Modul ke:
09
Pengantar Ilmu Komunikasi Komunikasi Verbal
Fakultas
FIKOM Program Studi
MARCOMM
Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom.
KOMUNIKASI VERBAL • Manusia berbicara sebagai usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan. Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Kata-kata adalah abstraksi realitas individual yang tidak mampu menimbulkan reaksi yang merupakan totalitas obyek atau konsep yang diwakili oleh kata-kata itu. • Bahasa adalah sistem kode verbal. Bahasa merupakan seperangkat simbol dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas. Bahasa adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan dan maksud kita. Fungsi bahasa yang mendasar adalah untuk menamai atau menjuluki orang, obyek dan peristiwa.
Fungsi Bahasa • Kita sering tidak menyadari pentingnya bahasa, karena kita sepanjang hidup menggunakannya. Kita baru sadar bahasa itu penting ketika kita menemui jalan buntu dalam menggunakan bahasa, misalnya ketika kita berupaya berkomunikasi dengan orang yang sama sekali tidak memahami bahasa kita yang membuat kita frustrasi; ketika kita sulit menerjemahkan suatu kata, frase atau kalimat dari suatu bahasa ke bahasa lain;ketika kita harus menulis lamaarn pekerjaan atau diwawancarai dalam bahasa Inggris untuk memperoleh pekerjaan yang bagus.
Fungsi Bahasa Menurut Larry L. Barker, bahasa memiliki 3 fungsi, yaitu : 1. penamaan (naming/labeling). Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasi objek, tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi. 2. interaksi Fungsi interaksi menekankan pada berbagai gagasan dan emosi yang dapat menghubungkan antara orang dengan orang lainnya, atau antara kelompok orang dengan kelompok orang lainnya. Melalui bahasa, informasi dapat disampaikan kepada orang lain. Anda juga menerima informasi setiap hari mulai bangun di pagi hari sampai tidur di malam hari. 3. transmisi informasi Melalui bahasa, informasi dapt disampaikan kepada orang lain. Melalui bahasa, kita menerima informasi setiap hari dari orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung (misalnya melalui media massa).
Fungsi Bahasa Cassandra L. Book mengemukakan 3 fungsi bahasa sebgai berikut : 1. Untuk mengenal dunia di sekitar kita Melalui bahasa kita mempelajari apa saja yang menarik minat dan perhatian kita. Kita juga mempelajari bahasa untuk menarik dukungan atau persetujuan dari orang lain atas pendapat dan pemikiran kita. 2. Berhubungan dengan orang lain Bahasa memungkinkan kita bergaul dan berbagi pengalaman dengan orang-orang di sekitar kita, dan mempengaruhi mereka untuk kepentingan kita. Melalui bahasa yang kita pelajari pun kita dapat memahami pemikiran dan persepsi orang lain, sehingga tercipta pemaknaan yang sama terhadap suatu konsepp atau istilah. 3. Untuk menciptakan koherensi dalam hidup kita Fungsi menciptakan keherensi dari bahasa ini memungkinkan kita untuk hidup lebih teratur, saling memahami mengenai kepercayaan-kepercayaan kita, dan saling memahami mengenai harapan-harapan kita. Kita tidak mungkin menjelaskan hal-hal tersebut di atas secara acak dan sembarangan, akan tetapi harus melalui susunan kata dan kalimat yang teratur dan menurut kaidah-kaidah yang berlaku umum.
• Sebagai alat pengikat dan perekat dalam hidup bermasyarakat, bahasa dapat membantu kita menyusun struktur pengetahuan menjadi logis dan mudah diterima orang lain. Bagaimanapun cemerlangnya suatu ide, kalau tidk disusun dalam suatu kata atau kalimat yang teratur, sistematis, dan logis, maka ide tersebut akan menajdi kacau. Bahasa bukan saja membagi pengalaman, tetapi juga membentuk pengalaman itu sendiri.
Teori Belajar Bahasa • Ada 3 teori tentang bagaimana cara orang belajar bahasa sebagai berikut : 1) Operant Conditioning Teori ini dikembangkan oleh seorang ahli psikologi behavioralisti, yaitu B.F. Skinner (1957). Teori menekankan unsur rangsangan (stimulus) dan tanggapan (respon) atau dikenal dengan teori S – R. Teori ini menyatakan, bahwa jika suatu organisme dirangsang oleh stimuli ari luar, maka orang cenderung akan bereaksi. Dalam konteks belajar bahasa, anakanak mengetahui bahasa karena ia diajar oleh orang tuanya atau meniru apa yang diucapkan oleh orang lain.
2) Teori Kognitif Teori ini dikembangkan oleh ahli psikologi kognitif Noam Chomsky. Teori ini menekankan kompetensi bahasa pada manusia lebih dari apa yang dia tampilkan. Bahasa memiliki korelasi dengan pikiran. Karena itu Chomsky mengatakan bahwa kemampuan berasa yang ada pada manusia adalah pembawaaan biologis yang dibawa dari lahir. Pendapat ini didukung oleh Eric Lenneberg (1964), bahwa seorang anak manusia bagaimanapun ia diisolasi, ia tetap memiliki potensi untuk bisa berbahasa.
3) Mediating Theory Teori ini dikembangkan oleh Charles Osgood, seorang ahli psikologi behavioralsitik. Teori ini menekankan bahwa manusia dalam mengembangkan kemampuannya berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap stimuli yang diterima dari luar, tetapi dipengaruhi oleh proses internal yang terjadi dalam dirinya. Osgood memberi contoh pada bayi yang lapar akan menangis dan menyentak-nyentakkan tangan dan kakikanya sebagai isyarat yang ditujukan kepada ibunya. Dorongan internal ini mendukung reaksi anak untuk membentuk dan mengidentifikasi arti terhadap sesuatu yang ada di luar dirinya.
• Keunikan manusia dalam berkomunikasi tidak dapat disamakan dengan mahluk ciptaan Tuhan lainnya, misalnya simpanse. • Louise Kellog dalam suatu uji laboratorium berusaha membandingkan kemampuan berbahasa antara seorang anak manusia (kebetulan anak Kellog sendiri) dengan seekor simpanse. Dari hasil uji coba ersebut ternyata simpanse tidak mampu mengembangkan bahasa lebih dari tiga kata, sedangkan anaknya menguasai lebih banyak kata dan mempu menghubungakan antara satu kata dengan kata lainnya sehingga menjadi suatu kalimat yang mengandung makna.
• Uji coba yang sama juga pernah dilakukan oleh dua orang ahli psikologi, David Bemack dan Herb Terrace, yang membandingkan tingkat intelegensia anatara manusia dan simpanse. Kedua peneliti tersebut memasukkan seekor simpanse dan seorang anak ke dalam laboratorium computer. Ternyata hasilnya menunjukkan simpanse hanya mampu mengidentifikasi bunyi secara terbatas dan mencoba menekan tombol computer tanpa menghasilkan sebuahkata yang mengandung arti, apalagi menyusun sebuah kata yang mengandung arti.
• Itulah sebabnya, apa yang dikatakan oleh Noam Chomsky, bahwa bahasa adalah pemberian Tuhan kepada manusia yang tidaka bisa dipelajari oleh binatang, ada benarnya. • Dari ketiga teori tentang belajar bahasa tersebut di atas, dapatlah disimpulkan bahwa manusia dlam meningkatkan kemampuannya untuk berbahasa perlu melalui suatu proses belajar. Tanpa bahasa, manusia tidak dapat berpikir, bahasalah yang mempengaruhi pola berpikir dan persepsi manusia
• 1. Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek • Kata-kata adalah kategori-kategori untuk merujuk pada objek tertentu seperti orang, benda, peristiwa, sifat, perasaan, kondisi, dan sebagainya. Suatu kata hanya mewakili realitas, tetapi bukan realitas itu sendiri. Jadi kata pada dasarnya bersifat parsial, dan tidak melukiskan sesuatu secara eksak/pasti. • Itulah sebabnya kadangkala kita kita sulit menamai sesuatu objek.
2. Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual Kata-kata bersifat ambigu atau mendua karena kata-kata merepresentasikan persepsi dan interpretasi orang-orang yang berbeda, yang memiliki latar belakang sosial budaya yang berbeda pula. Oleh karena itu, terdapat berbagai kemungkinan untuk memaknai kata-kata tersebut, antara lain dengan menggunakan : Contoh kata yang mengandung ambigu adalah kata berat. tubuh orang itu berat kepala saya berat ujian itu berat awan berat menggantung di langit saya belum makan makanan berat hari ini pertandingan tinju kelas berat.
3. Kata-kata mengandung bias budaya Bahasa terikat oleh konteks budaya. Dengan perkataan lain, bahasa merupakan perluasan budaya.
4. Pencampuradukan fakta, penafsiran, dan penilaian • Dalam berbahasa, kita sering mencampuradukkan fakta/uraian, penafsiran/dugaan, dan penilaian. • Hal ini timbul karena berkaitan dengan kekeliruan persepsi orang.
Judul Sub Bahasan Template Modul Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan
Terima Kasih Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom.