Modul ke:
05
Pengantar Ilmu Komunikasi Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi
Fakultas
FIKOM Program Studi
MARCOMM
Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom.
1. PROSES KOMUNIKASI • Salah satu prinsip komunikasi menyatakan bahwa komunikasi adalah sebuah proses. Secara linier, proses komunikasi paling tidak melibatkan empat (4) elemen atau komponen yaitu : 1. Sumber/pengirim pesan/komunikator/source/encoder Yaitu seseorang atau sekelompok orang atau suatu organisasi/institusi yang mengambil inisiatif menyampaikan pesan. 2. Pesan/informasi/message Dalam bentuk lambang atau tanda seperti kata-kata tertulis secara lisan, gambar, angka dan gestura.
3. Saluran/media/channel Yaitu sesuatu yang dipakai sebagai alat penyampaian/ pengiriman pesan (misalnya telepon tetap, telepon selular/hp, radio, surat, surat kabar, majalah, TV, gelombang udara dalam konteks komunikasi antar pribadi secara tatap muka). 4. Penerima/komunikan/receiver/decoder Yaitu seseorang atau sekelompok orang atau organisasi/institusi yang menjadi sasaran penerima pesan.
Tiga elemen atau faktor lainnya yang juga penting dalam proses komunikasi yaitu: 1. Akibat/dampak/hasil Akibat ini terjadi pada pihak penerima/komunikan 2. Umpan balik/feedback Adalah tanggapan balik dari pihak penerima/komunikan atas pesan yang diterimanya. 3. Noise/gangguan Adalah faktor-faktor fisik ataupun psikologis yang dapat mengganggu atau menghambat kelancaran proses komunikasi
Model Sederhana Proses Komunikasi
Umpan Balik
Sumber/Peneri ma
Umpan Balik
Sumber Saluran
Penerima/Su mber
Akibat Hasil
Model Sederhana Proses Komunikasi Message/Channel
Encoding Interpreting Decoding
Decoding Interpreting Encoding
Source/ Receiver
Source/ Receiver Message Channel
Keterangan: • Source : sumber pengirim pesan • Encoding : membentuk kode-kode pesan • Decoding : memecahkan/ membaca kode-kode pesan • Interpreting : menginterpretasikan • Message : pesan • Channel : saluran • Receiver : penerima pesan • Feed back: umpan balik
Proses komunikasi dapat dibagi dalam dua bentuk berdasarkan tingkat partisipasi dari para pelaku yang terlibat, yaitu: 1.Komunikasi satu arah (one way communication). Suatu bentuk proses komunikasi dimana yang aktif adalah pihak sumber. Pihak penerima pesan bersifat aktif. 2.Komunikasi dua arah (two way communication). Sumber dan penerima masing-masing terlibat aktif dalam penyampaian pesan dan umpan balik.
• Komunikasi selain dibagi menjadi 2 bentuk, komunikasi sebagai sebuah proses juga terbagi atas tiga kerangka pemahaman, yaitu: 1.Komunikasi sebagai tindakan satu arah, 2.komunikasi sebagai interaksi dan, 3.komunikasi sebagai transaksi
Komunikasi sebagai tindakan satu-arah Suatu pemahaman popular mengenai komunikasi manusia adalah komunikasi yang mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari seseorang (atau suatu lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung (tatap-muka) ataupun melalui media, seperti surat (selebaran), surat kabar, majalah, radio, atau televisi.
Komunikasi sebagai interaksi • Konseptualisasi kedua yang sering diterapkan pada komunikasi adalah interaksi. Dalam arti sempit interaksi berarti saling mempengaruhi (mutual influence). Pandangan komunikasi sebagai interaksi menyertakan komunikasi dengan proses sebabakibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaiakn pesan, baik verbal atau nonverbal, seorang peneriam bereaksi dengan memberi jawaban verbal atau mengangggukkan kepala, kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah meneriam respons atau umpan balik dari orang kedua, dan begitu seterusnya. Pokoknya masing-masing dari kedua pihak berfungsi secara berbeda, bila satu sebagai pengirim, maka yang satunya lagi sebagai penerima. Begitu pula sebaliknya.
Komunikasi sebagai transaksi • Ketika Anda mendengarkan seseorang yang sedang berbicara, sebenarnya pada saat itu Anda pun bisa mengirimkan pesan secara nonverbal (isyarat tangan, ekspresi wajah, nada suara dan sebagainya) kepada pembicara tadi. Anda menafsirkan bukan hanya kata-kata pembicara tadi, juga perilaku nonverbalnya. Dua orang atau beberapa orang yang berkomunikasi saling bertanya, berkomentar menyela, mengangguk, menggeleng, mendehem, mengangkat bahu, memberi isyarat tangan, tersenyum, tertawa, menatap dan sebagainya, sehingga proses penyandian (encoding) dan penyandian-balik (decoding) bersifat spontan dan simultan di antara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi.
2. PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI Menurut Prof. Deddy Mulyana, Ph.D, terdapat 12 prinsip komunikasi yang dikatakan sebagai penjabaran lebih jauh dari definisi dan hakekat komunikasi yaitu : 1. Komunikasi adalah suatu proses simbolik 2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi 3. Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan 4. Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan 5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu 6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi 7. Komunikasi itu bersifat sistemik 8. Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi 9. Komunikasi bersifat nonsekuensial 10. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional 11. komunikasi bersifat irreversible 12. Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah
Komunikasi adalah suatu proses simbolik • Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, dan tidak berakhir pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan. Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan sekelompok orang.
Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi • Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah (komunikasi non verbal) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus.
Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan • Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi. Percakapan diantara dua orang sahabat dan antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda. Dimensi isi disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan disandi secara nonverbal. Dimensi isi menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan.
Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
• Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan (apa saja yang akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan detail), sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja (pihak komunikan mengharapkan respon dan berharap tujuannya tercapai).
Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung.
Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi • Tidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan komunikasi di luar norma yang berlaku di masyarakat. Jika kita tersenyum maka kita dapat memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas dengan senyuman, jika kita menyapa seseorang maka orang tersebut akan membalas sapaan kita. Prediksi seperti itu akan membuat seseorang menjadi tenang dalam melakukan proses komunikasi.
Komunikasi itu bersifat sistemik • Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan lingkungan dimana dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.
Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi • Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap simbol-simbol yang saling dipertukarkan
Komunikasi bersifat nonsekuensial • Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.
Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional • Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi.
komunikasi bersifat irreversible • Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut.
Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah • Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Banyak persoalan dan konflik antar manusia disebabkan oleh masaalh komunikasi. Namun komunikasi bukanlah panasea (obat mujrab) untuk menyelesaikan persoalan atau konflik itu, karena konflik atau persoalan tersebut mungkin berkaitan denagn masalah struktural.
Judul Sub Bahasan Template Modul Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan
Terima Kasih Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom.