Modul ke:
07 Fakultas
ILMU KOMUNIKASI Program Studi
BROADCASTING
Sosiologi Komunikasi Komunikasi Massa sebagai Sistem Sosial
Komunikasi Massa sebagai Sistem Sosial Komunikasi massa sebagai suatu sistem sosial, sekaligus menyadarkan kita bahwa sistem itu sendiri pada hakekatnya tidak lain suatu bagian dari sistem yang lebih luas dan lebih kompleks lagi, yaitu masyarakat atau kehidupan ini sendiri secara keseluruhan. Komponen-komponen yang membentuk komunikasi massa sebagai suatu sistem, dapat diperinci sebagai berikut: - Sumber-sumber informasi bagi media massa - Khalayak yang mengkonsumsi media massa. - Aturan hukum dan perundang-undangan - Organisasi atau lembaga yang tumbuh karena adanya kegiatan komunikasi massa - Pihak-pihak yang mengendalikan berlangsungnya komunikasi massa
Khalayak Sebagai Komponen Dalam Komunikasi Massa De Fleur mengatakan komponen penting dari sistem sosial komunikasi massa adalah khalayak. Khalayak komunikasi massa terdiri dari berbagai lapisan (stratifikasi), yang berbeda-beda (diferensiasi), dan saling berkaitan dalam banyak hal (interrelasi). Tipologi isi media secara garis besar ada kaitannya dengan khalayak pembacanya. Hubungan antara komunikasi massa dengan khalayak adalah jelas suatu hubungan timbal balik, bagaimana pun berliku-liku dan latennya sarana untuk mencapai hubungan tersebut.
Sistem Media Massa
A. Teori Pers Otoriter(Authoritarian Theory) Menurut teori ini, media massa mempunyai tujuan utama mendukung dan mengembangkan kebijaksanaan pemerintah yang sedang berkuasa, dan untuk mengabdi kepada negara.
Empat asumsi dasar teori pers otoriter: • Manusia tidak dapat berdiri sendiri dan harus hidup dalam masyarakat. Manusia juga akan menjadi "berarti" kalau dia hidup dalam kelompok; • Kelompok lebih penting dari individu. Masyarakat tercermin dalam organisasi-organisasi, dan yang terpenting adalah negara. Negara merupakan tujuan akhir dari proses organisasi; • Negara adalah pusat segala kegiatan, individu tidak penting; • Pengetahuan dan kebenaran dicapai melalui interaksi individu.
B. Teori LIBERTARIAN (Libertarian Theory) Teori ini muncul setelah adanya perubahan-perubahan besar dalam pemikiran masyarakat Barat yang dikenal sebagai masa pencerahan (enlightment). Asumsi dasar teori libertarian adalah bahwa manusia pada hakikatnya dilahirkan sebagai makhluk bebas yang dikendalikan oleh rasio atau akalnya. Dalam hubungannya dengan kebebasan pers (media massa), teori libertarian beranggapan bahwa pers harus mempunyai kebebasan yang seluas-Iuasnya untuk membantu manusia dalam usahanya mencari kebenaran.
C. Teori Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility Theory) Teori ini berasal dari tulisan W.E. Hocking yang merupakan hasil rumusan Komisi Kebebasan Pers yang diikuti oleh para praktisi jurnalistik tentang kode etik media, yang kemudian dikenal sebagai Komisi Hutchins. Dasar pemikiran teori ini adalah kebebasan pers disertai tanggung jawab kepada masyarakat. Media dilarang menyiarkan pencemaran nama baik atau penghinaan, menampilkan pornografi, tidak sopan, dan melawan pemerintah. Bila dilanggar, maka akan diproses melalui pengadilan.
D. Teori Soviet Totalitarian • Falsafah yang mendasarinya adalah ajaran Marxisme, Leninisme, Stalinisme, dan pembauran pikiran-pikiran Hegel dengan cara berpikir Rusia abad 19. • Tujuan utama teori ini adalah untuk membantu suksesnya dan berlangsungnya sistem sosialisasi Soviet, khususnya kelangsungan diktator partai. Dalam hal ini, media massa merupakan alat pemerintah atau partai dan merupakan bagian integral dari negara.
MEDIA MASSA DAN SISTEM PEMERINTAHAN Sistem media di suatu negara berkaitan dengan sistem politik negara tersebut. Sistem politik menentukan kepastian hubungan yang nyata antara media dan pemerintah. Hal ini terjadi karena media massa sebagai bagian dari subsitem komunikasi Indonesia dalam sistem sosial (kemasyarakatan) Indonesia akan dipengaruhi oleh subsistem sosial lainnya, termasuk subsistem ideologi, subsistem politik dan subsistem pemerintahan negara di mana media massa tersebut berada. Dengan kata lain sistem media komunikasi dapat mencerminkan sistem pemerintahan negara yang bersangkutan
SISTEM PERS INDONESIA •
• • • • • •
Media massa Indonesia sebagai suatu sistem, terkait dengan aspek-aspek lainnya yang tertuang dalam Keputusan Dewan Pers Nomor. 79 /XIV/1974 yang intinya mengemukakan bahwa kebebasan pers Indonesia berlandaskan: a. Segi Idiil: Pancasila b. Konstitusional: Undang-Undang Dasar 1945 dan Ketetapan MPR c. Strategis: Garis-Garis Besar Haluan Negara d. Yuridis: Undang-Undang Pokok Pers Nomor. 21 Tahun 1982 e. Kemasyarakatan: tata nilai so sial yang berlaku pada masyarakat Indonesia f. Etis: norma-norma kode etik profesional.
Interaksi Sistem Komunikasi Massa dengan Sistem Ekonomi Tujuan suatu sistem ekonomi yang tergantung pada media sebagai sumber informasi antara lain : – menanamkan nilai-nilai kebebasan berusaha (free enterprise) – menegakkan dan memelihara pertautan penjual dengan konsumer, menginformasikan dan merangsang konsumen membeli produk tersebut – mengendalikan konflik internal , seperti antara manajemen dengan serikat pekerja . Dengan demikian kelihatan bahwa media dan sistem ekonomi tergantung pada sumber masing-masing untuk mencapai tujuan.