Modul ke:
Komunikasi Massa Teori Komunikasi Massa (Makro)
Fakultas
FIKOM Program Studi
BROADCASTING
www.mercubuana.ac.id
Sofia Aunul, M.Si.
Pendahuluan Ilmu komunikasi mempunyai kaitan yang erat dengan manusia. Proses yang terjadi dalam diri manusia merupakan proses mutlak melalui perantaraan komunikasi. Teori komunikasi harus bisa menjelaskan fenomena sosial dan alasan semua itu terjadi, begitupun dengan teori komunikasi massa. Fenomena sosial yang terjadi tidak terlepas dengan media massa: bagaimana media massa mempengaruhi, membentuk, dan mengarahkan serta menjelaskan berbagai aktivitas hidup manusia dan pergaulannya
Dennis McQuail--teori Komunikasi Massa • Teori Ilmu Pengetahuan Sosial (Sosial Scientific Theory) • Teori Normatif (Normative Theory) • Teori Praktis (Operational Theory ) • Teori Akal Sehat (Common Sense Theory) • Teori kritis (Critical Theory)
• Analisis media mengenal adanya dua dimensi komunikasi massa. Dimensi pertama memandang dari sisi media kepada masyarakat luas beserta institusi-institusinya. Pandangan ini menggambarkan keterkaitan tersebut, mengkaji posisi atau kedudukan media dalam masyarakat dan terjadinya saling mempengaruhi antara berbagai struktur kemasyarakatan dengan media. Dimensi kedua melihat kepada hubungan antara media dengan audiens, baik secara kelompok maupun individual.
Teori Agenda-Setting • Teoritisi utama agenda-setting adalah Maxwell McCombs dan Donald Shaw. Mereka menuliskan bahwa audiens tidak hanya mempelajari berita- berita dan hal-hal lainnya melalui media massa, tetapi juga mempelajari seberapa besar arti penting diberikan pada suatu isu atau topik dari cara media massa memberikan penekanan terhadap topik tersebut. • Teori Agenda-setting menawarkan suatu cara untuk menghubungkan temuan ini dengan kemungkinan terjadinya efek terhadap pendapat, karena pada dasarnya yang ditawarkan adalah suatu fungsi belajar dari media massa.
Teori Agenda-Setting • Asumsi agenda-setting ini memiliki kelebihan karena mudah dipahami dan relatif murah untuk diuji. Dasar pemikirannya adalah di antara berbagai topik yang dimuat media massa, topik yang mendapat lebih banyak perhatian dari media akan menjadi lebih akrab bagi pembacanya dan akan dianggap penting dalam suatu periode waktu tertentu, dan akan terjadi sebaliknya bagi topik yang kurang mendapat perhatian media.
Teori Dependensi Mengenai Efek Komunikasi Massa • Teori yang dikembangkan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin L. DeFleur (1976) memfokuskan perhatiannya pada kondisi struktural suatu masyarakat yang mengatur kecenderungan terjadinya suatu efek media massa. • Teori ini ada dasarnya merupakan suatu pendekatan struktur sosial yang berangkat dari gagasan mengenai sifat suatu masyarakat modern (atau masyarakat massa), di mana media massa dapat dianggap sebagai sistem informasi yang memiliki peran penting dalam proses pemeliharaan, perubahan, dan konflik pada tataran masyarakat, kelompok atau individu dalam aktivitas sosial.
Teori Dependensi Mengenai Efek Komunikasi Massa SISTEM SOSIAL
SISTEM MEDIA
(Tingkat stabilitas struktural yang bervariasi)
(Jumlah dan sentralitas fungsi informasi yang bervariasi)
AUDIENCES (Tingkat ketergantungan pada informasi media yang bervariasi)
EFEK Kognitif, afektif dan behavioral
Teori Spiral Of Silence • Spiral of silence menjelaskan bahwa individu pada umumnya berusaha untuk menghindari isolasi, dalam arti sendirian mempertahankan sikap atau keyakinan tertentu. Oleh karenanya orang akan mengamati lingkungannya untuk mempelajari pandanganpandangan mana yang bertahan dan mendapatkan dukungan dan mana yang tidak dominan atau populer. Jika orang merasakan bahwa pandangannya termasuk di antara yang tidak dominan atau tidak populer, maka ia cenderung kurang berani mengekspresikannya, karena adanya ketakutan akan isolasi tersebut.
Teori Spiral Of Silence
Teori Information Gaps • Dalam membahas efek jangka panjang komunikasi massa, tampaknya penting untuk dikemukakan suatu pokok bahasan yang disebut sebagai celah informasi atau celah pengetahuan (information atau knowledge gaps). Latar belakang pemikiran ini terbentuk oleh adanya arus informasi yang terus meningkat, yang sebagian besar dimungkinkan oleh media massa. Secara teoretis peningkatan ini akan menguntungkan setiap orang dalam masyarakat karena setiap individu memiliki kemungkinan untuk mengetahui apa yang terjadi di sekelilingnya atau di dunia, yang tentunya akan membantu dirinya dalam memperluas wawasan.
Daftar Pustaka • Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. • Sendjaja, Sasa Djuarsa. 1994. Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka. • Google Image