukan di Wina, Austria. UNINDO bertujuan untuk memajukan industri di negara berkembang. 1. 24. ILO (International Labour Organization) ILO adalah organisasi internasional yang bergerak dalam bidang perburuhan, didirikan pada tanggal 11 April 1991 yang berkedudukan di Jenewa, Swiss. Ekonomi SMA K - 3
71
Tujuan ILO : 1. Mencapai perdamaian abadi dengan terciptanya keadilan sosial. 2. Meningkatkan perbaikan nasib kaum buruh dan keluarganya. 3. Menciptakan stabilitas di bidang ekonomi dan sosial Usaha-usaha yang telah dilakukan ILO antara lain : 1. Mengadakan perjanjian tentang upah, jumlah jam kerja dan umur minimal serta maksimal bagi pekerja (buruh) 2. Memberikan jaminan kesejahteraan untuk hari tua, serta ketentuan tentang cuti atau libur bagi pegawai. 3. Mengusulkan agar negara – negara anggota menentukan UndangUndang perburuhan. DAMPAK KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL BAGI INDONESIA Dengan semakin luasnya perdagangan internasional, maka dampaknya terhadap aktivitas pembangunan suatu negara juga semakin besar. Dari berbagai kerja sama ekonomi yang diikuti Indonesia, ada yang membawa dampak positif, ada juga yang negatif. 1) Dampak Positif :
Meningkatkan nilai perdagangan.
Meningkatkan pendapatan negara dari ekspor dan devisa.
Memperkuat posisi dan daya tawar di kancah internasional.
Memperluas pasar bagi produk dalam negeri.
Meningkatkan produktifitas.
Menjalin hubungan dagang yang adil dan transparan.
Meningkatkan kegiatan investasi dalam negeri.
Membuka lapangan pekerjaan.
Menghilangkan hambatan perdagangan internasional.
Mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Memudahkan transfer ilmu pengetahuan dan tehnologi dari negara lain.
2) Dampak Negatif :
Ketergantungan terhadap negara lain yang lebih maju.
Timbul dominasi negara maju di dunia.
Ekonomi SMA K - 3
72
Tersingkirnya kekuatan ekonomi dalam negeri.
Kebijakan dalam negeri yang akan dipengaruhi oleh pihak asing.
Salah penerapan / penggunaan teknologi.
Pasar dalam negeri dikuasai produk asing
Berkurangnya kesempatan kerja bagi tenaga kerja Indonesia karena masuknya tenaga asing
Perusahaan dalam negeri yang tidak mampu bersaing akan bangkrut
About these ads Untuk memenuhi semua kebutuhannya, suatu negara perlu bekerja sama dengan negara lain atau perlu kerja sama ekonomi internasional. Dewasa ini dengan semakin modern kebudayaan umat manusia di suatu negara, justru semakin tinggi tingkat kebergantungannya terhadap negara lain. Kerja sama ekonomi internasional adalah suatu kerja sama dalam bidang ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain. Kerja sama tersebut dapat terjadi hanya melibatkan dua negara saja maupun lebih. Dalam lingkup kehidupan bernegara. Saat ini hampir tidak ada negara yang dapat hidup sendiri. Suatu negara pasti membutuhkan kerja sama ekonomi dengan negara lain. 1. Kerja Sama Ekonomi Antarnegara Kerja sama ekonomi antarnegara adalah bentuk kerja sama yang timbul dalam rangka memenuhi kebutuhan negara-negara anggota. Bentuk-bentuk kerja sama antarnegara sebagai berikut. Perdagangan Antarnegara. Perdagangan antarnegara adalah kerja sama
yang melibatkan dua negara atau lebih untuk melakukan kegiatan ekspor dan impor. Pertukaran Faktor-Faktor Produksi. Sumber daya produksi setiap negara berbeda-beda. Hal ini menyebabkan tidak terpenuhinya faktor produksi yang dibutuhkan. Untuk mengatasinya, didatangkan faktor-faktor produksi, seperti tenaga kerja, mesin produksi, peralatan, dan modal dari negara lain. Kerja
Sama Bidang Keuangan. Kerja sama dalam bidang keuangan
diakibatkan oleh hubungan dagang antarnegara dan pembayaran atas pertukaran faktor-faktor produksi. Misalnya, pengusaha Indonesia ingin mengembangkan usaha, tetapi kekurangan modal. Pengusaha tersebut dapat meminjam modal dari negara lain. Ekonomi SMA K - 3
73
2. Faktor-Faktor Pendorong Kerja Sama Ekonomi Mengapa suatu negara melakukan kerja sama dengan negara lain? Beberapa faktor yang mendorong kerja sama ekonomi antarnegara sebagai berikut. Terbatasnya Kemampuan Negara dalam Memproduksi Barangdan Jasa.
Jenis barang dan jasa yang dibutuhkan penduduk suatu negara sangat beragam. Di sisi lain, kemampuan untuk memenuhi semua kebutuhan itu terbatas. Penyebabnya antara lain tidak memiliki sumber daya alam atau teknologi. Untuk mengatasinya, negara tersebut melakukan perdagangan dengan negara lain. Perbedaan Sumber Daya Alam, Iklim, dan Sosial Budaya. Faktor-faktor
alami yang dimiliki tiap-tiap negara tidaklah sama. Contohnya, sumber daya alam, iklim, dan keadaan sosial budaya di Indonesia berbeda dengan Jepang. Indonesia bisa menghasilkan kayu tropis yang berdiameter tebal, sedangkan Jepang tidak. Tuntutan Era Globalisasi. Era globalisasi menyebabkan tidak ada satu
negara
di
dunia
yang
dapat
hidup
sendiri.
Kemajuan
teknologi
menyebabkan batas-batas negara seolah menjadi kabur. Globalisasi harus dimanfaatkan sebagai peluang untuk meningkatkan kesejahteraan melalui kerja sama ekonomi. Keinginan Membuka Kerja Sama, Hubungan Politik, dan Dukungan dari
Negara Lain. Selain keuntungan yang bersifat ekonomi, kerja sama didasari faktor nonekonomi. Setiap negara yang berdaulat pasti ingin membuka kerja sama, hubungan politik, dan dukungan negara lain. Keinginan
Memperoleh Keuntungan dan Meningkatkan Pendapatan
Negara. Setiap kerja sama ekonomi yang dijalankan Indonesia pada dasarnya dilandasi keinginan untuk memperoleh keuntungan. Bentuk keuntungan misalnya pemasukan devisa negara dari kegiatan ekspor. Indonesia tengah menggalakkan ekspor komoditas nonmigas, misalnya barang-barang kerajinan. Selain devisa, keuntungan dalam kerja sama juga berupa transfer teknologi dan keahlian dari negara maju.
3. Tujuan Kerja Sama Ekonomi Kerja sama ekonomi antarnegara memiliki tujuan sebagai berikut. Ekonomi SMA K - 3
74
Meningkatkan Ekspor Impor. Untuk memperlancar ekspor impor, Indonesia
bergabung
mengetahui
dalam
organisasi
kebijakan perdagangan
perdagangan
antarnegara.
sehingga
Dengan
begitu,
Indonesia bisa meningkatkan kinerja ekspor tanpa melanggar aturan.
Mempercepat Pembangunan Nasional. Kerja sama ekonomi antarnegara berguna untuk mendapatkan modal dan bantuan pembangunan. Kebutuhan dana tersebut disalurkan melalui Bank Pembangunan Asia, Bank Dunia, atau lembaga keuangan internasional lainnya.
Membebaskan Negara dari Keterbelakangan Ekonomi. Pertumbuhan ekonomi tiap-tiap negara berbeda-beda. Kerja sama ini diharapkan mampu mengurangi ketertinggalan melalui pemberian bantuan berupa modal, teknik, dan sumber daya manusia yang ahli.
Mempererat Jalinan Persahabatan Antarnegara. Keterlibatan negaranegara di dunia dapat mempererat persahabatan antarnegara di dunia. Kondisi ini memberikan sinyal positif dalam menjaga persaudaraan antarnegara.
Memelihara
Perdamaian
Dunia.
Untuk
mewujudkan
perdamaian
dibutuhkan peran aktif beberapa negara di dunia. Perdamaian dunia dapat terwujud melalui kerja sama ekonomi antarnegara. 4. Hambatan dalam Kerja Sama Ekonomi Beberapa hambatan dalam kerja sama ekonomi antarnegara sebagai berikut.
Ideologi Negara Berbeda. Perbedaan ideologi dapat menghambat kerja sama ekonomi antarnegara. Misalnya, Cina yang berideologi komunis pernah menutup diri untuk bekerja sama dengan negara lain. Saat ini Cina menjadi negara yang terbuka. Faktanya, saat ini hampir tidak ada negara yang menutup diri dari kerja sama ekonomi antarnegara.
Konflik dan Peperangan. Kondisi politik dan keamanan suatu negara tidaklah sama. Ada yang kondisinya stabil, tetapi ada yang sedang goyah akibat konflik di dalam negeri atau peperangan. Kondisi ini akan menghambat kerja sama ekonomi antarnegara di dunia.
Kebijakan Perdagangan yang Merugikan Negara Lain. Dalam kegiatan ekspor impor, suatu negara sering menerapkan kebijakan yang bertujuan melindungi industri dalam negeri dan meningkatkan daya saing. Dampak
Ekonomi SMA K - 3
75
kebijakan ini juga dapat mempengaruhi hubungan antarnegara sehingga menghambat kerja sama ekonomi.
Perbedaan Kepentingan Tiap-Tiap Negara. Kerja sama dibutuhkan bagi perkembangan dan masa depan negara di dunia. Akan tetapi, dalam kerja sama antarnegara tiap-tiap negara memiliki kepentingan yang berbeda. Perbedaan ini& dapat menghambat kerja sama yang harmonis.
5. Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi a. Kerja Sama Bilateral Kerja sama bilateral adalah sebuah bentuk kerja sama yang melibatkan dua negara di dunia. Misalnya kerja sama antara Indonesia dengan Republik Korea dalam bidang ekonomi dan teknik. b. Kerja Sama Regional Kerja sama regional adalah bentuk kerja sama yang terjalin& antara beberapa negara dalam satu wilayah atau kawasan. Kerja sama ini tidak dapat dilepaskan dari persamaan lokasi, historis geografis, teknik, sumber daya alam, dan pemasaran. Misalnya ASEAN di wilayah Asia Tenggara, APEC di wilayah Asia Pasifik, dan MEE di wilayah Eropa. c. Kerja Sama Sub-Regional Kerja sama subregional dilakukan oleh beberapa negara di dalam subkawasan. Misalnya kerja sama tiga negara antara Belgia, Belanda, dan Luksemburg. Kerja sama ini dikenal dengan Benelux. Di kawasan Asia Tenggara juga terjalin kerja sama antara Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Bentuk kerja sama ini berupa kerja sama pertumbuhan ekonomi atau Growth Triangle (IMT-GT). d. Kerja Sama Antarregional Kerja sama antarregional adalah bentuk kerja sama yang melibatkan beberapa negara dalam satu kawasan dengan beberapa negara di kawasan lain. Misalnya negara-negara Uni Eropa menjalin kerja sama dengan negaranegara ASEAN. e. Kerja Sama Multilateral Kerja sama multilateral adalah bentuk kerja sama yang melibatkan beberapa negara di dunia tanpa memandang batas wilayah tertentu. Kerja sama ini bersifat global atau internasional. Misalnya, WTO, PBB, Bank Dunia, ILO, WHO, dan UNDP. Ekonomi SMA K - 3
76
6. Badan Kerja Sama Ekonomi a. Badan Kerja Sama Ekonomi Regional 1) ASEAN Association South of East Asian Nations (ASEAN) adalah organisasi bangsabangsa di kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok atas prakarsa Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Pendirian ASEAN berdasarkan Deklarasi Bangkok. Tujuan utama ASEAN adalah mengadakan kerja sama dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya
antarnegara
anggota
ASEAN.
Kerja
sama
ASEAN
bertujuan
mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Kerja sama ASEAN mengarah perdagangan bebas pada tahun 2003 di kawasan Asia Tenggara(ASEAN Free Trade Area/AFTA). Tujuan AFTA adalah meningkatkan keunggulan kompetitif produkproduk ASEAN, serta mengurangi tarif guna meningkatkan efisiensi produksi atas industri perdagangan. Pada tahun 2015 negara-negara anggota ASEAN menginginkan terbentuknya komunitas ekonomi. Kesepakatan ini diharapkan membawa kawasan Asia Tenggara menuju pasar tunggal dan basis produksi pada tahun 2015. 2) APEC Pada bulan November 1989 di Canberra, Australia, kerja sama ini disebut Asia Pasific
Economic Cooperation (APEC) yang mencakup Benua Asia, Australia, Amerika Utara, dan Amerika Selatan. Tujuannya menjalin kerja sama perdagangan, investasi,
dan
pariwisata;
memperkuat
perdagangan
multilateral
bagi
kepentingan Asia Pasifik serta negara-negara lain; mengurangi hambatan perdagangan antarnegara; serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna mendorong pelaksanaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Pada tanggal 5 November 1994 berlangsung KTT II APEC di Bogor, Indonesia yang menghasilkan Deklarasi Bogor (Bogor Declaration). APEC mencanangkan
Ekonomi SMA K - 3
77
perdagangan bebas pada tahun 2010 untuk negara maju dan tahun 2020 untuk negara berkembang. 3) EEC European Economic Community (EEC) juga disebut Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE). MEE berdiri pada tahun 1957 di Roma, Italia atas kesepakatan beberapa negara Eropa Barat. Pada bulan Februari 1992 MEE berubah menjadi Uni Eropa (European Union/EU). Untuk mempererat kerja sama negara-negara anggota Uni Eropa, mulai tanggal 1 Januari 1999 dikeluarkan mata uang tunggal, yaitu euro. MEE bertujuan menghilangkan hambatan perdagangan bebas guna memajukan kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat Eropa. b. Badan Kerja Sama Multilateral 1) Bank Dunia Badan ini berdiri pada tanggal 27 Desember 1945 berdasarkan kesepakatan Konferensi Bretton Woods dan resmi beroperasi pada tanggal 25 Juni 1946. Pendirian Bank Dunia memiliki tujuan antara lain membantu perbaikan dan pendanaan pembangunan negara anggota, mempromosikan investasi swasta asing dengan memberikan jaminan pinjaman yang berkaitan dengan investasi, serta
mempromosikan
pinjaman
jangka
panjang
dalam
perdagangan
antarnegara dan menyeleksi program penting berkaitan dengan investasi swasta asing. Dalam menjalankan tugasnya, Bank Dunia memiliki lembaga keuangan sebagai berikut. a) IBRD International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) adalah badan dunia dalam bidang perbankan untuk pembangunan dan kemajuan negara berkembang. Badan ini berdiri pada tanggal 27 Desember 1945 dan mulai beroperasi tanggal 6 Juni 1946. IBRD memiliki tujuan memberikan bantuan dalam jangka panjang dan jangka pendek bagi negara yang sedang membangun, memberi bantuan teknik secara cuma-cuma, serta meningkatkan perdagangan internasional. b) IDA International Development Association (IDA) atau Asosiasi Pembangunan Internasional adalah badan dunia yang menangani bidang pembangunan, berdiri pada tanggal 15 September 1960. IDA bertujuan memajukan pembangunan Ekonomi SMA K - 3
78
ekonomi, meningkatkan produktivitas, dan menaikkan standar hidup negaranegara anggota yang kurang maju. IDA memberikan hibah atau bantuan untuk melaksanakan pembangunan proyek bagi negara miskin. Misalnya, proyek air bersih, penanggulangan wabah penyakit, dan mengurangi efek rumah kaca. c) MIGA Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA) atau Badan Penjamin Investasi Multilateral adalah badan yang didirikan untuk menjamin investasi modal langsung ke negara-negara berkembang. Investasi modal memiliki tujuan& mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di negara-negara sedang berkembang. Selain itu, MIGA juga mempromosikan
investasi
langsung
ke
negara-negara
yang
sedang
berkembang. d) IFC International Financial Corporation (IFC) adalah badan dunia dalam bidang keuangan yang memberikan bantuan modal kepada sektor swasta. Badan ini berdiri pada tahun 1956 dengan tujuan memajukan pembangunan ekonomi negara-negara
berkembang
melalui
pemberian
modal guna mendorong
pertumbuhan sektor swasta, membantu swasta mengalokasikan dana di pasar uang dunia, serta menyediakan bantuan teknik dan analisis bagi dunia usaha dan pemerintah. e) ICSID International Centre for Settlement of Investment Disputes (ICSID) atau Asosiasi Internasional untuk Penyelesaian Perselisihan Investasi atau Internasional dibentuk pada tahun 1966. Badan ini bertugas untuk menyelesaikan perselisihan investasi atau penanaman modal antara pemerintah dan negara asing. 2) ADB Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia didirikan pada tahun 1966. ADB adalah badan keuangan pembangunan yang memberikan bantuan bagi negara-negara Asia yang sedang membangun. Negara yang menjadi anggota ADB terdiri atas negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Badan ini berfungsi memberikan pinjaman dan modal untuk kemajuan ekonomi dan sosial,
memberikan bantuan teknik
dan jasa konsultan pembangunan,
mendorong investasi swasta dan modal untuk pembangunan, serta merespons permintaan bantuan dari negara-negara anggota. Ekonomi SMA K - 3
79
3) IDB Islamic Development Bank (IDB) adalah badan dunia yang memberikan bantuan bagi pembangunan ekonomi dan sosial di negara-negara Islam atau mayoritas penduduknya Islam. IDB didirikan pada tanggal 23 April 1975. 4) IMF International Monetary Fund (IMF) merupakan lembaga keuangan dunia yang menangani masalah keuangan. Masalah-masalah keuangan yang menjadi wewenang IMF di antaranya inflasi (kenaikan harga) dan pengangguran yang tinggi, depresiasi (penurunan nilai tukar mata uang), devaluasi (kenaikan nilai tukar mata uang) akibat persaingan dagang antarnegara, defisit neraca pembayaran, serta runtuhnya sistem keuangan dan perbankan. IMF berdiri berdasarkan konferensi internasional di Bretton Woods, New Hampshire pada tanggal 1–22 Juli 1944. IMF menyediakan pinjaman untuk membantu masalah keuangan suatu negara.
memajukan kerja sama moneter internasional;
memberikan kemudahan dalam perdagangan antarnegara
mendorong kestabilan perdagangan;
menjaga perjanjian dan menghindari persaingan perdagangan yang tidak sehat;
menciptakan sistem pembayaran yang lancar dalam perdagangan antarnegara;
mendorong pengurangan hambatan perdagangan antarnegara yang dapat menghambat perdagangan bebas; serta
meyakinkan negara anggota dengan menyediakan sumber dana IMF.
5) ECOSOC Economic and Social Council (ECOSOC) atau Dewan Ekonomi dan Sosial adalah badan dunia yang mengurusi masalah ekonomi dan sosial. Badan ini pertama kali melakukan pertemuan pada tanggal 23 Januari 1946 di London. Badan ini bertugas mengoordinasi pekerjaan ekonomi dan sosial PBB, menampung isu-isu tentang hak asasi manusia, serta memfasilitasi kerja sama budaya dan pendidikan internasional. Badan ini membawahi badan-badan khusus PBB sebagai berikut.
FAO. Untuk mengurusi masalah pangan dan pertanian, PBB membentuk badan khusus yang bernama Food Agricultural& Organization (FAO).
Ekonomi SMA K - 3
80
Badan khusus ini didirikan pada tanggal 16 Oktober 1945. FAO memiliki tujuan antara lain memajukan dan meningkatkan kuantitas dan kualitas bahan makanan, mengurangi bahaya kelaparan, serta mempromosikan kegiatan pembangunan di perdesaan.
ILO. International Labour Organization (ILO) atau Organisasi Buruh Internasional
adalah
badan
khusus
yang
menangani
masalah
perburuhan. ILO berdiri pada& tanggal 11 April 1919 yang bertujuan mewujudkan perdamaian dengan terciptanya keadilan sosial, mendorong peningkatan kesejahteraan buruh, serta menciptakan kestabilan ekonomi dan sosial.
UNESCO. United Nations Education Scientific and Cultural Organization (UNESCO) adalah badan khusus yang menangani pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya.
WHO. World Health Organization (WHO) adalah badan khusus yang menangani masalah kesehatan negara-negara di dunia. Badan ini didirikan pada tanggal 7 April 1948.
6) WTO World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan Dunia adalah badan yang menangani masalah perdagangan antarnegara. Perdagangan antarnegara diatur atas kesepakatan negara-negara anggota. WTO berdiri pada tanggal 1 Januari 1995 di Geneva, Swiss. Sistem perdagangan bebas telah ada sejak tahun 1947. Pada tahun 1947 terdapat aturan tentang tarif dan perdagangan dunia, sering disebut dengan General Agreement on Tariffs and Trade (GATT). Sejak berdirinya WTO, kesepakatan tentang perdagangan antarnegara diatur badan tersebut. WTO bertugas menyelesaikan sengketa dagang di antara negara-negara anggota. Badan ini membuat aturan dalam Understanding on Rules and Procedures Governing the Settlement of Disputes (DSU). DSU dilengkapi pengadilan banding bagi negara yang tidak setuju terhadap sanksi yang diberikan atas keputusan WTO. 7) OPEC Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) adalah organisasi negara-negara pengekspor minyak. OPEC berdiri pada tanggal 14 September 1960 di Bagdad, Irak. Pada tanggal 1 September 1965 sekretariat OPEC pindah ke Vienna,Austria. Organisasi ini bertujuan mengatur produksi dan pemasaran Ekonomi SMA K - 3
81
minyak di negara anggota sehingga menghindarkan dari persaingan yang tidak sehat,
mengusahakan
kestabilan
harga
minyak
mentah
dunia,
serta
mengefisiensikan produksi minyak mentah guna memenuhi kebutuhan dunia. E. Dampak Kerja Sama Ekonomi bagi Bangsa Indonesia 1. Dampak Positif Kerja Sama Ekonomi Dampak positif yang diakibatkan oleh kerja sama ekonomi bagi Indonesia sebagai berikut. Mendorong
Proses
Pembangunan
Nasional.
Proses
pembangunan
membutuhkan faktor-faktor pendorong, salah satunya adalah modal. Melalui kerja sama ekonomi, Indonesia bisa memperoleh pinjaman modal dari negara sahabat dan lembaga ekonomi dunia. Jenis pinjaman yang banyak dimanfaatkan adalah pinjaman lunak. Pinjaman ini berbunga rendah& dan jangka
waktu
pengembalian
lama.
Pinjaman
ini
digunakan
untuk
membangun infrastruktur ekonomi seperti jalan, jembatan, dan pembangkit listrik. Setelah dibangun infrastruktur tersebut, kegiatan ekonomi bisa meningkat. Dengan demikian, kerja sama ekonomi telah mendorong proses pembangunan di Indonesia. Semakin Diakuinya Indonesia dalam Kancah Pergaulan Dunia. Bangsa
Indonesia menjalankan prinsip luar negeri bebas aktif. Melalui kerja sama ekonomi, Indonesia dapat berperan aktif dalam pergaulan dunia. Indonesia dapat
menyuarakan kepentingan ekonomi nasional dalam
berbagai
organisasi dan perundinganperundingan internasional. Memperoleh Keuntungan dari Spesialisasi Perdagangan. Sebab utama
Indonesia melakukan kerja sama perdagangan dengan negara lain adalah memperoleh keuntungan dan spesialisasi. Meskipun Indonesia dapat memproduksi barang yang sama jenisnya, tetapi ada kalanya Indonesia mengimpor karena harganya lebih murah. Hal ini juga berlaku sebaliknya, yaitu ketika Indonesia mampu menghasilkan produk dengan harga lebih murah, Indonesia bisa mengekspor ke negara lain. Meningkatnya Devisa Negara. Kerja sama ekonomi, terutama perdagangan
merupakan penyumbang devisa negara. Devisa diperoleh dari ekspor migas (minyak dan gas) dan nonmigas. Cadangan devisa yang besar akan memperkuat perekonomian negara. Ekonomi SMA K - 3
82
Meluasnya Lapangan Kerja. Kerja sama ekonomi telah berdampak positif
pada perluasan lapangan kerja. Misalnya, melalui investasi langsung (Foreign Direct Investment). Perusahaan asing yang mendirikan pabrik di Indonesia akan menggunakan tenaga kerja dari Indonesia. Contoh lain adalah berdirinya usaha-usaha berbasis ekspor, yaitu usaha kerajinan tangan, mebel, dan kaus tangan yang bersifat padat karya. Memperoleh
Transfer Teknologi Modern dan Pendampingan Teknis.
Indonesia melakukan kerja sama dengan negara maju untuk mendapatkan bantuan teknis dan pendampingan. Misalnya, dalam proyek pembangunan bendungan, Indonesia meminta bantunan ahli teknik dari Belanda. Bantuan ini bermanfaat meningkatkan kualitas teknik bangunan. 2. Dampak Negatif Kerja Sama Ekonomi Dampak negatif yang ditimbulkan atas kerja sama ekonomi antarnegara sebagai berikut.
Terjadinya pasar bebas yang mengancam keberadaan industri dalam negeri.
Potensi ekonomi terkonsentrasi di negara maju yang dapat menyebabkan perekonomian negara berkembang menjadi tertinggal.
Perekonomian suatu negara menjadi tidak stabil akibat semakin bebasnya arus investasi swasta.
dAdanya keterlibatan pihak asing dalam pengambilan kebijakan dalam negeri yang dapat mengurangi kemandirian suatu negara.
Ketergantungan perekonomian dalam negeri terhadap bantuan atau pinjaman dari luar negeri.
Tidak adanya hambatan dalam kerja sama ekonomi dapat mendorong masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa.
D. Aktifitas pembelajaran Kegiatan Pendahulu an
Deskripsi Kegiatan
AlokasiWaktu
1) menyiapkan peserta diklat agar 15 menit termotivasi mengikuti proses pembelajaran; 2) mengantarkan suatu
Ekonomi SMA K - 3
83
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
AlokasiWaktu
permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. 3) menyampaikan garis besar cakupan materi masalah pembayaran internasional . Kegiatan Inti
Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai berikut) :
105 menit
1) Nara sumber memberi informasi dan tanya jawab dengan contoh kontekstual tentang masalah kerja sama konomi international 2) Kelas dibagi menjadi 6 kelompok ( A, B, C, …….s/d kelompok F) masing-masing beranggotakan 5 orang. 3) Nara sumber memberi tugaskepada masing-masing kelompok 4) Peserta diklat berdiskusi tentang permasalahan yang diberikan oleh nara sumber . 5) Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi dan ditanggapi oleh kelompok yang lain 6) Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok . Kegiatan Penutup
1) Narasumber bersama-sama dengan peserta menyimpulkan hasil pembelajaran
15 enit
2) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Ekonomi SMA K - 3
84
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
AlokasiWaktu
3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 4) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran. E. Latihan/Kasus/Tugas 1. Tugas untuk kelompok A dan B : 1) Diskripsikan manfaat kerjasama ekonomi regional ASEAN bagi Indonesia dan bagi anggotanya! 2) Identifikasi 3 contoh organisasi kerjasama ekonomi regional , dan jelaskan masing masing ! 3) Diskripsikan 5 contoh aktivitas kerjasama multilateral bidang ekonomi yang dilakukan Indonesia bersama koleganya! 4) Identifikasi peran aktif Indonesia dalam kerjasama ekonomi internasional dengan mengidentifikasi minimal 5 aktifitas yang dilakukan Indonesia ! 5) Desktripsikan permasalahan permasalahan yang terjadi dalam aktivitas kerjasama regional ASEAN bagi anggotanya
, dan khususnya yang
dialamai Indonesia! 6) Identifikasi berbagai solusi yang telah dilakukan dari permasalahan di atas! 7) Laporkan hasil diskusi secara tertulis dan presentasikan !
2. Tugas untuk kelompok C dan D : 1) Diskripsikan manfaat kerjasama ekonomi multilateral bagi Indonesia dan bagi anggotanya! 2) Identifikasi 3 contoh organisasi kerjasama ekonomi dalam PBB , dan jelaskan masing masing ! 3) Diskripsikan 5 contoh aktivitas kerjasama regional bidang ekonomi yang dilakukan Indonesia bersama koleganya! 4) Identifikasi peran aktif Indonesia dalam kerjasama ekonomi regioanal ASEAN dengan mengidentifikasi minimal 5 aktifitas yang dilakukan Indonesia ! Ekonomi SMA K - 3
85
5) Desktripsikan permasalahan permasalahan yang terjadi dalam aktivitas kerjasama ekonomi regional bagi anggotanya
, dan khususnya yang
dialamai Indonesia! 6) Identifikasi berbagai solusi yang telah dilakukan dari permasalahan di atas! 7) Laporkan hasil diskusi secara tertulis dan presentasikan !
3. Tugas untuk kelompok E dan F : 1) Diskripsikan manfaat kerjasama perdagangan bebas bagi Indonesia dan bagi anggotanya! 2) Identifikasi 3 contoh organisasi organisasi perdagangan bebas , dan jelaskan masing masing ! 3) Diskripsikan 5 contoh aktivitas kerjasama perdagangan bebas yang dilakukan Indonesia bersama koleganya! 4) Identifikasi peran aktif Indonesia dalam kerjasama ekonomi internasional dengan mengidentifikasi minimal 5 aktifitas yang dilakukan Indonesia ! 5) Desktripsikan permasalahan permasalahan yang terjadi dalam aktivitas kerjasama perdagangan bebas bagi anggotanya , dan khususnya yang dialamai Indonesia! 6) Identifikasi berbagai solusi yang telah dilakukan dari permasalahan di atas! 7) Laporkan hasil diskusi secara tertulis dan presentasikan !
F. Rangkuman Kerja sama ekonomi Internasional adalah kerja sama antara negara satu dengan negara lain dalam bidang ekonomi. Kerja sama tersebut dapat terjadi hanya antar dua negara atau lebih. Kerja sama internasional antara lain bertujuan sebagai berikut : 1.
Terciptanya perdagangan dunia yang saling menguntungkan
2.
Mempercepat pembangunan ekonomi dunia
3.
Peningkatan kualitas hidup bangsa–bangsa di dunia..
Ekonomi SMA K - 3
86
Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi a. Kerja Sama Bilateral Kerja sama bilateral adalah sebuah bentuk kerja sama yang melibatkan dua negara di dunia.. b. Kerja Sama Regional Kerja sama regional adalah bentuk kerja sama yang terjalin& antara beberapa negara dalam satu wilayah atau kawasan. Kerja sama ini tidak dapat dilepaskan dari persamaan lokasi, historis geografis, teknik, sumber daya alam, dan pemasaran. Misalnya ASEAN di wilayah Asia Tenggara, APEC di wilayah Asia Pasifik, dan MEE di wilayah Eropa. c. Kerja Sama Sub-Regional Kerja sama subregional dilakukan oleh beberapa negara di dalam subkawasan.. d. Kerja Sama Antarregional Kerja sama antarregional adalah bentuk kerja sama yang melibatkan beberapa negara dalam satu kawasan dengan beberapa negara di kawasan lain. Misalnya negara-negara Uni Eropa menjalin kerja sama dengan negara-negara ASEAN. e. Kerja Sama Multilateral Kerja sama multilateral adalah bentuk kerja sama yang melibatkan beberapa negara di dunia tanpa memandang batas wilayah tertentu. Kerja sama ini bersifat global atau internasional. Misalnya, WTO, PBB, Bank Dunia, ILO, WHO, dan UNDP.
Ekonomi SMA K - 3
87
KEGIATAN PEMBELAJARAN 8
JENIS DAN BENTUK KOPERASI A. Tujuan : Peserta diklat mampu memahami :jenis koperasi di Indonesia serta sumber modal koperasi B. Indikator Pencapaian Kompetensi : Setelah mengikuti materi berbagai bentuk koperasi peserta diklat mampu : 1. Medeskripsikan jenis dan bentuk koperasi di Indonesia 2. Mengidentifikasi sumber modal koperasi C. Uraian Materi JENIS DAN BENTUK KOPERASI Sebagaimana dijelaskan dalam UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, bahwa “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sehingga sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.” Sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan, koperasi memiliki tujuan untuk kepentingan anggotanya antara lain meningkatkan kesejahteraan,
menyediakan
kebutuhan,
membantu
modal,
dan
mengembangkan usaha. Dalam praktiknya, usaha koperasi disesuaikan dengan kondisi organisasi dan kepentingan anggotanya.
Ekonomi SMA K - 3
88
SIMPANAN POKOK BERBAGAI BENTUK KOPERASI
JENIS DAN BENTUK KOPERASI INDONESIA SIMPANAN WAJIB SUMBER MODAL KOPERASI
CADANGAN
HIBAH
A. Berdasar kondisi dan kepentingan inilah muncul jenis-jenis koperasi: 1. Koperasi Primer : merupakan Koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari orang seorang dengan jumlah anggota minimal 20 orang, yang mempunyai kesamaan aktivitas, kepentingan, tujuan dan kebutuhan ekonomi. 2. Koperasi Sekunder : merupakan Koperasi yang dibentuk oleh sekurangkurangnya tiga koperasi yang berbadan hukum baik primer maupun sekunder. Dengan mengambil contoh bentuk koperasi yang dikenal sekarang, berarti pusat koperasi didirikan oleh sekurang-kurangnya tiga koperasi primer. Koperasi gabungan didirikan sekurang-kurangnya tiga pusat koperasi, dan induk koperasi didirikan oleh sekurang-kurangnya tiga gabungan koperasi. B. Organisasi Koperasi Primer, Sekunder 1. Organisasi-organisasi Koperasi Primer yang bertugas meningkatkan kepentingan usaha ekonomi para anggota perorangan, membentuk organisasi koperasi di tingkat regional yang disebut organisasi koperasi sekunder. 2.
Organisasi Koperasi sekunder bertugas memberikan pelayanan kepada para anggotanya yaitu organisasi-organisasi koperasi primer.
Ekonomi SMA K - 3
89
Perbedaan
antara
Koperasi
Primer
dan
Sekunder
terletak
pada
“keanggotaan”: Koperasi primer anggotanya adalah orang-seorang dan Koperasi Sekunder anggotanya terdiri (organisasi) Koperasi. Dengan pemahaman yang lain, Koperasi Sekunder dibentuk oleh beberapa Koperasi Primer yang kemudian menggabung menjadi satu dan membentuk koperasi baru. Koperasi yang sudah ada berikut ulasan tentang Koperasi Primer dan Sekunder sebagaimana UU 25/1992 tentang Perkoperasian.
Sumber : Koperasi Sekunder Kota Malang (PKPRI Kota Malang) Pasal 1 ayat 3 Koperasi Primer adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-seorang. ayat 4 Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan Koperasi. Pasal 6 (1) Koperasi Primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang.(2) Koperasi Sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) Koperasi. Penjelasan Pasal 6, ayat (1) Persyaratan ini dimaksudkan untk menjaga kelayakan usaha dan kehidupan Koperasi. Orang-seorang pembentuk Koperasi adalah mereka yang memenuhi persyaratan keanggotaan dan mempunyai kepentingan ekonomi yang sama. Pasal 18 (1) Yang dapat menjadi anggota Koperasi ialah setiap warga Negara Indonesia yang mampu melakukan tindakan hukum atau Koperasi yang memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar. (2) Koperasi dapat memiliki anggota luar biasa yang persyaratan, hak, dan kewajiban keanggotaannya ditetapkan dalam Anggaran Dasar.
Ekonomi SMA K - 3
90
Penjelasan Pasal 18, ayat (1) : Yang dapat menjadi anggota Koperasi Primer adalah orang-seorang yang telah mampu melakukan tindakan hukum dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Koperasi yang bersangkutan. Hal ini dimaksudkan sebagai konsekuensi Koperasi sebagai Badan Hukum. Namun demikian khusus bagi pelajar, siswa dan/atau yang dipersamakan dan dianggap belum mampu melakukan tindakan hukum dapat membentuk Koperasi, tetapi Koperasi tersebut tidak disahkan sebagai badan hukum dan statusnya hanya Koperasi tercatat. Penjelasan Pasal 18, ayat (2) : Dalam hal terdapat orang yang ingin mendapat pelayanan menjadi anggota Koperasi, namun tidak sepenuhnya dapat memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar, mereka dapat diterima sebagai anggota luar biasa. Ketentuan ini memberi peluang bagi penduduk Indonesia bukan warga Negara dapat menjadi anggota luar biasa dari suatu Koperasi sepanjang memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelayanan yang diberikan oleh lembaga-lembaga koperasi sekunder dan tertier adalah sebagai berikut : 1. Pelayanan yang bersifat ekonomis atau bisnis langsung (bank-bank koperasi, lembaga-lembaga bisnis). 2. Pelayanan lain, seperti jasa-jasa konsultasi, auditing, pendidikan, dan latihan C. Jenis Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya Menurut PP 16 Tahun 1992 1. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)/Koperasi Kredit : Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 pasal 1, bahwa Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatannya hanya usaha simpan pinjam. Keanggotaan koperasi simpan pinjam pada prinsipnya bebas bagi semua orang yang memenuhi untuk menjadi anggota koperasi dan orang-orang dimaksud mempunyai kegiatan usaha atau mempunyai kegiatan usaha atau mempunyai kepentingan ekonomi yang sama, misalnya KSP dengan anggota petani, KSP dengan anggota karyawan. 2. Koperasi Konsumen : Sebagai pemilik dan pengguna jasa koperasi, anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan koperasi. Keanggotaan Ekonomi SMA K - 3
91
koperasi konsumen atau pendiri koperasi konsumen adalah kelompok masyarakat misal : Kelompok PKK, Karang Taruna, Pondok Pesantren, Pemuda dan lain-lain yang membeli barang-barang untuk kebutuhan hidup sehari-hari seperti sabun, gula pasir, minyak tanah. Di samping itu Koperasi Konsumen membeli barang-barang konsumen dalam jumlah besar
sesuai
dengan
kebutuhan
anggota.
Koperasi
Konsumen
menyalurkan barang-barang konsumsi kepada para anggota dengan harga layak, berusaha membuat sendiri barang-barang konsumsi untuk keperluan anggota dan di samping pelayanan untuk anggota, Koperasi Konsumsi juga boleh melayani umum. 3. Koperasi Produsen :
koperasi yang anggotanya orang-orang yang
mampu menghasilkan barang, misalnya : Koperasi Kerajinan Industri Kecil, anggotanya para pengrajin, Koperasi Perkebunan, anggotanya produsen perkebunan rakyat, Koperasi Produksi Peternakan, anggotanya para peternak. 4. Koperasi Pemasaran : Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang beranggotakan orang-orang yang mempunyai kegiatan di bidang pemasaran barang-barang dagang, misal : Koperasi Pemasaran ternak sapi, anggotanya adalah pedagang sapi, Koperasi Pemasaran elektronik, anggotanya
adalah
pedagang
barang-barang
elektronik,
Koperasi
Pemasaran alat-alat tulis kantor, anggotanya adalah pedagang barangbarang alat tulis kantor. 5. Koperasi Jasa : Koperasi yang memberikan pelayanan (jasa) kepada para anggotanya. Ada beberapa koperasi jasa antara lain : Koperasi Angkutan, memberikan jasa angkutan barang atau orang. Koperasi angkutan didirikan oleh orang-orang yang mempunyai kegiatan di bidang jasa angkutan barang atau orang, Koperasi Perumahan, memberikan jasa penyewaan rumah sehat dengan sewa yang cukup murah atau menjual rumah dengan harga murah. Koperasi Asuransi, memberi jasa jaminan kepada para anggotanya seperti asuransi jiwa, asuransi pinjaman, asuransi kebakaran. Anggota Koperasi Asuransi adalah orang-orang yang bergerak di bidang jasa asuransi.
Ekonomi SMA K - 3
92
D. Konsep Penggolongan Koperasi (Undang – Undang No. 12 Tahun 67 pasal 17) 1. Penjenisan Koperasi didasarkan pada kebutuhan dari dan untuk efisiensi suatu golongan dalam masyarakat yang homogen karena kesamaan aktivitas /kepentingan ekonominya guna mencapai tujuan bersama anggota-anggotanya. 2. Untuk
maksud
efisiensi
dan
ketertiban,
guna
kepetingan
dan
perkembangan Koperasi Indonesia, di tiap daerah kerja hanya terdapat satu Koperasi yang sejenis dan seting E. Koperasi Berdasarkan Keanggotaannya 1. Koperasi Unit Desa (KUD) : Koperasi Unit Desa adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan.. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha ekonomi pedesaan, terutama pertanian. kegiatan yang dilakukan KUD antara lain menyediakan pupuk, obat pemberantas hama tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi penyuluhan teknis pertanian. 2. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) : Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini bernama Koperasi Pegawai
Negeri
(KPN).
KPRI
bertujuan
terutama
meningkatkan
kesejateraan para pegawai negeri (anggota). KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau instansi. 3. Koperasi Sekolah : Koperasi Sekolah meiliki anggota dari warga sekolah, yaitu guru, karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha menyediakan kebutuhan warga sekolah, seperti buku pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi sekolah bukan semata-mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan sebagai media pendidikan bagi siswa antara lain berorganisasi, kepemimpinan, tanggung jawab, dan kejujuran. Selain tiga jenis koperasi tersebut, masih banyak jenis lainnya : misalnya koperasi yang anggotanya para pedagang di pasar dinamakan Koperasi Pasar, koperasi yang anggotanya para nelayan dinamakan Koperasi Nelayan.
Ekonomi SMA K - 3
93
D. Aktivitas Pembelajaran : Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan andragogi lebih mengutamakan pengungkapan kembali pengalaman peserta diklat menganalisis, menyimpulkan dalam suasana yang aktif, inovatif dan kreatif, menyenamgkan dan bermakna. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mempelajari materi ini mencakup :
Aktivitas individu, meliputi : a. Memahmai dan mencermati materi diklat b. Mengerjakan latihan tugas, menyelesaikan masalah/kasus pada setiap kegiatan belajar;menyimpulkan c. Melakukan refleksi
Aktivitas kelompok, meliputi : a. mendiskusikan materi pelathan b. bertukar pengalaman dalam melakukan pelatihan penyelesaian masalah /kasus c. melaksanakan refleksi
E. Latihan/Kasus/Tugas DISKUSI KELOMPOK Walaupun peraturan perundangan perkoperasian serta aturan pendukung lainnya
cukup lengkap, kenyataan di lapangan
masih belum dapat
mendorong secara signifikan peningkatan kualitas koperasi simpan pinjam dan usaha simpan pinjam.
Identifikasi permasalahan koperasi simpan pinjam yang anda ketahui serta bagaimana solusinya
F. Rangkuman 1. Jenis koperasi berdasarkan kondisi dan kepentingan : a. Koperasi Primer : koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari orang seorang dengan jumlah anggota minimal 20 orang, yang mempunyai kesamaan aktivitas, kepentingan, tujuan dan kebutuhan ekonomi.
Ekonomi SMA K - 3
94
b. Koperasi Sekunder : koperasi yang dibentuk oleh sekurang-kurangnya tiga koperasi yang berbadan hukum baik primer maupun sekunder. Dengan Perbedaan antara Koperasi Primer dan Sekunder terletak pada “keanggotaan”: Koperasi primer anggotanya adalah orang-orang dan Koperasi Sekunder anggotanya terdiri (organisasi) Koperasi. Dengan pemahaman yang lain, Koperasi Sekunder dibentuk oleh beberapa Koperasi Primer yang kemudian menggabung menjadi satu dan membentuk koperasi baru. 2.
Jenis Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya Menurut PP 16 Tahun 1992 a. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)/Koperasi Kredit b. Koperasi Konsumen c. Koperasi Produsen d. Koperasi Pemasaran e. Koperasi Jasa
3.
Koperasi Berdasarkan Keanggotaannya 1. Koperasi Unit Desa (KUD) : koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan. 2. Koperasi
Pegawai
Republik
Indonesia
(KPRI)
:
Koperasi
ini
beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini bernama Koperasi Pegawai Negeri (KPN). 3. Koperasi Sekolah : Koperasi Sekolah meiliki anggota dari warga sekolah, yaitu guru, karyawan, dan siswa. G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut : Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1. Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi berbagai bentuk koperasi ? 2. Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi berbagai bentuk koperasi ? 3. Apa manfaat materi berbagai bentuk koperasi
terhadap tugas
Bapak/Ibu ? 4. Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini ?
Ekonomi SMA K - 3
95
H. Kunci Jawaban : Permasalahan Koperasi simpan pinjam antara lain : 5.
Lemahnya partisipasi anggota
6.
Kurangnya permodalan
7.
Pemanfaatan pelayanan
8.
Lemahnya pengambilan keputusan
9.
Lemahnya Pengawasan
10.
Manajemen Resiko
Solusinya : 1. Harus ada aturan/perundangan yang memadai 2.
Sosialisasi perundangan/aturan/kebijakan melalu diklat operasi
3. Ada ketegasan/keberanian untuk melakukan sangsi
terhadap Koperasi
simpan pinjam/usaha simpan pinjam yang melanggar praturan 4. Perlu ditingkatkannya kemampuan serta tanggung jawab aparat Pembina Koperasi simpan pinjam/usaha simpan pinjam di lapangan, 5. Perlu ada kelemahan
kerjasama antar pihak yang terkait dalam memperbaiki yang
ada
dalam
mengembangkan
Koperasi
simpan
pinjam/usaha simpan pinjam agar nantinya dapat menjadi lembaga keuangan yang sehat serta dipercaya masyarakat EVALUASI : 1. Memiliki hasil penjualan tahunan maksimal Rp. 300 juta dan memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50 juta, di luar tanah dan bangunan tempat usaha sesuai UU No.20 Tahun 2008 termasuk kriteria : a. Usaha Kecil b. Usaha Mikro c. Usaha Menengah d. Usaha Besar 2. Apabila hasil pemeringkatan atau kualifikasi KSP Sejahtera memperoleh skor 347, maka sesuai Permen Koperasi dan UKM No. 22/PER/M.KUKM/IV/2007, koperasi tersebut termasuk predikat : a. Sangat Berkualitas b. Berkualitas
Ekonomi SMA K - 3
96
c. Cukup Bekualitas d. Kurang Berkualitas 3. Pusat koperasi beranggotakan : a. sekurang-kurangnya 3 koperasi primer yang telah berbadan hukum b. paling sedikit 5 koperasi sekunder yang telah berbadan hukum c. sekurang-kurangnya 5 koperasi primer
yang telah berbadan
hukum d. beberapa koperasi yang sejenis usahanya
pad a kesatuan
ekonom 4. Apabila ditinjau menurut keluasan usahanya, maka koperasi konsumsi termasuk jenis koperasi : a. sekunder b. primer c. single purpose d. multi purpose 5. Koperasi yang mempunyai tugas menyalurkan barang-barang kebutuhan anggota adalah koperasi a. kredit b. konsumsi c. distribusi d. produksi
PENUTUP Perbedaan antara Koperasi Primer dan Sekunder terletak pada “keanggotaan”: Koperasi primer anggotanya adalah orang-orang dan Koperasi Sekunder anggotanya terdiri (organisasi) Koperasi. Dengan pemahaman yang lain, Koperasi Sekunder dibentuk oleh beberapa Koperasi Primer yang kemudian menggabung menjadi satu dan membentuk koperasi baru. DAFTAR PUSTAKA Nopirin, 1993. Ekonomi Moneter II. Yogyakarta: BPFE.
Ekonomi SMA K - 3
97
Samuel Soul, Paul, a William Nordhaus, 1988. Ekonomi Jilid II. edisi 12, Jakarta.: Erlangga. Soelistyo, 1986. Ekonomi Internasional. buku I. Yogyakarta: Liberty. Soepriono, RA, 1989. Manajemen Strategi Dan Kebijakan Bisnis. Yogyakarta. : BPFE. Sukirno, Sadono, 2004. Pengantar Teori Makro Ekonomi, Jakarta: Lembaga Falkultas Ekonomi Universitas Indonesia. Supriyanto dan Priyono,2003. Kajian Permasalahan Koperasi Di Indonesia. Surabaya : Yayasan Mitra Alam Sejati. _______________, 2008. Upaya Pemberdayaan Sektor Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK) di Era Reformasi. Makalah. Malang: FE Universitas Wisnu Wardhana. Tjahja Muhandri, 2002. Strategi Penciptaan Wirausaha (Pengusaha) Kecil Menengah Yang Tangguh.Makalah Falsafah Sains (PPs 702) Program Pasca Sarjana / S3 Institut Pertanian Bogor Email :
[email protected] Undang-Undang Koperasino 25. Tahun 1992 http://ekonomisku.blogspot.com/2015/02/koperasi-sekolah.html https://natariadaeli.wordpress.com/2013/01/06/jenis-dan-bentukkoperasi/A https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:CloyneCt1.jpg http://kamilardiansyah.blogspot.co.id/2013/11/hukum-dagangpermasalahan-pada-koperasi.html
Ekonomi SMA K - 3
98
KEGIATAN PEMBELAJARAN 9 PRAKTEK JURNAL DAN BUKU BESAR PERUSAHAAN JASA A. TUJUAN Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan dapat memahami : 1. Mengidentifikasi transaksi keuangan; 2. Menganalisis transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit; 3. Mencatat transaksi ke jurnal umum; 4. Memindahbukukan (posting) dari jurnal ke buku besar; B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1. Siswa bisa mengidentifikasi transaksi keuangan; 2. Siswa bisa menganalisis transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit; 3. Siswa mencatat transaksi ke jurnal umum; 4. Siswa bisa memindahbukukan (posting) dari jurnal ke buku besar;
C. URAIAN MATERI 1. Dokumen Sumber Pencatatan Transaksi keuangan merupakan sumber pencatatanakuntansi.Akibat dari suatu transaksi langsung pengaruhnyadapat ditunjukkan dalam posisi keuangan (neraca)
ataupencatatan
ke
dalam
persamaan
akuntansi.Dalam
praktik
yangsesungguhnya hal semacam itu tidak lazim dilakukan, sebabselain transaksi keuangan yang terjadi cukup banyak, laporankeuangan juga tidak diperlukan setiap kali terjadi transaksi. Dokumen
sumber
pencatatan
akuntansi
berupa
bukti
transaksi,
dapat
dikelompokkan menjadi bukti transaksi intern dan ekstern. 1. Bukti transaksi intern adalah bukti pencatatan yang dibuatperusahaan untuk kepentingan perusahaan sendiri dan tidakberhubungan dengan pihak luar perusahaan, biasanya berupa memo. Misalnya: penaksiran kerugian piutang,pembebanan biaya yang dibayar di muka, penyusutan aktivatetap, pemakaian perlengkapan, penggunaan bahan baku,pengambilan barang, dan sebagainya. 2. Bukti transaksi ekstern adalah bukti pencatatan yang terjadiantara perusahaan dengan pihak di luar perusahaan. Ekonomi SMA K - 3
99
Misalnya: faktur, nota, cek, kuitansi, dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini diuraikan tentang macam macam bukti transaksi yang akan digunakan dalam proses pencatatan akuntansi, mulai dari jurnal sampai dengan penyusunan laporan keuangan. 1. Kuitansi Kuitansi adalah bukti pembayaran yang dibuat oleh pihakyang menerima uang.Bagian sebelah kanan dari kuitansidiberikan kepada pihak pembayar dan bagian kiri darikuitansi (subkuitansi) ditinggal sebagai bukti. Contoh:
2. Nota Debit (Debit Memo) Nota debit adalah nota yang berisikan bahwa perkiraanlangganan didebit karena pengembalian barang yang dibeli. Contoh:
Ekonomi SMA K - 3
100
3. Nota Nota adalah bukti penjualan barang yang langsung dibayaroleh pembeli.Nota biasanya dibuat rangkap dua, yangaslinya diberikan kepada pembeli dan tembusannya dipakaisebagai bukti penjual. Contoh:
4. Cek (Cheque) Cek adalah perintah yang diterima dari pihak lain sebagaialat untuk melakukan pembayaran melalui bank. Contoh:
5. Faktur Faktur adalah bukti transaksi untuk pembelian danpenjualan kredit yang dibuat pihak penjual kepada pihakpembeli. Pembeli akan menerima faktur asli sebagai buktipencatatannya, sedangkan penjual akan menerima fakturtembusan sebagai bukti pencatatannya. Contoh :
Ekonomi SMA K - 3
101
6. Nota Kredit (Credit Memo) Nota kredit adalah nota yang berisikan perkiraan langganandikredit karena penerimaan kembali barang yang dijual. Contoh :
7. Memo/Memorial Memo adalah bukti yang dibuat pimpinan perusahaan untukbagian akuntansi atau urusan akuntansi. Contoh:
Ekonomi SMA K - 3
102
2. Mekanisme Debit dan Kredit Bukti pencatatan yang ada dalam suatu perusahaan antaralain: faktur, kuitansi, cek, nota kontan, nota debit, nota kredit,dan memo tersebut dianalisis untuk mengetahui rekening yang dicatat sebelah debit dan rekening yang dicatat sebelah kredit.Pengertian debit dalam akuntansi menunjukkan sisi sebelahkiri pada suatu akun, sedangkan kredit menunjukkan sisisebelah kanan. Pencatatan transaksi ke sebelah debit dan kreditberarti menunjukkan adanya penambahan atau penguranganterhadap rekening atau perkiraan atau akun. Untuk lebih mengetahui analisis transaksi terhadapperubahan suatu rekening, perhatikan daftar atau tabel yang disajikan berikut ini.
Jadi, berdasarkan analisis pengaruh transaksi keuangan kedalam suatu rekening atau perkiraan, maka dengan pertolonganbentuk rekening huruf T yang sederhana, cara mendebit ataumengkredit adalah sebagai berikut. Ekonomi SMA K - 3
103
3. Jurnal (Journal) Setelah
diketahui
(caramendebit
macam-macam
dan
mengkredit
bukti
transaksi
rekening)
dan
caraanalisisnya
makalangkah
berikutnya
melakukanpencatatan awal yaitu menyusunjurnal. Jurnal adalah pencatatan tentang pendebitan danpengkreditan secara kronologis dari transaksi keuangan beserta penjelasan yang diperlukan.Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan,sebelumdibukukan ke dalam buku besar, harus dicatat dahulu dalamjurnal.Oleh karena itu, jurnal sering disebut sebagai bukucatatan pertama (book of original entry). 1. Fungsi Jurnal Jurnal merupakan catatan akuntansi permanen pertama yangdigunakan untukmencatat transaksi. Jadi, dari jurnal kita dapatmenemukan sumber data transaksi dan ringkasan informasiyang akan ditampung dalam akun-akun buku besar.Adapun fungsi jurnal di antaranya sebagai berikut. a. Fungsi
mencatat,
artinya
jurnal
digunakan
untuk
mencatatsetiap
terjaditransaksi keuangan, baik yang bersifat transaksiinternal maupun transaksi eksternal. b. Fungsi historis, artinya jurnal digunakan untuk mencatattransaksi keuangan sesuai dengan urutan kejadian(kronologis) atau secara urut menurut tanggal terjadinyatransaksi. c. Fungsi analisis, artinya jurnal merupakan hasil analisis daripetugas akuntansi, baik yang akan dicatat ke sebelah debitmaupun yang akan dicatat ke sebelah kredit. d. Fungsi instruktif, artinya jurnal bersifat memerintah untukmelakukan pencatatan akuntansi berikutnya atau postingke buku besar
Ekonomi SMA K - 3
104
e. Fungsi informatif, artinya jurnal dapat memberikanketerangan secara jelas, di mana dalam jurnal terdapatketerangan atas pencatatan suatu transaksi. 2. Bentuk Jurnal Secara umum bentuk jurnal dapat dibedakan menjadi dua, yaitujurnal khusus dan jurnal umum. a. Jurnal Khusus Jurnal
khusus
merupakan
sebuah
jurnal
yang
melakukan
pencatatan
transaksisejenis yang terjadi berulang kalisehingga harus disediakan kolomkolom khususuntukmelakukan pencatatannya. b. Jurnal Umum Jurnal umum adalah jurnal yang mencatat semua jenistransaksi, kecuali yangsudah
tercatat
dalam
jurnal khusus.Untuk
perusahaan
yang
jenis
transaksinya masih sedikit,cukup menggunakan jurnal umum dengan dua kolom debit dan kredit.
Berikut ini disajikan format jurnal umum: Tahun : .... Tgl
Jurnal Umum Halaman : ..... Ket
Ref
Debit
Kredit
Penjelasan: Kolom tanggal, diisi dengan tanggal terjadinya transaksi secara kronologis.Kolom keterangan, digunakan untuk mencatat rekening yangdi debit dan di kredit serta penjelasan singkat tentang transaksi.Pencatatan sisi debit berada di tepikiri dekat dengan garis batas dan pencatatan sisi kredit lebihmasuk ke kanan.Kolom Ref, singkatan dari Referensi diisi dengan nomor rekening saat pemindahbukuan (posting) dilakukan. Kolom debit, diisi dengan angka yang ada di sisi debit. Kolom kredit, diisi dengan angka yang ada di sisi kredit. Contoh: Transaksi yang ada pada perusahaan Fotokopi “Cepat”(sebagaimana contoh di depan)
Ekonomi SMA K - 3
105
1. Tanggal 1 September 2006 Tn. Wahyu pemilik sekaligus pengelola perusahaan Fotokopi “Cepat” menyerahkan uang pribadinya sebesar Rp120.000.000,00 sebagai modal usaha. 2. Tanggal ini pula dibayar uang sewa kios kepada Tn. Salimi sebesar Rp3.600.000,00 untuk masasewa satu tahun. 3. Tanggal 2 September 2006 dibeli dengan tunai5 unit mesin fotokopi @ Rp15.000.000,00 dariToko Eropa. 4. Tanggal 3 September 2006 dibeli kredit 50 rim kertas HV Sukuran folio @ Rp25.000,00 dan 25 rim kertasHVS ukuran kwarto @ Rp23.000,00 serta10 kantong tinta fotokopi @ Rp70.000,00 di TokoMitra. 5. Tanggal
9
September
2006
dicatat
penerimaan
uang
sebesar
Rp3.000.000,00 dari pelanggan sebagai pembayaran atas pekerjaan foto kopi dan jilid pada minggu pertama. 6. Tanggal 10 September 2006 dikembalikan kepada TokoMitra 5 rim kertas HVS ukuran folio dikarenakan rusak. 7. Tanggal 11 September 2006 Tn. Adili pegawai bagian servis fotokopi meminta uang di kasir sebesar Rp200.000,00 untuk membeli kertas sampul sebanyak 50 lembar. 8. Tanggal
15
September
2006
dicatat
penerimaan
uang
sebesar
Rp1.600.000,00 dari pelanggan bagai ongkos fotokopi pada minggu kedua. 9. Tanggal 17 September 2006 dibayar kepada Toko Mitra uang sebesar Rp1.400.000,00 sebagai pembayaran atas pembelian tanggal 3 September 2006. 10. Tanggal 18 September 2006 dibeli tunai 50 rim kertasHVS ukuran folio @ Rp25.000,00 dan 25 rimkertas HVS ukuran kwarto @ Rp23.000,00 serta10 kantong tinta fotokopi @ Rp70.000,00 di Toko Mitra Tanggal 20 September 2006 dibayar listrik dan telepon untuk bulan September masing-masing senilai Rp475.000,00 dan Rp400.000,00 11. Tanggal 23 September 2006 diterima uang hasil fotokopi dan jilid dari Toko Sukses senilai Rp11.252.000,00 12. Tanggal 24 September 2006 dibayar beban iklan untuk bulan September senilai Rp500.000,00
Ekonomi SMA K - 3
106
13. Tanggal 29 September 2006 telah diselesaikan dan diserahkan pekerjaan fotokopi dan jilid sebesar Rp11.700.000,00 diterima pembayaran sebesar Rp9.750.000,00 dan diterima bulan depan senilai Rp1.950.000,00. 14. Tanggal 30 September 2006 dibayar gaji karyawan sebesar Rp7.500.000,00. 15. Pada 30 September 2006 (akhir bulan) masih terdapat transaksi yang belum dibukukan (sebagai data penyesuaian) terdiri atas: a. Beban depresiasi mesin fotokopi diperhitungkan dengan menggunakan metode Garis lurus tanpa nilai sisa untuk masa manfaat 10 tahun, oleh karena itu beban depresiasi untuk bulan September 2006 sebesar Rp625.000,00 b. Beban sewa ruangan untuk bulan September 2006 Rp300.000,00 c. Perlengkapan fotokopi (kertas, tinta dan lain-lain) yang masih ada di gudang Rp1.425.000,00 Berdasarkan transaksi yang terjadi selama bulan September tersebut dapat dicatat dalam jurnal umum berikut ini:
Tahun : 2006 Jurnal Umum Halaman : 01 Tgl Sept
Keterangan 1
Kas
Ref
Debit
Kredit
120.000.000,00
Modal, Wahyu
120.000.000,00
(setoran modal berupa uangtunai)
1
Persekot sewa
3.600.000,00
Kas
3.600.000,00
(membayar sewa kios untuksatu tahun)
2
Mesin fotokopi Kas
75.000.000,00 75.000.000,00
(membeli mesin fotokopi secaratunai)
Ekonomi SMA K - 3
107
3
Perlengkapan
2.525.000,00
Utang usaha (membeli
2.525.000,00
kertas
dan
tintadengan kredit)
9
Kas
3.000.000,00
Pendapatan jasa (mencatat
3.000.000,00
penerimaan
uangdari pelanggan)
10
Utang usaha
125.000,00
Perlengkapan
125.000,00
(mengembalikan kertas yangdibeli tgl 5 karena rusak)
.Tahun : 2006 Jurnal Umum Halaman : 02
Tgl Sept
Keterangan
Ref
11 Perlengkapan
Debit 200.000,00
Kas (setoran
Kredit
200.000,00 perlengkapan
secara Tunai) 15 Kas
1.600.000,00
Pendapatan Jasa (Mencatat
1.600.000,00
penerimaan
Uang dari pelanggan) 17 Utang usaha
1.400.000,00
Kas (membayar
1.400.000,00 sebagian
utangpada toko Mitra)
Ekonomi SMA K - 3
108
18 Perlengkapan
2.525.000,00
Kas (membeli
2.525.000,00 kertas
dan
tintasecara tunai) 20 Beban listrik dan telepon
875.000,00
Kas
875.000,00
(membayar
listrik
dan
23 telepon)
11.252.000,00
Kas
11.252.000,00
Pendapatan jasa (mencatat
penerimaan
uangdari pelanggan) 24 Beban iklan
500.000,00
Kas
500.000,00
(membayar beban iklan) 29 Kas
9.750.000,00
Piutang usaha
1.950.000,00
Pendapatan jasa (mencatat
11.700.000,00
penyerahan
jasakepada
pelanggan
sebagian belumditerima 30 pembayarannya)
7.500.000
Beban gaji karyawan Kas (membayar
7.500.000 beban
gajikaryawan)
4. Pemindahbukuan (Posting) ke Buku Besar Buku besar adalah kumpulan dari rekening-rekening yangsejenis yang saling berhubungan dan merupakan satukesatuan. Kumpulan rekening ini terbagi dalam lima kelompok yang disebut juga dengan buku besar adalah harta,utang, modal, pendapatan, dan beban. Harta terdiri atas rekening kas, piutang,
Ekonomi SMA K - 3
109
perlengkapan, mesin dan lain-lain.Utang terdiri atas rekening utang usaha, utang gaji karyawanutang bank dan lain-lain.Modal terdiri atas modal pemilik. Pendapatan terdiri atas rekening pendapatan jasa ataupendapatan lain di luar usaha. Beban terdiri atas rekening bebangaji karyawan, beban sewa, beban depresiasi dan lain-lain sertabeban di luar usaha.Pemindahbukuan (posting) adalah mencatat ataumemindahkan rekening dan jumlah angka yang berasal darijurnal ke buku besar dengan memberikan tanda postingtertentu.Berbeda dengan
penjurnalan
yang
harus
dilakukansecara
rutin
setiap
hari.Pemindahbukuan ini dapat dilakukansetiap akhir pekan (seminggu sekali) atau bisa juga tiap akhirbulan.Sebagai tanda bahwa posting telah dilakukan, makatiap-tiap terjadi pemindahbukuan harus ditandai baik dalamjurnal maupun pada buku besarnya. Pemindahbukuan (posting) dilaksanakan setelah semua transaksi dicatat ke dalam buku jurnal. Pemindahbukuan darijurnal umum ke buku besar dengan prosedur berikut: 1. memindahkan tanggal transaksi yang ada pada jurnalumum ke kolom tanggal buku besar rekening yangbersangkutan, 2. memindahkan jumlah nominal transaksi yang ada padajurnal umum ke kolom debit ataupun kredit buku besarrekening yang bersangkutan, 3. memindahkan halaman jurnal umum ke kolom ref bukubesar yang bersangkutan sebagai tanda sumber pemindahbukuan, 4. memindahkan kode rekening ke kolom ref pada jurnal umum sebagai tanda transaksi telah dipindahbukukan.Berdasarkan atas jurnal tersebut dapat dilakukan
pemindahbukuan
(posting).
Setelah
dilakukan
posting,
makatampilan jurnal umum dan buku besar akan tampak sebagai berikut. a. Jurnal umum setelah dilakukan posting: Tahun : 2006 Jurnal Umum (dalam Rp) Halaman : 01 Tgl Sept
1
Keterangan
Ref
Kas
100 120.000.000,00
Modal, Wahyu
300
(setoran
modal
Debit
Kredit
120.000.000,00
berupa
uangtunai)
Ekonomi SMA K - 3
110
1
Persekot sewa
103 3.600.000,00
Kas
100
(membayar
sewa
3.600.000.000,-
kios
untuksatu tahun) 2
Mesin fotokopi
120 75.000.000,00
Kas
100
75.000.000,-
(membeli mesin fotokopi secaratunai) 3
Perlengkapan
104 2.525.000,00
Utang usaha
200
(membeli
kertas
2.525.000,-
dan
tintadengan kredit) 9
Kas
100 3.000.000,00
Pendapatan jasa
400
(mencatat
3.000.000,-
penerimaan
uangdari pelanggan) 10 Utang usaha
200 125.000,00
Perlengkapan (mengembalikan
104
125.000,-
kertas
yangdibeli tgl 5 karena rusak)
Tahun : 2006 Jurnal Umum Halaman : 02 Tgl Sept
11
15
17
18
Keterangan Perlengkapan Kas (setoran perlengkapan secaratunai) Kas Pendapatan jasa (mencatat penerimaan uangdari pelanggan) Utang usaha Kas (membayar sebagian utangpada toko Mitra) Perlengkapan
Ekonomi SMA K - 3
Ref Debit 104 200.000,00 100
Kredit 200.000,00
100 1.600.000,00 400
1.600.000,00
200 1.400.000,00 100
1.400.000,00
104 2.525.000,00
111
20
23
24
29
30
Kas (membeli kertas dan tintasecara tunai) Beban listrik dan telepon Kas (membayar listrik dan telepon) Kas Pendapatan jasa (mencatat penerimaan uangdari pelanggan) Beban iklan Kas (membayar beban iklan) Kas Piutang usaha Pendapatan jasa (mencatat penyerahan jasakepada pelanggan sebagianbelum diterima pembayarannya) Beban gaji karyawan Kas
100
2.525.000,00
501 875.000,00 100
875.000,00
100 11.252.000,00 400 11.252.000,00
500 500.000,00 100
500.000,00
100 9.750.000,00 101 1.950.000,00 400
11.700.000,-
500 7.500.000 100
7.500.000
Setelah semua rekening yang ada dalam jurnal dalam buku besar, selanjutnya pada akhir periodedapat diketahui saldo dari tiap-tiap rekening dengan cara menjumlahkan sisi debit dan sisi kredit. Setelah itu dicari selisihnya sehingga dapat ditemukan saldonya. Berikut inidisajikan keadaan buku besar yang sudah diketahui saldonyapada akhir periode
Ekonomi SMA K - 3
112
. Tgl Sept
Keterangan
F
Jumlah
1
Modal
01
120.000.000
9
Pendaptn. jasa
01
16
Pendaptn. jasa
23 29
Tgl
Keterangan
F
Jumlah
1
Persekot sewa
01
3.600.000
3.000.000
2
Mesin fotokopi
01
75.000.000
02
1.600.000
11
Perlengkapan
01
200.000
Pendaptn. jasa
02
11.252.000
17
Utang usaha
02
1.400.000
Pendaptn. jasa
02
9.750.000
18
Perlengkapan
02
2.525.000
20
Beb. List. & Telp
02
875.000
24
Beban iklan
02
500.000
30
Beban Gaji
02
7.500.000
30
Saldo
02
54.002.000
Sept
145.602.000
Piutang Usaha
Kode 101
Tgl Sept
F 02
29
Keterangan Pendapatan jasa
Jumlah 1.950.000
1.950.000
Ekonomi SMA K - 3
145.602.000
Tgl Sept 30
Keterangan Saldo
F
Jml 1.950.000
1.950.000
114
Persekot Sewa Tgl Sep
1
Kode 103
Keterangan
F
Jumlah
Sewa satu tahun
01
3.600.000
Tgl Sep
Keterangan 30
F
Saldo
3.600.000
3.600.000
Perlengkapan Tgl Sep
3.600.000
Kode 104 Keterangan
F
Jumlah
3
Beli dng kredit
01
2.525.000
11
Beli scr tunai
02
200.000
18
Beli scr tunai
02
2.525.000
Tgl Sep
Keterangan
F
Jml
10
Retur
01
125.000
30
Saldo
5.125.000
5.250.000
Mesin
5.250.000
Kode 120
Tgl Sept
Jml
2
Keterangan
F
Jumlah
Beli dengan tunai
01
75.000.000
Ekonomi SMA K - 3
Tgl Sept
Keterangan 30
Saldo
F
Jml 75.000.000
115
75.000.000
75.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Tgl
Keterangan
Kode 120.1 F
Jumlah
Tgl Sep
Utang Usaha Tgl Sep
Keterangan 1
F
Jml
F
Jml
Beban 1 Bulan
Kode 201 Keterangan
F
Jumlah
10
Retur
01
125.000
17
Pembayaran
02
1.400.000
30
Saldo
Sep
Keterangan 3
Perlengkapan
2.525.000
1.000.000
2.525.000
Ekonomi SMA K - 3
Tgl
2.525.000
116
Modal, Wahyu Tgl Sep
Keterangan 30
Kode 300 F
Saldo
Jumlah 120.000.000
Tgl Sep
Keterangan 1
F
Setoran tunai
Jml 120.000.000
120.000.000
120.000.000
.
Pendapatn Jasa Tgl Sep
Keterangan 30
Kode 400 F
Jumlah 27.552.000
Saldo
Tgl Sep
Keterangan 9
F
Penerimaan
3.000.000
16
1.600.000
23
11.252.000
29
11.700.000
27.552.000.
Beban Iklan Tgl
Jml
27.552.000.
Kode 500 Keterangan
Ekonomi SMA K - 3
F
Jumlah
Tgl
Keterangan
F
Jml
117
Sep
24
500.000
Masa 1 bulan
Sep
Saldo
500.000
500.000
Beban Gaji Karyawan Tgl Sep
30
Keterangan Gaji bulan Sept
500.000
Kode 502 F
Jumlah 7.500.000
Tgl Sep 30
Keterangan Saldo
F
7.500.000
Jml 7.500.000 7.500.000.
Ketiga rekening berikut ini digunakan untuk posting dari jurnal penyesuaian pada akhir periode. Beban Perlengkapan Tgl Sep
Keterangan
Kode 503 F
Tgl
Keterangan
F
Jml
Tgl
Keterangan
F
Jml
1
Beban Sewa Kios Tgl Sep
Jumlah
Keterangan
Kode 504 F
Jumlah
1
Ekonomi SMA K - 3
118
Beban Depresiasi Mesin Tgl Sep
Keterangan
Kode 505 F
Beban Listrik Dan Telepon Tgl Sep
Jumlah
Tgl
Keterangan
F
Jml
Tgl
Keterangan
F
Jml
1
Keterangan 20
Pembayaran
Kode 501 F
Jumlah 875.000 875.000
Ekonomi SMA K - 3
sep
20
Saldo
875.000 875.000
119
D. AKTIFITAS PEMBELAJARAN
Rumuskan pengertian jurnal khusus dan jurnal umum
Identifikasikan fungsi jurnal secara singkat
E. LATIHAN/ KASUS/ TUGAS Dari 3 transaksi tersebut, maka dapat dibuat jurnal sebagai berikut. Ny. Rahayu tanggal 2 Januari 2005, mendirikan usaha jasa transportasi nama"Lancar Jaya", untuk memulai usahanya disetor uang tunai Rp. 5.000.000,kendaraan Rp. 50.000.000. Tanggal 5 Januari 2005, diterima jasa transportasi sebesar Rp. 2.000.000.Tanggal 10 Januari 2005, dibayar gaji karyawan Rp. 500.000. F. RANGKUMAN 1.
Dokumen sumber pencatatan akuntansi terdiri atas bukti transaksi intern dan ekstern.
2.
Macam bukti transaksi antara lain faktur, kuitansi, nota kontan, cek, nota debit, notakredit, dan memo.
3.
Jurnal adalah pencatatan tentang pendebitan dan pengkreditan secara kronologis daritransaksi keuangan beserta penjelasan yang diperlukan.
4.
Fungsi jurnal di antaranya fungsi mencatat, fungsi historis, fungsi analisis, fungsiinstruktif, dan fungsi informatif.
5.
Bentuk jurnal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Jurnal khusus, dan 2. Jurnal umum.
6.
Buku besar (ledger) adalah kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkastransaksi yang telah dicatat dalam jurnal.
7.
Bentuk buku besar terdiri atas: 1. Bentuk T Sederhana 2. Bentuk skontro atau Dua Kolom 3. Bentuk Saldo Tunggal atau Tiga Kolom 4. Bentuk Saldo Rangkap atau Empat Kolom
Ekonomi SMA K -3
120
8.
Posting adalah proses memindahbukukan catatan dari jurnal yang telah dibuat kedalam buku besar.
G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT Setelah mempelajari bab ini, kalian seharusnya telah mampu:
Mengidentifikasi transaksi keuangan.
Mengidentifikasi bukti transaksi
Mencatat transaksi ke jurnal umum.
Memindahbukukan (posting) dari jurnal ke buku besar.
Jika ada hal-hal yang belum kalian pahami, pelajarilah kembali hal tersebut sebelum kalian mengakhiri bab ini. H. KUNCI JAWABAN Jawaban Soal no1 1. Jurnal umum
Ekonomi SMA K -3
121
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed Belkoui, Accounting Theory, ed. Ke-2, Harcourt Brace Javanovich, Inc., Terjemahan diterbitkan Penerbit Erlangga. Arens, Alvin A, Loebbbbecke, James K. 1990. Auditing An Integrated approach. Second Edition. Prentice HallInc. Englewood Cliff. New Jersey. Estes, Ralp. 1991. Kamus Akuntansi, Jakarta, Penerbit Erlangga. Hansen, Don R. Dan maryanne M. Mowen. 1999. Akuntansi Manajemen. Jakarta, Penerbit Erlangga. Hendriksen, Eldon S. 1996.accounting Theory. Orlando, Harcourt Brace Jovanovich Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta. Salemba Empat Kieso, Donald E. Dan Jerry J. Weygandt. Akuntansi Intermediate jilid 1-3. Jakarta, Penerbit Erlangga Needles Jr., Belverd E. 1995. Financial Accounting. Boston. Houghton Mifflin. Niswonger, C. Rollin, dkk. 1999. Prinsip-Prinsip Akuntansi. Jakarta. Penerbit Erlangga. Warren, Carl S. Dkk. 1999. Accounting. Cincinnati. South-Western. Wilkinson, Josep W. 1997. Accounting and Information System. Homewood. Irwin. Djawanto, 2001. Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta, Lembaga Penerbitan BPFE. Hampton, John J. 1980. Financial Decision Making: Concepts, Problems & Cases. New Delhi, Prentice-Hall of India Private Limited Helfert, Erich A. 1996. Tchnique of Financial Analysis. Homewood, Illinois. Richard D. Irwin. Inc Mamduh M. Hanafi. 2000. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta. UPP AMP YKPN Fess & Warren, Accounting Principles, ed. Ke-16, South-Western Publishing Co., terjemahan diterbitkan Penerbit Erlangga
Ekonomi SMA K -3
122
KEGIATAN PEMBELAJARAN 10 PRAKTEK JURNAL DAN BUKU BESAR PERUSAHAAN DAGANG A. TUJUAN Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat: 1. mendeskripsikan transaksi-transaksi di perusahaan dagang; 2. mengidentifikasi dan mencatat transaksi ke dalam jurnal khusus; 3. mengidentifikasi dan mencatat transaksi ke dalam buku pembantu; 4. memposting dari jurnal khusus ke buku besar; 5. membuat perhitungan harga pokok penjualan; 6. membuat neraca saldo;. B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1. Bisa mendefinisikan transaksi-transaski di perusahaan dagang; 2. bisa mengidentifikasi dan mencatat transaksi ke dalam jurnalkhusus; 3. bisa mengidentifikasi dan mencatat transaksi ke dalam buku pembantu; 4. bisa memposting dari jurnal khusus ke buku besar; 5. bisa membuat perhitungan harga pokok penjualan; 6. membuat neraca saldo;. C. URAIAN MATERI Pencatatan Bukti Transaksi ke Dalam Jurnal Siklus akuntansi perusahaan dagang sebenarnya tidakberbeda dengan siklus akuntansi perusahaan jasa. Namunkarena ada beberapa karakter khusus pada perusahaan dagang,maka pencatatan yang digunakan ada sedikit perbedaan dengan yang diterapkan pada siklus akuntansi perusahaanjasa.Bukti transaksi yang telah diidentifikasi selanjutnya dicatatke dalam jurnal. Jurnal merupakan media/buku yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi menurut urutan waktu (secara kronologis) terjadinya transaksi. Jurnal yangdapat digunakan untuk mencatat transaksi tersebut ada dua macam, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus
Ekonomi SMA K -3
123
1. Jurnal Umum Jurnal umum merupakan media/buku yang digunakanuntuk mencatat semua transaksi yang terjadi selama satu periode waktu tertentu (satu bulan) tanpa membedakan jenis transaksi. Misalnya transaksi pembelian barang dagangan, penjualan barang dagangan, penerimaan kas, pengeluaran kas, retur pembelian dan pengurangan harga, potongan pembelian,retur penjualan dan pengurangan harga, potongan penjualan, beban angkut pembelian, dan beban angkut penjualan semuanya dicatat menjadi satu dalam jurnal umum ini Jurnal umum ini masih cocok jika digunakan pada perusahaan yang jumlah/volume transaksi masih sedikit, namun jika volume kejadian atas transaksi sudah banyak maka jurnal umum sudah tidak mampu lagi digunakan untuk mencatat transaksi tersebut. Bentuk jurnal umum pada perusahaan dagang adalah sama dengan jurnal umum yang digunakan pada perusahaan jasa. Contoh: Tanggal 1 Oktober 2006 Toko “Rejeki” membeli barang dagangan dengan tunai dari Toko “Makmur” 5.000 kg beras @ Rp5.000,00 senilai Rp25.000.000,00 dengan syarat (termin) pembayaran 3/10; n/30. Tanggal 5 Oktober 2006 Toko “Rejeki” menjual dengan kredit barang dagangan tersebut 4.000 kg beras @ Rp5.500,00 kepada Toko “Aman” senilai Rp22.000.000,00 dengan syarat (termin) pembayaran 2/10; n/30. Tanggal 8 Oktober dibayar sebagian utang usaha kepadaToko “Makmur” sebesar Rp10.000.000,00 atas pembelian tanggal 1 Oktober 2006. Tanggal 15 Oktober diterima pelunasan dari Toko “Aman” atas pembeliannya tanggal 5 Oktober 2006. Transaksi yang ada di Toko “Rejeki” dapat dicatat dalam jurnal umum berikut ini (jika
perusahaan
menggunakan
metode
pencatatan
persediaan
secara
Perpetual) Tanggal
Keterangan
Okt 1
Persediaan Barang Dag.
Ref Debit
Kredit
25.000.000,
25.000.000,
22.000.000,
22.000.000,
Utang Usaha (mencatat pembelian barang dagangan) 5
Piutang Usaha
Ekonomi SMA K -3
124
Penjualan (mencatat penjualan barang dagangan)
Harga Pokok Penjualan
20.000.000,
20.000.000,
Persediaan Barang Dagangan Metode FIFO dan tidak ada persediaan awal. (mencatat harga pokok penjualan) (4.000 × Rp5.000) 8
Utang Usaha Potongan Pembelian
10.000.000,
Kas
300.000,
(pembayaran utang
9.700.000,
kepada Toko ”Makmur”)
15
Kas
21.560.000,
Potongan Penjualan
440.000,
Piutang Usaha
22.000.000
2. Jurnal Khusus Jika frekuensi terjadinya transaksi sudah banyak, maka jurnal umum tidak mampu lagi digunakan untuk mencatat
transaksi tersebut. Selanjutnya ada
alternatif lain yang dapat digunakan untuk mencatat transaksi tersebut, yaitu jurnal khusus. Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi sejenis. Misalnya untuk transaksi pembelian dengan kredit akan dicatat dalam jurnal pembelian. Jurnal khusus ini terdiri dari; jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas. Adapun bentuk dari masing-masing jurnal tersebut adalah: a. Jurnal Pembelian adalah jurnal yang khusus digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan maupun pembelian aktiva lainnya secara
Ekonomi SMA K -3
125
kredit (memungkinkan pembelian tunai juga dapat dicatat dalam jurnal ini). Bentuk jurnal pembelian adalah sebagai berikut. Jurnal Pembelian Halaman .... Tanggal Keterangan Ref
1
2
3
Debit
Kredit
Persediaan Serba-serbi
Utang
4
Rekening Ref
Jml
Usaha
5
7
8
6
Keterangan kolom: 1 : dicatat tanggal transaksi. 2 : dicatat nama kreditor. 3 : dicatat nomor rekening buku pembantu (nomor rekening debitor) jika sudah dilakukan posting. 4 : dicatat jumlah barang dagangan yang dibeli. 5 : dicatat rekening aktiva lain selain barang dagangan. 6 : dicatat nomor rekening aktiva lain, selain barang dagangan saat dilakukan posting. 7 : dicatat nilai aktiva lain, selain barang dagangan yang pembeliannya dilakukan dengan kredit saat dilakukan posting. 8 : dicatat nilai/besarnya utang yang muncul akibat dari pembelian barang dagangan maupun aktiva lain. b. Jurnal Penjualan adalah jurnal yang khusus digunakan untuk mencatat penjualan barang dagangan secara kredit (memungkinkan penjualan tunai juga dapat dicatat dalam jurnal ini). Adapun bentuk jurnal penjualan adalah:
Jurnal Penjualan
Halaman…
Keterangan kolom: 1 : dicatat tanggal transaksi. 2 : dicatat nama debitor. 3 : dicatat nomor rekening jika sudah dilakukan posting Ekonomi SMA K -3
126
4 : dicatat besarnya piutang akibat dari penjualan barang dagangan. 5 : dicatat besarnya harga pokok (harga perolehan) barang dagangan yang laku dijual. 6 : dicatat besarnya harga perolehan atas persediaan barang yang laku dijual (nilainya sama dengan harga pokok penjualan). 7 : dicatat besarnya penjualan barang dagangan secara kredit
c. Jurnal Penerimaan Kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan penerimaan kas baik berupa uang, cek ataupun bilyet giro. Transaksi yang berkaitan dengan jurnal ini antara lain; penerimaan dari pelunasan/pembayaran piutang, penjualan barang dagangan secara tunai, dan penerimaan pendapatan lain-lain. Bentuk jurnal penerimaan kas adalah: Jurnal Penerimaan Kas
Halaman ....
Keterangan kolom: 1 : dicatat tanggal transaksi. 2 : dicatat nama debitor yang membayar. 3 : dicatat nomor rekening jika sudah dilakukan posting. 4 : dicatat besarnya kas yang diterima. 5: dicatat potongan penjualan yang diberikan kepada debitor yang bersangkutan. 6 : dicatat besarnya harga pokok (perolehan) barang dagangan yang laku dijual. 7 : dicatat besarnya persediaan barang yang laku dijual (nilainya sama dengan harga pokok penjualan). 8 : dicatat nilai nominal piutang usaha yang dibayar oleh debitor/pelanggan. 9 : dicatat penjualan tunai. 10 : dicatat rekening penerimaan kas selain dari penjualan tunai dan piutang usaha. 11 : dicatat nomor rekening jika sudah dilakukan posting. 12 : dicatat besarnya penerimaan kas dari sumber lain.
d. Jurnal Pengeluaran Kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran/pembayaran melalui kas, cek Ekonomi SMA K -3
127
ataupun bilyet giro. Transaksi yang berkaitan dengan jurnal pengeluaran kas ini di antaranya pembelian barang dagangan dengan tunai, pembayaran utang, pembelian aktiva lain dengantunai, pembayaran beban, pengambilan uang oleh pemilik (prive). Bentuk buku jurnal pengeluaran kas sebagai berikut.
Jurnal Pengeluaran
Kas Halaman ....
Keterangan kolom: 1 : dicatat tanggal transaksi. 2 : dicatat nama kreditor. 3 : dicatat nomor rekening jika sudah dilakukan posting. 4 : dicatat jumlah utang yang dibayar/dilunasi. 5 : dicatat jumlah barang dagangan yang dibeli dengan tunai. 6 : dicatat rekening yang berkaitan dengan pembayaran selain untuk membayar utang dan pembelian barang dagangan secara tunai. 7 : dicatat nomor rekening jika sudah dilakukan posting. 8 : dicatat jumlah pengeluaran tunai untuk rekening yang bersangkutan. 9 : dicatat jumlah kas yang dikeluarkan selain untuk membayar utang dan pembelian barang dagangan tunai. 10 : dicatat besarnya potongan pembelian yang diterima
e. Jurnal Memorial (Jurnal Umum) adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak dicatat dalam jurnal khusus, yaitu tidak dapat dicatat dalam jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, dan jurnal pengeluaran kas. Transaksi tersebut diantaranya adalah retur penjualan dan pengurangan harga, potongan penjualan, retur pembelian dan pengurangan harga, depresiasi aktiva tetap berwujud, amortisasi aktiva tetap tidak berwujud, penyesuaian akhir tahun, pembetulan kesalahan, penutupan, penyesuaian kembali di awal tahun. Ekonomi SMA K -3
128
Contoh penerapan dari penjurnalan dapat disajikan berikut ini: Toko “Rejeki” milik Tn. Andika di Yogyakarta berusaha di bidang perdagangan hasil bumi sudah berdiri dua tahun yang lalu. Berikut ini adalah Neraca akhir bulan November dan transaksi yang terjadi dalam bulan Desember 2005 antara lain: Toko “Rejeki” Neraca Per 30 November 2005
Keterangan: Piutang tersebut merupakan saldo piutang kepada: Tn. Andi Rp 4.500.000,00 Tn. Bandi Rp 3.200.000,00 Tn. Candra Rp 8.000.000,00 Tn. Dodi Rp 5.000.000,00 Tn. Endro Rp 7.500.000,00 Tn. Fauzi Rp 3.700.000,00 Tn. Gandi Rp 4.850.000,00 Jumlah Rp36.750.000,00 Persediaan barang dagang terdiri atas: Kedelai 300 kg @ Rp3.700,00 Rp1.110.000,00 Jagung 500 kg @ Rp1.400,00 Rp700.000,00
Ekonomi SMA K -3
129
Kacang tanah 600 kg @ Rp5.500,00 Rp3.300.000,00 Jumlah Rp5.110.000,00 Utang Usaha tersebut merupakan saldo utang kepada: Tn. Harno Rp 2.850.000,00 Tn. Iman Rp 4.200.000,00 Tn. Joyo Rp 3.900.000,00 Tn. Kasiyo Rp 2.400.000,00 Tn. Landi Rp 1.300.000,00 Tn. Mansur Rp 2.600.000,00 Tn. Nandi Rp 3.050.000,00 Jumlah Rp20.300.000,00 Berikut ini transaksi yang terjadi selama bulan Desember 2005: Tgl. 1 : Membeli dengan kredit 400 kg beras dengan harga @ Rp3.500,00 dari Tn. Odi. 2 : Dijual tunai 200 kg jagung @ Rp3.000,00 kepada Tn. Andi. Diterima pelunasan dari Tn. Andi atas penjualan bulan yang lalu sebesar Rp4.500.000,00 tanpa potongan. Dijual dengan kredit 300 kg kedelai @ Rp5.000,00 kepada Tn. Candra. 3 : Dibeli dengan kredit 300 kg jagung @ Rp1.500,00 dari Tn. Odi. Dibeli tunai perlengkapan dari Toko Asia senilai Rp300.000,00. Dibayar utang kepada Tn. Harno Rp2.850.000,00 tanpa potongan. 4 : Dibeli dari Tn. Dodi tunai 200 kg kacang hijau @ Rp5.400,00 Tn. Andi mengembalikan barang 15 kg jagung yang dibeli tgl 2 karena rusak, seharga Rp45.000,00. 5 : Dibayar angsuran kepada Tn. Iman sebesar Rp1.200.000,00 tanpa potongan. 6 : Dibeli dengan kredit 130 kg kacang tanah @ Rp6.000,00 dari Tn. Harno. Dijual tunai 100 kg jagung @ Rp3.000,00 kepada Tn. Andi. 7 : Melunasi utang kepada Tn. Iman atas pembelian bulan lalu senilai Rp3.000.000,00. Diterima pelunasan dari Tn. Bandi Rp3.200.000,00 dengan potongan 2%. 8 : Dibeli dengan kredit dari Tn. Iman 100 kg beras @ Rp3.000,00 dan dibeli tunai dari Tn. Nandi 100 kg kacang hijau @ Rp5.400,00. 9 : Dijual tunai kepada Tn. Endro 100 kg kacang tanah @ Rp7.500,00. Tn. Candra melunasi utangnya Rp8.000.000,00 dengan potongan 2%. Ekonomi SMA K -3
130
10 : Dijual dengan kredit kepada Tn. Bandi 250 kg jagung @ Rp3.000,00. Dibayar pelunasan utang kepada Tn. Joyo Rp3.900.000,00 tanpa potongan. 11 : Diterima pelunasan dari Tn. Dodi sebesar Rp5.000.000,00 tanpa potongan. Dibayar kepada Tn. Kasiyo sebesar Rp2.400.000,00 tanpa potongan. 12 : Melunasi utang kepada Tn. Landi sebesar Rp1.300.000,00. 15 : Dibeli dengan kredit dari Tn. Harno 300 kg kacang hijau @ Rp5.000,00. Tn. Endro melunasi utangnya sebesar Rp5.000.000,00 tanpa potongan. 18 : Dibeli dengan kredit dari Tn. Joyo 200 kg kedelai @ Rp3.700,00. 19 : Dibeli tunai dari Tn. Suryaman 100 kg jagung @ Rp1.500,00.Dibayar biaya listrik dan telepon untuk bulan Desember Rp150.000,00. 20 : Dibayar sewa kendaraan untuk mengirim barang dagangan sebesar Rp100.000,00. Dijual kredit kepada Tn. Andi 400 kg beras @ Rp5.800,00. Dibeli dengan kredit dari Tn. Iman 100 kg kacang tanah @ Rp6.000,00. 23 : Dijual dengan kredit 500 kg kacang tanah kepada Tn Dodi @ Rp7.500,00. 24 : Dibayar macam-macam biaya untuk took Rp100.000,00. Tn. Endro melunasi utangnya Rp2.500.000,00 tanpa potongan. Dijual dengan kredit kepada Tn. Candra 500 kg kacang hijau @ Rp7.000,00. 25 : Melunasi utang kepada Tn. Mansur Rp2.600.000,00 tanpa potongan. Dijual dengan kredit kepada Tn. Andi 100 kg beras @ Rp5.000,00. 26 : Menerima pelunasan dari Tn. Andi atas pembelian tanggal 20 dengan potongan 2%. 29 : Melunasi utang kepada Tn. Nandi sebesar Rp3.050.000,00 tanpa potongan. 30 : Dijual dengan kredit pada Tn. Bandi 200 kg jagung @ Rp3.100,00. 31 : Dibayar gaji 2 orang karyawan bagian toko masingmasing @ Rp400.000,00 dan 1 orang karyawan kantor Rp300.000,00. Diterima angsuran dari Tn. Candra sebesar Rp4.000.000,00 tanpa potongan. Perusahaan dapat menggunakan jurnal umum untuk mencatat transaksi tersebut. Pencatatan dalam jurnal umum ini masih bisa digunakan selama transaksi perusahaan belum banyak. Namun jika transaksi sudah cukup banyak dan sering terjadi transaksi yang sama, maka penggunaan jurnal umum sudah tidak efisien lagi. Hal ini disebabkan oleh adanya pencatatan rekening yang sama di dalam jurnal umum yang dilakukan secara berulang-ulang. Dengan demikian transaksi keuangan yang terjadi selama bulan Desember tersebut akan dibukukan ke dalam jurnal khusus secara kronologis (sesuai Ekonomi SMA K -3
131
dengan urutan waktu terjadinya) dengan data tambahan bahwa Toko Rejeki menggunakan pencatatan persediaan perpetual dengan metode FIFO. Berdasarkan transaksi secara bersamaan dengan membuat jurnal juga dilakukan pencatatan pada buku pembantu baik buku pembantu piutang, buku pembantu persediaan, maupun buku pembantu utang usaha. Dari transaksi yang terjadi pada Toko “Rejeki” tersebut di atas dapat dicatat dalam jurnal khusus berikut ini: a. Jurnal Penjualan Jurnal Penjualan
Halaman ....
Catatan: * kolom ref diisi dengan nomor rekening buku pembantu piutang saat posting di buku pembantu yang dilakukan secara harian. * * setiap minggu atau akhir bulan, kolom jumlah pada jurnal ini dijumlahkan diposting dalam buku besar umum penjualan atau dalam rekening selain penjualan dengan mencatat nomor rekening dari buku besar umum yang bersangkutan
b. Jurnal Pembelian Jurnal Pembelian
Ekonomi SMA K -3
Halaman ....
132
Catatan: * Kolom ref diisi dengan nomor rekening buku pembantu utang saat posting di buku pembantu yang dilakukan secara harian. * * Setiap minggu atau akhir bulan, kolom jumlah pada jurnal ini dijumlahkan diposting dalam buku besar umum pembelian atau dalam rekening selain pembelian dengan mencatat nomor rekening dari buku besar umum yang bersangkutan. c. Jurnal Penerimaan Kas Jurnal ini digunakan untuk mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan penerimaan melalui kas, cek, ataupun bilyet giro. Jurnal Penerimaan Kas
Halaman ....
Catatan: * kolom ref diisi dengan nomor rekening buku pembantu piutang saat posting di buku pembantu yang dilakukan secara harian. * * setiap minggu atau akhir bulan, kolom jumlah pada jurnal ini dijumlahkan diposting dalam buku besar umum pembelian atau dalam rekening selain pembelian dengan mencatat nomor rekening dari buku besar umum yang bersangkutan. d. Jurnal Pengeluaran Kas Jurnal ini yang digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran/pembayaran melalui kas, cek, ataupun bilyet giro.
Ekonomi SMA K -3
133
Jurnal Pengeluaran Kas
Halaman ....
Catatan: * kolom ref diisi dengan nomor rekening buku pembantu utang saat posting di buku pembantu yang dilakukan secara harian. * * setiap minggu atau akhir bulan, kolom jumlah pada jurnal ini dijumlahkan diposting dalam buku besar umum pembelian atau dalam rekening selain pembelian dengan mencatat nomor rekening dari buku besar umum yang bersangkutan
e. Jurnal Memorial/Jurnal Umum Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak dicatat dalam jurnal khusus.
Ekonomi SMA K -3
134
Mencatat (Posting) dalam Buku Pembantu Berdasarkan bukti transaksi dicatat ke dalam jurnal, padawaktu yang bersamaan juga dilakukan pencatatan (posting) ke buku pembantu, baik buku pembantu piutang, buku pembantu persediaan maupun buku pembantu utang. Artinya mencatat ke dalam buku pembantu tersebut dasarnya adalah dokumen sumber/bukti transaksi bukan dari jurnal. Adapun buku pembantu yang digunakan oleh Toko “Rejeki” adalah: 1. Buku Pembantu Piutang Tn. Andi
Tn. Bandi
Tn. Candra
Tn. Dodi
Ekonomi SMA K -3
No. 102.01
No. 102.02
No. 102.03
No. 102.0
135
Tn. Endro
Tn. Fauzi
Tn. Gandi
No. 102.05
No. 102.06
No. 102.07
2. Buku Pembantu Persediaan Kedelai
No. 103.01
Jagung
No. 103.
Ekonomi SMA K -3
136
Beras
No. 103.02
Kacang Tanah
No. 103.03
Kacang Hijau
No. 103.04
3. Buku Pembantu Utang Usaha Tn. Harno
Ekonomi SMA K -3
No. 201.01
137
Tn. Iman
Tn. Joyo
Tn. Kasiyo
Tn. Landi
Tn. Mansur
Tn. Nandi
Tn. Odi
Ekonomi SMA K -3
No. 201.02
No. 201.03
No. 201.04
No. 201.05
No. 201.06
No. 201.07
No. 201.08
138
Setiap akhir periode dibuat daftar saldo dari masing-masing buku pembantu untuk dicocokkan dengan buku besar umum/utama (rekening kontrol) yaitu piutang, utang, dan persediaan. 1. Daftar Saldo Piutang
2. Daftar Saldo Persediaan Barang Dagangan
3. Daftar Saldo Utang Usaha
D. AKTIFITAS PEMBELAJARAN Siswa belajar membuat jurnal umum dan jurnal khusus serta buku besar pembantu
E. LATIHAN / KASUS/ TUGAS 1. Apa fungsi buku besar permbantu persediaan barang dagangan ? 2. Masukan pencatatan ke dalam jurnal dan posting ke buku besar untuk transaski berikut. Ekonomi SMA K -3
139
PD Cihuy Neraca Saldo Per 1 Desember 2007
Daftar Saldo Piutang Dagang
Daftar Saldo Utang Dagang
Transaksi yang terjadi pada PD Cihuy selama bulan Desember 2007, yaitu sebagai berikut.: 3 Desember, dibeli secara tunai barang dagangan dari Toko Gaul seharga Rp1.250.000,00 dengan bukti transaksi No. KK-01. 5
Desember
Toko
Funky
membeli
suatu
barang
dagangan
seharga
Rp3.000.000,00 dengan syarat 2/10,n/30 dengan buktiberupa Faktur No.F-001 5 Desember, dibeli suatu perlengkapan kantor dari Toko Keren seharga Rp125.000,00 dengan bukti berupa kuitansi No. KK-02. 8 Desember Toko Funky mengembalikan barang yang salah warna atas suatu barang yang dibeli tanggal 5 Januari seharga Rp 500.000,9 Desember diterima faktur no F 200 atas barang yang dipesan dari Toko Langit Biru seharga Rp2.000.000,00 dengansyarat pem ba yaran 3/10,n/30. Toko Langit Biru sedangmengadakan promosi produk baru sehingga PD Cihuy mendapat discount 5%. 11 Desember, dibayar sewa toko untuk 1 tahun sebesar Rp6.000.000,00 dengan bukti No. KK-03.
Ekonomi SMA K -3
140
12
Desember,
dijual
barang
dagangan
kepada
Toko
Gaya
seharga
Toko
Funky
seharga
Rp1.000.000,00 dengan bukti berupa kuitansi No. KM-01. 12
Desember
dikirim
faktur
no
F-002
kepada
Rp1.500.000,00 dengan syarat pembayaran 2/10,n/30. 13 Desember, dibayar biaya iklan untuk 5 kali tayangan sebesar Rp25.000,00 untuk setiap penayangan dengan bukti No.KK-04. 15 Desember diterima pembayaran dari took Funky berupa atas pembelian yang dilakukan tanggal 5 Januari dengan bukti kuitansi No. KM-02. 16 Desember, Toko Gaya membeli barang dagangan seharga Rp4.000.000 dan ongkos angkut Rp75.000,00 dengan perjanjian FOB Shipping Point dengan syarat pembayaran 3/10,n/30 serta bukti berup[a faktur no F-03 16 Desember, dikirim nota debet kepada Toko Langit biru atas barang yang rusak sebesar Rp150.000,19 Desember, dibeli barang dagangan dari Toko Langit Cerah seharga Rp3.000.000,00 dengan syarat pembayaran 5/10,n/30 dan transaksi berupa faktur no F-021 19 Desember, dibayar kepada Toko Langit Biru atas pembelian yang dilakukan tanggal 9 Desember dengan bukti No. KK 05. 20 Desember, dikeluarkan nota kredit pada Toko Gaya atas barang yang tidak cocok warna seharga Rp300.000,00. 21 Desember, diterima faktur no F- 310 dari Toko Langit Biru
atas barang
dagangan seharga Rp1.000.000,00 syaratpembayaran 2/10,n/30. 22 Desember, dibeli perlengkapan toko dari Toko Beken seharga Rp500.000,00 dengan syarat n/30 24 Desember,
dijual barang
dagangan kepada Tuan.
Susilo sebesar
Rp400.000,00 dengan bukti kuitansi No. KM-03. 25 Desember, dilakukan pengambilan kas perusahaan oleh Nonya Manis sebesar Rp1.000.000. 28 Desember, Toko Gaya membayar hutangnya atas pembelian tanggal
16
dengan bukti berupa kuitansi No. KM-04. 28
Desember
dijual
barang
dagangan
kepada
Toko
Funky
seharga
Rp1.500.000,00 dengan syarat pembayaran 2/10,n/30 dan bukti berupa faktur no F-04
Ekonomi SMA K -3
141
29 Desember, dikirm faktur no F-05 kepada Toko
Gaya atas Pesananya
sebesar Rp3.500.000,00 dengan syarat pembayaran 3/10,n/30. 30
Desember,
diterima
pemberian
pinjaman
dari
Bank
Merakyat
sebesarRp25.000.000 dengan bukti berupa kuitansi No. KM-05 31 Desember, dibayar hutang kepada Toko Langit Cerah atas pembelian tanggal 19 Januari dengan bukti No. KK 06.
F. RANGKUMAN
Transaksi-transaksi yang sejenis akan dikumpulkan dalam buku besar yang sama.
Jenis rekening beserta jumlahnya akan disusun dalam neraca saldo..
Rekening-rekening yang tersajidalam neraca saldo, setiap akhirperiode akan disesuaikan agarmenunjukkan keadaan yang sebenarnya
Pencatatan transaksi dalam perusahaan dagang dapat menggunakan urnal khusus yang terdiriatas jurnal pembelian, penjualan,pengeluaran, kas, dan penerimaan kas.
Di dalam siklus akuntansi perusahaan dagang juga dikenal pempostingan atau pemindahbukuan dari jurnal ke buku besar
Pada perusahaan dagang terdapat tiga buku besar pembantu, yaitu pembantu piutang, utang, danpersediaan barang.
G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT Setelah mempelajari bab ini, kalian seharusnya telah mampu:
mendeskripsikan transaksi-transaksi di perusahaan dagang,
mengidentifikasi dan mencatat transaksi ke dalam jurnal khusus,
mengidentifikasi dan mencatat transaksi ke dalam jurnal pembantu,
H. KUNCI JAWABAN Jawaban Soal no 1. Buku persediaan barang dagangan merupakan catatan yang terperinci mengenai jenis dan jumlah persediaan barang dagangan yang dimiliki oleh perusahaan. Catatan persediaan barang dagangan ini biasanya disebut juga
Ekonomi SMA K -3
142
kartu persediaan. Dari buku persediaan barang dagangan ini akan diketahui jenis barang dan kuantitasnya sehingga bisa dilakukan pengendalian antara kartu persediaan dengan pemeriksaan secara fisik. 2.Jawab Jurnal
Ekonomi SMA K -3
143
Ekonomi SMA K -3
144
Rekapitulasi jurnal tersebut, selanjutnya di-posting ke buku besarsehingga tampak seperti berikut BUKU BESAR
Ekonomi SMA K -3
145
Ekonomi SMA K -3
146
Ekonomi SMA K -3
147
Selain di-posting ke buku besar umum, transaksi tersebut di-posting juga ke buku besar pembantu seperti berikut
Ekonomi SMA K -3
148
Buku Besar Pembantu Piutang Nama : Toko Gaya Alamat : Jln. Padjadjaran No.7, Bogor
Buku Besar Pembantu Utang Dagang Nama : Toko Beken Alamat : Jln. Soekarno-Hatta No.47, Bandung
Ekonomi SMA K -3
149
KEGIATAN PEMBELAJARAN 11 PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI
A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari
sinergi
antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan
Ekonomi SMA K -3
150
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed Belkoui, Accounting Theory, ed. Ke-2, Harcourt Brace Javanovich, Inc., Terjemahan diterbitkan Penerbit Erlangga. Arens, Alvin A, Loebbbbecke, James K. 1990. Auditing An Integrated approach. Second Edition. Prentice HallInc. Englewood Cliff. New Jersey. Estes, Ralp. 1991. Kamus Akuntansi, Jakarta, Penerbit Erlangga. Hansen, Don R. Dan maryanne M. Mowen. 1999. Akuntansi Manajemen. Jakarta, Penerbit Erlangga. Hendriksen, Eldon S. 1996.accounting Theory. Orlando, Harcourt Brace Jovanovich Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta. Salemba Empat Kieso, Donald E. Dan Jerry J. Weygandt. Akuntansi Intermediate jilid 1-3. Jakarta, Penerbit Erlangga Needles Jr., Belverd E. 1995. Financial Accounting. Boston. Houghton Mifflin. Niswonger, C. Rollin, dkk. 1999. Prinsip-Prinsip Akuntansi. Jakarta. Penerbit Erlangga. Warren, Carl S. Dkk. 1999. Accounting. Cincinnati. South-Western. Wilkinson, Josep W. 1997. Accounting and Information System. Homewood. Irwin. Djawanto, 2001. Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta, Lembaga Penerbitan BPFE. Hampton, John J. 1980. Financial Decision Making: Concepts, Problems & Cases. New Delhi, Prentice-Hall of India Private Limited Helfert, Erich A. 1996. Tchnique of Financial Analysis. Homewood, Illinois. Richard D. Irwin. Inc Mamduh M. Hanafi. 2000. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta. UPP AMP YKPN Fess & Warren, Accounting Principles, ed. Ke-16, South-Western Publishing Co., terjemahan diterbitkan Penerbit Erlangga
Ekonomi SMA K -3
151
KEGIATAN PEMBELAJARAN 11 PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI
A. Tujuan Tujuan yang hendak dicapai melalui materi ini adalah peserta diklat mampu : memahami langkah-langkah pembelajaran saintifik dalam pembelajaran ekonomi B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mendeskripsikan Pendekatan Saintifik 2. Mendeskripsikan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Ekonomi 3. Membuat
Langkah-langkah
Pembelajaran
Ekonomi
dengan
Pendekatan Saintifik 4. Membuat
Contoh
Penerapan
Pendekatan
Saintifik
Dalam
Pembelajaran Ekonomi C. Uraian Materi PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI Kurikulum 2013 menekankan penerapan pendekatan ilmiah atau scientific approach pada proses pembelajaran. Pendekatan saintifik konstruktivisme.
termasuk pembelajaran inkuiri yang bernafaskan
Sasaran
pembelajaran
dengan
pendekatan
ilmiah
mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses) psikologis yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. memahami,
Pengetahuan
menerapkan,
diperoleh
menganalisis,
melalui
aktivitas:
mengevaluasi,
dan
mengingat, mencipta.
Sementara itu, keterampilan diperoleh melalui aktivitas: mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi/mencoba,
menalar/mengasosiasi,
mengkomunikasikan Menurut McCollum (2009)
dijelaskan bahwa komponen-komponen penting
dalam mengajar menggunakan pendekatan saintifik diantaranya adalah guru
Ekonomi SMA K -3
152
harus
menyajikan
pembelajaran
yang
dapat
meningkatkan
rasa
keingintahuan (Foster a sense of wonder), meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage observation), melakukan analisis ( Push for analysis) dan berkomunikasi (Require communication). Untuk mempelajari bagaimana pembelajaran berbasis pendekatan saintifik, berikut ini diuraikan dengan singkat konsep pembelajaran dan
pendekatan scientific pada pembelajaran
IPA dan implementasi pendekatan scientific pada pembelajaran. Pada Permendikbud No 103 Tahun 2014, proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengomunikasikan. Jika dihubungkan dengan komponen pada pendekatan saintifik diatas maka ke lima pengalaman belajar ini merupakan penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran. PENDEKATAN SAINTIFIK
LANGKAH -LANGKAH PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI
PENDEKATAN SAINTIFIK
CONTOH PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN EKONOMI
A. Pendekatan Saintifik Pendekatan
ilmiah
(scientific
approach)
dalam
pembelajaran
meliputi
mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Uraian mengenai
aktivitas siswa dalam mengamati, menanya,
mencoba, menalar dan mengomunikasikan telah untuk menambah pengetahuan tentang penerapannya khususnya Ekonomi ada beberapa
hal yang spesifik
untuk dipelajari. Menurut
McCollum (2009)
dijelaskan bahwa komponen-komponen
penting dalam mengajar menggunakan pendekatan saintifik diantaranya adalah guru harus keingintahuan
menyajikan pembelajaran yang dapat (Foster
a
sense
of
meningkatkan rasa
wonder),meningkatkan
keterampilan
mengamati (Encourage observation), melakukan analisis (Push for analysis) dan berkomunikasi (Require communication). 1. Meningkatkan rasa keingintahuan
Ekonomi SMA K -3
153
Semua pengetahuan dan pemahaman dimulai dari rasa ingin tahu dari peserta didik tentang ‟siapa, apa, dan dimana„ atau “who, what dan where” dari apa yang ada di sekitar peserta didik.
Pada kurikulum 2013, peserta
didik dilatih rasa keingintahuannya sampai ‟mengapa dan bagaimana‟atau “why”and “how”. Pada pembelajaran rasa keingintahuan ini dapat difasilitasi dalam kegiatan tanya jawab
baik mulai dari kegiatan pendahuluan kegiatan inti dan
penutup. Selain tanya jawab, dapat juga dengan melalui memberikan suatu masalah, fakta-fakta atau kejadian alam yang ada di sekitar peserta didik. 2. Mengamati Pembiasaan kegiatan mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin
tahu
peserta
didik,
sehingga
proses
pembelajaran
memiliki
kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik dapat menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang disajikan oleh guru (Sudarwan, 2013). Menurut Nuryani, 1995 mengamati merupakan kegiatan mengidentifikasi ciriciri objek tertentu dengan alat inderanya secara teliti, menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan, menggunakan alat atau bahan sebagai alat untuk mengamati objek dalam rangka pengumpulan data atau informasi. Pengamatan yang dilakukan hanya menggunakan indera disebut pengamatan kualitatif, sedangkan pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur disebut pengamatan kuantitatif. Untuk meningkatkan keterampilan mengamati, maka didalam pembelajaran sebaiknya dimunculkan kegiatan yang memungkinkan siswa mengunakan berbagai panca indranya untuk mencatat hasil pengamatan. 3. Menganalisis Wonder grows with understanding and understanding come of analysis. ( Mc. Collum,2009). Analisis dapat berupa analisis kuantitatif dan kualitatif. Peserta didik perlu dilatih dan dibiasakan melakukan analisas data yang sesuai dengan tingkat kemampuannya. Misalnya data pengamatan yang diperoleh sendiri.
Berikan kesempatan kepada peserta
untuk meninjau
kembali hasil pengamatan dan mereka dilatih membuat pola-pola atau grafik dari data yang diperolehnya.
Latih peserta untuk melakukan klasifikasi,
menghubungkan dan menghitung. Ekonomi SMA K -3
154
4. Mengkomunikasikan Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan untuk mengkomunikasikan hal-hal yang peserta didik telah pelajari baik secara lisan maupun tulisan atau menggunakan media seperti menyampaikan hsil kerja kelompok, menyampaikan laporan praktikum, carta atau poster.
B. Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Ekonomi Metode ilmiah pada dasarnya memandang fenomena khusus (unik) dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan pada simpulan. Dengan demikian diperlukan adanya penalaran dalam rangka pencarian (penemuan). Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat rangkaian kegiatan koleksi data atau fakta melalui observasi dan eksperimen, kemudian memformulasi dan menguji hipotesis. Sebenarnya apa yang kita bicarakan dengan metode ilmiah merujuk pada: adanya masalah, data, adanya analisa, dan Fakta. Dengan metode ilmiah seperti ini diharapkan kita akan mempunya sifat bebas prasangka dan sifat objektif. Selanjutnya secara sederhana pendekatan ilmiah merupakan suatu cara atau mekanisme untuk mendapatkan pengetahuan dengan prosedur yang didasarkan pada suatu metode ilmiah. Ada juga yang mengartikan pendekatan ilmiah sebagai mekanisme untuk memperoleh pengetahuan yang didasarkan pada struktur logis. Pendekatan ilmiah ini memerlukan langkahlangkah pokok: 1) Mengamati 2) Menanya 3) Mengumpulkan data /Informasi 4) Mengasosiasi 5) Mengomunikasikan
Ekonomi SMA K -3
155
C. Langkah-langkah
Pembelajaran
Ekonomi
dengan
Pendekatan
Saintifik Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 dilaksanakan menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.” Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.” Hasil akhirnya adalahpeningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik(soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills)dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.
Pendekatan ilmiah
(scientific approach) Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran ekonomi disajikan Sebagai berikut : 1. Mengamati Kegiatan
mengamati
mengutamakan
kebermaknaan
proses
pembelajaran (meaningfull learning). Kegiatan ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Kegiatan mengamati adalah kegiatan yang memfungsikan panca indera sehingga diperoleh informasi atau data. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran ekonomi kegiatan mengamati dapat dilakukan misalnya melalui: membaca permasalahan ekonomi, menelaah permasalahan ekonomi di lingkungan siswa, melihat gambar tentang kegiatan ekonomi, melihat langsung aktivitas produksi , melakukan obeservasi pada perilaku konsumen dan sebagainya.Dalam pembelajaran ekonomi SMA tentang Ekonomi SMA K -3
156
kegiatan ekonomi , guru dapat menugaskan siswa melalui tugas mandiri terstruktur untuk melakukan observasi dan melakukan pengamatan tentang : 1) ativitas produksi, 2) kegiatan distribusi pada home industri yang berada pada lingkungan siswa. 2. Menanya Guru
yang
meningkatkan
efektif
dan
mampu
menginspirasi
mengembangkan
ranah
peserta
sikap,
didik
keterampilan,
untuk dan
pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik. Artinya guru dapat menumbuhkan sikap ingin tahu peserta didik, yang diekspresikan dalam bentuk pertanyaan. Kegiatan menanya lebih diutamakan aktivitasnya dilakukan oleh peserta didik. Hal-hal yang dipertanyakan peserta didik terkait sesuatu yang bersifat faktual hingga analitik. Dengan demikian peserta didik akan berkembang kemampuan berfikir kritisnya. Contoh kegiatan menanya pada pembelajaran ekonomi: Guru yang efektif mampu
menginspirasi
peserta
didik
untuk
meningkatkan
dan
mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Guru diupayakan dapat menumbuhkan sikap ingin tahu siswa, yang diekspresikan dalam bentuk pertanyaan siswa, misalnya: 1)Mengapa di daerah ini masyarakat melakukan kegiatan produksi membuat batu bata?, 2) Bagaimana rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam pembuatan batu bata? 3) bagaimana cara memasarkan produk batu bata?. 4) Apa saja hambatan pelaksanaan produksi batu bata?. 5) bagaimana upaya memperbesar pemasaran batu bata? 6) Apa saja permasalahan dalam pemasaran batu bata?. 7) bagaimana upaya menanggulangi permasalahan produksi batu bata? 8) Bagaimana solusi untuk menaggulangi permasakahan pemasaran batu bata?. Diusahakan setelah ada pengamatan, yang bertanya bukan guru, tetapi yang bertanya peserta didik.
Ekonomi SMA K -3
157
3.
Mengumpulkan data/informasi
Kegiatan mengumpulkan data/informasimelalui kegiatan uji coba, mengeksplorasi lebih mendalam, dan mengumpulkan data sehingga data yang
telah
diperoleh
dapat
dianalisis
dan
disimpulkan.
Kegiatan
mengumpulkan dapat dilakukan dengan cara uji coba (eksperimen). membaca buku, mengumpulkan data sekunder, observasi lapangan, , wawancara, menyebarkan kuesioner, dan lain-lain. Contoh kegiatan mengumpulkan data/informasi dalam pembelajaran ekonomi: Peserta didik diminta mencari informasi atau bahan untuk menjawab dan membuktikan hipotesis yang diajukan terkait dengan permasalahan ekonomi yang
berhubungan
dengan
kelangkaan.
Untuk
bisa
menanggulangi
permasalahan kelangkaan sumber daya di suatu daerah, maka perlu data data lapangan tentang keberadaan sumber daya tersebut di daerah.
4. Mengasosiasi Mengasosiasi adalah kegiatan peserta didik untuk membandingkan antara data yang telah diolahnya dengan teori yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan dan atau ditemukannya prinsip dan konsep penting. Kegiatan mengasosiasi dapat berupa kegiatan menganalisis, membuat kategori, menentukan hubungan antar data/kategori, menyimpulkan dari hasil analisis data. Penemuan prinsip dan konsep
penting diharapkan dapat
menambah skema kognitif peserta didik, memperluas pengalaman dan wawasan pengetahuannya.Mengasosiasi bisa dilakukan melalui proses diskusi,
analisis
data,
dan
menginterpretasikan.
Kegiatan
ini
erat
hubungannya dengan kegiatan menalar. Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski
penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.
Ekonomi SMA K -3
158
Penalaran terdapat dua cara, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Penalaran induktif merupakan cara menalardengan menarik simpulan dari fenomena atau atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum. Jadi, menalar secara induktif adalah proses penarikan simpulan dari kasus-kasus yang bersifat nyata secara individual atau spesifik menjadi simpulan yang bersifat umum.Kegiatan menalar secara induktif lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau pengalaman empirik. Dalam pembelajaran Ekonomi, selalu berkait dengan kejadian di ruang muka bumi. Oleh Seperti telah dijelaskan di muka, terdapat dua cara menalar, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Penalaraninduktifmerupakan cara menalardengan menarik simpulan dari fenomena atau atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum. Sedangkan menalar secara deduktif adalah cara menalar dari hak yang bersifat umum untuk diterapkan dalam fenomena atau atribut-atribut khusus
. Dalam pembelajaran banyak
permasalahan yang bisa dinalarkan secara induktif , maupun deduktif. Penerapan hukum ekonomi dalam bebagai kegiatan sehari hari di berbagai tempat merupakan bagian dari menalar secara deduktif. Sebaliknya membuat kesimpulan dari data bebagai kegiatan ekonomi sehari hari di berbagai tempat merupakan bagian dari menalar secara induktif. Contoh:
Deduktif: Pada saat jumlah produk melimpah maka harga produk tersebut sangat murah. Hukum atau teori tersebut dapat diterapkan di berbagai kegiatan produksi, misalnya pada musim panen buah mangga, rambutan, anggur, dan pada saat panen besar berbagai sayur maryur maka harga masing masing produk buah dan sayur tersebut cenderung murah. Sebaliknya pada saat sedang langka produk buah dan sayur tersebut maka harganya alkan naik atau menjadi lebih mahal.
Induktif: Pada musim penghujan banyak petani panen padi atau beras. Pada bulan tertentu sedang terjadi panen buah mangga, duren , dan rambutan. Pada saat
panen padi, panen buah mangga, duren dan
rambutan, setelah di data ternyata harga masing masing produk tersebut cenderung murah. Dari data atau kenyataan khusus
tersebut dapat
disimpulkan secara umum bahwa pada saat produk melimpah maka harga produk tersebut rendah. . Ekonomi SMA K -3
159
5. Mengkomunikasikan Kegiatan peserta didik dalam mendiskripkan dan menyampaikan hasil temuannya
dari
kegiatan
mengamati,
menanya,
uji
coba,
dan
mengasosiasi. Kegiatan mengomunikasikan ditujukan kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan dan dibantu dengan perangkat teknologi baik konvensional maupun Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Contoh Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ekonomi Topik /Tema
Masalah Ekonomi
Sub Topik/Tema
Masalah pokok Ekonomi dan Cara Menanggulanginya
Kompetensi
3.8 Mendeskripsikan konsep koperasi dan pengelolaan koperasi
Dasar
4.8 Menerapkan konsep koperasi dan pengelolaan koperasi sekolah Tujuan
1) Mendiskripsikan konsep koperasi
Pembelajaran
2) Menganalisis cara mengolah koperasi sekolah. 3) Melaporkan
secara
tertulis
hasil
analisis
cara
mengelola koperasi sekolah 4) Melaporkan secara lesan hasil analisis mengelola koperasi melalui diskusi dan kerja kelompok.
Alokasi Waktu
1x pertemuan (3 JP)
Tahapan
Kegiatan
Pembelajaran
- Pada kegiatan ini guru
meminta peserta
didik
mengamati nelalui membaca referensi tentang koperasi sekolah Mengamati
1. Pengertian Koperasi Sekolah Koperasi sekolah atau koperasi siswa adalah koperasi yang
anggota-anggotanya
terdiri
atas
siswa-siswa
sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah
Ekonomi SMA K -3
160
menengah atas, atau sekolah-sekolah yang sederajat 2. Fungsi dan Tujuan Koperasi Sekolah Koperasi
sekolah
berfungsi
sebagai
wadah
untuk
mendidik bagi tumbuhnya kesadaran berkoperasi di kalangan siswa. Adapun tujuan koperasi sekolah adalah sebagai berikut. 1)
Mendidik, kesadaran
menanamkan, hidup
dan memelihara
bergotong
royong,
suatu
serta jiwa
demokratis di antara para siswa. 2) Memupuk dan mendorong tumbuhnya kesadaran serta semangat berkoperasi di kalangan siswa. 3) Mendidik dan menanamkan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) di kalangan siswa. 4)
Meningkatkan
pengetahuan
dan
keterampilan
berkoperasi di kalangan anggota yang berguna bagi para siswa untuk bekal terjun di masya rakat. 5) Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasi an melalui program pendidikan sekolah. 6) Membantu dan melayani pemenuhan kebutuhan ekonomi para siswa melalui pengembangan koperasi sekolah. 3. Bidang Usaha Koperasi Sekolah Bidang usaha yang biasa terdapat dalam koperasi sekolah, antara lain sebagai berikut 1) Unit Usaha Simpan Pinjam Bidang usaha simpan pinjam diselenggarakan koperasi sekolah dengan tujuan membantu para anggota dalam mengatasi masalah keuangan dan mendidik siswa untuk belajar hidup hemat. 2) Unit Usaha Toko Bidang usaha toko menjual berbagai keperluan siswa, seperti alat tulis, buku pelajaran, makanan, dan atribut
Ekonomi SMA K -3
161
sekolah.
Bimbingan
dan
pengawasan
guru
sangat
dibutuhkan untuk kelangsungan unit usaha tersebut. Pengelolaan koperasi sekolah biasanya dilakukan secara bergiliran sesuai jadwal piket para siswa. 3) Unit Kafetaria/Kantin Sekolah Usaha kafetaria biasanya dilakukan sendiri oleh anggota koperasi, para guru, atau dengan menjalin kerja sama dengan para produsen makanan atau minuman ringan. 4) Unit Usaha Pelayanan/Jasa Selain memberikan dan menyediakan kebutuhan berupa barang.
Unit
usaha
koperasi
juga
menyediakan
pelayanan/jasa-jasa. Pelayanan tersebut antara lain dalam bentuk jasa fotokopi Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya setelah mereka mengamati tentang koperasi sekolah.
Contoh
pertanyaan
yang
berkaitan
dengan
pengamatan peserta didik 1. Maanfaat apa setelah mempelajari koperasi sekolah Menanya
2. Bagaimana cara bisa memupuk dan mendorong tumbuhnya kesadaran serta semangat berkoperasi di kalangan siswa 3. Bagaimana
agar
mepunyai
jiwa
wirausaha
(entrepreneurship) di kalangan siswa 4. Bagaimana caranya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi
bagi para siswa untuk
bekal terjun di masya rakat Setelah kegiatan tanya jawab guru memfasilitasi siswa untuk menemukan jawaban dengan cara : Mengumpulkan Informasi
- Melakukan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan pengelolaan koperasi sekolah
FORMAT DATA HASIL PENGAMATAN KOPERASI SEKOLAH
Ekonomi SMA K -3
162
Kelompok
No
:.......................
Tujuan
Pengelolaan
Bidang
Usaha
Koperasi
Koperasi
Koperasi Sekolah
Sekolah
Sekolah
Berdasarkan data pengamatan di lapangan peserta didik akan mengumpulkan informasi tentang tujuan koperasi sekolah, cara mengelola koperasi sekolah, bidang usaha koperasi sekolah. Setelah
mengumpulkan
data
atau
informasi
melalui
pengamatan dan mencatat hasil pengamatan, peserta didik mengasosiasikan,
menganalisis
data
lapangan
dan
dihubungkan dengan buku sumber dengan cara: Mengasosiasikan
-
Mendiskusikan
hasil
pertanyaan-pertanyaan
pengamatan, pada
lembar
menjawab kegiatan
berdasarkan data pengamatan dan konsep yang terkait pada buku siswa. -
Menyimpulkan hasil pengamatan dan hasil analisis data .
Setelah menemukan kesimpulan, peserta didik membuat Mengkomunikasikan laporan dan
peserta didik dapat menyampaikan laporan
hasil pengamatan dan kesimpulannya tentang pengelolaan koperasi sekolah .
Pada pembelajaran Ekonomi, penerapan pendekatan saintifik berkaitan dengan pengembangan keterampilan proses peserta didik . Guru dapat mengidentifikasi keterampilan proses apa saja yang dilatihkan pada suatu kegiatan pembelajaran baik pengukuran maupun non pengukuran. Keterampilan proses yang dapat dilatihkan pada kegiatan pembelajaran pengukuran pada suatu tempat ini contohnya adalah:
Ekonomi SMA K -3
163
Ketrampilan
Uraian Ketrampilan
Mengamati
Mengamati koperasi sekolah dan cara mengelola koperasi sekolah
Mengukur
Mengumpulkan data kualitatip dan kuantitaip yang berhubungan dengan koperasi sekolah dan cara mengelola koperasi sekolah
Mengklasifikasi
Mengklasifikasikan masing masing yang berhubungan dengan : a. Tujuan koperasi sekolah b. Mengelola koperasi sekolah c. Bidang usaha koperasi sekolah
Mengasosiasikan
a. Berdiskusi melakukan analisis data. b. Menganalisis masing masing data tujuan koperasi sekolah, cara mengelola koperasi sekolah, bidang usaha koperasi sekolah. c. Berdasarkan hasil analisis data ini dapat digunakan sebagai bahan untuk memahami cara mengelola koperasi sekolah serta dapat mengetahui kendala yang dihadapi
Menginterpretasikan
Menginterpretasikan hasil analisis data dan cara Mengelola
koperasi
sekolah
dan
menanggulangi
permasalahan yang terjadi di koperasi sekolah dengan cara cara yang operasional dengan berpedoman pada landasan teori dan impiris. Menyimpulkan
Menyusun
laporan
yang
garis
besarnya
adalah
kesimpulan tentang koperasi sekolah : a. Tujuan koperasi sekolah b. Mengelola koperasi sekolah c. Bidang usaha koperasi sekolah Mengkomunikasikan
Mengkomunikasikan laporan secara tertulis dan lisan, khususnya kesimpulan dari hasil analisis data tentang tentang koperasi sekolah.
Ekonomi SMA K -3
164
D. Aktivitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan andragogi lebih mengutamakan
pengungkapan
kembali
pengalaman
peserta
diklat
menganalisis, menyimpulkan dalam suasana yang aktif, inovatif dan kreatif, menyenamgkan dan bermakna. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mempelajari materi ini mencakup : 1. Aktivitas individu, meliputi :
Memahmai dan mencermati materi diklat
Mengerjakan latihan tugas, menyelesaikan masalah/kasus pada setiap kegiatan belajar;menyimpulkan
Melakukan refleksi
2. Aktivitas kelompok, meliputi :
mendiskusikan materi pelathan
bertukar pengalaman dalam melakukan pelatihan penyelesaian masalah /kasus
melaksanakan refleksi
E. Latihan/kasus/Tugas DISKUSI KELOMPOK : Buatlah Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ekonomi Seperti Contah yang ada di modul F.
Rangkuman Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific approach) Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran ekonomi disajikan
Sebagai
berikut
:
mengamati,
menanya,
mengumpulkan
informasi,menasosiasi, mengkomunikasikan Kegiatan mengamati adalah kegiatan yang memfungsikan panca indera sehingga diperoleh informasi atau data. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.
Ekonomi SMA K -3
165
Kegiatan menanya lebih diutamakan aktivitasnya dilakukan oleh peserta didik. Hal-hal yang dipertanyakan peserta didik terkait sesuatu yang bersifat faktual hingga analitik. Dengan demikian peserta didik akan berkembang kemampuan berfikir kritisnya Kegiatan
mengumpulkan
dapat
dilakukan
dengan
cara
uji
coba
(eksperimen). membaca buku, mengumpulkan data sekunder, observasi lapangan, , wawancara, menyebarkan kuesioner, dan lain-lain Mengasosiasi adalah kegiatan peserta didik untuk membandingkan antara data yang telah diolahnya dengan teori yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan dan atau ditemukannya prinsip dan konsep penting. Kegiatan mengasosiasi dapat berupa kegiatan menganalisis, membuat kategori, menentukan hubungan antar data/kategori, menyimpulkan dari hasil analisis data Kegiatan peserta didik dalam mendiskripkan dan menyampaikan hasil temuannya dari kegiatan mengamati, menanya, uji coba, dan mengasosiasi. Kegiatan mengomunikasikan ditujukan kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1. Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi pendekatan saintifik pada pembelajaran ekonomi? 2. Pengalaman
penting
apa
yang
Bapak/Ibu
peroleh
setelah
mempelajari materi pendekatan saintifik pada pembelajaran ekonomi ? 3. Apa manfaat materi pendekatan saintifik terhadap tugas Bapak/Ibu ? 4. Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini ?
Ekonomi SMA K -3
166
Kunci Jawaban : (sudah ada contoh langkah-langkah pendekatan saintifik untuk mata pelajaran ekonomi di modul)
Evaluasi 1. Deskripsikan langkah-langkah pendekatan saintific
dalam pembelajaran
ekonomi serta kelebihan-kelebihan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik Penutup Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran merupakan
suatu
bentuk
pembelajaran
yang memiliki nama, ciri, sintak,
pengaturan, dan budaya misalnya discovery learning, project-based learning, problem-based learning, inquiry learning. Proses
pembelajaran
diselenggarakan
secara
interaktif,
menyenangkan,
menantang, inspiratif, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Daftar Pustaka : Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2004 tentang Pembelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah Kartasapoetra G, dkk, 2003. Praktek Pengelolaan Koperasi (Buku Acuan untuk Siswa Menengan kejuruan). cetakan ke 6. Jakarta: PT Bina Adiaksara dan Rineka Cipta. Ninik Widiyanti, 1996. Manajemen Koperasi cetakan ke 5. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ekonomi SMA K -3
167
KEGIATAN PEMBELAJARAN 12 MODEL PEMBELAJARAN EKONOM
Kegiatan Pembelajaran A.
Tujuan : Peserta diklat mampu menggunakan model pembelajaran discovery Learning, Problem besed learning dan proyek Besed Learning dalam RPP sesuai materi
B.
Indikator Pencapaian Kompetensi: 1. Membuat penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek(Proyek Based Learning ) pada mata pelajaran ekonomi 2. Membuat Penerapan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) pada mata pelajaran ekonomi 3. MembuatPenerapan
Model
Pembelajaran
berbasis
masalah
(Problem Based Learning) pada mata pelajaran ekonomi C.
Uraian Materi
Penerapan Model Project Based Learning, Discovery Learning dan Problem Based Learning pada Pembelajaran Ekonomi A. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Model pembelajaran berbasis proyek pada penerapannya melalui tahap-tahap: 1) Penentuan Pertanyaan Mendasar, 2) Mendesain Perencanaan Proyek, 3)Menyusun Jadwal,4)Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek, 5) Menguji Hasil, Berikut ini
6) Mengevaluasi Pengalaman contoh lembar kerja
pelaksanaan tugas proyek yang akan
dilakukan peserta didik.
Ekonomi SMA K -3
168
CONTOH PENERAPAN PEMBELAARAN BERBASIS PROYEK (PROYEK BASED LEARNING)
CONTOH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN EKONOMI
CONTOH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNINGK BASED LEARNING
1. Lembar Kerja Tugas Proyek Lembar kerja tugas proyek pada pembelajaran Ekonomi sebelum kegiatan tatap muka misalnya membuat laporan pemecahan permasalahan ekonomi. Untuk mengerjakan proyek, peserta diberi panduan kerja agar tugas dapat dikerjakan secara efektif dan efisien. Contoh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Tugas Proyek pada pembelajaran Ekonomi dapat diberikan kepada peserta didik
sebelum
kegiatan
tatap
muka
misalnya
Pengamatan
tentang
permasalahan ekonomi di lingkungan sekitar. Berikut ini contoh lembar kegiatan dan format laporan Pembelajaran Berbasis Proyek 2. Lembar Kerja Tugas Proyek KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK Mata Pelajaran :
EKONOMI
Kelas/Semester :
X/1
Topik
:
Permasalahan Pokok Ekonomi
Sub Topik
:
Permasalahan Ekonomi di lingkungannya dan Cara mengatasi
Tugas
:
Mengatasi permasalahan ekonomi di lingkungannya
KOMPETENSI DASAR 1.1 Mensyukuri sumber daya sebagai karunia Tuhan YME dalam rangka pemenuhan Kebutuhan 2.1 Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, mandiri, kritis dan
Ekonomi SMA K -3
169
analitis dalam mengatasi permasalahan ekonomi 3.2. Menganalisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya 4.2. Melaporkan hasil analisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya INDIKATOR 1) Mendiskripsikan permasalah ekonomi 2) Mengidentifikasi permasalahan ekonomi yang berhubungan dengan Sumber daya Alam di lingkungannya. 3) Mengidentifikasi permasalahan ekonomi yang berhubungan dengan Sumberdaya Manusia di lingkungannya. 4) Mengidentifikasi permasalahan ekonomi yang berhubungan dengan Sumberdaya Modal di lingkungannya. 5) Menganalisis cara mengatasi permasalahan masing masing sumber daya ekonomi di lingkungannya PENTUNJUK UMUM 1. Pelajari cara mengumpulkan data dan menganalisis data dari lIteratur yang relevan. 2. Amati kondisi daerah lingkungan tempat tinggal anda tentang kejadian yang berhubungan dengan masalah ekonomi. 3. Lakukan observasi ke daerah tersebut , dan kumpulkan data yang tentang masalah ekonomi yang berhubungan dengan Sumber daya alam, sumber daya manusia , dan sumber daya modal.. 4. Catat hasil pengumpulan data
dan hal-hal yang penting yang
berhubungan dengan masalah tersebut di atas. 5. Kerjakan secara kelompok, kalau mengalami kesulitan konsultasikan dengan Guru! 6. Laporkan hasil proyek secara tertulis dan secara lesan !
Ekonomi SMA K -3
170
1. Laporan Kegiatan Pembelajaran Berbasis Proyek Laporan kegiatan pembelajaran berbasis proyek dapat berupa laporan kegiatan pemecahan masalah
dan laporan penelitian
yang
dilakukan dengan
menggunakan model rancangan yang dibuat. Laporan kegiatan pembelajaran berbasis proyek dapat berupa
laporan hasil
observasi tentang permasalahan ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal yang terjadi di lingkungan sekitar siswa. LAPORAN KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
MATA PELAJARAN: EKONOMI TOPIK
: Permasalahan Pokok Ekonomi
SUB TOPIK
: Permasalahan Ekonomi di lingkungannya dan
Cara Mengatasi TUGAS
:
Mengatasi
permasalahan
ekonomi
di
lingkungannya KELOMPOK
:
………………………………………………
KELAS
: X
PETUNJUK KHUSUS 1. Setelah mempelajari konsep permasalahan pokok ekonomi ,lakukan observasi di lingkungan anda untuk mengumpulkan data tentang permasahan ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal. 2. Uraikan hasil observasi
Tanggal Observasi
: .........................................................................
Alat dan Bahan
:
1) Instrumen pengumpulan data tentang permasalahan ekonomi yang
Ekonomi SMA K -3
171
berhubungan dengan sumber daya alam. 2) Instrumen pengumpulan data tentang permasalahan ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya manusia . 3) Instrumen pengumpulan data tentang permasalahan ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya modal.
Gambar tiga kondisi sumber daya ( SDA, SDM, dan Sumber daya modal) serta keterangan kondisi lingkungan masing masing:
Cara Menganalisis data
a. Laporan Hasil Analisis Data
LAPORAN HASIL OBSERVASI PERMASALAHAN EKONOMI PETUNJUK KHUSUS Setelah Anda melakukan pengumpulan data dari observasi lapangan maka lakukan analisa data dengan mengunakan format berikut. Tanggal Analisis
Hasil analisis data dan catatan untuk solusi permasahan:
Data : ……………………. Kegitatan: 1. Hasil analisis data permasalan
…………………………………………………………………… ....................................................................... ....................................................................... ......................................................................
ekonomi tentang Sumber daya alam 2. Hasil analisis data permasalan ekonomi tentang Sumber daya
Ekonomi SMA K -3
…………………………………………………………………… ...................................................................... ..................................................................... ......................................................................
172
manusia 3. Hasil analisis data permasalan
…………………………………………………………………..
ekonomi tentang
.....................................................................
Sumber daya
.....................................................................
modal
.....................................................................
b. Laporan Penelitian
LAPORAN PENELITIAN SEDERHANA PETUNJUK KHUSUS Berdasarkan hasil kegiatanmu ini, tulislah sebuah
laporan penelitian
sederhana tentang permasalahan ekonomi di lingkungan setempat dan cara mengatasinya. Buat Judul yang menarik , tulis laporan secara sistematis. JUDUL ...................................................................................................................
A. Contoh Penerapan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning. Penerapan model pembelajaran penemuan terdapat prosedur yang harus dilakukan yang meliputi tahap Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan), Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah), Data collection (pengumpulan data), Data processing (pengolahan data), Verification (pembuktian) dan Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Ekonomi SMA K -3
173
Contoh penerapan model Discovery Learning pada pembelajaran Ekonomi Kompetensi
:
Dasar
3.2. Menganalisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya 4.2. Melaporkan hasil analisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya
Topik
:
Permasalahan Pokok Ekonomi
Sub Topik
:
Permasalahan ekonomi di lingkungan setempat dan cara mengatasinya.
Tujuan
:
1) Mendiskripsikan inti masalah ekonomi dan kelangkaan melalui mengkaji referensi. 2) Menganalisis cara mengatasi permasalahan ekonomi di lingkungannya melalui diskusi dan kerja kelompok. 3) Melaporkan secara tertulis hasil analisis mengatasi
permasalahan
ekonomi
di
lingkungannya melalui diskusi dan kerja kelompok. 4) Melaporkan mengatasi
secara
lesan
permasalahan
hasil
analisis
ekonomi
di
lingkungannya melalui diskusi dan kerja kelompok. Alokasi Waktu
:
SINTAK PEMBELAJARAN 1. Stimulation
1x pertemuan (3 JP)
KEGIATAN PEMBELAJARAN Pada tahap ini peserta didik diberi motivasi
(simullasi/Pemberia
atau rangsangan untuk memusatkan
n rangsangan)
perhatian pada topic permasalahan pokok ekonomi dengan cara: - Menyajikan gambar peristiwa yang berkaitan dengan kodisi tentang permasalahan ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya alam, sumber daya
Ekonomi SMA K -3
174
manusia, dan sumber daya modal.. - Mensimulasikan secara singkat langkah langkah dalam kegiatan observasi dan mengumpulkan data.. 2. Problem statemen
Guru memberikan kesempatan pada peserta
(pertanyaan/identifik
didik untuk mengidentifikasi sebanyak
asi masalah)
mungkin masalah yang berkaitan dengan permasalahan ekonomi di lingkung an setempat sampai siswa menentukan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya -
Contoh apa saja di lingkungannya yang merupakan
bagian
dari
permasalahan
pokok ekonomi yang berhibungan dengan Sumber Daya alam? -
Contoh apa saja di lingkungannya yang merupakan
bagian
dari
permasalahan
pokok ekonomi yang berhibungan dengan Sumber Daya manusia? -
Contoh apa saja di lingkungannya yang merupakan
bagian
dari
permasalahan
pokok ekonomi yang berhibungan dengan Sumber Daya modal? -
Bagaimana cara mengatasi permalahan ekonomi masing masing sumber daya tersebut?
3. Data collection (pengumpulan data)
Pada tahap ini peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaanyang telah diidentifikasi melalui:
- Melakukan pengumpulan data tentang permasalahan ekonomi tentang sumber daya alam.
- Melakukan pengumpulan data tentang
Ekonomi SMA K -3
175
permasalahan ekonomi tentang sumber daya manusia.
- Melakukan pengumpulan data tentang permasalahan ekonomi tentang sumber daya modal. 4. Data processing (pengolahan Data)
Pada tahap ini peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi untuk mengolah data hasil pengamatan dengan cara:
- Mengolah data pengamatan dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja, misalnya mengolah data tentang permasalahan ekonomi pada sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal. 5. Verification (pembuktian)
Pada tahap verivikasi peserta didik mendiskusikan hasil pengolahan data dan memverifikasi hasil pengolahan dengan teori pada buku sumber. Misalnya dengan cara:
- Mengkonfirmasikan data dengan teori yang berhubungan dengan permasalahan ekonomi di lingkungan setempat.
- Memverivikasi jawaban kelompok tentang hasil analisis data masing masing individu yang ada dalam kelompok.
- Berdiskusi menentukan solusi atau penyelesaian dari masalah ekonomi tersebut di atas.. 6. Generalization
Pada tahap ini peserta didik menyimpulkan
(menarik
hasil observasi dan diskusi misalnya
kesimpulan)
menyimpulkan :
- Permasalahan pokok ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya alam di lingkungannya dan cara mengatasinya.
Ekonomi SMA K -3
176
- Permasalahan pokok ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya manusia di lingkungannya dan cara mengatasinya.
- Permasalahan pokok ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya modal di lingkungannya dan cara mengatasinya.
B. Contoh Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang dirancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari Contoh Tahap Pembelajaran Problem Based Learning Kompetensi
: 1. ..
Dasar
2. .. 3.2. Menganalisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya 4.2. Melaporkan hasil analisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya
Topik
: Permasalahan Pokok Ekonomi
Sub Topik
: Permasalahan ekonomi di lingkungan setempat dan cara mengatasinya.
Tujuan
:
1) Mendiskripsikan inti masalah ekonomi dan kelangkaan melalui mengkaji referensi. 2) Menganalisis cara mengatasi permasalahan ekonomi di lingkungannya melalui diskusi dan kerja kelompok. 3) Melaporkan mengatasi
Ekonomi SMA K -3
secara
tertulis
permasalahan
hasil
analisis
ekonomi
di
177
lingkungannya
melalui
diskusi
dan
kerja
kelompok. 4) Melaporkan
secara
mengatasi
lesan
permasalahan
lingkungannya
melalui
hasil
analisis
ekonomi
diskusi
dan
di kerja
kelompok. Alokasi Waktu
: 1x pertemuan (3 JP)
FASE-FASE Fase 1
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
Orientasi peserta
kemudian dapat memberikan konsep dasar,
didik kepada
petunjuk atau referensi yang diperlukan dalam
masalah
pembelajaran. 2) Melakukan brainstorming dimana peserta didik dihadapkan pada masalah hasil pengamatan tentang permasalahan ekonomi di lingkungannya. 3) Mencatat data hasil pengamatan tentang masalah pokok ekonomi . Berdasarkan
data akan
pengamatan
di
lapangan
mengumpulkan
informasi
peserta
didik
tentang
permasalahan
pokok
ekonomi
yang
berhubungan dengan Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia , dan sumber daya modal yang terjadi di lingkungannya. Fase 2
Pada tahap ini guru membantu peserta didik
Mengorganisasikan mendefinisikan danmengorganisasikan tugas peserta didik
belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. Peserta didik dikelompokkan secara heterogen, masing-masing berdasarkan lembar kegiatan. Dalam ekonomi misalnya peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok , yakni kelompok A, B, C, D,
Ekonomi SMA K -3
178
FASE-FASE
KEGIATAN PEMBELAJARAN E, dan F. Guru menyediakan 3 permasalahan dalam Lembar kegiatan siswa (LKS) yang harus diselesaikan oleh masing kelompok dengan rincian sebagai berikut : 1) Kelompok A dan kelompok D membahas masalah tentang permasalahan ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya alam dan cara mengatasinya. 2) Kelompok B dan kelompok F membahas masalah tentang permasalahan ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya manusia dan cara mengatasinya. 3) Kelompok C dan kelompok F membahas masalah tentang permasalahan ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya modal dan cara mengatasinya. Peserta didik mendiskusikan hal-hal yang harus dikerjakan dan konsep-konsep yang harus didiskusikan dan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab. Untuk memecahkan masalah dalam LKS tersebut.
Fase 3
Peserta didik mengumpulkan informasi untuk
Membimbing
menciptakan dan membangun ide mereka sendiri
penyelidikan
dalam memecahkan masalah. Pada kegiatan ini
individu dan
peserta didik mendiskusikan materi dengan
kelompok
mengamati data hasil observasi tentang permasalahan ekonomi di lingkungannya yang ada dalam LKS. Guru membimbing siswa dalam memecahkan masalah tersebut.
Fase 4
Pada tahap ini peserta didik merencanakan dan
Mengembangkan
menyiapkan laporan dengan cara berbagi tugas
dan menyajikan
dengan teman
Ekonomi SMA K -3
179
FASE-FASE hasil karya
KEGIATAN PEMBELAJARAN Pembuatan laporan melalui kegiatan: - Diskusimasing masing kelompok untuk mengembangakan konsep permasalahan ekonomi di lingkungannya berdasarkan data pengamatan dan informasi pada yang dikonfirmasikan dengan buku siswa secara teori. - Membuat laporan secara sistematis dan benar hasil diskusi kelompok tentang permasalahan ekonomi.
Fase 5
Pada tahap ini peserta didik mengevaluasi hasil
Menganalisa dan
belajar tentang materi yang telah dipelajari
mengevaluasi
melalui diskusi kelas untuk menganalisis hasil
proses pemecahan
pemecahan masalah tentang permasalahan
masalah
ekonomi di lingkungannya berikut contohnya. Peserta diharapkan menggunakan buku sumber untuk batuan mengevaluasi hasil diskusi. Selanjutnya presentasi hasil diskusi dan penyamakan persepsi.
D. Aktivitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan andragogi lebih mengutamakan pengungkapan kembali pengalaman peserta diklat menganalisis, menyimpulkan dalam suasana yang aktif, inovatif dan kreatif, menyenamgkan dan bermakna. Langkahlangkah yang perlu dilakukan dalam mempelajari materi ini mencakup : 1.
Aktivitas individu, meliputi : Memahmai dan mencermati materi diklat Mengerjakan latihan tugas, menyelesaikan masalah/kasus pada setiap kegiatan belajar;menyimpulkan Melakukan refleksi
Ekonomi SMA K -3
180
2.
Aktivitas kelompok, meliputi : mendiskusikan materi pelathan bertukar pengalaman dalam melakukan pelatihan penyelesaian masalah /kasus melaksanakan refleksi
E. Latihan/kasus/Tugas Tugas Kelompok : Buatlah penerapan model pembelajaran berbasis proyek (project BasedLearning ) mengacu pada contoh yang ada di modul ini.
G. Rangkuman Laporan kegiatan pembelajaran berbasis proyek dapat berupa kegiatan pemecahan masalah
laporan
dan laporan penelitian yang dilakukan
dengan menggunakan model rancangan yang dibuat. Laporan kegiatan pembelajaran berbasis proyek dapat berupa laporan hasil observasi tentang permasalahan ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal yang terjadi di lingkungan sekitar siswa. Penerapan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) pada penerapan model pembelajaran penemuan terdapat prosedur yang harus dilakukan yang meliputi tahap Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan), Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah), Data collection (pengumpulan data), Data processing (pengolahan data), Verification (pembuktian) dan Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi) Model Pembelajaran Problem Based LearningProblem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang dirancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Tahap-tahap Ekonomi SMA K -3
181
PBL
meliputi
tahap
orientasi
peserta
didik
kepada
masalah,
mengorganisasikan peserta didik, membimbing penyelidikan individu dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan data dan menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut : Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1.
Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi model-model pembelajaran ekonomi ?
2.
Pengalaman
penting
apa
yang
Bapak/Ibu
peroleh
setelah
mempelajari materi model-model pembelajaran ekonomi? 3.
Apa manfaat materi model-model pembelajaran ekonomi terhadap tugas Bapak/Ibu ?
4.
Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini ?
H. Kunci Jawaban : ( contoh penerapan model pembelajaran sudah ada di modul )
Evaluasi 1.
Jelaskan tahapan Penerapan Model Project Based Learning pada Pembelajaran Ekonomi
2.
Jelaskan tahapan penerapan Discovery Learning pada Pembelajaran Ekonomi
3.
Jelaskan
tahapan
penerapan
Problem
Based
Learning
pada
Pembelajaran Ekonomi Penutup Implementasi kurikulum 2013, dirancang untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar agar tujuan dapat tercapai,dengan menggunakan prinsip: (1)berpusat pada peserta didik, (2) mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan
Ekonomi SMA K -3
nilai,
etika,
estetika,
logika,
dan
kinestetika,
dan
(5)
182
menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual,
efektif,
efisien,
dan bermakna.Untuk mencapai tujuan
dimaksud, strategi pembelajaran yang direkomendasikan pada kurikulum 2013 ada 3 (tiga) yaitu discovery learning, project based learning dan problem based learning. Dengan penerapan model tersebut pada mata pelajaran ekonomi diharapkan pembelajaran menjadi efektif, tujuan dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA Das Salirawati, 2009, Penerapan Problem Based Learning Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Memecahkan Masalah, Makalah http://www.udel.edu/pbl/cte/spr96-phys.html. http://aisadidah.blogspot.co.id/2014/10/normal-0-false-false-false-en-us-xnone.html Glazer, Evan. (2001). Problem Based Instruction. In M. Orey (Ed.), Emerging Perspectives on Learning, Teaching, and Technology [Online]. Tersedia: Ibrahim, M dan Nur.(2005). Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: University Press Karim, S., et al. (2007). Penerapan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk http://www.rapidintellect.com/AE Qweb/mop4spr01.htm Mudjiman, Haris. 2006. Belajar Mandiri. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press) Siburian, Jodion. 2010. Model Pembelajaran Sains, Jambi: Universitas Jambi Sudjana, D. (1982). Model Pembelajaran Pemecahan Masalah. Bandu http://www.niost.org/Publications/papers. Admin.Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) [online]. Diakses di http://digilib.sunan-ampel.ac.id/files/disk1/151/hubptain-gdl-ellyikasus7509-3-babii.pdf Markham, T. (2003). Project-Based Learning Handbook (2nd ed.). Novato, CA: Buck Institute for Education. http://darussholahjember.blogspot.com/2011/05/aplikasi-metode-discoverylearning.html http://ebookbrowse.com/pengertian-model-pembelajaran-discoverylearningmenurut-para-ahli-pdf-d368189396 http://prismabekasi.blogspot.com/2012/10/definisi-belajar-menurut-para-ahli.html Syamsudini , 2012. Aplikasi Metode Discovery Learning dalam Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah, Motivasi Belajar dan Daya Ingat Siswa. Syah,
Ekonomi SMA K -3
183
KEGIATAN PEMBELAJARAN 13 PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK A. Tujuan : Tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran ini peserta diklat mampu : Membuat rubrik
penilaian sikap, pengetahuan dan
ketrampilan dalam pembelajaran ekonomi B. Indikator Pencapaian Kompetensi : 1. Membuat rubrik penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan 2. Mengimplementasikan pada kegiatan belajar mengajar di kelas 3. Memasukkan hasil penilaian pembelajaran kedalam rapor
C. Uraian Materi : PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK Pada Kurikulum 2013, penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Pada
uraian
berikut
disajikan
beberapa
contoh
penilaian
sikap,
pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran Ekonomi. Anda dapat mengembangkan lagi sesuai dengan topik dan kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik. PENILAIAN SIKAP
PENGERTIAN PENILAIAN
PENILAIAN PENGETAHUAN
PENILAIAN KETRAMPILAN
PENILAIAN SIKAP
PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK
Ekonomi SMA K -3
RUBRIK PENILAIAN
PENILAIAN PENGETAHUAN
PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN DALAM RAPOR
PENILAIAN KETRAMPILAN
184
A. Penilaian Sikap Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri (self assessment), penilaian “teman sejawat” (peer assessment) oleh peserta didik, dan jurnal (Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah, 2013). Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi
dari
nilai-nilai
atau
pandangan
hidup
yang
dimiliki
oleh
seseorang.Penilaian sikap yang dapat dilakukan oleh para guru dengan menilai perilaku sehingga penilaian sikap dilakukan dengan cara observasi perilaku. Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang dalam sesuatu hal.Kompetensi sikap pada pembelajaran Ekonomi yang harus dicapai peserta didik sudah terinci pada KD dari KI 1 dan KI 2.
Guru Ekonomi
dapat merancang lembar pengamatan penilaian sikap untuk masing-masing KD sesuai
dengan karakteristik
proses
pembelajaran
yang
disajikan.
Hasil
observasidapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan. Contoh penilaian kompetensi sikap dalam pembelajaran Ekonomi. 1. Penilaian kompetensi sikap melalui observasi Penilaian sikap atau perilaku dapat dilakukan oleh guru pada saat peserta didik melakukan pratikum atau diskusi, guru dapat mengembangkan lembar observasi seperti contoh berikut. Mata Pelajaran
:
EKONOMI
Kelas/Semester : ..................... Topik/Subtopik
:
..............................
Indikator
:
Peserta didik tanggung
menunjukkan perilaku ilmiah
jawab, jujur,
teliti dalam
disiplin,
merancang dan
melakukan praktek dalam pembelajaran Ekonomi Berikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan . 1. jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan 2. jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan 3. jika sering berperilaku dalam kegiatan 4. jika selalu berperilaku dalam kegiatan
Ekonomi SMA K -3
185
No
Nama Siswa
1.
.....................
Disiplin
Tanggung
Jujur
Teliti
Kreatif
ilmiah
jawab
Skor
2.
Ekonomi SMA K -3
Jumlah
186
Lembar Penilaian Sikap/Perilaku pada saat Diskusi Lembar Penilaian Kegiatan Diskusi Mata Pelajaran
:
EKONOMI
Kelas/Semester :
X/1
Topik/Subtopik
:
...................................
Indikator
:
Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Berikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan. 1. jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan 2. jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan 3. jika sering berperilaku dalam kegiatan 4. jika selalu berperilaku dalam kegiatan No 1.
Nama
Kerja
Siswa
sama
Santun
Toleran Responsif
Proaktif Bijaksana
Jumlah Skor
................
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus berikut
Dengan predikat:
Ekonomi SMA K -3
PREDIKAT
NILAI
Sangat Baik ( SB)
80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B)
70 ≤ B ≤ 79
Cukup (C)
60 ≤ C ≤ 69
Kurang (K)
<60
187
2. Penilaian Sikap melalui Penilaian Diri Penilaian diri dapat dilakukan pada setiap selesai mempelajari satu KD. Contoh Format Penilaian Diri untuk Tugas Proyek EKONOMI Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. No 1
Pernyataan
YA
TIDAK
Selama melakukan tugas kelompok saya bekerjasama dengan teman satu kelompok
2
Saya mencatat data dengan teliti dan sesuai dengan fakta
3
Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang telah dirancang
4
Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas
5
……………………………………….
Dari penilaian diri ini Anda dapat memberi skor misalnya YA=2, Tidak =1 dan membuat rekapitulasi bagi semua peserta didik. Penilaian diri juga dapat diberikan untuk mengukur pencapaian kompetensi pengetahuan, misalnya peserta didik diminta mengerjakan soal-soal sebelum ulangan akhir bab dilakukan dan mencocokan dengan kunci jawaban yang tersedia pada buku siswa. Berdasarkan hasilnya, diharapkan peserta didik akan belajar kembali pada topik-topik yang belum mereka kuasai. 3. Penilaian Sikap antar Peserta Didik Penilaian sikap pada kurikulum 2013 juga dapat diperoleh dari Penilaian Antar Peserta Didik. Penilaian ini merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Contoh penilaian antar peserta didik Mata Pelajaran
:
Kelas/Semester : Topik/Subtopik
Ekonomi SMA K -3
:
EKONOMI X/1 ...................................
188
Indikator
:
Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
-
Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran Ekonomi.
-
Berikan
tanda
v
pada
kolom
yang
disediakan
berdasarkan
hasil
pengamatanmu. -
Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu No
Dilakukan/muncul
Perilaku
YA
1
Mau menerima pendapat teman
2
Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
3
Memberi
solusi
terhadap
pendapat
TIDAK
yang
bertentangan 4
Mau bekerjasama dengan semua teman
5
......................................
Keterangan: 1. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (no 1.3 dan 4) dan ada yang negatif (no 2) Pemberian skor untuk perlaku positif = 2, Tidak = 1. Untuk yang negatif Ya = 1 dan Tidak = 2 2. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian menggunakan format berikut. No 1
Nama
Skor perilaku/sikap 1
2
3
4
5
2
2
1
2
2
Jumlah
Nilai
…….
2
9
3 Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:
Ekonomi SMA K -3
189
b. Penilaian diri setelah melaksanakan suatu tugas. Contoh format penilaian diri setelah peserta didik mengerjakan Tugas Proyek Ekonomi Penilaian Diri Tugas:......................
Nama:.......................... Kelas:..............................
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. No 1
Pernyataan
YA
TIDAK
Selama melakukan tugas kelompok saya bekerjasama dengan teman satu kelompok
2
Saya mencatat data dengan teliti dan sesuai dengan fakta
3
Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang telah dirancang
4
Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas
5
……………………………………….
Dari penilaian diri ini Anda dapat memberi skor misalnya YA=2, Tidak =1 dan membuat rekapitulasi bagi semua peserta didik. Penilaian diri, selain sebagai penilaian sikap jujur juga dapat diberikan untuk mengukur pencapaian kompetensi pengetahuan, misalnya peserta didik diminta mengerjakan soal-soal sebelum ulangan akhir bab dilakukan dan mencocokan dengan kunci jawaban yang tersedia pada buku siswa. Berdasarkan hasilnya, diharapkan peserta didik akan belajar kembali pada topik-topik yang belum mereka kuasai. Untuk melihat hasil penilaian diri peserta didik, guru dapat membuat format rekapitulasi penilaian diri peserta didik dalam satu kelas.
Ekonomi SMA K -3
190
Contoh. REKAPITULASI PENILAIAN DIRI PESERTA DIDIK Mata Pelajaran:........................................... Topik/Materi:.............................................. Kelas:..........................................................
No
Nama
Skor Pernyataan Penilaian Diri 1
2
3
.....
.....
1
2
1
2
.....
.....
2
2
2
1
.....
....
Jumlah
3 .......
Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:
4. Penilaian Sikap melalui Jurnal Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian peserta didik terhadap aspek tertentu secara kronologis. Kriteria jurnal:
-
Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.
-
Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
-
Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.
-
Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis.
-
Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif.
-
Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap peserta didik
-
Menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik.
Ekonomi SMA K -3
191
Nilai
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah: 1) Catatan atas pengamatan guru harus objektif 2) Pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat hanyalah kejadian/peristiwa yang berkaitan dengan Kompetensi Inti. 3) Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda) 4) Setiap peserta didik memiliki Jurnal yang berbeda ( Kartu Jurnal yang berbeda. Mode Jurnal Petunjuk pengisian jurnal sama dengan model ke satu (diisi oleh guru) Contoh Format Jurnal JURNAL Nama Peserta Didik: …………...........................................…….. Kelas: ................................................................ Aspek yang diamati: ………...........................................………..
NO HARI/TANGGAL
KEJADIAN
KETERANGAN/ TINDAK LANJUT
1. ...
B. Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan dapat berupa tes tulis, lisan dan penugasan. Instrumen tes tulis umumnya menggunakan soal pilihan ganda dan soal uraian.Pada pembelajaran Ekonomi yang menggunakan pendekatan scientific,instrumen penilaian
harus
dapat
menilai
keterampilan
berpikir
tingkat
tinggi
(HOTS,“HigherOrder thinkingSkill” )menguji prosesanalisis, intesis, evaluasi bahkan sampai kreatif.Untuk menguji keterampilan berpikir peserta didik, soalsoal untuk menilai hasil belajar Ekonomi dirancang sedemikian rupas ehingga peserta didik menjawab soal melalui proses berpikir yang sesuai dengan kata kerja operasional dalam taksonomi Bloom.Misalnya untukmenguji ranah analisis peserta didik pada pembelajaran Ekonomi , guru dapat membuat soal dengan menggunakan katakerja operasional yang termasuk ranah analisis seperti menganalisis, mendeteksi, mengukur, dan menominasikan. Ranah evaluasi Ekonomi SMA K -3
192
contohnya membandingkan, menilai, memprediksi,dan menafsirkan. Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya. Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut: Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian Teknik Penilaian Tes tulis
Tes lisan
Bentuk Instrumen Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benarsalah, menjodohkan, dan uraian. Daftar pertanyaan.
Pekerjaan rumah dan/atau tugas yang dikerjakan Penugasan
secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
C. Penilaian Keterampilan Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik. Rubrik adalah daftar kriteria yang menunjukkan kinerja, aspek-aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai, dan gradasi mutu, mulai dari tingkat yang paling sempurna sampai yang paling buruk.Rubrik kunci adalah rubrik sederhana berisi seperangkat kriteria yang menunjukkan indikator esensial paling penting yang dapat menggambarkan capaian kompetensi peserta didik. Tes Praktik Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. Contoh Tes Praktik
Ekonomi SMA K -3
193
Topik
:
Praktek Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
KI
: 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan menciptadalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KD
: 4.5 Mempraktikkan siklus akuntansi perusahaan jasa
Indikator :
Melakukan praktek siklus akuntansi perusahaan jasa secara manual
dan komputerisasi. Lembar Pengamatan
No
1.
Nama
Laporan
Laporan
Neraca
Laba/Rugi
Laporan Perubahan Modal
Jumlah Skor
…………… …………
2.
Rubrik No 1
Keterampilan yang dinilai Menyiapkan
Skor 40
Rubrik
- Format Neraca lajur - Kesesuaian neraca saldo awal
Neraca Lajur
- Kesesuaian
neraca
saldo
yang
disesuaikan
- Kesesuaian nilai masing akun - Keseimbangan saldo 2
Laporan Neraca
20
- Kesesuaian format - Kesesuaian akun dan nilainya masing masing
- Kesesuaian dengan neraca lajur
Ekonomi SMA K -3
194
- Keseimbangan saldo
3
Laporan Laba/
20
- Kesesuaian format - Kesesuaian akun dan nilainya masing
Rugi
masing
- Kesesuaian dengan neraca lajur - Kesesuaian besarnya laba/ Rugi 3
Laporan
20
- Membuang
Perubahan
larutan
atau
sampah
ketempatnya
- Membersihkan alat dengan baik
Modal
- Membersihkan meja praktikum - Mengembalikan alat ke tempat semula Jumlah Skor
100
Penilaian Proyek Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. Pada pembelajaran Ekonomi tugas proyek dapat berupa tugas merancang alat atau penelitian sederhana Contoh Penilain Proyek : Pengamatan pada permasalahan Sumber Daya ekonomi di daerah......... Nama Siswa/Kelompok: Aspek yang dinilai
Skor 1
2
3
4
Pengetahuan dan Keterampilan 1. merencanakan pengamatan a. mempersiapkan prosedur kerja: Pembagian kelompok Tugas masing masing anggota kelompok Lporan masing masing anggota kelompok b. mempersiapkan peralatan:
Ekonomi SMA K -3
195
Penyusunan instrumen pengamatan Pembahasan instrumen pengamatan 2. aktivitas pengamatan : a. Penggalian data Permasalahan ekonomi tentang Sumber daya alam Permasalahan ekonomi tentang Sumber daya manusia Permasalahan ekonomi tentang Sumber daya modal Upaya menaggulangi permasalahan b. Pengolahan data Pengolahan data kuatitatip Pengolahan data kualitatip Analisis data 3. Menggambarkan hasil pengamatan menuangkan data dalam bentuk tabel, grafik, atau gambar. Interpretasi data 4. Pembuatan catatan hasil pengamatan Catatan hasil pengamatan individu. Catatan hasil pengamatan kelompokal 5. pelaporan Menuliskan semua langkah yang telah dilakukan, data yang diperoleh sampai penyajian hasil. Dideskripsikan melalui sistematika laporan yang telah ditetapkan. Memberikan saran atau rekomendasi Sikap 1. mampu bekerjasama 2. sistematis dalam mengerjakan tugas 3. serius dalam mengerjakan tugas
Ekonomi SMA K -3
196
4. Disiplin Komentar: ………………………………………………………………………………………… Keterangan: Skor 4= Baik sekali, 3= Baik, 2= Cukup, 1=Kurang. Penilaian Portofolio Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Salah satu contoh portofolio adalahmembuat laporan pengamatan dan pengukuran atau laporan proyek PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN DALAM RAPOR Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan digambarkan sebagai berikut. Pendidik melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik pada setiap topik seluruh KD. Hasil penilaian oleh pendidik setiap semester perlu diolah untuk dimasukkan ke dalam buku laporan hasil belajar (rapor). Nilai rapor merupakan gambaran pencapaian kemampuan peserta didik dalam satu semester. Nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam rapor diperoleh dari berbagai jenis penilaian dengan teknik dan perhitungan yang telah dirumuskan seperti yang tertera pada dokumen Model Penilaian Hasil Belajar dan Laporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik SMA yang diterbitkanPemerintah Prosedur Penilaian meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut. Persiap
Pelaksana
Pengolahan dan Tindak lanjut
Pelapora
Kegiatan-kegiatan pada prosedur penilaian di atas, sama dengan yang biasa dilakukan para guru. Semua kegiatan pada tahap ini dapat Anda baca pada dokumen Penilaian Hasil Belajar SMA, 2013 dari Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah.
Ekonomi SMA K -3
197
Ada beberapa perubahan yang mendasar pada penilaian yaitu pada Pelaporan. Diantaranya adalah: 1. Penilaian rapor untuk pengetahuanmenggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 1 – 4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat sebagai berikut: A
: 3,67 – 4.00
C+
: 2,01 - 2,33
A- : 3,34 - 3,66
C
: 1,67 - 2,00
B+ : 3,01 - 3,33
C-
: 1,34 - 1,66
B
: 2,67 - 3,00
D+
: 1,01 - 1,33
B-
: 2,34 - 2,66
D
: ≤ 1,00
Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara: Menggunakan skala nilai 0 sd 100 Contoh: Perhitungan nilai rapor pengetahuan seorang peserta didikpada mata pelajaranEkonomi NH
= 80
UTS
= 75
UAS
= 85
Nilai Rapor
= 80+75+85 : 3 = 240: 3
Nilai Rapor
= 80
Nilai Konversi
= (80 :100) x 4 = 3.20 = B+
Yang ditulis pada rapor adalah nilai koversi (3.20) dan predikatnya (B+). 2. Penilaian Keterampilan Pengolahan Nilai Rapor untuk Keterampilanmenggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 1 - 4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat sebagai berikut: A
: 3,67 – 4.00
C+
: 2,01 - 2,33
A- : 3,34 - 3,66
C
: 1,67 - 2,00
B+ : 3,01 - 3,33
C-
: 1,34 - 1,66
B
: 2,67 - 3,00
D+
: 1,01 - 1,33
B-
: 2,34 - 2,66
D
: ≤ 1,00
Ekonomi SMA K -3
198
Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan cara: Menggunakan skala nilai 0 sd 100. Contoh : Perhitungan nilai rapor keterampilan seorang peserta didik pada mata pelajaranEkonomi Nilai Praktik
= 80
Nilai Projek
= 75
Nilai Portofolio = 80 Nilai Rapor
= 80+75+80 : 3 = 235 : 3
Nilai Rapor
= 78.33
Nilai Konversi = (78.33/100) x 4 = 3,13 = B+ 3. Penilaian Sikap Penilaian Sikap dalam mata pelajaran diperoleh dari hasil penilaian observasi (Penilaian Proses), penilaian diri sendiri, penilaian antarteman, dan jurnal catatan guru. Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) menggunakan nilai Kualitatif sebagai berikut: SB
= Sangat Baik
B = Baik
= 70 - 79
C = Cukup
= 60 - 69
K = Kurang
= < 60
= 80 - 100
Contoh: Perhitungan nilai rapor sikap seorang peserta didik pada mata pelajaranEkonomi Nilai Observasi
= 85
Nilai diri sendiri
= 75
Nilai antar teman = 80 Nilai Jurnal
= 75
Nilai Rapor
= 85+75+80+75 : 4 = 315 : 4
Nilai Rapor
= 79
Predikat
= Baik
Nilai Konversi
Ekonomi SMA K -3
= 79/100 x 4 = 3,16 (B+)
199
D. Aktivitas Pembelajaran : Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan andragogi lebih mengutamakan pengungkapan kembali pengalaman peserta diklat menganalisis, menyimpulkan dalam suasana yang aktif, inovatif dan kreatif, menyenamgkan dan bermakna. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mempelajari materi ini mencakup : a. Aktivitas individu, meliputi : 1.
Memahmai dan mencermati materi diklat
2.
Mengerjakan latihan tugas, menyelesaikan masalah/kasus pada setiap kegiatan belajar;menyimpulkan
3.
Melakukan refleksi
4.
Aktivitas kelompok, meliputi
5.
mendiskusikan materi pelathan
6.
bertukar pengalaman dalam melakukan pelatihan penyelesaian masalah /kasus
7.
melaksanakan refleksi E.
Latihan/Kasus/Tugas
Tugas Kelompok Membuat penilaian sikap jurnal
F.
Rangkuman
Kurikulum 2013 menerapkan penilaian autentik untuk menilai sikap peserta didik meliputi : sikap, pengetahuan, ketrampilan. Ada beberapa cara untuk menilai sekap peserta didik antara lain melalui observasi, penilaian diri, penilaan teman sebaya dan penilaian jurnal. Instrument yang digunakan daftar cek, skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik dan hasil akhirnya dihitung berdasarkan modus Penilaian kompetensi pengetahuan : tes tertulis yang menjadi penilaian autentik adalah soal-soal yang menghedaki pesrta didik merumuskan jawabannya sendiri, seperti soal-soal uraian,sal-soal menghendaki peserta didik mengemukakan atau mengekspresikan gagasan, dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-kata sendiri. Observasi terhadap diskusi, tanyajawab dan percakapan teknik ini adalah cerminan Ekonomi SMA K -3
200
dari penilaian autentik. Penilaian kompetensi ketramplan terdiri atas ketrampilan abstrak dan ketrampilan konkrit. Penilaian
kompetensi
ketrampilan
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan unjuk kerja/kinerja/praktik, proyek, produk, portopolio, tertulis selain untuk pengetahuan , penilaian tertulis juga digunakan untuk menilai kompetensi ketrampilan
seperti menulis karangan,
laporan. G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut : Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1.
Apa
yang
Bapak/Ibu
pahami
setelah
mempelajari
materi
pelaksanaan penilaian autentik pada mata pelajaran ekonomi ? 2.
Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi pelaksanaan
penilaian autentik pada mata
pelajaran ekonomi? 3.
Apa manfaat materi pelaksanaan
penilaian autentik terhadap
tugas Bapak/Ibu ? 4.
Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini ?
H. Kunci Jawaban JURNAL Nama Peserta Didik: Andi Kelas: X1 Aspek yang diamati: sikap NO HARI/TANGGAL
KEJADIAN
KETERANGAN/ TINDAK LANJUT
1.
10 Oktober 2015 Mengantar teman pulang
Diberi reward
karena sakit 2
18 Nopember
Terlambat datang ke
dinasehati
sekolah karena bangun kesiangan
Ekonomi SMA K -3
201
Evaluasi : 1. Dalam pembelajaran Ekonomi guru memberikan tugas kepada siswa: 1.
Tugas menyusun laporan hasil observasi ke pasar
2.
Tugas menyusun laporan hasil penelitian sederhana tentang kegiatan konsumsi
3.
Tugas mengerjakan soal subyektif tentang pasar modal
4.
Tugas remedial berupa mengerjakan soal n masalah elastisitas permintaan.
5.
Tugas mandiri terstruktur mengerjakan soal pilihan ganda Jenis tugas di atas yang termasuk penilaian proyek adalah ....
A. 1 , dan 2 B. 2 , dan 3 C. 2 , dan 4 D. 3 , dan 5 2. Dalam pembelajaran Ekonomi guru memberikan tugas kepada siswa: 1.
Tugas mengerjakan soal subyektif tentang bursa efek
2.
Tugas remedial berupa mengerjakan soal pemecahan masalah elastisitas permintaan.
3.
Tugas mandiri tidak terstruktur mengerjakan soal pilihan ganda
4.
Tugas menyusun laporan hasil observasi ke pasar
5.
Tugas menyusun laporan hasil penelitian sederhana tentang kegiatan konsumsi
Jenis tugas tersebut yang termasuk penilaian proyek adalah .... A. 1 , dan 2 B. 2 , dan 3 C. 2 , dan 4 D. 4, dan 5
Penutup Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka, deskripsi
verbal), analisis, interpretasi informasi untuk membuat keputusan.
Ekonomi SMA K -3
202
Penggunaan penilaian autentik memungkinkan dilakukannya pengukuran secara langsung terhadap kinerja pembelajar sebagai indikator capain kompetensi yang dibelajarkan. Penilaian
autentik
mengkonstruksikan
memberikan hasil
belajarnya.
kesempatan Penilaian
pembelajar
autentik
untuk
memungkinkan
terintegrasikannya kegiatan pengajaran, belajar, dan penilaian menjadi satu paket
kegiatan
yang
terpadu.
Penilaian autentik
memberi kesempatan
pembelajar untuk menampilkan hasil belajarnya, unjuk kerjanya, dengan cara yang dianggap paling baik.Singkatnya, model ini memungkinkan pembelajar memilih sendiri cara, bentuk, atau tampilan yang menurutnya paling efektif. Daftar Pustaka Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bandung : Bumi Aksara, 1996. Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo, 2013. Burhanuddin Tola,
Penilaian Diri (Self Evaluation) Jakarta: Pusat Penilaian
Pendidikan Balitbang Kemendiknas, 2010 Permendikbud No 59
Tahun 2014 tentang Kerangka dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Menengah Atas Madrasah/Aliyah Permendikbud No 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dasar dan Menengah http://www.m-edukasi.web.id/2014/07/pengertian-penilaian-dan-penilaian.html
Ekonomi SMA K -3
203
KEGIATAN PEMBELAJARAN 14 SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Tujuan Pembelajaran Pembelajaran dilaksanakan berbasis aktivitas dengan karakteristik: interaktif dan inspiratif; menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif; kontekstual dan kolaboratif; memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik; dan sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. mendifinisikan karakteristik RPP 2. mendifinisikan desain pembelajaran 3. menjelaskan silabus 4. menjelaskan prinsip rencana pelaksanaan pembelajaran 5. menjelaskan perencanaan pembelajaran 6. menjelaskan pelaksanaan pembelajaran 7. menjelaskan penilaian hasil dan proses pembelajaran 8. membuat contoh rencana perencanaan pembelajaran
C. Uraian Materi Silabus Dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1. Karakteristik Pembelajaran Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
Ekonomi SMA K -3
204
dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas“ menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas“ mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta. Keterampilan diperoleh melaluiaktivitas“ mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”.Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta
mempengaruhi
karakteristik
standar
proses.
Untuk
memperkuat
pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antarmata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian
(discovery/inquiry
learning).
Untuk
mendorong
kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun
kelompok
maka
sangat
disarankan
menggunakan
pendekatan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning). Rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut Sikap
Pengetahuan
Keterampilan
Menerima
Mengingat
Mengamati
Menjalankan
Memahami
Menanya
Menghargai
Menerapkan
Mencoba
Menghayati,
Menganalisis
Menalar
Mengamalkan
Mengevaluasi
Menyaji
-
Mencipta
Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristi kompetensi. Pembelajaran tematik terpadu di SD/MI/SDLB/Paket A disesuaikan dengan tingkat
perkembangan
peserta
didik.
Karakteristik
proses
pembelajaran
disesuaikan dengan karakteristik kompetensi. Pembelajaran tematik terpadu di SMP/MTs/SMPLB/Paket B disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik. Proses pembelajaran di SMP/MTs/SMPLB/Paket B disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang mulai memperkenalkan mata pelajaran dengan mempertahankan tematik terpadu pada IPA dan IPS. Karakteristik proses pembelajaran di SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan secara keseluruhan berbasis mata pelajaran, meskipun pendekatan Ekonomi SMA K -3
205
tematik masih dipertahankan. Standar Proses pada SDLB, SMPLB, dan SMALB diperuntukkan bagi tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, dan tuna laras yang intelegensinya normal. Secara umum pendekatan belajar yang dipilih berbasis pada teori tentang taksonomi tujuan pendidikan yang dalam lima dasawarsa terakhir yang secara umum sudah dikenal luas. Berdasarkan teori taksonomi tersebut capaian pembelajaran dapat dikelompokkan dalam tiga ranah yakni: ranah kognitif, affektif dan psikomotor. Penerapan teori taksonomi dalam tujuan pendidikan di berbagai negara dilakukan secara adaptif sesuai dengan kebutuhannya masingmasing. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah mengadopsi taksonomi dalam bentuk rumusan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah tersebut secara utuh/holistik, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya.Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 2. Perencanaan Pembelajaran Desain Pembelajaran Perencanaan pembelajaran dirancang
dalam
bentukSilabus danRencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi.Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. PenyusunanSilabusdan RPP disesuaikanpendekatan pembelajaran yang digunakan.
Ekonomi SMA K -3
206
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
adalah
rencana
kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung
secara
interaktif,
inspiratif,
menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.RPP disusun berdasarkan KD atau subtemayang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Komponen RPP terdiri atas: a. identitas sekolah atau namasatuanpendidikan b. identitasmatapelajaranatautema/subtema; c. kelas/semester; d. materipokok; e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
Ekonomi SMA K -3
207
f. tujuan
pembelajaran
yang
dirumuskan
berdasarkan
KD,
dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; g. kompetensi dasar dan indikator pencapaiankompetensi; h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi; i. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai; j. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran; k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan; l. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; m. penilaian hasil pembelajaran.
2. Prinsip Penyusunan RPP Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut. a. Perbedaan individual peserta didikantara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. b. Partisipasi aktif peserta didik. c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian. d. Pengembangan budaya membaca dan menulisyang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjutRPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remidi.
Ekonomi SMA K -3
208
f.
Penekanan
pada
keterkaitan
dan
keterpaduanantara
KD,
materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya. h. Penerapan
teknologi
informasi
dan
komunikasisecara
terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
3. Pelaksanaan Pembelajaran Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran 1. Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran SMK/MAK : 45 menit 2. Buku Teks Pelajaran Buku teks pelajaran digunakan untuk meningkatan efisiensi dan efektivitas yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
4. Pengelolaan Kelas a. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik seduai dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran. b. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik. c. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengerti oleh peserta didik. d. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik. e. Guru
menciptakan
ketertiban,
kedisiplinan,
kenyamanan,
dan
keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. f.
Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
g. Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan pendapat. h. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi. i.
Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata pelajaran; dan
Ekonomi SMA K -3
209
j.
Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. 1. Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, guru: menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional; mengajukan
pertanyaan-pertanyaan
yang
mengaitkan
pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan Ekonomi SMA K -3
210
menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2. Kegiatan Inti Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran,media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik
terpadu
(discovery)
dan/atau
saintifik
dan/ataupembelajaran
dan/atauinkuiri
yang
dan
menghasilkan
penyingkapan karya
berbasis
pemecahan masalah (project based learning)disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan. a. Sikap Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan,menghargai,menghayati,hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong siswa untuk melakuan aktivitas tersebut. b. Pengetahuan Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta.Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual
maupun
kelompok,
disarankan
menggunakan
pendekatan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning). c. Keterampilan Keterampilandiperolehmelaluikegiatan
mengamati,
menanya,
mencoba,
menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topic dan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan Ekonomi SMA K -3
211
modus
belajar
berbasis
(discovery/inquirylearning)dan
pembelajaran
penyingkapan/penelitian yang
menghasilkan
karya
berbasis pemecahan masalah (project based learning).
3. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi: a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
4. Penilaian Hasil Dan Proses Pembelajaran Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara
utuh.
Keterpaduan
penilaian
ketiga
komponen
tersebut
akan
menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran. Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat digunakansebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat: angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi.
Ekonomi SMA K -3
212
CONTOH 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
: SMA Negeri 6 Madiun
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kelas/Semester
: XI/Satu
Materi Pokok : Ketenagakerjaan Alokasi Waktu
A.
: 2x 45 menit ( Pertemuan ke 4 )
Kompetensi Inti :
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3.Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B.
Kompetensi Dasar dan Indikator Ketercapaian Kompetensi :
1. Kompetensi Dasar 1.1. Mensyukuri pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia untuk kesejahteraan rakyat 2.1 Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, dan mandiri dalam upaya . Ekonomi SMA K -3
213
2.2. Berlaku jujur dan bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran Ekonomi. 3.2 Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia 4.2 2.
Menyajikan hasil analisis masalah ketenagakerjaan di Indonesia
Indikator Ketercapaian KD 3.2 3.2.4. Mendeskripsikan jenis pengangguran 3.3.5. Mengidentifikasi upaya untuk mengatasi pengangguran di Indonesia
3.
Indikator Ketercapaian KD 4.2 4.2.6. Melaporkan secara tertulis hasil analisis mengatasi pengangguran di Indonesia 4.2.7. Melaporkan secara lisan hasil analisis mengatasi pengangguran di Indonesia
C. Tujuan Pembelajaran: Setelah pelaksanaan pembelajaran ini siswa dapat: 1.
Mendeskripsikan Jenis pengangguran
2.
Mengidentifikasi upaya untuk mengatasi pengangguran di Indonesia
3.
Melaporkan secara tertulis hasil analisis mengatasi pengangguran di Indonesia
4.
Melaporkan secara lisan hasil analisis mengatasi pengangguran di Indonesia
D. Materi Pembelajaran PENGANGGURAN Sejak lama pemerintah kita dihadapkan pada permasalahan yang sangat serius dalam bidang ketenagakerjaan, yaitu masalah pengangguran. Bahkan, di kawasan Asia, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penganggur yang sangat besar. Pengangguran ada dua macam, yaitu pengangguran terbuka dan pengganguran terselubung. Pengangguran terbuka biasanya terjadi pada generasi muda yang baru menyelesaikan pendidikan menengah dan tinggi. Ada kecenderungan mereka yang baru menyelesaikan pendidikan berusaha mencari pekerjaan yang sesuai dengan keinginan. Mereka biasanya bekerja di sektor-sektor modern. Untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, mereka bersedia menunggu beberapa Ekonomi SMA K -3
214
waktu atau bahkan mencarinya di kota atau daerah lain yang sektor modernnya telah berkembang. Penganggur terselubung (underemployment) adalah pekerja yang bekerja dengan jam kerja rendah (di bawah sepertiga jam kerja normal atau kurang dari 35 jam dalam seminggu), namun masih mau menerima pekerjaan. BPS mengkategorikan penganggur terselubung menjadi dua macam, yaitupekerja yang memiliki jam kerja kurang dari 35 jam per minggu karena sukarela (kemauan sendiri) dan ada juga yang terpaksa. 1. Penyebab Pengangguran 2. Jenis-Jenis Pengangguran a. Pengangguran Friksional b. Pengangguran Konjungtural/Siklikal c. Pengangguran Musiman d. Pengangguran Struktural 3. Dampak Pengangguran 4. Usaha-Usaha Mengatasi Pengangguran E. Media, Alat dan Sumber Belajar 1. Alat / Bahan: Power point, LCD, Laptop, Artikel. 2. Sumber Belajar: Buku Ekonomi Kemdikbud 2013 dan buku ekonomi lain yang relevan dan ber-isbn, internet dan nara sumber .
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
A. Kegiatan awal/ Pendahuluan: 1. Menyiapkan peserta didik secara psikis (absensi, berdoa) dan fisik (mengecek kebersihan kelas) untuk
15 menit
mengikuti proses pembelajaran; 2. Mengajukan pertanyaaan tentang materi ketenagakerjaan (materi yang sudah dipelajari) dan
Ekonomi SMA K -3
215
terkait dengan materi yang akan dipelajari. 3. Mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari 4. Menyampaikan garis besar (/KI/KD/Indikator/tujuan pembelajaran) materi pengangguran dan upaya untuk mengatasi pengangguran di Indonesia. B. Kegiatan Inti : 1. Membagi peserta didik secara berpasangan dengan teman satu bangku (sesuai dengan tipe TPS) dengan
50 menit
langkah-langkah sebagai berikut: a)
Stimulasi o Guru menyampaikan motivasi atau rangsangan pada inti materi pengangguran berupa gambar dan peserta didik memperhatikan dengan seksama.
b)
Problem statemen o Guru membagikan materi tugas diskusi (tentang pengangguran) kepada tiap kelompok. o Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasikan sebanyak mungkin masalah yang berkaitan dengan permasalahan pengangguran di Indonesia.
c) Data collection o Peserta didik secara berpasangan mendiskusikan dan mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan tentang masalah pengangguran d) Data processing o Peserta didik secara berpasangan berdiskusi untuk mengolah data hasil pengamatan dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
Ekonomi SMA K -3
216
e) Verification o Peserta didik secara berpasangan mendiskusikan hasil pengolahan data dan memverifikasi hasil pengolahan dengan teori pada buku sumber yang berhubungan dengan masalah pengangguran. f)
Generalization o Peserta didik menyimpulkan hasil diskusinya.
2. Guru mempersilahkan kelompok pertama untuk maju kemuka kelas dan mempresentasikan hasil diskusinya (tugas kelompok). 3. Kelompok yang tidak presentasi diberi kesempatan untuk bertanya kepada kelompok yang presentasi. 4. Masing-masing kelompok menyempurnakan hasil diskusi berdasarkan tanggapan kelompok lain. 5. Setelah beberapa kelompok maju presentasi maka guru memberikan klarifikasi berdasarkan pengamatannya pada hasil presentasi beserta peserta didik. 6. Guru memberikan tes tulis uraian C. Kegiatan /penutup: 1. Guru denganpeserta didik membuat simpulan bersama tentang masalah pengangguran dan cara
25 menit
mengatasinya. 2. Guru memberikan penilaian presentasi kelompok, partisipasi anggota kelompok, dan penilaian partisipasi dalam penerapan pembelajaran diskusi dan tanya jawab. 3. Guru memberikan tugasindividu untuk mengerjakan pekerjaan rumah : Tugas Portofolio ( Terlampir). 4. Guru menginformasikan materi dan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
H. Penilaian Hasil Belajar 1. Tehnik penilaian: Pengamatan, Tes Tertulis Soal Tes Tertulis berbentuk Pilihan Ganda dan Uraian ( Terlampir ) Ekonomi SMA K -3
217
2. Prosedur Penilaian No Aspek yang dinilai 1 Sikap
2
Pengetahuan
3
Ketrampilan
Bentuk Instrumen Lembar Observasi Penilaian Sikap Soal
Tehnik Penilaian Pengamatan / Non-tes
Waktu Penilaian
Tes
Lembar Observasi
Pengamatan
Penyelesaian Tugas Kelompok Saat diskusi
Selama proses pembelajaran dan diskusi
Batu, 7 September 2015 Kepala Sekolah
Guru Mapel Ekonomi
..............................
……………………………..
CATATAN: ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. .................................................................................................................................
LAMPIRAN PENILAIAN A. TES TERTULIS: SOAL: PENGANGGURAN (KD 3.2) Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda! 1. Apa saja sebab umum terjadinya pengangguran ? Jelaskan 2. Apa yang dimaksud dengan pengangguran struktural ? Beri penjelasannya ! 3. Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengangguran musiman ? JAWABAN URAIAN 1. Sebab umum terjadinya pengangguran : a.
Kesempatan kerja adalah ketersediaan lapangan kerja yang dapat diisi oleh para pencari kerja.
b.
Tidak adanya lowongan pekerjaan
Ekonomi SMA K -3
218
c.
Tidak memenuhi persyaratan
d.
Tidak ada kecocokan upah
e.
Informasi kerja tidak lengkap
f.
Terjadinya PHK (Pemutusan Hubungan Kerja)
g.
Persebaran tenaga yg tidak merata
h.
Banyaknya tenaga kerja asing yg masuk
i.
Adanya kemajuan teknologi
2. Pengangguran structural adalah : Pengangguran yang terjadi karena susunan perekonomian Negara berubah 3. Upaya untuk mengatasi pengangguran musiman adalah : a.
Diadakan pelatihan di bidang ketrampilan lain
b.
Memberikan informasi lowongan pekerjaan di sector lain
c.
Diadakannya pengembangan pusat kerajinan tradisional
d.
Diadakannya pengembangan sector pariwisata berbasis pertanian
Pedoman penskoran Pedoman Penskoran Uraian Jawaban Uraian 1. Jawaban lengkap dan benar seluruhnya 2. Jawaban kurang lengkap dan benar seluruhnya 3. Jawaban kurang lengkap dan ada tidak benar seluruhnya 4. Jawaban kurang benar dan sebagian besar kurang benar 5. Jawaban tidak lengkap dan tidak benar seluruhnya Total skor
Skor 100 70 – 90 50 – 69 <30 0
Skor yang diperoleh Nilai = -------------------------- X 80 Skor maksimal Predikat Nilai Pengetahuan Nilai 4 3,66 3,33 3 2,66 2,33
Ekonomi SMA K -3
Predikat A AB+ B BC+
219
2 1,66 1,33 1
C CD+ D
B. PENILAIAN NON TES a. Penilaian Sikap Rubrik Penilaian Sikap Kegiatan Diskusi Nama Peserta didik
No.
Aspek yang dinilai Keaktifan
Jumlah Skor
Nilai
Kerjasama
Keterangan: Aspek Keaktifan Skor
3
= selalu melakukan urun pendapat/solusi
2
= sering melakukan urun pendapat / solusi
1 = tidak melakukan urun pendapat/solusi Aspek Kerjasama: Skor
3 = selalu melakukan tugas secara bersama 2= sering melakukan tugas secara bersama 1=metidak melakukan tugas secara bersama
Skor Maksimum adalah 3 x 2 = 6 Nilai
=
Skor perolehan X 4 Skor Maksimum
Predikat Nilai Sikap Nilai 4 3,66 3,33 3 2,66 2,33
Ekonomi SMA K -3
Predikat SB
B
220
2 1,66 1,33 1
C K
b. Rubrik Penilaian Ketrampilan Rubrik Penilaian Diskusi Aspek Pengamatan Nama Peserta didik
No.
Kerja sama
Toleransi
Jumlah Skor
Nilai
Mengkomu nikasikan pendapat
Keterangan Skor: Masing-masing kolom diisi kriteria 4 = Baik Sekali 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang Skor Maksimum adalah 3 x 4 = 12
Nilai
=
Skor perolehan X 4 Skor Maksimum
Predikat Nilai Ketrampilan Nilai 4 3,66 3,33 3 2,66 2,33 2 1,66 1,33 1
Ekonomi SMA K -3
Predikat A AB+ B BC+ C CD+ D
221
LEMBAR KERJA SISWA: TUGAS DISKUSI 1.
Judul
: Pengangguran dan cara mengatasinya di
Indonesia 2.
Mata Pelajaran
: Ekonomi
3.
Kelas / Semester
: XI / 1
4.
Waktu
: 2 X 45 menit
5. Petunjuk Belajar: a. Baca secara cermat sebelum anda mengerjakan tugas b. Pelajari materi Ekonomi yang berhubungan dengan Masalah pengangguran dan cara mengatasinya c. Kerjakan sesuai dengan langkah-langkah menurut petunjuk Guru d. Kerjakan dengan cara diskusi sesuai dengan teknik yang ditentukan Guru e. Konsultasikan dengan guru bila mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas 6. Kompetensi Dasar yang akan dicapai: 3.2 Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia 4.3
Menyajikan hasil analisis masalah ketenagakerjaan di Indonesia TUGAS PORTOFOLIO
Judul
: Pengangguran dan cara mengatasinya di Indonesia
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kelas / Semester
: XI / 1
Waktu
: 1 minggu
Indikator: Melakukan kliping jenis-jenis pengangguran dan cara mengatasinya secara rapi.
a. Portofolio Langka-langkah: 1. Guru mengintruksikan siswa untuk mengumpulkan artikel tentang pengangguran serta cara mengatasinya. 2. Guru mengistruksikan untuk menembpelkan dengan rapi artikel-artikel tersebut di buku kliping.
Ekonomi SMA K -3
222
3. Guru membimbing siswa untuk menulisakan asal/sumber artkel dengan benar. 4. Guru menginstruksikan siswa untuk memberikan analisis untuk setiap artikel yang ditempel tersebut. 5. Guru membimbing siswa untuk menulis dengan rapi hasil analisis dibawah keterangan sumber artikel. 6. Guru membimbing siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaan siswa dalam waktu a minggu. 7. Guru menginstruksikan siswa untuk meminta tanda tangan kepada orang tua sebagai bukti bahwa siswa telah menyelesaikan tugas ini dengan baik. Pedoman penilaian : Tingkat Pencapaian
Diskrepsi
Istimewa (4)
Kliping rapi dan analisa tepat
Bagus (3)
Kliping kurang rapi, tapi analisisa tepat
Cukup (2)
Kliping kurang rapi dan analisisa kurang tepat
Kurang (1)
Kliping tidak rapi, dan analisisa tidak tepat
CONTOH 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah: Mata pelajaran: Kelas/Semester Alokasi waktu:
SMA NEGERI 4 SURABAYA EKONOMI/AKUNTANSI : XII / 2 th…… 4 x45 menit
A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
Ekonomi SMA K -3
223
dan proaktif sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 1.1 Mensyukuri hakikat akuntansi sebagai sistem informasi keuangan 2.1 Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, responsif dan proaktif dalam melakukan kegiatan tahapan akuntansi perusahaan jasa . 3.5 Menganalisis siklus akuntansi perusahaan jasa 4.5 Mempraktikkan siklus akuntansi perusahaan jasa C. Indikator Pencapaian Kompetensi*) 1. Indikator KD pada KI-1 Bersyukur dengan adanya sistem informasi keuangan 2. Indikator KD pada KI-2 Mengamalkan sikap jujur,disiplin,tanggung jawab,peduli,responsif dan proaktif dalam melakukan kegiatan tahapan akuntansi perusahaan jasa 3. Indikator KD pada KI-3 Menganalisis siklus akuntansi perusahaan jasa Mendiskripsikan konsep dasar neraca saldo Mengidentifikasi tujuan neraca saldo 4. Indikator KD pada KI-4 Mempraktekan siklus akuntansi perusahaan jasa D. Materi Pembelajaran Siklus Akuntansi perusahaan jasa Siklus akuntansi perusahaan jasa dibagi 4 : 1.Karakter perusahaan jasa 2. Tahap pencatatan akuntansi perusahaan jasa a. Sumber pencatatan b. Rekening dan pengkodeannya c. Mekanisme debit kredit d. Pencatatan dalam jurnal umu
Ekonomi SMA K -3
224
e. Postung ke buku besar 3 Tahap pengikhtisaran akuntansi perusahaan a. Pengerian pengikhtisaran b. Neraca saldo c. Jurnal penyesuaian d. Kertas kerja 4.Tahap pelaporan dan penutupan akuntansi perusahan jasa a. Pelaporan keuangan b. Peutupan c. Jurnal pembalik Neraca saldo Neraca saldo adalah suatu daftar dari semua rekening buku besar dengan saldo-saldonya pada saat tertentu. Tujuan neraca saldo 1. Menguji kesamaan debit dan kredit di dalam buku besar 2. Mempermudah penyusunan laopran keuangan E. Kegiatan Pembelajaran Langkah Sintak Pembelajaran Model Pembelajar an Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Inti
Ekonomi SMA K -3
Deskripsi
Alokasi Waktu
a.Mengkondisikan suasana belajar 15meni yang nyaman t b menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari c.menyampaikan garis besar cakupan siklus perusahaan jasa d.Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yakni penilaian sikap,pengetahuan dan ketrampilan Mengamati 150 menit Membaca buku teks tentang karakteristik perusahaan jasa dan siklus akuntansi perusahaan jasa (pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan) dari berbagai sumber Menanya Mengajukan pertanyaan dan berdiskusi untuk mendapatkan klarifikasi tentang karakteristik perusahaan jasa dan siklus
225
akuntansi perusahaan jasa (pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan) Mengumpulkan Informasi Mengumpulkan data dan informasi melalui berbagai referensi/media tentang karakteristik perusahaan jasa dan siklus akuntansi perusahaan jasa (pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan) Menalar/Mengasosiasi Menganalisis informasi dan datadata yang diperoleh tentang karakteristik perusahaan jasa dan siklus akuntansi perusahaan jasa (pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan) dari bacaan maupun dari sumber-sumber lain yang relevan, untuk menciptakan cara, format atau sistem dalam membuat siklus akuntansi perusahaan jasa Mengomunikasikan Melaporkan hasil kegiatan praktik siklus akuntansi perusahaan jasa (pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan) dalam bentuk tulisan dan lisan Kegiatan Penutup
1. 1.guru bersama dengan peserta didik dan /atau sendiri membuat rangkuman 2. 2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan 3. 3. Memberi umpan balikterhadap proses hasil pembelajar 4. 4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
15 menit
F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1.Teknik penilaian 2. Instrumen penilaian a. Pertemuan Pertama b. Pertemuan Kedua c. Pertemuan seterusnya 3. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan 4. Kunci dan Pedoman Penskoran Ekonomi SMA K -3
226
G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar 1. Media/Alat 2. Bahan 3. Sumber Belajar D. Aktifitas Pembelajaran : Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan andragogi lebih mengutamakan
pengungkapan
kembali
pengalaman
peserta
diklat
menganalisis, menyimpulkan dalam suasana yang aktif, inovatif dan kreatif, menyenangkan dan bermakna. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mempelajari materi ini mencakup : 1. Aktivitas individu, meliputi : Memahmai dan mencermati materi diklat Mengerjakan latihan/lembar kerja/tugas, menyelesaikan masalah/kasus pada setiap kegiatan belajar; dan menyimpulkan Melakukan refleksi 2. Aktivitas kelompok, meliputi : mendiskusikan materi pelatihan bertukar pengalaman dalam melakukan pelatihan penyelesaian masalah /kasus
E. Latihan/kasus/tugas PENYUSUNAN dan PENELAAHAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan penyusunan dan telaah RPP, peserta mampu menyusun RPP Ekonomi yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses; pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang relevan serta sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan RPP Langkah Kegiatan: 1. Pelajari dan diskusikan prinsip-prinsip penyusunan RPP berserta contoh RPP Ekonomi 2. Dalam kelompok susunlah RPP dari satu KD, setiap orang atau dua orang mendapatkan tugas menyusun RPP untuk satu kali tatap muka (Pilih topik ekonomi yang telah didiskusikan pada kegiatan merancang model pembelajaran dan penilaian)
Ekonomi SMA K -3
227
3. Setelah selesai tukarkan RPP yang Anda susun dengan anggota kelompok lain 4. Lakukan telaah terhadap RPP yang disusun anggota kelompok lain menggunakan format yang tersedia 5. Isilah format sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP, berikan catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu aspek pada RPP 6. Tuliskan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran perbaikan RPP pada kolom yang tersedia 7. Setelah selesai telaah RPP, tukarkan kembali RPP selanjutnya diskusikan hasil telaah RPP kemudian revisi sesuai rekomendasi atau saran perbaikan. FORMAT TELAAH RPP 1. Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang tertera pada kolom tersebut. Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda 2. Isilah Identitas RPP yang ditelaah. Nama Guru : ..................................................... Mata pelajaran : ..................................................... Topik/Sub topik : ...................................................... Hasil Penelaahan dan Skor Ctt No Komponen Rencana revisi 1 2 3 Pelaksanaan Pembelajaran Tidak Kurang Sudah ada Lengkap A Identitas Mata Pelajaran Lengka p 1. Terdapat : satuan pendidikan,kelas, semester, mata pelajaran jumlah pertemuan B Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar 1 Kompetensi Inti 2 Kompetensi Dasar Sesuai Tidak Sesuai C. Perumusan Indikator Seluruh Sesuai Sebagian nya 1. Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar 2. Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur 3. Kesesuaian rumusan dengan aspek pengetahuan. 4 Kesesuaian rumusan dengan
Ekonomi SMA K -3
228
aspek keterampilan D. 1
Perumusan Tujuan Pembelajaran
2 3
Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar Kesesuaian dengan Indikator Kesesuaian perumusan dengan aspek Audience, Behaviour, Condition, dan Degree
E.
Pemilihan Materi Ajar
1.
4
Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik Keruntutan uraian materi ajar
F.
Pemilihan Sumber Belajar
1.
Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran Kesesuaian dengan materi pembelajaran Kesesuaian dengan pendekatan saintifik Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
2. 3
2. 3 4.
G.
Pemilihan Media Belajar
1.
Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran Kesesuaian dengan materi pembelajaran Kesesuaian dengan pendekatan saintifik Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
2. 3 4.
H.
Model Pembelajaran
1.
Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran Kesesuaian dengan karakteristik materi
2.
Ekonomi SMA K -3
Tidak Sesuai
Sesuai Sebagian
Sesuai Seluruh nya
Tidak Sesuai
Sesuai Sebagian
Sesuai Seluruh nya
Tidak Sesuai
Sesuai Sebagian
Sesuai Seluruh nya
Tidak Sesuai
Sesuai Sebagian
Sesuai Seluruh nya
Tidak Sesuai
Sesuai Sebagian
Sesuai Seluruh nya
229
I
Metode Pembelajaran
1
Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran Kesesuaian dengan karakteristik materi Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
2 3
j.
Skenario Pembelajaran
1.
Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan informasi, mengkomunikasikan) Kesesuaian dengan metode pembelajaran Kesesuaian kegiatan dengan sistematika/keruntutan materi Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup dengan cakupan materi
2.
3 4. 5.
K. 1
2. 3.
4.
Rancangan Penilaian Pembelajaran
Tidak Sesuai
Sesuai Sebagian
Sesuai Seluruh nya
Tidak Sesuai
Sesuai Sebagian
Sesuai Seluruh nya
Tidak Sesuai
Sesuai Sebagian
Sesuai Seluruh nya
Kesesuaian bentuk, tehnik dan instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen Penilaian Sikap Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen Penilaian Pengetahuan Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen Penilaian Keterampilan Jumlah skor
Masukkan terhadap RPP secara umum: ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................ Ekonomi SMA K -3 230 ...............................................................................................................................................
F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1. Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi kegiatan konsumsi 2. Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi kegiatan konsumsi 3. Apa manfaat materi pengelolan koperasi terhadap tugas Bapak/Ibu 4. Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini
DAFTAR RUJUKAN Kemdikbud. 2013. Permendikbud 64tahun 2013tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud.
2013.
Permendikbud
65tahun
2013
tentang
Standar
ProsesPendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud. 2013. Permendikbud 66 tahun 2013 tentang
Standar Penilaian
Pendidikan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2013. Permendikbud 69 tahun 2013 Tentang Kurikulum
Sekolah
Menengah
Kerangka Dasar Dan Struktur
Atas/Madrasah
Aliyah.
Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud. 2014. Permendikbud. 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Ekonomi SMA K -3
231
KEGIATAN PEMBELAJARAN 15 PERMASALAHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. TUJUAN : Peserta diklat dapat
menentukan
permasalahan PTK dan bisa
memecahkan solusinya B. Indikator Pencapaian Kompetensi : 1. Menetapkan fokus permasalahan 2. Analisis Masalah PTK 3. Merumukan Masalah PTK C. Uraian Materi
PENETAPAN FOKUS PERMASLAHAN PERMASALAHAN PTK
ANALISIS MASALAH RUMUSAN MASALAH
A. Penetapan Fokus Permasalahan Suatu rencana PTK diawali dengan adanya masalah yang dirasakan atau disadari oleh guru sebagai pengelola pembelajaran. Guru merasa bahwa ada sesuatu yang harus diperbaiki di kelasnya, jika dibiarkan akan berdampak buruk bagi peroses dan hasil belajar siswa. Sebelum suatu masalah ditetapkan/dirumuskan, perlu ditumbuhkan sikap dan keberanian untuk mempertanyakan, misalnya tentang kualitas proses dan hasil pembelajaran yang dicapai selama ini. Sikap tersebut diperlukan untuk menumbuhkan keinginan peneliti memperbaiki kualitas pembelajaran. Tahapan ini disebut dengan tahapan merasakan adanya masalah. Jika dirasakan ada halhal yang perlu diperbaiki dapat diajukan pertanyaan seperti di bawah ini.
Ekonomi SMA K -3
232
a.
Apakah kompetensi awal siswa yang mengikuti pelajaran cukup memadai?
b.
Apakah proses pembelajaran yang dilakukan cukup efektif?
c.
Apakah sarana pembelajaran cukup memadai?
d.
Apakah hasil pembelajaran cukup berkualitas?
e.
Bagaimana melaksanakan pembelajaran dengan strategi inovatif tertentu? Secara umum karaktersitik suatu masalah yang layak diangkat untuk PTK
adalah sebagai berikut : (1) Masalah itu menunjukkan suatu kesenjangan antara teori dan fakta empirik yang dirasakan dalam proses pembelajaran. Apabila hal ini terjadi, guru merasa prihatin atas terjadinya kesenjangan, timbul kepedulian dan
niat
untuk
mengurangi
tersebut
dan
berkolaborasi
dengan
dosen/widyaiswara/pengawas untuk melaksanakan PTK. (2) Masalah tersebut memungkinkan untuk dicari dan diidentifikasi faktor-faktor penyebabnya. Faktorfaktor tersebut menjadi dasar atau landasan untuk menentukan alternatif solusi. (3) Adanya kemungkinan untuk dicarikan alternatif solusi bagi masalah tersebut melalui tindakan nyata yang dapat dilakukan guru/peneliti. Dianjurkan agar masalah yang dipilih untuk diangkat sebagai masalah PTK adalah yang memiliki nilai yang bukan sesaat, tetapi memiliki nilai strategis bagi keberhasilan pembelajaran lebih lanjut dan memungkinkan diperolehnya model tindakan efektif yang dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah serumpun. Pertanyaan yang dapat diajukan untuk menguji kelayakan masalah yang dipilih antara lain seperti di bawah ini.
Apakah
masalah
yang
dirasakan
secara
jelas
teridentifikasi
dan
terformulasikan dengan benar?
Apakah ada masalah lain yang terkait dengan masalah yang akan dipecahkan?
Apakah ada bukti empirik yang memperlihatkan nilai guna untuk perbaikan praktik pembelajaran jika masalah tersebut dipecahkan? Pada tahap selanjutnya dilakukan identifikasi masalah yang sangat menarik
perhatian. Aspek penting pada tahap ini adalah menghasilkan gagasan-gagasan awal mengenai permasalahan aktual yang dialami dalam pembelajaran. Tahap ini disebut identifikasi permasalahan. Cara melakukan identifikasi masalah antara lain sebagai berikut:
Ekonomi SMA K -3
233
Menuliskan semua hal (permasalahan) yang perlu diperhatikan karena akan mempunyai dampak yang tidak diharapkan terutama yang berkaitan dengan pembelajaran.
Memilah dan mengklasisfikasikan permasalahan menurut jenis/ bidangnya, jumlah siswa yang mengalaminya, serta tingkat frekuensi timbulnya masalah tersebut.
Mengurutkan dari yang ringan, jarang terjadi, banyaknya siswa yang mengalami untuk setiap permasalahan yang teridentifikasi.
Dari setiap urutan diambil beberapa masalah yang dianggap paling penting untuk dipecahkan sehingga layak diangkat menjadi masalah PTK. Kemudian dikaji kelayakannya dan manfaatnya untuk kepentingan praktis, metodologis maupun teoretis. Setelah memperoleh sederet permasalahan melalui identifikasi, dilanjutkan
dengan analisis untuk menentukan kepentingan. Analisis terhadap masalah juga dimaksud untuk mengetahui proses tindak lanjut perbaikan atau pemecahan yang dibutuhkan. Adapun yang dimaksud dengan analisis masalah di sini ialah kajian terhadap permasalahan dilihat dari segi kelayakannya. Sebagai acuan dapat diajukan antara lain pertanyaan sebagai berikut.
Bagaimana konteks, situasi atau iklim di mana masalah terjadi?
Apa kondisi-kondisi prasyarat untuk terjadinya masalah?
Bagaimana
keterlibatan
masing-masing
komponen
dalam
terjadinya
masalah?
Bagaimana kemungkinan alternatif pemecahan yang dapat diajukan?
Bagaimana ketepatan waktu, dan lama atau durasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah? Analisis masalah dipergunakan untuk merancang tindakan baik dalam
bentuk spesifikasi tindakan, keterlibatan peneliti, waktu dalam satu siklus, indikator keberhasilan, peningkatan sebagai dampak tindakan, dan hal-hal yang terkait lainya dengan pemecahan yang diajukan. Pada tahap selanjutnya, masalah-masalah yang telah diidentifikasi dan ditetapkan dirumuskan secara jelas, spesifik, dan operasional. Perumusan masalah yang jelas memungkinkan peluang untuk pemilihan tindakan yang tepat.
Ekonomi SMA K -3
234
Contoh rumusan masalah yang mengandung tindakan alternatif yang ditempuh antara lain sebagai berikut : Apakah strategi pembelajaran
yang berorientasi pada proses dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran ekonomi ? Apakah pembelajaran berorientasi proses dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran? Apakah penyampaian materi dengan menggunakan LKS dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran? Apakah penggunaan strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran Ekonomi? Dalam memformulasikan masalah, peneliti perlu memperhatikan beberapa ketentuan yang biasa berlaku meliputi hal-hal di bawah ini. Aspek substansi menyangkut isi yang terkandung, perlu dilihat dari bobot atau nilai kegunaan manfaat pemecahan masalah melalui tindakan seperti nilai aplikatifnya untuk memecahkan masalah serupa yang dihadapi guru, kegunaan metodologi dan kegunaan teori dalam memperkaya keilmuan pendidikan/pembelajaran. Aspek orisinalitas (tindakan), yang menunjukan bahwa pemecahan dengan model tindakan itu merupakan suatu hal baru yang yang belum pernah dilakukan guru sebelumnya. Aspek formulasi, dalam hal ini masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Rumusan masalah harus dinyatakan secara lugas dalam arti eksplisit dan spesifik tentang apa yang akan dipermasalahkan serta tindakan yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Aspek teknis, menyangkut kemampuan dan kelayakan peneliti untuk melakukan penelitian terhadap masalah yang dipilih. Pertimbangan yang dapat diajukan seperti kemampuan teoretik dan metodologik pembelajaran, penguasaan materi ajar, teori, strategi dan metodologi pembelajaran, kemampuan fasilitas untuk melakukan PTK (dana, waktu, dan tenaga). Oleh karena itu, disarankan bagi peneliti untuk berangkat dari permasalahan sederhana tetapi bermakna, memiliki nilai praktis bagi guru dan semua yang berkolaborasi
dapat
memperoleh
pengalaman
belajar
dalam
rangka
pengembangan keprofesionalannya.
Ekonomi SMA K -3
235
Hopkins (1993) menekankan bahwa pada awalnya guru mungkin bingung untuk mengidentifikasi masalah, oleh karena itu, guru tidak selalu harus mulai dengan masalah. Guru dapat mulai dengan suatu gagasan untuk melakukan perbaikan, kemudian mencoba memfokuskan gagasan tersebut. Meskipun demikian akan lebih baik bila mana mengawalinya dengan menemukan suatu masalah yang benar-benar nyata dihadapi karena hal itu akan mempermudah merumuskan bentuk tindakan perbaikan yang sesuai. Adapun pertanyaan yang dapat dijadikan acuan dalam mengidentifikasi masalah menurut Sudarsono(1996/1997 : 5) yaitu : 1.
Apa yang menjadi keprihatinan guru/kepala sekolah ?
2.
Mengapa anda memperhatikannya ?
3.
Menurut anda, apa yang dapat anda lakukan untuk itu ?
4.
Bukti-bukti apa yang dapat anda kumpulkan agar dapat membantu membuat penilaian tentang apa yang terjadi ?
5. 6.
Bagaimana anda mengumpulkan bukti-bukti tersebut ? Bagaimana anda melakukan pengecekan terhadap kebenaran dan
keakuratan tentang apa yang telah terjadi ? Meskipun pertanyaan di atas nampak sederhana, akan tetapi membutuhkan waktu dan pemikiran yang serius untuk menjawabnya. Mungkin diperlukan waktu untuk merenung atau melakukan refleksi tentang apa yang sesungguhnya terjadi di kelas. Perlu kembali diingat bahwa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada refleksi diri membutuhkan keterbukaan dan kejujuran. Tidak jauh berbeda dengan pendapat di atas, Wardani (2003:2.5) memamparkan beberapa bentuk pertanyaan sederhana untuk menjadi acuan di dalam mengidentifikasi masalah yang dapat dijawab oleh guru sendiri : 1.
Apa yang sedang terjadi di kelas ?
2.
Masalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian itu ?
3.
Apa pengaruh tersebut bagi kelas saya ?
4.
Apa yang akan terjadi jika masalah tersebut saya biarkan ?
5. Apa yang saya dapat lakukan untuk mengatasi masalah tersebut atau memperbaiki situasi yang ada? Adapun contoh identifikasi masalah pada sebuah sekolah misalnya SMAN.1 yang mana sekolah ini masih memiliki masalah tentang proses belajar mengajar, khususnya pada pelajaran ekonomi berdasarkan guru yang sedang meneliti. Ekonomi SMA K -3
236
Mata pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran yang sulit dipahami oleh siswa. Berdasarkan hasil observasi awal di sekolah tersebut hanya 30 % yang menyukai mata pelajaran sedangkan 70 % yang tidak menyukai mata pelajaran ekonomi. Alasannya mata pelajaran ekonomi sulit , rumit dan membosankan ditambah lagi siswa yang kurang suka terhadap guru ekonomi. Hal ini mengakibatkan kurangnya ketertarikan siswa dalam belajar ekonomi salah satu mata pelajaran tersebut adalah Akuntansi perusahaan dagang kelas XII. Setelah diidentifikasi lebih lanjut maka permasalahan yang dihadapi antara lain: 1.
Kemampuan siswa dalam konsep akuntansi perusahaan dagang masih sangat rendah
2.
Guru kurang bervariasi dalam menggunakan metode/model pembelajaran
3.
Hasil belajar mata pelajaran akuntansiperusahaan dagang masih rendah.
4.
Materi akuntansi perusahaan dagang merupakan salah satu materi pelajaran masih sulit dipahami oleh siswa misalnya kurangnya kemampuan siswa dalam memecahkan permasalahan dalam mata pelajaran akuntansi perusahaan dagang
B. Analisis Masalah Menganalisi masalah merupakan langkah yang harus dilakukan guru setelah melakukan identifikasi. Jika melalui identifikasi anda dapat menemukan beberapa masalah yang terkait dengan kegiatan pembelajaran di kelas, maka analisis bertujuan agar masalah tersebut menjadi lebih jelas dan dapat menduga faktorfaktor penyebabnya. Guru sebagai peneliti selanjutnya perlu melakukan analisis. Melalui Brainstorming (secara kolaboratif), analisis penyebab munculnya masalah dapat dijabarkan dengan mudah. Dengan memahami berbagai kemungkinan penyebab masalah tersebut, suatu tindakan dapat dikembangkan. Untuk
memastikan
akar
penyebab
masalah
tersebut,
beberapa
teknik
pengumpulan data dapat diterapkan. Misalnya (a) mengembangkan angket, (b) mewawancarai siswa, dan (c) melakukan observasi langsung dalam kelas. Dari berbagai kemungkinan penyebab masalah yang dapat ditemukan untuk memastikan penyebab yang paling mungkin, siswa diminta pendapatnya atau diwawancarai,apa yang sesungguhnya menjadi penyebab hasil belajar siswa di kelas XII untuk mata pelajaran ekonomi masih rendah. Data dicoba diidentifikasi dan dianalisis untuk menentukan penyebab yang paling mungkin dan data-data Ekonomi SMA K -3
237
dikumpulkan melalui (a) angket, (b) wawancara, (c) observasi kelas. Data tersebut kemudian dianalisis secara (kolaboratif) dan disimpulkan. Ternyata melalui hasil kolaboratif dan analisis data, penyebab sesungguhnya adalah metode yang digunakan guru tidak kondusif (mendukung/mendorong) siswa untuk memahami
pelajaran ekonomi khususnya materi akuntansi
perusahaan jasa sehingga tidak mampu mencapai hasil belajar yang maksimal. Umumnya, siswa menganggap bahwa akar penyebab masalah kualitas belajar mengajar antara lain sebagai berikut: a. Proses belajar mengajar yang satu arah b. Metode dan model mengajar guru yang membosankan, kurang menarik Akar penyebab masalah tersebut perlu dianalisis sehingga bentuk intervensi (action/soluting) dalam penelitian tindakan kelas dapat dikembangkan secara lebih tepat.
C. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas, merupakan titik tolak dari hasil penelitian nantinya dan atau judul penelitian. Maka setelah mengidentifikasi dan memilih masalah, langkah berikutnya adalah merumuskan masalah. Kesalahan fatal seorang guru yang akan melakukan penelitian tindakan kelas adalah, berusaha membuat judul tanpa merumuskan masalah terlebih dahulu. Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa yang menjadi masalah penelitian adalah kesenjangan antara harapan serta kenyataan yang ada. Situasi yang mencerminkan adanya kesenjangan itu disebut dengan situasi yang problematik. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengenali situasi tersebut adalah dengan mengenali terlebih dahulu berbagai fakta yang ada, terutama yang terkait dengan munculnya situasi yang problematik itu. Dengan berpijak pada fakta yang ada di kelas, selanjutnya dipikirkan bagaimana seharusnya situasi itu, dengan cara mencari penjelasan berdasarkan suatu teori ilmiah tertentu, asumsi-asumsi yang ditemukan dari suatu teori, atau konsep-konsep yang diperoleh dari berbagai literatur yang terkait seperti buku-buku, majalah, jurnal dan laporan penelitian, dan fakta di kelas lain. Dengan pengenalan terhadap situasi problematik dan gambaran yang diperoleh mengenai rumusan masalah, mencerminkan pula variabel-variabel penelitian. Setelah jelas posisi Ekonomi SMA K -3
238
masing-masing variabel (apakah terikat atau bebas), maka dirumuskan definisi operasional yaitu batasan tentang keberadaan variabel secara operasional, bagaimana pengukurannya serta instrumen apa yang digunakan untuk mengukurnya. Dalam membuat rumusan masalah, terdapat beberapa patokan yang perlu dipedomani antara lain : a. Masalah hendaknya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. b. Rumusan itu hendaklah khusus, padat dan jelas, dan tidak terlalu umum. Contoh: apakah metode Jiksaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas….. Topik ini jelas sangat luas karena meliputi wilayah yang sangat luas dan heterogen dari sosial, budaya, dan sebagainya. Karena itu topik perlu dibatasi. Misalnya “apakah metode pembelajaran Proyek Based Learning
dalam mata pelajarn ekonomi mampu meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas X di SMA Negeri 3 Malang tahun pelajaran 2015 semester ganjil ? c. Rumusan
itu
hendaklah
memberi
petunjuk
tentang
kemungkinan
mengumpulkan data dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan-rumusan itu. d. Menghindari
rumusan
masalah
yang
terlalu
umum,
dan
terlalu
argumentatif, mengandung emosi, prasangka atau unsur-unsur yang tidak ilmiah. Agar mudah dimengerti, rumusan masalah tersebut perlu memberikan informasi tentang: a. Apa yang dipermasalahkan (what) b. Siapa yang terlibat dalam objek masalah (who) c. Dimana terjadinya masalah (where) d. Kapan terjadinya masalah (when) e. Bagaimana penyimpangan dan berapa besar penyimpangannya (how/how much). Berdasarkan uraian-uraian tersebut, disimpulkan bahwa rumusan masalah merupakan bagian yang sangat menentukan dalam penelitian tindakan kelas, karena itu perumusannya dilakuakan secara cermat dengan memperhitungkan berbagai hal yang memungkinkan bagi terwujudnya suatu rumusan yang baik,
Ekonomi SMA K -3
239
sehingga dapat memberikan arah yang jelas bagi peneliti dalam kegiatan atau langkah-langkah selanjutnya dalam suatu penelitian tindakan kelas. Adapun rumusan masalah pada permasalahan sebelumnya dapat kita rumuskan “Apakah metode Discovery Learning
dalam mata pelajaran ekonomi
materi
manajemen bada usaaha mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas X semester 1 tahun 2015 pada SMAN…. Malang? Beberapa contoh rumusan masalah: Apakah dengan Teknik STAD dalam mata pelajaran ekonomi materi Akuntansi Perusahaan dagang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Semester 1 tahun 2015 SMAN … Malang? D. Aktivitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan andragogi lebih mengutamakan
pengungkapan
kembali
pengalaman
peserta
diklat
menganalisis, menyimpulkan dalam suasana yang aktif, inovatif dan kreatif, menyenamgkan dan bermakna. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mempelajari materi ini mencakup : 1. Aktivitas individu, meliputi :
Memahami dan mencermati materi diklat
Mengerjakan latihan tugas, menyelesaikan masalah/kasus pada setiap kegiatan belajar;menyimpulkan
Melakukan refleksi
2. Aktivitas kelompok, meliputi :
mendiskusikan materi pelathan
bertukar pengalaman dalam melakukan pelatihan penyelesaian masalah /kasus
melaksanakan refleksi
Ekonomi SMA K -3
240
E. Latihan/Kasus/Tugas TUGAS KELOMPOK Identifiksi permasalahan-permasalahan pembelajaran di kelas dari hasil identifikasi buatlah rumusan masalah PTK
F. Rangkuman 1. Adapun ruang lingkup masalah yang dijadikan garapan PTKyaitu : a. Metode mengajar b. Strategi mengajar c. Prosedur evaluasi d. Penanaman maupun perubahan sikap dan nilai e. Pengembangan profesionalisme guru. f. Pengelolaan dan kontrol g. Administrasi 2. Tujuan dalam menganalisis masalah antara lain: a. Mendapatkan Kejelasan Masalah yang Sesungguhnya b. Menemukan Kemungkinan Faktor Penyebab c. Menentukan Kadar Permasalahan 3. Agar mudah dimengerti, rumusan masalah tersebut perlu memberikan informasi tentang: a. Apa yang dipermasalahkan (what) b. Siapa yang terlibat dalam objek masalah (who) c. Dimana terjadinya masalah (where) d. Kapan terjadinya masalah (when) e. Bagaimana
penyimpangan
dan
berapa
besar
penyimpangannya
(how/how much). G.
Umpan Balikdan Tindak Lanjut Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari perumusan masalah PTK?
Ekonomi SMA K -3
241
Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari perumusan masalah PTK? Apa manfaat materi perumusan masalah PTK terhadap tugas Bapak/Ibu ? Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini ? H. Kunci Jawaban ( sesuai dengan contoh di modul)
EVALUASI 1. Sebutkan pertanyaan yang dapat menjadi acuan dalam mengidentifikasi masalah sebagai langkah awal dalam pemecahan masalah? Jawab:
sebagai
langkah
awal
dalam
pemecahan
masalah
adapun
pertannyaan yang dapat menjadi acuan menurut Wardani adalah: a. Apa yang sedang terjadi di kelas ? b. Masalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian itu ? c. Apa pengaruh tersebut bagi kelas saya ? d. Apa yang akan terjadi jika masalah tersebut saya biarkan ? e. Apa yang saya dapat lakukan untuk mengatasi masalah tersebut atau memperbaiki situasi yang ada? 2. Langkah-langkah apakah yang perlu diikuti sebagai cara untuk menemukan masalah yang dapat didekati dengan penelitian tindakan kelas? Jawab: Langkah-langkah yang harus diperhatikan adalah: a. Masalah harus riil dan on-the job problem oriented. b. Masalah harus problematik. c. Masalah harus memberi manfaat yang jelas. d. Masalah PTK harus feasible. 3.
Apakah tujuan dari analisis masalah? Jawab: Adapun tujuan dari analisis masalah adalah: a. Mendapatkan Kejelasan Masalah yang Sesungguhnya b. Menemukan Kemungkinan Faktor Penyebab c. Menentukan Kadar Permasalahan
4.
Komponen-komponen apakah yang perlu dianalisis oleh seorang guru?
Jawab: Komponen yang pelu dianalisis oleh seorang guru adalah: a. Menganalisis daftar hadir siswa.
Ekonomi SMA K -3
242
b. Menganalisis daftar nilai siswa untuk menemukan bagaimana hasil belajar mereka peroleh. c. Menganalisis tugas-tugas yang diberikan kepada siswa beserta bahan ajaran yang dipakai, apakah tugas-tugas dan bahan pelajaran tersebut sudah cukup menantang atau membosankan. d. Menganalisis balikan (feedback) yang diberikan guru terhadap pelajaran siswa. 5.
Informasi apakah yang perlu dimuat dalam rumusan masalah?
Jawab: Rumusan masalah tersebut perlu memberikan informasi tentang: a. Apa yang dipermasalahkan (what) b. Siapa yang terlibat dalam objek masalah (who) c. Dimana terjadinya masalah (where) d. Kapan terjadinya masalah (when) e. Bagaimana
penyimpangan
dan
berapa
besar
penyimpangannya
(how/how much). 6. Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam rumusan masalah? Jawab: Adapun yang perlu diperhatikan dalam rumusan masalah atau yang dapat menjadi patokan dalam merumuskan masalah adalah: a. Masalah hendaknya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. b. Rumusan itu hendaklah khusus, padat dan jelas, dan tidak terlalu umum. c. Rumusan itu hendaklah memberi petunjuk tentang kemungkinan mengumpulkan data dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan-rumusan itu. d. Menghindari rumusan masalah yang terlalu umum, dan terlalu argumentatif, mengandung emosi, prasangka atau unsur-unsur yang tidak ilmiah. PENUTUP Suatu rencana PTK diawali dengan adanya masalah yang dirasakan atau disadari oleh guru sebagai pengelola pembelajaran. Guru merasa bahwa ada sesuatu yang harus diperbaiki di kelasnya, yang jika dibiarkan akan berdampak buruk bagi proses dan hasil belajar siswa. Sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya bahwa melalui identifikasi masalah biasanya Ekonomi SMA K -3
243
guru menemukan beberapa masalah dalam pembelajaran. Sehingga analisis dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada diri sendiri atau dengan melakukan refleksi. Setelah memilih suatu masalah maka yang harus diperhatikan lagi adalah rumusan masalah. Rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas, merupakan titik tolak dari hasil penelitian nantinya dan atau judul penelitian.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Sinar Grafika Kunandar.
2010.
Langkah
Mudah
Penelitian
Tindakan
Kelas
Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta. PT. Rajawali Pers. Madeamin, Ishaq. 2012. Identifikasi, analisis dan rumusan masalah dalam PTK. Http://ishaqmadeamin.com. 4 Oktober 2014 Syurga, Pemimpin. 2010. Identifikasi PTK. Http://islamilmusains.Wordpress.com. 4 Oktober 2014. Toz-Media. 2011. Identifikasi masalah dalam PTK. Http://identifikasi –masalahdalam-penelitian.html. 6 November 2014 Wiriaatmadja, Rochiati. 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Ekonomi SMA K -3
244
Ekonomi SMA K -3
245