Modul ke:
TEORI KOMUNIKASI Pemahaman Konseptual
Fakultas
ILMU KOMUNIKASI Program Studi
BROADCASTING
www.mercubuana.ac.id
SOFIA AUNUL, M.SI
Pemahaman Konseptual Ilmu komunikasi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang bersifat multidisipliner. Disebut demikian karena pendekatan-pendekatan yang dipergunakan berasal dari dan menyangkut berbagai bidang keilmuan dan terlihat jelas dalam pembahasan mengenai teori, model, perspektif, dan pendekatan ilmu komunikasi.
PENDEKATAN / ALIRAN KEILMUAN
• Menurut Littlejohn (1996) dalam bukunya ”Theories of Human Communcation ”, secara umum dunia masyarakat ilmiah menurut cara pandang serta objek pokok pengamatannya dapat dibagi dalam tiga (3) kelompok atau aliran pendekatan. Ketiga kelompok tersebut adalah pendekatan scientific (ilmiah-empiris), pendekatan humanitic (humaniora interpretif), serta pendekatan social science (ilmu-ilmu sosial )
Pendekatan Scientific ( ilmiah empiris )
• Pendekatan scinetific umumnya berlaku di kalangan para ahli ilmu-ilmu eksakta seperti fisika, biologi, kedokteran, matematika dan lain-lain. Menurut pandangan ini ilmu diasosiasikan dengan objektivitas. Objektivitas yang dimaksud adalah objektivitas yang menekankan prinsip standarisasi observasi dan konsistensi. Landasan filosofisnya dalah bahwa dunia ini pada dasarnya mempunyai bentuk dan struktur.
Pendekatan Scientific ( ilmiah empiris ) • Ciri utama lainnya dari kelompok pendekatan ini adalah adanya pemisahan yang tegas antara ”known” objek atau hal yang ingin diteliti) dan ”knower” (subyek pelaku atau pengamat). Salah satu metode penelitian yang lazim dilakukan adalah metode ”eksperimen”. Melalui metode ini, si peneliti secara sengaja melakukan suatu percobaan terhadap objek yang ditelitinya.
Pendekatan Humanistic ( humaniorainterpretatif) • Dalam konteks ilmu-ilmu sosial, salah satu bentuk metode penelitian yang lazim dipergunakan adalah ”partisipasi observasi”, melalui metode ini, si peneliti dalam mengamati sikap dan perilaku dari orangorang yang ditelitinya, membaur dan melibatkan diri secara aktif dalam kehidupan orang-orang yang ditelitinya.
Pandangan tentang
Scientific
1
Manusia
Manusia dianggap pasif. Tidak Manusia aktif dan penuh ubahnya dengan benda-benda dengan kreativitas yang ada di alam ini
2
Tujuan Ilmu
Untuk observasi
3
Ilmu Pengetahuan
Sesuatu yang berada di luar diri Sesuatu yang berada pengamat/peneliti didalam diri (pemikiran, interpretasi) pengamat / peneliti
4
Focus Perhatian
Dunia hasil penemuan
5
Hubungan knower
6
Upaya Perolehan
Known
Humanistic
menstandarisasikan Mengutamakan kreativitas individual
dan Pemisahan yang tegas
Konsensus
Dunia para penemunya Cenderung tidak memisahkan Mengutamakan interpretasi-interpretasi alternati
• Pandangan klasik dari aliran humanistic adalah bahwa cara pandang seseorang tentang sesuatu hal akan menentukan penggambaran dan uraiannya tentang hal tersebut. Karena sifatnya yang subyektif dan interpretatif,maka pendekatan aliran humanistic ini lazimnya cocok diterapkan untuk mengkaji persoalanpersoalan yang menyangkut sistem nilai, kesenian, kebudayaan, sejarah dan pengalaman pribadi.
Pendekatan Social Science (ilmu-ilmu sosial )
• Pendekatan yang diterapkan para pendukukng kelompok aliran ini pada dasarnya merupakan gabungan atau kombinasi dari pendekatanpendekatan scientific dan humanistic. Dalam hal, pendekatan ilmu sosial merupakan perpanjangan dari pendekatan ilmu alam, karena beberapa metode yang diterapkan banyak diantaranya yang diambil dari ilmu alam, karena metode yang diterapkan banyak diantaranya yagn diambil dari ilmu alam.
Pendekatan Social Science (ilmu-ilmu sosial )
• dalam perkembangan selanjutnya metodemetode pendekatan aliran humanistik juga diterapkan dalam konteks ilmu-ilmu sosial , salah satu bentuk metode penelitian yang lazim dipergunakan yang diambil dari pendekatan scientiic adalah mempergunakan statistik sebagai alat analisis data. Sedangkan yang diambil dalam pendekatan humanistik adalah partisipasi obeservasi.
Pendekatan Social Science (ilmu-ilmu sosial ) • Disamping faktor objektivitas, ilmu pengetahuan sosial juga mengutamakan faktor penjelasan dan interpretasi. Hal ini disebabkan oleh manusia yang jadi objek pengamatan adalah mahluk yang aktif, memiliki daya pikir, berpengetahuan, memegang prinsip dan nilai-nilai tertentu, serta sikap tindakannya dapat berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itulah maka interpretasi subyektif terhadap kondisi-kondisi spesifik tingkah laku manusia yang menjadi obyek pengamatan juga diperlukan guna menangkap makna dari tingkah laku tersebut.
Terima Kasih